Kalau nakan Afrinaldi, Ikut salut atas perjuangan nakan.
Kalau masih di IAIN SUKA Jogya, kalau lai basuo jo Jarot Wahyudi, dosen. Salam ka liau. Kami bakawan waktu di US/Canada. Saran nakan utk YPRN, insya Allah didanga oleh pengurus. On 5/25/11, riri.mairizal.chai...@gmail.com <riri.mairizal.chai...@gmail.com> wrote: > Afrinaldi, > > Partamo, untuak Afrinaldi, terlalu banyak yang ingin ambo sampaikan, tapi > simpannya satu Nal, ambo sangat salut dangan perjuangan Afrinaldi > > Riri > 49/L/Bekasi > > > > > Powered by Telkomsel BlackBerry® > > -----Original Message----- > From: Afrinaldi Nal <rinal_...@yahoo.co.id> > Sender: rantaunet@googlegroups.com > Date: Thu, 26 May 2011 01:04:43 > To: <rantaunet@googlegroups.com> > Reply-To: rantaunet@googlegroups.com > Subject: Bls: [R@ntau-Net] Empat Mahasiswa Undangan dari SMAN 1 Pariaman > Terancam Batal karena Miskin > > Assalamu'alaikum.wr.wb. > > Mambaco tulisan Uda Armen jo Ajo Duta ko, mangingekkan ambo 4 tahun yang > lalu. > Karano ambo mngalami persoalan yang samo yg dihadapi adiak2 ko. Setamat MAN > tahun 2007, wakatu tu ambo lulus PMDK di IAIN Imam Bonjol jurusan SKI, > Penyuluhan & Komunikasi Pertanian di UNAND dan Analisis Kimia di ATIP. Tapi > harapan ambo untuak kuliah di salah satu PT tsb kandas, karano terkendala > biaya. Akhirnyo jadilah ambo pengagguran baru di kmpuang. Salamo manganggur > ko > apopun karajo ambo lakukan untuak mngumpulkan biaya untuak kuliah tahun > barikuiknyo. Mulai dari manakiak karet, ka sawah jo ka ladang dll. Singkek > carito tahun barikuiknyo alhamdulilah ambo di tarimo kuliah di UIN SUKA > Jogja > jalur SNMPTN. Walaupun barangkek ka jogja jo biaya pas2an dan hanyo karano > tekad > sajo. Salamo kuliah di Jogja karajo apopun ambo lakukan agar bisa kuliah, > walaupun tertatih-tatih jo acok agak kelaparan. Alhmdlllh sampai juo kini > ambo > smster 6. Dari smster 1 ambo tingga di Masjid jadi garinnyo. Karano memang > ndak > ado biaya untuak kos dan kiriman ndak ado dari kmpuang. Kini walaupun hanyo > bisa > sekadar mnymbuang hiduik jo kuliah di Jogja, tapi yg mambuek ambo bahagia > dan > bisa bertahan adolah karano masih ado harapan untuak manjadi sarjana. > > > Iko ambo caritokan, karano bnyak anak2 Minang yg mmpunyai prestasi indak bs > mnyambuang kuliah karano terkendala biaya. Mereka harus mngubua cita2nyo. > Kdangkala ado batuanyo juo "Urang miskin dilarang sekolah", karano kbijakan > pmerintah indak berpihak kpd rakyat kecil. > > > Ambo berharap untuak ka muko YPRN mmbuek suatu program untuak mhsswa yg > memiliki > prestasi tapi terkendala biaya ko. Hndaknyo untuak ka muko jan ado juo lai > anak > kamanakan yg berprestasi ndak bisa malanjuikan kuliah, hanyo karano > terkndala > biaya. Jan smpai yg tajadi ka ambo tajadi pulo ka adiak2 ko. Ambo do'akan > smga > adiak2 ko diberikan jalan dan kekuatan oleh Allah, krano "dimana ada > kemauan, > disitu ada jalan". > > > Salam, > > Afrinaldi Sumpur (Lk/22/Jgja) > (Rang Makkah Darek) > > > > > ________________________________ > Dari: ajo duta <ajod...@gmail.com> > Kepada: rantaunet@googlegroups.com > Terkirim: Rab, 25 Mei, 2011 19:55:40 > Judul: [R@ntau-Net] Empat Mahasiswa Undangan dari SMAN 1 Pariaman Terancam > Batal > karena Miskin > > > > > > Iko ciek lai soal nan samo. > ________________________________ > > > Empat Mahasiswa Undangan dari SMAN 1 Pariaman > Terancam Batal karena Miskin > Padang Ekspres • Rabu, 25/05/2011 10:10 WIB • zikriniati zn • 72 klik > Kemiskinan membelit kehidupan mereka berempat. Dalam serba kekurangan, > mereka > berhasil membuktikan diri sebagai pelajar berprestasi. Tertera sebagai > mahasiswa > undangan di perguruan tinggi negeri papan atas, namun nasib memberi mereka > liku > yang pahit. Karena tidak tak punya biaya, mereka terancam batal kuliah. > > Empat siswa SMAN 1 Pariaman diterima sebagai mahasiswa undangan melalui > jalur > ”Bidik Misi” di tiga perguruan tinggi negeri terkemuka di Indonesia. Mereka > adalah Hendri, diterima di Fisika Universitas Indonesia (UI), Adilla Sari di > Psikologi UI, Amalia Roza pada Teknologi Pangan Universitas Padjajaran dan > Annisa Amelia, Pendidikan Akuntansi Universitas Medan (Unimed). > > Mestinya, keempat anak bangsa ini bersuka cita merayakan prestasi belajar > mereka. Namun, hingga hari ini, mata mereka masih lembab oleh air mata. > Pasalnya, tiga hari lagi, tepatnya Jumat (27/5), mereka harus sudah ada di > kampus yang ”mengundang” mereka sebagai mahasiswa pilihan. Artinya, untuk > sampai > ke perguruan tinggi sasaran mereka tersebut, ternyata membutuhkan biaya. > Sementara, orangtua mereka miskin, dengan apa tiket pesawat atau ongkos ke > sana > didapat. Untuk makan sehari-hari saja susahnya minta ampun. > > Dengan kesedihan dan gundah hati yang dalam, keempat ”anak hebat” ini > menghadap > Zalmiruddin, kepala sekolah mereka di SMAN 1 Pariaman. Di hati dan pikiran > mereka mulai tertanam ragu, apakah mungkin bisa mengubah nasib dengan kuliah > di > negeri orang sementara badan diri dalam kemiskinan yang tak terbantahkan. > Bayangan kelam seakan menyungkup mata mereka dalam melihat masa depan. > > ”Maaf Pak, saya mundur saja, tidak jadi kuliah, orangtua betul-betul tidak > punya > biaya untuk keberangkatan saya. Sudah kami coba pinjam ke tetangga, tetapi > hingga hari ini belum dapat,” ujar Hendri serak. Siswa yang berhasil lulus > di > Fisika UI tersebut kemudian menunduk dan menyeka air matanya, di ruangan > kepala > sekolah, kemarin. Sang kepala sekolah tak bisa menyembunyikan kemurungan > hatinya. Ia pun terlihat sedih, dan berpikir (tapi lebih banyak berharap), > semoga ada jalan keluar untuk keempat anak-anaknya ini. Ia bisa merasakan > kepedihan hati siswanya yang bercita-cita tinggi. > > Hendri dan tiga teman lainnya memang lulus sebagai mahasiswa undangan lewat > jalur Bidik Misi. Dengan jalur ini, nantinya ia tidak perlu memikirkan uang > kuliah dan pemondokan, karena ditanggung pemerintah. Namun untuk biaya > keberangkatan ke Jakarta, jelas ia harus mengusahakan sendiri, karena itu di > luar tanggungan pemerintah. > > Hendri sendiri berasal dari keluarga sangat miskin, bertempat tinggal di > Marabau > Pariaman. Hendri meraih nilai UN 47,50. Ayahnya, Ilyas, seorang buruh tani > yang > harus menafkahi sembilan anaknya. Penghasilan sang ayah, hanya bisa memenuhi > sekadar kebutuhan hari-hari. Hingga saat ini, Hendri dan delapan saudaranya > harus bertahan hidup di gubuk reot, berlantai tanah. Saat tidur, mereka pun > hanya mengandalkan tikar lusuh yang biasa digunakan orang untuk menaruh > daging > kurban pada saat Idul Adha. > > Tidak jauh beda dengan Hendri, Adila Sari yang lulus di Psikologi UI juga > demikian. Anak bungsu dari delapan bersaudara yang juga anak yatim tersebut, > hingga saat ini belum menemui solusi masaah biaya keberangkatannya. Betul, > ia > memiliki tujuh orang kakak, namun hidup mereka tidak jauh lebih baik, > sehingga > ia pun tidak bisa berharap banyak. > > Langganan juara sejak sekolah dasar ini, selama ini hanya mengandalkan > beasiswa > dan zakat dari Bazda Pariaman, untuk menyelesaikan pendidikannya hingga > sekolah > menengah. Rumahnya pun tidak lebih baik dari empat rekan-rekannya. Warga > Sungai > Sariak Padangpariaman ini, tinggal di rumah semi permanen, tanpa fasilitas > hiburan apa pun. > > ”Annisa Amelia yang lulus di Pendidikan Akuntansi Unimed juga menyatakan > mundur, > karena orangtuanya tidak mampu. Namun kami bilang jangan patah semangat, > mudah-mudahan ada jalan. Sayang anak secerdas dia mengabaikan kesempatan > melanjutkan pendidikan,” ujar Kepala SMAN 1 Pariaman didampingi Wakasek > Kesiswaan Azma, kemarin. Realita empat siswa ini, membuat suasana memang > menjadi > terasa pilu. > > Sementara, Amalia Roza yang lulus di Unpad sudah berangkat, karena kemarin > merupakan jadwal terakhir pendaftaran di Unpad. Ia berangkat dengan biaya > pinjaman dari tetangga dan dibantu sumbangan majelis guru SMAN 1 Pariaman. > Warga > Pauh Timur Kota Pariaman tersebut, ayahnya, Agusti Anwar, 47, buruh > serabutan > yang juga harus membiayai sekolah empat orang adiknya. Ia berangkat dengan > mengenakan pakaian sekolah yang lusuh dan beberapa helai pakaiannya. Baginya > yang penting berangkat dan mendaftar dulu. Untuk urusan lainnya, ia yakin > bakal > ada ”malaikat penolong”. > > Sebenarnya, masih ada dua orang lagi peraih mahasiswa undangan jalur Bidik > Misi, > Afriani Fitri yang lulus di Matematika Unand serta M Rizki Dharmawan yang > lulus > di Fakultas Sistem Informatika Unand. Keduanya sama-sama miskin. Namun > karena > lokasi kampusnya masih berada di Sumbar, para guru berusaha menanggulangi > biaya > transportasi mereka. > > Keempat siswa SMAN 1 Pariaman ini, ketika ditanya, hanya berharap uluran > tangan > agar mereka bisa ”terbang” ke kampus tujuan masing-masing. Tentu, > tangan-tangan > mulia para dermawan, salah satu yang bisa memudahkan mereka menapaki langkah > awal meraih masa depan, sangat diharapkan. Hal ini tentu agar kemiskinan > bukan > semacam kutukan turun temurun dalam kehidupan keluarga mereka, karena mereka > kelak mampu mengubah nasib karena pendidikan yang baik. > > Hendri, Adilla, Amalia dan Annisa sangat membutuhkan biaya keberangkatan, > paling > lambat Jumat lusa. Jika tidak, impian mereka tentang perguruan tinggi > harapan, > kerja keras dan prestasi belajar yang sungguh-sungguh, sebuah dunia yang > lebih > baik di masa depan, akan pupus. Mereka akan menyesal, bersedih tak > berkesudahan, > karena merasa negara ini, bangsanya, tidak berpihak pada anak miskin yang > pintar. > > Nah, tegakah kita membiarkan mereka, sementara mereka mampu bersaing untuk > menjadi yang terbaik di negeri ini? Jangan biarkan mereka bersedih, uluran > tangan kita, bakal membuat air matanya terhapus bahagia, karena mereka > merasa > tidak sendiri. (***) > [ Red/Redaksi_ILS ] > > __._,_.___ > Reply to sender | Reply to group | Reply via web post | Start a New Topic > Messages in this topic (1) > > Recent Activity: * New Members 3 > Visit Your Group > MARKETPLACE > Find useful articles and helpful tips on living with Fibromyalgia. Visit the > Fibromyalgia Zone today! > > > ________________________________ > > Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get > the > Yahoo! Toolbar now. > > > Switch to: Text-Only, Daily Digest • Unsubscribe • Terms of Use > . > > __,_._,___ > > > -- > > Wassalaamu'alaikum > Dutamardin Umar (aka. Ajo Duta), > gelar Bagindo, suku Mandahiliang, > lahir 17 Agustus 1947. > di Nagari Gasan Gadang, Kab. Pariaman. > rantau: Deli dan Jakarta, kini Sterling, Virginia-USA > ------------------------------------------------------------ > "Kepedulian sanak terhadap anak-anak nagari ditunggu. Mari sisihkan rejeki > kita > Rp.250.000 untuk satu paket baju seragam bagi anak-anak yang tak bersekolah, > hanya karena tak sanggup beli baju seragam". Transfer infaq sanak ke rek > YPRN > No. 0221919932 Bank BNI > > > > -- > . > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain > wajib > mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet > http://groups.google.com/group/RantauNet/~ > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. > =========================================================== > UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: > - DILARANG: > 1. E-mail besar dari 200KB; > 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; > 3. One Liner. > - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: > http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 > - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting > - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply > - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & > mengganti > subjeknya. > =========================================================== > Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: > http://groups.google.com/group/RantauNet/ > > -- > . > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain > wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet > http://groups.google.com/group/RantauNet/~ > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. > =========================================================== > UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: > - DILARANG: > 1. E-mail besar dari 200KB; > 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; > 3. One Liner. > - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: > http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 > - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting > - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply > - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & > mengganti subjeknya. > =========================================================== > Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: > http://groups.google.com/group/RantauNet/ > > -- > . > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain > wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet > http://groups.google.com/group/RantauNet/~ > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. > =========================================================== > UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: > - DILARANG: > 1. E-mail besar dari 200KB; > 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; > 3. One Liner. > - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: > http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 > - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting > - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply > - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & > mengganti subjeknya. > =========================================================== > Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: > http://groups.google.com/group/RantauNet/ > -- Sent from my mobile device Wassalaamu'alaikum Dutamardin Umar (aka. Ajo Duta), gelar Bagindo, suku Mandahiliang, lahir 17 Agustus 1947. di Nagari Gasan Gadang, Kab. Pariaman. rantau: Deli dan Jakarta, kini Sterling, Virginia-USA ------------------------------------------------------------ "Kepedulian sanak terhadap anak-anak nagari ditunggu. Mari sisihkan rejeki kita Rp.250.000 untuk satu paket baju seragam bagi anak-anak yang tak bersekolah, hanya karena tak sanggup beli baju seragam". Transfer infaq sanak ke rek YPRN No. 0221919932 Bank BNI -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/