saya termasuk orang yang bangga ikut upacara hari kenerdekaan, walau hanya 
sebagai peserta dan berbaris ramai.
Ketika menyanyikan lagu Indonesia raya saya ambil sikap sempurna, syukur 
alhamdulillah di team kecil ambo, tiok senin sabalun melakukan tailgate meeting 
kami d conference room menyanyikan lagu Indonesia raya.
Semoga semua bangsa indonesia antusias mengikuti upacara peringatan ulang 
tahun. Kemerdekaan RI, dan jangan sampai bosanlah, walau itu monoton.
Salam
Elthaf, 50 th
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-----Original Message-----
From: Mochtar Naim <mochtarn...@yahoo.com>
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Thu, 18 Aug 2011 16:58:33 
To: RantauNet@googlegroups.com<RantauNet@googlegroups.com>
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Cc: Mochtar Naim<mochtarn...@yahoo.com>
Subject: [R@ntau-Net] iseng tapi sungguhan

KESAN SAYA DARI MENYAKSIKAN
UPACARA DETIK-DETIK PROKLAMASI
 
Mochtar Naim
18/08/11
 
S 
EJAK tidak jadi anggota DPD RI lagi, saya menyaksikan upacara “Detik-detik 
Proklamasi 17 Agustus” di istana negara dari televisi di rumah. Sempat 10 tahun 
lamanya setiap tahun menghadiri upacara tersebut di istana. Lima tahun 
sebelumnya (1998-2003) sebagai anggota MPR RI Utusan Daerah Sumbar, dan 5 tahun 
sesudah itu (2004-2009) sebagai anggota DPD-RI juga sebagai Utusan Sumbar.
            Apa kesan yang saya dapatkan dalam menghadiri upacara tsb di istana 
negara, baik  hadir sendiri, maupun melalui televisi di rumah?
Kesan saya adalah: So so, dan monotoon! Upacaranya dari awal   sampai akhir 
adalah upacara militer. Pasukan dari semua angkatan dan kepolisian, termasuk 
paskibrakanya, berbaris rapi dan berpakaian seragam rapi. Untung ada musiknya 
dan lagu-lagu aubade anak-anak sekolah yang ditingkahi oleh nyanyian ciptaan 
komposer Dr H SBY yang Presiden kita itu.  Lalu ada eskadron pesawat terbang 
yang lewat di atas gemuruh-menderu. Yang dari Presiden SBY selaku Komandan 
Upacara hanya keluar tiga kata. Satu-satu. Siapkan! Teruskan! Hentikan! Itu 
saja. Taufik Kemas selaku Ketua MPR RI membacakan teks Proklamasi. Suryadarma 
Ali selaku Menteri Agama membacakan Doa. Itu saja.
            Berbeda sekali rasanya dengan tahun-tahun ketika Sukarno masih 
hidup dan  mengadakan upacara di lapangan Ikada dengan pidato hari kemerdekaan 
yang penuh  retorika dan demagogi membahana. Rakyat semesta membludak di 
lapangan dan Sukarno berada di tengah-tengah rakyatnya.
            Yang kemarin itu di mana rakyat berada? Di luar pagar, dan dilarang 
mendekat. Melihat dari kejauhan dan dari televisi. Yang hadir adalah para 
pembesar. Para menteri. Para anggota-anggota parlemen. Para jenderal. Para 
undangan duta-duta besar.Para Dignitaries.
            Semua itu sekaligus menggambarkan betapa jauhnya jarak antara yang 
mengira pemimpin dengan rakyatnya. Semua macam upacara apapun juga sekarang 
telah diborong habis oleh para yang mengira diri pemimpin itu. Rakyatnya 
ditinggalkan. Atau dibiarkan hanya menonton dari kejauhan.
            Begitu juga kalau kita luaskan lagi dengan derap pembangunan 
sekarang, di bidang apapun. Rakyat hanya menonton dan melihat dari jauh saja.
            Begitu betulkah gambarannya sekarang ini? Setelah 66 tahun merdeka? 
***

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

Kirim email ke