Apo awak di Daratan (sentrik) Sumatra Barat ko ka taruih malupokan Urang di 
Kepulauan dan daerah "pinggiran"? Dengan taruih manaruih maanak tirikan atau 
malengahkan mereka di Pulau Mentawai nan juo satu kabupaten (sampai kini) indak 
tahu awak baa urang mampaulah-ulahkan nasib dan hak milik urang di Pulau tu?

Apokoh awak indak lupo pangalaman paik, propinsi Sumatera Tengah nan dahulu 
tabantang dari Mentawai sampai ka Natuna, propinnsi terbesar di Indonesia, 
dipsaulahkan digudia-gudia urang karano nan pantiang bagi tukiak pancaliakan 
awak cuma Luhak nan Tigo Lareh nan Duo sajo?

-- MakNgah

--- In rantau...@yahoogroups.com, Armen Zulkarnain <emeneschoobie@...> wrote:
>
> 
> 
> Pak Mochtar Naim sarato angku, mamak, bundo sarato adi dunsanak sapalanta.
> 
> Ambo hanyo maingekan baliak, bahwa bukan 4 kabupaten nan wilayahnyo terjadi 
> hal iko, namun 5 yaitu Pesisir Selatan, Agam, Solok Selatan, Dharmasraya & 
> Pasaman Barat. Nan kini ko wilayah kabupaten Sijunjuang jo Pasaman jo 50 Koto 
> alah mulai dilirik investor pulo.
> 
> wasalam 
> AZ/lk/caniago/33th/Padang 
> asa nagari Kubang, 50 Koto 
> 
> babako ka Canduang Koto Laweh, Agam  
> 
> ________________________________
>  Dari: Mochtar Naim <mochtarnaim@...>
> Kepada: "RantauNet@googlegroups.com" <RantauNet@googlegroups.com>; 
> "minangusa@..." <minangusa@...>; "su...@yahoogroups.com" 
> <su...@yahoogroups.com> 
> Cc: MOCHTAR NAIM <mochtarnaim@...> 
> Dikirim: Rabu, 21 Desember 2011 10:11
> Judul: [R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM - KEMBALIKAN HAK MILIK TANAH ULAYAT RAKYAT 
> KEPADA RAKYAT YANG MEMILIKI
>   
>  
> KAWAN2 DI INTERNET DUNIA MAYA,
> Secara positif dan
> konstruktif mari kita manfaatkan peluang kasus konflik berdarah yang terjadi 
> di
> Mesuji di Lampung dan Sumsel itu untuk memperjuangkan kepentingan rakyat kita
> di Sumbar khususnya yang tanah2 ulayatnya juga diambil alih oleh [para 
> penguasa] negara untuk
> diberikan HGUnya kepada para kapitalis asing dan non-pri Cina untuk membangun
> usaha perkebunan, kehutanan, galian alam, perikanan maritim, dsb, khususnya di
> daerah2 lingkaran luar di Pasaman, Darmasraya, Solok Selatan an Pesisir 
> Selatan
> dan sepanjang perairan samudera di pantai Barat. 
> Seperti tercantum
> dalam Pasal 33 ayat (1) dan (2) UUD1945, negara hanya "menguasai"
> tapi tidak "memiliki." Pemiliknya tetap adalah rakyat berupa tanah
> ulayat yang dipusakai secara turun-temurun dan tidak boleh dijual ataupun
> diperjual-belikan. Tanah2 ulayat rakyat yang sekarang telah dikuasai oleh
> negara dan HGUnya diberikan kepada para investor asing dan warga non-pri itu,
> hak-miliknya dikembalikan kepada rakyat. Dan kita secara bersama-sama harus
> memperjuangkan dikembalikannya kepada rakyat hak milik yang berupa tanah 
> ulayat
> itu. 
> Ini artinya, bahwa
> semua tanah ulayat rakyat yang sekarang HGUnya ada di tangan para pengusaha
> bersangkutan, hak miliknya harus dikembalikan kepada rakyat bersangkutan. Dan
> dengan itu negosiasi baru harus dilakukan dengan para investor yang HGUnya
> masih berlaku untuk menjadikan perusahaan apapun yang berdiri di atasnya
> sebagai joint enterprise, yang share dari rakyat adalah berupa tanah ulayat
> itu, minimal sampai habis masa berlaku HGUnya itu. Share dari rakyat minimal
> senilai harga sewa tanah per tahun sejak dari mulai diserahkannya HGU itu. 
> Perusahaan2 yang
> HGUnya telah habis, HGUnya tidak diperpanjang kecuali setelah ada negosiasi
> baru dengan rakyat pemilik tanah. Perusahaan2 yang sudah tidak beroperasi 
> lagi,
> seluruh kekayaan yang ada di atas tanah itu menjadi milik rakyat dan rakyat
> berhak melanjutkan usaha yang sama di atas tanah itu.
> Kita mengharapkan
> agar gerakan massal ke arah ini justeru dipelopori dan disponsori oleh para
> pejabat negara di bidang eksekutif dan legisltif, sejak dari Gubernur sampai 
> ke
> Bupati, Camat, Wali Nagari, dan semua anggota2 legislatif di pusat -- DPR, 
> MPR,
> DPD -- di provinsi dan kabupaten serta para pemimpin masyarakat dari segala
> lapisan dari atas sampai ke bawah, dan dari kampung halaman maupun rantau
> semancanegara.
> Mari kesempatan yang
> bernilai ini kita manfaatkan bagi memperjuangkan kepentingan rakyat kita semua
> secara riel dan demonstratif yang selama ini telah tergilas oleh deru dan 
> mesin pembangunan yang dimonopoli
> oleh para kapitalis multinasional dan para konglomerat warga non-pri dengan
> lindungan para pejabat. [Baca tulisan saya "Kembali ke UUD1945",
> besok, Kamis, 22 Des 2011, di Kompas.
> MN111221


-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

Kirim email ke