Dunsanak Sidang Palanta Yth,


Sato loo manyolo snek sabalun thread koo kahilangan paminatnyo..

Sabagai pembukak kato.. Ambo sitir petuah guru pambimbiang ambo wakatu
manyusun tugeh akhir labiah tigo dasa warsa yang lalu..Kecek pak guruko
piliah lah judul thesis yang rancak, mantap  dan kalo paralu yang
manggigik.., sabalun mulo maniliti..karano manuruik  baliau judulko sangaik
mampanguruhi setting pamikiran baiak si panulih maupun jo sipambaco
nantinya.. Pado intinyo judul ko memang  marupokan inti sari, kasimpulan
dan message dan  apo yang ingin disampaikan sipanulih..Jadi hati hatilah
mamiliah judul, karano indak jarang message yang ingin disampaikan
ditanggapi lain karano salah mamiliah judul..



Terus terang, mamabaco judul tulisan Sanak Adrianof ambopun tasiguik..Kok
barani bana sanak ambo ko ma-ambiak kasimpulan bahwasanya bancana alam ko
bukan adzab,  teguran dan peringatan dari Yang Maha Kuasa, tapi hanyalah
phenomena alam biasa (sunnatullah) yang sacaro kasanya dapek sajo
diaratikan sebagiann pambaco, baa bana parangai kito umaik islam di Sumbar
dan Aceh gempa dan tsunamiko akan tajadi juoo...Dan yang labiah mambuek
ambo takurunyuik baliak, sanak amboko, memjustifikasi pandapeknyo jo
pamahaman ilimu dan akal....



Sabagai urang yang lai tau setek setek tentang phenomena alam, karano
memang sikola di bidang itu (earthscientist cek urang) ambo terus terang
indak barani ma-ambiak kasimpulan sa- ekstrem itu... Baa kok cando itu,
karano ambo ado maliek sabateh maa ilimu dan akal itu dapek memahami
phenomena alam.. Kito memang bisa meliek, mamonitor dan bahkan mahituang
pergerakan lempeng, pergerakan tata surya, aktivitas gunung barapi dan lain
sabagainyo, tapi samakin kito tahu samakin kito takjub bawasanyo ado
kekuatan Yang Serba Maha dan tidak dapat diterangkan oleh ilmu (hanya
dengan Iman) yang mengatur semua itu..



Bumi yang dulunya satu (Pangea), break up menjadi lima benua, bumi yang
kelihatannya diam sebenarnya bergerak; ..  tata surya yang begituu luas dan
besarnya masing masing berjalan di orbitnya… Dan apabila salah satu benda
angkasa tersebut karena satu dan lain hal lepas dari orbitnya dan tertarik
ke bumi, ada mekanisme yang membuat benda tersebut terbakar habis sebelum
sampai di bumi .. Begitu juga dengan pergerakan lempeng, ada yang saling
berselisih, bertumbukan dan mengunjam,..semua itu ada mekanismenya.. Kita
yang hidup disepanjang pantai barat sumatera memang berada di jalur gempa
dan menurut ilmu setiap detik dijalur tersebut terjadi gempa bumi
(gelombang seismic)....Hanya saja magnitudenyo babeda beda.. ada yang bisa
kita rasakan dengan panca indira kita, dan ada juga yang alat see yang bisa
merekordnyo.. Kalo magnitudenyo ketek indak babahayo, tapi kalo
magnitudenyo lah dicatat oleh skala richter (skala kerusakan) kito
marasokan akibatnyoo.. Ilimu kito hanyo bisa sampai disiko, kito tau kito
barado didaerah gampo, tapi ilimu indak bisa ma-atur magnitute gempo bumi
yang akan terjadi.. Hanya yang Maha Kuasa lah yang dapat mengatur magnitude
gempa yang tidak membawa kerusakan atau membawa kehancuran dimuka
bumi..(ambo pernah mandanga ustad mangaji, keimanan dan kealiman suatu
kaum/nagari dapat menunda atau membatalkan datangnya bencana)…



Satalah manyalasaikan mambaco saluruah tulisan sanak Adrinof, ambo maliek
point yang ingin disampaikan sanak kito ko, yaitu untuk menggunakan ilmu
dan akal dalam melihat phenomena alam,.. jangan kita pasrah terhadap takdir
(hidup di daerah gempa) tanpa berusaha merubah takdir atau setidaknya
bersiap siap menerima takdir.. Point yang bagus dan sangat mengena, tapi
terusterang ambo kurang srek dengan pemilihan judul  “Bencana Alam Bukan
Azab” .

Judul yang menurut ambo dapat diartikan  terlalu mengagungkan akal dan
ilmu, melupakan factor pembelajaran (keimanan) dari suatu peristiwa alam..



Menurut ambo yang awam dan baragamo islam, sabatuanyo ada dua pembelajaran
dari peristiwa tersebut, pembelajaran duniawi dan keimanan. Pembelajaran
duniawi, agar kito tertarik untuk mempelajari ilmu (saya pernah dulu di
milist ini dan juga beberapa milist yang lain melemparkan wacana untuk
memasukkan kurikulum pelajaran geologi bencana alam ke murid sekolah di SMP
dan SMA, karena by default Indonesia berada di ring of fire.. no respond )..



Untuk pembelajaran keimanan, dengan peristiwa/bencana alam ini dapat
menyadarkan kita bahwa kita ini manusia yang lemah nothing di hadapan Yang
Maha Kuasa,..Adzab, teguran atau peringatan itu pasti ada dan salah satu
sarana bagi Yang Kuasa untuk kita manusia sadar diri dan kembali ke pangkal
jalan .. Aceh dan Sumbar mungkin belum layak untuk mendapat Adzab (menurut
kita), tapi barangkali sudah layak untuk diberi peringatan, agar
kermaksiatan dan gejala dan penyakit social yang mulai tumbuh tidak
terlanjur berkembang dan tumbuh subur dilingkungan masyarakat yang masih
mengaku beragama Islam.. Lain halnya kalau sudah terang terangan kapir,
sudah dibiarin saja ngak perlu ditegur dan dikasih peringatan (logika
manusia)..



Adalah tidak bijaksana “ignorant” kalau kita mengabaikan salah satu
factor.. Mengagungkan ilmu sajo taparangkok bantuak JIL  dan baitu juo
sabaliaknyo pasrah sajo ka takdir indak elok juo karano kito iduik dimuko
bumi ko bukan hanyo untuak pasrah manarimo takdir, tapi barusaho manuntuik
ilmu yang pado akhirnyo dapek mampakuek kaimanan .. Wallahuallam.



Salam,

Sfd, KL, Malaysia


2011/12/27 Bot S Piliang <botsos...@yahoo.com>

>  Assalamualaikum Wr Wb
>
> Mamak2 ambo nan sangat ambo hormati....
> Tak bisa dipungkiri sudut pandang kita sangat beragam di palanta ini.
> Sebagai pribadi, buat saya itulah nilai plus milist ini. Namun jujur saja,
> akhir2 ini seperti terjadi penyeragaman pola pikir disini.Begitu ada
> pandangan yang berbeda langsung berbondong2 di bungkam. Saya tidak tahu,
> apakah berpendanpat di milist ini harus ikut pada mainstream berpikir yang
> ada.
> Kalau boleh ambo nan mudo matah ko berpendapat, rasanya tidak ada yang
> salah dengan artikel Uda Andrinof, bahkan justru menelisik keIslaman kita
> yang cenderung terperangkap pada kealpaan untuk melakukan tugas kita
> sebagai manusia beriman, yaitu berpikir. Seringkali kita kemudian berpasrah
> dan langsung menyalahkan nasib atas apa yang kita alami, dan ketika bencana
> datang, baik itu karena alam atau bencana karena ulah manusia, serta merta
> kita mencap itu adalah azab Allah, seolah2 Allah adalah Tuhan yang gemar
> mengazab hambanya.
> Jujur saja, pada saat G30S dulu, saya sampai bersitegang dengan kakak saya
> yang buru2 mencap bahwa gempa yang melanda adalah azab Allah. Seolah2
> korban yang meninggal adalah mereka yang terazab sedangkan yang masih hidup
> adalah yang terselamtkan. Mendadak manusia merasa seperti Tuhan yang
> mengklaim orang itu kena bencana/dilaknat Allah, padahal hanya Allah yang
> tahu perkara tersebut.
> Pesan yang saya tangkap dari tulisan Uda Andrinof adalah adanya
> kecendrungan Umaro (pemimpin kita) memanfaatkan sisi Holistik/keimanan
> ketimbang berusaha dan berbuat menggunakan akal dan pikiran untuk melakukan
> tindakan2 preventif dalam menghadapi bencana.
> Memang pada akhirnya, semua adalah hak Allah, Dia lah yang maha
> menentukan. Tapi faktanya, kita memang hidup diatas tanah yang rawan gempa
> dan bencana alam, dan khusus untuk Sumatera Barat, kita punya potensi gempa
> darat dan laut hampir sepanjang tahun. Apakah dengan begitu ketika kita
> terlahir kita sudah kena azab Allah, berarti jadi orang Minang dan lahir di
> Sumbar juga bagian dari azab Allah? Apakah kita hanya diam, tidak melakukan
> apa2 ketika bencana datang? Atau justru itulah nikmat yang diberikan Allah
> sehingga seharusnya kita bisa lebih berpikir untuk bertahan hidup diatas
> kondisi tersebut.
>
> Maaf kalau cara berpikir saya agak diluar mainstream.
>
> Walaikumsalam Wr Wb
>
> Bot Sosani Piliang
> Life is a never ending journey
> www.botsosani.wordpress.com
>
>   ------------------------------
> *From:* Andrinof A Chaniago <andri...@gmail.com>
> *To:* rantaunet@googlegroups.com
> *Sent:* Tuesday, December 27, 2011 8:21 AM
>
> *Subject:* Re: [R@ntau-Net] Bencana Alam Bukan Adzab!
>
> Tulisan ambo itu indak ado satu kalimatpun yang manyuruah supaya indak
> takuik ka Tuhan do Mak Sutan.
> Silahkan dibaco elok-elok. Ambo ingin manganaan, mari maajak urang utk
> makin beriman jo akal sehat nan alah dianugerahkan Allah SWT. Baulang-ulang
> diingatkan Allah dalam Al-Qur'an, "Tidakkah kamu berakal?", "Tidakkah kamu
> berpikir?", "Tidakkah kamu merenung?", dst. Diingatkan juga dalam sebuah
> hadist (maaf, tapaso juo ambo kutip hadis walau Mak Sutan indak suko):
> "Tidak berguna iman tanpa ilmu, tidak berguna ilmu tanpa amal, dan tidak
> bergujna amal tanpa ikhlas".
> Wass.,
>
> Andrinof
>
>
>   --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet
> http://groups.google.com/group/RantauNet/~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
> - DILARANG:
> 1. E-mail besar dari 200KB;
> 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. One Liner.
> - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di:
> http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
> - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

Kirim email ke