Hanya sekedar tanggapan...
 
Mungkin bukan masalah diindungi atau tidak. melainkan perburuan saya yakin 
sudah menjadi budaya yang diwariskan secara turun temurun. Coba bang Gigi tanya 
ke pemburunya, saya yakin mereka sudah melakukannya sejak lama, sebelum UU 
mengenai perlindungan satwa dikeluarkan. Oleh karenanya perlindungan terhadap 
suatu jenis burung bukan solusi ampuh untuk mengurangi perburuan, meskipun itu 
juga bisa menjadi salah satu dasar untuk penegakan hukum. 
Pemburu di Muara gembong misal, mereka justru menjadi salah satu "korban" oknum 
KSDA yang memeras hasil buruan, dikarenakan mereka memburu burung yang 
dikatakan oleh oknum itu sebagai burung dilindungi. Nah, dalih ingin menegakkan 
hukum ini kemudian dijadikan dasar untuk meminta secara paksa (kalau tidak 
dipenjara) terhadap hasil buruan. 
Ini adalah salah satu "simalakama" bagi para penggiat konservasi yang berhati 
nurani. Di satu sisi, mereka akan sulit melihat kenyataan bahwa banyak burung 
yang dibantai, namun disisi lain, mereka tidak bisa melarang dan mencegah 
perburuan karena pemburu adalah orang yang sangat miskin dan akan menjadikan 
mata pencaharian mereka hilang, sementara kalau mereka melarang pemburu untuk 
berburu, otomatis harus menyediakan solusi bagi kelanjutan pekerjaan mereka.....
Oh ya Bang Gigi, mungkin saya bisa dicarikan informasi mengenai:
1. Berapa lama mereka berburu?
2. Sudah kemana saja daerah mereka berburu?
3. "Pelajaran" berburu mereka dapatkan darimana?
4. Alur distribusi hasil buruan mereka.
Matur nuwun info dan perhatiannya...
 
salam
Uya

--- On Wed, 10/7/09, Asman Adi <asman_...@yahoo.com> wrote:


From: Asman Adi <asman_...@yahoo.com>
Subject: Re: [SBI-InFo] email lanjutan : pemburu shorebirds.........
To: sbi-info@yahoogroups.com
Date: Wednesday, October 7, 2009, 12:14 AM


  



ya begitulah di dunia perlindungan satwa. burung pantai memang termasuk jenis 
yang di anak tirikan. 

nah, kalau masalah karakter dan spesifikasi spesies, habitat dan hubungan 
ekologi lainya dalam hal ini mungkin cak londo yang sudah cukup lama malang 
melintang di burung pantai lebih khatam.

piye cak?

salam

asman

On Tue Oct 6th, 2009 5:43 AM EDT Dwi Nugroho wrote:

>Informasi yang menarik,
>
>Memang selama ini yang menjadi fokus penegakan hukum bagi satwa di Indonesia 
>(termasuk burung) adalah perlindungan jenis. Ini seringkali lemah karena ada 
>jenis satwa yang tidak dilindungi yang kesannya 'dianaktirikan' .
>
>Demikian pula dengan burung pantai, tidak semua burung pantai dilindungi. 
>Bahkan untuk yang dilindungi-pun sering luput dari pemantauan karena faktor 
>yang mendominasi perburuan dan penangkapan burung pantai seringkali adalah 
>bushmeat yang lebih susah mengukur dan mendeteksinya daripada untuk hobby atau 
>koleksi. 
>
>Sekedar ide nakal, kenapa sih nggak ada perlindungan yang diberlakukan pada 
>suatu kelompok jenis yang spesifik, dimana itu dilakukan karena tingkat 
>spesifikasi dan karakter khas dari kelompok satwa itu, bisa berdasarkan 
>karakter habitat yang didiami, atau karakter perilaku. Misalkan burung pantai, 
>ada nggak sih peran mereka dalam sebuah kelompok dalam ekosistem, manfaatnya 
>bagi manusia, atau apa saja yang bisa menimbulkan (setidaknya) ide untuk 
>memikirkan suatu upaya proteksi yang lebih real? JAdi burung pantai dipandang 
>sebagai sebuag satu kesatuan kelompok, bukan sekedar dara laut, cerek, trinil, 
>dll?
>
>salam,
>
>dwi
>
>
>
>___________ _________ _________ ___
>From: giyanto gigi <gigi_giyanto@ yahoo.com>
>To: sbi sbi <sbi-i...@yahoogroup s.com>
>Sent: Monday, October 5, 2009 3:32:58 PM
>Subject: [SBI-InFo] email lanjutan : pemburu shorebirds.. ....... [3 
>Attachments]
>
> 
>[Attachment( s) from giyanto gigi included below] 
>
>
>Lokasi masih di Bagan serdang,
>
>16.00 : Bertemu dengan masyarakat yang sedang
>menangkap burung pantai dengan menggunakan jaring...!!! 
>2 orang warga memasang
>jaring sejak jam 12.00, dengan panjang jaring sekitar 35 meter, tinggi jaring
>2,5 meter yang di topang dgn 3 bambu..net di pasang di benteng tambak tidak 
>jauh dari bluwok,stilt dan shorebirds yang beristirahat di tambak yang sedang 
>saya amati.
>
>Hasil tangkapan : 10 ekor Tringa totanus
>di masuk kan dalam satu karung goni...
>Menurut salah
>seorang pemburu, pada hari sabtu malam yang lalu (malam minggu) mereka berhasil
>menangkap 102 ekor burung pantai, burung pantai secara umum mereka namakan
>dengan bahasa lokal, Kaluk (untuk jenis gajahan) dan berkik/berkik laut (untuk 
>jenis
>trinil), berkik darat/berkik sawah (untuk jenis berkik).
>Penangkapan malam
>hari dalam waktu dekat akan mereka lakukan saat selesai purnama, pada saat
>malam gelap tanpa cahaya bulan..dari hasil ngobrol, menurut saya mereka sangat
>berpengalaman menangkap burung....:(
>
>salam hangat dari medan
>gigi
>
> 
>
>
>
>
> 

















      

Reply via email to