Pak Yus dan mas mono,
pemburunya warga setempat..net nya sama dengan jaring yang digunakan untuk 
menangkap ikan, pemburu membeli bahan baku
untuk membuat net seharga 150 ribu, kemudian bahan baku tersebut di
jadikan net oleh seseorang yang bisa merajut/menyulam menjadi net
dengan upah 150ribu..jadi untuk net denagn ukuran yang saya sampaikan
di email sebelumnya pemburu mengeluarkan dana sekitar 300ribu.
hasil tangkapan di jual kepada siapa saja yang mau membeli,
terutama warga sekitar..tapi kadang di jual ke warung nasi/rumah
makan..harga untuk jenis gajahan rata-rata 10.000/ekor, sedangkan untuk
trinil 10.000 untuk 2-3 ekor burung.
kalau lebih detail estimasi hasil tangkapan dalam sebulan sampai saat ini saya 
belum bisa pasti kan,
kebetulan pemburu yang saya jumpai ini menangkap burung di sela-sela
aktivitas utama mereka. hanya sebagai gambaran pada malam minggu
sebelumnya 102 ekor berhasil mereka tangkap.mungkin mereka belum
berani begitu terbuka kepada saya karena baru kenal..jd masih belum mau
memberi banyak info..menurut salah seorang pemburu yg saya temui, ada satu 
kelompok pemburu lagi yang lebih rutin dan dengan hasil tangkapan yg lebih 
banyak, tapi saya belum berhasi menjumpainya.

salam
gigi

 
salam
gigi

--- On Wed, 10/7/09, Yus Rusila Noor <yus.n...@gmail.com> wrote:

From: Yus Rusila Noor <yus.n...@gmail.com>
Subject: Re: [SBI-InFo] email lanjutan : pemburu shorebirds.........
To: sbi-info@yahoogroups.com
Date: Wednesday, October 7, 2009, 1:53 AM






 




    
                  Bisa diterima Bang Gigi ...

Yus

2009/10/6 giyanto gigi <gigi_giyanto@ yahoo.com>













 




    
                  
sekedar test...saya 2 kali merespon email Pak Yus, dan mas mono..kok ga masuk 
yah...??

thanks

--- On Tue, 10/6/09, Dwi Nugroho <adhia...@yahoo. com> wrote:


From: Dwi Nugroho <adhia...@yahoo. com>
Subject: Re: [SBI-InFo] email lanjutan : pemburu shorebirds.. .......

To: sbi-i...@yahoogroup s.com
Date: Tuesday, October 6, 2009, 5:43 AM






 

    
                  Informasi yang menarik,
Memang selama ini yang menjadi fokus penegakan hukum bagi satwa di Indonesia 
(termasuk burung) adalah perlindungan jenis. Ini seringkali lemah karena ada 
jenis satwa yang tidak dilindungi yang kesannya 'dianaktirikan' .

Demikian pula dengan burung pantai, tidak semua burung pantai dilindungi. 
Bahkan untuk yang dilindungi-pun sering luput dari pemantauan karena faktor 
yang mendominasi perburuan dan penangkapan burung pantai seringkali adalah 
bushmeat yang lebih susah mengukur dan mendeteksinya daripada untuk hobby atau 
koleksi. 

Sekedar ide nakal, kenapa sih nggak ada perlindungan yang diberlakukan pada 
suatu kelompok jenis yang spesifik, dimana itu dilakukan karena tingkat 
spesifikasi dan
 karakter khas dari kelompok satwa itu, bisa berdasarkan karakter habitat yang 
didiami, atau karakter perilaku. Misalkan burung pantai, ada nggak sih peran 
mereka dalam sebuah kelompok dalam ekosistem, manfaatnya bagi manusia, atau apa 
saja yang bisa menimbulkan (setidaknya) ide untuk memikirkan suatu upaya 
proteksi yang lebih real? JAdi burung pantai dipandang sebagai sebuag satu 
kesatuan kelompok, bukan sekedar dara laut, cerek, trinil, dll?

salam,
dwi

From: giyanto gigi <gigi_giyanto@ yahoo.com>
To: sbi sbi
 <sbi-i...@yahoogroup s.com>
Sent: Monday, October 5, 2009 3:32:58 PM
Subject: [SBI-InFo] email lanjutan : pemburu shorebirds.. ....... [3 
Attachments]















 

    
      
            
Lokasi masih di Bagan serdang,


16.00 :  Bertemu dengan masyarakat yang sedang
menangkap burung pantai dengan menggunakan 
jaring...!!!  

2 orang warga memasang
jaring sejak jam 12.00, dengan panjang jaring sekitar 35 meter, tinggi jaring
2,5 meter yang di topang dgn 3 bambu..net di pasang di benteng tambak tidak 
jauh dari bluwok,stilt dan shorebirds yang beristirahat di tambak yang sedang 
saya amati. 
Hasil tangkapan : 10 ekor Tringa totanus
di masuk kan dalam satu karung goni... 

Menurut salah
seorang pemburu, pada hari sabtu malam yang lalu (malam minggu) mereka berhasil
menangkap 102 ekor burung pantai, burung pantai secara umum mereka namakan
dengan bahasa lokal, Kaluk (untuk jenis gajahan) dan berkik/berkik laut (untuk 
jenis
trinil), berkik darat/berkik sawah (untuk jenis berkik). 

Penangkapan malam
hari dalam waktu dekat akan mereka lakukan saat selesai purnama, pada saat
malam gelap tanpa cahaya bulan..dari hasil ngobrol, menurut saya mereka sangat
berpengalaman menangkap burung....:(
salam hangat dari medangigi
 





      
 

      


        
        
        




      
 

      


         
        
        




      
 

      

    
    
        
        
        
        


        


        
        
        
        
        




 

      

    
    
        
         
        
        








        


        
        


      

Reply via email to