[Keuangan] Privatisasi BUMN Tidak Sekedar Kejar Setoran

2010-02-10 Terurut Topik Infobank infobanknews.com

http://www.infobanknews.com/index.php?mib=mib_news.detail&id=1574
Tanggal:  10 Februari 2010 - 14:14 WIB
Sumber: infobanknews.com

Kementrian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merilis sebuah kebijakan untuk 
mendorong korporasi yang sehat. Menurut Mustafa Abubakar, Menteri BUMN, serta 
141 BUMN, prosesnya membutuhkan pendataan mana perusahaan yang harus dimerger 
atau ditata ulang, re-grouping, dan di-holding.

Tahapannya dimulai dari maping, re-grouping, right sizing, hingga holding. Pada 
tahap right sizing akan tampak dan terjadi peningkatan profitisasi, kemudian 
baru dilakukan privatisasi.

“Efisiensi dan sinergitas antar-BUMN sangat penting. Selain meningkatkan 
produktifitas, juga kualitas pelayanan. Era 2010 adalah momentum bagus untuk 
meningkatkan kinerja BUMN,” tegas Mustafa Abubakar. 

Sebenarnya, konsep privatisasi yang ditawarkan pemerintahan jilid II tidak jauh 
berbeda dengan sebelumnya. Program privatisasi BUMN akan terus bergulir selama 
memenuhi aturan yang berlaku.

Jika pemerintah mengandalkan privatisasi guna memenuhi anggaran pendapatan dan 
belanja negara (APBN), sepertinya tahun ini hal itu tidak bisa diharapkan 
sepenuhnya.

 Dana hasil privatisasi tersebut digunakan untuk ekspansi dan APBN. Dalam jumpa 
pers awal tahun, Kementerian BUMN menyampaikan, pemerintah dan Dewan Perwakilan 
Rakyat (DPR) tidak lagi menargetkan dana Rp500 miliar dari privatisasi BUMN. 
Sebagai gantinya, setoran dividen BUMN-BUMN dinaikkan dari Rp26,1 triliun 
menjadi Rp28,6 triliun.

BUMN yang telah mendapatkan persetujuan DPR untuk privatisasi pada 2009, antara 
lain PT BTN, PT Garuda Indonesia, PT Pembangunan Perumahan (PP), PT Krakatau 
Steel, PT Waskita Karya, dan PT Adhi Karya. PT BTN dan PP sudah melakukan 
initial public offering (IPO). Sedangkan, tiga lainnya diproses pada 2010.

Privatisasi melalui jalan IPO sepertinya menjadi alternatif yang dipilih 
beberapa BUMN. Dengan masuknya 14 BUMN di lantai bursa, IPO BTN dan PP akan 
menambah deretan saham BUMN di Bursa Efek Indonesia (BEI). IPO dinilai paling 
efektif untuk meraih dana murah.  

Parameternya adalah BTN sebagai satu-satunya BUMN yang go public pada 2009 dan 
mengantongi dana hasil IPO mencapai Rp1,88 triliun.

 PP berencana mengikuti jejak BTN dengan target dana hasil IPO sebesar Rp832 
miliar. Ekuitasnya akan berjumlah Rp1,2 triliun. Nantinya, sekitar 41% dari 
dana hasil IPO akan digunakan PP untuk memperkuat modal kerja.

 Sisanya dianggarkan untuk dana investasi. PP akan membangun proyek pembangkit 
listrik tenaga uap (PLTU) berkapasitas 2 x 150 megawatt milik PT Krakatau Daya 
Listrik. PP mesti menyetor porsi modal 20%-49% dari total nilai proyek yang Rp 
3,3 triliun. Selain itu, PP akan menyelesaikan proyek hotel di Bali dan Bandung 
serta pusat komersial di Surabaya.

Lalu, bagaimana komitmen perusahaan BUMN yang sudah go public, terutama dalam 
hal setoran ke kas negara melalui dividen? Apakah dana IPO sudah dioptimalkan 
atau belum digunakan alias mengendap di perusahaan tersebut?

Frans S. Sunito, Direktur Utama PT Jasa Marga, mengakui, belum semua dana hasil 
IPO dipergunakan karena masih banyak hambatan dalam investasi jalan tol. Hasil 
IPO yang sebesar Rp3,4 triliun memang untuk memperkuat permodalan. 

 Sedangkan, menurut Frans, komitmen terhadap para pemegang saham sudah 
terpenuhi, bahkan setiap tahun meningkat. Sebagai gambaran, pembagian dividen 
pada 2007 sebesar 35% dan 50% pada 2008. Pembagian dividen 2009 akan diputuskan 
dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) pada Februari 2010.

 “Kami rasa (pembagiannya) pada 2009 tak jauh berbeda dari sebelumnya. Namun, 
sebenarnya kami berharap dividennya juga tidak terlalu banyak. Sebab, masih ada 
yang harus dikembalikan untuk memperkuat modal,” ungkapnya.

 Selain PP, PT Garuda Indonesia akan menyusul melakukan IPO. Dana yang akan 
diraup dari hasil penawaran saham tersebut diharapkan mencapai US$300 juta 
hingga US$400 juta.

 Rencana penawaran saham perusahaan penerbangan terbesar milik BUMN ini akan 
berlangsung sesuai dengan jadwal, yakni pada semester pertama 2010. Penjualan 
saham maksimal 40% itu untuk memperkuat permodalan, pengembangan usaha, dan 
penyewaan pesawat.

 Mustafa Abubakar mengakui sudah ada BUMN yang masuk kategori go regional dan 
go global. PT Garuda Indonesia memang sudah pantas melakukan IPO, apalagi 
kinerjanya dua tahun terakhir cukup gemilang.

 Kinerja keuangan perusahaan yang dipimpin Emirsya Star sebagai direktur utama 
tersebut terus membaik dari tahun ke tahun. Kerugian selama 2004 hingga 
sekarang mulai berkurang.

Bahkan, pada 2007 mampu mencetak laba bersih Rp60 miliar dan pada 2008 labanya 
naik signifikan menjadi Rp670 miliar. (*)





  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Telah Terbit: PSAK Terbaru 2010

2010-02-10 Terurut Topik daniel marsan
Ibu Lusyna, numpang tanya klo pemesanan di luar Jawa juga bisa?
thnks b4. ( btw supaya ekonomi tidak cuman didominasi jawa bali . :) )









 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[Keuangan] Telah Terbit: PSAK Terbaru 2010

2010-02-10 Terurut Topik Lusyana Wahyu
PSAK Terbaru 2010 (Edisi Satuan)

 

Edisi Satuan PSAK terbaru telah diterbitkan oleh IAI. (Khusus untuk anggota
IAI)
Untuk pembelian dapat menghubungi IAI Pusat, Grha Akuntan, Jl. Sindanglaya
No. 1, Menteng: Telp. 021 31904232 ext. 145/136. 

Berikut adalah daftar sembilan belas terbitan IAI Terbaru 2010 (edisi
satuan) yaitu: 10 Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), 5
Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK), dan 4 Pernyataan Pencabutan
Standar Akuntansi Keuangan (PPSAK) yang telah disahkan Dewan Standar
Akuntansi Keuangan (DSAK) IAI pada tanggal 23 Desember 2009 lalu. 

 

PSAK:

1.  PSAK 1 (revisi 2009): Penyajian Laporan Keuangan
2.  PSAK 2 (revisi 2009): Laporan Arus Kas
3.  PSAK 4 (revisi 2009): Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan
Keuangan Tersendiri
4.  PSAK 5 (revisi 2009): Segmen Operasi
5.  PSAK 12 (revisi 2009): Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama
6.  PSAK 15 (revisi 2009): Investasi Pada Entoitas Asosiasi
7.  PSAK 25 (revisi 2009): Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi
Akuntansi, dan Kesalahan
8.  PSAK 48 (revisi 2009): Penurunan Nilai Aset
9.  PSAK 57 (revisi 2009): Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset
Kontinjensi
10. PSAK 58 (revisi 2009): Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual
dan Operasi yang Dihentikan

 

ISAK: 

1.  ISAK 7 (revisi 2009): Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus
2.  ISAK 9: Perubahan atas Liabilitas Purna Operasi, Liabilitas
Restorasi, dan Liabilitas Serupa
3.  ISAK 10: Program Loyalitas Pelanggan
4.  ISAK 11: Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik
5.  ISAK 12: Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh
Venturer

 

PPSAK:

1.  PPSAK 2: Pencabutan PSAK 41: Akuntansi Waran dan PSAK 43: Akuntansi
Anjak Piutang
2.  PPSAK 3: Pencabutan PSAK 54: Akuntansi Restrukturisasi Utang Piutang
bermasalah
3.  PPSAK 4: Pencabutan PSAK 31 (revisi 2000): Akuntansi Perbankan, PSAK
42: Akuntansi Perusahaan Efek, dan PSAK 49: Akuntansi Reksa Dana
4.  PPSAK 5: Pencabutan ISAK 06: Interpretasi atas Paragraf 12 dan 16
PSAK No. 55 (1999) tentang Instrumen Derivatif Melekat pada Kontrak dalam
Mata Uang Asing

 

Atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.

 

Regards,

Lusyana - IAI



[Non-text portions of this message have been removed]



[Keuangan] Jenis-jenis Golok dan jurus sakti - Re: Menanti Era Profitisasi BUMN

2010-02-10 Terurut Topik ?


--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, "nazarjb"  wrote:
>
...
> Bicara masalah badan usaha milik negara, sebagai pemain andalan dan 
> penyeimbang ekonomi nasional memang tiada habisnya. Sama seperti BUMD yang 
> terkendala pencapaian laba yang proporsional (efektif & efisien) serta 
> manajerial yang cenderung bersifat manja. Selain itu, sistim keuangan dan 
> pembagian laba usaha yang dianggap belum begitu profesional (menurut kabar 
> burung). ...

PENYEIMBANG EKONOMI => Kinerja BUMN kan dibenchmark dengan kinerja sektor 
industry sejenis, saat ini cuma kinerja BUMN Perbankan yang jadi acuan 
industry; lainya justru dibawah rata2 kinerja Industry sejenis.
Effektive => dimana? PTPN(terluas) vs. sinarmas/astra-argo.
Effecient => yang mana? pertamina vs. madcow
BUMN kita sebagian adalah pampasan perang, yang jaman Londo dulu adalah 
key-player Industry Dunia dan punya kontribusi tingkat Dunia bukan tingkat 
RT/RW.
BUMN udah kayak APE isinya cuma skandal sex/korupsi/manipulasi keuangan,minta 
subsidi, minta proteksi, minta pegurangan/penanguhan pajak, terakhir minta 
kawin lagi.

NOTE:
acuan BUMN neg2 lain.
APE : http://www.ape.bercy.gouv.fr
Allemagne : http://www.bundesfinanzministerium.de
Canada : http://www.tbs-sct.gc.ca/ccpi-pise/index_e.asp
Finlande : http://www.ktm.fi
Nouvelle-Zélande : http://www.ccmau.govt.nz
Pologne : http://www.msp.gov.pl
Royaume-Uni : http://www. shareholderexecutive.gov.uk
Suède : http://www.regeringen.se



[Keuangan] OOT : vacancy - internal auditor

2010-02-10 Terurut Topik Philipus .
Dear Moderator, mohon ijin posting lowongan, terimakasih.


We are a fast growing educational institution in Jakarta. 
Due to our rapid growth, we need several internal auditor to strengthen our 
Internal Audit Department.

If you fulfill the criteria below, please feel free to apply :

- Male/Female
- Minimal 2 years experiences (external audit or internal audit)
- Have a style/character as an auditor (cool, persist, curious etc.)
- Good analytical & investigation skill
- Good communication & interpersonal skill

Send your CV to pusphi...@yahoo.com 





  

[Non-text portions of this message have been removed]



Bls: [Keuangan] Kompas: Jawa Masih Mendominasi Perekonomian Nasional(OOT)

2010-02-10 Terurut Topik prastowo prastowo


Sebenarnya gerakan Credit Union (CU) sudah mulai banyak. Di Kalimantan ini 
sudah jadi gerakan yg luar biasa. Di Jakarta memang belum pesat meski sudah 
cukup banyak. rakyat sebenarnya mandiri dan kuat, masih menyimpan harapan tanpa 
jargon teori2 ekonomi mutakhir. Jika ada political will, BRI sebenarnya awalnya 
diarahkan ke sana, sambil membangun kesalingpercayaan di antara warga bangsa.
Kalau tak salah dengar, Sutrisno Bachir terinspirasi Yunus dan akan menuju ke 
pola Grameen Bank ini...ya semoga saja
Tugas kita agaknya tidak menunggu (wait and see) tapi bertindak, sekecil apa 
pun itu dan sekarang juga.

salam,


pras





Dari: daniel marsan 
Kepada: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Terkirim: Rab, 10 Februari, 2010 19:21:55
Judul: Re: [Keuangan] Kompas: Jawa Masih Mendominasi Perekonomian Nasional(OOT)

  


 _ _ __

Kapan ya ada yang mo buat seperti Grameen Banknya pak Yunus di tanah air 
tercinta ini ? 

quote :  kalau belum ada, tanya kenapa ?
> ceruk pasar (warga yg lugu) yg belum tergarap ?

-- 
-
save a tree, don't print this email unless you really need to

[Non-text portions of this message have been removed]

 - - --

 = 
Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan- indonesia. com 
 - 
Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join 
http://www.facebook .com/group. php?gid=62473030 45
 - 
Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
http://www.mail- archive.com/ ahlikeuangan- indonesia@ yahoogroups. com
 = 
Perhatian :
- Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor 
posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan ahlikeuangan- indonesia- 
ow...@yahoogroup s.comYahoo! Groups Links

[Non-text portions of this message have been removed]


 


  Lebih aman saat online. Upgrade ke Internet Explorer 8 baru dan lebih 
cepat yang dioptimalkan untuk Yahoo! agar Anda merasa lebih aman. Gratis. 
Dapatkan IE8 di sini! 
http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer/

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Kompas: Jawa Masih Mendominasi Perekonomian Nasional(OOT)

2010-02-10 Terurut Topik daniel marsan







Kapan ya ada yang mo buat seperti Grameen Banknya pak Yunus di tanah air 
tercinta ini ? 



quote :  kalau belum ada, tanya kenapa ?
> ceruk pasar (warga yg lugu) yg belum tergarap ?




-- 
-
save a tree, don't print this email unless you really need to


[Non-text portions of this message have been removed]





=
Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com 
-
Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join 
http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
-
Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian :
- Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor 
posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links




  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Kompas: Jawa Masih Mendominasi Perekonomian Nasional

2010-02-10 Terurut Topik anton ms wardhana
kantor pos dan bank : semoga sekarang ada.. (ada lah, please.. ya?) dulu
semua kegiatan wesel pos/transfer itu adanya di kantor kecamatan.
kalo dipikir2 mas, sebenernya itu "potensi" buat perbankan/pos/internet
untuk masuk sampe ke pelosok.

maaf OOT: kalo dulu sih listrik dari genset itu juga hanya setiap kamis
malam untuk nonton TV ramai2 di balai desa.  suwer mas  :)
semoga keadaan kayak begitu udah berubah membaik. sungguh berharap :)

*BR, ari.ams*

Pada 11 Februari 2010 07:02, si Nung  menulis:

>
>
> apa sudah ada kantor pos ? --> wesel/giro_pos/tabungan_batara/shar_e ?
>
> apa sudah ada BRI_UNIT/BPD ? --> transfer
>
> sms banking ? internet banking ?
> eh lupa yg ini butuh listrik juga ya 
> sedangkan listrik dan saluran bandwith internet masih tertinggal di "jawa"
> ...
>
> konon,
> fungsi perbankan adalah lembaga intermediasi,
> seharusnya di "pedalaman" sudah ada juga to ?
>
> kalau belum ada, tanya kenapa ?
> ceruk pasar (warga yg lugu) yg belum tergarap ?
>
> cmiiw
>
> :)
>
> sinung
>
> /*-sig-
>
>
> http://www.radarjogja.co.id/berita/internasional/5218-pseudo-democracy-demokrasi-kedoknya-demokrator-muaranya.html
>
>
> http://www.republika.co.id/koran/14/60867/Hari_Jilbab_Dunia_Mengenang_wafatnya_Sahidah_Pembela_Jilbab
>
> -sig-*/
>
>  
>



-- 
-
save a tree, don't print this email unless you really need to


[Non-text portions of this message have been removed]





=
Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com 
-
Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join 
http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
-
Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian :
- Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor 
posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com 
ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Kartu Kuning -- Re: [Keuangan] INFO WORKSHOP CONTRACT DRAFTING, LEGAL AUDIT/OPINION & CORPORATE LAW

2010-02-10 Terurut Topik Ryan Fitriyanto
Dear fajare...@yahoo.com,

Subjectnya ngak perlu pake huruf besar semua, selain perih di mata, juga
dianggap anda sedang berteriak2.

Next jangan diulangi lagi.

Salam

ryan
Momod

2010/2/11 FajarR 

>
>
> PELATIHAN HUKUM PENYUSUNAN KONTRAK BISNIS
> (CONTRACT DRAFTING)
> Sabtu & Minggu, 20-21 Februari 2010 / 10.00 -15.00 WIB / PSJ UI
>
>


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Kompas: Jawa Masih Mendominasi Perekonomian Nasional

2010-02-10 Terurut Topik agungpurwoko
Silakan mengupdate perkembangan ekonomi daerah 
http://www.bi.go.id/web/id/DIBI/Info_Publik/Ekonomi_Regional/.
Kajian tersebut terbit setiap triwulan, dan untuk triwulan IV-2009 baru terbit 
minggu ini. 

Regards
Agung
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

-Original Message-
From: "si Nung" 
Date: Thu, 11 Feb 2010 07:02:30 
To: 
Subject: Re: [Keuangan] Kompas: Jawa Masih Mendominasi Perekonomian Nasional

On 10 Feb 2010 at 20:54, anton ms wardhana wrote:
 > 
>  kami  pernah tinggal di ibukota propinsi di
> indonesia bagian timur yang jalan rayanya hanya
> satu,  ganti nama jalan kalau melewati sungai :( 
> --> tapi itu dulu.. sekarang sudah ngga lagi..
> udah nambah jadi 2 :p *joking* 
> 
>  di propinsi itu, kami pernah tau ada sebuah
> lokasi yang guru sekolah dan dokternya gajian
> setiap 2-3 bulan sekali, ramai2 saweran mengutus
> 1 orang ke ibukota kecamatan untuk mengambil
> gajian. dulu sih butuh 17 jam sampai kota
> kecamatan untuk bisa ambil gaji, jadi di jalan pp
> 34 jam 

> belum urusan di kota kecamatannya..termasuk
> titipan belanja-nya.. dan perlu  k.l Rp 250 ribu
> untuk pp diluar penginapan dan makan. 

> sedangkan gaji seorang sarjana saat itu masih
> sekitar 250-300 ribu / bulan. makanya kudu saweran
> kalo ngga malah sama2 abis sampe tempat :(. 

>  semoga keadaannya membaik saat ini. dan
> semoga terberkatilah segala pengabdianmu, wahai
> bapak dan ibu guru.. 

apa sudah ada kantor pos ? --> wesel/giro_pos/tabungan_batara/shar_e ?

apa sudah ada BRI_UNIT/BPD ? --> transfer

sms banking ? internet banking ? 
eh lupa yg ini butuh listrik juga ya 
sedangkan listrik dan saluran bandwith internet masih tertinggal di "jawa" ...

konon,
fungsi perbankan adalah lembaga intermediasi,
seharusnya di "pedalaman" sudah ada juga to ?

kalau belum ada, tanya kenapa ?
ceruk pasar (warga yg lugu) yg belum tergarap ?

cmiiw

:)

sinung




/*-sig-

http://www.radarjogja.co.id/berita/internasional/5218-pseudo-democracy-demokrasi-kedoknya-demokrator-muaranya.html

http://www.republika.co.id/koran/14/60867/Hari_Jilbab_Dunia_Mengenang_wafatnya_Sahidah_Pembela_Jilbab

-sig-*/









[Non-text portions of this message have been removed]





=
Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com 
-
Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join 
http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
-
Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian :
- Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor 
posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com 
ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Keuangan] Kompas: Jawa Masih Mendominasi Perekonomian Nasional

2010-02-10 Terurut Topik si Nung
On 10 Feb 2010 at 20:54, anton ms wardhana wrote:
 > 
>  kami  pernah tinggal di ibukota propinsi di
> indonesia bagian timur yang jalan rayanya hanya
> satu,  ganti nama jalan kalau melewati sungai :( 
> --> tapi itu dulu.. sekarang sudah ngga lagi..
> udah nambah jadi 2 :p *joking* 
> 
>  di propinsi itu, kami pernah tau ada sebuah
> lokasi yang guru sekolah dan dokternya gajian
> setiap 2-3 bulan sekali, ramai2 saweran mengutus
> 1 orang ke ibukota kecamatan untuk mengambil
> gajian. dulu sih butuh 17 jam sampai kota
> kecamatan untuk bisa ambil gaji, jadi di jalan pp
> 34 jam 

> belum urusan di kota kecamatannya..termasuk
> titipan belanja-nya.. dan perlu  k.l Rp 250 ribu
> untuk pp diluar penginapan dan makan. 

> sedangkan gaji seorang sarjana saat itu masih
> sekitar 250-300 ribu / bulan. makanya kudu saweran
> kalo ngga malah sama2 abis sampe tempat :(. 

>  semoga keadaannya membaik saat ini. dan
> semoga terberkatilah segala pengabdianmu, wahai
> bapak dan ibu guru.. 

apa sudah ada kantor pos ? --> wesel/giro_pos/tabungan_batara/shar_e ?

apa sudah ada BRI_UNIT/BPD ? --> transfer

sms banking ? internet banking ? 
eh lupa yg ini butuh listrik juga ya 
sedangkan listrik dan saluran bandwith internet masih tertinggal di "jawa" ...

konon,
fungsi perbankan adalah lembaga intermediasi,
seharusnya di "pedalaman" sudah ada juga to ?

kalau belum ada, tanya kenapa ?
ceruk pasar (warga yg lugu) yg belum tergarap ?

cmiiw

:)

sinung




/*-sig-

http://www.radarjogja.co.id/berita/internasional/5218-pseudo-democracy-demokrasi-kedoknya-demokrator-muaranya.html

http://www.republika.co.id/koran/14/60867/Hari_Jilbab_Dunia_Mengenang_wafatnya_Sahidah_Pembela_Jilbab

-sig-*/








Re: [Keuangan] Karena kurang gaul - was: Jawa Masih Mendominasi Perekonomian Nasional

2010-02-10 Terurut Topik si Nung
On 10 Feb 2010 at 17:26, nazarjb wrote:
> Ikut kasih koment.
> Itu karena pembangunan ekonominya kurang gaul.
> Kalau pembangunan ekonominya gaul, maka tentu
> banyak daerah-daerah yang sudah dibangun dan
> berkembang. Tapi karena pembangunan ekonomi hanya
> anak rumahan (jawa-bali), maka otomatis pembanunan
> ekonomi tidak jauh-jauh dari rumahnya sendiri.
> Selain itu, rekrutmen PNS juga kurang gaul,
> akibatnya hanya merekrut orang-orang dekatnya
> saja. 
> 
> Karena itu, sepertinya pemerintah perlu diajari
> untuk membuat "kebijakan ekonimi nasional yang
> gaul"alias banyak teman/sahabat. Dan tentunya
> Rekrutmen PNSnya harus Gaul pula. Biar tidak
> menjadi "katak dalam tempurung" 

syahdan ,

penerimaan pns/pejabat di pemda sudah diserahkan kewenangannya ke pemda ybs,
ditambah adanya terminologi putra_daerah (sangat) terasa
sehingga "wajar" bila yg mendaftar/direkrut/dilantik juga dekat_dekat di pemda 
ybs :)

kecuali bagi instansi vertikal (tni/polisi/hukum/fiskal/agama) ?

btw, semoga pembangunan/implementasi serat optik cincin palapa
terwujud dalam jangka waktu dekat :)

cmiiw

sinung

> 
> Salam
> Nazar
> On: Tbo-Jbi Si Tukang Kebun
> 
> 
> --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, anton ms wardhana
>  wrote:
> >
> >  sebagai warga luar Jawa meskipun masih ber-KTP Jabodetabek :p 
> tentu
> > berharap keadaan ini tidak terlalu lama.
> > tidak berarti harus sama rata sama rasa, tetapi setidaknya
> ketinggalannya
> > nggak jauh-jauh amat. syukur2 bila bisa dikembangkan masing2 propinsi
> sesuai
> > peruntukan atau kekuatannya masing2.
> > 





/*-sig-

http://www.radarjogja.co.id/berita/internasional/5218-pseudo-democracy-demokrasi-kedoknya-demokrator-muaranya.html

http://www.republika.co.id/koran/14/60867/Hari_Jilbab_Dunia_Mengenang_wafatnya_Sahidah_Pembela_Jilbab

-sig-*/








[Keuangan] INFO WORKSHOP CONTRACT DRAFTING, LEGAL AUDIT/OPINION & CORPORATE LAW

2010-02-10 Terurut Topik FajarR
PELATIHAN HUKUM PENYUSUNAN KONTRAK BISNIS 
(CONTRACT DRAFTING)
Sabtu & Minggu, 20-21 Februari 2010 / 10.00 -15.00 WIB / PSJ UI

 
TRAINER
Iswahjudi A. Karim, S.H, LL.M.
Sampurno Budi Setianto, S.H.
 
MANFAAT
1.  Peserta Memahami Dasar-Dasar Penyusunan Kontrak Bisnis 
2.  Peserta Mampu Merumuskan dan Merancang Draft Kontrak Bisnis
SASARAN
1.  Konsultan Hukum;
2.  Divisi/Departemen Hukum Perusahaan/Instansi Pemerintah;
3.  Pelaku Bisnis;
4.  Mahasiswa dan Umum
MATERI
1. Kebijakan hukum dalam bidang perekonomian dan keuangan yang 
berpengaruh dalam penyusunan kontrak bisnis
2. Prinsip-prinsip dasar kontrak dan karakteristik kontrak bisnis
3. Memahami Kontrak Perbankan
Klausula Peminjaman, Yield Protection, Fees & Charges, Representation & 
Warranties, Affirmative Covenants, Negative Covenant, Conditioning Of Drawdown 
(Condition Precedent), Event Of Defaults, ConsequenceOf Default, Agent And 
Manager, Term, Entire Agreement Amandement, Waiver Cummulative Rights, 
Assigment, Indemnification, Governing Law, Submission To Juridiction, Sett 
Offs, Notices, Severalibility, Counterparts, Heading
4. Perjanjian kerjasama penjualan
Kesepakatan, Jangka Waktu Perjanjian, Mekanisme Kesepakaan, Hal-Hal Yang 
Dilarang, Cidera Janji, Keadaan Kahar (Force Majeur), Pengakhiran Perjanjian, 
Penyelesaian Sengketa, Pemberitahuan dan Korespondensi, Ketentuan Lain-Lain
5. Perjanjian restrukturisasi hutang
Kesepakatan, Jangka Waktu Perjanjian, Mekanisme Kesepakaan, Hal-Hal Yang 
Dilarang, Cidera Janji, Keadaan Kahar (Force Majeur), Pengakhiran Perjanjian, 
Penyelesaian Sengketa, Pemberitahuan dan Korespondensi, Ketentuan Lain-Lain
6. Perancangan dan analisa kontrak bisnis
Penggolongan Kontra, Kerangka Dasar Kontrak, Komparisi, Premisse, Isi Kontrak, 
Bagian Pokok, Bagian Pendukung, Penyelesaian Sengketa, Badan Arbitrase
7. Studi kasus dan simulasi penyusunan kontrak bisnis
*) Tanpa mengurangi substansi, bobot materi menyesuaikan dengan alokasi waktu 
pelaksanaan pelatihan.
 

PELATIHAN HUKUM PENYUSUNAN 
LEGAL AUDIT dan LEGAL OPINION
Sabtu & Minggu, 06 & 07 Maret 2010 / 10.00 – 15.00 WIB / PSJ UI
 
TRAINER
Iswahjudi A. Karim, S.H, LL.M.
Sampurno Budi Setianto, S.H.
  
   MANFAAT
   1. Peserta memahami dasar-dasar menyusun legal opinion (pendapat hukum) 
dan 
  legal audit (uji tuntas hukum)
   2. Peserta mampu merumuskan dan merancang legal opinion dan legal audit
 
SASARAN
   1. Konsultan Hukum; 
   2. Divisi/Departemen Hukum Perusahaan/Instansi Pemerintah;
   3. Pelaku Bisnis;
   4. Mahasiswa dan Umum

MATERI
1. Pengantar Legal Opinion dan Legal Audit
- Pemahaman, tujuan dan perbedaan legal opinion dan legal audit
- Transparansi, asumsi dan kualifikasi dalam legal opinion dan legal audit 
- Hubungan antara legal opinion dan legal audit
2. Proses, Metode, Kerangka Dasar, Penggunaan dan Objek Legal Opinion 
dan Legal Audit
- Langkah-langkah pembuatan dan penelaahan legal opinion dan legal audit 
yang 
  terdiri dari langkah persiapan, langkah pelaksanaan dan langkah akhir;
- Penggunaan legal opinion dan legal audit dalam bidang litigasi dan 
korporasi
- Pemeriksaan, objek IPO, objek HMETD, objek penggabungan dan peleburan, 
  objek akuisisi saham, objek pengambilalihan saham asset, objek transaksi 
  benturan kepentingan dan objek transaksi lainnya
3. Pelaksanaan, Pelanggaran Materi Legal Opinion dan Legal Audit
- Legal Audit pada subsidiari, afiliasi dan pengendali
- Pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan anggaran dasar dan 
  perikatan-perikatan
4. Prinsip-Prinsip Keterbukaan dan Materialitas dalam Legal Opinion dan 
Legal Audit
5. Standar Profesi Konsultan Hukum Pasar Modal
- Tanggung jawab profesi dalam legal opinion dan legal audit
- Kode etik advokad dalam penyusunan legal opinion dan legal audit
6. Studi Kasus dan Simulasi Penyusunan Legal Opinion dan Legal Audit
*) Tanpa mengurangi substansi, bobot materi menyesuaikan dengan alokasi waktu 
pelaksanaan pelatihan.

 
 PELATIHAN HUKUM PERUSAHAAN ;  
Merger, Akuisisi, Splitting & Tanggung Jawab Organ Perusahaan serta 
Badan Hukum Niaga di Indonesia 
Sabtu - Minggu, 27 - 28 Maret 2010 / 10.00 – 15.00 WIB / PSJ UI
 
TRAINER
Iswahjudi A. Karim, S.H., LL.M.
Sampurno Budi Setianto, S.H.
 
MANFAAT
  1. Peserta memahami seluk beluk hukum perusahaan di Indonesia
  2. Peserta memahami pengaturan perseroan dalam UU PT yang baru
  3. Peserta memahami fungsi, kedudukan, dan tanggung jawab organ-organ 
   perusahaan
  4. Peserta mengidentifikasi potensi sengketa dan alternatif 
penyelesaiannya
 
SASARAN
  1.Konsultan Hukum;
  2.  Divisi/Departemen Hukum Perusahaan/Instansi Pemerintah;
  3.  Pelaku Bisnis;
  4.  Mahasiswa dan Umum
 
MATERI
1. Perkembangan kebijakan ekonomi dan hukum dalam dunia korporasi
2. Peraturan-Peraturan Pendirian, Penggabungan, Pemisahan, 
Pengambilalihan, Pembubara

[Keuangan] Karena kurang gaul - was: Jawa Masih Mendominasi Perekonomian Nasional

2010-02-10 Terurut Topik nazarjb
Ikut kasih koment.
Itu karena pembangunan ekonominya kurang gaul. Kalau pembangunan ekonominya 
gaul, maka tentu banyak daerah-daerah yang sudah dibangun dan berkembang. Tapi 
karena pembangunan ekonomi hanya anak rumahan (jawa-bali), maka otomatis 
pembanunan ekonomi tidak jauh-jauh dari rumahnya sendiri. Selain itu, rekrutmen 
PNS juga kurang gaul, akibatnya hanya merekrut orang-orang dekatnya saja.

Karena itu, sepertinya pemerintah perlu diajari untuk membuat "kebijakan 
ekonimi nasional yang gaul"alias banyak teman/sahabat. Dan tentunya Rekrutmen 
PNSnya harus Gaul pula. Biar tidak menjadi "katak dalam tempurung"

Salam
Nazar
On: Tbo-Jbi Si Tukang Kebun


--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, anton ms wardhana 
 wrote:
>
>  sebagai warga luar Jawa meskipun masih ber-KTP Jabodetabek :p  tentu
> berharap keadaan ini tidak terlalu lama.
> tidak berarti harus sama rata sama rasa, tetapi setidaknya ketinggalannya
> nggak jauh-jauh amat. syukur2 bila bisa dikembangkan masing2 propinsi sesuai
> peruntukan atau kekuatannya masing2.
> 
>  kami  pernah tinggal di ibukota propinsi di indonesia bagian timur yang
> jalan rayanya hanya satu,  ganti nama jalan kalau melewati sungai :(   -->
> tapi itu dulu.. sekarang sudah ngga lagi.. udah nambah jadi 2 :p  *joking*
> 
>  di propinsi itu, kami pernah tau ada sebuah lokasi yang guru sekolah
> dan dokternya gajian setiap 2-3 bulan sekali, ramai2 saweran mengutus 1
> orang ke ibukota kecamatan untuk mengambil gajian. dulu sih butuh 17 jam
> sampai kota kecamatan untuk bisa ambil gaji, jadi di jalan pp 34 jam belum
> urusan di kota kecamatannya..termasuk titipan belanja-nya..
> dan perlu  k.l Rp 250 ribu untuk pp diluar penginapan dan makan. sedangkan
> gaji seorang sarjana saat itu masih sekitar 250-300 ribu / bulan. makanya
> kudu saweran kalo ngga malah sama2 abis sampe tempat :(.
>  semoga keadaannya membaik saat ini. dan semoga terberkatilah segala
> pengabdianmu, wahai bapak dan ibu guru..
> 
>  kami  juga pernah tinggal di ibukota propinsi di indonesia bagian barat
> yang harga2 barang 20-30% lebih mahal dari jabodetabek, tapi lucunya UMR-nya
> lebih rendah daripada jabodetabek --> kebijak(sana)an yang aneh..
> 
>  air mengalir dengan pola 2 hari mati 1 hari ngalir itu biasa.. listrik
> giliran tanggal genap dan ganjil itu biasa.. bensin eceran saat di jawa
> harga 5.000 di sana 8.000 itu biasa.. cabai dihitung per biji (sedang di
> jawa per serokan besar) itu biasa.. gas dan sayur hilang dari pasar kalau
> besar ombak, itu biasa.. pakaian mahal 1,5 - 2x lipat itu juga biasa.. gara2
> jalan, air, dan listrik yang ngga jelas, ngga ada investor masuk.. itu juga
> biasa kok..  ngga ada lapangan kerja, itu.. hmm.. mungkin biasa juga. tapi
> kemana para pencari kerja itu ya ? oh tentu saja.. merantau cari kerja di
> jawa.. itu juga biasa.. (di jakarta diusir2in itu baru luar biasa, memangnya
> salah siapa kalo pemuda2 ini harus cari kerja sampai ke jakarta..)
> 
>  tidak ada yang luar biasa kok hidup di luar jawa.. :p
> 
>  di sisi lain, hidup diluar jawa juga bebas dari kemacetan.. jarak
> tempuh bintaro-kuningan di batam bisa ditempuh dalam 20 menitan kecepatan
> santai..   dan mungkin agak terhindar dari risiko kejahatan (setidaknya
> menurut data BPS tahun 2005 di jakarta tiap 9 menit dan 5 detik ada 1
> kejahatan, sedang di sulawesi tenggara baru setelah 15 jam dan 1 menit :)
>  dan kalau bukan kita yang mulai tinggal di luar jawa, siapa lagi ?
>  dan semoga pembangunan itu juga terasa 'ada" gitu loh di luar jawa.
> semoga dana pembangunannya ngga abis buat fasilitas dan kenaikan gaji
> pejabat saja.. mbok pegawainya yang "ikhlas" kerja di pelosok2 itu
> diperhatikan juga tho..
> 
> *BR, ari.ams*




Re: [Keuangan] Yunani

2010-02-10 Terurut Topik winarto sugondo
Yunani terlalu mencampurkan teknik pemerintahan dengan teknik dagang,
bukankah mereka mengendalikan kekayaan keluarga kaya Onasis? seperti anak
kecil dikasih sejata api, saat diarahkan ke orang lain, maka orang itu mati,
tapi saat diarahkan ke diri sendiri, maka anak itu mati.

Kalau menurut saya pribadi, setidaknya orang yunani memiliki pemikiran
tunggal dan tidak majemuk, saat dia dikeluarkan dari persemakmuran pun tidak
akan berimbas banyak dalam struktur sosialnya. Sistemik? Bail out? apa sih
sistemik? apa sih bail out? kadang kita terlalu melebihkan sesuatu hanya
dari pembacaan di media massa, sehingga gurita ci*ke** tidak dapat merubah
pandangan rakyat tentang pemimpinnya. Dapatkah kita membuktikan yang lebih
tangguh daripada menjadi sekedar buku dengan kumpulan kliping hasil karya
wartawan? masuk royalti kah hal itu?

Saat cen*t**y terkenal di media, kita mendengarnya, saat ada hal lain yang
lebih greng, kita melupakannya, itulah mengapa kadang masalah di Indonesia
lebih cepat tenggelam tanpa jejak daripada tenggelam dengan elegan.

Hanya pendapat untuk dikonsumsi didalam millist Ahli Keuangan Indonesia dan
tidak ditujukan untuk menghujat dan menyudutkan pihak tertentu.

Salam,


Winarto Sugondo

2010/2/10 Bali da Dave 

>
>
> Yunani punya masalah hutang. Apakah Yunani akan di bangkrutkan, dikeluarkan
> dari Persemakmuran Euro, ataukah dipandang sebagai resiko SISTEMIK dan harus
> di BAILOUT?
>
> Yunani...  negara kecil, bangkrutin aja...  jual semua orangnya jadi
> budak-budak, aset seluruh rakyat di sita buat bayar utang..  Merugikan uang
> negara dan keuangan negara persemakmuran euro...  he he he...
>
> Cepat, bikin pansus...
>
> __
> Yahoo!7: Catch-up on your favourite Channel 7 TV shows easily, legally, and
> for free at PLUS7. www.tv.yahoo.com.au/plus7
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>  
>


[Non-text portions of this message have been removed]





=
Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com 
-
Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join 
http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
-
Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian :
- Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor 
posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com 
ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[Keuangan] Kompas: Jawa Masih Mendominasi Perekonomian Nasional

2010-02-10 Terurut Topik anton ms wardhana
 sebagai warga luar Jawa meskipun masih ber-KTP Jabodetabek :p  tentu
berharap keadaan ini tidak terlalu lama.
tidak berarti harus sama rata sama rasa, tetapi setidaknya ketinggalannya
nggak jauh-jauh amat. syukur2 bila bisa dikembangkan masing2 propinsi sesuai
peruntukan atau kekuatannya masing2.

 kami  pernah tinggal di ibukota propinsi di indonesia bagian timur yang
jalan rayanya hanya satu,  ganti nama jalan kalau melewati sungai :(   -->
tapi itu dulu.. sekarang sudah ngga lagi.. udah nambah jadi 2 :p  *joking*

 di propinsi itu, kami pernah tau ada sebuah lokasi yang guru sekolah
dan dokternya gajian setiap 2-3 bulan sekali, ramai2 saweran mengutus 1
orang ke ibukota kecamatan untuk mengambil gajian. dulu sih butuh 17 jam
sampai kota kecamatan untuk bisa ambil gaji, jadi di jalan pp 34 jam belum
urusan di kota kecamatannya..termasuk titipan belanja-nya..
dan perlu  k.l Rp 250 ribu untuk pp diluar penginapan dan makan. sedangkan
gaji seorang sarjana saat itu masih sekitar 250-300 ribu / bulan. makanya
kudu saweran kalo ngga malah sama2 abis sampe tempat :(.
 semoga keadaannya membaik saat ini. dan semoga terberkatilah segala
pengabdianmu, wahai bapak dan ibu guru..

 kami  juga pernah tinggal di ibukota propinsi di indonesia bagian barat
yang harga2 barang 20-30% lebih mahal dari jabodetabek, tapi lucunya UMR-nya
lebih rendah daripada jabodetabek --> kebijak(sana)an yang aneh..

 air mengalir dengan pola 2 hari mati 1 hari ngalir itu biasa.. listrik
giliran tanggal genap dan ganjil itu biasa.. bensin eceran saat di jawa
harga 5.000 di sana 8.000 itu biasa.. cabai dihitung per biji (sedang di
jawa per serokan besar) itu biasa.. gas dan sayur hilang dari pasar kalau
besar ombak, itu biasa.. pakaian mahal 1,5 - 2x lipat itu juga biasa.. gara2
jalan, air, dan listrik yang ngga jelas, ngga ada investor masuk.. itu juga
biasa kok..  ngga ada lapangan kerja, itu.. hmm.. mungkin biasa juga. tapi
kemana para pencari kerja itu ya ? oh tentu saja.. merantau cari kerja di
jawa.. itu juga biasa.. (di jakarta diusir2in itu baru luar biasa, memangnya
salah siapa kalo pemuda2 ini harus cari kerja sampai ke jakarta..)

 tidak ada yang luar biasa kok hidup di luar jawa.. :p

 di sisi lain, hidup diluar jawa juga bebas dari kemacetan.. jarak
tempuh bintaro-kuningan di batam bisa ditempuh dalam 20 menitan kecepatan
santai..   dan mungkin agak terhindar dari risiko kejahatan (setidaknya
menurut data BPS tahun 2005 di jakarta tiap 9 menit dan 5 detik ada 1
kejahatan, sedang di sulawesi tenggara baru setelah 15 jam dan 1 menit :)
 dan kalau bukan kita yang mulai tinggal di luar jawa, siapa lagi ?
 dan semoga pembangunan itu juga terasa 'ada" gitu loh di luar jawa.
semoga dana pembangunannya ngga abis buat fasilitas dan kenaikan gaji
pejabat saja.. mbok pegawainya yang "ikhlas" kerja di pelosok2 itu
diperhatikan juga tho..

*BR, ari.ams*


artikel asli:
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/02/10/16034246/Jawa.Masih.Mendominasi.Perekonomian.Nasional

Jawa Masih Mendominasi Perekonomian Nasional
Laporan wartawan *KOMPAS Orin Basuki*
Rabu, 10 Februari 2010 | 16:03 WIB

*JAKARTA, KOMPAS.com  *- Badan Pusat Statistik atau BPS melaporkan pusat
pertumbuhan ekonomi masih terkonsentrasi di Pulau Jawa. Dari pertumbuhan
ekonomi tahun 2009 yang mencapai 4,5 persen, Pulau Jawa berperan
menyumbangkan 58,1 persen.

"Ini merupakan masalah yang perlu diselesaikan di masa akan datang.
Kontribusi Jawa yang demikian menunjukkan aktifitas ekonomi masih
terkonsentrasi di satu tempat. Adapun tempat lain masih sangat rendah," ujar
Deputi Neraca dan Bidang Analisis Statistik, Badan Pusat Statistik (BPS),
Slamet Sutomo di Jakarta, Rabu (10/2/2010) saat menyampaikan hasil
perhitungan Produk Domestik Bruto (PDB) tahun 2009.

Setelah Jawa, daerah yang dilaporkan memiliki aktifitas ekonomi paling ramai
kedua adalah Sumatera yang memberikan peran 23,4 persen. Selanjutnya adalah
Kalimantan yang menyumbangkan 9,2 persen; lalu Sulawesi 4,5 persen; kemudian
Bali dan Nusa Tenggaran 2,7 persen; serta Maluku dan Papua sebesar 2 persen.

"Butuh penguatan di daerah-daerah di luar Jawa, antara lain dengan suntikan
investasi yang lebih banyak ke wilayah luar Jawa. Hanya itu cara untuk
mendorong aktifitas ekonomi di daerah lain," ujar Slamet.
-- 
-
save a tree, don't print this email unless you really need to


[Non-text portions of this message have been removed]



[Keuangan] Public Lecturing LPPM : Market, Crisis and Policies

2010-02-10 Terurut Topik Prasetyantoko
LPPM supported by PKPM & Department of Economics, Atma Jaya Catholic University 
organize:
 
Public Lecturing on
“Market, Crisis and Policies in the Light of the Recent Financial Crisis”
 
By Professor Eric Brousseau
(Univ. of Paris X & European School on New Institutional Economics)
 
On Tuesday, Feb 16th, 13.00 – 15.00
 
Venue: 
Aula D, Atma Jaya Catholic University, Jl. Sudirman 51, Jakarta
 
For further information:
Yunti & Siwi, LPPM Unika Atma Jaya, Jl. Jendral Sudirman 51, Jakarta 12930
Telp (fax) : (021) 572-7461; Tel. (021) 572-7615 – 19 psw 139 & 427
Email: lembaga.penelit...@atmajaya.ac.id
 
Abstract :
To analyze how states influence the building of institutional frameworks, we 
contrast behavior-establishing institutions (BEI) with rights establishing 
institutions (REI). The former prescribe agents’ behaviors, while the later 
allows them to make decisions. Outcomes of BEI are monitorable, while outcomes 
of REI are difficult to anticipate due to freedom of choice, strategic 
interactions, and complexities in aggregation of individual actions. REI are 
economically superior to BEI because they decrease the cost of innovation and 
of organization. However, they can lead to critical discrepancies between 
observed distribution of wealth and power and expected one, which ends up in a 
crisis: a socially non acceptable result that leads agents to claim for the 
intervention of the state. State intervention can be called either for 
correcting the distribution of wealth, or for redesigning components of the 
institutional framework. We highlight a cumulative
 process where BEI and REI develop successively: a phase of liberalization 
generating processes of regulation and vice versa. This allows understanding 
why “open access societies” combine open competition with a considerable body 
of regulation and a high level state intervention. Our framework also points 
out possibilities of bifurcations due to the choices made when disequilibria 
and crises occur. We then propose explanations for the emergence and evolution 
of alternative sociopolitical models.
 
Speaker:
    
Eric Brousseau is Professor of Economics at the University of Paris Ouest. He 
has been the Director of EconomiX, a joint Research Center between the CNRS and 
the University of Paris X, since June 2005. His research agenda focus on the 
economics of institutions and on the economics of contracts, with two main 
applied fields: the economics of Intellectual Property Rights and the economics 
of the Internet and digital activities. In matter of institutional economics, 
Eric Brousseau has been working extensively on the economic of multi-level 
governance, public vs. self-regulation, and on the dynamic of institutions. He 
published more than 80 papers in various academic journals and collective 
books. He authored a book on the economics of contracts (1993) and edited 16 
collective books or journal issues. In particular, he published recently with 
Nicolas Curien a book entitled “Internet and Digital Economics,” and (in 
cooperation with Jean-Michel Glachant)
 another book entitled “New Institutional Economics, a guidebook” (both at 
Cambridge University Press). He has been involved in researches for the French 
Government, the European Commission, the US National Science Foundation, the 
UN, and the OECD. 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[Keuangan] Kontrak Production Sharing

2010-02-10 Terurut Topik Melita Setyowati
Dear Expert di Milist AKI

Saat ini saya baru saja belajar tentang Kontrak production sharing, dlm
bacaan saya, disebutkan porsi antara pemerintah : Konraktor adalah 85:15
dengan persentase PPh yg ditentukan dlm kontrak, dan ada biaya yg
dikembalikan oleh pemerintah kepada kontraktor yg dinamakan cost recovery
yang dihitung dalam barrel oil bukan nominal dollar, yang ingin saya
tanyakan mengapa ketika cost recovery dari suatu kontraktor kontrak kerja
sama (KKKS) meningkat, porsi yg diterima pemerintah atas penambangan minyak
dan gas bumi berkurang? Saya kurang mengerti tentang hal itu.

Bukankah kalau pemerintah sudah diberikan porsi 85%, dari hasil lifting
pemerintah tetap mendapat penghasilan yang lebih besar daripada kontraktor?
Satu lagi, apakah semakin besar cost recovery (sepanjang dalam batas yang
diperbolehkan) maka PPh badan yg dibayarkan akan semakin besar?
Mohon penjelasannya. Terima kasih banyak

Salam


Melita


[Non-text portions of this message have been removed]



[Keuangan] Beda-beda tipis - Re: Tamatan SD Lebih Bisa Jadi Wirausaha Dibanding Sarjana

2010-02-10 Terurut Topik nazarjb
Saya kasih koment:
Jika begitu, Kementerian Pendidikan Nasional  juga tidak cakap dibanding yang 
lulus SD dalam berwiraswasta. Biar lebih nyata, coba Kementerian Pendidikan 
Nasional itu disuruh berwiraswasta, mampu tidak?

Nb:
Pegawai negeri juga banyak yang malas dan tidak pintar. Cuma ngandalin gaji 
dari APBN/Pajak saja :-). Kalau mau bergaya tinggal ganti plat mobil merah 
dengan plat hitam. Jika terjati pertukaran, ya tidak nambah lagi. Sama saja 
nilainya.

Salam
Nazar
On: Tebo-Jbi


--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Ical Moci  wrote:
>
> Buat saya, menjadi karyawan atau berwirausaha itu hanyalah masalah pilihan
> hidup.
> Tapi kalau melihat data makronya, kok jadi malu nih sama diri sendiri :-(
> 
> ===
> Rabu, 10/02/2010 11:53 WIB
> *Tamatan SD Lebih Bisa Jadi Wirausaha Dibanding Sarjana
> * *Suhendra* - detikFinance
>  **
> *
> Jakarta* - Kementerian Pendidikan Nasional mencatat tren penciptaan lapangan
> kerja oleh para lulusan sekolah dasar (SD) lebih tinggi dari pada lulusan
> perguruan tinggi dan SLTA. Padahal lulusan pendidikan tinggi justru
> diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja dan menarik kesempatan kerja
> bagi orang lain.
> 
> Hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri Pendidikan Nasional Fasli Jalal dalam
> acara Temu Nasional Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi di Hotel
> Bidakara, Jakarta, Rabu (10/2/2010).
> 
> "Ternyata anak-anak tamatan SD lebih mampu memberikan pekerjaan bagi orang
> lain," katanya.
> 
> Hal ini sungguh ironis, menurutnya semakin tinggi pendidikan seseorang
> seharusnya bisa mampu menciptakan pekerjaan dan membawa orang lain untuk
> bekerja.
> 
> "Kemana larinya lulusan perguruan tinggi kita? Kebanyakan menjadi guru dan
> karyawan," katanya.
> 
> Ia menyatakan pengangguran di tingkat lulusan SLTA/SMK saat ini mencapai 25
> juta orang, untuk tingkat lulusan diploma mencapai 3 juta orang dan lulusan
> sarjana mencapai 3,8 juta orang. Sedangkan untuk lulusan SD justru lebih
> fleksibel dengan bisa menciptakan pekerjaan atau paling tidak menganggur
> dengan bekerja di sektor informal.
> 
> "Tingkat pengangguran di SMK dan SMA cukup besar,walaupun tahun 2009 turun,
> kecuali yang SMA. Yang menakutkan justru pengangguran di tingkat pendidikan
> tinggi," ucapnya.
> 
> Menurutnya penciptaan kewirausahaan menjadi solusi bagi para lulusan
> pergurun tinggi atau SLTA yang masih mengganggur. Diharapkan dengan demikian
> rasio kewirausahaan Indonesia yang saat ini masih 0,8% dari jumlah penduduk
> bisa terus meningkat.
> 
> "Ke depannya yang saat ini 0,8% paling tidak bisa naik menjadi 2%, hingga
> menjadi 5%," katanya.
> 
> *(hen/dnl)*
> 
> Source:
> http://www.detikfinance.com/read/2010/02/10/115311/1296581/4/tamatan-sd-lebih-bisa-jadi-wirausaha-dibanding-sarjana