[ppiindia] Sri Mulyani Indrawati: IQ Saya 157 (hanya kalah 3 poin dari Einstein)
WAWANCARA EKSKLUSIF Sri Mulyani Indrawati: IQ Saya 157 Selasa, 25 Mei 2010 | 06:28 WIB Besar Kecil Normal Sri Mulyani menerima cendera mata dari Redaktur Senior, Toriq Hadad di Gedung Tempo, Jakarta. (TEMPO/Donang Wahyu) TEMPO Interaktif, Jakarta - Mundur dari jabatan Menteri Keuangan bukan berarti tanpa aktivitas. Sambil menunggu menduduki jabatan barunya sebagai Managing Director World Bank ia memiliki kesibukan baru yakni menghadiri puluhan acara perpisahan yang digelar para koleganya. Ada yang sedikit berbeda dengan Sri Mulyani saat menjabat sebagai Menteri Keuangan dan setelah lepas dari jabatan itu. Meski agendanya padat, namun wanita kelahiran Tanjung Karang, 26 Agustus 1962, terlihat lepas. Saat serahterima jabatan Menteri Keuangan dari Sri Mulyani ke Agus Martowardoyo pada Sri beberapa kali mengucurkan air mata. Karena bukan menteri keuangan saya sekarang boleh menangis. Kepada Pak Agus jangan menangis nanti rupiah terguncang, katanya. Sebelum berangkat ke Washington pada Rabu (26/5) nanti, Senin (24/5), Sri sempat bertandang ke kantor Majalah Tempo di Jalan Proklamasi. Dalam kesempatan itu Tempointeraktif bekerjasama dengan Yahoo! Indonesia mengajukan sejumlah pertanyaan kepada Sri. Beberapa pertanyaan diambil dari Yahoo! Answers. Anda bilang bisa tertawa lepas setelah 6 tahun berada di Kementerian Keuangan dan sangat cerah ketika menyanyikan lagu Send Me The Pillow. Apakah tawaran Bank Dunia itu merupkan The Pillow yang diimpi-impikan selama ini? (Tertawa). Saya rasa lagu Send Me The Pillow itu lagu yang merupakan lagu yang disampaikan Mas Franky Sahilatua dan menggambarkan tentang simbol bahwa seseorang, termasuk saya, manusia biasa di dalam ranah publik mungkin kita harus memerankan suatu tanggungjawab yang tegar dan kuat. Kita sebagai manusia biasa membutuhkan suatu tempat untuk bisa melepaskan emosi maupun beban itu tanpa merasa bahwa ini merupakan suatu kecengengan atau suatu kelemahan. Jadi sebenarnya tidak ada hubungannya juga (lagu) karena di Bank Dunia bukan Pillow karena dia merupakan suatu ranah publik lain yang sifatnya internasional yang bahkan tidak akan membiarkan dan membolehkan saya untuk menjadi orang yang cengeng. Jadi saya rasa ini adalah tantangan dan tanggungjawab baru yang harus saya laksanakan sebaik-baiknya. Waktu membawakan lagu itu suara Anda merdu sekali. Cengkoknya bagus. Sering latihan menyanyi? (Tertawa). Dari kecil kami dulu biasa nyanyi. Keluarga kami ini memang keluarga yang suka seni. Ada yang suka nyanyi, ada yang suka menari, melukis. Melihat perjalanan karir Anda, sepertinya Anda ini memiliki kemampuan yang luar biasa. Berapa sih IQ Anda? Begini. Kebetulan waktu pindahan (dari rumah dinas) saya buka-buka file lama. Saat ini saya menemukan dokumen tes IQ saya waktu SMA. Biasanya setelah lulus SMA mau masuk universitas kan kita ikut tes IQ untuk melihat bakat dan kecerdasan. Saya lihat skor IQ saya waktu itu 157. (Ini tergolong tinggi. Pelukis Rembrandt van Rijn dari Belanda IQ-nya 155, pendiri Microsoft Bill Gates 160, fisikawan Albert Einstein 160). Tahun berapa itu? Itu dokumen tahun 1981, waktu saya mau masuk universitas. Ya itu, saya enggak merasa pinter tuh, biasa aja rasanya. Bahkan rapor saya rasanya angkanya tidak terlalu hebat-hebat amat. Jadi mungkin kebetulan saja. Sudah hampir enam tahun memimpin reformasi birokrasi Kementerian Keuangan. Bagaimana kondisinya sekarang? Lima tahun ini tiga undang-undang perpajakan semua diubah, mulai dari Ketentuan Umum Perpajakan, PPh, PPN, bahkan sekarang ada Pajak dan Retribusi Daerah. Jadi semuanya ini rezim baru. Nanti menteri keuangan yang baru yang harus menjalankan secara konsisten. Mereka akan kehilangan itu dengan kepergian Anda. Kok Anda tinggal begitu saja? Apa Reformasi di Kantor Pajak masih bisa berjalan? Karena sudah menjadi inheren dalam institusinya. Kan jarang ada menteri yang mau ikut sampai detail, menyemangati anak-anaknya? Kan tadi kita tidak bicara tentang itu. Kan ini menyemangati saja… Lha kok saya malah dimarahi? (ruangan pun penuh tawa) Dalam wawancara dengan Tempo sebelumnya, Sri Mulyani menjawab pertanyaan seputar apakah dia didesak oleh kelompok tertentu. Berikut petikannya: Kapan persisnya Anda diminta Bank Dunia untuk
[ppiindia] PEREMPUAN KEBISINGAN
tutup mata, pejamkan telinga lalu mulai nikmati ayunan keheningan, mengusap sayup kepala, perlahan, dengan damai yang bersenandung, menghentikan kicau suara bising di balik bayang-bayang yang kau tutup daun demi daun pintunya matamu lupa terpejam kini menyorot jalang setumpuk semut beriring sopan rapat mereka bising lalu tanganmu yang bebas tergerak, menyapu dalam laju angin teplak teplok teplak seperti kuda dipacu mulut terbuka melejitkan lengkingan bising yang lebih bising dan membuatku menepuk dada ah gila
[ppiindia] PENCIPTAAN KEHIDUPAN SINTETIS ??? (hihi)
Synthetic Life? Not By a Long Shot here it is to expose the hype that scientists have created life but is cautiously optimistic provided no patents are granted on life, synthetic or otherwise The hype Scientists have created life in the test-tube? The popular media appeared to have gone into overdrive on the latest episode in the long-running saga of ‘synthetic biology’. The same happened when the human genome sequence was announced ten years ago as the “book of life”, though it told us absolutely nothing on how to make life, let alone a human being. The media are only slightly exaggerating what the scientists themselves are claiming. The title of the article published online 20 May 2010 in Science Express is “Creation [emphasis added] of a bacterial cell controlled by a chemically synthesized genome.” It had 24 co-authors including team leader J. Craig Venter from the J. Craig Venter Institute based in Rockville, Maryland, and San Diego, California, in the United States. Venter is the maverick who famously came up from behind to an ‘equal finish’ with the public consortium in the race to sequence the entire human genome. And he is grabbing the headlines again with the latest stunt. The hopes and fears So is this the genesis of the brave new world of synthetic life-forms owned and controlled by unaccountable corporations hungry for power and profit that would make our worst nightmares come true? Or is it the greatest boon to mankind that will solve all the problems that human folly has created, beginning with cleaning up the gigantic and still growing oil spill in the Gulf of Mexico, and going on to the energy crisis and climate change? Mark Bedau, a philosopher at Reed College in Portland, Oregon, and editor of the journal Artificial Life, calls it “a defining moment in the history of biology and biotechnology”, while yeast biologist Jef Boeke at John Hopkins University School of Medicine in Baltimore, Maryland, says it is “an important technical milestone in the new field of synthetic genomics” . Professor Julian Savulescu from the Oxford Uehiro Centre for Practical Ethics at Oxford University tells the BBC that the potential of this science is “in the far future, but real and significant”, though “the risks are also unparalleled. We need new standards of safety evaluation for this kind of radical research and protections from military or terrorist misuse and abuse.These could be used in the future to make the most powerful bioweapons imaginable. The challenge is to eat the fruit without the worm.” Paul Rabinow, an anthropologist at the University of California Berkeley, says the experiment will “reconfigure the ethical imagination”. Kenneth Oye, a social scientist at the Massachusett s institute of Technology in Cambridge sums up: “we are shooting in the dark as to what the long-term benefits and long-term risks will be.” [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Xiao Bao Titisan Michael Jackson?
Xiao Bao Titisan Michael Jackson? Kemunculan bocah berusia 4 tahun asal Chinamengingatkan pada sosok raja pop dunia Michael Jackson (MJ). Sejak tampil disalah satu televisi Amerika dan World Expo 2010 di Sanghai, bocah yang lenturberjoget ala MJ ini mengobati kerinduan akan mendiang raja pop yang hampirsetahun meninggalkan dunia. Bocah itu bernama Wang Yiming atau dikenal dengan Xiao Baoyang artinya ‘harta kecil’. Penampilannya sungguh mengejutkan dunia, di usiayang masih balita (bayi dibawah limatahun) ia mampu berjoget khas MJ. Untuk artikel selengkpnya klik http://www.KabariNews.com/?34966 [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Masalah TKI Jadi Perhatian Obama
Refleksi : Mungkinkah perhatian Obama akan membawa perbaikan terhadap kedaan TKI di Timur Tengah, sekalipun pemerintah Indonesia berpolitik acuh tak acuh terhadap situasi kaum buruh NKRI disana. Bukan itu saja malah MUI yang melekat pada dunia Timur Tengah (Arab Saudia) pun membisu. http://us.detiknews.com/read/2010/05/25/113600/1363602/10/masalah-tki-jadi-perhatian-obama Selasa, 25/05/2010 11:36 WIB Masalah TKI Jadi Perhatian Obama Fitraya Ramadhanny - detikNews Reuters Washington - Sejumlah agenda dari kunjungan Wakil Menlu AS Maria Otero, akan menjadi bahan pembahasan kerjasama komprehensif Indonesia-AS ketika Presiden AS Barack Obama berkunjung pada 14 Juni 2010 mendatang. Salah satu yang menjadi perhatian pemerintahan Obama adalah masalah TKI. Pengiriman TKI, terutama ke Timur Tengah, memang banyak masalah, mulai dari gaji tidak dibayar sampai penyiksaan. AS menilai hal ini sudah merupakan perdagangan manusia. Perdagangan manusia terjadi ketika para pembantu rumah tangga dari Indonesia yang bekerja di negara lain, gajinya tidak dibayar, paspornya diambil dan mereka bekerja seperti budak, kata Otero. Hal itu disampaikan Otero dalam jumpa pers sebagaimana dilansir web Deplu AS edisi 24 Mei 2010. Menurut Otero, pemerintahan Obama ingin membantu pemerintah Indonesia untuk mengatasi permasalahan TKI, agar tidak menjadi perdagangan manusia. Kami ingin bekerja sama erat dengan Indonesia untuk mengatasi masalah ini, lanjutnya. Selama kunjungan di Indonesia minggu lalu, Otero telah bertemu dengan sejumlah LSM yang menangani masalah TKI. Masukan dari mereka akan menjadi bahan untuk Deplu AS menyusun laporan mengenai kasus perdagangan manusia di berbagai negara. Menlu Hillary Clinton akan merilis laporan ini pada 14 Juni 2010 mendatang. Sehingga kita bisa membuat rencana aksi dengan Indonesia, kata Otero. [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Ical Bantah Diuntungkan Mundurnya Sri Mulyani
http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=253841 KOALISI Ical Bantah Diuntungkan Mundurnya Sri Mulyani Aburizal Bakrie, Ketua Umum DPP Partai Golkar. Selasa, 25 Mei 2010 JAKARTA (Suara Karya): Aburizal Bakrie membantah ada kesepakatan atau deal politik antara dirinya sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyusul pengunduran diri Sri Mulyani Indrawati sebagai Menkeu. Terlalu kecil berbicara deal politik kalau hanya untuk satu orang, kata Aburizal, yang akrab dipanggil Ical, menjawab pertanyaan wartawan usai menjadi pembicara kunci dalam seminar nasional yang digelar Kosgoro 1957 di Jakarta, Senin (24/5). Ical juga membantah pernyataan kawan dekat Sri Mulyani, Wimar Witoelar, yang menyebutkan bahwa Ical sangat diuntungkan oleh pengunduran Sri Mulyani sebagai Menkeu. Menurut Ical, pernyataan itu sangat insinuatif atau merupakan tuduhan tersembunyi. Itu sangat rendah mutunya, ujar Ical tanpa menjelaskan lebih jauh. Pekan lalu, dalam kuliah umum bertajuk Kebijakan Publik dan Etika Publik yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Pendidikan Demokrasi (P2D) yang digelar di sebuah hotel di Jakarta, Sri Mulyani menyebutkan bahwa alasan pengunduran dirinya sebagai Menkeu dilatari kesepakatan antarkekuatan politik. Menanggapi pertanyaan tentang kasus Bank Century, Ical mengatakan, Partai Golkar sekarang ini tetap pada posisi menjaga agar seluruh rekomendasi Pansus DPR tentang Angket Bank Century dilaksanakan dengan baik oleh aparat penegak hukum, baik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Polri, ataupun Kejaksaan Agung. Karena itu, dia membantah keterlibatan Partai Golkar dalam Pansus hanya untuk kepentingan praktis. Ical yang juga Ketua Harian Sekretariat Gabungan Partai Politik Pendukung Koalisi kembali menegaskan bahwa pengajuan usulan penggunaan hak menyatakan pendapat DPR sebagai merupakan konsekuensi keputusan sidang paripurna DPR soal skandal Bank Century sama sekali tidak diperlukan. Hak menyatakan pendapat tidak perlu selama tim pengawas rekomendasi Pansus DPR tentang Angket Bank Century terlaksana dengan baik, ujar Ical. Dia menambahkan, pihaknya telah berkomitmen mengawal kinerja Tim Pengawas Penanganan Bank Century agar bekerja dengan baik. Partai Golkar juga menghormati proses hukum yang dijalankan penegak hukum. Masalah hukum tidak boleh dicampuri, kata Ical. Sementara itu, saat tampil sebagai pembicara kunci dalam seminar Restrukturisasi Polri, kemarin, di Jakarta, Aburizal Bakrie mengatakan, peran tegas Polri makin diperlukan pada era demokratisasi sekarang ini. Dalam fungsi penegakan hukum, katanya, kepolisian sangat dibutuhkan untuk mencari kepastian hukum. Pada era demokratisasi sekarang ini, banyak yang bisa dilakukan warga negara. Euforia demokrasi sepertinya membuat setiap orang bisa berbuat apa saja. Akibatnya, tindak anarkis terjadi di mana-mana. Yang paling parah, hukum tidak dianggap penting, kata Ical. Karena itu, menurut Ical, kehadiran Polri sebagai ujungtombak penegakan hukum sangat diperlukan. Meski demikian, Polri juga memerlukan payung hukum untuk melindungi diri dari berbagai macam benturan. Ical menyebutkan, dinamika penegakan hukum tak jarang mengharuskan Polri berbenturan dengan berbagai instansi lain maupun berhadapan dengan masyarakat, seperti dalam kasus Cicak Buaya, kasus Susno, hingga Tragedi Priok. Karena itu, restrukturisasi kepolisian amat penting sehingga Polri menjadi institusi modern dan mampu menjadi penegak hukum yang andal, tegas, dan adil, sekaligus menjadi sahabat masyarakat. Seminar yang dibuka Ketua Umum Kosgoro 1957 Agung Laksono itu menampilkan pembicara mantan Ketua Panitia Ad Hoc I MPR Rambe Kamarul Zaman, mantan Kapolri Awaloedin Djamin, Ketua Indonesia Police Watch Neta S Pane, staf pengajar Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) dan Program Pascasarjana Universitas Indonesia Bambang Widodo Umar, Ketua Komisi III DPR Benny K Harman, dan mantan anggota Komnas HAM MM Billah. Agung Laksono, dalam sambutan pembukaan, mengatakan, fungsi Polri yang berumur sama dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia melekat langsung dengan masyarakat Indonesia. Tugas pokok yang diemban Polri adalah pemeliharaan ketertiban masyarakat, penegakan hukum, dan mengayomi masyarakat, ujar Agung, yang juga menjabat Menko Kesra dalam Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II. Menurut Agung, citra polisi dapat diimplementasikan melalui prinsip profesionalisme kepolisian serta kinerja Polri yang dicintai masyarakat. Banyak kemajuan yang telah dicapai Polri. Reformasi penanganan terorisme banyak disorot media. Namun, masih banyak hal lain yang masih kurang, katanya. Sementara itu, menjelang keberangkatan ke Washington untuk mengemban jabatan Direktur Pelaksana Bank Dunia, mantan Menkeu Sri Mulyani, Senin sore kemarin, bertemu dengan sejumlah begawan ekonomi Indonesia. Pertemuan itu berlangsung di gedung Bimasena, Hotel Darmawangsa, Jakarta Selatan. Pertemuan itu
[ppiindia] Komitmen Entaskan Kemiskinan
http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=253818 Komitmen Entaskan Kemiskinan Oleh Agus Sakti Selasa, 25 Mei 2010 Komitmen pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan bukanlah sebuah opsi yang dapat ditawar, yang dalam praktiknya secara permisif pemerintah memiliki hak apakah program yang pro orang miskin itu layak atau tidak dibebankan dalam kegiatan semasa jabatannya. Sebab, ketentuan yang mengatakan bahwa pemerintah bertanggung jawab penuh terhadap orang miskin sudah diatur secara jelas dalam undang-undang. Kini, bukan lagi sebuah rahasia karena telah kita temukan kenyataan bahwa upaya pemerintah mengawal dan peduli terhadap orang miskin terkesan pragmatis, kaku, dan kejar tayang. Di wilayah penegakan hukum, misalnya, orang miskin susah sekali memperoleh keadilan. Cerita maling ayam yang dipenjara bukan lagi sebuah dongeng imajiner. Sejalan dengan itu, ada upaya penarikan konklusi yang membuat miris oleh masyarakat dengan membandingkan maling ayam dengan maling uang rakyat yang menelanjangi bahwa hukum (keadilan) di negeri ini tidak berpihak kepada orang miskin. Demikian pula halnya dengan mahalnya biaya pendidikan yang terus melangit dan tidak dapat dijangkau warga miskin. Lembaga edukasi makin bergengsi dan terdesain dalam konsep konglomerasi. Lihat saja, biaya masuk sekolah dasar pada tahun pertama, khususnya di sekolah-sekolah swasta elite, hampir menyerupai biaya masuk perguruan tinggi. Tak jarang, kita juga melihat ada siswa yang melakukan percobaan bunuh diri lantaran malu karena tidak mampu membayar sumbangan pembinaan pendidikan (SPP). Lebih membuat miris lagi, orang miskin amat susah memperoleh akses kesehatan murah. Seperti kejadian yang dialami beberapa warga Nganjuk, Jawa Timur, baru-baru ini. Meski mereka tercatat sebagai peserta Jamkesmas, namun ketika berobat di salah satu rumah sakit (RS) pelat merah, masih juga diharuskan mengeluarkan rupiah yang banyak. Demikian pula halnya dengan usulan beberapa anggota DPRD Komisi D Bidang Kesehatan, Pendidikan, dan Kesejahteraan Masyarakat tentang regulasi validasi daftar peserta jaminan kesehatan daerah (Jamkesda) di Kota Malang yang mensyaratkan hanya orang miskin yang tidak merokoklah yang layak menjadi peserta Jamkesda. Padahal, sebagian besar orang miskin adalah perokok aktif. Karut-marut sistem regulasi kesehatan tidak sesuai dengan apa yang dicanangkan oleh pemerintahan lama lewat program Indonesia Sehat Tahun 2010 yang seolah-olah tidak ada artinya. Padahal, harapan besar bagi terciptanya sebuah masyarakat sehat nan sejahtera pada tahun 2010 sangat diidam-idamkan warga bangsa. Perlu diketahui bahwa kemiskinan dan kesadaran masyarakat untuk menjadi miskin itu bukan sebuah pilihan. Idealnya, tidak ada satu pun warga yang menginginkan kehidupannya nir-sejahtera, miskin, dan sakit-sakitan. Namun, meski mereka tidak pernah memilih untuk menjadi miskin, toh kehidupan mereka tetap miskin. Wujud kemiskinan bisa diindikatori dari penghasilan atau pengeluaran seseorang. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2008, misalnya, kemiskinan ditentukan dari pengeluaran setiap orang sebanyak Rp 183.636 per bulan. Kemiskinan juga disebabkan karena mereka berstatus tunakarya (penganggur). Sementara itu, data resmi BPS Maret 2009 memperlihatkan, jumlah penduduk miskin sebesar 32,53 juta atau setara dengan 14,15 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Kemiskinan diduga disebabkan oleh ketergantungan masyarakat terhadap komoditas makanan seperti beras, gula pasir, telur, tahu, tempe, dan mi instan. Kemiskinan pun diduga disebabkan ketergantungan mereka terhadap komoditas bangunan lainnya, seperti rumah, listrik, angkutan, dan minyak tanah. Ketergantungan warga terhadap komoditas makanan merupakan sebuah hal yang wajar mengingat hal tersebut merupakan kebutuhan dasar mereka sebagai manusia. Sebagaimana diketahui, semua orang membutuhkan makanan, minuman, dan memerlukan tempat untuk beristirahat dengan nyaman. Human Error Dalam hemat penulis, secara mendasar, kemiskinan merupakan sebuah proyek yang seolah diciptakan, baik secara sadar maupun tidak, oleh penguasa. Sebab, bagaimanapun, kemiskinan sebenarnya terkait masalah pekerjaan, pendapatan yang layak, dan kesanggupan mengonsumsi komoditas dasar. Jika pemerintah benar-benar peduli terhadap hal ini, tenaga kerja warga masyarakat bisa terserap hingga mereka mampu mencukupi kebutuhan dasar tersebut secara layak. Apalagi, kalau penguasa memberikan subsidi kepada usaha pertanian, kelautan (nelayan), dan pertambangan yang akan berimbas bagi kesejahteraan warga masyarakat. Atau, boleh jadi, pemerintah sebenarnya sudah memberikan subsidi pada sektor-sektor tersebut, hanya saja kurang menyentuh akar permasalahan. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor, seperti faktor teknis dan human error. Kesalahan pada faktor teknis
[ppiindia] Anda Berminat Menjadi Pimpinan KPK? Silahkan Daftar Sekarang
Anda Berminat Menjadi Pimpinan KPK? Silahkan Daftar Sekarang Jakarta, KabariNews.com -Menteri Hukum dan Hak Asazi Manusia yang juga Ketua Panitia SeleksiCalon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Patrialis Akbar, hari ini, Selasa (25/5), secara resmi membuka pendaftaran. Posko pendaftaran sendiri berada di Sekretariat Panitia Seleksi di Gedung Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta. Untuk artilel selengkapnya klik http://www.KabariNews.com/?34968 [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Kapal Layar Majapahit Selesai Akhir Mei + Majapahit Tidak Menguasai Seluruh Nusantara
http://www.antaranews.com/berita/1274777956/kapal-layar-majapahit-selesai-akhir-mei Kapal Layar Majapahit Selesai Akhir Mei Selasa, 25 Mei 2010 15:59 WIB | Peristiwa | Unik | Sumenep (ANTARA News) - Pembuatan kapal layar Spirit Majapahit yang dikerjakan perajin asal Desa Slopeng, Kecamatan Dasuk, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, diperkirakan selesai pada akhir bulan Mei 2010. Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Dinbudparpora) Sumenep, M. Nasir, Selasa, menjelaskan, saat ini, pengerjaan kapal layar Spirit Majapahit mencapai 80 persen lebih. Kalau tak ada kendala, pembuatan kapal layar yang merupakan kerja sama Yayasan Majapahit di Jepang dan pemerintah Indonesia ini akan tuntas pada akhir bulan Mei ini, ucapnya di Sumenep. Setelah selesai, kapal layar tersebut akan diujicobakan di Perairan Slopeng sebelum dilepas secara resmi untuk berangkat ke Jakarta. Pemberangkatkan kapal layar `Spirit Majapahit` dari Pantai Slopeng ke Jakarta direncanakan dilepas oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata RI pada bulan Juni 2010. Untuk tanggal pastinya, menunggu konfirmasi, paparnya. Setelah tiba di Jakarta, kata Nasir, kapal layar tersebut langsung dipersiapkan untuk berlayar ke delapan negara. Sesuai rencana pula, pemberangkatan kapal layar `Spirit Majapahit` dari Jakarta dalam rangka keliling delapan negara akan dilepas oleh Presiden RI. Untuk waktunya juga menunggu konformasi, ujarnya menuturkan. Kapal layar Spirit Majapahit dibuat tanpa mesin dan hanya menggunakan layar yang mengandalkan kekuatan angin untuk mengarungi lautan. Ada pun ukuran kapal layar tersebut adalah panjang 20 meter, lebar 4 meter, dan tinggi 2,75 meter. + http://www.antaranews.com/berita/1274026286/majapahit-tidak-menguasai-seluruh-nusantara Majapahit Tidak Menguasai Seluruh Nusantara Minggu, 16 Mei 2010 23:11 WIB | Peristiwa | Umum | Jakarta (ANTARA News) - Kerajaan terbesar Indonesia Majapahit ternyata tidak menguasai seluruh Nusantara apalagi kawasan Asia Tenggara seperti Malaysia, Filipina dan Siam Selatan (Thailand). Tidak seperti apa yang ada di buku-buku pelajaran selama ini, daerah-daerah di Nusantara merupakan daerah merdeka dan berkedaulatan bukan daerah kekuasaan Majapahit, kata arkeolog Hasan Djafar yang juga penulis buku Masa Akhir Majapahit pada diskusi bertajuk Majapahit: Masa Awal, Pencapaian, dan Masa Akhir di LKBN ANTARA akhir pekan lalu. Kekuasaan Majapahit, katanya, hanya meliputi Jawa Tengah, Jawa Timur, Madura dan Bali dan saat itu ada kerajaan kuat juga di Nusantara yaitu kerajaan Melayu. Kerajaan Majapahit yang didirikan oleh Raden Wijaya saat itu hanya sebuah kerajaan adikuasa dan disegani kerajaan-kerajaan sekitar bukan karena daerah jajahannya. Majapahit hanya sebuah kerajaan yang dihormati kerajaan-kerajaan sekitar karena kesuksesannya mengolah perekonomian dan menjadi contoh kerajaan-kerajaan sekitar dan saat itu Majapahit terkenal akan negara agraris ekonomis dan maritim, katanya. Majapahit disegani kerajaan sekitar karena mampu menjaga keamanan dan kestabilisan regional dan memiliki pengaruh luas di Nusantara. Majapahit juga mempunyai kerjasama dengan Kerajaan Melayu yang dipimpin oleh Raja Adityawarman yang beribukota di Dharmawangsa (Sumatra Barat). Majapahit sebagai kerajaan adi kuasa berkewajiban melindungi daerah-daerah di Nusantara demi kelangsungan kerjasama regional, katanya. Majapahit pun kerap melakukan perdagangan dengan daerah-daerah sekitar seperti Banda, Ternate, Ambon, Banjarmasin dan Malaka. Pernah ada pertukaran prasasti bernama Amoghapasa antara kedua kerajaan sebagai simbol bentuk kerjasama, kata Hasan Djafar yang juga ahli epigrafi dan sejarah kuno Indonesia. Djafar juga mengemukakan pemahaman salah selama ini yang menyebutkan berbagai kerajaan lain di Nusantara memberikan upeti atau pajak ke Majapahit. Kerajaan-kerajaan itu hanya memberikan hadiah bukan upeti dan wajar kerajaan memberikan hadiah ke negara kuat saat itu, katanya. Ketika ditanya kebenaran sumpah amukti palapa yang dikumandangkan Gadjah Mada ketika dilantik Ratu Majapahit Tribhuwana Tunggadewi menjadi Patih Majapahit bahwa ia tidak akan memakan buah palapa sebelum menguasai nusantara. Itu juga salah penafsiran, mukti palapa bukan makan buah palapa tapi saya tidak akan bahagia sebelum menyatukan nusantara, katanya. Namun itu masih menjadi perdebatan hingga sekarang karena Gadjah Mada hanya memadamkan pemberontakan di Bali dan Dompo (Sumbawa), katanya menambahkan. Kerajaan Majapahit sebagai salah satu kerajaan besar pada zaman Hindu-Budha yang berkembang sejak tahun 1293 - 1519 mencapai puncak perkembangannya pada abad ke-14 pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk yang bergelar Sri Rajasanagara. Kisah kerajaan Majapahit terdapat dalam kitab Pararaton dalam bahasa Kawi dan kitab Nagarakertagama dalam bahasa Jawa Kuno. Sejak zaman keemasannya kerajaan Majapahit memiliki 21 daerah yaitu Daha (Kediri), Jagaraga, Kahuripan
[ppiindia] Reformasi Birokrasi Menuju Reformasi Biokrasi
http://www.mediaindonesia.com/webtorial/klh/index.php?ar_id=NzMyMg== Tema: Reformasi Birokrasi untuk Lingkungan Hidup Reformasi Birokrasi Menuju Reformasi Biokrasi Oleh : Erlina Rachmawati (Guru SMK Perikanan Nusantara Demak) Tanggal : Selasa, 25 Mei 2010 ERA orde baru sudah lama berlalu. Genderang reformasi sudah lama berdengung di telinga kita. Reformasi membuka tabir era keterbukaan perluasan kebebasan, kompetisi dan peran serta masyarakat. Pemimpin dipilih oleh rakyat secara langsung melalui perwakilan rakyat. Kebebasan dalam penentuan kebijakan pembangunan dibuat lebih terbuka. Kritik dan saran rakyat terungkap lewat pelaksanaan demokrasi. Pemimpin ditekankan lebih mengutamakan kepentingan rakyat. Perang anti korupsi giat dikibarkan. Peradilan bebas kian ditegakkan demi rakyat supaya tidak tertindas. Reformasi sudah berjalan selama 10 tahun lebih, pemerintahan menuju reformasi sudah silih berganti. Namun sejauh ini tidak ada kemajuan yang signifikan untuk memperbaiki pengelolaan lingkungan hidup. Reformasi mendorong laju langkah pembangunan berlipat sangat cepat. Pabrik dan gedung berdiri megah. Kemajuan sangat cepat melaju, bak meteor meluncur dari angkasa. Tapi apakah kecepatan langkah juga untuk pengelolaan lingkungan hidup? Saya pikir gerak langkah pembangunan era refomasi berbanding terbalik dengan laju penyelamatan lingkungan. Realitanya pembangunan apapun bidang, seberapa besar pembangunan itu dijalankan, pastilah menambah beban lingkungan. Terlebih lagi bila pembangunan yang dilaksanakan tidak sejalan dengan pembangunan dibidang lingkungan hidup. Nyatanya reformasi yang gencar didengungkan lebih tertuju ke arah pembangunan bidang perekonomian, industri, sosial, ilmu pengetahuan, kelembagaan, birokrasi dan demokrasi. Sementara pembangunan bidang lingkungan hidup yang ada di sekitar kita, selalu menjadi agenda sampingan manakala dampaknya sudah mulai memasyarakat. Di tengah suksesnya Indonesia membangun reformasi demokrasi dengan pembangunan disegala bidang, disaat itu juga kerusakan lingkungan justru meningkat tajam. Pembalakan hutan secara liar dan pembakaran hutan semakin mempercepat laju kerusakan lingkungan. Kerusakan lingkungan hidup dimana saja selalu meminta pajak sosial, ekonomi yang tidak murah. Masyarakat menjerit kesakitan manakala bencana alam, banjir, tanah longsor menimpa rumah dan pemukiman mereka. Mereka kehilangan harta benda dan nyawa. Banjir dengan sampah bawaan yang membuat air berubah menjadi berbau, berwarna dan berasa. Wabah penyakit kulit gatal-gatal, diare, desentri, typus, dan penyakit saluran pernafapan seperti TBC, pneumonia dan lain-lain. Bau tak sedap dari timbunan sampah menggangu pernafasan dan merusak keindahan lingkungan. Sentuhan pengelolaan lingkungan akan mulai terdengar manakala dampak sudah mewabah di masyarakat. Seminar, diskusi, symposium, spanduk, baleho atau sejenisnya mulai digiatkan. Dapatkah itu terlaksana bila hanya sebuah slogan atau gembar-gembor belaka. Tanpa ada bukti nyata. Pembangunan lingkungan yang terabaikan dalam waktu yang panjang menyebabkan laju kerusakan berjalan semakin cepat dibanding dengan laju rehabilitasi dan perbaikan lingkungan. Sementara pertumbuhan industri dan urbanisasi yang semakin berkembang menghasilkan akumulasi kerusakan lingkungan hidup sehingga kemajuan ekonomi dan material yang diperoleh berjalan berbanding terbalik dengan penurunan kualitas lingkungan hidup secara terus menerus. Penyelamatan lingkungan hidup harus segera dilakukan. Tapi tanggung jawab siapa? Lingkungan hidup sudah selayaknya menjadi tanggung jawab kita bersama, pemerintah, jajaran bisnis atau industrialisasi dan masyarakat sosial. Bagaimana usaha penyelamatan bisa berjalan? Peran serta dan dukungan setiap elemen masyarakat harus saling terkait. Pengarusutamaan lingkungan hidup haruslah menjadi agenda harian disetiap hati nurani masyarakat. Bagaimana sebuah reformasi birokrasi dapat mendukung pengelolaan lingkungan? Reformasi yang dikembangkan dituntut membangun sistem politik hijau yang sensitive lingkungan (green policy). Artinya menjadikan lingkungan hidup sebagai politik utamanya dengan kebijakan yang harus mampu menopang aspek lingkungan. Politik hijau dijalankan bila sudah terbangun sensitifitas lingkungan. Bagaimana cara membangun sensitifitas lingkungan? Tentu bukan perkara yang mudah. Karena membangun sensitifitas lingkungan membutuhkan dana, sarana yang tidak sedikit serta kepedulian untuk konsisten dalam gerak langkahnya. Rata-rata yang terjadi adalah bagaimana mendapatkan keuntungan yang lebih tanpa harus mengeluarkan dana lebih. Kalau begitu kita sudah bertindak egois terhadap diri kita sendiri maupun lingkungan. Bagaiman tidak, sisi plus minus dari pembangunan pastilah akan kita rasakan. Tapi mengapa kita tidak sedikit berbaik hati dengan lingkungan ? Reformasi birokrasi harus mengarahkan pada kebijakan lingkungan (biokrasi).
[ppiindia] Dahlan Iskan: Target yang Bisa Bikin Bunuh Diri
Refleksi : Dahlan benar! Persuhaan Lilin Negara (PLN) tidak mungkin memenuhi target yang ditentukan untuk perusahaan listrik. http://www.jawapos.co.id/halaman/index.php?act=detailnid=135906 [ Selasa, 25 Mei 2010 ] Dahlan Iskan: Target yang Bisa Bikin Bunuh Diri Target PLN Atasi Krisis Tak Tercapai. Itulah judul berita di harian Kompas, Rabu 19 Mei lalu. Di Ambon sejumlah orang demo di kantor PLN dengan alasan PLN gagal memenuhi target mengatasi krisis listrik setempat. Kapan sih target itu sebenarnya? Menko Ekuin sering menegaskan: tahun 2010 ini. Artinya, sebenarnya, masih ada waktu tujuh bulan lagi untuk mengatakan target tidak tercapai. Presiden SBY pernah menegaskan: Oktober tahun 2010 ini. Itu berarti masih ada waktu lima bulan. Saya, sebagai CEO PLN, berkali-kali menegaskan: 30 Juni 2010. Artinya, masih ada waktu sebulan lebih lagi untuk dikatakan gagal mencapai target. Mungkin, pendemo di Ambon itu mempunyai target sendiri. Barangkali, target mereka adalah pada hari mereka berdemo itu. Kompas mungkin juga punya target sendiri: tanggal 19 Mei 2010 itu. So what! Intinya, sebenarnya bukan soal kapan target mengatasi krisis listrik itu. Intinya adalah: orang sudah tidak percaya bahwa PLN akan bisa mengatasi krisis yang sudah sangat berat dan menahun itu! Ummul mas'alah-nya adalah no trust at all. Jangankan orang luar, banyak orang dalam PLN sendiri yang sudah kehilangan kepercayaan diri. Sudah seperti si pincang di depan si lumpuh. Betapa banyak SMS yang saya terima dari kalangan PLN sendiri yang isinya meragukan bahwa kita mampu mencapai target itu. Bahkan, ada SMS dari kalangan PLN sendiri yang langsung berkesimpulan: PLN bunuh diri! Maka, di samping bekerja keras mengatasi krisis listrik di seluruh penjuru Nusantara, pimpinan PLN harus bekerja keras mengatasi hilangnya rasa percaya diri di kalangan sendiri. Tapi, syukurlah. Masih terlalu banyak manajer PLN yang punya nyali. Mereka ini menyadari bahwa kekalahan perang sering bukan karena kalah amunisi, tapi karena hilangnya kepercayaan diri. Saya melihat sendiri bagaimana para kepala divisi dan staf ahli di direktorat Indonesia Barat dan Timur memobilisasi kemampuan yang ada. Saya melihat bagaimana para manajer di kota-kota dan kabupaten krisis itu membuktikan diri. Kalau dilihat dari kacamata dan sudut pandang Jakarta, memang rasanya mustahil mereka bisa mengatasi persoalan yang begitu berat. Tapi, Purwodadi kuthane, sing dadi nyatane. Yang penting kenyataannya. Secara bertahap, tim PLN itu ternyata bisa menyelesaikan krisis di Medan yang begitu parah, yang masyarakatnya sudah sering demo dan mengancam. Manajemen PLN juga bisa menyelesaikan krisis di Tanjungpinang yang masyarakatnya sudah begitu marah sampai-sampai pernah menjemur manajer PLN yang ada di sana. Di tempat lain, tim PLN bisa menyelesaikan krisis di Makassar, Bali, Kaltim, Kendari, dan banyak lagi. Bahkan, Ambon pun dua minggu yang lalu sudah teratasi. Rasanya seperti hil yang mustahal bahwa krisis listrik di Ambon bisa diatasi justru sebelum target waktu terlewati. Sampai tanggal 30 Mei 2010 nanti, praktis tinggal dua wilayah yang masih krisis: Palu dan Lombok. Persoalan pada dua-duanya luar biasa besar. Juga luar biasa sulit mengatasinya. Nasib dua daerah itu begitu jelek sehingga sulit sekali mencarikan jalan keluarnya. Akankah dua daerah itu menjadi lambang kegagalan penyelesaian krisis listrik Indonesia? Bagaimana menyelesaikannya? Mungkinkah dua daerah tersebut akan menjadi ibarat nila dua titik merusak susu berbelanga-belanga? Dengan sisa waktu yang tersedia, masih sempatkah berbuat banyak? Bukankah waktunya tinggal satu bulan? Bisakah dalam waktu sebulan persoalan luar biasa besar teratasi? Sulapan macam apa yang akan dilakukan? Ibarat drama, Palu dan Lombok itu akan jadi adegan yang sangat menegangkan. Ibarat pertandingan sepak bola, posisi PLN masih tertinggal 0-2, padahal waktu pertandingan tinggal 2 menit. Sebuah pertaruhan yang memang bisa berarti bunuh diri! (*) Dahlan Iskan, Dirut PLN [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] FW: Sultan Brunei THE HAPPIEST MAN ON EARTH?
From: Ratih ra...@.web.id Date: Tuesday, May 25, 2010, 5:21 PM This man has all the luck ! The Sultan of Brunei's wealth increases by 90 euros every second. This means around 5400 euros per minute, 324000 euros each hour, 7776000 euros a day Implies about 54432000 euros a week (that's 54 million and 432000 thousand euros) He looked sick Brunei's Sultan Hassanal Bolkiah ... President of the richest country in the world Popular, lavish, ... uses gold in everything Was born literally eating with spoons made of gold Clothes worn embroidered with gold and silver These are some pictures of his palace ... The largest and most luxurious palace in the world... Consists of 1788 rooms with some furnished in gold and diamond-encrusted 257 bath inlaid with gold and silver and a garage to accommodate 110 cars \ The palace has 650 suites ... each furnished at not less than 150,000 thousand euros This requires the visitor to spend 24 hours just to inspect each room for 30 seconds The Sultan of Brunei's plane Most luxurious aircraft in the world, inlaid with gold The Sultan has also a Boeing 747 worth a hundred million dollars, and then re-designed as a home at a cost of more than one hundred and twenty million dollars. Featured add-ons such as a whirlpool bath of pure gold He also has six small aircraft and two helicopters. One of the cars of theSultan of Brunei At the special request of the Sultan of Brunei, theRolls Royce company combined their car designs with that of Porsche. This vehicle is currently in London for use during his stay in Britain When the Sultan of Brunei's daughter married, the legendarycelebrations continued for 14 days, at a cost of about five million dollars, attended by more than 25 heads of state and family members. Sultan of Brunei car inlaid with pure gold The Princess wears a crown of diamonds and carries a small bouquet of flowers studded with diamonds. She also wears huge diamonds as earrings, adding sparkle to her face. Wikipedia says he has 531 Mercedes-Benzes 367 Ferraris 362 Bentleys 185 BMWs 177 Jaguars 160 Porsches 130 Rolls-Royces And 20 Lamborghinis Bringing the total number of his cars to 1,932 BUT : Is He REALLY Happy? Healthy? Peaceful? Joyful? · No Matter How Rich He Is, He Can Only : o Sleep In 1 Bed o Drive 1 Car o Take 1 Place o Use 1 Toilet o Do 1 Thing @ Anytime...!! This Poor Guy Has A LOT More Problems Than Us Normal People. He Has To Worry About His Excessive Wealth, Intense Jealousy/In-Fighting Among Wives, Children, Relatives, Friends. He Has No REAL Friends, Lack of Good Health, etc!! ALL These Overly Luxurious Things Have Become Overly Cumbersome Burdens To Him Now...!! Chat online and in real-time with friends and family! Windows Live Messenger -- You received this message because you are subscribed to the Google Groups mesin trisakti jakarta group. To post to this group, send email to mesintrisa...@googlegroups.com. To unsubscribe from this group, send email to mesintrisakti+unsubscr...@googlegroups.com. For more options, visit this group at http://groups.google.com/group/mesintrisakti?hl=en. Windows Live Hotmail: Your friends can get your Facebook updates, right from Hotmail®. [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] George Aditjondro Penuhi Panggilan Polisi
http://www.antaranews.com/berita/1274772374/george-aditjondro-penuhi-panggilan-polisi George Aditjondro Penuhi Panggilan Polisi Selasa, 25 Mei 2010 14:26 WIB | Peristiwa | Hukum/Kriminal | Jakarta (ANTARA News) - Penulis buku Membobgkar Gurita Cikeas, George Junus Aditjondro memenuhi panggilan penyidik Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan, terkait tuduhan penganiayaan ringan terhadap Ramadhan Pohan, Selasa. Saat ini, saya dalam proses penyembuhan karena kondisinya masih sakit, kata George di Markas Polres Metro Jakarta Selatan, Selasa. Namun demikian, George enggan menjelaskan kasus yang menimpa dirinya terkait dugaan penganiayaan terhadap anggota Fraksi Partai Demokrat DPR, Ramadhan Pohan. Penulis buku kontroversi itu, menambahkan dirinya tidak memenuhi dua kali panggilan penyidik karena kondisi kesehatan yang menurun. Bukannya saya tidak patuhi hukum untuk memenuhi panggilan penyidik, tapi saya memang sakit, ujar George. Sebelumnya, George tidak memenuhi dua kali panggilan penyidik Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan karena tekanan darah tinggi sehingga sempat mendapatkan perawatan intensif di salah satu rumah sakit di Jakarta Timur. George harusnya menjalani pemeriksaan pada 16 dan 25 Februari 2010, namun karena alasan sakit sehingga tidak memenuhi panggilan polisi. Sebelumnya, George tersangkut kasus penganiayaan terhadap anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat, Ramadhan Pohan, Rabu (30/12) saat peluncuran buku karya George Junus Aditjondro di Doekoen Coffee, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. (T014/A024) [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Jaminan Sosial Versi Bank Dunia
http://www.suarakarya-online.com/news.html?category_name=Opini Jaminan Sosial Versi Bank Dunia Oleh Achmad Subianto Selasa, 25 Mei 2010 Ketika terjadi pemilihan presiden (pilpres) di Amerika Serikat (AS) tahun 2009, persoalan keuangan nasional menjadi tantangan utama bagi kandidat presiden terpilih. Selain itu, masalah jaminan sosial juga menjadi isu yang selalu menyita perhatian dalam debat publik calon presiden. Calon presiden (capres) Barack Obama dan John McCary sempat saling beradu argumen dan strategi tentang bagaimana mengatasi masalah ekonomi nasional dan memberikan jaminan sosial dalam suatu debat publik yang memanas. Ini juga terjadi pada pilpres-pilprers sebelumnya di AS. Namun, di Indonesia aneh. Tak ada satu pun caleg maupun capres mengetengahkan wacana jaminan sosial masyarakat secara utuh. Memang sempat digembar-gemborkan isu kemiskinan dan pengangguran, tetapi bagaimana cara mengatasinya dan solusi macam apa yang ditawarkan para capres, tidak ada sama sekali. Persoalan kemiskinan dan pengangguran, dalam pemikiran para kandidat, akan dapat diatasi melalui kebijakan pembangunan dengan pembiayaan melalui kebijakan fiskal dan moneter serta usaha kecil dan menengah (UKM). Padahal, kebijakan-kebijakan tersebut secara tradisional telah diberlakukan sejak bertahun-tahun, tetapi tetap saja tidak mampu menghapuskan atau mengurangi kemiskinan dan pengangguran. Barangkali para politikus dan pakar sangat awam terhadap persoalan jaminan sosial? Dan, tampaknya memang demikian. Persoalan jaminan sosial dalam UUD 1945 pun baru diakomodasi dalam Perubahan UUD tahun 2002. Masalahnya, dalam UUD 1945 tidak secara jelas dicantumkan masalah jaminan sosial, baik dalam batang tubuh maupun penjelasannya. Michael Raper menulis buku mengenai negara tanpa jaminan sosial bertajuk Tiga Pilar Jaminan Sosial Versi Bank Dunia (Three Pilars of Social Security World Bank). Dalam tulisannya itu, ia mencontohkan negara tanpa jaminan sosial, antara lain Indonesia dan Australia. Pendekatan ketiga pilar jaminan sosial itu sendiri, kata Raper, telah direkomendasikan oleh Bank Dunia dan International Labour Organization (ILO). Dengan dikuatkan oleh Trade Union Rights Centre, ketiga pilar jaminan sosial itu menjadi dasar untuk membangun sistem penyediaan dana pensiun. Ketiga pilar utama jaminan sosial versi Bank Dunia dan ILO yang diperkenalkan kepada Indonesia meliputi bantuan sosial (social assistance), asuransi sosial (social insurance), dan jaminan sosial sukarela (voluntary). Anehnya, ketiga pilar jaminan sosial itu berbeda dengan ketiga pilar yang diterapkan di China meski sama-sama telah direkomendasikan oleh Bank Dunia dan ILO. Kepada Pemerintah China, Bank Dunia dan ILO memberikan rekomendasi pendekatan tiga pilar jaminan sosial dengan konsep berbeda. Pilar pertama, government run basic pension (state). Jaminan sosial ini diberikan kepada setiap penduduk (warga negara), baik oleh pemerintah pusat maupun daerah. Pilar kedua, individual account pension (occupational), jaminan sosial yang diberikan kepada individu-individu terkait pekerjaan atau profesi masing-masing (seperti anggota TNI dan pekerja). Pilar ketiga, voluntary employee/individual savings (private), jaminan sosial yang dikumpulkan dari tabungan pribadi sebagai pekerja atau sukarelawan. Di sini ada perbedaan mendasar mengenai model jaminan sosial yang diperkenalkan Bank Dunia dan ILO, antara lain di Indonesia dan China. Ada kesan jaminan sosial rekomendasi Bank Dunia dan ILO yang diterapkan di Indonesia telah direkayasa dan direkomendasikan oleh konsultan Indonesia kepada Tim SJSN (Sistem Jaminan Sosial Nasional) Indonesia dengan konsep orisinal Bank Dunia dan ILO. Ini sangat berbeda dengan apa yang kami dengar sendiri dari Pemerintah China. Rupanya telah terjadi versi modifikasi dan rekayasa dari tim konsultan Indonesia. Ini tentunya sangat membahayakan bagi keberlangsungan suatu metodologi. Untung, sampai saat ini rekomendasi tim Jerman belum sepenuhnya diterima oleh Indonesia. Bertahun-tahun Indonesia tampaknya selalu ditipu oleh konsultan luar negeri dan dalam kasus SJSN ini hampir terjadi lagi. Kesalahan IMF memberikan konsultansi kepada Indonesia bertahun-taun hampir terjadi lagi dalam penyusunan SJSN. Untungnya, para penyelenggara Lembaga Jaminan Sosial kala itu bersemangat tinggi dan senantiasa waspada terhadap setiap draf RUU SJSN. Malah sering dianggap oposan oleh Tim SJSN dan bahkan oleh anggota Pansus DPR. Kegigihan badan penyelenggara sejak saat ada konsep untuk merger dan penyusunan draf RUU ada hasilnya juga. Penolakan terhadap upaya merger badan penyelenggara memang membuahkan hasil, tetapi dalam penyusunan draf RUU jauh dari sempurna karena adanya deadline harus selesai pada saat presiden lengser. Dengan demikian, UU SJSN ditandatangani satu hari ketika Presiden Megawati
[ppiindia] Planet Dimakan Mataharinya
Refleksi : Bagaimana komentar para ahli ilmu langitan? Apakah dunia akan kiamat? Apa yang bisa atau harus dibuat agar dunia tidak kiamat? http://www.mediaindonesia.com/read/2010/05/25/144856/45/7/Planet-Dimakan-Mataharinya Planet Dimakan Mataharinya Selasa, 25 Mei 2010 00:47 WIB Penulis : Mario Aristo NASA NEW YORK--MI: Planet terpanas di galaksi Bima Sakti saat ini sedang meregang seperti bola karena tengah dimakan oleh bintang induknya. Ini berdasarkan observasi yang dilakukan oleh astronom menggunakan Teleskop Antariksa Hubble. Eksoplanet itu bernama WASP-12b. Planet WASP-12b masih memiliki waktu 10 juta tahun lagi hingga sepenuhnya habis termakan, ungkap ilmuwan Hubble pekan lalu. WASP-12b sangat dekat dengan bintang seperti matahari sehingga 'kepanasan' akibat suhunya yang mencapai 2.800 derajat Fahrenheit. Karena kekuatan-kekuatan fenomenal tersebut, atmosfer planet tersebut telah menggelembung hampir tiga kali ukuran jari-jari Jupiter. Bahkan material-material planet yang memiliki ukuran 40 persen lebih besar dari Jupiter tersebut terlihat telah termakan bintang induknya. Kami melihat awan besar bahan di sekitar planet yang mau menghindar akan ditangkap oleh bintang. Kami telah mengidentifikasi unsur-unsur kimia yang belum pernah terlihat di planet-planet di luar tata surya kita, ungkap Carole Haswell, ketua tim penelitian dari sebuah Universitas Terbuka dalam Inggris. Distorsi planet akibat gravitasi bintang tersebut pertama kali diprediksi dalam makalah yang diterbitkan pada Februari 2010 dalam jurnal Nature by Shu-lin Li asal Universitas Peking di Beijing. Diyakini bahwa kekuatan gravitasi yang bekerja di planet WASP-12b akan membuat interior bertambah panas sehingga akhirnya mengembangkan atmosfer luar planet. (Mar/Space/OL-04 [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Konsep Toleransi Menurut Ajaran Nabi
Refleksi : Bagus, cuma saja 70% dari umat di NKRI tidak mau bertoleransi. Hal ini bisa dibaca dalam majalah Mejemuk nomor Januari-Feburari 2008, hasil penyelidikan Center for Study of Relegion and Culture. http://www.republika.co.id/berita/ensiklopedia-islam/hikmah/10/05/25/117022-konsep-toleransi-menurut-ajaran-nabi Konsep Toleransi Menurut Ajaran Nabi Selasa, 25 Mei 2010, 09:21 WIB Musiron/Republika Toleransi sangat dianjurkan Nabi Muhammad SAW Oleh A Ilyas Ismail Diceritakan, pada suatu hari ada orang Arab pedalaman kencing di masjid Nabi di Madinah. Terang saja para sahabat geram dan ingin memukul orang itu. Namun, Rasulullah SAW mencegahnya, dan kemudian menyuruh para sahabat 'kerja bakti' menyiram dan membersihkan air seni laki-laki tak kenal sopan santun itu. (HR Bukhari dari Abu Hurairah). Menurut Ibn Hajar al-Asqalani, pengarang Kitab Fath al-Bari, riwayat ini memperlihatkan dengan jelas sikap toleransi Nabi SAW dan keluhuran budi pekertinya. Beberapa pelajaran penting, lanjut al-Asqalani, dapat pula dipetik dari kisah ini. Pertama, kita harus bersikap kasih dan lembut (al-rifq) kepada orang yang melakukan kesalahan karena tidak tahu dan tidak sengaja (al-jahil). Kedua, kita wajib mendidik dan mengajarinya agar ia berbuat baik dan sopan sesuai akhlak Islam. Ketiga, kita tidak boleh kasar dalam mencegah perbuatan munkar, baik dengan kata-kata apalagi dengan perbuatan (tindakan). Toleransi tak hanya dalam soal agama seperti contoh di atas, tapi juga dalam bidang sosial kemasyarakatan dan sosial ekonomi. Rasulullah SAW bersabda: Semoga Allah melimpahkan rahmat kepada seseorang yang bersikap toleran sewaktu ia menjual, membeli, dan sewaktu menagih utang. (HR Bukhari dari Jabir ibn Abdillah). Dalam riwayat lain, terdapat tambahan kata, fa dakhala al-jannah (kemudian orang itu masuk surga). (HR Ahmad dari Usman ibn Affan). Dalam hadis ini, menurut Ibn Bathal, terkandung pesan agar umat Islam bersikap toleran dan menjunjung tinggi keluhuran budi pekerti dalam bisnis. Sikap seperti ini akan mendatangkan kebaikan (berkah) bagi para pelaku bisnis. Doa Nabi kepada orang yang toleran dalam hadis ini, lanjut Ibn Bathal, mengandung makna keberuntungan secara finansial (keuangan) di dunia, dan kemujuran secara spiritual di akhirat. Dalam buku Syu`ab al-Iman, Imam Baihaqi memberikan penjelasan tambahan. Dikatakan, orang yang toleran adalah orang yang tidak menuntut banyak mengenai hak-haknya, tetapi membayar tunai apa yang menjadi kewajiban-kewajibannya. Dicontohkan, ketika sakit tak ada teman yang menjenguk, pulang dari luar negeri tak ada yang menyambut, saat berbicara tak ada yang mendengarkan, ia tidak lantas marah-marah dan memaki-maki. Ia tetap toleran, sabar, dan berbesar hati. Sikap toleran, seperti semua sifat yang terpuji, menurut Baihaqi, dapat ditumbuhkan dan dikembangkan melalui pembelajaran dan pembiasaan (learning habits). Diakui, proses pembelajaran ini akan berjalan lebih cepat dan produktif bila didukung faktor bawaan dan lingkungan, yaitu keluarga dan pergaulan. Jadi, kalau mau, kita pun bisa menjadi toleran, baik sebagai individu maupun bangsa. Wa Allahu A`lam. [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Fwd: Belajar / Mengajar Bahasa Inggris dengan Instan? Bisaaa!
info bagus .. kalo tertarik jangan reply saya tapi langsung aja email dibawah ! - Original Message - From: farahlie (farah...@gmail.com) Sent: May 24, 2010 01:30 PM Subject: Belajar / Mengajar Bahasa Inggris dengan Instan? Bisaaa! Anda ingin belajar bahasa Inggris? Tapi tidak ada waktu buat kursus? Ingin beli buku tapi buku yang dikarang penulis Indonesia kurang memuaskan? Anda guru? Kesulitan mencari buku2 berkualitas? Ingin menghemat waktu? Selamanya TIDAK lagi menjadi masalah. Well, be afraid no more. Dengan DVD e-book buku-buku terbitan Longman, Cambridge, Oxford Univ. Press, Barron, MacMillan, McGraw-Hill, dll, kita bisa belajar bahasa Inggris sendiri. Plus kita juga bisa latihan listening dengan MP3 audio files. Buku-buku ini dijamin berkualitas. Buat para guru bahasa Inggris, buku ini dapat dijadikan buku referensi, tinggal di-print saja. Menghemat banyak waktu! Paket EnglishDVD : Paket 1 - DVD English Grammar (Rp. 100.000) Paket 2 - DVD English for Children, Vocabulary, Dictionary (Rp. 100.000) Paket 3 - DVD English Certificates, Toefl , Reading Writing (Rp. 100.000) Paket 4 - DVD Conversation (Rp. 100.000) Paket 5 - DVD Business English (Rp. 100.000) Paket 6 - DVD Tell Me More (Rp. 100.000) SPECIAL PROMO DISC42% : Paket 7 - Berisi Paket 1-2-3-4-5-6 + FREE BONUS 1 DVD Listening Saat ini kami memberikan promo penawaran khusus berupa discount 42% untuk pemesanan PAKET 7 seharga Rp. 349.000 dengan bonus dan ongkos kirim tetap gratis. Untuk pembelian Paket 7, dapatkan bonus 1 DVD Listening berisi file-file SWF (Flash), mp3, novel, komik dan flv (video youtube). DVD Listening ini merupakan bonus yang tidak kami perjual-belikan. Untuk spesifikasi dan cover screenshot masing-masing paket produk silahkan anda mengunjungi etalase online saya di situs http://farahlie.multiply.com Paket ini juga cocok untuk dijadikan sebagai hadiah untuk teman atau anak anda. Bagi yang berminat memesan dapat menghubungi saya di: farah...@gmail.com atau farah...@mail.com mohon forward email ini pada teman-teman lain yang memerlukan :) Salam, Farrah farah...@gmail.com Website: http://farahlie.multiply.com HP: 081221089520 (sms only) YM: lady.photographer e-books novel/komik yang juga disertakan dalam DVD bonus : andersen's fairy tales - hans christian andersen angels and demons - dan brown angels and demons - dan brown - versi indonesia anna karenina - leo tolstoy around the world in 80 days - jules verne asterix and cleopatra asterix in belgium asterix in britain asterix in corsica asterix in spain asterix in switzerland asterix the gladiator dark arena - mario puzo deception point digital fortress - dan brown digital fortress - dan brown - versi indonesia empress orchid - anchee min fifth country - es ito fools die - mario puzo frankenstein - mary shelley godfather - mario puzo harry potter and the deathly hallows harry potter and the order of phoenix i know this much is true - wally lamb into zero point - agatha christie last don - mario puzo lolita - vladimir nabokov lord of the ring - silmarillion lord of the ring - the fellow ship of the ring lord of the ring - the hobbit lord of the ring - the return of the king lord of the ring - the two tower moby dick or the whale - herman melville money, a memoir - liz perle murder on the links - agatha christie musashi - eiji yoshikawa otori clan story 1 - across the nightingale floor.jar - lian hearn otori clan story 2 - grass for his fillow - lian hearn otori clan story 3 - brilliance of the moon - lian hearn penthouse magazine - march playboy - hot shots playboy magazine - april playboy magazine - march playboy magazine - may playboy magazine - september rich dad - robert t kiyosaki robinson crusoe - daniel defoe samurai castle - noriko saka secret of the secrets shogun - james clavell sicilian - mario puzo snow - orhan pamuk the 47 ronin story - john allyn the adventure of tom sawyer - mark twain the adventures of huckleberry finn - mark twain the adventures of robin hood - howard pyle the book of the thousand nights and a night - richard f burton the clocks - agatha christie the davinci code - dan brown the divine message of the dna - kazuo murakami the last of the mohicans - james fenimore cooper the murder of roger acryod - agatha christie the prince - nicolo machiavelli the scarlett letter - nathaniel hawthorne the works of edgar allan poe - volume 1 - raven edition tintin - cigars of the pharaoh tintin - flight 714 tintin - land of black gold tintin - prisoners of the sun tintin - the black island twilight 1 - stephenie meyer twilight 2 - new moon - stephenie meyer twilight 3 - eclipse - stephenie meyer twilight 4 - breaking dawn - stephenie meyer vanity fair - william makepeace thackeray why didnt they ask evan - agatha christie why don't penguins feet freeze - mick o hare why men don't listen - alan barbara pease you can choose to be rich - robert t kiyosaki .
[ppiindia] PROMOTE WEBSITE DAPAT GANJARAN LUMAYAN
Bagaimana JanaPENDAPATAN KEDUA RM1000-RM5000 SEMINGGUTanpa Ganggu Kerja Yang Ada!!! Dapatkan info melalui link di bawah ini.. http://sentuhanemas.com/irene/ [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Ironis, Paripurna DPR Dihadiri 25 Orang
Refleksi :Di NKRI tidak ada yang ironis, karena namanya sidang paripurna jadi kalau tidak sempurna adalah masalah biasa. Rakyat memilih oknom-oknom itu-itu juga dari pemilu ke pemilu, mereka absen karena biasa bolos. Fulus masuk kantong, syukran dan selesai! http://www.mediaindonesia.com/read/2010/05/25/145036/3/1/Ironis-Paripurna-DPR-Dihadiri-25-Orang Ironis, Paripurna DPR Dihadiri 25 Orang Selasa, 25 Mei 2010 17:33 WIB Penulis : Stefan MI/M.Irfan/ip JAKARTA--MI: Sungguh ironis, ruangan sidang paripurna DPR yang ber-AC dan berkapasitas sekitar 600 orang itu hanya diisi 25 wakil rakyat plus Pramono Anung sebagai pimpinan sidang. Kondisi ironis ini terjadi dalam rapat paripurna DPR yang membahas RUU Inisiatif DPR atas empat usulan UU, di Gedung Paripurna DPR, selasa (25/05) . Apa yang terjadi siang hari ini menjadi keprihatinan yang amat serius, tegas Pramono Anung. Walaupun hanya 25 orang RUU Inisiatif UU yang berkaitan dengan Usulan UU Bantuan Hukum, UU No.23 tentang Mahkamah Konstitusi, Inisiatif tentang Pramuka dan Cagar Alam tetap disahkan. Karena, menurut Anung usulan empat RUU itu sudah tertulis dalam pandangan fraksi-fraksi. Salah seorang anggota DPR dari PDIP yang hadir dalam paripurna itu, Gayus Lumbuun, mengakui sangat malu dengan kondisi itu. Saya merasa sangat ironis karena hanya 25 orang anggota dewan yang hadir dalam rapat paripurna yang beragendakan pengesahan empat usulan UU menjadi RUU Inisiatif DPR itu, tutur Gayus. Mencermati kondisi ini, pengamat parlemen Sebastian Salang berpendapat anggota dewan mengulangi lagi dosa yang sama. Direktur Formappi ini menilai usulan itu tetap disahkan walaupun hanya 25 orang karena kebiasan lama DPR yang menghitung qourom dengan merujuk pada daftar hadir bukan kehadiran fisik. DPR kita memalukan dan tidak pernah berubah, komentar Salang. Salang bahkan melihat lebih jauh seandainya suatu saat RUU itu digugat maka proses pengesahan RUU itu harus dilihat dengan rujukan kehadiran fisik bukan tanda tangan. Hal yang sedikit membanggakan bahwa pimpinan sidang mengakui bahwa kondisi itu menjadi catatan jelek bagi DPR. Maka mantan sekjen PDIP yang saat ini wakil ketua DPR itu berjanji untuk mengevaluasikan masalah ini dalam Bamus dan rapat pimpinan fraksi. (*/OL-7) [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Anas dan Gerbong HMI
http://www.jawapos.co.id/halaman/index.php?act=showpagekat=7 [ Selasa, 25 Mei 2010 ] Anas dan Gerbong HMI Oleh Ardi Winangun Terpilihnya Anas Urbaningrum menjadi ketua umum (Ketum) Partai Demokrat dalam Kongres II Partai Demokrat menunjukkan bahwa proses kaderisasi HMI teruji. Jabatan Ketum partai politik (parpol) dari kader HMI, seperti yang dipercayakan kepada Anas, bukan yang pertama. Sebelumnya, ada juga Ketum parpol yang mantan aktivis HMI. Antara lain, Ketum PPP 1989-1994 dan 1994-1998 Ismail Hasan Metareum, Ketum Partai Golkar 1999-2004 Akbar Tandjung, Ketum Partai Golkar 2004-2009 Jusuf Kalla, Ketum PAN 1998-2005 Amien Rais, dan Ketum PRD Rusli Moti. Ketika jabatan Ketum PB HMI 1997-1998 sering dimunculkan dan dijadikan sebagai jualan untuk menarik semua kalangan, selepas Anas memenangi pemilihan tersebut, banyak orang yang bertanya-tanya, apakah dia akan menarik gerbong kader-kader HMI ke Partai Demokrat? Pertanyaan tersebut bisa berarti netral, bisa pula mengandung sebuah kecurigaan. Menjadi sebuah kecurigaan karena ada anggapan bahwa Anas akan lebih memilih dan memasukkan kader-kader HMI ke dalam kepengurusan Partai Demokrat. Jika begitu, kader partai non-HMI akan tersingkir. Kecurigaan tersebut juga muncul ketika Akbar terpilih menjadi ketua umum Partai Golkar. Memasukkan seseorang ke dalam kepengurusan partai tentu tidak semudah anggapan orang. Ketum terpilih tidak bisa seenaknya sendiri dalam menentukan kepengurusan. Dia dibantu formatur lain dalam menyusun kepengurusan. Meski Anas memenangi pemilihan, dalam kongres itu disepakati keputusan tertinggi berada di tangan SBY. SBY sebagai ketua Dewan Pembina Partai Demokrat 2010-2015 merupakan pengambil kebijakan tertinggi. Dia bisa memveto pleno DPP dan mendapatkan kewenangan penuh dalam menyusun komposisi lembaga tersebut untuk masa bakti lima tahun ke depan. Dari situ saja, sudah ada halangan bila Anas hendak membawa gerbong kader HMI. Anas bisa saja ngotot menarik gerbong itu. Tapi, gerbong tersebut belum tentu bisa ditarik karena harus berhadapan dengan selera ketua dewan pembina. Bisa saja Anas mengusulkan nama-nama yang hendak menjadi pengurus. Namun, bisa pula nama-nama tersebut dicoret atau diminta untuk direvisi bila tidak dikehendaki SBY. Keinginan Anas atau siapa pun yang terpilih menjadi Ketum parpol maupun organisasi massa lain untuk menarik gerbong HMI tentu bukan sebuah langkah tanpa landasan. Yang pasti, langkah tersebut dilakukan dengan matang. Ada beberapa landasan untuk menarik gerbong kader HMI. Pertama, sebagai sebuah organisasi, HMI telah terbukti mampu mencetak seorang kader yang mempunyai keterampilan-keterampilan yang mumpuni dalam berorganisasi. Keterampilan itulah yang bisa membuat kader tersebut ditarik dalam sebuah gerbong oleh siapa pun. Saat Anas masuk ke Partai Demokrat, tentu SBY melihatnya sebagai mantan Ketum PB HMI. Jadi, SBY-lah yang menarik gerbong HMI ke Partai Demokrat. Kedua, jumlah anggota HMI terbanyak jika dibandingkan dengan organisasi mahasiswa lain. Selepas dari HMI itulah mereka tumpah ruah ke mana-mana. Karena memiliki keterampilan organisasi, banyak di antara mereka yang diserap atau terserap partai-partai politik atau organisasi massa lain. Bila berada dalam satu gerbong, mereka akan ditarik siapa pun yang menjadi lokomotif. Tak heran, kecuali di PDS (Partai Damai Sejahtera), pasti ada mantan kader HMI di parpol mana pun. Bila Anas menarik gerbong HMI, tentu yang ditarik adalah kader HMI di Partai Demokrat, bukan dari partai lain. Jadi, hal tersebut sah-sah saja. Kader HMI di partai itu kan bukan Anas saja. Ada Saan Mustopa, Andi Mallarangeng, Marzukie Alie, dan lain sebagainya. Ketiga, karena rekam jejak kader HMI yang profesional, cerdas, dan islami, elite-elite politik nonkader HMI justru membuka jalan agar kader HMI masuk ke dalam rumah mereka. Bukti undangan itu, SBY dengan kapasitas sebagai presiden dan Taufik Kiemas hadir dalam acara pengukuhan pimpinan kolektif majelis nasional KAHMI pada 20 Januari 2010. Kehadiran dua petinggi negara dan politik tersebut, satu ketua Dewan Pertimbangan PD dan satunya lagi ketua Dewan Pertimbangan PDIP, menunjukkan bahwa KAHMI memiliki daya tawar politik yang cukup tinggi. Mereka tidak hanya datang untuk ikut bersilaturahmi. Mereka juga mempunyai motif-motif politik tertentu kepada KAHMI. Bahkan, dalam acara tersebut SBY dan Taufik dinyatakan sebagai anggota kehormatan KAHMI. Sebagai tanda bahwa mereka menjadi anggota KAHMI, pin disematkan pada kerah baju mereka. Selain itu, ketika hendak membentuk Barmusi (Baitul Muslimin Indonesia), sayap PDIP, Taufik bersilaturahmi ke KAHMI. Dalam silaturahmi tersebut, dia secara langsung mengundang kader-kader HMI untuk bergabung dengan PDIP. Dari kegiatan itu, Hamka Haq yang juga kader HMI mampu menjadi ketua Barmusi. Selain itu, Ketum PB HMI 1965-1966 Soelastomo pernah bercerita, pada 1967-an, saat Soeharto hendak menyusun kabinet,
[ppiindia] Kumpulan berita soal Susno
Kumpulan berita ini juga disajikan dalam website http://umarsaid.free.fr/ yang sampai sekarang sudah dikunjungi lebih dari 611 400 kali Kumpulan berita soal Susno Satu Alat Bukti, Penahanan Susno Tak Sah Selasa, 25 Mei 2010 | JAKARTA, KOMPAS.com Pihak mantan Kabareskrim Komjen Susno Duadji kembali menegaskan, penangkapan dan penahanan Susno oleh Polri terkait perkara korupsi tidak sah. Hal itu dikatakan pengacara Susno setelah mendengar jawaban dari pihak Polri saat sidang praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (25/5/2010). Terang dan nyata bahwa penangkapan terhadap pemohon (Susno) hanya berdasarkan satu alat bukti yang sah, yaitu hanya berdasar keterangan saksi, ucap pengacara Susno, Henry Yosodiningrat, saat membacakan replik. Sidang dipimpin hakim tunggal, Haswandi. Sedangkan dari pihak Polri diwakili empat penasihat hukum yang dipimpin Kombes Iza Fadri. Pagi tadi, pihak Polri membacakan jawaban permohonan pihak Susno. Henry menjelaskan, berdasarkan Pasal 184 KUHP, bukti permulaan yang cukup untuk melakukan penangkapan harus berdasarkan dua alat bukti. Menurut dia, enam saksi yang dimintai keterangan penyidik tim independen Mabes Polri tetap dianggap sebagai satu alat bukti. Pasal 184 KUHAP tidak boleh ditambah laporan polisi sebagai salah satu alat bukti yang sah, jelas dia. Peraturan Kapolri Nomor 12 Tahun 2009 menyatakan bahwa bukti permulaan yang cukup sekurang-kurangnya adanya laporan polisi ditambah dengan dua jenis alat bukti, tambahnya. Dikatakan Hendri, karena Polri tidak dapat menjelaskan adanya bukti yang cukup untuk penangkapan, tidak ada syarat yang sah untuk melakukan penahanan. Saat membacakan jawaban dari pihak Polri, Iza mengatakan, alat bukti yang dijadikan dasar melakukan penangkapan Susno yaitu laporan polisi dengan nomor LP/272/K/IV/2010 Bareskrim tanggal 21 April 2010. Bukti lain adalah keterangan enam saksi, yakni Sjahril Djohan, Haposan Hutagalung, Dadang Apriyanto, Upang Supandi, Ahsanur, dan Syamsurizal. * * * Henry: Susno Ditahan di Sel Sempit Selasa, 25 Mei 2010 JAKARTA, KOMPAS.com Mantan Kabareskrim Polri, Komjen Susno Duadji, merasa sangat menderita terhadap penahanan dirinya terkait perkara dugaan korupsi senilai Rp 500 juta dalam kasus PT Salma Arowana Lestari (SAL). Susno menderita selama mendekam di rumah tahanan Markas Komando Brimob Kelapa Dua, Depok. Ditempatkan dalam sel sempit dan pengap, diputuskan komunikasinya dari dunia luar, ucap pengacara Susno, Henry Yosodiningrat, saat bacakan replik di sidang praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (25/5/2010). Henry mengatakan, kliennya diperlakukan secara diskriminatif oleh Polri. Lebih buruk dari perlakuan terhadap tahanan narkoba, lebih buruk dari perlakuan tahanan teroris, lebih buruk dari perlakuan tahanan koruptor lain, katanya. Menurut Henry, semua alat komunikasi milik Susno telah disita dan tidak diizinkan untuk digunakan dalam ruang tahanan. Waktu dan tempat kunjungan terhadap pemohon dibatasi dengan cara diskriminatif dibanding dengan tahanan lain, katanya. Sebelumnya, Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Edward Aritonang membantah tuduhan adanya perlakuan diskriminatif Polri terhadap Komjen Susno. Segala perlakuan yang kini diterapkan ke Susno di ruang tahanan adalah aturan yang dibuat oleh Susno sendiri saat masih menjabat Kabareskrim. Perlakuan sama diberikan kepada tahanan lain, kata Edward. * * * LPSK Temui Susno Selasa, 25 Mei 2010 JAKARTA, KOMPAS.com Pihak Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) akan menemui mantan Kabareskrim Komjen Susno Duadji untuk membicarakan permohonan perlindungan sebagai saksi ataupun pelapor, Rabu (26/5/2010). Jika sepakat, Susno akan dikeluarkan dari tahanan Polri dan LPSK akan menempatkan Susno di suatu tempat, di bawah perlindungan LPSK. Penasihat hukum Susno, M Assega, mengatakan, LPSK akan menemui Susno di Markas Komando Brimob Kelapa Dua, Depok, setelah sidang praperadilan selesai digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Agenda sidang besok adalah mendengar duplik pihak Polri. Seperti diberitakan, LPSK telah mengumumkan bahwa Susno memenuhi syarat untuk dilindungi sebagai saksi ataupun pelapor. Karena itu, Susno berhak dapat perlindungan. Susno berhak peroleh berupa perlindungan fisik, baik bagi Susno maupun keluarganya, serta perlindungan hukum dan pemenuhan hak-hak saksi yang lain, ucap Ketua LPSK Abdul Haris Semendawai. Surat persetujuan dari LPSK, kata Assegaf, telah diterima pihaknya semalam. Besok, LPSK akan mengajukan syarat-syarat kepada Susno. Untuk disetujui Pak Susno. Isinya (syarat) apa saya tidak tahu, tapi bisa diterima bisa tidak (oleh Susno), ucap Assegaf di PN Jaksel, Selasa (25/5/2010). Dikatakan Assegaf, selain akan mendapat perlindungan LPSK, dengan diterimanya permohonan dari LPSK itu akan memperkuat keyakinan bahwa Susno diperlakukan tidak wajar oleh
[ppiindia] Antisipasi Kelaparan-Kurang Gizi
Refleki : Pusat dan daerah harus bertanggung jawab, karena pusat tidak mampu memberi jawaban? http://www.jawapos.co.id/halaman/index.php?act=detailnid=135903 [ Selasa, 25 Mei 2010 ] Antisipasi Kelaparan-Kurang Gizi SBY: Pusat dan Daerah Harus Berbagi Tanggung Jawab JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta pembagian tanggung jawab yang tepat antara pemerintah pusat dan daerah dalam mengatasi kasus-kasus kelaparan. Pemerintah daerah juga diminta memperhatikan peta ketahanan pangan untuk mengantisipasi kasus-kasus kelaparan dan riwayat kekurangan gizi. Menurut SBY, selama ini pusat selalu disalahkan jika ada kasus kelaparan di sejumlah daerah. Padahal, kasus tersebut harus dipertanggungjawabkan oleh satu tingkat pemerintahan di atasnya. Kalau ada kecamatan yang mengalami masalah kelaparan, yang paling bertanggung jawab menjelaskan ke pers, ke rakyat, adalah bupati, kata SBY dalam pembukaan konferensi Dewan Ketahanan Pangan di Jakarta Convention Center (JCC) kemarin (24/5) SBY menuturkan, gubernur harus bertanggung jawab jika kelaparan terjadi di beberapa kabupaten. Sementara itu, presiden dan menteri bertanggung jawab untuk kelaparan di dua provinsi atau lebih. SBY menyebut, tujuan utama pembangunan milenium (MDGs) adalah mengurangi kemiskinan absolut dan kelaparan ekstrem. Jika kasus kelaparan terjadi di suatu daerah, seharusnya kepala daerah dan presiden tidak bisa tidur karena mendengar berita tersebut. Meski banyak investor yang datang di suatu daerah, masyarakat akan lebih mengingat kasus kelaparan daripada prestasi yang diraih daerah tersebut. Itu selamanya diingat, ungkap presiden. SBY juga meminta agar pemda memantau sistem cadangan maupun distribusi pangan. Saya masih mendengar, pada musim-musim tertentu ada shortage (kelangkaan pangan, Red) di tempat tertentu. Karena itu, harus diperhatikan stok dan cadangan nasional maupun daerah, ucap dia. Transportasi dan distribusi di daerah terpencil pun harus diperhatikan. Hal lain yang harus diperhatikan adalah efisiensi rantai suplai dan logistik. Mari kita carikan jalan keluar, ujar presiden. SBY mengatakan, saat ini biaya operasional di Indonesia USD 0,34 atau sekitar Rp 3.000 per kilometer. Biaya tersebut lebih mahal jika dibandingkan dengan ongkos truk di negara-negara Asia yang hanya sekitar USD 0,22 per kilometer. Kalau ongkosnya begitu, harga akhir yang dibeli rakyat pasti mahal, terang dia. (sof/c11/dwi) [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Pintar Membodohi Rakyat? Bls: Sri Mulyani Indrawati: IQ Saya 157 (hanya kalah 3 poin dari Einstein)
Di Indonesia itu yang pintar banyak. Sayangnya banyak yang cuma bisa membodohi rakyat kecil. Sedikit sekali yang punya kepedulian/bermanfaat bagi rakyat banyak. Sebagai contoh, banyak orang pintar, tapi cuma bisa: - Menyerahkan kekayaan alam Indonesia pada asing - Menaikkan harga BBM, Listrik, gas, dsb sehingga rakyat menderita, dsb. - Gali Lobang Tutup Lobang. Untuk melunasi hutang lama, dia membuat hutang baru yang lebih besar sehingga hutang Indonesia dari Rp 1200 trilyun di tahun 2004 jadi Rp 1600 trilyun di 2010. Semoga di Indonesia bermunculan orang2 pintar yang peduli pada rakyat. http://infoindonesia.wordpress.com === Belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits http://media-islam.or.id Milis Ekonomi Nasional: ekonomi-nasional-subscr...@yahoogroups.com Belajar Islam via SMS: http://media-islam.or.id/2008/01/14/dakwah-syiar-islam-lewat-sms-mobile-phone --- Pada Sen, 24/5/10, Satrio Arismunandar satrioarismunan...@yahoo.com menulis: Dari: Satrio Arismunandar satrioarismunan...@yahoo.com Judul: [ppiindia] Sri Mulyani Indrawati: IQ Saya 157 (hanya kalah 3 poin dari Einstein) Kepada: news Trans TV news-tran...@yahoogroups.com, kampus tiga kampus-t...@yahoogroups.com, jurnalisme jurnali...@yahoogroups.com, aipi_poli...@yahoogroups.com, ex menwa UI 2 exmenwa...@yahoogroups.com, HMI Kahmi Pro Network kahmi_pro_netw...@yahoogroups.com, Forum Kompas forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com, Indonesia Rising indonesia-ris...@yahoogroups.com, ppiindia ppiindia@yahoogroups.com, nasional list nasional-l...@yahoogroups.com, technomedia technome...@yahoogroups.com, Partai Hanura partai_han...@yahoogroups.com, pantau pantau-komuni...@yahoogroups.com, AJI INDONESIA ajis...@yahoogroups.com, naratama naratama naratam...@yahoogroups.com, sastra pembebasan sastra-pembeba...@yahoogroups.com, Pers Indonesia persindone...@yahoogroups.com Tanggal: Senin, 24 Mei, 2010, 11:41 PM WAWANCARA EKSKLUSIF Sri Mulyani Indrawati: IQ Saya 157 Selasa, 25 Mei 2010 | 06:28 WIB Besar Kecil Normal Sri Mulyani menerima cendera mata dari Redaktur Senior, Toriq Hadad di Gedung Tempo, Jakarta. (TEMPO/Donang Wahyu) TEMPO Interaktif, Jakarta - Mundur dari jabatan Menteri Keuangan bukan berarti tanpa aktivitas. Sambil menunggu menduduki jabatan barunya sebagai Managing Director World Bank ia memiliki kesibukan baru yakni menghadiri puluhan acara perpisahan yang digelar para koleganya. Ada yang sedikit berbeda dengan Sri Mulyani saat menjabat sebagai Menteri Keuangan dan setelah lepas dari jabatan itu. Meski agendanya padat, namun wanita kelahiran Tanjung Karang, 26 Agustus 1962, terlihat lepas. Saat serahterima jabatan Menteri Keuangan dari Sri Mulyani ke Agus Martowardoyo pada Sri beberapa kali mengucurkan air mata. Karena bukan menteri keuangan saya sekarang boleh menangis. Kepada Pak Agus jangan menangis nanti rupiah terguncang, katanya. Sebelum berangkat ke Washington pada Rabu (26/5) nanti, Senin (24/5), Sri sempat bertandang ke kantor Majalah Tempo di Jalan Proklamasi. Dalam kesempatan itu Tempointeraktif bekerjasama dengan Yahoo! Indonesia mengajukan sejumlah pertanyaan kepada Sri. Beberapa pertanyaan diambil dari Yahoo! Answers. Anda bilang bisa tertawa lepas setelah 6 tahun berada di Kementerian Keuangan dan sangat cerah ketika menyanyikan lagu Send Me The Pillow. Apakah tawaran Bank Dunia itu merupkan The Pillow yang diimpi-impikan selama ini? (Tertawa). Saya rasa lagu Send Me The Pillow itu lagu yang merupakan lagu yang disampaikan Mas Franky Sahilatua dan menggambarkan tentang simbol bahwa seseorang, termasuk saya, manusia biasa di dalam ranah publik mungkin kita harus memerankan suatu tanggungjawab yang tegar dan kuat. Kita sebagai manusia biasa membutuhkan suatu tempat untuk bisa melepaskan emosi maupun beban itu tanpa merasa bahwa ini merupakan suatu kecengengan atau suatu kelemahan. Jadi sebenarnya tidak ada hubungannya juga (lagu) karena di Bank Dunia bukan Pillow karena dia merupakan suatu ranah publik lain yang sifatnya internasional yang bahkan tidak akan membiarkan dan membolehkan saya untuk menjadi orang yang cengeng. Jadi saya rasa ini adalah tantangan dan
[ppiindia] When it Comes to Regional Autonomy in Indonesia, Breaking Up Should be Harder to Do
http://www.thejakartaglobe.com/opinion/when-it-comes-to-regional-autonomy-in-indonesia-breaking-up-should-be-harder-to-do/377006 May 25, 2010 Yosua Sitomorang When it Comes to Regional Autonomy in Indonesia, Breaking Up Should be Harder to Do Is Indonesia breaking up before our very eyes? Since the advent of the 1999 Law on Regional Government, the nation's regional administrations have been in a state of significant transition. Larger units of government are being broken down into smaller ones, and questions abound about who the real winners and losers are, why pressure for the process emerged and just where it will end. Underpinning arguments for the 1999 law for this process of regional division, or p emekaran , were political elements. For some, the potentially destabilizing force of separatist pressures was the main incentive. It is not clear, however, how much the law was a reaction to thinking on separatism in some regions - and therefore a preventive measure - or if, by devolving new powers, it was hoped that separatism would never raise its divisive head. What is clear, though, is that those who had not thought before about pemekaran very quickly noticed the potential benefits to their communities - financially, identity-wise and, most important, politically. The enthusiasm with which Indonesia was breaking down rather caught the central government off guard. Seemingly politically stable parts of the nation suddenly could not function, or so it was said, without more accountable government, and closer to home, through the creation of their own district or subdistrict. With the advent of the revised Law on Local Government in 2004, local governments achieved even better local autonomy. In essence, the distance between decision makers (local government) and those affected by these decisions narrowed significantly, with a view to synchronizing policies, laws and actions more effectively and efficiently with locally expressed notions of public welfare. The speed with which pemekaran was embraced by many regions caught many people by surprise, and the Ministry of Home Affairs figures speak for themselves - districts and subdistricts increased from 440 in 2004 to 497 in 2009. For many, what was even more surprising was the lack of discussion on the pros and cons of this process. Disgruntled civil society leaders emphasized the word con. Many questioned the validity of the process, unconvinced as to whether everyone benefited equally. While improved public services were the goal for all, it was the perception of the masses that initial motivation for this division had been led by a handful of elites, ambitious to strengthen their power. Those who heard of the economic efficiencies of increased autonomy countered with a whole slew of ideas ranging from a loss of economies of scale, the implementation of a new public administration system that prevented the entry of foreign investment, the mess that surrounded regional budget planning and the disproportionately large allocation of the local budgets focused on new local governance structures rather than any improvement of public services. This is further reflected in increased central government expenditures on newly created regions as a result of this rampant expansion of regions. Legal aspects of autonomy have fared little better. Local laws, derived from local parent laws and not directly from national equivalents, are often in contradiction with national laws. Parallel sets of customary ( adat ) laws can make citizen rights even less clear. Overall, if a 2007 Ministry of Home Affairs evaluation on the then 148 newly autonomous regions in 2005 is accurate, 80 percent of the local governments created through pemekaran are failing to do a good job. As reported in Media Indonesia, at least one survey in the same year found that pemekaran did not succeed in improving society's welfare. Given all of this, should unfettered regional division be allowed to continue, and if so, on what basis? Carrots and sticks work in other parts of government, so why not here? Sticks should be brought to bear in regions where regional division has failed. Reintegration (though not a popular action even with central the government) and restricting flows of funds could be used. Carrots could be liberally distributed if future regional division is allowed. Japan, for example, allows easy access to credit facilities for regions (though it also reduces budget allocations reserved for regions that want to expand). Allowing successful regions to raise funds independently may also encourage better performance. However, for many these measures are seen as just tinkering, as are application of various new laws and regulations governing the sustainability of local government, performance evaluations of autonomous regions and the region merging processes. If pemekaran is here to stay, the government should
[ppiindia] Aceh's Uneasy Peace in Focus
http://www.thejakartaglobe.com/home/acehs-uneasy-peace-in-focus/376974 May 25, 2010 Ade Mardiyati An Acehnese woman pouring water at a mass grave for tsunami victims in Banda Aceh. Filmmaker Sandeep Ray recently screened his documentary, 'In the Aftermath of Peace: Hope and Struggle in Aceh,' about its efforts to rebuild after rebels laid down their arms. (AP Photo) Aceh's Uneasy Peace in Focus After the devastating tsunami in 2004, Aceh - then in the midst of an armed rebellion - entered a new era. The bloodshed was ended by a peace agreement signed by the Indonesian government and the pro-independence Free Aceh Movement in Helsinki on Aug. 15, 2005. After nearly 30 years of fighting, members of the rebel group, also known as GAM, laid down their arms and returned to society. Interestingly, many of them now work as civil servants, including former GAM leader Irwandi Yusuf, who is now governor of Aceh. Despite what appears to be a success story, the province is nevertheless facing another chapter of struggle in terms of rebuilding the lives and communities of its citizens now that the conflict has ended, which could be a threat to the peace process. In the Aftermath of Peace: Hope and Struggle in Aceh by Sandeep Ray was screened on May 19 by the Jakarta Foreign Correspondents Club at the Goethe Institute. The documentary served as the center piece of a night of discussions about the province and its efforts to rebuild. The event also featured lectures by Sandra Hamid, a cultural anthropologist and the senior program director of the Asia Foundation in Indonesia, and Rizal Sukma, the executive director at the Center for Strategic and International Studies in Jakarta. Ray's documentary featured interviews with ex-combatants, conflict victims and government representatives. Some of the interviews clearly implied that one of the core problems was the unsatisfactory situation of the Acehnese, directly affected by the decades-long conflict, after the peace deal was signed. They believed the central government had neglected its promises in the agreement. In the film, the government is said to have altered what was promised in the memorandum of understanding, such as rehabilitation efforts, farms and assistance for former combatants. Instead of fulfilling the expectations, people interviewed in the film said the government had only given small amounts of money, barely enough to provide support during the rebuilding effort. If the people get what the MoU promises - a fair distribution of resources between the central government and us - marginalized people like us can benefit from this, a former GAM rebel said in the film. That is my hope. That is what freedom means to me. The same situation was also faced by other members of the conflict-affected community, namely the women who lost their husbands, sons and relatives. These women also demanded compensation for what they have lost. What seemed to be missing from the film was a peek at the province's economic development, so as not to solely look at the past violence and the ramifications of the prolonged armed conflicts, and to find out whether there had been improvements in the past five years, as well as the political and social consequences that were brought about by the peace. In relation to this matter, Sandra said that the most pressing challenge was how to ensure that issues rooted in governance - as experienced in so many places in Indonesia - were not allowed to become the causes of new conflicts. Meanwhile, Rizal, who was also interviewed in the film, reminded the audience that in many parts of the world that emerge from conflict, a relapse often takes place within 10 years' time. That's why, I think, some within the government continue to remind every one to work harder to deliver the promises of peace, especially in the economic area, he said. The continuing support from the international community is also important to ensure that the Aceh peace process would withstand the challenge of relapse beyond the 10 years time frame. Rizal said that he was heartened by the large turnout at the event, which saw a crowd of over 50 coming from a range of backgrounds and professions. The fact that so many people attended the event, especially from the diplomatic and foreign community, clearly suggests that attention to Aceh from the international community is still there, Rizal said. The international community is still committed to see that Aceh would continue to be a success story of peace building. This [attention] should serve as an important asset for Aceh to develop into a more democratic and prosperous area in Indonesia, he said. All the support is still there. [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] MITRA BULOG MASIH ENGGAN BELI BERAS PETANI
Refleksi : Buat apa beli beras dari petani? Mungkin kalau beli dari mereka agak sulit untuk mendapat komisi atau juga yang disebut kick back atau mark up harganya, jadi lebih baik impor supaya ada rejeki nomplok. Akal bulus memberi fulus. http://www.sinarharapan.co.id/berita/content/read/mitra-bulog-masih-enggan-beli-beras-petani/ Kamis 20. of Mei 2010 11:19 MITRA BULOG MASIH ENGGAN BELI BERAS PETANI Palu - Mitra Bulog di Sulawesi Tengah hingga kini enggan membeli beras produksi petani, meski di sejumlah wilayah di daerah itu sedang memasuki masa panen, karena harga masih cukup tinggi. Bayangkan saja sampai sekarang ini tidak ada satu pun mitra kami di Palu yang datang mengajukan kontrak pembelian beras, kata Makkeng li, kepala Bidang Pelayanan Publik Perum Bulog setempat di Palu, Kamis. Padahal di sejumlah wilayah Sulteng, termasuk di Kabupaten Donggala, Sigi, dan juga Parigi Moutong yang merupakan lumbung beras terbesar di Provinsi ini sementara panen. Namun demikian, tidak ada dari mitra Bulog yang selama ini terlibat dalam kegiatan pengadaan beras di daerah ini yang melakukan pembelian. Buktinya, sampai hari ini belum satu pun dari mitra yang mengajukan permohonan kontrak pembelian dengan Bulog, katanya. Menurut dia, salah satu penyebabnya adalah masalah harga beras ditingkat petani dan penggilingan padi di seluruh wilayah Sulteng diatas harga patokan pemerintah (HPP). Kemungkinan besar, tingginya harga pembelian pedagang pengumpul dan antarpulau yang menyebabkan mitra enggan membeli. Jelas kalau mereka membeli diatas HPP yang ditetapkan pemerintah, mitra dipastikan merugi. Kan tidak mungkin mereka memaksakan diri untuk membeli kalau ternyata merugi, ujarnya. Ia mengakui, pengadaan beras di Sulteng hingga medio Mei 2010 ini baru sekitar 1.500 dari target 10.000 ton. Pengadaan masih cukup kecil, ketimbang hasil panen yang ada. Semua beras petani yang dibeli Bulog itu berasal dari Kabupaten Parigi Moutong. Makkeng berharap pada panen Juni-Juli 2010, realisasi pengadaan akan bertambah banyak. Harga beras pembelian pedagang pengumpul di tingkat petani dan penggilingan saat ini berkisar Rp5.100 sampai Rp5.200/kg. Sementara HPP yang ditetapkan pemerintah pembelian oleh Bulog kepada mitra Rp5.060/kg.(ant) [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] dua sisi
langit masih mendung ketika aku bergabung di tengah keramaian orang2 bawah langit aku merenungi wajah mereka yang tertawa entah apa maknanya kaki2 kecil berkejaran menepiskan air ke kanan dan ke kiri tangan sesekali berkecipak mendayung, menyipratkan air ke wajah2 lengah yang terbuka sudah dua kali wajahku kena ciprat dan untuk dua kali itu pula mereka tertawa entah apa maknanya aku malu balas menciprati mereka yang kanak2 jadi dengan caraku yang licin dan dewasa, kuhentakkan kakiku kencang ketika menapak di ketinggian air splasssh...!!! haha ken... sorakku dalam hati tapi aku juga kena dan mereka malah kesenangan jadi aku melarikan diri bersusah payah merambah air aku sedang mencari, yang mana wajah alam yang sesungguhnya aku mencoba melekatkan potongan2 gambar ke tempatnya yang seharusnya di dalam lapisan2 ingatan potongan matahari seperenam lingkaran yang menyembul di antara pegunungan sinarnya terang berdiri seperti duri landak dikelilingi hijau garis2 pepohonan hutan aliran air biru dengan arus yang sesekali potongan2 gambar yang kuletakkan dalam kukuh imagiku, kini perlahan retak dan buyar potongan gambar air itu berwarna keruh dan kaki2 kecil yang menggerusnya juga kumal dan hitam tapi bukan kehitaman itu yang menyebabkan keruh aku tahu, kamu pun tahu oh ya, mari kuperkenalkan, inilah tanah airku walau kini hanya tinggal airnya saja entah kemana tanahnya, dari tadi belum kulihat barangkali kita harus mulai bersiap2 hidup seperti di film2 fantasi seperti waterworld kelihatannya seru dan asyik, tapi itu di film, sungguh, tidak ada asyik2nya apalagi harus menyuling air seni sendiri untuk diminum walau barangkali ada yang bilang terapi urine berkhasiat menyembuhkan tapi percayalah, tidak ada asyik2nya tapi setidaknya, aku mencoba menghargai cara tanggap atas perubahan habitat hidup, yang sebentar di darat, sebentar di air kakiku mengayuh hati2 di tanah air penuh air ini yang bukan laut, bukan juga samudera aku tidak berminat berpapasan dengan binatang air yang nyasar ke air tanah di tanah air sekalipun dengan kodok yang bisa menjelma menjadi pangeran kakiku masih mengayuh hati2 di tanah air penuh air yang masih panjang ini barangkali seraya menunggu keputusan terbaik dari wakil2ku yang keren, dan masih berdebat entah di mana, yang jelas di ruang besar ber-ac entahlah kali ini topiknya tentang apa, tapi yang pasti, ada saja yang mereka perdebatkan dan mudah2an, topiknya ada yang tentang aku jadi aku akan menunggu mereka menunggu,... dan tidak tahu entah duluan mana yang kering, tanah atau gigi karena air yang lenyap merasuk ke dalam pori2 kaki, atau kembali ke pori2 tanah atau karena air yang lain kering karena terlalu banyak bicara, tapi tentu untuk mereka disajikan air minum dalam botol, air murni lalu aku menatap air keruh di celah2 libasan kakiku jadi aku akan menunggu barangkali keputusannya akan ditayangkan dalam acara celebritis di televisi nanti ditonton beramai2 di balai desa jadi kami menunggu, menunggu, sambil bersenandung dengan teman2 kecilku lagu lama, dari potongan lirik carole king, anyone at all you could have been anyone at all an old friend calling out of the blue i'm so glad it was you words can hurt you if you let them people say them and forget them word's can promise words can lie but your words make me feel like i can fly you could have been anyone at all and that's what catches me when i fall i'm so glad it was you you could have been anyone at all an old friend falling out of the blue i'm so glad it was you lagu yang manis, tapi kami menunggu, entah apa yang ditunggu
[ppiindia] Abbas says ready to swap land with Israel
http://arabnews.com/middleeast/article56568.ece Abbas says ready to swap land with Israel By ASSOCIATED PRESS Published: May 22, 2010 20:32 Updated: May 23, 2010 01:25 RAMALLAH: The Palestinians are ready to swap some land with Israel, although differences remain over the amount of territory to be traded, Palestinian President Mahmoud Abbas said Saturday, after two rounds of indirect, US-led peace talks. The negotiations began earlier this month, with US envoy George Mitchell shuttling between Abbas and Israeli Prime Minister Benjamin Netanyahu. Abbas' comments marked the first time a participant has provided details about the talks. Abbas said the first round dealt with borders and security arrangements between Israel and the state the Palestinians hope to establish in the West Bank and Gaza Strip, with east Jerusalem as its capital. Israel wants to annex major Jewish settlements in the West Bank and East Jerusalem. In previous negotiations, the two sides agreed that Israel would swap some of its territory to compensate the Palestinians, but gaps remained on the amount of land to be traded. Abbas dismissed recent media reports that the Palestinians are willing to trade more land than in the past, saying: We did not agree about the land area, but we agreed on the principle of swapping land (equal) in quality and value. In 2008, the Palestinians offered to cede 1.9 percent of the West Bank to Netanyahu's predecessor, Ehud Olmert. Olmert sought a 6.5 percent swap. It is not clear whether Netanyahu accepts the idea of a land swap, and if so, how much of the West Bank he wants to keep. Israel has moved nearly half a million of its citizens into dozens of Israeli settlements in the West Bank and East Jerusalem since the 1967 Mideast War. A land swap would be crucial to any final agreement between Israel and the Palestinians. Talks resumed in early May after a 17-month breakdown. [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Hamas is Asking for Washington's Hand
http://www.aawsat.com/english/news.asp?section=2id=21076 Hamas is Asking for Washington's Hand 25/05/2010 By Abdul Rahman Al-Rashed Somebody affiliated to the Palestinian Authority expressed his frustration by saying, this is treacherous, as he condemned the scene in the Gaza Strip as Hamas threw itself into the arms of the US administration and publicly announced its acceptance of a Palestinian state based on the 1967 borders, going back on everything it used to reject in the past when it labeled those who called for this as traitors. I said to him: it is true that it is unfaithful but this is politics in which [there is] no allegiance, no loyalty and no morality. The Hamas government shocked many of its followers and scared its rivals when it suddenly showed, without any indication, that it wants ties with the US administration, and supports the peaceful solution unconditionally. Gaza confused the residents of Ramallah, where the Palestinian government is based, as well as Fatah leaders that rushed to attack Hamas' new position without thinking. The Endowments Minister, Mahmoud al Habash, considered ties with Washington a move that would harm the Palestinian people. I forgot to say that the speaker here is the Minister of Endowments for the PA, not a minister from the Hamas government. As for the reason [for the change], I explained that two weeks ago in order to understand Hamas' position. I said that it is inclining towards the direction of the Syrian inclination. Hamas really is nothing but an annex of the Syrian Foreign Ministry regarding its foreign relations, and the matter does not require much deliberation. We must reproach the PA for its tumult against Hamas just because it changed its position and this time it is now seeking a relationship with Washington and supporting the peaceful solution. This is an advanced position and serves the Palestinian project in general regardless of the Hamas rivalry. The question here is: can the support of the peaceful solution, which was expressed by Hamas officials, last until the end of the year or even till the end of the summer? Is Hamas' advanced position reflective of a more important development in Syrian policy towards the peace process? If this is the case then we are facing an important breakthrough on the regional level. Despite that the news of Hamas' u-turn is important and is of political significance, we should not rely upon it firstly because Hamas doesn't have a real position in any field; secondly, these are merely words and not action; and thirdly because the language is the wrong way round as Hamas said that it does not object to the establishment of ties with Washington when it is in fact Washington that is rejecting this, not the other way round! The problem is the government of Barack Obama not the government of Ismail Haniyeh. Whether that was just a statement or a serious, new policy, it is expected that the government of Mahmoud Abbas will offer congratulations to the Hamas government and begin cooperating with it and make the most of the occasion to bring together the disordered Palestinian politics and prepare to bring back together Gaza and the West Bank. Every topic has its own content. Everybody in the region, including Syria and Israel, and outside of the region, for example the United States, knows very well that the Palestinian Authority is the legitimate and sole representative [of the Palestinian people] and realizes that there can be no negotiations without it. Therefore, they must not panic about the flirting between Hamas, Washington and Israel as it is [the kind of] flirting that will have no outcome. [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Diskusi opini publik versus kebenaran malam ini di salihara
DISKUSI Rabu, 26 Mei 2010, 19:00 WIB Opini Publik Versus Kebenaran Pembicara: Kuskridho Dodi Ambardi dan Rocky Gerung Moderator: Ihsan Ali-Fauzi Serambi Salihara Terbuka untuk umum GRATIS Diskusi ini berikhtiar mengulas hubungan antara “opini publik” dan kebenaran dari perspektif ilmu empirik dan filsafat. Pembahasan dimulai dari pertanyaan tentang pengertian “opini publik”. Jika setiap individu memiliki opini tersendiri, lantas bagaimanakah menjadi sebuah opini publik? Selama ini opini publik dianggap tak lebih dari proses “rekayasa”, baik melalui media ataupun survei. Proses “rekayasa” berujung pada dua kategori opini publik: hasil “pembentukan” atau murni “penemuan”. (Lembaga survei selalu menggunakan istilah ”penemuan” pada opini publik, meskipun akhirnya hasil survei tersebut membawa pengaruh pada publik.) Masalah lain: Faktor apa yang berpengaruh pada pembentukan opini publik selain rekayasa? Adakah opini publik yang benar-benar “murni” berasal dari publik? Lantas, bagaimana hubungannya dengan masalah kebenaran? Apakah, karena berasal dari publik, ia dengan sendirinya mewakili kebenaran? Ikuti diskusi dengan Kuskridho Dodi Ambardi (Direktur Lembaga Survei Indonesia) dan Rocky Gerung (Pengajar Filsafat di Universitas Indonesia). Moderator: Ihsan Ali-Fauzi. Diskusi akan berlangsung dalam bahasa Indonesia. Program ini ditaja oleh Hivos. Kutipan dari makalah Kuskridho Dodi Ambardi: Opini Publik: Teori, Aplikasi, dan Kontroversi Ide tentang opini publik, dan arti pentingnya, muncul bersamaan dengan traktat yang ditulis oleh Rousseau yang memperkenalkan konsep general will, yang kadang dipertukarkannya dengan istilah l’opinion publique atau opini publik. Gagasan Rousseau ini radikal namun sederhana, bahwa sebuah pemerintahan secara etis dianggap legitimate jika penyelenggaraan pemerintahan bertolak dari kehendak umum, the general will. Gagasan itu radikal karena pada masanya orang belum banyak berbicara tentang kedaulatan rakyat, dan demokrasi baru terlihat samar-samar di horizon para pemikir politik masa itu, dan ketika mode pemerintahan yang populer saat itu adalah otokrasi dalam format kerajaan. Kelak kita menyambungkan ide sederhana Rousseau ini dengan kompleksitas demokrasi dalam kehidupan politik modern. Dan kelak kita menghubungkan general will ini dengan opini publik. Pertanyaan pokok yang muncul tentulah: Bagaimana kita bisa menangkap kehendak umum tersebut? Kalau ia sepadan dengan opini publik, bagaimana kita mengenali dan merekammnya? Benarkah di sana apa yang dinamakan dengan kehendak umum dan opini publik itu memang ada? Sanggupkah metodologi modern, yang bersandar pada metode survei opini publik, benar-benar mengungkap opini publik? Tak kalah pentingnya adalah serangkaian pertanyaan yang berkaitan dengan praktek trendy pemakaian metode survei untuk merekam opini publik dalam kegiatan pemilu di Indonesia, pencabangannya, dan penggunaan survei atau polling untuk menebak perilaku pemilih. Mengapa partai partai dan kandidat politik kini gandrung dengan survei opini publik atau polling? Mengapa kritik terhadap lembaga survei merebak? Apa saja jenis-jenis kritik tersebut, dan apakah semua kritik memiliki harga cukup untuk didiskusikan? .. Kutipan dari makalah Rocky Gerung: Opini Publik versus Etika Publik Opini publik mengaktifkan demokrasi. Tetapi ia menonaktifkan politik. Opini publik diperlukan untuk mendasarkan penyelenggaraan kebijakan (ini adalah suatu pekerjaan rutin demokrasi), tapi juga dimanfaatkan untuk mengamankan kepentingan pembuat kebijakan (karena dengan itu seolah-olah representasi dan legitimasi dihubungkan). Artinya, atas nama opini publik, opsi kebijakan dipilih. Tapi juga dengan menunggangi opini publik, kepentingan politik diselundupkan. Jadi, demokrasi terselenggara secara teknis melalui opini publik, tanpa mempersoalkan fungsi etisnya. Masalahnya baru menjadi kritis bila seseorang hendak memandang politik dengan cara lain, yaitu sebagai sebuah proyek transformasi, karena menganggap demokrasi telah menjadi malas, karena hanya berhenti dalam rutinitas institusional. Untuk kebutuhan semacam itulah kita mengaktifkan kontra pikiran dari opini publik, yaitu etika publik. Jadi, etika publik mengaktifkan kembali politik, dengan mempertanyakan isi, prosedur dan fungsi opini publik. Artinya, melalui etika publik, politik dihidupkan sebagai soal ”konfrontasi etik”, dan bukan ”konfirmasi statistik”. Selengkapnya silakan hadir dalam diskusi nanti http://www.facebook.com/event.php?eid=105359909507184ref=mf daftarkan diri anda untuk mengikuti: SERI KULIAH UMUM / PUBLIC LECTURE SERIES TENTANG SEKSUALITAS / ON SEXUALITY Sabtu, 5, 12, 19, 26 Juni 2010, 16:00 WIB Saturday, June 5, 12, 19 26, 2010, 04:00 PM Teater Salihara Terbuka untuk umum Pendaftaran selambatnya 4 Juni 2010, melalui d...@salihara.org Open to the public Register via email: d...@salihara.org
[ppiindia] Gus Mus: Mbah Sidiq
Mbah Sidiq Oleh: KH. Dr. A. Mustofa Bisri Berita tentang Mbah Sidiq sudah sampai ke daerah kami. Entah siapa yang mula-mula menyebarluaskannya. Yang jelas, kini kebanyakan penduduk-sebagaimana penduduk di beberapa daerah lain-sudah seperti mengenal Mbah Sidiq, meski belum pernah bertemu dengan orang yang dianggap istimewa itu. Memang ada diantara mereka yang mengaku sudah mengenalnya secara pribadi, bahkan mengaku sudah menjadi orang dekatnya. Sering dibawa-bawa pergi keliling. Bila si Mbah datang ke daerah kami, selalu singgah ke rumah mereka. Dari mereka inilah nama Mbah Sidiq melegenda, termasuk di daerah kami. Mereka yang mengaku dekat dengan Mbah Sidiq ini paling suka bercerita atau ditanya tentang Mbah Sidiq. Cerita mereka selalu mengasyikkan, terutama karena cara mereka bercerita memang benar-benar meyakinkan. Seperti Nasrul-seorang aktivis di tempat kami yang memang biasa mengantar orang ke tempat Mbah Sidiq itu. Wah, dasar pinter omong, kalau bercerita tentang Mbah Sidiq, Nasrul bisa membuat orang lupa acaranya sendiri. Percaya tidak, saya pernah diajak beliau ke makam Sunan Ampel di Surabaya, kata Nasrul suatu hari di warung Wak Rukiban yang biasa dipakai mangkal Nasrul dan kawan-kawan. Saya piker beliau akan berdo'a di makam wali itu; ternyata tidak. Tahu apa yang beliau kerjakan di makam? Nasrul sengaja berhenti sejenak, seperti menunggu jawaban dari orang-orang yang asyik mendengarkannya. Apa? tanya beberapa orang serempak. Nasrul tersenyum. Senang pancingannya bersambut. Dia menghirup kopinya dulu sebelum kemudian melanjutkan, Tahu tidak? Beliau berdiskusi dengan Sunan Ampel serius sekali. Berdiskusi? kini serempak semua yang mendengarkan bertanya. Nasrul tampak semakin senang. Ya, berdiskusi laiknya dua tokoh yang sedang membahas suatu masalah penting. Dari mana kau tahu beliau sedang berdiskusi dengan Sunan Ampel? tanya Pak Manaf, guru SD yang mulai tertarik dengan tokoh yang menjadi buah bibir itu. Bagaimana saya tidak tahu, wong saya duduk di belakang beliau. Memang saya sendiri tidak mendengar suara Mbah Sunan, tapi dari bicara dan sikap Mbah Sidiq, jelas beliau sedang berdiskusi. Apa yang mereka diskusikan? tanya Mas Slamet Pemborong, benar-benar ingin tahu. Saya tidak tahu persis, tapi saya dengar Mbah Sidiq berkali-kali mengatakan, 'Eyang harus menolong mereka!' Tentu saja saya tidak berani bertanya kepada beliau, siapa yang beliau maksud dengan 'mereka'. Tapi ketika meninggalkan makam, beliau berkata kepada saya, 'Sudah, beres sekarang! Orang-orang itu suka berbuat seenaknya sendiri; nanti kalau ada masalah, awak pula yang disuruh memecahkan. Dasar politisi!' Dari sini saya menduga agaknya beliau mendiskusikan soal politik dengan Mbah Sunan. Siapa Srul, orang-orang yang digerunduli Mbah Sidiq dan disebut politisi itu? Tanya Mas Slamet lagi. Persisnya saya tak tahu. Soalnya banyak orang gede dari Jakarta yang sowan Mbah. Mulai dari pengusaha besar; anggota DPR, sampai menteri. Bahkan ada jenderal yang sering sowan sendirian. Saya hanya tahu beberapa diantara mereka; kebetulan saya sering melihat mereka di TV. Ngapain aja orang-orang gede itu datang ke Mbah Sidiq? Lho, orang-orang gede itu kan banyak mikir ini-itu, dan di jaman sekarang ini banyak hal yang tidak bisa dipecahkan hanya dengan pakai otak. Mereka itu, kalau sudah buntu pikirannya, datang ke Mbah minta fatwa dari langit. Ngomong-ngomong, apa benar; Srul, Mbah Sidiq itu suka menggigit tamunya? tanya Wak Rukiban tiba-tiba. Ah, ya nggak mesti,Wak. Lihat-lihat tamunya. Biasanya, Mbah menggigit telinga orang yang wataknya bandel. Seperti Parman yang suka bikin jengkel ibunya itu kan pernah kena gigit. 'Telinga gunanya untuk mendengar!' kata Mbah waktu itu sehabis menggigit telinga Parman. Tapi ada juga tamu yang beliau ciumi atau beliau kasih duit. Katanya Mbah Sidiq tidak pernah salat Jum'at, Kang Nasrul tanya Haji Kusen yang dari tadi mendengarkan sambil menyantap nasi rawon. Lho Mbah Sidiq kan tidak seperti kita. Mbah kalau Jum'atan di Mekkah. Sampeyan tidak pernah mendengar cerita Haji Narto yang bertemu Mbah di pasar Seng Mekkah? Padahal tahun ini Mbah Sidiq tidak naik haji. Tanyakan kepada isteri-isteri Mbah yang selalu menerima oleh-oleh dari beliau! Kadang-kadang Mbah mengoleh-olehi mereka karung; kadang akik Fairuz; kadang kurma Medina. Pokoknya Mbah selalu membawa buah tangan dari tanah suci untuk isteri-isterinya. Padahal setahu orang-orang, Mbah tidak kemana-mana. Berapa sih isteri Mbah Sidiq Srul? tanya Wak Rukiban sambil meletakkan piring pisang goreng yang masih mengepul. Seandainya boleh lebih, ya bisa banyak, Wak. Wong banyak yang ngunggah-ngunggahi, kepingin mendapat berkah. Tapi kan kuotanya cuma empat. Jadi Mbah cuma punya empat. Tapi apa benar dia itu kiai? tiba-tiba Pak Guru Manaf kembali bertanya. Saya dengar dia itu tidak bisa mengaji. Nasrul kelihatan tidak suka dengan pertanyaan Pak Manaf; apalagi dia menggunakan kata ganti dia untuk orang yang sangat
[ppiindia] Andi Mallarangeng dibikin kalah justru krn terlalu ganteng? (Gosip)
Artikel *Kafi Kurnia* http://www.kompasiana.com/kafikurnia di blog Kompasiana (25/5/2010) pkl. 08.10 WIB: http://politik.kompasiana.com/2010/05/25/gosip-kekalahan-andi-mallarangeng/ *Beberapa hari sebelum Kongres Partai Demokrat, saya kebetulan berada di ** kota** **Bandung**. Dalam hati saya sangat mangkel, karena hampir seluruh jalan protokol yang strategis di penuhi dengan poster kampanye Andi Mallarangeng. Buat saya ini penistaan keindahan dan kebersihan **kota** ** Bandung** yang saya cintai. Mestinya tokoh politik setiap kali kampanye punya kepekaan dan kecintaan terhadap lingkungan. Jangan main pasang poster dan baliho, dan berpikir cuma sebentar selama kampanye. Tindakan seperti itu mencerminkan **gaya** urakan berpolitik.* *Tak lama kemudian Kongres Partai Demokrat berlangsung, dan Andi Mallarangeng yang kampanye-nya riuh rendah dan gegap gempita, kalah telak diputaran pertama. Lalu muncul sejumlah artikel diberbagai media yang menganalisa sebab musabab kekalahan Andi Mallarangeng. Mulai dari cacian terhadap iklan dan strategi komunikasi yang melenceng. Hingga bermacam-macam teori tentang etnik dan aneka situasi yang tidak menguntungkan. Seorang teman, mengirim pesan lewat BB dan meledek saya. Intinya saya disuruh menulis lewat sudut pandang yang berbeda. Memberikan analisa tak terduga, begitu kilah teman saya. * *Sepulang dari **Bandung** tempo hari, seorang teman yang kebetulan anggota Partai Demokrat mengajak saya makan malam bersama dengan beberapa rekan wartawan. Mulanya makan malam ini Cuma reuni biasa. Tapi ditengah acara entah bagaimana topik Andi Mallarangeng mencuat. Awalnya kita semua heran, Andi Mallarangeng yang cuma jadi Jubir Presiden, koq bisa punya harta sedemikian banyaknya dan menghambur-hamburkan duit puluhan milyar untuk berkampanye sedemikian gencar. Duit darimana yah ? Dan kami-pun seru menebak-nebak siapa sponsornya. Awalnya kami yakin Andi Mallarangeng bakalan menang. Ia punya modal yang cukup. Sebagai jubir presiden, ia pasti punya akses ke SBY dan pastilah aksesnya cukup baik. Andi bekas aktivis dan cukup vokal dijaman reformasi. Masih muda dan ganteng pula. Sekarang aktif menjadi menteri. Pasti peluangnya cukup bagus. Namun teman kami di Partai Demokrat, memperlihatkan wajah dan jawaban yang berbeda. Ia sama sekali tidak yakin Andi Mallarangeng bakal menang. Menurutnya semua tergantung SBY. Ia menjabarkan bagaimana proses perekrutan menteri dikabinet ala SBY. Kalau menteri dipanggil ke Cikeas, maka pada malam sebelum pemilihan ketua partai, siapa yang dipanggil SBY kekamar hotelnya di **Bandung**, itulah yang bakal menjadi ketua. Titah SBY adalah titah raja di Partai Demokrat. Demikian ulasan teman saya. Kami cuma tertawa-tawa saja mendengar ulasan itu.* *Beberapa hari kemudian, Kongres Partai Demokrat di gelar di Bandung. Dan benar saja Andi Mallarangeng kalah telak. Alasan resmi Andi, kekalahan-nya disebabkan karena Andi terlalu sibuk menjadi menteri dan kurang gesit menggarap DPC dan DPD. Sehingga ia kurang akrab, dan kalah. Gosip yang beredar malah terbalik. Sebelum kongres, Andi sudah yakin karena mengatakan sudah mengantongi sekian persen suara. Konon Andi juga rajin menjamu dan memanjakan DPC dan DPD. Pernah sekali sebelum kongres, saya bertemu dengan rombongan Andi yang mau berangkat ke Yogya. Rombongan Andi terlihat sangat banyak dan lengkap. Apabila Andi menghabiskan dana puluhan milyar untuk menggrapa “above the line” komunikasi kampanye-nya, maka mustahil biro iklan Andi tidak menggarap “below the line”. Apalagi biro iklan yang dipakai Andi sangat berpengalaman dalam menggarap komunikasi politik. Jadi pastilah alasan Andi itu cuma versi “PR”, sebagaimana layaknya Andi dulu pernah menjadi jubir presiden.* *Karena penasaran, saya mencari sumber yang mau menceritakan alasan yang lebih pas dan lebih tepat. Maka salah satu sumber saya akhirnya mau membocorkan juga kekalahan Andi. Saya ngopi dengan “Deep Throat” (begitu istilahnya di dunia intelijen) disebuah café yang kecil dan sepi. Sumber saya, pada awalnya bertanya : “Mengapa SBY ? Bisa menang sebagai Presiden di pemilu 2004 ?” Ditanya begitu sayapun memberikan sejumlah alasan. Ia cuma menggeleng dan tersenyum. Sambil mengirup kopi dan dengan suara perlahan, ia mengatakan, “Semata-mata SBY paling ganteng”. Saya terperangah. Kaget. Mendengar jawaban yang jauh dari rasional.* *“Deep Throat” saya ini, kemudian bercerita tentang teori kemenangan pemilu. Terutama soal ganteng dan cantik didalam pemilu. Ia bercerita mulai dari bintang film Joseph Estrada di Filipina, Arnold Arnold Schwarzenegger yang menjadi gurbernur **California**, hingga presiden Ronald Reagan di Amerika. Lech Kaczynski, Presiden Polandia yang belum lama ini meninggal dalam kecelakaan pesawat terbang, juga bekas bintang film anak-anak yang ternama. Malah ia juga berteori bahwa Gordon Brown yang kalah telak dengan David Cameron dalam pemilu di Inggris belum lama
[ppiindia] Faculty of Textile Technology
Faculty of Textile Technology http://www.courses-library.com/phdprg/phd-textile-chemistry.html Department of Textile Chemistry and Ecology was directly involved in the foundation process of Textile Faculty. As one of the constitutional units of Faculty of Textile Technology, department presents both educational and research core, acting in accordance with modern, up to date world trends in the field of textile-chemical technologies and ecology. Read more... http://www.courses-library.com/phdprg/phd-textile-chemistry.html New educational curriculum and courses, formed by the department heads of courses and employees are compatible with the Bologna Declaration, based on undergraduate (B.Sc.), graduate (M.Sc.) and doctoral (Ph.D.) courses. Read more... http://www.courses-library.com/phdprg/phd-textile-chemistry.html Department organizes and performs classes in the field of textile finishing, care, dyeing, printing and color measurement. Department is equipped with up to date instruments, accessories and apparatus which enable both lecture implementation and scientific research to be performed at the highest level in specialized laboratories. Read more... http://www.courses-library.com/phdprg/phd-textile-chemistry.html [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Waria Dilarang Potong Rambut Wanita
Waria Dilarang Potong Rambut Wanita Di Indonesia, banyak kaum waria yang mendapatkan lapanganpekerjaan melalui dunia kecantikan, maka tak jarang ditemui banyak kaumwariayang berprofesi penata rambut di berbagai salon. Namun bisa jadi, haltersebut tidak lagi umum ditemui. Pasalnya dalam kegiatan BahtsulMasa’ilyang diikuti 125 pondok pesantren se Jawa-Madura, Kamis (20/5/2010) diDesa Ploso, KecamatanMojo, Kabupaten Kediri, dikeluarkan fatwa yangmengharamkan kaum waria memotong rambut wanita. Untuk artikel selengkapnya klik http://www.KabariNews.com/?34971 [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Indahnya Sakit
Indahnya Sakit By: agussyafii Malam seolah berlalu bersama tenggelamnya matahari. Angin berhembus terasa dingin sekali. Malam itu anak-anak Amalia terilhat sibuk membuat 'MADING.' (Majalah Dinding). Wajah mereka terlihat gembira. Kegembiraan diwajah mereka terdengar suara riuh bertanda hadirnya kebahagaiaan. Lantunan shalawat nabi oleh Eko terdengar sahdu. Malam itu di Rumah Amalia kedatangan seorang tamu. Beliau seorang Wirausaha yang sukses. Beliau sangat peduli dengan kesejahteraan karyawannya, semua karyawan mengorhormatinya namun disisi lain dirinya adalah orang yang jauh dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Sampai datanglah 'sentilan' Allah untuknya. Tiba-tiba tubuhnya limbung dan jatuh sakit. Harta yang dimilikinya menjadi tidak berarti dokter sudah angkat tangan, pertanda menyerah. Sebuah keajaiban itu hadir justru dengan doa dan ibadah, dirinya menjadi sembuh. Setelah hampir lima bulan sakit, kemudian berobat ke Singapura bahkan ke Australia sakitnya para dokter tidak bisa berbuat apa-apa. Tubuhnya terasa lemas dan tidak berdaya. Pernah sampai pada suatu malam salahsatu putranya mengatakan karena ayah jauh dari Allah sakitnya jadi tambah parah. Ucapan itu membuat hatinya bagai 'tersentil' dan merenungkan, barangkali apa yang diucapkan putranya memang benar. Sampai kemudian beliau memutuskan untuk menjalankan sholat lima waktu dengan tertib ditengah sakitnya. Malam hari disaat menunaikan sholat tahajud, beliau menangis tersedu-sedu ingat akan dosa-dosa yang telah lalu sangat jauh dari Allah. Kehidupannya semakin sukses justru membuat dirinya lupa akan bersyukur atas Karunia Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Air mata itu bagaikan merobek-robek hatinya yang mengalirkan semua dosa-dosanya dimasa lalu. Tak kuasa menahan semua derita dari akibat kesalahan yang pernah beliau lakukan. Setiap menjalankan sholat lima waktu dan sholat tahajud tanpa terasa sudah sampai beberapa bulan. Keajaiban itu hadir tanpa disadarinya, tubuhnya mulai bisa digerakkan, tangan bisa diangkat untuk bertakbir. Tubuhnya untuk sujud sudah tidak lagi merasa sakit lagi. Dokter yang mengobatinya mengira sakitnya sudah tidak bisa disembuhkan. Anak-anak dan istrinya bahkan sampai syukuran di Rumah Amalia atas kesembuhan beliau. Malam itu beliau mengatakan kepada saya, 'Sakit itu indah. karena sakit berasal dari Allah dan sembuh juga berasal dari Allah dan saya ikhlas menerima sakit karena selama ini jauh dariNya, satu-satu harapan kesembuhan, saya memohon kepada Allah.' Tutur beliau malam itu. Air matanya mengalir dengan penuh haru. Bersyukur kepada Allah atas kesembuhannya. Itulah Indahnya sakit bagi beliau. Subhanallah. 'Hai orang-orang yang beriman, jika kamu bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan kepadamu pedoman dan menghapuskan segala kesalahan-kesalahanmu dan mengampuni dosa-dosamu (QS. al-Anfal : 29). Wassalam, agussyafii Yuk, hadir di Kegiatan 'Amalia Cinta al-Quran (ACQ).' Hari Ahad, Tanggal 20 Juni 2010 Di Rumah Amalia, Jl. Subagyo IV blok ii, No.23 Komplek Peruri, Ciledug. Silahkan kirimkan dukungan dan partisipasi anda di http://www.facebook.com/agussyafii3, atau http://agussyafii.blogspot.com/, http://www.twitter.com/agussyafii atau sms di 087 8777 12 431. [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] K-Video: Apa Kabarnya Reformasi!
K-Video: Apa Kabarnya Reformasi! KabariNews.com- Hingga saat ini semangat reformasi di Tanah Air masih terus berjalan.Segala macam bentuk perubahan yang diinginkan saat reformasi ditegakkanmasih terus dilakukan. Pada pertengahan bulan Mei 2010, Kabarimembuka diskusi mengenai reformasi di Tanah Air menurut pandangan wargaIndonesia yang saat ini tinggal di Amerika Serikat. Simak videonya disini. Untuk artikel selengkapnya klik http://www.KabariNews.com/?34967 [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] K-Video: Diskusi Mengenai Proses Mendapatkan SIM
K-Video: Diskusi Mengenai Proses Mendapatkan SIM KabariNews.com- Mengkaji masalah SIM yang terjadi saat ini, pada pertengahan bulanMei 2010 Kabari mencoba mangangkat diskusi mengenai permasalahan SIM. Untuk artikel selengkapnya klik http://www.KabariNews.com/?34969 [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Bagaimana Seorang Pengusaha / Wiraswasta Bisa Mengajukan KPR Syariah?
By : Alihozi Pada suatu hari ada seorang pegawai pemda yang datang menemui saya di kantor, ia meminta tolong agar adiknya seorang pedagang bisa mengajukan KPR ke Bank Syariah. Adiknya telah berdagang selama bertahun-tahun dan untung dagangnya banyak, akan tetapi karena kehidupannya yang boros s/d saat ini belum mempunyai rumah. Ia berharap dengan mengajukan KPR ke Bank Syariah Adiknya bisa memiliki sebuah rumah untuk dia dan keluarganya. Saya bilang kepadanya bahwa seorang pengusaha seperti adiknya yang seorang pedagang bisa mengajukan KPR ke Bank Syariah selama memang bisa melengkapi syarat-syarat pengajuan awal untuk seorang wiraswasta yang diberikan oleh Bank Syariah yaitu : 1. Mengisi Aplikasi Permohonan (Format Bank) 2. Usaha sudah berjalan minimal 2 tahun. 3. Fotocopy KTP, Kartu Keluarga dan Akta Nikah serta NPWP 4. Aspek Legalitas Usaha : SIUP, TDP dan Akta Pendirian kalau CV atau PT 5. Laporan Keuangan Usaha, Laba Rugi dan Neraca 6. Rekening Tabungan Bank 6 bulan terakhir 7. Fotocopy Sertipikat rumah yang akan dibeli 8. Fotocopy PBB dan IMB rumah yang akan dibeli Dari ketujuh point syarat pengajuan awal tsb di atas ternyata adiknya tidak bisa memenuhi point yang ke 4 yaitu laporan keuangan usaha yang dikarenakan tingkat pendidikannya yang hanya tamatan SLTP. Oleh karena itu saya mencoba untuk mengajarkannya bagaimana cara membuat sebuah laporang keuangan usaha agar ia bisa mengajukan KPR ke Bank Syariah. Mengapa saya melakukan hal itu karena dari hasil peninjauan , usaha yang dijalankan pedagang tsb cukup bagus (Fiesibel) dan bisa untuk membayar angsuran KPR ke Bank Syariah setiap bulannya. Setelah ia berhasil membuat laporan keuangan usahanya, barulah saya proses aplikasi pengajuan KPR ke Bank Syariah. Dalam kurun waktu tidak s/d 1 bulan aplikasinya sudah disetujui dan sekarang sudah bisa memiliki rumah yang diidam-idamkannya selama ini. Dari cerita di atas banyak sebenarnya pengusaha/wiraswasta yang usahanya bagus , bisa mengajukan KPR Syariah, akan tetapi karena tidak bisa membuat laporan keuangan dan juga mutasi keuangan usahanya tidak lewat bank maka pengusaha tsb tidak bisa mengajukan KPR ke Bank Syariah. Oleh karena itu kalau ANDA seorang Pengusaha/wiraswasta ingin mengajukan KPR ke Bank Syariah dan disetujui. Cobalah untuk mulai rutin setiap bulan bertransaksi keuangan (menabung dan mengambil uang) dengan bank syariah dan juga mencatat hasil penjualan usaha dan biaya usaha ANDA setiap bulannya di sebuah buku catatan. Selamat Mengajukan KPR ke Bank Syariah, Salam Alihozi http://alihozi77.blogspot.com Praktisi Bank Muamalat Indonesia SMS Hp:0812-1249-001 atau email ali.h...@yahoo.co.id
[ppiindia] Lapsus Historia.com: Tionghoa Dalam Lintasan Zaman (6)
Dalam sejarah, beberapa kali etnis Tionghoa menjadi sasaran amuk massa. Mulai Chinezenmoord 1740 sampai Mei 1998. Baca cerita selengkapnya di: http://www.majalah-historia.com/majalah/historia/berita-240-duka-warga-tionghoa.html www.majalah-historia.com Cara asyik baca sejarah negeri
[ppiindia] Lapsus Historia.com: Tionghoa Dalam Lintasan Zaman (5)
Zaman kolonial, orang-orang Tionghoa dijadikan warga kelas dua. Mereka diandalkan dalam bidang ekonomi, tetapi dibatasi dalam urusan politik. Reformasi membawa berkah. Baca cerita selengkapnya di: http://www.majalah-historia.com/majalah/historia/berita-241-bukan-sekadar-onderdaan.html www.majalah-historia.com Cara asyik baca sejarah negeri
[ppiindia] Lapsus Historia.com: Tionghoa Dalam Lintasan Zaman (4)
Jauh sebelum Indonesia berdiri, orang-orang Tionghoa telah menjalin relasi dengan orang-orang di Nusantara. Salah satu versi menyebut, merekalah penyebar ajaran Islam. Baca kisah selengkapnya di: http://www.majalah-historia.com/majalah/historia/berita-242-jejak-saudara-dari-daratan.html www.majalah-historia.com Cara asyik baca sejarah negeri
[ppiindia] Lapsus Historia.com: Tionghoa Dalam Lintasan Zaman (3)
Pertautan antara pengusaha dan penguasa bukanlah fenomena baru. Sejak revolusi, terlebih masa Orde Baru, sejumlah taipan muncul karena kedekatannya dengan kekuasaan. Baca kisah selengkapnya di: http://www.majalah-historia.com/majalah/historia/berita-243-hikayat-alibaba.html www.majalah-historia.com Cara asyik baca sejarah negeri
[ppiindia] PERNAHKAH ANDA MAKAN 19 JENIS BUAH-BUAHAN DALAM 1 HARI ?
Tahniah! Selamat Datang Ke Share2u.my! Kini anda beroleh maklumat TEPAT tentang Perniagaan Internet!! Gegaran Dah Dirasa!! Monavie Terbaru, Terhangat Syarikat MLM Terkemuka dari US Produk yang diiktiraf sedunia Pendaftaran dibuka sekarang Jadilah Golongan Terawal PELUANG BISNES BARU!! Anda bertuah kerana anda bakal menjadi yang terawal dalam bisnes ini dengan kelebihan produk baru di pasaran. DENGAN MODAL BERMULA SERENDAH RM468 anda mampu menjana hingga RM5000, RM10,000 atau lebih SEMINGGU.. JANGAN TUNGGU LAMA-LAMA.. SETIAP HARI RAMAI YANG MEREBUT PELUANG MENYERTAI BISNES HEBAT INI - Sila Klik Disini [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Lapsus Historia.com: Tionghoa Dalam Lintasan Zaman (2)
Bisnis kelompok Tionghoa mengalami jatuh-bangun seiring pergantian kekuasaan dan iklim usaha yang tak menentu. Banyak yang tumbang, ada pula yang bertahan. Baca kisah selengkapnya di: http://www.majalah-historia.com/majalah/historia/berita-244-gurita-yang-terkulai.html www.majalah-historia.com Cara asyik baca sejarah negeri
[ppiindia] Lapsus Historia.com: Tionghoa Dalam Lintasan Zaman (1)
Komunitas Tionghoa telah menancapkan pengaruhnya di negeri ini semenjak berabad lalu. Setitik nila tak semestinya merusak susu sebelanga. Baca kisah selengkapnya di: http://www.majalah-historia.com/majalah/historia/berita-247-dari-cincai-sampai-siomay.html www.majalah-historia.com Cara asyik baca sejarah negeri