[wanita-muslimah] surat jembatan sembilan [3] sehari di negeri belanda
SURAT JEMBATAN SEMBILAN: 3. SEHARI DI NEGERI BELANDA Sepuluh tahun lebih aku tak ke Negeri Belanda. Sepuluh tahun lebih pula aku tak bertatap muka dengan Tossi. Selama ini, yang terjadi, paling-paling kami saling telepon. Kukira persahabatanku dengan Tossi, seperti halnya dengan Arief Budiman, Jomo K. Sundram, ekonom dari Malaysia, dan yang lain-lain adalah sejenis persahabatan yang tak akan hilang. Ketiadaan korespondensi tidak menandakan lenyapnya persahabatan. Karena persahabatan kami ada dalam hati dan pikiran. Persahabatan tidak berarti kami selalu sepakat dalam pendapat. Tapi justru perbedaaan, jika terdapat perbedaan, yang membuat kami saling mengisi dan membuat persahabatan itu kian akrab dan tak terjaga kuat. Persahabatan adalah salah satu jenis hubungan mendalam dan sangat perlu antar anak manusia dan di bumi kehidupan ini. Kukira! Bagiku sendiri, persahabatan begini, merupakan hal sangat hakiki sama hakikinya dengan yang termuat dalam istilah soul mate [sahabat kejiwaan]. Soul mate mempunyai nilai lebih tinggi dari kekasih. Kekasih bahkan istri tidak serta-merta menjadi soul mate. Sekali pun aku tidak mempercayai kelanggengan mutlak, tapi kukira soul mate jauh lebih terjaga kelangsungannya, untuk mengelak penggunaan istilah langgeng. Agaknya dalam soul mate relatif langka terjadinya perceraian. Pada hubungan soul mate terdapat keberanian untuk bersikap obyektif pada diri masing-masing. Paling tidak demikianlah pemahaman sementaraku. Pada jarak waktu sekian lama tak bertatapan muka demikian, maka sejak di mobil, seperti dahulu-dahulu, aku dan Tossi terlibat dalam pengembaraan bicara dari satu masalah ke masalah lain. Pembicaraan ini berlangsung sampai larut malam di apartemennya yang tak jauh dari kanal-kanal Amsterdam. Di Amsterdam, orang yang tinggal di dekat kanal dipandang sebagai tergolong lapisan elite, ujar Tossi menjelaskan tentang kanal dan keadaan Amsterdam. Aku sih hanya numpang saja,ujarnya. Dan aku tak mengomentari atau menafisirkan secara macam-macam tentang penjelasannya. Sepatah pun tidak. Kami sudah lebih dari cukup mengenal satu dengan yang lain. Dari sekian banyak masalah yang kami pertanyakan bersama setelah 10 tahun lebih tak bertemu, adalah masalah kekaguman orang Indonesia, terutama angkatan muda sekarang, terhadap tokoh-tokoh kiri yang memegang tampuk kekuasaan di Amerika Latin, seperti Hugo Chavez dari Venezuela, Lula dari Brasilia, Morales dari Bolivia. Terhadap idola begini, kepada Tossi kukatakan kekhawatiran bahwa kita kehilangan daya kritik dan kemampuan menjadi diri sendiri. Idola biasanya gampang terjerumus pada sikap membuta. Membuta sama dengan kehilangan daya kritik dan lepas dari keadaan nyata negeri sendiri. Ujud dari ketidakmampuan berpikir. Mengatakan hal ini, tidak berarti aku menolak belajar dari pengalaman negeri-negeri lain. Tapi belajar dari pengalaman negeri lain, tidaklah identik dengan nyontek. Nyontek, selain tidak mampu berpikir juga merupakan jalan pintas --cara pikir dan mentalitas produk Orba Soeharto yang hanya membolehkan warganegara mengatakan ya dan tidak dipandang sebagai pembangkangan serta tindak subversif. Dengan demikian, apabila kita nyontek, maka dengan anggapan diri sudah kiri, tapi sesungguhnya tidak kiri. Kiri bagiku adalah semua orang yang berusaha memanusiawikan manusia. Kiri bukanlah monopoli orang-orang yang mengaku Marxis. Bukan tidak ada, orang yang mengaku Marxis tetapi pada kenyataannya anti Marxis bahkan anti kiri. Kiri adalah identik dengan kemanusiaan dan usaha memanusiawikan manusia, kehidupan serta masyarakat. Kucing hitam atau putih, jika berguna bagi usaha agung ini dan bisa menangkap tikus, kukira sudah bisa dikatakan kiri. Bahwa orang-orang kiri yang sekarang memegang tampuk kekuasaan, dalam politik luarnegeri memang anti imperialis, terutama anti imperialis Amerika Serikat, tidak kusangkal. Dan aku tidak ada niat, apalagi alasan nalar menegasi sikap mereka. Tapi untuk menata diri, mengelola keadaan dalam negeri serta menciptakan keadilan dalam masyarakat negerinya, kukira di sini kita patut lebih hati-hati lagi dan sikap nyontek akan sangat berbahaya. Mengenai keadilan, aku lebih setuju dengan pandangan filosof Amerika Serikat John Rawl almarhum yang mengatalkan bahwa keadilan itu relatif dan berada dalam perbandingan nalar serta realistis. Dalam sistem sosialis pun yang disebut keadilan itu tidaklah identik dengan kesamaan mutlak. Yang berlaku pada sistem sosialis adalah bekerja menurut kemampuan, mendapat sesuai dengan pekerjaan. Artinya tidak ada prinsip samarataisme. Secara angka, hal ini sudah ditunjukkan secara kongkret oleh Jan Myrdal dalam karyanya Pedesaan Tiongkok [Editions Maspero, Paris, 1964?! Lihat juga laporan-laporan tentang Komunde Rakyat, khususnya tentang perbedaan gajinya antara lelaki-perempuan serta posisi perempuan itu sendiri dalam masyarakat Tiongkok sekali pun sejak 1949 kekuasaan berada di tangan
[wanita-muslimah] Re: Hidup Bersama Gempa di Jakarta
Tulisan di Kompas tidak steril dari urban legend/hoax? Mekanisme cek/ricek-nya piye? Atau ada info baru yang saya gak tahu ya? :-) Coba aja digoogling dengan keyword: 'hoax doug copp'.. CMIIW.. Wassalam, Irwan.K http://urbanlegends.about.com/library/bl_triangle_of_life.htm Urban Legends and Folklore http://urbanlegends.about.com/ * 'Triangle of Life' Earthquake Survival Measures * * Netlore Archive: Doug Copp's emailed advice on earthquake survival tactics entitled 'Triangle of Life' is disputed by search-and-rescue experts from the American Red Cross and elsewhere* *Description:* Email flier *Circulating since:* Aug. 2004 (this version) *Status:* Inaccurate *Analysis:* See belowhttp://urbanlegends.about.com/library/bl_triangle_of_life.htm#note *Email example contributed by Marc G., 25 August 2004:* EXTRACT FROM DOUG COPP'S ARTICLE ON THE TRIANGLE OF LIFE, Edited by Larry Linn for MAA Safety Committee brief on 4/13/04. My name is Doug Copp. I am the Rescue Chief and Disaster Manager of the American Rescue Team International (ARTI), the world's most experienced rescue team. The information in this article will save lives in an earthquake. I have crawled inside 875 collapsed buildings, worked with rescue teams from 60 countries, founded rescue teams in several countries, and I am a member of many rescue teams from many countries. I was the United Nations expert in Disaster Mitigation (UNX051 -UNIENET) for two years. I have worked at every major disaster in the world since 1985, except for simultaneous disasters. In 1996 we made a film which proved my survival methodology to be correct. The Turkish Federal Government, City of Istanbul, University of Istanbul, Case Productions and ARTI cooperated to film this practical, scientific test. We collapsed a school and a home with 20 mannequins inside. Ten mannequins did duck and cover, and ten mannequins I used in my triangle of life survival method. After the simulated earthquake collapse we crawled through the rubble and entered the building to film and document the results. The film, in which I practiced my survival techniques under directly observable, scientific conditions, relevant to building collapse, showed there would have been zero percent survival for those doing duck and cover. There would likely have been 100 percent survivability for people using my method of the triangle of life. This film has been seen by millions of viewers on television in Turkey and the rest of Europe, and it was seen in the USA, Canada and Latin America on the TV program Real TV. The first building I ever crawled inside of was a school in Mexico City during the 1985 earthquake. Every child was under their desk. Every child was crushed to the thickness of their bones. They could have survived by lying down next to their desks in the aisles. It was obscene, unnecessary and I wondered why the children were not in the aisles. I didn't at the time know that the children were told to hide under something. Simply stated, when buildings collapse, the weight of the ceilings falling upon the objects or furniture inside crushes these objects, leaving a space or void next to them. This space is what I call the triangle of life. The larger the object, the stronger, the less it will compact. The less the object compacts, the larger the void, the greater the probability that the person who is using this void for safety will not be injured. The next time you watch collapsed buildings, on television, count the triangles you see formed. They are everywhere. It is the most common shape, you will see, in a collapsed building. They are everywhere. I trained the Fire Department of Trujillo (population 750,000) in how to survive, take care of their families, and to rescue others in earthquakes. The chief of rescue in the Trujillo Fire Department is a professor at Trujillo University. He accompanied me everywhere. He gave personal testimony: My name is Roberto Rosales. I am Chief of Rescue in Trujillo. When I was 11 years old, I was trapped inside of a collapsed building. My entrapment occurred during the earthquake of 1972 that killed 70,000 people. I survived in the triangle of life that existed next to my brother's motorcycle. My friends who got under the bed and under desks were crushed to death [he gives more details, names, addresses etc.]...I am the living example of the triangle of life. My dead friends are the example of duck and cover. TIPS DOUG COPP PROVIDES: 1) Everyone who simply ducks and covers WHEN BUILDINGS COLLAPSE is crushed to death -- Every time, without exception. People who get under objects, like desks or cars, are always crushed. 2) Cats, dogs and babies all naturally often curl up in the fetal position. You should too in an earthquake. It is a natural safety/survival instinct. You can survive in a smaller void. Get next to an object, next to a sofa, next to a large bulky object that will compress slightly but leave a void next to it. 3) Wooden
[wanita-muslimah] Iran says nuclear freeze not on agenda as deadline nears
http://www.nst.com.my/Current_News/nst/AfpNews/200608201648101156063690.07/afp Iran says nuclear freeze not on agenda as deadline nears Iran has said the suspension of uranium enrichment was not on the agenda, just two days before it is to respond to an offer by world powers aiming at securing a freeze of the nuclear work. The issue of suspension means returning to the past. It is not on the agenda of the Islamic republic of Iran, foreign ministry spokesman Hamid Reza Asefi told reporters. Tehran is due to respond on August 22 to reply to a package of incentives offered by major powers in return for a freeze in enrichment, which creates fuel for nuclear power plants but can also be used to make the core of a bomb. The resolution is of no legal and lawful validity. Therefore, it is unacceptable for the Islamic republic, Asefi said. It (sanctions) would be more harmful to them (the West) than for us. We have been under informal sanctions since the 1979 Islamic revolution and we can deal with the consequences by planning, Asefi said. The UN resolution was pushed through on July 31 after Iran ignored a previous non-binding deadline and failed to respond to the incentives package. The package, backed by the five permanent UN Security Council members -- Britain, China, France, Russia and the United States -- plus Germany, offers Iran trade, technology and diplomatic incentives if the country agrees to suspend uranium enrichment work. The foreign ministry official again rejected any precondition for negotiations that Iran insists are the only way to resolve the long-running nuclear standoff. We still believe the issue must be settled through negotiations ... They have conditioned talks to execution of the resolution by us. This is baseless. It tightens the atmosphere for both sides to reach a solution, Asefi said. Tehran, an OPEC member and one of the world's top oil producers, has repeatedly insisted its nuclear programme is for peaceful purposes only and that it has the right to enrich uranium as a signatory to the nuclear Non-Proliferation Treaty. We will decide based on the country's interests. We will not give up this technology under pressure and threats, said Asefi. We are in the final stage of our studies on the package. Since the package had different dimensions, our response will be also multi-dimensional. [Non-text portions of this message have been removed] === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Peace, mutual,understanding and stupid ads
http://www.manilatimes.net/national/2006/aug/20/yehey/opinion/20060820opi4.htmlcid=0ei=Ok_oRNKhEruiHIz20ZkH Sunday, August 20, 2006 DURIAN By Amina Rasul Peace, mutual understanding and stupid ads Religious leaders and representative of civil society from over 50 countries gathered in Jakarta on July 14-16 at the World Peace Forum. Organized by the powerful Indonesian NGO Muhammadiyah and the Multi Culture Society, the leaders responded to the global resurgence of “communal violence, ethnic and religious-motivated conflicts, and the rising force of narrow nationalism” and other threats to human life. Inevitably, the discussions turned to the instability in the Middle East and the horrendous carnage in Lebanon as well as the linking of religion, specifically Islam, with violence. There was universal condemnation of the acts of Israel in bombing Lebanon as against international laws. At the same time, the Forum equally condemned all acts that sacrifice the lives of civilians and innocents, whether by none-state or state actors. Dr. Din Syamsuddin, the chair of Muhammadiyah, urged the Forum participants to explore how the values of societies could merge into the values of one humanity; how we can forge a common destiny, how we can all come together and accept our common responsibility to ensure the security of humankind. Former peace adviser Teresita “Ging” Deles responded with a plea: that the leaders present encourage their communities to embrace what makes others different, to come together in a rainbow of cultures and faiths. Ging said it well for all of us. At the end of that rainbow lies the pot of gold known as peace. I was asked to chair the session on issues and challenges to the quest for world peace. One of the participants remarked that he went to conference after conference on peace and left more pessimistic than when he started. He said, “The more we talk about peace, the more conflicts sprout around us.” He was saddened that the United Nations seems inutile to preserve peace, saddled as it is with powerful members in the Security Council with veto powers that can override the will of the majority of member countries. What happened to democracy? Happily, our pessimistic participant also felt that the representatives of civil society and the leaders of the world’s religions could be instrumental in bringing us back to the way of peace, if we could agree on doable measures we could implement. We all concurred. It seems that the other groups thought so, too. The leaders present agreed to support interfaith dialogues and peacemaking initiatives at all levels—from the community to global levels. We agreed to lobby for the UN to establish a Council of Religious Leaders that would support the search for world peace, a balancing force to the political leaders who talk peace but wage war. We agreed to support peace education in schools, in the community and in the home to plant the seeds of peace in our young, that they may grow up believing in mutual understanding and respect, in peaceful resolution of any conflict. Perhaps these and the other recommendations of the Forum may seem like the dreams of idealists. However, there was a consensus that some dreams are attainable. Did not Martin Luther King start with a dream and end dismantling of many walls which separated races in the United States? Besides, do we really have a choice? We either learn to live together, accepting—even celebrating—our different faiths and cultures or we become Israel and Lebanon. Speaking of mutual understanding, what message is Sigaw ng Bayan sending with their TV ad extolling the virtues of Charter change? A Christian woman is wearing a black headgear showing only her eyes, obviously unhappy and afraid. In the next scene, she is shown with her family—happy, without the black covering, with a cross on the wall behind her. 1. Muslim countries oppress women 2. Muslim countries oppress Christians 3. The Muslim headgear oppresses women. I do not wear the headgear or hijab but a sizable number of Muslim women do. The ad demeans an act which our women consider one of piety and modesty. If the ad wants to show that women will be better off at home, if Charter change is implemented, why not show them in the sweatshops abroad? Jumping from a high rise in Singapore? Unhappily selling their bodies in a bar? Why focus on our hijab? Sigaw ng Bayan, you would do well to focus on legitimacy of the people’s initiative, instead of attacking a symbol proudly worn by millions of Muslim women. === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera
Re: [wanita-muslimah] Re: nanya poligami, ada syarat ijin istri yg ada ?
Insan Rani berkata = Penyakit Janoko yang tidak kunjung sembuh..ndak nyambung blas.. ..mungkin ada sedikit sakit jiwanya si janoko ini.. -- Jano ko mohon pencerahan = Menarik sekali asumsi Insan Rani kepada Jano ko, oleh karena itu Jano ko mohon pencerahannya. Mohon informasi parameter yang Insan Rani dalam berasumsiria terhadap jano- ko, itu menggunakan parameter yang digunakan oleh Plato atau menggunakan parameter Islam ? Apa kaitannya antara jiwa'' , ''soul'' dan ''spirit'', lalu dimana letak mind dan body ? Yang terakhir, mohon dijelaskan pandangan semua agama terhadap soul, baik itu Agama Kristen, Agama Budha, Agama Hindu dan apa pendapat anda terhadap kalimat dibawah ini ? in the name of God :They ask you about soul say that soul is secret of God and you are not given of science except too little Monggo salim. rani_kirana123 [EMAIL PROTECTED] wrote: Penyakit Janoko yang tidak kunjung sembuh..ndak nyambung blas.. ..mungkin ada sedikit sakit jiwanya si janoko ini.. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote: Insan kina berkata : ijin tetangga sekitar juga perlu... 40 ke kanan, 40 ke kiri, 40 ke depan dan 40 ke belakang soalnya jangan2 yang mau dijadiin istri, ternyata sudah ada yg punya...:)) -- Jano ko hanya ingin tahu jalan pikiran Insan Kinan aja, Insan Kinan setuju enggak dengan genocide yang dilakukan manusia-manusia yang tidak bertanggung jawab terhadap Muslim dan Muslimah ? salim. Kinantaka [EMAIL PROTECTED] wrote: ijin tetangga sekitar juga perlu... 40 ke kanan, 40 ke kiri, 40 ke depan dan 40 ke belakang soalnya jangan2 yang mau dijadiin istri, ternyata sudah ada yg punya...:)) Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [wanita-muslimah] Peace, mutual,understanding and stupid ads
Ada berita berbunyi = Former peace adviser Teresita Ging Deles responded with a plea: that the leaders present encourage their communities to embrace what makes others different, to come together in a rainbow of cultures and faiths. Ging said it well for all of us. At the end of that rainbow lies the pot of gold known as peace. -- Jano ko berkomentar = Dengan kata lain, silahkan saja umat Islam menerapkan syariat Islam. Amin. Merdeka. Wassalam. Dwi W. Soegardi [EMAIL PROTECTED] wrote: http://www.manilatimes.net/national/2006/aug/20/yehey/opinion/20060820opi4.htmlcid=0ei=Ok_oRNKhEruiHIz20ZkH Sunday, August 20, 2006 DURIAN By Amina Rasul Peace, mutual understanding and stupid ads Religious leaders and representative of civil society from over 50 countries gathered in Jakarta on July 14-16 at the World Peace Forum. Organized by the powerful Indonesian NGO Muhammadiyah and the Multi Culture Society, the leaders responded to the global resurgence of communal violence, ethnic and religious-motivated conflicts, and the rising force of narrow nationalism and other threats to human life. Inevitably, the discussions turned to the instability in the Middle East and the horrendous carnage in Lebanon as well as the linking of religion, specifically Islam, with violence. There was universal condemnation of the acts of Israel in bombing Lebanon as against international laws. At the same time, the Forum equally condemned all acts that sacrifice the lives of civilians and innocents, whether by none-state or state actors. Dr. Din Syamsuddin, the chair of Muhammadiyah, urged the Forum participants to explore how the values of societies could merge into the values of one humanity; how we can forge a common destiny, how we can all come together and accept our common responsibility to ensure the security of humankind. Former peace adviser Teresita Ging Deles responded with a plea: that the leaders present encourage their communities to embrace what makes others different, to come together in a rainbow of cultures and faiths. Ging said it well for all of us. At the end of that rainbow lies the pot of gold known as peace. I was asked to chair the session on issues and challenges to the quest for world peace. One of the participants remarked that he went to conference after conference on peace and left more pessimistic than when he started. He said, The more we talk about peace, the more conflicts sprout around us. He was saddened that the United Nations seems inutile to preserve peace, saddled as it is with powerful members in the Security Council with veto powers that can override the will of the majority of member countries. What happened to democracy? Happily, our pessimistic participant also felt that the representatives of civil society and the leaders of the worlds religions could be instrumental in bringing us back to the way of peace, if we could agree on doable measures we could implement. We all concurred. It seems that the other groups thought so, too. The leaders present agreed to support interfaith dialogues and peacemaking initiatives at all levelsfrom the community to global levels. We agreed to lobby for the UN to establish a Council of Religious Leaders that would support the search for world peace, a balancing force to the political leaders who talk peace but wage war. We agreed to support peace education in schools, in the community and in the home to plant the seeds of peace in our young, that they may grow up believing in mutual understanding and respect, in peaceful resolution of any conflict. Perhaps these and the other recommendations of the Forum may seem like the dreams of idealists. However, there was a consensus that some dreams are attainable. Did not Martin Luther King start with a dream and end dismantling of many walls which separated races in the United States? Besides, do we really have a choice? We either learn to live together, acceptingeven celebratingour different faiths and cultures or we become Israel and Lebanon. Speaking of mutual understanding, what message is Sigaw ng Bayan sending with their TV ad extolling the virtues of Charter change? A Christian woman is wearing a black headgear showing only her eyes, obviously unhappy and afraid. In the next scene, she is shown with her familyhappy, without the black covering, with a cross on the wall behind her. 1. Muslim countries oppress women 2. Muslim countries oppress Christians 3. The Muslim headgear oppresses women. I do not wear the headgear or hijab but a sizable number of Muslim women do. The ad demeans an act which our women consider one of piety and modesty. If the ad wants to show that women will be better off at home, if Charter change is implemented, why not show them in the sweatshops abroad? Jumping from a high rise in Singapore? Unhappily selling their bodies in a bar? Why
[wanita-muslimah] Re: [md02] PRO DWI....Din Harapkan Lahir Pengusaha Baru dari Muhammadiyah
HMNA: Muammar, jawab ini mqmqmqmqmqmqmqmqmqmqmqmqmq Oh, oh, sebagai santri Pesantren IMMIM ana sampaikan Ekonomi Syari'ah yang bebas dari sistem ekonomi riba yahudi yang dipuja-puja budak Yahudi yang bernama taufikmalin (di WM pake nama abd latif) itu, ammbboooi. Muammar Qaddhafi MQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQ http://www.pesantrenvirtual.com/page.php?page=articleid=924 Kajian Ekonomi Ekonomi Islam : Antara Wacana dan Realita Oleh: /Irfan Syauqi Beik/ Dimuat: 12/9/2003 Publikasi: 12/9/2003 Perkembangan sistem ekonomi syariah dalam satu dekade terakhir ini di Indonesia terlihat semakin pesat. Hal ini merupakan sebuah fenomena yang sangat menarik. Apalagi kondisi ini terjadi di saat bangsa Indonesia ditimpa oleh krisis multidimensi, yang diawali oleh krisis moneter pada tahun 1997, yang hingga saat ini masih berkepanjangan. Sektor perbankan syariah misalnya, sebelum tahun 1998 di Indonesia hanya terdapat satu bank umum yang beroperasi berdasarkan sistem syariah. Maka pasca 1998, bank-bank umum yang beroperasi berdasarkan sistem syariah tumbuh dan berkembang, sehingga di Indonesia kini terdapat kurang lebih sekitar sepuluh bank umum syariah. Belum lagi ditambah dengan puluhan bank perkreditan syariah yang beroperasi di tingkat kecamatan di berbagai wilayah negara Indonesia. Tumbuh dan berkembangnya sektor perbankan syariah merupakan bukti semakin tumbuhnya kesadaran sebagian masyarakat Indonesia untuk menerapkan syariat Islam dalam bidang ekonomi. Apalagi fakta membuktikan bahwa bank syariahlah yang relatif mampu bertahan di tengah serbuan badai krisis ekonomi, meskipun kalau dilihat dari persentase volume usaha perbankan syariah, maka nilainya masih relatif kecil yaitu sekitar 0, 23 persen. Begitu pula dengan perkembangan sektor zakat, sebagai salah satu pilar ekonomi Islam. Kesadaran sebagian umat Islam untuk menunaikan zakat semakin besar. Zakat kini tidak dipandang sebagai suatu bentuk ibadah ritual semata, tetapi lebih dari itu, zakat juga merupakan institusi yang akan menjamin terciptanya keadilan ekonomi bagi masyarakat secara keseluruhan. Jadi dimensi zakat tidak hanya bersifat ibadah ritual saja, tetapi mencakup juga dimensi sosial, ekonomi, keadilan dan kesejahteraan. Zakat juga merupakan institusi yang menjamin adanya distribusi kekayaan dari golongan the have kepada golongan the have not. Kekhawatiran dan ketakutan bahwa zakat akan mengecilkan dan mereduksi capital formation masyarakat sangat tidak beralasan. Bahkan pengeluaran 2,5 % zakat dari capital stock perekonomian setiap tahun, akan mampu menyimpan 27,5 % dari setiap tambahan dalam capital stock untuk mempertahankan perekonomian pada level sebelumnya (lihat Muhammad Akram Khan dalam Issues in Islamic Economics). Hal ini mengindikasikan tingginya perhatian dalam pembentukan struktur permodalan dalam masyarakat. Institusi zakat harus pula didorong untuk dapat menciptakan lapangan usaha produktif bagi kelompok masyarakat yang tidak mampu, yang termasuk dalam kelompok yang berhak menerima zakat. Seluruh komponen bangsa, termasuk pemerintah, harus memiliki komitmen yang kuat akan hal ini, karena dampaknya akan dirasakan langsung oleh masyarakat, sehingga dengan demikian tingkat pengangguran pun akan mampu diminimalisir. Apalagi kita menyadari bahwa angka pengangguran yang terjadi di Indonesia masih sangat tinggi, yaitu sekitar 40 juta orang atau 18 % dari keseluruhan total penduduk. Kita perlu banyak belajar kepada negara Malaysia didalam mengelola masalah zakat. Malaysia adalah contoh negara yang berhasil didalam menjadikan zakat sebagai institusi yang mampu mereduksi tingkat kemiskinan, sehingga berdasarkan data Badan Zakat negara tersebut, jumlah orang miskin Malaysia kini hanya tinggal 10 ribu orang saja. Tentu dengan kriteria kemiskinan yang berbeda dengan Indonesia. Kita berharap dengan adanya UU No. 38 tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat, maka segala potensi zakat di Indonesia yang mencapai 6,3 triliun rupiah per tahunnya (menurut perhitungan Dr KH Didin Hafidhuddin, ulama pakar zakat) akan dapat dioptimalkan. Badan Amil Zakat (BAZ) dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) harus mampu memerankan dirinya sebagai pengelola zakat yang tidak hanya bersifat amanah, tetapi juga bertanggung jawab, transparan, dan profesional. Bagi pemerintah sendiri pun, pembiayaan bagi pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat melalui dana zakat akan lebih baik bila dibandingkan dengan kebijakan deficit financing. Sektor-sektor usaha lainnya, seperti asuransi syariah, koperasi syariah, BMT (Baytul Maal wat Tamwiil), juga semakin berkembang, dan bahkan kini telah merambah sektor pasar modal. Dibukanya Jakarta Islamic Index juga membuktikan bahwa ekonomi syariah memiliki pangsa pasar tersendiri dan memiliki propek yang sangat strategis kedepannya. Langkah-langkah Membangun Sistem Ekonomi Islam Ada beberapa langkah yang diperlukan dalam rangka membangun sistem perekonomian yang berdasarkan ajaran Islam, yaitu : Pertama, adalah dengan meningkatkan sosialisasi
[wanita-muslimah] Ranperda APP tidak Selesaikan Persoalan Kekerasan terhadap Perempuan
http://www.jurnalperempuan.com/yjp.jpo/?act=berita%7C-670%7CX Senin, 14 Agustus 2006 Ranperda APP tidak Selesaikan Persoalan Kekerasan terhadap Perempuan Jurnalis: Henny Irawati Jurnalperempuan.com-Sumatera Utara. Perkumpulan Sada Ahmo (PESADA) mencatat grafik kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan terus meningkat tajam. Di Sumatera Utara, terjadi 38 kasus kekerasan. Jumlah ini sepadan dengan 60% dari keseluruhan kasus kekerasan yang terjadi antara Januari hingga Juni 2006. Langkah penanganan yang diupayakan Pemerintah sejauh ini barulah pada tahap pencegahan dengan jalan berencana menerbitkan Rancangan Peraturan Daerah Anti Pornografi dan Pornoaksi (Ranperda APP). Alih-alih mencegah, menurut King Ronald Silalahi, Koordinator Advokasi PESADA, draf RUU tersebut malah berpeluang mengkriminalisasi perempuan, melanggar privasi ide/gagasan karya seni seniman, budaya lokal, dan lain-lain. Lebih lanjut, King Ronald Silalahi mengungkapkan pendekatan hukum untuk mengantisipasi pornografi dan pornoaksi sebenarnya tidak begitu efektif. Karena pada dasarnya persoalan tersebut terkait dengan masalah sosial, adat, da budaya masyarakat Indonesia yang kompleks. King Ronald mengusulkan Pemerintah melakukan pendekatan pada pendidikan formal dan nonformal sebagai solusi alternatif, sebagaimana yang telah dilakukan PESADA. Pada tahun 2005 dan 2006, PESADA bekerjasama dengan PSGPA UNIMED telah meluncurkan Buku Pedoman Pengintegrasian Gender dan Kesehatan Reproduksi untuk guru SD dan SLTP. PESADA percaya pemahaman terhadap kesetaraan hak asasi manusia dapat menjadi tameng merebaknya kekerasan seksual, perselingkuhan, pergaulan bebas, dan ekses-ekses lain yang ditimbulkan oleh pornografi dan pornoaksi. Sementara itu, kesehatan reproduksi bertujuan membentuk sikap masyarakat bertanggung jawab dalam menjaga kesehatan reproduksi, terlebih seksualitasnya. PESADA mendesak pemerintah segera membatalkan rencana perundangan Ranperda APP tersebut dan mendorong pemerintah untuk mengintegrasikan isu gender dan kesehatan reproduksi dalam kurikulum berbasis kompetensi. Apabila upaya pendidikan tersebut dikenalkan sejak dini, mulai tingkat SD sampai dengan perguruan tinggi, PESADA percaya niscaya akan tumbuh rasa saling menghormati dalam masyarakat Indonesia yang berakibat pada minimalisasi kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan.(*) === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] PRO HMNA....Din Harapkan Lahir Pengusaha Baru dari Muhammadiyah
Bismilahirrahmanirrahiim Betapapun anda mempunyai ilmu, tapi tidak dipratekan,tidak diamalkan,masih tetap miskin,malas bekerja, masih orang klas kedua, apalagi kalau dimulai dengan kata kata buruk dari mulut, sudah tentu ALLAH tidak merahmatinya bukan? Cobalah anda hilangkan kata kata buruk dan tuduan2 yang tidak benar,barulah ilmu itu akan diredhoi oleh ALLAH. ALLAH itu maha Tahu apa yang ada dalam hati anda,jangan mencoba coba menipu ALLAH HMNA,takuti ALLAH hukuma ALLAH. Wassalamu'alaikum wrwb H. M. Nur Abdurrahman [EMAIL PROTECTED] wrote: HMNA: Muammar, jawab ini mqmqmqmqmqmqmqmqmqmqmqmqmq Oh, oh, sebagai santri Pesantren IMMIM ana sampaikan Ekonomi Syari'ah yang bebas dari sistem ekonomi riba yahudi yang dipuja-puja budak Yahudi yang bernama taufikmalin (di WM pake nama abd latif) itu, ammbboooi. Muammar Qaddhafi MQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQ http://www.pesantrenvirtual.com/page.php?page=articleid=924 Kajian Ekonomi Ekonomi Islam : Antara Wacana dan Realita Oleh: /Irfan Syauqi Beik/ Dimuat: 12/9/2003 Publikasi: 12/9/2003 Perkembangan sistem ekonomi syariah dalam satu dekade terakhir ini di Indonesia terlihat semakin pesat. Hal ini merupakan sebuah fenomena yang sangat menarik. Apalagi kondisi ini terjadi di saat bangsa Indonesia ditimpa oleh krisis multidimensi, yang diawali oleh krisis moneter pada tahun 1997, yang hingga saat ini masih berkepanjangan. Sektor perbankan syariah misalnya, sebelum tahun 1998 di Indonesia hanya terdapat satu bank umum yang beroperasi berdasarkan sistem syariah. Maka pasca 1998, bank-bank umum yang beroperasi berdasarkan sistem syariah tumbuh dan berkembang, sehingga di Indonesia kini terdapat kurang lebih sekitar sepuluh bank umum syariah. Belum lagi ditambah dengan puluhan bank perkreditan syariah yang beroperasi di tingkat kecamatan di berbagai wilayah negara Indonesia. Tumbuh dan berkembangnya sektor perbankan syariah merupakan bukti semakin tumbuhnya kesadaran sebagian masyarakat Indonesia untuk menerapkan syariat Islam dalam bidang ekonomi. Apalagi fakta membuktikan bahwa bank syariahlah yang relatif mampu bertahan di tengah serbuan badai krisis ekonomi, meskipun kalau dilihat dari persentase volume usaha perbankan syariah, maka nilainya masih relatif kecil yaitu sekitar 0, 23 persen. Begitu pula dengan perkembangan sektor zakat, sebagai salah satu pilar ekonomi Islam. Kesadaran sebagian umat Islam untuk menunaikan zakat semakin besar. Zakat kini tidak dipandang sebagai suatu bentuk ibadah ritual semata, tetapi lebih dari itu, zakat juga merupakan institusi yang akan menjamin terciptanya keadilan ekonomi bagi masyarakat secara keseluruhan. Jadi dimensi zakat tidak hanya bersifat ibadah ritual saja, tetapi mencakup juga dimensi sosial, ekonomi, keadilan dan kesejahteraan. Zakat juga merupakan institusi yang menjamin adanya distribusi kekayaan dari golongan the have kepada golongan the have not. Kekhawatiran dan ketakutan bahwa zakat akan mengecilkan dan mereduksi capital formation masyarakat sangat tidak beralasan. Bahkan pengeluaran 2,5 % zakat dari capital stock perekonomian setiap tahun, akan mampu menyimpan 27,5 % dari setiap tambahan dalam capital stock untuk mempertahankan perekonomian pada level sebelumnya (lihat Muhammad Akram Khan dalam Issues in Islamic Economics). Hal ini mengindikasikan tingginya perhatian dalam pembentukan struktur permodalan dalam masyarakat. Institusi zakat harus pula didorong untuk dapat menciptakan lapangan usaha produktif bagi kelompok masyarakat yang tidak mampu, yang termasuk dalam kelompok yang berhak menerima zakat. Seluruh komponen bangsa, termasuk pemerintah, harus memiliki komitmen yang kuat akan hal ini, karena dampaknya akan dirasakan langsung oleh masyarakat, sehingga dengan demikian tingkat pengangguran pun akan mampu diminimalisir. Apalagi kita menyadari bahwa angka pengangguran yang terjadi di Indonesia masih sangat tinggi, yaitu sekitar 40 juta orang atau 18 % dari keseluruhan total penduduk. Kita perlu banyak belajar kepada negara Malaysia didalam mengelola masalah zakat. Malaysia adalah contoh negara yang berhasil didalam menjadikan zakat sebagai institusi yang mampu mereduksi tingkat kemiskinan, sehingga berdasarkan data Badan Zakat negara tersebut, jumlah orang miskin Malaysia kini hanya tinggal 10 ribu orang saja. Tentu dengan kriteria kemiskinan yang berbeda dengan Indonesia. Kita berharap dengan adanya UU No. 38 tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat, maka segala potensi zakat di Indonesia yang mencapai 6,3 triliun rupiah per tahunnya (menurut perhitungan Dr KH Didin Hafidhuddin, ulama pakar zakat) akan dapat dioptimalkan. Badan Amil Zakat (BAZ) dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) harus mampu memerankan dirinya sebagai pengelola zakat yang tidak hanya bersifat amanah, tetapi juga bertanggung jawab, transparan, dan profesional. Bagi pemerintah sendiri pun, pembiayaan bagi pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat melalui dana zakat akan lebih baik bila dibandingkan dengan kebijakan
[wanita-muslimah] Wild elephants run amok, kill five residents in Lampung
http://www.antara.co.id/en/seenws/?id=18540 Wild elephants run amok, kill five residents in Lampung Bandar Lampung, Southern Sumatra (ANTARA News) - A number of elephants ran amok and killed at least five residents in Tangganus and East Lampung district, Lampung Province, southern Sumatra. Most of the victims` bodies were ripped by the wild animals, while the crops in the farming areas belonging to local residents were destroyed, an officer of the province`s forestry reprehensive office said recently. Conflicts between wild elephants and local residents living near forest areas have reportedly been taking place for years without any satisfactory solution. Elephant attacks did not only happen in Lampung, but also in other regions in Sumatra. In Riau Province for example, some 51 wild elephants have destroyed a number of villagers` houses and over tens hectares of palm oil plantation areas at Balai Raja, Bengkalis District, in the past few months. Two villagers were hurt in the attacks by the wild elephants, Balai Raja Village Head Samudji AMP said. Since the past two months, at least five times the wild elephants have run amok, he said. However, Samudji wondered whether the elephants were wild or tamed ones because some villagers noted spots in their bodies and one of them was even still having a chain in one of his legs. He urged the provincial authorities to capture and relocate the elephants to an area far from human settlement. Meanwhile, Head of Riau Conservation Section Ali Nafsir Siregar said he had been informed about the elephants which ran amok. The village is near a protected forest which is also the habitat of Sumatran elephants. Some farmers have encroached the protected forest to open new farming area. The human encroachment triggered the elephants to attack the villager?s houses, he said. In the meantime, environmentalists recently urged the Indonesian Government to investigate irregularities in elephant catching procedures which have caused a number of elephants had died in the past few years. According to the World Wildlife Fund (WWF) Indonesia, the Riau Administration had caught 201 wild elephants since 2000, and at least 46 of the animals had been killed due to inappropriate procedures in relocating them, Media Indonesia daily reported recently. The population of elephants in Riau Province has declined by around 75 percent, from around 1,067-1,617 elephants in 1983 to only 353-431 elephants in 2003.(*) [Non-text portions of this message have been removed] === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: nanya poligami, ada syarat ijin istri yg ada ?
Allah Maha Besar. penyakit jiwa adalah tidak menular.. Sinting sih belum..cuman Rogen = rodho gendheng :-) --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote: Insan Rani berkata = Penyakit Janoko yang tidak kunjung sembuh..ndak nyambung blas.. ..mungkin ada sedikit sakit jiwanya si janoko ini.. -- Jano ko mohon pencerahan = Menarik sekali asumsi Insan Rani kepada Jano ko, oleh karena itu Jano ko mohon pencerahannya. Mohon informasi parameter yang Insan Rani dalam berasumsiria terhadap jano- ko, itu menggunakan parameter yang digunakan oleh Plato atau menggunakan parameter Islam ? Apa kaitannya antara jiwa'' , ''soul'' dan ''spirit'', lalu dimana letak mind dan body ? Yang terakhir, mohon dijelaskan pandangan semua agama terhadap soul, baik itu Agama Kristen, Agama Budha, Agama Hindu dan apa pendapat anda terhadap kalimat dibawah ini ? in the name of God :They ask you about soul say that soul is secret of God and you are not given of science except too little Monggo salim. rani_kirana123 [EMAIL PROTECTED] wrote: Penyakit Janoko yang tidak kunjung sembuh..ndak nyambung blas.. ..mungkin ada sedikit sakit jiwanya si janoko ini.. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko ko_jano@ wrote: Insan kina berkata : ijin tetangga sekitar juga perlu... 40 ke kanan, 40 ke kiri, 40 ke depan dan 40 ke belakang soalnya jangan2 yang mau dijadiin istri, ternyata sudah ada yg punya...:)) -- Jano ko hanya ingin tahu jalan pikiran Insan Kinan aja, Insan Kinan setuju enggak dengan genocide yang dilakukan manusia-manusia yang tidak bertanggung jawab terhadap Muslim dan Muslimah ? salim. Kinantaka kinantaka@ wrote: ijin tetangga sekitar juga perlu... 40 ke kanan, 40 ke kiri, 40 ke depan dan 40 ke belakang soalnya jangan2 yang mau dijadiin istri, ternyata sudah ada yg punya...:)) Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Negeri Separo Napas
http://www.indopos.co.id/index.php?act=detail_cid=242577 Senin, 21 Agt 2006, Negeri Separo Napas Oleh Yusuf Burhanudin * HUT Ke-61 RI sudah kita peringati. Merah Putih hingga kini masih berkibar. Hanya, seiring umbul-umbul dan pernak-pernik perayaan Agustusan diturunkan, muncul renungan bahwa benarkah kita sudah merasakan merdeka dan kemerdekaan? Kita bisa hidup merdeka jika sudah mampu memerdekakan hati nurani dan pikiran dari berbagai penjajahan, kebodohan, dan keterbelakangan. Pertanyaannya, bagaimana nurani dan pikiran kita merdeka, sementara terus-menerus dijejali kepenatan hidup, baik karena kemiskinan, pengangguran, kelaparan, bencana, maupun kekeringan? Berbagai problematika bangsa ini tentunya tidak bisa terlepas dari sebab-akibat (kausalitas). Tidak akan lahir akibat tanpa sebab yang jelas. Gerak urat nadi bangsa hakikatnya adalah satu unit dan memiliki jaringan yang sama. Apa yang dirasakan sebagian pihak akan memengaruhi pihak lain (kal jasadil wahid). Borok dan penyakit sosial sekelompok orang, apalagi pemimpin bangsa, berakibat langsung secara paralel pada kehidupan seluruh rakyat maupun laju pertumbuhan bangsa (character building). Penjajahan dan keserakahan segelintir pihak yang memiliki harta dan kuasa, misalnya, akan merebut kemerdekaan dan kesejahteraan mayoritas hidup warga lain. Hidup berbangsa jelas menuntut sikap kebersamaan dan gotong-royong untuk mengentaskan berbagai persoalan bangsa secara bersama-sama. Kita hendaknya menumbuhkan kesadaran yang sungguh-sungguh untuk turut berpartisipasi memulihkan kondisi keterpurukan bangsa di masa depan. Darurat Korupsi Ketidakbecusan kita selama 61 tahun mengelola negara perlu mendapatkan perhatian serius. Sebagai negara (state building), Indonesia bisa jadi memang masih ada. Namun, secara kebangsaan (nation building), Indonesia sebenarnya sudah lama bangkrut (failed state). Salah satu cirinya, meruyaknya praktik dan budaya korupsi yang sudah pada taraf mengancam pemerataan pundi-pundi kesejahteraan rakyat yang menjadi amanah utama sebuah negara. Terhambatnya pemberantasan korupsi jelas bisa mengganjal laju reproduksi negara bagi prioritas kesejahteraan warga negara (Jared Diamond, 2005). Korupsi memang bukan satu-satunya faktor yang menjerumuskan suatu negara ke dalam kategori failed state. Namun, korupsi merupakan pintu gerbang utama (main gate) bagi kehancuran suatu negara. Bukan rahasia lagi, korupsi di negeri ini adalah masalah sistemik. Bukan sekadar soal pegawai negeri menggunakan kesempatan untuk kepentingan pribadi, melainkan sudah merambah seluruh sektor birokrasi sehingga hanya pembaruan menyeluruhlah yang dapat memberantasnya secara efektif. Korupsi sistemik, bencana politik sejumlah negara transisi demokrasi tidak akan lenyap dalam sekejap. Skandal-skandal besar akan terjadi sehingga membutuhkan waktu lama untuk memberantasnya. Lemahnya kontrol dan eksekusi hukum turut membuat pemberantasan korupsi tergopoh-gopoh. Tugas pemerintah ke depan benar-benar berat. Mereka harus mempertontonkan teladan hukum yang bersih dan jujur terkait dengan pemberantasan korupsi. Tak adanya political will dan isyarat tebang pilih jelas bukan preseden buruk demokrasi bagi penyelenggara negara saat ini saja, tapi juga bisa melukai rasa keadilan seluruh rakyat negeri ini. Korupsi bukan saja persoalan yang berkaitan dengan uang. Kerugian negara berupa uang tiada lain akibat perbuatan (infi'al) semata. Ekses paling mendasar dari korupsi bagi negara ialah penyalahgunaan kekuasaan dan wewenang, selingkuh kekuasaan (abuse of power), dan penyelewengan kepercayaan rakyat (abuse of trust), (Atip LH: 2005). Demokrasi Sejahtera Mandulnya penegakan hukum berakibat serius bagi runtuhnya pondasi kepercayaan masyarakat sekaligus menodai demokrasi. Proses demokrasi akan terhenti manakala tidak dibarengi kesadaran para penyelenggara negara itu dalam penegakan hukum (nomokrasi). Demokrasi tanpa nomokrasi ibarat macan ompong. Seram belangnya, namun hilang kejantanannya. Sebab, demokrasi bukanlah sekadar citra dan pengandaian politik, lebih dari itu menjadi cermin utama terwujudnya kesejahteraan dan kenyamanan dalam seluruh gerak nadi dan desah napas hidup rakyat, mulai politik, ekonomi, budaya, hukum, hingga pendidikan. Para pemimpin dipilih rakyat tiada lain untuk tugas penegakan hukum dan distribusi kesejahteraan. Penegakan hukum bisa memicu tumbuhnya spirit dan ketenangan batin keadilan rakyat sehingga membentuk kepercayaan rakyat pada penguasa. Penegakan hukum bisa menjadi gerbang awal tersemaikannya kesejahteraan seluruh rakyat. Sebab, dengan begitu, kekayaan rakyat akan kembali pada pemiliknya. Demokrasi dibutuhkan dalam pembangunan politik bangsa guna menyerap aspirasi warga negara tanpa terkecuali. Aspirasi itu penting untuk menunjuk wakil rakyat yang bertugas memperjuangkan aspirasi rakyat di ruang parlemen. Ironisnya, aspirasi rakyat tersebut justru tersumbat di ruang para
Re: [wanita-muslimah] PRO HMNA....Din Harapkan Lahir Pengusaha Baru dari Muhammadiyah
HMNA: Muammar, balas ini orang mqmqmqmqmqmqmqmqmqmqmqmqmq Oh, oh, dasar sifat yahudi, ini orang yang busuk mulut lebih dulu mencerca Abah jatuh syirk. Oh, oh, makanya Abah tidak mau melayani ini orang, Muammar Qaddhafi yang mendapat amanah dari Abah menjawab yang ana bisa jawab pd mlm/hr Jmt. Tetapi ini hari libur Isra-Mi'raj, ana bisa ke rumah Abah MQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQ - Original Message - From: abdul latif [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Monday, August 21, 2006 06:10 Subject: [wanita-muslimah] PRO HMNADin Harapkan Lahir Pengusaha Baru dari Muhammadiyah Bismilahirrahmanirrahiim Betapapun anda mempunyai ilmu, tapi tidak dipratekan,tidak diamalkan,masih tetap miskin,malas bekerja, masih orang klas kedua, apalagi kalau dimulai dengan kata kata buruk dari mulut, sudah tentu ALLAH tidak merahmatinya bukan? Cobalah anda hilangkan kata kata buruk dan tuduan2 yang tidak benar,barulah ilmu itu akan diredhoi oleh ALLAH. ALLAH itu maha Tahu apa yang ada dalam hati anda,jangan mencoba coba menipu ALLAH HMNA,takuti ALLAH hukuma ALLAH. Wassalamu'alaikum wrwb H. M. Nur Abdurrahman [EMAIL PROTECTED] wrote: HMNA: Muammar, jawab ini mqmqmqmqmqmqmqmqmqmqmqmqmq Oh, oh, sebagai santri Pesantren IMMIM ana sampaikan Ekonomi Syari'ah yang bebas dari sistem ekonomi riba yahudi yang dipuja-puja budak Yahudi yang bernama taufikmalin (di WM pake nama abd latif) itu, ammbboooi. Muammar Qaddhafi MQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQ http://www.pesantrenvirtual.com/page.php?page=articleid=924 Kajian Ekonomi Ekonomi Islam : Antara Wacana dan Realita Oleh: /Irfan Syauqi Beik/ Dimuat: 12/9/2003 Publikasi: 12/9/2003 Perkembangan sistem ekonomi syariah dalam satu dekade terakhir ini di Indonesia terlihat semakin pesat. Hal ini merupakan sebuah fenomena yang sangat menarik. Apalagi kondisi ini terjadi di saat bangsa Indonesia ditimpa oleh krisis multidimensi, yang diawali oleh krisis moneter pada tahun 1997, yang hingga saat ini masih berkepanjangan. Sektor perbankan syariah misalnya, sebelum tahun 1998 di Indonesia hanya terdapat satu bank umum yang beroperasi berdasarkan sistem syariah. Maka pasca 1998, bank-bank umum yang beroperasi berdasarkan sistem syariah tumbuh dan berkembang, sehingga di Indonesia kini terdapat kurang lebih sekitar sepuluh bank umum syariah. Belum lagi ditambah dengan puluhan bank perkreditan syariah yang beroperasi di tingkat kecamatan di berbagai wilayah negara Indonesia. Tumbuh dan berkembangnya sektor perbankan syariah merupakan bukti semakin tumbuhnya kesadaran sebagian masyarakat Indonesia untuk menerapkan syariat Islam dalam bidang ekonomi. Apalagi fakta membuktikan bahwa bank syariahlah yang relatif mampu bertahan di tengah serbuan badai krisis ekonomi, meskipun kalau dilihat dari persentase volume usaha perbankan syariah, maka nilainya masih relatif kecil yaitu sekitar 0, 23 persen. Begitu pula dengan perkembangan sektor zakat, sebagai salah satu pilar ekonomi Islam. Kesadaran sebagian umat Islam untuk menunaikan zakat semakin besar. Zakat kini tidak dipandang sebagai suatu bentuk ibadah ritual semata, tetapi lebih dari itu, zakat juga merupakan institusi yang akan menjamin terciptanya keadilan ekonomi bagi masyarakat secara keseluruhan. Jadi dimensi zakat tidak hanya bersifat ibadah ritual saja, tetapi mencakup juga dimensi sosial, ekonomi, keadilan dan kesejahteraan. Zakat juga merupakan institusi yang menjamin adanya distribusi kekayaan dari golongan the have kepada golongan the have not. Kekhawatiran dan ketakutan bahwa zakat akan mengecilkan dan mereduksi capital formation masyarakat sangat tidak beralasan. Bahkan pengeluaran 2,5 % zakat dari capital stock perekonomian setiap tahun, akan mampu menyimpan 27,5 % dari setiap tambahan dalam capital stock untuk mempertahankan perekonomian pada level sebelumnya (lihat Muhammad Akram Khan dalam Issues in Islamic Economics). Hal ini mengindikasikan tingginya perhatian dalam pembentukan struktur permodalan dalam masyarakat. Institusi zakat harus pula didorong untuk dapat menciptakan lapangan usaha produktif bagi kelompok masyarakat yang tidak mampu, yang termasuk dalam kelompok yang berhak menerima zakat. Seluruh komponen bangsa, termasuk pemerintah, harus memiliki komitmen yang kuat akan hal ini, karena dampaknya akan dirasakan langsung oleh masyarakat, sehingga dengan demikian tingkat pengangguran pun akan mampu diminimalisir. Apalagi kita menyadari bahwa angka pengangguran yang terjadi di Indonesia masih sangat tinggi, yaitu sekitar 40 juta orang atau 18 % dari keseluruhan total penduduk. Kita perlu banyak belajar kepada negara Malaysia didalam mengelola masalah zakat. Malaysia adalah contoh negara yang berhasil didalam menjadikan zakat sebagai institusi yang mampu mereduksi tingkat kemiskinan, sehingga berdasarkan data Badan Zakat negara tersebut, jumlah orang miskin Malaysia kini hanya tinggal 10
[wanita-muslimah] Pedofilia dan Daya Tangkal Publik
RIAU POS Pedofilia dan Daya Tangkal Publik Sabtu, 19 Agustus 2006 Kabar tentang penangkapan sejumlah tersangka pelaku hubungan seksual terhadap anak-anak, kembali marak belakangan ini. Pelakunya bukan hanya penduduk ndonesia, tetapi juga warga asing. Ini kian kuat mengindikasikan bahwa Indonesia telah menjadi surga bagi para pedofili (pedophiles, pelaku pedofilia). Kalangan internasional umumnya telah menaruh perhatian serius terhadap bahaya para pelaku pedofilia. Salah satu kampanye memerangi pedofilia bahkan menyebut para pelaku perundungan seksual sebagai teroris sejati yang berkeliaran di sekitar lingkungan masyarakat sendiri. Demikian pula di Australia. Perusahaan-perusahaan penyedia jaringan internet (internet providers) secara eksplisit mencantumkan larangan menggunakan internet untuk hal-hal yang berkaitan dengan pedofilia, termasuk mengunjungi situs-situs seksual yang menjadikan individu kanak-kanak sebagai objeknya. Pelanggaran terhadap larangan tersebut dikenai sanksi berupa pemutusan internet, tanpa peringatan terlebih dahulu. Setelah menjalani proses peradilan dan dinyatakan bersalah, pelaku pedofilia tidak semestinya didiamkan di penjara. Dia seyogianya mendapatkan perlakuan yang tepat demi kepentingan masyarakat dan pelaku sendiri. Kepentingan Pelaku Kendati ribuan pedofili telah menjadi target penelitian, hingga kini belum berhasil disusun profil tunggal yang dapat dimanfaatkan untuk mengidentifikasi, apalagi memprediksi, individu-individu yang bertendensi pedofilia. Terlepas dari itu, secara kategoris, diketahui bahwa para pedofili umumnya laki-laki. Aksi kejahatan mereka tidak semata-mata dilatari motif seksual. Manusia-manusia bejat ini juga memiliki alur dan substansi berpikir yang distortif, fantasi, dan rangsangan yang menyimpang, serta manipulatif. Tidak memadainya profil para pedofili mengakibatkan langkah penanganan kurang tertuju pada pencegahan para individu bertendensi pedofilia agar tidak melakukan aksinya sama sekali. Sebaliknya, treatment lebih difokuskan pada semaksimal mungkin mencegah si pedofili agar tidak mengulangi aksi serupa. Pendekatan yang dilakukan lebih pada terapi modifikasi kognitif-perilaku. Berbagai penelitian menunjukkan hasil yang menjanjikan, namun belum begitu konsisten, perihal pengaruh perlakuan psikologis (psychological treatment) terhadap para pedofili. Namun, paling tidak, para pelaku kekerasan seksual berjenis kelamin laki-laki yang menjalani perlakuan ternyata mengalami penurunan angka residivisme sebesar empat hingga sepuluh persen. Spesifik pada kasus child molesters, Barbaree Marshall (1988) menemukan, hanya 13 persen pelaku -dengan korbannya anak-anak lelaki di luar keluarga- yang mengulangi perbuatan dalam rentang empat tahun setelah treatment. Yang tidak menjalani treatment, 43 persen di antaranya melakukan residivisme. Demikian pula korban anak-anak perempuan di luar keluarga, dari seluruh pelaku yang berkomitmen mengikuti treatment, hanya 18 persen pelaku yang kambuh. Sedangkan pelaku yang tidak diberi treatment, 43 persen di antaranya kambuh. Pada kasus incest, residivisme pada kelompok treatment ada 8 persen, sementara pada kelompok tanpa treatment sebanyak 22 persen. Selain treatment individual, kepada para pelaku kekerasan seksual juga dikenakan aturan-aturan tambahan. Ambil contoh, Texas. Di negara bagian Amerika Serikat itu, para pelaku kekerasan seksual diharuskan melakukan kontak rutin dengan petugas penyelianya. Diberlakukan pula pembatasan keterlibatan si pelaku dalam kegiatan-kegiatan kemasyarakatan. Mobilitas fisik pelaku dari satu tempat ke tempat lain, bukan pengecualian. Pembebasan hanya dapat dilakukan dengan alasan dan persyaratan yang ketat. Pelaku juga diwajibkan menjalani proses treatment hingga tuntas. Kepentingan Masyarakat Pada 1990, Prentky dan Burgess memperkirakan, setiap kasus penyerangan seksual melibatkan biaya 183.333 dolar AS. Angka tersebut dikalkulasi berdasarkan pengeluaran yang berkaitan dengan pelaku dan korban (offender-related dan victim-related expenses). Dapat dihitung, apabila dari seratus kasus dapat ditekan hingga delapan kejadian saja, terjadi penghematan 1.466.664 dolar AS. Jumlah itu sangat bermanfaat untuk lebih mengintensifkan langkah-langkah penanganan kasus sejenis di waktu mendatang. Terutama yang ditujukan untuk meningkatkan keamanan komunitas. Jika besaran angka tersebut dinilai terlalu mahal, bayangkan berapa besar biaya yang terpaksa ditanggung masyarakat apabila treatment terhadap para pelaku sama sekali tidak diterapkan! Di samping memberikan penanganan secara tepat kepada para korban langkah kekerasan seksual (termasuk pedofilia), masyarakat secara luas juga perlu diberi perlindungan sebagai upaya meningkatkan daya tangkal mereka terhadap peristiwa-peristiwa serupa. Salah satu cara yang dapat dipertimbangkan oleh instansi berwenang adalah mengeluarkan peringatan publik melalui media massa. Pemberitahuan
[wanita-muslimah] Pemerintah Akui Gunakan Data Lama
REFLEKSI: Koq main tipu-tipuan Mr President, apakah tidak malu menipu umum? Katakan saja sebagaimana adanya, karena kesederhanaan adalah mahkota kebesaran jiwa. http://www.balipost.co.id/BaliPostcetak/2006/8/20/n3hl.html Pemerintah Akui Gunakan Data Lama * Soal Angka Kemiskinan Jakarta (Bali Post) - Pemerintah mengakui data kemiskinan yang dipaparkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam Pidato Kenegaraan, Rabu (16/8) lalu, sebagai data lama. Namun, tudingan bahwa hal itu dilakukan dengan sengaja untuk menutupi tentang keadaan kemiskinan sesungguhnya di Indonesia sama sekali tidak benar. Saya kira dari awal tidak ada niat Presiden untuk menutup-nutupi angka kemiskinan 2006. Kebetulan saya ikut membantunya melakukan drafting itu. Karena data terbaru dari BPS memang belum keluar, kata Ketua Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Departemen Keuangan Anggito Abimanyu di Jakarta, Sabtu (19/8) kemarin. Karena itu, dia berharap masyarakat tidak berprasangka buruk terhadap penggunaan data yang tidak aktual. Meskipun disadari angka kemiskinan yang disampaikan tersebut tidak mencerminkan keadaan terakhir dari situasi kemiskinan di Indonesia. ''Namun, dalam kalimat berikutnya disebutkan, angka itu masih jauh dari target sasaran kemiskinan yang akan dicapai lima tahun ke depan. Ini sebuah kejujuran, ujar Anggito. Data kemiskinan yang digunakan Presiden menimbulkan kritik, terutama datang dari Tim Indonesia Bangkit (TIB) yang mengatakan adanya penurunan angka kemiskinan dari 23,4 persen pada 1999 menjadi 16 persen pada tahun 2005. Padahal, menurut para ekonom yang tergabung dalam TIB seperti Fadhil Hassan, Dradjad Wibowo, Iman Sugema, Aviliani dan Hendri Saparini sudah ada data terbaru mengenai kemiskinan yang semestinya digunakan. Menurut TIB, angka kemiskinan justru mengalami kenaikan, yaitu 16 persen per Februari 2005 menjadi 18,7 persen per Juli 2005 sampai 22 persen per Maret 2006. Anggota Panitia Anggaran DPR Ramson Siagian dari PDI-P berpendapat sebaiknya Presiden tidak membandingkan data kemiskinan tahun 1999 karena dirinya baru menjadi Presiden tahun 2004. Angka kemiskinan yang dikemukakan dari tahun 1999 ke Februari 2005 itu tidak elok dikemukakan. Data itu seharusnya data dari 2004 hingga sekarang. Jadi kelihatan pertumbuhan kemiskinannya, kata Ramson. Ramson menduga penggunaan data lama itu dilakukan hanya untuk menjaga citra SBY. Selain angka kemiskinan, TIB juga menggugat data pengangguran yang digunakan pemerintah, yang menyebutkan pengangguran turun 11,2 persen per November 2005 menjadi 10,4 persen per Februari 2006. Data pengangguran ini dinilai tidak apple to apple (sejenis) yang biasanya menggunakan periode yang sama, yang seharusnya Februari 2005 sebesar 10,2 persen naik menjadi menjadi 10,4 persen per Februari 2006. (kmb2 [Non-text portions of this message have been removed] === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [wanita-muslimah] Re: Selamat Kelahiran Putri mas Irwan
Selamat datang ke dunia putri mas Irwank, Semoga dunia menjadi lebih berwarna karenanya.. :D Donnie == On 8/20/06, Ary Setijadi Prihatmanto [EMAIL PROTECTED] wrote: Selamat datang Khalisha... Selamat berbahagia mas Irwan sekeluarga... Semoga Allah meridhai Anda sekeluarga. - Original Message - From: irwank [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Saturday, August 19, 2006 5:44 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Selamat Kelahiran Putri mas Irwan Terima kasih untuk do'a rekan yang tulus.. Amien ya Robbal 'Alaamin Sedikit tambahan/ralat, nama di bawah sebetulnya baru 'draft'.. Setelah berdiskusi dengan keluarga dan beberapa teman, urutan namanya dibalik dan ejaan 'o' menjadi 'a': Khalishatuzzahra Asyrani.. Saya pribadi ingin panggilannya Zahra.. tapi Istri saya ingin (ngotot?) panggilan nya Khalisha (asal katanya Kholishoh - murni/kemurnian?).. Well, cita rasa nama dari bahasa arab (dan Insya Allah Islami) dengan ejaan Indonesia.. :-p Wassalam, Irwan.K On 8/18/06, Chae [EMAIL PROTECTED] wrote: Selamat ya Mas Irwan, Semoga ini menjadi suatu keberkahan dari sebuah amanh selalu:) --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com wanita-muslimah%40yahoogroups.com, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote: pagi ini dapat info dari mas irwank2k2 telah lahir putri ke-tiganya mas Irwan ... persalinan normal 17 Agustus 2006.. jam 7:55 pagi Asyrani Khalisatuzzahro 3.5kg, panjang 49cm.. cewek [Non-text portions of this message have been removed] === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [wanita-muslimah] Re: nanya poligami, ada syarat ijin istri yg ada ?
Jangan salah mbak Rani, penyakit jiwa itu bisa menular. Ingat sekte mataharinya jim jones (dan juga berbagai orang yang mengaku sebagai utusan tuhan di dunia) digolongkan sebagai skizoprene yang kemudian menulari jemaahnya sehingga mau disuruh bunuh diri semua. Coba aja anda bergaul selama sebulan dengan skizoprene di di RSJ tanpa adaa kontak dengan dunia luar. pasti deh muncul gejalanya Salah satu ciri orang skizopren adalah salah suka dak nyambung kalo diajak omong :D donnie On 8/21/06, rani_kirana123 [EMAIL PROTECTED] wrote: Allah Maha Besar. penyakit jiwa adalah tidak menular.. Sinting sih belum..cuman Rogen = rodho gendheng :-) --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote: Insan Rani berkata = Penyakit Janoko yang tidak kunjung sembuh..ndak nyambung blas.. ..mungkin ada sedikit sakit jiwanya si janoko ini.. -- Jano ko mohon pencerahan = Menarik sekali asumsi Insan Rani kepada Jano ko, oleh karena itu Jano ko mohon pencerahannya. Mohon informasi parameter yang Insan Rani dalam berasumsiria terhadap jano- ko, itu menggunakan parameter yang digunakan oleh Plato atau menggunakan parameter Islam ? Apa kaitannya antara jiwa'' , ''soul'' dan ''spirit'', lalu dimana letak mind dan body ? Yang terakhir, mohon dijelaskan pandangan semua agama terhadap soul, baik itu Agama Kristen, Agama Budha, Agama Hindu dan apa pendapat anda terhadap kalimat dibawah ini ? in the name of God :They ask you about soul say that soul is secret of God and you are not given of science except too little Monggo salim. rani_kirana123 [EMAIL PROTECTED] wrote: Penyakit Janoko yang tidak kunjung sembuh..ndak nyambung blas.. ..mungkin ada sedikit sakit jiwanya si janoko ini.. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko ko_jano@ wrote: Insan kina berkata : ijin tetangga sekitar juga perlu... 40 ke kanan, 40 ke kiri, 40 ke depan dan 40 ke belakang soalnya jangan2 yang mau dijadiin istri, ternyata sudah ada yg punya...:)) -- Jano ko hanya ingin tahu jalan pikiran Insan Kinan aja, Insan Kinan setuju enggak dengan genocide yang dilakukan manusia-manusia yang tidak bertanggung jawab terhadap Muslim dan Muslimah ? salim. Kinantaka kinantaka@ wrote: ijin tetangga sekitar juga perlu... 40 ke kanan, 40 ke kiri, 40 ke depan dan 40 ke belakang soalnya jangan2 yang mau dijadiin istri, ternyata sudah ada yg punya...:)) Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/