Bls: [Keuangan] Re: Buku Putih Bank Century Departemen Keuangan

2010-01-14 Terurut Topik prastowo prastowo
Wah..buka-bukaan menjadi semakin menarik.
Kemarin Ibu SMI dengan mimik kesal menyatakan bahwa kekesalannya kepada Pejabat 
BI sama dengan kekesalan para anggota Pansus. Beliau juga menyampaikan data 
yang kurang memuaskan. Fakta lain yang perlu dikritisi:

- jika ada sekitar 23 bank dengan peer yang hampir sama, sebagaimana menjadi 
alasan pembenar dampak sistemik, seharusnya yang memanfaatkan FPJP yang diubah 
dari PBI 10/26 menjadi PBI 10/30 tidak hanya BC, faktanya tidak ada bank lain 
memanfaatkan FPJP.

- Status/kedudukan hukum KSSK/KK. Di Perppu No. 4/2008 KSSK berwenang 
menetapkan bank gagal berdampak sistemik. Ini juga menjadi kewenangan KK yang 
disebut dalam UU LPS. Apakah KSSK=KK (dlm UU BI dan UU LPS?). Jika dasar hukum 
bailout adalah Perpu, artinya cukup KSSK (Menkeu dan Gubernur BI), tapi mengapa 
perlu dilakukan juga rapat KK (anggota Menkeu,Gubernur BI, Ketua LPP, Ketua 
LPS)? untuk memenuhi ketentuan UU LPS? Yang menarik sebenarnya bukan di status 
KSSK, tapi mengapa Pemerintah perlu mengatur KSSK padahal UU LPS jelas 
mengatakan KK? dan mengapa ada yang menyarankan di Rapat KSSK 21 November 2008 
itu utk diadakan rapat KK agar memenuhi UU LPS?

Dua hal itu dulu bisa menjelaskan ada persoalan hukum. Maka, semoga fakta 
semakin banyak terungkap, sehingga mempermudah rekonstruksi untuk mendapatkan 
kesimpulan yang adil dan objektif.

Dugaan kuat, BI tidak jujur dan terbuka. Karut marut yang menghentak, di tengah 
sanjungan lembaga ini dianggap lembaga paling pruden di Indonesia. Belum soal 
Surat Berharga jatuh tempo yang sengaja tak semua dihitung, sehingga hanya 
dalam tiga hari dana bailout melonjak, dari Rp 630 M menjadi Rp 2,1 T. Mengapa 
tak dikalkulasi sekalian POTENSI surat berharga yang telah dan akan segera 
jatuh tempo?

Kasihan Ibu SMI. Ia kemarin tampil tenang meski tampak letih dan gundah. Cara 
menjawabnya sungguh menunjukkan kualitas dan kecerdasan yang luar biasa. Beliau 
memahami persoalan dan menguasai data, hingga membuat anggota Pansus terhenyak 
dan sering kehilangan jejak untuk bertanya.
Sayang, semua yang indah ini dapat menjadi tak berarti ketika Anda harus 
memutuskan sesuatu di balik cara kerja teknokrat yang hanya tahu kebenaran 
tunggal, terlampau dingin dan percaya diri, dan yakin mampu membolak-balik 
segala prosedur birokratis yg memang rumit itu. 

salam





Dari: ? mr.beachb...@gmail.com
Kepada: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Terkirim: Rab, 13 Januari, 2010 21:35:30
Judul: [Keuangan] Re: Buku Putih Bank Century Departemen Keuangan

  


Selain itu sebaiknya juga baca BUKU KUNING Bank Century disini http://tinyurl. 
com/yghl97f





  Berselancar lebih cepat. Internet Explorer 8 yang dioptimalkan untuk 
Yahoo! otomatis membuka 2 halaman favorit Anda setiap kali Anda membuka 
browser. Dapatkan IE8 di sini! 
http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer

[Non-text portions of this message have been removed]



[Keuangan] Re: Fw: [TSM] panser tni

2010-01-14 Terurut Topik irmec
Aku jd tertarik jg dgn topik ini...Dan, sesungguhnya aku merasa memang budaya 
industri susah tumbuh di Indonesia. 

Yg terjadi ialah seringnya tarik menarik antara kepentingan jangka pendek vs 
jangka panjang. Misalnya, industrialisasi di industri rokok,  konsekuensi ialah 
PHK massal; yg tentu implikasinya bisa jd politik. 

Ada contoh lain. Dua bulan lalu, aku duduk makan bareng seorang bekas menteri 
(yg rasanya relatif bersih). Dia cerita pengalaman pengadaan kapal feri di 
jaman dia masih menjadi pejabat eselon 1 di Dephub. Setiap tahun, dia 
mengajukan proposal 4 feri ke BAPPENAS, tiap tahun dia ngak pernah dengar 
berita. Sampai 4 thn kemudian, pak Harto pidato pentingnya feri untuk menolong 
saudara2 kita di Ind. Timur. Apa yg terjadi kemudian? Sore hari dia di telf 
Bappenas disuruh kirim proposal lagi. Ngak lama kemudian datang 9 feri. Point 
disini ialah sering terjadinya politics lah yg menentukan bukan 
needs/market.

Kemudian aku tanya ttg. kelanjutan nasib disain dari kereta disel dari PT INKA 
[Sebelum krismon 1998, PT INKA sedang disain dan merencanakan membuat kereta 
disel]. Kan kita ngak punya duit saat krismon, kebetulan Jepang menawarkannya 
kereta bekas. Gratis, Indonesia cuma perlu keluarin duit untuk transport. Jd 
proyek tsb stop. Kini, Indoensia punya duit, entah gimana lagi proyek. Rasanya 
ngak kedengaran lagi. 

Salam,
Enda

--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Oka Widana o...@... wrote:

 Saya forward dari komunitas seolah-olah tentara sebelah (saya juga member 
 disitu :D).
 
 Sekedar membuka gagasan terkait FTA, bahwa (a) kita sebenarnya mampu (b) 
 apakah industri pertahanan kita akan perlakukan sama dg produk lain? Go 
 global? (c) keberpihakan, bagaimana cara melakukannya?.
 
 Oka




Re: [Keuangan] Re: Fw: [TSM] panser tni

2010-01-14 Terurut Topik rolan_napitupulu
Business as usual ya,
Si Eselon satu nyalahin bapenas, trus pas dia udah gak jadi mentri mungkin 
nyalahin pak harto, sama seperti boediono kemarin menyuruh tanyakan sama 
ahlinya mengenai keuangan negara...it is always easy to point fingers at 
others...


Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: irmec ir...@usa.com
Date: Thu, 14 Jan 2010 10:25:06 
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: [Keuangan] Re: Fw: [TSM] panser tni

Aku jd tertarik jg dgn topik ini...Dan, sesungguhnya aku merasa memang budaya 
industri susah tumbuh di Indonesia. 

Yg terjadi ialah seringnya tarik menarik antara kepentingan jangka pendek vs 
jangka panjang. Misalnya, industrialisasi di industri rokok,  konsekuensi ialah 
PHK massal; yg tentu implikasinya bisa jd politik. 

Ada contoh lain. Dua bulan lalu, aku duduk makan bareng seorang bekas menteri 
(yg rasanya relatif bersih). Dia cerita pengalaman pengadaan kapal feri di 
jaman dia masih menjadi pejabat eselon 1 di Dephub. Setiap tahun, dia 
mengajukan proposal 4 feri ke BAPPENAS, tiap tahun dia ngak pernah dengar 
berita. Sampai 4 thn kemudian, pak Harto pidato pentingnya feri untuk menolong 
saudara2 kita di Ind. Timur. Apa yg terjadi kemudian? Sore hari dia di telf 
Bappenas disuruh kirim proposal lagi. Ngak lama kemudian datang 9 feri. Point 
disini ialah sering terjadinya politics lah yg menentukan bukan 
needs/market.

Kemudian aku tanya ttg. kelanjutan nasib disain dari kereta disel dari PT INKA 
[Sebelum krismon 1998, PT INKA sedang disain dan merencanakan membuat kereta 
disel]. Kan kita ngak punya duit saat krismon, kebetulan Jepang menawarkannya 
kereta bekas. Gratis, Indonesia cuma perlu keluarin duit untuk transport. Jd 
proyek tsb stop. Kini, Indoensia punya duit, entah gimana lagi proyek. Rasanya 
ngak kedengaran lagi. 

Salam,
Enda

--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Oka Widana o...@... wrote:

 Saya forward dari komunitas seolah-olah tentara sebelah (saya juga member 
 disitu :D).
 
 Sekedar membuka gagasan terkait FTA, bahwa (a) kita sebenarnya mampu (b) 
 apakah industri pertahanan kita akan perlakukan sama dg produk lain? Go 
 global? (c) keberpihakan, bagaimana cara melakukannya?.
 
 Oka





[Non-text portions of this message have been removed]





=
Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com 
-
Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join 
http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
-
Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian :
- Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor 
posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com 
ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: Bls: [Keuangan] Kutukan Sumber daya Alam? Devaluasi, Rakyat Venezuela Borong Barang Elektronik

2010-01-14 Terurut Topik r.masrr
Oh sorry mas. Maksud saya ... yang mengkritisi kapitialisme. Maaf juga
saya tidak membaca sesuai konteks.

Anyway, pikiran saya sederhana. menurut saya ideologi ekonomi saat ini tidak
lagi relevan. Sosialisme maupiun kapitalisme dalam bentuk 'murni' terbukti
akhirnya ambruk. Sosialisme sudah duluan pada awal 1990an dengan hancurnya
Uni Sovyet dan negara-negara komunis utama. Korut  Cuba yang masih
mempraktekkan sistem yang 'murni' saat ini statusnya sekarat, sementara
negara komunis terbesar, China, bermanuver mempraktekkan 'ideologi' hybrid
mutakhir, dengan tetap secara resmi mempertahankan label komunis dan
melakukan perencanaan sentralistis, seraya berkompetisi di pasar global
dengan menerima konsep-konsep pasar bebas. Kapitalisme 'murni' yang
dipraktekkan wall street juga runtuh dengan krisis global. AKhirnya terbukti
bahwa greed is not always great.
Ideologi ekonomi tidak lagi relevan, karena sering hanya tinggal label.
Secara awam, negara-negara eropa barat dipandang sebagai kubu kapitalis.
Padahal di Itali  Norway misalnya perusahaan2 migasnya masih dimiliki oleh
negara meski tidak lagi 100%. Di Inggris saya pernah dengar bahwa salah satu
hukum propertinya dapat diinterpretasikan oleh para homeless sebagai hak
untuk mendobrak masuk properti-properti yang tidak didiami oleh pemilknya
secara fisik,  mengingatkan pada konsep komunis ttg ketiadaan hak
kepemilikan pribadi.
Yang relevan adalah mewujudkan kebijakan-kebijakan nyata untuk menciptakan
keseimbangan antara kekuasaan pasar dan kekuasaan negara karena tidak boleh
salah satunya dibiarkan berkuasa terlalu dominan. Dan pencarian keseimbangan
ini tidak pernah sama di lingkungan masyarakat manapun. Di Venezuela,
neososialisme atau sosialisme merah muda yang dijalankan chavez tampaknya
kekuasaan jauh lebih condong diberikan kepada negara, dan seperti akhir
banyak cerita.. absolute power tends to corrupt absolutely..

salam,


On 1/12/10, prastowo prastowo sesaw...@yahoo.com wrote:



 Maaf kalo saya salah. Kalau yg saya maksudkan sebaliknya. Einstein justru
 tidak mengkritik sosialisme, ia bahkan mendukung sosialisme. Yang saya
 maksudkan dg frase tak punya kepala dan hati adalah untuk menyangatkan
 kutipan mas Lubeck dari Bertrand Russels.
 semoga Anda menangkap maksudnya.

 Soal kritik-mengkritik itu wajar, sosialisme maupun kapitalisme awalnya
 juga kritik, dan keduanya hidup dan besar karena kritik. Jika Anda punya
 pandangan lain, silahkan disampaikan saja, tentu akan memperkaya.

 salam

 
 Dari: r.masrr rma...@gmail.com rmasrr%40gmail.com
 Kepada: 
 AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.comAhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.com
 Terkirim: Sen, 11 Januari, 2010 19:34:47
 Judul: Re: Bls: [Keuangan] Kutukan Sumber daya Alam? Devaluasi, Rakyat
 Venezuela Borong Barang Elektronik


 Maksudnya siapapun yang mengkritisi sosialisme tak punya kepala  hati?
 simplistis sekali.

 On 1/12/10, prastowo prastowo sesaw...@yahoo. com wrote:
 
 
 
  Dan, Albert Einstein, ilmuwan masyhur itu, di usia 69 tahun (artinya
  kepala dan hati tak punya lagi :-)) ), justru menulis artikel berjudul
 'Why
  Socialism? di edisi perdana majalah Monthly Review tahun 1949,
  linknya http://www.monthlyr eview.org/ 598einstein. php
 
  salam
 
 
 
   _ _ __
  Dari: lubeckym lubec...@indosat. net.id lubeckym%40indosat .net.id
  Kepada: AhliKeuangan- Indonesia@ yahoogroups. comAhliKeuangan-
 Indonesia% 40yahoogroups. com

  Terkirim: Sen, 11 Januari, 2010 18:32:07
  Judul: Re: [Keuangan] Kutukan Sumber daya Alam? Devaluasi, Rakyat
 Venezuela
  Borong Barang Elektronik
 
 
  ah mr arcon, bercanda ya..:-)
  ada yg pernah bilang,[aku lupa orangnya entah bertrand russell ato siapa]
  ..The man who is not a socialist at twenty has no heart, but if he is
  still a socialist at thirty he has no head...
 
  kekekekkk..
 
  peace,
  lubeck
 
  - Original Message -
  From: Ari Condro
  To: AhliKeuangan- Indonesia@ yahoogroups. com
  Sent: Tuesday, January 12, 2010 9:06 AM
  Subject: Re: [Keuangan] Kutukan Sumber daya Alam? Devaluasi, Rakyat
  Venezuela Borong Barang Elektronik
 
  lha ??? !!!
  lubeck bukannya termasuk ?
 
  btw, kalau inflasi di Iran, udah pada nggak heran lagi kan ? :)
 
  2010/1/12 lubeckym lubec...@indosat. net.id:
   Benar bung mr_w4w, ini kabar gembira buat para pendukung dan pemuja
  neososialisme ala amerika latin...
   entah apalagi yg akan mereka katakan ttg berita ini..
   :-)
  
   salam,
   lubeck
 
  --
  salam,
  Ari
 
  __ Information from ESET Smart Security, version of virus
 signature
  database 4762 (20100111) __
 
  The message was checked by ESET Smart Security.
 
  http://www.eset. com
 
  [Non-text portions of this message have been removed]
 
  Yahoo! Mail Kini Lebih Cepat dan Lebih Bersih. Rasakan bedanya sekarang!
  http://id.mail. yahoo.com
 
  [Non-text portions of this message have been removed]
 
 
 

 [Non-text portions of this message have been removed]

 

Bls: [Keuangan] Re: Buku Putih Bank Century Departemen Keuangan

2010-01-14 Terurut Topik Rachmad M
Sebetulnya sebuah kebijakan selalu mempunyai banyak sisi. Ada pihak yang 
diuntungkan, ada pula pihak yang dirugikan. Oleh karenanya sebuah kebijakan 
tidak dapat diungkit seperti halnya Pansus Century.

Tempat yang paling cocok untuk mempertanggung jawabkan sebuah kebijakan adalah 
Sidang Umum atau Sidang Istimewa.

Memperhatikan bahwa Bailout sendiri terjadi pada periode kepemimpinan yang lalu 
dan DPR tidak ada yang mempertanyakan pada saat Sidang Umum, maka sebenarnya 
menjadi pertanyaan, apa kerja anggota DPR sehingga SBY bisa mencalonkan lagi 
tanpa catatan yang seharusnya diketahui oleh masyarakat umum sebagai pemilihnya.

Seandainya bailout terjadi pada saat periode ini dan segera diadakan panitia 
yang kemudian ditindak lanjuti oleh Sidang Istimewa, maka bisalah kita cerna 
bahwa DPR sangat tanggap guna menghindari terjadinya penyimpangan lebih jauh.

Yang jadi masalah DPR dengan 'hasil pemilihan baru dengan wajah baru' mencoba 
mempermasalahkan kebijakan periode yang lalu yang sebenarnya telah 
dipertanggung jawabkan dalam Sidang Umum, sungguh sangat aneh.

Salam

RM




--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, prastowo prastowo sesaw...@... 
wrote:

 Wah..buka-bukaan menjadi semakin menarik.
 Kemarin Ibu SMI dengan mimik kesal menyatakan bahwa kekesalannya kepada 
 Pejabat BI sama dengan kekesalan para anggota Pansus. Beliau juga 
 menyampaikan data yang kurang memuaskan. Fakta lain yang perlu dikritisi:
 
 - jika ada sekitar 23 bank dengan peer yang hampir sama, sebagaimana menjadi 
 alasan pembenar dampak sistemik, seharusnya yang memanfaatkan FPJP yang 
 diubah dari PBI 10/26 menjadi PBI 10/30 tidak hanya BC, faktanya tidak ada 
 bank lain memanfaatkan FPJP.
 
 - Status/kedudukan hukum KSSK/KK. Di Perppu No. 4/2008 KSSK berwenang 
 menetapkan bank gagal berdampak sistemik. Ini juga menjadi kewenangan KK yang 
 disebut dalam UU LPS. Apakah KSSK=KK (dlm UU BI dan UU LPS?). Jika dasar 
 hukum bailout adalah Perpu, artinya cukup KSSK (Menkeu dan Gubernur BI), tapi 
 mengapa perlu dilakukan juga rapat KK (anggota Menkeu,Gubernur BI, Ketua LPP, 
 Ketua LPS)? untuk memenuhi ketentuan UU LPS? Yang menarik sebenarnya bukan 
 di status KSSK, tapi mengapa Pemerintah perlu mengatur KSSK padahal UU LPS 
 jelas mengatakan KK? dan mengapa ada yang menyarankan di Rapat KSSK 21 
 November 2008 itu utk diadakan rapat KK agar memenuhi UU LPS?
 
 Dua hal itu dulu bisa menjelaskan ada persoalan hukum. Maka, semoga fakta 
 semakin banyak terungkap, sehingga mempermudah rekonstruksi untuk mendapatkan 
 kesimpulan yang adil dan objektif.
 
 Dugaan kuat, BI tidak jujur dan terbuka. Karut marut yang menghentak, di 
 tengah sanjungan lembaga ini dianggap lembaga paling pruden di Indonesia. 
 Belum soal Surat Berharga jatuh tempo yang sengaja tak semua dihitung, 
 sehingga hanya dalam tiga hari dana bailout melonjak, dari Rp 630 M menjadi 
 Rp 2,1 T. Mengapa tak dikalkulasi sekalian POTENSI surat berharga yang telah 
 dan akan segera jatuh tempo?
 
 Kasihan Ibu SMI. Ia kemarin tampil tenang meski tampak letih dan gundah. Cara 
 menjawabnya sungguh menunjukkan kualitas dan kecerdasan yang luar biasa. 
 Beliau memahami persoalan dan menguasai data, hingga membuat anggota Pansus 
 terhenyak dan sering kehilangan jejak untuk bertanya.
 Sayang, semua yang indah ini dapat menjadi tak berarti ketika Anda harus 
 memutuskan sesuatu di balik cara kerja teknokrat yang hanya tahu kebenaran 
 tunggal, terlampau dingin dan percaya diri, dan yakin mampu membolak-balik 
 segala prosedur birokratis yg memang rumit itu. 
 
 salam
 
 
 
 
 
 Dari: ? mr.beachb...@...
 Kepada: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
 Terkirim: Rab, 13 Januari, 2010 21:35:30
 Judul: [Keuangan] Re: Buku Putih Bank Century Departemen Keuangan
 
   
 
 
 Selain itu sebaiknya juga baca BUKU KUNING Bank Century disini 
 http://tinyurl. com/yghl97f
 
 
 
 
 
   Berselancar lebih cepat. Internet Explorer 8 yang dioptimalkan untuk 
 Yahoo! otomatis membuka 2 halaman favorit Anda setiap kali Anda membuka 
 browser. Dapatkan IE8 di sini! 
 http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer
 
 [Non-text portions of this message have been removed]





[Keuangan] Stabilitas kegiatan ekonomi harus tetap Berjalan

2010-01-14 Terurut Topik nazarjb

Saat ini sedang seru-serunya pemeriksaan oleh pansus DPR RI atas kasus Bank 
Century yang melibatkan mekeu, BI dan aparatur negara yang terkait kasus 
tersebut.

Walau kasus ini melibatkan instansi pital perekonomian Nasional, namun 
stabikitas tatanan sistim ekonomi nasional harus tetap terjaga, itu adalah 
suatu kewajiban dan aktivitas pemerintah dan instansi terkait yang harus terus 
berputar mengiringi reatas perkembangan ekonomi masyarakat/rakyat. Karena itu, 
Jika proses pemeriksaan itu dijadikan alasan atau menJadi faktor yang akan 
mengganggu ketahanan sistim ekonomi nasional, maka pejabat terkait pemeriksaan 
harur non-job/istirahat dulu. Karena hal tersebut tidak boleh di jadikan alasan 
yang akan memperburuk stabilitas tatanan ekonomi nasional. 

Dan bagi pelaku bisnis, jangan terlalu terpengaruh dengan keadaan yang ada. 
Sehingga menimbulkan keraguan untuk melakukan aktifitas bisnis. Problem is 
here, but business must be run away. Ya, everything have it's own risk, every 
how and every where.

Dan tentunya, apapun keputusan akhir dari penyelidikan anggota pansus tersebut, 
ia harus PRO RAKYAT, karena bukankah KEDAULATAN TERTINGGI DI TANGAN RAKYAT?. 
Ini Bukan berarti Rakyat yang menghakimi, mengevaluasi dan mendikte aparatur 
negara. Tetapi itu berarti, bahwa keputusan dari semua kebijakan, 
undang-undang, peraturan dll harus merujuk/bermuara kepada kepentingan rakyat. 
Karena kita tau, rakyat adalah komponen utama berdiri dan berjalannya sebuah 
negara.
Ya, profesionalitas dan intelektualitas yang harus menemikan win-win solution 
antar penguasa  rakyat, antar minoritas  mayoritas, antar intelek  
non-intelek, antara sikaya dan simiskin.

Salam
Nazar si Pedekar Jurus Maut Tanpa Bayangan :-)
On. Tbo-Jbi



Re: Bls: [Keuangan] Re: Buku Putih Bank Century Departemen Keuangan

2010-01-14 Terurut Topik Yadi Setiadi

Bung Rachmad ysh.,


Saya membayangkan bahwa Sidang Umum itu bersifat general, overall... 
Sedangkan Pansus itu sudah masuk domain spesial. Toch lex specialis derogat 
lex generalis  bukan ? CMIIW...

 Jadi saya pikir sah2 saja kalo pansus ngotot melakukan investigasi. 

Yang ngaco adalah jika Pansus sudah berubah jadi ajang dagelan, dagang sapi, 
tidak jelas juntrungannya, dan semua orang berusaha jadi pahlawan kesiangan...

Itu yang harus kita kontrol bersama..

Salam
YS


Sent from my MobileDevice®


-Original Message-
From: Rachmad M rachm...@yahoo.com
Date: Thu, 14 Jan 2010 15:05:09 
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Bls: [Keuangan] Re: Buku Putih Bank Century Departemen Keuangan

Sebetulnya sebuah kebijakan selalu mempunyai banyak sisi. Ada pihak yang 
diuntungkan, ada pula pihak yang dirugikan. Oleh karenanya sebuah kebijakan 
tidak dapat diungkit seperti halnya Pansus Century.

Tempat yang paling cocok untuk mempertanggung jawabkan sebuah kebijakan adalah 
Sidang Umum atau Sidang Istimewa.

Memperhatikan bahwa Bailout sendiri terjadi pada periode kepemimpinan yang lalu 
dan DPR tidak ada yang mempertanyakan pada saat Sidang Umum, maka sebenarnya 
menjadi pertanyaan, apa kerja anggota DPR sehingga SBY bisa mencalonkan lagi 
tanpa catatan yang seharusnya diketahui oleh masyarakat umum sebagai pemilihnya.

Seandainya bailout terjadi pada saat periode ini dan segera diadakan panitia 
yang kemudian ditindak lanjuti oleh Sidang Istimewa, maka bisalah kita cerna 
bahwa DPR sangat tanggap guna menghindari terjadinya penyimpangan lebih jauh.

Yang jadi masalah DPR dengan 'hasil pemilihan baru dengan wajah baru' mencoba 
mempermasalahkan kebijakan periode yang lalu yang sebenarnya telah 
dipertanggung jawabkan dalam Sidang Umum, sungguh sangat aneh.

Salam

RM




--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, prastowo prastowo sesaw...@... 
wrote:

 Wah..buka-bukaan menjadi semakin menarik.
 Kemarin Ibu SMI dengan mimik kesal menyatakan bahwa kekesalannya kepada 
 Pejabat BI sama dengan kekesalan para anggota Pansus. Beliau juga 
 menyampaikan data yang kurang memuaskan. Fakta lain yang perlu dikritisi:
 
 - jika ada sekitar 23 bank dengan peer yang hampir sama, sebagaimana menjadi 
 alasan pembenar dampak sistemik, seharusnya yang memanfaatkan FPJP yang 
 diubah dari PBI 10/26 menjadi PBI 10/30 tidak hanya BC, faktanya tidak ada 
 bank lain memanfaatkan FPJP.
 
 - Status/kedudukan hukum KSSK/KK. Di Perppu No. 4/2008 KSSK berwenang 
 menetapkan bank gagal berdampak sistemik. Ini juga menjadi kewenangan KK yang 
 disebut dalam UU LPS. Apakah KSSK=KK (dlm UU BI dan UU LPS?). Jika dasar 
 hukum bailout adalah Perpu, artinya cukup KSSK (Menkeu dan Gubernur BI), tapi 
 mengapa perlu dilakukan juga rapat KK (anggota Menkeu,Gubernur BI, Ketua LPP, 
 Ketua LPS)? untuk memenuhi ketentuan UU LPS? Yang menarik sebenarnya bukan 
 di status KSSK, tapi mengapa Pemerintah perlu mengatur KSSK padahal UU LPS 
 jelas mengatakan KK? dan mengapa ada yang menyarankan di Rapat KSSK 21 
 November 2008 itu utk diadakan rapat KK agar memenuhi UU LPS?
 
 Dua hal itu dulu bisa menjelaskan ada persoalan hukum. Maka, semoga fakta 
 semakin banyak terungkap, sehingga mempermudah rekonstruksi untuk mendapatkan 
 kesimpulan yang adil dan objektif.
 
 Dugaan kuat, BI tidak jujur dan terbuka. Karut marut yang menghentak, di 
 tengah sanjungan lembaga ini dianggap lembaga paling pruden di Indonesia. 
 Belum soal Surat Berharga jatuh tempo yang sengaja tak semua dihitung, 
 sehingga hanya dalam tiga hari dana bailout melonjak, dari Rp 630 M menjadi 
 Rp 2,1 T. Mengapa tak dikalkulasi sekalian POTENSI surat berharga yang telah 
 dan akan segera jatuh tempo?
 
 Kasihan Ibu SMI. Ia kemarin tampil tenang meski tampak letih dan gundah. Cara 
 menjawabnya sungguh menunjukkan kualitas dan kecerdasan yang luar biasa. 
 Beliau memahami persoalan dan menguasai data, hingga membuat anggota Pansus 
 terhenyak dan sering kehilangan jejak untuk bertanya.
 Sayang, semua yang indah ini dapat menjadi tak berarti ketika Anda harus 
 memutuskan sesuatu di balik cara kerja teknokrat yang hanya tahu kebenaran 
 tunggal, terlampau dingin dan percaya diri, dan yakin mampu membolak-balik 
 segala prosedur birokratis yg memang rumit itu. 
 
 salam
 
 
 
 

 Dari: ? mr.beachb...@...
 Kepada: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
 Terkirim: Rab, 13 Januari, 2010 21:35:30
 Judul: [Keuangan] Re: Buku Putih Bank Century Departemen Keuangan
 
   
 
 
 Selain itu sebaiknya juga baca BUKU KUNING Bank Century disini 
 http://tinyurl. com/yghl97f
 
 
 
 
 
   Berselancar lebih cepat. Internet Explorer 8 yang dioptimalkan untuk 
 Yahoo! otomatis membuka 2 halaman favorit Anda setiap kali Anda membuka 
 browser. Dapatkan IE8 di sini! 
 http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer
 
 [Non-text portions of this message have been removed]






[Non-text portions of this message have been removed]




Re: Bls: [Keuangan] Re: Buku Putih Bank Century Departemen Keuangan

2010-01-14 Terurut Topik Yadi Setiadi

Bung Rachmad ysh.,


Saya membayangkan bahwa Sidang Umum itu bersifat general, overall... 
Sedangkan Pansus itu sudah masuk domain spesial. Toch lex specialis derogat 
lex generalis  bukan ? CMIIW...

 Jadi saya pikir sah2 saja kalo pansus ngotot melakukan investigasi. 

Yang ngaco adalah jika Pansus sudah berubah jadi ajang dagelan, dagang sapi, 
tidak jelas juntrungannya, dan semua orang berusaha jadi pahlawan kesiangan...

Itu yang harus kita kontrol bersama..

Salam
YS


Sent from my MobileDevice®


-Original Message-
From: Rachmad M rachm...@yahoo.com
Date: Thu, 14 Jan 2010 15:05:09 
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Bls: [Keuangan] Re: Buku Putih Bank Century Departemen Keuangan

Sebetulnya sebuah kebijakan selalu mempunyai banyak sisi. Ada pihak yang 
diuntungkan, ada pula pihak yang dirugikan. Oleh karenanya sebuah kebijakan 
tidak dapat diungkit seperti halnya Pansus Century.

Tempat yang paling cocok untuk mempertanggung jawabkan sebuah kebijakan adalah 
Sidang Umum atau Sidang Istimewa.

Memperhatikan bahwa Bailout sendiri terjadi pada periode kepemimpinan yang lalu 
dan DPR tidak ada yang mempertanyakan pada saat Sidang Umum, maka sebenarnya 
menjadi pertanyaan, apa kerja anggota DPR sehingga SBY bisa mencalonkan lagi 
tanpa catatan yang seharusnya diketahui oleh masyarakat umum sebagai pemilihnya.

Seandainya bailout terjadi pada saat periode ini dan segera diadakan panitia 
yang kemudian ditindak lanjuti oleh Sidang Istimewa, maka bisalah kita cerna 
bahwa DPR sangat tanggap guna menghindari terjadinya penyimpangan lebih jauh.

Yang jadi masalah DPR dengan 'hasil pemilihan baru dengan wajah baru' mencoba 
mempermasalahkan kebijakan periode yang lalu yang sebenarnya telah 
dipertanggung jawabkan dalam Sidang Umum, sungguh sangat aneh.

Salam

RM




--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, prastowo prastowo sesaw...@... 
wrote:

 Wah..buka-bukaan menjadi semakin menarik.
 Kemarin Ibu SMI dengan mimik kesal menyatakan bahwa kekesalannya kepada 
 Pejabat BI sama dengan kekesalan para anggota Pansus. Beliau juga 
 menyampaikan data yang kurang memuaskan. Fakta lain yang perlu dikritisi:
 
 - jika ada sekitar 23 bank dengan peer yang hampir sama, sebagaimana menjadi 
 alasan pembenar dampak sistemik, seharusnya yang memanfaatkan FPJP yang 
 diubah dari PBI 10/26 menjadi PBI 10/30 tidak hanya BC, faktanya tidak ada 
 bank lain memanfaatkan FPJP.
 
 - Status/kedudukan hukum KSSK/KK. Di Perppu No. 4/2008 KSSK berwenang 
 menetapkan bank gagal berdampak sistemik. Ini juga menjadi kewenangan KK yang 
 disebut dalam UU LPS. Apakah KSSK=KK (dlm UU BI dan UU LPS?). Jika dasar 
 hukum bailout adalah Perpu, artinya cukup KSSK (Menkeu dan Gubernur BI), tapi 
 mengapa perlu dilakukan juga rapat KK (anggota Menkeu,Gubernur BI, Ketua LPP, 
 Ketua LPS)? untuk memenuhi ketentuan UU LPS? Yang menarik sebenarnya bukan 
 di status KSSK, tapi mengapa Pemerintah perlu mengatur KSSK padahal UU LPS 
 jelas mengatakan KK? dan mengapa ada yang menyarankan di Rapat KSSK 21 
 November 2008 itu utk diadakan rapat KK agar memenuhi UU LPS?
 
 Dua hal itu dulu bisa menjelaskan ada persoalan hukum. Maka, semoga fakta 
 semakin banyak terungkap, sehingga mempermudah rekonstruksi untuk mendapatkan 
 kesimpulan yang adil dan objektif.
 
 Dugaan kuat, BI tidak jujur dan terbuka. Karut marut yang menghentak, di 
 tengah sanjungan lembaga ini dianggap lembaga paling pruden di Indonesia. 
 Belum soal Surat Berharga jatuh tempo yang sengaja tak semua dihitung, 
 sehingga hanya dalam tiga hari dana bailout melonjak, dari Rp 630 M menjadi 
 Rp 2,1 T. Mengapa tak dikalkulasi sekalian POTENSI surat berharga yang telah 
 dan akan segera jatuh tempo?
 
 Kasihan Ibu SMI. Ia kemarin tampil tenang meski tampak letih dan gundah. Cara 
 menjawabnya sungguh menunjukkan kualitas dan kecerdasan yang luar biasa. 
 Beliau memahami persoalan dan menguasai data, hingga membuat anggota Pansus 
 terhenyak dan sering kehilangan jejak untuk bertanya.
 Sayang, semua yang indah ini dapat menjadi tak berarti ketika Anda harus 
 memutuskan sesuatu di balik cara kerja teknokrat yang hanya tahu kebenaran 
 tunggal, terlampau dingin dan percaya diri, dan yakin mampu membolak-balik 
 segala prosedur birokratis yg memang rumit itu. 
 
 salam
 
 
 
 

 Dari: ? mr.beachb...@...
 Kepada: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
 Terkirim: Rab, 13 Januari, 2010 21:35:30
 Judul: [Keuangan] Re: Buku Putih Bank Century Departemen Keuangan
 
   
 
 
 Selain itu sebaiknya juga baca BUKU KUNING Bank Century disini 
 http://tinyurl. com/yghl97f
 
 
 
 
 
   Berselancar lebih cepat. Internet Explorer 8 yang dioptimalkan untuk 
 Yahoo! otomatis membuka 2 halaman favorit Anda setiap kali Anda membuka 
 browser. Dapatkan IE8 di sini! 
 http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer
 
 [Non-text portions of this message have been removed]






[Non-text portions of this message have been removed]




Bls: [Keuangan] Re: Buku Putih Bank Century Departemen Keuangan

2010-01-14 Terurut Topik Rachmad M
Bung Yadi,

Coba kita renungkan, pada saat ini semua kebijakan berdasarkan nasionalisme 
karena pemenang pemilu dari partai Nasionalis. Mungkin suatu saat yang menang 
dan mendominasi DPR adalah partai yang berbasis Islam. Apakah kemudian partai 
ini ber'hak' mengkaji ulang seluruh kebijakan yang dibuat partai sebelumnya 
tentu saja tidak.

Demikian juga dengan kasus ini. DPR yang saat ini tidak berhak dan seharusnya 
juga tidak diberi hak untuk menilai apalagi mengadili kebijakan yang telah 
dibuat pada periode sebelumnya.

Kalau dalam perusahaan wadahnya adalah RUPS. Jadi kasus yang dilihat ya kasus 
yang sedang berjalan bukan periode yang lalu karena sudah dipertanggung 
jawabkan saat RUPS :-) Kecuali ada kasus Pidana bukan kebijakan yang telah 
diambil.

Salam

RM




--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Yadi Setiadi y.seti...@... 
wrote:

 
 Bung Rachmad ysh.,
 
 
 Saya membayangkan bahwa Sidang Umum itu bersifat general, overall... 
 Sedangkan Pansus itu sudah masuk domain spesial. Toch lex specialis derogat 
 lex generalis  bukan ? CMIIW...
 
  Jadi saya pikir sah2 saja kalo pansus ngotot melakukan investigasi. 
 
 Yang ngaco adalah jika Pansus sudah berubah jadi ajang dagelan, dagang 
 sapi, tidak jelas juntrungannya, dan semua orang berusaha jadi pahlawan 
 kesiangan...
 
 Itu yang harus kita kontrol bersama..
 
 Salam
 YS
 
 
 Sent from my MobileDevice®
 
 
 -Original Message-
 From: Rachmad M rachm...@...
 Date: Thu, 14 Jan 2010 15:05:09 
 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
 Subject: Bls: [Keuangan] Re: Buku Putih Bank Century Departemen Keuangan
 
 Sebetulnya sebuah kebijakan selalu mempunyai banyak sisi. Ada pihak yang 
 diuntungkan, ada pula pihak yang dirugikan. Oleh karenanya sebuah kebijakan 
 tidak dapat diungkit seperti halnya Pansus Century.
 
 Tempat yang paling cocok untuk mempertanggung jawabkan sebuah kebijakan 
 adalah Sidang Umum atau Sidang Istimewa.
 
 Memperhatikan bahwa Bailout sendiri terjadi pada periode kepemimpinan yang 
 lalu dan DPR tidak ada yang mempertanyakan pada saat Sidang Umum, maka 
 sebenarnya menjadi pertanyaan, apa kerja anggota DPR sehingga SBY bisa 
 mencalonkan lagi tanpa catatan yang seharusnya diketahui oleh masyarakat umum 
 sebagai pemilihnya.
 
 Seandainya bailout terjadi pada saat periode ini dan segera diadakan panitia 
 yang kemudian ditindak lanjuti oleh Sidang Istimewa, maka bisalah kita cerna 
 bahwa DPR sangat tanggap guna menghindari terjadinya penyimpangan lebih jauh.
 
 Yang jadi masalah DPR dengan 'hasil pemilihan baru dengan wajah baru' mencoba 
 mempermasalahkan kebijakan periode yang lalu yang sebenarnya telah 
 dipertanggung jawabkan dalam Sidang Umum, sungguh sangat aneh.
 
 Salam
 
 RM
 
 
 
 
 --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, prastowo prastowo sesawi04@ 
 wrote:
 
  Wah..buka-bukaan menjadi semakin menarik.
  Kemarin Ibu SMI dengan mimik kesal menyatakan bahwa kekesalannya kepada 
  Pejabat BI sama dengan kekesalan para anggota Pansus. Beliau juga 
  menyampaikan data yang kurang memuaskan. Fakta lain yang perlu dikritisi:
  
  - jika ada sekitar 23 bank dengan peer yang hampir sama, sebagaimana 
  menjadi alasan pembenar dampak sistemik, seharusnya yang memanfaatkan FPJP 
  yang diubah dari PBI 10/26 menjadi PBI 10/30 tidak hanya BC, faktanya tidak 
  ada bank lain memanfaatkan FPJP.
  
  - Status/kedudukan hukum KSSK/KK. Di Perppu No. 4/2008 KSSK berwenang 
  menetapkan bank gagal berdampak sistemik. Ini juga menjadi kewenangan KK 
  yang disebut dalam UU LPS. Apakah KSSK=KK (dlm UU BI dan UU LPS?). Jika 
  dasar hukum bailout adalah Perpu, artinya cukup KSSK (Menkeu dan Gubernur 
  BI), tapi mengapa perlu dilakukan juga rapat KK (anggota Menkeu,Gubernur 
  BI, Ketua LPP, Ketua LPS)? untuk memenuhi ketentuan UU LPS? Yang menarik 
  sebenarnya bukan di status KSSK, tapi mengapa Pemerintah perlu mengatur 
  KSSK padahal UU LPS jelas mengatakan KK? dan mengapa ada yang menyarankan 
  di Rapat KSSK 21 November 2008 itu utk diadakan rapat KK agar memenuhi UU 
  LPS?
  
  Dua hal itu dulu bisa menjelaskan ada persoalan hukum. Maka, semoga fakta 
  semakin banyak terungkap, sehingga mempermudah rekonstruksi untuk 
  mendapatkan kesimpulan yang adil dan objektif.
  
  Dugaan kuat, BI tidak jujur dan terbuka. Karut marut yang menghentak, di 
  tengah sanjungan lembaga ini dianggap lembaga paling pruden di Indonesia. 
  Belum soal Surat Berharga jatuh tempo yang sengaja tak semua dihitung, 
  sehingga hanya dalam tiga hari dana bailout melonjak, dari Rp 630 M menjadi 
  Rp 2,1 T. Mengapa tak dikalkulasi sekalian POTENSI surat berharga yang 
  telah dan akan segera jatuh tempo?
  
  Kasihan Ibu SMI. Ia kemarin tampil tenang meski tampak letih dan gundah. 
  Cara menjawabnya sungguh menunjukkan kualitas dan kecerdasan yang luar 
  biasa. Beliau memahami persoalan dan menguasai data, hingga membuat anggota 
  Pansus terhenyak dan sering kehilangan jejak untuk bertanya.
  Sayang, semua yang indah ini 

Re: Bls: [Keuangan] Re: Buku Putih Bank Century Departemen Keuangan

2010-01-14 Terurut Topik Yadi Setiadi

Memang, mengadili suatu hal abstrak semacam kebijakan adalah pekerjaan yang 
sangat meletihkan dan terkadang kontra produktif minimal untuk saya sih  :-)

Tapi satu hal, mereview suatu kebijakan publik, saya pikir, semuanya berlaku 
surut, tidak ada satu pun yang kebal thp usaha review, koreksi, atau revisi 
sekalipun, terlepas dari siapa yg jd ruling party saat itu...  Apalagi kalau 
terbukti
Kebijakan  tsb tidak kredibel dan defect...

Konon katanya,  in the long run, membiarkan suatu kebijakan (ekonomi) yang 
salah, akan berdarah-darah dampaknya bagi setiap koreksi yg dilakukan... 
Terlalu besar cost-nya.

Salam,
YS

Sent from my MobileDevice®




=
Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com 
-
Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join 
http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
-
Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian :
- Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor 
posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com 
ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: Bls: [Keuangan] Re: Buku Putih Bank Century Departemen Keuangan

2010-01-14 Terurut Topik rachmadm
Review harus dilakukan sepanjang waktu untuk program yang sedang berjalan. Jadi 
DPR harus selalu mencermati apapun yang  sedang dikerjakan pemerintah yang 
sedang berjalan. Adakan pansus dan jika perlu Sidang Istimewa untuk kebijakan 
yang salah pada periode yang berjalan.

Bukan ngurusi apa yang telah  dikerjakan Presiden dan kabinet perode sebelumnya 
.

Salam

RM

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Yadi Setiadi y.seti...@gmail.com
Date: Thu, 14 Jan 2010 16:47:10 
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [Keuangan] Re: Buku Putih Bank Century Departemen Keuangan


Memang, mengadili suatu hal abstrak semacam kebijakan adalah pekerjaan yang 
sangat meletihkan dan terkadang kontra produktif minimal untuk saya sih  :-)

Tapi satu hal, mereview suatu kebijakan publik, saya pikir, semuanya berlaku 
surut, tidak ada satu pun yang kebal thp usaha review, koreksi, atau revisi 
sekalipun, terlepas dari siapa yg jd ruling party saat itu...  Apalagi kalau 
terbukti
Kebijakan  tsb tidak kredibel dan defect...

Konon katanya,  in the long run, membiarkan suatu kebijakan (ekonomi) yang 
salah, akan berdarah-darah dampaknya bagi setiap koreksi yg dilakukan... 
Terlalu besar cost-nya.

Salam,
YS

Sent from my MobileDevice®




=
Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com 
-
Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join 
http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
-
Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian :
- Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor 
posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links







=
Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com 
-
Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join 
http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
-
Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian :
- Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor 
posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com 
ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: Bls: [Keuangan] Re: Buku Putih Bank Century Departemen Keuangan

2010-01-14 Terurut Topik irahendra
Setuju
Cuma menghabiskan waktu dan biaya saja

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: rachm...@yahoo.com
Date: Fri, 15 Jan 2010 00:59:51 
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [Keuangan] Re: Buku Putih Bank Century Departemen Keuangan

Review harus dilakukan sepanjang waktu untuk program yang sedang berjalan. Jadi 
DPR harus selalu mencermati apapun yang  sedang dikerjakan pemerintah yang 
sedang berjalan. Adakan pansus dan jika perlu Sidang Istimewa untuk kebijakan 
yang salah pada periode yang berjalan.

Bukan ngurusi apa yang telah  dikerjakan Presiden dan kabinet perode sebelumnya 
.

Salam

RM

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Yadi Setiadi y.seti...@gmail.com
Date: Thu, 14 Jan 2010 16:47:10 
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [Keuangan] Re: Buku Putih Bank Century Departemen Keuangan


Memang, mengadili suatu hal abstrak semacam kebijakan adalah pekerjaan yang 
sangat meletihkan dan terkadang kontra produktif minimal untuk saya sih  :-)

Tapi satu hal, mereview suatu kebijakan publik, saya pikir, semuanya berlaku 
surut, tidak ada satu pun yang kebal thp usaha review, koreksi, atau revisi 
sekalipun, terlepas dari siapa yg jd ruling party saat itu...  Apalagi kalau 
terbukti
Kebijakan  tsb tidak kredibel dan defect...

Konon katanya,  in the long run, membiarkan suatu kebijakan (ekonomi) yang 
salah, akan berdarah-darah dampaknya bagi setiap koreksi yg dilakukan... 
Terlalu besar cost-nya.

Salam,
YS

Sent from my MobileDevice®




=
Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com 
-
Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join 
http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
-
Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian :
- Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor 
posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links







=
Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com 
-
Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join 
http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
-
Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian :
- Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor 
posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links





Re: [Keuangan] ABS - was: Buku Putih Bank Century Departemen Keuangan

2010-01-14 Terurut Topik rachmadm
Kan setiap saat direview. Kelemahan/kelambatan dalam review itulah yang 
mengakibatkan pansus mengerjakan hal yang telah lalu dan kebetulan orang2nya 
juga masih menjabat. 

Sebetulnya dalam SU bisa diberi catatan untuk kasus yang bermasalah agar rakyat 
tidak terjebak milih orang yang salah.

Salam

RM
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: nazarjb suratna...@gmail.com
Date: Fri, 15 Jan 2010 01:31:34 
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: [Keuangan] ABS - was: Buku Putih Bank Century Departemen Keuangan

Hm...jika seperti itu konsepnya, maka jika ingin menjadi pejabat negara hanya 
cukup mempelajari bagai mana cara membuat laporan/LPJK manipulatif dan 
merancang sebuah pembangunan yang kelihatan bagus dari luar, namun keropos di 
dalamnya. Karena jika periodenya sudah berlalu, maka tidak ada konsekwensi 
apa-apa. Ya, jika seperti itu adanya maka pedalamilahcara-cara untuk 
memanipulasi dan membuat alibi guna melindungi diri dari kesalahan-kesalahan 
patal ( ABS= Asal Bapak Senang). Apa iya hal sperti itu baik?

Salam
Nazar 
On. Tbo-Jbi - Sekarang lagi mati lampu, PLN kumat lagi



--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, rachm...@... wrote:

 Review harus dilakukan sepanjang waktu untuk program yang sedang berjalan. 
 Jadi DPR harus selalu mencermati apapun yang  sedang dikerjakan pemerintah 
 yang sedang berjalan. Adakan pansus dan jika perlu Sidang Istimewa untuk 
 kebijakan yang salah pada periode yang berjalan.
 
 Bukan ngurusi apa yang telah  dikerjakan Presiden dan kabinet perode 
 sebelumnya .
 
 Salam
 
 RM
 
 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT
 
 -Original Message-
 From: Yadi Setiadi y.seti...@...
 Date: Thu, 14 Jan 2010 16:47:10 
 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
 Subject: Re: Bls: [Keuangan] Re: Buku Putih Bank Century Departemen Keuangan
 
 
 Memang, mengadili suatu hal abstrak semacam kebijakan adalah pekerjaan yang 
 sangat meletihkan dan terkadang kontra produktif minimal untuk saya sih  
 :-)
 
 Tapi satu hal, mereview suatu kebijakan publik, saya pikir, semuanya berlaku 
 surut, tidak ada satu pun yang kebal thp usaha review, koreksi, atau revisi 
 sekalipun, terlepas dari siapa yg jd ruling party saat itu...  Apalagi 
 kalau terbukti
 Kebijakan  tsb tidak kredibel dan defect...
 
 Konon katanya,  in the long run, membiarkan suatu kebijakan (ekonomi) yang 
 salah, akan berdarah-darah dampaknya bagi setiap koreksi yg dilakukan... 
 Terlalu besar cost-nya.
 
 Salam,
 YS
 




[Non-text portions of this message have been removed]





=
Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com 
-
Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join 
http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
-
Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian :
- Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor 
posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com 
ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Keuangan] ABS - was: Buku Putih Bank Century Departemen Keuangan

2010-01-14 Terurut Topik nazarjb
O begitu? Review berkala/periodik gitu ya? Tapi biasanya kalau kegiatan rutin 
masing-masing anggota dewan dan parpol punya kepentingan sendiri-sendiri. Dan 
untuk pembentukan pansus saja utusan masing-masing parpol dipilah2, yaitu 
mereka2x yang kurang kritis.

Nah, kalau dibikin pansus yg masa kerjanya/masa bakti selama 5 thn, maka bisa 
jadi nanti DPR/Parpol sibuk meresafle utusan mereka yg kritis di pansus.

Belum lagi masalah hanya mencari popularitas dgn hanya mengangkat kasus-kasus 
tertentu saja (yang enak-enak saja). 

Bagai mana itu?

Salam
Nazar

--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, rachm...@... wrote:

 Kan setiap saat direview. Kelemahan/kelambatan dalam review itulah yang 
 mengakibatkan pansus mengerjakan hal yang telah lalu dan kebetulan orang2nya 
 juga masih menjabat. 
 
 Sebetulnya dalam SU bisa diberi catatan untuk kasus yang bermasalah agar 
 rakyat tidak terjebak milih orang yang salah.
 
 Salam
 
 RM
 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT
 
 -Original Message-
 From: nazarjb suratna...@...
 Date: Fri, 15 Jan 2010 01:31:34 
 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
 Subject: [Keuangan] ABS - was: Buku Putih Bank Century Departemen Keuangan
 
 Hm...jika seperti itu konsepnya, maka jika ingin menjadi pejabat negara hanya 
 cukup mempelajari bagai mana cara membuat laporan/LPJK manipulatif dan 
 merancang sebuah pembangunan yang kelihatan bagus dari luar, namun keropos di 
 dalamnya. Karena jika periodenya sudah berlalu, maka tidak ada konsekwensi 
 apa-apa. Ya, jika seperti itu adanya maka pedalamilahcara-cara untuk 
 memanipulasi dan membuat alibi guna melindungi diri dari kesalahan-kesalahan 
 patal ( ABS= Asal Bapak Senang). Apa iya hal sperti itu baik?
 
 Salam
 Nazar 
 On. Tbo-Jbi - Sekarang lagi mati lampu, PLN kumat lagi

 --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, rachmadm@ wrote:
 
  Review harus dilakukan sepanjang waktu untuk program yang sedang berjalan. 
  Jadi DPR harus selalu mencermati apapun yang  sedang dikerjakan pemerintah 
  yang sedang berjalan. Adakan pansus dan jika perlu Sidang Istimewa untuk 
  kebijakan yang salah pada periode yang berjalan.
  
  Bukan ngurusi apa yang telah  dikerjakan Presiden dan kabinet perode 
  sebelumnya .
  
  Salam
  
  -Original Message-
  From: Yadi Setiadi y.setiadi@
  Date: Thu, 14 Jan 2010 16:47:10 
  To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
  Subject: Re: Bls: [Keuangan] Re: Buku Putih Bank Century Departemen Keuangan
  
  
  Memang, mengadili suatu hal abstrak semacam kebijakan adalah pekerjaan 
  yang sangat meletihkan dan terkadang kontra produktif minimal untuk 
  saya sih  :-)
  
  Tapi satu hal, mereview suatu kebijakan publik, saya pikir, semuanya 
  berlaku surut, tidak ada satu pun yang kebal thp usaha review, koreksi, 
  atau revisi sekalipun, terlepas dari siapa yg jd ruling party saat itu... 
   Apalagi kalau terbukti
  Kebijakan  tsb tidak kredibel dan defect...
  
  Konon katanya,  in the long run, membiarkan suatu kebijakan (ekonomi) yang 
  salah, akan berdarah-darah dampaknya bagi setiap koreksi yg dilakukan... 
  Terlalu besar cost-nya.
  
  Salam,
  YS




Re: [Keuangan] ABS - was: Buku Putih Bank Century Departemen Keuangan

2010-01-14 Terurut Topik rachmadm
Lebih baik begitu dengan pertimbangan :

1. Rakyat tidak terjebak memilih Presiden dengan Kabinetnya yang bermasalah

2. Permasalan segera tuntas.

3. Presiden berikutnya akan lebih berhati-hati dalam membuat kebijakan.

4. DPR hanya berminat mengurai masalah karena Presiden dan Menkeu masih SBY dan 
SMI. Seandai SBY tidak terpilih, DPR periode ini tidak berkepentingan 
mempermasalahkannya. 
Salam

RM
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: nazarjb suratna...@gmail.com
Date: Fri, 15 Jan 2010 02:21:58 
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: [Keuangan] ABS - was: Buku Putih Bank Century Departemen Keuangan

O begitu? Review berkala/periodik gitu ya? Tapi biasanya kalau kegiatan rutin 
masing-masing anggota dewan dan parpol punya kepentingan sendiri-sendiri. Dan 
untuk pembentukan pansus saja utusan masing-masing parpol dipilah2, yaitu 
mereka2x yang kurang kritis.

Nah, kalau dibikin pansus yg masa kerjanya/masa bakti selama 5 thn, maka bisa 
jadi nanti DPR/Parpol sibuk meresafle utusan mereka yg kritis di pansus.

Belum lagi masalah hanya mencari popularitas dgn hanya mengangkat kasus-kasus 
tertentu saja (yang enak-enak saja). 

Bagai mana itu?

Salam
Nazar

--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, rachm...@... wrote:

 Kan setiap saat direview. Kelemahan/kelambatan dalam review itulah yang 
 mengakibatkan pansus mengerjakan hal yang telah lalu dan kebetulan orang2nya 
 juga masih menjabat. 
 
 Sebetulnya dalam SU bisa diberi catatan untuk kasus yang bermasalah agar 
 rakyat tidak terjebak milih orang yang salah.
 
 Salam
 
 RM
 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT
 
 -Original Message-
 From: nazarjb suratna...@...
 Date: Fri, 15 Jan 2010 01:31:34 
 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
 Subject: [Keuangan] ABS - was: Buku Putih Bank Century Departemen Keuangan
 
 Hm...jika seperti itu konsepnya, maka jika ingin menjadi pejabat negara hanya 
 cukup mempelajari bagai mana cara membuat laporan/LPJK manipulatif dan 
 merancang sebuah pembangunan yang kelihatan bagus dari luar, namun keropos di 
 dalamnya. Karena jika periodenya sudah berlalu, maka tidak ada konsekwensi 
 apa-apa. Ya, jika seperti itu adanya maka pedalamilahcara-cara untuk 
 memanipulasi dan membuat alibi guna melindungi diri dari kesalahan-kesalahan 
 patal ( ABS= Asal Bapak Senang). Apa iya hal sperti itu baik?
 
 Salam
 Nazar 
 On. Tbo-Jbi - Sekarang lagi mati lampu, PLN kumat lagi

 --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, rachmadm@ wrote:
 
  Review harus dilakukan sepanjang waktu untuk program yang sedang berjalan. 
  Jadi DPR harus selalu mencermati apapun yang  sedang dikerjakan pemerintah 
  yang sedang berjalan. Adakan pansus dan jika perlu Sidang Istimewa untuk 
  kebijakan yang salah pada periode yang berjalan.
  
  Bukan ngurusi apa yang telah  dikerjakan Presiden dan kabinet perode 
  sebelumnya .
  
  Salam
  
  -Original Message-
  From: Yadi Setiadi y.setiadi@
  Date: Thu, 14 Jan 2010 16:47:10 
  To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
  Subject: Re: Bls: [Keuangan] Re: Buku Putih Bank Century Departemen Keuangan
  
  
  Memang, mengadili suatu hal abstrak semacam kebijakan adalah pekerjaan 
  yang sangat meletihkan dan terkadang kontra produktif minimal untuk 
  saya sih  :-)
  
  Tapi satu hal, mereview suatu kebijakan publik, saya pikir, semuanya 
  berlaku surut, tidak ada satu pun yang kebal thp usaha review, koreksi, 
  atau revisi sekalipun, terlepas dari siapa yg jd ruling party saat itu... 
   Apalagi kalau terbukti
  Kebijakan  tsb tidak kredibel dan defect...
  
  Konon katanya,  in the long run, membiarkan suatu kebijakan (ekonomi) yang 
  salah, akan berdarah-darah dampaknya bagi setiap koreksi yg dilakukan... 
  Terlalu besar cost-nya.
  
  Salam,
  YS





[Non-text portions of this message have been removed]





=
Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com 
-
Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join 
http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
-
Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian :
- Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor 
posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join
(Yahoo! 

Re: [Keuangan] ABS - was: Buku Putih Bank Century Departemen Keuangan

2010-01-14 Terurut Topik rachmadm
Uang pajak pasti kembali pada rakyat melalui mekanisme penyediaan barang dan 
jasa yang disediakan oleh masyarakat. Apakah itu melalui mekanisme penggajian 
PNS dan ABRI atau penyediaan fasilitas publik yang dikerjakan oleh anak bangsa.

Uang rupiah hanyalah penghantar terciptanya barang atau jasa. Seperti yang 
dikatakan JK uang berputar atau berpindah tempat saja menciptakan barang/jasa.

Evaluasi/review tidak harus dibentuk pansus dulu. Jika dianggap bermasalah baru 
bentuk pansus bahkan adakan Sidang Istimewa untuk menurunkan Presiden :-)

Salam

RM
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: nazarjb suratna...@gmail.com
Date: Fri, 15 Jan 2010 06:54:35 
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: [Keuangan] ABS - was: Buku Putih Bank Century Departemen Keuangan

- Ok, berarti harus ada anggota pansus DPR yang bertugas melakukan review dan 
tanya jawab ya? Berapa bulan atau berapa tahun sekali?

- Terus, bagai mana dengan mal-kebijakan yang sudah berlalu? dimaafkan saja? 
cukup ada acara sedekahan atau pernyataan minta maaf di media-media?

- Saya juga heran, biasanya kan ada istilah LPJ presiden ditolak oleh DPR. Tapi 
konsekwensi hukumnya gak ada. Hanya di tolak saja (malu-malu dikitlah, kan cuma 
di tolak). hm...

- Poin 4 itu berarti ada semacam pengungkapan kasus hanya untuk target/tujuan 
sesaat? Yang benar nih? Seharusnya kontinyu  kOnsisten dong... siapa saja 
presiden  kabinetnya, dan kapan saja. Jadi tidak bersifat insidental alias 
musiman. 

Nb: Ada yang nitip pesan Kembalikan Uang pajak Kami!


salam
Nazar

--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, rachm...@... wrote:

 Lebih baik begitu dengan pertimbangan :
 
 1. Rakyat tidak terjebak memilih Presiden dengan Kabinetnya yang bermasalah
 
 2. Permasalan segera tuntas.
 
 3. Presiden berikutnya akan lebih berhati-hati dalam membuat kebijakan.
 
 4. DPR hanya berminat mengurai masalah karena Presiden dan Menkeu masih SBY 
 dan SMI. Seandai SBY tidak terpilih, DPR periode ini tidak berkepentingan 
 mempermasalahkannya. 
 Salam
 
 RM
 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT
 
 -Original Message-
 From: nazarjb suratna...@...
 Date: Fri, 15 Jan 2010 02:21:58 
 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
 Subject: Re: [Keuangan] ABS - was: Buku Putih Bank Century Departemen Keuangan
 
 O begitu? Review berkala/periodik gitu ya? Tapi biasanya kalau kegiatan rutin 
 masing-masing anggota dewan dan parpol punya kepentingan sendiri-sendiri. Dan 
 untuk pembentukan pansus saja utusan masing-masing parpol dipilah2, yaitu 
 mereka2x yang kurang kritis.
 
 Nah, kalau dibikin pansus yg masa kerjanya/masa bakti selama 5 thn, maka bisa 
 jadi nanti DPR/Parpol sibuk meresafle utusan mereka yg kritis di pansus.
 
 Belum lagi masalah hanya mencari popularitas dgn hanya mengangkat 
 kasus-kasus tertentu saja (yang enak-enak saja). 
 
 Bagai mana itu?
 
 Salam
 Nazar
 
 --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, rachmadm@ wrote:
 
  Kan setiap saat direview. Kelemahan/kelambatan dalam review itulah yang 
  mengakibatkan pansus mengerjakan hal yang telah lalu dan kebetulan 
  orang2nya juga masih menjabat. 
  
  Sebetulnya dalam SU bisa diberi catatan untuk kasus yang bermasalah agar 
  rakyat tidak terjebak milih orang yang salah.
  
  Salam
  
  RM
  Sent from my BlackBerry®
  powered by Sinyal Kuat INDOSAT
  
  -Original Message-
  From: nazarjb suratnazar@
  Date: Fri, 15 Jan 2010 01:31:34 
  To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
  Subject: [Keuangan] ABS - was: Buku Putih Bank Century Departemen Keuangan
  
  Hm...jika seperti itu konsepnya, maka jika ingin menjadi pejabat negara 
  hanya cukup mempelajari bagai mana cara membuat laporan/LPJK manipulatif 
  dan merancang sebuah pembangunan yang kelihatan bagus dari luar, namun 
  keropos di dalamnya. Karena jika periodenya sudah berlalu, maka tidak ada 
  konsekwensi apa-apa. Ya, jika seperti itu adanya maka pedalamilahcara-cara 
  untuk memanipulasi dan membuat alibi guna melindungi diri dari 
  kesalahan-kesalahan patal ( ABS= Asal Bapak Senang). Apa iya hal sperti itu 
  baik?
  
  Salam
  Nazar 
  On. Tbo-Jbi - Sekarang lagi mati lampu, PLN kumat lagi





[Non-text portions of this message have been removed]





=
Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com 
-
Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join 
http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
-
Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian :
- Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor 
posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan