[Keuangan] Re: Manajemen VS kasus century.
Hi jg, Nah, itu point pertama postingku; dlm situasi yg tidak normal, sukses/tidaknya suatu keputusan yg diambil, hanya bisa dilihat dari probabilitas. Tidak certain. Ketika Hank Paulson mengambil keputusan untuk menyelamatkan Bear Stearns, dia jg cuma berharap bhw keputusan tersebut benar. (benar sih..meski cuma beberapa hari doang). ketika dia jg mengambil keputusan untuk tidak menyelamatkan Lehman, dia tentu jg berharap benar. Ternyata salah. Begitu jg ketika SMI & Boediono mengambil keputusan untuk menyelamatkan Century, terkandung jg unsur probabilitas (ngak enak dibilang gambling). Tapi keputusan tsb efektif. Nah, pertanyaan bung Bayu, ada jawabannya. Sesudah kejadian tsb, Riley diperiksa termasuk oleh para ahli. Riley sendiri bilang ngak tahu kenapa dia bisa "tahu" bhw dia harus mengambil keputusan "yg benar". Cuma ada perasaan takut yg muncul ketika dia memperhatikan blip di radar. Pertanyaannya tentu, mengapa rasa takut tsb muncul. Setelah analisa beberapa lama. Ternyata meskipun blip misil dan blip A6 di frequensi yg sama dalam radar, tapi ternyata ada sedikit perbedaan dalam "timing". Nah, ini bawa aku pada point ke 2 ku. Hanya, dan hanya org yg involved dgn masalah tsb yg akan tumbuh hubungan emosionalnya. Jd para pengamat akan susah tumbuh "emosi". Para ahli neuro bilang "dopamine prediction". Salam, Enda --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Bayu Wirawan wrote: > > Hi, > > cerita di bawah mengingatkan pada buku blink tulisan dari malcolm gladwell. > > cuma, repotnya adalah, bagaimana kita bisa tahu keputusan yang diambil > adalah benar? (dalam kasus di bawah, terbukti benda terbangnya adalah > misil musuh). > > > regards, > bayu
Re: [Keuangan] Get Paid $6.00 on your Welcome Survey... Create a Free Account Now...
Lagian, web tsb hanya tipuan belaka. Saya sudah pernah mencobanya. Ketika saldo saya sudah banyak dan mau menguangkan, proses berjalan lancar. Artinya, saldo lgs berkurang. Tapi saldo di rekening PayPal saya tidak pernah bertambah dari web itu. Pertanyaan sudah saya ajukan, tetapi jawabnya sederhana: saldo Anda belum mencukupi. So, saya setuju Om Mod mengarantina beberapa waktu rekan2 yg hobi tertipu dan menyebarkannya ke masyarakat luas. Salam, WWW www.wingit.co.cc Sent from my BlackBerry® -Original Message- From: fitriya...@ahlikeuangan-indonesia.com Date: Tue, 2 Mar 2010 15:46:40 To: Subject: Re: [Keuangan] Get Paid $6.00 on your Welcome Survey... Create a Free Account Now... Banned Salam Ryan Momod Sent from my BlackBerry® pake perangko Rp 5.000 -Original Message- From: purwoko agustinus Date: Tue, 2 Mar 2010 07:23:05 To: <1001b...@yahoogroups.com>; ; ; ; ; ; ; ; ; Subject: [Keuangan] Get Paid $6.00 on your Welcome Survey... Create a Free Account Now... Get Paid $6.00 on your Welcome Survey... Create a Free Account Now... Click Here... Dapatkan $ 6,00... GRATIS... Daftar KLIK DI SINI... [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] = Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com - Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 - Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com = Perhatian : - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links = Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com - Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 - Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com = Perhatian : - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Memo Admin....was: Re: [Keuangan] Get Paid $6.00 on..etc
Dear RR, Bukannya ngga butuh duit :p Tetapi kami berharap email yang semacam ini tidak perlu beredar di milis ini. Message terkait kami hapus dari arsip milis, sedang sendernya kami karantina. Terima kasih *BR, ari.ams * Pada 2 Maret 2010 22:23, .. menulis: > > > > Get Paid $6.00 on your Welcome Survey... > > Create a Free Account Now... > > Click Here... > > Dapatkan $ 6,00... GRATIS... Daftar KLIK DI SINI... > > [Non-text portions of this message have been removed] > > > -- --- save trees.. please don't print this email, unless you really need to [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Keuangan] Get Paid $6.00 on your Welcome Survey... Create a Free Account Now...
Banned Salam Ryan Momod Sent from my BlackBerry® pake perangko Rp 5.000 -Original Message- From: purwoko agustinus Date: Tue, 2 Mar 2010 07:23:05 To: <1001b...@yahoogroups.com>; ; ; ; ; ; ; ; ; Subject: [Keuangan] Get Paid $6.00 on your Welcome Survey... Create a Free Account Now... Get Paid $6.00 on your Welcome Survey... Create a Free Account Now... Click Here... Dapatkan $ 6,00... GRATIS... Daftar KLIK DI SINI... [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] = Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com - Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 - Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com = Perhatian : - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Keuangan] Asumsi-asumsi itu...: Manajemen VS kasus century.
Baru sempat baca nih... Menurut buku manajemen strategi, keputusan akhir seorang pembisnis ulung juga ada yang mengandalkan insting/firasat dimana saat itu dia berada pada pikiran yang ekstra full. Tetapi itu bisa muncul karena seseorang memang sudah sering mengalami hal sama/serupa (kejadian berulang-ulang) atau hal yang mirip. Pada kasus ini memang sulit dibuktikan dengan pendekatan ilmiah. Menurut saya, dasar pemikiran century sedikit berbeda dengan kondisi seorang perwira, dimana perwira selalu dihadapkan pada musuh-musuh (kejahatan). Lalu jika kasus century juga di asumsikan sama dengan kondisi perwira tersebut, maka lebih dari 50% kasus/aktivitas century diasumsikan sebuah kejahatan. karena perwira cenderung seperti itu (asumsi lawan lebih besar dibanding asumsi kawan). Jika asumsi itu terus dibangun, maka setiap kebijakan yang diambil oleh pejabat negara harus diasumsikan ex: 50% tidak benar dan akan merugikan keuangan negara. Konsekwensinya, masyarakat juga tidak harus selalu tunduk pada sebuah kebijakan dan ketetapan pemerintah karena itu juga mengandung unsur kekeliruan/ketidak adilan/tidak valid/tidak refresentatif fakta yang sebenarnya. Artinya: kebijakan, ketetapan, keputusan dan peraturan pemerintah juga mengandung unsur spekulatif yang besar, dan sebagai konsekwensinya peluang munculnya resiko juga besar. Lalu dimana letak legalitas setiap aktifitas, peraturan dan kebijakan pemerintah? Sementara seleksi-seleksi, sertifikasi, penghargaan, penilaian pemerintah cenderung bersifat perfeksionis, sakral, dan super hebat. Ex: Tes CPNS, Sertifikasi Guru, Sertifikasi perusahaan dan produk/jasa, dan sertifikasi-sertifikasi atau legitimasi-legitimasi lainnya. Mungkin ini yang menyebabkan munculnya istilah "no trust society" Salam Nazar On:Tebo-Jambi --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Bayu Wirawan wrote: > > Hi, > > cerita di bawah mengingatkan pada buku blink tulisan dari malcolm gladwell. > > cuma, repotnya adalah, bagaimana kita bisa tahu keputusan yang diambil > adalah benar? (dalam kasus di bawah, terbukti benda terbangnya adalah > misil musuh). > > > regards, > bayu > > On 02/03/2010, irmec wrote: > > PDCA jalan dengan asumsi bhw variables relatif known, time horizon decision > > relatif long, dan outcomes relatif predictable. Kasus century bukan kasus yg > > biasa, penanganannya jg mesti ngak biasa. > > > > Tapi, aku pgn respond dgn cara yg lain. Beberapa saat yg lalu, aku baca > > report menarik ttg. seorang perwira marinir Inggris, yg bertugas di kapal > > perusak Gloucester, yg saat itu ditugaskan dalam operasi Desert Storm > > (kuwait) thn 1991. Kapal tsb fungsinya memonitor dan melindungi armada2 laut > > Sekutu yg ada di pelabuhan Ash Shuaybah. > > > > Tgl 24 Feb 1991, sang perwira sedang bertugas jam 5 pagi, ketika dia lihat > > ada blip tak terindentifikasi di radar. Tiba2 membuat dia ada perasaan lain. > > Ini teman atau lawan (missil musuh). Blip terbaca dalam frequensi dimana > > pesawat A-6 Amrik biasanya muncul jg ketika kembali ke kapal induk. > > Sialnya, para pilot yg pulang sering mematikan sistem identifikasi di > > pesawatnya untuk menghindari misil Irak. > > > > Menurut prosedur masih ada satu cara lagi untuk mengidentifikasi apakah itu > > lawan atau teman. Tapi scara itu pun tidak mungkin lakukan lagi. APalagi > > waktu sangat mepet, sementara benda yg terlihat diradar bergerak semakin > > cepat. > > > > AKhirnya sang perwira tsb, Michael Riley, memutuskan untuk memerintahkan > > menembakkan misil Sea Dart ke arah benda misterius tsb. Benda tersebut > > runtuh 300 meter dari kapal USS MIssouri. Temankah atau lawan? TRErnyata > > benda tsb memang misil Silkworm milik Irak. > > > > Apa yg membuat Riley bisa "benar"? Dia sendiri ngak bisa menerangkan. > > > > -Enda > > > > --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, "nazarjb" > > wrote: > >> > >> Dalam ilmu manajemen, dikenal empat proses, yaitu: planning, doing, > >> controlling, actuating (PDCA) > >> 1. Dalam tahap planning, biasanya dilakukan penganggaran dan penentuan > >> program dan sistim kerja, sasaran. > >> 2. Tahap Doing, biasanya menjalankan program-program tersebut sekaligus > >> mengalokasikan anggaran > >> 3. Controlling, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan (doing) apakah > >> sesuai atau terjadi penyimpangan dari planning. > >> 4. Actuating, mengambil feedback dari proses controlling dan membuat > >> planning baru (perbaikan). > >> > >> Pada kasus century, > >> Tahap 1, planning di susun oleh legislatif atas persetujuan DPR, > >> Lalu tahap 2 doing, legislatif melaksanakan program-program tersebut dan > >> alokasi anggaran. > >> Tahap 3 controlling dilakukan oleh DPR atas proses dan hasil kerja > >> legislatif > >> Tahap 4 Actuating, DPR memberi penilaian dan rekomendasi atas kinerja > >> legislative tahap 1 sampai dengan tahap 2 berdasarkan tahap 3. > >> Nb: * pada dasarnya, legislatif juga (selayak dan biasanya) melakukan PDCA > >> ini. > >> Nah berarti, D
[Keuangan] Get Paid $6.00 on your Welcome Survey... Create a Free Account Now...
Get Paid $6.00 on your Welcome Survey... Create a Free Account Now... Click Here... Dapatkan $ 6,00... GRATIS... Daftar KLIK DI SINI... [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Keuangan] pengaruh Audit pembelian terhadap perputaran persediaan
Mas Yahya, argumentasi apa? Mengapa audit pembelian berpengaruh tdh perputaran persediaan? Khomsiyah Dosen FE Univ Trisakti Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: Yahya Nuryanto Date: Sun, 28 Feb 2010 09:32:07 To: Subject: [Keuangan] pengaruh Audit pembelian terhadap perputaran persediaan tolong bantuan kpada pra senior... Saya mw mngjukan proposal Skripsi dgn judul "Analisis audit pembelian terhadap perputaran persediaan pada PT X". hipotesis awal saya ada pengaruh audit pembelian terhadap perputaran persediaan pada PT X. yg saya ingin tanyakan, apkah tepat jdul yg saya ajukan?? Tlong msukan trhdap judul Skripsi saya dan literatur apa yg harus saya baca Yahoo! Mail Kini Lebih Cepat dan Lebih Bersih. Rasakan bedanya sekarang! http://id.mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] = Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com - Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 - Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com = Perhatian : - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Keuangan] Re: Manajemen VS kasus century.
Hi, cerita di bawah mengingatkan pada buku blink tulisan dari malcolm gladwell. cuma, repotnya adalah, bagaimana kita bisa tahu keputusan yang diambil adalah benar? (dalam kasus di bawah, terbukti benda terbangnya adalah misil musuh). regards, bayu On 02/03/2010, irmec wrote: > PDCA jalan dengan asumsi bhw variables relatif known, time horizon decision > relatif long, dan outcomes relatif predictable. Kasus century bukan kasus yg > biasa, penanganannya jg mesti ngak biasa. > > Tapi, aku pgn respond dgn cara yg lain. Beberapa saat yg lalu, aku baca > report menarik ttg. seorang perwira marinir Inggris, yg bertugas di kapal > perusak Gloucester, yg saat itu ditugaskan dalam operasi Desert Storm > (kuwait) thn 1991. Kapal tsb fungsinya memonitor dan melindungi armada2 laut > Sekutu yg ada di pelabuhan Ash Shuaybah. > > Tgl 24 Feb 1991, sang perwira sedang bertugas jam 5 pagi, ketika dia lihat > ada blip tak terindentifikasi di radar. Tiba2 membuat dia ada perasaan lain. > Ini teman atau lawan (missil musuh). Blip terbaca dalam frequensi dimana > pesawat A-6 Amrik biasanya muncul jg ketika kembali ke kapal induk. > Sialnya, para pilot yg pulang sering mematikan sistem identifikasi di > pesawatnya untuk menghindari misil Irak. > > Menurut prosedur masih ada satu cara lagi untuk mengidentifikasi apakah itu > lawan atau teman. Tapi scara itu pun tidak mungkin lakukan lagi. APalagi > waktu sangat mepet, sementara benda yg terlihat diradar bergerak semakin > cepat. > > AKhirnya sang perwira tsb, Michael Riley, memutuskan untuk memerintahkan > menembakkan misil Sea Dart ke arah benda misterius tsb. Benda tersebut > runtuh 300 meter dari kapal USS MIssouri. Temankah atau lawan? TRErnyata > benda tsb memang misil Silkworm milik Irak. > > Apa yg membuat Riley bisa "benar"? Dia sendiri ngak bisa menerangkan. > > -Enda > > --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, "nazarjb" > wrote: >> >> Dalam ilmu manajemen, dikenal empat proses, yaitu: planning, doing, >> controlling, actuating (PDCA) >> 1. Dalam tahap planning, biasanya dilakukan penganggaran dan penentuan >> program dan sistim kerja, sasaran. >> 2. Tahap Doing, biasanya menjalankan program-program tersebut sekaligus >> mengalokasikan anggaran >> 3. Controlling, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan (doing) apakah >> sesuai atau terjadi penyimpangan dari planning. >> 4. Actuating, mengambil feedback dari proses controlling dan membuat >> planning baru (perbaikan). >> >> Pada kasus century, >> Tahap 1, planning di susun oleh legislatif atas persetujuan DPR, >> Lalu tahap 2 doing, legislatif melaksanakan program-program tersebut dan >> alokasi anggaran. >> Tahap 3 controlling dilakukan oleh DPR atas proses dan hasil kerja >> legislatif >> Tahap 4 Actuating, DPR memberi penilaian dan rekomendasi atas kinerja >> legislative tahap 1 sampai dengan tahap 2 berdasarkan tahap 3. >> Nb: * pada dasarnya, legislatif juga (selayak dan biasanya) melakukan PDCA >> ini. >> Nah berarti, DPR hanya memiliki wewenang pada tahap 2 (doing/pelaksanaan). >> Adapun pada tahap planning (pengambilan kebijakan) itu tanggung jawab >> legislatif dan DPR. >> Kontrol Bisa berupa: >> 1.Planing A kok yang dikerjakan B (ada unsur kesengajaan) >> 2.Paling A kok yang dilakukan A+a (ada kesalah pahaman prosedur) >> 3.Palnning A dan yang dilakukan A tetapi kok tidak sesuai sasaran >> (objek/sasaran memiliki kendala unforecaseable) >> Bagai mana? Ada yang tidak setuju, atau mau menambahi? >> >> Salam >> Nazar >> On: Tebo-Jambi >> > > > -- Sent from my mobile device
Re: [Keuangan] Re: Manajemen VS kasus century.
Hi, cerita di bawah mengingatkan pada buku blink tulisan dari malcolm gladwell. cuma, repotnya adalah, bagaimana kita bisa tahu keputusan yang diambil adalah benar? (dalam kasus di bawah, terbukti benda terbangnya adalah misil musuh). regards, bayu On 02/03/2010, irmec wrote: > PDCA jalan dengan asumsi bhw variables relatif known, time horizon decision > relatif long, dan outcomes relatif predictable. Kasus century bukan kasus yg > biasa, penanganannya jg mesti ngak biasa. > > Tapi, aku pgn respond dgn cara yg lain. Beberapa saat yg lalu, aku baca > report menarik ttg. seorang perwira marinir Inggris, yg bertugas di kapal > perusak Gloucester, yg saat itu ditugaskan dalam operasi Desert Storm > (kuwait) thn 1991. Kapal tsb fungsinya memonitor dan melindungi armada2 laut > Sekutu yg ada di pelabuhan Ash Shuaybah. > > Tgl 24 Feb 1991, sang perwira sedang bertugas jam 5 pagi, ketika dia lihat > ada blip tak terindentifikasi di radar. Tiba2 membuat dia ada perasaan lain. > Ini teman atau lawan (missil musuh). Blip terbaca dalam frequensi dimana > pesawat A-6 Amrik biasanya muncul jg ketika kembali ke kapal induk. > Sialnya, para pilot yg pulang sering mematikan sistem identifikasi di > pesawatnya untuk menghindari misil Irak. > > Menurut prosedur masih ada satu cara lagi untuk mengidentifikasi apakah itu > lawan atau teman. Tapi scara itu pun tidak mungkin lakukan lagi. APalagi > waktu sangat mepet, sementara benda yg terlihat diradar bergerak semakin > cepat. > > AKhirnya sang perwira tsb, Michael Riley, memutuskan untuk memerintahkan > menembakkan misil Sea Dart ke arah benda misterius tsb. Benda tersebut > runtuh 300 meter dari kapal USS MIssouri. Temankah atau lawan? TRErnyata > benda tsb memang misil Silkworm milik Irak. > > Apa yg membuat Riley bisa "benar"? Dia sendiri ngak bisa menerangkan. > > -Enda > > --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, "nazarjb" > wrote: >> >> Dalam ilmu manajemen, dikenal empat proses, yaitu: planning, doing, >> controlling, actuating (PDCA) >> 1. Dalam tahap planning, biasanya dilakukan penganggaran dan penentuan >> program dan sistim kerja, sasaran. >> 2. Tahap Doing, biasanya menjalankan program-program tersebut sekaligus >> mengalokasikan anggaran >> 3. Controlling, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan (doing) apakah >> sesuai atau terjadi penyimpangan dari planning. >> 4. Actuating, mengambil feedback dari proses controlling dan membuat >> planning baru (perbaikan). >> >> Pada kasus century, >> Tahap 1, planning di susun oleh legislatif atas persetujuan DPR, >> Lalu tahap 2 doing, legislatif melaksanakan program-program tersebut dan >> alokasi anggaran. >> Tahap 3 controlling dilakukan oleh DPR atas proses dan hasil kerja >> legislatif >> Tahap 4 Actuating, DPR memberi penilaian dan rekomendasi atas kinerja >> legislative tahap 1 sampai dengan tahap 2 berdasarkan tahap 3. >> Nb: * pada dasarnya, legislatif juga (selayak dan biasanya) melakukan PDCA >> ini. >> Nah berarti, DPR hanya memiliki wewenang pada tahap 2 (doing/pelaksanaan). >> Adapun pada tahap planning (pengambilan kebijakan) itu tanggung jawab >> legislatif dan DPR. >> Kontrol Bisa berupa: >> 1.Planing A kok yang dikerjakan B (ada unsur kesengajaan) >> 2.Paling A kok yang dilakukan A+a (ada kesalah pahaman prosedur) >> 3.Palnning A dan yang dilakukan A tetapi kok tidak sesuai sasaran >> (objek/sasaran memiliki kendala unforecaseable) >> Bagai mana? Ada yang tidak setuju, atau mau menambahi? >> >> Salam >> Nazar >> On: Tebo-Jambi >> > > > -- Sent from my mobile device
[Keuangan] Re: Manajemen VS kasus century.
PDCA jalan dengan asumsi bhw variables relatif known, time horizon decision relatif long, dan outcomes relatif predictable. Kasus century bukan kasus yg biasa, penanganannya jg mesti ngak biasa. Tapi, aku pgn respond dgn cara yg lain. Beberapa saat yg lalu, aku baca report menarik ttg. seorang perwira marinir Inggris, yg bertugas di kapal perusak Gloucester, yg saat itu ditugaskan dalam operasi Desert Storm (kuwait) thn 1991. Kapal tsb fungsinya memonitor dan melindungi armada2 laut Sekutu yg ada di pelabuhan Ash Shuaybah. Tgl 24 Feb 1991, sang perwira sedang bertugas jam 5 pagi, ketika dia lihat ada blip tak terindentifikasi di radar. Tiba2 membuat dia ada perasaan lain. Ini teman atau lawan (missil musuh). Blip terbaca dalam frequensi dimana pesawat A-6 Amrik biasanya muncul jg ketika kembali ke kapal induk. Sialnya, para pilot yg pulang sering mematikan sistem identifikasi di pesawatnya untuk menghindari misil Irak. Menurut prosedur masih ada satu cara lagi untuk mengidentifikasi apakah itu lawan atau teman. Tapi scara itu pun tidak mungkin lakukan lagi. APalagi waktu sangat mepet, sementara benda yg terlihat diradar bergerak semakin cepat. AKhirnya sang perwira tsb, Michael Riley, memutuskan untuk memerintahkan menembakkan misil Sea Dart ke arah benda misterius tsb. Benda tersebut runtuh 300 meter dari kapal USS MIssouri. Temankah atau lawan? TRErnyata benda tsb memang misil Silkworm milik Irak. Apa yg membuat Riley bisa "benar"? Dia sendiri ngak bisa menerangkan. -Enda --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, "nazarjb" wrote: > > Dalam ilmu manajemen, dikenal empat proses, yaitu: planning, doing, > controlling, actuating (PDCA) > 1.Dalam tahap planning, biasanya dilakukan penganggaran dan penentuan > program dan sistim kerja, sasaran. > 2.Tahap Doing, biasanya menjalankan program-program tersebut sekaligus > mengalokasikan anggaran > 3.Controlling, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan (doing) apakah > sesuai atau terjadi penyimpangan dari planning. > 4.Actuating, mengambil feedback dari proses controlling dan membuat > planning baru (perbaikan). > > Pada kasus century, > Tahap 1, planning di susun oleh legislatif atas persetujuan DPR, > Lalu tahap 2 doing, legislatif melaksanakan program-program tersebut dan > alokasi anggaran. > Tahap 3 controlling dilakukan oleh DPR atas proses dan hasil kerja legislatif > Tahap 4 Actuating, DPR memberi penilaian dan rekomendasi atas kinerja > legislative tahap 1 sampai dengan tahap 2 berdasarkan tahap 3. > Nb: * pada dasarnya, legislatif juga (selayak dan biasanya) melakukan PDCA > ini. > Nah berarti, DPR hanya memiliki wewenang pada tahap 2 (doing/pelaksanaan). > Adapun pada tahap planning (pengambilan kebijakan) itu tanggung jawab > legislatif dan DPR. > Kontrol Bisa berupa: > 1.Planing A kok yang dikerjakan B (ada unsur kesengajaan) > 2.Paling A kok yang dilakukan A+a (ada kesalah pahaman prosedur) > 3.Palnning A dan yang dilakukan A tetapi kok tidak sesuai sasaran > (objek/sasaran memiliki kendala unforecaseable) > Bagai mana? Ada yang tidak setuju, atau mau menambahi? > > Salam > Nazar > On: Tebo-Jambi >