[Keuangan] Re: Manajemen VS kasus century.

2010-03-02 Terurut Topik irmec
Hi jg,

Nah, itu point pertama postingku; dlm situasi yg tidak normal, sukses/tidaknya 
suatu keputusan yg diambil, hanya bisa dilihat dari probabilitas. Tidak 
certain. Ketika Hank Paulson mengambil keputusan untuk menyelamatkan Bear 
Stearns, dia jg cuma berharap bhw keputusan tersebut benar. (benar sih..meski 
cuma beberapa hari doang). ketika dia jg mengambil keputusan untuk tidak 
menyelamatkan Lehman, dia tentu jg berharap benar. Ternyata salah. Begitu jg 
ketika SMI & Boediono mengambil keputusan untuk menyelamatkan Century, 
terkandung jg unsur probabilitas (ngak enak dibilang gambling). Tapi keputusan 
tsb efektif.

Nah, pertanyaan bung Bayu, ada jawabannya. Sesudah kejadian tsb, Riley 
diperiksa termasuk oleh para ahli. Riley sendiri bilang ngak tahu kenapa dia 
bisa "tahu" bhw dia harus mengambil keputusan "yg benar". Cuma ada perasaan 
takut yg muncul ketika dia memperhatikan blip di radar. Pertanyaannya tentu, 
mengapa rasa takut tsb muncul.

Setelah analisa beberapa lama. Ternyata meskipun blip misil dan blip A6 di 
frequensi yg sama dalam radar, tapi ternyata ada sedikit perbedaan dalam 
"timing". Nah, ini bawa aku pada point ke 2 ku. Hanya, dan hanya org yg 
involved dgn masalah tsb yg akan tumbuh hubungan emosionalnya. Jd para pengamat 
akan susah tumbuh "emosi". Para ahli neuro bilang "dopamine prediction".

Salam,
Enda

--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Bayu Wirawan  
wrote:
>
> Hi,
> 
> cerita di bawah mengingatkan pada buku blink tulisan dari malcolm gladwell.
> 
> cuma, repotnya adalah, bagaimana kita bisa tahu keputusan yang diambil
> adalah benar? (dalam kasus di bawah, terbukti benda terbangnya adalah
> misil musuh).
> 
> 
> regards,
> bayu




Re: [Keuangan] Get Paid $6.00 on your Welcome Survey... Create a Free Account Now...

2010-03-02 Terurut Topik Wing Wahyu Winarno
Lagian, web tsb hanya tipuan belaka. Saya sudah pernah mencobanya. Ketika saldo 
saya sudah banyak dan mau menguangkan, proses berjalan lancar. Artinya, saldo 
lgs berkurang. Tapi saldo di rekening PayPal saya tidak pernah bertambah dari 
web itu. Pertanyaan sudah saya ajukan, tetapi jawabnya sederhana: saldo Anda 
belum mencukupi.

So, saya setuju Om Mod mengarantina beberapa waktu rekan2 yg hobi tertipu dan 
menyebarkannya ke masyarakat luas.

Salam,
WWW
www.wingit.co.cc


Sent from my BlackBerry®

-Original Message-
From: fitriya...@ahlikeuangan-indonesia.com
Date: Tue, 2 Mar 2010 15:46:40 
To: 
Subject: Re: [Keuangan] Get Paid $6.00 on your Welcome Survey...  Create a Free 
Account Now...

Banned



Salam



Ryan

Momod

Sent from my BlackBerry® pake perangko Rp 5.000



-Original Message-

From: purwoko agustinus 

Date: Tue, 2 Mar 2010 07:23:05 

To: <1001b...@yahoogroups.com>; ; 
; ; 
; 
; ; 
; ; 


Subject: [Keuangan] Get Paid $6.00 on your Welcome Survey...  Create a Free 
Account Now...





Get Paid $6.00 on your Welcome Survey...



Create a Free Account Now...



Click Here...









Dapatkan $ 6,00... GRATIS... Daftar KLIK DI SINI...









  



[Non-text portions of this message have been removed]







[Non-text portions of this message have been removed]





=
Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com 
-
Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join 
http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
-
Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian :
- Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor 
posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links







=
Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com 
-
Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join 
http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
-
Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian :
- Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor 
posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com 
ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Memo Admin....was: Re: [Keuangan] Get Paid $6.00 on..etc

2010-03-02 Terurut Topik Anton MS Wardhana
Dear RR,

Bukannya ngga butuh duit :p  Tetapi kami berharap email yang semacam ini
tidak perlu beredar di milis ini.
Message terkait kami hapus dari arsip milis, sedang sendernya kami
karantina.

Terima kasih
*BR, ari.ams *



Pada 2 Maret 2010 22:23, ..  menulis:

>
>
>
> Get Paid $6.00 on your Welcome Survey...
>
> Create a Free Account Now...
>
> Click Here...
>
> Dapatkan $ 6,00... GRATIS... Daftar KLIK DI SINI...
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>  
>
-- 

---
save trees.. please don't print this email, unless you really need to


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Get Paid $6.00 on your Welcome Survey... Create a Free Account Now...

2010-03-02 Terurut Topik fitriyanto
Banned

Salam

Ryan
Momod
Sent from my BlackBerry® pake perangko Rp 5.000

-Original Message-
From: purwoko agustinus 
Date: Tue, 2 Mar 2010 07:23:05 
To: <1001b...@yahoogroups.com>; ; 
; ; 
; 
; ; 
; ; 

Subject: [Keuangan] Get Paid $6.00 on your Welcome Survey...  Create a Free 
Account Now...


Get Paid $6.00 on your Welcome Survey...

Create a Free Account Now...

Click Here...




Dapatkan $ 6,00... GRATIS... Daftar KLIK DI SINI...




  

[Non-text portions of this message have been removed]




[Non-text portions of this message have been removed]





=
Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com 
-
Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join 
http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
-
Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian :
- Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor 
posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com 
ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[Keuangan] Asumsi-asumsi itu...: Manajemen VS kasus century.

2010-03-02 Terurut Topik nazarjb
Baru sempat baca nih...

Menurut buku manajemen strategi, keputusan akhir seorang pembisnis ulung juga 
ada yang mengandalkan insting/firasat dimana saat itu dia berada pada pikiran 
yang ekstra full. Tetapi itu bisa muncul karena seseorang memang sudah sering 
mengalami hal sama/serupa (kejadian berulang-ulang) atau hal yang mirip. Pada 
kasus ini memang sulit dibuktikan dengan pendekatan ilmiah.

Menurut saya, dasar pemikiran century sedikit berbeda dengan kondisi seorang 
perwira, dimana perwira selalu dihadapkan pada musuh-musuh (kejahatan). Lalu 
jika kasus century juga di asumsikan sama dengan kondisi perwira tersebut, maka 
lebih dari 50% kasus/aktivitas century diasumsikan sebuah kejahatan. karena 
perwira cenderung seperti itu (asumsi lawan lebih besar dibanding asumsi kawan).

Jika asumsi itu terus dibangun, maka setiap kebijakan yang diambil oleh pejabat 
negara harus diasumsikan ex: 50% tidak benar dan akan merugikan keuangan 
negara. Konsekwensinya, masyarakat juga tidak harus selalu tunduk pada sebuah 
kebijakan dan ketetapan pemerintah karena itu juga mengandung unsur 
kekeliruan/ketidak adilan/tidak valid/tidak refresentatif fakta yang 
sebenarnya. Artinya: kebijakan, ketetapan, keputusan dan peraturan pemerintah 
juga mengandung unsur spekulatif yang besar, dan sebagai konsekwensinya peluang 
munculnya resiko juga besar. Lalu dimana letak legalitas setiap aktifitas, 
peraturan dan kebijakan pemerintah? Sementara seleksi-seleksi, sertifikasi, 
penghargaan, penilaian pemerintah cenderung bersifat perfeksionis, sakral, dan 
super hebat. Ex: Tes CPNS, Sertifikasi Guru, Sertifikasi perusahaan dan 
produk/jasa, dan sertifikasi-sertifikasi atau legitimasi-legitimasi lainnya. 
Mungkin ini yang menyebabkan munculnya istilah "no trust society"

Salam
Nazar
On:Tebo-Jambi




--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Bayu Wirawan  
wrote:
>
> Hi,
> 
> cerita di bawah mengingatkan pada buku blink tulisan dari malcolm gladwell.
> 
> cuma, repotnya adalah, bagaimana kita bisa tahu keputusan yang diambil
> adalah benar? (dalam kasus di bawah, terbukti benda terbangnya adalah
> misil musuh).
> 
> 
> regards,
> bayu
> 
> On 02/03/2010, irmec  wrote:
> > PDCA jalan dengan asumsi bhw variables relatif known, time horizon decision
> > relatif long, dan outcomes relatif predictable. Kasus century bukan kasus yg
> > biasa, penanganannya jg mesti ngak biasa.
> >
> > Tapi, aku pgn respond dgn cara yg lain. Beberapa saat yg lalu, aku baca
> > report menarik ttg. seorang perwira marinir Inggris, yg bertugas di kapal
> > perusak Gloucester, yg saat itu ditugaskan dalam operasi Desert Storm
> > (kuwait) thn 1991. Kapal tsb fungsinya memonitor dan melindungi armada2 laut
> > Sekutu yg ada di pelabuhan Ash Shuaybah.
> >
> > Tgl 24 Feb 1991, sang perwira sedang bertugas jam 5 pagi, ketika dia lihat
> > ada blip tak terindentifikasi di radar. Tiba2 membuat dia ada perasaan lain.
> > Ini teman atau lawan (missil musuh). Blip terbaca dalam frequensi dimana
> > pesawat A-6 Amrik biasanya muncul jg ketika kembali ke kapal induk.
> > Sialnya, para pilot yg pulang sering mematikan sistem identifikasi di
> > pesawatnya untuk menghindari misil Irak.
> >
> > Menurut prosedur masih ada satu cara lagi untuk mengidentifikasi apakah itu
> > lawan atau teman. Tapi scara itu pun tidak mungkin lakukan lagi. APalagi
> > waktu sangat mepet, sementara benda yg terlihat diradar bergerak semakin
> > cepat.
> >
> > AKhirnya sang perwira tsb, Michael Riley, memutuskan untuk memerintahkan
> > menembakkan misil Sea Dart ke arah benda misterius tsb. Benda tersebut
> > runtuh 300 meter dari kapal USS MIssouri. Temankah atau lawan? TRErnyata
> > benda tsb memang misil Silkworm milik Irak.
> >
> > Apa yg membuat Riley bisa "benar"? Dia sendiri ngak bisa menerangkan.
> >
> > -Enda
> >
> > --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, "nazarjb" 
> > wrote:
> >>
> >> Dalam ilmu manajemen, dikenal empat proses, yaitu: planning,  doing,
> >> controlling, actuating (PDCA)
> >> 1. Dalam tahap planning, biasanya dilakukan penganggaran dan penentuan
> >> program dan sistim kerja, sasaran.
> >> 2. Tahap Doing, biasanya menjalankan program-program tersebut sekaligus
> >> mengalokasikan anggaran
> >> 3. Controlling, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan (doing) apakah
> >> sesuai atau terjadi penyimpangan dari planning.
> >> 4. Actuating, mengambil feedback dari proses controlling dan membuat
> >> planning baru (perbaikan).
> >>
> >> Pada kasus century,
> >> Tahap 1, planning di susun oleh legislatif atas persetujuan DPR,
> >> Lalu tahap 2 doing, legislatif melaksanakan program-program tersebut dan
> >> alokasi anggaran.
> >> Tahap 3 controlling dilakukan oleh DPR atas proses dan hasil kerja
> >> legislatif
> >> Tahap 4 Actuating, DPR memberi penilaian dan rekomendasi atas kinerja
> >> legislative tahap 1 sampai dengan tahap 2 berdasarkan tahap 3.
> >> Nb: * pada dasarnya, legislatif juga (selayak dan biasanya) melakukan PDCA
> >> ini.
> >> Nah berarti, D

[Keuangan] Get Paid $6.00 on your Welcome Survey... Create a Free Account Now...

2010-03-02 Terurut Topik purwoko agustinus

Get Paid $6.00 on your Welcome Survey...

Create a Free Account Now...

Click Here...




Dapatkan $ 6,00... GRATIS... Daftar KLIK DI SINI...




  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] pengaruh Audit pembelian terhadap perputaran persediaan

2010-03-02 Terurut Topik khom_usakti
Mas Yahya, argumentasi apa?
Mengapa audit pembelian berpengaruh tdh perputaran persediaan?

Khomsiyah
Dosen FE Univ Trisakti
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: Yahya Nuryanto 
Date: Sun, 28 Feb 2010 09:32:07 
To: 
Subject: [Keuangan] pengaruh Audit pembelian terhadap perputaran persediaan

tolong bantuan kpada pra senior...
Saya mw mngjukan proposal Skripsi dgn judul "Analisis audit pembelian terhadap 
perputaran persediaan pada PT X".
hipotesis awal saya ada pengaruh audit pembelian terhadap perputaran persediaan 
pada PT X.
yg saya ingin tanyakan, apkah tepat jdul yg saya ajukan?? 
Tlong msukan trhdap judul Skripsi saya dan literatur apa yg harus saya baca



  Yahoo! Mail Kini Lebih Cepat dan Lebih Bersih. Rasakan bedanya sekarang! 
http://id.mail.yahoo.com

[Non-text portions of this message have been removed]




[Non-text portions of this message have been removed]





=
Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com 
-
Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join 
http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
-
Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian :
- Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor 
posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com 
ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Keuangan] Re: Manajemen VS kasus century.

2010-03-02 Terurut Topik Bayu Wirawan
Hi,

cerita di bawah mengingatkan pada buku blink tulisan dari malcolm gladwell.

cuma, repotnya adalah, bagaimana kita bisa tahu keputusan yang diambil
adalah benar? (dalam kasus di bawah, terbukti benda terbangnya adalah
misil musuh).


regards,
bayu

On 02/03/2010, irmec  wrote:
> PDCA jalan dengan asumsi bhw variables relatif known, time horizon decision
> relatif long, dan outcomes relatif predictable. Kasus century bukan kasus yg
> biasa, penanganannya jg mesti ngak biasa.
>
> Tapi, aku pgn respond dgn cara yg lain. Beberapa saat yg lalu, aku baca
> report menarik ttg. seorang perwira marinir Inggris, yg bertugas di kapal
> perusak Gloucester, yg saat itu ditugaskan dalam operasi Desert Storm
> (kuwait) thn 1991. Kapal tsb fungsinya memonitor dan melindungi armada2 laut
> Sekutu yg ada di pelabuhan Ash Shuaybah.
>
> Tgl 24 Feb 1991, sang perwira sedang bertugas jam 5 pagi, ketika dia lihat
> ada blip tak terindentifikasi di radar. Tiba2 membuat dia ada perasaan lain.
> Ini teman atau lawan (missil musuh). Blip terbaca dalam frequensi dimana
> pesawat A-6 Amrik biasanya muncul jg ketika kembali ke kapal induk.
> Sialnya, para pilot yg pulang sering mematikan sistem identifikasi di
> pesawatnya untuk menghindari misil Irak.
>
> Menurut prosedur masih ada satu cara lagi untuk mengidentifikasi apakah itu
> lawan atau teman. Tapi scara itu pun tidak mungkin lakukan lagi. APalagi
> waktu sangat mepet, sementara benda yg terlihat diradar bergerak semakin
> cepat.
>
> AKhirnya sang perwira tsb, Michael Riley, memutuskan untuk memerintahkan
> menembakkan misil Sea Dart ke arah benda misterius tsb. Benda tersebut
> runtuh 300 meter dari kapal USS MIssouri. Temankah atau lawan? TRErnyata
> benda tsb memang misil Silkworm milik Irak.
>
> Apa yg membuat Riley bisa "benar"? Dia sendiri ngak bisa menerangkan.
>
> -Enda
>
> --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, "nazarjb" 
> wrote:
>>
>> Dalam ilmu manajemen, dikenal empat proses, yaitu: planning,  doing,
>> controlling, actuating (PDCA)
>> 1.   Dalam tahap planning, biasanya dilakukan penganggaran dan penentuan
>> program dan sistim kerja, sasaran.
>> 2.   Tahap Doing, biasanya menjalankan program-program tersebut sekaligus
>> mengalokasikan anggaran
>> 3.   Controlling, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan (doing) apakah
>> sesuai atau terjadi penyimpangan dari planning.
>> 4.   Actuating, mengambil feedback dari proses controlling dan membuat
>> planning baru (perbaikan).
>>
>> Pada kasus century,
>> Tahap 1, planning di susun oleh legislatif atas persetujuan DPR,
>> Lalu tahap 2 doing, legislatif melaksanakan program-program tersebut dan
>> alokasi anggaran.
>> Tahap 3 controlling dilakukan oleh DPR atas proses dan hasil kerja
>> legislatif
>> Tahap 4 Actuating, DPR memberi penilaian dan rekomendasi atas kinerja
>> legislative tahap 1 sampai dengan tahap 2 berdasarkan tahap 3.
>> Nb: * pada dasarnya, legislatif juga (selayak dan biasanya) melakukan PDCA
>> ini.
>> Nah berarti, DPR hanya memiliki wewenang pada tahap 2 (doing/pelaksanaan).
>> Adapun pada tahap planning (pengambilan kebijakan) itu tanggung jawab
>> legislatif dan DPR.
>> Kontrol Bisa berupa:
>> 1.Planing A kok yang dikerjakan B (ada unsur kesengajaan)
>> 2.Paling A kok yang dilakukan A+a (ada kesalah pahaman prosedur)
>> 3.Palnning A dan yang dilakukan A tetapi kok tidak sesuai sasaran
>> (objek/sasaran memiliki kendala unforecaseable)
>> Bagai mana? Ada yang tidak setuju, atau mau menambahi?
>>
>> Salam
>> Nazar
>> On: Tebo-Jambi
>>
>
>
>

-- 
Sent from my mobile device


Re: [Keuangan] Re: Manajemen VS kasus century.

2010-03-02 Terurut Topik Bayu Wirawan
Hi,

cerita di bawah mengingatkan pada buku blink tulisan dari malcolm gladwell.

cuma, repotnya adalah, bagaimana kita bisa tahu keputusan yang diambil
adalah benar? (dalam kasus di bawah, terbukti benda terbangnya adalah
misil musuh).


regards,
bayu

On 02/03/2010, irmec  wrote:
> PDCA jalan dengan asumsi bhw variables relatif known, time horizon decision
> relatif long, dan outcomes relatif predictable. Kasus century bukan kasus yg
> biasa, penanganannya jg mesti ngak biasa.
>
> Tapi, aku pgn respond dgn cara yg lain. Beberapa saat yg lalu, aku baca
> report menarik ttg. seorang perwira marinir Inggris, yg bertugas di kapal
> perusak Gloucester, yg saat itu ditugaskan dalam operasi Desert Storm
> (kuwait) thn 1991. Kapal tsb fungsinya memonitor dan melindungi armada2 laut
> Sekutu yg ada di pelabuhan Ash Shuaybah.
>
> Tgl 24 Feb 1991, sang perwira sedang bertugas jam 5 pagi, ketika dia lihat
> ada blip tak terindentifikasi di radar. Tiba2 membuat dia ada perasaan lain.
> Ini teman atau lawan (missil musuh). Blip terbaca dalam frequensi dimana
> pesawat A-6 Amrik biasanya muncul jg ketika kembali ke kapal induk.
> Sialnya, para pilot yg pulang sering mematikan sistem identifikasi di
> pesawatnya untuk menghindari misil Irak.
>
> Menurut prosedur masih ada satu cara lagi untuk mengidentifikasi apakah itu
> lawan atau teman. Tapi scara itu pun tidak mungkin lakukan lagi. APalagi
> waktu sangat mepet, sementara benda yg terlihat diradar bergerak semakin
> cepat.
>
> AKhirnya sang perwira tsb, Michael Riley, memutuskan untuk memerintahkan
> menembakkan misil Sea Dart ke arah benda misterius tsb. Benda tersebut
> runtuh 300 meter dari kapal USS MIssouri. Temankah atau lawan? TRErnyata
> benda tsb memang misil Silkworm milik Irak.
>
> Apa yg membuat Riley bisa "benar"? Dia sendiri ngak bisa menerangkan.
>
> -Enda
>
> --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, "nazarjb" 
> wrote:
>>
>> Dalam ilmu manajemen, dikenal empat proses, yaitu: planning,  doing,
>> controlling, actuating (PDCA)
>> 1.   Dalam tahap planning, biasanya dilakukan penganggaran dan penentuan
>> program dan sistim kerja, sasaran.
>> 2.   Tahap Doing, biasanya menjalankan program-program tersebut sekaligus
>> mengalokasikan anggaran
>> 3.   Controlling, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan (doing) apakah
>> sesuai atau terjadi penyimpangan dari planning.
>> 4.   Actuating, mengambil feedback dari proses controlling dan membuat
>> planning baru (perbaikan).
>>
>> Pada kasus century,
>> Tahap 1, planning di susun oleh legislatif atas persetujuan DPR,
>> Lalu tahap 2 doing, legislatif melaksanakan program-program tersebut dan
>> alokasi anggaran.
>> Tahap 3 controlling dilakukan oleh DPR atas proses dan hasil kerja
>> legislatif
>> Tahap 4 Actuating, DPR memberi penilaian dan rekomendasi atas kinerja
>> legislative tahap 1 sampai dengan tahap 2 berdasarkan tahap 3.
>> Nb: * pada dasarnya, legislatif juga (selayak dan biasanya) melakukan PDCA
>> ini.
>> Nah berarti, DPR hanya memiliki wewenang pada tahap 2 (doing/pelaksanaan).
>> Adapun pada tahap planning (pengambilan kebijakan) itu tanggung jawab
>> legislatif dan DPR.
>> Kontrol Bisa berupa:
>> 1.Planing A kok yang dikerjakan B (ada unsur kesengajaan)
>> 2.Paling A kok yang dilakukan A+a (ada kesalah pahaman prosedur)
>> 3.Palnning A dan yang dilakukan A tetapi kok tidak sesuai sasaran
>> (objek/sasaran memiliki kendala unforecaseable)
>> Bagai mana? Ada yang tidak setuju, atau mau menambahi?
>>
>> Salam
>> Nazar
>> On: Tebo-Jambi
>>
>
>
>

-- 
Sent from my mobile device


[Keuangan] Re: Manajemen VS kasus century.

2010-03-02 Terurut Topik irmec
PDCA jalan dengan asumsi bhw variables relatif known, time horizon decision 
relatif long, dan outcomes relatif predictable. Kasus century bukan kasus yg 
biasa, penanganannya jg mesti ngak biasa. 

Tapi, aku pgn respond dgn cara yg lain. Beberapa saat yg lalu, aku baca report 
menarik ttg. seorang perwira marinir Inggris, yg bertugas di kapal perusak 
Gloucester, yg saat itu ditugaskan dalam operasi Desert Storm (kuwait) thn 
1991. Kapal tsb fungsinya memonitor dan melindungi armada2 laut Sekutu yg ada 
di pelabuhan Ash Shuaybah. 

Tgl 24 Feb 1991, sang perwira sedang bertugas jam 5 pagi, ketika dia lihat ada 
blip tak terindentifikasi di radar. Tiba2 membuat dia ada perasaan lain. Ini 
teman atau lawan (missil musuh). Blip terbaca dalam frequensi dimana pesawat 
A-6 Amrik biasanya muncul jg ketika kembali ke kapal induk.  Sialnya, para 
pilot yg pulang sering mematikan sistem identifikasi di pesawatnya untuk 
menghindari misil Irak.

Menurut prosedur masih ada satu cara lagi untuk mengidentifikasi apakah itu 
lawan atau teman. Tapi scara itu pun tidak mungkin lakukan lagi. APalagi waktu 
sangat mepet, sementara benda yg terlihat diradar bergerak semakin cepat. 

AKhirnya sang perwira tsb, Michael Riley, memutuskan untuk memerintahkan 
menembakkan misil Sea Dart ke arah benda misterius tsb. Benda tersebut runtuh 
300 meter dari kapal USS MIssouri. Temankah atau lawan? TRErnyata benda tsb 
memang misil Silkworm milik Irak.

Apa yg membuat Riley bisa "benar"? Dia sendiri ngak bisa menerangkan. 

-Enda 

--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, "nazarjb"  wrote:
>
> Dalam ilmu manajemen, dikenal empat proses, yaitu: planning,  doing, 
> controlling, actuating (PDCA)
> 1.Dalam tahap planning, biasanya dilakukan penganggaran dan penentuan 
> program dan sistim kerja, sasaran.
> 2.Tahap Doing, biasanya menjalankan program-program tersebut sekaligus 
> mengalokasikan anggaran
> 3.Controlling, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan (doing) apakah 
> sesuai atau terjadi penyimpangan dari planning.
> 4.Actuating, mengambil feedback dari proses controlling dan membuat 
> planning baru (perbaikan).
> 
> Pada kasus century, 
> Tahap 1, planning di susun oleh legislatif atas persetujuan DPR, 
> Lalu tahap 2 doing, legislatif melaksanakan program-program tersebut dan 
> alokasi anggaran.
> Tahap 3 controlling dilakukan oleh DPR atas proses dan hasil kerja legislatif
> Tahap 4 Actuating, DPR memberi penilaian dan rekomendasi atas kinerja 
> legislative tahap 1 sampai dengan tahap 2 berdasarkan tahap 3.
> Nb: * pada dasarnya, legislatif juga (selayak dan biasanya) melakukan PDCA 
> ini.
> Nah berarti, DPR hanya memiliki wewenang pada tahap 2 (doing/pelaksanaan). 
> Adapun pada tahap planning (pengambilan kebijakan) itu tanggung jawab 
> legislatif dan DPR.
> Kontrol Bisa berupa: 
> 1.Planing A kok yang dikerjakan B (ada unsur kesengajaan)
> 2.Paling A kok yang dilakukan A+a (ada kesalah pahaman prosedur)
> 3.Palnning A dan yang dilakukan A tetapi kok tidak sesuai sasaran 
> (objek/sasaran memiliki kendala unforecaseable)
> Bagai mana? Ada yang tidak setuju, atau mau menambahi?
> 
> Salam
> Nazar
> On: Tebo-Jambi
>