Re: [assunnah] Galau

2012-10-02 Terurut Topik Evan Rizaldhi
orang tua yang baik dan bijak adalah yang tahu dan mau memahami potensi
anaknya, bukan memaksakan keinginan orang tuanya...jika sang anak memang
sudah enjoy untuk belajar ilmu syarií, maka lanjutkanlah, mudah2an kelak ia
menjadi seorang ulama yang alim dan mengamalkan ilmunya, mendakwahkan
ilmunya, banyak orang belajar padanya...apakah si orang tua tidak mau
mendapatkan surga karena buah usahanya itu dari kesholehan anaknya?

saya khawatir, jika orang tua memaksakan anaknya untuk belajar teknik
(mungkin bayangannya kelak ia akan memperoleh pekerjaan yang gajinya tinggi
sehingga bisa menjadi orang kaya) akan tetapi si anak tidak enjoy bahkan
merasa terpaksa, maka mudhorotnya akan jauh lebih besar, kelak orang tuanya
akan menyesal...

jadilah orang tua yang bijak...




Pada 1 Oktober 2012 13:32, Nanayahe nanay...@yahoo.com menulis:

 **


 Assalaamu'alaikum

 Ikhwan dan akhwat sekalian, ini tentang cerita kegalauan seorang sahabat
 yg anaknya sekolah di pesantren. Sekarang anaknya kelas 3 MTW (setingkat
 SMP), Insya Allah 1 tahun lagi masuk tingkat SMA. Yg bikin teman ana galau
 karna tingkat SMA di pesantren tsb tidak ada jurusan IPA. Ke depannya,
 setamat pesantren, teman ana menginginkan anaknya kuliah di teknik. Dia
 galau, apakah memindahkan anaknya ke SMA yg punya penjurusan IPA atau tetap
 di pesantren saat ini anaknya nyantri. Kebetulan anaknya nyantri di
 pesantren di tengaran salatiga yg mana termasuk salah satu pesantren
 paforit. Tapi ini baru sebatas keinginannya sbg seorang ayah. Dari sisi
 anak sendiri berkeinginan tetap lanjut di pesantren tsb karena sudah merasa
 enjoy. Mohon sarannya, mungkin di antara peserta milis pernah punya
 pengalaman yg sama. Mungkin punya saran buat teman ana ini yg merasa galau
 dengan masa depan anaknya.

 Syukron
 Nana
  




-- 
Evan Rizaldhi
YogYess Bubur (Jagung Manis  Ketan Item)
Jl. Sisingamangaraja 29, Yogyakarta (depan Kampus El Rahma, Karangkajen)


Bls: [assunnah] Galau

2012-10-02 Terurut Topik Resco Nusantara
Wa'alaikumussalaam
Dengan kondisi anak yang sudah baligh dan memasuki jenjang remaja, anak sudah 
mulai memiliki wawasan berfikir dan keinginan sendiri. Orang tua sebaiknya 
menilai dan mengarahkan saja kemana anaknya hendak melangkah dan tidak perlu 
dipilihkan oleh orang tuanya.
Dalam kasus ini, anak merasa nyaman di pesantren dan orang tua ingin sesuatu 
yang lain. Kalau memindahkan ke sekolah lain yang diinginkan orang tua ada 
dampak yang cukup bahaya sebagaimana sudah kita maklumi bagaimana kondisi dunia 
sekolah saat ini. Kecuali ada yang semisal pesantren di tengaran tsb maka 
diharapkan kondisi keislamannya tetap terjaga.
Hendaknya orang tua melihat sisi akhirat sebagai sisi yang diutamakan daripada 
keinginan untuk menggapai cita-cita dunianya. Dan ingatlah bahwa kelak di 
akhirot nanti orang tua akan diminta pertanggungjawabannya mengenai anaknya 
apakah sudah dididik dengan dinul islam yang benar atau justru sebaliknya. 
Keinginan untuk menggapai kebaikan dalam masalah dunia tidak boleh sama sekali 
menjadikan kita mengorbankan akhirot karena akhirot lebih baik dan kekal.
Semoga bisa menjadi renungan bagi kita.
Allhu a'lam



 Dari: Nanayahe nanay...@yahoo.com
Kepada: assunnah@yahoogroups.com assunnah@yahoogroups.com
Dikirim: Senin, 1 Oktober 2012 13:32
Judul: [assunnah] Galau


 
Assalaamu'alaikum

Ikhwan dan akhwat sekalian, ini tentang cerita kegalauan seorang sahabat yg 
anaknya sekolah di pesantren. Sekarang anaknya kelas 3 MTW (setingkat SMP), 
Insya Allah 1 tahun lagi masuk tingkat SMA. Yg bikin teman ana galau karna 
tingkat SMA di pesantren tsb tidak ada jurusan IPA. Ke depannya, setamat 
pesantren, teman ana menginginkan anaknya kuliah di teknik. Dia galau, apakah 
memindahkan anaknya ke SMA yg punya penjurusan IPA atau tetap di pesantren saat 
ini anaknya nyantri. Kebetulan anaknya nyantri di pesantren di tengaran 
salatiga yg mana termasuk salah satu pesantren paforit. Tapi ini baru sebatas 
keinginannya sbg seorang ayah. Dari sisi anak sendiri berkeinginan tetap lanjut 
di pesantren tsb karena sudah merasa enjoy. Mohon sarannya, mungkin di antara 
peserta milis pernah punya pengalaman yg sama. Mungkin punya saran buat teman 
ana ini yg merasa galau dengan masa depan anaknya.


Syukron
Nana
 

Re: [assunnah] Galau

2012-10-02 Terurut Topik wildan massani
wa'alaikumussalaam,

kalo baca dari tulisan antum, yang menginginkan masuk jur. IPA adalah ortu
(ayah),
sedang anaknya sudah merasa enjoy...
Apakah harus dipaksakan ke IPA sementara anaknya sdh enjoy di pesantren tsb?
Pendidikan kita, terutama yang pernah di SMU se-olah2 kalo IPA adalah
hebat/jago,
dan IPS (maaf) sebaliknya. Padahal tidaklah demikian.

Ana saja dari IPA, pas kuliah tidak di domain orang2 IPA.

Patokan sukses seorang mu'min adalah dijauhkan dari naar dan dimasukkan ke
dalam jannah.

Mohon dikoreksi kalo ada yang salah/tidak tepat.

2012/10/1 Nanayahe nanay...@yahoo.com

 **


 Assalaamu'alaikum

 Ikhwan dan akhwat sekalian, ini tentang cerita kegalauan seorang sahabat
 yg anaknya sekolah di pesantren. Sekarang anaknya kelas 3 MTW (setingkat
 SMP), Insya Allah 1 tahun lagi masuk tingkat SMA. Yg bikin teman ana galau
 karna tingkat SMA di pesantren tsb tidak ada jurusan IPA. Ke depannya,
 setamat pesantren, teman ana menginginkan anaknya kuliah di teknik. Dia
 galau, apakah memindahkan anaknya ke SMA yg punya penjurusan IPA atau tetap
 di pesantren saat ini anaknya nyantri. Kebetulan anaknya nyantri di
 pesantren di tengaran salatiga yg mana termasuk salah satu pesantren
 paforit. Tapi ini baru sebatas keinginannya sbg seorang ayah. Dari sisi
 anak sendiri berkeinginan tetap lanjut di pesantren tsb karena sudah merasa
 enjoy. Mohon sarannya, mungkin di antara peserta milis pernah punya
 pengalaman yg sama. Mungkin punya saran buat teman ana ini yg merasa galau
 dengan masa depan anaknya.

 Syukron
 Nana

  



RE: [assunnah]Kurban atas nama org yg sdh meninggal

2012-10-02 Terurut Topik Abu Harits

 From: n.susant...@yahoo.com
 Date: Mon, 1 Oct 2012 05:22:35 +
 Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh
 
 Bolehkah qurban atas nama orang tua yg sudah meninggal ?
 
 Terima Kasih
 Wassalam
 Nugroho S
 

Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin menerangkan bahwa berqurban untuk yang 
mati ada tiga macam:

Pertama: Berqurban atas nama orang yang mati secara khusus. Ini tidak ada 
sunnahnya Allah Azza wa Jalla berfirman:

وَأَنْ لَيْسَ لِلْإِنْسَانِ إِلَّا مَا سَعَىٰ 

Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah 
diusahakannya [an Najm/53:39]

Syaikh Muhammad Shalih al 'Utsaimîn rahimahullah mengatakan : “Udhiyah (qurban) 
itu disyariatkan bagi yang hidup atau yang mati ? Beliau rahimahullah enjawab: 
“Udhiyah (qurban) disyariatkan untuk yang hidup. Karena tidak ada riwayat dari 
Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dan para Sahabatnya (yang menjelaskan) bahwa 
mereka pernah berudhiyah khusus atas nama orang yang sudah wafat. Padahal Nabi 
Shallallahu 'alaihi wa sallam punya anak, istri dan kerabat-kerabat yang sudah 
wafat sebelum beliau. Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam tidak pernah 
berudhiyah atas salah seorang di antara mereka secara khusus. Nabi Shallallahu 
'alaihi wa sallam tidak berudhiyah atas nama Hamzah (pamannya), untuk Khadîjah 
(istrinya) dan Zainab binti khuzaimah. Tidak juga untuk anak laki-laki atau 
perempuan beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam. Seandainya hal tersebut adalah 
sesuatu yang disyariatkan, tentulah Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam akan 
menjelaskannya dalam sunnahnya, baik dalam bentuk ucapan atau perbuatan. 
[asy-Syarhul Mumti’ 7/455]

Kedua: Adapun apabila nama si mayit diikutsertakan dengan nama-nama orang yang 
hidup, maka itu dibolehkan, sebagaimana pernah dilakukan oleh Nabi Shallallahu 
'alaihi wa sallam. Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam berdoa:

اللَّهُمَّ هَذَا عَنْ مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ

Ya Allah, terimalah ini dari Muhammad dan keluarga Muhammad. [al-Hâkim, al-Imam 
haqi]

Ketiga: Apabila si mayit mewasiatkan untuk berqurban, maka wasiat tersebut 
wajib dilaksanakan. 
Selengkapnya baca di 
http://almanhaj.or.id/content/2290/slash/0/iuran-kurban-di-sekolah-pahala-qurban-untuk-yang-sudah-wafat/
Baca juga penjelasan lainnya di 
http://almanhaj.or.id/content/2291/slash/0/bagaimana-kurban-bagi-orang-yang-sudah-meninggal/
 
wallahu Ta'ala A'lam  

[assunnah] Memahami Nama-Nama Dan Sifat-Sifat Allah Azza Wa Jalla

2012-10-02 Terurut Topik Prada Aisyah
KEUTAMAAN MEMAHAMI NAMA-NAMA DAN SIFAT-SIFAT ALLAH AZZA WA JALLA

Oleh
Ustadz Abdullâh bin Taslîm al-Buthoni
http://almanhaj.or.id/content/3388/slash/0/keutamaan-memahami-nama-nama-dan-sifat-sifat-allah-azza-wa-jalla/
http://almanhaj.or.id/category/view/101/page/1

Memahami nama-nama Allah Azza wa Jalla yang maha indah dan
sifat-sifat-Nya yang maha sempurna merupakan pembahasan yang sangat
penting dalam agama Islam, bahkan termasuk bagian paling penting dan
utama dalam mewujudkan keimanan yang sempurna kepada Allah Azza wa
Jalla . Karena tauhid ini adalah salah satu dari dua jenis tauhid yang
menjadi landasan utama iman kepada Allah Azza wa Jalla.

Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata: Sendi utama (kunci pokok)
kebahagiaan, keselamatan dan keberuntungan adalah dengan mewujudkan
dua jenis tauhid yang merupakan landasan tegaknya iman kepada Allah
Azza wa Jalla , yang akan Allah Azza wa Jalla wujudkan dengan mengutus
para rasul-Nya. Inilah inti seruan para rasul dari yang pertama sampai
yang terakhir.

Yang pertama: Tauhid al-'ilmi al-khabari al-I'tiqâdi (tauhid yang
berhubungan dengan ilmu/pemahaman, yang bersumber dari berita/wahyu
Allah Azza wa Jalla semata-mata, dan menyangkut keyakinan dalam hati),
yang mengandung penetapan sifat-sifat maha sempurna bagi Allah Azza wa
Jalla , dan pensucian sifat-sifat-Nya dari penyerupaan (dengan sifat
makhluk), serta peniadaan sifat-sifat yang menunjukkan kekurangan
dari-Nya.

Yang kedua: Penghambaan diri kepada Allah Azza wa Jalla semata-mata
dan tiada sekutu bagi-Nya, memurnikan kecintaan, keikhlasan,
ketakutan, pengharapan dan penyandaran diri kepada Allah Azza wa Jalla
, serta sikap ridha kepada Allah Azza wa Jalla rabb (pencipta),
sembahan dan pelindung satu-satunya, dan tidak menjadikan tandingan
bagi-Nya dengan segala sesuatu.

Allah Azza wa Jalla telah menghimpun dua jenis tauhid ini dalam dua
surat al-Ikhlâsh[1] (dalam al-Qur'ân), yaitu surat:

قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ

Katakanlah: Hai orang-orang kafir [al-Kâfirun/109:1]

Surat ini mengandung tauhid al-'amali al-irâdi (tauhid yang menyangkut
amal perbuatan dan kehendak/niat).

Dan surat:

قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ

Katakanlah: Dia-lah Allah Azza wa Jalla yang maha esa [al-Ikhlâsh/112:1]

Surat ini mengandung tauhid al-'ilmi al-khabari.

Dan masing-masing tauhid ini tidak bisa berdiri sendiri tanpa yang
lainnya (keduanya saling menyempurnakan). Oleh karena itulah,
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu membaca kedua surat
ini dalam shalat sunnat sebelum shalat subuh dan sesudah magrib, serta
dua rakaat terakhir shalat witir. Shalat subuh dan maghrib merupakan
pembuka dan penutup amal shalih (shalat), yang bertujuan untuk
menjadikan tauhid sebagai permulaan dan penutup waktu siang hari[2] .

Oleh karena itu, Syaikh Muhammad bin Shâlih al-'Utsaimîn rahimahullah
ketika menjelaskan makna iman kepada Allah Azza wa Jalla, beliau
berkata: Iman kepada Allah Azza wa Jalla mengandung empat perkara:

• Pertama : mengimani /meyakini keberadaan Allah Azza wa Jalla.
• Kedua : mengimani keesaan Allah Azza wa Jalla dalam ar-Rubûbiyyah
(pencipta, pengatur dan pelindung bagi alam semesta).
• Ketiga : mengimani keesaan Allah Azza wa Jalla dalam al-ulûhiyyah
(hak untuk disembah dan diibadahi).
• Keempat: mengimani semua nama dan sifat Allah Azza wa Jalla dengan
cara yang sesuai dengan kemaha-sempurnaan dan kemaha-agungan-Nya,
tanpa menyelewengkan makna, menolak, memvisualkan, dan menyerupakan
(sifat-sifat-Nya dengan sifat-sifat makhluk). Maka barangsiapa yang
menyelewengkan makna ayat-ayat dan hadits-hadits tentang sifat-sifat
Allah Azza wa Jalla , berarti dia belum mewujudkan keimanan yang
sempurna kepada Allah Azza wa Jalla [3] .

Pentingnya Memahami Tauhid Asmâ` Wa Sifât
Untuk memperjelas keterangan di atas, berikut ini kami akan sampaikan
beberapa hal penting yang menunjukkan besarnya keutamaan memahami
tauhid ini:

1. Memahami tauhid asmâ` wa shifât adalah ilmu yang paling agung dan
paling utama secara mutlak, karena berhubungan langsungdengan Allah
Azza wa Jalla , zat yang maha sempurna.
Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata: Sesungguhnya keutamaan suatu
ilmu mengikuti keutamaan obyek yang dipelajarinya. karena keyakinan
akan dalil-dalil dan bukti-bukti keberadaannya. juga karena besarnya
kebutuhan dan manfaat untuk memahaminya. Maka tidak diragukan lagi,
bahwa ilmu tentang Allah Azza wa Jalla , nama-nama, sifat-sifat dan
perbuatan-perbuatan-Nya adalah ilmu yang paling agung dan paling
utama. Perbandingan ilmu ini dengan ilmu-ilmu yang lain adalah seperti
perbandingan (kemahasempurnaan) Allah Azza wa Jalla dengan semua obyek
yang dipelajari (dalam) ilmu-ilmu lainnya[4].

2. Memahami tauhid asmâ` wa shifât Allah Azza wa Jalla adalah landasan
utama semua ilmu yang lainnya.
Ibnul Qayyim al-Jauziyyah rahimahullah berkata: Ilmu tentang nama,
sifat dan perbuatan Allah Azza wa Jalla adalah landasan semua ilmu.
Semua ilmu lainnya mengikuti ilmu ini; yang juga dibutuhkan untuk
mewujudkan keberadaan ilmu-ilmu 

[assunnah] Info Kajian Hidayatunnajah Pebayuran Bekasi

2012-10-02 Terurut Topik saudah ummu uwais
INFO KAJIAN

Hari : Ahad
Tgl : 7 okt 2012
Jam : 9 - dhuhur
Tempat : PonPes Hidayatunnajah Pebayuran Bekasi
Materi : Mewaspadai Gerakan Syiah Rafidhah di Indonesia
Pemateri : Ust Abu Qotadah
Utk : Ikhwan  Akhwat




- saudah ummu uwais -

Re: [assunnah] Galau

2012-10-02 Terurut Topik LINA NZA
Bismillaahirrahmaanirrahiim,


Wa 'alaikum salaam wa rahmatullah wa barakaatuh,

Mungkin pesantren yang di maksud Pesantren Islam Al-Irsyad  (PIA) Tengaran ya? 
ana kebetulan wali santri, ingin sedikit berbagi pengalaman disini, semoga bisa 
di ambil manfaatnya.

Sebenarnya kalau di  bilang PIA pavorit, tidak juga, ma'had bermanhaj salaf 
lain seperti ma'had Imam Bukhari Solo, ma'had Bin Baz Jogja dan lainnya juga 
bagus ma sya Allah, masing-masing punya kelebihan dan kekurangan.


Dari penjelasan pengurus dan mudir PIA yang pernah di sampaikan ke kami 
walisantri, disana memang tidak menyediakan kelas khusus jurusan IPA, hanya 
konsentrasi pelajaran diniyyah. pernah ada wali santri lain mengusulkan di buka 
kelas jurusan IPA alhamdulillah tidak di kabulkan pengurus yayasan,ana termasuk 
walisantri yang tidak setuju, karena khawatir asatidz dan manajemen pondok 
kualahan dan anak2 jadi setengah2 hasilnya.


Kalau mau perhatikan detil-detil pelajaran diniyyah yang diajarkan di pesantren 
diantaranya:

- B. Arab :di dalamnya ada nahwu sharaf, balaghoh, muhadatsah, imla, khot dll.
- Alquran : tajwid, makhorijul huruf dan hafalan
- Hadits : silsilah hadits shahih dan hafalan
- Sirah nabawiyah
- Fiqih
- Aqidah

Belum pelajaran umum seperti: B. Inggris, IPA, Fisika, Matematika dll

Untuk pelajaran tersebut di atas saja tidak cukup waktu untuk santri belajar, 
belum mereka juga tetap perlu olahraga, beladiri dan les tambahan sore hari, 
ta'lim serta kegiatan luar sekolah lainnya.


Jadi kalau orang tua menyekolahkan anaknya di pondok berarti mau menguatkan 
ilmu diniyyah.

orang tua yang memiliki anak yang punya kemauan sendiri masuk pesantren apalagi 
pesantren yang bermanhaj salaf adalah orang tua paling beruntung, ma sya Allah. 
banyak kan orang tua yang kesulitan mengarahkan anaknya untuk konsentrasi dalam 
ilmu agama?, lantas apa yang membuat sang ayah galau?, sementara anaknya sedang 
mempersiapkan diri untuk menjadi tabungan amal untuk orangtuanya? insya Allah 
ilmunya kalau di amalkan atau bahkan di ajarkan (kalau anak jadi ustadz) tentu 
pahala mengalir terus biarpun orang tua ataupun sang anak sudah menempati 
hunian ukuran 0,5 x 2 m (kuburan). Semoga kita semua di karuniai umur panjang 
dengan ketaatan kepada Allah subhaanahu wa ta'ala, aamiin.

Ilmu dunia baik juga, tapi bukannya terbatas sampai di dunia saja? (ana dengar 
nasihat ini dari ust Syafiq Riza di kajian beberapa waktu lalu).

Tinggal pilihan orang tua, mau yang baik atau terbaik?. apalagi anaknya sudah 
enjoy, di dukung saja terus, insya Allah lulus dari situ bisa melanjutkan ke 
universitas umum dengan ketentuan tertentu. Tapi semoga melanjutkannya ke LIPIA 
atau univesitas ilmu syar'i lainnya.

Sudah bukan rahasia lagi bagi kita, kalau sekte yang sangat membenci ahlus 
sunnah sunnah merebak di negeri kita.Perhatikan tidak bagaimana perjuangan 
asatidz kita sekarang ini dalam mendakwahkan manhaj yang haq ini? (semoga Allah 
senantiasa menjaga mereka dan keluarga, aamin),satu ustadz dalam satu hari ma 
sya Allah bisa berada di 3 tempat untuk ceramah masing2 tempat paling tidak 2 
jam, ikhwah kita ma sya Allah semangat menyediakan majlis ilmu alhamdulillah di 
banyak tempat. kalau orang tua dari orangtua2 yang sudah faham manhaj salaf dan 
kuat mencintai manhaj ini galau/ragu ragu untuk menyiapkan anaknya menjadi 
bagian dari pembela2 agama Allah lantas siapa yang menyiapkan generasi sunnah?, 
ilmu syar'i sangat sulit di dapat dari sekolah umum, kalaupun ada sangat 
sedikit dibandingkan kerusakan yang di dapat dari lingkungan maupun teman yang 
kurang baik. Allahu a'lam bishowab.


*Mohon bantu doa agar anak-anak kami di pesantren salaf manapun agar senantiasa 
mendapat taufiq dari Allah subhaanahu wa ta'la untuk istiqamah mencintai, 
menuntut , mengamalkan dan mendakwahkan ilmu syar'i.


minta maaf kalau ada salah kata,

baarakallahu fiikum,

sallah satu walisantri PIA
-

From: Nanayahe nanay...@yahoo.com
To: assunnah@yahoogroups.com assunnah@yahoogroups.com
Sent: Monday, October 1, 2012 1:32 PM
Subject: [assunnah] Galau


 
Assalaamu'alaikum

Ikhwan dan akhwat sekalian, ini tentang cerita kegalauan seorang sahabat yg 
anaknya sekolah di pesantren. Sekarang anaknya kelas 3 MTW (setingkat SMP), 
Insya Allah 1 tahun lagi masuk tingkat SMA. Yg bikin teman ana galau karna 
tingkat SMA di pesantren tsb tidak ada jurusan IPA. Ke depannya, setamat 
pesantren, teman ana menginginkan anaknya kuliah di teknik. Dia galau, apakah 
memindahkan anaknya ke SMA yg punya penjurusan IPA atau tetap di pesantren saat 
ini anaknya nyantri. Kebetulan anaknya nyantri di pesantren di tengaran 
salatiga yg mana termasuk salah satu pesantren paforit. Tapi ini baru sebatas 
keinginannya sbg seorang ayah. Dari sisi anak sendiri berkeinginan tetap lanjut 
di pesantren tsb karena sudah merasa enjoy. Mohon sarannya, mungkin di antara 
peserta milis pernah punya pengalaman yg sama. Mungkin punya saran buat 

[assunnah] Info Kajian Cibinong - Pekan ini, 06 Okt 2012

2012-10-02 Terurut Topik Abu Hauna





  










Bismillah,

Hadirilah

  Kajian Ilmu Rutin @ Sabtu pekan ke-I (setiap bulannya)

Bersama :
  Ust. DR. Erwandi Tarmidzi, hafidzahullaah

 Materi
  Lanjutan :
  FIQH MU'AMALAH
 
  Waktu :
  Insya Allah, Sabtu
20 Zulqa'dah 1433H/06 Oktober 2012, Jam 08:30
  - 11:00

 Tempat :
  Masjid Al-Musyaddad LIPI Bakos, Cibinong - Bogor

Terbuka untuk Umum, Ikhwan  Akhwat.

Info lebih lanjut, hubungi :

 CP Ikhwan
  :
  021 98972658 / 0856 9407
  
  CP Akhwat :
  0813 81240351



  
  
  

  














__._,_.___









Website anda http://www.almanhaj.or.id
Berhenti berlangganan: assunnah-unsubscr...@yahoogroups.com
Ketentuan posting : http://milis.assunnah.or.id/aturanmilis/









   







  
  Your email settings: Individual Email|Traditional 
  Change settings via the Web (Yahoo! ID required) 
  Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured 
   
Visit Your Group 
   |
  
Yahoo! Groups Terms of Use
   |
  
   Unsubscribe 
   
 

  




__,_._,___




[assunnah] Info Kajian Depok - Pekan ini, 06-07 Okt 2012

2012-10-02 Terurut Topik Abu Hauna





  










SABTU

  Bersama :
  Ust. Haryanto
  Abdul Hadi, Lc. MA. hafidzahullaah
  
  Pembahasan Lanjutan :
  AL-WAJIZ

  Waktu
  :
  Insya Allah, Sabtu 20
  Zulqa'dah 1433H/06 Oktober 2012. Jam 09:00 - 11:30

  
  Tempat :

Masjid Darussalam. Perum
Jatijajar Blok D, Jl. Raya Jakarta - Bogor KM 35, Simpangan
Depok, Cimanggis Depok.

 
 Terbuka untuk Umum,
  Ikhwan  Akhwat. Info lebih lanjut, hubungi :
  
  CP Ikhwan :
  0812 81930012 / 0813 80899787
  
  CP Akhwat :
  0856 95775058 / 0813 83101568
  
  
Untuk hari Ahad, sebagaimana info dibawah ini.

  















__._,_.___









Website anda http://www.almanhaj.or.id
Berhenti berlangganan: assunnah-unsubscr...@yahoogroups.com
Ketentuan posting : http://milis.assunnah.or.id/aturanmilis/









   







  
  Your email settings: Individual Email|Traditional 
  Change settings via the Web (Yahoo! ID required) 
  Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured 
   
Visit Your Group 
   |
  
Yahoo! Groups Terms of Use
   |
  
   Unsubscribe 
   
 

  




__,_._,___





Re: Bls: [assunnah] Offline Almanhaj.or.id versi 12.09.05 [zip]

2012-10-02 Terurut Topik Eddy Maz
ana telah download boyhosting.tk/download tapi filwnya ngak bisa dibuka.
ada msg tentang servernya ngak ada.

2012/9/28 Ikhsan Zaher ikhsanza...@gmail.com

 **


 kalau di android, dari berbagai aplikasi reader rss feed yang ada, saya
 lebih suka memakai gReader.. SIlahkan download dari Google Play Store, free

 2012/9/28 Andi Abu Musyaffa priyonoa...@yahoo.com

 **


 Bagaimana caranya membuka langganan tulisan tsb di iphone/ipad atau
 android?

   *From:* teddy rachmayadi t.rachmay...@gmail.com
 *To:* assunnah@yahoogroups.com
 *Sent:* Saturday, September 8, 2012 6:36 PM
 *Subject:* Re: Bls: [assunnah] Offline Almanhaj.or.id versi 12.09.05
 [zip]



 Google reader (google.com/reader) punya fitur untuk berlangganan tulisan
 dr suatu situs.
 Regards,
 Ted
 On Sep 8, 2012 2:40 PM, Zella Marta zellama...@yahoo.co.id wrote:

 **

   Bismillah.
 Alhamdulillah, ana bisa buka juga link tsb. Sekalian  tanya, bisa
 langganan ng ya? seperti blog yang masuk ke email pribadi sehingga kita
 bisa lihat artikel-artikel terbaru.

 Jazakumullahu khoyron
   *Dari:* alhambra camage...@gmail.com
 *Kepada:* assunnah@yahoogroups.com
 *Dikirim:* Kamis, 6 September 2012 10:19
 *Judul:* Re: [assunnah] Offline Almanhaj.or.id http://almanhaj.or.id/versi 
 12.09.05 [zip]




 2012/9/5 tohaboy toha...@gmail.com

 size +- 43MB


 http://boyhosting.tk/download.php?title=almanhaj.or.id%2005.09.2012.zipfile=1346835574almanhaj.or.id%2005.09.2012.zip

 Publised on:

 http://blog.tohaboy.web.id/2012/offline-almanhaj-or-id-versi-12-09-05-zip.view.blog.tohaboy


 wa'alaikumussalam warahamtullah wabarakatuh

 afwan, apakah ada link lain untuk download. ana tidak bisa akses .tk

 --
  ~








  



RE: [assunnah] Galau

2012-10-02 Terurut Topik sanusi
Wa’alykum salam warahmatullaah,



Jgn khawatir jangan galau klu urusan dunia mah. Ilmu dunia bisa disiasati kalau 
mmg ingin serius. Pengalaman keponakan ana yg plg dari LN gak bs apa2 ketika 
melihat soal-soal ujian UMPTN sampai mau nangis katanya saking susahnya (pdhl 
di LN dia belajar di sekolah umum). ORTU nya inisiatif belajar ke bimbel yg 
cukup disiplin dan bagus pembinaan agama dan akhlaknya. Alhamdulillaah hanya 
belajar 1 bulan gol masuk PTN Pavorit. Ya kalau memang niat dan sungguh-sungguh 
sudah byk bukti yg berhasil spt ini.

Ada juga yg mensiasati dgn bimbel disela-sela waktu longgar selama di SMU shg 
tetap bs mengikuti pelajaran umum. Alhamdulillaah berhasil juga.



Selain PTN, juga ada jurusan teknik di univ SWASTA atau ikut kursus2 teknik yg 
mengajarkan ilmu dunia dgn kualitas yg tdk kalah dgn PTN bahkan sebagiannya 
lebih unggul. Di beberapa tempat ada yg menyelenggarakan kursus Teknik Otomotif 
(2-3th) dgn orientasi kerja di perusahaan otomotif besar di LN dgn gaji dan 
bonus serta fasilitas yg jauh lebih baik (khbarnya bs smp 20jt/bln dan sdh ada 
yg diterima) dibandingkan lulusan PTN yg bekerja di perusahaan pavorit DN 
sekalipun. Khbarnya anak2 pesantren pun bs ikut kursus/belajar bahkan mrk 
diuntungkan krn sdh bisa bhs Arab/Inggris.



Tiap tahun sebuah perusahaan otomotif terbesar di middle east membutuhkan 
mekanik smp 300 org yg smp saat ini tidak bisa mereka dapatkan (mereka ingin 
mekaniknya dari Indonesia krn negara muslim) karena kurangnya peminat dan 
keahlian serta pengalaman yg blm cukup.





SANUSI

Factory Accounting Department

SAWABI Co. Limited

Aden Free Zone Area, Yemen



From: assunnah@yahoogroups.com [mailto:assunnah@yahoogroups.com] On Behalf Of 
Nanayahe
Sent: Monday, October 01, 2012 9:33 AM
To: assunnah@yahoogroups.com
Subject: [assunnah] Galau





Assalaamu'alaikum



Ikhwan dan akhwat sekalian, ini tentang cerita kegalauan seorang sahabat yg 
anaknya sekolah di pesantren. Sekarang anaknya kelas 3 MTW (setingkat SMP), 
Insya Allah 1 tahun lagi masuk tingkat SMA. Yg bikin teman ana galau karna 
tingkat SMA di pesantren tsb tidak ada jurusan IPA. Ke depannya, setamat 
pesantren, teman ana menginginkan anaknya kuliah di teknik. Dia galau, apakah 
memindahkan anaknya ke SMA yg punya penjurusan IPA atau tetap di pesantren saat 
ini anaknya nyantri. Kebetulan anaknya nyantri di pesantren di tengaran 
salatiga yg mana termasuk salah satu pesantren paforit. Tapi ini baru sebatas 
keinginannya sbg seorang ayah. Dari sisi anak sendiri berkeinginan tetap lanjut 
di pesantren tsb karena sudah merasa enjoy. Mohon sarannya, mungkin di antara 
peserta milis pernah punya pengalaman yg sama. Mungkin punya saran buat teman 
ana ini yg merasa galau dengan masa depan anaknya.



Syukron

Nana





[assunnah] Perkenalan

2012-10-02 Terurut Topik abu_umar82
assalamu'alaikum

ana boleh gabung dengan millist assunnah ga

abu umar





Website anda http://www.almanhaj.or.id
Berhenti berlangganan: assunnah-unsubscr...@yahoogroups.com
Ketentuan posting : http://milis.assunnah.or.id/aturanmilis/
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
assunnah-dig...@yahoogroups.com 
assunnah-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
assunnah-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



RE: [assunnah]Thawaf ifadhah

2012-10-02 Terurut Topik Abu Harits

From: ardiansyaheka...@gmail.com
Date: Sun, 30 Sep 2012 18:27:28 +0700
bismillah, ana eka di garut, tahun kemarin ana thawaf ifadhah bersama 
istri. putaran pertama ana lakukan di lantai 2 masjidil harom sampai 
selesai 1 putaran, tetapi karena penuh dengan kursi roda dan macet, ana 
dan istri pindah ke lantai dasar, tetapi adzsan dhuhur berkumandang 
sehingga kami sholat dhuhur berjamaah terlebih dahulu setelah itu kami 
tahawaf di lantai dasar 6 putaran, apakah thawaf ana sah? kalau tidak, 
apa yang mesti kami lakukan?

 
Memisahkan antara thawaf dengan thawaf berikutnya seperti untuk shalat, minum, 
memperbaharu wudhu diperbolehkan jika hanya dalam waktu sebentar.
 
Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al-Jibrin ditanya : Apakah boleh mengakhirkan 
thawaf ifadhah bersama thawaf wada.? Dan apakah bagi orang yang haji boleh 
memisahkan antara tujuh putaran thawaf dengan minum air atau yang lainnya ?

Jawaban
Boleh mengakhirkan thawaf ifadhah karena takut berdesakan dan yang sepertinya. 
Maka seseorang ketika keluar ke Baitullah dengan niat thawaf ifadhah dan 
sekaligus thawaf wada', maka demikian itu telah cukup baginya. Lalu dia 
langsung keluar setelah thawaf. Dengan demikian maka dibenarkan baginya karena 
telah menjadikan akhir ibadahnya dengan thawaf di Baitullah. Namun yang utama 
adalah melaksanakan thawaf ifadhah pada hari 'Id atau hari-hari tasyriq. Tapi 
juga boleh mengakhirkannya dari waktu tersebut.

Adapun memisahkan antara satu putaran thawaf dengan putaran thawaf berikutnya 
maka demikian itu diperbolehkan jika hanya dalam waktu sebentar, seperti untuk 
memperbaharui wudhu, atau minum air, atau shalat wajib, atau shalat jenazah, 
dan lain-lain. Tapi jika waktu memisahkan dalam tempo panjang tanpa sebab 
sampai setengah jam atau lebih, maka menurut pendapat yang shahih adalah 
membatalkan putaran thawaf yang telah dilakukan sebelumnya. Maka dia harus 
memulai thawaf dari awal lagi. Dan demikian itu juga dikatakan dalam masalah 
sa'i antara Shafa dan Marwah. Wallahu 'alam.
Selengkapnya baca di 
http://almanhaj.or.id/content/1704/slash/0/mendahulukan-thawaf-ifadhah-sebelum-melontar-atau-sebelum-wukuf-dan-hukum-memisahkan-putaran-thawaf/
 
Satu putaran thawaf dianggap sempurna apabila sampai garis lurus hajar aswad.

Jika dikumadangkan iqamat shalat ketika seseorang sedang thawaf maka hendaknya 
dia shalat jama'ah. Lalu setelah rampung shalat, dia menyempurnakan thawafnya 
yang tersisa. Tapi putaran terkahir thawaf sebelum shalat tidak dinilai jika 
belum penuh satu putaran. Thawaf dinyatakan satu putaran apabila sampai garis 
lurus Hajar Aswad. Jika belum sampai itu maka harus memulai dari sudut Hajar 
Aswad lagi. Demikian ini adalah kehati-hatian untuk keluar dari perbedaan 
pendapat ulama.
Selengkapnya baca di 
http://almanhaj.or.id/content/1697/slash/0/wajib-berwudhu-ketika-thawaf-dan-tidak-wajib-dalam-sai-menyentuh-kulit-wanita-ketika-thawaf/
 
Pindah thawaf dari tempat yang jauh dari Ka'bah pada tempat yang semakin dekat 
kepada Ka'bah adalah yang utama.

Tidak mengapa thawaf seperti itu. Bahkan walaupun seseorang thawaf di serambi 
masjid, maka demikian itu cukup baginya. Tapi thawaf pada tempat yang semakin 
dekat kepada Ka'bah adalah yang utama, dan jika di sana ada keleluasaan dan 
tidak berdesak-desakan lalu orang mendekat Ka'bah maka demikian itu adalah 
utama. Tapi jika mendekat Ka'bah terasa berat bagi seseorang lalu dia thawaf 
jauh dari Ka'bah maka tiada dosa dalam demikian itu.
Selengkapnya baca di 
http://almanhaj.or.id/content/1301/slash/0/shalat-dua-rakaat-setelah-thawaf-thawaf-jauh-dari-kabah-mengusap-rukun-yamani-dengan-isyarat/
 
Wallahu Ta'ala A'lam





  

RE: [assunnah]Apabila satu keluarga kurban tiap tahun

2012-10-02 Terurut Topik Abu Harits

From: aulsa...@gmail.com
Date: Fri, 28 Sep 2012 17:16:26 +0700
assalamu'alaikum...
yang manakah lebih afdol?
apabila dalam satu keluarga ada 5 anggota keluarga,
satu kambing tiap tahun diniatkan utk satu orang kemudian tiap tahun
bergiliran diantara 5 tsb, atau satu kambing tiap tahun diniatkan utk 5 orang 
tsb?
mhn pencerahannya kembali,
terima kasih.
wassalamu'alaikum


Suatu hal yang perlu diketahui dalam masalah ini, apabila seseorang dalam 
keluarga hendak berkurban, terserah apakah kurban itu atas nama dirinya atau 
kedua orang tuanya atau atas nama dirinya dan kedua orang tuanya. Maka orang 
yang membeli dan membayar harga binatang kurban dilarang memotong rambut dan 
kuku sejak hari pertama (Dzulhijjah) sampai hewan kuban di sembelih. Wallahu 
'alam
 
Diriwayatkan dari Ummu Salamah Radhiyallahu ‘anha dari Nabi Shallallahu ‘alaihi 
wa sallam beliau bersabda.

إِذَا دَخَلَتِ الْعَشْرُ وَأَرَادَ أَحَدُكُمْ أَنْ يُضَحِّيَ فَلاَ يَمَسَّ مِنْ 
شَعْرِهِ وَبَشَرِهِ شَيْئًَا

“Artinya : Apabila sepuluh hari pertama (Dzulhijjah) telah masuk dan seseorang 
di antara kamu hendak berkurban, maka janganlah menyentuh rambut dan kulitnya 
sedikitpun” [Riwayat Muslim]

Ini adalah nash yang menegaskan bahwa yang tidak boleh mengambil rambut dan 
kuku adalah orang yang hendak berkurban, terserah apakah kurban itu atas nama 
dirinya atau kedua orang tuanya atau atas nama dirinya dan kedua orang tuanya. 
Sebab dialah yang membeli dan membayar harganya. Adapun kedua orang tua, 
anak-anak dan istrinya, mereka tidak dilarang memotong rambut atau kuku mereka, 
sekalipun mereka diikutkan dalam kurban itu bersamanya, atau sekalipun ia yang 
secara sukarela membelikan hewan kurban dari uangnya sendiri untuk mereka. 
Adapun tentang menyisir rambut, maka perempuan boleh melakukannya sekalipun 
rambutnya berjatuhan karenanya, demikian pula tidak mengapa kalau laki-laki 
menyisir rambut atau jenggotnya lalu berjatuhan karenanya.

Barangsiapa yang telah berniat pada pertengahan sepuluh hari pertama untuk 
berkurban, maka ia tidak boleh mengambil atau memotong rambut dan kuku pada 
hari-hari berikutnya, dan tidak dosa apa yang terjadi sebelum berniat. Demikian 
pula, ia tidak boleh mengurungkan niatnya berkurban sekalipun telah memotong 
rambut dan kukunya secara sengaja. Dan juga jangan tidak berkurban karena 
alasan tidak bisa menahan diri untuk tidak memotong rambut atau kuku yang sudah 
menjadi kebiasan setiap hari atau setiap minggu atau setiap dua minggu sekail. 
Namun jika mampu menahan diri untuk tidak memotong rambut atu kuku, maka ia 
wajib tidak memotongnya dan haram baginya memotongnya, sebab posisi dia pada 
saat itu mirip dengan orang yang menggiring hewan kurban (ke Mekkah di dalam 
beribadah haji). Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman

وَلَا تَحْلِقُوا رُءُوسَكُمْ حَتَّىٰ يَبْلُغَ الْهَدْيُ مَحِلَّهُ

“Artinya : Janganlah kamu mencukur (rambut) kepalamu sebelum hewan kurban 
sampai pada tempat penyembelihannya “ [Al-Baqarah : 196]

Selengkapnya baca di 
http://almanhaj.or.id/content/2300/slash/0/hukum-memotong-rambut-atau-kuku-pada-sepuluh-hari-pertama-dzulhijjah-bagi-orang-yang-akan-berkurban/
 
Walahu Ta'ala A'lam