Re: [assunnah] Galau
orang tua yang baik dan bijak adalah yang tahu dan mau memahami potensi anaknya, bukan memaksakan keinginan orang tuanya...jika sang anak memang sudah enjoy untuk belajar ilmu syarií, maka lanjutkanlah, mudah2an kelak ia menjadi seorang ulama yang alim dan mengamalkan ilmunya, mendakwahkan ilmunya, banyak orang belajar padanya...apakah si orang tua tidak mau mendapatkan surga karena buah usahanya itu dari kesholehan anaknya? saya khawatir, jika orang tua memaksakan anaknya untuk belajar teknik (mungkin bayangannya kelak ia akan memperoleh pekerjaan yang gajinya tinggi sehingga bisa menjadi orang kaya) akan tetapi si anak tidak enjoy bahkan merasa terpaksa, maka mudhorotnya akan jauh lebih besar, kelak orang tuanya akan menyesal... jadilah orang tua yang bijak... Pada 1 Oktober 2012 13:32, Nanayahe nanay...@yahoo.com menulis: ** Assalaamu'alaikum Ikhwan dan akhwat sekalian, ini tentang cerita kegalauan seorang sahabat yg anaknya sekolah di pesantren. Sekarang anaknya kelas 3 MTW (setingkat SMP), Insya Allah 1 tahun lagi masuk tingkat SMA. Yg bikin teman ana galau karna tingkat SMA di pesantren tsb tidak ada jurusan IPA. Ke depannya, setamat pesantren, teman ana menginginkan anaknya kuliah di teknik. Dia galau, apakah memindahkan anaknya ke SMA yg punya penjurusan IPA atau tetap di pesantren saat ini anaknya nyantri. Kebetulan anaknya nyantri di pesantren di tengaran salatiga yg mana termasuk salah satu pesantren paforit. Tapi ini baru sebatas keinginannya sbg seorang ayah. Dari sisi anak sendiri berkeinginan tetap lanjut di pesantren tsb karena sudah merasa enjoy. Mohon sarannya, mungkin di antara peserta milis pernah punya pengalaman yg sama. Mungkin punya saran buat teman ana ini yg merasa galau dengan masa depan anaknya. Syukron Nana -- Evan Rizaldhi YogYess Bubur (Jagung Manis Ketan Item) Jl. Sisingamangaraja 29, Yogyakarta (depan Kampus El Rahma, Karangkajen)
Bls: [assunnah] Galau
Wa'alaikumussalaam Dengan kondisi anak yang sudah baligh dan memasuki jenjang remaja, anak sudah mulai memiliki wawasan berfikir dan keinginan sendiri. Orang tua sebaiknya menilai dan mengarahkan saja kemana anaknya hendak melangkah dan tidak perlu dipilihkan oleh orang tuanya. Dalam kasus ini, anak merasa nyaman di pesantren dan orang tua ingin sesuatu yang lain. Kalau memindahkan ke sekolah lain yang diinginkan orang tua ada dampak yang cukup bahaya sebagaimana sudah kita maklumi bagaimana kondisi dunia sekolah saat ini. Kecuali ada yang semisal pesantren di tengaran tsb maka diharapkan kondisi keislamannya tetap terjaga. Hendaknya orang tua melihat sisi akhirat sebagai sisi yang diutamakan daripada keinginan untuk menggapai cita-cita dunianya. Dan ingatlah bahwa kelak di akhirot nanti orang tua akan diminta pertanggungjawabannya mengenai anaknya apakah sudah dididik dengan dinul islam yang benar atau justru sebaliknya. Keinginan untuk menggapai kebaikan dalam masalah dunia tidak boleh sama sekali menjadikan kita mengorbankan akhirot karena akhirot lebih baik dan kekal. Semoga bisa menjadi renungan bagi kita. Allhu a'lam Dari: Nanayahe nanay...@yahoo.com Kepada: assunnah@yahoogroups.com assunnah@yahoogroups.com Dikirim: Senin, 1 Oktober 2012 13:32 Judul: [assunnah] Galau Assalaamu'alaikum Ikhwan dan akhwat sekalian, ini tentang cerita kegalauan seorang sahabat yg anaknya sekolah di pesantren. Sekarang anaknya kelas 3 MTW (setingkat SMP), Insya Allah 1 tahun lagi masuk tingkat SMA. Yg bikin teman ana galau karna tingkat SMA di pesantren tsb tidak ada jurusan IPA. Ke depannya, setamat pesantren, teman ana menginginkan anaknya kuliah di teknik. Dia galau, apakah memindahkan anaknya ke SMA yg punya penjurusan IPA atau tetap di pesantren saat ini anaknya nyantri. Kebetulan anaknya nyantri di pesantren di tengaran salatiga yg mana termasuk salah satu pesantren paforit. Tapi ini baru sebatas keinginannya sbg seorang ayah. Dari sisi anak sendiri berkeinginan tetap lanjut di pesantren tsb karena sudah merasa enjoy. Mohon sarannya, mungkin di antara peserta milis pernah punya pengalaman yg sama. Mungkin punya saran buat teman ana ini yg merasa galau dengan masa depan anaknya. Syukron Nana
Re: [assunnah] Galau
wa'alaikumussalaam, kalo baca dari tulisan antum, yang menginginkan masuk jur. IPA adalah ortu (ayah), sedang anaknya sudah merasa enjoy... Apakah harus dipaksakan ke IPA sementara anaknya sdh enjoy di pesantren tsb? Pendidikan kita, terutama yang pernah di SMU se-olah2 kalo IPA adalah hebat/jago, dan IPS (maaf) sebaliknya. Padahal tidaklah demikian. Ana saja dari IPA, pas kuliah tidak di domain orang2 IPA. Patokan sukses seorang mu'min adalah dijauhkan dari naar dan dimasukkan ke dalam jannah. Mohon dikoreksi kalo ada yang salah/tidak tepat. 2012/10/1 Nanayahe nanay...@yahoo.com ** Assalaamu'alaikum Ikhwan dan akhwat sekalian, ini tentang cerita kegalauan seorang sahabat yg anaknya sekolah di pesantren. Sekarang anaknya kelas 3 MTW (setingkat SMP), Insya Allah 1 tahun lagi masuk tingkat SMA. Yg bikin teman ana galau karna tingkat SMA di pesantren tsb tidak ada jurusan IPA. Ke depannya, setamat pesantren, teman ana menginginkan anaknya kuliah di teknik. Dia galau, apakah memindahkan anaknya ke SMA yg punya penjurusan IPA atau tetap di pesantren saat ini anaknya nyantri. Kebetulan anaknya nyantri di pesantren di tengaran salatiga yg mana termasuk salah satu pesantren paforit. Tapi ini baru sebatas keinginannya sbg seorang ayah. Dari sisi anak sendiri berkeinginan tetap lanjut di pesantren tsb karena sudah merasa enjoy. Mohon sarannya, mungkin di antara peserta milis pernah punya pengalaman yg sama. Mungkin punya saran buat teman ana ini yg merasa galau dengan masa depan anaknya. Syukron Nana
RE: [assunnah]Kurban atas nama org yg sdh meninggal
From: n.susant...@yahoo.com Date: Mon, 1 Oct 2012 05:22:35 + Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh Bolehkah qurban atas nama orang tua yg sudah meninggal ? Terima Kasih Wassalam Nugroho S Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin menerangkan bahwa berqurban untuk yang mati ada tiga macam: Pertama: Berqurban atas nama orang yang mati secara khusus. Ini tidak ada sunnahnya Allah Azza wa Jalla berfirman: وَأَنْ لَيْسَ لِلْإِنْسَانِ إِلَّا مَا سَعَىٰ Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya [an Najm/53:39] Syaikh Muhammad Shalih al 'Utsaimîn rahimahullah mengatakan : “Udhiyah (qurban) itu disyariatkan bagi yang hidup atau yang mati ? Beliau rahimahullah enjawab: “Udhiyah (qurban) disyariatkan untuk yang hidup. Karena tidak ada riwayat dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dan para Sahabatnya (yang menjelaskan) bahwa mereka pernah berudhiyah khusus atas nama orang yang sudah wafat. Padahal Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam punya anak, istri dan kerabat-kerabat yang sudah wafat sebelum beliau. Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam tidak pernah berudhiyah atas salah seorang di antara mereka secara khusus. Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam tidak berudhiyah atas nama Hamzah (pamannya), untuk Khadîjah (istrinya) dan Zainab binti khuzaimah. Tidak juga untuk anak laki-laki atau perempuan beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam. Seandainya hal tersebut adalah sesuatu yang disyariatkan, tentulah Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam akan menjelaskannya dalam sunnahnya, baik dalam bentuk ucapan atau perbuatan. [asy-Syarhul Mumti’ 7/455] Kedua: Adapun apabila nama si mayit diikutsertakan dengan nama-nama orang yang hidup, maka itu dibolehkan, sebagaimana pernah dilakukan oleh Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam. Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam berdoa: اللَّهُمَّ هَذَا عَنْ مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ Ya Allah, terimalah ini dari Muhammad dan keluarga Muhammad. [al-Hâkim, al-Imam haqi] Ketiga: Apabila si mayit mewasiatkan untuk berqurban, maka wasiat tersebut wajib dilaksanakan. Selengkapnya baca di http://almanhaj.or.id/content/2290/slash/0/iuran-kurban-di-sekolah-pahala-qurban-untuk-yang-sudah-wafat/ Baca juga penjelasan lainnya di http://almanhaj.or.id/content/2291/slash/0/bagaimana-kurban-bagi-orang-yang-sudah-meninggal/ wallahu Ta'ala A'lam
[assunnah] Memahami Nama-Nama Dan Sifat-Sifat Allah Azza Wa Jalla
KEUTAMAAN MEMAHAMI NAMA-NAMA DAN SIFAT-SIFAT ALLAH AZZA WA JALLA Oleh Ustadz Abdullâh bin Taslîm al-Buthoni http://almanhaj.or.id/content/3388/slash/0/keutamaan-memahami-nama-nama-dan-sifat-sifat-allah-azza-wa-jalla/ http://almanhaj.or.id/category/view/101/page/1 Memahami nama-nama Allah Azza wa Jalla yang maha indah dan sifat-sifat-Nya yang maha sempurna merupakan pembahasan yang sangat penting dalam agama Islam, bahkan termasuk bagian paling penting dan utama dalam mewujudkan keimanan yang sempurna kepada Allah Azza wa Jalla . Karena tauhid ini adalah salah satu dari dua jenis tauhid yang menjadi landasan utama iman kepada Allah Azza wa Jalla. Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata: Sendi utama (kunci pokok) kebahagiaan, keselamatan dan keberuntungan adalah dengan mewujudkan dua jenis tauhid yang merupakan landasan tegaknya iman kepada Allah Azza wa Jalla , yang akan Allah Azza wa Jalla wujudkan dengan mengutus para rasul-Nya. Inilah inti seruan para rasul dari yang pertama sampai yang terakhir. Yang pertama: Tauhid al-'ilmi al-khabari al-I'tiqâdi (tauhid yang berhubungan dengan ilmu/pemahaman, yang bersumber dari berita/wahyu Allah Azza wa Jalla semata-mata, dan menyangkut keyakinan dalam hati), yang mengandung penetapan sifat-sifat maha sempurna bagi Allah Azza wa Jalla , dan pensucian sifat-sifat-Nya dari penyerupaan (dengan sifat makhluk), serta peniadaan sifat-sifat yang menunjukkan kekurangan dari-Nya. Yang kedua: Penghambaan diri kepada Allah Azza wa Jalla semata-mata dan tiada sekutu bagi-Nya, memurnikan kecintaan, keikhlasan, ketakutan, pengharapan dan penyandaran diri kepada Allah Azza wa Jalla , serta sikap ridha kepada Allah Azza wa Jalla rabb (pencipta), sembahan dan pelindung satu-satunya, dan tidak menjadikan tandingan bagi-Nya dengan segala sesuatu. Allah Azza wa Jalla telah menghimpun dua jenis tauhid ini dalam dua surat al-Ikhlâsh[1] (dalam al-Qur'ân), yaitu surat: قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ Katakanlah: Hai orang-orang kafir [al-Kâfirun/109:1] Surat ini mengandung tauhid al-'amali al-irâdi (tauhid yang menyangkut amal perbuatan dan kehendak/niat). Dan surat: قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ Katakanlah: Dia-lah Allah Azza wa Jalla yang maha esa [al-Ikhlâsh/112:1] Surat ini mengandung tauhid al-'ilmi al-khabari. Dan masing-masing tauhid ini tidak bisa berdiri sendiri tanpa yang lainnya (keduanya saling menyempurnakan). Oleh karena itulah, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu membaca kedua surat ini dalam shalat sunnat sebelum shalat subuh dan sesudah magrib, serta dua rakaat terakhir shalat witir. Shalat subuh dan maghrib merupakan pembuka dan penutup amal shalih (shalat), yang bertujuan untuk menjadikan tauhid sebagai permulaan dan penutup waktu siang hari[2] . Oleh karena itu, Syaikh Muhammad bin Shâlih al-'Utsaimîn rahimahullah ketika menjelaskan makna iman kepada Allah Azza wa Jalla, beliau berkata: Iman kepada Allah Azza wa Jalla mengandung empat perkara: • Pertama : mengimani /meyakini keberadaan Allah Azza wa Jalla. • Kedua : mengimani keesaan Allah Azza wa Jalla dalam ar-Rubûbiyyah (pencipta, pengatur dan pelindung bagi alam semesta). • Ketiga : mengimani keesaan Allah Azza wa Jalla dalam al-ulûhiyyah (hak untuk disembah dan diibadahi). • Keempat: mengimani semua nama dan sifat Allah Azza wa Jalla dengan cara yang sesuai dengan kemaha-sempurnaan dan kemaha-agungan-Nya, tanpa menyelewengkan makna, menolak, memvisualkan, dan menyerupakan (sifat-sifat-Nya dengan sifat-sifat makhluk). Maka barangsiapa yang menyelewengkan makna ayat-ayat dan hadits-hadits tentang sifat-sifat Allah Azza wa Jalla , berarti dia belum mewujudkan keimanan yang sempurna kepada Allah Azza wa Jalla [3] . Pentingnya Memahami Tauhid Asmâ` Wa Sifât Untuk memperjelas keterangan di atas, berikut ini kami akan sampaikan beberapa hal penting yang menunjukkan besarnya keutamaan memahami tauhid ini: 1. Memahami tauhid asmâ` wa shifât adalah ilmu yang paling agung dan paling utama secara mutlak, karena berhubungan langsungdengan Allah Azza wa Jalla , zat yang maha sempurna. Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata: Sesungguhnya keutamaan suatu ilmu mengikuti keutamaan obyek yang dipelajarinya. karena keyakinan akan dalil-dalil dan bukti-bukti keberadaannya. juga karena besarnya kebutuhan dan manfaat untuk memahaminya. Maka tidak diragukan lagi, bahwa ilmu tentang Allah Azza wa Jalla , nama-nama, sifat-sifat dan perbuatan-perbuatan-Nya adalah ilmu yang paling agung dan paling utama. Perbandingan ilmu ini dengan ilmu-ilmu yang lain adalah seperti perbandingan (kemahasempurnaan) Allah Azza wa Jalla dengan semua obyek yang dipelajari (dalam) ilmu-ilmu lainnya[4]. 2. Memahami tauhid asmâ` wa shifât Allah Azza wa Jalla adalah landasan utama semua ilmu yang lainnya. Ibnul Qayyim al-Jauziyyah rahimahullah berkata: Ilmu tentang nama, sifat dan perbuatan Allah Azza wa Jalla adalah landasan semua ilmu. Semua ilmu lainnya mengikuti ilmu ini; yang juga dibutuhkan untuk mewujudkan keberadaan ilmu-ilmu
[assunnah] Info Kajian Hidayatunnajah Pebayuran Bekasi
INFO KAJIAN Hari : Ahad Tgl : 7 okt 2012 Jam : 9 - dhuhur Tempat : PonPes Hidayatunnajah Pebayuran Bekasi Materi : Mewaspadai Gerakan Syiah Rafidhah di Indonesia Pemateri : Ust Abu Qotadah Utk : Ikhwan Akhwat - saudah ummu uwais -
Re: [assunnah] Galau
Bismillaahirrahmaanirrahiim, Wa 'alaikum salaam wa rahmatullah wa barakaatuh, Mungkin pesantren yang di maksud Pesantren Islam Al-Irsyad (PIA) Tengaran ya? ana kebetulan wali santri, ingin sedikit berbagi pengalaman disini, semoga bisa di ambil manfaatnya. Sebenarnya kalau di bilang PIA pavorit, tidak juga, ma'had bermanhaj salaf lain seperti ma'had Imam Bukhari Solo, ma'had Bin Baz Jogja dan lainnya juga bagus ma sya Allah, masing-masing punya kelebihan dan kekurangan. Dari penjelasan pengurus dan mudir PIA yang pernah di sampaikan ke kami walisantri, disana memang tidak menyediakan kelas khusus jurusan IPA, hanya konsentrasi pelajaran diniyyah. pernah ada wali santri lain mengusulkan di buka kelas jurusan IPA alhamdulillah tidak di kabulkan pengurus yayasan,ana termasuk walisantri yang tidak setuju, karena khawatir asatidz dan manajemen pondok kualahan dan anak2 jadi setengah2 hasilnya. Kalau mau perhatikan detil-detil pelajaran diniyyah yang diajarkan di pesantren diantaranya: - B. Arab :di dalamnya ada nahwu sharaf, balaghoh, muhadatsah, imla, khot dll. - Alquran : tajwid, makhorijul huruf dan hafalan - Hadits : silsilah hadits shahih dan hafalan - Sirah nabawiyah - Fiqih - Aqidah Belum pelajaran umum seperti: B. Inggris, IPA, Fisika, Matematika dll Untuk pelajaran tersebut di atas saja tidak cukup waktu untuk santri belajar, belum mereka juga tetap perlu olahraga, beladiri dan les tambahan sore hari, ta'lim serta kegiatan luar sekolah lainnya. Jadi kalau orang tua menyekolahkan anaknya di pondok berarti mau menguatkan ilmu diniyyah. orang tua yang memiliki anak yang punya kemauan sendiri masuk pesantren apalagi pesantren yang bermanhaj salaf adalah orang tua paling beruntung, ma sya Allah. banyak kan orang tua yang kesulitan mengarahkan anaknya untuk konsentrasi dalam ilmu agama?, lantas apa yang membuat sang ayah galau?, sementara anaknya sedang mempersiapkan diri untuk menjadi tabungan amal untuk orangtuanya? insya Allah ilmunya kalau di amalkan atau bahkan di ajarkan (kalau anak jadi ustadz) tentu pahala mengalir terus biarpun orang tua ataupun sang anak sudah menempati hunian ukuran 0,5 x 2 m (kuburan). Semoga kita semua di karuniai umur panjang dengan ketaatan kepada Allah subhaanahu wa ta'ala, aamiin. Ilmu dunia baik juga, tapi bukannya terbatas sampai di dunia saja? (ana dengar nasihat ini dari ust Syafiq Riza di kajian beberapa waktu lalu). Tinggal pilihan orang tua, mau yang baik atau terbaik?. apalagi anaknya sudah enjoy, di dukung saja terus, insya Allah lulus dari situ bisa melanjutkan ke universitas umum dengan ketentuan tertentu. Tapi semoga melanjutkannya ke LIPIA atau univesitas ilmu syar'i lainnya. Sudah bukan rahasia lagi bagi kita, kalau sekte yang sangat membenci ahlus sunnah sunnah merebak di negeri kita.Perhatikan tidak bagaimana perjuangan asatidz kita sekarang ini dalam mendakwahkan manhaj yang haq ini? (semoga Allah senantiasa menjaga mereka dan keluarga, aamin),satu ustadz dalam satu hari ma sya Allah bisa berada di 3 tempat untuk ceramah masing2 tempat paling tidak 2 jam, ikhwah kita ma sya Allah semangat menyediakan majlis ilmu alhamdulillah di banyak tempat. kalau orang tua dari orangtua2 yang sudah faham manhaj salaf dan kuat mencintai manhaj ini galau/ragu ragu untuk menyiapkan anaknya menjadi bagian dari pembela2 agama Allah lantas siapa yang menyiapkan generasi sunnah?, ilmu syar'i sangat sulit di dapat dari sekolah umum, kalaupun ada sangat sedikit dibandingkan kerusakan yang di dapat dari lingkungan maupun teman yang kurang baik. Allahu a'lam bishowab. *Mohon bantu doa agar anak-anak kami di pesantren salaf manapun agar senantiasa mendapat taufiq dari Allah subhaanahu wa ta'la untuk istiqamah mencintai, menuntut , mengamalkan dan mendakwahkan ilmu syar'i. minta maaf kalau ada salah kata, baarakallahu fiikum, sallah satu walisantri PIA - From: Nanayahe nanay...@yahoo.com To: assunnah@yahoogroups.com assunnah@yahoogroups.com Sent: Monday, October 1, 2012 1:32 PM Subject: [assunnah] Galau Assalaamu'alaikum Ikhwan dan akhwat sekalian, ini tentang cerita kegalauan seorang sahabat yg anaknya sekolah di pesantren. Sekarang anaknya kelas 3 MTW (setingkat SMP), Insya Allah 1 tahun lagi masuk tingkat SMA. Yg bikin teman ana galau karna tingkat SMA di pesantren tsb tidak ada jurusan IPA. Ke depannya, setamat pesantren, teman ana menginginkan anaknya kuliah di teknik. Dia galau, apakah memindahkan anaknya ke SMA yg punya penjurusan IPA atau tetap di pesantren saat ini anaknya nyantri. Kebetulan anaknya nyantri di pesantren di tengaran salatiga yg mana termasuk salah satu pesantren paforit. Tapi ini baru sebatas keinginannya sbg seorang ayah. Dari sisi anak sendiri berkeinginan tetap lanjut di pesantren tsb karena sudah merasa enjoy. Mohon sarannya, mungkin di antara peserta milis pernah punya pengalaman yg sama. Mungkin punya saran buat
[assunnah] Info Kajian Cibinong - Pekan ini, 06 Okt 2012
Bismillah, Hadirilah Kajian Ilmu Rutin @ Sabtu pekan ke-I (setiap bulannya) Bersama : Ust. DR. Erwandi Tarmidzi, hafidzahullaah Materi Lanjutan : FIQH MU'AMALAH Waktu : Insya Allah, Sabtu 20 Zulqa'dah 1433H/06 Oktober 2012, Jam 08:30 - 11:00 Tempat : Masjid Al-Musyaddad LIPI Bakos, Cibinong - Bogor Terbuka untuk Umum, Ikhwan Akhwat. Info lebih lanjut, hubungi : CP Ikhwan : 021 98972658 / 0856 9407 CP Akhwat : 0813 81240351 __._,_.___ Website anda http://www.almanhaj.or.id Berhenti berlangganan: assunnah-unsubscr...@yahoogroups.com Ketentuan posting : http://milis.assunnah.or.id/aturanmilis/ Your email settings: Individual Email|Traditional Change settings via the Web (Yahoo! ID required) Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe __,_._,___
[assunnah] Info Kajian Depok - Pekan ini, 06-07 Okt 2012
SABTU Bersama : Ust. Haryanto Abdul Hadi, Lc. MA. hafidzahullaah Pembahasan Lanjutan : AL-WAJIZ Waktu : Insya Allah, Sabtu 20 Zulqa'dah 1433H/06 Oktober 2012. Jam 09:00 - 11:30 Tempat : Masjid Darussalam. Perum Jatijajar Blok D, Jl. Raya Jakarta - Bogor KM 35, Simpangan Depok, Cimanggis Depok. Terbuka untuk Umum, Ikhwan Akhwat. Info lebih lanjut, hubungi : CP Ikhwan : 0812 81930012 / 0813 80899787 CP Akhwat : 0856 95775058 / 0813 83101568 Untuk hari Ahad, sebagaimana info dibawah ini. __._,_.___ Website anda http://www.almanhaj.or.id Berhenti berlangganan: assunnah-unsubscr...@yahoogroups.com Ketentuan posting : http://milis.assunnah.or.id/aturanmilis/ Your email settings: Individual Email|Traditional Change settings via the Web (Yahoo! ID required) Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe __,_._,___
Re: Bls: [assunnah] Offline Almanhaj.or.id versi 12.09.05 [zip]
ana telah download boyhosting.tk/download tapi filwnya ngak bisa dibuka. ada msg tentang servernya ngak ada. 2012/9/28 Ikhsan Zaher ikhsanza...@gmail.com ** kalau di android, dari berbagai aplikasi reader rss feed yang ada, saya lebih suka memakai gReader.. SIlahkan download dari Google Play Store, free 2012/9/28 Andi Abu Musyaffa priyonoa...@yahoo.com ** Bagaimana caranya membuka langganan tulisan tsb di iphone/ipad atau android? *From:* teddy rachmayadi t.rachmay...@gmail.com *To:* assunnah@yahoogroups.com *Sent:* Saturday, September 8, 2012 6:36 PM *Subject:* Re: Bls: [assunnah] Offline Almanhaj.or.id versi 12.09.05 [zip] Google reader (google.com/reader) punya fitur untuk berlangganan tulisan dr suatu situs. Regards, Ted On Sep 8, 2012 2:40 PM, Zella Marta zellama...@yahoo.co.id wrote: ** Bismillah. Alhamdulillah, ana bisa buka juga link tsb. Sekalian tanya, bisa langganan ng ya? seperti blog yang masuk ke email pribadi sehingga kita bisa lihat artikel-artikel terbaru. Jazakumullahu khoyron *Dari:* alhambra camage...@gmail.com *Kepada:* assunnah@yahoogroups.com *Dikirim:* Kamis, 6 September 2012 10:19 *Judul:* Re: [assunnah] Offline Almanhaj.or.id http://almanhaj.or.id/versi 12.09.05 [zip] 2012/9/5 tohaboy toha...@gmail.com size +- 43MB http://boyhosting.tk/download.php?title=almanhaj.or.id%2005.09.2012.zipfile=1346835574almanhaj.or.id%2005.09.2012.zip Publised on: http://blog.tohaboy.web.id/2012/offline-almanhaj-or-id-versi-12-09-05-zip.view.blog.tohaboy wa'alaikumussalam warahamtullah wabarakatuh afwan, apakah ada link lain untuk download. ana tidak bisa akses .tk -- ~
RE: [assunnah] Galau
Wa’alykum salam warahmatullaah, Jgn khawatir jangan galau klu urusan dunia mah. Ilmu dunia bisa disiasati kalau mmg ingin serius. Pengalaman keponakan ana yg plg dari LN gak bs apa2 ketika melihat soal-soal ujian UMPTN sampai mau nangis katanya saking susahnya (pdhl di LN dia belajar di sekolah umum). ORTU nya inisiatif belajar ke bimbel yg cukup disiplin dan bagus pembinaan agama dan akhlaknya. Alhamdulillaah hanya belajar 1 bulan gol masuk PTN Pavorit. Ya kalau memang niat dan sungguh-sungguh sudah byk bukti yg berhasil spt ini. Ada juga yg mensiasati dgn bimbel disela-sela waktu longgar selama di SMU shg tetap bs mengikuti pelajaran umum. Alhamdulillaah berhasil juga. Selain PTN, juga ada jurusan teknik di univ SWASTA atau ikut kursus2 teknik yg mengajarkan ilmu dunia dgn kualitas yg tdk kalah dgn PTN bahkan sebagiannya lebih unggul. Di beberapa tempat ada yg menyelenggarakan kursus Teknik Otomotif (2-3th) dgn orientasi kerja di perusahaan otomotif besar di LN dgn gaji dan bonus serta fasilitas yg jauh lebih baik (khbarnya bs smp 20jt/bln dan sdh ada yg diterima) dibandingkan lulusan PTN yg bekerja di perusahaan pavorit DN sekalipun. Khbarnya anak2 pesantren pun bs ikut kursus/belajar bahkan mrk diuntungkan krn sdh bisa bhs Arab/Inggris. Tiap tahun sebuah perusahaan otomotif terbesar di middle east membutuhkan mekanik smp 300 org yg smp saat ini tidak bisa mereka dapatkan (mereka ingin mekaniknya dari Indonesia krn negara muslim) karena kurangnya peminat dan keahlian serta pengalaman yg blm cukup. SANUSI Factory Accounting Department SAWABI Co. Limited Aden Free Zone Area, Yemen From: assunnah@yahoogroups.com [mailto:assunnah@yahoogroups.com] On Behalf Of Nanayahe Sent: Monday, October 01, 2012 9:33 AM To: assunnah@yahoogroups.com Subject: [assunnah] Galau Assalaamu'alaikum Ikhwan dan akhwat sekalian, ini tentang cerita kegalauan seorang sahabat yg anaknya sekolah di pesantren. Sekarang anaknya kelas 3 MTW (setingkat SMP), Insya Allah 1 tahun lagi masuk tingkat SMA. Yg bikin teman ana galau karna tingkat SMA di pesantren tsb tidak ada jurusan IPA. Ke depannya, setamat pesantren, teman ana menginginkan anaknya kuliah di teknik. Dia galau, apakah memindahkan anaknya ke SMA yg punya penjurusan IPA atau tetap di pesantren saat ini anaknya nyantri. Kebetulan anaknya nyantri di pesantren di tengaran salatiga yg mana termasuk salah satu pesantren paforit. Tapi ini baru sebatas keinginannya sbg seorang ayah. Dari sisi anak sendiri berkeinginan tetap lanjut di pesantren tsb karena sudah merasa enjoy. Mohon sarannya, mungkin di antara peserta milis pernah punya pengalaman yg sama. Mungkin punya saran buat teman ana ini yg merasa galau dengan masa depan anaknya. Syukron Nana
[assunnah] Perkenalan
assalamu'alaikum ana boleh gabung dengan millist assunnah ga abu umar Website anda http://www.almanhaj.or.id Berhenti berlangganan: assunnah-unsubscr...@yahoogroups.com Ketentuan posting : http://milis.assunnah.or.id/aturanmilis/ Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: assunnah-dig...@yahoogroups.com assunnah-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: assunnah-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
RE: [assunnah]Thawaf ifadhah
From: ardiansyaheka...@gmail.com Date: Sun, 30 Sep 2012 18:27:28 +0700 bismillah, ana eka di garut, tahun kemarin ana thawaf ifadhah bersama istri. putaran pertama ana lakukan di lantai 2 masjidil harom sampai selesai 1 putaran, tetapi karena penuh dengan kursi roda dan macet, ana dan istri pindah ke lantai dasar, tetapi adzsan dhuhur berkumandang sehingga kami sholat dhuhur berjamaah terlebih dahulu setelah itu kami tahawaf di lantai dasar 6 putaran, apakah thawaf ana sah? kalau tidak, apa yang mesti kami lakukan? Memisahkan antara thawaf dengan thawaf berikutnya seperti untuk shalat, minum, memperbaharu wudhu diperbolehkan jika hanya dalam waktu sebentar. Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al-Jibrin ditanya : Apakah boleh mengakhirkan thawaf ifadhah bersama thawaf wada.? Dan apakah bagi orang yang haji boleh memisahkan antara tujuh putaran thawaf dengan minum air atau yang lainnya ? Jawaban Boleh mengakhirkan thawaf ifadhah karena takut berdesakan dan yang sepertinya. Maka seseorang ketika keluar ke Baitullah dengan niat thawaf ifadhah dan sekaligus thawaf wada', maka demikian itu telah cukup baginya. Lalu dia langsung keluar setelah thawaf. Dengan demikian maka dibenarkan baginya karena telah menjadikan akhir ibadahnya dengan thawaf di Baitullah. Namun yang utama adalah melaksanakan thawaf ifadhah pada hari 'Id atau hari-hari tasyriq. Tapi juga boleh mengakhirkannya dari waktu tersebut. Adapun memisahkan antara satu putaran thawaf dengan putaran thawaf berikutnya maka demikian itu diperbolehkan jika hanya dalam waktu sebentar, seperti untuk memperbaharui wudhu, atau minum air, atau shalat wajib, atau shalat jenazah, dan lain-lain. Tapi jika waktu memisahkan dalam tempo panjang tanpa sebab sampai setengah jam atau lebih, maka menurut pendapat yang shahih adalah membatalkan putaran thawaf yang telah dilakukan sebelumnya. Maka dia harus memulai thawaf dari awal lagi. Dan demikian itu juga dikatakan dalam masalah sa'i antara Shafa dan Marwah. Wallahu 'alam. Selengkapnya baca di http://almanhaj.or.id/content/1704/slash/0/mendahulukan-thawaf-ifadhah-sebelum-melontar-atau-sebelum-wukuf-dan-hukum-memisahkan-putaran-thawaf/ Satu putaran thawaf dianggap sempurna apabila sampai garis lurus hajar aswad. Jika dikumadangkan iqamat shalat ketika seseorang sedang thawaf maka hendaknya dia shalat jama'ah. Lalu setelah rampung shalat, dia menyempurnakan thawafnya yang tersisa. Tapi putaran terkahir thawaf sebelum shalat tidak dinilai jika belum penuh satu putaran. Thawaf dinyatakan satu putaran apabila sampai garis lurus Hajar Aswad. Jika belum sampai itu maka harus memulai dari sudut Hajar Aswad lagi. Demikian ini adalah kehati-hatian untuk keluar dari perbedaan pendapat ulama. Selengkapnya baca di http://almanhaj.or.id/content/1697/slash/0/wajib-berwudhu-ketika-thawaf-dan-tidak-wajib-dalam-sai-menyentuh-kulit-wanita-ketika-thawaf/ Pindah thawaf dari tempat yang jauh dari Ka'bah pada tempat yang semakin dekat kepada Ka'bah adalah yang utama. Tidak mengapa thawaf seperti itu. Bahkan walaupun seseorang thawaf di serambi masjid, maka demikian itu cukup baginya. Tapi thawaf pada tempat yang semakin dekat kepada Ka'bah adalah yang utama, dan jika di sana ada keleluasaan dan tidak berdesak-desakan lalu orang mendekat Ka'bah maka demikian itu adalah utama. Tapi jika mendekat Ka'bah terasa berat bagi seseorang lalu dia thawaf jauh dari Ka'bah maka tiada dosa dalam demikian itu. Selengkapnya baca di http://almanhaj.or.id/content/1301/slash/0/shalat-dua-rakaat-setelah-thawaf-thawaf-jauh-dari-kabah-mengusap-rukun-yamani-dengan-isyarat/ Wallahu Ta'ala A'lam
RE: [assunnah]Apabila satu keluarga kurban tiap tahun
From: aulsa...@gmail.com Date: Fri, 28 Sep 2012 17:16:26 +0700 assalamu'alaikum... yang manakah lebih afdol? apabila dalam satu keluarga ada 5 anggota keluarga, satu kambing tiap tahun diniatkan utk satu orang kemudian tiap tahun bergiliran diantara 5 tsb, atau satu kambing tiap tahun diniatkan utk 5 orang tsb? mhn pencerahannya kembali, terima kasih. wassalamu'alaikum Suatu hal yang perlu diketahui dalam masalah ini, apabila seseorang dalam keluarga hendak berkurban, terserah apakah kurban itu atas nama dirinya atau kedua orang tuanya atau atas nama dirinya dan kedua orang tuanya. Maka orang yang membeli dan membayar harga binatang kurban dilarang memotong rambut dan kuku sejak hari pertama (Dzulhijjah) sampai hewan kuban di sembelih. Wallahu 'alam Diriwayatkan dari Ummu Salamah Radhiyallahu ‘anha dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda. إِذَا دَخَلَتِ الْعَشْرُ وَأَرَادَ أَحَدُكُمْ أَنْ يُضَحِّيَ فَلاَ يَمَسَّ مِنْ شَعْرِهِ وَبَشَرِهِ شَيْئًَا “Artinya : Apabila sepuluh hari pertama (Dzulhijjah) telah masuk dan seseorang di antara kamu hendak berkurban, maka janganlah menyentuh rambut dan kulitnya sedikitpun” [Riwayat Muslim] Ini adalah nash yang menegaskan bahwa yang tidak boleh mengambil rambut dan kuku adalah orang yang hendak berkurban, terserah apakah kurban itu atas nama dirinya atau kedua orang tuanya atau atas nama dirinya dan kedua orang tuanya. Sebab dialah yang membeli dan membayar harganya. Adapun kedua orang tua, anak-anak dan istrinya, mereka tidak dilarang memotong rambut atau kuku mereka, sekalipun mereka diikutkan dalam kurban itu bersamanya, atau sekalipun ia yang secara sukarela membelikan hewan kurban dari uangnya sendiri untuk mereka. Adapun tentang menyisir rambut, maka perempuan boleh melakukannya sekalipun rambutnya berjatuhan karenanya, demikian pula tidak mengapa kalau laki-laki menyisir rambut atau jenggotnya lalu berjatuhan karenanya. Barangsiapa yang telah berniat pada pertengahan sepuluh hari pertama untuk berkurban, maka ia tidak boleh mengambil atau memotong rambut dan kuku pada hari-hari berikutnya, dan tidak dosa apa yang terjadi sebelum berniat. Demikian pula, ia tidak boleh mengurungkan niatnya berkurban sekalipun telah memotong rambut dan kukunya secara sengaja. Dan juga jangan tidak berkurban karena alasan tidak bisa menahan diri untuk tidak memotong rambut atau kuku yang sudah menjadi kebiasan setiap hari atau setiap minggu atau setiap dua minggu sekail. Namun jika mampu menahan diri untuk tidak memotong rambut atu kuku, maka ia wajib tidak memotongnya dan haram baginya memotongnya, sebab posisi dia pada saat itu mirip dengan orang yang menggiring hewan kurban (ke Mekkah di dalam beribadah haji). Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman وَلَا تَحْلِقُوا رُءُوسَكُمْ حَتَّىٰ يَبْلُغَ الْهَدْيُ مَحِلَّهُ “Artinya : Janganlah kamu mencukur (rambut) kepalamu sebelum hewan kurban sampai pada tempat penyembelihannya “ [Al-Baqarah : 196] Selengkapnya baca di http://almanhaj.or.id/content/2300/slash/0/hukum-memotong-rambut-atau-kuku-pada-sepuluh-hari-pertama-dzulhijjah-bagi-orang-yang-akan-berkurban/ Walahu Ta'ala A'lam