Re: Bls: [assunnah] Galau

2012-10-03 Terurut Topik ummumigdad
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ apakah boleh kami minta 
alamat dan nom telf pondok pesantren binbaz jogja trsbt. ,jazakumullaahu khoiron
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: supri supri 
Sender: assunnah@yahoogroups.com
Date: Wed, 3 Oct 2012 02:30:19 
To: assunnah@yahoogroups.com
Reply-To: assunnah@yahoogroups.com
Subject: Bls: [assunnah] Galau

assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh
 
berbagi pengalaman saja, kebetulan ana mempunyai anak dan sekarang sudah kelas 
1 aliyah di Islamic Center Bin Baz Jogjakarta, sama halnya dengan kegalauan 
anak2 kita, anak sayapun pernah mengalami hal yang serupa, dan alhamdulillah, 
selama nyantri di Islamic Center Bin Baz kegalauan itu hilang sendirinya dengan 
apa yang sudah diupayakan dan dilakukan pesantren tersebut selama ini
 
Bukan promosi lho
 
alhamdulillah, selama ini (selama anak ana nyantri), Aliyah di Bin Baz tidak 
akan mengalami kesulitan untuk mencari jenjang pendidikan IPA, dikarenakan di 
Aliyah Islamic Center Bin Baz sudah mengakomodasi keinginan para orang tua atau 
wali santri yang selama ini galau.
Jadi di Aliyah Islamic Center Bin Baz ada Jurusan Agama (diniyah) dan Jurusan 
IPA.
Selepas kelas 1 dan naik kelas 2, santri boleh menentukan akan fokus di diniyah 
(agama) atau umum (IPA), tetapi walaupun ada program umum (IPA) bobot 
pengajaran diniyah tidak berkurang atau tertinggal
 
Jadi isnya allah Islamic Center Bin Baz akan meluluskan santri agama (diniyah) 
dan santri umum (IPA) dengan tidak meninggalkan manhaj salaf
 
sekali lagi bukan promosi, silahkan antum sekalian konfirmasi ke Mahad Islamic 
Center Bin Baz untuk mengetahui lebih detailnya
 
Mohon maaf apabila ada yang kurang atau salah dalam memberikan informasi ini
 
wassalamu'alaikum
 

Dari: Nanayahe 
Kepada: "assunnah@yahoogroups.com" 
Dikirim: Senin, 1 Oktober 2012 13:32
Judul: [assunnah] Galau


 
Assalaamu'alaikum

Ikhwan dan akhwat sekalian, ini tentang cerita kegalauan seorang sahabat yg 
anaknya sekolah di pesantren. Sekarang anaknya kelas 3 MTW (setingkat SMP), 
Insya Allah 1 tahun lagi masuk tingkat SMA. Yg bikin teman ana galau karna 
tingkat SMA di pesantren tsb tidak ada jurusan IPA. Ke depannya, setamat 
pesantren, teman ana menginginkan anaknya kuliah di teknik. Dia galau, apakah 
memindahkan anaknya ke SMA yg punya penjurusan IPA atau tetap di pesantren saat 
ini anaknya nyantri. Kebetulan anaknya nyantri di pesantren di tengaran 
salatiga yg mana termasuk salah satu pesantren paforit. Tapi ini baru sebatas 
keinginannya sbg seorang ayah. Dari sisi anak sendiri berkeinginan tetap lanjut 
di pesantren tsb karena sudah merasa enjoy. Mohon sarannya, mungkin di antara 
peserta milis pernah punya pengalaman yg sama. Mungkin punya saran buat teman 
ana ini yg merasa galau dengan masa depan anaknya.


Syukron
Nana



Bls: [assunnah] Galau

2012-10-03 Terurut Topik supri supri
assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh
 
berbagi pengalaman saja, kebetulan ana mempunyai anak dan sekarang sudah kelas 
1 aliyah di Islamic Center Bin Baz Jogjakarta, sama halnya dengan kegalauan 
anak2 kita, anak sayapun pernah mengalami hal yang serupa, dan alhamdulillah, 
selama nyantri di Islamic Center Bin Baz kegalauan itu hilang sendirinya dengan 
apa yang sudah diupayakan dan dilakukan pesantren tersebut selama ini
 
Bukan promosi lho
 
alhamdulillah, selama ini (selama anak ana nyantri), Aliyah di Bin Baz tidak 
akan mengalami kesulitan untuk mencari jenjang pendidikan IPA, dikarenakan di 
Aliyah Islamic Center Bin Baz sudah mengakomodasi keinginan para orang tua atau 
wali santri yang selama ini galau.
Jadi di Aliyah Islamic Center Bin Baz ada Jurusan Agama (diniyah) dan Jurusan 
IPA.
Selepas kelas 1 dan naik kelas 2, santri boleh menentukan akan fokus di diniyah 
(agama) atau umum (IPA), tetapi walaupun ada program umum (IPA) bobot 
pengajaran diniyah tidak berkurang atau tertinggal
 
Jadi isnya allah Islamic Center Bin Baz akan meluluskan santri agama (diniyah) 
dan santri umum (IPA) dengan tidak meninggalkan manhaj salaf
 
sekali lagi bukan promosi, silahkan antum sekalian konfirmasi ke Mahad Islamic 
Center Bin Baz untuk mengetahui lebih detailnya
 
Mohon maaf apabila ada yang kurang atau salah dalam memberikan informasi ini
 
wassalamu'alaikum
 

Dari: Nanayahe 
Kepada: "assunnah@yahoogroups.com" 
Dikirim: Senin, 1 Oktober 2012 13:32
Judul: [assunnah] Galau


 
Assalaamu'alaikum

Ikhwan dan akhwat sekalian, ini tentang cerita kegalauan seorang sahabat yg 
anaknya sekolah di pesantren. Sekarang anaknya kelas 3 MTW (setingkat SMP), 
Insya Allah 1 tahun lagi masuk tingkat SMA. Yg bikin teman ana galau karna 
tingkat SMA di pesantren tsb tidak ada jurusan IPA. Ke depannya, setamat 
pesantren, teman ana menginginkan anaknya kuliah di teknik. Dia galau, apakah 
memindahkan anaknya ke SMA yg punya penjurusan IPA atau tetap di pesantren saat 
ini anaknya nyantri. Kebetulan anaknya nyantri di pesantren di tengaran 
salatiga yg mana termasuk salah satu pesantren paforit. Tapi ini baru sebatas 
keinginannya sbg seorang ayah. Dari sisi anak sendiri berkeinginan tetap lanjut 
di pesantren tsb karena sudah merasa enjoy. Mohon sarannya, mungkin di antara 
peserta milis pernah punya pengalaman yg sama. Mungkin punya saran buat teman 
ana ini yg merasa galau dengan masa depan anaknya.


Syukron
Nana


RE: [assunnah] Galau

2012-10-02 Terurut Topik sanusi
Wa’alykum salam warahmatullaah,



Jgn khawatir jangan galau klu urusan dunia mah. Ilmu dunia bisa disiasati kalau 
mmg ingin serius. Pengalaman keponakan ana yg plg dari LN gak bs apa2 ketika 
melihat soal-soal ujian UMPTN sampai mau nangis katanya saking susahnya (pdhl 
di LN dia belajar di sekolah umum). ORTU nya inisiatif belajar ke bimbel yg 
cukup disiplin dan bagus pembinaan agama dan akhlaknya. Alhamdulillaah hanya 
belajar 1 bulan gol masuk PTN Pavorit. Ya kalau memang niat dan sungguh-sungguh 
sudah byk bukti yg berhasil spt ini.

Ada juga yg mensiasati dgn bimbel disela-sela waktu longgar selama di SMU shg 
tetap bs mengikuti pelajaran umum. Alhamdulillaah berhasil juga.



Selain PTN, juga ada jurusan teknik di univ SWASTA atau ikut kursus2 teknik yg 
mengajarkan ilmu dunia dgn kualitas yg tdk kalah dgn PTN bahkan sebagiannya 
lebih unggul. Di beberapa tempat ada yg menyelenggarakan kursus Teknik Otomotif 
(2-3th) dgn orientasi kerja di perusahaan otomotif besar di LN dgn gaji dan 
bonus serta fasilitas yg jauh lebih baik (khbarnya bs smp 20jt/bln dan sdh ada 
yg diterima) dibandingkan lulusan PTN yg bekerja di perusahaan pavorit DN 
sekalipun. Khbarnya anak2 pesantren pun bs ikut kursus/belajar bahkan mrk 
diuntungkan krn sdh bisa bhs Arab/Inggris.



Tiap tahun sebuah perusahaan otomotif terbesar di middle east membutuhkan 
mekanik smp 300 org yg smp saat ini tidak bisa mereka dapatkan (mereka ingin 
mekaniknya dari Indonesia krn negara muslim) karena kurangnya peminat dan 
keahlian serta pengalaman yg blm cukup.





SANUSI

Factory Accounting Department

SAWABI Co. Limited

Aden Free Zone Area, Yemen



From: assunnah@yahoogroups.com [mailto:assunnah@yahoogroups.com] On Behalf Of 
Nanayahe
Sent: Monday, October 01, 2012 9:33 AM
To: assunnah@yahoogroups.com
Subject: [assunnah] Galau





Assalaamu'alaikum



Ikhwan dan akhwat sekalian, ini tentang cerita kegalauan seorang sahabat yg 
anaknya sekolah di pesantren. Sekarang anaknya kelas 3 MTW (setingkat SMP), 
Insya Allah 1 tahun lagi masuk tingkat SMA. Yg bikin teman ana galau karna 
tingkat SMA di pesantren tsb tidak ada jurusan IPA. Ke depannya, setamat 
pesantren, teman ana menginginkan anaknya kuliah di teknik. Dia galau, apakah 
memindahkan anaknya ke SMA yg punya penjurusan IPA atau tetap di pesantren saat 
ini anaknya nyantri. Kebetulan anaknya nyantri di pesantren di tengaran 
salatiga yg mana termasuk salah satu pesantren paforit. Tapi ini baru sebatas 
keinginannya sbg seorang ayah. Dari sisi anak sendiri berkeinginan tetap lanjut 
di pesantren tsb karena sudah merasa enjoy. Mohon sarannya, mungkin di antara 
peserta milis pernah punya pengalaman yg sama. Mungkin punya saran buat teman 
ana ini yg merasa galau dengan masa depan anaknya.



Syukron

Nana





Re: [assunnah] Galau

2012-10-02 Terurut Topik LINA NZA
Bismillaahirrahmaanirrahiim,


Wa 'alaikum salaam wa rahmatullah wa barakaatuh,

Mungkin pesantren yang di maksud Pesantren Islam Al-Irsyad  (PIA) Tengaran ya? 
ana kebetulan wali santri, ingin sedikit berbagi pengalaman disini, semoga bisa 
di ambil manfaatnya.

Sebenarnya kalau di  bilang PIA pavorit, tidak juga, ma'had bermanhaj salaf 
lain seperti ma'had Imam Bukhari Solo, ma'had Bin Baz Jogja dan lainnya juga 
bagus ma sya Allah, masing-masing punya kelebihan dan kekurangan.


Dari penjelasan pengurus dan mudir PIA yang pernah di sampaikan ke kami 
walisantri, disana memang tidak menyediakan kelas khusus jurusan IPA, hanya 
konsentrasi pelajaran diniyyah. pernah ada wali santri lain mengusulkan di buka 
kelas jurusan IPA alhamdulillah tidak di kabulkan pengurus yayasan,ana termasuk 
walisantri yang tidak setuju, karena khawatir asatidz dan manajemen pondok 
kualahan dan anak2 jadi setengah2 hasilnya.


Kalau mau perhatikan detil-detil pelajaran diniyyah yang diajarkan di pesantren 
diantaranya:

- B. Arab :di dalamnya ada nahwu sharaf, balaghoh, muhadatsah, imla, khot dll.
- Alquran : tajwid, makhorijul huruf dan hafalan
- Hadits : silsilah hadits shahih dan hafalan
- Sirah nabawiyah
- Fiqih
- Aqidah

Belum pelajaran umum seperti: B. Inggris, IPA, Fisika, Matematika dll

Untuk pelajaran tersebut di atas saja tidak cukup waktu untuk santri belajar, 
belum mereka juga tetap perlu olahraga, beladiri dan les tambahan sore hari, 
ta'lim serta kegiatan luar sekolah lainnya.


Jadi kalau orang tua menyekolahkan anaknya di pondok berarti mau menguatkan 
ilmu diniyyah.

orang tua yang memiliki anak yang punya kemauan sendiri masuk pesantren apalagi 
pesantren yang bermanhaj salaf adalah orang tua paling beruntung, ma sya Allah. 
banyak kan orang tua yang kesulitan mengarahkan anaknya untuk konsentrasi dalam 
ilmu agama?, lantas apa yang membuat sang ayah galau?, sementara anaknya sedang 
mempersiapkan diri untuk menjadi tabungan amal untuk orangtuanya? insya Allah 
ilmunya kalau di amalkan atau bahkan di ajarkan (kalau anak jadi ustadz) tentu 
pahala mengalir terus biarpun orang tua ataupun sang anak sudah menempati 
hunian ukuran 0,5 x 2 m (kuburan). Semoga kita semua di karuniai umur panjang 
dengan ketaatan kepada Allah subhaanahu wa ta'ala, aamiin.

Ilmu dunia baik juga, tapi bukannya terbatas sampai di dunia saja? (ana dengar 
nasihat ini dari ust Syafiq Riza di kajian beberapa waktu lalu).

Tinggal pilihan orang tua, mau yang baik atau terbaik?. apalagi anaknya sudah 
enjoy, di dukung saja terus, insya Allah lulus dari situ bisa melanjutkan ke 
universitas umum dengan ketentuan tertentu. Tapi semoga melanjutkannya ke LIPIA 
atau univesitas ilmu syar'i lainnya.

Sudah bukan rahasia lagi bagi kita, kalau sekte yang sangat membenci ahlus 
sunnah sunnah merebak di negeri kita.Perhatikan tidak bagaimana perjuangan 
asatidz kita sekarang ini dalam mendakwahkan manhaj yang haq ini? (semoga Allah 
senantiasa menjaga mereka dan keluarga, aamin),satu ustadz dalam satu hari ma 
sya Allah bisa berada di 3 tempat untuk ceramah masing2 tempat paling tidak 2 
jam, ikhwah kita ma sya Allah semangat menyediakan majlis ilmu alhamdulillah di 
banyak tempat. kalau orang tua dari orangtua2 yang sudah faham manhaj salaf dan 
kuat mencintai manhaj ini galau/ragu ragu untuk menyiapkan anaknya menjadi 
bagian dari pembela2 agama Allah lantas siapa yang menyiapkan generasi sunnah?, 
ilmu syar'i sangat sulit di dapat dari sekolah umum, kalaupun ada sangat 
sedikit dibandingkan kerusakan yang di dapat dari lingkungan maupun teman yang 
kurang baik. Allahu a'lam bishowab.


*Mohon bantu doa agar anak-anak kami di pesantren salaf manapun agar senantiasa 
mendapat taufiq dari Allah subhaanahu wa ta'la untuk istiqamah mencintai, 
menuntut , mengamalkan dan mendakwahkan ilmu syar'i.


minta maaf kalau ada salah kata,

baarakallahu fiikum,

sallah satu walisantri PIA
-

From: Nanayahe 
To: "assunnah@yahoogroups.com" 
Sent: Monday, October 1, 2012 1:32 PM
Subject: [assunnah] Galau


 
Assalaamu'alaikum

Ikhwan dan akhwat sekalian, ini tentang cerita kegalauan seorang sahabat yg 
anaknya sekolah di pesantren. Sekarang anaknya kelas 3 MTW (setingkat SMP), 
Insya Allah 1 tahun lagi masuk tingkat SMA. Yg bikin teman ana galau karna 
tingkat SMA di pesantren tsb tidak ada jurusan IPA. Ke depannya, setamat 
pesantren, teman ana menginginkan anaknya kuliah di teknik. Dia galau, apakah 
memindahkan anaknya ke SMA yg punya penjurusan IPA atau tetap di pesantren saat 
ini anaknya nyantri. Kebetulan anaknya nyantri di pesantren di tengaran 
salatiga yg mana termasuk salah satu pesantren paforit. Tapi ini baru sebatas 
keinginannya sbg seorang ayah. Dari sisi anak sendiri berkeinginan tetap lanjut 
di pesantren tsb karena sudah merasa enjoy. Mohon sarannya, mungkin di antara 
peserta milis pernah punya pengalaman yg sam

Re: [assunnah] Galau

2012-10-02 Terurut Topik wildan massani
wa'alaikumussalaam,

kalo baca dari tulisan antum, yang menginginkan masuk jur. IPA adalah ortu
(ayah),
sedang anaknya sudah merasa enjoy...
Apakah harus dipaksakan ke IPA sementara anaknya sdh enjoy di pesantren tsb?
Pendidikan kita, terutama yang pernah di SMU se-olah2 kalo IPA adalah
hebat/jago,
dan IPS (maaf) sebaliknya. Padahal tidaklah demikian.

Ana saja dari IPA, pas kuliah tidak di domain orang2 IPA.

Patokan sukses seorang mu'min adalah dijauhkan dari naar dan dimasukkan ke
dalam jannah.

Mohon dikoreksi kalo ada yang salah/tidak tepat.

2012/10/1 Nanayahe 

> **
>
>
> Assalaamu'alaikum
>
> Ikhwan dan akhwat sekalian, ini tentang cerita kegalauan seorang sahabat
> yg anaknya sekolah di pesantren. Sekarang anaknya kelas 3 MTW (setingkat
> SMP), Insya Allah 1 tahun lagi masuk tingkat SMA. Yg bikin teman ana galau
> karna tingkat SMA di pesantren tsb tidak ada jurusan IPA. Ke depannya,
> setamat pesantren, teman ana menginginkan anaknya kuliah di teknik. Dia
> galau, apakah memindahkan anaknya ke SMA yg punya penjurusan IPA atau tetap
> di pesantren saat ini anaknya nyantri. Kebetulan anaknya nyantri di
> pesantren di tengaran salatiga yg mana termasuk salah satu pesantren
> paforit. Tapi ini baru sebatas keinginannya sbg seorang ayah. Dari sisi
> anak sendiri berkeinginan tetap lanjut di pesantren tsb karena sudah merasa
> enjoy. Mohon sarannya, mungkin di antara peserta milis pernah punya
> pengalaman yg sama. Mungkin punya saran buat teman ana ini yg merasa galau
> dengan masa depan anaknya.
>
> Syukron
> Nana
>
>  
>


Bls: [assunnah] Galau

2012-10-02 Terurut Topik Resco Nusantara
Wa'alaikumussalaam
Dengan kondisi anak yang sudah baligh dan memasuki jenjang remaja, anak sudah 
mulai memiliki wawasan berfikir dan keinginan sendiri. Orang tua sebaiknya 
menilai dan mengarahkan saja kemana anaknya hendak melangkah dan tidak perlu 
dipilihkan oleh orang tuanya.
Dalam kasus ini, anak merasa nyaman di pesantren dan orang tua ingin sesuatu 
yang lain. Kalau memindahkan ke sekolah lain yang diinginkan orang tua ada 
dampak yang cukup bahaya sebagaimana sudah kita maklumi bagaimana kondisi dunia 
sekolah saat ini. Kecuali ada yang semisal pesantren di tengaran tsb maka 
diharapkan kondisi keislamannya tetap terjaga.
Hendaknya orang tua melihat sisi akhirat sebagai sisi yang diutamakan daripada 
keinginan untuk menggapai cita-cita dunianya. Dan ingatlah bahwa kelak di 
akhirot nanti orang tua akan diminta pertanggungjawabannya mengenai anaknya 
apakah sudah dididik dengan dinul islam yang benar atau justru sebaliknya. 
Keinginan untuk menggapai kebaikan dalam masalah dunia tidak boleh sama sekali 
menjadikan kita mengorbankan akhirot karena akhirot lebih baik dan kekal.
Semoga bisa menjadi renungan bagi kita.
Allhu a'lam



 Dari: Nanayahe 
Kepada: "assunnah@yahoogroups.com" 
Dikirim: Senin, 1 Oktober 2012 13:32
Judul: [assunnah] Galau


 
Assalaamu'alaikum

Ikhwan dan akhwat sekalian, ini tentang cerita kegalauan seorang sahabat yg 
anaknya sekolah di pesantren. Sekarang anaknya kelas 3 MTW (setingkat SMP), 
Insya Allah 1 tahun lagi masuk tingkat SMA. Yg bikin teman ana galau karna 
tingkat SMA di pesantren tsb tidak ada jurusan IPA. Ke depannya, setamat 
pesantren, teman ana menginginkan anaknya kuliah di teknik. Dia galau, apakah 
memindahkan anaknya ke SMA yg punya penjurusan IPA atau tetap di pesantren saat 
ini anaknya nyantri. Kebetulan anaknya nyantri di pesantren di tengaran 
salatiga yg mana termasuk salah satu pesantren paforit. Tapi ini baru sebatas 
keinginannya sbg seorang ayah. Dari sisi anak sendiri berkeinginan tetap lanjut 
di pesantren tsb karena sudah merasa enjoy. Mohon sarannya, mungkin di antara 
peserta milis pernah punya pengalaman yg sama. Mungkin punya saran buat teman 
ana ini yg merasa galau dengan masa depan anaknya.


Syukron
Nana
 

Re: [assunnah] Galau

2012-10-02 Terurut Topik Evan Rizaldhi
orang tua yang baik dan bijak adalah yang tahu dan mau memahami potensi
anaknya, bukan memaksakan keinginan orang tuanya...jika sang anak memang
sudah enjoy untuk belajar ilmu syarií, maka lanjutkanlah, mudah2an kelak ia
menjadi seorang ulama yang alim dan mengamalkan ilmunya, mendakwahkan
ilmunya, banyak orang belajar padanya...apakah si orang tua tidak mau
mendapatkan surga karena buah usahanya itu dari kesholehan anaknya?

saya khawatir, jika orang tua memaksakan anaknya untuk belajar teknik
(mungkin bayangannya kelak ia akan memperoleh pekerjaan yang gajinya tinggi
sehingga bisa menjadi orang kaya) akan tetapi si anak tidak enjoy bahkan
merasa terpaksa, maka mudhorotnya akan jauh lebih besar, kelak orang tuanya
akan menyesal...

jadilah orang tua yang bijak...




Pada 1 Oktober 2012 13:32, Nanayahe  menulis:

> **
>
>
> Assalaamu'alaikum
>
> Ikhwan dan akhwat sekalian, ini tentang cerita kegalauan seorang sahabat
> yg anaknya sekolah di pesantren. Sekarang anaknya kelas 3 MTW (setingkat
> SMP), Insya Allah 1 tahun lagi masuk tingkat SMA. Yg bikin teman ana galau
> karna tingkat SMA di pesantren tsb tidak ada jurusan IPA. Ke depannya,
> setamat pesantren, teman ana menginginkan anaknya kuliah di teknik. Dia
> galau, apakah memindahkan anaknya ke SMA yg punya penjurusan IPA atau tetap
> di pesantren saat ini anaknya nyantri. Kebetulan anaknya nyantri di
> pesantren di tengaran salatiga yg mana termasuk salah satu pesantren
> paforit. Tapi ini baru sebatas keinginannya sbg seorang ayah. Dari sisi
> anak sendiri berkeinginan tetap lanjut di pesantren tsb karena sudah merasa
> enjoy. Mohon sarannya, mungkin di antara peserta milis pernah punya
> pengalaman yg sama. Mungkin punya saran buat teman ana ini yg merasa galau
> dengan masa depan anaknya.
>
> Syukron
> Nana
>  
>



-- 
Evan Rizaldhi
YogYess Bubur (Jagung Manis & Ketan Item)
Jl. Sisingamangaraja 29, Yogyakarta (depan Kampus El Rahma, Karangkajen)


[assunnah] Galau

2012-10-01 Terurut Topik Nanayahe
Assalaamu'alaikum

Ikhwan dan akhwat sekalian, ini tentang cerita kegalauan seorang sahabat yg 
anaknya sekolah di pesantren. Sekarang anaknya kelas 3 MTW (setingkat SMP), 
Insya Allah 1 tahun lagi masuk tingkat SMA. Yg bikin teman ana galau karna 
tingkat SMA di pesantren tsb tidak ada jurusan IPA. Ke depannya, setamat 
pesantren, teman ana menginginkan anaknya kuliah di teknik. Dia galau, apakah 
memindahkan anaknya ke SMA yg punya penjurusan IPA atau tetap di pesantren saat 
ini anaknya nyantri. Kebetulan anaknya nyantri di pesantren di tengaran 
salatiga yg mana termasuk salah satu pesantren paforit. Tapi ini baru sebatas 
keinginannya sbg seorang ayah. Dari sisi anak sendiri berkeinginan tetap lanjut 
di pesantren tsb karena sudah merasa enjoy. Mohon sarannya, mungkin di antara 
peserta milis pernah punya pengalaman yg sama. Mungkin punya saran buat teman 
ana ini yg merasa galau dengan masa depan anaknya.


Syukron
Nana