Re: [balita-anda] belajar bahasa kedua (was : Cari playgroup-Jkt Islamic School)

2004-01-01 Terurut Topik Hepi Santosa
Well
Kelihatanya wacana kita agak bias, terutana bual pak wisnu, saya setuju 1000
% dengan kemampuan berbahasa universal untuk teknologi, bisnis,pendidikan
dll karena memang itu penting
Wacana kita adalah anak-anak yang belajar bahasa lain pada usia dini
(dibawah tiga tahun) ,apakah itu perlu dan diperlukan untuk masa depan anak
kita ? atau untuk keperluan kita (ortu)
Kita belajar mengaji TIDAK pada usia 3 tahun, tetapi pada usia diatas 5
tahun, dan sampai sekarang  masih bisa ngaji
Jadi betulkah kita ini memanfaatkan masa emas anak kita atau KITA tidak mau
ketinggalan dari ortu lain
Wacana

- Original Message -
From: Wisnu Wardhana [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, January 01, 2004 11:50 AM
Subject: Re: [balita-anda] belajar bahasa kedua (was : Cari playgroup-Jkt
Islamic School)


 Wah, kayaknya Pak Hepi kurang memahami istilah universal language.
 Ada bahasa daerah (jawa,sunda,padang, etc), ada bahasa nasional
(indonesia), ada bahasa universal (inggris). Bahasa indonesia udah pasti
anak kita akan lancar dengan sendirinya. Bahasa daerah? bah.. itu yang bikin
kita nggak maju.

 Semua daerah di Indonesia punya bahasa sendiri-sendiri, padahal kita satu
bangsa, satu bahasa. Sebel nggak sih ketemu orang daerah yang nggak bisa
ngomong pake bahasanya sendiri?, nggak berguna sama sekali.

 Bisa bahasa universal (inggris) dari kecil tentu saja akan sangat
bermanfaat buat kita. Tau nggak kenapa kursus komputer berjamuran di
Indonesia, karena semua softwarenya pake bahasa inggris, makanya orang
indonesia banyak yang nggak tau cara memakai komputer. Banyak lagi contoh
yang akan membuat kita maju kalau kita udah mahir berbahasa universal dari
kecil.

 Hampir semua negara sudah membiasakan memakai bahasa universal, kenapa
kita menutup diri dari dunia internasional? apa artinya Aku Bangga Menjadi
Bangsa Indonesia kalo ngobrol sama mbok-mbok di pelosok kampung harus pake
bahasa isyarat?

 salam,
 wisnu

 Hepi Santosa [EMAIL PROTECTED] wrote:

 delete

 Coba kita fikir, apakah kita ngajarin ini (bahasa asing) untuk anak, atau
 untuk kebanggaan kita, apakah kita bukan ortu egois, ngajarin anak
supaya
 kita bisa pamer .

 Let our children play.. itulah dunianya, mereka belajar dari bermain.
 bukankah lebih baik memberi pelajaran yang lebih dini seperti budi
pekerti,
 sopan santun, berbagi kasih, motivasi dll, bangsa kita ini butuh manusia
 yang baik, bermoral, tidak korup, bertanggung jawab dll. pemimpin kita
jago
 jago bahasa asingnya, tapi jago juga korupsinya

 Juga sebaiknya kita tidak merendahkan bahasa sendiri, bapak berbahasa
 jerman, ibu inggris, pembantu dan supir ngajarin bahasa indonesia..
 bagaimana anak kita sebagai pemimpin bangsa ini bisa bangga dan bela
negara
 kalau bahasa negaranya adalah bahasa supir dan pembantu ?

 delete


 rgds,
 wisnu w.

 -
 Do you Yahoo!?
 New Yahoo! Photos - easier uploading and sharing


-
 Rayakan Natal, klik,http://www.indokado.com/christmasflowers.html
 Info balita, http://www.balita-anda.com
 Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]



Re: [balita-anda] belajar bahasa kedua (was : Cari playgroup-Jkt Islamic School)

2004-01-01 Terurut Topik Wisnu Wardhana
Saya pribadi akan bangga bila anak saya kemampuannya diatas rata-rata teman-temannya.
 
Anak saya (4th) sekarang TK di salah-satu TK Islam di Jakarta, kalo sore dia TPA 
(semacam sekolah mengaji). Saya coba compare dengan anak kakak saya yang masuk 
International School, memang sepupunya dalam hal bahasa inggris dan komputer jauh 
diatas anak saya. Tetapi dari sisi agama, anak saya tentu saja jauh di atas sepupunya. 
Akhirnya saya membeli komputer dan game interaktif untuk anak se-usia dia agar anak 
saya terbiasa bermain dengan komputer dan bahasa inggris. 

Adiknya (2,5 th) sudah mulai kepengen juga ikutan memakai komputer kakaknya. 
Dan semuanya saya lakukan tanpa ada keinginan menyombongkan diri saya sebagai orang 
tua, tapi saya memberikan yang maksimal yang saya bisa untuk kemajuan anak saya.
 
Dan Insya Allah apa yang saya berikan kepada anak saya lebih banyak manfaatnya 
daripada mudharatnya dan tanpa perlu berfikir untuk saling menyombongkan sesama 
orang-tua.
 
 
salam,
wisnu

Hepi Santosa [EMAIL PROTECTED] wrote:

delete

(dibawah tiga tahun) ,apakah itu perlu dan diperlukan untuk masa depan anak
kita ? atau untuk keperluan kita (ortu)
Kita belajar mengaji TIDAK pada usia 3 tahun, tetapi pada usia diatas 5
tahun, dan sampai sekarang masih bisa ngaji
Jadi betulkah kita ini memanfaatkan masa emas anak kita atau KITA tidak mau 
ketinggalan dari ortu lain
Wacana

delete



rgds,
wisnu w.

-
Do you Yahoo!?
New Yahoo! Photos - easier uploading and sharing

Re: [balita-anda] belajar bahasa kedua (was : Cari playgroup-Jkt Islamic School)

2003-12-31 Terurut Topik Wisnu Wardhana
Wah, kayaknya Pak Hepi kurang memahami istilah universal language.
Ada bahasa daerah (jawa,sunda,padang, etc), ada bahasa nasional (indonesia), ada 
bahasa universal (inggris). Bahasa indonesia udah pasti anak kita akan lancar dengan 
sendirinya. Bahasa daerah? bah.. itu yang bikin kita nggak maju. 
 
Semua daerah di Indonesia punya bahasa sendiri-sendiri, padahal kita satu bangsa, satu 
bahasa. Sebel nggak sih ketemu orang daerah yang nggak bisa ngomong pake bahasanya 
sendiri?, nggak berguna sama sekali.
 
Bisa bahasa universal (inggris) dari kecil tentu saja akan sangat bermanfaat buat 
kita. Tau nggak kenapa kursus komputer berjamuran di Indonesia, karena semua 
softwarenya pake bahasa inggris, makanya orang indonesia banyak yang nggak tau cara 
memakai komputer. Banyak lagi contoh yang akan membuat kita maju kalau kita udah mahir 
berbahasa universal dari kecil.
 
Hampir semua negara sudah membiasakan memakai bahasa universal, kenapa kita menutup 
diri dari dunia internasional? apa artinya Aku Bangga Menjadi Bangsa Indonesia kalo 
ngobrol sama mbok-mbok di pelosok kampung harus pake bahasa isyarat?
 
salam,
wisnu

Hepi Santosa [EMAIL PROTECTED] wrote:

delete

Coba kita fikir, apakah kita ngajarin ini (bahasa asing) untuk anak, atau
untuk kebanggaan kita, apakah kita bukan ortu egois, ngajarin anak supaya
kita bisa pamer .

Let our children play.. itulah dunianya, mereka belajar dari bermain.
bukankah lebih baik memberi pelajaran yang lebih dini seperti budi pekerti,
sopan santun, berbagi kasih, motivasi dll, bangsa kita ini butuh manusia
yang baik, bermoral, tidak korup, bertanggung jawab dll. pemimpin kita jago
jago bahasa asingnya, tapi jago juga korupsinya

Juga sebaiknya kita tidak merendahkan bahasa sendiri, bapak berbahasa
jerman, ibu inggris, pembantu dan supir ngajarin bahasa indonesia..
bagaimana anak kita sebagai pemimpin bangsa ini bisa bangga dan bela negara
kalau bahasa negaranya adalah bahasa supir dan pembantu ?

delete


rgds,
wisnu w.

-
Do you Yahoo!?
New Yahoo! Photos - easier uploading and sharing

Re: [balita-anda] belajar bahasa kedua (was : Cari playgroup-Jkt Islamic School)

2003-12-29 Terurut Topik ayahnya irfan
bisa kasih tahu bu gimana cara ngajarinnya ke anak kita..??. Apa kita harus
'ngobrol' pakai bhs asing (inggris?) di rumah..? .  Kalo saya ngajarin kosa
kata (indonesia) kayaknya ga masalah  cepet bgt dia nangkepnya terus ingat
terus. Apalagi kata kereta api, fasih bgt dia ngomongnya. Bahasa inggris blm
dicoba nich, paling2 cuma nomer aja: wan, tu, tri, faif, six ...etc.

rgrd
-Original Message-
From: niken dhamayanti [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
Date: Tuesday, December 30, 2003 10:36 AM
Subject: Re: [balita-anda] belajar bahasa kedua (was : Cari playgroup-Jkt
Islamic School)


Yup, tepat sekali, contohnya anak saya bisa 2 bahasa (walaupun masih
terbatas) padahal umur dia baru 2,2 tahun.
Dan anak bos saya usia 8 tahun, menguasai 3 bahasa sekaligus.
Kebetulan tutor saya adalah bos saya sendiri.
Coba kita lihat sekitar kita, sebetulnya kita juga bisa bahasa macam-macam
kan, apalagi yang dibesarkan dalam multikultur. Kita lihat banyak anak-anak
yang sudah memahami bahasa sunda, jawa atau bahasa daerah lainnya. Hanya
kebetulan trendnya sekarang ke bahasa asing saja. Jadi jangan kawatir dalam
hal mengajarkan berbagai macam bahasa kepada anak.
Salam, Niken

Renie Yugistiningsih [EMAIL PROTECTED] wrote:
Mbak,
sepengetahuan saya, otak anak itu sangat luar biasa. Para ahli mengatakan
bahwa usia balita adalah THE GOLDEN AGE, usia yang luar biasa bagi
perkembangan intelektual dan kreatifitas anak. Bahkan menurut penelitian,
pada umur 0-4 thn, perkembangan intelektual anak itu 50% orang dewasa.
Makanya, nggak heran kalau anak akan mudah menyerap apa yang
didengar/diajarkan kita.
Dari buku2 yang saya baca, memperkenalkan bahasa kedua ke anak sejak awal
adalah saat yang tepat. Kemampuan belajar bahasa asing paling tinggi sejak
kelahiran hingga usia 6 thn. Hal ini karena, di otak kita itu ada daerah
yang berfungsi spt kamus, namanya Broca's area(ditemukan oleh Prof. Broca).
Daerah ini paling optimal perkembangannya selama 6 thn pertama kehidupan
anak. Kita bisa lihat di negara2 Eropa, anak kecil itu bisa bicara dalam 2
atau 3 bahasa.
Jadi, sebenarnya, kalau menurut pendapat saya, nggak apa2 anak
diperkenalkan
dengan bahasa kedua, selama dia enjoy belajar, karena kan, utk anak, lebih
baik kita menerapkan belajar sambil bermain. O ya, saya punya grafik
perkembangan intelektual anak. Yang berminat, japri ya.

Bundanya_shafazahira

- Original Message -
From: rince rd
To:
Sent: Tuesday, December 30, 2003 9:41 AM
Subject: Re: [balita-anda] Cari playgroup-Jkt Islamic School


 Pagi mbak Indah...
 Aku sudah coba browse ke Era Muslim. Wah, kayaknya materinya berat sekali
ya ?! Apakah anak usia playgroup (2-3 th) bisa mengikuti semua materi
pelajaran (minimal bilingual - 30% Ind + 70% English) dg baik ?
 Mohon sharingnya dong mbak (mis: apakah luch-nya harus bawa sendiri ?
Berapa uang pangkal dan bulanannya ?)

 Oh ya sekolah ini sudah berapa lama berdiri disini ya ? Soalnya aku baru
sadar selama ini nggak pernah notice padahal rumah ortuku dekat sekali dari
sini...weleh...weleh

 indah setyawati wrote:
 coba deh browsing ke http://ads.eramuslim.com/jis/index.html
 semoga membantu..

 rgds,
 mama rangga


 rince rd wrote:
 Wah, saya jadi ikutan tertarik nih dg JKT Islamic School. Lokasi tepatnya
dimana ya ? dan apa punya No. telp atau informasi tambahan lainnya ? Please
share ya

 M. Tri Agus wrote:Satu alternatif lain di Jakarta Islamic School
Kalimalang ...

 Tri Agus

 - Original Message -
 From: Kusumaning Tias 3:56 PM
 Subject: [balita-anda] Cari playgroup


  Mam en Dad,
  Minta infonya dong (untuk anak 2 tahun) playgroup yg bagus dgn uang
 sekolah yg ngga mahal banget di daerah Duren Sawit, Pondok Bambu, Pondok
 Kelapa, Kalimalang (jangan masuk Bekasi ya, maaf agak kejauhan) dan
 sekitarnya.
  Anak saya skrg di Tumble Tots dan saya sudah liat2 di Doctorrabit,
Pilar
 Bangsa dan Mutiara Indonesia, 'so kalo ada info lainnya akan lebih baik.
  Thanks sblmnya.
  Mama Jasmin
 





 -
  Rayakan Natal, klik,http://www.indokado.com/christmasflowers.html
  Info balita, http://www.balita-anda.com
  Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]



 -
 Do you Yahoo!?
 Protect your identity with Yahoo! Mail AddressGuard

 -
 Do you Yahoo!?
 Yahoo! Photos - Get your photo on the big screen in Times Square

 -
 Do you Yahoo!?
 Protect your identity with Yahoo! Mail AddressGuard


-
 Rayakan Natal, klik,http://www.indokado.com/christmasflowers.html
 Info balita, http://www.balita-anda.com
 Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]


-
Do you Yahoo!?
Find out what made the Top Yahoo! Searches of 2003


-
 Rayakan Natal, klik,http

Re: [balita-anda] belajar bahasa kedua (was : Cari playgroup-Jkt Islamic School)

2003-12-29 Terurut Topik niken dhamayanti
Banyak cara kok Pak.
Misalnya orang tua (bapa dan ibu) berbicara dalam bahasa yang berbeda jika berbicara 
dengan anak. Kekurangan teori ini, anak menjadi pasiv karena dia hanya mendengarkan.
Cara lainnya, bapa berbahasa ke-2 kepada anak, dan ibu berbahasa utama kepada anak. 
Kekurangan teori ini, anak agak lamban memulai percakapan karena bingung, tapi pada 
saatnya akan mengalir langsung dengan 2 bahasa. 
Kebetulan saya menggunakan cara ke-2, anak saya tadinya lambat berbicara, tapi begitu 
dia bisa berbicara, dia berbicara berdasarkan trigger. Jadi misalnya kita memulai 
percakapan dengan bahasa Indonesia dia akan menjawab dengan bahasa Indonesia, dan jika 
kita memulai dengan bahasa lainnya dia akan menjawab dengan bahasa lainnya juga. Jika 
dia yang memulai pembicaraan, dia masih suka mencampur aduk bahasa, tapi menurut 
kolega saya hal itu tidak masalah. Kolega saya mengajarkan anaknya bahasa jerman (dari 
Bapak), bahasa inggris (dari Ibu) dan bahasa Indonesia (dari supir, pembantu atau baby 
sister). Jadi saya tidak melarang pembantu atau supir saya mengajarkan bahasa sunda 
kepada anak saya, walaupun sekarang dia kelihatan bingung, tapi saya yakin dia akan 
mampu mengatasinya.
Kuncinya adalah konsisten Pak, jadi jika sang ayah berbicara bahasa jerman, jangan 
pernah sekali-kali sang ayah menggunakan bahasa inggris. 
Mudah-mudahan cukup jelas.
Salam, Niken

ayahnya irfan [EMAIL PROTECTED] wrote:
bisa kasih tahu bu gimana cara ngajarinnya ke anak kita..??. Apa kita harus
'ngobrol' pakai bhs asing (inggris?) di rumah..? . Kalo saya ngajarin kosa
kata (indonesia) kayaknya ga masalah  cepet bgt dia nangkepnya terus ingat
terus. Apalagi kata kereta api, fasih bgt dia ngomongnya. Bahasa inggris blm
dicoba nich, paling2 cuma nomer aja: wan, tu, tri, faif, six ...etc.

rgrd
-Original Message-
From: niken dhamayanti 
To: [EMAIL PROTECTED] 
Date: Tuesday, December 30, 2003 10:36 AM
Subject: Re: [balita-anda] belajar bahasa kedua (was : Cari playgroup-Jkt
Islamic School)


Yup, tepat sekali, contohnya anak saya bisa 2 bahasa (walaupun masih
terbatas) padahal umur dia baru 2,2 tahun.
Dan anak bos saya usia 8 tahun, menguasai 3 bahasa sekaligus.
Kebetulan tutor saya adalah bos saya sendiri.
Coba kita lihat sekitar kita, sebetulnya kita juga bisa bahasa macam-macam
kan, apalagi yang dibesarkan dalam multikultur. Kita lihat banyak anak-anak
yang sudah memahami bahasa sunda, jawa atau bahasa daerah lainnya. Hanya
kebetulan trendnya sekarang ke bahasa asing saja. Jadi jangan kawatir dalam
hal mengajarkan berbagai macam bahasa kepada anak.
Salam, Niken

Renie Yugistiningsih wrote:
Mbak,
sepengetahuan saya, otak anak itu sangat luar biasa. Para ahli mengatakan
bahwa usia balita adalah THE GOLDEN AGE, usia yang luar biasa bagi
perkembangan intelektual dan kreatifitas anak. Bahkan menurut penelitian,
pada umur 0-4 thn, perkembangan intelektual anak itu 50% orang dewasa.
Makanya, nggak heran kalau anak akan mudah menyerap apa yang
didengar/diajarkan kita.
Dari buku2 yang saya baca, memperkenalkan bahasa kedua ke anak sejak awal
adalah saat yang tepat. Kemampuan belajar bahasa asing paling tinggi sejak
kelahiran hingga usia 6 thn. Hal ini karena, di otak kita itu ada daerah
yang berfungsi spt kamus, namanya Broca's area(ditemukan oleh Prof. Broca).
Daerah ini paling optimal perkembangannya selama 6 thn pertama kehidupan
anak. Kita bisa lihat di negara2 Eropa, anak kecil itu bisa bicara dalam 2
atau 3 bahasa.
Jadi, sebenarnya, kalau menurut pendapat saya, nggak apa2 anak
diperkenalkan
dengan bahasa kedua, selama dia enjoy belajar, karena kan, utk anak, lebih
baik kita menerapkan belajar sambil bermain. O ya, saya punya grafik
perkembangan intelektual anak. Yang berminat, japri ya.

Bundanya_shafazahira

- Original Message -
From: rince rd
To:
Sent: Tuesday, December 30, 2003 9:41 AM
Subject: Re: [balita-anda] Cari playgroup-Jkt Islamic School


 Pagi mbak Indah...
 Aku sudah coba browse ke Era Muslim. Wah, kayaknya materinya berat sekali
ya ?! Apakah anak usia playgroup (2-3 th) bisa mengikuti semua materi
pelajaran (minimal bilingual - 30% Ind + 70% English) dg baik ?
 Mohon sharingnya dong mbak (mis: apakah luch-nya harus bawa sendiri ?
Berapa uang pangkal dan bulanannya ?)

 Oh ya sekolah ini sudah berapa lama berdiri disini ya ? Soalnya aku baru
sadar selama ini nggak pernah notice padahal rumah ortuku dekat sekali dari
sini...weleh...weleh

 indah setyawati wrote:
 coba deh browsing ke http://ads.eramuslim.com/jis/index.html
 semoga membantu..

 rgds,
 mama rangga


 rince rd wrote:
 Wah, saya jadi ikutan tertarik nih dg JKT Islamic School. Lokasi tepatnya
dimana ya ? dan apa punya No. telp atau informasi tambahan lainnya ? Please
share ya

 M. Tri Agus wrote:Satu alternatif lain di Jakarta Islamic School
Kalimalang ...

 Tri Agus

 - Original Message -
 From: Kusumaning Tias 3:56 PM
 Subject: [balita-anda] Cari playgroup


  Mam en Dad,
  Minta infonya dong (untuk anak 2 tahun

Re: [balita-anda] belajar bahasa kedua (was : Cari playgroup-Jkt Islamic School)

2003-12-29 Terurut Topik Hepi Santosa
Maaf agak berbeda pendapat saya, mudah-mudahan memperluas wacana
saya dan istri saya bisa 4 bahasa, jawa, sunda, indonesia dan inggris,
khusus inggris itu karena kami  kursus setelah  lulus SMA,

saya fikir kalau nanti anak kita setelah sekolah setingkat SMP baru belajar
bahasa asing rasanya tidak akan ketinggalan deh.. kalau alasannya karena
persaingan global, anak kita (yang sekarang umur 2 - 3 tahun) akan masuk
dalam persaingan paling cepat kira-kira 15 tahun lagi

Coba kita fikir, apakah kita ngajarin ini  (bahasa asing) untuk anak, atau
untuk kebanggaan kita, apakah kita bukan ortu egois, ngajarin anak supaya
kita bisa pamer .

Let our children play.. itulah dunianya, mereka belajar dari bermain.
bukankah lebih baik memberi pelajaran yang lebih dini seperti budi pekerti,
sopan santun, berbagi kasih, motivasi  dll, bangsa kita ini butuh manusia
yang baik, bermoral, tidak korup, bertanggung jawab dll. pemimpin kita jago
jago bahasa asingnya, tapi jago juga korupsinya

Juga sebaiknya kita tidak merendahkan bahasa sendiri, bapak berbahasa
jerman, ibu inggris, pembantu dan supir ngajarin bahasa indonesia..
bagaimana anak kita sebagai pemimpin bangsa ini bisa bangga dan bela negara
kalau bahasa negaranya adalah bahasa supir dan pembantu ?

kita dan anak-anak  tinggal  di indonesia, mendapat makan dari bumi
indonesia, sekampungan apapun indonesia, anak anak haruslah bangga dengan
negaranya, bukankan anak-anak kita adalah calon pemimpin bangsa ?


Maaf, hanya wacana

- Original Message -
From: niken dhamayanti [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, December 30, 2003 11:49 AM
Subject: Re: [balita-anda] belajar bahasa kedua (was : Cari playgroup-Jkt
Islamic School)


 Banyak cara kok Pak.
 Misalnya orang tua (bapa dan ibu) berbicara dalam bahasa yang berbeda jika
berbicara dengan anak. Kekurangan teori ini, anak menjadi pasiv karena dia
hanya mendengarkan.
 Cara lainnya, bapa berbahasa ke-2 kepada anak, dan ibu berbahasa utama
kepada anak. Kekurangan teori ini, anak agak lamban memulai percakapan
karena bingung, tapi pada saatnya akan mengalir langsung dengan 2 bahasa.
 Kebetulan saya menggunakan cara ke-2, anak saya tadinya lambat berbicara,
tapi begitu dia bisa berbicara, dia berbicara berdasarkan trigger. Jadi
misalnya kita memulai percakapan dengan bahasa Indonesia dia akan menjawab
dengan bahasa Indonesia, dan jika kita memulai dengan bahasa lainnya dia
akan menjawab dengan bahasa lainnya juga. Jika dia yang memulai pembicaraan,
dia masih suka mencampur aduk bahasa, tapi menurut kolega saya hal itu tidak
masalah. Kolega saya mengajarkan anaknya bahasa jerman (dari Bapak), bahasa
inggris (dari Ibu) dan bahasa Indonesia (dari supir, pembantu atau baby
sister). Jadi saya tidak melarang pembantu atau supir saya mengajarkan
bahasa sunda kepada anak saya, walaupun sekarang dia kelihatan bingung, tapi
saya yakin dia akan mampu mengatasinya.
 Kuncinya adalah konsisten Pak, jadi jika sang ayah berbicara bahasa
jerman, jangan pernah sekali-kali sang ayah menggunakan bahasa inggris.
 Mudah-mudahan cukup jelas.
 Salam, Niken

 ayahnya irfan [EMAIL PROTECTED] wrote:
 bisa kasih tahu bu gimana cara ngajarinnya ke anak kita..??. Apa kita
harus
 'ngobrol' pakai bhs asing (inggris?) di rumah..? . Kalo saya ngajarin kosa
 kata (indonesia) kayaknya ga masalah  cepet bgt dia nangkepnya terus
ingat
 terus. Apalagi kata kereta api, fasih bgt dia ngomongnya. Bahasa inggris
blm
 dicoba nich, paling2 cuma nomer aja: wan, tu, tri, faif, six ...etc.

 rgrd
 -Original Message-
 From: niken dhamayanti
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Date: Tuesday, December 30, 2003 10:36 AM
 Subject: Re: [balita-anda] belajar bahasa kedua (was : Cari playgroup-Jkt
 Islamic School)


 Yup, tepat sekali, contohnya anak saya bisa 2 bahasa (walaupun masih
 terbatas) padahal umur dia baru 2,2 tahun.
 Dan anak bos saya usia 8 tahun, menguasai 3 bahasa sekaligus.
 Kebetulan tutor saya adalah bos saya sendiri.
 Coba kita lihat sekitar kita, sebetulnya kita juga bisa bahasa
macam-macam
 kan, apalagi yang dibesarkan dalam multikultur. Kita lihat banyak
anak-anak
 yang sudah memahami bahasa sunda, jawa atau bahasa daerah lainnya. Hanya
 kebetulan trendnya sekarang ke bahasa asing saja. Jadi jangan kawatir
dalam
 hal mengajarkan berbagai macam bahasa kepada anak.
 Salam, Niken
 
 Renie Yugistiningsih wrote:
 Mbak,
 sepengetahuan saya, otak anak itu sangat luar biasa. Para ahli mengatakan
 bahwa usia balita adalah THE GOLDEN AGE, usia yang luar biasa bagi
 perkembangan intelektual dan kreatifitas anak. Bahkan menurut penelitian,
 pada umur 0-4 thn, perkembangan intelektual anak itu 50% orang dewasa.
 Makanya, nggak heran kalau anak akan mudah menyerap apa yang
 didengar/diajarkan kita.
 Dari buku2 yang saya baca, memperkenalkan bahasa kedua ke anak sejak awal
 adalah saat yang tepat. Kemampuan belajar bahasa asing paling tinggi
sejak
 kelahiran hingga usia 6 thn. Hal ini karena, di otak kita itu ada daerah
 yang berfungsi spt kamus

RE: [balita-anda] belajar bahasa kedua (was : Cari playgroup-Jkt Islamic School)

2003-12-29 Terurut Topik AML-Allya M. Lindayanti
Mba,
Aku mau dong grafiknya,..

Thx.

-Original Message-
From: Renie Yugistiningsih [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, December 30, 2003 11:27 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [balita-anda] belajar bahasa kedua (was : Cari playgroup-Jkt
Islamic School)


Mbak,
sepengetahuan saya, otak anak itu sangat luar biasa. Para ahli
mengatakan bahwa usia  balita adalah THE GOLDEN AGE,  usia yang luar
biasa bagi perkembangan intelektual dan kreatifitas anak. Bahkan menurut
penelitian, pada umur  0-4 thn, perkembangan intelektual anak itu 50%
orang dewasa. Makanya, nggak heran kalau anak akan mudah menyerap apa
yang didengar/diajarkan kita. Dari buku2 yang saya baca, memperkenalkan
bahasa kedua ke anak sejak awal adalah saat yang tepat. Kemampuan
belajar bahasa asing paling tinggi sejak kelahiran hingga usia 6 thn.
Hal ini karena, di otak kita itu ada daerah yang berfungsi spt kamus,
namanya Broca's area(ditemukan oleh Prof. Broca). Daerah ini paling
optimal perkembangannya selama 6 thn pertama kehidupan anak. Kita bisa
lihat di negara2 Eropa, anak kecil itu bisa bicara dalam 2 atau 3
bahasa. Jadi, sebenarnya, kalau menurut pendapat saya, nggak apa2 anak
diperkenalkan dengan bahasa kedua, selama dia enjoy belajar, karena kan,
utk anak, lebih baik kita menerapkan belajar sambil bermain. O ya, saya
punya grafik perkembangan intelektual anak. Yang berminat, japri ya.

Bundanya_shafazahira


-
 Rayakan Natal, klik,http://www.indokado.com/christmasflowers.html
 Info balita, http://www.balita-anda.com
 Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]


-
 Rayakan Natal, klik,http://www.indokado.com/christmasflowers.html
 Info balita, http://www.balita-anda.com
 Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]



Re: [balita-anda] belajar bahasa kedua (was : Cari playgroup-Jkt Islamic School)

2003-12-29 Terurut Topik niken dhamayanti
Maaf ya Pak, hanya untuk meluruskan saja, kebetulan saya cerita kolega saya yang emang 
orang Jerman dengan istri orang Inggris, jadi dia sama sekali tidak bisa bahasa 
Indonesia, tapi karena kerjaan dia di Indonesia, maka dia menginginkan anaknya bisa 
berbahasa Indonesia yang kebetulan di rumahnya diajarkan oleh supir dll. Justru saya 
lihat hebatnya disini, dia sama sekali tidak merendahkan supir dll, karena mengijinkan 
anaknya diajarkan bahasa indonesia oleh mereka.
Sama saja seperti saya mengijinkan pembantu saya mengajarkan bahasa sunda terhadap 
anak saya, karena keterbatasan saya dalam bahasa sunda yang baik dan benar. Bukan 
karena saya menganggap bahasa sunda adalah bahasa kampungan, kalo kampungan masa saya 
mengijinkan anak saya belajar bahasa tersebut ?
Dan maksud memperkenal berbagai macam bahasa sama sekali bukan dalam rangka 
merendahkan bahasa ibu atau bahasa Indonesia, tapi untuk mempergunakan masa-masa emas 
sang anak. 
Saya sangat terkejut betapa jauhnya Bapak mengintreprestasikan email saya.
Terimakasih, Niken

Hepi Santosa [EMAIL PROTECTED] wrote:
Maaf agak berbeda pendapat saya, mudah-mudahan memperluas wacana
saya dan istri saya bisa 4 bahasa, jawa, sunda, indonesia dan inggris,
khusus inggris itu karena kami kursus setelah lulus SMA,

saya fikir kalau nanti anak kita setelah sekolah setingkat SMP baru belajar
bahasa asing rasanya tidak akan ketinggalan deh.. kalau alasannya karena
persaingan global, anak kita (yang sekarang umur 2 - 3 tahun) akan masuk
dalam persaingan paling cepat kira-kira 15 tahun lagi

Coba kita fikir, apakah kita ngajarin ini (bahasa asing) untuk anak, atau
untuk kebanggaan kita, apakah kita bukan ortu egois, ngajarin anak supaya
kita bisa pamer .

Let our children play.. itulah dunianya, mereka belajar dari bermain.
bukankah lebih baik memberi pelajaran yang lebih dini seperti budi pekerti,
sopan santun, berbagi kasih, motivasi dll, bangsa kita ini butuh manusia
yang baik, bermoral, tidak korup, bertanggung jawab dll. pemimpin kita jago
jago bahasa asingnya, tapi jago juga korupsinya

Juga sebaiknya kita tidak merendahkan bahasa sendiri, bapak berbahasa
jerman, ibu inggris, pembantu dan supir ngajarin bahasa indonesia..
bagaimana anak kita sebagai pemimpin bangsa ini bisa bangga dan bela negara
kalau bahasa negaranya adalah bahasa supir dan pembantu ?

kita dan anak-anak tinggal di indonesia, mendapat makan dari bumi
indonesia, sekampungan apapun indonesia, anak anak haruslah bangga dengan
negaranya, bukankan anak-anak kita adalah calon pemimpin bangsa ?


Maaf, hanya wacana

- Original Message -
From: niken dhamayanti 
To: 
Sent: Tuesday, December 30, 2003 11:49 AM
Subject: Re: [balita-anda] belajar bahasa kedua (was : Cari playgroup-Jkt
Islamic School)


 Banyak cara kok Pak.
 Misalnya orang tua (bapa dan ibu) berbicara dalam bahasa yang berbeda jika
berbicara dengan anak. Kekurangan teori ini, anak menjadi pasiv karena dia
hanya mendengarkan.
 Cara lainnya, bapa berbahasa ke-2 kepada anak, dan ibu berbahasa utama
kepada anak. Kekurangan teori ini, anak agak lamban memulai percakapan
karena bingung, tapi pada saatnya akan mengalir langsung dengan 2 bahasa.
 Kebetulan saya menggunakan cara ke-2, anak saya tadinya lambat berbicara,
tapi begitu dia bisa berbicara, dia berbicara berdasarkan trigger. Jadi
misalnya kita memulai percakapan dengan bahasa Indonesia dia akan menjawab
dengan bahasa Indonesia, dan jika kita memulai dengan bahasa lainnya dia
akan menjawab dengan bahasa lainnya juga. Jika dia yang memulai pembicaraan,
dia masih suka mencampur aduk bahasa, tapi menurut kolega saya hal itu tidak
masalah. Kolega saya mengajarkan anaknya bahasa jerman (dari Bapak), bahasa
inggris (dari Ibu) dan bahasa Indonesia (dari supir, pembantu atau baby
sister). Jadi saya tidak melarang pembantu atau supir saya mengajarkan
bahasa sunda kepada anak saya, walaupun sekarang dia kelihatan bingung, tapi
saya yakin dia akan mampu mengatasinya.
 Kuncinya adalah konsisten Pak, jadi jika sang ayah berbicara bahasa
jerman, jangan pernah sekali-kali sang ayah menggunakan bahasa inggris.
 Mudah-mudahan cukup jelas.
 Salam, Niken

 ayahnya irfan wrote:
 bisa kasih tahu bu gimana cara ngajarinnya ke anak kita..??. Apa kita
harus
 'ngobrol' pakai bhs asing (inggris?) di rumah..? . Kalo saya ngajarin kosa
 kata (indonesia) kayaknya ga masalah  cepet bgt dia nangkepnya terus
ingat
 terus. Apalagi kata kereta api, fasih bgt dia ngomongnya. Bahasa inggris
blm
 dicoba nich, paling2 cuma nomer aja: wan, tu, tri, faif, six ...etc.

 rgrd
 -Original Message-
 From: niken dhamayanti
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Date: Tuesday, December 30, 2003 10:36 AM
 Subject: Re: [balita-anda] belajar bahasa kedua (was : Cari playgroup-Jkt
 Islamic School)


 Yup, tepat sekali, contohnya anak saya bisa 2 bahasa (walaupun masih
 terbatas) padahal umur dia baru 2,2 tahun.
 Dan anak bos saya usia 8 tahun, menguasai 3 bahasa sekaligus.
 Kebetulan tutor saya adalah bos saya sendiri.
 Coba kita