Re: [balita-anda] Pengalaman seorang ibu kehilangan anak per

1999-08-16 Terurut Topik Dian Soedharyo

 
 Itulah sebabnya, selama kita mempersiapkan kehamilan atau masa-masa 
 kehamilan, banyaklah membaca dan bertanya. Ketika saya mengandung dan 
 cek ke dokter, (maaf) saya tidak perduli sama pasien lain yang 
 menunggu di luar. Saya datang membayar dan inilah kesempatan saya 
 untuk bertanya sebanyak-banyaknya kepada orang yang ahli. Biarpu 
 kandungan saya baik-baik saja.
 
 Mestinya teman anda itu bisa ngotot kepada dokter untuk menanyakan 
 yang sebenarnya dan cek buku kesehatannya dari jam perjam, catat 
 obat-obat yang diberikan. Sebagai orangtua, tidak adalah yang lebih 
 berhak akan anak kita kecuali kita sendiri dan Tuhan. Kalaupun memang 
 diambil Yang Maha Kuasa, setidaknya, tidak ada yang mengganjal di hati 
 apakah kasus meninggalnya anak kita karena human error atau apa..


__ Reply Separator _
Subject: [balita-anda] Pengalaman seorang ibu kehilangan anak pertama
Author:  [EMAIL PROTECTED] at INTERNET-MAIL
Date:8/16/99 11:20 AM


 
 
Hallo semua, saya akan sedikit memberikan pengalaman yang mungkin berguna 
buat rekan-rekan netter sekalian, khususnya bagi mereka yang akan 
menantikan kelahiran bayinya
Rekan di kantor saya baru ditimpa musibah karena keponakan pertamanya 
meninggal dunia tiga hari setelah dilahirkan. Pengalamannnya sengaja saya 
paparkan di milis ini untuk menambah informasi bagi calon bapak  ibu agar 
mempersiapkan segala kemungkinan dalam menanti kelahiran bayinya seperti 
memilih dokter kandungan yang bagus, rumah sakit yang bagus dimana 
mempunyai sarana untuk perawatan bayi bermasalah, serta memperkerjakan 
dokter-dokter yang  bertanggung jawab dan melakukan tindakan yang cepat 
jika terjadi sesuatu di luar kemampuan mereka.
 
Kronologisnya;
Selama hamil, sang ibu tidak pernah mengalami keluhan yang serius dan 
kehamilannya berlangsung dengan baik. Pada hari Kamis tanggal 29 Juli 1999, 
memasuki usia kandungan 8 bulan, sang ibu mengalami pendarahan. Pada saat 
itu juga suaminya menelpon dokter kandungannya, dan oleh dokter disuruh ke 
rumah sakit, dia bilang hal itu biasa buat orang yang akan melahirkan. 
Dibawa ke rumah sakit jam 8 pagi dan jam 9 sudah mulai pembukaan. dokter 
baru datang jam 11. Setelah dokter datang diperiksa  di usd ternyata 
bayinya terlilit ari-ari, dan akhirnya dokter memutuskan untuk melakukan 
operasi cesar. Operasi dimulai jam 12, berlangsung dengan baik selama 45 
menit .
Tes APGAR 8, bayi dianggap baik-baik saja dan ditempatkan di ruang 
perawatan bayi normal. Tetapi sejak lahir, bayinya menunjuk tanda2 kurang 
respon.
Juma't tidak terjadi apa-apa.
Sabtu pagi, dokter anak mengunjungi sang ibu dan memberitahukan bahwa 
kondisi fisik bayi baik-baik saja. Tetapi menurut dokter anak dan dokter 
kandungan sejak lahir sepertinya bayi tersebut ada sesuatu hal. Dan 
ditegaskan lagi oleh dokter anak bahwa kemungkinan bayi tersebut mengalami 
penyimpangan kromosom, dan dokter tersebut menyarankan nanti saja setelah 
dibawa pulang tersebut diperiksa karena menurut dia pada saat itu baik-baik 
saja,
Pada hari Minggu pagi, dokter jaga meminta izin ke sang ibu untuk mengambil 
darah bayinya sebanyak 1 cc dengan alasan bayinya agak kuning dan akan 
dicek bilirubinnya. Menurut pengamatan teman saya setelah diambil darah 
inilah kondisi keponakannya mulai menurun.
Pada Minggu sore, bayi tersebut disinar.
Sesudah magrib, kelihatan kondisi bayi mulai menurun dan agak sulit 
bernafas. Tidak ada tindakan apa2 dari dokter jaga.
Pada pukul 8 malam, bayi tidak menyusu dan disarankan oleh dokter jaga 
untuk memasukkan susu dengan selang melalui hidung.
Pada pukul 12 malam, dokter jaga meminta izin orangtuanya untuk mengambil 
darah atas instruksi dokter anak. dan dia tidak menyebutkan ada apa. 
Setelah itu mulai terlihat kaki dan tangan bayi tersebut biru.
Pada pukul 1.30 malam, keadaan bayi sudah sangat kritis sekali dan karena 
alat yang dibutuhkan cuma punya satu, dokter jaga menyarankan untuk 
memindahkan bayi ke RSCM atau harapan Kita.
Pada pukul 1.40 malam, pada saat sedang dipersiapkan hendak dipindahkan 
bayi tersebut meninggal.
 
Begitulah yang terjadi, saya sengaja menceritakan secara urut hingga rekan2 
bisa mengambil kesimpulan sendiri2. Tapi dari semua itu yang saya ketahui 
dari teman saya bahwa dokter kandungan tidak mengatakan apa2 selama 
kehamilan, dia bilang semuanya baik-baik saja. Selain itu kelihatannya 
dokter anaknya tidak melakukan tindakan yang cepat kalau memang dari awal 
sudah diketahui ada masalah dengan bayi tersebut.
Walaupun kita tahu takdirnya ada di tangan Tuhan, tetapi kalau dari pihak 
rumah sakit melakukan usaha yang maksimal mungkin orangtua dari bayi 
tersebut akan iklas dengan kepergian anaknya.
 
Salam, mudah-mudahan berguna.
 
Intan
 
 
 
Kunjungi:
http://www.balita-anda.indoglobal.com
"Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat  cerdas"
 

Re: [balita-anda] Pengalaman seorang ibu kehilangan anak pertamanya

1999-08-16 Terurut Topik surii








surii [EMAIL PROTECTED] on 08/16/99 11:20:31 AM

Please respond to [EMAIL PROTECTED]

To:   [EMAIL PROTECTED]
cc:(bcc: Intan Suri/BASF-INDONESIA/BASF)
Subject:  [balita-anda] Pengalaman seorang ibu kehilangan anak pertamanya






Hallo semua, saya akan sedikit memberikan pengalaman yang mungkin berguna
buat rekan-rekan netter sekalian, khususnya bagi mereka yang akan
menantikan kelahiran bayinya
Rekan di kantor saya baru ditimpa musibah karena keponakan pertamanya
meninggal dunia tiga hari setelah dilahirkan. Pengalamannnya sengaja saya
paparkan di milis ini untuk menambah informasi bagi calon bapak  ibu agar
mempersiapkan segala kemungkinan dalam menanti kelahiran bayinya seperti
memilih dokter kandungan yang bagus, rumah sakit yang bagus dimana
mempunyai sarana untuk perawatan bayi bermasalah, serta memperkerjakan
dokter-dokter yang  bertanggung jawab dan melakukan tindakan yang cepat
jika terjadi sesuatu di luar kemampuan mereka.

Kronologisnya;
Selama hamil, sang ibu tidak pernah mengalami keluhan yang serius dan
kehamilannya berlangsung dengan baik. Pada hari Kamis tanggal 29 Juli 1999,
memasuki usia kandungan 8 bulan, sang ibu mengalami pendarahan. Pada saat
itu juga suaminya menelpon dokter kandungannya, dan oleh dokter disuruh ke
rumah sakit, dia bilang hal itu biasa buat orang yang akan melahirkan.
Dibawa ke rumah sakit jam 8 pagi dan jam 9 sudah mulai pembukaan. dokter
baru datang jam 11. Setelah dokter datang diperiksa  di usd ternyata
bayinya terlilit ari-ari, dan akhirnya dokter memutuskan untuk melakukan
operasi cesar. Operasi dimulai jam 12, berlangsung dengan baik selama 45
menit .
Tes APGAR 8, bayi dianggap baik-baik saja dan ditempatkan di ruang
perawatan bayi normal. Tetapi sejak lahir, bayinya menunjuk tanda2 kurang
respon.
Juma't tidak terjadi apa-apa.
Sabtu pagi, dokter anak mengunjungi sang ibu dan memberitahukan bahwa
kondisi fisik bayi baik-baik saja. Tetapi menurut dokter anak dan dokter
kandungan sejak lahir sepertinya bayi tersebut ada sesuatu hal. Dan
ditegaskan lagi oleh dokter anak bahwa kemungkinan bayi tersebut mengalami
penyimpangan kromosom, dan dokter tersebut menyarankan nanti saja setelah
dibawa pulang tersebut diperiksa karena menurut dia pada saat itu baik-baik
saja,
Pada hari Minggu pagi, dokter jaga meminta izin ke sang ibu untuk mengambil
darah bayinya sebanyak 1 cc dengan alasan bayinya agak kuning dan akan
dicek bilirubinnya. Menurut pengamatan teman saya setelah diambil darah
inilah kondisi keponakannya mulai menurun.
Pada Minggu sore, bayi tersebut disinar.
Sesudah magrib, kelihatan kondisi bayi mulai menurun dan agak sulit
bernafas. Tidak ada tindakan apa2 dari dokter jaga.
Pada pukul 8 malam, bayi tidak menyusu dan disarankan oleh dokter jaga
untuk memasukkan susu dengan selang melalui hidung.
Pada pukul 12 malam, dokter jaga meminta izin orangtuanya untuk mengambil
darah atas instruksi dokter anak. dan dia tidak menyebutkan ada apa.
Setelah itu mulai terlihat kaki dan tangan bayi tersebut biru.
Pada pukul 1.30 malam, keadaan bayi sudah sangat kritis sekali dan karena
alat yang dibutuhkan cuma punya satu, dokter jaga menyarankan untuk
memindahkan bayi ke RSCM atau harapan Kita.
Pada pukul 1.40 malam, pada saat sedang dipersiapkan hendak dipindahkan
bayi tersebut meninggal.

Begitulah yang terjadi, saya sengaja menceritakan secara urut hingga rekan2
bisa mengambil kesimpulan sendiri2. Tapi dari semua itu yang saya ketahui
dari teman saya bahwa dokter kandungan tidak mengatakan apa2 selama
kehamilan, dia bilang semuanya baik-baik saja. Selain itu kelihatannya
dokter anaknya tidak melakukan tindakan yang cepat kalau memang dari awal
sudah diketahui ada masalah dengan bayi tersebut.
Walaupun kita tahu takdirnya ada di tangan Tuhan, tetapi kalau dari pihak
rumah sakit melakukan usaha yang maksimal mungkin orangtua dari bayi
tersebut akan iklas dengan kepergian anaknya.

Salam, mudah-mudahan berguna.

Intan



Kunjungi:
http://www.balita-anda.indoglobal.com
"Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat  cerdas"


Etika berinternet, kitim email ke: [EMAIL PROTECTED]
Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]
EMERGENCY ONLY! Jika kesulitan unsubscribe, kirim email ke:
[EMAIL PROTECTED]
http://pencarian-informasi.or.id/ - Solusi Pencarian Informasi di Internet
















Kunjungi:
http://www.balita-anda.indoglobal.com
"Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat  cerdas"


Etika berinternet, kitim email ke: [EMAIL PROTECTED]
Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]
EMERGENCY ONLY! Jika kesulitan unsubscribe, kirim email ke: 
[EMAIL PROTECTED]
http://pencarian-informasi.or.id/ - Solusi Pencarian Informasi di Internet











[balita-anda] ASI Hidung bumpet

1999-08-16 Terurut Topik Stefanus Sudaryono

Netters Yth.
Saya mempunyai 2 pertanyaan :
1. Apakah mutu ASI ditentukan oleh lamanya menyusui, misal setelah 2
tahun menyusui maka mutunya menjadi menurun.
2. Anak saya sering mengalami hidung bumpet tapi tidak pilek. Apakah
obat yang paling sesuai?
Terimakasih perhatiannya.

Kunjungi:
http://www.balita-anda.indoglobal.com
"Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat  cerdas"


Etika berinternet, kitim email ke: [EMAIL PROTECTED]
Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]
EMERGENCY ONLY! Jika kesulitan unsubscribe, kirim email ke: 
[EMAIL PROTECTED]
http://pencarian-informasi.or.id/ - Solusi Pencarian Informasi di Internet











RE: [balita-anda] Pengalaman seorang ibu kehilangan anak pertamanya

1999-08-16 Terurut Topik Izrin Agus

Ibu Intan, untuk sharing informasi yang lebih lengkap mungkin Ibu bisa
memberikan Nama Rumah Sakit nya karena saat ini kami sedang menunggu anak
kami yang pertama dan ini merupakan peringatan bagi kami.  Jika dirasa
informasi mengenai nama Rumah Sakit dianggap kurang etis maka sebaiknya
melalui Japri saja.

Regards
Izrin Agus
 --
From: [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [balita-anda] Pengalaman seorang ibu kehilangan anak pertamanya
Date: Monday, August 16, 1999 11:20AM



Hallo semua, saya akan sedikit memberikan pengalaman yang mungkin berguna
buat rekan-rekan netter sekalian, khususnya bagi mereka yang akan
menantikan kelahiran bayinya
Rekan di kantor saya baru ditimpa musibah karena keponakan pertamanya
meninggal dunia tiga hari setelah dilahirkan. Pengalamannnya sengaja saya
paparkan di milis ini untuk menambah informasi bagi calon bapak  ibu agar
mempersiapkan segala kemungkinan dalam menanti kelahiran bayinya seperti
memilih dokter kandungan yang bagus, rumah sakit yang bagus dimana
mempunyai sarana untuk perawatan bayi bermasalah, serta memperkerjakan
dokter-dokter yang  bertanggung jawab dan melakukan tindakan yang cepat
jika terjadi sesuatu di luar kemampuan mereka.

Kronologisnya;
Selama hamil, sang ibu tidak pernah mengalami keluhan yang serius dan
kehamilannya berlangsung dengan baik. Pada hari Kamis tanggal 29 Juli 1999,
memasuki usia kandungan 8 bulan, sang ibu mengalami pendarahan. Pada saat
itu juga suaminya menelpon dokter kandungannya, dan oleh dokter disuruh ke
rumah sakit, dia bilang hal itu biasa buat orang yang akan melahirkan.
Dibawa ke rumah sakit jam 8 pagi dan jam 9 sudah mulai pembukaan. dokter
baru datang jam 11. Setelah dokter datang diperiksa  di usd ternyata
bayinya terlilit ari-ari, dan akhirnya dokter memutuskan untuk melakukan
operasi cesar. Operasi dimulai jam 12, berlangsung dengan baik selama 45
menit .
Tes APGAR 8, bayi dianggap baik-baik saja dan ditempatkan di ruang
perawatan bayi normal. Tetapi sejak lahir, bayinya menunjuk tanda2 kurang
respon.
Juma't tidak terjadi apa-apa.
Sabtu pagi, dokter anak mengunjungi sang ibu dan memberitahukan bahwa
kondisi fisik bayi baik-baik saja. Tetapi menurut dokter anak dan dokter
kandungan sejak lahir sepertinya bayi tersebut ada sesuatu hal. Dan
ditegaskan lagi oleh dokter anak bahwa kemungkinan bayi tersebut mengalami
penyimpangan kromosom, dan dokter tersebut menyarankan nanti saja setelah
dibawa pulang tersebut diperiksa karena menurut dia pada saat itu baik-baik
saja,
Pada hari Minggu pagi, dokter jaga meminta izin ke sang ibu untuk mengambil
darah bayinya sebanyak 1 cc dengan alasan bayinya agak kuning dan akan
dicek bilirubinnya. Menurut pengamatan teman saya setelah diambil darah
inilah kondisi keponakannya mulai menurun.
Pada Minggu sore, bayi tersebut disinar.
Sesudah magrib, kelihatan kondisi bayi mulai menurun dan agak sulit
bernafas. Tidak ada tindakan apa2 dari dokter jaga.
Pada pukul 8 malam, bayi tidak menyusu dan disarankan oleh dokter jaga
untuk memasukkan susu dengan selang melalui hidung.
Pada pukul 12 malam, dokter jaga meminta izin orangtuanya untuk mengambil
darah atas instruksi dokter anak. dan dia tidak menyebutkan ada apa.
Setelah itu mulai terlihat kaki dan tangan bayi tersebut biru.
Pada pukul 1.30 malam, keadaan bayi sudah sangat kritis sekali dan karena
alat yang dibutuhkan cuma punya satu, dokter jaga menyarankan untuk
memindahkan bayi ke RSCM atau harapan Kita.
Pada pukul 1.40 malam, pada saat sedang dipersiapkan hendak dipindahkan
bayi tersebut meninggal.

Begitulah yang terjadi, saya sengaja menceritakan secara urut hingga rekan2
bisa mengambil kesimpulan sendiri2. Tapi dari semua itu yang saya ketahui
dari teman saya bahwa dokter kandungan tidak mengatakan apa2 selama
kehamilan, dia bilang semuanya baik-baik saja. Selain itu kelihatannya
dokter anaknya tidak melakukan tindakan yang cepat kalau memang dari awal
sudah diketahui ada masalah dengan bayi tersebut.
Walaupun kita tahu takdirnya ada di tangan Tuhan, tetapi kalau dari pihak
rumah sakit melakukan usaha yang maksimal mungkin orangtua dari bayi
tersebut akan iklas dengan kepergian anaknya.

Salam, mudah-mudahan berguna.

Intan



Kunjungi:
http://www.balita-anda.indoglobal.com
"Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat  cerdas"

 
Etika berinternet, kitim email ke: [EMAIL PROTECTED]
Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]
EMERGENCY ONLY! Jika kesulitan unsubscribe, kirim email ke:
[EMAIL PROTECTED]
http://pencarian-informasi.or.id/ - Solusi Pencarian Informasi di Internet









Kunjungi:
http://www.balita-anda.indoglobal.com
"Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat  cerdas"


Etika berinternet, kitim email ke: [EMAIL PROTECTED]
Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]
EMERGENCY ONLY! Jika kesulitan unsubscribe, 

Re: [balita-anda] Pengalaman seorang ibu kehilangan anak pertamanya

1999-08-16 Terurut Topik ella

Juga nama dokter kandungan dan dokter anaknya...saya juga mau tahu. Boleh lewat japri.

Izrin Agus wrote:

 Ibu Intan, untuk sharing informasi yang lebih lengkap mungkin Ibu bisa
 memberikan Nama Rumah Sakit nya karena saat ini kami sedang menunggu anak
 kami yang pertama dan ini merupakan peringatan bagi kami.  Jika dirasa
 informasi mengenai nama Rumah Sakit dianggap kurang etis maka sebaiknya
 melalui Japri saja.

 Regards
 Izrin Agus
  --


Kunjungi:
http://www.balita-anda.indoglobal.com
"Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat  cerdas"


Etika berinternet, kitim email ke: [EMAIL PROTECTED]
Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]
EMERGENCY ONLY! Jika kesulitan unsubscribe, kirim email ke: 
[EMAIL PROTECTED]
http://pencarian-informasi.or.id/ - Solusi Pencarian Informasi di Internet











[balita-anda] Antara nasi tim dgn biscuit

1999-08-16 Terurut Topik tony

Rekan-rekan netter balita

Anak saya usia 10 bulan, akhir-akhir ini lebih suka makan biscuit
seperti farley atau regal,
enggak tau kenapa, kok nasi tim baru dimakan 5-8 suap sudah nggak mau
lagi dimakan, tapi kalau biscuit dia akan habiskan, saya nggak tahu
kenapa, apakah karena factor harumnya biscuit yg membuat dia senang atau
ada factor lain,

yang ingin saya tanyakan, apakah ada pengalaman ibu-bapak seperti saya ?
bagaimana cara mengahadapinya ? agar suka makan nasi tim nya terlebih
dahulu.
Dilihat dr pengaruhnya ke perkembangan bayi/anak, apakah ada pengaruhnya
kalau terlalu banyak makan biscuit ? dan bagaimana dgn gizinya ?

Atas masukan dan cerita rekan-rekan saya ucapkan terima kasih.

Salam buat keluarga tercinta

Kunjungi:
http://www.balita-anda.indoglobal.com
"Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat  cerdas"


Etika berinternet, kitim email ke: [EMAIL PROTECTED]
Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]
EMERGENCY ONLY! Jika kesulitan unsubscribe, kirim email ke: 
[EMAIL PROTECTED]
http://pencarian-informasi.or.id/ - Solusi Pencarian Informasi di Internet











RE: [balita-anda] Melahirkan jabang bayi [Pengalaman seorang ibu kehilangan anak pertaman ya]

1999-08-16 Terurut Topik Setioko, Sahban I (SG-SGAP)

Kunjungi:
http://www.balita-anda.indoglobal.com
"Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat  cerdas"


Etika berinternet, kitim email ke: [EMAIL PROTECTED]
Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]
EMERGENCY ONLY! Jika kesulitan unsubscribe, kirim email ke: 
[EMAIL PROTECTED]
http://pencarian-informasi.or.id/ - Solusi Pencarian Informasi di Internet










RE: [balita-anda] Bubur Saring

1999-08-16 Terurut Topik Vinival

Bpk Arjuna, memang awalnya begitu kalo bayi diperkenalkan suatu makanan.
Anak kami malah hampir dua minggu cuman dikasi baby rice (1 - 3 sdm) sekali
sehari. Jadi jangan dipaksakan dan kita nggak bisa mengharapkan mereka
langsung memakannya (apalagi banyak). Menurut kita itu enak tapi buat mereka
itu kan benda baru (baca: "asing"). Setelah seminggu dia merasakan, nah kita
boleh mencoba menambahkannya lagi beberapa sendok makanan tsb dan juga
frekuensinya menjadi 2x sehari, dst. Memang harus sabar Pak, dan kalo nggak
sebaiknya tidak dipaksakan.
Garam memang sebaiknya dihindari sampe anaknya umur 1 tahun (kalo bisa malah
lebih) karena nggak baik buat ginjal, membuat anak cenderung suka makanan yg
asin2 dan meningkatkan kecenderungan tekanan darah tinggi waktu dewasa
nanti. Memang garam/ sodium chloride dibutuhkan tubuh, tapi itu bisa
diperoleh dari makanan2/ bahan2 yg kita masak. Kalo margarine atau mentega
boleh saja diberikan tapi dalam jumlah yg sesedikit mungkin atau misalnya
makannya 3 kali sehari ya dikasinya satu kali aja (pas makan siang
misalnya). Pengalaman kami, kalo bahan2 makanan seperti antara lain wortel,
brokoli, kentang, kembang kol, itu sudah ada rasanya jadi tanpa tambahan
apapun makanan tsb udah enak, sedap dan harum.

Have a great day,
Vincent-Ivana-Valerie
-Original Message-
From:   Arjuna [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Monday, August 16, 1999
8:12 AM
Rekan-rekan Netters yang terhormat,
Anak saya yang baru berusia 6 bulan (tanggal 13 Agustus yang lalu), baru
saja dua hari yang mulai diberikan bubur saring, atas nasehat dokter anak
saya di RS Harapan Kita. Tetapi masalahnya, kelihatannya dia kurang begitu
bernafsu, bahkan sampai hari kedua  diperkenalkannya makanan itu kepadanya.
Dokternya yang di harapan kita menganjurkan untuk jangan memberikan penyedap
(garam) kepadanya. Tetapi masalahnya, kalau saya baca di salah satu buku
mengenai makanan sehat untuk anak balita (karangan Ibu Tuty Soenardi),
disebutkan bahwa bubur saring untuk anak usia 6 bulan, diberikan penyedap
(berupa margarin atau mentega, termasuk juga garam). Nah, rekan-rekan
Netters, saya ingin rekan-rekan berbagi pengalaman dengan saya, bagaimana
sebaiknya pemberian makanan bubur saring untuk anak usia 6 bulan ? Apakah
perlu diberikan penyedap rasa, sehingga rasanya seperti bubur bayi yang
dijual di toko, atau tidak diberikan penyedap rasa apapun ? Trim's atas
komentarnya.


Kunjungi:
http://www.balita-anda.indoglobal.com
"Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat  cerdas"


Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]
EMERGENCY ONLY! Jika kesulitan unsubscribe, kirim email ke: 
[EMAIL PROTECTED]
http://pencarian-informasi.or.id/ - Solusi Pencarian Informasi di Internet



Panduan Menulis Email yang Efektif http://hhh.indoglobal.com/email/ 









Re: [balita-anda] Antara nasi tim dgn biscuit

1999-08-16 Terurut Topik hani

Bapak Toni,

Anak-anak juga mempunyai selera sendiri. Mungkin juga penyajian
nasi tim yang kurang bervariasi dapat menyebabkan anak menjadi
cepat bosan. Sebaiknya nasi tim dicampur dengan daging atau ikan
dan sayuran (bergantian).

Sebenarnya makan biskuit juga tidak mengapa asalkan diperhatikan
juga konsumsi susu dan sari buahnya. Buah yang mengenyangkan 
seperti pisang bisa diberikan dan biasanya disukai anak karena
rasanya manis.

Pengalaman saya dengan anak yang berusia 9 bulan dan sulit makan
bisa diatasi dengan memberikan jadwal ketat dalam mengatur makannya.
Usahakan anak dalam keadaan yang lapar ketika kita mulai memberi
makan nasi tim, jangan dulu beri makanan manis atau susu.

Itu saja pengalaman saya. Semoga bermanfaat.

Salam,


At 04:37 PM 8/16/99 +0700, you wrote:
Rekan-rekan netter balita

Anak saya usia 10 bulan, akhir-akhir ini lebih suka makan biscuit
seperti farley atau regal,
enggak tau kenapa, kok nasi tim baru dimakan 5-8 suap sudah nggak mau
lagi dimakan, tapi kalau biscuit dia akan habiskan, saya nggak tahu
kenapa, apakah karena factor harumnya biscuit yg membuat dia senang atau
ada factor lain,

yang ingin saya tanyakan, apakah ada pengalaman ibu-bapak seperti saya ?
bagaimana cara mengahadapinya ? agar suka makan nasi tim nya terlebih
dahulu.
Dilihat dr pengaruhnya ke perkembangan bayi/anak, apakah ada pengaruhnya
kalau terlalu banyak makan biscuit ? dan bagaimana dgn gizinya ?

Atas masukan dan cerita rekan-rekan saya ucapkan terima kasih.

Salam buat keluarga tercinta

Kunjungi:
http://www.balita-anda.indoglobal.com
"Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat  cerdas"


Etika berinternet, kitim email ke: [EMAIL PROTECTED]
Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]
EMERGENCY ONLY! Jika kesulitan unsubscribe, kirim email ke:
[EMAIL PROTECTED]
http://pencarian-informasi.or.id/ - Solusi Pencarian Informasi di Internet










PT BONET UTAMA
Billing Division

Jl Raya Pajajaran No 88 F Bogor
Tlp. 62-0251-337555
Fax. 62-0251-380381

Kunjungi:
http://www.balita-anda.indoglobal.com
"Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat  cerdas"


Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]
EMERGENCY ONLY! Jika kesulitan unsubscribe, kirim email ke: 
[EMAIL PROTECTED]
http://pencarian-informasi.or.id/ - Solusi Pencarian Informasi di Internet



Panduan Menulis Email yang Efektif http://hhh.indoglobal.com/email/ 









Re: [balita-anda] Pengalaman seorang ibu kehilangan anak pertamanya

1999-08-16 Terurut Topik Rahman Gunawan

saya turut berduka dengan kejadian yang dialami,
mudah-mudahan ini tidak terjadi lagi pada rekan
netters lainnya ...

saran saya walaupun telat, tetapi seharusnya tetep
berguna ...

pada saat menghadapi kehamilan:
1. banyakah baca buku-buku mengenai kehamilan, walau
   pada saat tsb dokter kita adalah konsultan buat kita selama
   menghadapi kehamilan tetapi sebaiknya tetap kita juga 
   update pengetahuan kita dengan banyak membaca buku
2. pada saat periksa bayi, sedikitnya kita juga musti tahu
   peralatan yang dipakai, kadang memang ada sesuatu yang 
   suka "disembunyikan", tetapi sebetulnya maksud dokter adalah
   baik, dimana tetap menjaga pasien tetap nyaman
3. pada saat dokter memberikan tindakan, tetaplah untuk selalu
   bertanya tentang kegunaan dan akibatnya
4. banyaklah bertanya sama orang yang pernah mengalami, walau
   pengalaman tiap orang pasti berbeda, setidaknya kita jadi tahu
   cara menghadapi permasalahan bila timbul...

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
Date: Monday, August 16, 1999 12:15 PM

Hallo semua, saya akan sedikit memberikan pengalaman yang 
mungkin berguna
--- deleted ---



Kunjungi:
http://www.balita-anda.indoglobal.com
"Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat  cerdas"


Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]
EMERGENCY ONLY! Jika kesulitan unsubscribe, kirim email ke: 
[EMAIL PROTECTED]
http://pencarian-informasi.or.id/ - Solusi Pencarian Informasi di Internet



Panduan Menulis Email yang Efektif http://hhh.indoglobal.com/email/