Re: [balita-anda] Pengalaman seorang ibu kehilangan anak per
Itulah sebabnya, selama kita mempersiapkan kehamilan atau masa-masa kehamilan, banyaklah membaca dan bertanya. Ketika saya mengandung dan cek ke dokter, (maaf) saya tidak perduli sama pasien lain yang menunggu di luar. Saya datang membayar dan inilah kesempatan saya untuk bertanya sebanyak-banyaknya kepada orang yang ahli. Biarpu kandungan saya baik-baik saja. Mestinya teman anda itu bisa ngotot kepada dokter untuk menanyakan yang sebenarnya dan cek buku kesehatannya dari jam perjam, catat obat-obat yang diberikan. Sebagai orangtua, tidak adalah yang lebih berhak akan anak kita kecuali kita sendiri dan Tuhan. Kalaupun memang diambil Yang Maha Kuasa, setidaknya, tidak ada yang mengganjal di hati apakah kasus meninggalnya anak kita karena human error atau apa.. __ Reply Separator _ Subject: [balita-anda] Pengalaman seorang ibu kehilangan anak pertama Author: [EMAIL PROTECTED] at INTERNET-MAIL Date:8/16/99 11:20 AM Hallo semua, saya akan sedikit memberikan pengalaman yang mungkin berguna buat rekan-rekan netter sekalian, khususnya bagi mereka yang akan menantikan kelahiran bayinya Rekan di kantor saya baru ditimpa musibah karena keponakan pertamanya meninggal dunia tiga hari setelah dilahirkan. Pengalamannnya sengaja saya paparkan di milis ini untuk menambah informasi bagi calon bapak ibu agar mempersiapkan segala kemungkinan dalam menanti kelahiran bayinya seperti memilih dokter kandungan yang bagus, rumah sakit yang bagus dimana mempunyai sarana untuk perawatan bayi bermasalah, serta memperkerjakan dokter-dokter yang bertanggung jawab dan melakukan tindakan yang cepat jika terjadi sesuatu di luar kemampuan mereka. Kronologisnya; Selama hamil, sang ibu tidak pernah mengalami keluhan yang serius dan kehamilannya berlangsung dengan baik. Pada hari Kamis tanggal 29 Juli 1999, memasuki usia kandungan 8 bulan, sang ibu mengalami pendarahan. Pada saat itu juga suaminya menelpon dokter kandungannya, dan oleh dokter disuruh ke rumah sakit, dia bilang hal itu biasa buat orang yang akan melahirkan. Dibawa ke rumah sakit jam 8 pagi dan jam 9 sudah mulai pembukaan. dokter baru datang jam 11. Setelah dokter datang diperiksa di usd ternyata bayinya terlilit ari-ari, dan akhirnya dokter memutuskan untuk melakukan operasi cesar. Operasi dimulai jam 12, berlangsung dengan baik selama 45 menit . Tes APGAR 8, bayi dianggap baik-baik saja dan ditempatkan di ruang perawatan bayi normal. Tetapi sejak lahir, bayinya menunjuk tanda2 kurang respon. Juma't tidak terjadi apa-apa. Sabtu pagi, dokter anak mengunjungi sang ibu dan memberitahukan bahwa kondisi fisik bayi baik-baik saja. Tetapi menurut dokter anak dan dokter kandungan sejak lahir sepertinya bayi tersebut ada sesuatu hal. Dan ditegaskan lagi oleh dokter anak bahwa kemungkinan bayi tersebut mengalami penyimpangan kromosom, dan dokter tersebut menyarankan nanti saja setelah dibawa pulang tersebut diperiksa karena menurut dia pada saat itu baik-baik saja, Pada hari Minggu pagi, dokter jaga meminta izin ke sang ibu untuk mengambil darah bayinya sebanyak 1 cc dengan alasan bayinya agak kuning dan akan dicek bilirubinnya. Menurut pengamatan teman saya setelah diambil darah inilah kondisi keponakannya mulai menurun. Pada Minggu sore, bayi tersebut disinar. Sesudah magrib, kelihatan kondisi bayi mulai menurun dan agak sulit bernafas. Tidak ada tindakan apa2 dari dokter jaga. Pada pukul 8 malam, bayi tidak menyusu dan disarankan oleh dokter jaga untuk memasukkan susu dengan selang melalui hidung. Pada pukul 12 malam, dokter jaga meminta izin orangtuanya untuk mengambil darah atas instruksi dokter anak. dan dia tidak menyebutkan ada apa. Setelah itu mulai terlihat kaki dan tangan bayi tersebut biru. Pada pukul 1.30 malam, keadaan bayi sudah sangat kritis sekali dan karena alat yang dibutuhkan cuma punya satu, dokter jaga menyarankan untuk memindahkan bayi ke RSCM atau harapan Kita. Pada pukul 1.40 malam, pada saat sedang dipersiapkan hendak dipindahkan bayi tersebut meninggal. Begitulah yang terjadi, saya sengaja menceritakan secara urut hingga rekan2 bisa mengambil kesimpulan sendiri2. Tapi dari semua itu yang saya ketahui dari teman saya bahwa dokter kandungan tidak mengatakan apa2 selama kehamilan, dia bilang semuanya baik-baik saja. Selain itu kelihatannya dokter anaknya tidak melakukan tindakan yang cepat kalau memang dari awal sudah diketahui ada masalah dengan bayi tersebut. Walaupun kita tahu takdirnya ada di tangan Tuhan, tetapi kalau dari pihak rumah sakit melakukan usaha yang maksimal mungkin orangtua dari bayi tersebut akan iklas dengan kepergian anaknya. Salam, mudah-mudahan berguna. Intan Kunjungi: http://www.balita-anda.indoglobal.com "Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat cerdas"
Re: [balita-anda] Pengalaman seorang ibu kehilangan anak pertamanya
surii [EMAIL PROTECTED] on 08/16/99 11:20:31 AM Please respond to [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] cc:(bcc: Intan Suri/BASF-INDONESIA/BASF) Subject: [balita-anda] Pengalaman seorang ibu kehilangan anak pertamanya Hallo semua, saya akan sedikit memberikan pengalaman yang mungkin berguna buat rekan-rekan netter sekalian, khususnya bagi mereka yang akan menantikan kelahiran bayinya Rekan di kantor saya baru ditimpa musibah karena keponakan pertamanya meninggal dunia tiga hari setelah dilahirkan. Pengalamannnya sengaja saya paparkan di milis ini untuk menambah informasi bagi calon bapak ibu agar mempersiapkan segala kemungkinan dalam menanti kelahiran bayinya seperti memilih dokter kandungan yang bagus, rumah sakit yang bagus dimana mempunyai sarana untuk perawatan bayi bermasalah, serta memperkerjakan dokter-dokter yang bertanggung jawab dan melakukan tindakan yang cepat jika terjadi sesuatu di luar kemampuan mereka. Kronologisnya; Selama hamil, sang ibu tidak pernah mengalami keluhan yang serius dan kehamilannya berlangsung dengan baik. Pada hari Kamis tanggal 29 Juli 1999, memasuki usia kandungan 8 bulan, sang ibu mengalami pendarahan. Pada saat itu juga suaminya menelpon dokter kandungannya, dan oleh dokter disuruh ke rumah sakit, dia bilang hal itu biasa buat orang yang akan melahirkan. Dibawa ke rumah sakit jam 8 pagi dan jam 9 sudah mulai pembukaan. dokter baru datang jam 11. Setelah dokter datang diperiksa di usd ternyata bayinya terlilit ari-ari, dan akhirnya dokter memutuskan untuk melakukan operasi cesar. Operasi dimulai jam 12, berlangsung dengan baik selama 45 menit . Tes APGAR 8, bayi dianggap baik-baik saja dan ditempatkan di ruang perawatan bayi normal. Tetapi sejak lahir, bayinya menunjuk tanda2 kurang respon. Juma't tidak terjadi apa-apa. Sabtu pagi, dokter anak mengunjungi sang ibu dan memberitahukan bahwa kondisi fisik bayi baik-baik saja. Tetapi menurut dokter anak dan dokter kandungan sejak lahir sepertinya bayi tersebut ada sesuatu hal. Dan ditegaskan lagi oleh dokter anak bahwa kemungkinan bayi tersebut mengalami penyimpangan kromosom, dan dokter tersebut menyarankan nanti saja setelah dibawa pulang tersebut diperiksa karena menurut dia pada saat itu baik-baik saja, Pada hari Minggu pagi, dokter jaga meminta izin ke sang ibu untuk mengambil darah bayinya sebanyak 1 cc dengan alasan bayinya agak kuning dan akan dicek bilirubinnya. Menurut pengamatan teman saya setelah diambil darah inilah kondisi keponakannya mulai menurun. Pada Minggu sore, bayi tersebut disinar. Sesudah magrib, kelihatan kondisi bayi mulai menurun dan agak sulit bernafas. Tidak ada tindakan apa2 dari dokter jaga. Pada pukul 8 malam, bayi tidak menyusu dan disarankan oleh dokter jaga untuk memasukkan susu dengan selang melalui hidung. Pada pukul 12 malam, dokter jaga meminta izin orangtuanya untuk mengambil darah atas instruksi dokter anak. dan dia tidak menyebutkan ada apa. Setelah itu mulai terlihat kaki dan tangan bayi tersebut biru. Pada pukul 1.30 malam, keadaan bayi sudah sangat kritis sekali dan karena alat yang dibutuhkan cuma punya satu, dokter jaga menyarankan untuk memindahkan bayi ke RSCM atau harapan Kita. Pada pukul 1.40 malam, pada saat sedang dipersiapkan hendak dipindahkan bayi tersebut meninggal. Begitulah yang terjadi, saya sengaja menceritakan secara urut hingga rekan2 bisa mengambil kesimpulan sendiri2. Tapi dari semua itu yang saya ketahui dari teman saya bahwa dokter kandungan tidak mengatakan apa2 selama kehamilan, dia bilang semuanya baik-baik saja. Selain itu kelihatannya dokter anaknya tidak melakukan tindakan yang cepat kalau memang dari awal sudah diketahui ada masalah dengan bayi tersebut. Walaupun kita tahu takdirnya ada di tangan Tuhan, tetapi kalau dari pihak rumah sakit melakukan usaha yang maksimal mungkin orangtua dari bayi tersebut akan iklas dengan kepergian anaknya. Salam, mudah-mudahan berguna. Intan Kunjungi: http://www.balita-anda.indoglobal.com "Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat cerdas" Etika berinternet, kitim email ke: [EMAIL PROTECTED] Berhenti berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] EMERGENCY ONLY! Jika kesulitan unsubscribe, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] http://pencarian-informasi.or.id/ - Solusi Pencarian Informasi di Internet Kunjungi: http://www.balita-anda.indoglobal.com "Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat cerdas" Etika berinternet, kitim email ke: [EMAIL PROTECTED] Berhenti berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] EMERGENCY ONLY! Jika kesulitan unsubscribe, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] http://pencarian-informasi.or.id/ - Solusi Pencarian Informasi di Internet
[balita-anda] ASI Hidung bumpet
Netters Yth. Saya mempunyai 2 pertanyaan : 1. Apakah mutu ASI ditentukan oleh lamanya menyusui, misal setelah 2 tahun menyusui maka mutunya menjadi menurun. 2. Anak saya sering mengalami hidung bumpet tapi tidak pilek. Apakah obat yang paling sesuai? Terimakasih perhatiannya. Kunjungi: http://www.balita-anda.indoglobal.com "Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat cerdas" Etika berinternet, kitim email ke: [EMAIL PROTECTED] Berhenti berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] EMERGENCY ONLY! Jika kesulitan unsubscribe, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] http://pencarian-informasi.or.id/ - Solusi Pencarian Informasi di Internet
RE: [balita-anda] Pengalaman seorang ibu kehilangan anak pertamanya
Ibu Intan, untuk sharing informasi yang lebih lengkap mungkin Ibu bisa memberikan Nama Rumah Sakit nya karena saat ini kami sedang menunggu anak kami yang pertama dan ini merupakan peringatan bagi kami. Jika dirasa informasi mengenai nama Rumah Sakit dianggap kurang etis maka sebaiknya melalui Japri saja. Regards Izrin Agus -- From: [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [balita-anda] Pengalaman seorang ibu kehilangan anak pertamanya Date: Monday, August 16, 1999 11:20AM Hallo semua, saya akan sedikit memberikan pengalaman yang mungkin berguna buat rekan-rekan netter sekalian, khususnya bagi mereka yang akan menantikan kelahiran bayinya Rekan di kantor saya baru ditimpa musibah karena keponakan pertamanya meninggal dunia tiga hari setelah dilahirkan. Pengalamannnya sengaja saya paparkan di milis ini untuk menambah informasi bagi calon bapak ibu agar mempersiapkan segala kemungkinan dalam menanti kelahiran bayinya seperti memilih dokter kandungan yang bagus, rumah sakit yang bagus dimana mempunyai sarana untuk perawatan bayi bermasalah, serta memperkerjakan dokter-dokter yang bertanggung jawab dan melakukan tindakan yang cepat jika terjadi sesuatu di luar kemampuan mereka. Kronologisnya; Selama hamil, sang ibu tidak pernah mengalami keluhan yang serius dan kehamilannya berlangsung dengan baik. Pada hari Kamis tanggal 29 Juli 1999, memasuki usia kandungan 8 bulan, sang ibu mengalami pendarahan. Pada saat itu juga suaminya menelpon dokter kandungannya, dan oleh dokter disuruh ke rumah sakit, dia bilang hal itu biasa buat orang yang akan melahirkan. Dibawa ke rumah sakit jam 8 pagi dan jam 9 sudah mulai pembukaan. dokter baru datang jam 11. Setelah dokter datang diperiksa di usd ternyata bayinya terlilit ari-ari, dan akhirnya dokter memutuskan untuk melakukan operasi cesar. Operasi dimulai jam 12, berlangsung dengan baik selama 45 menit . Tes APGAR 8, bayi dianggap baik-baik saja dan ditempatkan di ruang perawatan bayi normal. Tetapi sejak lahir, bayinya menunjuk tanda2 kurang respon. Juma't tidak terjadi apa-apa. Sabtu pagi, dokter anak mengunjungi sang ibu dan memberitahukan bahwa kondisi fisik bayi baik-baik saja. Tetapi menurut dokter anak dan dokter kandungan sejak lahir sepertinya bayi tersebut ada sesuatu hal. Dan ditegaskan lagi oleh dokter anak bahwa kemungkinan bayi tersebut mengalami penyimpangan kromosom, dan dokter tersebut menyarankan nanti saja setelah dibawa pulang tersebut diperiksa karena menurut dia pada saat itu baik-baik saja, Pada hari Minggu pagi, dokter jaga meminta izin ke sang ibu untuk mengambil darah bayinya sebanyak 1 cc dengan alasan bayinya agak kuning dan akan dicek bilirubinnya. Menurut pengamatan teman saya setelah diambil darah inilah kondisi keponakannya mulai menurun. Pada Minggu sore, bayi tersebut disinar. Sesudah magrib, kelihatan kondisi bayi mulai menurun dan agak sulit bernafas. Tidak ada tindakan apa2 dari dokter jaga. Pada pukul 8 malam, bayi tidak menyusu dan disarankan oleh dokter jaga untuk memasukkan susu dengan selang melalui hidung. Pada pukul 12 malam, dokter jaga meminta izin orangtuanya untuk mengambil darah atas instruksi dokter anak. dan dia tidak menyebutkan ada apa. Setelah itu mulai terlihat kaki dan tangan bayi tersebut biru. Pada pukul 1.30 malam, keadaan bayi sudah sangat kritis sekali dan karena alat yang dibutuhkan cuma punya satu, dokter jaga menyarankan untuk memindahkan bayi ke RSCM atau harapan Kita. Pada pukul 1.40 malam, pada saat sedang dipersiapkan hendak dipindahkan bayi tersebut meninggal. Begitulah yang terjadi, saya sengaja menceritakan secara urut hingga rekan2 bisa mengambil kesimpulan sendiri2. Tapi dari semua itu yang saya ketahui dari teman saya bahwa dokter kandungan tidak mengatakan apa2 selama kehamilan, dia bilang semuanya baik-baik saja. Selain itu kelihatannya dokter anaknya tidak melakukan tindakan yang cepat kalau memang dari awal sudah diketahui ada masalah dengan bayi tersebut. Walaupun kita tahu takdirnya ada di tangan Tuhan, tetapi kalau dari pihak rumah sakit melakukan usaha yang maksimal mungkin orangtua dari bayi tersebut akan iklas dengan kepergian anaknya. Salam, mudah-mudahan berguna. Intan Kunjungi: http://www.balita-anda.indoglobal.com "Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat cerdas" Etika berinternet, kitim email ke: [EMAIL PROTECTED] Berhenti berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] EMERGENCY ONLY! Jika kesulitan unsubscribe, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] http://pencarian-informasi.or.id/ - Solusi Pencarian Informasi di Internet Kunjungi: http://www.balita-anda.indoglobal.com "Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat cerdas" Etika berinternet, kitim email ke: [EMAIL PROTECTED] Berhenti berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] EMERGENCY ONLY! Jika kesulitan unsubscribe,
Re: [balita-anda] Pengalaman seorang ibu kehilangan anak pertamanya
Juga nama dokter kandungan dan dokter anaknya...saya juga mau tahu. Boleh lewat japri. Izrin Agus wrote: Ibu Intan, untuk sharing informasi yang lebih lengkap mungkin Ibu bisa memberikan Nama Rumah Sakit nya karena saat ini kami sedang menunggu anak kami yang pertama dan ini merupakan peringatan bagi kami. Jika dirasa informasi mengenai nama Rumah Sakit dianggap kurang etis maka sebaiknya melalui Japri saja. Regards Izrin Agus -- Kunjungi: http://www.balita-anda.indoglobal.com "Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat cerdas" Etika berinternet, kitim email ke: [EMAIL PROTECTED] Berhenti berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] EMERGENCY ONLY! Jika kesulitan unsubscribe, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] http://pencarian-informasi.or.id/ - Solusi Pencarian Informasi di Internet
[balita-anda] Antara nasi tim dgn biscuit
Rekan-rekan netter balita Anak saya usia 10 bulan, akhir-akhir ini lebih suka makan biscuit seperti farley atau regal, enggak tau kenapa, kok nasi tim baru dimakan 5-8 suap sudah nggak mau lagi dimakan, tapi kalau biscuit dia akan habiskan, saya nggak tahu kenapa, apakah karena factor harumnya biscuit yg membuat dia senang atau ada factor lain, yang ingin saya tanyakan, apakah ada pengalaman ibu-bapak seperti saya ? bagaimana cara mengahadapinya ? agar suka makan nasi tim nya terlebih dahulu. Dilihat dr pengaruhnya ke perkembangan bayi/anak, apakah ada pengaruhnya kalau terlalu banyak makan biscuit ? dan bagaimana dgn gizinya ? Atas masukan dan cerita rekan-rekan saya ucapkan terima kasih. Salam buat keluarga tercinta Kunjungi: http://www.balita-anda.indoglobal.com "Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat cerdas" Etika berinternet, kitim email ke: [EMAIL PROTECTED] Berhenti berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] EMERGENCY ONLY! Jika kesulitan unsubscribe, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] http://pencarian-informasi.or.id/ - Solusi Pencarian Informasi di Internet
RE: [balita-anda] Melahirkan jabang bayi [Pengalaman seorang ibu kehilangan anak pertaman ya]
Kunjungi: http://www.balita-anda.indoglobal.com "Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat cerdas" Etika berinternet, kitim email ke: [EMAIL PROTECTED] Berhenti berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] EMERGENCY ONLY! Jika kesulitan unsubscribe, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] http://pencarian-informasi.or.id/ - Solusi Pencarian Informasi di Internet
RE: [balita-anda] Bubur Saring
Bpk Arjuna, memang awalnya begitu kalo bayi diperkenalkan suatu makanan. Anak kami malah hampir dua minggu cuman dikasi baby rice (1 - 3 sdm) sekali sehari. Jadi jangan dipaksakan dan kita nggak bisa mengharapkan mereka langsung memakannya (apalagi banyak). Menurut kita itu enak tapi buat mereka itu kan benda baru (baca: "asing"). Setelah seminggu dia merasakan, nah kita boleh mencoba menambahkannya lagi beberapa sendok makanan tsb dan juga frekuensinya menjadi 2x sehari, dst. Memang harus sabar Pak, dan kalo nggak sebaiknya tidak dipaksakan. Garam memang sebaiknya dihindari sampe anaknya umur 1 tahun (kalo bisa malah lebih) karena nggak baik buat ginjal, membuat anak cenderung suka makanan yg asin2 dan meningkatkan kecenderungan tekanan darah tinggi waktu dewasa nanti. Memang garam/ sodium chloride dibutuhkan tubuh, tapi itu bisa diperoleh dari makanan2/ bahan2 yg kita masak. Kalo margarine atau mentega boleh saja diberikan tapi dalam jumlah yg sesedikit mungkin atau misalnya makannya 3 kali sehari ya dikasinya satu kali aja (pas makan siang misalnya). Pengalaman kami, kalo bahan2 makanan seperti antara lain wortel, brokoli, kentang, kembang kol, itu sudah ada rasanya jadi tanpa tambahan apapun makanan tsb udah enak, sedap dan harum. Have a great day, Vincent-Ivana-Valerie -Original Message- From: Arjuna [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Monday, August 16, 1999 8:12 AM Rekan-rekan Netters yang terhormat, Anak saya yang baru berusia 6 bulan (tanggal 13 Agustus yang lalu), baru saja dua hari yang mulai diberikan bubur saring, atas nasehat dokter anak saya di RS Harapan Kita. Tetapi masalahnya, kelihatannya dia kurang begitu bernafsu, bahkan sampai hari kedua diperkenalkannya makanan itu kepadanya. Dokternya yang di harapan kita menganjurkan untuk jangan memberikan penyedap (garam) kepadanya. Tetapi masalahnya, kalau saya baca di salah satu buku mengenai makanan sehat untuk anak balita (karangan Ibu Tuty Soenardi), disebutkan bahwa bubur saring untuk anak usia 6 bulan, diberikan penyedap (berupa margarin atau mentega, termasuk juga garam). Nah, rekan-rekan Netters, saya ingin rekan-rekan berbagi pengalaman dengan saya, bagaimana sebaiknya pemberian makanan bubur saring untuk anak usia 6 bulan ? Apakah perlu diberikan penyedap rasa, sehingga rasanya seperti bubur bayi yang dijual di toko, atau tidak diberikan penyedap rasa apapun ? Trim's atas komentarnya. Kunjungi: http://www.balita-anda.indoglobal.com "Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat cerdas" Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Berhenti berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] EMERGENCY ONLY! Jika kesulitan unsubscribe, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] http://pencarian-informasi.or.id/ - Solusi Pencarian Informasi di Internet Panduan Menulis Email yang Efektif http://hhh.indoglobal.com/email/
Re: [balita-anda] Antara nasi tim dgn biscuit
Bapak Toni, Anak-anak juga mempunyai selera sendiri. Mungkin juga penyajian nasi tim yang kurang bervariasi dapat menyebabkan anak menjadi cepat bosan. Sebaiknya nasi tim dicampur dengan daging atau ikan dan sayuran (bergantian). Sebenarnya makan biskuit juga tidak mengapa asalkan diperhatikan juga konsumsi susu dan sari buahnya. Buah yang mengenyangkan seperti pisang bisa diberikan dan biasanya disukai anak karena rasanya manis. Pengalaman saya dengan anak yang berusia 9 bulan dan sulit makan bisa diatasi dengan memberikan jadwal ketat dalam mengatur makannya. Usahakan anak dalam keadaan yang lapar ketika kita mulai memberi makan nasi tim, jangan dulu beri makanan manis atau susu. Itu saja pengalaman saya. Semoga bermanfaat. Salam, At 04:37 PM 8/16/99 +0700, you wrote: Rekan-rekan netter balita Anak saya usia 10 bulan, akhir-akhir ini lebih suka makan biscuit seperti farley atau regal, enggak tau kenapa, kok nasi tim baru dimakan 5-8 suap sudah nggak mau lagi dimakan, tapi kalau biscuit dia akan habiskan, saya nggak tahu kenapa, apakah karena factor harumnya biscuit yg membuat dia senang atau ada factor lain, yang ingin saya tanyakan, apakah ada pengalaman ibu-bapak seperti saya ? bagaimana cara mengahadapinya ? agar suka makan nasi tim nya terlebih dahulu. Dilihat dr pengaruhnya ke perkembangan bayi/anak, apakah ada pengaruhnya kalau terlalu banyak makan biscuit ? dan bagaimana dgn gizinya ? Atas masukan dan cerita rekan-rekan saya ucapkan terima kasih. Salam buat keluarga tercinta Kunjungi: http://www.balita-anda.indoglobal.com "Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat cerdas" Etika berinternet, kitim email ke: [EMAIL PROTECTED] Berhenti berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] EMERGENCY ONLY! Jika kesulitan unsubscribe, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] http://pencarian-informasi.or.id/ - Solusi Pencarian Informasi di Internet PT BONET UTAMA Billing Division Jl Raya Pajajaran No 88 F Bogor Tlp. 62-0251-337555 Fax. 62-0251-380381 Kunjungi: http://www.balita-anda.indoglobal.com "Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat cerdas" Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Berhenti berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] EMERGENCY ONLY! Jika kesulitan unsubscribe, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] http://pencarian-informasi.or.id/ - Solusi Pencarian Informasi di Internet Panduan Menulis Email yang Efektif http://hhh.indoglobal.com/email/
Re: [balita-anda] Pengalaman seorang ibu kehilangan anak pertamanya
saya turut berduka dengan kejadian yang dialami, mudah-mudahan ini tidak terjadi lagi pada rekan netters lainnya ... saran saya walaupun telat, tetapi seharusnya tetep berguna ... pada saat menghadapi kehamilan: 1. banyakah baca buku-buku mengenai kehamilan, walau pada saat tsb dokter kita adalah konsultan buat kita selama menghadapi kehamilan tetapi sebaiknya tetap kita juga update pengetahuan kita dengan banyak membaca buku 2. pada saat periksa bayi, sedikitnya kita juga musti tahu peralatan yang dipakai, kadang memang ada sesuatu yang suka "disembunyikan", tetapi sebetulnya maksud dokter adalah baik, dimana tetap menjaga pasien tetap nyaman 3. pada saat dokter memberikan tindakan, tetaplah untuk selalu bertanya tentang kegunaan dan akibatnya 4. banyaklah bertanya sama orang yang pernah mengalami, walau pengalaman tiap orang pasti berbeda, setidaknya kita jadi tahu cara menghadapi permasalahan bila timbul... -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] Date: Monday, August 16, 1999 12:15 PM Hallo semua, saya akan sedikit memberikan pengalaman yang mungkin berguna --- deleted --- Kunjungi: http://www.balita-anda.indoglobal.com "Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat cerdas" Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Berhenti berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] EMERGENCY ONLY! Jika kesulitan unsubscribe, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] http://pencarian-informasi.or.id/ - Solusi Pencarian Informasi di Internet Panduan Menulis Email yang Efektif http://hhh.indoglobal.com/email/