Re: [balita-anda] DSK Hermina - Bunda

2001-06-13 Terurut Topik Yudhiawati/BMS

Antrian untuk dr Judi ngga' terlalu panjang juga sich mba' (saya pasiennya
di rs bunda), tapi walaupun aga' lama rasanya puas kok kalo abis konsultasi
sama dia, karena biasanya sayanya juga kalo konsultasi lama sich .
apalagi kalo pas lagi usg 
dr nya baik, telaten ..

- Original Message -
From: Vivi J. A [EMAIL PROTECTED]
To: balita anda [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, June 14, 2001 10:45 AM
Subject: Re: [balita-anda] DSK Hermina - Bunda


Betul juga tuh soal dr Judi, beberapa teman ku juga rekomend. Numpang tanya
juga nih, antriannya panjang ngga ya, terutama yang di Rs. Bunda (dia
praktek juga disitu). Soalnya aku pasiennya Dr. Joso suka ngga tahan
antriannya, ampun deh daftar pagi masuk maghrib ...

Thank you banget lho kalau ada yg bisa kasih info (siapa tau bisa kenalan
kalau ketemu di Bunda..hehehe)

Vivi

- Original Message -
From: Maulina Sari
Sent: Thursday, June 14, 2001 9:34 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [balita-anda] DSK Hermina

Coba ke Dokter JUDI J ENDJUN deh.dia baik...suka jelasinnya
jelas...pokoknya kita dikasih banyak waktu untuk nanyanyaman deh

Ibunya JaviGet more from the Web.  FREE MSN Explorer download :
http://explorer.msn.com



 Rayakan ultah putra/i Anda dengan kue Teletubbies dll! Klik, 
http://www.indokado.com/kueultah.html
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]








Re: [balita-anda] DSK Hermina - Bunda

2001-06-13 Terurut Topik Yudhiawati/BMS

saya coba bantu ya mba' 
dr. Judi praktek hari Senin, Rabu  Jum'at di rs bunda
saya sukanya dateng ke rs bunda pada hari rabu - jum'at, (karena saya pake 2
dsog di rs bunda)
prakteknya jam 05.00 - 08.00
mba' harus daftar dulu siangnya (telp rs bunda 322005), tapi tetep aja nomor
masuk berdasarkan kedatangan mba'
dr. Judi biasanya dateng jam 06.00 - 06.30
atau saya suka dateng juga di rs hermina jatinegara, hari sabtu, prakteknya
jam 08.00 - 12.00, mba' juga harus daftar dulu

semoga ngebantu ya .

Ade



- Original Message -
From: Vivi J. A [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, June 14, 2001 11:38 AM
Subject: Re: [balita-anda] DSK Hermina - Bunda


 Maaf2 nih bapak2/ibu2 liwat jalum,

 kalau tidak keberatan boleh minta hari dan jamnya, mungkin ada juga member
 yang ingin tahu, sekalian ya biar komplit.

 thanks
 VIvi





 Rayakan ultah putra/i Anda dengan kue Teletubbies dll! Klik, 
http://www.indokado.com/kueultah.html
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]








Re: [balita-anda] Ditinggal Pergi

2001-05-30 Terurut Topik Yudhiawati/BMS

aduh mba' 
jadi inget si kecil nich 
yang sekarang udah ngerti kalo ditinggal kerja 

Ade

- Original Message - 
From: Frida Mutiara Samosir [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, May 30, 2001 1:40 PM
Subject: RE: [balita-anda] Ditinggal Pergi


 BILA KAU PERGI MAMA
 
 kau tak memerlukan ijinku
 yang baik bagimu pasti baik bagiku
 namun katakan padaku ! jangan menghilang
 begitu saja.



 Rayakan ultah putra/i Anda dengan kue Teletubbies dll! Klik, 
http://www.indokado.com/kueultah.html
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]








[balita-anda] campak dampaknya untuk ibu hamil

2001-05-21 Terurut Topik Yudhiawati/BMS

Rekan Netters ..

Mohon maaf sekiranya hal ini pernah didiskusikan sebelumnya di milist ini 
Namun rasanya saya ingin data atau informasi yang selengkap2nya mengenai keadaan ini 
.

Begini, anak saya Rizqi minggu lalu kena campak
Dan dikarenakan panasnya yang tinggi (lebih dari 39, 5) juga dia terserang batuk, 
pilek, demam,  sering BAB (maaf ... hanya  air saja), mata merah, dan juga campaknya 
ada di sekitar matanya sehingga matanya bengkak  . sehingga oleh DSA-nya 
disarankan untuk dirawat di rs
Keadaaannya mulai dari dirawat (Senin 14 May) hingga pulang (Jum'at 18 May) sudah 
lumayan baik. dalam arti campaknya sudah keluar semua, demamnya sudah tidak ada, 
begitu pula batuk + pileknya sudah banyak berkurang, mata sudah tidak bengkak, malah 
bekas campak yang dimuka cenderung sudah aga bersih, sehingga saya tidak terlalu 
khawatir dan berani untuk membawanya pulang.

Namun, keadaan baik nya tidak berlangsung lama, hari Sabtu sore dia muntah2 ... 
malam baru berhenti, tapi begitu masuk makanan (hari Minggu) kembali muntah2 lagi plus 
sering BAB (maaf  lagi2 cairan). Sehingga, buru2 saya kembali ke UGD, menurut dokter 
disana, kemungkinan ada semacam infeksi atau terganggunya pencernaan anak saya. Saya 
disarankan untuk memberikan makanan dan minuman secara berkala dalam jumlah yang 
sedikit2 hal ini guna menghindari muntahnya plus anak saya diberikan cairan pedyalite. 
Alhamdullilah, muntahnya sudah jauh berkurang begitu juga dengan BAB-nya.

Yang ingin saya tanyakan, kira2 rekan netters bisa kasih masukan ke saya mengenai hal2 
tersebut, apakah itu normal ? lalu ada lagi nich yang paling mengganjal, waktu anak 
saya dirawat, ada beberapa suster bilang kalo penyakit campak itu bisa mempengaruhi 
kehamilan  saya (saya hamil 8 bulan) apa benar ?
Mohon sharingnya ya ..
Dan maaf kalo kepanjangan

Wass
Ade




[balita-anda] surat dari bayi perempuan

2001-04-09 Terurut Topik Yudhiawati/BMS

rekan netters,

sebuah renungan  untuk kita semua 

-ade-


  Catatan :
   Untuk para cowok ( Lajang ), jika kamu
  menjumpai tulisan ini,
  bacalah, dan jangan hamili seorang gadis.
  Untuk para gadis, teruslah membaca ..
   Untuk para Romo semoga ini bisa menjadi bahan kotbah
   
  _
  Mama Tersayang,
  
  Saat ini aku ada di surga, duduk di pangkuan Tuhan.
  Tuhan sangatlah mengasihiku dan Ia turut menangis
  bersamaku. Ia menangisi hatiku yang telah dihancurkan.
  Sebelumnya aku amat diinginkan untuk menjadi seorang
  gadis kecil.
  
  Aku tak begitu mengerti tentang apa yang telah
  terjadi. Aku dulu begitu senang saat aku mulai
  menyadari keberadaanku. Aku ada di dalam tempat yang
  gelap namun nyaman. Kupandangi jari tangan dan kakiku.
  Alangkah cantik diriku dalam masa perkembanganku,
  walaupun belum dekat masanya sampai tibanya saat aku
  telah siap meninggalkan lingkunganku itu.
  
  Aku habiskan sebagian besar waktuku dengan tidur
  ataupun berfikir. Bahkan pada hari-hari terawal
  hidupku, aku merasakan hubungan istimewa antara aku
  dan Mama. Kadang aku mendengar Mama menangis.
  Kadang-kadang Mama berteriak atau menjerit, lalu
  menangis. Kudengar Papa balik berteriak, aku merasa
  sedih dan berharap bahwa Mama akan segera pulih. Aku
  berfikir, kenapa kiranya Mama sering menangis. Pernah
  hampir seharian Mama menangis. Aku turut sedih. Tak
  dapat kubayangkan kenapa Mama sesedih itu.
  
  Pada hari yang sama, sesuatu yang mengerikan terjadi.
  Monster yang amat mengerikan memasuki tempat yang
  hangat dan menyenangkan tempat aku berada. Aku amat
  takut dan mulai berteriak, namun tak sekalipun engkau
  mencoba menolongku. Mungkin engkau tak pernah
  mendengarku.
  
  Monster itu dekat dan lebih dekat lagi, sedang aku
  berteriak dan berteriak lagi, "Mama, Mama ...
  tolonglah aku; Mama, tolong aku". Lengkaplah teror
  yang kualami. Aku berteriak dan berteriak hingga
  kupikir aku tak mampu lagi melakukannya. Lalu monster
  itu mengoyakkan lenganku. Amat sakit rasanya, nyerinya
  tak dapat kuterangkan. Teror itu tak berhenti. Oh,
  betapa aku memohon kepadanya untuk berhenti. Aku
  berteriak ngeri saat monster itu mengoyak lepas
  tungkaiku.
  
  Walaupun aku telah mengalami teror seperti itu, aku
  masih sekarat. Kutahu aku takkan pernah memandang
  wajah Mama, atau mendengar Mama berkata kepadaku
  betapa Mama menyayangiku. Aku ingin melenyapkan semua
  air mata Mama. Kubuat banyak rencana untuk membuat
  Mama bahagia. Aku tak bisa; seluruh mimpiku telah
  buyar. Walau aku berada dalam nyeri dan kengerian yang
  hebat, di atas semuanya aku merasakan nyerinya hatiku
  yang hancur. Aku tak mengharapkan sesuatu selain
  menjadi anak Mama.
  
  Tak ada gunanya lagi kini, aku telah mengalami
  kematian yang menyakitkan. Aku hanya dapat
  membayangkan hal-hal buruk yang telah mereka buat
  terhadap diri Mama. Aku ingin memberitahu Mama sebelum
  aku pergi bahwa aku mencintai Mama, namun aku tak tahu
  kata-kata apa yang Mama dapat mengerti. Dan segera
  sesudahnya, aku tak lagi memiliki nafas untuk
  mengucapkannya; aku mati.
  
  Aku merasakan kebangkitan diriku. Aku dihantar oleh
  malaikat memasuki tempat besar yang indah. Aku masih
  menangis, namun sakit fisik kini telah lenyap.
  Malaikat itu membawaku kepada Tuhan, lalu meletakkanku
  di pangkuanNya. Ia berkata bahwa Ia mencintaiku, dan
  bahwa Ia adalah Bapaku. Maka aku gembira. Aku
  menanyakan apakah kiranya yang telah membunuhku.
  Ia menjawab, "Aborsi. Aku menyesal, anakKu; sebab Aku
  tahu bagaimana rasanya." Aku tak tahu apa itu aborsi;
  kupikir itu adalah nama dari monster tadi.
  
  Aku menulis untuk mengatakan aku mencintai Mama dan
  untuk memberitahu Mama betapa inginnya aku menjadi
  gadis kecil Mama. Aku telah berjuang keras untuk
  hidup. Aku ingin hidup. Aku punya kemauan itu, tapi
  aku tak sanggup; monster itu terlampau kuat. Monster
  itu telah menyedot lepas lengan dan tungkaiku,
  kemudian seluruh diriku. Tak mungkin untuk hidup. Aku
  ingin Mama tahu bahwa aku telah berjuang untuk tetap
  tinggal bersama Mama. Aku tak ingin mati.
  
  Mama, tolong awasi pula si monster aborsi. Mama, aku
  sayang Mama. Dan aku juga tak suka Mama mengalami
  nyeri seperti yang telah kualami. Tolong hati-hati.
  
  Dengan Cinta,
  
  Bayi Perempuanmu
  



 kirim bunga ke negara2 di Asia? klik, http://www.indokado.com  
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL 

Re: [balita-anda] Melahirkan di Rumah Sakit MMC

2001-03-29 Terurut Topik Yudhiawati/BMS
Mba' Tina,

saya setuju dengan pendapat bp. Taufan.
memang (mungkin) masih ada suster atau dokter yang "baik" di rs tsb, tapi apa mba' mau 
spekulasi ?

saran saya sich, mba' tanya aja dulu ke dsog mba' apa dia prakterk di rs lain ?
lalu mba' masih bisa pindah (dgn minta catatan medikal mba' selama kehamilan) dgn dsog 
yang sama ataupun pilih dsog yang lain tapi yang jelas pilih yang prakteknya tidak 
terlalu jauh dari rumah mba' (spt rs bunda, rs ypk, ...kan lebih dekat dengan rumah 
mba di pejompongan)
saya sendiri sedang hamil ke-2 dan 5 bulan juga dan rumah saya  di bintaro, tapi dsog 
saya di rs bunda, jauh ya ? tapi gimana lagi .. saya udah jatuh hati sama pelayanan 
rs-nya + dsog saya 

sekian mba' semoga bermanfaat .

Ade 


[balita-anda] FW: Awas, yang suka gorengan

2001-03-21 Terurut Topik Yudhiawati/BMS

Dear rekan netters,
mungkin ada pihak lain yang bisa memberikan tanggapan 
Ade


  -Original Message-
  From: [EMAIL PROTECTED]
  [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
  Sent: Tuesday, March 20, 2001 3:59 PM
  Subject: FW: FW: Awas, yang suka gorengan
 
 
  -Original Message-
  From: Nina.Yulianti
  
  
  Awas, Bahaya Jelantah
  KFC dituduh menjual minyak goreng bekasnya kepada pengusaha kerupuk.
  Diduga,
  minyak jelantah itu mengandung gugus benzena, penyebab kanker.
   
  SUDAH lama warga kota Pekanbaru dihinggapi teka-teki: ke mana larinya
  minyak
  bekas perusahaan ayam goreng (fried chicken). Maklum, dari 10 perusahaan
  yang ada di sana, tak satu pun yang memiliki tempat pembuangan minyak
  jelantah. Pekan lalu, teka-teki itu mulai tersibak.
   
  Adalah Kepala Dinas Kesehatan kota Pekanbaru, dokter Ekmal  Rusdy, yang
  gundah soal ini. Karena itu, ia menelisik dan terjun ke lapangan.
  Ternyata, minyak jelantah itu dijual kepada pengusaha kerupuk dan pisang
  goreng.
  Ekmal amat  perduli, karena praktik ini dapat mengancam kesehatan
  masyarakat.
   
  Setelah diteliti, minyak jelantah itu mengandung gugus benzena yang
dapat
  mengeluarkan senyawa dioksin ketika digunakan  untuk menggoreng dengan
  temperatur di bawah 800 derajat celcius.
 
  Ketika  senyawa dioksin ini masuk ke dalam tubuh seseorang, maka sistem
  reproduksi sel tubuh bakal  terganggu. Ujung-ujungnya, dapat menimbulkan
  penyakit  kanker," kata Ekmal.
 
  Memang, tidak semua perusahaan melego kembali minyak jelantahnya. Dari
  empat
  perusahaan ayam goreng di Pekanbaru,  yaitu  Kentucky Fried Chicken
KFC),
  California Fried Chicken, Texas Chicken,  dan Holland Chicken, baru KFC
  yang
  terbukti menjual minyak jelantah ke  pengusaha kerupuk dan goreng
pisang.
  "Saya tahu oknum yang menjualnya dan  ke mana mereka  menjualnya," kata
  Ekmal kepada GAMMA.
  Target pemasaran minyak jelantah ini adalah  para  pengusaha kerupuk
cabe,
  kerupuk Palembang, kerupuk nasi, dan pisang  goreng yang beroperasi di
  kota
  Pekanbaru. Mereka yang berada di Jalan Melur,  Jalan Pinang, Jalan
Dagang,
  dan Desa Kulim membenarkan keterangan Ekmal.
  Mereka mendapat  pasokan minyak jelantah dari perusahaan ayam goreng
  dengan
  harga  Rp 1.500 per kg, jauh lebih  murah dari minyak goreng asli yang
  lazim dibanderol Rp 3.200 per kg.
  "Kalau pakai minyak asli, untungnya sangat  tipis," kata seorang
pengusaha
  kerupuk Palembang di Jalan Dagang.
   
  Untuk menghentikan peredaran minyak jelantah itu, Ekmal melayangkan
surat
  kepada KFC Pekanbaru, dan ditembuskan ke DPRD setempat.  Merujuk surat
  itu,
  DPRD lantas memanggil KFC. Dalam dengar  pendapat
  dengan DPRD Pekanbaru, akhir November lalu, Quality Assurance Manager
  KFC,
  Elvi Rhinilda, membantah menjual minyak bekasnya kepada pengusaha
kerupuk
  dan pisang goreng di Pekanbaru. Minyak jelantah itu, kata Evi,  dijual
ke
  Medan. Tapi, ia tak tahu digunakan untuk apa.
   
  Bantahan serupa meluncur dari Yusuf Wenno,  Regional Operation Manager
PT
  Fastfood Indonesia Tbk. Dalam jumpa pers di Pekanbaru, Kamis malam pekan
  lalu, Yusuf menegaskan bila seluruh minyak jelantah dikirim ke Medan.
  Pengiriman  dilakukan sekali 3 bulan dengan  jumlah sekitar 64 kaleng
(isi
  kaleng 18 kg). Di  Medan, kata Yusuf, minyak  jelantah itu dijadikan
  makanan
  burung. Salah satu mereknya Gold King. "Jadi,  tidak benar kalau
dijadikan
  pupuk, atau dijual  k kepada pengusaha kerupuk di Pekanbaru," ujar
  petinggi
  masakan siap saji yang beroperasi di  Indonesia sejak 23 tahun lalu itu.
  Toh, Ekmal bergeming. Ia tetap yakin KFC telah  melakukan perbuatan
  melanggar aturan Depkes: menjual minyak goreng bekas  pakai. Karena itu,
  ia
  berharap agar Departemen Perindustrian dan Perdagangan segera mengambil
  tindakan.
  Sebagai langkah awal, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau yang baru
saja
  dilantik pada Sabtu pekan lalu itu menyerukan  kepada masyarakat agar
  tidak
  menggunakan atau membeli minyak jelantah dari  perusahaan itu.
  Langkah Ekmal mendapat dukungan kuat dari Yayasan Lembaga  Konsumen
  Indonesia (YLKI) Riau. Ketua Dewan Direktur YLKI Riau,  Herry Kahurifan,
  menilai KFC telah menipu masyarakat. Untuk itu, ia mengimbau  pihak
  kepolisian dan instansi terkait segera turun menyelidiki masalah ini.
  "Kalau terbukti, mereka bisa diseret ke pengadilan," kata Andreas.
Kepada
  konsumen, Andreas meminta untuk memboikot semua  produk yang dihasilkan
  KFC
  Pekanbaru, sampai masalah ini  tuntas.
   
   
  -Mohammad Rochiq dan Fendri Jaswir  (Pekanbaru)


  Yahoo! Groups Sponsor -~-~
 Make good on the promise you made at graduation to keep
 in touch. Classmates.com has over 14 million registered
 high school alumni--chances are you'll find your friends!
 http://us.click.yahoo.com/n4HqaC/DMUCAA/4ihDAA/eKmYlB/TM
 

Re: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC

2001-03-21 Terurut Topik Yudhiawati/BMS

dear ibu utami,

saya ikut belasungkawa dan berduka cita yang sedalam2nya atas musibah yang
ibu alami,
semoga ibu diberikan kekuatan dan kesabaran dalam menghadapinya
dan tanpa bermaksud mengambil untung dari musibah yang ibu alami, untuk
rekan2 semua dapat memetik pelajaran yang amat sangat berharga

wass
ade

- Original Message -
From: maimun utami [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, March 22, 2001 5:47 AM
Subject: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC


 Para netters tercinta, saya ingin bercurhat dan berbagi pengalaman kepada
 netter semua.
 Pada tanggal 9 Maret 2001 anak saya yang ke dua Sitti Fadilla Dwi Bachri
 (adek) yg berusia (4 bln) telah dipanggil Allah SWT. Saya akan mencoba
 menceritakan kronologis kepulanggannya agar dapat diambil pelajaran buat
 kita semua walaupun masih terasa berat dan menyesakkan dada saya tapi akan
 saya coba.
 2 minggu anak saya menderita batuk pilek dan selama itu telah dilakukan
 terapi selama 3 kali atas rekomendasi DSAnya dr. Yuli Yafri di RS.
 Bunda.Setelah dilakukan terapi alhamdulillah kondisinya sudah pulih
 (diperkuat dgn pemeriksaan DSAnya). Seminggu kemudian adek kembali batuk 
 pilek tepatnya tgl 5 Maret 01 (saat itu dia blm terlihat sesak), tgl 8
Maret
 saya putusin unt mengajaknya ke terapi kembali, dari sana dianjurkan unt
 melakukan terapi kembali besok  lusa. 9 Maret tepatnya jam 3.00 pagi dia
 menangis  tidak mau disusuin, melihat bibirnya sdh biru saya segera
 mengajaknya ke klinik 24 jam didekat rumah. Dokter jaga menganjurkan unt
 dibawa ke RS mengingat fasilitas disana tidak ada (alat bantu oksigen),
 segera saya larikan dia ke UGD RS. Mitra Jatinegara, disana dia lgs
 ditangani sama dr  suster yg jaga  lgs dipasang alat oksigen. Dokter
 disana menganjurkan unt dirawat inap disana. Mengingat jaminan kantor
suami
 ada di RS. MMC maka dgn surat pengantar dr tsb saya bawa ke RS. MMC.
 Sesampai disana ruangan UGDnya terlihat kosong sampai-sampai kita teriak
 panggil suster  DRnya. Baru kemudian susternya muncul, tapi tidak
 memberikan tindakan apa-apa sampai dokternya muncul. Dokternya pun tidak
 melakukan pertolongan pertama hanya periksa  mengomentari kalau bayi itu
 penyembuhannya hanya dgn terapi saja. Suami saya yg mutusin unt dirawat
inap
 saja si Dokter malah bilang oh boleh saja, saya lgs tanya kalau dirawat
inap
 apakah dikasih tindakan pertolongan (seperti pemasangan oksigen atau yg
 lainnya) si dokter bilang kalau nanti dokter jaga di kamar yg lebih tau
 (Apakah memang begitu tindakan seorang dokter jaga UGD). Si dr tanya
mau
 pake DSA siapa? karena saya  suami tdk kenal satupun DSA disana jadi kami
 pasrah mau dikasih siapa aja. Dr tsb merekomendasikan nama DSA dr. Semi
 Asti. Setelah mendapat kmr yg kosong jam 4.30 pagi, anak saya diperiksa
sama
 suster  dr piket. Saya malah minta tlg dr unt dibantu dgn oksigen melihat
 kondisi adek yg sdh semakin sesak. Akhirnya dipasanglah alat bantu oksigen

 dilakukan terapi uap, kondisinya mulai agak baikan  adek bisa tidur
 walaupun nafasnya masih berbunyi. Jam 7.00 pagi DSAnya dr. Semi Asti
datang
 unt periksa. Dia kaget melihat kondisi nafas si adek, dan dia lgs kasih
 intruksi pengobatan ke suster (hrs diinfus, diterapi, diambil drh 
difoto)
 juga menyuruh unt tidak disusuin (puasa). Stlh DSA tsb periksa sampai
kurang
 lebih 1,5 jam blm ada pengobatan apa-apa, sampai akhirnya saya tanya ke
 suster berapa lama adek hrs puasa melihat kondisi dia yg mulai lemah,
suster
 baru bergerak unt memasang infusnya (selalu hrs saya yg tanya). 2 jam kmd
 baru dilakukan terapi, terapi yg dilkk hanya penguapan, penyinaran saja
tapi
 tidak disedot berbeda dgn terapi yg slm ini dijalanin adek. Saya sdh
 tanyakan ini, tapi mereka menjawab itu semua atas intruksi DSAnya. Terapi
 kali ini berbeda si adek tidak sedikitpun menangis malah dia tidur 
 sesekali menjilat lidahnya (kehausan barangkali). Setelah terapi tidak
 dilakukan pemeriksaan sampai siang hari. Susternya yg kontrol pun hanya
 memeriksa infus atau oksigen saja, itupun krn permintaan saya. Saya
 beberapakali panggil dr jaga  bertanya kenapa tangan  kakinya dingin
 sementara kepalanya panas, si dr hanya menjawab itu pengaruh oksigen. Saya
 juga bertanya kapan mau difoto  dites darah, setelah ditanya baru ada
 tindakan (selalu begitu). Baru kemudian datang petugas unt ambil foto 
 ambil darah. Hampir setengah jam mencari pembuluh arteri akhirnya tidak
 dapat  petugas menyerah (dia bilang mungkin dr yg bisa cari). Sementara
itu
 kondisi si adek seperti mau tidur matanya seperti mata mengantuk. Saya
tanya
 juga kapan saya bisa susuin dia, suster bilang sampai DSAnya dateng
 (ternyata rencananya DSAnya baru dateng besok, jadi 1 hari cuma satu kali
 kontrol). Suami saya juga complain karena kamarnya berisik sementara si
adek
 tidak bisa istirahat. Setelah complain baru datang Manager duty
memberitahu
 kalo yg renovasi sdh distop, dia kaget liat bayi yg dirawat  dia juga lgs
 ngecek selang oksigen yg katanya kegedean (ini