Re: [balita-anda] DSK Hermina - Bunda
Antrian untuk dr Judi ngga' terlalu panjang juga sich mba' (saya pasiennya di rs bunda), tapi walaupun aga' lama rasanya puas kok kalo abis konsultasi sama dia, karena biasanya sayanya juga kalo konsultasi lama sich . apalagi kalo pas lagi usg dr nya baik, telaten .. - Original Message - From: Vivi J. A [EMAIL PROTECTED] To: balita anda [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, June 14, 2001 10:45 AM Subject: Re: [balita-anda] DSK Hermina - Bunda Betul juga tuh soal dr Judi, beberapa teman ku juga rekomend. Numpang tanya juga nih, antriannya panjang ngga ya, terutama yang di Rs. Bunda (dia praktek juga disitu). Soalnya aku pasiennya Dr. Joso suka ngga tahan antriannya, ampun deh daftar pagi masuk maghrib ... Thank you banget lho kalau ada yg bisa kasih info (siapa tau bisa kenalan kalau ketemu di Bunda..hehehe) Vivi - Original Message - From: Maulina Sari Sent: Thursday, June 14, 2001 9:34 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [balita-anda] DSK Hermina Coba ke Dokter JUDI J ENDJUN deh.dia baik...suka jelasinnya jelas...pokoknya kita dikasih banyak waktu untuk nanyanyaman deh Ibunya JaviGet more from the Web. FREE MSN Explorer download : http://explorer.msn.com Rayakan ultah putra/i Anda dengan kue Teletubbies dll! Klik, http://www.indokado.com/kueultah.html Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] DSK Hermina - Bunda
saya coba bantu ya mba' dr. Judi praktek hari Senin, Rabu Jum'at di rs bunda saya sukanya dateng ke rs bunda pada hari rabu - jum'at, (karena saya pake 2 dsog di rs bunda) prakteknya jam 05.00 - 08.00 mba' harus daftar dulu siangnya (telp rs bunda 322005), tapi tetep aja nomor masuk berdasarkan kedatangan mba' dr. Judi biasanya dateng jam 06.00 - 06.30 atau saya suka dateng juga di rs hermina jatinegara, hari sabtu, prakteknya jam 08.00 - 12.00, mba' juga harus daftar dulu semoga ngebantu ya . Ade - Original Message - From: Vivi J. A [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, June 14, 2001 11:38 AM Subject: Re: [balita-anda] DSK Hermina - Bunda Maaf2 nih bapak2/ibu2 liwat jalum, kalau tidak keberatan boleh minta hari dan jamnya, mungkin ada juga member yang ingin tahu, sekalian ya biar komplit. thanks VIvi Rayakan ultah putra/i Anda dengan kue Teletubbies dll! Klik, http://www.indokado.com/kueultah.html Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] Ditinggal Pergi
aduh mba' jadi inget si kecil nich yang sekarang udah ngerti kalo ditinggal kerja Ade - Original Message - From: Frida Mutiara Samosir [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, May 30, 2001 1:40 PM Subject: RE: [balita-anda] Ditinggal Pergi BILA KAU PERGI MAMA kau tak memerlukan ijinku yang baik bagimu pasti baik bagiku namun katakan padaku ! jangan menghilang begitu saja. Rayakan ultah putra/i Anda dengan kue Teletubbies dll! Klik, http://www.indokado.com/kueultah.html Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
[balita-anda] campak dampaknya untuk ibu hamil
Rekan Netters .. Mohon maaf sekiranya hal ini pernah didiskusikan sebelumnya di milist ini Namun rasanya saya ingin data atau informasi yang selengkap2nya mengenai keadaan ini . Begini, anak saya Rizqi minggu lalu kena campak Dan dikarenakan panasnya yang tinggi (lebih dari 39, 5) juga dia terserang batuk, pilek, demam, sering BAB (maaf ... hanya air saja), mata merah, dan juga campaknya ada di sekitar matanya sehingga matanya bengkak . sehingga oleh DSA-nya disarankan untuk dirawat di rs Keadaaannya mulai dari dirawat (Senin 14 May) hingga pulang (Jum'at 18 May) sudah lumayan baik. dalam arti campaknya sudah keluar semua, demamnya sudah tidak ada, begitu pula batuk + pileknya sudah banyak berkurang, mata sudah tidak bengkak, malah bekas campak yang dimuka cenderung sudah aga bersih, sehingga saya tidak terlalu khawatir dan berani untuk membawanya pulang. Namun, keadaan baik nya tidak berlangsung lama, hari Sabtu sore dia muntah2 ... malam baru berhenti, tapi begitu masuk makanan (hari Minggu) kembali muntah2 lagi plus sering BAB (maaf lagi2 cairan). Sehingga, buru2 saya kembali ke UGD, menurut dokter disana, kemungkinan ada semacam infeksi atau terganggunya pencernaan anak saya. Saya disarankan untuk memberikan makanan dan minuman secara berkala dalam jumlah yang sedikit2 hal ini guna menghindari muntahnya plus anak saya diberikan cairan pedyalite. Alhamdullilah, muntahnya sudah jauh berkurang begitu juga dengan BAB-nya. Yang ingin saya tanyakan, kira2 rekan netters bisa kasih masukan ke saya mengenai hal2 tersebut, apakah itu normal ? lalu ada lagi nich yang paling mengganjal, waktu anak saya dirawat, ada beberapa suster bilang kalo penyakit campak itu bisa mempengaruhi kehamilan saya (saya hamil 8 bulan) apa benar ? Mohon sharingnya ya .. Dan maaf kalo kepanjangan Wass Ade
[balita-anda] surat dari bayi perempuan
rekan netters, sebuah renungan untuk kita semua -ade- Catatan : Untuk para cowok ( Lajang ), jika kamu menjumpai tulisan ini, bacalah, dan jangan hamili seorang gadis. Untuk para gadis, teruslah membaca .. Untuk para Romo semoga ini bisa menjadi bahan kotbah _ Mama Tersayang, Saat ini aku ada di surga, duduk di pangkuan Tuhan. Tuhan sangatlah mengasihiku dan Ia turut menangis bersamaku. Ia menangisi hatiku yang telah dihancurkan. Sebelumnya aku amat diinginkan untuk menjadi seorang gadis kecil. Aku tak begitu mengerti tentang apa yang telah terjadi. Aku dulu begitu senang saat aku mulai menyadari keberadaanku. Aku ada di dalam tempat yang gelap namun nyaman. Kupandangi jari tangan dan kakiku. Alangkah cantik diriku dalam masa perkembanganku, walaupun belum dekat masanya sampai tibanya saat aku telah siap meninggalkan lingkunganku itu. Aku habiskan sebagian besar waktuku dengan tidur ataupun berfikir. Bahkan pada hari-hari terawal hidupku, aku merasakan hubungan istimewa antara aku dan Mama. Kadang aku mendengar Mama menangis. Kadang-kadang Mama berteriak atau menjerit, lalu menangis. Kudengar Papa balik berteriak, aku merasa sedih dan berharap bahwa Mama akan segera pulih. Aku berfikir, kenapa kiranya Mama sering menangis. Pernah hampir seharian Mama menangis. Aku turut sedih. Tak dapat kubayangkan kenapa Mama sesedih itu. Pada hari yang sama, sesuatu yang mengerikan terjadi. Monster yang amat mengerikan memasuki tempat yang hangat dan menyenangkan tempat aku berada. Aku amat takut dan mulai berteriak, namun tak sekalipun engkau mencoba menolongku. Mungkin engkau tak pernah mendengarku. Monster itu dekat dan lebih dekat lagi, sedang aku berteriak dan berteriak lagi, "Mama, Mama ... tolonglah aku; Mama, tolong aku". Lengkaplah teror yang kualami. Aku berteriak dan berteriak hingga kupikir aku tak mampu lagi melakukannya. Lalu monster itu mengoyakkan lenganku. Amat sakit rasanya, nyerinya tak dapat kuterangkan. Teror itu tak berhenti. Oh, betapa aku memohon kepadanya untuk berhenti. Aku berteriak ngeri saat monster itu mengoyak lepas tungkaiku. Walaupun aku telah mengalami teror seperti itu, aku masih sekarat. Kutahu aku takkan pernah memandang wajah Mama, atau mendengar Mama berkata kepadaku betapa Mama menyayangiku. Aku ingin melenyapkan semua air mata Mama. Kubuat banyak rencana untuk membuat Mama bahagia. Aku tak bisa; seluruh mimpiku telah buyar. Walau aku berada dalam nyeri dan kengerian yang hebat, di atas semuanya aku merasakan nyerinya hatiku yang hancur. Aku tak mengharapkan sesuatu selain menjadi anak Mama. Tak ada gunanya lagi kini, aku telah mengalami kematian yang menyakitkan. Aku hanya dapat membayangkan hal-hal buruk yang telah mereka buat terhadap diri Mama. Aku ingin memberitahu Mama sebelum aku pergi bahwa aku mencintai Mama, namun aku tak tahu kata-kata apa yang Mama dapat mengerti. Dan segera sesudahnya, aku tak lagi memiliki nafas untuk mengucapkannya; aku mati. Aku merasakan kebangkitan diriku. Aku dihantar oleh malaikat memasuki tempat besar yang indah. Aku masih menangis, namun sakit fisik kini telah lenyap. Malaikat itu membawaku kepada Tuhan, lalu meletakkanku di pangkuanNya. Ia berkata bahwa Ia mencintaiku, dan bahwa Ia adalah Bapaku. Maka aku gembira. Aku menanyakan apakah kiranya yang telah membunuhku. Ia menjawab, "Aborsi. Aku menyesal, anakKu; sebab Aku tahu bagaimana rasanya." Aku tak tahu apa itu aborsi; kupikir itu adalah nama dari monster tadi. Aku menulis untuk mengatakan aku mencintai Mama dan untuk memberitahu Mama betapa inginnya aku menjadi gadis kecil Mama. Aku telah berjuang keras untuk hidup. Aku ingin hidup. Aku punya kemauan itu, tapi aku tak sanggup; monster itu terlampau kuat. Monster itu telah menyedot lepas lengan dan tungkaiku, kemudian seluruh diriku. Tak mungkin untuk hidup. Aku ingin Mama tahu bahwa aku telah berjuang untuk tetap tinggal bersama Mama. Aku tak ingin mati. Mama, tolong awasi pula si monster aborsi. Mama, aku sayang Mama. Dan aku juga tak suka Mama mengalami nyeri seperti yang telah kualami. Tolong hati-hati. Dengan Cinta, Bayi Perempuanmu kirim bunga ke negara2 di Asia? klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL
Re: [balita-anda] Melahirkan di Rumah Sakit MMC
Mba' Tina, saya setuju dengan pendapat bp. Taufan. memang (mungkin) masih ada suster atau dokter yang "baik" di rs tsb, tapi apa mba' mau spekulasi ? saran saya sich, mba' tanya aja dulu ke dsog mba' apa dia prakterk di rs lain ? lalu mba' masih bisa pindah (dgn minta catatan medikal mba' selama kehamilan) dgn dsog yang sama ataupun pilih dsog yang lain tapi yang jelas pilih yang prakteknya tidak terlalu jauh dari rumah mba' (spt rs bunda, rs ypk, ...kan lebih dekat dengan rumah mba di pejompongan) saya sendiri sedang hamil ke-2 dan 5 bulan juga dan rumah saya di bintaro, tapi dsog saya di rs bunda, jauh ya ? tapi gimana lagi .. saya udah jatuh hati sama pelayanan rs-nya + dsog saya sekian mba' semoga bermanfaat . Ade
[balita-anda] FW: Awas, yang suka gorengan
Dear rekan netters, mungkin ada pihak lain yang bisa memberikan tanggapan Ade -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Tuesday, March 20, 2001 3:59 PM Subject: FW: FW: Awas, yang suka gorengan -Original Message- From: Nina.Yulianti Awas, Bahaya Jelantah KFC dituduh menjual minyak goreng bekasnya kepada pengusaha kerupuk. Diduga, minyak jelantah itu mengandung gugus benzena, penyebab kanker. SUDAH lama warga kota Pekanbaru dihinggapi teka-teki: ke mana larinya minyak bekas perusahaan ayam goreng (fried chicken). Maklum, dari 10 perusahaan yang ada di sana, tak satu pun yang memiliki tempat pembuangan minyak jelantah. Pekan lalu, teka-teki itu mulai tersibak. Adalah Kepala Dinas Kesehatan kota Pekanbaru, dokter Ekmal Rusdy, yang gundah soal ini. Karena itu, ia menelisik dan terjun ke lapangan. Ternyata, minyak jelantah itu dijual kepada pengusaha kerupuk dan pisang goreng. Ekmal amat perduli, karena praktik ini dapat mengancam kesehatan masyarakat. Setelah diteliti, minyak jelantah itu mengandung gugus benzena yang dapat mengeluarkan senyawa dioksin ketika digunakan untuk menggoreng dengan temperatur di bawah 800 derajat celcius. Ketika senyawa dioksin ini masuk ke dalam tubuh seseorang, maka sistem reproduksi sel tubuh bakal terganggu. Ujung-ujungnya, dapat menimbulkan penyakit kanker," kata Ekmal. Memang, tidak semua perusahaan melego kembali minyak jelantahnya. Dari empat perusahaan ayam goreng di Pekanbaru, yaitu Kentucky Fried Chicken KFC), California Fried Chicken, Texas Chicken, dan Holland Chicken, baru KFC yang terbukti menjual minyak jelantah ke pengusaha kerupuk dan goreng pisang. "Saya tahu oknum yang menjualnya dan ke mana mereka menjualnya," kata Ekmal kepada GAMMA. Target pemasaran minyak jelantah ini adalah para pengusaha kerupuk cabe, kerupuk Palembang, kerupuk nasi, dan pisang goreng yang beroperasi di kota Pekanbaru. Mereka yang berada di Jalan Melur, Jalan Pinang, Jalan Dagang, dan Desa Kulim membenarkan keterangan Ekmal. Mereka mendapat pasokan minyak jelantah dari perusahaan ayam goreng dengan harga Rp 1.500 per kg, jauh lebih murah dari minyak goreng asli yang lazim dibanderol Rp 3.200 per kg. "Kalau pakai minyak asli, untungnya sangat tipis," kata seorang pengusaha kerupuk Palembang di Jalan Dagang. Untuk menghentikan peredaran minyak jelantah itu, Ekmal melayangkan surat kepada KFC Pekanbaru, dan ditembuskan ke DPRD setempat. Merujuk surat itu, DPRD lantas memanggil KFC. Dalam dengar pendapat dengan DPRD Pekanbaru, akhir November lalu, Quality Assurance Manager KFC, Elvi Rhinilda, membantah menjual minyak bekasnya kepada pengusaha kerupuk dan pisang goreng di Pekanbaru. Minyak jelantah itu, kata Evi, dijual ke Medan. Tapi, ia tak tahu digunakan untuk apa. Bantahan serupa meluncur dari Yusuf Wenno, Regional Operation Manager PT Fastfood Indonesia Tbk. Dalam jumpa pers di Pekanbaru, Kamis malam pekan lalu, Yusuf menegaskan bila seluruh minyak jelantah dikirim ke Medan. Pengiriman dilakukan sekali 3 bulan dengan jumlah sekitar 64 kaleng (isi kaleng 18 kg). Di Medan, kata Yusuf, minyak jelantah itu dijadikan makanan burung. Salah satu mereknya Gold King. "Jadi, tidak benar kalau dijadikan pupuk, atau dijual k kepada pengusaha kerupuk di Pekanbaru," ujar petinggi masakan siap saji yang beroperasi di Indonesia sejak 23 tahun lalu itu. Toh, Ekmal bergeming. Ia tetap yakin KFC telah melakukan perbuatan melanggar aturan Depkes: menjual minyak goreng bekas pakai. Karena itu, ia berharap agar Departemen Perindustrian dan Perdagangan segera mengambil tindakan. Sebagai langkah awal, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau yang baru saja dilantik pada Sabtu pekan lalu itu menyerukan kepada masyarakat agar tidak menggunakan atau membeli minyak jelantah dari perusahaan itu. Langkah Ekmal mendapat dukungan kuat dari Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Riau. Ketua Dewan Direktur YLKI Riau, Herry Kahurifan, menilai KFC telah menipu masyarakat. Untuk itu, ia mengimbau pihak kepolisian dan instansi terkait segera turun menyelidiki masalah ini. "Kalau terbukti, mereka bisa diseret ke pengadilan," kata Andreas. Kepada konsumen, Andreas meminta untuk memboikot semua produk yang dihasilkan KFC Pekanbaru, sampai masalah ini tuntas. -Mohammad Rochiq dan Fendri Jaswir (Pekanbaru) Yahoo! Groups Sponsor -~-~ Make good on the promise you made at graduation to keep in touch. Classmates.com has over 14 million registered high school alumni--chances are you'll find your friends! http://us.click.yahoo.com/n4HqaC/DMUCAA/4ihDAA/eKmYlB/TM
Re: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC
dear ibu utami, saya ikut belasungkawa dan berduka cita yang sedalam2nya atas musibah yang ibu alami, semoga ibu diberikan kekuatan dan kesabaran dalam menghadapinya dan tanpa bermaksud mengambil untung dari musibah yang ibu alami, untuk rekan2 semua dapat memetik pelajaran yang amat sangat berharga wass ade - Original Message - From: maimun utami [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, March 22, 2001 5:47 AM Subject: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC Para netters tercinta, saya ingin bercurhat dan berbagi pengalaman kepada netter semua. Pada tanggal 9 Maret 2001 anak saya yang ke dua Sitti Fadilla Dwi Bachri (adek) yg berusia (4 bln) telah dipanggil Allah SWT. Saya akan mencoba menceritakan kronologis kepulanggannya agar dapat diambil pelajaran buat kita semua walaupun masih terasa berat dan menyesakkan dada saya tapi akan saya coba. 2 minggu anak saya menderita batuk pilek dan selama itu telah dilakukan terapi selama 3 kali atas rekomendasi DSAnya dr. Yuli Yafri di RS. Bunda.Setelah dilakukan terapi alhamdulillah kondisinya sudah pulih (diperkuat dgn pemeriksaan DSAnya). Seminggu kemudian adek kembali batuk pilek tepatnya tgl 5 Maret 01 (saat itu dia blm terlihat sesak), tgl 8 Maret saya putusin unt mengajaknya ke terapi kembali, dari sana dianjurkan unt melakukan terapi kembali besok lusa. 9 Maret tepatnya jam 3.00 pagi dia menangis tidak mau disusuin, melihat bibirnya sdh biru saya segera mengajaknya ke klinik 24 jam didekat rumah. Dokter jaga menganjurkan unt dibawa ke RS mengingat fasilitas disana tidak ada (alat bantu oksigen), segera saya larikan dia ke UGD RS. Mitra Jatinegara, disana dia lgs ditangani sama dr suster yg jaga lgs dipasang alat oksigen. Dokter disana menganjurkan unt dirawat inap disana. Mengingat jaminan kantor suami ada di RS. MMC maka dgn surat pengantar dr tsb saya bawa ke RS. MMC. Sesampai disana ruangan UGDnya terlihat kosong sampai-sampai kita teriak panggil suster DRnya. Baru kemudian susternya muncul, tapi tidak memberikan tindakan apa-apa sampai dokternya muncul. Dokternya pun tidak melakukan pertolongan pertama hanya periksa mengomentari kalau bayi itu penyembuhannya hanya dgn terapi saja. Suami saya yg mutusin unt dirawat inap saja si Dokter malah bilang oh boleh saja, saya lgs tanya kalau dirawat inap apakah dikasih tindakan pertolongan (seperti pemasangan oksigen atau yg lainnya) si dokter bilang kalau nanti dokter jaga di kamar yg lebih tau (Apakah memang begitu tindakan seorang dokter jaga UGD). Si dr tanya mau pake DSA siapa? karena saya suami tdk kenal satupun DSA disana jadi kami pasrah mau dikasih siapa aja. Dr tsb merekomendasikan nama DSA dr. Semi Asti. Setelah mendapat kmr yg kosong jam 4.30 pagi, anak saya diperiksa sama suster dr piket. Saya malah minta tlg dr unt dibantu dgn oksigen melihat kondisi adek yg sdh semakin sesak. Akhirnya dipasanglah alat bantu oksigen dilakukan terapi uap, kondisinya mulai agak baikan adek bisa tidur walaupun nafasnya masih berbunyi. Jam 7.00 pagi DSAnya dr. Semi Asti datang unt periksa. Dia kaget melihat kondisi nafas si adek, dan dia lgs kasih intruksi pengobatan ke suster (hrs diinfus, diterapi, diambil drh difoto) juga menyuruh unt tidak disusuin (puasa). Stlh DSA tsb periksa sampai kurang lebih 1,5 jam blm ada pengobatan apa-apa, sampai akhirnya saya tanya ke suster berapa lama adek hrs puasa melihat kondisi dia yg mulai lemah, suster baru bergerak unt memasang infusnya (selalu hrs saya yg tanya). 2 jam kmd baru dilakukan terapi, terapi yg dilkk hanya penguapan, penyinaran saja tapi tidak disedot berbeda dgn terapi yg slm ini dijalanin adek. Saya sdh tanyakan ini, tapi mereka menjawab itu semua atas intruksi DSAnya. Terapi kali ini berbeda si adek tidak sedikitpun menangis malah dia tidur sesekali menjilat lidahnya (kehausan barangkali). Setelah terapi tidak dilakukan pemeriksaan sampai siang hari. Susternya yg kontrol pun hanya memeriksa infus atau oksigen saja, itupun krn permintaan saya. Saya beberapakali panggil dr jaga bertanya kenapa tangan kakinya dingin sementara kepalanya panas, si dr hanya menjawab itu pengaruh oksigen. Saya juga bertanya kapan mau difoto dites darah, setelah ditanya baru ada tindakan (selalu begitu). Baru kemudian datang petugas unt ambil foto ambil darah. Hampir setengah jam mencari pembuluh arteri akhirnya tidak dapat petugas menyerah (dia bilang mungkin dr yg bisa cari). Sementara itu kondisi si adek seperti mau tidur matanya seperti mata mengantuk. Saya tanya juga kapan saya bisa susuin dia, suster bilang sampai DSAnya dateng (ternyata rencananya DSAnya baru dateng besok, jadi 1 hari cuma satu kali kontrol). Suami saya juga complain karena kamarnya berisik sementara si adek tidak bisa istirahat. Setelah complain baru datang Manager duty memberitahu kalo yg renovasi sdh distop, dia kaget liat bayi yg dirawat dia juga lgs ngecek selang oksigen yg katanya kegedean (ini