RE: [balita-anda] Sisi positif dan negatif mengajarkan anak membaca terlalu dini

2001-03-27 Terurut Topik Ira Mashura

Membaca pengalaman pak Sis ini, saya jadi bertanya2, apakah memang besar
manfaatnya mengajarkan membaca terlalu dini bagi anak2, jika kita masih
tergantung pada sistem pendidikan formal ? Bagaimana kalau akibatnya spt yg
dialami Steven, dia jadi jenuh dan akhirnya malah mogok sekolah. 
Terkadang, saya sendiri merasa bahwa ambisi saya sbg orang tua serasa tidak
tertahankan utk memberikan anak yang terbaik yang bisa saya dapatkan, moril
maupun materil. Dalam segi pendidikan pun kita inginkan yg terbaik buat buah
hati kita. Tetapi, mengajarkan membaca pada balita (malah pada bayi spt
judul buku Glenn Doman), kalau kita telaah apakah relevan dengan usianya.. ?
Di saat anak2 lain bermain tanpa beban, anak kita malah membaca koran dan
melahap berita yg bukan porsinya...!!? Di satu sisi, ada kebanggaan
tersendiri melihat anak kita melebihi teman2 seusianya. Apalagi kalau
anaknya sendiri memang antusias saat diajarkan, tanpa perlu dipaksakan..
Tapi, ya.. itu tadi.. efeknya ya.. kembali ke si anak, syukur2 kalau cuma
bosen aja, kalau malah timbul sifat jelek yang lain, spt suka menganggap
remeh orang lain, egois, merasa dirinya yg terbaik, dst.., wah.. malah
berabe.. tujuan meningkatkan IQ eh.. ujung2nya malah menurunkan EQ (bukankah
utk anak seusia balita, yg lebih dipentingkan sosialisasi dan bukan prestasi
??).
Senang sekali kalau rekan2 bersedia urun pendapat ttg sisi2 positif dan
negatifnya mengajarkan membaca terlalu dini. Terima kasih sebelumnya.
 
Wassalam,
Mama Mia  Rafi.

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: Saturday, March 24, 2001 11:33 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [balita-anda] Mogok Sekolah



Mbak Yani,

sepertinya masalah mbak hampir sama dengan pengalaman saya
pada anak saya pertama (Steven). Saat itu Steven sudah saya ikut
sertakan dalam play group ketika berusia 2.5 tahun. Sampai akhirnya
ketika sudah mengikuti play group hampir 1 tahun. Steven melakukan
aksi mogok sekolah. Kami coba berbicara dengan gurunya siapa
tahu ada masalah di kelas bersama dengan teman atau pun gurunya.
Segalanya berjalan normal dan tidak ada masalah sama sekali.
Saya bersama istri hampir setiap hari mendampingi di sekolah sampai
steven masuk kelas, kami sering mengintip apa yang dikerjakan steven
di kelas bersama dengan teman dan gurunya. Segalanya kami anggap
tidak ada apa-apa yang mengherankan. Tapi mengapa 'mogok sekolah'
harus dilakukan oleh steven?
Akhirnya kami melakukan analisa terhadap kegiatan yang dilakukan
di sekolah maupun di rumah. Akhirnya kami melihat penyebabnya
(menurut kami), yaitu steven memang jenuh dengan aktivitas/pelajaran/
permainan yang diberikan di sekolah. Apa sebabnya? Sepertinya
yang menjadi penyebab utama adalah apa yang diperoleh di kelas
baginya sudah membosankan karena apa yang kami berikan di rumah
sudah jauh melebihi kebutuhannya yang dia peroleh di dalam kelas.
(Steven memang anak yang cerdas menurut kami - seperti yang pernah
saya sampaikan pada subject mengajar anak untuk membaca)
Sehingga, kami memutuskan anak saya untuk berhenti sekolah di play
group. Kemudian kami baru mendaftarkan kembali pada saat dia
harus masuk ke TK-A. Dan ternyata saat ini dia sudah menikmati sekolahnya
sampai saat ini.

Saran saya, sebaiknya mbak Yani bertemu dengan gurunya di sekolah
dan cobalah pelajari apa sesungguhnya penyebab utama atas aksi
mogok sekolah yang dilakukan oleh Farhan.
Semoga sharing dan saran ini bermanfaat.

Salam,
sw
[EMAIL PROTECTED]



 kirim bunga, pesan cake  balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com  
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]























Re: [balita-anda] Sisi positif dan negatif mengajarkan anak membaca terlalu dini

2001-03-27 Terurut Topik Sukarno

Menurut saya kalau hanya mengajarkan baca tidak ada salahnya.
maksudnya kita mengajarkan anak kecil baca bukan buat baca koran atau berita
lho.

- Original Message -
From: Ira Mashura [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, March 27, 2001 4:31 AM
Subject: RE: [balita-anda] Sisi positif dan negatif mengajarkan anak membaca
terlalu dini


 Membaca pengalaman pak Sis ini, saya jadi bertanya2, apakah memang besar
 manfaatnya mengajarkan membaca terlalu dini bagi anak2, jika kita masih
 tergantung pada sistem pendidikan formal ? Bagaimana kalau akibatnya spt
yg
 dialami Steven, dia jadi jenuh dan akhirnya malah mogok sekolah.
 Terkadang, saya sendiri merasa bahwa ambisi saya sbg orang tua serasa
tidak
 tertahankan utk memberikan anak yang terbaik yang bisa saya dapatkan,
moril
 maupun materil. Dalam segi pendidikan pun kita inginkan yg terbaik buat
buah
 hati kita. Tetapi, mengajarkan membaca pada balita (malah pada bayi spt
 judul buku Glenn Doman), kalau kita telaah apakah relevan dengan usianya..
?
 Di saat anak2 lain bermain tanpa beban, anak kita malah membaca koran dan
 melahap berita yg bukan porsinya...!!? Di satu sisi, ada kebanggaan
 tersendiri melihat anak kita melebihi teman2 seusianya. Apalagi kalau
 anaknya sendiri memang antusias saat diajarkan, tanpa perlu dipaksakan..
 Tapi, ya.. itu tadi.. efeknya ya.. kembali ke si anak, syukur2 kalau cuma
 bosen aja, kalau malah timbul sifat jelek yang lain, spt suka menganggap
 remeh orang lain, egois, merasa dirinya yg terbaik, dst.., wah.. malah
 berabe.. tujuan meningkatkan IQ eh.. ujung2nya malah menurunkan EQ
(bukankah
 utk anak seusia balita, yg lebih dipentingkan sosialisasi dan bukan
prestasi
 ??).
 Senang sekali kalau rekan2 bersedia urun pendapat ttg sisi2 positif dan
 negatifnya mengajarkan membaca terlalu dini. Terima kasih sebelumnya.

 Wassalam,
 Mama Mia  Rafi.

 -Original Message-
 From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
 Sent: Saturday, March 24, 2001 11:33 AM
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [balita-anda] Mogok Sekolah



 Mbak Yani,

 sepertinya masalah mbak hampir sama dengan pengalaman saya
 pada anak saya pertama (Steven). Saat itu Steven sudah saya ikut
 sertakan dalam play group ketika berusia 2.5 tahun. Sampai akhirnya
 ketika sudah mengikuti play group hampir 1 tahun. Steven melakukan
 aksi mogok sekolah. Kami coba berbicara dengan gurunya siapa
 tahu ada masalah di kelas bersama dengan teman atau pun gurunya.
 Segalanya berjalan normal dan tidak ada masalah sama sekali.
 Saya bersama istri hampir setiap hari mendampingi di sekolah sampai
 steven masuk kelas, kami sering mengintip apa yang dikerjakan steven
 di kelas bersama dengan teman dan gurunya. Segalanya kami anggap
 tidak ada apa-apa yang mengherankan. Tapi mengapa 'mogok sekolah'
 harus dilakukan oleh steven?
 Akhirnya kami melakukan analisa terhadap kegiatan yang dilakukan
 di sekolah maupun di rumah. Akhirnya kami melihat penyebabnya
 (menurut kami), yaitu steven memang jenuh dengan aktivitas/pelajaran/
 permainan yang diberikan di sekolah. Apa sebabnya? Sepertinya
 yang menjadi penyebab utama adalah apa yang diperoleh di kelas
 baginya sudah membosankan karena apa yang kami berikan di rumah
 sudah jauh melebihi kebutuhannya yang dia peroleh di dalam kelas.
 (Steven memang anak yang cerdas menurut kami - seperti yang pernah
 saya sampaikan pada subject mengajar anak untuk membaca)
 Sehingga, kami memutuskan anak saya untuk berhenti sekolah di play
 group. Kemudian kami baru mendaftarkan kembali pada saat dia
 harus masuk ke TK-A. Dan ternyata saat ini dia sudah menikmati sekolahnya
 sampai saat ini.

 Saran saya, sebaiknya mbak Yani bertemu dengan gurunya di sekolah
 dan cobalah pelajari apa sesungguhnya penyebab utama atas aksi
 mogok sekolah yang dilakukan oleh Farhan.
 Semoga sharing dan saran ini bermanfaat.

 Salam,
 sw
 [EMAIL PROTECTED]



  kirim bunga, pesan cake  balon ulangtahun? klik,
http://www.indokado.com
  Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
 Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
 Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]





















 kirim bunga, pesan cake  balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com  
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]























Re: [balita-anda] Sisi positif dan negatif mengajarkan anak membaca terlalu dini

2001-03-27 Terurut Topik Lusie

Kalau menurut saya .. mengajarkan anak membaca sejak dini tidak ada
jeleknya. Masalah nanti apakah yang dibaca akan sesuai dengan umurnya, pasti
akan ada action dari si anak sendiri sesuai dengan perkembangan umurnya.
Artinya pada saat dia membaca sesuatu entah majalah, entah buku atau koran,
dia pasti langsung bisa merasakan apakah ini cocok atau tidak dengan
dirinya. Kalau tidak cocok pasti akan ditinggalkan, oleh karena itu penting
bagi kita untuk menyediakan bahan bacaan yang cocok buat anak.
Teman sekolah anak saya di Play Group ada yang sudah bisa membaca dan
kayaknya nggak ada masalah dengan si anak. Ibunya mengajarkan sambil
bermain --- jadi bukan ada waktu khusus.
Saya sendiri juga mulai terpikir mengajak Irfan (anak saya -- 2 tahun 10
bulan) untuk mulai mengenal angka dan huruf.
Sepanjang yang bisa saya ingat ... waktu saya kecil , sebelum masuk SD saya
sendiri udah bisa baca dan hanya saya seorang diri di kelas 1 itu yang udah
bisa baca (SD waktu itu masih mengajarkan membaca). Saya nggak merasa aneh
dan juga bosan ... di sekolah. Biasa-biasa aja tuh .. yang membedakan ya
hanya itu tadi  saat mereka belajar "Ini Budi", saya asyik membaca buku
bacaan wajib sampai habis dan guru saya juga nggak melarang krn tahu saya
memang sudah bisa membaca, malah kadang membawakan buku-buku lain untuk saya
baca.

salam,
Lusie

- Original Message -
From: Sukarno [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, March 28, 2001 2:48 PM
Subject: Re: [balita-anda] Sisi positif dan negatif mengajarkan anak membaca
terlalu dini


 Menurut saya kalau hanya mengajarkan baca tidak ada salahnya.
 maksudnya kita mengajarkan anak kecil baca bukan buat baca koran atau
berita
 lho.

 - Original Message -
 From: Ira Mashura [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Tuesday, March 27, 2001 4:31 AM
 Subject: RE: [balita-anda] Sisi positif dan negatif mengajarkan anak
membaca
 terlalu dini


  Membaca pengalaman pak Sis ini, saya jadi bertanya2, apakah memang besar
  manfaatnya mengajarkan membaca terlalu dini bagi anak2, jika kita masih
  tergantung pada sistem pendidikan formal ? Bagaimana kalau akibatnya spt
 yg
  dialami Steven, dia jadi jenuh dan akhirnya malah mogok sekolah.
  Terkadang, saya sendiri merasa bahwa ambisi saya sbg orang tua serasa
 tidak
  tertahankan utk memberikan anak yang terbaik yang bisa saya dapatkan,
 moril
  maupun materil. Dalam segi pendidikan pun kita inginkan yg terbaik buat
 buah
  hati kita. Tetapi, mengajarkan membaca pada balita (malah pada bayi spt
  judul buku Glenn Doman), kalau kita telaah apakah relevan dengan
usianya..
 ?
  Di saat anak2 lain bermain tanpa beban, anak kita malah membaca koran
dan
  melahap berita yg bukan porsinya...!!? Di satu sisi, ada kebanggaan
  tersendiri melihat anak kita melebihi teman2 seusianya. Apalagi kalau
  anaknya sendiri memang antusias saat diajarkan, tanpa perlu dipaksakan..
  Tapi, ya.. itu tadi.. efeknya ya.. kembali ke si anak, syukur2 kalau
cuma
  bosen aja, kalau malah timbul sifat jelek yang lain, spt suka menganggap
  remeh orang lain, egois, merasa dirinya yg terbaik, dst.., wah.. malah
  berabe.. tujuan meningkatkan IQ eh.. ujung2nya malah menurunkan EQ
 (bukankah
  utk anak seusia balita, yg lebih dipentingkan sosialisasi dan bukan
 prestasi
  ??).
  Senang sekali kalau rekan2 bersedia urun pendapat ttg sisi2 positif dan
  negatifnya mengajarkan membaca terlalu dini. Terima kasih sebelumnya.
 
  Wassalam,
  Mama Mia  Rafi.
 
  -Original Message-
  From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
  Sent: Saturday, March 24, 2001 11:33 AM
  To: [EMAIL PROTECTED]
  Subject: Re: [balita-anda] Mogok Sekolah
 
 
 
  Mbak Yani,
 
  sepertinya masalah mbak hampir sama dengan pengalaman saya
  pada anak saya pertama (Steven). Saat itu Steven sudah saya ikut
  sertakan dalam play group ketika berusia 2.5 tahun. Sampai akhirnya
  ketika sudah mengikuti play group hampir 1 tahun. Steven melakukan
  aksi mogok sekolah. Kami coba berbicara dengan gurunya siapa
  tahu ada masalah di kelas bersama dengan teman atau pun gurunya.
  Segalanya berjalan normal dan tidak ada masalah sama sekali.
  Saya bersama istri hampir setiap hari mendampingi di sekolah sampai
  steven masuk kelas, kami sering mengintip apa yang dikerjakan steven
  di kelas bersama dengan teman dan gurunya. Segalanya kami anggap
  tidak ada apa-apa yang mengherankan. Tapi mengapa 'mogok sekolah'
  harus dilakukan oleh steven?
  Akhirnya kami melakukan analisa terhadap kegiatan yang dilakukan
  di sekolah maupun di rumah. Akhirnya kami melihat penyebabnya
  (menurut kami), yaitu steven memang jenuh dengan aktivitas/pelajaran/
  permainan yang diberikan di sekolah. Apa sebabnya? Sepertinya
  yang menjadi penyebab utama adalah apa yang diperoleh di kelas
  baginya sudah membosankan karena apa yang kami berikan di rumah
  sudah jauh melebihi kebutuhannya yang dia peroleh di dalam kelas.
  (Steven memang anak yang cerdas menurut kami - se

Re: [balita-anda] Sisi positif dan negatif mengajarkan anak membaca terlalu dini

2001-03-27 Terurut Topik Jerry A H

Setuju sekali bu,

Menurut saya apapun yang kita ajarkan kepada anak itu, baik membaca, menulis,
menggambar, berbahasa asing ataupun yang lain, harus disesuaikan dengan
kebutuhan anak, bukan hanya kehendak orang tua. Untuk itulah harus terjalin
komunikasi yang baik dan lancar antara orang tua dan anak sehingga orang tua
bisa mengerti tingkat kebutuhan anak pada saat itu dan memenuhinya.

Seringkali banyak orang tua yang lupa bahwa masa anak-anak (bahkan masa
kehidupan) adalah masa belajar yang panjang, dan tidak boleh terputus. Jika kita
dari kecil sudah mempersingkat masa belajar anak kita, dia akan berkembang
terlalu cepat dan akibatnya muncullah masalah 'terlalu cepat dewasa', dan
lain-lain. Dan jika anak sudah merasa bahwa apa yang diajarkan orang tua tidak
cukup, dia akan mencari 'pelajaran' di luar, yang hingga saat ini lebih banyak
dampak buruknya.

Saya sendiri dari sejak sebelum TK sudah bisa membaca, sehingga pada saat SD,
waktu teman-teman mulai belajar mengeja, saya sudah bisa mengisi TTS di majalah
Bobo. Tapi toh akhirnya mulai saat di SMA tidak banyak bedanya dengan yang
lain.

Kembali lagi ke topik, saya tidak menilai bahwa mengajar membaca itu positif
atau negatif, tergantung dari bagaimana cara pandang orang tua kepada anak pada
kebutuhannya. Yang penting bagaimana hubungan anak dan orang tua bisa tetap
berkembang ke arah yang positif, untuk kebaikan semua.

Terima kasih

Lusie wrote:

 Kalau menurut saya .. mengajarkan anak membaca sejak dini tidak ada
 jeleknya. Masalah nanti apakah yang dibaca akan sesuai dengan umurnya, pasti
 akan ada action dari si anak sendiri sesuai dengan perkembangan umurnya.
 Artinya pada saat dia membaca sesuatu entah majalah, entah buku atau koran,
 dia pasti langsung bisa merasakan apakah ini cocok atau tidak dengan
 dirinya. Kalau tidak cocok pasti akan ditinggalkan, oleh karena itu penting
 bagi kita untuk menyediakan bahan bacaan yang cocok buat anak.
 Teman sekolah anak saya di Play Group ada yang sudah bisa membaca dan
 kayaknya nggak ada masalah dengan si anak. Ibunya mengajarkan sambil
 bermain --- jadi bukan ada waktu khusus.
 Saya sendiri juga mulai terpikir mengajak Irfan (anak saya -- 2 tahun 10
 bulan) untuk mulai mengenal angka dan huruf.
 Sepanjang yang bisa saya ingat ... waktu saya kecil , sebelum masuk SD saya
 sendiri udah bisa baca dan hanya saya seorang diri di kelas 1 itu yang udah
 bisa baca (SD waktu itu masih mengajarkan membaca). Saya nggak merasa aneh
 dan juga bosan ... di sekolah. Biasa-biasa aja tuh .. yang membedakan ya
 hanya itu tadi  saat mereka belajar "Ini Budi", saya asyik membaca buku
 bacaan wajib sampai habis dan guru saya juga nggak melarang krn tahu saya
 memang sudah bisa membaca, malah kadang membawakan buku-buku lain untuk saya
 baca.

 salam,
 Lusie


 kirim bunga, pesan cake  balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com  
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]























Re: [balita-anda] Sisi positif dan negatif mengajarkan anak membaca terlalu dini

2001-03-27 Terurut Topik Wening

Saya pernah mendengar bahwa sebaiknya untuk pembelajaran anak usia dini yang
perlu diingat adalah belajar tidak perlu lama2, cukup sekitar 10-15 menit,
harus ada jeda, harus dilakukan rutin  harus berhenti sebelum anak merasa
bosan.  Hal ini dimaksudkan agar si anak merasa bahwa belajar adalah sesuatu
yang fun/menyenangkan  bukan sesuatu yang membuat trauma atau membosankan.
Itulah mengapa metode yg sebaiknya diterapkan adalah metode belajar sambil
bermain.

- Original Message -
From: "Jerry A H" [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, March 28, 2001 9:53 AM
Subject: Re: [balita-anda] Sisi positif dan negatif mengajarkan anak membaca
terlalu dini


 Setuju sekali bu,

 Menurut saya apapun yang kita ajarkan kepada anak itu, baik membaca,
menulis,
 menggambar, berbahasa asing ataupun yang lain, harus disesuaikan dengan
 kebutuhan anak, bukan hanya kehendak orang tua. Untuk itulah harus
terjalin
 komunikasi yang baik dan lancar antara orang tua dan anak sehingga orang
tua
 bisa mengerti tingkat kebutuhan anak pada saat itu dan memenuhinya.

 Seringkali banyak orang tua yang lupa bahwa masa anak-anak (bahkan masa
 kehidupan) adalah masa belajar yang panjang, dan tidak boleh terputus.
Jika kita
 dari kecil sudah mempersingkat masa belajar anak kita, dia akan berkembang
 terlalu cepat dan akibatnya muncullah masalah 'terlalu cepat dewasa', dan
 lain-lain. Dan jika anak sudah merasa bahwa apa yang diajarkan orang tua
tidak
 cukup, dia akan mencari 'pelajaran' di luar, yang hingga saat ini lebih
banyak
 dampak buruknya.

 Saya sendiri dari sejak sebelum TK sudah bisa membaca, sehingga pada saat
SD,
 waktu teman-teman mulai belajar mengeja, saya sudah bisa mengisi TTS di
majalah
 Bobo. Tapi toh akhirnya mulai saat di SMA tidak banyak bedanya dengan yang
 lain.

 Kembali lagi ke topik, saya tidak menilai bahwa mengajar membaca itu
positif
 atau negatif, tergantung dari bagaimana cara pandang orang tua kepada anak
pada
 kebutuhannya. Yang penting bagaimana hubungan anak dan orang tua bisa
tetap
 berkembang ke arah yang positif, untuk kebaikan semua.

 Terima kasih

 Lusie wrote:

  Kalau menurut saya .. mengajarkan anak membaca sejak dini tidak ada
  jeleknya. Masalah nanti apakah yang dibaca akan sesuai dengan umurnya,
pasti
  akan ada action dari si anak sendiri sesuai dengan perkembangan umurnya.
  Artinya pada saat dia membaca sesuatu entah majalah, entah buku atau
koran,
  dia pasti langsung bisa merasakan apakah ini cocok atau tidak dengan
  dirinya. Kalau tidak cocok pasti akan ditinggalkan, oleh karena itu
penting
  bagi kita untuk menyediakan bahan bacaan yang cocok buat anak.
  Teman sekolah anak saya di Play Group ada yang sudah bisa membaca dan
  kayaknya nggak ada masalah dengan si anak. Ibunya mengajarkan sambil
  bermain --- jadi bukan ada waktu khusus.
  Saya sendiri juga mulai terpikir mengajak Irfan (anak saya -- 2 tahun 10
  bulan) untuk mulai mengenal angka dan huruf.
  Sepanjang yang bisa saya ingat ... waktu saya kecil , sebelum masuk SD
saya
  sendiri udah bisa baca dan hanya saya seorang diri di kelas 1 itu yang
udah
  bisa baca (SD waktu itu masih mengajarkan membaca). Saya nggak merasa
aneh
  dan juga bosan ... di sekolah. Biasa-biasa aja tuh .. yang membedakan ya
  hanya itu tadi  saat mereka belajar "Ini Budi", saya asyik membaca
buku
  bacaan wajib sampai habis dan guru saya juga nggak melarang krn tahu
saya
  memang sudah bisa membaca, malah kadang membawakan buku-buku lain untuk
saya
  baca.
 
  salam,
  Lusie


  kirim bunga, pesan cake  balon ulangtahun? klik,
http://www.indokado.com
  Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
 Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
 Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]





















 kirim bunga, pesan cake  balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com  
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]