RE: [balita-anda] Tersanjung V - Dandi
Setuju sekali, saya juga muak dan marah melihat sinetron itu. Bagaimana caranya agar sinetron itu dikoreksi untuk tidak melibatkan anak kecil, yang bukannya menghibur penonton.. Dimana hati nurani orang2 tersebut ? Ternyata adegan mengeksploitasi anak tsb tidak satu dua kali saja ya. Saya baru tau ternyata ada adegan diikat segala... Beberapa waktu yang lalu pernah ada diskusi sinetron ini juga, lalu terhenti. Kalau tidak salah waktu itu ada kesepakatan untuk menyampaikan kepada yang bersangkutan atau menulid di surat kabar, tetapi kemudian tidak ada kabarnya lagi. Apa langsung menyampaikan kepada TV yang menyiarkan tersebut? Bagaimana netters yang lain ? Wassalam On Mon, 17 Apr 2000, Ratna Manulang wrote: Dear netters,,, Mungkin sediit melenceng nih.. aku mau menyampaikan keluhan sebagai seorang ibu terhadap penayangan sinetron yang kurang berbobot.. Kebetulan Jum'at lalu selagi makan malam ( kebetulan Nadine sudah bobo ) sengaja saya sebentar melihat sinetron Tersanjung V saya kecewa melihat tayangan tersanjung minggu lalu dimana ada adegan dandi balita 2 tahun diikat di kamar dengan alasan takut ibu dan anak kabur saya rasa sudah waktunya sinetron ini dihentikan karna akan merusak mental anak-anak apalagi yang berperan sebagai dandi alur ceritanya pun tidak jelas masa ada orang tua yang tega melihat anaknya diikat dan nangis kuat-kuat.. namanya bikin sinetron kan pasti berkali-kali latihannya.. berarti kalo setiap kali latihan / syuting anak nangis/ disakiti terus nantinya dia akan frustasi karna keinginan orang tuanya.. mbok ya dipikirkan perkembangan mental si anak dong jangan-jangan nanti akan seperti pemeran Home alone lagi.. kan kasian toh.. Mohon pihak terkait merasa terbeban dengan situasi persinetronan saat ini.. Kalo bisa dipikirkan lagi untuk menayangkan film / sinetron yang mendidik dan benar-benar menghibur bukan merusak mental.. Terima kasih atas perhatiannya.. salam, mama Nadine --- Click here for Free Video!! http://www.gohip.com/freevideo/ -Original Message- From: Novi Mayasari [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Friday, March 31, 2000 5:15 PM To: [EMAIL PROTECTED] Cc: [EMAIL PROTECTED] Subject:Re: [balita-anda] Tersanjung V - Dandi Dengan Hormat, Apakah YLKI bisa menindaklanjuti keluhan seperti dibawah ini ? Hormat Saya, Andi Triwidarto wrote: Dear mb. Monica, Membaca e-mail anda, terus terang saya juga ikut sedih walaupun saya jarang nonton sinetron dan melihat langsung. Mungkin ada baiknya kita juga sampaikan keluhan ini ke pihak yang terkait seperti YLKI, YKAI (Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia, Komisi HAM Perlindungan Anak, pihak yang memproduksi sinetron tsb serta stasiun TV yang menayangkan sinetron tsb atau surat pembaca di media massa, mungkin diantara rekan-rekan netters ada yang tau alamat e-mail mereka?. Kalau mendengar cerita ibu hal ini merupakan salah satu bentuk kekerasan anak (child abuse), yang di Barat sana sangat dilarang keras. Dan terus terang saya juga tidak setuju jika ada perlakuan yang seperti ini dan harusnya pemerintah bisa bertindak tegas apabila ada hal-hal seperti ini. Contoh kecil di Amerika, anak kecil dilarang duduk di depan disamping supir yang sedang menjalankan kendaraan, jadi si anak harus duduk di bangku belakang di mana pintu belakang harus dilengkapi dengan child lock (tidak bisa dibuka dari dalam, harus dari luar). Apabila dilanggar, SIM pengemudinya bisa dicabut. Saya kira bisa kita contoh bagaimana pemerintah disana begitu menaruh perhatian penuh terhadap perlindungan anak. Bagaimana dengan UU Perlindungan Anak yang kita miliki? Apakah sudah jadi dan dilaksanakan? Bagaimana sikap tegas pemerintah terhadap perlindungan anak? Kayaknya masih belum ada tuh...terbukti masih banyaknya pengemis cilik berkeliaran di hampir semua perempatan lampu merah di Jakarta. Yah kita cuma berharap wakil-wakil kita di pemerintahan bisa lebih tanggap terhadap masalah perlindungan anak ini. Ini sekedar pendapat dari saya, mudah-mudahan yang berwenang bisa cepat tanggap. salam hangat, andi [EMAIL PROTECTED] wrote: Dear Netter, Saya sesekali melihat sinetron Tersanjung V (karena kebetulan jam makan dan TV ada dekat ruang makan) , ditayangkan setiap hari Jumat, Yang sangat membuat saya sangat terganggu adalah : Dalam sinetron tersebut ada anak yang berperan sebagai "Dandi" masih balita (sekitar 2 tahun) mengikuti syuting , sedangkan dalam syuting tersebut anak tersebut mendapat perlakuan yang sangat tidak wajar : - dibentak-bentak, diperebutkan , ditarik secara kasar, digendong sana sini - dan anak tersebut menangis keras-keras . Saya katakan hal ini tidak wajar , karen
RE: [balita-anda] Tersanjung V - Dandi
Dear Ibu Ionia, Barusan saya mencoba mengirimkan semua keberatan yang pernah masuk melalui balita anda ke Multi Vision. Bilamana tidak ada tanggapan minggu depan ,saya akan masukkan di Kompas - Redaksi Yth. Terimakasih atas dukungannya. Bagi Bapak/ Ibu yang tinggal di Jakarta, mohon informasi ... dimana alamat Menteri Urusan Wanita ? Mungkin tindakan lebih cepat kalau lewat pemerintah ? atau ada alternatif lain ? Salam Ionia Veritawati To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]cc: o.idSubject: RE: [balita-anda] Tersanjung V - Dandi 17/04/2000 02:17 PM Please respond to balita-anda Setuju sekali, saya juga muak dan marah melihat sinetron itu. Bagaimana caranya agar sinetron itu dikoreksi untuk tidak melibatkan anak kecil, yang bukannya menghibur penonton.. Dimana hati nurani orang2 tersebut ? Ternyata adegan mengeksploitasi anak tsb tidak satu dua kali saja ya. Saya baru tau ternyata ada adegan diikat segala... Beberapa waktu yang lalu pernah ada diskusi sinetron ini juga, lalu terhenti. Kalau tidak salah waktu itu ada kesepakatan untuk menyampaikan kepada yang bersangkutan atau menulid di surat kabar, tetapi kemudian tidak ada kabarnya lagi. Apa langsung menyampaikan kepada TV yang menyiarkan tersebut? Bagaimana netters yang lain ? Wassalam On Mon, 17 Apr 2000, Ratna Manulang wrote: Dear netters,,, Mungkin sediit melenceng nih.. aku mau menyampaikan keluhan sebagai seorang ibu terhadap penayangan sinetron yang kurang berbobot.. Kebetulan Jum'at lalu selagi makan malam ( kebetulan Nadine sudah bobo ) sengaja saya sebentar melihat sinetron Tersanjung V saya kecewa melihat tayangan tersanjung minggu lalu dimana ada adegan dandi balita 2 tahun diikat di kamar dengan alasan takut ibu dan anak kabur saya rasa sudah waktunya sinetron ini dihentikan karna akan merusak mental anak-anak apalagi yang berperan sebagai dandi alur ceritanya pun tidak jelas masa ada orang tua yang tega melihat anaknya diikat dan nangis kuat-kuat.. namanya bikin sinetron kan pasti berkali-kali latihannya.. berarti kalo setiap kali latihan / syuting anak nangis/ disakiti terus nantinya dia akan frustasi karna keinginan orang tuanya.. mbok ya dipikirkan perkembangan mental si anak dong jangan-jangan nanti akan seperti pemeran Home alone lagi.. kan kasian toh.. Mohon pihak terkait merasa terbeban dengan situasi persinetronan saat ini.. Kalo bisa dipikirkan lagi untuk menayangkan film / sinetron yang mendidik dan benar-benar menghibur bukan merusak mental.. Terima kasih atas perhatiannya.. salam, mama Nadine --- Click here for Free Video!! http://www.gohip.com/freevideo/ -Original Message- From: Novi Mayasari [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Friday, March 31, 2000 5:15 PM To: [EMAIL PROTECTED] Cc: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [balita-anda] Tersanjung V - Dandi Dengan Hormat, Apakah YLKI bisa menindaklanjuti keluhan seperti dibawah ini ? Hormat Saya, Andi Triwidarto wrote: Dear mb. Monica, Membaca e-mail anda, terus terang saya juga ikut sedih walaupun saya jarang nonton sinetron dan melihat langsung. Mungkin ada baiknya kita juga sampaikan keluhan ini ke pihak yang terkait seperti YLKI, YKAI (Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia, Komisi HAM Perlindungan Anak, pihak yang memproduksi sinetron tsb serta stasiun TV yang menayangkan sinetron tsb atau surat pembaca di media massa, mungkin diantara rekan-rekan netters ada yang tau alamat e-mail mereka?. Kalau mendengar cerita ibu hal ini merupakan salah satu bentuk kekerasan anak (child abuse), yang di Barat sana sangat dilarang keras. Dan terus terang saya juga tidak setuju jika ada perlakuan yang seperti ini dan harusnya pemerintah bisa bertindak tegas apabila ada hal-hal seperti ini. Contoh kecil di
RE: [balita-anda] Tersanjung V - Dandi
Dear Netter, Adakah yang tahu email address Indosiar ? Terimakasih. Monica Ionia Veritawati To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]cc: o.idSubject: RE: [balita-anda] Tersanjung V - Dandi 17/04/2000 02:17 PM Please respond to balita-anda Setuju sekali, saya juga muak dan marah melihat sinetron itu. Bagaimana caranya agar sinetron itu dikoreksi untuk tidak melibatkan anak kecil, yang bukannya menghibur penonton.. Dimana hati nurani orang2 tersebut ? Ternyata adegan mengeksploitasi anak tsb tidak satu dua kali saja ya. Saya baru tau ternyata ada adegan diikat segala... Beberapa waktu yang lalu pernah ada diskusi sinetron ini juga, lalu terhenti. Kalau tidak salah waktu itu ada kesepakatan untuk menyampaikan kepada yang bersangkutan atau menulid di surat kabar, tetapi kemudian tidak ada kabarnya lagi. Apa langsung menyampaikan kepada TV yang menyiarkan tersebut? Bagaimana netters yang lain ? Wassalam On Mon, 17 Apr 2000, Ratna Manulang wrote: Dear netters,,, Mungkin sediit melenceng nih.. aku mau menyampaikan keluhan sebagai seorang ibu terhadap penayangan sinetron yang kurang berbobot.. Kebetulan Jum'at lalu selagi makan malam ( kebetulan Nadine sudah bobo ) sengaja saya sebentar melihat sinetron Tersanjung V saya kecewa melihat tayangan tersanjung minggu lalu dimana ada adegan dandi balita 2 tahun diikat di kamar dengan alasan takut ibu dan anak kabur saya rasa sudah waktunya sinetron ini dihentikan karna akan merusak mental anak-anak apalagi yang berperan sebagai dandi alur ceritanya pun tidak jelas masa ada orang tua yang tega melihat anaknya diikat dan nangis kuat-kuat.. namanya bikin sinetron kan pasti berkali-kali latihannya.. berarti kalo setiap kali latihan / syuting anak nangis/ disakiti terus nantinya dia akan frustasi karna keinginan orang tuanya.. mbok ya dipikirkan perkembangan mental si anak dong jangan-jangan nanti akan seperti pemeran Home alone lagi.. kan kasian toh.. Mohon pihak terkait merasa terbeban dengan situasi persinetronan saat ini.. Kalo bisa dipikirkan lagi untuk menayangkan film / sinetron yang mendidik dan benar-benar menghibur bukan merusak mental.. Terima kasih atas perhatiannya.. salam, mama Nadine --- Click here for Free Video!! http://www.gohip.com/freevideo/ -Original Message- From: Novi Mayasari [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Friday, March 31, 2000 5:15 PM To: [EMAIL PROTECTED] Cc: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [balita-anda] Tersanjung V - Dandi Dengan Hormat, Apakah YLKI bisa menindaklanjuti keluhan seperti dibawah ini ? Hormat Saya, Andi Triwidarto wrote: Dear mb. Monica, Membaca e-mail anda, terus terang saya juga ikut sedih walaupun saya jarang nonton sinetron dan melihat langsung. Mungkin ada baiknya kita juga sampaikan keluhan ini ke pihak yang terkait seperti YLKI, YKAI (Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia, Komisi HAM Perlindungan Anak, pihak yang memproduksi sinetron tsb serta stasiun TV yang menayangkan sinetron tsb atau surat pembaca di media massa, mungkin diantara rekan-rekan netters ada yang tau alamat e-mail mereka?. Kalau mendengar cerita ibu hal ini merupakan salah satu bentuk kekerasan anak (child abuse), yang di Barat sana sangat dilarang keras. Dan terus terang saya juga tidak setuju jika ada perlakuan yang seperti ini dan harusnya pemerintah bisa bertindak tegas apabila ada hal-hal seperti ini. Contoh kecil di Amerika, anak kecil dilarang duduk di depan disamping supir yang sedang menjalankan kendaraan, jadi si anak harus duduk di bangku belakang di mana pintu belakang harus dilengkapi dengan child lock (tidak bisa dibuka dari dalam, harus dari luar). Apabila dilanggar, SIM pengemudinya bisa dicabut. Saya kira bisa kita contoh bagaimana
RE: [balita-anda] Tersanjung V - Dandi
Kebetulan saya hanya punya No. telpnya 567, 568 Saya sendiri tidak pernah menonton 'Tersanjung' karena saya bener-2 tidak tega melihat Dandy menangis, ditarik sana sini ... --- [EMAIL PROTECTED] wrote: Dear Netter, Adakah yang tahu email address Indosiar ? Terimakasih. Monica Ionia Veritawati To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]cc: o.idSubject: RE: [balita-anda] Tersanjung V - Dandi 17/04/2000 02:17 PM Please respond to balita-anda Setuju sekali, saya juga muak dan marah melihat sinetron itu. Bagaimana caranya agar sinetron itu dikoreksi untuk tidak melibatkan anak kecil, yang bukannya menghibur penonton.. Dimana hati nurani orang2 tersebut ? Ternyata adegan mengeksploitasi anak tsb tidak satu dua kali saja ya. Saya baru tau ternyata ada adegan diikat segala... Beberapa waktu yang lalu pernah ada diskusi sinetron ini juga, lalu terhenti. Kalau tidak salah waktu itu ada kesepakatan untuk menyampaikan kepada yang bersangkutan atau menulid di surat kabar, tetapi kemudian tidak ada kabarnya lagi. Apa langsung menyampaikan kepada TV yang menyiarkan tersebut? Bagaimana netters yang lain ? Wassalam On Mon, 17 Apr 2000, Ratna Manulang wrote: Dear netters,,, Mungkin sediit melenceng nih.. aku mau menyampaikan keluhan sebagai seorang ibu terhadap penayangan sinetron yang kurang berbobot.. Kebetulan Jum'at lalu selagi makan malam ( kebetulan Nadine sudah bobo ) sengaja saya sebentar melihat sinetron Tersanjung V saya kecewa melihat tayangan tersanjung minggu lalu dimana ada adegan dandi balita 2 tahun diikat di kamar dengan alasan takut ibu dan anak kabur saya rasa sudah waktunya sinetron ini dihentikan karna akan merusak mental anak-anak apalagi yang berperan sebagai dandi alur ceritanya pun tidak jelas masa ada orang tua yang tega melihat anaknya diikat dan nangis kuat-kuat.. namanya bikin sinetron kan pasti berkali-kali latihannya.. berarti kalo setiap kali latihan / syuting anak nangis/ disakiti terus nantinya dia akan frustasi karna keinginan orang tuanya.. mbok ya dipikirkan perkembangan mental si anak dong jangan-jangan nanti akan seperti pemeran Home alone lagi.. kan kasian toh.. Mohon pihak terkait merasa terbeban dengan situasi persinetronan saat ini.. Kalo bisa dipikirkan lagi untuk menayangkan film / sinetron yang mendidik dan benar-benar menghibur bukan merusak mental.. Terima kasih atas perhatiannya.. salam, mama Nadine --- Click here for Free Video!! http://www.gohip.com/freevideo/ -Original Message- From: Novi Mayasari [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Friday, March 31, 2000 5:15 PM To: [EMAIL PROTECTED] Cc: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [balita-anda] Tersanjung V - Dandi Dengan Hormat, Apakah YLKI bisa menindaklanjuti keluhan seperti dibawah ini ? Hormat Saya, Andi Triwidarto wrote: Dear mb. Monica, Membaca e-mail anda, terus terang saya juga ikut sedih walaupun saya jarang nonton sinetron dan melihat langsung. Mungkin ada baiknya kita juga sampaikan keluhan ini ke pihak yang terkait seperti YLKI, YKAI (Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia, Komisi HAM Perlindungan Anak, pihak yang memproduksi sinetron tsb serta stasiun TV yang menayangkan sinetron tsb atau surat pembaca di media massa, mungkin diantara rekan-rekan netters ada yang tau alamat e-mail mereka?. Kalau mendengar cerita ibu hal ini merupakan salah satu bentuk kekerasan anak (child abuse), yang di Barat sana sangat dilarang keras. Dan terus terang saya juga tidak setuju jika ada perlakuan yang seperti ini dan harusnya pemerintah bisa bertindak tegas apabila ada hal-hal seperti ini
RE: [balita-anda] Tersanjung V - Dandi
Tolong donk ...Para Netter yang tinggal di Jakarta , bisakah ditindak lanjuti ..? Paling tidak apakah mereka memiliki customer service yang on the line via email Kebetulan saya tinggal di Surabaya. Terimakasih atas perhatiannya. Rie Purnomo ri3_r13@yahoTo: [EMAIL PROTECTED] o.com cc: Subject: RE: [balita-anda] Tersanjung V - 17/04/2000 Dandi 03:46 PM Please respond to balita-anda Kebetulan saya hanya punya No. telpnya 567, 568 Saya sendiri tidak pernah menonton 'Tersanjung' karena saya bener-2 tidak tega melihat Dandy menangis, ditarik sana sini ... --- [EMAIL PROTECTED] wrote: Dear Netter, Adakah yang tahu email address Indosiar ? Terimakasih. Monica Ionia Veritawati To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]cc: o.idSubject: RE: [balita-anda] Tersanjung V - Dandi 17/04/2000 02:17 PM Please respond to balita-anda Setuju sekali, saya juga muak dan marah melihat sinetron itu. Bagaimana caranya agar sinetron itu dikoreksi untuk tidak melibatkan anak kecil, yang bukannya menghibur penonton.. Dimana hati nurani orang2 tersebut ? Ternyata adegan mengeksploitasi anak tsb tidak satu dua kali saja ya. Saya baru tau ternyata ada adegan diikat segala... Beberapa waktu yang lalu pernah ada diskusi sinetron ini juga, lalu terhenti. Kalau tidak salah waktu itu ada kesepakatan untuk menyampaikan kepada yang bersangkutan atau menulid di surat kabar, tetapi kemudian tidak ada kabarnya lagi. Apa langsung menyampaikan kepada TV yang menyiarkan tersebut? Bagaimana netters yang lain ? Wassalam On Mon, 17 Apr 2000, Ratna Manulang wrote: Dear netters,,, Mungkin sediit melenceng nih.. aku mau menyampaikan keluhan sebagai seorang ibu terhadap penayangan sinetron yang kurang berbobot.. Kebetulan Jum'at lalu selagi makan malam ( kebetulan Nadine sudah bobo ) sengaja saya sebentar melihat sinetron Tersanjung V saya kecewa melihat tayangan tersanjung minggu lalu dimana ada adegan dandi balita 2 tahun diikat di kamar dengan alasan takut ibu dan anak kabur saya rasa sudah waktunya sinetron ini dihentikan karna akan merusak mental anak-anak apalagi yang berperan sebagai dandi alur ceritanya pun tidak jelas masa ada orang tua yang tega melihat anaknya diikat dan nangis kuat-kuat.. namanya bikin sinetron kan pasti berkali-kali latihannya.. berarti kalo setiap kali latihan / syuting anak nangis/ disakiti terus nantinya dia akan frustasi karna keinginan orang tuanya.. mbok ya dipikirkan perkembangan mental si anak dong jangan-jangan nanti akan seperti pemeran Home alone lagi.. kan kasian toh.. Mohon pihak terkait merasa terbeban dengan situasi persinetronan saat ini.. Kalo bisa dipikirkan lagi untuk menayangkan film / sinetron yang mendidik dan benar-benar menghibur bukan merusak mental.. Terima kasih atas perhatiannya.. salam, mama Nadine --- Click here for Free Video!! http://www.gohip.com/freevideo/ -Original Message- From: Novi Mayasari [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Friday, March 31, 2000 5:15 PM To: [EMAIL PROTECTED] Cc: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [balita-anda] Tersanjung V - Dandi Dengan Hormat, Apakah YLKI bisa menindaklanjuti keluhan seperti dibawah ini ? Hormat Saya, Andi Triwidarto wrote: Dear mb. Monica, Membaca e-mail anda, terus terang saya juga ikut sedih walaupun saya jarang nonton sinetron dan melihat langsung. Mungkin ada baiknya kita juga sampaikan keluhan ini ke pihak yang terkait seperti YLKI, YKAI (Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia, Komisi HAM
Re: [balita-anda] Tersanjung V - Dandi
Dear netters, Sekedar informasi untuk anda semua yang ingin menyampaikan keberatan ke Multivision. Website: http://www.indosat.net.id/multivision/ Email: [EMAIL PROTECTED] Salam, Janto quinike nusawardhana wrote: iya tuh... saya membaca tulisan ibu monica, jadi kepikiran juga, meskipun saya ngga' bisa menonton sinetron itu tapi kebayang juga... kasihan anak kecil kalau dipaksain acting seperti itu. ada satu film serial yang saya sukai, full house. saya ngga' tau apa film tsb masih ditayangkan di tv sekarang. tapi dalam film itu banyak nasehat atau cara mengasuh anak tanpa abuse sama sekali. by the way, saya baru gabung kemarin, belum sempat mengenalkan diri... langsung tancap saja.. he..he.. maklum, saya suka menulis dan membagi pengalaman. saya, seorang ibu dari seorang putri, alexandra, umur satu tahun sekarang. jadi saya bisa cerita-2 ttg mengurus anak dibawah setahun... :-) dan saya perlu pengalaman dari rekan-2 yang sudah lebih berpengalaman. terima kasih. best regards, Quinike Nusawardhana Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com -Aneka kado pilihan untuk anak, http://www.indokado.com/kado.html Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Berhenti berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
RE: [balita-anda] Tersanjung V - Dandi
Saya ambil dari websitenya Indosiar. Semoga membantu. Production Division Hubungi : Harry Pramono [EMAIL PROTECTED] Engineering Broadcast Division Hubungi : Salim Kosasih [EMAIL PROTECTED] News Division Hubungi : Karyadi [EMAIL PROTECTED] Marketing Sales Division Hubungi : Harry Pramono [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] Studio Department Hubungi : Jimmy Suryadi [EMAIL PROTECTED] Engineering Services Department Hubungi : Toni Ellias [EMAIL PROTECTED] HRD GA Department Hubungi : Robert E. Djayakusuma [EMAIL PROTECTED] Finance/Accounting Department Hubungi : Harry Pramono [EMAIL PROTECTED] Budget Control Department Hubungi : Stephanus Hardi .T [EMAIL PROTECTED] On-Air Broadcasting Department Hubungi : Sardjianto [EMAIL PROTECTED] Post Prod/ EFP/Prod Service Dept. Hubungi : Hodini Hutama [EMAIL PROTECTED] Traffic Department Hubungi : Evie Afiah [EMAIL PROTECTED] Programme Department Hubungi : Triyandi Suyatman [EMAIL PROTECTED] Public Relation Hubungi : Gufron Sakaril [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] on 04/17/2000 03:35:56 PM Dear Netter, Adakah yang tahu email address Indosiar ? Terimakasih. Monica Ionia Veritawati To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]cc: o.idSubject: RE: [balita-anda] Tersanjung V - Dandi 17/04/2000 02:17 PM Please respond to balita-anda Setuju sekali, saya juga muak dan marah melihat sinetron itu. Bagaimana caranya agar sinetron itu dikoreksi untuk
RE: [balita-anda] Tersanjung V - Dandi
Televisi Indosiar: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] -- From: [EMAIL PROTECTED][SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Reply To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, April 17, 2000 3:35 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [balita-anda] Tersanjung V - Dandi Dear Netter, Adakah yang tahu email address Indosiar ? Terimakasih. Monica Ionia Veritawati To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]cc: o.idSubject: RE: [balita-anda] Tersanjung V - Dandi 17/04/2000 02:17 PM Please respond to balita-anda Setuju sekali, saya juga muak dan marah melihat sinetron itu. Bagaimana caranya agar sinetron itu dikoreksi untuk tidak melibatkan anak kecil, yang bukannya menghibur penonton.. Dimana hati nurani orang2 tersebut ? Ternyata adegan mengeksploitasi anak tsb tidak satu dua kali saja ya. Saya baru tau ternyata ada adegan diikat segala... Beberapa waktu yang lalu pernah ada diskusi sinetron ini juga, lalu terhenti. Kalau tidak salah waktu itu ada kesepakatan untuk menyampaikan kepada yang bersangkutan atau menulid di surat kabar, tetapi kemudian tidak ada kabarnya lagi. Apa langsung menyampaikan kepada TV yang menyiarkan tersebut? Bagaimana netters yang lain ? Wassalam On Mon, 17 Apr 2000, Ratna Manulang wrote: Dear netters,,, Mungkin sediit melenceng nih.. aku mau menyampaikan keluhan sebagai seorang ibu terhadap penayangan sinetron yang kurang berbobot.. Kebetulan Jum'at lalu selagi makan malam ( kebetulan Nadine sudah bobo ) sengaja saya sebentar melihat sinetron Tersanjung V saya kecewa melihat tayangan tersanjung minggu lalu dimana ada adegan dandi balita 2 tahun diikat di kamar dengan alasan takut ibu dan anak kabur saya rasa sudah waktunya sinetron ini dihentikan karna akan merusak mental anak-anak apalagi yang berperan sebagai dandi alur ceritanya pun tidak jelas masa ada orang tua yang tega melihat anaknya diikat dan nangis kuat-kuat.. namanya bikin sinetron kan pasti berkali-kali latihannya.. berarti kalo setiap kali latihan / syuting anak nangis/ disakiti terus nantinya dia akan frustasi karna keinginan orang tuanya.. mbok ya dipikirkan perkembangan mental si anak dong jangan-jangan nanti akan seperti pemeran Home alone lagi.. kan kasian toh.. Mohon pihak terkait merasa terbeban dengan situasi persinetronan saat ini.. Kalo bisa dipikirkan lagi untuk menayangkan film / sinetron yang mendidik dan benar-benar menghibur bukan merusak mental.. Terima kasih atas perhatiannya.. salam, mama Nadine --- Click here for Free Video!! http://www.gohip.com/freevideo/ -Original Message- From: Novi Mayasari [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Friday, March 31, 2000 5:15 PM To: [EMAIL PROTECTED] Cc: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [balita-anda] Tersanjung V - Dandi Dengan Hormat, Apakah YLKI bisa menindaklanjuti keluhan seperti dibawah ini ? Hormat Saya, Andi Triwidarto wrote: Dear mb. Monica, Membaca e-mail anda, terus terang saya juga ikut sedih walaupun saya jarang nonton sinetron dan melihat langsung. Mungkin ada baiknya kita juga sampaikan keluhan ini ke pihak yang terkait seperti YLKI, YKAI (Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia, Komisi HAM Perlindungan Anak, pihak yang memproduksi sinetron tsb serta stasiun TV yang menayangkan sinetron tsb atau surat pembaca di media massa, mungkin diantara rekan-rekan netters ada yang tau alamat e-mail mereka?. Kalau mendengar cerita ibu hal ini merupakan salah satu bentuk kekerasan anak (child abuse), yang di Barat sana sangat dilarang keras. Dan terus terang saya juga tidak setuju jika ada perlakuan yang seperti ini dan harusnya pemerintah bisa bertindak tegas
RE: [balita-anda] Tersanjung V - Dandi (Kontak Indosiar)
http://www.indosiar.com/ Kontak Pemirsa Indosiar Dewan Direksi Direktur Utama : Handoko [EMAIL PROTECTED] Divisi dan Departemen Production Division Hubungi : Harry Pramono [EMAIL PROTECTED] Engineering Broadcast Division Hubungi : Salim Kosasih [EMAIL PROTECTED] News Division Hubungi : Karyadi [EMAIL PROTECTED] Marketing Sales Division Hubungi : Harry Pramono [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] Studio Department Hubungi : Jimmy Suryadi [EMAIL PROTECTED] Engineering Services Department Hubungi : Toni Ellias [EMAIL PROTECTED] HRD GA Department Hubungi : Robert E. Djayakusuma [EMAIL PROTECTED] Finance/Accounting Department Hubungi : Harry Pramono [EMAIL PROTECTED] Budget Control Department Hubungi : Stephanus Hardi .T [EMAIL PROTECTED] On-Air Broadcasting Department Hubungi : Sardjianto [EMAIL PROTECTED] Post Prod/ EFP/Prod Service Dept. Hubungi : Hodini Hutama [EMAIL PROTECTED] Traffic Department Hubungi : Evie Afiah [EMAIL PROTECTED] Programme Department Hubungi : Triyandi Suyatman [EMAIL PROTECTED] Public Relation Hubungi : Gufron Sakaril [EMAIL PROTECTED] EDP Department Hubungi : Hartono Atmadja [EMAIL PROTECTED] From: [EMAIL PROTECTED] Reply-To: [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [balita-anda] Tersanjung V - Dandi Date: Mon, 17 Apr 2000 15:35:56 +0700 Dear Netter, Adakah yang tahu email address Indosiar ? Terimakasih. Monica __ Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com -Aneka kado pilihan untuk anak, http://www.indokado.com/kado.html Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Berhenti berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
RE: [balita-anda] Tersanjung V - Dandi (Humas Indosiar)
Bagian Saran dan Kritik : [EMAIL PROTECTED] From: [EMAIL PROTECTED] Reply-To: [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [balita-anda] Tersanjung V - Dandi Date: Mon, 17 Apr 2000 15:57:32 +0700 Tolong donk ...Para Netter yang tinggal di Jakarta , bisakah ditindak lanjuti ..? Paling tidak apakah mereka memiliki customer service yang on the line via email Kebetulan saya tinggal di Surabaya. Terimakasih atas perhatiannya. __ Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com -Aneka kado pilihan untuk anak, http://www.indokado.com/kado.html Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Berhenti berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
RE: [balita-anda] Tersanjung V - Dandi
Dear netters,,, Mungkin sediit melenceng nih.. aku mau menyampaikan keluhan sebagai seorang ibu terhadap penayangan sinetron yang kurang berbobot.. Kebetulan Jum'at lalu selagi makan malam ( kebetulan Nadine sudah bobo ) sengaja saya sebentar melihat sinetron Tersanjung V saya kecewa melihat tayangan tersanjung minggu lalu dimana ada adegan dandi balita 2 tahun diikat di kamar dengan alasan takut ibu dan anak kabur saya rasa sudah waktunya sinetron ini dihentikan karna akan merusak mental anak-anak apalagi yang berperan sebagai dandi alur ceritanya pun tidak jelas masa ada orang tua yang tega melihat anaknya diikat dan nangis kuat-kuat.. namanya bikin sinetron kan pasti berkali-kali latihannya.. berarti kalo setiap kali latihan / syuting anak nangis/ disakiti terus nantinya dia akan frustasi karna keinginan orang tuanya.. mbok ya dipikirkan perkembangan mental si anak dong jangan-jangan nanti akan seperti pemeran Home alone lagi.. kan kasian toh.. Mohon pihak terkait merasa terbeban dengan situasi persinetronan saat ini.. Kalo bisa dipikirkan lagi untuk menayangkan film / sinetron yang mendidik dan benar-benar menghibur bukan merusak mental.. Terima kasih atas perhatiannya.. salam, mama Nadine --- Click here for Free Video!! http://www.gohip.com/freevideo/ -Original Message- From: Novi Mayasari [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Friday, March 31, 2000 5:15 PM To: [EMAIL PROTECTED] Cc: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [balita-anda] Tersanjung V - Dandi Dengan Hormat, Apakah YLKI bisa menindaklanjuti keluhan seperti dibawah ini ? Hormat Saya, Andi Triwidarto wrote: Dear mb. Monica, Membaca e-mail anda, terus terang saya juga ikut sedih walaupun saya jarang nonton sinetron dan melihat langsung. Mungkin ada baiknya kita juga sampaikan keluhan ini ke pihak yang terkait seperti YLKI, YKAI (Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia, Komisi HAM Perlindungan Anak, pihak yang memproduksi sinetron tsb serta stasiun TV yang menayangkan sinetron tsb atau surat pembaca di media massa, mungkin diantara rekan-rekan netters ada yang tau alamat e-mail mereka?. Kalau mendengar cerita ibu hal ini merupakan salah satu bentuk kekerasan anak (child abuse), yang di Barat sana sangat dilarang keras. Dan terus terang saya juga tidak setuju jika ada perlakuan yang seperti ini dan harusnya pemerintah bisa bertindak tegas apabila ada hal-hal seperti ini. Contoh kecil di Amerika, anak kecil dilarang duduk di depan disamping supir yang sedang menjalankan kendaraan, jadi si anak harus duduk di bangku belakang di mana pintu belakang harus dilengkapi dengan child lock (tidak bisa dibuka dari dalam, harus dari luar). Apabila dilanggar, SIM pengemudinya bisa dicabut. Saya kira bisa kita contoh bagaimana pemerintah disana begitu menaruh perhatian penuh terhadap perlindungan anak. Bagaimana dengan UU Perlindungan Anak yang kita miliki? Apakah sudah jadi dan dilaksanakan? Bagaimana sikap tegas pemerintah terhadap perlindungan anak? Kayaknya masih belum ada tuh...terbukti masih banyaknya pengemis cilik berkeliaran di hampir semua perempatan lampu merah di Jakarta. Yah kita cuma berharap wakil-wakil kita di pemerintahan bisa lebih tanggap terhadap masalah perlindungan anak ini. Ini sekedar pendapat dari saya, mudah-mudahan yang berwenang bisa cepat tanggap. salam hangat, andi [EMAIL PROTECTED] wrote: Dear Netter, Saya sesekali melihat sinetron Tersanjung V (karena kebetulan jam makan dan TV ada dekat ruang makan) , ditayangkan setiap hari Jumat, Yang sangat membuat saya sangat terganggu adalah : Dalam sinetron tersebut ada anak yang berperan sebagai "Dandi" masih balita (sekitar 2 tahun) mengikuti syuting , sedangkan dalam syuting tersebut anak tersebut mendapat perlakuan yang sangat tidak wajar : - dibentak-bentak, diperebutkan , ditarik secara kasar, digendong sana sini - dan anak tersebut menangis keras-keras . Saya katakan hal ini tidak wajar , karena pada usia tersebut anak belum mengenal kata akting, jadi kalau dia menangis dan ketakutan ... itu berarti dia memang menangis dan ketakutan. Tidak adakah cara lain membuat sinetron tersebut tetap laku tapi tidak melibatkan anak dalam keadaan seperti yang saya sebutkan diatas ? (Mengganti dengan anak usia 4 tahun atau berapa saja ... dimana dia sudah bisa akting) Mungkin orangtua anak tersebut memiliki alasan yang kuat untuk memaksakan anaknya terlibat dalam pembuatan sinetron ini . Dan mungkin bagi pembuat sinetron tangisan Dandi ini sumber kesuksesan sinetron tersebut. Namun demikian saya selaku ibu yang juga punya anak balita merasa nyeri dan enggak tahan ...kok ada anak diperlakukan seperti itu Seumur hidup saya, (saya 30 tahun), saya belum pernah melihat film ataupun
Re: [balita-anda] Tersanjung V - Dandi
Dengan Hormat, Apakah YLKI bisa menindaklanjuti keluhan seperti dibawah ini ? Hormat Saya, Andi Triwidarto wrote: Dear mb. Monica, Membaca e-mail anda, terus terang saya juga ikut sedih walaupun saya jarang nonton sinetron dan melihat langsung. Mungkin ada baiknya kita juga sampaikan keluhan ini ke pihak yang terkait seperti YLKI, YKAI (Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia, Komisi HAM Perlindungan Anak, pihak yang memproduksi sinetron tsb serta stasiun TV yang menayangkan sinetron tsb atau surat pembaca di media massa, mungkin diantara rekan-rekan netters ada yang tau alamat e-mail mereka?. Kalau mendengar cerita ibu hal ini merupakan salah satu bentuk kekerasan anak (child abuse), yang di Barat sana sangat dilarang keras. Dan terus terang saya juga tidak setuju jika ada perlakuan yang seperti ini dan harusnya pemerintah bisa bertindak tegas apabila ada hal-hal seperti ini. Contoh kecil di Amerika, anak kecil dilarang duduk di depan disamping supir yang sedang menjalankan kendaraan, jadi si anak harus duduk di bangku belakang di mana pintu belakang harus dilengkapi dengan child lock (tidak bisa dibuka dari dalam, harus dari luar). Apabila dilanggar, SIM pengemudinya bisa dicabut. Saya kira bisa kita contoh bagaimana pemerintah disana begitu menaruh perhatian penuh terhadap perlindungan anak. Bagaimana dengan UU Perlindungan Anak yang kita miliki? Apakah sudah jadi dan dilaksanakan? Bagaimana sikap tegas pemerintah terhadap perlindungan anak? Kayaknya masih belum ada tuh...terbukti masih banyaknya pengemis cilik berkeliaran di hampir semua perempatan lampu merah di Jakarta. Yah kita cuma berharap wakil-wakil kita di pemerintahan bisa lebih tanggap terhadap masalah perlindungan anak ini. Ini sekedar pendapat dari saya, mudah-mudahan yang berwenang bisa cepat tanggap. salam hangat, andi [EMAIL PROTECTED] wrote: Dear Netter, Saya sesekali melihat sinetron Tersanjung V (karena kebetulan jam makan dan TV ada dekat ruang makan) , ditayangkan setiap hari Jumat, Yang sangat membuat saya sangat terganggu adalah : Dalam sinetron tersebut ada anak yang berperan sebagai "Dandi" masih balita (sekitar 2 tahun) mengikuti syuting , sedangkan dalam syuting tersebut anak tersebut mendapat perlakuan yang sangat tidak wajar : - dibentak-bentak, diperebutkan , ditarik secara kasar, digendong sana sini - dan anak tersebut menangis keras-keras . Saya katakan hal ini tidak wajar , karena pada usia tersebut anak belum mengenal kata akting, jadi kalau dia menangis dan ketakutan ... itu berarti dia memang menangis dan ketakutan. Tidak adakah cara lain membuat sinetron tersebut tetap laku tapi tidak melibatkan anak dalam keadaan seperti yang saya sebutkan diatas ? (Mengganti dengan anak usia 4 tahun atau berapa saja ... dimana dia sudah bisa akting) Mungkin orangtua anak tersebut memiliki alasan yang kuat untuk memaksakan anaknya terlibat dalam pembuatan sinetron ini . Dan mungkin bagi pembuat sinetron tangisan Dandi ini sumber kesuksesan sinetron tersebut. Namun demikian saya selaku ibu yang juga punya anak balita merasa nyeri dan enggak tahan ...kok ada anak diperlakukan seperti itu Seumur hidup saya, (saya 30 tahun), saya belum pernah melihat film ataupun sinetron yang memperlakukan balita seperti sedemikian rupa sehingga anak menangis ketakutan seperti di dalam sinetron Tersanjung ini. Maaf sekali kalau saya menyampaikannya uneg-uneg ini melalui mailist Balita Anda, karena saya tidak tahu kemana saya harus mengeluhkan hal ini .. sehingga dihentikan perlakuan yang buruk terhadap balita yang tidak berdosa ini. Harapan saya , karena selama mengikuti maillist balita anda , saya menemukan banyak orangtua yang sangat memperhatikan kesejahteraan balita kita , baik secara psikologis maupun psikis Tidakkah ada yang bisa kita perbuat untuk menemui kejadian seperti ini ? Apabila pendapat saya ini salah ...karena keterbatasan saya dalam mengetahui proses pembuatan sinetron ataupun keterbatasan wawasan saya dalam menilai secara obyektif peranan Dandi dalam sinetron ... Mungkin tanggapan Bapak/ Ibu bisa mengubah cara pikir saya sehingga saya enggak perlu merasa ngeri lagi setiap melihat Dandi yang seringkali selalu menangis ataupun ketakutan dalam sinetron ini. Terimakasih dan maaf bilamana ada pihak yang terganggu dengan tulisan saya. Monica Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Kirim bunga untuk handaitaulan relasi di jakarta http://www.indokado.com Situs sulap pertama di Indonesia http://www.impact.or.id/dmc-sulap/ Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Berhenti berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] Tersanjung V - Dandi
Saya setuju sekali dengan rekan Andrian. Sudah sering saya saksikan "Dandi" itu mengangis dan tampak takut betulan. Seharusnya itu harus jadi koreksi untuk Multivision (Ram Punjabi??) [EMAIL PROTECTED] wrote: Dear Netter, Saya sesekali melihat sinetron Tersanjung V (karena kebetulan jam makan dan TV ada dekat ruang makan) , ditayangkan setiap hari Jumat, Yang sangat membuat saya sangat terganggu adalah : Dalam sinetron tersebut ada anak yang berperan sebagai "Dandi" masih balita (sekitar 2 tahun) mengikuti syuting , sedangkan dalam syuting tersebut anak tersebut mendapat perlakuan yang sangat tidak wajar : - dibentak-bentak, diperebutkan , ditarik secara kasar, digendong sana sini - dan anak tersebut menangis keras-keras . Saya katakan hal ini tidak wajar , karena pada usia tersebut anak belum mengenal kata akting, jadi kalau dia menangis dan ketakutan ... itu berarti dia memang menangis dan ketakutan. Tidak adakah cara lain membuat sinetron tersebut tetap laku tapi tidak melibatkan anak dalam keadaan seperti yang saya sebutkan diatas ? (Mengganti dengan anak usia 4 tahun atau berapa saja ... dimana dia sudah bisa akting) Mungkin orangtua anak tersebut memiliki alasan yang kuat untuk memaksakan anaknya terlibat dalam pembuatan sinetron ini . Dan mungkin bagi pembuat sinetron tangisan Dandi ini sumber kesuksesan sinetron tersebut. Namun demikian saya selaku ibu yang juga punya anak balita merasa nyeri dan enggak tahan ...kok ada anak diperlakukan seperti itu Seumur hidup saya, (saya 30 tahun), saya belum pernah melihat film ataupun sinetron yang memperlakukan balita seperti sedemikian rupa sehingga anak menangis ketakutan seperti di dalam sinetron Tersanjung ini. Maaf sekali kalau saya menyampaikannya uneg-uneg ini melalui mailist Balita Anda, karena saya tidak tahu kemana saya harus mengeluhkan hal ini .. sehingga dihentikan perlakuan yang buruk terhadap balita yang tidak berdosa ini. Harapan saya , karena selama mengikuti maillist balita anda , saya menemukan banyak orangtua yang sangat memperhatikan kesejahteraan balita kita , baik secara psikologis maupun psikis Tidakkah ada yang bisa kita perbuat untuk menemui kejadian seperti ini ? Apabila pendapat saya ini salah ...karena keterbatasan saya dalam mengetahui proses pembuatan sinetron ataupun keterbatasan wawasan saya dalam menilai secara obyektif peranan Dandi dalam sinetron ... Mungkin tanggapan Bapak/ Ibu bisa mengubah cara pikir saya sehingga saya enggak perlu merasa ngeri lagi setiap melihat Dandi yang seringkali selalu menangis ataupun ketakutan dalam sinetron ini. Terimakasih dan maaf bilamana ada pihak yang terganggu dengan tulisan saya. Monica Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Kirim bunga untuk handaitaulan relasi di jakarta http://www.indokado.com Situs sulap pertama di Indonesia http://www.impact.or.id/dmc-sulap/ Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Berhenti berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Kirim bunga untuk handaitaulan relasi di jakarta http://www.indokado.com Situs sulap pertama di Indonesia http://www.impact.or.id/dmc-sulap/ Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Berhenti berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] Tersanjung V - Dandi
Dear mb. Monica, Membaca e-mail anda, terus terang saya juga ikut sedih walaupun saya jarang nonton sinetron dan melihat langsung. Mungkin ada baiknya kita juga sampaikan keluhan ini ke pihak yang terkait seperti YLKI, YKAI (Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia, Komisi HAM Perlindungan Anak, pihak yang memproduksi sinetron tsb serta stasiun TV yang menayangkan sinetron tsb atau surat pembaca di media massa, mungkin diantara rekan-rekan netters ada yang tau alamat e-mail mereka?. Kalau mendengar cerita ibu hal ini merupakan salah satu bentuk kekerasan anak (child abuse), yang di Barat sana sangat dilarang keras. Dan terus terang saya juga tidak setuju jika ada perlakuan yang seperti ini dan harusnya pemerintah bisa bertindak tegas apabila ada hal-hal seperti ini. Contoh kecil di Amerika, anak kecil dilarang duduk di depan disamping supir yang sedang menjalankan kendaraan, jadi si anak harus duduk di bangku belakang di mana pintu belakang harus dilengkapi dengan child lock (tidak bisa dibuka dari dalam, harus dari luar). Apabila dilanggar, SIM pengemudinya bisa dicabut. Saya kira bisa kita contoh bagaimana pemerintah disana begitu menaruh perhatian penuh terhadap perlindungan anak. Bagaimana dengan UU Perlindungan Anak yang kita miliki? Apakah sudah jadi dan dilaksanakan? Bagaimana sikap tegas pemerintah terhadap perlindungan anak? Kayaknya masih belum ada tuh...terbukti masih banyaknya pengemis cilik berkeliaran di hampir semua perempatan lampu merah di Jakarta. Yah kita cuma berharap wakil-wakil kita di pemerintahan bisa lebih tanggap terhadap masalah perlindungan anak ini. Ini sekedar pendapat dari saya, mudah-mudahan yang berwenang bisa cepat tanggap. salam hangat, andi [EMAIL PROTECTED] wrote: Dear Netter, Saya sesekali melihat sinetron Tersanjung V (karena kebetulan jam makan dan TV ada dekat ruang makan) , ditayangkan setiap hari Jumat, Yang sangat membuat saya sangat terganggu adalah : Dalam sinetron tersebut ada anak yang berperan sebagai "Dandi" masih balita (sekitar 2 tahun) mengikuti syuting , sedangkan dalam syuting tersebut anak tersebut mendapat perlakuan yang sangat tidak wajar : - dibentak-bentak, diperebutkan , ditarik secara kasar, digendong sana sini - dan anak tersebut menangis keras-keras . Saya katakan hal ini tidak wajar , karena pada usia tersebut anak belum mengenal kata akting, jadi kalau dia menangis dan ketakutan ... itu berarti dia memang menangis dan ketakutan. Tidak adakah cara lain membuat sinetron tersebut tetap laku tapi tidak melibatkan anak dalam keadaan seperti yang saya sebutkan diatas ? (Mengganti dengan anak usia 4 tahun atau berapa saja ... dimana dia sudah bisa akting) Mungkin orangtua anak tersebut memiliki alasan yang kuat untuk memaksakan anaknya terlibat dalam pembuatan sinetron ini . Dan mungkin bagi pembuat sinetron tangisan Dandi ini sumber kesuksesan sinetron tersebut. Namun demikian saya selaku ibu yang juga punya anak balita merasa nyeri dan enggak tahan ...kok ada anak diperlakukan seperti itu Seumur hidup saya, (saya 30 tahun), saya belum pernah melihat film ataupun sinetron yang memperlakukan balita seperti sedemikian rupa sehingga anak menangis ketakutan seperti di dalam sinetron Tersanjung ini. Maaf sekali kalau saya menyampaikannya uneg-uneg ini melalui mailist Balita Anda, karena saya tidak tahu kemana saya harus mengeluhkan hal ini .. sehingga dihentikan perlakuan yang buruk terhadap balita yang tidak berdosa ini. Harapan saya , karena selama mengikuti maillist balita anda , saya menemukan banyak orangtua yang sangat memperhatikan kesejahteraan balita kita , baik secara psikologis maupun psikis Tidakkah ada yang bisa kita perbuat untuk menemui kejadian seperti ini ? Apabila pendapat saya ini salah ...karena keterbatasan saya dalam mengetahui proses pembuatan sinetron ataupun keterbatasan wawasan saya dalam menilai secara obyektif peranan Dandi dalam sinetron ... Mungkin tanggapan Bapak/ Ibu bisa mengubah cara pikir saya sehingga saya enggak perlu merasa ngeri lagi setiap melihat Dandi yang seringkali selalu menangis ataupun ketakutan dalam sinetron ini. Terimakasih dan maaf bilamana ada pihak yang terganggu dengan tulisan saya. Monica Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Kirim bunga untuk handaitaulan relasi di jakarta http://www.indokado.com Situs sulap pertama di Indonesia http://www.impact.or.id/dmc-sulap/ Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Berhenti berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
RE: [balita-anda] Tersanjung V - Dandi
Setuju buanget pak.. Karena mungkin sudah saatnya para produser-produser itu memikirkan juga hal lain yang lebih penting ketimbang sisi komersial sebuah sinetronnya. indri - al bobo -Original Message- From: Andi Triwidarto [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: 31 March, 2000 8:21 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [balita-anda] Tersanjung V - Dandi Dear mb. Monica, Membaca e-mail anda, terus terang saya juga ikut sedih walaupun saya jarang nonton sinetron dan melihat langsung. Mungkin ada baiknya kita juga sampaikan keluhan ini ke pihak yang terkait seperti YLKI, YKAI (Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia, Komisi HAM Perlindungan Anak, pihak yang memproduksi sinetron tsb serta stasiun TV yang menayangkan sinetron tsb atau surat pembaca di media massa, mungkin diantara rekan-rekan netters ada yang tau alamat e-mail mereka?. Kalau mendengar cerita ibu hal ini merupakan salah satu bentuk kekerasan anak (child abuse), yang di Barat sana sangat dilarang keras. Dan terus terang saya juga tidak setuju jika ada perlakuan yang seperti ini dan harusnya pemerintah bisa bertindak tegas apabila ada hal-hal seperti ini. Contoh kecil di Amerika, anak kecil dilarang duduk di depan disamping supir yang sedang menjalankan kendaraan, jadi si anak harus duduk di bangku belakang di mana pintu belakang harus dilengkapi dengan child lock (tidak bisa dibuka dari dalam, harus dari luar). Apabila dilanggar, SIM pengemudinya bisa dicabut. Saya kira bisa kita contoh bagaimana pemerintah disana begitu menaruh perhatian penuh terhadap perlindungan anak. Bagaimana dengan UU Perlindungan Anak yang kita miliki? Apakah sudah jadi dan dilaksanakan? Bagaimana sikap tegas pemerintah terhadap perlindungan anak? Kayaknya masih belum ada tuh...terbukti masih banyaknya pengemis cilik berkeliaran di hampir semua perempatan lampu merah di Jakarta. Yah kita cuma berharap wakil-wakil kita di pemerintahan bisa lebih tanggap terhadap masalah perlindungan anak ini. Ini sekedar pendapat dari saya, mudah-mudahan yang berwenang bisa cepat tanggap. salam hangat, andi [EMAIL PROTECTED] wrote: Dear Netter, Saya sesekali melihat sinetron Tersanjung V (karena kebetulan jam makan dan TV ada dekat ruang makan) , ditayangkan setiap hari Jumat, Yang sangat membuat saya sangat terganggu adalah : Dalam sinetron tersebut ada anak yang berperan sebagai "Dandi" masih balita (sekitar 2 tahun) mengikuti syuting , sedangkan dalam syuting tersebut anak tersebut mendapat perlakuan yang sangat tidak wajar : - dibentak-bentak, diperebutkan , ditarik secara kasar, digendong sana sini - dan anak tersebut menangis keras-keras . Saya katakan hal ini tidak wajar , karena pada usia tersebut anak belum mengenal kata akting, jadi kalau dia menangis dan ketakutan ... itu berarti dia memang menangis dan ketakutan. Tidak adakah cara lain membuat sinetron tersebut tetap laku tapi tidak melibatkan anak dalam keadaan seperti yang saya sebutkan diatas ? (Mengganti dengan anak usia 4 tahun atau berapa saja ... dimana dia sudah bisa akting) Mungkin orangtua anak tersebut memiliki alasan yang kuat untuk memaksakan anaknya terlibat dalam pembuatan sinetron ini . Dan mungkin bagi pembuat sinetron tangisan Dandi ini sumber kesuksesan sinetron tersebut. Namun demikian saya selaku ibu yang juga punya anak balita merasa nyeri dan enggak tahan ...kok ada anak diperlakukan seperti itu Seumur hidup saya, (saya 30 tahun), saya belum pernah melihat film ataupun sinetron yang memperlakukan balita seperti sedemikian rupa sehingga anak menangis ketakutan seperti di dalam sinetron Tersanjung ini. Maaf sekali kalau saya menyampaikannya uneg-uneg ini melalui mailist Balita Anda, karena saya tidak tahu kemana saya harus mengeluhkan hal ini .. sehingga dihentikan perlakuan yang buruk terhadap balita yang tidak berdosa ini. Harapan saya , karena selama mengikuti maillist balita anda , saya menemukan banyak orangtua yang sangat memperhatikan kesejahteraan balita kita , baik secara psikologis maupun psikis Tidakkah ada yang bisa kita perbuat untuk menemui kejadian seperti ini ? Apabila pendapat saya ini salah ...karena keterbatasan saya dalam mengetahui proses pembuatan sinetron ataupun keterbatasan wawasan saya dalam menilai secara obyektif peranan Dandi dalam sinetron ... Mungkin tanggapan Bapak/ Ibu bisa mengubah cara pikir saya sehingga saya enggak perlu merasa ngeri lagi setiap melihat Dandi yang seringkali selalu menangis ataupun ketakutan dalam sinetron ini. Terimakasih dan maaf bilamana ada pihak yang terganggu dengan tulisan saya. Monica Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Kirim bunga untuk handaitaulan relasi di jakarta http://www.indokado.com Situs sulap pertama di Indonesia http://www.impact.or.id/dmc-sulap/ Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Berhenti berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] ** T
RE: [balita-anda] Tersanjung V - Dandi
Saya juga prihatin banget terhadap masalah ini. Koq bisa ya orang tua anak tsb memberikan ijin bayinya yang masih belum bisa membedakan mana yang akting dan yang bukan. Kasihan sekali perkembangan kejiwaannya. Bayi tsb kalau nangis ya beneran bukan akting kayak si jihan dkk itu. Sampe sesenggukan gitu. Cara yang paling sederhana nggak usah ditonton itu sinetron nggak mutu. Sudah mengekloitasi kemewahan mengekploitasi anak kecil lagi. Parah semua yang terlibat di sinetron ini nggak punya perasaan banget. Wassalam, Papanya Dani On Fri, 31 Mar 2000, Lusanti, Indria wrote: Setuju buanget pak.. Karena mungkin sudah saatnya para produser-produser itu memikirkan juga hal lain yang lebih penting ketimbang sisi komersial sebuah sinetronnya. indri - al bobo -Original Message- From: Andi Triwidarto [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: 31 March, 2000 8:21 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [balita-anda] Tersanjung V - Dandi Dear mb. Monica, Membaca e-mail anda, terus terang saya juga ikut sedih walaupun saya jarang nonton sinetron dan melihat langsung. Mungkin ada baiknya kita juga sampaikan keluhan ini ke pihak yang terkait seperti YLKI, YKAI (Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia, Komisi HAM Perlindungan Anak, pihak yang memproduksi sinetron tsb serta stasiun TV yang menayangkan sinetron tsb atau surat pembaca di media massa, mungkin diantara rekan-rekan netters ada yang tau alamat e-mail mereka?. Kalau mendengar cerita ibu hal ini merupakan salah satu bentuk kekerasan anak (child abuse), yang di Barat sana sangat dilarang keras. Dan terus terang saya juga tidak setuju jika ada perlakuan yang seperti ini dan harusnya pemerintah bisa bertindak tegas apabila ada hal-hal seperti ini. Contoh kecil di Amerika, anak kecil dilarang duduk di depan disamping supir yang sedang menjalankan kendaraan, jadi si anak harus duduk di bangku belakang di mana pintu belakang harus dilengkapi dengan child lock (tidak bisa dibuka dari dalam, harus dari luar). Apabila dilanggar, SIM pengemudinya bisa dicabut. Saya kira bisa kita contoh bagaimana pemerintah disana begitu menaruh perhatian penuh terhadap perlindungan anak. Bagaimana dengan UU Perlindungan Anak yang kita miliki? Apakah sudah jadi dan dilaksanakan? Bagaimana sikap tegas pemerintah terhadap perlindungan anak? Kayaknya masih belum ada tuh...terbukti masih banyaknya pengemis cilik berkeliaran di hampir semua perempatan lampu merah di Jakarta. Yah kita cuma berharap wakil-wakil kita di pemerintahan bisa lebih tanggap terhadap masalah perlindungan anak ini. Ini sekedar pendapat dari saya, mudah-mudahan yang berwenang bisa cepat tanggap. salam hangat, andi [EMAIL PROTECTED] wrote: Dear Netter, Saya sesekali melihat sinetron Tersanjung V (karena kebetulan jam makan dan TV ada dekat ruang makan) , ditayangkan setiap hari Jumat, Yang sangat membuat saya sangat terganggu adalah : Dalam sinetron tersebut ada anak yang berperan sebagai "Dandi" masih balita (sekitar 2 tahun) mengikuti syuting , sedangkan dalam syuting tersebut anak tersebut mendapat perlakuan yang sangat tidak wajar : - dibentak-bentak, diperebutkan , ditarik secara kasar, digendong sana sini - dan anak tersebut menangis keras-keras . Saya katakan hal ini tidak wajar , karena pada usia tersebut anak belum mengenal kata akting, jadi kalau dia menangis dan ketakutan ... itu berarti dia memang menangis dan ketakutan. Tidak adakah cara lain membuat sinetron tersebut tetap laku tapi tidak melibatkan anak dalam keadaan seperti yang saya sebutkan diatas ? (Mengganti dengan anak usia 4 tahun atau berapa saja ... dimana dia sudah bisa akting) Mungkin orangtua anak tersebut memiliki alasan yang kuat untuk memaksakan anaknya terlibat dalam pembuatan sinetron ini . Dan mungkin bagi pembuat sinetron tangisan Dandi ini sumber kesuksesan sinetron tersebut. Namun demikian saya selaku ibu yang juga punya anak balita merasa nyeri dan enggak tahan ...kok ada anak diperlakukan seperti itu Seumur hidup saya, (saya 30 tahun), saya belum pernah melihat film ataupun sinetron yang memperlakukan balita seperti sedemikian rupa sehingga anak menangis ketakutan seperti di dalam sinetron Tersanjung ini. Maaf sekali kalau saya menyampaikannya uneg-uneg ini melalui mailist Balita Anda, karena saya tidak tahu kemana saya harus mengeluhkan hal ini .. sehingga dihentikan perlakuan yang buruk terhadap balita yang tidak berdosa ini. Harapan saya , karena selama mengikuti maillist balita anda , saya menemukan banyak orangtua yang sangat memperhatikan kesejahteraan balita kita , baik secara psikologis maupun psikis Tidakkah ada yang bisa kita perbuat untuk menemui kejadian seperti ini ? Apabila pendapat saya ini salah ...karena keterbatasan saya dalam mengetahui proses pembuatan sinetron ataupun keterbatasan wawasan saya dalam menilai secara obyektif peranan D