RE: [balita-anda] Tersanjung V - Dandi

2000-04-17 Terurut Topik Ionia Veritawati

Setuju sekali, saya juga muak dan marah melihat sinetron itu. Bagaimana
caranya agar sinetron itu dikoreksi untuk tidak melibatkan anak kecil,
yang bukannya menghibur penonton.. Dimana hati nurani orang2 tersebut
? 
Ternyata adegan mengeksploitasi anak tsb tidak satu dua kali saja ya. Saya
baru tau ternyata ada adegan diikat segala...
Beberapa waktu yang lalu pernah ada diskusi sinetron ini juga, lalu
terhenti. Kalau tidak salah waktu itu ada kesepakatan untuk menyampaikan
kepada yang bersangkutan atau menulid di surat kabar, tetapi kemudian
tidak ada kabarnya lagi.
Apa langsung menyampaikan kepada TV yang menyiarkan tersebut?
Bagaimana netters yang lain ?

Wassalam

On Mon, 17 Apr 2000, Ratna Manulang wrote:

  Dear netters,,,
  
  Mungkin sediit melenceng  nih.. aku mau menyampaikan keluhan sebagai
 seorang ibu  terhadap penayangan sinetron yang kurang berbobot..
  Kebetulan  Jum'at lalu selagi makan malam ( kebetulan Nadine sudah bobo )
 sengaja saya sebentar melihat sinetron Tersanjung V
  saya kecewa melihat tayangan tersanjung minggu lalu dimana ada adegan
 dandi balita  2 tahun  diikat di kamar dengan alasan takut ibu dan anak
 kabur
  saya rasa sudah waktunya  sinetron ini dihentikan  karna akan merusak
 mental anak-anak apalagi yang berperan sebagai dandi
  alur ceritanya pun tidak jelas masa ada orang tua yang tega melihat anaknya
 diikat dan  nangis kuat-kuat..
  namanya bikin sinetron kan pasti berkali-kali  latihannya.. berarti kalo
 setiap kali latihan /  syuting anak nangis/ disakiti terus 
  nantinya dia akan frustasi karna keinginan orang tuanya.. mbok ya
 dipikirkan perkembangan mental si anak dong   jangan-jangan nanti akan 
  seperti pemeran  Home alone lagi.. kan kasian toh..
  
  Mohon pihak terkait merasa terbeban dengan situasi persinetronan saat
 ini..
  Kalo bisa  dipikirkan lagi untuk menayangkan film / sinetron yang mendidik
 dan benar-benar menghibur bukan merusak mental..
  Terima kasih atas perhatiannya..
 
  salam,
 
  mama Nadine
 
 ---
 Click here for Free Video!!
 http://www.gohip.com/freevideo/
 
  -Original Message-
  From:   Novi Mayasari [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
  Sent:   Friday, March 31, 2000 5:15 PM
  To: [EMAIL PROTECTED]
  Cc: [EMAIL PROTECTED]
  Subject:Re: [balita-anda] Tersanjung  V - Dandi
  
  Dengan Hormat, 
  
  Apakah YLKI bisa menindaklanjuti keluhan seperti dibawah ini ?
  
  Hormat Saya,
  
  
  Andi Triwidarto wrote:
   
   Dear mb. Monica,
   Membaca e-mail anda, terus terang saya juga ikut sedih walaupun saya
  jarang
   nonton sinetron dan melihat langsung. Mungkin ada baiknya kita juga
  sampaikan
   keluhan ini ke pihak yang terkait seperti YLKI, YKAI (Yayasan
  Kesejahteraan
   Anak Indonesia, Komisi HAM Perlindungan Anak, pihak yang memproduksi
  sinetron
   tsb serta stasiun TV yang menayangkan sinetron tsb atau surat pembaca di
  media
   massa, mungkin diantara rekan-rekan netters ada yang tau alamat e-mail
  mereka?.
   
   Kalau mendengar cerita ibu hal ini merupakan salah satu bentuk kekerasan
  anak
   (child abuse), yang di Barat sana sangat dilarang keras. Dan terus
  terang saya
   juga tidak setuju jika ada perlakuan yang seperti ini dan harusnya
  pemerintah
   bisa bertindak tegas apabila ada hal-hal seperti ini.
   Contoh kecil di Amerika, anak kecil dilarang duduk di depan disamping
  supir
   yang sedang menjalankan kendaraan, jadi si anak harus duduk di bangku
  belakang
   di mana pintu belakang harus dilengkapi dengan child lock (tidak bisa
  dibuka
   dari dalam, harus dari luar). Apabila dilanggar, SIM pengemudinya bisa
  dicabut.
   Saya kira bisa kita contoh bagaimana pemerintah disana begitu menaruh
  perhatian
   penuh terhadap perlindungan anak.
   Bagaimana dengan UU Perlindungan Anak yang kita miliki? Apakah sudah
  jadi dan
   dilaksanakan? Bagaimana sikap tegas pemerintah terhadap perlindungan
  anak?
   Kayaknya masih belum ada tuh...terbukti masih banyaknya pengemis cilik
   berkeliaran di hampir semua perempatan lampu merah di Jakarta. Yah kita
  cuma
   berharap wakil-wakil kita di pemerintahan bisa lebih tanggap terhadap
  masalah
   perlindungan anak ini.
   Ini sekedar pendapat dari saya, mudah-mudahan yang berwenang bisa cepat
   tanggap.
   
   salam hangat,
   andi
   
   [EMAIL PROTECTED] wrote:
   
Dear Netter,
   
Saya sesekali melihat sinetron Tersanjung V (karena kebetulan jam
  makan dan
TV ada dekat ruang makan) , ditayangkan setiap hari Jumat,
   
Yang sangat membuat saya sangat terganggu adalah :
Dalam sinetron tersebut ada anak yang berperan sebagai "Dandi" masih
  balita
(sekitar 2 tahun) mengikuti syuting , sedangkan dalam syuting tersebut
  anak
tersebut mendapat perlakuan yang sangat tidak wajar : -
  dibentak-bentak,
diperebutkan , ditarik secara kasar, digendong sana sini - dan anak
tersebut menangis keras-keras . Saya katakan hal ini tidak wajar ,
  karen

RE: [balita-anda] Tersanjung V - Dandi

2000-04-17 Terurut Topik mandrian


Dear Ibu Ionia,

Barusan saya mencoba mengirimkan semua keberatan yang pernah masuk melalui
balita anda ke Multi Vision.
Bilamana tidak ada tanggapan minggu depan ,saya akan masukkan di Kompas -
Redaksi Yth.

Terimakasih atas dukungannya.

Bagi Bapak/ Ibu yang tinggal di Jakarta, mohon informasi ... dimana alamat
Menteri Urusan Wanita ?
Mungkin tindakan lebih cepat kalau lewat pemerintah ? atau ada alternatif
lain ?

Salam


   

Ionia  

Veritawati   To: [EMAIL PROTECTED]

[EMAIL PROTECTED]cc:   

o.idSubject: RE: [balita-anda] Tersanjung V - 

 Dandi 

17/04/2000 

02:17 PM   

Please 

respond to 

balita-anda

   

   




Setuju sekali, saya juga muak dan marah melihat sinetron itu. Bagaimana
caranya agar sinetron itu dikoreksi untuk tidak melibatkan anak kecil,
yang bukannya menghibur penonton.. Dimana hati nurani orang2 tersebut
?
Ternyata adegan mengeksploitasi anak tsb tidak satu dua kali saja ya. Saya
baru tau ternyata ada adegan diikat segala...
Beberapa waktu yang lalu pernah ada diskusi sinetron ini juga, lalu
terhenti. Kalau tidak salah waktu itu ada kesepakatan untuk menyampaikan
kepada yang bersangkutan atau menulid di surat kabar, tetapi kemudian
tidak ada kabarnya lagi.
Apa langsung menyampaikan kepada TV yang menyiarkan tersebut?
Bagaimana netters yang lain ?

Wassalam

On Mon, 17 Apr 2000, Ratna Manulang wrote:

  Dear netters,,,

  Mungkin sediit melenceng  nih.. aku mau menyampaikan keluhan sebagai
 seorang ibu  terhadap penayangan sinetron yang kurang berbobot..
  Kebetulan  Jum'at lalu selagi makan malam ( kebetulan Nadine sudah bobo
)
 sengaja saya sebentar melihat sinetron Tersanjung V
  saya kecewa melihat tayangan tersanjung minggu lalu dimana ada adegan
 dandi balita  2 tahun  diikat di kamar dengan alasan takut ibu dan anak
 kabur
  saya rasa sudah waktunya  sinetron ini dihentikan  karna akan merusak
 mental anak-anak apalagi yang berperan sebagai dandi
  alur ceritanya pun tidak jelas masa ada orang tua yang tega melihat
anaknya
 diikat dan  nangis kuat-kuat..
  namanya bikin sinetron kan pasti berkali-kali  latihannya.. berarti kalo
 setiap kali latihan /  syuting anak nangis/ disakiti terus
  nantinya dia akan frustasi karna keinginan orang tuanya.. mbok ya
 dipikirkan perkembangan mental si anak dong   jangan-jangan nanti akan
  seperti pemeran  Home alone lagi.. kan kasian toh..

  Mohon pihak terkait merasa terbeban dengan situasi persinetronan saat
 ini..
  Kalo bisa  dipikirkan lagi untuk menayangkan film / sinetron yang
mendidik
 dan benar-benar menghibur bukan merusak mental..
  Terima kasih atas perhatiannya..

  salam,

  mama Nadine

 ---
 Click here for Free Video!!
 http://www.gohip.com/freevideo/

  -Original Message-
  From:   Novi Mayasari [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
  Sent:   Friday, March 31, 2000 5:15 PM
  To: [EMAIL PROTECTED]
  Cc: [EMAIL PROTECTED]
  Subject: Re: [balita-anda] Tersanjung  V - Dandi
 
  Dengan Hormat,
 
  Apakah YLKI bisa menindaklanjuti keluhan seperti dibawah ini ?
 
  Hormat Saya,
 
 
  Andi Triwidarto wrote:
  
   Dear mb. Monica,
   Membaca e-mail anda, terus terang saya juga ikut sedih walaupun saya
  jarang
   nonton sinetron dan melihat langsung. Mungkin ada baiknya kita juga
  sampaikan
   keluhan ini ke pihak yang terkait seperti YLKI, YKAI (Yayasan
  Kesejahteraan
   Anak Indonesia, Komisi HAM Perlindungan Anak, pihak yang memproduksi
  sinetron
   tsb serta stasiun TV yang menayangkan sinetron tsb atau surat pembaca
di
  media
   massa, mungkin diantara rekan-rekan netters ada yang tau alamat
e-mail
  mereka?.
  
   Kalau mendengar cerita ibu hal ini merupakan salah satu bentuk
kekerasan
  anak
   (child abuse), yang di Barat sana sangat dilarang keras. Dan terus
  terang saya
   juga tidak setuju jika ada perlakuan yang seperti ini dan harusnya
  pemerintah
   bisa bertindak tegas apabila ada hal-hal seperti ini.
   Contoh kecil di

RE: [balita-anda] Tersanjung V - Dandi

2000-04-17 Terurut Topik mandrian


Dear Netter,
Adakah yang tahu email address Indosiar ?
Terimakasih.

Monica


   

Ionia  

Veritawati   To: [EMAIL PROTECTED]

[EMAIL PROTECTED]cc:   

o.idSubject: RE: [balita-anda] Tersanjung V - 

 Dandi 

17/04/2000 

02:17 PM   

Please 

respond to 

balita-anda

   

   




Setuju sekali, saya juga muak dan marah melihat sinetron itu. Bagaimana
caranya agar sinetron itu dikoreksi untuk tidak melibatkan anak kecil,
yang bukannya menghibur penonton.. Dimana hati nurani orang2 tersebut
?
Ternyata adegan mengeksploitasi anak tsb tidak satu dua kali saja ya. Saya
baru tau ternyata ada adegan diikat segala...
Beberapa waktu yang lalu pernah ada diskusi sinetron ini juga, lalu
terhenti. Kalau tidak salah waktu itu ada kesepakatan untuk menyampaikan
kepada yang bersangkutan atau menulid di surat kabar, tetapi kemudian
tidak ada kabarnya lagi.
Apa langsung menyampaikan kepada TV yang menyiarkan tersebut?
Bagaimana netters yang lain ?

Wassalam

On Mon, 17 Apr 2000, Ratna Manulang wrote:

  Dear netters,,,

  Mungkin sediit melenceng  nih.. aku mau menyampaikan keluhan sebagai
 seorang ibu  terhadap penayangan sinetron yang kurang berbobot..
  Kebetulan  Jum'at lalu selagi makan malam ( kebetulan Nadine sudah bobo
)
 sengaja saya sebentar melihat sinetron Tersanjung V
  saya kecewa melihat tayangan tersanjung minggu lalu dimana ada adegan
 dandi balita  2 tahun  diikat di kamar dengan alasan takut ibu dan anak
 kabur
  saya rasa sudah waktunya  sinetron ini dihentikan  karna akan merusak
 mental anak-anak apalagi yang berperan sebagai dandi
  alur ceritanya pun tidak jelas masa ada orang tua yang tega melihat
anaknya
 diikat dan  nangis kuat-kuat..
  namanya bikin sinetron kan pasti berkali-kali  latihannya.. berarti kalo
 setiap kali latihan /  syuting anak nangis/ disakiti terus
  nantinya dia akan frustasi karna keinginan orang tuanya.. mbok ya
 dipikirkan perkembangan mental si anak dong   jangan-jangan nanti akan
  seperti pemeran  Home alone lagi.. kan kasian toh..

  Mohon pihak terkait merasa terbeban dengan situasi persinetronan saat
 ini..
  Kalo bisa  dipikirkan lagi untuk menayangkan film / sinetron yang
mendidik
 dan benar-benar menghibur bukan merusak mental..
  Terima kasih atas perhatiannya..

  salam,

  mama Nadine

 ---
 Click here for Free Video!!
 http://www.gohip.com/freevideo/

  -Original Message-
  From:   Novi Mayasari [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
  Sent:   Friday, March 31, 2000 5:15 PM
  To: [EMAIL PROTECTED]
  Cc: [EMAIL PROTECTED]
  Subject: Re: [balita-anda] Tersanjung  V - Dandi
 
  Dengan Hormat,
 
  Apakah YLKI bisa menindaklanjuti keluhan seperti dibawah ini ?
 
  Hormat Saya,
 
 
  Andi Triwidarto wrote:
  
   Dear mb. Monica,
   Membaca e-mail anda, terus terang saya juga ikut sedih walaupun saya
  jarang
   nonton sinetron dan melihat langsung. Mungkin ada baiknya kita juga
  sampaikan
   keluhan ini ke pihak yang terkait seperti YLKI, YKAI (Yayasan
  Kesejahteraan
   Anak Indonesia, Komisi HAM Perlindungan Anak, pihak yang memproduksi
  sinetron
   tsb serta stasiun TV yang menayangkan sinetron tsb atau surat pembaca
di
  media
   massa, mungkin diantara rekan-rekan netters ada yang tau alamat
e-mail
  mereka?.
  
   Kalau mendengar cerita ibu hal ini merupakan salah satu bentuk
kekerasan
  anak
   (child abuse), yang di Barat sana sangat dilarang keras. Dan terus
  terang saya
   juga tidak setuju jika ada perlakuan yang seperti ini dan harusnya
  pemerintah
   bisa bertindak tegas apabila ada hal-hal seperti ini.
   Contoh kecil di Amerika, anak kecil dilarang duduk di depan disamping
  supir
   yang sedang menjalankan kendaraan, jadi si anak harus duduk di bangku
  belakang
   di mana pintu belakang harus dilengkapi dengan child lock (tidak bisa
  dibuka
   dari dalam, harus dari luar). Apabila dilanggar, SIM pengemudinya
bisa
  dicabut.
   Saya kira bisa kita contoh bagaimana

RE: [balita-anda] Tersanjung V - Dandi

2000-04-17 Terurut Topik Rie Purnomo


Kebetulan saya hanya punya No. telpnya 567,
568
Saya sendiri tidak pernah menonton 'Tersanjung' karena
saya bener-2 tidak tega melihat Dandy menangis,
ditarik sana sini ...


--- [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 Dear Netter,
 Adakah yang tahu email address Indosiar ?
 Terimakasih.
 
 Monica
 
 
 
   
 Ionia   
   
 Veritawati   To:
 [EMAIL PROTECTED]
 [EMAIL PROTECTED]cc:
   
 o.idSubject:   
  RE: [balita-anda] Tersanjung V - 
  Dandi  
   
 17/04/2000  
   
 02:17 PM
   
 Please  
   
 respond to  
   
 balita-anda 
   
 
   
 
   
 
 
 
 Setuju sekali, saya juga muak dan marah melihat
 sinetron itu. Bagaimana
 caranya agar sinetron itu dikoreksi untuk tidak
 melibatkan anak kecil,
 yang bukannya menghibur penonton.. Dimana hati
 nurani orang2 tersebut
 ?
 Ternyata adegan mengeksploitasi anak tsb tidak satu
 dua kali saja ya. Saya
 baru tau ternyata ada adegan diikat segala...
 Beberapa waktu yang lalu pernah ada diskusi sinetron
 ini juga, lalu
 terhenti. Kalau tidak salah waktu itu ada
 kesepakatan untuk menyampaikan
 kepada yang bersangkutan atau menulid di surat
 kabar, tetapi kemudian
 tidak ada kabarnya lagi.
 Apa langsung menyampaikan kepada TV yang menyiarkan
 tersebut?
 Bagaimana netters yang lain ?
 
 Wassalam
 
 On Mon, 17 Apr 2000, Ratna Manulang wrote:
 
   Dear netters,,,
 
   Mungkin sediit melenceng  nih.. aku mau
 menyampaikan keluhan sebagai
  seorang ibu  terhadap penayangan sinetron yang
 kurang berbobot..
   Kebetulan  Jum'at lalu selagi makan malam (
 kebetulan Nadine sudah bobo
 )
  sengaja saya sebentar melihat sinetron Tersanjung
 V
   saya kecewa melihat tayangan tersanjung minggu
 lalu dimana ada adegan
  dandi balita  2 tahun  diikat di kamar dengan
 alasan takut ibu dan anak
  kabur
   saya rasa sudah waktunya  sinetron ini dihentikan
  karna akan merusak
  mental anak-anak apalagi yang berperan sebagai
 dandi
   alur ceritanya pun tidak jelas masa ada orang tua
 yang tega melihat
 anaknya
  diikat dan  nangis kuat-kuat..
   namanya bikin sinetron kan pasti berkali-kali 
 latihannya.. berarti kalo
  setiap kali latihan /  syuting anak nangis/
 disakiti terus
   nantinya dia akan frustasi karna keinginan orang
 tuanya.. mbok ya
  dipikirkan perkembangan mental si anak dong  
 jangan-jangan nanti akan
   seperti pemeran  Home alone lagi.. kan kasian
 toh..
 
   Mohon pihak terkait merasa terbeban dengan
 situasi persinetronan saat
  ini..
   Kalo bisa  dipikirkan lagi untuk menayangkan film
 / sinetron yang
 mendidik
  dan benar-benar menghibur bukan merusak mental..
   Terima kasih atas perhatiannya..
 
   salam,
 
   mama Nadine
 
 

---
  Click here for Free Video!!
  http://www.gohip.com/freevideo/
 
   -Original Message-
   From:   Novi Mayasari
 [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
   Sent:   Friday, March 31, 2000 5:15 PM
   To: [EMAIL PROTECTED]
   Cc: [EMAIL PROTECTED]
   Subject: Re: [balita-anda] Tersanjung  V
 - Dandi
  
   Dengan Hormat,
  
   Apakah YLKI bisa menindaklanjuti keluhan seperti
 dibawah ini ?
  
   Hormat Saya,
  
  
   Andi Triwidarto wrote:
   
Dear mb. Monica,
Membaca e-mail anda, terus terang saya juga
 ikut sedih walaupun saya
   jarang
nonton sinetron dan melihat langsung. Mungkin
 ada baiknya kita juga
   sampaikan
keluhan ini ke pihak yang terkait seperti
 YLKI, YKAI (Yayasan
   Kesejahteraan
Anak Indonesia, Komisi HAM Perlindungan Anak,
 pihak yang memproduksi
   sinetron
tsb serta stasiun TV yang menayangkan sinetron
 tsb atau surat pembaca
 di
   media
massa, mungkin diantara rekan-rekan netters
 ada yang tau alamat
 e-mail
   mereka?.
   
Kalau mendengar cerita ibu hal ini merupakan
 salah satu bentuk
 kekerasan
   anak
(child abuse), yang di Barat sana sangat
 dilarang keras. Dan terus
   terang saya
juga tidak setuju jika ada perlakuan yang
 seperti ini dan harusnya
   pemerintah
bisa bertindak tegas apabila ada hal-hal
 seperti ini

RE: [balita-anda] Tersanjung V - Dandi

2000-04-17 Terurut Topik mandrian


Tolong donk ...Para Netter yang tinggal di Jakarta , bisakah  ditindak
lanjuti ..? Paling tidak apakah mereka memiliki customer service yang on
the line via email 

Kebetulan saya tinggal di Surabaya.

Terimakasih atas perhatiannya.


   

Rie Purnomo

ri3_r13@yahoTo: [EMAIL PROTECTED]

o.com   cc:   

 Subject: RE: [balita-anda] Tersanjung V - 

17/04/2000   Dandi 

03:46 PM   

Please 

respond to 

balita-anda

   

   





Kebetulan saya hanya punya No. telpnya 567,
568
Saya sendiri tidak pernah menonton 'Tersanjung' karena
saya bener-2 tidak tega melihat Dandy menangis,
ditarik sana sini ...


--- [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Dear Netter,
 Adakah yang tahu email address Indosiar ?
 Terimakasih.

 Monica




 Ionia

 Veritawati   To:
 [EMAIL PROTECTED]
 [EMAIL PROTECTED]cc:

 o.idSubject:
  RE: [balita-anda] Tersanjung V -
  Dandi

 17/04/2000

 02:17 PM

 Please

 respond to

 balita-anda








 Setuju sekali, saya juga muak dan marah melihat
 sinetron itu. Bagaimana
 caranya agar sinetron itu dikoreksi untuk tidak
 melibatkan anak kecil,
 yang bukannya menghibur penonton.. Dimana hati
 nurani orang2 tersebut
 ?
 Ternyata adegan mengeksploitasi anak tsb tidak satu
 dua kali saja ya. Saya
 baru tau ternyata ada adegan diikat segala...
 Beberapa waktu yang lalu pernah ada diskusi sinetron
 ini juga, lalu
 terhenti. Kalau tidak salah waktu itu ada
 kesepakatan untuk menyampaikan
 kepada yang bersangkutan atau menulid di surat
 kabar, tetapi kemudian
 tidak ada kabarnya lagi.
 Apa langsung menyampaikan kepada TV yang menyiarkan
 tersebut?
 Bagaimana netters yang lain ?

 Wassalam

 On Mon, 17 Apr 2000, Ratna Manulang wrote:

   Dear netters,,,
 
   Mungkin sediit melenceng  nih.. aku mau
 menyampaikan keluhan sebagai
  seorang ibu  terhadap penayangan sinetron yang
 kurang berbobot..
   Kebetulan  Jum'at lalu selagi makan malam (
 kebetulan Nadine sudah bobo
 )
  sengaja saya sebentar melihat sinetron Tersanjung
 V
   saya kecewa melihat tayangan tersanjung minggu
 lalu dimana ada adegan
  dandi balita  2 tahun  diikat di kamar dengan
 alasan takut ibu dan anak
  kabur
   saya rasa sudah waktunya  sinetron ini dihentikan
  karna akan merusak
  mental anak-anak apalagi yang berperan sebagai
 dandi
   alur ceritanya pun tidak jelas masa ada orang tua
 yang tega melihat
 anaknya
  diikat dan  nangis kuat-kuat..
   namanya bikin sinetron kan pasti berkali-kali
 latihannya.. berarti kalo
  setiap kali latihan /  syuting anak nangis/
 disakiti terus
   nantinya dia akan frustasi karna keinginan orang
 tuanya.. mbok ya
  dipikirkan perkembangan mental si anak dong
 jangan-jangan nanti akan
   seperti pemeran  Home alone lagi.. kan kasian
 toh..
 
   Mohon pihak terkait merasa terbeban dengan
 situasi persinetronan saat
  ini..
   Kalo bisa  dipikirkan lagi untuk menayangkan film
 / sinetron yang
 mendidik
  dan benar-benar menghibur bukan merusak mental..
   Terima kasih atas perhatiannya..
 
   salam,
 
   mama Nadine
 
 

---
  Click here for Free Video!!
  http://www.gohip.com/freevideo/
 
   -Original Message-
   From:   Novi Mayasari
 [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
   Sent:   Friday, March 31, 2000 5:15 PM
   To: [EMAIL PROTECTED]
   Cc: [EMAIL PROTECTED]
   Subject: Re: [balita-anda] Tersanjung  V
 - Dandi
  
   Dengan Hormat,
  
   Apakah YLKI bisa menindaklanjuti keluhan seperti
 dibawah ini ?
  
   Hormat Saya,
  
  
   Andi Triwidarto wrote:
   
Dear mb. Monica,
Membaca e-mail anda, terus terang saya juga
 ikut sedih walaupun saya
   jarang
nonton sinetron dan melihat langsung. Mungkin
 ada baiknya kita juga
   sampaikan
keluhan ini ke pihak yang terkait seperti
 YLKI, YKAI (Yayasan
   Kesejahteraan
Anak Indonesia, Komisi HAM

Re: [balita-anda] Tersanjung V - Dandi

2000-04-17 Terurut Topik janto

Dear netters,

Sekedar informasi untuk anda semua yang ingin menyampaikan keberatan ke
Multivision.

Website: http://www.indosat.net.id/multivision/
Email: [EMAIL PROTECTED]

Salam,
Janto

quinike nusawardhana wrote:

 iya tuh... saya membaca tulisan ibu monica, jadi kepikiran juga, meskipun
 saya ngga' bisa menonton sinetron itu tapi kebayang juga... kasihan anak
 kecil kalau dipaksain acting seperti itu.
 ada satu film serial yang saya sukai, full house. saya ngga' tau apa film
 tsb masih ditayangkan di tv sekarang. tapi dalam film itu banyak nasehat
 atau cara mengasuh anak tanpa abuse sama sekali.

 by the way, saya baru gabung kemarin, belum sempat mengenalkan diri...
 langsung tancap saja.. he..he.. maklum, saya suka menulis dan membagi
 pengalaman.

 saya, seorang ibu dari seorang putri, alexandra, umur satu tahun sekarang.
 jadi saya bisa cerita-2 ttg mengurus anak dibawah setahun... :-) dan saya
 perlu pengalaman dari rekan-2 yang sudah lebih berpengalaman. terima kasih.

 best regards,
 Quinike Nusawardhana



Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
-Aneka kado pilihan untuk anak, http://www.indokado.com/kado.html 
Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]














RE: [balita-anda] Tersanjung V - Dandi

2000-04-17 Terurut Topik daniand



Saya ambil dari websitenya Indosiar. Semoga membantu.







  Production Division   
  Hubungi : Harry Pramono   
   [EMAIL PROTECTED] 
  Engineering  Broadcast Division  
  Hubungi : Salim Kosasih   
 [EMAIL PROTECTED] 
  News Division 
  Hubungi : Karyadi 
  [EMAIL PROTECTED] 
  Marketing  Sales Division
  Hubungi : Harry Pramono   
[EMAIL PROTECTED] 
   [EMAIL PROTECTED] 
  Studio Department 
  Hubungi : Jimmy Suryadi   
[EMAIL PROTECTED] 
  Engineering Services Department   
  Hubungi : Toni Ellias 
   [EMAIL PROTECTED] 
  HRD  GA Department   
  Hubungi : Robert E. Djayakusuma   
   [EMAIL PROTECTED] 
  Finance/Accounting Department 
  Hubungi : Harry Pramono   
[EMAIL PROTECTED] 
  Budget Control Department 
  Hubungi : Stephanus Hardi .T  
   [EMAIL PROTECTED] 
  On-Air Broadcasting Department
  Hubungi : Sardjianto  
[EMAIL PROTECTED] 
  Post Prod/ EFP/Prod Service Dept. 
  Hubungi : Hodini Hutama   
  [EMAIL PROTECTED] 
  Traffic Department
  Hubungi : Evie Afiah  
   [EMAIL PROTECTED] 
  Programme Department  
  Hubungi : Triyandi Suyatman   
   [EMAIL PROTECTED] 
  Public Relation   
  Hubungi : Gufron Sakaril  
 [EMAIL PROTECTED] 








[EMAIL PROTECTED] on 04/17/2000 03:35:56 PM

Dear Netter,
Adakah yang tahu email address Indosiar ?
Terimakasih.

Monica



Ionia
Veritawati   To: [EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]cc:
o.idSubject: RE: [balita-anda]
Tersanjung V -
 Dandi
17/04/2000
02:17 PM
Please
respond to
balita-anda





Setuju sekali, saya juga muak dan marah melihat sinetron itu. Bagaimana
caranya agar sinetron itu dikoreksi untuk

RE: [balita-anda] Tersanjung V - Dandi

2000-04-17 Terurut Topik Khoerul Anwar

Televisi Indosiar: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]

 --
 From: [EMAIL PROTECTED][SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
 Reply To: [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Monday, April 17, 2000 3:35 PM
 To:   [EMAIL PROTECTED]
 Subject:  RE: [balita-anda] Tersanjung V - Dandi
 
 
 Dear Netter,
 Adakah yang tahu email address Indosiar ?
 Terimakasih.
 
 Monica
 
 
  
  
 Ionia
  
 Veritawati   To: [EMAIL PROTECTED]  
  
 [EMAIL PROTECTED]cc: 
  
 o.idSubject: RE: [balita-anda] Tersanjung V 
- 
  Dandi   
  
 17/04/2000   
  
 02:17 PM 
  
 Please   
  
 respond to   
  
 balita-anda  
  
  
  
  
  
 
 
 
 Setuju sekali, saya juga muak dan marah melihat sinetron itu. Bagaimana
 caranya agar sinetron itu dikoreksi untuk tidak melibatkan anak kecil,
 yang bukannya menghibur penonton.. Dimana hati nurani orang2 tersebut
 ?
 Ternyata adegan mengeksploitasi anak tsb tidak satu dua kali saja ya. Saya
 baru tau ternyata ada adegan diikat segala...
 Beberapa waktu yang lalu pernah ada diskusi sinetron ini juga, lalu
 terhenti. Kalau tidak salah waktu itu ada kesepakatan untuk menyampaikan
 kepada yang bersangkutan atau menulid di surat kabar, tetapi kemudian
 tidak ada kabarnya lagi.
 Apa langsung menyampaikan kepada TV yang menyiarkan tersebut?
 Bagaimana netters yang lain ?
 
 Wassalam
 
 On Mon, 17 Apr 2000, Ratna Manulang wrote:
 
   Dear netters,,,
 
   Mungkin sediit melenceng  nih.. aku mau menyampaikan keluhan sebagai
  seorang ibu  terhadap penayangan sinetron yang kurang berbobot..
   Kebetulan  Jum'at lalu selagi makan malam ( kebetulan Nadine sudah bobo
 )
  sengaja saya sebentar melihat sinetron Tersanjung V
   saya kecewa melihat tayangan tersanjung minggu lalu dimana ada adegan
  dandi balita  2 tahun  diikat di kamar dengan alasan takut ibu dan anak
  kabur
   saya rasa sudah waktunya  sinetron ini dihentikan  karna akan merusak
  mental anak-anak apalagi yang berperan sebagai dandi
   alur ceritanya pun tidak jelas masa ada orang tua yang tega melihat
 anaknya
  diikat dan  nangis kuat-kuat..
   namanya bikin sinetron kan pasti berkali-kali  latihannya.. berarti kalo
  setiap kali latihan /  syuting anak nangis/ disakiti terus
   nantinya dia akan frustasi karna keinginan orang tuanya.. mbok ya
  dipikirkan perkembangan mental si anak dong   jangan-jangan nanti akan
   seperti pemeran  Home alone lagi.. kan kasian toh..
 
   Mohon pihak terkait merasa terbeban dengan situasi persinetronan saat
  ini..
   Kalo bisa  dipikirkan lagi untuk menayangkan film / sinetron yang
 mendidik
  dan benar-benar menghibur bukan merusak mental..
   Terima kasih atas perhatiannya..
 
   salam,
 
   mama Nadine
 
  ---
  Click here for Free Video!!
  http://www.gohip.com/freevideo/
 
   -Original Message- 
   From:   Novi Mayasari [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
   Sent:   Friday, March 31, 2000 5:15 PM
   To: [EMAIL PROTECTED]
   Cc: [EMAIL PROTECTED]
   Subject: Re: [balita-anda] Tersanjung  V - Dandi
  
   Dengan Hormat,
  
   Apakah YLKI bisa menindaklanjuti keluhan seperti dibawah ini ?
  
   Hormat Saya,
  
  
   Andi Triwidarto wrote:
   
Dear mb. Monica,
Membaca e-mail anda, terus terang saya juga ikut sedih walaupun saya
   jarang
nonton sinetron dan melihat langsung. Mungkin ada baiknya kita juga
   sampaikan
keluhan ini ke pihak yang terkait seperti YLKI, YKAI (Yayasan
   Kesejahteraan
Anak Indonesia, Komisi HAM Perlindungan Anak, pihak yang memproduksi
   sinetron
tsb serta stasiun TV yang menayangkan sinetron tsb atau surat pembaca
 di
   media
massa, mungkin diantara rekan-rekan netters ada yang tau alamat
 e-mail
   mereka?.
   
Kalau mendengar cerita ibu hal ini merupakan salah satu bentuk
 kekerasan
   anak
(child abuse), yang di Barat sana sangat dilarang keras. Dan terus
   terang saya
juga tidak setuju jika ada perlakuan yang seperti ini dan harusnya
   pemerintah
bisa bertindak tegas

RE: [balita-anda] Tersanjung V - Dandi (Kontak Indosiar)

2000-04-17 Terurut Topik Quinike N. Sukirwan


http://www.indosiar.com/

Kontak Pemirsa Indosiar

Dewan Direksi
Direktur Utama : Handoko [EMAIL PROTECTED]
Divisi dan Departemen

Production Division
Hubungi : Harry Pramono [EMAIL PROTECTED]
Engineering  Broadcast Division
Hubungi : Salim Kosasih [EMAIL PROTECTED]
News Division
Hubungi : Karyadi [EMAIL PROTECTED]
Marketing  Sales Division
Hubungi : Harry Pramono [EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]
Studio Department
Hubungi : Jimmy Suryadi [EMAIL PROTECTED]
Engineering Services Department
Hubungi : Toni Ellias [EMAIL PROTECTED]
HRD  GA Department
Hubungi : Robert E. Djayakusuma [EMAIL PROTECTED]
Finance/Accounting Department
Hubungi : Harry Pramono [EMAIL PROTECTED]
Budget Control Department
Hubungi : Stephanus Hardi .T [EMAIL PROTECTED]
On-Air Broadcasting Department
Hubungi : Sardjianto [EMAIL PROTECTED]
Post Prod/ EFP/Prod Service Dept.
Hubungi : Hodini Hutama [EMAIL PROTECTED]
Traffic Department
Hubungi : Evie Afiah [EMAIL PROTECTED]
Programme Department
Hubungi : Triyandi Suyatman [EMAIL PROTECTED]
Public Relation
Hubungi : Gufron Sakaril [EMAIL PROTECTED]
EDP Department
Hubungi : Hartono Atmadja [EMAIL PROTECTED]






From: [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [balita-anda] Tersanjung V - Dandi
Date: Mon, 17 Apr 2000 15:35:56 +0700


Dear Netter,
Adakah yang tahu email address Indosiar ?
Terimakasih.

Monica



__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com


Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
-Aneka kado pilihan untuk anak, http://www.indokado.com/kado.html 
Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]














RE: [balita-anda] Tersanjung V - Dandi (Humas Indosiar)

2000-04-17 Terurut Topik Quinike N. Sukirwan


Bagian Saran dan Kritik :

[EMAIL PROTECTED]

From: [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [balita-anda] Tersanjung V - Dandi
Date: Mon, 17 Apr 2000 15:57:32 +0700


Tolong donk ...Para Netter yang tinggal di Jakarta , bisakah  ditindak
lanjuti ..? Paling tidak apakah mereka memiliki customer service yang on
the line via email 

Kebetulan saya tinggal di Surabaya.

Terimakasih atas perhatiannya.


__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com


Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
-Aneka kado pilihan untuk anak, http://www.indokado.com/kado.html 
Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]














RE: [balita-anda] Tersanjung V - Dandi

2000-04-16 Terurut Topik Ratna Manulang

 Dear netters,,,
 
 Mungkin sediit melenceng  nih.. aku mau menyampaikan keluhan sebagai
seorang ibu  terhadap penayangan sinetron yang kurang berbobot..
 Kebetulan  Jum'at lalu selagi makan malam ( kebetulan Nadine sudah bobo )
sengaja saya sebentar melihat sinetron Tersanjung V
 saya kecewa melihat tayangan tersanjung minggu lalu dimana ada adegan
dandi balita  2 tahun  diikat di kamar dengan alasan takut ibu dan anak
kabur
 saya rasa sudah waktunya  sinetron ini dihentikan  karna akan merusak
mental anak-anak apalagi yang berperan sebagai dandi
 alur ceritanya pun tidak jelas masa ada orang tua yang tega melihat anaknya
diikat dan  nangis kuat-kuat..
 namanya bikin sinetron kan pasti berkali-kali  latihannya.. berarti kalo
setiap kali latihan /  syuting anak nangis/ disakiti terus 
 nantinya dia akan frustasi karna keinginan orang tuanya.. mbok ya
dipikirkan perkembangan mental si anak dong   jangan-jangan nanti akan 
 seperti pemeran  Home alone lagi.. kan kasian toh..
 
 Mohon pihak terkait merasa terbeban dengan situasi persinetronan saat
ini..
 Kalo bisa  dipikirkan lagi untuk menayangkan film / sinetron yang mendidik
dan benar-benar menghibur bukan merusak mental..
 Terima kasih atas perhatiannya..

 salam,

 mama Nadine

---
Click here for Free Video!!
http://www.gohip.com/freevideo/

 -Original Message-
 From: Novi Mayasari [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
 Sent: Friday, March 31, 2000 5:15 PM
 To:   [EMAIL PROTECTED]
 Cc:   [EMAIL PROTECTED]
 Subject:  Re: [balita-anda] Tersanjung  V - Dandi
 
 Dengan Hormat, 
 
 Apakah YLKI bisa menindaklanjuti keluhan seperti dibawah ini ?
 
 Hormat Saya,
 
 
 Andi Triwidarto wrote:
  
  Dear mb. Monica,
  Membaca e-mail anda, terus terang saya juga ikut sedih walaupun saya
 jarang
  nonton sinetron dan melihat langsung. Mungkin ada baiknya kita juga
 sampaikan
  keluhan ini ke pihak yang terkait seperti YLKI, YKAI (Yayasan
 Kesejahteraan
  Anak Indonesia, Komisi HAM Perlindungan Anak, pihak yang memproduksi
 sinetron
  tsb serta stasiun TV yang menayangkan sinetron tsb atau surat pembaca di
 media
  massa, mungkin diantara rekan-rekan netters ada yang tau alamat e-mail
 mereka?.
  
  Kalau mendengar cerita ibu hal ini merupakan salah satu bentuk kekerasan
 anak
  (child abuse), yang di Barat sana sangat dilarang keras. Dan terus
 terang saya
  juga tidak setuju jika ada perlakuan yang seperti ini dan harusnya
 pemerintah
  bisa bertindak tegas apabila ada hal-hal seperti ini.
  Contoh kecil di Amerika, anak kecil dilarang duduk di depan disamping
 supir
  yang sedang menjalankan kendaraan, jadi si anak harus duduk di bangku
 belakang
  di mana pintu belakang harus dilengkapi dengan child lock (tidak bisa
 dibuka
  dari dalam, harus dari luar). Apabila dilanggar, SIM pengemudinya bisa
 dicabut.
  Saya kira bisa kita contoh bagaimana pemerintah disana begitu menaruh
 perhatian
  penuh terhadap perlindungan anak.
  Bagaimana dengan UU Perlindungan Anak yang kita miliki? Apakah sudah
 jadi dan
  dilaksanakan? Bagaimana sikap tegas pemerintah terhadap perlindungan
 anak?
  Kayaknya masih belum ada tuh...terbukti masih banyaknya pengemis cilik
  berkeliaran di hampir semua perempatan lampu merah di Jakarta. Yah kita
 cuma
  berharap wakil-wakil kita di pemerintahan bisa lebih tanggap terhadap
 masalah
  perlindungan anak ini.
  Ini sekedar pendapat dari saya, mudah-mudahan yang berwenang bisa cepat
  tanggap.
  
  salam hangat,
  andi
  
  [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
   Dear Netter,
  
   Saya sesekali melihat sinetron Tersanjung V (karena kebetulan jam
 makan dan
   TV ada dekat ruang makan) , ditayangkan setiap hari Jumat,
  
   Yang sangat membuat saya sangat terganggu adalah :
   Dalam sinetron tersebut ada anak yang berperan sebagai "Dandi" masih
 balita
   (sekitar 2 tahun) mengikuti syuting , sedangkan dalam syuting tersebut
 anak
   tersebut mendapat perlakuan yang sangat tidak wajar : -
 dibentak-bentak,
   diperebutkan , ditarik secara kasar, digendong sana sini - dan anak
   tersebut menangis keras-keras . Saya katakan hal ini tidak wajar ,
 karena
   pada usia tersebut anak belum mengenal kata akting, jadi kalau dia
 menangis
   dan ketakutan ... itu berarti dia memang menangis dan ketakutan.
  
   Tidak adakah cara lain membuat sinetron tersebut tetap laku tapi tidak
   melibatkan anak dalam keadaan seperti yang saya sebutkan diatas ?
   (Mengganti dengan anak usia 4 tahun atau berapa saja ... dimana dia
 sudah
   bisa akting)
  
   Mungkin orangtua anak tersebut memiliki alasan yang kuat untuk
 memaksakan
   anaknya terlibat dalam pembuatan sinetron ini . Dan mungkin bagi
 pembuat
   sinetron tangisan Dandi ini sumber kesuksesan sinetron tersebut.
  
   Namun demikian saya selaku ibu yang juga punya anak balita merasa
 nyeri dan
   enggak tahan ...kok ada anak diperlakukan seperti itu 
  
   Seumur hidup saya, (saya 30 tahun), saya belum pernah melihat film
 ataupun
 

Re: [balita-anda] Tersanjung V - Dandi

2000-03-31 Terurut Topik Novi Mayasari

Dengan Hormat, 

Apakah YLKI bisa menindaklanjuti keluhan seperti dibawah ini ?

Hormat Saya,


Andi Triwidarto wrote:
 
 Dear mb. Monica,
 Membaca e-mail anda, terus terang saya juga ikut sedih walaupun saya jarang
 nonton sinetron dan melihat langsung. Mungkin ada baiknya kita juga sampaikan
 keluhan ini ke pihak yang terkait seperti YLKI, YKAI (Yayasan Kesejahteraan
 Anak Indonesia, Komisi HAM Perlindungan Anak, pihak yang memproduksi sinetron
 tsb serta stasiun TV yang menayangkan sinetron tsb atau surat pembaca di media
 massa, mungkin diantara rekan-rekan netters ada yang tau alamat e-mail mereka?.
 
 Kalau mendengar cerita ibu hal ini merupakan salah satu bentuk kekerasan anak
 (child abuse), yang di Barat sana sangat dilarang keras. Dan terus terang saya
 juga tidak setuju jika ada perlakuan yang seperti ini dan harusnya pemerintah
 bisa bertindak tegas apabila ada hal-hal seperti ini.
 Contoh kecil di Amerika, anak kecil dilarang duduk di depan disamping supir
 yang sedang menjalankan kendaraan, jadi si anak harus duduk di bangku belakang
 di mana pintu belakang harus dilengkapi dengan child lock (tidak bisa dibuka
 dari dalam, harus dari luar). Apabila dilanggar, SIM pengemudinya bisa dicabut.
 Saya kira bisa kita contoh bagaimana pemerintah disana begitu menaruh perhatian
 penuh terhadap perlindungan anak.
 Bagaimana dengan UU Perlindungan Anak yang kita miliki? Apakah sudah jadi dan
 dilaksanakan? Bagaimana sikap tegas pemerintah terhadap perlindungan anak?
 Kayaknya masih belum ada tuh...terbukti masih banyaknya pengemis cilik
 berkeliaran di hampir semua perempatan lampu merah di Jakarta. Yah kita cuma
 berharap wakil-wakil kita di pemerintahan bisa lebih tanggap terhadap masalah
 perlindungan anak ini.
 Ini sekedar pendapat dari saya, mudah-mudahan yang berwenang bisa cepat
 tanggap.
 
 salam hangat,
 andi
 
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Dear Netter,
 
  Saya sesekali melihat sinetron Tersanjung V (karena kebetulan jam makan dan
  TV ada dekat ruang makan) , ditayangkan setiap hari Jumat,
 
  Yang sangat membuat saya sangat terganggu adalah :
  Dalam sinetron tersebut ada anak yang berperan sebagai "Dandi" masih balita
  (sekitar 2 tahun) mengikuti syuting , sedangkan dalam syuting tersebut anak
  tersebut mendapat perlakuan yang sangat tidak wajar : - dibentak-bentak,
  diperebutkan , ditarik secara kasar, digendong sana sini - dan anak
  tersebut menangis keras-keras . Saya katakan hal ini tidak wajar , karena
  pada usia tersebut anak belum mengenal kata akting, jadi kalau dia menangis
  dan ketakutan ... itu berarti dia memang menangis dan ketakutan.
 
  Tidak adakah cara lain membuat sinetron tersebut tetap laku tapi tidak
  melibatkan anak dalam keadaan seperti yang saya sebutkan diatas ?
  (Mengganti dengan anak usia 4 tahun atau berapa saja ... dimana dia sudah
  bisa akting)
 
  Mungkin orangtua anak tersebut memiliki alasan yang kuat untuk memaksakan
  anaknya terlibat dalam pembuatan sinetron ini . Dan mungkin bagi pembuat
  sinetron tangisan Dandi ini sumber kesuksesan sinetron tersebut.
 
  Namun demikian saya selaku ibu yang juga punya anak balita merasa nyeri dan
  enggak tahan ...kok ada anak diperlakukan seperti itu 
 
  Seumur hidup saya, (saya 30 tahun), saya belum pernah melihat film ataupun
  sinetron yang memperlakukan balita seperti sedemikian rupa sehingga anak
  menangis ketakutan seperti di dalam sinetron Tersanjung ini.
 
  Maaf sekali kalau saya menyampaikannya uneg-uneg ini melalui mailist Balita
  Anda, karena saya tidak tahu kemana saya harus mengeluhkan hal ini ..
  sehingga dihentikan perlakuan yang buruk terhadap balita yang tidak berdosa
  ini.
 
  Harapan saya , karena selama mengikuti maillist balita anda , saya
  menemukan banyak orangtua yang sangat memperhatikan kesejahteraan balita
  kita , baik secara psikologis maupun psikis  Tidakkah ada yang bisa
  kita perbuat untuk menemui kejadian seperti ini ?
 
  Apabila pendapat saya ini salah ...karena keterbatasan saya dalam
  mengetahui proses pembuatan sinetron ataupun keterbatasan wawasan saya
  dalam menilai secara obyektif peranan  Dandi dalam sinetron ...
  Mungkin tanggapan Bapak/ Ibu bisa mengubah cara pikir saya sehingga saya
  enggak perlu merasa ngeri lagi setiap melihat Dandi yang seringkali selalu
  menangis ataupun ketakutan dalam sinetron ini.
 
  Terimakasih dan maaf bilamana ada pihak yang terganggu dengan tulisan saya.
 
  Monica


Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Kirim bunga untuk handaitaulan  relasi di jakarta http://www.indokado.com 
Situs sulap pertama di Indonesia http://www.impact.or.id/dmc-sulap/
Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]













Re: [balita-anda] Tersanjung V - Dandi

2000-03-30 Terurut Topik Ivi Herviansyah

Saya setuju sekali dengan rekan Andrian.  Sudah sering saya saksikan "Dandi"
itu mengangis dan tampak takut betulan.  Seharusnya itu harus jadi koreksi
untuk Multivision (Ram Punjabi??)


[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Dear Netter,

 Saya sesekali melihat sinetron Tersanjung V (karena kebetulan jam makan dan
 TV ada dekat ruang makan) , ditayangkan setiap hari Jumat,

 Yang sangat membuat saya sangat terganggu adalah :
 Dalam sinetron tersebut ada anak yang berperan sebagai "Dandi" masih balita
 (sekitar 2 tahun) mengikuti syuting , sedangkan dalam syuting tersebut anak
 tersebut mendapat perlakuan yang sangat tidak wajar : - dibentak-bentak,
 diperebutkan , ditarik secara kasar, digendong sana sini - dan anak
 tersebut menangis keras-keras . Saya katakan hal ini tidak wajar , karena
 pada usia tersebut anak belum mengenal kata akting, jadi kalau dia menangis
 dan ketakutan ... itu berarti dia memang menangis dan ketakutan.

 Tidak adakah cara lain membuat sinetron tersebut tetap laku tapi tidak
 melibatkan anak dalam keadaan seperti yang saya sebutkan diatas ?
 (Mengganti dengan anak usia 4 tahun atau berapa saja ... dimana dia sudah
 bisa akting)

 Mungkin orangtua anak tersebut memiliki alasan yang kuat untuk memaksakan
 anaknya terlibat dalam pembuatan sinetron ini . Dan mungkin bagi pembuat
 sinetron tangisan Dandi ini sumber kesuksesan sinetron tersebut.

 Namun demikian saya selaku ibu yang juga punya anak balita merasa nyeri dan
 enggak tahan ...kok ada anak diperlakukan seperti itu 

 Seumur hidup saya, (saya 30 tahun), saya belum pernah melihat film ataupun
 sinetron yang memperlakukan balita seperti sedemikian rupa sehingga anak
 menangis ketakutan seperti di dalam sinetron Tersanjung ini.

 Maaf sekali kalau saya menyampaikannya uneg-uneg ini melalui mailist Balita
 Anda, karena saya tidak tahu kemana saya harus mengeluhkan hal ini ..
 sehingga dihentikan perlakuan yang buruk terhadap balita yang tidak berdosa
 ini.

 Harapan saya , karena selama mengikuti maillist balita anda , saya
 menemukan banyak orangtua yang sangat memperhatikan kesejahteraan balita
 kita , baik secara psikologis maupun psikis  Tidakkah ada yang bisa
 kita perbuat untuk menemui kejadian seperti ini ?

 Apabila pendapat saya ini salah ...karena keterbatasan saya dalam
 mengetahui proses pembuatan sinetron ataupun keterbatasan wawasan saya
 dalam menilai secara obyektif peranan  Dandi dalam sinetron ...
 Mungkin tanggapan Bapak/ Ibu bisa mengubah cara pikir saya sehingga saya
 enggak perlu merasa ngeri lagi setiap melihat Dandi yang seringkali selalu
 menangis ataupun ketakutan dalam sinetron ini.

 Terimakasih dan maaf bilamana ada pihak yang terganggu dengan tulisan saya.

 Monica

 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
 Kirim bunga untuk handaitaulan  relasi di jakarta http://www.indokado.com
 Situs sulap pertama di Indonesia http://www.impact.or.id/dmc-sulap/
 Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
 Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]


Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Kirim bunga untuk handaitaulan  relasi di jakarta http://www.indokado.com 
Situs sulap pertama di Indonesia http://www.impact.or.id/dmc-sulap/
Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]













Re: [balita-anda] Tersanjung V - Dandi

2000-03-30 Terurut Topik Andi Triwidarto

Dear mb. Monica,
Membaca e-mail anda, terus terang saya juga ikut sedih walaupun saya jarang
nonton sinetron dan melihat langsung. Mungkin ada baiknya kita juga sampaikan
keluhan ini ke pihak yang terkait seperti YLKI, YKAI (Yayasan Kesejahteraan
Anak Indonesia, Komisi HAM Perlindungan Anak, pihak yang memproduksi sinetron
tsb serta stasiun TV yang menayangkan sinetron tsb atau surat pembaca di media
massa, mungkin diantara rekan-rekan netters ada yang tau alamat e-mail mereka?.

Kalau mendengar cerita ibu hal ini merupakan salah satu bentuk kekerasan anak
(child abuse), yang di Barat sana sangat dilarang keras. Dan terus terang saya
juga tidak setuju jika ada perlakuan yang seperti ini dan harusnya pemerintah
bisa bertindak tegas apabila ada hal-hal seperti ini.
Contoh kecil di Amerika, anak kecil dilarang duduk di depan disamping supir
yang sedang menjalankan kendaraan, jadi si anak harus duduk di bangku belakang
di mana pintu belakang harus dilengkapi dengan child lock (tidak bisa dibuka
dari dalam, harus dari luar). Apabila dilanggar, SIM pengemudinya bisa dicabut.
Saya kira bisa kita contoh bagaimana pemerintah disana begitu menaruh perhatian
penuh terhadap perlindungan anak.
Bagaimana dengan UU Perlindungan Anak yang kita miliki? Apakah sudah jadi dan
dilaksanakan? Bagaimana sikap tegas pemerintah terhadap perlindungan anak?
Kayaknya masih belum ada tuh...terbukti masih banyaknya pengemis cilik
berkeliaran di hampir semua perempatan lampu merah di Jakarta. Yah kita cuma
berharap wakil-wakil kita di pemerintahan bisa lebih tanggap terhadap masalah
perlindungan anak ini.
Ini sekedar pendapat dari saya, mudah-mudahan yang berwenang bisa cepat
tanggap.

salam hangat,
andi


[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Dear Netter,

 Saya sesekali melihat sinetron Tersanjung V (karena kebetulan jam makan dan
 TV ada dekat ruang makan) , ditayangkan setiap hari Jumat,

 Yang sangat membuat saya sangat terganggu adalah :
 Dalam sinetron tersebut ada anak yang berperan sebagai "Dandi" masih balita
 (sekitar 2 tahun) mengikuti syuting , sedangkan dalam syuting tersebut anak
 tersebut mendapat perlakuan yang sangat tidak wajar : - dibentak-bentak,
 diperebutkan , ditarik secara kasar, digendong sana sini - dan anak
 tersebut menangis keras-keras . Saya katakan hal ini tidak wajar , karena
 pada usia tersebut anak belum mengenal kata akting, jadi kalau dia menangis
 dan ketakutan ... itu berarti dia memang menangis dan ketakutan.

 Tidak adakah cara lain membuat sinetron tersebut tetap laku tapi tidak
 melibatkan anak dalam keadaan seperti yang saya sebutkan diatas ?
 (Mengganti dengan anak usia 4 tahun atau berapa saja ... dimana dia sudah
 bisa akting)

 Mungkin orangtua anak tersebut memiliki alasan yang kuat untuk memaksakan
 anaknya terlibat dalam pembuatan sinetron ini . Dan mungkin bagi pembuat
 sinetron tangisan Dandi ini sumber kesuksesan sinetron tersebut.

 Namun demikian saya selaku ibu yang juga punya anak balita merasa nyeri dan
 enggak tahan ...kok ada anak diperlakukan seperti itu 

 Seumur hidup saya, (saya 30 tahun), saya belum pernah melihat film ataupun
 sinetron yang memperlakukan balita seperti sedemikian rupa sehingga anak
 menangis ketakutan seperti di dalam sinetron Tersanjung ini.

 Maaf sekali kalau saya menyampaikannya uneg-uneg ini melalui mailist Balita
 Anda, karena saya tidak tahu kemana saya harus mengeluhkan hal ini ..
 sehingga dihentikan perlakuan yang buruk terhadap balita yang tidak berdosa
 ini.

 Harapan saya , karena selama mengikuti maillist balita anda , saya
 menemukan banyak orangtua yang sangat memperhatikan kesejahteraan balita
 kita , baik secara psikologis maupun psikis  Tidakkah ada yang bisa
 kita perbuat untuk menemui kejadian seperti ini ?

 Apabila pendapat saya ini salah ...karena keterbatasan saya dalam
 mengetahui proses pembuatan sinetron ataupun keterbatasan wawasan saya
 dalam menilai secara obyektif peranan  Dandi dalam sinetron ...
 Mungkin tanggapan Bapak/ Ibu bisa mengubah cara pikir saya sehingga saya
 enggak perlu merasa ngeri lagi setiap melihat Dandi yang seringkali selalu
 menangis ataupun ketakutan dalam sinetron ini.

 Terimakasih dan maaf bilamana ada pihak yang terganggu dengan tulisan saya.

 Monica


Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Kirim bunga untuk handaitaulan  relasi di jakarta http://www.indokado.com 
Situs sulap pertama di Indonesia http://www.impact.or.id/dmc-sulap/
Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]













RE: [balita-anda] Tersanjung V - Dandi

2000-03-30 Terurut Topik Lusanti, Indria

Setuju buanget pak.. Karena mungkin sudah saatnya para produser-produser
itu memikirkan juga hal lain yang lebih penting ketimbang sisi komersial
sebuah sinetronnya.

indri - al  bobo

-Original Message-
From: Andi Triwidarto [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: 31 March, 2000 8:21 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [balita-anda] Tersanjung V - Dandi


Dear mb. Monica,
Membaca e-mail anda, terus terang saya juga ikut sedih walaupun saya jarang
nonton sinetron dan melihat langsung. Mungkin ada baiknya kita juga
sampaikan
keluhan ini ke pihak yang terkait seperti YLKI, YKAI (Yayasan Kesejahteraan
Anak Indonesia, Komisi HAM Perlindungan Anak, pihak yang memproduksi
sinetron
tsb serta stasiun TV yang menayangkan sinetron tsb atau surat pembaca di
media
massa, mungkin diantara rekan-rekan netters ada yang tau alamat e-mail
mereka?.

Kalau mendengar cerita ibu hal ini merupakan salah satu bentuk kekerasan
anak
(child abuse), yang di Barat sana sangat dilarang keras. Dan terus terang
saya
juga tidak setuju jika ada perlakuan yang seperti ini dan harusnya
pemerintah
bisa bertindak tegas apabila ada hal-hal seperti ini.
Contoh kecil di Amerika, anak kecil dilarang duduk di depan disamping supir
yang sedang menjalankan kendaraan, jadi si anak harus duduk di bangku
belakang
di mana pintu belakang harus dilengkapi dengan child lock (tidak bisa dibuka
dari dalam, harus dari luar). Apabila dilanggar, SIM pengemudinya bisa
dicabut.
Saya kira bisa kita contoh bagaimana pemerintah disana begitu menaruh
perhatian
penuh terhadap perlindungan anak.
Bagaimana dengan UU Perlindungan Anak yang kita miliki? Apakah sudah jadi
dan
dilaksanakan? Bagaimana sikap tegas pemerintah terhadap perlindungan anak?
Kayaknya masih belum ada tuh...terbukti masih banyaknya pengemis cilik
berkeliaran di hampir semua perempatan lampu merah di Jakarta. Yah kita cuma
berharap wakil-wakil kita di pemerintahan bisa lebih tanggap terhadap
masalah
perlindungan anak ini.
Ini sekedar pendapat dari saya, mudah-mudahan yang berwenang bisa cepat
tanggap.

salam hangat,
andi


[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Dear Netter,

 Saya sesekali melihat sinetron Tersanjung V (karena kebetulan jam makan
dan
 TV ada dekat ruang makan) , ditayangkan setiap hari Jumat,

 Yang sangat membuat saya sangat terganggu adalah :
 Dalam sinetron tersebut ada anak yang berperan sebagai "Dandi" masih
balita
 (sekitar 2 tahun) mengikuti syuting , sedangkan dalam syuting tersebut
anak
 tersebut mendapat perlakuan yang sangat tidak wajar : - dibentak-bentak,
 diperebutkan , ditarik secara kasar, digendong sana sini - dan anak
 tersebut menangis keras-keras . Saya katakan hal ini tidak wajar , karena
 pada usia tersebut anak belum mengenal kata akting, jadi kalau dia
menangis
 dan ketakutan ... itu berarti dia memang menangis dan ketakutan.

 Tidak adakah cara lain membuat sinetron tersebut tetap laku tapi tidak
 melibatkan anak dalam keadaan seperti yang saya sebutkan diatas ?
 (Mengganti dengan anak usia 4 tahun atau berapa saja ... dimana dia sudah
 bisa akting)

 Mungkin orangtua anak tersebut memiliki alasan yang kuat untuk memaksakan
 anaknya terlibat dalam pembuatan sinetron ini . Dan mungkin bagi pembuat
 sinetron tangisan Dandi ini sumber kesuksesan sinetron tersebut.

 Namun demikian saya selaku ibu yang juga punya anak balita merasa nyeri
dan
 enggak tahan ...kok ada anak diperlakukan seperti itu 

 Seumur hidup saya, (saya 30 tahun), saya belum pernah melihat film ataupun
 sinetron yang memperlakukan balita seperti sedemikian rupa sehingga anak
 menangis ketakutan seperti di dalam sinetron Tersanjung ini.

 Maaf sekali kalau saya menyampaikannya uneg-uneg ini melalui mailist
Balita
 Anda, karena saya tidak tahu kemana saya harus mengeluhkan hal ini ..
 sehingga dihentikan perlakuan yang buruk terhadap balita yang tidak
berdosa
 ini.

 Harapan saya , karena selama mengikuti maillist balita anda , saya
 menemukan banyak orangtua yang sangat memperhatikan kesejahteraan balita
 kita , baik secara psikologis maupun psikis  Tidakkah ada yang bisa
 kita perbuat untuk menemui kejadian seperti ini ?

 Apabila pendapat saya ini salah ...karena keterbatasan saya dalam
 mengetahui proses pembuatan sinetron ataupun keterbatasan wawasan saya
 dalam menilai secara obyektif peranan  Dandi dalam sinetron ...
 Mungkin tanggapan Bapak/ Ibu bisa mengubah cara pikir saya sehingga saya
 enggak perlu merasa ngeri lagi setiap melihat Dandi yang seringkali selalu
 menangis ataupun ketakutan dalam sinetron ini.

 Terimakasih dan maaf bilamana ada pihak yang terganggu dengan tulisan
saya.

 Monica


Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Kirim bunga untuk handaitaulan  relasi di jakarta http://www.indokado.com 
Situs sulap pertama di Indonesia http://www.impact.or.id/dmc-sulap/
Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]









**
T

RE: [balita-anda] Tersanjung V - Dandi

2000-03-30 Terurut Topik Bachtiar Kurniawan


Saya juga prihatin banget terhadap masalah ini. Koq bisa ya orang tua anak
tsb memberikan ijin bayinya yang masih belum bisa membedakan mana yang
akting dan yang bukan. Kasihan sekali perkembangan kejiwaannya. Bayi tsb
kalau nangis ya beneran bukan akting kayak si jihan dkk itu. Sampe
sesenggukan gitu. 
Cara yang paling sederhana nggak usah ditonton itu sinetron nggak mutu.
Sudah mengekloitasi kemewahan mengekploitasi anak kecil lagi. Parah semua
yang terlibat di sinetron ini nggak punya perasaan banget. 

Wassalam,

Papanya Dani
On Fri, 31 Mar 2000, Lusanti, Indria wrote:

 Setuju buanget pak.. Karena mungkin sudah saatnya para produser-produser
 itu memikirkan juga hal lain yang lebih penting ketimbang sisi komersial
 sebuah sinetronnya.
 
 indri - al  bobo
 
 -Original Message-
 From: Andi Triwidarto [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
 Sent: 31 March, 2000 8:21 AM
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [balita-anda] Tersanjung V - Dandi
 
 
 Dear mb. Monica,
 Membaca e-mail anda, terus terang saya juga ikut sedih walaupun saya jarang
 nonton sinetron dan melihat langsung. Mungkin ada baiknya kita juga
 sampaikan
 keluhan ini ke pihak yang terkait seperti YLKI, YKAI (Yayasan Kesejahteraan
 Anak Indonesia, Komisi HAM Perlindungan Anak, pihak yang memproduksi
 sinetron
 tsb serta stasiun TV yang menayangkan sinetron tsb atau surat pembaca di
 media
 massa, mungkin diantara rekan-rekan netters ada yang tau alamat e-mail
 mereka?.
 
 Kalau mendengar cerita ibu hal ini merupakan salah satu bentuk kekerasan
 anak
 (child abuse), yang di Barat sana sangat dilarang keras. Dan terus terang
 saya
 juga tidak setuju jika ada perlakuan yang seperti ini dan harusnya
 pemerintah
 bisa bertindak tegas apabila ada hal-hal seperti ini.
 Contoh kecil di Amerika, anak kecil dilarang duduk di depan disamping supir
 yang sedang menjalankan kendaraan, jadi si anak harus duduk di bangku
 belakang
 di mana pintu belakang harus dilengkapi dengan child lock (tidak bisa dibuka
 dari dalam, harus dari luar). Apabila dilanggar, SIM pengemudinya bisa
 dicabut.
 Saya kira bisa kita contoh bagaimana pemerintah disana begitu menaruh
 perhatian
 penuh terhadap perlindungan anak.
 Bagaimana dengan UU Perlindungan Anak yang kita miliki? Apakah sudah jadi
 dan
 dilaksanakan? Bagaimana sikap tegas pemerintah terhadap perlindungan anak?
 Kayaknya masih belum ada tuh...terbukti masih banyaknya pengemis cilik
 berkeliaran di hampir semua perempatan lampu merah di Jakarta. Yah kita cuma
 berharap wakil-wakil kita di pemerintahan bisa lebih tanggap terhadap
 masalah
 perlindungan anak ini.
 Ini sekedar pendapat dari saya, mudah-mudahan yang berwenang bisa cepat
 tanggap.
 
 salam hangat,
 andi
 
 
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Dear Netter,
 
  Saya sesekali melihat sinetron Tersanjung V (karena kebetulan jam makan
 dan
  TV ada dekat ruang makan) , ditayangkan setiap hari Jumat,
 
  Yang sangat membuat saya sangat terganggu adalah :
  Dalam sinetron tersebut ada anak yang berperan sebagai "Dandi" masih
 balita
  (sekitar 2 tahun) mengikuti syuting , sedangkan dalam syuting tersebut
 anak
  tersebut mendapat perlakuan yang sangat tidak wajar : - dibentak-bentak,
  diperebutkan , ditarik secara kasar, digendong sana sini - dan anak
  tersebut menangis keras-keras . Saya katakan hal ini tidak wajar , karena
  pada usia tersebut anak belum mengenal kata akting, jadi kalau dia
 menangis
  dan ketakutan ... itu berarti dia memang menangis dan ketakutan.
 
  Tidak adakah cara lain membuat sinetron tersebut tetap laku tapi tidak
  melibatkan anak dalam keadaan seperti yang saya sebutkan diatas ?
  (Mengganti dengan anak usia 4 tahun atau berapa saja ... dimana dia sudah
  bisa akting)
 
  Mungkin orangtua anak tersebut memiliki alasan yang kuat untuk memaksakan
  anaknya terlibat dalam pembuatan sinetron ini . Dan mungkin bagi pembuat
  sinetron tangisan Dandi ini sumber kesuksesan sinetron tersebut.
 
  Namun demikian saya selaku ibu yang juga punya anak balita merasa nyeri
 dan
  enggak tahan ...kok ada anak diperlakukan seperti itu 
 
  Seumur hidup saya, (saya 30 tahun), saya belum pernah melihat film ataupun
  sinetron yang memperlakukan balita seperti sedemikian rupa sehingga anak
  menangis ketakutan seperti di dalam sinetron Tersanjung ini.
 
  Maaf sekali kalau saya menyampaikannya uneg-uneg ini melalui mailist
 Balita
  Anda, karena saya tidak tahu kemana saya harus mengeluhkan hal ini ..
  sehingga dihentikan perlakuan yang buruk terhadap balita yang tidak
 berdosa
  ini.
 
  Harapan saya , karena selama mengikuti maillist balita anda , saya
  menemukan banyak orangtua yang sangat memperhatikan kesejahteraan balita
  kita , baik secara psikologis maupun psikis  Tidakkah ada yang bisa
  kita perbuat untuk menemui kejadian seperti ini ?
 
  Apabila pendapat saya ini salah ...karena keterbatasan saya dalam
  mengetahui proses pembuatan sinetron ataupun keterbatasan wawasan saya
  dalam menilai secara obyektif peranan  D