Re: [budaya_tionghua] Upload photo kelenteng XiHe Gong

2006-03-06 Terurut Topik FBY
Halo YQL, coba upload juga ke kelenteng.com dong...
disitu sudah banyak foto dari berbagai daerah cuma
kurang partisipasi dari daerah2 lain

On 3/7/06, you_qing_long <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> dear members,
>
> saya upload photo2 kelenteng XiHe Gong Semarang yg jelas antik en kuno
> sekali. Sayangnye waktu saya kesana gak ketemu org yg bisa jelasin
> asal usul berdirinye kelenteng itoe. Biar ada bian nyang jelasin taon
> bian itoe dibuat tapi rasanye gak bisa ditentuin taon itoe kelenteng
> berdiri.
>
>
>
>
>
> YQL
>
>
>
>
>
>
>
>
> .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.
>
> .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.
>
> .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.
>
> .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>
>
>
>


--
Jual foto digital anda di internet!
http://submit.shutterstock.com/?ref=6953


.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





RE: [budaya_tionghua] Fw: Re:Kenapa arang Cina tidak tertarik jadi tentara

2006-03-06 Terurut Topik ulysee
Mau dooonk, dianterin kesana ke puspen. 

Kira kira kalau tanya jumlah WNI keturunan yang mendaptar bakalan
dikasih enggak ya?
 
Lhoh, Lucas_Ony kenalannya Yap Hong Gie toh? Temen main dimana nih?

-Original Message-
From: Lucas Ony [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, March 07, 2006 1:54 AM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Fw: Re:Kenapa arang Cina tidak tertarik
jadi tentara


Saya sendiri tidak punya daftar lengkap atau biografi yang bisa
dipertanggungjawabkan keabsahannya, tapi saya bisa antar anda ke Puspen
TNI seperti Puspen Marinir, atau Puspen Kostrad, dll.. untuk mendapatkan
jawaban yang pasti dan memuaskan dibandingkan mengharapkan jawaban dari
saya yang tidak memegang berkas apa pun yang up to date..

Jika informasi dari Puspen dipandang terlalu ma-fan (merepotkan), anda
bisa berkonsultasi dengan sdr. Yap Hong Gie, peranakan Tionghoa di
Indonesia yang mempunyai banyak informasi akurat mengenai TNI terutama
hubungannya dengan peranakan Tionghoa di sini.

Kind regards,
Ony


  - Original Message - 
  From: ulysee 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, March 07, 2006 12:06 AM
  Subject: RE: [budaya_tionghua] Fw: Re:Kenapa arang Cina tidak tertarik
jadi tentara


  Lucas-Ony n all, 
  gue lagi cari info soal tionghoa yang masih aktif di TNI, kira-kira lu
  bisa bantu gue ngga? 

  Sebab gue penasaran banget, diskriminasi yang macam apa sih yang
terjadi
  gitu lhoh. 

  Di sebelah malah ada yang bilang sebaliknya, 
  tionghoa yang di AD bukan didiskriminasi malahan dimanjain. 
  Nah menurut gue gossip ini juga perlu dibuktikan dan dilurusin. 

  Khan cialat kalau prasangka-prasangka semacam ini dipiara terus.
  Yang tionghoa ribut 'didiskriminasi'
  Yang bukan tionghoa  ribut tionghoa terlalu 'dimanja' 

  Kapan mau harmonynya dunks kalu begindang, ya nggak?

  -Original Message-
  From: Lucas Ony [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Monday, March 06, 2006 11:45 AM
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  Subject: Re: [budaya_tionghua] Fw: Re:Kenapa arang Cina tidak tertarik
  jadi tentara


  ayah saya keturunan Tionghoa, pensiunan TNI-AD
  kakek saya keturunan Tionghoa, masuk Laskar Tionghoa di bawah divisi
  Ronggolawe dalam revolusi fisik menghadapi Agresi Militer Belanda..

  paman2 saya juga keturunan Tionghoa juga pensiunan TNI-AD
  ayah kawan saya sampai sekarang masih dinas di TNI-AD dengan pangkat
  Letjen

  jadi sebenarnya ada, hanya saja belum semua orang mencari infonya,
jadi
  dianggap pukul rata saja.. tapi entah juga ya kebijakan sekarang
  bagaimana.. ayah saya dan paman2 saya serta kakek saya bertugas di
  militer kan jaman sebelum orde baru

  Kind regards,
  Ony


- Original Message - 
From: Tantono Subagyo 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
Sent: Monday, March 06, 2006 5:26 AM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Fw: Re:Kenapa arang Cina tidak
tertarik
  jadi tentara


Saya jadi ingat pertuah orang tua saya (alm) maaf kalau salah tulis:
Hao Thie Pu Ta Thing
Hao Ren Pu Tang Ping

Yang isinya :
Besi baik tak akan ditempa jadi paku
Orang baik tak akan menjadi tentara

baik disini berarti kualitas, pintar, jujur dls.  Kalau lihat begini
  mungkin
ini petuah yang timbul karena pengalaman berpulu tahun di Cina
sebagai
  orang
"tersisih" yang harus keluar merantau dan tersisih lagi lalu
  didiskrimasi
oleh "penguasa".  Jadi nampaknya ini sindrom "tersisih" yang harus
dihilangkan.  Sama dengan sindrom "tersisih" ala Jawa yang
menganggap
menjadi "pamongpraja" lebih mulia daripada jadi "pedagang" karena
  pedagang
harus menipu untuk menyembunyikan profitnya.  Sindrom yang harus
  dihilangkan
juga karena pada hakekatnya semuaprofesi sama.

Best regards, Tantono Subagyo


[Non-text portions of this message have been removed]



.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua
:.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 



SPONSORED LINKS Indonesia  Culture  Chinese  


 

  --
YAHOO! GROUPS LINKS 

  a..  Visit your group "budaya_tionghua" on the web.

  b..  To unsubscribe from this group, send an email to:
   [EMAIL PROTECTED]

  c..  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of
  Service. 


 

  --



  [Non-text portions of this message have been removed]






  .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

  .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

  .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

  .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
  Yahoo! Groups Links









  .

[budaya_tionghua] RASISME

2006-03-06 Terurut Topik Kenken
RASIALISME
  Oleh: Kenken*
   
  Rasisme adalah sebuah penyakit di abad 20, kata Albert Camus, setelah 
kelahiran biologisasi istilah “ras” dan pembentukan “teori ras”. Predikat 
“rasis” merupakan term pejoratif. Rasisme merupakan sebentuk keyakinan, 
perilaku dan institusi yang membedakan manusia menurut kategori ‘ras’. Beberapa 
pemikir mempersempit pembahasan mengenai rasisme menjadi sebuah sistem yang 
menindas dan memarjinalkan segolongan manusia berdasarkan kategori dan 
prejudise ‘rasial’. Rasisme, kecuali oleh para penganutnya, dipandang sebagai 
perilaku yang tidak pantas dan secara diametral bertentangan dengan prinsip 
kemanusiaan universal serta merupakan perilaku yang merendahkan martabat 
manusia. 
   
  ‘Ras’ merupakan satu konsep yang digunakan untuk mengkategorisasi sekelompok 
manusia, sekalipun menurut beberapa pakar ‘konsep ras’ ini sangat lemah karena 
tidak memiliki basis ilmiah. Diskriminasi rasial disebabkan adanya prejudise 
rasial terhadap segolongan ras tertentu. Prejudise rasial adalah satu bentuk 
prejudis negatif. Prejudise rasial berarti opini negatif, penilaian keliru, 
keyakinan bias, dan perasaan tidak senang terhadap individu-individu yang 
menjadi anggota kelompok ras tertentu. 
   
  Praktek rasisme dengan mudah dirasakan tetapi seringkali sulit untuk 
dibuktikan. Rasisme berkaitan erat dengan xenophobia dan etnosentrisme. 
Perilaku rasisme dapat dibagi menjadi 3 sub-kategori major yaitu rasisme 
individual, rasisme struktural dan rasisme ideologikal. Persekusi rasialisme 
biasanya diarahkan kepada kelompok minoritas, tetapi juga dapat ditujukan 
kepada golongan mayoritas. Diskriminasi terhadap golongan kulit hitam amerika 
merupakan contoh rasisme terhadap golongan minoritas. Rezim apartheid Afrika 
Selatan merupakan contoh rasisme minoritas terhadap mayoritas.
   
  Di banyak negara, diskriminasi rasial seringkali secara vulgar dijadikan 
kebijakan resmi. Di tahun 70-an, Uganda mengusir ratusan ribu etnis India. 
Rusia melancarkan pogrom anti-semitis di tahun 1905. Sampai tahun 2003 sebelum 
dinyatakan gagal oleh sang pencetus ide, Dr. Mahatir Mohammad, Malaysia 
menerapkan kebijakan pembatasan akses pendidikan universiter untuk warga-negara 
Malaysia beretnis Tionghoa dan India, dan sejumlah kebijakan yang secara 
eksplisit menguntungkan bumiputera. 
   
  Di abad 19, Jerman merupakan sentrum pola pikir rasialis dan area utama 
pengembangan teori segregasi rasial. Diawali dengan gerakan Volkish dan 
akhirnya Adolf Hitler dengan partai Nazi merupakan puncak tertinggi pola pikir 
rasialis dan kejahatan genocida. Jerman dibawah komando Adolf Hitler 
mengedepankan agenda politik dan retorika anti-semitisme serta sikap terbuka 
terhadap pengagungan superioritas rasial i.e. ras Arya. Salah satu falsafah 
favoritnya adalah “politic is applied biology”. Pola “biopolitik” seperti ini 
dikecam oleh para pemikir abad 20 seperti Michel Foucoult dan Giorgio Agamben. 
   
  Seringkali, praktek rasialisme memiliki paradox. Contohnya, di jaman Hitler 
terdapat term “Hofjude” yang berarti Yahudi Keraton. Baik Hitler maupun Kaisar 
Friedrich II yang berkuasa sebelum era Hitler memiliki sahabat Hofjude, 
sekalipun kebijakan politik mereka adalah anti-semitis. Walaupun Kaisar 
Friedrich II mengadobsi kebijakan anti-Semit, tapi untuk melakukan muslihat 
keuangan, digunakanlah orang Yahudi kesayangannya bernama Ephraim. Fenomena 
identikal dapat ditemukan pada pola persahabatan antara Soeharto dengan Liem 
Sioe Liong, Bob Hasan dan konglomerat-konglomerat beretnis Tionghoa. Di satu 
sisi, rezim Soeharto banyak menelurkan perundang-undangan yang bersifat 
rasialistik dan mempersekusi etnis Tionghoa tetapi di sisi lain tampak ‘mesra’ 
dengan segelintir kecil konglomerat beretnis Tionghoa. 
   
  Rasisme sebagai sentiment dapat berubah menjadi gerakan politik. Adanya motif 
ekonomi merupakan “bahaya latent”, dalam bahasa Bung Karno (1963), dalam 
penggembangan kejahatan rasisme. Xenophobia hanya berhenti menjadi sebuah 
sentiment psikologis dan kategori ‘ras’ hanya menjadi fenomena medis apabila 
tidak ditunggangi dengan motif ekonomi dan politik. Faktor ekonomi-politik 
merupakan faktor mendasar bagi kejahatan rasial. Sehingga ‘ras’ dijadikan 
senjata dan tameng untuk melakukan persekusi oleh manusia terhadap manusia. 
   
  Menurut Dr. Go Gien Tjwan, rasisme itu tidak terjadi di dalam suatu 
kekosongan atau vakum. Tapi riil ada di dalam masyarakat. Rasisme berkaitan 
erat dengan konflik dominasi kekuasaan yang nyata, bukan sekedar ada di dalam 
pikiran manusia. Sebagai isue sosial, rasisme merupakan gejala yang kompleks 
dan ada dalam setiap level kehidupan sosial seperti di bidang ekonomi, politik 
dan dominasi kekuasaan. Munculnya isue rasisme tidak dapat dipandang secara 
terpisah dan berdiri sendiri tanpa mengupas motif ekonomi-politik. Secara 
singkat dapat dikatakan bahwa isue rasisme akan tetap muncul apabila struktur 
masyarakat yang sarat dengan eksploitasi manusia atas manusia ma

Balasan: [budaya_tionghua] Upload photo kelenteng XiHe Gong

2006-03-06 Terurut Topik Abu Lora
Kalau tidak salah biasanya di papan nama Kelenteng,
sampingnya  suka dicantumkan tahun keberapa dari
pemerintahan di Tiongkok sana.
Contohnya pernah dilihat di Cetiya Buddha Praba, Jalan
Gondomanan Yogyakarta. 

--- you_qing_long <[EMAIL PROTECTED]>
menulis:

> dear members,
> 
> saya upload photo2 kelenteng XiHe Gong Semarang yg
> jelas antik en kuno 
> sekali. Sayangnye waktu saya kesana gak ketemu org
> yg bisa jelasin 
> asal usul berdirinye kelenteng itoe. Biar ada bian
> nyang jelasin taon 
> bian itoe dibuat tapi rasanye gak bisa ditentuin
> taon itoe kelenteng 
> berdiri.
> 
> 
> 
> 
> 
> YQL
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 







___ 
Apakah Anda Yahoo!?
Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru! 
http://beta.id.yahoo.com/





.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[budaya_tionghua] Fw: Han Hwie-Song: Perlawatan saya ke Jawa Jan-Febr. 2006 (bagian duabelas)

2006-03-06 Terurut Topik HKSIS

- Original Message - 
From: Han Hwie Song 
To: Tionghoa-net ; Nasional-list ; K. Prawira ; Jonathan Goeij ; C.T. Chan 
Sent: Tuesday, March 07, 2006 6:10 AM
Subject: Re: Han Hwie-Song: Perlawatan saya ke Jawa Jan-Febr. 2006 (bagian 
duabelas)


Perlawatan saya ke Jawa Jan-Febr. 2006  (bagian duabelas)

 

Di Surabaya memang saya mempunyai teman yang tidak sedikit, teman-teman saya 
ini mungkin anda, pembaca artikel saya ini agak heran, karena mereka ini 
bukannya teman-teman sekolah saya doeloe, di MULO, Algemene Middelbare School 
(AMS), Geneeskundige faculteit (fakultas Kedokteran) atau yang doeloe sekolah 
Belanda; tetapi teman-teman saya ini terutama yang agak senior dari sekolahan 
Tionghoa dan masih pandai bicara dan menulis Mandarin. Mereka ini bervariasi 
dari senior sampai pemuda, karena keaktivan mereka dalam sosial-budaya dan 
masyarakat, mereka memimpin ormas-ormas. Gaya tarik antara kita ialah karena 
kita mempunyai interesse sosial dan budaya Tionghoa yang sama. Disamping itu 
saya pernah tinggal di RRT dan Hongkong mau tidak mau mempengaruhi penghidupn 
kami. Faktor yang lain ialah karena teman-teman sekolah dan sejawat saya, sudah 
senior, tidak aktive lagi. Mereka tahu kalau saya datang tetapi karena 
non-aktivenya tidak mencari saya, meskipun saya pernah mencari dan menilpon 
mereka. Mereka yang dokter, atau sibuk dengan keluarganya atau sibuk dengan 
praktiknya.  Di Indonesia meskipun anda sudah sangat senior, tetapi masih 
membuka praktik. Di Belanda umunya kalau seorang sudah berumur enampuluh lima 
tahun hampir 95% dipensiun. Saya merupahkan satu terkecualian, karena masih 
diminta bekerja lagi selama tiga tahun; saya minta berhenti atas anjuran putra 
dan putri saya, berhubung kesehatan saya. Teman-teman baik saya doeloe dari 
sekolahan Belanda berada di USA, sudah meninggal atau saya tidak tahu mereka 
tinggal dimana.

Persahabatan saya dengan golongan totok ini berkembang sejak tahun 1980-an dan 
karena saya setiap tahun berkunjung ke Surabaya, maka teman-teman saya ini 
meluas sehingga sekarang. Terus terang saja, berkunjung ke Indonesia bagi saya 
adalah satu kesenangan, betapa tidak disitu kami bertemu dengan keluarga dan 
juga teman-teman yang baik. Setiap hari antara jam 09.00 pagi teman saya datang 
untuk mengajak saya berkunjung pada universitas, berjalan-jalan, berkongkow  
dan siang hari makan-makan dengan mereka. Dan malam hari umumnya saya 
berkongkow dengan keluarga saya.

Mengapa teman-teman saya yang sekarang ini masih aktive meskipun mereka sudah 
agak senior?  Pertanyaan ini dapat dijawab mungkin karena engkong atau orang 
tua mereka baru datang dari daratan Tiongkok. Mereka yang beremigrasi ke luar 
negeri adalah orang-orang yang berani, berinisiative, satu kebiasaan yang 
mereka bawa ke Nan Yang dan kebiasaan diberikan pada anak-anak cucunya. Kedua 
penghidupan mereka doeloe susah, baik finansiil dan geografis dan hawa udara di 
Tiongkok akan tambah menyulitkan kalau mereka malas-malasan. Mereka harus 
bekerja keras, saling membantu antar teman untuk dapat hidup, ini membawa sifat 
dan relasi yang akrab. Sewaktu mereka datang di Nan-Yang, Asia Tenggara, mereka 
ditrima oleh temannya, tinggal dirumahnya dan bekerja di perusahaannya. Lalu 
sesudah mereka mengenal dagangan dan sudah kenal daerah dan masyarakatnya, 
dikumpulkan teman-teman sekampungnya dan diberi kapital untuk memulai 
perusahaan. Perusahaan yang mereka kerjakan umunya ialah perusahan yang mereka 
sudah pernah kerja di temannya yang membantu mereka. Bantuan finansiil ini 
dibayar kalau perdagangannya sukses, ini merupahkan "gentleman agreement." Lalu 
orang yang sukses ini membantu teman-teman di kampung halamannya di daratan 
Tiongkok  untuk datang dan memulai penghidupan di Nan-Yang, Asia Tenggara dan 
seterusnya. Maka tidak mengherankan mengapa dahulu umumnya orang Hokkian, 
Min-Nan berjualan polowijo, orang Hokjia berdagang tekstil, orang HokJiu 
berdagang emas, orang Kheh berdagang obat-obatan, sabun dan makanan kaleng 
dahulu beken dengan P en D. Fenomina ini seolah-olah ada pembagian pekerjaan 
antara berbagai golongan, yang sebetulnya tidak begitu. Cerita ini baik saya 
dengar dari engkong saya Han Boen Tjing dan engkong mertua saya Liem Toeng Kie. 
Pertolongan semacam ini dahulu oleh orang Hokjia dinamakan Gah-Hui. 



Dr. Han Hwie-Song

Breda, 27-2-2006  Holland


[Non-text portions of this message have been removed]






.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[budaya_tionghua] Upload photo kelenteng XiHe Gong

2006-03-06 Terurut Topik you_qing_long
dear members,

saya upload photo2 kelenteng XiHe Gong Semarang yg jelas antik en kuno 
sekali. Sayangnye waktu saya kesana gak ketemu org yg bisa jelasin 
asal usul berdirinye kelenteng itoe. Biar ada bian nyang jelasin taon 
bian itoe dibuat tapi rasanye gak bisa ditentuin taon itoe kelenteng 
berdiri.





YQL








.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [budaya_tionghua] Re: OOT: Petisi Anti RUU Pronografi dan pornoaksi

2006-03-06 Terurut Topik steeve haryanto
--- indoguoyue <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
...deleted...
> Bagi mereka yang percaya Tuhan:
> Kalau telanjang itu dilarang oleh Tuhan, maka Adam
> dan Hawa tidak 
> akan diciptakan dalam keadaan telanjang :D
...deleted...
Jelas - jelas kita lahir dalam keadaan
telanjang.Mereka hanya menganggap bahwa budaya mereka
yang terbit dari kitab sucinya adalah benar
adanya.Mereka jelas - jelas menentang budaya barat
yang katanya tidak sesuai dengan norma2 budaya
setempat, tetapi mereka tidak sadar bahwa mereka
sendiri membawa budaya luar masuk...Lucu kadang...
itulah kawan...kalau mengganggap bahwa disaat kita
telah menemukan ajaran agama yang menurut kita benar
maka kita telah menjadi orang benar.Pengertian yang
mensucikan semua perbuatan yang salah.



__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 





.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [budaya_tionghua] Fw: Li Tianci Re: Ius sanguinis: Bukan peraturan UU WN Tiongkok lagi

2006-03-06 Terurut Topik Rinto Jiang
Hm, saya tidak tertarik untuk membahas lebih lanjut opini yang anda 
ajukan itu, karena tidak sesuai dengan point utama yang kita diskusikan, 
juga hanya mengaburkan fokus diskusi ini.

Mari, saya tarik kembali diskusi agar tidak kehilangan fokus. Sederhana 
saja, tidak usah menulis dan mengetik panjang2 dan berakibat tidak 
menarik untuk dibaca dan dipelajari.

Kesampingkan dulu ius soli dan ius sanguinis, RRT adalah sebuah negara 
yang tidak mengakui dwi-kewarganegaraan, artinya, bila keturunan 
Tionghoa di manapun, telah mengambil kewarganegaraan setempat, maka ia 
otomatis akan kehilangan kewarganegaraannya. Sebaliknya, bila orang 
negara lain, sesuai dengan syarat2 yang ditentukan mengajukan 
naturalisasi kewarganegaraan Tiongkok, maka orang tersebut akan 
diharuskan melepaskan kewarganegaraan semula.

Untuk kasus di AS itu, kalau orang tua kemudian mengajukan permohonan WN 
AS bagi anaknya, otomatis WN Tiongkok akan dilepas. Jadi, ia akan 
menjadi American born Chinese, secara legal, ia adalah orang Amerika. 
Opini panjang anda sama sekali tidak menjawab logika sederhana saya ini.

Jadi, seorang Tionghoa tidak akan dapat sekaligus menjadi orang Tiongkok 
dan orang negara lainnya, konteks Tionghoa dan Tiongkok harus dibedakan.


Rinto Jiang



ChanCT wrote:
>
> - Original Message -
> From: Li Tianci
> To: [EMAIL PROTECTED]
> Sent: Monday, March 06, 2006 2:32 PM
> Subject: Re: [tioin59] Fw:Rinto Jiang Re: Ius sanguinis: Bukan 
> peraturan UU WN Tiongkok lagi
>
>
> Banyak sekali anak dari pasangan WN-RRT yg lahir di negara seperti AS 
> yang menganut Ius Soli, tetapi mereka tidak kehilangan kewarganegaraan 
> dari ortu mereka kecuali pada umur tertentu membuat pernyataan ingin 
> melepaskan kewarganegaraan RRT.
>
> Dalam UU Kewarganegaraan RRT salah satu pasal pertama berbunyi bahwa hanya
> orang yang termasuk ke-56 kelompok etnis (minzu) di RRT berhak menjadi 
> WN-RRT.
> Artinya, apabila seseorang dari etnis dari luar ke-56 minzu itu lahir 
> di wilayah RRT secara prinsip ia tidak berhak memiliki RoA (hak 
> tinggal seperti di HK SAR) dan tidak berhak mengajukan permohonon 
> menjadi WN-RRT.
>

[deleted]



.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





RE: OOT [budaya_tionghua] Dari Ramalan Sejarah, Menatap Masa Depan Tiongkok

2006-03-06 Terurut Topik Brianz_liu
Salam iseng..

BAB XIV
Republic China lahir seorang Juruselamat yang kemudian di tindas secara
tidak adil oleh penguasa setempat.

Bab XV
Repulbic China mengalami banyak bencana dan kehancuran akibat karma berbuat
Zolim terhapap Juru selamat dan  menyiksa para pengikutnya.



-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of HKSIS
Sent: Tuesday, March 07, 2006 12:21 PM
To: HKSIS-Group
Subject: [budaya_tionghua] Dari Ramalan Sejarah, Menatap Masa Depan Tiongkok

Dari Ramalan Sejarah, Menatap Masa Depan Tiongkok 

Oleh: Zhang Fuzang 

(Erabaru.or.id) - Dalam menghadapi masa depan, menghadapi jiwa sendiri,
manusia selalu merasa gelisah, sulit sekali mengambil pilihan yang tepat.
Iptek masa kini tidak mampu mengatasi faktor waktu, tidak dapat meramalkan
masa akan datang, contoh yang paling menonjol adalah prakiraan cuaca, iptek
yang paling mutakhirpun tidak dapat meramalkan dengan tepat perubahan cuaca
pada tiga hari kemudian! 

Sebaliknya di berbagai tempat di dunia, terutama di Tiongkok, pada setiap
dinasti dan setiap zaman selalu ada ramalan yang beredar, saya yakin dalam
kebudayaan tradisional Indonesia juga ada ramalan yang tepat.
Ramalan-ramalan tersebut tidak hanya menerawang kejadian tiga tahun, tiga
puluh tahun, melainkan beberapa ratus tahun, bahkan ribuan tahun, sedangkan
tingkat akurasinya mencengangkan, sulit dibayangkan. Para peramal tersebut
menggunakan berbagai kata, dan bentuk gambar, yang bermakna tersembunyi,
merangkum kedalamnya apa yang akan terjadi dikemudian hari, orang-orang acap
kali baru menemukan kode rahasianya setelah terjadi. 

Nyata sekali bahwa ciri khas semua peramal adalah mereka memberi tahu
ramalan mendatang, namun tidak merubah proses perkembangan sejarah. Mungkin
ada orang yang beranggapan mereka tidak dapat merubah masa mendatang,
sedangkan saya pribadi ingin menyampaikan sebuah pemikiran lain. Bagi para
peramal, sejarah manusia sesungguhnya bagaikan sebuah sandiwara yang telah
diatur sejak awal. Satu babak demi satu babak dipentaskan sesuai skenario,
kandungan makna yang mulia dari keseluruhan sandiwara, mereka dapat
melihatnya dengan sangat jelas, tentu mereka tidak akan mengusik secuilpun
dari isinya, sesungguhnya fungsi utama dari ramalan tersebut adalah memberi
peringatan!

Di Tiongkok banyak peramal adalah orang yang menempuh hidup suci, terutama
tokoh-tokoh dari aliran Buddha dan Tao. Manusia pada umumnya secara alami
akan menyangsikan kebenaran ramalan, sesungguhnya memang ada ramalan palsu
yang direkayasa, tetapi ramalan sejati pasti bertahan dalam ujian waktu.
Jika itu adalah hasil rekayasa atau gubahan dari generasi setelahnya, maka
sejarah akan muncul banyak versi yang berbeda, bersamaan itu bagian masa
depan dari ramalan yang dibuat juga harus dibuktikan melalui waktu. Pada
masa-masa yang berbeda, dalam sejarah Tiongkok, ada banyak orang mengurai
dan menjelaskan ramalan, maka ramalan yang direkayasa sesuka hati tidak akan
bertahan lama. 

Berhubung ramalan berkaitan dengan kebudayaan yang berbeda, maka akan ada
perumpamaan tersembunyi dengan cara yang berbeda, menterjemahkan ramalan
juga ada tingkat kesulitan tertentu. Disini saya mengetengahkan ramalan dari
seorang tokoh yang sangat terkenal dalam sejarah Tiongkok, yaitu Zhu Ge Kong
Ming atau Zhu Ge Liang yang cerdik cendikia dalam kisah Samkok, ramalannya
disebut "Ma Qian Ke" yang berarti "Pelajaran di Depan Kuda". 



Sebutan itu muncul di tengah masa peperangan, Zhu Ge Liang saat senggang
duduk di depan kuda perang, secara sambilan ia membuat ramalan sekali jadi
tentang masa mendatang. Ramalan ini telah melangkahi sejarah Tiongkok 1800
tahun, dengan tepat telah meramalkan pergantian setiap dinasti setiap zaman,
terus hingga kini. Mudah sekali untuk memperlihatkan ketepatan ramalan
tersebut. Saya berpendapat bagi orang-orang jaman modern yang selalu sibuk,
ia telah memberikan sudut pandang yang lebih tinggi dan lebih luas untuk
meninjau sejarah, dengan demikian mungkin dapat menggali kebenaran. Lagipula
ramalan tersebut telah memprediksikan masa kini dan masa mendatang yang akan
terjadi, ini adalah topik yang menjadi perhatian kita semua. 

Bab I.
"Tak Berdaya Mengubah Situasi, Membaktikan Diri Sampai Akhir Hayat, Hidup di
Dunia Hanya Sambil Lalu, Delapan Ribu Hantu Wanita"

Dalam bab ini, Zhu Ge Liang meramal dirinya sendiri, dia sejak dini sudah
tahu bahwa dinasti 'Han' telah sirna kejayaannya, segala upaya juga "tak
berdaya mengubah situasi", tetapi dia masih berusaha membantu Negara Zhu
Han, untuk menunaikan misi sejarah diri sendiri, ini adalah sebuah lukisan
yang mencerminkan "membaktikan diri sampai akhir hayat". Bab ini pada
awalnya langsung memperlihatkan diri peramal yang tunduk dan melaksanakan
dengan baik terhadap perintah langit, pemahamannya terhadap jiwa melampaui
manusia biasa, bersamaan secara implisit juga menyatakan bahwa sejarah
adalah sebuah sandiwara yang telah disusun dengan baik, apa tujuannya? Siapa
yang mengaturnya? Ini barulah

[budaya_tionghua] Dari Ramalan Sejarah, Menatap Masa Depan Tiongkok

2006-03-06 Terurut Topik HKSIS
Dari Ramalan Sejarah, Menatap Masa Depan Tiongkok 

Oleh: Zhang Fuzang 

(Erabaru.or.id) - Dalam menghadapi masa depan, menghadapi jiwa sendiri, manusia 
selalu merasa gelisah, sulit sekali mengambil pilihan yang tepat. Iptek masa 
kini tidak mampu mengatasi faktor waktu, tidak dapat meramalkan masa akan 
datang, contoh yang paling menonjol adalah prakiraan cuaca, iptek yang paling 
mutakhirpun tidak dapat meramalkan dengan tepat perubahan cuaca pada tiga hari 
kemudian! 

Sebaliknya di berbagai tempat di dunia, terutama di Tiongkok, pada setiap 
dinasti dan setiap zaman selalu ada ramalan yang beredar, saya yakin dalam 
kebudayaan tradisional Indonesia juga ada ramalan yang tepat. Ramalan-ramalan 
tersebut tidak hanya menerawang kejadian tiga tahun, tiga puluh tahun, 
melainkan beberapa ratus tahun, bahkan ribuan tahun, sedangkan tingkat 
akurasinya mencengangkan, sulit dibayangkan. Para peramal tersebut menggunakan 
berbagai kata, dan bentuk gambar, yang bermakna tersembunyi, merangkum 
kedalamnya apa yang akan terjadi dikemudian hari, orang-orang acap kali baru 
menemukan kode rahasianya setelah terjadi. 

Nyata sekali bahwa ciri khas semua peramal adalah mereka memberi tahu ramalan 
mendatang, namun tidak merubah proses perkembangan sejarah. Mungkin ada orang 
yang beranggapan mereka tidak dapat merubah masa mendatang, sedangkan saya 
pribadi ingin menyampaikan sebuah pemikiran lain. Bagi para peramal, sejarah 
manusia sesungguhnya bagaikan sebuah sandiwara yang telah diatur sejak awal. 
Satu babak demi satu babak dipentaskan sesuai skenario, kandungan makna yang 
mulia dari keseluruhan sandiwara, mereka dapat melihatnya dengan sangat jelas, 
tentu mereka tidak akan mengusik secuilpun dari isinya, sesungguhnya fungsi 
utama dari ramalan tersebut adalah memberi peringatan!

Di Tiongkok banyak peramal adalah orang yang menempuh hidup suci, terutama 
tokoh-tokoh dari aliran Buddha dan Tao. Manusia pada umumnya secara alami akan 
menyangsikan kebenaran ramalan, sesungguhnya memang ada ramalan palsu yang 
direkayasa, tetapi ramalan sejati pasti bertahan dalam ujian waktu. Jika itu 
adalah hasil rekayasa atau gubahan dari generasi setelahnya, maka sejarah akan 
muncul banyak versi yang berbeda, bersamaan itu bagian masa depan dari ramalan 
yang dibuat juga harus dibuktikan melalui waktu. Pada masa-masa yang berbeda, 
dalam sejarah Tiongkok, ada banyak orang mengurai dan menjelaskan ramalan, maka 
ramalan yang direkayasa sesuka hati tidak akan bertahan lama. 

Berhubung ramalan berkaitan dengan kebudayaan yang berbeda, maka akan ada 
perumpamaan tersembunyi dengan cara yang berbeda, menterjemahkan ramalan juga 
ada tingkat kesulitan tertentu. Disini saya mengetengahkan ramalan dari seorang 
tokoh yang sangat terkenal dalam sejarah Tiongkok, yaitu Zhu Ge Kong Ming atau 
Zhu Ge Liang yang cerdik cendikia dalam kisah Samkok, ramalannya disebut “Ma 
Qian Ke” yang berarti “Pelajaran di Depan Kuda”. 



Sebutan itu muncul di tengah masa peperangan, Zhu Ge Liang saat senggang duduk 
di depan kuda perang, secara sambilan ia membuat ramalan sekali jadi tentang 
masa mendatang. Ramalan ini telah melangkahi sejarah Tiongkok 1800 tahun, 
dengan tepat telah meramalkan pergantian setiap dinasti setiap zaman, terus 
hingga kini. Mudah sekali untuk memperlihatkan ketepatan ramalan tersebut. Saya 
berpendapat bagi orang-orang jaman modern yang selalu sibuk, ia telah 
memberikan sudut pandang yang lebih tinggi dan lebih luas untuk meninjau 
sejarah, dengan demikian mungkin dapat menggali kebenaran. Lagipula ramalan 
tersebut telah memprediksikan masa kini dan masa mendatang yang akan terjadi, 
ini adalah topik yang menjadi perhatian kita semua. 

Bab I.
“Tak Berdaya Mengubah Situasi, Membaktikan Diri Sampai Akhir Hayat, Hidup di 
Dunia Hanya Sambil Lalu, Delapan Ribu Hantu Wanita”

Dalam bab ini, Zhu Ge Liang meramal dirinya sendiri, dia sejak dini sudah tahu 
bahwa dinasti ‘Han’ telah sirna kejayaannya, segala upaya juga “tak berdaya 
mengubah situasi”, tetapi dia masih berusaha membantu Negara Zhu Han, untuk 
menunaikan misi sejarah diri sendiri, ini adalah sebuah lukisan yang 
mencerminkan “membaktikan diri sampai akhir hayat”. Bab ini pada awalnya 
langsung memperlihatkan diri peramal yang tunduk dan melaksanakan dengan baik 
terhadap perintah langit, pemahamannya terhadap jiwa melampaui manusia biasa, 
bersamaan secara implisit juga menyatakan bahwa sejarah adalah sebuah sandiwara 
yang telah disusun dengan baik, apa tujuannya? Siapa yang mengaturnya? Ini 
barulah merupakan letak misterius dari ramalan tersebut!
Delapan ribu hantu wanita adalah sebuah teka-teki huruf, keempat huruf diatas 
digabungkan jadi satu membentuk sebuah huruf “wei” yang meramalkan Negara Zhu 
Han akan dimusnahkan oleh Negara Wei.

Bab II.
Bab ini meramalkan dinasti “Jin” yang menggantikan dinasti “Wei”. Raja dinasti 
Jin bernama Si Ma Yan memperoleh tahta kerajaan dengan cara menyerobot, yang 
dalam ramalan dilukiskan sebagai “asal-usul tidak bena

[budaya_tionghua] Re: Kenapa orang Cina tidak tertarik jadi tentara>> Arnold

2006-03-06 Terurut Topik ChanCT
Hallo bung Arnold yb,

Tersentak siuman setelah membaca uraian bung ini. Ya, Saya hanya memberikan 
reaksi spontan saja dalam menangkap ungkapan kuno itu, tanpa berpikir panjang. 
Seolah-olah yang menjadi perajurit bisa saja terdiri dari orang-orang 
berkualitas rednah/pendidikan rendah, hanya perwira-perwira tinggi saja yang 
berkualitas tinggi/poendidikan tinggi. Bung benar! Setelah saya pikir kembali, 
ungkapan tsb. seharusnya tidak berlaku umum pada Angkatan Bersenjata yang 
bertugas melindungi keamanan rakyat dan negaranya. Ungkapan itu mestinya hanya 
berlaku bagi raja-perang yang kerjanya menindas rakyat, merampok rakyat dijaman 
Tiongkok sebelum merdeka.

Bagi tentara rakyat, yang benar-benar menjalankan tugas melindungi keamanan 
rakyat dan negara, sekalipun perajurit-perajuritnya berpendidikan rendah, tapi 
tetap merupakan anak rakyat yang ber-mental mulia, yang siap mengorbankan 
jiwa-raga untuk melindungi keamanan rakyat dan negaranya. Adalah besi-baja 
baik, adalah baja-baja unggul juga yang ditempa jadi perajurit! Hanya dengan 
demikian Angkatan Bersenjata bisa benar-benar kuat melaksanakan tugas 
melindungi keamanan rakyat dan negara. Tanpa baja-baja unggul yang menjadi 
perajurit, sama halnya seperti perajurit bayaran saja akan lari-ngiprit begitu 
terbentur kesulitan dan menemui bahaya. Buyarlah negara itu, tanpa tentara yang 
bermental baja unggul.

Terimakasih atas uraian bung yang begitu cermat.

Salam,
ChanCT
  - Original Message - 
  From: Arnold 
  To: tionghoa-net@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, March 06, 2006 3:57 PM
  Subject: [t-net] Kenapa orang Cina tidak tertarik jadi tentara>> CHAN CT


  Hello 
 
Ungkapan dari sdr ChanCT: """Besi baik tidak ditempa jadi paku, orang 
baik tidak akan menjadi tentara". Saya kira, yang dimaksud tentara disini 
hanyalah sebagai prajurit, serdadu saja dan tentunya bukan perwira apalagi 
perwira tingginya, ya. Karena kenyataan, bagi perwira tinggi diperlukan 
pengetahuan dan kecerdasan yang cukup tinggi, dibutuhkan besi baja unggul 
juga.""
 
 Apa yang ditulis oleh ChanCT mungkin tanpa sadar agak berbau diskriminasi 
dan hanya berdasarkan pre-theory dan pre-analisa dari negara yang sedang 
berkembang saja.
Dalam analisa tersebut sama sekali tidak akan mutlak menjadi landasan bila 
dilihat dari suatu "achievements and prestiges dalam military infrastractures", 
maupun bila dilihat melalui pandangan dari Military Quiz:  " telur atau ayam 
dahulu! "  
 
Kira2 begini:  Dalam film Kung Fu maupun film2 Martial Arts! yang kita 
sudah terbiasa.  Dimana Kung Fu Master melatih murid2nya untuk menjadi Pemimpin 
pendekar2 bawahannyadibawah akan kita mengerti apa yang saya maksud!
 
Dan sebagai perbandingan analisa sebaiknya kita lakukan dengan US Military.
I'm not familiar dgn TNI...military infrastructures tapi kira2 sama.
 
Dalam US Military Pangkat Prajurid dari E-1 sampai E-9 Sersan Mayor 
 
Dan Perwira dari O-1 Letda sampai O-9/10 Jenderal. bintang 3/4.
Dalam kenyataan hidup sehari-hari nya seorang Prajurid E-4 Corporal sampai 
E-5/6/7 Sergeant/Sersan I, II, mereka dididik untuk MENDIDIK calon 
PERWIRAdalam US Military Academy maupun IMET  dalam melatih Foreign 
Military Students di US!
~~~
@HARUS kita semua INGAT PERWIRA hampir TIDAK PERNAH MEMBUAT PERWIRA, 
dalam kenyataan nya PRAJURID dari Corporal sampai Sergeants YANG selalu MEMBUAT 
dan MECIPTAKAN seorang PERWIRA!!! untuk Memimpin.!!
~~~
Dan calon Perwira, mereka face to face dididik oleh Prajurid sampai lulus, 
setelah calon perwira lulus kemudian Prajurid2/Pelatih memberikan Salut Pertama 
kepada Perwira YANG BARU LULUS:  Pangkat mereka langsung O-1, Letnan Dua, bila 
dipilih karena good leaderships dan memimpin Platoons biasanya menjadi O-2 
Letnan Satu, dan bila dalam Academy seorang "calon Perwira" dipilih dan 
diangkat menjadi Kepala semua Academy Lulusan karena demonstrate an  
"Exceptional Example of Everything" langsung mendapatkan O-3  begitu 
lulus! dari US Military Academy!  
Seperti dalam "Officer and Gentleman" dimana Naval Cadet Officer Richard 
Geere! dilatih oleh US Marines. Gunnery Sergeant. Lou Gossett Jr. in '86'? 
Movie.
Kita harus test perkataan dibawah ini apakah berlaku secara universal atau 
apakah berlaku untuk negara tertentu saja dan apakah untuk setiap pasukan 
???!
 
Besi baik tidak ditempa jadi paku, orang baik tidak akan menjadi 
tentara". Saya kira, yang dimaksud tentara disini hanyalah sebagai prajurit, 
serdadu saja dan tentunya bukan perwira apalagi perwira tingginya"
 
Bila kwalitas Prajurid yang melatih calon perwira dari Corporal sampai 
Sergeant  seperti di US, juga di 
seluruh negara bila tidak mempunyai kwalitas pengetahuan, kecerdasan, dari baja 
unggul, dari para Praju

[budaya_tionghua] Memahami Sayap Perdagangan China - Krakatau Steel Terpojok oleh Produk China

2006-03-06 Terurut Topik HKSIS
http://kompas.com/kompas-cetak/0603/07/ekonomi/2492545.htm
Selasa, 07 Maret 2006  
   
   
   

Memahami Sayap Perdagangan China 
Introspeksi bagi Pengambil Kebijakan



Produk China praktis membanjiri seluruh negeri ini. Sebenarnya 
bukan hanya Indonesia, tetapi produk China juga sudah menyerbu ke segala 
penjuru negara di dunia ini. Sebenarnya, bagaimana karakteristik orang-orang 
Tenglang alias China dalam melebarkan sayap perdagangannya?

Negeri Tirai Bambu itu bukan cuma menjadi produsen skala besar, 
tetapi juga telah membangun sebuah jaringan perdagangan yang kuat dan terpadu 
di seluruh dunia.

Kita tidak bisa menutup mata. Bagi banyak orang, produk China dari 
peniti, mainan anak, tekstil, elektronik, kedokteran hingga suku cadang 
otomotif jelas sekali menguntungkan.

Produsen berbagai produksi yang kelimpungan menghadapi berbagai 
kebijakan negeri ini kini diam-diam beralih menjadi pedagang. Sementara 
pedagang produk lokal juga beralih sebagai pedagang produk impor, terutama 
produk China.

Rakyat selaku konsumen pun menyambut gembira dapat membeli 
barang-barang dengan harga murah. Ini bisa terjadi karena prinsip pedagang 
grosiran tekstil asal China adalah untung sedikit tak apa, yang penting 
dagangan cepat laku dan kontinu.

Prinsip sederhana ini terungkap di dalam perbincangan dengan tujuh 
pedagang tekstil di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Kamis (2/3) lalu. Para pedagang 
ini ternyata kental sekali dengan semangat tokoh reformasi China, Deng Xiaoping 
dan Zhu Rongji.

Presiden China Deng Xiaoping seusai mengadakan perjalanan ke 
selatan tahun 1992 berpidato untuk mendorong percepatan modernisasi China. 
Pidato Deng yang memicu pertumbuhan ekonomi pasar China adalah sikap tegas 
membiarkan daerah tertentu menjadi lebih kaya terlebih dahulu.

Perjalanan ke selatan serta pidato Deng mengenai ekonomi pasar 
memicu pergerakan petani. Berbekal kartu tanda penduduk dan sejumlah uang, para 
petani di wilayah-wilayah pedalaman menuju ke kota-kota yang sedang 
giat-giatnya membangun.

Laurence J Brahm dalam bukunya, Zhu Rongji and the Transformation 
of Modern China, menyebutkan tujuan pokok Perdana Menteri Zhu Rongji adalah 
membangun China dengan membongkar struktur tradisional pedesaan, pertama-tama 
menciptakan pasar domestik bagi produk China. Dengan demikian, menciptakan 
pendapatan masyarakat pedesaan demi mendukung pertumbuhan ekonomi.

Di bawah kepemimpinannya, perspektif komunis menuju liberalis bukan 
sekadar pembaharuan. Pembangunan dibikin terfokus. Bukan cuma mementingkan 
pertumbuhan, tetapi juga memiliki perencanaan.

Karakter China juga berupa keahlian membidik pasar. Tentu, 
pengalaman jatuh dan bangun melahirkan kepekaan ini, kata Lim Kiat Swie, 
sesepuh pedagang Tanah Abang.

Persoalan harga produk murah merupakan sebuah pilihan. Kalau tidak 
mau beli yang murah, belilah ke toko-toko elite. Sebab, China pun sebetulnya 
sudah menjual barang murahnya ke toko elite itu.

Karakteristik lain, sejak lahir bangsa China sudah jaring laba-laba 
kekeluargaan di dalam negeri maupun luar negeri.

Umumnya orang China begitu erat rasa persaudaraannya. Nama marga 
mempererat persatuan dan sangat membuka peluang kerja sama. Tak heran, orang 
China hanya memercayakan usahanya kepada bangsanya sendiri.

Bahkan, sikap itu diperluas ke jaringan bisnis. Artinya, konsumen 
tinggal menghubungi via telepon dan pedagang dengan cepat mengirim barang 
sesuai dengan pesanan. Kejujuran dipegang teguh meski konsumen belum memberikan 
uang muka.

Introspeksi

Banjirnya produk China harus jadi bahan introspeksi. Apa yang salah 
dengan kondisi Indonesia? Apa yang harus diperbaiki?

Produsen tekstil Indonesia yang terpukul, terutama yang memproduksi 
kain katun, rayon, jins, dan poliester halus. Sejak lima tahun ini sentimen 
terhadap tekstil selalu negatif.

Dahulu, prospek usaha tekstil mulai dari pemintalan (spinning), 
penenunan (weaving), proses final tekstil, garmen, hingga perdagangan masih 
cerah. Produk lokal masih bisa mengimbangi.

Namun, begitu produk China membanjiri pasar dengan harga murah, 
model memikat, dan trendi, produsen tekstil lokal rontok. Semua usaha garmen 
terpukul. Kalah bersaing, terutama dari aspek harganya.

Perdagangan tekstil betul-betul rusak. Sebab, jaring perdagangan 
menyebabkan penyebarannya merata ke seluruh penjuru daerah. Semua orang 
berdagang, tanpa memperhitungkan titik jenuh pasar. Akhirnya, tekstil lokal 
dilibas.

Sebagian besar pedagang menyebutkan, akar permasalahan terletak 
pada peraturan ketenagakerjaan. Ditambah lagi kebijakan pemerintah yang 
mengimpit proses produksi, seperti kenaikan bahan bakar minyak, pajak, dan 
retribusi. Dipe

Re: [budaya_tionghua] Re: Bahan Diskusi

2006-03-06 Terurut Topik steeve haryanto
...deleted...
> Namun, saya selalu bingung, melihat situasi
> sekarang, dimana situasi 
> keamanan sudah semakin kondusif, bekas-bekas "LUKA"
> akibat kerusuhan 
> itu sudah tidak tampak lagi, hanya sebagian besar
> keluarga yang 
> mengalami yang masih trauma, selebihnya?
> Sepertinya tidak pernah terjadi apa-apa di Jakarta
> ini, orang-orang 
> Tionghoa masih banyak yang terlihat hidup dengan
> ingin memamerkan 
> segala hartanya, ingin memamerkan statusnya
> seolah-olah Tionghoa 
> adalah setingkat diatas yang lain, ABG nya, tak mau
> kalah dengan 
> yang tua untuk ikut memamerkan juga, dengan
> berpakaian yang 
> wah.. Jadi, mungkin sudah menjadi KARATER DASAR 
> manusia ya
> : Selagi Happy 
> lupa akan penderitaan, tapi kalau pas menderita,
> pasti teriak-teriak.

> salam,
> 
> KT

Tanggapan:
Kawan ku KT rakyat kita terbiasa tidak pernah di didik
untuk menyelesaikan masalah tetapi melainkan
melimpahkan masalah dan kalangan bawah dididik untuk
mencari kambing hitam dari setiap masalah yang
dihadapinya.Bangsa ini tidak pernah diajarkan untuk
melihat kedalam diri kita sendiri apa yang sebenarnya
terjadi dan bagaimana jalan keluarnya.

__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [budaya_tionghua] Diskriminasi

2006-03-06 Terurut Topik steeve haryanto
...deleted... 
> Di berbagai tempat wisata, petugas tidak mau
> repot-repot bertanya apalagi memeriksa bukti
> kewarganegaraan pengunjung. Yang dilirik hanya warna
> kulit dan bentuk hidung. Semua yang bertampang
> Melayu dianggap WNI dan boleh membayar tiket kelas
> kambing, yang berkulit putih WNA, tarifnya melambung
> ke langit
...deleted...
Kenapa dengan bangsa ini kawan? pola politik seperti
apa yang sebenarnya mereka gulingkan ke rakyatnya
sendiri? belom habis terpuruknya perekomian indonesia,
ditambah dengan WaGub dari kalangan tionghoa beragama
buddha di semburkan, yang tidak kalah membuat mata
kita melotot sekarang ini DPR membuat "RUU
...pornografi ..." entah mau dibawa kemana bangsa ini
... kayaknya kita sekali kali copy darat untuk sekedar
berkumpul sambil memanjatkan doa kepada Para Dewa Dewi
agar kita yang selalu tersisihkan dapat diberi sedikit
pintu kecil untuk sekedar bertahan dari semua tersebut
diatas.


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[budaya_tionghua] SE Mendagri soal Khonghucu Tak Perlu Petunjuk Teknis - Banyak Pejabat di Daerah Masih Bermental Orde Baru

2006-03-06 Terurut Topik HKSIS
  http://kompas.com/kompas-cetak/0603/07/Politikhukum/2492783.htm
  Selasa, 07 Maret 2006  
 
 
 

  SE Mendagri soal Khonghucu Tak Perlu Petunjuk Teknis 


  Jakarta, Kompas - Menteri Dalam Negeri Moh Maruf menegaskan tidak perlu 
ada petunjuk teknis untuk mengimplementasikan Surat Edaran Mendagri Nomor 
470/336/SJ tanggal 24 Februari tentang pelayanan administrasi kependudukan 
penganut agama Khonghucu. Seharusnya, dengan SE Mendagri kantor catatan sipil 
secara otomatis sudah bisa segera mencatatkan administrasi kependudukan (KTP, 
kartu keluarga, dan akta perkawinan) penganut agama Khonghucu.

  Tidak perlu, karena petunjuk teknis sudah ada. Di dalam dinas 
kependudukan dan pencatatan sipil sudah ada (petunjuk teknis), cuma dulu belum 
memasukkan agama Khonghucu sebagai agama. Sekarang kan sudah ada SE itu, ya 
tinggal memberikan penjelasan dan menjabarkan saja, kata Maruf, Senin (6/3).

  Menurut Maruf, pihaknya akan memantau ke daerah dalam implementasi Surat 
Edaran Menteri Dalam Negeri (SE Mendagri) tersebut. Namun, ia belum akan 
memberikan sanksi kepada daerah yang belum melaksanakan SE Mendagri. Instruksi 
saya kira sudah dikeluarkan ke daerah, kita tinggal kontrol daerah mana yang 
belum melaksanakan dan kita akan tanya mengapa. Ini kan tinggal sosialisasi, 
jadi semua pihak harus mengerti. Mengenai sanksi, saya kira setiap kebijakan 
tentu ada, tetapi bagaimana sosialisasi dan pelayanan publik itu dijalankan, 
katanya.

  Sebelumnya, Sekretaris Presidium Majelis Agama Tinggi Indonesia Chandra 
Setiawan mengungkapkan banyaknya keluhan penganut agama Khonghucu yang masih 
belum dilayani kantor catatan sipil di daerah. Alasan utama yang diungkapkan 
kantor catatan sipil adalah belum adanya petunjuk teknis dari kepala daerah. 
Banyak macam alasan daerah yang belum mau, misalnya belum ada petunjuk teknis 
atau petunjuk pelaksanaan. Ketika belum ada SE Mendagri, mereka bilang perintah 
presiden saja belum cukup karena belum ada perintah tertulis. Bahkan, ada yang 
bilang dalam sistem komputernya hanya ada lima pilihan agama, jadi belum bisa 
mencatatkan penganut agama Khonghucu. Ini kan tidak logis, kata Chandra yang 
juga anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).

  Menurut Chandra, selama ini identitas penganut agama Khonghucu dalam KTP 
maupun surat kependudukan lainnya selalu ditulis beragama lain, tergantung 
aparat pemda, ada yang beragama Buddha atau Katolik. Karena itulah, pihaknya 
berterima kasih ketika SE Mendagri itu sudah keluar. Saya berharap kepala 
daerah menindaklanjuti SE Mendagri itu atau Dirjen Administrasi Kependudukan 
membuat semacam juknis untuk pelaksanaan SE Mendagri, kata Chandra.

  Dalam catatan Komnas HAM (buku Pokok-pokok Pikiran dan Paradigma Baru 
Catatan Sipil Nasional, Komnas HAM, 2005) disebutkan, tahun 1997 pernah terjadi 
perkawinan menurut agama Khonghucu di Surabaya yang kemudian ditolak kantor 
catatan sipil ketika diminta dicatatkan. Alasannya, Khonghucu tidak termasuk 
lima agama binaan Departemen Agama.

  Kantor catatan sipil itu kemudian digugat sampai ke tingkat Mahkamah 
Agung. Beruntung, MA mengabulkan keinginan pasangan itu untuk dicatatkan di 
catatan sipil, yang amar putusannya memerintahkan kepada kantor catatan sipil 
untuk melangsungkan perkawinan penggugat. Namun, setelah kasus ini pasangan 
lain yang melangsungkan perkawinan menurut agama Khonghucu tetap saja tidak 
punya kesempatan untuk dicatatkan di kantor catatan sipil. (SIE)
 


SUARA PEMBARUAN DAILY 


Soal Pencatatan Perkawinan Khonghucu 

Banyak Pejabat di Daerah Masih Bermental Orde Baru
JAKARTA - Belum jalannya Surat Edaran Menteri Dalam Negeri (SE Mendagri) No 
470/336/SJ tanggal 24 Februari tentang pelayanan administrasi kependudukan 
penganut agama Khonghucu disebabkan karena mayoritas birokrat di daerah 
bermental Orde Baru yang bersikap diskriminatif kepada pemeluk agama tertentu 
seperti agama Khonghucu. Padahal, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan 
tegas memerintahkan kepada kepala daerah untuk tidak ragu mencatatkan 
perkawinan para penganut agama Konghucu seperti juga para pemeluk agama lain di 
Indonesia. Karena itu, Departemen Dalam Negeri (Depdagri) harus bekerja keras 
mengubah mental para birokrat di daerah. 

Demikian dikatakan Sekretaris Presidium Matakin yang juga anggota Komisi 
Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Chandra Setiawan kepada Pembaruan di 
Jakarta, Senin (6/3). 

Daerah-daerah yang belum menjalankan SE Mendagri tersebut antara lain Kota 
Tangerang, Kota Surabaya dan Jakarta Barat. Banyak alasan yang mereka 
kemukakan, seperti SE Mendagri itu belum bisa serta merta dijalankan karena 
belum ada perintah dari Walikota. Alasan itu, sama sekali tidak masuk akal. 
Karena SE Mendagri sudah merupakan perintah. Bahkan mereka harus berinisiatif 
untuk mencari kopian surat tersebut kalau memang belum menerima

Re: [budaya_tionghua] Fw: Amir Re:Kenapa arang Cina tidak tertarik jadi tentara

2006-03-06 Terurut Topik steeve haryanto
--- ChanCT <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
...deleted...
> Jadi, kemungkinan besar atau sedikitnya saya
> meragukan kebenaran topik diskusi "Kenapa orang Cina
> tidak tertarik jadi tentara?" Jadi, bukan karena
> orang Cina yang menjauhi, tidak tertarik jadi
> tentara, tapi karena TNI yang menutup pintu bagi
> etnis Tionghoa. Bukankah begitu lebih tepat?
...deleted...
Kawanku,
paling tidak masih ada yang benar - benar pribumi
ditanah bertuan ini itulah menurut mereka.Dan kl
terjadi sesuatu yang menggeser budaya politik
indonesia, paling tidak TNI bisa mengambil alih
situasi dengan berkata "aku lah orang indonesia asli,
yang tidak pernah ternodai oleh pembaruan budaya
dunia..."


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [budaya_tionghua] OOT: Petisi Anti RUU Pronografi dan pornoaksi

2006-03-06 Terurut Topik steeve haryanto
saya jelas2 sangat menolak RUU tersebut.Saya tidak
mengerti sebenarnya negara ini berlandaskan apa sih? 
Jelas - jelas banget tidak dengan tertutupnya seluruh
badan akan dapat menghindarkan pikiran dari pikiran
negatif atau porno.
Diskriminasi belum usai, pembauran masih terseok -
seok. Sekarang sudah membuat yang mengancam
disintegrasi bangsa.
--- eko adi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Apakah orang Tionghoa benar-benar nasionalis? Mau
> menyelematkan Indonesia dari kehancuran akibat RUU
> ini?
> Tolak dan tunjukan penolakanmu.
> 
> Salam,
> Adi


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [budaya_tionghua] OOT: Tolak RUU Anti Pornografi dan Pornoaksi

2006-03-06 Terurut Topik melani chia
Kemudian bangkitlah negara afganistan ke-2...menyedihkan..

-
To help you stay safe and secure online, we've developed the all new Yahoo! 
Security Centre.

[Non-text portions of this message have been removed]



.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[budaya_tionghua] Re: OOT: Petisi Anti RUU Pronografi dan pornoaksi

2006-03-06 Terurut Topik indoguoyue
Saya ikut menolak RUU pronogarfi itu :D
RUU "gila" itu perlu ditolak baik oleh golongan nasionalis, komunis, 
atheis dan agamis sekalipun.
Bagi mereka yang percaya Tuhan:
Kalau telanjang itu dilarang oleh Tuhan, maka Adam dan Hawa tidak 
akan diciptakan dalam keadaan telanjang :D

Mingjin
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, eko adi <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Apakah orang Tionghoa benar-benar nasionalis? Mau
> menyelematkan Indonesia dari kehancuran akibat RUU
> ini?
> Tolak dan tunjukan penolakanmu.
> 
> Salam,
> Adi
> 
> 
> (dari milis teman kita)
> Sehubungan dengan pembahasan RUU Anti Pornografi dan
> Pornoaksi (RUU APP)
> yang sudah semakin gencar akhir2 ini, dan sehubungan
> dengan adanya kasus
> polisi/hakim moral di Tangerang
> (http://kompas.com/kompas-cetak/0603/02/utama/2478744.htm)
> maupun Batam
> (http://www.thejakartapost.com/yesterdaydetail.asp?
fileid=20060227.D02)
> beberapa terakhir belakangan ini, maka mungkin sudah
> sepantasnya kita --
> yang mungkin merasa miris dengan kejadian seperti itu
> -- untuk
> menyuarakan kekhawatiran yang mungkin sudah timbul di
> hati kita.
> Kalau tanpa payung hukum seperti RUU APP ini saja,
> sudah ada yang berani
> bertindak menjadi polisi/hakim moral yang merasa
> dirinya lebih baik dan
> lebih alim dibanding yang lain, bisa dibayangkan
> kemunafikan seperti apa
> yang kelak akan terjadi di negeri ini kalau RUU APP
> dalam bentuk nya
> seperti sekarang jadi diundang-undangkan.
> 
> RUU APP ini harus dibatalkan, atau setidaknya
> dilakukan revisi ulang.
> (catatan : buat yang belum mengetahui bagaimana draft
> isi dari RUU ini,
> bisa didownload file nya dari situs www.dpr.go.id ,
> atau kirim email
> kepada saya : [EMAIL PROTECTED] untuk mendapatkan
> soft copy nya).
> 
> Karena itu, saat ini, kalau ada yang berminat untuk
> menyuarakan suara
> dan kekhawatirannya, silahkan berikan suara anda
> melalui petisi online :
> http://www.petitiononline.com/ruuapp/petition.html
> 
> Untuk mengisi petisi nya dibutuhkan waktu yang sangat
> sebentar...hanya 1
> menit maksimal :)
> 
> Petisi ini akan coba dikomunikasikan ke sebanyak
> mungkin milis yang ada,
> dan jg mungkin ke beberapa media massa online yg
> (moga-moga) bersedia
> memberikan sedikit publikasi akan hal ini. Kalau suara
> yang terkumpul
> cukup banyak, kita akan mencoba membawa hasil petisi
> ini ke DPR atau
> pemerintah melalui sekretariat dari kedua lembaga itu.
> Entah mereka
> bakal mau dengar atau tidak, tapi setidaknya kita
> sudah melakukan apa
> yang mungkin untuk kita lakukan...dan hasilnya sudah
> bukan bagian kita
> lagi untuk menentukan :)
> 
> Kalo ada yg mau sedikit repot, mohon bantuannya untuk
> menyebar luaskan
> petisi online ini kepada milis2 komunitas orang
> Indonesia apa saja yg
> diikuti.
> Tapi, bagi yang mungkin tidak terlalu mau memusingkan
> hal seperti ini,
> tidak apa-apa...silahkan aja dilewatkan email ini, dan
> tidak usah
> dianggap terlalu serius...dan mohon maaf untuk group
> email nya...:)
> 
> Mungkin ada yang beranggapan tindakan seperti ini
> hanya lah seperti
> menggarami lautan...sia-sia... :) Tapi, bukan kah
> "perjalanan seribu lie
> itu dimulai oleh langkah pertama"? Dan kalau setiap
> orang bersikap
> pesimis dalam segala hal, maka tidak akan ada satu hal
> pun yang akan
> pernah mampu kita capai.
> 
> We do our part, the rest is not ours to decide...
> 
> Suara kita mungkin kecil, tapi tetap suara adalah
> untuk dipergunakan...
> Bersuara sekarang, atau kesempatan itu akan hilang
> selamanya...
> 
> Salam,
> -d-
> 
> 
> __
> Do You Yahoo!?
> Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
> http://mail.yahoo.com
>







.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[budaya_tionghua] Nama Klenteng, yang mana ???

2006-03-06 Terurut Topik raharjo irawan
Semarang, 07-03-2006.

Salam,

Beberapa waktu yang lalu, saya berkunjung ke beberapa
klenteng di Semarang, ketika memperhatikan nama-nama
klenteng yang tertera saya menjadi bingung, karena
terdapat perbedaan antara nama yang dikenal di
masyarakat dengan papan nama yang tertera di pintu
klenteng.

Contoh: klenteng Low Li Bio ( Ḡ—› •_ ) tertera di
papan nama sebagai Guan Ling Si i æV —ä Ž› ), dalam
area San Bao Dong ( ŽO › “´ ) terdapat klenteng Fu
Xing Miao i •Ÿ ‹» •_ ), di klenteng Wei Hui Gong ( ˆÐ
œ¨ ‹{ jterdapat nama Cheng Shi Zu Miao ( ’ ¥ ‘c •_
).

Mohon penjelasan dari rekan-rekan yang mengetahui hal
tersebut di atas, nama mana yang sebenarnya untuk nama
klenteng bersangkutan.

Atas perhatian dan bantuannya, saya mengucapkan terima
kasih.


Hormat saya,
Irawan R



___ 
Win a BlackBerry device from O2 with Yahoo!. Enter now. 
http://www.yahoo.co.uk/blackberry


.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[budaya_tionghua] Fw: Re:Kenapa arang Cina tidak tertarik jadi tentara

2006-03-06 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Ya, teman saya itu diterima di korps sukarelawan, latihan militer 
dibawah naungan KODAM Jaya. Setelah kami selesai SMA canisius tak 
bertemu lagi.

Sifat keprajuritan ada pada tiap kelompok etnis, walau berbeda 
nuansanya. Saya yakin, karena banyak teman teman Tionghoa yang juga 
aktif dalam resimen Mahajaya, juga yang masuk KKO (kini Marinir).

Bahwa ada yang sangat menghindari sentuhan dengan senapan, tetapi 
ini ada pada setiap etnis. Ada pria yang lebih suka menari balett, 
tapi ini ada pada setiap etnis.

Prajurit Tionghoa di Austria, juga banyak yang anggauta Pasukan 
Komando (bukan memilih kompi juru masak).

Salam

danardono

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "ulysee" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Terus kawannya jadi mendaftar tidak romo? 
> Terus diterima atau tidak? 
> 
> Saya sih tidak yakin, 
> walaupun dibuka kesempatan akademi militer seluas luasnya, yang 
tionghoa
> akan mendaftarkan diri. Ini baru urusan DAFTAR lhoh ya. 
> 
> Jadi kepingin tahu, kok romo bisa yakin kenapa
> Dan kepingin juga dengar pengalaman teman-teman romo yang bisa
> memastikan hal itu. 
> Terlalu merepotkan tidak kalau diceritakan disini? 
> 
> Moderator, enggak OOT khan kalu cerita pengalaman sedemikian? 
> 
> 
> -Original Message-
> From: RM Danardono HADINOTO [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
> Sent: Monday, March 06, 2006 4:25 AM
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Subject: [budaya_tionghua] Fw: Re:Kenapa arang Cina tidak tertarik 
jadi
> tentara
> 
> 
> Saya punya teman sekelas, etnis Tionghoa dari Kalimantan Barat 
waktu 
> SMA. Ketika itu pecah konflik Irian Barat. Dia ingin sekali 
> mendaftar sebagai sukarelawan untuk didrop disana.
> 
> Saya yakin, kalau dibuka kesempatan pendidikan prajurit, bintara 
> maupun perwira bagi saudara saudara Tionghoa, mereka akan 
> mendaftarkan diri. Saya cukup banyak teman Tionghoa untuk 
memastikan 
> ini.
> 
> Keprajuritan bukan monopoly etnis tertentu. Di zaman perang 
> Diponegoro, ada satu kesatuan Tionghoa yang bahu membahu memerangi 
> pasukan Belanda. 
> 
> Salam
> 
> danardono
> 
> 
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, drirawan@ wrote:
> >
> > Kalau boleh saya tambahkan dari postingan Bung Chan CT. Menurut
> saya memang 
> > orang Cina takut jadi tentara, tapi disisi lain orang Tionghoa
> tidak masalah, 
> > mereka malah sadar perlunya partisipasi kedalam suatu sistem,
> hanya sayangnya 
> > memang banyak rintangan konkrit maupun abstrak yang mereka 
hadapi.
> > 
> > salam,
> > Dr.Irawan.
> > 
> > 
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.
> 
> .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.
> 
> .: Untuk bergabung : 
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.
> 
> .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
> Yahoo! Groups Links
>






.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [budaya_tionghua] Fw: Re:Kenapa arang Cina tidak tertarik jadi tentara

2006-03-06 Terurut Topik Lucas Ony
Saya sendiri tidak punya daftar lengkap atau biografi yang bisa 
dipertanggungjawabkan keabsahannya, tapi saya bisa antar anda ke Puspen TNI 
seperti Puspen Marinir, atau Puspen Kostrad, dll.. untuk mendapatkan jawaban 
yang pasti dan memuaskan dibandingkan mengharapkan jawaban dari saya yang tidak 
memegang berkas apa pun yang up to date..

Jika informasi dari Puspen dipandang terlalu ma-fan (merepotkan), anda bisa 
berkonsultasi dengan sdr. Yap Hong Gie, peranakan Tionghoa di Indonesia yang 
mempunyai banyak informasi akurat mengenai TNI terutama hubungannya dengan 
peranakan Tionghoa di sini.

Kind regards,
Ony


  - Original Message - 
  From: ulysee 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, March 07, 2006 12:06 AM
  Subject: RE: [budaya_tionghua] Fw: Re:Kenapa arang Cina tidak tertarik jadi 
tentara


  Lucas-Ony n all, 
  gue lagi cari info soal tionghoa yang masih aktif di TNI, kira-kira lu
  bisa bantu gue ngga? 

  Sebab gue penasaran banget, diskriminasi yang macam apa sih yang terjadi
  gitu lhoh. 

  Di sebelah malah ada yang bilang sebaliknya, 
  tionghoa yang di AD bukan didiskriminasi malahan dimanjain. 
  Nah menurut gue gossip ini juga perlu dibuktikan dan dilurusin. 

  Khan cialat kalau prasangka-prasangka semacam ini dipiara terus.
  Yang tionghoa ribut 'didiskriminasi'
  Yang bukan tionghoa  ribut tionghoa terlalu 'dimanja' 

  Kapan mau harmonynya dunks kalu begindang, ya nggak?

  -Original Message-
  From: Lucas Ony [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Monday, March 06, 2006 11:45 AM
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  Subject: Re: [budaya_tionghua] Fw: Re:Kenapa arang Cina tidak tertarik
  jadi tentara


  ayah saya keturunan Tionghoa, pensiunan TNI-AD
  kakek saya keturunan Tionghoa, masuk Laskar Tionghoa di bawah divisi
  Ronggolawe dalam revolusi fisik menghadapi Agresi Militer Belanda..

  paman2 saya juga keturunan Tionghoa juga pensiunan TNI-AD
  ayah kawan saya sampai sekarang masih dinas di TNI-AD dengan pangkat
  Letjen

  jadi sebenarnya ada, hanya saja belum semua orang mencari infonya, jadi
  dianggap pukul rata saja.. tapi entah juga ya kebijakan sekarang
  bagaimana.. ayah saya dan paman2 saya serta kakek saya bertugas di
  militer kan jaman sebelum orde baru

  Kind regards,
  Ony


- Original Message - 
From: Tantono Subagyo 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
Sent: Monday, March 06, 2006 5:26 AM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Fw: Re:Kenapa arang Cina tidak tertarik
  jadi tentara


Saya jadi ingat pertuah orang tua saya (alm) maaf kalau salah tulis:
Hao Thie Pu Ta Thing
Hao Ren Pu Tang Ping

Yang isinya :
Besi baik tak akan ditempa jadi paku
Orang baik tak akan menjadi tentara

baik disini berarti kualitas, pintar, jujur dls.  Kalau lihat begini
  mungkin
ini petuah yang timbul karena pengalaman berpulu tahun di Cina sebagai
  orang
"tersisih" yang harus keluar merantau dan tersisih lagi lalu
  didiskrimasi
oleh "penguasa".  Jadi nampaknya ini sindrom "tersisih" yang harus
dihilangkan.  Sama dengan sindrom "tersisih" ala Jawa yang menganggap
menjadi "pamongpraja" lebih mulia daripada jadi "pedagang" karena
  pedagang
harus menipu untuk menyembunyikan profitnya.  Sindrom yang harus
  dihilangkan
juga karena pada hakekatnya semuaprofesi sama.

Best regards, Tantono Subagyo


[Non-text portions of this message have been removed]



.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 



SPONSORED LINKS Indonesia  Culture  Chinese  


  
  --
YAHOO! GROUPS LINKS 

  a..  Visit your group "budaya_tionghua" on the web.

  b..  To unsubscribe from this group, send an email to:
   [EMAIL PROTECTED]

  c..  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of
  Service. 


  
  --



  [Non-text portions of this message have been removed]






  .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

  .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

  .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

  .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
  Yahoo! Groups Links









  .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

  .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

  .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

  .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 



  SPONSORED LINKS Indonesia  Culture  Chinese  


--
  YAHOO! GROUPS LINKS 

a.. 

Re: [budaya_tionghua] Re: Orang Cina tidak berani jadi tentara ???

2006-03-06 Terurut Topik Lucas Ony
sebab jaman Orba, kepentingan CIA memegang perananan penting dalam pemerintahan 
kita, yaitu Indonesia harus memihak Blok Barat dan semaksimal mungkin 
membendung segala hal yang berbau Uni Soviet dan Cina, sebab keduanya musuh 
Amerika Serikat dan Inggris (Blok Barat)

Setelah Uni Soviet bubar, musuh Blok Barat adalah Cina.

jika ada Jendral (bintang empat atau bintang tiga saja) dari etnis Tionghoa, 
ini artinya politik Indonesia melanggar perjanjian kongkalikong dengan CIA. 
Sangsinya embargo ekonomi.

Bagi negara2 yang terbebas dari belenggu politik sekutu, seperti Jerman 
misalnya, seperti kawan saya sendiri (keturunan Tionghoa)yang seangkatan dengan 
saya di sana dia sudah berpangkat setara mayor dalam satuan Bundesgrenzschuts 
(BGS) atau German Federal Border Police dengan kenaikan pangkat yang setara 
dengan orang Jerman lainnya tanpa ada perbedaan. Hal ini dimungkinkan karena 
Jerman sudah tidak mempunyai tekanan dari CIA atau MI5 seperti sebelum tahun 
1991.

Saya gagal masuk TNI-AU bukan karena terbukti ada keturunan Tionghoa, tapi 
memang karena hasil tes mata saya menunjukkan adanya cacat mata yang tidak bisa 
ditolerir sebagai syarat untuk menjadi pilot.

Jadi jelas lah sudah mengapa politik Indonesia "diharuskan" tidak boleh 
memiliki perwira tinggi dari etnis Tionghoa, sebab memang sudah "disuruh" oleh 
"majikan" bahwa Indonesia tidak boleh begitu... salah satu konsekuensi dari 
sebuah negara berkembang yang masih menjadi target konsumen negara2 maju.

Kind regards,
Ony


  - Original Message - 
  From: melani chia 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, March 06, 2006 12:15 PM
  Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Orang Cina tidak berani jadi tentara ???


  Kayak ngak tau aja org tionghoa selain suka mengalah,jg tdk takut mati,jd 
tentara bukan hal yg sangat perlu dijadikan topic hangat,kalau org tionghoa 
disuruh masuk tentara jaman orba,o...repot...bung..kayak ngak tau 
aja.diskriminasi
  
  -
  To help you stay safe and secure online, we've developed the all new Yahoo! 
Security Centre.

  [Non-text portions of this message have been removed]





  .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

  .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

  .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

  .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 



  SPONSORED LINKS Indonesia  Culture  Chinese  


--
  YAHOO! GROUPS LINKS 

a..  Visit your group "budaya_tionghua" on the web.
  
b..  To unsubscribe from this group, send an email to:
 [EMAIL PROTECTED]
  
c..  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. 


--



[Non-text portions of this message have been removed]






.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




RE: [budaya_tionghua] Fw: Re:Kenapa arang Cina tidak tertarik jadi tentara

2006-03-06 Terurut Topik ulysee
Ciperlakukan 'kurang' waktu latihan itu misalnya gimana DOC? 

Misalnya yang lain disuruh lari sepuluh keliling yang tionghoa cuman
lima keliling, gitu?  

-Original Message-
From: D.O.C 107 [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, March 06, 2006 12:27 AM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Fw: Re:Kenapa arang Cina tidak tertarik
jadi tentara


Maslahnya dalam ketentaraan itu sendiri pendiskriminasiannya justru
nampak sekali mencolok jika saat latihan...

Boleh dicoba sendiri rasanya diperlakukan "kurang" saat latihan..
Jangankan yang masih pratu ataupun pradu.. yang sudah berpangkat sendir
jangan harap punya anak buah!

Itu kasus yang menimpa tionghoa saat aktif dikemiliteran...

& ini aib yang jarang bahkan tak diakui oleh pihak militer...

D.O.C 107




.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




RE: [budaya_tionghua] Fw: Re:Kenapa arang Cina tidak tertarik jadi tentara

2006-03-06 Terurut Topik ulysee
Lucas-Ony n all, 
gue lagi cari info soal tionghoa yang masih aktif di TNI, kira-kira lu
bisa bantu gue ngga? 

Sebab gue penasaran banget, diskriminasi yang macam apa sih yang terjadi
gitu lhoh. 

Di sebelah malah ada yang bilang sebaliknya, 
tionghoa yang di AD bukan didiskriminasi malahan dimanjain. 
Nah menurut gue gossip ini juga perlu dibuktikan dan dilurusin. 

Khan cialat kalau prasangka-prasangka semacam ini dipiara terus.
Yang tionghoa ribut 'didiskriminasi'
Yang bukan tionghoa  ribut tionghoa terlalu 'dimanja' 

Kapan mau harmonynya dunks kalu begindang, ya nggak?

-Original Message-
From: Lucas Ony [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, March 06, 2006 11:45 AM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Fw: Re:Kenapa arang Cina tidak tertarik
jadi tentara


ayah saya keturunan Tionghoa, pensiunan TNI-AD
kakek saya keturunan Tionghoa, masuk Laskar Tionghoa di bawah divisi
Ronggolawe dalam revolusi fisik menghadapi Agresi Militer Belanda..

paman2 saya juga keturunan Tionghoa juga pensiunan TNI-AD
ayah kawan saya sampai sekarang masih dinas di TNI-AD dengan pangkat
Letjen

jadi sebenarnya ada, hanya saja belum semua orang mencari infonya, jadi
dianggap pukul rata saja.. tapi entah juga ya kebijakan sekarang
bagaimana.. ayah saya dan paman2 saya serta kakek saya bertugas di
militer kan jaman sebelum orde baru

Kind regards,
Ony


  - Original Message - 
  From: Tantono Subagyo 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, March 06, 2006 5:26 AM
  Subject: Re: [budaya_tionghua] Fw: Re:Kenapa arang Cina tidak tertarik
jadi tentara


  Saya jadi ingat pertuah orang tua saya (alm) maaf kalau salah tulis:
  Hao Thie Pu Ta Thing
  Hao Ren Pu Tang Ping

  Yang isinya :
  Besi baik tak akan ditempa jadi paku
  Orang baik tak akan menjadi tentara

  baik disini berarti kualitas, pintar, jujur dls.  Kalau lihat begini
mungkin
  ini petuah yang timbul karena pengalaman berpulu tahun di Cina sebagai
orang
  "tersisih" yang harus keluar merantau dan tersisih lagi lalu
didiskrimasi
  oleh "penguasa".  Jadi nampaknya ini sindrom "tersisih" yang harus
  dihilangkan.  Sama dengan sindrom "tersisih" ala Jawa yang menganggap
  menjadi "pamongpraja" lebih mulia daripada jadi "pedagang" karena
pedagang
  harus menipu untuk menyembunyikan profitnya.  Sindrom yang harus
dihilangkan
  juga karena pada hakekatnya semuaprofesi sama.

  Best regards, Tantono Subagyo


  [Non-text portions of this message have been removed]



  .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

  .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

  .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

  .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 



  SPONSORED LINKS Indonesia  Culture  Chinese  



--
  YAHOO! GROUPS LINKS 

a..  Visit your group "budaya_tionghua" on the web.
  
b..  To unsubscribe from this group, send an email to:
 [EMAIL PROTECTED]
  
c..  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of
Service. 



--



[Non-text portions of this message have been removed]






.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links



 





.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





RE: [budaya_tionghua] Fw: Re:Kenapa arang Cina tidak tertarik jadi tentara

2006-03-06 Terurut Topik ulysee
Terus kawannya jadi mendaftar tidak romo? 
Terus diterima atau tidak? 

Saya sih tidak yakin, 
walaupun dibuka kesempatan akademi militer seluas luasnya, yang tionghoa
akan mendaftarkan diri. Ini baru urusan DAFTAR lhoh ya. 

Jadi kepingin tahu, kok romo bisa yakin kenapa
Dan kepingin juga dengar pengalaman teman-teman romo yang bisa
memastikan hal itu. 
Terlalu merepotkan tidak kalau diceritakan disini? 

Moderator, enggak OOT khan kalu cerita pengalaman sedemikian? 


-Original Message-
From: RM Danardono HADINOTO [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, March 06, 2006 4:25 AM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Fw: Re:Kenapa arang Cina tidak tertarik jadi
tentara


Saya punya teman sekelas, etnis Tionghoa dari Kalimantan Barat waktu 
SMA. Ketika itu pecah konflik Irian Barat. Dia ingin sekali 
mendaftar sebagai sukarelawan untuk didrop disana.

Saya yakin, kalau dibuka kesempatan pendidikan prajurit, bintara 
maupun perwira bagi saudara saudara Tionghoa, mereka akan 
mendaftarkan diri. Saya cukup banyak teman Tionghoa untuk memastikan 
ini.

Keprajuritan bukan monopoly etnis tertentu. Di zaman perang 
Diponegoro, ada satu kesatuan Tionghoa yang bahu membahu memerangi 
pasukan Belanda. 

Salam

danardono



--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:
>
> Kalau boleh saya tambahkan dari postingan Bung Chan CT. Menurut
saya memang 
> orang Cina takut jadi tentara, tapi disisi lain orang Tionghoa
tidak masalah, 
> mereka malah sadar perlunya partisipasi kedalam suatu sistem,
hanya sayangnya 
> memang banyak rintangan konkrit maupun abstrak yang mereka hadapi.
> 
> salam,
> Dr.Irawan.
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>






.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links



 





.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[budaya_tionghua] Fw: Re:Kenapa arang Cina tidak tertarik jadi tentara

2006-03-06 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Bukan, kesatuan Tionghoa yang berjuang bersama pangeran Diponegoro 
jauh lebih dahulu daripada kesatuan Po An Tuy, yang exist dimasa 
perang kemerdekaan. 
bacalah berita berikut tulisan sdr. Sie Hok Tjwan, yang menulis 
mengenai sahabat ayah almarhum, yakni pak Toni Wen:

"Di Jawa-Tengah olahragawan populer Tony Wen mengumumkan mendirikan 
pasukan kamikaze dipihak Republik. Dia bersama isterinya mendapat 
tepuk-tangan yang gemuruh. 

Soal pembunuhan besar2an di Sulawesi oleh Kapten Westerling, tidak 
banyak diketahui orang, bahwa kejahatan itu telah dihentikan oleh 
tindakan seorang tua Tionghoa-peranakan bernama Kong Siu Tjoan. Dia 
memberitahukan konsul Tionghoa Wang Tek Fun sedang terjadinya 
pembunuhan sewe-nang2 terhadap penduduk setempat dan minta segera 
diambil tindakan. 

Konsul Wang Tek Fun datang berserta gubernur Belanda dan kedua orang 
ini memerintahkan pasukan2 istimewa Belanda dibawah Westerling untuk 
seketika menghentikan perbuatannya. 

Di Jakarta terbentuk Pao An Tui. Didalam memo-arnya almarhum Oei 
Tjoe Tat ditegaskan bahwa anggapan Pao An Tui kakitangan Belanda 
adalah tidak benar. 

Pao An Tui ciptaan Soetan Sjahrir dari pihak Republik dan Oei Kim 
Sen yang kemudian menjadi komandan Pao An Tui dengan tujuan mem-
bantu menjaga keamanan. Hal ini telah dibe-narkan Soebadio 
Sastrosatomo (sekarang almarhum), tokoh PSI dan tangan kanan Soetan 
Sjahrir. 

Pao An Tui Jakarta tidak pernah kolaborasi dengan penguasa kolonial. 
Sebaliknya mereka sangat anti-Belanda. Memang ada elemen2 tertentu 
di beberapa daerah yang pro-Nica (Netherlands-Indies Civil 
Administration). 

Sifat ini tidak beda dengan golongan2 lain. Di semua golongan, Pri 
maupun non-Pri, terdapat orang2 yang pro-Nica. Pembunuhan orang2 
Tionghoa oleh ge-rombolan2 yang tidak bertanggung-jawab se-perti di 
Tangerang dan lain-lain tempat mem-buat orang2 mencari perlindungan 
pada Nica dan mereka yang terkena berpaling ke Nica.

Kesalahan pimpinan politik minoritas Tionghoa, pada tahun 1946 mem-
veto pembentukan batalyon Tionghoa untuk ikut serta dalam perjoangan 
merebut kemerdekaan Indonesia. 

Sesuai contoh kesatuan Nisei, keturunan Jepang di USA, yang ikut 
perang dipihak Sekutu dalam perang dunia ke II. Pimpinan keturunan 
Tionghoa menolaknya dan sebaliknya menganjurkan tiap orang Tionghoa 
yang ikut gerilya melebur dalam kesatuan2 Pribumi menurut aliran 
masing2. Akibatnya kini, minoritas Tionghoa sebagai golongan 
dipandang tidak ikut berjoang. 

Sebagai sesama bangsa Asia banyak orang Tionghoa solider dengan 
perjoangan kemerdekaan Indonesia melawan kekuasaan Barat. Tercantum 
di ingatan orang2 Tionghoa, pada tahun-tahun 1930-an di satu taman 
di bagian konsesi Inggris di Shanghai terdapat tanda larangan masuk 
untuk "anjing2 dan orang2 Tionghoa". 

Tiongkok berkepentingan melenyapkan kekuasaan kolonial dari bumi 
Asia. Di Indonesia chalayak ramai pada umunya tidak mengenal orang2 
Tionghoa yang dianugerahi bintang gerilya. Saya kenal orang Tionghoa-
totok Sutrisna Lukman (almarhum Lauw Kim Seng) yang 3 kali mendapat 
bintang gerilya untuk jasanya mendatangkan senjata api diwaktu 
revolusi. Di Indonesia yang berkuasa di depan dan dibelakang layar 
adalah kaum veteran, yaitu bekas pejoang kemerdekaan. Dengan 
bataljon sendiri, minoritas Tionghoa akan mempunyai KURSI dan SUARA 
di kalangan veteran dan kedudukannya akan lebih kuat..."

Salam

danardono


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Linda Harsini" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Bp. Danardono yg baik,
> 
> Bolehkah saya tanya:
> Di zaman perang Diponegoro, ada satu kesatuan Tionghoa yang bahu 
membahu
> memerangi pasukan Belanda. -> Apakah yg dimaksud adalah Po An 
Tui?
> Apakah bisa di ceritakan lebih jauh?
> 
> Terima kasih sebelumnya.
> 
>  
> 
> 
> 
> -Original Message-
> From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of RM Danardono
> HADINOTO
> Sent: Monday, March 06, 2006 4:25 AM
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Subject: [budaya_tionghua] Fw: Re:Kenapa arang Cina tidak tertarik 
jadi
> tentara
> 
> Saya punya teman sekelas, etnis Tionghoa dari Kalimantan Barat 
waktu
> SMA. Ketika itu pecah konflik Irian Barat. Dia ingin sekali 
mendaftar
> sebagai sukarelawan untuk didrop disana.
> 
> Saya yakin, kalau dibuka kesempatan pendidikan prajurit, bintara 
maupun
> perwira bagi saudara saudara Tionghoa, mereka akan mendaftarkan 
diri.
> Saya cukup banyak teman Tionghoa untuk memastikan ini.
> 
> Keprajuritan bukan monopoly etnis tertentu. Di zaman perang 
Diponegoro,
> ada satu kesatuan Tionghoa yang bahu membahu memerangi pasukan 
Belanda. 
> 
> Salam
> 
> danardono
> 
> 
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, drirawan@ wrote:
> >
> > Kalau boleh saya tambahkan dari postingan Bung Chan CT. Menurut
> saya memang 
> > orang Cina takut jadi tentara, tapi disisi lain orang Tionghoa
> tidak masalah, 
> > mereka malah sadar perlunya partisipasi kedalam suatu sistem,
> hanya sayangnya 
> > memang banyak rintangan k

[budaya_tionghua] Fw: Re:Kenapa arang Cina tidak tertarik jadi tentara

2006-03-06 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Tidak saja dalam kesatuan ranggalawe, namun juga Brigade Garuda 
Mataram yang menyerang pemberontak Andi Azis juga mencakup prajurit 
Tionghoa. 

Salam

danardono



--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Lucas Ony" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> ayah saya keturunan Tionghoa, pensiunan TNI-AD
> kakek saya keturunan Tionghoa, masuk Laskar Tionghoa di bawah 
divisi Ronggolawe dalam revolusi fisik menghadapi Agresi Militer 
Belanda..
> 
> paman2 saya juga keturunan Tionghoa juga pensiunan TNI-AD
> ayah kawan saya sampai sekarang masih dinas di TNI-AD dengan 
pangkat Letjen
> 
> jadi sebenarnya ada, hanya saja belum semua orang mencari infonya, 
jadi dianggap pukul rata saja..
> tapi entah juga ya kebijakan sekarang bagaimana.. ayah saya dan 
paman2 saya serta kakek saya bertugas di militer kan jaman sebelum 
orde baru
> 
> Kind regards,
> Ony
> 
> 
>   - Original Message - 
>   From: Tantono Subagyo 
>   To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
>   Sent: Monday, March 06, 2006 5:26 AM
>   Subject: Re: [budaya_tionghua] Fw: Re:Kenapa arang Cina tidak 
tertarik jadi tentara
> 
> 
>   Saya jadi ingat pertuah orang tua saya (alm) maaf kalau salah 
tulis:
>   Hao Thie Pu Ta Thing
>   Hao Ren Pu Tang Ping
> 
>   Yang isinya :
>   Besi baik tak akan ditempa jadi paku
>   Orang baik tak akan menjadi tentara
> 
>   baik disini berarti kualitas, pintar, jujur dls.  Kalau lihat 
begini mungkin
>   ini petuah yang timbul karena pengalaman berpulu tahun di Cina 
sebagai orang
>   "tersisih" yang harus keluar merantau dan tersisih lagi lalu 
didiskrimasi
>   oleh "penguasa".  Jadi nampaknya ini sindrom "tersisih" yang 
harus
>   dihilangkan.  Sama dengan sindrom "tersisih" ala Jawa yang 
menganggap
>   menjadi "pamongpraja" lebih mulia daripada jadi "pedagang" 
karena pedagang
>   harus menipu untuk menyembunyikan profitnya.  Sindrom yang harus 
dihilangkan
>   juga karena pada hakekatnya semuaprofesi sama.
> 
>   Best regards, Tantono Subagyo
> 
> 
>   [Non-text portions of this message have been removed]
> 
> 
> 
>   .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.
> 
>   .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.
> 
>   .: Untuk bergabung : 
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.
> 
>   .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
> 
> 
> 
>   SPONSORED LINKS Indonesia  Culture  Chinese  
> 
> 
> ---
---
>   YAHOO! GROUPS LINKS 
> 
> a..  Visit your group "budaya_tionghua" on the web.
>   
> b..  To unsubscribe from this group, send an email to:
>  [EMAIL PROTECTED]
>   
> c..  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms 
of Service. 
> 
> 
> ---
---
> 
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>






.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[budaya_tionghua] Fw: Danardono Re:Kenapa arang Cina tidak tertarik jadi tentara

2006-03-06 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Bahkan dalam kompie kompie  pasukan Austria, banyak prajurit 
Tionghoa, beberapa berasal dari Indonesia. Juga banyak prajurit dari 
Korea dan Taiwan.

Kalau mereka bertempur, dimedan manapun, Afganistan, Irak, Bosnia 
ataupun Kosovo, baik berjalan kaki, maupun diatas tank, mereka bahu 
membahu dibawah panji panji pasukan mereka.

Ikutilah contoh laksamana John Lie, yang mengkomandani kapal perang 
kita "Gajah Mada".

salam

danardono



--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "ChanCT" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Bung Danar yb,
> 
> Ya, BETUL. Saya sangat setuju dengan pernyataan bung, bahwa 
keprajuritan bukan monopoli etnis tertentu. Dan kalau dibuka 
kesempatan pendidikan prajurit, bintara mapun perwira bagi saudara 
saudara Tionghoa, mereka akan mendaftarkan diri.
> 
> Jadi, yang sangat penting disini pintu masuk TNI benar-benar 
dibuka untuk semua warga-negara Indonesia dengan tidak membeda-
bedakan suku dan etnis atau agama orang yang mendaftarkan diri. Dan 
kedua, meningkatkan pamor TNI sebagai tentara pembela rakyat yang 
baik, sehingga TNI menjadi kebanggaan rakyat banyak dan pada saat 
itu pasti anak rakyat akan berebut masuk jadi perajurit TNI! Juga 
tidak masalah bagi yang etnis Tionghoa.
> 
> Salam,
> ChanCT
> 
> - Original Message - 
> From: RM Danardono HADINOTO 
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
> Sent: Monday, March 06, 2006 5:24 AM
> Subject: [budaya_tionghua] Fw: Re:Kenapa arang Cina tidak tertarik 
jadi tentara
> 
> 
> Saya punya teman sekelas, etnis Tionghoa dari Kalimantan Barat 
waktu 
> SMA. Ketika itu pecah konflik Irian Barat. Dia ingin sekali 
> mendaftar sebagai sukarelawan untuk didrop disana.
> 
> Saya yakin, kalau dibuka kesempatan pendidikan prajurit, bintara 
> maupun perwira bagi saudara saudara Tionghoa, mereka akan 
> mendaftarkan diri. Saya cukup banyak teman Tionghoa untuk 
memastikan 
> ini.
> 
> Keprajuritan bukan monopoly etnis tertentu. Di zaman perang 
> Diponegoro, ada satu kesatuan Tionghoa yang bahu membahu memerangi 
> pasukan Belanda. 
> 
> Salam
> 
> danardono
> 
> 
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, drirawan@ wrote:
> >
> > Kalau boleh saya tambahkan dari postingan Bung Chan CT. Menurut 
> saya memang 
> > orang Cina takut jadi tentara, tapi disisi lain orang Tionghoa 
> tidak masalah, 
> > mereka malah sadar perlunya partisipasi kedalam suatu sistem, 
> hanya sayangnya 
> > memang banyak rintangan konkrit maupun abstrak yang mereka 
hadapi. 
> > 
> > salam,
> > Dr.Irawan.
> > 
> > 
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.
> 
> .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.
> 
> .: Untuk bergabung : 
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.
> 
> .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
> Yahoo! Groups Links
> 
> 
> 
>  
> 
> 
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>







.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[budaya_tionghua] OOT: CORAT-CORET dari PARIS ( Menjelajahi Pasaran di Paris )

2006-03-06 Terurut Topik Sobron Aidit
Sobron Aidit :


C O R A T - C O R E T  di  P A R I S
( Menjelajahi Pasaran di Paris )


Entah apa yang membawa angin pikiran yang begitu baik pada diri Ib, ponakan 
saya ini. Dari Jumat sampai Minggu dia menginap di rumah saya. Baru kali ini 
dia menginap di rumah saya begitu lama. Rupanya dia libur selama tiga hari. 
Dan memang dia merasa " berhutang " kepada saya - sebab mau memasangkan 
komputer-internet di rumah - tetapi selalu tertunda selama hampir tiga bulan 
ini. Ketika dia libur tiga hari itu - dia " bayar hutang " - buat 
memasangkan komputer-internet di rumah saya. Dan selama dia menginap di 
rumah saya - banyak sekali yang dia kerjakan. Membersihkan rumah - menggosok 
tempat cuci piring - membersihkan kamar mandi - dan banyak lagi. Saya merasa 
sangat tertolong dan terbantu. Dia rupanya telah dengan nyata menyatakan 
sayangnya kepada Oom-nya ini.

Ib dengan mulutnya dan mimiknya banyak mirip ayahnya - Bang Amat, sangat 
mengingatkan saya kepada Bang Amat. Dan ketika dia berdehem - lalu melengos 
- betul-betul saya ingat Bang Amat - ada teman yang mengatakan bahwa Ib ini 
adalah duplikat ayahnya! Banyak benarnya!

Ketika hari Minggu kemaren, Ib mengajak saya meratai dan menjelajahi pasaran 
yang sangat ramai di Paris dengan orang-orang dunia ketiga seperti kami ini. 
Mula-mula kami mendatangi pasaran yang penuh ikan - berbagai jenis ikan dan 
makanan laut lainnya. Pasaran ini ada di Paris 15 di ujung Jalan Vaugirard 
di mana resto kami - Resataurant Indonesia terletak. Jalan Vaugirard ini 
yang nomor 1-nya adalah Universitas Sorbonne, dan nomor 12-nya adalah 
Restaurant Indonesia - resto kami. Jalan Vaugirard ini adalah jalan yang 
terpanjang di kota Paris. Rumah teman saya yang dari Jateng - bernomor 400,- 
Dan sorry - saya teringat teman saya zus Yayah - sampai kini menyebut nama 
saya dengan Oom Sorbonne - dan nggak bisa bilang Oom sobron.

Pasar ikan ini sangat luas. Pada pokoknya semua restoran Jepang di Paris, 
mengambil ikan di pasar ini. Sekaligus pasar ini menjadi pasar grossier dan 
juga pasar retaile - yang bisa beli satu-satu. Ikan saumon yang sangat segar 
- ikan belanak - ikan tenggiri - berjenis kepiting besar - yang seekornya 
sampai sebesar hampir 2 kg! Dulu ketika saya " masih kaya dan jaya" kami 
berdua Nita anak saya yang juga kayak papanya tukangmakan enak dan banyak - 
pernah beli kepiting besar ini. Di Indonesia saya tak pernah melihatnya. 
Lalu ada jenis udang galah yang besarnya hampir seperti betis.betis 
siapa ya?
Lalu dijual juga berjenis kerang, kecil ( remis ) - sedang dan besar. IKan 
Tong - jenis tongkol yang besarnya hampir seperti orang! Sungguh mati deh! 
Juga ikan cucut - hiu - yang sudah bisa makan orang! Rupanya kali ini 
giliran orang yang makan dia!

Jenis nus - sotong - juhi raksasa dengan berbagai jenis. Telor ikan yang 
secara khusus dijual per kilo banyak didatangi orang-orang seperti kami - 
dari dunia ketiga - pada umumnya orang Asia dan Afrika. Bukan main banyaknya 
orang berbelian - atau hanya seperti kami - hanya meihat-lihat saja - cuci 
mata membersihkan jiwa dan meringankan beban pikiran - rekreasi. Rasanya 
kami sangat berat buat meninggalkan pasaran sea-food ini - masih selalu 
belum puas. Tapi Ib agak mendesak masih ada lagi pasaran yang pantas dan 
baik dilihat.

Pasaran ini namanya Chateau Roge - Istana Merah atau Kastil Merah. Pasaran 
ini terpusatnya semua barang makanan yang dari Afrika serta buat orang-orang 
Afrika. Seperti di kampung saya di Belitung - isi pasarannya campurbaur. Di 
toko pakaian, tiba-tiba dijual juga gorengpisang atau makanan lain - lalu 
ada sepeda model Afrika. Semua sayuran yang sulit didapat di pasaran biasa, 
ada di tempat ini. Ada dijual daun-kangkung - daun-bayam - daun 
ketela-rambat - ada petai segar dan jengkol segar. Disamping banyak 
barang-barang beragam, harganya murah. Misalnya pisangtanduk di tempat lain 
harganya 1 euro sat� pisang. Di pasaran Istana Merah ini tiga buah 
pisangtanduk hanya seharga 1 euro. Orang-orang Afrika itu membeli pisang 
yang agak mentah. Rupanya bagi mereka makanan pengganti bahan makanan utama 
di kita - pengganti nasi - pengganti jagung atau sagu. Dan mereka heran 
kepada kami, sebab kami mencari pisang yang sudah sangat tua yang berwarna 
hitam - sebab buat digoreng dilapisi tepung - biasanya kita memilih yang 
sudah hitam - bukan yang masih kuning apalagi yang hijau!

Bermacam tepung singkong - daun singkong segar - peda gabus ( ikan asin 
gabus ) - ikan sepat - ikan belut yang sudah dikeringkan. Juga ular yang 
sudah dikeringkan - berjenis ular. Ikan besar yang perekornya sampai lebih 
20 kg. Ikan yang sudah dibekukan ini didatangkan dari Afrika secara langsung 
- dari Senegal ( Dakkar ) - Kamerun - Mali dan tempat lainnya di Afrika. 
Kami membeli kacang tanah berkulit buat direbus - yang selalu saya incer di 
Bogor dan di Bandung. Lalu kami beli kurma yang masih belum jadi - masih 
mentah - berwarna kuning seperti buah pinang yang masih muda tetapi berwarna 
kuning

[budaya_tionghua] Re: Li Tianci Re: Ius sanguinis: beberapa kasus riil masalah kewarganegaran

2006-03-06 Terurut Topik ChanCT
Ya, saya sendiri sih belum pernah mempelajari masalah kewarganegaraan dari 
negara-negara lain, kecuali Indonesia yang juga sepotong-potong saja. Jadi, 
sebenarnya tidak berhak bicara. Namun demikian, saya tetap memberanikan diri 
untuk mengajukan sedikit pendapat saya.

Mungkin dalam kenyataan berdasarkan UU atau ketentuan kewarganegaraan masih ada 
negara yang berasaskan ius sanguinis, tapi rasanya dalam praktek dia sulit 
mentrapkannya, atau memaksakan seseorang yang berdarah bangsanya itu untuk 
menjadi warganegaranya, apalagi orang bersangkutan sudah berada dan hidup 
dinegara lain.

Contoh konkrit yang kita hadapi pada saat perundingan penyelesaian 
dwi-kewarganegaraan RI-RRT tahun 1955, RRT dalam hal ini PM Chao En Lai 
ternyata tidak bertahan pada asas ius sanguinis, sebagaimana pemerintah 
sebelumnya (semasa kekuasaan Kuomintang) berkeras mengklaim etnis Tionghoa di 
Indonesia sebagai warganegara Tiongkok lagi. Tapi, pertama menyerahkan 
kebijaksanaan sepenuhnya pada Pemerintah RI untuk menentukan siapa yang harus 
memilih kembali kewarganegaraan lagi; dan kedua, sepenuhnya menyerahkan hak 
pada orang bersangkutan untuk memilih warga-negara yang mana yang dianggapnya 
paling baik.

Bahkan secara tidak resmi, pemerintah Tiongkok "menganjurkan" para Huakiao yang 
sudah hidup merantau di luarnegeri, bisa menjadi warganegara setempat yang 
baik-baik dengan mentaati ketentuan dan UU yang ada. Dan kenyataan lain, 
sekalipun tampang Tionghoa tapi sudah berpassport asing (non-Tiongkok), mereka 
benar-benar diperlakukan sebagai orang-asing! Bukan lagi sebagai orang TIongkok.

Ya, nampaknya masalah kewarganegaraan hanyalah formalitas yang memang tidak 
seharusnya dipegang teguh. Bagaimana RRT memperlakukan orang asing, misalnya 
pada saat massa Perang Pembebasan terhadap dokter Canada Norman Bethune, 
pengarang Amerika Edgar Snow, misalnya, sepertinya mereka disamping 
diperlakukan sebagai orang asing, tapi juga sudah diperlakukan sebagai 
warganegara Tiongkok saja. Dan tahun lalu di TV diceritakan seorang ibu 
Pakistan tua yang bersuami orang Tiongkok dan baru saja meninggal di Wu Han 
juga hidup tidak beda deengan orang Tiongkok. Sayang tidak dipersoalkan apa dia 
masih mempertahankan warganegara Pakistan?

Salam,
ChanCT

  - Original Message - 
  From: Li Tianci 
  To: [EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Monday, March 06, 2006 5:48 PM
  Subject: Re: [tioin59] Fw:Rinto Jiang Re: Ius sanguinis: beberapa kasus riil 
masalah kewarganegaran


  Sebenarnya bukan hanya RRT, Israel, Jerman dan Jepang yang memberlakukan 
hukum kewarganegaraan (kewarganegaraan menurut garis keturunan etnis dari fihak 
ayah). Korut, Korsel, Yunani, Rusia, Italia dan Inggris juga berazas pada Ius 
Sanguinis.

  Sebelum 1991, Jerman 100% Ius Sanguinis. Namun sejak 1991 ketika azas Ius 
Domicili diberlakukan, orang antara umur 16-21 tahun yang pernah tinggal di 
sekolah di Jerman boleh menjadi WN-Jerman. Dari sejak 1999, unsur Ius Soli 
diberlakukan juga, anak yang salah satu orangtuanya lahir di Jerman atau ia 
mulai berdomisili di Jerman sebelum umur 14 tahun otomatis menjadi WN-Jerman. 
Tentu pemberlakuan hukum ini menimbulkan masalah apabila yang bersangkutan 
memegang kewarganegaraan dari negara yang tidak mengakui dwikewarganegaraan.

  Sebaliknya, Inggris yang lama mengikuti azas Ius Soli mengubah kembali pada 
azas Ius Sanguinis pada tahun 1981. Artinya, hanya orang keturunan Inggris 
boleh menjadi WN-Kerjajaan lain dengan sebelumnya dengan hak kewarganegaraan 
yang timbul karena lahir di wilayah Kerajaan. Tujuannya agar mengantisipasi dan 
membendung eksodus imigran etnis India dan Tionghoa pro-Inggris ke Inggris 
menjelang 1997. The British Nationality Act of 1981 adalah tindakan hukum untuk 
menghapus Ius Soli di Kerajaan Inggris.

  Di Belanda pun, meski Ius Soli, hukum kerajaan tetap membedakan antara 
warganegara pribumi dan nonpribumi dan tercantum kode khusus untuk pembedaan 
tersebut. India juga menganut Ius Sanguinis dimana seluruh India perantauan 
dianggap sebagai WN-India, demikian mayoritas etnis India diluar India 
berdwikewarganegaraan dan kedudukan mereka sebagai WN dari dua negara tidak 
menimbulkan masalah yang besar seperti yang terjadi antara Tiongkok dan 
negara-negara lain, terutama negara-negara Asia Tenggara yang nasionalis. Namun 
globalisasi kini menyebabkan semangat nasionalisme sempit pada kalangan pribumi 
Asia Tenggara mereda dan mereka lebih terbuka terhadap bangsa Tionghoa.

  Li Tianci <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
1. seorang teman teman saya asal Taiwan, kini menetap di HK SAR dan telah 
menjadi WN-RRT dengan paspor RRT HK SAR. Ia bersuami seorang WN-AS etnis 
non-Tionghoa (bule), ia berkali-kali mencoba mengajukan permohonan 
kewarganegaraan RRT bagi anaknya yang lahir di HK SAR tetapi setiap kali gagal, 
padahal pamannya seorang petinggi partai oposisi KMT yang sangat terkenal. 
Alasan
resmi, anak itu tidak berayah Tionghoa maka ia tidak berhak menjadi WN-RRT

2. seorang teman lagi 

[budaya_tionghua] Re: Tentara tionghoa pada perang Dipenogoro.

2006-03-06 Terurut Topik Golden Horde


Waktu perang Diponegoro 1925-1930, memang ada beberapa orang 
Tionghoa yang bergabung dengannya, tetapi ini hal ini tidak 
menghalangi terjadinya pembunuhan2 terhadap warga etnis Tionghoa 
(seperti yang terjadi di Lasem) selama peperangan, dan yang menjadi 
sasaran pembunuhan2 pada saat itu adalah orang2 Eropah dan Tionghoa 
Banyak penyebab terjadinya perang Diponegoro di saat itu, salah 
satunya adalah masalah pajak dan pabean yang ditarik pada tempat 
pabean (tol), yang kebanyakan disewakan kepada orang Tionghoa 
(Sartono Kartodirjo: Pengantar sejarah Indonesia baru 1500-1900) dan 
penyebab lainnya adalah  yaitu pada tahun 1823, Gubernur Jenderal 
van der Capellen (1816-26) mengambil keputusan untuk mengakhiri 
penyelewengan2 di seputar penyewaan tanah swasta di Jawa Tengah. Dia 
memerintahkan agar sewa-menyewa semacam itu dihapuskan. Para 
bangsawan yang telah menyewakan tanah mereka, kini tidak hanya 
kehilangan sumber pendapatan, tetapi juga harus mengembalikan uang 
muka yang telah dibayarkan oleh penyewa2 orang Eropah dan Tionghoa 
serta membayar ganti rugi kepada para penyewa atas biaya berbagai 
perbaikan yang telah mereka (Eropah & Tionghoa) lakukan di tanah 
tersebut (Ricklefs: Sejarah Indonesia Modern 1200-2004





--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, FBY <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Mungkin bisa dibaca artikel ini
> http://www.kelenteng.com/lionghokbio-magelang/
> yang ditulis oleh adik kakek saya dulu waktu jadi pengruus 
klenteng Magelang.
> Sedikit anekdot mengenai hubungan dgn perang Diponegoro.
>
> 
> On 3/6/06, steeve haryanto <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > --- Ambon <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > > Katnay Diponegor itu berontak karena tanahnya
> > > diambil oleh Belanda.   Tempo
> > > doeloe Hindia Belanda agaknya orang Tionghoa tidak
> > > diizinkan mempunyai hak
> > > memiliki tanah. Jadi saya baru tahu bahwa ada
> > > kesatuan Tionghoa yang turut
> > > Diponegoro.
> > > - Original Message -
> > > From: "Linda Harsini"
> > >...deleted...
> > > > Di zaman perang Diponegoro, ada satu kesatuan
> > > Tionghoa yang bahu membahu
> > > > memerangi pasukan Belanda. -> Apakah yg
> > > dimaksud adalah Po An Tui?
> > Tanggapan:
> > kawan ... saya juga pernah membaca artikel disalah
> > satu buku, cuma sayang banget saya lupa judul dan
> > tempat membacanya, karna waktu itu cuma sekedar iseng
> > saja sambil menunggu kawan di mall.
> > Saya membaca apa benar pembrontakkan PRRI/Permesta itu
> > adalah sekelompok orang - orang tionghoa yang
> > membakang pemerintah orde lama? atau yang di danai
> > oleh orang - orang tionghoa di Bandung dan Jakarta.
> > Benarkah demikian ... mohon pencerahannya?
> > Terimakasih,
> > Steeve








.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [budaya_tionghua] OOT: Tolak RUU Anti Pornografi dan Pornoaksi

2006-03-06 Terurut Topik Yan Widjaja
 
  Tolak dengan suara bulat RUU Anti Pornografi dan Pornoaksi!
  Hakekatnya itu adalah pemaksaan hukum Syariah untuk menggantikan UUD Republik 
Indonesia!
  Bila RUU tersebut sampai digoalkan maka negeri ini akan mundur 100 tahun ke 
belakang! Semua bioskop, gedung kesenian, gedung sandiwara, ditutup!
  Bayangkan semua patung megah (perhatikan semua patung itu hampir 99 persen 
telanjang!) yang menghiasi Jakarta, candi di Jawa Tengah (termasuk Borobudur, 
Prambanan, Mendut dll) akan diruntuhkan!
  Penduduk Pulau Bali, Lombok, Papua, Jogjakarta, Jawa Barat dll, akan 
memisahkan diri dari Republik Indonesia untuk menjadi negara sendiri! Daripada 
semua rakyatnya ditangkapi dan dijebloskan ke dalam penjara, hanya karena 
memakai koteka, bikini, atau sarung kemben, dilarang menari jaipong dsb.nya! 
Marilah kita menyatukan suara, Tolak!
  Salam,
  Yan W.
  
eko adi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Apakah orang Tionghoa benar-benar nasionalis? Mau
menyelematkan Indonesia dari kehancuran akibat RUU
ini?
Tolak dan tunjukan penolakanmu.

Salam,
Adi



-
Do you Yahoo!?
 Yahoo! Movies - Search movie info and celeb profiles and photos.

[Non-text portions of this message have been removed]



.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[budaya_tionghua] OOT: Petisi Anti RUU Pronografi dan pornoaksi

2006-03-06 Terurut Topik eko adi
Apakah orang Tionghoa benar-benar nasionalis? Mau
menyelematkan Indonesia dari kehancuran akibat RUU
ini?
Tolak dan tunjukan penolakanmu.

Salam,
Adi


(dari milis teman kita)
Sehubungan dengan pembahasan RUU Anti Pornografi dan
Pornoaksi (RUU APP)
yang sudah semakin gencar akhir2 ini, dan sehubungan
dengan adanya kasus
polisi/hakim moral di Tangerang
(http://kompas.com/kompas-cetak/0603/02/utama/2478744.htm)
maupun Batam
(http://www.thejakartapost.com/yesterdaydetail.asp?fileid=20060227.D02)
beberapa terakhir belakangan ini, maka mungkin sudah
sepantasnya kita --
yang mungkin merasa miris dengan kejadian seperti itu
-- untuk
menyuarakan kekhawatiran yang mungkin sudah timbul di
hati kita.
Kalau tanpa payung hukum seperti RUU APP ini saja,
sudah ada yang berani
bertindak menjadi polisi/hakim moral yang merasa
dirinya lebih baik dan
lebih alim dibanding yang lain, bisa dibayangkan
kemunafikan seperti apa
yang kelak akan terjadi di negeri ini kalau RUU APP
dalam bentuk nya
seperti sekarang jadi diundang-undangkan.

RUU APP ini harus dibatalkan, atau setidaknya
dilakukan revisi ulang.
(catatan : buat yang belum mengetahui bagaimana draft
isi dari RUU ini,
bisa didownload file nya dari situs www.dpr.go.id ,
atau kirim email
kepada saya : [EMAIL PROTECTED] untuk mendapatkan
soft copy nya).

Karena itu, saat ini, kalau ada yang berminat untuk
menyuarakan suara
dan kekhawatirannya, silahkan berikan suara anda
melalui petisi online :
http://www.petitiononline.com/ruuapp/petition.html

Untuk mengisi petisi nya dibutuhkan waktu yang sangat
sebentar...hanya 1
menit maksimal :)

Petisi ini akan coba dikomunikasikan ke sebanyak
mungkin milis yang ada,
dan jg mungkin ke beberapa media massa online yg
(moga-moga) bersedia
memberikan sedikit publikasi akan hal ini. Kalau suara
yang terkumpul
cukup banyak, kita akan mencoba membawa hasil petisi
ini ke DPR atau
pemerintah melalui sekretariat dari kedua lembaga itu.
Entah mereka
bakal mau dengar atau tidak, tapi setidaknya kita
sudah melakukan apa
yang mungkin untuk kita lakukan...dan hasilnya sudah
bukan bagian kita
lagi untuk menentukan :)

Kalo ada yg mau sedikit repot, mohon bantuannya untuk
menyebar luaskan
petisi online ini kepada milis2 komunitas orang
Indonesia apa saja yg
diikuti.
Tapi, bagi yang mungkin tidak terlalu mau memusingkan
hal seperti ini,
tidak apa-apa...silahkan aja dilewatkan email ini, dan
tidak usah
dianggap terlalu serius...dan mohon maaf untuk group
email nya...:)

Mungkin ada yang beranggapan tindakan seperti ini
hanya lah seperti
menggarami lautan...sia-sia... :) Tapi, bukan kah
"perjalanan seribu lie
itu dimulai oleh langkah pertama"? Dan kalau setiap
orang bersikap
pesimis dalam segala hal, maka tidak akan ada satu hal
pun yang akan
pernah mampu kita capai.

We do our part, the rest is not ours to decide...

Suara kita mungkin kecil, tapi tetap suara adalah
untuk dipergunakan...
Bersuara sekarang, atau kesempatan itu akan hilang
selamanya...

Salam,
-d-


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 




.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [budaya_tionghua] Re: Orang Cina tidak berani jadi tentara ??? (kasus ditutup)

2006-03-06 Terurut Topik dewa mabuk
ohkalau pengertian Cina-nya seperti itu ya tak ada komentarlah...nggak usah 
baca www.indonesiamedia.com segala; kasus ditutup.   c",)

  Khiong Ciu,
   
  Tjoei Sian
  
[EMAIL PROTECTED] wrote:
  In a message dated 3/5/2006 8:12:54 PM Pacific Standard Time, 
[EMAIL PROTECTED] writes:
Oh ya...? Orang Cina memang takut menjadi tentara?
   
  Kalau yang dimaksud oleh saudara Dr. Irawan adalah "Orang Cina Daratan" 
(Zhong Guo Ren), maka kita harus kembali membaca buku-buku yang berisi 
informasi 
kemiliteran, yang diterbitkan oleh negara-negara barat sekalipun. Di situ akan 
tampak, bahwa dari segi JUMLAH, tentara Cina merupakan angkatan perang yang 
personelnya terbanyak di dunia. (+/- 3 juta personel, dan mulai dikurangi untuk 
hanya menjadi  2 juta; alasan pengurangan adalah efisiensi, bukan karena 
takut menjadi tentara).
   


Maaf saya rasa anda salah mengertikan satire saya. Jadi nothing to do dengan 
orang Chinese di daratan Tiongkok. Yang saya maksudkan orang Cina adalah orang 
yang menyebut dirinya Cina, karena orang yang macam demikian biasanya tidak 
mempunyai kepribadian atau oportunis sebab mereka tidak merasa dilecehkan atau 
pura2 tidak tahu dilecehkan dengan istilah Cina. 

Kalau orang Tionghoa adalah mereka yang tidak mau disebut Cina karena tahu 
bahwa istilah Cina itu bersifat melecehkan. Nah orang2 semacam ini biasanya 
mempunyai kepribadian yang mantap. Karena mereka mempunyai harga diri, dan pada 
umumnya mempunyai rasa tanggung jawab dan kebersamaan yang kuat. Mereka umumnya 
mengadopt pepatah : "Dimana kaki berpijak disana langit dijunjung" atau 
konkritnya kalau yang tidak tahu peribahasa : DiIndonesia kita tinggal maka 
kepada 
Republik Indonesia kita mengabdi".

Saya tidak mau memperdebatkan istilah Cina dan Tionghoa karena lagi tidak 
punya banyak waktu sekarang , silahkan baca www.indonesiamedia.com scroll 
kebawah 
click "Cina atau Tionghoa".

salam,
Dr.Irawan.  

 

-
Yahoo! Mail
Bring photos to life! New PhotoMail  makes sharing a breeze. 

[Non-text portions of this message have been removed]



.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [budaya_tionghua] Tentara tionghoa pada perang Dipenogoro.

2006-03-06 Terurut Topik Ambon
Diserahkan kepada yang memiliki referensi untuk memberitahukan agar kita 
menjadi lebih tahu.

- Original Message - 
From: "steeve haryanto" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Monday, March 06, 2006 7:05 AM
Subject: [budaya_tionghua] Tentara tionghoa pada perang Dipenogoro.


> --- Ambon <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>> Katnay Diponegor itu berontak karena tanahnya
>> diambil oleh Belanda.   Tempo
>> doeloe Hindia Belanda agaknya orang Tionghoa tidak
>> diizinkan mempunyai hak
>> memiliki tanah. Jadi saya baru tahu bahwa ada
>> kesatuan Tionghoa yang turut
>> Diponegoro.
>> - Original Message - 
>> From: "Linda Harsini"
>>...deleted...
>> > Di zaman perang Diponegoro, ada satu kesatuan
>> Tionghoa yang bahu membahu
>> > memerangi pasukan Belanda. -> Apakah yg
>> dimaksud adalah Po An Tui?
> Tanggapan:
> kawan ... saya juga pernah membaca artikel disalah
> satu buku, cuma sayang banget saya lupa judul dan
> tempat membacanya, karna waktu itu cuma sekedar iseng
> saja sambil menunggu kawan di mall.
> Saya membaca apa benar pembrontakkan PRRI/Permesta itu
> adalah sekelompok orang - orang tionghoa yang
> membakang pemerintah orde lama? atau yang di danai
> oleh orang - orang tionghoa di Bandung dan Jakarta.
> Benarkah demikian ... mohon pencerahannya?
> Terimakasih,
> Steeve
>
> __
> Do You Yahoo!?
> Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around
> http://mail.yahoo.com
>
>
>
>
> .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.
>
> .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.
>
> .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.
>
> .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>
> 



.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[budaya_tionghua] Les Mandarin

2006-03-06 Terurut Topik imeldawu83
Guys & Girls,

Ada yang mau les private mandarin? Tapi tinggal nya daerah Jkt Barat, 
kalo bisa ngumpul di satu tempat, max 3 or 4 orang.
Waktu, tempat dan biaya bisa di bahas lebih lanjut...

Untuk informasi lebih lanjut, hubungi: 
[EMAIL PROTECTED] or 0815 1360 1160.

Thanks
Melda





.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[budaya_tionghua] Fw: Li Tianci Re: Ius sanguinis: Bukan peraturan UU WN Tiongkok lagi

2006-03-06 Terurut Topik ChanCT

- Original Message - 
From: Li Tianci 
To: [EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, March 06, 2006 2:32 PM
Subject: Re: [tioin59] Fw:Rinto Jiang Re: Ius sanguinis: Bukan peraturan UU WN 
Tiongkok lagi


Banyak sekali anak dari pasangan WN-RRT yg lahir di negara seperti AS yang 
menganut Ius Soli, tetapi mereka tidak kehilangan kewarganegaraan dari ortu 
mereka kecuali pada umur tertentu membuat pernyataan ingin melepaskan 
kewarganegaraan RRT. 

Dalam UU Kewarganegaraan RRT salah satu pasal pertama berbunyi bahwa hanya
orang yang termasuk ke-56 kelompok etnis (minzu) di RRT berhak menjadi WN-RRT.
Artinya, apabila seseorang dari etnis dari luar ke-56 minzu itu lahir di 
wilayah RRT secara prinsip ia tidak berhak memiliki RoA (hak tinggal seperti di 
HK SAR) dan tidak berhak mengajukan permohonon menjadi WN-RRT.

Contoh: banyak orang India secara turun-temurun tinggal di HK SAR, namun sejak 
1997 pemerintah RRT hanya memberikan status WN-RRT (paspor RRT HK SAR) kepada 
etnis Tionghoa dan karena orang India tidak termasuk etnis manapun di RRT maka 
mereka  tidak berhak mendapatkan RoA apalagi menjadi warganegara. Etnis dari 
luar ke-56 minzu hanya menjadi WN-RRT sebagai pengecualian dan jarang sekali 
terjadi.

Memang ada beberapa orang Yahudi asal Eropa yang menjadi WN-RRT seperti 
wartawan ternama Israel Epstein yang meninggal tahun lalu, tetapi itu atas 
pertimbangan jasa mereka terhadap Tiongkok (mungkin bagi Yahudi lebih mudah 
sebab Yahudi sama seperti etnis Hui yang keturunan Arab-Persia, dianggap salah 
satu minzu - orang Yahudi berada di Tiongkok sejak berabad-abad). Hal yang sama 
juga berlaku untuk menjadi penduduk tetap di daratan RRT, jarang sekali orang 
non-etnis Tionghoa mendapatkan hak tersebut kecuali orang-orang yang 
benar-benar dibutuhkan seperti tenaga ahli Iptek dan sebagainya.

Hukum kependudukan tetap (permanent residence daratan RRT - PR of mainland 
China) mengalami revisi pada tahun 2004. Menurut hukum ini, kategori orang 
asing yang boleh mendapat kartu hijau RRT diperluas dan sekarang kaum eksekutif 
dan pebisnis tertentu sesuai kebutuhan nasional diperbolehkan. Namun bagi etnis 
Tionghoa kewarganegaraan asing (huayi), hanya butuh waktu tinggal terus-menerus 
minimal 6 bulan di daratan Tiongkok maka yang bersangkutan mendapatkan RoA dan 
berhak mengajukan permohonan untuk menjadi penduduk tetap. 

Kalau tidak salah di HK SAR, etnis Tionghoa harus tinggal terus-menerus minimal 
7 tahun di wilayah HK SAR untuk mendapatkan RoA. Bagi etnis 
non-Tionghoa/Tiongkok, seperti misalnya orang Amerika dan lain-lain (termasuk 
orang Jawa yang anda sebut), sama seperti di daratan RRT, HK SAR hanya 
memberikan mereka RtL  (Right to land), artinya hak tinggal yang harus 
diperpanjang dari waktu ke waktu dan tidak permanen.

Di HK SAR, banyak sekali TKI/TKW. Kita yakin mereka pasti mau menetap disana 
apabila mungkin tetapi situasi tidak memungkinkan hal itu karena hukum 
kewarganegaraan dan kependudukan RRT yang mengutamakan garis keturunan etnis - 
berbeda dengan sebagian besar negara lain kecuali Israel, Jerman dan Jepang, 
mungkin ada beberapa negara lain juga. Itu tidak salah, setiap negara berhak 
memberlakukan konsep kewarganegaraan sendiri dan dalam kasus Tiongkok tidak 
mungkin menjadi tuan rumah migrasi karena sudah banyak masalah kependudukan 
yang serba rumit.

Hukum kewarganegaraan RRT mencantum satu syarat sebagai berikut "bila pemohon 
mempunyai saudara dekat yang WN-RRT maka yang bersangkutan boleh menjadi 
sponsor bagi pemohon" (secara tidak tertulis ini memudahkan proses naturalisasi 
yang teramat mustahil bagi non-etnis Tionghoa yang tidak memiliki saudara yang 
WN-RRT). Mengenai status kewarganegaraan Ortu, adalah keharusan tidak tertulis 
bahwa ayah harus WN-RRT agar anaknya otomatis menjadi WN-RRT, artinya harus 
etnis Tionghoa sebab sejak awal tidak dimungkinkan non-etnis Tionghoa menjadi 
WN-Kerajaan Qing/Republik Tiongkok/Republik Rakyat Tiongkok - mengingat bahwa 
99.99% huaren-huaqiao adalah etnis Han.

Mengenai istilah huaren, huaqiao dan huayi -

Huaren - etnis Tionghoa

Huaqiao - definisi legal yang sempit (misalnya untuk urusan keimigrasian) 
adalah WN-RRT yang tinggal di mancanegara - definisi legal yang luas adalah 
semua orang keturunan Tionghoa yang tinggal di luar wilayah Tiongkok Raya, baik 
WN-RRT maupun yang bukan. Maka dalam jargon politik/legal RRT huaren-huaqiao 
adalah penggunaan yang umum

Huayi - etnis Tionghoa yang berkewarganegaraan asing

***etnis Tionghoa diluar Tiongkok terbagi menjadi dua kelompok:

1. masih setia kepada daratan Tiongkok, menyebut diri Zhongguoren meski bukan 
WN-RRT bagi mereka tidak ada pebedaan antara Huaren yang merujuk pada etnis dan 
Zhongguoren yang merujuk kepada entitias negara sebab sejak awal Tiongkok 
adalah negara-bangsa yang etnis lain dengan konsep kenegaraan-kebangsaan 
sekuler dari Barat

2. ingin berasimilasi dengan negara tuan rumah, membedakan antara Tionghoa 
secara budaya dan Tionghoa secara politik seperti

[budaya_tionghua] Fw: Amir Re:Kenapa arang Cina tidak tertarik jadi tentara

2006-03-06 Terurut Topik ChanCT
Bung Amir yth,

Terimakasih atas masukan yang diberikan. Terutama bagi saya yang tidak 
banyak mengetahui keadaan angkatan bersenjata RI selama ini. Beberapa tulisan 
sudah menunjukkan dan membuktikan tidak sedikit golongan etnis Tionghoa ikut 
terjun dalam perjuangan kemerdekaan, menghadapi agresi kembalinya kolonial 
Belanda, dan dimasa kekuasaan Orla Bung Karno, tapi belum menemukan tulisan 
yang mengkisahkan peranan etnis Tionghoa didalam angkatan bersenjata TNI 
setelah itu, dimasa kekuasaan Orba. 

Mengingat, pada saat pemerintah Orba menegakkan kekuasaan setelah berhasil 
membasmi komunis dan juga berpolitik anti-Tiongkok yang komunis, tentu bisa 
dimengerti Pemerintah RI ketika itu juga menjalankan politik menutup pintu 
masuk TNI bagi etnis Tionghoa, yang dicurigai atau ditakuti pro Tiongkok. 
Begitu juga dibidang pemerintahan, tak seorang etnis Tionghoa yang bisa diikut 
sertakan duduk dikabinet kekuasaan Soeharto selama 32 tahun, kecuali seorang 
Bob Hasan beberapa bulan terakhir kekuasaannya saja. 

Jadi, kemungkinan besar atau sedikitnya saya meragukan kebenaran topik 
diskusi "Kenapa orang Cina tidak tertarik jadi tentara?" Jadi, bukan karena 
orang Cina yang menjauhi, tidak tertarik jadi tentara, tapi karena TNI yang 
menutup pintu bagi etnis Tionghoa. Bukankah begitu lebih tepat?

Salam,
ChanCT



- Original Message - 
From: Amir S. Dewana 
To: [EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, March 06, 2006 1:05 PM
Subject: Re: [HKSIS] Fw: Danardono Re:Kenapa arang Cina tidak tertarik jadi 
tentara


Yth.:
Bpk. Chan CT 
Bpk. Danardono Hadinoto

Ijinkan saya nimbrung sedikit. Saya punya catatan positip tentang aparatus 
negara ini, militer dan polisi. Paling tidak sampai dengan akhir 1992, sebelum 
adanya isu Abri hijau dan Abri merah-putih. 

Di TNI/Polri bisa kita dapatkan pejabat/petingginya (dan jajarannya juga 
tentunya) diisi personil dari berbagai latar belakang suku dan agama. Bahwa 
dari kalangan Tionghoa jarang yang menjadi anggota militer bawahan memang 
kentara sekali, tetapi bukan karena tiadanya patriotisme kalangan ini. Saya 
tidak bisa beri alasan yang mantap. Yang pasti, di kota asal saya Magelang, 
beberapa dokter tentara adalah dari kalangan Tionghoa, sebut saja Kolonel dr. 
Liem Kin Nio, Kol. dr. Tan Koo Lien, ada lagi perwira dokter yang Tionghoa di 
Akademi Militer (dulu Akabri Darat). Contoh lain, dr. Sindhunata adalah juga 
dokter militer di TNI-AL. Letjenpur Kuntara (asal Cirebon) yang pernah menjadi 
Komandan Jenderal Kopassus dan kemudian pernah juga Panglima Kostrad, konon 
kata seorang satpam di kantor yang permah jadi anggota Kopassus Cijantung, ada 
darah Tionghoanya.

Dari segi kesukuan, selainnya Jawa yang terbesar, disusul dari suku Batak, 
Manado dan Bali. Konon, orang Sunda lebih suka masuk kepolisian. Pengalaman 
heroik Laksamana Muda Johannes yang beretnis Tionghoa pantas dikenang; sayang 
banyak orang tidak tahu. Beliau pernah menyelundupkan karet ke Singapore untuk 
dibelikan senjata bagi perjuangan kontra agresi Belanda. Beliau juga pernah 
mengomandani kapal perang ketika menghadapi pemberontakan kedaerahan di 
Indonesia bagian timur.  

Maaf, kalau keluar konteks, pada 1992 diselenggarakan Pemilu, dan pada tahun 
1993 dilantiklah Kabinet Pembangunan ke VII dengan wapresnya Prof. Dr. BJ 
Habibie (sebelumnya Menteri Ristek, merangkap Kepala BPPT/Badan Pengkajian dan 
Penerapan Tekonologi, Dirut PT Dirgantara Indonesia, Ketua Umum ICMI). Nah, 
sejak itu ada isu Abri hijau dan Abri merah-putih.  

Salam hangat,
Kaboel
[][][][][][][]

  From: ChanCT 
  To: HKSIS-Group 
  Sent: Monday, March 06, 2006 10:47 AM
  Subject: [HKSIS] Fw: Danardono Re:Kenapa arang Cina tidak tertarik jadi 
tentara


  Bung Danar yb,

  Ya, BETUL. Saya sangat setuju dengan pernyataan bung, bahwa keprajuritan 
bukan monopoli etnis tertentu. Dan kalau dibuka kesempatan pendidikan prajurit, 
bintara mapun perwira bagi saudara saudara Tionghoa, mereka akan mendaftarkan 
diri.

  Jadi, yang sangat penting disini pintu masuk TNI benar-benar dibuka untuk 
semua warga-negara Indonesia dengan tidak membeda-bedakan suku dan etnis atau 
agama orang yang mendaftarkan diri. Dan kedua, meningkatkan pamor TNI sebagai 
tentara pembela rakyat yang baik, sehingga TNI menjadi kebanggaan rakyat banyak 
dan pada saat itu pasti anak rakyat akan berebut masuk jadi perajurit TNI! Juga 
tidak masalah bagi yang etnis Tionghoa.

  Salam,
  ChanCT

  - Original Message - 
  From: RM Danardono HADINOTO 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, March 06, 2006 5:24 AM
  Subject: [budaya_tionghua] Fw: Re:Kenapa arang Cina tidak tertarik jadi 
tentara


  Saya punya teman sekelas, etnis Tionghoa dari Kalimantan Barat waktu 
  SMA. Ketika itu pecah konflik Irian Barat. Dia ingin sekali 
  mendaftar sebagai sukarelawan untuk didrop disana.

  Saya yakin, kalau dibuka kesempatan pendidikan prajurit, bintara 
  maupun perwira bagi saudara saudara Tionghoa, mereka akan 
  mendaftarka