Re: [budaya_tionghua] Upload photo kelenteng XiHe Gong
Halo YQL, coba upload juga ke kelenteng.com dong... disitu sudah banyak foto dari berbagai daerah cuma kurang partisipasi dari daerah2 lain On 3/7/06, you_qing_long <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > dear members, > > saya upload photo2 kelenteng XiHe Gong Semarang yg jelas antik en kuno > sekali. Sayangnye waktu saya kesana gak ketemu org yg bisa jelasin > asal usul berdirinye kelenteng itoe. Biar ada bian nyang jelasin taon > bian itoe dibuat tapi rasanye gak bisa ditentuin taon itoe kelenteng > berdiri. > > > > > > YQL > > > > > > > > > .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. > > .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. > > .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. > > .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. > Yahoo! Groups Links > > > > > > > > -- Jual foto digital anda di internet! http://submit.shutterstock.com/?ref=6953 .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
RE: [budaya_tionghua] Fw: Re:Kenapa arang Cina tidak tertarik jadi tentara
Mau dooonk, dianterin kesana ke puspen. Kira kira kalau tanya jumlah WNI keturunan yang mendaptar bakalan dikasih enggak ya? Lhoh, Lucas_Ony kenalannya Yap Hong Gie toh? Temen main dimana nih? -Original Message- From: Lucas Ony [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, March 07, 2006 1:54 AM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Fw: Re:Kenapa arang Cina tidak tertarik jadi tentara Saya sendiri tidak punya daftar lengkap atau biografi yang bisa dipertanggungjawabkan keabsahannya, tapi saya bisa antar anda ke Puspen TNI seperti Puspen Marinir, atau Puspen Kostrad, dll.. untuk mendapatkan jawaban yang pasti dan memuaskan dibandingkan mengharapkan jawaban dari saya yang tidak memegang berkas apa pun yang up to date.. Jika informasi dari Puspen dipandang terlalu ma-fan (merepotkan), anda bisa berkonsultasi dengan sdr. Yap Hong Gie, peranakan Tionghoa di Indonesia yang mempunyai banyak informasi akurat mengenai TNI terutama hubungannya dengan peranakan Tionghoa di sini. Kind regards, Ony - Original Message - From: ulysee To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Tuesday, March 07, 2006 12:06 AM Subject: RE: [budaya_tionghua] Fw: Re:Kenapa arang Cina tidak tertarik jadi tentara Lucas-Ony n all, gue lagi cari info soal tionghoa yang masih aktif di TNI, kira-kira lu bisa bantu gue ngga? Sebab gue penasaran banget, diskriminasi yang macam apa sih yang terjadi gitu lhoh. Di sebelah malah ada yang bilang sebaliknya, tionghoa yang di AD bukan didiskriminasi malahan dimanjain. Nah menurut gue gossip ini juga perlu dibuktikan dan dilurusin. Khan cialat kalau prasangka-prasangka semacam ini dipiara terus. Yang tionghoa ribut 'didiskriminasi' Yang bukan tionghoa ribut tionghoa terlalu 'dimanja' Kapan mau harmonynya dunks kalu begindang, ya nggak? -Original Message- From: Lucas Ony [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 06, 2006 11:45 AM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Fw: Re:Kenapa arang Cina tidak tertarik jadi tentara ayah saya keturunan Tionghoa, pensiunan TNI-AD kakek saya keturunan Tionghoa, masuk Laskar Tionghoa di bawah divisi Ronggolawe dalam revolusi fisik menghadapi Agresi Militer Belanda.. paman2 saya juga keturunan Tionghoa juga pensiunan TNI-AD ayah kawan saya sampai sekarang masih dinas di TNI-AD dengan pangkat Letjen jadi sebenarnya ada, hanya saja belum semua orang mencari infonya, jadi dianggap pukul rata saja.. tapi entah juga ya kebijakan sekarang bagaimana.. ayah saya dan paman2 saya serta kakek saya bertugas di militer kan jaman sebelum orde baru Kind regards, Ony - Original Message - From: Tantono Subagyo To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Monday, March 06, 2006 5:26 AM Subject: Re: [budaya_tionghua] Fw: Re:Kenapa arang Cina tidak tertarik jadi tentara Saya jadi ingat pertuah orang tua saya (alm) maaf kalau salah tulis: Hao Thie Pu Ta Thing Hao Ren Pu Tang Ping Yang isinya : Besi baik tak akan ditempa jadi paku Orang baik tak akan menjadi tentara baik disini berarti kualitas, pintar, jujur dls. Kalau lihat begini mungkin ini petuah yang timbul karena pengalaman berpulu tahun di Cina sebagai orang "tersisih" yang harus keluar merantau dan tersisih lagi lalu didiskrimasi oleh "penguasa". Jadi nampaknya ini sindrom "tersisih" yang harus dihilangkan. Sama dengan sindrom "tersisih" ala Jawa yang menganggap menjadi "pamongpraja" lebih mulia daripada jadi "pedagang" karena pedagang harus menipu untuk menyembunyikan profitnya. Sindrom yang harus dihilangkan juga karena pada hakekatnya semuaprofesi sama. Best regards, Tantono Subagyo [Non-text portions of this message have been removed] .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. SPONSORED LINKS Indonesia Culture Chinese -- YAHOO! GROUPS LINKS a.. Visit your group "budaya_tionghua" on the web. b.. To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] c.. Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. -- [Non-text portions of this message have been removed] .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links .
[budaya_tionghua] RASISME
RASIALISME Oleh: Kenken* Rasisme adalah sebuah penyakit di abad 20, kata Albert Camus, setelah kelahiran biologisasi istilah “ras” dan pembentukan “teori ras”. Predikat “rasis” merupakan term pejoratif. Rasisme merupakan sebentuk keyakinan, perilaku dan institusi yang membedakan manusia menurut kategori ‘ras’. Beberapa pemikir mempersempit pembahasan mengenai rasisme menjadi sebuah sistem yang menindas dan memarjinalkan segolongan manusia berdasarkan kategori dan prejudise ‘rasial’. Rasisme, kecuali oleh para penganutnya, dipandang sebagai perilaku yang tidak pantas dan secara diametral bertentangan dengan prinsip kemanusiaan universal serta merupakan perilaku yang merendahkan martabat manusia. ‘Ras’ merupakan satu konsep yang digunakan untuk mengkategorisasi sekelompok manusia, sekalipun menurut beberapa pakar ‘konsep ras’ ini sangat lemah karena tidak memiliki basis ilmiah. Diskriminasi rasial disebabkan adanya prejudise rasial terhadap segolongan ras tertentu. Prejudise rasial adalah satu bentuk prejudis negatif. Prejudise rasial berarti opini negatif, penilaian keliru, keyakinan bias, dan perasaan tidak senang terhadap individu-individu yang menjadi anggota kelompok ras tertentu. Praktek rasisme dengan mudah dirasakan tetapi seringkali sulit untuk dibuktikan. Rasisme berkaitan erat dengan xenophobia dan etnosentrisme. Perilaku rasisme dapat dibagi menjadi 3 sub-kategori major yaitu rasisme individual, rasisme struktural dan rasisme ideologikal. Persekusi rasialisme biasanya diarahkan kepada kelompok minoritas, tetapi juga dapat ditujukan kepada golongan mayoritas. Diskriminasi terhadap golongan kulit hitam amerika merupakan contoh rasisme terhadap golongan minoritas. Rezim apartheid Afrika Selatan merupakan contoh rasisme minoritas terhadap mayoritas. Di banyak negara, diskriminasi rasial seringkali secara vulgar dijadikan kebijakan resmi. Di tahun 70-an, Uganda mengusir ratusan ribu etnis India. Rusia melancarkan pogrom anti-semitis di tahun 1905. Sampai tahun 2003 sebelum dinyatakan gagal oleh sang pencetus ide, Dr. Mahatir Mohammad, Malaysia menerapkan kebijakan pembatasan akses pendidikan universiter untuk warga-negara Malaysia beretnis Tionghoa dan India, dan sejumlah kebijakan yang secara eksplisit menguntungkan bumiputera. Di abad 19, Jerman merupakan sentrum pola pikir rasialis dan area utama pengembangan teori segregasi rasial. Diawali dengan gerakan Volkish dan akhirnya Adolf Hitler dengan partai Nazi merupakan puncak tertinggi pola pikir rasialis dan kejahatan genocida. Jerman dibawah komando Adolf Hitler mengedepankan agenda politik dan retorika anti-semitisme serta sikap terbuka terhadap pengagungan superioritas rasial i.e. ras Arya. Salah satu falsafah favoritnya adalah “politic is applied biology”. Pola “biopolitik” seperti ini dikecam oleh para pemikir abad 20 seperti Michel Foucoult dan Giorgio Agamben. Seringkali, praktek rasialisme memiliki paradox. Contohnya, di jaman Hitler terdapat term “Hofjude” yang berarti Yahudi Keraton. Baik Hitler maupun Kaisar Friedrich II yang berkuasa sebelum era Hitler memiliki sahabat Hofjude, sekalipun kebijakan politik mereka adalah anti-semitis. Walaupun Kaisar Friedrich II mengadobsi kebijakan anti-Semit, tapi untuk melakukan muslihat keuangan, digunakanlah orang Yahudi kesayangannya bernama Ephraim. Fenomena identikal dapat ditemukan pada pola persahabatan antara Soeharto dengan Liem Sioe Liong, Bob Hasan dan konglomerat-konglomerat beretnis Tionghoa. Di satu sisi, rezim Soeharto banyak menelurkan perundang-undangan yang bersifat rasialistik dan mempersekusi etnis Tionghoa tetapi di sisi lain tampak ‘mesra’ dengan segelintir kecil konglomerat beretnis Tionghoa. Rasisme sebagai sentiment dapat berubah menjadi gerakan politik. Adanya motif ekonomi merupakan “bahaya latent”, dalam bahasa Bung Karno (1963), dalam penggembangan kejahatan rasisme. Xenophobia hanya berhenti menjadi sebuah sentiment psikologis dan kategori ‘ras’ hanya menjadi fenomena medis apabila tidak ditunggangi dengan motif ekonomi dan politik. Faktor ekonomi-politik merupakan faktor mendasar bagi kejahatan rasial. Sehingga ‘ras’ dijadikan senjata dan tameng untuk melakukan persekusi oleh manusia terhadap manusia. Menurut Dr. Go Gien Tjwan, rasisme itu tidak terjadi di dalam suatu kekosongan atau vakum. Tapi riil ada di dalam masyarakat. Rasisme berkaitan erat dengan konflik dominasi kekuasaan yang nyata, bukan sekedar ada di dalam pikiran manusia. Sebagai isue sosial, rasisme merupakan gejala yang kompleks dan ada dalam setiap level kehidupan sosial seperti di bidang ekonomi, politik dan dominasi kekuasaan. Munculnya isue rasisme tidak dapat dipandang secara terpisah dan berdiri sendiri tanpa mengupas motif ekonomi-politik. Secara singkat dapat dikatakan bahwa isue rasisme akan tetap muncul apabila struktur masyarakat yang sarat dengan eksploitasi manusia atas manusia ma
Balasan: [budaya_tionghua] Upload photo kelenteng XiHe Gong
Kalau tidak salah biasanya di papan nama Kelenteng, sampingnya suka dicantumkan tahun keberapa dari pemerintahan di Tiongkok sana. Contohnya pernah dilihat di Cetiya Buddha Praba, Jalan Gondomanan Yogyakarta. --- you_qing_long <[EMAIL PROTECTED]> menulis: > dear members, > > saya upload photo2 kelenteng XiHe Gong Semarang yg > jelas antik en kuno > sekali. Sayangnye waktu saya kesana gak ketemu org > yg bisa jelasin > asal usul berdirinye kelenteng itoe. Biar ada bian > nyang jelasin taon > bian itoe dibuat tapi rasanye gak bisa ditentuin > taon itoe kelenteng > berdiri. > > > > > > YQL > > > > > > > ___ Apakah Anda Yahoo!? Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru! http://beta.id.yahoo.com/ .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[budaya_tionghua] Fw: Han Hwie-Song: Perlawatan saya ke Jawa Jan-Febr. 2006 (bagian duabelas)
- Original Message - From: Han Hwie Song To: Tionghoa-net ; Nasional-list ; K. Prawira ; Jonathan Goeij ; C.T. Chan Sent: Tuesday, March 07, 2006 6:10 AM Subject: Re: Han Hwie-Song: Perlawatan saya ke Jawa Jan-Febr. 2006 (bagian duabelas) Perlawatan saya ke Jawa Jan-Febr. 2006 (bagian duabelas) Di Surabaya memang saya mempunyai teman yang tidak sedikit, teman-teman saya ini mungkin anda, pembaca artikel saya ini agak heran, karena mereka ini bukannya teman-teman sekolah saya doeloe, di MULO, Algemene Middelbare School (AMS), Geneeskundige faculteit (fakultas Kedokteran) atau yang doeloe sekolah Belanda; tetapi teman-teman saya ini terutama yang agak senior dari sekolahan Tionghoa dan masih pandai bicara dan menulis Mandarin. Mereka ini bervariasi dari senior sampai pemuda, karena keaktivan mereka dalam sosial-budaya dan masyarakat, mereka memimpin ormas-ormas. Gaya tarik antara kita ialah karena kita mempunyai interesse sosial dan budaya Tionghoa yang sama. Disamping itu saya pernah tinggal di RRT dan Hongkong mau tidak mau mempengaruhi penghidupn kami. Faktor yang lain ialah karena teman-teman sekolah dan sejawat saya, sudah senior, tidak aktive lagi. Mereka tahu kalau saya datang tetapi karena non-aktivenya tidak mencari saya, meskipun saya pernah mencari dan menilpon mereka. Mereka yang dokter, atau sibuk dengan keluarganya atau sibuk dengan praktiknya. Di Indonesia meskipun anda sudah sangat senior, tetapi masih membuka praktik. Di Belanda umunya kalau seorang sudah berumur enampuluh lima tahun hampir 95% dipensiun. Saya merupahkan satu terkecualian, karena masih diminta bekerja lagi selama tiga tahun; saya minta berhenti atas anjuran putra dan putri saya, berhubung kesehatan saya. Teman-teman baik saya doeloe dari sekolahan Belanda berada di USA, sudah meninggal atau saya tidak tahu mereka tinggal dimana. Persahabatan saya dengan golongan totok ini berkembang sejak tahun 1980-an dan karena saya setiap tahun berkunjung ke Surabaya, maka teman-teman saya ini meluas sehingga sekarang. Terus terang saja, berkunjung ke Indonesia bagi saya adalah satu kesenangan, betapa tidak disitu kami bertemu dengan keluarga dan juga teman-teman yang baik. Setiap hari antara jam 09.00 pagi teman saya datang untuk mengajak saya berkunjung pada universitas, berjalan-jalan, berkongkow dan siang hari makan-makan dengan mereka. Dan malam hari umumnya saya berkongkow dengan keluarga saya. Mengapa teman-teman saya yang sekarang ini masih aktive meskipun mereka sudah agak senior? Pertanyaan ini dapat dijawab mungkin karena engkong atau orang tua mereka baru datang dari daratan Tiongkok. Mereka yang beremigrasi ke luar negeri adalah orang-orang yang berani, berinisiative, satu kebiasaan yang mereka bawa ke Nan Yang dan kebiasaan diberikan pada anak-anak cucunya. Kedua penghidupan mereka doeloe susah, baik finansiil dan geografis dan hawa udara di Tiongkok akan tambah menyulitkan kalau mereka malas-malasan. Mereka harus bekerja keras, saling membantu antar teman untuk dapat hidup, ini membawa sifat dan relasi yang akrab. Sewaktu mereka datang di Nan-Yang, Asia Tenggara, mereka ditrima oleh temannya, tinggal dirumahnya dan bekerja di perusahaannya. Lalu sesudah mereka mengenal dagangan dan sudah kenal daerah dan masyarakatnya, dikumpulkan teman-teman sekampungnya dan diberi kapital untuk memulai perusahaan. Perusahaan yang mereka kerjakan umunya ialah perusahan yang mereka sudah pernah kerja di temannya yang membantu mereka. Bantuan finansiil ini dibayar kalau perdagangannya sukses, ini merupahkan "gentleman agreement." Lalu orang yang sukses ini membantu teman-teman di kampung halamannya di daratan Tiongkok untuk datang dan memulai penghidupan di Nan-Yang, Asia Tenggara dan seterusnya. Maka tidak mengherankan mengapa dahulu umumnya orang Hokkian, Min-Nan berjualan polowijo, orang Hokjia berdagang tekstil, orang HokJiu berdagang emas, orang Kheh berdagang obat-obatan, sabun dan makanan kaleng dahulu beken dengan P en D. Fenomina ini seolah-olah ada pembagian pekerjaan antara berbagai golongan, yang sebetulnya tidak begitu. Cerita ini baik saya dengar dari engkong saya Han Boen Tjing dan engkong mertua saya Liem Toeng Kie. Pertolongan semacam ini dahulu oleh orang Hokjia dinamakan Gah-Hui. Dr. Han Hwie-Song Breda, 27-2-2006 Holland [Non-text portions of this message have been removed] .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[budaya_tionghua] Upload photo kelenteng XiHe Gong
dear members, saya upload photo2 kelenteng XiHe Gong Semarang yg jelas antik en kuno sekali. Sayangnye waktu saya kesana gak ketemu org yg bisa jelasin asal usul berdirinye kelenteng itoe. Biar ada bian nyang jelasin taon bian itoe dibuat tapi rasanye gak bisa ditentuin taon itoe kelenteng berdiri. YQL .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [budaya_tionghua] Re: OOT: Petisi Anti RUU Pronografi dan pornoaksi
--- indoguoyue <[EMAIL PROTECTED]> wrote: ...deleted... > Bagi mereka yang percaya Tuhan: > Kalau telanjang itu dilarang oleh Tuhan, maka Adam > dan Hawa tidak > akan diciptakan dalam keadaan telanjang :D ...deleted... Jelas - jelas kita lahir dalam keadaan telanjang.Mereka hanya menganggap bahwa budaya mereka yang terbit dari kitab sucinya adalah benar adanya.Mereka jelas - jelas menentang budaya barat yang katanya tidak sesuai dengan norma2 budaya setempat, tetapi mereka tidak sadar bahwa mereka sendiri membawa budaya luar masuk...Lucu kadang... itulah kawan...kalau mengganggap bahwa disaat kita telah menemukan ajaran agama yang menurut kita benar maka kita telah menjadi orang benar.Pengertian yang mensucikan semua perbuatan yang salah. __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [budaya_tionghua] Fw: Li Tianci Re: Ius sanguinis: Bukan peraturan UU WN Tiongkok lagi
Hm, saya tidak tertarik untuk membahas lebih lanjut opini yang anda ajukan itu, karena tidak sesuai dengan point utama yang kita diskusikan, juga hanya mengaburkan fokus diskusi ini. Mari, saya tarik kembali diskusi agar tidak kehilangan fokus. Sederhana saja, tidak usah menulis dan mengetik panjang2 dan berakibat tidak menarik untuk dibaca dan dipelajari. Kesampingkan dulu ius soli dan ius sanguinis, RRT adalah sebuah negara yang tidak mengakui dwi-kewarganegaraan, artinya, bila keturunan Tionghoa di manapun, telah mengambil kewarganegaraan setempat, maka ia otomatis akan kehilangan kewarganegaraannya. Sebaliknya, bila orang negara lain, sesuai dengan syarat2 yang ditentukan mengajukan naturalisasi kewarganegaraan Tiongkok, maka orang tersebut akan diharuskan melepaskan kewarganegaraan semula. Untuk kasus di AS itu, kalau orang tua kemudian mengajukan permohonan WN AS bagi anaknya, otomatis WN Tiongkok akan dilepas. Jadi, ia akan menjadi American born Chinese, secara legal, ia adalah orang Amerika. Opini panjang anda sama sekali tidak menjawab logika sederhana saya ini. Jadi, seorang Tionghoa tidak akan dapat sekaligus menjadi orang Tiongkok dan orang negara lainnya, konteks Tionghoa dan Tiongkok harus dibedakan. Rinto Jiang ChanCT wrote: > > - Original Message - > From: Li Tianci > To: [EMAIL PROTECTED] > Sent: Monday, March 06, 2006 2:32 PM > Subject: Re: [tioin59] Fw:Rinto Jiang Re: Ius sanguinis: Bukan > peraturan UU WN Tiongkok lagi > > > Banyak sekali anak dari pasangan WN-RRT yg lahir di negara seperti AS > yang menganut Ius Soli, tetapi mereka tidak kehilangan kewarganegaraan > dari ortu mereka kecuali pada umur tertentu membuat pernyataan ingin > melepaskan kewarganegaraan RRT. > > Dalam UU Kewarganegaraan RRT salah satu pasal pertama berbunyi bahwa hanya > orang yang termasuk ke-56 kelompok etnis (minzu) di RRT berhak menjadi > WN-RRT. > Artinya, apabila seseorang dari etnis dari luar ke-56 minzu itu lahir > di wilayah RRT secara prinsip ia tidak berhak memiliki RoA (hak > tinggal seperti di HK SAR) dan tidak berhak mengajukan permohonon > menjadi WN-RRT. > [deleted] .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
RE: OOT [budaya_tionghua] Dari Ramalan Sejarah, Menatap Masa Depan Tiongkok
Salam iseng.. BAB XIV Republic China lahir seorang Juruselamat yang kemudian di tindas secara tidak adil oleh penguasa setempat. Bab XV Repulbic China mengalami banyak bencana dan kehancuran akibat karma berbuat Zolim terhapap Juru selamat dan menyiksa para pengikutnya. -Original Message- From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of HKSIS Sent: Tuesday, March 07, 2006 12:21 PM To: HKSIS-Group Subject: [budaya_tionghua] Dari Ramalan Sejarah, Menatap Masa Depan Tiongkok Dari Ramalan Sejarah, Menatap Masa Depan Tiongkok Oleh: Zhang Fuzang (Erabaru.or.id) - Dalam menghadapi masa depan, menghadapi jiwa sendiri, manusia selalu merasa gelisah, sulit sekali mengambil pilihan yang tepat. Iptek masa kini tidak mampu mengatasi faktor waktu, tidak dapat meramalkan masa akan datang, contoh yang paling menonjol adalah prakiraan cuaca, iptek yang paling mutakhirpun tidak dapat meramalkan dengan tepat perubahan cuaca pada tiga hari kemudian! Sebaliknya di berbagai tempat di dunia, terutama di Tiongkok, pada setiap dinasti dan setiap zaman selalu ada ramalan yang beredar, saya yakin dalam kebudayaan tradisional Indonesia juga ada ramalan yang tepat. Ramalan-ramalan tersebut tidak hanya menerawang kejadian tiga tahun, tiga puluh tahun, melainkan beberapa ratus tahun, bahkan ribuan tahun, sedangkan tingkat akurasinya mencengangkan, sulit dibayangkan. Para peramal tersebut menggunakan berbagai kata, dan bentuk gambar, yang bermakna tersembunyi, merangkum kedalamnya apa yang akan terjadi dikemudian hari, orang-orang acap kali baru menemukan kode rahasianya setelah terjadi. Nyata sekali bahwa ciri khas semua peramal adalah mereka memberi tahu ramalan mendatang, namun tidak merubah proses perkembangan sejarah. Mungkin ada orang yang beranggapan mereka tidak dapat merubah masa mendatang, sedangkan saya pribadi ingin menyampaikan sebuah pemikiran lain. Bagi para peramal, sejarah manusia sesungguhnya bagaikan sebuah sandiwara yang telah diatur sejak awal. Satu babak demi satu babak dipentaskan sesuai skenario, kandungan makna yang mulia dari keseluruhan sandiwara, mereka dapat melihatnya dengan sangat jelas, tentu mereka tidak akan mengusik secuilpun dari isinya, sesungguhnya fungsi utama dari ramalan tersebut adalah memberi peringatan! Di Tiongkok banyak peramal adalah orang yang menempuh hidup suci, terutama tokoh-tokoh dari aliran Buddha dan Tao. Manusia pada umumnya secara alami akan menyangsikan kebenaran ramalan, sesungguhnya memang ada ramalan palsu yang direkayasa, tetapi ramalan sejati pasti bertahan dalam ujian waktu. Jika itu adalah hasil rekayasa atau gubahan dari generasi setelahnya, maka sejarah akan muncul banyak versi yang berbeda, bersamaan itu bagian masa depan dari ramalan yang dibuat juga harus dibuktikan melalui waktu. Pada masa-masa yang berbeda, dalam sejarah Tiongkok, ada banyak orang mengurai dan menjelaskan ramalan, maka ramalan yang direkayasa sesuka hati tidak akan bertahan lama. Berhubung ramalan berkaitan dengan kebudayaan yang berbeda, maka akan ada perumpamaan tersembunyi dengan cara yang berbeda, menterjemahkan ramalan juga ada tingkat kesulitan tertentu. Disini saya mengetengahkan ramalan dari seorang tokoh yang sangat terkenal dalam sejarah Tiongkok, yaitu Zhu Ge Kong Ming atau Zhu Ge Liang yang cerdik cendikia dalam kisah Samkok, ramalannya disebut "Ma Qian Ke" yang berarti "Pelajaran di Depan Kuda". Sebutan itu muncul di tengah masa peperangan, Zhu Ge Liang saat senggang duduk di depan kuda perang, secara sambilan ia membuat ramalan sekali jadi tentang masa mendatang. Ramalan ini telah melangkahi sejarah Tiongkok 1800 tahun, dengan tepat telah meramalkan pergantian setiap dinasti setiap zaman, terus hingga kini. Mudah sekali untuk memperlihatkan ketepatan ramalan tersebut. Saya berpendapat bagi orang-orang jaman modern yang selalu sibuk, ia telah memberikan sudut pandang yang lebih tinggi dan lebih luas untuk meninjau sejarah, dengan demikian mungkin dapat menggali kebenaran. Lagipula ramalan tersebut telah memprediksikan masa kini dan masa mendatang yang akan terjadi, ini adalah topik yang menjadi perhatian kita semua. Bab I. "Tak Berdaya Mengubah Situasi, Membaktikan Diri Sampai Akhir Hayat, Hidup di Dunia Hanya Sambil Lalu, Delapan Ribu Hantu Wanita" Dalam bab ini, Zhu Ge Liang meramal dirinya sendiri, dia sejak dini sudah tahu bahwa dinasti 'Han' telah sirna kejayaannya, segala upaya juga "tak berdaya mengubah situasi", tetapi dia masih berusaha membantu Negara Zhu Han, untuk menunaikan misi sejarah diri sendiri, ini adalah sebuah lukisan yang mencerminkan "membaktikan diri sampai akhir hayat". Bab ini pada awalnya langsung memperlihatkan diri peramal yang tunduk dan melaksanakan dengan baik terhadap perintah langit, pemahamannya terhadap jiwa melampaui manusia biasa, bersamaan secara implisit juga menyatakan bahwa sejarah adalah sebuah sandiwara yang telah disusun dengan baik, apa tujuannya? Siapa yang mengaturnya? Ini barulah
[budaya_tionghua] Dari Ramalan Sejarah, Menatap Masa Depan Tiongkok
Dari Ramalan Sejarah, Menatap Masa Depan Tiongkok Oleh: Zhang Fuzang (Erabaru.or.id) - Dalam menghadapi masa depan, menghadapi jiwa sendiri, manusia selalu merasa gelisah, sulit sekali mengambil pilihan yang tepat. Iptek masa kini tidak mampu mengatasi faktor waktu, tidak dapat meramalkan masa akan datang, contoh yang paling menonjol adalah prakiraan cuaca, iptek yang paling mutakhirpun tidak dapat meramalkan dengan tepat perubahan cuaca pada tiga hari kemudian! Sebaliknya di berbagai tempat di dunia, terutama di Tiongkok, pada setiap dinasti dan setiap zaman selalu ada ramalan yang beredar, saya yakin dalam kebudayaan tradisional Indonesia juga ada ramalan yang tepat. Ramalan-ramalan tersebut tidak hanya menerawang kejadian tiga tahun, tiga puluh tahun, melainkan beberapa ratus tahun, bahkan ribuan tahun, sedangkan tingkat akurasinya mencengangkan, sulit dibayangkan. Para peramal tersebut menggunakan berbagai kata, dan bentuk gambar, yang bermakna tersembunyi, merangkum kedalamnya apa yang akan terjadi dikemudian hari, orang-orang acap kali baru menemukan kode rahasianya setelah terjadi. Nyata sekali bahwa ciri khas semua peramal adalah mereka memberi tahu ramalan mendatang, namun tidak merubah proses perkembangan sejarah. Mungkin ada orang yang beranggapan mereka tidak dapat merubah masa mendatang, sedangkan saya pribadi ingin menyampaikan sebuah pemikiran lain. Bagi para peramal, sejarah manusia sesungguhnya bagaikan sebuah sandiwara yang telah diatur sejak awal. Satu babak demi satu babak dipentaskan sesuai skenario, kandungan makna yang mulia dari keseluruhan sandiwara, mereka dapat melihatnya dengan sangat jelas, tentu mereka tidak akan mengusik secuilpun dari isinya, sesungguhnya fungsi utama dari ramalan tersebut adalah memberi peringatan! Di Tiongkok banyak peramal adalah orang yang menempuh hidup suci, terutama tokoh-tokoh dari aliran Buddha dan Tao. Manusia pada umumnya secara alami akan menyangsikan kebenaran ramalan, sesungguhnya memang ada ramalan palsu yang direkayasa, tetapi ramalan sejati pasti bertahan dalam ujian waktu. Jika itu adalah hasil rekayasa atau gubahan dari generasi setelahnya, maka sejarah akan muncul banyak versi yang berbeda, bersamaan itu bagian masa depan dari ramalan yang dibuat juga harus dibuktikan melalui waktu. Pada masa-masa yang berbeda, dalam sejarah Tiongkok, ada banyak orang mengurai dan menjelaskan ramalan, maka ramalan yang direkayasa sesuka hati tidak akan bertahan lama. Berhubung ramalan berkaitan dengan kebudayaan yang berbeda, maka akan ada perumpamaan tersembunyi dengan cara yang berbeda, menterjemahkan ramalan juga ada tingkat kesulitan tertentu. Disini saya mengetengahkan ramalan dari seorang tokoh yang sangat terkenal dalam sejarah Tiongkok, yaitu Zhu Ge Kong Ming atau Zhu Ge Liang yang cerdik cendikia dalam kisah Samkok, ramalannya disebut “Ma Qian Ke” yang berarti “Pelajaran di Depan Kuda”. Sebutan itu muncul di tengah masa peperangan, Zhu Ge Liang saat senggang duduk di depan kuda perang, secara sambilan ia membuat ramalan sekali jadi tentang masa mendatang. Ramalan ini telah melangkahi sejarah Tiongkok 1800 tahun, dengan tepat telah meramalkan pergantian setiap dinasti setiap zaman, terus hingga kini. Mudah sekali untuk memperlihatkan ketepatan ramalan tersebut. Saya berpendapat bagi orang-orang jaman modern yang selalu sibuk, ia telah memberikan sudut pandang yang lebih tinggi dan lebih luas untuk meninjau sejarah, dengan demikian mungkin dapat menggali kebenaran. Lagipula ramalan tersebut telah memprediksikan masa kini dan masa mendatang yang akan terjadi, ini adalah topik yang menjadi perhatian kita semua. Bab I. “Tak Berdaya Mengubah Situasi, Membaktikan Diri Sampai Akhir Hayat, Hidup di Dunia Hanya Sambil Lalu, Delapan Ribu Hantu Wanita” Dalam bab ini, Zhu Ge Liang meramal dirinya sendiri, dia sejak dini sudah tahu bahwa dinasti ‘Han’ telah sirna kejayaannya, segala upaya juga “tak berdaya mengubah situasi”, tetapi dia masih berusaha membantu Negara Zhu Han, untuk menunaikan misi sejarah diri sendiri, ini adalah sebuah lukisan yang mencerminkan “membaktikan diri sampai akhir hayat”. Bab ini pada awalnya langsung memperlihatkan diri peramal yang tunduk dan melaksanakan dengan baik terhadap perintah langit, pemahamannya terhadap jiwa melampaui manusia biasa, bersamaan secara implisit juga menyatakan bahwa sejarah adalah sebuah sandiwara yang telah disusun dengan baik, apa tujuannya? Siapa yang mengaturnya? Ini barulah merupakan letak misterius dari ramalan tersebut! Delapan ribu hantu wanita adalah sebuah teka-teki huruf, keempat huruf diatas digabungkan jadi satu membentuk sebuah huruf “wei” yang meramalkan Negara Zhu Han akan dimusnahkan oleh Negara Wei. Bab II. Bab ini meramalkan dinasti “Jin” yang menggantikan dinasti “Wei”. Raja dinasti Jin bernama Si Ma Yan memperoleh tahta kerajaan dengan cara menyerobot, yang dalam ramalan dilukiskan sebagai “asal-usul tidak bena
[budaya_tionghua] Re: Kenapa orang Cina tidak tertarik jadi tentara>> Arnold
Hallo bung Arnold yb, Tersentak siuman setelah membaca uraian bung ini. Ya, Saya hanya memberikan reaksi spontan saja dalam menangkap ungkapan kuno itu, tanpa berpikir panjang. Seolah-olah yang menjadi perajurit bisa saja terdiri dari orang-orang berkualitas rednah/pendidikan rendah, hanya perwira-perwira tinggi saja yang berkualitas tinggi/poendidikan tinggi. Bung benar! Setelah saya pikir kembali, ungkapan tsb. seharusnya tidak berlaku umum pada Angkatan Bersenjata yang bertugas melindungi keamanan rakyat dan negaranya. Ungkapan itu mestinya hanya berlaku bagi raja-perang yang kerjanya menindas rakyat, merampok rakyat dijaman Tiongkok sebelum merdeka. Bagi tentara rakyat, yang benar-benar menjalankan tugas melindungi keamanan rakyat dan negara, sekalipun perajurit-perajuritnya berpendidikan rendah, tapi tetap merupakan anak rakyat yang ber-mental mulia, yang siap mengorbankan jiwa-raga untuk melindungi keamanan rakyat dan negaranya. Adalah besi-baja baik, adalah baja-baja unggul juga yang ditempa jadi perajurit! Hanya dengan demikian Angkatan Bersenjata bisa benar-benar kuat melaksanakan tugas melindungi keamanan rakyat dan negara. Tanpa baja-baja unggul yang menjadi perajurit, sama halnya seperti perajurit bayaran saja akan lari-ngiprit begitu terbentur kesulitan dan menemui bahaya. Buyarlah negara itu, tanpa tentara yang bermental baja unggul. Terimakasih atas uraian bung yang begitu cermat. Salam, ChanCT - Original Message - From: Arnold To: tionghoa-net@yahoogroups.com Sent: Monday, March 06, 2006 3:57 PM Subject: [t-net] Kenapa orang Cina tidak tertarik jadi tentara>> CHAN CT Hello Ungkapan dari sdr ChanCT: """Besi baik tidak ditempa jadi paku, orang baik tidak akan menjadi tentara". Saya kira, yang dimaksud tentara disini hanyalah sebagai prajurit, serdadu saja dan tentunya bukan perwira apalagi perwira tingginya, ya. Karena kenyataan, bagi perwira tinggi diperlukan pengetahuan dan kecerdasan yang cukup tinggi, dibutuhkan besi baja unggul juga."" Apa yang ditulis oleh ChanCT mungkin tanpa sadar agak berbau diskriminasi dan hanya berdasarkan pre-theory dan pre-analisa dari negara yang sedang berkembang saja. Dalam analisa tersebut sama sekali tidak akan mutlak menjadi landasan bila dilihat dari suatu "achievements and prestiges dalam military infrastractures", maupun bila dilihat melalui pandangan dari Military Quiz: " telur atau ayam dahulu! " Kira2 begini: Dalam film Kung Fu maupun film2 Martial Arts! yang kita sudah terbiasa. Dimana Kung Fu Master melatih murid2nya untuk menjadi Pemimpin pendekar2 bawahannyadibawah akan kita mengerti apa yang saya maksud! Dan sebagai perbandingan analisa sebaiknya kita lakukan dengan US Military. I'm not familiar dgn TNI...military infrastructures tapi kira2 sama. Dalam US Military Pangkat Prajurid dari E-1 sampai E-9 Sersan Mayor Dan Perwira dari O-1 Letda sampai O-9/10 Jenderal. bintang 3/4. Dalam kenyataan hidup sehari-hari nya seorang Prajurid E-4 Corporal sampai E-5/6/7 Sergeant/Sersan I, II, mereka dididik untuk MENDIDIK calon PERWIRAdalam US Military Academy maupun IMET dalam melatih Foreign Military Students di US! ~~~ @HARUS kita semua INGAT PERWIRA hampir TIDAK PERNAH MEMBUAT PERWIRA, dalam kenyataan nya PRAJURID dari Corporal sampai Sergeants YANG selalu MEMBUAT dan MECIPTAKAN seorang PERWIRA!!! untuk Memimpin.!! ~~~ Dan calon Perwira, mereka face to face dididik oleh Prajurid sampai lulus, setelah calon perwira lulus kemudian Prajurid2/Pelatih memberikan Salut Pertama kepada Perwira YANG BARU LULUS: Pangkat mereka langsung O-1, Letnan Dua, bila dipilih karena good leaderships dan memimpin Platoons biasanya menjadi O-2 Letnan Satu, dan bila dalam Academy seorang "calon Perwira" dipilih dan diangkat menjadi Kepala semua Academy Lulusan karena demonstrate an "Exceptional Example of Everything" langsung mendapatkan O-3 begitu lulus! dari US Military Academy! Seperti dalam "Officer and Gentleman" dimana Naval Cadet Officer Richard Geere! dilatih oleh US Marines. Gunnery Sergeant. Lou Gossett Jr. in '86'? Movie. Kita harus test perkataan dibawah ini apakah berlaku secara universal atau apakah berlaku untuk negara tertentu saja dan apakah untuk setiap pasukan ???! Besi baik tidak ditempa jadi paku, orang baik tidak akan menjadi tentara". Saya kira, yang dimaksud tentara disini hanyalah sebagai prajurit, serdadu saja dan tentunya bukan perwira apalagi perwira tingginya" Bila kwalitas Prajurid yang melatih calon perwira dari Corporal sampai Sergeant seperti di US, juga di seluruh negara bila tidak mempunyai kwalitas pengetahuan, kecerdasan, dari baja unggul, dari para Praju
[budaya_tionghua] Memahami Sayap Perdagangan China - Krakatau Steel Terpojok oleh Produk China
http://kompas.com/kompas-cetak/0603/07/ekonomi/2492545.htm Selasa, 07 Maret 2006 Memahami Sayap Perdagangan China Introspeksi bagi Pengambil Kebijakan Produk China praktis membanjiri seluruh negeri ini. Sebenarnya bukan hanya Indonesia, tetapi produk China juga sudah menyerbu ke segala penjuru negara di dunia ini. Sebenarnya, bagaimana karakteristik orang-orang Tenglang alias China dalam melebarkan sayap perdagangannya? Negeri Tirai Bambu itu bukan cuma menjadi produsen skala besar, tetapi juga telah membangun sebuah jaringan perdagangan yang kuat dan terpadu di seluruh dunia. Kita tidak bisa menutup mata. Bagi banyak orang, produk China dari peniti, mainan anak, tekstil, elektronik, kedokteran hingga suku cadang otomotif jelas sekali menguntungkan. Produsen berbagai produksi yang kelimpungan menghadapi berbagai kebijakan negeri ini kini diam-diam beralih menjadi pedagang. Sementara pedagang produk lokal juga beralih sebagai pedagang produk impor, terutama produk China. Rakyat selaku konsumen pun menyambut gembira dapat membeli barang-barang dengan harga murah. Ini bisa terjadi karena prinsip pedagang grosiran tekstil asal China adalah untung sedikit tak apa, yang penting dagangan cepat laku dan kontinu. Prinsip sederhana ini terungkap di dalam perbincangan dengan tujuh pedagang tekstil di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Kamis (2/3) lalu. Para pedagang ini ternyata kental sekali dengan semangat tokoh reformasi China, Deng Xiaoping dan Zhu Rongji. Presiden China Deng Xiaoping seusai mengadakan perjalanan ke selatan tahun 1992 berpidato untuk mendorong percepatan modernisasi China. Pidato Deng yang memicu pertumbuhan ekonomi pasar China adalah sikap tegas membiarkan daerah tertentu menjadi lebih kaya terlebih dahulu. Perjalanan ke selatan serta pidato Deng mengenai ekonomi pasar memicu pergerakan petani. Berbekal kartu tanda penduduk dan sejumlah uang, para petani di wilayah-wilayah pedalaman menuju ke kota-kota yang sedang giat-giatnya membangun. Laurence J Brahm dalam bukunya, Zhu Rongji and the Transformation of Modern China, menyebutkan tujuan pokok Perdana Menteri Zhu Rongji adalah membangun China dengan membongkar struktur tradisional pedesaan, pertama-tama menciptakan pasar domestik bagi produk China. Dengan demikian, menciptakan pendapatan masyarakat pedesaan demi mendukung pertumbuhan ekonomi. Di bawah kepemimpinannya, perspektif komunis menuju liberalis bukan sekadar pembaharuan. Pembangunan dibikin terfokus. Bukan cuma mementingkan pertumbuhan, tetapi juga memiliki perencanaan. Karakter China juga berupa keahlian membidik pasar. Tentu, pengalaman jatuh dan bangun melahirkan kepekaan ini, kata Lim Kiat Swie, sesepuh pedagang Tanah Abang. Persoalan harga produk murah merupakan sebuah pilihan. Kalau tidak mau beli yang murah, belilah ke toko-toko elite. Sebab, China pun sebetulnya sudah menjual barang murahnya ke toko elite itu. Karakteristik lain, sejak lahir bangsa China sudah jaring laba-laba kekeluargaan di dalam negeri maupun luar negeri. Umumnya orang China begitu erat rasa persaudaraannya. Nama marga mempererat persatuan dan sangat membuka peluang kerja sama. Tak heran, orang China hanya memercayakan usahanya kepada bangsanya sendiri. Bahkan, sikap itu diperluas ke jaringan bisnis. Artinya, konsumen tinggal menghubungi via telepon dan pedagang dengan cepat mengirim barang sesuai dengan pesanan. Kejujuran dipegang teguh meski konsumen belum memberikan uang muka. Introspeksi Banjirnya produk China harus jadi bahan introspeksi. Apa yang salah dengan kondisi Indonesia? Apa yang harus diperbaiki? Produsen tekstil Indonesia yang terpukul, terutama yang memproduksi kain katun, rayon, jins, dan poliester halus. Sejak lima tahun ini sentimen terhadap tekstil selalu negatif. Dahulu, prospek usaha tekstil mulai dari pemintalan (spinning), penenunan (weaving), proses final tekstil, garmen, hingga perdagangan masih cerah. Produk lokal masih bisa mengimbangi. Namun, begitu produk China membanjiri pasar dengan harga murah, model memikat, dan trendi, produsen tekstil lokal rontok. Semua usaha garmen terpukul. Kalah bersaing, terutama dari aspek harganya. Perdagangan tekstil betul-betul rusak. Sebab, jaring perdagangan menyebabkan penyebarannya merata ke seluruh penjuru daerah. Semua orang berdagang, tanpa memperhitungkan titik jenuh pasar. Akhirnya, tekstil lokal dilibas. Sebagian besar pedagang menyebutkan, akar permasalahan terletak pada peraturan ketenagakerjaan. Ditambah lagi kebijakan pemerintah yang mengimpit proses produksi, seperti kenaikan bahan bakar minyak, pajak, dan retribusi. Dipe
Re: [budaya_tionghua] Re: Bahan Diskusi
...deleted... > Namun, saya selalu bingung, melihat situasi > sekarang, dimana situasi > keamanan sudah semakin kondusif, bekas-bekas "LUKA" > akibat kerusuhan > itu sudah tidak tampak lagi, hanya sebagian besar > keluarga yang > mengalami yang masih trauma, selebihnya? > Sepertinya tidak pernah terjadi apa-apa di Jakarta > ini, orang-orang > Tionghoa masih banyak yang terlihat hidup dengan > ingin memamerkan > segala hartanya, ingin memamerkan statusnya > seolah-olah Tionghoa > adalah setingkat diatas yang lain, ABG nya, tak mau > kalah dengan > yang tua untuk ikut memamerkan juga, dengan > berpakaian yang > wah.. Jadi, mungkin sudah menjadi KARATER DASAR > manusia ya > : Selagi Happy > lupa akan penderitaan, tapi kalau pas menderita, > pasti teriak-teriak. > salam, > > KT Tanggapan: Kawan ku KT rakyat kita terbiasa tidak pernah di didik untuk menyelesaikan masalah tetapi melainkan melimpahkan masalah dan kalangan bawah dididik untuk mencari kambing hitam dari setiap masalah yang dihadapinya.Bangsa ini tidak pernah diajarkan untuk melihat kedalam diri kita sendiri apa yang sebenarnya terjadi dan bagaimana jalan keluarnya. __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [budaya_tionghua] Diskriminasi
...deleted... > Di berbagai tempat wisata, petugas tidak mau > repot-repot bertanya apalagi memeriksa bukti > kewarganegaraan pengunjung. Yang dilirik hanya warna > kulit dan bentuk hidung. Semua yang bertampang > Melayu dianggap WNI dan boleh membayar tiket kelas > kambing, yang berkulit putih WNA, tarifnya melambung > ke langit ...deleted... Kenapa dengan bangsa ini kawan? pola politik seperti apa yang sebenarnya mereka gulingkan ke rakyatnya sendiri? belom habis terpuruknya perekomian indonesia, ditambah dengan WaGub dari kalangan tionghoa beragama buddha di semburkan, yang tidak kalah membuat mata kita melotot sekarang ini DPR membuat "RUU ...pornografi ..." entah mau dibawa kemana bangsa ini ... kayaknya kita sekali kali copy darat untuk sekedar berkumpul sambil memanjatkan doa kepada Para Dewa Dewi agar kita yang selalu tersisihkan dapat diberi sedikit pintu kecil untuk sekedar bertahan dari semua tersebut diatas. __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[budaya_tionghua] SE Mendagri soal Khonghucu Tak Perlu Petunjuk Teknis - Banyak Pejabat di Daerah Masih Bermental Orde Baru
http://kompas.com/kompas-cetak/0603/07/Politikhukum/2492783.htm Selasa, 07 Maret 2006 SE Mendagri soal Khonghucu Tak Perlu Petunjuk Teknis Jakarta, Kompas - Menteri Dalam Negeri Moh Maruf menegaskan tidak perlu ada petunjuk teknis untuk mengimplementasikan Surat Edaran Mendagri Nomor 470/336/SJ tanggal 24 Februari tentang pelayanan administrasi kependudukan penganut agama Khonghucu. Seharusnya, dengan SE Mendagri kantor catatan sipil secara otomatis sudah bisa segera mencatatkan administrasi kependudukan (KTP, kartu keluarga, dan akta perkawinan) penganut agama Khonghucu. Tidak perlu, karena petunjuk teknis sudah ada. Di dalam dinas kependudukan dan pencatatan sipil sudah ada (petunjuk teknis), cuma dulu belum memasukkan agama Khonghucu sebagai agama. Sekarang kan sudah ada SE itu, ya tinggal memberikan penjelasan dan menjabarkan saja, kata Maruf, Senin (6/3). Menurut Maruf, pihaknya akan memantau ke daerah dalam implementasi Surat Edaran Menteri Dalam Negeri (SE Mendagri) tersebut. Namun, ia belum akan memberikan sanksi kepada daerah yang belum melaksanakan SE Mendagri. Instruksi saya kira sudah dikeluarkan ke daerah, kita tinggal kontrol daerah mana yang belum melaksanakan dan kita akan tanya mengapa. Ini kan tinggal sosialisasi, jadi semua pihak harus mengerti. Mengenai sanksi, saya kira setiap kebijakan tentu ada, tetapi bagaimana sosialisasi dan pelayanan publik itu dijalankan, katanya. Sebelumnya, Sekretaris Presidium Majelis Agama Tinggi Indonesia Chandra Setiawan mengungkapkan banyaknya keluhan penganut agama Khonghucu yang masih belum dilayani kantor catatan sipil di daerah. Alasan utama yang diungkapkan kantor catatan sipil adalah belum adanya petunjuk teknis dari kepala daerah. Banyak macam alasan daerah yang belum mau, misalnya belum ada petunjuk teknis atau petunjuk pelaksanaan. Ketika belum ada SE Mendagri, mereka bilang perintah presiden saja belum cukup karena belum ada perintah tertulis. Bahkan, ada yang bilang dalam sistem komputernya hanya ada lima pilihan agama, jadi belum bisa mencatatkan penganut agama Khonghucu. Ini kan tidak logis, kata Chandra yang juga anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM). Menurut Chandra, selama ini identitas penganut agama Khonghucu dalam KTP maupun surat kependudukan lainnya selalu ditulis beragama lain, tergantung aparat pemda, ada yang beragama Buddha atau Katolik. Karena itulah, pihaknya berterima kasih ketika SE Mendagri itu sudah keluar. Saya berharap kepala daerah menindaklanjuti SE Mendagri itu atau Dirjen Administrasi Kependudukan membuat semacam juknis untuk pelaksanaan SE Mendagri, kata Chandra. Dalam catatan Komnas HAM (buku Pokok-pokok Pikiran dan Paradigma Baru Catatan Sipil Nasional, Komnas HAM, 2005) disebutkan, tahun 1997 pernah terjadi perkawinan menurut agama Khonghucu di Surabaya yang kemudian ditolak kantor catatan sipil ketika diminta dicatatkan. Alasannya, Khonghucu tidak termasuk lima agama binaan Departemen Agama. Kantor catatan sipil itu kemudian digugat sampai ke tingkat Mahkamah Agung. Beruntung, MA mengabulkan keinginan pasangan itu untuk dicatatkan di catatan sipil, yang amar putusannya memerintahkan kepada kantor catatan sipil untuk melangsungkan perkawinan penggugat. Namun, setelah kasus ini pasangan lain yang melangsungkan perkawinan menurut agama Khonghucu tetap saja tidak punya kesempatan untuk dicatatkan di kantor catatan sipil. (SIE) SUARA PEMBARUAN DAILY Soal Pencatatan Perkawinan Khonghucu Banyak Pejabat di Daerah Masih Bermental Orde Baru JAKARTA - Belum jalannya Surat Edaran Menteri Dalam Negeri (SE Mendagri) No 470/336/SJ tanggal 24 Februari tentang pelayanan administrasi kependudukan penganut agama Khonghucu disebabkan karena mayoritas birokrat di daerah bermental Orde Baru yang bersikap diskriminatif kepada pemeluk agama tertentu seperti agama Khonghucu. Padahal, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan tegas memerintahkan kepada kepala daerah untuk tidak ragu mencatatkan perkawinan para penganut agama Konghucu seperti juga para pemeluk agama lain di Indonesia. Karena itu, Departemen Dalam Negeri (Depdagri) harus bekerja keras mengubah mental para birokrat di daerah. Demikian dikatakan Sekretaris Presidium Matakin yang juga anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Chandra Setiawan kepada Pembaruan di Jakarta, Senin (6/3). Daerah-daerah yang belum menjalankan SE Mendagri tersebut antara lain Kota Tangerang, Kota Surabaya dan Jakarta Barat. Banyak alasan yang mereka kemukakan, seperti SE Mendagri itu belum bisa serta merta dijalankan karena belum ada perintah dari Walikota. Alasan itu, sama sekali tidak masuk akal. Karena SE Mendagri sudah merupakan perintah. Bahkan mereka harus berinisiatif untuk mencari kopian surat tersebut kalau memang belum menerima
Re: [budaya_tionghua] Fw: Amir Re:Kenapa arang Cina tidak tertarik jadi tentara
--- ChanCT <[EMAIL PROTECTED]> wrote: ...deleted... > Jadi, kemungkinan besar atau sedikitnya saya > meragukan kebenaran topik diskusi "Kenapa orang Cina > tidak tertarik jadi tentara?" Jadi, bukan karena > orang Cina yang menjauhi, tidak tertarik jadi > tentara, tapi karena TNI yang menutup pintu bagi > etnis Tionghoa. Bukankah begitu lebih tepat? ...deleted... Kawanku, paling tidak masih ada yang benar - benar pribumi ditanah bertuan ini itulah menurut mereka.Dan kl terjadi sesuatu yang menggeser budaya politik indonesia, paling tidak TNI bisa mengambil alih situasi dengan berkata "aku lah orang indonesia asli, yang tidak pernah ternodai oleh pembaruan budaya dunia..." __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [budaya_tionghua] OOT: Petisi Anti RUU Pronografi dan pornoaksi
saya jelas2 sangat menolak RUU tersebut.Saya tidak mengerti sebenarnya negara ini berlandaskan apa sih? Jelas - jelas banget tidak dengan tertutupnya seluruh badan akan dapat menghindarkan pikiran dari pikiran negatif atau porno. Diskriminasi belum usai, pembauran masih terseok - seok. Sekarang sudah membuat yang mengancam disintegrasi bangsa. --- eko adi <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Apakah orang Tionghoa benar-benar nasionalis? Mau > menyelematkan Indonesia dari kehancuran akibat RUU > ini? > Tolak dan tunjukan penolakanmu. > > Salam, > Adi __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [budaya_tionghua] OOT: Tolak RUU Anti Pornografi dan Pornoaksi
Kemudian bangkitlah negara afganistan ke-2...menyedihkan.. - To help you stay safe and secure online, we've developed the all new Yahoo! Security Centre. [Non-text portions of this message have been removed] .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[budaya_tionghua] Re: OOT: Petisi Anti RUU Pronografi dan pornoaksi
Saya ikut menolak RUU pronogarfi itu :D RUU "gila" itu perlu ditolak baik oleh golongan nasionalis, komunis, atheis dan agamis sekalipun. Bagi mereka yang percaya Tuhan: Kalau telanjang itu dilarang oleh Tuhan, maka Adam dan Hawa tidak akan diciptakan dalam keadaan telanjang :D Mingjin --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, eko adi <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Apakah orang Tionghoa benar-benar nasionalis? Mau > menyelematkan Indonesia dari kehancuran akibat RUU > ini? > Tolak dan tunjukan penolakanmu. > > Salam, > Adi > > > (dari milis teman kita) > Sehubungan dengan pembahasan RUU Anti Pornografi dan > Pornoaksi (RUU APP) > yang sudah semakin gencar akhir2 ini, dan sehubungan > dengan adanya kasus > polisi/hakim moral di Tangerang > (http://kompas.com/kompas-cetak/0603/02/utama/2478744.htm) > maupun Batam > (http://www.thejakartapost.com/yesterdaydetail.asp? fileid=20060227.D02) > beberapa terakhir belakangan ini, maka mungkin sudah > sepantasnya kita -- > yang mungkin merasa miris dengan kejadian seperti itu > -- untuk > menyuarakan kekhawatiran yang mungkin sudah timbul di > hati kita. > Kalau tanpa payung hukum seperti RUU APP ini saja, > sudah ada yang berani > bertindak menjadi polisi/hakim moral yang merasa > dirinya lebih baik dan > lebih alim dibanding yang lain, bisa dibayangkan > kemunafikan seperti apa > yang kelak akan terjadi di negeri ini kalau RUU APP > dalam bentuk nya > seperti sekarang jadi diundang-undangkan. > > RUU APP ini harus dibatalkan, atau setidaknya > dilakukan revisi ulang. > (catatan : buat yang belum mengetahui bagaimana draft > isi dari RUU ini, > bisa didownload file nya dari situs www.dpr.go.id , > atau kirim email > kepada saya : [EMAIL PROTECTED] untuk mendapatkan > soft copy nya). > > Karena itu, saat ini, kalau ada yang berminat untuk > menyuarakan suara > dan kekhawatirannya, silahkan berikan suara anda > melalui petisi online : > http://www.petitiononline.com/ruuapp/petition.html > > Untuk mengisi petisi nya dibutuhkan waktu yang sangat > sebentar...hanya 1 > menit maksimal :) > > Petisi ini akan coba dikomunikasikan ke sebanyak > mungkin milis yang ada, > dan jg mungkin ke beberapa media massa online yg > (moga-moga) bersedia > memberikan sedikit publikasi akan hal ini. Kalau suara > yang terkumpul > cukup banyak, kita akan mencoba membawa hasil petisi > ini ke DPR atau > pemerintah melalui sekretariat dari kedua lembaga itu. > Entah mereka > bakal mau dengar atau tidak, tapi setidaknya kita > sudah melakukan apa > yang mungkin untuk kita lakukan...dan hasilnya sudah > bukan bagian kita > lagi untuk menentukan :) > > Kalo ada yg mau sedikit repot, mohon bantuannya untuk > menyebar luaskan > petisi online ini kepada milis2 komunitas orang > Indonesia apa saja yg > diikuti. > Tapi, bagi yang mungkin tidak terlalu mau memusingkan > hal seperti ini, > tidak apa-apa...silahkan aja dilewatkan email ini, dan > tidak usah > dianggap terlalu serius...dan mohon maaf untuk group > email nya...:) > > Mungkin ada yang beranggapan tindakan seperti ini > hanya lah seperti > menggarami lautan...sia-sia... :) Tapi, bukan kah > "perjalanan seribu lie > itu dimulai oleh langkah pertama"? Dan kalau setiap > orang bersikap > pesimis dalam segala hal, maka tidak akan ada satu hal > pun yang akan > pernah mampu kita capai. > > We do our part, the rest is not ours to decide... > > Suara kita mungkin kecil, tapi tetap suara adalah > untuk dipergunakan... > Bersuara sekarang, atau kesempatan itu akan hilang > selamanya... > > Salam, > -d- > > > __ > Do You Yahoo!? > Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around > http://mail.yahoo.com > .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[budaya_tionghua] Nama Klenteng, yang mana ???
Semarang, 07-03-2006. Salam, Beberapa waktu yang lalu, saya berkunjung ke beberapa klenteng di Semarang, ketika memperhatikan nama-nama klenteng yang tertera saya menjadi bingung, karena terdapat perbedaan antara nama yang dikenal di masyarakat dengan papan nama yang tertera di pintu klenteng. Contoh: klenteng Low Li Bio ( Ḡ_ ) tertera di papan nama sebagai Guan Ling Si i æV ä ), dalam area San Bao Dong ( O ´ ) terdapat klenteng Fu Xing Miao i » _ ), di klenteng Wei Hui Gong ( Ð ¨ { jterdapat nama Cheng Shi Zu Miao (  ¥ c _ ). Mohon penjelasan dari rekan-rekan yang mengetahui hal tersebut di atas, nama mana yang sebenarnya untuk nama klenteng bersangkutan. Atas perhatian dan bantuannya, saya mengucapkan terima kasih. Hormat saya, Irawan R ___ Win a BlackBerry device from O2 with Yahoo!. Enter now. http://www.yahoo.co.uk/blackberry .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[budaya_tionghua] Fw: Re:Kenapa arang Cina tidak tertarik jadi tentara
Ya, teman saya itu diterima di korps sukarelawan, latihan militer dibawah naungan KODAM Jaya. Setelah kami selesai SMA canisius tak bertemu lagi. Sifat keprajuritan ada pada tiap kelompok etnis, walau berbeda nuansanya. Saya yakin, karena banyak teman teman Tionghoa yang juga aktif dalam resimen Mahajaya, juga yang masuk KKO (kini Marinir). Bahwa ada yang sangat menghindari sentuhan dengan senapan, tetapi ini ada pada setiap etnis. Ada pria yang lebih suka menari balett, tapi ini ada pada setiap etnis. Prajurit Tionghoa di Austria, juga banyak yang anggauta Pasukan Komando (bukan memilih kompi juru masak). Salam danardono --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "ulysee" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Terus kawannya jadi mendaftar tidak romo? > Terus diterima atau tidak? > > Saya sih tidak yakin, > walaupun dibuka kesempatan akademi militer seluas luasnya, yang tionghoa > akan mendaftarkan diri. Ini baru urusan DAFTAR lhoh ya. > > Jadi kepingin tahu, kok romo bisa yakin kenapa > Dan kepingin juga dengar pengalaman teman-teman romo yang bisa > memastikan hal itu. > Terlalu merepotkan tidak kalau diceritakan disini? > > Moderator, enggak OOT khan kalu cerita pengalaman sedemikian? > > > -Original Message- > From: RM Danardono HADINOTO [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Monday, March 06, 2006 4:25 AM > To: budaya_tionghua@yahoogroups.com > Subject: [budaya_tionghua] Fw: Re:Kenapa arang Cina tidak tertarik jadi > tentara > > > Saya punya teman sekelas, etnis Tionghoa dari Kalimantan Barat waktu > SMA. Ketika itu pecah konflik Irian Barat. Dia ingin sekali > mendaftar sebagai sukarelawan untuk didrop disana. > > Saya yakin, kalau dibuka kesempatan pendidikan prajurit, bintara > maupun perwira bagi saudara saudara Tionghoa, mereka akan > mendaftarkan diri. Saya cukup banyak teman Tionghoa untuk memastikan > ini. > > Keprajuritan bukan monopoly etnis tertentu. Di zaman perang > Diponegoro, ada satu kesatuan Tionghoa yang bahu membahu memerangi > pasukan Belanda. > > Salam > > danardono > > > > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, drirawan@ wrote: > > > > Kalau boleh saya tambahkan dari postingan Bung Chan CT. Menurut > saya memang > > orang Cina takut jadi tentara, tapi disisi lain orang Tionghoa > tidak masalah, > > mereka malah sadar perlunya partisipasi kedalam suatu sistem, > hanya sayangnya > > memang banyak rintangan konkrit maupun abstrak yang mereka hadapi. > > > > salam, > > Dr.Irawan. > > > > > > [Non-text portions of this message have been removed] > > > > > > > > > .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. > > .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. > > .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. > > .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. > Yahoo! Groups Links > .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [budaya_tionghua] Fw: Re:Kenapa arang Cina tidak tertarik jadi tentara
Saya sendiri tidak punya daftar lengkap atau biografi yang bisa dipertanggungjawabkan keabsahannya, tapi saya bisa antar anda ke Puspen TNI seperti Puspen Marinir, atau Puspen Kostrad, dll.. untuk mendapatkan jawaban yang pasti dan memuaskan dibandingkan mengharapkan jawaban dari saya yang tidak memegang berkas apa pun yang up to date.. Jika informasi dari Puspen dipandang terlalu ma-fan (merepotkan), anda bisa berkonsultasi dengan sdr. Yap Hong Gie, peranakan Tionghoa di Indonesia yang mempunyai banyak informasi akurat mengenai TNI terutama hubungannya dengan peranakan Tionghoa di sini. Kind regards, Ony - Original Message - From: ulysee To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Tuesday, March 07, 2006 12:06 AM Subject: RE: [budaya_tionghua] Fw: Re:Kenapa arang Cina tidak tertarik jadi tentara Lucas-Ony n all, gue lagi cari info soal tionghoa yang masih aktif di TNI, kira-kira lu bisa bantu gue ngga? Sebab gue penasaran banget, diskriminasi yang macam apa sih yang terjadi gitu lhoh. Di sebelah malah ada yang bilang sebaliknya, tionghoa yang di AD bukan didiskriminasi malahan dimanjain. Nah menurut gue gossip ini juga perlu dibuktikan dan dilurusin. Khan cialat kalau prasangka-prasangka semacam ini dipiara terus. Yang tionghoa ribut 'didiskriminasi' Yang bukan tionghoa ribut tionghoa terlalu 'dimanja' Kapan mau harmonynya dunks kalu begindang, ya nggak? -Original Message- From: Lucas Ony [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 06, 2006 11:45 AM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Fw: Re:Kenapa arang Cina tidak tertarik jadi tentara ayah saya keturunan Tionghoa, pensiunan TNI-AD kakek saya keturunan Tionghoa, masuk Laskar Tionghoa di bawah divisi Ronggolawe dalam revolusi fisik menghadapi Agresi Militer Belanda.. paman2 saya juga keturunan Tionghoa juga pensiunan TNI-AD ayah kawan saya sampai sekarang masih dinas di TNI-AD dengan pangkat Letjen jadi sebenarnya ada, hanya saja belum semua orang mencari infonya, jadi dianggap pukul rata saja.. tapi entah juga ya kebijakan sekarang bagaimana.. ayah saya dan paman2 saya serta kakek saya bertugas di militer kan jaman sebelum orde baru Kind regards, Ony - Original Message - From: Tantono Subagyo To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Monday, March 06, 2006 5:26 AM Subject: Re: [budaya_tionghua] Fw: Re:Kenapa arang Cina tidak tertarik jadi tentara Saya jadi ingat pertuah orang tua saya (alm) maaf kalau salah tulis: Hao Thie Pu Ta Thing Hao Ren Pu Tang Ping Yang isinya : Besi baik tak akan ditempa jadi paku Orang baik tak akan menjadi tentara baik disini berarti kualitas, pintar, jujur dls. Kalau lihat begini mungkin ini petuah yang timbul karena pengalaman berpulu tahun di Cina sebagai orang "tersisih" yang harus keluar merantau dan tersisih lagi lalu didiskrimasi oleh "penguasa". Jadi nampaknya ini sindrom "tersisih" yang harus dihilangkan. Sama dengan sindrom "tersisih" ala Jawa yang menganggap menjadi "pamongpraja" lebih mulia daripada jadi "pedagang" karena pedagang harus menipu untuk menyembunyikan profitnya. Sindrom yang harus dihilangkan juga karena pada hakekatnya semuaprofesi sama. Best regards, Tantono Subagyo [Non-text portions of this message have been removed] .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. SPONSORED LINKS Indonesia Culture Chinese -- YAHOO! GROUPS LINKS a.. Visit your group "budaya_tionghua" on the web. b.. To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] c.. Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. -- [Non-text portions of this message have been removed] .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. SPONSORED LINKS Indonesia Culture Chinese -- YAHOO! GROUPS LINKS a..
Re: [budaya_tionghua] Re: Orang Cina tidak berani jadi tentara ???
sebab jaman Orba, kepentingan CIA memegang perananan penting dalam pemerintahan kita, yaitu Indonesia harus memihak Blok Barat dan semaksimal mungkin membendung segala hal yang berbau Uni Soviet dan Cina, sebab keduanya musuh Amerika Serikat dan Inggris (Blok Barat) Setelah Uni Soviet bubar, musuh Blok Barat adalah Cina. jika ada Jendral (bintang empat atau bintang tiga saja) dari etnis Tionghoa, ini artinya politik Indonesia melanggar perjanjian kongkalikong dengan CIA. Sangsinya embargo ekonomi. Bagi negara2 yang terbebas dari belenggu politik sekutu, seperti Jerman misalnya, seperti kawan saya sendiri (keturunan Tionghoa)yang seangkatan dengan saya di sana dia sudah berpangkat setara mayor dalam satuan Bundesgrenzschuts (BGS) atau German Federal Border Police dengan kenaikan pangkat yang setara dengan orang Jerman lainnya tanpa ada perbedaan. Hal ini dimungkinkan karena Jerman sudah tidak mempunyai tekanan dari CIA atau MI5 seperti sebelum tahun 1991. Saya gagal masuk TNI-AU bukan karena terbukti ada keturunan Tionghoa, tapi memang karena hasil tes mata saya menunjukkan adanya cacat mata yang tidak bisa ditolerir sebagai syarat untuk menjadi pilot. Jadi jelas lah sudah mengapa politik Indonesia "diharuskan" tidak boleh memiliki perwira tinggi dari etnis Tionghoa, sebab memang sudah "disuruh" oleh "majikan" bahwa Indonesia tidak boleh begitu... salah satu konsekuensi dari sebuah negara berkembang yang masih menjadi target konsumen negara2 maju. Kind regards, Ony - Original Message - From: melani chia To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Monday, March 06, 2006 12:15 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Orang Cina tidak berani jadi tentara ??? Kayak ngak tau aja org tionghoa selain suka mengalah,jg tdk takut mati,jd tentara bukan hal yg sangat perlu dijadikan topic hangat,kalau org tionghoa disuruh masuk tentara jaman orba,o...repot...bung..kayak ngak tau aja.diskriminasi - To help you stay safe and secure online, we've developed the all new Yahoo! Security Centre. [Non-text portions of this message have been removed] .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. SPONSORED LINKS Indonesia Culture Chinese -- YAHOO! GROUPS LINKS a.. Visit your group "budaya_tionghua" on the web. b.. To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] c.. Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. -- [Non-text portions of this message have been removed] .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
RE: [budaya_tionghua] Fw: Re:Kenapa arang Cina tidak tertarik jadi tentara
Ciperlakukan 'kurang' waktu latihan itu misalnya gimana DOC? Misalnya yang lain disuruh lari sepuluh keliling yang tionghoa cuman lima keliling, gitu? -Original Message- From: D.O.C 107 [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 06, 2006 12:27 AM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Fw: Re:Kenapa arang Cina tidak tertarik jadi tentara Maslahnya dalam ketentaraan itu sendiri pendiskriminasiannya justru nampak sekali mencolok jika saat latihan... Boleh dicoba sendiri rasanya diperlakukan "kurang" saat latihan.. Jangankan yang masih pratu ataupun pradu.. yang sudah berpangkat sendir jangan harap punya anak buah! Itu kasus yang menimpa tionghoa saat aktif dikemiliteran... & ini aib yang jarang bahkan tak diakui oleh pihak militer... D.O.C 107 .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
RE: [budaya_tionghua] Fw: Re:Kenapa arang Cina tidak tertarik jadi tentara
Lucas-Ony n all, gue lagi cari info soal tionghoa yang masih aktif di TNI, kira-kira lu bisa bantu gue ngga? Sebab gue penasaran banget, diskriminasi yang macam apa sih yang terjadi gitu lhoh. Di sebelah malah ada yang bilang sebaliknya, tionghoa yang di AD bukan didiskriminasi malahan dimanjain. Nah menurut gue gossip ini juga perlu dibuktikan dan dilurusin. Khan cialat kalau prasangka-prasangka semacam ini dipiara terus. Yang tionghoa ribut 'didiskriminasi' Yang bukan tionghoa ribut tionghoa terlalu 'dimanja' Kapan mau harmonynya dunks kalu begindang, ya nggak? -Original Message- From: Lucas Ony [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 06, 2006 11:45 AM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Fw: Re:Kenapa arang Cina tidak tertarik jadi tentara ayah saya keturunan Tionghoa, pensiunan TNI-AD kakek saya keturunan Tionghoa, masuk Laskar Tionghoa di bawah divisi Ronggolawe dalam revolusi fisik menghadapi Agresi Militer Belanda.. paman2 saya juga keturunan Tionghoa juga pensiunan TNI-AD ayah kawan saya sampai sekarang masih dinas di TNI-AD dengan pangkat Letjen jadi sebenarnya ada, hanya saja belum semua orang mencari infonya, jadi dianggap pukul rata saja.. tapi entah juga ya kebijakan sekarang bagaimana.. ayah saya dan paman2 saya serta kakek saya bertugas di militer kan jaman sebelum orde baru Kind regards, Ony - Original Message - From: Tantono Subagyo To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Monday, March 06, 2006 5:26 AM Subject: Re: [budaya_tionghua] Fw: Re:Kenapa arang Cina tidak tertarik jadi tentara Saya jadi ingat pertuah orang tua saya (alm) maaf kalau salah tulis: Hao Thie Pu Ta Thing Hao Ren Pu Tang Ping Yang isinya : Besi baik tak akan ditempa jadi paku Orang baik tak akan menjadi tentara baik disini berarti kualitas, pintar, jujur dls. Kalau lihat begini mungkin ini petuah yang timbul karena pengalaman berpulu tahun di Cina sebagai orang "tersisih" yang harus keluar merantau dan tersisih lagi lalu didiskrimasi oleh "penguasa". Jadi nampaknya ini sindrom "tersisih" yang harus dihilangkan. Sama dengan sindrom "tersisih" ala Jawa yang menganggap menjadi "pamongpraja" lebih mulia daripada jadi "pedagang" karena pedagang harus menipu untuk menyembunyikan profitnya. Sindrom yang harus dihilangkan juga karena pada hakekatnya semuaprofesi sama. Best regards, Tantono Subagyo [Non-text portions of this message have been removed] .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. SPONSORED LINKS Indonesia Culture Chinese -- YAHOO! GROUPS LINKS a.. Visit your group "budaya_tionghua" on the web. b.. To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] c.. Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. -- [Non-text portions of this message have been removed] .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
RE: [budaya_tionghua] Fw: Re:Kenapa arang Cina tidak tertarik jadi tentara
Terus kawannya jadi mendaftar tidak romo? Terus diterima atau tidak? Saya sih tidak yakin, walaupun dibuka kesempatan akademi militer seluas luasnya, yang tionghoa akan mendaftarkan diri. Ini baru urusan DAFTAR lhoh ya. Jadi kepingin tahu, kok romo bisa yakin kenapa Dan kepingin juga dengar pengalaman teman-teman romo yang bisa memastikan hal itu. Terlalu merepotkan tidak kalau diceritakan disini? Moderator, enggak OOT khan kalu cerita pengalaman sedemikian? -Original Message- From: RM Danardono HADINOTO [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 06, 2006 4:25 AM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Fw: Re:Kenapa arang Cina tidak tertarik jadi tentara Saya punya teman sekelas, etnis Tionghoa dari Kalimantan Barat waktu SMA. Ketika itu pecah konflik Irian Barat. Dia ingin sekali mendaftar sebagai sukarelawan untuk didrop disana. Saya yakin, kalau dibuka kesempatan pendidikan prajurit, bintara maupun perwira bagi saudara saudara Tionghoa, mereka akan mendaftarkan diri. Saya cukup banyak teman Tionghoa untuk memastikan ini. Keprajuritan bukan monopoly etnis tertentu. Di zaman perang Diponegoro, ada satu kesatuan Tionghoa yang bahu membahu memerangi pasukan Belanda. Salam danardono --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: > > Kalau boleh saya tambahkan dari postingan Bung Chan CT. Menurut saya memang > orang Cina takut jadi tentara, tapi disisi lain orang Tionghoa tidak masalah, > mereka malah sadar perlunya partisipasi kedalam suatu sistem, hanya sayangnya > memang banyak rintangan konkrit maupun abstrak yang mereka hadapi. > > salam, > Dr.Irawan. > > > [Non-text portions of this message have been removed] > .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[budaya_tionghua] Fw: Re:Kenapa arang Cina tidak tertarik jadi tentara
Bukan, kesatuan Tionghoa yang berjuang bersama pangeran Diponegoro jauh lebih dahulu daripada kesatuan Po An Tuy, yang exist dimasa perang kemerdekaan. bacalah berita berikut tulisan sdr. Sie Hok Tjwan, yang menulis mengenai sahabat ayah almarhum, yakni pak Toni Wen: "Di Jawa-Tengah olahragawan populer Tony Wen mengumumkan mendirikan pasukan kamikaze dipihak Republik. Dia bersama isterinya mendapat tepuk-tangan yang gemuruh. Soal pembunuhan besar2an di Sulawesi oleh Kapten Westerling, tidak banyak diketahui orang, bahwa kejahatan itu telah dihentikan oleh tindakan seorang tua Tionghoa-peranakan bernama Kong Siu Tjoan. Dia memberitahukan konsul Tionghoa Wang Tek Fun sedang terjadinya pembunuhan sewe-nang2 terhadap penduduk setempat dan minta segera diambil tindakan. Konsul Wang Tek Fun datang berserta gubernur Belanda dan kedua orang ini memerintahkan pasukan2 istimewa Belanda dibawah Westerling untuk seketika menghentikan perbuatannya. Di Jakarta terbentuk Pao An Tui. Didalam memo-arnya almarhum Oei Tjoe Tat ditegaskan bahwa anggapan Pao An Tui kakitangan Belanda adalah tidak benar. Pao An Tui ciptaan Soetan Sjahrir dari pihak Republik dan Oei Kim Sen yang kemudian menjadi komandan Pao An Tui dengan tujuan mem- bantu menjaga keamanan. Hal ini telah dibe-narkan Soebadio Sastrosatomo (sekarang almarhum), tokoh PSI dan tangan kanan Soetan Sjahrir. Pao An Tui Jakarta tidak pernah kolaborasi dengan penguasa kolonial. Sebaliknya mereka sangat anti-Belanda. Memang ada elemen2 tertentu di beberapa daerah yang pro-Nica (Netherlands-Indies Civil Administration). Sifat ini tidak beda dengan golongan2 lain. Di semua golongan, Pri maupun non-Pri, terdapat orang2 yang pro-Nica. Pembunuhan orang2 Tionghoa oleh ge-rombolan2 yang tidak bertanggung-jawab se-perti di Tangerang dan lain-lain tempat mem-buat orang2 mencari perlindungan pada Nica dan mereka yang terkena berpaling ke Nica. Kesalahan pimpinan politik minoritas Tionghoa, pada tahun 1946 mem- veto pembentukan batalyon Tionghoa untuk ikut serta dalam perjoangan merebut kemerdekaan Indonesia. Sesuai contoh kesatuan Nisei, keturunan Jepang di USA, yang ikut perang dipihak Sekutu dalam perang dunia ke II. Pimpinan keturunan Tionghoa menolaknya dan sebaliknya menganjurkan tiap orang Tionghoa yang ikut gerilya melebur dalam kesatuan2 Pribumi menurut aliran masing2. Akibatnya kini, minoritas Tionghoa sebagai golongan dipandang tidak ikut berjoang. Sebagai sesama bangsa Asia banyak orang Tionghoa solider dengan perjoangan kemerdekaan Indonesia melawan kekuasaan Barat. Tercantum di ingatan orang2 Tionghoa, pada tahun-tahun 1930-an di satu taman di bagian konsesi Inggris di Shanghai terdapat tanda larangan masuk untuk "anjing2 dan orang2 Tionghoa". Tiongkok berkepentingan melenyapkan kekuasaan kolonial dari bumi Asia. Di Indonesia chalayak ramai pada umunya tidak mengenal orang2 Tionghoa yang dianugerahi bintang gerilya. Saya kenal orang Tionghoa- totok Sutrisna Lukman (almarhum Lauw Kim Seng) yang 3 kali mendapat bintang gerilya untuk jasanya mendatangkan senjata api diwaktu revolusi. Di Indonesia yang berkuasa di depan dan dibelakang layar adalah kaum veteran, yaitu bekas pejoang kemerdekaan. Dengan bataljon sendiri, minoritas Tionghoa akan mempunyai KURSI dan SUARA di kalangan veteran dan kedudukannya akan lebih kuat..." Salam danardono --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Linda Harsini" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Bp. Danardono yg baik, > > Bolehkah saya tanya: > Di zaman perang Diponegoro, ada satu kesatuan Tionghoa yang bahu membahu > memerangi pasukan Belanda. -> Apakah yg dimaksud adalah Po An Tui? > Apakah bisa di ceritakan lebih jauh? > > Terima kasih sebelumnya. > > > > > > -Original Message- > From: budaya_tionghua@yahoogroups.com > [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of RM Danardono > HADINOTO > Sent: Monday, March 06, 2006 4:25 AM > To: budaya_tionghua@yahoogroups.com > Subject: [budaya_tionghua] Fw: Re:Kenapa arang Cina tidak tertarik jadi > tentara > > Saya punya teman sekelas, etnis Tionghoa dari Kalimantan Barat waktu > SMA. Ketika itu pecah konflik Irian Barat. Dia ingin sekali mendaftar > sebagai sukarelawan untuk didrop disana. > > Saya yakin, kalau dibuka kesempatan pendidikan prajurit, bintara maupun > perwira bagi saudara saudara Tionghoa, mereka akan mendaftarkan diri. > Saya cukup banyak teman Tionghoa untuk memastikan ini. > > Keprajuritan bukan monopoly etnis tertentu. Di zaman perang Diponegoro, > ada satu kesatuan Tionghoa yang bahu membahu memerangi pasukan Belanda. > > Salam > > danardono > > > > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, drirawan@ wrote: > > > > Kalau boleh saya tambahkan dari postingan Bung Chan CT. Menurut > saya memang > > orang Cina takut jadi tentara, tapi disisi lain orang Tionghoa > tidak masalah, > > mereka malah sadar perlunya partisipasi kedalam suatu sistem, > hanya sayangnya > > memang banyak rintangan k
[budaya_tionghua] Fw: Re:Kenapa arang Cina tidak tertarik jadi tentara
Tidak saja dalam kesatuan ranggalawe, namun juga Brigade Garuda Mataram yang menyerang pemberontak Andi Azis juga mencakup prajurit Tionghoa. Salam danardono --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Lucas Ony" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > ayah saya keturunan Tionghoa, pensiunan TNI-AD > kakek saya keturunan Tionghoa, masuk Laskar Tionghoa di bawah divisi Ronggolawe dalam revolusi fisik menghadapi Agresi Militer Belanda.. > > paman2 saya juga keturunan Tionghoa juga pensiunan TNI-AD > ayah kawan saya sampai sekarang masih dinas di TNI-AD dengan pangkat Letjen > > jadi sebenarnya ada, hanya saja belum semua orang mencari infonya, jadi dianggap pukul rata saja.. > tapi entah juga ya kebijakan sekarang bagaimana.. ayah saya dan paman2 saya serta kakek saya bertugas di militer kan jaman sebelum orde baru > > Kind regards, > Ony > > > - Original Message - > From: Tantono Subagyo > To: budaya_tionghua@yahoogroups.com > Sent: Monday, March 06, 2006 5:26 AM > Subject: Re: [budaya_tionghua] Fw: Re:Kenapa arang Cina tidak tertarik jadi tentara > > > Saya jadi ingat pertuah orang tua saya (alm) maaf kalau salah tulis: > Hao Thie Pu Ta Thing > Hao Ren Pu Tang Ping > > Yang isinya : > Besi baik tak akan ditempa jadi paku > Orang baik tak akan menjadi tentara > > baik disini berarti kualitas, pintar, jujur dls. Kalau lihat begini mungkin > ini petuah yang timbul karena pengalaman berpulu tahun di Cina sebagai orang > "tersisih" yang harus keluar merantau dan tersisih lagi lalu didiskrimasi > oleh "penguasa". Jadi nampaknya ini sindrom "tersisih" yang harus > dihilangkan. Sama dengan sindrom "tersisih" ala Jawa yang menganggap > menjadi "pamongpraja" lebih mulia daripada jadi "pedagang" karena pedagang > harus menipu untuk menyembunyikan profitnya. Sindrom yang harus dihilangkan > juga karena pada hakekatnya semuaprofesi sama. > > Best regards, Tantono Subagyo > > > [Non-text portions of this message have been removed] > > > > .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. > > .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. > > .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. > > .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. > > > > SPONSORED LINKS Indonesia Culture Chinese > > > --- --- > YAHOO! GROUPS LINKS > > a.. Visit your group "budaya_tionghua" on the web. > > b.. To unsubscribe from this group, send an email to: > [EMAIL PROTECTED] > > c.. Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. > > > --- --- > > > > [Non-text portions of this message have been removed] > .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[budaya_tionghua] Fw: Danardono Re:Kenapa arang Cina tidak tertarik jadi tentara
Bahkan dalam kompie kompie pasukan Austria, banyak prajurit Tionghoa, beberapa berasal dari Indonesia. Juga banyak prajurit dari Korea dan Taiwan. Kalau mereka bertempur, dimedan manapun, Afganistan, Irak, Bosnia ataupun Kosovo, baik berjalan kaki, maupun diatas tank, mereka bahu membahu dibawah panji panji pasukan mereka. Ikutilah contoh laksamana John Lie, yang mengkomandani kapal perang kita "Gajah Mada". salam danardono --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "ChanCT" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Bung Danar yb, > > Ya, BETUL. Saya sangat setuju dengan pernyataan bung, bahwa keprajuritan bukan monopoli etnis tertentu. Dan kalau dibuka kesempatan pendidikan prajurit, bintara mapun perwira bagi saudara saudara Tionghoa, mereka akan mendaftarkan diri. > > Jadi, yang sangat penting disini pintu masuk TNI benar-benar dibuka untuk semua warga-negara Indonesia dengan tidak membeda- bedakan suku dan etnis atau agama orang yang mendaftarkan diri. Dan kedua, meningkatkan pamor TNI sebagai tentara pembela rakyat yang baik, sehingga TNI menjadi kebanggaan rakyat banyak dan pada saat itu pasti anak rakyat akan berebut masuk jadi perajurit TNI! Juga tidak masalah bagi yang etnis Tionghoa. > > Salam, > ChanCT > > - Original Message - > From: RM Danardono HADINOTO > To: budaya_tionghua@yahoogroups.com > Sent: Monday, March 06, 2006 5:24 AM > Subject: [budaya_tionghua] Fw: Re:Kenapa arang Cina tidak tertarik jadi tentara > > > Saya punya teman sekelas, etnis Tionghoa dari Kalimantan Barat waktu > SMA. Ketika itu pecah konflik Irian Barat. Dia ingin sekali > mendaftar sebagai sukarelawan untuk didrop disana. > > Saya yakin, kalau dibuka kesempatan pendidikan prajurit, bintara > maupun perwira bagi saudara saudara Tionghoa, mereka akan > mendaftarkan diri. Saya cukup banyak teman Tionghoa untuk memastikan > ini. > > Keprajuritan bukan monopoly etnis tertentu. Di zaman perang > Diponegoro, ada satu kesatuan Tionghoa yang bahu membahu memerangi > pasukan Belanda. > > Salam > > danardono > > > > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, drirawan@ wrote: > > > > Kalau boleh saya tambahkan dari postingan Bung Chan CT. Menurut > saya memang > > orang Cina takut jadi tentara, tapi disisi lain orang Tionghoa > tidak masalah, > > mereka malah sadar perlunya partisipasi kedalam suatu sistem, > hanya sayangnya > > memang banyak rintangan konkrit maupun abstrak yang mereka hadapi. > > > > salam, > > Dr.Irawan. > > > > > > [Non-text portions of this message have been removed] > > > > > > > > > .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. > > .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. > > .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. > > .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. > Yahoo! Groups Links > > > > > > > > > [Non-text portions of this message have been removed] > .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[budaya_tionghua] OOT: CORAT-CORET dari PARIS ( Menjelajahi Pasaran di Paris )
Sobron Aidit : C O R A T - C O R E T di P A R I S ( Menjelajahi Pasaran di Paris ) Entah apa yang membawa angin pikiran yang begitu baik pada diri Ib, ponakan saya ini. Dari Jumat sampai Minggu dia menginap di rumah saya. Baru kali ini dia menginap di rumah saya begitu lama. Rupanya dia libur selama tiga hari. Dan memang dia merasa " berhutang " kepada saya - sebab mau memasangkan komputer-internet di rumah - tetapi selalu tertunda selama hampir tiga bulan ini. Ketika dia libur tiga hari itu - dia " bayar hutang " - buat memasangkan komputer-internet di rumah saya. Dan selama dia menginap di rumah saya - banyak sekali yang dia kerjakan. Membersihkan rumah - menggosok tempat cuci piring - membersihkan kamar mandi - dan banyak lagi. Saya merasa sangat tertolong dan terbantu. Dia rupanya telah dengan nyata menyatakan sayangnya kepada Oom-nya ini. Ib dengan mulutnya dan mimiknya banyak mirip ayahnya - Bang Amat, sangat mengingatkan saya kepada Bang Amat. Dan ketika dia berdehem - lalu melengos - betul-betul saya ingat Bang Amat - ada teman yang mengatakan bahwa Ib ini adalah duplikat ayahnya! Banyak benarnya! Ketika hari Minggu kemaren, Ib mengajak saya meratai dan menjelajahi pasaran yang sangat ramai di Paris dengan orang-orang dunia ketiga seperti kami ini. Mula-mula kami mendatangi pasaran yang penuh ikan - berbagai jenis ikan dan makanan laut lainnya. Pasaran ini ada di Paris 15 di ujung Jalan Vaugirard di mana resto kami - Resataurant Indonesia terletak. Jalan Vaugirard ini yang nomor 1-nya adalah Universitas Sorbonne, dan nomor 12-nya adalah Restaurant Indonesia - resto kami. Jalan Vaugirard ini adalah jalan yang terpanjang di kota Paris. Rumah teman saya yang dari Jateng - bernomor 400,- Dan sorry - saya teringat teman saya zus Yayah - sampai kini menyebut nama saya dengan Oom Sorbonne - dan nggak bisa bilang Oom sobron. Pasar ikan ini sangat luas. Pada pokoknya semua restoran Jepang di Paris, mengambil ikan di pasar ini. Sekaligus pasar ini menjadi pasar grossier dan juga pasar retaile - yang bisa beli satu-satu. Ikan saumon yang sangat segar - ikan belanak - ikan tenggiri - berjenis kepiting besar - yang seekornya sampai sebesar hampir 2 kg! Dulu ketika saya " masih kaya dan jaya" kami berdua Nita anak saya yang juga kayak papanya tukangmakan enak dan banyak - pernah beli kepiting besar ini. Di Indonesia saya tak pernah melihatnya. Lalu ada jenis udang galah yang besarnya hampir seperti betis.betis siapa ya? Lalu dijual juga berjenis kerang, kecil ( remis ) - sedang dan besar. IKan Tong - jenis tongkol yang besarnya hampir seperti orang! Sungguh mati deh! Juga ikan cucut - hiu - yang sudah bisa makan orang! Rupanya kali ini giliran orang yang makan dia! Jenis nus - sotong - juhi raksasa dengan berbagai jenis. Telor ikan yang secara khusus dijual per kilo banyak didatangi orang-orang seperti kami - dari dunia ketiga - pada umumnya orang Asia dan Afrika. Bukan main banyaknya orang berbelian - atau hanya seperti kami - hanya meihat-lihat saja - cuci mata membersihkan jiwa dan meringankan beban pikiran - rekreasi. Rasanya kami sangat berat buat meninggalkan pasaran sea-food ini - masih selalu belum puas. Tapi Ib agak mendesak masih ada lagi pasaran yang pantas dan baik dilihat. Pasaran ini namanya Chateau Roge - Istana Merah atau Kastil Merah. Pasaran ini terpusatnya semua barang makanan yang dari Afrika serta buat orang-orang Afrika. Seperti di kampung saya di Belitung - isi pasarannya campurbaur. Di toko pakaian, tiba-tiba dijual juga gorengpisang atau makanan lain - lalu ada sepeda model Afrika. Semua sayuran yang sulit didapat di pasaran biasa, ada di tempat ini. Ada dijual daun-kangkung - daun-bayam - daun ketela-rambat - ada petai segar dan jengkol segar. Disamping banyak barang-barang beragam, harganya murah. Misalnya pisangtanduk di tempat lain harganya 1 euro sat� pisang. Di pasaran Istana Merah ini tiga buah pisangtanduk hanya seharga 1 euro. Orang-orang Afrika itu membeli pisang yang agak mentah. Rupanya bagi mereka makanan pengganti bahan makanan utama di kita - pengganti nasi - pengganti jagung atau sagu. Dan mereka heran kepada kami, sebab kami mencari pisang yang sudah sangat tua yang berwarna hitam - sebab buat digoreng dilapisi tepung - biasanya kita memilih yang sudah hitam - bukan yang masih kuning apalagi yang hijau! Bermacam tepung singkong - daun singkong segar - peda gabus ( ikan asin gabus ) - ikan sepat - ikan belut yang sudah dikeringkan. Juga ular yang sudah dikeringkan - berjenis ular. Ikan besar yang perekornya sampai lebih 20 kg. Ikan yang sudah dibekukan ini didatangkan dari Afrika secara langsung - dari Senegal ( Dakkar ) - Kamerun - Mali dan tempat lainnya di Afrika. Kami membeli kacang tanah berkulit buat direbus - yang selalu saya incer di Bogor dan di Bandung. Lalu kami beli kurma yang masih belum jadi - masih mentah - berwarna kuning seperti buah pinang yang masih muda tetapi berwarna kuning
[budaya_tionghua] Re: Li Tianci Re: Ius sanguinis: beberapa kasus riil masalah kewarganegaran
Ya, saya sendiri sih belum pernah mempelajari masalah kewarganegaraan dari negara-negara lain, kecuali Indonesia yang juga sepotong-potong saja. Jadi, sebenarnya tidak berhak bicara. Namun demikian, saya tetap memberanikan diri untuk mengajukan sedikit pendapat saya. Mungkin dalam kenyataan berdasarkan UU atau ketentuan kewarganegaraan masih ada negara yang berasaskan ius sanguinis, tapi rasanya dalam praktek dia sulit mentrapkannya, atau memaksakan seseorang yang berdarah bangsanya itu untuk menjadi warganegaranya, apalagi orang bersangkutan sudah berada dan hidup dinegara lain. Contoh konkrit yang kita hadapi pada saat perundingan penyelesaian dwi-kewarganegaraan RI-RRT tahun 1955, RRT dalam hal ini PM Chao En Lai ternyata tidak bertahan pada asas ius sanguinis, sebagaimana pemerintah sebelumnya (semasa kekuasaan Kuomintang) berkeras mengklaim etnis Tionghoa di Indonesia sebagai warganegara Tiongkok lagi. Tapi, pertama menyerahkan kebijaksanaan sepenuhnya pada Pemerintah RI untuk menentukan siapa yang harus memilih kembali kewarganegaraan lagi; dan kedua, sepenuhnya menyerahkan hak pada orang bersangkutan untuk memilih warga-negara yang mana yang dianggapnya paling baik. Bahkan secara tidak resmi, pemerintah Tiongkok "menganjurkan" para Huakiao yang sudah hidup merantau di luarnegeri, bisa menjadi warganegara setempat yang baik-baik dengan mentaati ketentuan dan UU yang ada. Dan kenyataan lain, sekalipun tampang Tionghoa tapi sudah berpassport asing (non-Tiongkok), mereka benar-benar diperlakukan sebagai orang-asing! Bukan lagi sebagai orang TIongkok. Ya, nampaknya masalah kewarganegaraan hanyalah formalitas yang memang tidak seharusnya dipegang teguh. Bagaimana RRT memperlakukan orang asing, misalnya pada saat massa Perang Pembebasan terhadap dokter Canada Norman Bethune, pengarang Amerika Edgar Snow, misalnya, sepertinya mereka disamping diperlakukan sebagai orang asing, tapi juga sudah diperlakukan sebagai warganegara Tiongkok saja. Dan tahun lalu di TV diceritakan seorang ibu Pakistan tua yang bersuami orang Tiongkok dan baru saja meninggal di Wu Han juga hidup tidak beda deengan orang Tiongkok. Sayang tidak dipersoalkan apa dia masih mempertahankan warganegara Pakistan? Salam, ChanCT - Original Message - From: Li Tianci To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 06, 2006 5:48 PM Subject: Re: [tioin59] Fw:Rinto Jiang Re: Ius sanguinis: beberapa kasus riil masalah kewarganegaran Sebenarnya bukan hanya RRT, Israel, Jerman dan Jepang yang memberlakukan hukum kewarganegaraan (kewarganegaraan menurut garis keturunan etnis dari fihak ayah). Korut, Korsel, Yunani, Rusia, Italia dan Inggris juga berazas pada Ius Sanguinis. Sebelum 1991, Jerman 100% Ius Sanguinis. Namun sejak 1991 ketika azas Ius Domicili diberlakukan, orang antara umur 16-21 tahun yang pernah tinggal di sekolah di Jerman boleh menjadi WN-Jerman. Dari sejak 1999, unsur Ius Soli diberlakukan juga, anak yang salah satu orangtuanya lahir di Jerman atau ia mulai berdomisili di Jerman sebelum umur 14 tahun otomatis menjadi WN-Jerman. Tentu pemberlakuan hukum ini menimbulkan masalah apabila yang bersangkutan memegang kewarganegaraan dari negara yang tidak mengakui dwikewarganegaraan. Sebaliknya, Inggris yang lama mengikuti azas Ius Soli mengubah kembali pada azas Ius Sanguinis pada tahun 1981. Artinya, hanya orang keturunan Inggris boleh menjadi WN-Kerjajaan lain dengan sebelumnya dengan hak kewarganegaraan yang timbul karena lahir di wilayah Kerajaan. Tujuannya agar mengantisipasi dan membendung eksodus imigran etnis India dan Tionghoa pro-Inggris ke Inggris menjelang 1997. The British Nationality Act of 1981 adalah tindakan hukum untuk menghapus Ius Soli di Kerajaan Inggris. Di Belanda pun, meski Ius Soli, hukum kerajaan tetap membedakan antara warganegara pribumi dan nonpribumi dan tercantum kode khusus untuk pembedaan tersebut. India juga menganut Ius Sanguinis dimana seluruh India perantauan dianggap sebagai WN-India, demikian mayoritas etnis India diluar India berdwikewarganegaraan dan kedudukan mereka sebagai WN dari dua negara tidak menimbulkan masalah yang besar seperti yang terjadi antara Tiongkok dan negara-negara lain, terutama negara-negara Asia Tenggara yang nasionalis. Namun globalisasi kini menyebabkan semangat nasionalisme sempit pada kalangan pribumi Asia Tenggara mereda dan mereka lebih terbuka terhadap bangsa Tionghoa. Li Tianci <[EMAIL PROTECTED]> wrote: 1. seorang teman teman saya asal Taiwan, kini menetap di HK SAR dan telah menjadi WN-RRT dengan paspor RRT HK SAR. Ia bersuami seorang WN-AS etnis non-Tionghoa (bule), ia berkali-kali mencoba mengajukan permohonan kewarganegaraan RRT bagi anaknya yang lahir di HK SAR tetapi setiap kali gagal, padahal pamannya seorang petinggi partai oposisi KMT yang sangat terkenal. Alasan resmi, anak itu tidak berayah Tionghoa maka ia tidak berhak menjadi WN-RRT 2. seorang teman lagi
[budaya_tionghua] Re: Tentara tionghoa pada perang Dipenogoro.
Waktu perang Diponegoro 1925-1930, memang ada beberapa orang Tionghoa yang bergabung dengannya, tetapi ini hal ini tidak menghalangi terjadinya pembunuhan2 terhadap warga etnis Tionghoa (seperti yang terjadi di Lasem) selama peperangan, dan yang menjadi sasaran pembunuhan2 pada saat itu adalah orang2 Eropah dan Tionghoa Banyak penyebab terjadinya perang Diponegoro di saat itu, salah satunya adalah masalah pajak dan pabean yang ditarik pada tempat pabean (tol), yang kebanyakan disewakan kepada orang Tionghoa (Sartono Kartodirjo: Pengantar sejarah Indonesia baru 1500-1900) dan penyebab lainnya adalah yaitu pada tahun 1823, Gubernur Jenderal van der Capellen (1816-26) mengambil keputusan untuk mengakhiri penyelewengan2 di seputar penyewaan tanah swasta di Jawa Tengah. Dia memerintahkan agar sewa-menyewa semacam itu dihapuskan. Para bangsawan yang telah menyewakan tanah mereka, kini tidak hanya kehilangan sumber pendapatan, tetapi juga harus mengembalikan uang muka yang telah dibayarkan oleh penyewa2 orang Eropah dan Tionghoa serta membayar ganti rugi kepada para penyewa atas biaya berbagai perbaikan yang telah mereka (Eropah & Tionghoa) lakukan di tanah tersebut (Ricklefs: Sejarah Indonesia Modern 1200-2004 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, FBY <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Mungkin bisa dibaca artikel ini > http://www.kelenteng.com/lionghokbio-magelang/ > yang ditulis oleh adik kakek saya dulu waktu jadi pengruus klenteng Magelang. > Sedikit anekdot mengenai hubungan dgn perang Diponegoro. > > > On 3/6/06, steeve haryanto <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > --- Ambon <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > Katnay Diponegor itu berontak karena tanahnya > > > diambil oleh Belanda. Tempo > > > doeloe Hindia Belanda agaknya orang Tionghoa tidak > > > diizinkan mempunyai hak > > > memiliki tanah. Jadi saya baru tahu bahwa ada > > > kesatuan Tionghoa yang turut > > > Diponegoro. > > > - Original Message - > > > From: "Linda Harsini" > > >...deleted... > > > > Di zaman perang Diponegoro, ada satu kesatuan > > > Tionghoa yang bahu membahu > > > > memerangi pasukan Belanda. -> Apakah yg > > > dimaksud adalah Po An Tui? > > Tanggapan: > > kawan ... saya juga pernah membaca artikel disalah > > satu buku, cuma sayang banget saya lupa judul dan > > tempat membacanya, karna waktu itu cuma sekedar iseng > > saja sambil menunggu kawan di mall. > > Saya membaca apa benar pembrontakkan PRRI/Permesta itu > > adalah sekelompok orang - orang tionghoa yang > > membakang pemerintah orde lama? atau yang di danai > > oleh orang - orang tionghoa di Bandung dan Jakarta. > > Benarkah demikian ... mohon pencerahannya? > > Terimakasih, > > Steeve .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [budaya_tionghua] OOT: Tolak RUU Anti Pornografi dan Pornoaksi
Tolak dengan suara bulat RUU Anti Pornografi dan Pornoaksi! Hakekatnya itu adalah pemaksaan hukum Syariah untuk menggantikan UUD Republik Indonesia! Bila RUU tersebut sampai digoalkan maka negeri ini akan mundur 100 tahun ke belakang! Semua bioskop, gedung kesenian, gedung sandiwara, ditutup! Bayangkan semua patung megah (perhatikan semua patung itu hampir 99 persen telanjang!) yang menghiasi Jakarta, candi di Jawa Tengah (termasuk Borobudur, Prambanan, Mendut dll) akan diruntuhkan! Penduduk Pulau Bali, Lombok, Papua, Jogjakarta, Jawa Barat dll, akan memisahkan diri dari Republik Indonesia untuk menjadi negara sendiri! Daripada semua rakyatnya ditangkapi dan dijebloskan ke dalam penjara, hanya karena memakai koteka, bikini, atau sarung kemben, dilarang menari jaipong dsb.nya! Marilah kita menyatukan suara, Tolak! Salam, Yan W. eko adi <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Apakah orang Tionghoa benar-benar nasionalis? Mau menyelematkan Indonesia dari kehancuran akibat RUU ini? Tolak dan tunjukan penolakanmu. Salam, Adi - Do you Yahoo!? Yahoo! Movies - Search movie info and celeb profiles and photos. [Non-text portions of this message have been removed] .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[budaya_tionghua] OOT: Petisi Anti RUU Pronografi dan pornoaksi
Apakah orang Tionghoa benar-benar nasionalis? Mau menyelematkan Indonesia dari kehancuran akibat RUU ini? Tolak dan tunjukan penolakanmu. Salam, Adi (dari milis teman kita) Sehubungan dengan pembahasan RUU Anti Pornografi dan Pornoaksi (RUU APP) yang sudah semakin gencar akhir2 ini, dan sehubungan dengan adanya kasus polisi/hakim moral di Tangerang (http://kompas.com/kompas-cetak/0603/02/utama/2478744.htm) maupun Batam (http://www.thejakartapost.com/yesterdaydetail.asp?fileid=20060227.D02) beberapa terakhir belakangan ini, maka mungkin sudah sepantasnya kita -- yang mungkin merasa miris dengan kejadian seperti itu -- untuk menyuarakan kekhawatiran yang mungkin sudah timbul di hati kita. Kalau tanpa payung hukum seperti RUU APP ini saja, sudah ada yang berani bertindak menjadi polisi/hakim moral yang merasa dirinya lebih baik dan lebih alim dibanding yang lain, bisa dibayangkan kemunafikan seperti apa yang kelak akan terjadi di negeri ini kalau RUU APP dalam bentuk nya seperti sekarang jadi diundang-undangkan. RUU APP ini harus dibatalkan, atau setidaknya dilakukan revisi ulang. (catatan : buat yang belum mengetahui bagaimana draft isi dari RUU ini, bisa didownload file nya dari situs www.dpr.go.id , atau kirim email kepada saya : [EMAIL PROTECTED] untuk mendapatkan soft copy nya). Karena itu, saat ini, kalau ada yang berminat untuk menyuarakan suara dan kekhawatirannya, silahkan berikan suara anda melalui petisi online : http://www.petitiononline.com/ruuapp/petition.html Untuk mengisi petisi nya dibutuhkan waktu yang sangat sebentar...hanya 1 menit maksimal :) Petisi ini akan coba dikomunikasikan ke sebanyak mungkin milis yang ada, dan jg mungkin ke beberapa media massa online yg (moga-moga) bersedia memberikan sedikit publikasi akan hal ini. Kalau suara yang terkumpul cukup banyak, kita akan mencoba membawa hasil petisi ini ke DPR atau pemerintah melalui sekretariat dari kedua lembaga itu. Entah mereka bakal mau dengar atau tidak, tapi setidaknya kita sudah melakukan apa yang mungkin untuk kita lakukan...dan hasilnya sudah bukan bagian kita lagi untuk menentukan :) Kalo ada yg mau sedikit repot, mohon bantuannya untuk menyebar luaskan petisi online ini kepada milis2 komunitas orang Indonesia apa saja yg diikuti. Tapi, bagi yang mungkin tidak terlalu mau memusingkan hal seperti ini, tidak apa-apa...silahkan aja dilewatkan email ini, dan tidak usah dianggap terlalu serius...dan mohon maaf untuk group email nya...:) Mungkin ada yang beranggapan tindakan seperti ini hanya lah seperti menggarami lautan...sia-sia... :) Tapi, bukan kah "perjalanan seribu lie itu dimulai oleh langkah pertama"? Dan kalau setiap orang bersikap pesimis dalam segala hal, maka tidak akan ada satu hal pun yang akan pernah mampu kita capai. We do our part, the rest is not ours to decide... Suara kita mungkin kecil, tapi tetap suara adalah untuk dipergunakan... Bersuara sekarang, atau kesempatan itu akan hilang selamanya... Salam, -d- __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [budaya_tionghua] Re: Orang Cina tidak berani jadi tentara ??? (kasus ditutup)
ohkalau pengertian Cina-nya seperti itu ya tak ada komentarlah...nggak usah baca www.indonesiamedia.com segala; kasus ditutup. c",) Khiong Ciu, Tjoei Sian [EMAIL PROTECTED] wrote: In a message dated 3/5/2006 8:12:54 PM Pacific Standard Time, [EMAIL PROTECTED] writes: Oh ya...? Orang Cina memang takut menjadi tentara? Kalau yang dimaksud oleh saudara Dr. Irawan adalah "Orang Cina Daratan" (Zhong Guo Ren), maka kita harus kembali membaca buku-buku yang berisi informasi kemiliteran, yang diterbitkan oleh negara-negara barat sekalipun. Di situ akan tampak, bahwa dari segi JUMLAH, tentara Cina merupakan angkatan perang yang personelnya terbanyak di dunia. (+/- 3 juta personel, dan mulai dikurangi untuk hanya menjadi 2 juta; alasan pengurangan adalah efisiensi, bukan karena takut menjadi tentara). Maaf saya rasa anda salah mengertikan satire saya. Jadi nothing to do dengan orang Chinese di daratan Tiongkok. Yang saya maksudkan orang Cina adalah orang yang menyebut dirinya Cina, karena orang yang macam demikian biasanya tidak mempunyai kepribadian atau oportunis sebab mereka tidak merasa dilecehkan atau pura2 tidak tahu dilecehkan dengan istilah Cina. Kalau orang Tionghoa adalah mereka yang tidak mau disebut Cina karena tahu bahwa istilah Cina itu bersifat melecehkan. Nah orang2 semacam ini biasanya mempunyai kepribadian yang mantap. Karena mereka mempunyai harga diri, dan pada umumnya mempunyai rasa tanggung jawab dan kebersamaan yang kuat. Mereka umumnya mengadopt pepatah : "Dimana kaki berpijak disana langit dijunjung" atau konkritnya kalau yang tidak tahu peribahasa : DiIndonesia kita tinggal maka kepada Republik Indonesia kita mengabdi". Saya tidak mau memperdebatkan istilah Cina dan Tionghoa karena lagi tidak punya banyak waktu sekarang , silahkan baca www.indonesiamedia.com scroll kebawah click "Cina atau Tionghoa". salam, Dr.Irawan. - Yahoo! Mail Bring photos to life! New PhotoMail makes sharing a breeze. [Non-text portions of this message have been removed] .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [budaya_tionghua] Tentara tionghoa pada perang Dipenogoro.
Diserahkan kepada yang memiliki referensi untuk memberitahukan agar kita menjadi lebih tahu. - Original Message - From: "steeve haryanto" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Monday, March 06, 2006 7:05 AM Subject: [budaya_tionghua] Tentara tionghoa pada perang Dipenogoro. > --- Ambon <[EMAIL PROTECTED]> wrote: >> Katnay Diponegor itu berontak karena tanahnya >> diambil oleh Belanda. Tempo >> doeloe Hindia Belanda agaknya orang Tionghoa tidak >> diizinkan mempunyai hak >> memiliki tanah. Jadi saya baru tahu bahwa ada >> kesatuan Tionghoa yang turut >> Diponegoro. >> - Original Message - >> From: "Linda Harsini" >>...deleted... >> > Di zaman perang Diponegoro, ada satu kesatuan >> Tionghoa yang bahu membahu >> > memerangi pasukan Belanda. -> Apakah yg >> dimaksud adalah Po An Tui? > Tanggapan: > kawan ... saya juga pernah membaca artikel disalah > satu buku, cuma sayang banget saya lupa judul dan > tempat membacanya, karna waktu itu cuma sekedar iseng > saja sambil menunggu kawan di mall. > Saya membaca apa benar pembrontakkan PRRI/Permesta itu > adalah sekelompok orang - orang tionghoa yang > membakang pemerintah orde lama? atau yang di danai > oleh orang - orang tionghoa di Bandung dan Jakarta. > Benarkah demikian ... mohon pencerahannya? > Terimakasih, > Steeve > > __ > Do You Yahoo!? > Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around > http://mail.yahoo.com > > > > > .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. > > .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. > > .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. > > .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. > Yahoo! Groups Links > > > > > > .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[budaya_tionghua] Les Mandarin
Guys & Girls, Ada yang mau les private mandarin? Tapi tinggal nya daerah Jkt Barat, kalo bisa ngumpul di satu tempat, max 3 or 4 orang. Waktu, tempat dan biaya bisa di bahas lebih lanjut... Untuk informasi lebih lanjut, hubungi: [EMAIL PROTECTED] or 0815 1360 1160. Thanks Melda .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[budaya_tionghua] Fw: Li Tianci Re: Ius sanguinis: Bukan peraturan UU WN Tiongkok lagi
- Original Message - From: Li Tianci To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 06, 2006 2:32 PM Subject: Re: [tioin59] Fw:Rinto Jiang Re: Ius sanguinis: Bukan peraturan UU WN Tiongkok lagi Banyak sekali anak dari pasangan WN-RRT yg lahir di negara seperti AS yang menganut Ius Soli, tetapi mereka tidak kehilangan kewarganegaraan dari ortu mereka kecuali pada umur tertentu membuat pernyataan ingin melepaskan kewarganegaraan RRT. Dalam UU Kewarganegaraan RRT salah satu pasal pertama berbunyi bahwa hanya orang yang termasuk ke-56 kelompok etnis (minzu) di RRT berhak menjadi WN-RRT. Artinya, apabila seseorang dari etnis dari luar ke-56 minzu itu lahir di wilayah RRT secara prinsip ia tidak berhak memiliki RoA (hak tinggal seperti di HK SAR) dan tidak berhak mengajukan permohonon menjadi WN-RRT. Contoh: banyak orang India secara turun-temurun tinggal di HK SAR, namun sejak 1997 pemerintah RRT hanya memberikan status WN-RRT (paspor RRT HK SAR) kepada etnis Tionghoa dan karena orang India tidak termasuk etnis manapun di RRT maka mereka tidak berhak mendapatkan RoA apalagi menjadi warganegara. Etnis dari luar ke-56 minzu hanya menjadi WN-RRT sebagai pengecualian dan jarang sekali terjadi. Memang ada beberapa orang Yahudi asal Eropa yang menjadi WN-RRT seperti wartawan ternama Israel Epstein yang meninggal tahun lalu, tetapi itu atas pertimbangan jasa mereka terhadap Tiongkok (mungkin bagi Yahudi lebih mudah sebab Yahudi sama seperti etnis Hui yang keturunan Arab-Persia, dianggap salah satu minzu - orang Yahudi berada di Tiongkok sejak berabad-abad). Hal yang sama juga berlaku untuk menjadi penduduk tetap di daratan RRT, jarang sekali orang non-etnis Tionghoa mendapatkan hak tersebut kecuali orang-orang yang benar-benar dibutuhkan seperti tenaga ahli Iptek dan sebagainya. Hukum kependudukan tetap (permanent residence daratan RRT - PR of mainland China) mengalami revisi pada tahun 2004. Menurut hukum ini, kategori orang asing yang boleh mendapat kartu hijau RRT diperluas dan sekarang kaum eksekutif dan pebisnis tertentu sesuai kebutuhan nasional diperbolehkan. Namun bagi etnis Tionghoa kewarganegaraan asing (huayi), hanya butuh waktu tinggal terus-menerus minimal 6 bulan di daratan Tiongkok maka yang bersangkutan mendapatkan RoA dan berhak mengajukan permohonan untuk menjadi penduduk tetap. Kalau tidak salah di HK SAR, etnis Tionghoa harus tinggal terus-menerus minimal 7 tahun di wilayah HK SAR untuk mendapatkan RoA. Bagi etnis non-Tionghoa/Tiongkok, seperti misalnya orang Amerika dan lain-lain (termasuk orang Jawa yang anda sebut), sama seperti di daratan RRT, HK SAR hanya memberikan mereka RtL (Right to land), artinya hak tinggal yang harus diperpanjang dari waktu ke waktu dan tidak permanen. Di HK SAR, banyak sekali TKI/TKW. Kita yakin mereka pasti mau menetap disana apabila mungkin tetapi situasi tidak memungkinkan hal itu karena hukum kewarganegaraan dan kependudukan RRT yang mengutamakan garis keturunan etnis - berbeda dengan sebagian besar negara lain kecuali Israel, Jerman dan Jepang, mungkin ada beberapa negara lain juga. Itu tidak salah, setiap negara berhak memberlakukan konsep kewarganegaraan sendiri dan dalam kasus Tiongkok tidak mungkin menjadi tuan rumah migrasi karena sudah banyak masalah kependudukan yang serba rumit. Hukum kewarganegaraan RRT mencantum satu syarat sebagai berikut "bila pemohon mempunyai saudara dekat yang WN-RRT maka yang bersangkutan boleh menjadi sponsor bagi pemohon" (secara tidak tertulis ini memudahkan proses naturalisasi yang teramat mustahil bagi non-etnis Tionghoa yang tidak memiliki saudara yang WN-RRT). Mengenai status kewarganegaraan Ortu, adalah keharusan tidak tertulis bahwa ayah harus WN-RRT agar anaknya otomatis menjadi WN-RRT, artinya harus etnis Tionghoa sebab sejak awal tidak dimungkinkan non-etnis Tionghoa menjadi WN-Kerajaan Qing/Republik Tiongkok/Republik Rakyat Tiongkok - mengingat bahwa 99.99% huaren-huaqiao adalah etnis Han. Mengenai istilah huaren, huaqiao dan huayi - Huaren - etnis Tionghoa Huaqiao - definisi legal yang sempit (misalnya untuk urusan keimigrasian) adalah WN-RRT yang tinggal di mancanegara - definisi legal yang luas adalah semua orang keturunan Tionghoa yang tinggal di luar wilayah Tiongkok Raya, baik WN-RRT maupun yang bukan. Maka dalam jargon politik/legal RRT huaren-huaqiao adalah penggunaan yang umum Huayi - etnis Tionghoa yang berkewarganegaraan asing ***etnis Tionghoa diluar Tiongkok terbagi menjadi dua kelompok: 1. masih setia kepada daratan Tiongkok, menyebut diri Zhongguoren meski bukan WN-RRT bagi mereka tidak ada pebedaan antara Huaren yang merujuk pada etnis dan Zhongguoren yang merujuk kepada entitias negara sebab sejak awal Tiongkok adalah negara-bangsa yang etnis lain dengan konsep kenegaraan-kebangsaan sekuler dari Barat 2. ingin berasimilasi dengan negara tuan rumah, membedakan antara Tionghoa secara budaya dan Tionghoa secara politik seperti
[budaya_tionghua] Fw: Amir Re:Kenapa arang Cina tidak tertarik jadi tentara
Bung Amir yth, Terimakasih atas masukan yang diberikan. Terutama bagi saya yang tidak banyak mengetahui keadaan angkatan bersenjata RI selama ini. Beberapa tulisan sudah menunjukkan dan membuktikan tidak sedikit golongan etnis Tionghoa ikut terjun dalam perjuangan kemerdekaan, menghadapi agresi kembalinya kolonial Belanda, dan dimasa kekuasaan Orla Bung Karno, tapi belum menemukan tulisan yang mengkisahkan peranan etnis Tionghoa didalam angkatan bersenjata TNI setelah itu, dimasa kekuasaan Orba. Mengingat, pada saat pemerintah Orba menegakkan kekuasaan setelah berhasil membasmi komunis dan juga berpolitik anti-Tiongkok yang komunis, tentu bisa dimengerti Pemerintah RI ketika itu juga menjalankan politik menutup pintu masuk TNI bagi etnis Tionghoa, yang dicurigai atau ditakuti pro Tiongkok. Begitu juga dibidang pemerintahan, tak seorang etnis Tionghoa yang bisa diikut sertakan duduk dikabinet kekuasaan Soeharto selama 32 tahun, kecuali seorang Bob Hasan beberapa bulan terakhir kekuasaannya saja. Jadi, kemungkinan besar atau sedikitnya saya meragukan kebenaran topik diskusi "Kenapa orang Cina tidak tertarik jadi tentara?" Jadi, bukan karena orang Cina yang menjauhi, tidak tertarik jadi tentara, tapi karena TNI yang menutup pintu bagi etnis Tionghoa. Bukankah begitu lebih tepat? Salam, ChanCT - Original Message - From: Amir S. Dewana To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 06, 2006 1:05 PM Subject: Re: [HKSIS] Fw: Danardono Re:Kenapa arang Cina tidak tertarik jadi tentara Yth.: Bpk. Chan CT Bpk. Danardono Hadinoto Ijinkan saya nimbrung sedikit. Saya punya catatan positip tentang aparatus negara ini, militer dan polisi. Paling tidak sampai dengan akhir 1992, sebelum adanya isu Abri hijau dan Abri merah-putih. Di TNI/Polri bisa kita dapatkan pejabat/petingginya (dan jajarannya juga tentunya) diisi personil dari berbagai latar belakang suku dan agama. Bahwa dari kalangan Tionghoa jarang yang menjadi anggota militer bawahan memang kentara sekali, tetapi bukan karena tiadanya patriotisme kalangan ini. Saya tidak bisa beri alasan yang mantap. Yang pasti, di kota asal saya Magelang, beberapa dokter tentara adalah dari kalangan Tionghoa, sebut saja Kolonel dr. Liem Kin Nio, Kol. dr. Tan Koo Lien, ada lagi perwira dokter yang Tionghoa di Akademi Militer (dulu Akabri Darat). Contoh lain, dr. Sindhunata adalah juga dokter militer di TNI-AL. Letjenpur Kuntara (asal Cirebon) yang pernah menjadi Komandan Jenderal Kopassus dan kemudian pernah juga Panglima Kostrad, konon kata seorang satpam di kantor yang permah jadi anggota Kopassus Cijantung, ada darah Tionghoanya. Dari segi kesukuan, selainnya Jawa yang terbesar, disusul dari suku Batak, Manado dan Bali. Konon, orang Sunda lebih suka masuk kepolisian. Pengalaman heroik Laksamana Muda Johannes yang beretnis Tionghoa pantas dikenang; sayang banyak orang tidak tahu. Beliau pernah menyelundupkan karet ke Singapore untuk dibelikan senjata bagi perjuangan kontra agresi Belanda. Beliau juga pernah mengomandani kapal perang ketika menghadapi pemberontakan kedaerahan di Indonesia bagian timur. Maaf, kalau keluar konteks, pada 1992 diselenggarakan Pemilu, dan pada tahun 1993 dilantiklah Kabinet Pembangunan ke VII dengan wapresnya Prof. Dr. BJ Habibie (sebelumnya Menteri Ristek, merangkap Kepala BPPT/Badan Pengkajian dan Penerapan Tekonologi, Dirut PT Dirgantara Indonesia, Ketua Umum ICMI). Nah, sejak itu ada isu Abri hijau dan Abri merah-putih. Salam hangat, Kaboel [][][][][][][] From: ChanCT To: HKSIS-Group Sent: Monday, March 06, 2006 10:47 AM Subject: [HKSIS] Fw: Danardono Re:Kenapa arang Cina tidak tertarik jadi tentara Bung Danar yb, Ya, BETUL. Saya sangat setuju dengan pernyataan bung, bahwa keprajuritan bukan monopoli etnis tertentu. Dan kalau dibuka kesempatan pendidikan prajurit, bintara mapun perwira bagi saudara saudara Tionghoa, mereka akan mendaftarkan diri. Jadi, yang sangat penting disini pintu masuk TNI benar-benar dibuka untuk semua warga-negara Indonesia dengan tidak membeda-bedakan suku dan etnis atau agama orang yang mendaftarkan diri. Dan kedua, meningkatkan pamor TNI sebagai tentara pembela rakyat yang baik, sehingga TNI menjadi kebanggaan rakyat banyak dan pada saat itu pasti anak rakyat akan berebut masuk jadi perajurit TNI! Juga tidak masalah bagi yang etnis Tionghoa. Salam, ChanCT - Original Message - From: RM Danardono HADINOTO To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Monday, March 06, 2006 5:24 AM Subject: [budaya_tionghua] Fw: Re:Kenapa arang Cina tidak tertarik jadi tentara Saya punya teman sekelas, etnis Tionghoa dari Kalimantan Barat waktu SMA. Ketika itu pecah konflik Irian Barat. Dia ingin sekali mendaftar sebagai sukarelawan untuk didrop disana. Saya yakin, kalau dibuka kesempatan pendidikan prajurit, bintara maupun perwira bagi saudara saudara Tionghoa, mereka akan mendaftarka