Re: [budaya_tionghua] Konfusianisme-- Martha vs Holy Uncle

2006-11-29 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh
Ini ngomongin mengenai apa, tentang siapa, pangkal soalnya apa sih?
Persoalan di milis lain nggak usah dibawa-bawa ke milis ini deh...

Wasalam.

==

  - Original Message - 
  From: Ken Ken 
  To: [EMAIL PROTECTED] 
  Cc: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, November 29, 2006 1:32 PM
  Subject: [budaya_tionghua] Konfusianisme-- Martha vs Holy Uncle


  Dear ci Martha yang baik, 

  Saya tidak terlalu detail memahami Konfusianisme. Karena itu saya tidak 
sanggup untuk bicara mengenai etika, sistem nilai dan filsafat konfusius. Ada 
baiknya, saya hanya berkomentar dari sisi politiknya saja. 

  Konfusianisme (#20754;#23416;), bagi saya, merupakan sistem yang kompleks 
mengenai moralitas, kehidupan social-politik, dan religi. Pengaruh 
konfusianisme sangat mengakar dalam kehidupan orang-orang Tenglang sampai abad 
21 ini. Beberapa ahli Barat menyimpulkan bahwa Konfusianisme merupakan state 
religion bagi kerajaan-kerajaan Tiongkok kuno. Sekalipun pada zaman dinasti 
Tang, pengaruh Konfusianisme berkurang. But it is our cultural heritage, and we 
should therefore preserve it well. Bahkan PBB, saat ini, telah mengakui bahwa 
Konfusianisme itu adalah agama!

  Jangan meniru omongan si Holy Uncle yang mengatakan bahwa Konfusianisme 
merupakan a vanguard of a feudal system dan stumbling block to modernisasi. Si 
Holy Uncle tidak mengetahui bahwa RRT sendiri sudah me-revive Konfusianisme. 
Begitu juga dengan Singapura yang lebih dulu menyadari arti penting 
Konfusianisme bagi orang-orang Tenglang. Diakui atau tidak, Konfusianisme 
mempengaruhi cara berpikir dan perilaku orang-orang Jepang, Korea, Vietnam dsb. 
Korea dibawah dinasti Chosun memproklamirkan diri sebagai negara konfusius. 
Bahkan saat ini, Konfusian institute sudah didirikan di Serbia. 
  . 
   

[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [budaya_tionghua] Re: OOT: Study in Taiwan

2006-11-29 Terurut Topik richardwu9
Qiao Sheng Da Xue itu bukan hanya sekolah bahasa, itu semacam jembatan untuk
kuliah S1 di Taiwan, khusus Indo Overseas Chinese, harus lewat program kelas
1 bulan lalu ujian, kalau ngga lulus, harus ikut program preparatory selama
1-2 tahun. Kalau lulus, langsung terjun bebas ke medan perang yang
sesungguhnya . walaupun luka sana-sini jatuh bangun, tapi dijamin Mandarin
pasti oye punya.

 

Sedangkan sekolah bahasa, lebih tepat disebut kursus, karena hanya 2 jam per
hari (Taiwan).  Improve nya kalah jauh dibanding dengan yang kuliah.

 

Masalah di luar negeri bergaul dengan siapa ini cukup menarik. Dari
pengalaman, beda bahasa tidak selalu menghalangi untuk bersahabat, bahkan di
sini kita tertantang untuk mencoba mengemukakan opini, isi pikiran, isi hati
bahkan meyakinkan orang lain menggunakkan bahasa yang sedang kita pelajari.
Kalau di luar negeri melulu bergaul dengan orang Indo, menurut saya harus
ada alasan tertentu yang jelas, kalau ngga, namanya sayang melewatkan
kesempatan.

 

Best,

 

Richard

 

NB: Qiao Sheng Da Xue di Taiwan, sekarang sudah bergabung dengan National
Taiwan Normal University (She Fan Da Xue)

Tentang pergaulan, yang menentukan sukses/tidak adalah orang itu 
sendiri. Kalau kita ke Taiwan/Cina dengan tujuan untuk belajar 
Mandarin, ya capailah cita-cita itu!

Santi, di negara maju mana pun di dunia ini (Taiwan juga negara 
maju), pasti banyak orang Indonesianya.

Bulan September 2006, ECS Jakarta mengirim 26 siswa baru yang 
bersekolah di Qiaosheng Daxue di Taiwan. Saat briefing 1 hari sebelum 
keberangkatan di Hotel Mulia Senayan, ada 1 siswa yang 
bertanya, Saat di Taiwan, apakah lebih baik kumpul dengan teman-
teman dari Indonesia atau dengan teman Taiwan?

Menurut saya, itu balik lagi ke kebutuhan masing-masing siswa. kalau 
kamu memang bertujuan belajar Mandarin di Taiwan, ya lebih baik 
sering-sering bergaul dengan orang Taiwan. Tapi kalau kamu memang 
bertujuan hanya ingin main atau cari koneksi saat kembali ke 
Indonesia nanti, bergaullah dengan orang Indonesia!
Maka, tetapkan tujuan kamu dulu sebelum berangkat!

Dapatkan informasi sekolah Mandarin Taiwan yang lengkap:
Everyday Chinese School (ECS) Jakarta (PLUIT)
Jl. Pluit Timur Blok MM, A-16 No.76 - Jakarta Utara
Tel; 021-685 99 100 dan 
021-687 87 100

Kami siap membantu Anda.

regards,
Alfonso Huang





[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [budaya_tionghua] Konfusianisme-- Martha vs Holy Uncle

2006-11-29 Terurut Topik Ronen Tejaya
Ini ada link mengenai KongHucu:
  http://en.wikipedia.org/wiki/Confucianism_%28Kongzism%29_in_Indonesia
  
  Salah satu ajarannya:
  What you don't want done to yourself, don't do to others.
  
  Adakah agama lain yang mempunyai ajaran seperti point di atas?
  
Ken Ken [EMAIL PROTECTED] wrote:  
Dear ci Martha yang baik, 
 
  Saya tidak terlalu detail memahami Konfusianisme. Karena itu saya tidak  
sanggup untuk bicara mengenai etika, sistem nilai dan filsafat  konfusius. Ada 
baiknya, saya hanya berkomentar dari sisi politiknya  saja. 
 
Konfusianisme (#20754;#23416;),  bagi saya, merupakan sistem yang 
kompleks mengenai moralitas, kehidupan  social-politik, dan religi. Pengaruh 
konfusianisme sangat mengakar  dalam kehidupan orang-orang Tenglang sampai abad 
21 ini. Beberapa ahli  Barat menyimpulkan bahwa Konfusianisme merupakan “state 
religion” bagi  kerajaan-kerajaan Tiongkok kuno. Sekalipun pada zaman dinasti 
Tang,  pengaruh Konfusianisme berkurang. But it is our cultural heritage, and  
we should therefore preserve it well. Bahkan PBB, saat ini, telah  mengakui 
bahwa Konfusianisme itu adalah agama!
 
 Jangan  meniru omongan si Holy Uncle yang mengatakan bahwa Konfusianisme  
merupakan a vanguard of a feudal system dan stumbling block to  modernisasi. Si 
Holy Uncle tidak mengetahui bahwa RRT sendiri sudah  me-revive Konfusianisme. 
Begitu juga dengan Singapura yang lebih dulu  menyadari arti penting 
Konfusianisme bagi orang-orang Tenglang. Diakui  atau tidak, Konfusianisme 
mempengaruhi cara berpikir dan perilaku  orang-orang Jepang, Korea, Vietnam 
dsb. Korea dibawah dinasti Chosun  memproklamirkan diri sebagai “negara 
konfusius”. Bahkan saat ini,  Konfusian institute sudah didirikan di Serbia. 
 
  Holy Uncle ndak pernah baca ajaran Kongzi yang mengatakan “In teaching,  
there should be no distinction of classes” (Analects XV, 39). Pemikir  dan 
filsuf barat seperti Voltaire dan H.G. Creel memuji Kongzi yang  mengganti 
sistem kebangsawanan by bloodline dengan kebangsawanan  berdasarkan virtue. 
Sehingga dalam kosmologi Konfusian, seorang anak  dari fakir miskin tetapi 
memiliki kebajikan dan moralitas akan  dihormati sebagai bangsawan sedangkan 
Tomi Soeharto yang merupakan  putera dari seorang diktator besar nan tajir 
tidak perlu dihormati  kalau si Tomi Soeharto itu suka membunuh hakim, korupsi, 
menghamili  banyak perempuan, jualan ganja dsb. 
 
  Saya tidak tau apakah pelembagaan sistem Konfusian oleh MATAKIN itu  
merupakan tatanan ideal atau merupakan pola pelembagaan murni yang  diadobsi 
oleh Tiongkok kuno. Tetapi Lionel Jensen berpendapat bahwa  pelembagaan 
Konfusius menjadi sebuah lembaga agama yang disponsori oleh  negara merupakan 
hasil manufakturisasi Jesuit Eropa yang berupaya  menggambarkan pola kehidupan 
masyarakat Tiongkok kepada pengertian  bangsa Eropa. Namun bagi saya, Jesuit 
Eropa hendak mereplikasi pola  Eropa ke dalam masyarakat Tiongkok.
 
  Salah satu dampak yang dibuat oleh MATAKIN adalah klaim sincia sebagai  hari 
raya agama Konghucu. Karena Indonesia tak pernah mengenal hari  raya satu 
golongan etnis tertentu. Sehingga penetapan Imlek sebagai  hari raya 
dikarenakan pengakuan Konfusianisme sebagai agama (sesuai  dengan sikap PBB 
terhadap konfusianisme sebagai agama). Ini tidak  pernah salah. Tetapi yang 
perlu dimatangkan oleh MATAKIN adalah bahwa  kenyataan prinsip dan cara 
berpikir Konfusius sebagai agama berbeda  dengan pola-pola agama lain. Artinya, 
setiap Tenglang yang telah  mengadobsi sistem keagamaan lain tetap diharuskan 
merayakan Sincia  karena Ketionghoaannya itu, bukan karena agamanya. 
 
  Karakteristik paling fundamental dari seorang Tenglang konfusianistis  adalah 
kelenturannya dalam menempatkan diri. Agama dalam perspektif  budaya Tenglang 
bukanlah sebuah exclusif entity. Artinya, seorang  Kristen, Islam, Budhis, 
Katolik, Hindu, Anand Krisnaisme, Falun  Gongisme dsb masih tetap dapat menjadi 
seorang Konfusianis. Hendaknya,  kita tidak perlu membentur-benturkan prinsip 
seperti omongan “kalau  sudah kristen mbok ya jangan pegang hio lagi, karena 
pegang itu tradisi  Konghucu”. 
 
  Jadilah orang Tenglang bukan orang Bule atau orang Arab. Jadilah  seorang 
Konfusian sejati. Jangan karena sudah memakai sendok-garpu maka  sumpit 
dibuang. Toch, ci Martha bisa berperilaku sebagai seorang  Konfusianis sejati 
sekalipun anda beragama Katolik. Jangan tiru  perilaku budhis theravada yang 
pernah sempat sangat anti terhadap Imlek  tapi merayakan hari Valentine day di 
vihara Sunter. 
 
  Bagi saya, perilaku Konfusianisme itu bisa diawali dengan menerapkan  kembali 
sistem etika Tenglang (tak perduli beragama apa). Menghormati  ayah-ibu dan 
orang-orang yang lebih tua itu karakter Konfusianis. Apa  perilaku ini salah?? 
Kan tidak…apa bertentangan dengan ajaran suatu  agama? Kan tidak…apa kristen 
mengajarkan umatnya untuk durhaka kepada  orang tua? 
 
  

Re: [budaya_tionghua] Konfusianisme-- Martha vs Holy Uncle

2006-11-29 Terurut Topik Narpati Pradana
On 11/29/06, Ronen Tejaya [EMAIL PROTECTED] wrote:

   Ini ada link mengenai KongHucu:
 http://en.wikipedia.org/wiki/Confucianism_%28Kongzism%29_in_Indonesia

 Salah satu ajarannya:
 What you don't want done to yourself, don't do to others.

 Adakah agama lain yang mempunyai ajaran seperti point di atas?




Banyak!
Itu bukan monopoli Confusianism sendiri. Itu kayaknya sudah jadi standar di
banyak kebudayaan. Istilah lainnya Golden Rule.

Coba lihat http://en.wikipedia.org/wiki/Ethic_of_reciprocity

Dan sebenarnya peraturan Golden Rule itu punya kelemahan juga, apalagi kalau
penganutnya 
masokishttp://cacianqalbukunderemp.blogspot.com/2006/02/masalah-terhadap-golden-rule.html:p.

hormat saya,
Kunderemp Ratnawati Hardjito a.k.a
Narpati Wisjnu Ari Pradana



-- 
help thy brother, just or unjust


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [budaya_tionghua] Konfusianisme-- Martha vs Holy Uncle

2006-11-29 Terurut Topik Ronen Tejaya
Jadi jelas semua agama mengajarkan kebaikan, tetapi kenapa masih ada  pemeluk 
agama yg cenderung menganggap agamanya yg paling benar dan  berusaha mendikte 
pemeluk agama lainnya bahkan dengan kekerasan. 
  Ajaran di kitab suci tidak akan berguna selama tidak diterapkan dalam 
kehidupan nyata. 
  
  Untuk toleransi antar umat beragama seharusnya tiap agama mengajarkan prinsip 
di bawah ini (kutipan dari SP) :
  bahwa tidak ada seorangpun yang berhak apa yang diyakini seseorang itu  
agama atau bukan, jika seseorang mengakui apa yang dipercayai sebagai  agama, 
maka orang lain tidak boleh mengatakan bahwa itu bukan agama.
  
Narpati Pradana [EMAIL PROTECTED] wrote:  
On 11/29/06, Ronen Tejaya [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
 Ini ada link mengenai KongHucu:
   http://en.wikipedia.org/wiki/Confucianism_%28Kongzism%29_in_Indonesia
  
   Salah satu ajarannya:
   What you don't want done to yourself, don't do to others.
  
   Adakah agama lain yang mempunyai ajaran seperti point di atas?
  
  
  
  
  Banyak!
  Itu bukan monopoli Confusianism sendiri. Itu kayaknya sudah jadi standar di
  banyak kebudayaan. Istilah lainnya Golden Rule.
  
  Coba lihat http://en.wikipedia.org/wiki/Ethic_of_reciprocity
  
  Dan sebenarnya peraturan Golden Rule itu punya kelemahan juga, apalagi kalau
  penganutnya 
masokishttp://cacianqalbukunderemp.blogspot.com/2006/02/masalah-terhadap-golden-rule.html:p.
  
  hormat saya,
  Kunderemp Ratnawati Hardjito a.k.a
  Narpati Wisjnu Ari Pradana
  
  -- 
  help thy brother, just or unjust
  
  [Non-text portions of this message have been removed]
  
  
  


 
-
Everyone is raving about the all-new Yahoo! Mail beta.

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [budaya_tionghua] Re: Meridian tubuh

2006-11-29 Terurut Topik ANDREAS MIHARDJA
Latihan TayChi yg sebetulnya berasal dari aliran Wutang [Butong] sebetulnya 
secara theory latihannya berlainan dgn latihan chi dari Siao Lin. Yg satu 
berdasarkan aliran agama Tao dan yg kedua berdasarkan aliran Fu [Budha]  Kalau 
SiaoLin latihan ini disebut Weitankung.
  Konsentrasi napas dan dantiannya agak saling bertentangan maskipun hasil 
jadinya kurang lebih sama. Weitan dan Taychi semua bagus utk yg sudah berumur 
sebab tidak boleh mempergunakan tenaga - agar chi dpt mengalir.
  DanTian posisinya adalah dibawah puser di- laki2 kira2 3 jari dibawah puser - 
dan diwanita 4 jari lebih. Menemukan senter ini agak sulit dan biasanya harus 
dibantu = tetapi sekali ketemu tidak hilang. Menemukannya biasanya melalui 
samedi / meditasi dgn arah muka ketimur dgn berduduk secara lotus.  Kalian yg 
masih mendapat latihan kuntao dari cabang LauJengTie dari Jateng pasti ingat 
latihan samedi ini yg utk yg kurang mengerti ada agak aneh latigan napasnya  - 
tetapi latihan ini sekarang sering dipakai oleh western homeopath medicine. Yg 
dari LoBanTeng biasanya latihan samedi tidak diberikan. Yg dipakai biasanya 
Weitan.
  Andreas

perfect_harmony2000 [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Sdr.Miao,

yang dimaksud adalah konsep Qi chen dantian atau qi turun ke dantian.
Konsep ini adalah konsep praktisi TaiJi dan yang dimaksud DanTian 
dalam pelatihan TaiJi adalah DanTian bawah.
Selain fokus kepada DanTian yang menjadi central tubuh juga fokus 
kepada gerakan serta merasakan aliran qi yang bergerak.

TaiJi secara umum memiliki teknik menghilangkan keseimbangan lawan.
Tapi selain itu juga memiliki faktor pelatihan tenaga dalam.
Dengan bernafas yang benar, cara berdiri yang benar, gerakan yang 
tepat, serta pikiran yang fokus bisa membuat praktisi mendapatkan 
ketenangan, tubuh sehat serta qi yang baik.

Hormat saya,

Xuan Tong
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, RQiu888 [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 
 
 
 
 
 Xuan Tong Heng, 
 
 
 Bicara soal Meridian, saya pernah dengar dari suhu bahwa belajar 
Taiji 
 quan behubungan erat dengan Dan Tian, jelasnya setiap latihan 
harus 
 pakai pernapasan Dan Tian. kalau tidak maka taiji quan tidak ada 
 bedanya dengan olah raga jasmani biasa, misalnya gerak badan, 
 senam pagi, jogging, main bulu tangkis dan lain lain.saya tidak 
 mengerti soal ini, tolong Xuan Tong Heng berikan pengarahan 
dirubik 
 ini atau mengirim email pada saya pada [EMAIL PROTECTED]
 
 Owe haturkan ban ban kamsia.
 
 Wassalam,
 Miaufo
 
 



 


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [budaya_tionghua] Re: Tenglan, bermakna rasis? == Ida

2006-11-29 Terurut Topik Liquid Google
Dear Ko / Bung Rasul Paulus;

Sorry baru bales, saya sengaja emang ngebuat terlalu extreme dengan 
alesan kadang kita ga merasa kalo ga terlalu extreme, tapi saya minta ma'af 
kalo anda ga trima.

Saya tidak mem-besar2kan masalah ini, saya hanya ikut berpartisipasi 
dalam pembahasan diskusi ini, mungkin anda yang merasa saya yang 
mem-besar2kan, tapi bagi saya justru anda yang mem-besar2kan masalah ini 
(anda pasti tau maksud dibalik tulisan saya ini adalah itu tergantung 
persepsi orang)!!!

Ape anda tau kalo etnis lain di Indonesia senang atau tidak 
disebut/dibilang HuaNa? Kalo tidak tau, perhatikanlah sesamamu antar etnis 
di Indonesia!

Intinye: Kalo orang itu ga trima  merasa terhina disebut/dibilang 
begitu, janganlah kita terus melakukan penyebutan itu walaupun kepada sesama 
etnis, sekarang suku lain tau kalo orang TiongHua menyebut mereka dengan 
kata HuaNa,  mereka tidak suka, kita sebagai bangsa TiongHua yang berbudaya 
lebih dari 5000 tahun tentu kita mengerti etika, jadi kita harus bisa 
menjaga mulut kita!!!

Ini saya kasih postingan dari millis lain tentang arti kata Huana!


Sebutan Huanna

Sekarang silahkan saya menerangkan dalam batas-batas pengetahuan saya
sebutan-sebutan yang tidak enak didengar ialah Huanna (orang yang barbar)
dan Gue (setan)

Tiongkok dalam sejarahnya mengalami pengantian satu dinasti ke dinasiti yang
lainnya bahkan juga pernah di kuasahi oleh bangsa minoritas diantaranya yang
ternama ialah dua dinasti bangsa Monggol dan Manchu yang menguasahi Tiongkok
sampai seratus tahun lebih. Disampingnya bangsa-bangsa minoritas lainnya
juga merongrong dinasti yang didirikan oleh mayoritas (bangsa Han) yang
berjumblah kira-kira antara 90% rakyat Tiongkok. Karena ini dibangunlah
Great wall, untuk menjaga penyerbuan dari orang-orang yang itu waktu
dikatakan oleh bangsa Han, barbardan  berani berperang (maaf ini bukanlah
maksud saya menulis demikian hanya untuk memberi latar belakang timbulnya
sebutan Huanna), kurang kebudayaan. Demikian timbullah perkataan Huanna.
Kebudayaan Tionghoa asal mulanya datang dari central plain dari Tiongkok,
terutama disekitar sungai Kuning (Huang Ho).

Zhuang Zi ( hidup pada masa sebelum masehi=B.C.) orang besar kedua dari
Taoisme, pernah pergi ke daerah yang sekarang daerah Shanghai, Hang Zhou
etc. dikatakan masih terbelakang dalam kebudayaannya, dus barbar, mereka
tidak mengenal seremoni dan norma-norma kehidupan dari Kong Fu Zi. Tetapi
Beliau sangat puji sifat-sifat dari orang-orang yang barbar ini yang
spontan dan dekat dengan alam. Zhuang Zi makan bersama mereka dan mengikuti
pesta-pesta mereka. Zhuang Zi menulisnya esay-esay yang memuji orang-orang
ini.

Juga Lao Zi sangat memuji sifat-sifat dari orang-orang yang barbar ini
sewaktu beliau dari Luo Yang, ibu kota dinasti Chou ke Barat, melalui Hanggu
Pass, sampai pengikut kepercayaannya Xu Jia dikawinkan dengan seorang
gadis dari bangsa Yue, (desa Tiantunli ) yang terkenal dengan kebarbarannya.
Lao Zi tidak menyebutnya sebagai orang barbar tetapi adalah bangsa yang
unsophisticated people, Beliau masih berkata bahwa Negara Lu (Negara
dimana Kong Fu Zi lahir dan dibesarkan) tidaklah lebih baik dari negara Yue.
Lao Zi masih berkata, kalau baik mengapa seorang yang tinggi ilmunya seperti
Kong Fu Zi meninggalkan Lu dan mencari pekerjaan di Negara lainnya?

Orang Tionghoa menyebut terutama untuk orang Barat sebagai Gue (setan), ini
karena delapan Negara kekuatan Barat dan Jepang menyerbu Tiongkok dan tidak
segan-segannya mengambil barang-barang antik Tiongkok ke negaranya dan
meracuni orang Tionghoa dengan candu yang ditanam dan di buat menjadi candu
di India lalu dijual di Tiongkok. Terekanal sebagai akibat ini ialah
dibakarnya candu di pelabuhan Guangzhou oleh seorang patriotic Lin Zhi Xu.
Karena dibakarnya candu ini Pemerintah Mancu harus membayar kerugian dari
pembakaran ini. Banyak perak dan emas mengalir ke Barat.

Sekarang panggilan Huanna ini saya tidak pernah dengar lagi, karena
anak-anak mudah tidak tahu sebutan ini dan golongan generasi tua juga tidak
menyebutnya untuk keharmonian kehidupan antar bangsa dalam masyarakat
Indonesia.

Maka kalau kita tahu artinya sebutan-sebutan tsb. sebaiknya jangan
menggunakan sebutan-sebutan yang rasis ini baik diluar maupun didalam rumah,
demi keharmonian bangsa, kesatuan dan kedamaian Negara.

Dr. Han Hwie-Song

Breda, 10 november 2006 Belanda



- Original Message - 
From: rasul paulus [EMAIL PROTECTED]
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Monday, 27 November, 2006 16:52
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Tenglan, bermakna rasis? == Ida


 Sory, Ko, Bung atawa apalah,
  contoh ang anda kemukakan terlalu extrime gak pada tempatnya, saya kalo 
 baru kenal denga teman anda  juga apakah saya akan memanggil begitu ??? 
 yang saya sendiri tahu kalo memanggil nama orang , apa lagi yang baru 
 kenal dengan binatang  apa lagi gila maka tentunya sayanya yang harus di 
 treatment.( siapapun akan tersinggung )
  konteks kita 

Re: [budaya_tionghua] OOT syaraf kejepit

2006-11-29 Terurut Topik Ari Tonang
Bung Halim,
   
  Thanks banget atas informasi yang sangat berharga ini. Dan anda telah 
memberikan penjelasan yang begitu berharga.
  Memang sungguh tidak dapat dimengerti, bahwa sewaktu disc hernia sudah keluar 
dari tempatnya. dengan menembus bantalan tulang rawan, dan disc tersebut 
mengenai syaraf tulang punggung. Bahwa terapi pengobatan lauw lay ho tersebut 
dapat dikembalikan ke tempatnya.
   
  Dalam dunia kedokteran, caranya dengan operasi, dengan membuang sebagian 
tulang rawan, kemudian membuang disc yang mengenai syaraf punggung. Resikonya, 
karena sebagian tulang rawan dibuang, maka setelah operasi juga harus sangat 
dijaga kondisi badan dan biasanya susah untuk bungkuk. Karena sebagian kecil 
tulang rawan di buang, padahal tulang rawan tersebut sangat diperlukan untuk 
meredam gerakan tubuh dan mengangga berat tubuh. Maka tempat tersebut akan 
rawan sekali terjadi kecelakaan lagi.
   
  Bisakah memberikan saya no hp dari Mrs XXX tersebut, informasi anda akan 
sangat berharga buat saya. Dan saya akan jaga rahasia tersebut. Mungkin bisa 
melalui japri dengan saya.
   
  Karena adik saya juga mengalami hal yang sama, tonjolan yang merobel tulang 
rawan tersebut terjadi di L4 dan L5 atau tepatnya di L5 S1 dengan penekanan ke 
kiri (sehingga kaki kiri yang sakit). Karena adik saya syaraf terjepiynya bukan 
karena kecelakaan, tapi karena olah raga terlalu berat, saya percaya keadaannya 
tentu tidak separah ms xxx tersebut. Sesudah keluar 2 minggu, dia tetap merasa 
ngilu di kaki kiri (walaupun tidak sehebat sebelumnya) dan juga pinggangnya 
kalau di tekuk merasa sakt.
   
  Oh ya, Bung halim, kata anda, anda juga pernah ke tempat tersebut berobat, 
bolehkah sharing, penyakitmu apa dan bagaimana hasilnya ?
   
  Terima kasih
  Ridwan Aritonang
  
harry alim [EMAIL PROTECTED] wrote:
  ada isteri seorang teman, sebut saja mrs XX beberapa tahun yang lalu 
(tepatnya tahun 2000) mengalami kejadian serupa, di diagnosa dokter dengan foto 
mri, ada hnp di l4 l5.
menurut dokter satu2nya jalan harus di operasi, dan karena operasi ini 
menyangkut tulang belakang ada risiko gagal dan bisa lumpuh permanen bila salah 
atau gagal.

mereka tidak berani melakukan operasi. karena mereka tinggal di jakarta, 
akhirnya mereka kemudian mengubak (mengaduk) wilayah mulai dari banten, bogor 
bandung sampai cirebon mencari alternatif yang lain. mereka berusaha lebih dari 
setengah tahun , mencari alternatif terutama dengan pijat sana pijat sini dan 
banyak orang yang dikata pintar ini dan itu mereka kunjungi, sayang tidak 
pernah berhasil. dan sang isteri mengalami kesakitan karena hanya ada posisi 
tertentu yang membuat rasa sakit agak kurangan.

sekarang sudah sembuh. untuk menyatakan sembuh tentu dengan foto mri lagi, 
ternyata 'disc' antara dua tulang belakang l4 l5 yang tadinya keluar sekarang 
sudah kembali ke posisi semula. bahkan dokter yang tadinya mendiagnosa dan 
melihat dua foto mri cukup kaget juga. karena disc bisa kembali ke posisi 
semula.

mereka dibantu oleh seorang bernama 'lauw lay ho', lauw lay ho ini tinggal di 
salatiga, tepatnya tinggal di kilometer 6 kalau dari salatiga atau patok 
salatiga kurang 6 km kalau datang dari arah solo. dari solo rumah tinggalnya 
sebelah kanan jalan kalau dari salatiga sebelah kiri. saking terkenalnya beliau 
ini kalau melihat patok km salatiga kurang 6 km dan bertanya orang pasti juga 
penduduk sekitar situ bisa menunjukkan rumah lauw lay ho.

lauw lay ho ini bukan sinshe atau dukun, saya juga nggak jelas apa kategori 
tepatnya. dia mempunyai satu teknik pijat yang ternyata cocok untuk problem 
syaraf kejepit. sebelum datangnya mrs xx ini, lauw lay ho sehari hari membantu 
orang dengan memijat terutama orang yang kena stroke, tidak dalam bentuk 
komersiel karena dia tidak menarik bayaran tertentu tetapi sukarela saja. 
banyak orang yang kena stroke akhirnya indekos di rumah penduduk sekitar tempat 
tinggal lauw lay ho. sehingga lauw lay ho bisa memijat orang2 yang kena stroke 
itu dengan mengunjungi rumah tetangganya. disamping itu ia juga membantu orang 
yang matanya plus terlalu besar, dengan tehnik pijatan yang sama.

sebetulnya tidak tepat kalau dikatakan pijatan, karena lauw lay ho tidak 
melakukan pijatan sama sekali, seperti yang umum dilakukan tukang pijat. lantas 
apa yang dilakukan?

biasanya oang yang datang kedia, akan diketuk ketuk telapak kakinya sebelum 
dilakukan 'pijatan'. kemudian orang tersebut akan diminta rebah di bale2 atau 
dipan. dan melakukan gerakan tertentu, yaitu sambil rebah menarik kaki sehingga 
berbentuk v terbalik dan menggerakkan kaki kiri dan kanan bersama sama, dengan 
merebahkan kedua kaki itu kekiri dan kekanan. gerakan ini dengan sumbu putar di 
tulang belakang. setelah dirasa cukup (kurang lebih 5 sd 15 menit). lauw lay ho 
dengan menggunakan jari kelingking kanan nya kemudian menekan ke titik tertentu 
di telapak kaki. se akan akan tidak perlu atau tidak menggunakan tenaga. dan 
biasanya disini pasien kemudian teriak