[budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya?

2010-04-08 Terurut Topik east_road
dear pak Chandra;
Saya rasa mengenai pastur berjubah sulam naga emas, kayaknya kurang etis pak 
chandra, lebih baik sesuai dengan  doktrin khatolik.
Saya rasa ada kebanggaan bagi saya ternyata memang agama katolik sudah dari 
awal menunjukan eksistensinya dalam pelestarian budaya tionghoa. Itu sudah 
cukup bagi saya pribadi. kalau soal jubah lebih baik sesuatu aturan dari 
vatikan saja, kalau dari Vatikan memberikan izin tersbut tidak masalah, kalau 
bermasalah nanti repot bagi si pastur kalau melanggarnya.

Terima kasih

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Tjandra Ghozalli  
wrote:
>
> Dear member,
> Memang benar ketika diajukan sebagai hari raya nasional, Imlek diposisikan 
> sebagai hari raya agama Konghucu.  Kelompok PSMTI maupun INTI tidak bisa 
> mengajukannya sebagai hari raya budaya ethnis Tionghoa.  Sebab tidak mungkin 
> suatu ethnis memiliki hari libur sendiri sendiri. Ingat di Indonesia ada 
> ratusan ethnis, kalau satu dikasih izin yg lain juga boleh, celakalah kita 
> yang setiap hari libur, kapan kerjanya? Namun bagi kami, umat Katholik, kami 
> menganggap Imlek sebagai hari raya budaya Tionghoa oleh sebab itu gereja 
> Katholik yang mempunyai umat dominasi Tionghoa, diadakan acara bagi jeruk 
> yang telah diberkati pastur, interior gereja digubah ala oriental, bahkan 
> dahulu barongsai boleh main di halaman gereja. Bukan itu saja di gereja kami 
> (Regina Caeli) anak anak dikasih angpao dan sewaktu Imlek lalu,
>  banyak umat yang datang pakai baju merah dan anak anak pakai baju naga.  
> Kalau saja Vatican kasih izin Pastur pakai baju naga, mungkin saja Pastur 
> kami berjubah merah bersulam naga emas. RGDS.TG
>




[budaya_tionghua] OOT : Lowongan kerja di pluit

2010-04-08 Terurut Topik Hung wicaksana

dibutuhkan reseptionis buat perusahaan hongkong di CBD Pluit
syarat ;
1. wanita
2. umur maksimal 30
3. lulusan SMU
4. bisa mandarin lisan, lebih diutamakan bisa tulisan
5. penampilan menarik
yang berminat hubungi telp 66675260-2-3 dengan pak santo

__
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam?  Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam  
http://id.mail.yahoo.com 

[budaya_tionghua] BB Server Overloaded adalah HOAX

2010-04-08 Terurut Topik khaidi wong
Dear All,
Berita Hoax yang meminta kita mengirim pesan berantai melalui BBM supaya 
kita tidak hilang contact BBM kita adalah hoax

http://hoaxhariini.blogspot.com/2010/04/server-blackberry-messenger-overloaded.html
 


Sebelum memutuskan untuk mengirimkan berita-berita menyeramkan, ada 
baiknya dicek terlebih dahulu di http://hoaxhariini.blogspot.com

Terima kasih juga kepada seluruh teman-teman yang telah mengirimkan 
artikel hoax memlalui milis kesayangan kita ini untuk dimuat di HOAX 
HARI INI


Re: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA THE/ZHENG

2010-04-08 Terurut Topik zhoufy
Yg penting sekarang: mualailah memberi anak2 yg baru lahir nama2 tionghoa yg 
resmi tercatat di akte

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: liang u 
Date: Thu, 8 Apr 2010 19:50:30 
To: 
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA 
THE/ZHENG

Saya kenal ada yang jadi Sutejo ada yang jadi Tejasukmana. Sebetulnya sne The 
adalah sne besar, baik orang Hokkian maupun Hokchnia banyak yang sne The, 
termasuk pahlawan yang merebut kembali Taiwan dari tangan Belanda The Seng Kong 
(Zheng Chenggong), lalu Sampo Tualang, The Ho (Zheng He) penjelajah dari 
dinasti Ming dll. Di Indonesia ada The Nien King si raja tekstil. 
Sne The tidak akan hilang, dengan bangkitnya ekonomi Tiongkok, orang akan 
kembali menggunakan nama Tionghoa, meskipun sekarang masih malu-malu atau 
takut-takut. 
Sebetulnya masa orde barupun di rumah masih banyak yang menggunakan nama 
Tionghoa, hanya dalam surat resmi diganti untuk melancarkan sesuatu yang 
berhubungan dengan pemerintah. 
Saya kira kita jangan terlalu pesimis, optimislah.
Kiongchiu
Liang U





From: Petrus Paryono 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Fri, April 9, 2010 8:52:05 AM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA 
THE/ZHENG

  
Dear All,

membaca diskusi ini rasanya sedih. Karena she THE dan she-she yang lain bakal 
punah dari negeri ini. Saat ini saya masih baca nama 3 seseorang dan itu 
biasanya terpampang pada berita duka. Hanya pada akhir hayatnya, nama 3 muncul 
lagi setelah "ditenggelamkan" sekian puluh tahun.

Ada she yang berubah-bentuk, misalnya TAN menjadi SUTANTO, LIEM menjadi HALIM 
atau SALIM, KHO menjadi KOSASIH, dan sebagainya. Tapi she THE berubah jadi apa 
ya? Saya belum bisa mengenali bentuk barunya.

Salam dari salah satu generasi terakhir pemilik she THE di Indonesia.

Petrus Paryono





From: Kawaii_no_Shogetsu 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Thu, April 8, 2010 4:59:31 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA THE/ZHENG

  
Kalau boleh tahu, kenalan anda ini dari keluarga The cabang mana? 

Karena yang saya, Steve Looheng, dan "Kukong" Oephoeng sedang bahas ini adalah 
keluarga The dari cabang Tanjung, keturunannya The Siem Tjiang dan The Siem Wan.

Kiongchiu,
Hian Goan.

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, david_apank@ ... wrote:
>
> Di cirebon ada juga yang saya kenal yang marga the. Kalo tidak salah namanya 
> the she tung. 
> Sent from BlackBerry® on 3
> 
> -Original Message-
> From: "Kawaii_no_Shogetsu " 
> Date: Wed, 07 Apr 2010 08:47:38 
> To: 
> Subject: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA THE/ZHENG
> 
> Wah. masih sodara ya kita? Hehehe...
> Saya keturunan The Tjiauw Keng, alias Baba Tjiauw Keng. Saya dan adik 
> laki-laki merupakan keturunan terakhir yang masih punya nama generasi. 
> Sepupu-sepupu dalam saya semuanya dah tidak punya. Ada keinginan buat mendata 
> dan menyusun Buku silsilah. Sekalian supaya nama generasi ini gak putus cuman 
> sampai di saya saja, tapi tetap berkelanjutan ke generasi yang selanjutnya.
> 
> The She Giam
> alias The Hian Goan.
> 
> 
> --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Steve Haryono  wrote:
> >
> > Bung She Giam,
> > 
> > Jadi betul dugaan saya ya ?
> > Saya pernah menanyakan dengan saudara saya menikah dengan keturunan The Sim 
> > Wan dan The Tjiauw Ling, menurut dia setelah The Tjiauw  keliatannya 
> > mereka tidak lagi konsisten memakai nama generasi. Kemungkinan memang ya 
> > tidak ada, dan ada yang pindah kota, hubungan antar keluarga jadi jarang, 
> > jadi tidak lagi memakai nama generasi yang sama.
> > 
> > Salam,
> > Steve
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> >
> > From: Kawaii_no_Shogetsu 
> > To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> > Sent: Wed, April 7, 2010 8:52:38 AM
> > Subject: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA 
> > THE/ZHENG
> > 
> > 
> > Tanjung itu daerah Brebes. Memang dekat dengan Cirebon, tapi sudah mulai 
> > masuk daerah Tegal.
> > 
> > Kiongchiu
> > 
> > --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Steve Haryono  wrote:
> > >
> > > Bung She Giam,
> > > Mungkin bisa dikasih tau ke saya, Tanjung itu daerah mana ?
> > > Di daerah dekat Cirebon juga ada desa yang namanya desa Tanjung, cuman 
> > > saya tidak yakin kalau ini yang dimaksud.
> > > 
> > > Salam,
> > > Steve
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > >
> > > From: Kawaii_no_Shogetsu 
> > > To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> > > Sent: Tue, April 6, 2010 12:27:58 PM
> > > Subject: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA 
> > > THE/ZHENG
> > > 
> > > 
> > > Klo Bongpay sudah digusur pemerintah! Mangkanya saya lempar kesini. Asal 
> > > kampung sich Hokkian, tapi tepatnya sebelah mana, sudah nggak bisa 
> > > ditanyain lagi, yang tahunya dah pada ngumpul kongkow

Re: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA THE/ZHENG

2010-04-08 Terurut Topik liang u
Saya kenal ada yang jadi Sutejo ada yang jadi Tejasukmana. Sebetulnya sne The 
adalah sne besar, baik orang Hokkian maupun Hokchnia banyak yang sne The, 
termasuk pahlawan yang merebut kembali Taiwan dari tangan Belanda The Seng Kong 
(Zheng Chenggong), lalu Sampo Tualang, The Ho (Zheng He) penjelajah dari 
dinasti Ming dll. Di Indonesia ada The Nien King si raja tekstil. 
Sne The tidak akan hilang, dengan bangkitnya ekonomi Tiongkok, orang akan 
kembali menggunakan nama Tionghoa, meskipun sekarang masih malu-malu atau 
takut-takut. 
Sebetulnya masa orde barupun di rumah masih banyak yang menggunakan nama 
Tionghoa, hanya dalam surat resmi diganti untuk melancarkan sesuatu yang 
berhubungan dengan pemerintah. 
Saya kira kita jangan terlalu pesimis, optimislah.
Kiongchiu
Liang U





From: Petrus Paryono 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Fri, April 9, 2010 8:52:05 AM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA 
THE/ZHENG

  
Dear All,

membaca diskusi ini rasanya sedih. Karena she THE dan she-she yang lain bakal 
punah dari negeri ini. Saat ini saya masih baca nama 3 seseorang dan itu 
biasanya terpampang pada berita duka. Hanya pada akhir hayatnya, nama 3 muncul 
lagi setelah "ditenggelamkan" sekian puluh tahun.

Ada she yang berubah-bentuk, misalnya TAN menjadi SUTANTO, LIEM menjadi HALIM 
atau SALIM, KHO menjadi KOSASIH, dan sebagainya. Tapi she THE berubah jadi apa 
ya? Saya belum bisa mengenali bentuk barunya.

Salam dari salah satu generasi terakhir pemilik she THE di Indonesia.

Petrus Paryono





From: Kawaii_no_Shogetsu 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Thu, April 8, 2010 4:59:31 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA THE/ZHENG

  
Kalau boleh tahu, kenalan anda ini dari keluarga The cabang mana? 

Karena yang saya, Steve Looheng, dan "Kukong" Oephoeng sedang bahas ini adalah 
keluarga The dari cabang Tanjung, keturunannya The Siem Tjiang dan The Siem Wan.

Kiongchiu,
Hian Goan.

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, david_apank@ ... wrote:
>
> Di cirebon ada juga yang saya kenal yang marga the. Kalo tidak salah namanya 
> the she tung. 
> Sent from BlackBerry® on 3
> 
> -Original Message-
> From: "Kawaii_no_Shogetsu " 
> Date: Wed, 07 Apr 2010 08:47:38 
> To: 
> Subject: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA THE/ZHENG
> 
> Wah. masih sodara ya kita? Hehehe...
> Saya keturunan The Tjiauw Keng, alias Baba Tjiauw Keng. Saya dan adik 
> laki-laki merupakan keturunan terakhir yang masih punya nama generasi. 
> Sepupu-sepupu dalam saya semuanya dah tidak punya. Ada keinginan buat mendata 
> dan menyusun Buku silsilah. Sekalian supaya nama generasi ini gak putus cuman 
> sampai di saya saja, tapi tetap berkelanjutan ke generasi yang selanjutnya.
> 
> The She Giam
> alias The Hian Goan.
> 
> 
> --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Steve Haryono  wrote:
> >
> > Bung She Giam,
> > 
> > Jadi betul dugaan saya ya ?
> > Saya pernah menanyakan dengan saudara saya menikah dengan keturunan The Sim 
> > Wan dan The Tjiauw Ling, menurut dia setelah The Tjiauw  keliatannya 
> > mereka tidak lagi konsisten memakai nama generasi. Kemungkinan memang ya 
> > tidak ada, dan ada yang pindah kota, hubungan antar keluarga jadi jarang, 
> > jadi tidak lagi memakai nama generasi yang sama.
> > 
> > Salam,
> > Steve
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> >___ _ _ ___
> > From: Kawaii_no_Shogetsu 
> > To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> > Sent: Wed, April 7, 2010 8:52:38 AM
> > Subject: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA 
> > THE/ZHENG
> > 
> > 
> > Tanjung itu daerah Brebes. Memang dekat dengan Cirebon, tapi sudah mulai 
> > masuk daerah Tegal.
> > 
> > Kiongchiu
> > 
> > --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Steve Haryono  wrote:
> > >
> > > Bung She Giam,
> > > Mungkin bisa dikasih tau ke saya, Tanjung itu daerah mana ?
> > > Di daerah dekat Cirebon juga ada desa yang namanya desa Tanjung, cuman 
> > > saya tidak yakin kalau ini yang dimaksud.
> > > 
> > > Salam,
> > > Steve
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > >___ _ _ ___
> > > From: Kawaii_no_Shogetsu 
> > > To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> > > Sent: Tue, April 6, 2010 12:27:58 PM
> > > Subject: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA 
> > > THE/ZHENG
> > > 
> > > 
> > > Klo Bongpay sudah digusur pemerintah! Mangkanya saya lempar kesini. Asal 
> > > kampung sich Hokkian, tapi tepatnya sebelah mana, sudah nggak bisa 
> > > ditanyain lagi, yang tahunya dah pada ngumpul kongkow di Surganya Thai 
> > > Iet Tian Cun ^^
> > > 
> > > Rumah keluarga besar sich di Tanjung. Kita sekeluarga besar Cucu-cucunya 
> > > Ema Keker.
> > > 
> > > --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Steve Haryono  wrote:
> > > >
> > > > Bung She Giam,
> > > > 
> > > > Kayaknya anda mesti cari dulu leluhur THE anda

Bls: [budaya_tionghua] Rumah Tanjung. (Was: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA THE/ZHENG)

2010-04-08 Terurut Topik Indra Tama


dear all,
menanggapi email dibawah
saya juga pengen bagi2 informasi di kalbar daerah tempat saya bermukim terdapat 
rumah dengan arsitektur yang di ceritakan di bawah ..
tapi saya cukup sedih karna bangunan tersebut sudah lapuk dimakan usia..
ketika saya dulu melihatnya bangunan tersebut memiliki ruangan kosong yang di 
tengah2 sengaja di kosongin agar air udara dan matahari dapat meberikan hawa 
postif..
yang satu hal pengen saya bagi leluhur kita sudah banyak memiliki dan menyebar 
di indonesia
regards,
indra



Dari: Ophoeng 
Kepada: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Terkirim: Kam, 8 April, 2010 20:28:17
Judul: [budaya_tionghua] Rumah Tanjung. (Was: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI 
MARGA THE/ZHENG)

  
Bung Steve, Bung She Giam dan TTM semuah,

Hai, apakabar? Sudah makan?

Nimbrung soal rumah Tanjung dikit ya.

Kalau yang dimaksud dengan Rumah Tanjung adalah rumah yang dulu ditinggali oleh 
Apih dan Tjoe Eng, kayaknya sudah ndak bisa kelihatan lagi wajah aslinya. Sama 
seperti rumah besan-nya: Gan Tjing Lung. Dulu memang rumah-rumah di Tanjung 
masih berwajah lama, ala kolonial dan ala Tionghoa. Bagian depan ada teras 
dengan tiang di kiri kanan, lalu di bagian bawah atap ada ukuir-2an-nya. 

Kayaknya sejak diperlebar jalannya, semua wajah rumah sepanjang jalan itu habis 
sudah wajah aslinya. Nasibnya sama ama rumah-rumah toko di sepanjang jalan 
besar di Cirebon seperti Karanggetas, Pasuketan, Pekiringan, Pasar Pagi, yang 
dibikin jadi samarata-samawajah - ala ruko dengan gaya meniru-niru ala art deco 
gitu. Selera penguasa jaman itu (sekitar 1970-an) memang payah juga nampaknya.

Kalau mau, paling bisa dilihat bagian dalamnya ajah, itu pun kalau masih 
berjodoh diberkahi kesempatan ketemu pemiliknya yang gak merubah interior 
dalamnya. Rumah Gan Tjing Lung di Tanjung itu kayaknya bagian dalamnya masih 
belum dirubah banyak.

Saya pernah ketemu satu teman yang orangtuanya masih membiarkan bagian dalam 
rumahnya masih apa adanya, gaya campuran Holland + Chinese, bahkan masih ada 
'sumur langit' (halah, kayaknya agak mekso nih istilah ya?) di bagian 
tengahnya. Kalau gak salah ingat, bangunan tua itu bertarikh tahun 1890-an gitu 
deh.

Hanya saja, kalau mau lihat ke sana, ya mesti bawa ni si tuwek juru kunci-nya, 
jeh! :D)

Salam makan enak dan sehat,
Ophoeng

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "Kawaii_no_Shogetsu "  wrote:

Rumah itu klo di keluarga kita disebutnya Rumah Tanjung, soalnya memang tempat 
tinggalnya Keluarga Besar Tanjung. Belakangnya ada kebon luas tempat jemur 
So-un.

Rumahnya memang besar, model Baba-nyonya/ Peranakan. Kalau mau berkunjung 
boleh-boleh saja, nanti saya kontak-kontakan dengan familie di Tanjung.

Kiongchiu,
Hian Goan.



--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Steve Haryono  wrote:

Bung She Giam,
Saya kemarin telpon dengan kenalan saya, kemudian dia menceritakan pengalaman 
nya singgah di rumah keluarga The di Tanjung atau Losari (saya lupa lagi). 
Katanya rumah nya besar dan di setiap pintu tinggal 1 family. Apakah masih ada 
itu rumah ? mungkin bisa dijadikan objek kunjungan yang diorganisir oleh Ko 
Sugiri dan Ko SuMur yang rencananya diadakan tgl 1-2 Mei nanti ? Khan mereka 
mencari object nya rumah bangunan tionghoa ?

Salam,
Steve







__
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam?  Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam  
http://id.mail.yahoo.com 

Re: [budaya_tionghua] Membedah Kota Terlarang

2010-04-08 Terurut Topik hermawati wiriadinata
Pa Tjandra yg sering jalan2hebaat nihklo bepergian ingat yaaah selalu 
catatan perjalanannyamakin komplit...makin seru... ( ^.^)

--- Pada Kam, 8/4/10, david_ap...@yahoo.com  menulis:


Dari: david_ap...@yahoo.com 
Judul: Re: [budaya_tionghua] Membedah Kota Terlarang
Kepada: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Tanggal: Kamis, 8 April, 2010, 2:07 AM


  



‎​​Ooº°◦°◦Hнн oweh jadi pengen ke tiongkok Makasih infonya... 
Sent from BlackBerry® on 3


From: Tjandra Ghozalli  
Date: Thu, 8 Apr 2010 02:01:33 -0700 (PDT)
To: 
Subject: [budaya_tionghua] Membedah Kota Terlarang [5 Attachments]

  






Dear member,
Berikut ini saya lampirkan kenang-kenangan perjalanan saya ke Beijing tempo 
hari. Semoga bisa menambah wawasan pembacanya. Terima kasih. RGDS.TG
 
MEMBEDAH KOTA TERLARANG. 


Bulan silam kami berkesempatan mengunjungi Kota Terlarang (Forbidden City) di 
Beijing. Kota terlarang ini berhadapan dengan lapangan Tien An Men. Kota 
Terlarang menjadi istana dan pusat pemerintahan selama 5 abad mulai dari 
dinasti Ming (1368 – 1644) sampai dinasti Ching (1644 – 1911). Ada 14 kaisar 
dinasti Ming berkuasa di sana, mulai dari kaisar Chengzu (1368) hingga kaisar 
Sizong (1644) disambung oleh 10 kaisar dinasti Ching, mulai dari kaisar Shizu 
(1644) hingga kaisar Xiantong (1911). Dinamakan Kota Terlarang, karena kompleks 
perkotaan ini terlarang bagi masyarakat awam, hanya pejabat tinggi yang boleh 
memasukinya untuk bertemu dengan “putra langit” alias kaisar. 


Kota Terlarang ini berupa kota kecil seukuran 960 meter dari utara ke selatan 
dan 750 meter dari barat ke timur atau seluas 720.000 m2 yang dibatasi oleh 
tembok benteng mengitarinya dari depan ke belakang. Kota Terlarang terbagi 
dalam dua area; area dalam dan area luar. Area luar adalah tempat di mana 
kaisar dinasti Ming atau Ching menjalankan roda pemerintahan bersama para 
menterinya. Di area luar berdiri tiga hall yakni Hall of Supreme Harmony, Hall 
of Perfect Harmony, dan Hall of Preservation of Harmony yang dibatasi dengan 
Hall of Literary Glory, dan Hall of Military Eminence. Sedang area dalam berupa 
tempat dimana kaisar bersama keluarganya bercengkrama juga terdiri dari tiga 
hall: Hall of Heavenly Purity, Hall of Union and Peace, dan Hall of Earthly 
Tranquility, di samping hall lainnya seperti Hall of Peaceful Longevity, Hall 
of Peacefull Tranquility, hall of Mental Cultivation. Di bagian kiri kanan ada 
bangunan tambahan berupa enam istana barat
 dan enam istana timur , ini adalah istana tempat para selir raja tinggal. 
Selain itu ada lima istana timur dan lima istana barat tempat tinggal para 
pangeran dan putri kaisar tinggal. Kota Terlarang ini dipenuhi pula oleh ribuan 
bangunan untuk para pejabat dan ratusan area terbuka untuk tempat hiburan atau 
latihan petugas keamanan. 


Berlapis-Lapis 
Bangunan di Kota Terlarang berlapis lapis, sengaja dibuat demikian agar musuh 
sulit memasuki tempat tinggal kaisar. Ada empat belas bangunan besar yang 
letaknya melintang jalan masuk. Semakin ke dalam letak bangunan, akan semakin 
sakral dan tinggi jabatan yang disandang oleh bangunan tersebut. Untuk 
menjelajahi seluruh bangunan yang ada di Kota Terlarang dibutuhkan dua hari 
kunjungan (2 x 8 jam) yang menunjukkan betapa besar dan luasnya pelosok Kota 
Terlarang. Para penghuni Kota Terlarang tidak diperbolehkan keluar masuk pintu 
kota tanpa izin kaisar, semua kebutuhan sandang pangan telah tercukupi dari 
para suplaier yang umumnya berasal dari luar kota terlarang. 


Tur Bareng 
Demikianlah, penulis dan rombongan (semua ada 7 orang) mengadakan private tour 
ke Kota Terlarang ini. Bangunan yang pertama kami kunjungi adalah Meridian 
Gate. Untuk mencapai bangunan kita harus naik tangga seribu. Di dalam bangunan 
ini ada foto dan benda peninggalan era dinasti Ming dan Ching. Di tembok 
bangunan Meridian Gate ada gambar utuh kaisar Kangxi (1654 – 1722) yang sedang 
duduk dengan jubah kebesaran yang berwarna kuning keemasan. Boleh percaya boleh 
tidak, bila anda berfoto bersama gambar kaisar Kangxi, maka wajah anda selalu 
terlihat serius, bahkan bila saat difoto anda berusaha tersenyum lebar, toh 
hasilnya terlihat anda tengah serius, sedikitpun tanpa senyum!! Di pelataran 
antara bangunan berjejer kiosk kiosk yang menjajagakan benda suvenir – umumnya 
mereka pasang harga resmi yang tak dapat ditawar. Tapi bila anda ingin yang 
lebih murah (bisa 25% dari harga resmi) anda bisa berbelanja di luar Kota 
Terlarang, asal anda bisa menawarnya
 dan “tahan nafsu”. Di bangunan The Palace of Heavenly Purity ada pelakat 
bertuliskan “Keadilan dan Kehormatan”. Biasanya para kaisar menuliskan nama 
calon penggantinya di secarik kertas lalu disimpan di kotak besi dan ditaruh di 
belakang papan pelakat ini. Apabila kaisar mangkat maka kotak besi dibuka dan 
dibacakan nama kaisar pengganti yang baru. 


Empat Sekaligus 
Sudah jadi rahasia umum kalau para kaisar punya ratusan selir yang disimpan di 
istana barat dan timur. Sebagai hasilnya, putra dan

[budaya_tionghua] Pernikahan Ceng Beng

2010-04-08 Terurut Topik ulysee_me2
Normalnya, pernikahan orang Tionghoa menghindari awal bulan April, bulan 
CengBeng, dan bulan tujuh penanggalan imlek, yang katanya bulan hantu. 
Tapi dongeng yang mau gue ceritakan kali ini memang tidak normal, maka ya tidak 
heran juga kalau diadakan persis harian Cengbeng 4 April. 

Pasalnya seorang pemuda sejak awal tahun sering pingsan-pingsan, tapi di bawa 
ke dokter tidak tahu apa penyebabnya. Sudah sampai ke Penang dan Singapura pun 
dokter tidak bisa mengatakan jelas apa penyebab pingsan nya. Yang lucu, pemuda 
ini kalau bangun dari pingsan tidak merasakan lemas, sakit, atau pegimana. Kata 
dia seperti bangun dari tidur aja, malahan badan segar tidak kurang suatu apa. 
Cuman khan ribet aja kalau mendadakan pingsan di sembarang tempat.

Calon mertuanya, yang amat prihatin atas keadaan pemuda ganteng ini, lantas 
pergi ke "penasehat spiritual" alias tukang kuamia, sekedar untuk mencari tahu 
ada apa gerangan. Bukannya apa, ini calon mertua kuatir anak gadisnya nanti 
jadi janda, padahal ada rencana pernikahan di pertengahan tahun. 

Dan berita mengejutkan ketika sang penasehat spiritual berkisah tentang seorang 
dara, yang kehilangan nyawa selagi muda, tidak lain adalah kakaknya pemuda ini, 
yang enggan 'dilangkahi' oleh adiknya yang segera kawin. Dia minta dinikahkan 
dulu, sebelum adiknya melangsungkan perkawinan. 

Bingung lah sang calon mertua. Hati-hati bercerita pada calon besannya. Dengan 
resiko tidak dipercaya, tapi demi kelanggengan hidup dua calon pengantin, mau 
tak mau harus disampaikan.

Untungnya calon besan langsung percaya. Berikutnya dua tante berbesan ini 
sama-sama pergi ke panasehat spiritual, untuk dicarikan jalan keluar. Ini 
penasehat spiritual kaga bisa bantu, karena urusan perkawinan hantu bukan 
domainnya, mengenalkan sampai ke orang Singapur yang biasa jadi comblang hantu, 
mencarikan jodoh bagi para hantu. 

Ribetnya, ternyata enggak ada stok hantu yang tanggal lahir dan mati nya cocok 
dengan si gadis hantu. Sehingga keluarga disarankan untuk mencari pemuda yang 
masih hidup yang mau dikawinkan sama nona hantu ini. Tanggal perkawinan sudah 
pasti, pas Cengbeng 4 April paling bagus. 

Nah, gimana nggak pusing tujuh keliling, jodohin dua orang hidup aja susah, 
jodohin dua hantu yang sudah di alam lain juga tidak gampang. Nah ini malahan 
harus menjodohkan dua mahluk di dua alam. Tanggalnya mepet, lagi! 

ceritanya bersambung yeh gue musti cao dulu. 






[budaya_tionghua] "Sugama Dipa-negara"? (Was: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA THE/ZHENG)

2010-04-08 Terurut Topik ophoeng
Bung Petrus dan TTM semuah,

Hai, apakabar? Sudah makan?

Hehehe. kayaknya gak usah bersedih, karena nama keluarga (sne) sudah pada 
berubah. Mungkin memang sudah 'waktu'nya mengikuti jaman yang terus berubah.

Kalau kita lihat, tidak hanya di Indonesia saja orang Tionghoa (yang bener: 
TionghOa atau TionghUa ya?) berganti nama menyesuaikan diri (asimilasi?) 
menggunakan nama yang 'berbau' lokal, setempat. Di Filipina (Corry Aquino), 
Thailand (Taksin?), dan negara-negara Asia tenggara lainnya mestinya ya sama 
saja. Hanya saja, kita mungkin belum lupa bahwa cuma di Indonesia saja ada 
unsur "Sugama Dipa-negara"-nya. Sampai ada peraturan khusus untuk 'memaksa'kan 
hal ini waktu itu, kalau gak salah.

Memang sih tidak ada 'konsensus' dari para penyandang sne, sehingga terjadilah 
penggantian nama yang berbeda-beda untuk satu sne yang sama, sehingga akan 
susah melacaknya, apakah Halim semula dari Lim, atau bisa saja itu bukan 
diambil dari sne. Sutanto, Tanoto, Tanoyo, Tandiono, Sutandi, ini mungkin saja 
dari sne Tan, tapi bisa jadi gak ada hubungannya dengan sne Tan. Nama-nama 
Manado juga banyak yang tidak ada hubungannya dengan sne, tapi sekilas koq ya 
mirip: Lumanauw (Lu), Sumampouw (Pouw), dan lain-lain.

Umumnya memang mereka mengganti nama dengan ada unsur bunyi yang sama dengan 
sne-nya. Kalau sne THE yang saya pernah kenal beberapa, ada yang berganti nama 
menjadi Teja, Suteja, Teguh. 

Nampaknya pemilihan nama itu tergantung daerahnya masing-masing, apakah di 
barat (Jabar) atau Timur Tengah (Jatim-Jateng) atau Sumatera, Kalimantan. 
Seperti Teja mungkin di barat, tapi kalau di timur-tengah menjadi Tejo. Hanya 
saja, karena mengambil bunyi sne THE dan TEE kebetulan sama, bisa saja Tejo 
yang satu berasal dari THE, tapi yang lain dari TEE. Tapi, tentu saja kayaknya 
sih gak ada yang mengganti nama dari sne The menjadi Teppanyaki, misalnya.

Akan halnya sne LO ajah, karena ada LOU, LU, LO, LV, maka bisa saja ada yang 
memilih Susilo, Lomanto, Lowanto, Lukman, Sumarli (Lv), tapi kayaknya sih gak 
ada yang mau pakai nama Gelo - walau dalam boso Jowo, 'gelo' = kecewa (dengan 
'e' lemah) tapi di barat (jabar) tentu artinya 'gelo' = gila ('e'nya seperti 
pada sate). Saya sendiri lebih memilih Xelo (Sne-lo) ajah biar praktis dan 
unik. Tapi, bisa ajah ada yang mengira aslinya saya bersne Lo atau Lu, bukan 
Lou. Tapi ada gejala yang cukup unik: artis mulai suka memakai nama Tionghua 
tuh - Mulan Kwok (bekas pasangan duet Maia), misalnya.

Lepas dari itu, kayaknya tidak ada yang bisa kita perbuat lagi untuk hal ini. 
Jaman sudah menghendaki berubah, ya mau tak mau, suka tak suka, kita mesti ikut 
ajah, jeh!

Ibarat kata W. Shakespeare - What's in a name? You can call a rose with any 
name, it still smells good tuh!

Salam makan enak dan sehat,
Ophoeng
KL - Kebayuran Lame (mulai Mei)




--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Petrus Paryono  
wrote:

Dear All,
 
membaca diskusi ini rasanya sedih. Karena she THE dan she-she yang lain bakal 
punah dari negeri ini. Saat ini saya masih baca nama 3 seseorang dan itu 
biasanya terpampang pada berita duka. Hanya pada akhir hayatnya, nama 3 muncul 
lagi setelah "ditenggelamkan" sekian puluh tahun.
 
Ada she yang berubah-bentuk, misalnya TAN menjadi SUTANTO, LIEM menjadi HALIM 
atau SALIM, KHO menjadi KOSASIH, dan sebagainya. Tapi she THE berubah jadi apa 
ya? Saya belum bisa mengenali bentuk barunya.
 
Salam dari salah satu generasi terakhir pemilik she THE di Indonesia.
 
Petrus Paryono
 




[budaya_tionghua] Fw: [t-net] Fwd: Salam dari Dr.Han 2

2010-04-08 Terurut Topik ChanCT
Dr. Han yb,

Yaaah, sekalipun saya sangat prihatin mengetahui keadaan kesehatan dr. Han, dan 
melihat semangat dan tekad yang begitu tinggi selama ini, dengan adanya 
perawatan penuh kasih-sayang semua keluarga disisi, ditambah lagi doa dan 
harapan terbaik kita semua dari dunia maya, saya yakin dr. Han akan tetap 
sanggup melewati hari-hari terakhir dengan perasaan tenang dan bahagia. Pasrah 
saja karena semua akan berjalan sebagaimana adanya, ... 

Tetap kuatkan diri menghadapi segala kemungkinan yang terjadi dan kami dari 
jauh tetap mengharapkan terbaik yang terjadi bagi dr. Han. Dan, ... terimakasih 
sebesar-besarnya saya ucapkan atas perhatian dan keaktivan memberikan sumbangan 
pikiran yang membangun di milis-milis yang saya kelola.

Salam sehat,
ChanCT


- Original Message - 
From: H.S. Han 
To:  
Sent: Friday, April 09, 2010 4:14 AM
Subject: RE: [t-net] Fwd: Salam dari Dr.Han 2



Tolong e-mail ini diterusksn, saya tidak bisa tulis panjang2,
karena badan saya  dan pikiran saya tidak sehat lagi, dan pikiran tidak bisa 
pikir panjang dan sehat lagii.
Hubungan antara pikiran sudah tidak beres. Otak dan paru2 penuh dengan tumor.
Kepala saya sudah banyak  tumornya , sudah tidak mungkin sembuh.
Trimakasih atas doahan dan bantuan serta dukungan kalian semua.
Nasib saya didunia ini hanya lebih kurang 5-6 bulan.
Saya senantiasa tidak berhenti berjuang demi keadailan. 
Trimakash atas bantuan anda kalian yang sangat berharga.  
Saya harapkan agar bisa  milis-milis bisa terus   berkembang   menenjadi surat 
kabar yang sangat ternama.

Trimakasah atas pertongan dan kebaikan anda yang mau membantu saya.
Kamsia atas bantuan dan dukukungan anda semua,

Salam hangat dan saya doakan semua sehat2 dan banyak Hokgie,

Hormat saya,

Han Hwie-Song






- Original Message - 
From: B.H. Jo 
To: tionghoa-...@yahoogroups.com 
Sent: Thursday, April 08, 2010 1:39 PM
Subject: Re: [t-net] Fwd: Salam dari Dr.Han 2


Saya tidak akan berdebat ttg. Barat versus Timur.

Saya cuma mau mencoba utk. membuat penerangan singkat/summary dari berita2 di 
milis ini yg. menyangkut Dr. Han, yg. bisa membingungkan.

Per-tama2 diberitakan bahwa tumor usus besar (colon cancer) telah menjalar ke 
otak selain telah menjalar ke paru2. Setelah mendengar berita ini, saya 
mengharap cuma ada satu penjalaran di otak (one metastatic lesion or a solitary 
brain metastasis) dimana operasi pembuangan/surgical resection atau 
radiosurgery masih bisa dibuat, yg. bisa memperpanjang umur utk. beberapa 
bulan. Sayangnya seperti diberitakan, penjalaran ke otak telah terjadi bukan di 
satu tempat saja tetapi di beberapa tempat (multiple brain metastases) dimana 
operasi pembuangan atau radiosurgery tidak bisa dibuat lagi.

Suatu fakta yg. ada adalah kemoterapi yg. biasanya dimasukkan dgn. suntikan ke 
pumbuluh darah utk. disebarkan ke seluruh badan atau dimakan tidak bisa 
masuk/menembus ke otak karena ada halangan antara pembuluh darah dan jaringan 
otak yg. namanya "blood brain barrier" (molekul dari kemoterapi terlalu besar 
utk. menembus halangan/barrier ini).

Biasanya dalam situasi seperti ini (yaitu situasi dgn. multiple brain 
metastases), dilakukan satu terapi yg. bisa memperpanjang umur/survival yaitu 
radiasi ke seluruh otak (whole brain radiation). Tanpa whole brain radiation, 
pasien biasanya hidup kira2 3 bulan lagi (median survival 3 months). Kalau di 
terapi dgn. whole brain radiation umurnya bisa diperpanjang kira2 3 bulan lagi 
menjadi kira2 6 bulan (median survival 6 months).

Dokter ahli kanker di Belanda mengetahui terapi tsb. diatas (standard of care 
di seluruh dunia termasuk di Tiongkok yg. mempunyai TCM), saya kira Dr. Han 
telah mendapat whole brain radiation sebab diberitakan survival-nya akan kira2 
5-6 bulan.

Ikut prihatin,
BH Jo


--- In tionghoa-...@yahoogroups.com, den suta  wrote:
>
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> From: den suta 
> To: John Towell 
> Sent: Thu, April 8, 2010 8:01:29 AM
> Subject: Re: [t-net] Fwd: Salam dari Dr.Han 2
> 
> 
> Mang JT yb.,
> 
> Memang waktu yang sudah berlalu tak mungkin
> di putar balik. Dan apa yang sudah terlanjur ka-
> sep & salah jalan  dalam  pengobatan akan ber-
> akibat fatal...
> 
> Dalam konteks ini, mungkin fatalnya adalah or-
> gan2 tertentu dari tubuh dr. Han  telah terlanjur
> di obrak-abrik oleh macam2 obat dan kemote-
> rapi ala Barat...
> 
> Akibatnya, "musuh" (kanker) yang sangat dimu-
> suhi dengan cara  drastis ala Barat itu dengan
> sendirinya akan "sakit hati" dan "balas dendam"
> dengan membabi buta (metastase) dengan ja-
> lan menyerangi dan  membakari apa saja yang
> dilewatinya ketika melarikan diri.Inilah gaya me-
> taforis  yang bisa diberikan berhubung dengan
> kondisi yang sedang dialami oleh dr. Han...
> 
> Semoga lebih mencerahkan, dan dr, Han yang
> baik hati itu dapat memperoleh berkah kesem-
> buhan dari sang Maha Pencipta.
> 
> Salam harapa

Re: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA THE/ZHENG

2010-04-08 Terurut Topik Petrus Paryono
Dear All,

membaca diskusi ini rasanya sedih. Karena she THE dan she-she yang lain bakal 
punah dari negeri ini. Saat ini saya masih baca nama 3 seseorang dan itu 
biasanya terpampang pada berita duka. Hanya pada akhir hayatnya, nama 3 muncul 
lagi setelah "ditenggelamkan" sekian puluh tahun.

Ada she yang berubah-bentuk, misalnya TAN menjadi SUTANTO, LIEM menjadi HALIM 
atau SALIM, KHO menjadi KOSASIH, dan sebagainya. Tapi she THE berubah jadi apa 
ya? Saya belum bisa mengenali bentuk barunya.

Salam dari salah satu generasi terakhir pemilik she THE di Indonesia.

Petrus Paryono





From: Kawaii_no_Shogetsu 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Thu, April 8, 2010 4:59:31 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA THE/ZHENG

  
Kalau boleh tahu, kenalan anda ini dari keluarga The cabang mana? 

Karena yang saya, Steve Looheng, dan "Kukong" Oephoeng sedang bahas ini adalah 
keluarga The dari cabang Tanjung, keturunannya The Siem Tjiang dan The Siem Wan.

Kiongchiu,
Hian Goan.

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, david_apank@ ... wrote:
>
> Di cirebon ada juga yang saya kenal yang marga the. Kalo tidak salah namanya 
> the she tung. 
> Sent from BlackBerry® on 3
> 
> -Original Message-
> From: "Kawaii_no_Shogetsu " 
> Date: Wed, 07 Apr 2010 08:47:38 
> To: 
> Subject: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA THE/ZHENG
> 
>  Wah. masih sodara ya kita? Hehehe...
> Saya keturunan The Tjiauw Keng, alias Baba Tjiauw Keng. Saya dan adik 
> laki-laki merupakan keturunan terakhir yang masih punya nama generasi. 
> Sepupu-sepupu dalam saya semuanya dah tidak punya. Ada keinginan buat mendata 
> dan menyusun Buku silsilah. Sekalian supaya nama generasi ini gak putus cuman 
> sampai di saya saja, tapi tetap berkelanjutan ke generasi yang selanjutnya.
> 
> The She Giam
> alias The Hian Goan.
> 
> 
> --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Steve Haryono  wrote:
> >
> > Bung She Giam,
> > 
> > Jadi betul dugaan saya ya ?
> > Saya pernah menanyakan dengan saudara saya menikah dengan keturunan The Sim 
> > Wan dan The Tjiauw Ling, menurut dia setelah The Tjiauw  keliatannya 
> > mereka tidak lagi konsisten memakai nama generasi. Kemungkinan memang ya 
> > tidak ada, dan ada yang pindah kota, hubungan antar keluarga jadi jarang, 
> > jadi tidak lagi memakai nama generasi yang sama.
> > 
> > Salam,
> > Steve
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> >___ _ _ ___
> > From: Kawaii_no_Shogetsu 
> > To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> > Sent: Wed, April 7, 2010 8:52:38 AM
> > Subject: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA 
> > THE/ZHENG
> > 
> > 
> > Tanjung itu daerah Brebes. Memang dekat dengan Cirebon, tapi sudah mulai 
> > masuk daerah Tegal.
> > 
> > Kiongchiu
> > 
> > --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Steve Haryono  wrote:
> > >
> > > Bung She Giam,
> > > Mungkin bisa dikasih tau ke saya, Tanjung itu daerah mana ?
> > > Di daerah dekat Cirebon juga ada desa yang namanya desa Tanjung, cuman 
> > > saya tidak yakin kalau ini yang dimaksud.
> > > 
> > > Salam,
> > > Steve
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > >___ _ _ ___
> > > From: Kawaii_no_Shogetsu 
> > > To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> > > Sent: Tue, April 6, 2010 12:27:58 PM
> > > Subject: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA 
> > > THE/ZHENG
> > > 
> > > 
> > > Klo Bongpay sudah digusur pemerintah! Mangkanya saya lempar kesini. Asal 
> > > kampung sich Hokkian, tapi tepatnya sebelah mana, sudah nggak bisa 
> > > ditanyain lagi, yang tahunya dah pada ngumpul kongkow di Surganya Thai 
> > > Iet Tian Cun ^^
> > > 
> > > Rumah keluarga besar sich di Tanjung. Kita sekeluarga besar Cucu-cucunya 
> > > Ema Keker.
> > > 
> > > --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Steve Haryono  wrote:
> > > >
> > > > Bung She Giam,
> > > > 
> > > > Kayaknya anda mesti cari dulu leluhur THE anda datang dari mana ? 
> > > > Hokkian kah ? Hokchia kah ?
> > > > Kemudian cari juga asal desa nya dimana (lewat bongpay), baru bisa 
> > > > dicari apakah ada saudaranya yang dari desa yang sama.
> > > > 
> > > > Leluhur mami saya juga The, tapi nama generasi nya dibikin sendiri.
> > > > Di daerah Bogor juga ada keluarga The, nama generasi nya tidak sama 
> > > > dengan keluarga mami saya.
> > > > Di Surabaya ada keluarga besar The, selain itu di Malang, Solo, 
> > > > Magelang, Temanggung dan daerah Banyumas, ada keluarga besar The yang 
> > > > saya tau. Dan mereka masing-masing tidak ada hubungan satu sama lain, 
> > > > sehingga nama generasinya pun berbeda.
> > > > 
> > > > Salam,
> > > > Steve Haryono
> > > > 
> > > > 
> > > > 
> > > > 
> > > > 
> > > >___ _ _ ___
> > > > From: Kawaii_no_Shogetsu 
> > > > To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> > > > Sent: Tue, April 6, 2010 12:02:28 PM
> > > > Subject: [budaya_tionghua] TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA 
> > >

[budaya_tionghua] Hok Lo Pan vs Kue Apem

2010-04-08 Terurut Topik akuratan
Apakah Hok Lo Pan vs Kue Apem?

Hak Ngin suka kue apem, jago bikin kue apem asli Khe Bangka.



[budaya_tionghua] Re: Martabak Bangka Hok Lo Pan Kue Khas Hakka (khek) Indonesia

2010-04-08 Terurut Topik pempekd9
Apakah ada kemungkinan Hok Lo Pan adalah satu kreasi orang Hok Lo di Bangka. 
Berhubung orang Hok Lo tidak terlalu banyak lalu dipopulerkan oleh orang Khek. 
Mungkin seperti bika Ambon yang ada kemugkinan kreasi orang Ambon di Medan lalu 
dipopulerkan oleh orang Tionghoa dan Melayu. 

Seingat saya martabak Sinar Bulan yang diseberang Fuji Tanjung Duren (diujung 
Jl Delima adalah saudara dari Sinar Bulan yang di Jl Muwardi depan Indomaret 
sederetan pasar Grogol. Mereka dulunya berdagang dekat gedung Globe (?) Jl 
Samanhudi, Pasar Baru. 

Saya ingat waktu kecil ayah saya atau paman saya sering belanja martabak di 
Pasar Baru. Kemudian paman saya sering belanja martabak tipis di ujung Jl 
Delima. 

Beberapa belas tahun lalu saya mulai beli di Grogol. Satu saat saya iseng 
tanya,apakah ada kaitan dengan yang di Pasar Baru jaman dulu. Yang punya 
langsung jawab bahwa dulu mereka di Pasar Baru. Pindah ke Grogol  karena yang 
jual makanan sudah terlalu banyak di Pasar Baru. Mereka merupakan pedagang kai 
lima pertama dikawasan Grogol. 

Sayang sekali Sinar Bulan saat ini rasanya sedikit berubah, mungkin karena 
perintisnya sudah tidak banyak campur tangan. Saat ini yang in charge di Grogol 
adalah keponakan yang punya. 

Salam,
Anton W



Re: [budaya_tionghua] Martabak Bangka Hok Lo Pan Kue Khas Hakka (khek) Indonesia

2010-04-08 Terurut Topik BUD'S 1
Kalau setahu saya makanan Khas Orang Hakka adalah Mi Kau Pan, Kue yang 
dibuat datar dan gepeng dari tepung beras, trus dimakannya sama Minyak 
Bawang Putih dan Kecap Manis. Kue ini bisa ditemukan di daerah Gloria / 
Glodok untuk Jakarta dan Medan, Tapi di Medan sudah susah menemukanya.

Salam,
Bud's

bukjam wrote:
>  
>
> rekan-rekan milis sekalian,
>
> Martabak bangka nama aslinya adalah Hok Lo Pan. Mengapa dinamakan Hok 
> Lo Pan 福佬粄 ? Mengapa Martabak Bangka ( Hok Lo Pan ) ini menjadi 
> populer? Mengapa di Semarang disebut "kue bandung" ? Apa peran 
> keluarga Cen didalam mempopulerkannya? Dimana martabak (Hok Lo Pan) 
> yang enak di Bangka dan di Jakarta?  
> http://bukjam.wordpress.com/2010/04/07/martabak-bangka-hok-lo-pan-kue-khas-hakka-khek-indonesia/
>  
> 
>  
> . Menyambut tahun baru imlek (ko Ngian) 2010, Pemerintah Kabupaten 
> Bangka bekerjasama dengan panitia Festival Ceria IMLEK memecahkan 
> rekor MURI Martabak Bangka (Hok Lo Pan) terpanjang dengan ukuran 
> 264,57 meter. Martabak yg disajikan untuk masyarakat umum ini ditata 
> dalam bentuk konfigurasi naga. Adapun acara penyerahan sertifikat MURI 
> berlangsung pada tanggal 16 Februari 2007 di Sungailiat, Bangka.
>
> salam,
> BUKJAM
>
> 




[budaya_tionghua] Re: Rumah Tanjung. (Was: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA THE/ZHENG)

2010-04-08 Terurut Topik Kawaii_no_Shogetsu
 Wah, klo gitu sich. Harus direncanakan keliling rumah keluarga dan temen-temen 
lama si Papah. Banyak yang masih rumah lama soalnya. Bener beli Kukong?

 Hehehe...



--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Ophoeng"  wrote:
>
> Bung Steve, Bung She Giam dan TTM semuah,
> 
> Hai, apakabar? Sudah makan?
> 
> Nimbrung soal rumah Tanjung dikit ya.
> 
> Kalau yang dimaksud dengan Rumah Tanjung adalah rumah yang dulu ditinggali 
> oleh Apih dan Tjoe Eng, kayaknya sudah ndak bisa kelihatan lagi wajah 
> aslinya. Sama seperti rumah besan-nya: Gan Tjing Lung. Dulu memang 
> rumah-rumah di Tanjung masih berwajah lama, ala kolonial dan ala Tionghoa. 
> Bagian depan ada teras dengan tiang di kiri kanan, lalu di bagian bawah atap 
> ada ukuir-2an-nya. 
> 
> Kayaknya sejak diperlebar jalannya, semua wajah rumah sepanjang jalan itu 
> habis sudah wajah aslinya. Nasibnya sama ama rumah-rumah toko di sepanjang 
> jalan besar di Cirebon seperti Karanggetas, Pasuketan, Pekiringan, Pasar 
> Pagi, yang dibikin jadi samarata-samawajah - ala ruko dengan gaya meniru-niru 
> ala art deco gitu. Selera penguasa jaman itu (sekitar 1970-an) memang payah 
> juga nampaknya.
> 
> Kalau mau, paling bisa dilihat bagian dalamnya ajah, itu pun kalau masih 
> berjodoh diberkahi kesempatan ketemu pemiliknya yang gak merubah interior 
> dalamnya. Rumah Gan Tjing Lung di Tanjung itu kayaknya bagian dalamnya masih 
> belum dirubah banyak.
> 
> Saya pernah ketemu satu teman yang orangtuanya masih membiarkan bagian dalam 
> rumahnya masih apa adanya, gaya campuran Holland + Chinese, bahkan masih ada 
> 'sumur langit' (halah, kayaknya agak mekso nih istilah ya?) di bagian 
> tengahnya. Kalau gak salah ingat, bangunan tua itu bertarikh tahun 1890-an 
> gitu deh.
> 
> Hanya saja, kalau mau lihat ke sana, ya mesti bawa ni si tuwek juru 
> kunci-nya, jeh! :D)
> 
> Salam makan enak dan sehat,
> Ophoeng
> 
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Kawaii_no_Shogetsu"  
> wrote:
> 
> Rumah itu klo di keluarga kita disebutnya Rumah Tanjung, soalnya memang 
> tempat tinggalnya Keluarga Besar Tanjung. Belakangnya ada kebon luas tempat 
> jemur So-un.
>  
> Rumahnya memang besar, model Baba-nyonya/Peranakan. Kalau mau berkunjung 
> boleh-boleh saja, nanti saya kontak-kontakan dengan familie di Tanjung.
>  
> Kiongchiu,
> Hian Goan.
>  
>  
>  
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Steve Haryono  wrote:
> 
> Bung She Giam,
> Saya kemarin telpon dengan kenalan saya, kemudian dia menceritakan pengalaman 
> nya singgah di rumah keluarga The di Tanjung atau Losari (saya lupa lagi). 
> Katanya rumah nya besar dan di setiap pintu tinggal 1 family. Apakah masih 
> ada itu rumah ? mungkin bisa dijadikan objek kunjungan yang diorganisir oleh 
> Ko Sugiri dan Ko SuMur yang rencananya diadakan tgl 1-2 Mei nanti ? Khan 
> mereka mencari object nya rumah bangunan tionghoa ?
>  
> Salam,
> Steve
>




[budaya_tionghua] Rumah Tanjung. (Was: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA THE/ZHENG)

2010-04-08 Terurut Topik Ophoeng
Bung Steve, Bung She Giam dan TTM semuah,

Hai, apakabar? Sudah makan?

Nimbrung soal rumah Tanjung dikit ya.

Kalau yang dimaksud dengan Rumah Tanjung adalah rumah yang dulu ditinggali oleh 
Apih dan Tjoe Eng, kayaknya sudah ndak bisa kelihatan lagi wajah aslinya. Sama 
seperti rumah besan-nya: Gan Tjing Lung. Dulu memang rumah-rumah di Tanjung 
masih berwajah lama, ala kolonial dan ala Tionghoa. Bagian depan ada teras 
dengan tiang di kiri kanan, lalu di bagian bawah atap ada ukuir-2an-nya. 

Kayaknya sejak diperlebar jalannya, semua wajah rumah sepanjang jalan itu habis 
sudah wajah aslinya. Nasibnya sama ama rumah-rumah toko di sepanjang jalan 
besar di Cirebon seperti Karanggetas, Pasuketan, Pekiringan, Pasar Pagi, yang 
dibikin jadi samarata-samawajah - ala ruko dengan gaya meniru-niru ala art deco 
gitu. Selera penguasa jaman itu (sekitar 1970-an) memang payah juga nampaknya.

Kalau mau, paling bisa dilihat bagian dalamnya ajah, itu pun kalau masih 
berjodoh diberkahi kesempatan ketemu pemiliknya yang gak merubah interior 
dalamnya. Rumah Gan Tjing Lung di Tanjung itu kayaknya bagian dalamnya masih 
belum dirubah banyak.

Saya pernah ketemu satu teman yang orangtuanya masih membiarkan bagian dalam 
rumahnya masih apa adanya, gaya campuran Holland + Chinese, bahkan masih ada 
'sumur langit' (halah, kayaknya agak mekso nih istilah ya?) di bagian 
tengahnya. Kalau gak salah ingat, bangunan tua itu bertarikh tahun 1890-an gitu 
deh.

Hanya saja, kalau mau lihat ke sana, ya mesti bawa ni si tuwek juru kunci-nya, 
jeh! :D)

Salam makan enak dan sehat,
Ophoeng


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Kawaii_no_Shogetsu"  
wrote:

Rumah itu klo di keluarga kita disebutnya Rumah Tanjung, soalnya memang tempat 
tinggalnya Keluarga Besar Tanjung. Belakangnya ada kebon luas tempat jemur 
So-un.
 
Rumahnya memang besar, model Baba-nyonya/Peranakan. Kalau mau berkunjung 
boleh-boleh saja, nanti saya kontak-kontakan dengan familie di Tanjung.
 
Kiongchiu,
Hian Goan.
 
 
 
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Steve Haryono  wrote:

Bung She Giam,
Saya kemarin telpon dengan kenalan saya, kemudian dia menceritakan pengalaman 
nya singgah di rumah keluarga The di Tanjung atau Losari (saya lupa lagi). 
Katanya rumah nya besar dan di setiap pintu tinggal 1 family. Apakah masih ada 
itu rumah ? mungkin bisa dijadikan objek kunjungan yang diorganisir oleh Ko 
Sugiri dan Ko SuMur yang rencananya diadakan tgl 1-2 Mei nanti ? Khan mereka 
mencari object nya rumah bangunan tionghoa ?
 
Salam,
Steve
 
 
 




[budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA THE/ZHENG

2010-04-08 Terurut Topik Kawaii_no_Shogetsu
 Lha sih, soalnya tulisannya disambung renteng begitu jeh. Ya tak tulis begitu 
saja seadanya Hehehe...

Kiongchiu,
Hian Goan


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Steve Haryono  wrote:
>
> Bung She Giam,
> Kalo manggil Ophoeng pake Kukong mestinya jadi : Kukong Phoeng.
> Kita semua manggil Ophoeng karena manggil O-Phoeng, ya bhs Cerbonnya Koko 
> Phoeng. hehehe.
> Kalo manggil Kukong Ophoeng, jadi kayak manggil; Kukong Koko Phoeng. heheheh
> 
> Sedikit santai saja.
> Steve
> 
> 
> 
> 
> 
> From: Kawaii_no_Shogetsu 
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Sent: Thu, April 8, 2010 11:59:31 AM
> Subject: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA THE/ZHENG
> 
>   
> Kalau boleh tahu, kenalan anda ini dari keluarga The cabang mana? 
> 
> Karena yang saya, Steve Looheng, dan "Kukong" Oephoeng sedang bahas ini 
> adalah keluarga The dari cabang Tanjung, keturunannya The Siem Tjiang dan The 
> Siem Wan.
> 
> Kiongchiu,
> Hian Goan.
> 
> --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, david_apank@ ... wrote:
> >
> > Di cirebon ada juga yang saya kenal yang marga the. Kalo tidak salah 
> > namanya the she tung. 
> > Sent from BlackBerry® on 3
> > 
> > -Original Message-
> > From: "Kawaii_no_Shogetsu " 
> > Date: Wed, 07 Apr 2010 08:47:38 
> > To: 
> > Subject: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA 
> > THE/ZHENG
> > 
> >  Wah. masih sodara ya kita? Hehehe...
> > Saya keturunan The Tjiauw Keng, alias Baba Tjiauw Keng. Saya dan adik 
> > laki-laki merupakan keturunan terakhir yang masih punya nama generasi. 
> > Sepupu-sepupu dalam saya semuanya dah tidak punya. Ada keinginan buat 
> > mendata dan menyusun Buku silsilah. Sekalian supaya nama generasi ini gak 
> > putus cuman sampai di saya saja, tapi tetap berkelanjutan ke generasi yang 
> > selanjutnya.
> > 
> > The She Giam
> > alias The Hian Goan.
> > 
> > 
> > --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Steve Haryono  wrote:
> > >
> > > Bung She Giam,
> > > 
> > > Jadi betul dugaan saya ya ?
> > > Saya pernah menanyakan dengan saudara saya menikah dengan keturunan The 
> > > Sim Wan dan The Tjiauw Ling, menurut dia setelah The Tjiauw  
> > > keliatannya mereka tidak lagi konsisten memakai nama generasi. 
> > > Kemungkinan memang ya tidak ada, dan ada yang pindah kota, hubungan antar 
> > > keluarga jadi jarang, jadi tidak lagi memakai nama generasi yang sama.
> > > 
> > > Salam,
> > > Steve
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > >___ _ _ ___
> > > From: Kawaii_no_Shogetsu 
> > > To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> > > Sent: Wed, April 7, 2010 8:52:38 AM
> > > Subject: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA 
> > > THE/ZHENG
> > > 
> > > 
> > > Tanjung itu daerah Brebes. Memang dekat dengan Cirebon, tapi sudah mulai 
> > > masuk daerah Tegal.
> > > 
> > > Kiongchiu
> > > 
> > > --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Steve Haryono  wrote:
> > > >
> > > > Bung She Giam,
> > > > Mungkin bisa dikasih tau ke saya, Tanjung itu daerah mana ?
> > > > Di daerah dekat Cirebon juga ada desa yang namanya desa Tanjung, cuman 
> > > > saya tidak yakin kalau ini yang dimaksud.
> > > > 
> > > > Salam,
> > > > Steve
> > > > 
> > > > 
> > > > 
> > > > 
> > > > 
> > > >___ _ _ ___
> > > > From: Kawaii_no_Shogetsu 
> > > > To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> > > > Sent: Tue, April 6, 2010 12:27:58 PM
> > > > Subject: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA 
> > > > THE/ZHENG
> > > > 
> > > > 
> > > > Klo Bongpay sudah digusur pemerintah! Mangkanya saya lempar kesini. 
> > > > Asal kampung sich Hokkian, tapi tepatnya sebelah mana, sudah nggak bisa 
> > > > ditanyain lagi, yang tahunya dah pada ngumpul kongkow di Surganya Thai 
> > > > Iet Tian Cun ^^
> > > > 
> > > > Rumah keluarga besar sich di Tanjung. Kita sekeluarga besar 
> > > > Cucu-cucunya Ema Keker.
> > > > 
> > > > --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Steve Haryono  wrote:
> > > > >
> > > > > Bung She Giam,
> > > > > 
> > > > > Kayaknya anda mesti cari dulu leluhur THE anda datang dari mana ? 
> > > > > Hokkian kah ? Hokchia kah ?
> > > > > Kemudian cari juga asal desa nya dimana (lewat bongpay), baru bisa 
> > > > > dicari apakah ada saudaranya yang dari desa yang sama.
> > > > > 
> > > > > Leluhur mami saya juga The, tapi nama generasi nya dibikin sendiri.
> > > > > Di daerah Bogor juga ada keluarga The, nama generasi nya tidak sama 
> > > > > dengan keluarga mami saya.
> > > > > Di Surabaya ada keluarga besar The, selain itu di Malang, Solo, 
> > > > > Magelang, Temanggung dan daerah Banyumas, ada keluarga besar The yang 
> > > > > saya tau. Dan mereka masing-masing tidak ada hubungan satu sama lain, 
> > > > > sehingga nama generasinya pun berbeda.
> > > > > 
> > > > > Salam,
> > > > > Steve Haryono
> > > > > 
> > > > > 
> > > > > 
> > > > > 
> > > > > 
> > > > >___ _ _ ___
> > > > > From: Kawaii_no_Shoget

Re: [budaya_tionghua] Re: (Pro bung Poz) Imlek Agama atau Budaya?

2010-04-08 Terurut Topik Dada
Pada saat manusia pertama kali menatap dunia. Mereka bingung memandang alam
, fenomena alam yang bergejolak dan sering berperilaku ganjil. Manusia pada
awalnya dengan frustasi berusaha menalarkan dunia. Dan dunia juga di
pilah-pilah berdasarkan dikotomi. Antara terang dan gelap , baik dan jahat ,
protagonis dan antagonis , kehancuran dan penciptaan, keindahan dan
keburukan. Sementara itu manusia bersifat otonom dalam menafsirkan segala
sesuatu. Mata menangkap dunia warna-warni. Dikala malam , manusia secara
intuisi merasa tidak aman dan terhimpit oleh kegelapan yang menyingkirkan
dunia luas. Maka manusia memandang malam , kegelapan , warna hitam sebagai
personifikasi keburukan , kejahatan , kontraproduktif karena sulit untuk
melakukan perkerjaan. Pada kesempatan lain , darah bercucuran berwarna merah
, mungkin dari darah manusia itu sendiri , atau dari darah yang keluar dari
binatang buruan mereka. Maka warna merah juga menjadi simbol dari keberanian
, pertumpahan darah , peperangan tergantung interpretasi setiap daerah.
Demikian juga warna-warna lain di interpretasikan sebagai bagian dari simbol
, sarana untuk menggambarkan ide , hijaunya daun , birunya laut dan
sebagainya. *Sejarah Ide*

Bahasa adalah dampak dari perjalanan manusia , hasil dari perjalanan panjang
manusia. Sungai, pohon , sawah, hutan, gunung , matahari , mulut , tangan ,
kaki , bulan , binatang dan lain lain menjelma menjadi huruf. Dan komunikasi
semakin berkembang, dari lisan menjadi tertulis . Dengan perkembangan bahasa
, maka ide-ide saling berkonfrontasi atau saling menguatkan menghasilkan
perkembangan yang lebih cepat dan lebih cepat lagi.

Nadine Gordimer dalam Writing and Being dan pidatonya sebagai pemenang Nobel
Sastra mengatakan bahwa Kata memiliki makna penciptaan , sekuler sekaligus
reliigus. Menguasai kata sama dengan memiliki kekuasaan puncak dan prestis.
Kata terbang melintasi ruang, di pancarkan dari satelit, dan lebih dekat
dengan surga di mana Kata itu berasal. Dari awal yang merupakan goresan pada
batu atau papirus , terus menjadi suara , serangkaian Tanda , melintasi
waktu dari perkamen ke Gutenberg.

The Word was with God, signified God’s Word, the word that was Creation. But
over the centuries of human culture the word has taken on other meanings,
secular as well as religious. To have the word has come to be synonymous
with ultimate authority, with prestige, with awesome, sometimes dangerous
persuation, to have Prime Time, a TV talk show, to have the gift of the gab
as well as that of speaking in tongues. The word flies through space, it is
bounced from satellites, now nearer than it has ever been to the heaven from
which it was believed to have come. But its most significant transformation
occured for me and my kind long ago, when it was first scratched on a stone
tablet or traced on papyrus, when it materialized from sound to spectacle,
from being heard to being read as a series of signs, and then a script; and
travelled through time from parchment to Gutenberg. For this is the genesis
story of the writer. It is the story that wrote her or him into being.
Nadine Gordimer , Nobel Lecture, December 7, 1991

*Simbol
*

Manusia tertawan bersama binatang semenjak kisah Penciptaan. Sebagai sesama
tahanan mereka saling bertatap muka. Sebagian binatang menjelma menjadi
huruf dan bahasa . Sebagian binatang mengilhami manusia untuk terbang
seperti burung , gagah perkasa seperti harimau , tulus seperti merpati , dan
cerdik seperti ular. Sebagian dari binatang menjelma menjadi huruf , menjadi
sarana untuk mempermudah komunikasi. Sebagian berakhir menjadi korban
bakaran dan santapan. Orang Aztec selain mengorbankan binatang di altar juga
mengorbankan sesama manusia.

Ular di anggap sebagai penyebab manusia jatuh ke dalam dosa , racunnya
sebagai instrument pembunuh tapi disatu sisi juga memiliki kuasa untuk
menyembuhkan. Ular selain menjadi lambang Iblis di berbagai kitab suci juga
sebagai lambang di dunia medis. “Lion” menghias bendera Spanyol juga ada
mahluk seperti “lion” di tengah garis kuning bendera nasional mereka.Dan
“lion” menjadi lambang di beberapa daerah Spanyol seperti Andalusia. Medusa
, figur menyeramkan dengan kepala penuh ular juga menjadi bagian dari
bendera Sisilia , Italia.

Di Indonesia sendiri , banteng , padi , garuda , menjadi bagian dari simbol.
Jadi semestinya dapat di mengerti apa itu simbol. Simbol memiliki makna
untuk mewakili gagasan abstrak . berbeda dengan tanda seperti rambu-rambu
lalulintas atau anak tangga yang memiliki arti denotasi dan konotasi
*Sang Naga*

Naga adalah hewan mitos paling global dari Wales sampai ke Jepang. Dan
ditafsirkan berbeda oleh setiap peradaban. Yahudi memandang naga sebagai
lambang dari kekuatan Iblis , dan hal ini di wariskan ke agama katolik ,
kemudian protestan. Naga yang menjadi simbol Iblis di Eropa bertemu dengan
Naga yang di anggap sakral di Tiongkok.

Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok pernah mencekal Iklan Nike di tahun 2004
karena dianggap  menghina , kare

Re: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA THE/ZHENG

2010-04-08 Terurut Topik Steve Haryono
Bung She Giam,
Kalo manggil Ophoeng pake Kukong mestinya jadi : Kukong Phoeng.
Kita semua manggil Ophoeng karena manggil O-Phoeng, ya bhs Cerbonnya Koko 
Phoeng. hehehe.
Kalo manggil Kukong Ophoeng, jadi kayak manggil; Kukong Koko Phoeng. heheheh

Sedikit santai saja.
Steve





From: Kawaii_no_Shogetsu 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Thu, April 8, 2010 11:59:31 AM
Subject: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA THE/ZHENG

  
Kalau boleh tahu, kenalan anda ini dari keluarga The cabang mana? 

Karena yang saya, Steve Looheng, dan "Kukong" Oephoeng sedang bahas ini adalah 
keluarga The dari cabang Tanjung, keturunannya The Siem Tjiang dan The Siem Wan.

Kiongchiu,
Hian Goan.

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, david_apank@ ... wrote:
>
> Di cirebon ada juga yang saya kenal yang marga the. Kalo tidak salah namanya 
> the she tung. 
> Sent from BlackBerry® on 3
> 
> -Original Message-
> From: "Kawaii_no_Shogetsu " 
> Date: Wed, 07 Apr 2010 08:47:38 
> To: 
> Subject: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA THE/ZHENG
> 
>  Wah. masih sodara ya kita? Hehehe...
> Saya keturunan The Tjiauw Keng, alias Baba Tjiauw Keng. Saya dan adik 
> laki-laki merupakan keturunan terakhir yang masih punya nama generasi. 
> Sepupu-sepupu dalam saya semuanya dah tidak punya. Ada keinginan buat mendata 
> dan menyusun Buku silsilah. Sekalian supaya nama generasi ini gak putus cuman 
> sampai di saya saja, tapi tetap berkelanjutan ke generasi yang selanjutnya.
> 
> The She Giam
> alias The Hian Goan.
> 
> 
> --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Steve Haryono  wrote:
> >
> > Bung She Giam,
> > 
> > Jadi betul dugaan saya ya ?
> > Saya pernah menanyakan dengan saudara saya menikah dengan keturunan The Sim 
> > Wan dan The Tjiauw Ling, menurut dia setelah The Tjiauw  keliatannya 
> > mereka tidak lagi konsisten memakai nama generasi. Kemungkinan memang ya 
> > tidak ada, dan ada yang pindah kota, hubungan antar keluarga jadi jarang, 
> > jadi tidak lagi memakai nama generasi yang sama.
> > 
> > Salam,
> > Steve
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> >___ _ _ ___
> > From: Kawaii_no_Shogetsu 
> > To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> > Sent: Wed, April 7, 2010 8:52:38 AM
> > Subject: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA 
> > THE/ZHENG
> > 
> > 
> > Tanjung itu daerah Brebes. Memang dekat dengan Cirebon, tapi sudah mulai 
> > masuk daerah Tegal.
> > 
> > Kiongchiu
> > 
> > --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Steve Haryono  wrote:
> > >
> > > Bung She Giam,
> > > Mungkin bisa dikasih tau ke saya, Tanjung itu daerah mana ?
> > > Di daerah dekat Cirebon juga ada desa yang namanya desa Tanjung, cuman 
> > > saya tidak yakin kalau ini yang dimaksud.
> > > 
> > > Salam,
> > > Steve
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > >___ _ _ ___
> > > From: Kawaii_no_Shogetsu 
> > > To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> > > Sent: Tue, April 6, 2010 12:27:58 PM
> > > Subject: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA 
> > > THE/ZHENG
> > > 
> > > 
> > > Klo Bongpay sudah digusur pemerintah! Mangkanya saya lempar kesini. Asal 
> > > kampung sich Hokkian, tapi tepatnya sebelah mana, sudah nggak bisa 
> > > ditanyain lagi, yang tahunya dah pada ngumpul kongkow di Surganya Thai 
> > > Iet Tian Cun ^^
> > > 
> > > Rumah keluarga besar sich di Tanjung. Kita sekeluarga besar Cucu-cucunya 
> > > Ema Keker.
> > > 
> > > --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Steve Haryono  wrote:
> > > >
> > > > Bung She Giam,
> > > > 
> > > > Kayaknya anda mesti cari dulu leluhur THE anda datang dari mana ? 
> > > > Hokkian kah ? Hokchia kah ?
> > > > Kemudian cari juga asal desa nya dimana (lewat bongpay), baru bisa 
> > > > dicari apakah ada saudaranya yang dari desa yang sama.
> > > > 
> > > > Leluhur mami saya juga The, tapi nama generasi nya dibikin sendiri.
> > > > Di daerah Bogor juga ada keluarga The, nama generasi nya tidak sama 
> > > > dengan keluarga mami saya.
> > > > Di Surabaya ada keluarga besar The, selain itu di Malang, Solo, 
> > > > Magelang, Temanggung dan daerah Banyumas, ada keluarga besar The yang 
> > > > saya tau. Dan mereka masing-masing tidak ada hubungan satu sama lain, 
> > > > sehingga nama generasinya pun berbeda.
> > > > 
> > > > Salam,
> > > > Steve Haryono
> > > > 
> > > > 
> > > > 
> > > > 
> > > > 
> > > >___ _ _ ___
> > > > From: Kawaii_no_Shogetsu 
> > > > To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> > > > Sent: Tue, April 6, 2010 12:02:28 PM
> > > > Subject: [budaya_tionghua] TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA 
> > > > THE/ZHENG
> > > > 
> > > > 
> > > > Buat Looheng sekalian di ini tempat.
> > > > 
> > > > Mohon tanya, ada yang tahu susunan Nama Generasi/Zibei/ 字& 
> > > > #36649; dari marga Zheng/The/&# 37165;?
> > > > 
> > > > Saya cuman tahu nama 3 generasi di atas saya (Papah Ek, Engkong Tjiauw, 
> > > > dan Kongco S

[budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA THE/ZHENG

2010-04-08 Terurut Topik Kawaii_no_Shogetsu
 Kalau boleh tahu, kenalan anda ini dari keluarga The cabang mana? 

 Karena yang saya, Steve Looheng, dan "Kukong" Oephoeng sedang bahas ini adalah 
keluarga The dari cabang Tanjung, keturunannya The Siem Tjiang dan The Siem Wan.

Kiongchiu,
Hian Goan.



--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, david_ap...@... wrote:
>
> Di cirebon ada juga yang saya kenal yang marga the. Kalo tidak salah namanya 
> the she tung.  
> Sent from BlackBerry® on 3
> 
> -Original Message-
> From: "Kawaii_no_Shogetsu" 
> Date: Wed, 07 Apr 2010 08:47:38 
> To: 
> Subject: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA THE/ZHENG
> 
>  Wah. masih sodara ya kita? Hehehe...
> Saya keturunan The Tjiauw Keng, alias Baba Tjiauw Keng. Saya dan adik 
> laki-laki merupakan keturunan terakhir yang masih punya nama generasi. 
> Sepupu-sepupu dalam saya semuanya dah tidak punya. Ada keinginan buat mendata 
> dan menyusun Buku silsilah. Sekalian supaya nama generasi ini gak putus cuman 
> sampai di saya saja, tapi tetap berkelanjutan ke generasi yang selanjutnya.
> 
> The She Giam
> alias The Hian Goan.
> 
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Steve Haryono  wrote:
> >
> > Bung She Giam,
> > 
> > Jadi betul dugaan saya ya ?
> > Saya pernah menanyakan dengan saudara saya menikah dengan keturunan The Sim 
> > Wan dan The Tjiauw Ling, menurut dia setelah The Tjiauw  keliatannya 
> > mereka tidak lagi konsisten memakai nama generasi. Kemungkinan memang ya 
> > tidak ada, dan ada yang pindah kota, hubungan antar keluarga jadi jarang, 
> > jadi tidak lagi memakai nama generasi yang sama.
> > 
> > Salam,
> > Steve
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> >
> > From: Kawaii_no_Shogetsu 
> > To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> > Sent: Wed, April 7, 2010 8:52:38 AM
> > Subject: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA 
> > THE/ZHENG
> > 
> >   
> > Tanjung itu daerah Brebes. Memang dekat dengan Cirebon, tapi sudah mulai 
> > masuk daerah Tegal.
> > 
> > Kiongchiu
> > 
> > --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Steve Haryono  wrote:
> > >
> > > Bung She Giam,
> > > Mungkin bisa dikasih tau ke saya, Tanjung itu daerah mana ?
> > > Di daerah dekat Cirebon juga ada desa yang namanya desa Tanjung, cuman 
> > > saya tidak yakin kalau ini yang dimaksud.
> > > 
> > > Salam,
> > > Steve
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > >
> > > From: Kawaii_no_Shogetsu 
> > > To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> > > Sent: Tue, April 6, 2010 12:27:58 PM
> > > Subject: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA 
> > > THE/ZHENG
> > > 
> > > 
> > > Klo Bongpay sudah digusur pemerintah! Mangkanya saya lempar kesini. Asal 
> > > kampung sich Hokkian, tapi tepatnya sebelah mana, sudah nggak bisa 
> > > ditanyain lagi, yang tahunya dah pada ngumpul kongkow di Surganya Thai 
> > > Iet Tian Cun ^^
> > > 
> > > Rumah keluarga besar sich di Tanjung. Kita sekeluarga besar Cucu-cucunya 
> > > Ema Keker.
> > > 
> > > --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Steve Haryono  wrote:
> > > >
> > > > Bung She Giam,
> > > > 
> > > > Kayaknya anda mesti cari dulu leluhur THE anda datang dari mana ? 
> > > > Hokkian kah ? Hokchia kah ?
> > > > Kemudian cari juga asal desa nya dimana (lewat bongpay), baru bisa 
> > > > dicari apakah ada saudaranya yang dari desa yang sama.
> > > > 
> > > > Leluhur mami saya juga The, tapi nama generasi nya dibikin sendiri.
> > > > Di daerah Bogor juga ada keluarga The, nama generasi nya tidak sama 
> > > > dengan keluarga mami saya.
> > > > Di Surabaya ada keluarga besar The, selain itu di Malang, Solo, 
> > > > Magelang, Temanggung dan daerah Banyumas, ada keluarga besar The yang 
> > > > saya tau. Dan mereka masing-masing tidak ada hubungan satu sama lain, 
> > > > sehingga nama generasinya pun berbeda.
> > > > 
> > > > Salam,
> > > > Steve Haryono
> > > > 
> > > > 
> > > > 
> > > > 
> > > > 
> > > >
> > > > From: Kawaii_no_Shogetsu 
> > > > To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> > > > Sent: Tue, April 6, 2010 12:02:28 PM
> > > > Subject: [budaya_tionghua] TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA 
> > > > THE/ZHENG
> > > > 
> > > > 
> > > > Buat Looheng sekalian di ini tempat.
> > > > 
> > > > Mohon tanya, ada yang tahu susunan Nama Generasi/Zibei/ 字& 
> > > > #36649; dari marga Zheng/The/&# 37165;?
> > > > 
> > > > Saya cuman tahu nama 3 generasi di atas saya (Papah Ek, Engkong Tjiauw, 
> > > > dan Kongco Siem), Saya sendiri nama generasinya She.
> > > > 
> > > > Kiongchiu
> > > > The She Giam.
> > > >
> > >
> >
>




[budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA THE/ZHENG

2010-04-08 Terurut Topik Kawaii_no_Shogetsu
 Rumah itu klo di keluarga kita disebutnya Rumah Tanjung, soalnya memang tempat 
tinggalnya Keluarga Besar Tanjung. Belakangnya ada kebon luas tempat jemur 
So-un.

 Rumahnya memang besar, model Baba-nyonya/Peranakan. Kalau mau berkunjung 
boleh-boleh saja, nanti saya kontak-kontakan dengan familie di Tanjung.

Kiongchiu,
Hian Goan.



--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Steve Haryono  wrote:
>
> Bung She Giam,
> Saya kemarin telpon dengan kenalan saya, kemudian dia menceritakan pengalaman 
> nya singgah di rumah keluarga The di Tanjung atau Losari (saya lupa lagi). 
> Katanya rumah nya besar dan di setiap pintu tinggal 1 family. Apakah masih 
> ada itu rumah ? mungkin bisa dijadikan objek kunjungan yang diorganisir oleh 
> Ko Sugiri dan Ko SuMur yang rencananya diadakan tgl 1-2 Mei nanti ? Khan 
> mereka mencari object nya rumah bangunan tionghoa ?
> 
> Salam,
> Steve
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> From: Kawaii_no_Shogetsu 
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Sent: Thu, April 8, 2010 4:21:50 AM
> Subject: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA THE/ZHENG
> 
>   
> Yah, beli kenapa-kenapa OOT sih. Sekali-sekali bahas yang laen, jangan tjoema 
> politik-politikan melulu.
> 
> Jang lagi di bahas djoega ini satoe kloearga besar. Jang dari ini poeja 
> Kloearga banjak jang djadi itoe ada poenja kedoedoekan Opzier.
> 
> Hehehe...
> 
> Iya bener itu, owe anaknya The Ek Liong, anak lelaki Baba Tjiauw Keng yang 
> bungsu. Mama owe anaknya Baba Kiong Poen dari Sindang laut yang punya istri 
> Oei Elly Nio yang sampe sekarang masih hidup. 
> 
> Ema luar, Oei Elly Nio itu 14 bersaudara, salah satu adiknya itu Oei Tek 
> Kiong almarhum yang di Semarang, juga ada Cicinya di Pati juga sudah almarhum.
> 
> Sekali-sekali mampir-mampir ke Bandung sih? Tak jak mangan enak
> Hehehe.
> 
> Memang rada OOT sebenernya, asalnya nelurus ini mau cari susunan nama 
> generasinya keluarga The. Mau tak bikin daptarnya.
> 
> Kiongchiu,
> Hian Goan.
> 
> --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "Ophoeng"  wrote:
> >
> > Bung She Giam,
> > 
> > OOps, sorry, saya salah baca. Nymabung dikit ajah.
> > 
> > Jadi anaknya Tante seneng itu Ek Liang, Ek Liat, Ek Liong dan Tjioe Kiok 
> > tah? Berarti anda anak-nya Ek Liong, anak lelaki paling kecil. Saya dulu 
> > ingatnya cuma Ek Liat dan Ek Liong, tapi gak ingat ama Ek Liang - kayaknya 
> > sekolah di Bandung atau ke mana gitu waktu itu ya?
> > 
> > Rupanya anda anaknya Ek Liong. Mama anda siapa ya? Mungkin saya kenal juga. 
> > Kalau papa anda tanya saya, bilang ajah saya anaknya Toko Thay San, yang 
> > dialihbasakan ke basa Indonesia, anehnya jadi Toko Tarzan - Tarzan vs Thay 
> > San (nama gunung di RRT) mestinya gak nyambung sam sek tuh, jeh!
> > 
> > Mudah-mudahan papa anda masih ingat saya, sebab dulu kami satu geng suka 
> > maen kartu wayang dengan taruhan bekas bungkus rokok di loteng rumah Yayap 
> > (Oen Hiap) yang anaknya tante minyak itu, rumahnya di seberang rumah Ek 
> > Liong waktu itu.
> > 
> > Salam makan enak dan sehat,
> > Ophoeng
> > 
> > 
> > 
> > 
> > --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "Ophoeng"  wrote:
> > >
> > > Bung She Giam dan TTM semuah,
> > > 
> > > Hai, apakabar? Sudah makan?
> > > 
> > > Wah kayaknya ini jadi OOT buat milis ya, sebab isinya cuma mengenai 
> > > silsilah keluarga THE doang. Sorry buat mods dan yang lain kalau tidak 
> > > berkenan.
> > > 
> > > Saya ingat memang ada adiknya Ek Liang yang perempuan, namanya Tjoe Kiok. 
> > > Ternyata yang benar adalah Tjioe Kiok, pantesan sama nama tengahnya 
> > > dengan Tjoe (Tjioe?) Eng yang di Tanjung itu ya?
> > > 
> > > Kalau begitu anda anaknya siapa? Saya cuma tahunya Ek Liong, Ek Liat, 
> > > Tjoe Kiok yang anaknya Tante Seneng itu. Kalau anda memanggil encek ke 
> > > Apih, dan Apih manggil saya dengan engku (ikut isterinya, yang anak cici 
> > > misan saya), berarti anda mesti manggil saya dengan 'Ku-kong' dong ya? 
> > > Hahaha.. artinya ini membuat saya 'sederajat' dengan Babah Tjiauw 
> > > Keng - Tante Seneng dong? Just kidding ya!
> > > 
> > > What a small world ya?
> > > 
> > > Senang bisa ketemu cucu-keponakan kabeuteung (cucu keponakan karena 
> > > pernikahan) di sini. Kalau boleh tolong japri alamat Ek Liong, yang dulu 
> > > jago maen layangan untuk kawasan Pasar Pagi. Dan bersama 'geng'nya, Yap 
> > > Oen Hiap, Gouw Hong Seng cs., suka mencatok rambutnya supaya mirip James 
> > > Dean atau Elvis Presley yang berjambul menonjol ke depan itu lho!
> > > 
> > > 
> > > 
> > > Salam makan enak dan sehat,
> > > Ophoeng
> > > BSD City, Tangerang Selatan
> > > (Bulan depan pindah ke KL - Kebayuran Lame)
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "Kawaii_no_Shogetsu " 
> > >  wrote:
> > > 
> > > Oalah...! Ternyata masih pada sedulur sekampung kabeh Jeh! :P
> > > 
> > > Iya bener itoe, saya cucunya Baba Tjiauw Keng sama Nyonya Seneng, dan 
> > > cucu luar dari Baba Kiong Pun di Sindang Laut. 
> > > 
>

Re: [budaya_tionghua] Ejaan bahasa Indonesia\ Ralat

2010-04-08 Terurut Topik liang u
Maaf, ada sedikit ralat pada tulisan saya, bukan dua macam akhiran k tapi dua 
macam k pada akhir suku kata.

 




From: liang u 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Thu, April 8, 2010 5:33:40 PM
Subject: [budaya_tionghua] Ejaan bahasa Indonesia

  
Rekan-rekan,
   Beberapa hari yang lalu, saya membaca diskusi mengenai ejaan bahasa 
Indonesia, yaitu ejaan Suwandi dan dua macam akhiran k dalam bahasa Indonesia 
yang kacau dalam ejaan Suwandi. Karena sibuk saya tak sempat ikut diskusi. Hari 
ini meskipun sudah kesiangan ingin saya memberikan tambahan sedikit.  
   Di sini saya mencoba memberi penjelasan yang saya tahu, mudah-mudah bisa 
menambah keterangan yang sudah diberikan rekan-rekan sekalian.

Ejaan huruf Latin pertama untuk bahasa Indonesia disusun oleh orang Belanda van 
Ophuysen. Dalam ejaan ini u menggunakan oe seperti bahasa Belanda, dan u yang 
dalam bahasa Belanda dibaca menjadi i dengan mulut dimoncongkan tepat seperti 
yu dan v Mandarin. Tahun 1950-an, tak ingat tepatnya, Suwandi waktu itu 
menteri pendidikan, merubah oe menjadi u, sama sekali tak ada kesulitan, karena 
u tidak terpakai dalam bahasa Indonesia waktu itu. Untuk orang Tionghoa ada 
sedikit pengaruhnya, marga Thung yang dibaca Theng dengan e dibaca seperti pada 
kata tengggara, mendadak banyak orang menjadi salah baca menjadi Thoeng.  Dalam 
ejaan Suwandi ada lagi beberapa perubahan. Ejaan sebelumnya membedakan k pada 
akhir suku menjadi dua macam k, yaitu k yang tak keluar bunyinya ditulis dengan 
tanda ' dan k yang keluar bunyinya. Penggunaan tanda ' sering dilupakan orang, 
dan kalau mengetik dengan mesin tik saat itu, untuk mengetik ' memerlukan 
memijat dua tombol, sedang
 mengetik k tidak. Tambahan lagi dalam praktek orang banyak mengabaikan tanda ' 
itu. Dengan alasan kepraktisan, maka kedua jenis k itu disamakan menjadi k, 
tanda ' tidak dipergunakan lagi. Jadilah ra'jat menjadi rakjat, bapa' menjadi 
bapak dsb.  Kita tahu dalam dialek Jawa hampir semua k dibelakang adalah ', 
sedang dalam bahasa Indonesia kebanyakan justru k bukan '.  Ada lagi perubahan 
lain, dulu dalam bahasa Indonesia ada bunyi sengau yang diambil 
dari bahasa Arab, contohnya 'adil.  'a ini adalah a dengan bunyi sengau. Dalam 
ejaan Suwandi tanda sengau ' ini juga dihilangkan, adil adalah a biasa, jadi 
hilanglah bunyi sengau itu. Ejaan Suwandi ini diperbaiki lagi menjadi EJB, 
dengan mencoba mengurangi huruf rangkap dan didekatkan dengan kebiasaan 
internasional yang berbasiskan bahasa Inggeris, dj menjadi j, tj menjadi c, nj 
menjadi ny, ch menjadi kh, sj menjadi sy. 

Kalau kita bandingkan dengan dialek Hokkian. Dialek Hokkian punya bunyi sengau 
yang tak boleh dibuang, karena artinya akan salah, juga mempunyai bunyi k yang 
tak keluar seperti banyak dalam dialek Jawa, yang juga tak boleh dihilangkan 
karena artinya bisa salah. Untuk bunyi sengau dipergunakan n pengganti h pada 
ejaan Ophuysen. Marga Thio dalam ejaan Ophuysen menjadi Tnio. Penggantian ini 
menghindarkan orang salah baca, dalam ejaan Ophuysen yang dipergunakan untuk 
nama Tionghoa h yang terletak dibelakang konsonan lain seperti th di atas, 
melambangkan dua bunyi; h untuk bunyi letusan dan h untuk bunyi sengau. 
Jadi h pada Thio itu tak jelas, apakah untuk bunyi letupan atau untuk bunyi 
sengau? Akibatnya menyakitkan, orang yang mempunyai marga sendiri banyak yang 
salah membunyikannya. Tak mampu membaca nama sendiri secara tepat adalah 
tragedi.   

Bunyi k pada akhir suku kata juga kacau,  ba'cang ditulis bakcang, daging 
ba' jadi bak yang berarti mata. Untuk mencegah kekacauan itu, maka sekarang 
orang mengganti k yang keluar bunyinya dengan q. Jadi Bakcang, k nya hanya 
menyendak bunyi tak keluar bnyinya seperti pada dialek Jawa, sedang bak pada 
bakciu = mata, tetap k.

Pada saat perumusan ejaan Suwandi maupun EJB zaman menteri Prof. Prijono, ada 
usulan pemakaian huruf q karena sayang ada huruf tak terpakai dalam alfabet. 
Yang saya ingat ada yang usul pengganti k tersendat tadi, jadi ra'jat menjadi 
raqyat, ada yang usul mengganti kh, sehingga kh yang merupakan huruf rangkap 
hilang. Kedua usulan ini akhirnya ditolak oleh suara yang mengatakan q itu 
adalah huruf khusus untuk Al Qur'an, jadi tak boleh dipakai keperluan lain. 
Perlu diketahui dalam ejaan Suwandi kh adalah ch. Kabar menjadi chabar, 
kemudian khabar, sekarang di Indonesiakan menjadi kabar. 

Sekedar tambahan, tolong masukkan lain kalau saya lupa ada yang terlewat. 
z
Kiongchiu

Liang U






From: ardian_c 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Thu, April 8, 2010 4:03:34 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: (Pro bung Poz) Imlek Agama atau Budaya?

  
ada yg bedalar diantara penganut kristen jg, contoh neh kristen nestorian yg 
diuber2 , dicap bidah, dibantai segala macem, beda tuh.

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "younginheart5000"  wrote:
>
> Bro Hari, masakan ayat ayat Alkitab dianggap sekedar budaya? Semua penganut 
> Kristen

[budaya_tionghua] Ejaan bahasa Indonesia

2010-04-08 Terurut Topik liang u
Rekan-rekan,
   Beberapa hari yang lalu, saya membaca diskusi mengenai ejaan bahasa 
Indonesia, yaitu ejaan Suwandi dan dua macam akhiran k dalam bahasa Indonesia 
yang kacau dalam ejaan Suwandi. Karena sibuk saya tak sempat ikut diskusi. Hari 
ini meskipun sudah kesiangan ingin saya memberikan tambahan sedikit.  
   Di sini saya mencoba memberi penjelasan yang saya tahu, mudah-mudah bisa 
menambah keterangan yang sudah diberikan rekan-rekan sekalian.

Ejaan huruf Latin pertama untuk bahasa Indonesia disusun oleh orang Belanda van 
Ophuysen. Dalam ejaan ini u menggunakan oe seperti bahasa Belanda, dan u yang 
dalam bahasa Belanda dibaca menjadi i dengan mulut dimoncongkan tepat seperti 
yu dan v Mandarin. Tahun 1950-an, tak ingat tepatnya, Suwandi waktu itu 
menteri pendidikan, merubah oe menjadi u, sama sekali tak ada kesulitan, karena 
u tidak terpakai dalam bahasa Indonesia waktu itu. Untuk orang Tionghoa ada 
sedikit pengaruhnya, marga Thung yang dibaca Theng dengan e dibaca seperti pada 
kata tengggara, mendadak banyak orang menjadi salah baca menjadi Thoeng.  Dalam 
ejaan Suwandi ada lagi beberapa perubahan. Ejaan sebelumnya membedakan k pada 
akhir suku menjadi dua macam k, yaitu k yang tak keluar bunyinya ditulis dengan 
tanda ' dan k yang keluar bunyinya. Penggunaan tanda ' sering dilupakan orang, 
dan kalau mengetik dengan mesin tik saat itu, untuk mengetik ' memerlukan 
memijat dua tombol, sedang
 mengetik k tidak. Tambahan lagi dalam praktek orang banyak mengabaikan tanda ' 
itu. Dengan alasan kepraktisan, maka kedua jenis k itu disamakan menjadi k, 
tanda ' tidak dipergunakan lagi. Jadilah ra'jat menjadi rakjat, bapa' menjadi 
bapak dsb.  Kita tahu dalam dialek Jawa hampir semua k dibelakang adalah ', 
sedang dalam bahasa Indonesia kebanyakan justru k bukan '.  Ada lagi perubahan 
lain, dulu dalam bahasa Indonesia ada bunyi sengau yang diambil 
dari bahasa Arab, contohnya 'adil.  'a ini adalah a dengan bunyi sengau. Dalam 
ejaan Suwandi tanda sengau ' ini juga dihilangkan, adil adalah a biasa, jadi 
hilanglah bunyi sengau itu. Ejaan Suwandi ini diperbaiki lagi menjadi EJB, 
dengan mencoba mengurangi huruf rangkap dan didekatkan dengan kebiasaan 
internasional yang berbasiskan bahasa Inggeris, dj menjadi j, tj menjadi c, nj 
menjadi ny, ch menjadi kh, sj menjadi sy. 

Kalau kita bandingkan dengan dialek Hokkian. Dialek Hokkian punya bunyi sengau 
yang tak boleh dibuang, karena artinya akan salah, juga mempunyai bunyi k yang 
tak keluar seperti banyak dalam dialek Jawa, yang juga tak boleh dihilangkan 
karena artinya bisa salah. Untuk bunyi sengau dipergunakan n pengganti h pada 
ejaan Ophuysen. Marga Thio dalam ejaan Ophuysen menjadi Tnio. Penggantian ini 
menghindarkan orang salah baca, dalam ejaan Ophuysen yang dipergunakan untuk 
nama Tionghoa h yang terletak dibelakang konsonan lain seperti th di atas, 
melambangkan dua bunyi; h untuk bunyi letusan dan h untuk bunyi sengau. 
Jadi h pada Thio itu tak jelas, apakah untuk bunyi letupan atau untuk bunyi 
sengau? Akibatnya menyakitkan, orang yang mempunyai marga sendiri banyak yang 
salah membunyikannya. Tak mampu membaca nama sendiri secara tepat adalah 
tragedi.   

Bunyi k pada akhir suku kata juga kacau,  ba'cang ditulis bakcang, daging 
ba' jadi bak yang berarti mata. Untuk mencegah kekacauan itu, maka sekarang 
orang mengganti k yang keluar bunyinya dengan q. Jadi Bakcang, k nya hanya 
menyendak bunyi tak keluar bnyinya seperti pada dialek Jawa, sedang bak pada 
bakciu = mata, tetap k.

Pada saat perumusan ejaan Suwandi maupun EJB zaman menteri Prof. Prijono, ada 
usulan pemakaian huruf q karena sayang ada huruf tak terpakai dalam alfabet. 
Yang saya ingat ada yang usul pengganti k tersendat tadi, jadi ra'jat menjadi 
raqyat, ada yang usul mengganti kh, sehingga kh yang merupakan huruf rangkap 
hilang. Kedua usulan ini akhirnya ditolak oleh suara yang mengatakan q itu 
adalah huruf khusus untuk Al Qur'an, jadi tak boleh dipakai keperluan lain. 
Perlu diketahui dalam ejaan Suwandi kh adalah ch. Kabar menjadi chabar, 
kemudian khabar, sekarang di Indonesiakan menjadi kabar. 

Sekedar tambahan, tolong masukkan lain kalau saya lupa ada yang terlewat. 
z
Kiongchiu

Liang U






From: ardian_c 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Thu, April 8, 2010 4:03:34 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: (Pro bung Poz) Imlek Agama atau Budaya?

  
ada yg bedalar diantara penganut kristen jg, contoh neh kristen nestorian yg 
diuber2 , dicap bidah, dibantai segala macem, beda tuh.

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "younginheart5000"  wrote:
>
> Bro Hari, masakan ayat ayat Alkitab dianggap sekedar budaya? Semua penganut 
> Kristen, apapun budayanya, percaya yang sama.
> 
> Tao, Konghucu juga jangan sekedar dianggap budaya, tetapi kepercayaan. .
> 
> Kalau seorang Kristiani percaya dari ayat ayat, bahwa naga itu buruk, ya 
> buruklah sang naga..
> 
> --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, liang u  wrote:
> >
> > J

Re: [budaya_tionghua] Membedah Kota Terlarang

2010-04-08 Terurut Topik david_apank
‎​​Ooº°◦°◦Hнн oweh jadi pengen ke tiongkok Makasih infonya... 
Sent from BlackBerry® on 3

-Original Message-
From: Tjandra Ghozalli 
Date: Thu, 8 Apr 2010 02:01:33 
To: 
Subject: [budaya_tionghua] Membedah Kota Terlarang [5 Attachments]

Dear member,
Berikut ini saya lampirkan kenang-kenangan perjalanan saya ke Beijing tempo 
hari. Semoga bisa menambah wawasan pembacanya. Terima kasih. RGDS.TG
 
MEMBEDAH KOTA TERLARANG.


Bulan silam kami berkesempatan mengunjungi Kota Terlarang (Forbidden City) di 
Beijing. Kota terlarang ini berhadapan dengan lapangan Tien An Men. Kota 
Terlarang menjadi istana dan pusat pemerintahan selama 5 abad mulai dari 
dinasti Ming (1368 – 1644) sampai dinasti Ching (1644 – 1911). Ada 14 kaisar 
dinasti Ming berkuasa di sana, mulai dari kaisar Chengzu (1368) hingga kaisar 
Sizong (1644) disambung oleh 10 kaisar dinasti Ching, mulai dari kaisar Shizu 
(1644) hingga kaisar Xiantong (1911). Dinamakan Kota Terlarang, karena kompleks 
perkotaan ini terlarang bagi masyarakat awam, hanya pejabat tinggi yang boleh 
memasukinya untuk bertemu dengan “putra langit” alias kaisar.


Kota Terlarang ini berupa kota kecil seukuran 960 meter dari utara ke selatan 
dan 750 meter dari barat ke timur atau seluas 720.000 m2 yang dibatasi oleh 
tembok benteng mengitarinya dari depan ke belakang. Kota Terlarang terbagi 
dalam dua area; area dalam dan area luar. Area luar adalah tempat di mana 
kaisar dinasti Ming atau Ching menjalankan roda pemerintahan bersama para 
menterinya. Di area luar berdiri tiga hall yakni Hall of Supreme Harmony, Hall 
of Perfect Harmony, dan Hall of Preservation of Harmony yang dibatasi dengan 
Hall of Literary Glory, dan Hall of Military Eminence. Sedang area dalam berupa 
tempat dimana kaisar bersama keluarganya bercengkrama juga terdiri dari tiga 
hall: Hall of Heavenly Purity, Hall of Union and Peace, dan Hall of Earthly 
Tranquility, di samping hall lainnya seperti Hall of Peaceful Longevity, Hall 
of Peacefull Tranquility, hall of Mental Cultivation. Di bagian kiri kanan ada 
bangunan tambahan berupa enam istana barat
 dan enam istana timur , ini adalah istana tempat para selir raja tinggal. 
Selain itu ada lima istana timur dan lima istana barat tempat tinggal para 
pangeran dan putri kaisar tinggal. Kota Terlarang ini dipenuhi pula oleh ribuan 
bangunan untuk para pejabat dan ratusan area terbuka untuk tempat hiburan atau 
latihan petugas keamanan. 


Berlapis-Lapis
Bangunan di Kota Terlarang berlapis lapis, sengaja dibuat demikian agar musuh 
sulit memasuki tempat tinggal kaisar. Ada empat belas bangunan besar yang 
letaknya melintang jalan masuk. Semakin ke dalam letak bangunan, akan semakin 
sakral dan tinggi jabatan yang disandang oleh bangunan tersebut. Untuk 
menjelajahi seluruh bangunan yang ada di Kota Terlarang dibutuhkan dua hari 
kunjungan (2 x 8 jam) yang menunjukkan betapa besar dan luasnya pelosok Kota 
Terlarang. Para penghuni Kota Terlarang tidak diperbolehkan keluar masuk pintu 
kota tanpa izin kaisar, semua kebutuhan sandang pangan telah tercukupi dari 
para suplaier yang umumnya berasal dari luar kota terlarang.


Tur Bareng
Demikianlah, penulis dan rombongan (semua ada 7 orang) mengadakan private tour 
ke Kota Terlarang ini. Bangunan yang pertama kami kunjungi adalah Meridian 
Gate. Untuk mencapai bangunan kita harus naik tangga seribu. Di dalam bangunan 
ini ada foto dan benda peninggalan era dinasti Ming dan Ching. Di tembok 
bangunan Meridian Gate ada gambar utuh kaisar Kangxi (1654 – 1722) yang sedang 
duduk dengan jubah kebesaran yang berwarna kuning keemasan. Boleh percaya boleh 
tidak, bila anda berfoto bersama gambar kaisar Kangxi, maka wajah anda selalu 
terlihat serius, bahkan bila saat difoto anda berusaha tersenyum lebar, toh 
hasilnya terlihat anda tengah serius, sedikitpun tanpa senyum!! Di pelataran 
antara bangunan berjejer kiosk kiosk yang menjajagakan benda suvenir – umumnya 
mereka pasang harga resmi yang tak dapat ditawar. Tapi bila anda ingin yang 
lebih murah (bisa 25% dari harga resmi) anda bisa berbelanja di luar Kota 
Terlarang, asal anda bisa menawarnya
 dan “tahan nafsu”. Di bangunan The Palace of Heavenly Purity ada pelakat 
bertuliskan “Keadilan dan Kehormatan”. Biasanya para kaisar menuliskan nama 
calon penggantinya di secarik kertas lalu disimpan di kotak besi dan ditaruh di 
belakang papan pelakat ini. Apabila kaisar mangkat maka kotak besi dibuka dan 
dibacakan nama kaisar pengganti yang baru.


Empat Sekaligus
Sudah jadi rahasia umum kalau para kaisar punya ratusan selir yang disimpan di 
istana barat dan timur. Sebagai hasilnya, putra dan putri kaisar juga berjumlah 
ratusan - mereka tinggal di istana pangeran dan istana putri. Untuk menjaga 
para gundik dan putri, dipakai ribuan orang kebiri (kasim). Di Palace of 
Earthly Transquility ada satu kamar yang berisi empat ranjang pengantin. Konon 
setiap tiga bulan kaisar menikahi empat gundik sekaligus!! Asyik tenan.satu 
malam bisa pindah sana pind

[budaya_tionghua] Membedah Kota Terlarang [5 Attachments]

2010-04-08 Terurut Topik Tjandra Ghozalli
Dear member,
Berikut ini saya lampirkan kenang-kenangan perjalanan saya ke Beijing tempo 
hari. Semoga bisa menambah wawasan pembacanya. Terima kasih. RGDS.TG
 
MEMBEDAH KOTA TERLARANG.


Bulan silam kami berkesempatan mengunjungi Kota Terlarang (Forbidden City) di 
Beijing. Kota terlarang ini berhadapan dengan lapangan Tien An Men. Kota 
Terlarang menjadi istana dan pusat pemerintahan selama 5 abad mulai dari 
dinasti Ming (1368 – 1644) sampai dinasti Ching (1644 – 1911). Ada 14 kaisar 
dinasti Ming berkuasa di sana, mulai dari kaisar Chengzu (1368) hingga kaisar 
Sizong (1644) disambung oleh 10 kaisar dinasti Ching, mulai dari kaisar Shizu 
(1644) hingga kaisar Xiantong (1911). Dinamakan Kota Terlarang, karena kompleks 
perkotaan ini terlarang bagi masyarakat awam, hanya pejabat tinggi yang boleh 
memasukinya untuk bertemu dengan “putra langit” alias kaisar.


Kota Terlarang ini berupa kota kecil seukuran 960 meter dari utara ke selatan 
dan 750 meter dari barat ke timur atau seluas 720.000 m2 yang dibatasi oleh 
tembok benteng mengitarinya dari depan ke belakang. Kota Terlarang terbagi 
dalam dua area; area dalam dan area luar. Area luar adalah tempat di mana 
kaisar dinasti Ming atau Ching menjalankan roda pemerintahan bersama para 
menterinya. Di area luar berdiri tiga hall yakni Hall of Supreme Harmony, Hall 
of Perfect Harmony, dan Hall of Preservation of Harmony yang dibatasi dengan 
Hall of Literary Glory, dan Hall of Military Eminence. Sedang area dalam berupa 
tempat dimana kaisar bersama keluarganya bercengkrama juga terdiri dari tiga 
hall: Hall of Heavenly Purity, Hall of Union and Peace, dan Hall of Earthly 
Tranquility, di samping hall lainnya seperti Hall of Peaceful Longevity, Hall 
of Peacefull Tranquility, hall of Mental Cultivation. Di bagian kiri kanan ada 
bangunan tambahan berupa enam istana barat
 dan enam istana timur , ini adalah istana tempat para selir raja tinggal. 
Selain itu ada lima istana timur dan lima istana barat tempat tinggal para 
pangeran dan putri kaisar tinggal. Kota Terlarang ini dipenuhi pula oleh ribuan 
bangunan untuk para pejabat dan ratusan area terbuka untuk tempat hiburan atau 
latihan petugas keamanan. 


Berlapis-Lapis
Bangunan di Kota Terlarang berlapis lapis, sengaja dibuat demikian agar musuh 
sulit memasuki tempat tinggal kaisar. Ada empat belas bangunan besar yang 
letaknya melintang jalan masuk. Semakin ke dalam letak bangunan, akan semakin 
sakral dan tinggi jabatan yang disandang oleh bangunan tersebut. Untuk 
menjelajahi seluruh bangunan yang ada di Kota Terlarang dibutuhkan dua hari 
kunjungan (2 x 8 jam) yang menunjukkan betapa besar dan luasnya pelosok Kota 
Terlarang. Para penghuni Kota Terlarang tidak diperbolehkan keluar masuk pintu 
kota tanpa izin kaisar, semua kebutuhan sandang pangan telah tercukupi dari 
para suplaier yang umumnya berasal dari luar kota terlarang.


Tur Bareng
Demikianlah, penulis dan rombongan (semua ada 7 orang) mengadakan private tour 
ke Kota Terlarang ini. Bangunan yang pertama kami kunjungi adalah Meridian 
Gate. Untuk mencapai bangunan kita harus naik tangga seribu. Di dalam bangunan 
ini ada foto dan benda peninggalan era dinasti Ming dan Ching. Di tembok 
bangunan Meridian Gate ada gambar utuh kaisar Kangxi (1654 – 1722) yang sedang 
duduk dengan jubah kebesaran yang berwarna kuning keemasan. Boleh percaya boleh 
tidak, bila anda berfoto bersama gambar kaisar Kangxi, maka wajah anda selalu 
terlihat serius, bahkan bila saat difoto anda berusaha tersenyum lebar, toh 
hasilnya terlihat anda tengah serius, sedikitpun tanpa senyum!! Di pelataran 
antara bangunan berjejer kiosk kiosk yang menjajagakan benda suvenir – umumnya 
mereka pasang harga resmi yang tak dapat ditawar. Tapi bila anda ingin yang 
lebih murah (bisa 25% dari harga resmi) anda bisa berbelanja di luar Kota 
Terlarang, asal anda bisa menawarnya
 dan “tahan nafsu”. Di bangunan The Palace of Heavenly Purity ada pelakat 
bertuliskan “Keadilan dan Kehormatan”. Biasanya para kaisar menuliskan nama 
calon penggantinya di secarik kertas lalu disimpan di kotak besi dan ditaruh di 
belakang papan pelakat ini. Apabila kaisar mangkat maka kotak besi dibuka dan 
dibacakan nama kaisar pengganti yang baru.


Empat Sekaligus
Sudah jadi rahasia umum kalau para kaisar punya ratusan selir yang disimpan di 
istana barat dan timur. Sebagai hasilnya, putra dan putri kaisar juga berjumlah 
ratusan - mereka tinggal di istana pangeran dan istana putri. Untuk menjaga 
para gundik dan putri, dipakai ribuan orang kebiri (kasim). Di Palace of 
Earthly Transquility ada satu kamar yang berisi empat ranjang pengantin. Konon 
setiap tiga bulan kaisar menikahi empat gundik sekaligus!! Asyik tenan.satu 
malam bisa pindah sana pindah sini.


Jamban Kaisar
Yang paling sulit difoto adalah jamban kaisar. Di ratusan istana yang besar 
megah kita tidak menjumpai kamar mandi dan toilet kaisar, toilet gundik atau 
toilet petinggi lainnya. Di mana mereka buang hajat? Diperkirakan toile

[budaya_tionghua] Re: SEMINAR IMAN KATHOLIK THD BUDAYA TIONGHUA

2010-04-08 Terurut Topik ardian_c
Salah satu yg nyadar itu Matteo Ricci, dan salah satu usulannya itu ngangkat 
Kong Zi jadi santo, jg diusulkan kalu tenglang itu boleh sembayang leluhur 
segala macam pernik2 budayanya, soalnya Matteo Ricci dgn bbrp org SJ nyadar 
ajaran Kong Zi gitu nyerap kedalam sendi2 kehidupan termasuk kenegaraan ama 
cara pandangan org Tionghoa tentang agama dan iman.

Dalam sejarah perkembangan agama2 di Tiongkok, sebenernya falsafah Kong Zi jg 
filsafat2 lain seperti Taoisme itu mengenal istilah toleransi beragama yg mana 
istilah itu GAK DIKENAL oleh agama2 samawi, bahkan kalu kita mau mengkaji 
sejarah perkembangan kristiani, penentangan terhadap kristiani itu lebih gara2 
kristiani purba tidak toleran or jg melecehkan thdp agama2 atau kepercayaan 
lain.

Adopsi PL jg membuat bbrp org penganut Kristiani purba alergi thdp pengaruh 
budaya Yahudi, salah satu penentangnya itu namanya Marius dan sialnya dia dicap 
bidah ampe hari ini. Padahal budaya yahudi jg mengadopsi budaya lokal jg, 
misalnye aja itu sebutan El.

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Tony Setiabudhi  wrote:
>
> Dear All;
> Sangat menarik kalau BUDAYA TiongHoa dapat di ADOPT oleh Katholik - karena 
> seingat saya : ADA yang pernah menulis ; Waktu JESUIT masuk ke Tiongkok - 
> begitu tahu  bahwa TAO-ism dalah falsafah yang snagat mendasar di Tiongkok - 
> lalu para PADERI/ {pastor2) dapat WARNING dari Roma - apa betul ??
> Padahal Taoism akan mengarah pada HARMONISASI dan selalu dapat menyesuaikan 
> dgn adat maupun aturan yang bagaimana PUN !!
> Barangkali ada PAKAR yang nimbrung ?
>
>
>
>
> 
> From: Ong Bun 
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Sent: Tuesday, April 6, 2010 22:12:11
> Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: SEMINAR IMAN KATHOLIK THD BUDAYA TIONGHUA
>
>
> Kalau yang saya lihat di BBC Knowledge (acara Extreme Pilgrim)
> sepertinya Katolik Timur Tengah pun cara berdoanya seperti umat Muslim,
> diyakinkan oleh pembawa acaranya namun saya juga kurang paham betul
> karena saya baca terjemahan subtitle bahasa Indonesianya, mungkin jika
> disiarkan ulang di Indovision bisa lebih menyimak kata-kata yang
> diucapkannya dalam bahasa Inggris..
>
> sebab kadang penerjemahan kata "monk" yang seharusnya jadi "rahib" atau
> "biarawan" oleh Indovision diterjemahkan sebagai "biksu" -- agak
> membingungkan jika mengacu kepada subtitle terjemahan Indovision
>
> £aureate wrote:
> >
> >
> > Sptnya saya harus ralat dikit. Paus benediktus II terlihat sdg melakukan
> > gerakan salat di masjid biru, turki.
> >
> > http://lenteramaya. wordpress. com/2006/ 12/01/cerita- dari-kunjungan- 
> > paus-ke-masjid- biru-di-istanbul -turki/
> >
> > Maaf atas kesalahannya
> >
> > Powered by Telkomsel BlackBerry®
> >
> >  - - - - - -
> > *From: * Steve Haryono 
> > *Date: *Tue, 6 Apr 2010 01:03:21 -0700 (PDT)
> > *To: *
> > *Subject: *Re: [budaya_tionghua] Re: SEMINAR IMAN KATHOLIK THD BUDAYA
> > TIONGHUA
> >
> >
> >
> > Maksudnya datang mengunjungi mesjid atau ikutan sholat beneran ?
> > Saya juga sering dateng ke mesjid, liat-liat dalem nya, tapi ya ngga
> > ikutan sholat :)
> >
> > Steve
>
>
>
>
>
>   Get your new Email address!
> Grab the Email name you've always wanted before someone else does!
> http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/
>




[budaya_tionghua] Re: (Pro bung Poz) Imlek Agama atau Budaya?

2010-04-08 Terurut Topik ardian_c
ada yg bedalar diantara penganut kristen jg, contoh neh kristen nestorian yg 
diuber2 , dicap bidah, dibantai segala macem, beda tuh.

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "younginheart5000"  wrote:
>
> Bro Hari, masakan ayat ayat Alkitab dianggap sekedar budaya? Semua penganut 
> Kristen, apapun budayanya, percaya yang sama.
> 
> Tao, Konghucu juga jangan sekedar dianggap budaya, tetapi kepercayaan..
> 
> Kalau seorang Kristiani percaya dari ayat ayat, bahwa naga itu buruk, ya 
> buruklah sang naga..
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, liang u  wrote:
> >
> > Jaman dulu yang tidak boleh dipakai rakyat adalah baju bergambar naga, 
> > sebab itu adalah pakaian resmi kaisar. Sedang nama menggunakan Liong tidak 
> > dilarang, misalnya jenderalnya Lao Pi yang terkenal bernama Tio Cu Liong. 
> > 赵子龙 Tio In. 
> > Kiongchiu
> > 
> > 。
> > 
> >  
> > 
> > 
> > 
> > 
> > From: Hariadi 
> > To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> > Sent: Mon, April 5, 2010 8:40:17 PM
> > Subject: [budaya_tionghua] Re: (Pro bung Poz) Imlek Agama atau Budaya?
> > 
> >   
> > Dear members,
> > 
> > ijinkan saya sumbang pendapat.
> > 
> > Kebetulan nama saya ada Liongnya, shio ular, dan beragama nasrani. 
> > Secara chinese, memang Liong itu lambang keberanian, keperkasaan. Dijaman 
> > doeloe, yg boleh pake nama Liong hanya kaisar. Sedangkan ular bagi chinese 
> > adalah simbol kebijaksanaan.
> > 
> > Sedangkan secara kristiani (ada ayat2nya dialkitab), naga dan ular adalah 
> > simbol dari iblis, setan. Dan dibudaya barat memang simbol dari kejahatan, 
> > banyak cerita satria memerangi naga.
> > 
> > Buat saya not a problem, ini hanya perbedaan budaya. Gak ada yg bener atau 
> > salah. Dibudaya barat, ortu dipanggil nama saja, di chinese bisa dimaki 
> > anak puthau.
> > Dikebanyakan budaya, menjulurkan lidah itu penghinaan, dinepal (kalo gak 
> > salah) itu penghormatan. Kita di indo boleh makan sapi, di India sapi itu 
> > suci dan merupakan sesembahan, mereka gak makan sapi
> > 
> > so ini cuman perbedaan budaya, gak usah dibesar2kan. 
> > 
> > salam,
> > 
> > hari
> > 
> > --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, pozzzmo@ wrote:
> > >
> > > Kasih tau donk bro.. Kita kan disini buat share.. Bukan buat marah2..
> > > Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
> > > Teruuusss... !
> > > 
> > > -Original Message-
> > > From: "Erik" 
> > > Date: Mon, 05 Apr 2010 10:36:32 
> > > To: 
> > > Subject: [budaya_tionghua] Re: (Pro bung Poz) Imlek Agama atau Budaya?
> > > 
> > > 
> > > Wah, rupanya anda tidak mengerti bahasa Mandarin kalau begitu!! Untuk
> > > kata Dragon memang sudah ada terjemahan bahasa Mandarinya!! Cari sendiri
> > > ah! Atau tanya sama yang mengerti!!
> > > 
> > > 
> > > 
> > > Salam,
> > > 
> > > Erik,
> > > 
> > >  - - - - - -\
> > > --
> > > 
> > > In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, pozzzmo@ wrote:
> > > >
> > > > Perjuangkan jg sampai negara2 berbahasa mandarin memiliki kosa kata
> > > khusus lagi buat Dragon.. Boliong mungkin? :)
> > > > Cuma suggest.. :)
> > > > Sent from my BlackBerry?smartpho ne from Sinyal Bagus XL, Nyambung
> > > Teruuusss... !
> > > >
> > > > -Original Message-
> > > > From: "Erik" rsn_cc@
> > > > Date: Mon, 05 Apr 2010 10:11:57
> > > > To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> > > > Subject: [budaya_tionghua] Re: (Pro bung Poz) Imlek Agama atau Budaya?
> > > >
> > > >
> > > > Betul sekali, NAGA bukan iblis. Malah dalam tradisi India (termasuk
> > > > agama Buddha) Naga adalah salah satu mahluk suci. Dalam sutra-sutra
> > > > Buddhis Naga yang berasal dari bahasa Sanskerta memang diterjemahkan
> > > > sebagai Long (Áú) dalam bahasa Mandarin.
> > > >
> > > > Tapi, Naga dan Long/Liong bukan DRAGON, tidak bisa dipersamakan! Yang
> > > > satu merupakan mahluk suci/totem yang disakralkan, sedangkan yang
> > > > lainnya merupakan simbol iblis yang dihujat! Juga perwujudan antara
> > > > Long/Liong dengan Dragon sangat beda kok!!
> > > >
> > > > Salam,
> > > >
> > > > Erik
> > >
> >
>