[budaya_tionghua] Renungan minggu ini

2009-12-14 Terurut Topik Teng Aina
Tentang pemerintahan, Nabi Khongcu bersabda " Makna memerintah ialah 
meluruskan. Bila kamu menjadi pelopor berbuat lurus, siapakah berani berbuat 
tidak lurus?" Sabda Suci XII : 17

Sojah,

Teng Aina



  

[budaya_tionghua] Renungan minggu ini

2009-12-06 Terurut Topik Teng Aina
" Mengendalikan diri pulang kepada Kesusilaan, itulah Cinta Kaih. Bila suatu 
hari dapat mengendalikan diri pulang pada Kesusilaan, dunia akan kembali kepada 
Cinta Kasih. Cinta Kasih itu bergantung kepada usaha diri sendiri; dapatkah 
bergantung kepada orang lain?" (Confucius) Sabda Suci jilid XII : 1


Soajh,

Teng Aina 






  

Re: [budaya_tionghua] Renungan minggu ini - cicit kaisar

2009-12-06 Terurut Topik shinmen takezo
*memang tionghoa sejati itu seperti apa , boleh saya tahu bung iwan?

bukannya anda saja , saya juga pernah menulis hal yang sama ,
jangan sampai mengangkat derajat budaya tionghoa terlalu tinggi , tapi diri
sendiri tidak sanggup menjadikan diri sebagai "kitab terbuka" alias contoh
dan suri teladan

jadi bolehlah teladan itu sendiri di mulai oleh anda , tentu menarik menurut
apa yang anda ketahui , mana yang santun , mana yang tidak sombong , mana
yang boleh berargumen klo ada kejanggalan , menurut anda mana yang janggal ?


*
2009/12/6 iwan kustiawan 

>
>
> yang saya maksudkan adalah sebagai orang tionghoa selayaknya kita
> mendengaran pendapat seseorang dahulu, mencoba berfikir terbuka untuk
> melihat kungkinan kemungkinan lain selain apa yang kita anggap benar, lalu
> bolehlah beragument bila ada kejanggalan, tetapi pergunakan kata yang *santun
> dan tidak sombong.*
> Saya rasa kalau anda membaca bukan dengan emosi sudah jelas apa yang saya
> tulis tuan/puan takezo.
>
> --- On *Sun, 12/6/09, shinmen takezo * wrote:
>
>
> From: shinmen takezo 
> Subject: Re: [budaya_tionghua] Renungan minggu ini - cicit kaisar
>
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Date: Sunday, December 6, 2009, 2:47 PM
>
>
>
>
> betul sekali bung iwan , ilmu bisa berkembang , sejarah bisa berganti .
> tapi ntar ente suruh anak anda jangan belajar atau baca buku sejarah di
> sekolah , atau baca koran , karena semua itu lum tentu benar hihihi
>
> sepandai apapun anda , kalau tidak mempublikasikan apa yang anda ketahui
> (terlepas apa yang anda ketahui itu benar atau salah )  sama saja tidak
> berguna bagi orang lain 
>
> lebih baik si cicit kaisar itu , terlepas dari klaim2nya , dia berani
> mempublikasikan apa yang dia yakini 
>
> 2009/12/5 iwan kustiawan  com<http://mc/compose?to=iwanph...@yahoo.com>
> >
>
>>
>>
>> ini baru budaya tiong hoa...
>> he...he..he. .jadi teringat subjek cicit kaisar..
>> orang2 yang mentertawakan  orang lain itu seperti botol penuh tak bisa
>> diisi lagi...sudah penuh dengan kesombongannya sendiri...ilmu pasti
>> (science) saja berkembang dan bisa digantikan apalagi sejarah yang banyak
>> dipengaruhi oleh politik, religi, etc..
>> selayaknyalah jika merekalah dari segi moral tiong hoa yang menjadi subjek
>> tertawaan... .sepandai apapun orang yang sombong sama saja tak berguna bagi
>> orang lain.
>>
>>
>> --- On *Sat, 12/5/09, east_road > com<http://mc/compose?to=east_r...@yahoo.com>
>> >* wrote:
>>
>>
>> From: east_road > com<http://mc/compose?to=east_r...@yahoo.com>
>> >
>> Subject: [budaya_tionghua] Renungan minggu ini Jika kalau murid Baru bisa
>> kencing berdiri, Guru kencing ???
>> To: budaya_tionghua@ yahoogroups. 
>> com<http://mc/compose?to=budaya_tiong...@yahoogroups.com>
>> Date: Saturday, December 5, 2009, 9:13 AM
>>
>>
>>
>> Dulu waktu kita SD, Selalu pas pelajaran Bahasa Indonesia, selalu ada
>> pelajaran bagian belajar pepatah. Anda tentu ingat pepatah yang satu ini
>> sering sekali, kita harus menghapal pepatah yang satu ini " Guru kencing
>> berdiri, murid kencing berlari". Nah sekarang saya merenung dan mendapat
>> sebuat ide untuk membuat saduran baru Dari pepatah ini bagaimana kalu Si
>> murid baru bisa kencing berdiri si guru kencing gimana ?.
>>
>> Simak alkisah berikut ini :
>>
>> Pada suatu saat si Murid dengan bangganya dia memberi tahukan teman
>> temannya yang masih kencing berlari lari, dia berkata" Loe pada tuh masih
>> GOBLOK, liat g udah pintar G aja sekarang Kencing aja udah berdiri, Loe pada
>> masih lari- lari ", Dengan sombongnya si murid baru bisa kencing berdiri,
>> menantang semua orang sekitar dirinya, tak ada yang mampu kencing berdiri
>> sebaik dirinya.
>>
>> Karena kesombongan si murid dia menantang Gurunya sendiri dan berkata "
>> Guru sekarang saya bisa kencing berdiri, gimana dengan anda pas anda tidak
>> bisa melampaui diri saya". Sang guru tersenyum dan muridnya berkata " Ayo
>> kita adu kencing, siapa kencingnya lebih jago saya atau anda, pastilah saya
>> karena saya sudah bisa kencing berdiri tidak seperti yang lainnya?". Dan
>> sang guru menjawab tantangan muridnya. Maka mereka beradu kencing , Simurid
>> ternyata si murid kalah oleh sang Guru dia bingung kok bisa ???. Padahal
>> tehniknya sama sama berdiri.
>>
>> Anda mau tau kenapa si murid bisa kalah, jawabnya ternyata eh ternyata
>> siGuru mampu kencing berdiri dan mengeluarkan air kencing dengan tegak lurus
>> dan teratur, sehingga tidak mengotori bada

Re: [budaya_tionghua] Renungan minggu ini - cicit kaisar

2009-12-06 Terurut Topik iwan kustiawan
saya setuju dengan pendpat anda ...bahwa mempublikasikan atau menghasilkan 
sesuatu yang berguna bagi orang lain lebih penting ( apalagi dibanding membaca 
teori si A teori si B, memoar si A, memoar si B tapi merasa dirinya paling 
pintar dan benar karena sudah baca ini dan itu).satu hal anda kehilangan esensi 
disiniyang saya maksudkan adalah sebagai orang tionghoa selayaknya kita 
mendengaran pendapat seseorang dahulu, mencoba berfikir terbuka untuk melihat 
kungkinan kemungkinan lain selain apa yang kita anggap benar, lalu bolehlah 
beragument bila ada kejanggalan, tetapi pergunakan kata yang santun dan tidak 
sombong.Saya rasa kalau anda membaca bukan dengan emosi sudah jelas apa yang 
saya tulis tuan/puan takezo.

--- On Sun, 12/6/09, shinmen takezo  wrote:

From: shinmen takezo 
Subject: Re: [budaya_tionghua] Renungan minggu ini - cicit kaisar
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Sunday, December 6, 2009, 2:47 PM















 
 



  



  
  
  betul sekali bung iwan , ilmu bisa berkembang , sejarah bisa berganti 
.
tapi ntar ente suruh anak anda jangan belajar atau baca buku sejarah di sekolah 
, atau baca koran , karena semua itu lum tentu benar hihihi


sepandai apapun anda , kalau tidak mempublikasikan apa yang anda ketahui 
(terlepas apa yang anda ketahui itu benar atau salah )  sama saja tidak berguna 
bagi orang lain 

lebih baik si cicit kaisar itu , terlepas dari klaim2nya , dia berani 
mempublikasikan apa yang dia yakini 


2009/12/5 iwan kustiawan 
















 



  



  
  
  
ini baru budaya tiong hoa...he...he..he. .jadi teringat subjek cicit 
kaisar..orang2 yang mentertawakan  orang lain itu seperti botol penuh tak bisa 
diisi lagi...sudah penuh dengan kesombongannya sendiri...ilmu pasti (science) 
saja berkembang dan bisa digantikan apalagi sejarah yang banyak dipengaruhi 
oleh politik, religi, etc..
selayaknyalah jika merekalah dari segi moral tiong hoa yang menjadi subjek 
tertawaan... .sepandai apapun orang yang sombong sama saja tak berguna bagi 
orang lain.

--- On Sat, 12/5/09, east_road  wrote:


From: east_road 
Subject: [budaya_tionghua] Renungan minggu ini Jika kalau murid Baru bisa 
kencing berdiri, Guru
 kencing ???
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Date: Saturday, December 5, 2009, 9:13 AM















 
 




  
  
  Dulu waktu kita SD, Selalu pas pelajaran Bahasa Indonesia, selalu ada 
pelajaran bagian belajar pepatah. Anda tentu ingat pepatah yang satu ini sering 
sekali, kita harus menghapal pepatah yang satu ini " Guru kencing berdiri, 
murid kencing berlari". Nah sekarang saya merenung dan mendapat sebuat ide 
untuk membuat saduran baru Dari pepatah ini bagaimana kalu Si murid baru bisa 
kencing berdiri si guru kencing gimana ?.




Simak alkisah berikut ini :



Pada suatu saat si Murid dengan bangganya dia memberi tahukan teman temannya 
yang masih kencing berlari lari, dia berkata" Loe pada tuh masih GOBLOK, liat g 
udah pintar G aja sekarang Kencing aja udah berdiri, Loe pada masih lari- lari 
", Dengan sombongnya si murid baru bisa kencing berdiri, menantang semua orang 
sekitar dirinya, tak ada yang mampu kencing berdiri sebaik dirinya.




Karena kesombongan si murid dia menantang Gurunya sendiri dan berkata " Guru 
sekarang saya bisa kencing berdiri, gimana dengan anda pas anda tidak bisa 
melampaui diri saya". Sang guru tersenyum dan muridnya berkata " Ayo kita adu 
kencing, siapa kencingnya lebih jago saya atau anda, pastilah saya karena saya 
sudah bisa kencing berdiri tidak seperti yang lainnya?". Dan sang guru menjawab 
tantangan muridnya. Maka mereka beradu kencing , Simurid ternyata si murid 
kalah oleh sang Guru dia bingung kok bisa ???. Padahal tehniknya sama sama 
berdiri.




Anda mau tau kenapa si murid bisa kalah, jawabnya ternyata eh ternyata siGuru 
mampu kencing berdiri dan mengeluarkan air kencing dengan tegak lurus dan 
teratur, sehingga tidak mengotori badannya, dan simurid mengeluarkan air 
kencing dengan masih air kencingnya mencar mencar ketangannya, celananya, dan 
pula ke bajunya. Bertanya sama gurunya kok bisa air kencingnya lancar ?. Si 
guru berkata " dirimu masih baru mempelajari kencing berdiri, sementara aku 
sudah makan asam garam dari kencing berdiri, sehingga aku tau Air kencing 
ternyata juga sama penting daripada cara posisi kencing, cara mengeluarkan air 
kencing juga sama penting mempelajari cara posisi kencing"




Arti dari kisah ini adalah janganlah kita sombong ketika kita berhasil 
mempalajari sebuah pengetahuan, menantang semua orang, Guru kita dgn diri kita 
masih lebih baik guru kita, karena dia sudah lama mempelajari ilmu pengtahuan 
tersebut dan fasih akan adanya, dia tidak perlu mencari lagi karena dia sudah 
tau mesti cari dimana, sementara orang yang baru bisa tahu ilmu masih mencari 
kesana kemari jawabannya apa lewat internet, buku dan sebgainya, itu lah 
bed

Re: [budaya_tionghua] Renungan minggu ini - cicit kaisar

2009-12-05 Terurut Topik shinmen takezo
betul sekali bung iwan , ilmu bisa berkembang , sejarah bisa berganti .
tapi ntar ente suruh anak anda jangan belajar atau baca buku sejarah di
sekolah , atau baca koran , karena semua itu lum tentu benar hihihi

sepandai apapun anda , kalau tidak mempublikasikan apa yang anda ketahui
(terlepas apa yang anda ketahui itu benar atau salah )  sama saja tidak
berguna bagi orang lain 

lebih baik si cicit kaisar itu , terlepas dari klaim2nya , dia berani
mempublikasikan apa yang dia yakini 

2009/12/5 iwan kustiawan 

>
>
> ini baru budaya tiong hoa...
> he...he..he..jadi teringat subjek cicit kaisar..
> orang2 yang mentertawakan  orang lain itu seperti botol penuh tak bisa
> diisi lagi...sudah penuh dengan kesombongannya sendiri...ilmu pasti
> (science) saja berkembang dan bisa digantikan apalagi sejarah yang banyak
> dipengaruhi oleh politik, religi, etc..
> selayaknyalah jika merekalah dari segi moral tiong hoa yang menjadi subjek
> tertawaansepandai apapun orang yang sombong sama saja tak berguna bagi
> orang lain.
>
>
> --- On *Sat, 12/5/09, east_road * wrote:
>
>
> From: east_road 
> Subject: [budaya_tionghua] Renungan minggu ini Jika kalau murid Baru bisa
> kencing berdiri, Guru kencing ???
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Date: Saturday, December 5, 2009, 9:13 AM
>
>
>
> Dulu waktu kita SD, Selalu pas pelajaran Bahasa Indonesia, selalu ada
> pelajaran bagian belajar pepatah. Anda tentu ingat pepatah yang satu ini
> sering sekali, kita harus menghapal pepatah yang satu ini " Guru kencing
> berdiri, murid kencing berlari". Nah sekarang saya merenung dan mendapat
> sebuat ide untuk membuat saduran baru Dari pepatah ini bagaimana kalu Si
> murid baru bisa kencing berdiri si guru kencing gimana ?.
>
> Simak alkisah berikut ini :
>
> Pada suatu saat si Murid dengan bangganya dia memberi tahukan teman
> temannya yang masih kencing berlari lari, dia berkata" Loe pada tuh masih
> GOBLOK, liat g udah pintar G aja sekarang Kencing aja udah berdiri, Loe pada
> masih lari- lari ", Dengan sombongnya si murid baru bisa kencing berdiri,
> menantang semua orang sekitar dirinya, tak ada yang mampu kencing berdiri
> sebaik dirinya.
>
> Karena kesombongan si murid dia menantang Gurunya sendiri dan berkata "
> Guru sekarang saya bisa kencing berdiri, gimana dengan anda pas anda tidak
> bisa melampaui diri saya". Sang guru tersenyum dan muridnya berkata " Ayo
> kita adu kencing, siapa kencingnya lebih jago saya atau anda, pastilah saya
> karena saya sudah bisa kencing berdiri tidak seperti yang lainnya?". Dan
> sang guru menjawab tantangan muridnya. Maka mereka beradu kencing , Simurid
> ternyata si murid kalah oleh sang Guru dia bingung kok bisa ???. Padahal
> tehniknya sama sama berdiri.
>
> Anda mau tau kenapa si murid bisa kalah, jawabnya ternyata eh ternyata
> siGuru mampu kencing berdiri dan mengeluarkan air kencing dengan tegak lurus
> dan teratur, sehingga tidak mengotori badannya, dan simurid mengeluarkan air
> kencing dengan masih air kencingnya mencar mencar ketangannya, celananya,
> dan pula ke bajunya. Bertanya sama gurunya kok bisa air kencingnya lancar ?.
> Si guru berkata " dirimu masih baru mempelajari kencing berdiri, sementara
> aku sudah makan asam garam dari kencing berdiri, sehingga aku tau Air
> kencing ternyata juga sama penting daripada cara posisi kencing, cara
> mengeluarkan air kencing juga sama penting mempelajari cara posisi kencing"
>
> Arti dari kisah ini adalah janganlah kita sombong ketika kita berhasil
> mempalajari sebuah pengetahuan, menantang semua orang, Guru kita dgn diri
> kita masih lebih baik guru kita, karena dia sudah lama mempelajari ilmu
> pengtahuan tersebut dan fasih akan adanya, dia tidak perlu mencari lagi
> karena dia sudah tau mesti cari dimana, sementara orang yang baru bisa tahu
> ilmu masih mencari kesana kemari jawabannya apa lewat internet, buku dan
> sebgainya, itu lah bedanya dengan guru yang telah lama belajar dia tanpa
> mencari pun tau mesti bagaimana mengarahkan yang lebih baik ( lebih
> berpengalaman dari kita yang baru bisa ilmu pengetahuan)
>
>
>  
>


Re: [budaya_tionghua] Renungan minggu ini - cicit kaisar

2009-12-05 Terurut Topik iwan kustiawan
ini baru budaya tiong hoa...he...he..he..jadi teringat subjek cicit 
kaisar..orang2 yang mentertawakan  orang lain itu seperti botol penuh tak bisa 
diisi lagi...sudah penuh dengan kesombongannya sendiri...ilmu pasti (science) 
saja berkembang dan bisa digantikan apalagi sejarah yang banyak dipengaruhi 
oleh politik, religi, etc..selayaknyalah jika merekalah dari segi moral 
tiong hoa yang menjadi subjek tertawaansepandai apapun orang yang sombong 
sama saja tak berguna bagi orang lain.

--- On Sat, 12/5/09, east_road  wrote:

From: east_road 
Subject: [budaya_tionghua] Renungan minggu ini Jika kalau murid Baru bisa 
kencing berdiri, Guru kencing ???
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Saturday, December 5, 2009, 9:13 AM















 
 



  



  
  
  Dulu waktu kita SD, Selalu pas pelajaran Bahasa Indonesia, selalu ada 
pelajaran bagian belajar pepatah. Anda tentu ingat pepatah yang satu ini sering 
sekali, kita harus menghapal pepatah yang satu ini " Guru kencing berdiri, 
murid kencing berlari". Nah sekarang saya merenung dan mendapat sebuat ide 
untuk membuat saduran baru Dari pepatah ini bagaimana kalu Si murid baru bisa 
kencing berdiri si guru kencing gimana ?.



Simak alkisah berikut ini :



Pada suatu saat si Murid dengan bangganya dia memberi tahukan teman temannya 
yang masih kencing berlari lari, dia berkata" Loe pada tuh masih GOBLOK, liat g 
udah pintar G aja sekarang Kencing aja udah berdiri, Loe pada masih lari- lari 
", Dengan sombongnya si murid baru bisa kencing berdiri, menantang semua orang 
sekitar dirinya, tak ada yang mampu kencing berdiri sebaik dirinya.



Karena kesombongan si murid dia menantang Gurunya sendiri dan berkata " Guru 
sekarang saya bisa kencing berdiri, gimana dengan anda pas anda tidak bisa 
melampaui diri saya". Sang guru tersenyum dan muridnya berkata " Ayo kita adu 
kencing, siapa kencingnya lebih jago saya atau anda, pastilah saya karena saya 
sudah bisa kencing berdiri tidak seperti yang lainnya?". Dan sang guru menjawab 
tantangan muridnya. Maka mereka beradu kencing , Simurid ternyata si murid 
kalah oleh sang Guru dia bingung kok bisa ???. Padahal tehniknya sama sama 
berdiri.



Anda mau tau kenapa si murid bisa kalah, jawabnya ternyata eh ternyata siGuru 
mampu kencing berdiri dan mengeluarkan air kencing dengan tegak lurus dan 
teratur, sehingga tidak mengotori badannya, dan simurid mengeluarkan air 
kencing dengan masih air kencingnya mencar mencar ketangannya, celananya, dan 
pula ke bajunya. Bertanya sama gurunya kok bisa air kencingnya lancar ?. Si 
guru berkata " dirimu masih baru mempelajari kencing berdiri, sementara aku 
sudah makan asam garam dari kencing berdiri, sehingga aku tau Air kencing 
ternyata juga sama penting daripada cara posisi kencing, cara mengeluarkan air 
kencing juga sama penting mempelajari cara posisi kencing"



Arti dari kisah ini adalah janganlah kita sombong ketika kita berhasil 
mempalajari sebuah pengetahuan, menantang semua orang, Guru kita dgn diri kita 
masih lebih baik guru kita, karena dia sudah lama mempelajari ilmu pengtahuan 
tersebut dan fasih akan adanya, dia tidak perlu mencari lagi karena dia sudah 
tau mesti cari dimana, sementara orang yang baru bisa tahu ilmu masih mencari 
kesana kemari jawabannya apa lewat internet, buku dan sebgainya, itu lah 
bedanya dengan guru yang telah lama belajar dia tanpa mencari pun tau mesti 
bagaimana mengarahkan yang lebih baik ( lebih berpengalaman dari kita yang baru 
bisa ilmu pengetahuan)






 





 



  











  

[budaya_tionghua] Renungan minggu ini Jika kalau murid Baru bisa kencing berdiri, Guru kencing ???

2009-12-04 Terurut Topik east_road
Dulu waktu kita SD, Selalu pas pelajaran Bahasa Indonesia, selalu ada pelajaran 
bagian belajar pepatah. Anda tentu ingat pepatah yang satu ini sering sekali, 
kita harus menghapal pepatah yang satu ini " Guru kencing berdiri, murid 
kencing berlari". Nah sekarang saya merenung dan mendapat sebuat ide untuk 
membuat saduran baru Dari pepatah ini bagaimana kalu Si murid baru bisa kencing 
berdiri si guru kencing gimana ?.

Simak alkisah berikut ini :

Pada suatu saat si Murid dengan bangganya dia memberi tahukan teman temannya 
yang masih kencing berlari lari, dia berkata" Loe pada tuh masih GOBLOK, liat g 
udah pintar G aja sekarang Kencing aja udah berdiri, Loe pada masih lari- lari 
", Dengan sombongnya si murid baru bisa kencing berdiri, menantang semua orang 
sekitar dirinya, tak ada yang mampu kencing berdiri sebaik dirinya.

Karena kesombongan si murid dia menantang Gurunya sendiri dan berkata " Guru 
sekarang saya bisa kencing berdiri, gimana dengan anda pas anda tidak bisa 
melampaui diri saya". Sang guru tersenyum dan muridnya berkata " Ayo kita adu 
kencing, siapa kencingnya lebih jago saya atau anda, pastilah saya karena saya 
sudah bisa kencing berdiri tidak seperti yang lainnya?". Dan sang guru menjawab 
tantangan muridnya. Maka mereka beradu kencing , Simurid ternyata si murid 
kalah oleh sang Guru dia bingung kok bisa ???. Padahal tehniknya sama sama 
berdiri.

Anda mau tau kenapa si murid bisa kalah, jawabnya ternyata eh ternyata siGuru 
mampu kencing berdiri dan mengeluarkan air kencing dengan tegak lurus dan 
teratur, sehingga tidak mengotori badannya, dan simurid mengeluarkan air 
kencing dengan masih air kencingnya mencar mencar ketangannya, celananya, dan 
pula ke bajunya. Bertanya sama gurunya kok bisa air kencingnya lancar ?. Si 
guru berkata " dirimu masih baru mempelajari kencing berdiri, sementara aku 
sudah makan asam garam dari kencing berdiri, sehingga aku tau Air kencing 
ternyata juga sama penting daripada cara posisi kencing, cara mengeluarkan air 
kencing juga sama penting mempelajari cara posisi kencing"

Arti dari kisah ini adalah janganlah kita sombong ketika kita berhasil 
mempalajari sebuah pengetahuan, menantang semua orang, Guru kita dgn diri kita 
masih lebih baik guru kita, karena dia sudah lama mempelajari ilmu pengtahuan 
tersebut dan fasih akan adanya, dia tidak perlu mencari lagi karena dia sudah 
tau mesti cari dimana, sementara orang yang baru bisa tahu ilmu masih mencari 
kesana kemari jawabannya apa lewat internet, buku dan sebgainya, itu lah 
bedanya dengan guru yang telah lama belajar dia tanpa mencari pun tau mesti 
bagaimana mengarahkan yang lebih baik ( lebih berpengalaman dari kita yang baru 
bisa ilmu pengetahuan)



[budaya_tionghua] Renungan minggu ini

2009-11-30 Terurut Topik Teng Aina
" Bila mengerti berlakulah sebagai orang yang mengerti; bila tidak mengerti 
berlakulah sebagai orang yg tidak mengerti. itulah yang dinamai 'mengerti' " 
(Confucius) Sabda Suci II bab 17


Sojah,

Teng Aina



  

[budaya_tionghua] Renungan minggu ini

2009-11-22 Terurut Topik Teng Aina
Tentang hal Laku Bakti Nabi Khongcu bersabda " Sikap wajahlah yang sukar. Ada 
pekerjaan, anak melakukan dengan sekuat tenaga; ada anggur dan makanan, lebih 
dahulu disuguhkan kepada orang tua; kalau hanya demikian saja, cukupkah dinamai 
Laku Bakti?" Lun Yu II, 8

Sojah,

Teng Aina



  

[budaya_tionghua] Renungan minggu ini

2009-11-15 Terurut Topik Teng Aina
" Dengan makan nasi kasar, minum air tawar dan tangan dilipat sebagai bantal, 
orang masih dapat merasakan kebahagiaan di dalamnya. Maka harta dan kemuliaan 
yang tidak berlandaskan Kebenaran, bagiKu laksana awan berlalu saja " 
(Confucius) Sabda Suci VII, 16

Sojah, 

Teng Aina



  

[budaya_tionghua] Renungan Minggu ini

2009-11-08 Terurut Topik Teng Aina
Kemarin adalah sejarah, hari esok adalah misteri, hari ini adalah 
Anugrah...maka Bersyukurlah.

Sojah,
Teng Aina



  

[budaya_tionghua] Renungan Minggu ini

2009-11-01 Terurut Topik Teng Aina
" Bila pemimpin berperi Cinta Kasih, niscaya tiada yang tidak berperi Cinta 
kasih. Bila pemimpin menjunjung Kebenaran, niscaya tiada yang tidak berlaku 
Benar : (Ming Zi) Bingcu IV B : 5

Sojah,
Teng Aina



  

[budaya_tionghua] Renungan minggu ini

2009-10-25 Terurut Topik Teng Aina
" Seorang Kuncu berwibawa tetapi tidak congkak, seorang rendah budi congkak 
tetapi tidak berwibawa " (Confucius) Sabda Suci XIII, 26
 
Sojah,
 
Teng Aina


  

[budaya_tionghua] Renungan minggu ini

2009-10-19 Terurut Topik Teng Aina
" Seorang Kuncu terhadap persoalan di dunia tidak mengiakan atau menolak 
mentah-mentah. Hanya Kebenaranlah yang dijadikan ukuran " (Confucius) Sabda 
Suci IV : 10


Sojah,

Teng Aina



  

[budaya_tionghua] Renungan minggu ini

2009-10-12 Terurut Topik Teng Aina
Tentang persahabatan Nabi Kongzi bersabda " Bila kawan bersalah, dengan satya 
berilah nasehat agar dapat kembali ke Jalan Suci. Kalau dia tidak mau menurut, 
janganlah mendesaknya, itu hanya akan memalukan diri sendiri " Sabda Suci XII : 
23
 
Sojah,
Teng Aina


  

Re: [budaya_tionghua] Renungan Minggu ini

2009-10-05 Terurut Topik Teng Aina
Salam sejahtera,
Sdr. Jackson terima kasih untuk sarannya. Setiap minggu saya senantiasa 
berusaha mengirimkan satu buah Renungan. Semoga untuk kedepannya kita bisa 
lebih baik dan baik.

Sojah,
Teng Aina

--- On Sun, 10/4/09, jackson_ya...@yahoo.com  wrote:

From: jackson_ya...@yahoo.com 
Subject: Re: [budaya_tionghua] Renungan Minggu ini
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Sunday, October 4, 2009, 3:30 PM






 





  









Wah bagus nih.sering sering ya email kata2 bijaknya agar selalu tersadarkanSent 
from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss... 
!From:  Teng Aina 
Date: Sun, 4 Oct 2009 08:27:07 -0700 (PDT)To: Subject: [budaya_tionghua] Renungan Minggu ini

 


  " Ada tiga macam sahabat yang membawa faedah dan ada tiga 
macam sahabat yang membawa celaka. Seorang sahabat yang lurus, yang jujur dan 
berpengetahuan luas; akan membawa faedah. Seorang sahabat yang licik, yang 
lemah dalam hal-hal baik dan hanya pandai memutar lidah, akan membawa celaka. " 
( Confucius ) Sabda Suci XVI : 4
 
Sojah,
Teng Aina


  
 

  








 

  




 

















  

Re: [budaya_tionghua] Renungan Minggu ini

2009-10-04 Terurut Topik jackson_yahya
Wah bagus nih.sering sering ya email kata2 bijaknya agar selalu tersadarkan
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: Teng Aina 
Date: Sun, 4 Oct 2009 08:27:07 
To: 
Subject: [budaya_tionghua] Renungan Minggu ini

" Ada tiga macam sahabat yang membawa faedah dan ada tiga macam sahabat yang 
membawa celaka. Seorang sahabat yang lurus, yang jujur dan berpengetahuan luas; 
akan membawa faedah. Seorang sahabat yang licik, yang lemah dalam hal-hal baik 
dan hanya pandai memutar lidah, akan membawa celaka. " ( Confucius ) Sabda Suci 
XVI : 4
 
Sojah,
Teng Aina


  


[budaya_tionghua] Renungan Minggu ini

2009-10-04 Terurut Topik Teng Aina
" Ada tiga macam sahabat yang membawa faedah dan ada tiga macam sahabat yang 
membawa celaka. Seorang sahabat yang lurus, yang jujur dan berpengetahuan luas; 
akan membawa faedah. Seorang sahabat yang licik, yang lemah dalam hal-hal baik 
dan hanya pandai memutar lidah, akan membawa celaka. " ( Confucius ) Sabda Suci 
XVI : 4
 
Sojah,
Teng Aina


  

[budaya_tionghua] Renungan Minggu ini

2009-09-27 Terurut Topik Teng Aina
Tentang bersahabat Nabi Kongzi bersabda " (Bila kawan bersalah), dengan Satya 
berilah nasehat agar dapat kembali ke Jalan Suci. Kalau dia tidak mau menurut, 
janganlah mendesaknya, itu hanya akan memalukan diri sendiri " (Lun Gi  XII : 
23)
 
 
Sojah,
Teng Aina


  

[budaya_tionghua] Renungan Minggu ini

2009-09-20 Terurut Topik Teng Aina
" Suka belajar itu mendekatkan kita kepada Kebijaksanaan; dengan sekuat tenaga 
melaksanakan tugas mendekatkan kita pada Cinta Kasih dan Rasa Tahu Malu 
mendekatkan kita kepada Berani " (Confucius) Tengah Sempurna XIX ; 10
 
 
Sojah,
 
Teng Aina


  

Re: [budaya_tionghua] Renungan minggu ini

2009-09-13 Terurut Topik Denny Tan
adem banget  sering sering dimuat jangan mingguan tapi harian,
misalnya pas malam mau tidur baca seperti ini aduh adem mak





From: Teng Aina 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Sunday, September 13, 2009 9:16:21 PM
Subject: [budaya_tionghua] Renungan minggu ini

  
" Keselarasan hidup bersama anak istri itu laksana alat musik yang ditabuh 
harmonis. Kerukunan diantara kakak dan adik itu membangun damai dan bahagia. 
Maka demikianlah hendaknya engkau berbuat di dalan rumah tanggamu; 
bahagiakanlah istri dan anak-anakmu " Tengah Sempurna XIV : 2
 
Sojah,
Teng Aina 

   


  

[budaya_tionghua] Renungan minggu ini

2009-09-13 Terurut Topik Teng Aina
" Keselarasan hidup bersama anak istri itu laksana alat musik yang ditabuh 
harmonis. Kerukunan diantara kakak dan adik itu membangun damai dan bahagia. 
Maka demikianlah hendaknya engkau berbuat di dalan rumah tanggamu; 
bahagiakanlah istri dan anak-anakmu " Tengah Sempurna XIV : 2
 
Sojah,
Teng Aina


  

[budaya_tionghua] Renungan Minggu ini

2009-09-06 Terurut Topik Teng Aina
" Mengurus hartapun ada Jalannya Yang Benar, bila penghasilan lebih besar dari 
pada pemakaian dan bekerja setangkas mungkin sambil berhemat, niscaya harta 
benda akan terpelihara " Ajaran Besar X : 19
 
 
Sojah,
 
Teng Aina


  

[budaya_tionghua] Renungan minggu ini

2009-08-30 Terurut Topik Teng Aina
" Rasa malu itu besar artinya bagi manusia " (Ming Zi)  Bingcu VII A : 7

Sojah,
Teng Aina


  

[budaya_tionghua] Renungan Minggu ini

2009-08-25 Terurut Topik adiperdanasamuel
Kenapa "Bila" dan "Bilamana" harusnya "Aku telah mengasihi keluargaku, aku 
bahagia, dan aku berdoa semua orang telah melakukannya. dunia bahagia!"
namaste
samtin

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Teng Aina  wrote:
>
> " Bila dalam keluarga saling mengasihi niscaya seluruh negara akan di dalam 
> Cinta Kasih. Bila dalam tiap keluarga saling mengalah, niscaya seluruh negara 
> akan di dalam suasana saling mengalah. Tetapi bilamana orang tamak dan 
> curang, niscaya seluruh negara akan terjerumus ke dalam kekalutan; 
> demikianlah semuanya itu beperan. Maka dikatakan, sepatah kata dapat merusak 
> perkara dan saru orang dapat berperan menentramkan negara. " ( Ajaran Besar 
> IX ; 3 )
> 
> Sojah,
> 
> Teng Aina
>




[budaya_tionghua] Renungan Minggu ini

2009-08-23 Terurut Topik Teng Aina
" Bila dalam keluarga saling mengasihi niscaya seluruh negara akan di dalam 
Cinta Kasih. Bila dalam tiap keluarga saling mengalah, niscaya seluruh negara 
akan di dalam suasana saling mengalah. Tetapi bilamana orang tamak dan curang, 
niscaya seluruh negara akan terjerumus ke dalam kekalutan; demikianlah semuanya 
itu beperan. Maka dikatakan, sepatah kata dapat merusak perkara dan saru orang 
dapat berperan menentramkan negara. " ( Ajaran Besar IX ; 3 )

Sojah,

Teng Aina



  

[budaya_tionghua] Renungan minggu ini

2009-08-17 Terurut Topik Teng Aina
" Ada pujian yang datang tanpa diharapkan, ada pula celaan yang datang biarpun 
sudah berusaha sebaiknya "
( Ming Zi ) BC IV A : 21


Sojah,
Teng Aina


  

[budaya_tionghua] Renungan minggu ini

2009-08-10 Terurut Topik Teng Aina
" Yang benar-benar dapat menyelami Hati, akan mengenal Watak Sejatinya; yang 
mengenal Watak Sejatinya akan mengenal Tuhan Yang Maha Esa " (Ming Zi) Bingcu 
Jilid VIIA : 1 ayat 1

Sojah, 
Teng Aina

__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[budaya_tionghua] Renungan minggu ini

2009-08-02 Terurut Topik Teng Aina
" Kini kalau ada sebakul nasi dan semangkok sayur, lalu ada seorang yg bila 
mendapatkan itu ia hidup, bila tidak mendapatkan itu ia mati; kalau diberikan 
dengan maki-makian, seorang gelandanganpun tidak akan menerimanya. Kalau 
diberikan dengan lebih dahulu di injak-injak, maka seorang pengemispun; tidak 
mau mengambilnya." (Ming Zi) Bingcu VI A, 10 : 6
 
Sojah,
 
Teng Aina


  

[budaya_tionghua] Renungan minggu ini.

2009-07-26 Terurut Topik Teng Aina
" Mengendalikan diri pulang kepada Kesusilaan, itulah Cinta Kasih. Bila suatu 
hari dapat mengendalikan diri pulang kepada Kesusilaan, dunia akan kembali 
kepada Cinta Kasih. Cinta Kasih itu bergantung kepada usaha diri sendiri; 
dapatkah bergantung kepada orang lain? " ( Confucius , Sabda Suci XII : 1 )

Sojah,

Teng Aina


  

[budaya_tionghua] Renungan minggu ini

2009-07-19 Terurut Topik Teng Aina
" Siapa menuntut aliran sesat, akan membahayakan diri sendiri " ( Confucius )

Sojah,

Teng Aina


  

[budaya_tionghua] Renungan minggu ini

2009-07-13 Terurut Topik Teng Aina
" Bila seseorang benar - benar mencintai, dapatkah tidak berjerih payah? Kalau 
seseorang benar - benar Satya, dapatkah tidak memberi bimbingan? " ( Confucius )


Sojah, 

Teng Aina


  

[budaya_tionghua] Renungan minggu ini

2009-07-05 Terurut Topik Teng Aina
" Kalau tiada atas hal yang berhubungan dengan kedudukanmu, janganlah ikut 
campur tangan " ( Confucius )
 
 
Sojah, 
Teng Aina


  

[budaya_tionghua] Renungan minggu ini

2009-06-28 Terurut Topik Teng Aina
" Di antara benih yang tumbuh ada yang tidak berbunga, dan di antara yang 
berbunga ada pula yang tak berbuah " ( Confucius )
 
Sojah,
Teng Aina


  

[budaya_tionghua] Renungan minggu ini

2009-06-22 Terurut Topik Teng Aina
" Bila melihat seorang yang Bijaksana, berusahalah menyamainya; dan, bila 
melihat seorang yang tidak Bijaksana, periksalah dirimu sendiri " (Confucius)

Sojah,
Teng Aina


  

Re: [budaya_tionghua] Renungan Minggu ini

2009-06-14 Terurut Topik Tantono Subagyo
Terimakasih sdri Teng Aina, untuk melengkapi saya paste kan dari Analect of
Confucius :
"Look not at what is contrary to propriety; listen not to what is contrary
to propriety; speak not what is contrary to propriety; make no movement
which is contrary to propriety" (非禮勿視, 非禮勿聽,非禮勿言, 非禮勿動)
Sojah, Tan Lookay


[budaya_tionghua] Renungan Minggu ini

2009-06-14 Terurut Topik Teng Aina
" Yang tidak susila jangan dilihat, yang tidak susila jangan didengar, yang 
tidak susila jangan dibicarakan, dan yang tidak susila jangan dilakukan " ( 
Confucius )

Sojah,
Teng Aina


  

Re: [budaya_tionghua] Renungan minggu ini

2009-06-08 Terurut Topik kendytan88
Teng ai na apakah ada cerita cerita mengenai lelucon tapi mengajar orang 
membuat atau dan menyadarkan orang mengenai cerita tersebut.terima kasih 
sebelumnya dan salam sejahtrera selalu from kendytan
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Teng Aina 

Date: Mon, 8 Jun 2009 00:57:34 
To: 
Subject: [budaya_tionghua] Renungan minggu ini


" Sungguh Maha Besarlah Kebajikan Tuhan Yang Maha Rokh. Dilihat tiada nampak, 
didengar tiada terdengar, namun tiap wujud tiada yang tanpa Dia " (Confucius)


Salam sejahtera untuk kita semua, 
Karena ada kerusakan teknis pd komputer,  saya mohon maaf untuk Renungan minggu 
ini baru hari ini saya sampaikan.
Terima kasih atas perhatiannya.

Sojah,
Teng Aina


  


[budaya_tionghua] Renungan minggu ini

2009-06-08 Terurut Topik Teng Aina
" Sungguh Maha Besarlah Kebajikan Tuhan Yang Maha Rokh. Dilihat tiada nampak, 
didengar tiada terdengar, namun tiap wujud tiada yang tanpa Dia " (Confucius)


Salam sejahtera untuk kita semua, 
Karena ada kerusakan teknis pd komputer,  saya mohon maaf untuk Renungan minggu 
ini baru hari ini saya sampaikan.
Terima kasih atas perhatiannya.

Sojah,
Teng Aina


  

[budaya_tionghua] Renungan minggu ini

2009-05-31 Terurut Topik Teng Aina
" Belajar dan selalu dilatih, tidakkah itu menyenangkan? " (Confucius)

Sojah, 
Teng Aina


  

[budaya_tionghua] Renungan minggu ini

2009-05-24 Terurut Topik Teng Aina
" Terima Kasih " adalah sebuah kata yang sederhana, indah dan bermakna, tapi 
sayang...kadang kita lupa mengucapkannya.

Sojah,
Teng Aina


  

[budaya_tionghua] Renungan Minggu Ini

2009-05-17 Terurut Topik Teng Aina
"Seorang yang Berbudi berbuat sesuai dengan kedudukannya, ia tidak ingin 
berbuat luar dari padanya" (Confucius)

Sojah,
Teng Aina


  

Re: [budaya_tionghua] Renungan Minggu ini

2009-05-10 Terurut Topik Robby Wirdja
masalahnya

ukuran bahagia di dunia ini tidak sama ...



2009/5/10 Teng Aina 

>
>
> "Keinginan orang tua di dunia ini sama, yaitu ingin melihat anaknya
> bahagia"
>
> Sojah,
> Teng Aina
>
>  
>


[budaya_tionghua] Renungan Minggu ini

2009-05-10 Terurut Topik Teng Aina
"Keinginan orang tua di dunia ini sama, yaitu ingin melihat anaknya bahagia"

Sojah,
Teng Aina


  

[budaya_tionghua] Renungan Minggu Ini

2009-05-03 Terurut Topik Teng Aina
Nabi Khongcu bersabda " Miskin tanpa menggerutu itu sukar. Kaya tanpa merasa 
sombong itu mudah"

Sojah, 
Teng Aina


  

[budaya_tionghua] Renungan Minggu ini

2009-04-26 Terurut Topik Teng Aina
Janganlah menghitung berapa kebaikan yang pernah kita lakukan, tetapi ingatlah 
kejahatan atau keburukan apa yang telah kita lakukan sehingga membuat orang 
lain menderita.dengan demikian bisa membuat kita lebih introspeksi ke dalam 
diri.

Sojah,
Teng Aina


  

[budaya_tionghua] Renungan Minggu ini

2009-04-19 Terurut Topik Teng Aina
Tentang hal Laku Bakti, Nabi Khongcu bersabda " Pada saat orang tua masih 
hidup, layanilah sesuai dengan Kesusilaan. Ketika meninggal dunia, makamkanlah 
sesuai dengan Kesusilaan, dan sembahyangilah sesuai dengan Kesusilaan "
 
Soja,
Teng Aina


  

[budaya_tionghua] Renungan Minggu ini

2009-04-12 Terurut Topik Teng Aina
"Kehilangan orang yang kita sayangi dan cintailah adalah merupakan duka, tapi 
kita tak boleh larut dalam duka, karena hidup terus berlanjut"Teng Aina

sojah,
Teng Aina


  

Re: [budaya_tionghua] Renungan Minggu Ini

2009-04-06 Terurut Topik gsuryana
Bravo, renungan yang mengena, singkat padat dan ber isi.

Nyonya Teng sepertinya termasuk kutu buku juga yah :o), nulis puisi dong.

sur.
  - Original Message - 
  From: Teng Aina 


  Salam sejahtera Pak Sur, renungan ini bukan saya "petik" dari kata2 
Konfucius, tapi ini adalah merupakan pengalaman saya sebagai anak dan orang 
tua. Terimakasih.

  Soja (tangan diangkat sebatas hidung),

  Teng Aina




--


Re: [budaya_tionghua] Renungan Minggu Ini

2009-04-06 Terurut Topik Teng Aina
Salam sejahtera Pak Sur, renungan ini bukan saya "petik" dari kata2 Konfucius, 
tapi ini adalah merupakan pengalaman saya sebagai anak dan orang tua. 
Terimakasih.

Soja (tangan diangkat sebatas hidung),

Teng Aina





From: gsuryana 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Sunday, April 5, 2009 11:51:27 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Renungan Minggu Ini


Maaf apakah renungan yang ini masih dari Konfucius ?

sur.
- Original Message - 
From: Teng Aina

"Kebahagiaan terbesar orang tua adalah bila melihat anaknya sehat, 
Keberhasilan terbesar seorang anak adalah bila dapat membuat orang tuanya 
tidak merasa khawatir" Teng Aina

Sojah (tangan diangkat sebatas hidung),
Teng Aina.





  

Re: [budaya_tionghua] Renungan Minggu Ini

2009-04-05 Terurut Topik gsuryana
Maaf apakah renungan yang ini masih dari Konfucius ?

sur.
- Original Message - 
From: Teng Aina


"Kebahagiaan terbesar orang tua adalah bila melihat anaknya sehat, 
Keberhasilan terbesar seorang anak adalah bila dapat membuat orang tuanya 
tidak merasa khawatir"  Teng Aina

Sojah (tangan diangkat sebatas hidung),
Teng Aina.



[budaya_tionghua] Renungan Minggu Ini

2009-04-05 Terurut Topik Teng Aina
"Kebahagiaan terbesar orang tua adalah bila melihat anaknya sehat, Keberhasilan 
terbesar seorang anak adalah bila dapat membuat orang tuanya tidak merasa 
khawatir"  Teng Aina

Sojah (tangan diangkat sebatas hidung),
Teng Aina.


  

[budaya_tionghua] Renungan Minggu ini

2009-03-29 Terurut Topik Teng Aina
" Bersalah tetapi tidak mau memperbaiki, inilah benar-benar suatu kesalahan " 
(Confucius)


  

Re: [budaya_tionghua] RENUNGAN MINGGU INI

2009-03-25 Terurut Topik ayen oye
Hhahahasemakin lama saya mengamati milis ini, semacam banyak
keanekaragaman pemikiran. menurut saya masalah etika penulisan milist tidak
perlu dipermasalahkan, milis ini jgn dijadikan arena untuk saling berdebat,
saling mengkritik dan saling menyerang.
Pakelah milist butiong ini untuk saling bertukar informasi.
ini pemikiran orang yang awam, yang meilihat milissebagai media informasi
bukan saling menyerang.



On 3/24/09, Budiman Wijaya  wrote:
>
>
> wawa...
>  kayak nya banyak sekali ya etika penulisan yg harus kita pelajari di dunia
> maya ini yg belon pernah gw dengar sebelum nya,he..he,mungkin suhu di
> bawah ini bisa tolong kasih petunjuk beberapa etika kecil sehingga orang2 yg
> gaptek seperti kami2 ini tidak lagi mambuat anda /  atau orang2 se tipe anda
> (bila ada) sewot tanpa di sengaja di kemudian hari,...please dehh...
>
> maaf jangan marah ya kalo tulisan atau bahasa gw ga sesusai standard etika
> anda,karena gw baru mau belajar etika dari anda...,itu pun kalo anda
> bersedia ,...he..he..
>
> --- On *Mon, 3/23/09, a...@cbn.net.id * wrote:
>
>
>
> From: a...@cbn.net.id 
> Subject: Re: [budaya_tionghua] RENUNGAN MINGGU INI
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Date: Monday, March 23, 2009, 1:50 PM
>
>  Mungkin Anda lupa, atau bahkan belum tahu, bahwa penulisan dengan huruf
> besar di dunia maya dianggap meNERIAKkan apa yang ditulis itu. Saya hanya
> mencoba "mengingatkan" Anda mengenai etika kecil ini, tapi keputusan tetap
> berada di tangan Anda! :-)
>
> Soja (tangan diangkat sebatas "ajna chakra") :-)
>
> >
> > Salam sejahtera, terima kasih untuk masukannya. tapi maaf, bukannya saya
> > ingin meneriakan ayat ini seperti penjual kaos kaki. Mengapa saya menulis
> > dengan huruf besar semua,...karena. bagi saya ini adalah suatu ajaran
> > yang sangat berharga, sehingga saya menuliskannya dengan huruf besar.
> > TIDAK ada sama sekali maksud saya untuk "MENGAJARI apalagi MENGGURUI"
> > semuanya. dengan segala hormat,terimakasih sekali lagi.Soja (tangan
> > diangkat sebatas hidung)
> >
> >  _ _ __
> > From: "a...@cbn.net. 
> > id<http://us.mc01g.mail.yahoo.com/mc/compose?to=als%40cbn.net.id>"
>  id<http://us.mc01g.mail.yahoo.com/mc/compose?to=als%40cbn.net.id>
> >
> > To: budaya_tionghua@ yahoogroups. 
> > com<http://us.mc01g.mail.yahoo.com/mc/compose?to=budaya_tionghua%40yahoogroups.com>
> > Sent: Monday, March 23, 2009 11:09:42 AM
> > Subject: Re: [budaya_tionghua] RENUNGAN MINGGU INI
> >
> >
> > Wah, wah, wah...soal latar belakang "turun"nya ayat ini sy jadi teringat
> > seorang Nabi lain yang punya "kebiasaan" dituruni ayat segera setelah
> > beliau berbuat sesuatu yang 'kontroversial' pada zamannya...: -)
> >
> > Usul sedikit sama Teng Aina agar lain kali jika mau menurunkan "ayat"
> > jangan memakai huruf besar semua karena ayat yang bernilai tidak perlu
> > diteriak-teriakkan bagaikan orang menjajakan kaos kali sepuluh ribu tiga
> > di kaki lima. :-)
> >
> > als
>
>
>
>
> 
>


Re: [budaya_tionghua] RENUNGAN MINGGU INI

2009-03-23 Terurut Topik Budiman Wijaya

wawa...
 kayak nya banyak sekali ya etika penulisan yg harus kita pelajari di dunia 
maya ini yg belon pernah gw dengar sebelum nya,he..he,mungkin suhu di bawah 
ini bisa tolong kasih petunjuk beberapa etika kecil sehingga orang2 yg gaptek 
seperti kami2 ini tidak lagi mambuat anda /  atau orang2 se tipe anda (bila 
ada) sewot tanpa di sengaja di kemudian hari,..please dehh...
 
maaf jangan marah ya kalo tulisan atau bahasa gw ga sesusai standard etika 
anda,karena gw baru mau belajar etika dari anda...,itu pun kalo anda bersedia 
,...he..he..

--- On Mon, 3/23/09, a...@cbn.net.id  wrote:


From: a...@cbn.net.id 
Subject: Re: [budaya_tionghua] RENUNGAN MINGGU INI
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Monday, March 23, 2009, 1:50 PM






Mungkin Anda lupa, atau bahkan belum tahu, bahwa penulisan dengan huruf
besar di dunia maya dianggap meNERIAKkan apa yang ditulis itu. Saya hanya
mencoba "mengingatkan" Anda mengenai etika kecil ini, tapi keputusan tetap
berada di tangan Anda! :-)

Soja (tangan diangkat sebatas "ajna chakra") :-)

>
> Salam sejahtera, terima kasih untuk masukannya. tapi maaf, bukannya saya
> ingin meneriakan ayat ini seperti penjual kaos kaki. Mengapa saya menulis
> dengan huruf besar semua,...karena. bagi saya ini adalah suatu ajaran
> yang sangat berharga, sehingga saya menuliskannya dengan huruf besar.
> TIDAK ada sama sekali maksud saya untuk "MENGAJARI apalagi MENGGURUI"
> semuanya. dengan segala hormat,terimakasih sekali lagi.Soja (tangan
> diangkat sebatas hidung) 
>
>  _ _ __
> From: "a...@cbn.net. id" 
> To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> Sent: Monday, March 23, 2009 11:09:42 AM
> Subject: Re: [budaya_tionghua] RENUNGAN MINGGU INI
>
>
> Wah, wah, wah...soal latar belakang "turun"nya ayat ini sy jadi teringat
> seorang Nabi lain yang punya "kebiasaan" dituruni ayat segera setelah
> beliau berbuat sesuatu yang 'kontroversial' pada zamannya...: -)
>
> Usul sedikit sama Teng Aina agar lain kali jika mau menurunkan "ayat"
> jangan memakai huruf besar semua karena ayat yang bernilai tidak perlu
> diteriak-teriakkan bagaikan orang menjajakan kaos kali sepuluh ribu tiga
> di kaki lima. :-)
>
> als

















  

Re: [budaya_tionghua] RENUNGAN MINGGU INI

2009-03-23 Terurut Topik Teng Aina
salam sejahtera,.maaf sekali lagi maafmemang benar saya tidak tau dan 
baru tau tentang penulisan dengan huruf besar (harap sekali lagi 
harapdimaklumi karena saya baru di "dumay") terimakasih dan sekali lagi 
terimakasih untuk masukan dan pengetahuan yg sudah anda berikan kepada saya.
selajutnya dan untuk selanjutnya saya akan akan tetap menulis dengan cara 
saya..(apakah ada ketentuan untuk penulisan ..) mohon 
petunjuk dan sekali lagi mohon petunjuk.. sudahlah dan sudahlah...

soja (tangan diangkat sebatas hidung)
 





From: "a...@cbn.net.id" 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Monday, March 23, 2009 8:50:33 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] RENUNGAN MINGGU INI


Mungkin Anda lupa, atau bahkan belum tahu, bahwa penulisan dengan huruf
besar di dunia maya dianggap meNERIAKkan apa yang ditulis itu. Saya hanya
mencoba "mengingatkan" Anda mengenai etika kecil ini, tapi keputusan tetap
berada di tangan Anda! :-)

Soja (tangan diangkat sebatas "ajna chakra") :-)

>
> Salam sejahtera, terima kasih untuk masukannya. tapi maaf, bukannya saya
> ingin meneriakan ayat ini seperti penjual kaos kaki. Mengapa saya menulis
> dengan huruf besar semua,...karena. bagi saya ini adalah suatu ajaran
> yang sangat berharga, sehingga saya menuliskannya dengan huruf besar.
> TIDAK ada sama sekali maksud saya untuk "MENGAJARI apalagi MENGGURUI"
> semuanya. dengan segala hormat,terimakasih sekali lagi.Soja (tangan
> diangkat sebatas hidung) 
>
>  _ _ __
> From: "a...@cbn.net. id" 
> To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> Sent: Monday, March 23, 2009 11:09:42 AM
> Subject: Re: [budaya_tionghua] RENUNGAN MINGGU INI
>
>
> Wah, wah, wah...soal latar belakang "turun"nya ayat ini sy jadi teringat
> seorang Nabi lain yang punya "kebiasaan" dituruni ayat segera setelah
> beliau berbuat sesuatu yang 'kontroversial' pada zamannya...: -)
>
> Usul sedikit sama Teng Aina agar lain kali jika mau menurunkan "ayat"
> jangan memakai huruf besar semua karena ayat yang bernilai tidak perlu
> diteriak-teriakkan bagaikan orang menjajakan kaos kali sepuluh ribu tiga
> di kaki lima. :-)
>
> als





  

Re: [budaya_tionghua] RENUNGAN MINGGU INI

2009-03-23 Terurut Topik als
Mungkin Anda lupa, atau bahkan belum tahu, bahwa penulisan dengan huruf
besar di dunia maya dianggap meNERIAKkan apa yang ditulis itu. Saya hanya
mencoba "mengingatkan" Anda mengenai etika kecil ini, tapi keputusan tetap
berada di tangan Anda! :-)

Soja (tangan diangkat sebatas "ajna chakra") :-)

>
> Salam sejahtera, terima kasih untuk masukannya. tapi maaf, bukannya saya
> ingin meneriakan ayat ini seperti penjual kaos kaki. Mengapa saya menulis
> dengan huruf besar semua,...karena.bagi saya ini adalah suatu ajaran
> yang sangat berharga, sehingga saya menuliskannya dengan huruf besar.
> TIDAK ada sama sekali maksud saya untuk "MENGAJARI apalagi MENGGURUI"
> semuanya. dengan segala hormat,terimakasih sekali lagi.Soja (tangan
> diangkat sebatas hidung) 
>
> 
> From: "a...@cbn.net.id" 
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Sent: Monday, March 23, 2009 11:09:42 AM
> Subject: Re: [budaya_tionghua] RENUNGAN MINGGU INI
>
>
> Wah, wah, wah...soal latar belakang "turun"nya ayat ini sy jadi teringat
> seorang Nabi lain yang punya "kebiasaan" dituruni ayat segera setelah
> beliau berbuat sesuatu yang 'kontroversial' pada zamannya...: -)
>
> Usul sedikit sama Teng Aina agar lain kali jika mau menurunkan "ayat"
> jangan memakai huruf besar semua karena ayat yang bernilai tidak perlu
> diteriak-teriakkan bagaikan orang menjajakan kaos kali sepuluh ribu tiga
> di kaki lima. :-)
>
> als




Re: [budaya_tionghua] RENUNGAN MINGGU INI

2009-03-23 Terurut Topik liang u
Sebuah kalimat mutiara yang bagus, saya harap jangan dicari-cari kesalahan 
penulisnya dah. Di milis tidak selalu mengikuti kaidah bahasa, misalnya kata 
gua bukan bahasa Indonesia, apalagi gue, tak ada asal usulnya cuma pelesetan. 
Kalau masalah kecil didengungkan akan mengaburkan tujuan penulis sesungguhnya. 
Usul sih boleh jangan menyerang. 
Bravo dik Ai Na
Liang U

--- On Mon, 3/23/09, Mr sanliong thee  wrote:
From: Mr sanliong thee 
Subject: Re: [budaya_tionghua] RENUNGAN MINGGU INI
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Monday, March 23, 2009, 11:27 AM












Dear Teng Ai Na,
 
Kata kata yang sungguh bagus dan berarti sekali, juga bagi saya merupakan 
peringatan,menginga tkan agar saya tidak sembarangan berucap kalau tidak yakin 
dapat memnuhinya.Saya percaya Tuhan menciptakan kita manusia dengan 1 mulut dan 
2 telinga agar banyak mendengar dan sedikit berbicara,terima kasih Ai Na..
Salam dari Perth
Sunny Thee
















2009/3/22 Teng Aina 








ADAPUN SEBABNYA ORANG JAMAN DAHULU MERASA SUKAR MENGUCAPKAN KATA-KATANYA IALAH 
KARENA MERASA MALU KALAU TIDAK DAPAT MELAKSANAKANNYA. (Confucius)








  
Stay connected to the people that matter most with a smarter inbox. Take a look.
 

  




 

















  

Re: [budaya_tionghua] RENUNGAN MINGGU INI

2009-03-23 Terurut Topik Budiman Wijaya
he..he..he..
 
yang nama nya renungan tentu saja untuk di renung kan,bukan untuk di 
perdebatkan,apalagi di kecam,mungkin ada rekan  senior kita yg tersinggung 
karena merasa di gurui atau?... merasa di sindir dengan kutipan tersebut..?   
he..he..

--- On Mon, 3/23/09, Teng Aina  wrote:


From: Teng Aina 
Subject: Re: [budaya_tionghua] RENUNGAN MINGGU INI
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Monday, March 23, 2009, 10:26 AM








Salam sejahtera, terima kasih untuk masukannya. tapi maaf, bukannya saya ingin 
meneriakan ayat ini seperti penjual kaos kaki. Mengapa saya menulis dengan 
huruf besar semua,...karena. bagi saya ini adalah suatu ajaran yang sangat 
berharga, sehingga saya menuliskannya dengan huruf besar. TIDAK ada sama sekali 
maksud saya untuk "MENGAJARI apalagi MENGGURUI" semuanya. dengan segala 
hormat,terimakasih sekali lagi.Soja (tangan diangkat sebatas hidung) 





From: "a...@cbn.net. id" 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. .com
Sent: Monday, March 23, 2009 11:09:42 AM
Subject: Re: [budaya_tionghua] RENUNGAN MINGGU INI



Wah, wah, wah...soal latar belakang "turun"nya ayat ini sy jadi teringat
seorang Nabi lain yang punya "kebiasaan" dituruni ayat segera setelah
beliau berbuat sesuatu yang 'kontroversial' pada zamannya...: -)

Usul sedikit sama Teng Aina agar lain kali jika mau menurunkan "ayat"
jangan memakai huruf besar semua karena ayat yang bernilai tidak perlu
diteriak-teriakkan bagaikan orang menjajakan kaos kali sepuluh ribu tiga
di kaki lima. :-)

als

> mohon dibabarkan artinya. Saya masih belum bisa tahu persi intinya. Pasti
> ada latar belakang kejadian/cerita sehingga ayat ini di ucapka. oleh
> Beliau.
>
> 2009/3/22 Teng Aina 
>
>> ADAPUN SEBABNYA ORANG JAMAN DAHULU MERASA SUKAR MENGUCAPKAN
>> KATA-KATANYA
>> IALAH KARENA MERASA MALU KALAU TIDAK DAPAT MELAKSANAKANNYA. (Confucius)
>>


















  

Re: [budaya_tionghua] RENUNGAN MINGGU INI

2009-03-23 Terurut Topik Mr sanliong thee
Dear Teng Ai Na,

Kata kata yang sungguh bagus dan berarti sekali, juga bagi saya merupakan 
peringatan,mengingatkan agar saya tidak sembarangan berucap kalau tidak yakin 
dapat memnuhinya.Saya percaya Tuhan menciptakan kita manusia dengan 1 mulut dan 
2 telinga agar banyak mendengar dan sedikit berbicara,terima kasih Ai Na.
Salam dari Perth
Sunny Thee










2009/3/22 Teng Aina 

ADAPUN SEBABNYA ORANG JAMAN DAHULU MERASA SUKAR MENGUCAPKAN KATA-KATANYA IALAH 
KARENA MERASA MALU KALAU TIDAK DAPAT MELAKSANAKANNYA. (Confucius)






  Stay connected to the people that matter most with a smarter inbox. Take 
a look http://au.docs.yahoo.com/mail/smarterinbox

Re: [budaya_tionghua] RENUNGAN MINGGU INI

2009-03-23 Terurut Topik Teng Aina
Salam sejahtera, terima kasih untuk masukannya. tapi maaf, bukannya saya ingin 
meneriakan ayat ini seperti penjual kaos kaki. Mengapa saya menulis dengan 
huruf besar semua,...karena.bagi saya ini adalah suatu ajaran yang sangat 
berharga, sehingga saya menuliskannya dengan huruf besar. TIDAK ada sama sekali 
maksud saya untuk "MENGAJARI apalagi MENGGURUI" semuanya. dengan segala 
hormat,terimakasih sekali lagi.Soja (tangan diangkat sebatas hidung) 





From: "a...@cbn.net.id" 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Monday, March 23, 2009 11:09:42 AM
Subject: Re: [budaya_tionghua] RENUNGAN MINGGU INI


Wah, wah, wah...soal latar belakang "turun"nya ayat ini sy jadi teringat
seorang Nabi lain yang punya "kebiasaan" dituruni ayat segera setelah
beliau berbuat sesuatu yang 'kontroversial' pada zamannya...: -)

Usul sedikit sama Teng Aina agar lain kali jika mau menurunkan "ayat"
jangan memakai huruf besar semua karena ayat yang bernilai tidak perlu
diteriak-teriakkan bagaikan orang menjajakan kaos kali sepuluh ribu tiga
di kaki lima. :-)

als

> mohon dibabarkan artinya. Saya masih belum bisa tahu persi intinya. Pasti
> ada latar belakang kejadian/cerita sehingga ayat ini di ucapka. oleh
> Beliau.
>
> 2009/3/22 Teng Aina 
>
>> ADAPUN SEBABNYA ORANG JAMAN DAHULU MERASA SUKAR MENGUCAPKAN
>> KATA-KATANYA
>> IALAH KARENA MERASA MALU KALAU TIDAK DAPAT MELAKSANAKANNYA. (Confucius)
>>





  

Re: [budaya_tionghua] RENUNGAN MINGGU INI

2009-03-23 Terurut Topik Ning M. Widjaja
terima kasih cukup bisa diterima keterangan singkat ini

2009/3/23 Teng Aina 

>   salam sejahtera,..dari ujaran Nabi KongZe, saya mengambil kesimpulan
> (maaf bila kesimpulan saya ini terlalu "cetek" ) bahwa  orang jaman
> dahulu sangat menjunjung tinggi kejujuran dan keberanian. sehingga bila
> mengucapkan kata atau janji, harus mampu dan bisa melaksanakannya. sehingga
> tidak membuat malu keluarga dan leluhur. tidak seperti jaman sekarang
> (seperti para caleg) pada saat kampanye mengubar janji2."bila saya
> terpilih akan begini,...akan begitu. dsb" tapi pada kenyataannya setelah
> terpilih, banyak yg kecewa karena sang caleg tidak dapat memenuhi
> janji2nya. dan masih banyak contoh lainnya.  demikian kesimpulan saya. bila
> ada yg lebih tau tentang ujaran ini, mohon kesediaannya utk dapat
> menjabarkan lebih jelas (karena saya masih belajar untuk mengerti).saya
> sangat berterimakasih. Soja (tangan diangkat sebatas hidung)...
>
>  --
> *From:* Ning M. Widjaja 
> *To:* budaya_tionghua@yahoogroups.com
> *Sent:* Monday, March 23, 2009 10:25:57 AM
> *Subject:* Re: [budaya_tionghua] RENUNGAN MINGGU INI
>
>  mohon dibabarkan artinya. Saya masih belum bisa tahu persi intinya. Pasti
> ada latar belakang kejadian/cerita sehingga ayat ini di ucapka. oleh Beliau.
>
> 2009/3/22 Teng Aina >
>
>>ADAPUN SEBABNYA ORANG JAMAN DAHULU MERASA SUKAR MENGUCAPKAN
>> KATA-KATANYA IALAH KARENA MERASA MALU KALAU TIDAK DAPAT MELAKSANAKANNYA.
>> (Confucius)
>>
>>
>
>  
>


Re: [budaya_tionghua] RENUNGAN MINGGU INI

2009-03-23 Terurut Topik Teng Aina
salam sejahtera,..dari ujaran Nabi KongZe, saya mengambil kesimpulan (maaf 
bila kesimpulan saya ini terlalu "cetek" ) bahwa  orang jaman dahulu sangat 
menjunjung tinggi kejujuran dan keberanian. sehingga bila mengucapkan kata atau 
janji, harus mampu dan bisa melaksanakannya. sehingga tidak membuat malu 
keluarga dan leluhur. tidak seperti jaman sekarang (seperti para caleg) pada 
saat kampanye mengubar janji2."bila saya terpilih akan begini,...akan 
begitu. dsb" tapi pada kenyataannya setelah terpilih, banyak yg kecewa 
karena sang caleg tidak dapat memenuhi janji2nya. dan masih banyak contoh 
lainnya.  demikian kesimpulan saya. bila ada yg lebih tau tentang ujaran ini, 
mohon kesediaannya utk dapat menjabarkan lebih jelas (karena saya masih belajar 
untuk mengerti).saya sangat berterimakasih. Soja (tangan diangkat sebatas 
hidung)...




From: Ning M. Widjaja 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Monday, March 23, 2009 10:25:57 AM
Subject: Re: [budaya_tionghua] RENUNGAN MINGGU INI


mohon dibabarkan artinya. Saya masih belum bisa tahu persi intinya. Pasti ada 
latar belakang kejadian/cerita sehingga ayat ini di ucapka. oleh Beliau.


2009/3/22 Teng Aina 

ADAPUN SEBABNYA ORANG JAMAN DAHULU MERASA SUKAR MENGUCAPKAN KATA-KATANYA IALAH 
KARENA MERASA MALU KALAU TIDAK DAPAT MELAKSANAKANNYA. (Confucius)





  

Re: [budaya_tionghua] RENUNGAN MINGGU INI

2009-03-22 Terurut Topik als
Wah, wah, wah...soal latar belakang "turun"nya ayat ini sy jadi teringat
seorang Nabi lain yang punya "kebiasaan" dituruni ayat segera setelah
beliau berbuat sesuatu yang 'kontroversial' pada zamannya...:-)

Usul sedikit sama Teng Aina agar lain kali jika mau menurunkan "ayat"
jangan memakai huruf besar semua karena ayat yang bernilai tidak perlu
diteriak-teriakkan bagaikan orang menjajakan kaos kali sepuluh ribu tiga
di kaki lima. :-)

als

> mohon dibabarkan artinya. Saya masih belum bisa tahu persi intinya. Pasti
> ada latar belakang kejadian/cerita sehingga ayat ini di ucapka. oleh
> Beliau.
>
> 2009/3/22 Teng Aina 
>
>>   ADAPUN SEBABNYA ORANG JAMAN DAHULU MERASA SUKAR MENGUCAPKAN
>> KATA-KATANYA
>> IALAH KARENA MERASA MALU KALAU TIDAK DAPAT MELAKSANAKANNYA. (Confucius)
>>




Re: [budaya_tionghua] RENUNGAN MINGGU INI

2009-03-22 Terurut Topik Ning M. Widjaja
mohon dibabarkan artinya. Saya masih belum bisa tahu persi intinya. Pasti
ada latar belakang kejadian/cerita sehingga ayat ini di ucapka. oleh Beliau.

2009/3/22 Teng Aina 

>   ADAPUN SEBABNYA ORANG JAMAN DAHULU MERASA SUKAR MENGUCAPKAN KATA-KATANYA
> IALAH KARENA MERASA MALU KALAU TIDAK DAPAT MELAKSANAKANNYA. (Confucius)
>
>  
>


[budaya_tionghua] RENUNGAN MINGGU INI

2009-03-22 Terurut Topik Teng Aina
ADAPUN SEBABNYA ORANG JAMAN DAHULU MERASA SUKAR MENGUCAPKAN KATA-KATANYA IALAH 
KARENA MERASA MALU KALAU TIDAK DAPAT MELAKSANAKANNYA. (Confucius)


  

[budaya_tionghua] RENUNGAN MINGGU INI

2009-03-15 Terurut Topik Teng Aina
JIKA KITA MASIH MEMILIKI WAKTU, KESEMPATAN DAN TENAGA, PERGUNAKANLAH UNTUK 
BERBAKTI PADA ORANG TUA KITA. SAYANGI, HARGAI DAN HORMATILAH ORANG TUA 
KITA, KARENA SOSOK MEREKA HARI INI ADALAH SOSOK KITA DI MASA YANG AKAN DATANG.


  

[budaya_tionghua] RENUNGAN MINGGU INI.

2009-03-08 Terurut Topik Teng Aina
" USIA AYAH BUNDA TIDAK BOLEH TIDAK DIKETAHUI, DISATU PIHAK BOLEH MERASA 
GEMBIRA, DILAIN PIHAK HARUS MERASA KHAWATIR " (Confucius)


  

[budaya_tionghua] RENUNGAN MINGGU INI

2009-03-01 Terurut Topik Teng Aina
" DI DALAM MELAYANI AYAH BUNDA, BOLEH MEMPERINGATI (TETAPI HENDAKLAH LEMAH 
LEMBUT). BILA TIDAK DITURUT, BERSIKAPLAH LEBIH HORMAT DAN JANGANLAH MELANGGAR. 
MESKIPUN HARUS BERCAPAI LELAH, JANGANLAH MENGGERUTU" (CONFUCIUS) LUN YU   

Salam sejahtera untuk kita semua,


  

[budaya_tionghua] RENUNGAN MINGGU INI

2009-02-22 Terurut Topik Teng Aina
" SEORANG YANG BERPERI CINTA KASIH, HATI-HATI DALAM BICARA." (CONFUCIUS)


  

[budaya_tionghua] RENUNGAN MINGGU INI

2009-02-15 Terurut Topik Teng Aina
" Seorang muda, di rumah hendaklah Berlaku Bakti, di luar  hendaklah bersikap 
Rendah Hati, hati-hati sehingga dapat dipercaya, menaruh cinta kepada 
masyarakat dan berhubungan erat dengan orang yang ber-Peri Cinta Kasih. Bila 
telah melakukan hal ini dan masih mempunyai kelebihan tenaga, gunakanlah untuk 
belajar " (Confucius)