[budaya_tionghua] Re: Bahasa Mandarin sulit?

2008-10-26 Terurut Topik 刘盈秀
benar sekali sdr Zhou, kitab 1000aksara juga ada disebut2 dalam materi
seminar tempo lalu, mereka ada menjual buku Zhong Hua Zi Jing plus
dengan magic pen yang jika di disentuh pada aksara di buku tersebut
akan melafalkan aksara tersebut
sdr richard ...wanbei belum belum pantas disebut senior hehehe...masih
jauhlah :P


dea

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Fy Zhou <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Kalau buku zaman dulu untuk mengenal kosakata, yang terkenal adalah
Qian Zi Jing ( Kitab Seribu aksara), disusun pakai gaya bahasa yang
indah, dan diantara 1000 aksara tak ada huruf yang diulang!
>  
> ZFy
> 
> --- On Mon, 10/27/08, 刘盈秀 <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
> 
> From: 刘盈秀 <[EMAIL PROTECTED]>
> Subject: [budaya_tionghua] Re: Bahasa Mandarin sulit?
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Date: Monday, October 27, 2008, 4:28 AM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> hai sdr david,liang u, dan richard,
> 
> kebetulan 2bulan yang lalu aku menghadiri seminar mengenai
> pembelajaran bahasa mandarin, pembicara dalam seminar ada menjelaskan
> umur ideal seorang anak mempelajari bahasa sebaiknya dimulai
> 1-3 tahun paling bagus belajar ting li (mendengar) 
> 3-6 tahun belajar guratan , radikal (banyak sekolah atau tempat les
> tidak mengajar nama guratan)
> 7-13 tahun belajar menulis
> dalam seminar mereka memperkenalkan zhong hua zi jing
(中 华& #23383;
> 经) dimana kalimat di dalamnya disusun sedemikian rupa
tidak ada kata
> yang diulan kembali. Mereka mempresentasikan dengan mengundang
> beberapa anak2 daerah Tanggerang melafalkan kata2 dalam zhong hua zi
> jing , uniknya mereka mampu menglafalkan tapi tidak memahami apa yang
> mereka baca, jadi saat mereka melihat buku zhong hua zi jing anak2
> bisa mengenal huruf kanji. mungkin dari segi psikologis disebut
> melatih alam sadar mereka mengenal bentuk huruf kanji dulu,karena ide
> membuat buku zhong hua zi jing ini diambil dari orang china belajar
> bahasa mandarin membaca san zi jing, di zi gui.
> 
> dea
> 
> 
> --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "David Kwa"
>  wrote:
> >
> > Yang saya dapat, batas usia ideal belajar bahasa malah lebih muda 
> > lagi, yakni sampai umur lima tahun! Jadi, kalau mau mengajari anak 
> > bahasa apapun, kita memang harus bertindak sedini mungkin. Jika hal 
> > itu kita lakukan, setidaknya, apabila diperoleh guru yang mampu 
> > melafalkan bunyi-bunyi suatu bahasa dengan baik―sedapat
mungkin 
> > native speaker―maka lafal (pronunciation) -nya si anak pun
kelak akan 
> > sebaik gurunya tersebut. Dan pasti ia akan lebih baik daripada kita-
> > kita ini, yang baru belajar setelah melewati usia kritis. Oleh sebab 
> > itu baik juga ada sekolah-sekolah yang mengajarkan bahasa Tionghoa 
> > dan Inggris sejak usia balita. Yang penting, sang guru harus mampu 
> > melafalkan dengan baik bahasa yang ia ajarkan. Kalau tidak, akan 
> > rusaklah lafal si balita tadi, seperti gurunya tersebut. Bila ia 
> > sudah dikenalkan sejak dini dengan bahasa itu, rasanya tidak ada 
> > lagi kata "sulit" dalam kamus belajar bahasa. Begitu bukan?
> > 
> > Kiongchiu,
> > DK
> > 
> > --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Fy Zhou  > 
> > Saya dengar ada masa emas dalam belajar bahasa, mungkin sampai umur 
> > 10. maka sebaiknya di usia sekolah dasar dimanfaatkan sebaik2nya 
> > untuk belajar bahasa asing.agar gampang masuk. pelajaran bhs Inggris 
> > di sekolah Indonesia dulu diajarkan mulai SMP, ini sudah agak telat, 
> > maka hasilnya jelek. 
> > 
> > ZFy?
> > 
> > --- On Thu, 10/23/08, liang u  > 
> > From: liang u  > Subject: [budaya_tionghua] Bahasa Mandarin sulit?
> > To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> > Date: Thursday, October 23, 2008, 3:29 PM
> > 
> > Saya pernah mendengar keluhan anak-anak sekolah Tionghoa sebelum 
> > sekolah Tionghoa ditutup tahun 1966. Mereka mengeluh bahasa Inggeris 
> > sulit sekali tapi tak ada yang mengeluh bahasa Mandarin sulit. 
> > Mungkin ada yang merasa begitu, tapi jarang, karena saya pernah 
> > tanya banyak orang, justru mereka kesulitan belajar bahasa Inggeris. 
> > Ini di Indonesia di mana kedua bahasa itu, Mandarin dan Inggeris 
> > bukan bahasa ibu. Ada yang dirumah berbahasa Mandarin, tapi di luar 
> > kebanyakan bukan, sehingga penggunaan kata terbatas kepada kata-kata 
> > sehari-hati saja, maka boleh dikatakan untuk kebanyakan pelajar 
> > sekolah Tionghoa bahasa Mandarin bukan bahasa ibu.
> > Kita lihat di Singapore sekarang, Mandarin dan Inggeris juga bukan 
> > bahasa ibu, kecuali beberapa keluarga yang memang berbahasa Mandarin 
> > 100% demikian 

Re: [budaya_tionghua] Re: Bahasa Mandarin sulit?

2008-10-26 Terurut Topik Fy Zhou
Bung Richard,
 
Terjemahan anda " bisa diterima" cukup baik, meski terjemahan ini tak dapat 
mengungkap  makna Chengli, tapi cukup pas digunakan dalam percakapan. misalnya 
: "omongan anda dapat diterima" "tindakannya dapat diterima" dsb dsb.
 
"bisa diterima" sangat netral, dia tak jelas menunjukkan bisa diterima oleh 
akal atau bisa diterima oleh perasaan atau kedua2anya, jadi sebuah ungkapan 
yang sangat samar2 dan "cerdik", khas Indonesia (atau jawa?). Bolehlah istilah 
ini dipopulerkan.
 
ZFy

--- On Mon, 10/27/08, Richard Wu Prasojo <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: Richard Wu Prasojo <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Bahasa Mandarin sulit?
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Monday, October 27, 2008, 5:14 AM






Dear senior Zhou,

Anda benar.
Sudah lama saya ingin tau terjemahan cheng li ke dalam bahasa Indonesia, tapi 
sampai sekarang belum ketemu yang pas.
Mungkin karena cheng li ini sebagian besar menerangkan sebuah aspek rasa/ 
emosional (seperti yang anda jelaskan), sehingga sangat sulit untuk 
mendeskripsikan sebuah rasa/ emosional ke dalam pemodelan bahasa.

Bagaimana apabila saya mengusulkan cheng li di analogikan dengan "bisa 
diterima" ? Jadi kalau "mbo cheng li" = tidak bisa diterima?

Cheng li mbo?

:)
Richard



2008/10/25 Fy Zhou <[EMAIL PROTECTED] com>








Mungkin fanzheng di sini bisa diterjemahkan menjadi Toh.
"kamu tak usah buru2, toh tak ada urusan penting."
 
Chengli tak bisa diterjemahkan menjadi masuk akal, karena ini mengandung dua 
aspek: Cheng/Qing dan Li, Li artinya memang akal/rasional, sedangkan Qing 
artinya rasa/emosional. Orang tionghoa dalam menilai sesuatu sering meninjau 
dari dua aspek sekaligus, tak pernah murni menilai dari aspek rasional.  kalau 
orang ngomong "tindakannya Chengli," itu berarti dari segi rasional memang 
benar, dari segi perasaan juga bisa diterima. maka sering muncul ucapan : " 
secara Li dia memang benar, tapi secara Qing tetap tak dapat diterima ". ucapan 
ini misalnya ditujukan ke orang yang menagih hutang saat pengutang sedang 
berkabung.
 
ZFy
 














  

Re: [budaya_tionghua] Re: Bahasa Mandarin sulit?

2008-10-26 Terurut Topik Fy Zhou
Rasanya Kan tak selalu tepat diterjemahkan dng Jiu, misalnya:
Itu KAN punya saya saya, masak mau dibuang juga?
mungkin lebih tepat:
Na shi wo de YA, weishenme ye yao diudiao?
disini Kan menjadi Ya ( dekat artinya dng lho), jika dikembalikan ke bhs 
Indonesia:
Itu punya saya LHO,  artinya tetap sama bukan?
 
ZFy

--- On Mon, 10/27/08, Alfonso <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: Alfonso <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [budaya_tionghua] Re: Bahasa Mandarin sulit?
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Monday, October 27, 2008, 4:00 AM






Itu punya saya = Na shi wo de
Itu kan punya saya = Na jiushi wo de.

Kan = jiu (untuk penekanan). Selain artinya kan, "jiu" sendiri punya 
banyak arti lain:

- Jiushi ta tou wo neiku = Ya dia yang nyolong kolorku! (di sini, jiu 
= Ya)
- Wo jiu huijia = Saya pun pulang. (artinya pun)
- Dan masih banyak arti-arti lainnya...

Alfonso

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, liang u <[EMAIL PROTECTED] > wrote:
> 
> Itu punya saya.
> Beda dengan : Itu kan punya saya.

 














  

Re: [budaya_tionghua] Re: Bahasa Mandarin sulit?

2008-10-26 Terurut Topik Richard Wu Prasojo
Dear senior Zhou,

Anda benar.
Sudah lama saya ingin tau terjemahan cheng li ke dalam bahasa Indonesia,
tapi sampai sekarang belum ketemu yang pas.
Mungkin karena cheng li ini sebagian besar menerangkan sebuah aspek rasa/
emosional (seperti yang anda jelaskan), sehingga sangat sulit untuk
mendeskripsikan sebuah rasa/ emosional ke dalam pemodelan bahasa.

Bagaimana apabila saya mengusulkan cheng li di analogikan dengan "bisa
diterima" ? Jadi kalau "mbo cheng li" = tidak bisa diterima?

Cheng li mbo?

:)
Richard


2008/10/25 Fy Zhou <[EMAIL PROTECTED]>

>   Mungkin fanzheng di sini bisa diterjemahkan menjadi Toh.
> "kamu tak usah buru2, toh tak ada urusan penting."
>
> Chengli tak bisa diterjemahkan menjadi masuk akal, karena ini mengandung
> dua aspek: Cheng/Qing dan Li, Li artinya memang akal/rasional, sedangkan
> Qing artinya rasa/emosional. Orang tionghoa dalam menilai sesuatu sering
> meninjau dari dua aspek sekaligus, tak pernah murni menilai dari aspek
> rasional.  kalau orang ngomong "tindakannya Chengli," itu berarti dari segi
> rasional memang benar, dari segi perasaan juga bisa diterima. maka sering
> muncul ucapan : " secara Li dia memang benar, tapi secara Qing tetap tak
> dapat diterima ". ucapan ini misalnya ditujukan ke orang yang menagih hutang
> saat pengutang sedang berkabung.
>
> ZFy
>


Re: [budaya_tionghua] Re: Bahasa Mandarin sulit?

2008-10-26 Terurut Topik Richard Wu Prasojo
Dear bobo Liang U dan senior Zhou,

Benar, ada teman pernah suatu kali bertanya, apa terjemahan fan zheng dalam
bahasa Indonesia?
Saya kurang bisa menemukan padanan yang pas, justru yang pertama terpikir
adalah terjemahan Englishnya "otherwise".
Saya cari terjemahan otherwise di kamus, dan ketemu "sebaliknya", tapi
rasanya kurang tepat apabila dihubungkan dengan fan zheng.
Mungkin "toh" memang cukup pas, walaupun struktur katanya kurang resmi :)

Best,
Richard


2008/10/27 liang u <[EMAIL PROTECTED]>

>Zhou xiong,
>
> Benar sekali, fanzheng cocok dengan toh, tapi dalam bahasa Indonesia
> sekarang toh sudah dianggap bahasa resmi atau belum . Dulu waktu saya masih
> SMA, menulis ada toh dan kan, dicoret guru, bahkan dikatakan, orang Tionghoa
> tukang merusak bahasa , lihat bahasa Melayu Tionghoa katanya.
> Maksud saya kan bisa menekankan arti, contoh:
>
> Itu punya saya.
> Beda dengan : Itu kan punya saya.
>
> Salam
> Liang U
>
>
>
> --- On *Sat, 10/25/08, Fy Zhou <[EMAIL PROTECTED]>* wrote:
>
> From: Fy Zhou <[EMAIL PROTECTED]>
> Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Bahasa Mandarin sulit?
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Date: Saturday, October 25, 2008, 2:22 PM
>
>
>  Mungkin fanzheng di sini bisa diterjemahkan menjadi Toh.
> "kamu tak usah buru2, toh tak ada urusan penting."
>
> Chengli tak bisa diterjemahkan menjadi masuk akal, karena ini mengandung
> dua aspek: Cheng/Qing dan Li, Li artinya memang akal/rasional, sedangkan
> Qing artinya rasa/emosional. Orang tionghoa dalam menilai sesuatu sering
> meninjau dari dua aspek sekaligus, tak pernah murni menilai dari aspek
> rasional.  kalau orang ngomong "tindakannya Chengli," itu berarti dari segi
> rasional memang benar, dari segi perasaan juga bisa diterima. maka sering
> muncul ucapan : " secara Li dia memang benar, tapi secara Qing tetap tak
> dapat diterima ". ucapan ini misalnya ditujukan ke orang yang menagih hutang
> saat pengutang sedang berkabung.
>
> ZFy
>
>  ----------
> *From:* liang u <[EMAIL PROTECTED] com>
> *To:* budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> *Sent:* Saturday, October 25, 2008 7:40:14 PM
> *Subject:* Re: [budaya_tionghua] Re: Bahasa Mandarin sulit?
>
>Bung Alfonso
>
> Terima kasih atas komentar anda, mengenai kata fanzheng yang saya maksud
> bukan fangzhen yang berarti pedoman, tapi 反正。Tentu saja semua bahasa bisa
> diterjemahkan asal mengerti, tapi jiwanya bisa hilang. Hal ini semua
> penerjemah tahu, apa itu yang disebut loss in translation, sehingga satu
> kata bahasa asing terpaksa diterjemahkan menjadi beberapa kata. Fanzheng
> misalnya: Ni bu yong ji, fanzheng meiyou zhongyao de shi. 你不用急,反正没有重要的事。
>
> Kesimpulan anda saya setuju, bahasa itu mudah,maka saya katakan anak umur 6
> tahun di Beijing bisa Mandarin, di Jakarta bisa bahasa Indonesia, di London
> bisa bahasa Jepang dll. Tapi tidak ada umur 6 tahun yang bisa fisika nuklir.
> Jadi kesimpulan saya sama dengan anda, bahasa itu mudah, termasuk Mandarin
> asal diberi lingkungan yang memadai., minimal sering bicara, sering menulis,
> sering mendengar dan sering bercakap.
> Setuju?
>
> Sekali lagi terima kasih atas komentarnya.
> Salam
> Liang U
>
> --- On *Sat, 10/25/08, Alfonso <[EMAIL PROTECTED] com>* wrote:
>
> From: Alfonso <[EMAIL PROTECTED] com>
> Subject: [budaya_tionghua] Re: Bahasa Mandarin sulit?
> To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> Date: Saturday, October 25, 2008, 6:25 AM
>
>  Alfonso: Bung Liang U, yang Anda tulis di bawah itu pinyin yang
> benar adalah "fangzhen" bukan "zheng". Zhen = jarum. Fangzhen
> artinya pedoman.
>
> Juga "cengli" dalam Mandarinnya adalah "qingli". Cengli artinya
> masuk akal, bukan ga tau aturan. Arti terakhir ini sudah berubah
> arti sejak di Indonesia. Jadi kalau kamu bilang 'bo cengli"
> (Mandarinnya: wu qingli), itu artinya tidak masuk akal.
>
> Saya ambil 1 contoh lagi kata Hokkien yang di Indonesia juga
> berbelok artinya: Kongkow/Kongko. Apa artinya? Iya, di Indonesia
> kita tahu arti kongkow adalah ngobrol. Padahal yang benar arti
> kongkow adalah bercerita. Mandarinnya "jiang gu(shi)". Ngobrol dan
> bercerita itu tidak sama. Kalau ngobrol itu percakapan 2 arah. Kalau
> bercerita itu didominasi oleh 1 orang yang bercerita. Misal dulu
> saat saya SD ada kaset tape, namanya Sanggar Cerita. Di situ dia
> bercerita, misal tentang Malin Kundang mencuri kolor tetangga.
> Itulah namanya Kongkow.
>
> Saya sampai saat di www.everydaymandari n.com masih aktif jadi
> penerjemah film Mandarin ke Indonesia di beberapa production house
> dan stasiun TV. Terjemahannya yang g

Re: [budaya_tionghua] Re: Bahasa Mandarin sulit?

2008-10-26 Terurut Topik Richard Wu Prasojo
Terima kasih senior Dea, saya telah menemukan materi Zhong Hua Zi Jing di
http://www.hkfront.org/zhzjxgb.doc , saya simpan dahulu untuk sekarang,
siapa tau kelak berguna.

Terima kasih juga senior Zhou atas info Qian Zi Jing (Qian Zi Wen), saya
menemukan dokumen nya di sini
http://edutowns.educities.edu.tw/uploadcontent/countcontent.php?path=/school/2/2/2275/content/content70.doc&no=1729

Best,
Richard

2008/10/27 Fy Zhou <[EMAIL PROTECTED]>

>   Kalau buku zaman dulu untuk mengenal kosakata, yang terkenal adalah Qian
> Zi Jing ( Kitab Seribu aksara), disusun pakai gaya bahasa yang indah, dan
> diantara 1000 aksara tak ada huruf yang diulang!
>
> ZFy
>
> --- On *Mon, 10/27/08, 刘盈秀 <[EMAIL PROTECTED]
> >* wrote:
>
> From: 刘盈秀 <[EMAIL PROTECTED]>
> Subject: [budaya_tionghua] Re: Bahasa Mandarin sulit?
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Date: Monday, October 27, 2008, 4:28 AM
>
>
>  hai sdr david,liang u, dan richard,
>
> kebetulan 2bulan yang lalu aku menghadiri seminar mengenai
> pembelajaran bahasa mandarin, pembicara dalam seminar ada menjelaskan
> umur ideal seorang anak mempelajari bahasa sebaiknya dimulai
> 1-3 tahun paling bagus belajar ting li (mendengar)
> 3-6 tahun belajar guratan , radikal (banyak sekolah atau tempat les
> tidak mengajar nama guratan)
> 7-13 tahun belajar menulis
> dalam seminar mereka memperkenalkan zhong hua zi jing (中
> 华& #23383;
> 经) dimana kalimat di dalamnya disusun sedemikian rupa tidak
> ada kata
> yang diulan kembali. Mereka mempresentasikan dengan mengundang
> beberapa anak2 daerah Tanggerang melafalkan kata2 dalam zhong hua zi
> jing , uniknya mereka mampu menglafalkan tapi tidak memahami apa yang
> mereka baca, jadi saat mereka melihat buku zhong hua zi jing anak2
> bisa mengenal huruf kanji. mungkin dari segi psikologis disebut
> melatih alam sadar mereka mengenal bentuk huruf kanji dulu,karena ide
> membuat buku zhong hua zi jing ini diambil dari orang china belajar
> bahasa mandarin membaca san zi jing, di zi gui.
>
> dea
>
>


Re: [budaya_tionghua] Re: Bahasa Mandarin sulit?

2008-10-26 Terurut Topik Fy Zhou
Kalau buku zaman dulu untuk mengenal kosakata, yang terkenal adalah Qian Zi 
Jing ( Kitab Seribu aksara), disusun pakai gaya bahasa yang indah, dan diantara 
1000 aksara tak ada huruf yang diulang!
 
ZFy

--- On Mon, 10/27/08, 刘盈秀 <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: 刘盈秀 <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [budaya_tionghua] Re: Bahasa Mandarin sulit?
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Monday, October 27, 2008, 4:28 AM






hai sdr david,liang u, dan richard,

kebetulan 2bulan yang lalu aku menghadiri seminar mengenai
pembelajaran bahasa mandarin, pembicara dalam seminar ada menjelaskan
umur ideal seorang anak mempelajari bahasa sebaiknya dimulai
1-3 tahun paling bagus belajar ting li (mendengar) 
3-6 tahun belajar guratan , radikal (banyak sekolah atau tempat les
tidak mengajar nama guratan)
7-13 tahun belajar menulis
dalam seminar mereka memperkenalkan zhong hua zi jing (中 
华& #23383;
经) dimana kalimat di dalamnya disusun sedemikian rupa tidak ada 
kata
yang diulan kembali. Mereka mempresentasikan dengan mengundang
beberapa anak2 daerah Tanggerang melafalkan kata2 dalam zhong hua zi
jing , uniknya mereka mampu menglafalkan tapi tidak memahami apa yang
mereka baca, jadi saat mereka melihat buku zhong hua zi jing anak2
bisa mengenal huruf kanji. mungkin dari segi psikologis disebut
melatih alam sadar mereka mengenal bentuk huruf kanji dulu,karena ide
membuat buku zhong hua zi jing ini diambil dari orang china belajar
bahasa mandarin membaca san zi jing, di zi gui.

dea


--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "David Kwa"
 wrote:
>
> Yang saya dapat, batas usia ideal belajar bahasa malah lebih muda 
> lagi, yakni sampai umur lima tahun! Jadi, kalau mau mengajari anak 
> bahasa apapun, kita memang harus bertindak sedini mungkin. Jika hal 
> itu kita lakukan, setidaknya, apabila diperoleh guru yang mampu 
> melafalkan bunyi-bunyi suatu bahasa dengan baik―sedapat mungkin 
> native speaker―maka lafal (pronunciation) -nya si anak pun kelak akan 
> sebaik gurunya tersebut. Dan pasti ia akan lebih baik daripada kita-
> kita ini, yang baru belajar setelah melewati usia kritis. Oleh sebab 
> itu baik juga ada sekolah-sekolah yang mengajarkan bahasa Tionghoa 
> dan Inggris sejak usia balita. Yang penting, sang guru harus mampu 
> melafalkan dengan baik bahasa yang ia ajarkan. Kalau tidak, akan 
> rusaklah lafal si balita tadi, seperti gurunya tersebut. Bila ia 
> sudah dikenalkan sejak dini dengan bahasa itu, rasanya tidak ada 
> lagi kata "sulit" dalam kamus belajar bahasa. Begitu bukan?
> 
> Kiongchiu,
> DK
> 
> --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Fy Zhou <[EMAIL PROTECTED]:
> 
> Saya dengar ada masa emas dalam belajar bahasa, mungkin sampai umur 
> 10. maka sebaiknya di usia sekolah dasar dimanfaatkan sebaik2nya 
> untuk belajar bahasa asing.agar gampang masuk. pelajaran bhs Inggris 
> di sekolah Indonesia dulu diajarkan mulai SMP, ini sudah agak telat, 
> maka hasilnya jelek. 
> 
> ZFy?
> 
> --- On Thu, 10/23/08, liang u <[EMAIL PROTECTED] :
> 
> From: liang u  Subject: [budaya_tionghua] Bahasa Mandarin sulit?
> To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> Date: Thursday, October 23, 2008, 3:29 PM
> 
> Saya pernah mendengar keluhan anak-anak sekolah Tionghoa sebelum 
> sekolah Tionghoa ditutup tahun 1966. Mereka mengeluh bahasa Inggeris 
> sulit sekali tapi tak ada yang mengeluh bahasa Mandarin sulit. 
> Mungkin ada yang merasa begitu, tapi jarang, karena saya pernah 
> tanya banyak orang, justru mereka kesulitan belajar bahasa Inggeris. 
> Ini di Indonesia di mana kedua bahasa itu, Mandarin dan Inggeris 
> bukan bahasa ibu. Ada yang dirumah berbahasa Mandarin, tapi di luar 
> kebanyakan bukan, sehingga penggunaan kata terbatas kepada kata-kata 
> sehari-hati saja, maka boleh dikatakan untuk kebanyakan pelajar 
> sekolah Tionghoa bahasa Mandarin bukan bahasa ibu.
> Kita lihat di Singapore sekarang, Mandarin dan Inggeris juga bukan 
> bahasa ibu, kecuali beberapa keluarga yang memang berbahasa Mandarin 
> 100% demikian juga ada keluarga yang berbahasa Inggeris 100%. 
> Mayoritas Tionghoa bicara dialek Hokkian dan Tiociu, orang India 
> kebanyakan berbahasa Tamil dan orang Melayu berbahasa Malay di rumah.
> Tapi keadaan lain, jarang yang mengeluh bahasa Inggeris sukar, tapi 
> banyak yang mengeluh Mandarin yang sukar.
> 
> Saya pernah ditanya orang, mana yang benar sih, katanya. Saya 
> katakan semua tak tepat, karena semua bahasa mudah, fisika nuklir 
> sulit. Buktinya, orang Inggeris anak-anak sudah bisa bahasa Inggeris 
> yang baik tapi tak mampu belajar fisika nulkir. Berarti bahasa 
> Inggeris mudah. Anak kecil di Beijing sudah bisa berbicara Mandarin 
> yang baik, tapi tetap tak bisa fisika nuklir. Jadi Fusika Nuklir 
> sulit, bahasa Inggeris dan Mandarin mudah, kalau sulit mana b

Re: [budaya_tionghua] Re: Bahasa Mandarin sulit?

2008-10-26 Terurut Topik Fy Zhou
Wah, Resmi atau belum, menanti ahli bahsa Indonesia yang menjawab. tapi bahasa 
itu hidup lho, jika banyak orang yang pakai, lama2 yang tak resmi juga menjadi 
resmi. Yang jelas, saya sudah sering melihat pemakaian Kan dan Toh dalam karya2 
sastra. sering kali sastra itu mendahului kamus, dia bahkan berani memasukkan 
kosakata bhs daerah.
 
ZFy

--- On Mon, 10/27/08, liang u <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: liang u <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Bahasa Mandarin sulit?
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Monday, October 27, 2008, 3:44 AM










Zhou xiong, 

Benar sekali, fanzheng cocok dengan toh, tapi dalam bahasa Indonesia sekarang 
toh sudah dianggap bahasa resmi atau belum . Dulu waktu saya masih SMA, menulis 
ada toh dan kan, dicoret guru, bahkan dikatakan, orang Tionghoa tukang merusak 
bahasa , lihat bahasa Melayu Tionghoa katanya.
Maksud saya kan bisa menekankan arti, contoh:

Itu punya saya.
Beda dengan : Itu kan punya saya.

Salam
Liang U



--- On Sat, 10/25/08, Fy Zhou <[EMAIL PROTECTED] com> wrote:

From: Fy Zhou <[EMAIL PROTECTED] com>
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Bahasa Mandarin sulit?
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Date: Saturday, October 25, 2008, 2:22 PM






Mungkin fanzheng di sini bisa diterjemahkan menjadi Toh.
"kamu tak usah buru2, toh tak ada urusan penting."
 
Chengli tak bisa diterjemahkan menjadi masuk akal, karena ini mengandung dua 
aspek: Cheng/Qing dan Li, Li artinya memang akal/rasional, sedangkan Qing 
artinya rasa/emosional. Orang tionghoa dalam menilai sesuatu sering meninjau 
dari dua aspek sekaligus, tak pernah murni menilai dari aspek rasional.  kalau 
orang ngomong "tindakannya Chengli," itu berarti dari segi rasional memang 
benar, dari segi perasaan juga bisa diterima. maka sering muncul ucapan : " 
secara Li dia memang benar, tapi secara Qing tetap tak dapat diterima ". ucapan 
ini misalnya ditujukan ke orang yang menagih hutang saat pengutang sedang 
berkabung.
 
ZFy





From: liang u <[EMAIL PROTECTED] com>
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Saturday, October 25, 2008 7:40:14 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Bahasa Mandarin sulit?







Bung Alfonso

Terima kasih atas komentar anda, mengenai kata fanzheng yang saya maksud bukan 
fangzhen yang berarti pedoman, tapi 反正。Tentu saja semua bahasa bisa 
diterjemahkan asal mengerti, tapi jiwanya bisa hilang. Hal ini semua penerjemah 
tahu, apa itu yang disebut loss in translation, sehingga satu kata bahasa asing 
terpaksa diterjemahkan menjadi beberapa kata.. Fanzheng misalnya: Ni bu yong 
ji, fanzheng meiyou zhongyao de shi. 你不用急,反正没有重要的事。

Kesimpulan anda saya setuju, bahasa itu mudah,maka saya katakan anak umur 6 
tahun di Beijing bisa Mandarin, di Jakarta bisa bahasa Indonesia, di London 
bisa bahasa Jepang dll. Tapi tidak ada umur 6 tahun yang bisa fisika nuklir. 
Jadi kesimpulan saya sama dengan anda, bahasa itu mudah, termasuk Mandarin asal 
diberi lingkungan yang memadai., minimal sering bicara, sering menulis, sering 
mendengar dan sering bercakap. 
Setuju? 

Sekali lagi terima kasih atas komentarnya. 
Salam
Liang U

--- On Sat, 10/25/08, Alfonso <[EMAIL PROTECTED] com> wrote:

From: Alfonso <[EMAIL PROTECTED] com>
Subject: [budaya_tionghua] Re: Bahasa Mandarin sulit?
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Date: Saturday, October 25, 2008, 6:25 AM




Alfonso: Bung Liang U, yang Anda tulis di bawah itu pinyin yang 
benar adalah "fangzhen" bukan "zheng". Zhen = jarum. Fangzhen 
artinya pedoman.

Juga "cengli" dalam Mandarinnya adalah "qingli". Cengli artinya 
masuk akal, bukan ga tau aturan. Arti terakhir ini sudah berubah 
arti sejak di Indonesia. Jadi kalau kamu bilang 'bo cengli" 
(Mandarinnya: wu qingli), itu artinya tidak masuk akal.

Saya ambil 1 contoh lagi kata Hokkien yang di Indonesia juga 
berbelok artinya: Kongkow/Kongko. Apa artinya? Iya, di Indonesia 
kita tahu arti kongkow adalah ngobrol. Padahal yang benar arti 
kongkow adalah bercerita. Mandarinnya "jiang gu(shi)". Ngobrol dan 
bercerita itu tidak sama. Kalau ngobrol itu percakapan 2 arah. Kalau 
bercerita itu didominasi oleh 1 orang yang bercerita. Misal dulu 
saat saya SD ada kaset tape, namanya Sanggar Cerita. Di situ dia 
bercerita, misal tentang Malin Kundang mencuri kolor tetangga. 
Itulah namanya Kongkow.

Saya sampai saat di www.everydaymandari n.com masih aktif jadi 
penerjemah film Mandarin ke Indonesia di beberapa production house 
dan stasiun TV. Terjemahannya yang gampang-gampang aja Bung. Tidak 
perlu dipersulit dengan bahasa yang aneh-aneh. Kalau terjemahannya 
sederhana alias bahasa sehari-hari, orang juga bisa mengerti.:) Satu 
dua kata lewat, juga ga masalah. Orang masih bisa terima asal alur 
cerita/isi surat masih dimengerti. Tony Blair (eks PM Inggris) aja 
pernah tulis kata "tomorrow" jadi "toomorrow). Dan besoknya,

[budaya_tionghua] Re: Bahasa Mandarin sulit?

2008-10-26 Terurut Topik 刘盈秀
hai sdr david,liang u, dan richard,

kebetulan 2bulan yang lalu aku menghadiri seminar mengenai
pembelajaran bahasa mandarin, pembicara dalam seminar ada menjelaskan
umur ideal seorang anak mempelajari bahasa sebaiknya dimulai
1-3 tahun paling bagus belajar ting li (mendengar) 
3-6 tahun belajar guratan , radikal (banyak sekolah atau tempat les
tidak mengajar nama guratan)
7-13 tahun belajar menulis
dalam seminar mereka memperkenalkan  zhong hua zi jing 
(中华字
经)dimana kalimat di dalamnya disusun sedemikian rupa tidak ada 
kata
yang diulan kembali. Mereka mempresentasikan dengan mengundang
beberapa anak2 daerah Tanggerang melafalkan kata2 dalam zhong hua zi
jing , uniknya mereka mampu menglafalkan tapi tidak memahami  apa yang
mereka baca, jadi saat mereka melihat buku zhong hua zi jing anak2
bisa mengenal huruf kanji. mungkin dari segi psikologis disebut
melatih alam sadar mereka mengenal bentuk huruf kanji dulu,karena ide
membuat buku zhong hua zi jing ini diambil dari orang china belajar
bahasa mandarin membaca san zi jing, di zi gui.

dea
 

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "David Kwa"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Yang saya dapat, batas usia ideal belajar bahasa malah lebih muda 
> lagi, yakni sampai umur lima tahun! Jadi, kalau mau mengajari anak 
> bahasa apapun, kita memang harus bertindak sedini mungkin. Jika hal 
> itu kita lakukan, setidaknya, apabila diperoleh guru yang mampu 
> melafalkan bunyi-bunyi suatu bahasa dengan baik―sedapat mungkin 
> native speaker―maka lafal (pronunciation)-nya si anak pun kelak akan 
> sebaik gurunya tersebut. Dan pasti ia akan lebih baik daripada kita-
> kita ini, yang baru belajar setelah melewati usia kritis. Oleh sebab 
> itu baik juga ada sekolah-sekolah yang mengajarkan bahasa Tionghoa 
> dan Inggris sejak usia balita. Yang penting, sang guru harus mampu 
> melafalkan dengan baik bahasa yang ia ajarkan. Kalau tidak, akan 
> rusaklah lafal si balita tadi, seperti gurunya tersebut. Bila ia 
> sudah dikenalkan sejak dini dengan bahasa itu, rasanya tidak ada 
> lagi kata "sulit" dalam kamus belajar bahasa. Begitu bukan?
> 
> Kiongchiu,
> DK
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Fy Zhou <[EMAIL PROTECTED]:
> 
> Saya dengar ada masa emas dalam belajar bahasa, mungkin sampai umur 
> 10. maka sebaiknya di usia sekolah dasar dimanfaatkan sebaik2nya 
> untuk belajar bahasa asing.agar gampang masuk. pelajaran bhs Inggris 
> di sekolah Indonesia dulu diajarkan mulai SMP, ini sudah agak telat, 
> maka hasilnya jelek. 
> 
> ZFy?
> 
> --- On Thu, 10/23/08, liang u <[EMAIL PROTECTED]:
> 
> From: liang u  Subject: [budaya_tionghua] Bahasa Mandarin sulit?
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Date: Thursday, October 23, 2008, 3:29 PM
> 
> Saya pernah mendengar keluhan anak-anak sekolah Tionghoa sebelum 
> sekolah Tionghoa ditutup tahun 1966. Mereka mengeluh bahasa Inggeris 
> sulit sekali tapi tak ada yang mengeluh bahasa Mandarin sulit. 
> Mungkin ada yang merasa begitu, tapi jarang, karena saya pernah 
> tanya banyak orang, justru mereka kesulitan belajar bahasa Inggeris. 
> Ini di Indonesia di mana kedua bahasa itu, Mandarin dan Inggeris 
> bukan bahasa ibu. Ada yang dirumah berbahasa Mandarin, tapi di luar 
> kebanyakan bukan, sehingga penggunaan kata terbatas kepada kata-kata 
> sehari-hati saja, maka boleh dikatakan untuk kebanyakan pelajar 
> sekolah Tionghoa bahasa Mandarin bukan bahasa ibu.
> Kita lihat di Singapore sekarang, Mandarin dan Inggeris juga bukan 
> bahasa ibu, kecuali beberapa keluarga yang memang berbahasa Mandarin 
> 100% demikian juga ada keluarga yang berbahasa Inggeris 100%. 
> Mayoritas Tionghoa bicara dialek Hokkian dan Tiociu, orang India 
> kebanyakan berbahasa Tamil dan orang Melayu berbahasa Malay di rumah.
> Tapi keadaan lain, jarang yang mengeluh bahasa Inggeris sukar, tapi 
> banyak yang mengeluh Mandarin yang sukar.
> 
> Saya pernah ditanya orang, mana yang benar sih, katanya. Saya 
> katakan semua tak tepat, karena semua bahasa mudah, fisika nuklir 
> sulit. Buktinya, orang Inggeris anak-anak sudah bisa bahasa Inggeris 
> yang baik tapi tak mampu belajar fisika nulkir. Berarti bahasa 
> Inggeris mudah. Anak kecil di Beijing sudah bisa berbicara Mandarin 
> yang baik, tapi tetap tak bisa fisika nuklir. Jadi Fusika Nuklir 
> sulit, bahasa Inggeris dan Mandarin mudah, kalau sulit mana bisa 
> anak umur 6 tahun bisa bahasa Inggeris di Inggeris dan berbahasa 
> Mandarin di Beijing. Tapi tak dapat dibalik, bahasa Inggeris untuk 
> Beijing sukar, bahasa Mandarin untuk orang Inggeris sukar. mana yang 
> benar? Tentu tak dapat dijawab, sebab semua bahasa mudah, tergantung 
> apakah anda hidup dilingkungan yang mana? Hidup di Beijing Mandarin 
> jadi mudah, hidup di London bahasa Inggeris jadi mudah, dan hidup di 
> Jakarta bahasa Indonesia jadi mudah.. 
> 
> Agar bahasa terasa mudah, pakailah terus, apalagi kalau berada di 
> lingkungan yang tepat, belajar bahasa Inggeris di London, belajar 
> bahasa Mandarin di Beijing, belajar

[budaya_tionghua] Re: Bahasa Mandarin sulit?

2008-10-26 Terurut Topik Alfonso
Itu punya saya = Na shi wo de
Itu kan punya saya = Na jiushi wo de.

Kan = jiu (untuk penekanan). Selain artinya kan, "jiu" sendiri punya 
banyak arti lain:

- Jiushi ta tou wo neiku = Ya dia yang nyolong kolorku! (di sini, jiu 
= Ya)
- Wo jiu huijia = Saya pun pulang. (artinya pun)
- Dan masih banyak arti-arti lainnya...

Alfonso


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, liang u <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> Itu punya saya.
> Beda dengan : Itu kan punya saya.



Re: [budaya_tionghua] Re: Bahasa Mandarin sulit?

2008-10-26 Terurut Topik liang u
Zhou xiong, 

Benar sekali, fanzheng cocok dengan toh, tapi dalam bahasa Indonesia sekarang 
toh sudah dianggap bahasa resmi atau belum . Dulu waktu saya masih SMA, menulis 
ada toh dan kan, dicoret guru, bahkan dikatakan, orang Tionghoa tukang merusak 
bahasa , lihat bahasa Melayu Tionghoa katanya.
Maksud saya kan bisa menekankan arti, contoh:

Itu punya saya.
Beda dengan : Itu kan punya saya.

Salam
Liang U



--- On Sat, 10/25/08, Fy Zhou <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: Fy Zhou <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Bahasa Mandarin sulit?
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Saturday, October 25, 2008, 2:22 PM











Mungkin fanzheng di sini bisa diterjemahkan menjadi Toh.
"kamu tak usah buru2, toh tak ada urusan penting."
 
Chengli tak bisa diterjemahkan menjadi masuk akal, karena ini mengandung dua 
aspek: Cheng/Qing dan Li, Li artinya memang akal/rasional, sedangkan Qing 
artinya rasa/emosional. Orang tionghoa dalam menilai sesuatu sering meninjau 
dari dua aspek sekaligus, tak pernah murni menilai dari aspek rasional.  kalau 
orang ngomong "tindakannya Chengli," itu berarti dari segi rasional memang 
benar, dari segi perasaan juga bisa diterima. maka sering muncul ucapan : " 
secara Li dia memang benar, tapi secara Qing tetap tak dapat diterima ". ucapan 
ini misalnya ditujukan ke orang yang menagih hutang saat pengutang sedang 
berkabung.
 
ZFy





From: liang u <[EMAIL PROTECTED] com>
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Saturday, October 25, 2008 7:40:14 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Bahasa Mandarin sulit?







Bung Alfonso

Terima kasih atas komentar anda, mengenai kata fanzheng yang saya maksud bukan 
fangzhen yang berarti pedoman, tapi 反正。Tentu saja semua bahasa bisa 
diterjemahkan asal mengerti, tapi jiwanya bisa hilang. Hal ini semua penerjemah 
tahu, apa itu yang disebut loss in translation, sehingga satu kata bahasa asing 
terpaksa diterjemahkan menjadi beberapa kata. Fanzheng misalnya: Ni bu yong ji, 
fanzheng meiyou zhongyao de shi. 你不用急,反正没有重要的事。

Kesimpulan anda saya setuju, bahasa itu mudah,maka saya katakan anak umur 6 
tahun di Beijing bisa Mandarin, di Jakarta bisa bahasa Indonesia, di London 
bisa bahasa Jepang dll. Tapi tidak ada umur 6 tahun yang bisa fisika nuklir. 
Jadi kesimpulan saya sama dengan anda, bahasa itu mudah, termasuk Mandarin asal 
diberi lingkungan yang memadai., minimal sering bicara, sering menulis, sering 
mendengar dan sering bercakap. 
Setuju? 

Sekali lagi terima
 kasih atas komentarnya. 
Salam
Liang U

--- On Sat, 10/25/08, Alfonso <[EMAIL PROTECTED] com> wrote:

From: Alfonso <[EMAIL PROTECTED] com>
Subject: [budaya_tionghua] Re: Bahasa Mandarin sulit?
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Date: Saturday, October 25, 2008, 6:25 AM




Alfonso: Bung Liang U, yang Anda tulis di bawah itu pinyin yang 
benar adalah "fangzhen" bukan "zheng". Zhen = jarum. Fangzhen 
artinya pedoman.

Juga "cengli" dalam Mandarinnya adalah "qingli". Cengli artinya 
masuk akal, bukan ga tau aturan. Arti terakhir ini sudah berubah 
arti sejak di Indonesia. Jadi kalau kamu bilang 'bo cengli" 
(Mandarinnya: wu qingli), itu artinya tidak masuk akal.

Saya ambil 1 contoh lagi kata Hokkien yang di Indonesia juga 
berbelok artinya: Kongkow/Kongko. Apa artinya? Iya, di Indonesia 
kita tahu arti kongkow adalah ngobrol. Padahal yang benar arti 
kongkow adalah bercerita. Mandarinnya "jiang gu(shi)". Ngobrol dan 
bercerita itu tidak sama. Kalau ngobrol itu percakapan 2 arah. Kalau 
bercerita itu didominasi oleh 1 orang yang bercerita. Misal dulu 
saat saya SD ada kaset tape, namanya Sanggar Cerita. Di situ dia 
bercerita, misal tentang Malin Kundang mencuri kolor
 tetangga. 
Itulah namanya Kongkow.

Saya sampai saat di www.everydaymandari n.com masih aktif jadi 
penerjemah film Mandarin ke Indonesia di beberapa production house 
dan stasiun TV. Terjemahannya yang gampang-gampang aja Bung. Tidak 
perlu dipersulit dengan bahasa yang aneh-aneh. Kalau terjemahannya 
sederhana alias bahasa sehari-hari, orang juga bisa mengerti.:) Satu 
dua kata lewat, juga ga masalah. Orang masih bisa terima asal alur 
cerita/isi surat masih dimengerti. Tony Blair (eks PM Inggris) aja 
pernah tulis kata "tomorrow" jadi "toomorrow). Dan besoknya, media 
semua mengganti namanya jadi Toony Blair. ^^

Semua bahasa bisa diterjemahkan asal tahu cara yang benar. Kalau ga, 
mana mungkin buku silat Kho Ping Ho bisa mencetak best-seller di 
Indonesia. Itu kan semua terjemahan, dan hasilnya dimengerti oleh 
banyak penggemar Indonesia. Saya sendiri ga pernah
 baca buku Kho 
Ping Ho.

Alfonso

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, liang u <[EMAIL PROTECTED] > wrote:

> Contohnya kata fanzheng (æ–¹é'ˆï¼‰dalam Mandarin sulit 
diterjemahkan dalam bahasa Indonesia. Kalau dihilangkan, jiwa dan 
maksud penulis hilang.

Re: [budaya_tionghua] Re: Bahasa Mandarin sulit?

2008-10-26 Terurut Topik melani chia
 bo cheng  li,kami org sumatera tdk ngerti, ada juga bhs hokiennya
li bo ceng(tdk tau balas budi),...atau abo ceng aja.
kalu CHENG bhs mandarin...
BO nya bhs hokien bukan???,jd ini yg kami tdk mengerti,org sini(Singapore)
juga tdk mengerti kata BO CHENG LI,jadi campuran antar hokien + mandarin



--- On Sat, 25/10/08, Alfonso <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: Alfonso <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [budaya_tionghua] Re: Bahasa Mandarin sulit?
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Saturday, 25 October, 2008, 1:25 PM






Alfonso: Bung Liang U, yang Anda tulis di bawah itu pinyin yang 
benar adalah "fangzhen" bukan "zheng". Zhen = jarum. Fangzhen 
artinya pedoman.

Juga "cengli" dalam Mandarinnya adalah "qingli". Cengli artinya 
masuk akal, bukan ga tau aturan. Arti terakhir ini sudah berubah 
arti sejak di Indonesia. Jadi kalau kamu bilang 'bo cengli" 
(Mandarinnya: wu qingli), itu artinya tidak masuk akal.

Saya ambil 1 contoh lagi kata Hokkien yang di Indonesia juga 
berbelok artinya: Kongkow/Kongko. Apa artinya? Iya, di Indonesia 
kita tahu arti kongkow adalah ngobrol. Padahal yang benar arti 
kongkow adalah bercerita. Mandarinnya "jiang gu(shi)". Ngobrol dan 
bercerita itu tidak sama. Kalau ngobrol itu percakapan 2 arah. Kalau 
bercerita itu didominasi oleh 1 orang yang bercerita. Misal dulu 
saat saya SD ada kaset tape, namanya Sanggar Cerita. Di situ dia 
bercerita, misal tentang Malin Kundang mencuri kolor tetangga. 
Itulah namanya Kongkow.

Saya sampai saat di www.everydaymandari n.com masih aktif jadi 
penerjemah film Mandarin ke Indonesia di beberapa production house 
dan stasiun TV. Terjemahannya yang gampang-gampang aja Bung. Tidak 
perlu dipersulit dengan bahasa yang aneh-aneh. Kalau terjemahannya 
sederhana alias bahasa sehari-hari, orang juga bisa mengerti.:) Satu 
dua kata lewat, juga ga masalah. Orang masih bisa terima asal alur 
cerita/isi surat masih dimengerti. Tony Blair (eks PM Inggris) aja 
pernah tulis kata "tomorrow" jadi "toomorrow). Dan besoknya, media 
semua mengganti namanya jadi Toony Blair. ^^

Semua bahasa bisa diterjemahkan asal tahu cara yang benar. Kalau ga, 
mana mungkin buku silat Kho Ping Ho bisa mencetak best-seller di 
Indonesia. Itu kan semua terjemahan, dan hasilnya dimengerti oleh 
banyak penggemar Indonesia. Saya sendiri ga pernah baca buku Kho 
Ping Ho.

Alfonso

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, liang u <[EMAIL PROTECTED] > wrote:

> Contohnya kata fanzheng (æ–¹é'ˆï¼‰dalam Mandarin sulit 
diterjemahkan dalam bahasa Indonesia. Kalau dihilangkan, jiwa dan 
maksud penulis hilang. Ini yang disebut "kehilangan dalam 
penerjemahan. " Seorang teman kerja saja, ingin tahu cengli (dialek 
Hokkian) itu apa? Teman-teman kerjanya yang sering menggunakan kata 
bo cengli (tidak cengli) tidak ada yang bisa menerangkan dengan 
jelas, sampai ia akhirnya karena sering mendengar timbul feelingnya, 
dan mengerti.  Ada yang mengatakan bo cengli tidak mengikuti 
aturan. Tapi coba ucapkan, akan terasa beda jiwa bahasanya, demikian 
juga artinya agak menyimpang  Fanzheng lebih sulit lagi. 

 














  

[budaya_tionghua] Re: Bahasa Mandarin sulit?

2008-10-26 Terurut Topik 刘盈秀
benar sekali yang dikatakan saudara Liang U, KPH bisa dibilang
Tionghoa turunan Indo yang tidak begitu paham bahasa mandarin, tapi
saya salut walaupun seperti itu, namun imajinasinya dalam membuat
karya cersil hebat juga, Kalau sesepuh Jin Yong, Khulung, Liang Yi
Sheng kan orang china disana, tentu saja pengetahuan budaya mereka
lebih mendetil, apalagi seperti JinYong yang merupakan prof yang
sangat paham tentang kebudayaan China.

Soal menerjemahkan film, buku, teks, sebaiknya kita berusaha
menerjemahkan hampir mendekati teks aslinya, apalagi bahasa mandarin
banyak menggunakan Chengyu yang bisa merangkum perkataan yang begitu
panjang menjadi ringkas dengan 4 huruf saja. Misalnya dalam
menerjemahkan komik, saya selalu menyesalkan tak bisa menerjemahkan
secara akurat sesuai teks karena keterbatasan dari balon kalimat.
Namun jika ada pepatah atau istilah yang terasa janggal jika
diterjemahkan secara harafiah ke dalam bahasa indo, maka penerjemah
harus pintar2nya mencari peribahasa indonesia yang artinya sama dengan
chengyu, sampai sekarang pun saya masih terus belajar dan berusaha
memperkaya kosa kata bahasa indo dan mandarin karena tuntutan dari
bidang pekerjaan saya

dea

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, liang u <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Maaf sdr Alfonso, 
> 
> Kho Ping Ho mengarang sendiri cerita silat bukan terjemahan, yang
terjemahan dan populer adalah OKT dan Gan KL. Oleh karena itu tidak
semua orang senang karya Kho Ping Ho, terutama yang mengenal budaya,
sejarah dan ilmu bumi Tiongkok, karena mereka bisa melihat kekurangan
pengetahuan Kho dalam hal ini. Beda dengan Jin Yong dan Liang Yusheng
yang karyanya banyak diterjemahkan OKT dan Gan KL, sampaipun nama-nama
tempat yang disebut dalam karangannya benar-benar ada, dan situasi
iklimnya semua sama dengan dalam cerita. Jadi meskipun ceritanya
fiktif, latar belakang sejarah, budaya, tempat dan faktor ilmu buminya
benar adanya.
> Ada rekan kita yang sering menelusur tempat-tempat yang menjadi tema
dalam ceritanya. Seperti Gan Bun Kuan,  To Hoa To dll. 
> Salam
> Liang U
> 
> 
> 
> --- On Sat, 10/25/08, liang u <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> From: liang u <[EMAIL PROTECTED]>
> Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Bahasa Mandarin sulit?
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Date: Saturday, October 25, 2008, 1:40 PM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Bung Alfonso
> 
> Terima kasih atas komentar anda, mengenai kata fanzheng yang saya
maksud bukan fangzhen yang berarti pedoman, tapi 反正。Tentu saja
semua bahasa bisa diterjemahkan asal mengerti, tapi jiwanya bisa
hilang. Hal ini semua penerjemah tahu, apa itu yang disebut loss in
translation, sehingga satu kata bahasa asing terpaksa diterjemahkan
menjadi beberapa kata. Fanzheng misalnya: Ni bu yong ji, fanzheng
meiyou zhongyao de shi. 你不ç"¨æ€¥ï¼Œåæ­£æ²¡æœ‰é‡è¦çš„事。
> 
> Kesimpulan anda saya setuju, bahasa itu mudah,maka saya katakan anak
umur 6 tahun di Beijing bisa Mandarin, di Jakarta bisa bahasa
Indonesia, di London bisa bahasa Jepang dll. Tapi tidak ada umur 6
tahun yang bisa fisika nuklir. Jadi kesimpulan saya sama dengan anda,
bahasa itu mudah, termasuk Mandarin asal diberi lingkungan yang
memadai., minimal sering bicara, sering
>  menulis, sering mendengar dan sering bercakap. 
> Setuju? 
> 
> Sekali lagi terima kasih atas komentarnya. 
> Salam
> Liang U
> 
> --- On Sat, 10/25/08, Alfonso <[EMAIL PROTECTED] com> wrote:
> From: Alfonso <[EMAIL PROTECTED] com>
> Subject: [budaya_tionghua] Re: Bahasa Mandarin sulit?
> To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> Date: Saturday, October 25, 2008, 6:25 AM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Alfonso: Bung Liang U, yang Anda tulis di bawah itu
pinyin yang 
> 
> benar adalah "fangzhen" bukan "zheng". Zhen = jarum. Fangzhen 
> 
> artinya pedoman.
> 
> 
> 
> Juga "cengli" dalam Mandarinnya adalah "qingli". Cengli artinya 
> 
> masuk akal, bukan ga tau aturan. Arti terakhir ini sudah berubah 
> 
> arti sejak di Indonesia. Jadi kalau kamu bilang 'bo cengli" 
> 
> (Mandarinnya: wu qingli), itu artinya tidak masuk akal.
> 
> 
> 
> Saya ambil 1 contoh lagi kata Hokkien yang di Indonesia juga 
> 
> berbelok artinya: Kongkow/Kongko. Apa artinya? Iya, di Indonesia 
> 
> kita tahu arti kongkow adalah ngobrol. Padahal yang benar arti 
> 
> kongkow adalah bercerita. Mandarinnya "jiang gu(shi)". Ngobrol dan 
> 
> bercerita itu tidak sama. Kalau ngobrol itu percakapan 2 arah. Kalau 
> 
> bercerita itu didominasi oleh 1 orang yang bercerita. Misal dulu 
> 
> saat saya SD ada kaset tape, namanya Sanggar Cerita. Di situ dia 
> 
> bercerita, misal tentang Malin Kundang mencuri kolor tetangg

[budaya_tionghua] Re: Bahasa Mandarin sulit?

2008-10-26 Terurut Topik Alfonso
Hehe...Bung Fy benar. Kalau fanzheng = toh. Kalau di film, bolehlah 
kita pakai "toh".:p

Tapi, kalau dalam terjemahan buku resmi, kita sebaiknya memakai kata 
yang lebih resmi, yaitu "lagipula". 
"Kamu tak usah buru-buru, lagipula tak ada urusan penting."

Fanzheng = lagipula.

Saya pernah menginterview seorang penerjemah yang mau bekerja sama 
dengan saya di bidang film untuk dubbing. Saya minta dia 
menerjemahkan "Baxian guo hai", arti: Delapan dewa menyeberang lautan. 
Ingat, di dubbing, kata "Baxian guo hai", sesuai perumpamaan Mandarin 
(chengyu), mulut pembicara hanya 'bergoyang' 4 kali! Bagaimana cara 
menerjemahkan dengan perumpamaan ini dengan kurang lebih 4-
6 'goyangan' mulut saja DENGAN TEPAT dan DIMENGERTI OLEH SEMUA ORANG 
INDONESIA (pribumi, kyai, bahkan orang Ambon yang ga ngerti siapa itu 
delapan dewa)? Inilah teknik penerjemah (di bidang saya) yang paling 
susah.

Di film, Anda tidak bisa menerjemahkan "Baxian guo hai" 
dengan "Delapan dewa menyeberang lautan". Kyai yang nonton tidak akan 
mengerti. Kita bisa menyingkatnya dengan 'goyangan' mulut yang pendek. 
Terjemahkan saja dengan "PAMER KEHEBATAN". Kata ini dimengerti oleh 
semua orang Indonesia.

Alfonso


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Fy Zhou <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Mungkin fanzheng di sini bisa diterjemahkan menjadi Toh.
> "kamu tak usah buru2, toh tak ada urusan penting."



[budaya_tionghua] Re: Bahasa Mandarin sulit?

2008-10-25 Terurut Topik David Kwa
Yang saya dapat, batas usia ideal belajar bahasa malah lebih muda 
lagi, yakni sampai umur lima tahun! Jadi, kalau mau mengajari anak 
bahasa apapun, kita memang harus bertindak sedini mungkin. Jika hal 
itu kita lakukan, setidaknya, apabila diperoleh guru yang mampu 
melafalkan bunyi-bunyi suatu bahasa dengan baik―sedapat mungkin 
native speaker―maka lafal (pronunciation)-nya si anak pun kelak akan 
sebaik gurunya tersebut. Dan pasti ia akan lebih baik daripada kita-
kita ini, yang baru belajar setelah melewati usia kritis. Oleh sebab 
itu baik juga ada sekolah-sekolah yang mengajarkan bahasa Tionghoa 
dan Inggris sejak usia balita. Yang penting, sang guru harus mampu 
melafalkan dengan baik bahasa yang ia ajarkan. Kalau tidak, akan 
rusaklah lafal si balita tadi, seperti gurunya tersebut. Bila ia 
sudah dikenalkan sejak dini dengan bahasa itu, rasanya tidak ada 
lagi kata "sulit" dalam kamus belajar bahasa. Begitu bukan?

Kiongchiu,
DK

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Fy Zhou <[EMAIL PROTECTED]:

Saya dengar ada masa emas dalam belajar bahasa, mungkin sampai umur 
10. maka sebaiknya di usia sekolah dasar dimanfaatkan sebaik2nya 
untuk belajar bahasa asing.agar gampang masuk. pelajaran bhs Inggris 
di sekolah Indonesia dulu diajarkan mulai SMP, ini sudah agak telat, 
maka hasilnya jelek. 

ZFy?

--- On Thu, 10/23/08, liang u <[EMAIL PROTECTED]:

From: liang u <[EMAIL PROTECTED]
Subject: [budaya_tionghua] Bahasa Mandarin sulit?
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Thursday, October 23, 2008, 3:29 PM

Saya pernah mendengar keluhan anak-anak sekolah Tionghoa sebelum 
sekolah Tionghoa ditutup tahun 1966. Mereka mengeluh bahasa Inggeris 
sulit sekali tapi tak ada yang mengeluh bahasa Mandarin sulit. 
Mungkin ada yang merasa begitu, tapi jarang, karena saya pernah 
tanya banyak orang, justru mereka kesulitan belajar bahasa Inggeris. 
Ini di Indonesia di mana kedua bahasa itu, Mandarin dan Inggeris 
bukan bahasa ibu. Ada yang dirumah berbahasa Mandarin, tapi di luar 
kebanyakan bukan, sehingga penggunaan kata terbatas kepada kata-kata 
sehari-hati saja, maka boleh dikatakan untuk kebanyakan pelajar 
sekolah Tionghoa bahasa Mandarin bukan bahasa ibu.
Kita lihat di Singapore sekarang, Mandarin dan Inggeris juga bukan 
bahasa ibu, kecuali beberapa keluarga yang memang berbahasa Mandarin 
100% demikian juga ada keluarga yang berbahasa Inggeris 100%. 
Mayoritas Tionghoa bicara dialek Hokkian dan Tiociu, orang India 
kebanyakan berbahasa Tamil dan orang Melayu berbahasa Malay di rumah.
Tapi keadaan lain, jarang yang mengeluh bahasa Inggeris sukar, tapi 
banyak yang mengeluh Mandarin yang sukar.

Saya pernah ditanya orang, mana yang benar sih, katanya. Saya 
katakan semua tak tepat, karena semua bahasa mudah, fisika nuklir 
sulit. Buktinya, orang Inggeris anak-anak sudah bisa bahasa Inggeris 
yang baik tapi tak mampu belajar fisika nulkir. Berarti bahasa 
Inggeris mudah. Anak kecil di Beijing sudah bisa berbicara Mandarin 
yang baik, tapi tetap tak bisa fisika nuklir. Jadi Fusika Nuklir 
sulit, bahasa Inggeris dan Mandarin mudah, kalau sulit mana bisa 
anak umur 6 tahun bisa bahasa Inggeris di Inggeris dan berbahasa 
Mandarin di Beijing. Tapi tak dapat dibalik, bahasa Inggeris untuk 
Beijing sukar, bahasa Mandarin untuk orang Inggeris sukar. mana yang 
benar? Tentu tak dapat dijawab, sebab semua bahasa mudah, tergantung 
apakah anda hidup dilingkungan yang mana? Hidup di Beijing Mandarin 
jadi mudah, hidup di London bahasa Inggeris jadi mudah, dan hidup di 
Jakarta bahasa Indonesia jadi mudah.. 

Agar bahasa terasa mudah, pakailah terus, apalagi kalau berada di 
lingkungan yang tepat, belajar bahasa Inggeris di London, belajar 
bahasa Mandarin di Beijing, belajar bahasa Indonesia di Jakarta, 
belajar bahasa Jawa di Solo, belajar bahasa Sunda di Bandung dll. 

Kalau lingkungan cocok, kita sering mendengar sering berkata, sering 
membaca dan sering menulis.

Oleh karena itu untuk yang merasa Mandarin sukar, beri kesempatan 
belajar membaca, menulis, mendengar dan bercakap-cakap, pasti bisa. 
Jangan ditakut-takuti dulu, bahasa Mandarin itu sukar, hurufnya 
sukar sekali dan banyak, kalau begitu si anak sebelum belajar sudah 
kacau duluan. 

Sebab itulah siswa Singapore suka mengeluh bahasa Mandarin sukar, 
sebelum belajar orang tuanya sudah ribut Mandarin sukar, yah pasti 
saja anaknya ketakutan. 

Lenyapkan prasangka susah dan sukar itu. 

--- On Wed, 10/22/08, Richard Wu Prasojo <[EMAIL PROTECTED] comwrote:

From: Richard Wu Prasojo <[EMAIL PROTECTED] com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Nama Tionghoa, nama huruf.
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Date: Wednesday, October 22, 2008, 6:22 PM

Dear Senior Liang U,

Saya sering menemui teman orang Indo yang ingin mulai belajar 
Mandarin tapi maunya hanya belajar conversation saja, sama sekali 
tidak mau belajar tulisan, saya ingin bisa menjelaskan bahwa justru 
lebih memudahkan belajar Mandarin kalau kita mengenal tulisannya, 
tetapi saya sukar mencari pen

Re: [budaya_tionghua] Re: Bahasa Mandarin sulit?

2008-10-25 Terurut Topik liang u
Maaf sdr Alfonso, 

Kho Ping Ho mengarang sendiri cerita silat bukan terjemahan, yang terjemahan 
dan populer adalah OKT dan Gan KL. Oleh karena itu tidak semua orang senang 
karya Kho Ping Ho, terutama yang mengenal budaya, sejarah dan ilmu bumi 
Tiongkok, karena mereka bisa melihat kekurangan pengetahuan Kho dalam hal ini. 
Beda dengan Jin Yong dan Liang Yusheng yang karyanya banyak diterjemahkan OKT 
dan Gan KL, sampaipun nama-nama tempat yang disebut dalam karangannya 
benar-benar ada, dan situasi iklimnya semua sama dengan dalam cerita. Jadi 
meskipun ceritanya fiktif, latar belakang sejarah, budaya, tempat dan faktor 
ilmu buminya benar adanya.
Ada rekan kita yang sering menelusur tempat-tempat yang menjadi tema dalam 
ceritanya. Seperti Gan Bun Kuan,  To Hoa To dll. 
Salam
Liang U



--- On Sat, 10/25/08, liang u <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: liang u <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Bahasa Mandarin sulit?
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Saturday, October 25, 2008, 1:40 PM











Bung Alfonso

Terima kasih atas komentar anda, mengenai kata fanzheng yang saya maksud bukan 
fangzhen yang berarti pedoman, tapi 反正。Tentu saja semua bahasa bisa 
diterjemahkan asal mengerti, tapi jiwanya bisa hilang. Hal ini semua penerjemah 
tahu, apa itu yang disebut loss in translation, sehingga satu kata bahasa asing 
terpaksa diterjemahkan menjadi beberapa kata. Fanzheng misalnya: Ni bu yong ji, 
fanzheng meiyou zhongyao de shi. 你不用急,反正没有重要的事。

Kesimpulan anda saya setuju, bahasa itu mudah,maka saya katakan anak umur 6 
tahun di Beijing bisa Mandarin, di Jakarta bisa bahasa Indonesia, di London 
bisa bahasa Jepang dll. Tapi tidak ada umur 6 tahun yang bisa fisika nuklir. 
Jadi kesimpulan saya sama dengan anda, bahasa itu mudah, termasuk Mandarin asal 
diberi lingkungan yang memadai., minimal sering bicara, sering
 menulis, sering mendengar dan sering bercakap. 
Setuju? 

Sekali lagi terima kasih atas komentarnya. 
Salam
Liang U

--- On Sat, 10/25/08, Alfonso <[EMAIL PROTECTED] com> wrote:
From: Alfonso <[EMAIL PROTECTED] com>
Subject: [budaya_tionghua] Re: Bahasa Mandarin sulit?
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Date: Saturday, October 25, 2008, 6:25 AM








Alfonso: Bung Liang U, yang Anda tulis di bawah itu pinyin yang 

benar adalah "fangzhen" bukan "zheng". Zhen = jarum. Fangzhen 

artinya pedoman.



Juga "cengli" dalam Mandarinnya adalah "qingli". Cengli artinya 

masuk akal, bukan ga tau aturan. Arti terakhir ini sudah berubah 

arti sejak di Indonesia. Jadi kalau kamu bilang 'bo cengli" 

(Mandarinnya: wu qingli), itu artinya tidak masuk akal.



Saya ambil 1 contoh lagi kata Hokkien yang di Indonesia juga 

berbelok artinya: Kongkow/Kongko. Apa artinya? Iya, di Indonesia 

kita tahu arti kongkow adalah ngobrol. Padahal yang benar arti 

kongkow adalah bercerita. Mandarinnya "jiang gu(shi)". Ngobrol dan 

bercerita itu tidak sama. Kalau ngobrol itu percakapan 2 arah. Kalau 

bercerita itu didominasi oleh 1 orang yang bercerita. Misal dulu 

saat saya SD ada kaset tape, namanya Sanggar Cerita. Di situ dia 

bercerita, misal tentang Malin Kundang mencuri kolor tetangga. 

Itulah namanya Kongkow.



Saya sampai saat di www.everydaymandari n.com masih aktif jadi 

penerjemah film Mandarin ke Indonesia di beberapa production house 

dan stasiun TV. Terjemahannya yang gampang-gampang aja Bung. Tidak 

perlu dipersulit dengan bahasa yang aneh-aneh. Kalau terjemahannya 

sederhana alias bahasa sehari-hari, orang juga bisa mengerti.:) Satu 

dua kata lewat, juga ga masalah. Orang masih bisa terima asal alur 

cerita/isi surat masih dimengerti. Tony Blair (eks PM Inggris) aja 

pernah tulis kata "tomorrow" jadi "toomorrow). Dan besoknya, media 

semua mengganti namanya jadi Toony Blair. ^^



Semua bahasa bisa diterjemahkan asal tahu cara yang benar. Kalau ga, 

mana mungkin buku silat Kho Ping Ho bisa mencetak best-seller di 

Indonesia. Itu kan semua terjemahan, dan hasilnya dimengerti oleh 

banyak penggemar Indonesia. Saya sendiri ga pernah baca buku Kho 

Ping Ho.



Alfonso



--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, liang u <[EMAIL PROTECTED] > wrote:



> Contohnya kata fanzheng (æ–¹é'ˆï¼‰dalam Mandarin sulit 

diterjemahkan dalam bahasa Indonesia. Kalau dihilangkan, jiwa dan 

maksud penulis hilang. Ini yang disebut "kehilangan dalam 

penerjemahan. " Seorang teman kerja saja, ingin tahu cengli (dialek 

Hokkian) itu apa? Teman-teman kerjanya yang sering menggunakan kata 

bo cengli (tidak cengli) tidak ada yang bisa menerangkan dengan 

jelas, sampai ia akhirnya karena sering mendengar timbul feelingnya, 

dan mengerti.  Ada yang mengatakan bo cengli tidak mengikuti 

aturan. Tapi coba ucapkan, akan terasa beda jiwa bahasanya, demikian 

juga artinya agak menyimpang  Fanzheng lebih sulit lagi. 




  


 




  
  




 

















  

Re: [budaya_tionghua] Re: Bahasa Mandarin sulit?

2008-10-25 Terurut Topik Fy Zhou
Mungkin fanzheng di sini bisa diterjemahkan menjadi Toh.
"kamu tak usah buru2, toh tak ada urusan penting."

Chengli tak bisa diterjemahkan menjadi masuk akal, karena ini mengandung dua 
aspek: Cheng/Qing dan Li, Li artinya memang akal/rasional, sedangkan Qing 
artinya rasa/emosional. Orang tionghoa dalam menilai sesuatu sering meninjau 
dari dua aspek sekaligus, tak pernah murni menilai dari aspek rasional.  kalau 
orang ngomong "tindakannya Chengli," itu berarti dari segi rasional memang 
benar, dari segi perasaan juga bisa diterima. maka sering muncul ucapan : " 
secara Li dia memang benar, tapi secara Qing tetap tak dapat diterima ". ucapan 
ini misalnya ditujukan ke orang yang menagih hutang saat pengutang sedang 
berkabung.

ZFy





From: liang u <[EMAIL PROTECTED]>
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Saturday, October 25, 2008 7:40:14 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Bahasa Mandarin sulit?


Bung Alfonso

Terima kasih atas komentar anda, mengenai kata fanzheng yang saya maksud bukan 
fangzhen yang berarti pedoman, tapi 反正。Tentu saja semua bahasa bisa 
diterjemahkan asal mengerti, tapi jiwanya bisa hilang. Hal ini semua penerjemah 
tahu, apa itu yang disebut loss in translation, sehingga satu kata bahasa asing 
terpaksa diterjemahkan menjadi beberapa kata. Fanzheng misalnya: Ni bu yong ji, 
fanzheng meiyou zhongyao de shi. 你不用急,反正没有重要的事。

Kesimpulan anda saya setuju, bahasa itu mudah,maka saya katakan anak umur 6 
tahun di Beijing bisa Mandarin, di Jakarta bisa bahasa Indonesia, di London 
bisa bahasa Jepang dll. Tapi tidak ada umur 6 tahun yang bisa fisika nuklir. 
Jadi kesimpulan saya sama dengan anda, bahasa itu mudah, termasuk Mandarin asal 
diberi lingkungan yang memadai., minimal sering bicara, sering menulis, sering 
mendengar dan sering bercakap. 
Setuju? 

Sekali lagi terima kasih atas komentarnya. 
Salam
Liang U

--- On Sat, 10/25/08, Alfonso <[EMAIL PROTECTED] com> wrote:

From: Alfonso <[EMAIL PROTECTED] com>
Subject: [budaya_tionghua] Re: Bahasa Mandarin sulit?
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Date: Saturday, October 25, 2008, 6:25 AM


Alfonso: Bung Liang U, yang Anda tulis di bawah itu pinyin yang 
benar adalah "fangzhen" bukan "zheng". Zhen = jarum. Fangzhen 
artinya pedoman.

Juga "cengli" dalam Mandarinnya adalah "qingli". Cengli artinya 
masuk akal, bukan ga tau aturan. Arti terakhir ini sudah berubah 
arti sejak di Indonesia. Jadi kalau kamu bilang 'bo cengli" 
(Mandarinnya: wu qingli), itu artinya tidak masuk akal.

Saya ambil 1 contoh lagi kata Hokkien yang di Indonesia juga 
berbelok artinya: Kongkow/Kongko. Apa artinya? Iya, di Indonesia 
kita tahu arti kongkow adalah ngobrol. Padahal yang benar arti 
kongkow adalah bercerita. Mandarinnya "jiang gu(shi)". Ngobrol dan 
bercerita itu tidak sama. Kalau ngobrol itu percakapan 2 arah. Kalau 
bercerita itu didominasi oleh 1 orang yang bercerita. Misal dulu 
saat saya SD ada kaset tape, namanya Sanggar Cerita. Di situ dia 
bercerita, misal tentang Malin Kundang mencuri kolor tetangga. 
Itulah namanya Kongkow.

Saya sampai saat di www.everydaymandari n.com masih aktif jadi 
penerjemah film Mandarin ke Indonesia di beberapa production house 
dan stasiun TV. Terjemahannya yang gampang-gampang aja Bung. Tidak 
perlu dipersulit dengan bahasa yang aneh-aneh. Kalau terjemahannya 
sederhana alias bahasa sehari-hari, orang juga bisa mengerti.:) Satu 
dua kata lewat, juga ga masalah. Orang masih bisa terima asal alur 
cerita/isi surat masih dimengerti. Tony Blair (eks PM Inggris) aja 
pernah tulis kata "tomorrow" jadi "toomorrow). Dan besoknya, media 
semua mengganti namanya jadi Toony Blair. ^^

Semua bahasa bisa diterjemahkan asal tahu cara yang benar. Kalau ga, 
mana mungkin buku silat Kho Ping Ho bisa mencetak best-seller di 
Indonesia. Itu kan semua terjemahan, dan hasilnya dimengerti oleh 
banyak penggemar Indonesia. Saya sendiri ga pernah baca buku Kho 
Ping Ho.

Alfonso

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, liang u <[EMAIL PROTECTED] > wrote:

> Contohnya kata fanzheng (æ–¹é'ˆï¼‰dalam Mandarin sulit 
diterjemahkan dalam bahasa Indonesia. Kalau dihilangkan, jiwa dan 
maksud penulis hilang. Ini yang disebut "kehilangan dalam 
penerjemahan. " Seorang teman kerja saja, ingin tahu cengli (dialek 
Hokkian) itu apa? Teman-teman kerjanya yang sering menggunakan kata 
bo cengli (tidak cengli) tidak ada yang bisa menerangkan dengan 
jelas, sampai ia akhirnya karena sering mendengar timbul feelingnya, 
dan mengerti.  Ada yang mengatakan bo cengli tidak mengikuti 
aturan. Tapi coba ucapkan, akan terasa beda jiwa bahasanya, demikian 
juga artinya agak menyimpang  Fanzheng lebih sulit lagi. 

 
 


  

Re: [budaya_tionghua] Re: Bahasa Mandarin sulit?

2008-10-25 Terurut Topik liang u
Bung Alfonso

Terima kasih atas komentar anda, mengenai kata fanzheng yang saya maksud bukan 
fangzhen yang berarti pedoman, tapi 反正。Tentu saja semua bahasa bisa 
diterjemahkan asal mengerti, tapi jiwanya bisa hilang. Hal ini semua penerjemah 
tahu, apa itu yang disebut loss in translation, sehingga satu kata bahasa asing 
terpaksa diterjemahkan menjadi beberapa kata. Fanzheng misalnya: Ni bu yong ji, 
fanzheng meiyou zhongyao de shi. 你不用急,反正没有重要的事。

Kesimpulan anda saya setuju, bahasa itu mudah,maka saya katakan anak umur 6 
tahun di Beijing bisa Mandarin, di Jakarta bisa bahasa Indonesia, di London 
bisa bahasa Jepang dll. Tapi tidak ada umur 6 tahun yang bisa fisika nuklir. 
Jadi kesimpulan saya sama dengan anda, bahasa itu mudah, termasuk Mandarin asal 
diberi lingkungan yang memadai., minimal sering bicara, sering menulis, sering 
mendengar dan sering bercakap. 
Setuju? 

Sekali lagi terima kasih atas komentarnya. 
Salam
Liang U

--- On Sat, 10/25/08, Alfonso <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: Alfonso <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [budaya_tionghua] Re: Bahasa Mandarin sulit?
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Saturday, October 25, 2008, 6:25 AM











Alfonso: Bung Liang U, yang Anda tulis di bawah itu pinyin yang 

benar adalah "fangzhen" bukan "zheng". Zhen = jarum. Fangzhen 

artinya pedoman.



Juga "cengli" dalam Mandarinnya adalah "qingli". Cengli artinya 

masuk akal, bukan ga tau aturan. Arti terakhir ini sudah berubah 

arti sejak di Indonesia. Jadi kalau kamu bilang 'bo cengli" 

(Mandarinnya: wu qingli), itu artinya tidak masuk akal.



Saya ambil 1 contoh lagi kata Hokkien yang di Indonesia juga 

berbelok artinya: Kongkow/Kongko. Apa artinya? Iya, di Indonesia 

kita tahu arti kongkow adalah ngobrol. Padahal yang benar arti 

kongkow adalah bercerita. Mandarinnya "jiang gu(shi)". Ngobrol dan 

bercerita itu tidak sama. Kalau ngobrol itu percakapan 2 arah. Kalau 

bercerita itu didominasi oleh 1 orang yang bercerita. Misal dulu 

saat saya SD ada kaset tape, namanya Sanggar Cerita. Di situ dia 

bercerita, misal tentang Malin Kundang mencuri kolor tetangga. 

Itulah namanya Kongkow.



Saya sampai saat di www.everydaymandari n.com masih aktif jadi 

penerjemah film Mandarin ke Indonesia di beberapa production house 

dan stasiun TV. Terjemahannya yang gampang-gampang aja Bung. Tidak 

perlu dipersulit dengan bahasa yang aneh-aneh. Kalau terjemahannya 

sederhana alias bahasa sehari-hari, orang juga bisa mengerti.:) Satu 

dua kata lewat, juga ga masalah. Orang masih bisa terima asal alur 

cerita/isi surat masih dimengerti. Tony Blair (eks PM Inggris) aja 

pernah tulis kata "tomorrow" jadi "toomorrow). Dan besoknya, media 

semua mengganti namanya jadi Toony Blair. ^^



Semua bahasa bisa diterjemahkan asal tahu cara yang benar. Kalau ga, 

mana mungkin buku silat Kho Ping Ho bisa mencetak best-seller di 

Indonesia. Itu kan semua terjemahan, dan hasilnya dimengerti oleh 

banyak penggemar Indonesia. Saya sendiri ga pernah baca buku Kho 

Ping Ho.



Alfonso



--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, liang u <[EMAIL PROTECTED] > wrote:



> Contohnya kata fanzheng (æ–¹é'ˆï¼‰dalam Mandarin sulit 

diterjemahkan dalam bahasa Indonesia. Kalau dihilangkan, jiwa dan 

maksud penulis hilang. Ini yang disebut "kehilangan dalam 

penerjemahan. " Seorang teman kerja saja, ingin tahu cengli (dialek 

Hokkian) itu apa? Teman-teman kerjanya yang sering menggunakan kata 

bo cengli (tidak cengli) tidak ada yang bisa menerangkan dengan 

jelas, sampai ia akhirnya karena sering mendengar timbul feelingnya, 

dan mengerti.  Ada yang mengatakan bo cengli tidak mengikuti 

aturan. Tapi coba ucapkan, akan terasa beda jiwa bahasanya, demikian 

juga artinya agak menyimpang  Fanzheng lebih sulit lagi. 




  




 

















  

[budaya_tionghua] Re: Bahasa Mandarin sulit?

2008-10-25 Terurut Topik Alfonso
Alfonso: Bung Liang U, yang Anda tulis di bawah itu pinyin yang 
benar adalah "fangzhen" bukan "zheng". Zhen = jarum. Fangzhen 
artinya pedoman.

Juga "cengli" dalam Mandarinnya adalah "qingli". Cengli artinya 
masuk akal, bukan ga tau aturan. Arti terakhir ini sudah berubah 
arti sejak di Indonesia. Jadi kalau kamu bilang 'bo cengli" 
(Mandarinnya: wu qingli), itu artinya tidak masuk akal.

Saya ambil 1 contoh lagi kata Hokkien yang di Indonesia juga 
berbelok artinya: Kongkow/Kongko. Apa artinya? Iya, di Indonesia 
kita tahu arti kongkow adalah ngobrol. Padahal yang benar arti 
kongkow adalah bercerita. Mandarinnya "jiang gu(shi)". Ngobrol dan 
bercerita itu tidak sama. Kalau ngobrol itu percakapan 2 arah. Kalau 
bercerita itu didominasi oleh 1 orang yang bercerita. Misal dulu 
saat saya SD ada kaset tape, namanya Sanggar Cerita. Di situ dia 
bercerita, misal tentang Malin Kundang mencuri kolor tetangga. 
Itulah namanya Kongkow.

Saya sampai saat di www.everydaymandarin.com masih aktif jadi 
penerjemah film Mandarin ke Indonesia di beberapa production house 
dan stasiun TV. Terjemahannya yang gampang-gampang aja Bung. Tidak 
perlu dipersulit dengan bahasa yang aneh-aneh. Kalau terjemahannya 
sederhana alias bahasa sehari-hari, orang juga bisa mengerti.:) Satu 
dua kata lewat, juga ga masalah. Orang masih bisa terima asal alur 
cerita/isi surat masih dimengerti. Tony Blair (eks PM Inggris) aja 
pernah tulis kata "tomorrow" jadi "toomorrow). Dan besoknya, media 
semua mengganti namanya jadi Toony Blair. ^^

Semua bahasa bisa diterjemahkan asal tahu cara yang benar. Kalau ga, 
mana mungkin buku silat Kho Ping Ho bisa mencetak best-seller di 
Indonesia. Itu kan semua terjemahan, dan hasilnya dimengerti oleh 
banyak penggemar Indonesia. Saya sendiri ga pernah baca buku Kho 
Ping Ho.

Alfonso



--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, liang u <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Contohnya kata fanzheng (方é'ˆï¼‰dalam Mandarin sulit 
diterjemahkan dalam bahasa Indonesia. Kalau dihilangkan, jiwa dan 
maksud penulis hilang. Ini yang disebut "kehilangan dalam 
penerjemahan." Seorang teman kerja saja, ingin tahu cengli (dialek 
Hokkian) itu apa? Teman-teman kerjanya yang sering menggunakan kata 
bo cengli (tidak cengli) tidak ada yang bisa menerangkan dengan 
jelas, sampai ia akhirnya karena sering mendengar timbul feelingnya, 
dan mengerti.  Ada yang mengatakan bo cengli tidak mengikuti 
aturan. Tapi coba ucapkan, akan terasa beda jiwa bahasanya, demikian 
juga artinya agak menyimpang  Fanzheng lebih sulit lagi.