[budaya_tionghua] Re: Bahasa Mandarin sulit?
benar sekali sdr Zhou, kitab 1000aksara juga ada disebut2 dalam materi seminar tempo lalu, mereka ada menjual buku Zhong Hua Zi Jing plus dengan magic pen yang jika di disentuh pada aksara di buku tersebut akan melafalkan aksara tersebut sdr richard ...wanbei belum belum pantas disebut senior hehehe...masih jauhlah :P dea --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Fy Zhou <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Kalau buku zaman dulu untuk mengenal kosakata, yang terkenal adalah Qian Zi Jing ( Kitab Seribu aksara), disusun pakai gaya bahasa yang indah, dan diantara 1000 aksara tak ada huruf yang diulang! >  > ZFy > > --- On Mon, 10/27/08, 刘盈秀 <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > From: åçç§ <[EMAIL PROTECTED]> > Subject: [budaya_tionghua] Re: Bahasa Mandarin sulit? > To: budaya_tionghua@yahoogroups.com > Date: Monday, October 27, 2008, 4:28 AM > > > > > > > hai sdr david,liang u, dan richard, > > kebetulan 2bulan yang lalu aku menghadiri seminar mengenai > pembelajaran bahasa mandarin, pembicara dalam seminar ada menjelaskan > umur ideal seorang anak mempelajari bahasa sebaiknya dimulai > 1-3 tahun paling bagus belajar ting li (mendengar) > 3-6 tahun belajar guratan , radikal (banyak sekolah atau tempat les > tidak mengajar nama guratan) > 7-13 tahun belajar menulis > dalam seminar mereka memperkenalkan zhong hua zi jing (中 华& #23383; > 经) dimana kalimat di dalamnya disusun sedemikian rupa tidak ada kata > yang diulan kembali. Mereka mempresentasikan dengan mengundang > beberapa anak2 daerah Tanggerang melafalkan kata2 dalam zhong hua zi > jing , uniknya mereka mampu menglafalkan tapi tidak memahami apa yang > mereka baca, jadi saat mereka melihat buku zhong hua zi jing anak2 > bisa mengenal huruf kanji. mungkin dari segi psikologis disebut > melatih alam sadar mereka mengenal bentuk huruf kanji dulu,karena ide > membuat buku zhong hua zi jing ini diambil dari orang china belajar > bahasa mandarin membaca san zi jing, di zi gui. > > dea > > > --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "David Kwa" > wrote: > > > > Yang saya dapat, batas usia ideal belajar bahasa malah lebih muda > > lagi, yakni sampai umur lima tahun! Jadi, kalau mau mengajari anak > > bahasa apapun, kita memang harus bertindak sedini mungkin. Jika hal > > itu kita lakukan, setidaknya, apabila diperoleh guru yang mampu > > melafalkan bunyi-bunyi suatu bahasa dengan baikââ¬â¢sedapat mungkin > > native speakerââ¬â¢maka lafal (pronunciation) -nya si anak pun kelak akan > > sebaik gurunya tersebut. Dan pasti ia akan lebih baik daripada kita- > > kita ini, yang baru belajar setelah melewati usia kritis. Oleh sebab > > itu baik juga ada sekolah-sekolah yang mengajarkan bahasa Tionghoa > > dan Inggris sejak usia balita. Yang penting, sang guru harus mampu > > melafalkan dengan baik bahasa yang ia ajarkan. Kalau tidak, akan > > rusaklah lafal si balita tadi, seperti gurunya tersebut. Bila ia > > sudah dikenalkan sejak dini dengan bahasa itu, rasanya tidak ada > > lagi kata "sulit" dalam kamus belajar bahasa. Begitu bukan? > > > > Kiongchiu, > > DK > > > > --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Fy Zhou > > > Saya dengar ada masa emas dalam belajar bahasa, mungkin sampai umur > > 10. maka sebaiknya di usia sekolah dasar dimanfaatkan sebaik2nya > > untuk belajar bahasa asing.agar gampang masuk. pelajaran bhs Inggris > > di sekolah Indonesia dulu diajarkan mulai SMP, ini sudah agak telat, > > maka hasilnya jelek. > > > > ZFy? > > > > --- On Thu, 10/23/08, liang u > > > From: liang u > Subject: [budaya_tionghua] Bahasa Mandarin sulit? > > To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com > > Date: Thursday, October 23, 2008, 3:29 PM > > > > Saya pernah mendengar keluhan anak-anak sekolah Tionghoa sebelum > > sekolah Tionghoa ditutup tahun 1966. Mereka mengeluh bahasa Inggeris > > sulit sekali tapi tak ada yang mengeluh bahasa Mandarin sulit. > > Mungkin ada yang merasa begitu, tapi jarang, karena saya pernah > > tanya banyak orang, justru mereka kesulitan belajar bahasa Inggeris. > > Ini di Indonesia di mana kedua bahasa itu, Mandarin dan Inggeris > > bukan bahasa ibu. Ada yang dirumah berbahasa Mandarin, tapi di luar > > kebanyakan bukan, sehingga penggunaan kata terbatas kepada kata-kata > > sehari-hati saja, maka boleh dikatakan untuk kebanyakan pelajar > > sekolah Tionghoa bahasa Mandarin bukan bahasa ibu. > > Kita lihat di Singapore sekarang, Mandarin dan Inggeris juga bukan > > bahasa ibu, kecuali beberapa keluarga yang memang berbahasa Mandarin > > 100% demikian
Re: [budaya_tionghua] Re: Bahasa Mandarin sulit?
Bung Richard, Terjemahan anda " bisa diterima" cukup baik, meski terjemahan ini tak dapat mengungkap makna Chengli, tapi cukup pas digunakan dalam percakapan. misalnya : "omongan anda dapat diterima" "tindakannya dapat diterima" dsb dsb. "bisa diterima" sangat netral, dia tak jelas menunjukkan bisa diterima oleh akal atau bisa diterima oleh perasaan atau kedua2anya, jadi sebuah ungkapan yang sangat samar2 dan "cerdik", khas Indonesia (atau jawa?). Bolehlah istilah ini dipopulerkan. ZFy --- On Mon, 10/27/08, Richard Wu Prasojo <[EMAIL PROTECTED]> wrote: From: Richard Wu Prasojo <[EMAIL PROTECTED]> Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Bahasa Mandarin sulit? To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Monday, October 27, 2008, 5:14 AM Dear senior Zhou, Anda benar. Sudah lama saya ingin tau terjemahan cheng li ke dalam bahasa Indonesia, tapi sampai sekarang belum ketemu yang pas. Mungkin karena cheng li ini sebagian besar menerangkan sebuah aspek rasa/ emosional (seperti yang anda jelaskan), sehingga sangat sulit untuk mendeskripsikan sebuah rasa/ emosional ke dalam pemodelan bahasa. Bagaimana apabila saya mengusulkan cheng li di analogikan dengan "bisa diterima" ? Jadi kalau "mbo cheng li" = tidak bisa diterima? Cheng li mbo? :) Richard 2008/10/25 Fy Zhou <[EMAIL PROTECTED] com> Mungkin fanzheng di sini bisa diterjemahkan menjadi Toh. "kamu tak usah buru2, toh tak ada urusan penting." Chengli tak bisa diterjemahkan menjadi masuk akal, karena ini mengandung dua aspek: Cheng/Qing dan Li, Li artinya memang akal/rasional, sedangkan Qing artinya rasa/emosional. Orang tionghoa dalam menilai sesuatu sering meninjau dari dua aspek sekaligus, tak pernah murni menilai dari aspek rasional. kalau orang ngomong "tindakannya Chengli," itu berarti dari segi rasional memang benar, dari segi perasaan juga bisa diterima. maka sering muncul ucapan : " secara Li dia memang benar, tapi secara Qing tetap tak dapat diterima ". ucapan ini misalnya ditujukan ke orang yang menagih hutang saat pengutang sedang berkabung. ZFy
Re: [budaya_tionghua] Re: Bahasa Mandarin sulit?
Rasanya Kan tak selalu tepat diterjemahkan dng Jiu, misalnya: Itu KAN punya saya saya, masak mau dibuang juga? mungkin lebih tepat: Na shi wo de YA, weishenme ye yao diudiao? disini Kan menjadi Ya ( dekat artinya dng lho), jika dikembalikan ke bhs Indonesia: Itu punya saya LHO, artinya tetap sama bukan? ZFy --- On Mon, 10/27/08, Alfonso <[EMAIL PROTECTED]> wrote: From: Alfonso <[EMAIL PROTECTED]> Subject: [budaya_tionghua] Re: Bahasa Mandarin sulit? To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Monday, October 27, 2008, 4:00 AM Itu punya saya = Na shi wo de Itu kan punya saya = Na jiushi wo de. Kan = jiu (untuk penekanan). Selain artinya kan, "jiu" sendiri punya banyak arti lain: - Jiushi ta tou wo neiku = Ya dia yang nyolong kolorku! (di sini, jiu = Ya) - Wo jiu huijia = Saya pun pulang. (artinya pun) - Dan masih banyak arti-arti lainnya... Alfonso --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, liang u <[EMAIL PROTECTED] > wrote: > > Itu punya saya. > Beda dengan : Itu kan punya saya.
Re: [budaya_tionghua] Re: Bahasa Mandarin sulit?
Dear senior Zhou, Anda benar. Sudah lama saya ingin tau terjemahan cheng li ke dalam bahasa Indonesia, tapi sampai sekarang belum ketemu yang pas. Mungkin karena cheng li ini sebagian besar menerangkan sebuah aspek rasa/ emosional (seperti yang anda jelaskan), sehingga sangat sulit untuk mendeskripsikan sebuah rasa/ emosional ke dalam pemodelan bahasa. Bagaimana apabila saya mengusulkan cheng li di analogikan dengan "bisa diterima" ? Jadi kalau "mbo cheng li" = tidak bisa diterima? Cheng li mbo? :) Richard 2008/10/25 Fy Zhou <[EMAIL PROTECTED]> > Mungkin fanzheng di sini bisa diterjemahkan menjadi Toh. > "kamu tak usah buru2, toh tak ada urusan penting." > > Chengli tak bisa diterjemahkan menjadi masuk akal, karena ini mengandung > dua aspek: Cheng/Qing dan Li, Li artinya memang akal/rasional, sedangkan > Qing artinya rasa/emosional. Orang tionghoa dalam menilai sesuatu sering > meninjau dari dua aspek sekaligus, tak pernah murni menilai dari aspek > rasional. kalau orang ngomong "tindakannya Chengli," itu berarti dari segi > rasional memang benar, dari segi perasaan juga bisa diterima. maka sering > muncul ucapan : " secara Li dia memang benar, tapi secara Qing tetap tak > dapat diterima ". ucapan ini misalnya ditujukan ke orang yang menagih hutang > saat pengutang sedang berkabung. > > ZFy >
Re: [budaya_tionghua] Re: Bahasa Mandarin sulit?
Dear bobo Liang U dan senior Zhou, Benar, ada teman pernah suatu kali bertanya, apa terjemahan fan zheng dalam bahasa Indonesia? Saya kurang bisa menemukan padanan yang pas, justru yang pertama terpikir adalah terjemahan Englishnya "otherwise". Saya cari terjemahan otherwise di kamus, dan ketemu "sebaliknya", tapi rasanya kurang tepat apabila dihubungkan dengan fan zheng. Mungkin "toh" memang cukup pas, walaupun struktur katanya kurang resmi :) Best, Richard 2008/10/27 liang u <[EMAIL PROTECTED]> >Zhou xiong, > > Benar sekali, fanzheng cocok dengan toh, tapi dalam bahasa Indonesia > sekarang toh sudah dianggap bahasa resmi atau belum . Dulu waktu saya masih > SMA, menulis ada toh dan kan, dicoret guru, bahkan dikatakan, orang Tionghoa > tukang merusak bahasa , lihat bahasa Melayu Tionghoa katanya. > Maksud saya kan bisa menekankan arti, contoh: > > Itu punya saya. > Beda dengan : Itu kan punya saya. > > Salam > Liang U > > > > --- On *Sat, 10/25/08, Fy Zhou <[EMAIL PROTECTED]>* wrote: > > From: Fy Zhou <[EMAIL PROTECTED]> > Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Bahasa Mandarin sulit? > To: budaya_tionghua@yahoogroups.com > Date: Saturday, October 25, 2008, 2:22 PM > > > Mungkin fanzheng di sini bisa diterjemahkan menjadi Toh. > "kamu tak usah buru2, toh tak ada urusan penting." > > Chengli tak bisa diterjemahkan menjadi masuk akal, karena ini mengandung > dua aspek: Cheng/Qing dan Li, Li artinya memang akal/rasional, sedangkan > Qing artinya rasa/emosional. Orang tionghoa dalam menilai sesuatu sering > meninjau dari dua aspek sekaligus, tak pernah murni menilai dari aspek > rasional. kalau orang ngomong "tindakannya Chengli," itu berarti dari segi > rasional memang benar, dari segi perasaan juga bisa diterima. maka sering > muncul ucapan : " secara Li dia memang benar, tapi secara Qing tetap tak > dapat diterima ". ucapan ini misalnya ditujukan ke orang yang menagih hutang > saat pengutang sedang berkabung. > > ZFy > > ---------- > *From:* liang u <[EMAIL PROTECTED] com> > *To:* budaya_tionghua@ yahoogroups. com > *Sent:* Saturday, October 25, 2008 7:40:14 PM > *Subject:* Re: [budaya_tionghua] Re: Bahasa Mandarin sulit? > >Bung Alfonso > > Terima kasih atas komentar anda, mengenai kata fanzheng yang saya maksud > bukan fangzhen yang berarti pedoman, tapi 反正。Tentu saja semua bahasa bisa > diterjemahkan asal mengerti, tapi jiwanya bisa hilang. Hal ini semua > penerjemah tahu, apa itu yang disebut loss in translation, sehingga satu > kata bahasa asing terpaksa diterjemahkan menjadi beberapa kata. Fanzheng > misalnya: Ni bu yong ji, fanzheng meiyou zhongyao de shi. 你不用急,反正没有重要的事。 > > Kesimpulan anda saya setuju, bahasa itu mudah,maka saya katakan anak umur 6 > tahun di Beijing bisa Mandarin, di Jakarta bisa bahasa Indonesia, di London > bisa bahasa Jepang dll. Tapi tidak ada umur 6 tahun yang bisa fisika nuklir. > Jadi kesimpulan saya sama dengan anda, bahasa itu mudah, termasuk Mandarin > asal diberi lingkungan yang memadai., minimal sering bicara, sering menulis, > sering mendengar dan sering bercakap. > Setuju? > > Sekali lagi terima kasih atas komentarnya. > Salam > Liang U > > --- On *Sat, 10/25/08, Alfonso <[EMAIL PROTECTED] com>* wrote: > > From: Alfonso <[EMAIL PROTECTED] com> > Subject: [budaya_tionghua] Re: Bahasa Mandarin sulit? > To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com > Date: Saturday, October 25, 2008, 6:25 AM > > Alfonso: Bung Liang U, yang Anda tulis di bawah itu pinyin yang > benar adalah "fangzhen" bukan "zheng". Zhen = jarum. Fangzhen > artinya pedoman. > > Juga "cengli" dalam Mandarinnya adalah "qingli". Cengli artinya > masuk akal, bukan ga tau aturan. Arti terakhir ini sudah berubah > arti sejak di Indonesia. Jadi kalau kamu bilang 'bo cengli" > (Mandarinnya: wu qingli), itu artinya tidak masuk akal. > > Saya ambil 1 contoh lagi kata Hokkien yang di Indonesia juga > berbelok artinya: Kongkow/Kongko. Apa artinya? Iya, di Indonesia > kita tahu arti kongkow adalah ngobrol. Padahal yang benar arti > kongkow adalah bercerita. Mandarinnya "jiang gu(shi)". Ngobrol dan > bercerita itu tidak sama. Kalau ngobrol itu percakapan 2 arah. Kalau > bercerita itu didominasi oleh 1 orang yang bercerita. Misal dulu > saat saya SD ada kaset tape, namanya Sanggar Cerita. Di situ dia > bercerita, misal tentang Malin Kundang mencuri kolor tetangga. > Itulah namanya Kongkow. > > Saya sampai saat di www.everydaymandari n.com masih aktif jadi > penerjemah film Mandarin ke Indonesia di beberapa production house > dan stasiun TV. Terjemahannya yang g
Re: [budaya_tionghua] Re: Bahasa Mandarin sulit?
Terima kasih senior Dea, saya telah menemukan materi Zhong Hua Zi Jing di http://www.hkfront.org/zhzjxgb.doc , saya simpan dahulu untuk sekarang, siapa tau kelak berguna. Terima kasih juga senior Zhou atas info Qian Zi Jing (Qian Zi Wen), saya menemukan dokumen nya di sini http://edutowns.educities.edu.tw/uploadcontent/countcontent.php?path=/school/2/2/2275/content/content70.doc&no=1729 Best, Richard 2008/10/27 Fy Zhou <[EMAIL PROTECTED]> > Kalau buku zaman dulu untuk mengenal kosakata, yang terkenal adalah Qian > Zi Jing ( Kitab Seribu aksara), disusun pakai gaya bahasa yang indah, dan > diantara 1000 aksara tak ada huruf yang diulang! > > ZFy > > --- On *Mon, 10/27/08, 刘盈秀 <[EMAIL PROTECTED] > >* wrote: > > From: 刘盈秀 <[EMAIL PROTECTED]> > Subject: [budaya_tionghua] Re: Bahasa Mandarin sulit? > To: budaya_tionghua@yahoogroups.com > Date: Monday, October 27, 2008, 4:28 AM > > > hai sdr david,liang u, dan richard, > > kebetulan 2bulan yang lalu aku menghadiri seminar mengenai > pembelajaran bahasa mandarin, pembicara dalam seminar ada menjelaskan > umur ideal seorang anak mempelajari bahasa sebaiknya dimulai > 1-3 tahun paling bagus belajar ting li (mendengar) > 3-6 tahun belajar guratan , radikal (banyak sekolah atau tempat les > tidak mengajar nama guratan) > 7-13 tahun belajar menulis > dalam seminar mereka memperkenalkan zhong hua zi jing (中 > 华& #23383; > 经) dimana kalimat di dalamnya disusun sedemikian rupa tidak > ada kata > yang diulan kembali. Mereka mempresentasikan dengan mengundang > beberapa anak2 daerah Tanggerang melafalkan kata2 dalam zhong hua zi > jing , uniknya mereka mampu menglafalkan tapi tidak memahami apa yang > mereka baca, jadi saat mereka melihat buku zhong hua zi jing anak2 > bisa mengenal huruf kanji. mungkin dari segi psikologis disebut > melatih alam sadar mereka mengenal bentuk huruf kanji dulu,karena ide > membuat buku zhong hua zi jing ini diambil dari orang china belajar > bahasa mandarin membaca san zi jing, di zi gui. > > dea > >
Re: [budaya_tionghua] Re: Bahasa Mandarin sulit?
Kalau buku zaman dulu untuk mengenal kosakata, yang terkenal adalah Qian Zi Jing ( Kitab Seribu aksara), disusun pakai gaya bahasa yang indah, dan diantara 1000 aksara tak ada huruf yang diulang! ZFy --- On Mon, 10/27/08, 刘盈秀 <[EMAIL PROTECTED]> wrote: From: 刘盈秀 <[EMAIL PROTECTED]> Subject: [budaya_tionghua] Re: Bahasa Mandarin sulit? To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Monday, October 27, 2008, 4:28 AM hai sdr david,liang u, dan richard, kebetulan 2bulan yang lalu aku menghadiri seminar mengenai pembelajaran bahasa mandarin, pembicara dalam seminar ada menjelaskan umur ideal seorang anak mempelajari bahasa sebaiknya dimulai 1-3 tahun paling bagus belajar ting li (mendengar) 3-6 tahun belajar guratan , radikal (banyak sekolah atau tempat les tidak mengajar nama guratan) 7-13 tahun belajar menulis dalam seminar mereka memperkenalkan zhong hua zi jing (中 华& #23383; 经) dimana kalimat di dalamnya disusun sedemikian rupa tidak ada kata yang diulan kembali. Mereka mempresentasikan dengan mengundang beberapa anak2 daerah Tanggerang melafalkan kata2 dalam zhong hua zi jing , uniknya mereka mampu menglafalkan tapi tidak memahami apa yang mereka baca, jadi saat mereka melihat buku zhong hua zi jing anak2 bisa mengenal huruf kanji. mungkin dari segi psikologis disebut melatih alam sadar mereka mengenal bentuk huruf kanji dulu,karena ide membuat buku zhong hua zi jing ini diambil dari orang china belajar bahasa mandarin membaca san zi jing, di zi gui. dea --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "David Kwa" wrote: > > Yang saya dapat, batas usia ideal belajar bahasa malah lebih muda > lagi, yakni sampai umur lima tahun! Jadi, kalau mau mengajari anak > bahasa apapun, kita memang harus bertindak sedini mungkin. Jika hal > itu kita lakukan, setidaknya, apabila diperoleh guru yang mampu > melafalkan bunyi-bunyi suatu bahasa dengan baik―sedapat mungkin > native speaker―maka lafal (pronunciation) -nya si anak pun kelak akan > sebaik gurunya tersebut. Dan pasti ia akan lebih baik daripada kita- > kita ini, yang baru belajar setelah melewati usia kritis. Oleh sebab > itu baik juga ada sekolah-sekolah yang mengajarkan bahasa Tionghoa > dan Inggris sejak usia balita. Yang penting, sang guru harus mampu > melafalkan dengan baik bahasa yang ia ajarkan. Kalau tidak, akan > rusaklah lafal si balita tadi, seperti gurunya tersebut. Bila ia > sudah dikenalkan sejak dini dengan bahasa itu, rasanya tidak ada > lagi kata "sulit" dalam kamus belajar bahasa. Begitu bukan? > > Kiongchiu, > DK > > --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Fy Zhou <[EMAIL PROTECTED]: > > Saya dengar ada masa emas dalam belajar bahasa, mungkin sampai umur > 10. maka sebaiknya di usia sekolah dasar dimanfaatkan sebaik2nya > untuk belajar bahasa asing.agar gampang masuk. pelajaran bhs Inggris > di sekolah Indonesia dulu diajarkan mulai SMP, ini sudah agak telat, > maka hasilnya jelek. > > ZFy? > > --- On Thu, 10/23/08, liang u <[EMAIL PROTECTED] : > > From: liang u Subject: [budaya_tionghua] Bahasa Mandarin sulit? > To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com > Date: Thursday, October 23, 2008, 3:29 PM > > Saya pernah mendengar keluhan anak-anak sekolah Tionghoa sebelum > sekolah Tionghoa ditutup tahun 1966. Mereka mengeluh bahasa Inggeris > sulit sekali tapi tak ada yang mengeluh bahasa Mandarin sulit. > Mungkin ada yang merasa begitu, tapi jarang, karena saya pernah > tanya banyak orang, justru mereka kesulitan belajar bahasa Inggeris. > Ini di Indonesia di mana kedua bahasa itu, Mandarin dan Inggeris > bukan bahasa ibu. Ada yang dirumah berbahasa Mandarin, tapi di luar > kebanyakan bukan, sehingga penggunaan kata terbatas kepada kata-kata > sehari-hati saja, maka boleh dikatakan untuk kebanyakan pelajar > sekolah Tionghoa bahasa Mandarin bukan bahasa ibu. > Kita lihat di Singapore sekarang, Mandarin dan Inggeris juga bukan > bahasa ibu, kecuali beberapa keluarga yang memang berbahasa Mandarin > 100% demikian juga ada keluarga yang berbahasa Inggeris 100%. > Mayoritas Tionghoa bicara dialek Hokkian dan Tiociu, orang India > kebanyakan berbahasa Tamil dan orang Melayu berbahasa Malay di rumah. > Tapi keadaan lain, jarang yang mengeluh bahasa Inggeris sukar, tapi > banyak yang mengeluh Mandarin yang sukar. > > Saya pernah ditanya orang, mana yang benar sih, katanya. Saya > katakan semua tak tepat, karena semua bahasa mudah, fisika nuklir > sulit. Buktinya, orang Inggeris anak-anak sudah bisa bahasa Inggeris > yang baik tapi tak mampu belajar fisika nulkir. Berarti bahasa > Inggeris mudah. Anak kecil di Beijing sudah bisa berbicara Mandarin > yang baik, tapi tetap tak bisa fisika nuklir. Jadi Fusika Nuklir > sulit, bahasa Inggeris dan Mandarin mudah, kalau sulit mana b
Re: [budaya_tionghua] Re: Bahasa Mandarin sulit?
Wah, Resmi atau belum, menanti ahli bahsa Indonesia yang menjawab. tapi bahasa itu hidup lho, jika banyak orang yang pakai, lama2 yang tak resmi juga menjadi resmi. Yang jelas, saya sudah sering melihat pemakaian Kan dan Toh dalam karya2 sastra. sering kali sastra itu mendahului kamus, dia bahkan berani memasukkan kosakata bhs daerah. ZFy --- On Mon, 10/27/08, liang u <[EMAIL PROTECTED]> wrote: From: liang u <[EMAIL PROTECTED]> Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Bahasa Mandarin sulit? To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Monday, October 27, 2008, 3:44 AM Zhou xiong, Benar sekali, fanzheng cocok dengan toh, tapi dalam bahasa Indonesia sekarang toh sudah dianggap bahasa resmi atau belum . Dulu waktu saya masih SMA, menulis ada toh dan kan, dicoret guru, bahkan dikatakan, orang Tionghoa tukang merusak bahasa , lihat bahasa Melayu Tionghoa katanya. Maksud saya kan bisa menekankan arti, contoh: Itu punya saya. Beda dengan : Itu kan punya saya. Salam Liang U --- On Sat, 10/25/08, Fy Zhou <[EMAIL PROTECTED] com> wrote: From: Fy Zhou <[EMAIL PROTECTED] com> Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Bahasa Mandarin sulit? To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Saturday, October 25, 2008, 2:22 PM Mungkin fanzheng di sini bisa diterjemahkan menjadi Toh. "kamu tak usah buru2, toh tak ada urusan penting." Chengli tak bisa diterjemahkan menjadi masuk akal, karena ini mengandung dua aspek: Cheng/Qing dan Li, Li artinya memang akal/rasional, sedangkan Qing artinya rasa/emosional. Orang tionghoa dalam menilai sesuatu sering meninjau dari dua aspek sekaligus, tak pernah murni menilai dari aspek rasional. kalau orang ngomong "tindakannya Chengli," itu berarti dari segi rasional memang benar, dari segi perasaan juga bisa diterima. maka sering muncul ucapan : " secara Li dia memang benar, tapi secara Qing tetap tak dapat diterima ". ucapan ini misalnya ditujukan ke orang yang menagih hutang saat pengutang sedang berkabung. ZFy From: liang u <[EMAIL PROTECTED] com> To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Saturday, October 25, 2008 7:40:14 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Bahasa Mandarin sulit? Bung Alfonso Terima kasih atas komentar anda, mengenai kata fanzheng yang saya maksud bukan fangzhen yang berarti pedoman, tapi 反正。Tentu saja semua bahasa bisa diterjemahkan asal mengerti, tapi jiwanya bisa hilang. Hal ini semua penerjemah tahu, apa itu yang disebut loss in translation, sehingga satu kata bahasa asing terpaksa diterjemahkan menjadi beberapa kata.. Fanzheng misalnya: Ni bu yong ji, fanzheng meiyou zhongyao de shi. 你不用急,反正没有重要的事。 Kesimpulan anda saya setuju, bahasa itu mudah,maka saya katakan anak umur 6 tahun di Beijing bisa Mandarin, di Jakarta bisa bahasa Indonesia, di London bisa bahasa Jepang dll. Tapi tidak ada umur 6 tahun yang bisa fisika nuklir. Jadi kesimpulan saya sama dengan anda, bahasa itu mudah, termasuk Mandarin asal diberi lingkungan yang memadai., minimal sering bicara, sering menulis, sering mendengar dan sering bercakap. Setuju? Sekali lagi terima kasih atas komentarnya. Salam Liang U --- On Sat, 10/25/08, Alfonso <[EMAIL PROTECTED] com> wrote: From: Alfonso <[EMAIL PROTECTED] com> Subject: [budaya_tionghua] Re: Bahasa Mandarin sulit? To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Saturday, October 25, 2008, 6:25 AM Alfonso: Bung Liang U, yang Anda tulis di bawah itu pinyin yang benar adalah "fangzhen" bukan "zheng". Zhen = jarum. Fangzhen artinya pedoman. Juga "cengli" dalam Mandarinnya adalah "qingli". Cengli artinya masuk akal, bukan ga tau aturan. Arti terakhir ini sudah berubah arti sejak di Indonesia. Jadi kalau kamu bilang 'bo cengli" (Mandarinnya: wu qingli), itu artinya tidak masuk akal. Saya ambil 1 contoh lagi kata Hokkien yang di Indonesia juga berbelok artinya: Kongkow/Kongko. Apa artinya? Iya, di Indonesia kita tahu arti kongkow adalah ngobrol. Padahal yang benar arti kongkow adalah bercerita. Mandarinnya "jiang gu(shi)". Ngobrol dan bercerita itu tidak sama. Kalau ngobrol itu percakapan 2 arah. Kalau bercerita itu didominasi oleh 1 orang yang bercerita. Misal dulu saat saya SD ada kaset tape, namanya Sanggar Cerita. Di situ dia bercerita, misal tentang Malin Kundang mencuri kolor tetangga. Itulah namanya Kongkow. Saya sampai saat di www.everydaymandari n.com masih aktif jadi penerjemah film Mandarin ke Indonesia di beberapa production house dan stasiun TV. Terjemahannya yang gampang-gampang aja Bung. Tidak perlu dipersulit dengan bahasa yang aneh-aneh. Kalau terjemahannya sederhana alias bahasa sehari-hari, orang juga bisa mengerti.:) Satu dua kata lewat, juga ga masalah. Orang masih bisa terima asal alur cerita/isi surat masih dimengerti. Tony Blair (eks PM Inggris) aja pernah tulis kata "tomorrow" jadi "toomorrow). Dan besoknya,
[budaya_tionghua] Re: Bahasa Mandarin sulit?
hai sdr david,liang u, dan richard, kebetulan 2bulan yang lalu aku menghadiri seminar mengenai pembelajaran bahasa mandarin, pembicara dalam seminar ada menjelaskan umur ideal seorang anak mempelajari bahasa sebaiknya dimulai 1-3 tahun paling bagus belajar ting li (mendengar) 3-6 tahun belajar guratan , radikal (banyak sekolah atau tempat les tidak mengajar nama guratan) 7-13 tahun belajar menulis dalam seminar mereka memperkenalkan zhong hua zi jing (中华字 经)dimana kalimat di dalamnya disusun sedemikian rupa tidak ada kata yang diulan kembali. Mereka mempresentasikan dengan mengundang beberapa anak2 daerah Tanggerang melafalkan kata2 dalam zhong hua zi jing , uniknya mereka mampu menglafalkan tapi tidak memahami apa yang mereka baca, jadi saat mereka melihat buku zhong hua zi jing anak2 bisa mengenal huruf kanji. mungkin dari segi psikologis disebut melatih alam sadar mereka mengenal bentuk huruf kanji dulu,karena ide membuat buku zhong hua zi jing ini diambil dari orang china belajar bahasa mandarin membaca san zi jing, di zi gui. dea --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "David Kwa" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Yang saya dapat, batas usia ideal belajar bahasa malah lebih muda > lagi, yakni sampai umur lima tahun! Jadi, kalau mau mengajari anak > bahasa apapun, kita memang harus bertindak sedini mungkin. Jika hal > itu kita lakukan, setidaknya, apabila diperoleh guru yang mampu > melafalkan bunyi-bunyi suatu bahasa dengan baikâsedapat mungkin > native speakerâmaka lafal (pronunciation)-nya si anak pun kelak akan > sebaik gurunya tersebut. Dan pasti ia akan lebih baik daripada kita- > kita ini, yang baru belajar setelah melewati usia kritis. Oleh sebab > itu baik juga ada sekolah-sekolah yang mengajarkan bahasa Tionghoa > dan Inggris sejak usia balita. Yang penting, sang guru harus mampu > melafalkan dengan baik bahasa yang ia ajarkan. Kalau tidak, akan > rusaklah lafal si balita tadi, seperti gurunya tersebut. Bila ia > sudah dikenalkan sejak dini dengan bahasa itu, rasanya tidak ada > lagi kata "sulit" dalam kamus belajar bahasa. Begitu bukan? > > Kiongchiu, > DK > > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Fy Zhou <[EMAIL PROTECTED]: > > Saya dengar ada masa emas dalam belajar bahasa, mungkin sampai umur > 10. maka sebaiknya di usia sekolah dasar dimanfaatkan sebaik2nya > untuk belajar bahasa asing.agar gampang masuk. pelajaran bhs Inggris > di sekolah Indonesia dulu diajarkan mulai SMP, ini sudah agak telat, > maka hasilnya jelek. > > ZFy? > > --- On Thu, 10/23/08, liang u <[EMAIL PROTECTED]: > > From: liang u Subject: [budaya_tionghua] Bahasa Mandarin sulit? > To: budaya_tionghua@yahoogroups.com > Date: Thursday, October 23, 2008, 3:29 PM > > Saya pernah mendengar keluhan anak-anak sekolah Tionghoa sebelum > sekolah Tionghoa ditutup tahun 1966. Mereka mengeluh bahasa Inggeris > sulit sekali tapi tak ada yang mengeluh bahasa Mandarin sulit. > Mungkin ada yang merasa begitu, tapi jarang, karena saya pernah > tanya banyak orang, justru mereka kesulitan belajar bahasa Inggeris. > Ini di Indonesia di mana kedua bahasa itu, Mandarin dan Inggeris > bukan bahasa ibu. Ada yang dirumah berbahasa Mandarin, tapi di luar > kebanyakan bukan, sehingga penggunaan kata terbatas kepada kata-kata > sehari-hati saja, maka boleh dikatakan untuk kebanyakan pelajar > sekolah Tionghoa bahasa Mandarin bukan bahasa ibu. > Kita lihat di Singapore sekarang, Mandarin dan Inggeris juga bukan > bahasa ibu, kecuali beberapa keluarga yang memang berbahasa Mandarin > 100% demikian juga ada keluarga yang berbahasa Inggeris 100%. > Mayoritas Tionghoa bicara dialek Hokkian dan Tiociu, orang India > kebanyakan berbahasa Tamil dan orang Melayu berbahasa Malay di rumah. > Tapi keadaan lain, jarang yang mengeluh bahasa Inggeris sukar, tapi > banyak yang mengeluh Mandarin yang sukar. > > Saya pernah ditanya orang, mana yang benar sih, katanya. Saya > katakan semua tak tepat, karena semua bahasa mudah, fisika nuklir > sulit. Buktinya, orang Inggeris anak-anak sudah bisa bahasa Inggeris > yang baik tapi tak mampu belajar fisika nulkir. Berarti bahasa > Inggeris mudah. Anak kecil di Beijing sudah bisa berbicara Mandarin > yang baik, tapi tetap tak bisa fisika nuklir. Jadi Fusika Nuklir > sulit, bahasa Inggeris dan Mandarin mudah, kalau sulit mana bisa > anak umur 6 tahun bisa bahasa Inggeris di Inggeris dan berbahasa > Mandarin di Beijing. Tapi tak dapat dibalik, bahasa Inggeris untuk > Beijing sukar, bahasa Mandarin untuk orang Inggeris sukar. mana yang > benar? Tentu tak dapat dijawab, sebab semua bahasa mudah, tergantung > apakah anda hidup dilingkungan yang mana? Hidup di Beijing Mandarin > jadi mudah, hidup di London bahasa Inggeris jadi mudah, dan hidup di > Jakarta bahasa Indonesia jadi mudah.. > > Agar bahasa terasa mudah, pakailah terus, apalagi kalau berada di > lingkungan yang tepat, belajar bahasa Inggeris di London, belajar > bahasa Mandarin di Beijing, belajar
[budaya_tionghua] Re: Bahasa Mandarin sulit?
Itu punya saya = Na shi wo de Itu kan punya saya = Na jiushi wo de. Kan = jiu (untuk penekanan). Selain artinya kan, "jiu" sendiri punya banyak arti lain: - Jiushi ta tou wo neiku = Ya dia yang nyolong kolorku! (di sini, jiu = Ya) - Wo jiu huijia = Saya pun pulang. (artinya pun) - Dan masih banyak arti-arti lainnya... Alfonso --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, liang u <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Itu punya saya. > Beda dengan : Itu kan punya saya.
Re: [budaya_tionghua] Re: Bahasa Mandarin sulit?
Zhou xiong, Benar sekali, fanzheng cocok dengan toh, tapi dalam bahasa Indonesia sekarang toh sudah dianggap bahasa resmi atau belum . Dulu waktu saya masih SMA, menulis ada toh dan kan, dicoret guru, bahkan dikatakan, orang Tionghoa tukang merusak bahasa , lihat bahasa Melayu Tionghoa katanya. Maksud saya kan bisa menekankan arti, contoh: Itu punya saya. Beda dengan : Itu kan punya saya. Salam Liang U --- On Sat, 10/25/08, Fy Zhou <[EMAIL PROTECTED]> wrote: From: Fy Zhou <[EMAIL PROTECTED]> Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Bahasa Mandarin sulit? To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Saturday, October 25, 2008, 2:22 PM Mungkin fanzheng di sini bisa diterjemahkan menjadi Toh. "kamu tak usah buru2, toh tak ada urusan penting." Chengli tak bisa diterjemahkan menjadi masuk akal, karena ini mengandung dua aspek: Cheng/Qing dan Li, Li artinya memang akal/rasional, sedangkan Qing artinya rasa/emosional. Orang tionghoa dalam menilai sesuatu sering meninjau dari dua aspek sekaligus, tak pernah murni menilai dari aspek rasional. kalau orang ngomong "tindakannya Chengli," itu berarti dari segi rasional memang benar, dari segi perasaan juga bisa diterima. maka sering muncul ucapan : " secara Li dia memang benar, tapi secara Qing tetap tak dapat diterima ". ucapan ini misalnya ditujukan ke orang yang menagih hutang saat pengutang sedang berkabung. ZFy From: liang u <[EMAIL PROTECTED] com> To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Saturday, October 25, 2008 7:40:14 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Bahasa Mandarin sulit? Bung Alfonso Terima kasih atas komentar anda, mengenai kata fanzheng yang saya maksud bukan fangzhen yang berarti pedoman, tapi 反正。Tentu saja semua bahasa bisa diterjemahkan asal mengerti, tapi jiwanya bisa hilang. Hal ini semua penerjemah tahu, apa itu yang disebut loss in translation, sehingga satu kata bahasa asing terpaksa diterjemahkan menjadi beberapa kata. Fanzheng misalnya: Ni bu yong ji, fanzheng meiyou zhongyao de shi. 你不用急,反正没有重要的事。 Kesimpulan anda saya setuju, bahasa itu mudah,maka saya katakan anak umur 6 tahun di Beijing bisa Mandarin, di Jakarta bisa bahasa Indonesia, di London bisa bahasa Jepang dll. Tapi tidak ada umur 6 tahun yang bisa fisika nuklir. Jadi kesimpulan saya sama dengan anda, bahasa itu mudah, termasuk Mandarin asal diberi lingkungan yang memadai., minimal sering bicara, sering menulis, sering mendengar dan sering bercakap. Setuju? Sekali lagi terima kasih atas komentarnya. Salam Liang U --- On Sat, 10/25/08, Alfonso <[EMAIL PROTECTED] com> wrote: From: Alfonso <[EMAIL PROTECTED] com> Subject: [budaya_tionghua] Re: Bahasa Mandarin sulit? To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Saturday, October 25, 2008, 6:25 AM Alfonso: Bung Liang U, yang Anda tulis di bawah itu pinyin yang benar adalah "fangzhen" bukan "zheng". Zhen = jarum. Fangzhen artinya pedoman. Juga "cengli" dalam Mandarinnya adalah "qingli". Cengli artinya masuk akal, bukan ga tau aturan. Arti terakhir ini sudah berubah arti sejak di Indonesia. Jadi kalau kamu bilang 'bo cengli" (Mandarinnya: wu qingli), itu artinya tidak masuk akal. Saya ambil 1 contoh lagi kata Hokkien yang di Indonesia juga berbelok artinya: Kongkow/Kongko. Apa artinya? Iya, di Indonesia kita tahu arti kongkow adalah ngobrol. Padahal yang benar arti kongkow adalah bercerita. Mandarinnya "jiang gu(shi)". Ngobrol dan bercerita itu tidak sama. Kalau ngobrol itu percakapan 2 arah. Kalau bercerita itu didominasi oleh 1 orang yang bercerita. Misal dulu saat saya SD ada kaset tape, namanya Sanggar Cerita. Di situ dia bercerita, misal tentang Malin Kundang mencuri kolor tetangga. Itulah namanya Kongkow. Saya sampai saat di www.everydaymandari n.com masih aktif jadi penerjemah film Mandarin ke Indonesia di beberapa production house dan stasiun TV. Terjemahannya yang gampang-gampang aja Bung. Tidak perlu dipersulit dengan bahasa yang aneh-aneh. Kalau terjemahannya sederhana alias bahasa sehari-hari, orang juga bisa mengerti.:) Satu dua kata lewat, juga ga masalah. Orang masih bisa terima asal alur cerita/isi surat masih dimengerti. Tony Blair (eks PM Inggris) aja pernah tulis kata "tomorrow" jadi "toomorrow). Dan besoknya, media semua mengganti namanya jadi Toony Blair. ^^ Semua bahasa bisa diterjemahkan asal tahu cara yang benar. Kalau ga, mana mungkin buku silat Kho Ping Ho bisa mencetak best-seller di Indonesia. Itu kan semua terjemahan, dan hasilnya dimengerti oleh banyak penggemar Indonesia. Saya sendiri ga pernah baca buku Kho Ping Ho. Alfonso --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, liang u <[EMAIL PROTECTED] > wrote: > Contohnya kata fanzheng (æ–¹é'ˆï¼‰dalam Mandarin sulit diterjemahkan dalam bahasa Indonesia. Kalau dihilangkan, jiwa dan maksud penulis hilang.
Re: [budaya_tionghua] Re: Bahasa Mandarin sulit?
bo cheng li,kami org sumatera tdk ngerti, ada juga bhs hokiennya li bo ceng(tdk tau balas budi),...atau abo ceng aja. kalu CHENG bhs mandarin... BO nya bhs hokien bukan???,jd ini yg kami tdk mengerti,org sini(Singapore) juga tdk mengerti kata BO CHENG LI,jadi campuran antar hokien + mandarin --- On Sat, 25/10/08, Alfonso <[EMAIL PROTECTED]> wrote: From: Alfonso <[EMAIL PROTECTED]> Subject: [budaya_tionghua] Re: Bahasa Mandarin sulit? To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Saturday, 25 October, 2008, 1:25 PM Alfonso: Bung Liang U, yang Anda tulis di bawah itu pinyin yang benar adalah "fangzhen" bukan "zheng". Zhen = jarum. Fangzhen artinya pedoman. Juga "cengli" dalam Mandarinnya adalah "qingli". Cengli artinya masuk akal, bukan ga tau aturan. Arti terakhir ini sudah berubah arti sejak di Indonesia. Jadi kalau kamu bilang 'bo cengli" (Mandarinnya: wu qingli), itu artinya tidak masuk akal. Saya ambil 1 contoh lagi kata Hokkien yang di Indonesia juga berbelok artinya: Kongkow/Kongko. Apa artinya? Iya, di Indonesia kita tahu arti kongkow adalah ngobrol. Padahal yang benar arti kongkow adalah bercerita. Mandarinnya "jiang gu(shi)". Ngobrol dan bercerita itu tidak sama. Kalau ngobrol itu percakapan 2 arah. Kalau bercerita itu didominasi oleh 1 orang yang bercerita. Misal dulu saat saya SD ada kaset tape, namanya Sanggar Cerita. Di situ dia bercerita, misal tentang Malin Kundang mencuri kolor tetangga. Itulah namanya Kongkow. Saya sampai saat di www.everydaymandari n.com masih aktif jadi penerjemah film Mandarin ke Indonesia di beberapa production house dan stasiun TV. Terjemahannya yang gampang-gampang aja Bung. Tidak perlu dipersulit dengan bahasa yang aneh-aneh. Kalau terjemahannya sederhana alias bahasa sehari-hari, orang juga bisa mengerti.:) Satu dua kata lewat, juga ga masalah. Orang masih bisa terima asal alur cerita/isi surat masih dimengerti. Tony Blair (eks PM Inggris) aja pernah tulis kata "tomorrow" jadi "toomorrow). Dan besoknya, media semua mengganti namanya jadi Toony Blair. ^^ Semua bahasa bisa diterjemahkan asal tahu cara yang benar. Kalau ga, mana mungkin buku silat Kho Ping Ho bisa mencetak best-seller di Indonesia. Itu kan semua terjemahan, dan hasilnya dimengerti oleh banyak penggemar Indonesia. Saya sendiri ga pernah baca buku Kho Ping Ho. Alfonso --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, liang u <[EMAIL PROTECTED] > wrote: > Contohnya kata fanzheng (æ–¹é'ˆï¼‰dalam Mandarin sulit diterjemahkan dalam bahasa Indonesia. Kalau dihilangkan, jiwa dan maksud penulis hilang. Ini yang disebut "kehilangan dalam penerjemahan. " Seorang teman kerja saja, ingin tahu cengli (dialek Hokkian) itu apa? Teman-teman kerjanya yang sering menggunakan kata bo cengli (tidak cengli) tidak ada yang bisa menerangkan dengan jelas, sampai ia akhirnya karena sering mendengar timbul feelingnya, dan mengerti. Ada yang mengatakan bo cengli tidak mengikuti aturan. Tapi coba ucapkan, akan terasa beda jiwa bahasanya, demikian juga artinya agak menyimpang Fanzheng lebih sulit lagi.
[budaya_tionghua] Re: Bahasa Mandarin sulit?
benar sekali yang dikatakan saudara Liang U, KPH bisa dibilang Tionghoa turunan Indo yang tidak begitu paham bahasa mandarin, tapi saya salut walaupun seperti itu, namun imajinasinya dalam membuat karya cersil hebat juga, Kalau sesepuh Jin Yong, Khulung, Liang Yi Sheng kan orang china disana, tentu saja pengetahuan budaya mereka lebih mendetil, apalagi seperti JinYong yang merupakan prof yang sangat paham tentang kebudayaan China. Soal menerjemahkan film, buku, teks, sebaiknya kita berusaha menerjemahkan hampir mendekati teks aslinya, apalagi bahasa mandarin banyak menggunakan Chengyu yang bisa merangkum perkataan yang begitu panjang menjadi ringkas dengan 4 huruf saja. Misalnya dalam menerjemahkan komik, saya selalu menyesalkan tak bisa menerjemahkan secara akurat sesuai teks karena keterbatasan dari balon kalimat. Namun jika ada pepatah atau istilah yang terasa janggal jika diterjemahkan secara harafiah ke dalam bahasa indo, maka penerjemah harus pintar2nya mencari peribahasa indonesia yang artinya sama dengan chengyu, sampai sekarang pun saya masih terus belajar dan berusaha memperkaya kosa kata bahasa indo dan mandarin karena tuntutan dari bidang pekerjaan saya dea --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, liang u <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Maaf sdr Alfonso, > > Kho Ping Ho mengarang sendiri cerita silat bukan terjemahan, yang terjemahan dan populer adalah OKT dan Gan KL. Oleh karena itu tidak semua orang senang karya Kho Ping Ho, terutama yang mengenal budaya, sejarah dan ilmu bumi Tiongkok, karena mereka bisa melihat kekurangan pengetahuan Kho dalam hal ini. Beda dengan Jin Yong dan Liang Yusheng yang karyanya banyak diterjemahkan OKT dan Gan KL, sampaipun nama-nama tempat yang disebut dalam karangannya benar-benar ada, dan situasi iklimnya semua sama dengan dalam cerita. Jadi meskipun ceritanya fiktif, latar belakang sejarah, budaya, tempat dan faktor ilmu buminya benar adanya. > Ada rekan kita yang sering menelusur tempat-tempat yang menjadi tema dalam ceritanya. Seperti Gan Bun Kuan, To Hoa To dll. > Salam > Liang U > > > > --- On Sat, 10/25/08, liang u <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > From: liang u <[EMAIL PROTECTED]> > Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Bahasa Mandarin sulit? > To: budaya_tionghua@yahoogroups.com > Date: Saturday, October 25, 2008, 1:40 PM > > > > > > > > > > > > Bung Alfonso > > Terima kasih atas komentar anda, mengenai kata fanzheng yang saya maksud bukan fangzhen yang berarti pedoman, tapi åæ£ãTentu saja semua bahasa bisa diterjemahkan asal mengerti, tapi jiwanya bisa hilang. Hal ini semua penerjemah tahu, apa itu yang disebut loss in translation, sehingga satu kata bahasa asing terpaksa diterjemahkan menjadi beberapa kata. Fanzheng misalnya: Ni bu yong ji, fanzheng meiyou zhongyao de shi. ä½ ä¸ç"¨æ¥ï¼åæ£æ²¡æéè¦çäºã > > Kesimpulan anda saya setuju, bahasa itu mudah,maka saya katakan anak umur 6 tahun di Beijing bisa Mandarin, di Jakarta bisa bahasa Indonesia, di London bisa bahasa Jepang dll. Tapi tidak ada umur 6 tahun yang bisa fisika nuklir. Jadi kesimpulan saya sama dengan anda, bahasa itu mudah, termasuk Mandarin asal diberi lingkungan yang memadai., minimal sering bicara, sering > menulis, sering mendengar dan sering bercakap. > Setuju? > > Sekali lagi terima kasih atas komentarnya. > Salam > Liang U > > --- On Sat, 10/25/08, Alfonso <[EMAIL PROTECTED] com> wrote: > From: Alfonso <[EMAIL PROTECTED] com> > Subject: [budaya_tionghua] Re: Bahasa Mandarin sulit? > To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com > Date: Saturday, October 25, 2008, 6:25 AM > > > > > > > > > Alfonso: Bung Liang U, yang Anda tulis di bawah itu pinyin yang > > benar adalah "fangzhen" bukan "zheng". Zhen = jarum. Fangzhen > > artinya pedoman. > > > > Juga "cengli" dalam Mandarinnya adalah "qingli". Cengli artinya > > masuk akal, bukan ga tau aturan. Arti terakhir ini sudah berubah > > arti sejak di Indonesia. Jadi kalau kamu bilang 'bo cengli" > > (Mandarinnya: wu qingli), itu artinya tidak masuk akal. > > > > Saya ambil 1 contoh lagi kata Hokkien yang di Indonesia juga > > berbelok artinya: Kongkow/Kongko. Apa artinya? Iya, di Indonesia > > kita tahu arti kongkow adalah ngobrol. Padahal yang benar arti > > kongkow adalah bercerita. Mandarinnya "jiang gu(shi)". Ngobrol dan > > bercerita itu tidak sama. Kalau ngobrol itu percakapan 2 arah. Kalau > > bercerita itu didominasi oleh 1 orang yang bercerita. Misal dulu > > saat saya SD ada kaset tape, namanya Sanggar Cerita. Di situ dia > > bercerita, misal tentang Malin Kundang mencuri kolor tetangg
[budaya_tionghua] Re: Bahasa Mandarin sulit?
Hehe...Bung Fy benar. Kalau fanzheng = toh. Kalau di film, bolehlah kita pakai "toh".:p Tapi, kalau dalam terjemahan buku resmi, kita sebaiknya memakai kata yang lebih resmi, yaitu "lagipula". "Kamu tak usah buru-buru, lagipula tak ada urusan penting." Fanzheng = lagipula. Saya pernah menginterview seorang penerjemah yang mau bekerja sama dengan saya di bidang film untuk dubbing. Saya minta dia menerjemahkan "Baxian guo hai", arti: Delapan dewa menyeberang lautan. Ingat, di dubbing, kata "Baxian guo hai", sesuai perumpamaan Mandarin (chengyu), mulut pembicara hanya 'bergoyang' 4 kali! Bagaimana cara menerjemahkan dengan perumpamaan ini dengan kurang lebih 4- 6 'goyangan' mulut saja DENGAN TEPAT dan DIMENGERTI OLEH SEMUA ORANG INDONESIA (pribumi, kyai, bahkan orang Ambon yang ga ngerti siapa itu delapan dewa)? Inilah teknik penerjemah (di bidang saya) yang paling susah. Di film, Anda tidak bisa menerjemahkan "Baxian guo hai" dengan "Delapan dewa menyeberang lautan". Kyai yang nonton tidak akan mengerti. Kita bisa menyingkatnya dengan 'goyangan' mulut yang pendek. Terjemahkan saja dengan "PAMER KEHEBATAN". Kata ini dimengerti oleh semua orang Indonesia. Alfonso --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Fy Zhou <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Mungkin fanzheng di sini bisa diterjemahkan menjadi Toh. > "kamu tak usah buru2, toh tak ada urusan penting."
[budaya_tionghua] Re: Bahasa Mandarin sulit?
Yang saya dapat, batas usia ideal belajar bahasa malah lebih muda lagi, yakni sampai umur lima tahun! Jadi, kalau mau mengajari anak bahasa apapun, kita memang harus bertindak sedini mungkin. Jika hal itu kita lakukan, setidaknya, apabila diperoleh guru yang mampu melafalkan bunyi-bunyi suatu bahasa dengan baikâsedapat mungkin native speakerâmaka lafal (pronunciation)-nya si anak pun kelak akan sebaik gurunya tersebut. Dan pasti ia akan lebih baik daripada kita- kita ini, yang baru belajar setelah melewati usia kritis. Oleh sebab itu baik juga ada sekolah-sekolah yang mengajarkan bahasa Tionghoa dan Inggris sejak usia balita. Yang penting, sang guru harus mampu melafalkan dengan baik bahasa yang ia ajarkan. Kalau tidak, akan rusaklah lafal si balita tadi, seperti gurunya tersebut. Bila ia sudah dikenalkan sejak dini dengan bahasa itu, rasanya tidak ada lagi kata "sulit" dalam kamus belajar bahasa. Begitu bukan? Kiongchiu, DK --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Fy Zhou <[EMAIL PROTECTED]: Saya dengar ada masa emas dalam belajar bahasa, mungkin sampai umur 10. maka sebaiknya di usia sekolah dasar dimanfaatkan sebaik2nya untuk belajar bahasa asing.agar gampang masuk. pelajaran bhs Inggris di sekolah Indonesia dulu diajarkan mulai SMP, ini sudah agak telat, maka hasilnya jelek. ZFy? --- On Thu, 10/23/08, liang u <[EMAIL PROTECTED]: From: liang u <[EMAIL PROTECTED] Subject: [budaya_tionghua] Bahasa Mandarin sulit? To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Thursday, October 23, 2008, 3:29 PM Saya pernah mendengar keluhan anak-anak sekolah Tionghoa sebelum sekolah Tionghoa ditutup tahun 1966. Mereka mengeluh bahasa Inggeris sulit sekali tapi tak ada yang mengeluh bahasa Mandarin sulit. Mungkin ada yang merasa begitu, tapi jarang, karena saya pernah tanya banyak orang, justru mereka kesulitan belajar bahasa Inggeris. Ini di Indonesia di mana kedua bahasa itu, Mandarin dan Inggeris bukan bahasa ibu. Ada yang dirumah berbahasa Mandarin, tapi di luar kebanyakan bukan, sehingga penggunaan kata terbatas kepada kata-kata sehari-hati saja, maka boleh dikatakan untuk kebanyakan pelajar sekolah Tionghoa bahasa Mandarin bukan bahasa ibu. Kita lihat di Singapore sekarang, Mandarin dan Inggeris juga bukan bahasa ibu, kecuali beberapa keluarga yang memang berbahasa Mandarin 100% demikian juga ada keluarga yang berbahasa Inggeris 100%. Mayoritas Tionghoa bicara dialek Hokkian dan Tiociu, orang India kebanyakan berbahasa Tamil dan orang Melayu berbahasa Malay di rumah. Tapi keadaan lain, jarang yang mengeluh bahasa Inggeris sukar, tapi banyak yang mengeluh Mandarin yang sukar. Saya pernah ditanya orang, mana yang benar sih, katanya. Saya katakan semua tak tepat, karena semua bahasa mudah, fisika nuklir sulit. Buktinya, orang Inggeris anak-anak sudah bisa bahasa Inggeris yang baik tapi tak mampu belajar fisika nulkir. Berarti bahasa Inggeris mudah. Anak kecil di Beijing sudah bisa berbicara Mandarin yang baik, tapi tetap tak bisa fisika nuklir. Jadi Fusika Nuklir sulit, bahasa Inggeris dan Mandarin mudah, kalau sulit mana bisa anak umur 6 tahun bisa bahasa Inggeris di Inggeris dan berbahasa Mandarin di Beijing. Tapi tak dapat dibalik, bahasa Inggeris untuk Beijing sukar, bahasa Mandarin untuk orang Inggeris sukar. mana yang benar? Tentu tak dapat dijawab, sebab semua bahasa mudah, tergantung apakah anda hidup dilingkungan yang mana? Hidup di Beijing Mandarin jadi mudah, hidup di London bahasa Inggeris jadi mudah, dan hidup di Jakarta bahasa Indonesia jadi mudah.. Agar bahasa terasa mudah, pakailah terus, apalagi kalau berada di lingkungan yang tepat, belajar bahasa Inggeris di London, belajar bahasa Mandarin di Beijing, belajar bahasa Indonesia di Jakarta, belajar bahasa Jawa di Solo, belajar bahasa Sunda di Bandung dll. Kalau lingkungan cocok, kita sering mendengar sering berkata, sering membaca dan sering menulis. Oleh karena itu untuk yang merasa Mandarin sukar, beri kesempatan belajar membaca, menulis, mendengar dan bercakap-cakap, pasti bisa. Jangan ditakut-takuti dulu, bahasa Mandarin itu sukar, hurufnya sukar sekali dan banyak, kalau begitu si anak sebelum belajar sudah kacau duluan. Sebab itulah siswa Singapore suka mengeluh bahasa Mandarin sukar, sebelum belajar orang tuanya sudah ribut Mandarin sukar, yah pasti saja anaknya ketakutan. Lenyapkan prasangka susah dan sukar itu. --- On Wed, 10/22/08, Richard Wu Prasojo <[EMAIL PROTECTED] comwrote: From: Richard Wu Prasojo <[EMAIL PROTECTED] com Subject: Re: [budaya_tionghua] Nama Tionghoa, nama huruf. To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Wednesday, October 22, 2008, 6:22 PM Dear Senior Liang U, Saya sering menemui teman orang Indo yang ingin mulai belajar Mandarin tapi maunya hanya belajar conversation saja, sama sekali tidak mau belajar tulisan, saya ingin bisa menjelaskan bahwa justru lebih memudahkan belajar Mandarin kalau kita mengenal tulisannya, tetapi saya sukar mencari pen
Re: [budaya_tionghua] Re: Bahasa Mandarin sulit?
Maaf sdr Alfonso, Kho Ping Ho mengarang sendiri cerita silat bukan terjemahan, yang terjemahan dan populer adalah OKT dan Gan KL. Oleh karena itu tidak semua orang senang karya Kho Ping Ho, terutama yang mengenal budaya, sejarah dan ilmu bumi Tiongkok, karena mereka bisa melihat kekurangan pengetahuan Kho dalam hal ini. Beda dengan Jin Yong dan Liang Yusheng yang karyanya banyak diterjemahkan OKT dan Gan KL, sampaipun nama-nama tempat yang disebut dalam karangannya benar-benar ada, dan situasi iklimnya semua sama dengan dalam cerita. Jadi meskipun ceritanya fiktif, latar belakang sejarah, budaya, tempat dan faktor ilmu buminya benar adanya. Ada rekan kita yang sering menelusur tempat-tempat yang menjadi tema dalam ceritanya. Seperti Gan Bun Kuan, To Hoa To dll. Salam Liang U --- On Sat, 10/25/08, liang u <[EMAIL PROTECTED]> wrote: From: liang u <[EMAIL PROTECTED]> Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Bahasa Mandarin sulit? To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Saturday, October 25, 2008, 1:40 PM Bung Alfonso Terima kasih atas komentar anda, mengenai kata fanzheng yang saya maksud bukan fangzhen yang berarti pedoman, tapi 反正。Tentu saja semua bahasa bisa diterjemahkan asal mengerti, tapi jiwanya bisa hilang. Hal ini semua penerjemah tahu, apa itu yang disebut loss in translation, sehingga satu kata bahasa asing terpaksa diterjemahkan menjadi beberapa kata. Fanzheng misalnya: Ni bu yong ji, fanzheng meiyou zhongyao de shi. 你不用急,反正没有重要的事。 Kesimpulan anda saya setuju, bahasa itu mudah,maka saya katakan anak umur 6 tahun di Beijing bisa Mandarin, di Jakarta bisa bahasa Indonesia, di London bisa bahasa Jepang dll. Tapi tidak ada umur 6 tahun yang bisa fisika nuklir. Jadi kesimpulan saya sama dengan anda, bahasa itu mudah, termasuk Mandarin asal diberi lingkungan yang memadai., minimal sering bicara, sering menulis, sering mendengar dan sering bercakap. Setuju? Sekali lagi terima kasih atas komentarnya. Salam Liang U --- On Sat, 10/25/08, Alfonso <[EMAIL PROTECTED] com> wrote: From: Alfonso <[EMAIL PROTECTED] com> Subject: [budaya_tionghua] Re: Bahasa Mandarin sulit? To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Saturday, October 25, 2008, 6:25 AM Alfonso: Bung Liang U, yang Anda tulis di bawah itu pinyin yang benar adalah "fangzhen" bukan "zheng". Zhen = jarum. Fangzhen artinya pedoman. Juga "cengli" dalam Mandarinnya adalah "qingli". Cengli artinya masuk akal, bukan ga tau aturan. Arti terakhir ini sudah berubah arti sejak di Indonesia. Jadi kalau kamu bilang 'bo cengli" (Mandarinnya: wu qingli), itu artinya tidak masuk akal. Saya ambil 1 contoh lagi kata Hokkien yang di Indonesia juga berbelok artinya: Kongkow/Kongko. Apa artinya? Iya, di Indonesia kita tahu arti kongkow adalah ngobrol. Padahal yang benar arti kongkow adalah bercerita. Mandarinnya "jiang gu(shi)". Ngobrol dan bercerita itu tidak sama. Kalau ngobrol itu percakapan 2 arah. Kalau bercerita itu didominasi oleh 1 orang yang bercerita. Misal dulu saat saya SD ada kaset tape, namanya Sanggar Cerita. Di situ dia bercerita, misal tentang Malin Kundang mencuri kolor tetangga. Itulah namanya Kongkow. Saya sampai saat di www.everydaymandari n.com masih aktif jadi penerjemah film Mandarin ke Indonesia di beberapa production house dan stasiun TV. Terjemahannya yang gampang-gampang aja Bung. Tidak perlu dipersulit dengan bahasa yang aneh-aneh. Kalau terjemahannya sederhana alias bahasa sehari-hari, orang juga bisa mengerti.:) Satu dua kata lewat, juga ga masalah. Orang masih bisa terima asal alur cerita/isi surat masih dimengerti. Tony Blair (eks PM Inggris) aja pernah tulis kata "tomorrow" jadi "toomorrow). Dan besoknya, media semua mengganti namanya jadi Toony Blair. ^^ Semua bahasa bisa diterjemahkan asal tahu cara yang benar. Kalau ga, mana mungkin buku silat Kho Ping Ho bisa mencetak best-seller di Indonesia. Itu kan semua terjemahan, dan hasilnya dimengerti oleh banyak penggemar Indonesia. Saya sendiri ga pernah baca buku Kho Ping Ho. Alfonso --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, liang u <[EMAIL PROTECTED] > wrote: > Contohnya kata fanzheng (æ–¹é'ˆï¼‰dalam Mandarin sulit diterjemahkan dalam bahasa Indonesia. Kalau dihilangkan, jiwa dan maksud penulis hilang. Ini yang disebut "kehilangan dalam penerjemahan. " Seorang teman kerja saja, ingin tahu cengli (dialek Hokkian) itu apa? Teman-teman kerjanya yang sering menggunakan kata bo cengli (tidak cengli) tidak ada yang bisa menerangkan dengan jelas, sampai ia akhirnya karena sering mendengar timbul feelingnya, dan mengerti. Ada yang mengatakan bo cengli tidak mengikuti aturan. Tapi coba ucapkan, akan terasa beda jiwa bahasanya, demikian juga artinya agak menyimpang Fanzheng lebih sulit lagi.
Re: [budaya_tionghua] Re: Bahasa Mandarin sulit?
Mungkin fanzheng di sini bisa diterjemahkan menjadi Toh. "kamu tak usah buru2, toh tak ada urusan penting." Chengli tak bisa diterjemahkan menjadi masuk akal, karena ini mengandung dua aspek: Cheng/Qing dan Li, Li artinya memang akal/rasional, sedangkan Qing artinya rasa/emosional. Orang tionghoa dalam menilai sesuatu sering meninjau dari dua aspek sekaligus, tak pernah murni menilai dari aspek rasional. kalau orang ngomong "tindakannya Chengli," itu berarti dari segi rasional memang benar, dari segi perasaan juga bisa diterima. maka sering muncul ucapan : " secara Li dia memang benar, tapi secara Qing tetap tak dapat diterima ". ucapan ini misalnya ditujukan ke orang yang menagih hutang saat pengutang sedang berkabung. ZFy From: liang u <[EMAIL PROTECTED]> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Saturday, October 25, 2008 7:40:14 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Bahasa Mandarin sulit? Bung Alfonso Terima kasih atas komentar anda, mengenai kata fanzheng yang saya maksud bukan fangzhen yang berarti pedoman, tapi 反正。Tentu saja semua bahasa bisa diterjemahkan asal mengerti, tapi jiwanya bisa hilang. Hal ini semua penerjemah tahu, apa itu yang disebut loss in translation, sehingga satu kata bahasa asing terpaksa diterjemahkan menjadi beberapa kata. Fanzheng misalnya: Ni bu yong ji, fanzheng meiyou zhongyao de shi. 你不用急,反正没有重要的事。 Kesimpulan anda saya setuju, bahasa itu mudah,maka saya katakan anak umur 6 tahun di Beijing bisa Mandarin, di Jakarta bisa bahasa Indonesia, di London bisa bahasa Jepang dll. Tapi tidak ada umur 6 tahun yang bisa fisika nuklir. Jadi kesimpulan saya sama dengan anda, bahasa itu mudah, termasuk Mandarin asal diberi lingkungan yang memadai., minimal sering bicara, sering menulis, sering mendengar dan sering bercakap. Setuju? Sekali lagi terima kasih atas komentarnya. Salam Liang U --- On Sat, 10/25/08, Alfonso <[EMAIL PROTECTED] com> wrote: From: Alfonso <[EMAIL PROTECTED] com> Subject: [budaya_tionghua] Re: Bahasa Mandarin sulit? To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Saturday, October 25, 2008, 6:25 AM Alfonso: Bung Liang U, yang Anda tulis di bawah itu pinyin yang benar adalah "fangzhen" bukan "zheng". Zhen = jarum. Fangzhen artinya pedoman. Juga "cengli" dalam Mandarinnya adalah "qingli". Cengli artinya masuk akal, bukan ga tau aturan. Arti terakhir ini sudah berubah arti sejak di Indonesia. Jadi kalau kamu bilang 'bo cengli" (Mandarinnya: wu qingli), itu artinya tidak masuk akal. Saya ambil 1 contoh lagi kata Hokkien yang di Indonesia juga berbelok artinya: Kongkow/Kongko. Apa artinya? Iya, di Indonesia kita tahu arti kongkow adalah ngobrol. Padahal yang benar arti kongkow adalah bercerita. Mandarinnya "jiang gu(shi)". Ngobrol dan bercerita itu tidak sama. Kalau ngobrol itu percakapan 2 arah. Kalau bercerita itu didominasi oleh 1 orang yang bercerita. Misal dulu saat saya SD ada kaset tape, namanya Sanggar Cerita. Di situ dia bercerita, misal tentang Malin Kundang mencuri kolor tetangga. Itulah namanya Kongkow. Saya sampai saat di www.everydaymandari n.com masih aktif jadi penerjemah film Mandarin ke Indonesia di beberapa production house dan stasiun TV. Terjemahannya yang gampang-gampang aja Bung. Tidak perlu dipersulit dengan bahasa yang aneh-aneh. Kalau terjemahannya sederhana alias bahasa sehari-hari, orang juga bisa mengerti.:) Satu dua kata lewat, juga ga masalah. Orang masih bisa terima asal alur cerita/isi surat masih dimengerti. Tony Blair (eks PM Inggris) aja pernah tulis kata "tomorrow" jadi "toomorrow). Dan besoknya, media semua mengganti namanya jadi Toony Blair. ^^ Semua bahasa bisa diterjemahkan asal tahu cara yang benar. Kalau ga, mana mungkin buku silat Kho Ping Ho bisa mencetak best-seller di Indonesia. Itu kan semua terjemahan, dan hasilnya dimengerti oleh banyak penggemar Indonesia. Saya sendiri ga pernah baca buku Kho Ping Ho. Alfonso --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, liang u <[EMAIL PROTECTED] > wrote: > Contohnya kata fanzheng (æ–¹é'ˆï¼‰dalam Mandarin sulit diterjemahkan dalam bahasa Indonesia. Kalau dihilangkan, jiwa dan maksud penulis hilang. Ini yang disebut "kehilangan dalam penerjemahan. " Seorang teman kerja saja, ingin tahu cengli (dialek Hokkian) itu apa? Teman-teman kerjanya yang sering menggunakan kata bo cengli (tidak cengli) tidak ada yang bisa menerangkan dengan jelas, sampai ia akhirnya karena sering mendengar timbul feelingnya, dan mengerti. Ada yang mengatakan bo cengli tidak mengikuti aturan. Tapi coba ucapkan, akan terasa beda jiwa bahasanya, demikian juga artinya agak menyimpang Fanzheng lebih sulit lagi.
Re: [budaya_tionghua] Re: Bahasa Mandarin sulit?
Bung Alfonso Terima kasih atas komentar anda, mengenai kata fanzheng yang saya maksud bukan fangzhen yang berarti pedoman, tapi 反正。Tentu saja semua bahasa bisa diterjemahkan asal mengerti, tapi jiwanya bisa hilang. Hal ini semua penerjemah tahu, apa itu yang disebut loss in translation, sehingga satu kata bahasa asing terpaksa diterjemahkan menjadi beberapa kata. Fanzheng misalnya: Ni bu yong ji, fanzheng meiyou zhongyao de shi. 你不用急,反正没有重要的事。 Kesimpulan anda saya setuju, bahasa itu mudah,maka saya katakan anak umur 6 tahun di Beijing bisa Mandarin, di Jakarta bisa bahasa Indonesia, di London bisa bahasa Jepang dll. Tapi tidak ada umur 6 tahun yang bisa fisika nuklir. Jadi kesimpulan saya sama dengan anda, bahasa itu mudah, termasuk Mandarin asal diberi lingkungan yang memadai., minimal sering bicara, sering menulis, sering mendengar dan sering bercakap. Setuju? Sekali lagi terima kasih atas komentarnya. Salam Liang U --- On Sat, 10/25/08, Alfonso <[EMAIL PROTECTED]> wrote: From: Alfonso <[EMAIL PROTECTED]> Subject: [budaya_tionghua] Re: Bahasa Mandarin sulit? To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Saturday, October 25, 2008, 6:25 AM Alfonso: Bung Liang U, yang Anda tulis di bawah itu pinyin yang benar adalah "fangzhen" bukan "zheng". Zhen = jarum. Fangzhen artinya pedoman. Juga "cengli" dalam Mandarinnya adalah "qingli". Cengli artinya masuk akal, bukan ga tau aturan. Arti terakhir ini sudah berubah arti sejak di Indonesia. Jadi kalau kamu bilang 'bo cengli" (Mandarinnya: wu qingli), itu artinya tidak masuk akal. Saya ambil 1 contoh lagi kata Hokkien yang di Indonesia juga berbelok artinya: Kongkow/Kongko. Apa artinya? Iya, di Indonesia kita tahu arti kongkow adalah ngobrol. Padahal yang benar arti kongkow adalah bercerita. Mandarinnya "jiang gu(shi)". Ngobrol dan bercerita itu tidak sama. Kalau ngobrol itu percakapan 2 arah. Kalau bercerita itu didominasi oleh 1 orang yang bercerita. Misal dulu saat saya SD ada kaset tape, namanya Sanggar Cerita. Di situ dia bercerita, misal tentang Malin Kundang mencuri kolor tetangga. Itulah namanya Kongkow. Saya sampai saat di www.everydaymandari n.com masih aktif jadi penerjemah film Mandarin ke Indonesia di beberapa production house dan stasiun TV. Terjemahannya yang gampang-gampang aja Bung. Tidak perlu dipersulit dengan bahasa yang aneh-aneh. Kalau terjemahannya sederhana alias bahasa sehari-hari, orang juga bisa mengerti.:) Satu dua kata lewat, juga ga masalah. Orang masih bisa terima asal alur cerita/isi surat masih dimengerti. Tony Blair (eks PM Inggris) aja pernah tulis kata "tomorrow" jadi "toomorrow). Dan besoknya, media semua mengganti namanya jadi Toony Blair. ^^ Semua bahasa bisa diterjemahkan asal tahu cara yang benar. Kalau ga, mana mungkin buku silat Kho Ping Ho bisa mencetak best-seller di Indonesia. Itu kan semua terjemahan, dan hasilnya dimengerti oleh banyak penggemar Indonesia. Saya sendiri ga pernah baca buku Kho Ping Ho. Alfonso --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, liang u <[EMAIL PROTECTED] > wrote: > Contohnya kata fanzheng (æ–¹é'ˆï¼‰dalam Mandarin sulit diterjemahkan dalam bahasa Indonesia. Kalau dihilangkan, jiwa dan maksud penulis hilang. Ini yang disebut "kehilangan dalam penerjemahan. " Seorang teman kerja saja, ingin tahu cengli (dialek Hokkian) itu apa? Teman-teman kerjanya yang sering menggunakan kata bo cengli (tidak cengli) tidak ada yang bisa menerangkan dengan jelas, sampai ia akhirnya karena sering mendengar timbul feelingnya, dan mengerti. Ada yang mengatakan bo cengli tidak mengikuti aturan. Tapi coba ucapkan, akan terasa beda jiwa bahasanya, demikian juga artinya agak menyimpang Fanzheng lebih sulit lagi.
[budaya_tionghua] Re: Bahasa Mandarin sulit?
Alfonso: Bung Liang U, yang Anda tulis di bawah itu pinyin yang benar adalah "fangzhen" bukan "zheng". Zhen = jarum. Fangzhen artinya pedoman. Juga "cengli" dalam Mandarinnya adalah "qingli". Cengli artinya masuk akal, bukan ga tau aturan. Arti terakhir ini sudah berubah arti sejak di Indonesia. Jadi kalau kamu bilang 'bo cengli" (Mandarinnya: wu qingli), itu artinya tidak masuk akal. Saya ambil 1 contoh lagi kata Hokkien yang di Indonesia juga berbelok artinya: Kongkow/Kongko. Apa artinya? Iya, di Indonesia kita tahu arti kongkow adalah ngobrol. Padahal yang benar arti kongkow adalah bercerita. Mandarinnya "jiang gu(shi)". Ngobrol dan bercerita itu tidak sama. Kalau ngobrol itu percakapan 2 arah. Kalau bercerita itu didominasi oleh 1 orang yang bercerita. Misal dulu saat saya SD ada kaset tape, namanya Sanggar Cerita. Di situ dia bercerita, misal tentang Malin Kundang mencuri kolor tetangga. Itulah namanya Kongkow. Saya sampai saat di www.everydaymandarin.com masih aktif jadi penerjemah film Mandarin ke Indonesia di beberapa production house dan stasiun TV. Terjemahannya yang gampang-gampang aja Bung. Tidak perlu dipersulit dengan bahasa yang aneh-aneh. Kalau terjemahannya sederhana alias bahasa sehari-hari, orang juga bisa mengerti.:) Satu dua kata lewat, juga ga masalah. Orang masih bisa terima asal alur cerita/isi surat masih dimengerti. Tony Blair (eks PM Inggris) aja pernah tulis kata "tomorrow" jadi "toomorrow). Dan besoknya, media semua mengganti namanya jadi Toony Blair. ^^ Semua bahasa bisa diterjemahkan asal tahu cara yang benar. Kalau ga, mana mungkin buku silat Kho Ping Ho bisa mencetak best-seller di Indonesia. Itu kan semua terjemahan, dan hasilnya dimengerti oleh banyak penggemar Indonesia. Saya sendiri ga pernah baca buku Kho Ping Ho. Alfonso --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, liang u <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Contohnya kata fanzheng (æ¹é'ï¼dalam Mandarin sulit diterjemahkan dalam bahasa Indonesia. Kalau dihilangkan, jiwa dan maksud penulis hilang. Ini yang disebut "kehilangan dalam penerjemahan." Seorang teman kerja saja, ingin tahu cengli (dialek Hokkian) itu apa? Teman-teman kerjanya yang sering menggunakan kata bo cengli (tidak cengli) tidak ada yang bisa menerangkan dengan jelas, sampai ia akhirnya karena sering mendengar timbul feelingnya, dan mengerti. Ada yang mengatakan bo cengli tidak mengikuti aturan. Tapi coba ucapkan, akan terasa beda jiwa bahasanya, demikian juga artinya agak menyimpang Fanzheng lebih sulit lagi.