Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: HUACHIAO dan HUAREN=> Pro Sumamihardja
hebat dunk pak andreas konon pendidikannya paling tinggi dari siapapun di milist ini dan pasti lebih tinggi juga dari bill gates , einstein dkk dan mungkin dapat di sejajarkan dengan prof nyoo long hio di milist sebelah , entah lebih tinggi siapa antara anda dengan dia . 2010/1/8 ANDREAS MIHARDJA > > > Saya setuju dgn sdrLiang U. Didalam milis ii tidak perlu pandang umur, > gender, pendidikan. > Saya tidak pernah mempergunakan kriteria ini meskipun pendidikan saya > mungkin jauh lebih tinggi dari siapapun dlm milis dan umur saya mungkin > termasuk yg tertua. Utk apa mempergunakan titel Dr Ir [saya berhak > memakainya] ini hanya membanggakan diri sendiri dan seolah² memandang rendah > yg tidak punya pendidikan demkian Titel semacem ini juga sudah stop diskusi > karena tidak ada yg berani kontra --- tidak produktip utk milis. > Sebagai manusia mungkin yg lebih muda bisa lebih terang pemandangannya dari > yg sudah lanjut umurnya dan mulaiberpikir knservatip -preservatip. Yg > pendidika tinggi juga dpt belajar dari lain dan setiap member sebab > pengetahuannya mungkin hanya one sided. > Diskusi harus open. > Buku mengenai sejarah dpt 100% palsu - seperti tulisan wali songo asal > china dgn segala BS nama verbastering kechinese dialect. Karena itu open > diskusion dan terima kritik dan kontra kritik. Kalau tidak setuju tulis dan > terima kontranya. > > Andreas > > Andreas > > --- On *Thu, 1/7/10, liang u * wrote: > > > From: liang u > Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: HUACHIAO dan HUAREN=> Pro > Sumamihardja > > To: budaya_tionghua@yahoogroups.com > Date: Thursday, January 7, 2010, 1:58 AM > > > > > Sdr. Siswanto, >Saya tak kenal baik Benny Setiono ataupun sdr. Suma, jadi saya netral > saja. Saya kenal pak Suma di milis ini saja. >Yang saya sesalkan, adalah alasan anda. Kalau menurut saya seorang yang > pernah menulis buku sejarahpun boleh saja bukunya bagus, tapi tidak ada > kepastian bahwa pendiriannya diterima oleh kalayak ramai, atau oleh orang > lain. Jadi boleh saja orang mengkritik. Dalam sistem diskusi bebas ini, > maupun dalam masyarakat yang demokratis itu kita diperbolehkan mengkritik > orang. Andapun boleh juga mengkritik sdr. Suma, sdr. Suma boleh saja > mengkritik Benny Setiono dan seterusnya. Pembacalah yang menilai mana yang > benar. Tapi kalimat seperti di dibawah: >Anda menuduh DR. Benny fobia ? >He he he gue jadi bertanya-tanya neh, emang siapa anda ? > Menurut saya ini bukan kritikan, tapi makian. Harusnya anda mengasumsikan > pembaca tidak tahu, lalu apa jasa Benny Setiono dipaparkan, Anda juga kenal > sdr. Suma? Kalau yah, paparkan siapa dia, lalu sebutkan bagian mana yang > anda tidak setuju? Kalau tidak, ya jangan dikaitkan dengan kenal mengenal, > memang kalau kenal tak boleh beda pendapat? > Sekarang kita balik kepada masalahnya. Ini pendapat saya pribadi: > Jika seseorang sudah berkeluarga, tidak berarti kalau ia cinta > keluarganya harus benci kepada orang tuanya? Alasannya apa? Kalau orang tua > kita mendapat kemajuan dalam sesuatu hal, misalnya bisnisnya, kita tidak > boleh bergembira? Demikian juga kalau saya warga negera Indonesia, cinta > Indonesia, apakah harus benci tanah leluhur, tempat leluhur kita hidup, > tempat sdr. kita hidup. Meskipun anda sudah tak tahu, kalau diadakan tes > DNA, pasti banyak orang masih seturunan dengan anda. > Tambahan lagi, gembira melihat sesuatu di negara asing tidak berarti > pro pada negara itu? Lalu bagaimana peminat Manchester United yang sampai > loncat-loncat karena gembira melihat Manchester United menang? Apakah ia pro > Inggeris, sudah tak cinta Indonesia, sudah benci PSSI? > Alasan yang tak masuk alasan inilah yang sering membuat ribut di milis > ini. Semoga tak keterusan. > Salam > > > > -- > *From:* John Siswanto > *To:* budaya_tionghua@yahoogroups.com > *Sent:* Thu, January 7, 2010 12:20:37 PM > *Subject:* Bls: [budaya_tionghua] Re: HUACHIAO dan HUAREN=> Pro > Sumamihardja > > > > Pak Erik yth, > yup, sepertinya saya salah, saya pernah baca entah dimana - tapi mungkin > juga saya salah... > Dengan ini saya mohon maaf... > Kalau anda dan bung Suma kenal sama pak Benny, pada postingan yang lalu > bung Suma kok sepertinya tidak mengenal pak Benny ? > > Anyway, many many sorry > John Siswanto > > > --- Pada *Rab, 6/1/10, Erik * menulis: > > > Dari: Erik > Judul: [budaya_tionghua] Re: HUACHIAO dan HUAREN=> Pro Sumamihardja > Kepada: budaya_tionghua@ yahoogroups. com > Tanggal: Rabu, 6 Januari, 2010, 8:11 PM > > > Pak John yth: > Saya kenal baik dengan Pak Benny Gatot Setiono dan juga bung Suma > Mihardja. Dan s
Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: HUACHIAO dan HUAREN=> Pro Sumamihardja
Saya setuju dgn sdrLiang U. Didalam milis ii tidak perlu pandang umur, gender, pendidikan. Saya tidak pernah mempergunakan kriteria ini meskipun pendidikan saya mungkin jauh lebih tinggi dari siapapun dlm milis dan umur saya mungkin termasuk yg tertua. Utk apa mempergunakan titel Dr Ir [saya berhak memakainya] ini hanya membanggakan diri sendiri dan seolah² memandang rendah yg tidak punya pendidikan demkian Titel semacem ini juga sudah stop diskusi karena tidak ada yg berani kontra --- tidak produktip utk milis. Sebagai manusia mungkin yg lebih muda bisa lebih terang pemandangannya dari yg sudah lanjut umurnya dan mulaiberpikir knservatip -preservatip. Yg pendidika tinggi juga dpt belajar dari lain dan setiap member sebab pengetahuannya mungkin hanya one sided. Diskusi harus open. Buku mengenai sejarah dpt 100% palsu - seperti tulisan wali songo asal china dgn segala BS nama verbastering kechinese dialect. Karena itu open diskusion dan terima kritik dan kontra kritik. Kalau tidak setuju tulis dan terima kontranya. Andreas Andreas --- On Thu, 1/7/10, liang u wrote: From: liang u Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: HUACHIAO dan HUAREN=> Pro Sumamihardja To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Thursday, January 7, 2010, 1:58 AM Sdr. Siswanto, Saya tak kenal baik Benny Setiono ataupun sdr. Suma, jadi saya netral saja. Saya kenal pak Suma di milis ini saja. Yang saya sesalkan, adalah alasan anda. Kalau menurut saya seorang yang pernah menulis buku sejarahpun boleh saja bukunya bagus, tapi tidak ada kepastian bahwa pendiriannya diterima oleh kalayak ramai, atau oleh orang lain. Jadi boleh saja orang mengkritik. Dalam sistem diskusi bebas ini, maupun dalam masyarakat yang demokratis itu kita diperbolehkan mengkritik orang. Andapun boleh juga mengkritik sdr. Suma, sdr. Suma boleh saja mengkritik Benny Setiono dan seterusnya. Pembacalah yang menilai mana yang benar. Tapi kalimat seperti di dibawah: Anda menuduh DR. Benny fobia ? He he he gue jadi bertanya-tanya neh, emang siapa anda ? Menurut saya ini bukan kritikan, tapi makian. Harusnya anda mengasumsikan pembaca tidak tahu, lalu apa jasa Benny Setiono dipaparkan, Anda juga kenal sdr. Suma? Kalau yah, paparkan siapa dia, lalu sebutkan bagian mana yang anda tidak setuju? Kalau tidak, ya jangan dikaitkan dengan kenal mengenal, memang kalau kenal tak boleh beda pendapat? Sekarang kita balik kepada masalahnya. Ini pendapat saya pribadi: Jika seseorang sudah berkeluarga, tidak berarti kalau ia cinta keluarganya harus benci kepada orang tuanya? Alasannya apa? Kalau orang tua kita mendapat kemajuan dalam sesuatu hal, misalnya bisnisnya, kita tidak boleh bergembira? Demikian juga kalau saya warga negera Indonesia, cinta Indonesia, apakah harus benci tanah leluhur, tempat leluhur kita hidup, tempat sdr. kita hidup. Meskipun anda sudah tak tahu, kalau diadakan tes DNA, pasti banyak orang masih seturunan dengan anda. Tambahan lagi, gembira melihat sesuatu di negara asing tidak berarti pro pada negara itu? Lalu bagaimana peminat Manchester United yang sampai loncat-loncat karena gembira melihat Manchester United menang? Apakah ia pro Inggeris, sudah tak cinta Indonesia, sudah benci PSSI? Alasan yang tak masuk alasan inilah yang sering membuat ribut di milis ini. Semoga tak keterusan. Salam From: John Siswanto To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Thu, January 7, 2010 12:20:37 PM Subject: Bls: [budaya_tionghua] Re: HUACHIAO dan HUAREN=> Pro Sumamihardja Pak Erik yth, yup, sepertinya saya salah, saya pernah baca entah dimana - tapi mungkin juga saya salah... Dengan ini saya mohon maaf... Kalau anda dan bung Suma kenal sama pak Benny, pada postingan yang lalu bung Suma kok sepertinya tidak mengenal pak Benny ? Anyway, many many sorry John Siswanto --- Pada Rab, 6/1/10, Erik menulis: Dari: Erik Judul: [budaya_tionghua] Re: HUACHIAO dan HUAREN=> Pro Sumamihardja Kepada: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Tanggal: Rabu, 6 Januari, 2010, 8:11 PM Pak John yth: Saya kenal baik dengan Pak Benny Gatot Setiono dan juga bung Suma Mihardja. Dan saya juga tahu persis bahwa Suma pun kenal secara pribadi dengan pak Beny. Betul pak Benny pernah menulis buku berjudul "Tionghoa dalam Pusaran Politik", proses penulisannya yang makan waktu bertahun-tahun itu juga kami ikuti dari waktu ke waktu kok! Karena itu, kami tahu persis apa yang ada di benak beliau lewat diskusi-diskusi antara kami selama ini. Isi buku pak Benny yang kaya dengan kutipan-kutipan dari terbitan tahun lama yang mencatat peristiwa sejarah di Indonesia yang melibatkan masyarakat Tionghoa, memang pantas dijadikan referensi bagi yang ingin studi tentang masyarakat Tionghoa di Indonesia. Namun demikian, masih ada banyak pendapat beliau yang kontroversial yang masih selalu diperdebatkan bahkan juga antara sesama pengurus dan anggota INTI dan masyarakat lua
Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: HUACHIAO dan HUAREN=> Pro Sumamihardja
Sdr. Siswanto, Saya tak kenal baik Benny Setiono ataupun sdr. Suma, jadi saya netral saja. Saya kenal pak Suma di milis ini saja. Yang saya sesalkan, adalah alasan anda. Kalau menurut saya seorang yang pernah menulis buku sejarahpun boleh saja bukunya bagus, tapi tidak ada kepastian bahwa pendiriannya diterima oleh kalayak ramai, atau oleh orang lain. Jadi boleh saja orang mengkritik. Dalam sistem diskusi bebas ini, maupun dalam masyarakat yang demokratis itu kita diperbolehkan mengkritik orang. Andapun boleh juga mengkritik sdr. Suma, sdr. Suma boleh saja mengkritik Benny Setiono dan seterusnya. Pembacalah yang menilai mana yang benar. Tapi kalimat seperti di dibawah: Anda menuduh DR.. Benny fobia ? He he he gue jadi bertanya-tanya neh, emang siapa anda ? Menurut saya ini bukan kritikan, tapi makian. Harusnya anda mengasumsikan pembaca tidak tahu, lalu apa jasa Benny Setiono dipaparkan, Anda juga kenal sdr. Suma? Kalau yah, paparkan siapa dia, lalu sebutkan bagian mana yang anda tidak setuju? Kalau tidak, ya jangan dikaitkan dengan kenal mengenal, memang kalau kenal tak boleh beda pendapat? Sekarang kita balik kepada masalahnya. Ini pendapat saya pribadi: Jika seseorang sudah berkeluarga, tidak berarti kalau ia cinta keluarganya harus benci kepada orang tuanya? Alasannya apa? Kalau orang tua kita mendapat kemajuan dalam sesuatu hal, misalnya bisnisnya, kita tidak boleh bergembira? Demikian juga kalau saya warga negera Indonesia, cinta Indonesia, apakah harus benci tanah leluhur, tempat leluhur kita hidup, tempat sdr. kita hidup. Meskipun anda sudah tak tahu, kalau diadakan tes DNA, pasti banyak orang masih seturunan dengan anda. Tambahan lagi, gembira melihat sesuatu di negara asing tidak berarti pro pada negara itu? Lalu bagaimana peminat Manchester United yang sampai loncat-loncat karena gembira melihat Manchester United menang? Apakah ia pro Inggeris, sudah tak cinta Indonesia, sudah benci PSSI? Alasan yang tak masuk alasan inilah yang sering membuat ribut di milis ini. Semoga tak keterusan. Salam From: John Siswanto To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Thu, January 7, 2010 12:20:37 PM Subject: Bls: [budaya_tionghua] Re: HUACHIAO dan HUAREN=> Pro Sumamihardja Pak Erik yth, yup, sepertinya saya salah, saya pernah baca entah dimana - tapi mungkin juga saya salah... Dengan ini saya mohon maaf... Kalau anda dan bung Suma kenal sama pak Benny, pada postingan yang lalu bung Suma kok sepertinya tidak mengenal pak Benny ? Anyway, many many sorry John Siswanto --- Pada Rab, 6/1/10, Erik menulis: >Dari: Erik >Judul: [budaya_tionghua] Re: HUACHIAO dan HUAREN=> Pro Sumamihardja >Kepada: budaya_tionghua@ yahoogroups. com >Tanggal: Rabu, 6 Januari, 2010, 8:11 PM > > > >Pak John yth: >Saya kenal baik dengan Pak Benny Gatot Setiono dan juga bung Suma Mihardja. >Dan saya juga tahu persis bahwa Suma pun kenal secara pribadi dengan pak Beny. >Betul pak Benny pernah menulis buku berjudul "Tionghoa dalam Pusaran Politik", >proses penulisannya yang makan waktu bertahun-tahun itu juga kami ikuti dari >waktu ke waktu kok! Karena itu, kami tahu persis apa yang ada di benak beliau >lewat diskusi-diskusi antara kami selama ini. Isi buku pak Benny yang kaya >dengan kutipan-kutipan dari terbitan tahun lama yang mencatat peristiwa >sejarah di Indonesia yang melibatkan masyarakat Tionghoa, memang pantas >dijadikan referensi bagi yang ingin studi tentang masyarakat Tionghoa di >Indonesia. Namun demikian, masih ada banyak pendapat beliau yang kontroversial >yang masih selalu diperdebatkan bahkan juga antara sesama pengurus dan anggota >INTI dan masyarakat luas lainnya (termasuk bung Suma). >Mohon maaf, pak John, saya jadi tertawa geli dengan kalimat yang anda >lontarkan pada Suma "anda belum kenal, kenali dulu gih". Apa iya Suma tidak >kenal pak Benny, yah keterlaluan donk!! > >Adapun mengenai gelar Dr (Doktor?) , yang saya tahu adalah Pak Benny waktu >masih bernama Ko Tian Tong dulu pernah kuliah di Universitas Res Publika >(sekarang Trisakti) yang tidak selesai gara-gara peristiwa G 30 S. Kalu >tiba-tiba pak John informasikan bahwa Pak Benny bergelar Dr (Doktor) kami-kami >yang sudah lama kenal secara pribadi dengan beliau jadi bingung neh!! >Salam, >Erik > - - - - - - >- - - - - - > >--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "John" wrote: >> >> >> Bung Sumamihardja yth selamat pagi, >> >> Yang menulis artikelnya jelas tertulis (DR.) Benny G. Setiono... >> Seorang tokoh keturunan Tionghoa ahli masalah-masalah Tionghoa di Indonesia >> yang sudah kesohor... (anda belum kenal, kenali dulu g
Re: [budaya_tionghua] Re: HUACHIAO dan HUAREN=> Pro Sumamihardja
Dear pak John, Saya yakin anda punya bukti2 atas pernyataan anda. Ayo anda kemukakan agar anda tidak dinilai oleh orang lain "ASAL BUNYI" kalau anda salah saya juga yakin anda berJIWA BESAR mengakui bahwa anda SALAH. di tunggu tanggapan anda. Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: "Erik" Date: Thu, 07 Jan 2010 04:11:12 To: Subject: [budaya_tionghua] Re: HUACHIAO dan HUAREN=> Pro Sumamihardja Pak John yth: Saya kenal baik dengan Pak Benny Gatot Setiono dan juga bung Suma Mihardja. Dan saya juga tahu persis bahwa Suma pun kenal secara pribadi dengan pak Beny. Betul pak Benny pernah menulis buku berjudul "Tionghoa dalam Pusaran Politik", proses penulisannya yang makan waktu bertahun-tahun itu juga kami ikuti dari waktu ke waktu kok! Karena itu, kami tahu persis apa yang ada di benak beliau lewat diskusi-diskusi antara kami selama ini. Isi buku pak Benny yang kaya dengan kutipan-kutipan dari terbitan tahun lama yang mencatat peristiwa sejarah di Indonesia yang melibatkan masyarakat Tionghoa, memang pantas dijadikan referensi bagi yang ingin studi tentang masyarakat Tionghoa di Indonesia. Namun demikian, masih ada banyak pendapat beliau yang kontroversial yang masih selalu diperdebatkan bahkan juga antara sesama pengurus dan anggota INTI dan masyarakat luas lainnya (termasuk bung Suma). Mohon maaf, pak John, saya jadi tertawa geli dengan kalimat yang anda lontarkan pada Suma "anda belum kenal, kenali dulu gih". Apa iya Suma tidak kenal pak Benny, yah keterlaluan donk!! Adapun mengenai gelar Dr (Doktor?) , yang saya tahu adalah Pak Benny waktu masih bernama Ko Tian Tong dulu pernah kuliah di Universitas Res Publika (sekarang Trisakti) yang tidak selesai gara-gara peristiwa G 30 S. Kalu tiba-tiba pak John informasikan bahwa Pak Benny bergelar Dr (Doktor) kami-kami yang sudah lama kenal secara pribadi dengan beliau jadi bingung neh!! Salam, Erik \ --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "John" wrote: > > > Bung Sumamihardja yth selamat pagi, > > Yang menulis artikelnya jelas tertulis (DR.) Benny G. Setiono... > Seorang tokoh keturunan Tionghoa ahli masalah-masalah Tionghoa di Indonesia yang sudah kesohor... (anda belum kenal, kenali dulu gih) > > Anda menuduh DR. Benny fobia ? > > He he he gue jadi bertanya-tanya nehh, emang siapa anda ? > > John Siswanto > > > > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "sumamihardja" sumamihardja@ wrote: > > > > Yang menulis ini justru orang yang mengalami fobia yang enggak selesai-selesai. Udah berapa tahun pesan ini selalu diulang-ulangnya? Baca saja bagian belakang tulisannya. Ditujukan ke siapa pesan ini? Jangan-jangan si penulisnya yang mengalami ilusi. Semakin sering ditulis, justru semakin menunjukkan pesan bahwasanya yang fobia adalah penulisnya sendiri. > > > > Yang berbahaya, akhirnya salah-salah justru timbul kecurigaan bahwa Tionghoa Indonesia itu pada dasarnya tidak menjadi WNI sungguhan, kecuali si BS ini yang benar-benar nasionalis sejati lewat pengulangan-pengulangan tersebut. Apa lagi cari muka sebagai pemuka? Lagipula, dia itu mau memaksudkan huayi dengan yi huruf dari apa? ini juga membingungkan dan tidak jelas dia sebenarnya mau ngomongin apa.
Bls: [budaya_tionghua] Re: HUACHIAO dan HUAREN=> Pro Sumamihardja
Pak Erik yth, yup, sepertinya saya salah, saya pernah baca entah dimana - tapi mungkin juga saya salah... Dengan ini saya mohon maaf... Kalau anda dan bung Suma kenal sama pak Benny, pada postingan yang lalu bung Suma kok sepertinya tidak mengenal pak Benny ? Anyway, many many sorry John Siswanto --- Pada Rab, 6/1/10, Erik menulis: Dari: Erik Judul: [budaya_tionghua] Re: HUACHIAO dan HUAREN=> Pro Sumamihardja Kepada: budaya_tionghua@yahoogroups.com Tanggal: Rabu, 6 Januari, 2010, 8:11 PM Pak John yth: Saya kenal baik dengan Pak Benny Gatot Setiono dan juga bung Suma Mihardja. Dan saya juga tahu persis bahwa Suma pun kenal secara pribadi dengan pak Beny. Betul pak Benny pernah menulis buku berjudul "Tionghoa dalam Pusaran Politik", proses penulisannya yang makan waktu bertahun-tahun itu juga kami ikuti dari waktu ke waktu kok! Karena itu, kami tahu persis apa yang ada di benak beliau lewat diskusi-diskusi antara kami selama ini. Isi buku pak Benny yang kaya dengan kutipan-kutipan dari terbitan tahun lama yang mencatat peristiwa sejarah di Indonesia yang melibatkan masyarakat Tionghoa, memang pantas dijadikan referensi bagi yang ingin studi tentang masyarakat Tionghoa di Indonesia. Namun demikian, masih ada banyak pendapat beliau yang kontroversial yang masih selalu diperdebatkan bahkan juga antara sesama pengurus dan anggota INTI dan masyarakat luas lainnya (termasuk bung Suma). Mohon maaf, pak John, saya jadi tertawa geli dengan kalimat yang anda lontarkan pada Suma "anda belum kenal, kenali dulu gih". Apa iya Suma tidak kenal pak Benny, yah keterlaluan donk!! Adapun mengenai gelar Dr (Doktor?) , yang saya tahu adalah Pak Benny waktu masih bernama Ko Tian Tong dulu pernah kuliah di Universitas Res Publika (sekarang Trisakti) yang tidak selesai gara-gara peristiwa G 30 S. Kalu tiba-tiba pak John informasikan bahwa Pak Benny bergelar Dr (Doktor) kami-kami yang sudah lama kenal secara pribadi dengan beliau jadi bingung neh!! Salam, Erik - - - - - - - - - - - - --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "John" wrote: > > > Bung Sumamihardja yth selamat pagi, > > Yang menulis artikelnya jelas tertulis (DR.) Benny G. Setiono... > Seorang tokoh keturunan Tionghoa ahli masalah-masalah Tionghoa di Indonesia > yang sudah kesohor... (anda belum kenal, kenali dulu gih) > > Anda menuduh DR. Benny fobia ? > > He he he gue jadi bertanya-tanya nehh, emang siapa anda ? > > John Siswanto > > > > --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "sumamihardja" sumamihardja@ wrote: > > > > Yang menulis ini justru orang yang mengalami fobia yang enggak > > selesai-selesai. Udah berapa tahun pesan ini selalu diulang-ulangnya? Baca > > saja bagian belakang tulisannya. Ditujukan ke siapa pesan ini? > > Jangan-jangan si penulisnya yang mengalami ilusi. Semakin sering ditulis, > > justru semakin menunjukkan pesan bahwasanya yang fobia adalah penulisnya > > sendiri. > > > > Yang berbahaya, akhirnya salah-salah justru timbul kecurigaan bahwa > > Tionghoa Indonesia itu pada dasarnya tidak menjadi WNI sungguhan, kecuali > > si BS ini yang benar-benar nasionalis sejati lewat pengulangan- pengulangan > > tersebut. Apa lagi cari muka sebagai pemuka? Lagipula, dia itu mau > > memaksudkan huayi dengan yi huruf dari apa? ini juga membingungkan dan > > tidak jelas dia sebenarnya mau ngomongin apa. "Coba Yahoo! Mail baru yang LEBIH CEPAT. Rasakan bedanya sekarang! http://id.mail.yahoo.com";
Re: [budaya_tionghua] Re: HUACHIAO dan HUAREN=> Pro Sumamihardja
Sejak kapan pak Beni bergelar DR? Baca saja pengantar di bukunya yg ditulis oleh akademisi asing, disitu disinggung ttg latar belakang beni s yg bukan akademisi. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: "John" Date: Thu, 07 Jan 2010 02:26:46 To: Subject: [budaya_tionghua] Re: HUACHIAO dan HUAREN=> Pro Sumamihardja Bung Sumamihardja yth selamat pagi, Yang menulis artikelnya jelas tertulis (DR.) Benny G. Setiono... Seorang tokoh keturunan Tionghoa ahli masalah-masalah Tionghoa di Indonesia yang sudah kesohor... (anda belum kenal, kenali dulu gih) Anda menuduh DR. Benny fobia ? He he he gue jadi bertanya-tanya nehh, emang siapa anda ? John Siswanto --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "sumamihardja" wrote: > > Yang menulis ini justru orang yang mengalami fobia yang enggak > selesai-selesai. Udah berapa tahun pesan ini selalu diulang-ulangnya? Baca > saja bagian belakang tulisannya. Ditujukan ke siapa pesan ini? Jangan-jangan > si penulisnya yang mengalami ilusi. Semakin sering ditulis, justru semakin > menunjukkan pesan bahwasanya yang fobia adalah penulisnya sendiri. > > Yang berbahaya, akhirnya salah-salah justru timbul kecurigaan bahwa Tionghoa > Indonesia itu pada dasarnya tidak menjadi WNI sungguhan, kecuali si BS ini > yang benar-benar nasionalis sejati lewat pengulangan-pengulangan tersebut. > Apa lagi cari muka sebagai pemuka? Lagipula, dia itu mau memaksudkan huayi > dengan yi huruf dari apa? ini juga membingungkan dan tidak jelas dia > sebenarnya mau ngomongin apa. > > > > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "GELORA45" wrote: > > > > > > > > HUACHIAO dan HUAREN > > > > > > > > Benny G.Setiono > > > > > > > > Pada 1 Oktober 2009 yang lalu, dalam rangka memperingati 60 tahun > > proklamasi berdirinya Republik Rakyat Tiongkok, di lapangan Tiananmen telah > > diselenggarakan parade yang luar biasa megahnya. Pemerintah RRT di bawah > > pimpinan PKT, presiden Hu Jindao dan perdana menteri Wen Jiabao seolah > > ingin mendemonstrasikan kemajuan ekonomi dan angkatan bersenjatanya, > > terutama setelah adanya reformasi ekonomi yang dicanangkan Deng Xiaoping > > pada 1978. Politik pintu terbuka negara "tirai bambu" dan pembangunan > > ekonomi pasar, bertolak belakang dengan Revolusi Besar Kebudayaan Proletar > > (RBKP) yang dikobarkan Mao Zedong dan para pendukungnya Marsekal Lin Biao > > dan the Gang of Four, Jiang Qing, Yao Wenyuan, Wang Hongwen dan Zhang > > Chungqiao pada 1966. > > > > > > > > Setelah Mao meninggal dunia pada 9 September 1976, Deng Xiaoping dengan > > dukungan Marsekal Ye Jianying berhasil menyingkirkan lawan-lawan > > politiknya yang dipimpin Hua Guofeng sebagai pengganti Mao dan para > > pengikut setianya. > > > > > > > > Ternyata hanya dalam waktu 30 tahun pemerintah RRT telah berhasil melakukan > > pembangunannya, baik politik,ekonomi dan militer dengan sangat luar biasa > > dan Tiongkok telah berubah dari negara yang terbelakang menjadi pesaing > > utama negara super power, Amerika Serikat yang pada awal dekade 90-an > > berhasil memenangkan perang dingin yang berlangsung sejak berakhirnya PD II. > > > > > > > > Setelah pada 2008 RRT berhasil menyelenggarakan pesta Olimpiade yang > > terbesar dan termegah sepanjang sejarah pesta olah raga tersebut, kini > > dunia dibuat kagum dengan diselenggarakannya parade 1 Oktober tersebut. > > Tiongkok berhasil melakukan pembangunan ekonominya secara massif, terbukti > > dengan cadangan nasionalnya yang berjumlah 2,3 triliun US dollar dan > > pertumbuhan ekonomi tahun 2009 yang diperkirakan mencapai 8 %, demikian > > juga diperkirakan tahun 2009 Tiongkok akan menjadi negara eksportir > > terbesar di dunia,mengalahkan Jerman. Pertumbuhan ekonomi sebesar 8 %, di > > tengah-tengah berlangsungnya krisis ekonomi global yang merontokkan hampir > > seluruh negara-negara industri maju di dunia merupakan suatu prestasi yang > > luar biasa. > > > > > > > > Ada dua hal yang menarik dalam parade tersebut. Yang pertama parade militer > > yang menampilkan seluruh alutsistanya, mulai dari yang konvensional sampai > > yang sangat modern dengan berbagai rudal mulai dari rudal anti pesawat > > udara sampai rudal antar benua.Yang mengagumkan seluruh alutsista tersebut > > buatan dalam negeri sendiri. > > > > > > > > Yang kedua, dalam parade tersebut juga ditampilkan anjungan yang mewakili > > para Hu
[budaya_tionghua] Re: HUACHIAO dan HUAREN=> Pro Sumamihardja
Pak John yth: Saya kenal baik dengan Pak Benny Gatot Setiono dan juga bung Suma Mihardja. Dan saya juga tahu persis bahwa Suma pun kenal secara pribadi dengan pak Beny. Betul pak Benny pernah menulis buku berjudul "Tionghoa dalam Pusaran Politik", proses penulisannya yang makan waktu bertahun-tahun itu juga kami ikuti dari waktu ke waktu kok! Karena itu, kami tahu persis apa yang ada di benak beliau lewat diskusi-diskusi antara kami selama ini. Isi buku pak Benny yang kaya dengan kutipan-kutipan dari terbitan tahun lama yang mencatat peristiwa sejarah di Indonesia yang melibatkan masyarakat Tionghoa, memang pantas dijadikan referensi bagi yang ingin studi tentang masyarakat Tionghoa di Indonesia. Namun demikian, masih ada banyak pendapat beliau yang kontroversial yang masih selalu diperdebatkan bahkan juga antara sesama pengurus dan anggota INTI dan masyarakat luas lainnya (termasuk bung Suma). Mohon maaf, pak John, saya jadi tertawa geli dengan kalimat yang anda lontarkan pada Suma "anda belum kenal, kenali dulu gih". Apa iya Suma tidak kenal pak Benny, yah keterlaluan donk!! Adapun mengenai gelar Dr (Doktor?) , yang saya tahu adalah Pak Benny waktu masih bernama Ko Tian Tong dulu pernah kuliah di Universitas Res Publika (sekarang Trisakti) yang tidak selesai gara-gara peristiwa G 30 S. Kalu tiba-tiba pak John informasikan bahwa Pak Benny bergelar Dr (Doktor) kami-kami yang sudah lama kenal secara pribadi dengan beliau jadi bingung neh!! Salam, Erik \ --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "John" wrote: > > > Bung Sumamihardja yth selamat pagi, > > Yang menulis artikelnya jelas tertulis (DR.) Benny G. Setiono... > Seorang tokoh keturunan Tionghoa ahli masalah-masalah Tionghoa di Indonesia yang sudah kesohor... (anda belum kenal, kenali dulu gih) > > Anda menuduh DR. Benny fobia ? > > He he he gue jadi bertanya-tanya nehh, emang siapa anda ? > > John Siswanto > > > > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "sumamihardja" sumamihardja@ wrote: > > > > Yang menulis ini justru orang yang mengalami fobia yang enggak selesai-selesai. Udah berapa tahun pesan ini selalu diulang-ulangnya? Baca saja bagian belakang tulisannya. Ditujukan ke siapa pesan ini? Jangan-jangan si penulisnya yang mengalami ilusi. Semakin sering ditulis, justru semakin menunjukkan pesan bahwasanya yang fobia adalah penulisnya sendiri. > > > > Yang berbahaya, akhirnya salah-salah justru timbul kecurigaan bahwa Tionghoa Indonesia itu pada dasarnya tidak menjadi WNI sungguhan, kecuali si BS ini yang benar-benar nasionalis sejati lewat pengulangan-pengulangan tersebut. Apa lagi cari muka sebagai pemuka? Lagipula, dia itu mau memaksudkan huayi dengan yi huruf dari apa? ini juga membingungkan dan tidak jelas dia sebenarnya mau ngomongin apa.
[budaya_tionghua] Re: HUACHIAO dan HUAREN=> Pro Sumamihardja
Bung Sumamihardja yth selamat pagi, Yang menulis artikelnya jelas tertulis (DR.) Benny G. Setiono... Seorang tokoh keturunan Tionghoa ahli masalah-masalah Tionghoa di Indonesia yang sudah kesohor... (anda belum kenal, kenali dulu gih) Anda menuduh DR. Benny fobia ? He he he gue jadi bertanya-tanya nehh, emang siapa anda ? John Siswanto --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "sumamihardja" wrote: > > Yang menulis ini justru orang yang mengalami fobia yang enggak > selesai-selesai. Udah berapa tahun pesan ini selalu diulang-ulangnya? Baca > saja bagian belakang tulisannya. Ditujukan ke siapa pesan ini? Jangan-jangan > si penulisnya yang mengalami ilusi. Semakin sering ditulis, justru semakin > menunjukkan pesan bahwasanya yang fobia adalah penulisnya sendiri. > > Yang berbahaya, akhirnya salah-salah justru timbul kecurigaan bahwa Tionghoa > Indonesia itu pada dasarnya tidak menjadi WNI sungguhan, kecuali si BS ini > yang benar-benar nasionalis sejati lewat pengulangan-pengulangan tersebut. > Apa lagi cari muka sebagai pemuka? Lagipula, dia itu mau memaksudkan huayi > dengan yi huruf dari apa? ini juga membingungkan dan tidak jelas dia > sebenarnya mau ngomongin apa. > > > > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "GELORA45" wrote: > > > > > > > > HUACHIAO dan HUAREN > > > > > > > > Benny G.Setiono > > > > > > > > Pada 1 Oktober 2009 yang lalu, dalam rangka memperingati 60 tahun > > proklamasi berdirinya Republik Rakyat Tiongkok, di lapangan Tiananmen telah > > diselenggarakan parade yang luar biasa megahnya. Pemerintah RRT di bawah > > pimpinan PKT, presiden Hu Jindao dan perdana menteri Wen Jiabao seolah > > ingin mendemonstrasikan kemajuan ekonomi dan angkatan bersenjatanya, > > terutama setelah adanya reformasi ekonomi yang dicanangkan Deng Xiaoping > > pada 1978. Politik pintu terbuka negara "tirai bambu" dan pembangunan > > ekonomi pasar, bertolak belakang dengan Revolusi Besar Kebudayaan Proletar > > (RBKP) yang dikobarkan Mao Zedong dan para pendukungnya Marsekal Lin Biao > > dan the Gang of Four, Jiang Qing, Yao Wenyuan, Wang Hongwen dan Zhang > > Chungqiao pada 1966. > > > > > > > > Setelah Mao meninggal dunia pada 9 September 1976, Deng Xiaoping dengan > > dukungan Marsekal Ye Jianying berhasil menyingkirkan lawan-lawan > > politiknya yang dipimpin Hua Guofeng sebagai pengganti Mao dan para > > pengikut setianya. > > > > > > > > Ternyata hanya dalam waktu 30 tahun pemerintah RRT telah berhasil melakukan > > pembangunannya, baik politik,ekonomi dan militer dengan sangat luar biasa > > dan Tiongkok telah berubah dari negara yang terbelakang menjadi pesaing > > utama negara super power, Amerika Serikat yang pada awal dekade 90-an > > berhasil memenangkan perang dingin yang berlangsung sejak berakhirnya PD II. > > > > > > > > Setelah pada 2008 RRT berhasil menyelenggarakan pesta Olimpiade yang > > terbesar dan termegah sepanjang sejarah pesta olah raga tersebut, kini > > dunia dibuat kagum dengan diselenggarakannya parade 1 Oktober tersebut. > > Tiongkok berhasil melakukan pembangunan ekonominya secara massif, terbukti > > dengan cadangan nasionalnya yang berjumlah 2,3 triliun US dollar dan > > pertumbuhan ekonomi tahun 2009 yang diperkirakan mencapai 8 %, demikian > > juga diperkirakan tahun 2009 Tiongkok akan menjadi negara eksportir > > terbesar di dunia,mengalahkan Jerman. Pertumbuhan ekonomi sebesar 8 %, di > > tengah-tengah berlangsungnya krisis ekonomi global yang merontokkan hampir > > seluruh negara-negara industri maju di dunia merupakan suatu prestasi yang > > luar biasa. > > > > > > > > Ada dua hal yang menarik dalam parade tersebut. Yang pertama parade militer > > yang menampilkan seluruh alutsistanya, mulai dari yang konvensional sampai > > yang sangat modern dengan berbagai rudal mulai dari rudal anti pesawat > > udara sampai rudal antar benua.Yang mengagumkan seluruh alutsista tersebut > > buatan dalam negeri sendiri. > > > > > > > > Yang kedua, dalam parade tersebut juga ditampilkan anjungan yang mewakili > > para Huachiao yang bertebaran di seluruh dunia. Nah, masalah inilah yang > > banyak menarik perhatian masyarakat Tionghoa di Indonesia. Karena di dalam > > masyarakat masih terjadi kekaburan pengertian antara istilah Huachiao dan > > Huaren. Banyak yang mengira bahwa yang dimaksud dengan Huachiao adalah > > seluruh orang Tionghoa yang berdiam di berbagai negara di luar daratan > > Tiongkok, termasuk yang sudah menjadi warga negara di negara-negara tempat > > mereka tinggal. > > > > > > > > Yang benar Huachiao adalah warga negara Tiongkok yang berdiam di > > negara-negara di luar daratan Tiongkok, sedangkan Huaren adalah orang-orang > > yang nenek moyangnya berasal dari daratan Tiongkok tetapi telah menjadi > > warga negara di negara-negara tempat mereka tinggal. Khusus untuk > > orang-orang Tionghoa di Indonesia disebut Huayi. > > > > > > > > P