Sejak kapan pak Beni bergelar DR?
Baca saja pengantar di bukunya yg ditulis oleh akademisi asing, disitu 
disinggung ttg latar belakang beni s yg bukan akademisi.

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-----Original Message-----
From: "John" <johnsiswa...@yahoo.com>
Date: Thu, 07 Jan 2010 02:26:46 
To: <budaya_tionghua@yahoogroups.com>
Subject: [budaya_tionghua] Re: HUACHIAO  dan  HUAREN=> Pro Sumamihardja


Bung Sumamihardja yth selamat pagi,

Yang menulis artikelnya jelas tertulis (DR.) Benny G. Setiono...
Seorang tokoh keturunan Tionghoa ahli masalah-masalah Tionghoa di Indonesia 
yang sudah kesohor... (anda belum kenal, kenali dulu gih)

Anda menuduh DR. Benny fobia ?

He he he gue jadi bertanya-tanya nehh, emang siapa anda ?

John Siswanto
 


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "sumamihardja" <sumamihar...@...> wrote:
>
> Yang menulis ini justru orang yang mengalami fobia yang enggak 
> selesai-selesai. Udah berapa tahun pesan ini selalu diulang-ulangnya? Baca 
> saja bagian belakang tulisannya. Ditujukan ke siapa pesan ini? Jangan-jangan 
> si penulisnya yang mengalami ilusi. Semakin sering ditulis, justru semakin 
> menunjukkan pesan bahwasanya yang fobia adalah penulisnya sendiri. 
> 
> Yang berbahaya, akhirnya salah-salah justru timbul kecurigaan bahwa Tionghoa 
> Indonesia itu pada dasarnya tidak menjadi WNI sungguhan, kecuali si BS ini 
> yang benar-benar nasionalis sejati lewat pengulangan-pengulangan tersebut. 
> Apa lagi cari muka sebagai pemuka? Lagipula, dia itu mau memaksudkan huayi 
> dengan yi huruf dari apa? ini juga membingungkan dan tidak jelas dia 
> sebenarnya mau ngomongin apa. 
> 
> 
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "GELORA45" <SADAR@> wrote:
> >
> > 
> > 
> > HUACHIAO  dan  HUAREN
> > 
> >  
> > 
> > Benny G.Setiono
> > 
> >  
> > 
> > Pada 1 Oktober 2009 yang lalu, dalam rangka memperingati 60 tahun 
> > proklamasi berdirinya Republik Rakyat Tiongkok, di lapangan Tiananmen telah 
> > diselenggarakan parade yang luar biasa megahnya. Pemerintah RRT di bawah 
> > pimpinan PKT, presiden Hu Jindao dan perdana menteri Wen Jiabao seolah 
> > ingin mendemonstrasikan kemajuan ekonomi dan angkatan bersenjatanya, 
> > terutama setelah adanya reformasi ekonomi yang dicanangkan Deng Xiaoping 
> > pada 1978. Politik  pintu terbuka negara "tirai bambu" dan pembangunan 
> > ekonomi pasar, bertolak belakang dengan Revolusi Besar Kebudayaan Proletar 
> > (RBKP) yang dikobarkan Mao Zedong dan para pendukungnya Marsekal Lin Biao 
> > dan the Gang of Four, Jiang Qing, Yao Wenyuan, Wang Hongwen dan Zhang 
> > Chungqiao pada 1966. 
> > 
> >  
> > 
> > Setelah Mao meninggal dunia pada 9 September 1976, Deng Xiaoping dengan 
> > dukungan Marsekal Ye Jianying berhasil menyingkirkan  lawan-lawan 
> > politiknya yang dipimpin  Hua Guofeng sebagai pengganti Mao dan para 
> > pengikut setianya.
> > 
> >       
> > 
> > Ternyata hanya dalam waktu 30 tahun pemerintah RRT telah berhasil melakukan 
> > pembangunannya, baik politik,ekonomi dan militer dengan sangat luar biasa 
> > dan Tiongkok telah berubah dari negara yang terbelakang menjadi pesaing 
> > utama negara super power, Amerika Serikat yang pada awal dekade 90-an 
> > berhasil memenangkan perang dingin yang berlangsung sejak berakhirnya PD II.
> > 
> >  
> > 
> > Setelah pada 2008 RRT berhasil menyelenggarakan pesta Olimpiade yang 
> > terbesar dan termegah sepanjang sejarah pesta olah raga tersebut, kini 
> > dunia dibuat kagum dengan diselenggarakannya parade 1 Oktober tersebut. 
> > Tiongkok berhasil melakukan pembangunan ekonominya secara massif, terbukti 
> > dengan cadangan nasionalnya yang berjumlah 2,3 triliun US dollar dan 
> > pertumbuhan ekonomi tahun 2009 yang diperkirakan mencapai 8 %, demikian 
> > juga diperkirakan tahun 2009 Tiongkok akan menjadi negara  eksportir 
> > terbesar di dunia,mengalahkan Jerman. Pertumbuhan ekonomi sebesar 8 %, di 
> > tengah-tengah berlangsungnya krisis ekonomi global yang merontokkan hampir 
> > seluruh negara-negara  industri maju di dunia merupakan suatu prestasi yang 
> > luar biasa. 
> > 
> >  
> > 
> > Ada dua hal yang menarik dalam parade tersebut. Yang pertama parade militer 
> > yang menampilkan seluruh alutsistanya, mulai dari yang konvensional sampai 
> > yang sangat modern dengan berbagai rudal mulai dari rudal anti pesawat 
> > udara sampai rudal antar benua.Yang mengagumkan seluruh alutsista tersebut 
> > buatan dalam negeri sendiri.
> > 
> >       
> > 
> > Yang kedua, dalam parade tersebut juga ditampilkan anjungan yang mewakili 
> > para Huachiao yang bertebaran di seluruh dunia. Nah, masalah inilah yang  
> > banyak menarik perhatian masyarakat Tionghoa di Indonesia. Karena di dalam 
> > masyarakat masih terjadi kekaburan pengertian antara istilah Huachiao dan 
> > Huaren. Banyak yang mengira bahwa yang dimaksud dengan Huachiao adalah 
> > seluruh orang Tionghoa yang berdiam di berbagai negara di luar daratan 
> > Tiongkok, termasuk yang sudah menjadi warga negara di negara-negara  tempat 
> > mereka tinggal.
> > 
> >       
> > 
> > Yang benar Huachiao adalah warga negara Tiongkok yang berdiam di 
> > negara-negara di luar daratan Tiongkok, sedangkan Huaren adalah orang-orang 
> > yang nenek moyangnya berasal dari daratan Tiongkok tetapi telah menjadi 
> > warga negara di negara-negara  tempat mereka tinggal. Khusus untuk 
> > orang-orang Tionghoa di Indonesia disebut Huayi.    
> > 
> >  
> > 
> > Pesta Olimpiade dan parade 1 Oktober yang megah tersebut seyogyanya tidak 
> > perlu ditanggapi masyarakat Tionghoa  di Indonesia (Huayi)  dengan eforia 
> > yang berlebihan. Sebagai negara leluhur dan negara dunia ketiga, wajar 
> > kalau kita turut menyambut dan bergembira akan kemajuan yang dicapai oleh 
> > Tiongkok. Setidaknya kita mengharapkan kemajuan Tiongkok akan memberikan 
> > keseimbangan kekuatan di dunia, sehingga akan membuat dunia menjadi lebih 
> > damai dan harmonis. Di samping itu barangkali kita dapat belajar dari 
> > mereka agar negara kita dapat mengejar ketinggalannya. 
> > 
> >  
> > 
> > Tetapi kita harus menyadari bahwa kita telah menjadi warga negara Republik 
> > Indonesia yang kita cintai.Hubungan kita dengan daratan Tiongkok hanya 
> > hubungan kekerabatan dan budaya saja, tidak lebih. Sekali lagi perlu 
> > ditegaskan bahwa kita adalah Huayi bukan Huachiao yang diwakili dalam 
> > anjungan pada parade 1 Oktober di Tiananmen. Sesuai dengan seruan Perdana 
> > Menteri Zhou Enlai dan semboyan luo di shen gen, sebagai warga negara 
> > Indonesia yang baik, kita harus terjun ke dalam mainstream bangsa Indonesia 
> > untuk bersama-sama membangun negara kita, meningkatan pendapatan, 
> > pendidikan dan kesehatan rakyat agar negara kita  dapat mengejar 
> > ketinggalannya dan menjadi negara yang terpandang di dunia. (Penulis adalah 
> > pengarang buku Tionghoa Dalam Pusaran Politik).
> >
>



Reply via email to