Re: [budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum Mayor Laut K Sindhunata

2005-08-29 Terurut Topik skala selaras
Yah, sampai akhir hayat Shindunata tidak pernah mengaku salah, dia tetap
mempertahankan Politik pemburannya yang memojokkan kaum Tionghoa.

Zhou Fy

- Original Message -
From: perfect_harmony2000 [EMAIL PROTECTED]
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Thursday, August 25, 2005 12:04 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum Mayor Laut K
Sindhunata


sdr.Ambon ,


tulisan yang di harian Kompas ini sungguh menohok hati saya.

Fakta sejarah mengatakan bahwa universitas Trisakti berasal dari
universitas Res Publica , jadi tidak benar mereka mendirikan
universitas Trisakti. Yang benar adalah mengambil alih.

Sindhunata sendiri secara jelas menyatakan bahwa kepres 14 /1967
adalah gagasannya.

Harry Tjan Silalahi boleh berdalih apapun , tapi perbuatan
Sindhunata jelas-jelas melukai sdr.2 kita yang beragama Khong HuCu.





hormat saya ,



Xuan Tong




 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital.
http://us.click.yahoo.com/ons1pC/lbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~- 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




OOT To No Name RE: [budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum Mayor Laut K Sindhunata

2005-08-27 Terurut Topik No Name
Yang namanya ideologi itu bukan saja hanya ideologi formal tertulis 
seperti pancasila dan uud 45. 
Tetapi ideologi yang tertanam dalam pikiran sedari anda kecil. 
Seperti anak-anak onta diajarkan sama ulamanya kalo jabat tangan 
dengan kafirun itu haram hukumnya, atau darah kafirun itu halal, atau 
kafiruan memurtadkan kaum mukmin. 
Ato ideologi yang ditanamkan para cimed kepada anaknya, kalo tiko itu 
identik dengan jorok dan miskin dan oleh karena itu sebisa mungkin 
jangan berteman dengan mereka kalo tidak mau diperas. 

Ini yang kemudian menciptakan ekslusivisme dan kemudian melahirkan 
lagi sebuah antitesis yang baru, dan interaksi keduanya ini kemudian 
melahirkan sebuah sintesa baru. 

Lagipula, saya tidak bermaksud menawarkan solusi instan karena saya 
yakin seyakin-yakinnya semua ini memang perlu proses, sama seperti 
proses terbentuknya ideologi itu sendiri. Dan saya melihat asimilasi 
yang dibawa oleh sidhunata adalah sintesa dari masalah ini.

Masa gini aja kudu dijelasin kembali cici?





--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ulysee [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Hehehe kebetulan baru nyimak obrol-obrol pulitik semalem. Yang 
dibahas
 kurang lebih memper. Masalah system yang rusak sak sak. Tapi ora 
mudheng
 system yang gimana. Kalau dihubungin ama tulisan si NONO, 
ideologinya
 harus dirumuskan ulang? Ideologi yang mana? Apa ideologi  Pancasila 
dan
 UUD 45 ngga cukup? Apa harus bikin baru? 
 
 Kalu kata gue sih bikin ideologi baru Cuma solusi instant yang belon
 ketauan juntrungannya, mendingan balik lagi ke ideologi lama tapi
 dijalankan dengan komitmen. 
 
 Kalu masalah system. iya nih harus ada SAP kali nih. 
 
 
 -Origi
 nal Message-
 From: No Name [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
 Sent: Friday, August 26, 2005 9:59 PM
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Subject: [budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum Mayor 
Laut K
 Sindhunata
 
 Hebat sekali bung ambon.
 Kenapa hanya berpangkat mayor? 
 Bobot pertanyaannya sama seperti begini:
 Jangan naik mobil, karena sering terjadi tabrakan.
 
 Lha wong yang rusak itukan sistem yang telah salah dibangun dari 
 awalnya yang notabene juga dipengaruhi perubahan sosial. Perubahan 
 sosial itu yach dipengaruhi oleh ideologi. Ideologi itu sendiri 
 dipengaruhi oleh akumulasi efek-efek dari perubahan sosial 
sebelumnya.
 
 Nah, kalo merunut pemikiran ini, kenapa kita tidak membalikan 
proses 
 ini? Dari efek sekarang yang ada, lalu merumuskan ideologi trus 
 merealisasikannya pada tataran praxis sehingga diharapkan adanya 
 perubahan sosial dan perbaikan dari yang sebelumnya.
 
 
 
 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Ambon [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Indonesia terdiri dari berbagai etnik.  Bila asimilasi, timbul 
 pertanyaan ke 
  etnik mana harus berasimilasi? Sebab kalau keliru mungkin menjadi 
 problem 
  bagi diri sendiri atau generasi mendatang dari mereka yang 
 berasimilasi. 
  Selalu ditekankan untuk minoritas mengikuti mayoritas, tetapi 
 mengapa tidak 
  sebaliknya,  dengan mendidik diri bahwa yang menjadi warganegara 
 mempunyai 
  hak dan kewajiban tanpa dibedakan nama, warna kulit, keturunan, 
 bentuk muka, 
  mata, etnik maupun agama dsbnya. Saya kira yang paling cocok 
ialah 
  integrasi. Apakah pikiran saya keliru?
  
  Hemat saya alm Sindhunata sudah berasimilasi, ini adalah haknya 
 berbuat 
  begitu. Suatu langkah yang wajib dipuji, tetapi secara iseng 
timbul 
  pertanyaan mengingat pendidikannya yang bagus, mengapa cuma 
 mendapat pangkat 
  mayor?
  
  - Original Message - 
  From: ulysee [EMAIL PROTECTED]
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  Sent: Thursday, August 25, 2005 12:50 PM
  Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum 
 Mayor Laut K 
  Sindhunata
  
  
   Apa salahnya memperjuangkan paham asimilasi? Selama yang 
melakukan
   tanpa paksaan khan bagus?
   Yang jadi tidak bagus adalah karena kemudian terdapat unsur 
 pemaksaan
   dengan campur tangan pemerintah. Idenya sendiri belah mananya 
 yang tidak
   bagus?
  
   Kata cina juga bukannya jelek. Jadi jelek karena banyak yang
   menjelek-jelekkan toh. Sampe sekarang RRC disebut Cina/China 
 apakah
   jelek?
  
   -Original Message-
   From: Dedi [mailto:[EMAIL PROTECTED]
   Sent: Thursday, August 25, 2005 5:19 PM
   To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
   Subject: [budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum 
Mayor 
 Laut K
   Sindhunata
  
   saya rasa, Sindhunata maupun Harry Tjan hanyalah penjilat yang 
 tidak
   tahu
   malu.
   Mereka adalah orang2 yang memperjuangkan paham asimilasi (harus 
 membuang
   ketionghoaan supaya bisa membaur), dan bahkan sindhunata adalah 
 orang
   yang
   mengusulkan penggunaan kembali kata 'cina'.
   Kepergian Sundhunata tidak patut untuk dikenang.
  
  
  
  
  
  
   .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.
  
   .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.
  
   .: Untuk bergabung : 
 http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua

[budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum Mayor Laut K Sindhunata

2005-08-27 Terurut Topik karang_terjal
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ulysee [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Pufff déj?vu.. pernah baca dimana yaaa :D
 
 Sdr. Ka Te yang tersayang :P mengutip tulisan Sdr 
sendiri: Asimilisai
 tidak bermasalah sejauh dilakukan secara ALAMI, dan tanpa PAKSAAN. 
 
 Fine, jadi kita sepakat ya, Asimilasinya sendiri bukan masalah, yang
 jadi masalah adalah PAKSAAN. (g copy paste sampe ke salah hurupnya 
itu..
 heheh)Bahwa Asimilasi yang tidak masalah itu begitu diambil-alih 
menjadi
 kebijaksanaan pemerintah, efeknya negatif.
 
 Dan pertanyaan anda: Siapa dibalik keputusan pemerintah ttg 
pelarangan
 budaya dan kepercayaan tradisional etnis Tionghoa? 
 
 Jawab: Tentunya orang-orang yang punya kepentingan politik dan
 diuntungkan dengan adanya pelarangan itu. Apakah cuma Sindhunata
 seorang? 
 

KT:

Sdr. Ulysee yang terkasih, tentu saja tidak hanya Sindhunata seorang, 
tetapi ada satu kelompok lainnya, dan Sindhunata termasuk salah satu 
konseptornya, termasuk Boss CSIS juga. 



 Sementara katanyaa (sebab gue ngga kenal jadi ngga denger 
sendiri)
 tahun-tahun belakangan dia menyesali kesalahannya yang membuat 
posisi
 etnis tionghua jadi malah tergencet dan bukannya terbebas dari
 kecurigaan masa itu (kali maksudnya kecurigaan bahwa mentang mentang
 tionghua- trus disangkutin sama RRC dan komunisme dan loyalitasnya
 diragukan). Bener enggaknya, tanya ama yang kenal deket aja deh 
gih. 
 


KT:
Bagus kalau seandainya dia menyesali itu, tetapi tidak pernah terucap 
dari mulutnya bahwa dia menyesal apalagi minta maaf, dan tidak ada 
tindakan nyata yang membuktikan dia menyesal. Kalau upaya cuci dosa, 
mungkin saja ada. Bagusnya adalah Sindhunata sempat melihat hasil 
karya dia dengan konsep asimilasi yang berakhir dengan kegagalan, 
entah mau diakui atau tidak, semasa hidupnya.  

Semoga Almarhum Sindhunata berbahagia di dunia maupun di akhirat, 
dibumi maupun di surga,  bersama-sama dengan Bapa yang Esa sedang 
kopi darat menikmati hidup bahagia tanpa beban di Surga, atas 
karyanya di bumi Nusantara terhadap saudara se-etnis  dia, dan juga 
korban-korban yg timbul, terutama generasi kita yang harus bersusah 
payah menggali kembali identitas diri kita.

 Ini juga gue masih belajar-belajar soal sejarahnya nih. Sapa punya
 referensi buku bagus? Infonya donk.
 
 

Sementara ini, bisa dibuka website :
http://www.indonesiamedia.com/2002/july/local-0702-std1.htm

Siaw Tiong Djin Vs Sindhunata

Pertemuan kedua tokoh dalam suatu forum diskusi antara Siaw Tiong 
Djin, yg merupakan anak dari ketua Baperki, dengan Sindhunata, sang 
tokoh asmilasi. 



 -Original Message-
 From: karang_terjal [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
 Sent: Friday, August 26, 2005 1:29 PM
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Subject: [budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum Mayor 
Laut K
 Sindhunata
 
 Sdr. Ullysee yang tercinta, uhuy! Skip
 
 K.Sindhunatha mengakui secara gamblang bahwa ia yang mengusulkan
 kepada Presiden Soeharto agar seluruh tradisi,adat-istiadat,
 kepercayaan dan agama etnis Tionghoa dilarang di bumi Indonesia Ia
 menambahkan bahwa Presiden Soeharto masih cukup baik karena masih
 mengijinkan etnis Tionghoa merayakannya di lingkungan keluarga dan 
di
 dalam ruangan tertutup (indoor). Padahal usul yang diajukannya,
 melarang secara total. Dengan dikeluarkannya Inpres N0.14/1967
 seluruh perayaan tradisi dan keagamaan etnis Tionghoa termasuk Tahun
 Baru Imlek, Capgomeh, Pehcun dan sebagainya dilarang dirayakan 
secara
 terbuka. Demikian juga tarian-tarian barongsay (tari singa) dan 
liang-
 liong (tari naga) dilarang dipertunjukkan di muka umum.
 
 Ironisnya, Sindhunata sempat berobat ke RRC sebelum meninggal, 
negara
 yang budayanya tersebut dibenci dan diharamkan oleh dia di bumi
 Nusantara. 
 -cut---
 
 PResiden Soeharto masih cukup baik, tidak melarang secara 
TOTAL 
 spt usul Sindhunata.
 ___
 
 Saya tambahkan tulisan di bawah ini: (lengkapnya silahkan baca di 
 http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/message/14220 
 ttg Kegagalan Doktrin Asimilasi)
 
 Pemasungan terhadap etnis Tionghoa kemudian dilanjutkan dengan 
 Instruksi Menteri Dalam Negeri N0. 4555.2-360 tahun 1968 tentang 
 Penataan Klenteng dan Surat Edaran Menteri Penerangan 
 N0.02/SE/Ditjen/PPG/K/1988 tentang Larangan Penerbitan dan 
Pencetakan 
 Tulisan/Iklan beraksara dan berbahasa Cina, ditambah dengan 
Peraturan 
 Daerah Tingkat I DKI Jakarta N0.K-I/OS-12 tentang keharusan warga 
 negara Indonesia keturunan Tionghoa di daerah DKI Jakarta melapor 
dan 
 mengisi formulir K-1. Demikian juga setiap warga negara Indonesia 
 keturunan Tionghoa dan anak-anaknya melalui Surat Keputusan Bersama 
 Menteri Kehakiman dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia SKB 
01-
 UM.09.30,N0 42 wajib memiliki Surat Bukti Kewarganegaraan Republik 
 Indonesia atau SBKRI.
 
 Kemudian selaras dengan perkembangan situasi di dalam 
negeri, 
 pada Juni 1969,SCUT dibubarkan dan fungsinya diambil alih BAKIN

[budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum Mayor Laut K Sindhunata

2005-08-26 Terurut Topik karang_terjal
 sama sekali tidak menangkap pemikiran 
bahwa mereka 'mengharamkan' budaya Tionghoa. 
  
 Anyway, menurut saya mereka sudah berjuang dengan cara yang mereka 
tahu dan mampu. 
 
 
 ulysee [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Tidak perlu memuji, tapi jangan pula menghujat. 
 Jangan pula terburu-buru 
 ambil kesimpulan kalau BUKAN hitam 
 maka PASTI putih. 
 Sindhunata mencetuskan asimilasi- apa berarti dia membenci dan
 mengharamkan budaya Cina?
 Harry Tjan Silalahi mendukung Asimilasi - apa berarti anti budaya
 tionghua? 
 Biar bagaimanapun kita bukan cacing di perut orang, 
 isi hati orang manalah kita tahu.  
 
 -Original Message-
 From: karang_terjal [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
 Sent: Friday, August 26, 2005 3:49 AM
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Subject: [budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum Mayor 
Laut K
 Sindhunata
 
 KT:
 Wajib dipuji? Nah itu yang tanda tanya bagi saya.
 
_

TOLONG TULISAN SAYA JANGAN DIHILANGKAN DIBAGIAN INI YANG MENGUATKAN 
PERNYATAAN SAYA DIBAWAHNYA.

SAYA KUTIP LAGI TULISAN TERSEBUT DI ATAS. TOLONG DIBACA.

__

 Ironisnya, Sindhunata sempat berobat ke RRC sebelum meninggal, 
negara 
 yang budayanya tersebut dibenci dan diharamkan oleh dia di bumi 
 Nusantara. Mustinya, dia berobat ke Amerika dan Eropa. Bukankah 
 kedokteran mereka lebih maju?
 
 Sama memalukannya dgn Harry Tjan Silalahi, yang anti budaya 
tionghoa, 
 tetapi setiap hari latihan meditasi kesehatan yang berasal dari 
negri 
 Tiongkok untuk mengobati penyakit diabetesnya.
 Mendukung asimilasi, tetapi konon kabarnya putra tercintanya itu 
 sempat ditentang pacaran dengan dosen UI karena beda komponen SARA 
 nya.





 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital.
http://us.click.yahoo.com/ons1pC/lbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~- 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




RE: [budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum Mayor Laut K Sindhunata

2005-08-26 Terurut Topik agung setiawan
yup pendapat setiap org harus dihormati kok, bukan
dipaksakan dengan perpu UU dll hahahahahha, mereka
harus dikenang tuh sebagai manusia yg ga punya kaca
dirumah, ga bisa liat diri sendiri siapa. hahahahhha
btw kalo begitu bisa dianggap menjual teman demi harta
gak? 

--- Dewi O'Barnas [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Menurut saya, mau apapun paham setiap orang -
 integrasi atau asimilasi - mereka tidak pantas
 dihujat karenanya. setiap orang bebas berpendapat,
 dan menurut saya itu harus kita hargai.
  
 Saya sendiri menganut paham integrasi, adalah hak
 masyarakat Tionghoa untuk memilih menjalankan budaya
 leluhurnya atau mengikuti budaya tempaynya yang
 baru. Tapi seandainya ada yang lebih senang dengan
 asimilasi, itu pun adalah hak mereka. HArus diakui,
 kelemahan paham integrasi memiliki kelemahannya
 sendiri, yaitu sulit diterima mayoritas masyarakat
 Indonesia yang tidak mengenyam pendidikan tinggi
 sehingga tidak paham mengenai hal ini. Mungkin
 inilah yang ada di benak para penganut paham
 asimilasi, bagaimana agar lebih mudah diterima di
 lingkungan yang lebih besar. Sejauh saya membaca
 tulisan dan pemikiran mereka, saya sama sekali tidak
 menangkap pemikiran bahwa mereka 'mengharamkan'
 budaya Tionghoa. 
  
 Anyway, menurut saya mereka sudah berjuang dengan
 cara yang mereka tahu dan mampu. 
 
 
 ulysee [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Tidak perlu memuji, tapi jangan pula menghujat. 
 Jangan pula terburu-buru 
 ambil kesimpulan kalau BUKAN hitam 
 maka PASTI putih. 
 Sindhunata mencetuskan asimilasi- apa berarti dia
 membenci dan
 mengharamkan budaya Cina?
 Harry Tjan Silalahi mendukung Asimilasi - apa
 berarti anti budaya
 tionghua? 
 Biar bagaimanapun kita bukan cacing di perut orang, 
 isi hati orang manalah kita tahu.  
 
 -Original Message-
 From: karang_terjal [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 
 Sent: Friday, August 26, 2005 3:49 AM
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Subject: [budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian
 Almarhum Mayor Laut K
 Sindhunata
 
 KT:
 Wajib dipuji? Nah itu yang tanda tanya bagi saya.
 
 Ironisnya, Sindhunata sempat berobat ke RRC sebelum
 meninggal, negara 
 yang budayanya tersebut dibenci dan diharamkan oleh
 dia di bumi 
 Nusantara. Mustinya, dia berobat ke Amerika dan
 Eropa. Bukankah 
 kedokteran mereka lebih maju?
 
 Sama memalukannya dgn Harry Tjan Silalahi, yang anti
 budaya tionghoa, 
 tetapi setiap hari latihan meditasi kesehatan yang
 berasal dari negri 
 Tiongkok untuk mengobati penyakit diabetesnya.
 Mendukung asimilasi, tetapi konon kabarnya putra
 tercintanya itu 
 sempat ditentang pacaran dengan dosen UI karena beda
 komponen SARA 
 nya.
 
 
 
 
 


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 




 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
1.2 million kids a year are victims of human trafficking. Stop slavery.
http://us.click.yahoo.com/X3SVTD/izNLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~- 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum Mayor Laut K Sindhunata

2005-08-26 Terurut Topik No Name
Hebat sekali bung ambon.
Kenapa hanya berpangkat mayor? 
Bobot pertanyaannya sama seperti begini:
Jangan naik mobil, karena sering terjadi tabrakan.

Lha wong yang rusak itukan sistem yang telah salah dibangun dari 
awalnya yang notabene juga dipengaruhi perubahan sosial. Perubahan 
sosial itu yach dipengaruhi oleh ideologi. Ideologi itu sendiri 
dipengaruhi oleh akumulasi efek-efek dari perubahan sosial sebelumnya.

Nah, kalo merunut pemikiran ini, kenapa kita tidak membalikan proses 
ini? Dari efek sekarang yang ada, lalu merumuskan ideologi trus 
merealisasikannya pada tataran praxis sehingga diharapkan adanya 
perubahan sosial dan perbaikan dari yang sebelumnya.



--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Ambon [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Indonesia terdiri dari berbagai etnik.  Bila asimilasi, timbul 
pertanyaan ke 
 etnik mana harus berasimilasi? Sebab kalau keliru mungkin menjadi 
problem 
 bagi diri sendiri atau generasi mendatang dari mereka yang 
berasimilasi. 
 Selalu ditekankan untuk minoritas mengikuti mayoritas, tetapi 
mengapa tidak 
 sebaliknya,  dengan mendidik diri bahwa yang menjadi warganegara 
mempunyai 
 hak dan kewajiban tanpa dibedakan nama, warna kulit, keturunan, 
bentuk muka, 
 mata, etnik maupun agama dsbnya. Saya kira yang paling cocok ialah 
 integrasi. Apakah pikiran saya keliru?
 
 Hemat saya alm Sindhunata sudah berasimilasi, ini adalah haknya 
berbuat 
 begitu. Suatu langkah yang wajib dipuji, tetapi secara iseng timbul 
 pertanyaan mengingat pendidikannya yang bagus, mengapa cuma 
mendapat pangkat 
 mayor?
 
 - Original Message - 
 From: ulysee [EMAIL PROTECTED]
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Sent: Thursday, August 25, 2005 12:50 PM
 Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum 
Mayor Laut K 
 Sindhunata
 
 
  Apa salahnya memperjuangkan paham asimilasi? Selama yang melakukan
  tanpa paksaan khan bagus?
  Yang jadi tidak bagus adalah karena kemudian terdapat unsur 
pemaksaan
  dengan campur tangan pemerintah. Idenya sendiri belah mananya 
yang tidak
  bagus?
 
  Kata cina juga bukannya jelek. Jadi jelek karena banyak yang
  menjelek-jelekkan toh. Sampe sekarang RRC disebut Cina/China 
apakah
  jelek?
 
  -Original Message-
  From: Dedi [mailto:[EMAIL PROTECTED]
  Sent: Thursday, August 25, 2005 5:19 PM
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  Subject: [budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum Mayor 
Laut K
  Sindhunata
 
  saya rasa, Sindhunata maupun Harry Tjan hanyalah penjilat yang 
tidak
  tahu
  malu.
  Mereka adalah orang2 yang memperjuangkan paham asimilasi (harus 
membuang
  ketionghoaan supaya bisa membaur), dan bahkan sindhunata adalah 
orang
  yang
  mengusulkan penggunaan kembali kata 'cina'.
  Kepergian Sundhunata tidak patut untuk dikenang.
 
 
 
 
 
 
  .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.
 
  .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.
 
  .: Untuk bergabung : 
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.
 
  .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.
  Yahoo! Groups Links
 
 
 
 
 
 







 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital.
http://us.click.yahoo.com/ons1pC/lbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~- 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




RE: [budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum Mayor Laut K Sindhunata

2005-08-26 Terurut Topik ulysee
Pufff déjà vu.. pernah baca dimana yaaa :D

Sdr. Ka Te yang tersayang :P mengutip tulisan Sdr sendiri: Asimilisai
tidak bermasalah sejauh dilakukan secara ALAMI, dan tanpa PAKSAAN. 

Fine, jadi kita sepakat ya, Asimilasinya sendiri bukan masalah, yang
jadi masalah adalah PAKSAAN. (g copy paste sampe ke salah hurupnya itu..
heheh)Bahwa Asimilasi yang tidak masalah itu begitu diambil-alih menjadi
kebijaksanaan pemerintah, efeknya negatif.

Dan pertanyaan anda: Siapa dibalik keputusan pemerintah ttg pelarangan
budaya dan kepercayaan tradisional etnis Tionghoa? 

Jawab: Tentunya orang-orang yang punya kepentingan politik dan
diuntungkan dengan adanya pelarangan itu. Apakah cuma Sindhunata
seorang? 

Sementara katanyaa (sebab gue ngga kenal jadi ngga denger sendiri)
tahun-tahun belakangan dia menyesali kesalahannya yang membuat posisi
etnis tionghua jadi malah tergencet dan bukannya terbebas dari
kecurigaan masa itu (kali maksudnya kecurigaan bahwa mentang mentang
tionghua- trus disangkutin sama RRC dan komunisme dan loyalitasnya
diragukan). Bener enggaknya, tanya ama yang kenal deket aja deh gih. 

Ini juga gue masih belajar-belajar soal sejarahnya nih. Sapa punya
referensi buku bagus? Infonya donk.


-Original Message-
From: karang_terjal [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, August 26, 2005 1:29 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum Mayor Laut K
Sindhunata

Sdr. Ullysee yang tercinta, uhuy! Skip

K.Sindhunatha mengakui secara gamblang bahwa ia yang mengusulkan
kepada Presiden Soeharto agar seluruh tradisi,adat-istiadat,
kepercayaan dan agama etnis Tionghoa dilarang di bumi Indonesia Ia
menambahkan bahwa Presiden Soeharto masih cukup baik karena masih
mengijinkan etnis Tionghoa merayakannya di lingkungan keluarga dan di
dalam ruangan tertutup (indoor). Padahal usul yang diajukannya,
melarang secara total. Dengan dikeluarkannya Inpres N0.14/1967
seluruh perayaan tradisi dan keagamaan etnis Tionghoa termasuk Tahun
Baru Imlek, Capgomeh, Pehcun dan sebagainya dilarang dirayakan secara
terbuka. Demikian juga tarian-tarian barongsay (tari singa) dan liang-
liong (tari naga) dilarang dipertunjukkan di muka umum.

Ironisnya, Sindhunata sempat berobat ke RRC sebelum meninggal, negara
yang budayanya tersebut dibenci dan diharamkan oleh dia di bumi
Nusantara. 
-cut---

PResiden Soeharto masih cukup baik, tidak melarang secara TOTAL 
spt usul Sindhunata.
___

Saya tambahkan tulisan di bawah ini: (lengkapnya silahkan baca di 
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/message/14220 
ttg Kegagalan Doktrin Asimilasi)

Pemasungan terhadap etnis Tionghoa kemudian dilanjutkan dengan 
Instruksi Menteri Dalam Negeri N0. 4555.2-360 tahun 1968 tentang 
Penataan Klenteng dan Surat Edaran Menteri Penerangan 
N0.02/SE/Ditjen/PPG/K/1988 tentang Larangan Penerbitan dan Pencetakan 
Tulisan/Iklan beraksara dan berbahasa Cina, ditambah dengan Peraturan 
Daerah Tingkat I DKI Jakarta N0.K-I/OS-12 tentang keharusan warga 
negara Indonesia keturunan Tionghoa di daerah DKI Jakarta melapor dan 
mengisi formulir K-1. Demikian juga setiap warga negara Indonesia 
keturunan Tionghoa dan anak-anaknya melalui Surat Keputusan Bersama 
Menteri Kehakiman dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia SKB 01-
UM.09.30,N0 42 wajib memiliki Surat Bukti Kewarganegaraan Republik 
Indonesia atau SBKRI.

Kemudian selaras dengan perkembangan situasi di dalam negeri, 
pada Juni 1969,SCUT dibubarkan dan fungsinya diambil alih BAKIN yang 
kemudian melalui Keputusan KABAKIN N0.Kpts-031 Tahun 1973 membentuk 
Badan Koordinasi Masalah Cina (BKMC) yang tugas utamanya mengawasi 
seluruh gerak-gerik dan kegiatan etnis Tionghoa di Indonesia, 
sedangkan BKUT dialihkan ke Departemen Dalam Negeri. Melalui 
Keputusan KABAKIN N0-Kpts-032 tahun 1973 ditentukan struktur 
organisasi, prosedur dan tata cara kerja BKMC.
___

 ulysee [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Sindhunata mencetuskan asimilasi- apa berarti dia membenci dan
 mengharamkan budaya Cina?

Pertanyaan anda sebenarnya sudah terjawab dipostingan yang lalu, 
sayang sekali anda menghilangkan bagian tulisan tsb. 

Asimilisai tidak bermasalah sejauh dilakukan secara ALAMI, dan tanpa 
PAKSAAN. Bila dituangkan dalam bentuk sejumlah Perintah dan Instruksi 
berkekuatan hukum yang bersifat memaksa etnis Tionghoa untuk 
menaatinya, dan akan dijebloskan ke dalam sel bila tdk menaatinya, 
maka itu adalah tidak benar dan sudah melanggar HAM, bahkan UUD'45 
pasal 29 ttg kerukunan beragama.

Siapa dibalik keputusan pemerintah ttg pelarangan budaya dan 
kepercayaan tradisional etnis Tionghoa?
Apa sepak terjang mereka dan lembaga yang menaungi mereka untuk 
menyuskeskan ide asimilasi mereka supaya bisa dikenang sebagai 
pahlawan nasional?
Keputusan apa saja yang telah dihasilkan oleh lembaga dibawah 
pimpinan mereka yg berhasil memasung budaya tionghoa selama 32 tahun?

Silahkan

[budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum Mayor Laut K Sindhunata

2005-08-25 Terurut Topik Dedi
saya rasa, Sindhunata maupun Harry Tjan hanyalah penjilat yang tidak tahu
malu. 
Mereka adalah orang2 yang memperjuangkan paham asimilasi (harus membuang
ketionghoaan supaya bisa membaur), dan bahkan sindhunata adalah orang yang
mengusulkan penggunaan kembali kata 'cina'.
Kepergian Sundhunata tidak patut untuk dikenang.

Date: Thu, 25 Aug 2005 05:04:22 -
From: perfect_harmony2000 [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: Mengantar Kepergian Almarhum Mayor Laut K Sindhunata
 
 sdr.Ambon ,
 
 
 tulisan yang di harian Kompas ini sungguh menohok hati saya.
 
 Fakta sejarah mengatakan bahwa universitas Trisakti berasal dari 
 universitas Res Publica , jadi tidak benar mereka mendirikan 
 universitas Trisakti. Yang benar adalah mengambil alih.
 
 Sindhunata sendiri secara jelas menyatakan bahwa kepres 14 /1967 
 adalah gagasannya.
 
 Harry Tjan Silalahi boleh berdalih apapun , tapi perbuatan 
 Sindhunata jelas-jelas melukai sdr.2 kita yang beragama Khong HuCu.
 
  
 hormat saya , 
 
 
 
 Xuan Tong
 




Start your day with Yahoo! - make it your home page 
http://www.yahoo.com/r/hs 
 


 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
font face=arial size=-1a 
href=http://us.ard.yahoo.com/SIG=12ht9oe63/M=320369.6903865.7846595.3022212/D=groups/S=1705329729:TM/Y=YAHOO/EXP=1124972628/A=2896112/R=0/SIG=1107idj9u/*http://www.thanksandgiving.com
Give the gift of life to a sick child. Support St. Jude Children¿s Research 
Hospital/a./font
~- 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum Mayor Laut K Sindhunata

2005-08-25 Terurut Topik Ambon
Sdr Harmony,

Beberapa waktu setelah Pak Harto jatuh terpelanting dari kursi kekuasaan, 
saya  menelepon seorang kenalan yang menetahui seluk beluk berdirinya 
Universitas Respublica sampai diambil alih menjadi Trisakti, saya menanyakan 
apakah tidak bisa diambil kembali universitas tsb oleh pemilik semula. Jawab 
yang saya peroleh ialah bahwa sekalipun penyerahan terpaksa, surat kuasa 
penyerahan itu tak ada klausul untuk kelak dikembalikan kepada pemilik 
semula, jadi katanya sekarang  sulit. Diberitahukan juga bahwa pemegang 
surat kuasa itu adalah seorang militer. Saya tidak menanyakan siapa namanya, 
baru sekarang ini tahu  dengan adanya artikel tsb ini. di kompas.

Saya pernah melihat beberapa gambar universitas Respublica diobrak abrik 
KAMI, KAPI etc pada tahun 1960-an,  singkatnya dirusaki, sekarang yang obrak 
abrik omong manis.

Salam,



- Original Message - 
From: perfect_harmony2000 [EMAIL PROTECTED]
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Thursday, August 25, 2005 7:04 AM
Subject: [budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum Mayor Laut K 
Sindhunata


sdr.Ambon ,


tulisan yang di harian Kompas ini sungguh menohok hati saya.

Fakta sejarah mengatakan bahwa universitas Trisakti berasal dari
universitas Res Publica , jadi tidak benar mereka mendirikan
universitas Trisakti. Yang benar adalah mengambil alih.

Sindhunata sendiri secara jelas menyatakan bahwa kepres 14 /1967
adalah gagasannya.

Harry Tjan Silalahi boleh berdalih apapun , tapi perbuatan
Sindhunata jelas-jelas melukai sdr.2 kita yang beragama Khong HuCu.





hormat saya ,



Xuan Tong




 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Fund a student project in NYC/NC today!
http://us.click.yahoo.com/KG3KmC/4zNLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~- 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




RE: [budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum Mayor Laut K Sindhunata

2005-08-25 Terurut Topik Harry Adinegara



Idee asimilasi ini baik, tapi kita harus lihat dimana dan kapan idee itu dicetuskan dan dimana akan di-implementasikan.
Idee asimilasi adalah gagasan KOTI sewaktu masa pancaroba dimana golongan Tionghoa, dituduh adalah antek PKI yang ceritanya di dukung oleh RRT. Saat itu di-cetuskan idee asimilasi ini yang ditujukan kepada golongan Tionghoa, yang waktu itu terasa terjepit posisinya. Disinilah politik militerist fascist yang didengkoti oleh Suharto melihat kesempatan untuk melancarkan tekanan yang tidak langsung terhadap golongan Tionghoa. Apabila dikatakan bahwa asimilasi itu hanya anjuran, himbauan, tapi kita harus menginsyafi kalau waktu dan tempat memang di-eksploitasi oleh militerist fascist.
Jadi mereka2 ini yang dengan getol ingin melaksanakan idee ini yang albeit terang2an dengan melihat waktu dan tempat, sebenarnya telah melanggar HAM dan suatu kekejian. Disinilah bedanya, idee ini dicetuskan dengan cara mengambil kesempatan dalam kesempitan, walaupun dibungkus dengan ocehan2 asimilasi itu bebas untuk dianut atau tidak.
Asimilasi itu idee yang sebelum tumbuh sebenarnya sudah tidak laku, sudah bangkrut. Mengapa ada pihak2 yang mengagungkan proponent dari suatu idee yang selain melanggar HAM juga sudah bangkrut.
Harry Adinegara.
ulysee [EMAIL PROTECTED] wrote:
Apa salahnya memperjuangkan paham asimilasi? Selama yang melakukantanpa paksaan khan bagus? Yang jadi tidak bagus adalah karena kemudian terdapat unsur pemaksaandengan campur tangan pemerintah. Idenya sendiri belah mananya yang tidakbagus? Kata cina juga bukannya jelek. Jadi jelek karena banyak yangmenjelek-jelekkan toh. Sampe sekarang RRC disebut Cina/China apakahjelek?-Original Message-From: Dedi [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, August 25, 2005 5:19 PMTo: budaya_tionghua@yahoogroups.comSubject: [budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum Mayor Laut KSindhunatasaya rasa, Sindhunata maupun Harry Tjan hanyalah penjilat yang tidaktahumalu. Mereka adalah orang2 yang memperjuangkan paham asimilasi (harus membuangketionghoaan supaya bisa membaur), dan bahkan sindhunata adalah
 orangyangmengusulkan penggunaan kembali kata 'cina'.Kepergian Sundhunata tidak patut untuk dikenang. Yahoo! Groups Sponsor ~-- Fund a student project in NYC/NC today!http://us.click.yahoo.com/KG3KmC/4zNLAA/E2hLAA/BRUplB/TM~- .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :..: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :..: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :..: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links* To visit your group on the web, go to:http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/* To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED]* Your use of Yahoo! Groups is subject
 to:http://docs.yahoo.com/info/terms/Send instant messages to your online friends http://au.messenger.yahoo.com 





.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.





  




  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



  Visit your group "budaya_tionghua" on the web.
  To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED]
  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  









Asimilasi? Integrasi? KengPo? SinPo? (Re: [budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum Mayor Laut K Sindhunata)

2005-08-25 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh








  - Original Message - 
  
  From: Harry Adinegara 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, 25 
  August, 2005 20:44
  Subject: RE: 
  [budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum Mayor Laut K 
  Sindhunata
  
  Idee asimilasi adalah gagasan KOTI sewaktu masa 
  pancaroba dimana golongan Tionghoa, dituduh adalah antek PKI yang ceritanya di 
  dukung oleh RRT. 


Secara kronologis historis, statement ini tidak 
tepat. 
Issue asimilasi vs. integrasi sudah ada justru 
ketika pengaruh PKI sedang kuat-kuatnya. Jadi sebelum G-30-S yang (katanya) 
didukung RRC itu.

Kalau yang mengalami jaman itu, akan tahu bahwa 
kedua kata itu tidak substansial, hanya sekedar jargon untuk labeling afiliasi 
politis. 
Yang satu dipakai untuk identitas yang pro 
komunis dan yang satunya yang anti komunis. Karena untuk nyata-nyata memakai 
label anti komunis, dan juga pro komunis,saat itu tidak dimungkinkan, 
setidak-tidaknya orang sungkan.

Saat itu pun ada jargon "nasakom bersatu" dan 
"nasakom jiwaku", yang kalau dibaca sekarang, nampak tidak ada bedanya. Tetapi 
di jaman itu merupakan labeling yang maknanya bertentangan 180 derajat, yang 
pemakainya siap bertarung sampai mati antara masing-masingnya.

Memang di jaman perang dingin itu banyak 
jargon-jargon yang sepertinyakata-kata yang substansial, tetapi sebetulnya 
hanya labeling. Seperti revolusioner, kontra-revolusioner, hegemonist, 
revisionist, kapitalis-birokrat, yang kalau ditelisik, tidak ada isi 
substansial-nya, hanya untuk memberi label pada kawan dan lawan. Bahkan 
kata-kata "KengPo" dan "SinPo" di jaman itu pun menunjukkan label afiliasi 
politis...

Sekarang, setelah 50 tahun kemudian, kalau 
kata-kata jargon itu hendak dikembangkan substansinya sebagai bahan perdebatan, 
seperti misalnya asimilasi itu apa dan integrasi itu apa, atau KengPo itu 
bagaimana dan SinPo itu bagaimana, samanya apa dan bedanya apa, mana yang baik 
mana yang jelek, sampai berbusa-busa juga'gak nyambung' (kalau pinjam 
'bahasa' SMS).

Jadi mempersoalkannya sekarang, hanya merupakan 
kesia-siaan, baik bagi masyarakat secara umum, apalagi bagi suku Tionghoa di 
Indonesia.

Wasalam.





.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.





  




  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



  Visit your group "budaya_tionghua" on the web.
  To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED]
  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  









Re: [budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum Mayor Laut K Sindhunata

2005-08-25 Terurut Topik Ambon
Indonesia terdiri dari berbagai etnik.  Bila asimilasi, timbul pertanyaan ke 
etnik mana harus berasimilasi? Sebab kalau keliru mungkin menjadi problem 
bagi diri sendiri atau generasi mendatang dari mereka yang berasimilasi. 
Selalu ditekankan untuk minoritas mengikuti mayoritas, tetapi mengapa tidak 
sebaliknya,  dengan mendidik diri bahwa yang menjadi warganegara mempunyai 
hak dan kewajiban tanpa dibedakan nama, warna kulit, keturunan, bentuk muka, 
mata, etnik maupun agama dsbnya. Saya kira yang paling cocok ialah 
integrasi. Apakah pikiran saya keliru?

Hemat saya alm Sindhunata sudah berasimilasi, ini adalah haknya berbuat 
begitu. Suatu langkah yang wajib dipuji, tetapi secara iseng timbul 
pertanyaan mengingat pendidikannya yang bagus, mengapa cuma mendapat pangkat 
mayor?

- Original Message - 
From: ulysee [EMAIL PROTECTED]
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Thursday, August 25, 2005 12:50 PM
Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum Mayor Laut K 
Sindhunata


 Apa salahnya memperjuangkan paham asimilasi? Selama yang melakukan
 tanpa paksaan khan bagus?
 Yang jadi tidak bagus adalah karena kemudian terdapat unsur pemaksaan
 dengan campur tangan pemerintah. Idenya sendiri belah mananya yang tidak
 bagus?

 Kata cina juga bukannya jelek. Jadi jelek karena banyak yang
 menjelek-jelekkan toh. Sampe sekarang RRC disebut Cina/China apakah
 jelek?

 -Original Message-
 From: Dedi [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Thursday, August 25, 2005 5:19 PM
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Subject: [budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum Mayor Laut K
 Sindhunata

 saya rasa, Sindhunata maupun Harry Tjan hanyalah penjilat yang tidak
 tahu
 malu.
 Mereka adalah orang2 yang memperjuangkan paham asimilasi (harus membuang
 ketionghoaan supaya bisa membaur), dan bahkan sindhunata adalah orang
 yang
 mengusulkan penggunaan kembali kata 'cina'.
 Kepergian Sundhunata tidak patut untuk dikenang.






 .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

 .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

 .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

 .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.
 Yahoo! Groups Links





 






 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
1.2 million kids a year are victims of human trafficking. Stop slavery.
http://us.click.yahoo.com/X3SVTD/izNLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~- 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum Mayor Laut K Sindhunata

2005-08-25 Terurut Topik karang_terjal
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Ambon [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Indonesia terdiri dari berbagai etnik.  Bila asimilasi, timbul 
pertanyaan ke 
 etnik mana harus berasimilasi? Sebab kalau keliru mungkin menjadi 
problem 
 bagi diri sendiri atau generasi mendatang dari mereka yang 
berasimilasi. 
 Selalu ditekankan untuk minoritas mengikuti mayoritas, tetapi 
mengapa tidak 
 sebaliknya,  dengan mendidik diri bahwa yang menjadi warganegara 
mempunyai 
 hak dan kewajiban tanpa dibedakan nama, warna kulit, keturunan, 
bentuk muka, 
 mata, etnik maupun agama dsbnya. Saya kira yang paling cocok ialah 
 integrasi. Apakah pikiran saya keliru?

KT:
Tentu saja tidak sdr. Ambon. Lihat Amerika Serikat, negara adidaya 
tersebut, bukankah terdiri dari keanekaragaman suku bangsa yang ada 
di sana, dan itu tidak melemahkan, malah menguatkan Amerika Serikat.

Lihatlah 2 kerajaan Nusantara yang mencapai masa keemasan di jaman 
dulu, kerajaan Sriwijaya  Majapahit, dan lihatlah semboyan Bhinneka 
Tunggal Ika. Sudah jelas Asimilasi tdk cocok untuk diterapkan di bumi 
indonesia ini. Keanekaragaman budaya etnis di Indonesia itu justru 
membuat bangsa ini menjadi besar dan mempunyai budaya yang tinggi.


 
 Hemat saya alm Sindhunata sudah berasimilasi, ini adalah haknya 
berbuat 
 begitu. Suatu langkah yang wajib dipuji, tetapi secara iseng timbul 
 pertanyaan mengingat pendidikannya yang bagus, mengapa cuma 
mendapat pangkat 
 mayor?
 

KT:
Wajib dipuji? Nah itu yang tanda tanya bagi saya.

K.Sindhunatha mengakui secara gamblang bahwa ia yang mengusulkan 
kepada Presiden Soeharto agar seluruh tradisi,adat-istiadat, 
kepercayaan dan agama etnis Tionghoa dilarang di bumi Indonesia  Ia 
menambahkan bahwa Presiden Soeharto masih cukup baik karena masih 
mengijinkan etnis Tionghoa merayakannya di lingkungan keluarga dan di 
dalam ruangan tertutup (indoor). Padahal usul yang diajukannya, 
melarang secara total. Dengan dikeluarkannya Inpres N0.14/1967 
seluruh perayaan tradisi dan keagamaan etnis Tionghoa termasuk Tahun 
Baru Imlek, Capgomeh, Pehcun dan sebagainya dilarang dirayakan secara 
terbuka. Demikian juga tarian-tarian barongsay (tari singa) dan liang-
liong (tari naga) dilarang dipertunjukkan di muka umum.


Ironisnya, Sindhunata sempat berobat ke RRC sebelum meninggal, negara 
yang budayanya tersebut dibenci dan diharamkan oleh dia di bumi 
Nusantara. Mustinya, dia berobat ke Amerika dan Eropa. Bukankah 
kedokteran mereka lebih maju?

Sama memalukannya dgn Harry Tjan Silalahi, yang anti budaya tionghoa, 
tetapi setiap hari latihan meditasi kesehatan yang berasal dari negri 
Tiongkok untuk mengobati penyakit diabetesnya.
Mendukung asimilasi, tetapi konon kabarnya putra tercintanya itu 
sempat ditentang pacaran dengan dosen UI karena beda komponen SARA 
nya.


 - Original Message - 
 From: ulysee [EMAIL PROTECTED]
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Sent: Thursday, August 25, 2005 12:50 PM
 Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum 
Mayor Laut K 
 Sindhunata
 
 
  Apa salahnya memperjuangkan paham asimilasi? Selama yang melakukan
  tanpa paksaan khan bagus?
  Yang jadi tidak bagus adalah karena kemudian terdapat unsur 
pemaksaan
  dengan campur tangan pemerintah. Idenya sendiri belah mananya 
yang tidak
  bagus?
 
  Kata cina juga bukannya jelek. Jadi jelek karena banyak yang
  menjelek-jelekkan toh. Sampe sekarang RRC disebut Cina/China 
apakah
  jelek?
 
  -Original Message-
  From: Dedi [mailto:[EMAIL PROTECTED]
  Sent: Thursday, August 25, 2005 5:19 PM
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  Subject: [budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum Mayor 
Laut K
  Sindhunata
 
  saya rasa, Sindhunata maupun Harry Tjan hanyalah penjilat yang 
tidak
  tahu
  malu.
  Mereka adalah orang2 yang memperjuangkan paham asimilasi (harus 
membuang
  ketionghoaan supaya bisa membaur), dan bahkan sindhunata adalah 
orang
  yang
  mengusulkan penggunaan kembali kata 'cina'.
  Kepergian Sundhunata tidak patut untuk dikenang.
 
 
 
 
 
 
  .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.
 
  .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.
 
  .: Untuk bergabung : 
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.
 
  .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.
  Yahoo! Groups Links
 
 
 
 
 
 




 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Take a look at donorschoose.org!
http://us.click.yahoo.com/LG3KmC/5zNLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~- 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL

RE: [budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum Mayor Laut K Sindhunata

2005-08-25 Terurut Topik ulysee










Nah itu
dia. Idenya sendiri tidak jelek
toh. Pencetusannya juga dengan tujuan survive (daripada dibredel habis).

Meskipun sudah terbukti
GAGAL diterapkan. Tapi menghujat si pencetus ide adalah
terlalu kebablasen menurut saya. 



Please lah, kalau mau bilang
asimilasi jelek sebut aja idenya
jelek dimana, kenapa jadi jelek,
yang lebih bagus apa. Jangan terus
menghujat-hujat orangnya/pencetusnya.
Ndak genah ah. 



-Original Message-
From: Harry Adinegara
[mailto:[EMAIL PROTECTED]] 
Sent: Thursday, August 25, 2005 8:45 PM
To:
budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: RE: [budaya_tionghua] Re:
Mengantar Kepergian Almarhum Mayor Laut K Sindhunata





Idee asimilasi ini baik,
tapi kita harus lihat dimana dan kapan idee itu dicetuskan dan dimana akan
di-implementasikan.



Idee asimilasi adalah gagasan KOTI sewaktu masa
pancaroba dimana golongan Tionghoa, dituduh adalah antek PKI yang ceritanya di
dukung oleh RRT. Saat itu di-cetuskan idee asimilasi ini yang ditujukan kepada
golongan Tionghoa, yang waktu itu terasa terjepit posisinya. Disinilah politik
militerist fascist yang didengkoti oleh Suharto melihat kesempatan untuk
melancarkan tekanan yang tidak langsung terhadap golongan Tionghoa. Apabila
dikatakan bahwa asimilasi itu hanya anjuran, himbauan, tapi kita harus
menginsyafi kalau waktu dan tempat memang di-eksploitasi oleh militerist
fascist.

Jadi mereka2 ini yang dengan getol ingin melaksanakan
idee ini yang albeit terang2an dengan melihat waktu dan tempat,
sebenarnya telah melanggar HAM dan suatu kekejian. Disinilah bedanya, idee ini
dicetuskan dengan cara mengambil kesempatan dalam kesempitan, walaupun
dibungkus dengan ocehan2 asimilasi itu bebas untuk dianut atau tidak.

Asimilasi itu idee yang sebelum tumbuh sebenarnya
sudah tidak laku, sudah bangkrut. Mengapa ada pihak2 yang mengagungkan
proponent dari suatu idee yang selain melanggar HAM juga sudah bangkrut.

Harry Adinegara.





ulysee
[EMAIL PROTECTED] wrote:





Apa salahnya memperjuangkan paham asimilasi? Selama
yang melakukan
tanpa paksaan khan bagus? 
Yang jadi tidak bagus adalah karena kemudian terdapat unsur pemaksaan
dengan campur tangan pemerintah. Idenya sendiri belah mananya yang tidak
bagus? 

Kata cina juga bukannya jelek. Jadi jelek karena banyak yang
menjelek-jelekkan toh. Sampe sekarang RRC disebut Cina/China apakah
jelek?

-Original Message-
From: Dedi [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, August 25, 2005 5:19 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum Mayor Laut K
Sindhunata

saya rasa, Sindhunata maupun Harry Tjan hanyalah penjilat yang tidak
tahu
malu. 
Mereka adalah orang2 yang memperjuangkan paham asimilasi (harus membuang
ketionghoaan supaya bisa membaur), dan bahkan sindhunata adalah orang
yang
mengusulkan penggunaan kembali kata 'cina'.
Kepergian Sundhunata tidak patut untuk dikenang.





 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Fund a student project in NYC/NC today!
http://us.click.yahoo.com/KG3KmC/4zNLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~- 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/






Send instant messages to your online friends
http://au.messenger.yahoo.com 







.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.





  




  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



  Visit your group "budaya_tionghua" on the web.
  To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED]
  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  











RE: Asimilasi? Integrasi? KengPo? SinPo? (Re: [budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum Mayor Laut K Sindhunata)

2005-08-25 Terurut Topik ulysee











Wah, saya baru tahu soal ini. Maklum lahir belakangan.




Jadi Asimilasi itu waktu jaman
dulu hanya kata lain dari
anti-komunis, sedangkan
Integrasi juga
Cuma kata lain dari pro-komunis? 



Jadi kemaren dolo ributin asimilasi itu apa,
dan integrasi itu bagaimana sama
aja tebak-tebakan pepesan kosong isinya apa, begitu donk? Hehehhe,
jadi merasa bodoh nih..






-Original Message-
From: Akhmad Bukhari Saleh
[mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, August 25, 2005
10:50 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Asimilasi? Integrasi?
KengPo? SinPo? (Re: [budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum Mayor
Laut K Sindhunata)















-
Original Message - 





From: Harry
Adinegara 





To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 





Sent: Thursday, 25 August,
2005 20:44





Subject: RE:
[budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum Mayor Laut K Sindhunata









Idee asimilasi adalah gagasan KOTI
sewaktu masa pancaroba dimana golongan Tionghoa, dituduh adalah antek PKI
yang ceritanya di dukung oleh RRT. 













Secara
kronologis historis, statement ini tidak tepat. 





Issue asimilasi
vs. integrasi sudah ada justru ketika pengaruh PKI sedang kuat-kuatnya. Jadi
sebelum G-30-S yang (katanya) didukung RRC itu.











Kalau yang
mengalami jaman itu, akan tahu bahwa kedua kata itu tidak substansial, hanya sekedar
jargon untuk labeling afiliasi politis. 





Yang satu
dipakai untuk identitas yang pro komunis dan yang satunya yang anti komunis.
Karena untuk nyata-nyata memakai label anti komunis, dan juga pro
komunis,saat itu tidak dimungkinkan, setidak-tidaknya orang sungkan.











Saat itu pun
ada jargon nasakom bersatu dan nasakom jiwaku, yang
kalau dibaca sekarang, nampak tidak ada bedanya. Tetapi di jaman itu merupakan
labeling yang maknanya bertentangan 180 derajat, yang pemakainya siap bertarung
sampai mati antara masing-masingnya.











Memang di
jaman perang dingin itu banyak jargon-jargon yang sepertinyakata-kata
yang substansial, tetapi sebetulnya hanya labeling. Seperti revolusioner,
kontra-revolusioner, hegemonist, revisionist, kapitalis-birokrat, yang kalau
ditelisik, tidak ada isi substansial-nya, hanya untuk memberi label pada kawan
dan lawan. Bahkan kata-kata KengPo dan SinPo di jaman
itu pun menunjukkan label afiliasi politis...











Sekarang, setelah
50 tahun kemudian, kalau kata-kata jargon itu hendak dikembangkan substansinya
sebagai bahan perdebatan, seperti misalnya asimilasi itu apa dan integrasi itu
apa, atau KengPo itu bagaimana dan SinPo itu bagaimana, samanya apa dan bedanya
apa, mana yang baik mana yang jelek, sampai berbusa-busa juga'gak
nyambung' (kalau pinjam 'bahasa' SMS).











Jadi
mempersoalkannya sekarang, hanya merupakan kesia-siaan, baik bagi masyarakat
secara umum, apalagi bagi suku Tionghoa di Indonesia.











Wasalam.












.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.








  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

Indonesian languages
  
  
Indonesian language learn
  
  
Indonesian
  
  


Dari
  

   
  







  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



  Visit your group "budaya_tionghua" on the web.
  To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED]
  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  











RE: [budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum Mayor Laut K Sindhunata

2005-08-25 Terurut Topik ulysee
Tidak perlu memuji, tapi jangan pula menghujat. 
Jangan pula terburu-buru 
ambil kesimpulan kalau BUKAN hitam 
maka PASTI putih. 
Sindhunata mencetuskan asimilasi- apa berarti dia membenci dan
mengharamkan budaya Cina?
Harry Tjan Silalahi mendukung Asimilasi - apa berarti anti budaya
tionghua? 
Biar bagaimanapun kita bukan cacing di perut orang, 
isi hati orang manalah kita tahu.  

-Original Message-
From: karang_terjal [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, August 26, 2005 3:49 AM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum Mayor Laut K
Sindhunata

KT:
Wajib dipuji? Nah itu yang tanda tanya bagi saya.

Ironisnya, Sindhunata sempat berobat ke RRC sebelum meninggal, negara 
yang budayanya tersebut dibenci dan diharamkan oleh dia di bumi 
Nusantara. Mustinya, dia berobat ke Amerika dan Eropa. Bukankah 
kedokteran mereka lebih maju?

Sama memalukannya dgn Harry Tjan Silalahi, yang anti budaya tionghoa, 
tetapi setiap hari latihan meditasi kesehatan yang berasal dari negri 
Tiongkok untuk mengobati penyakit diabetesnya.
Mendukung asimilasi, tetapi konon kabarnya putra tercintanya itu 
sempat ditentang pacaran dengan dosen UI karena beda komponen SARA 
nya.


 - Original Message - 
 From: ulysee [EMAIL PROTECTED]
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Sent: Thursday, August 25, 2005 12:50 PM
 Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum 
Mayor Laut K 
 Sindhunata
 
 
  Apa salahnya memperjuangkan paham asimilasi? Selama yang melakukan
  tanpa paksaan khan bagus?
  Yang jadi tidak bagus adalah karena kemudian terdapat unsur 
pemaksaan
  dengan campur tangan pemerintah. Idenya sendiri belah mananya 
yang tidak
  bagus?
 
  Kata cina juga bukannya jelek. Jadi jelek karena banyak yang
  menjelek-jelekkan toh. Sampe sekarang RRC disebut Cina/China 
apakah
  jelek?
 
  -Original Message-
  From: Dedi [mailto:[EMAIL PROTECTED]
  Sent: Thursday, August 25, 2005 5:19 PM
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  Subject: [budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum Mayor 
Laut K
  Sindhunata
 
  saya rasa, Sindhunata maupun Harry Tjan hanyalah penjilat yang 
tidak
  tahu
  malu.
  Mereka adalah orang2 yang memperjuangkan paham asimilasi (harus 
membuang
  ketionghoaan supaya bisa membaur), dan bahkan sindhunata adalah 
orang
  yang
  mengusulkan penggunaan kembali kata 'cina'.
  Kepergian Sundhunata tidak patut untuk dikenang.
 
 
 
 
 
 
  .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.
 
  .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.
 
  .: Untuk bergabung : 
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.
 
  .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.
  Yahoo! Groups Links
 
 
 
 
 
 





.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links



 




 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Take a look at donorschoose.org!
http://us.click.yahoo.com/LG3KmC/5zNLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~- 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum Mayor Laut K Sindhunata

2005-08-25 Terurut Topik drirawan





Beberapa hari ini tiba2 jadi ramai lagi topik Asimilasi, sampai2 ada 
beberapa orang menjadi emosionil membaca tulisan Harry Tjan Silalahi di Kompas. 

Memang sepak terjang Shindunata sangat membekas dihati orang2 yang 
mengetahui duduk perkara sebenarnya. Ada yang menyindir mengapa dia yang 
menyarankan keppres 14 / th 67 , tapi berobatnya ke RRT, bukan ke AS, dlsbnya. 
Ada yang bilang dia itu penjilat , hati orang siapa tahu, mengapa pangkatnya 
hanya mentok di Mayor?. dlsbgnya. 
Betul hati orang siapa yang tahu, maka bosnya diam2 juga tidak berani kasih 
pangkat yang tinggi2 tentunya mengingat tindakannya itu. (sesama kaumnya saja 
dia tega berbuat gitu , apa lagi.)
Mengabdi kepada negara tentu adalahhal yang mulia, mendapatkan proyek 
Trisakti juga bukan sesuatu yang haram, tapi kalau semua itu didapatkan dengan 
berdiri diatas penderitaan orang banyak, itu haram hukumnya.
Namunkita juga jangan berlebihan menghujat orang yang sudah tiada. 
Harry Tjan Silalahi juga tidak perlu berlebihan disalahkan karena dia "Mengantar 
Kepergian AlmarhumMayor Laut K. Sindhunata". Coba bayangkan kalau tidak 
ada yang mengantar, apa bisa dia jalan sendiri ke Kalibata?

salam,
Dr.Irawan.





.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.





  




  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



  Visit your group "budaya_tionghua" on the web.
  To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED]
  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  









RE: [budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum Mayor Laut K Sindhunata

2005-08-25 Terurut Topik Dewi O'Barnas
Menurut saya, mau apapun paham setiap orang - integrasi atau asimilasi - mereka 
tidak pantas dihujat karenanya. setiap orang bebas berpendapat, dan menurut 
saya itu harus kita hargai.
 
Saya sendiri menganut paham integrasi, adalah hak masyarakat Tionghoa untuk 
memilih menjalankan budaya leluhurnya atau mengikuti budaya tempaynya yang 
baru. Tapi seandainya ada yang lebih senang dengan asimilasi, itu pun adalah 
hak mereka. HArus diakui, kelemahan paham integrasi memiliki kelemahannya 
sendiri, yaitu sulit diterima mayoritas masyarakat Indonesia yang tidak 
mengenyam pendidikan tinggi sehingga tidak paham mengenai hal ini. Mungkin 
inilah yang ada di benak para penganut paham asimilasi, bagaimana agar lebih 
mudah diterima di lingkungan yang lebih besar. Sejauh saya membaca tulisan dan 
pemikiran mereka, saya sama sekali tidak menangkap pemikiran bahwa mereka 
'mengharamkan' budaya Tionghoa. 
 
Anyway, menurut saya mereka sudah berjuang dengan cara yang mereka tahu dan 
mampu. 


ulysee [EMAIL PROTECTED] wrote:
Tidak perlu memuji, tapi jangan pula menghujat. 
Jangan pula terburu-buru 
ambil kesimpulan kalau BUKAN hitam 
maka PASTI putih. 
Sindhunata mencetuskan asimilasi- apa berarti dia membenci dan
mengharamkan budaya Cina?
Harry Tjan Silalahi mendukung Asimilasi - apa berarti anti budaya
tionghua? 
Biar bagaimanapun kita bukan cacing di perut orang, 
isi hati orang manalah kita tahu.  

-Original Message-
From: karang_terjal [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, August 26, 2005 3:49 AM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum Mayor Laut K
Sindhunata

KT:
Wajib dipuji? Nah itu yang tanda tanya bagi saya.

Ironisnya, Sindhunata sempat berobat ke RRC sebelum meninggal, negara 
yang budayanya tersebut dibenci dan diharamkan oleh dia di bumi 
Nusantara. Mustinya, dia berobat ke Amerika dan Eropa. Bukankah 
kedokteran mereka lebih maju?

Sama memalukannya dgn Harry Tjan Silalahi, yang anti budaya tionghoa, 
tetapi setiap hari latihan meditasi kesehatan yang berasal dari negri 
Tiongkok untuk mengobati penyakit diabetesnya.
Mendukung asimilasi, tetapi konon kabarnya putra tercintanya itu 
sempat ditentang pacaran dengan dosen UI karena beda komponen SARA 
nya.






 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital.
http://us.click.yahoo.com/ons1pC/lbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~- 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/