Re: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina

2009-10-22 Terurut Topik beng mazmuri
    Salam...

   Maaf, argumen sdr jackson tidak tepat, saya rasa sudah ada brapa tulisan2 
pendapat yang menerangkan latar belakang sejarah, kebudayaan , sosial atau 
situasi saat itu berkenaan dng istilah yang diributkan. Saya yakin , istilah 
Tiongkok . Tionghoa tidak akan hilang atau diganti dengan istilah lain, ( dlm 
hal koneksitas , konstektual ,konsep pengertian di Indonesia) Kalau kita 
mengerti konteks sejarah dan masalah2 yang menjadi latar belakang pemakaian 
nama2 tersebut , tidak ada yg perlu diributkan , dan seharusnya kita menjadi 
lebih mengerti dan sepaham , kata atau istilah mana yg tepat dan cocok untk hal 
tertentu, misalnya : made in China ( dan ngak usahlah kata China itu dikasih 
tanda kurung ( Cina ). dan kata mana yg tepat untk memberikan rasa hormat , 
santun dan bangga akan akar asal muasal kebudayaan dan jati diri kita. Saya 
melihat tidak ada pemaksaan dalam tulisan2 di milis ini, cuma ada beberapa 
orang yang melemparkan argumentasi yang sifatnya
 umum dan kita sudah tahu kalau istilah yg diperdebatkan itu mempunyai dua sisi 
pandangan yang berbeda, karena lingkup dan konstektual atau kebiasaan tempat 
pemakaian istilah itu berbeda pengertian, karena salah kaprah atau ketidak 
tahuan . ( misalnya kata cabo, cabolang; atau cungkok yang dikonotasikan 
negatif untk hanya segelintir orang , kelompok tertentu ). Saya hanya tertawa , 
ktk melihat perdebatan2 itu , semua ada benarnya. Justru saya mau mengikuti 
milis budaya tionghoa  karena saya ingin belajar dan ingin lebih tahu 
mengenai banyak hal tentang kebudayaan Tionghoa, sejarah dan kebudayaannya , 
terutama yg menyangkut atau ada kaitannya dengan keturunan Tionghoa di 
Indonesia. ( karena kita pernah mengalami masa pembekuan , diskriminatif ), 
jadi ada benarnya kalau banyak generasi keturunan tionghoa sekarang yang kurang 
mengetahui sejarah dan kebudayaan akar jati dirinya . Harapan saya , milis 
budaya tionghoa dapat menjadi wadah untuk sharing,
 bertukar pikiran , kegiatan2 , untuk kita2 warga keturunan atau siapapun yang 
tertarik dengan kebudayaan Tionghoa di Indonesia . Tidak bisa dihindari kalau 
terjadi polemik, perdebatan dllnya , karena itu dinamikanya berkehidupan. Toh , 
kita akan tahu siapa yang cuma iseng , atau mau provokasi ( karena mau tahu 
intelektualitas seseorang ..? ).

   salam hormat,
   beng mazmuri. 

note; ( terlahir dng nama tan kiat beng, pada thn 1967,, aneh tapi nyata ganti 
nama jadi musa mazmuri, dan seandainya tahun itu saya sudah mengerti hak saya 
sebagai manusia sesuai hukum human right ( international dan berlaku umum 
), saya tidak akan pernah mau untuk mengganti nama saya, karna nama itu adalah 
akar identitas jati diri saya,, saya lebih senang seperti  Yap Thiam Hien atau 
Kwik Kian Gie atau Soe Hok Gie ..dan ketika kesadaran itu datang,sampai 
saat ini saya memakai nama panggilan beng dng embel2 mazmuri, bahkan untk 
business card saya, 'beng mazmuri'. ( maaf, ini adalah masalah sentimentil 
pribadi saya sendiri , bukan untk diperdebatkan,,,ah..ah...atau ntar katanya 
'pemaksaan ) . Sekali lagi, salam hormat..

--- On Wed, 10/21/09, Nasir Tan hitaci2...@yahoo.com wrote:

From: Nasir Tan hitaci2...@yahoo.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Wednesday, October 21, 2009, 5:43 PM






 





  hehehe...bro Jackso bole juga argumennya nih...:) kapan 
selesainya yah..?

--- On Tue, 10/20/09, jackson_yahya@ yahoo.com jackson_yahya@ yahoo.com wrote:


From: jackson_yahya@ yahoo.com jackson_yahya@ yahoo.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Date: Tuesday, October 20, 2009, 11:40 PM


  

Ini masalah perasaan ya. Nanti kalau istilah tionghoa dipakai ledekan sama 
orang lain, lalu ganti nama mau dpanggil cungkuo, lalu kalau kalau istilah 
cungkuo dijadikan bahan ledekan lagi ganti nama lagi. Jadi tiongkok, 
tiongkok diledek lagi mau diganti nama jadi apa...??? Kapan selesainya?? ?
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss... 
!


From: agoeng_...@yahoo. com 
Date: Wed, 21 Oct 2009 03:11:00 +
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina

  

Banyak org tionghoa tidak bermasalah dipanggil cina berarti ada yg bermasalah 
dipanggil cina donk, so ada gak yg bermasalah dipanggil tionghoa? Kenapa udah 
tau ada yg bermasalah masih juga dipaksa panggil? 


From: jackson_yahya@ yahoo.com 
Date: Wed, 21 Oct 2009 02:48:38 +
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina

  

Tolong yang maksa2 pakai kata tionghoa sadar diri. Banyak orang tionghoa yang 
tidak masalah di panggil cina.
Sent from

Re: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina

2009-10-22 Terurut Topik jackson_yahya
Saran saya Kalau mau dalami kebudayaan tionghoa mulai lah dari sisi 
religiusnya. Karena Budaya tidak terlepas dari agama / kepercayaan, apalagi 
budaya china sangat saran dengan kepercayaan / agama.
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: beng mazmuri beng...@yahoo.com
Date: Thu, 22 Oct 2009 05:23:36 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina

    Salam...

   Maaf, argumen sdr jackson tidak tepat, saya rasa sudah ada brapa tulisan2 
pendapat yang menerangkan latar belakang sejarah, kebudayaan , sosial atau 
situasi saat itu berkenaan dng istilah yang diributkan. Saya yakin , istilah 
Tiongkok . Tionghoa tidak akan hilang atau diganti dengan istilah lain, ( dlm 
hal koneksitas , konstektual ,konsep pengertian di Indonesia) Kalau kita 
mengerti konteks sejarah dan masalah2 yang menjadi latar belakang pemakaian 
nama2 tersebut , tidak ada yg perlu diributkan , dan seharusnya kita menjadi 
lebih mengerti dan sepaham , kata atau istilah mana yg tepat dan cocok untk hal 
tertentu, misalnya : made in China ( dan ngak usahlah kata China itu dikasih 
tanda kurung ( Cina ). dan kata mana yg tepat untk memberikan rasa hormat , 
santun dan bangga akan akar asal muasal kebudayaan dan jati diri kita. Saya 
melihat tidak ada pemaksaan dalam tulisan2 di milis ini, cuma ada beberapa 
orang yang melemparkan argumentasi yang sifatnya
 umum dan kita sudah tahu kalau istilah yg diperdebatkan itu mempunyai dua sisi 
pandangan yang berbeda, karena lingkup dan konstektual atau kebiasaan tempat 
pemakaian istilah itu berbeda pengertian, karena salah kaprah atau ketidak 
tahuan . ( misalnya kata cabo, cabolang; atau cungkok yang dikonotasikan 
negatif untk hanya segelintir orang , kelompok tertentu ). Saya hanya tertawa , 
ktk melihat perdebatan2 itu , semua ada benarnya. Justru saya mau mengikuti 
milis budaya tionghoa  karena saya ingin belajar dan ingin lebih tahu 
mengenai banyak hal tentang kebudayaan Tionghoa, sejarah dan kebudayaannya , 
terutama yg menyangkut atau ada kaitannya dengan keturunan Tionghoa di 
Indonesia. ( karena kita pernah mengalami masa pembekuan , diskriminatif ), 
jadi ada benarnya kalau banyak generasi keturunan tionghoa sekarang yang kurang 
mengetahui sejarah dan kebudayaan akar jati dirinya . Harapan saya , milis 
budaya tionghoa dapat menjadi wadah untuk sharing,
 bertukar pikiran , kegiatan2 , untuk kita2 warga keturunan atau siapapun yang 
tertarik dengan kebudayaan Tionghoa di Indonesia . Tidak bisa dihindari kalau 
terjadi polemik, perdebatan dllnya , karena itu dinamikanya berkehidupan. Toh , 
kita akan tahu siapa yang cuma iseng , atau mau provokasi ( karena mau tahu 
intelektualitas seseorang ..? ).

   salam hormat,
   beng mazmuri. 

note; ( terlahir dng nama tan kiat beng, pada thn 1967,, aneh tapi nyata ganti 
nama jadi musa mazmuri, dan seandainya tahun itu saya sudah mengerti hak saya 
sebagai manusia sesuai hukum human right ( international dan berlaku umum 
), saya tidak akan pernah mau untuk mengganti nama saya, karna nama itu adalah 
akar identitas jati diri saya,, saya lebih senang seperti  Yap Thiam Hien atau 
Kwik Kian Gie atau Soe Hok Gie ..dan ketika kesadaran itu datang,sampai 
saat ini saya memakai nama panggilan beng dng embel2 mazmuri, bahkan untk 
business card saya, 'beng mazmuri'. ( maaf, ini adalah masalah sentimentil 
pribadi saya sendiri , bukan untk diperdebatkan,,,ah..ah...atau ntar katanya 
'pemaksaan ) . Sekali lagi, salam hormat..

--- On Wed, 10/21/09, Nasir Tan hitaci2...@yahoo.com wrote:

From: Nasir Tan hitaci2...@yahoo.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Wednesday, October 21, 2009, 5:43 PM






 





  hehehe...bro Jackso bole juga argumennya nih...:) kapan 
selesainya yah..?

--- On Tue, 10/20/09, jackson_yahya@ yahoo.com jackson_yahya@ yahoo.com wrote:


From: jackson_yahya@ yahoo.com jackson_yahya@ yahoo.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Date: Tuesday, October 20, 2009, 11:40 PM


  

Ini masalah perasaan ya. Nanti kalau istilah tionghoa dipakai ledekan sama 
orang lain, lalu ganti nama mau dpanggil cungkuo, lalu kalau kalau istilah 
cungkuo dijadikan bahan ledekan lagi ganti nama lagi. Jadi tiongkok, 
tiongkok diledek lagi mau diganti nama jadi apa...??? Kapan selesainya?? ?
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss... 
!


From: agoeng_...@yahoo. com 
Date: Wed, 21 Oct 2009 03:11:00 +
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina

  

Banyak org tionghoa tidak

Re: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina

2009-10-22 Terurut Topik zhoufy
Saya sangat beruntung Sdr Beng, karena kecelakaan sejarah, luput dari pemaksaan 
ganti nama. Tapi saya sempat tertekan oleh situasi lingkungan yg tdk ramah 
terhadap nama Tionghoa saya.

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: beng mazmuri beng...@yahoo.com
Date: Thu, 22 Oct 2009 05:23:36 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina

    Salam...

   Maaf, argumen sdr jackson tidak tepat, saya rasa sudah ada brapa tulisan2 
pendapat yang menerangkan latar belakang sejarah, kebudayaan , sosial atau 
situasi saat itu berkenaan dng istilah yang diributkan. Saya yakin , istilah 
Tiongkok . Tionghoa tidak akan hilang atau diganti dengan istilah lain, ( dlm 
hal koneksitas , konstektual ,konsep pengertian di Indonesia) Kalau kita 
mengerti konteks sejarah dan masalah2 yang menjadi latar belakang pemakaian 
nama2 tersebut , tidak ada yg perlu diributkan , dan seharusnya kita menjadi 
lebih mengerti dan sepaham , kata atau istilah mana yg tepat dan cocok untk hal 
tertentu, misalnya : made in China ( dan ngak usahlah kata China itu dikasih 
tanda kurung ( Cina ). dan kata mana yg tepat untk memberikan rasa hormat , 
santun dan bangga akan akar asal muasal kebudayaan dan jati diri kita. Saya 
melihat tidak ada pemaksaan dalam tulisan2 di milis ini, cuma ada beberapa 
orang yang melemparkan argumentasi yang sifatnya
 umum dan kita sudah tahu kalau istilah yg diperdebatkan itu mempunyai dua sisi 
pandangan yang berbeda, karena lingkup dan konstektual atau kebiasaan tempat 
pemakaian istilah itu berbeda pengertian, karena salah kaprah atau ketidak 
tahuan . ( misalnya kata cabo, cabolang; atau cungkok yang dikonotasikan 
negatif untk hanya segelintir orang , kelompok tertentu ). Saya hanya tertawa , 
ktk melihat perdebatan2 itu , semua ada benarnya. Justru saya mau mengikuti 
milis budaya tionghoa  karena saya ingin belajar dan ingin lebih tahu 
mengenai banyak hal tentang kebudayaan Tionghoa, sejarah dan kebudayaannya , 
terutama yg menyangkut atau ada kaitannya dengan keturunan Tionghoa di 
Indonesia. ( karena kita pernah mengalami masa pembekuan , diskriminatif ), 
jadi ada benarnya kalau banyak generasi keturunan tionghoa sekarang yang kurang 
mengetahui sejarah dan kebudayaan akar jati dirinya . Harapan saya , milis 
budaya tionghoa dapat menjadi wadah untuk sharing,
 bertukar pikiran , kegiatan2 , untuk kita2 warga keturunan atau siapapun yang 
tertarik dengan kebudayaan Tionghoa di Indonesia . Tidak bisa dihindari kalau 
terjadi polemik, perdebatan dllnya , karena itu dinamikanya berkehidupan. Toh , 
kita akan tahu siapa yang cuma iseng , atau mau provokasi ( karena mau tahu 
intelektualitas seseorang ..? ).

   salam hormat,
   beng mazmuri. 

note; ( terlahir dng nama tan kiat beng, pada thn 1967,, aneh tapi nyata ganti 
nama jadi musa mazmuri, dan seandainya tahun itu saya sudah mengerti hak saya 
sebagai manusia sesuai hukum human right ( international dan berlaku umum 
), saya tidak akan pernah mau untuk mengganti nama saya, karna nama itu adalah 
akar identitas jati diri saya,, saya lebih senang seperti  Yap Thiam Hien atau 
Kwik Kian Gie atau Soe Hok Gie ..dan ketika kesadaran itu datang,sampai 
saat ini saya memakai nama panggilan beng dng embel2 mazmuri, bahkan untk 
business card saya, 'beng mazmuri'. ( maaf, ini adalah masalah sentimentil 
pribadi saya sendiri , bukan untk diperdebatkan,,,ah..ah...atau ntar katanya 
'pemaksaan ) . Sekali lagi, salam hormat..

--- On Wed, 10/21/09, Nasir Tan hitaci2...@yahoo.com wrote:

From: Nasir Tan hitaci2...@yahoo.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Wednesday, October 21, 2009, 5:43 PM






 





  hehehe...bro Jackso bole juga argumennya nih...:) kapan 
selesainya yah..?

--- On Tue, 10/20/09, jackson_yahya@ yahoo.com jackson_yahya@ yahoo.com wrote:


From: jackson_yahya@ yahoo.com jackson_yahya@ yahoo.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Date: Tuesday, October 20, 2009, 11:40 PM


  

Ini masalah perasaan ya. Nanti kalau istilah tionghoa dipakai ledekan sama 
orang lain, lalu ganti nama mau dpanggil cungkuo, lalu kalau kalau istilah 
cungkuo dijadikan bahan ledekan lagi ganti nama lagi. Jadi tiongkok, 
tiongkok diledek lagi mau diganti nama jadi apa...??? Kapan selesainya?? ?
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss... 
!


From: agoeng_...@yahoo. com 
Date: Wed, 21 Oct 2009 03:11:00 +
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina

  

Banyak org tionghoa tidak bermasalah dipanggil cina berarti ada

Re: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina

2009-10-22 Terurut Topik zhoufy
Ini salah besar! (Terpaksa dng tanda seru)
Inti dari Budaya Tionghoa justru jauh dari aroma agama. Budayawan Tiongkok 
sempat berkesimpulan: salah satu sebab peradaban Tiongkok bisa bertahan tak 
terputuskan selama ribuan tahun, karena. Tiongkok tak pernah hanyut oleh 
kefanatikan sebuah agama. Budayawan yg lain berujar: keindahan puisi klasik, 
sangup menggantikan peran agama dlm memperkaya batin manusia tionghoa.

Confucius berujar: belum tahu hidup, untuk apa bicara kematian? Maka, agama 
Budha yang hendak menjauh dari dunia fana pun dibumikan kembali. Laozi dan 
zhuangzi berujar: hidup dan mati adalah irama alam, jika mau memahami hidup 
belajarlah dr alam, maka dogma agama Budha yg begitu solidpun dicairkan 
kembali, dikembalikan ke kesadaran individu. 

Tengoklah buku hebat peninggalan almarhum Romo Mangun: sastra dan 
religiositas, di dalamnya dia menjuluki manusia Tiongkok adalah pahlawan 
nilai2 keprofanan.



  
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: jackson_ya...@yahoo.com
Date: Thu, 22 Oct 2009 14:53:12 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina

Saran saya Kalau mau dalami kebudayaan tionghoa mulai lah dari sisi 
religiusnya. Karena Budaya tidak terlepas dari agama / kepercayaan, apalagi 
budaya china sangat saran dengan kepercayaan / agama.
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: beng mazmuri beng...@yahoo.com
Date: Thu, 22 Oct 2009 05:23:36 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina

    Salam...

   Maaf, argumen sdr jackson tidak tepat, saya rasa sudah ada brapa tulisan2 
pendapat yang menerangkan latar belakang sejarah, kebudayaan , sosial atau 
situasi saat itu berkenaan dng istilah yang diributkan. Saya yakin , istilah 
Tiongkok . Tionghoa tidak akan hilang atau diganti dengan istilah lain, ( dlm 
hal koneksitas , konstektual ,konsep pengertian di Indonesia) Kalau kita 
mengerti konteks sejarah dan masalah2 yang menjadi latar belakang pemakaian 
nama2 tersebut , tidak ada yg perlu diributkan , dan seharusnya kita menjadi 
lebih mengerti dan sepaham , kata atau istilah mana yg tepat dan cocok untk hal 
tertentu, misalnya : made in China ( dan ngak usahlah kata China itu dikasih 
tanda kurung ( Cina ). dan kata mana yg tepat untk memberikan rasa hormat , 
santun dan bangga akan akar asal muasal kebudayaan dan jati diri kita. Saya 
melihat tidak ada pemaksaan dalam tulisan2 di milis ini, cuma ada beberapa 
orang yang melemparkan argumentasi yang sifatnya
 umum dan kita sudah tahu kalau istilah yg diperdebatkan itu mempunyai dua sisi 
pandangan yang berbeda, karena lingkup dan konstektual atau kebiasaan tempat 
pemakaian istilah itu berbeda pengertian, karena salah kaprah atau ketidak 
tahuan . ( misalnya kata cabo, cabolang; atau cungkok yang dikonotasikan 
negatif untk hanya segelintir orang , kelompok tertentu ). Saya hanya tertawa , 
ktk melihat perdebatan2 itu , semua ada benarnya. Justru saya mau mengikuti 
milis budaya tionghoa  karena saya ingin belajar dan ingin lebih tahu 
mengenai banyak hal tentang kebudayaan Tionghoa, sejarah dan kebudayaannya , 
terutama yg menyangkut atau ada kaitannya dengan keturunan Tionghoa di 
Indonesia. ( karena kita pernah mengalami masa pembekuan , diskriminatif ), 
jadi ada benarnya kalau banyak generasi keturunan tionghoa sekarang yang kurang 
mengetahui sejarah dan kebudayaan akar jati dirinya . Harapan saya , milis 
budaya tionghoa dapat menjadi wadah untuk sharing,
 bertukar pikiran , kegiatan2 , untuk kita2 warga keturunan atau siapapun yang 
tertarik dengan kebudayaan Tionghoa di Indonesia . Tidak bisa dihindari kalau 
terjadi polemik, perdebatan dllnya , karena itu dinamikanya berkehidupan. Toh , 
kita akan tahu siapa yang cuma iseng , atau mau provokasi ( karena mau tahu 
intelektualitas seseorang ..? ).

   salam hormat,
   beng mazmuri. 

note; ( terlahir dng nama tan kiat beng, pada thn 1967,, aneh tapi nyata ganti 
nama jadi musa mazmuri, dan seandainya tahun itu saya sudah mengerti hak saya 
sebagai manusia sesuai hukum human right ( international dan berlaku umum 
), saya tidak akan pernah mau untuk mengganti nama saya, karna nama itu adalah 
akar identitas jati diri saya,, saya lebih senang seperti  Yap Thiam Hien atau 
Kwik Kian Gie atau Soe Hok Gie ..dan ketika kesadaran itu datang,sampai 
saat ini saya memakai nama panggilan beng dng embel2 mazmuri, bahkan untk 
business card saya, 'beng mazmuri'. ( maaf, ini adalah masalah sentimentil 
pribadi saya sendiri , bukan untk diperdebatkan,,,ah..ah...atau ntar katanya 
'pemaksaan ) . Sekali lagi, salam hormat..

--- On Wed, 10/21/09, Nasir Tan hitaci2...@yahoo.com wrote:

From: Nasir Tan

Re: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina

2009-10-22 Terurut Topik agoeng_set
Terbalik, budaya setempat yg mempengaruhi agama. Bukan sebaliknya. Yg ada agama 
membawa budaya luar mempengaruhi budaya lokal. 
-Original Message-
From: jackson_ya...@yahoo.com
Date: Thu, 22 Oct 2009 14:53:12 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina

Saran saya Kalau mau dalami kebudayaan tionghoa mulai lah dari sisi 
religiusnya. Karena Budaya tidak terlepas dari agama / kepercayaan, apalagi 
budaya china sangat saran dengan kepercayaan / agama.
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: beng mazmuri beng...@yahoo.com
Date: Thu, 22 Oct 2009 05:23:36 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina

    Salam...

   Maaf, argumen sdr jackson tidak tepat, saya rasa sudah ada brapa tulisan2 
pendapat yang menerangkan latar belakang sejarah, kebudayaan , sosial atau 
situasi saat itu berkenaan dng istilah yang diributkan. Saya yakin , istilah 
Tiongkok . Tionghoa tidak akan hilang atau diganti dengan istilah lain, ( dlm 
hal koneksitas , konstektual ,konsep pengertian di Indonesia) Kalau kita 
mengerti konteks sejarah dan masalah2 yang menjadi latar belakang pemakaian 
nama2 tersebut , tidak ada yg perlu diributkan , dan seharusnya kita menjadi 
lebih mengerti dan sepaham , kata atau istilah mana yg tepat dan cocok untk hal 
tertentu, misalnya : made in China ( dan ngak usahlah kata China itu dikasih 
tanda kurung ( Cina ). dan kata mana yg tepat untk memberikan rasa hormat , 
santun dan bangga akan akar asal muasal kebudayaan dan jati diri kita. Saya 
melihat tidak ada pemaksaan dalam tulisan2 di milis ini, cuma ada beberapa 
orang yang melemparkan argumentasi yang sifatnya
 umum dan kita sudah tahu kalau istilah yg diperdebatkan itu mempunyai dua sisi 
pandangan yang berbeda, karena lingkup dan konstektual atau kebiasaan tempat 
pemakaian istilah itu berbeda pengertian, karena salah kaprah atau ketidak 
tahuan . ( misalnya kata cabo, cabolang; atau cungkok yang dikonotasikan 
negatif untk hanya segelintir orang , kelompok tertentu ). Saya hanya tertawa , 
ktk melihat perdebatan2 itu , semua ada benarnya. Justru saya mau mengikuti 
milis budaya tionghoa  karena saya ingin belajar dan ingin lebih tahu 
mengenai banyak hal tentang kebudayaan Tionghoa, sejarah dan kebudayaannya , 
terutama yg menyangkut atau ada kaitannya dengan keturunan Tionghoa di 
Indonesia. ( karena kita pernah mengalami masa pembekuan , diskriminatif ), 
jadi ada benarnya kalau banyak generasi keturunan tionghoa sekarang yang kurang 
mengetahui sejarah dan kebudayaan akar jati dirinya . Harapan saya , milis 
budaya tionghoa dapat menjadi wadah untuk sharing,
 bertukar pikiran , kegiatan2 , untuk kita2 warga keturunan atau siapapun yang 
tertarik dengan kebudayaan Tionghoa di Indonesia . Tidak bisa dihindari kalau 
terjadi polemik, perdebatan dllnya , karena itu dinamikanya berkehidupan. Toh , 
kita akan tahu siapa yang cuma iseng , atau mau provokasi ( karena mau tahu 
intelektualitas seseorang ..? ).

   salam hormat,
   beng mazmuri. 

note; ( terlahir dng nama tan kiat beng, pada thn 1967,, aneh tapi nyata ganti 
nama jadi musa mazmuri, dan seandainya tahun itu saya sudah mengerti hak saya 
sebagai manusia sesuai hukum human right ( international dan berlaku umum 
), saya tidak akan pernah mau untuk mengganti nama saya, karna nama itu adalah 
akar identitas jati diri saya,, saya lebih senang seperti  Yap Thiam Hien atau 
Kwik Kian Gie atau Soe Hok Gie ..dan ketika kesadaran itu datang,sampai 
saat ini saya memakai nama panggilan beng dng embel2 mazmuri, bahkan untk 
business card saya, 'beng mazmuri'. ( maaf, ini adalah masalah sentimentil 
pribadi saya sendiri , bukan untk diperdebatkan,,,ah..ah...atau ntar katanya 
'pemaksaan ) . Sekali lagi, salam hormat..

--- On Wed, 10/21/09, Nasir Tan hitaci2...@yahoo.com wrote:

From: Nasir Tan hitaci2...@yahoo.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Wednesday, October 21, 2009, 5:43 PM






 





  hehehe...bro Jackso bole juga argumennya nih...:) kapan 
selesainya yah..?

--- On Tue, 10/20/09, jackson_yahya@ yahoo.com jackson_yahya@ yahoo.com wrote:


From: jackson_yahya@ yahoo.com jackson_yahya@ yahoo.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Date: Tuesday, October 20, 2009, 11:40 PM


  

Ini masalah perasaan ya. Nanti kalau istilah tionghoa dipakai ledekan sama 
orang lain, lalu ganti nama mau dpanggil cungkuo, lalu kalau kalau istilah 
cungkuo dijadikan bahan ledekan lagi ganti nama lagi. Jadi tiongkok, 
tiongkok diledek lagi mau diganti nama

[budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina

2009-10-21 Terurut Topik younginheart5000
Ha ha ha, mana yang lebih sering:

Haiyaa, engko cina nihh, atau
engko tionghoa nihh

engko cina lebih pas kali ya? Ya udah, tetap aja: dasar engko cina..


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, jackson_ya...@... wrote:

 Kalau dipakai ledekan gimana? Engk tionghoa haiya
 Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
 Teruuusss...!
 
 -Original Message-
 From: younginheart5000 crv...@...
 Date: Wed, 21 Oct 2009 03:40:21 
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Subject: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina
 
 Siapa yang sakit hati dipanggil Tionghoa? Ulise? jackson yahya?
 
 Biasa orang memaki  dasar Cina lu, tapi ada tidak ya yang bilang dasar 
 Tionghoa, lu, kayaknya nggak deh, sebab kata Tionghoa konotasinya beda. Ato 
 keliru?
 
 
 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, agoeng_set@ wrote:
 
  Banyak org tionghoa tidak bermasalah dipanggil cina berarti ada yg 
  bermasalah dipanggil cina donk, so ada gak yg bermasalah dipanggil 
  tionghoa? Kenapa udah tau ada yg bermasalah masih juga dipaksa panggil? 
  -Original Message-
  From: jackson_yahya@
  Date: Wed, 21 Oct 2009 02:48:38 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi 
  C(h)ina
  
  Tolong yang maksa2 pakai kata tionghoa sadar diri. Banyak orang tionghoa 
  yang tidak masalah di panggil cina.
  Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
  Teruuusss...!
  
  -Original Message-
  From: ulysee_me2 ulysee_me2@
  Date: Tue, 20 Oct 2009 16:12:05 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  Subject: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina
  
  Eeeeh, kumaha sih, ieu jelema teh hayang pasea wae! Mamawa Engkong deuih!! 
  
  Kapan gue maksa-maksa orang pake sebuah istilah? Tunjukkin coba! 
  Gue sih kaga maksa orang, mau pake istilah yang mana terserah aje. 
  
  Statement gue khan sudah jelas: 
  GUE pribadi mah nggak masalah disebut Cina ataupun Tionghoa, buat gue nggak 
  ada bedanya, selama orang enggak ada maksud menghina.
   
  Liat donk, istilah Cina dan Tionghoa yang gue pake sama sama banyak kok, 
  kadang ini kadang itu, toh buat gue artinya sama.
  
  Sadar diri donk! Ngaca! Sendirinya yang maksa2 orang pake satu  istilah dan 
  melarang-larang orang pake istilah lain. 
  Justeru sikap seperti itu yang gue sebel tuh, overacting, pake maksa maksa 
  segala, lebay!
  
  Situ sendiri yang memakai sebuah istilah untuk menghina-hina, hayo berani 
  ngaku nggak! 
  Tetap saja, bukan istilahnya yang salah, bukan istilahnya yang harus 
  dihilangkan, tapi orang yang punya maksud menghina itulah  yang keji. 
  
  Na kalo situ sendiri yang alergi sama kata Cina, ya problem situ donk itu 
  mah. 
  Jangan maksa orang yang enggak kenapa-napa untuk ikut alergi donk!  Orang 
  nggak punya maksud buruk, nggak ada niat menghina, kok situ mendadakan 
  sewot. 
  
  Penyakit akut apa sih tu namanya Cina Phobia kali ya. Begitu ada kata 
  Cina langsung blingsatan. Na tu ada artikel berjudul Cina, 60 tahun 
  Kedepan, apa langsung kebakaran jenggot juga kali ya? 
  
  Gue kasi tahu ya, Situ kalo panggil nama gue dengan yang enggak enggak 
  lagi, mau Cabo kek, mau Sayang kek, mau Pretty Woman kek, kalau terkesan 
  menghina sih gue bales kontan aje deh. 
  
  Nah gimana, apa masih betah dipanggil Koh Tionghoa? 
  Ini panggilan sudah sangat memberi muka lhoh. Balasan yang sangat tidak 
  setimpal sebetulnya, tapi mengingat yang berambut putih... apa boleh buat. 
  Gue kasi muka deh, kasi muka. 
  
  Muhahaha.
  
  
  
  
  --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zhoufy@ wrote:
  
   Rupanya, penyakit kamu memang sudah akut!
   Engkong kamu rupanya tak pernah ngajari: jangan pakai panggilan yg orang 
   lain tdk suka! 
   Kamu mau pakai istilah cina silahkan di rumah kamu sendiri, diantara 
   teman2 kamu yg tak alergi thd istilah ini. Di tempat umum yg sebagian 
   orang merasa terhina dng istilah ini, kamu tetap memaksa pakai, ini sudah 
   kurangajar!
   Apa kamu masih senang dipanggil cabo uly?  
   Sent from my BlackBerry®
   powered by Sinyal Kuat INDOSAT
   
   -Original Message-
   From: ulysee_me2 ulysee_me2@
   Date: Tue, 20 Oct 2009 02:14:27 
   To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
   Subject: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi 
   C(h)ina
   
   Apa yang salah dengan kalimat,sembahyang di klenteng di malam sincia itu 
   merupakan bagian dari budaya masyarakat Cina. ???
   
   Wadoh, ini  nih,refot donk jawabnya nih.
   Mohon tanya, yg dimaksud masyarakat Cina di atas itu termasuk saya apa 
   tidak?

   Kalau dibilang termasuk, khan koh Tionghoa sudah jelas menyatakan diri 
   bukan Cina, kalau gue bilang termasuk, ntar gue dimaki pula. 
   
   Kalau dibilang enggak termasuk, nanti dibilang gue memisahkan dia dari 
   komunitasnya. Salah juga. 
   
   Mendingan Koh Tionghoa jawab sendiri aje deh, merasa

Re: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina

2009-10-21 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh
Maksud Jackson, suatu kata walau diganti apa pun, diganti seribu kali pun, 
kalau konteks penggunaannya ledekan, ya tetap saja ledekan...

Kata cina kalau konteksnya penggunaannya untuk ledekan, maka jadilah dia 
ledekan. Kalau konteksnya bukan ledekan, maka bukanlah dia itu ledekan.

Kata cina kalau konteksnya penggunaannya untuk ledekan, maka jadilah dia 
ledekan. Kalau konteksnya bukan ledekan, maka bukanlah dia itu ledekan.

Kata cungkuo kalau konteksnya penggunaannya untuk ledekan, maka jadilah dia 
ledekan. Kalau konteksnya bukan ledekan, maka bukanlah dia itu ledekan.

Semua buktinya kan sudah ada.
Jadi wajar-wajar saja lah. Tidak perlu debat di milis ini dilakukan secara 
ngotot sampai kata yang bisa baik bisa ledekan disambung-sambungkan ke nama 
orang secara ledekan.

Wasalam.

=

  - Original Message - 
  From: younginheart5000 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, October 21, 2009 1:43 PM
  Subject: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina


Ha ha ha, mana yang lebih sering:

  Haiyaa, engko cina nihh, atau
  engko tionghoa nihh

  engko cina lebih pas kali ya? Ya udah, tetap aja: dasar engko cina..

  --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, jackson_ya...@... wrote:
  
   Kalau dipakai ledekan gimana? Engk tionghoa haiya
   Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
Teruuusss...!
   
   -Original Message-
   From: younginheart5000 crv...@...
   Date: Wed, 21 Oct 2009 03:40:21 
   To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
   Subject: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina
   
   Siapa yang sakit hati dipanggil Tionghoa? Ulise? jackson yahya?
   
   Biasa orang memaki  dasar Cina lu, tapi ada tidak ya yang bilang dasar 
Tionghoa, lu, kayaknya nggak deh, sebab kata Tionghoa konotasinya beda. Ato 
keliru?
   
   
   --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, agoeng_set@ wrote:
   
Banyak org tionghoa tidak bermasalah dipanggil cina berarti ada yg 
bermasalah dipanggil cina donk, so ada gak yg bermasalah dipanggil tionghoa? 
Kenapa udah tau ada yg bermasalah masih juga dipaksa panggil? 
-Original Message-
From: jackson_yahya@
Date: Wed, 21 Oct 2009 02:48:38 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi 
C(h)ina

Tolong yang maksa2 pakai kata tionghoa sadar diri. Banyak orang tionghoa 
yang tidak masalah di panggil cina.
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
Teruuusss...!

-Original Message-
From: ulysee_me2 ulysee_me2@
Date: Tue, 20 Oct 2009 16:12:05 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi 
C(h)ina

Eeeeh, kumaha sih, ieu jelema teh hayang pasea wae! Mamawa Engkong 
deuih!! 

Kapan gue maksa-maksa orang pake sebuah istilah? Tunjukkin coba! 
Gue sih kaga maksa orang, mau pake istilah yang mana terserah aje. 

Statement gue khan sudah jelas: 
GUE pribadi mah nggak masalah disebut Cina ataupun Tionghoa, buat gue 
nggak ada bedanya, selama orang enggak ada maksud menghina.

Liat donk, istilah Cina dan Tionghoa yang gue pake sama sama banyak kok, 
kadang ini kadang itu, toh buat gue artinya sama.

Sadar diri donk! Ngaca! Sendirinya yang maksa2 orang pake satu istilah 
dan melarang-larang orang pake istilah lain. 
Justeru sikap seperti itu yang gue sebel tuh, overacting, pake maksa 
maksa segala, lebay!

Situ sendiri yang memakai sebuah istilah untuk menghina-hina, hayo berani 
ngaku nggak! 
Tetap saja, bukan istilahnya yang salah, bukan istilahnya yang harus 
dihilangkan, tapi orang yang punya maksud menghina itulah yang keji. 

Na kalo situ sendiri yang alergi sama kata Cina, ya problem situ donk itu 
mah. 
Jangan maksa orang yang enggak kenapa-napa untuk ikut alergi donk! Orang 
nggak punya maksud buruk, nggak ada niat menghina, kok situ mendadakan sewot. 

Penyakit akut apa sih tu namanya Cina Phobia kali ya. Begitu ada kata 
Cina langsung blingsatan. Na tu ada artikel berjudul Cina, 60 tahun Kedepan, 
apa langsung kebakaran jenggot juga kali ya? 

Gue kasi tahu ya, Situ kalo panggil nama gue dengan yang enggak enggak 
lagi, mau Cabo kek, mau Sayang kek, mau Pretty Woman kek, kalau terkesan 
menghina sih gue bales kontan aje deh. 

Nah gimana, apa masih betah dipanggil Koh Tionghoa? 
Ini panggilan sudah sangat memberi muka lhoh. Balasan yang sangat tidak 
setimpal sebetulnya, tapi mengingat yang berambut putih... apa boleh buat. Gue 
kasi muka deh, kasi muka. 

Muhahaha.




--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zhoufy@ wrote:

 Rupanya, penyakit kamu memang sudah akut!
 Engkong kamu rupanya tak pernah ngajari: jangan pakai panggilan yg 
orang lain tdk suka

Re: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina

2009-10-21 Terurut Topik jackson_yahya
Salut sama kebijaksanaan  anda.
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: Akhmad Bukhari Saleh absa...@indo.net.id
Date: Wed, 21 Oct 2009 14:27:32 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina

Maksud Jackson, suatu kata walau diganti apa pun, diganti seribu kali pun, 
kalau konteks penggunaannya ledekan, ya tetap saja ledekan...

Kata cina kalau konteksnya penggunaannya untuk ledekan, maka jadilah dia 
ledekan. Kalau konteksnya bukan ledekan, maka bukanlah dia itu ledekan.

Kata cina kalau konteksnya penggunaannya untuk ledekan, maka jadilah dia 
ledekan. Kalau konteksnya bukan ledekan, maka bukanlah dia itu ledekan.

Kata cungkuo kalau konteksnya penggunaannya untuk ledekan, maka jadilah dia 
ledekan. Kalau konteksnya bukan ledekan, maka bukanlah dia itu ledekan.

Semua buktinya kan sudah ada.
Jadi wajar-wajar saja lah. Tidak perlu debat di milis ini dilakukan secara 
ngotot sampai kata yang bisa baik bisa ledekan disambung-sambungkan ke nama 
orang secara ledekan.

Wasalam.

=

  - Original Message - 
  From: younginheart5000 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, October 21, 2009 1:43 PM
  Subject: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina


Ha ha ha, mana yang lebih sering:

  Haiyaa, engko cina nihh, atau
  engko tionghoa nihh

  engko cina lebih pas kali ya? Ya udah, tetap aja: dasar engko cina..

  --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, jackson_ya...@... wrote:
  
   Kalau dipakai ledekan gimana? Engk tionghoa haiya
   Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
Teruuusss...!
   
   -Original Message-
   From: younginheart5000 crv...@...
   Date: Wed, 21 Oct 2009 03:40:21 
   To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
   Subject: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina
   
   Siapa yang sakit hati dipanggil Tionghoa? Ulise? jackson yahya?
   
   Biasa orang memaki  dasar Cina lu, tapi ada tidak ya yang bilang dasar 
Tionghoa, lu, kayaknya nggak deh, sebab kata Tionghoa konotasinya beda. Ato 
keliru?
   
   
   --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, agoeng_set@ wrote:
   
Banyak org tionghoa tidak bermasalah dipanggil cina berarti ada yg 
bermasalah dipanggil cina donk, so ada gak yg bermasalah dipanggil tionghoa? 
Kenapa udah tau ada yg bermasalah masih juga dipaksa panggil? 
-Original Message-
From: jackson_yahya@
Date: Wed, 21 Oct 2009 02:48:38 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi 
C(h)ina

Tolong yang maksa2 pakai kata tionghoa sadar diri. Banyak orang tionghoa 
yang tidak masalah di panggil cina.
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
Teruuusss...!

-Original Message-
From: ulysee_me2 ulysee_me2@
Date: Tue, 20 Oct 2009 16:12:05 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi 
C(h)ina

Eeeeh, kumaha sih, ieu jelema teh hayang pasea wae! Mamawa Engkong 
deuih!! 

Kapan gue maksa-maksa orang pake sebuah istilah? Tunjukkin coba! 
Gue sih kaga maksa orang, mau pake istilah yang mana terserah aje. 

Statement gue khan sudah jelas: 
GUE pribadi mah nggak masalah disebut Cina ataupun Tionghoa, buat gue 
nggak ada bedanya, selama orang enggak ada maksud menghina.

Liat donk, istilah Cina dan Tionghoa yang gue pake sama sama banyak kok, 
kadang ini kadang itu, toh buat gue artinya sama.

Sadar diri donk! Ngaca! Sendirinya yang maksa2 orang pake satu istilah 
dan melarang-larang orang pake istilah lain. 
Justeru sikap seperti itu yang gue sebel tuh, overacting, pake maksa 
maksa segala, lebay!

Situ sendiri yang memakai sebuah istilah untuk menghina-hina, hayo berani 
ngaku nggak! 
Tetap saja, bukan istilahnya yang salah, bukan istilahnya yang harus 
dihilangkan, tapi orang yang punya maksud menghina itulah yang keji. 

Na kalo situ sendiri yang alergi sama kata Cina, ya problem situ donk itu 
mah. 
Jangan maksa orang yang enggak kenapa-napa untuk ikut alergi donk! Orang 
nggak punya maksud buruk, nggak ada niat menghina, kok situ mendadakan sewot. 

Penyakit akut apa sih tu namanya Cina Phobia kali ya. Begitu ada kata 
Cina langsung blingsatan. Na tu ada artikel berjudul Cina, 60 tahun Kedepan, 
apa langsung kebakaran jenggot juga kali ya? 

Gue kasi tahu ya, Situ kalo panggil nama gue dengan yang enggak enggak 
lagi, mau Cabo kek, mau Sayang kek, mau Pretty Woman kek, kalau terkesan 
menghina sih gue bales kontan aje deh. 

Nah gimana, apa masih betah dipanggil Koh Tionghoa? 
Ini panggilan sudah sangat memberi muka lhoh. Balasan yang sangat tidak 
setimpal sebetulnya, tapi

Re: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina

2009-10-21 Terurut Topik zhoufy
Bagaimana jika orang malay mempopulerkan kata indon di sini? Lama kelamaan 
orang2 yg sdh terbiasa ya bisa saja anggap itu istilah netral bahkan pujian?

Bagaimana jika kita pertahankan istilah inlander? Toh tergantung yg makai?

Penggunaan Istilah Cabo adalah sebuah analogi bahasa yg logis, bukan asal 
jeplak! Mungkin pak Abs saja yg tak mampu menangkap esensi dari argument ini.

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Akhmad Bukhari Saleh absa...@indo.net.id
Date: Wed, 21 Oct 2009 14:27:32 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina

Maksud Jackson, suatu kata walau diganti apa pun, diganti seribu kali pun, 
kalau konteks penggunaannya ledekan, ya tetap saja ledekan...

Kata cina kalau konteksnya penggunaannya untuk ledekan, maka jadilah dia 
ledekan. Kalau konteksnya bukan ledekan, maka bukanlah dia itu ledekan.

Kata cina kalau konteksnya penggunaannya untuk ledekan, maka jadilah dia 
ledekan. Kalau konteksnya bukan ledekan, maka bukanlah dia itu ledekan.

Kata cungkuo kalau konteksnya penggunaannya untuk ledekan, maka jadilah dia 
ledekan. Kalau konteksnya bukan ledekan, maka bukanlah dia itu ledekan.

Semua buktinya kan sudah ada.
Jadi wajar-wajar saja lah. Tidak perlu debat di milis ini dilakukan secara 
ngotot sampai kata yang bisa baik bisa ledekan disambung-sambungkan ke nama 
orang secara ledekan.

Wasalam.

=

  - Original Message - 
  From: younginheart5000 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, October 21, 2009 1:43 PM
  Subject: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina


Ha ha ha, mana yang lebih sering:

  Haiyaa, engko cina nihh, atau
  engko tionghoa nihh

  engko cina lebih pas kali ya? Ya udah, tetap aja: dasar engko cina..

  --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, jackson_ya...@... wrote:
  
   Kalau dipakai ledekan gimana? Engk tionghoa haiya
   Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
Teruuusss...!
   
   -Original Message-
   From: younginheart5000 crv...@...
   Date: Wed, 21 Oct 2009 03:40:21 
   To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
   Subject: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina
   
   Siapa yang sakit hati dipanggil Tionghoa? Ulise? jackson yahya?
   
   Biasa orang memaki  dasar Cina lu, tapi ada tidak ya yang bilang dasar 
Tionghoa, lu, kayaknya nggak deh, sebab kata Tionghoa konotasinya beda. Ato 
keliru?
   
   
   --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, agoeng_set@ wrote:
   
Banyak org tionghoa tidak bermasalah dipanggil cina berarti ada yg 
bermasalah dipanggil cina donk, so ada gak yg bermasalah dipanggil tionghoa? 
Kenapa udah tau ada yg bermasalah masih juga dipaksa panggil? 
-Original Message-
From: jackson_yahya@
Date: Wed, 21 Oct 2009 02:48:38 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi 
C(h)ina

Tolong yang maksa2 pakai kata tionghoa sadar diri. Banyak orang tionghoa 
yang tidak masalah di panggil cina.
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
Teruuusss...!

-Original Message-
From: ulysee_me2 ulysee_me2@
Date: Tue, 20 Oct 2009 16:12:05 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi 
C(h)ina

Eeeeh, kumaha sih, ieu jelema teh hayang pasea wae! Mamawa Engkong 
deuih!! 

Kapan gue maksa-maksa orang pake sebuah istilah? Tunjukkin coba! 
Gue sih kaga maksa orang, mau pake istilah yang mana terserah aje. 

Statement gue khan sudah jelas: 
GUE pribadi mah nggak masalah disebut Cina ataupun Tionghoa, buat gue 
nggak ada bedanya, selama orang enggak ada maksud menghina.

Liat donk, istilah Cina dan Tionghoa yang gue pake sama sama banyak kok, 
kadang ini kadang itu, toh buat gue artinya sama.

Sadar diri donk! Ngaca! Sendirinya yang maksa2 orang pake satu istilah 
dan melarang-larang orang pake istilah lain. 
Justeru sikap seperti itu yang gue sebel tuh, overacting, pake maksa 
maksa segala, lebay!

Situ sendiri yang memakai sebuah istilah untuk menghina-hina, hayo berani 
ngaku nggak! 
Tetap saja, bukan istilahnya yang salah, bukan istilahnya yang harus 
dihilangkan, tapi orang yang punya maksud menghina itulah yang keji. 

Na kalo situ sendiri yang alergi sama kata Cina, ya problem situ donk itu 
mah. 
Jangan maksa orang yang enggak kenapa-napa untuk ikut alergi donk! Orang 
nggak punya maksud buruk, nggak ada niat menghina, kok situ mendadakan sewot. 

Penyakit akut apa sih tu namanya Cina Phobia kali ya. Begitu ada kata 
Cina langsung blingsatan. Na tu ada artikel berjudul Cina, 60 tahun Kedepan, 
apa langsung kebakaran jenggot juga kali ya? 

Gue kasi tahu ya, Situ

Re: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina

2009-10-21 Terurut Topik Nasir Tan
hehehe...bro Jackso bole juga argumennya nih...:) kapan selesainya yah..?

--- On Tue, 10/20/09, jackson_ya...@yahoo.com jackson_ya...@yahoo.com wrote:


From: jackson_ya...@yahoo.com jackson_ya...@yahoo.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Tuesday, October 20, 2009, 11:40 PM


  



Ini masalah perasaan ya. Nanti kalau istilah tionghoa dipakai ledekan sama 
orang lain, lalu ganti nama mau dpanggil cungkuo, lalu kalau kalau istilah 
cungkuo dijadikan bahan ledekan lagi ganti nama lagi. Jadi tiongkok, 
tiongkok diledek lagi mau diganti nama jadi apa...??? Kapan selesainya?? ?
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss... 
!


From: agoeng_...@yahoo. com 
Date: Wed, 21 Oct 2009 03:11:00 +
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina

  

Banyak org tionghoa tidak bermasalah dipanggil cina berarti ada yg bermasalah 
dipanggil cina donk, so ada gak yg bermasalah dipanggil tionghoa? Kenapa udah 
tau ada yg bermasalah masih juga dipaksa panggil? 


From: jackson_yahya@ yahoo.com 
Date: Wed, 21 Oct 2009 02:48:38 +
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina

  

Tolong yang maksa2 pakai kata tionghoa sadar diri. Banyak orang tionghoa yang 
tidak masalah di panggil cina.
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss... 
!


From: ulysee_me2 ulysee_...@yahoo. com.sg 
Date: Tue, 20 Oct 2009 16:12:05 -
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina

  

Eeeeh, kumaha sih, ieu jelema teh hayang pasea wae! Mamawa Engkong deuih!! 

Kapan gue maksa-maksa orang pake sebuah istilah? Tunjukkin coba! 
Gue sih kaga maksa orang, mau pake istilah yang mana terserah aje. 

Statement gue khan sudah jelas: 
GUE pribadi mah nggak masalah disebut Cina ataupun Tionghoa, buat gue nggak ada 
bedanya, selama orang enggak ada maksud menghina.

Liat donk, istilah Cina dan Tionghoa yang gue pake sama sama banyak kok, kadang 
ini kadang itu, toh buat gue artinya sama.

Sadar diri donk! Ngaca! Sendirinya yang maksa2 orang pake satu istilah dan 
melarang-larang orang pake istilah lain. 
Justeru sikap seperti itu yang gue sebel tuh, overacting, pake maksa maksa 
segala, lebay!

Situ sendiri yang memakai sebuah istilah untuk menghina-hina, hayo berani ngaku 
nggak! 
Tetap saja, bukan istilahnya yang salah, bukan istilahnya yang harus 
dihilangkan, tapi orang yang punya maksud menghina itulah yang keji. 

Na kalo situ sendiri yang alergi sama kata Cina, ya problem situ donk itu mah. 
Jangan maksa orang yang enggak kenapa-napa untuk ikut alergi donk! Orang nggak 
punya maksud buruk, nggak ada niat menghina, kok situ mendadakan sewot. 

Penyakit akut apa sih tu namanya Cina Phobia kali ya. Begitu ada kata Cina 
langsung blingsatan. Na tu ada artikel berjudul Cina, 60 tahun Kedepan, apa 
langsung kebakaran jenggot juga kali ya? 

Gue kasi tahu ya, Situ kalo panggil nama gue dengan yang enggak enggak lagi, 
mau Cabo kek, mau Sayang kek, mau Pretty Woman kek, kalau terkesan menghina sih 
gue bales kontan aje deh. 

Nah gimana, apa masih betah dipanggil Koh Tionghoa? 
Ini panggilan sudah sangat memberi muka lhoh. Balasan yang sangat tidak 
setimpal sebetulnya, tapi mengingat yang berambut putih... apa boleh buat. Gue 
kasi muka deh, kasi muka. 

Muhahaha .

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, zho...@... wrote:

 Rupanya, penyakit kamu memang sudah akut!
 Engkong kamu rupanya tak pernah ngajari: jangan pakai panggilan yg orang lain 
 tdk suka! 
 Kamu mau pakai istilah cina silahkan di rumah kamu sendiri, diantara teman2 
 kamu yg tak alergi thd istilah ini. Di tempat umum yg sebagian orang merasa 
 terhina dng istilah ini, kamu tetap memaksa pakai, ini sudah kurangajar!
 Apa kamu masih senang dipanggil cabo uly? 
 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT
 
 -Original Message-
 From: ulysee_me2 ulysee_me2@ ...
 Date: Tue, 20 Oct 2009 02:14:27 
 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
 Subject: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina
 
 Apa yang salah dengan kalimat,sembahyang di klenteng di malam sincia itu 
 merupakan bagian dari budaya masyarakat Cina. ???
 
 Wadoh, ini nih,refot donk jawabnya nih.
 Mohon tanya, yg dimaksud masyarakat Cina di atas itu termasuk saya apa 
 tidak?
 
 Kalau dibilang termasuk, khan koh Tionghoa sudah jelas menyatakan diri bukan 
 Cina, kalau gue bilang termasuk, ntar gue dimaki pula. 
 
 Kalau dibilang enggak termasuk, nanti dibilang gue memisahkan dia dari 
 komunitasnya. Salah juga. 
 
 Mendingan Koh Tionghoa jawab sendiri aje deh, merasa termasuk masyarakat 
 Cina atau tidak? Termasuk ya monggo, enggak juga silakan. Khan nggak ada 
 urusannya sama gue. 
 
 Mending bahas soal

[budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina

2009-10-20 Terurut Topik joao_kho
Saudara Zhou dan Saudari Uly yang terpelajar, saya rasa tidak perlu dilanjutkan 
terus-menerus pembahasan tionghua ataupun cina, menurut saya, maaf kalo juga 
tidak diterima ya :-)

- Kalo orang tidak mau mengucapkan tionghua ya, kita jelaskan, dan tidak perlu 
memaksa kehendak orang, ini kan mulutnya masing-masing.

- Kalo merasa diri tionghua dan bukan cina (mungkin anggapan cina itu orang 
republick rakyat cina) ya silakan di kasih tahu aja, cukup sekali dua kali 
saja, ga perlu diteruskan panjang lebar yang pembahasan makin ke pribadinya 
orang. Namanya pribadi orang ya terserah orang itu sendiri.

- Yang merasakan cina itu adalah panggilan yg cocok untuk etnis tionghua di 
Indonesia, silakan walaupun secara pemerintah juga skrg lebih mengunakan etnis 
tionghua, bukanlah etnis cina.

Bagi saya sendiri seh merasa tren dan arti dari kata etnis tionghua ini lebih 
mencerminkan kita skrg ini di Indonesia yang merupakan perkembangan sejarah dan 
budaya, dan ga ada salahnya mengunakan kata tionghua dalam sehari-hari, 
begitupun dgn milis kita namanya juga budaya tionghua , karena apa?

Karena tionghua ini kata yang muncul di Indonesia dari perkembangan jaman dulu 
sampai sekarang yg melambangkan kita, tidak ditemui di Singapore, Filipina, 
Malaysia, Thailand. 

Walaunpun Tionghua sendiri mempunyai arti yang kira-kira sama dengan Hua Ren, 
Hua Jin, Teng Lang, dan sebaginya.

Terima kasih,
JK

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zho...@... wrote:

 Rupanya, penyakit kamu memang sudah akut!
 Engkong kamu rupanya tak pernah ngajari: jangan pakai panggilan yg orang lain 
 tdk suka! 
 Kamu mau pakai istilah cina silahkan di rumah kamu sendiri, diantara teman2 
 kamu yg tak alergi thd istilah ini. Di tempat umum yg sebagian orang merasa 
 terhina dng istilah ini, kamu tetap memaksa pakai, ini sudah kurangajar!
 Apa kamu masih senang dipanggil cabo uly?  
 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT
 
 -Original Message-
 From: ulysee_me2 ulysee_...@...
 Date: Tue, 20 Oct 2009 02:14:27 
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Subject: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina
 
 Apa yang salah dengan kalimat,sembahyang di klenteng di malam sincia itu 
 merupakan bagian dari budaya masyarakat Cina. ???
 
 Wadoh, ini  nih,refot donk jawabnya nih.
 Mohon tanya, yg dimaksud masyarakat Cina di atas itu termasuk saya apa 
 tidak?
  
 Kalau dibilang termasuk, khan koh Tionghoa sudah jelas menyatakan diri bukan 
 Cina, kalau gue bilang termasuk, ntar gue dimaki pula. 
 
 Kalau dibilang enggak termasuk, nanti dibilang gue memisahkan dia dari 
 komunitasnya. Salah juga. 
 
 Mendingan Koh Tionghoa jawab sendiri aje deh, merasa termasuk masyarakat 
 Cina atau tidak?  Termasuk ya monggo, enggak juga silakan. Khan nggak ada 
 urusannya sama gue. 
 
 Mending bahas soal si A Q aje deh, nggak perlu nanya yang enggak-enggak. 
 Dan please deh, jangan lebay 
  
 
 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zhoufy@ wrote:
 
  
  Jangan menghindarlah. Kamu memang tak pernah memanggil langsung saya cina, 
  tapi setiap anda posting dng memakai istilah cina, apa itu tdk merujuk ke 
  saya juga?
  Misalnya: sembahyang di klenteng di malam sincia itu merupakan bagian dari 
  budaya masyarakat Cina.
  Mohon tanya, yg dimaksud masyarakat Cina di atas itu termasuk saya apa 
  tidak?
  
  Sent from my BlackBerry®
  powered by Sinyal Kuat INDOSAT





[budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina

2009-10-20 Terurut Topik kwaih...@ymail.com
Saya rasa justru di milis inilah tempat yg tepat utk pembahasan tionghoa 
ataupun cina, masak harus dibahas di milis budaya India.
Andaikata memang konklusinya mendapatkan istilah cina lebih bisa diterima, ya 
rubah saja nama milis menjadi FORUM BUDAYA CINA  SEJARAH CINA.
sojah wushu,
Koay Hiap.

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, joao_kho joao@... wrote:

 Saudara Zhou dan Saudari Uly yang terpelajar, saya rasa tidak perlu 
 dilanjutkan terus-menerus pembahasan tionghua ataupun cina, menurut saya, 
 maaf kalo juga tidak diterima ya :-)
 
 - Kalo orang tidak mau mengucapkan tionghua ya, kita jelaskan, dan tidak 
 perlu memaksa kehendak orang, ini kan mulutnya masing-masing.
 
 - Kalo merasa diri tionghua dan bukan cina (mungkin anggapan cina itu orang 
 republick rakyat cina) ya silakan di kasih tahu aja, cukup sekali dua kali 
 saja, ga perlu diteruskan panjang lebar yang pembahasan makin ke pribadinya 
 orang. Namanya pribadi orang ya terserah orang itu sendiri.
 
 - Yang merasakan cina itu adalah panggilan yg cocok untuk etnis tionghua di 
 Indonesia, silakan walaupun secara pemerintah juga skrg lebih mengunakan 
 etnis tionghua, bukanlah etnis cina.
 
 Bagi saya sendiri seh merasa tren dan arti dari kata etnis tionghua ini lebih 
 mencerminkan kita skrg ini di Indonesia yang merupakan perkembangan sejarah 
 dan budaya, dan ga ada salahnya mengunakan kata tionghua dalam sehari-hari, 
 begitupun dgn milis kita namanya juga budaya tionghua , karena apa?
 
 Karena tionghua ini kata yang muncul di Indonesia dari perkembangan jaman 
 dulu sampai sekarang yg melambangkan kita, tidak ditemui di Singapore, 
 Filipina, Malaysia, Thailand. 
 
 Walaunpun Tionghua sendiri mempunyai arti yang kira-kira sama dengan Hua Ren, 
 Hua Jin, Teng Lang, dan sebaginya.
 
 Terima kasih,



[budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina

2009-10-20 Terurut Topik ardian_c
bener jok, sebenernya istilah tionghoa itu KHAS INDONESIA yg gak bakalan lu 
temuin dibelahan dunia mana jg.
Justru istilah ini keren abis alias gak membebek ame istilah2 cina di singapore 
or malay hueheheheheheheheheh

so istilah tionghoa itu sebenernya nunjukin chinese di Indonesia. Ngkale waktu 
ngomong org cina or china bisa bikin bingung itu org china dari tiongkok or 
dari hongkong ? waktu ngomong org cina, jgn2 cina malaysia huehehehehe
but waktu ngomong org TIONGHOA so pastilar itu org cina di indonesia.

owe seh setuju kalu istilah tionghoa itu buat nunjukin identitas org chinese di 
indonesia.


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, joao_kho joao@... wrote:

 Saudara Zhou dan Saudari Uly yang terpelajar, saya rasa tidak perlu 
 dilanjutkan terus-menerus pembahasan tionghua ataupun cina, menurut saya, 
 maaf kalo juga tidak diterima ya :-)
 
 - Kalo orang tidak mau mengucapkan tionghua ya, kita jelaskan, dan tidak 
 perlu memaksa kehendak orang, ini kan mulutnya masing-masing.
 
 - Kalo merasa diri tionghua dan bukan cina (mungkin anggapan cina itu orang 
 republick rakyat cina) ya silakan di kasih tahu aja, cukup sekali dua kali 
 saja, ga perlu diteruskan panjang lebar yang pembahasan makin ke pribadinya 
 orang. Namanya pribadi orang ya terserah orang itu sendiri.
 
 - Yang merasakan cina itu adalah panggilan yg cocok untuk etnis tionghua di 
 Indonesia, silakan walaupun secara pemerintah juga skrg lebih mengunakan 
 etnis tionghua, bukanlah etnis cina.
 
 Bagi saya sendiri seh merasa tren dan arti dari kata etnis tionghua ini lebih 
 mencerminkan kita skrg ini di Indonesia yang merupakan perkembangan sejarah 
 dan budaya, dan ga ada salahnya mengunakan kata tionghua dalam sehari-hari, 
 begitupun dgn milis kita namanya juga budaya tionghua , karena apa?
 
 Karena tionghua ini kata yang muncul di Indonesia dari perkembangan jaman 
 dulu sampai sekarang yg melambangkan kita, tidak ditemui di Singapore, 
 Filipina, Malaysia, Thailand. 
 
 Walaunpun Tionghua sendiri mempunyai arti yang kira-kira sama dengan Hua Ren, 
 Hua Jin, Teng Lang, dan sebaginya.
 
 Terima kasih,
 JK
 
 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zhoufy@ wrote:
 
  Rupanya, penyakit kamu memang sudah akut!
  Engkong kamu rupanya tak pernah ngajari: jangan pakai panggilan yg orang 
  lain tdk suka! 
  Kamu mau pakai istilah cina silahkan di rumah kamu sendiri, diantara teman2 
  kamu yg tak alergi thd istilah ini. Di tempat umum yg sebagian orang merasa 
  terhina dng istilah ini, kamu tetap memaksa pakai, ini sudah kurangajar!
  Apa kamu masih senang dipanggil cabo uly?  
  Sent from my BlackBerry®
  powered by Sinyal Kuat INDOSAT
  
  -Original Message-
  From: ulysee_me2 ulysee_me2@
  Date: Tue, 20 Oct 2009 02:14:27 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  Subject: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina
  
  Apa yang salah dengan kalimat,sembahyang di klenteng di malam sincia itu 
  merupakan bagian dari budaya masyarakat Cina. ???
  
  Wadoh, ini  nih,refot donk jawabnya nih.
  Mohon tanya, yg dimaksud masyarakat Cina di atas itu termasuk saya apa 
  tidak?
   
  Kalau dibilang termasuk, khan koh Tionghoa sudah jelas menyatakan diri 
  bukan Cina, kalau gue bilang termasuk, ntar gue dimaki pula. 
  
  Kalau dibilang enggak termasuk, nanti dibilang gue memisahkan dia dari 
  komunitasnya. Salah juga. 
  
  Mendingan Koh Tionghoa jawab sendiri aje deh, merasa termasuk masyarakat 
  Cina atau tidak?  Termasuk ya monggo, enggak juga silakan. Khan nggak ada 
  urusannya sama gue. 
  
  Mending bahas soal si A Q aje deh, nggak perlu nanya yang enggak-enggak. 
  Dan please deh, jangan lebay 
   
  
  --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zhoufy@ wrote:
  
   
   Jangan menghindarlah. Kamu memang tak pernah memanggil langsung saya 
   cina, tapi setiap anda posting dng memakai istilah cina, apa itu tdk 
   merujuk ke saya juga?
   Misalnya: sembahyang di klenteng di malam sincia itu merupakan bagian 
   dari budaya masyarakat Cina.
   Mohon tanya, yg dimaksud masyarakat Cina di atas itu termasuk saya apa 
   tidak?
   
   Sent from my BlackBerry®
   powered by Sinyal Kuat INDOSAT
 





[budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina

2009-10-20 Terurut Topik ardian_c
jgn jauh2 dah, itu tionghoa net, jaringan tionghoa muda, paguyuban marga 
tionghoa dsbnya khan pake kata tionghoa heuehehehehehehe



--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, kwaih...@... kwaih...@... wrote:

 Saya rasa justru di milis inilah tempat yg tepat utk pembahasan tionghoa 
 ataupun cina, masak harus dibahas di milis budaya India.
 Andaikata memang konklusinya mendapatkan istilah cina lebih bisa diterima, ya 
 rubah saja nama milis menjadi FORUM BUDAYA CINA  SEJARAH CINA.
 sojah wushu,
 Koay Hiap.
 
 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, joao_kho Joao.Kho@ wrote:
 
  Saudara Zhou dan Saudari Uly yang terpelajar, saya rasa tidak perlu 
  dilanjutkan terus-menerus pembahasan tionghua ataupun cina, menurut saya, 
  maaf kalo juga tidak diterima ya :-)
  
  - Kalo orang tidak mau mengucapkan tionghua ya, kita jelaskan, dan tidak 
  perlu memaksa kehendak orang, ini kan mulutnya masing-masing.
  
  - Kalo merasa diri tionghua dan bukan cina (mungkin anggapan cina itu orang 
  republick rakyat cina) ya silakan di kasih tahu aja, cukup sekali dua kali 
  saja, ga perlu diteruskan panjang lebar yang pembahasan makin ke pribadinya 
  orang. Namanya pribadi orang ya terserah orang itu sendiri.
  
  - Yang merasakan cina itu adalah panggilan yg cocok untuk etnis tionghua di 
  Indonesia, silakan walaupun secara pemerintah juga skrg lebih mengunakan 
  etnis tionghua, bukanlah etnis cina.
  
  Bagi saya sendiri seh merasa tren dan arti dari kata etnis tionghua ini 
  lebih mencerminkan kita skrg ini di Indonesia yang merupakan perkembangan 
  sejarah dan budaya, dan ga ada salahnya mengunakan kata tionghua dalam 
  sehari-hari, begitupun dgn milis kita namanya juga budaya tionghua , karena 
  apa?
  
  Karena tionghua ini kata yang muncul di Indonesia dari perkembangan jaman 
  dulu sampai sekarang yg melambangkan kita, tidak ditemui di Singapore, 
  Filipina, Malaysia, Thailand. 
  
  Walaunpun Tionghua sendiri mempunyai arti yang kira-kira sama dengan Hua 
  Ren, Hua Jin, Teng Lang, dan sebaginya.
  
  Terima kasih,





[budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina

2009-10-20 Terurut Topik joao_kho
Saudara Koay Hiap, jika anda baca dari postingan 500, perulangan pembahasan 
Cina dan Tionghua sudah terulang banyak kali, dan dan mayoritas atau 
konklusinya masih tetap lebih dominan memakai tionghua :-)

Salam,
JK

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, kwaih...@... kwaih...@... wrote:

 Saya rasa justru di milis inilah tempat yg tepat utk pembahasan tionghoa 
 ataupun cina, masak harus dibahas di milis budaya India.
 Andaikata memang konklusinya mendapatkan istilah cina lebih bisa diterima, ya 
 rubah saja nama milis menjadi FORUM BUDAYA CINA  SEJARAH CINA.
 sojah wushu,
 Koay Hiap.
 
 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, joao_kho Joao.Kho@ wrote:
 
  Saudara Zhou dan Saudari Uly yang terpelajar, saya rasa tidak perlu 
  dilanjutkan terus-menerus pembahasan tionghua ataupun cina, menurut saya, 
  maaf kalo juga tidak diterima ya :-)
  
  - Kalo orang tidak mau mengucapkan tionghua ya, kita jelaskan, dan tidak 
  perlu memaksa kehendak orang, ini kan mulutnya masing-masing.
  
  - Kalo merasa diri tionghua dan bukan cina (mungkin anggapan cina itu orang 
  republick rakyat cina) ya silakan di kasih tahu aja, cukup sekali dua kali 
  saja, ga perlu diteruskan panjang lebar yang pembahasan makin ke pribadinya 
  orang. Namanya pribadi orang ya terserah orang itu sendiri.
  
  - Yang merasakan cina itu adalah panggilan yg cocok untuk etnis tionghua di 
  Indonesia, silakan walaupun secara pemerintah juga skrg lebih mengunakan 
  etnis tionghua, bukanlah etnis cina.
  
  Bagi saya sendiri seh merasa tren dan arti dari kata etnis tionghua ini 
  lebih mencerminkan kita skrg ini di Indonesia yang merupakan perkembangan 
  sejarah dan budaya, dan ga ada salahnya mengunakan kata tionghua dalam 
  sehari-hari, begitupun dgn milis kita namanya juga budaya tionghua , karena 
  apa?
  
  Karena tionghua ini kata yang muncul di Indonesia dari perkembangan jaman 
  dulu sampai sekarang yg melambangkan kita, tidak ditemui di Singapore, 
  Filipina, Malaysia, Thailand. 
  
  Walaunpun Tionghua sendiri mempunyai arti yang kira-kira sama dengan Hua 
  Ren, Hua Jin, Teng Lang, dan sebaginya.
  
  Terima kasih,





Re: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina

2009-10-20 Terurut Topik zhoufy
Takutnya mereka2 itu Gua yangtou mai gouru, alias gantung kepala domba jual 
daging anjing.


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: ardian_c ardia...@yahoo.co.id
Date: Tue, 20 Oct 2009 08:24:46 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina

jgn jauh2 dah, itu tionghoa net, jaringan tionghoa muda, paguyuban marga 
tionghoa dsbnya khan pake kata tionghoa heuehehehehehehe



--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, kwaih...@... kwaih...@... wrote:

 Saya rasa justru di milis inilah tempat yg tepat utk pembahasan tionghoa 
 ataupun cina, masak harus dibahas di milis budaya India.
 Andaikata memang konklusinya mendapatkan istilah cina lebih bisa diterima, ya 
 rubah saja nama milis menjadi FORUM BUDAYA CINA  SEJARAH CINA.
 sojah wushu,
 Koay Hiap.
 
 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, joao_kho Joao.Kho@ wrote:
 
  Saudara Zhou dan Saudari Uly yang terpelajar, saya rasa tidak perlu 
  dilanjutkan terus-menerus pembahasan tionghua ataupun cina, menurut saya, 
  maaf kalo juga tidak diterima ya :-)
  
  - Kalo orang tidak mau mengucapkan tionghua ya, kita jelaskan, dan tidak 
  perlu memaksa kehendak orang, ini kan mulutnya masing-masing.
  
  - Kalo merasa diri tionghua dan bukan cina (mungkin anggapan cina itu orang 
  republick rakyat cina) ya silakan di kasih tahu aja, cukup sekali dua kali 
  saja, ga perlu diteruskan panjang lebar yang pembahasan makin ke pribadinya 
  orang. Namanya pribadi orang ya terserah orang itu sendiri.
  
  - Yang merasakan cina itu adalah panggilan yg cocok untuk etnis tionghua di 
  Indonesia, silakan walaupun secara pemerintah juga skrg lebih mengunakan 
  etnis tionghua, bukanlah etnis cina.
  
  Bagi saya sendiri seh merasa tren dan arti dari kata etnis tionghua ini 
  lebih mencerminkan kita skrg ini di Indonesia yang merupakan perkembangan 
  sejarah dan budaya, dan ga ada salahnya mengunakan kata tionghua dalam 
  sehari-hari, begitupun dgn milis kita namanya juga budaya tionghua , karena 
  apa?
  
  Karena tionghua ini kata yang muncul di Indonesia dari perkembangan jaman 
  dulu sampai sekarang yg melambangkan kita, tidak ditemui di Singapore, 
  Filipina, Malaysia, Thailand. 
  
  Walaunpun Tionghua sendiri mempunyai arti yang kira-kira sama dengan Hua 
  Ren, Hua Jin, Teng Lang, dan sebaginya.
  
  Terima kasih,






Re: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina

2009-10-20 Terurut Topik Santo Putra
Kalau menurut saya sih gak apa-apa walaupun sudah dibahas berulang-ulang, 
soalnya masih banyak generasi muda yang belum mengerti kenapa sebutan Tionghua 
selalu dipertahankan.





From: joao_kho joao@gmail.com
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Tue, October 20, 2009 3:59:05 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina

  
Saudara Koay Hiap, jika anda baca dari postingan 500, perulangan pembahasan 
Cina dan Tionghua sudah terulang banyak kali, dan dan mayoritas atau 
konklusinya masih tetap lebih dominan memakai tionghua :-)

Salam,
JK

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, kwaih...@.. . kwaih...@.. . wrote:

 Saya rasa justru di milis inilah tempat yg tepat utk pembahasan tionghoa 
 ataupun cina, masak harus dibahas di milis budaya India.
 Andaikata memang konklusinya mendapatkan istilah cina lebih bisa diterima, ya 
 rubah saja nama milis menjadi FORUM BUDAYA CINA  SEJARAH CINA.
 sojah wushu,
 Koay Hiap.
 
 --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, joao_kho Joao.Kho@ wrote:
 
  Saudara Zhou dan Saudari Uly yang terpelajar, saya rasa tidak perlu 
  dilanjutkan terus-menerus pembahasan tionghua ataupun cina, menurut saya, 
  maaf kalo juga tidak diterima ya :-)
  
  - Kalo orang tidak mau mengucapkan tionghua ya, kita jelaskan, dan tidak 
  perlu memaksa kehendak orang, ini kan mulutnya masing-masing.
  
  - Kalo merasa diri tionghua dan bukan cina (mungkin anggapan cina itu orang 
  republick rakyat cina) ya silakan di kasih tahu aja, cukup sekali dua kali 
  saja, ga perlu diteruskan panjang lebar yang pembahasan makin ke pribadinya 
  orang. Namanya pribadi orang ya terserah orang itu sendiri.
  
  - Yang merasakan cina itu adalah panggilan yg cocok untuk etnis tionghua di 
  Indonesia, silakan walaupun secara pemerintah juga skrg lebih mengunakan 
  etnis tionghua, bukanlah etnis cina.
  
  Bagi saya sendiri seh merasa tren dan arti dari kata etnis tionghua ini 
  lebih mencerminkan kita skrg ini di Indonesia yang merupakan perkembangan 
  sejarah dan budaya, dan ga ada salahnya mengunakan kata tionghua dalam 
  sehari-hari, begitupun dgn milis kita namanya juga budaya tionghua , karena 
  apa?
  
  Karena tionghua ini kata yang muncul di Indonesia dari perkembangan jaman 
  dulu sampai sekarang yg melambangkan kita, tidak ditemui di Singapore, 
  Filipina, Malaysia, Thailand. 
  
  Walaunpun Tionghua sendiri mempunyai arti yang kira-kira sama dengan Hua 
  Ren, Hua Jin, Teng Lang, dan sebaginya.
  
  Terima kasih,






  

[budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina

2009-10-20 Terurut Topik tanaya.geo
Mau dibahas sampai kapanpun, topik cina-tionghoa-china gak bakalan selesai. 
malah sering berakhir gak baik.

Apa betul 'banyak' generasi 'muda' saat ini gak ngerti soal cina-tionghoa? 
Mereka itu 'gak ngerti' ataukah malahan mereka mencoba mencari 'jalan tengah' 
sih?

Teman-teman yg 'pro' tionghoa, mengabsolutkan bahwa (a) cina itu pasti 
menghina, sementara (b) tionghoa (dan china?) itu pasti tidak menghina. 
Sehingga teman-teman ini menghimbau utk selalu menggunakan kata tionghoa bukan 
cina. Apa argumen diatas selalu menjadi kenyataan?

Argumen diatas itu lho yg coba dikritik sebagian (atau seluruhnya?) oleh 
teman-teman 'pro' cina (sy sadar istilah pro-cina ini juga terlalu 
menyederhanakan; istilah ini dipilih hanya sebagai kontras kelompok 
sebelumnya). Bagi mereka, (a) cina tidak selalu berartian menghina, sementara 
(b) tionghoa (dan china?) sekalipun bisa digunakan untuk menghina. Sehingga 
mereka lalu membawa dimensi intensi atau tujuan atau cara menggunakan kata 
tersebut dalam suatu kalimat. Dengan melihat kalimat tersebut, lebih lanjut 
argumen para pro cina, bisa dilihat kandungan nilai kata cina/tionghoa yg 
dibuat.

Apa iya para pro-cina itu tidak setuju menggunakan kata tionghoa? Saya rasa 
kesimpulan tersebut kok terasa terlalu menyederhanakan (over simplification). 
Sejauh yg saya pahami (bisa jadi saya salah memahami), para pro-cina itu tidak 
setuju bila ada pemaksaan menggunakan tionghoa (dan china) sebagai pengganti 
cina. Bila perubahan terjadi dengan alami, saya pikir mereka dengan senang 
hati menerima. Toh para pro-cina tersebut, dalam beberapa forum, diskusi, 
pembicaraan, dll juga menggunakan kata tionghoa (dan cina dengan bergantian).

Tanpa perlu dicaci-maki, tanpa perlu pengastaan, toh pro-cina juga sering 
menggunakan kata 'tionghoa'.

Bagi pro-cina, yg lebih berperan adalah intensi/tujuan seseorang dalam 
menggunakan kata tionghoa/cina dalam suatu kalimat. Argumen klasik mereka, 
dalam kalimat cina jenius dan tionghoa tolol kata cina bernilai positif 
sementara tionghoa malah menjadi negatif. Kelemahan argumen diatas tersebut 
hanya terletak pada jarangnya penggunaan kata cina/tionghoa seperti diatas. 
Kata 'cina', karena lebih umum, saat ini dibandingkan dengan kata 'tionghoa', 
punya lebih banyak pasangan kata bernilai negatif. Misalnya kata cina tolol 
mungkin lebih banyak dibandingkan tionghoa tolol. Dalam konteks keumuman 
penggunaan kata, sebenarnya kata tionghoa diuntungkan oleh regim orde baru. 
Oleh karena pemilihan kata 'cina' sebagai ganti 'tionghoa' pada regim orba, 
maka kata cina menjadi lebih sering digunakan. Baik digunakan secara positif, 
maupun, sayangnya, juga secara negatif.

Bila kita melepas faktor keumuman penggunaan pasangan kata, argumen cina 
jenius dan tionghoa tolol diatas apakah tidak mengandung kebenaran? Bila 
argumen cina jenius... itu bisa diterima, lalu apakah kritik bahwa dalam 
konteks penghinaan/deregatory, intensi seseorang mungkin lebih penting (dan 
lebih mewakili) daripada penggunaan kata an sich bisa diterima?

Nah sekarang, apakah para pro-tionghoa bisa menerima kritik para pro-cina? 

Silang pendapat ini seperti semacam ironi. Disatu sisi para pro-tionghoa merasa 
sakit hati karena dipaksa oleh orba menggunakan kata 'cina' sebagai ganti 
'tionghoa'. Disisi lainnya, teman-teman pro-tionghoa malah menggunakan metode 
'pemaksaan' yang sama untuk meminta penggunaan kata 'tionghoa' sebagai ganti 
'cina'. Pro-tionghoa juga beberapa kali berargumen bahwa bila penggunaan kata 
'cina' terjadi dengan alami, tanpa paksaan, tanpa penggiringan opini, dll; maka 
kata tersebut bisa diterima. Bukankah tindakan 'memaksakan' kata tionghoa saat 
ini menjadi suatu paradoks?

Lah apakah balas-membalas ini mau terus dilanjutkan?

Sudahilah diskusi kata cina-tionghoa ini. Gak mutu, gak relevan, dan relatif 
tidak berguna saat ada beberapa masalah yg lebih penting dan lebih bermakna. 
Ataukah memang soal cina-tionghoa ini dianggap maha penting dan bermakna bagi 
para etnis cina/tionghoa di indonesia?

mohon pengajaran dari teman-teman sekalian.


salam,
jimmy
NB: diforum online tertentu, kata 'china' juga sudah digunakan untuk 
mencaci-maki.

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Santo Putra santopu...@... wrote:

 Kalau menurut saya sih gak apa-apa walaupun sudah dibahas berulang-ulang, 
 soalnya masih banyak generasi muda yang belum mengerti kenapa sebutan 
 Tionghua selalu dipertahankan.
 



[budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina

2009-10-20 Terurut Topik joao_kho
Kok panjang banget, mending suruh baca dulu.. dari halamn 500.. nah disitu akan 
ditemui kembali banyak pikiran2 dari teman2 yg posting terdahulu, mungkin dari 
situ sudah terjawab. jadi nga melakukan pekerjaan berulang-ulang. Bahas Cina 
Tionghua bukan ga boleh tapi ya jgn sampai ke pribadi orang diserang.

Mungkin pengguna milis/forum di Indonesia masih seperti guru mendidik anak tk 
atau sd, maunya dinyusuin mulu, spt informasi begitu mestinya diluar moderator 
ataupun yang baru menjadi member silakan baca dari awal seluruh postingan 
forum/milis atau melakukan search sesuai kata kunci ttg artikel yang mau 
ditemukan..

Yang mau saya komentar, adalah bukan mempertahankan tionghua, karena tionghua 
itu seperti EYD, sedangkan cina itu ungkapan lama yg masih dipertahankan oleh 
sebagian teman2. Justru jaman berjalan istilah tionghua itu suatu proses 
perkembangan. Karena tionghua itu mencerminkan itu cina di Indonesia, begitu 
anda ngomong lgs orang mengerti, kenapa mesti ngomong cina yang diluar sana 
banyak negara lain diluar sana yg juga ada cinanya :D


Salam
JK

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, tanaya.geo tanaya@... wrote:

 Mau dibahas sampai kapanpun, topik cina-tionghoa-china gak bakalan selesai. 
 malah sering berakhir gak baik.
 
 Apa betul 'banyak' generasi 'muda' saat ini gak ngerti soal cina-tionghoa? 
 Mereka itu 'gak ngerti' ataukah malahan mereka mencoba mencari 'jalan tengah' 
 sih?
 
 Teman-teman yg 'pro' tionghoa, mengabsolutkan bahwa (a) cina itu pasti 
 menghina, sementara (b) tionghoa (dan china?) itu pasti tidak menghina. 
 Sehingga teman-teman ini menghimbau utk selalu menggunakan kata tionghoa 
 bukan cina. Apa argumen diatas selalu menjadi kenyataan?
 
 Argumen diatas itu lho yg coba dikritik sebagian (atau seluruhnya?) oleh 
 teman-teman 'pro' cina (sy sadar istilah pro-cina ini juga terlalu 
 menyederhanakan; istilah ini dipilih hanya sebagai kontras kelompok 
 sebelumnya). Bagi mereka, (a) cina tidak selalu berartian menghina, 
 sementara (b) tionghoa (dan china?) sekalipun bisa digunakan untuk 
 menghina. Sehingga mereka lalu membawa dimensi intensi atau tujuan atau 
 cara menggunakan kata tersebut dalam suatu kalimat. Dengan melihat kalimat 
 tersebut, lebih lanjut argumen para pro cina, bisa dilihat kandungan nilai 
 kata cina/tionghoa yg dibuat.
 
 Apa iya para pro-cina itu tidak setuju menggunakan kata tionghoa? Saya rasa 
 kesimpulan tersebut kok terasa terlalu menyederhanakan (over simplification). 
 Sejauh yg saya pahami (bisa jadi saya salah memahami), para pro-cina itu 
 tidak setuju bila ada pemaksaan menggunakan tionghoa (dan china) sebagai 
 pengganti cina. Bila perubahan terjadi dengan alami, saya pikir mereka 
 dengan senang hati menerima. Toh para pro-cina tersebut, dalam beberapa 
 forum, diskusi, pembicaraan, dll juga menggunakan kata tionghoa (dan cina 
 dengan bergantian).
 
 Tanpa perlu dicaci-maki, tanpa perlu pengastaan, toh pro-cina juga sering 
 menggunakan kata 'tionghoa'.
 
 Bagi pro-cina, yg lebih berperan adalah intensi/tujuan seseorang dalam 
 menggunakan kata tionghoa/cina dalam suatu kalimat. Argumen klasik mereka, 
 dalam kalimat cina jenius dan tionghoa tolol kata cina bernilai positif 
 sementara tionghoa malah menjadi negatif. Kelemahan argumen diatas tersebut 
 hanya terletak pada jarangnya penggunaan kata cina/tionghoa seperti diatas. 
 Kata 'cina', karena lebih umum, saat ini dibandingkan dengan kata 'tionghoa', 
 punya lebih banyak pasangan kata bernilai negatif. Misalnya kata cina tolol 
 mungkin lebih banyak dibandingkan tionghoa tolol. Dalam konteks keumuman 
 penggunaan kata, sebenarnya kata tionghoa diuntungkan oleh regim orde baru. 
 Oleh karena pemilihan kata 'cina' sebagai ganti 'tionghoa' pada regim orba, 
 maka kata cina menjadi lebih sering digunakan. Baik digunakan secara positif, 
 maupun, sayangnya, juga secara negatif.
 
 Bila kita melepas faktor keumuman penggunaan pasangan kata, argumen cina 
 jenius dan tionghoa tolol diatas apakah tidak mengandung kebenaran? Bila 
 argumen cina jenius... itu bisa diterima, lalu apakah kritik bahwa dalam 
 konteks penghinaan/deregatory, intensi seseorang mungkin lebih penting (dan 
 lebih mewakili) daripada penggunaan kata an sich bisa diterima?
 
 Nah sekarang, apakah para pro-tionghoa bisa menerima kritik para pro-cina? 
 
 Silang pendapat ini seperti semacam ironi. Disatu sisi para pro-tionghoa 
 merasa sakit hati karena dipaksa oleh orba menggunakan kata 'cina' sebagai 
 ganti 'tionghoa'. Disisi lainnya, teman-teman pro-tionghoa malah menggunakan 
 metode 'pemaksaan' yang sama untuk meminta penggunaan kata 'tionghoa' sebagai 
 ganti 'cina'. Pro-tionghoa juga beberapa kali berargumen bahwa bila 
 penggunaan kata 'cina' terjadi dengan alami, tanpa paksaan, tanpa 
 penggiringan opini, dll; maka kata tersebut bisa diterima. Bukankah tindakan 
 'memaksakan' kata tionghoa saat ini menjadi suatu paradoks?
 
 Lah apakah balas-membalas ini mau terus dilanjutkan?
 
 Sudahilah 

Kontekstual (Re: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina)

2009-10-20 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh
Sebetulnya penggunaan istilah cina, tiongkok, tionghoa, bahkan mandarin, itu 
kontekstual juga.

Di kalangan paguyuban cersil selalu dibilang cerita silat cina.
Tidak pernah cerita silat tiongkok, apalagi cerita silat tionghoa.

Di kalangan movie-goers dan song lovers selalu dibilang film mandarin dan 
lagu mandarin.
Tidak pernah film tiongkok dan lagu tiongkok atau film tionghoa dan lagu 
tionghoa.

Kalau bicara tentang ban lie tiang shia, selalu dibilang tembok tiongkok.
Tidak pernah tembok cina, apalagi tembok mandarin.

Kenapa begitu, yah itu sudah kebiasaan puluhan tahun yang tidak pernah 
dipermasalahkan.
Walau mungkin mengandung ketidak-tepatan etimologis...


Dan hal itu juga tidak bisa dijadikan alasan untuk meng-istiqomah-kan 
semua-semuanya.

Kalau seseorang memilih bilang cina, tidak perlu kita paksa dia merubah semua 
tionghoa harus jadi cina.
Seperti milis budaya tionghoa tidak harus jadi milis budaya cina, misalnya.

Begitu juga kalau seseorang memilih bilang tionghoa dan tiongkok, tidak 
perlu kita paksa dia merubah semua cina harus jadi tionghoa atau tiongkok.
Seperti petai cina tidak harus jadi petai tiongkok atau petai cina, 
misalnya.
 
Bahkan juga kalau seseorang merasa perlu bilang mandarin, tidak perlu kita 
paksa dia merubah semua cina atau tiongkok harus jadi mandarin.
Seperti arak cina tidak harus jadi arak mandarin atau republik rakyat 
tiongkok harus jadi republik rakyat mandarin, misalnya.


Bahkan cina dan tionghoa bisa saja muncul bareng dalam satu kalimat, 
keduanya dalam konteksnya masing-masing.
Kalimat Sekarang ini sudah mudah bagi orang tionghoa untuk mengunjungi kerabat 
cinanya, misalnya, singkat namun maknanya jelas.
 

Jadi wajar-wajar saja lah.
Tidak perlu ribut memperdebatkannya sampai bawa-bawa cabo segala...

Wasalam.

 

  - Original Message - 
  From: joao_kho 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, October 20, 2009 10:38 PM
  Subject: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina


Kok panjang banget, mending suruh baca dulu.. dari halamn 500.. nah disitu 
akan ditemui kembali banyak pikiran2 dari teman2 yg posting terdahulu, mungkin 
dari situ sudah terjawab. jadi nga melakukan pekerjaan berulang-ulang. Bahas 
Cina Tionghua bukan ga boleh tapi ya jgn sampai ke pribadi orang diserang.

  Mungkin pengguna milis/forum di Indonesia masih seperti guru mendidik anak tk 
atau sd, maunya dinyusuin mulu, spt informasi begitu mestinya diluar moderator 
ataupun yang baru menjadi member silakan baca dari awal seluruh postingan 
forum/milis atau melakukan search sesuai kata kunci ttg artikel yang mau 
ditemukan..

  Yang mau saya komentar, adalah bukan mempertahankan tionghua, karena tionghua 
itu seperti EYD, sedangkan cina itu ungkapan lama yg masih dipertahankan oleh 
sebagian teman2. Justru jaman berjalan istilah tionghua itu suatu proses 
perkembangan. Karena tionghua itu mencerminkan itu cina di Indonesia, begitu 
anda ngomong lgs orang mengerti, kenapa mesti ngomong cina yang diluar sana 
banyak negara lain diluar sana yg juga ada cinanya :D

  Salam
  JK

  --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, tanaya.geo tanaya@... wrote:
  
   Mau dibahas sampai kapanpun, topik cina-tionghoa-china gak bakalan selesai. 
malah sering berakhir gak baik.
   
   Apa betul 'banyak' generasi 'muda' saat ini gak ngerti soal cina-tionghoa? 
Mereka itu 'gak ngerti' ataukah malahan mereka mencoba mencari 'jalan tengah' 
sih?
   
   Teman-teman yg 'pro' tionghoa, mengabsolutkan bahwa (a) cina itu pasti 
menghina, sementara (b) tionghoa (dan china?) itu pasti tidak menghina. 
Sehingga teman-teman ini menghimbau utk selalu menggunakan kata tionghoa bukan 
cina. Apa argumen diatas selalu menjadi kenyataan?
   
   Argumen diatas itu lho yg coba dikritik sebagian (atau seluruhnya?) oleh 
teman-teman 'pro' cina (sy sadar istilah pro-cina ini juga terlalu 
menyederhanakan; istilah ini dipilih hanya sebagai kontras kelompok 
sebelumnya). Bagi mereka, (a) cina tidak selalu berartian menghina, sementara 
(b) tionghoa (dan china?) sekalipun bisa digunakan untuk menghina. Sehingga 
mereka lalu membawa dimensi intensi atau tujuan atau cara menggunakan kata 
tersebut dalam suatu kalimat. Dengan melihat kalimat tersebut, lebih lanjut 
argumen para pro cina, bisa dilihat kandungan nilai kata cina/tionghoa yg 
dibuat.
   
   Apa iya para pro-cina itu tidak setuju menggunakan kata tionghoa? Saya rasa 
kesimpulan tersebut kok terasa terlalu menyederhanakan (over simplification). 
Sejauh yg saya pahami (bisa jadi saya salah memahami), para pro-cina itu tidak 
setuju bila ada pemaksaan menggunakan tionghoa (dan china) sebagai pengganti 
cina. Bila perubahan terjadi dengan alami, saya pikir mereka dengan senang 
hati menerima. Toh para pro-cina tersebut, dalam beberapa forum, diskusi, 
pembicaraan, dll juga menggunakan kata tionghoa (dan cina dengan bergantian).
   
   Tanpa perlu dicaci-maki, tanpa perlu pengastaan, toh pro-cina

[budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina

2009-10-20 Terurut Topik ulysee_me2
Eeeeh, kumaha sih, ieu jelema teh hayang pasea wae! Mamawa Engkong deuih!! 

Kapan gue maksa-maksa orang pake sebuah istilah? Tunjukkin coba! 
Gue sih kaga maksa orang, mau pake istilah yang mana terserah aje. 

Statement gue khan sudah jelas: 
GUE pribadi mah nggak masalah disebut Cina ataupun Tionghoa, buat gue nggak ada 
bedanya, selama orang enggak ada maksud menghina.
 
Liat donk, istilah Cina dan Tionghoa yang gue pake sama sama banyak kok, kadang 
ini kadang itu, toh buat gue artinya sama.

Sadar diri donk! Ngaca! Sendirinya yang maksa2 orang pake satu  istilah dan 
melarang-larang orang pake istilah lain. 
Justeru sikap seperti itu yang gue sebel tuh, overacting, pake maksa maksa 
segala, lebay!

Situ sendiri yang memakai sebuah istilah untuk menghina-hina, hayo berani ngaku 
nggak! 
Tetap saja, bukan istilahnya yang salah, bukan istilahnya yang harus 
dihilangkan, tapi orang yang punya maksud menghina itulah  yang keji. 

Na kalo situ sendiri yang alergi sama kata Cina, ya problem situ donk itu mah. 
Jangan maksa orang yang enggak kenapa-napa untuk ikut alergi donk!  Orang nggak 
punya maksud buruk, nggak ada niat menghina, kok situ mendadakan sewot. 

Penyakit akut apa sih tu namanya Cina Phobia kali ya. Begitu ada kata Cina 
langsung blingsatan. Na tu ada artikel berjudul Cina, 60 tahun Kedepan, apa 
langsung kebakaran jenggot juga kali ya? 

Gue kasi tahu ya, Situ kalo panggil nama gue dengan yang enggak enggak lagi, 
mau Cabo kek, mau Sayang kek, mau Pretty Woman kek, kalau terkesan menghina sih 
gue bales kontan aje deh. 

Nah gimana, apa masih betah dipanggil Koh Tionghoa? 
Ini panggilan sudah sangat memberi muka lhoh. Balasan yang sangat tidak 
setimpal sebetulnya, tapi mengingat yang berambut putih... apa boleh buat. Gue 
kasi muka deh, kasi muka. 

Muhahaha.




--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zho...@... wrote:

 Rupanya, penyakit kamu memang sudah akut!
 Engkong kamu rupanya tak pernah ngajari: jangan pakai panggilan yg orang lain 
 tdk suka! 
 Kamu mau pakai istilah cina silahkan di rumah kamu sendiri, diantara teman2 
 kamu yg tak alergi thd istilah ini. Di tempat umum yg sebagian orang merasa 
 terhina dng istilah ini, kamu tetap memaksa pakai, ini sudah kurangajar!
 Apa kamu masih senang dipanggil cabo uly?  
 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT
 
 -Original Message-
 From: ulysee_me2 ulysee_...@...
 Date: Tue, 20 Oct 2009 02:14:27 
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Subject: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina
 
 Apa yang salah dengan kalimat,sembahyang di klenteng di malam sincia itu 
 merupakan bagian dari budaya masyarakat Cina. ???
 
 Wadoh, ini  nih,refot donk jawabnya nih.
 Mohon tanya, yg dimaksud masyarakat Cina di atas itu termasuk saya apa 
 tidak?
  
 Kalau dibilang termasuk, khan koh Tionghoa sudah jelas menyatakan diri bukan 
 Cina, kalau gue bilang termasuk, ntar gue dimaki pula. 
 
 Kalau dibilang enggak termasuk, nanti dibilang gue memisahkan dia dari 
 komunitasnya. Salah juga. 
 
 Mendingan Koh Tionghoa jawab sendiri aje deh, merasa termasuk masyarakat 
 Cina atau tidak?  Termasuk ya monggo, enggak juga silakan. Khan nggak ada 
 urusannya sama gue. 
 
 Mending bahas soal si A Q aje deh, nggak perlu nanya yang enggak-enggak. 
 Dan please deh, jangan lebay 
  
 
 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zhoufy@ wrote:
 
  
  Jangan menghindarlah. Kamu memang tak pernah memanggil langsung saya cina, 
  tapi setiap anda posting dng memakai istilah cina, apa itu tdk merujuk ke 
  saya juga?
  Misalnya: sembahyang di klenteng di malam sincia itu merupakan bagian dari 
  budaya masyarakat Cina.
  Mohon tanya, yg dimaksud masyarakat Cina di atas itu termasuk saya apa 
  tidak?
  
  Sent from my BlackBerry?®
  powered by Sinyal Kuat INDOSAT





[budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina

2009-10-20 Terurut Topik ulysee_me2
Kalo gue sih udah bosen bahas kedua istilah itu. Kaga ada argumen baru, selalu 
yang itu-itu melulu. Trus ujung-ujungnya ada yang memaksa-maksa pake istilah 
Tionghoa sambil memaki-maki kepada mereka yang punya pendapat berbeda. Malahan 
sampai dikatakan kasta lebih rendah apa segala. H...serrem deh. 

Cuman, kadang kadang ada yang menarik tuh kayak kemaren artikel dari koran Sin 
Po taon 30-an yang dibawa oleh Beng siapa itu kemarin. 
Kebayang nggak, dari taon 1900 lalu ke 1930 lalu ke 1950 lalu ke taon 2000, itu 
persoalan istilah Cina-Tionghoa selalu berulang. Nggak bisa diselesaikan sekali 
untuk selamanya. Heran nggak siiihhh? 
 


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Santo Putra santopu...@... wrote:

 Kalau menurut saya sih gak apa-apa walaupun sudah dibahas berulang-ulang, 
 soalnya masih banyak generasi muda yang belum mengerti kenapa sebutan 
 Tionghua selalu dipertahankan.
 
 
 
 
 
 From: joao_kho joao@...
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Sent: Tue, October 20, 2009 3:59:05 PM
 Subject: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina
 
 ?
 Saudara Koay Hiap, jika anda baca dari postingan 500, perulangan pembahasan 
 Cina dan Tionghua sudah terulang banyak kali, dan dan mayoritas atau 
 konklusinya masih tetap lebih dominan memakai tionghua :-)
 
 Salam,
 JK
 
 --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, kwaihiap@ . kwaihiap@ . wrote:
 
  Saya rasa justru di milis inilah tempat yg tepat utk pembahasan tionghoa 
  ataupun cina, masak harus dibahas di milis budaya India.
  Andaikata memang konklusinya mendapatkan istilah cina lebih bisa diterima, 
  ya rubah saja nama milis menjadi FORUM BUDAYA CINA  SEJARAH CINA.
  sojah wushu,
  Koay Hiap.
  
  --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, joao_kho Joao.Kho@ wrote:
  
   Saudara Zhou dan Saudari Uly yang terpelajar, saya rasa tidak perlu 
   dilanjutkan terus-menerus pembahasan tionghua ataupun cina, menurut saya, 
   maaf kalo juga tidak diterima ya :-)
   
   - Kalo orang tidak mau mengucapkan tionghua ya, kita jelaskan, dan tidak 
   perlu memaksa kehendak orang, ini kan mulutnya masing-masing.
   
   - Kalo merasa diri tionghua dan bukan cina (mungkin anggapan cina itu 
   orang republick rakyat cina) ya silakan di kasih tahu aja, cukup sekali 
   dua kali saja, ga perlu diteruskan panjang lebar yang pembahasan makin ke 
   pribadinya orang. Namanya pribadi orang ya terserah orang itu sendiri.
   
   - Yang merasakan cina itu adalah panggilan yg cocok untuk etnis tionghua 
   di Indonesia, silakan walaupun secara pemerintah juga skrg lebih 
   mengunakan etnis tionghua, bukanlah etnis cina.
   
   Bagi saya sendiri seh merasa tren dan arti dari kata etnis tionghua ini 
   lebih mencerminkan kita skrg ini di Indonesia yang merupakan perkembangan 
   sejarah dan budaya, dan ga ada salahnya mengunakan kata tionghua dalam 
   sehari-hari, begitupun dgn milis kita namanya juga budaya tionghua , 
   karena apa?
   
   Karena tionghua ini kata yang muncul di Indonesia dari perkembangan jaman 
   dulu sampai sekarang yg melambangkan kita, tidak ditemui di Singapore, 
   Filipina, Malaysia, Thailand. 
   
   Walaunpun Tionghua sendiri mempunyai arti yang kira-kira sama dengan Hua 
   Ren, Hua Jin, Teng Lang, dan sebaginya.
   
   Terima kasih,
 





Re: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina

2009-10-20 Terurut Topik Andrew Mulianto
Dear Mods,

Pertikaian Uly dan zhoufy ini menurut saya sudah mengganggu.
Sebaiknya diselasaikan diluar aja, kalau berbeda pendapat dan diskusikan dengan 
baik gak apa2N ini sudah menjurus kasar dan norak.

Thanks
Andrew M
Sent from my BlackBerry® wireless device

-Original Message-
From: ulysee_me2 ulysee_...@yahoo.com.sg
Date: Tue, 20 Oct 2009 16:12:05 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina

Eeeeh, kumaha sih, ieu jelema teh hayang pasea wae! Mamawa Engkong deuih!! 

Kapan gue maksa-maksa orang pake sebuah istilah? Tunjukkin coba! 
Gue sih kaga maksa orang, mau pake istilah yang mana terserah aje. 

Statement gue khan sudah jelas: 
GUE pribadi mah nggak masalah disebut Cina ataupun Tionghoa, buat gue nggak ada 
bedanya, selama orang enggak ada maksud menghina.
 
Liat donk, istilah Cina dan Tionghoa yang gue pake sama sama banyak kok, kadang 
ini kadang itu, toh buat gue artinya sama.

Sadar diri donk! Ngaca! Sendirinya yang maksa2 orang pake satu  istilah dan 
melarang-larang orang pake istilah lain. 
Justeru sikap seperti itu yang gue sebel tuh, overacting, pake maksa maksa 
segala, lebay!

Situ sendiri yang memakai sebuah istilah untuk menghina-hina, hayo berani ngaku 
nggak! 
Tetap saja, bukan istilahnya yang salah, bukan istilahnya yang harus 
dihilangkan, tapi orang yang punya maksud menghina itulah  yang keji. 

Na kalo situ sendiri yang alergi sama kata Cina, ya problem situ donk itu mah. 
Jangan maksa orang yang enggak kenapa-napa untuk ikut alergi donk!  Orang nggak 
punya maksud buruk, nggak ada niat menghina, kok situ mendadakan sewot. 

Penyakit akut apa sih tu namanya Cina Phobia kali ya. Begitu ada kata Cina 
langsung blingsatan. Na tu ada artikel berjudul Cina, 60 tahun Kedepan, apa 
langsung kebakaran jenggot juga kali ya? 

Gue kasi tahu ya, Situ kalo panggil nama gue dengan yang enggak enggak lagi, 
mau Cabo kek, mau Sayang kek, mau Pretty Woman kek, kalau terkesan menghina sih 
gue bales kontan aje deh. 

Nah gimana, apa masih betah dipanggil Koh Tionghoa? 
Ini panggilan sudah sangat memberi muka lhoh. Balasan yang sangat tidak 
setimpal sebetulnya, tapi mengingat yang berambut putih... apa boleh buat. Gue 
kasi muka deh, kasi muka. 

Muhahaha.




--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zho...@... wrote:

 Rupanya, penyakit kamu memang sudah akut!
 Engkong kamu rupanya tak pernah ngajari: jangan pakai panggilan yg orang lain 
 tdk suka! 
 Kamu mau pakai istilah cina silahkan di rumah kamu sendiri, diantara teman2 
 kamu yg tak alergi thd istilah ini. Di tempat umum yg sebagian orang merasa 
 terhina dng istilah ini, kamu tetap memaksa pakai, ini sudah kurangajar!
 Apa kamu masih senang dipanggil cabo uly?  
 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT
 
 -Original Message-
 From: ulysee_me2 ulysee_...@...
 Date: Tue, 20 Oct 2009 02:14:27 
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Subject: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina
 
 Apa yang salah dengan kalimat,sembahyang di klenteng di malam sincia itu 
 merupakan bagian dari budaya masyarakat Cina. ???
 
 Wadoh, ini  nih,refot donk jawabnya nih.
 Mohon tanya, yg dimaksud masyarakat Cina di atas itu termasuk saya apa 
 tidak?
  
 Kalau dibilang termasuk, khan koh Tionghoa sudah jelas menyatakan diri bukan 
 Cina, kalau gue bilang termasuk, ntar gue dimaki pula. 
 
 Kalau dibilang enggak termasuk, nanti dibilang gue memisahkan dia dari 
 komunitasnya. Salah juga. 
 
 Mendingan Koh Tionghoa jawab sendiri aje deh, merasa termasuk masyarakat 
 Cina atau tidak?  Termasuk ya monggo, enggak juga silakan. Khan nggak ada 
 urusannya sama gue. 
 
 Mending bahas soal si A Q aje deh, nggak perlu nanya yang enggak-enggak. 
 Dan please deh, jangan lebay 
  
 
 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zhoufy@ wrote:
 
  
  Jangan menghindarlah. Kamu memang tak pernah memanggil langsung saya cina, 
  tapi setiap anda posting dng memakai istilah cina, apa itu tdk merujuk ke 
  saya juga?
  Misalnya: sembahyang di klenteng di malam sincia itu merupakan bagian dari 
  budaya masyarakat Cina.
  Mohon tanya, yg dimaksud masyarakat Cina di atas itu termasuk saya apa 
  tidak?
  
  Sent from my BlackBerry?®
  powered by Sinyal Kuat INDOSAT






Re: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina

2009-10-20 Terurut Topik jackson_yahya
Tolong yang maksa2 pakai kata tionghoa sadar diri. Banyak orang tionghoa yang 
tidak masalah di panggil cina.
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: ulysee_me2 ulysee_...@yahoo.com.sg
Date: Tue, 20 Oct 2009 16:12:05 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina

Eeeeh, kumaha sih, ieu jelema teh hayang pasea wae! Mamawa Engkong deuih!! 

Kapan gue maksa-maksa orang pake sebuah istilah? Tunjukkin coba! 
Gue sih kaga maksa orang, mau pake istilah yang mana terserah aje. 

Statement gue khan sudah jelas: 
GUE pribadi mah nggak masalah disebut Cina ataupun Tionghoa, buat gue nggak ada 
bedanya, selama orang enggak ada maksud menghina.
 
Liat donk, istilah Cina dan Tionghoa yang gue pake sama sama banyak kok, kadang 
ini kadang itu, toh buat gue artinya sama.

Sadar diri donk! Ngaca! Sendirinya yang maksa2 orang pake satu  istilah dan 
melarang-larang orang pake istilah lain. 
Justeru sikap seperti itu yang gue sebel tuh, overacting, pake maksa maksa 
segala, lebay!

Situ sendiri yang memakai sebuah istilah untuk menghina-hina, hayo berani ngaku 
nggak! 
Tetap saja, bukan istilahnya yang salah, bukan istilahnya yang harus 
dihilangkan, tapi orang yang punya maksud menghina itulah  yang keji. 

Na kalo situ sendiri yang alergi sama kata Cina, ya problem situ donk itu mah. 
Jangan maksa orang yang enggak kenapa-napa untuk ikut alergi donk!  Orang nggak 
punya maksud buruk, nggak ada niat menghina, kok situ mendadakan sewot. 

Penyakit akut apa sih tu namanya Cina Phobia kali ya. Begitu ada kata Cina 
langsung blingsatan. Na tu ada artikel berjudul Cina, 60 tahun Kedepan, apa 
langsung kebakaran jenggot juga kali ya? 

Gue kasi tahu ya, Situ kalo panggil nama gue dengan yang enggak enggak lagi, 
mau Cabo kek, mau Sayang kek, mau Pretty Woman kek, kalau terkesan menghina sih 
gue bales kontan aje deh. 

Nah gimana, apa masih betah dipanggil Koh Tionghoa? 
Ini panggilan sudah sangat memberi muka lhoh. Balasan yang sangat tidak 
setimpal sebetulnya, tapi mengingat yang berambut putih... apa boleh buat. Gue 
kasi muka deh, kasi muka. 

Muhahaha.




--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zho...@... wrote:

 Rupanya, penyakit kamu memang sudah akut!
 Engkong kamu rupanya tak pernah ngajari: jangan pakai panggilan yg orang lain 
 tdk suka! 
 Kamu mau pakai istilah cina silahkan di rumah kamu sendiri, diantara teman2 
 kamu yg tak alergi thd istilah ini. Di tempat umum yg sebagian orang merasa 
 terhina dng istilah ini, kamu tetap memaksa pakai, ini sudah kurangajar!
 Apa kamu masih senang dipanggil cabo uly?  
 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT
 
 -Original Message-
 From: ulysee_me2 ulysee_...@...
 Date: Tue, 20 Oct 2009 02:14:27 
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Subject: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina
 
 Apa yang salah dengan kalimat,sembahyang di klenteng di malam sincia itu 
 merupakan bagian dari budaya masyarakat Cina. ???
 
 Wadoh, ini  nih,refot donk jawabnya nih.
 Mohon tanya, yg dimaksud masyarakat Cina di atas itu termasuk saya apa 
 tidak?
  
 Kalau dibilang termasuk, khan koh Tionghoa sudah jelas menyatakan diri bukan 
 Cina, kalau gue bilang termasuk, ntar gue dimaki pula. 
 
 Kalau dibilang enggak termasuk, nanti dibilang gue memisahkan dia dari 
 komunitasnya. Salah juga. 
 
 Mendingan Koh Tionghoa jawab sendiri aje deh, merasa termasuk masyarakat 
 Cina atau tidak?  Termasuk ya monggo, enggak juga silakan. Khan nggak ada 
 urusannya sama gue. 
 
 Mending bahas soal si A Q aje deh, nggak perlu nanya yang enggak-enggak. 
 Dan please deh, jangan lebay 
  
 
 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zhoufy@ wrote:
 
  
  Jangan menghindarlah. Kamu memang tak pernah memanggil langsung saya cina, 
  tapi setiap anda posting dng memakai istilah cina, apa itu tdk merujuk ke 
  saya juga?
  Misalnya: sembahyang di klenteng di malam sincia itu merupakan bagian dari 
  budaya masyarakat Cina.
  Mohon tanya, yg dimaksud masyarakat Cina di atas itu termasuk saya apa 
  tidak?
  
  Sent from my BlackBerry?®
  powered by Sinyal Kuat INDOSAT






[budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina

2009-10-20 Terurut Topik younginheart5000
Mungkin Ulise itu cuman tamu di milis ini, dia anggota milis Budaya Cina (ato 
Budaya China?) - ato rame rame kita ganti jadi Milis Budaya Huaren Indonesia? 
ha ha ha



gimana?







--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, kwaih...@... kwaih...@... wrote:

 Saya rasa justru di milis inilah tempat yg tepat utk pembahasan tionghoa 
 ataupun cina, masak harus dibahas di milis budaya India.
 Andaikata memang konklusinya mendapatkan istilah cina lebih bisa diterima, ya 
 rubah saja nama milis menjadi FORUM BUDAYA CINA  SEJARAH CINA.
 sojah wushu,
 Koay Hiap.

 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, joao_kho Joao.Kho@ wrote:
 
  Saudara Zhou dan Saudari Uly yang terpelajar, saya rasa tidak perlu 
  dilanjutkan terus-menerus pembahasan tionghua ataupun cina, menurut saya, 
  maaf kalo juga tidak diterima ya :-)
 
  - Kalo orang tidak mau mengucapkan tionghua ya, kita jelaskan, dan tidak 
  perlu memaksa kehendak orang, ini kan mulutnya masing-masing.
 
  - Kalo merasa diri tionghua dan bukan cina (mungkin anggapan cina itu orang 
  republick rakyat cina) ya silakan di kasih tahu aja, cukup sekali dua kali 
  saja, ga perlu diteruskan panjang lebar yang pembahasan makin ke pribadinya 
  orang. Namanya pribadi orang ya terserah orang itu sendiri.
 
  - Yang merasakan cina itu adalah panggilan yg cocok untuk etnis tionghua di 
  Indonesia, silakan walaupun secara pemerintah juga skrg lebih mengunakan 
  etnis tionghua, bukanlah etnis cina.
 
  Bagi saya sendiri seh merasa tren dan arti dari kata etnis tionghua ini 
  lebih mencerminkan kita skrg ini di Indonesia yang merupakan perkembangan 
  sejarah dan budaya, dan ga ada salahnya mengunakan kata tionghua dalam 
  sehari-hari, begitupun dgn milis kita namanya juga budaya tionghua , karena 
  apa?
 
  Karena tionghua ini kata yang muncul di Indonesia dari perkembangan jaman 
  dulu sampai sekarang yg melambangkan kita, tidak ditemui di Singapore, 
  Filipina, Malaysia, Thailand.
 
  Walaunpun Tionghua sendiri mempunyai arti yang kira-kira sama dengan Hua 
  Ren, Hua Jin, Teng Lang, dan sebaginya.
 
  Terima kasih,





[budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina

2009-10-20 Terurut Topik pinklotus3000
dear all,

buat rekan2 yang tidak keberatan dipanggil cina mungkin ini bisa memuaskan 
napsu rekan2 semua : http://groups.yahoo.com/group/budaya_cina/messages *kalau 
tidak salah ini dibuat oleh salah seorang moderator juga CMIIW.

daripada ngeributin yang kagak jelas2 toh udah ada ruangnya masing2 kecuali 
Owner milis ini menggantikan diri nama milis nya :D.

lagian bosen kale masalah begituan terus, ganti topik napee


Sent from my E71 from sinyal putus nyambung terus...@#$%^*()

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, jackson_ya...@... wrote:

 Tolong yang maksa2 pakai kata tionghoa sadar diri. Banyak orang tionghoa yang 
 tidak masalah di panggil cina.
 Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
 Teruuusss...!
 
 -Original Message-
 From: ulysee_me2 ulysee_...@...
 Date: Tue, 20 Oct 2009 16:12:05 
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Subject: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina
 
 Eeeeh, kumaha sih, ieu jelema teh hayang pasea wae! Mamawa Engkong deuih!! 
 
 Kapan gue maksa-maksa orang pake sebuah istilah? Tunjukkin coba! 
 Gue sih kaga maksa orang, mau pake istilah yang mana terserah aje. 
 
 Statement gue khan sudah jelas: 
 GUE pribadi mah nggak masalah disebut Cina ataupun Tionghoa, buat gue nggak 
 ada bedanya, selama orang enggak ada maksud menghina.
  
 Liat donk, istilah Cina dan Tionghoa yang gue pake sama sama banyak kok, 
 kadang ini kadang itu, toh buat gue artinya sama.
 
 Sadar diri donk! Ngaca! Sendirinya yang maksa2 orang pake satu  istilah dan 
 melarang-larang orang pake istilah lain. 
 Justeru sikap seperti itu yang gue sebel tuh, overacting, pake maksa maksa 
 segala, lebay!
 
 Situ sendiri yang memakai sebuah istilah untuk menghina-hina, hayo berani 
 ngaku nggak! 
 Tetap saja, bukan istilahnya yang salah, bukan istilahnya yang harus 
 dihilangkan, tapi orang yang punya maksud menghina itulah  yang keji. 
 
 Na kalo situ sendiri yang alergi sama kata Cina, ya problem situ donk itu 
 mah. 
 Jangan maksa orang yang enggak kenapa-napa untuk ikut alergi donk!  Orang 
 nggak punya maksud buruk, nggak ada niat menghina, kok situ mendadakan sewot. 
 
 Penyakit akut apa sih tu namanya Cina Phobia kali ya. Begitu ada kata 
 Cina langsung blingsatan. Na tu ada artikel berjudul Cina, 60 tahun 
 Kedepan, apa langsung kebakaran jenggot juga kali ya? 
 
 Gue kasi tahu ya, Situ kalo panggil nama gue dengan yang enggak enggak lagi, 
 mau Cabo kek, mau Sayang kek, mau Pretty Woman kek, kalau terkesan menghina 
 sih gue bales kontan aje deh. 
 
 Nah gimana, apa masih betah dipanggil Koh Tionghoa? 
 Ini panggilan sudah sangat memberi muka lhoh. Balasan yang sangat tidak 
 setimpal sebetulnya, tapi mengingat yang berambut putih... apa boleh buat. 
 Gue kasi muka deh, kasi muka. 
 
 Muhahaha.
 
 
 
 
 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zhoufy@ wrote:
 
  Rupanya, penyakit kamu memang sudah akut!
  Engkong kamu rupanya tak pernah ngajari: jangan pakai panggilan yg orang 
  lain tdk suka! 
  Kamu mau pakai istilah cina silahkan di rumah kamu sendiri, diantara teman2 
  kamu yg tak alergi thd istilah ini. Di tempat umum yg sebagian orang merasa 
  terhina dng istilah ini, kamu tetap memaksa pakai, ini sudah kurangajar!
  Apa kamu masih senang dipanggil cabo uly?  
  Sent from my BlackBerry®
  powered by Sinyal Kuat INDOSAT
  
  -Original Message-
  From: ulysee_me2 ulysee_me2@
  Date: Tue, 20 Oct 2009 02:14:27 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  Subject: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina
  
  Apa yang salah dengan kalimat,sembahyang di klenteng di malam sincia itu 
  merupakan bagian dari budaya masyarakat Cina. ???
  
  Wadoh, ini  nih,refot donk jawabnya nih.
  Mohon tanya, yg dimaksud masyarakat Cina di atas itu termasuk saya apa 
  tidak?
   
  Kalau dibilang termasuk, khan koh Tionghoa sudah jelas menyatakan diri 
  bukan Cina, kalau gue bilang termasuk, ntar gue dimaki pula. 
  
  Kalau dibilang enggak termasuk, nanti dibilang gue memisahkan dia dari 
  komunitasnya. Salah juga. 
  
  Mendingan Koh Tionghoa jawab sendiri aje deh, merasa termasuk masyarakat 
  Cina atau tidak?  Termasuk ya monggo, enggak juga silakan. Khan nggak ada 
  urusannya sama gue. 
  
  Mending bahas soal si A Q aje deh, nggak perlu nanya yang enggak-enggak. 
  Dan please deh, jangan lebay 
   
  
  --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zhoufy@ wrote:
  
   
   Jangan menghindarlah. Kamu memang tak pernah memanggil langsung saya 
   cina, tapi setiap anda posting dng memakai istilah cina, apa itu tdk 
   merujuk ke saya juga?
   Misalnya: sembahyang di klenteng di malam sincia itu merupakan bagian 
   dari budaya masyarakat Cina.
   Mohon tanya, yg dimaksud masyarakat Cina di atas itu termasuk saya apa 
   tidak?
   
   Sent from my BlackBerry?®
   powered by Sinyal Kuat INDOSAT
 





Kontekstual (Re: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina)

2009-10-20 Terurut Topik kwaih...@ymail.com
saya sependapat dg ABS locianpwe.

cuma utk

 Kalimat Sekarang ini sudah mudah bagi orang tionghoa untuk mengunjungi 
 kerabat cinanya, misalnya, singkat namun maknanya jelas.
  

apakah tdk lebih enak misalnya:Ia orang tionghoa yg selalu beli petai cina utk 
kerabat Tiongkoknya yg bekerja dikedubes RRT

disini andaikata Ia adalah bung Skalaras pasti tdk tersinggung, penjual petai 
dipasar juga tdk bingung, demikian pula kedubes RRT juga tdk akan protes.

jadi win win solution.


 
 Jadi wajar-wajar saja lah.
 Tidak perlu ribut memperdebatkannya sampai bawa-bawa cabo segala...
 

soal bawa-bawa cabo, saya rasa bung Skalaras cuma bermaksud menunjukan kata yg 
pernah berkonotasi buruk dibiasakan dipakai utk selang wkt lama akan berubah 
jadi maksud baik adalah tetap tdk mengenakkan.

sojah wushu,
Koay Hiap



Re: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina

2009-10-20 Terurut Topik agoeng_set
Banyak org tionghoa tidak bermasalah dipanggil cina berarti ada yg bermasalah 
dipanggil cina donk, so ada gak yg bermasalah dipanggil tionghoa? Kenapa udah 
tau ada yg bermasalah masih juga dipaksa panggil? 
-Original Message-
From: jackson_ya...@yahoo.com
Date: Wed, 21 Oct 2009 02:48:38 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina

Tolong yang maksa2 pakai kata tionghoa sadar diri. Banyak orang tionghoa yang 
tidak masalah di panggil cina.
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: ulysee_me2 ulysee_...@yahoo.com.sg
Date: Tue, 20 Oct 2009 16:12:05 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina

Eeeeh, kumaha sih, ieu jelema teh hayang pasea wae! Mamawa Engkong deuih!! 

Kapan gue maksa-maksa orang pake sebuah istilah? Tunjukkin coba! 
Gue sih kaga maksa orang, mau pake istilah yang mana terserah aje. 

Statement gue khan sudah jelas: 
GUE pribadi mah nggak masalah disebut Cina ataupun Tionghoa, buat gue nggak ada 
bedanya, selama orang enggak ada maksud menghina.
 
Liat donk, istilah Cina dan Tionghoa yang gue pake sama sama banyak kok, kadang 
ini kadang itu, toh buat gue artinya sama.

Sadar diri donk! Ngaca! Sendirinya yang maksa2 orang pake satu  istilah dan 
melarang-larang orang pake istilah lain. 
Justeru sikap seperti itu yang gue sebel tuh, overacting, pake maksa maksa 
segala, lebay!

Situ sendiri yang memakai sebuah istilah untuk menghina-hina, hayo berani ngaku 
nggak! 
Tetap saja, bukan istilahnya yang salah, bukan istilahnya yang harus 
dihilangkan, tapi orang yang punya maksud menghina itulah  yang keji. 

Na kalo situ sendiri yang alergi sama kata Cina, ya problem situ donk itu mah. 
Jangan maksa orang yang enggak kenapa-napa untuk ikut alergi donk!  Orang nggak 
punya maksud buruk, nggak ada niat menghina, kok situ mendadakan sewot. 

Penyakit akut apa sih tu namanya Cina Phobia kali ya. Begitu ada kata Cina 
langsung blingsatan. Na tu ada artikel berjudul Cina, 60 tahun Kedepan, apa 
langsung kebakaran jenggot juga kali ya? 

Gue kasi tahu ya, Situ kalo panggil nama gue dengan yang enggak enggak lagi, 
mau Cabo kek, mau Sayang kek, mau Pretty Woman kek, kalau terkesan menghina sih 
gue bales kontan aje deh. 

Nah gimana, apa masih betah dipanggil Koh Tionghoa? 
Ini panggilan sudah sangat memberi muka lhoh. Balasan yang sangat tidak 
setimpal sebetulnya, tapi mengingat yang berambut putih... apa boleh buat. Gue 
kasi muka deh, kasi muka. 

Muhahaha.




--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zho...@... wrote:

 Rupanya, penyakit kamu memang sudah akut!
 Engkong kamu rupanya tak pernah ngajari: jangan pakai panggilan yg orang lain 
 tdk suka! 
 Kamu mau pakai istilah cina silahkan di rumah kamu sendiri, diantara teman2 
 kamu yg tak alergi thd istilah ini. Di tempat umum yg sebagian orang merasa 
 terhina dng istilah ini, kamu tetap memaksa pakai, ini sudah kurangajar!
 Apa kamu masih senang dipanggil cabo uly?  
 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT
 
 -Original Message-
 From: ulysee_me2 ulysee_...@...
 Date: Tue, 20 Oct 2009 02:14:27 
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Subject: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina
 
 Apa yang salah dengan kalimat,sembahyang di klenteng di malam sincia itu 
 merupakan bagian dari budaya masyarakat Cina. ???
 
 Wadoh, ini  nih,refot donk jawabnya nih.
 Mohon tanya, yg dimaksud masyarakat Cina di atas itu termasuk saya apa 
 tidak?
  
 Kalau dibilang termasuk, khan koh Tionghoa sudah jelas menyatakan diri bukan 
 Cina, kalau gue bilang termasuk, ntar gue dimaki pula. 
 
 Kalau dibilang enggak termasuk, nanti dibilang gue memisahkan dia dari 
 komunitasnya. Salah juga. 
 
 Mendingan Koh Tionghoa jawab sendiri aje deh, merasa termasuk masyarakat 
 Cina atau tidak?  Termasuk ya monggo, enggak juga silakan. Khan nggak ada 
 urusannya sama gue. 
 
 Mending bahas soal si A Q aje deh, nggak perlu nanya yang enggak-enggak. 
 Dan please deh, jangan lebay 
  
 
 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zhoufy@ wrote:
 
  
  Jangan menghindarlah. Kamu memang tak pernah memanggil langsung saya cina, 
  tapi setiap anda posting dng memakai istilah cina, apa itu tdk merujuk ke 
  saya juga?
  Misalnya: sembahyang di klenteng di malam sincia itu merupakan bagian dari 
  budaya masyarakat Cina.
  Mohon tanya, yg dimaksud masyarakat Cina di atas itu termasuk saya apa 
  tidak?
  
  Sent from my BlackBerry?®
  powered by Sinyal Kuat INDOSAT






[budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina

2009-10-20 Terurut Topik kwaih...@ymail.com
Saya rasa tdk ada yg maksa.

Maaf, banyak itu berapa ya?
dari sekian juta orang tionghoa, kalau diadakan semacam referendum atau pooling 
saya yakin yg daftar pertama Lim Sioe Liong karena sudah dapat kangtao banyak 
dari mbah Harto.
sojah wushu,
Koay Hiap.

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, jackson_ya...@... wrote:

 Tolong yang maksa2 pakai kata tionghoa sadar diri. Banyak orang tionghoa yang 
 tidak masalah di panggil cina.




Re: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina

2009-10-20 Terurut Topik jackson_yahya
Ini masalah perasaan ya. Nanti kalau istilah tionghoa dipakai ledekan sama 
orang lain, lalu ganti nama mau dpanggil cungkuo, lalu kalau kalau istilah 
cungkuo dijadikan bahan ledekan lagi ganti nama lagi. Jadi tiongkok, 
tiongkok diledek lagi mau diganti nama jadi apa...??? Kapan selesainya???
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: agoeng_...@yahoo.com
Date: Wed, 21 Oct 2009 03:11:00 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina

Banyak org tionghoa tidak bermasalah dipanggil cina berarti ada yg bermasalah 
dipanggil cina donk, so ada gak yg bermasalah dipanggil tionghoa? Kenapa udah 
tau ada yg bermasalah masih juga dipaksa panggil? 
-Original Message-
From: jackson_ya...@yahoo.com
Date: Wed, 21 Oct 2009 02:48:38 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina

Tolong yang maksa2 pakai kata tionghoa sadar diri. Banyak orang tionghoa yang 
tidak masalah di panggil cina.
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: ulysee_me2 ulysee_...@yahoo.com.sg
Date: Tue, 20 Oct 2009 16:12:05 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina

Eeeeh, kumaha sih, ieu jelema teh hayang pasea wae! Mamawa Engkong deuih!! 

Kapan gue maksa-maksa orang pake sebuah istilah? Tunjukkin coba! 
Gue sih kaga maksa orang, mau pake istilah yang mana terserah aje. 

Statement gue khan sudah jelas: 
GUE pribadi mah nggak masalah disebut Cina ataupun Tionghoa, buat gue nggak ada 
bedanya, selama orang enggak ada maksud menghina.
 
Liat donk, istilah Cina dan Tionghoa yang gue pake sama sama banyak kok, kadang 
ini kadang itu, toh buat gue artinya sama.

Sadar diri donk! Ngaca! Sendirinya yang maksa2 orang pake satu  istilah dan 
melarang-larang orang pake istilah lain. 
Justeru sikap seperti itu yang gue sebel tuh, overacting, pake maksa maksa 
segala, lebay!

Situ sendiri yang memakai sebuah istilah untuk menghina-hina, hayo berani ngaku 
nggak! 
Tetap saja, bukan istilahnya yang salah, bukan istilahnya yang harus 
dihilangkan, tapi orang yang punya maksud menghina itulah  yang keji. 

Na kalo situ sendiri yang alergi sama kata Cina, ya problem situ donk itu mah. 
Jangan maksa orang yang enggak kenapa-napa untuk ikut alergi donk!  Orang nggak 
punya maksud buruk, nggak ada niat menghina, kok situ mendadakan sewot. 

Penyakit akut apa sih tu namanya Cina Phobia kali ya. Begitu ada kata Cina 
langsung blingsatan. Na tu ada artikel berjudul Cina, 60 tahun Kedepan, apa 
langsung kebakaran jenggot juga kali ya? 

Gue kasi tahu ya, Situ kalo panggil nama gue dengan yang enggak enggak lagi, 
mau Cabo kek, mau Sayang kek, mau Pretty Woman kek, kalau terkesan menghina sih 
gue bales kontan aje deh. 

Nah gimana, apa masih betah dipanggil Koh Tionghoa? 
Ini panggilan sudah sangat memberi muka lhoh. Balasan yang sangat tidak 
setimpal sebetulnya, tapi mengingat yang berambut putih... apa boleh buat. Gue 
kasi muka deh, kasi muka. 

Muhahaha.




--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zho...@... wrote:

 Rupanya, penyakit kamu memang sudah akut!
 Engkong kamu rupanya tak pernah ngajari: jangan pakai panggilan yg orang lain 
 tdk suka! 
 Kamu mau pakai istilah cina silahkan di rumah kamu sendiri, diantara teman2 
 kamu yg tak alergi thd istilah ini. Di tempat umum yg sebagian orang merasa 
 terhina dng istilah ini, kamu tetap memaksa pakai, ini sudah kurangajar!
 Apa kamu masih senang dipanggil cabo uly?  
 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT
 
 -Original Message-
 From: ulysee_me2 ulysee_...@...
 Date: Tue, 20 Oct 2009 02:14:27 
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Subject: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina
 
 Apa yang salah dengan kalimat,sembahyang di klenteng di malam sincia itu 
 merupakan bagian dari budaya masyarakat Cina. ???
 
 Wadoh, ini  nih,refot donk jawabnya nih.
 Mohon tanya, yg dimaksud masyarakat Cina di atas itu termasuk saya apa 
 tidak?
  
 Kalau dibilang termasuk, khan koh Tionghoa sudah jelas menyatakan diri bukan 
 Cina, kalau gue bilang termasuk, ntar gue dimaki pula. 
 
 Kalau dibilang enggak termasuk, nanti dibilang gue memisahkan dia dari 
 komunitasnya. Salah juga. 
 
 Mendingan Koh Tionghoa jawab sendiri aje deh, merasa termasuk masyarakat 
 Cina atau tidak?  Termasuk ya monggo, enggak juga silakan. Khan nggak ada 
 urusannya sama gue. 
 
 Mending bahas soal si A Q aje deh, nggak perlu nanya yang enggak-enggak. 
 Dan please deh, jangan lebay 
  
 
 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zhoufy@ wrote:
 
  
  Jangan menghindarlah. Kamu memang tak pernah memanggil langsung saya cina, 
  tapi setiap anda posting dng memakai istilah cina, apa itu tdk merujuk ke 
  saya juga

[budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina

2009-10-20 Terurut Topik younginheart5000
Siapa yang sakit hati dipanggil Tionghoa? Ulise? jackson yahya?

Biasa orang memaki  dasar Cina lu, tapi ada tidak ya yang bilang dasar 
Tionghoa, lu, kayaknya nggak deh, sebab kata Tionghoa konotasinya beda. Ato 
keliru?


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, agoeng_...@... wrote:

 Banyak org tionghoa tidak bermasalah dipanggil cina berarti ada yg 
 bermasalah dipanggil cina donk, so ada gak yg bermasalah dipanggil tionghoa? 
 Kenapa udah tau ada yg bermasalah masih juga dipaksa panggil? 
 -Original Message-
 From: jackson_ya...@...
 Date: Wed, 21 Oct 2009 02:48:38 
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi 
 C(h)ina
 
 Tolong yang maksa2 pakai kata tionghoa sadar diri. Banyak orang tionghoa yang 
 tidak masalah di panggil cina.
 Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
 Teruuusss...!
 
 -Original Message-
 From: ulysee_me2 ulysee_...@...
 Date: Tue, 20 Oct 2009 16:12:05 
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Subject: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina
 
 Eeeeh, kumaha sih, ieu jelema teh hayang pasea wae! Mamawa Engkong deuih!! 
 
 Kapan gue maksa-maksa orang pake sebuah istilah? Tunjukkin coba! 
 Gue sih kaga maksa orang, mau pake istilah yang mana terserah aje. 
 
 Statement gue khan sudah jelas: 
 GUE pribadi mah nggak masalah disebut Cina ataupun Tionghoa, buat gue nggak 
 ada bedanya, selama orang enggak ada maksud menghina.
  
 Liat donk, istilah Cina dan Tionghoa yang gue pake sama sama banyak kok, 
 kadang ini kadang itu, toh buat gue artinya sama.
 
 Sadar diri donk! Ngaca! Sendirinya yang maksa2 orang pake satu  istilah dan 
 melarang-larang orang pake istilah lain. 
 Justeru sikap seperti itu yang gue sebel tuh, overacting, pake maksa maksa 
 segala, lebay!
 
 Situ sendiri yang memakai sebuah istilah untuk menghina-hina, hayo berani 
 ngaku nggak! 
 Tetap saja, bukan istilahnya yang salah, bukan istilahnya yang harus 
 dihilangkan, tapi orang yang punya maksud menghina itulah  yang keji. 
 
 Na kalo situ sendiri yang alergi sama kata Cina, ya problem situ donk itu 
 mah. 
 Jangan maksa orang yang enggak kenapa-napa untuk ikut alergi donk!  Orang 
 nggak punya maksud buruk, nggak ada niat menghina, kok situ mendadakan sewot. 
 
 Penyakit akut apa sih tu namanya Cina Phobia kali ya. Begitu ada kata 
 Cina langsung blingsatan. Na tu ada artikel berjudul Cina, 60 tahun 
 Kedepan, apa langsung kebakaran jenggot juga kali ya? 
 
 Gue kasi tahu ya, Situ kalo panggil nama gue dengan yang enggak enggak lagi, 
 mau Cabo kek, mau Sayang kek, mau Pretty Woman kek, kalau terkesan menghina 
 sih gue bales kontan aje deh. 
 
 Nah gimana, apa masih betah dipanggil Koh Tionghoa? 
 Ini panggilan sudah sangat memberi muka lhoh. Balasan yang sangat tidak 
 setimpal sebetulnya, tapi mengingat yang berambut putih... apa boleh buat. 
 Gue kasi muka deh, kasi muka. 
 
 Muhahaha.
 
 
 
 
 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zhoufy@ wrote:
 
  Rupanya, penyakit kamu memang sudah akut!
  Engkong kamu rupanya tak pernah ngajari: jangan pakai panggilan yg orang 
  lain tdk suka! 
  Kamu mau pakai istilah cina silahkan di rumah kamu sendiri, diantara teman2 
  kamu yg tak alergi thd istilah ini. Di tempat umum yg sebagian orang merasa 
  terhina dng istilah ini, kamu tetap memaksa pakai, ini sudah kurangajar!
  Apa kamu masih senang dipanggil cabo uly?  
  Sent from my BlackBerry®
  powered by Sinyal Kuat INDOSAT
  
  -Original Message-
  From: ulysee_me2 ulysee_me2@
  Date: Tue, 20 Oct 2009 02:14:27 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  Subject: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina
  
  Apa yang salah dengan kalimat,sembahyang di klenteng di malam sincia itu 
  merupakan bagian dari budaya masyarakat Cina. ???
  
  Wadoh, ini  nih,refot donk jawabnya nih.
  Mohon tanya, yg dimaksud masyarakat Cina di atas itu termasuk saya apa 
  tidak?
   
  Kalau dibilang termasuk, khan koh Tionghoa sudah jelas menyatakan diri 
  bukan Cina, kalau gue bilang termasuk, ntar gue dimaki pula. 
  
  Kalau dibilang enggak termasuk, nanti dibilang gue memisahkan dia dari 
  komunitasnya. Salah juga. 
  
  Mendingan Koh Tionghoa jawab sendiri aje deh, merasa termasuk masyarakat 
  Cina atau tidak?  Termasuk ya monggo, enggak juga silakan. Khan nggak ada 
  urusannya sama gue. 
  
  Mending bahas soal si A Q aje deh, nggak perlu nanya yang enggak-enggak. 
  Dan please deh, jangan lebay 
   
  
  --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zhoufy@ wrote:
  
   
   Jangan menghindarlah. Kamu memang tak pernah memanggil langsung saya 
   cina, tapi setiap anda posting dng memakai istilah cina, apa itu tdk 
   merujuk ke saya juga?
   Misalnya: sembahyang di klenteng di malam sincia itu merupakan bagian 
   dari budaya masyarakat Cina.
   Mohon tanya, yg dimaksud masyarakat Cina di atas itu termasuk saya apa 
   tidak?
   
   Sent from my

[budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina

2009-10-20 Terurut Topik younginheart5000
Kayaknya Lim Sioe Liong nggak keberatan dipanggil cina, kenapa yang orang biasa 
keberatan ya?



--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, kwaih...@... kwaih...@... wrote:

 Saya rasa tdk ada yg maksa.
 
 Maaf, banyak itu berapa ya?
 dari sekian juta orang tionghoa, kalau diadakan semacam referendum atau 
 pooling saya yakin yg daftar pertama Lim Sioe Liong karena sudah dapat 
 kangtao banyak dari mbah Harto.
 sojah wushu,
 Koay Hiap.
 
 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, jackson_yahya@ wrote:
 
  Tolong yang maksa2 pakai kata tionghoa sadar diri. Banyak orang tionghoa 
  yang tidak masalah di panggil cina.





Re: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina

2009-10-20 Terurut Topik jackson_yahya
Kalau dipakai ledekan gimana? Engk tionghoa haiya
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: younginheart5000 crv...@yahoo.com
Date: Wed, 21 Oct 2009 03:40:21 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina

Siapa yang sakit hati dipanggil Tionghoa? Ulise? jackson yahya?

Biasa orang memaki  dasar Cina lu, tapi ada tidak ya yang bilang dasar 
Tionghoa, lu, kayaknya nggak deh, sebab kata Tionghoa konotasinya beda. Ato 
keliru?


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, agoeng_...@... wrote:

 Banyak org tionghoa tidak bermasalah dipanggil cina berarti ada yg 
 bermasalah dipanggil cina donk, so ada gak yg bermasalah dipanggil tionghoa? 
 Kenapa udah tau ada yg bermasalah masih juga dipaksa panggil? 
 -Original Message-
 From: jackson_ya...@...
 Date: Wed, 21 Oct 2009 02:48:38 
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi 
 C(h)ina
 
 Tolong yang maksa2 pakai kata tionghoa sadar diri. Banyak orang tionghoa yang 
 tidak masalah di panggil cina.
 Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
 Teruuusss...!
 
 -Original Message-
 From: ulysee_me2 ulysee_...@...
 Date: Tue, 20 Oct 2009 16:12:05 
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Subject: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina
 
 Eeeeh, kumaha sih, ieu jelema teh hayang pasea wae! Mamawa Engkong deuih!! 
 
 Kapan gue maksa-maksa orang pake sebuah istilah? Tunjukkin coba! 
 Gue sih kaga maksa orang, mau pake istilah yang mana terserah aje. 
 
 Statement gue khan sudah jelas: 
 GUE pribadi mah nggak masalah disebut Cina ataupun Tionghoa, buat gue nggak 
 ada bedanya, selama orang enggak ada maksud menghina.
  
 Liat donk, istilah Cina dan Tionghoa yang gue pake sama sama banyak kok, 
 kadang ini kadang itu, toh buat gue artinya sama.
 
 Sadar diri donk! Ngaca! Sendirinya yang maksa2 orang pake satu  istilah dan 
 melarang-larang orang pake istilah lain. 
 Justeru sikap seperti itu yang gue sebel tuh, overacting, pake maksa maksa 
 segala, lebay!
 
 Situ sendiri yang memakai sebuah istilah untuk menghina-hina, hayo berani 
 ngaku nggak! 
 Tetap saja, bukan istilahnya yang salah, bukan istilahnya yang harus 
 dihilangkan, tapi orang yang punya maksud menghina itulah  yang keji. 
 
 Na kalo situ sendiri yang alergi sama kata Cina, ya problem situ donk itu 
 mah. 
 Jangan maksa orang yang enggak kenapa-napa untuk ikut alergi donk!  Orang 
 nggak punya maksud buruk, nggak ada niat menghina, kok situ mendadakan sewot. 
 
 Penyakit akut apa sih tu namanya Cina Phobia kali ya. Begitu ada kata 
 Cina langsung blingsatan. Na tu ada artikel berjudul Cina, 60 tahun 
 Kedepan, apa langsung kebakaran jenggot juga kali ya? 
 
 Gue kasi tahu ya, Situ kalo panggil nama gue dengan yang enggak enggak lagi, 
 mau Cabo kek, mau Sayang kek, mau Pretty Woman kek, kalau terkesan menghina 
 sih gue bales kontan aje deh. 
 
 Nah gimana, apa masih betah dipanggil Koh Tionghoa? 
 Ini panggilan sudah sangat memberi muka lhoh. Balasan yang sangat tidak 
 setimpal sebetulnya, tapi mengingat yang berambut putih... apa boleh buat. 
 Gue kasi muka deh, kasi muka. 
 
 Muhahaha.
 
 
 
 
 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zhoufy@ wrote:
 
  Rupanya, penyakit kamu memang sudah akut!
  Engkong kamu rupanya tak pernah ngajari: jangan pakai panggilan yg orang 
  lain tdk suka! 
  Kamu mau pakai istilah cina silahkan di rumah kamu sendiri, diantara teman2 
  kamu yg tak alergi thd istilah ini. Di tempat umum yg sebagian orang merasa 
  terhina dng istilah ini, kamu tetap memaksa pakai, ini sudah kurangajar!
  Apa kamu masih senang dipanggil cabo uly?  
  Sent from my BlackBerry®
  powered by Sinyal Kuat INDOSAT
  
  -Original Message-
  From: ulysee_me2 ulysee_me2@
  Date: Tue, 20 Oct 2009 02:14:27 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  Subject: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina
  
  Apa yang salah dengan kalimat,sembahyang di klenteng di malam sincia itu 
  merupakan bagian dari budaya masyarakat Cina. ???
  
  Wadoh, ini  nih,refot donk jawabnya nih.
  Mohon tanya, yg dimaksud masyarakat Cina di atas itu termasuk saya apa 
  tidak?
   
  Kalau dibilang termasuk, khan koh Tionghoa sudah jelas menyatakan diri 
  bukan Cina, kalau gue bilang termasuk, ntar gue dimaki pula. 
  
  Kalau dibilang enggak termasuk, nanti dibilang gue memisahkan dia dari 
  komunitasnya. Salah juga. 
  
  Mendingan Koh Tionghoa jawab sendiri aje deh, merasa termasuk masyarakat 
  Cina atau tidak?  Termasuk ya monggo, enggak juga silakan. Khan nggak ada 
  urusannya sama gue. 
  
  Mending bahas soal si A Q aje deh, nggak perlu nanya yang enggak-enggak. 
  Dan please deh, jangan lebay 
   
  
  --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zhoufy@ wrote:
  
   
   Jangan menghindarlah. Kamu

Re: Kontekstual (Re: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina)

2009-10-20 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh
He he he, setuju pada target mencapai win-win solution dari koay tayhiap!

Hanya saja frasa kerabat Tiongkok akan membingungkan. Karena kata kerabat 
mengacu pada orang (manusia), sedangkan kata Tiongkok mengacu pada nama 
negara.

Memang dalam hal begini ini, 'kelebihan' dari kata cina dalam bertutur kata 
adalah karena dwi fungsinya, di mana kata itu bisa mengacu pada orang tetapi 
juga bisa mengacu pada nama negara.


Soal debat membawa-bawa kata cabo, saya tidak mempersoalkan siapa yang pertama 
memakainya dalam diskusi dalam milis ini. Karena itu panjang urutannya, dimulai 
dari pembahasan kata cabolang.
Yang saya persoalkan adalah digunakannya kata itu untuk mengasosiasikan lawan 
diskusinya sebagai pelacur.


Wasalam.

=

- Original Message - 
From: kwaih...@ymail.com 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
Sent: Wednesday, October 21, 2009 10:05 AM
Subject: Kontekstual (Re: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote 
versi C(h)ina)

saya sependapat dg ABS locianpwe.

cuma utk kalimat
 Sekarang ini sudah mudah bagi orang tionghoa untuk mengunjungi kerabat 
 cinanya, misalnya, singkat namun maknanya jelas.

apakah tdk lebih enak misalnya:Ia orang tionghoa yg selalu beli petai cina utk 
kerabat Tiongkoknya yg bekerja dikedubes RRT

disini andaikata Ia adalah bung Skalaras pasti tdk tersinggung, penjual petai 
dipasar juga tdk bingung, demikian pula kedubes RRT juga tdk akan protes.

jadi win win solution.


 Jadi wajar-wajar saja lah.
 Tidak perlu ribut memperdebatkannya sampai bawa-bawa cabo segala...

soal bawa-bawa cabo, saya rasa bung Skalaras cuma bermaksud menunjukan kata yg 
pernah berkonotasi buruk dibiasakan dipakai utk selang wkt lama akan berubah 
jadi maksud baik adalah tetap tdk mengenakkan.

sojah wushu,
Koay Hiap

No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG - www.avg.com 
Version: 8.5.423 / Virus Database: 270.14.24/2449 - Release Date: 10/20/09 
18:42:00


[budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina

2009-10-20 Terurut Topik kwaih...@ymail.com
Umumnya yg nggak keberatan:
1.karena memberhalakan harta/posisi
2.agak buta sejarah

yg no2 ini yg paling perlu dikasihani, karena seperti pepatah jawa bilang 
kacang lupa akan kulitnya

orang biasa keberatan karena dia tidak luar biasa, maaf sedikit canda.

sojah wushu,
Koay Hiap.

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, younginheart5000 crv...@... wrote:

 Kayaknya Lim Sioe Liong nggak keberatan dipanggil cina, kenapa yang orang 
 biasa keberatan ya?
 
 
 
 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, kwaihiap@ kwaihiap@ wrote:
 
  Saya rasa tdk ada yg maksa.
  
  Maaf, banyak itu berapa ya?
  dari sekian juta orang tionghoa, kalau diadakan semacam referendum atau 
  pooling saya yakin yg daftar pertama Lim Sioe Liong karena sudah dapat 
  kangtao banyak dari mbah Harto.
  sojah wushu,
  Koay Hiap.
  
  --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, jackson_yahya@ wrote:
  
   Tolong yang maksa2 pakai kata tionghoa sadar diri. Banyak orang tionghoa 
   yang tidak masalah di panggil cina.
 





Re: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina

2009-10-20 Terurut Topik pozzzmo
Bagi saya,

Hari gini, dimana media  internet merajalela, kata cina itu menceritakan 
sejarah kerdil/kekerdilan masa/pribadi suatu bangsa. :)

Rasa dari para yang sakit hati bagus untuk dramatisir sejarah.
Rasa dari para yg cuek, bagus untuk show up history ;)

Any matters got a points. Now how you see and use that point in good way and 
for good will.
___
Just keep your own history in great story ;)
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: younginheart5000 crv...@yahoo.com
Date: Wed, 21 Oct 2009 03:40:21 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina

Siapa yang sakit hati dipanggil Tionghoa? Ulise? jackson yahya?

Biasa orang memaki  dasar Cina lu, tapi ada tidak ya yang bilang dasar 
Tionghoa, lu, kayaknya nggak deh, sebab kata Tionghoa konotasinya beda. Ato 
keliru?


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, agoeng_...@... wrote:

 Banyak org tionghoa tidak bermasalah dipanggil cina berarti ada yg 
 bermasalah dipanggil cina donk, so ada gak yg bermasalah dipanggil tionghoa? 
 Kenapa udah tau ada yg bermasalah masih juga dipaksa panggil? 
 -Original Message-
 From: jackson_ya...@...
 Date: Wed, 21 Oct 2009 02:48:38 
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi 
 C(h)ina
 
 Tolong yang maksa2 pakai kata tionghoa sadar diri. Banyak orang tionghoa yang 
 tidak masalah di panggil cina.
 Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
 Teruuusss...!
 
 -Original Message-
 From: ulysee_me2 ulysee_...@...
 Date: Tue, 20 Oct 2009 16:12:05 
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Subject: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina
 
 Eeeeh, kumaha sih, ieu jelema teh hayang pasea wae! Mamawa Engkong deuih!! 
 
 Kapan gue maksa-maksa orang pake sebuah istilah? Tunjukkin coba! 
 Gue sih kaga maksa orang, mau pake istilah yang mana terserah aje. 
 
 Statement gue khan sudah jelas: 
 GUE pribadi mah nggak masalah disebut Cina ataupun Tionghoa, buat gue nggak 
 ada bedanya, selama orang enggak ada maksud menghina.
  
 Liat donk, istilah Cina dan Tionghoa yang gue pake sama sama banyak kok, 
 kadang ini kadang itu, toh buat gue artinya sama.
 
 Sadar diri donk! Ngaca! Sendirinya yang maksa2 orang pake satu  istilah dan 
 melarang-larang orang pake istilah lain. 
 Justeru sikap seperti itu yang gue sebel tuh, overacting, pake maksa maksa 
 segala, lebay!
 
 Situ sendiri yang memakai sebuah istilah untuk menghina-hina, hayo berani 
 ngaku nggak! 
 Tetap saja, bukan istilahnya yang salah, bukan istilahnya yang harus 
 dihilangkan, tapi orang yang punya maksud menghina itulah  yang keji. 
 
 Na kalo situ sendiri yang alergi sama kata Cina, ya problem situ donk itu 
 mah. 
 Jangan maksa orang yang enggak kenapa-napa untuk ikut alergi donk!  Orang 
 nggak punya maksud buruk, nggak ada niat menghina, kok situ mendadakan sewot. 
 
 Penyakit akut apa sih tu namanya Cina Phobia kali ya. Begitu ada kata 
 Cina langsung blingsatan. Na tu ada artikel berjudul Cina, 60 tahun 
 Kedepan, apa langsung kebakaran jenggot juga kali ya? 
 
 Gue kasi tahu ya, Situ kalo panggil nama gue dengan yang enggak enggak lagi, 
 mau Cabo kek, mau Sayang kek, mau Pretty Woman kek, kalau terkesan menghina 
 sih gue bales kontan aje deh. 
 
 Nah gimana, apa masih betah dipanggil Koh Tionghoa? 
 Ini panggilan sudah sangat memberi muka lhoh. Balasan yang sangat tidak 
 setimpal sebetulnya, tapi mengingat yang berambut putih... apa boleh buat. 
 Gue kasi muka deh, kasi muka. 
 
 Muhahaha.
 
 
 
 
 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zhoufy@ wrote:
 
  Rupanya, penyakit kamu memang sudah akut!
  Engkong kamu rupanya tak pernah ngajari: jangan pakai panggilan yg orang 
  lain tdk suka! 
  Kamu mau pakai istilah cina silahkan di rumah kamu sendiri, diantara teman2 
  kamu yg tak alergi thd istilah ini. Di tempat umum yg sebagian orang merasa 
  terhina dng istilah ini, kamu tetap memaksa pakai, ini sudah kurangajar!
  Apa kamu masih senang dipanggil cabo uly?  
  Sent from my BlackBerry®
  powered by Sinyal Kuat INDOSAT
  
  -Original Message-
  From: ulysee_me2 ulysee_me2@
  Date: Tue, 20 Oct 2009 02:14:27 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  Subject: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina
  
  Apa yang salah dengan kalimat,sembahyang di klenteng di malam sincia itu 
  merupakan bagian dari budaya masyarakat Cina. ???
  
  Wadoh, ini  nih,refot donk jawabnya nih.
  Mohon tanya, yg dimaksud masyarakat Cina di atas itu termasuk saya apa 
  tidak?
   
  Kalau dibilang termasuk, khan koh Tionghoa sudah jelas menyatakan diri 
  bukan Cina, kalau gue bilang termasuk, ntar gue dimaki pula. 
  
  Kalau dibilang enggak termasuk, nanti dibilang gue memisahkan dia dari 
  komunitasnya. Salah juga. 
  
  Mendingan Koh Tionghoa jawab sendiri aje deh

[budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina

2009-10-19 Terurut Topik ulysee_me2
Yah, namanya nggak tahu, namanya belajar, ya musti banyak tanya donk, sama 
siapa aja donk, ga usah pilih pilih. Ntar kalau gue mau jadi sarjana dalam 
bidang sastra, baru gue cari profesor buat bimbingan. Kalau sekedar pengen tahu 
mah ya nanya sama engkong atau tanya sama Oom G juga ga apa apa donk, namanya 
juga usaha. 

Untung Engkong dan Oom G nggak pelit pengetahuan, nggak sekedar bilang 
meleset kepleset tanpa penjelasan apa apa.
Mbok ya bilang donk, melesetnya di belah mana gitu. 

*malu bertanya sesat di jalan, malu belanja selamat jalan*


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zho...@... wrote:

 Kalau mau belajar sastra, jangan bersandar pada Om atau Engkong. Mereka kan 
 bukan doktor sastra, tak bisa diandalkan, omongannya ttg AQ meleset sama 
 sekali!
 
 Sebaiknya baca langsung!
 
 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT
 
 -Original Message-
 From: ulysee_me2 ulysee_...@...
 Date: Mon, 19 Oct 2009 01:11:50 
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Subject: [budaya_tionghua] Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina
 
 Kemaren ada yang YM tanya sama gue, Ul, kenape sih cewek bernama Sofy itu 
 sewot banget sama lu?. Gue bingung, soalnya gue nggak punya masalah sama 
 cewek bernama Sofy, lha kenalan gue yang namanya sofy tuh udah tante-tante 
 gitu kok. Lalu dia bilang lagi, Itu yang di milis BT, yang cabo-caboin lu.
 Hwarakadah, rupanya ZHOUFY itu dia baca Sofy, hihihihi. Gue terpaksa 
 menjelaskan panjang lebar, soal perbedaan pendapat, berawal dari debat soal 
 sejarah istilah Tionghoa dan Cina. Kejadian pengkastaan istilah Tionghoa dan 
 istilah Cina. Dan yang namanya Zhoufy itu kayaknya nggak pernah jadi cewek 
 deh, setahu gue. 
 
 Lalu kita review lagi, iya sih awalnya gimana sih tu soal Cabo2? 
 lalu terbaca satu msg *45218* yang kelewat: 
 Bung John, saya mempraktekkan argumentasi Uly yg ngotot manggil orang Cina 
 kok.Jelas saya tak memanggil Cabou pada orang yg mau memanggil saya Tionghoa.
 
 Kawan gue tanya, Emangnya lu panggil dia apa? ya gue jawab aja, Ya gue 
 panggil sesuai namanya, Koh Fuyen.
 Dengan cueknya kawan gue itu bilang  Besok, lu panggil dia KOh Tionghoa, 
 biar dia nggak cabo-caboin orang lagi! 
 
 Gue ketawa aja. Great idea! Lalu terbaca lagi satu msg:Penjelasan dari saya 
 mengapa memanggil anda cabo sudah cukup jelas, bisa anda telusuri dan 
 pelajari sendiri dari posting saya sebelumnya. Jika masih belum jelas, ya 
 silahkan baca itu Story of A Q, karya Lu Xun. Saya Tionghoa kok, tak bakalan 
 punya Cabo di rumah.
 
 Nah ini lebih menarik. Something ring a bell on my head, bukan soal Cabo nya, 
 tapi soal judul cerpennya. Kayaknya dulu banget pernah dibaca deh soal 
 itu Story of a Q, yang lalu dipelesetin dan diparodikan dan berkelanjutan 
 menjadi Master Q
 
 Maka gue pun tanya Oom G, apa sih isinya tu Story of a Q (A Q Zhengzhuan)?  
 Singkatnya, cerpen karya Lu Xun, mengisahkan orang bernama A Q,yang 
 sebetulnya mah orang biasa aja, petani tidak berpendidikan, tapi punya 
 penyakit waham kebesaran, merasa dirinya superior bak pahlawan, ngelawan 
 semua orang, sibuk dengan kesuksesan dalam khayalan sendiri, nggak mau 
 melihat kenyataan bahwa sebetulnya dia bukan siapa-siapa.
 
 Langsung mengingatkan gue akan seseorang, yang pernah gue anggap sebagai Don 
 Quixote Tionghoa hihihi, tapi, ah itu cerita lampau. 
 
 Siapa Don Quixote? Dia adalah seorang tokoh karya Cervantes, petani yang 
 kebanyakan baca buku tentang pahlawan masa lalu, sampai lupa menanam dan lupa 
 memanen. Lalu dia berkhayal dirinya adalah pahlawan gagah berbaju zirah, yang 
 harus menyelamatkan penduduk desa nya dari naga besar yang jahat dan 
 menakutkan. Karena jaman dia hidup nggak ada naga, kadang-kadang dia ajak 
 berantem lah kincir angin tua yang dia khayalkan sebagai naga.
 
 Pernah ada sangkaan bahwa Lu Xun menciptakan tokoh A Q ini terinspirasi dari 
 kisah Don Quixote. Malah ada yang ekstrim bilang Lu Xun ini menyontek. 
 
 Gue pribadi, nggak peduli siapa nyontek siapa, sekarang gue lagi 
 ketawa-ketiwi, masyaampun, sekarang ini sepertinya Don Quixote Tionghoa 
 sudah bertemu dan berkawan bahkan barangkali berkoalisi dengan A Q 
 Tionghoa. Hehehehe. 
 
 
 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ulysee_me2 ulysee_me2@ wrote:
 
  Sikap gue mah sudah pasti. 
  
  Disebut Cina ataupun Tionghoa, enggak usyah jadi masalah. Dua duanya sama 
  kok, enggak ada satu lebih jelek dari yang lain. Jadi, ngapain refot? 
  
  Dan gue sih masih demen aje ngeledekin mereka yang blingsatan menolak-nolak 
  istilah Cina, abis menurut gue reaksi berlebihan seperti itu menggelikan, 
  hehehe. 
  
  Gue yakin, nggak ada image baik dengan memaksakan suatu istilah. 
  
  Memaksakan orang pakai istilah tionghoa sama sintingnya dengan yang 
  memaksakan pakai istilah cina, 
  
  yang jelek bukan istilahnya, tapi sikap yang suka MAKSA. 
  
  Jadi menurut gue, untuk orang muda, nggak perlu lah ikut-ikut dendam nggak 
  jelas soal istilah. Thats it.





[budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina

2009-10-19 Terurut Topik ulysee_me2
Apa yang salah dengan kalimat,sembahyang di klenteng di malam sincia itu 
merupakan bagian dari budaya masyarakat Cina. ???

Wadoh, ini  nih,refot donk jawabnya nih.
Mohon tanya, yg dimaksud masyarakat Cina di atas itu termasuk saya apa 
tidak?
 
Kalau dibilang termasuk, khan koh Tionghoa sudah jelas menyatakan diri bukan 
Cina, kalau gue bilang termasuk, ntar gue dimaki pula. 

Kalau dibilang enggak termasuk, nanti dibilang gue memisahkan dia dari 
komunitasnya. Salah juga. 

Mendingan Koh Tionghoa jawab sendiri aje deh, merasa termasuk masyarakat Cina 
atau tidak?  Termasuk ya monggo, enggak juga silakan. Khan nggak ada urusannya 
sama gue. 

Mending bahas soal si A Q aje deh, nggak perlu nanya yang enggak-enggak. 
Dan please deh, jangan lebay 
 

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zho...@... wrote:

 
 Jangan menghindarlah. Kamu memang tak pernah memanggil langsung saya cina, 
 tapi setiap anda posting dng memakai istilah cina, apa itu tdk merujuk ke 
 saya juga?
 Misalnya: sembahyang di klenteng di malam sincia itu merupakan bagian dari 
 budaya masyarakat Cina.
 Mohon tanya, yg dimaksud masyarakat Cina di atas itu termasuk saya apa 
 tidak?
 
 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT