[budaya_tionghua] Re: istilah Tionghoa dan Cina..mana yang tepat untuk diapak... ==> deviana
Betul juga ... bahasa itu berkembang baik melalui masuknya kosa-kata baru, perubahan makna (positif ke negatif, dan sebaliknya), dll. Baru-baru ini ada penelitian di UK (maaf saya cuman mendengarkannya dari BBC) mengenai penggunaan offensive words. Yg menarik adalah, adanya trend dimana kata-kata yg bersifat rasialist/diskriminasi makin dianggap offensive bahkan masuk peringkat pertama dalam daftar kata2 yang paling offensive ... di atas kata2 makian spt F***, S***, etc. Kalau dari pengalaman pribadi, di "addressed" dengan kata pengganti ke-3 (apalagi ditunjuk langsung) sbg "cin(o)" oleh orang Indonesia benar2 terasa menyakitkan ... sedangkan pada saat di "addressed" oleh orang Melayu di Singapore sebagai "cina" bernuansa biasa-biasa saja. Jadi siapa, dimana, konteks, intonasi, dll mempengaruhi kadar "offensiveness" dari kata tsb. Tapi kalau ada sebagian (apalagi banyak) orang yg merasa dihina dengan kata tsb ... apakah tidak sebaiknya untuk dihindari? Apalagi kalau ada kata pengganti yang lebih diterima secara luas. salam Stephan --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "abdi christ" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Sebutan 'Cina' mungkin memiliki kesan kasar bila diucapkan dengan > maksud menghina. Sebutan 'Tionghoa', juga bisa memiliki kesan yang > kasar kalau dipakai untuk memaki. > > Btw, masalah penggunaan kata 'Tionghoa' adalah bagian dari upaya untuk > menghapuskan diskriminasi dari etnis kita. Meski secara luaran, orang > yang tidak mengerti mungkin tertawa, kenapa hal yang nampak sepele ini > harus dipermasalahkan. > > masalah "Tionghoa" atau "Cina" mungkin lebih berkaitan dengan sejarah > kelam orang Tionghoa jaman dulu. Ada trauma2 yang lekat dengan > pemakaian nama "Cina". > > Meski begitu, dalam kehidupan masyarakat yang luas ini, saya sering > bertemu dengan teman2 dari berbagai latar etnis yang menyebut > "tionghoa" sebagai "Cina", dan mereka sama sekali tidak bermaksud > menghina. > > Namun sayang, kalau ungkapan itu ditujukan pada orang Tionghoa yang > pernah mengalami trauma dengan sebutan "Cina", masalah akan runyam. > Karena kata "Cina" bagi mereka seperti mengingatkan kembali akan > pengalaman2 buruk (seperti di-Cina-kan). > > Upaya untuk menghapus kata "Cina" dengan "Tionghoa" saya dukung. > Namun, tetap menjadi tanggung jawab kita bersama sebagai warga negara > untuk tetap berperan dalam negara ini. Dalam segala bidang. > > Salam > > AC .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [budaya_tionghua] Re: istilah Tionghoa dan Cina..mana yang tepat untuk diapak...
Yang dimasalahkan bukan bambunya tapi tirainya. Tirai menunjukkan ketertutupan. Kita bandingkan negeri kita Indonesia dengan Tiongkok, mana yang lebih terbuka sekarang? Kalau anda mau masuk kedubes US di Singapore, anda digeledah seluruh badan pakai ditektor, tas harus ditinggal , dokumen yang akan dipakai diperiksa. Kalau mau masuk kedubes Indonesia, anda harus meninggalkan KTP, kalau mau masuk kedubes RRT langsung saja tanpa penjagaan, anda bisa nyelonong sampai ke ruang pemberian visa. Mana yang bertirai? Istilah tak tepat, tentu silahkan saja kalau mau pakai terus, cuma sudah tak sesuai. Salam - Original Message From: deviana veve <[EMAIL PROTECTED]> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Sunday, October 15, 2006 12:04:45 AM Subject: [budaya_tionghua] Re: istilah Tionghoa dan Cina..mana yang tepat untuk diapak... menanggapi masalah penggunaan istilah negeri tirai bambu di media massa: menurut saya tidak ada yang salah dengan istilah itu. sampai saat ini, istilah tirai bambu tidak pernah disetarakan dengan istilah negeri tirai besi yang konotasinya negatif itu. setau saya dari dulu istilah negeri tirai bambu tidak berkonotasi negatif. dalam hal ini kita tidak bisa menyalahkan pers. kalangan pers biasanya selalu menggunakan istilah yang memang lazim dipakai dan disetujui oleh umum. lagipula sebutan negeri tirai bambu itu tidak hanya dikenal di indonesia tapi di dunia internasional. lantas apa dasarnya kita harus menyebut negeri panda, yang malah tidak dikenal orang? bambu memang sering identik dengan cina. setau saya itulah alasannya mengapa cina disebut negeri tirai bambu. menurut saya, baik wartawan ataupun penulis tidak menghilangkan spirit persahabatan dengan menggunakan istilah negeri tirai bambu. mana mungkin seandainya australia yang dikenal sebagai negeri kangguru lantas di indonesia diganti dengan negeri koala? atau amerika yang terkenal dengan negeri paman sam lalu kita ganti dengan bibi sam? sebaiknya kita tidak berpandangan sempit dalam hal ini dan tidak menyalahkan baik itu kaum pers maupun penulis. tidak ada konotasi negatif dalam sebutan negeri tirai bambu. terima kasih - - --- All-new Yahoo! Mail - Fire up a more powerful email and get things done faster. [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [budaya_tionghua] Re: istilah Tionghoa dan Cina..mana yang tepat untuk diapak... ==
Kalau sebutan nama suku tak akan berubah oleh bahasa apapun, maka yang betul adalah Tionghoa dan Tiongkok, karena orang Tiongkok sendiri menyebut dirinya Tiongkok (Mandarin Zhongguo, diucapkan Cungkwo) dan orangnya Tionghoa (Mandarin Zhonghua, baca Cunghua yang disingkat Hua saja atau Huaren = orang Tionghoa). Orang Tionghoa di manapun tak pernah menyebut dirinya China apalagi Cina, hanya orang luar yang menyebutnya demikian. Peraturan Orba tentang sebutan Cina memang dimaksudkan untuk melecehkan orang Tionghoa. Artikel dan debat tentang ini sudah banyak sekali di milis ini, silahkan cari dalam arsip. Orang Jawa menamakan dirinya Jawa maka kita sebut Jawa, orang Sunda menamakan dirinya Sunda maka kita sebut Jawa, kalau orang Tionghoa menamakan dirinya Tionghoa mengapa harus disebut Cina? Anda harus berjuang untuk diskriminasi ini, biar dosen tak apa, mengapa presidenpun sudah menyebut Tionghoa , apa dosen lebih tinggi dari presiden? Salam LU - Original Message From: deviana veve <[EMAIL PROTECTED]> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Saturday, October 14, 2006 11:18:30 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: istilah Tionghoa dan Cina..mana yang tepat untuk diapak... == mau menanggapi masalah penyebutan Cina atau Tionghoa... belakangan ini setelah reformasi, orang keturunan Cina memang lebih suka disebut Tionghoa. panggilan ini juga disetujui oleh kebanyakan pihak, sehingga kita sekarang jarang mendengar sebutan Cina, bahkan di media massa. saat ini saya sedang membuat skripsi yang berkaitan dengan orang Tionghoa. di dalamnya saya memakai penyebutan Tionghoa dan bukannya Cina. alasannya tidak lain karena saat ini lazimnya demikian. tapi salah satu dosen saya tiba2 bertanya, kenapa memakai istilah Tionghoa bukan Cina? tanpa bermaksud memojokkan atau mendiskreditkan, beliau mengatakan dalam hal ini saya harus punya referensi yang tepat untuk penyebutan istilah Tionghoa. menurut dia selama ini dirinya lebih sering menyebut Cina, dan hal itu tidak dianggap sebagai suatu penghinaan. beliau juga bertanya, bukankah peraturan tentang penyebutan Cina belum dicabut? mengenai hal ini lalu saya mencari2 lagi dan ternyata memang peraturan tahun 1967 itu belum dicabut hingga kini. lantas apa dasarnya kita menyebut kembali dengan istilah Tionghoa? meskipun memang saat ini istilah itu lebih banyak dipakai dan disetujui orang. setau saya sebelum Revolusi Tiongkok tahun 1910, Tiongkok disebut Cina begitu juga dengan orang-orangnya. dosen saya juga mengatakan, yang dikatakan sebagai suku atau sebutan nama biasanya tidak akan berubah meski dipakai dalam bahasa manapun. misalnya saja suku jawa maka dalam bahasa inggris akan menjadi javanese, sunda menjadi sundanese, indonesia menjadi indonesian. sementara Cina dalam bahasa inggris adalah China dan orang China dalam bahasa inggris disebut chinese. lantas mengapa di Indonesia menjadi Tionghoa dan Tiongkok? soal ini saya juga sedang mencari padanan kata yang tepat. jadi sebenarnya penyebutan yang bisa digunakan secara resmi itu Cina atau Tionghoa? kembali lagi merujuk soal peraturan tentang penyebutan Cina yang belum dicabut hingga sekarang. terima kasih, jawaban ini akan sangat berguna buat saya. - - --- Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls. Great rates starting at 1¢/min. [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[budaya_tionghua] Re: istilah Tionghoa dan Cina..mana yang tepat untuk diapak... ==> deviana
Sebutan 'Cina' mungkin memiliki kesan kasar bila diucapkan dengan maksud menghina. Sebutan 'Tionghoa', juga bisa memiliki kesan yang kasar kalau dipakai untuk memaki. Btw, masalah penggunaan kata 'Tionghoa' adalah bagian dari upaya untuk menghapuskan diskriminasi dari etnis kita. Meski secara luaran, orang yang tidak mengerti mungkin tertawa, kenapa hal yang nampak sepele ini harus dipermasalahkan. masalah "Tionghoa" atau "Cina" mungkin lebih berkaitan dengan sejarah kelam orang Tionghoa jaman dulu. Ada trauma2 yang lekat dengan pemakaian nama "Cina". Meski begitu, dalam kehidupan masyarakat yang luas ini, saya sering bertemu dengan teman2 dari berbagai latar etnis yang menyebut "tionghoa" sebagai "Cina", dan mereka sama sekali tidak bermaksud menghina. Namun sayang, kalau ungkapan itu ditujukan pada orang Tionghoa yang pernah mengalami trauma dengan sebutan "Cina", masalah akan runyam. Karena kata "Cina" bagi mereka seperti mengingatkan kembali akan pengalaman2 buruk (seperti di-Cina-kan). Upaya untuk menghapus kata "Cina" dengan "Tionghoa" saya dukung. Namun, tetap menjadi tanggung jawab kita bersama sebagai warga negara untuk tetap berperan dalam negara ini. Dalam segala bidang. Salam AC --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "ChanCT" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Memang benar, masalah nya sampai sekarang Pemerintah belum berani mencabut > keputusan Presidium Kabinet tahun 67 tentang penggantian istilah > Tiongkok/Tionghoa menjadi Cina itu, dan mengakui kesalahan sikap Pemerintah > terdahulu. Tapi, 3 Presiden dari Gus Dur, Megawati dan SBY dalam pertemuan > resmi dengan pemerintah Tiongkok, sudah kembali menggunakan istilah > Tiongkok/Tionghoa, tidak lagi bertahan menyebut Cina pada Tiongkok. > > Sebelum Pemerintah secara resmi mencabut dan kembali secara resmi > menggunakan istilah TIongkok/Tionghoa, kita rakyat dibawah dan media sudah > banyak dan akan lebih banyak yang mendahului kembali menggunakan istilah > Tiongkok/Tionghoa yang dianggapnya lebih tepat dan itulah sikap menghormati > dan bersahabat terhadap bangsa Tionghoa. > > Penamaan satu bangsa dan negara sepenuhnya adalah hak bangsa dan pemerintah > itu, pemerintah didunia ini harus menerima saja apa kehendaknya. Bagi bangsa > yang beradab dan bersahabat terhadap bangsa lain, hanya bisa menuruti > permintaan bangsa itu ingin disebut dengan istilah apa. Itulah sikap dewasa > yang bisa menghormati orang, dan tidak bertahan menggunakan sebutan yang > tidak disukai apalagi sengaja menggunakan istilah yang mengandung arti > menghinaa untuk merendahkan orang. > > Istilah TIongkok/Tionghoa sesungguhnya sudah digunakan oleh orang Tionghoa > di Indonesia jauh sebelum rev. nasionalis Tiongkok 1911, begitulah nama > organisasi THHK (Tiong Hoa Hwe Kwan) yang didirikan tahun 1900. > > Salam, > ChanCT > > - Original Message - > From: deviana veve > To: budaya_tionghua@yahoogroups.com > Sent: Saturday, 14 October, 2006 23:18 > Subject: [budaya_tionghua] Re: istilah Tionghoa dan Cina..mana yang tepat > untuk diapak... == > > > mau menanggapi masalah penyebutan Cina atau Tionghoa... > belakangan ini setelah reformasi, orang keturunan Cina memang lebih suka > disebut Tionghoa. panggilan ini juga disetujui oleh kebanyakan pihak, > sehingga kita sekarang jarang mendengar sebutan Cina, bahkan di media > massa. > saat ini saya sedang membuat skripsi yang berkaitan dengan orang > Tionghoa. di dalamnya saya memakai penyebutan Tionghoa dan bukannya Cina. > alasannya tidak lain karena saat ini lazimnya demikian. > tapi salah satu dosen saya tiba2 bertanya, kenapa memakai istilah > Tionghoa bukan Cina? tanpa bermaksud memojokkan atau mendiskreditkan, > beliau mengatakan dalam hal ini saya harus punya referensi yang tepat untuk > penyebutan istilah Tionghoa. menurut dia selama ini dirinya lebih sering > menyebut Cina, dan hal itu tidak dianggap sebagai suatu penghinaan. beliau > juga bertanya, bukankah peraturan tentang penyebutan Cina belum dicabut? > mengenai hal ini lalu saya mencari2 lagi dan ternyata memang peraturan > tahun 1967 itu belum dicabut hingga kini. lantas apa dasarnya kita menyebut > kembali dengan istilah Tionghoa? meskipun memang saat ini istilah itu lebih > banyak dipakai dan disetujui orang. setau saya sebelum Revolusi Tiongkok > tahun 1910, Tiongkok disebut Cina begitu juga dengan orang-orangnya. > dosen saya juga mengatakan, yang dikatakan sebagai suku atau sebutan nama > biasanya tidak akan berubah meski dipakai dalam bahasa manapun. misalnya > saja suku jawa maka dalam bahasa inggris akan menjadi javanese, sunda > menjadi sundanese, indonesia
Re: [budaya_tionghua] Re: istilah Tionghoa dan Cina..mana yang tepat untuk diapak... ==
Esther yb, Terimakasih atas komentarnya, kalau boleh saya mau menambahkan tentang penggunaan istilah Tiongkok dan Tionghoa. Agaknya perlu dibedakan antara Tiongkok dan Tionghoa. Dimana Tiongkok mengartikan negara (Kuo) yang dikaitkan dengan lokasi geografis, sedangkan Tionghoa lebih mengacu kepada orangnya , budayanya dan sifatnya. Contohnya Bahasa Tionghoa , tidak di sebut sebagai bahasa Tiongkok. Dan sering di sebut Bahasa Mandarin (yang ini masih perlu pembahasan lanjut nantinya) Orang Tionghoa , tidak disebut sebagai orang Tiongkok. Masakan Tionghoa , bukan masakan Tiongkok Mudah2an berguna, kalau ada yang mau tambahkan atau koreksi silahkan. salam, Dr.Irawan. -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Mon, 16 Oct 2006 9:34 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: istilah Tionghoa dan Cina..mana yang tepat untuk diapak... == Saya terkesan sekali dengan banyaknya masukan dan tanggapan atas istilah CINA vs TIONGHOA di milis ini juga. Semua informasi yang masuk tentu semakin memperluas pemahaman saya ttg konteks Tionghoa di Indonesia. Pertanyaan saya sebetulnya berkaitan dengan buku kami tentang sistem tulisan dan kaligrafi Tiongkok yang akan terbit di Indonesia. Jadi sepatutnya kami juga memahami peristilahan apa yang paling tepat, tanpa bermaksud menghina, untuk konteks Indonesia. Bagi kami, kalau mungkin sebaiknya sopan, sekalipun terlampau sopan, daripada menghina. Apa salahnya kalau kita pakai "Tionghoa" dan "Tiongkok" saja? Tanpa menafikan ada argumentasi bahwa "budaya Cina/China" dikenal di seluruh dunia dengan istilah "Cina/China" itu. Tetapi apakah "budaya Tiongkok" salah? Ya, sebaiknya istilah "Tionghoa/Tiongkok" dipakai saja. Pasti tidak menghina. Dan karena istilah "Cina" mungkin terasa menghina, ya jadi pantas dihindari. Salam terbaik: Esther LS .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links Check out the new AOL. Most comprehensive set of free safety and security tools, free access to millions of high-quality videos from across the web, free AOL Mail and more. [Non-text portions of this message have been removed] .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[budaya_tionghua] Re: istilah Tionghoa dan Cina..mana yang tepat untuk diapak... ==
Saya terkesan sekali dengan banyaknya masukan dan tanggapan atas istilah CINA vs TIONGHOA di milis ini juga. Semua informasi yang masuk tentu semakin memperluas pemahaman saya ttg konteks Tionghoa di Indonesia. Pertanyaan saya sebetulnya berkaitan dengan buku kami tentang sistem tulisan dan kaligrafi Tiongkok yang akan terbit di Indonesia. Jadi sepatutnya kami juga memahami peristilahan apa yang paling tepat, tanpa bermaksud menghina, untuk konteks Indonesia. Bagi kami, kalau mungkin sebaiknya sopan, sekalipun terlampau sopan, daripada menghina. Apa salahnya kalau kita pakai "Tionghoa" dan "Tiongkok" saja? Tanpa menafikan ada argumentasi bahwa "budaya Cina/China" dikenal di seluruh dunia dengan istilah "Cina/China" itu. Tetapi apakah "budaya Tiongkok" salah? Ya, sebaiknya istilah "Tionghoa/Tiongkok" dipakai saja. Pasti tidak menghina. Dan karena istilah "Cina" mungkin terasa menghina, ya jadi pantas dihindari. Salam terbaik: Esther LS .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [budaya_tionghua] Re: istilah Tionghoa dan Cina..mana yang tepat untuk diapak... ==
sebenarnya saya bukan pemilik email ini dan hendak menghapus sebagai maintenace harian. tapi topik ini cukup menarik perhatian saya. jadi saya akan mencoba menjelasi dari perpektif saya sebagai orang TiongHoa di Indonesia. saya mengakui juga kalo saya sebagai orang WNI suku chinese lebih senang dan merasa dihormati jika dipanggili sebagai "suku TiongHoa" dari pada "WNI-keturunan", "Non-Pribumi" apalagi "Cina" alasannya sederhana, sejak Tionghua mulai menetap di tanah Indonesia orang TiongHoa selalu dipanggil "Cina". sepanjang sejarah suku TiongHoa mengalami berbagai peristiwa yang berhubung dengan masalah ras dengan orang Indonesia sendiri. tentu saya tidak perlu merincikan permasalah yang telah terjadi baik peristiwa besar maupun kecil. kala sewaktu kesalahpahaman sedang terjadi kaum Indonesia Asli (Pribumi) selalu menyebutkan kata "Cina" dengan nada yang menyimpan kebencian maupun dendam. walaupun ini tidak dimaksudkan untuk menyimpan dalam hati tetapi lama-kelamaan kata "Cina" sendiri menjadi sebuah 'makna' kemarahan atau penghinaan saat jika kaum Tionghoa mendengarkannya. kata "Cina" menjadi makna negatif bagi kaum Tionghoa sendiri yang mengandung unsur penghinaan. beberapa faktor lain kata "Cina" sendiri juga secara tidak langsung menyatakan bahwa "bagaimanapun TiongHoa asalnya dari Cina, alias sebgai Pengungsi di sini" sementara sebagian besar Tionghua_Indonesia terutama generasi yang lebih baru sudah menganggap Indonesia sebagai satu-satunya tanah-air mereka. Mereka (Tionghua-Indonesia) sudah tidak menganggap China sendiri merupakan 'kampung halaman'nya lagi. maka daripada itu untuk kata "Cina" sudah menjadi istilah yang mengandung makna negatif bagi orang TiongHua di Indonesia. terutama pada zaman orde-baru, kata "Cina" sendiri disamakan dengan pengikut "Komunis" dalam pengertian umum walaupun tidak dinyatakan secara langsung. sementara tidak semua orang Tionghua pengikut Komunis. apalagi ketika orde baru bahwa bangsa Indonesia dididik untuk setia terhadap Pancasila tentu tidak terkecuali untuk suku Tionghua yang mengikuti pendidikan di Indonesia selama 12 tahun. perasaan untuk menjauh diri dari komunis tertanam sekian lama sehingga kata "Cina" yang diasosiasikan sebagai pengikut Komunis tentu sedikit mengganggu perasaan suku Tionghua jika dipanggil sebagai "Cina". dan sementara kata "Tionghua" sebenarnya jika ditranslasi dari mandarin ke inggris yang juga berarti Chinese, dan kata "Tionghua" tidak banyak mengandung makna negatif jika dibanding dengan "Cina" yang sudah terlanjur buruk dari berbagai peristiwa sepanjang sejarah Indonesia. dan sebenarnya tidak dikaitkan dengan kata "Tiongkok" yang berarti China daratan sendiri. itu disengajai untuk menghilangkan gambaran atau citra bahwa China daratan ada hubungan dengan Chinese-Indonesia. maka suku Tionghua secara tidak sadar lebih senang dipanggil "Tionghua" karena kata ini jauh dari pengucapan "China" dengan harapan adanya suatu pemikiran dari kaum Indonesia asli bahwa Chinese-Indonesia sebenarnya ingin dianggap sama seperti orang Indonesia asli jadi bukan lagi sebagai pengungsi ataupun berasal dari China daratan sana. walaupun sejarah dan fakta tidak bisa dipungkiri. namum itulah keinginan dan harapan dengan adanya perubahan demikian. kesimpulan: maka daripada itu panggillah Chinese asal Indonesia (WNI) dengan dengan kata "Tionghoa" dan panggillah Chinese yang jika asal dari China dan berwarga negara China mereka dengan kata "Cina" itulah sebenarnya harapan orang Tionghua dengan menggunakan istilah demikian. - Original Message - From: deviana veve To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Saturday, October 14, 2006 10:18 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: istilah Tionghoa dan Cina..mana yang tepat untuk diapak... == mau menanggapi masalah penyebutan Cina atau Tionghoa... belakangan ini setelah reformasi, orang keturunan Cina memang lebih suka disebut Tionghoa. panggilan ini juga disetujui oleh kebanyakan pihak, sehingga kita sekarang jarang mendengar sebutan Cina, bahkan di media massa. saat ini saya sedang membuat skripsi yang berkaitan dengan orang Tionghoa. di dalamnya saya memakai penyebutan Tionghoa dan bukannya Cina. alasannya tidak lain karena saat ini lazimnya demikian. tapi salah satu dosen saya tiba2 bertanya, kenapa memakai istilah Tionghoa bukan Cina? tanpa bermaksud memojokkan atau mendiskreditkan, beliau mengatakan dalam hal ini saya harus punya referensi yang tepat untuk penyebutan istilah Tionghoa. menurut dia selama ini dirinya lebih sering menyebut Cina, dan hal itu tidak dianggap sebagai suatu penghinaan. beliau juga bertanya, bukankah peraturan tentang penyebutan Cin
Re: [budaya_tionghua] Re: istilah Tionghoa dan Cina..mana yang tepat untuk diapak... ==> deviana
Memang benar, masalah nya sampai sekarang Pemerintah belum berani mencabut keputusan Presidium Kabinet tahun 67 tentang penggantian istilah Tiongkok/Tionghoa menjadi Cina itu, dan mengakui kesalahan sikap Pemerintah terdahulu. Tapi, 3 Presiden dari Gus Dur, Megawati dan SBY dalam pertemuan resmi dengan pemerintah Tiongkok, sudah kembali menggunakan istilah Tiongkok/Tionghoa, tidak lagi bertahan menyebut Cina pada Tiongkok. Sebelum Pemerintah secara resmi mencabut dan kembali secara resmi menggunakan istilah TIongkok/Tionghoa, kita rakyat dibawah dan media sudah banyak dan akan lebih banyak yang mendahului kembali menggunakan istilah Tiongkok/Tionghoa yang dianggapnya lebih tepat dan itulah sikap menghormati dan bersahabat terhadap bangsa Tionghoa. Penamaan satu bangsa dan negara sepenuhnya adalah hak bangsa dan pemerintah itu, pemerintah didunia ini harus menerima saja apa kehendaknya. Bagi bangsa yang beradab dan bersahabat terhadap bangsa lain, hanya bisa menuruti permintaan bangsa itu ingin disebut dengan istilah apa. Itulah sikap dewasa yang bisa menghormati orang, dan tidak bertahan menggunakan sebutan yang tidak disukai apalagi sengaja menggunakan istilah yang mengandung arti menghinaa untuk merendahkan orang. Istilah TIongkok/Tionghoa sesungguhnya sudah digunakan oleh orang Tionghoa di Indonesia jauh sebelum rev. nasionalis Tiongkok 1911, begitulah nama organisasi THHK (Tiong Hoa Hwe Kwan) yang didirikan tahun 1900. Salam, ChanCT - Original Message - From: deviana veve To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Saturday, 14 October, 2006 23:18 Subject: [budaya_tionghua] Re: istilah Tionghoa dan Cina..mana yang tepat untuk diapak... == mau menanggapi masalah penyebutan Cina atau Tionghoa... belakangan ini setelah reformasi, orang keturunan Cina memang lebih suka disebut Tionghoa. panggilan ini juga disetujui oleh kebanyakan pihak, sehingga kita sekarang jarang mendengar sebutan Cina, bahkan di media massa. saat ini saya sedang membuat skripsi yang berkaitan dengan orang Tionghoa. di dalamnya saya memakai penyebutan Tionghoa dan bukannya Cina. alasannya tidak lain karena saat ini lazimnya demikian. tapi salah satu dosen saya tiba2 bertanya, kenapa memakai istilah Tionghoa bukan Cina? tanpa bermaksud memojokkan atau mendiskreditkan, beliau mengatakan dalam hal ini saya harus punya referensi yang tepat untuk penyebutan istilah Tionghoa. menurut dia selama ini dirinya lebih sering menyebut Cina, dan hal itu tidak dianggap sebagai suatu penghinaan. beliau juga bertanya, bukankah peraturan tentang penyebutan Cina belum dicabut? mengenai hal ini lalu saya mencari2 lagi dan ternyata memang peraturan tahun 1967 itu belum dicabut hingga kini. lantas apa dasarnya kita menyebut kembali dengan istilah Tionghoa? meskipun memang saat ini istilah itu lebih banyak dipakai dan disetujui orang. setau saya sebelum Revolusi Tiongkok tahun 1910, Tiongkok disebut Cina begitu juga dengan orang-orangnya. dosen saya juga mengatakan, yang dikatakan sebagai suku atau sebutan nama biasanya tidak akan berubah meski dipakai dalam bahasa manapun. misalnya saja suku jawa maka dalam bahasa inggris akan menjadi javanese, sunda menjadi sundanese, indonesia menjadi indonesian. sementara Cina dalam bahasa inggris adalah China dan orang China dalam bahasa inggris disebut chinese. lantas mengapa di Indonesia menjadi Tionghoa dan Tiongkok? soal ini saya juga sedang mencari padanan kata yang tepat. jadi sebenarnya penyebutan yang bisa digunakan secara resmi itu Cina atau Tionghoa? kembali lagi merujuk soal peraturan tentang penyebutan Cina yang belum dicabut hingga sekarang. terima kasih, jawaban ini akan sangat berguna buat saya. - Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls. Great rates starting at 1¢/min. [Non-text portions of this message have been removed] .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links [Non-text portions of this message have been removed] .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group
[budaya_tionghua] Re: istilah Tionghoa dan Cina..mana yang tepat untuk diapak...
menanggapi masalah penggunaan istilah negeri tirai bambu di media massa: menurut saya tidak ada yang salah dengan istilah itu. sampai saat ini, istilah tirai bambu tidak pernah disetarakan dengan istilah negeri tirai besi yang konotasinya negatif itu. setau saya dari dulu istilah negeri tirai bambu tidak berkonotasi negatif. dalam hal ini kita tidak bisa menyalahkan pers. kalangan pers biasanya selalu menggunakan istilah yang memang lazim dipakai dan disetujui oleh umum. lagipula sebutan negeri tirai bambu itu tidak hanya dikenal di indonesia tapi di dunia internasional. lantas apa dasarnya kita harus menyebut negeri panda, yang malah tidak dikenal orang? bambu memang sering identik dengan cina. setau saya itulah alasannya mengapa cina disebut negeri tirai bambu. menurut saya, baik wartawan ataupun penulis tidak menghilangkan spirit persahabatan dengan menggunakan istilah negeri tirai bambu. mana mungkin seandainya australia yang dikenal sebagai negeri kangguru lantas di indonesia diganti dengan negeri koala? atau amerika yang terkenal dengan negeri paman sam lalu kita ganti dengan bibi sam? sebaiknya kita tidak berpandangan sempit dalam hal ini dan tidak menyalahkan baik itu kaum pers maupun penulis. tidak ada konotasi negatif dalam sebutan negeri tirai bambu. terima kasih - All-new Yahoo! Mail - Fire up a more powerful email and get things done faster. [Non-text portions of this message have been removed] .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[budaya_tionghua] Re: istilah Tionghoa dan Cina..mana yang tepat untuk diapak... ==
mau menanggapi masalah penyebutan Cina atau Tionghoa... belakangan ini setelah reformasi, orang keturunan Cina memang lebih suka disebut Tionghoa. panggilan ini juga disetujui oleh kebanyakan pihak, sehingga kita sekarang jarang mendengar sebutan Cina, bahkan di media massa. saat ini saya sedang membuat skripsi yang berkaitan dengan orang Tionghoa. di dalamnya saya memakai penyebutan Tionghoa dan bukannya Cina. alasannya tidak lain karena saat ini lazimnya demikian. tapi salah satu dosen saya tiba2 bertanya, kenapa memakai istilah Tionghoa bukan Cina? tanpa bermaksud memojokkan atau mendiskreditkan, beliau mengatakan dalam hal ini saya harus punya referensi yang tepat untuk penyebutan istilah Tionghoa. menurut dia selama ini dirinya lebih sering menyebut Cina, dan hal itu tidak dianggap sebagai suatu penghinaan. beliau juga bertanya, bukankah peraturan tentang penyebutan Cina belum dicabut? mengenai hal ini lalu saya mencari2 lagi dan ternyata memang peraturan tahun 1967 itu belum dicabut hingga kini. lantas apa dasarnya kita menyebut kembali dengan istilah Tionghoa? meskipun memang saat ini istilah itu lebih banyak dipakai dan disetujui orang. setau saya sebelum Revolusi Tiongkok tahun 1910, Tiongkok disebut Cina begitu juga dengan orang-orangnya. dosen saya juga mengatakan, yang dikatakan sebagai suku atau sebutan nama biasanya tidak akan berubah meski dipakai dalam bahasa manapun. misalnya saja suku jawa maka dalam bahasa inggris akan menjadi javanese, sunda menjadi sundanese, indonesia menjadi indonesian. sementara Cina dalam bahasa inggris adalah China dan orang China dalam bahasa inggris disebut chinese. lantas mengapa di Indonesia menjadi Tionghoa dan Tiongkok? soal ini saya juga sedang mencari padanan kata yang tepat. jadi sebenarnya penyebutan yang bisa digunakan secara resmi itu Cina atau Tionghoa? kembali lagi merujuk soal peraturan tentang penyebutan Cina yang belum dicabut hingga sekarang. terima kasih, jawaban ini akan sangat berguna buat saya. - Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls. Great rates starting at 1¢/min. [Non-text portions of this message have been removed] .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[budaya_tionghua] Re: istilah Tionghoa dan Cina..mana yang tepat untuk diapak... ==> Easther
omatik, akhirnya terpaksa menerima untuk menggunakan "CHINA" sebagaimana sebutan dalam bahasa Inggris. Dengan ketegasan tidak bisa menerima penggunaan istilah "CINA" yang berkonotasi menghina itu. Sebutan nama bagi satu negara sepenuhnya adalah hak rakyat dan pemerintah negara bersangkutan yang harus diterima dan dihormati oleh setiap bangsa dan negara bersahabat, tapi ternyata pemerintah RI pada saat Soeharto berkuasa, menampakkan diri tidak bersabat, yang ngotot mempertahankan sebutan "Cina". Kesalahan sikap yang tidak bersahabat dan tidak menghormati negara bersahabat hendaknya bisa segera dikoreksi dengan ketegasan dan kedewasaan Pemerintah sekarang. Sementara itu bisa kita ikuti bersama, kenyataan sejak Gus Dur menjabat Presiden, kemudian pada saat Megaswati menjabat Presiden dan bahkan juga presiden Susilo Bambang Yudhoyono sekarang ini, pada saat pertemuan-pertemuan resmi dengan pemerintah RRT, sudah kembali menggunakan istilah "Tiongkok" dan "Tionghoa", tidak lagi ngotot bertahan menggunakan "Cina". Sikap dari ketiga Presiden RI demikian itulah sikap yang tepat, sikap bersahabat dan berjiwa besar. Hanya saja hendaknya bisa dilanjutkan maju selangkah lagi dengan pencabutan Keputusan Presidium Kabinet 25 Juli 1967 dan dengan demikian secara resmi kembali menggunakan istilah "Tiongkok", "Tionghoa" sesuai dengan kehendak rakyat dan pemerintah Tiongkok. Keberanian dengan tegas menyatakan kesalahan sikap pemerintah terdahulu adalah satu sikap yang menunjukkan KEDEWASAAN satu bangsa, menunjukkan sikap pemerintah yang bijaksana dan bertanggungjawab. 3. "Terbiasa" menggunakan istilah "Cina" selama lebih 40 tahun ini, tidak bisa dijadikan alasan kuat untuk mempertahankan lebih lanjut penggunaan istilah "Cina". Cukup panjang istilah "Cina" secara resmi digunakan di Indonesia, "Terbiasa" sudah menggunakan sebutan "Cina", dan mungkin tidak lagi bermaksud merendahkan, melecehkan yang Tionghoa. Tapi ingat, pejuang-pejuang Kemerdekaan RI, dari Tjipto Mangunkusumo, Kihajar Dewantoro, Tjokroaminoto, Sutomo sampai Soekarno-Hatta justru untuk menghormati kemenangan Revolusi Nasionalis Tiongkok, 10 Oktober 1911, sudah menggunakan sebutan "Tiongkok" dan "Tionghoa". Dan sebutan "Tiongkok", "Tionghoa" itu sesuai dengan keinginan Rakyat dan Pemerintah yang bersangkutan. Jadi, sudah seharusnyalah kita semua kembali menggunakan sebutan "Tiongkok" untuk Negara dan sebutan "Tionghoa" untuk rakyat dan bahasanya. Sama halnya dengan sebutan "Inlander" pada bangsa dan Rakyat Indonesia dimasa penjajahan Belanda, pejuang-pejuang Kemerdekaan tidak suka dan merasa di-"hina" dengan sebutan itu dan ingin disebut "Indonesia", bagaimana jadinya kalau ada Negara "sahabat" bertahan tetap saja menyebutkan "Inlander" pada Rakyat dan Bangsa Indonesia, hanya karena terbiasa sudah digunakan ratusan tahun dan sekalipun "Inlander" berarti "Pribumi" yang tidak ada konotasi menghina? Pada tanggal 13 Agustus 1939, HH. Thamrin mengajukan penggantian istilah "Inlander" dengan "Indonesier", dan Ned. Indie dengan "Indonesia". Mosi ini oleh pemerintah kolonial Belanda ditolak, dengan alasan penggantian istilah memerlukan perubahan UUD dan bisa menimbulkan kesan Indonesia mau lepas dari kerajaan Belanda. Orang Indonesia merasa dihina apabila orang Belanda menyebut dirinya sebagai "Inlander", sekalipun arti-kata "Inlander" adalah "Pribumi" atau "anak negeri". Jadi, kalau kita bisa berpikir dengan tenang, dengan mempertimbangkan betul sebagai asas kemerdekaan bangsa, tentu tidak akan bisa membenarkan menghidupkan kembali penggunaan istilah dijaman penjajahan kolonial yang mengandung makna penghinaan terhadap segolongan bangsa lain, bahkan sekelompok penduduk tetap yang sudah hidup bersama ratusan tahun dinegeri ini. Bangsa Indonesia sebagai salah satu bangsa yang besar dan beradab didunia ini, hendaknya bisa menerima dan menghormati permintaan bangsa lain dalam menyebutkan nama Negara dan bangsanya. Berani mengakui kesalahan pemerintah terdahulu, mencabut keputusan Presidium Kabinet 25 Juli 1967 itu, dan kembali secara resmi menggunakan istilah "Tiongkok" untuk sebutan Negara, Republik Rakyat Tiongkok, dan menggunakan istilah "Tionghoa" untuk sebutan bangsa dan bahasa. Tidak lagi menggunakan sebutan "Cina" yang jelas mengandung konotasi menghina yang Tionghoa itu. Catatan: Dewasa ini media cetak maupun online Jawa Pos pimpinan Dahlan Iskan, beberapa tahun terakhir ini secara konsisten sudah menggunakan istilah Tionghoa dan Tiongkok, tidak lagi menyebut Cina. Demikian pula Majalah Indonesia Media dan Indonesia Media Onli
Re: [budaya_tionghua] Re: istilah Tionghoa dan Cina..mana yang tepat untuk diapak...
Dengan hormat, Saya setuju sekali dengan ulasan Sdr/i ZFy. Ada satu lagi yang menjadi tanda tanya. Di banyak media cetak, terutama koran dan majalah, sering dipakai istilah "negara tirai bambu". Saya mempertanyakan penulis2 tersebut apakah sadar waktu menulisnya ? Itu juga mambawa konotasi negatif, paralel dengan sebutan "negara tirai besi" untuk ex USSR atau blok Eropah timur lainnya. Cuba bayangkan, dibanyak bidang, Tiongkok sudah sedemikian maju, bahkan prestasi ekonominya me-roket. Fenomena ini tidak mungkin tercapai kalu negara tersebut masih tergolong negara "tirai", seperti jamannya USSR yang sudah kadaluarsa. Kalau ada julukan negara gajah putih untuk Thailand, negara kanguru untuk Australia dan negara Kiwi untuk New Zealand, saya rasa sebutan "negara Panda" lebih sesuai. Ini akan manambah spirit persahabatan kedua negara. Toh achir2 ini investor dari Tiongkok juga sudah banyak yang menanam modal disini. Apakah bukan waktunya masyarakat Indonesia, khususnya para wartawan dan penulis memperlihatkan spirit persahabatan itu. Comments please !! Salam, P.K. Lim skala selaras <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Sebenarnya masalah istilah Cina dan Tionghoa di Indonesia ini memang sangat rumit, tidak bisa dilepaskan dengan konteks politik. Di Indonesia, sampai zaman belanda, memang duluan populer istilah cina. meskipun istilah ini tak pernah disukai orang Tionghoa sendiri. lantas pada zaman gerakan, untuk membalas dukungan masyarakat Tionghoa thd perjuangan kemerdekaan, para pelaku gerakan sepakat untuk menggunakan istilah Tionghoa dan Tiongkok di media2 resmi. sejak itulah istilah Tionghoa dan Tiongkok resmi dipakai. lambat laun, istilah cina surut populeritasnya, terutama di Jawa, sedangkan diluar jawa, karena pengaruh bhs melayu, itilah cina masih dipakai masyarakat, meskitak diforum resmi. Keadaan ini terus berlangsung hingga jatuhnya Orde lama. rezim Orba dengan paksa melarang penggunaan istilah Tionghoa dan Tiongkok, mengharuskan kembali ke istilah Cina. bagi orang tionghoa yang mengalami suasana pergantian ini, pasti terasa Shok, karena penggunaan istilah Cina oleh penguasa maupun masmedia di zaman Orba juga selalu dibarengi perasaan benci, selalu berkonotasi negatif. Tapi memang manusia adalah mahluk yang gampang lupa, generasi baru yang lahir di zaman Orba, mulai terbiasa dengan istilah Cina, anak muda Tioghoa pun malah tertawa saat ada yang menganjurkan kembali ke istilah Tionghoa. istilah tionghoa dinilai aneh, tidak umum. sebagian orang non tioghoa juga menganggap sejarah penggunaan istilah cina lebih panjang, masyarakat sudah terbiasa. mereka ini sering melupakan latar belakang politik dibalik istilah2 itu, mereka2 pun tidak peduli apakah yang dipanggil cina itu suka atau tidak. Untuk menyanggah mereka yang bertahan pada istilah cina ini, sebenarnya ada sebuah analogi yang menarik: Dulu pada zaman Belanda, istilah Indonesia juga belum ada, orang2 Belanda sering memanggil orang indonesia dengan istilah INLANDER. sebuah julukan yang menghina, maka pihak pejuang kemerdekaan menolak istilah ini, dan menciptakan istilah baru "Indonesia". sekarang, bagaimana seandainya republik ini kembali dijajah kaki tangan Belanda, melarang istilah indonesia dan memaksa kembalinya istilah Inlander? awalnya pasti mendapat tentangan. tapi jika rezim ini bertahan hingga 32 tahun? orang2 pasti mulai terbiasa lagi! apakah hal ini dapat dibenarkan? Saat membuka hubungan kembali dengan indonesia, Pihak kedutaan "China" di Indonesiapun sebenarnya ingin mengembalikan istilah lama di zaman Orba: Republik Rakyat Tiongkok. karena tidak disepakati rezim Soeharto, mereka akhirnya mengambil jalan tengah : Republik Rakyat China.memang antara China dan Cina hanya beda satu huruf, tapi satu huruf ini terbebani pesan sosial politik yang sangat berat. Masyarakat tiongkok sendiri juga alergi dengan orang jepang yang memanggil mereka Cena kok. Menurut saya, jika anda tidak bermaksud bermusuhan, panggillah orang, bangsa maupun negara sesuai dengan yang mereka inginkan, janganlah berlindung dibalik alasan kebiasaan. kebiasaan bisa dengan mudah diubah asal disertai dengan kemauan politik. Bukankah kita juga dengan mudah mengubah istilah Birma menjadi Myanmar? ZFy - Original Message - From: elucenov To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Friday, October 13, 2006 10:45 AM Subject: [budaya_tionghua] Re: istilah Tionghoa dan Cina..mana yang tepat untuk diapak... Terimakasih untuk masukannya. Sejauh ini saya coba menyimpulkan bahwa di Indonesia istilah Tionghoa lebih diterima daripada Cina untuk merujuk pada masyarakat/sukubangsa/bangsa. Saya mencoba mengabaikan istilah mana yang paling populer di mancanegara, karena buku kami memang terbit di Indonesia. Maafkan kalau saya masih ingin mengkorfimasi sekali lagi be
Re: [budaya_tionghua] Re: istilah Tionghoa dan Cina..mana yang tepat untuk diapak...
Sebenarnya masalah istilah Cina dan Tionghoa di Indonesia ini memang sangat rumit, tidak bisa dilepaskan dengan konteks politik. Di Indonesia, sampai zaman belanda, memang duluan populer istilah cina. meskipun istilah ini tak pernah disukai orang Tionghoa sendiri. lantas pada zaman gerakan, untuk membalas dukungan masyarakat Tionghoa thd perjuangan kemerdekaan, para pelaku gerakan sepakat untuk menggunakan istilah Tionghoa dan Tiongkok di media2 resmi. sejak itulah istilah Tionghoa dan Tiongkok resmi dipakai. lambat laun, istilah cina surut populeritasnya, terutama di Jawa, sedangkan diluar jawa, karena pengaruh bhs melayu, itilah cina masih dipakai masyarakat, meskitak diforum resmi. Keadaan ini terus berlangsung hingga jatuhnya Orde lama. rezim Orba dengan paksa melarang penggunaan istilah Tionghoa dan Tiongkok, mengharuskan kembali ke istilah Cina. bagi orang tionghoa yang mengalami suasana pergantian ini, pasti terasa Shok, karena penggunaan istilah Cina oleh penguasa maupun masmedia di zaman Orba juga selalu dibarengi perasaan benci, selalu berkonotasi negatif. Tapi memang manusia adalah mahluk yang gampang lupa, generasi baru yang lahir di zaman Orba, mulai terbiasa dengan istilah Cina, anak muda Tioghoa pun malah tertawa saat ada yang menganjurkan kembali ke istilah Tionghoa. istilah tionghoa dinilai aneh, tidak umum. sebagian orang non tioghoa juga menganggap sejarah penggunaan istilah cina lebih panjang, masyarakat sudah terbiasa. mereka ini sering melupakan latar belakang politik dibalik istilah2 itu, mereka2 pun tidak peduli apakah yang dipanggil cina itu suka atau tidak. Untuk menyanggah mereka yang bertahan pada istilah cina ini, sebenarnya ada sebuah analogi yang menarik: Dulu pada zaman Belanda, istilah Indonesia juga belum ada, orang2 Belanda sering memanggil orang indonesia dengan istilah INLANDER. sebuah julukan yang menghina, maka pihak pejuang kemerdekaan menolak istilah ini, dan menciptakan istilah baru "Indonesia". sekarang, bagaimana seandainya republik ini kembali dijajah kaki tangan Belanda, melarang istilah indonesia dan memaksa kembalinya istilah Inlander? awalnya pasti mendapat tentangan. tapi jika rezim ini bertahan hingga 32 tahun? orang2 pasti mulai terbiasa lagi! apakah hal ini dapat dibenarkan? Saat membuka hubungan kembali dengan indonesia, Pihak kedutaan "China" di Indonesiapun sebenarnya ingin mengembalikan istilah lama di zaman Orba: Republik Rakyat Tiongkok. karena tidak disepakati rezim Soeharto, mereka akhirnya mengambil jalan tengah : Republik Rakyat China.memang antara China dan Cina hanya beda satu huruf, tapi satu huruf ini terbebani pesan sosial politik yang sangat berat. Masyarakat tiongkok sendiri juga alergi dengan orang jepang yang memanggil mereka Cena kok. Menurut saya, jika anda tidak bermaksud bermusuhan, panggillah orang, bangsa maupun negara sesuai dengan yang mereka inginkan, janganlah berlindung dibalik alasan kebiasaan. kebiasaan bisa dengan mudah diubah asal disertai dengan kemauan politik. Bukankah kita juga dengan mudah mengubah istilah Birma menjadi Myanmar? ZFy - Original Message - From: elucenov To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Friday, October 13, 2006 10:45 AM Subject: [budaya_tionghua] Re: istilah Tionghoa dan Cina..mana yang tepat untuk diapak... Terimakasih untuk masukannya. Sejauh ini saya coba menyimpulkan bahwa di Indonesia istilah Tionghoa lebih diterima daripada Cina untuk merujuk pada masyarakat/sukubangsa/bangsa. Saya mencoba mengabaikan istilah mana yang paling populer di mancanegara, karena buku kami memang terbit di Indonesia. Maafkan kalau saya masih ingin mengkorfimasi sekali lagi beberapa hal berikut: [perlu jadi catatan: ulasan kami dibuku kebanyakan berbicara mengenai konteks Tionghoa di Tiongkok nya sendiri, dan buku kami ditujukan bagi siswa SMU umum di Indonesia. Jadi penting pula memikirkan pemahaman orang masa kini mengenai istilah yang umum dan resmi dipakai] Mana yang paling tepat dan resmi istilah berikut: Tiongkok atau Cina untuk menyebutkan Negara/tempat? RRT (Republik Rakyat Tiongkok) atau RRC (Republik Rakyat Cina) yang sebaiknya dipakai? Bahasa Tionghoa atau bahasa Mandarin? Betulkah cuma ada satu bahasa saja atau banyak bahasa yang berbeda-beda? atau hanyak dibedakan oleh banyak dialek? Bahasa Mandarin setahu saya hanya salah satu di antaranya? Berkenaan dengan hasil karya (bahkan dari abad sebelu Masehi): Kaligrafi, aksara, lukisan, dll? Dalam buku2 berbahasa Inggris semua menggunakan istilah "China". Apakah seluruhnya bisa diganti menjadi Tionghoa saja? Saat ini saya berpendapat: memilih satu istilah seragam saja, istilah yang dianggap tidak menghina: Tionghoa dan Tiongkok (RRT). Namun itu sebetulnya juga jadi terasa mengganjal, karena istilah CINA yg sudah begitu populer seperti dengan sengaja diberangus [me
[budaya_tionghua] Re: istilah Tionghoa dan Cina..mana yang tepat untuk diapak...
Terimakasih untuk masukannya. Sejauh ini saya coba menyimpulkan bahwa di Indonesia istilah Tionghoa lebih diterima daripada Cina untuk merujuk pada masyarakat/sukubangsa/bangsa. Saya mencoba mengabaikan istilah mana yang paling populer di mancanegara, karena buku kami memang terbit di Indonesia. Maafkan kalau saya masih ingin mengkorfimasi sekali lagi beberapa hal berikut: [perlu jadi catatan: ulasan kami dibuku kebanyakan berbicara mengenai konteks Tionghoa di Tiongkok nya sendiri, dan buku kami ditujukan bagi siswa SMU umum di Indonesia. Jadi penting pula memikirkan pemahaman orang masa kini mengenai istilah yang umum dan resmi dipakai] Mana yang paling tepat dan resmi istilah berikut: Tiongkok atau Cina untuk menyebutkan Negara/tempat? RRT (Republik Rakyat Tiongkok) atau RRC (Republik Rakyat Cina) yang sebaiknya dipakai? Bahasa Tionghoa atau bahasa Mandarin? Betulkah cuma ada satu bahasa saja atau banyak bahasa yang berbeda-beda? atau hanyak dibedakan oleh banyak dialek? Bahasa Mandarin setahu saya hanya salah satu di antaranya? Berkenaan dengan hasil karya (bahkan dari abad sebelu Masehi): Kaligrafi, aksara, lukisan, dll? Dalam buku2 berbahasa Inggris semua menggunakan istilah "China". Apakah seluruhnya bisa diganti menjadi Tionghoa saja? Saat ini saya berpendapat: memilih satu istilah seragam saja, istilah yang dianggap tidak menghina: Tionghoa dan Tiongkok (RRT). Namun itu sebetulnya juga jadi terasa mengganjal, karena istilah CINA yg sudah begitu populer seperti dengan sengaja diberangus [meski bisa dirujuk di glosari atau catatan kaki saja] Mohon pencerahannya lagi. Salam terbaik, Esther --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "M Djoko Yuwono" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Merujuk tulisan Bp Dr Irawan di > http://www.indonesiamedia.com/lipsus/lipsus-2003-cinationghoa1.htm, > saya setuju untuk menggunakan istilah Tionghoa daripada Cina. > > Kami pun menggunakan kata Tionghoa untuk komunitas kami di YLKTI > (Yayasan Lestari Kebudayaan Tionghoa Indonesia]. > > Salam: > m djoko yuwono > http://ylkti.tripod.com > www.yuwono.tk > > > > > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, lim kwet hian > wrote: > > > > Salam utk semua anggota millis, > > > > Maaf sebelumnya bila saya keliru. Seingat dan setahu saya, istilah > 'cina' itu mulai terdengar penyebutannnya setelah kejadian g30s/pki , > sebelumnya jarang orang menyebut 'cina'. > > Memang benar penyebutan 'cina' di Indonesia serasa kurang sreg di > telinga sampai saat ini bila dibandingkan dgn 'tionghoa', mungkin beda > dgn di Malaysia misalnya. > > Mungkin ada pendapat lainnya ? > > > > Akwet. > > > > drirawan@ wrote: > > Salam kenal kembali Esther, > > > > Memang pertanyaan anda sudah lumrah adanya. Perlu diketahui, orang yang > > diidentifikasikan sebagai Chinese, atau Tionghoa, asalnya tidak > pernah menamakan > > dirinya Cina. Penamaan itu diduga hanya dibuat oleh orang lain (non > Tionghoa). > > Saya rasa Bung Rinto (moderator) bisa jawab itu. > > Berkenaan dengan komunikasi kami disini menggunakan bahasa > Indonesia, maka > > seyogyanya kita juga boleh meninjau salah satu sudut pandang mengenai > > kontroversial istilah ini dari sudut Indonesia. Untuk itu saya > persilahkan anda > > mengikuti artikel nya di www.indonesiamedia.com , anda scroll sampai > bawah dan akan > > anda temukan tulisannya disana. (catatan: Bagi siapa saja yang > berniat baik > > untuk menambahkan tulisan tersebut guna membantu pemahaman > menyeluruh bagi para > > pembaca kami haturkan banyak terimakasih) > > > > salam, > > Dr.Irawan. > > > > [Non-text portions of this message have been removed] > > > > > > > > > > > > > > - > > Get your email and more, right on the new Yahoo.com > > > > [Non-text portions of this message have been removed] > > > .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[budaya_tionghua] Re: istilah Tionghoa dan Cina..mana yang tepat untuk diapak...
Merujuk tulisan Bp Dr Irawan di http://www.indonesiamedia.com/lipsus/lipsus-2003-cinationghoa1.htm, saya setuju untuk menggunakan istilah Tionghoa daripada Cina. Kami pun menggunakan kata Tionghoa untuk komunitas kami di YLKTI (Yayasan Lestari Kebudayaan Tionghoa Indonesia]. Salam: m djoko yuwono http://ylkti.tripod.com www.yuwono.tk --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, lim kwet hian <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Salam utk semua anggota millis, > > Maaf sebelumnya bila saya keliru. Seingat dan setahu saya, istilah 'cina' itu mulai terdengar penyebutannnya setelah kejadian g30s/pki , sebelumnya jarang orang menyebut 'cina'. > Memang benar penyebutan 'cina' di Indonesia serasa kurang sreg di telinga sampai saat ini bila dibandingkan dgn 'tionghoa', mungkin beda dgn di Malaysia misalnya. > Mungkin ada pendapat lainnya ? > > Akwet. > > [EMAIL PROTECTED] wrote: > Salam kenal kembali Esther, > > Memang pertanyaan anda sudah lumrah adanya. Perlu diketahui, orang yang > diidentifikasikan sebagai Chinese, atau Tionghoa, asalnya tidak pernah menamakan > dirinya Cina. Penamaan itu diduga hanya dibuat oleh orang lain (non Tionghoa). > Saya rasa Bung Rinto (moderator) bisa jawab itu. > Berkenaan dengan komunikasi kami disini menggunakan bahasa Indonesia, maka > seyogyanya kita juga boleh meninjau salah satu sudut pandang mengenai > kontroversial istilah ini dari sudut Indonesia. Untuk itu saya persilahkan anda > mengikuti artikel nya di www.indonesiamedia.com , anda scroll sampai bawah dan akan > anda temukan tulisannya disana. (catatan: Bagi siapa saja yang berniat baik > untuk menambahkan tulisan tersebut guna membantu pemahaman menyeluruh bagi para > pembaca kami haturkan banyak terimakasih) > > salam, > Dr.Irawan. > > [Non-text portions of this message have been removed] > > > > > > > - > Get your email and more, right on the new Yahoo.com > > [Non-text portions of this message have been removed] > .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/