Re: [ccTLD-ID] Beberapa usulan
At 17:17 09/08/05 +0700, you wrote: Saya sudah nggak tahan dengan situasi yang tidak menentu seperti saat ini :( [Jadi bukan rekan-rekan saja yang sebel. Saya pun.] Pasti nanti dituding ndak mau melepaskan, padahal justru sebaliknya. Apakah sebaiknya saya lepaskan sekarang saja? Saran? Tergantung dari P. Budi saja apa baiknya. Tapi kalo saya berada dalam posisi P. Budi, saya akan langsung lepaskan, supaya pikiran bisa dipake untuk hal-hal yang bermanfa'at dan nggak sakit kepala, sekarang biaya ke dokter mahal lhooo ;-). AR http://arief.ismy.web.id
[ccTLD-ID] Beranikah APJII??
Dear all, Saya rasa kita semua setuju bahwa penanganan .id harus ditanganin oleh profesional. Tapi kita juga nggak bisa menyalahkan Kominfo atas amburadulnya pengelolaan domain .id. Justru Kominfo merupakan bagian dari korban (selain korban utama, Tim ccTLD-ID) dari strategi pihak tertentu, seperti yang saya perkirakan di http://www.mail-archive.com/cctld@muara.rs.net.id/msg01428.html Pertanyaan justru harus kita ajukan pada APJII, kenapa mereka dulu mendatangi Kominfo? Apakah memang ini yang diinginkan, setelah APJII tidak berhasil merebut langsung dari Tim ccTLD-ID? Beranikah APJII meminta maaf kepada kita semua dan Tim ccTLD-ID atas semua kejadian ini dan kemudian meminta pada Kominfo untuk mengembalikan pengelolaan pada Tim ccTLD-ID? Keberanian meminta maaf justru akan menunjukkan kebesaran jiwa dari seseorang/kelompok. Saya yakin pertanyaan-pertanyaan diatas akan gone with the wind, karena teddy AP nggak bakal berani jawab, sammy tidak pada kapasitasnya untuk menjawab karena tugasnya pengawas. Satu-satunya kemungkinan adalah jika emil mau menanyakan langsung pada teddy sebagai bawahan teddy dikantornya. Tapi yaahhh... sudahlah, inilah nasib orang kecil. Best regards, AR http://arief.ismy.web.id
Re: [ccTLD-ID] Official inquiry from Internet Society Indonesian Chapter to APJII regarding management of ccTLD .id
P. Sammy, At 18:54 08/24/05 +0700, you wrote: Loh, saya kan sudah sampaikan. APJII secara organisasi tidak tertarik dan tidak boleh terlibat dlm mgt opersional. Kita tertarik dalam kebijakannya sebagai upaya memperjuangkan kepetingan anggota. Secara organisasi mungkin APJII tidak tertarik, tapi saya lihat ada pihak-pihak yang memanfaatkan posisinya di APJII untuk masuk dan menguasainya. AR http://arief.ismy.web.id
RE: [ccTLD-ID] Yayasan
At 18:17 08/11/05 +0700, you wrote: Ketiga: kita masih membicarakan. Siapa aja itu kita? Keempat: Kenapa kita-kita yg jelas2 memegang domain .id ngga pernah diajak bicara? Kelima: Apakah nanti kita-kita ini ujung2nya akan diajak bicara? Dlluuu sssekaalleee . ketika saya masih sekolah dasar, saya pernah diajarin sama guru bhs. Indonesia perbedaan antara kita dengan kami. Kata beliau sech sbb.: KAMI: berarti orang yang diajak berbicara tidak termasuk didalamnya. KITA: berarti orang yang diajak berbicara termasuk didalamnya. Jadi kalo P. Sammy pake kita, berarti seluruh anggota m-list ini termasuk didalamnya. Tapi berhubung SAYA KAGAK PERNAH DIAJAK BICARA, mungkin lebih baik P. Sammy pake kami aja ya ? Atau P. Sammy punya definisi lain dari kita AR http://arief.ismy.web.id
Ngalihin topik (Re: [ccTLD-ID] Yayasan)
At 20:32 08/11/05 +0700, Sammy Pangerapan wrote: Maaf waktu pelajaran bahsa indonesia saya banyak ngabur. Pantesan aja... Waktu SD aja udah sering ngabur. Terus apa yang bisa saya harapkan dari anda?. Soorrryyy . nech .., topik diskusinya m-list sekarang berubah ke Sammy. Awalnya TAP, kemudian diambil alih sama emil d., sekarang pindah ke sammy. Pinter juga kelompok ini ngalihin perhatian ya, padahal pertanyaan saya ke TAP di email dengan topik Kenapa P. Teddy??? belum dijawab. Nanti siapa lagi yang ngegantiin sammy jadi topik diskusi. Sekall.. laaa.. ssoorrry, tadinya sich saya nyoba netral di dikusi ini, tapi ngeliat sepak terjang kelompoknya TAP yang kasar banget, saya kok jadi nggak enak hati juga ya :-(. AR http://arief.ismy.web.id Sammy Pangerapan - Original Message - From: M. Arief [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, August 11, 2005 6:22 PM Subject: RE: [ccTLD-ID] Yayasan At 18:17 08/11/05 +0700, you wrote: Ketiga: kita masih membicarakan. Siapa aja itu kita? Keempat: Kenapa kita-kita yg jelas2 memegang domain .id ngga pernah diajak bicara? Kelima: Apakah nanti kita-kita ini ujung2nya akan diajak bicara? Dlluuu sssekaalleee . ketika saya masih sekolah dasar, saya pernah diajarin sama guru bhs. Indonesia perbedaan antara kita dengan kami. Kata beliau sech sbb.: KAMI: berarti orang yang diajak berbicara tidak termasuk didalamnya. KITA: berarti orang yang diajak berbicara termasuk didalamnya. Jadi kalo P. Sammy pake kita, berarti seluruh anggota m-list ini termasuk didalamnya. Tapi berhubung SAYA KAGAK PERNAH DIAJAK BICARA, mungkin lebih baik P. Sammy pake kami aja ya ? Atau P. Sammy punya definisi lain dari kita AR http://arief.ismy.web.id
Re: [ccTLD-ID] Bingung ISOCID en internet endonesa
P. Teddy, Makasih 'tuk undangannya mampir ke kantor APJII / ISOC, kapan-kapan dech mampir. P. Irwan, Makasih juga 'tuk penjelasannya nyang panjang lebar ttg program ISOCID, menarik banget sich. Kalau untuk 'majuin masyarakat en kagak ada tujuan politis or pribadinya, saya pengen banget ikut gabung, untuk bantu-bantu aja, bukan untuk posisi jabatan yang masih kosong, untuk itu mah saya nggak level :-). Tapi kayaknya sekarang masih double pengurus ya? Kata P. Irwan dihasil GM posisi chairman kosong but P. Teddy masih klaim chairman. Saya nunggu dulu aja dech, ampe situasi tenang, takut jadi kayak yang kata pepatah gajah yang berantem, pelanduk mati keinjek-injek, remuk jadi bubur ;-). Soalnya aye sama sekali kagak kenal ama orang-orang yang berantem, nanti malahan jadi tumbal kayak kelompok 3 ya :-(. BTW. kalo dua-duanya nge-klaim untuk kepentingan masyarakat, kenapa nggak baekan aja? Ketemu muka, ngobrol bareng, cari pemecahan. Kata ahli strategi perang sich, kalo musuh udah kepojok, kasih jalan untuk keluar arena en mundur. Soalnya kalo didesek terus, yang kalah bakalan bertahan mati-matian, ngancurin segala yang bisa ancur, akhirnya khan yang rugi masyarakat juga. Eh.. bukan aye mau nguliahin nich, kali aja omongan orang bawah begini masih didenger. AR http://arief.ismy.web.id At 23:39 08/04/05 +0700, you wrote: Pak Arief, ISOC adalah organisasi yang didirikan oleh the fathers of the internet, dengan demikian organisasi ini bertujuan untuk mengembangkan aspek-aspek positif dari internet, dan meredam aspek-aspek negatifnya. Aspek positif, tentu yang paling jelas adalah pemanfaatan internet untuk pendidikan, penelitian dan perdagangan, sedangkan aspek negatif yang paling jelas adalah terorisme, penipuan dan pembajakan identitas. Sebagai cabang dari ISOC, ISOCID juga memiliki tujuan yang sama, yakni mengembangkan aspek-aspek positif dari internet, hanya saja karena internet adalah media yang powerful, secara otomatis organisasi yang mengembangkan teknologinya dapat dimanfaatkan secara politis untuk mengendalikan para pengguna medianya. Inilah yang mendorong TAP untuk mempolitisir ISOCID masuk dalam kancah perebutan manajemen ccTLD. ISOCID seharusnya berada pada posisi netral, berjuang demi freedom of speect, decentralization dan equality, tapi TAP malah berusaha membungkam anggota-anggota yang kritis, memakai nama ISOCID untuk melakukan pemusatan kekuasaan dan mengatasnamakan nasional untuk menjalankan ambisi pribadi. Kalau pak Arief berminat, sekarang ini posisi Ketua, Bendahara dan Pengurus bidang standard sedang kosong, tetapi tentu saja harus menjalankan proses yang wajar, antara lain aktif dulu dalam kegiatan-kegiatan masyarakat, lalu mencalonkan diri dan mengumumkan visi / misi secara terbuka, lalu mengikuti proses election. Kalau terpilih, ya selamat, kalau tidak, ya coba lagi di kesempatan berikutnya. Kalau mau mulai, sekarang adalah kesempatan bagus karena kita sedang membantu LIPI mempersiapkan Seminar Nasional Art, Science, Engineering and Technology. Soal uang, terus terang saja disini tidak ada yang namanya gaji. Semua yang aktif diberikan kompensasi dalam bentuk royalti, tergantung dari apa yang dikerjakan. Biasanya, kalau mengajar atas nama ISOCID, otomatis terima honor dari kampus yang bersangkutan. Kalau menulis materi atas nama ISOCID, menerima royalti dari ISOCID pada saat materinya terjual. Yang terbaru, kalau membuat produk HAKI di bawah bimbingan ISOCID, maka anda akan menerima royalti penjualan produk yang berdasarkan HAKI anda tersebut. Jadi, sistim yang sekarang kami jalankan berbeda jauh dengan yang dulu dijalankan TAP, karena prinsip TAP adalah Tidak ada uang, organisasi tidak jalan, sedangkan prinsip kami adalah Dengan semangat, kerja keras dan ketulusan, selamanya pasti ada jalan. Kalau bapak meragukan, dapat menanyakan langsung ke bapak Paulus Prananto (dekan FTI UPN Veteran Jakarta), bapak Daniel Geka (dekan FTI UKRIDA) dan bapak Ahmad Zuhdi (kajur FTI Trisakti). Beliau-beliau inilah yang paling tahu bagaimana saya dan rekan Devi Dimitra, Linga Hanawati, Goutama Bachtiar, Djati Adi Wicaksono dan lainnya berhasil membuat ISOCID memiliki program-program pendidikan dan kemasyarakatan yang berjalan dengan baik tanpa menggunakan falsafah UUD. salam, Irwan Effendi - Original Message - From: M. Arief [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, August 04, 2005 8:27 AM Subject: [ccTLD-ID] Bingung ISOCID en internet endonesa Dear all, Ngeliat program yang ISOCID yang dikasihtahu P. Irwan banyak untuk masyarakatnya, saya tertarik sekali untuk gabung. Tapi sebelumnya saya pengen tanya en mohon ma'af sebesar-besarnya, karena saya hanya wong cilik yang nggak ngerti organisasi en kagak punya pengalaman jadi chairman, secretary etc. dari organisasi besar yang meng-endonesa. Kenapa sich posisi jabatan di ormas/orsos kayak begini sampe diperebutin mate-matean? Emangnya dapet apa sich kalo jadi bos? Boleh dong saya tahu
[ccTLD-ID] Bingung ISOCID en internet endonesa
Dear all, Ngeliat program yang ISOCID yang dikasihtahu P. Irwan banyak untuk masyarakatnya, saya tertarik sekali untuk gabung. Tapi sebelumnya saya pengen tanya en mohon ma'af sebesar-besarnya, karena saya hanya wong cilik yang nggak ngerti organisasi en kagak punya pengalaman jadi chairman, secretary etc. dari organisasi besar yang meng-endonesa. Kenapa sich posisi jabatan di ormas/orsos kayak begini sampe diperebutin mate-matean? Emangnya dapet apa sich kalo jadi bos? Boleh dong saya tahu, kali aja jadi pengen ikut pegang jabatan ;-). Apalage sampe ada orang yang pegang jabatan di banyak organisasi, kayak dijaman orba aje nyang presidennya jadi pelindung en ketua puluhan organisasi. Terus suksesinya pake berantem lage, persis kayak presiden RI gituh, kagak ada yang legowo mau turun, habibie doang yang turun dengan 'nrimo, presiden lain pake marah-marah en protes. Tolong dong dikasih pencerahan, abis bos-bos internet endonesa berantem melulu, bulan lalu merebutin domain name (yang ini mah udah jelas UUD), sekarang ISOCID, nanti apa lage Ngomong-ngomong, pengen juga nich kenalan dengan Mr. TAP (P. Teddy), siapa tahu saya kecipratan :-), tapi apa mau ya orang sehebat beliau ketemu dengan saya yang kroco gini AR http://arief.ismy.web.id
Re: [ccTLD-ID] Dibutuhkan bantuan penerjemah
P. Irwan, Kalo bisa dikerjain dengan santai (nggak diburu-buru), saya siap ngebantuin 'nerjemahin. Tolong dikasihtahu saja bagian mana yang harus saya terjemahin. salam, Arief http://arief.ismy.web.id At 23:40 07/24/05 +0700, you wrote: Dear all, Saya mencari volunteer untuk membantu menerjemahkan isi situs www.icdri.org ke dalam bahasa Indonesia. Kebetulan saat ini ISOCID sedang membantu ISOCDISAB untuk memperbaiki layout website tersebut dan porting ke dynamic system, jadi kami ingin agar situs tersebut dapat menampilkan juga versi bahasa Indonesia. Apakah ada rekan yang bersedia? satu halaman pun akan sangat dihargai. Salam, Irwan Effendi Sekretaris (demissioner) ISOCID
[ccTLD-ID] Asosiasi Pengguna Domain .id
Dear all, Kayaknya kita pengguna yang sudah mendaftarkan domain kurang terlalu diperhatikan ya dalam perebutan penguasa domain .id. Padahal menurut saya, kita lah stakeholder terbesarnya dibandingkan dengan ISP atau yang lainnya. Coba perhatikan pertanyaan teman-teman semua jarang dijawab dengan tuntas oleh pihak yang bertikai. Jadi supaya suara kita lebih diperhatikan dan tidak dikerjain sama pihak-pihak yang hanya mementingkan bisnisnya masing-masing, saya usul supaya para pengguna domain bergabung membentuk satu organisasi atau asosiasi yang mungkin dapat diberi nama Asosiasi Pengguna Domain .id. Regards' M. Arief http://arief.ismy.web.id
Re: [ccTLD-ID] Asosiasi Pengguna Domain .id
***Ini serius atau sinisme ? Kalau serius, saya setuju saja. Sehingga nantinya bisa membantu tugasnya administrator dalam menentukan kebijakan. Gimana ? Serius dong, kita khan sudah lihat kondisi saat ini, pertanyaan pengguna domain di m-list ini ke sekjen APJII nggak pernah dijawab tuntas, seperti dianggap angin lalu saja. Padahal sebagai stakeholder utama, kita harus bisa memegang peranan lebih besar supaya kepentingan pengguna jangan diabaikan dan kita dapat memberi masukkan kebijakan yang bermanfaat bagi pengguna. Kalau yang lain setuju, kita mulai dari m-list ini saja memilih tim formatur / tim pengurus yang akan menentukan misi, tujuan, program kerja, AD/ART organisasi dll. Mungkin P. Budi bisa membantu dengan memberi tahu jumlah pengguna domain yang ikut m-list ini dan berapa yang tidak ikut sehingga kita tahu apakah kita bisa dianggap mewakili pengguna lain. Definisi penggunanya mungkin bisa diambil dari jumlah administratif kontak yang ada, bukan jumlah domainnya. Bagaimana pendapat rekan yang lain, apa ada masukkan ??? Regards' M. Arief http://arief.ismy.web.id
Re: [ccTLD-ID] Progress... dan PR-PR
Dan masih banyak skenario-skenario lainnya. Jadi bagaimana dong? Sekarang kita buat aturan yang ribet? Atau kita lihat bagaimana jalannya dulu? Saran? Aturan nggak perlu ribet, yang penting sederhana dan jelas. Contohnya: Saya rasa ccTLD-ID harus membuat rambu-rambu, sehingga registrar nggak bisa melakukan tindakan yang merugikan konsumen. Karena bisa saja suatu saat nanti seluruh registrar akan dibeli oleh seorang konglomerat, dan selanjutnya dengan beralasan mekanisme pasar maka konglomerat tsb. bisa menentukan harga semaunya, misalnya 1 tahun Rp. 1 jt. Rambu tersebut dapat berupa harga maksimal yang diijinkan, misalnya untuk servis yang sama dengan yang diberikan cc-tld saat ini harga maksimalnya adalah Rp. 165 rb. Dan masih banyak lagi batasan lain yang harus dibuat. Arief