CiKEAS Hammas Berhasil Menghancurkan Negara Baru Palestina

2007-07-01 Terurut Topik Hafsah Salim
Hammas Berhasil Menghancurkan Negara Baru Palestina

Negara Palestina hanyalah negara impian, karena rakyatnya bukanlah
orang Palestina tapi orang Arab, agamanya bukanlah berhala penyembah
dewa2 philistine melainkan penyembah allah, tanahnya juga bukan
merupakan tanah palestina melainkan tanah milik Israel.

Dan yang paling penting dari semua impian ini adalah BAHWA RAKYAT ARAB
PALESTINA INI TIDAK BERNIAT MENDIRIKAN NEGARA PALESTINA MELAINKAN
MEMUSNAHKAN NEGARA ISRAEL.

Dengan bahasa Politik kita katakan bahwa mereka orang2 Arab Mesir yang
mengaku sebagai orang2 Arab Palestina sama sekali tidak memikirkan
berdirinya negara baru Palestina karena yang mereka pikirkan adalah
bagaimana berjihad menegakkan Syariah Islam yang bertujuan memusnahkan
Israel dan menjagal seluruh orang2 Yahudi dimuka bumi ini.

Seluruh negara2 didunia akhirnya menghentikan semua bantuannya kepada
sekumpulan terorist Arab Palestina ini yang tadinya dikira ingin
mendirikan sebuah negara merdeka yang bernama Negara Palestina. 
Penghentian bantuan ini resmi dilakukan setelah pernyataan resmi dari
wakil Palestina di PBB yang diwakili oleh HAMMAS yang menyatakan bahwa
perang tidak akan berhenti sampai semua orang Yahudi dimuka bumi ini
tidak ada lagi dan Israel hilang dari peta bumi.

Seluruh negara2 didunia sepakat, bantuan hanya diberikan kepada mereka
yang mau mendirikan negara bukan kepada mereka yang ingin memusnahkan
negara lainnya atau menjagal habis bangsa lainnya.

Inilah perjuangan yang idiot yang mengharapkan bisa mengalahkan Israel
dengan bantuan atau menggunakan tangan2 negara2 lain didunia
internasional.

Kantong2 terorist Arab Palestina di Yordania dan Libanon sekarang
dalam proses pemusnahan, korban2 banyak berjatuhan, namun masa depan
menjadi lebih jelas dan cemerlang karena Israel diambang keberhasilan
dalam mengamankan negaranya dari ancaman2 terorist kiriman Allah yang
Maha biadab ini.

Kesimpulannya, Hammas berhasil membawa realita menjadi mimpi dan
mengubah mimpi menjadi realita.  Realita negara Palestina berubah
menjadi mimpi, dan mimpi memusnahkan bangsa Yahudi berubah menjadi
realita keberhasilan bangsa Yahudi mempertahankan realitas negara
Israel yang sebelumnya dikira hanyalah mimpi.

Ny. Muslim binti Muskitawati.






CiKEAS Buta Huruf Bukanlah Kebanggaan Tapi Cacat Memalukan !

2007-07-01 Terurut Topik Hafsah Salim
Buta Huruf Bukanlah Kebanggaan Tapi Cacat Memalukan !

Sudah menjadi kebiasaan umat yang diracuni dogma agamanya, mereka
selalu menggunakan kata yang sama sekali tidak dipahaminya.

Perdefinisi, KEBANGGAAN adalah sesuatu yang unik yang tidak mudah
dimiliki oleh siapapun yang bila berhasil kita miliki akan membuat
kita bangga sebagai akibatnya.

Demikianlah, BUTA HURUF BUKANLAH KEBANGGAAN KARENA SETIAP ORANG DENGAN
MUDAH MEMILIKINYA DAN SEBALIKNYA JUSTRU SUKAR UNTUK MENGHILANGKANNYA.

Kesimpulannya cukup jelas, BUTA HURUF BUKANLAH KEBANGGAAN MELAINKAN
CACAT YANG MEMALUKAN.  Sangat jelas disini bagaimana kepercayaan
merusak perasaan, merusak pikiran, dan merusak pemahaman.

Ny. Muslim binti Muskitawati.







Re: CiKEAS Jaringan Terorisme Amerika

2007-07-01 Terurut Topik Humprey Samosir
Quote:
  Menyimak laporan tersebut dan banyaknya kejahatan kemanusiaan yang dilakukan 
AS, pantaslah jika publik Indonesia menuntut pemerintah (dalam hal ini Mabes 
Polri) untuk meninjau ulang keterlibatan Indonesia dalam misi global war on 
terrorism yang dilancarkan Amerika Serikat, Inggris, Australia, dan Singapura. 
Membiarkan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror sebagai alat Amerika untuk 
menangkap aktivis Muslim yang diduga terlibat terorisme, hanya akan menjadi 
pukulan berat bagi upaya penegakan hak asasi manusia.
End quote.
   
   
  HHS:
  Beginilah sulitnya masyarakat yang para tokohnya masih berkaca mata kuda, 
yang asal njeplak sebelum berpikir.
  Secara pribadi atau mewakili golongan-nya memang adalah haknya untuk 
berbicara demikian, sampai disini sah sah saja. Tetapi jika bahan ini menjadi 
legitimasi dan berpengaruh pada proses peradilan dengan menggoyang opini massa 
ke arah yang keliru adalah keliru.
   
  Juga kembali lagu lama yang diusung yaitu kelompok tertentu dizholimi atas 
agresi kaum kafirun.
   
  Saya justru geli ketika kelompok tertentu di Indonesia yang sering mengaitkan 
antara penindasan di Palestina, Afghanistan dan Iraq sebagai gambaran dasar 
si-kafir menzolimi Islam.
  Saya ingin bertanya: Lantas bagaimana kalau Muslim terhadap muslim ? Seperti 
di Durfur, Sunni vs Shi'ite, belumlagi Kurdi. Sekarang saja antara militan 
Osama terhadap tentara Mahdi pimpinan Al Sadr. Demikian juga di Afghan. Apakah 
lantas penzoliman Muslim atas muslim yang terjadi dalam time line yang sama 
tidak dilihat atau PURA PURA TIDAK TAHU ?? 
   
  Coba jika terjadi hal yang demikian di Indon, menurut anda kira kira Tim 
Pembela Muslim mau membela yang mana ya  karena semua pihak adalah yang di 
zholimi dan masing masing adalah muslimin ???
   
   
  Semper Fi,
  HH Samosir
  --- end ---


[Non-text portions of this message have been removed]



CiKEAS Letter from China: Inequality and the rise of an economic giant

2007-07-01 Terurut Topik Sunny
http://www.iht.com/articles/2007/07/01/news/letter.php

 


Letter from China: Inequality and the rise of an economic giant 
By Richard Bernstein

Sunday, July 1, 2007 
 
BEIJING: It didn't take long to discover the powerlessness of the puny 
individual in the face of this country's economic juggernaut.

The night my wife and I arrived from New York to take possession of our Beijing 
pied-à-terre we discovered that just across a narrow courtyard from our new 
place another apartment building was being built - 24 hours a day, seven days a 
week. The hammering, roaring and grinding noises kept us from sleeping, and we 
vowed to complain the next morning to somebody - maybe to the police - about 
the violation of our right to have some quiet at, say, 3 a.m.

But when we spoke the next morning to our building management, we were told 
that it was the Chinese government itself, eager for construction to be 
completed in time for the Olympic Games next year, that was putting pressure on 
builders to work through the night.

Complaining to the police would do no good, our neighbors told us. Just close 
your windows, turn on your air-conditioning and get used to it.

Quite a few aspects of the Chinese situation are on display in this little 
story, not least that the Chinese determination to turn its capital into an 
Olympic Games showcase is an overriding priority, and no dainty worry about 
noise pollution, or any other pollution, is going to stop it.

But for someone whose China baseline is the early 1980s, when I was the Time 
magazine correspondent in Beijing, more is on display. For one, there's the 
mere fact that we own an apartment here. In 1980, China was in the waning 
moments of its Maoist experiment and foreigners were isolated in special, 
walled and guarded compounds or hotels. The idea of owning an apartment and 
living amid Chinese people seemed almost outlandish, though to foreigners who 
have been living here more recently, my astonishment must make me seem like Rip 
Van Winkle.

Then there's the fact that our apartment, which we bought a few months ago and 
are living in for the summer, is a modern, luxurious place that has 
air-conditioning to turn on. About half the people who have bought in our 
immense compound, consisting of 10 or so 20-story buildings interspersed with 
pleasant gardens and fountains, are local people, who have paid anything from 
about $150,000 for a small apartment (like ours) to more than $1 million for a 
larger one.

In the China of two decades ago, nobody, not even Western ambassadors and 
Communist Party leaders, lived in Western-style comfort.

Now an ever-growing segment of the urban population does. My Insiders' Guide 
to Beijing says that 1,000 new cars are bought in Beijing every day, a sign of 
higher living standards as well as a reason for the monumental traffic jams and 
equally impressive pollution in the city.

Still, most Chinese have not achieved Western or Japanese living standards, and 
in this respect I was interested in the workers in their yellow and red hard 
hats who were building the building across the courtyard from us.

They are a few dozen among the hundred million or more migrant workers, what 
the Chinese sometimes call farmers-turned-workers, who are in the cities, 
supposedly temporarily, to satisfy the need for labor in the vast construction 
going on in cities all over this country. What they show in part is that the 
vast reserves of cheap labor in China are responsible for more than its 
export-industry boom. Subsistence-level wages are also a key element in the 
ambitious plan to turn Beijing into an urban showcase in time for the Olympics 
next year.

The lowest paid among the construction workers, one of them told me, gets about 
$150 a month, plus a dormitory bed, three meals a day and accident insurance. 
In exchange for that, they work nine or 10 hours a day, seven days a week.

We have no weekends, the man joked. He said he was from Hubei Province, south 
of here, and managed to send just about all of his salary home to his family.

A monthly salary of $150 is not exactly munificent, though it is more than 
workers in thousands of toy or clothing factories in China make.

So, in one respect, the migrant workers illustrate what is acknowledged as an 
important problem in this country - namely the ever-widening gap between the 
rural poor and the urban rich.

Men like my friend from Hubei will never be able to live in one of the 
apartments he is helping to build. He will not eat in restaurants he walks by 
on his time-off strolls, because even a simple bowl of noodles will cost him an 
hour or two of salary. He will not send his children to the good schools of 
Beijing because the city government, trying to ensure that they will leave when 
their jobs are finished, will not allow him to.

In a gesture apparently growing out of concern for this disparity, the Beijing 
city government recently banned billboard advertising for 

CiKEAS Ingin Pulang

2007-07-01 Terurut Topik sony set
Ingin Pulang

4 hari di Jakarta...
20 jam sehari bertarung dalam detak pencarian keping-keping...
...pundi-pundi kehidupan sehari-hari.
...receh-receh energi, tabungan 24 jam, seminggu secukupnya.
Sejauh melangkah mengembara, menghabiskan setiap tetes tinta..
..dan ketukan papan kunci...
..mesin penghitung dengan layar warna warni...
..tombol-tombol huruf kanan-kiri.
..
..menulis sejatinya

saatnya harus pulang...

saatnya ingin pulang...

tunggu aku di jogja.

sony set
http://tvlab.blogspot.com



CiKEAS Bendera Bintang Kejora Dikibarkan di Lapas Abepura

2007-07-01 Terurut Topik Sunny
http://www.antara.co.id/arc/2007/7/1/bendera-bintang-kejora-dikibarkan-di-lapas-abepura/

01/07/07 17:54

Bendera Bintang Kejora Dikibarkan di Lapas Abepura

Jayapura (ANTARA News) - Sekelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) 
yang sedang mendekam di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Abepura, Jayapura, 
Papua, baik nara pidana politik (Napol) maupun tahanan politik (Tapol) pada 
Minggu mengibarkan bendera Bintang Kejora dalam rangka HUT OPM (1 Juli 
1969-2007).

Pengibaran bendera dilakukan oleh Yusak Pakage, yang merupakan Tapol yang 
pernah pula mengibarkan bendera yang sama pada 1 Desember 2005 bersama rekannya 
Filep Karma. Hadir pula Cosmos Yual Napol kasus peristiwa berdarah 16 Maret 
2006 di depan Universitas Cenderawasih (Uncen), Abepura, Jatapura.

Yusak Pakage kepada wartawan mengatakan, HUT OPM yang mereka rayakan bukan 
merupakan hal baru, sebab telah di deklarasikan di Kamp Victoria, Kabupaten 
Kerom oleh Pimpinan OPM, Jacob Pray dan Zeth Rumkorem.

Ia menjelaskan, apa yang dilakukan OPM bertujuan melindungi dan mempertahan 
ciri khas orang asli Papua. OPM melindungi keaslian orang Papua, kata Pakage.

Pantauan di tempat kejadian, pengibaran bendera Bintang Kejora dilakukan di 
atas atap rumah Lapas Abepura yang juga dikuti beberapa Tapol/Napol lainnya, 
namun kejadian ini tidak berlangsung lama sebab aparat keamanan Lapas segera 
bertindak memerintahkan mereka menghentikan perbuatan itu dan turun dari atas 
atap rumah tersebut.

Mereka langsung diamankan aparat keamanan Lapas Abepura untuk dimintai 
pertanggunjawabannya. (*)


Copyright © 2007 ANTARA


[Non-text portions of this message have been removed]



CiKEAS Gereja di Pesu, Klaten, Setahun Pascagempa, Ibadah Masih di Bawah Tenda

2007-07-01 Terurut Topik Sunny
http://www.sinarharapan.co.id/berita/0706/30/opi03.html

Gereja di Pesu, Klaten 
Setahun Pascagempa, Ibadah Masih di Bawah Tenda 
Oleh
Purnawan Kristanto




Angin semilir dari persawahan mengembusi jemaat Kristen di Desa Pesu, Wedi, 
Klaten. Sudah lebih dari setahun mereka beribadah di bawah tenda darurat. 
Gedung gereja mereka roboh digoyang gempa, tanggal 27 Mei 2007. Hingga kini, 
izin untuk membangun gedung gereja belum dikeluarkan oleh pemerintah Kabupaten 
Klaten. Desa Pesu termasuk di dalam wilayah kerusakan terparah akibat gempa di 
Kabupaten Klaten. Di desa ini saja, ada 36 orang yang meninggal dunia dan 
ratusan luka-luka parah. Lebih dari 90 persen rumah roboh atau harus dirobohkan 
karena rusak parah. 


Sumanto (52 tahun) dan keluarganya merasa beruntung tidak menjadi korban gempa. 
Saat itu istrinya sedang tergolek lemah di rumah usai menjalani operasi batu 
ginjal. Ketika goncangan terjadi, Sumanto harus memilih antara menyelamatkan 
diri atau menemani istrinya, sementara putri bungsunya, Oki Devi (14 tahun) 
sedang memberi makan ayam di luar rumah.
Saya memanggil Oki masuk ke dalam kamar, kenang Sumanto. Pikirnya, jika 
memang harus mati, biarlah mereka mati bersama-sama. Tanah bergoyang-goyang 
keras sekali. Kami bertiga hanya bisa berdoa sekuat tenaga, 'Tuhan jika Engkau 
berkehendak memanggil kami saat ini, kami sudah siap. Tapi kalau boleh, 
selamatkanlah kami. Lalu terdengar gemuruh bangunan-bangunan yang roboh.


Rumah Sumanto tidak roboh, tapi retak-retak parah. Begitu goncangan berhenti, 
Sumanto bergegas membopong istrinya keluar dan membaringkannya di bawah pohon. 
Setelah itu, ia membantu tetangga-tetangganya yang terjepit balok kayu dan 
potongan tembok. Saya ikut menggendong para korban ke pinggir jalan supaya 
bisa diangkut ke rumah sakit, papar tukang kayu ini.
Menjelang siang, warga berkumpul di sebidang tanah kosong. Mereka masih 
terkesima dan belum tahu harus berbuat apa. Sumanto lantas mengambil inisiatif 
membuka dapur umum. 
Dia mengumpulkan bahan makanan yang tersisa dan dimasak untuk makan siang. 
Pukul satu siang, untunglah bantuan dari Gerakan Kemanusiaan Indonesia yang 
berbasis di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Klaten menyalurkan bantuan logistik, 
tenda, dan lampu.

Gereja Roboh 


Gereja GKI Klaten bakal jemaat Pesu, tempat Sumanto beribadah juga roboh, tapi 
setelah puing-puing dibersihkan, keesokan hari sudah dapat dipakai untuk 
kebaktian hari Minggu. Suasana ibadah sangat mengharukan karena jemaat 
beribadah dengan hanya beralaskan tikar dan beratap langit. Di luar hari 
Minggu, lokasi gereja itu digunakan sebagai klinik kesehatan darurat dan posko 
penyaluran logistik.


Pihak gereja memutuskan tidak akan buru-buru membangun kembali gedung gereja 
yang roboh. Dana bantuan yang mengalir melalui gereja digunakan untuk membantu 
warga sekitar membangun kembali rumah-rumah yang roboh dan rusak parah.  
Memanfaatkan sisa-sisa bangunan gereja, warga bersama-sama membangun rumah inti 
(core house) berukuran 21 m2. Hingga bulan Juni 2007, gereja kini sudah 
membangun lebih dari 1.600 rumah inti.


Sumanto juga mendapatkan bantuan untuk memperbaiki rumahnya. Meskipun tidak 
roboh, tapi akhirnya rumah harus dirobohkan juga karena tidak memenuhi syarat 
keamanan. Selama setahun saya tidak bisa bekerja. Saya harus membangun rumah 
kami lagi, kata ayah tiga anak perempuan ini. Lalu dari mana ia mendapatkan 
uang? Saya mengandalkan bantuan dari pemerintah, dermawan, dan kiriman anak 
saya yang bekerja di Malaysia. Saya juga pinjam uang dari sana-sini, kata 
Sumanto. Saya yakin ini adalah campur tangan dari Tuhan. Kalau bukan karya 
Tuhan, mana mungkin ada orang yang mau memberi pinjaman kepada pengangguran, 
jelas Sumanto dengan suara bergetar. Sekarang Sumanto sudah bisa bekerja lagi 
sebagai tukang kayu. Dia mendapat pesanan membuat daun pintu dari kayu.

Menunggu Izin


Setelah tidak ada warga sekitar yang masih tinggal di bawah tenda, gereja 
memutuskan saatnya membangun gedung gereja kembali. Bulan Oktober 2007, mereka 
mengajukan izin ke pemerintah kabupaten disertai syarat lengkap, seperti dalam 
ketentuan peraturan. Namun pada saat yang sama, ada sebagian warga yang 
menentang keberadaan gereja. Akibatnya, izin itu belum dikeluarkan sampai 
sekarang. Berlarut-larutnya pemberian izin ini sangat disesalkan Sumanto. 
Setiap orang kan punya hak untuk beribadah sesuai keyakinan masing-masing, 
kata Sumanto. 


Dia juga menyesalkan sikap warga yang menentang gereja. Mereka mau menerima 
bantuan dari gereja, tapi mengapa mereka tidak mau mengizinkan kami beribadah 
di tempat yang layak?sesal Sumanto. Meski begitu, dia bersyukur karena masih 
bisa beribadah, walau di tenda darurat. Yang beribadah itu kan jiwa dan 
rohnya. Gereja bukanlah gedungnya, katanya sambil mengutip lagu Sekolah Minggu.


Persoalan izin ini disampaikan kepada Sunarno, Bupati Klaten dalam acara 
peresmian rumah ke-1.000 yang dibangun GKI Klaten dan GenAssist (Senin, 28/5). 
Sekitar dua minggu 

CiKEAS File - Salam Kebebasan dari Barat sampai ke Timur

2007-07-01 Terurut Topik CIKEAS

Cendikia CiKEAS, 

Karena keterbatasan waktu dan tenaga, milis yang kita cintai ini tidak sempat 
di moderasi. Bila dapat kami memohon, alangkah indahnya bila kita lebih 
menekankan diskusi lebih ke persoalan SOSIAL – POLITIK, bukan berarti diskusi 
SARA  dilarang.

Menghanturkan terimakasih untuk member CiKEAS, terutama bagi kontributor berita 
yang secara konsisten selalu mengiringi diskusi kita

Juga mohon perkenannya untuk merefensikan milis ini kepada relasi  sahabat 
anda yang kritis dan moderat, atau anda dapat sampaikan pada moderator CiKEAS 
agar kami yang mengundang secara khusus. 

Salam Perjuangan,
Moderator

--

DISCLAIMER:
Kecuali“spam/dagang/etc, milis CiKeas, forum diskusi para cendikia tidak 
dimoderasi. Diskusi “Sopan  Sehat” seputar HiPoLekSosBudHanKamRata hanya untuk 
konsumsi kedalam. Para Moderator CiKEAS TIDAK BERTANGGUNG JAWAB” atas Konflik 
Baik Internal “member” atau Message yang di forward keluar.
Keanggotaan CiKEAS hanya akan gugur bilamana secara kolektif sepersepuluh 
member mengajukan mosi kepada CiKEAS-OWNER. Demikian harap maklum

 potong disini ---

*-*---*--*
Please send to cikeas-owner at yahoogroups.com
-*---*--*--*--


Yth
Moderator CiKEAS

Bersama ini kami rekomendasikan beberapa alamat email. Relasi yang saya kenal 
baik juga layak untuk bergabung bersama kita di Milis CiKEAS ini:

1.  _
2.  _
3.  _
4.  _
5.  _

Lain kesempatan akan kembali saya ingatkan rekan lainnya untuk juga bergabung.
 
Teriring salam Kebebasan,
Dari Barat sampai ke Timur

[nama-anda]



___
KORUPSI merampas hak KITA untuk hidup sejahtera LIHAT  LAWAN  LAPORKAN :-)

* Share with Pure Social-Politic Groups, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/CIKEAS/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/CIKEAS/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


CiKEAS Kapolda Papua Antisipasi HUT OPM

2007-07-01 Terurut Topik Sunny
http://www.indopos.co.id/index.php?act=detailid=8864

Minggu, 01 Juli 2007,

Kapolda Papua Antisipasi HUT OPM 

Muncul Isu Serang Pos TNI dan Polri 
Hari ini, 1 Juli, diklaim Organisasi Papua Merdeka (OPM) sebagai hari ulang 
tahunnya. Tak jarang, kelompok separatis tersebut memanfaatkannya sebagai 
momentum pamer eksistensi. Bagaimana situasi di tanah Papua? Inilah wawancara 
dengan Kapolda Papua Irjen Max D. Aer. 



Situasi keamanan Papua menjelang 1 Juli ini?

Sementara, kondusif. Kami antisipasi dengan peningkatan patroli dan kegiatan 
intelijen untuk memantau aktivitas mereka (OPM). Kami juga menggembosi OPM 
dengan menggalang dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat supaya tidak 
terprovokasi. Selain antisipasi, hari-hari ini juga ada dua agenda yang kami 
cermati, yakni rencana kedatangan anggota Kongres Amerika Serikat dan 
Konferensi Dewan Adat Papua Senin lusa, 2 Juli.


Jadi, dalam status siaga satu?

Tidak secara formal siaga satu. Tapi, semua anggota di seluruh kesatuan kami 
minta waspada untuk patroli. Ada kabar yang beredar bahwa seolah-olah besok 
juga akan ada penyerangan pos TNI dan Polri. Jadi, kami antisipasi dengan dua 
pertiga kekuatan kami atau sekitar tujuh ribu dari 12 ribu personel yang kami 
miliki. Kami juga selalu berkoordinasi dengan TNI karena ada semacam prosedur 
untuk melakukan patroli gabungan sejak dua hari ini. Malam ini (tadi malam), 
kami tingkatkan intensitasnya. Semua anggota kami. Sebab, sekarang yang BKO 
dari Mabes Polri hanya 12 orang anggota Gegana yang bertugas di objek vital 
Freeport. 


Pascainsiden Ambon, ada perintah khusus dari Jakarta?

Justru kami yang selama ini memberikan masukan ke Jakarta karena kami selalu 
menyerap informasi di lapangan. Memang tadi ada arahan dari Kapolri melalui 
telegram untuk lebih meningkatkan pengamanan, khususnya apabila menerima 
kunjungan RI 1 dan RI 2. Jadi, tidak khusus terkait besok (hari ini). 


Berani menjamin tak akan kecolongan seperti Ambon?

Selama ini, kami sudah melakukan seperti itu. Kami harapkan demikian, tapi 
susah kalau nanti mereka mengibarkan bendera di ketinggian (bukit). Itu yang 
sulit dicegah karena wilayah kita luas. 


Seberapa besar kekuatan OPM saat ini?

Saya tidak begitu hafal jumlahnya, tapi secara persentase sangat kecil 
dibanding jumlah warga Papua. Senjata (organik) dia juga tidak banyak dan lebih 
banyak rakitannya. Sejak 2002, (aktivitas) mereka memang sangat menurun dan 
lebih mengandalkan pada perjuangan diplomatis dan politis untuk mengangkat isu 
kemerdekaan. Selain 1 Juli, mereka juga selalu merayakan hari meninggalnya 
Theis Hiyo Eluay (ketua Presidium Dewan Papua, Red) tiap 11 November, lalu juga 
merayakan hari yang mereka klaim sebagai kemerdekaan Papua Barat pada 1 
Desember, dan kemerdekaan Melanesia Barat pada 14 Desember. Semua itu selalu 
kami antisipasi. (naz)



[Non-text portions of this message have been removed]



CiKEAS Kegadisan Melayang Diperkosa Dukun, Mau Pasang Susuk Mal ah 'Ditusuk'

2007-07-01 Terurut Topik Sunny
http://www.poskota.co.id/news_baca.asp?id=34951ik=2


Kegadisan Melayang Diperkosa Dukun, Mau Pasang Susuk Malah 'Ditusuk' 


Sabtu 30 Juni 2007, Jam: 23:32:00 
SEMARANG (Pos Kota) - Kesal karena lama tak memperoleh jodoh, seorang gadis 
datang ke dukun sakti untuk memasang susuk, namun bukan susuk itu yang didapat 
malah kena 'tusuk'. Kegadisannya harus melayang akibat diperkosa sang dukun. 

Korban Kus, 27, warga Soko, Sidorejo, Salatiga kemudian lapor ke polisi 
setempat dan atas laporan itu, tersangka Siral,70, akhirnya diringkus Reskrim 
Polres Salatiga. 

Tersangka hingga kini masih menjalani pemeriksaan, kata petugas Reskrim 
Polres Salatiga. 

Menurut keterangan, kejadian bermula ketika Kus mengeluh kepada Siral karena 
belum mendapatkan jodoh. Siral lalu menawarkan jasa baiknya untuk memasang 
susuk pada tubuhnya agar dicintai laki-laki. 

Tawaran itu diterima korban sehingga sang dukun segera mendatangi rumah korban 
dengan membawa sejumlah perlengkapan termasuk kembang dan susuk jarum. Siral 
kemudian memulai memasang susuk dengan terlebih dulu memandikan korban dengan 
kembang yang sudah disiapkan, ujar petugas. 

Saat memandikan sebenarnya disaksikan orangtua korban. Namun saat akan memasang 
susuk, Siral mulai menggunakan tipuannya. Dengan alasan salah satu jarum 
susuknya hilang, sang dukun berupaya mengajak korban agar bersedia datang ke 
rumahnya. 

Kedua orangtua korban tanpa curiga mengizinkan sang dukun memasang susuk ke 
tubuh putrinya di rumahnya. 

Namun begitu tiba, korban merasakan seperti kena sihir sebelum akhirnya tak 
sadarkan diri di sebuah kamar rumah sang dukun. Selama hampir tiga jam korban 
mendadak tak sadarkan diri. Diduga saat korban tak sadarkan diri itulah sang 
dukun melampiaskan nafsunya. 

BERDARAH 
Setelah tersadar, korban merasakan milik pribadinya sakit dan berdarah. 
Korban yang sadar telah dikerjai dukun cabul itu, segera pulang dan melaporkan 
apa yang dialaminya kepada orang tuanya. 

Bagai disambar geledek, orang tua korban kontan kalap langsung mendatangi rumah 
sang dukun bermaksud melakukan perhitungan. Tetapi niat keluarga korban dicegah 
oleh warga setempat dan disarankan melapor kepada polisi saja. Atas saran 
warga, orang tua korban langsung melapor ke Polres Salatiga dan beberapa saat 
kemudian sang dukun ditangkap. 

ANAK TIRI DIPERKOSA 

Sementara itu, dua gadis masih bersaudara, Ind, 15 dan Sul, 12 digarap bapak 
tirinya Man, 45, warga Desa RantauJaya, kecamatan Sukadana. Kejadian yang 
menyebabkana aib keluarga itu menyebabkan Ind hamil empat bulan. 

Kapolsek Sukadana Ipda Sudarso mengatakan, pihaknya sudah mengamankan Man, 
setelah ibu kandung korban melapor ke polisi. Tersangka bisa terancam pasal 
285 KUHP tentang perkosaan, ujarnya. Sedangkan di tempat terpisah, oknum 
Satpam di buah perusahaan di Lampung digerebek warga Kampung Marga Tiga, 
Tanjung Karang karena menyelingkuhi wanita lain MA. Hingga Sabtu tersangka 
masih menjalani pemeriksaan polisi. 

(suatmadji/koesma/tommy

[Non-text portions of this message have been removed]



CiKEAS Inginkan Kalbar Kehilangan Satu Generasi

2007-07-01 Terurut Topik Sunny
http://www.equator-news.com/berita/index.asp?Berita=Utamaid=62949


  Inginkan Kalbar Kehilangan Satu Generasi
  16 Tentara Jepang Dalang Pembantaian 


  Pontianak,-  Kematian lebih 21 ribu warga Kalbar ternyata sudah 
direncanakan oleh 16 perwira Dai Nippon (Jepang). Mereka, T Daigo, M Kamada, K 
Uesugi, T Okajima, S Yamamoto, Y Yamamoto, S Sano, Y Ishiyama, S Hirayama, Y 
Yoshio, B Unno, G Kojima, J Miyajima, T Tsurumi, Y Kaneko, dan K Kuse, 
menginginkan Kalbar kehilangan satu generasi. 
  Fakta itu diungkap penulis Tragedi Mandor, Syafaruddin Usman MHD, 
berdasarkan dokumen Tsuneo Iseki, penulis buku Peristiwa Pembantaian Penduduk 
Borneo: Pembuktian Peristiwa Pontianak. Oktober hingga September 1947, setelah 
kemerdekaan Indonesia, merupakan masa persidangan Mahkamah Militer Sekutu di 
Pontianak. Enam belas tentara Jepang tersebut dituduh sebagai penjahat perang 
karena telah melakukan pembantaian terhadap ribuan masyarakat di Kalbar, 
katanya ditemui di rumahnya belum lama ini. 

  Waktu itu, kata Syafaruddin, semangat balas dendam atas kebengisan, 
sadisme, dan kekejaman balatentara Jepang sangat menggelora. Tapi menyerahkan 
persoalan kepada Mahkamah Militer yang berkuasa adalah dipandang sangat arif 
dan proporsional. Sidang itu dipimpin Mr Kan, Presedent Landraad Militer Borneo 
Barat, sebagai ketua Mr Van Kessel, Hoofd Landraad Pontianak, sebagai anggota 
Mr Jonge Nielen dan Mr Alling selaku oditur, paparnya. 

  Di antara penjahat perang tersebut, Syafaruddin menjelaskan, yaitu 
Panglima Tentara Angkatan Laut Jepang wilayah Kalimantan, T Daigo dan Komandan 
Tempur di Balikpapan M Kamada. Sedangkan empat belas lainnya adalah perwira 
Jepang, ujarnya. 

  Syafaruddin mengatakan, dalam persidangan ke-16 tentara Jepang tersebut 
dinyatakan terbukti bersalah dan akhirnya divonis mati dengan ditembak. 
Setelah 20 tahun sejak terkuburnya jenazah para penjahat perang tersebut di 
Pontianak, pada pengujung 1976, Norio Tsucimochi bekas Letnan Satu Sukarelawan 
dari Mancukho Jepang, mengirimkan surat kepada seorang kenalannya, Ya' Syarif 
Umar yang saat itu anggota DPRD Kalbar, katanya. 

  Tsuchimochi, jelas Syafaruddin, dulunya pernah menetap di daerah ini 
mengikuti pamannya dr S Motoshima yang mengelola perkebunan karet di Kampung 
Sebebat Kecamatan Ngabang Kabupaten Landak sekarang. Belakangan baru 
diketahui, bahwa kehadiran dan keberadaan keduanya (dr S Motoshima dan Nurio 
Tsuchimochi) di daerah ini dulunya adalah sebagai agen rahasia Jepang. 
Sebagaimana juga juru potret Honda yang menetap di Pontianak, ungkapnya. 

  Dalam surat kepada Ya' Syarif Umar, ungkap Syafaruddin, Tsuchimochi 
menanyakan tentang kemungkinan rekan-rekannya para veteran Jepang yang telah 
menjadi kalangan sipil di Jepang untuk berkunjung dan bermaksud menziarahi 
Mandor. Dia secara hati-hati menanyakan lewat suratnya itu, apakah kedatangan 
mereka tidak menimbulkan suatu masalah nantinya, katanya. 

  Ya' Syarif Umar pun, lanjut Syafaruddin, menyampaikan surat tersebut pada 
Gubernur Kalbar Kadaruno pada waktu itu. Gubernur merespons baik hal itu. 
Kemudian Ya' Syarif Umar mengirimkan telegram ke Tsuchimochi di Tokyo, isinya 
menggambarkan keterbukaan pemerintah Kalbar atas kedatangannya, ujarnya. (dik) 
 

 


[Non-text portions of this message have been removed]



CiKEAS BIN Keberatan Disalahkan

2007-07-01 Terurut Topik Sunny
http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2007/072007/02/0101.htm


Bendera Bintang Kejora Sempat Dikibarkan di Jayapura
BIN Keberatan Disalahkan 
JAKARTA, (PR).-
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Syamsir Siregar menyayangkan pernyataan 
Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto tentang kasus penyusupan kelompok separatis 
Republik Maluku Selatan (RMS) dalam peringatan Hari Keluarga Nasional 
(Harganas). Menurut Syamsir, BIN sudah bekerja secara maksimal.

Tersenyum dan menyayangkan pernyataan Panglima TNI. Itulah ekspresi Pak 
Syamsir saat mendengar pernyataan Panglima TNI, kata Staf Khusus Kepala BIN 
Janzi Sofyan, dalam jumpa pers di Jakarta, Minggu (1/7).

Diungkapkan, temuan BIN mengenai rencana aksi pendukung RMS itu sebelumnya 
telah dipaparkan dalam rapat internal bersama Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI 
Sudarmaidy Soebandi, Kapolda Maluku Brigjen Pol. Gatot Guntur Setiawan sebelum 
kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Sebenarnya jauh hari sebelum SBY datang, Mensesneg mengundang Gubernur Maluku, 
Pangdam, Kapolda untuk memaparkan kesiapan unsur-unsur untuk menyambut 
kedatangan SBY, ujarnya.

Dalam rapat itu, menurut Janzi, dipaparkan hal-hal apa saja yang pantas ataupun 
tidak pantas dalam susunan acara Harganas XVI di Ambon. Susunan acara itu pun 
adalah tanggung jawab Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu.

Setelah itu mereka kembali ke daerahnya. Kemudian geladi resik terus 
dilaporkan lagi ke Jakarta. Pangdam dan Kapolda lalu rapat internal. Di situ 
ada unsur intelnya, ujarnya.

Dikatakan, dalam rapat itulah, BIN sudah sampaikan tiga informasi yang harus 
diperhatikan secara khusus untuk menyambut kedatangan SBY. Pertama, RMS akan 
melakukan aksi pengibaran bendera, kedua akan ada demonstrasi dari kalangan 
pengungsi, dan ketiga ada demonstrasi soal lingkungan hidup. Dari segi 
intelijen semua sudah disampaikan. Dari Menko Polkam juga sudah dipaparkan, 
tiga hal itu harus diwaspadai, ujarnya.

Namun demikian, menurut Janzi, Syamsir bisa memaklumi hal tersebut. Syamsir 
menilai, pernyataan Panglima itu keluar karena tidak mengetahui prosedur yang 
berlaku.

Kalau panglima tahu prosedurnya, tentu statement-nya tidak begitu. Kami hanya 
ingin meluruskan seolah-olah intelijen tidak bekerja. Padahal kita bekerja 
siang malam, ungkapnya.

Dalam jumpa pers bersama Kapolri Jenderal Pol. Sutanto di kantor Menko Polkam, 
Sabtu (30/6), Panglima TNI mengakui penyusupan RMS dalam puncak peringatan 
Harganas itu karena kelalaian aparat.

Analisis singkat kita sementara memang ada ketidakcermatan, kelalaian, dan 
tidak proaktif serta tidak adanya inisiatif yang tinggi untuk mencegah 
penyusupan ke lapangan, kata Djoko. 

Oleh karena itu, tambah Janzi, BIN meminta kasus ini diusut sampai selesai. 
Karena pengamanan Presiden sendiri terdiri atas 3 ring, ring Polri, TNI, dan 
Paspampres. Tiba-tiba kok bisa masuk anggota RMS. Ini pertanyaan besar, 
ungkapnya.

Rawan

Di tempat terpisah, pengamat intelijen Soeripto mengatakan, aksi penyusupan 
pendukung RMS pada puncak peringatan Harganas di Ambon, tidak hanya membuktikan 
buruknya kinerja intelijen. Peristiwa itu juga menunjukkan rawannya keselamatan 
Presiden SBY. Kerawanan itu termasuk juga kemungkinan Presiden bisa ditembak 
dan sebagainya, katanya di Jakarta, Minggu (1/7). 

Soeripto juga mengatakan, inti persoalan ini terletak pada kelemahan intelijen 
Polri. Sebab dalam daerah yang berstatus tertib sipil, tanggung jawab keamanan 
berada di tangan polisi. Menurut saya ini kelemahan intelijen polisi. Kapolda 
Maluku harus bertanggung jawab atas kejadian ini. Dia harus dicopot karena 
peristiwa itu memalukan sekali, katanya.

Oleh karena itu, aksi pendukung RMS itu juga berdampak buruk bagi citra 
Indonesia di luar negeri. Banyak pihak akan memanfaatkan insiden tersebut 
sebagai black campaign terhadap Indonesia. Mereka akan bilang keamanan dalam 
negeri Indonesia sangat rawan. Di depan Presiden SBY saja RMS berani beraksi, 
tuturnya.

Menurut Soeripto, ke depannya intelijen Polri harus lebih ditingkatkan. Polisi 
jangan sekadar reaktif, tetapi harus bisa bersikap proaktif.

Sementara itu, anggota Komisi III DPR Almuzzammil Yusuf menyayangkan sikap 
pemerintah dan Polri yang dinilai telah menunjukkan sikap toleran untuk kasus 
upaya pengibaran bendera separatis RMS. 

Tetapi sebaliknya, selalu bersikap represif untuk kasus orang atau tersangka 
yang dituduh teroris, sampai-sampai tidak memedulikan adanya pelanggaran KUHAP 
dan HAM untuk kasus teroris, katanya di Jakarta, kemarin. 

Dikatakan, sikap standar ganda seperti itu membuat orang bertanya di mana 
independensi dan objektivitas Polri sebagai aparat penegak hukum. Apakah 
karena RMS didukung oleh donatur Barat, tanya Almuzzammil yang merupakan 
anggota Fraksi PKS. 

Bintang kejora

Belum habis masalah RMS, manuver lainnya dari kelompok separatis kemarin 
muncul. Aksi itu dilakukan sekelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) 
yang sedang mendekam di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Abepura, 

CiKEAS Tujuh Yayasan Soeharto

2007-07-01 Terurut Topik Sunny
http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2007/072007/02/0901.htm


Tujuh Yayasan Soeharto
Oleh H. ROSIHAN ANWAR 
KEJAKSAAN Agung akan menggugat mantan Presiden Soeharto secara perdata ke 
pengadilan, sebelum tanggal 27 Juli 2007, berkaitan dengan masalah Yayasan 
Supersemar yang didirikan 1974.

Saya lalu ingat biografi Soeharto yang baru terbit ditulis dalam bahasa 
Inggris oleh Retnowati Abdulgani-Knapp yang menyelidiki debat sekitar yayasan 
yang didirikan tatkala Soeharto berkuasa dan hubungannya dengan 
konglomerat-konglomerat Indonesia dan keluarganya.

Ada tujuh yayasan. Yayasan Supersemar didirikan 16 Mei 1974 untuk memberikan 
beasiswa kepada mahasiswa yang pintar dari keluarga yang tidak berada. Yayasan 
Trikora membantu para janda prajurit yang gugur dalam operasi di Irian Barat. 
Yayasan Dharmais dibentuk 8 Agustus 1975 membantu rumah yatim piatu, kaum 
invalid. Yayasan Amal Bakti Muslim Pancasila didirikan 17 Februari 1982 
membangun masjid-masjid. Yayasan Dana Abadi Karya Bakti (Dakab) memberi kredit 
kepada usaha kecil dan menengah. Yayasan Dana Gotong Royong Kemanusiaan 
membantu korban bencana alam. Yayasan Dana Sejahtera Diri (Damandiri) didirikan 
15 Januari 1996 bertujuan mengurangi jumlah orang miskin.

Retnowati putri almarhum Dr. Roeslan Abdulgani jelas sekali memaparkan tentang 
ketujuh yayasan tadi dengan sikap dan tujuan membela Soeharto, menunjukkan 
bahwa yayasan-yayasan itu telah banyak berjasa memberikan bantuan kepada 
berbagai pelapisan masyarakat, menandaskan bahwa tidak benar Soeharto secara 
pribadi melakukan korupsi di situ, mengimbau agar orang-orang yang pernah 
memperoleh manfaat dan keuntungan dari bantuan yayasan, misalnya begitu banyak 
mahasiswa yang disantuni oleh Yayasan Supersemar, setelah kini mereka menjadi 
orang dan berhasil dalam karier mereka supaya tampil buka suara melakukan 
pembelaan terhadap Soeharto. Retnowati tidak menyembunyikan sikap 
apologetisnya. Sesungguhnya raison d'etre alias alasan keberadaan biografi yang 
ditulisnya itu adalah in defense of Soeharto, membela Soeharto, sesuatu yang 
merupakan hak baik Retnowati.

Berbagai informasi disampaikan kepada kita. Dana-dana yang dikumpulkan dari 
donasi (sumbangan) yang diberikan oleh para pengusaha atau yang dipotong dari 
gaji pegawai negeri menurut persentase tertentu oleh Soeharto disimpan di 
berbagai bank sebagai deposito. Yayasan menggunakan suku bunga atau rente dari 
deposito itu untuk mengoperasionalkan yayasan-yayasan sedangkan jumlah pokok 
tetap utuh. Dana abadi Yayasan Trikora berjumlah Rp 32,5 miliar dan 
didepositokan di tiga bank negara. Menurut Retnowati, dana yayasan itu masih 
ada di bank.

The Chinese conglomerates

Apakah Kejaksaan Agung mampu melacak dana-dana atau harta kekayaan ketujuh 
yayasan tersebut, berapa jumlahnya, dan dapatkah dikembalikan ke dalam kas 
negara, hal itu masih merupakan pertanyaan besar? Lagi pula ada sementara 
dana-dana itu yang telah dipergunakan untuk keperluan bisnis anak-anak 
Soeharto, misalnya Tommy Soeharto dengan projek mobil nasionalnya Timor, apakah 
ini dapat dibuktikan, dan bila terbukti bisakah uang yang telah nyeleweng itu 
diselamatkan? Hal yang sangat diragukan. Saya amati Soeharto semenjak 
menjabat sebagai Panglima Diponegoro di Jawa Tengah pada pertengahan tahun 
1950-an memang punya hobi bekerja secara non-budgeter dan dengan itu 
menghindari akuntabilitas kepada birokrasi. Pada masa itu dia sudah mendirikan 
yayasan-yayasan, menjalin kerja sama dengan pengusaha-pengusaha Tionghoa 
seperti Lim Sieo Liong yang tinggal di Kudus dan Mohammad Bob Hasan yang 
kelak jadi The Chinese conglomerates. Retnowati Abdulgani menulis keterangan 
Presiden Soeharto bahwa yayasan digunakan sebagai sebuah cara menghindari 
bureaucratic red tape (hal. 235) dan bahwa Presiden Soeharto, seorang 
pragmatis, telah menerima fakta adapun potensi di dalam golongan minoritas 
Tionghoa bersifat lebih tinggi daripada dalam golongan mayoritas pribumi (hal. 
231).

Tak dapat disangkal bahwa selama bertahun-tahun bekerja secara non-budgeter 
menerima donasi-donasi bagi yayasan-yayasannya, Soeharto telah berhasil 
mengumpulkan harta kekayaan yang luar biasa banyaknya yang tiada seorang pun 
tahu persis berapa jumlahnya. Namun, Retnowati memberikan informasi kepada kita 
dengan mengutip keterangan mantan PM Singapura Lee Kuan Yew dalam bukunya From 
Third World to First, The Singapore Story 1965-2000. Lee Kuan Yew menulis 
Harta kekayaan yang dimiliki Soeharto dan keluarganya telah diinvestasikan di 
Indonesia. Wartawan Amerika yang telah melaporkan dalam majalah Forbes bahwa 
keluarga Soeharto mempunyai aset 42 miliar dolar AS mengatakan kepada saya di 
New York bulan Oktober 1998 bahwa sebagian besar dari kekayaan itu berada di 
Indonesia. Setelah krisis moneter di Indonesia, dia (wartawan) memperkirakan 
bahwa kekayaan itu bernilai hanya 4 miliar dolar AS, ujar Lee Kuan Yew.

Pada kulit buku Soeharto tertera sebuah kutipan dari percakapan Retnowati 
dengan 

CiKEAS Itu Permainan Tingkat Tinggi + Kapolda Maluku Diusulkan Dicopot

2007-07-01 Terurut Topik Sunny
SUARA MERDEKA
Senin, 02 Juli 2007

Pendapat Analis Intelijen
Itu Permainan Tingkat Tinggi
JAKARTA- Insiden saat peringatan Hari Keluarga Nasional XIV di Lapangan 
Merdeka, Ambon bukan merupakan sebuah kecolongan. Insiden itu merupakan 
permainan tingkat tinggi dalam rangka menjebak aktivis Republik Maluku Selatan 
(RMS) yang keberadaannya saat ini ada tapi masih tersamarkan. Demikian pendapat 
analis intelijen Dr Wawan H Purwanto SH menjawab Suara Merdeka di Jakarta, 
Minggu (1/7). 

''Ini merupakan permainan tingkat tinggi untuk memperangkap para pengikut 
gerakan separatis RMS itu. Jadi tidak benar kalau dinilai kecolongan, karena 
mereka memang diberi jalan untuk masuk dengan cara menari Cakalele,'' katanya.

Menurut Wawan, logikanya sulit sekali bagi orang awam apalagi orang yang 
membawa atribut RMS untuk bisa masuk ring dua apalagi masuk ring satu. Dia 
mencontohkan bagaimana almarhum Prof Dr Koesnadi Hardjasoemantri tidak bisa 
masuk walaupun dia akan tampil sebagai pembicara di satu sesi KTT Non-Blok. 

''Jadi walaupun beliau dikenal publik, tapi karena prosedurnya ketat, maka 
begitu ada kekurangan atau kesalahpahaman ya tidak diizinkan masuk. Pengamanan 
untuk VVIP terutama Presiden kan tidak ada kompromi atau tawar-menawar,'' 
ujarnya.

Wawan menilai, dalam teori intelijen, apa yang terjadi di Ambon itu adalah 
permainan tingkat tinggi dengan korban nol. Dapat dipastikan korban nol ini 
karena memang sudah dirancang sedemikian rupa oleh sang sutradara. 

''Jadi ibaratnya ada yang pasang bom, dapat dipastikan tidak akan meledak, 
karena di mana-mana diletakkan alatnya. Ada yang bawa senjata, pasti sudah 
diukur bahwa mereka tidak berhasil melakukan penembakan, dan pasti mudah 
diringkus aparat,'' tambahnya.

Tunjukkan Eksistensi

Ditanya mengenai keberadaan pengikut gerakan separatis RMS di Maluku, Wawan 
mengatakan, berdasarkan analisis, jumlah mereka hanya sedikit, sehingga 
beraninya hanya melakukan aksi nyolong-nyolong nimbrung di acara besar untuk 
sekadar menunjukkan bendera RMS.

''Pokoknya begitu ada acara besar, terlebih lagi ada pers asing yang meliput, 
mereka pasti akan mencoba menunjukkan bendera RMS, agar dunia tahu bahwa RMS 
masih ada. Untuk itu perlu bagi kita membuat perangkap-perangkap, agar banyak 
lagi yang bisa ditangkap, karena selama ini mereka kan samar-samar,'' tandas 
Wawan.

Sementara itu, keberadaan RMS di Belanda masih bisa dikatakan eksis karena PBB 
dan negara itu memberikan peluang bagi mereka untuk menggelar event-event yang 
bersifat internasional.

Anggota Komisi I DPR Dr Yuddy Crisnandy (FPG) mengatakan, insiden penyusupan 
kelompok RMS menunjukkan kelompok separatis masih menjadi ancaman serius Negara 
Kesatuan RI (NKRI) dan dalam kaitan ini aparat keamanan diingatkan untuk tidak 
lengah.

Menurutnya, aksi terang-terangan itu juga menunjukkan kelompok separatis, 
terutama RMS, semakin memiliki keberanian dan tidak ragu lagi melakukan 
tindakan pengacauan. ''Kita berharap insiden itu menjadi bahan evaluasi 
terhadap sistem keamanan kita dan juga kinerja intelijen,'' katanya.

Insiden di Maluku itu, menurut Yuddy, aparat harus melakukan penjagaan ketat 
dalam setiap kegiatan kenegaraan. ''Kami betul-betul mempertanyakan mengapa 
aksi seperti itu bisa lolos. Karena itu, sistem pengamanan untuk setiap 
kegiatan kenegaraan harus dievaluasi,'' tambahnya.(F4,di-4



SUARA MERDEKA

 
  Senin, 02 Juli 2007

  Kapolda Maluku Diusulkan Dicopot
a.. BIN Sayangkan Komentar Panglima 
 

   
  JAKARTA- Wakil Ketua Komisi III DPR Aziz Syamsuddin mengusulkan pimpinan 
Polri segera mengevaluasi kinerja Kapolda Maluku Brigjen Pol Guntur Setyawan 
terkait dengan insiden di Ambon, Jumat (29/6). ''Kalau secara etik, Kapolda 
Maluku itu bisa dicopot,'' ujar Aziz Syamsuddin usai silaturahmi sepuluh 
pimpinan fraksi DPR di Jakarta, Sabtu (30/6). 

  Selain Kapolda Maluku, tambahnya, Pangdam Patimura perlu dievaluasi. 
Pasalnya, pengibaran bendera gerakan separatis di hadapan presiden sebagai 
lambang negara itu, sama dengan tindakan makar. Menyinggung pencopotan Pangdam 
dan Kapolda Maluku, Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto (Suara Merdeka, 1/7) 
mengatakan, pihaknya bersama Polri masih menunggu hasil evaluasi secara 
menyeluruh sebelum menentukan siapa yang paling bertanggung jawab dan akan 
dikenakan sanksi dan akan diputuskan dalam waktu dekat. 

  Peringatan Terakhir

  Kondisi keamanan di Ambon belum sepenuhnya pulih. Untuk itu, kata dia, 
kepolisian seharusnya sudah mengantisipasi kondisi itu, apalagi terkait dengan 
kedatangan RI-1. ''Ini ada yang tidak beres dalam masalah ketertiban dan 
keamanan dalam masyarakat di Ambon. Ada gejolak-gejolak yang ibaratnya seperti 
api dalam sekam yang sewaktu-waktu bisa terbakar. Ini peringatan terakhir yang 
harus disikapi secara serius oleh semua pihak,'' kata Aziz. 

  Dia khawatir, gerakan bisa lebih leluasa melakukan aktivitasnya di 
Maluku, jika tidak diambil 

CiKEAS Sepuluh Cara Melawan Zina

2007-07-01 Terurut Topik Sunny
http://www.bangkapos.com/opini.php?action=bacatopik=42id=973

Kamis, 28 Juni 2007 20:40


Sepuluh Cara Melawan Zina
oleh: Dodod Almansyurin Almadiuni 


ketika anda tergelincir pada perbuatan zina, maka bagaimana jika seandainya hal 
itu diketahui oleh bapakmu, ibumu, saudara-saudaramu, kerabatmu atau 
suamimu/istrirmu? Dalam pandangan dan buah bibir mereka ketika Anda meninggal, 
mereka akan menganggap Anda sebagai seorang pezina, na'udzu billahi min dzalik. 

ORANG BIJAK bilang zaman sudah tua, kemaksiatan sudah merajalela di mana-mana. 
Tidak pandang bulu, tidak memandang usia, status bahkan sudah menggerogoti 
seorang yang menggunakan atribut orang baik-baik. Apaguna atribut baik bila 
kelakuannya sama seperti mereka yang dicibir dan direndahkan yang bertempat 
tinggal di lokalisasi. Inilah 
sekelumit keluhan peserta Majelis Taklim Arroyan di Pangkalpinang beberapa 
waktu lalu. 
Mendengar keluhan itu, tentunya tidak salah bila direnungkan bagi siapa pun, 
khususnya keluarga, baik orangtua, anak-anak atau pun saudara seiman. Sudah 
sedemikian parahkah perilaku anak Adam saat ini. 

Para ulama selalu mengingatkan kepada umatnya khususnya orangtua, agar selalu 
menjaga anak-anaknya dari godaan dunia yang luar biasa derasnya. Godaan yang 
paling dahsyat adalah cobaan hubungan laki-laki dengan perempuan. Bila 
dilakukan tidak sesuai aturan yang digariskan agama bisa menjerumuskan ke 
perbuatan zina. 

Zina adalah perbuatan hina yang bisa menghancurkan bangunan yang megah, 
menundukkan kepala yang berwibawa, menghitamkan wajah yang putih dan membisukan 
lisan yang tajam. Kehinaan yang bisa menanggalkan baju kehormatan, seperti 
contoh kecil kasus Maria Eva. 
Zina merupakan kotoran hitam yang bisa menimpa keluarga. Meski sebelumnya 
kehidupan keluarga itu diliputi lembaran-lembaran putih berubah seketika. Mata 
pun enggan untuk memandangnya kecuali yang tampak adalah sesuatu yang hitam dan 
jelek. 

Allah dan Nabi Muhamad SAW secara jelas telah mengharamkan zina karena kejinya 
perbuatan ini dan jeleknya sarana pengantarnya. Maka Allah melarang mendekati 
sarana dan penyebab zina karena itu adalah langkah awal sebelum terperosok ke 
dalamnya. Allah berfirman dalam Al Isra':32 yaitu Dan janganlah kamu mendekati 
zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan 
yang buruk. 

Karena perbuatan zina termasuk dosa besar setelah syirik dan pembunuhan, dan 
termasuk perbuatan jijik yang membinasakan, dan kejahatan yang mematikan. 
Rasullullah SAW bersabda, Tidak ada suatu setelah syirik yang lebih besar di 
sisi Allah daripada setetes air mani yang diletakkan seorang lelaki pada rahim 
yang tidak dihalakan bagiannya. 

Keharaman zina ditegaskan Allah pada Surat Al-Furqan 68-70. Dan orang-orang 
yang tidak menyembah Allah yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang 
diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak 
berzina. Barang siapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapatkan 
(pembalasan) dosa(nya), yakni akan dilipatgandakan adzab untuknya pada hari 
kiamat. Dan dia akan kekal dalam adzab itu dalam keadaan terhina. Kecuali 
orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal shaleh. Maka kejahatan 
mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi 
Maha Penyayang. 

Dalam ayat ini, Allah menyatukan perbuatan zina dengan sirik dan pembunuhan 
serta menjadikan hukuman semua itu akan kekal dalam adzab yang berlipat-lipat. 
Selama hamba itu belum membuang penyebab azab itu dengan tobat, iman dan amal 
shaleh. 

Maka Allah telah memberikan panduan agar hambanya bisa selamat pada Surat 
Al-Mu'minun: 1-6). Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, yaitu 
orang yang khusuk dalam shalatnya, orang yang menjauhkan diri dari perbuatan 
dan perkataan yang tidak berguna, dan orang yang menunaikan zakat, dan orang 
yang menjaga kemaluannya, kecuali pada istri-istrinya, maka sesungguhnya mereka 
dalam hal ini tidak tercela. 

Maka Ulama LDII KH Aceng Karimullah BE, SE mengajak pada manusia yang mengaku 
dirinya muslim untuk menuju jalan keselamatan dari perbuatan keji. Dengan 
menjauhi perbuatan yang dapat menggiring manusia kepada kehancuran dan membawa 
kita kepada kehinaan. Ingatlah bahwa sebenarnya meninggalkan maksiat lebih 
ringan daripada melaksanakan taubat dan menunaikan kafarohnya. Dirinya 
memberikan sepeluh tips menuju jalan keselamatan untuk menghindari zina. 

[1]  Tidak berdua-duaan (nyepi) antara laki-laki dengan perempuan yang bukan 
mahrom, baik di rumah, di mobil, di mana saja. Mengikuti Sabda Rasulullah, 
Tidaklah seorang laki-laki yang berdua-duaan dengan seorang wanita, kecuali 
yang ketiganya adalah setan. 

[2]  Bagi para wanita muslimah, hindarilah Tabarruj (berhias diri) dan Sufur 
(tidak menutup aurat) ketika keluar rumah, karena itu-menyebabkan fitnah dan 
menarik perhatian. Rasulullah bersabda, Ada dua golongan penghuni neraka dan 
disebutkan salah satu diantaranya- wanita yang 

CiKEAS Dilema perusahaan multinasional

2007-07-01 Terurut Topik Sunny
http://www.indomedia.com/poskup/2007/06/30/edisi30/opini.htm

Dilema perusahaan multinasional

bagi pembangunan berkelanjutan

(Diskursus tambang emas di Lembata)

Oleh Paul Rahmat, SVD *




* Penulis, master pada Conflict Transformation di Center for Justice and 
Peacebuilding Eastern Mennonite University, US dan magang di VIVAT 
Internasional, New York. Email: [EMAIL PROTECTED]


[Non-text portions of this message have been removed]



CiKEAS CIA a worldwide killing machine: Castro + The Good Lord protected me from Bush

2007-07-01 Terurut Topik Sunny
http://www.smh.com.au/news/world/cia-a-worldwide-killing-machine-castro/2007/07/02/1183228992421.html


CIA a worldwide killing machine: Castro


July 2, 2007 - 6:21AM
Ailing Cuban president Fidel Castro, in a new article published by Cuban press 
on Sunday, accused the US of having turned the CIA into a worldwide killing 
machine.
US President George Bush has implemented powerful and expensive intelligence 
and security superstructures and has turned all his air, sea and land forces 
into instruments of world power that bring war, injustice, hunger and death in 
every part of the globe, Castro said.

The article is the first official reaction by Castro, who temporarily left 
power almost a year ago to recover from a number of surgeries, to the release 
last Tuesday of CIA documents outlining a range of activities that included 
plans to kill him by enlisting the help of the mafia in the early 1960s.

Castro describes the US administration's decision to release the documents as 
an attempt to show transparency amid low popularity ratings and with an eye 
to upcoming elections.

According to the Cuban leader, the CIA still uses the same brutal methods as 
listed in the classified documents around the world including a growing number 
of illegal actions inside the US.

Cuba's parliament on Friday condemned the actions of the CIA against Castro and 
said the released documents are irrefutable proof that those vile intentions 
are not a thing of the past and that they still are the policy of actual US 
governments.

Castro, 80, is recovering from a unspecified number of surgeries that made him 
delegate powers to his brother Raul on July 31 last year.

Although Castro has shown increasing activity in the past months, including 
more than 20 articles and a television interview in June, he has still not 
revealed if and when he will eventually return to power.

DPA



http://www.granma.cu/ingles/2007/junio/vier29/the-good-lord-protected.html

  Havana.  June 29, 2007
 

 
  Translated by ESTI

  Reflections of President Fidel Castro 

  The Good Lord protected me from Bush

  AN unusual news item appeared a few minutes ago, coming from EFE and 
REUTERS. I am going by the Spanish version: One day, the Good Lord will take 
Fidel Castro away.

  This wasn't said in a pious church. Our man spoke at the Naval Academy in 
Newport, just as he had done at West Point, where he uttered the famous phrase 
about what dozens of dark corners of the world could expect. He was answering a 
question, clearly well thought out, about the situation in Latin America, made 
by a Colombian graduate of the Academy. What a coincidence!

  Immediately, as if he were anxious to say something about Cuba and at the 
same time complaining with the Good Lord, he added: There is only one non 
democratic country in our neighborhood and that's Cuba. I strongly believe that 
the people of Cuba ought to live in a free society. It's in our interest that 
Cuba become free and it's in the interest of the Cuban people that they don't 
live under an antiquated form of government that has just been repressive.

  Earlier he had promised: We shall continue pressing hard for freedom in 
Cuba.

  Then, as bold as you like, the spokesman of the White House National 
Security Council, Gordon Johndroe, when asked whether Bush was hoping for 
Castro's death, replied: The President was speaking about an inevitable 
event. It would appear that the brilliant official and his boss are going to 
live for thousands of years.

  Now I understand why I've survived the plans laid by Bush and the 
presidents who ordered my assassination: the Good Lord has protected me.

  Fidel Castro Ruz

  June 28, 2007

  6:32 p.m. 
 



[Non-text portions of this message have been removed]



CiKEAS Dilema perusahaan multinasional bagi pembangunan berkelanjutan

2007-07-01 Terurut Topik Sunny
 http://www.indomedia.com/poskup/2007/06/30/edisi30/opini.htm

Dilema perusahaan multinasional

bagi pembangunan berkelanjutan

(Diskursus tambang emas di Lembata)

Oleh Paul Rahmat, SVD *

DEBAT publik menyoal eksplorasi tambang emas di Lembata mengerucut pada pro dan 
kontra antara pemerintah daerah versus rakyat Lembata. Membaca peta konflik 
penambangan emas tersebut, pemda dan komunitas-komunitas lokal hanyalah dua 
aktor lapangan yang secara kasat mata tampak berperan dalam kontest perdebatan 
publik itu. Salah satu pemain kunci dalam rajutan benang kusut konflik publik 
ini yang kurang mendapat sorotan masyarakat dan media-media lokal di NTT ialah 
pihak perusahaan nasional dan multinasional yang tersembunyi di balik skenario 
konflik tersebut, namun amat berpengaruh dalam menentukan kebijakan dan 
pelaksanan teknis penambangan.

Tulisan ini mengemukakan beberapa dilema perusahaan multinasional dalam 
melaksanakan pembangunan sosial-ekonomi dan lingkungan yang berkelanjutan 
(sustainable development) serta mengajukan beberapa pendekatan strategik yang 
dapat dilakukan oleh civil society untuk mendorong dan mendesak pihak korporasi 
melaksanakan tanggung jawab sosial mereka (Corporate Social Responsibility, 
CSR).

Dilema

Ekonom dan pemenang hadiah nobel Joseph E Stiglitz dalam bukunya Making 
Globalization Work (2006) mengemukakan empat dilema perusahaan multi-nasional 
bagi pembangunanberkelanjutan. Pertama, profit oriented. Mendatangkan 
keuntungan sebanyak-banyaknya adalah hakikat dan prioritas utama dari 
perusahaan. Perusahaan yang tidak menghasilkan keuntungan tidak akan survive. 
Menghasilkan profit tidak hanya menjadi tujuan utama sebuah perusahaan, tetapi 
juga satu bentuk pertanggungjawaban perusahaan kepada kepentingan pihak 
investor sebagai shareholders. Untuk mendapatkan keuntungan yang besar, 
perusahaan sedapat mungkin menekan cost eksternal serendah-rendahnya, misalnya 
sedapat-dapatnya menghindari pembayaran pajak kalau memungkinkan, mengurangi 
pembayaran ansurasi kesehatan dan jaminan sosial bagi para pekerja dan 
mengabaikan tanggung jawab terhadap konservasi lingkungan yang rusak akibat 
kegiatan operasional perusahaan tersebut. Sementara itu kegiatan operasional 
perusahaan umumnya mempunyai target jangka pendek dalam arti selama cadangan 
resources tersedia dan kegiatan bisnis mereka mendatangkan laba. Mentalitas dan 
profit mindset perusahaan multinasional ini menjadi sebuah dilema bagi 
pembangunan sosial-ekonomi dan lingkungan berkelanjutan karena perusahaan harus 
mengeluarkan cost eksternal yang cukup besar dan memerlukan komitement jangka 
panjang. Pihak perusahaan umumnya cenderung menghindari cost eksternal dan 
tidak punya interese melakukan komitmen jangka panjang terhadap daerah atau 
komunitas-komunitas lokal tempat mereka beroperasi karena berdampak pada risiko 
keuntungan perusahaan.

Kedua, kompetisi. Lingkungan bisnis yang kompetitif merupakan salah satu faktor 
yang mempengaruhi kinerja perusahaan. Lingkungan yang kompetitif menuntut 
perusahaan untuk menjalankan aktivitas bisnis mereka guna mendapatkanprofit 
sebesar-besarnya dalam waktu yang relatif singkat dengan mengurangi biaya 
eksternal. Perusahaan tambang, misalnya, bisa saja mengabaikan faktor kerusakan 
lingkungan agar mampu bersaing dengan perusahaan lain yang komparatif yang 
memperhatikan isu dampak lingkungan. Perusahaan minyak terlibat dalam tindakan 
korupsi untuk memperoleh harga minyak yang lebih murah, namun mendatangkan 
keuntungan yang besar dibandingkan perusahaan lain yang tidak koruptif. 
Kompetisi di antara perusahaan bisnis didasarkan terutama pada pertimbangan 
keuntungan ekonomis, jauh dari pertimbangan sosial etik dan kesejahteraan 
masyarakat banyak. Dalam konteks ini, Michael T Seigel mengingatkan: 
perusahaan yang profit-oriented dan fakta kompetitif ini menciptakan suatu 
situasi yang sekalipun pihak perusahaan membuat statement-statement yang 
memperhatikan masalah etis, lingkungan dan keprihatinan sosial, ada kendala 
yang cukup serius dan bahkan amat fatal terhadap implementasi dari 
statement-statement tersebut. Jalan termudah bagi perusahaan untuk bisa 
survive dalam iklim yang kompetitif ini dan mendapatkan peluang keuntungan yang 
lebih besar ialah dengan mengabaikan saja implementasi dan tujuan-tujuan dari 
statement-statement berkaitan dengan tanggung jawab etis perusahaan terhadap 
keprihatinan sosial dan dampak lingkungan.

Ketiga, kekuatan ekonomi dan politik. Perusahaan multinasional mempunyai 
kekuatan luar biasa baik secara ekonomi maupun politik. Perusahaan 
multinasional dari negara-negara industri yang berkuatan modal raksasa bisa 
saja membeli (pemerintah) negara-negara berkembang yang membutuhkan modal 
untuk eksplorasi penambangan.Barangkali dua perusahaan raksasa milik Amerika 
Serikat - perusahaan tambang emas dan tembaga Free Port Mc Moran di tanah Papua 
dan perusahan minyak Exxon Mobille di Aceh - masuk dalam kategori ini. Sebuah 
dilema akan 

CiKEAS Kekuasaan Media = Kekuatan Tuhan ????

2007-07-01 Terurut Topik kabarindonesia
Oleh Wilson Lalengke
Sumber: 
http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=20dn=20070701152323
 
Cuplikan dari berita KabarIndonesia:
KEKUATAN MEDIA MASSA = KEKUATAN TUHAN 
... 
Lebih jauh, bila manusia mau jujur mengakuinya, sesungguhnya para 
nabi atau tokoh sentral agama-agama yang ada dan pernah ada di dunia 
ini bisa terkenal hingga ke ujung-ujung dunia dan ke negeri China, 
tidak terlepas dari peran media massa. Yesus-nya kaum kristiani atau 
diakui sebagai nabi Isa oleh kalangan Islam bukanlah siapa-siapa 
pada awalnya. Ia hanyalah seorang anak tukang kayu yang miskin. Dan 
bahkan banyak orang percaya bahwa ia hanya seorang manusia kurang 
waras atau mungkin seorang anak yang memiliki IQ di atas rata-rata, 
atau semacam anak indigo yang dikenal bertebaran di mana-mana saat 
ini. Namun, kehadiran Yesus kemudian mulai merambah ranah 
pengetahuan manusia di seputaran Timur Tengah dan daerah Balkan 
sekitar 3 tahun setelah ia wafat. Ketenarannya itu merupakan hasil 
kerja media massa yang dipromosikan dengan ungkapan kabar gembira 
melalui surat-surat Paulus, para penginjil, dan kemudian secara 
massal melalui kitab sucinya orang Kristen, Alkitab. Alkitab, yang 
sering diartikan sebagai kitab (buku) di atas segala kitab, tidak 
lain merupakan media massa yang telah menjadi mesin informasi 
tentang Yesus.

Seperti halnya dengan ketenaran Yesus, nabinya kaum muslim, nabi 
Muhammad, juga sama dan sebangun, terkenal melalui jalur media massa 
yakni Al-Quran. Bukankah Al-Quran dapat diartikan quran di atas 
segala quran? Kata quran adalah bahasa Arab yang asal 
katanya kara'a, yang berarti dia membaca atau dia mengatakan. 
Kata quran ini juga merepresentasikan kata keryana, yang 
artinya catatan bacaan atau bahan pelajaran. Kata quran inilah 
yang diadopsi masuk kedalam perbendaharaan bahasa Indonesia 
menjadi koran. Secara harfiah, koran tidak lain adalah surat 
kabar. Surat kabar adalah salah satu bentuk real media massa yang 
isinya berupa informasi hasil olahan pengelola surat kabar. Dengan 
pemahaman ini, dapat dibangun asumsi bahwa kebudayaan islam yang 
terbangun sejak awal hingga kini tidak lain merupakan hasil bentukan 
media massa nabi Muhammad yang disebut Al-Quran.
 
Berita selengkapnya bisa dibaca di
http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=20dn=20070701152323

Celoteh Wilson Lalengke – KEKUATAN MEDIA MASSA = KEKUATAN TUHAN 
(bagian ke-1)

Big News Today..!!! Let's see here:
www.kabarindonesia.com 




Re: CiKEAS Koalisi PDIP-Golkar untuk Jaga Stabilitas Politik

2007-07-01 Terurut Topik as as
Yang jelas, sekarang ini digembar-gemborkan di majelis2 taklim, di masjid2  :

1. Harus menegakkan syari'ah.

2. Harus menegakkan Daulah Khilafah.

3. Harus Jihad.

Seems that they want to become traitors to the Republic.

Dua partai itu, para pemimpinnya sudah mulai menyadari. Cuman, anggotanya masih 
pada o'on atau tidak, yaaah ?

Sunny [EMAIL PROTECTED] wrote:  Refleksi: 
Kestabilan politik berbemtuk apa yang bisa dinjamin oleh dua partai ini? Apakah 
selama mereka memang kekuasaan kehidupan rakyat menjadi baik? Ketiga ratusan 
ribu TKI diusir dari Malaysia bagaikan binatang liar  yang tidak dihendaki di 
pekarangan, apa yang mereka lakukan? 
 
 http://www.gatra.com/artikel.php?id=105752
 
 Koalisi PDIP-Golkar untuk Jaga Stabilitas Politik
 
 Depok, 1 Juli 2007 00:12
 Tokoh senior Partai Golkar, Yorrys Raweyai menegaskan, pertemuan silaturahmi 
antara Golkar-PDIP di Medan, penekanannya lebih bertujuan untuk menjaga 
stabilitas politik di tanah air.
 
 Saat ini tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia semakin berat, untuk itu 
perlu stabilitas politik yang kuat, katanya dalam diskusi dengan tema 
Mencermati Kontroversi Pertemuan Medan Dalam Bingkai Keutuhan Bangsa, di FISIP 
Universitas Indonesia, Depok, Sabtu (30/6).
 
 Yorrys mengatakan, untuk menjaga stabilitas politik tersebut perlu 
dikomunikasikan dengan partai yang punya kekuatan, guna membangun persepsi yang 
sama, demi membangun kemajuan bangsa.
 
 Multi partai telah menyebabkan stabilitas poltik tidak stabil, untuk itu 
perlu kekuatan politik, katanya.
 
 Menurut dia, pertemuan di Medan tersebut belum merupakan koalisi antara 
Golkar-PDIP, tetapi baru merupakan pertemuan silaturahmi saja, namun jika 
memang ada arah koalisi bisa saja dilakukan.
 
 Kita akan lihat perkembangan saja, kalau memang harus koalisi mengapa tidak, 
kata anggota Komisi I DPR tersebut.
 
 Dipilihnya PDIP untuk penjajagan koalisi tersebut, kata dia, karena partai 
berlambang banteng bermoncong putih itu mempunyai kekuatan di parlemen dan juga 
sebagai partai yang menempatkan dirinya sebagai oposisi pemerintah.
 
 Ketika ditanya adanya pertemuan di Medan tersebut untuk menjegal kekuatan 
partai berbasis agama, Yorry membantahnya.
 
 Ia mengatakan di Golkar tidak ada pemikiran seperti itu, karena yang 
dipikirkan hanya untuk menjaga stabilitas politik untuk menjaga keutuhan NKRI.
 
 Dikatakannya, pertemuan di Medan hanya untuk bagaimana menjalankan 
pemerintahan dan membangun bangsa dengan tenang tanpa dihabiskan waktu dengan 
debat politik dan berkutat pada masalah yang sebenarnya tidak perlu.
 
 Kita jangan terjebak hanya pada debat politik dan pragmatisme saja, katanya.
 
 Ia juga membantah pernyataan para pengamat politik bahwa terjadi perpecahan di 
tubuh Partai Golkar. Tidak ada itu semua, itu `kan hanya dinamika politik 
saja, dan hal tersbut merupakan yang biasa. Tapi semua akan tunduk kepada 
putusan partai, katanya. [EL, Ant] 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]
 
 
 
   

   
-
Looking for a deal? Find great prices on flights and hotels with Yahoo! 
FareChase.

[Non-text portions of this message have been removed]