CiKEAS Hammas Berhasil Menghancurkan Negara Baru Palestina
Hammas Berhasil Menghancurkan Negara Baru Palestina Negara Palestina hanyalah negara impian, karena rakyatnya bukanlah orang Palestina tapi orang Arab, agamanya bukanlah berhala penyembah dewa2 philistine melainkan penyembah allah, tanahnya juga bukan merupakan tanah palestina melainkan tanah milik Israel. Dan yang paling penting dari semua impian ini adalah BAHWA RAKYAT ARAB PALESTINA INI TIDAK BERNIAT MENDIRIKAN NEGARA PALESTINA MELAINKAN MEMUSNAHKAN NEGARA ISRAEL. Dengan bahasa Politik kita katakan bahwa mereka orang2 Arab Mesir yang mengaku sebagai orang2 Arab Palestina sama sekali tidak memikirkan berdirinya negara baru Palestina karena yang mereka pikirkan adalah bagaimana berjihad menegakkan Syariah Islam yang bertujuan memusnahkan Israel dan menjagal seluruh orang2 Yahudi dimuka bumi ini. Seluruh negara2 didunia akhirnya menghentikan semua bantuannya kepada sekumpulan terorist Arab Palestina ini yang tadinya dikira ingin mendirikan sebuah negara merdeka yang bernama Negara Palestina. Penghentian bantuan ini resmi dilakukan setelah pernyataan resmi dari wakil Palestina di PBB yang diwakili oleh HAMMAS yang menyatakan bahwa perang tidak akan berhenti sampai semua orang Yahudi dimuka bumi ini tidak ada lagi dan Israel hilang dari peta bumi. Seluruh negara2 didunia sepakat, bantuan hanya diberikan kepada mereka yang mau mendirikan negara bukan kepada mereka yang ingin memusnahkan negara lainnya atau menjagal habis bangsa lainnya. Inilah perjuangan yang idiot yang mengharapkan bisa mengalahkan Israel dengan bantuan atau menggunakan tangan2 negara2 lain didunia internasional. Kantong2 terorist Arab Palestina di Yordania dan Libanon sekarang dalam proses pemusnahan, korban2 banyak berjatuhan, namun masa depan menjadi lebih jelas dan cemerlang karena Israel diambang keberhasilan dalam mengamankan negaranya dari ancaman2 terorist kiriman Allah yang Maha biadab ini. Kesimpulannya, Hammas berhasil membawa realita menjadi mimpi dan mengubah mimpi menjadi realita. Realita negara Palestina berubah menjadi mimpi, dan mimpi memusnahkan bangsa Yahudi berubah menjadi realita keberhasilan bangsa Yahudi mempertahankan realitas negara Israel yang sebelumnya dikira hanyalah mimpi. Ny. Muslim binti Muskitawati.
CiKEAS Buta Huruf Bukanlah Kebanggaan Tapi Cacat Memalukan !
Buta Huruf Bukanlah Kebanggaan Tapi Cacat Memalukan ! Sudah menjadi kebiasaan umat yang diracuni dogma agamanya, mereka selalu menggunakan kata yang sama sekali tidak dipahaminya. Perdefinisi, KEBANGGAAN adalah sesuatu yang unik yang tidak mudah dimiliki oleh siapapun yang bila berhasil kita miliki akan membuat kita bangga sebagai akibatnya. Demikianlah, BUTA HURUF BUKANLAH KEBANGGAAN KARENA SETIAP ORANG DENGAN MUDAH MEMILIKINYA DAN SEBALIKNYA JUSTRU SUKAR UNTUK MENGHILANGKANNYA. Kesimpulannya cukup jelas, BUTA HURUF BUKANLAH KEBANGGAAN MELAINKAN CACAT YANG MEMALUKAN. Sangat jelas disini bagaimana kepercayaan merusak perasaan, merusak pikiran, dan merusak pemahaman. Ny. Muslim binti Muskitawati.
Re: CiKEAS Jaringan Terorisme Amerika
Quote: Menyimak laporan tersebut dan banyaknya kejahatan kemanusiaan yang dilakukan AS, pantaslah jika publik Indonesia menuntut pemerintah (dalam hal ini Mabes Polri) untuk meninjau ulang keterlibatan Indonesia dalam misi global war on terrorism yang dilancarkan Amerika Serikat, Inggris, Australia, dan Singapura. Membiarkan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror sebagai alat Amerika untuk menangkap aktivis Muslim yang diduga terlibat terorisme, hanya akan menjadi pukulan berat bagi upaya penegakan hak asasi manusia. End quote. HHS: Beginilah sulitnya masyarakat yang para tokohnya masih berkaca mata kuda, yang asal njeplak sebelum berpikir. Secara pribadi atau mewakili golongan-nya memang adalah haknya untuk berbicara demikian, sampai disini sah sah saja. Tetapi jika bahan ini menjadi legitimasi dan berpengaruh pada proses peradilan dengan menggoyang opini massa ke arah yang keliru adalah keliru. Juga kembali lagu lama yang diusung yaitu kelompok tertentu dizholimi atas agresi kaum kafirun. Saya justru geli ketika kelompok tertentu di Indonesia yang sering mengaitkan antara penindasan di Palestina, Afghanistan dan Iraq sebagai gambaran dasar si-kafir menzolimi Islam. Saya ingin bertanya: Lantas bagaimana kalau Muslim terhadap muslim ? Seperti di Durfur, Sunni vs Shi'ite, belumlagi Kurdi. Sekarang saja antara militan Osama terhadap tentara Mahdi pimpinan Al Sadr. Demikian juga di Afghan. Apakah lantas penzoliman Muslim atas muslim yang terjadi dalam time line yang sama tidak dilihat atau PURA PURA TIDAK TAHU ?? Coba jika terjadi hal yang demikian di Indon, menurut anda kira kira Tim Pembela Muslim mau membela yang mana ya karena semua pihak adalah yang di zholimi dan masing masing adalah muslimin ??? Semper Fi, HH Samosir --- end --- [Non-text portions of this message have been removed]
CiKEAS Letter from China: Inequality and the rise of an economic giant
http://www.iht.com/articles/2007/07/01/news/letter.php Letter from China: Inequality and the rise of an economic giant By Richard Bernstein Sunday, July 1, 2007 BEIJING: It didn't take long to discover the powerlessness of the puny individual in the face of this country's economic juggernaut. The night my wife and I arrived from New York to take possession of our Beijing pied-à-terre we discovered that just across a narrow courtyard from our new place another apartment building was being built - 24 hours a day, seven days a week. The hammering, roaring and grinding noises kept us from sleeping, and we vowed to complain the next morning to somebody - maybe to the police - about the violation of our right to have some quiet at, say, 3 a.m. But when we spoke the next morning to our building management, we were told that it was the Chinese government itself, eager for construction to be completed in time for the Olympic Games next year, that was putting pressure on builders to work through the night. Complaining to the police would do no good, our neighbors told us. Just close your windows, turn on your air-conditioning and get used to it. Quite a few aspects of the Chinese situation are on display in this little story, not least that the Chinese determination to turn its capital into an Olympic Games showcase is an overriding priority, and no dainty worry about noise pollution, or any other pollution, is going to stop it. But for someone whose China baseline is the early 1980s, when I was the Time magazine correspondent in Beijing, more is on display. For one, there's the mere fact that we own an apartment here. In 1980, China was in the waning moments of its Maoist experiment and foreigners were isolated in special, walled and guarded compounds or hotels. The idea of owning an apartment and living amid Chinese people seemed almost outlandish, though to foreigners who have been living here more recently, my astonishment must make me seem like Rip Van Winkle. Then there's the fact that our apartment, which we bought a few months ago and are living in for the summer, is a modern, luxurious place that has air-conditioning to turn on. About half the people who have bought in our immense compound, consisting of 10 or so 20-story buildings interspersed with pleasant gardens and fountains, are local people, who have paid anything from about $150,000 for a small apartment (like ours) to more than $1 million for a larger one. In the China of two decades ago, nobody, not even Western ambassadors and Communist Party leaders, lived in Western-style comfort. Now an ever-growing segment of the urban population does. My Insiders' Guide to Beijing says that 1,000 new cars are bought in Beijing every day, a sign of higher living standards as well as a reason for the monumental traffic jams and equally impressive pollution in the city. Still, most Chinese have not achieved Western or Japanese living standards, and in this respect I was interested in the workers in their yellow and red hard hats who were building the building across the courtyard from us. They are a few dozen among the hundred million or more migrant workers, what the Chinese sometimes call farmers-turned-workers, who are in the cities, supposedly temporarily, to satisfy the need for labor in the vast construction going on in cities all over this country. What they show in part is that the vast reserves of cheap labor in China are responsible for more than its export-industry boom. Subsistence-level wages are also a key element in the ambitious plan to turn Beijing into an urban showcase in time for the Olympics next year. The lowest paid among the construction workers, one of them told me, gets about $150 a month, plus a dormitory bed, three meals a day and accident insurance. In exchange for that, they work nine or 10 hours a day, seven days a week. We have no weekends, the man joked. He said he was from Hubei Province, south of here, and managed to send just about all of his salary home to his family. A monthly salary of $150 is not exactly munificent, though it is more than workers in thousands of toy or clothing factories in China make. So, in one respect, the migrant workers illustrate what is acknowledged as an important problem in this country - namely the ever-widening gap between the rural poor and the urban rich. Men like my friend from Hubei will never be able to live in one of the apartments he is helping to build. He will not eat in restaurants he walks by on his time-off strolls, because even a simple bowl of noodles will cost him an hour or two of salary. He will not send his children to the good schools of Beijing because the city government, trying to ensure that they will leave when their jobs are finished, will not allow him to. In a gesture apparently growing out of concern for this disparity, the Beijing city government recently banned billboard advertising for
CiKEAS Ingin Pulang
Ingin Pulang 4 hari di Jakarta... 20 jam sehari bertarung dalam detak pencarian keping-keping... ...pundi-pundi kehidupan sehari-hari. ...receh-receh energi, tabungan 24 jam, seminggu secukupnya. Sejauh melangkah mengembara, menghabiskan setiap tetes tinta.. ..dan ketukan papan kunci... ..mesin penghitung dengan layar warna warni... ..tombol-tombol huruf kanan-kiri. .. ..menulis sejatinya saatnya harus pulang... saatnya ingin pulang... tunggu aku di jogja. sony set http://tvlab.blogspot.com
CiKEAS Bendera Bintang Kejora Dikibarkan di Lapas Abepura
http://www.antara.co.id/arc/2007/7/1/bendera-bintang-kejora-dikibarkan-di-lapas-abepura/ 01/07/07 17:54 Bendera Bintang Kejora Dikibarkan di Lapas Abepura Jayapura (ANTARA News) - Sekelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang sedang mendekam di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Abepura, Jayapura, Papua, baik nara pidana politik (Napol) maupun tahanan politik (Tapol) pada Minggu mengibarkan bendera Bintang Kejora dalam rangka HUT OPM (1 Juli 1969-2007). Pengibaran bendera dilakukan oleh Yusak Pakage, yang merupakan Tapol yang pernah pula mengibarkan bendera yang sama pada 1 Desember 2005 bersama rekannya Filep Karma. Hadir pula Cosmos Yual Napol kasus peristiwa berdarah 16 Maret 2006 di depan Universitas Cenderawasih (Uncen), Abepura, Jatapura. Yusak Pakage kepada wartawan mengatakan, HUT OPM yang mereka rayakan bukan merupakan hal baru, sebab telah di deklarasikan di Kamp Victoria, Kabupaten Kerom oleh Pimpinan OPM, Jacob Pray dan Zeth Rumkorem. Ia menjelaskan, apa yang dilakukan OPM bertujuan melindungi dan mempertahan ciri khas orang asli Papua. OPM melindungi keaslian orang Papua, kata Pakage. Pantauan di tempat kejadian, pengibaran bendera Bintang Kejora dilakukan di atas atap rumah Lapas Abepura yang juga dikuti beberapa Tapol/Napol lainnya, namun kejadian ini tidak berlangsung lama sebab aparat keamanan Lapas segera bertindak memerintahkan mereka menghentikan perbuatan itu dan turun dari atas atap rumah tersebut. Mereka langsung diamankan aparat keamanan Lapas Abepura untuk dimintai pertanggunjawabannya. (*) Copyright © 2007 ANTARA [Non-text portions of this message have been removed]
CiKEAS Gereja di Pesu, Klaten, Setahun Pascagempa, Ibadah Masih di Bawah Tenda
http://www.sinarharapan.co.id/berita/0706/30/opi03.html Gereja di Pesu, Klaten Setahun Pascagempa, Ibadah Masih di Bawah Tenda Oleh Purnawan Kristanto Angin semilir dari persawahan mengembusi jemaat Kristen di Desa Pesu, Wedi, Klaten. Sudah lebih dari setahun mereka beribadah di bawah tenda darurat. Gedung gereja mereka roboh digoyang gempa, tanggal 27 Mei 2007. Hingga kini, izin untuk membangun gedung gereja belum dikeluarkan oleh pemerintah Kabupaten Klaten. Desa Pesu termasuk di dalam wilayah kerusakan terparah akibat gempa di Kabupaten Klaten. Di desa ini saja, ada 36 orang yang meninggal dunia dan ratusan luka-luka parah. Lebih dari 90 persen rumah roboh atau harus dirobohkan karena rusak parah. Sumanto (52 tahun) dan keluarganya merasa beruntung tidak menjadi korban gempa. Saat itu istrinya sedang tergolek lemah di rumah usai menjalani operasi batu ginjal. Ketika goncangan terjadi, Sumanto harus memilih antara menyelamatkan diri atau menemani istrinya, sementara putri bungsunya, Oki Devi (14 tahun) sedang memberi makan ayam di luar rumah. Saya memanggil Oki masuk ke dalam kamar, kenang Sumanto. Pikirnya, jika memang harus mati, biarlah mereka mati bersama-sama. Tanah bergoyang-goyang keras sekali. Kami bertiga hanya bisa berdoa sekuat tenaga, 'Tuhan jika Engkau berkehendak memanggil kami saat ini, kami sudah siap. Tapi kalau boleh, selamatkanlah kami. Lalu terdengar gemuruh bangunan-bangunan yang roboh. Rumah Sumanto tidak roboh, tapi retak-retak parah. Begitu goncangan berhenti, Sumanto bergegas membopong istrinya keluar dan membaringkannya di bawah pohon. Setelah itu, ia membantu tetangga-tetangganya yang terjepit balok kayu dan potongan tembok. Saya ikut menggendong para korban ke pinggir jalan supaya bisa diangkut ke rumah sakit, papar tukang kayu ini. Menjelang siang, warga berkumpul di sebidang tanah kosong. Mereka masih terkesima dan belum tahu harus berbuat apa. Sumanto lantas mengambil inisiatif membuka dapur umum. Dia mengumpulkan bahan makanan yang tersisa dan dimasak untuk makan siang. Pukul satu siang, untunglah bantuan dari Gerakan Kemanusiaan Indonesia yang berbasis di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Klaten menyalurkan bantuan logistik, tenda, dan lampu. Gereja Roboh Gereja GKI Klaten bakal jemaat Pesu, tempat Sumanto beribadah juga roboh, tapi setelah puing-puing dibersihkan, keesokan hari sudah dapat dipakai untuk kebaktian hari Minggu. Suasana ibadah sangat mengharukan karena jemaat beribadah dengan hanya beralaskan tikar dan beratap langit. Di luar hari Minggu, lokasi gereja itu digunakan sebagai klinik kesehatan darurat dan posko penyaluran logistik. Pihak gereja memutuskan tidak akan buru-buru membangun kembali gedung gereja yang roboh. Dana bantuan yang mengalir melalui gereja digunakan untuk membantu warga sekitar membangun kembali rumah-rumah yang roboh dan rusak parah. Memanfaatkan sisa-sisa bangunan gereja, warga bersama-sama membangun rumah inti (core house) berukuran 21 m2. Hingga bulan Juni 2007, gereja kini sudah membangun lebih dari 1.600 rumah inti. Sumanto juga mendapatkan bantuan untuk memperbaiki rumahnya. Meskipun tidak roboh, tapi akhirnya rumah harus dirobohkan juga karena tidak memenuhi syarat keamanan. Selama setahun saya tidak bisa bekerja. Saya harus membangun rumah kami lagi, kata ayah tiga anak perempuan ini. Lalu dari mana ia mendapatkan uang? Saya mengandalkan bantuan dari pemerintah, dermawan, dan kiriman anak saya yang bekerja di Malaysia. Saya juga pinjam uang dari sana-sini, kata Sumanto. Saya yakin ini adalah campur tangan dari Tuhan. Kalau bukan karya Tuhan, mana mungkin ada orang yang mau memberi pinjaman kepada pengangguran, jelas Sumanto dengan suara bergetar. Sekarang Sumanto sudah bisa bekerja lagi sebagai tukang kayu. Dia mendapat pesanan membuat daun pintu dari kayu. Menunggu Izin Setelah tidak ada warga sekitar yang masih tinggal di bawah tenda, gereja memutuskan saatnya membangun gedung gereja kembali. Bulan Oktober 2007, mereka mengajukan izin ke pemerintah kabupaten disertai syarat lengkap, seperti dalam ketentuan peraturan. Namun pada saat yang sama, ada sebagian warga yang menentang keberadaan gereja. Akibatnya, izin itu belum dikeluarkan sampai sekarang. Berlarut-larutnya pemberian izin ini sangat disesalkan Sumanto. Setiap orang kan punya hak untuk beribadah sesuai keyakinan masing-masing, kata Sumanto. Dia juga menyesalkan sikap warga yang menentang gereja. Mereka mau menerima bantuan dari gereja, tapi mengapa mereka tidak mau mengizinkan kami beribadah di tempat yang layak?sesal Sumanto. Meski begitu, dia bersyukur karena masih bisa beribadah, walau di tenda darurat. Yang beribadah itu kan jiwa dan rohnya. Gereja bukanlah gedungnya, katanya sambil mengutip lagu Sekolah Minggu. Persoalan izin ini disampaikan kepada Sunarno, Bupati Klaten dalam acara peresmian rumah ke-1.000 yang dibangun GKI Klaten dan GenAssist (Senin, 28/5). Sekitar dua minggu
CiKEAS File - Salam Kebebasan dari Barat sampai ke Timur
Cendikia CiKEAS, Karena keterbatasan waktu dan tenaga, milis yang kita cintai ini tidak sempat di moderasi. Bila dapat kami memohon, alangkah indahnya bila kita lebih menekankan diskusi lebih ke persoalan SOSIAL POLITIK, bukan berarti diskusi SARA dilarang. Menghanturkan terimakasih untuk member CiKEAS, terutama bagi kontributor berita yang secara konsisten selalu mengiringi diskusi kita Juga mohon perkenannya untuk merefensikan milis ini kepada relasi sahabat anda yang kritis dan moderat, atau anda dapat sampaikan pada moderator CiKEAS agar kami yang mengundang secara khusus. Salam Perjuangan, Moderator -- DISCLAIMER: Kecualispam/dagang/etc, milis CiKeas, forum diskusi para cendikia tidak dimoderasi. Diskusi Sopan Sehat seputar HiPoLekSosBudHanKamRata hanya untuk konsumsi kedalam. Para Moderator CiKEAS TIDAK BERTANGGUNG JAWAB atas Konflik Baik Internal member atau Message yang di forward keluar. Keanggotaan CiKEAS hanya akan gugur bilamana secara kolektif sepersepuluh member mengajukan mosi kepada CiKEAS-OWNER. Demikian harap maklum potong disini --- *-*---*--* Please send to cikeas-owner at yahoogroups.com -*---*--*--*-- Yth Moderator CiKEAS Bersama ini kami rekomendasikan beberapa alamat email. Relasi yang saya kenal baik juga layak untuk bergabung bersama kita di Milis CiKEAS ini: 1. _ 2. _ 3. _ 4. _ 5. _ Lain kesempatan akan kembali saya ingatkan rekan lainnya untuk juga bergabung. Teriring salam Kebebasan, Dari Barat sampai ke Timur [nama-anda] ___ KORUPSI merampas hak KITA untuk hidup sejahtera LIHAT LAWAN LAPORKAN :-) * Share with Pure Social-Politic Groups, send an email to: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/CIKEAS/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/CIKEAS/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
CiKEAS Kapolda Papua Antisipasi HUT OPM
http://www.indopos.co.id/index.php?act=detailid=8864 Minggu, 01 Juli 2007, Kapolda Papua Antisipasi HUT OPM Muncul Isu Serang Pos TNI dan Polri Hari ini, 1 Juli, diklaim Organisasi Papua Merdeka (OPM) sebagai hari ulang tahunnya. Tak jarang, kelompok separatis tersebut memanfaatkannya sebagai momentum pamer eksistensi. Bagaimana situasi di tanah Papua? Inilah wawancara dengan Kapolda Papua Irjen Max D. Aer. Situasi keamanan Papua menjelang 1 Juli ini? Sementara, kondusif. Kami antisipasi dengan peningkatan patroli dan kegiatan intelijen untuk memantau aktivitas mereka (OPM). Kami juga menggembosi OPM dengan menggalang dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat supaya tidak terprovokasi. Selain antisipasi, hari-hari ini juga ada dua agenda yang kami cermati, yakni rencana kedatangan anggota Kongres Amerika Serikat dan Konferensi Dewan Adat Papua Senin lusa, 2 Juli. Jadi, dalam status siaga satu? Tidak secara formal siaga satu. Tapi, semua anggota di seluruh kesatuan kami minta waspada untuk patroli. Ada kabar yang beredar bahwa seolah-olah besok juga akan ada penyerangan pos TNI dan Polri. Jadi, kami antisipasi dengan dua pertiga kekuatan kami atau sekitar tujuh ribu dari 12 ribu personel yang kami miliki. Kami juga selalu berkoordinasi dengan TNI karena ada semacam prosedur untuk melakukan patroli gabungan sejak dua hari ini. Malam ini (tadi malam), kami tingkatkan intensitasnya. Semua anggota kami. Sebab, sekarang yang BKO dari Mabes Polri hanya 12 orang anggota Gegana yang bertugas di objek vital Freeport. Pascainsiden Ambon, ada perintah khusus dari Jakarta? Justru kami yang selama ini memberikan masukan ke Jakarta karena kami selalu menyerap informasi di lapangan. Memang tadi ada arahan dari Kapolri melalui telegram untuk lebih meningkatkan pengamanan, khususnya apabila menerima kunjungan RI 1 dan RI 2. Jadi, tidak khusus terkait besok (hari ini). Berani menjamin tak akan kecolongan seperti Ambon? Selama ini, kami sudah melakukan seperti itu. Kami harapkan demikian, tapi susah kalau nanti mereka mengibarkan bendera di ketinggian (bukit). Itu yang sulit dicegah karena wilayah kita luas. Seberapa besar kekuatan OPM saat ini? Saya tidak begitu hafal jumlahnya, tapi secara persentase sangat kecil dibanding jumlah warga Papua. Senjata (organik) dia juga tidak banyak dan lebih banyak rakitannya. Sejak 2002, (aktivitas) mereka memang sangat menurun dan lebih mengandalkan pada perjuangan diplomatis dan politis untuk mengangkat isu kemerdekaan. Selain 1 Juli, mereka juga selalu merayakan hari meninggalnya Theis Hiyo Eluay (ketua Presidium Dewan Papua, Red) tiap 11 November, lalu juga merayakan hari yang mereka klaim sebagai kemerdekaan Papua Barat pada 1 Desember, dan kemerdekaan Melanesia Barat pada 14 Desember. Semua itu selalu kami antisipasi. (naz) [Non-text portions of this message have been removed]
CiKEAS Kegadisan Melayang Diperkosa Dukun, Mau Pasang Susuk Mal ah 'Ditusuk'
http://www.poskota.co.id/news_baca.asp?id=34951ik=2 Kegadisan Melayang Diperkosa Dukun, Mau Pasang Susuk Malah 'Ditusuk' Sabtu 30 Juni 2007, Jam: 23:32:00 SEMARANG (Pos Kota) - Kesal karena lama tak memperoleh jodoh, seorang gadis datang ke dukun sakti untuk memasang susuk, namun bukan susuk itu yang didapat malah kena 'tusuk'. Kegadisannya harus melayang akibat diperkosa sang dukun. Korban Kus, 27, warga Soko, Sidorejo, Salatiga kemudian lapor ke polisi setempat dan atas laporan itu, tersangka Siral,70, akhirnya diringkus Reskrim Polres Salatiga. Tersangka hingga kini masih menjalani pemeriksaan, kata petugas Reskrim Polres Salatiga. Menurut keterangan, kejadian bermula ketika Kus mengeluh kepada Siral karena belum mendapatkan jodoh. Siral lalu menawarkan jasa baiknya untuk memasang susuk pada tubuhnya agar dicintai laki-laki. Tawaran itu diterima korban sehingga sang dukun segera mendatangi rumah korban dengan membawa sejumlah perlengkapan termasuk kembang dan susuk jarum. Siral kemudian memulai memasang susuk dengan terlebih dulu memandikan korban dengan kembang yang sudah disiapkan, ujar petugas. Saat memandikan sebenarnya disaksikan orangtua korban. Namun saat akan memasang susuk, Siral mulai menggunakan tipuannya. Dengan alasan salah satu jarum susuknya hilang, sang dukun berupaya mengajak korban agar bersedia datang ke rumahnya. Kedua orangtua korban tanpa curiga mengizinkan sang dukun memasang susuk ke tubuh putrinya di rumahnya. Namun begitu tiba, korban merasakan seperti kena sihir sebelum akhirnya tak sadarkan diri di sebuah kamar rumah sang dukun. Selama hampir tiga jam korban mendadak tak sadarkan diri. Diduga saat korban tak sadarkan diri itulah sang dukun melampiaskan nafsunya. BERDARAH Setelah tersadar, korban merasakan milik pribadinya sakit dan berdarah. Korban yang sadar telah dikerjai dukun cabul itu, segera pulang dan melaporkan apa yang dialaminya kepada orang tuanya. Bagai disambar geledek, orang tua korban kontan kalap langsung mendatangi rumah sang dukun bermaksud melakukan perhitungan. Tetapi niat keluarga korban dicegah oleh warga setempat dan disarankan melapor kepada polisi saja. Atas saran warga, orang tua korban langsung melapor ke Polres Salatiga dan beberapa saat kemudian sang dukun ditangkap. ANAK TIRI DIPERKOSA Sementara itu, dua gadis masih bersaudara, Ind, 15 dan Sul, 12 digarap bapak tirinya Man, 45, warga Desa RantauJaya, kecamatan Sukadana. Kejadian yang menyebabkana aib keluarga itu menyebabkan Ind hamil empat bulan. Kapolsek Sukadana Ipda Sudarso mengatakan, pihaknya sudah mengamankan Man, setelah ibu kandung korban melapor ke polisi. Tersangka bisa terancam pasal 285 KUHP tentang perkosaan, ujarnya. Sedangkan di tempat terpisah, oknum Satpam di buah perusahaan di Lampung digerebek warga Kampung Marga Tiga, Tanjung Karang karena menyelingkuhi wanita lain MA. Hingga Sabtu tersangka masih menjalani pemeriksaan polisi. (suatmadji/koesma/tommy [Non-text portions of this message have been removed]
CiKEAS Inginkan Kalbar Kehilangan Satu Generasi
http://www.equator-news.com/berita/index.asp?Berita=Utamaid=62949 Inginkan Kalbar Kehilangan Satu Generasi 16 Tentara Jepang Dalang Pembantaian Pontianak,- Kematian lebih 21 ribu warga Kalbar ternyata sudah direncanakan oleh 16 perwira Dai Nippon (Jepang). Mereka, T Daigo, M Kamada, K Uesugi, T Okajima, S Yamamoto, Y Yamamoto, S Sano, Y Ishiyama, S Hirayama, Y Yoshio, B Unno, G Kojima, J Miyajima, T Tsurumi, Y Kaneko, dan K Kuse, menginginkan Kalbar kehilangan satu generasi. Fakta itu diungkap penulis Tragedi Mandor, Syafaruddin Usman MHD, berdasarkan dokumen Tsuneo Iseki, penulis buku Peristiwa Pembantaian Penduduk Borneo: Pembuktian Peristiwa Pontianak. Oktober hingga September 1947, setelah kemerdekaan Indonesia, merupakan masa persidangan Mahkamah Militer Sekutu di Pontianak. Enam belas tentara Jepang tersebut dituduh sebagai penjahat perang karena telah melakukan pembantaian terhadap ribuan masyarakat di Kalbar, katanya ditemui di rumahnya belum lama ini. Waktu itu, kata Syafaruddin, semangat balas dendam atas kebengisan, sadisme, dan kekejaman balatentara Jepang sangat menggelora. Tapi menyerahkan persoalan kepada Mahkamah Militer yang berkuasa adalah dipandang sangat arif dan proporsional. Sidang itu dipimpin Mr Kan, Presedent Landraad Militer Borneo Barat, sebagai ketua Mr Van Kessel, Hoofd Landraad Pontianak, sebagai anggota Mr Jonge Nielen dan Mr Alling selaku oditur, paparnya. Di antara penjahat perang tersebut, Syafaruddin menjelaskan, yaitu Panglima Tentara Angkatan Laut Jepang wilayah Kalimantan, T Daigo dan Komandan Tempur di Balikpapan M Kamada. Sedangkan empat belas lainnya adalah perwira Jepang, ujarnya. Syafaruddin mengatakan, dalam persidangan ke-16 tentara Jepang tersebut dinyatakan terbukti bersalah dan akhirnya divonis mati dengan ditembak. Setelah 20 tahun sejak terkuburnya jenazah para penjahat perang tersebut di Pontianak, pada pengujung 1976, Norio Tsucimochi bekas Letnan Satu Sukarelawan dari Mancukho Jepang, mengirimkan surat kepada seorang kenalannya, Ya' Syarif Umar yang saat itu anggota DPRD Kalbar, katanya. Tsuchimochi, jelas Syafaruddin, dulunya pernah menetap di daerah ini mengikuti pamannya dr S Motoshima yang mengelola perkebunan karet di Kampung Sebebat Kecamatan Ngabang Kabupaten Landak sekarang. Belakangan baru diketahui, bahwa kehadiran dan keberadaan keduanya (dr S Motoshima dan Nurio Tsuchimochi) di daerah ini dulunya adalah sebagai agen rahasia Jepang. Sebagaimana juga juru potret Honda yang menetap di Pontianak, ungkapnya. Dalam surat kepada Ya' Syarif Umar, ungkap Syafaruddin, Tsuchimochi menanyakan tentang kemungkinan rekan-rekannya para veteran Jepang yang telah menjadi kalangan sipil di Jepang untuk berkunjung dan bermaksud menziarahi Mandor. Dia secara hati-hati menanyakan lewat suratnya itu, apakah kedatangan mereka tidak menimbulkan suatu masalah nantinya, katanya. Ya' Syarif Umar pun, lanjut Syafaruddin, menyampaikan surat tersebut pada Gubernur Kalbar Kadaruno pada waktu itu. Gubernur merespons baik hal itu. Kemudian Ya' Syarif Umar mengirimkan telegram ke Tsuchimochi di Tokyo, isinya menggambarkan keterbukaan pemerintah Kalbar atas kedatangannya, ujarnya. (dik) [Non-text portions of this message have been removed]
CiKEAS BIN Keberatan Disalahkan
http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2007/072007/02/0101.htm Bendera Bintang Kejora Sempat Dikibarkan di Jayapura BIN Keberatan Disalahkan JAKARTA, (PR).- Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Syamsir Siregar menyayangkan pernyataan Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto tentang kasus penyusupan kelompok separatis Republik Maluku Selatan (RMS) dalam peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas). Menurut Syamsir, BIN sudah bekerja secara maksimal. Tersenyum dan menyayangkan pernyataan Panglima TNI. Itulah ekspresi Pak Syamsir saat mendengar pernyataan Panglima TNI, kata Staf Khusus Kepala BIN Janzi Sofyan, dalam jumpa pers di Jakarta, Minggu (1/7). Diungkapkan, temuan BIN mengenai rencana aksi pendukung RMS itu sebelumnya telah dipaparkan dalam rapat internal bersama Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Sudarmaidy Soebandi, Kapolda Maluku Brigjen Pol. Gatot Guntur Setiawan sebelum kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Sebenarnya jauh hari sebelum SBY datang, Mensesneg mengundang Gubernur Maluku, Pangdam, Kapolda untuk memaparkan kesiapan unsur-unsur untuk menyambut kedatangan SBY, ujarnya. Dalam rapat itu, menurut Janzi, dipaparkan hal-hal apa saja yang pantas ataupun tidak pantas dalam susunan acara Harganas XVI di Ambon. Susunan acara itu pun adalah tanggung jawab Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu. Setelah itu mereka kembali ke daerahnya. Kemudian geladi resik terus dilaporkan lagi ke Jakarta. Pangdam dan Kapolda lalu rapat internal. Di situ ada unsur intelnya, ujarnya. Dikatakan, dalam rapat itulah, BIN sudah sampaikan tiga informasi yang harus diperhatikan secara khusus untuk menyambut kedatangan SBY. Pertama, RMS akan melakukan aksi pengibaran bendera, kedua akan ada demonstrasi dari kalangan pengungsi, dan ketiga ada demonstrasi soal lingkungan hidup. Dari segi intelijen semua sudah disampaikan. Dari Menko Polkam juga sudah dipaparkan, tiga hal itu harus diwaspadai, ujarnya. Namun demikian, menurut Janzi, Syamsir bisa memaklumi hal tersebut. Syamsir menilai, pernyataan Panglima itu keluar karena tidak mengetahui prosedur yang berlaku. Kalau panglima tahu prosedurnya, tentu statement-nya tidak begitu. Kami hanya ingin meluruskan seolah-olah intelijen tidak bekerja. Padahal kita bekerja siang malam, ungkapnya. Dalam jumpa pers bersama Kapolri Jenderal Pol. Sutanto di kantor Menko Polkam, Sabtu (30/6), Panglima TNI mengakui penyusupan RMS dalam puncak peringatan Harganas itu karena kelalaian aparat. Analisis singkat kita sementara memang ada ketidakcermatan, kelalaian, dan tidak proaktif serta tidak adanya inisiatif yang tinggi untuk mencegah penyusupan ke lapangan, kata Djoko. Oleh karena itu, tambah Janzi, BIN meminta kasus ini diusut sampai selesai. Karena pengamanan Presiden sendiri terdiri atas 3 ring, ring Polri, TNI, dan Paspampres. Tiba-tiba kok bisa masuk anggota RMS. Ini pertanyaan besar, ungkapnya. Rawan Di tempat terpisah, pengamat intelijen Soeripto mengatakan, aksi penyusupan pendukung RMS pada puncak peringatan Harganas di Ambon, tidak hanya membuktikan buruknya kinerja intelijen. Peristiwa itu juga menunjukkan rawannya keselamatan Presiden SBY. Kerawanan itu termasuk juga kemungkinan Presiden bisa ditembak dan sebagainya, katanya di Jakarta, Minggu (1/7). Soeripto juga mengatakan, inti persoalan ini terletak pada kelemahan intelijen Polri. Sebab dalam daerah yang berstatus tertib sipil, tanggung jawab keamanan berada di tangan polisi. Menurut saya ini kelemahan intelijen polisi. Kapolda Maluku harus bertanggung jawab atas kejadian ini. Dia harus dicopot karena peristiwa itu memalukan sekali, katanya. Oleh karena itu, aksi pendukung RMS itu juga berdampak buruk bagi citra Indonesia di luar negeri. Banyak pihak akan memanfaatkan insiden tersebut sebagai black campaign terhadap Indonesia. Mereka akan bilang keamanan dalam negeri Indonesia sangat rawan. Di depan Presiden SBY saja RMS berani beraksi, tuturnya. Menurut Soeripto, ke depannya intelijen Polri harus lebih ditingkatkan. Polisi jangan sekadar reaktif, tetapi harus bisa bersikap proaktif. Sementara itu, anggota Komisi III DPR Almuzzammil Yusuf menyayangkan sikap pemerintah dan Polri yang dinilai telah menunjukkan sikap toleran untuk kasus upaya pengibaran bendera separatis RMS. Tetapi sebaliknya, selalu bersikap represif untuk kasus orang atau tersangka yang dituduh teroris, sampai-sampai tidak memedulikan adanya pelanggaran KUHAP dan HAM untuk kasus teroris, katanya di Jakarta, kemarin. Dikatakan, sikap standar ganda seperti itu membuat orang bertanya di mana independensi dan objektivitas Polri sebagai aparat penegak hukum. Apakah karena RMS didukung oleh donatur Barat, tanya Almuzzammil yang merupakan anggota Fraksi PKS. Bintang kejora Belum habis masalah RMS, manuver lainnya dari kelompok separatis kemarin muncul. Aksi itu dilakukan sekelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang sedang mendekam di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Abepura,
CiKEAS Tujuh Yayasan Soeharto
http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2007/072007/02/0901.htm Tujuh Yayasan Soeharto Oleh H. ROSIHAN ANWAR KEJAKSAAN Agung akan menggugat mantan Presiden Soeharto secara perdata ke pengadilan, sebelum tanggal 27 Juli 2007, berkaitan dengan masalah Yayasan Supersemar yang didirikan 1974. Saya lalu ingat biografi Soeharto yang baru terbit ditulis dalam bahasa Inggris oleh Retnowati Abdulgani-Knapp yang menyelidiki debat sekitar yayasan yang didirikan tatkala Soeharto berkuasa dan hubungannya dengan konglomerat-konglomerat Indonesia dan keluarganya. Ada tujuh yayasan. Yayasan Supersemar didirikan 16 Mei 1974 untuk memberikan beasiswa kepada mahasiswa yang pintar dari keluarga yang tidak berada. Yayasan Trikora membantu para janda prajurit yang gugur dalam operasi di Irian Barat. Yayasan Dharmais dibentuk 8 Agustus 1975 membantu rumah yatim piatu, kaum invalid. Yayasan Amal Bakti Muslim Pancasila didirikan 17 Februari 1982 membangun masjid-masjid. Yayasan Dana Abadi Karya Bakti (Dakab) memberi kredit kepada usaha kecil dan menengah. Yayasan Dana Gotong Royong Kemanusiaan membantu korban bencana alam. Yayasan Dana Sejahtera Diri (Damandiri) didirikan 15 Januari 1996 bertujuan mengurangi jumlah orang miskin. Retnowati putri almarhum Dr. Roeslan Abdulgani jelas sekali memaparkan tentang ketujuh yayasan tadi dengan sikap dan tujuan membela Soeharto, menunjukkan bahwa yayasan-yayasan itu telah banyak berjasa memberikan bantuan kepada berbagai pelapisan masyarakat, menandaskan bahwa tidak benar Soeharto secara pribadi melakukan korupsi di situ, mengimbau agar orang-orang yang pernah memperoleh manfaat dan keuntungan dari bantuan yayasan, misalnya begitu banyak mahasiswa yang disantuni oleh Yayasan Supersemar, setelah kini mereka menjadi orang dan berhasil dalam karier mereka supaya tampil buka suara melakukan pembelaan terhadap Soeharto. Retnowati tidak menyembunyikan sikap apologetisnya. Sesungguhnya raison d'etre alias alasan keberadaan biografi yang ditulisnya itu adalah in defense of Soeharto, membela Soeharto, sesuatu yang merupakan hak baik Retnowati. Berbagai informasi disampaikan kepada kita. Dana-dana yang dikumpulkan dari donasi (sumbangan) yang diberikan oleh para pengusaha atau yang dipotong dari gaji pegawai negeri menurut persentase tertentu oleh Soeharto disimpan di berbagai bank sebagai deposito. Yayasan menggunakan suku bunga atau rente dari deposito itu untuk mengoperasionalkan yayasan-yayasan sedangkan jumlah pokok tetap utuh. Dana abadi Yayasan Trikora berjumlah Rp 32,5 miliar dan didepositokan di tiga bank negara. Menurut Retnowati, dana yayasan itu masih ada di bank. The Chinese conglomerates Apakah Kejaksaan Agung mampu melacak dana-dana atau harta kekayaan ketujuh yayasan tersebut, berapa jumlahnya, dan dapatkah dikembalikan ke dalam kas negara, hal itu masih merupakan pertanyaan besar? Lagi pula ada sementara dana-dana itu yang telah dipergunakan untuk keperluan bisnis anak-anak Soeharto, misalnya Tommy Soeharto dengan projek mobil nasionalnya Timor, apakah ini dapat dibuktikan, dan bila terbukti bisakah uang yang telah nyeleweng itu diselamatkan? Hal yang sangat diragukan. Saya amati Soeharto semenjak menjabat sebagai Panglima Diponegoro di Jawa Tengah pada pertengahan tahun 1950-an memang punya hobi bekerja secara non-budgeter dan dengan itu menghindari akuntabilitas kepada birokrasi. Pada masa itu dia sudah mendirikan yayasan-yayasan, menjalin kerja sama dengan pengusaha-pengusaha Tionghoa seperti Lim Sieo Liong yang tinggal di Kudus dan Mohammad Bob Hasan yang kelak jadi The Chinese conglomerates. Retnowati Abdulgani menulis keterangan Presiden Soeharto bahwa yayasan digunakan sebagai sebuah cara menghindari bureaucratic red tape (hal. 235) dan bahwa Presiden Soeharto, seorang pragmatis, telah menerima fakta adapun potensi di dalam golongan minoritas Tionghoa bersifat lebih tinggi daripada dalam golongan mayoritas pribumi (hal. 231). Tak dapat disangkal bahwa selama bertahun-tahun bekerja secara non-budgeter menerima donasi-donasi bagi yayasan-yayasannya, Soeharto telah berhasil mengumpulkan harta kekayaan yang luar biasa banyaknya yang tiada seorang pun tahu persis berapa jumlahnya. Namun, Retnowati memberikan informasi kepada kita dengan mengutip keterangan mantan PM Singapura Lee Kuan Yew dalam bukunya From Third World to First, The Singapore Story 1965-2000. Lee Kuan Yew menulis Harta kekayaan yang dimiliki Soeharto dan keluarganya telah diinvestasikan di Indonesia. Wartawan Amerika yang telah melaporkan dalam majalah Forbes bahwa keluarga Soeharto mempunyai aset 42 miliar dolar AS mengatakan kepada saya di New York bulan Oktober 1998 bahwa sebagian besar dari kekayaan itu berada di Indonesia. Setelah krisis moneter di Indonesia, dia (wartawan) memperkirakan bahwa kekayaan itu bernilai hanya 4 miliar dolar AS, ujar Lee Kuan Yew. Pada kulit buku Soeharto tertera sebuah kutipan dari percakapan Retnowati dengan
CiKEAS Itu Permainan Tingkat Tinggi + Kapolda Maluku Diusulkan Dicopot
SUARA MERDEKA Senin, 02 Juli 2007 Pendapat Analis Intelijen Itu Permainan Tingkat Tinggi JAKARTA- Insiden saat peringatan Hari Keluarga Nasional XIV di Lapangan Merdeka, Ambon bukan merupakan sebuah kecolongan. Insiden itu merupakan permainan tingkat tinggi dalam rangka menjebak aktivis Republik Maluku Selatan (RMS) yang keberadaannya saat ini ada tapi masih tersamarkan. Demikian pendapat analis intelijen Dr Wawan H Purwanto SH menjawab Suara Merdeka di Jakarta, Minggu (1/7). ''Ini merupakan permainan tingkat tinggi untuk memperangkap para pengikut gerakan separatis RMS itu. Jadi tidak benar kalau dinilai kecolongan, karena mereka memang diberi jalan untuk masuk dengan cara menari Cakalele,'' katanya. Menurut Wawan, logikanya sulit sekali bagi orang awam apalagi orang yang membawa atribut RMS untuk bisa masuk ring dua apalagi masuk ring satu. Dia mencontohkan bagaimana almarhum Prof Dr Koesnadi Hardjasoemantri tidak bisa masuk walaupun dia akan tampil sebagai pembicara di satu sesi KTT Non-Blok. ''Jadi walaupun beliau dikenal publik, tapi karena prosedurnya ketat, maka begitu ada kekurangan atau kesalahpahaman ya tidak diizinkan masuk. Pengamanan untuk VVIP terutama Presiden kan tidak ada kompromi atau tawar-menawar,'' ujarnya. Wawan menilai, dalam teori intelijen, apa yang terjadi di Ambon itu adalah permainan tingkat tinggi dengan korban nol. Dapat dipastikan korban nol ini karena memang sudah dirancang sedemikian rupa oleh sang sutradara. ''Jadi ibaratnya ada yang pasang bom, dapat dipastikan tidak akan meledak, karena di mana-mana diletakkan alatnya. Ada yang bawa senjata, pasti sudah diukur bahwa mereka tidak berhasil melakukan penembakan, dan pasti mudah diringkus aparat,'' tambahnya. Tunjukkan Eksistensi Ditanya mengenai keberadaan pengikut gerakan separatis RMS di Maluku, Wawan mengatakan, berdasarkan analisis, jumlah mereka hanya sedikit, sehingga beraninya hanya melakukan aksi nyolong-nyolong nimbrung di acara besar untuk sekadar menunjukkan bendera RMS. ''Pokoknya begitu ada acara besar, terlebih lagi ada pers asing yang meliput, mereka pasti akan mencoba menunjukkan bendera RMS, agar dunia tahu bahwa RMS masih ada. Untuk itu perlu bagi kita membuat perangkap-perangkap, agar banyak lagi yang bisa ditangkap, karena selama ini mereka kan samar-samar,'' tandas Wawan. Sementara itu, keberadaan RMS di Belanda masih bisa dikatakan eksis karena PBB dan negara itu memberikan peluang bagi mereka untuk menggelar event-event yang bersifat internasional. Anggota Komisi I DPR Dr Yuddy Crisnandy (FPG) mengatakan, insiden penyusupan kelompok RMS menunjukkan kelompok separatis masih menjadi ancaman serius Negara Kesatuan RI (NKRI) dan dalam kaitan ini aparat keamanan diingatkan untuk tidak lengah. Menurutnya, aksi terang-terangan itu juga menunjukkan kelompok separatis, terutama RMS, semakin memiliki keberanian dan tidak ragu lagi melakukan tindakan pengacauan. ''Kita berharap insiden itu menjadi bahan evaluasi terhadap sistem keamanan kita dan juga kinerja intelijen,'' katanya. Insiden di Maluku itu, menurut Yuddy, aparat harus melakukan penjagaan ketat dalam setiap kegiatan kenegaraan. ''Kami betul-betul mempertanyakan mengapa aksi seperti itu bisa lolos. Karena itu, sistem pengamanan untuk setiap kegiatan kenegaraan harus dievaluasi,'' tambahnya.(F4,di-4 SUARA MERDEKA Senin, 02 Juli 2007 Kapolda Maluku Diusulkan Dicopot a.. BIN Sayangkan Komentar Panglima JAKARTA- Wakil Ketua Komisi III DPR Aziz Syamsuddin mengusulkan pimpinan Polri segera mengevaluasi kinerja Kapolda Maluku Brigjen Pol Guntur Setyawan terkait dengan insiden di Ambon, Jumat (29/6). ''Kalau secara etik, Kapolda Maluku itu bisa dicopot,'' ujar Aziz Syamsuddin usai silaturahmi sepuluh pimpinan fraksi DPR di Jakarta, Sabtu (30/6). Selain Kapolda Maluku, tambahnya, Pangdam Patimura perlu dievaluasi. Pasalnya, pengibaran bendera gerakan separatis di hadapan presiden sebagai lambang negara itu, sama dengan tindakan makar. Menyinggung pencopotan Pangdam dan Kapolda Maluku, Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto (Suara Merdeka, 1/7) mengatakan, pihaknya bersama Polri masih menunggu hasil evaluasi secara menyeluruh sebelum menentukan siapa yang paling bertanggung jawab dan akan dikenakan sanksi dan akan diputuskan dalam waktu dekat. Peringatan Terakhir Kondisi keamanan di Ambon belum sepenuhnya pulih. Untuk itu, kata dia, kepolisian seharusnya sudah mengantisipasi kondisi itu, apalagi terkait dengan kedatangan RI-1. ''Ini ada yang tidak beres dalam masalah ketertiban dan keamanan dalam masyarakat di Ambon. Ada gejolak-gejolak yang ibaratnya seperti api dalam sekam yang sewaktu-waktu bisa terbakar. Ini peringatan terakhir yang harus disikapi secara serius oleh semua pihak,'' kata Aziz. Dia khawatir, gerakan bisa lebih leluasa melakukan aktivitasnya di Maluku, jika tidak diambil
CiKEAS Sepuluh Cara Melawan Zina
http://www.bangkapos.com/opini.php?action=bacatopik=42id=973 Kamis, 28 Juni 2007 20:40 Sepuluh Cara Melawan Zina oleh: Dodod Almansyurin Almadiuni ketika anda tergelincir pada perbuatan zina, maka bagaimana jika seandainya hal itu diketahui oleh bapakmu, ibumu, saudara-saudaramu, kerabatmu atau suamimu/istrirmu? Dalam pandangan dan buah bibir mereka ketika Anda meninggal, mereka akan menganggap Anda sebagai seorang pezina, na'udzu billahi min dzalik. ORANG BIJAK bilang zaman sudah tua, kemaksiatan sudah merajalela di mana-mana. Tidak pandang bulu, tidak memandang usia, status bahkan sudah menggerogoti seorang yang menggunakan atribut orang baik-baik. Apaguna atribut baik bila kelakuannya sama seperti mereka yang dicibir dan direndahkan yang bertempat tinggal di lokalisasi. Inilah sekelumit keluhan peserta Majelis Taklim Arroyan di Pangkalpinang beberapa waktu lalu. Mendengar keluhan itu, tentunya tidak salah bila direnungkan bagi siapa pun, khususnya keluarga, baik orangtua, anak-anak atau pun saudara seiman. Sudah sedemikian parahkah perilaku anak Adam saat ini. Para ulama selalu mengingatkan kepada umatnya khususnya orangtua, agar selalu menjaga anak-anaknya dari godaan dunia yang luar biasa derasnya. Godaan yang paling dahsyat adalah cobaan hubungan laki-laki dengan perempuan. Bila dilakukan tidak sesuai aturan yang digariskan agama bisa menjerumuskan ke perbuatan zina. Zina adalah perbuatan hina yang bisa menghancurkan bangunan yang megah, menundukkan kepala yang berwibawa, menghitamkan wajah yang putih dan membisukan lisan yang tajam. Kehinaan yang bisa menanggalkan baju kehormatan, seperti contoh kecil kasus Maria Eva. Zina merupakan kotoran hitam yang bisa menimpa keluarga. Meski sebelumnya kehidupan keluarga itu diliputi lembaran-lembaran putih berubah seketika. Mata pun enggan untuk memandangnya kecuali yang tampak adalah sesuatu yang hitam dan jelek. Allah dan Nabi Muhamad SAW secara jelas telah mengharamkan zina karena kejinya perbuatan ini dan jeleknya sarana pengantarnya. Maka Allah melarang mendekati sarana dan penyebab zina karena itu adalah langkah awal sebelum terperosok ke dalamnya. Allah berfirman dalam Al Isra':32 yaitu Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk. Karena perbuatan zina termasuk dosa besar setelah syirik dan pembunuhan, dan termasuk perbuatan jijik yang membinasakan, dan kejahatan yang mematikan. Rasullullah SAW bersabda, Tidak ada suatu setelah syirik yang lebih besar di sisi Allah daripada setetes air mani yang diletakkan seorang lelaki pada rahim yang tidak dihalakan bagiannya. Keharaman zina ditegaskan Allah pada Surat Al-Furqan 68-70. Dan orang-orang yang tidak menyembah Allah yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina. Barang siapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapatkan (pembalasan) dosa(nya), yakni akan dilipatgandakan adzab untuknya pada hari kiamat. Dan dia akan kekal dalam adzab itu dalam keadaan terhina. Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal shaleh. Maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dalam ayat ini, Allah menyatukan perbuatan zina dengan sirik dan pembunuhan serta menjadikan hukuman semua itu akan kekal dalam adzab yang berlipat-lipat. Selama hamba itu belum membuang penyebab azab itu dengan tobat, iman dan amal shaleh. Maka Allah telah memberikan panduan agar hambanya bisa selamat pada Surat Al-Mu'minun: 1-6). Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, yaitu orang yang khusuk dalam shalatnya, orang yang menjauhkan diri dari perbuatan dan perkataan yang tidak berguna, dan orang yang menunaikan zakat, dan orang yang menjaga kemaluannya, kecuali pada istri-istrinya, maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tidak tercela. Maka Ulama LDII KH Aceng Karimullah BE, SE mengajak pada manusia yang mengaku dirinya muslim untuk menuju jalan keselamatan dari perbuatan keji. Dengan menjauhi perbuatan yang dapat menggiring manusia kepada kehancuran dan membawa kita kepada kehinaan. Ingatlah bahwa sebenarnya meninggalkan maksiat lebih ringan daripada melaksanakan taubat dan menunaikan kafarohnya. Dirinya memberikan sepeluh tips menuju jalan keselamatan untuk menghindari zina. [1] Tidak berdua-duaan (nyepi) antara laki-laki dengan perempuan yang bukan mahrom, baik di rumah, di mobil, di mana saja. Mengikuti Sabda Rasulullah, Tidaklah seorang laki-laki yang berdua-duaan dengan seorang wanita, kecuali yang ketiganya adalah setan. [2] Bagi para wanita muslimah, hindarilah Tabarruj (berhias diri) dan Sufur (tidak menutup aurat) ketika keluar rumah, karena itu-menyebabkan fitnah dan menarik perhatian. Rasulullah bersabda, Ada dua golongan penghuni neraka dan disebutkan salah satu diantaranya- wanita yang
CiKEAS Dilema perusahaan multinasional
http://www.indomedia.com/poskup/2007/06/30/edisi30/opini.htm Dilema perusahaan multinasional bagi pembangunan berkelanjutan (Diskursus tambang emas di Lembata) Oleh Paul Rahmat, SVD * * Penulis, master pada Conflict Transformation di Center for Justice and Peacebuilding Eastern Mennonite University, US dan magang di VIVAT Internasional, New York. Email: [EMAIL PROTECTED] [Non-text portions of this message have been removed]
CiKEAS CIA a worldwide killing machine: Castro + The Good Lord protected me from Bush
http://www.smh.com.au/news/world/cia-a-worldwide-killing-machine-castro/2007/07/02/1183228992421.html CIA a worldwide killing machine: Castro July 2, 2007 - 6:21AM Ailing Cuban president Fidel Castro, in a new article published by Cuban press on Sunday, accused the US of having turned the CIA into a worldwide killing machine. US President George Bush has implemented powerful and expensive intelligence and security superstructures and has turned all his air, sea and land forces into instruments of world power that bring war, injustice, hunger and death in every part of the globe, Castro said. The article is the first official reaction by Castro, who temporarily left power almost a year ago to recover from a number of surgeries, to the release last Tuesday of CIA documents outlining a range of activities that included plans to kill him by enlisting the help of the mafia in the early 1960s. Castro describes the US administration's decision to release the documents as an attempt to show transparency amid low popularity ratings and with an eye to upcoming elections. According to the Cuban leader, the CIA still uses the same brutal methods as listed in the classified documents around the world including a growing number of illegal actions inside the US. Cuba's parliament on Friday condemned the actions of the CIA against Castro and said the released documents are irrefutable proof that those vile intentions are not a thing of the past and that they still are the policy of actual US governments. Castro, 80, is recovering from a unspecified number of surgeries that made him delegate powers to his brother Raul on July 31 last year. Although Castro has shown increasing activity in the past months, including more than 20 articles and a television interview in June, he has still not revealed if and when he will eventually return to power. DPA http://www.granma.cu/ingles/2007/junio/vier29/the-good-lord-protected.html Havana. June 29, 2007 Translated by ESTI Reflections of President Fidel Castro The Good Lord protected me from Bush AN unusual news item appeared a few minutes ago, coming from EFE and REUTERS. I am going by the Spanish version: One day, the Good Lord will take Fidel Castro away. This wasn't said in a pious church. Our man spoke at the Naval Academy in Newport, just as he had done at West Point, where he uttered the famous phrase about what dozens of dark corners of the world could expect. He was answering a question, clearly well thought out, about the situation in Latin America, made by a Colombian graduate of the Academy. What a coincidence! Immediately, as if he were anxious to say something about Cuba and at the same time complaining with the Good Lord, he added: There is only one non democratic country in our neighborhood and that's Cuba. I strongly believe that the people of Cuba ought to live in a free society. It's in our interest that Cuba become free and it's in the interest of the Cuban people that they don't live under an antiquated form of government that has just been repressive. Earlier he had promised: We shall continue pressing hard for freedom in Cuba. Then, as bold as you like, the spokesman of the White House National Security Council, Gordon Johndroe, when asked whether Bush was hoping for Castro's death, replied: The President was speaking about an inevitable event. It would appear that the brilliant official and his boss are going to live for thousands of years. Now I understand why I've survived the plans laid by Bush and the presidents who ordered my assassination: the Good Lord has protected me. Fidel Castro Ruz June 28, 2007 6:32 p.m. [Non-text portions of this message have been removed]
CiKEAS Dilema perusahaan multinasional bagi pembangunan berkelanjutan
http://www.indomedia.com/poskup/2007/06/30/edisi30/opini.htm Dilema perusahaan multinasional bagi pembangunan berkelanjutan (Diskursus tambang emas di Lembata) Oleh Paul Rahmat, SVD * DEBAT publik menyoal eksplorasi tambang emas di Lembata mengerucut pada pro dan kontra antara pemerintah daerah versus rakyat Lembata. Membaca peta konflik penambangan emas tersebut, pemda dan komunitas-komunitas lokal hanyalah dua aktor lapangan yang secara kasat mata tampak berperan dalam kontest perdebatan publik itu. Salah satu pemain kunci dalam rajutan benang kusut konflik publik ini yang kurang mendapat sorotan masyarakat dan media-media lokal di NTT ialah pihak perusahaan nasional dan multinasional yang tersembunyi di balik skenario konflik tersebut, namun amat berpengaruh dalam menentukan kebijakan dan pelaksanan teknis penambangan. Tulisan ini mengemukakan beberapa dilema perusahaan multinasional dalam melaksanakan pembangunan sosial-ekonomi dan lingkungan yang berkelanjutan (sustainable development) serta mengajukan beberapa pendekatan strategik yang dapat dilakukan oleh civil society untuk mendorong dan mendesak pihak korporasi melaksanakan tanggung jawab sosial mereka (Corporate Social Responsibility, CSR). Dilema Ekonom dan pemenang hadiah nobel Joseph E Stiglitz dalam bukunya Making Globalization Work (2006) mengemukakan empat dilema perusahaan multi-nasional bagi pembangunanberkelanjutan. Pertama, profit oriented. Mendatangkan keuntungan sebanyak-banyaknya adalah hakikat dan prioritas utama dari perusahaan. Perusahaan yang tidak menghasilkan keuntungan tidak akan survive. Menghasilkan profit tidak hanya menjadi tujuan utama sebuah perusahaan, tetapi juga satu bentuk pertanggungjawaban perusahaan kepada kepentingan pihak investor sebagai shareholders. Untuk mendapatkan keuntungan yang besar, perusahaan sedapat mungkin menekan cost eksternal serendah-rendahnya, misalnya sedapat-dapatnya menghindari pembayaran pajak kalau memungkinkan, mengurangi pembayaran ansurasi kesehatan dan jaminan sosial bagi para pekerja dan mengabaikan tanggung jawab terhadap konservasi lingkungan yang rusak akibat kegiatan operasional perusahaan tersebut. Sementara itu kegiatan operasional perusahaan umumnya mempunyai target jangka pendek dalam arti selama cadangan resources tersedia dan kegiatan bisnis mereka mendatangkan laba. Mentalitas dan profit mindset perusahaan multinasional ini menjadi sebuah dilema bagi pembangunan sosial-ekonomi dan lingkungan berkelanjutan karena perusahaan harus mengeluarkan cost eksternal yang cukup besar dan memerlukan komitement jangka panjang. Pihak perusahaan umumnya cenderung menghindari cost eksternal dan tidak punya interese melakukan komitmen jangka panjang terhadap daerah atau komunitas-komunitas lokal tempat mereka beroperasi karena berdampak pada risiko keuntungan perusahaan. Kedua, kompetisi. Lingkungan bisnis yang kompetitif merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja perusahaan. Lingkungan yang kompetitif menuntut perusahaan untuk menjalankan aktivitas bisnis mereka guna mendapatkanprofit sebesar-besarnya dalam waktu yang relatif singkat dengan mengurangi biaya eksternal. Perusahaan tambang, misalnya, bisa saja mengabaikan faktor kerusakan lingkungan agar mampu bersaing dengan perusahaan lain yang komparatif yang memperhatikan isu dampak lingkungan. Perusahaan minyak terlibat dalam tindakan korupsi untuk memperoleh harga minyak yang lebih murah, namun mendatangkan keuntungan yang besar dibandingkan perusahaan lain yang tidak koruptif. Kompetisi di antara perusahaan bisnis didasarkan terutama pada pertimbangan keuntungan ekonomis, jauh dari pertimbangan sosial etik dan kesejahteraan masyarakat banyak. Dalam konteks ini, Michael T Seigel mengingatkan: perusahaan yang profit-oriented dan fakta kompetitif ini menciptakan suatu situasi yang sekalipun pihak perusahaan membuat statement-statement yang memperhatikan masalah etis, lingkungan dan keprihatinan sosial, ada kendala yang cukup serius dan bahkan amat fatal terhadap implementasi dari statement-statement tersebut. Jalan termudah bagi perusahaan untuk bisa survive dalam iklim yang kompetitif ini dan mendapatkan peluang keuntungan yang lebih besar ialah dengan mengabaikan saja implementasi dan tujuan-tujuan dari statement-statement berkaitan dengan tanggung jawab etis perusahaan terhadap keprihatinan sosial dan dampak lingkungan. Ketiga, kekuatan ekonomi dan politik. Perusahaan multinasional mempunyai kekuatan luar biasa baik secara ekonomi maupun politik. Perusahaan multinasional dari negara-negara industri yang berkuatan modal raksasa bisa saja membeli (pemerintah) negara-negara berkembang yang membutuhkan modal untuk eksplorasi penambangan.Barangkali dua perusahaan raksasa milik Amerika Serikat - perusahaan tambang emas dan tembaga Free Port Mc Moran di tanah Papua dan perusahan minyak Exxon Mobille di Aceh - masuk dalam kategori ini. Sebuah dilema akan
CiKEAS Kekuasaan Media = Kekuatan Tuhan ????
Oleh Wilson Lalengke Sumber: http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=20dn=20070701152323 Cuplikan dari berita KabarIndonesia: KEKUATAN MEDIA MASSA = KEKUATAN TUHAN ... Lebih jauh, bila manusia mau jujur mengakuinya, sesungguhnya para nabi atau tokoh sentral agama-agama yang ada dan pernah ada di dunia ini bisa terkenal hingga ke ujung-ujung dunia dan ke negeri China, tidak terlepas dari peran media massa. Yesus-nya kaum kristiani atau diakui sebagai nabi Isa oleh kalangan Islam bukanlah siapa-siapa pada awalnya. Ia hanyalah seorang anak tukang kayu yang miskin. Dan bahkan banyak orang percaya bahwa ia hanya seorang manusia kurang waras atau mungkin seorang anak yang memiliki IQ di atas rata-rata, atau semacam anak indigo yang dikenal bertebaran di mana-mana saat ini. Namun, kehadiran Yesus kemudian mulai merambah ranah pengetahuan manusia di seputaran Timur Tengah dan daerah Balkan sekitar 3 tahun setelah ia wafat. Ketenarannya itu merupakan hasil kerja media massa yang dipromosikan dengan ungkapan kabar gembira melalui surat-surat Paulus, para penginjil, dan kemudian secara massal melalui kitab sucinya orang Kristen, Alkitab. Alkitab, yang sering diartikan sebagai kitab (buku) di atas segala kitab, tidak lain merupakan media massa yang telah menjadi mesin informasi tentang Yesus. Seperti halnya dengan ketenaran Yesus, nabinya kaum muslim, nabi Muhammad, juga sama dan sebangun, terkenal melalui jalur media massa yakni Al-Quran. Bukankah Al-Quran dapat diartikan quran di atas segala quran? Kata quran adalah bahasa Arab yang asal katanya kara'a, yang berarti dia membaca atau dia mengatakan. Kata quran ini juga merepresentasikan kata keryana, yang artinya catatan bacaan atau bahan pelajaran. Kata quran inilah yang diadopsi masuk kedalam perbendaharaan bahasa Indonesia menjadi koran. Secara harfiah, koran tidak lain adalah surat kabar. Surat kabar adalah salah satu bentuk real media massa yang isinya berupa informasi hasil olahan pengelola surat kabar. Dengan pemahaman ini, dapat dibangun asumsi bahwa kebudayaan islam yang terbangun sejak awal hingga kini tidak lain merupakan hasil bentukan media massa nabi Muhammad yang disebut Al-Quran. Berita selengkapnya bisa dibaca di http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=20dn=20070701152323 Celoteh Wilson Lalengke KEKUATAN MEDIA MASSA = KEKUATAN TUHAN (bagian ke-1) Big News Today..!!! Let's see here: www.kabarindonesia.com
Re: CiKEAS Koalisi PDIP-Golkar untuk Jaga Stabilitas Politik
Yang jelas, sekarang ini digembar-gemborkan di majelis2 taklim, di masjid2 : 1. Harus menegakkan syari'ah. 2. Harus menegakkan Daulah Khilafah. 3. Harus Jihad. Seems that they want to become traitors to the Republic. Dua partai itu, para pemimpinnya sudah mulai menyadari. Cuman, anggotanya masih pada o'on atau tidak, yaaah ? Sunny [EMAIL PROTECTED] wrote: Refleksi: Kestabilan politik berbemtuk apa yang bisa dinjamin oleh dua partai ini? Apakah selama mereka memang kekuasaan kehidupan rakyat menjadi baik? Ketiga ratusan ribu TKI diusir dari Malaysia bagaikan binatang liar yang tidak dihendaki di pekarangan, apa yang mereka lakukan? http://www.gatra.com/artikel.php?id=105752 Koalisi PDIP-Golkar untuk Jaga Stabilitas Politik Depok, 1 Juli 2007 00:12 Tokoh senior Partai Golkar, Yorrys Raweyai menegaskan, pertemuan silaturahmi antara Golkar-PDIP di Medan, penekanannya lebih bertujuan untuk menjaga stabilitas politik di tanah air. Saat ini tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia semakin berat, untuk itu perlu stabilitas politik yang kuat, katanya dalam diskusi dengan tema Mencermati Kontroversi Pertemuan Medan Dalam Bingkai Keutuhan Bangsa, di FISIP Universitas Indonesia, Depok, Sabtu (30/6). Yorrys mengatakan, untuk menjaga stabilitas politik tersebut perlu dikomunikasikan dengan partai yang punya kekuatan, guna membangun persepsi yang sama, demi membangun kemajuan bangsa. Multi partai telah menyebabkan stabilitas poltik tidak stabil, untuk itu perlu kekuatan politik, katanya. Menurut dia, pertemuan di Medan tersebut belum merupakan koalisi antara Golkar-PDIP, tetapi baru merupakan pertemuan silaturahmi saja, namun jika memang ada arah koalisi bisa saja dilakukan. Kita akan lihat perkembangan saja, kalau memang harus koalisi mengapa tidak, kata anggota Komisi I DPR tersebut. Dipilihnya PDIP untuk penjajagan koalisi tersebut, kata dia, karena partai berlambang banteng bermoncong putih itu mempunyai kekuatan di parlemen dan juga sebagai partai yang menempatkan dirinya sebagai oposisi pemerintah. Ketika ditanya adanya pertemuan di Medan tersebut untuk menjegal kekuatan partai berbasis agama, Yorry membantahnya. Ia mengatakan di Golkar tidak ada pemikiran seperti itu, karena yang dipikirkan hanya untuk menjaga stabilitas politik untuk menjaga keutuhan NKRI. Dikatakannya, pertemuan di Medan hanya untuk bagaimana menjalankan pemerintahan dan membangun bangsa dengan tenang tanpa dihabiskan waktu dengan debat politik dan berkutat pada masalah yang sebenarnya tidak perlu. Kita jangan terjebak hanya pada debat politik dan pragmatisme saja, katanya. Ia juga membantah pernyataan para pengamat politik bahwa terjadi perpecahan di tubuh Partai Golkar. Tidak ada itu semua, itu `kan hanya dinamika politik saja, dan hal tersbut merupakan yang biasa. Tapi semua akan tunduk kepada putusan partai, katanya. [EL, Ant] [Non-text portions of this message have been removed] - Looking for a deal? Find great prices on flights and hotels with Yahoo! FareChase. [Non-text portions of this message have been removed]