CiKEAS Joseph Estrada, Time, dan Suharto

2007-09-16 Terurut Topik Umar Said
Joseph Estrada, Time, dan Soeharto


 Reaksi masyarakat  terhadap dimenangkannya gugatan Suharto lawan majalah
TIME masih terus mengalir dalam pers. Dari reaksi yang berbagai ragam itu
dapatlah kiranya diambil kesimpulan bahwa sikap yang menyetujui putusan
hakim kasasi dari Mahkamah Agung adalah jauh lebih sedikit  dari yang
menentang atau yang menganggapnya tidak baik. Banyak reaksi yang menyatakan
bahwa sikap para hakim kasasi Mahkamah Agung itu tidak mencerminkan
keadilan, atau merusak citra Mahkamah Agung dan dunia peradilan di
Indonesia.



Adalah menarik juga untuk diperhatikan bahwa sikap Ketua Umum PWI Pusat,
Tarman Azam,  tidak mencerminkan fikiran dan perasaan yang hidup di kalangan
pers Indonesia sendiri. Pernyataan Tarman Azam yang menyebut bahwa putusan
Mahkamah Agung mengenai gugatan Suharto “sudah tepat” bertentangan dengan
kebanyakan reaksi dari masyarakat yang sudah dimuat dalam pers.



Berikut di bawah ini disajikan kembali tajuk rencana harian Suara Pembaruan,
yang isinya jauh sekali berbeda dengan sikap Ketua Umum PWI Pusat. Tajuk
rencana Suara Pembaruan ini menjoroti kasus gugatan Suharto terhadap TIME
dengan mengangkat perbedaan yang dialami antara dua pressiden, Suharto dan
Estrada dari Flilipina,  yang sama-sama korup, tetapi yang nasibnya berbeda.



Kalau mantan presiden Filipina Estrada dihukum berat seumur hidup karena
sudah mengkorupsi uang negara sebesar US$ 87 juta (sekitar Rp 800 miliar,
maka Suharto masih bebas dan bisa hidup dengan mewah, meskipun korupsinya
berlipat-lipat ganda besarnya dari pada korupsi Estrada (harap baca kembali
laporan majalah TIME).



Tajuk rencana Suara Pembaruan dengan tajam menyoroti kelemahan sistem
peradilan di Indonesia yang masih tunduk kepada penguasa (yang sebagian
masih bersimpati kepada Suharto) dan bukan kepada perasaan keadilan dan
nurani masyarakat. Jelaslah bahwa isi  atau jiwa tajuk rencana ini
mencerminkan fikiran dan perasaan banyak orang di Indonesia.



Mengingat bahwa tidak semua orang sempat membacanya, maka di bawah ini
disajikan kembali tajuk rencana Suara Pembaruan itu, di samping dimasukkan
dalam “Kumpulan berita tentang gugatan Suharto terhadap TIME”





  1.. Umar Said


===





Suara Pembaruan, 14 September 2007

Tajuk rencana
Joseph Estrada, Time, dan Soeharto
Pekan ini, ada berita penting menyangkut dua mantan presiden dari dua negara
bertetangga. Kebetulan beritanya menyangkut persoalan yang sama, yakni
dugaan memperkaya diri sendiri selama berkuasa.

Adalah Soeharto dari Indonesia, dan Joseph Estrada dari Filipina, dua mantan
kepala negara yang menyita perhatian publik di negeri masing-masing. Namun,
ada perbedaan yang substansial yang dialami keduanya.

Soeharto beruntung, gugatannya terhadap Majalah Time edisi Asia dimenangkan
oleh Mahkamah Agung (MA) pada akhir Agustus lalu. MA menganggap laporan
khusus Time pada 24 Mei 1999 yang berjudul Suharto Inc.: How Indonesia's
Longtime Boss Built a Family Fortune melawan asas kepatutan, ketelitian, dan
kehati-hatian. MA juga memerintahkan Time membayar ganti rugi immateriil Rp
1 triliun kepada Soeharto.

Nasib berkebalikan dialami Estrada, yang pada Rabu (12/9) divonis penjara
seumur hidup, dan seluruh kekayaannya yang ditaksir senilai US$ 87 juta
(sekitar Rp 800 miliar) disita. Vonis dijatuhkan atas dakwaan korupsi selama
dia memerintah.

Menarik untuk menyimak peristiwa yang dialami kedua mantan presiden itu.
Untuk kasus di Filipina, kita layak memberi apresiasi terhadap putusan
pengadilan setempat, yang berani menjatuhkan hukuman kepada seorang mantan
presiden. Hukum benar-benar ditegakkan tanpa pandang bulu.

Terlepas dari perlawanan yang dilakukan kubu Estrada untuk membuktikan dia
tak bersalah, vonis tersebut merupakan angin segar bagi upaya mengikis habis
korupsi yang menjangkiti kalangan penguasa di Filipina. Melalui vonis itu,
kita melihat betapa harapan untuk membasmi korupsi, masih ada di Filipina.

Sebaliknya, putusan kasasi MA atas kasus Soeharto dan Time sontak memicu
kecaman. Ada dua hal yang menjadi keprihatinan. Pertama, putusan itu
menyiratkan lemahnya upaya penyelesaian dugaan korupsi yang dilakukan
Soeharto dan kroninya, meskipun sudah dimandatkan secara tegas melalui Tap
MPR No XI/MPR/1998.

Kedua, bagi dunia pers, putusan kasasi MA bagai menikam jantung kebebasan
pers. Majelis hakim tinggi yang memutuskan kasus itu, sepertinya mengirim
sinyal kepada masyarakat bahwa informasi mengenai penyimpangan yang
melibatkan penguasa diharamkan. Dengan segala instrumen hukum di bawah
kendalinya, penguasa akan selalu berupaya mementahkan semua informasi yang
dipublikasikan, dan mencari celah untuk menyerang balik.

Simpul dari apa yang terjadi atas diri Joseph Erap Estrada, Time, dan
Soeharto, adalah penyakit umat manusia yang bernama korupsi. Apa yang
dilakukan Time melalui laporannya, sebenarnya mirip dengan langkah berani
pengadilan Filipina. Time mencoba mengedukasi publik, termasuk aparat
penegak hukum di Indonesia, bahwa telah terjadi 

CiKEAS Penguasa Mati Rasa!

2007-09-16 Terurut Topik Sunny
http://www.lampungpost.com/buras.php?id=2007091503092916

  Sabtu, 15 September 2007 
 

  BURAS
 
 
 
 

Penguasa Mati Rasa! 


   
  H.Bambang Eka Wijaya:

  MAYORITAS atau 69 persen warga Jakarta tidak setuju orang yang memberi 
uang pada pengemis dan pengamen dikenai sanksi denda atau hukuman badan seperti 
diatur perda baru DKI! ujar Umar. Itu hasil survei Litbang Media Group!

  Hasil survei itu sebuah good news, kabar menggemberikan! sambut Amir. 
Lebih lagi, survei itu dilakukan melalui telepon secara acak, berarti 
mencerminkan pendapat mayoritas kelompok mampu yang punya telepon di rumahnya! 
Pantas gembira, ketika tahu ajaran moral agar yang kuat dan mampu membantu yang 
lemah dan papa masih hidup dalam sanubari warga Ibu Kota!

  Terpenting, hasil survei itu menunjukkan penolakan mayoritas warga DKI 
pada perda yang memberi sanksi bagi pemberi uang ke pengemis dan pengamen! 
tegas Umar. Itu mencuatkan adanya konflik moral antara penguasa antipengemis 
serta pengamen dan warga yang masih menganggap sebagai perbuatan mulia menolong 
kaum duafa! Konflik ini layak disimak!

  Konflik itu sederhana, akibat penguasa--eksekutif dan legislatif pembuat 
perda--telah mati rasa dari derita rakyat yang paling sengsara! timpal Amir. 
Akibat mati rasa itu, ideal-ideal dalam perspektifnya bukan saja tak lagi 
menyertakan perbaikan nasib duafa, malah mengeliminasikan warga tak berdaya itu 
lewat sanksi berat yang bahkan tak bakal mampu dipikul kaum lemah itu!

  Bukan hanya itu! potong Umar. Akibat mati rasa, para penguasa merasa 
amat berkuasa sehingga menganggap wajar bertentangan dengan perintah Ilahiah 
yang mewajibkan kalangan mampu menolong kaum lemah! Itu sikap 'amat maju' dalam 
memilah kehidupan bernegara yang sekuler dari keyakinan beragama yang terbukti 
masih dominan di kalangan warga--tercermin dari hasil survei!

  Namun, dengan hukum alam survival of the fittest--hanya yang terkuat 
berhak hidup--perlawanan warga yang tercermin dari hasil survei itu tak akan 
berarti banyak! sambut Amir. Lebih jauh lagi, kehidupan bernegara-bangsa kita 
akan semakin sekuler juga tak bisa dihindari! Kasus DKI Jakarta dengan Partai 
Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai kekuatan terbesar di legislatif daerahnya saja 
bisa begitu, bandingkan dengan daerah lain yang kekuatan politik religious 
oriented-nya jauh lebih kecil!

  Sebaliknya di Turki, yang sejak Kemal Attaturk di tahun 1920-an sistem 
kenegaraan lebih condong ke sekuler, era terakhir partai religious oriented 
kembali memenangkan pemilu! tegas Umar. Artinya, kemungkinan perubahan arah 
dari sekularisme yang kian menguat di negeri kita masih mungkin terjadi! 
Jangkar kasih pada mayoritas warga pada pengemis dan pengamen itu jelas tak 
cukup mudah dieliminasikan penguasa bersama pengemis dan pengamen!

  Memang, semaraknya perkembangan ekonomi syariah juga akan berpengaruh 
dalam bidang-bidang kehidupan lainnya, bisa dijadikan petunjuk akan selalu 
terjadinya tarik-menarik dalam konflik bersendi moral antara penguasa dan warga 
itu! timpal Amir. Artinya, meski penguasa selalu menang, terjadinya tidak 
dengan mudah! Meski lewat diam, silent majority senantiasa melakukan 
perlawanan! *
 
bening.gifburas.jpg

CiKEAS Soeharto Ingin Sumbang Rp 1 T untuk Rakyat

2007-09-16 Terurut Topik Sunny
Refleksi: Wah, tak disangka bahwa Pak Harto sangat baik hati dan oleh karena 
ingin menyumbangkan Rp 1 trilyun kepada rakyat. Mudah-mudahan  yang dimaksudkan 
dengan rakyat itu bukan konco-konco sahabat kental Pak Harto, tetapi mereka 
yang terpaksa untuk hidup harus mengemis. 

HARIAN KOMENTAR
15 September 2007

  Soeharto Ingin Sumbang Rp 1 T untuk Rakyat 
 


Mantan Presiden Soeharto dinyatakan menang melawan majalah Time Inc. Penguasa 
Orde Baru itu pun memper-oleh ganti rugi immateril Rp 1 triliun. Janjinya, uang 
itu bakal diserahkan untuk rakyat. Apabila gugatan ganti rugi ini dikabulkan, 
hasilnya akan diserahkan kepada negara untuk kepentingan rakyat dan bangsa 
Indonesia guna mengentaskan kemiskinan, janji Soeharto dalam gugatannya 
seperti di-lansir detik.com, kemarin (14/09).




Gugatan ini diajukan Soeharto atas pemberitaan Time edisi Asia volume 153 nomor 
20 tanggal 24 Mei 1999. Dalam sampul depan, Time memuat tulisan Suharto Inc. 
How In-donesia's longtime boss built a family fortune. 


Dalam halaman 16-19, Time memuat berita tentang adanya transfer dana sebesar 
US$ miliar dari Swiss ke Austria yang diduga milik Soeharto. Selain itu, Time 
juga memuat gambar Soeharto sedang memeluk gambar rumah. Soeharto pun merasa 
dirugikan atas pemuatan berita tersebut. Soeharto juga mengaku telah 2 kali 
melakukan somasi kepada pihak Time.


Soeharto pun akhirnya meminta kepada Time untuk membayar ganti rugi secara 
materiil sebesar Rp 280 juta atau ekuivalen dengan US$ 40 ribu dengan kurs Rp 7 
ribu per dollar. Kerugian ini dimohonkan untuk mengganti biaya rapat, biaya 
konsultasi, biaya perjalanan, dan biaya akomodasi.


Selain secara materiil, Soeharto juga meminta ganti rugi secara immateriil 
sebesar Rp 189 triliun atau ekuivalen US$ 27 miliar dengan kurs Rp 7 ribu per 
dolar. Permintaan ini dimintakan untuk memulihkan kehormatan dan nama baik 
serta kepercayaan terhadap Soeharto.


Namun, PN Jakarta Pusat dan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta menolak permohonan 
Soeharto ini. Atas penolakan itu, Soeharto pun lantas me-ngajukan kasasi pada 8 
April 2001. Dalam putusan MA tertanggal 30 Agustus 2007, majelis kasasi yang 
diketuai Mayjen TNI Purnawirawan German Hoediarto menerima gugatan dari 
Jenderal Besar TNI Soeharto. Namun, Ketua Muda MA bidang Peradilan Militer itu 
hanya mengabulkan gugatan Soeharto agar Time membayar ganti rugi immateriil 
sebesar Rp 1 triliun dari Rp 189 triliun yang dimintakan.(


CiKEAS Seperti Cerita Bersambung. Di Arab, Pembantu Dianiaya Lagi

2007-09-16 Terurut Topik Sunny
http://www.poskota.co.id/news_baca.asp?id=38581ik=6


  Seperti Cerita Bersambung. Di Arab, Pembantu Dianiaya Lagi   

 
  Minggu 16 September 2007, Jam: 19:40:00   
 
  JAKARTA (Pos Kota) - Seperti cerita bersambung. Penyiksaan keji terhadap 
pembantu rumahtangga (PRT) di luar negeri tak pernah putus. Belum beres kasus 
tewasnya dua PRT, seorang pembantu asal Indonesia kembali diperlakukan keji 
majikan di Arab Saudi. 

  Dr Nora Al Jumaih, anggota Saudi National Society for Human Rights, 
semacam Komnas HAM Saudi Arabia, mengungkapkan seorang pembantu asal Indonesia 
dianiaya sepasang majikan, 14 September 2007. 

  Pembantu yang belum diketahui identitas lengkapnya ini, seperti dilansir 
siaran pers LSM Migrant Care, Minggu (16/9), kini tengah tergolek dalam kondisi 
kritis setelah menjalani operasi amputasi tangan dan kaki. 

  Penyiksaan keji yang diterima PRT asal Indonesia ini berlangsung selama 
satu bulan. Setiap hari, pembantu tersebut dipukuli dengan batang besi hingga 
bibirnya robek dan gigitnya copot. Tak puas sampai di situ, sepasang majikannya 
kemudian menjemur di tengah terik matahari. 

  PROSES HUKUM 
  Aksi ganas sang majikan sedang dipantau dan ditindaklanjuti Saudi 
National Society for Human Rights. Bahkan lembaga ini mendesak adanya proses 
hukum terhadap kasus ini. 

  Dengan ada informasi ini, Migrant Care mendesak pemerintah terutama KBRI 
Saudi Arabia untuk menindaklanjuti dan melanjutkan penuntasan terhadap kasus 
empat PRT lain. 

  Migrant Care juga mendukung inisiatif Saudi National Society for Human 
Rights memonitor dan menindaklanjuti kasus pelanggaran HAM terhadap buruh 
migran di Saudi Arabia, jelas Anis Hidayah Direktur eksekutif Migrant Care.  
 
  (agus w)  


CiKEAS Jawa Berpotensi Diguncang Gempa 9 SR

2007-09-16 Terurut Topik Sunny

http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2007/092007/16/0102.htm


Jawa Berpotensi Diguncang Gempa 9 SR 
BANDUNG, (PR).-
Masyarakat diminta waspada atas gempa dengan magnitude berkekuatan besar yang 
berpotensi mengguncang Pulau Jawa. Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) 
memprediksi gempa berkekuatan 9 pada Skala Richter (SR) bisa terjadi di Pulau 
Jawa dan Sumatera.

Hal itu diakui Kepala BMG Stasiun Kelas I Bandung Hendri Subakti, ketika 
dihubungi lewat telefon, Sabtu (15/9) malam. Potensi gempa memang ada, 
termasuk prediksi kekuatannya. Namun, sampai sejauh ini kapan terjadinya, tidak 
dapat diprediksi, ujar Hendri Subakti.

Kepala Bidang Seismologi Teknis dan Tsunami BMG, Ir. Fauzi dalam seminar 
Mewaspadai Gempa Berantai di Indonesia di Jakarta mengatakan, potensi gempa 
berkekuatan 9 SR itu bisa terjadi di Jawa dan Sumatera. 

Untuk mengantisipasi, selain membangun stasiun seismik tambahan, BMG juga akan 
membagi Indonesia dalam enam zona pengawasan gempa. Pembagian zona diatur 
berdasarkan potensi aktif gempa yang akan terjadi sampai daerah yang dianggap 
paling stabil, belum mengalami gempa. Misalnya, pantai barat Sumatera masuk 
dalam kategori zona sangat aktif, sementara Kalimantan masuk dalam kategori 
daerah stabil. Wilayah Papua bagian utara juga masuk dalam kategori zona 
seismik aktif. 

BMG, juga akan terus melakukan perapatan pengamatan dengan membangun 76 dari 
total 160 stasiun seismik yang direncanakan. Hal itu dilakukan untuk 
mendeteksi gempa lebih dini, sehingga dapat meminimalisasi kerugian materi 
maupun korban jiwa ketika bencana alam terjadi, ungkap Fauzi.

Minta naik

Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah berharap, DPR dapat menyetujui kenaikan dana 
tanggap darurat Rp 800 miliar untuk tahun 2008 yang diajukan Depsos. Dengan 
dana sebesar itu, diharapkan Depsos akan lebih mampu menanggulangi bencana, 
termasuk gempa bumi dengan lebih baik lagi. Kalau teman-teman DPR menyetujui 
Rp 800 miliar saja, maka kemampuan Depsos cukup luar biasa, ungkap Bachtiar 
dalam acara diskusi obrolan Sabtu, di Jakarta, Sabtu (15/9).

Menurut dia, kenaikan dana tanggap darurat itu akan dialokasikan untuk 
melipatkan anggaran bencana di daerah-daerah yang berpotensi terkena bencana 
alam. Jadi, untuk daerah-daerah yang sering terkena gempa akan dilipatkan 
stoknya, baik dalam pasokan makanan, maupun perlatan bantuan lainnya, ujar 
Bachtiar.

Bachtiar mengemukakan, tahun lalu dana tanggap darurat di Depsos berkisar Rp 
400 miliar. Hal itu masih kurang, karena banyaknya kejadian-kejadian bencana 
alam yang melanda tanah air. Ia pun mengklarifikasi bahwa Depsos mempunyai 
anggaran Rp 1,2 triliun untuk tanggap darurat bencana. Anggaran Rp 1,2 triliun 
itu sebenarnya ada di Departemen Kesra, bukan milik Depsos, kata Bachtiar. 

Mensos pun meminta agar para gubernur berada di daerahnnya masing-masing jika 
terjadi bencana supaya proses pengambilan keputusan untuk korban bencana, bisa 
dilakukan cepat. Saya bersyukur, Gubernur Bengkulu sudah kembali dari AS, 
sehingga koordinasi dan penaggung jawab di lapangan menjadi lebih tegas dan 
jelas, kata Bachtiar.

Rp 2,7 triliun

Meneg PPN/Kepala Bappenas Paskah Suzetta mengatakan, pemerintah akan 
menggunakan sebagian dana pos anggaran bencana dari APBN-P 2007 yang jumlahnya 
sekitar Rp 2,7 triliun, untuk mengatasi dampak dari bencana yang terjadi di 
Bengkulu dan Sumatra Barat (Sumbar). 

Menurut Paskah, Presiden telah meminta Bappenas menghitung dampak kerugian yang 
ditimbulkan bencana berkekuatan 7,9 SR di Bengkulu itu. Kami (Bappenas-red) 
meminta waktu 7-10 hari untuk membuat laporan dan evaluasi di lapangan, yang 
dapat dijadikan pemerintah untuk mengeluarkan anggaran, katanya. 

Paskah menjelaskan, penanganan korban gempa, tempat-tempat pengungsian, 
pengiriman bahan-bahan makanan, dan pengobatan berlangsung dengan baik. Bahkan, 
bahan makanan dan obat-obatan terus mengalir. 

Wapres Jusuf Kalla mengatakan, bencana gempa di Bengkulu tidak separah di Aceh 
dan Yogayakarta, sehingga tidak perlu meminta bantuan luar negeri. Selain itu, 
wapres menilai bahwa pemerintah masih bisa mengatasi bencana di Bengkulu dengan 
sumber daya yang ada. 

Namun, wapres pun tidak menampik jika ada pihak luar yang ingin menyumbang 
bantuan terhadap bencana gempa itu. Jika ada yang mau menymbang, ya artinya 
terbuka saja, tapi kita tidak meminta, kata Kalla.

Kalla mengatakan, gemba di Bengkulu tentu akan ditanggulangi dengan treatment 
yang sama. Para korban kan mendapat santunan untuk memperbaiki rumah dan 
lain-lain.Seperti di Yogya yang dibantu dengan perbaikan rumah, maka di 
Bengkulu pun sama. Hanya saja tergantung keadaannya, kata Kalla. 
(A-130/A-158/A-156)***


CiKEAS Merusak atas Nama Agama

2007-09-16 Terurut Topik Sunny
GALAMEDIA
SABTU, 15 SEPTEMBER 2007

  Merusak atas Nama Agama  
 
SEHARI menjelang tibanya bulan Ramadan, bulan yang disucikan umat Islam, noda 
terpercik di Kampung Kereteg, Kel. Cigantang, Kec. Mangkubumi, Kota 
Tasikmalaya. Di wilayah yang sering disebut Kota Santri itu, tindak kekerasan 
terjadi. Sebuah tempat ibadah dibakar dan sejumlah rumah dirusak. Warga 
setempat sangat ketakutan.

Pelakunya disebut-sebut sebagai massa tidak dikenal. Karena mereka menggunakan 
penutup muka seperti dalam film-film jagoan ninja. Serangan yang dilakukan 
hampir tengah malam tersebut begitu cepat dan terarah. Dalam waktu singkat 
kerusakan pun terjadi.

Meskipun massa penyerang tidak diketahui, namun menilik sasaran perusakan, kita 
selintas bisa membuat perkiraan-perkiraan. Korban serangan adalah Jemaah 
Wahidiyah. Yaitu sebuah komunitas yang dalam beberapa waktu belakangan ini 
ramai diprotes keberadaannya oleh sebagian masyarakat. Bahkan ada yang 
menyebutnya sebagai aliran sesat. 

Kita tidak hendak menguji atau membahas masalah sesat tidaknya aliran tersebut. 
Kita juga tidak akan berdiskusi mengenai persoalan fikih beserta amalan-amalan 
yang mereka anut. Karena memang bukan tempatnya hal itu dibicarakan di sini. 
Pembicaraan masalah-masalah tersebut membutuhkan kompetensi tersendiri.

Hal yang ingin kita diskusikan di sini adalah kekerasan dan perusakan pada 
sekelompok orang, yang dipicu perbedaan pemahaman agama. Ini bukan kejadian 
yang pertama di wilayah Jawa Barat. Lebih khusus lagi di wilayah Tasikmalaya. 
Dari masa ke masa, insiden seperti ini selalu saja terjadi. 

Barangkali sudah menjadi kebiasaan buruk pada masyarakat kita, gemar menghukum 
orang lain hanya karena perbedaan pendapat. Pada masalah yang menyangkut agama, 
hukuman itu bisa lebih berat lagi. Antara lain berupa sebutan sesat atau kafir. 
Padahal yang menghukum dan dihukum itu sama-sama orang Islam, yang bertuhankan 
Allah SWT. 

Biasanya, pihak yang menjatuhkan hukuman dalam kasus serupa itu, selalu merasa 
dirinya paling benar dibanding siapa pun. Karenanya pula, mereka merasa berhak 
untuk menentukan orang lain itu sesat atau tidak. Seolah-olah penentuan surga 
dan neraka ada dalam genggamannya.

Tidakkah lebih baik jika kita menyikapi perbedaan pandangan dan pemahaman itu 
dengan kepala dingin? Bukan dengan cara memutuskan silaturahmi sesama muslim 
sehingga mereka yang dituduh sesat harus mengungsi ke tempat lain? Bagi pihak 
yang berbeda pendapat dengan pemahaman mayoritas, seolah tidak punya hak hidup 
dengan tenang.

Mungkin kita harus banyak belajar lagi sebagai sebuah masyarakat yang majemuk. 
Bahwa di tengah kaum muslimin pun begitu kaya dengan keragaman pemahaman atas 
agamanya. Tidak mungkin dan tidak ada pihak mana pun yang diberi wewenang untuk 
menyeragamkan pemahaman itu. Maka yang kita butuhkan adalah sikap toleransi 
sesama pemeluk Islam. 

Ada baiknya kita renungkan nasihat yang dikemukakan seorang cendekiawan Islam. 
Dalam beragama, katanya, marilah kita bersepakat dalam hal-hal yang qoth'i 
(jelas dan pasti) dan saling menghormati pada hal-hal yang dzonni (belum jelas 
dan belum pasti).

Kepada pihak kepolisian, diharapkan sungguh-sungguh menyelidiki kasus 
penyerangan dan perusakan ini. Sebab perbuatan itu jelas-jelas tindakan 
kriminal yang harus mendapat ganjaran sesuai aturan hukum. ** 



CiKEAS Ledakan Dahsyat, 1 Tewas Sembilan Rumah Rusak

2007-09-16 Terurut Topik Sunny
GALAMEDIA
15/09/2007 Ledakan Dahsyat, 1 Tewas Sembilan Rumah Rusak
 

   
  UDI/GM 
 
Salah satu kamar rumah milik Toif (50), warga Desa Kalianyar, Kab. 
Indramayu rusak berat akibat ledakan, Jumat (14/9) sekira pukul 16.30 WIB. 
Dalam kejadian tersebut Toif ditemukan tewas. 
  
   
 
INDRAMAYU, (GM).-
Ledakan hebat yang diduga berasal dari bom di sebuah rumah mengagetkan warga 
Desa Kalianyar, Kec. Krangkeng, Kab. Indramayu, Jumat (14/9) sekira pukul 16.30 
WIB. Dalam peristiwa tersebut, Toif (50), pemilik rumah tewas, dan sedikitnya 9 
rumah rusak. Belum diketahui pasti benda (bahan peledak) yang menjadi pemicu 
terjadinya ledakan tersebut. 

Dalam peristiwa tersebut, Toif tewas beberapa saat setelah menjalani perawatan 
di Rumah Sakit (RS) Pelabuhan Cirebon. Belum ada catatan resmi mengenai warga 
yang terluka.

Berdasarkan informasi yang dihimpun GM di lokasi kejadian, ledakan yang 
terjadi petang kemarin sangat mengejutkan warga. Pasalnya, peristiwanya terjadi 
saat sebagian besar warga tengah mempersiapkan diri untuk berbuka puasa. Saat 
itu tiba-tiba terdengar suara ledakan yang sangat keras dari ruang tengah rumah 
milik Toif.

Suara keras yang ditimbulkan ledakan itu terdengar hingga radius 5 km. 
Akibatnya, rumah Toif hancur seketika. Delapan rumah lain yang berdekatan 
dengan rumah Toif ikut mengalami kerusakan. Kedelapan rumah itu masing-masing 
milik Kusnadi, Suwenah, Endang, Sadi, Ido, Dasmirah, Toyib, dan Yopi.

Ratusan warga yang berada di dekat lokasi kejadian panik dan berhamburan 
menyelamatkan diri. Mereka khawatir bakal terjadi ledakan susulan. Beberapa 
warga lainnya berusaha mencari tahu asal ledakan. Mereka kemudian beramai-ramai 
mendatangi rumah Toif.

Warga menemukan Toif terkapar. Sedangkan istri Toif, Wenti (45), dan dua 
anaknya, Meli dan Neli, dapat diselamatkan. Kedua anak Toif serta istrinya 
langsung diungsikan ke rumah warga yang lebih aman. Sedangkan Toif dilarikan ke 
RS Pelabuhan Cirebon, ungkap Asmuin (50), warga setempat.

Berdasarkan keterangan, Toif adalah seorang penjual es keliling. Hanya saja, 
menurut warga, keluarga Toif yang baru tinggal sekitar 4 tahun di desa 
tersebut, cenderung tertutup. Beberapa warga juga menyatakan, rumah Toif selama 
ini sering dikunjungi orang tak dikenal. Maka, ketika peristiwa ledakan 
terjadi, sempat muncul spekulasi soal identitas Toif yang sebenarnya. Warga 
menduga ledakan tersebut berasal dari sebuah benda yang mudah meledak.

Dugaan warga dibantah Kapolres Indramayu, AKBP Drs. Syamsudin Djanieb. 
Menurutnya, untuk sementara polisi belum bisa menyimpulkan soal identitas 
korban serta penyebab ledakan dan bahan yang menjadi pemicu terjadinya ledakan 
tersebut.

Untuk memastikannya, kami masih menyelidiki dan melakukan olah TKP. Kami juga 
akan menerjunkan satuan gegana dan puslabfor dari Polda Jabar dan Mabes Polri, 
tuturnya. (udi)**


20070915023426head1.jpg

CiKEAS Lari dari Rumah Setelah Orangtua Bercerai (1)

2007-09-16 Terurut Topik Sunny
GALAMEDIA
SELASA, 11 SEPTEMBER 2007


  Lari dari Rumah Setelah Orangtua Bercerai (1)  
  Setahun Aku Hidup Sengsara Mencari Ibu  
 
  BAGAIMANA pedih dan sengsaranya ketika aku lari dari rumah dan hidup 
sebatang kara di daerah orang. Tujuanku hanya mencari keberadaan ibu dan 
kakakku yang minggat setelah diceraikan bapakku. Lebih lengkapnya simak cerita 
pilu gadis belasan tahun ini. Kisah ini ditulis oleh Engkos Kosasih (wartawan 
HU Galamedia).  
 
JIKA orang melihat penampilanku secara sepintas, mungkin mereka akan menduga 
aku ini masih gadis. Buktinya banyak ibu rumah tangga dan remaja pria terkecoh 
dengan penampilanku dan menyebutku masih perawan tingting. Padahal sebutan itu 
kedengarannya sangat menyakitkan dan tojaiyah dengan kenyataan hi dupku yang 
sesungguhnya.

Orang tidak akan percaya kalau aku ini sudah bukan lagi perawan atau gadis. 
Bahkan sebenarnya aku mempunyai empat anak. Mungkin aku sedikit pandai merawat 
tubuhku sehingga terlihat sintal, meski sekarang aku sedang hamil lagi. Aku 
memang ibu muda karena usiaku saat menikah berusia 17 tahun. 

Sebenarnya aku dilahirkan dari keluarga yang tingkat ekonominya cukup lu mayan. 
Ayahku seorang pegawai Telkom dan punya jabatan. Sekarang ia sudah pensiun. 
Dulu semasa ayahku muda dan masih aktif, hidupku sangat dimanja. Segala 
kebutuhan hidup terpenuhi.

Namun, di balik itu semua memang ada yang kurang dalam hidupku. Ayah dengan 
ibuku entah gara-gara apa bercerai. Ayah tinggal di Kepulauan Riau dan menikah 
lagi, sementara ibuku minggat ke Kota Bandung bersama kakak laki-lakiku. Meski 
aku saat itu ba­nyak uang, namun tidak membuatku bahagia. Rumah bagiku ibarat 
neraka yang tidak pernah memberikan kenyamanan.

Pada usia 16 tahun, aku pun nekat meninggalkan rumah dengan harapan bisa 
bertemu ibu. Kota yang dituju adalah Kota Bandung. Karena, aku mendapat kabar 
ibu lari ke Kota Bandung. 

Setahun lamanya aku tinggal di rumah kos seorang diri, tanpa saudara dan 
kerabat. Selama itulah aku hidup terlunta-lunta karena tidak bekerja. Un tuk 
mempertahankan hidup, aku hanya mengandalkan belas kasihan dari teman-teman 
atau sedikit uang kiriman dari ayahku. Sakit rasanya saat itu, namun aku tetap 
tegar dan tabah. Dalam keputusasaan, aku tak henti-hentinya mencari keberadaan 
ibuku. Namun, usahaku selalu gagal.

Aku benar-benar frustrasi dan pikiranku sudah tidak jernih lagi. Segala ke 
inginan dan tindakanku saat itu jadi tidak rasional. Ingin rasanya aku bunuh 
diri dan menganggap hidup ini sudah tidak berarti lagi. Bahkan, aku menu ding 
Tuhan itu tidak adil. Padahal ketika itu dalam segala doaku tidak me minta yang 
lebih. Aku hanya ingin bertemu dengan ibu dan kakakku saja. Ma sya Allah, aku 
berdosa sudah suuzan.

Malaikat penyelamat

Dalam ketidakberdayaan, aku sepenuhnya menyerahkan diri kepada Tuhan dan 
memohon ampun karena aku telah menuduh Tuhan tidak adil dan tidak mau 
mengabulkan doaku. Rupanya doaku semalaman dengan mengurus air mata penyesalan 
didengar Tuhan. Keesokan harinya, aku seperti mendapatkan energi lebih. Aku 
benar-benar bahagia. Padahal sebelumnya, aku belum pernah merasakan perasaan 
seperti itu. Terima kasih Tuhan, ternyata Engkau telah membukakan mata hatiku 
yang selama ini buta.

Beberapa jam setelah aku bangun tidur, tiba-tiba pintu kamar kosanku ada yang 
mengetuk sambil memanggil namaku, El.El, udah bangun? Kenapa temanku 
memanggilku El, sebab nama lengkapku Elsa. Aku pun membukakan pintu, ternyata 
yang datang Marni, sohib-ku bersama seorang lelaki yang usianya tidak jauh 
berbeda denganku. Saat itu aku pikir lelaki itu pacarnya Marni.

Marni bersama teman lelakinya, aku persilakan masuk. Kami bertiga pun terlibat 
perbincangan sambil duduk di lantai beralaskan karpet yang sudah dekil dan 
robek.

O  iya El, ini temanku, namanya Rudi. Katanya ia ingin berkenalan denganmu, 
kata Marni. Mendengar ucapan Marni, aku jadi grogi dan tidak percaya. Masa iya 
sih ada cowok yang mau berkenalan denganku? Aku sebelumnya tidak pernah 
mengenal laki-laki. Sebab dalam kamus hidupku, yang aku kenal hanya 
kesengsaraan dan kesedihan saja. 

Aku hanya bisa menganggukan kepala saja sambil menunduk ketika Marni ngomong. 
Namaku Rudi, temannya Marni, kata pria yang baru aku lihat itu sambil 
mengajak bersalaman. Aku tetap saja membisu sambil menjabat tangannya. Marni 
sudah sering cerita banyak tentang kamu, katanya lagi.

Kami akhirnya saling mengenalkan diri masing-masing. Aku seperti memiliki napas 
kehidupan baru, meski baru mengenal Rudi. Dalam pandanganku, Rudi tipe pria 
yang bertanggung jawab. Bahkan yang membuat hatiku lega dan berbunga-bunga, 
Rudi begitu memahami keadaanku apa adanya.

Sejak pertemuan pertama, hubunganku dengan Rudi semakin dekat saja. Rudi sering 
datang ke tempat kosku dengan penuh perhatian. Singkat cerita, Rudi pun ingin 
menjalin hubungan denganku, tidak lagi sekadar teman. Rudi siap lahir dan batin 
untuk mendampingi hidupku. Bagiku, niat baik Rudi itu merupakan satu 

CiKEAS Pertarungan Antara Etnis Tionghoa dan Tokoh Sumedang

2007-09-16 Terurut Topik Sunny
GALAMEDIA
15/09/2007 Pertarungan Antara Etnis Tionghoa dan Tokoh Sumedang
 

MASJID Agung Sumedang yang berdiri megah di pusat Pemerintahan Kabupaten 
Sumedang, kian menawan setelah direstorasi. Keberadaan Masjid Agung ini sudah 
barang tentu selain menjadi kebanggaan masyarakat, sekaligus mendapat penobatan 
sebagai salah satu bangunan cagar budaya yang harus dilestarikan.

Di atas tanah seluas 6.755 m2, wakaf dari Rd. Dewi Aisah, Masjid Agung Sumedang 
dibangun sejak 1850. Untuk melestarikan aset budaya yang tidak ternilai 
harganya itu, Pemkab Sumedang memprakarsai untuk melakukan restorasi pada 
bangunan tersebut. Tidak tanggung-tangung, demi mempertahankan keaslian 
arsitektur masjid ini, restorasi yang dilaksanakan pada 2002, menghabiskan 
anggaran senilai Rp 4,2 miliar.

Restorasi itu meliputi perbaikan lantai, atap, dan ornamen. Penataan halaman, 
pemagaran, pemugaran tempat wudu. Untuk menambah kesan megah, masjid yang 
merupakan perpaduan arsitektur etnis Tionghoa dan Islam itu, kini di bagian 
selatan bangunan didirikan menara setinggi 35,5 meter.

Sedangkan untuk memberikan rasa nyaman bagi mayarakat yang datang ke sana, 
halaman parkir diperluas dengan merelokasi bangunan Kantor Departemen Agama, 
Pengadilan Agama, dan Gedung Dakwah Islam yang mengapit masjid tersebut.

Mahkota raja

Setelah proses restorasi tuntas, perpaduan arsitektur etnis Tionghoa dengan 
Islama kian kentara pada atap masjid bersusun tiga mirip bangunan pagoda, 
kelenteng atau vihara. Pada bagian puncak bertengger sebuah benda yang disebut 
mustaka. Benda tersebut bentuknya menyerupai mahkota raja-raja di masa lalu. 
Puluhan tiang beton berbentuk pilar-pilar terpancang kokoh menyangga bangunan 
tersebut, sekaligus menjadi pernak-pernik keindahan dan kekhasan arsitekturnya.

Sementara itu pada bagian atas kusen pintu dan jendela, penuh dengan ukiran 
kayu yang konon menorehkan citra ukiran model Cina. Demikian pula pada bagian 
mimbar, terdapat sebuah properti yang penuh dengan ukiran bergaya Cina.

Dari hasil penulusuran yang berhasil dihimpun, ihwal terciptanya perpaduan 
arsitektur etnis Tioanghoa dengan Islam itu, bermula dari cerita yang 
berkembang di masyarakat. Cerita itu berawal pada saat Masjid Agung akan 
didirikan, yang secara kebetulan berbarengan dengan masuknya sejumlah imigran 
dari daratan Tionghoa ke Sumedang.

Konon saat itu terdapat sekelompok etnis Tionghoa yang datang ke Sumedang dan 
bergaya hidup nomaden. Etnis tersebut dikenal sebagai bangsa yang memiliki 
keterampilan berniaga dan bertani. Selebihnya mereka juga mahir dalam menguasai 
bela diri yang disebut kun taw serta piawai dalam membangun rumah ibadat dan 
mengukir ornamennya.

Jajal bela diri

Seiring dengan waktu yang terus berjalan, sekelompok etnis Tionghoa itu terus 
berkeinginan menunjukkan eksistensinya dengan mencoba menjajal ilmu bela diri 
mereka dengan penduduk di sekitar Kota Sumedang.

Untuk memuaskan hasrat bertarungnya, dipertemukanlah mereka dengan sejumlah 
tokoh Sumedang, yang juga memiliki ilmu bela diri. Apalagi di daerah Kaum, 
konon dikenal ada tempat khusus yang disebut kalangan atau arena bertanding 
atau berlatih bela diri. Sebab itu, pantang bagi tokoh Sumedang untuk 
mengabaikan tantangan mereka. Setelah kedua belah pihak menyatakan kesiapannya, 
terjadilah pertarungan sengit yang menguras tenaga dan menghabiskan waktu cukup 
lama.

Begitu hebatnya kedigjayaan tokoh Sumedang, akhirnya ilmu bela diri yang 
diperagakan etnis Tionghoa itu, tidak berdaya meladeninya. Mereka pun lantas 
mengaku kalah dan segera menyudahi pertarungan tersebut.

Sebagai tanda menyerah, mereka bersedia mengabdikan diri kepada para tokoh 
Sumedang. Dengan kebesaran hati para tokoh Sumedang, lantas memperbantukan 
mereka dalam pembangunan masjid yang ketika itu digagas oleh Pangeran Soegih 
atau Pangeran Soeria Koesoemah Adinata 1836-1882.

Demi rasa kemanusiaan, Pangeran Soegih selanjutnya memberi tempat permukiman 
mereka di sebelah utara pusat Pemerintahan Kabupaten Sumedang. Hingga kini, 
tempat itu dikenal dengan sebutan Gunung Cina. (ade hadeli/GM/berbagai sumber

CiKEAS Lari dari Rumah Setelah Orangtua Bercerai (2)

2007-09-16 Terurut Topik Sunny
GALAMEDIA
12 september 2007

  Lari dari Rumah Setelah Orangtua Bercerai (2)  
  Aku Dipaksa Harus Kawin Siri dengan Wali Hakim  
 
  SEBELUMNYA diceritakan betapa beratnya perjuangan Elsa menelusuri jejak 
ibu dan kakaknya. Namun di balik kegundahan hatinya, ia pun menemukan sang 
malaikat penolong, lelaki yang bisa menghibur kedukaannya. Selanjutnya, 
bagaimana kisah Elsa? Kisah ini ditulis oleh Engkos Kosasih (wartawan HU 
Galamedia).  
 
SEJAK pertemuan pertama, hubungan Elsa dengan Rudi semakin dekat saja. Rudi pun 
sering datang ke tempat kosku. Ia juga penuh perhatian. Dan singkat cerita Rudi 
pun ingin menjalin hubungan denganku tidak sekadar sebatas teman, tetapi lebih 
dari itu. Rudi siap lahir dan batin mendampingi hidupku. Bagiku tentu niat baik 
Rudi itu merupakan satu anugerah dan sosok Rudi bagaikan malaikat penyelamat 
hidupku. 

Jika saat itu aku menilai Rudi sebagai lelaki yang penuh perhatian dan 
bertanggung jawab, memang tidak ada salahnya. Rudi bagiku segala-galanya. Meski 
aku baru mengenal sosok Rudi lewat Marni, temanku, tapi aku begitu percaya 
bahwa Rudi bukan tipe pria yang suka mempermaikan perasaan wanita. Aku begitu 
percaya padanya.

Meski hubunganku dengannya baru berjalan beberapa bulan dan baru saling 
mengenal karakter masing-masing, tetapi Rudi memanjakanku secara berlebihan. 
Aku dilarang tinggal di rumah kosku. Ia mengontrak sebuah rumah untukku. Meski 
rumah itu tidak besar, tetapi bersih. Saat itu aku harus bilang apa kepada Rudi 
ketika baru menginjakkan kakiku pertama kali di rumah itu.

Kamu suka rumah ini? tanya Rudi. Mendengar pertanyaan Rudi, dadaku 
benar-benar sesak. Jawaban dariku hanya menganggukkan kepala, tanpa bersuara. 
Saking bahagianya aku saat itu, tak terasa air mataku menetes. Kenapa 
menangis, kamu tidak suka dengan semua ini, tegas Rudi. Tidak, aku bahagia, 
jawabku sambil memeluk Rudi erat-erat.

Ya Tuhan terima kasih atas segalanya. Engkau begitu baik terhadapku. Ampunilah 
segala dosaku. Dalam hatiku hanya keluar kalimat itu.

Setelah menempati rumah itu, hari-hariku berjalan baik. Bahkan kehidupanku 
sudah tidak lagi mengandalkan belas kasihan dari teman-teman lagi. Rudi 
menjamin hidupku dan memenuhi kebutuhanku sehari-hari.

Menikah siri

Memasuki bulan keenam aku menempati rumah yang dikontrak Rudi, saat itu sekira 
pukul 19.00 WIB Rudi datang dengan berpakaian rapi. Dia mengenakan kemeja putih 
dan celana hitam. Pakaian tersebut memang di luar kebiasaannya. Jika 
berpakaian, Rudi termasuk orang yang cuek. Pakaian yang sering dipakai paling 
kaus dan jins.

Tetapi malam itu Rudi benar-benar tampil beda. Yang lebih mengejutkan lagi, ia 
tidak datang sendirian. Ia bersama empat orang lelaki yang usianya sudah agak 
tua. Aku pun mempersilakan mereka masuk, tetapi hatiku sungguh bergetar tidak 
seperti biasa. Dalam hatiku bertanya-tanya, ada apa ini? Mungkinkah Rudi mau 
melamarku? Karena dilihat dari pakaiannya, ia begitu rapi dan harum parfumnya 
begitu terasa menusuk hidungku.

Setelah mempersilakan tamuku minum, Rudi memberitahukan kepadaku bahwa kedua 
laki-laki itu adalah saudaranya. Sedangkan yang dua orang lainnya yang 
mengenakan pakaian putih-putih adalah penghulu. Mendengar keterangan Rudi, aku 
terkejut.

Dengan memberanikan diri aku menanyakan maksud kedatangannya? Rudi hanya 
menjawab singkat. Aku ingin menikahimu ma lam ini. Ah, menikah, kataku. Aku 
benar-benar tidak percaya. Kenapa bisa secepat ini, Rud, jelasku. Tidak 
mungkin ini terjadi, aku punya orangtua. Bukan aku menolak permintaanmu, tapi 
sahnya pernikahan 'kan harus ada wali. Dan wali itu orangtuaku, jelasku.

Namun penjelasanku saat itu, tidak membuat Rudi mengurungkan niatnya. Dengan 
nada berat dan gemetar, Rudi menjawab, Aku berniat baik dan semua ini aku 
lakukan demi menghindari zina, tutur Rudi tegas.

Lalu, bagaimana dengan orangtuaku? kataku. Sebelum Rudi menjawab, tamuku yang 
paling tua menyela, Nak Elsa, masalah wali itu bisa dengan wali hakim, 
ujarnya.

Setelah mendengar perkataan bapak tua itu, aku benar-benar pusing dan ingin 
muntah. Kepala ini rasanya mau pecah. Masalahnya bukannya aku bukan menolak 
permintaan Rudi yang selama ini telah memperhatikanku, tetapi apa jadinya jika 
orangtuaku mengetahuinya. Orangtuaku pasti akan marah besar. Sebab aku sengsara 
bukan karena ditelantarkan mereka, tetapi aku lari dari rumah. (bersambung

CiKEAS Buruh Migran Indonesia Diamputasi setelah Disiksa Majikan

2007-09-16 Terurut Topik Sunny
refleksi: Masyaallouh! Bagaimana tuan-tuan dan nyonya-nyonya berkuasa, kalian 
tidak bersuara memberi perlindungan dan pembelaan kepada TKI karena merugikan 
bisnis kalian? Sebagaimana biasa tentunya MUI juga membungkam. 


HARIAN ANALISA
Edisi Senin, 17 September 2007 

Buruh Migran Indonesia Diamputasi setelah Disiksa Majikan 

Pontianak, (Analisa) 

Lembaga swadaya peduli buruh migran, Migrant CARE, mengungkapkan bahwa seorang 
pembantu rumah tangga (PRT) migran asal Indonesia di Saudi Arabia dalam kondisi 
kritis setelah menjalani operasi amputasi kaki dan tangan yang diduga akibat 
penganiayaan majikan. 

Direktur Eksekutif Migrant CARE, Anis Hidayah dalam keterangan tertulis di 
Pontianak, Minggu, menyatakan hingga kini belum diketahui identitas lengkap 
dari PRT migran tersebut. 

Namun, lanjutnya, informasi mengenai kasus itu berdasarkan laporan dari Nora Al 
Jumaih, seorang anggota Saudi National Society for Human Rights tanggal 14 
September lalu. 

Nora menyebutkan bahwa penganiayaan keji yang dilakukan sepasang majikan itu 
antara lain dengan menjemur PRT migran tersebut setiap hari di tengah terik 
matahari, dan setelah itu dipukuli dengan batang besi. 

Akibatnya giginya lepas dan bibirnya robek-robek. Peristiwa keji itu 
diperkirakan berlangsung selama satu bulan terakhir ini dan kasusnya tengah 
dimonitor dan akan ditindaklanjuti oleh Saudi National Society for Human 
Rights, sebuah institusi semacam KOMNAS HAM di Saudi Arabia. National Society 
for Human Rights juga mendesak adanya proses hukum terhadap kasus ini. 

Terhadap kasus itu, Migrant CARE mendesak kepada Pemerintah RI (terutama KBRI 
Saudi Arabia) untuk segera menindaklanjutinya dengan mencari identitas lengkap 
dan mengadvokasinya. 

Selain itu, juga melanjutkan desakan untuk kasus penganiayaan keji empat PRT 
migran lainnya. Migrant CARE juga mendukung inisiatif Saudi National Society 
for Human Rights dalam memonitor dan menindaklanjuti kasus-kasus pelanggaran 
HAM terhadap buruh migran di Saudi Arabia. (Ant


CiKEAS Bangunan Rusak karena Gempa di Sumbar Capai 13 Ribu

2007-09-16 Terurut Topik Sunny
HARIAN ANALISA
Edisi Senin, 17 September 2007

Bangunan Rusak karena Gempa di Sumbar Capai 13 Ribu
Korban Meninggal Gempa Bengkulu Bertambah Jadi 23 

Padang, (Analisa) 

Bangunan rusak berat, sedang dan ringan karena gempa beruntun sejak Rabu sore 
hingga Kamis terjadi pada sejumlah daerah di Sumbar mencapai 13 ribu unit, 
terbanyak berada di Kabupaten Pessel, dan Kepulauan Mentawai. 

Informasi yang dihimpun dari Posko Satkorlak Sumbar, Minggu, tercatat bangunan 
rumah rusak sebanyak 12.681 unit tersebar di Kabupaten Pessel sebanyak 6.942 
unit, Mentawai (3.116 unit), Padang Pariaman (2.434 unit), Agam (70 unit), 
Padang (42 unit) dan Solok (81 unit). 

Gedung sekolah rusak sebanyak 42 unit terdapat di Kabupaten Pessel delapan 
unit, Mentawai (15 unit), Padang Pariaman (12 unit), dan Agam (satu unit). 

Bangunan rumah ibadah rusak sebanyak 194 unit tersebar di Kabupaten Pessel 95 
unit, Mentawai (12 unit), Padang Pariaman (83 unit), dan Kabupaten Solok (empat 
unit). 

Selanjutnya gedung perkantoran yang rusak 26 unit, yakni di Kabupaten Pessel 11 
unit, Mentawai (tiga unit), Padang Pariaman (tiga unit), Kabupaten Solok (tujuh 
unit) dan Solok Selatan (dua unit). 

Gedung perkantoran rusak tersebut termasuk Kantor Gubernur Sumbar, sejumlah 
bank di Kota Padang, dan bangunan pusat perbelanjaan moderen. 

Gubernur Sumbar, Gamawan Fauzi, menyebutkan, untuk sementara mulai Senin (17/9) 
aktivitas unit di kantor gubernur, khusus ruang gubernur, wagub, asisten 
dipindahkan ke gedung Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) di Jalan Khatib 
Sulaiman. 

Untuk aktivitas unit lainnya dipindahkan ke aula atau gedung lain berada pada 
lantai satu, karena lantai dua dan tiga dinilai cukup membahayakan, katanya. 

Sementara jumlah korban meninggal karena gempa tercatat delapan orang yakni di 
Kota Padang dua orang, Pessel (dua orang), Mentawai (tiga orang) dan Solok 
(satu orang). 

Sejumlah kabupaten/kota di Sumbar merata merasakan guncangan gempa, pertama 
pada Rabu Sore pukul 18.10 WIB berkekuatan 7,9 SR kedalaman 10 km di bawah 
permukaan tanah pada titik koordinat 4,69 Lintang Selatan (LS) dan 101,13 Bujur 
Timur (BT), atau 159 km dari pantai Bengkulu. 

Kedua berkekuatan 7,7 SR terjadi pada Kamis pagi, pada titik koordinat 2,88 
Lintang Selatan (LS) dan 100,43 Bujur Timur (BT) tepat di Kerinci, Prov. Jambi. 

Ketiga berkekuatan 6,3 SR pada arah Barat Daya Sumbar di kedalaman 20 meter, 
pukul 09.30 WIB, terakhir berkekuatan 5,7 SR di Painan, Kab. Pessel. 

KORBAN MENINGGAL 

Korban meninggal karena gempa bumi di Bengkulu terus bertambah, hingga Minggu 
pagi tercatat 23 korban meninggal dunia, dan 88 orang luka-luka, baik luka 
berat atau ringan. 

Para korban meninggal dunia itu tersebar di sejumlah lokasi yakni di Bengkulu 
Utara enam (6) orang, Padang (3), Bengkulu (2), di Mentawai (3), satu orang di 
Jambi, satu orang di Solok dan tujuh orang di Kabupaten Mukomuko, demikian 
disampaikan Kepala Pusat Data Informasi Depaartemen Kesehatan Rustam S Pakaya 
di Jakarta, Minggu pagi. 

Menurut Rustam, hingga saat ini belum ada laporan kehilangan anggota keluarga 
dari warga. Sementara itu untuk menanggulangi terjadinya penyakit menular 
seperti diare atau infeksi saluran pernafasan, pemerintah telah mengirimkan 
bantuan obat-obatan, sistem sanitasi, dan selimut selain makanan. 

Dia juga menyebutkan bahwa pasokan makanan bagi balita dan anak-anak mencukupi. 
Pihak Depkes telah mengirimkan tenaga kesehatan (Nakes) ke lokasi bencana yang 
hingga saat ini sudah mencapai 81 orang, dengan dana operasional Rp150 juta, 
satu ton obat-obatan, makanan siap saji empat ton, kantong mayat 100 lembar, 
dua mobil ambulan dan dua mobil klinik. 

Selain itu juga dikirimkan bantuan dua tenda balon, dan 400 selimut. Pada Rabu 
(12/9) gempa berkekuatan 7,9 SR mengguncang Bengkulu dan mengakibatkan sejumlah 
kerusakan fisik. 

Menurut pantauan Departemen Sosial, kerusakan paling parah terjadi di Kecamatan 
Lais, Kabupaten Bengkulu. (Ant) 



CiKEAS Merosotnya Kehidupan Petani Tambak Ds. Tani Baru Akibat Operasi PT. Total Indonesia EP

2007-09-16 Terurut Topik Serikat Tani Nasional
Merosotnya Kehidupan Petani Tambak Ds. Tani Baru Akibat Operasi PT.
Total Indonesia EP

Permasalahan yang terjadi antara PT. TOTAL INDONESIA EP dan Para
Masyarakat Desa Tani Baru Kec. Anggana Kab. Kutai Kertanegara Prop.
Kalimantan Timur (RT.06-Tanjung Nipah, RT.07-Prangat Pokok,
RT.08-Pulau Seribu, RT.19 Pole Wali) dan Serikat Tani Tambak desa Tani
Baru yang diakibatkan oleh armada operasional PT. TOTAL INDONESIA EP
yang merusak seluruh bantaran sungai Desa Tani Baru (RT.06-Tanjung
Nipah, RT.07-Prangat Pokok, RT.08-Pulau Seribu, RT.19 Pole Wali).

Lebih lanjut, klik dan baca di
http://serikat-tani-nasional.blogspot.com/2007/09/kalimantan-timur-merosotnya-kehidupan.html

Salam,
/donny pradana wr
--
---
Komite Pimpinan Pusat - Serikat Tani Nasional
[Sementara] Jl. Pustaka Jaya II No. 3, Rawamangun
Jakarta Timur, Indonesia 13220.
Fax: +62-21-4757281
M-phone +62 856 8075066
Email  : [EMAIL PROTECTED]
Blog : http://serikat-tani-nasional.blogspot.com
---


CiKEAS 67. Eksklusivitas, Sang Penjaga

2007-09-16 Terurut Topik Retno Kintoko
=
  Seri : Membangun Keluarga Indonesia  
  =
  [EQ]
   
   
  CHRISYE : SEBUAH MEMOAR MUSIKAL
  [Naga Legendaris INDONESIA]
  Oleh : Alberthiene Endah
   
   
  Bermimpilah,
  sebab harapan akan memberi hidup
   
  Berkaryalah,
  sebab seni akan memberi makna
   
  [Naga belajar . . . sampai menutup mata]
   
   
   
  67. Eksklusivitas, Sang Penjaga
   
  Di negeri dimana nasib seorang penyanyi begitu rentan untuk berubah mendadak, 
tindakan aji mumpung menjadi hal yang jamak terjadi. ini bisa dimaklumi. Kita 
tidak seperti di Barat sana, karena penyanyi yang bisa mencetak satu lagu hit 
saja bisa kipas-kipas menunggu proyek album selanjutnya. Tak perlu heboh 
hilir-mudik show di sana-sini, finansialnya sudah terjamin. Pemasaran yang 
worldwide menjamin tingkat penjualan yang tinggi.
   
  Di Indonesia, sukses album tidak cukup menjamin kesejahteraan si penyanyi. 
Buat penyanyi rekaman seperti saya, ini adalah kondisi yang sulit. Saya harus 
sangat berhemat menjaga hasil royalti agar bisa menjadi modal hidup sampai 
proyek berikutnya.
   
  Tentu saja ada tawaran show yang datang. Seperti juga penyanyi lain, saya 
akan menerima tawaran itu sepanjang cocok. Namun, sangat hati-hati dengan 
tawaran yang mengancam ekslusivitas saya. Kita harus mengakui bahwa psikologi 
penggemar sangat dipengaruhi oleh sensasi kerinduan. Jika mereka terlalu sering 
melihat bintang idola, perlahan cahaya penyanyi akan pudar. Ini jangan 
diremehkan karena respon penggemar adalah tonggak yang menentukan sukses 
seorang penyanyi komersial. 
   
  Eklusivitas adalah sang penjaga yang melindungi kebintangan seorang penyanyi.
   
  Saya sendiri pernah ditawari untuk tampil dalam live show mingguan di TV 
swasta. Tampil setiap minggu, satu jam lamanya? Wow! Honornya menggiurkan 
sekali. Tetapi kemudian saya berfikir panjang. Mau dikemanakan sisi eklusivitas 
saya? Orang tidak akan lagi merindukan kehadiran dan suara saya. Performa saya 
bisa menjadi tawar. Dengan berat hati saya menolak tawaran itu.
   
  Saya sangat menaruh hormat kepada penyanyi yang mampu menegakkan 
eklusivitasnya walau sudah heboh tampil di sana sini dengan intensitas yang 
tinggi. Mereka pasti memiliki magnet yang sangat luar biasa.
   
   
  [bersambung . . ]



  SONETA INDONESIA www.soneta.org

  Retno Kintoko Hp. 0818-942644
  Aminta Plaza Lt. 10
  Jl. TB. Simatupang Kav. 10, Jakarta Selatan
  Ph. 62 21-7511402-3 
   


   
-
Looking for a deal? Find great prices on flights and hotels with Yahoo! 
FareChase.

CiKEAS Hukum Online Connect With Poeple - Hak Kewajiban Warganegara Indonesia, Grand Cempaka Hotel, 29 September 2007

2007-09-16 Terurut Topik hukum.online



Hukum Online Connect With Poeple
Grand Cempaka Hotel, Sabtu, 29 September 2007



Hak  Kewajiban Warganegara dalam Aspek Pidana  Perdata
Pendekatan Praktis dan Studi Kasus dalam Bermasyarakat  Organisasi Perusahaan




Pengantar
Hukum akan selalu bersinggungan dalam setiap kehidupan manusia, sejak ia lahir, 
tumbuh dewasa, sampai saat ia meninggal dunia-pun setiap langkah kehidupannya 
tidak akan pernah terlepas dari aturan/hukum. Bahkan seorang janin yang masih 
dalam kandungan-pun dapat bertindak sebagai subyek hukum bila kepentingannya 
menghendaki, misalnya dalam hal-hal yang berhubungan dengan harta warisan.

Dalam pengertian yang lazim dikenal masyarakat, yaitu hukum perdata dan hukum 
pidana, keduanya selalu menjadi pedoman dan aturan dalam  setiap perwujudan hak 
dan kewajiban manusia sebagai individu maupun warga Negara.

Kadang kala kita tidak menyadari bahwa mengerti hukum adalah keharusan bagi 
kita. Banyak yang beranggapan bahwa yang wajib mengerti hukum cukup lawyer atau 
pekerja hukum saja. Ini jelas pandangan yang salah. Pada dasarnya kita wajib 
mengetahui hukum, sehingga untuk masalah-masalah yang notabene dapat kita 
selesaikan sendiri, kita tidak perlu harus mencari lawyer untuk membantu kita. 
Dengan mengetahui konsepsi hukum perdata dan hukum pidana, setiap manusia akan 
lebih memahami hak dan kewajibannya. Baik sebagai individu, anggota masyarakat 
yang berhubungan secara perdata dengan anggota masyarakat lainnya, maupun 
sebagai warga negara yang diatur dalam hukum publik.

Tidak sulit untuk memahami konsepsi perdata maupun pidana. Ckup dengan menggali 
semua permasalahan-permasalahan yang seringkali muncul di masyarakat, talenta 
kita dalam memahami hukum akan lebih terasah.

Manfaat  Tujuan
- Memahami konsepsi hukum perdata dan hukum pidana
- Memahami dan menumbuhkan kesadaran hukum selaku individu, anggota masyarakat 
maupun sebagai warga negara
- Mengerti hak  kewajiban sebagai warganegara apabila terjadi permasalahan 
yang menyangkut hukum publik dan perdata
- Mengerti dan memahami tindakan negara melalui aparat yang terkait apabila 
terjadi suatu permasalahan di bidang hukum publik
- Mampu memberikan solusi yang sederhana dan tepat sebagai upaya penyelesaian 
hukum, khususnya bidang hukum perdata
- Memahami konsepsi arbitrase sebagai sarana penyelesaian permasalahan hukum 
yang efektif, efisien dan ekonomis

Pokok Bahasan
- Konsepsi hukum perdata/pidana
- Hukum Perdata  Hukum Pidana
- Hukum Acara Perdata  Hukum Acara Pidana
- Upaya hukum Perdata  Upaya hukum pidana
- Contoh-contoh kasus (perdata/pidana) dan upaya penyelesaiannya

Fasilitator
1. Christyanto Noviantoro SH
Law Advisor  Dosen di Sekolah Tinggi Sandi Negara (STSN)

2. Edi Siswoyo SH
Praktisi HRD  Pengamat Ketenagakerjaan

Waktu  Tempat
Sabtu, 29 September 2007
Hotel Grand Cempaka, Jl. Letjen Suprapto, Jakarta

Durasi
09.00 s/d 12.30 WIB

Informasi  Pendaftaran
Shella Ariesiana
  Telp : (021) - 71601089
Fax  : (021) -   8579510
Email: [EMAIL PROTECTED]

Investment
Biaya : Rp. 200.000,-
BCA - KCP Matraman - Jakarta Timur No. Acc. 739 041 0829
An. PT. CEO Indonesia

Bukti transfer asli dibawa saat acara dan diserahkan pada saat registrasi ulang
Organized by : CEO Indonesia




Formulir Pendaftaran



:  Nama
:   Perusahaan / Perorangan
: Alamat
:   Telp/HP
:Email
: Tanggal Transfer



Formulir harap di isi kemudian di kirim via email ke [EMAIL PROTECTED]
Ingin bergabung dalam komunitas kami ? kirim email kosong ke : [EMAIL 
PROTECTED] 



CiKEAS Beasiswa Belajar di Korea

2007-09-16 Terurut Topik kabarindonesia
Beasiswa Belajar di Korea
http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=13dn=20070917115859

Secara berkala koran Online KabarIndonesia memberikan informasi 
beasiswa bagi mereka yang tertarik untuk melanjutkan studinya di 
luar negeri, misalnya Eropa, Australia, Canada maupun Amerika, bagi 
yang tertarik silahkan Klik Daftar Jadi Penulis di 
www.kabarindonesia.com 

17-Sep-2007, 11:58:59 WIB - [www.kabarindonesia.com]

KabarIndonesia - Dear rekan-rekan 
Saya lanjutkan pesan seorang Professor di Korea yang menginginkan 
candidate pelajar Indonesia yang ingin belajar Bhs Korea di salah 
satu Universitas di Korea. Beasiswa akan diusahakan oleh beliau bagi 
candidate selama menempuh pendidikan di Korea. Candidate diharapkan 
mempunyai latar belakang bahasa Indonesia yang kuat dan diharapkan 
dikemudian hari dapat menjadi staff di Universitas tsb untuk 
mengajar babahasa Indonesia.

Bagi yang berminat silakan menghubungi saya dengan mengirimkan CV 
dan daftar nilai selama ini, dan nantiakan saya lanjutkan kepada 
beliau. Dateline 20 September 2007. Berdasarkan dokumen-dokumen 
tersebut nanti akandilakukan seleksi oleh beliau.

Semoga bermanfaat,
Salam Josaphat Tetuko Sri Sumantyo 
Email: [EMAIL PROTECTED] 
http://www2.cr.chiba-u.jp/mrsl/

Blog: http://pewarta-kabarindonesia.blogspot.com/ 
Alamat ratron (surat elektronik): [EMAIL PROTECTED]




CiKEAS Beasiswa Belajar di Korea

2007-09-16 Terurut Topik kabarindonesia
Beasiswa Belajar di Korea
http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=13dn=20070917115859

Secara berkala koran Online KabarIndonesia memberikan informasi 
beasiswa bagi mereka yang tertarik untuk melanjutkan studinya di 
luar negeri, misalnya Eropa, Australia, Canada maupun Amerika, bagi 
yang tertarik silahkan Klik Daftar Jadi Penulis di 
www.kabarindonesia.com 

17-Sep-2007, 11:58:59 WIB - [www.kabarindonesia.com]

KabarIndonesia - Dear rekan-rekan 
Saya lanjutkan pesan seorang Professor di Korea yang menginginkan 
candidate pelajar Indonesia yang ingin belajar Bhs Korea di salah 
satu Universitas di Korea. Beasiswa akan diusahakan oleh beliau bagi 
candidate selama menempuh pendidikan di Korea. Candidate diharapkan 
mempunyai latar belakang bahasa Indonesia yang kuat dan diharapkan 
dikemudian hari dapat menjadi staff di Universitas tsb untuk 
mengajar babahasa Indonesia.

Bagi yang berminat silakan menghubungi saya dengan mengirimkan CV 
dan daftar nilai selama ini, dan nantiakan saya lanjutkan kepada 
beliau. Dateline 20 September 2007. Berdasarkan dokumen-dokumen 
tersebut nanti akan dilakukan seleksi oleh beliau.

Semoga bermanfaat,
Salam Josaphat Tetuko Sri Sumantyo 
Email: [EMAIL PROTECTED] 
http://www2.cr.chiba-u.jp/mrsl/

Blog: http://pewarta-kabarindonesia.blogspot.com/ 
Alamat ratron (surat elektronik): [EMAIL PROTECTED]