CiKEAS Diskusi Reflektif Sumpah Pemuda dan Nasionalisme Indonesia
Diskusi Reflektif Sumpah Pemuda dan Nasionalisme Indonesia Dalam rangka menanggapi maraknya kembali gerakan restorasi dan berbagai persoalan yang dihadapi Indonesia saat ini, Rumah Kiri dan Ultimus menyelenggarakan Diskusi Reflektif tentang Sumpah Pemuda dan Nasionalisme Indonesia pada: Hari/Tanggal Senin / 5 November 2007 Narasumber Hilmar Farid (Sejarawan) Samsir Mohamad (Bekas Anggota Konstituante, Penulis) Moderator Sadikin Waktu Pukul 19.00 WIB Selesai Tempat Toko Buku Ultimus, Jalan Lengkong Besar No. 127 Bandung Kegiatan ini Terbuka untuk Umum dan Gratis Contact Person: Sadikin 081573218225 Informasi Selengkapnya di http://rumahkiri.net/ Link: http://rumahkiri.net/index.php?option=com_eventstask=view_detailagid=6year=2007month=10day=27Itemid=1
CiKEAS Gunakanlah HAM Demokrasi Untuk Semua Diskusi Agama !
Gunakanlah HAM Demokrasi Untuk Semua Diskusi Agama ! Sudah waktunya bagi semua moderator millis2 untuk menggunakan referensi HAM Demokrasi dalam meloloskan semua tulisan2 yang menyangkut perdebatan ataupun diskusi agama. Tanpa standard referensi tentunya akan menyebabkan pembicaraannya bukan cuma tidak terarah, tetapi juga akan menjadi debat kusir yang sangat membuang waktu. Artinya, bahwa setiap tulisan tentang perdebatan agama, setiap penulis tetap bebas untuk mencerca lawan agamanya, atau juga memberi apresiasi kepada lawan agamanya, tetapi pada bagian akhirnya harus menyimpulkan bahwa pendapatnya itu sesuai HAM dan Demokrasi, dan lawannya itu bertentangan dengan HAM dan Demokrasi. Paragraph kesimpulan ini boleh dimasukkan pada paragraph terakhir, sehingga tulisan yang panjang lebar bisa cepat dibaca kesimpulannya dulu sebelum si pembaca memutuskan apakah perlu membaca keseluruhan paragraph atau cukup menyetujui kesimpulannya. Hal ini sangat berfaedah untuk kita mengevaluasi secara cepat inti dari permasalahan yang ditulisnya. Atau, kesimpulan ini bisa diletakkan pada paragraph pertama sebelum uraian yang lebih detail dikemukakan dalam paragraph2 selanjutnya. Hak Azasi Manusia (HAM) meliputi: 1. Tidak boleh membedakan manusia atas dasar agamanya, ras-nya, gendernya, ataupun sosio-ekonominya. 2. Melindungi setiap individu untuk bebas memilih agama, kepercayaan, ideologi maupun cara hidupnya sepanjang tidak mengganggu yang lain ataupun lingkungannya. 3. Tidak boleh memaksakan cara beribadah meskipun kepada umatnya sendiri karena hak memilih, menciptakan, ataupun mengubah cara2 beribadah itupun merupakan hak setiap orang sesuai dengan apa yang dirasakannya sebagai benar meskipun tidak benar dalam perasaan orang lainnya. 4. Setiap orang bebas berpendapat sepanjang pendapat tersebut tidak bertujuan melarang pendapat lainnya. Menentang pendapat lain tetap merupakan hak seseorang, tetapi melarang orang lain untuk berpendapat tidak bisa dibenarkan. Ke-empat point diatas tidak banyak bahkan sangat ringkas dan satu sama lainnya juga sangat erat hubungannya. Dan apabila kita bertumpu kepada ke empat point ini, kita bersama bisa menentukan dan memastikan pendapat siapa yang lebih benar sehingga tak perlu berdebat kusir dengan menyitir ayat2 dari kitab suci manapun juga. Ny. Muslim binti Muskitawati.
CiKEAS Berilah Islam Waktu Dan Kesempatan Untuk Mengubah Diri
Berilah Islam Waktu Dan Kesempatan Untuk Mengubah Diri Duladi S [EMAIL PROTECTED] wrote: Bu Hafsah benar. Semua agama pada dasarnya berisi klaim-klaim sendiri bahwa agama lain salah dan agamanyalah yang benar. Tapi, tidak ada dari ajaran agama itu yang mengajarkan ini: - Jangan berteman dengan mereka, karena mereka binatang dan bahan bakar neraka - Jangan mau dipimpin mereka - Bunuh mereka yang tidak mau masuk agama kita - Perangi mereka, jarah harta mereka, perbudak istri dan anak-anak mereka, karena mereka kafir Kecuali agama Arab--Islam. Bahkan dengan kurang ajar, berani menyebut nama agama dan kaum tertentu dengan julukan binatang dan kafir. Anda benar tidak salah tetapi tetap saja, semua agama ada bagian2 yang tidak baik untuk peradaban kita sekarang yang lebih beradab. Namun, hampir semua agama2 berusaha memperbaiki tafsir masing2 untuk menyelaraskan dengan kemajuan peradaban kita sekarang ini. Bahkan Yesus juga mewajibkan umatnya untuk membenci orang2 kafir, membenci orang filistine, mencaci maki orang filistine, bahkan membunuhi suku Amok yang dianggapnya ciptaan setan. Islam sekarang mengalami masa kegelapan Kristen dimasa lalu. Kalo agama Kristen bisa berubah dan umatnya bisa mengubah dirinya melalui proses waktu yang cukup panjang, kenapa tidak mungkin Islam juga mengalami proses yang sama meskipun melalui proses yang lebih panjang ? Memang hanya umat Islam yang paling terkebelakang karena mereka merasa berkewajiban mempertahankan peradaban masa lalu mereka yang sangat biadab. Namun dalam hal ini, tidak bisa kita anggap bahwa ajaran Islam tidak berubah, karena tetap umatnya berusaha juga menyelaraskan agamanya dengan peradaban yang lebih beradab meskipun perkembangannya sangat lambat dibandingkan agama2 lainnya. Bahkan agama Yunani kuno yang begitu biadabnya sehingga tontonan korban2 yang jatuh melalui adu Gladiator dijadikan sebagai bukti kekuatan masing2 dewa2 mereka, ternyata dizaman peradaban modern inilah yang paling menonjol dilestarikan oleh manusia2 beradab sekarang ini dengan cara mengubah segala praktek2 kebiadaban masa lalu menjadi kompetisi yang beradab. Hal inilah yang sekarang menjadi kebanggaan setiap bangsa maupun negara untuk ikut berpartisipasi digelanggang Olympic Games dalam menghormati dan menyembah Dewa Zeus dimasa lalunya. Demikianlah, semua agama dan kepercayaan mendapatkan kesempatan yang sama untuk memperbaiki masing2 tafsirnya yang bisa disumbangkan kepada peradaban modern ini, paling sedikit akan mampu menyediakan hiburan dalam mengisi kedamaian dalam alam yang Demokratis yang melindungi HAM masing2. Ny. Muslim binti Muskitawati.
CiKEAS KH Ma'ruf Amin:Asan, Acong, dan Made Bisa Jadi Nasabah
http://www.gatra.com/artikel.php?id=108977 KH Ma'ruf Amin: Asan, Acong, dan Made Bisa Jadi Nasabah Otoritas keagamaan praktek bisnis syariah di Indonesia pada saat ini berada di tangan Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI). Dewan ini bukanlah lembaga negara. Namun fatwa dan rekomendasinya diserap para regulator dalam membuat regulasi dan izin. Yakni Bank Indonesia (BI) ketika mengatur perbankan syariah, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) sewaktu mengatur pasar modal dan asuransi, serta Departemen Keuangan untuk mengatur lembaga pembiayaan berbasis syariah. Undang-Undang (UU) Perseroan Terbatas (PT) Nomor 40/2007, yang disahkan pada 16 Agustus 2007, memperkuat posisi DSN. Karena tiap PT yang melakukan usaha syariah wajib memiliki Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang direkomendasikan DSN. Wartawan Gatra Asrori S. Karni berbincang dengan Ketua Badan Pelaksana Harian DSN, KH Ma'ruf Amin, untuk mengetahui bagaimana pertalian praktek bisnis berlabel syariah yang berjalan di Indonesia selama ini dengan prinsip syariah. Berikut petikannya: Dalam pantauan DSN, apakah berbagai praktek bisnis syariah di Indonesia sepenuhnya sesuai dengan prinsip syariah? Ataukah masih ada toleransi terbatas di sana-sini? Secara umum, bisnis syariah dioperasikan berdasarkan regulasi. Perbankan tunduk pada regulasi BI. Pasar modal dan asuransi ikut regulasi Bapepam-LK. Semua regulasi bisnis syariah itu didasarkan pada fatwa DSN MUI. Jadi, perbankan syariah secara umum sudah didasarkan pada fatwa, sehingga menurut kami, sementara ini sudah sesuai dengan syariah. Dalam prakteknya mungkin saja ada penyimpangan, tapi tidak banyak. Sebab, begitu ada yang tidak sesuai, ada laporan, langsung kami selesaikan. Di pasar modal, kabarnya ada toleransi kriteria? Di pasar modal memang ada masalah. Sebab saham syariah harus memenuhi dua kriteria. Pertama, core business-nya tidak boleh menyimpang dari syariah. Kedua, posisi permodalan. Dana pinjaman berunsur ribawinya harus di bawah 50%. Tahun 2000, ketika kami lakukan verifikasi, tak ada satu pun yang memenuhi syarat dari sisi permodalan. Karena itu, kami anggap darurat. Yang penting, core business-nya tak bertentangan dengan syariah. Menjelang puasa lalu, status darurat dihapuskan. Daftar efek syariah (DES) sudah dikeluarkan. Banyak yang protes, sebab ada beberapa perusahaan besar yang tidak bisa masuk DES. Bagaimana pantauan di bidang asuransi? Umumnya tidak juga bermasalah. Sebab, kalau ada persoalan, mereka minta fatwa. Yang kami amati dan jadi perdebatan adalah soal komisi bagi agen asuransi, yang dinilai terlalu besar. BMT atau koperasi syariah juga dimonitor? BMT belum merupakan bagian pengawasan kami. Dia di luar sistem. Tidak ada mekanisme pengawasan syariah. Makanya, banyak yang terindikasi menyimpang. Kamis lalu (22 September), ada Deklarasi Pengembangan Koperasi Syariah se-Jawa Barat. Dihadiri Menteri Koperasi. Saya diundang berbicara. Saya katakan, koperasi syariah ini belum ada regulasinya. Saya minta Menteri Koperasi dan Dewan Koperasi Indonesia mencoba memfasilitasi, sehingga koperasi syariah dan BMT ada regulasinya dan mekanisme pengawasan kesesuaiannya dengan syariah. Selama ini, bagaimana mekanisme kontrol DSN, efektifkah? Kronologinya begini. Kami mengeluaran fatwa. Fatwa itu diserap oleh BI, Bapepam-LK, dan Depkeu menjadi regulasi sehingga mengikat. Untuk pengawasan, semua regulator punya mekanisme sendiri. DSN juga mengawasi kesesuaian syariah lewat DPS di tiap lembaga keuangan. DPS merupakan kepanjangan tangan DSN. Tiap produk baru harus disetujui DPS. DPS membuat laporan rutin ke DSN. Kalau ada penyimpangan, segera kami selesaikan. Bisa saja terjadi perbedaan pengawasan antara BI dan DSN, kami saling komunikasi. Jadi, kontrolnya sangat ketat. Ada lagi eksternal audit dari akuntan publik. Ketika ditemukan persoalan, DPS kami panggil. Apalagi ada UU PT Nomor 40 Tahun 2007. DPS kini diwajibkan pada setiap perseroan yang melakukan usaha syariah. Kalau masyarakat menjumpai penyimpangan, bisa melapor ke kami, nanti DPS-nya kami panggil. Bagi pelaku bisnis non-muslim, apakah ada rambu-rambu tertentu yang penting diperhatikan untuk masuk bisnis syariah? Tidak ada. Yang penting, mereka masuk dan menundukkan diri dalam aturan yang ada. Ini sistem. Bisa buat muslim atau non-muslim. Jadi, pengelola boleh, apalagi jadi nasabah. Tak ada masalah. Di Manado, banyak pendeta jadi nasabah bank syariah karena lebih sesuai dengan ajaran agamanya, yang juga mengharamkan bunga. Bank Muamalat di Denpasar justru mengalami perkembangan paling pesat. Dalam empat bulan sudah break even point, padahal yang lain biasanya setahun. Banyak orang Hindu jadi nasabah. Bank Syariah Mandiri Solo punya nasabah orang Cina, non-muslim, dan tiap tahun mengeluarkan zakat dan berkurban ketika Idul Adha. Dia merasa, zakat dan kurban bagian dari sistem syariah yang ia ikuti, dan dia menikmati. Jadi, nasabah bank
CiKEAS Umat Islam Masih Dalam Kehidupan Peradaban Masa Lalunya Yang Biadab !
Umat Islam Masih Dalam Kehidupan Peradaban Masa Lalunya Yang Biadab ! Peradaban adalah rentang waktu berlangsungnya suatu kebudayaan. Artinya, budaya suatu bangsa ataupun negara akan berubah dari waktu kewaktu sesuai dengan berkembangnya science, teknologi, sosio-ekonomi yang dalam rentang waktu tertentu kita namakan sebagai peradaban. Pada masa Socrates, Yesus, Muhammad, Yunani Kuno, dan dizaman kerajaan2 dimasa lalu, budaya membatasi pikiran, tindakan, dan kebebasan manusia untuk berpendapat, berpikir, dan juga memilih. Setiap manusia bisa mendapatkan hukuman mati atau dibunuh mendadak hanya karena jalan pikirannya, karena pendapatnya, karena kepercayaannya, bahkan karena keberpihakannya yang tidak disukai penguasa yang lebih kuat. Zaman inilah yang kita namakan peradaban yang biadab. abdi yono [EMAIL PROTECTED] wrote: Beberapa kali umat Muslim sedunia dibuat marah oleh beberapa surat kabar di Eropa al : Koran Jyllands- posten Denmark yang memuat karikatur Muhammad,hal penghinaan/pelecehan nabi umat Muslim kembali diulangi oleh koran Nerikes Allhanda Swedia,disitu Muhammad digambarkan berserban dan bertubuh anjing. Sangatlah tidak tepat dan tidak benar kalo menganggap karikatur tsb sebagai penghinaan ataupun pelecehan terhadap agama Islam maupun terhadap umat Islam. Lebih tepat tindakan tsb sebagai KRITIK terhadap perilaku umat Islam yang diracuni kepercayaannya sehingga secara biadab membunuhi mereka yang bukan Islam melalui teror2 Jihad Islam. Karikatur selalu menampilkan response terhadap tindakan2 yang dikritiknya melalui gambar2 yang menyimbolkan pelaku yang dikritiknya baik itu perorangan maupun kelompok. Tentu tidak pada tempatnya apabila semua umat Islam harus marah, karena kalo mau dibandingkan dengan mereka yang menjadi korban2, seharusnya mereka itulah yang patut lebih marah katimbang umat Islam. Kritik2 itu harusnya diterima dengan kesadaran untuk mengubah dan memperbaiki diri bukan malah harus dibalas dengan dendam dan benci. Mereka hanya membalas dengan karikatur untuk tindakan2 teror yang dilakukan umat Islam. Lebih biadab kalo mereka membalasnya dengan teror2 yang sama. Hal inilah yang seharusnya disadari kita sebagai umat Islam keseluruhan. Hal seperti pelecehan/penghinaan seperti itu sebenarnya tidak pantas dilakukan oleh seorang yang mengaku beragama,karena menurut pendapat saya tidak ada satupun ajaran agama yang mengajarkan pada umat- nya untuk saling melecehkan terhadap agama lain. Pada dasarnya setiap agama saling melecehkan agama lainnya, karena tidak ada agama yang berkenan memuja ataupun memuji agama lainnya. Sejak zaman dulu, semua agama memang merupakan sumber pertumpahan darah, itulah sebabnya sekarang lahir sekularisme dimana tidak diperkenankan siapapun mempropagandakan agama ditempat publik. Bahkan agama seseorang tidak dibolehkan untuk dicantumkan dalam pasport, ktp, ijazah, sim, akte kelahiran maupun dalam surat2 penting lainnya, kecuali di Indonesia hal ini masih dilakukan. Umat Islam akan marah kalau manusia yang jadi junjungan mereka dihina/dilecehkan sebaliknya mereka akan merasa tidak bersalah atau berdosa bila meng- hina manusia junjungan agama lain seperti pendapat direktur Islamic Center Al -Islam yaitu Farid Ach mad Okbah yang mengatakan bahwa : SAI BABA ITU KEKASIH SYETAN Yang saya pertanyakan kepada kalian (Muslim)apakah yang dilakukan sdr.Farid itu termasuk penghinaan/ pelecehan terhadap manusia yang menjadi junjungan agama tertentu ? Umat Islam memang masih tertinggal dalam peradaban masa lalunya yang biadab, sehingga begitulah sikap dan response mereka, disatu pihak mereka menyalahkan dan marah kepada siapapun yang dianggapnya menghina atau melecehkan agama, nabi ataupun Tuhan-nya, TETAPI dilain pihak mereka sendiri dan kitab sucinya dipenuhi berbagai kata2 kotor yang melecehkan, merendahkan dan menghina umat lainnya, bahkan mereka menghalalkan untuk membunuhi siapapun yang tidak mau menyembah Allah mereka. Disamping itu, mereka juga mendidik umatnya untuk saling mencurigai yang berakhir saling membantai satu sama lainnya. Ny. Muslim binti Muskitawati.
CiKEAS Gn Anak Krakatau Berstatus Siaga
Refleksi: Silahkan segera dibangun jembatan antara Jawa dan Sumatera biar menjadi sahabat anak Karaktau yang aktif. http://www.gatra.com/artikel.php?id=108994 Gn Anak Krakatau Berstatus Siaga Bandung, 27 Oktober 2007 14:04 Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Gunung Anak Krakatau di wilayah Kecamatan Kalianda Lampung Selatan, dari waspada (level II) ke siaga (level III) menyusul peningkatan kegiatan vulkanik yang diikuti letusan di gunung itu. Letusan gunung itu tidak akan membesar dan tidak akan menimbulkan tsunami. Kecil sekali kemungkinan menimbulkan bencana, kata Kepala PVMBG Surono, di Bandung, Sabtu (27/10). Lebih lanjut Surono mengatakan, PVMBG merekomendasikan agar para nelayan dan wisatawan tidak beraktivitas di sekitar gunung api itu dalam radius tiga kilometer dari kawah. Dari kawah gunung itu, teramati asap putih kelabu tinggi sekitar 100-200 meter dengan interval kemunculan 3-6 menit. Letusan sendiri terjadi sejak Kamis (25/10). Menurut Surono, PVMBG masih terus memantau perkembangan gunung itu yang dilakukan petugas PVMBG di Pos Kalianda Kabupaten lampung yang berjarak sekitar 45 kilometer dari gunung api itu. Namun hingga Sabtu belum ada tanda-tanda peningaktan statusnya menjadi awas. Data visual menunjukkan peningkatan aktivitas, letusan sering terjadi dengan interval letusan setiap 3-6 menit. Namun kemungkinan membesar sangat kecil, kata Surono. Terkait informasi munculnya kawah baru di Gunung Anak Krakatau, dengan tegas Surono membantahnya. Nggak ada kawah baru di sana, katanya. Surono meminta kepada masyarakat di wilayah pantai Provinsi Banten dan Lampung tenang dan tidak mempercayai isu-isu letusan Gunung Anak Krakatau yang akan menyebabkan tsunami. Kepala PVMBG itu menegaskan, aktivitas gunung itu tidak akan menimbulkan tsunami. Aktivitas Anak Krakatau itu juga tidak mengganggu nelayan setempat yang biasa mencari ikan di perairan itu. Nelayan silakan saja melaut di perairan itu asal tak mendekat pulau gunung api itu dalam radius tiga kilometer dari kawah Anak Krakatau. Sebelum statusnya turun, jangan ada nelayan yang singgah di sana, katanya. [EL, Ant]
CiKEAS Calo Level Kolonel Diberantas
Refleksi: Calo level kolonel diberantas, tetapi bagaimana dengan calo level jenderal? http://www.indopos.co.id/index.php?act=detailid=9453 Sabtu, 27 Okt 2007, Calo Level Kolonel Diberantas Dephan Benahi Internal Proyek Pengadaan Senjata JAKARTA - Calo bisnis senjata tidak hanya ditengarai ada di gedung DPR. Perantara pengadaan senjata TNI itu juga bermunculan di Departemen Pertahanan (Dephan). Mereka adalah pejabat-pejabat yang memberikan rekomendasi agar rekanan tertentu memenangkan tender proyek bernilai miliaran hingga triliunan rupiah itu. Keberadaan calo di pusat pengendali pembelian senjata TNI itu diungkapkan oleh Sekjen Dephan Letnan TNI Sjafrie Sjamsoeddin. Jenderal bintang tiga itu berjanji menindak sangat keras pejabat yang bermain dalam proyek pengadaan senjata. Sudah ada TR (telegram rahasia) menteri pertahanan. (Isinya) setiap pejabat di lingkungan Dephan tidak dibenarkan mengeluarkan rekomendasi bagi rekanan, ujar Sjafrie saat ditemui setelah salat Jumat di gedung Dephan, Jakarta, kemarin. Mantan Pangdam Jaya itu mengakui ada ketidakdisiplinan di level bawah yang mengganggu proses pengadaan. Mereka yang di eselon tiga dan eselon empat tidak boleh lagi bertindak di luar wewenangnya. Termasuk menawarkan rekanan kepada pejabat di atasnya, tegasnya. Eselon tiga di Dephan setingkat dengan kolonel. Eselon empat dijabat oleh prajurit setingkat letnan kolonel. Dalam pengadaan barang dan jasa, pejabat di level itu bertugas menyeleksi rekanan yang mengajukan proposal. Pejabat setingkat kolonel itu sangat strategis karena merekalah yang menyeleksi peserta tender, pengujian barang yang ditawarkan, ataupun menyurvei kelayakan rekanan memperoleh proyek. Setelah lewat pintu eselon tiga (setingkat kepala subdirektorat) baru masuk ke direktur (eselon dua) dan dibawa ke meja Dirjen (eselon satu). Sekarang tidak boleh lagi seperti itu. Sejak awal, perencanaan sudah melibatkan inspektorat jenderal. Misalnya mau lelang, kita undang, silakan lihat, katanya. Mantan Kapuspen TNI itu juga meminta pejabat di level eselon satu turun langsung ke bawah. Harus ada kontrol. Jangan hanya kasih perintah saja, tapi tak bisa mengawasi. Kalau tak bisa, kita ganti orang, ujarnya. Sjafrie menjelaskan, setiap pengadaan senjata harus melalui pintu DCM (Dealing Centre Management) yang dipimpinnya. Tapi, sekarang kita juga buat DCM di level eselon dua dan eselon tiga. Jadi, ada rapat dulu di tingkat bawah agar tak ada lagi sistem rekomendasi, katanya. Di tingkat DCM, setiap rekanan akan dibicarakan secara terbuka dan sesuai dengan klasifikasi yang dibutuhkan. Tak ada satu pun pejabat yang boleh single handed decision (memutuskan sendiri, Red). Semua proses rapat pengambilan keputusan dipimpin Sekjen, diawasi Irjen, tegasnya. Salah satu persoalan di Dephan selama ini, katanya, pengadaan senjata sering tidak langsung ke perusahaan yang memproduksinya, tapi melalui para perantara lokal (rekanan). Seharusnya langsung berorientasi pada pabrikan, bukan pada agen lokal atau broker. Inilah yang dulu muncul individual weakness (kelemahan individu). (Itu) kita akui dan akan kita hilangkan, katanya. Bagaimana soal mereka yang selama ini membawa masuk rekanan? Menurut Sjafrie, penertiban itu tidak berlaku surut ke belakang. Yang kemarin kita jadikan evaluasi. Tapi, setelah ada regulasi ini dan ada yang nekat melanggar, saya tindak tegas, tak peduli eselon satu sekalipun, ujarnya dengan mata memerah dan suara meninggi. Apa sanksinya? Menurut Sjafrie, ada dua. Tidak sekadar teguran lisan, tapi administratif. Kalau PNS, kita proses sesuai edaran Menpan. Kalau prajurit dan ada etika prajurit yang dilanggar, berarti kena disiplin TNI, katanya. Agar proses itu berjalan lebih transparan, Sjafrie juga mengundang Badan Pengawas Keuangan. Kami buka pintu lebar-lebar, silakan BPK ikut mengawasi walaupun saya ragu apakah ada dasar hukumnya, ujarnya. Bagaimana soal rekomendasi dari Mabes TNI ? Itu tak laku lagi. Semua proses pengadaan harus (melalui) rapat di meja DCM dan diawasi, katanya. Sjafrie meminta semua pihak memahami proses bersih-bersih calo yang sedang dilakukannya. Mari kita benahi rumah masing-masing. Kalau kami seperti ini, jangan ada distorsi dari pihak lain, harapnya. Apakah yang dimaksud pihak lain itu DPR? Sjafrie malah tertawa. Tanggung jawab saya mengurusi rumah tangga Dephan. Saya pasang badan, kalau ada yang menyalahi regulasi, pasti kena (sanksi, Red), tegasnya. Kepala Biro Humas Dephan Brigjen Edy Butar-Butar menjelaskan tentang modus yang biasa terjadi saat pengadaan. Ke depan, tidak boleh ada lagi kartu nama pejabat yang dibawa-bawa, tegasnya. Pelelangan juga berlangsung fair. Jadi, tidak ada lagi komentar kok yang menang tender itu-itu saja, ujarnya. Mantan atase pertahanan Indonesia untuk Papua Nugini itu menyatakan, beberapa rekanan memang piawai mendekati para eselon tiga dan empat. Mereka tahu, pintu paling mudah adalah melalui pejabat
CiKEAS 46 Ormas Islam Laporkan 'Nabi Baru' Aliran Sesat
http://www.poskota.co.id/news_baca.asp?id=40206ik=5 46 Ormas Islam Laporkan 'Nabi Baru' Aliran Sesat Sabtu 27 Oktober 2007, Jam: 20:24:00 BANDUNG (Pos Kota) - Sebanyak 46 Ormas Islam di Bandung yang tergabung dalam Aliansi Umat Islam (ALUMI) Jawa siap melaporkan Ahmad Mosadeq yang mengklaim sebagai 'nabi baru' ke Mabes Polri, Senin (29/10). Dia pantas dilaporkan karena dinilai melecehkan dan melakukan penodaan agama Islam. Kita laporkan karena mengaku sebagai nabi serta membuat sesat pengikutnya, kata Ikhsan SL, Sekjen ALUMI Jawa. Dia mengemukakan, berdasarkan bukti-bukti bahwa aliran Al Qiyadah Al Islamiyah melakukan kekeliruan dalam mengamalkan ajarannya, termasuk melakukan pemerasan terhadap pengikutnya. Aliran itu sungguh sesat, ujarnya. Sebagai realisasi laporan itu, ALUMI telah menunjuk TPM (Tim Pembela Muslim) untuk menangani persoalan itu dan Senin depan sudah mulai melakukan laporan ke Mabes Polri. Aliran sesat itu supaya diselesaikan secara hukum agar pelakunya jera. Mereka tak bisa dibiarkan aja, ujarnya. ALUMI juga setuju pendapat MUI yang mengatakan bahwa Al Qiyadah Al Islamiyah adalah aliraan sesat. Para kyai Bandung juga mendesak polisi agar menangkap orang yang mengklaim sebagai 'nabi baru' itu dan mengadilinya. Mereka jelas menyakiti umat Islam, tegas mereka. MERASUK KE PELAJAR Sementara itu, di Lampung, aliran sesat Al Qiyadah sudah merasuk ke kalangan pelajar SMP. Penyebarnya adalah suami istri yang menjadi guru di Lampung. Tetapi berkat kejelian pihak kepolisian Lampung, guru itu, Ahmad Asikin dan Indrawati berhasil diringkus ketika mengajar dalam kelas di SMPN 11 Lampung Rumah suami istri yang dibangun untuk menjadi markas di JL Ikan Baung, Teluk Betung nyaris dihancurkan massa namun berhasil dicegah aparat yang kemudian datang ke lokasi kejadian. Menurut informasi, terungkap kasus itu berkat keberanian lurah setempat yang melapor ke polisi. MUI (Majelis Ulama Indonesia) Lampung menyerukan warga agar tak ikut aliran sesat itu. Sementara itu, Kapoltabes Lampung Kombes Endang S mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus yang sudah membuat heboh di berbagai daerah itu. (dono/koesma/tommy
CiKEAS 'Arus Balik' Nasionalisme!
http://www.lampungpost.com/buras.php?id=2007102700571316 Sabtu, 27 Oktober 2007 'Arus Balik' Nasionalisme! H.Bambang Eka Wijaya: IRONIS! Di balik jargon nasionalisme yang fasih dilafalkan para tokoh dalam pidato bimbingan, pengarahan atau sambutan di depan publik, semangat primordialisme, baik kesukuan, sektarian, maupun partisan justru cenderung menguat dalam masyarakat! ujar Umar. Jika dengan Sumpah Pemuda tahun 1928 Young Java, Young Sumatera, Young Ambon, Young Selebes, dan seterusnya melebur jadi satu dalam Indonesia, dengan kilah 'kembali ke khitah' justru keindonesiaan diekspresikan dengan menajamnya segmentasi pra-Sumpah Pemuda itu! Dalam gejala tersebut, aksentuasi bhinneka tunggal ika ditonjolkan pada bhinnekanya, padahal para Bapak Pendiri Republik ini mendeterminasikan tunggal ika-nya! sambut Amir. Menguatnya gejala 'arus balik' pemaknaan keindonesiaan itu dalam praktek nasionalisme kita dewasa ini pantas mengundang perenungan untuk menyimak arah perjalanan bangsa ke masa depan! Perenungan kembali makna nasionalisme keindonesiaan kita itu penting! tegas Umar Kekeliruan pemahamannya sedikit saja pada generasi muda bisa berakibat nasionalisme tinggal menjadi jargon, yang isinya simpang-siur! Ada yang beranggapan harus ngalor, sebagian lainnya mau ngidul--salah-salah jadi benturan! Gejala 'arus balik' pemaknaan nasionalisme itu mulai terlihat sejak pemilihan kepala daerah (pilkada) langsung oleh rakyat! timpal Amir. Bukan pilkada langsung-nya yang salah! Itu justru kemajuan luar biasa dalam penegakan kedaulatan rakyat! Namun, tim sukses para calon kepala daerah-lah yang mengeksploitasi sentimen-sentimen negatif tersebut! Setting-nya bahkan mendasar, sejak menyusun pasangan calon dengan pendekatan sentimen primordial, sektarian maupun partisan! Aksentuasi pada bhinneka dan penonjolan kekuatan golongan atau kelompok itu bukan cuma eksploitasi kalangan tim sukses! tegas Umar. Tokoh-tokoh atau elite setiap segmen itu sendiri mengonsolidasi kekuatannya, selain secara internal menjalin kekeluargaan dan sosial, keluar sukar diingkari juga agar eksistensi kelompoknya secara politik diperhitungkan! Jadi, di balik gejala itu tak bisa dilepaskan peran kalangan elite juga! Tapi tidak semua elite primordial berorientasi kepentingan politik seperti itu! timpal Amir. Meski juga bukan mustahil, kemungkinan adanya segelintir elite primordial melakukan 'dagang sapi' atas warga paguyubannya pada kekuatan politik tertentu yang sedang melakukan power building! Semua itu signifikan mendukung gejala ini! tukas Umar. Bahkan kekuatan politik yang dengan jargon nasionalisme melakukan power building menggalang keanekaragaman kelompok primordial, justru mem-promote diri menjadi pupuk yang menyuburkan tumbuh dan menjamurnya kelompok primordial untuk shared dalam kekuasaan! Tapi tetap saja, orientasi kekuasaan itu cuma terkait segelintir elite! Tipisnya lapisan elite yang cenderung begitu terlihat dari adanya orang-orang yang hadir sebagai pimpinan di berbagai kelompok! tegas Amir. Jadi, 'arus balik' nasionalisme itu sebenanya belum terlalu jauh, sehingga penting dijaga oleh semua pihak agar tidak kebablasan! *** bening.gifburas.jpg
CiKEAS Pimpinan Al-Qiyadah Diamankan
http://www.lampungpost.com/cetak/berita.php?id=2007102700571318 Sabtu, 27 Oktober 2007 BANDAR LAMPUNG Pimpinan Al-Qiyadah Diamankan BANDAR LAMPUNG (Lampost): Dua pimpinan penganut ajaran Al-Qiyadah Al Islamiyah di Bandar Lampung, diamankan Poltabes Bandar Lampung, Jumat (26-10). Keduanya, Mustafa (28), warga Kebon Jeruk, Kampung Sawah, Tanjungkarang Timur, dan Ahmadi Asikin (50), warga Jalan Ikan Bawal, Kampung Jualang, Telukbetung Selatan, oknum guru Pendidikan Agama Islam sebuah SMP di Bandar Lampung. Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) No. 04/2007 tanggal 3 Oktober 2007 yang ditandatangani K.H. Makruf Amin, menyatakan ajaran Al-Qiyadah Al Islamiyah sesat. Kapoltabes Kombes Endang Sunjaya melalui Wakasat Intelkam AKP Albert Sihombing mengatakan sat ini pihaknya masih melakukan tindakan mengumpulkan data-data terkait ajaran tersebut. Mereka kami ajak bicara di Intel. Untuk selanjutnya akan diproses di Reskrim. Karena ada keresahan dari warga masyarakat. Dan kami masih menunggu salinan fatwa MUI, kata Albert, usai meminta keterangan Mustafa dan Ahmadi. Mustafa dan Ahmadi meyakini ajaran yang ada saat ini menyimpang dari ajaran Allah. Mereka memaknai surat Almuzammil yang isinya bangun tengah malam untuk tahajud, pelajari Alquran dengan teliti, dan selamatkan teman. Jumlah pengikut di Bandar Lampung saat ini sekitar 50-an orang sejak tahun 2006 lalu. Mereka meyakini ada nabi lain setelah Nabi Muhammad, yaitu Al Masih Al Maw'ud, putra Bangas yang bukan Arab (bangsa Ajam). Dia sekarang ada di Jakarta, kata Mustafa, diamini Hamdani. Mustafa, yang sehari-hari bekerja swasta, itu mengaku mendapat ajaran tersebut dari salah seorang rekannya, yang kini tidak pernah bertemu kembali. Dari teman dan itu sepaham. Ada ajaran Nabi Isa, Nabi Muhammad, tapi kondisi kita semakin kacau. Korupsi merajalela, zina maksiat di mana-mana, narkoba, kejahatan membudaya. Apa itu yang disebut umat beragama, kata Mustafa yang mengaku medalami ajaran itu sejak Januari 2006. Mustafa menjelaskan referensi pemahaman mereka didapat dari ajaran Alquran, dengan tujuan mengingatkan manusia. Kondisi zaman saat ini dianggap zaman jahiliah, yang masuk pada masa Makiah. Meresahkan Dalam rapat koordinasi dengan Muspida yang dipimpin Wakil Wali Kota Bandar Lampung Kherlani, Jumat (26-10), Camat Telukbetung Selatan Haris Fadilah mengatakan, Rabu (24-10), dia didatangi lurah, tokoh masyarakat, dan tokoh agama Kelurahan Bumi Waras. Mereka melaporakn adanya aliran Al-Qaidah Al Islamiyah yang sudah sangat meresahkan warga. Salah satu korbannya adalah anak seorang ketua RT di Kelurahan Bumi Waras yang menjadi koordinator lapangan (korlap) Jemaah Al-Qiyadah Al Islamiyah di Kelurahan Bumi Waras. Haris juga menjelaskan berdasarkan keterangan orang tua korban jemaah Al-Qiyadah Al Islamiyah, anaknya berpendapat tugas seorang ibu selesai setelah melahirkan. Sehingga, melawan orang tua tidak berdosa dan tidak ada kewajiban melaksanakan salat lima waktu kecuali salat malam. Mendapat laporan itu, saya langsung menggelar rapat dengan Uspika setempat dengan mengundang tokoh agama, tokoh ormas, dan tokoh masyarakat untuk menyikapi adanya aliran sesat itu, kata Haris, kemarin. Intinya dari pertemuan yang cukup memanas itu, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan ormas meminta agar Pemkot segera menghentikan aliran sesat tersebut. Bahkan, warga meminta agar Ahmadi Asikin yang membawa ajaran Al-Qiyadah Al Islamiyah dalam waktu 2 x 24 jam untuk menghentikan aktivitas gerilyanya. Apabila masih dilakukan, masyarakat akan mengambil tindakan sendiri, kata dia. H. Sulaiman Bardan dari Kanwil Departemen Agama Kota Bandar Lampung yang juga mewakili Majelis Ulama Indonesia (MUI) Lampung mengatakan berdasarkan Fatwa MUI No. 04/2007 tanggal 3 Oktober 2007 yang ditandatangani K.H. Makruf Amin, ajaran Al-Qiyadah Al Islamiyah itu sesat. Namun, Departemen Agama tidak bisa melarang ajaran agama baru tersebut, karena terkait dengan persoalan hukum. Untuk itu, diminta aparat kepolisian dan kejaksaan untuk menyelesaikan sesuai proses hukum. Depag masih menunggu hasil penelitian tim soal perkembangan aliran agama baru tersebut, kata Sulaiman. n JUN/KIM/K-2 bening.gif
CiKEAS Kasus Tanker VLCC:Tersangka Dua Orang
Refleksi: Perbedaan antara harga penjualan resmi dan harga penjualan diatas kertas tentunya masuk kantong tikus-tikus Pertamina. http://www.lampungpost.com/cetak/berita.php?id=2007102700571354 Sabtu, 27 Oktober 2007 RAGAM Kasus Tanker VLCC:Tersangka Dua Orang JAKARTA (Lampost): Tim penyidik Kejaksaan Agung telah mengantongi paling sedikit dua calon tersangka kasus dugaan korupsi penjualan tanker raksasa yang merugikan negara. Namun, kejaksaan belum menyebutkan nama-nama tersebut agar tidak terjadi error in persona. Setelah melakukan gelar perkara, kami masih perlu bukti konkret karena keputusan penjualan dilakukan Pertamina, bukan perseorangan. Untuk itu tim minta penundaan, kata Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Kemas Yahya Rahman usai mengikuti gelar perkara kasus tersebut di Jakarta, Jumat (26-10). Keputusan penundaan tersebut, ujar dia, diambil setelah tim penyidik melakukan gelar perkara dengan Direktur Penyidik JAM Pidsus Muhammad Salim dan dilaporkan kepada Jaksa Agung. Kejaksaan Agung memeriksa kasus penjualan tanker raksasa (very large crude carrier--VLCC) Pertamina setelah menerima rekomendasi dari Pansus DPR. Penetapan tersangka harus hati-hati, apakah yang terlibat komisaris atau dirut. Yang terlibat adalah yang paling aktif melakukan perbuatan melawan hukum dan menyalahgunakan kekuasaan, kata Kemas. Dia menambahkan Jaksa Agung Hendarman Supandji memberi waktu 10 hari bagi tim penyidik untuk memeriksa lagi sejumlah saksi lain. Sebenarnya tim penyidik sudah yakin. Tetapi, setelah kami ekspos di depan pimpinan, pimpinan bilang belum cukup bukti siapa yang harus bertanggung jawab, kata Kemas lagi. Dia menjelaskan pula kejaksaan dan Badan Pemeriksa Keuangan sependapat telah terjadi kerugian negara dalam kasus penjualan tanker raksasa tersebut, tapi BPK belum selesai menghitung besarnya kerugian negara. Penyidik Kejaksaan menilai dalam kasus tersebut Direksi Pertamina bersama-sama Dewan Komisaris Pertamina tanpa persetujuan Menteri Keuangan terlebih dahulu pada tanggal 11 Juni 2004 melakukan divestasi dua tanker VLCC Hull 1540 dan 1541. Kapal tersebut masih dalam tahap pembuatan di Hyundai Heavy Industries di Ulsan, Korea. Kapal tersebut dijual kepada Frontline dengan harga 148 juta dolar AS. Hal itu bertentangan dengan Keputusan Menteri Keuangan 89/1991 karena persetujuan menteri baru terbit tanggal 7 Juli 2004. Akibat penjualan tersebut negara diperkirakan rugi antara 20 juta dan 56 juta dolar AS karena harga VLCC saat itu berkisar antara 204 juta dan 240 juta dolar AS. Dalam kasus tersebut kejaksaan telah memeriksa beberapa pihak, di antaranya mantan Dirut Pertamina Baihaki Hakim, Widya Purnama, dan Ariffi Nawawi. Juga mantan Menteri Negara BUMN Laksamana Sukardi yang saat itu menjadi komisaris utama, Roes Aryawidjaya (sekarang salah satu deputi Menteri Negara BUMN), dan Syafruddin Temenggung. n R-1 bening.gif
CiKEAS Laju Kerusakan Hutan Tinggi
http://www.cenderawasihpos.com/detail.php?id=6849ses= 27 Oktober 2007 03:39:16 Laju Kerusakan Hutan Tinggi Dekan FH Unipa Minta Perhatian Pemerintah MANOKWARI- Dekan Fakultas Kehutanan Unipa Ir Rudi Maturbong, Msi meminta semua stakeholder untuk memperhatikan kerusakan hutan yang terjadi di Papua pada umumnya dan Manokwari khususnya. Sebab berdasarkan hasil penelitian laju kerusakan hutan di Papua cukup tinggi yakni mencapai 0,13 juta hektar pertahunnya. Kondisi seperti ini bila dibiarkan terjadi akan menjadi persoalan yang serius dimasa-masa yang akan datang. Terutama pemerintah daerah perlu mengambil langkah nyata dari sekarang. Demikian dikatakan kepada koran ini di ruang kerjanya beberapa waktu yang lalu. Dikatakan, akibat dari kerusakan hutan akan menimbulkan dampak-dampak negatif. Salah satunya bencana banjir dan kerusakan lingkungan itu sendiri. Kerusakan hutan umumnya akibat illegal logging (IL), sedangkan sebagian kecil sisanya karena untuk pemenuhan kebutuhan warga yang bermukim disekitar hutan. Untuk mengantisipasi perilaku masyarakat yang merusak hutan pemerintah daerah perlu mengambil langkah. Untuk melaksanakan pembangunan di tanah Papua, khususnya di Papua Barat tidak terlalu sulit. Sebab jumlah penduduknya masih sangat sedikit dibanding dengan jumlah dana yang tersedia. Antara lain dana otonomi khusus bisa diarahkan untuk kegiatan masyarakat yang bisa mengalihkan untuk tidak merusak hutan. Lelaki yang pernah menjadi anggota Panwas Provinsi pada saat Pilkada Gubernur Papua Barat juga mengingatkan agar hati-hati dengan program pengembangan kelapa sawit. Sebab untuk menanam kelapa sawit membutuhkan lahan yang sangat luas. Tentunya dengan lahan yang luas membuka peluang besar untuk terjadinya kerusakan lingkungan. Salah satunya kehilangan spesian yang belum sempat di beri nama. Dampak dari pembukaan kebun kelapa sawit ada sekitar 100 spesies yang hilang dan belum sempat diberi nama, tuturnya seraya menambahkan ini salah satu dari dampak pengembangan kepala sawit.(sr
CiKEAS Taopik pujanggah Uler ijoh?
TAUFIQ ISLAMI PUJANGGA ULER IJOH 27 Okto 2007,Sebtu pencerahan -Ida Khouw- (btw. ternyata isi kepala Taufik Ismail itu 'nge-seks' melulu ya, mosok dia pikir feminisme urusannya cuma berkisar perkelaminan) Hhehe,Taopik punyak hobby hurup G? Gandulan mulu?? Hudan menunglis sbb. Lalu, ini apa? Bagaimana mungkin seorang Taufiq Ismail bisa menggenggam kebenaran sendirian? Bagaimana mungkin di dalam hatinya tidak sedikit pun terlintas untuk melihat kemungkinan kebenaran di dalam diri orang lain, setidaknya kebenaran dalam sastra - yakni kebermaknaan sebuah karya sastra untuk manusia. Sudah jelas, saya bagian aktivis yang dituduh oleh Taufiq itu. Tetapi toh saya malah yang mengajaknya memandang karya sastra dalam perspektif agama. Saya tidak menertawakan. Malah Taufiq yang bungkam, diam. Mengungkapkan dengan kalimat moral manusia waras dan normal seperti itu, Taufiq hendak mengatakan mereka tidak waras dan tidak normal. Bagaimana dengan feminis seperti Musdah Mulia, Maria Ulfah, Sinta Nuriah Wahid, Farha Ciciek, dan Debra Yatim yang santun serta sangat Aceh itu, juga tidak waras dan tidak normal? Haraplah dicatat, feminis-feminis ini mempunyai keluarga baik-baik, dengan suami dan anak- anak mereka yang baik-baik. (dengan segala hormat, mohon beliau-beliau ini ikut menyumbangkan suaranya dengan segenap tuduhan ini). Saya melihat malah rekan seideologi Taufiq lebih matang dalam berwacana, lebih dewasa pula. Semisal Saut Situmorang dan Kuswaidi, yang berani dan mau masuk ke substansi masalah yakni sastra pornografi, meskipun hemat saya, kedua penulis ini tidak menggunakan metodologi yang maksimal dalam argumen mereka. Pada titik ini, akhirnya saya harus mengakui warning M. Faizi dalam tulisannya di harian Jawa Pos, bahwa petasan-petasan yang disulut Taufiq Ismail dan Hudan Hidayat adalah berbahaya dan menakutkannya. Tapi saya memandang bahaya itu datang dari Taufiq Ismail dengan kedua poin yang sudah saya kemukaan ini. Saya disebut Taufiq tidak peduli dengan destruksi sosial. Siapa bilang? Terasa bagi saya di sini Taufiq sangat sloganistik. Sangat verbal dan sempit pikiran. Semua pengarang boleh saja menggarap karyanya, tidak mesti seluruh kerusakan yang diterminologikan sebagai Gerakan Syahwat Merdeka oleh Taufiq itu, yang boleh diangkut ke dalam karya sastra. Dalam kaitan dengan tuduhan a-sosial ini, terkait dan berkait dengan tuduhannya yang lain, bahwa saya mengalihkan 10 isyu yang dipeluk- ditimang oleh Taufiq Ismail yang, mohon maaf, tidak bisa saya hindari kesan seolah dagangannya ke muka publik, seperti sering dieejekkan kawan-kawan seniman. Mengapa? Karena tidak pernah/atau belum pernah, saya mendengar atau melihat seorang Taufiq Ismail mempunyai gerakan konkret terhadap masyarakat kecil yang terkena seluruh destruksi yang disebutkannya itu, kecuali kegiatannya menulis, membaca puisi, atau ceramah. Tentu saja, kegiatan ini pun mulia. Hehehe,ternyata kini Pujanggah uler ijoh ituh, Bernama TAOPIQ ISLAMI,BUKAN LAGIH ISMAIL Diah kini Sedeung dikepung pujanggah pujanggah kolor ijoh Dan pujanggah yang mangsih ijoh ijoh. Satu gerakan badae Sahwat Sastra yang endah bukan? Walaopun daku inget,disakbuah tunglisan Sobron yang aidit. (muhun dimahapin,daku poho lupa ditunglisan Sobron Yang mananyah? Red.) Pokok ke,si Sobron adeknyah Dipa Aidit si BOSS PKI itu Menunglis, bahuwa TAOPIQ YANG ULER IJOH ITUH, MENJAUH DARI DIRINYAH KERNA KUSTA KOMUNISNYAH. Nah, nampaknyah tambah nampak, KE ULER IJOHANNYAH PUJANGGA ANGKATAN MASA LAMPAO INIH. Sakhingga akirnyah JADI PUJANGGAH ULER IJOH, Yang bernuansaken UGAMAK PADANG PASIR, Ingin MEMBERANTAS APAH HAJAH, YANG BERBAUK NON ISMAILI, hehhhe..ISLAMI dan ISMAIL ituh, CUMAN PEMUTER BALIKAN SATU HURUP HAJAH YAH? Tatapi YANG JELAS BUKAN HURUP G, PORNOH? Melaenken HURUP I, ISLAMI macem MUI ( majelis uler ijoh? ) Kupingkir ke ULER IJOHANNYAH INIHLAH YANG MEMBUAT ISLAMI TAOPIQ MATOK KIRI MATOK KANAN. Artinyah diah bisak MATOK ORANG KIRI KOMUNIS, Hehehe,tapi diah jugak bisak matok KANAN, NON ISLAMI? Pokoknyah yang bener ituh adalah SASTRA BERJILBAB, ATAWA SASTRA SORBAN ULER IJOH. What a wonderful world bukan? Dan di bawah.inih daku cuman membumbuin BADAE YANG DI RAUP SAMA PUJANGGAH TUAK ULER IJOH INIH. Alias STIGMATA ULER IJOH KUDU DITANGGUNG OLEH PUJANGGA TAOPIQ ISLAMI. Re: Email dari Taufiq Ismail untuk Dubes Salim Said: Hudan Hidayat atheis # Kalau saya jadi Taufik Ismail, AGAR TIDAK MEMPERMALUKAN DIRI SENDIRI di hadapan khalayak, saya akan menahan mulut saya dari LANCANG mengomentari (judgmental terhadap) kelompok lain yang paham/ideologi dan sejarah gerakannya tidak saya mengerti/ketahui dengan baik. # Kalau saya sudah setua Taufik Ismail, saya akan berusaha bersikap bijak sebagaimana idealnya seorang tua: saya akan rendah hati menyimak kritik anak muda terhadap saya, dan mengakui kalau ada yang salah (DAN MEMANG JELAS BANYAK YANG KELIRU) dalam pandangan saya (makanya terus-menerus
CiKEAS Gerakan Sahwat Uler Ijoh Taopik Islami?
TAOPIK DI MATA RADITYO ENDON-EBIA? 27 okto 2007,Sebtu pencerahan. Saya melihat Taufik sebagai cerminan dari menggeliatnya politik identitas yang sedang bergerak dalam tubuh umat Islam saat ini. Sebagaimana di belahan dunia yang lain, umat Islam di Indonesia sedang resah merumuskan identitasnya di tengah-tengah gempuran globalisasi, di satu pihak, dan pudarnya kebudayaan tradisional yang melandasi identitas mereka di masa lampau, di pihak yang lain. komentaranku, gerakan sahwat inih,datengnyah dari sahwat Taopik sendirih? Yang kegatelan nyari cabulannyah? Hhehehe,daku cuman mengliat sakkelebat, Bahuwa kejelian Radityo membacak selangkangan Taopik Yang bergerak kea rah hurup G, nyah. Menunjukken adanyah GERAKAN ISLAMI YANG BESAR. Hehehe,jadi gerakan sahwat bung Taopik ituh Emang di gerakan oleh G-nyah, Gandulan Islaminyah!! Nha,inih yang akirnyah dibacak oleh kalayak rameh, Bahuwa pujangga ke daluwarsah inih, kini berganti kulit. Menjadi pujanggah kolot uler ijoh!! Saluut buat Jajurih!!! Kita semua tahu, salah satu tema utama dalam diskusi sastra akhir- akhir ini adalah soal tema seks yang dianggap terlalu dieksploitasi dalam beberapa karya sastra generasi baru. Eksploitasi tema ini dianggap akan merusak moral masyarakat. Keberatan masyarakat sastra terhadap tema seks bukanlah hal yang baru sama sekali. Dulu, saat pertama terbit, novel Armijn Pane, Belenggu, banyak mendapat kritik antara lain karena menggarap tema seksualitas dengan cara yang agak terlalu berani, tentu dalam standar Balai Pustaka yang merupakan wakil dari sastra sopan pada saat itu. Tetapi, masalah seks tidak pernah menjadi tema protes seperti yang terjadi saat ini. Pangkal masalahnya, saya kira, karena faktor agama (baca: Islam) sudah masuk dalam diskusi kali ini. Sebagaimana kita tahu, salah satu penggerak awal protes atas apa yang disebut sebagai sastra selangkangan sekarang ini adalah Taufik Ismail. Tampaknya, motif protes Taufik kali ini adalah karena dia sedang kalang kabut menghadapi suatu gelombang yang ia sebut sebagai gerakan syahwat merdeka. Sastra selangkangan ia anggap bagian dari gelombang ini. Saya melihat Taufik sebagai cerminan dari menggeliatnya politik identitas yang sedang bergerak dalam tubuh umat Islam saat ini. Sebagaimana di belahan dunia yang lain, umat Islam di Indonesia sedang resah merumuskan identitasnya di tengah- tengah gempuran globalisasi, di satu pihak, dan pudarnya kebudayaan tradisional yang melandasi identitas mereka di masa lampau, di pihak yang lain.
CiKEAS Heboh Pilkada di KabarIndonesia
Heboh Pilkada di KabarIndonesia 27-Okt-2007, 23:56:52 WIB - [www.kabarindonesia.com] KabarIndonesia - Fenomena Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) tidak hanya terjadi di arena politik praktis, seperti Pemilihan Gubernur DKI Jakarta yang baru berakhir beberapa waktu lalu. Hal serupa tapi tak sama juga terjadi dalam ajang Pemilihan Pewarta Warga Tahun 2007 versi KabarIndonesia. Pada event ini, memang secara sengaja pihak redaksi membuka kesempatan kepada semua pembaca untuk memberikan suara mereka kepada kandidat Pewarta Warga yang menjadi pilihannya. Kegiatan pemilihan ini akan menghasilkan pewarta warga pilihan pembaca yang akan dinobatkan menjadi Pewarta Warga Tahun 2007 KabarIndonesia. Antusiasme pengunjung KabarIndonesia untuk memberikan suara mereka ternyata telah memunculkan hal-hal menarik untuk kita simak bersama, kemudian menjadi bahan pembelajaran bagi semua. Pertama, keinginan para kandidat yang dinominasikan untuk meraih gelar bergengsi dari KabarIndonesia cukup tinggi. Bahkan bagi beberapa calon tergolong sangat tinggi. Hal ini dapat terlihat dari gencarnya para nominator untuk memotivasi pembaca agar menjatuhkan pilihannya kepada sang calon tertentu. Usaha ini tentu saja amat wajar dan pada satu sisi amat perlu untuk dilakukan, sesuai pepatah mengatakan `tiada keberhasilan tanpa usaha'. Untuk mencapai sebuah prestasi tertentu, apalagi untuk berada pada posisi puncak, bahkan terminologi pengorbanan adalah suatu keharusan. Kedua, semangat dan keinginan dari pembaca KabarIndonesia untuk berpartisipasi menyukseskan program pemilihan Pewarta Warga, yang akan dilaksanakan secara reguler setiap tahun ini, sangat tinggi. Terbukti dengan begitu banyaknya penyumbang suara yang masuk ke meja redaksi. Setiap pengunjung seakan tidak ingin jagoannya terlewati oleh kandidat lainnya, dan untuk mengantisipasi ini, mereka antara lain mencoba memotivasi teman-teman lainnya untuk memberikan dukungan kepada calon pilihannya. Akibatnya, redaksi cukup kewalahan membaca, memilah, menyeleksi, memverifikasi, dan akhirnya mensahkan suara yang masuk dengan menampilkannya di kolom komentar di bawah artikel pengumuman tersebut. Ketiga, pada kondisi tertentu ajang ini benar-benar mengadopsi gaya orang-orang politik yang dipraktekan dalam setiap pemilihan umum (pemilihan anggota DPR, Pilpres, Pilgub, Pilbup, Pilkades) dan pemilihan ketua organisasi, baik organisasi sosial politik maupun organisasi masyarakat. Masuknya berbagai komentar berbentuk pernyatan bersama, slogan-slogan, keterangan-keterangan dukungan, ajakan hingga menyerempet ke nada suara ancam-mengancam, adalah contoh dari fakta itu. Ketentuan redaksi KabarIndonesia yang mengharuskan setiap pemberi suara untuk menyertakan alasan memilih calon tertentu, telah dijadikan arena gontok-gontokan, pojok- memojokan, jelek-menjelekan, dan sebagainya dan seterusnya. Dalam bahasa kerennya orang politik: telah terjadi black campaign, atau mungkin juga pembunuhan karakter dari pesaing lainnya. Hal ini tentu saja telah menodai keinginan murni pihak redaksi yang sama sekali tidak bermaksud memberi peluang melakukan penistaan kepada pihak tertentu. Keempat, para pemberi suara, yang nota bene adalah juga pembaca KabarIndonesia, mayoritas adalah orang-orang media massa. Berdasarkan identitas, alamat email, dan berbagai keterangan diri yang diberikan di sana, terlihat bahwa kalangan pembaca KabarIndonesia adalah mereka yang sudah berpengalaman berkecimpung di dunia pers. Ini juga mengindikasikan bahwa beberapa kandidat yang dijagokan merupakan pekerja pers profesional yang sudah memiliki jaringan kerja sesama wartawan yang cukup luas. Kenyataan ini juga menjelaskan bahwa kalangan media massa Indonesia sudah menjadikan KabarIndonesia sebagai menu harian untuk dibaca dan dijadikan referensi dalam karya jurnalistik mereka. Selain itu, keberadaan para pekerja media di KabarIndonesia memberi petunjuk bahwa pembaca, penulis, dan pengunjung situs ini adalah orang-orang terpelajar, sehingga dengan demikian, suara mereka semestinya juga mencerminkan karakter seorang terpelajar. Kelima, pelaksanaan voting ini akan menghasilkan Pewarta Warga Tahunan Indonesia pertama, dan layak masuk MURI nantinya. Program ini adalah sebuah inovasi kreatif walaupun masih perlu peningkatan kualitasnya. Kegiatan pilih-memilih pewarta warga ala KababrIndonesia dapat dijadikan semacam percontohan dalam melakukan event Pilkada sejenis melalui media online, bahkan untuk dunia politik sekalipun. Memilih Ketua Partai atau memilih Presiden RI, misalnya. Betapa tidak, melalui cara pemilihan seperti ini, masyarakat tidak mendapatkan jagoan atau pemimpin, atau seseorang yang diinginkan bersama, seperti memilih kucing dalam karung. Semua dilakukan secara terbuka, transparan, tanpa ada rekayasa pihak panitia atau redaksi. Sosok penulis yang dinominasikan jelas, hasil karya mereka jelas terpampang di sana, kualitas usaha masing-masing kandidat
CiKEAS Apakah Ambisi Anak Krakatau Bisa Lebih Berprestasi Dari Bapaknya ?
Apakah Ambisi Anak Krakatau Bisa Lebih Berprestasi Dari Bapaknya ? Pada masa prasejarah sebelum tahun 416 Masehi, pulo Sumatra bersatu dengan ujung barat pulo Jawa, sehingga kita bisa berjalan kaki dari Jakarta ke Sumatra yang waktu itu masih bersatu. Diantara sambungan ini diwaktu itu berdiri dua gunung api, yaitu sebelah utara adalah gunung api Batuwara dan yang sebelah selatan adalah gunung api Kapi yang kemudian meletus sehingga tanah diantara Jawa dan Sumatra tenggelam. Sehingga sekarang menjadi selat Sunda karena seluruh tanah bagian timur gunung Batuwara tenggelam dan semua penduduknya mati, perkampungannya musnah tenggelam kedasar laut. Air laut yang mendadak naik bukan hanya menenggelamkan wilayah sebelah timur gunung api Batuwara, tetapi juga menyebabkan terpisahnya pulau Jawa, pulau Madura dan pulau Bali. Pada tahun 535, kembali terjadi letusan gunung api yang mungkin adalah ledakan gunung api Batuwara. Namun ledakan kali ini justru melahirkan dua buah pulau diantara pulo Jawa dan pulo Sumatra. Letusan gunung api ini menyebabkan naiknya suhu bumi diseluruh dunia yang menyebabkan es dikedua kutub bumi mencair sehingga air laut meninggi, akibatnya satu dari dua pulo yang tercipta sebelumnya kembali tenggelam sehingga tersisa hanya satu pulo saja yang kemudian dikenal dengan nama pulo Krakatau. Nama pulo Krakatau ini berasal dari ejaan bahasa Portugis, sewaktu pelaut Portugis singgah di pulo ini, dia bertanya kepada penduduk pribumi waktu itu pulo apa ini?, oleh penduduk pribumi itu dijawab kagak tau yang merupakan bahasa betawi yang berarti tidak tahu. Kemudian pelaut Portugis ini menyebut pulo ini sebagai pulo Krakatoa. Kejadian ini telah banyak menimbulkan spekulasi, bahwa dongeng nabi Nuh sebenarnya berasal dari Indonesia dimana diceritakan bahwa air laut akan naik menenggelamkan daratan. Padahal para ulama Kristen menganggap bahwa dongeng nabi Nuh merupakan kejadian bermilyard tahun sewaktu mencairnya es dikutub yang menyebabkan terpisahnya pulo Kalimantan, Sulawesi, Irian Jaya, dengan Australia. Kalo kita mau berpikir logis rasional, tentu tidak mungkin ada catatan tengang dongeng nabi Nuh pada saat milyardan tahun yang lalu dimana manusia pun belum hadir dibumi ini. Lalu darimana datangnya dongeng nabi Nuh itu sementara manusia sendiri belum ada??? Bahkan nabi Nuh juga belum ada pada saat pemisahan pulo2 Borneo, Sulawesi, Irian Jaya, dengan Australia. Pada 1680 Mei dan 1681 Februari, kembali terjadi letusan gunung api Krakatau yang dilaporkan oleh dua orang Belanda. Pada 1780, dalam catatan harian John Ledyard warganegara Amerika yang bergabung dalam sebuah kapal angkatan laut Inggris dengan komandan kapalnya John Gore dan kapten kapalnya James Cook, menceritakan bahwa sewaktu expedisinya singgah di Batavia mereka menemukan sebuah pulo didekatnya yang dinamakan pulo Cocoterra dimana katanya ada dua mata air yang satu dingin dan yang satu lagi panas mendidih. Catatan ini juga menyertakan denah lokasi atau peta yang sangat jelas yang ternyata kemudian adalah pulo Krakatoa ini. Pada 1809, Belanda menjadikan pulo Krakatoa sebagai tempat pembuangan kriminal atau penjara seperti halnya Nusa Kambangan sekarang ini. Pada 1880, seorang ahli ilmu alam dan geology Belanda bernama Dr.Ir.Rogier Diederik Marius Verbeek menjadi orang pertama yang melakukan penelitian terhadap pulo Krakatoa dengan gunung apinya. Dari penelitian beliau inilah ilmu geology berkembang pesat dimana akhirnya tercipta bidang khusus yang dinamakan Volcanology. Dua tahun kemudian yaitu pada tahun 1883, terjadilah ledakan dahsyat gunung Krakatoa dimana untuk pertama kalinya seorang ahli Belanda (Verbeek) menjadi saksi mata daripada ledakan gunung api Krakatoa yang disertai tsunami dimana guncangannya terasa diseluruh dunia, dari Amerika, ke Inggris, hingga ke Afrika. Gelombang laut naik hingga lebih dari 30 meter, langit diseluruh dunia menjadi gelap, kekuatan ledakan diperkirakan sekitar 200 Megaton TNT yang identik dengan 13000 kali kekuatan bomb atom yang dijatuhkan di Jepang. Letusan ini melemparkan 25 milliard cubic batu2an dan debu yang disusul dengan Tsunami dan paling sedikit 36417 korban2 yang mati dan ribuan yang luka2 padahal populasi Indonesia pada waktu itu masih sekitar dibawah 0.2 juta-an. Akibat letusan Krakatau pada saat ini, Seluruh pulau Krakatau lenyap tenggelam kebawah laut. Gempa dahsyat menggoyang pulau Jawa, korban mati akibat gempa ini mencapai kota Semarang, ditemukan mayat2 mengambang hampir diseluruh laut Jawa. Diperkirakan penduduk Lampung semuanya tewas. Beberapa pulo didekatnya juga semuanya tewas, tak satupun yang ditemukan ada yang hidup. Pulo2 yang mendadak menjadi kosong ini tetap tak berpenghuni hingga puluhan tahun lamanya sehingga tumbuh hutan2 lebat yang tidak ada manusianya yang kemudian menjadi tempat yang baik untuk berkembangnya banyak binatang liar dimana kemudian pulo2 ini dinamakan Ujung Kulon yang sekarang menjadi tempat hutan lindung nasional untuk