CiKEAS Diskusi Reflektif Sumpah Pemuda dan Nasionalisme Indonesia

2007-10-27 Terurut Topik Rumah Kiri
Diskusi Reflektif Sumpah Pemuda dan Nasionalisme Indonesia

Dalam rangka menanggapi maraknya kembali gerakan restorasi dan
berbagai persoalan yang dihadapi Indonesia saat ini, Rumah Kiri dan
Ultimus menyelenggarakan Diskusi Reflektif tentang Sumpah Pemuda dan
Nasionalisme Indonesia pada:
 
Hari/Tanggal
Senin / 5 November 2007
 
Narasumber
Hilmar Farid (Sejarawan)
Samsir Mohamad (Bekas Anggota Konstituante, Penulis)
 
Moderator
Sadikin
 
Waktu
Pukul 19.00 WIB – Selesai
 
Tempat
Toko Buku Ultimus, Jalan Lengkong Besar No. 127 Bandung


Kegiatan ini Terbuka untuk Umum dan Gratis 

Contact Person: Sadikin 081573218225

Informasi Selengkapnya di http://rumahkiri.net/
Link:
http://rumahkiri.net/index.php?option=com_eventstask=view_detailagid=6year=2007month=10day=27Itemid=1




CiKEAS Gunakanlah HAM Demokrasi Untuk Semua Diskusi Agama !

2007-10-27 Terurut Topik Hafsah Salim
Gunakanlah HAM  Demokrasi Untuk Semua Diskusi Agama !

Sudah waktunya bagi semua moderator millis2 untuk menggunakan
referensi HAM  Demokrasi dalam meloloskan semua tulisan2 yang
menyangkut perdebatan ataupun diskusi agama.  Tanpa standard referensi
tentunya akan menyebabkan pembicaraannya bukan cuma tidak terarah,
tetapi juga akan menjadi debat kusir yang sangat membuang waktu.

Artinya, bahwa setiap tulisan tentang perdebatan agama, setiap penulis
tetap bebas untuk mencerca lawan agamanya, atau juga memberi apresiasi
kepada lawan agamanya, tetapi pada bagian akhirnya harus menyimpulkan
bahwa pendapatnya itu sesuai HAM dan Demokrasi, dan lawannya itu
bertentangan dengan HAM dan Demokrasi.  Paragraph kesimpulan ini boleh
dimasukkan pada paragraph terakhir, sehingga tulisan yang panjang
lebar bisa cepat dibaca kesimpulannya dulu sebelum si pembaca
memutuskan apakah perlu membaca keseluruhan paragraph atau cukup
menyetujui kesimpulannya.  Hal ini sangat berfaedah untuk kita
mengevaluasi secara cepat inti dari permasalahan yang ditulisnya. 
Atau, kesimpulan ini bisa diletakkan pada paragraph pertama sebelum
uraian yang lebih detail dikemukakan dalam paragraph2 selanjutnya.

Hak Azasi Manusia (HAM) meliputi:

1. Tidak boleh membedakan manusia atas dasar agamanya, ras-nya,
gendernya, ataupun sosio-ekonominya.

2. Melindungi setiap individu untuk bebas memilih agama, kepercayaan,
ideologi maupun cara hidupnya sepanjang tidak mengganggu yang lain
ataupun lingkungannya.

3. Tidak boleh memaksakan cara beribadah meskipun kepada umatnya
sendiri karena hak memilih, menciptakan, ataupun mengubah cara2
beribadah itupun merupakan hak setiap orang sesuai dengan apa yang
dirasakannya sebagai benar meskipun tidak benar dalam perasaan orang
lainnya.

4. Setiap orang bebas berpendapat sepanjang pendapat tersebut tidak
bertujuan melarang pendapat lainnya.  Menentang pendapat lain tetap
merupakan hak seseorang, tetapi melarang orang lain untuk berpendapat
tidak bisa dibenarkan.

Ke-empat point diatas tidak banyak bahkan sangat ringkas dan satu sama
lainnya juga sangat erat hubungannya.  Dan apabila kita bertumpu
kepada ke empat point ini, kita bersama bisa menentukan dan memastikan
pendapat siapa yang lebih benar sehingga tak perlu berdebat kusir
dengan menyitir ayat2 dari kitab suci manapun juga.

Ny. Muslim binti Muskitawati.





CiKEAS Berilah Islam Waktu Dan Kesempatan Untuk Mengubah Diri

2007-10-27 Terurut Topik Hafsah Salim
Berilah Islam Waktu Dan Kesempatan Untuk Mengubah Diri

 Duladi S [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Bu Hafsah benar.  Semua agama pada dasarnya berisi klaim-klaim 
 sendiri bahwa agama lain salah dan agamanyalah yang benar.  Tapi, 
 tidak ada dari ajaran agama itu yang mengajarkan ini:
 - Jangan berteman dengan mereka, karena mereka binatang dan bahan 
   bakar neraka
 - Jangan mau dipimpin mereka
 - Bunuh mereka yang tidak mau masuk agama kita
 - Perangi mereka, jarah harta mereka, perbudak istri dan anak-anak 
   mereka, karena mereka kafir
 Kecuali agama Arab--Islam.
 Bahkan dengan kurang ajar, berani menyebut nama agama dan kaum 
 tertentu dengan julukan binatang dan kafir.




Anda benar tidak salah tetapi tetap saja, semua agama ada bagian2 yang
tidak baik untuk peradaban kita sekarang yang lebih beradab.  Namun,
hampir semua agama2 berusaha memperbaiki tafsir masing2 untuk
menyelaraskan dengan kemajuan peradaban kita sekarang ini.  Bahkan
Yesus juga mewajibkan umatnya untuk membenci orang2 kafir, membenci
orang filistine, mencaci maki orang filistine, bahkan membunuhi suku
Amok yang dianggapnya ciptaan setan.  Islam sekarang mengalami masa
kegelapan Kristen dimasa lalu.  Kalo agama Kristen bisa berubah dan
umatnya bisa mengubah dirinya melalui proses waktu yang cukup panjang,
kenapa tidak mungkin Islam juga mengalami proses yang sama meskipun
melalui proses yang lebih panjang ?

Memang hanya umat Islam yang paling terkebelakang karena mereka merasa
berkewajiban mempertahankan peradaban masa lalu mereka yang sangat
biadab.  Namun dalam hal ini, tidak bisa kita anggap bahwa ajaran
Islam tidak berubah, karena tetap umatnya berusaha juga menyelaraskan
agamanya dengan peradaban yang lebih beradab meskipun perkembangannya
sangat lambat dibandingkan agama2 lainnya.

Bahkan agama Yunani kuno yang begitu biadabnya sehingga tontonan
korban2 yang jatuh melalui adu Gladiator dijadikan sebagai bukti
kekuatan masing2 dewa2 mereka, ternyata dizaman peradaban modern
inilah yang paling menonjol dilestarikan oleh manusia2 beradab
sekarang ini dengan cara mengubah segala praktek2 kebiadaban masa lalu
menjadi kompetisi yang beradab.  Hal inilah yang sekarang menjadi
kebanggaan setiap bangsa maupun negara untuk ikut berpartisipasi
digelanggang Olympic Games dalam menghormati dan menyembah Dewa Zeus
dimasa lalunya.

Demikianlah, semua agama dan kepercayaan mendapatkan kesempatan yang
sama untuk memperbaiki masing2 tafsirnya yang bisa disumbangkan kepada
peradaban modern ini, paling sedikit akan mampu menyediakan hiburan
dalam mengisi kedamaian dalam alam yang Demokratis yang melindungi HAM
masing2.

Ny. Muslim binti Muskitawati.










CiKEAS KH Ma'ruf Amin:Asan, Acong, dan Made Bisa Jadi Nasabah

2007-10-27 Terurut Topik Sunny
http://www.gatra.com/artikel.php?id=108977

KH Ma'ruf Amin:
Asan, Acong, dan Made Bisa Jadi Nasabah

Otoritas keagamaan praktek bisnis syariah di Indonesia pada saat ini berada di 
tangan Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI). Dewan ini 
bukanlah lembaga negara. Namun fatwa dan rekomendasinya diserap para regulator 
dalam membuat regulasi dan izin. Yakni Bank Indonesia (BI) ketika mengatur 
perbankan syariah, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) 
sewaktu mengatur pasar modal dan asuransi, serta Departemen Keuangan untuk 
mengatur lembaga pembiayaan berbasis syariah.

Undang-Undang (UU) Perseroan Terbatas (PT) Nomor 40/2007, yang disahkan pada 16 
Agustus 2007, memperkuat posisi DSN. Karena tiap PT yang melakukan usaha 
syariah wajib memiliki Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang direkomendasikan DSN.

Wartawan Gatra Asrori S. Karni berbincang dengan Ketua Badan Pelaksana Harian 
DSN, KH Ma'ruf Amin, untuk mengetahui bagaimana pertalian praktek bisnis 
berlabel syariah yang berjalan di Indonesia selama ini dengan prinsip syariah. 
Berikut petikannya:

Dalam pantauan DSN, apakah berbagai praktek bisnis syariah di Indonesia 
sepenuhnya sesuai dengan prinsip syariah? Ataukah masih ada toleransi terbatas 
di sana-sini?
Secara umum, bisnis syariah dioperasikan berdasarkan regulasi. Perbankan tunduk 
pada regulasi BI. Pasar modal dan asuransi ikut regulasi Bapepam-LK. Semua 
regulasi bisnis syariah itu didasarkan pada fatwa DSN MUI.

Jadi, perbankan syariah secara umum sudah didasarkan pada fatwa, sehingga 
menurut kami, sementara ini sudah sesuai dengan syariah. Dalam prakteknya 
mungkin saja ada penyimpangan, tapi tidak banyak. Sebab, begitu ada yang tidak 
sesuai, ada laporan, langsung kami selesaikan.

Di pasar modal, kabarnya ada toleransi kriteria?
Di pasar modal memang ada masalah. Sebab saham syariah harus memenuhi dua 
kriteria. Pertama, core business-nya tidak boleh menyimpang dari syariah. 
Kedua, posisi permodalan. Dana pinjaman berunsur ribawinya harus di bawah 50%.

Tahun 2000, ketika kami lakukan verifikasi, tak ada satu pun yang memenuhi 
syarat dari sisi permodalan. Karena itu, kami anggap darurat. Yang penting, 
core business-nya tak bertentangan dengan syariah. Menjelang puasa lalu, status 
darurat dihapuskan. Daftar efek syariah (DES) sudah dikeluarkan. Banyak yang 
protes, sebab ada beberapa perusahaan besar yang tidak bisa masuk DES.

Bagaimana pantauan di bidang asuransi?
Umumnya tidak juga bermasalah. Sebab, kalau ada persoalan, mereka minta fatwa. 
Yang kami amati dan jadi perdebatan adalah soal komisi bagi agen asuransi, yang 
dinilai terlalu besar.

BMT atau koperasi syariah juga dimonitor?
BMT belum merupakan bagian pengawasan kami. Dia di luar sistem. Tidak ada 
mekanisme pengawasan syariah. Makanya, banyak yang terindikasi menyimpang. 
Kamis lalu (22 September), ada Deklarasi Pengembangan Koperasi Syariah se-Jawa 
Barat. Dihadiri Menteri Koperasi. Saya diundang berbicara. Saya katakan, 
koperasi syariah ini belum ada regulasinya.

Saya minta Menteri Koperasi dan Dewan Koperasi Indonesia mencoba memfasilitasi, 
sehingga koperasi syariah dan BMT ada regulasinya dan mekanisme pengawasan 
kesesuaiannya dengan syariah.

Selama ini, bagaimana mekanisme kontrol DSN, efektifkah?
Kronologinya begini. Kami mengeluaran fatwa. Fatwa itu diserap oleh BI, 
Bapepam-LK, dan Depkeu menjadi regulasi sehingga mengikat. Untuk pengawasan, 
semua regulator punya mekanisme sendiri. DSN juga mengawasi kesesuaian syariah 
lewat DPS di tiap lembaga keuangan.

DPS merupakan kepanjangan tangan DSN. Tiap produk baru harus disetujui DPS. DPS 
membuat laporan rutin ke DSN. Kalau ada penyimpangan, segera kami selesaikan. 
Bisa saja terjadi perbedaan pengawasan antara BI dan DSN, kami saling 
komunikasi.

Jadi, kontrolnya sangat ketat. Ada lagi eksternal audit dari akuntan publik. 
Ketika ditemukan persoalan, DPS kami panggil. Apalagi ada UU PT Nomor 40 Tahun 
2007. DPS kini diwajibkan pada setiap perseroan yang melakukan usaha syariah. 
Kalau masyarakat menjumpai penyimpangan, bisa melapor ke kami, nanti DPS-nya 
kami panggil.

Bagi pelaku bisnis non-muslim, apakah ada rambu-rambu tertentu yang penting 
diperhatikan untuk masuk bisnis syariah?
Tidak ada. Yang penting, mereka masuk dan menundukkan diri dalam aturan yang 
ada. Ini sistem. Bisa buat muslim atau non-muslim. Jadi, pengelola boleh, 
apalagi jadi nasabah. Tak ada masalah. Di Manado, banyak pendeta jadi nasabah 
bank syariah karena lebih sesuai dengan ajaran agamanya, yang juga mengharamkan 
bunga.

Bank Muamalat di Denpasar justru mengalami perkembangan paling pesat. Dalam 
empat bulan sudah break even point, padahal yang lain biasanya setahun. Banyak 
orang Hindu jadi nasabah.

Bank Syariah Mandiri Solo punya nasabah orang Cina, non-muslim, dan tiap tahun 
mengeluarkan zakat dan berkurban ketika Idul Adha. Dia merasa, zakat dan kurban 
bagian dari sistem syariah yang ia ikuti, dan dia menikmati. Jadi, nasabah bank 

CiKEAS Umat Islam Masih Dalam Kehidupan Peradaban Masa Lalunya Yang Biadab !

2007-10-27 Terurut Topik Hafsah Salim
Umat Islam Masih Dalam Kehidupan Peradaban Masa Lalunya Yang Biadab !

Peradaban adalah rentang waktu berlangsungnya suatu kebudayaan. 
Artinya, budaya suatu bangsa ataupun negara akan berubah dari waktu
kewaktu sesuai dengan berkembangnya science, teknologi, sosio-ekonomi
yang dalam rentang waktu tertentu kita namakan sebagai peradaban.

Pada masa Socrates, Yesus, Muhammad, Yunani Kuno, dan dizaman
kerajaan2 dimasa lalu, budaya membatasi pikiran, tindakan, dan
kebebasan manusia untuk berpendapat, berpikir, dan juga memilih. 
Setiap manusia bisa mendapatkan hukuman mati atau dibunuh mendadak
hanya karena jalan pikirannya, karena pendapatnya, karena
kepercayaannya, bahkan karena keberpihakannya yang tidak disukai
penguasa yang lebih kuat.  Zaman inilah yang kita namakan peradaban
yang biadab.

 abdi yono [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Beberapa kali umat Muslim sedunia dibuat marah oleh
 beberapa surat kabar di Eropa al : Koran Jyllands-
 posten Denmark yang memuat karikatur Muhammad,hal
 penghinaan/pelecehan nabi umat Muslim kembali
 diulangi oleh koran Nerikes Allhanda Swedia,disitu 
 Muhammad digambarkan berserban dan bertubuh anjing.
 


Sangatlah tidak tepat dan tidak benar kalo menganggap karikatur tsb
sebagai penghinaan ataupun pelecehan terhadap agama Islam maupun
terhadap umat Islam.  Lebih tepat tindakan tsb sebagai KRITIK
terhadap perilaku umat Islam yang diracuni kepercayaannya sehingga
secara biadab membunuhi mereka yang bukan Islam melalui teror2 Jihad
Islam.

Karikatur selalu menampilkan response terhadap tindakan2 yang
dikritiknya melalui gambar2 yang menyimbolkan pelaku yang dikritiknya
baik itu perorangan maupun kelompok.

Tentu tidak pada tempatnya apabila semua umat Islam harus marah,
karena kalo mau dibandingkan dengan mereka yang menjadi korban2,
seharusnya mereka itulah yang patut lebih marah katimbang umat Islam.
 Kritik2 itu harusnya diterima dengan kesadaran untuk mengubah dan
memperbaiki diri bukan malah harus dibalas dengan dendam dan benci. 
Mereka hanya membalas dengan karikatur untuk tindakan2 teror yang
dilakukan umat Islam.  Lebih biadab kalo mereka membalasnya dengan
teror2 yang sama.  Hal inilah yang seharusnya disadari kita sebagai
umat Islam keseluruhan.



 Hal seperti pelecehan/penghinaan seperti itu
 sebenarnya tidak pantas dilakukan oleh seorang yang
 mengaku beragama,karena menurut pendapat saya tidak
 ada satupun ajaran agama yang mengajarkan pada umat-
 nya untuk saling melecehkan terhadap agama lain.
 


Pada dasarnya setiap agama saling melecehkan agama lainnya, karena
tidak ada agama yang berkenan memuja ataupun memuji agama lainnya. 
Sejak zaman dulu, semua agama memang merupakan sumber pertumpahan
darah, itulah sebabnya sekarang lahir sekularisme dimana tidak
diperkenankan siapapun mempropagandakan agama ditempat publik.  Bahkan
agama seseorang tidak dibolehkan untuk dicantumkan dalam pasport, ktp,
ijazah, sim, akte kelahiran maupun dalam surat2 penting lainnya,
kecuali di Indonesia hal ini masih dilakukan.



 Umat Islam akan marah kalau manusia yang jadi 
 junjungan mereka dihina/dilecehkan sebaliknya mereka
 akan merasa tidak bersalah atau berdosa bila meng-
 hina manusia junjungan agama lain seperti pendapat
 direktur Islamic Center Al -Islam  yaitu Farid Ach
 mad Okbah yang mengatakan bahwa :
SAI BABA ITU KEKASIH SYETAN 
 
 Yang saya pertanyakan kepada kalian (Muslim)apakah
 yang dilakukan sdr.Farid itu termasuk penghinaan/ 
 pelecehan terhadap manusia yang menjadi junjungan
 agama tertentu ?
 



Umat Islam memang masih tertinggal dalam peradaban masa lalunya yang
biadab, sehingga begitulah sikap dan response mereka, disatu pihak
mereka menyalahkan dan marah kepada siapapun yang dianggapnya menghina
atau melecehkan agama, nabi ataupun Tuhan-nya, TETAPI dilain pihak
mereka sendiri dan kitab sucinya dipenuhi berbagai kata2 kotor yang
melecehkan, merendahkan dan menghina umat lainnya, bahkan mereka
menghalalkan untuk membunuhi siapapun yang tidak mau menyembah Allah
mereka.  Disamping itu, mereka juga mendidik umatnya untuk saling
mencurigai yang berakhir saling membantai satu sama lainnya.

Ny. Muslim binti Muskitawati.





CiKEAS Gn Anak Krakatau Berstatus Siaga

2007-10-27 Terurut Topik Sunny
Refleksi: Silahkan segera dibangun jembatan antara Jawa dan Sumatera biar 
menjadi sahabat anak Karaktau yang aktif.

http://www.gatra.com/artikel.php?id=108994


Gn Anak Krakatau Berstatus Siaga

Bandung, 27 Oktober 2007 14:04
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Gunung 
Anak Krakatau di wilayah Kecamatan Kalianda Lampung Selatan, dari waspada 
(level II) ke siaga (level III) menyusul peningkatan kegiatan vulkanik yang 
diikuti letusan di gunung itu.

Letusan gunung itu tidak akan membesar dan tidak akan menimbulkan tsunami. 
Kecil sekali kemungkinan menimbulkan bencana, kata Kepala PVMBG Surono, di 
Bandung, Sabtu (27/10).

Lebih lanjut Surono mengatakan, PVMBG merekomendasikan agar para nelayan dan 
wisatawan tidak beraktivitas di sekitar gunung api itu dalam radius tiga 
kilometer dari kawah.

Dari kawah gunung itu, teramati asap putih kelabu tinggi sekitar 100-200 meter 
dengan interval kemunculan 3-6 menit. Letusan sendiri terjadi sejak Kamis 
(25/10).

Menurut Surono, PVMBG masih terus memantau perkembangan gunung itu yang 
dilakukan petugas PVMBG di Pos Kalianda Kabupaten lampung yang berjarak sekitar 
45 kilometer dari gunung api itu. Namun hingga Sabtu belum ada tanda-tanda 
peningaktan statusnya menjadi awas.

Data visual menunjukkan peningkatan aktivitas, letusan sering terjadi dengan 
interval letusan setiap 3-6 menit. Namun kemungkinan membesar sangat kecil, 
kata Surono.

Terkait informasi munculnya kawah baru di Gunung Anak Krakatau, dengan tegas 
Surono membantahnya. Nggak ada kawah baru di sana, katanya.

Surono meminta kepada masyarakat di wilayah pantai Provinsi Banten dan Lampung 
tenang dan tidak mempercayai isu-isu letusan Gunung Anak Krakatau yang akan 
menyebabkan tsunami.

Kepala PVMBG itu menegaskan, aktivitas gunung itu tidak akan menimbulkan 
tsunami. Aktivitas Anak Krakatau itu juga tidak mengganggu nelayan setempat 
yang biasa mencari ikan di perairan itu.

Nelayan silakan saja melaut di perairan itu asal tak mendekat pulau gunung api 
itu dalam radius tiga kilometer dari kawah Anak Krakatau. Sebelum statusnya 
turun, jangan ada nelayan yang singgah di sana, katanya. [EL, Ant] 


CiKEAS Calo Level Kolonel Diberantas

2007-10-27 Terurut Topik Sunny
Refleksi: Calo level kolonel diberantas, tetapi bagaimana dengan calo level 
jenderal?

http://www.indopos.co.id/index.php?act=detailid=9453

Sabtu, 27 Okt 2007,


Calo Level Kolonel Diberantas 


Dephan Benahi Internal Proyek Pengadaan Senjata 
JAKARTA - Calo bisnis senjata tidak hanya ditengarai ada di gedung DPR. 
Perantara pengadaan senjata TNI itu juga bermunculan di Departemen Pertahanan 
(Dephan). Mereka adalah pejabat-pejabat yang memberikan rekomendasi agar 
rekanan tertentu memenangkan tender proyek bernilai miliaran hingga triliunan 
rupiah itu.

Keberadaan calo di pusat pengendali pembelian senjata TNI itu diungkapkan oleh 
Sekjen Dephan Letnan TNI Sjafrie Sjamsoeddin. Jenderal bintang tiga itu 
berjanji menindak sangat keras pejabat yang bermain dalam proyek pengadaan 
senjata. 

Sudah ada TR (telegram rahasia) menteri pertahanan. (Isinya) setiap pejabat di 
lingkungan Dephan tidak dibenarkan mengeluarkan rekomendasi bagi rekanan, ujar 
Sjafrie saat ditemui setelah salat Jumat di gedung Dephan, Jakarta, kemarin. 
Mantan Pangdam Jaya itu mengakui ada ketidakdisiplinan di level bawah yang 
mengganggu proses pengadaan. 

Mereka yang di eselon tiga dan eselon empat tidak boleh lagi bertindak di luar 
wewenangnya. Termasuk menawarkan rekanan kepada pejabat di atasnya, tegasnya. 
Eselon tiga di Dephan setingkat dengan kolonel. Eselon empat dijabat oleh 
prajurit setingkat letnan kolonel. 

Dalam pengadaan barang dan jasa, pejabat di level itu bertugas menyeleksi 
rekanan yang mengajukan proposal. Pejabat setingkat kolonel itu sangat 
strategis karena merekalah yang menyeleksi peserta tender, pengujian barang 
yang ditawarkan, ataupun menyurvei kelayakan rekanan memperoleh proyek.

Setelah lewat pintu eselon tiga (setingkat kepala subdirektorat) baru masuk ke 
direktur (eselon dua) dan dibawa ke meja Dirjen (eselon satu). 

Sekarang tidak boleh lagi seperti itu. Sejak awal, perencanaan sudah 
melibatkan inspektorat jenderal. Misalnya mau lelang, kita undang, silakan 
lihat, katanya.

Mantan Kapuspen TNI itu juga meminta pejabat di level eselon satu turun 
langsung ke bawah. Harus ada kontrol. Jangan hanya kasih perintah saja, tapi 
tak bisa mengawasi. Kalau tak bisa, kita ganti orang, ujarnya. 

Sjafrie menjelaskan, setiap pengadaan senjata harus melalui pintu DCM (Dealing 
Centre Management) yang dipimpinnya. Tapi, sekarang kita juga buat DCM di 
level eselon dua dan eselon tiga. Jadi, ada rapat dulu di tingkat bawah agar 
tak ada lagi sistem rekomendasi, katanya. 

Di tingkat DCM, setiap rekanan akan dibicarakan secara terbuka dan sesuai 
dengan klasifikasi yang dibutuhkan. Tak ada satu pun pejabat yang boleh single 
handed decision (memutuskan sendiri, Red). Semua proses rapat pengambilan 
keputusan dipimpin Sekjen, diawasi Irjen, tegasnya.

Salah satu persoalan di Dephan selama ini, katanya, pengadaan senjata sering 
tidak langsung ke perusahaan yang memproduksinya, tapi melalui para perantara 
lokal (rekanan). Seharusnya langsung berorientasi pada pabrikan, bukan pada 
agen lokal atau broker. Inilah yang dulu muncul individual weakness (kelemahan 
individu). (Itu) kita akui dan akan kita hilangkan, katanya. 

Bagaimana soal mereka yang selama ini membawa masuk rekanan? Menurut Sjafrie, 
penertiban itu tidak berlaku surut ke belakang. Yang kemarin kita jadikan 
evaluasi. Tapi, setelah ada regulasi ini dan ada yang nekat melanggar, saya 
tindak tegas, tak peduli eselon satu sekalipun, ujarnya dengan mata memerah 
dan suara meninggi. 

Apa sanksinya? Menurut Sjafrie, ada dua. Tidak sekadar teguran lisan, tapi 
administratif. Kalau PNS, kita proses sesuai edaran Menpan. Kalau prajurit dan 
ada etika prajurit yang dilanggar, berarti kena disiplin TNI, katanya. 

Agar proses itu berjalan lebih transparan, Sjafrie juga mengundang Badan 
Pengawas Keuangan. Kami buka pintu lebar-lebar, silakan BPK ikut mengawasi 
walaupun saya ragu apakah ada dasar hukumnya, ujarnya.

Bagaimana soal rekomendasi dari Mabes TNI ? Itu tak laku lagi. Semua proses 
pengadaan harus (melalui) rapat di meja DCM dan diawasi, katanya. 

Sjafrie meminta semua pihak memahami proses bersih-bersih calo yang sedang 
dilakukannya. Mari kita benahi rumah masing-masing. Kalau kami seperti ini, 
jangan ada distorsi dari pihak lain, harapnya. 

Apakah yang dimaksud pihak lain itu DPR? Sjafrie malah tertawa. Tanggung jawab 
saya mengurusi rumah tangga Dephan. Saya pasang badan, kalau ada yang menyalahi 
regulasi, pasti kena (sanksi, Red), tegasnya. 

Kepala Biro Humas Dephan Brigjen Edy Butar-Butar menjelaskan tentang modus yang 
biasa terjadi saat pengadaan. Ke depan, tidak boleh ada lagi kartu nama 
pejabat yang dibawa-bawa, tegasnya. 

Pelelangan juga berlangsung fair. Jadi, tidak ada lagi komentar kok yang 
menang tender itu-itu saja, ujarnya. 

Mantan atase pertahanan Indonesia untuk Papua Nugini itu menyatakan, beberapa 
rekanan memang piawai mendekati para eselon tiga dan empat. Mereka tahu, pintu 
paling mudah adalah melalui pejabat 

CiKEAS 46 Ormas Islam Laporkan 'Nabi Baru' Aliran Sesat

2007-10-27 Terurut Topik Sunny
http://www.poskota.co.id/news_baca.asp?id=40206ik=5


  46 Ormas Islam Laporkan 'Nabi Baru' Aliran Sesat   
 
  Sabtu 27 Oktober 2007, Jam: 20:24:00   
 
  BANDUNG (Pos Kota) - Sebanyak 46 Ormas Islam di Bandung yang tergabung 
dalam Aliansi Umat Islam (ALUMI) Jawa siap melaporkan Ahmad Mosadeq yang 
mengklaim sebagai 'nabi baru' ke Mabes Polri, Senin (29/10). 

  Dia pantas dilaporkan karena dinilai melecehkan dan melakukan penodaan 
agama Islam. Kita laporkan karena mengaku sebagai nabi serta membuat sesat 
pengikutnya, kata Ikhsan SL, Sekjen ALUMI Jawa. 

  Dia mengemukakan, berdasarkan bukti-bukti bahwa aliran Al Qiyadah Al 
Islamiyah melakukan kekeliruan dalam mengamalkan ajarannya, termasuk melakukan 
pemerasan terhadap pengikutnya. Aliran itu sungguh sesat, ujarnya. 

  Sebagai realisasi laporan itu, ALUMI telah menunjuk TPM (Tim Pembela 
Muslim) untuk menangani persoalan itu dan Senin depan sudah mulai melakukan 
laporan ke Mabes Polri. 

  Aliran sesat itu supaya diselesaikan secara hukum agar pelakunya jera. 
Mereka tak bisa dibiarkan aja, ujarnya. ALUMI juga setuju pendapat MUI yang 
mengatakan bahwa Al Qiyadah Al Islamiyah adalah aliraan sesat. 

  Para kyai Bandung juga mendesak polisi agar menangkap orang yang 
mengklaim sebagai 'nabi baru' itu dan mengadilinya. Mereka jelas menyakiti 
umat Islam, tegas mereka. 

  MERASUK KE PELAJAR 
  Sementara itu, di Lampung, aliran sesat Al Qiyadah sudah merasuk ke 
kalangan pelajar SMP. Penyebarnya adalah suami istri yang menjadi guru di 
Lampung. Tetapi berkat kejelian pihak kepolisian Lampung, guru itu, Ahmad 
Asikin dan Indrawati berhasil diringkus ketika mengajar dalam kelas di SMPN 11 
Lampung 

  Rumah suami istri yang dibangun untuk menjadi markas di JL Ikan Baung, 
Teluk Betung nyaris dihancurkan massa namun berhasil dicegah aparat yang 
kemudian datang ke lokasi kejadian. 

  Menurut informasi, terungkap kasus itu berkat keberanian lurah setempat 
yang melapor ke polisi. 

  MUI (Majelis Ulama Indonesia) Lampung menyerukan warga agar tak ikut 
aliran sesat itu. Sementara itu, Kapoltabes Lampung Kombes Endang S mengatakan, 
pihaknya masih menyelidiki kasus yang sudah membuat heboh di berbagai daerah 
itu.  
 
  (dono/koesma/tommy 


CiKEAS 'Arus Balik' Nasionalisme!

2007-10-27 Terurut Topik Sunny
http://www.lampungpost.com/buras.php?id=2007102700571316

 Sabtu, 27 Oktober 2007
   
   

  'Arus Balik' Nasionalisme! 


 
H.Bambang Eka Wijaya:

IRONIS! Di balik jargon nasionalisme yang fasih dilafalkan para 
tokoh dalam pidato bimbingan, pengarahan atau sambutan di depan publik, 
semangat primordialisme, baik kesukuan, sektarian, maupun partisan justru 
cenderung menguat dalam masyarakat! ujar Umar. Jika dengan Sumpah Pemuda 
tahun 1928 Young Java, Young Sumatera, Young Ambon, Young Selebes, dan 
seterusnya melebur jadi satu dalam Indonesia, dengan kilah 'kembali ke khitah' 
justru keindonesiaan diekspresikan dengan menajamnya segmentasi pra-Sumpah 
Pemuda itu!

Dalam gejala tersebut, aksentuasi bhinneka tunggal ika ditonjolkan 
pada bhinnekanya, padahal para Bapak Pendiri Republik ini mendeterminasikan 
tunggal ika-nya! sambut Amir. Menguatnya gejala 'arus balik' pemaknaan 
keindonesiaan itu dalam praktek nasionalisme kita dewasa ini pantas mengundang 
perenungan untuk menyimak arah perjalanan bangsa ke masa depan!

Perenungan kembali makna nasionalisme keindonesiaan kita itu 
penting! tegas Umar Kekeliruan pemahamannya sedikit saja pada generasi muda 
bisa berakibat nasionalisme tinggal menjadi jargon, yang isinya simpang-siur! 
Ada yang beranggapan harus ngalor, sebagian lainnya mau ngidul--salah-salah 
jadi benturan!

Gejala 'arus balik' pemaknaan nasionalisme itu mulai terlihat 
sejak pemilihan kepala daerah (pilkada) langsung oleh rakyat! timpal Amir. 
Bukan pilkada langsung-nya yang salah! Itu justru kemajuan luar biasa dalam 
penegakan kedaulatan rakyat! Namun, tim sukses para calon kepala daerah-lah 
yang mengeksploitasi sentimen-sentimen negatif tersebut! Setting-nya bahkan 
mendasar, sejak menyusun pasangan calon dengan pendekatan sentimen primordial, 
sektarian maupun partisan!

Aksentuasi pada bhinneka dan penonjolan kekuatan golongan atau 
kelompok itu bukan cuma eksploitasi kalangan tim sukses! tegas Umar. 
Tokoh-tokoh atau elite setiap segmen itu sendiri mengonsolidasi kekuatannya, 
selain secara internal menjalin kekeluargaan dan sosial, keluar sukar diingkari 
juga agar eksistensi kelompoknya secara politik diperhitungkan! Jadi, di balik 
gejala itu tak bisa dilepaskan peran kalangan elite juga!

Tapi tidak semua elite primordial berorientasi kepentingan politik 
seperti itu! timpal Amir. Meski juga bukan mustahil, kemungkinan adanya 
segelintir elite primordial melakukan 'dagang sapi' atas warga paguyubannya 
pada kekuatan politik tertentu yang sedang melakukan power building!

Semua itu signifikan mendukung gejala ini! tukas Umar. Bahkan 
kekuatan politik yang dengan jargon nasionalisme melakukan power building 
menggalang keanekaragaman kelompok primordial, justru mem-promote diri menjadi 
pupuk yang menyuburkan tumbuh dan menjamurnya kelompok primordial untuk shared 
dalam kekuasaan!

Tapi tetap saja, orientasi kekuasaan itu cuma terkait segelintir 
elite! Tipisnya lapisan elite yang cenderung begitu terlihat dari adanya 
orang-orang yang hadir sebagai pimpinan di berbagai kelompok! tegas Amir. 
Jadi, 'arus balik' nasionalisme itu sebenanya belum terlalu jauh, sehingga 
penting dijaga oleh semua pihak agar tidak kebablasan! ***
   
 
bening.gifburas.jpg

CiKEAS Pimpinan Al-Qiyadah Diamankan

2007-10-27 Terurut Topik Sunny
http://www.lampungpost.com/cetak/berita.php?id=2007102700571318

  Sabtu, 27 Oktober 2007 
 

  BANDAR LAMPUNG 
 
 
 


Pimpinan Al-Qiyadah Diamankan 


  BANDAR LAMPUNG (Lampost): Dua pimpinan penganut ajaran Al-Qiyadah Al 
Islamiyah di Bandar Lampung, diamankan Poltabes Bandar Lampung, Jumat (26-10). 
Keduanya, Mustafa (28), warga Kebon Jeruk, Kampung Sawah, Tanjungkarang Timur, 
dan Ahmadi Asikin (50), warga Jalan Ikan Bawal, Kampung Jualang, Telukbetung 
Selatan, oknum guru Pendidikan Agama Islam sebuah SMP di Bandar Lampung.

  Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) No. 04/2007 tanggal 3 Oktober 2007 
yang ditandatangani K.H. Makruf Amin, menyatakan ajaran Al-Qiyadah Al Islamiyah 
sesat.

  Kapoltabes Kombes Endang Sunjaya melalui Wakasat Intelkam AKP Albert 
Sihombing mengatakan sat ini pihaknya masih melakukan tindakan mengumpulkan 
data-data terkait ajaran tersebut.

  Mereka kami ajak bicara di Intel. Untuk selanjutnya akan diproses di 
Reskrim. Karena ada keresahan dari warga masyarakat. Dan kami masih menunggu 
salinan fatwa MUI, kata Albert, usai meminta keterangan Mustafa dan Ahmadi.

  Mustafa dan Ahmadi meyakini ajaran yang ada saat ini menyimpang dari 
ajaran Allah. Mereka memaknai surat Almuzammil yang isinya bangun tengah malam 
untuk tahajud, pelajari Alquran dengan teliti, dan selamatkan teman. Jumlah 
pengikut di Bandar Lampung saat ini sekitar 50-an orang sejak tahun 2006 lalu.

  Mereka meyakini ada nabi lain setelah Nabi Muhammad, yaitu Al Masih Al 
Maw'ud, putra Bangas yang bukan Arab (bangsa Ajam). Dia sekarang ada di 
Jakarta, kata Mustafa, diamini Hamdani.

  Mustafa, yang sehari-hari bekerja swasta, itu mengaku mendapat ajaran 
tersebut dari salah seorang rekannya, yang kini tidak pernah bertemu kembali. 
Dari teman dan itu sepaham. Ada ajaran Nabi Isa, Nabi Muhammad, tapi kondisi 
kita semakin kacau. Korupsi merajalela, zina maksiat di mana-mana, narkoba, 
kejahatan membudaya. Apa itu yang disebut umat beragama, kata Mustafa yang 
mengaku medalami ajaran itu sejak Januari 2006.

  Mustafa menjelaskan referensi pemahaman mereka didapat dari ajaran 
Alquran, dengan tujuan mengingatkan manusia. Kondisi zaman saat ini dianggap 
zaman jahiliah, yang masuk pada masa Makiah.

  Meresahkan

  Dalam rapat koordinasi dengan Muspida yang dipimpin Wakil Wali Kota 
Bandar Lampung Kherlani, Jumat (26-10), Camat Telukbetung Selatan Haris Fadilah 
mengatakan, Rabu (24-10), dia didatangi lurah, tokoh masyarakat, dan tokoh 
agama Kelurahan Bumi Waras. Mereka melaporakn adanya aliran Al-Qaidah Al 
Islamiyah yang sudah sangat meresahkan warga.

  Salah satu korbannya adalah anak seorang ketua RT di Kelurahan Bumi Waras 
yang menjadi koordinator lapangan (korlap) Jemaah Al-Qiyadah Al Islamiyah di 
Kelurahan Bumi Waras.

  Haris juga menjelaskan berdasarkan keterangan orang tua korban jemaah 
Al-Qiyadah Al Islamiyah, anaknya berpendapat tugas seorang ibu selesai setelah 
melahirkan.

  Sehingga, melawan orang tua tidak berdosa dan tidak ada kewajiban 
melaksanakan salat lima waktu kecuali salat malam. Mendapat laporan itu, saya 
langsung menggelar rapat dengan Uspika setempat dengan mengundang tokoh agama, 
tokoh ormas, dan tokoh masyarakat untuk menyikapi adanya aliran sesat itu, 
kata Haris, kemarin.

  Intinya dari pertemuan yang cukup memanas itu, tokoh agama, tokoh 
masyarakat, dan ormas meminta agar Pemkot segera menghentikan aliran sesat 
tersebut. Bahkan, warga meminta agar Ahmadi Asikin yang membawa ajaran 
Al-Qiyadah Al Islamiyah dalam waktu 2 x 24 jam untuk menghentikan aktivitas 
gerilyanya. Apabila masih dilakukan, masyarakat akan mengambil tindakan 
sendiri, kata dia.

  H. Sulaiman Bardan dari Kanwil Departemen Agama Kota Bandar Lampung yang 
juga mewakili Majelis Ulama Indonesia (MUI) Lampung mengatakan berdasarkan 
Fatwa MUI No. 04/2007 tanggal 3 Oktober 2007 yang ditandatangani K.H. Makruf 
Amin, ajaran Al-Qiyadah Al Islamiyah itu sesat.

  Namun, Departemen Agama tidak bisa melarang ajaran agama baru tersebut, 
karena terkait dengan persoalan hukum. Untuk itu, diminta aparat kepolisian 
dan kejaksaan untuk menyelesaikan sesuai proses hukum. Depag masih menunggu 
hasil penelitian tim soal perkembangan aliran agama baru tersebut, kata 
Sulaiman. n JUN/KIM/K-2
 
bening.gif

CiKEAS Kasus Tanker VLCC:Tersangka Dua Orang

2007-10-27 Terurut Topik Sunny
Refleksi: Perbedaan antara harga penjualan resmi dan harga penjualan diatas 
kertas tentunya masuk kantong tikus-tikus Pertamina. 

http://www.lampungpost.com/cetak/berita.php?id=2007102700571354

  Sabtu, 27 Oktober 2007 
 
  RAGAM 
 
 
 
Kasus Tanker VLCC:Tersangka Dua Orang 

  JAKARTA (Lampost): Tim penyidik Kejaksaan Agung telah mengantongi paling 
sedikit dua calon tersangka kasus dugaan korupsi penjualan tanker raksasa yang 
merugikan negara. Namun, kejaksaan belum menyebutkan nama-nama tersebut agar 
tidak terjadi error in persona.

  Setelah melakukan gelar perkara, kami masih perlu bukti konkret karena 
keputusan penjualan dilakukan Pertamina, bukan perseorangan. Untuk itu tim 
minta penundaan, kata Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Kemas Yahya Rahman 
usai mengikuti gelar perkara kasus tersebut di Jakarta, Jumat (26-10).

  Keputusan penundaan tersebut, ujar dia, diambil setelah tim penyidik 
melakukan gelar perkara dengan Direktur Penyidik JAM Pidsus Muhammad Salim dan 
dilaporkan kepada Jaksa Agung.

  Kejaksaan Agung memeriksa kasus penjualan tanker raksasa (very large 
crude carrier--VLCC) Pertamina setelah menerima rekomendasi dari Pansus DPR.

  Penetapan tersangka harus hati-hati, apakah yang terlibat komisaris atau 
dirut. Yang terlibat adalah yang paling aktif melakukan perbuatan melawan hukum 
dan menyalahgunakan kekuasaan, kata Kemas. Dia menambahkan Jaksa Agung 
Hendarman Supandji memberi waktu 10 hari bagi tim penyidik untuk memeriksa lagi 
sejumlah saksi lain.

  Sebenarnya tim penyidik sudah yakin. Tetapi, setelah kami ekspos di 
depan pimpinan, pimpinan bilang belum cukup bukti siapa yang harus bertanggung 
jawab, kata Kemas lagi.

  Dia menjelaskan pula kejaksaan dan Badan Pemeriksa Keuangan sependapat 
telah terjadi kerugian negara dalam kasus penjualan tanker raksasa tersebut, 
tapi BPK belum selesai menghitung besarnya kerugian negara.

  Penyidik Kejaksaan menilai dalam kasus tersebut Direksi Pertamina 
bersama-sama Dewan Komisaris Pertamina tanpa persetujuan Menteri Keuangan 
terlebih dahulu pada tanggal 11 Juni 2004 melakukan divestasi dua tanker VLCC 
Hull 1540 dan 1541. Kapal tersebut masih dalam tahap pembuatan di Hyundai Heavy 
Industries di Ulsan, Korea.

  Kapal tersebut dijual kepada Frontline dengan harga 148 juta dolar AS. 
Hal itu bertentangan dengan Keputusan Menteri Keuangan 89/1991 karena 
persetujuan menteri baru terbit tanggal 7 Juli 2004. Akibat penjualan tersebut 
negara diperkirakan rugi antara 20 juta dan 56 juta dolar AS karena harga VLCC 
saat itu berkisar antara 204 juta dan 240 juta dolar AS.

  Dalam kasus tersebut kejaksaan telah memeriksa beberapa pihak, di 
antaranya mantan Dirut Pertamina Baihaki Hakim, Widya Purnama, dan Ariffi 
Nawawi. Juga mantan Menteri Negara BUMN Laksamana Sukardi yang saat itu menjadi 
komisaris utama, Roes Aryawidjaya (sekarang salah satu deputi Menteri Negara 
BUMN), dan Syafruddin Temenggung. n R-1
 
bening.gif

CiKEAS Laju Kerusakan Hutan Tinggi

2007-10-27 Terurut Topik Sunny
http://www.cenderawasihpos.com/detail.php?id=6849ses=

27 Oktober 2007 03:39:16



Laju Kerusakan Hutan Tinggi

Dekan FH Unipa Minta Perhatian Pemerintah




MANOKWARI- Dekan Fakultas Kehutanan Unipa Ir Rudi Maturbong, Msi meminta semua 
stakeholder untuk memperhatikan kerusakan hutan yang terjadi di Papua pada 
umumnya dan Manokwari khususnya. Sebab berdasarkan hasil penelitian laju 
kerusakan hutan di Papua cukup tinggi yakni mencapai 0,13 juta hektar 
pertahunnya.


Kondisi seperti ini bila dibiarkan terjadi akan menjadi persoalan yang serius 
dimasa-masa yang akan datang. Terutama pemerintah daerah perlu mengambil 
langkah nyata dari sekarang. Demikian dikatakan kepada koran ini di ruang 
kerjanya beberapa waktu yang lalu.


Dikatakan, akibat dari kerusakan hutan akan menimbulkan dampak-dampak negatif. 
Salah satunya bencana banjir dan kerusakan lingkungan itu sendiri. Kerusakan 
hutan umumnya akibat illegal logging (IL), sedangkan sebagian kecil sisanya 
karena untuk pemenuhan kebutuhan warga yang bermukim disekitar hutan. Untuk 
mengantisipasi perilaku masyarakat yang merusak hutan pemerintah daerah perlu 
mengambil langkah.


Untuk melaksanakan pembangunan di tanah Papua, khususnya di Papua Barat tidak 
terlalu sulit. Sebab jumlah penduduknya masih sangat sedikit dibanding dengan 
jumlah dana yang tersedia. Antara lain dana otonomi khusus bisa diarahkan untuk 
kegiatan masyarakat yang bisa mengalihkan untuk tidak merusak hutan.


Lelaki yang pernah menjadi anggota Panwas Provinsi pada saat Pilkada Gubernur 
Papua Barat juga mengingatkan agar hati-hati dengan program pengembangan kelapa 
sawit. Sebab untuk menanam kelapa sawit membutuhkan lahan yang sangat luas. 
Tentunya dengan lahan yang luas membuka peluang besar untuk terjadinya 
kerusakan lingkungan. Salah satunya kehilangan spesian yang belum sempat di 
beri nama. Dampak dari pembukaan kebun kelapa sawit ada sekitar 100 spesies 
yang hilang dan belum sempat diberi nama, tuturnya seraya menambahkan ini 
salah satu dari dampak pengembangan kepala sawit.(sr


CiKEAS Taopik pujanggah Uler ijoh?

2007-10-27 Terurut Topik godamlima
TAUFIQ ISLAMI  PUJANGGA ULER IJOH
27 Okto 2007,Sebtu pencerahan

-Ida Khouw-

(btw. ternyata isi kepala Taufik Ismail itu 'nge-seks' melulu ya, 
mosok dia pikir feminisme urusannya cuma berkisar perkelaminan)

Hhehe,Taopik punyak hobby hurup G? Gandulan mulu??


Hudan menunglis sbb.

Lalu, ini apa? Bagaimana mungkin seorang Taufiq Ismail bisa 
menggenggam kebenaran sendirian? Bagaimana mungkin di dalam hatinya 
tidak sedikit pun terlintas untuk melihat kemungkinan kebenaran di 
dalam diri orang lain, setidaknya kebenaran dalam sastra - yakni 
kebermaknaan sebuah karya sastra untuk manusia.

Sudah jelas, saya bagian aktivis yang dituduh oleh Taufiq itu. 
Tetapi toh saya malah yang mengajaknya memandang karya sastra dalam 
perspektif agama. Saya tidak menertawakan. Malah Taufiq yang 
bungkam, diam. Mengungkapkan dengan kalimat moral manusia waras dan 
normal seperti itu, Taufiq hendak mengatakan mereka tidak waras dan 
tidak normal. Bagaimana dengan feminis seperti Musdah Mulia, Maria 
Ulfah, Sinta Nuriah Wahid, Farha Ciciek, dan Debra Yatim yang santun 
serta sangat Aceh itu, juga tidak waras dan tidak normal?

Haraplah dicatat, feminis-feminis ini mempunyai keluarga baik-baik, 
dengan suami dan anak- anak mereka yang baik-baik. (dengan segala 
hormat, mohon beliau-beliau ini ikut menyumbangkan suaranya dengan 
segenap tuduhan ini).

Saya melihat malah rekan seideologi Taufiq lebih matang dalam 
berwacana, lebih dewasa pula. Semisal Saut Situmorang dan Kuswaidi, 
yang berani dan mau masuk ke substansi masalah yakni sastra 
pornografi, meskipun hemat saya, kedua penulis ini tidak menggunakan 
metodologi yang maksimal dalam argumen mereka.

Pada titik ini, akhirnya saya harus mengakui warning M. Faizi dalam 
tulisannya di harian Jawa Pos, bahwa petasan-petasan yang disulut 
Taufiq Ismail dan Hudan Hidayat adalah berbahaya dan 
menakutkannya.  Tapi saya memandang bahaya itu datang dari Taufiq 
Ismail dengan kedua poin yang sudah saya kemukaan ini. 

Saya disebut Taufiq tidak peduli dengan destruksi sosial. Siapa 
bilang? Terasa bagi saya di sini Taufiq sangat sloganistik. Sangat 
verbal dan sempit pikiran. Semua pengarang boleh saja menggarap 
karyanya, tidak mesti seluruh kerusakan yang diterminologikan 
sebagai Gerakan Syahwat Merdeka oleh Taufiq itu, yang boleh diangkut 
ke dalam karya sastra.

Dalam kaitan dengan tuduhan a-sosial ini, terkait dan berkait dengan 
tuduhannya yang lain, bahwa saya mengalihkan 10 isyu yang dipeluk-
ditimang oleh Taufiq Ismail yang, mohon maaf, tidak bisa saya 
hindari kesan seolah dagangannya ke muka publik, seperti sering 
dieejekkan kawan-kawan seniman.

Mengapa? Karena tidak pernah/atau belum pernah, saya mendengar atau 
melihat seorang Taufiq Ismail mempunyai gerakan konkret terhadap 
masyarakat kecil yang terkena seluruh destruksi yang disebutkannya 
itu, kecuali kegiatannya menulis, membaca puisi, atau ceramah. Tentu 
saja, kegiatan ini pun mulia.


Hehehe,ternyata kini Pujanggah uler ijoh ituh,

Bernama TAOPIQ ISLAMI,BUKAN LAGIH ISMAIL 

Diah kini Sedeung dikepung pujanggah pujanggah kolor ijoh

Dan pujanggah yang mangsih ijoh ijoh.

Satu gerakan badae  Sahwat Sastra yang endah bukan?

Walaopun daku inget,disakbuah tunglisan Sobron yang aidit.

(muhun dimahapin,daku poho lupa ditunglisan Sobron

Yang mananyah? Red.)

Pokok ke,si Sobron adeknyah Dipa Aidit si BOSS PKI itu

Menunglis, bahuwa TAOPIQ YANG ULER IJOH ITUH,

MENJAUH DARI DIRINYAH KERNA KUSTA KOMUNISNYAH.

Nah, nampaknyah tambah nampak, KE ULER IJOHANNYAH

PUJANGGA ANGKATAN MASA LAMPAO INIH.

Sakhingga akirnyah JADI PUJANGGAH ULER IJOH,

Yang bernuansaken UGAMAK PADANG PASIR,

Ingin MEMBERANTAS APAH HAJAH, YANG BERBAUK

NON ISMAILI,  hehhhe..ISLAMI dan ISMAIL ituh,

CUMAN PEMUTER BALIKAN SATU HURUP HAJAH YAH?

Tatapi YANG JELAS BUKAN HURUP G, PORNOH?

Melaenken HURUP I, ISLAMI macem MUI ( majelis uler ijoh? )

Kupingkir ke ULER IJOHANNYAH INIHLAH YANG

MEMBUAT ISLAMI TAOPIQ MATOK KIRI MATOK KANAN.

Artinyah diah bisak MATOK ORANG KIRI KOMUNIS,

Hehehe,tapi diah jugak bisak matok KANAN, NON ISLAMI?

Pokoknyah yang bener ituh adalah SASTRA BERJILBAB,

ATAWA SASTRA SORBAN ULER IJOH.

What a wonderful world bukan?

Dan di bawah.inih daku cuman membumbuin BADAE

YANG DI RAUP SAMA PUJANGGAH TUAK ULER IJOH INIH. 

Alias STIGMATA ULER IJOH KUDU DITANGGUNG 

OLEH PUJANGGA TAOPIQ ISLAMI.



Re: Email dari Taufiq Ismail untuk Dubes Salim Said: 
Hudan Hidayat atheis 

# Kalau saya jadi Taufik Ismail, AGAR TIDAK MEMPERMALUKAN DIRI 
SENDIRI di hadapan khalayak, saya akan menahan mulut saya dari 
LANCANG mengomentari (judgmental terhadap) kelompok lain yang 
paham/ideologi 
dan sejarah gerakannya tidak saya mengerti/ketahui dengan baik. 

# Kalau saya sudah setua Taufik Ismail, saya akan berusaha bersikap 
bijak sebagaimana idealnya seorang tua: saya akan rendah hati 
menyimak kritik anak muda terhadap saya, dan mengakui kalau ada yang 
salah (DAN MEMANG JELAS BANYAK YANG KELIRU) dalam pandangan saya 
(makanya terus-menerus 

CiKEAS Gerakan Sahwat Uler Ijoh Taopik Islami?

2007-10-27 Terurut Topik godamlima
TAOPIK DI MATA RADITYO ENDON-EBIA?
27 okto 2007,Sebtu pencerahan.


Saya melihat Taufik sebagai cerminan dari menggeliatnya politik 
identitas yang sedang bergerak dalam tubuh umat Islam saat ini. 
Sebagaimana di belahan dunia yang lain, umat Islam di Indonesia 
sedang resah merumuskan identitasnya di tengah-tengah gempuran 
globalisasi, di satu pihak, dan pudarnya kebudayaan tradisional yang 
melandasi identitas mereka di masa lampau, di pihak yang lain.


komentaranku, 

gerakan sahwat inih,datengnyah dari sahwat Taopik sendirih?

Yang kegatelan nyari cabulannyah?



Hhehehe,daku cuman mengliat sakkelebat,

Bahuwa kejelian Radityo membacak selangkangan Taopik

Yang bergerak kea rah hurup G, nyah.

Menunjukken adanyah GERAKAN ISLAMI YANG BESAR.

Hehehe,jadi gerakan sahwat bung Taopik ituh

Emang di gerakan oleh G-nyah, Gandulan Islaminyah!!

Nha,inih yang akirnyah dibacak oleh kalayak rameh,

Bahuwa pujangga ke daluwarsah inih, kini berganti kulit.

Menjadi pujanggah kolot uler ijoh!!

Saluut buat Jajurih!!!



Kita semua tahu, salah satu tema utama dalam diskusi sastra akhir-
akhir ini adalah soal tema seks yang dianggap terlalu dieksploitasi 
dalam beberapa karya sastra generasi baru. Eksploitasi tema ini 
dianggap akan merusak moral masyarakat. Keberatan masyarakat sastra 
terhadap tema seks bukanlah hal yang baru sama sekali. Dulu, saat 
pertama terbit, novel Armijn Pane, Belenggu, banyak mendapat 
kritik antara lain karena menggarap tema seksualitas dengan cara 
yang agak terlalu berani, tentu dalam standar Balai Pustaka yang 
merupakan wakil dari sastra sopan pada saat itu. Tetapi, masalah 
seks tidak pernah menjadi tema protes seperti yang terjadi saat ini. 
Pangkal masalahnya, saya kira, karena faktor agama (baca: Islam) 
sudah masuk dalam diskusi kali ini.

Sebagaimana kita tahu, salah satu penggerak awal protes atas apa 
yang disebut sebagai sastra selangkangan sekarang ini adalah Taufik 
Ismail. Tampaknya, motif protes Taufik kali ini adalah karena dia 
sedang kalang kabut menghadapi suatu gelombang yang ia sebut sebagai 
gerakan syahwat merdeka. Sastra selangkangan ia anggap bagian dari 
gelombang ini. Saya melihat Taufik sebagai cerminan dari 
menggeliatnya politik identitas yang sedang bergerak dalam tubuh 
umat Islam saat ini. Sebagaimana di belahan dunia yang lain, umat 
Islam di Indonesia sedang resah merumuskan identitasnya di tengah-
tengah gempuran globalisasi, di satu pihak, dan pudarnya kebudayaan 
tradisional yang melandasi identitas mereka di masa lampau, di pihak 
yang lain.




CiKEAS Heboh “Pilkada” di KabarIndonesia

2007-10-27 Terurut Topik kabarindonesia
Heboh Pilkada di KabarIndonesia

27-Okt-2007, 23:56:52 WIB - [www.kabarindonesia.com]

KabarIndonesia - Fenomena Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) tidak 
hanya terjadi di arena politik praktis, seperti Pemilihan Gubernur 
DKI Jakarta yang baru berakhir beberapa waktu lalu. Hal serupa tapi 
tak sama juga terjadi dalam ajang Pemilihan Pewarta Warga Tahun 
2007 versi KabarIndonesia. 

Pada event ini, memang secara sengaja pihak redaksi membuka 
kesempatan kepada semua pembaca untuk memberikan suara mereka kepada 
kandidat Pewarta Warga yang menjadi pilihannya. Kegiatan pemilihan 
ini akan menghasilkan pewarta warga pilihan pembaca yang akan 
dinobatkan menjadi Pewarta Warga Tahun 2007 KabarIndonesia. 
Antusiasme pengunjung KabarIndonesia untuk memberikan suara mereka 
ternyata telah memunculkan hal-hal menarik untuk kita simak bersama, 
kemudian menjadi bahan pembelajaran bagi semua.

Pertama, keinginan para kandidat yang dinominasikan untuk meraih 
gelar bergengsi dari KabarIndonesia cukup tinggi. Bahkan bagi 
beberapa calon tergolong sangat tinggi. Hal ini dapat terlihat dari 
gencarnya para nominator untuk memotivasi pembaca agar menjatuhkan 
pilihannya kepada sang calon tertentu. Usaha ini tentu saja amat 
wajar dan pada satu sisi amat perlu untuk dilakukan, sesuai pepatah 
mengatakan `tiada keberhasilan tanpa usaha'. Untuk mencapai sebuah 
prestasi tertentu, apalagi untuk  berada pada posisi puncak, bahkan 
terminologi pengorbanan adalah suatu keharusan.

Kedua, semangat dan keinginan dari pembaca KabarIndonesia untuk 
berpartisipasi menyukseskan program pemilihan Pewarta Warga, yang 
akan dilaksanakan secara reguler setiap tahun ini, sangat tinggi. 
Terbukti dengan begitu banyaknya penyumbang suara yang masuk ke meja 
redaksi. Setiap pengunjung seakan tidak ingin jagoannya terlewati 
oleh kandidat lainnya, dan untuk mengantisipasi ini, mereka antara 
lain mencoba memotivasi teman-teman lainnya untuk memberikan 
dukungan kepada calon pilihannya. Akibatnya, redaksi cukup kewalahan 
membaca, memilah, menyeleksi, memverifikasi, dan akhirnya mensahkan 
suara yang masuk dengan menampilkannya di kolom komentar di bawah 
artikel pengumuman tersebut.

Ketiga, pada kondisi tertentu ajang ini benar-benar mengadopsi gaya 
orang-orang politik yang dipraktekan dalam setiap pemilihan umum 
(pemilihan anggota DPR, Pilpres, Pilgub, Pilbup, Pilkades) dan 
pemilihan ketua organisasi, baik organisasi sosial politik maupun 
organisasi masyarakat. Masuknya berbagai komentar berbentuk 
pernyatan bersama, slogan-slogan, keterangan-keterangan dukungan, 
ajakan hingga menyerempet ke nada suara ancam-mengancam, adalah 
contoh dari fakta itu. Ketentuan redaksi KabarIndonesia yang 
mengharuskan setiap pemberi suara untuk menyertakan alasan memilih 
calon tertentu, telah dijadikan arena gontok-gontokan, pojok-
memojokan, jelek-menjelekan, dan sebagainya dan seterusnya. Dalam 
bahasa kerennya orang politik: telah terjadi black campaign, atau 
mungkin juga pembunuhan karakter dari pesaing lainnya. Hal ini 
tentu saja telah menodai keinginan murni pihak redaksi yang sama 
sekali tidak bermaksud memberi peluang melakukan penistaan kepada 
pihak tertentu.

Keempat, para pemberi suara, yang nota bene adalah juga pembaca 
KabarIndonesia, mayoritas adalah orang-orang media massa. 
Berdasarkan identitas, alamat email, dan berbagai keterangan diri 
yang diberikan di sana, terlihat bahwa kalangan pembaca 
KabarIndonesia adalah mereka yang sudah berpengalaman berkecimpung 
di dunia pers. Ini juga mengindikasikan bahwa beberapa kandidat yang 
dijagokan merupakan pekerja pers profesional yang sudah memiliki 
jaringan kerja sesama wartawan yang cukup luas. Kenyataan ini juga 
menjelaskan bahwa kalangan media massa Indonesia sudah menjadikan 
KabarIndonesia sebagai menu harian untuk dibaca dan dijadikan 
referensi dalam karya jurnalistik mereka. Selain itu, keberadaan 
para pekerja media di KabarIndonesia memberi petunjuk bahwa pembaca, 
penulis, dan pengunjung situs ini adalah orang-orang terpelajar, 
sehingga dengan demikian, suara mereka semestinya juga mencerminkan 
karakter seorang terpelajar.

Kelima, pelaksanaan voting ini akan menghasilkan Pewarta Warga 
Tahunan Indonesia pertama, dan layak masuk MURI nantinya. Program 
ini adalah sebuah inovasi kreatif walaupun masih perlu peningkatan 
kualitasnya. Kegiatan pilih-memilih pewarta warga ala 
KababrIndonesia dapat dijadikan semacam percontohan dalam melakukan 
event Pilkada sejenis melalui media online, bahkan untuk dunia 
politik sekalipun. Memilih Ketua Partai atau memilih Presiden RI, 
misalnya. Betapa tidak, melalui cara pemilihan seperti ini, 
masyarakat tidak mendapatkan jagoan atau pemimpin, atau seseorang 
yang diinginkan bersama, seperti memilih kucing dalam karung. 
Semua dilakukan secara terbuka, transparan, tanpa ada rekayasa pihak 
panitia atau redaksi. Sosok penulis yang dinominasikan jelas, hasil 
karya mereka jelas terpampang di sana, kualitas usaha masing-masing 
kandidat 

CiKEAS Apakah Ambisi Anak Krakatau Bisa Lebih Berprestasi Dari Bapaknya ?

2007-10-27 Terurut Topik Hafsah Salim
Apakah Ambisi Anak Krakatau Bisa Lebih Berprestasi Dari Bapaknya ?

Pada masa prasejarah sebelum tahun 416 Masehi, pulo Sumatra bersatu
dengan ujung barat pulo Jawa, sehingga kita bisa berjalan kaki dari
Jakarta ke Sumatra yang waktu itu masih bersatu. Diantara sambungan
ini diwaktu itu berdiri dua gunung api, yaitu sebelah utara adalah
gunung api Batuwara dan yang sebelah selatan adalah gunung api Kapi
yang kemudian meletus sehingga tanah diantara Jawa dan Sumatra
tenggelam.  Sehingga sekarang menjadi selat Sunda karena seluruh tanah
bagian timur gunung Batuwara tenggelam dan semua penduduknya mati,
perkampungannya musnah tenggelam kedasar laut.  Air laut yang mendadak
naik bukan hanya menenggelamkan wilayah sebelah timur gunung api
Batuwara, tetapi juga menyebabkan terpisahnya pulau Jawa, pulau Madura
dan pulau Bali.

Pada tahun 535, kembali terjadi letusan gunung api yang mungkin adalah
ledakan gunung api Batuwara.  Namun ledakan kali ini justru melahirkan
dua buah pulau diantara pulo Jawa dan pulo Sumatra.  Letusan gunung
api ini menyebabkan naiknya suhu bumi diseluruh dunia yang menyebabkan
es dikedua kutub bumi mencair sehingga air laut meninggi, akibatnya
satu dari dua pulo yang tercipta sebelumnya kembali tenggelam sehingga
tersisa hanya satu pulo saja yang kemudian dikenal dengan nama pulo
Krakatau.  Nama pulo Krakatau ini berasal dari ejaan bahasa
Portugis, sewaktu pelaut Portugis singgah di pulo ini, dia bertanya
kepada penduduk pribumi waktu itu pulo apa ini?, oleh penduduk
pribumi itu dijawab kagak tau yang merupakan bahasa betawi yang
berarti tidak tahu.  Kemudian pelaut Portugis ini menyebut pulo ini
sebagai pulo Krakatoa.  Kejadian ini telah banyak menimbulkan
spekulasi, bahwa dongeng nabi Nuh sebenarnya berasal dari Indonesia
dimana diceritakan bahwa air laut akan naik menenggelamkan daratan. 
Padahal para ulama Kristen menganggap bahwa dongeng nabi Nuh merupakan
kejadian bermilyard tahun sewaktu mencairnya es dikutub yang
menyebabkan terpisahnya pulo Kalimantan, Sulawesi, Irian Jaya, dengan
Australia.  Kalo kita mau berpikir logis rasional, tentu tidak mungkin
ada catatan tengang dongeng nabi Nuh pada saat milyardan tahun yang
lalu dimana manusia pun belum hadir dibumi ini.  Lalu darimana
datangnya dongeng nabi Nuh itu sementara manusia sendiri belum ada???
 Bahkan nabi Nuh juga belum ada pada saat pemisahan pulo2 Borneo,
Sulawesi, Irian Jaya, dengan Australia.

Pada 1680 Mei dan 1681 Februari, kembali terjadi letusan gunung api
Krakatau yang dilaporkan oleh dua orang Belanda.

Pada 1780, dalam catatan harian John Ledyard warganegara Amerika yang
bergabung dalam sebuah kapal angkatan laut Inggris dengan komandan
kapalnya John Gore dan kapten kapalnya James Cook, menceritakan bahwa
sewaktu expedisinya singgah di Batavia mereka menemukan sebuah pulo
didekatnya yang dinamakan pulo Cocoterra dimana katanya ada dua mata
air yang satu dingin dan yang satu lagi panas mendidih.  Catatan ini
juga menyertakan denah lokasi atau peta yang sangat jelas yang
ternyata kemudian adalah pulo Krakatoa ini.

Pada 1809, Belanda menjadikan pulo Krakatoa sebagai tempat pembuangan
kriminal atau penjara seperti halnya Nusa Kambangan sekarang ini.

Pada 1880, seorang ahli ilmu alam dan geology Belanda bernama
Dr.Ir.Rogier Diederik Marius Verbeek menjadi orang pertama yang
melakukan penelitian terhadap pulo Krakatoa dengan gunung apinya. 
Dari penelitian beliau inilah ilmu geology berkembang pesat dimana
akhirnya tercipta bidang khusus yang dinamakan Volcanology.  Dua
tahun kemudian yaitu 

pada tahun 1883, terjadilah ledakan dahsyat gunung Krakatoa dimana
untuk pertama kalinya seorang ahli Belanda (Verbeek) menjadi saksi
mata daripada ledakan gunung api Krakatoa yang disertai tsunami dimana
guncangannya terasa diseluruh dunia, dari Amerika, ke Inggris, hingga
ke Afrika.  Gelombang laut naik hingga lebih dari 30 meter, langit
diseluruh dunia menjadi gelap, kekuatan ledakan diperkirakan sekitar
200 Megaton TNT yang identik dengan 13000 kali kekuatan bomb atom yang
dijatuhkan di Jepang. Letusan ini melemparkan 25 milliard cubic
batu2an dan debu yang disusul dengan Tsunami dan paling sedikit 36417
korban2 yang mati dan ribuan yang luka2 padahal populasi Indonesia
pada waktu itu masih sekitar dibawah 0.2 juta-an.  Akibat letusan
Krakatau pada saat ini, Seluruh pulau Krakatau lenyap tenggelam
kebawah laut.  Gempa dahsyat menggoyang pulau Jawa, korban mati akibat
gempa ini mencapai kota Semarang, ditemukan mayat2 mengambang hampir
diseluruh laut Jawa.  Diperkirakan penduduk Lampung semuanya tewas.
Beberapa pulo didekatnya juga semuanya tewas, tak satupun yang
ditemukan ada yang hidup.  Pulo2 yang mendadak menjadi kosong ini
tetap tak berpenghuni hingga puluhan tahun lamanya sehingga tumbuh
hutan2 lebat yang tidak ada manusianya yang kemudian menjadi tempat
yang baik untuk berkembangnya banyak binatang liar dimana kemudian
pulo2 ini dinamakan Ujung Kulon yang sekarang menjadi tempat hutan
lindung nasional untuk