CiKEAS Jiwa Nasionalisme Bukanlah Bukti Ambalat Wilayah RI
Jiwa Nasionalisme Bukanlah Bukti Ambalat Wilayah RI Pembuktikan batas2 wilayah RI-Malaysia bukanlah dengan pengukuran jiwa nasionalisme-nya melainkan pengukuran dengan alat2 teknologi yang dilengkapi dasar pengetahuan science yang tinggi. Kenapa pemerintah RI tidak berani meminta Internasional Court untuk mengadilinya ??? Jawabannya sudah ada, karena pemerintah RI menyadari bahwa Internasional Court sudah memberi keputusannya yang pasti bahwa Ambalat adalah wilayah Indonesia. Bahkan dari 17 jury ternyata 16 secara mutlak memutuskan bahwa Ambalat adalah wilayah Malaysia bukan wilayah Indonesia. Kesaksian Belanda bekas penjajah RI inipun memperkuat bukti2 bahwa Ambalat milik Malaysia bukan RI. Klaim tentang kedaulatan perairan Ambalat sebagai wilayah RI sebenarnya bukanlah menyangkut Nasionalisme melainkan menyangkut KORUPSI, yaitu karena pejabat2 RI telah menjual izin pemboran minyak di perairan Ambalat kepada perusahaan minyak Italia ENI. Akibatnya, ENI sekarang menuntut pengembalian uangnya dari pemerintah RI, karena pemerintah RI telah menipunya dengan menjual wilayah negara lain kepada perusahaannya. Benar benar malu2-in, benar benar memalukan, menutupi masalah korupsi dengan jiwa Nasionalisme. Harusnya, para pejabat yang menandatangani kontrak penjualan hak pemboran minyak diperairan Ambalat ini ditangkap dan dipenjara bukan dijadikan pahlawan bangsa, bukan dijadikan pahlawan nasional karena berani menantang Malaysia untuk berperang. Pejabatnya yang korupsi janganlah rakyatnya yang ditipu dan dikorbankan untuk berperang melawan Malaysia dengan alasan ancaman Nasionalisme dan kebangsaan. Scheherazade Scheher scheherazade2...@... wrote: Mus jangan bego2an,indonesia itu negara maritim, negara maritim itu pulaunya sudah pasti ribuan banyaknya,lautnya sudah pasti sangat luas,kamu ini makin lama makin dungu!saja nampaknya! Yang pasti kamu itulah yang paling bego dan idiot, karena yang menyatakan Ambalat itu bagian wilayah Malaysia itu bukanlah aku tetapi ICJ, yaitu International Court Jury. Malaysia sendiri setuju usul Indonesia untuk jangan memalukan Indonesia dengan membawa masalah yang sudah diputuskan ICJ itu kembali ke ICJ, karena Malaysia yakin bahwa tuntutan Indonesia itu terjadi karena ketidak tahuan, karena buta teknologi, karena Indonesia tidak memiliki peralatan cukup untuk mengukur batas wilayahnya, karena Indonesia tidak punya ahli yang bisa memastikan batas wilayahnya. Ambalat itu adalah perairan dimana dulu Gajah Mada enggak pernah mendudukinya. Wilayah Indonesia yang diakui Internasional hanyalah sebatas yang dulu milik Belanda bukan yang dulu milik Inggris. Dalam kesaksian Belanda dan Inggris kepada ICJ membuktikan bahwa Belanda tidak pernah mengklaim perairan tersebut, sebaliknya Inggris menyatakan bahwa Ambalat itu dulunya memang wilayah Inggris. Pemerintah RI menyadari, bahwa menyelesaikan urusan kedaulatan Ambalat tidak bisa menggunakan jiwa Nasionalisme melainkan harus menggunakan bantuan teknology dan science. Masalahnya hanya bisa diselesaikan apabila RI mengembalikan uang yang dibayarkan ENI untuk pemboran Minyak di Ambalat. Malu2in banget lu. Ny. Muslim binti Muskitawati.
CiKEAS Ada Tiga Cara Menyelesaikan Batas Wilayah Ambalat
Ada Tiga Cara Menyelesaikan Batas Wilayah Ambalat Pertama: melalui pengadilan Internasional ICJ International Court Juridiction telah memutuskan kepulauan Sipadan-Ligitan mutlak wilayah Malaysia atas dasar Soverign Occupation dan atas dasar kesaksian bekas kedua penjajah yaitu Inggris dan Belanda. Kedua: melalui referendum Rakyat wilayah yang dipersengketakan diminta pendapatnya melalui referendum yang dilakukan oleh pihak internasional atau dibawah pengawasan internasional. Dalam hal ini, rakyat diwilayah Sipadan-Ligitan beserta para pelaut diperairan Ambalat. Namun dalam kasus ini ternyata para lurah dan ketua RT/RW diseluruh wilayah yang dipersengketakan ini sudah mendapatkan gaji bulanan dari pihak Inggris sejak sebelum Indonesia belum lagi dilahirkan. Bahkan pihak Belanda mengakui belum pernah mengeluarkan dana untuk wilayah administrasi Sipadan-Ligitan beserta perairan Ambalat-nya. Ketiga: melalui perang Wilayah yang dipersengketakan ini belum pernah tercakup dalam perang kemerdekaan RI. Dan pemerintah RI boleh coba2 merebut wilayah yang dipersengketakan ini melalui perang. Tetapi dari perkiraan, kemungkinan berhasil menang perang cuma 2% dan 98% dipastikan kalahnya, karena masalah perang merebut wilayah diluar batas wilayah RI ditentukan oleh masalah peralatan teknologi dimana Indonesia adalah negara miskin teknologi dan tuna ilmu pengetahuan. Pesawat dan kapal laut tempur untuk merebut Ambalat kemungkinan nyasar karena tidak ada peralatan yang memenuhi syarat yang melengkapi kapal2 perang dan pesawat2 tempur RI ini sehingga akibatnya semua pesawat dan kapal2 tempur RI cuma jatuh dilautan atau tenggelam dilautan karena kecelakaan dan kehabisan supply dan amunisinya. Pembuktikan batas2 wilayah RI-Malaysia bukanlah dengan pengukuran jiwa nasionalisme-nya melainkan pengukuran dengan alat2 teknologi yang dilengkapi dasar pengetahuan science yang tinggi. Kenapa pemerintah RI tidak berani meminta Internasional Court untuk mengadilinya ??? Jawabannya sudah ada, karena pemerintah RI menyadari bahwa Internasional Court sudah memberi keputusannya yang pasti bahwa Ambalat adalah wilayah Indonesia. Bahkan dari 17 jury ternyata 16 secara mutlak memutuskan bahwa Ambalat adalah wilayah Malaysia bukan wilayah Indonesia. Kesaksian Belanda bekas penjajah RI inipun memperkuat bukti2 bahwa Ambalat milik Malaysia bukan RI. Klaim tentang kedaulatan perairan Ambalat sebagai wilayah RI sebenarnya bukanlah menyangkut Nasionalisme melainkan menyangkut KORUPSI, yaitu karena pejabat2 RI telah menjual izin pemboran minyak di perairan Ambalat kepada perusahaan minyak Italia ENI. Akibatnya, ENI sekarang menuntut pengembalian uangnya dari pemerintah RI, karena pemerintah RI telah menipunya dengan menjual wilayah negara lain kepada perusahaannya. Benar benar malu2-in, benar benar memalukan, menutupi masalah korupsi dengan jiwa Nasionalisme. Harusnya, para pejabat yang menandatangani kontrak penjualan hak pemboran minyak diperairan Ambalat ini ditangkap dan dipenjara bukan dijadikan pahlawan bangsa, bukan dijadikan pahlawan nasional karena berani menantang Malaysia untuk berperang. Pejabatnya yang korupsi janganlah rakyatnya yang ditipu dan dikorbankan untuk berperang melawan Malaysia dengan alasan ancaman Nasionalisme dan kebangsaan. Scheherazade Scheher scheherazade2...@... wrote: Mus jangan bego2an,indonesia itu negara maritim, negara maritim itu pulaunya sudah pasti ribuan banyaknya,lautnya sudah pasti sangat luas,kamu ini makin lama makin dungu!saja nampaknya! Yang pasti kamu itulah yang paling bego dan idiot, karena yang menyatakan Ambalat itu bagian wilayah Malaysia itu bukanlah aku tetapi ICJ, yaitu International Court Jury. Malaysia sendiri setuju usul Indonesia untuk jangan memalukan Indonesia dengan membawa masalah yang sudah diputuskan ICJ itu kembali ke ICJ, karena Malaysia yakin bahwa tuntutan Indonesia itu terjadi karena ketidak tahuan, karena buta teknologi, karena Indonesia tidak memiliki peralatan cukup untuk mengukur batas wilayahnya, karena Indonesia tidak punya ahli yang bisa memastikan batas wilayahnya. Ambalat itu adalah perairan dimana dulu Gajah Mada enggak pernah mendudukinya. Wilayah Indonesia yang diakui Internasional hanyalah sebatas yang dulu milik Belanda bukan yang dulu milik Inggris. Dalam kesaksian Belanda dan Inggris kepada ICJ membuktikan bahwa Belanda tidak pernah mengklaim perairan tersebut, sebaliknya Inggris menyatakan bahwa Ambalat itu dulunya memang wilayah Inggris. Pemerintah RI menyadari, bahwa menyelesaikan urusan kedaulatan Ambalat tidak bisa menggunakan jiwa Nasionalisme melainkan harus menggunakan bantuan teknology dan science. Masalahnya hanya bisa diselesaikan apabila RI mengembalikan uang yang dibayarkan ENI untuk pemboran Minyak di Ambalat. Malu2in banget lu. Ny. Muslim binti Muskitawati.
CiKEAS Ada Tiga Cara Menyelesaikan Batas Wilayah Ambalat
Ada Tiga Cara Menyelesaikan Batas Wilayah Ambalat Pertama: melalui pengadilan Internasional ICJ International Court Juridiction telah memutuskan kepulauan Sipadan-Ligitan mutlak wilayah Malaysia atas dasar Soverign Occupation dan atas dasar kesaksian bekas kedua penjajah yaitu Inggris dan Belanda. Kedua: melalui referendum Rakyat wilayah yang dipersengketakan diminta pendapatnya melalui referendum yang dilakukan oleh pihak internasional atau dibawah pengawasan internasional. Dalam hal ini, rakyat diwilayah Sipadan-Ligitan beserta para pelaut diperairan Ambalat. Namun dalam kasus ini ternyata para lurah dan ketua RT/RW diseluruh wilayah yang dipersengketakan ini sudah mendapatkan gaji bulanan dari pihak Inggris sejak sebelum Indonesia belum lagi dilahirkan. Bahkan pihak Belanda mengakui belum pernah mengeluarkan dana untuk wilayah administrasi Sipadan-Ligitan beserta perairan Ambalat-nya. Ketiga: melalui perang Wilayah yang dipersengketakan ini belum pernah tercakup dalam perang kemerdekaan RI. Dan pemerintah RI boleh coba2 merebut wilayah yang dipersengketakan ini melalui perang. Tetapi dari perkiraan, kemungkinan berhasil menang perang cuma 2% dan 98% dipastikan kalahnya, karena masalah perang merebut wilayah diluar batas wilayah RI ditentukan oleh masalah peralatan teknologi dimana Indonesia adalah negara miskin teknologi dan tuna ilmu pengetahuan. Pesawat dan kapal laut tempur untuk merebut Ambalat kemungkinan nyasar karena tidak ada peralatan yang memenuhi syarat yang melengkapi kapal2 perang dan pesawat2 tempur RI ini sehingga akibatnya semua pesawat dan kapal2 tempur RI cuma jatuh dilautan atau tenggelam dilautan karena kecelakaan dan kehabisan supply dan amunisinya. Pembuktikan batas2 wilayah RI-Malaysia bukanlah dengan pengukuran jiwa nasionalisme-nya melainkan pengukuran dengan alat2 teknologi yang dilengkapi dasar pengetahuan science yang tinggi. Kenapa pemerintah RI tidak berani meminta Internasional Court untuk mengadilinya ??? Jawabannya sudah ada, karena pemerintah RI menyadari bahwa Internasional Court sudah memberi keputusannya yang pasti bahwa Ambalat adalah wilayah Malaysia. Bahkan dari 17 jury ternyata 16 secara mutlak memutuskan bahwa Ambalat adalah wilayah Malaysia bukan wilayah Indonesia. Kesaksian Belanda bekas penjajah RI inipun memperkuat bukti2 bahwa Ambalat milik Malaysia bukan RI. Klaim tentang kedaulatan perairan Ambalat sebagai wilayah RI sebenarnya bukanlah menyangkut Nasionalisme melainkan menyangkut KORUPSI, yaitu karena pejabat2 RI telah menjual izin pemboran minyak di perairan Ambalat kepada perusahaan minyak Italia ENI. Akibatnya, ENI sekarang menuntut pengembalian uangnya dari pemerintah RI, karena pemerintah RI telah menipunya dengan menjual wilayah negara lain kepada perusahaannya. Benar benar malu2-in, benar benar memalukan, menutupi masalah korupsi dengan jiwa Nasionalisme. Harusnya, para pejabat yang menandatangani kontrak penjualan hak pemboran minyak diperairan Ambalat ini ditangkap dan dipenjara bukan dijadikan pahlawan bangsa, bukan dijadikan pahlawan nasional karena berani menantang Malaysia untuk berperang. Pejabatnya yang korupsi janganlah rakyatnya yang ditipu dan dikorbankan untuk berperang melawan Malaysia dengan alasan ancaman Nasionalisme dan kebangsaan. Scheherazade Scheher scheherazade2...@... wrote: Mus jangan bego2an,indonesia itu negara maritim, negara maritim itu pulaunya sudah pasti ribuan banyaknya,lautnya sudah pasti sangat luas,kamu ini makin lama makin dungu!saja nampaknya! Yang pasti kamu itulah yang paling bego dan idiot, karena yang menyatakan Ambalat itu bagian wilayah Malaysia itu bukanlah aku tetapi ICJ, yaitu International Court Jury. Malaysia sendiri setuju usul Indonesia untuk jangan memalukan Indonesia dengan membawa masalah yang sudah diputuskan ICJ itu kembali ke ICJ, karena Malaysia yakin bahwa tuntutan Indonesia itu terjadi karena ketidak tahuan, karena buta teknologi, karena Indonesia tidak memiliki peralatan cukup untuk mengukur batas wilayahnya, karena Indonesia tidak punya ahli yang bisa memastikan batas wilayahnya. Ambalat itu adalah perairan dimana dulu Gajah Mada enggak pernah mendudukinya. Wilayah Indonesia yang diakui Internasional hanyalah sebatas yang dulu milik Belanda bukan yang dulu milik Inggris. Dalam kesaksian Belanda dan Inggris kepada ICJ membuktikan bahwa Belanda tidak pernah mengklaim perairan tersebut, sebaliknya Inggris menyatakan bahwa Ambalat itu dulunya memang wilayah Inggris. Pemerintah RI menyadari, bahwa menyelesaikan urusan kedaulatan Ambalat tidak bisa menggunakan jiwa Nasionalisme melainkan harus menggunakan bantuan teknology dan science. Masalahnya hanya bisa diselesaikan apabila RI mengembalikan uang yang dibayarkan ENI untuk pemboran Minyak di Ambalat. Malu2in banget lu. Ny. Muslim binti Muskitawati.
CiKEAS Rumahku Yang Indah
Rumahku Yang Indah By: agussyafii Senin malam ketika anak-anak Amalia menghapal surat-surat pendek kami berdiskusi mengenai 'Rumahku Yang Indah.' Adi mengatakan rumahnya indah karena ada ayah, ibu dan adek yang sayang pada dirinya. Lusi menyebutkan rumah yang indah karena penghuninya murah senyum tapi tidak kalo sedang sakit gigi. Demikian hal juga Dani, sekalipun rumahnya juga buat menjadi warung teman-temannya suka bermain dirumahnya. Namun berbeda dengan Dede yang menyebutkan bahwa rumah indah jika dihiasi keramahan penghuninya. 'Coba Kak, kalo kita maen kerumah teman yang punya rumah ramah dan baik hati..rumah itu terlihat indah.'katanya. Kemudian saya menjelaskan kepada anak-anak Amalia, 'Kita Sebagai makhluk budaya mengenal tempat tinggal tetap atau rumah yang menjadi tempat istirahat dan tempat membangun keluarga. sebab itulah pintu pada tempat tinggal kita sebagai pelindung kehidupan pribadi kita dan keluarga disamping untuk keamanan. Oleh karena itu tatakrama kehidupan masyarakat mengharuskan mengetuk pintu atau menekan bel atau memberi salam terlebih dahulu ketika akan memasuki rumah tinggal orang sebagai bentuk meminta izin agar kedatangannya tidak mengganggu kehidupan pribadi orang lain.' 'Lantas kita barus bagaimana Kak Agus?' tanya Ratna. Saya katakan padanya bahwa ada tuntunan adab ketika memasuki rumah, baik rumah orang lain maupun rumah sendiri dan kemudian saya menerangkan beberapa hal tuntunan yang patut menjadi perhatian anak-anak Amalia antara lain. 1. Berdoa ketika memasuki rumah. Rasulullah memberi contoh doa sebagai berikut. Bismillahi walijna, wa bismillahi kharajna, wa `ala rabbina tawakkalna Artinya, 'Dengan nama Allah kami masuk, dengan nama Allah kami keluar, dan kepada Allah kami berserah diri.' (HR. Abu Daud) 2. Memberi salam kepada penghuni rumah pada saat memasukinya: Assalamu `alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh artinya, Selamat, rahmat dan berkat Allah menyertai anda. Rasulullah SAW pernah berkata kepada Anas r.a.: Hai anakku, apabila engkau masuk ke rumah keluargamu, ucapkan salam, agar engkau dan seisi rumah mendapat keberkahannya. 3. Apabila mengetuk pintu, ketuklah dengan perlahan sekedar ia tahu bahwa di luar ada tamu. 4. Kalau ketukan perlu berulang kali, maka lakukanlah dalam tempo yang agak jarang. 5. Saat permisi untuk masuk, ambillah posisi di samping pintu, jangan pas di depan pintu. 6. Setelah mengetok pintu dan ada suara dari dalam menanyakan siapa, maka jawablah dengan menyebut nama anda yang dikenalnya. 7. Kalau anda bertandang ke rumah teman, jagalah mata anda dari menoleh ke sana ke mari dan bukalah alas kaki (jika analisanya demikian), kemudian meletakkan pada tempatnya. 8. Duduklah pada tempat yang telah disediakan untuk tamu dan jangan menempati tempat khusus bagi tuan rumah. Rasulullah pernah bersabda: 'Tidak layak seorang tamu mengimami penguasa wilayah setempat dan tidak duduk di rumahnya di tempat kehormatannya, kecuali dengan izinnya'. (HR. Muslim) 9. Hormatilah orang yang lebih tua baik umur maupun kedudukkannya pada saat berjalan, masuk, keluar, saat pertemuan, pembicaraan, dengar pendapat, diskusi dan pada saat mengikuti arahan. Malam semakin larut anak-anak Amalia terlibat dalam diskusi hangat mengenai rumahku yang indah dan akhirnya kami sepakat bahwa rumahku yang indah, rumah yang membuat nyaman dan bahagia para penghuninya. Akhirul kalam izinkan saya berdoa buat teman2 semua yang membaca tulisan ini, Semoga Alloh SWT senantiasa dilimpahkan kebahagiaan selalu untuk anda dan keluarga..amin ya robbal alamin...selamat liburan dan berakhir pekan bersama keluarga tercinta Jumat, 12 juni 2009 Wassalam, agussyafii -- Tulisan ini dalam rangka kampanye program 'Amalia Love Green (ALG)' Ahad, tanggal 14 Juni 2009, di Rumah Amalia, Jl. Subagyo Blok ii 1, no.23 Komplek Peruri, RT 001 RW 09, Sudimara Timur, Ciledug. TNG. 'Lima Cara Amalia Love Green (5 CALL Green) Pelihara Bumi' 1. Jadilah Penyelamat Bumi dengan memulai dari hal yang kecil dan mudah, 2. Tanam bunga dalam pot, 3. Gunakan Air dengan bijak, 4. manfaatkan kembali benda-benda yang bisa digunakan, 5. Matikan lampu yang tidak digunakan. Mari kirimkan dukungan anda pada program 'Amalia Green Love (AGL)' melalui http://agussyafii.blogspot.com, http://id-id.facebook.com/people/Agus-Syafii-Muhamad/861635703 atau sms 087 8777 12431
CiKEAS Iran's future lies in women's hands
http://english.pravda.ru/world/asia/12-06-2009/107763-iran_election-0 12.06.2009 Iran's future lies in women's hands Iranians go to the polls to elect their president on June 12. Optimists say that the new elections will change the political course of the Islamic Republic. Pravda.Ru interviewed Rajab Safarov, the director of the Center for Modern Iran, about the future of the nation. The adversaries of the Iranian regime say that the new presidential election in Iran does not mean anything. They say that the election is just a screen that covers the same religious leaders. Is it really so? I do not think that it is true. Here is the proof: the current election of the head of the Islamic Republic of Iran, which is the tenth election, is probably the most open and controversial vote in terms of political battles between the candidates. The adversaries of the sitting Iranian president continue to criticize him, stressing out his mistakes. What would be the point of all those battles if the voting did not mean anything? Do ayatollahs have nothing to do here? The president of Iran holds the executive power. The spiritual leader is higher and can dismiss the president at any moment. However, it happens on extremely rare occasions. Ayatollahs believe that it is the people that elect the president, and they respect the opinion of the people. Who are the prime candidates for presidency? Mahmoud Ahmadinejad has three rivals. Former Prime Minister Mir-Hossein Mousavi, who represents the reformative wing, is the most important one of them. The two others are Mohsen Rezaei, the former Commander of Iranian Revolutionary Guard and Mehdi Karroubi, former Speaker of the Majlis. Who has the best chances? Ahmadinejad and Mousavi are the two favorites in the race. Rezaei and Karroubi have from two to five percent of votes, as opinion polls say. However, they can make their voices heard during the runoff, which is very likely to happen. Most likely, Ahmadinejad will win the majority of votes, although it seems that he will not win the first round. The adversaries of the Iranian regime say that the winner is already known - Ahmadinejad. This is not true. Ahmadinejad does not enjoy the best position in the country. He is heavily criticized for his mistakes and the promises, which he did not keep. It is hard for the president to defend himself because he can not reproach his adversaries. Does he have any trump cards? The Iranians do not know what is going to happen in their country if reformers win the vote. That is why many people will simply prefer not to take a risk - they will vote for Ahmadinejad. Local governors fear that they may lose their power in case he loses the election. Ayatollah supported the sitting president last year, which, as many influential politicians say, was a mistake. What are Ahmadinejad's adversaries concerned about? They are concerned about the current economic situation and the tough political course, first and foremost. That is why they want the reforms. What about the people? Do they have any concerns? They do - mostly middle-aged individuals and women. They expect a change for the better. They can succumb to appeals from Ahmadinejad's opponents. Women want to have more freedom in the society. Does that mean that someone from Ahmadinejad's adversaries is ready to liberate the Iranian women? Of course, not. None of them says that women will be able to remove their hijabs. However, they can offer them more political opportunities. Ahmadinejad supports traditional Iranian values, including family values. His adversaries have a certain advantage at this point. Interview prepared by Sergey Balmasov
CiKEAS Helikopter Miring, Jatuh, Lalu Meledak
Refleksi : Apakah kali ini juga alasanya seperti apa yang dikatakan KSAD bahwa penyebab jatuhnya helicopter ialah cuaca buruk? Jawa Pos [ Rabu, 10 Juni 2009 ] KSAD Sebut Cuaca Ekstrem Jadi Penyebab Kecelakaan Helikopter http://www.gatra.com/artikel.php?id=127170 Kesaksian Penduduk Helikopter Miring, Jatuh, Lalu Meledak Bogor, 12 Juni 2009 16:30 Seorang petani yang menjadi saksi mata jatuhnya helikopter Puma nomor registrasi H3306 dari Skadron 8 Pangkalan TNI-AU (Lanud) Atang Sanjaya (ATS) Bogor, Jawa Barat, Jumat (12/6), mengungkapkan, helikopter itu sebelum jatuh dan meledak, tampak terbang miring. Saya lihat dari atas helikopter itu miring dan tiba-tiba jatuh, kemudian terbakar dan terdengar ledakan, dan kemudian ada api, kata Saman (45), seorang petani Desa Bojong, Kecamatan Kemang, Jumat petang. Lokasi Lanud ATS berada di Semplak, Kecamatan Kemang, perbatasan antara Kota dan Kabupaten Bogor. Saman menjelaskan bahwa saat itu, dirinya sedang bekerja di sawah, dan tiba-tiba terlihat helikopter tersebut miring, sebelum akhirnya jatuh, terdengar ledakan dan terbakar karena terlihat ada api. Helikopter jenis Puma dengan nomor registrasi H3306 dari Skadron 8 Lanud ATS Bogor, Jawa Barat (Jabar), Jumat, jatuh sekira pukul 14.10 WIB. Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) TNI-AU Marsekal Pertama (Marsma) Bambang Sulistyo, menjelaskan bahwa helikopter itu sedang dalam misi tes penerbangan setelah dilakukan perawatan di Lanud ATS. Sedangkan Komandan Lanud (Danlanud) ATS Marsma Bambang Agus Margono yang sedang dalam perjalanan menuju lokasi dalam pernyataan di sebuah televisi juga mendapatkan laporan mengenai jatuhnya helikopter itu. Ia mengatakan, helikopter itu penggunaannya adalah untuk angkutan operasional TNI, dan karena baru saja dilakukan perawatan tentu dalam kondisi baik. [TMA, Ant
CiKEAS Sikap Antikemanusiaan Pemimpin + Busung Lapar, Klimaks Gizi Buruk!
http://www.lampungpost.com/buras.php?id=2009061204580816 Jum'at, 12 Juni 2009 BURAS Sikap Antikemanusiaan Pemimpin! H. Bambang Eka Wijaya MENGERIKAN! entak Umar. Meski bencana busung lapar diberitakan dengan judul berhuruf besar, 68 balita dari berbagai penjuru Lampung jadi korban, puluhan balita lain diwawat di sejumlah RSUD--di RSUAM saja 10 bocah--sebagai puncak gunung es kritisnya gejala gizi buruk di daerah ini, tak ada pemimpin formal maupun nonformal berinisiatif menggelar gerakan darurat mengatasinya! Yang menonjol justru bentakan membantah--di wilayah tanggung jawabnya tidak ada gizi buruk, apalagi busung lapar! Itu mencerminkan adanya kecenderungan sikap antikemanusiaan pada sementara pemimpin di daerah ini hingga alergi pada tuntutan simpati--apalagi tanggung jawab--terhadap hal-hal terkait masalah kemanusiaan! sambut Amir. Bukti alergi dimaksud tampak pada nasib Sukriya, salah seorang korban bencana busung lapar itu, setengah bulan berbaring koma di RSUAM tak seorang pun pemimpin formal atau nonformal menjenguknya! Padahal mampir sejenak, bicara sepatah dua dengan orang tuanya, sudah memberi dukungan moral yang amat berarti bagi keluarga Sukriya! timpal Umar. Lebih baik lagi kalau bisa memberi bantuan buat belanja selama menunggui anaknya di RS. Tapi kenapa sikap demikian bisa menggejala pada sementara pemimpin kita? Mungkin faktor orientasi yang mendominasi sikap para pemimpin itu! tukas Amir. Dan itu, orientasi pada kekuasaan yang melampaui ubun-ubun--sehingga hal-hal yang tidak punya kaitan dengan power building, konon pula bisa menodai kemulusan kekuasaannya, harus dijauhi! Itu membuat nasib Sukriya dan kawan-kawannya korban letusan bencana busung lapar jadi lebih malang lagi karena penderitaan mereka dinafikan adanya oleh kalangan pemimpin! Meski demikian, usaha mengurangi keseriusan gejala ini tetap perlu didorong! timpal Umar. Usaha itu bisa dilakukan dengan mengaktifkan seluruh posyandu di semua RW dan lingkungan, dengan meningkatkan tiga kali lipat anggaran untuk asupan tambahan! Hitungannya, kalau dengan asupan sekali sepekan masih meletuskan bencana, mungkin dengan dua kali sepekan baru mencapai statis atau seimbang dengan tekanan gejalanya! Jadi, untuk menurunkan gejalanya, harus tiga kali sepekan! Sebenarnya anggaran posyandu itu relatif kecil, apalagi dibanding dengan dana pos bantuan di APBD Provinsi Lampung yang per tahun bisa lebih Rp100 miliar! tegas Amir. Ketimbang dana pos bantuan dihabiskan ke arah tak jelas, lebih baik sebagian dialihkan untuk meningkatkan tiga kali lipat dana asupan tambahan posyandu! Itu bisa menjadi usaha nyata mengatasi gejala gizi buruk, ketimbang kewalahan membantah setiap gejala gizi buruk meletus jadi busung lapar! *** http://www.lampungpost.com/buras.php?id=2009061005053717 Rabu, 10 Juni 2009 BURAS Busung Lapar, Klimaks Gizi Buruk! H. Bambang Eka Wijaya KORAN mendaur ulang istilah busung lapar buat gizi buruk stadium fatal! ujar Umar. Kenapa? Busung lapar bahasa rakyat! Ia berfungsi hard warning untuk cepat menolong penderitanya! sambut Amir. Tapi istilah busung lapar membuat gerah pejabat era Orde Baru, maka dihaluskan! Ternyata tak sekadar dihaluskan! Istilah busung lapar dihilangkan agar pejabat tak gerah! timpal Umar. Jadi tak ada tanda bahaya! Penderita telanjur fatal baru dibawa ke RS, seperti Maulana (5) dari Panjang yang meninggal dan Sukriya dari Lamtim, dua pekan koma di RS! Itu konsekuensi penghilangan istilah busung lapar sebagai klimaks gizi buruk! tegas Amir. Gizi buruk atau malnutrition gejala umum pada balita dari keluarga ekonomi lemah, akibat kurang asupan protein dan kalori! Kekurangan asupan yang laten bisa mengganggu perkembangan fisik, mental, dan kecerdasan anak! Maka itu, saat krisis ekonomi orang khawatir terjadi bencana sosial yang berujung lost generation, satu generasi tak punya kemampuan standar! Untuk mencegah gizi balita memburuk kan ada posyandu di setiap RW! sela Umar. Peran posyandu besar dalam mengendalikan gizi buruk balita agar tidak kritis! tegas Amir. Meski, tak semua balita terjangkau! Misal, pada hari dan jam yang ditentukan ibunya tak di rumah, sedang memulung! Untuk itu diharap petugas posyandu proaktif mengantar asupan ke tempat mereka! Kalau tak dapat asupan tambahan, gejala kritis balita gizi buruk seperti apa? kejar Umar. Dua gejala menjurus kritis harus diwaspadai, maramus dan kwasiorkor! jelas Amir. Menurut Kamus Kedokteran Dorland, maramus berasal dari bahasa Yunani marasmos, artinya menuju kematian! Maramus, kekurangan protein dan kalori, ditandai gangguan pertumbuhan serta mengurusnya lemak bawah kulit dan
CiKEAS E-Downtime
E-DOWNTIMEmerupakan akronim yang dikembangkan oleh Pak Vincent untuk memudahkan mengidentifikasi pemborosan , yaitu: 1. E = Environmental, Health and Safety (EHS), jenis pemborosan yang terjadi karena kelalaian dalam memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan prinsipprinsip EHS. 2. D = Defects, jenis pemborosan yang terjadi karena kecacatan atau kegagalan produk (barang dan/atau jasa). 3. O = Overproduction, jenis pemborosan yang terjadi karena produksi berlebih dari kuantitas yang dipesan oleh pelanggan. 4. W = Waiting, jenis pemborosan yang terjadi karena menunggu. 5. N = Not utilizing employees knowledge, skills and abilities, jenis pemborosan sumber daya manusia (SDM) yang terjadi karena tidak menggunakan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan dari karyawan secara optimum. 6. T = Transportation, jenis pemborosan yang terjadi karena transportasi yang berlebihan sepanjang proses value stream. 7. I = Inventories, jenis pemborosan yang terjadi karena inventories yang berlebihan. 8. M = Motion, jenis pemborosan yang terjadi karena pergerakan yang banyak dari yang seharusnya sepanjang proses value stream. 9. E = Excess processing, jenis pemborosan yang terjadi karena langkah-langkah proses yang panjang dari yang seharusnya sepanjang proses value stream. http://ariefbudi.wordpress.com http://jalanku.multiply.com http://teknofood.blogspot.com FaceBook : http://id-id.new.facebook.com/people/Arief-Budi-Setyawan/1663852032 ...Bila engkau penat menempuh jalan panjang, menanjak dan berliku.. dengan perlahan ataupun berlari, berhenti dan duduklah diam.. pandanglah ke atas.. 'Dia' sedang melukis pelangi untukmu.. Cepat, Bebas Iklan, Kapasitas Tanpa Batas - Dengan Yahoo! Mail Anda bisa mendapatkan semuanya. http://id.mail.yahoo.com
CiKEAS Persiapan Menghadapi Gempa
PERSIAPAN MENGHADAPI BENCANA ALAM Gempa Bumi Persiapan untuk keadaan darurat Menentukan tempat-tempat berlindung yang aman jika terjadi gempa bumi. Tempat berlindung yang aman adalah tempat yang yang dapat melindungi anda dari benda-benda yang jatuh atau mebel yang ambruk, misalnya di bawah meja. Menyediakan air minum untuk keperluan darurat. Bekas botol air mineral dapat digunakan untuk menyimpan air minum. Kebutuhan air minum biasanya 2 sampai 3 liter sehari untuk satu orang. Menyiapkan tas ransel yang berisi (atau dapat diisi) barang-barang yang sangat dibutuhkan di tempat pengungsian. Barang-barang yang sangat diperlukan dalam keadaan darurat misalnya: Lampu senter berikut baterai cadangannya Air minum Kotak P3K berisi obat menghilangkan rasa sakit, plester, pembalut dan sebagainya Makanan yang tahan lama seperti biskuit Sejumlah uang tunai Buku tabungan Korek api Lilin Helm Pakaian dalam Barang-barang berharga yang harus dibawa di saat keadaan darurat Mengencangkan mebel yang mudah rubuh (seperti lemari pakaian) dengan langit-langit atau dinding dengan menggunakan logam berbentuk siku atau sekrup agar tidak mudah rubuh di saat terjadi gempa bumi Mencegah kaca jendela atau kaca lemari pakaian agar tidak pecah berantakan di saat gempa bumi dengan memilih kaca yang kalau pecah tidak berserakan dan melukai orang (Safety Glass) atau dengan menempelkan kaca film Mencari tahu lokasi tempat evakuasi dan rumah sakit yang terdekat. Jika pemerintah setempat tidak mempunyai tempat evakuasi, pastikan anda tidak pergi ke tempat yang lebih rendah atau tempat yang dekat dengan pinggir laut/sungai untuk menghindari tsunami Ketika Terjadi Gempa Bumi Matikan api kompor jika anda sedang memasak. Matikan juga alat-alat elektronik yang dapat menyebabkan timbulnya api. Jika terjadi kebakaran di dapur, segera padamkan api dengan menggunakan alat pemadam api. Jika tidak mempunyai pemadam api gunakan pasir atau karung basah Membuka pintu dan mencari jalan keluar dari rumah atau gedung Cari informasi mengenai gempa bumi yang terjadi lewat televisi atau radio Utamakan keselamatan terlebih dahulu, jika terjadi kerusakan pada tempat Anda berada, segeralah mengungsi ke tempat pengungsian terdekat Tetap tenang dan tidak terburu-buru keluar dari rumah atau gedung. Tunggu sampai gempa mereda, dan sesudah agak tenang, ambil tas ransel berisi barang-barang keperluan darurat dan keluar dari rumah/gedung menuju ke lapangan sambil melindungi kepala dengan helm atau barang-barang yang dapat digunakan untuk melindungi kepala dari benturan reruntuhan. Jika anda harus berjalan di tengah jalan raya, berhati-hatilah terhadap papan reklame yang jatuh, tiang listrik yang tiba-tiba rubuh, kabel listrik, pecahan kaca, dan benda-benda yang berjatuhan dari atas gedung Pastikan tidak ada anggota keluarga yang tertinggal pada saat pergi ke tempat evakuasi. Jika bisa ajaklah tetangga dekat Anda untuk pergi bersama-sama Jika gempa bumi terjadi pada saat Anda sedang menyetir kendaraan, jangan sekali-kali mengerem dengan mendadak atau menggunakan rem darurat. Kurangilah kecepatan secara bertahap dan hentikan kendaraan anda di bahu jalan. Jangan berhenti di dekat pompa bensin, di bawah kabel bertegangan tinggi, atau di bawah jembatan penyeberangan Tanah Longsor Pencegahan Terjadinya Bencana Tanah Longsor: Tidak menebang atau merusak hutan Melakukan penanaman pada daerah-daerah yang gundul Membuat saluran air hujan Membangun tanggul atau dinding penahan Cara-cara Menghindari Korban Jiwa Harta Akibat Tanah Longsor: Membangun pemukiman jauh dari daerah yang rawan. Bertanya pada pihak yang mengerti sebelum membangun. Membuat Peta Bencana Melakukan deteksi dini sebelum terjadi bencana http://ariefbudi.wordpress.com http://jalanku.multiply.com http://teknofood.blogspot.com FaceBook :
CiKEAS Ketua KPU Tangerang Divonis 7 Bulan
http://www.poskota.co.id/berita-terkini/2009/06/12/ketua-kpu-tangerang-divonis-7-bulan Ketua KPU Tangerang Divonis 7 Bulan Juni 12, 2009 - 18:40 TANGERANG (Pos Kota)- Lima anggota KPU Kota Tangerang yang terbukti menggelembungkan suara untuk menggolkan Caleg Golkar Drs HM Krisna Gunata dihukum penjara di Pengdilan Negeri Tangerang,Jumat. Sidang yang berlangsung marathon hingga pukul 17. 00 ini mejelis hakim diketuai Arthur Hangewa,SH memvonis Imron Khamami Ketua KPU Kota Tangerang 7 bulan penjara dan denda Rp 8 juta. Sedangkan majelis hakim pimpinan Tarigan,SH menghukum 4 anggota KPU masing-masing 6 bulan dengan masa percobaan 1,5 tahun denda Rp 8 juta, yakni Dadang Hermawan, Hiswani Dumaria, Baehaqi dan Namun Kosasih. Jaksa Sukamto,SH,Faizal,SH,Hari Riyadi,SH kelima sebelumnya menuntut terdakwa masing-masing 6 bulan dan denda masing-masing Rp 10 juta. Dalam dakwaan jaksa menyebutkan bulan April terdakwa merubah jumlah perolehan suara untuk calon DPRD Provinsi Banten Drs Hm Krisna Gunata di tiga kecamatan yakni Tangerang,Neglasari,dan Periuk berjumlah 260 suara dan akhirnya Krisna Gunata lolos jadi menjadi wakil rakyat di propinsi Banten. Perbuatan terdakwa diancam pidana dalam pasal 299 ayat 2 Undang-undang Pemilu No. 10 tahun 2008 junto pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP dengan ancaman 1 tahun penjara.Atas putusan ini terdakwa menyatakan banding ke pengadilan tinggi.(maryoto Home / Berita Terkini, Kriminal dan Hukum / Ketua KPU Tangerang Divonis 7 Bulan -- Ketua KPU Tangerang Divonis 7 Bulan Juni 12, 2009 - 18:40 TANGERANG (Pos Kota)- Lima anggota KPU Kota Tangerang yang terbukti menggelembungkan suara untuk menggolkan Caleg Golkar Drs HM Krisna Gunata dihukum penjara di Pengdilan Negeri Tangerang,Jumat. Sidang yang berlangsung marathon hingga pukul 17. 00 ini mejelis hakim diketuai Arthur Hangewa,SH memvonis Imron Khamami Ketua KPU Kota Tangerang 7 bulan penjara dan denda Rp 8 juta. Sedangkan majelis hakim pimpinan Tarigan,SH menghukum 4 anggota KPU masing-masing 6 bulan dengan masa percobaan 1,5 tahun denda Rp 8 juta, yakni Dadang Hermawan, Hiswani Dumaria, Baehaqi dan Namun Kosasih. Jaksa Sukamto,SH,Faizal,SH,Hari Riyadi,SH kelima sebelumnya menuntut terdakwa masing-masing 6 bulan dan denda masing-masing Rp 10 juta. Dalam dakwaan jaksa menyebutkan bulan April terdakwa merubah jumlah perolehan suara untuk calon DPRD Provinsi Banten Drs Hm Krisna Gunata di tiga kecamatan yakni Tangerang,Neglasari,dan Periuk berjumlah 260 suara dan akhirnya Krisna Gunata lolos jadi menjadi wakil rakyat di propinsi Banten. Perbuatan terdakwa diancam pidana dalam pasal 299 ayat 2 Undang-undang Pemilu No. 10 tahun 2008 junto pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP dengan ancaman 1 tahun penjara.Atas putusan ini terdakwa menyatakan banding ke pengadilan tinggi.(maryoto Berita Terkait a.. Ketua KPU Didakwa Gelembungkan Suara b.. Hakim Tolak Keberatan Ketua KPUD c.. Ketua KPU Tangerang Segera Diadili d.. Suami Istri Dipenjara 12 Tahun e.. Terbukti Korup, Dirut Divonis 2 Tahun 6 Bulan
CiKEAS Ya, Aku Mendengarkanmu
Tentang mendengar, Cardinal Saliege : Telinga yang satu untuk mendengarkan apa yang dikatakan orang kepadaku, telinga lainnya untuk menangkap dan mengerti apa yang tidak dikatakan kepadaku. Ajarilah aku mendengarkan, ya Tuhan mereka yang dekat dengan ku, keluargaku, teman, rekan-rekan sepekerjaku mereka yang datang padaku. Bantulah aku untuk menyadari tak soal kata-kata apa yang kudengar pesannya adalah : 'terimalah diriku apa adanya, dengarkan aku'. Ajarlah aku mendengarkan, ya Tuhan mereka yang jauh dari pada ku keluh kesah orang-orang yang tanpa harapan seruam ,ereka yang terlupakan tangisan sesamaku yang dicekam ketakutan Ajarlah aku mendengarkan, ya Tuhan diriku sendiri Bantulah aku untuk berani mempercayakan diriku pada Suara yang bergema jauh dalam lubuk hati Ajarlah aku mendengarkan, ya Tuhan akan suaraMu, dalam kesibukan dan kejemuan dalam kepastian dan kebingungan dalam kebisingan dan keheningan Ajarlah aku mendengarkan Tuhan. Dengarkan aku, Tuhan. http://ariefbudi.wordpress.com http://jalanku.multiply.com http://teknofood.blogspot.com FaceBook : http://id-id.new.facebook.com/people/Arief-Budi-Setyawan/1663852032 ...Bila engkau penat menempuh jalan panjang, menanjak dan berliku.. dengan perlahan ataupun berlari, berhenti dan duduklah diam.. pandanglah ke atas.. 'Dia' sedang melukis pelangi untukmu.. Yahoo! Mail Sekarang Lebih Cepat dan Lebih Bersih. Rasakan bedanya! http://id.mail.yahoo.com
CiKEAS Perundingan Ambalat ke-14 di Malaysia
Refeleksi : Apakah rejeki di bawah meja akan nomplok? http://www.republika.co.id/berita/56078/Perundingan_Ambalat_ke_14_di_Malaysia Perundingan Ambalat ke-14 di Malaysia By Republika Newsroom Jumat, 12 Juni 2009 pukul 19:34:00 JAKARTA -- Rencana perundingan ke-14 antara Pemerintah Indonesia dan Malaysia tentang Blok Ambalat akan dilaksanakan di Malaysia. Kepala Biro Administrasi Menteri/Juru Bicara, Menteri Luar Negeri, Teuku Faizasyah, mengatakan, rencana perundingan itu akan dilaksanakan pada Juli mendatang. Namun, kata dia, tanggalnya belum dapat dipastikan. Kita juga masih menunggu waktu tim runding, kata Teuku, di Jakarta, Jumat. Ia mengatakan, laut Sulawesi dan Blok Ambalat masuk wilayah Indonesia. Wilayah tersebut merupakan teritorial Indonesia, sebagai wilayah kedaulatan dan hak berdaulat berdasarkan hukum laut internasional. Ia menjelaskan, Blok Ambalat hanya berjarak sekitar 80 mil dari kepulauan di Indonesia. Teuku menjelaskan, Indonesia tidak akan membawa masalah tersebut ke internasional, namun akan menyelesaikan Blok Ambalat secara bilateral. Bagi Indonesia, ia menjelaskan, tempat perundingan dimana pun tak jadi masalah. Sebab, selama ini, memang perundingan selalu berpindah-pindah. Kadang di Malaysia atau Indonesia, seperti pada 2008 perundingan dilaksanakan di Balikpapan. Ia mengatakan, Indonesia tidak pesimis, karena proses perundingan itu makan waktu yang cukup lama. Seperti halnya kita menyelesaikan perbatasan dengan Vietnam. Perundingannya memakan waktu 30 tahun. Tap, adem ayem saja. Karena kita diskusikan dengan sangat baik, katanya. ant/ism
CiKEAS Fw: Pernyataan Sikap PRP tuntut Bubarkan Satpol PP
From: Facebook notification+oldzz...@facebookmail.com Subject: Je hebt een bericht ontvangen van Perhimpunan Rakyat Pekerja op Facebook... To: MiRa Wijaya Kusuma la_l...@yahoo.com Date: Friday, June 12, 2009, 6:15 AM --- On Fri, 6/12/09, Facebook notification+oldzz...@facebookmail.com wrote: Perhimpunan Rakyat Pekerja heeft een bericht gestuurd aan de leden van Perhimpunan Rakyat Pekerja. Onderwerp: Pernyataan Sikap PRP tuntut Bubarkan Satpol PP PERNYATAAN SIKAP PERHIMPUNAN RAKYAT PEKERJA Nomor: 087/PS/KP-PRP/e/VI/09 Solidaritas terhadap Korban Premanisme Satpol PP Bubarkan Satpol PP! Salam rakyat pekerja, Akhir-akhir ini rakyat Indonesia selalu saja disuguhi berita mengenai kekerasan yang dilakukan oleh aparat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Bahkan beberapa kali tindakan yang dilakukan oleh aparat Satpol PP menyebabkan korban jiwa. Dalam bulan Mei 2009 saja, sudah ada beberapa kasus yang dilakukan oleh aparat Satpol PP dan menyebabkan rakyat meninggal dunia. Sebut saja kasus yang menimpa seorang balita Siti Khoiyaroh yang meninggal di Surabaya karena tersiram kuah panas bakso akibat dari gerobak bakso orang tuanya terguling saat dikejar-kejar oleh Satpol PP. Kejadian lainnya, Fifi yang merupakan seorang PSK, akhirnya harus meninggal dunia karena tenggelam di sungai Cisadane, Tangerang. Peristiwa tersebut bermula karena adanya razia Satpol PP terhadap PSK di Tangerang. Tindakan Satpol PP yang melakukan penggusuran, razia, penangkapan, dan lain-lain, tentunya sangat didukung oleh pemerintah kapitalis Indonesia saat ini. Rakyat miskin selalu dianggap sebagai “parasit” oleh pemerintah. Dengan alasan menjaga keindahan kota dan menertibkan masyarakat, pemerintah kapitalis Indonesia (melalui Satpol PP) berupaya untuk menyingkirkan rakyat miskin, karena tidak dapat mendatangkan keuntungan bagi para pemilik modal. Satpol PP sejak awal memang digunakan oleh pemerintahan kapitalis dan kaum borjuasi sebagai alat untuk kepentingan ekonomi politiknya. Penggusuran kawasan kumuh oleh Satpol PP dilakukan hanya untuk melapangkan para pemilik modal menggunakan lahan tersebut guna membangun perusahaannya dan melipatgandakan alat produksi. Beberapa kali kasus penggusuran kawasan kumuh yang dilakukan oleh Satpol PP, seringkalai mengalami bentrokan dan berdampak pada jatuhnya korban di masyarakat. Jelas bahwa tindakan pemerintah kapitalis Indonesia sangat tidak berpihak kepada rakyat. Pemerintah kapitalis Indonesia, yang menganut neoliberalisme, hanya tunduk kepada para pemilik modal dan tidak mempedulikan nasib rakyat pekerja. Ini lah akibat dari sistem neoliberalisme yang dianut oleh pemerintahan kapitalis. Tindakan pemerintahan kapitalis yang mengagung-agungkan neoliberalisme bukan hanya terjadi pada pemerintahan SBY-JK saja, namun sudah sangat lama dianut pula oleh pemerintahan- pemerintahan sebelumnya. Berkaitan dengan pemilihan presiden pada tahun 2009 ini, sudah dapat dipastikan bahwa siapapun presiden dan wakil presiden yang akan dipilih, maka mereka akan kembali menganut sistem neoliberalisme. Karena dipengaruhi oleh neoliberalisme, maka juga dapat dipastikan kebijakan-kebijakan nya nanti akan sangat tidak berpihak kepada rakyat. Kebijakan yang dipilih hanya akan menguntungkan para pemilik modal. Neoliberalisme sudah terbukti gagal dalam mensejahterakan rakyat, dan hanya SOSIALISME lah yang dapat mensejahterakan rakyat. Maka dari itu, kami dari Perhimpunan Rakyat Pekerja menyatakan sikap: 1. Mengecam keras serta mengutuk tindakan “premanisme” dan brutal Satpol PP yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa di beberapa daerah. 2. Menuntut pada Pemerintah RI untuk membubarkan Satpol PP dengan mencabut Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 2004 tentang Satuan Polisi Pamong Praja. 3. Menyerukan kepada seluruh elemen gerakan rakyat, mulai dari buruh, petani, mahasiswa, kaum miskin kota, dan yang lainnya untuk bersatu dalam satu kesatuan gerakan politik guna menghancurkan neoliberalisme dan mengusung SOSIALISME sebagai jalan keluar untuk mencapai kesejahteraan. Jakarta, 9 Juni 2009 Komite Pusat Perhimpunan Rakyat Pekerja (KP-PRP) Ketua Nasional (Anwar Ma'ruf) Sekretaris Jenderal (Rendro Prayogo) * Sosialisme, Jalan Sejati Pembebasan Rakyat Pekerja! Sosialisme, Solusi Bagi Krisis Kapitalisme Global! Bersatu, Bangun Partai Kelas Pekerja! Komite Pusat Perhimpunan Rakyat Pekerja (KP PRP) Jl. Kramat Sawah IV No. 26 RT04/RW 07, Paseban, Jakarta Pusat Phone/Fax: (021) 391-7317 Email: komite.pu...@http://www.facebook.com/l/;prp-indonesia.org / prppu...@http://www.facebook.com/l/;gmail.com / prppu...@http://www.facebook.com/l/;yahoo.com Website: http://www.facebook.com/l/;www.prp-indonesia.org * Volg onderstaande link om te reageren op dit bericht: http://www.facebook.com/n/?inbox/readmessage.phpt=1160952988334mid=9c5224G202e4fb1G1e4cc48G0 ___ Dit bericht is bedoeld voor
CiKEAS Syahril dan Djoko Akan Dibui
http://www.sinarharapan.co.id/detail/article/syahril-dan-djoko-akan-dibui-1/ Jumat 12. of Juni 2009 13:46 Syahril dan Djoko Akan Dibui OLEH: RAFAEL SEBAYANG Jakarta - Kejaksaan Agung (Kejagung) segera mengeksekusi mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) Syahril Sabirin dan pengusaha mantan Direktur PT Era Giat Prima Djoko Chandra terkait putusan Mahkamah Agung (MA) yang mengabulkan Peninjauan Kembali (PK) yang diajukan Kejagung. Kejaksaan juga segera mengembalikan dana senilai Rp 546 miliar dari kasus cessie (hak tagih-red) Bank Bali itu kepada negara. Kami menunggu salinan putusan dari MA. Kami akan segera eksekusi dan menjebloskan Syahril Sabirin dan Djoko Chandra ke penjara (dibui-red), tegas Jampidsus Marwan Effendy yang mengapresiasi positif putusan MA itu kepada SH, Jumat (12/6). Hal senada diutarakan Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Jasman Panjaitan kepada SH, Jumat pagi. Jasman menambahkan selama ini kerugian negara sebesar Rp 546 miliar dalam kasus Bank Bali memang disimpan atas nama rekening Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan di Bank Permata. Dana ini segera dikembalikan ke Departemen Keuangan (Depkeu). Teknisnya ya begitu eksekusi dilaksanakan uang negara akan kami serahkan ke Depkeu, imbuhnya. Sebelumnya, MA lewat putusannya mengabulkan PK yang diajukan Kejagung. MA melalui majelis PK yang diketuai hakim agung Djoko Sarwoko dengan anggota I Made Tara, Komariah E Sapardjaja, Mansyur Kertayasa, dan Artidjo Alkostar, pun menjatuhkan vonis dua tahun penjara kepada Djoko Chandra dan Syahril Sabirin. Terhadap Djoko Chandra, MA memutuskan yang bersangkutan harus membayar denda Rp 15 juta dan dana di Bank Bali sejumlah Rp 546.166.116.369 dirampas untuk negara. Sementara itu, Syahril Sabirin harus membayar denda Rp 15 juta subsider tiga bulan kurungan. Uang tunai senilai Rp 28 juta di BNI milik Syahril juga dirampas untuk negara. MA baru saja memutus perkara dua terdakwa kasus Bank Bali, Syahril Sabirin dan Djoko S Chandra. Dua majelis hakim memutuskan menerima permohonan peninjauan kembali yang diajukan oleh Jaksa Pengacara Negara. Majelis hakim mengabulkan permohonan PK, ujar Kepala Biro Hukum dan Humas MA, Nurhadi, Kamis (11/6). Amarnya, menghukum terdakwa pidana dua tahun penjara, tutur Nurhadi di kantornya, Kamis. Sebelumnya, Djoko Chandra dibebaskan dari segala tuntutan di tingkat Pengadilan Negeri. Keputusan MA pun membebaskan yang bersangkutan juga demikian. Bahkan, MA dalam putusan kasasi, menghukum Kejaksaan untuk mengembalikan barang bukti uang Rp 546 miliar kepada Djoko dan PT Era Giat Prima (EGP). Sementara itu, di pengadilan tingkat pertama, Syahril sempat dihukum satu tahun enam bulan penjara. Namun, ia divonis bebas oleh Pengadilan Tinggi di tingkat banding. Sedangkan permohonan kasasi jaksa dinyatakan tidak dapat diterima oleh MA. Kasus Bank Bali berihwal dari piutang Bank Bali di Bank Dagang Negara Indonesia (BDNI) sebesar Rp 598 miliar dan Bank Umum Nasional (BUN) Rp 200 miliar. Kemudian, Bank Bali meminta PT EGP untuk menarik membuat perjanjian pengalihan hak tagih piutang (cessie) pada awal tahun 1999. Dari tiga terdakwa dalam kasus ini, yakni Syahril, Djoko Chandra dan Pande N Lubis (selaku Wakil Ketua BPPN), pengadilan hanya memutuskan Pande Lubis terbukti bersalah dengan hukuman empat tahun penjara, plus denda Rp 30 juta subsider enam bulan kurungan. (rikando somba)
CiKEAS NEGARA DONOR
http://www.sinarharapan.co.id/detail/article/negara-donor-1/ Kamis 11. of Juni 2009 14:58 NEGARA DONOR ANTARA/Ampelsa Sejumlah warga asing yang bekerja pada sejumlah negara donor menghadiri rapat koordinasi rekonstruksi di Gedung Anjong Mon Mata, Banda Aceh, Rabu (10/6). Setelah BRR tutup April lalu dan diganti dengan Badan Kesinambungan Rekonstruksi Aceh (BKRA), lebih 50 negara donor masih dari melanjutkan rekonstruksi hingga 2012 di Aceh dengan alokasi dana dari Multi Donor Fund (MDF) Rp 7,7 triliun dan dari NGO sekitar Rp 350 miliar.
CiKEAS DPR Kembali Tercoreng
Refleksi : Sekali tercoreng akan tetap tercoreng! Sekali menipu rakyat akan selalu menipu rakyat, begitulah hukum alamnya. http://www.sinarharapan.co.id/cetak/detail-cetak/article/dpr-kembali-tercoreng/ DPR Kembali Tercoreng Tak ada yang protes ketika Transparency International Indonesia menempatkan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sebagai instansi terkorup di Indonesia pada 3 Juni lalu. Rakyat tidak memprotes. Para anggota dewan juga nyaris tak ada yang membantah. Padahal, seharusnya tidak begitu sebab DPR berisi wakil rakyat yang terhormat. Menempatkan DPR sebagai instansi terkorup sangatlah menghina. Ini sebuah lembaga yang mulia dengan peran penting yakni mengawasi pemerintah, memiliki fungsi legislasi dan anggaran. Posisi yang terhormat, sejajar dengan eksekutif dan yudikatif serta pemilikan ketiga fungsi ternyata dimanfaatkan dengan tujuan yang tidak terhormat. Sejumlah oknum anggota Dewan menjadikan keistimewaan itu sebagai sarana untuk memperoleh dana sampingan. Praktik ini sudah dijalankan selama bertahun-tahun, sekalipun terjadi pergantian anggota Dewan. Praktik tidak sehat itu sudah diketahui secara umum karena dilakukan secara terang-terangan dan tak selektif. Kritik demi kritik dilontarkan. Transparency International Indonesia misalnya, sudah tiga kali memberi predikat terkorup kepada DPR. Pertama, tahun 2004 ketika dinyatakan terkorup bersama partai politik. Kedua, kembali dinyatakan terkorup bersama kepolisian dan lembaga peradilan pada 2006. Predikat ketiga, didapat DPR tanggal 3 Juni lalu. Pendulum mulai berubah ketika dibentuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Komisi yang mempunyai gabungan dua fungsi, yakni fungsi yang dimiliki kejaksaan dan kepolisian. Komisi juga memperoleh dana yang besar, hingga bisa membeli alat penyadap pembicaraan melalui telepon dan lainnya. KPK, kemarin, mengumumkan lagi anggota Dewan dan bukan Dewan yang diduga menerima suap dalam uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) pemilihan Deputi Gubernur Bank Indonesia. Mereka adalah Hamka Yandhu, anggota DPR yang juga sudah dipenjara karena kasus lain. Endin AJ Soefihara, Dudhie Makmun Murod serta petugas Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Udju Djuhaeri. Keempatnya kelak akan disidik. Banyak pihak percaya, bakal lebih banyak anggota DPR dan bukan anggota Dewan yang terjerat kasus ini. Nama-nama calon tersangka itu pun sudah beredar luas hingga tampaknya tinggal menunggu waktu saja. Pengungkapan tindak korupsi anggota Dewan oleh KPK di atas memperkokoh julukan bahwa DPR merupakan lembaga terkorup di Indonesia. Di samping memperkuat sangkaan negatif masyarakat selama ini terhadap badan legislatif tersebut. Kita berharap para anggota DPR 2009-2014 segera mengukuhkan tekad mau memulihkan citra Dewan yang sudah terpuruk ini. Banyak cara yang bisa dilakukan, baik secara normatif maupun menerapkannya dalam tindakan nyata. Tampaknya sangat elok jika pada sidang pelantikan, sumpah anggota DPR ditambah dengan kemauan untuk mempertahankan martabat dan kehormatan anggota serta lembaganya. Kita berharap cara ini dapat menimbulkan rasa malu. Para pihak terkait juga harus mencari mekanisme baru dalam pembuatan anggaran, perundang-undangan atau uji kelayakan. Khalayak sudah paham bahwa kegiatan inilah yang menjadi muara korupsi karena oknum anggota Dewan, birokrat, pengusaha atau siapapun mempunyai kepentingan yang sama bertemu. Sebetulnya, jika mau sedikit berhemat, gaji anggota DPR sudah lebih dari cukup untuk membiayai keperluan pribadi, keluarga maupun organisasi. Masalahnya, kebanyakan anggota Dewan telah mengeluarkan dana tidak sedikit ketika mengikuti kampanye pemilu legislatif. Dana inilah yang harus didapat kembali. Kembali ke : Cetak
CiKEAS Empat Gajah Mati di Riau Sengaja Diracun
Refleksi : Apkah ini bukan perbuatan dari orang-orang yang di tempat asalnya tidak ada gajah atau gajah sudah dipunahkan? Apakah gajah-gajah ini pengikut Ahmadiyah yang katanya harus dibasmi? Dirgahayu NKRI! http://www.antaranews.com/view/?i=1244702307c=WBMs=KON Empat Gajah Mati di Riau Sengaja Diracun Kamis, 11 Juni 2009 13:38 WIB | Warta Bumi | Konservasi/Pelestarian | Dibaca 338 kali Foto tahun 2007 ketika seekor gajah jantan ditemukan dalam keadaan mati di TNTN di Kabupaten Pelalawan. (ANTARA/Evy R. Syamsir)Pekanbaru (ANTARA News) - Kepala Bidang Wilayah I Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Riau, Edi Susanto mengatakan empat gajah Sumatra (Elephas maximus sumatranus) yang ditemukan mati di kawasan konsesi perusahaan di Riau sengaja diracun. Gajah yang mati memang sengaja diracun dengan jenis organophospat yang biasa digunakan untuk meracun binatang seperti babi, kata Edi Susanto di Pekanbaru, Kamis. Empat gajah itu ditemukan mati di kawasan konsesi PT RPI, anak perusahaan PT Riau Andalan Pulp and Papers (RAPP) yang berbatasan dengan perkebunan sawit PTPN V bekerja sama dengan Koperasi Pelangi Siampu Pesikaian, di perbatasan Kabupaten Indragiri Hulu dan Pelalawan pada Mei lalu. Dua gajah yang mati betina berusia sekitar 20 tahun, dan satu ekor gajah kecil usia lima tahun. Satu gajah lainnya ditemukan mati dalam kondisi hangus terbakar. Menurut Edi Susanto, jenis racun telah diketahui dari hasil pemeriksaan sampel gajah di Laboratorium Balai Penyidikan dan Pengujian Veteriner Departemen Pertanian Cabang Bukittinggi. Selain itu, BKSDA juga menemukan barang bukti racun di tempat kejadian yang sengaja dioleskan di daun dan pelepah sawit. Racun yang dioleskan di pohon sawit sangat banyak hingga mencapai radius satu kilometer di sekitar lokasi kejadian, katanya. Ia mengatakan kasus tersebut bisa dikategorikan sebagai kejadian luar biasa, sehingga BKSDA meminta kepolisian mengusut para pelaku pembunuhan satwa dilindungi ini. Diduga kuat, kata dia, kematian satwa i itu berpangkal dari konflik gajah dan manusia, karena daerah Peranap merupakan daerah jelajah (home range) gajah yang ada di Taman Nasional Tesso Nilo. Ini adalah kejadian luar biasa karena dalam sepekan empat gajah ditemukan mati. Jadi, proses hukum terhadap pelaku harus diteruskan, katanya. Humas World Wide Fund for Nature (WWF) Riau Syamsidar mengatakan tidak ada alasan bagi polisi untuk kesulitan mencari tersangka pembunuh gajah itu, karena bukti-bukti yang ada sudah lengkap. Para pelaku pembunuh satwa dilindungi bisa dijerat Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Sebab, para pelaku melakukan pembunuhan dengan sengaja, mereka dapat dihukum penjara maksimal lima tahun dan denda sebesar Rp200 juta. Kasus pembunuhan empat gajah Sumatra itu kini ditangani Kepolisian Sektor Peranap, Kabupaten Indragiri Hulu.(*)gajah140907-2.jpg
CiKEAS Bung Karno wafat karena memang sengaja dibunuh
Tulisan ini juga disajikan dalam website http://umarsaid.free.fr/ Catatan A. Umar Said Mengenang tanggal 21 Juni Bung Karno wafat karena memang sengaja dibunuh Tulisan ini berupa curahan hati yang mengandung berbagai perasaan, fikiran, dan kenangan yang berkaitan dengan hari wafatnya Bung Karno pada tanggal 21 Juni 1970, yang jasadnya sejak 39 tahun dimakamkan di kota Blitar. Walaupun wafatnya Bung Karno sudah terjadi 39 tahun yang lalu, tetapi setiap tanggal 21 Juni banyak orang yang tetap mengenang - baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama - berbagai persoalan yang terjadi sekitar peristiwa besar bagi bangsa kita ini. Sampai selarang, banyak orang yang masih tetap merasa sedih kehilangan Bung Karno, seorang pemimpin besar yang menjadi pujaan rakyat, yang sebelum digulingkan oleh Suharto serta para jenderal pendukungnya, merupakan massa besar pencinta dan pengagumnya. Kecintaan banyak orang dari berbagai kalangan masyarakat ini kelihatan jelas dari besarnya jumlah pengunjung makamnya di kota Blitar setiap hari. Kiranya, tidaklah berlebih-lebihan kalau ada orang mengatakan bahwa tidak satu pun makam dari pemimpin-pemimpin Indonesia lainnya, yang mendapat kunjungan setiap hari sebanyak makam Bung Karno; Tentu saja, wajarlah, kalau di antara para pengunjung makam di Blitar itu sebagian terbesar terdiri dari orang-orang pendukung atau simpatisan Bung Karno, atau dari golongan kiri dari kalangan nasionalis, agama atau simpatisan komunis. Tetapi, tentunya, juga banyak orang-orang biasa yang bukan pendukung Bung Karno mengunjungi makam ini, apakah sebagai turis biasa atau pun sekadar berpariwisata bersama keluarga atau teman-temannya. Banyaknya kunjungan tiap hari ke makam ini, merupakan bukti yang jelas bahwa meskipun Bung Karno sudah wafat sekitar 40 tahun yang lalu, namun kebesaran jiwanya dan kegemilangan sosoknya masih tetap bersemayam di hati banyak orang..Juga untuk tanggal 21 Juni yang akan datang, tentunya banyak orang yang terkenang kepada wafatnya Bung Karno ini, terutama kalangan korban Orde Baru beserta sanak-saudaranya, baik yang pernah menjadi tapol mupun yang tidak. Bung Karno, tapol yang dianiaya Sangatlah perlu kita ingat bersama-sama mungkin dengan sedih yang bercampur marah, dan barangkali ada yang dengan rasa dendam pula, bahwa Bung Karno adalah tapol besar Orde Barunya Suharto, yang telah diperlakukan secara kejam dan tidak beradab, sampai ia wafat dalam tahanan, terisolasi, kesepian, terlantar, menderita siksaan fisik dan batin yang berat dan terlalu lama. Perlakuan Suharto bersama para jenderal pendukungnya terhadap tapol Bung Karno adalah sedemikian biadabnya, sehingga mereka itu pantas dihujat bahkan harus (!!!) dikutuk oleh kita semua, termasuk generasi yang akan datang. Sebab perlakuan Suharto (dan para pendukungnya) terhadap Bung Karno sebagai tapol, berupa pengasingan fisik disertai penyiksaan mental secara berat dan kontinyu sejak ia dijatuhkan sebagai kepala negara dan pemimpin besar revolusi dalam tahun 1967, sampai wafatnya di tahun 1970 dalam status sebagai tahanan. Penyiksaan terhadap Bung Karno sebagai tapol ini didahului dengan tindakan terhadap jutaan tapol lainnya yang mulai akhir 1965 sampai beberapa tahun berikutnya telah ditahan secara sewenang-wenang dan dibunuhi secara besar-besaran. Penahanan dan pembunuhan terhadap begitu banyak orang oleh Suharto dan pendukung-pendukungnya adalah peristiwa yang belum pernah terjadi dalam sejarah bangsa Indonesia, bahkan melebihi dari kejahatan yang dilakukan pemerintahan kolonial Belanda selama 350 tahun atau pendudukan tentara fasis Jepang. Wafatnya Bung Karno adalah pembunuhan Wafatnya Bung Karno dalam tahun 1970, adalah sebenarnya pembunuhan, yang direncanakan dan juga disengaja. Wafatnya Bung Karno ada hubungannya yang erat dengan pembunuhan besar-besaran terhadap jutaan golongan kiri yang mendukungnya dan mencintainya, yang sebagian terbesar (tidak semuanya) adalah simpatisan atau anggota PKI. Jadi, wafatnya Bung Karno adalah karena ulah sekelompok manusia, dan bukanlah karena kehendak Tuhan, seperti meninggalnya orang biasa lainnya. Pada hakekatnya, wafatnya Bung Karno adalah senafas atau sejalan dengan pembunuhan besar-besaran para pendukungnya, terutama dari golongan kiri, oleh Suharto dan pembantu-pembantu setianya. Bung Karno wafat sesudah ia ditahan dan dengan sengaja dibiarkan menderita sakit ginjal yang berat dalam jangka lama, tanpa mendapat perawatan dokter-dokter yang semestinya atau selayaknya. Menurut Dr Kartono Muhammad, mantan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) : Selama dalam tahanan tidak sekali pun Bung Karno diperiksa oleh dokter spesialis. Adapun obat-obat yang diberikan adalah Duvadilan,vitamin B12, vitamin B kompleks, dan royal jelly. Duvadilan adalah obat untuk mengurangi penyempitan pembuluh darah perifer. Sekali-sekali kalau sedang sulit tidur, Bung Karno diberi satu tabletvalium. Makanan pun
CiKEAS Shell's pay out and implications for Colombia
http://colombiapassport.com/2009/06/11/shells-pay-out-and-implications-for-colombia/ June 11, 2009 Shell's pay out and implications for Colombia Posted by Sebastian Castaneda under Conflict, Politic, Violence | Tags: Chiquita Brands, human rights violations, Paramilitaries, Royal Dutch Incidents where Multinational Corporations (MNCs) sponsor massacres in order to eradicate dissenting voices against their obsession for profit have been a motif through Colombia's history. At the beginning of the 20th century it was the army who suppressed labor protests. The best example is the Banana Massacre in 1928 in which the army exterminated laborer protesting over wages in behalf of the United Fruit Company. This bloody episode in Colombia's history was immortalized in Gabriel Garcia Marquez's novel Hundred Years of Solitude. Since the mid 20th century, the slaughtering of the most vulnerable in society has been outsourced from the military to paramilitaries directly sponsored by MNCs but still in direct complicity with the government and the army. The most representative case of recent slaughters sponsored by MNCs was conducted by Chiquita Brands. This US Corporation admitted paying the paramilitaries US$ 1.7 million between 1997 and 2004. Chiquita claims that the armed group blackmailed its employees. However, Salvatore Mancuso, a paramilitary boss currently in US jail, declared that the payments were voluntary. Chiquita was fined US$ 25 million payable over five years by the US government for supporting a terrorist organization, but none of the executives were jailed. Chiquita Brands was formerly known as United Fruit Company. Nevertheless, the victims of paramilitary massacres have not been compensated, if that is at all possible. But Colombian lawyers have opened criminal cases against the Chiquita's board members who authorized such payments. Since the company confessed making the payment in a US federal court, they could potentially be apt for extradition to Colombia. The US Attorney General, Eric Holder, was the defense lawyer who obtained this juicy deal for Chiquita in US courts. Recently, Holder met with Colombia's Interior and Justice Minister, Fabio Valencia Cossio - whose brother is investigated for links to the paramilitaries whilst being regional attorney - to iron out details on a new extradition arrangement in order to circumvent Supreme Court obstructions. However, it is obvious that US nationals being extradited to Colombia were not part of the conversations but ways to keep extradited paramilitaries from talking about sensitive topics was certainly high in the agenda. The case of Chiquita Brands is just the tip of the iceberg. Mancuso has admitted receiving money from Dole and Del Monte Foods Companies and Drummond Coal Company. The food companies appear to not only have paid for pacifying the workers, but also for driving farmers off their lands so bananas could be planted. In the case of the coal company, there have been various civil lawsuits on behalf of the relatives of Drummond sponsored paramilitary's murders. In light of the many obstacles from the highest levels of government to dismiss the legal cases against multinational companies a recent landmark case offers a silver lining to the family of the thousands that have been massacred with the complicity of MNCs. Oil giant Royal Dutch Shell has paid a US$ 15.5 million out-of-court settlement to the family of the victims due to the incriminating evidence of their complicity against the atrocities committed on the Ogoni tribe of Southern Nigeria in the 1990's. Shell was accused of colliding with the Nigerian military to hunt down tribesmen opposed to oil developments and their ecology devastation affecting their livelihoods. What is important of the verdict is that, although the company did not directly engage human rights violations, it did facilitate vehicles, patrol boats and ammunition to the military to terrorize the population. Together with the United Nations Human Rights Commission interest in extrajudicial killings by the Colombian state, Shell's news offer some hope for justice. Hopefully the impunity and manners in which MNC and the government have been operating in Colombia for hundreds of years can be modified.
CiKEAS The Price of Bananas
http://smallfarmersbigchange.coop/2009/05/27/the-price-of-bananas/ The Price of Bananas May 27, 2009 by Phyllis Robinson The following is the transcript from the 60 Minutes Show (May 11, 2008) that I mentioned in my last blog piece: Unpeeling Chiquita and Dole. You can also view a video of the show by going to the CBS news website. Below is the transcript printed in its entirety. 60 Minutes The Price Of Bananas Steve Kroft: On How Colombian Paramilitaries Landed A U.S. Corporation In Hot Water May 11, 2008 The Price Of Bananas Chiquita Brands International says it paid murderous paramilitaries in Colombia to protect its employees there, but the families of civilians killed by the paramilitaries fault the company for their deaths. Steve Kroft reports. (CBS) For American corporations, the rewards of doing business abroad are enormous, but so are the risks. And over the past 25 years no place has been more perilous than Colombia, a country that is just beginning to emerge from the throes of civil war and narco-terrorism. Chiquita Brands International of Cincinnati, Ohio, found out the hard way. It made millions growing bananas there, only to emerge with its reputation splattered in blood after acknowledging it had paid nearly $2 million in protection money to a murderous paramilitary group that has killed or massacred thousands of people. As correspondent Steve Kroft reports, the Colombian government is now talking about extraditing Chiquita executives to Colombia, and investigators in Bogota and on Capitol Hill are looking at other U.S. companies that may have done the same thing. From the air, the plains of the Uraba region are carpeted with lush foliage of banana plantations, which have long provided a livelihood for the people of northern Colombia. And for the better part of century, its best known product has been the Chiquita banana. But since the 1980's, the business of bananas there has been punctuated with gunfire. First, the area was taken over by Marxist guerillas called the FARC, whose ruthlessness at killing and kidnapping was exceeded only by the private paramilitary army that rose up to fight them. Chiquita found itself trying to grow bananas in the middle of a war, in which the Colombian government and its army were of no help. These lands were lands where there was no law. It was impossible for the government to protect employees, says Fernando Aguirre, who became Chiquita's CEO long after all this happened. Aguirre says the company was forced to pay taxes to the guerillas when they controlled the territory in the late 1980s and early 90s. When the paramilitaries, known as the AUC, moved in in 1997 they demanded the same thing. Did the paramilitaries state, specifically to you, that if you didn't make the payments, your people would be killed? Kroft asks. There was a very, very strong signal that if the company would not make payments, that things would happen. And since they had already killed at least 50 people, employees of the company, it was clear to everyone there that these guys meant business, Aguirre says. Chiquita only had a couple of options and none of them were particularly good. It could refuse to pay the paramilitaries and run the risk that its employees could be killed or kidnapped, it could pack up and leave the country all together and abandon its most profitable enterprise, or it could stay and pay protection, and in the process, help finance the atrocities that were being committed all across the countryside. These were extortion payments, Aguirre says. Either you pay or your people get killed. And you decided to pay, Kroft remarks. And the company decided to pay, absolutely, Aguirre says. There was no doubt in the company's mind that the paramilitaries were very bad people, Aguirre says. Just how bad was already becoming evident. The paramilitaries, who were funded initially by large landowners, and later by the cocaine trade, not only drove the Marxist guerillas from the area, they tried to eliminate anyone who might have leftist sympathies, from labor leaders to school teachers. Sometimes entire villages were wiped out in the most grisly fashion. Gloria Cuartes was the mayor of Apartado, and witnessed much of it with her own eyes. I was a mayor whose job was just to gather the dead, Cuartes says. In 1996 she went to a school to talk to the children about the violence that surrounded them. While she was there, the paramilitaries arrived and murdered a 12-year-old boy, whose only crime had been to announce their presence. They cut off his head, and they threw the head at us, Cuartes remembers. I went into a state of panic. They were there for four hours, with their weapons, firing shots toward the ceiling. One hundred girls and boys were with me. The children did not scream. They were in shock. Asked if they said anything to her, Cuartes says, No. Their language was death. Their
CiKEAS Kangker Hati Akibat Jajanan yang Pembuatannya Kotor.
Dear All, Selamat siang, Kita bersama menyadari bahwa kesehatan kita adalah segala galanya. Kesehatan kita sangat tergantung dari apa yang kita makan. Makanan yang bahan dan proses pembuatannya yang tidak jelas kebersihannya sangat berbahaya kepada kesehatan kita. Mungkin kita tidak merasakannnya sekarang tetapi dalam tempo bulan atau tahun tiba tiba kita bisa terkena penyakit yang mematikan misalnya kangker hati. Kangker hati adalah salah satu penyakit fatal yang dikarenakan makanan yang kita makan tidak higienis yang dikonsumsi dalam waktu yang lama. Kangker Hati Akibat Jajanan yang Pembuatannya Kotor. Menyadari akan sangat pentingnya kesehatan kita, kami ingin memperkenalkan Snack Box Triple Combo yang kami yakini sangat pas dan baik untuk konsumsi acara rapat atau pertemuan. Snack Box Triple Combo kami dibuat dengan pengawasan dan supervisi kualitas yang ketat dan diuji tiap hari oleh Manajemen Hotel Salak The Heritage (www.hotelsalak.co.id) dan Bogor Hotel Institute (http://www.bhi.ac.id/bhi/index.php ). Semua produk dan proses pembuatan dapat dilihat di Dapur Utama kami di Klappertaart Huize Jl, Pangrango nomor No. 8 Bogor Sebagai referensi, Proses pembuatan dan kualitas produk kami Corporate Snack Box Triple Combo, telah mendapatkan : 1. Sertifikat Halal dari MUI 2. Serifikat Kesehatan dari Depkes. Clients kami saat ini yang besar adalah BUMN,oil companies, dan hotel-hotel berbintang. Apabila ingin memesan, ada kombinasi yang baik untuk dicoba: 1. Triple Combo Classic Klappertaart, Macaroni Schotel dan Spekkoek (Lapis Surabaya) 2. Triple Combo Original : Klappertaart, Macaroni Schotel dan Pastel Tutup. Disamping kombinasi tersebut, kami juga menyediakan puluhan jenis kueh snack box yang semuanya sangat berkualitas sesuai dengan selera dan suasana. Jenis-jenis kuehnya ada yang manis dan ada yang gurih, penjelasan dan gambarnya dapat dilihat di web kami www.snack-box.blogspot.com. Walaupun kualitasnya hotel berbintang tetapi harganya sangat ekonomis dengan harga per item dimulai dari Rp. 3000 per piece dengan bebas biaya pengiriman untuk wilayah Jabodetabek. Mohon agar email ini diforward ke staf yang mengurusi konsumsi atau ke teman, partner dan saudara yang akan mengadakan rapat atau gathering. Pemesanan atau keterangan bisa menghubungi kami: HP GSM: 08129369376 HP Flexy : 0251 4297717 Email: agusprihant...@yahoo.com atau agus-priha...@hotelsalak.co.id Sekian dan kami mengucapkan banyak terima kasih atas perhatiannya. Hormat kami, Agus Prihanto Direktur Marketing Corporate Snack Box Triple Combo = Promotor
CiKEAS Putin Talks of Giving Up Nukes
http://www.themoscowtimes.com/article/1010/42/378483.htm Putin Talks of Giving Up Nukes 11 June 2009The Associated Press Prime Minister Vladimir Putin said Wednesday that Russia was willing to abandon nuclear weapons if the United States and all other countries that have them do the same. If those who made the atomic bomb and used it are ready to abandon it like, I hope, other nuclear powers officially and unofficially owning them, of course we will welcome and facilitate this process in all ways, Putin said, RIA-Novosti reported. Putin spoke at a meeting with German Foreign Minister Frank-Walter Steinmeier, who said earlier that the idea of scrapping nuclear arms altogether rather than limiting their proliferation was a real prospect. In a joint declaration on April 1, Presidents Barack Obama and Dmitry Medvedev ordered negotiators to start work on a new treaty reducing their nuclear stockpiles as a first step toward a nuclear-weapon-free world. Meanwhile, Nikolai Solovtsov, the chief of the military's Strategic Missile Forces, said Wednesday that the new treaty must not cut the number of nuclear warheads below 1,500 each. As it stands now, the United States has about 5,500 nuclear warheads; Russia has about 3,900. Russia has linked the treaty to U.S. plans to deploy a missile defense shield in Central Europe, which it opposes. U.S. Defense Secretary Robert Gates said Tuesday that prospects for reaching common ground on missile defense have improved slightly as Moscow grows more concerned about Iran.
CiKEAS Sex sells for Susilo Bambang Yudhoyono in wooing female vote
http://www.theaustralian.news.com.au/story/0,25197,25627296-2703,00.html Sex sells for Susilo Bambang Yudhoyono in wooing female vote Stephen Fitzpatrick, Jakarta correspondent | June 13, 2009 Article from: The Australian JAKARTA's sophisticated set has a joke about why Susilo Bambang Yudhoyono will win the presidential election next month - and it has nothing to do with his handling of the economy or his leadership skills. It's all about sex, and how to win the female vote. Vice-President Jusuf Kalla, who is going head-to-head with SBY for the top job on July 8, has the catchy campaign slogan Faster! Better! This attempts to underline the slow progress after five years of Dr Yudhoyono's careful hand, and to show Mr Kalla would leap out of the blocks to get things done. But the affable and considered Dr Yudhoyono, the wits point out, will have women falling over themselves to tick his box next month with his simple directive: More! More! Marital relations have been a key element of the campaigning, even if only as part of the noisy rhetoric of secondary groups such as the moderately Islamist Prosperous Justice Party. This party declared its members were likely to favour the team of Mr Kalla and retired general Wiranto because their wives were known for wearing the Muslim jilbab headdress. Dr Yudhoyono's wife, Ani, is famous for her elegant coiffure. And with open campaigning having begun this week, after a razzle-dazzle Electoral Commission ceremony featuring all three candidates and each of their deputies, the focus is now more on style than substance. Former president Megawati Sukarnoputri, who throughout her political career has battled accusations she is not the sharpest knife in the box, came out punching on the prime-time television current affairs program Kick Andy last night. Asked how she could guarantee her nationalist economic policies would work, she answered: If I weren't smart, why would Prabowo (her vice-presidential running mate, a retired general with a dubious but uninvestigated human rights record) have chosen me? This was up there with Ms Megawati's greatest eyebrow-raiser. Asked last year how she expected to run the country with only a high school education, she said: The Prophet (Mohammed) was a leader, and he didn't have a university degree either. This week's opinion polls suggest Dr Yudhoyono and his running mate, economics professor Boediono, will win the election comfortably. The Indonesian Survey Circle predicted the incumbent would be returned with more than 63per cent of the vote, with Ms Megawati on 16.4 per cent and the hapless Kalla-Wiranto ticket getting just 5.9 per cent. That survey was particularly bad news for Ms Megawati, as it found that one of her strongest constituencies - the poorly educated - were inclined to support Dr Yudhoyono. Various organisations have made wildly differing election predictions, prompting allegations some were being paid to help particular tickets. But there is little doubt the aggressive campaign of Dr Yudhoyono's team, headed by the US-educated Mallarangeng brothers - Andi, Choel and Rizal, whose Fox Indonesia has adopted a Barack Obama-style grassroots push - is working. The reception at Jakarta's Tanah Abang textiles market this week was evidence of that, with delighted shoppers - male and female - calling out to Dr Yudhoyono: More! More