CiKEAS Jiwa Nasionalisme Bukanlah Bukti Ambalat Wilayah RI

2009-06-12 Terurut Topik Hafsah Salim
Jiwa Nasionalisme Bukanlah Bukti Ambalat Wilayah RI
   
Pembuktikan batas2 wilayah RI-Malaysia bukanlah dengan pengukuran jiwa 
nasionalisme-nya melainkan pengukuran dengan alat2 teknologi yang dilengkapi 
dasar pengetahuan science yang tinggi.

Kenapa pemerintah RI tidak berani meminta Internasional Court untuk 
mengadilinya ???  Jawabannya sudah ada, karena pemerintah RI menyadari bahwa 
Internasional Court sudah memberi keputusannya yang pasti bahwa Ambalat adalah 
wilayah Indonesia.  Bahkan dari 17 jury ternyata 16 secara mutlak memutuskan 
bahwa Ambalat adalah wilayah Malaysia bukan wilayah Indonesia.

Kesaksian Belanda bekas penjajah RI inipun memperkuat bukti2 bahwa Ambalat 
milik Malaysia bukan RI.

Klaim tentang kedaulatan perairan Ambalat sebagai wilayah RI sebenarnya 
bukanlah menyangkut Nasionalisme melainkan menyangkut KORUPSI, yaitu karena 
pejabat2 RI telah menjual izin pemboran minyak di perairan Ambalat kepada 
perusahaan minyak Italia ENI.  Akibatnya, ENI sekarang menuntut pengembalian 
uangnya dari pemerintah RI, karena pemerintah RI telah menipunya dengan menjual 
wilayah negara lain kepada perusahaannya.

Benar benar malu2-in, benar benar memalukan, menutupi masalah korupsi dengan 
jiwa Nasionalisme.  Harusnya, para pejabat yang menandatangani kontrak 
penjualan hak pemboran minyak diperairan Ambalat ini ditangkap dan dipenjara 
bukan dijadikan pahlawan bangsa, bukan dijadikan pahlawan nasional karena 
berani menantang Malaysia untuk berperang.

Pejabatnya yang korupsi janganlah rakyatnya yang ditipu dan dikorbankan untuk 
berperang melawan Malaysia dengan alasan ancaman Nasionalisme dan kebangsaan.


 Scheherazade Scheher scheherazade2...@... wrote:
 Mus jangan bego2an,indonesia itu negara
 maritim, negara maritim itu pulaunya
 sudah pasti ribuan banyaknya,lautnya
 sudah pasti sangat luas,kamu ini makin
 lama makin dungu!saja nampaknya!
 

Yang pasti kamu itulah yang paling bego dan idiot, karena yang menyatakan 
Ambalat itu bagian wilayah Malaysia itu bukanlah aku tetapi ICJ, yaitu 
International Court Jury.

Malaysia sendiri setuju usul Indonesia untuk jangan memalukan Indonesia dengan 
membawa masalah yang sudah diputuskan ICJ itu kembali ke ICJ, karena Malaysia 
yakin bahwa tuntutan Indonesia itu terjadi karena ketidak tahuan, karena buta 
teknologi, karena Indonesia tidak memiliki peralatan cukup untuk mengukur batas 
wilayahnya, karena Indonesia tidak punya ahli yang bisa memastikan batas 
wilayahnya.

Ambalat itu adalah perairan dimana dulu Gajah Mada enggak pernah mendudukinya.  
Wilayah Indonesia yang diakui Internasional hanyalah sebatas yang dulu milik 
Belanda bukan yang dulu milik Inggris.  Dalam kesaksian Belanda dan Inggris 
kepada ICJ membuktikan bahwa Belanda tidak pernah mengklaim perairan tersebut, 
sebaliknya Inggris menyatakan bahwa Ambalat itu dulunya memang wilayah Inggris.

Pemerintah RI menyadari, bahwa menyelesaikan urusan kedaulatan Ambalat tidak 
bisa menggunakan jiwa Nasionalisme melainkan harus menggunakan bantuan 
teknology dan science.

Masalahnya hanya bisa diselesaikan apabila RI mengembalikan uang yang 
dibayarkan ENI untuk pemboran Minyak di Ambalat.  Malu2in banget lu.

Ny. Muslim binti Muskitawati.







CiKEAS Ada Tiga Cara Menyelesaikan Batas Wilayah Ambalat

2009-06-12 Terurut Topik Hafsah Salim
Ada Tiga Cara Menyelesaikan Batas Wilayah Ambalat
 
Pertama: melalui pengadilan Internasional ICJ
International Court Juridiction telah memutuskan kepulauan Sipadan-Ligitan 
mutlak wilayah Malaysia atas dasar Soverign Occupation dan atas dasar kesaksian 
bekas kedua penjajah yaitu Inggris dan Belanda.

Kedua: melalui referendum
Rakyat wilayah yang dipersengketakan diminta pendapatnya melalui referendum 
yang dilakukan oleh pihak internasional atau dibawah pengawasan internasional.  
Dalam hal ini, rakyat diwilayah Sipadan-Ligitan beserta para pelaut diperairan 
Ambalat.  Namun dalam kasus ini ternyata para lurah dan ketua RT/RW diseluruh 
wilayah yang dipersengketakan ini sudah mendapatkan gaji bulanan dari pihak 
Inggris sejak sebelum Indonesia belum lagi dilahirkan.  Bahkan pihak Belanda 
mengakui belum pernah mengeluarkan dana untuk wilayah administrasi 
Sipadan-Ligitan beserta perairan Ambalat-nya.

Ketiga: melalui perang
Wilayah yang dipersengketakan ini belum pernah tercakup dalam perang 
kemerdekaan RI.  Dan pemerintah RI boleh coba2 merebut wilayah yang 
dipersengketakan ini melalui perang.  Tetapi dari perkiraan, kemungkinan 
berhasil menang perang cuma 2% dan 98% dipastikan kalahnya, karena masalah 
perang merebut wilayah diluar batas wilayah RI ditentukan oleh masalah 
peralatan teknologi dimana Indonesia adalah negara miskin teknologi dan tuna 
ilmu pengetahuan.  Pesawat dan kapal laut tempur untuk merebut Ambalat 
kemungkinan nyasar karena tidak ada peralatan yang memenuhi syarat yang 
melengkapi kapal2 perang dan pesawat2 tempur RI ini sehingga akibatnya semua 
pesawat dan kapal2 tempur RI cuma jatuh dilautan atau tenggelam dilautan karena 
kecelakaan dan kehabisan supply dan amunisinya.

Pembuktikan batas2 wilayah RI-Malaysia bukanlah dengan pengukuran jiwa 
nasionalisme-nya melainkan pengukuran dengan alat2 teknologi yang dilengkapi 
dasar pengetahuan science yang tinggi.

Kenapa pemerintah RI tidak berani meminta Internasional Court untuk 
mengadilinya ???  Jawabannya sudah ada, karena pemerintah RI menyadari bahwa 
Internasional Court sudah memberi keputusannya yang pasti bahwa Ambalat adalah 
wilayah Indonesia.  Bahkan dari 17 jury ternyata 16 secara mutlak memutuskan 
bahwa Ambalat adalah wilayah Malaysia bukan wilayah Indonesia.

Kesaksian Belanda bekas penjajah RI inipun memperkuat bukti2 bahwa Ambalat 
milik Malaysia bukan RI.

Klaim tentang kedaulatan perairan Ambalat sebagai wilayah RI sebenarnya 
bukanlah menyangkut Nasionalisme melainkan menyangkut KORUPSI, yaitu karena 
pejabat2 RI telah menjual izin pemboran minyak di perairan Ambalat kepada 
perusahaan minyak Italia ENI.  Akibatnya, ENI sekarang menuntut pengembalian 
uangnya dari pemerintah RI, karena pemerintah RI telah menipunya dengan menjual 
wilayah negara lain kepada perusahaannya.

Benar benar malu2-in, benar benar memalukan, menutupi masalah korupsi dengan 
jiwa Nasionalisme.  Harusnya, para pejabat yang menandatangani kontrak 
penjualan hak pemboran minyak diperairan Ambalat ini ditangkap dan dipenjara 
bukan dijadikan pahlawan bangsa, bukan dijadikan pahlawan nasional karena 
berani menantang Malaysia untuk berperang.

Pejabatnya yang korupsi janganlah rakyatnya yang ditipu dan dikorbankan untuk 
berperang melawan Malaysia dengan alasan ancaman Nasionalisme dan kebangsaan.


 Scheherazade Scheher scheherazade2...@... wrote:
 Mus jangan bego2an,indonesia itu negara
 maritim, negara maritim itu pulaunya
 sudah pasti ribuan banyaknya,lautnya
 sudah pasti sangat luas,kamu ini makin
 lama makin dungu!saja nampaknya!
 

Yang pasti kamu itulah yang paling bego dan idiot, karena yang menyatakan 
Ambalat itu bagian wilayah Malaysia itu bukanlah aku tetapi ICJ, yaitu 
International Court Jury.

Malaysia sendiri setuju usul Indonesia untuk jangan memalukan Indonesia dengan 
membawa masalah yang sudah diputuskan ICJ itu kembali ke ICJ, karena Malaysia 
yakin bahwa tuntutan Indonesia itu terjadi karena ketidak tahuan, karena buta 
teknologi, karena Indonesia tidak memiliki peralatan cukup untuk mengukur batas 
wilayahnya, karena Indonesia tidak punya ahli yang bisa memastikan batas 
wilayahnya.

Ambalat itu adalah perairan dimana dulu Gajah Mada enggak pernah mendudukinya.  
Wilayah Indonesia yang diakui Internasional hanyalah sebatas yang dulu milik 
Belanda bukan yang dulu milik Inggris.  Dalam kesaksian Belanda dan Inggris 
kepada ICJ membuktikan bahwa Belanda tidak pernah mengklaim perairan tersebut, 
sebaliknya Inggris menyatakan bahwa Ambalat itu dulunya memang wilayah Inggris.

Pemerintah RI menyadari, bahwa menyelesaikan urusan kedaulatan Ambalat tidak 
bisa menggunakan jiwa Nasionalisme melainkan harus menggunakan bantuan 
teknology dan science.

Masalahnya hanya bisa diselesaikan apabila RI mengembalikan uang yang 
dibayarkan ENI untuk pemboran Minyak di Ambalat.  Malu2in banget lu.

Ny. Muslim binti Muskitawati.







CiKEAS Ada Tiga Cara Menyelesaikan Batas Wilayah Ambalat

2009-06-12 Terurut Topik Hafsah Salim
Ada Tiga Cara Menyelesaikan Batas Wilayah Ambalat
 
Pertama: melalui pengadilan Internasional ICJ
International Court Juridiction telah memutuskan kepulauan Sipadan-Ligitan 
mutlak wilayah Malaysia atas dasar Soverign Occupation dan atas dasar kesaksian 
bekas kedua penjajah yaitu Inggris dan Belanda.

Kedua: melalui referendum
Rakyat wilayah yang dipersengketakan diminta pendapatnya melalui referendum 
yang dilakukan oleh pihak internasional atau dibawah pengawasan internasional.  
Dalam hal ini, rakyat diwilayah Sipadan-Ligitan beserta para pelaut diperairan 
Ambalat.  Namun dalam kasus ini ternyata para lurah dan ketua RT/RW diseluruh 
wilayah yang dipersengketakan ini sudah mendapatkan gaji bulanan dari pihak 
Inggris sejak sebelum Indonesia belum lagi dilahirkan.  Bahkan pihak Belanda 
mengakui belum pernah mengeluarkan dana untuk wilayah administrasi 
Sipadan-Ligitan beserta perairan Ambalat-nya.

Ketiga: melalui perang
Wilayah yang dipersengketakan ini belum pernah tercakup dalam perang 
kemerdekaan RI.  Dan pemerintah RI boleh coba2 merebut wilayah yang 
dipersengketakan ini melalui perang.  Tetapi dari perkiraan, kemungkinan 
berhasil menang perang cuma 2% dan 98% dipastikan kalahnya, karena masalah 
perang merebut wilayah diluar batas wilayah RI ditentukan oleh masalah 
peralatan teknologi dimana Indonesia adalah negara miskin teknologi dan tuna 
ilmu pengetahuan.  Pesawat dan kapal laut tempur untuk merebut Ambalat 
kemungkinan nyasar karena tidak ada peralatan yang memenuhi syarat yang 
melengkapi kapal2 perang dan pesawat2 tempur RI ini sehingga akibatnya semua 
pesawat dan kapal2 tempur RI cuma jatuh dilautan atau tenggelam dilautan karena 
kecelakaan dan kehabisan supply dan amunisinya.

Pembuktikan batas2 wilayah RI-Malaysia bukanlah dengan pengukuran jiwa 
nasionalisme-nya melainkan pengukuran dengan alat2 teknologi yang dilengkapi 
dasar pengetahuan science yang tinggi.

Kenapa pemerintah RI tidak berani meminta Internasional Court untuk 
mengadilinya ???  Jawabannya sudah ada, karena pemerintah RI menyadari bahwa 
Internasional Court sudah memberi keputusannya yang pasti bahwa Ambalat adalah 
wilayah Malaysia.  Bahkan dari 17 jury ternyata 16 secara mutlak memutuskan 
bahwa Ambalat adalah wilayah Malaysia bukan wilayah Indonesia.

Kesaksian Belanda bekas penjajah RI inipun memperkuat bukti2 bahwa Ambalat 
milik Malaysia bukan RI.

Klaim tentang kedaulatan perairan Ambalat sebagai wilayah RI sebenarnya 
bukanlah menyangkut Nasionalisme melainkan menyangkut KORUPSI, yaitu karena 
pejabat2 RI telah menjual izin pemboran minyak di perairan Ambalat kepada 
perusahaan minyak Italia ENI.  Akibatnya, ENI sekarang menuntut pengembalian 
uangnya dari pemerintah RI, karena pemerintah RI telah menipunya dengan menjual 
wilayah negara lain kepada perusahaannya.

Benar benar malu2-in, benar benar memalukan, menutupi masalah korupsi dengan 
jiwa Nasionalisme.  Harusnya, para pejabat yang menandatangani kontrak 
penjualan hak pemboran minyak diperairan Ambalat ini ditangkap dan dipenjara 
bukan dijadikan pahlawan bangsa, bukan dijadikan pahlawan nasional karena 
berani menantang Malaysia untuk berperang.

Pejabatnya yang korupsi janganlah rakyatnya yang ditipu dan dikorbankan untuk 
berperang melawan Malaysia dengan alasan ancaman Nasionalisme dan kebangsaan.


 Scheherazade Scheher scheherazade2...@... wrote:
 Mus jangan bego2an,indonesia itu negara
 maritim, negara maritim itu pulaunya
 sudah pasti ribuan banyaknya,lautnya
 sudah pasti sangat luas,kamu ini makin
 lama makin dungu!saja nampaknya!
 

Yang pasti kamu itulah yang paling bego dan idiot, karena yang menyatakan 
Ambalat itu bagian wilayah Malaysia itu bukanlah aku tetapi ICJ, yaitu 
International Court Jury.

Malaysia sendiri setuju usul Indonesia untuk jangan memalukan Indonesia dengan 
membawa masalah yang sudah diputuskan ICJ itu kembali ke ICJ, karena Malaysia 
yakin bahwa tuntutan Indonesia itu terjadi karena ketidak tahuan, karena buta 
teknologi, karena Indonesia tidak memiliki peralatan cukup untuk mengukur batas 
wilayahnya, karena Indonesia tidak punya ahli yang bisa memastikan batas 
wilayahnya.

Ambalat itu adalah perairan dimana dulu Gajah Mada enggak pernah mendudukinya.  
Wilayah Indonesia yang diakui Internasional hanyalah sebatas yang dulu milik 
Belanda bukan yang dulu milik Inggris.  Dalam kesaksian Belanda dan Inggris 
kepada ICJ membuktikan bahwa Belanda tidak pernah mengklaim perairan tersebut, 
sebaliknya Inggris menyatakan bahwa Ambalat itu dulunya memang wilayah Inggris.

Pemerintah RI menyadari, bahwa menyelesaikan urusan kedaulatan Ambalat tidak 
bisa menggunakan jiwa Nasionalisme melainkan harus menggunakan bantuan 
teknology dan science.

Masalahnya hanya bisa diselesaikan apabila RI mengembalikan uang yang 
dibayarkan ENI untuk pemboran Minyak di Ambalat.  Malu2in banget lu.

Ny. Muslim binti Muskitawati.







CiKEAS Rumahku Yang Indah

2009-06-12 Terurut Topik muhamad agus syafii
Rumahku Yang Indah

By: agussyafii

Senin malam ketika anak-anak Amalia menghapal surat-surat pendek kami 
berdiskusi mengenai 'Rumahku Yang Indah.' Adi mengatakan rumahnya indah karena 
ada ayah, ibu dan adek yang sayang pada dirinya. Lusi menyebutkan rumah yang 
indah karena penghuninya murah senyum tapi tidak kalo sedang sakit gigi. 
Demikian hal juga Dani, sekalipun rumahnya juga buat menjadi warung 
teman-temannya suka bermain dirumahnya. Namun berbeda dengan Dede yang 
menyebutkan bahwa rumah indah jika dihiasi keramahan penghuninya. 'Coba Kak, 
kalo kita maen kerumah teman yang punya rumah ramah dan baik hati..rumah itu 
terlihat indah.'katanya.

Kemudian saya menjelaskan kepada anak-anak Amalia, 'Kita Sebagai makhluk budaya 
mengenal tempat tinggal tetap atau rumah yang menjadi tempat istirahat dan 
tempat membangun keluarga. sebab itulah pintu pada tempat tinggal kita sebagai 
pelindung kehidupan pribadi kita dan keluarga disamping untuk keamanan. Oleh 
karena itu tatakrama kehidupan masyarakat mengharuskan mengetuk pintu atau 
menekan bel atau memberi salam terlebih dahulu ketika akan memasuki rumah 
tinggal orang sebagai bentuk meminta izin agar kedatangannya tidak mengganggu 
kehidupan pribadi orang lain.'

'Lantas kita barus bagaimana Kak Agus?' tanya Ratna.

Saya katakan padanya bahwa ada tuntunan adab ketika memasuki rumah, baik rumah 
orang lain maupun rumah sendiri dan kemudian saya menerangkan beberapa hal 
tuntunan yang patut menjadi perhatian anak-anak Amalia antara lain. 

1. Berdoa ketika memasuki rumah. Rasulullah memberi contoh doa sebagai berikut.

Bismillahi walijna, wa bismillahi kharajna, wa `ala rabbina tawakkalna

Artinya, 'Dengan nama Allah kami masuk, dengan nama Allah kami keluar, dan 
kepada Allah kami berserah diri.' (HR. Abu Daud)
 
2. Memberi salam kepada penghuni rumah pada saat memasukinya:
    
Assalamu `alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh
    
artinya, Selamat, rahmat dan berkat Allah menyertai anda.
    
Rasulullah SAW pernah berkata kepada Anas r.a.: Hai anakku, apabila engkau 
masuk ke rumah keluargamu, ucapkan salam, agar engkau dan seisi rumah mendapat 
keberkahannya.

3. Apabila mengetuk pintu, ketuklah dengan perlahan sekedar ia tahu bahwa di 
luar ada tamu.

4. Kalau ketukan perlu berulang kali, maka lakukanlah dalam tempo yang agak 
jarang.

5. Saat permisi untuk masuk, ambillah posisi di samping pintu, jangan pas di 
depan pintu.

6. Setelah mengetok pintu dan ada suara dari dalam menanyakan siapa, maka 
jawablah dengan menyebut nama anda yang dikenalnya.

7. Kalau anda bertandang ke rumah teman, jagalah mata anda dari menoleh ke sana 
ke mari dan bukalah alas kaki (jika analisanya demikian), kemudian meletakkan 
pada tempatnya.

8. Duduklah pada tempat yang telah disediakan untuk tamu dan jangan menempati 
tempat khusus bagi tuan rumah. Rasulullah pernah bersabda: 

'Tidak layak seorang tamu mengimami penguasa wilayah setempat dan tidak duduk 
di rumahnya di tempat kehormatannya, kecuali dengan izinnya'. (HR. Muslim)

9. Hormatilah orang yang lebih tua baik umur maupun kedudukkannya pada saat 
berjalan, masuk, keluar, saat pertemuan, pembicaraan, dengar pendapat, diskusi 
dan pada saat mengikuti arahan.

Malam semakin larut anak-anak Amalia terlibat dalam diskusi hangat mengenai 
rumahku yang indah dan akhirnya kami sepakat bahwa rumahku yang indah, rumah 
yang membuat nyaman dan bahagia para penghuninya. 

Akhirul kalam izinkan saya berdoa buat teman2 semua yang membaca tulisan ini, 
Semoga Alloh SWT senantiasa dilimpahkan kebahagiaan selalu untuk anda dan 
keluarga..amin ya robbal alamin...selamat liburan dan berakhir pekan bersama 
keluarga tercinta

Jumat, 12 juni 2009

Wassalam,
agussyafii

--
Tulisan ini dalam rangka kampanye program 'Amalia Love Green (ALG)' Ahad, 
tanggal 14 Juni 2009, di Rumah Amalia, Jl. Subagyo Blok ii 1, no.23 Komplek 
Peruri, RT 001 RW 09, Sudimara Timur, Ciledug. TNG. 'Lima Cara Amalia Love 
Green (5 CALL Green) Pelihara Bumi' 1. Jadilah Penyelamat Bumi dengan memulai 
dari hal yang kecil dan mudah, 2. Tanam bunga dalam pot, 3. Gunakan Air dengan 
bijak, 4. manfaatkan kembali benda-benda yang bisa digunakan, 5. Matikan lampu 
yang tidak digunakan. Mari kirimkan dukungan anda pada program 'Amalia Green 
Love (AGL)' melalui http://agussyafii.blogspot.com, 
http://id-id.facebook.com/people/Agus-Syafii-Muhamad/861635703 atau sms 087 
8777 12431






  

CiKEAS Iran's future lies in women's hands

2009-06-12 Terurut Topik sunny
http://english.pravda.ru/world/asia/12-06-2009/107763-iran_election-0

12.06.2009
Iran's future lies in women's hands

Iranians go to the polls to elect their president on June 12. Optimists say 
that the new elections will change the political course of the Islamic 
Republic. Pravda.Ru interviewed Rajab Safarov, the director of the Center for 
Modern Iran, about the future of the nation. 

The adversaries of the Iranian regime say that the new presidential election 
in Iran does not mean anything. They say that the election is just a screen 
that covers the same religious leaders. Is it really so? 

I do not think that it is true. Here is the proof: the current election of the 
head of the Islamic Republic of Iran, which is the tenth election, is probably 
the most open and controversial vote in terms of political battles between the 
candidates. The adversaries of the sitting Iranian president continue to 
criticize him, stressing out his mistakes. What would be the point of all those 
battles if the voting did not mean anything? 

Do ayatollahs have nothing to do here? 

The president of Iran holds the executive power. The spiritual leader is 
higher and can dismiss the president at any moment. However, it happens on 
extremely rare occasions. Ayatollahs believe that it is the people that elect 
the president, and they respect the opinion of the people. 

Who are the prime candidates for presidency? 

Mahmoud Ahmadinejad has three rivals. Former Prime Minister Mir-Hossein 
Mousavi, who represents the reformative wing, is the most important one of 
them. The two others are Mohsen Rezaei, the former Commander of Iranian 
Revolutionary Guard and Mehdi Karroubi, former Speaker of the Majlis. 

Who has the best chances? 

Ahmadinejad and Mousavi are the two favorites in the race. Rezaei and Karroubi 
have from two to five percent of votes, as opinion polls say. However, they can 
make their voices heard during the runoff, which is very likely to happen. Most 
likely, Ahmadinejad will win the majority of votes, although it seems that he 
will not win the first round. 

The adversaries of the Iranian regime say that the winner is already known - 
Ahmadinejad. 

This is not true. Ahmadinejad does not enjoy the best position in the country. 
He is heavily criticized for his mistakes and the promises, which he did not 
keep. It is hard for the president to defend himself because he can not 
reproach his adversaries. 

Does he have any trump cards?

The Iranians do not know what is going to happen in their country if reformers 
win the vote. That is why many people will simply prefer not to take a risk - 
they will vote for Ahmadinejad. Local governors fear that they may lose their 
power in case he loses the election. Ayatollah supported the sitting president 
last year, which, as many influential politicians say, was a mistake. 

What are Ahmadinejad's adversaries concerned about? 

They are concerned about the current economic situation and the tough 
political course, first and foremost. That is why they want the reforms. 

What about the people? Do they have any concerns? 

They do - mostly middle-aged individuals and women. They expect a change for 
the better. They can succumb to appeals from Ahmadinejad's opponents. Women 
want to have more freedom in the society. 

Does that mean that someone from Ahmadinejad's adversaries is ready to 
liberate the Iranian women?

Of course, not. None of them says that women will be able to remove their 
hijabs. However, they can offer them more political opportunities. Ahmadinejad 
supports traditional Iranian values, including family values. His adversaries 
have a certain advantage at this point. 

Interview prepared by Sergey Balmasov 



CiKEAS Helikopter Miring, Jatuh, Lalu Meledak

2009-06-12 Terurut Topik sunny
Refleksi : Apakah kali ini juga alasanya seperti apa yang dikatakan KSAD  bahwa 
penyebab jatuhnya helicopter  ialah cuaca buruk? 

Jawa Pos
[ Rabu, 10 Juni 2009 ] 


KSAD Sebut Cuaca Ekstrem Jadi Penyebab Kecelakaan Helikopter 





http://www.gatra.com/artikel.php?id=127170


Kesaksian Penduduk
Helikopter Miring, Jatuh, Lalu Meledak


Bogor, 12 Juni 2009 16:30
Seorang petani yang menjadi saksi mata jatuhnya helikopter Puma nomor 
registrasi H3306 dari Skadron 8 Pangkalan TNI-AU (Lanud) Atang Sanjaya (ATS) 
Bogor, Jawa Barat, Jumat (12/6), mengungkapkan, helikopter itu sebelum jatuh 
dan meledak, tampak terbang miring.

Saya lihat dari atas helikopter itu miring dan tiba-tiba jatuh, kemudian 
terbakar dan terdengar ledakan, dan kemudian ada api, kata Saman (45), seorang 
petani Desa Bojong, Kecamatan Kemang, Jumat petang.

Lokasi Lanud ATS berada di Semplak, Kecamatan Kemang, perbatasan antara Kota 
dan Kabupaten Bogor.

Saman menjelaskan bahwa saat itu, dirinya sedang bekerja di sawah, dan 
tiba-tiba terlihat helikopter tersebut miring, sebelum akhirnya jatuh, 
terdengar ledakan dan terbakar karena terlihat ada api.

Helikopter jenis Puma dengan nomor registrasi H3306 dari Skadron 8 Lanud ATS 
Bogor, Jawa Barat (Jabar), Jumat, jatuh sekira pukul 14.10 WIB.

Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) TNI-AU Marsekal Pertama (Marsma) Bambang 
Sulistyo, menjelaskan bahwa helikopter itu sedang dalam misi tes penerbangan 
setelah dilakukan perawatan di Lanud ATS.

Sedangkan Komandan Lanud (Danlanud) ATS Marsma Bambang Agus Margono yang sedang 
dalam perjalanan menuju lokasi dalam pernyataan di sebuah televisi juga 
mendapatkan laporan mengenai jatuhnya helikopter itu.

Ia mengatakan, helikopter itu penggunaannya adalah untuk angkutan operasional 
TNI, dan karena baru saja dilakukan perawatan tentu dalam kondisi baik. [TMA, 
Ant

CiKEAS Sikap Antikemanusiaan Pemimpin + Busung Lapar, Klimaks Gizi Buruk!

2009-06-12 Terurut Topik sunny
http://www.lampungpost.com/buras.php?id=2009061204580816

  Jum'at, 12 Juni 2009 
 
  BURAS
 
 
 
 
Sikap Antikemanusiaan Pemimpin! 

   
  H. Bambang Eka Wijaya





  MENGERIKAN! entak Umar. Meski bencana busung lapar diberitakan dengan 
judul berhuruf besar, 68 balita dari berbagai penjuru Lampung jadi korban, 
puluhan balita lain diwawat di sejumlah RSUD--di RSUAM saja 10 bocah--sebagai 
puncak gunung es kritisnya gejala gizi buruk di daerah ini, tak ada pemimpin 
formal maupun nonformal berinisiatif menggelar gerakan darurat mengatasinya! 
Yang menonjol justru bentakan membantah--di wilayah tanggung jawabnya tidak ada 
gizi buruk, apalagi busung lapar!

  Itu mencerminkan adanya kecenderungan sikap antikemanusiaan pada 
sementara pemimpin di daerah ini hingga alergi pada tuntutan simpati--apalagi 
tanggung jawab--terhadap hal-hal terkait masalah kemanusiaan! sambut Amir. 
Bukti alergi dimaksud tampak pada nasib Sukriya, salah seorang korban bencana 
busung lapar itu, setengah bulan berbaring koma di RSUAM tak seorang pun 
pemimpin formal atau nonformal menjenguknya!

  Padahal mampir sejenak, bicara sepatah dua dengan orang tuanya, sudah 
memberi dukungan moral yang amat berarti bagi keluarga Sukriya! timpal Umar. 
Lebih baik lagi kalau bisa memberi bantuan buat belanja selama menunggui 
anaknya di RS. Tapi kenapa sikap demikian bisa menggejala pada sementara 
pemimpin kita?

  Mungkin faktor orientasi yang mendominasi sikap para pemimpin itu! 
tukas Amir. Dan itu, orientasi pada kekuasaan yang melampaui 
ubun-ubun--sehingga hal-hal yang tidak punya kaitan dengan power building, 
konon pula bisa menodai kemulusan kekuasaannya, harus dijauhi! Itu membuat 
nasib Sukriya dan kawan-kawannya korban letusan bencana busung lapar jadi lebih 
malang lagi karena penderitaan mereka dinafikan adanya oleh kalangan pemimpin!

  Meski demikian, usaha mengurangi keseriusan gejala ini tetap perlu 
didorong! timpal Umar. Usaha itu bisa dilakukan dengan mengaktifkan seluruh 
posyandu di semua RW dan lingkungan, dengan meningkatkan tiga kali lipat 
anggaran untuk asupan tambahan! Hitungannya, kalau dengan asupan sekali sepekan 
masih meletuskan bencana, mungkin dengan dua kali sepekan baru mencapai statis 
atau seimbang dengan tekanan gejalanya! Jadi, untuk menurunkan gejalanya, harus 
tiga kali sepekan!

  Sebenarnya anggaran posyandu itu relatif kecil, apalagi dibanding dengan 
dana pos bantuan di APBD Provinsi Lampung yang per tahun bisa lebih Rp100 
miliar! tegas Amir. Ketimbang dana pos bantuan dihabiskan ke arah tak jelas, 
lebih baik sebagian dialihkan untuk meningkatkan tiga kali lipat dana asupan 
tambahan posyandu! Itu bisa menjadi usaha nyata mengatasi gejala gizi buruk, 
ketimbang kewalahan membantah setiap gejala gizi buruk meletus jadi busung 
lapar! ***

  

  http://www.lampungpost.com/buras.php?id=2009061005053717



Rabu, 10 Juni 2009 
   
BURAS 
   
   
   
  Busung Lapar, Klimaks Gizi Buruk! 


 
H. Bambang Eka Wijaya

KORAN mendaur ulang istilah busung lapar buat gizi buruk stadium 
fatal! ujar Umar. Kenapa?

Busung lapar bahasa rakyat! Ia berfungsi hard warning untuk cepat 
menolong penderitanya! sambut Amir. Tapi istilah busung lapar membuat gerah 
pejabat era Orde Baru, maka dihaluskan!

Ternyata tak sekadar dihaluskan! Istilah busung lapar dihilangkan 
agar pejabat tak gerah! timpal Umar. Jadi tak ada tanda bahaya! Penderita 
telanjur fatal baru dibawa ke RS, seperti Maulana (5) dari Panjang yang 
meninggal dan Sukriya dari Lamtim, dua pekan koma di RS!

Itu konsekuensi penghilangan istilah busung lapar sebagai klimaks 
gizi buruk! tegas Amir. Gizi buruk atau malnutrition gejala umum pada balita 
dari keluarga ekonomi lemah, akibat kurang asupan protein dan kalori! 
Kekurangan asupan yang laten bisa mengganggu perkembangan fisik, mental, dan 
kecerdasan anak! Maka itu, saat krisis ekonomi orang khawatir terjadi bencana 
sosial yang berujung lost generation, satu generasi tak punya kemampuan 
standar!

Untuk mencegah gizi balita memburuk kan ada posyandu di setiap 
RW! sela Umar.

Peran posyandu besar dalam mengendalikan gizi buruk balita agar 
tidak kritis! tegas Amir. Meski, tak semua balita terjangkau! Misal, pada 
hari dan jam yang ditentukan ibunya tak di rumah, sedang memulung! Untuk itu 
diharap petugas posyandu proaktif mengantar asupan ke tempat mereka!

Kalau tak dapat asupan tambahan, gejala kritis balita gizi buruk 
seperti apa? kejar Umar.

Dua gejala menjurus kritis harus diwaspadai, maramus dan 
kwasiorkor! jelas Amir. Menurut Kamus Kedokteran Dorland, maramus berasal 
dari bahasa Yunani marasmos, artinya menuju kematian! Maramus, kekurangan 
protein dan kalori, ditandai gangguan pertumbuhan serta mengurusnya lemak bawah 
kulit dan 

CiKEAS E-Downtime

2009-06-12 Terurut Topik abe setiawan



E-DOWNTIMEmerupakan
akronim yang dikembangkan oleh Pak Vincent untuk  memudahkan
mengidentifikasi pemborosan , yaitu:



1.
E
= Environmental,
Health and Safety (EHS), jenis pemborosan yang terjadi
karena
kelalaian dalam memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan
prinsipprinsip
EHS.



2.
D
= Defects, jenis
pemborosan yang terjadi karena kecacatan atau kegagalan
produk
(barang dan/atau jasa).



3.
O
= Overproduction,
jenis pemborosan yang terjadi karena produksi berlebih
dari
kuantitas yang dipesan oleh pelanggan.



4.
W
= Waiting, jenis
pemborosan yang terjadi karena menunggu.



5.
N
= Not utilizing
employees knowledge, skills and abilities, jenis pemborosan
sumber
daya manusia (SDM) yang terjadi karena tidak menggunakan
pengetahuan,
keterampilan dan kemampuan dari karyawan secara optimum.



6.
T
= Transportation,
jenis pemborosan yang terjadi karena transportasi yang
berlebihan
sepanjang proses value
stream.



7.
I
= Inventories,
jenis pemborosan yang terjadi karena inventories
yang
berlebihan.



8.
M
= Motion, jenis
pemborosan yang terjadi karena pergerakan yang banyak dari
yang
seharusnya sepanjang proses value
stream.



9.
E
= Excess
processing, jenis pemborosan yang terjadi karena langkah-langkah
proses
yang panjang dari yang seharusnya sepanjang proses value
stream.


http://ariefbudi.wordpress.com   http://jalanku.multiply.com  
http://teknofood.blogspot.com
FaceBook : http://id-id.new.facebook.com/people/Arief-Budi-Setyawan/1663852032
  
...Bila engkau penat menempuh jalan panjang, menanjak dan berliku.. dengan 
perlahan ataupun berlari, berhenti dan duduklah diam.. pandanglah ke atas.. 
'Dia' sedang melukis pelangi untukmu..


  Cepat, Bebas Iklan, Kapasitas Tanpa Batas - Dengan Yahoo! Mail Anda bisa 
mendapatkan semuanya. http://id.mail.yahoo.com

CiKEAS Persiapan Menghadapi Gempa

2009-06-12 Terurut Topik abe setiawan



PERSIAPAN
MENGHADAPI BENCANA ALAM
Gempa
Bumi
Persiapan
untuk keadaan darurat

Menentukan
tempat-tempat berlindung yang aman jika terjadi gempa bumi. Tempat
berlindung yang aman adalah tempat yang yang dapat melindungi anda
dari benda-benda yang jatuh atau mebel yang ambruk, misalnya di
bawah meja.
Menyediakan
air
minum untuk keperluan darurat. Bekas botol air
mineral
dapat digunakan untuk menyimpan air minum. Kebutuhan air minum
biasanya 2 sampai 3 liter sehari untuk satu orang.
Menyiapkan
tas
ransel
yang berisi (atau dapat diisi) barang-barang yang sangat dibutuhkan
di tempat pengungsian. Barang-barang yang sangat diperlukan dalam
keadaan darurat misalnya: 

Lampu
senter berikut baterai
cadangannya
Air
minum
Kotak
P3K berisi obat menghilangkan rasa sakit, plester, pembalut dan
sebagainya
Makanan
yang tahan lama seperti biskuit
Sejumlah
uang
tunai
Buku
tabungan
Korek
api
Lilin
Helm
Pakaian
dalam
Barang-barang
berharga yang harus dibawa di saat keadaan darurat

Mengencangkan
mebel
yang mudah rubuh (seperti lemari pakaian) dengan langit-langit atau
dinding dengan menggunakan logam
berbentuk siku atau sekrup agar tidak mudah rubuh di saat terjadi
gempa bumi
Mencegah
kaca jendela atau kaca lemari pakaian agar tidak pecah berantakan di
saat gempa bumi dengan memilih kaca yang kalau pecah tidak
berserakan dan melukai orang (Safety
Glass)
atau dengan menempelkan kaca film
Mencari
tahu lokasi tempat evakuasi dan rumah sakit yang terdekat. Jika
pemerintah setempat tidak mempunyai tempat evakuasi, pastikan anda
tidak pergi ke tempat yang lebih rendah atau tempat yang dekat
dengan pinggir laut/sungai
untuk menghindari tsunami

Ketika
Terjadi Gempa Bumi

Matikan
api kompor
jika anda sedang memasak. Matikan juga alat-alat elektronik yang
dapat menyebabkan timbulnya api. Jika terjadi kebakaran di dapur,
segera padamkan api dengan menggunakan alat pemadam api. Jika tidak
mempunyai pemadam api gunakan pasir atau karung basah
Membuka
pintu
dan mencari jalan keluar dari rumah atau gedung
Cari
informasi mengenai gempa bumi yang terjadi lewat televisi
atau radio
Utamakan
keselamatan terlebih dahulu, jika terjadi kerusakan pada tempat Anda
berada, segeralah mengungsi ke tempat pengungsian terdekat
Tetap
tenang dan tidak terburu-buru keluar dari rumah atau gedung. Tunggu
sampai gempa mereda, dan sesudah agak tenang, ambil tas ransel
berisi barang-barang keperluan darurat dan keluar dari rumah/gedung
menuju ke lapangan sambil melindungi kepala dengan helm atau
barang-barang yang dapat digunakan untuk melindungi kepala dari
benturan reruntuhan.
Jika
anda harus berjalan di tengah jalan raya, berhati-hatilah terhadap
papan reklame yang jatuh, tiang listrik
yang tiba-tiba rubuh, kabel
listrik, pecahan kaca, dan benda-benda yang berjatuhan dari atas
gedung
Pastikan
tidak ada anggota keluarga yang tertinggal pada saat pergi ke tempat
evakuasi. Jika bisa ajaklah tetangga dekat Anda untuk pergi
bersama-sama
Jika
gempa bumi terjadi pada saat Anda sedang menyetir kendaraan, jangan
sekali-kali mengerem dengan mendadak atau menggunakan rem darurat.
Kurangilah kecepatan secara bertahap dan hentikan kendaraan anda di
bahu jalan. Jangan berhenti di dekat pompa bensin, di bawah kabel
bertegangan tinggi, atau di bawah jembatan penyeberangan









Tanah
Longsor
Pencegahan
Terjadinya Bencana Tanah Longsor: 

Tidak
menebang atau merusak hutan
Melakukan
penanaman pada daerah-daerah yang gundul
Membuat
saluran air hujan
Membangun
tanggul atau dinding penahan

Cara-cara
Menghindari Korban Jiwa  Harta Akibat Tanah Longsor: 

Membangun
pemukiman jauh dari daerah yang rawan. 

Bertanya
pada pihak yang mengerti sebelum membangun.
Membuat
Peta Bencana 

Melakukan
deteksi dini sebelum terjadi bencana








http://ariefbudi.wordpress.com   http://jalanku.multiply.com  
http://teknofood.blogspot.com
FaceBook : 

CiKEAS Ketua KPU Tangerang Divonis 7 Bulan

2009-06-12 Terurut Topik sunny
http://www.poskota.co.id/berita-terkini/2009/06/12/ketua-kpu-tangerang-divonis-7-bulan


Ketua KPU Tangerang Divonis 7 Bulan
Juni 12, 2009 - 18:40 

TANGERANG (Pos Kota)- Lima anggota KPU Kota Tangerang yang terbukti 
menggelembungkan suara untuk menggolkan Caleg Golkar Drs HM Krisna Gunata 
dihukum penjara di Pengdilan Negeri Tangerang,Jumat.

Sidang yang berlangsung marathon hingga pukul 17. 00 ini mejelis hakim diketuai 
Arthur Hangewa,SH memvonis Imron Khamami Ketua KPU Kota Tangerang 7 bulan 
penjara dan denda Rp 8 juta.

Sedangkan majelis hakim pimpinan Tarigan,SH menghukum 4 anggota KPU 
masing-masing 6 bulan dengan masa percobaan 1,5 tahun denda Rp 8 juta, yakni 
Dadang Hermawan, Hiswani Dumaria, Baehaqi dan Namun Kosasih.

Jaksa Sukamto,SH,Faizal,SH,Hari Riyadi,SH kelima sebelumnya menuntut terdakwa  
masing-masing 6 bulan dan denda masing-masing Rp 10 juta.

Dalam dakwaan jaksa menyebutkan bulan April  terdakwa merubah jumlah perolehan 
suara untuk calon DPRD Provinsi Banten Drs Hm Krisna Gunata di tiga kecamatan 
yakni  Tangerang,Neglasari,dan Periuk berjumlah 260 suara dan akhirnya Krisna 
Gunata lolos jadi menjadi wakil rakyat di propinsi Banten.

Perbuatan terdakwa diancam pidana dalam pasal 299 ayat 2 Undang-undang Pemilu 
No. 10 tahun 2008 junto pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP dengan ancaman 1 tahun 
penjara.Atas putusan ini terdakwa menyatakan banding ke pengadilan 
tinggi.(maryoto

Home / Berita Terkini, Kriminal dan Hukum / Ketua KPU Tangerang Divonis 7 Bulan 
-- 
Ketua KPU Tangerang Divonis 7 Bulan
Juni 12, 2009 - 18:40 


TANGERANG (Pos Kota)- Lima anggota KPU Kota Tangerang yang terbukti 
menggelembungkan suara untuk menggolkan Caleg Golkar Drs HM Krisna Gunata 
dihukum penjara di Pengdilan Negeri Tangerang,Jumat.

Sidang yang berlangsung marathon hingga pukul 17. 00 ini mejelis hakim diketuai 
Arthur Hangewa,SH memvonis Imron Khamami Ketua KPU Kota Tangerang 7 bulan 
penjara dan denda Rp 8 juta.

Sedangkan majelis hakim pimpinan Tarigan,SH menghukum 4 anggota KPU 
masing-masing 6 bulan dengan masa percobaan 1,5 tahun denda Rp 8 juta, yakni 
Dadang Hermawan, Hiswani Dumaria, Baehaqi dan Namun Kosasih.

Jaksa Sukamto,SH,Faizal,SH,Hari Riyadi,SH kelima sebelumnya menuntut terdakwa  
masing-masing 6 bulan dan denda masing-masing Rp 10 juta.

Dalam dakwaan jaksa menyebutkan bulan April  terdakwa merubah jumlah perolehan 
suara untuk calon DPRD Provinsi Banten Drs Hm Krisna Gunata di tiga kecamatan 
yakni  Tangerang,Neglasari,dan Periuk berjumlah 260 suara dan akhirnya Krisna 
Gunata lolos jadi menjadi wakil rakyat di propinsi Banten.

Perbuatan terdakwa diancam pidana dalam pasal 299 ayat 2 Undang-undang Pemilu 
No. 10 tahun 2008 junto pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP dengan ancaman 1 tahun 
penjara.Atas putusan ini terdakwa menyatakan banding ke pengadilan 
tinggi.(maryoto

Berita Terkait
  a.. Ketua KPU Didakwa Gelembungkan Suara 
  b.. Hakim Tolak Keberatan Ketua KPUD 
  c.. Ketua KPU Tangerang Segera Diadili 
  d.. Suami Istri Dipenjara 12 Tahun 
  e.. Terbukti Korup, Dirut Divonis 2 Tahun 6 Bulan 


CiKEAS Ya, Aku Mendengarkanmu

2009-06-12 Terurut Topik abe setiawan
Tentang mendengar, Cardinal Saliege : Telinga yang satu untuk mendengarkan apa 
yang dikatakan orang kepadaku, telinga lainnya untuk menangkap dan mengerti apa 
yang tidak dikatakan kepadaku.

Ajarilah aku mendengarkan, ya Tuhan
mereka yang dekat dengan ku,
keluargaku, teman, rekan-rekan
sepekerjaku
mereka yang datang padaku.

Bantulah aku untuk menyadari
tak soal kata-kata apa yang
kudengar
pesannya adalah : 'terimalah diriku apa adanya, dengarkan aku'.

Ajarlah aku mendengarkan, ya Tuhan
mereka yang jauh dari pada ku
keluh kesah orang-orang yang tanpa
harapan
seruam ,ereka yang terlupakan
tangisan sesamaku yang dicekam
ketakutan

Ajarlah aku mendengarkan, ya Tuhan
diriku sendiri
Bantulah aku untuk berani
mempercayakan diriku pada Suara
yang bergema jauh dalam lubuk
hati

Ajarlah aku mendengarkan, ya Tuhan
akan suaraMu,
dalam kesibukan dan kejemuan
dalam kepastian dan kebingungan
dalam kebisingan dan keheningan
Ajarlah aku mendengarkan Tuhan.
Dengarkan aku, Tuhan.




http://ariefbudi.wordpress.com   http://jalanku.multiply.com  
http://teknofood.blogspot.com
FaceBook : http://id-id.new.facebook.com/people/Arief-Budi-Setyawan/1663852032
  
...Bila engkau penat menempuh jalan panjang, menanjak dan berliku.. dengan 
perlahan ataupun berlari, berhenti dan duduklah diam.. pandanglah ke atas.. 
'Dia' sedang melukis pelangi untukmu..


  Yahoo! Mail Sekarang Lebih Cepat dan Lebih Bersih. Rasakan bedanya! 
http://id.mail.yahoo.com

CiKEAS Perundingan Ambalat ke-14 di Malaysia

2009-06-12 Terurut Topik sunny
Refeleksi : Apakah rejeki di bawah meja akan nomplok?


http://www.republika.co.id/berita/56078/Perundingan_Ambalat_ke_14_di_Malaysia

Perundingan Ambalat ke-14 di Malaysia
By Republika Newsroom
Jumat, 12 Juni 2009 pukul 19:34:00 

JAKARTA -- Rencana perundingan ke-14 antara Pemerintah Indonesia dan Malaysia 
tentang Blok Ambalat akan dilaksanakan di Malaysia. Kepala Biro Administrasi 
Menteri/Juru Bicara, Menteri Luar Negeri, Teuku Faizasyah, mengatakan, rencana 
perundingan itu akan dilaksanakan pada Juli mendatang. 

Namun, kata dia, tanggalnya belum dapat dipastikan. Kita juga masih menunggu 
waktu tim runding, kata Teuku, di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan, laut Sulawesi dan Blok Ambalat masuk wilayah Indonesia. Wilayah 
tersebut merupakan teritorial Indonesia, sebagai wilayah kedaulatan dan hak 
berdaulat berdasarkan hukum laut internasional. Ia menjelaskan, Blok Ambalat 
hanya berjarak sekitar 80 mil dari kepulauan di Indonesia.

Teuku menjelaskan, Indonesia tidak akan membawa masalah tersebut ke 
internasional, namun akan menyelesaikan Blok Ambalat secara bilateral. Bagi 
Indonesia, ia menjelaskan, tempat perundingan dimana pun tak jadi masalah. 
Sebab, selama ini, memang perundingan selalu berpindah-pindah. Kadang di 
Malaysia atau Indonesia, seperti pada 2008 perundingan dilaksanakan di 
Balikpapan.

Ia mengatakan, Indonesia tidak pesimis, karena proses perundingan itu makan 
waktu yang cukup lama. Seperti halnya kita menyelesaikan perbatasan dengan 
Vietnam. Perundingannya memakan waktu 30 tahun. Tap, adem ayem saja. Karena 
kita diskusikan dengan sangat baik, katanya. ant/ism


CiKEAS Fw: Pernyataan Sikap PRP tuntut Bubarkan Satpol PP

2009-06-12 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma


From: Facebook notification+oldzz...@facebookmail.com
Subject: Je hebt een bericht ontvangen van Perhimpunan Rakyat Pekerja op 
Facebook...
To: MiRa Wijaya Kusuma la_l...@yahoo.com
Date: Friday, June 12, 2009, 6:15 AM

--- On Fri, 6/12/09, Facebook notification+oldzz...@facebookmail.com wrote:

Perhimpunan Rakyat Pekerja heeft een bericht gestuurd aan de leden van 
Perhimpunan Rakyat Pekerja.


Onderwerp: Pernyataan Sikap PRP tuntut Bubarkan Satpol PP

PERNYATAAN SIKAP
PERHIMPUNAN RAKYAT PEKERJA

Nomor: 087/PS/KP-PRP/e/VI/09
Solidaritas terhadap Korban Premanisme Satpol PP

Bubarkan Satpol PP!



Salam rakyat pekerja,

Akhir-akhir
ini rakyat Indonesia selalu saja disuguhi berita mengenai kekerasan
yang dilakukan oleh aparat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
Bahkan beberapa kali tindakan yang dilakukan oleh aparat Satpol PP
menyebabkan korban jiwa. Dalam bulan Mei 2009 saja, sudah ada beberapa
kasus yang dilakukan oleh aparat Satpol PP dan menyebabkan rakyat
meninggal dunia. Sebut saja kasus yang menimpa seorang balita Siti
Khoiyaroh yang meninggal di Surabaya karena tersiram kuah panas bakso
akibat dari gerobak bakso orang tuanya terguling saat dikejar-kejar
oleh Satpol PP. Kejadian lainnya, Fifi yang merupakan seorang PSK,
akhirnya harus meninggal dunia karena tenggelam di sungai Cisadane, Tangerang. 
Peristiwa tersebut bermula karena adanya razia Satpol PP terhadap PSK di 
Tangerang.

Tindakan
Satpol PP yang melakukan penggusuran, razia, penangkapan, dan
lain-lain, tentunya sangat didukung oleh pemerintah kapitalis Indonesia
saat ini. Rakyat miskin selalu dianggap sebagai “parasit” oleh
pemerintah. Dengan alasan menjaga keindahan kota dan menertibkan
masyarakat, pemerintah kapitalis Indonesia (melalui Satpol PP) berupaya
untuk menyingkirkan rakyat miskin, karena tidak dapat mendatangkan
keuntungan bagi para pemilik modal.

Satpol PP sejak awal memang
digunakan oleh pemerintahan kapitalis dan kaum borjuasi sebagai alat
untuk kepentingan ekonomi politiknya. Penggusuran kawasan kumuh oleh
Satpol PP dilakukan hanya untuk melapangkan para pemilik modal
menggunakan lahan tersebut guna membangun perusahaannya dan
melipatgandakan alat produksi. Beberapa kali kasus penggusuran kawasan
kumuh yang dilakukan oleh Satpol PP, seringkalai mengalami bentrokan
dan berdampak pada jatuhnya korban di masyarakat.

Jelas bahwa
tindakan pemerintah kapitalis Indonesia sangat tidak berpihak kepada
rakyat. Pemerintah kapitalis Indonesia, yang menganut neoliberalisme,
hanya tunduk kepada para pemilik modal dan tidak mempedulikan nasib
rakyat pekerja. Ini lah akibat dari sistem neoliberalisme yang dianut
oleh pemerintahan kapitalis. Tindakan pemerintahan kapitalis yang
mengagung-agungkan neoliberalisme bukan hanya terjadi pada pemerintahan
SBY-JK saja, namun sudah sangat lama dianut pula oleh pemerintahan-
pemerintahan sebelumnya.

Berkaitan dengan pemilihan presiden
pada tahun 2009 ini, sudah dapat dipastikan bahwa siapapun presiden dan
wakil presiden yang akan dipilih, maka mereka akan kembali menganut
sistem neoliberalisme. Karena dipengaruhi oleh neoliberalisme, maka
juga dapat dipastikan kebijakan-kebijakan nya nanti akan sangat tidak
berpihak kepada rakyat. Kebijakan yang dipilih hanya akan menguntungkan
para pemilik modal. Neoliberalisme sudah terbukti gagal dalam
mensejahterakan rakyat, dan hanya SOSIALISME lah yang dapat
mensejahterakan rakyat.

Maka dari itu, kami dari Perhimpunan Rakyat Pekerja menyatakan sikap:


   1.
Mengecam keras serta mengutuk tindakan “premanisme” dan brutal Satpol
PP yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa di beberapa daerah.

   2.
Menuntut pada Pemerintah RI untuk membubarkan Satpol PP dengan mencabut
Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 2004 tentang Satuan Polisi Pamong
Praja.

   3. Menyerukan kepada seluruh elemen gerakan rakyat,
mulai dari buruh, petani, mahasiswa, kaum miskin kota, dan yang lainnya
untuk bersatu dalam satu kesatuan gerakan politik guna menghancurkan
neoliberalisme dan mengusung SOSIALISME sebagai jalan keluar untuk
mencapai kesejahteraan.




Jakarta, 9 Juni 2009


Komite Pusat
Perhimpunan Rakyat Pekerja
(KP-PRP)


Ketua Nasional

(Anwar Ma'ruf)


Sekretaris Jenderal

(Rendro Prayogo)


    *
    Sosialisme, Jalan Sejati Pembebasan Rakyat Pekerja!
    Sosialisme, Solusi Bagi Krisis Kapitalisme Global!
    Bersatu, Bangun Partai Kelas Pekerja!

    Komite Pusat
    Perhimpunan Rakyat Pekerja
    (KP PRP)
    Jl. Kramat Sawah IV No. 26 RT04/RW 07, Paseban, Jakarta Pusat
    Phone/Fax: (021) 391-7317
    Email: komite.pu...@http://www.facebook.com/l/;prp-indonesia.org / 
prppu...@http://www.facebook.com/l/;gmail.com / 
prppu...@http://www.facebook.com/l/;yahoo.com
    Website: http://www.facebook.com/l/;www.prp-indonesia.org
    *


Volg onderstaande link om te reageren op dit bericht:
http://www.facebook.com/n/?inbox/readmessage.phpt=1160952988334mid=9c5224G202e4fb1G1e4cc48G0

___
Dit bericht is bedoeld voor 

CiKEAS Syahril dan Djoko Akan Dibui

2009-06-12 Terurut Topik sunny
http://www.sinarharapan.co.id/detail/article/syahril-dan-djoko-akan-dibui-1/

Jumat 12. of Juni 2009 13:46 
Syahril dan Djoko Akan Dibui
OLEH: RAFAEL SEBAYANG



Jakarta - Kejaksaan Agung (Kejagung) segera mengeksekusi mantan Gubernur Bank 
Indonesia (BI) Syahril Sabirin dan pengusaha mantan Direktur PT Era Giat Prima 
Djoko Chandra terkait putusan Mahkamah Agung (MA) yang mengabulkan Peninjauan 
Kembali (PK) yang diajukan Kejagung. 


 
Kejaksaan juga segera mengembalikan dana senilai Rp 546 miliar dari kasus 
cessie (hak tagih-red) Bank Bali itu kepada negara. 
Kami menunggu salinan putusan dari MA. Kami akan segera eksekusi dan 
menjebloskan Syahril Sabirin dan Djoko Chandra ke penjara (dibui-red), tegas 
Jampidsus Marwan Effendy yang mengapresiasi positif putusan MA itu kepada SH, 
Jumat (12/6). Hal senada diutarakan Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) 
Kejagung Jasman Panjaitan kepada SH, Jumat pagi.


Jasman menambahkan selama ini kerugian negara sebesar Rp 546 miliar dalam kasus 
Bank Bali memang disimpan atas nama rekening Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan 
di Bank Permata. Dana ini segera dikembalikan ke Departemen Keuangan (Depkeu). 
Teknisnya ya begitu eksekusi dilaksanakan uang negara akan kami serahkan ke 
Depkeu, imbuhnya. Sebelumnya, MA lewat putusannya mengabulkan PK yang diajukan 
Kejagung. MA melalui majelis PK  yang diketuai hakim agung Djoko Sarwoko dengan 
anggota I Made Tara, Komariah E Sapardjaja, Mansyur Kertayasa, dan Artidjo 
Alkostar, pun menjatuhkan vonis dua tahun penjara kepada Djoko Chandra dan 
Syahril Sabirin. Terhadap  Djoko Chandra, MA memutuskan yang bersangkutan  
harus membayar denda Rp 15 juta dan dana di Bank Bali sejumlah Rp 
546.166.116.369 dirampas untuk negara. 

Sementara itu, Syahril Sabirin harus membayar denda Rp 15 juta subsider tiga 
bulan kurungan. Uang tunai senilai Rp 28 juta di BNI milik Syahril juga 
dirampas untuk negara. MA baru saja memutus perkara dua terdakwa kasus Bank 
Bali, Syahril Sabirin dan Djoko S Chandra. Dua majelis hakim memutuskan 
menerima permohonan peninjauan kembali yang diajukan oleh Jaksa Pengacara 
Negara. Majelis hakim mengabulkan permohonan PK, ujar Kepala Biro Hukum dan 
Humas MA, Nurhadi, Kamis (11/6). Amarnya, menghukum terdakwa pidana dua tahun 
penjara, tutur Nurhadi di kantornya, Kamis.


Sebelumnya, Djoko Chandra dibebaskan dari segala tuntutan di tingkat Pengadilan 
Negeri. Keputusan MA pun membebaskan yang bersangkutan juga demikian. Bahkan, 
MA dalam putusan kasasi,  menghukum  Kejaksaan untuk mengembalikan barang bukti 
uang Rp 546 miliar kepada Djoko dan PT Era Giat Prima (EGP).
Sementara itu, di pengadilan tingkat pertama, Syahril sempat dihukum satu tahun 
enam bulan penjara. Namun, ia divonis bebas oleh Pengadilan Tinggi di tingkat 
banding. Sedangkan permohonan kasasi jaksa dinyatakan tidak dapat diterima oleh 
MA. 


Kasus Bank Bali berihwal dari piutang Bank Bali di Bank Dagang Negara Indonesia 
(BDNI) sebesar Rp 598 miliar dan Bank Umum Nasional (BUN) Rp 200 miliar. 
Kemudian, Bank Bali meminta PT EGP untuk menarik membuat perjanjian pengalihan 
hak tagih piutang (cessie) pada awal tahun 1999. 
Dari tiga terdakwa dalam kasus ini, yakni Syahril, Djoko Chandra dan Pande N 
Lubis (selaku Wakil Ketua BPPN), pengadilan hanya memutuskan Pande  Lubis 
terbukti bersalah dengan  hukuman empat tahun penjara, plus denda Rp 30 juta 
subsider enam bulan kurungan. (rikando somba)




CiKEAS NEGARA DONOR

2009-06-12 Terurut Topik sunny
http://www.sinarharapan.co.id/detail/article/negara-donor-1/

Kamis 11. of Juni 2009 14:58 
NEGARA DONOR 




 
ANTARA/Ampelsa
Sejumlah warga asing yang bekerja pada sejumlah negara donor menghadiri rapat 
koordinasi rekonstruksi di Gedung Anjong Mon Mata, Banda Aceh, Rabu (10/6). 
Setelah BRR tutup April lalu dan diganti dengan Badan Kesinambungan 
Rekonstruksi Aceh (BKRA), lebih 50 negara donor masih dari melanjutkan 
rekonstruksi hingga 2012 di Aceh dengan alokasi dana dari Multi Donor Fund 
(MDF) Rp 7,7 triliun dan dari NGO sekitar Rp 350 miliar. 


CiKEAS DPR Kembali Tercoreng

2009-06-12 Terurut Topik sunny
Refleksi : Sekali tercoreng akan tetap tercoreng! Sekali menipu rakyat akan 
selalu menipu rakyat, begitulah hukum alamnya.

http://www.sinarharapan.co.id/cetak/detail-cetak/article/dpr-kembali-tercoreng/

DPR Kembali Tercoreng 



 
Tak ada yang protes ketika Transparency International Indonesia menempatkan 
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sebagai instansi terkorup di Indonesia pada 3 
Juni lalu. Rakyat tidak memprotes. Para anggota dewan juga nyaris tak ada yang 
membantah.


Padahal, seharusnya tidak begitu sebab DPR berisi wakil rakyat yang terhormat. 
Menempatkan DPR sebagai instansi terkorup sangatlah  menghina. Ini sebuah 
lembaga yang mulia dengan peran penting yakni mengawasi pemerintah, memiliki 
fungsi legislasi dan anggaran. Posisi yang terhormat, sejajar dengan eksekutif 
dan yudikatif serta pemilikan ketiga fungsi ternyata dimanfaatkan dengan tujuan 
yang tidak terhormat. Sejumlah oknum anggota Dewan menjadikan keistimewaan itu  
sebagai sarana untuk memperoleh dana sampingan. Praktik ini sudah dijalankan 
selama bertahun-tahun, sekalipun terjadi pergantian anggota Dewan. 


Praktik tidak sehat itu sudah diketahui secara umum karena dilakukan secara 
terang-terangan dan tak selektif. Kritik demi kritik dilontarkan. Transparency 
International Indonesia misalnya, sudah tiga kali memberi predikat terkorup 
kepada DPR. Pertama, tahun 2004 ketika dinyatakan terkorup bersama partai 
politik. Kedua, kembali dinyatakan terkorup bersama kepolisian dan lembaga 
peradilan pada 2006. Predikat ketiga, didapat DPR tanggal 3 Juni lalu.


Pendulum mulai berubah ketika dibentuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). 
Komisi yang mempunyai gabungan dua fungsi, yakni fungsi yang dimiliki kejaksaan 
dan kepolisian. Komisi juga memperoleh dana yang  besar, hingga bisa membeli 
alat penyadap pembicaraan melalui telepon dan lainnya.
KPK, kemarin, mengumumkan lagi anggota Dewan dan bukan Dewan yang diduga 
menerima suap dalam uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) pemilihan 
Deputi Gubernur Bank Indonesia. Mereka adalah  Hamka Yandhu, anggota DPR yang 
juga sudah dipenjara karena kasus lain. Endin AJ Soefihara, Dudhie Makmun Murod 
 serta petugas Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Udju Djuhaeri. Keempatnya kelak 
akan disidik.


Banyak pihak percaya, bakal lebih banyak anggota DPR dan bukan anggota Dewan 
yang terjerat kasus ini. Nama-nama calon tersangka itu pun sudah beredar luas 
hingga tampaknya tinggal menunggu waktu saja.


Pengungkapan tindak korupsi anggota Dewan oleh KPK di atas memperkokoh julukan 
bahwa DPR merupakan lembaga terkorup di Indonesia. Di samping memperkuat 
sangkaan negatif masyarakat selama ini terhadap badan legislatif tersebut.
Kita berharap para anggota DPR 2009-2014 segera mengukuhkan tekad mau 
memulihkan citra Dewan yang sudah terpuruk ini. Banyak cara yang bisa 
dilakukan, baik secara normatif maupun menerapkannya dalam tindakan nyata.


Tampaknya sangat elok jika pada sidang pelantikan, sumpah anggota DPR ditambah 
dengan kemauan untuk mempertahankan martabat dan kehormatan anggota serta 
lembaganya. Kita berharap cara ini dapat menimbulkan rasa malu. Para pihak 
terkait juga harus mencari mekanisme baru dalam pembuatan anggaran, 
perundang-undangan atau uji kelayakan. Khalayak sudah paham bahwa kegiatan 
inilah yang menjadi muara korupsi karena oknum anggota Dewan, birokrat, 
pengusaha atau siapapun mempunyai kepentingan yang sama bertemu. 
Sebetulnya, jika mau sedikit berhemat, gaji anggota DPR sudah lebih dari cukup 
untuk membiayai keperluan pribadi, keluarga maupun organisasi. Masalahnya, 
kebanyakan anggota Dewan telah mengeluarkan dana tidak sedikit ketika mengikuti 
kampanye pemilu legislatif. Dana inilah yang harus didapat kembali. 

Kembali ke : Cetak

CiKEAS Empat Gajah Mati di Riau Sengaja Diracun

2009-06-12 Terurut Topik sunny
Refleksi :  Apkah ini bukan perbuatan dari orang-orang yang di tempat asalnya 
tidak ada gajah atau gajah sudah dipunahkan?  Apakah gajah-gajah ini pengikut 
Ahmadiyah yang katanya harus dibasmi? Dirgahayu NKRI!


http://www.antaranews.com/view/?i=1244702307c=WBMs=KON

Empat Gajah Mati di Riau Sengaja Diracun
Kamis, 11 Juni 2009 13:38 WIB | Warta Bumi | Konservasi/Pelestarian | Dibaca 
338 kali

Foto tahun 2007 ketika seekor gajah jantan ditemukan dalam keadaan mati di TNTN 
di Kabupaten Pelalawan. (ANTARA/Evy R. Syamsir)Pekanbaru (ANTARA News) - Kepala 
Bidang Wilayah I Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Riau, Edi Susanto 
mengatakan empat gajah Sumatra (Elephas maximus sumatranus) yang ditemukan mati 
di kawasan konsesi perusahaan di Riau sengaja diracun.

Gajah yang mati memang sengaja diracun dengan jenis organophospat yang biasa 
digunakan untuk meracun binatang seperti babi, kata Edi Susanto di Pekanbaru, 
Kamis.

Empat gajah itu ditemukan mati di kawasan konsesi PT RPI, anak perusahaan PT 
Riau Andalan Pulp and Papers (RAPP) yang berbatasan dengan perkebunan sawit 
PTPN V bekerja sama dengan Koperasi Pelangi Siampu Pesikaian, di perbatasan 
Kabupaten Indragiri Hulu dan Pelalawan pada Mei lalu. 

Dua gajah yang mati betina berusia sekitar 20 tahun, dan satu ekor gajah kecil 
usia lima tahun. Satu gajah lainnya ditemukan mati dalam kondisi hangus 
terbakar.

Menurut Edi Susanto, jenis racun telah diketahui dari hasil pemeriksaan sampel 
gajah di Laboratorium Balai Penyidikan dan Pengujian Veteriner Departemen 
Pertanian Cabang Bukittinggi. 

Selain itu, BKSDA juga menemukan barang bukti racun di tempat kejadian yang 
sengaja dioleskan di daun dan pelepah sawit.

Racun yang dioleskan di pohon sawit sangat banyak hingga mencapai radius satu 
kilometer di sekitar lokasi kejadian, katanya.

Ia mengatakan kasus tersebut bisa dikategorikan sebagai kejadian luar biasa, 
sehingga BKSDA meminta kepolisian mengusut para pelaku pembunuhan satwa 
dilindungi ini. 

Diduga kuat, kata dia, kematian satwa i itu berpangkal dari konflik gajah dan 
manusia, karena daerah Peranap merupakan daerah jelajah (home range) gajah yang 
ada di Taman Nasional Tesso Nilo. 

Ini adalah kejadian luar biasa karena dalam sepekan empat gajah ditemukan 
mati. Jadi, proses hukum terhadap pelaku harus diteruskan, katanya.

Humas World Wide Fund for Nature (WWF) Riau Syamsidar mengatakan tidak ada 
alasan bagi polisi untuk kesulitan mencari tersangka pembunuh gajah itu, karena 
bukti-bukti yang ada sudah lengkap. 

Para pelaku pembunuh satwa dilindungi bisa dijerat Undang-undang Nomor 5 Tahun 
1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. 

Sebab, para pelaku melakukan pembunuhan dengan sengaja, mereka dapat dihukum 
penjara maksimal lima tahun dan denda sebesar Rp200 juta.

Kasus pembunuhan empat gajah Sumatra itu kini ditangani Kepolisian Sektor 
Peranap, Kabupaten Indragiri Hulu.(*)gajah140907-2.jpg

CiKEAS Bung Karno wafat karena memang sengaja dibunuh

2009-06-12 Terurut Topik Umar Said


Tulisan ini juga disajikan dalam website http://umarsaid.free.fr/



Catatan A. Umar Said



Mengenang tanggal 21 Juni



   Bung Karno wafat karena
memang sengaja dibunuh



Tulisan ini berupa curahan hati yang mengandung berbagai perasaan, fikiran,
dan kenangan yang berkaitan dengan hari wafatnya Bung Karno pada tanggal 21
Juni 1970, yang jasadnya sejak 39 tahun dimakamkan di kota  Blitar. Walaupun
wafatnya Bung Karno sudah terjadi 39 tahun yang lalu, tetapi setiap tanggal
21 Juni banyak orang yang tetap mengenang -  baik secara sendiri-sendiri
maupun secara bersama-sama - berbagai persoalan yang terjadi sekitar
peristiwa besar bagi bangsa kita ini.



Sampai selarang, banyak orang yang masih tetap merasa sedih kehilangan Bung
Karno, seorang pemimpin besar yang menjadi pujaan rakyat, yang sebelum
digulingkan oleh Suharto serta para jenderal pendukungnya, merupakan massa
besar pencinta dan pengagumnya. Kecintaan  banyak orang dari berbagai
kalangan masyarakat ini kelihatan jelas dari besarnya jumlah pengunjung
makamnya di kota Blitar setiap hari. Kiranya, tidaklah berlebih-lebihan
kalau ada orang mengatakan bahwa tidak satu pun makam dari pemimpin-pemimpin
Indonesia lainnya, yang mendapat kunjungan setiap hari sebanyak makam Bung
Karno;



Tentu saja, wajarlah, kalau di antara para pengunjung makam  di Blitar itu
sebagian terbesar terdiri dari  orang-orang pendukung atau simpatisan Bung
Karno, atau dari golongan  kiri  dari kalangan nasionalis, agama atau
simpatisan komunis. Tetapi, tentunya, juga banyak orang-orang biasa yang
bukan pendukung Bung Karno mengunjungi makam ini, apakah sebagai turis biasa
atau pun sekadar berpariwisata bersama keluarga atau teman-temannya.



Banyaknya kunjungan tiap hari ke makam ini, merupakan bukti yang jelas bahwa
meskipun Bung Karno sudah wafat sekitar 40 tahun yang lalu, namun kebesaran
jiwanya dan kegemilangan sosoknya masih tetap bersemayam di hati banyak
orang..Juga  untuk tanggal 21 Juni yang akan datang, tentunya banyak orang
yang terkenang kepada wafatnya Bung Karno ini, terutama kalangan korban Orde
Baru beserta sanak-saudaranya, baik yang pernah menjadi tapol mupun yang
tidak.



Bung Karno, tapol yang dianiaya


Sangatlah perlu kita ingat bersama-sama – mungkin dengan sedih yang
bercampur marah, dan barangkali ada yang dengan rasa dendam pula, bahwa Bung
Karno adalah tapol besar Orde Barunya Suharto, yang telah diperlakukan
secara kejam dan tidak beradab, sampai ia wafat dalam tahanan,  terisolasi,
kesepian, terlantar, menderita siksaan fisik dan batin yang berat dan
terlalu lama.

Perlakuan Suharto bersama para jenderal pendukungnya terhadap tapol Bung
Karno adalah sedemikian biadabnya, sehingga mereka itu pantas dihujat bahkan
harus (!!!)  dikutuk oleh kita semua, termasuk generasi yang akan datang.



Sebab perlakuan Suharto (dan para pendukungnya) terhadap Bung Karno sebagai
tapol, berupa pengasingan fisik disertai penyiksaan mental secara berat dan
kontinyu sejak

ia dijatuhkan sebagai kepala negara dan pemimpin besar revolusi  dalam tahun
1967, sampai wafatnya di tahun 1970 dalam status sebagai tahanan.



Penyiksaan terhadap Bung Karno sebagai tapol ini didahului dengan tindakan
terhadap jutaan  tapol lainnya yang mulai akhir 1965 sampai beberapa tahun
berikutnya telah ditahan secara sewenang-wenang dan dibunuhi secara
besar-besaran. Penahanan dan pembunuhan terhadap begitu banyak orang oleh
Suharto dan pendukung-pendukungnya adalah peristiwa yang belum pernah
terjadi dalam sejarah bangsa Indonesia, bahkan melebihi dari kejahatan yang
dilakukan pemerintahan kolonial Belanda selama 350 tahun atau pendudukan
tentara fasis Jepang.



Wafatnya Bung Karno adalah pembunuhan


Wafatnya Bung Karno dalam tahun 1970, adalah sebenarnya pembunuhan, yang
direncanakan dan

juga disengaja. Wafatnya Bung Karno ada hubungannya yang erat dengan
pembunuhan besar-besaran terhadap jutaan golongan kiri yang mendukungnya dan
mencintainya, yang sebagian terbesar (tidak semuanya) adalah simpatisan atau
anggota PKI. Jadi, wafatnya Bung Karno adalah karena ulah sekelompok
manusia, dan bukanlah karena kehendak Tuhan, seperti meninggalnya orang
biasa lainnya. Pada hakekatnya, wafatnya Bung Karno adalah senafas atau
sejalan dengan pembunuhan besar-besaran para pendukungnya, terutama dari
golongan kiri, oleh Suharto dan pembantu-pembantu setianya.



Bung Karno wafat sesudah ia ditahan dan dengan sengaja dibiarkan menderita
sakit ginjal yang berat dalam jangka lama, tanpa mendapat perawatan
dokter-dokter yang semestinya atau selayaknya. Menurut Dr Kartono Muhammad,
mantan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) : “Selama dalam tahanan tidak
sekali pun Bung Karno diperiksa oleh dokter spesialis. Adapun obat-obat yang
diberikan adalah Duvadilan,vitamin B12, vitamin B kompleks, dan royal jelly.
Duvadilan adalah obat untuk mengurangi penyempitan pembuluh darah perifer.
Sekali-sekali kalau sedang sulit tidur, Bung Karno diberi satu tabletvalium.
Makanan pun 

CiKEAS Shell's pay out and implications for Colombia

2009-06-12 Terurut Topik sunny
http://colombiapassport.com/2009/06/11/shells-pay-out-and-implications-for-colombia/

June 11, 2009

Shell's pay out and implications for Colombia
Posted by Sebastian Castaneda under Conflict, Politic, Violence | Tags: 
Chiquita Brands, human rights violations, Paramilitaries, Royal Dutch 

Incidents where Multinational Corporations (MNCs) sponsor massacres in order to 
eradicate dissenting voices against their obsession for profit have been a 
motif through Colombia's history.

At the beginning of the 20th century it was the army who suppressed labor 
protests. The best example is the Banana Massacre in 1928 in which the army 
exterminated laborer protesting over wages in behalf of the United Fruit 
Company. This bloody episode in Colombia's history was immortalized in Gabriel 
Garcia Marquez's novel Hundred Years of Solitude.

Since the mid 20th century, the slaughtering of the most vulnerable in society 
has been outsourced from the military to paramilitaries directly sponsored by 
MNCs but still in direct complicity with the government and the army.

The most representative case of recent slaughters sponsored by MNCs was 
conducted by Chiquita Brands. This US Corporation admitted paying the 
paramilitaries US$ 1.7 million between 1997 and 2004. Chiquita claims that the 
armed group blackmailed its employees. However, Salvatore Mancuso, a 
paramilitary boss currently in US jail, declared that the payments were 
voluntary. Chiquita was fined US$ 25 million payable over five years by the US 
government for supporting a terrorist organization, but none of the executives 
were jailed. Chiquita Brands was formerly known as United Fruit Company.

Nevertheless, the victims of paramilitary massacres have not been compensated, 
if that is at all possible. But Colombian lawyers have opened criminal cases 
against the Chiquita's board members who authorized such payments. Since the 
company confessed making the payment in a US federal court, they could 
potentially be apt for extradition to Colombia.

The US Attorney General, Eric Holder, was the defense lawyer who obtained this 
juicy deal for Chiquita in US courts. Recently, Holder met with Colombia's 
Interior and Justice Minister, Fabio Valencia Cossio - whose brother is 
investigated for links to the paramilitaries whilst being regional attorney - 
to iron out details on a new extradition arrangement in order to circumvent 
Supreme Court obstructions. However, it is obvious that US nationals being 
extradited to Colombia were not part of the conversations but ways to keep 
extradited paramilitaries from talking about sensitive topics was certainly 
high in the agenda.

The case of Chiquita Brands is just the tip of the iceberg. Mancuso has 
admitted receiving money from Dole and Del Monte Foods Companies and Drummond 
Coal Company. The food companies appear to not only have paid for pacifying 
the workers, but also for driving farmers off their lands so bananas could be 
planted. In the case of the coal company, there have been various civil 
lawsuits on behalf of the relatives of Drummond sponsored paramilitary's 
murders.

In light of the many obstacles from the highest levels of government to dismiss 
the legal cases against multinational companies a recent landmark case offers a 
silver lining to the family of the thousands that have been massacred with the 
complicity of MNCs.

Oil giant Royal Dutch Shell has paid a US$ 15.5 million out-of-court settlement 
to the family of the victims due to the incriminating evidence of their 
complicity against the atrocities committed on the Ogoni tribe of Southern 
Nigeria in the 1990's. Shell was accused of colliding with the Nigerian 
military to hunt down tribesmen opposed to oil developments and their ecology 
devastation affecting their livelihoods. What is important of the verdict is 
that, although the company did not directly engage human rights violations, it 
did facilitate vehicles, patrol boats and ammunition to the military to 
terrorize the population.

Together with the United Nations Human Rights Commission interest in 
extrajudicial killings by the Colombian state, Shell's news offer some hope for 
justice. Hopefully the impunity and manners in which MNC and the government 
have been operating in Colombia for hundreds of years can be modified.





CiKEAS The Price of Bananas

2009-06-12 Terurut Topik sunny
http://smallfarmersbigchange.coop/2009/05/27/the-price-of-bananas/

The Price of Bananas
May 27, 2009 by Phyllis Robinson 

The following is the transcript from the 60 Minutes Show (May 11, 2008) that I 
mentioned in my last blog piece: Unpeeling Chiquita and Dole.

You can also view a video of the show by going to the CBS news website.

Below is the transcript printed in its entirety. 



60 Minutes



The Price Of Bananas

Steve Kroft: On How Colombian Paramilitaries Landed A U.S. Corporation In Hot 
Water

May 11, 2008



The Price Of Bananas

Chiquita Brands International says it paid murderous paramilitaries in Colombia 
to protect its employees there, but the families of civilians killed by the 
paramilitaries fault the company for their deaths. Steve Kroft reports.

(CBS)  For American corporations, the rewards of doing business abroad are 
enormous, but so are the risks. And over the past 25 years no place has been 
more perilous than Colombia, a country that is just beginning to emerge from 
the throes of civil war and narco-terrorism.

Chiquita Brands International of Cincinnati, Ohio, found out the hard way. It 
made millions growing bananas there, only to emerge with its reputation 
splattered in blood after acknowledging it had paid nearly $2 million in 
protection money to a murderous paramilitary group that has killed or massacred 
thousands of people.

As correspondent Steve Kroft reports, the Colombian government is now talking 
about extraditing Chiquita executives to Colombia, and investigators in Bogota 
and on Capitol Hill are looking at other U.S. companies that may have done the 
same thing.

From the air, the plains of the Uraba region are carpeted with lush foliage of 
banana plantations, which have long provided a livelihood for the people of 
northern Colombia. And for the better part of century, its best known product 
has been the Chiquita banana.

But since the 1980's, the business of bananas there has been punctuated with 
gunfire. First, the area was taken over by Marxist guerillas called the FARC, 
whose ruthlessness at killing and kidnapping was exceeded only by the private 
paramilitary army that rose up to fight them. Chiquita found itself trying to 
grow bananas in the middle of a war, in which the Colombian government and its 
army were of no help.

These lands were lands where there was no law. It was impossible for the 
government to protect employees, says Fernando Aguirre, who became Chiquita's 
CEO long after all this happened.

Aguirre says the company was forced to pay taxes to the guerillas when they 
controlled the territory in the late 1980s and early 90s. When the 
paramilitaries, known as the AUC, moved in in 1997 they demanded the same 
thing.

Did the paramilitaries state, specifically to you, that if you didn't make the 
payments, your people would be killed? Kroft asks.

There was a very, very strong signal that if the company would not make 
payments, that things would happen. And since they had already killed at least 
50 people, employees of the company, it was clear to everyone there that these 
guys meant business, Aguirre says.

Chiquita only had a couple of options and none of them were particularly good. 
It could refuse to pay the paramilitaries and run the risk that its employees 
could be killed or kidnapped, it could pack up and leave the country all 
together and abandon its most profitable enterprise, or it could stay and pay 
protection, and in the process, help finance the atrocities that were being 
committed all across the countryside.

These were extortion payments, Aguirre says. Either you pay or your people 
get killed.

And you decided to pay, Kroft remarks.

And the company decided to pay, absolutely, Aguirre says.

There was no doubt in the company's mind that the paramilitaries were very bad 
people, Aguirre says.

Just how bad was already becoming evident. The paramilitaries, who were funded 
initially by large landowners, and later by the cocaine trade, not only drove 
the Marxist guerillas from the area, they tried to eliminate anyone who might 
have leftist sympathies, from labor leaders to school teachers. Sometimes 
entire villages were wiped out in the most grisly fashion. Gloria Cuartes was 
the mayor of Apartado, and witnessed much of it with her own eyes.

I was a mayor whose job was just to gather the dead, Cuartes says.

In 1996 she went to a school to talk to the children about the violence that 
surrounded them. While she was there, the paramilitaries arrived and murdered a 
12-year-old boy, whose only crime had been to announce their presence.

They cut off his head, and they threw the head at us, Cuartes remembers. I 
went into a state of panic. They were there for four hours, with their weapons, 
firing shots toward the ceiling. One hundred girls and boys were with me. The 
children did not scream. They were in shock.

Asked if they said anything to her, Cuartes says, No. Their language was 
death. Their 

CiKEAS Kangker Hati Akibat Jajanan yang Pembuatannya Kotor.

2009-06-12 Terurut Topik Promotor
Dear All,

Selamat siang, Kita bersama menyadari bahwa kesehatan kita adalah segala 
galanya. Kesehatan kita sangat tergantung dari apa yang kita makan. Makanan 
yang bahan dan proses pembuatannya yang tidak jelas kebersihannya sangat 
berbahaya kepada kesehatan kita.

Mungkin kita tidak merasakannnya sekarang tetapi dalam tempo bulan atau tahun 
tiba tiba kita bisa terkena penyakit yang mematikan misalnya kangker hati. 
Kangker hati adalah salah satu penyakit fatal yang dikarenakan makanan yang 
kita makan tidak higienis yang dikonsumsi dalam waktu yang lama. Kangker Hati 
Akibat Jajanan yang Pembuatannya Kotor.


Menyadari akan sangat pentingnya kesehatan kita, kami ingin memperkenalkan 
Snack Box Triple Combo yang kami yakini sangat pas dan baik untuk konsumsi 
acara rapat atau pertemuan. Snack Box Triple Combo kami dibuat dengan 
pengawasan dan supervisi kualitas yang ketat dan diuji tiap hari oleh Manajemen 
Hotel Salak The Heritage (www.hotelsalak.co.id) dan Bogor Hotel Institute 
(http://www.bhi.ac.id/bhi/index.php ).

Semua produk dan proses pembuatan dapat dilihat di Dapur Utama kami di
Klappertaart Huize
Jl, Pangrango nomor No. 8
Bogor

Sebagai referensi, Proses pembuatan dan kualitas produk kami Corporate Snack 
Box Triple Combo, telah mendapatkan :
1. Sertifikat Halal dari MUI
2. Serifikat Kesehatan dari Depkes.
Clients kami saat ini yang besar adalah BUMN,oil companies, dan hotel-hotel 
berbintang.

Apabila ingin memesan, ada kombinasi yang baik untuk dicoba:
1. Triple Combo Classic  Klappertaart, Macaroni Schotel dan Spekkoek (Lapis 
Surabaya)
2. Triple Combo Original : Klappertaart, Macaroni Schotel dan Pastel Tutup.
Disamping kombinasi tersebut, kami juga menyediakan puluhan jenis kueh snack 
box yang semuanya sangat berkualitas sesuai dengan selera dan suasana.
Jenis-jenis kuehnya ada yang manis dan ada yang gurih, penjelasan dan gambarnya 
dapat dilihat di web kami www.snack-box.blogspot.com.

Walaupun kualitasnya hotel berbintang tetapi harganya sangat ekonomis dengan 
harga per item dimulai dari Rp. 3000 per piece dengan
bebas biaya pengiriman untuk wilayah Jabodetabek.
 
Mohon agar email ini diforward ke staf yang mengurusi konsumsi atau ke teman, 
partner dan saudara yang akan mengadakan rapat atau gathering.

Pemesanan atau keterangan bisa menghubungi kami:
HP GSM: 08129369376
HP Flexy : 0251 4297717
Email: agusprihant...@yahoo.com atau agus-priha...@hotelsalak.co.id
Sekian dan kami mengucapkan banyak terima kasih atas perhatiannya.

Hormat kami,
Agus Prihanto
Direktur Marketing
Corporate Snack Box Triple Combo
=

Promotor


  

CiKEAS Putin Talks of Giving Up Nukes

2009-06-12 Terurut Topik sunny
http://www.themoscowtimes.com/article/1010/42/378483.htm


Putin Talks of Giving Up Nukes

11 June 2009The Associated Press Prime Minister Vladimir Putin said Wednesday 
that Russia was willing to abandon nuclear weapons if the United States and all 
other countries that have them do the same. 

If those who made the atomic bomb and used it are ready to abandon it like, I 
hope, other nuclear powers officially and unofficially owning them, of course 
we will welcome and facilitate this process in all ways, Putin said, 
RIA-Novosti reported. 

Putin spoke at a meeting with German Foreign Minister Frank-Walter Steinmeier, 
who said earlier that the idea of scrapping nuclear arms altogether rather than 
limiting their proliferation was a real prospect. 

In a joint declaration on April 1, Presidents Barack Obama and Dmitry Medvedev 
ordered negotiators to start work on a new treaty reducing their nuclear 
stockpiles as a first step toward a nuclear-weapon-free world. 

Meanwhile, Nikolai Solovtsov, the chief of the military's Strategic Missile 
Forces, said Wednesday that the new treaty must not cut the number of nuclear 
warheads below 1,500 each. 

As it stands now, the United States has about 5,500 nuclear warheads; Russia 
has about 3,900. 

Russia has linked the treaty to U.S. plans to deploy a missile defense shield 
in Central Europe, which it opposes. 

U.S. Defense Secretary Robert Gates said Tuesday that prospects for reaching 
common ground on missile defense have improved slightly as Moscow grows more 
concerned about Iran.


CiKEAS Sex sells for Susilo Bambang Yudhoyono in wooing female vote

2009-06-12 Terurut Topik sunny
http://www.theaustralian.news.com.au/story/0,25197,25627296-2703,00.html

Sex sells for Susilo Bambang Yudhoyono in wooing female vote
Stephen Fitzpatrick, Jakarta correspondent | June 13, 2009 

Article from:  The Australian 

JAKARTA's sophisticated set has a joke about why Susilo Bambang Yudhoyono will 
win the presidential election next month - and it has nothing to do with his 
handling of the economy or his leadership skills.

It's all about sex, and how to win the female vote. 

Vice-President Jusuf Kalla, who is going head-to-head with SBY for the top job 
on July 8, has the catchy campaign slogan Faster! Better! 

This attempts to underline the slow progress after five years of Dr Yudhoyono's 
careful hand, and to show Mr Kalla would leap out of the blocks to get things 
done. 

But the affable and considered Dr Yudhoyono, the wits point out, will have 
women falling over themselves to tick his box next month with his simple 
directive: More! More! 

Marital relations have been a key element of the campaigning, even if only as 
part of the noisy rhetoric of secondary groups such as the moderately Islamist 
Prosperous Justice Party. 

This party declared its members were likely to favour the team of Mr Kalla and 
retired general Wiranto because their wives were known for wearing the Muslim 
jilbab headdress. 

Dr Yudhoyono's wife, Ani, is famous for her elegant coiffure. 

And with open campaigning having begun this week, after a razzle-dazzle 
Electoral Commission ceremony featuring all three candidates and each of their 
deputies, the focus is now more on style than substance. 

Former president Megawati Sukarnoputri, who throughout her political career has 
battled accusations she is not the sharpest knife in the box, came out punching 
on the prime-time television current affairs program Kick Andy last night. 

Asked how she could guarantee her nationalist economic policies would work, she 
answered: If I weren't smart, why would Prabowo (her vice-presidential running 
mate, a retired general with a dubious but uninvestigated human rights record) 
have chosen me? 

This was up there with Ms Megawati's greatest eyebrow-raiser. Asked last year 
how she expected to run the country with only a high school education, she 
said: The Prophet (Mohammed) was a leader, and he didn't have a university 
degree either. 

This week's opinion polls suggest Dr Yudhoyono and his running mate, economics 
professor Boediono, will win the election comfortably. 

The Indonesian Survey Circle predicted the incumbent would be returned with 
more than 63per cent of the vote, with Ms Megawati on 16.4 per cent and the 
hapless Kalla-Wiranto ticket getting just 5.9 per cent. 

That survey was particularly bad news for Ms Megawati, as it found that one of 
her strongest constituencies - the poorly educated - were inclined to support 
Dr Yudhoyono. 

Various organisations have made wildly differing election predictions, 
prompting allegations some were being paid to help particular tickets. 

But there is little doubt the aggressive campaign of Dr Yudhoyono's team, 
headed by the US-educated Mallarangeng brothers - Andi, Choel and Rizal, whose 
Fox Indonesia has adopted a Barack Obama-style grassroots push - is working. 

The reception at Jakarta's Tanah Abang textiles market this week was evidence 
of that, with delighted shoppers - male and female - calling out to Dr 
Yudhoyono: More! More