Re: [CuRhAt] masih mengharapkan dia

2006-03-28 Terurut Topik Yasmidar Angreni





kalo aku bilang salah banget.when u decide to 
over it..well thats over..
 
okey deh ..bolah ajah kesempatan buat mellow..tapi 
yah please jangan lebih dari 2 minggu,,sesudah itu mbak mesti ceria lagi..harus 
udah bisa lupain dia..i know itu gak gampang malahan susah banget...dulu aku 
pernah pacaran 3 tahun dan ketika putus ..setiap pagi aku bilang sama diri ku 
sendiri...aku udah putus sama H..aku udah putus sama H... sampe 3 kali...meamng 
berat..setiap hari aku lalui jalan yang penuh kenagan...tapi untungnya aku punya 
temen yang sayang sama aku ...dan galak banget sama eku kalo aku lagi 
mellow...
saran aku mba, back to your friendfind the 
happynes..jalan lagi..kongkow lagi...walaupun cuma sekedar window 
shopping.lupain dia..jangan pernah telpon dia lagi..not ever sms 
him.forget him 
 
jangan bersikap baik padanya...gak papa kok kalo 
mau cari pelampiasan..itu sah sah saja..dan di anjurkanyakin deh mbak..there 
will be some one alot better than him for you...just have to look harder 
!
okey
 
 
regards
yessy





Milis Curhat The Friendliest Way ...
Curhat@YahooGroups.Com







  




  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



   Visit your group "curhat" on the web. 
   To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] 
   Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  









Re: [CuRhAt] masih mengharapkan dia

2006-03-28 Terurut Topik Luna Azzura



  --- edinayanti <[EMAIL PROTECTED]> wrote:> apakah aku salah bila masih mengharapkan orang yang> aku cintai > walaupun dia sudah tidak mencintaiku lagi? karena> aku merasa tuhan > memberikan aku cinta untuk mencintainya, aku selalu> berdoa suatu saat > dia akan kembali lagi padaku, karena hati kecilku> mengatakan > sebenarnya dia masih mencintaiku. apakah masih ada> harapan bila kita > selalu berdoa mengharap ia kembali seperti dulu> lagi. bagiku dia > adalah pria terbaik yang pernah ada dalam hidupku.> sulit bagiku > melihat kejelekannya walaupun saat ia sudah tidak> pernah > memghubungiku lagi, namun aku masih suka mengirim> sms atau pun > menelponnya. apakah aku salah melakukan hal seprti> itu? please help > me,
 i need an answer> > > > > > > > Milis Curhat The Friendliest Way ...> Curhat@YahooGroups.Com> >  > Yahoo! Groups Links> > > [EMAIL PROTECTED]> >  > >  Yang kamu alami sejujurnya adalah hal yang sedang aku alami pula.  Aku ngerti yg kmu rasain, mencintai seseorang tanpa kita mampu untuk menepis rasa itu, meski kita dah ga sama2 lg. Mungkin bagi orang yg ga ngalamin, memberi nasehat itu mudah, tp buat org2 spt qta yg
 mengalaminya hal itu ga semudah membalik telapak tangan. Betul ga?  Tp aku bersukur bahwa aku pernah dicintainya, setidaknya aku pernah ngerasain bhagia dg dia, tp setelah aku pikir2 lg, mungkin inilah jawaban dari Allah atas semua pertanyaanku selama ini. Mungkin memang Allah ga mengijinkan kami bersatu hingga akhirnya kami harus berpisah. Aku percaya yg terjadi selama ini adalah kehendak dan takdirNya. Aku bertemu karenaNya dan berpisah pula karenaNya. Mungkin juga Allah ingin aku bertemu dengan orang yang salah sebelum akhirnya nanti aku bertemu dg seseorang yg memang ditakdirkan buat aku.  Sekarang aku Cuma bias berdoa padaNya, jika memang semua yg
 terjadi adalah yg terbaik untukku dan juga untuknya, aku minta diberi kekuatan utk bias melewati, dan jg keiklasan utk menerima semua ini. Aku menitipkan semua rasa rindu, sayang dan cintaku untuknya pada DIA, pemilik segala cinta, biar DIA yg menentukan akhir dr semua rasaku untuknya.  Knp ga kmu coba hal itu jg? Kita sama2 ngelewatin semua ini, kmu ga sendiri berusaha, di luar sana byk jg org2 yng sedang berjuang utk membangun kembali hati mereka yg luka. Semangat  >
 __Do You Yahoo!?Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com   YAHOO! GROUPS LINKS  Visit your group "curhat" on the web.     To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED]     Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.   
		New Yahoo! Messenger with Voice. Call regular phones from your PC for low, low rates.





Milis Curhat The Friendliest Way ...
Curhat@YahooGroups.Com







  




  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



   Visit your group "curhat" on the web. 
   To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] 
   Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  









RE: [CuRhAt] masih mengharapkan dia

2006-03-23 Terurut Topik Retny
Yes, it's me forwarded the email 
Pls find again as attached 

Bener kata Aa Gun..
Pasti akan ada hal yg lebih baik yg diberikan Tuhan buat kita nanti 
Sekarang mungkin kita belum menyadarinya karena hati kita terbuntu dan masih
teringat terus sama si mantan 

Tapi percaya deh, suatu saat kamu akan menyadari hikmah yg lebih baik dari
keadaan yg kamu alami sekarang
Nanti2 kamu bakal sadar bahwa hidup kamu mungkin bisa lebih baik daripada
kalau terus bersama dia 

Jujur aja, aku juga dulu pernah posting dan curhat di milis ini tentang
sulitnya melupakan mantan 
Tapi seiring waktu berlalu dan dukungan dari banyak teman, sekarang aku
malah amat sangat menikmati apa yg aku alami sekarang 

Life must go on... Hidup bukan untuk masa lalu 
Keep optimis aja yg penting, selalu berusaha mencari yg terbaik dalam hidup,
sama selalu terus mensyukuri hidup  


-Original Message-
From: Aa Gun [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, March 21, 2006 10:02 PM
To: curhat@yahoogroups.com
Subject: Re: [CuRhAt] masih mengharapkan dia

Sebaiknya rubah pola pikir kamu yang mengatakan bahwa
Tuhan memberikan kamu cinta untuk mencintainya saja.
Cinta kamu layak diberikan pada orang yang mencintai
kamu juga, bukan untuk orang yang sudah tidak
mencintai kamu lagi. 

Jangan menutup2i keburukan/kejelekan orang hanya
karena buta oleh cinta. Maksud saya, tentu saja semua
orang punya keburukan, tapi keburukan yang sifatnya
fatal dan menyakiti kamu jelas tidak bisa ditolerir.
Jangan ikuti pepatah2 cinta yang menyesatkan seperti
"biarlah aku menderita asalkan dia bahagia...biarlah
dia lakukan apa yang dia suka yang penting aku
mencintainya" dsb.

Tidak bisa melupakan dan masih mengharapkan adalah
masalah klise yang penyelesaiannya akan tergantung
pada  keputusan kamu. Hidup ini penuh pilihan, tidak
semua takdir adalah harga mati dari Tuhan. Mati memang
adalah takdir yang tak bisa ditawar2. Tapi ada takdir
yang bisa dirubah, dan ada takdir yang bisa dipilih.
Dalam kasus ini, pilihan ada di tangan kamu. Kamu bisa
memilih untuk tetap mengharapkan dia walaupun hasilnya
belum pasti, atau memilih melupakan dia dan mencari
hidup yang lebih baik. Apapun pilihan kamu, kamu harus
siap dengan konsekwensinya.

Memang tidak salah kalau kamu masih mengharapkan dia
kembali, itu perasaan yang normal. Tapi saran saya
begini saja: 
Jika kamu masih mengharapkan dia, maka tentukanlah
batas waktu, jangan sampai kamu larut dalam
ketidakpastian. Kemudian cari kepastian apakah dia
masih mungkin mencintai kamu kembali atau tidak.
Misalnya dengan tanya teman2 dekatnya, atau bicara
langsung pada mantan kamu secara blak2an. Dan yang
terpenting jangan lupa berdoa'lah minta petunjuk pada
Tuhan, misalnya dengan do'a seperti ini:
"Ya Tuhan, jika sekiranya dia baik untukku, maka
dekatkanlah kami, persatukanlah kami kembali dan
jangan pisahkan kami lagi. Tapi jika sekiranya dia
tidak baik untukku, maka jauhkanlah dia dariku
sejauh2nya, berikanlah aku ketegaran hati dan
kemampuan untuk melupakannya dan berikan aku pengganti
yang jauh lebih baik darinya"

Kalau tidak salah di milis ini pernah ada yang pernah
posting tentang "kisah Anisa". Kamu bisa cari di
postingan2 sebelumnya. Secara garis besar kalau tidak
salah ceritanya kira2 begini:

Anisa anak yang manja yang merengek minta dibelikan
kalung mutiara mainan. Akhirnya dibelikan oleh ibunya.
Tapi setiap malam menjelang tidur, sang ayah selalu
meminta anisa untuk memberikan kalung itu padanya.
Anisa menolak dan menangis. Sampai suatu hari ketika
ayahnya meminta lagi kalung itu, akhirnya dengan
terpaksa anisa memberikannya walaupun hatinya sedih.
Sang ayah mengambilnya, tapi secara tak disangka sang
ayah ternyata menggantinya dengan kalung mutiara asli
untuk anisa. Inti ceritanya : Sama seperti Tuhan,
terkadang Tuhan mengambil sesuatu dari kita, dan kita
sangat tak rela memberikannya. Tapi ternyata Tuhan
telah merencanakan untuk menggantinya dengan yang jauh
lebih baik.

Hanya sekedar saran. Semoga membantu.

--- edinayanti <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> apakah aku salah bila masih mengharapkan orang yang
> aku cintai 
> walaupun dia sudah tidak mencintaiku lagi? karena
> aku merasa tuhan 
> memberikan aku cinta untuk mencintainya, aku selalu
> berdoa suatu saat 
> dia akan kembali lagi padaku, karena hati kecilku
> mengatakan 
> sebenarnya dia masih mencintaiku. apakah masih ada
> harapan bila kita 
> selalu berdoa mengharap ia kembali seperti dulu
> lagi. bagiku dia 
> adalah pria terbaik yang pernah ada dalam hidupku.
> sulit bagiku 
> melihat kejelekannya walaupun saat ia sudah tidak
> pernah 
> memghubungiku lagi, namun aku masih suka mengirim
> sms atau pun 
> menelponnya. apakah aku salah melakukan hal seprti
> itu? please help 
> me, i need an answer
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Milis Curhat The Friendliest Way ...
> Curhat@YahooGroups.Com
> 
>  
> Yahoo! Groups L

Re: [CuRhAt] masih mengharapkan dia

2006-03-21 Terurut Topik Shuni Vashti



   apakah aku salah bila masih mengharapkan orang yang aku cintai walaupun dia sudah tidak mencintaiku lagi?  Mana mungkin seseorang disalahkan karena mencintai?     karena aku merasa tuhan
 memberikan aku cinta untuk mencintainya,  Aku pikir sih Tuhan memberikan kita cinta untuk semua orang.     sulit bagiku melihat kejelekannya  Nah, kalau ini bukan cinta namanya. Cinta itu adalah melihat kekurangannya, tetapi tetap mencintainya. Seandainya dia sempurna dan kamu mencintai dia, jangan-jangan bukan dirinya yang kamu cintai, tetapi kesempurnaannya yang kamu cintai.     walaupun saat ia sudah tidak pernah memghubungiku lagi, namun aku masih suka mengirim sms atau pun menelponnya. apakah aku salah melakukan hal seprti itu?  Ya nggak salah donk. Presiden SBY saja boleh dikirimi sms. Kecuali mantanmu itu yang ngomong: tolong jangan kirimi aku sms / telepon lagi.  Nah, kalau seperti itu baru salah kamu kirimi sms / telepon.     Aku setuju dengan apa yang dikatakan Aa Gun. Kamu beri dirimu sendiri batas waktu sampai berapa lama kamu masih rela mengharapkan dia. Sementara itu, ada beberapa hal yang harus kamu pertimbangkan:  1. Apakah setelah jangka waktu X yang telah kamu tentukan itu berakhir dan ternyata dia masih juga tidak kembali padamu atau lebih pahit lagi malah menikah dengan orang lain, apakah jangka waktu X itu akan jadi mubazir alias sia-sia alias wasting time buat kamu? Cukup berhargakah dia ditunggui sepanjang jangka waktu X itu?  2. Berapa banyak kamu mau berkorban (waktu, materi, tenaga, emosi) buat dia? Kalau sampai ternyata semua pengorbanan kamu itu ternyata sia-sia, kamu akan merasa rugi nggak? Kamu rela nggak jungkir balik di depan dia sementara dia santai-santai senyum-senyum duduk-duduk di sofa sambil menikmati kamu yang jungkir balik?  3. Apakah dia termasuk tipe cowoq yang
 takut membuat komitmen? Urusan sama orang takut itu bisa runyam. Sama seperti berhadapan dengan orang yang phobia pada ketinggian. Sekalipun kita berikan data lengkap tentang material bangunan, perlindungan safety, arah angin bertiup (kali-kali aja takut ketiup ke bawah), de es be, de es be, yang namanya takut tetap akan takut. Melihat ke bawah saja sudah takut.    1. Salah satu tandanya dia sudah siap untuk berkomitmen adalah dia berani mengakui bahwa dia
 sebenarnya takut berkomitmen. Bingung? Nih, ada lagu bagus.     SLANK - Ku Tak BisaPernah berpikir 'tuk pergiDan terlintas tinggalkan kau sendiriSempat ingin sudahi sampai di siniCoba lari dari kenyataanTapi ku tak bisa jauh jauh darimuKu tak bisa jauh jauh darimuLalu mau apa lagiKalau kita sudah gak saling mengertiSampai kapan bertahan seperti
 iniDua hati bercampur emosiTapi ku tak bisa jauh jauh darimuKu tak bisa jauh jauh darimuSabar sabar aku coba sadarSadar sadar seharusnya kita sadarKau dan aku terciptaGak boleh terpisahDan tak bisa jauh jauh darimuKu tak bisa jauh jauh darimu (3x)     DAN, yang menentukan apakah kamu bisa jauh-jauh darinya atau tidak, adalah dirimu sendiri.  Selamat berjuang, kawan!  edinayanti <[EMAIL PROTECTED]> wrote:apakah aku salah bila masih mengharapkan orang yang aku cintai walaupun dia sudah tidak mencintaiku lagi?      karena aku merasa tuhan memberikan aku cinta untuk mencintainya, aku selalu berdoa suatu saat dia akan kembali lagi padaku, karena hati kecilku mengatakan sebenarnya dia masih mencintaiku. apakah masih ada harapan bila kita selalu berdoa mengharap ia kembali seperti dulu lagi. bagiku dia adalah pria terbaik yang pernah ada dalam hidupku. sulit bagiku melihat kejelekannya walaupun saat ia sudah tidak pernah memghubungiku lagi, namun aku masih suka mengirim sms atau pun
 menelponnya. apakah aku salah melakukan hal seprti itu? please help me, i need an answer
		Brings words and photos together (easily) with 
PhotoMail  - it's free and works with Yahoo! Mail.





Milis Curhat The Friendliest Way ...
Curhat@YahooGroups.Com










  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

Bali indonesia hotel
  
  
Bali indonesia
  
  
Indonesia hotel
  
  


Romance relationship
  
  
Bali indonesia vacation
  
  
Bali indonesia travel
  
  

   
  







  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



   Visit your group "curhat" on the web. 
   To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] 
   Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  









Re: [CuRhAt] masih mengharapkan dia

2006-03-21 Terurut Topik Aa Gun
Sebaiknya rubah pola pikir kamu yang mengatakan bahwa
Tuhan memberikan kamu cinta untuk mencintainya saja.
Cinta kamu layak diberikan pada orang yang mencintai
kamu juga, bukan untuk orang yang sudah tidak
mencintai kamu lagi. 

Jangan menutup2i keburukan/kejelekan orang hanya
karena buta oleh cinta. Maksud saya, tentu saja semua
orang punya keburukan, tapi keburukan yang sifatnya
fatal dan menyakiti kamu jelas tidak bisa ditolerir.
Jangan ikuti pepatah2 cinta yang menyesatkan seperti
"biarlah aku menderita asalkan dia bahagia...biarlah
dia lakukan apa yang dia suka yang penting aku
mencintainya" dsb.

Tidak bisa melupakan dan masih mengharapkan adalah
masalah klise yang penyelesaiannya akan tergantung
pada  keputusan kamu. Hidup ini penuh pilihan, tidak
semua takdir adalah harga mati dari Tuhan. Mati memang
adalah takdir yang tak bisa ditawar2. Tapi ada takdir
yang bisa dirubah, dan ada takdir yang bisa dipilih.
Dalam kasus ini, pilihan ada di tangan kamu. Kamu bisa
memilih untuk tetap mengharapkan dia walaupun hasilnya
belum pasti, atau memilih melupakan dia dan mencari
hidup yang lebih baik. Apapun pilihan kamu, kamu harus
siap dengan konsekwensinya.

Memang tidak salah kalau kamu masih mengharapkan dia
kembali, itu perasaan yang normal. Tapi saran saya
begini saja: 
Jika kamu masih mengharapkan dia, maka tentukanlah
batas waktu, jangan sampai kamu larut dalam
ketidakpastian. Kemudian cari kepastian apakah dia
masih mungkin mencintai kamu kembali atau tidak.
Misalnya dengan tanya teman2 dekatnya, atau bicara
langsung pada mantan kamu secara blak2an. Dan yang
terpenting jangan lupa berdoa'lah minta petunjuk pada
Tuhan, misalnya dengan do'a seperti ini:
"Ya Tuhan, jika sekiranya dia baik untukku, maka
dekatkanlah kami, persatukanlah kami kembali dan
jangan pisahkan kami lagi. Tapi jika sekiranya dia
tidak baik untukku, maka jauhkanlah dia dariku
sejauh2nya, berikanlah aku ketegaran hati dan
kemampuan untuk melupakannya dan berikan aku pengganti
yang jauh lebih baik darinya"

Kalau tidak salah di milis ini pernah ada yang pernah
posting tentang "kisah Anisa". Kamu bisa cari di
postingan2 sebelumnya. Secara garis besar kalau tidak
salah ceritanya kira2 begini:

Anisa anak yang manja yang merengek minta dibelikan
kalung mutiara mainan. Akhirnya dibelikan oleh ibunya.
Tapi setiap malam menjelang tidur, sang ayah selalu
meminta anisa untuk memberikan kalung itu padanya.
Anisa menolak dan menangis. Sampai suatu hari ketika
ayahnya meminta lagi kalung itu, akhirnya dengan
terpaksa anisa memberikannya walaupun hatinya sedih.
Sang ayah mengambilnya, tapi secara tak disangka sang
ayah ternyata menggantinya dengan kalung mutiara asli
untuk anisa. Inti ceritanya : Sama seperti Tuhan,
terkadang Tuhan mengambil sesuatu dari kita, dan kita
sangat tak rela memberikannya. Tapi ternyata Tuhan
telah merencanakan untuk menggantinya dengan yang jauh
lebih baik.

Hanya sekedar saran. Semoga membantu.

--- edinayanti <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> apakah aku salah bila masih mengharapkan orang yang
> aku cintai 
> walaupun dia sudah tidak mencintaiku lagi? karena
> aku merasa tuhan 
> memberikan aku cinta untuk mencintainya, aku selalu
> berdoa suatu saat 
> dia akan kembali lagi padaku, karena hati kecilku
> mengatakan 
> sebenarnya dia masih mencintaiku. apakah masih ada
> harapan bila kita 
> selalu berdoa mengharap ia kembali seperti dulu
> lagi. bagiku dia 
> adalah pria terbaik yang pernah ada dalam hidupku.
> sulit bagiku 
> melihat kejelekannya walaupun saat ia sudah tidak
> pernah 
> memghubungiku lagi, namun aku masih suka mengirim
> sms atau pun 
> menelponnya. apakah aku salah melakukan hal seprti
> itu? please help 
> me, i need an answer
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Milis Curhat The Friendliest Way ...
> Curhat@YahooGroups.Com
> 
>  
> Yahoo! Groups Links
> 
> 
> [EMAIL PROTECTED]
> 
>  
> 
> 
> 




***TOO MEI LI TOO DANGEROUS*** 






__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


Milis Curhat The Friendliest Way ...
Curhat@YahooGroups.Com

 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/curhat/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/