[GM2020] hilangnya sebuah generasi
Hilangnya Sebuah Generasi Sabtu, 19 Juni 2010 | 04:45 WIBOleh Alexander Supelli Ary Mochtar Pedju (Kompas, 16/6/2010) mengontraskan pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Puspiptek, Serpong (20/1/2010), dengan artikel seorang cendekiawan (Koran Tempo, 20/11/2009). Di satu sisi, kita dengar pentingnya penguasaan teknologi agar tidak terlindas derap sejarah yang terutama digerakkan teknologi. Di sisi lain, ada kegerahan akan ketergantungan Indonesia pada sumber daya manusia, teknologi, dan modal asing. Kontras berubah menjadi ironi kalau kita tengok peristiwa 15 tahun lalu. Jutaan orang baik di dalam maupun di luar negeri hampir-hampir tidak percaya menyaksikan prototipe pesawat N250 mengudara. Itulah salah satu karya rancang bangun anak bangsa di tangga teknologi tinggi. Apa yang tersisa dari peristiwa 10 Agustus 1995 mungkin hanya Keppres No 71 Tahun 1995 tentang Hari Kebangkitan Teknologi Nasional. Sukses itu tidak lepas dari ”nasionalisme” yang mau menjadikan industri dirgantara simbol kemajuan bangsa. Namun, di belakang yang simbolik, tertanam jerih payah insinyur dan ahli teknik PT Industri Pesawat Terbang Nusantara serta ratusan ribu jam kerja dan modal yang tidak sedikit. Cerai berai Tanpa perlu masuk ke perdebatan ”IPTN era 90-an” sukses atau gagal, butir yang kadang lepas dari perdebatan adalah peran IPTN dalam membangun sumber daya manusia (SDM) setara SDM negara-negara maju, khususnya dalam bidang rancang bangun/teknologi pesawat komersial berpenumpang 19 sampai dengan 70 orang. Sesudah krisis ekonomi-politik 1997/1998, IPTN (kini PT Dirgantara Indonesia/PTDI) memangkas 80 persen jumlah karyawannya. Ke mana perginya tenaga terdidik teknologi yang kalau mengutip SBY disebut intangible intellectual resources? Lebih dari 200 insinyur dan ahli teknik eks PTDI kini tersebar di pabrik-pabrik pesawat terbang dunia. Boeing (AS) mempekerjakan 30 orang, Bombardier (Kanada) merekrut 20 orang, EADS-AIRBUS Industries (Jerman, Inggris, dan Spanyol) 75 orang. Tahun 2000 s/d 2005 tercatat hampir 100 orang bekerja di Embraer, Brasil, untuk program ERJ 170/190. Tidak sedikit di Belanda, Belgia, Swiss, UAE, Riyadh, Turki, Malaysia, dan Singapura. Pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan diperkirakan mencapai 5 persen-6 persen per tahun. Pertanyaannya, untuk negara kepulauan sebesar Indonesia, jenis transportasi efisien apa yang dapat ikut memicu pembangunan daerah terpencil? Rute di bawah 500 kilometer efisien ditempuh menggunakan pesawat berbaling-baling. Untuk Indonesia, yang paling sesuai adalah pesawat berpenumpang 19 orang dengan daya kargo 2-3 ton dan daya jelajah 1.000–1.500 kilometer. Perawatan pesawat jenis ini mudah dan murah. Harga beli dan biaya operasi langsungnya pun rendah. Tidak mengherankan jika pesawat jenis inilah yang berdatangan ke pasar Indonesia. Polri membeli 10 Skytruck (Polandia). Sebuah perusahaan penerbangan swasta punya dua buah LET 42 (Czech). Belasan DHC-6 Twin-Otter (Kanada) dibeli untuk rute penerbangan perintis. China giat menawarkan Harbin Y-12, dan Merpati Nusantara menggunakan M60 (sejenis N250) buatan China untuk rute Indonesia Timur. TNI juga sedang mengkaji pembelian pesawat jenis itu. Kini, PTDI serius mengkaji kelayakan Program N219. Alasannya adalah fakta di atas serta prakiraan bahwa dalam 15 tahun mendatang Indonesia butuh 250 pesawat jenis ini untuk mengganti pesawat-pesawat sekelas yang menua serta pertumbuhan armada. Dana program pengembangan N219 di bawah 200 juta dollar AS. Fase perancangan, pembuatan prototipe, uji coba, sertifikasi laik terbang, sampai akhirnya punya nilai komersial memerlukan waktu tiga tahun. Dengan perencanaan matang, analisis titik impas bisa tercapai pada penjualan unit ke-200. Hidup bersama Menyangkut produksi dalam negeri biasanya muncul pendapat bukankah lebih untung beli dari luar? Sikap itu kiranya perlu diimbangi pertanyaan seserius apa kita mau menjalankan alih teknologi, membangun SDM, dan memicu inovasi? Dalam sistem ekonomi yang sepenuhnya mementingkan profit, waktu adalah taruhan. Meski menyiapkan SDM melibatkan skala panjang waktu, tidak berarti logika SDM tidak bisa diinjeksikan ke gairah mencari profit. Tentu ada konsekuensi. Profit jangka pendek menurun, demi produktivitas jangka panjang. Dengan kata lain, logika SDM menuntut agar ke dalam rancangan profit jangka pendek ditanamkan kebutuhan menciptakan ”rumah-rumah produksi”, apakah itu di bidang otomotif, pertahanan, kedirgantaraan, energi surya, peralatan medis, dan sebagainya. Brasil, Rusia, India, dan China mengambil pilihan ini. Kita tahu sifat sumber daya pengetahuan berbeda dengan sumber daya tak terbarukan yang menipis dengan meningkatnya penggunaan. Tenaga terdidik teknologi yang tercerai berai di banyak negara adalah sumber daya yang semakin digunakan, semakin meningkat keunggulannya. Sepuluh tahun sesudah mereka meninggalkan Indonesia dan berkarya di pabrik-pabrik terkemuka luar negeri, kita mengelus dada
[GM2020] Dari Budaya Korpol Hingga Menjadi Pejabat Publik
Dear All gm2020 Bagi sebagian masyarakat gorontalo kata Koprol tidak asing lagi terdengar bahkan telah menjadi Brand Lokal Maupun Nasional, sebenarnya Koprol juga bukan hanya ada pada masyarakat gorontalo, akan tetapi dalam budaya Bugia Makassar maupun jawa pun Budaya Koprol ada, akan tetapi Untuk satu Kata ini KOPROL bagi komunitas gorontalo justru lebih Dominan. Judul di atas sengaja saya angkat berdasarkan pengalaman saya dari berada di Kota Makassar, Gorontalo Hingga Jakarta. Tanpa perlu saya menyebut siapa orang yang di maksud dan tidak ada unsur menyudutkan pihak lain. Budaya KOPROL bagi sebagian masyarakat gorontalo yang hidup di wilayah gorontalo tidak begitu dominan karena mayoritas Masyarakat Gorontalo sudah melekat akan KOPROL itusendiri sehingga jika ada teman atau rekan melakukan Koprol, langsung di katain Koprol poli nt ini am. sehingga temannya jadi malu utk melanjutkan Koprol. Umumnya bagi sebagian masyarakat yang melakukan Koprol pada umumnya ada yang bersifat Positif dan adapula yang negatif, akan tetapi berdasarkan pengalaman Umumnya Dominan yang negatif dengan kata lain untuk mencapai tujuan individu utk mencapai sesuatu harapan yang di Impikan tanpa perlu menyampaikan secara terbuka. Umumnya Target yang menjadi Sasaran KOPROL adalah : 1. Politikus yang terkenal 2, Pejabat Publik 3. Pengusaha Besar 4. Pedagang 5. Dosen/Atasan/Rekan Bisnis 6.Dll (yang ada manfaatnya bagi orang tersebut) Bahkan dari Budaya Koprol ini telah banyak Masyarakat Gorontalo yang sebelumnya dari Ekonomi yang tidak Mampu saat ini telah menjadi Tokoh Politik, Publik Fifure, dan Pengusaha Sukses, dll. Percaya apa tidak silahkan anda menilainya sendiri kebenarannya. Mungkin rekan2 sekalian pernah mendapatkan satu peristiwa pada saat berkumpul sesama gorontalo, tengah asyik makan Bakso atau Makan Apa saja di Kaki Lima, suatu ketika ada teman berkata kepada Mas Penjual Bakso Wahhh Mantappp dan Ena Baksonya,,, tidak ada Bakso seLezat ini, saya yakin banyak yang beli baksonya mas Tidak lama kemudian si Mas memberikan Tambahan Bakso kepada teman saya yang memberikan Pujian/Koprol tersebut. Dalam Hati saya sempat tersenyum dan bergumam Wah... Hebat jg teman saya yang satu ini tukang Bakso pun bisa di Koprol, gimana jika sudah masuk dalam Ranah Bisnis atau Politik ? pasti lebih hebat lagi benefit yang di dapatkan dari Hasil Koprolnya. Tidak Heran jika di tanah Rantau (di Luar Gorontalo) banyak Orang gorontalo bisa sukses dan dominan Sukses dengan melakukan Budaya Koprol. Dan biasanya Budaya KOPROL ini melekat pada masyarakat Gorontalo yang memiliki Ekonomi Menengah ke Bawah dengan harapan mendapatkan Manfaat yang besar dari Budaya KOPROL yang pernah di Lakukan. Bahkan berdasarkan pengalaman yang pernah saya alami, umumnya masyarakat Gorontalo di perantauan tidak mau dan tidak tertarik bekerja dengan sesama Gorontalo dalam satu instansi karena Budaya KOPROL tadi tidak akan berkembang, dengan arti sudah saling mengetahui Kartu AS. Mungkin ini perlu di kaji lebih dalam dan bisa di bahas dalam pertemuan secara ilmiah. Jika Budaya KOPROL ini bisa bermanfaat bagi SDM masyarakat Gorontalo kita harus membahasnya ke arah Positif utk membangun gorontalo ke depan, karena Umumnya banyak yang telah menikmati dari Hasil Budaya KOPROL ini tidak mempunyai Sumbangsih langsung utk pembangunan Gorontalo akan tetapi hanya untuk kepentingan Pribadi. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan atas tulisan di atas. Salam AMAZING You...!!! TP
[GM2020] Re: hilangnya sebuah generasi
--- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, funcotan...@... wrote: Dua hari sebelumnya, tulisan Arie M Pedju ttg Teknologi, SBY dan Obama. Menarik dan inspiratif. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Sofyan Uli sofyan...@... Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Date: Mon, 21 Jun 2010 17:53:18 To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Reply-To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: [GM2020] hilangnya sebuah generasi Hilangnya Sebuah Generasi Sabtu, 19 Juni 2010 | 04:45 WIBOleh Alexander Supelli Ary Mochtar Pedju (Kompas, 16/6/2010) mengontraskan pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Puspiptek, Serpong (20/1/2010), dengan artikel seorang cendekiawan (Koran Tempo, 20/11/2009). Di satu sisi, kita dengar pentingnya penguasaan teknologi agar tidak terlindas derap sejarah yang terutama digerakkan teknologi. Di sisi lain, ada kegerahan akan ketergantungan Indonesia pada sumber daya manusia, teknologi, dan modal asing. Kontras berubah menjadi ironi kalau kita tengok peristiwa 15 tahun lalu. Jutaan orang baik di dalam maupun di luar negeri hampir-hampir tidak percaya menyaksikan prototipe pesawat N250 mengudara. Itulah salah satu karya rancang bangun anak bangsa di tangga teknologi tinggi. Apa yang tersisa dari peristiwa 10 Agustus 1995 mungkin hanya Keppres No 71 Tahun 1995 tentang Hari Kebangkitan Teknologi Nasional. Sukses itu tidak lepas dari ânasionalismeâ yang mau menjadikan industri dirgantara simbol kemajuan bangsa. Namun, di belakang yang simbolik, tertanam jerih payah insinyur dan ahli teknik PT Industri Pesawat Terbang Nusantara serta ratusan ribu jam kerja dan modal yang tidak sedikit. Cerai berai Tanpa perlu masuk ke perdebatan âIPTN era 90-anâ sukses atau gagal, butir yang kadang lepas dari perdebatan adalah peran IPTN dalam membangun sumber daya manusia (SDM) setara SDM negara-negara maju, khususnya dalam bidang rancang bangun/teknologi pesawat komersial berpenumpang 19 sampai dengan 70 orang. Sesudah krisis ekonomi-politik 1997/1998, IPTN (kini PT Dirgantara Indonesia/PTDI) memangkas 80 persen jumlah karyawannya. Ke mana perginya tenaga terdidik teknologi yang kalau mengutip SBY disebut intangible intellectual resources? Lebih dari 200 insinyur dan ahli teknik eks PTDI kini tersebar di pabrik-pabrik pesawat terbang dunia. Boeing (AS) mempekerjakan 30 orang, Bombardier (Kanada) merekrut 20 orang, EADS-AIRBUS Industries (Jerman, Inggris, dan Spanyol) 75 orang. Tahun 2000 s/d 2005 tercatat hampir 100 orang bekerja di Embraer, Brasil, untuk program ERJ 170/190. Tidak sedikit di Belanda, Belgia, Swiss, UAE, Riyadh, Turki, Malaysia, dan Singapura. Pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan diperkirakan mencapai 5 persen-6 persen per tahun. Pertanyaannya, untuk negara kepulauan sebesar Indonesia, jenis transportasi efisien apa yang dapat ikut memicu pembangunan daerah terpencil? Rute di bawah 500 kilometer efisien ditempuh menggunakan pesawat berbaling-baling. Untuk Indonesia, yang paling sesuai adalah pesawat berpenumpang 19 orang dengan daya kargo 2-3 ton dan daya jelajah 1.000â1.500 kilometer. Perawatan pesawat jenis ini mudah dan murah. Harga beli dan biaya operasi langsungnya pun rendah. Tidak mengherankan jika pesawat jenis inilah yang berdatangan ke pasar Indonesia. Polri membeli 10 Skytruck (Polandia). Sebuah perusahaan penerbangan swasta punya dua buah LET 42 (Czech). Belasan DHC-6 Twin-Otter (Kanada) dibeli untuk rute penerbangan perintis. China giat menawarkan Harbin Y-12, dan Merpati Nusantara menggunakan M60 (sejenis N250) buatan China untuk rute Indonesia Timur. TNI juga sedang mengkaji pembelian pesawat jenis itu. Kini, PTDI serius mengkaji kelayakan Program N219. Alasannya adalah fakta di atas serta prakiraan bahwa dalam 15 tahun mendatang Indonesia butuh 250 pesawat jenis ini untuk mengganti pesawat-pesawat sekelas yang menua serta pertumbuhan armada. Dana program pengembangan N219 di bawah 200 juta dollar AS. Fase perancangan, pembuatan prototipe, uji coba, sertifikasi laik terbang, sampai akhirnya punya nilai komersial memerlukan waktu tiga tahun. Dengan perencanaan matang, analisis titik impas bisa tercapai pada penjualan unit ke-200. Hidup bersama Menyangkut produksi dalam negeri biasanya muncul pendapat bukankah lebih untung beli dari luar? Sikap itu kiranya perlu diimbangi pertanyaan seserius apa kita mau menjalankan alih teknologi, membangun SDM, dan memicu inovasi? Dalam sistem ekonomi yang sepenuhnya mementingkan profit, waktu adalah taruhan. Meski menyiapkan SDM melibatkan skala panjang waktu, tidak berarti logika SDM tidak bisa diinjeksikan ke gairah mencari profit. Tentu ada konsekuensi. Profit jangka pendek menurun, demi produktivitas jangka panjang. Dengan kata lain, logika SDM menuntut agar ke dalam rancangan profit jangka pendek ditanamkan kebutuhan menciptakan ârumah-rumah produksiâ,
[GM2020] Visi Indonesia 2030
--- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, pipibol zula...@... wrote: --- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, funcotanipu@ wrote: Dua hari sebelumnya, tulisan Arie M Pedju ttg Teknologi, SBY dan Obama. Menarik dan inspiratif. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Sofyan Uli sofyanuli@ Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Date: Mon, 21 Jun 2010 17:53:18 To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Reply-To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: [GM2020] hilangnya sebuah generasi Hilangnya Sebuah Generasi Sabtu, 19 Juni 2010 | 04:45 WIBOleh Alexander Supelli Ary Mochtar Pedju (Kompas, 16/6/2010) mengontraskan pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Puspiptek, Serpong (20/1/2010), dengan artikel seorang cendekiawan (Koran Tempo, 20/11/2009). Di satu sisi, kita dengar pentingnya penguasaan teknologi agar tidak terlindas derap sejarah yang terutama digerakkan teknologi. Di sisi lain, ada kegerahan akan ketergantungan Indonesia pada sumber daya manusia, teknologi, dan modal asing. Kontras berubah menjadi ironi kalau kita tengok peristiwa 15 tahun lalu. Jutaan orang baik di dalam maupun di luar negeri hampir-hampir tidak percaya menyaksikan prototipe pesawat N250 mengudara. Itulah salah satu karya rancang bangun anak bangsa di tangga teknologi tinggi. Apa yang tersisa dari peristiwa 10 Agustus 1995 mungkin hanya Keppres No 71 Tahun 1995 tentang Hari Kebangkitan Teknologi Nasional. Sukses itu tidak lepas dari ânasionalismeâ yang mau menjadikan industri dirgantara simbol kemajuan bangsa. Namun, di belakang yang simbolik, tertanam jerih payah insinyur dan ahli teknik PT Industri Pesawat Terbang Nusantara serta ratusan ribu jam kerja dan modal yang tidak sedikit. Cerai berai Tanpa perlu masuk ke perdebatan âIPTN era 90-anâ sukses atau gagal, butir yang kadang lepas dari perdebatan adalah peran IPTN dalam membangun sumber daya manusia (SDM) setara SDM negara-negara maju, khususnya dalam bidang rancang bangun/teknologi pesawat komersial berpenumpang 19 sampai dengan 70 orang. Sesudah krisis ekonomi-politik 1997/1998, IPTN (kini PT Dirgantara Indonesia/PTDI) memangkas 80 persen jumlah karyawannya. Ke mana perginya tenaga terdidik teknologi yang kalau mengutip SBY disebut intangible intellectual resources? Lebih dari 200 insinyur dan ahli teknik eks PTDI kini tersebar di pabrik-pabrik pesawat terbang dunia. Boeing (AS) mempekerjakan 30 orang, Bombardier (Kanada) merekrut 20 orang, EADS-AIRBUS Industries (Jerman, Inggris, dan Spanyol) 75 orang. Tahun 2000 s/d 2005 tercatat hampir 100 orang bekerja di Embraer, Brasil, untuk program ERJ 170/190. Tidak sedikit di Belanda, Belgia, Swiss, UAE, Riyadh, Turki, Malaysia, dan Singapura. Pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan diperkirakan mencapai 5 persen-6 persen per tahun. Pertanyaannya, untuk negara kepulauan sebesar Indonesia, jenis transportasi efisien apa yang dapat ikut memicu pembangunan daerah terpencil? Rute di bawah 500 kilometer efisien ditempuh menggunakan pesawat berbaling-baling. Untuk Indonesia, yang paling sesuai adalah pesawat berpenumpang 19 orang dengan daya kargo 2-3 ton dan daya jelajah 1.000â1.500 kilometer. Perawatan pesawat jenis ini mudah dan murah. Harga beli dan biaya operasi langsungnya pun rendah. Tidak mengherankan jika pesawat jenis inilah yang berdatangan ke pasar Indonesia. Polri membeli 10 Skytruck (Polandia). Sebuah perusahaan penerbangan swasta punya dua buah LET 42 (Czech). Belasan DHC-6 Twin-Otter (Kanada) dibeli untuk rute penerbangan perintis. China giat menawarkan Harbin Y-12, dan Merpati Nusantara menggunakan M60 (sejenis N250) buatan China untuk rute Indonesia Timur. TNI juga sedang mengkaji pembelian pesawat jenis itu. Kini, PTDI serius mengkaji kelayakan Program N219. Alasannya adalah fakta di atas serta prakiraan bahwa dalam 15 tahun mendatang Indonesia butuh 250 pesawat jenis ini untuk mengganti pesawat-pesawat sekelas yang menua serta pertumbuhan armada. Dana program pengembangan N219 di bawah 200 juta dollar AS. Fase perancangan, pembuatan prototipe, uji coba, sertifikasi laik terbang, sampai akhirnya punya nilai komersial memerlukan waktu tiga tahun. Dengan perencanaan matang, analisis titik impas bisa tercapai pada penjualan unit ke-200. Hidup bersama Menyangkut produksi dalam negeri biasanya muncul pendapat bukankah lebih untung beli dari luar? Sikap itu kiranya perlu diimbangi pertanyaan seserius apa kita mau menjalankan alih teknologi, membangun SDM, dan memicu inovasi? Dalam sistem ekonomi yang sepenuhnya mementingkan profit, waktu adalah taruhan. Meski menyiapkan SDM melibatkan skala panjang waktu, tidak berarti logika SDM tidak bisa diinjeksikan ke gairah mencari profit. Tentu ada konsekuensi. Profit jangka pendek menurun, demi produktivitas jangka
Re: [GM2020] Visi Indonesia 2030
Tidak mangarti ana cara ba baca postingan li om pipibol amm.. So tidak tau yang mana yang om pipibol ada tulis ini Tidak boleh pake cara yang normal jo? Kong nama olo pake kasana yang butul jo uti. ☺ ☺ ☺ ☺ ☺ -Original Message- From: pipibol zula...@yahoo.com Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Date: Mon, 21 Jun 2010 15:13:26 To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Reply-To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: [GM2020] Visi Indonesia 2030 --- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, pipibol zula...@... wrote: --- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, funcotanipu@ wrote: Dua hari sebelumnya, tulisan Arie M Pedju ttg Teknologi, SBY dan Obama. Menarik dan inspiratif. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Sofyan Uli sofyanuli@ Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Date: Mon, 21 Jun 2010 17:53:18 To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Reply-To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: [GM2020] hilangnya sebuah generasi Hilangnya Sebuah Generasi Sabtu, 19 Juni 2010 | 04:45 WIBOleh Alexander Supelli Ary Mochtar Pedju (Kompas, 16/6/2010) mengontraskan pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Puspiptek, Serpong (20/1/2010), dengan artikel seorang cendekiawan (Koran Tempo, 20/11/2009). Di satu sisi, kita dengar pentingnya penguasaan teknologi agar tidak terlindas derap sejarah yang terutama digerakkan teknologi. Di sisi lain, ada kegerahan akan ketergantungan Indonesia pada sumber daya manusia, teknologi, dan modal asing. Kontras berubah menjadi ironi kalau kita tengok peristiwa 15 tahun lalu. Jutaan orang baik di dalam maupun di luar negeri hampir-hampir tidak percaya menyaksikan prototipe pesawat N250 mengudara. Itulah salah satu karya rancang bangun anak bangsa di tangga teknologi tinggi. Apa yang tersisa dari peristiwa 10 Agustus 1995 mungkin hanya Keppres No 71 Tahun 1995 tentang Hari Kebangkitan Teknologi Nasional. Sukses itu tidak lepas dari â€nasionalisme†yang mau menjadikan industri dirgantara simbol kemajuan bangsa. Namun, di belakang yang simbolik, tertanam jerih payah insinyur dan ahli teknik PT Industri Pesawat Terbang Nusantara serta ratusan ribu jam kerja dan modal yang tidak sedikit. Cerai berai Tanpa perlu masuk ke perdebatan â€IPTN era 90-an†sukses atau gagal, butir yang kadang lepas dari perdebatan adalah peran IPTN dalam membangun sumber daya manusia (SDM) setara SDM negara-negara maju, khususnya dalam bidang rancang bangun/teknologi pesawat komersial berpenumpang 19 sampai dengan 70 orang. Sesudah krisis ekonomi-politik 1997/1998, IPTN (kini PT Dirgantara Indonesia/PTDI) memangkas 80 persen jumlah karyawannya. Ke mana perginya tenaga terdidik teknologi yang kalau mengutip SBY disebut intangible intellectual resources? Lebih dari 200 insinyur dan ahli teknik eks PTDI kini tersebar di pabrik-pabrik pesawat terbang dunia. Boeing (AS) mempekerjakan 30 orang, Bombardier (Kanada) merekrut 20 orang, EADS-AIRBUS Industries (Jerman, Inggris, dan Spanyol) 75 orang. Tahun 2000 s/d 2005 tercatat hampir 100 orang bekerja di Embraer, Brasil, untuk program ERJ 170/190. Tidak sedikit di Belanda, Belgia, Swiss, UAE, Riyadh, Turki, Malaysia, dan Singapura. Pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan diperkirakan mencapai 5 persen-6 persen per tahun. Pertanyaannya, untuk negara kepulauan sebesar Indonesia, jenis transportasi efisien apa yang dapat ikut memicu pembangunan daerah terpencil? Rute di bawah 500 kilometer efisien ditempuh menggunakan pesawat berbaling-baling. Untuk Indonesia, yang paling sesuai adalah pesawat berpenumpang 19 orang dengan daya kargo 2-3 ton dan daya jelajah 1.000â€1.500 kilometer. Perawatan pesawat jenis ini mudah dan murah. Harga beli dan biaya operasi langsungnya pun rendah. Tidak mengherankan jika pesawat jenis inilah yang berdatangan ke pasar Indonesia. Polri membeli 10 Skytruck (Polandia). Sebuah perusahaan penerbangan swasta punya dua buah LET 42 (Czech). Belasan DHC-6 Twin-Otter (Kanada) dibeli untuk rute penerbangan perintis. China giat menawarkan Harbin Y-12, dan Merpati Nusantara menggunakan M60 (sejenis N250) buatan China untuk rute Indonesia Timur. TNI juga sedang mengkaji pembelian pesawat jenis itu. Kini, PTDI serius mengkaji kelayakan Program N219. Alasannya adalah fakta di atas serta prakiraan bahwa dalam 15 tahun mendatang Indonesia butuh 250 pesawat jenis ini untuk mengganti pesawat-pesawat sekelas yang menua serta pertumbuhan armada. Dana program pengembangan N219 di bawah 200 juta dollar AS. Fase perancangan, pembuatan prototipe, uji coba, sertifikasi laik terbang, sampai akhirnya punya nilai komersial memerlukan waktu tiga tahun. Dengan perencanaan matang, analisis titik impas bisa tercapai pada penjualan unit ke-200. Hidup bersama Menyangkut produksi dalam negeri biasanya muncul pendapat
Re: [GM2020] Visi Indonesia 2030
Pipi bol jg dobel bakirim Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: pipibol zula...@yahoo.com Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Date: Mon, 21 Jun 2010 15:13:26 To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Reply-To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: [GM2020] Visi Indonesia 2030 --- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, pipibol zula...@... wrote: --- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, funcotanipu@ wrote: Dua hari sebelumnya, tulisan Arie M Pedju ttg Teknologi, SBY dan Obama. Menarik dan inspiratif. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Sofyan Uli sofyanuli@ Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Date: Mon, 21 Jun 2010 17:53:18 To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Reply-To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: [GM2020] hilangnya sebuah generasi Hilangnya Sebuah Generasi Sabtu, 19 Juni 2010 | 04:45 WIBOleh Alexander Supelli Ary Mochtar Pedju (Kompas, 16/6/2010) mengontraskan pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Puspiptek, Serpong (20/1/2010), dengan artikel seorang cendekiawan (Koran Tempo, 20/11/2009). Di satu sisi, kita dengar pentingnya penguasaan teknologi agar tidak terlindas derap sejarah yang terutama digerakkan teknologi. Di sisi lain, ada kegerahan akan ketergantungan Indonesia pada sumber daya manusia, teknologi, dan modal asing. Kontras berubah menjadi ironi kalau kita tengok peristiwa 15 tahun lalu. Jutaan orang baik di dalam maupun di luar negeri hampir-hampir tidak percaya menyaksikan prototipe pesawat N250 mengudara. Itulah salah satu karya rancang bangun anak bangsa di tangga teknologi tinggi. Apa yang tersisa dari peristiwa 10 Agustus 1995 mungkin hanya Keppres No 71 Tahun 1995 tentang Hari Kebangkitan Teknologi Nasional. Sukses itu tidak lepas dari â€�nasionalismeâ€� yang mau menjadikan industri dirgantara simbol kemajuan bangsa. Namun, di belakang yang simbolik, tertanam jerih payah insinyur dan ahli teknik PT Industri Pesawat Terbang Nusantara serta ratusan ribu jam kerja dan modal yang tidak sedikit. Cerai berai Tanpa perlu masuk ke perdebatan â€�IPTN era 90-anâ€� sukses atau gagal, butir yang kadang lepas dari perdebatan adalah peran IPTN dalam membangun sumber daya manusia (SDM) setara SDM negara-negara maju, khususnya dalam bidang rancang bangun/teknologi pesawat komersial berpenumpang 19 sampai dengan 70 orang. Sesudah krisis ekonomi-politik 1997/1998, IPTN (kini PT Dirgantara Indonesia/PTDI) memangkas 80 persen jumlah karyawannya. Ke mana perginya tenaga terdidik teknologi yang kalau mengutip SBY disebut intangible intellectual resources? Lebih dari 200 insinyur dan ahli teknik eks PTDI kini tersebar di pabrik-pabrik pesawat terbang dunia. Boeing (AS) mempekerjakan 30 orang, Bombardier (Kanada) merekrut 20 orang, EADS-AIRBUS Industries (Jerman, Inggris, dan Spanyol) 75 orang. Tahun 2000 s/d 2005 tercatat hampir 100 orang bekerja di Embraer, Brasil, untuk program ERJ 170/190. Tidak sedikit di Belanda, Belgia, Swiss, UAE, Riyadh, Turki, Malaysia, dan Singapura. Pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan diperkirakan mencapai 5 persen-6 persen per tahun. Pertanyaannya, untuk negara kepulauan sebesar Indonesia, jenis transportasi efisien apa yang dapat ikut memicu pembangunan daerah terpencil? Rute di bawah 500 kilometer efisien ditempuh menggunakan pesawat berbaling-baling. Untuk Indonesia, yang paling sesuai adalah pesawat berpenumpang 19 orang dengan daya kargo 2-3 ton dan daya jelajah 1.000â€1.500 kilometer. Perawatan pesawat jenis ini mudah dan murah. Harga beli dan biaya operasi langsungnya pun rendah. Tidak mengherankan jika pesawat jenis inilah yang berdatangan ke pasar Indonesia. Polri membeli 10 Skytruck (Polandia). Sebuah perusahaan penerbangan swasta punya dua buah LET 42 (Czech). Belasan DHC-6 Twin-Otter (Kanada) dibeli untuk rute penerbangan perintis. China giat menawarkan Harbin Y-12, dan Merpati Nusantara menggunakan M60 (sejenis N250) buatan China untuk rute Indonesia Timur. TNI juga sedang mengkaji pembelian pesawat jenis itu. Kini, PTDI serius mengkaji kelayakan Program N219. Alasannya adalah fakta di atas serta prakiraan bahwa dalam 15 tahun mendatang Indonesia butuh 250 pesawat jenis ini untuk mengganti pesawat-pesawat sekelas yang menua serta pertumbuhan armada. Dana program pengembangan N219 di bawah 200 juta dollar AS. Fase perancangan, pembuatan prototipe, uji coba, sertifikasi laik terbang, sampai akhirnya punya nilai komersial memerlukan waktu tiga tahun. Dengan perencanaan matang, analisis titik impas bisa tercapai pada penjualan unit ke-200. Hidup bersama Menyangkut produksi dalam negeri biasanya muncul pendapat bukankah lebih untung beli dari luar? Sikap itu kiranya perlu diimbangi pertanyaan seserius apa kita mau menjalankan alih teknologi, membangun SDM, dan
Re: [GM2020] Visi Indonesia 2030
All anggota milis kalo pemerintah pusat baru mencanangkan visi indonesia 2030 kita di moawota sdh duluan gorontalo unggul 2030 di singkat GONG 2030 Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: agung_hp...@rocketmail.com Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Date: Mon, 21 Jun 2010 15:23:15 To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Reply-To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Re: [GM2020] Visi Indonesia 2030 Pipi bol jg dobel bakirim Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: pipibol zula...@yahoo.com Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Date: Mon, 21 Jun 2010 15:13:26 To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Reply-To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: [GM2020] Visi Indonesia 2030 --- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, pipibol zula...@... wrote: --- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, funcotanipu@ wrote: Dua hari sebelumnya, tulisan Arie M Pedju ttg Teknologi, SBY dan Obama. Menarik dan inspiratif. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Sofyan Uli sofyanuli@ Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Date: Mon, 21 Jun 2010 17:53:18 To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Reply-To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: [GM2020] hilangnya sebuah generasi Hilangnya Sebuah Generasi Sabtu, 19 Juni 2010 | 04:45 WIBOleh Alexander Supelli Ary Mochtar Pedju (Kompas, 16/6/2010) mengontraskan pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Puspiptek, Serpong (20/1/2010), dengan artikel seorang cendekiawan (Koran Tempo, 20/11/2009). Di satu sisi, kita dengar pentingnya penguasaan teknologi agar tidak terlindas derap sejarah yang terutama digerakkan teknologi. Di sisi lain, ada kegerahan akan ketergantungan Indonesia pada sumber daya manusia, teknologi, dan modal asing. Kontras berubah menjadi ironi kalau kita tengok peristiwa 15 tahun lalu. Jutaan orang baik di dalam maupun di luar negeri hampir-hampir tidak percaya menyaksikan prototipe pesawat N250 mengudara. Itulah salah satu karya rancang bangun anak bangsa di tangga teknologi tinggi. Apa yang tersisa dari peristiwa 10 Agustus 1995 mungkin hanya Keppres No 71 Tahun 1995 tentang Hari Kebangkitan Teknologi Nasional. Sukses itu tidak lepas dari â€�nasionalismeâ€� yang mau menjadikan industri dirgantara simbol kemajuan bangsa. Namun, di belakang yang simbolik, tertanam jerih payah insinyur dan ahli teknik PT Industri Pesawat Terbang Nusantara serta ratusan ribu jam kerja dan modal yang tidak sedikit. Cerai berai Tanpa perlu masuk ke perdebatan â€�IPTN era 90-anâ€� sukses atau gagal, butir yang kadang lepas dari perdebatan adalah peran IPTN dalam membangun sumber daya manusia (SDM) setara SDM negara-negara maju, khususnya dalam bidang rancang bangun/teknologi pesawat komersial berpenumpang 19 sampai dengan 70 orang. Sesudah krisis ekonomi-politik 1997/1998, IPTN (kini PT Dirgantara Indonesia/PTDI) memangkas 80 persen jumlah karyawannya. Ke mana perginya tenaga terdidik teknologi yang kalau mengutip SBY disebut intangible intellectual resources? Lebih dari 200 insinyur dan ahli teknik eks PTDI kini tersebar di pabrik-pabrik pesawat terbang dunia. Boeing (AS) mempekerjakan 30 orang, Bombardier (Kanada) merekrut 20 orang, EADS-AIRBUS Industries (Jerman, Inggris, dan Spanyol) 75 orang. Tahun 2000 s/d 2005 tercatat hampir 100 orang bekerja di Embraer, Brasil, untuk program ERJ 170/190. Tidak sedikit di Belanda, Belgia, Swiss, UAE, Riyadh, Turki, Malaysia, dan Singapura. Pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan diperkirakan mencapai 5 persen-6 persen per tahun. Pertanyaannya, untuk negara kepulauan sebesar Indonesia, jenis transportasi efisien apa yang dapat ikut memicu pembangunan daerah terpencil? Rute di bawah 500 kilometer efisien ditempuh menggunakan pesawat berbaling-baling. Untuk Indonesia, yang paling sesuai adalah pesawat berpenumpang 19 orang dengan daya kargo 2-3 ton dan daya jelajah 1.000â€1.500 kilometer. Perawatan pesawat jenis ini mudah dan murah. Harga beli dan biaya operasi langsungnya pun rendah. Tidak mengherankan jika pesawat jenis inilah yang berdatangan ke pasar Indonesia. Polri membeli 10 Skytruck (Polandia). Sebuah perusahaan penerbangan swasta punya dua buah LET 42 (Czech). Belasan DHC-6 Twin-Otter (Kanada) dibeli untuk rute penerbangan perintis. China giat menawarkan Harbin Y-12, dan Merpati Nusantara menggunakan M60 (sejenis N250) buatan China untuk rute Indonesia Timur. TNI juga sedang mengkaji pembelian pesawat jenis itu. Kini, PTDI serius mengkaji kelayakan Program N219. Alasannya adalah fakta di atas serta prakiraan bahwa dalam 15 tahun mendatang Indonesia butuh 250 pesawat jenis ini untuk mengganti pesawat-pesawat sekelas yang menua serta pertumbuhan armada. Dana program pengembangan N219 di bawah 200 juta dollar AS. Fase perancangan, pembuatan
Re: [GM2020] Visi Indonesia 2030
So jaga mandango ti om zam.. K=)) K=)) K=)) K=)) K=)) Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: zamronie zamroni...@yahoo.co.id Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Date: Mon, 21 Jun 2010 15:19:18 To: GM2020gorontalomaju2020@yahoogroups.com Reply-To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Re: [GM2020] Visi Indonesia 2030 Tidak mangarti ana cara ba baca postingan li om pipibol amm.. So tidak tau yang mana yang om pipibol ada tulis ini Tidak boleh pake cara yang normal jo? Kong nama olo pake kasana yang butul jo uti. ☺ ☺ ☺ ☺ ☺ -Original Message- From: pipibol zula...@yahoo.com Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Date: Mon, 21 Jun 2010 15:13:26 To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Reply-To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: [GM2020] Visi Indonesia 2030 --- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, pipibol zula...@... wrote: --- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, funcotanipu@ wrote: Dua hari sebelumnya, tulisan Arie M Pedju ttg Teknologi, SBY dan Obama. Menarik dan inspiratif. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Sofyan Uli sofyanuli@ Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Date: Mon, 21 Jun 2010 17:53:18 To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Reply-To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: [GM2020] hilangnya sebuah generasi Hilangnya Sebuah Generasi Sabtu, 19 Juni 2010 | 04:45 WIBOleh Alexander Supelli Ary Mochtar Pedju (Kompas, 16/6/2010) mengontraskan pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Puspiptek, Serpong (20/1/2010), dengan artikel seorang cendekiawan (Koran Tempo, 20/11/2009). Di satu sisi, kita dengar pentingnya penguasaan teknologi agar tidak terlindas derap sejarah yang terutama digerakkan teknologi. Di sisi lain, ada kegerahan akan ketergantungan Indonesia pada sumber daya manusia, teknologi, dan modal asing. Kontras berubah menjadi ironi kalau kita tengok peristiwa 15 tahun lalu. Jutaan orang baik di dalam maupun di luar negeri hampir-hampir tidak percaya menyaksikan prototipe pesawat N250 mengudara. Itulah salah satu karya rancang bangun anak bangsa di tangga teknologi tinggi. Apa yang tersisa dari peristiwa 10 Agustus 1995 mungkin hanya Keppres No 71 Tahun 1995 tentang Hari Kebangkitan Teknologi Nasional. Sukses itu tidak lepas dari â€nasionalisme†yang mau menjadikan industri dirgantara simbol kemajuan bangsa. Namun, di belakang yang simbolik, tertanam jerih payah insinyur dan ahli teknik PT Industri Pesawat Terbang Nusantara serta ratusan ribu jam kerja dan modal yang tidak sedikit. Cerai berai Tanpa perlu masuk ke perdebatan â€IPTN era 90-an†sukses atau gagal, butir yang kadang lepas dari perdebatan adalah peran IPTN dalam membangun sumber daya manusia (SDM) setara SDM negara-negara maju, khususnya dalam bidang rancang bangun/teknologi pesawat komersial berpenumpang 19 sampai dengan 70 orang. Sesudah krisis ekonomi-politik 1997/1998, IPTN (kini PT Dirgantara Indonesia/PTDI) memangkas 80 persen jumlah karyawannya. Ke mana perginya tenaga terdidik teknologi yang kalau mengutip SBY disebut intangible intellectual resources? Lebih dari 200 insinyur dan ahli teknik eks PTDI kini tersebar di pabrik-pabrik pesawat terbang dunia. Boeing (AS) mempekerjakan 30 orang, Bombardier (Kanada) merekrut 20 orang, EADS-AIRBUS Industries (Jerman, Inggris, dan Spanyol) 75 orang. Tahun 2000 s/d 2005 tercatat hampir 100 orang bekerja di Embraer, Brasil, untuk program ERJ 170/190. Tidak sedikit di Belanda, Belgia, Swiss, UAE, Riyadh, Turki, Malaysia, dan Singapura. Pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan diperkirakan mencapai 5 persen-6 persen per tahun. Pertanyaannya, untuk negara kepulauan sebesar Indonesia, jenis transportasi efisien apa yang dapat ikut memicu pembangunan daerah terpencil? Rute di bawah 500 kilometer efisien ditempuh menggunakan pesawat berbaling-baling. Untuk Indonesia, yang paling sesuai adalah pesawat berpenumpang 19 orang dengan daya kargo 2-3 ton dan daya jelajah 1.000â€1.500 kilometer. Perawatan pesawat jenis ini mudah dan murah. Harga beli dan biaya operasi langsungnya pun rendah. Tidak mengherankan jika pesawat jenis inilah yang berdatangan ke pasar Indonesia. Polri membeli 10 Skytruck (Polandia). Sebuah perusahaan penerbangan swasta punya dua buah LET 42 (Czech). Belasan DHC-6 Twin-Otter (Kanada) dibeli untuk rute penerbangan perintis. China giat menawarkan Harbin Y-12, dan Merpati Nusantara menggunakan M60 (sejenis N250) buatan China untuk rute Indonesia Timur. TNI juga sedang mengkaji pembelian pesawat jenis itu. Kini, PTDI serius mengkaji kelayakan Program N219. Alasannya adalah fakta di atas serta prakiraan bahwa dalam 15 tahun mendatang Indonesia butuh 250 pesawat jenis ini untuk mengganti pesawat-pesawat sekelas yang menua serta pertumbuhan armada.
Re: [GM2020] Visi Indonesia 2030
Numpang ketawa ach Hahahahahah Sent from Depot IFAGorontalo 1 teladan lebih baik daripada 1000 nasehat -Original Message- From: funcotan...@gmail.com Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Date: Mon, 21 Jun 2010 15:50:39 To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Reply-To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Re: [GM2020] Visi Indonesia 2030 So jaga mandango ti om zam.. K=)) K=)) K=)) K=)) K=)) Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: zamronie zamroni...@yahoo.co.id Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Date: Mon, 21 Jun 2010 15:19:18 To: GM2020gorontalomaju2020@yahoogroups.com Reply-To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Re: [GM2020] Visi Indonesia 2030 Tidak mangarti ana cara ba baca postingan li om pipibol amm.. So tidak tau yang mana yang om pipibol ada tulis ini Tidak boleh pake cara yang normal jo? Kong nama olo pake kasana yang butul jo uti. ☺ ☺ ☺ ☺ ☺ -Original Message- From: pipibol zula...@yahoo.com Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Date: Mon, 21 Jun 2010 15:13:26 To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Reply-To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: [GM2020] Visi Indonesia 2030 --- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, pipibol zula...@... wrote: --- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, funcotanipu@ wrote: Dua hari sebelumnya, tulisan Arie M Pedju ttg Teknologi, SBY dan Obama. Menarik dan inspiratif. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Sofyan Uli sofyanuli@ Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Date: Mon, 21 Jun 2010 17:53:18 To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Reply-To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: [GM2020] hilangnya sebuah generasi Hilangnya Sebuah Generasi Sabtu, 19 Juni 2010 | 04:45 WIBOleh Alexander Supelli Ary Mochtar Pedju (Kompas, 16/6/2010) mengontraskan pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Puspiptek, Serpong (20/1/2010), dengan artikel seorang cendekiawan (Koran Tempo, 20/11/2009). Di satu sisi, kita dengar pentingnya penguasaan teknologi agar tidak terlindas derap sejarah yang terutama digerakkan teknologi. Di sisi lain, ada kegerahan akan ketergantungan Indonesia pada sumber daya manusia, teknologi, dan modal asing. Kontras berubah menjadi ironi kalau kita tengok peristiwa 15 tahun lalu. Jutaan orang baik di dalam maupun di luar negeri hampir-hampir tidak percaya menyaksikan prototipe pesawat N250 mengudara. Itulah salah satu karya rancang bangun anak bangsa di tangga teknologi tinggi. Apa yang tersisa dari peristiwa 10 Agustus 1995 mungkin hanya Keppres No 71 Tahun 1995 tentang Hari Kebangkitan Teknologi Nasional. Sukses itu tidak lepas dari â€nasionalisme†yang mau menjadikan industri dirgantara simbol kemajuan bangsa. Namun, di belakang yang simbolik, tertanam jerih payah insinyur dan ahli teknik PT Industri Pesawat Terbang Nusantara serta ratusan ribu jam kerja dan modal yang tidak sedikit. Cerai berai Tanpa perlu masuk ke perdebatan â€IPTN era 90-an†sukses atau gagal, butir yang kadang lepas dari perdebatan adalah peran IPTN dalam membangun sumber daya manusia (SDM) setara SDM negara-negara maju, khususnya dalam bidang rancang bangun/teknologi pesawat komersial berpenumpang 19 sampai dengan 70 orang. Sesudah krisis ekonomi-politik 1997/1998, IPTN (kini PT Dirgantara Indonesia/PTDI) memangkas 80 persen jumlah karyawannya. Ke mana perginya tenaga terdidik teknologi yang kalau mengutip SBY disebut intangible intellectual resources? Lebih dari 200 insinyur dan ahli teknik eks PTDI kini tersebar di pabrik-pabrik pesawat terbang dunia. Boeing (AS) mempekerjakan 30 orang, Bombardier (Kanada) merekrut 20 orang, EADS-AIRBUS Industries (Jerman, Inggris, dan Spanyol) 75 orang. Tahun 2000 s/d 2005 tercatat hampir 100 orang bekerja di Embraer, Brasil, untuk program ERJ 170/190. Tidak sedikit di Belanda, Belgia, Swiss, UAE, Riyadh, Turki, Malaysia, dan Singapura. Pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan diperkirakan mencapai 5 persen-6 persen per tahun. Pertanyaannya, untuk negara kepulauan sebesar Indonesia, jenis transportasi efisien apa yang dapat ikut memicu pembangunan daerah terpencil? Rute di bawah 500 kilometer efisien ditempuh menggunakan pesawat berbaling-baling. Untuk Indonesia, yang paling sesuai adalah pesawat berpenumpang 19 orang dengan daya kargo 2-3 ton dan daya jelajah 1.000â€1.500 kilometer. Perawatan pesawat jenis ini mudah dan murah. Harga beli dan biaya operasi langsungnya pun rendah. Tidak mengherankan jika pesawat jenis inilah yang berdatangan ke pasar Indonesia. Polri membeli 10 Skytruck (Polandia). Sebuah perusahaan penerbangan swasta punya dua buah LET 42 (Czech). Belasan DHC-6 Twin-Otter (Kanada) dibeli untuk rute penerbangan perintis. China giat menawarkan Harbin Y-12, dan Merpati Nusantara menggunakan M60 (sejenis
[GM2020] Re: Dari Budaya Korpol Hingga Menjadi Pejabat Publik
--- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, Taufik Polapa icky...@... wrote: Dear All gm2020 Bagi sebagian masyarakat gorontalo kata Koprol tidak asing lagi terdengar bahkan telah menjadi Brand Lokal Maupun Nasional, sebenarnya Koprol juga bukan hanya ada pada masyarakat gorontalo, akan tetapi dalam budaya Bugia Makassar maupun jawa pun Budaya Koprol ada, akan tetapi Untuk satu Kata ini KOPROL bagi komunitas gorontalo justru lebih Dominan. Judul di atas sengaja saya angkat berdasarkan pengalaman saya dari berada di Kota Makassar, Gorontalo Hingga Jakarta. Tanpa perlu saya menyebut siapa orang yang di maksud dan tidak ada unsur menyudutkan pihak lain. Budaya KOPROL bagi sebagian masyarakat gorontalo yang hidup di wilayah gorontalo tidak begitu dominan karena mayoritas Masyarakat Gorontalo sudah melekat akan KOPROL itusendiri sehingga jika ada teman atau rekan melakukan Koprol, langsung di katain Koprol poli nt ini am. sehingga temannya jadi malu utk melanjutkan Koprol. Umumnya bagi sebagian masyarakat yang melakukan Koprol pada umumnya ada yang bersifat Positif dan adapula yang negatif, akan tetapi berdasarkan pengalaman Umumnya Dominan yang negatif dengan kata lain untuk mencapai tujuan individu utk mencapai sesuatu harapan yang di Impikan tanpa perlu menyampaikan secara terbuka. Umumnya Target yang menjadi Sasaran KOPROL adalah : 1. Politikus yang terkenal 2, Pejabat Publik 3. Pengusaha Besar 4. Pedagang 5. Dosen/Atasan/Rekan Bisnis 6.Dll (yang ada manfaatnya bagi orang tersebut) Bahkan dari Budaya Koprol ini telah banyak Masyarakat Gorontalo yang sebelumnya dari Ekonomi yang tidak Mampu saat ini telah menjadi Tokoh Politik, Publik Fifure, dan Pengusaha Sukses, dll. Percaya apa tidak silahkan anda menilainya sendiri kebenarannya. Mungkin rekan2 sekalian pernah mendapatkan satu peristiwa pada saat berkumpul sesama gorontalo, tengah asyik makan Bakso atau Makan Apa saja di Kaki Lima, suatu ketika ada teman berkata kepada Mas Penjual Bakso Wahhh Mantappp dan Ena Baksonya,,, tidak ada Bakso seLezat ini, saya yakin banyak yang beli baksonya mas Tidak lama kemudian si Mas memberikan Tambahan Bakso kepada teman saya yang memberikan Pujian/Koprol tersebut. Dalam Hati saya sempat tersenyum dan bergumam Wah... Hebat jg teman saya yang satu ini tukang Bakso pun bisa di Koprol, gimana jika sudah masuk dalam Ranah Bisnis atau Politik ? pasti lebih hebat lagi benefit yang di dapatkan dari Hasil Koprolnya. Tidak Heran jika di tanah Rantau (di Luar Gorontalo) banyak Orang gorontalo bisa sukses dan dominan Sukses dengan melakukan Budaya Koprol. Dan biasanya Budaya KOPROL ini melekat pada masyarakat Gorontalo yang memiliki Ekonomi Menengah ke Bawah dengan harapan mendapatkan Manfaat yang besar dari Budaya KOPROL yang pernah di Lakukan. Bahkan berdasarkan pengalaman yang pernah saya alami, umumnya masyarakat Gorontalo di perantauan tidak mau dan tidak tertarik bekerja dengan sesama Gorontalo dalam satu instansi karena Budaya KOPROL tadi tidak akan berkembang, dengan arti sudah saling mengetahui Kartu AS. Mungkin ini perlu di kaji lebih dalam dan bisa di bahas dalam pertemuan secara ilmiah. Jika Budaya KOPROL ini bisa bermanfaat bagi SDM masyarakat Gorontalo kita harus membahasnya ke arah Positif utk membangun gorontalo ke depan, karena Umumnya banyak yang telah menikmati dari Hasil Budaya KOPROL ini tidak mempunyai Sumbangsih langsung utk pembangunan Gorontalo akan tetapi hanya untuk kepentingan Pribadi. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan atas tulisan di atas. Salam AMAZING You...!!! TP KOPROL ? Koprol itu semua orang tahu bahwa gaya itu adalah suatu bentuk gerakan dalam berolah-raga , tetapi jika diartikan memuji , saya juga baru tahu sekarang dan terima kasih atas informasinya h . , tetapi memang sebagian besar masyarakat Gorontalo perantauan tidak mengerti akan apa maksud istilah Koprol tersebut , tetapi jika Koprol itu diartukan dengan Memuji maka lawan dari kata Memuji adalah Menghina . Memuji terhadap hal-hal perbuatan yang baik dari seseorang , adalah anjuran dalam ajaran Agama Islam , dan sebaliknya janganlah kita memuji-muji sesorang yang perbuatannya buruk apalagi tercela . Allah SWT dalam Al Qur'an/firmanNya banyak Memuji para Nabi dan Rosul-rosul-Nya terutama diri Rosulullah SAW , kemudian kita juga ummat Islam diperintahkan memuji-muji Allah SWT setiap saat . Agama Islam memerintahkan kita Ummat Islam untuk memberi pujian dan penghormatan terhadap segala hal-hal yang berhubungan dengan perbuatan yang baik , dan apabila kita menerima suatu penghormatan atau kebaikan , maka Diperintahkan Allah SWT balaslah dengan penghormatan dan kebaikan yang lebih baik , atau minimal dibalas dengan hal yang sama , karena perbuatan tersebut manfaatnya dapat memotivasi orang-orang untuk berbuat lebih baik dan lebih baik lagi , serta banyak lagi manfaatnya
Re: [GM2020] Re: Dari Budaya Korpol Hingga Menjadi Pejabat Publik
htp//www.gong2...@yahoo.co.id.yyy Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: pipibol zula...@yahoo.com Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Date: Mon, 21 Jun 2010 16:21:54 To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Reply-To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: [GM2020] Re: Dari Budaya Korpol Hingga Menjadi Pejabat Publik --- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, Taufik Polapa icky...@... wrote: Dear All gm2020 Bagi sebagian masyarakat gorontalo kata Koprol tidak asing lagi terdengar bahkan telah menjadi Brand Lokal Maupun Nasional, sebenarnya Koprol juga bukan hanya ada pada masyarakat gorontalo, akan tetapi dalam budaya Bugia Makassar maupun jawa pun Budaya Koprol ada, akan tetapi Untuk satu Kata ini KOPROL bagi komunitas gorontalo justru lebih Dominan. Judul di atas sengaja saya angkat berdasarkan pengalaman saya dari berada di Kota Makassar, Gorontalo Hingga Jakarta. Tanpa perlu saya menyebut siapa orang yang di maksud dan tidak ada unsur menyudutkan pihak lain. Budaya KOPROL bagi sebagian masyarakat gorontalo yang hidup di wilayah gorontalo tidak begitu dominan karena mayoritas Masyarakat Gorontalo sudah melekat akan KOPROL itusendiri sehingga jika ada teman atau rekan melakukan Koprol, langsung di katain Koprol poli nt ini am. sehingga temannya jadi malu utk melanjutkan Koprol. Umumnya bagi sebagian masyarakat yang melakukan Koprol pada umumnya ada yang bersifat Positif dan adapula yang negatif, akan tetapi berdasarkan pengalaman Umumnya Dominan yang negatif dengan kata lain untuk mencapai tujuan individu utk mencapai sesuatu harapan yang di Impikan tanpa perlu menyampaikan secara terbuka. Umumnya Target yang menjadi Sasaran KOPROL adalah : 1. Politikus yang terkenal 2, Pejabat Publik 3. Pengusaha Besar 4. Pedagang 5. Dosen/Atasan/Rekan Bisnis 6.Dll (yang ada manfaatnya bagi orang tersebut) Bahkan dari Budaya Koprol ini telah banyak Masyarakat Gorontalo yang sebelumnya dari Ekonomi yang tidak Mampu saat ini telah menjadi Tokoh Politik, Publik Fifure, dan Pengusaha Sukses, dll. Percaya apa tidak silahkan anda menilainya sendiri kebenarannya. Mungkin rekan2 sekalian pernah mendapatkan satu peristiwa pada saat berkumpul sesama gorontalo, tengah asyik makan Bakso atau Makan Apa saja di Kaki Lima, suatu ketika ada teman berkata kepada Mas Penjual Bakso Wahhh Mantappp dan Ena Baksonya,,, tidak ada Bakso seLezat ini, saya yakin banyak yang beli baksonya mas Tidak lama kemudian si Mas memberikan Tambahan Bakso kepada teman saya yang memberikan Pujian/Koprol tersebut. Dalam Hati saya sempat tersenyum dan bergumam Wah... Hebat jg teman saya yang satu ini tukang Bakso pun bisa di Koprol, gimana jika sudah masuk dalam Ranah Bisnis atau Politik ? pasti lebih hebat lagi benefit yang di dapatkan dari Hasil Koprolnya. Tidak Heran jika di tanah Rantau (di Luar Gorontalo) banyak Orang gorontalo bisa sukses dan dominan Sukses dengan melakukan Budaya Koprol. Dan biasanya Budaya KOPROL ini melekat pada masyarakat Gorontalo yang memiliki Ekonomi Menengah ke Bawah dengan harapan mendapatkan Manfaat yang besar dari Budaya KOPROL yang pernah di Lakukan. Bahkan berdasarkan pengalaman yang pernah saya alami, umumnya masyarakat Gorontalo di perantauan tidak mau dan tidak tertarik bekerja dengan sesama Gorontalo dalam satu instansi karena Budaya KOPROL tadi tidak akan berkembang, dengan arti sudah saling mengetahui Kartu AS. Mungkin ini perlu di kaji lebih dalam dan bisa di bahas dalam pertemuan secara ilmiah. Jika Budaya KOPROL ini bisa bermanfaat bagi SDM masyarakat Gorontalo kita harus membahasnya ke arah Positif utk membangun gorontalo ke depan, karena Umumnya banyak yang telah menikmati dari Hasil Budaya KOPROL ini tidak mempunyai Sumbangsih langsung utk pembangunan Gorontalo akan tetapi hanya untuk kepentingan Pribadi. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan atas tulisan di atas. Salam AMAZING You...!!! TP KOPROL ? Koprol itu semua orang tahu bahwa gaya itu adalah suatu bentuk gerakan dalam berolah-raga , tetapi jika diartikan memuji , saya juga baru tahu sekarang dan terima kasih atas informasinya h . , tetapi memang sebagian besar masyarakat Gorontalo perantauan tidak mengerti akan apa maksud istilah Koprol tersebut , tetapi jika Koprol itu diartukan dengan Memuji maka lawan dari kata Memuji adalah Menghina . Memuji terhadap hal-hal perbuatan yang baik dari seseorang , adalah anjuran dalam ajaran Agama Islam , dan sebaliknya janganlah kita memuji-muji sesorang yang perbuatannya buruk apalagi tercela . Allah SWT dalam Al Qur'an/firmanNya banyak Memuji para Nabi dan Rosul-rosul-Nya terutama diri Rosulullah SAW , kemudian kita juga ummat Islam diperintahkan memuji-muji Allah SWT setiap saat . Agama Islam memerintahkan kita Ummat Islam untuk memberi pujian dan penghormatan terhadap segala hal-hal yang
[GM2020] Re: Dari Budaya Korpol Hingga Menjadi Pejabat Publik
--- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, pipibol zula...@... wrote: --- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, Taufik Polapa ickydei@ wrote: Dear All gm2020 Bagi sebagian masyarakat gorontalo kata Koprol tidak asing lagi terdengar bahkan telah menjadi Brand Lokal Maupun Nasional, sebenarnya Koprol juga bukan hanya ada pada masyarakat gorontalo, akan tetapi dalam budaya Bugia Makassar maupun jawa pun Budaya Koprol ada, akan tetapi Untuk satu Kata ini KOPROL bagi komunitas gorontalo justru lebih Dominan. Judul di atas sengaja saya angkat berdasarkan pengalaman saya dari berada di Kota Makassar, Gorontalo Hingga Jakarta. Tanpa perlu saya menyebut siapa orang yang di maksud dan tidak ada unsur menyudutkan pihak lain. Budaya KOPROL bagi sebagian masyarakat gorontalo yang hidup di wilayah gorontalo tidak begitu dominan karena mayoritas Masyarakat Gorontalo sudah melekat akan KOPROL itusendiri sehingga jika ada teman atau rekan melakukan Koprol, langsung di katain Koprol poli nt ini am. sehingga temannya jadi malu utk melanjutkan Koprol. Umumnya bagi sebagian masyarakat yang melakukan Koprol pada umumnya ada yang bersifat Positif dan adapula yang negatif, akan tetapi berdasarkan pengalaman Umumnya Dominan yang negatif dengan kata lain untuk mencapai tujuan individu utk mencapai sesuatu harapan yang di Impikan tanpa perlu menyampaikan secara terbuka. Umumnya Target yang menjadi Sasaran KOPROL adalah : 1. Politikus yang terkenal 2, Pejabat Publik 3. Pengusaha Besar 4. Pedagang 5. Dosen/Atasan/Rekan Bisnis 6.Dll (yang ada manfaatnya bagi orang tersebut) Bahkan dari Budaya Koprol ini telah banyak Masyarakat Gorontalo yang sebelumnya dari Ekonomi yang tidak Mampu saat ini telah menjadi Tokoh Politik, Publik Fifure, dan Pengusaha Sukses, dll. Percaya apa tidak silahkan anda menilainya sendiri kebenarannya. Mungkin rekan2 sekalian pernah mendapatkan satu peristiwa pada saat berkumpul sesama gorontalo, tengah asyik makan Bakso atau Makan Apa saja di Kaki Lima, suatu ketika ada teman berkata kepada Mas Penjual Bakso Wahhh Mantappp dan Ena Baksonya,,, tidak ada Bakso seLezat ini, saya yakin banyak yang beli baksonya mas Tidak lama kemudian si Mas memberikan Tambahan Bakso kepada teman saya yang memberikan Pujian/Koprol tersebut. Dalam Hati saya sempat tersenyum dan bergumam Wah... Hebat jg teman saya yang satu ini tukang Bakso pun bisa di Koprol, gimana jika sudah masuk dalam Ranah Bisnis atau Politik ? pasti lebih hebat lagi benefit yang di dapatkan dari Hasil Koprolnya. Tidak Heran jika di tanah Rantau (di Luar Gorontalo) banyak Orang gorontalo bisa sukses dan dominan Sukses dengan melakukan Budaya Koprol. Dan biasanya Budaya KOPROL ini melekat pada masyarakat Gorontalo yang memiliki Ekonomi Menengah ke Bawah dengan harapan mendapatkan Manfaat yang besar dari Budaya KOPROL yang pernah di Lakukan. Bahkan berdasarkan pengalaman yang pernah saya alami, umumnya masyarakat Gorontalo di perantauan tidak mau dan tidak tertarik bekerja dengan sesama Gorontalo dalam satu instansi karena Budaya KOPROL tadi tidak akan berkembang, dengan arti sudah saling mengetahui Kartu AS. Mungkin ini perlu di kaji lebih dalam dan bisa di bahas dalam pertemuan secara ilmiah. Jika Budaya KOPROL ini bisa bermanfaat bagi SDM masyarakat Gorontalo kita harus membahasnya ke arah Positif utk membangun gorontalo ke depan, karena Umumnya banyak yang telah menikmati dari Hasil Budaya KOPROL ini tidak mempunyai Sumbangsih langsung utk pembangunan Gorontalo akan tetapi hanya untuk kepentingan Pribadi. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan atas tulisan di atas. Salam AMAZING You...!!! TP KOPROL ? Koprol itu semua orang tahu bahwa gaya itu adalah suatu bentuk gerakan dalam berolah-raga , tetapi jika diartikan memuji , saya juga baru tahu sekarang dan terima kasih atas informasinya h . , tetapi memang sebagian besar masyarakat Gorontalo perantauan tidak mengerti akan apa maksud istilah Koprol tersebut , tetapi jika Koprol itu diartukan dengan Memuji maka lawan dari kata Memuji adalah Menghina . Memuji terhadap hal-hal perbuatan yang baik dari seseorang , adalah anjuran dalam ajaran Agama Islam , dan sebaliknya janganlah kita memuji-muji sesorang yang perbuatannya buruk apalagi tercela . Allah SWT dalam Al Qur'an/firmanNya banyak Memuji para Nabi dan Rosul-rosul-Nya terutama diri Rosulullah SAW , kemudian kita juga ummat Islam diperintahkan memuji-muji Allah SWT setiap saat . Agama Islam memerintahkan kita Ummat Islam untuk memberi pujian dan penghormatan terhadap segala hal-hal yang berhubungan dengan perbuatan yang baik , dan apabila kita menerima suatu penghormatan atau kebaikan , maka Diperintahkan Allah SWT balaslah dengan penghormatan dan kebaikan yang lebih baik , atau minimal dibalas
Re: [GM2020] Visi Indonesia 2030
Mesti ada rules tambahan, tidak boleh mandango.. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: zamronie zamroni...@yahoo.co.id Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Date: Mon, 21 Jun 2010 16:17:34 To: GM2020gorontalomaju2020@yahoogroups.com Reply-To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Re: [GM2020] Visi Indonesia 2030 Ŵќωќωќωќωќωќωќωќωќωќωќωќωќ Depe cara postingan dia tulis di bawah, mar masalahnya so ta campur dengan postingan sebelumnya. Nama olo tidak lazim, madelo nama lo mesin judi, pinball ĤēĤêĤěĤéĤĕĤëĤèĤĕ -Original Message- From: funcotan...@gmail.com Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Date: Mon, 21 Jun 2010 15:50:39 To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Reply-To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Re: [GM2020] Visi Indonesia 2030 So jaga mandango ti om zam.. K=)) K=)) K=)) K=)) K=)) Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: zamronie zamroni...@yahoo.co.id Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Date: Mon, 21 Jun 2010 15:19:18 To: GM2020gorontalomaju2020@yahoogroups.com Reply-To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Re: [GM2020] Visi Indonesia 2030 Tidak mangarti ana cara ba baca postingan li om pipibol amm.. So tidak tau yang mana yang om pipibol ada tulis ini Tidak boleh pake cara yang normal jo? Kong nama olo pake kasana yang butul jo uti. ☺ ☺ ☺ ☺ ☺ -Original Message- From: pipibol zula...@yahoo.com Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Date: Mon, 21 Jun 2010 15:13:26 To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Reply-To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: [GM2020] Visi Indonesia 2030 --- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, pipibol zula...@... wrote: --- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, funcotanipu@ wrote: Dua hari sebelumnya, tulisan Arie M Pedju ttg Teknologi, SBY dan Obama. Menarik dan inspiratif. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Sofyan Uli sofyanuli@ Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Date: Mon, 21 Jun 2010 17:53:18 To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Reply-To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: [GM2020] hilangnya sebuah generasi Hilangnya Sebuah Generasi Sabtu, 19 Juni 2010 | 04:45 WIBOleh Alexander Supelli Ary Mochtar Pedju (Kompas, 16/6/2010) mengontraskan pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Puspiptek, Serpong (20/1/2010), dengan artikel seorang cendekiawan (Koran Tempo, 20/11/2009). Di satu sisi, kita dengar pentingnya penguasaan teknologi agar tidak terlindas derap sejarah yang terutama digerakkan teknologi. Di sisi lain, ada kegerahan akan ketergantungan Indonesia pada sumber daya manusia, teknologi, dan modal asing. Kontras berubah menjadi ironi kalau kita tengok peristiwa 15 tahun lalu. Jutaan orang baik di dalam maupun di luar negeri hampir-hampir tidak percaya menyaksikan prototipe pesawat N250 mengudara. Itulah salah satu karya rancang bangun anak bangsa di tangga teknologi tinggi. Apa yang tersisa dari peristiwa 10 Agustus 1995 mungkin hanya Keppres No 71 Tahun 1995 tentang Hari Kebangkitan Teknologi Nasional. Sukses itu tidak lepas dari â€nasionalisme†yang mau menjadikan industri dirgantara simbol kemajuan bangsa. Namun, di belakang yang simbolik, tertanam jerih payah insinyur dan ahli teknik PT Industri Pesawat Terbang Nusantara serta ratusan ribu jam kerja dan modal yang tidak sedikit. Cerai berai Tanpa perlu masuk ke perdebatan â€IPTN era 90-an†sukses atau gagal, butir yang kadang lepas dari perdebatan adalah peran IPTN dalam membangun sumber daya manusia (SDM) setara SDM negara-negara maju, khususnya dalam bidang rancang bangun/teknologi pesawat komersial berpenumpang 19 sampai dengan 70 orang. Sesudah krisis ekonomi-politik 1997/1998, IPTN (kini PT Dirgantara Indonesia/PTDI) memangkas 80 persen jumlah karyawannya. Ke mana perginya tenaga terdidik teknologi yang kalau mengutip SBY disebut intangible intellectual resources? Lebih dari 200 insinyur dan ahli teknik eks PTDI kini tersebar di pabrik-pabrik pesawat terbang dunia. Boeing (AS) mempekerjakan 30 orang, Bombardier (Kanada) merekrut 20 orang, EADS-AIRBUS Industries (Jerman, Inggris, dan Spanyol) 75 orang. Tahun 2000 s/d 2005 tercatat hampir 100 orang bekerja di Embraer, Brasil, untuk program ERJ 170/190. Tidak sedikit di Belanda, Belgia, Swiss, UAE, Riyadh, Turki, Malaysia, dan Singapura. Pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan diperkirakan mencapai 5 persen-6 persen per tahun. Pertanyaannya, untuk negara kepulauan sebesar Indonesia, jenis transportasi efisien apa yang dapat ikut memicu pembangunan daerah terpencil? Rute di bawah 500 kilometer efisien ditempuh menggunakan pesawat berbaling-baling. Untuk Indonesia, yang paling sesuai adalah pesawat berpenumpang 19 orang dengan daya kargo 2-3 ton dan daya jelajah 1.000â€1.500
Re: [GM2020] Visi Indonesia 2030
Ada yang PV tanya apa arti mandango.. Ana bilang cari di google jo.. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: zamronie zamroni...@yahoo.co.id Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Date: Mon, 21 Jun 2010 16:44:03 To: GM2020gorontalomaju2020@yahoogroups.com Reply-To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Re: [GM2020] Visi Indonesia 2030 Masa olo mandango juw.. Di awal dan penutup ana pe postingan ada pake tatawa uti ĤēĤêĤěĤéĤĕĤëĤèĤĕ -Original Message- From: funcotan...@gmail.com Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Date: Mon, 21 Jun 2010 16:33:05 To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Reply-To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Re: [GM2020] Visi Indonesia 2030 Mesti ada rules tambahan, tidak boleh mandango.. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: zamronie zamroni...@yahoo.co.id Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Date: Mon, 21 Jun 2010 16:17:34 To: GM2020gorontalomaju2020@yahoogroups.com Reply-To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Re: [GM2020] Visi Indonesia 2030 Ŵќωќωќωќωќωќωќωќωќωќωќωќωќ Depe cara postingan dia tulis di bawah, mar masalahnya so ta campur dengan postingan sebelumnya. Nama olo tidak lazim, madelo nama lo mesin judi, pinball ĤēĤêĤěĤéĤĕĤëĤèĤĕ -Original Message- From: funcotan...@gmail.com Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Date: Mon, 21 Jun 2010 15:50:39 To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Reply-To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Re: [GM2020] Visi Indonesia 2030 So jaga mandango ti om zam.. K=)) K=)) K=)) K=)) K=)) Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: zamronie zamroni...@yahoo.co.id Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Date: Mon, 21 Jun 2010 15:19:18 To: GM2020gorontalomaju2020@yahoogroups.com Reply-To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Re: [GM2020] Visi Indonesia 2030 Tidak mangarti ana cara ba baca postingan li om pipibol amm.. So tidak tau yang mana yang om pipibol ada tulis ini Tidak boleh pake cara yang normal jo? Kong nama olo pake kasana yang butul jo uti. ☺ ☺ ☺ ☺ ☺ -Original Message- From: pipibol zula...@yahoo.com Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Date: Mon, 21 Jun 2010 15:13:26 To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Reply-To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: [GM2020] Visi Indonesia 2030 --- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, pipibol zula...@... wrote: --- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, funcotanipu@ wrote: Dua hari sebelumnya, tulisan Arie M Pedju ttg Teknologi, SBY dan Obama. Menarik dan inspiratif. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Sofyan Uli sofyanuli@ Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Date: Mon, 21 Jun 2010 17:53:18 To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Reply-To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: [GM2020] hilangnya sebuah generasi Hilangnya Sebuah Generasi Sabtu, 19 Juni 2010 | 04:45 WIBOleh Alexander Supelli Ary Mochtar Pedju (Kompas, 16/6/2010) mengontraskan pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Puspiptek, Serpong (20/1/2010), dengan artikel seorang cendekiawan (Koran Tempo, 20/11/2009). Di satu sisi, kita dengar pentingnya penguasaan teknologi agar tidak terlindas derap sejarah yang terutama digerakkan teknologi. Di sisi lain, ada kegerahan akan ketergantungan Indonesia pada sumber daya manusia, teknologi, dan modal asing. Kontras berubah menjadi ironi kalau kita tengok peristiwa 15 tahun lalu. Jutaan orang baik di dalam maupun di luar negeri hampir-hampir tidak percaya menyaksikan prototipe pesawat N250 mengudara. Itulah salah satu karya rancang bangun anak bangsa di tangga teknologi tinggi. Apa yang tersisa dari peristiwa 10 Agustus 1995 mungkin hanya Keppres No 71 Tahun 1995 tentang Hari Kebangkitan Teknologi Nasional. Sukses itu tidak lepas dari â€nasionalisme†yang mau menjadikan industri dirgantara simbol kemajuan bangsa. Namun, di belakang yang simbolik, tertanam jerih payah insinyur dan ahli teknik PT Industri Pesawat Terbang Nusantara serta ratusan ribu jam kerja dan modal yang tidak sedikit. Cerai berai Tanpa perlu masuk ke perdebatan â€IPTN era 90-an†sukses atau gagal, butir yang kadang lepas dari perdebatan adalah peran IPTN dalam membangun sumber daya manusia (SDM) setara SDM negara-negara maju, khususnya dalam bidang rancang bangun/teknologi pesawat komersial berpenumpang 19 sampai dengan 70 orang. Sesudah krisis ekonomi-politik 1997/1998, IPTN (kini PT Dirgantara Indonesia/PTDI) memangkas 80 persen jumlah karyawannya. Ke mana perginya tenaga terdidik teknologi yang kalau mengutip SBY disebut intangible intellectual resources? Lebih dari 200 insinyur dan ahli teknik eks PTDI kini tersebar di pabrik-pabrik pesawat terbang dunia. Boeing (AS) mempekerjakan 30 orang, Bombardier (Kanada) merekrut
Re: [GM2020] Re: Dari Budaya Korpol Hingga Menjadi Pejabat Publik
Denbaga Apa masih ingat nggak waktu TONY ULOLI melakukan dialog di Kantor perwakilan Prop. DKI JKT bersama HPMIG JAYA ? pada saat itu ada salah seorang peserta yang usianya 50-an mengangkat tangan dan mengAgung2kan Pak Tony Uloli Layak dan Sangat Pantas Menjadi Gubernur Gtlo dengan suara Lantang, tapi sayang pada saat itu Pak Tony Uloli tdk sempat memberikan Ucapan terima kasih dalam bentuk Amplop, selanjutnya sewaktu pak Husni Djau melkakukan Dialog di SAlemba, Bapak tersebut juga hadir... dan melakukan Hal yang sama... dan akhirnya berhasil... mendapatkan Amplop dari pak Husni. Apakah itu bisa di katakan KOPROL ? Salam From: denb...@yahoo.com denb...@yahoo.com To: Mell's gorontalomaju2020@yahoogroups.com Sent: Mon, June 21, 2010 11:41:59 PM Subject: Re: [GM2020] Re: Dari Budaya Korpol Hingga Menjadi Pejabat Publik htp//www.gong2000@ yahoo.co. id.yyy Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: pipibol zula...@yahoo. com Sender: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Date: Mon, 21 Jun 2010 16:21:54 - To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com ReplyTo: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Subject: [GM2020] Re: Dari Budaya Korpol Hingga Menjadi Pejabat Publik --- In gorontalomaju2020@ yahoogroups. com, Taufik Polapa icky...@... wrote: Dear All gm2020 Bagi sebagian masyarakat gorontalo kata Koprol tidak asing lagi terdengar bahkan telah menjadi Brand Lokal Maupun Nasional, sebenarnya Koprol juga bukan hanya ada pada masyarakat gorontalo, akan tetapi dalam budaya Bugia Makassar maupun jawa pun Budaya Koprol ada, akan tetapi Untuk satu Kata ini KOPROL bagi komunitas gorontalo justru lebih Dominan. Judul di atas sengaja saya angkat berdasarkan pengalaman saya dari berada di Kota Makassar, Gorontalo Hingga Jakarta. Tanpa perlu saya menyebut siapa orang yang di maksud dan tidak ada unsur menyudutkan pihak lain. Budaya KOPROL bagi sebagian masyarakat gorontalo yang hidup di wilayah gorontalo tidak begitu dominan karena mayoritas Masyarakat Gorontalo sudah melekat akan KOPROL itusendiri sehingga jika ada teman atau rekan melakukan Koprol, langsung di katain Koprol poli nt ini am. sehingga temannya jadi malu utk melanjutkan Koprol. Umumnya bagi sebagian masyarakat yang melakukan Koprol pada umumnya ada yang bersifat Positif dan adapula yang negatif, akan tetapi berdasarkan pengalaman Umumnya Dominan yang negatif dengan kata lain untuk mencapai tujuan individu utk mencapai sesuatu harapan yang di Impikan tanpa perlu menyampaikan secara terbuka. Umumnya Target yang menjadi Sasaran KOPROL adalah : 1. Politikus yang terkenal 2, Pejabat Publik 3. Pengusaha Besar 4. Pedagang 5. Dosen/Atasan/ Rekan Bisnis 6.Dll (yang ada manfaatnya bagi orang tersebut) Bahkan dari Budaya Koprol ini telah banyak Masyarakat Gorontalo yang sebelumnya dari Ekonomi yang tidak Mampu saat ini telah menjadi Tokoh Politik, Publik Fifure, dan Pengusaha Sukses, dll. Percaya apa tidak silahkan anda menilainya sendiri kebenarannya. Mungkin rekan2 sekalian pernah mendapatkan satu peristiwa pada saat berkumpul sesama gorontalo, tengah asyik makan Bakso atau Makan Apa saja di Kaki Lima, suatu ketika ada teman berkata kepada Mas Penjual Bakso Wahhh Mantappp dan Ena Baksonya,,, tidak ada Bakso seLezat ini, saya yakin banyak yang beli baksonya mas Tidak lama kemudian si Mas memberikan Tambahan Bakso kepada teman saya yang memberikan Pujian/Koprol tersebut. Dalam Hati saya sempat tersenyum dan bergumam Wah... Hebat jg teman saya yang satu ini tukang Bakso pun bisa di Koprol, gimana jika sudah masuk dalam Ranah Bisnis atau Politik ? pasti lebih hebat lagi benefit yang di dapatkan dari Hasil Koprolnya. Tidak Heran jika di tanah Rantau (di Luar Gorontalo) banyak Orang gorontalo bisa sukses dan dominan Sukses dengan melakukan Budaya Koprol. Dan biasanya Budaya KOPROL ini melekat pada masyarakat Gorontalo yang memiliki Ekonomi Menengah ke Bawah dengan harapan mendapatkan Manfaat yang besar dari Budaya KOPROL yang pernah di Lakukan. Bahkan berdasarkan pengalaman yang pernah saya alami, umumnya masyarakat Gorontalo di perantauan tidak mau dan tidak tertarik bekerja dengan sesama Gorontalo dalam satu instansi karena Budaya KOPROL tadi tidak akan berkembang, dengan arti sudah saling mengetahui Kartu AS. Mungkin ini perlu di kaji lebih dalam dan bisa di bahas dalam pertemuan secara ilmiah. Jika Budaya KOPROL ini bisa bermanfaat bagi SDM masyarakat Gorontalo kita harus membahasnya ke arah Positif utk membangun gorontalo ke depan, karena Umumnya banyak yang telah menikmati dari Hasil Budaya KOPROL ini tidak mempunyai Sumbangsih langsung utk pembangunan Gorontalo akan tetapi hanya untuk kepentingan Pribadi. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan atas tulisan di atas. Salam AMAZING You...!!! TP KOPROL ? Koprol itu semua orang tahu bahwa gaya itu adalah suatu bentuk gerakan dalam berolah-raga ,
Re: [GM2020] Re: Dari Budaya Korpol Hingga Menjadi Pejabat Publik
denbaga, Artinya dalam dunia Politik baik Kotor dan bersih bisa di lakukan yahc ? artinya teman2 kita yang saat ini telah menjadi Tokoh Politik dan berada di Pentas paling atas permainan Kotor dan bersih apa itu sudah menjadi biasa ?? From: denb...@yahoo.com denb...@yahoo.com To: Mell's gorontalomaju2020@yahoogroups.com Sent: Tue, June 22, 2010 1:09:03 AM Subject: Re: [GM2020] Re: Dari Budaya Korpol Hingga Menjadi Pejabat Publik Dear Icky, Dalam dunia Politik itu tak ada yang tak mungkin.. Salam Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: Taufik Polapa icky...@yahoo. com Sender: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Date: Mon, 21 Jun 2010 10:48:11 -0700 (PDT) To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com ReplyTo: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Subject: Re: [GM2020] Re: Dari Budaya Korpol Hingga Menjadi Pejabat Publik Denbaga Apa masih ingat nggak waktu TONY ULOLI melakukan dialog di Kantor perwakilan Prop. DKI JKT bersama HPMIG JAYA ? pada saat itu ada salah seorang peserta yang usianya 50-an mengangkat tangan dan mengAgung2kan Pak Tony Uloli Layak dan Sangat Pantas Menjadi Gubernur Gtlo dengan suara Lantang, tapi sayang pada saat itu Pak Tony Uloli tdk sempat memberikan Ucapan terima kasih dalam bentuk Amplop, selanjutnya sewaktu pak Husni Djau melkakukan Dialog di SAlemba, Bapak tersebut juga hadir... dan melakukan Hal yang sama... dan akhirnya berhasil... mendapatkan Amplop dari pak Husni. Apakah itu bisa di katakan KOPROL ? Salam From: denb...@yahoo. com denb...@yahoo. com To: Mell's gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Sent: Mon, June 21, 2010 11:41:59 PM Subject: Re: [GM2020] Re: Dari Budaya Korpol Hingga Menjadi Pejabat Publik htp//www.gong2000@ yahoo.co. id.yyy Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: pipibol zula...@yahoo. com Sender: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Date: Mon, 21 Jun 2010 16:21:54 - To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com ReplyTo: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Subject: [GM2020] Re: Dari Budaya Korpol Hingga Menjadi Pejabat Publik --- In gorontalomaju2020@ yahoogroups. com, Taufik Polapa icky...@... wrote: Dear All gm2020 Bagi sebagian masyarakat gorontalo kata Koprol tidak asing lagi terdengar bahkan telah menjadi Brand Lokal Maupun Nasional, sebenarnya Koprol juga bukan hanya ada pada masyarakat gorontalo, akan tetapi dalam budaya Bugia Makassar maupun jawa pun Budaya Koprol ada, akan tetapi Untuk satu Kata ini KOPROL bagi komunitas gorontalo justru lebih Dominan. Judul di atas sengaja saya angkat berdasarkan pengalaman saya dari berada di Kota Makassar, Gorontalo Hingga Jakarta. Tanpa perlu saya menyebut siapa orang yang di maksud dan tidak ada unsur menyudutkan pihak lain. Budaya KOPROL bagi sebagian masyarakat gorontalo yang hidup di wilayah gorontalo tidak begitu dominan karena mayoritas Masyarakat Gorontalo sudah melekat akan KOPROL itusendiri sehingga jika ada teman atau rekan melakukan Koprol, langsung di katain Koprol poli nt ini am. sehingga temannya jadi malu utk melanjutkan Koprol. Umumnya bagi sebagian masyarakat yang melakukan Koprol pada umumnya ada yang bersifat Positif dan adapula yang negatif, akan tetapi berdasarkan pengalaman Umumnya Dominan yang negatif dengan kata lain untuk mencapai tujuan individu utk mencapai sesuatu harapan yang di Impikan tanpa perlu menyampaikan secara terbuka. Umumnya Target yang menjadi Sasaran KOPROL adalah : 1. Politikus yang terkenal 2, Pejabat Publik 3. Pengusaha Besar 4. Pedagang 5. Dosen/Atasan/ Rekan Bisnis 6.Dll (yang ada manfaatnya bagi orang tersebut) Bahkan dari Budaya Koprol ini telah banyak Masyarakat Gorontalo yang sebelumnya dari Ekonomi yang tidak Mampu saat ini telah menjadi Tokoh Politik, Publik Fifure, dan Pengusaha Sukses, dll. Percaya apa tidak silahkan anda menilainya sendiri kebenarannya. Mungkin rekan2 sekalian pernah mendapatkan satu peristiwa pada saat berkumpul sesama gorontalo, tengah asyik makan Bakso atau Makan Apa saja di Kaki Lima, suatu ketika ada teman berkata kepada Mas Penjual Bakso Wahhh Mantappp dan Ena Baksonya,,, tidak ada Bakso seLezat ini, saya yakin banyak yang beli baksonya mas Tidak lama kemudian si Mas memberikan Tambahan Bakso kepada teman saya yang memberikan Pujian/Koprol tersebut. Dalam Hati saya sempat tersenyum dan bergumam Wah... Hebat jg teman saya yang satu ini tukang Bakso pun bisa di Koprol, gimana jika sudah masuk dalam Ranah Bisnis atau Politik ? pasti lebih hebat lagi benefit yang di dapatkan dari Hasil Koprolnya. Tidak Heran jika di tanah Rantau (di Luar Gorontalo) banyak Orang gorontalo bisa sukses dan dominan Sukses dengan melakukan Budaya Koprol. Dan biasanya Budaya KOPROL ini melekat pada masyarakat Gorontalo yang memiliki Ekonomi Menengah ke Bawah dengan harapan mendapatkan Manfaat yang
Re: [GM2020] Re: Dari Budaya Korpol Hingga Menjadi Pejabat Publik
apakah itu bisa di artikan kita harus WASAPADA, WASPADA dan Waspadalah (Kata Bang NAPI), terhadap teman or sahabat kita saat ini yang telah menjadi Tokoh Politik ? karena menurut denbaga, kadang bisa menjadi teman kadang bisa menjadi Musuh. Gimana caranya utk menghadapi sahabat or teman yang telah menjadi tokoh Politik ? agar tdk menjadi Musuh ? From: denb...@yahoo.com denb...@yahoo.com To: Mell's gorontalomaju2020@yahoogroups.com Sent: Tue, June 22, 2010 1:27:59 AM Subject: Re: [GM2020] Re: Dari Budaya Korpol Hingga Menjadi Pejabat Publik Dalam dunia politik itu kita tidak bisa terus2an berteman. Tak bisa juga terus2 bermusuhan?! Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: Taufik Polapa icky...@yahoo. com Sender: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Date: Mon, 21 Jun 2010 11:17:25 -0700 (PDT) To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com ReplyTo: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Subject: Re: [GM2020] Re: Dari Budaya Korpol Hingga Menjadi Pejabat Publik denbaga, Artinya dalam dunia Politik baik Kotor dan bersih bisa di lakukan yahc ? artinya teman2 kita yang saat ini telah menjadi Tokoh Politik dan berada di Pentas paling atas permainan Kotor dan bersih apa itu sudah menjadi biasa ?? From: denb...@yahoo. com denb...@yahoo. com To: Mell's gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Sent: Tue, June 22, 2010 1:09:03 AM Subject: Re: [GM2020] Re: Dari Budaya Korpol Hingga Menjadi Pejabat Publik Dear Icky, Dalam dunia Politik itu tak ada yang tak mungkin.. Salam Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: Taufik Polapa icky...@yahoo. com Sender: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Date: Mon, 21 Jun 2010 10:48:11 -0700 (PDT) To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com ReplyTo: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Subject: Re: [GM2020] Re: Dari Budaya Korpol Hingga Menjadi Pejabat Publik Denbaga Apa masih ingat nggak waktu TONY ULOLI melakukan dialog di Kantor perwakilan Prop. DKI JKT bersama HPMIG JAYA ? pada saat itu ada salah seorang peserta yang usianya 50-an mengangkat tangan dan mengAgung2kan Pak Tony Uloli Layak dan Sangat Pantas Menjadi Gubernur Gtlo dengan suara Lantang, tapi sayang pada saat itu Pak Tony Uloli tdk sempat memberikan Ucapan terima kasih dalam bentuk Amplop, selanjutnya sewaktu pak Husni Djau melkakukan Dialog di SAlemba, Bapak tersebut juga hadir... dan melakukan Hal yang sama... dan akhirnya berhasil... mendapatkan Amplop dari pak Husni. Apakah itu bisa di katakan KOPROL ? Salam From: denb...@yahoo. com denb...@yahoo. com To: Mell's gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Sent: Mon, June 21, 2010 11:41:59 PM Subject: Re: [GM2020] Re: Dari Budaya Korpol Hingga Menjadi Pejabat Publik htp//www.gong2000@ yahoo.co. id.yyy Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: pipibol zula...@yahoo. com Sender: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Date: Mon, 21 Jun 2010 16:21:54 - To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com ReplyTo: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Subject: [GM2020] Re: Dari Budaya Korpol Hingga Menjadi Pejabat Publik --- In gorontalomaju2020@ yahoogroups. com, Taufik Polapa icky...@... wrote: Dear All gm2020 Bagi sebagian masyarakat gorontalo kata Koprol tidak asing lagi terdengar bahkan telah menjadi Brand Lokal Maupun Nasional, sebenarnya Koprol juga bukan hanya ada pada masyarakat gorontalo, akan tetapi dalam budaya Bugia Makassar maupun jawa pun Budaya Koprol ada, akan tetapi Untuk satu Kata ini KOPROL bagi komunitas gorontalo justru lebih Dominan. Judul di atas sengaja saya angkat berdasarkan pengalaman saya dari berada di Kota Makassar, Gorontalo Hingga Jakarta. Tanpa perlu saya menyebut siapa orang yang di maksud dan tidak ada unsur menyudutkan pihak lain. Budaya KOPROL bagi sebagian masyarakat gorontalo yang hidup di wilayah gorontalo tidak begitu dominan karena mayoritas Masyarakat Gorontalo sudah melekat akan KOPROL itusendiri sehingga jika ada teman atau rekan melakukan Koprol, langsung di katain Koprol poli nt ini am. sehingga temannya jadi malu utk melanjutkan Koprol. Umumnya bagi sebagian masyarakat yang melakukan Koprol pada umumnya ada yang bersifat Positif dan adapula yang negatif, akan tetapi berdasarkan pengalaman Umumnya Dominan yang negatif dengan kata lain untuk mencapai tujuan individu utk mencapai sesuatu harapan yang di Impikan tanpa perlu menyampaikan secara terbuka. Umumnya Target yang menjadi Sasaran KOPROL adalah : 1. Politikus yang terkenal 2, Pejabat Publik 3. Pengusaha Besar 4. Pedagang 5. Dosen/Atasan/ Rekan Bisnis 6.Dll (yang ada manfaatnya bagi orang tersebut) Bahkan dari Budaya Koprol ini telah banyak Masyarakat Gorontalo yang sebelumnya dari Ekonomi yang tidak Mampu saat ini telah menjadi Tokoh Politik,
Re: [GM2020] Re: Dari Budaya Korpol Hingga Menjadi Pejabat Publik == Salut buat denbaga
Satu baris kata Salute dengan Prinsip denbaga Tua-Tua Keladi ... Makin Tua Makin Berisi. From: denb...@yahoo.com denb...@yahoo.com To: Mell's gorontalomaju2020@yahoogroups.com Sent: Tue, June 22, 2010 1:47:13 AM Subject: Re: [GM2020] Re: Dari Budaya Korpol Hingga Menjadi Pejabat Publik Pada ranah politik, semua saling curiga. Meskipun itu sahabat dalam satu partai sekalipun! Untuk menghadapi tokoh kita, tegur dia apabila ada salah dalam kebijakan! Meskipun akibatnya pahit buat kita!! Emang kalo gak berteman dgn Gubernur kita bakal mati lapa??? Saya sering berkelahi dengan Tonny Junus andai dia bikin salah! Tapi sampai sekarang kami tetap bersahabat? Fadel juga beberapa kali saya tegur, dia malah bilang terima kasih. Salam Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: Taufik Polapa icky...@yahoo. com Sender: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Date: Mon, 21 Jun 2010 11:30:00 -0700 (PDT) To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com ReplyTo: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Subject: Re: [GM2020] Re: Dari Budaya Korpol Hingga Menjadi Pejabat Publik apakah itu bisa di artikan kita harus WASAPADA, WASPADA dan Waspadalah (Kata Bang NAPI), terhadap teman or sahabat kita saat ini yang telah menjadi Tokoh Politik ? karena menurut denbaga, kadang bisa menjadi teman kadang bisa menjadi Musuh. Gimana caranya utk menghadapi sahabat or teman yang telah menjadi tokoh Politik ? agar tdk menjadi Musuh ? From: denb...@yahoo. com denb...@yahoo. com To: Mell's gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Sent: Tue, June 22, 2010 1:27:59 AM Subject: Re: [GM2020] Re: Dari Budaya Korpol Hingga Menjadi Pejabat Publik Dalam dunia politik itu kita tidak bisa terus2an berteman. Tak bisa juga terus2 bermusuhan?! Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: Taufik Polapa icky...@yahoo. com Sender: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Date: Mon, 21 Jun 2010 11:17:25 -0700 (PDT) To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com ReplyTo: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Subject: Re: [GM2020] Re: Dari Budaya Korpol Hingga Menjadi Pejabat Publik denbaga, Artinya dalam dunia Politik baik Kotor dan bersih bisa di lakukan yahc ? artinya teman2 kita yang saat ini telah menjadi Tokoh Politik dan berada di Pentas paling atas permainan Kotor dan bersih apa itu sudah menjadi biasa ?? From: denb...@yahoo. com denb...@yahoo. com To: Mell's gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Sent: Tue, June 22, 2010 1:09:03 AM Subject: Re: [GM2020] Re: Dari Budaya Korpol Hingga Menjadi Pejabat Publik Dear Icky, Dalam dunia Politik itu tak ada yang tak mungkin.. Salam Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: Taufik Polapa icky...@yahoo. com Sender: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Date: Mon, 21 Jun 2010 10:48:11 -0700 (PDT) To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com ReplyTo: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Subject: Re: [GM2020] Re: Dari Budaya Korpol Hingga Menjadi Pejabat Publik Denbaga Apa masih ingat nggak waktu TONY ULOLI melakukan dialog di Kantor perwakilan Prop. DKI JKT bersama HPMIG JAYA ? pada saat itu ada salah seorang peserta yang usianya 50-an mengangkat tangan dan mengAgung2kan Pak Tony Uloli Layak dan Sangat Pantas Menjadi Gubernur Gtlo dengan suara Lantang, tapi sayang pada saat itu Pak Tony Uloli tdk sempat memberikan Ucapan terima kasih dalam bentuk Amplop, selanjutnya sewaktu pak Husni Djau melkakukan Dialog di SAlemba, Bapak tersebut juga hadir... dan melakukan Hal yang sama... dan akhirnya berhasil... mendapatkan Amplop dari pak Husni. Apakah itu bisa di katakan KOPROL ? Salam From: denb...@yahoo. com denb...@yahoo. com To: Mell's gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Sent: Mon, June 21, 2010 11:41:59 PM Subject: Re: [GM2020] Re: Dari Budaya Korpol Hingga Menjadi Pejabat Publik htp//www.gong2000@ yahoo.co. id.yyy Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: pipibol zula...@yahoo. com Sender: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Date: Mon, 21 Jun 2010 16:21:54 - To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com ReplyTo: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Subject: [GM2020] Re: Dari Budaya Korpol Hingga Menjadi Pejabat Publik --- In gorontalomaju2020@ yahoogroups. com, Taufik Polapa icky...@... wrote: Dear All gm2020 Bagi sebagian masyarakat gorontalo kata Koprol tidak asing lagi terdengar bahkan telah menjadi Brand Lokal Maupun Nasional, sebenarnya Koprol juga bukan hanya ada pada masyarakat gorontalo, akan tetapi dalam budaya Bugia Makassar maupun jawa pun Budaya Koprol ada, akan tetapi Untuk satu Kata ini KOPROL bagi komunitas gorontalo justru lebih Dominan. Judul di atas sengaja saya angkat berdasarkan
Re: [GM2020] millis ung
lebih baik menjadi orang pintar yang pura2 bodoh karena menghormati orang lain, dibandingkan orang bodoh yang pura2 pintar. *Hargailah orang lain bila ingin dihargai oleh orang lain* Pada 16 Juni 2010 17:19, Hartono Hadjarati ung_180...@yahoo.co.id menulis: Didunia ini semua berpasang pasangan, ada gemuk ada kurus, ada pendek ada tinggi, ada malas ada rajin, klau bodoh tdk ada maka tdk ada pintar. Klau dlm pendidikan qta tdk bisa mengatakan bodoh ke anak didik, tapi di upayakan deng kata alus tapi menyentuh bwh di tdk mampu. -Original Message- From: agung_hp...@rocketmail.com agung_hpmig%40rocketmail.com Sent: 17-06-2010, 06.37 To: gorontalomaju2020@yahoogroups.comgorontalomaju2020%40yahoogroups.com Subject: Re: [GM2020] millis ung Tdk ada orang bodoh yg ada malas aja Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: denb...@yahoo.com denbaga%40yahoo.com Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.comgorontalomaju2020%40yahoogroups.com Date: Wed, 16 Jun 2010 23:36:14 To: Mell'sgorontalomaju2020@yahoogroups.comgorontalomaju2020%40yahoogroups.com Reply-To: gorontalomaju2020@yahoogroups.comgorontalomaju2020%40yahoogroups.com Subject: Re: [GM2020] millis ung Pncak dari Kepintaran itu adalah sebuah Kebodohan, dan puncak dari Kebodohan itu adalah sebuah Kepintaran! Den Baga Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: m...@teoritik.fisika.net my%40teoritik.fisika.net m...@teoritik.fisika.net my%40teoritik.fisika.net Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.comgorontalomaju2020%40yahoogroups.com Date: Wed, 16 Jun 2010 16:23:18 To: gorontalomaju2020@yahoogroups.comgorontalomaju2020%40yahoogroups.com Reply-To: gorontalomaju2020@yahoogroups.comgorontalomaju2020%40yahoogroups.com Subject: Re: [GM2020] millis ung ALASAN OPERTOR MILLIS UNG DI SURUH COBA LAGI KIRIM ... SECARA ANALISI ORANG BODOH KALAU DI AKTIFKAN KEMBALI PASTI BISA AKTIF DAN MASUK KEMBALI TETAPI MEMANG SUSAH JUGA MENJADI ORANG BODOH SEPERTI SAYA --- m...@teoritik.fisika.net my%40teoritik.fisika.net wrote: From: m...@teoritik.fisika.net my%40teoritik.fisika.net m...@teoritik.fisika.net my%40teoritik.fisika.net To: gorontalomaju2020@yahoogroups.comgorontalomaju2020%40yahoogroups.com Cc: u...@yahoogroups.com ung%40yahoogroups.com Subject: [GM2020] millis ung Date: Wed, 16 Jun 2010 16:18:41 -0700 saya sebagai orang awam tidak mengerti maksud isi email di bawah ini, saya kontak operator millis ung ... tak mau jelaskna malah di suruh posting lagi saya mundur saja dari anggota millis, bagi teman2 yang ingin kontak saya saya pikir millis ung ini untuk semua civitAS AKADEMIK UNG TETAPI BGEITU CARANYA SANGAT SEDIH SEKALI We are unable to deliver the message from m...@ung.ac.id my%40ung.ac.id gt; to lt;u...@yahoogroups.com ung%40yahoogroups.comgt;. The email address used to send your message is not subscribed to this group. If you are a member of this group, please be aware that you may only send messages to this group using the email address(es) you have registered with Yahoo! Groups. If you would like to subscribe to this group: 1. visit nbsp; http://groups.yahoo.com/group/ung/join -OR- 2. send email to ung-subscr...@yahoogroups.comung-subscribe%40yahoogroups.com For further assistance, please visit http://help.yahoo.com/l/us/yahoo/groups/original/members/forms/general.html nbsp;referensi fisika utama - http://www.fisika.net nbsp;referensi fisika utama - http://www.fisika.net -- --- Edi Johan Syah Djula, A.Md