[GM2020] hilangnya sebuah generasi

2010-06-21 Terurut Topik Sofyan Uli
Hilangnya Sebuah Generasi
Sabtu, 19 Juni 2010 | 04:45 WIBOleh Alexander Supelli
Ary Mochtar Pedju (Kompas, 16/6/2010) mengontraskan pidato Presiden Susilo 
Bambang Yudhoyono di Puspiptek, Serpong (20/1/2010), dengan artikel seorang 
cendekiawan (Koran Tempo, 20/11/2009). Di satu sisi, kita dengar pentingnya 
penguasaan teknologi agar tidak terlindas derap sejarah yang terutama 
digerakkan teknologi. Di sisi lain, ada kegerahan akan ketergantungan Indonesia 
pada sumber daya manusia, teknologi, dan modal asing.
Kontras berubah menjadi ironi kalau kita tengok peristiwa 15 tahun lalu. Jutaan 
orang baik di dalam maupun di luar negeri hampir-hampir tidak percaya 
menyaksikan prototipe pesawat N250 mengudara. Itulah salah satu karya rancang 
bangun anak bangsa di tangga teknologi tinggi. Apa yang tersisa dari peristiwa 
10 Agustus 1995 mungkin hanya Keppres No 71 Tahun 1995 tentang Hari Kebangkitan 
Teknologi Nasional.
Sukses itu tidak lepas dari ”nasionalisme” yang mau menjadikan industri 
dirgantara simbol kemajuan bangsa. Namun, di belakang yang simbolik, tertanam 
jerih payah insinyur dan ahli teknik PT Industri Pesawat Terbang Nusantara 
serta ratusan ribu jam kerja dan modal yang tidak sedikit.
Cerai berai
Tanpa perlu masuk ke perdebatan ”IPTN era 90-an” sukses atau gagal, butir yang 
kadang lepas dari perdebatan adalah peran IPTN dalam membangun sumber daya 
manusia (SDM) setara SDM negara-negara maju, khususnya dalam bidang rancang 
bangun/teknologi pesawat komersial berpenumpang 19 sampai dengan 70 orang. 
Sesudah krisis ekonomi-politik 1997/1998, IPTN (kini PT Dirgantara 
Indonesia/PTDI) memangkas 80 persen jumlah karyawannya.
Ke mana perginya tenaga terdidik teknologi yang kalau mengutip SBY disebut 
intangible intellectual resources? Lebih dari 200 insinyur dan ahli teknik eks 
PTDI kini tersebar di pabrik-pabrik pesawat terbang dunia. Boeing (AS) 
mempekerjakan 30 orang, Bombardier (Kanada) merekrut 20 orang, EADS-AIRBUS 
Industries (Jerman, Inggris, dan Spanyol) 75 orang. Tahun 2000 s/d 2005 
tercatat hampir 100 orang bekerja di Embraer, Brasil, untuk program ERJ 
170/190. Tidak sedikit di Belanda, Belgia, Swiss, UAE, Riyadh, Turki, Malaysia, 
dan Singapura.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan diperkirakan mencapai 5 persen-6 persen 
per tahun. Pertanyaannya, untuk negara kepulauan sebesar Indonesia, jenis 
transportasi efisien apa yang dapat ikut memicu pembangunan daerah terpencil? 
Rute di bawah 500 kilometer efisien ditempuh menggunakan pesawat 
berbaling-baling. Untuk Indonesia, yang paling sesuai adalah pesawat 
berpenumpang 19 orang dengan daya kargo 2-3 ton dan daya jelajah 1.000–1.500 
kilometer. Perawatan pesawat jenis ini mudah dan murah. Harga beli dan biaya 
operasi langsungnya pun rendah.
Tidak mengherankan jika pesawat jenis inilah yang berdatangan ke pasar 
Indonesia. Polri membeli 10 Skytruck (Polandia). Sebuah perusahaan penerbangan 
swasta punya dua buah LET 42 (Czech). Belasan DHC-6 Twin-Otter (Kanada) dibeli 
untuk rute penerbangan perintis. China giat menawarkan Harbin Y-12, dan Merpati 
Nusantara menggunakan M60 (sejenis N250) buatan China untuk rute Indonesia 
Timur. TNI juga sedang mengkaji pembelian pesawat jenis itu.
Kini, PTDI serius mengkaji kelayakan Program N219. Alasannya adalah fakta di 
atas serta prakiraan bahwa dalam 15 tahun mendatang Indonesia butuh 250 pesawat 
jenis ini untuk mengganti pesawat-pesawat sekelas yang menua serta pertumbuhan 
armada. Dana program pengembangan N219 di bawah 200 juta dollar AS. Fase 
perancangan, pembuatan prototipe, uji coba, sertifikasi laik terbang, sampai 
akhirnya punya nilai komersial memerlukan waktu tiga tahun. Dengan perencanaan 
matang, analisis titik impas bisa tercapai pada penjualan unit ke-200.
Hidup bersama
Menyangkut produksi dalam negeri biasanya muncul pendapat bukankah lebih untung 
beli dari luar? Sikap itu kiranya perlu diimbangi pertanyaan seserius apa kita 
mau menjalankan alih teknologi, membangun SDM, dan memicu inovasi?
Dalam sistem ekonomi yang sepenuhnya mementingkan profit, waktu adalah taruhan. 
Meski menyiapkan SDM melibatkan skala panjang waktu, tidak berarti logika SDM 
tidak bisa diinjeksikan ke gairah mencari profit. Tentu ada konsekuensi. Profit 
jangka pendek menurun, demi produktivitas jangka panjang. Dengan kata lain, 
logika SDM menuntut agar ke dalam rancangan profit jangka pendek ditanamkan 
kebutuhan menciptakan ”rumah-rumah produksi”, apakah itu di bidang otomotif, 
pertahanan, kedirgantaraan, energi surya, peralatan medis, dan sebagainya. 
Brasil, Rusia, India, dan China mengambil pilihan ini.
Kita tahu sifat sumber daya pengetahuan berbeda dengan sumber daya tak 
terbarukan yang menipis dengan meningkatnya penggunaan. Tenaga terdidik 
teknologi yang tercerai berai di banyak negara adalah sumber daya yang semakin 
digunakan, semakin meningkat keunggulannya. Sepuluh tahun sesudah mereka 
meninggalkan Indonesia dan berkarya di pabrik-pabrik terkemuka luar negeri, 
kita mengelus dada 

[GM2020] Dari Budaya Korpol Hingga Menjadi Pejabat Publik

2010-06-21 Terurut Topik Taufik Polapa
Dear All gm2020

Bagi sebagian masyarakat gorontalo kata Koprol tidak asing lagi terdengar 
bahkan telah menjadi Brand Lokal Maupun Nasional, sebenarnya Koprol juga bukan 
hanya ada pada masyarakat gorontalo, akan tetapi dalam budaya Bugia Makassar 
maupun jawa pun Budaya Koprol ada, akan tetapi Untuk satu Kata ini  KOPROL 
bagi komunitas gorontalo justru lebih Dominan.

Judul di atas sengaja saya angkat berdasarkan pengalaman saya dari berada di 
Kota Makassar, Gorontalo Hingga Jakarta. Tanpa perlu saya menyebut siapa orang 
yang di maksud dan tidak ada unsur menyudutkan pihak lain.

Budaya KOPROL bagi sebagian masyarakat gorontalo yang hidup di wilayah 
gorontalo tidak begitu dominan karena mayoritas Masyarakat Gorontalo sudah 
melekat akan KOPROL itusendiri sehingga jika ada teman atau rekan melakukan 
Koprol, langsung di katain Koprol poli nt ini am. sehingga temannya jadi 
malu utk melanjutkan Koprol.

Umumnya bagi sebagian masyarakat yang melakukan Koprol pada umumnya ada yang 
bersifat Positif dan adapula yang negatif, akan tetapi berdasarkan pengalaman 
Umumnya Dominan yang negatif dengan kata lain untuk mencapai tujuan individu 
utk mencapai sesuatu harapan yang di Impikan tanpa perlu menyampaikan secara 
terbuka.

Umumnya Target yang menjadi Sasaran KOPROL adalah :
1. Politikus yang terkenal
2, Pejabat Publik
3. Pengusaha Besar
4. Pedagang 
5. Dosen/Atasan/Rekan Bisnis
6.Dll (yang ada manfaatnya bagi orang tersebut)

Bahkan dari Budaya Koprol ini telah banyak Masyarakat Gorontalo yang sebelumnya 
dari Ekonomi yang tidak Mampu saat ini telah menjadi Tokoh Politik, Publik 
Fifure, dan Pengusaha Sukses, dll. Percaya apa tidak silahkan anda menilainya 
sendiri kebenarannya. 

Mungkin rekan2 sekalian pernah mendapatkan satu peristiwa pada saat berkumpul 
sesama gorontalo, tengah asyik makan Bakso atau Makan Apa saja di Kaki Lima, 
suatu ketika ada teman berkata kepada Mas Penjual Bakso Wahhh Mantappp dan 
Ena Baksonya,,, tidak ada Bakso seLezat ini, saya yakin banyak yang beli 
baksonya mas Tidak lama kemudian si Mas memberikan Tambahan Bakso kepada teman 
saya yang memberikan Pujian/Koprol tersebut. Dalam Hati saya sempat tersenyum 
dan bergumam Wah... Hebat jg teman saya yang satu ini tukang Bakso pun bisa di 
Koprol, gimana jika sudah masuk dalam Ranah Bisnis atau Politik ? pasti lebih 
hebat lagi benefit yang di dapatkan dari Hasil Koprolnya.

Tidak Heran jika di tanah Rantau (di Luar Gorontalo) banyak Orang gorontalo 
bisa sukses dan dominan Sukses dengan melakukan Budaya Koprol. Dan biasanya 
Budaya KOPROL ini melekat pada masyarakat Gorontalo yang memiliki Ekonomi 
Menengah ke Bawah dengan harapan mendapatkan Manfaat yang besar dari Budaya 
KOPROL yang pernah di Lakukan.

Bahkan berdasarkan pengalaman yang pernah saya alami, umumnya masyarakat 
Gorontalo di perantauan tidak mau dan tidak tertarik bekerja dengan sesama 
Gorontalo dalam satu instansi karena Budaya KOPROL tadi tidak akan berkembang, 
dengan arti sudah saling mengetahui Kartu AS.

Mungkin ini perlu di kaji lebih dalam dan bisa di bahas dalam pertemuan secara 
ilmiah. Jika Budaya KOPROL ini bisa bermanfaat bagi SDM masyarakat Gorontalo 
kita harus membahasnya ke arah Positif utk membangun gorontalo ke depan, karena 
Umumnya banyak yang telah menikmati dari Hasil Budaya KOPROL ini tidak 
mempunyai Sumbangsih langsung utk pembangunan Gorontalo akan tetapi hanya untuk 
kepentingan Pribadi.

Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan atas tulisan di atas.


Salam AMAZING You...!!!

TP


  


[GM2020] Re: hilangnya sebuah generasi

2010-06-21 Terurut Topik pipibol


--- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, funcotan...@... wrote:

 
 Dua hari sebelumnya, tulisan Arie M Pedju ttg Teknologi, SBY dan Obama.
 
 Menarik dan inspiratif.
 
 
 
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 
 -Original Message-
 From: Sofyan Uli sofyan...@...
 Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
 Date: Mon, 21 Jun 2010 17:53:18 
 To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
 Reply-To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
 Subject: [GM2020] hilangnya sebuah generasi
 
 Hilangnya Sebuah Generasi
 Sabtu, 19 Juni 2010 | 04:45 WIBOleh Alexander Supelli
 Ary Mochtar Pedju (Kompas, 16/6/2010) mengontraskan pidato Presiden Susilo 
 Bambang Yudhoyono di Puspiptek, Serpong (20/1/2010), dengan artikel seorang 
 cendekiawan (Koran Tempo, 20/11/2009). Di satu sisi, kita dengar pentingnya 
 penguasaan teknologi agar tidak terlindas derap sejarah yang terutama 
 digerakkan teknologi. Di sisi lain, ada kegerahan akan ketergantungan 
 Indonesia pada sumber daya manusia, teknologi, dan modal asing.
 Kontras berubah menjadi ironi kalau kita tengok peristiwa 15 tahun lalu. 
 Jutaan orang baik di dalam maupun di luar negeri hampir-hampir tidak percaya 
 menyaksikan prototipe pesawat N250 mengudara. Itulah salah satu karya rancang 
 bangun anak bangsa di tangga teknologi tinggi. Apa yang tersisa dari 
 peristiwa 10 Agustus 1995 mungkin hanya Keppres No 71 Tahun 1995 tentang Hari 
 Kebangkitan Teknologi Nasional.
 Sukses itu tidak lepas dari ”nasionalisme” yang mau menjadikan industri 
 dirgantara simbol kemajuan bangsa. Namun, di belakang yang simbolik, tertanam 
 jerih payah insinyur dan ahli teknik PT Industri Pesawat Terbang Nusantara 
 serta ratusan ribu jam kerja dan modal yang tidak sedikit.
 Cerai berai
 Tanpa perlu masuk ke perdebatan ”IPTN era 90-an” sukses atau gagal, butir 
 yang kadang lepas dari perdebatan adalah peran IPTN dalam membangun sumber 
 daya manusia (SDM) setara SDM negara-negara maju, khususnya dalam bidang 
 rancang bangun/teknologi pesawat komersial berpenumpang 19 sampai dengan 70 
 orang. Sesudah krisis ekonomi-politik 1997/1998, IPTN (kini PT Dirgantara 
 Indonesia/PTDI) memangkas 80 persen jumlah karyawannya.
 Ke mana perginya tenaga terdidik teknologi yang kalau mengutip SBY disebut 
 intangible intellectual resources? Lebih dari 200 insinyur dan ahli teknik 
 eks PTDI kini tersebar di pabrik-pabrik pesawat terbang dunia. Boeing (AS) 
 mempekerjakan 30 orang, Bombardier (Kanada) merekrut 20 orang, EADS-AIRBUS 
 Industries (Jerman, Inggris, dan Spanyol) 75 orang. Tahun 2000 s/d 2005 
 tercatat hampir 100 orang bekerja di Embraer, Brasil, untuk program ERJ 
 170/190. Tidak sedikit di Belanda, Belgia, Swiss, UAE, Riyadh, Turki, 
 Malaysia, dan Singapura.
 Pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan diperkirakan mencapai 5 persen-6 
 persen per tahun. Pertanyaannya, untuk negara kepulauan sebesar Indonesia, 
 jenis transportasi efisien apa yang dapat ikut memicu pembangunan daerah 
 terpencil? Rute di bawah 500 kilometer efisien ditempuh menggunakan pesawat 
 berbaling-baling. Untuk Indonesia, yang paling sesuai adalah pesawat 
 berpenumpang 19 orang dengan daya kargo 2-3 ton dan daya jelajah 
 1.000â€1.500 kilometer. Perawatan pesawat jenis ini mudah dan murah. Harga 
 beli dan biaya operasi langsungnya pun rendah.
 Tidak mengherankan jika pesawat jenis inilah yang berdatangan ke pasar 
 Indonesia. Polri membeli 10 Skytruck (Polandia). Sebuah perusahaan 
 penerbangan swasta punya dua buah LET 42 (Czech). Belasan DHC-6 Twin-Otter 
 (Kanada) dibeli untuk rute penerbangan perintis. China giat menawarkan Harbin 
 Y-12, dan Merpati Nusantara menggunakan M60 (sejenis N250) buatan China untuk 
 rute Indonesia Timur. TNI juga sedang mengkaji pembelian pesawat jenis itu.
 Kini, PTDI serius mengkaji kelayakan Program N219. Alasannya adalah fakta di 
 atas serta prakiraan bahwa dalam 15 tahun mendatang Indonesia butuh 250 
 pesawat jenis ini untuk mengganti pesawat-pesawat sekelas yang menua serta 
 pertumbuhan armada. Dana program pengembangan N219 di bawah 200 juta dollar 
 AS. Fase perancangan, pembuatan prototipe, uji coba, sertifikasi laik 
 terbang, sampai akhirnya punya nilai komersial memerlukan waktu tiga tahun. 
 Dengan perencanaan matang, analisis titik impas bisa tercapai pada penjualan 
 unit ke-200.
 Hidup bersama
 Menyangkut produksi dalam negeri biasanya muncul pendapat bukankah lebih 
 untung beli dari luar? Sikap itu kiranya perlu diimbangi pertanyaan seserius 
 apa kita mau menjalankan alih teknologi, membangun SDM, dan memicu inovasi?
 Dalam sistem ekonomi yang sepenuhnya mementingkan profit, waktu adalah 
 taruhan. Meski menyiapkan SDM melibatkan skala panjang waktu, tidak berarti 
 logika SDM tidak bisa diinjeksikan ke gairah mencari profit. Tentu ada 
 konsekuensi. Profit jangka pendek menurun, demi produktivitas jangka panjang. 
 Dengan kata lain, logika SDM menuntut agar ke dalam rancangan profit jangka 
 pendek ditanamkan kebutuhan menciptakan ”rumah-rumah produksi”, 

[GM2020] Visi Indonesia 2030

2010-06-21 Terurut Topik pipibol


--- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, pipibol zula...@... wrote:

 
 
 --- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, funcotanipu@ wrote:
 
  
  Dua hari sebelumnya, tulisan Arie M Pedju ttg Teknologi, SBY dan Obama.
  
  Menarik dan inspiratif.
  
  
  
  Powered by Telkomsel BlackBerry®
  
  -Original Message-
  From: Sofyan Uli sofyanuli@
  Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
  Date: Mon, 21 Jun 2010 17:53:18 
  To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
  Reply-To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
  Subject: [GM2020] hilangnya sebuah generasi
  
  Hilangnya Sebuah Generasi
  Sabtu, 19 Juni 2010 | 04:45 WIBOleh Alexander Supelli
  Ary Mochtar Pedju (Kompas, 16/6/2010) mengontraskan pidato Presiden Susilo 
  Bambang Yudhoyono di Puspiptek, Serpong (20/1/2010), dengan artikel seorang 
  cendekiawan (Koran Tempo, 20/11/2009). Di satu sisi, kita dengar pentingnya 
  penguasaan teknologi agar tidak terlindas derap sejarah yang terutama 
  digerakkan teknologi. Di sisi lain, ada kegerahan akan ketergantungan 
  Indonesia pada sumber daya manusia, teknologi, dan modal asing.
  Kontras berubah menjadi ironi kalau kita tengok peristiwa 15 tahun lalu. 
  Jutaan orang baik di dalam maupun di luar negeri hampir-hampir tidak 
  percaya menyaksikan prototipe pesawat N250 mengudara. Itulah salah satu 
  karya rancang bangun anak bangsa di tangga teknologi tinggi. Apa yang 
  tersisa dari peristiwa 10 Agustus 1995 mungkin hanya Keppres No 71 Tahun 
  1995 tentang Hari Kebangkitan Teknologi Nasional.
  Sukses itu tidak lepas dari ”nasionalisme” yang mau menjadikan industri 
  dirgantara simbol kemajuan bangsa. Namun, di belakang yang simbolik, 
  tertanam jerih payah insinyur dan ahli teknik PT Industri Pesawat Terbang 
  Nusantara serta ratusan ribu jam kerja dan modal yang tidak sedikit.
  Cerai berai
  Tanpa perlu masuk ke perdebatan ”IPTN era 90-an” sukses atau gagal, 
  butir yang kadang lepas dari perdebatan adalah peran IPTN dalam membangun 
  sumber daya manusia (SDM) setara SDM negara-negara maju, khususnya dalam 
  bidang rancang bangun/teknologi pesawat komersial berpenumpang 19 sampai 
  dengan 70 orang. Sesudah krisis ekonomi-politik 1997/1998, IPTN (kini PT 
  Dirgantara Indonesia/PTDI) memangkas 80 persen jumlah karyawannya.
  Ke mana perginya tenaga terdidik teknologi yang kalau mengutip SBY disebut 
  intangible intellectual resources? Lebih dari 200 insinyur dan ahli teknik 
  eks PTDI kini tersebar di pabrik-pabrik pesawat terbang dunia. Boeing (AS) 
  mempekerjakan 30 orang, Bombardier (Kanada) merekrut 20 orang, EADS-AIRBUS 
  Industries (Jerman, Inggris, dan Spanyol) 75 orang. Tahun 2000 s/d 2005 
  tercatat hampir 100 orang bekerja di Embraer, Brasil, untuk program ERJ 
  170/190. Tidak sedikit di Belanda, Belgia, Swiss, UAE, Riyadh, Turki, 
  Malaysia, dan Singapura.
  Pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan diperkirakan mencapai 5 persen-6 
  persen per tahun. Pertanyaannya, untuk negara kepulauan sebesar Indonesia, 
  jenis transportasi efisien apa yang dapat ikut memicu pembangunan daerah 
  terpencil? Rute di bawah 500 kilometer efisien ditempuh menggunakan pesawat 
  berbaling-baling. Untuk Indonesia, yang paling sesuai adalah pesawat 
  berpenumpang 19 orang dengan daya kargo 2-3 ton dan daya jelajah 
  1.000â€1.500 kilometer. Perawatan pesawat jenis ini mudah dan murah. Harga 
  beli dan biaya operasi langsungnya pun rendah.
  Tidak mengherankan jika pesawat jenis inilah yang berdatangan ke pasar 
  Indonesia. Polri membeli 10 Skytruck (Polandia). Sebuah perusahaan 
  penerbangan swasta punya dua buah LET 42 (Czech). Belasan DHC-6 Twin-Otter 
  (Kanada) dibeli untuk rute penerbangan perintis. China giat menawarkan 
  Harbin Y-12, dan Merpati Nusantara menggunakan M60 (sejenis N250) buatan 
  China untuk rute Indonesia Timur. TNI juga sedang mengkaji pembelian 
  pesawat jenis itu.
  Kini, PTDI serius mengkaji kelayakan Program N219. Alasannya adalah fakta 
  di atas serta prakiraan bahwa dalam 15 tahun mendatang Indonesia butuh 250 
  pesawat jenis ini untuk mengganti pesawat-pesawat sekelas yang menua serta 
  pertumbuhan armada. Dana program pengembangan N219 di bawah 200 juta dollar 
  AS. Fase perancangan, pembuatan prototipe, uji coba, sertifikasi laik 
  terbang, sampai akhirnya punya nilai komersial memerlukan waktu tiga tahun. 
  Dengan perencanaan matang, analisis titik impas bisa tercapai pada 
  penjualan unit ke-200.
  Hidup bersama
  Menyangkut produksi dalam negeri biasanya muncul pendapat bukankah lebih 
  untung beli dari luar? Sikap itu kiranya perlu diimbangi pertanyaan 
  seserius apa kita mau menjalankan alih teknologi, membangun SDM, dan memicu 
  inovasi?
  Dalam sistem ekonomi yang sepenuhnya mementingkan profit, waktu adalah 
  taruhan. Meski menyiapkan SDM melibatkan skala panjang waktu, tidak berarti 
  logika SDM tidak bisa diinjeksikan ke gairah mencari profit. Tentu ada 
  konsekuensi. Profit jangka pendek menurun, demi produktivitas jangka 

Re: [GM2020] Visi Indonesia 2030

2010-06-21 Terurut Topik  zamronie 

Tidak mangarti ana cara ba baca postingan li om pipibol amm..

So tidak tau yang mana yang om pipibol ada tulis ini

Tidak boleh pake cara yang normal jo?

Kong nama olo pake kasana yang butul jo uti.

☺ ☺ ☺ ☺ ☺


-Original Message-
From: pipibol zula...@yahoo.com
Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Date: Mon, 21 Jun 2010 15:13:26 
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Reply-To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: [GM2020]  Visi Indonesia 2030 



--- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, pipibol zula...@... wrote:

 
 
 --- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, funcotanipu@ wrote:
 
  
  Dua hari sebelumnya, tulisan Arie M Pedju ttg Teknologi, SBY dan Obama.
  
  Menarik dan inspiratif.
  
  
  
  Powered by Telkomsel BlackBerry®
  
  -Original Message-
  From: Sofyan Uli sofyanuli@
  Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
  Date: Mon, 21 Jun 2010 17:53:18 
  To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
  Reply-To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
  Subject: [GM2020] hilangnya sebuah generasi
  
  Hilangnya Sebuah Generasi
  Sabtu, 19 Juni 2010 | 04:45 WIBOleh Alexander Supelli
  Ary Mochtar Pedju (Kompas, 16/6/2010) mengontraskan pidato Presiden Susilo 
  Bambang Yudhoyono di Puspiptek, Serpong (20/1/2010), dengan artikel seorang 
  cendekiawan (Koran Tempo, 20/11/2009). Di satu sisi, kita dengar pentingnya 
  penguasaan teknologi agar tidak terlindas derap sejarah yang terutama 
  digerakkan teknologi. Di sisi lain, ada kegerahan akan ketergantungan 
  Indonesia pada sumber daya manusia, teknologi, dan modal asing.
  Kontras berubah menjadi ironi kalau kita tengok peristiwa 15 tahun lalu. 
  Jutaan orang baik di dalam maupun di luar negeri hampir-hampir tidak 
  percaya menyaksikan prototipe pesawat N250 mengudara. Itulah salah satu 
  karya rancang bangun anak bangsa di tangga teknologi tinggi. Apa yang 
  tersisa dari peristiwa 10 Agustus 1995 mungkin hanya Keppres No 71 Tahun 
  1995 tentang Hari Kebangkitan Teknologi Nasional.
  Sukses itu tidak lepas dari ”nasionalisme” yang mau menjadikan industri 
  dirgantara simbol kemajuan bangsa. Namun, di belakang yang simbolik, 
  tertanam jerih payah insinyur dan ahli teknik PT Industri Pesawat Terbang 
  Nusantara serta ratusan ribu jam kerja dan modal yang tidak sedikit.
  Cerai berai
  Tanpa perlu masuk ke perdebatan ”IPTN era 90-an” sukses atau gagal, 
  butir yang kadang lepas dari perdebatan adalah peran IPTN dalam membangun 
  sumber daya manusia (SDM) setara SDM negara-negara maju, khususnya dalam 
  bidang rancang bangun/teknologi pesawat komersial berpenumpang 19 sampai 
  dengan 70 orang. Sesudah krisis ekonomi-politik 1997/1998, IPTN (kini PT 
  Dirgantara Indonesia/PTDI) memangkas 80 persen jumlah karyawannya.
  Ke mana perginya tenaga terdidik teknologi yang kalau mengutip SBY disebut 
  intangible intellectual resources? Lebih dari 200 insinyur dan ahli teknik 
  eks PTDI kini tersebar di pabrik-pabrik pesawat terbang dunia. Boeing (AS) 
  mempekerjakan 30 orang, Bombardier (Kanada) merekrut 20 orang, EADS-AIRBUS 
  Industries (Jerman, Inggris, dan Spanyol) 75 orang. Tahun 2000 s/d 2005 
  tercatat hampir 100 orang bekerja di Embraer, Brasil, untuk program ERJ 
  170/190. Tidak sedikit di Belanda, Belgia, Swiss, UAE, Riyadh, Turki, 
  Malaysia, dan Singapura.
  Pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan diperkirakan mencapai 5 persen-6 
  persen per tahun. Pertanyaannya, untuk negara kepulauan sebesar Indonesia, 
  jenis transportasi efisien apa yang dapat ikut memicu pembangunan daerah 
  terpencil? Rute di bawah 500 kilometer efisien ditempuh menggunakan pesawat 
  berbaling-baling. Untuk Indonesia, yang paling sesuai adalah pesawat 
  berpenumpang 19 orang dengan daya kargo 2-3 ton dan daya jelajah 
  1.000â€1.500 kilometer. Perawatan pesawat jenis ini mudah dan murah. Harga 
  beli dan biaya operasi langsungnya pun rendah.
  Tidak mengherankan jika pesawat jenis inilah yang berdatangan ke pasar 
  Indonesia. Polri membeli 10 Skytruck (Polandia). Sebuah perusahaan 
  penerbangan swasta punya dua buah LET 42 (Czech). Belasan DHC-6 Twin-Otter 
  (Kanada) dibeli untuk rute penerbangan perintis. China giat menawarkan 
  Harbin Y-12, dan Merpati Nusantara menggunakan M60 (sejenis N250) buatan 
  China untuk rute Indonesia Timur. TNI juga sedang mengkaji pembelian 
  pesawat jenis itu.
  Kini, PTDI serius mengkaji kelayakan Program N219. Alasannya adalah fakta 
  di atas serta prakiraan bahwa dalam 15 tahun mendatang Indonesia butuh 250 
  pesawat jenis ini untuk mengganti pesawat-pesawat sekelas yang menua serta 
  pertumbuhan armada. Dana program pengembangan N219 di bawah 200 juta dollar 
  AS. Fase perancangan, pembuatan prototipe, uji coba, sertifikasi laik 
  terbang, sampai akhirnya punya nilai komersial memerlukan waktu tiga tahun. 
  Dengan perencanaan matang, analisis titik impas bisa tercapai pada 
  penjualan unit ke-200.
  Hidup bersama
  Menyangkut produksi dalam negeri biasanya muncul pendapat 

Re: [GM2020] Visi Indonesia 2030

2010-06-21 Terurut Topik agung_hpmig
Pipi bol jg dobel bakirim
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: pipibol zula...@yahoo.com
Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Date: Mon, 21 Jun 2010 15:13:26 
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Reply-To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: [GM2020]  Visi Indonesia 2030 



--- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, pipibol zula...@... wrote:

 
 
 --- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, funcotanipu@ wrote:
 
  
  Dua hari sebelumnya, tulisan Arie M Pedju ttg Teknologi, SBY dan Obama.
  
  Menarik dan inspiratif.
  
  
  
  Powered by Telkomsel BlackBerry®
  
  -Original Message-
  From: Sofyan Uli sofyanuli@
  Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
  Date: Mon, 21 Jun 2010 17:53:18 
  To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
  Reply-To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
  Subject: [GM2020] hilangnya sebuah generasi
  
  Hilangnya Sebuah Generasi
  Sabtu, 19 Juni 2010 | 04:45 WIBOleh Alexander Supelli
  Ary Mochtar Pedju (Kompas, 16/6/2010) mengontraskan pidato Presiden Susilo 
  Bambang Yudhoyono di Puspiptek, Serpong (20/1/2010), dengan artikel seorang 
  cendekiawan (Koran Tempo, 20/11/2009). Di satu sisi, kita dengar pentingnya 
  penguasaan teknologi agar tidak terlindas derap sejarah yang terutama 
  digerakkan teknologi. Di sisi lain, ada kegerahan akan ketergantungan 
  Indonesia pada sumber daya manusia, teknologi, dan modal asing.
  Kontras berubah menjadi ironi kalau kita tengok peristiwa 15 tahun lalu. 
  Jutaan orang baik di dalam maupun di luar negeri hampir-hampir tidak 
  percaya menyaksikan prototipe pesawat N250 mengudara. Itulah salah satu 
  karya rancang bangun anak bangsa di tangga teknologi tinggi. Apa yang 
  tersisa dari peristiwa 10 Agustus 1995 mungkin hanya Keppres No 71 Tahun 
  1995 tentang Hari Kebangkitan Teknologi Nasional.
  Sukses itu tidak lepas dari �nasionalisme� yang mau menjadikan industri 
  dirgantara simbol kemajuan bangsa. Namun, di belakang yang simbolik, 
  tertanam jerih payah insinyur dan ahli teknik PT Industri Pesawat Terbang 
  Nusantara serta ratusan ribu jam kerja dan modal yang tidak sedikit.
  Cerai berai
  Tanpa perlu masuk ke perdebatan �IPTN era 90-an� sukses atau gagal, 
  butir yang kadang lepas dari perdebatan adalah peran IPTN dalam membangun 
  sumber daya manusia (SDM) setara SDM negara-negara maju, khususnya dalam 
  bidang rancang bangun/teknologi pesawat komersial berpenumpang 19 sampai 
  dengan 70 orang. Sesudah krisis ekonomi-politik 1997/1998, IPTN (kini PT 
  Dirgantara Indonesia/PTDI) memangkas 80 persen jumlah karyawannya.
  Ke mana perginya tenaga terdidik teknologi yang kalau mengutip SBY disebut 
  intangible intellectual resources? Lebih dari 200 insinyur dan ahli teknik 
  eks PTDI kini tersebar di pabrik-pabrik pesawat terbang dunia. Boeing (AS) 
  mempekerjakan 30 orang, Bombardier (Kanada) merekrut 20 orang, EADS-AIRBUS 
  Industries (Jerman, Inggris, dan Spanyol) 75 orang. Tahun 2000 s/d 2005 
  tercatat hampir 100 orang bekerja di Embraer, Brasil, untuk program ERJ 
  170/190. Tidak sedikit di Belanda, Belgia, Swiss, UAE, Riyadh, Turki, 
  Malaysia, dan Singapura.
  Pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan diperkirakan mencapai 5 persen-6 
  persen per tahun. Pertanyaannya, untuk negara kepulauan sebesar Indonesia, 
  jenis transportasi efisien apa yang dapat ikut memicu pembangunan daerah 
  terpencil? Rute di bawah 500 kilometer efisien ditempuh menggunakan pesawat 
  berbaling-baling. Untuk Indonesia, yang paling sesuai adalah pesawat 
  berpenumpang 19 orang dengan daya kargo 2-3 ton dan daya jelajah 
  1.000â€1.500 kilometer. Perawatan pesawat jenis ini mudah dan murah. Harga 
  beli dan biaya operasi langsungnya pun rendah.
  Tidak mengherankan jika pesawat jenis inilah yang berdatangan ke pasar 
  Indonesia. Polri membeli 10 Skytruck (Polandia). Sebuah perusahaan 
  penerbangan swasta punya dua buah LET 42 (Czech). Belasan DHC-6 Twin-Otter 
  (Kanada) dibeli untuk rute penerbangan perintis. China giat menawarkan 
  Harbin Y-12, dan Merpati Nusantara menggunakan M60 (sejenis N250) buatan 
  China untuk rute Indonesia Timur. TNI juga sedang mengkaji pembelian 
  pesawat jenis itu.
  Kini, PTDI serius mengkaji kelayakan Program N219. Alasannya adalah fakta 
  di atas serta prakiraan bahwa dalam 15 tahun mendatang Indonesia butuh 250 
  pesawat jenis ini untuk mengganti pesawat-pesawat sekelas yang menua serta 
  pertumbuhan armada. Dana program pengembangan N219 di bawah 200 juta dollar 
  AS. Fase perancangan, pembuatan prototipe, uji coba, sertifikasi laik 
  terbang, sampai akhirnya punya nilai komersial memerlukan waktu tiga tahun. 
  Dengan perencanaan matang, analisis titik impas bisa tercapai pada 
  penjualan unit ke-200.
  Hidup bersama
  Menyangkut produksi dalam negeri biasanya muncul pendapat bukankah lebih 
  untung beli dari luar? Sikap itu kiranya perlu diimbangi pertanyaan 
  seserius apa kita mau menjalankan alih teknologi, membangun SDM, dan 

Re: [GM2020] Visi Indonesia 2030

2010-06-21 Terurut Topik agung_hpmig
All anggota milis kalo pemerintah pusat baru mencanangkan visi indonesia 2030 
kita di moawota sdh duluan gorontalo unggul 2030 di singkat GONG 2030
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: agung_hp...@rocketmail.com
Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Date: Mon, 21 Jun 2010 15:23:15 
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Reply-To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: [GM2020]  Visi Indonesia 2030 

Pipi bol jg dobel bakirim
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: pipibol zula...@yahoo.com
Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Date: Mon, 21 Jun 2010 15:13:26 
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Reply-To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: [GM2020]  Visi Indonesia 2030 



--- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, pipibol zula...@... wrote:

 
 
 --- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, funcotanipu@ wrote:
 
  
  Dua hari sebelumnya, tulisan Arie M Pedju ttg Teknologi, SBY dan Obama.
  
  Menarik dan inspiratif.
  
  
  
  Powered by Telkomsel BlackBerry®
  
  -Original Message-
  From: Sofyan Uli sofyanuli@
  Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
  Date: Mon, 21 Jun 2010 17:53:18 
  To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
  Reply-To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
  Subject: [GM2020] hilangnya sebuah generasi
  
  Hilangnya Sebuah Generasi
  Sabtu, 19 Juni 2010 | 04:45 WIBOleh Alexander Supelli
  Ary Mochtar Pedju (Kompas, 16/6/2010) mengontraskan pidato Presiden Susilo 
  Bambang Yudhoyono di Puspiptek, Serpong (20/1/2010), dengan artikel seorang 
  cendekiawan (Koran Tempo, 20/11/2009). Di satu sisi, kita dengar pentingnya 
  penguasaan teknologi agar tidak terlindas derap sejarah yang terutama 
  digerakkan teknologi. Di sisi lain, ada kegerahan akan ketergantungan 
  Indonesia pada sumber daya manusia, teknologi, dan modal asing.
  Kontras berubah menjadi ironi kalau kita tengok peristiwa 15 tahun lalu. 
  Jutaan orang baik di dalam maupun di luar negeri hampir-hampir tidak 
  percaya menyaksikan prototipe pesawat N250 mengudara. Itulah salah satu 
  karya rancang bangun anak bangsa di tangga teknologi tinggi. Apa yang 
  tersisa dari peristiwa 10 Agustus 1995 mungkin hanya Keppres No 71 Tahun 
  1995 tentang Hari Kebangkitan Teknologi Nasional.
  Sukses itu tidak lepas dari �nasionalisme� yang mau menjadikan industri 
  dirgantara simbol kemajuan bangsa. Namun, di belakang yang simbolik, 
  tertanam jerih payah insinyur dan ahli teknik PT Industri Pesawat Terbang 
  Nusantara serta ratusan ribu jam kerja dan modal yang tidak sedikit.
  Cerai berai
  Tanpa perlu masuk ke perdebatan �IPTN era 90-an� sukses atau gagal, 
  butir yang kadang lepas dari perdebatan adalah peran IPTN dalam membangun 
  sumber daya manusia (SDM) setara SDM negara-negara maju, khususnya dalam 
  bidang rancang bangun/teknologi pesawat komersial berpenumpang 19 sampai 
  dengan 70 orang. Sesudah krisis ekonomi-politik 1997/1998, IPTN (kini PT 
  Dirgantara Indonesia/PTDI) memangkas 80 persen jumlah karyawannya.
  Ke mana perginya tenaga terdidik teknologi yang kalau mengutip SBY disebut 
  intangible intellectual resources? Lebih dari 200 insinyur dan ahli teknik 
  eks PTDI kini tersebar di pabrik-pabrik pesawat terbang dunia. Boeing (AS) 
  mempekerjakan 30 orang, Bombardier (Kanada) merekrut 20 orang, EADS-AIRBUS 
  Industries (Jerman, Inggris, dan Spanyol) 75 orang. Tahun 2000 s/d 2005 
  tercatat hampir 100 orang bekerja di Embraer, Brasil, untuk program ERJ 
  170/190. Tidak sedikit di Belanda, Belgia, Swiss, UAE, Riyadh, Turki, 
  Malaysia, dan Singapura.
  Pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan diperkirakan mencapai 5 persen-6 
  persen per tahun. Pertanyaannya, untuk negara kepulauan sebesar Indonesia, 
  jenis transportasi efisien apa yang dapat ikut memicu pembangunan daerah 
  terpencil? Rute di bawah 500 kilometer efisien ditempuh menggunakan pesawat 
  berbaling-baling. Untuk Indonesia, yang paling sesuai adalah pesawat 
  berpenumpang 19 orang dengan daya kargo 2-3 ton dan daya jelajah 
  1.000â€1.500 kilometer. Perawatan pesawat jenis ini mudah dan murah. Harga 
  beli dan biaya operasi langsungnya pun rendah.
  Tidak mengherankan jika pesawat jenis inilah yang berdatangan ke pasar 
  Indonesia. Polri membeli 10 Skytruck (Polandia). Sebuah perusahaan 
  penerbangan swasta punya dua buah LET 42 (Czech). Belasan DHC-6 Twin-Otter 
  (Kanada) dibeli untuk rute penerbangan perintis. China giat menawarkan 
  Harbin Y-12, dan Merpati Nusantara menggunakan M60 (sejenis N250) buatan 
  China untuk rute Indonesia Timur. TNI juga sedang mengkaji pembelian 
  pesawat jenis itu.
  Kini, PTDI serius mengkaji kelayakan Program N219. Alasannya adalah fakta 
  di atas serta prakiraan bahwa dalam 15 tahun mendatang Indonesia butuh 250 
  pesawat jenis ini untuk mengganti pesawat-pesawat sekelas yang menua serta 
  pertumbuhan armada. Dana program pengembangan N219 di bawah 200 juta dollar 
  AS. Fase perancangan, pembuatan 

Re: [GM2020] Visi Indonesia 2030

2010-06-21 Terurut Topik funcotanipu

So jaga mandango ti om zam..
‎​​K=)) K=)) K=)) K=)) K=)) 





Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From:  zamronie  zamroni...@yahoo.co.id
Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Date: Mon, 21 Jun 2010 15:19:18 
To: GM2020gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Reply-To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: [GM2020]  Visi Indonesia 2030 


Tidak mangarti ana cara ba baca postingan li om pipibol amm..

So tidak tau yang mana yang om pipibol ada tulis ini

Tidak boleh pake cara yang normal jo?

Kong nama olo pake kasana yang butul jo uti.

☺ ☺ ☺ ☺ ☺


-Original Message-
From: pipibol zula...@yahoo.com
Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Date: Mon, 21 Jun 2010 15:13:26 
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Reply-To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: [GM2020]  Visi Indonesia 2030 



--- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, pipibol zula...@... wrote:

 
 
 --- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, funcotanipu@ wrote:
 
  
  Dua hari sebelumnya, tulisan Arie M Pedju ttg Teknologi, SBY dan Obama.
  
  Menarik dan inspiratif.
  
  
  
  Powered by Telkomsel BlackBerry®
  
  -Original Message-
  From: Sofyan Uli sofyanuli@
  Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
  Date: Mon, 21 Jun 2010 17:53:18 
  To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
  Reply-To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
  Subject: [GM2020] hilangnya sebuah generasi
  
  Hilangnya Sebuah Generasi
  Sabtu, 19 Juni 2010 | 04:45 WIBOleh Alexander Supelli
  Ary Mochtar Pedju (Kompas, 16/6/2010) mengontraskan pidato Presiden Susilo 
  Bambang Yudhoyono di Puspiptek, Serpong (20/1/2010), dengan artikel seorang 
  cendekiawan (Koran Tempo, 20/11/2009). Di satu sisi, kita dengar pentingnya 
  penguasaan teknologi agar tidak terlindas derap sejarah yang terutama 
  digerakkan teknologi. Di sisi lain, ada kegerahan akan ketergantungan 
  Indonesia pada sumber daya manusia, teknologi, dan modal asing.
  Kontras berubah menjadi ironi kalau kita tengok peristiwa 15 tahun lalu. 
  Jutaan orang baik di dalam maupun di luar negeri hampir-hampir tidak 
  percaya menyaksikan prototipe pesawat N250 mengudara. Itulah salah satu 
  karya rancang bangun anak bangsa di tangga teknologi tinggi. Apa yang 
  tersisa dari peristiwa 10 Agustus 1995 mungkin hanya Keppres No 71 Tahun 
  1995 tentang Hari Kebangkitan Teknologi Nasional.
  Sukses itu tidak lepas dari ”nasionalisme” yang mau menjadikan industri 
  dirgantara simbol kemajuan bangsa. Namun, di belakang yang simbolik, 
  tertanam jerih payah insinyur dan ahli teknik PT Industri Pesawat Terbang 
  Nusantara serta ratusan ribu jam kerja dan modal yang tidak sedikit.
  Cerai berai
  Tanpa perlu masuk ke perdebatan ”IPTN era 90-an” sukses atau gagal, 
  butir yang kadang lepas dari perdebatan adalah peran IPTN dalam membangun 
  sumber daya manusia (SDM) setara SDM negara-negara maju, khususnya dalam 
  bidang rancang bangun/teknologi pesawat komersial berpenumpang 19 sampai 
  dengan 70 orang. Sesudah krisis ekonomi-politik 1997/1998, IPTN (kini PT 
  Dirgantara Indonesia/PTDI) memangkas 80 persen jumlah karyawannya.
  Ke mana perginya tenaga terdidik teknologi yang kalau mengutip SBY disebut 
  intangible intellectual resources? Lebih dari 200 insinyur dan ahli teknik 
  eks PTDI kini tersebar di pabrik-pabrik pesawat terbang dunia. Boeing (AS) 
  mempekerjakan 30 orang, Bombardier (Kanada) merekrut 20 orang, EADS-AIRBUS 
  Industries (Jerman, Inggris, dan Spanyol) 75 orang. Tahun 2000 s/d 2005 
  tercatat hampir 100 orang bekerja di Embraer, Brasil, untuk program ERJ 
  170/190. Tidak sedikit di Belanda, Belgia, Swiss, UAE, Riyadh, Turki, 
  Malaysia, dan Singapura.
  Pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan diperkirakan mencapai 5 persen-6 
  persen per tahun. Pertanyaannya, untuk negara kepulauan sebesar Indonesia, 
  jenis transportasi efisien apa yang dapat ikut memicu pembangunan daerah 
  terpencil? Rute di bawah 500 kilometer efisien ditempuh menggunakan pesawat 
  berbaling-baling. Untuk Indonesia, yang paling sesuai adalah pesawat 
  berpenumpang 19 orang dengan daya kargo 2-3 ton dan daya jelajah 
  1.000â€1.500 kilometer. Perawatan pesawat jenis ini mudah dan murah. Harga 
  beli dan biaya operasi langsungnya pun rendah.
  Tidak mengherankan jika pesawat jenis inilah yang berdatangan ke pasar 
  Indonesia. Polri membeli 10 Skytruck (Polandia). Sebuah perusahaan 
  penerbangan swasta punya dua buah LET 42 (Czech). Belasan DHC-6 Twin-Otter 
  (Kanada) dibeli untuk rute penerbangan perintis. China giat menawarkan 
  Harbin Y-12, dan Merpati Nusantara menggunakan M60 (sejenis N250) buatan 
  China untuk rute Indonesia Timur. TNI juga sedang mengkaji pembelian 
  pesawat jenis itu.
  Kini, PTDI serius mengkaji kelayakan Program N219. Alasannya adalah fakta 
  di atas serta prakiraan bahwa dalam 15 tahun mendatang Indonesia butuh 250 
  pesawat jenis ini untuk mengganti pesawat-pesawat sekelas yang menua serta 
  pertumbuhan armada. 

Re: [GM2020] Visi Indonesia 2030

2010-06-21 Terurut Topik Neeva Nodra

Numpang ketawa ach
Hahahahahah


Sent from Depot IFAGorontalo
1 teladan lebih baik daripada 1000 nasehat

-Original Message-
From: funcotan...@gmail.com
Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Date: Mon, 21 Jun 2010 15:50:39 
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Reply-To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: [GM2020]  Visi Indonesia 2030 


So jaga mandango ti om zam..
‎​​K=)) K=)) K=)) K=)) K=)) 





Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From:  zamronie  zamroni...@yahoo.co.id
Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Date: Mon, 21 Jun 2010 15:19:18 
To: GM2020gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Reply-To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: [GM2020]  Visi Indonesia 2030 


Tidak mangarti ana cara ba baca postingan li om pipibol amm..

So tidak tau yang mana yang om pipibol ada tulis ini

Tidak boleh pake cara yang normal jo?

Kong nama olo pake kasana yang butul jo uti.

☺ ☺ ☺ ☺ ☺


-Original Message-
From: pipibol zula...@yahoo.com
Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Date: Mon, 21 Jun 2010 15:13:26 
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Reply-To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: [GM2020]  Visi Indonesia 2030 



--- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, pipibol zula...@... wrote:

 
 
 --- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, funcotanipu@ wrote:
 
  
  Dua hari sebelumnya, tulisan Arie M Pedju ttg Teknologi, SBY dan Obama.
  
  Menarik dan inspiratif.
  
  
  
  Powered by Telkomsel BlackBerry®
  
  -Original Message-
  From: Sofyan Uli sofyanuli@
  Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
  Date: Mon, 21 Jun 2010 17:53:18 
  To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
  Reply-To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
  Subject: [GM2020] hilangnya sebuah generasi
  
  Hilangnya Sebuah Generasi
  Sabtu, 19 Juni 2010 | 04:45 WIBOleh Alexander Supelli
  Ary Mochtar Pedju (Kompas, 16/6/2010) mengontraskan pidato Presiden Susilo 
  Bambang Yudhoyono di Puspiptek, Serpong (20/1/2010), dengan artikel seorang 
  cendekiawan (Koran Tempo, 20/11/2009). Di satu sisi, kita dengar pentingnya 
  penguasaan teknologi agar tidak terlindas derap sejarah yang terutama 
  digerakkan teknologi. Di sisi lain, ada kegerahan akan ketergantungan 
  Indonesia pada sumber daya manusia, teknologi, dan modal asing.
  Kontras berubah menjadi ironi kalau kita tengok peristiwa 15 tahun lalu. 
  Jutaan orang baik di dalam maupun di luar negeri hampir-hampir tidak 
  percaya menyaksikan prototipe pesawat N250 mengudara. Itulah salah satu 
  karya rancang bangun anak bangsa di tangga teknologi tinggi. Apa yang 
  tersisa dari peristiwa 10 Agustus 1995 mungkin hanya Keppres No 71 Tahun 
  1995 tentang Hari Kebangkitan Teknologi Nasional.
  Sukses itu tidak lepas dari ”nasionalisme” yang mau menjadikan industri 
  dirgantara simbol kemajuan bangsa. Namun, di belakang yang simbolik, 
  tertanam jerih payah insinyur dan ahli teknik PT Industri Pesawat Terbang 
  Nusantara serta ratusan ribu jam kerja dan modal yang tidak sedikit.
  Cerai berai
  Tanpa perlu masuk ke perdebatan ”IPTN era 90-an” sukses atau gagal, 
  butir yang kadang lepas dari perdebatan adalah peran IPTN dalam membangun 
  sumber daya manusia (SDM) setara SDM negara-negara maju, khususnya dalam 
  bidang rancang bangun/teknologi pesawat komersial berpenumpang 19 sampai 
  dengan 70 orang. Sesudah krisis ekonomi-politik 1997/1998, IPTN (kini PT 
  Dirgantara Indonesia/PTDI) memangkas 80 persen jumlah karyawannya.
  Ke mana perginya tenaga terdidik teknologi yang kalau mengutip SBY disebut 
  intangible intellectual resources? Lebih dari 200 insinyur dan ahli teknik 
  eks PTDI kini tersebar di pabrik-pabrik pesawat terbang dunia. Boeing (AS) 
  mempekerjakan 30 orang, Bombardier (Kanada) merekrut 20 orang, EADS-AIRBUS 
  Industries (Jerman, Inggris, dan Spanyol) 75 orang. Tahun 2000 s/d 2005 
  tercatat hampir 100 orang bekerja di Embraer, Brasil, untuk program ERJ 
  170/190. Tidak sedikit di Belanda, Belgia, Swiss, UAE, Riyadh, Turki, 
  Malaysia, dan Singapura.
  Pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan diperkirakan mencapai 5 persen-6 
  persen per tahun. Pertanyaannya, untuk negara kepulauan sebesar Indonesia, 
  jenis transportasi efisien apa yang dapat ikut memicu pembangunan daerah 
  terpencil? Rute di bawah 500 kilometer efisien ditempuh menggunakan pesawat 
  berbaling-baling. Untuk Indonesia, yang paling sesuai adalah pesawat 
  berpenumpang 19 orang dengan daya kargo 2-3 ton dan daya jelajah 
  1.000â€1.500 kilometer. Perawatan pesawat jenis ini mudah dan murah. Harga 
  beli dan biaya operasi langsungnya pun rendah.
  Tidak mengherankan jika pesawat jenis inilah yang berdatangan ke pasar 
  Indonesia. Polri membeli 10 Skytruck (Polandia). Sebuah perusahaan 
  penerbangan swasta punya dua buah LET 42 (Czech). Belasan DHC-6 Twin-Otter 
  (Kanada) dibeli untuk rute penerbangan perintis. China giat menawarkan 
  Harbin Y-12, dan Merpati Nusantara menggunakan M60 (sejenis 

[GM2020] Re: Dari Budaya Korpol Hingga Menjadi Pejabat Publik

2010-06-21 Terurut Topik pipibol


--- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, Taufik Polapa icky...@... wrote:

 Dear All gm2020
 
 Bagi sebagian masyarakat gorontalo kata Koprol tidak asing lagi terdengar 
 bahkan telah menjadi Brand Lokal Maupun Nasional, sebenarnya Koprol juga 
 bukan hanya ada pada masyarakat gorontalo, akan tetapi dalam budaya Bugia 
 Makassar maupun jawa pun Budaya Koprol ada, akan tetapi Untuk satu Kata ini  
 KOPROL bagi komunitas gorontalo justru lebih Dominan.
 
 Judul di atas sengaja saya angkat berdasarkan pengalaman saya dari berada di 
 Kota Makassar, Gorontalo Hingga Jakarta. Tanpa perlu saya menyebut siapa 
 orang yang di maksud dan tidak ada unsur menyudutkan pihak lain.
 
 Budaya KOPROL bagi sebagian masyarakat gorontalo yang hidup di wilayah 
 gorontalo tidak begitu dominan karena mayoritas Masyarakat Gorontalo sudah 
 melekat akan KOPROL itusendiri sehingga jika ada teman atau rekan melakukan 
 Koprol, langsung di katain Koprol poli nt ini am. sehingga temannya 
 jadi malu utk melanjutkan Koprol.
 
 Umumnya bagi sebagian masyarakat yang melakukan Koprol pada umumnya ada yang 
 bersifat Positif dan adapula yang negatif, akan tetapi berdasarkan pengalaman 
 Umumnya Dominan yang negatif dengan kata lain untuk mencapai tujuan individu 
 utk mencapai sesuatu harapan yang di Impikan tanpa perlu menyampaikan secara 
 terbuka.
 
 Umumnya Target yang menjadi Sasaran KOPROL adalah :
 1. Politikus yang terkenal
 2, Pejabat Publik
 3. Pengusaha Besar
 4. Pedagang 
 5. Dosen/Atasan/Rekan Bisnis
 6.Dll (yang ada manfaatnya bagi orang tersebut)
 
 Bahkan dari Budaya Koprol ini telah banyak Masyarakat Gorontalo yang 
 sebelumnya dari Ekonomi yang tidak Mampu saat ini telah menjadi Tokoh 
 Politik, Publik Fifure, dan Pengusaha Sukses, dll. Percaya apa tidak silahkan 
 anda menilainya sendiri kebenarannya. 
 
 Mungkin rekan2 sekalian pernah mendapatkan satu peristiwa pada saat berkumpul 
 sesama gorontalo, tengah asyik makan Bakso atau Makan Apa saja di Kaki Lima, 
 suatu ketika ada teman berkata kepada Mas Penjual Bakso Wahhh Mantappp dan 
 Ena Baksonya,,, tidak ada Bakso seLezat ini, saya yakin banyak yang beli 
 baksonya mas Tidak lama kemudian si Mas memberikan Tambahan Bakso kepada 
 teman saya yang memberikan Pujian/Koprol tersebut. Dalam Hati saya sempat 
 tersenyum dan bergumam Wah... Hebat jg teman saya yang satu ini tukang Bakso 
 pun bisa di Koprol, gimana jika sudah masuk dalam Ranah Bisnis atau Politik 
 ? pasti lebih hebat lagi benefit yang di dapatkan dari Hasil Koprolnya.
 
 Tidak Heran jika di tanah Rantau (di Luar Gorontalo) banyak Orang gorontalo 
 bisa sukses dan dominan Sukses dengan melakukan Budaya Koprol. Dan biasanya 
 Budaya KOPROL ini melekat pada masyarakat Gorontalo yang memiliki Ekonomi 
 Menengah ke Bawah dengan harapan mendapatkan Manfaat yang besar dari Budaya 
 KOPROL yang pernah di Lakukan.
 
 Bahkan berdasarkan pengalaman yang pernah saya alami, umumnya masyarakat 
 Gorontalo di perantauan tidak mau dan tidak tertarik bekerja dengan sesama 
 Gorontalo dalam satu instansi karena Budaya KOPROL tadi tidak akan 
 berkembang, dengan arti sudah saling mengetahui Kartu AS.
 
 Mungkin ini perlu di kaji lebih dalam dan bisa di bahas dalam pertemuan 
 secara ilmiah. Jika Budaya KOPROL ini bisa bermanfaat bagi SDM masyarakat 
 Gorontalo kita harus membahasnya ke arah Positif utk membangun gorontalo ke 
 depan, karena Umumnya banyak yang telah menikmati dari Hasil Budaya KOPROL 
 ini tidak mempunyai Sumbangsih langsung utk pembangunan Gorontalo akan tetapi 
 hanya untuk kepentingan Pribadi.
 
 Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan atas tulisan di atas.
 
 
 Salam AMAZING You...!!!
 
 TP




KOPROL ?

Koprol itu semua orang tahu bahwa gaya itu adalah suatu bentuk gerakan dalam 
berolah-raga , tetapi jika diartikan memuji , saya juga baru tahu sekarang dan 
terima kasih atas informasinya h . , tetapi memang sebagian besar 
masyarakat Gorontalo perantauan tidak mengerti akan apa maksud istilah Koprol 
tersebut , tetapi jika Koprol itu diartukan dengan Memuji maka lawan dari 
kata Memuji adalah Menghina .
Memuji terhadap hal-hal perbuatan yang baik dari seseorang , adalah anjuran 
dalam ajaran Agama Islam , dan sebaliknya janganlah kita memuji-muji sesorang 
yang perbuatannya buruk apalagi tercela .

Allah SWT dalam Al Qur'an/firmanNya banyak Memuji para Nabi dan 
Rosul-rosul-Nya terutama diri Rosulullah SAW , kemudian kita juga ummat Islam 
diperintahkan memuji-muji Allah SWT setiap saat .
Agama Islam memerintahkan kita Ummat Islam untuk memberi pujian dan 
penghormatan terhadap segala hal-hal yang berhubungan dengan perbuatan yang 
baik , dan apabila kita menerima suatu penghormatan atau kebaikan , maka 
Diperintahkan Allah SWT balaslah dengan penghormatan dan kebaikan yang lebih 
baik , atau minimal dibalas dengan hal yang sama , karena perbuatan tersebut 
manfaatnya dapat memotivasi orang-orang untuk berbuat lebih baik dan lebih baik 
lagi , serta banyak lagi manfaatnya 

Re: [GM2020] Re: Dari Budaya Korpol Hingga Menjadi Pejabat Publik

2010-06-21 Terurut Topik denbaga

htp//www.gong2...@yahoo.co.id.yyy

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: pipibol zula...@yahoo.com
Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Date: Mon, 21 Jun 2010 16:21:54 
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Reply-To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: [GM2020] Re: Dari Budaya Korpol Hingga Menjadi Pejabat Publik



--- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, Taufik Polapa icky...@... wrote:

 Dear All gm2020
 
 Bagi sebagian masyarakat gorontalo kata Koprol tidak asing lagi terdengar 
 bahkan telah menjadi Brand Lokal Maupun Nasional, sebenarnya Koprol juga 
 bukan hanya ada pada masyarakat gorontalo, akan tetapi dalam budaya Bugia 
 Makassar maupun jawa pun Budaya Koprol ada, akan tetapi Untuk satu Kata ini  
 KOPROL bagi komunitas gorontalo justru lebih Dominan.
 
 Judul di atas sengaja saya angkat berdasarkan pengalaman saya dari berada di 
 Kota Makassar, Gorontalo Hingga Jakarta. Tanpa perlu saya menyebut siapa 
 orang yang di maksud dan tidak ada unsur menyudutkan pihak lain.
 
 Budaya KOPROL bagi sebagian masyarakat gorontalo yang hidup di wilayah 
 gorontalo tidak begitu dominan karena mayoritas Masyarakat Gorontalo sudah 
 melekat akan KOPROL itusendiri sehingga jika ada teman atau rekan melakukan 
 Koprol, langsung di katain Koprol poli nt ini am. sehingga temannya 
 jadi malu utk melanjutkan Koprol.
 
 Umumnya bagi sebagian masyarakat yang melakukan Koprol pada umumnya ada yang 
 bersifat Positif dan adapula yang negatif, akan tetapi berdasarkan pengalaman 
 Umumnya Dominan yang negatif dengan kata lain untuk mencapai tujuan individu 
 utk mencapai sesuatu harapan yang di Impikan tanpa perlu menyampaikan secara 
 terbuka.
 
 Umumnya Target yang menjadi Sasaran KOPROL adalah :
 1. Politikus yang terkenal
 2, Pejabat Publik
 3. Pengusaha Besar
 4. Pedagang 
 5. Dosen/Atasan/Rekan Bisnis
 6.Dll (yang ada manfaatnya bagi orang tersebut)
 
 Bahkan dari Budaya Koprol ini telah banyak Masyarakat Gorontalo yang 
 sebelumnya dari Ekonomi yang tidak Mampu saat ini telah menjadi Tokoh 
 Politik, Publik Fifure, dan Pengusaha Sukses, dll. Percaya apa tidak silahkan 
 anda menilainya sendiri kebenarannya. 
 
 Mungkin rekan2 sekalian pernah mendapatkan satu peristiwa pada saat berkumpul 
 sesama gorontalo, tengah asyik makan Bakso atau Makan Apa saja di Kaki Lima, 
 suatu ketika ada teman berkata kepada Mas Penjual Bakso Wahhh Mantappp dan 
 Ena Baksonya,,, tidak ada Bakso seLezat ini, saya yakin banyak yang beli 
 baksonya mas Tidak lama kemudian si Mas memberikan Tambahan Bakso kepada 
 teman saya yang memberikan Pujian/Koprol tersebut. Dalam Hati saya sempat 
 tersenyum dan bergumam Wah... Hebat jg teman saya yang satu ini tukang Bakso 
 pun bisa di Koprol, gimana jika sudah masuk dalam Ranah Bisnis atau Politik 
 ? pasti lebih hebat lagi benefit yang di dapatkan dari Hasil Koprolnya.
 
 Tidak Heran jika di tanah Rantau (di Luar Gorontalo) banyak Orang gorontalo 
 bisa sukses dan dominan Sukses dengan melakukan Budaya Koprol. Dan biasanya 
 Budaya KOPROL ini melekat pada masyarakat Gorontalo yang memiliki Ekonomi 
 Menengah ke Bawah dengan harapan mendapatkan Manfaat yang besar dari Budaya 
 KOPROL yang pernah di Lakukan.
 
 Bahkan berdasarkan pengalaman yang pernah saya alami, umumnya masyarakat 
 Gorontalo di perantauan tidak mau dan tidak tertarik bekerja dengan sesama 
 Gorontalo dalam satu instansi karena Budaya KOPROL tadi tidak akan 
 berkembang, dengan arti sudah saling mengetahui Kartu AS.
 
 Mungkin ini perlu di kaji lebih dalam dan bisa di bahas dalam pertemuan 
 secara ilmiah. Jika Budaya KOPROL ini bisa bermanfaat bagi SDM masyarakat 
 Gorontalo kita harus membahasnya ke arah Positif utk membangun gorontalo ke 
 depan, karena Umumnya banyak yang telah menikmati dari Hasil Budaya KOPROL 
 ini tidak mempunyai Sumbangsih langsung utk pembangunan Gorontalo akan tetapi 
 hanya untuk kepentingan Pribadi.
 
 Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan atas tulisan di atas.
 
 
 Salam AMAZING You...!!!
 
 TP




KOPROL ?

Koprol itu semua orang tahu bahwa gaya itu adalah suatu bentuk gerakan dalam 
berolah-raga , tetapi jika diartikan memuji , saya juga baru tahu sekarang dan 
terima kasih atas informasinya h . , tetapi memang sebagian besar 
masyarakat Gorontalo perantauan tidak mengerti akan apa maksud istilah Koprol 
tersebut , tetapi jika Koprol itu diartukan dengan Memuji maka lawan dari 
kata Memuji adalah Menghina .
Memuji terhadap hal-hal perbuatan yang baik dari seseorang , adalah anjuran 
dalam ajaran Agama Islam , dan sebaliknya janganlah kita memuji-muji sesorang 
yang perbuatannya buruk apalagi tercela .

Allah SWT dalam Al Qur'an/firmanNya banyak Memuji para Nabi dan 
Rosul-rosul-Nya terutama diri Rosulullah SAW , kemudian kita juga ummat Islam 
diperintahkan memuji-muji Allah SWT setiap saat .
Agama Islam memerintahkan kita Ummat Islam untuk memberi pujian dan 
penghormatan terhadap segala hal-hal yang 

[GM2020] Re: Dari Budaya Korpol Hingga Menjadi Pejabat Publik

2010-06-21 Terurut Topik pipibol


--- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, pipibol zula...@... wrote:

 
 
 --- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, Taufik Polapa ickydei@ wrote:
 
  Dear All gm2020
  
  Bagi sebagian masyarakat gorontalo kata Koprol tidak asing lagi terdengar 
  bahkan telah menjadi Brand Lokal Maupun Nasional, sebenarnya Koprol juga 
  bukan hanya ada pada masyarakat gorontalo, akan tetapi dalam budaya Bugia 
  Makassar maupun jawa pun Budaya Koprol ada, akan tetapi Untuk satu Kata ini 
   KOPROL bagi komunitas gorontalo justru lebih Dominan.
  
  Judul di atas sengaja saya angkat berdasarkan pengalaman saya dari berada 
  di Kota Makassar, Gorontalo Hingga Jakarta. Tanpa perlu saya menyebut siapa 
  orang yang di maksud dan tidak ada unsur menyudutkan pihak lain.
  
  Budaya KOPROL bagi sebagian masyarakat gorontalo yang hidup di wilayah 
  gorontalo tidak begitu dominan karena mayoritas Masyarakat Gorontalo sudah 
  melekat akan KOPROL itusendiri sehingga jika ada teman atau rekan melakukan 
  Koprol, langsung di katain Koprol poli nt ini am. sehingga temannya 
  jadi malu utk melanjutkan Koprol.
  
  Umumnya bagi sebagian masyarakat yang melakukan Koprol pada umumnya ada 
  yang bersifat Positif dan adapula yang negatif, akan tetapi berdasarkan 
  pengalaman Umumnya Dominan yang negatif dengan kata lain untuk mencapai 
  tujuan individu utk mencapai sesuatu harapan yang di Impikan tanpa perlu 
  menyampaikan secara terbuka.
  
  Umumnya Target yang menjadi Sasaran KOPROL adalah :
  1. Politikus yang terkenal
  2, Pejabat Publik
  3. Pengusaha Besar
  4. Pedagang 
  5. Dosen/Atasan/Rekan Bisnis
  6.Dll (yang ada manfaatnya bagi orang tersebut)
  
  Bahkan dari Budaya Koprol ini telah banyak Masyarakat Gorontalo yang 
  sebelumnya dari Ekonomi yang tidak Mampu saat ini telah menjadi Tokoh 
  Politik, Publik Fifure, dan Pengusaha Sukses, dll. Percaya apa tidak 
  silahkan anda menilainya sendiri kebenarannya. 
  
  Mungkin rekan2 sekalian pernah mendapatkan satu peristiwa pada saat 
  berkumpul sesama gorontalo, tengah asyik makan Bakso atau Makan Apa saja di 
  Kaki Lima, suatu ketika ada teman berkata kepada Mas Penjual Bakso Wahhh 
  Mantappp dan Ena Baksonya,,, tidak ada Bakso seLezat ini, saya yakin 
  banyak yang beli baksonya mas Tidak lama kemudian si Mas memberikan 
  Tambahan Bakso kepada teman saya yang memberikan Pujian/Koprol tersebut. 
  Dalam Hati saya sempat tersenyum dan bergumam Wah... Hebat jg teman saya 
  yang satu ini tukang Bakso pun bisa di Koprol, gimana jika sudah masuk 
  dalam Ranah Bisnis atau Politik ? pasti lebih hebat lagi benefit yang di 
  dapatkan dari Hasil Koprolnya.
  
  Tidak Heran jika di tanah Rantau (di Luar Gorontalo) banyak Orang gorontalo 
  bisa sukses dan dominan Sukses dengan melakukan Budaya Koprol. Dan biasanya 
  Budaya KOPROL ini melekat pada masyarakat Gorontalo yang memiliki Ekonomi 
  Menengah ke Bawah dengan harapan mendapatkan Manfaat yang besar dari Budaya 
  KOPROL yang pernah di Lakukan.
  
  Bahkan berdasarkan pengalaman yang pernah saya alami, umumnya masyarakat 
  Gorontalo di perantauan tidak mau dan tidak tertarik bekerja dengan sesama 
  Gorontalo dalam satu instansi karena Budaya KOPROL tadi tidak akan 
  berkembang, dengan arti sudah saling mengetahui Kartu AS.
  
  Mungkin ini perlu di kaji lebih dalam dan bisa di bahas dalam pertemuan 
  secara ilmiah. Jika Budaya KOPROL ini bisa bermanfaat bagi SDM masyarakat 
  Gorontalo kita harus membahasnya ke arah Positif utk membangun gorontalo ke 
  depan, karena Umumnya banyak yang telah menikmati dari Hasil Budaya KOPROL 
  ini tidak mempunyai Sumbangsih langsung utk pembangunan Gorontalo akan 
  tetapi hanya untuk kepentingan Pribadi.
  
  Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan atas tulisan di atas.
  
  
  Salam AMAZING You...!!!
  
  TP
 
 
 
 
 KOPROL ?
 
 Koprol itu semua orang tahu bahwa gaya itu adalah suatu bentuk gerakan dalam 
 berolah-raga , tetapi jika diartikan memuji , saya juga baru tahu sekarang 
 dan terima kasih atas informasinya h . , tetapi memang sebagian besar 
 masyarakat Gorontalo perantauan tidak mengerti akan apa maksud istilah Koprol 
 tersebut , tetapi jika Koprol itu diartukan dengan Memuji maka lawan dari 
 kata Memuji adalah Menghina .
 Memuji terhadap hal-hal perbuatan yang baik dari seseorang , adalah anjuran 
 dalam ajaran Agama Islam , dan sebaliknya janganlah kita memuji-muji sesorang 
 yang perbuatannya buruk apalagi tercela .
 
 Allah SWT dalam Al Qur'an/firmanNya banyak Memuji para Nabi dan 
 Rosul-rosul-Nya terutama diri Rosulullah SAW , kemudian kita juga ummat Islam 
 diperintahkan memuji-muji Allah SWT setiap saat .
 Agama Islam memerintahkan kita Ummat Islam untuk memberi pujian dan 
 penghormatan terhadap segala hal-hal yang berhubungan dengan perbuatan yang 
 baik , dan apabila kita menerima suatu penghormatan atau kebaikan , maka 
 Diperintahkan Allah SWT balaslah dengan penghormatan dan kebaikan yang lebih 
 baik , atau minimal dibalas 

Re: [GM2020] Visi Indonesia 2030

2010-06-21 Terurut Topik funcotanipu

Mesti ada rules tambahan, tidak boleh mandango..



Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From:  zamronie  zamroni...@yahoo.co.id
Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Date: Mon, 21 Jun 2010 16:17:34 
To: GM2020gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Reply-To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: [GM2020]  Visi Indonesia 2030 


Ŵќωќωќωќωќωќωќωќωќωќωќωќωќ

Depe cara postingan dia tulis di bawah, mar masalahnya so ta campur dengan 
postingan sebelumnya.

Nama olo tidak lazim, madelo nama lo mesin judi, pinball

ĤēĤêĤěĤéĤĕĤëĤèĤĕ


-Original Message-
From: funcotan...@gmail.com
Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Date: Mon, 21 Jun 2010 15:50:39 
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Reply-To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: [GM2020]  Visi Indonesia 2030 


So jaga mandango ti om zam..
‎​​K=)) K=)) K=)) K=)) K=)) 





Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From:  zamronie  zamroni...@yahoo.co.id
Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Date: Mon, 21 Jun 2010 15:19:18 
To: GM2020gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Reply-To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: [GM2020]  Visi Indonesia 2030 


Tidak mangarti ana cara ba baca postingan li om pipibol amm..

So tidak tau yang mana yang om pipibol ada tulis ini

Tidak boleh pake cara yang normal jo?

Kong nama olo pake kasana yang butul jo uti.

☺ ☺ ☺ ☺ ☺


-Original Message-
From: pipibol zula...@yahoo.com
Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Date: Mon, 21 Jun 2010 15:13:26 
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Reply-To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: [GM2020]  Visi Indonesia 2030 



--- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, pipibol zula...@... wrote:

 
 
 --- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, funcotanipu@ wrote:
 
  
  Dua hari sebelumnya, tulisan Arie M Pedju ttg Teknologi, SBY dan Obama.
  
  Menarik dan inspiratif.
  
  
  
  Powered by Telkomsel BlackBerry®
  
  -Original Message-
  From: Sofyan Uli sofyanuli@
  Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
  Date: Mon, 21 Jun 2010 17:53:18 
  To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
  Reply-To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
  Subject: [GM2020] hilangnya sebuah generasi
  
  Hilangnya Sebuah Generasi
  Sabtu, 19 Juni 2010 | 04:45 WIBOleh Alexander Supelli
  Ary Mochtar Pedju (Kompas, 16/6/2010) mengontraskan pidato Presiden Susilo 
  Bambang Yudhoyono di Puspiptek, Serpong (20/1/2010), dengan artikel seorang 
  cendekiawan (Koran Tempo, 20/11/2009). Di satu sisi, kita dengar pentingnya 
  penguasaan teknologi agar tidak terlindas derap sejarah yang terutama 
  digerakkan teknologi. Di sisi lain, ada kegerahan akan ketergantungan 
  Indonesia pada sumber daya manusia, teknologi, dan modal asing.
  Kontras berubah menjadi ironi kalau kita tengok peristiwa 15 tahun lalu. 
  Jutaan orang baik di dalam maupun di luar negeri hampir-hampir tidak 
  percaya menyaksikan prototipe pesawat N250 mengudara. Itulah salah satu 
  karya rancang bangun anak bangsa di tangga teknologi tinggi. Apa yang 
  tersisa dari peristiwa 10 Agustus 1995 mungkin hanya Keppres No 71 Tahun 
  1995 tentang Hari Kebangkitan Teknologi Nasional.
  Sukses itu tidak lepas dari ”nasionalisme” yang mau menjadikan industri 
  dirgantara simbol kemajuan bangsa. Namun, di belakang yang simbolik, 
  tertanam jerih payah insinyur dan ahli teknik PT Industri Pesawat Terbang 
  Nusantara serta ratusan ribu jam kerja dan modal yang tidak sedikit.
  Cerai berai
  Tanpa perlu masuk ke perdebatan ”IPTN era 90-an” sukses atau gagal, 
  butir yang kadang lepas dari perdebatan adalah peran IPTN dalam membangun 
  sumber daya manusia (SDM) setara SDM negara-negara maju, khususnya dalam 
  bidang rancang bangun/teknologi pesawat komersial berpenumpang 19 sampai 
  dengan 70 orang. Sesudah krisis ekonomi-politik 1997/1998, IPTN (kini PT 
  Dirgantara Indonesia/PTDI) memangkas 80 persen jumlah karyawannya.
  Ke mana perginya tenaga terdidik teknologi yang kalau mengutip SBY disebut 
  intangible intellectual resources? Lebih dari 200 insinyur dan ahli teknik 
  eks PTDI kini tersebar di pabrik-pabrik pesawat terbang dunia. Boeing (AS) 
  mempekerjakan 30 orang, Bombardier (Kanada) merekrut 20 orang, EADS-AIRBUS 
  Industries (Jerman, Inggris, dan Spanyol) 75 orang. Tahun 2000 s/d 2005 
  tercatat hampir 100 orang bekerja di Embraer, Brasil, untuk program ERJ 
  170/190. Tidak sedikit di Belanda, Belgia, Swiss, UAE, Riyadh, Turki, 
  Malaysia, dan Singapura.
  Pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan diperkirakan mencapai 5 persen-6 
  persen per tahun. Pertanyaannya, untuk negara kepulauan sebesar Indonesia, 
  jenis transportasi efisien apa yang dapat ikut memicu pembangunan daerah 
  terpencil? Rute di bawah 500 kilometer efisien ditempuh menggunakan pesawat 
  berbaling-baling. Untuk Indonesia, yang paling sesuai adalah pesawat 
  berpenumpang 19 orang dengan daya kargo 2-3 ton dan daya jelajah 
  1.000â€1.500 

Re: [GM2020] Visi Indonesia 2030

2010-06-21 Terurut Topik funcotanipu

Ada yang PV tanya apa arti mandango.. Ana bilang cari di google jo..



Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From:  zamronie  zamroni...@yahoo.co.id
Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Date: Mon, 21 Jun 2010 16:44:03 
To: GM2020gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Reply-To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: [GM2020]  Visi Indonesia 2030 


Masa olo mandango juw..

Di awal dan penutup ana pe postingan ada pake tatawa uti

ĤēĤêĤěĤéĤĕĤëĤèĤĕ


-Original Message-
From: funcotan...@gmail.com
Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Date: Mon, 21 Jun 2010 16:33:05 
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Reply-To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: [GM2020]  Visi Indonesia 2030 


Mesti ada rules tambahan, tidak boleh mandango..



Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From:  zamronie  zamroni...@yahoo.co.id
Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Date: Mon, 21 Jun 2010 16:17:34 
To: GM2020gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Reply-To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: [GM2020]  Visi Indonesia 2030 


Ŵќωќωќωќωќωќωќωќωќωќωќωќωќ

Depe cara postingan dia tulis di bawah, mar masalahnya so ta campur dengan 
postingan sebelumnya.

Nama olo tidak lazim, madelo nama lo mesin judi, pinball

ĤēĤêĤěĤéĤĕĤëĤèĤĕ


-Original Message-
From: funcotan...@gmail.com
Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Date: Mon, 21 Jun 2010 15:50:39 
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Reply-To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: [GM2020]  Visi Indonesia 2030 


So jaga mandango ti om zam..
‎​​K=)) K=)) K=)) K=)) K=)) 





Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From:  zamronie  zamroni...@yahoo.co.id
Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Date: Mon, 21 Jun 2010 15:19:18 
To: GM2020gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Reply-To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: [GM2020]  Visi Indonesia 2030 


Tidak mangarti ana cara ba baca postingan li om pipibol amm..

So tidak tau yang mana yang om pipibol ada tulis ini

Tidak boleh pake cara yang normal jo?

Kong nama olo pake kasana yang butul jo uti.

☺ ☺ ☺ ☺ ☺


-Original Message-
From: pipibol zula...@yahoo.com
Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Date: Mon, 21 Jun 2010 15:13:26 
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Reply-To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: [GM2020]  Visi Indonesia 2030 



--- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, pipibol zula...@... wrote:

 
 
 --- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, funcotanipu@ wrote:
 
  
  Dua hari sebelumnya, tulisan Arie M Pedju ttg Teknologi, SBY dan Obama.
  
  Menarik dan inspiratif.
  
  
  
  Powered by Telkomsel BlackBerry®
  
  -Original Message-
  From: Sofyan Uli sofyanuli@
  Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
  Date: Mon, 21 Jun 2010 17:53:18 
  To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
  Reply-To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
  Subject: [GM2020] hilangnya sebuah generasi
  
  Hilangnya Sebuah Generasi
  Sabtu, 19 Juni 2010 | 04:45 WIBOleh Alexander Supelli
  Ary Mochtar Pedju (Kompas, 16/6/2010) mengontraskan pidato Presiden Susilo 
  Bambang Yudhoyono di Puspiptek, Serpong (20/1/2010), dengan artikel seorang 
  cendekiawan (Koran Tempo, 20/11/2009). Di satu sisi, kita dengar pentingnya 
  penguasaan teknologi agar tidak terlindas derap sejarah yang terutama 
  digerakkan teknologi. Di sisi lain, ada kegerahan akan ketergantungan 
  Indonesia pada sumber daya manusia, teknologi, dan modal asing.
  Kontras berubah menjadi ironi kalau kita tengok peristiwa 15 tahun lalu. 
  Jutaan orang baik di dalam maupun di luar negeri hampir-hampir tidak 
  percaya menyaksikan prototipe pesawat N250 mengudara. Itulah salah satu 
  karya rancang bangun anak bangsa di tangga teknologi tinggi. Apa yang 
  tersisa dari peristiwa 10 Agustus 1995 mungkin hanya Keppres No 71 Tahun 
  1995 tentang Hari Kebangkitan Teknologi Nasional.
  Sukses itu tidak lepas dari ”nasionalisme” yang mau menjadikan industri 
  dirgantara simbol kemajuan bangsa. Namun, di belakang yang simbolik, 
  tertanam jerih payah insinyur dan ahli teknik PT Industri Pesawat Terbang 
  Nusantara serta ratusan ribu jam kerja dan modal yang tidak sedikit.
  Cerai berai
  Tanpa perlu masuk ke perdebatan ”IPTN era 90-an” sukses atau gagal, 
  butir yang kadang lepas dari perdebatan adalah peran IPTN dalam membangun 
  sumber daya manusia (SDM) setara SDM negara-negara maju, khususnya dalam 
  bidang rancang bangun/teknologi pesawat komersial berpenumpang 19 sampai 
  dengan 70 orang. Sesudah krisis ekonomi-politik 1997/1998, IPTN (kini PT 
  Dirgantara Indonesia/PTDI) memangkas 80 persen jumlah karyawannya.
  Ke mana perginya tenaga terdidik teknologi yang kalau mengutip SBY disebut 
  intangible intellectual resources? Lebih dari 200 insinyur dan ahli teknik 
  eks PTDI kini tersebar di pabrik-pabrik pesawat terbang dunia. Boeing (AS) 
  mempekerjakan 30 orang, Bombardier (Kanada) merekrut 

Re: [GM2020] Re: Dari Budaya Korpol Hingga Menjadi Pejabat Publik

2010-06-21 Terurut Topik Taufik Polapa
Denbaga

Apa masih ingat nggak waktu TONY ULOLI melakukan dialog di Kantor perwakilan 
Prop. DKI JKT bersama HPMIG JAYA ? 
pada saat itu ada salah seorang peserta yang usianya 50-an mengangkat
tangan dan mengAgung2kan Pak Tony Uloli Layak dan Sangat Pantas Menjadi
Gubernur Gtlo dengan suara Lantang, tapi sayang pada saat itu Pak Tony
Uloli tdk sempat memberikan Ucapan terima kasih dalam bentuk Amplop,
selanjutnya sewaktu pak Husni Djau melkakukan Dialog di SAlemba, Bapak
tersebut juga hadir... dan melakukan Hal yang sama... dan akhirnya
berhasil... mendapatkan Amplop dari pak Husni. Apakah itu bisa di
katakan KOPROL ?

Salam








From: denb...@yahoo.com denb...@yahoo.com
To: Mell's gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Sent: Mon, June 21, 2010 11:41:59 PM
Subject: Re: [GM2020] Re: Dari Budaya Korpol Hingga Menjadi Pejabat Publik

  

htp//www.gong2000@ yahoo.co. id.yyy

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From:  pipibol zula...@yahoo. com 
Sender:  gorontalomaju2020@ yahoogroups. com 
Date: Mon, 21 Jun 2010 16:21:54 -
To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
ReplyTo:  gorontalomaju2020@ yahoogroups. com 
Subject: [GM2020] Re: Dari Budaya Korpol Hingga Menjadi Pejabat Publik
  


--- In gorontalomaju2020@ yahoogroups. com, Taufik Polapa icky...@... wrote:

 Dear All gm2020
 

Bagi sebagian masyarakat gorontalo kata Koprol tidak asing lagi
terdengar bahkan telah menjadi Brand Lokal Maupun Nasional, sebenarnya
Koprol juga bukan hanya ada pada masyarakat gorontalo, akan tetapi
dalam budaya Bugia Makassar maupun jawa pun Budaya Koprol ada, akan
tetapi Untuk satu Kata ini KOPROL bagi komunitas gorontalo justru
lebih Dominan.
 
 Judul di atas sengaja saya angkat berdasarkan pengalaman saya dari
berada di Kota Makassar, Gorontalo Hingga Jakarta. Tanpa perlu saya
menyebut siapa orang yang di maksud dan tidak ada unsur menyudutkan
pihak lain.
 
 Budaya KOPROL bagi sebagian masyarakat gorontalo yang hidup di
wilayah gorontalo tidak begitu dominan karena mayoritas Masyarakat
Gorontalo sudah melekat akan KOPROL itusendiri sehingga jika ada teman
atau rekan melakukan Koprol, langsung di katain Koprol poli nt ini
am. sehingga temannya jadi malu utk melanjutkan Koprol.
 
 Umumnya bagi sebagian masyarakat yang melakukan Koprol pada
umumnya ada yang bersifat Positif dan adapula yang negatif, akan tetapi
berdasarkan pengalaman Umumnya Dominan yang negatif dengan kata lain
untuk mencapai tujuan individu utk mencapai sesuatu harapan yang di
Impikan tanpa perlu menyampaikan secara terbuka.
 
 Umumnya Target yang menjadi Sasaran KOPROL adalah :
 1. Politikus yang terkenal
 2, Pejabat Publik
 3. Pengusaha Besar
 4. Pedagang 
 5. Dosen/Atasan/ Rekan Bisnis
 6.Dll (yang ada manfaatnya bagi orang tersebut)
 
 Bahkan dari Budaya Koprol ini telah banyak Masyarakat Gorontalo
yang sebelumnya dari Ekonomi yang tidak Mampu saat ini telah menjadi
Tokoh Politik, Publik Fifure, dan Pengusaha Sukses, dll. Percaya apa
tidak silahkan anda menilainya sendiri kebenarannya. 
 
 Mungkin rekan2 sekalian pernah mendapatkan satu peristiwa pada
saat berkumpul sesama gorontalo, tengah asyik makan Bakso atau Makan
Apa saja di Kaki Lima, suatu ketika ada teman berkata kepada Mas
Penjual Bakso Wahhh Mantappp dan Ena Baksonya,,, tidak ada Bakso
seLezat ini, saya yakin banyak yang beli baksonya mas Tidak lama
kemudian si Mas memberikan Tambahan Bakso kepada teman saya yang
memberikan Pujian/Koprol tersebut. Dalam Hati saya sempat tersenyum dan
bergumam Wah... Hebat jg teman saya yang satu ini tukang Bakso pun
bisa di Koprol, gimana jika sudah masuk dalam Ranah Bisnis atau Politik
? pasti lebih hebat lagi benefit yang di dapatkan dari Hasil Koprolnya.
 
 Tidak Heran jika di tanah Rantau (di Luar Gorontalo) banyak Orang
gorontalo bisa sukses dan dominan Sukses dengan melakukan Budaya
Koprol. Dan biasanya Budaya KOPROL ini melekat pada masyarakat
Gorontalo yang memiliki Ekonomi Menengah ke Bawah dengan harapan
mendapatkan Manfaat yang besar dari Budaya KOPROL yang pernah di
Lakukan.
 
 Bahkan berdasarkan pengalaman yang pernah saya alami, umumnya
masyarakat Gorontalo di perantauan tidak mau dan tidak tertarik bekerja
dengan sesama Gorontalo dalam satu instansi karena Budaya KOPROL tadi
tidak akan berkembang, dengan arti sudah saling mengetahui Kartu AS.
 
 Mungkin ini perlu di kaji lebih dalam dan bisa di bahas dalam
pertemuan secara ilmiah. Jika Budaya KOPROL ini bisa bermanfaat bagi
SDM masyarakat Gorontalo kita harus membahasnya ke arah Positif utk
membangun gorontalo ke depan, karena Umumnya banyak yang telah
menikmati dari Hasil Budaya KOPROL ini tidak mempunyai Sumbangsih
langsung utk pembangunan Gorontalo akan tetapi hanya untuk kepentingan
Pribadi.
 
 Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan atas tulisan di atas.
 
 
 Salam AMAZING You...!!!
 
 TP


KOPROL ?

Koprol itu semua orang tahu bahwa gaya itu adalah suatu bentuk gerakan
dalam berolah-raga , 

Re: [GM2020] Re: Dari Budaya Korpol Hingga Menjadi Pejabat Publik

2010-06-21 Terurut Topik Taufik Polapa
denbaga,
Artinya dalam dunia Politik baik Kotor dan bersih bisa di lakukan yahc ? 
artinya teman2 kita yang saat ini telah menjadi Tokoh Politik dan berada di 
Pentas paling atas permainan Kotor dan bersih apa itu sudah menjadi biasa ??







From: denb...@yahoo.com denb...@yahoo.com
To: Mell's gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Sent: Tue, June 22, 2010 1:09:03 AM
Subject: Re: [GM2020] Re: Dari Budaya Korpol Hingga Menjadi Pejabat Publik

  

Dear Icky,
Dalam dunia Politik itu tak ada yang tak mungkin..

Salam

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From:  Taufik Polapa icky...@yahoo. com 
Sender:  gorontalomaju2020@ yahoogroups. com 
Date: Mon, 21 Jun 2010 10:48:11 -0700 (PDT)
To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
ReplyTo:  gorontalomaju2020@ yahoogroups. com 
Subject: Re: [GM2020] Re: Dari Budaya Korpol Hingga Menjadi Pejabat Publik
  
Denbaga

Apa masih ingat nggak waktu TONY ULOLI melakukan dialog di Kantor perwakilan 
Prop. DKI JKT bersama HPMIG JAYA ? 
pada saat itu ada salah seorang peserta yang usianya 50-an mengangkat
tangan dan mengAgung2kan Pak Tony Uloli Layak dan Sangat Pantas Menjadi
Gubernur Gtlo dengan suara Lantang, tapi sayang pada saat itu Pak Tony
Uloli tdk sempat memberikan Ucapan terima kasih dalam bentuk Amplop,
selanjutnya sewaktu pak Husni Djau melkakukan Dialog di SAlemba, Bapak
tersebut juga hadir... dan melakukan Hal yang sama... dan akhirnya
berhasil... mendapatkan Amplop dari pak Husni. Apakah itu bisa di
katakan KOPROL ?

Salam








From: denb...@yahoo. com denb...@yahoo. com
To: Mell's gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Sent: Mon, June 21, 2010 11:41:59 PM
Subject: Re: [GM2020] Re: Dari Budaya Korpol Hingga Menjadi Pejabat Publik

  

htp//www.gong2000@ yahoo.co. id.yyy

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From:  pipibol zula...@yahoo. com 
Sender:  gorontalomaju2020@ yahoogroups. com 
Date: Mon, 21 Jun 2010 16:21:54 -
To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
ReplyTo:  gorontalomaju2020@ yahoogroups. com 
Subject: [GM2020] Re: Dari Budaya Korpol Hingga Menjadi Pejabat Publik
  


--- In gorontalomaju2020@ yahoogroups. com, Taufik Polapa icky...@... wrote:

 Dear All gm2020
 

Bagi sebagian masyarakat gorontalo kata Koprol tidak asing lagi
terdengar bahkan telah menjadi Brand Lokal Maupun Nasional, sebenarnya
Koprol juga bukan hanya ada pada masyarakat gorontalo, akan tetapi
dalam budaya Bugia Makassar maupun jawa pun Budaya Koprol ada, akan
tetapi Untuk satu Kata ini KOPROL bagi komunitas gorontalo justru
lebih Dominan.
 
 Judul di atas sengaja saya angkat berdasarkan pengalaman saya dari
berada di Kota Makassar, Gorontalo Hingga Jakarta. Tanpa perlu saya
menyebut siapa orang yang di maksud dan tidak ada unsur menyudutkan
pihak lain.
 
 Budaya KOPROL bagi sebagian masyarakat gorontalo yang hidup di
wilayah gorontalo tidak begitu dominan karena mayoritas Masyarakat
Gorontalo sudah melekat akan KOPROL itusendiri sehingga jika ada teman
atau rekan melakukan Koprol, langsung di katain Koprol poli nt ini
am. sehingga temannya jadi malu utk melanjutkan Koprol.
 
 Umumnya bagi sebagian masyarakat yang melakukan Koprol pada
umumnya ada yang bersifat Positif dan adapula yang negatif, akan tetapi
berdasarkan pengalaman Umumnya Dominan yang negatif dengan kata lain
untuk mencapai tujuan individu utk mencapai sesuatu harapan yang di
Impikan tanpa perlu menyampaikan secara terbuka.
 
 Umumnya Target yang menjadi Sasaran KOPROL adalah :
 1. Politikus yang terkenal
 2, Pejabat Publik
 3. Pengusaha Besar
 4. Pedagang 
 5. Dosen/Atasan/ Rekan Bisnis
 6.Dll (yang ada manfaatnya bagi orang tersebut)
 
 Bahkan dari Budaya Koprol ini telah banyak Masyarakat Gorontalo
yang sebelumnya dari Ekonomi yang tidak Mampu saat ini telah menjadi
Tokoh Politik, Publik Fifure, dan Pengusaha Sukses, dll. Percaya apa
tidak silahkan anda menilainya sendiri kebenarannya. 
 
 Mungkin rekan2 sekalian pernah mendapatkan satu peristiwa pada
saat berkumpul sesama gorontalo, tengah asyik makan Bakso atau Makan
Apa saja di Kaki Lima, suatu ketika ada teman berkata kepada Mas
Penjual Bakso Wahhh Mantappp dan Ena Baksonya,,, tidak ada Bakso
seLezat ini, saya yakin banyak yang beli baksonya mas Tidak lama
kemudian si Mas memberikan Tambahan Bakso kepada teman saya yang
memberikan Pujian/Koprol tersebut. Dalam Hati saya sempat tersenyum dan
bergumam Wah... Hebat jg teman saya yang satu ini tukang Bakso pun
bisa di Koprol, gimana jika sudah masuk dalam Ranah Bisnis atau Politik
? pasti lebih hebat lagi benefit yang di dapatkan dari Hasil Koprolnya.
 
 Tidak Heran jika di tanah Rantau (di Luar Gorontalo) banyak Orang
gorontalo bisa sukses dan dominan Sukses dengan melakukan Budaya
Koprol. Dan biasanya Budaya KOPROL ini melekat pada masyarakat
Gorontalo yang memiliki Ekonomi Menengah ke Bawah dengan harapan
mendapatkan Manfaat yang 

Re: [GM2020] Re: Dari Budaya Korpol Hingga Menjadi Pejabat Publik

2010-06-21 Terurut Topik Taufik Polapa
apakah itu bisa di artikan kita harus WASAPADA, WASPADA dan Waspadalah (Kata 
Bang NAPI), terhadap teman or sahabat kita saat ini yang telah menjadi Tokoh 
Politik ? karena menurut denbaga, kadang bisa menjadi teman kadang bisa menjadi 
Musuh.

Gimana caranya utk menghadapi sahabat or teman yang telah menjadi tokoh Politik 
? agar tdk menjadi Musuh ?






From: denb...@yahoo.com denb...@yahoo.com
To: Mell's gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Sent: Tue, June 22, 2010 1:27:59 AM
Subject: Re: [GM2020] Re: Dari Budaya Korpol Hingga Menjadi Pejabat Publik

  

Dalam dunia politik itu kita tidak bisa terus2an berteman. Tak bisa juga terus2 
bermusuhan?!

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From:  Taufik Polapa icky...@yahoo. com 
Sender:  gorontalomaju2020@ yahoogroups. com 
Date: Mon, 21 Jun 2010 11:17:25 -0700 (PDT)
To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
ReplyTo:  gorontalomaju2020@ yahoogroups. com 
Subject: Re: [GM2020] Re: Dari Budaya Korpol Hingga Menjadi Pejabat Publik
  
denbaga,
Artinya dalam dunia Politik baik Kotor dan bersih bisa di lakukan yahc ? 
artinya teman2 kita yang saat ini telah menjadi Tokoh Politik dan berada di 
Pentas paling atas permainan Kotor dan bersih apa itu sudah menjadi biasa ??







From: denb...@yahoo. com denb...@yahoo. com
To: Mell's gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Sent: Tue, June 22, 2010 1:09:03 AM
Subject: Re: [GM2020] Re: Dari Budaya Korpol Hingga Menjadi Pejabat Publik

  

Dear Icky,
Dalam dunia Politik itu tak ada yang tak mungkin..

Salam

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From:  Taufik Polapa icky...@yahoo. com 
Sender:  gorontalomaju2020@ yahoogroups. com 
Date: Mon, 21 Jun 2010 10:48:11 -0700 (PDT)
To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
ReplyTo:  gorontalomaju2020@ yahoogroups. com 
Subject: Re: [GM2020] Re: Dari Budaya Korpol Hingga Menjadi Pejabat Publik
  
Denbaga

Apa masih ingat nggak waktu TONY ULOLI melakukan dialog di Kantor perwakilan 
Prop. DKI JKT bersama HPMIG JAYA ? 
pada saat itu ada salah seorang peserta yang usianya 50-an mengangkat
tangan dan mengAgung2kan Pak Tony Uloli Layak dan Sangat Pantas Menjadi
Gubernur Gtlo dengan suara Lantang, tapi sayang pada saat itu Pak Tony
Uloli tdk sempat memberikan Ucapan terima kasih dalam bentuk Amplop,
selanjutnya sewaktu pak Husni Djau melkakukan Dialog di SAlemba, Bapak
tersebut juga hadir... dan melakukan Hal yang sama... dan akhirnya
berhasil... mendapatkan Amplop dari pak Husni. Apakah itu bisa di
katakan KOPROL ?

Salam








From: denb...@yahoo. com denb...@yahoo. com
To: Mell's gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Sent: Mon, June 21, 2010 11:41:59 PM
Subject: Re: [GM2020] Re: Dari Budaya Korpol Hingga Menjadi Pejabat Publik

  

htp//www.gong2000@ yahoo.co. id.yyy

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From:  pipibol zula...@yahoo. com 
Sender:  gorontalomaju2020@ yahoogroups. com 
Date: Mon, 21 Jun 2010 16:21:54 -
To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
ReplyTo:  gorontalomaju2020@ yahoogroups. com 
Subject: [GM2020] Re: Dari Budaya Korpol Hingga Menjadi Pejabat Publik
  


--- In gorontalomaju2020@ yahoogroups. com, Taufik Polapa icky...@... wrote:

 Dear All gm2020
 

Bagi sebagian masyarakat gorontalo kata Koprol tidak asing lagi
terdengar bahkan telah menjadi Brand Lokal Maupun Nasional, sebenarnya
Koprol juga bukan hanya ada pada masyarakat gorontalo, akan tetapi
dalam budaya Bugia Makassar maupun jawa pun Budaya Koprol ada, akan
tetapi Untuk satu Kata ini KOPROL bagi komunitas gorontalo justru
lebih Dominan.
 
 Judul di atas sengaja saya angkat berdasarkan pengalaman saya dari
berada di Kota Makassar, Gorontalo Hingga Jakarta. Tanpa perlu saya
menyebut siapa orang yang di maksud dan tidak ada unsur menyudutkan
pihak lain.
 
 Budaya KOPROL bagi sebagian masyarakat gorontalo yang hidup di
wilayah gorontalo tidak begitu dominan karena mayoritas Masyarakat
Gorontalo sudah melekat akan KOPROL itusendiri sehingga jika ada teman
atau rekan melakukan Koprol, langsung di katain Koprol poli nt ini
am. sehingga temannya jadi malu utk melanjutkan Koprol.
 
 Umumnya bagi sebagian masyarakat yang melakukan Koprol pada
umumnya ada yang bersifat Positif dan adapula yang negatif, akan tetapi
berdasarkan pengalaman Umumnya Dominan yang negatif dengan kata lain
untuk mencapai tujuan individu utk mencapai sesuatu harapan yang di
Impikan tanpa perlu menyampaikan secara terbuka.
 
 Umumnya Target yang menjadi Sasaran KOPROL adalah :
 1. Politikus yang terkenal
 2, Pejabat Publik
 3. Pengusaha Besar
 4. Pedagang 
 5. Dosen/Atasan/ Rekan Bisnis
 6.Dll (yang ada manfaatnya bagi orang tersebut)
 
 Bahkan dari Budaya Koprol ini telah banyak Masyarakat Gorontalo
yang sebelumnya dari Ekonomi yang tidak Mampu saat ini telah menjadi
Tokoh Politik, 

Re: [GM2020] Re: Dari Budaya Korpol Hingga Menjadi Pejabat Publik == Salut buat denbaga

2010-06-21 Terurut Topik Taufik Polapa
Satu baris kata

Salute dengan Prinsip denbaga Tua-Tua Keladi ... Makin Tua Makin Berisi.






From: denb...@yahoo.com denb...@yahoo.com
To: Mell's gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Sent: Tue, June 22, 2010 1:47:13 AM
Subject: Re: [GM2020] Re: Dari Budaya Korpol Hingga Menjadi Pejabat Publik

  

Pada ranah politik, semua saling curiga. Meskipun itu sahabat dalam satu partai 
sekalipun!
Untuk menghadapi tokoh kita, tegur dia apabila ada salah dalam kebijakan! 
Meskipun akibatnya pahit buat kita!! Emang kalo gak berteman dgn Gubernur kita 
bakal mati lapa???
Saya sering berkelahi dengan Tonny Junus andai dia bikin salah!
Tapi sampai sekarang kami tetap bersahabat? Fadel juga beberapa kali saya 
tegur, dia malah bilang terima kasih.

Salam

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From:  Taufik Polapa icky...@yahoo. com 
Sender:  gorontalomaju2020@ yahoogroups. com 
Date: Mon, 21 Jun 2010 11:30:00 -0700 (PDT)
To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
ReplyTo:  gorontalomaju2020@ yahoogroups. com 
Subject: Re: [GM2020] Re: Dari Budaya Korpol Hingga Menjadi Pejabat Publik
  
apakah itu bisa di artikan kita harus WASAPADA, WASPADA dan Waspadalah (Kata 
Bang NAPI), terhadap teman or sahabat kita saat ini yang telah menjadi Tokoh 
Politik ? karena menurut denbaga, kadang bisa menjadi teman kadang bisa menjadi 
Musuh.

Gimana caranya utk menghadapi sahabat or teman yang telah menjadi tokoh Politik 
? agar tdk menjadi Musuh ?






From: denb...@yahoo. com denb...@yahoo. com
To: Mell's gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Sent: Tue, June 22, 2010 1:27:59 AM
Subject: Re: [GM2020] Re: Dari Budaya Korpol Hingga Menjadi Pejabat Publik

  

Dalam dunia politik itu kita tidak bisa terus2an berteman. Tak bisa juga terus2 
bermusuhan?!

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From:  Taufik Polapa icky...@yahoo. com 
Sender:  gorontalomaju2020@ yahoogroups. com 
Date: Mon, 21 Jun 2010 11:17:25 -0700 (PDT)
To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
ReplyTo:  gorontalomaju2020@ yahoogroups. com 
Subject: Re: [GM2020] Re: Dari Budaya Korpol Hingga Menjadi Pejabat Publik
  
denbaga,
Artinya dalam dunia Politik baik Kotor dan bersih bisa di lakukan yahc ? 
artinya teman2 kita yang saat ini telah menjadi Tokoh Politik dan berada di 
Pentas paling atas permainan Kotor dan bersih apa itu sudah menjadi biasa ??







From: denb...@yahoo. com denb...@yahoo. com
To: Mell's gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Sent: Tue, June 22, 2010 1:09:03 AM
Subject: Re: [GM2020] Re: Dari Budaya Korpol Hingga Menjadi Pejabat Publik

  

Dear Icky,
Dalam dunia Politik itu tak ada yang tak mungkin..

Salam

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From:  Taufik Polapa icky...@yahoo. com 
Sender:  gorontalomaju2020@ yahoogroups. com 
Date: Mon, 21 Jun 2010 10:48:11 -0700 (PDT)
To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
ReplyTo:  gorontalomaju2020@ yahoogroups. com 
Subject: Re: [GM2020] Re: Dari Budaya Korpol Hingga Menjadi Pejabat Publik
  
Denbaga

Apa masih ingat nggak waktu TONY ULOLI melakukan dialog di Kantor perwakilan 
Prop. DKI JKT bersama HPMIG JAYA ? 
pada saat itu ada salah seorang peserta yang usianya 50-an mengangkat
tangan dan mengAgung2kan Pak Tony Uloli Layak dan Sangat Pantas Menjadi
Gubernur Gtlo dengan suara Lantang, tapi sayang pada saat itu Pak Tony
Uloli tdk sempat memberikan Ucapan terima kasih dalam bentuk Amplop,
selanjutnya sewaktu pak Husni Djau melkakukan Dialog di SAlemba, Bapak
tersebut juga hadir... dan melakukan Hal yang sama... dan akhirnya
berhasil... mendapatkan Amplop dari pak Husni. Apakah itu bisa di
katakan KOPROL ?

Salam








From: denb...@yahoo. com denb...@yahoo. com
To: Mell's gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Sent: Mon, June 21, 2010 11:41:59 PM
Subject: Re: [GM2020] Re: Dari Budaya Korpol Hingga Menjadi Pejabat Publik

  

htp//www.gong2000@ yahoo.co. id.yyy

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From:  pipibol zula...@yahoo. com 
Sender:  gorontalomaju2020@ yahoogroups. com 
Date: Mon, 21 Jun 2010 16:21:54 -
To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
ReplyTo:  gorontalomaju2020@ yahoogroups. com 
Subject: [GM2020] Re: Dari Budaya Korpol Hingga Menjadi Pejabat Publik
  


--- In gorontalomaju2020@ yahoogroups. com, Taufik Polapa icky...@... wrote:

 Dear All gm2020
 

Bagi sebagian masyarakat gorontalo kata Koprol tidak asing lagi
terdengar bahkan telah menjadi Brand Lokal Maupun Nasional, sebenarnya
Koprol juga bukan hanya ada pada masyarakat gorontalo, akan tetapi
dalam budaya Bugia Makassar maupun jawa pun Budaya Koprol ada, akan
tetapi Untuk satu Kata ini KOPROL bagi komunitas gorontalo justru
lebih Dominan.
 
 Judul di atas sengaja saya angkat berdasarkan 

Re: [GM2020] millis ung

2010-06-21 Terurut Topik Edi Johan Syah Djula
lebih baik menjadi orang pintar yang pura2 bodoh karena menghormati orang
lain, dibandingkan orang bodoh yang pura2 pintar.

*Hargailah orang lain bila ingin dihargai oleh orang lain*


Pada 16 Juni 2010 17:19, Hartono Hadjarati ung_180...@yahoo.co.id menulis:



 Didunia ini semua berpasang pasangan, ada gemuk ada kurus, ada pendek ada
 tinggi, ada malas ada rajin, klau bodoh tdk ada maka tdk ada pintar. Klau
 dlm pendidikan qta tdk bisa mengatakan bodoh ke anak didik, tapi di upayakan
 deng kata alus tapi menyentuh bwh di tdk mampu.

 -Original Message-
 From: agung_hp...@rocketmail.com agung_hpmig%40rocketmail.com
 Sent: 17-06-2010, 06.37
 To: gorontalomaju2020@yahoogroups.comgorontalomaju2020%40yahoogroups.com
 Subject: Re: [GM2020] millis ung

 Tdk ada orang bodoh yg ada malas aja
 Powered by Telkomsel BlackBerry®

 -Original Message-
 From: denb...@yahoo.com denbaga%40yahoo.com
 Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.comgorontalomaju2020%40yahoogroups.com
 Date: Wed, 16 Jun 2010 23:36:14
 To: 
 Mell'sgorontalomaju2020@yahoogroups.comgorontalomaju2020%40yahoogroups.com
 
 Reply-To: 
 gorontalomaju2020@yahoogroups.comgorontalomaju2020%40yahoogroups.com
 Subject: Re: [GM2020] millis ung

 Pncak dari Kepintaran itu adalah sebuah Kebodohan, dan puncak dari
 Kebodohan itu adalah sebuah Kepintaran!

 Den Baga

 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT

 -Original Message-
 From: m...@teoritik.fisika.net my%40teoritik.fisika.net 
 m...@teoritik.fisika.net my%40teoritik.fisika.net
 Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.comgorontalomaju2020%40yahoogroups.com
 Date: Wed, 16 Jun 2010 16:23:18
 To: gorontalomaju2020@yahoogroups.comgorontalomaju2020%40yahoogroups.com
 
 Reply-To: 
 gorontalomaju2020@yahoogroups.comgorontalomaju2020%40yahoogroups.com
 Subject: Re: [GM2020] millis ung






 ALASAN OPERTOR MILLIS UNG DI SURUH COBA LAGI KIRIM ... SECARA
 ANALISI ORANG BODOH KALAU DI AKTIFKAN KEMBALI PASTI BISA AKTIF DAN MASUK
 KEMBALI TETAPI MEMANG SUSAH JUGA MENJADI ORANG BODOH SEPERTI SAYA

 --- m...@teoritik.fisika.net my%40teoritik.fisika.net wrote:

 From: m...@teoritik.fisika.net my%40teoritik.fisika.net 
 m...@teoritik.fisika.net my%40teoritik.fisika.net
 To: gorontalomaju2020@yahoogroups.comgorontalomaju2020%40yahoogroups.com
 
 Cc: u...@yahoogroups.com ung%40yahoogroups.com
 Subject: [GM2020] millis ung
 Date: Wed, 16 Jun 2010 16:18:41 -0700






 saya sebagai orang awam tidak mengerti maksud isi email di bawah ini, saya
 kontak operator millis ung ... tak mau jelaskna malah di suruh posting lagi
 saya mundur saja dari anggota millis, bagi teman2 yang ingin kontak saya

 saya pikir millis ung ini untuk semua civitAS AKADEMIK UNG TETAPI BGEITU
 CARANYA SANGAT SEDIH SEKALI 
 We are unable to deliver the message from m...@ung.ac.id my%40ung.ac.id
 gt;
 to lt;u...@yahoogroups.com ung%40yahoogroups.comgt;.


 The email address used to send your message is not subscribed to this
 group. If you are a member of this group, please be aware that you may
 only send messages to this group using the email address(es) you have
 registered with Yahoo! Groups.

 If you would like to subscribe to this group:
 1. visit
 nbsp; http://groups.yahoo.com/group/ung/join

 -OR-
 2. send email to 
 ung-subscr...@yahoogroups.comung-subscribe%40yahoogroups.com

 For further assistance, please visit
 http://help.yahoo.com/l/us/yahoo/groups/original/members/forms/general.html

 nbsp;referensi fisika utama - http://www.fisika.net

 nbsp;referensi fisika utama - http://www.fisika.net

  




-- 
---
Edi Johan Syah Djula, A.Md