Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai
Asyik.. Jawabnya ...angry,angry..but not bring-bring my country. --- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, denb...@... wrote: Mbak Sum bermaksud mutusin pacarnya Robby (bule). Akan tetapi dia tidak berani bertemu muka dengan kekasihnya. Mbak Sum menulis surat dengan berbekal kamus Inggris dan pengetahuan yang pas-pas-an. Berikut isi suratnya: Hi Robby, together this letter I give know you. (hai Robby, bersama surat ini aku memberitahumu) I Want cut connection us. (saya ingin memutuskan hubungan kita) I think very cook cook all. (saya pikirkan masak-masak semuanya) I know love my only clap half hand (saya tahu cintaku hanya bertepuk sebelah tangan) Correctly I have see you play fire with a women entertainment at town with my eyes head alone (sebenarnya saya telah lihat kamu bermain api dengan wanita penghibur di kota dengan mata kepala saya sendiri) You always ask sorry back back river (kau selalu meminta maaf berulang kali) River that I forgive you, but this river, you corect corect hurt my liver. (Kali itu aku maafkan kamu, tapi kali ini kau benar benar menyakiti hatiku) You eyes drop tears crocodile (matamu mencucurkan air mata buaya) You correct correct a man crocodile land (kau benar-benar lelaki buaya darat) So I cut connection and pull body from love triangle this (jadi, saya putuskan hubungan ini dan menarik diri dari cinta segitiga ini I cry night-night until no there is eye water more thinking about your body (saya menangis bermalam-malam sampai tidak ada lagi air mata memikirkan dirimu) I not want sick my liver for 2 river (saya tidak mau sakit hati untuk kedua kalinya) Safe walk Robby (selamat jalan Robbi) From your fruit liver (Dari buah hatimu) Sumiati Lion on the table (Sumiati Singodimejo)!!! Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Yayu Arifin yayujahjaari...@... Date: Mon, 5 Apr 2010 11:19:50 To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai you are right man, i just for two months in UNG last year and i got headache. Alhamdulillah we find out how to improve a little bit, InsyaAllah i would like to do more when i arrived. But it is indeed very hard to make people aware that there is something wrong since they were so long sleeping in that groove. No body want to be disturbed when  they are in that situation (it is called groovy feeling probably equal to steady state). --- Pada Sen, 5/4/10, Funco Tanipu funcotan...@... menulis: Dari: Funco Tanipu funcotan...@... Judul: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai Kepada: Gorontalo Maju gorontalomaju2020@yahoogroups.com Tanggal: Senin, 5 April, 2010, 8:35 AM  Luar biasa pertengkaran kita ini. Baru kali ini saya melihat milis ini ribut hanya dengan satu topik; UNG. Pertengkaran ini menunjukkan bahwa disamping banyak harapan thdp UNG, banyak pula rupanya masalah yang kini. kita warisi. Mengenai hal diatas, saya kira berjubelnya harapan tak lepas dari banyaknya masalah yang ada. Setiap kelahiran setitik harapan, selalu dikarenakan ada titik yang ingin diperbaiki. UNG telah memasuki hampir 50 tahun berdiri kokoh di bumi Gorontalo, dinding ruangan dan kilasan dokumen foto terlihat kusam menunjukkan rentanya usia UNG. Tinggal 3 tahun lagi UNG akan memasuki tahun emas. Tahun yang dinanti-nantikan untuk patokan melakukan lompatan ke arah yang lebih baik. Di usia ke 47 ini, kita masih berada diperdebatan bagaimana memulai? Terus terang, kita cukup terlambat dari yang lain. Tidak usah kita berbicara terlalu jauh dengan membandingkan UNG dengan negara lain. Kita lihat saja UNSRAT, UNHAS yang masih satu daratan dengan UNG. Tidak usah bermimpi dulu bagaimana berlevel world, utk menjadi baik di level regional saja kita cukup keteteran. Tumpukan harapan terlalu banyak yang kemudian signifikan dengan berjubelnya masalah. Tantangan Rektor baru kedepan belum akan bicara tentang skenario masa depan, Rektor kita akan dihadapkan pada bertebarannya masalah yang mesti di selesaikan. Tetapi, saya kira ini bukan saja kerja Rektor saja. Basri Amin pernah mengatakan ke saya bahwa Universitas terlalu besar jika hanya diserahkan ke seorang Rektor. Rektor sebenarnya hanyalah salah satu tools dalam menyelesaikan hal-hal yang belum selesai. Apa yang kemudian menjadi perdebatan mulai dari landasan filosofis yang kemudian diderivasi ke hal-hal teknis, saya kira letaknya pada perbedaan metodologi dalam memandang masalah dan harapan. Ada yang mendekati masalah dan harapan dengan pendekatan mekanistik, ada yang berpendekatan dekonstruktif, ada pula yang berpendekatan historical melulu. Semua pendekatan benar, karena di setiap pendekatan selalu ada harapan untuk memperbaiki
Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai
Mbak Sum bermaksud mutusin pacarnya Robby (bule). Akan tetapi dia tidak berani bertemu muka dengan kekasihnya. Mbak Sum menulis surat dengan berbekal kamus Inggris dan pengetahuan yang pas-pas-an. Berikut isi suratnya: Hi Robby, together this letter I give know you. (hai Robby, bersama surat ini aku memberitahumu) I Want cut connection us. (saya ingin memutuskan hubungan kita) I think very cook cook all. (saya pikirkan masak-masak semuanya) I know love my only clap half hand (saya tahu cintaku hanya bertepuk sebelah tangan) Correctly I have see you play fire with a women entertainment at town with my eyes head alone (sebenarnya saya telah lihat kamu bermain api dengan wanita penghibur di kota dengan mata kepala saya sendiri) You always ask sorry back back river (kau selalu meminta maaf berulang kali) River that I forgive you, but this river, you corect corect hurt my liver. (Kali itu aku maafkan kamu, tapi kali ini kau benar benar menyakiti hatiku) You eyes drop tears crocodile (matamu mencucurkan air mata buaya) You correct correct a man crocodile land (kau benar-benar lelaki buaya darat) So I cut connection and pull body from love triangle this (jadi, saya putuskan hubungan ini dan menarik diri dari cinta segitiga ini I cry night-night until no there is eye water more thinking about your body (saya menangis bermalam-malam sampai tidak ada lagi air mata memikirkan dirimu) I not want sick my liver for 2 river (saya tidak mau sakit hati untuk kedua kalinya) Safe walk Robby (selamat jalan Robbi) From your fruit liver (Dari buah hatimu) Sumiati Lion on the table (Sumiati Singodimejo)!!! Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Yayu Arifin yayujahjaari...@yahoo.co.id Date: Mon, 5 Apr 2010 11:19:50 To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai you are right man, i just for two months in UNG last year and i got headache. Alhamdulillah we find out how to improve a little bit, InsyaAllah i would like to do more when i arrived. But it is indeed very hard to make people aware that there is something wrong since they were so long sleeping in that groove. No body want to be disturbed when they are in that situation (it is called groovy feeling probably equal to steady state). --- Pada Sen, 5/4/10, Funco Tanipu funcotan...@gmail.com menulis: Dari: Funco Tanipu funcotan...@gmail.com Judul: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai Kepada: Gorontalo Maju gorontalomaju2020@yahoogroups.com Tanggal: Senin, 5 April, 2010, 8:35 AM Luar biasa pertengkaran kita ini. Baru kali ini saya melihat milis ini ribut hanya dengan satu topik; UNG. Pertengkaran ini menunjukkan bahwa disamping banyak harapan thdp UNG, banyak pula rupanya masalah yang kini. kita warisi. Mengenai hal diatas, saya kira berjubelnya harapan tak lepas dari banyaknya masalah yang ada. Setiap kelahiran setitik harapan, selalu dikarenakan ada titik yang ingin diperbaiki. UNG telah memasuki hampir 50 tahun berdiri kokoh di bumi Gorontalo, dinding ruangan dan kilasan dokumen foto terlihat kusam menunjukkan rentanya usia UNG. Tinggal 3 tahun lagi UNG akan memasuki tahun emas. Tahun yang dinanti-nantikan untuk patokan melakukan lompatan ke arah yang lebih baik. Di usia ke 47 ini, kita masih berada diperdebatan bagaimana memulai? Terus terang, kita cukup terlambat dari yang lain. Tidak usah kita berbicara terlalu jauh dengan membandingkan UNG dengan negara lain. Kita lihat saja UNSRAT, UNHAS yang masih satu daratan dengan UNG. Tidak usah bermimpi dulu bagaimana berlevel world, utk menjadi baik di level regional saja kita cukup keteteran. Tumpukan harapan terlalu banyak yang kemudian signifikan dengan berjubelnya masalah. Tantangan Rektor baru kedepan belum akan bicara tentang skenario masa depan, Rektor kita akan dihadapkan pada bertebarannya masalah yang mesti di selesaikan. Tetapi, saya kira ini bukan saja kerja Rektor saja. Basri Amin pernah mengatakan ke saya bahwa Universitas terlalu besar jika hanya diserahkan ke seorang Rektor. Rektor sebenarnya hanyalah salah satu tools dalam menyelesaikan hal-hal yang belum selesai. Apa yang kemudian menjadi perdebatan mulai dari landasan filosofis yang kemudian diderivasi ke hal-hal teknis, saya kira letaknya pada perbedaan metodologi dalam memandang masalah dan harapan. Ada yang mendekati masalah dan harapan dengan pendekatan mekanistik, ada yang berpendekatan dekonstruktif, ada pula yang berpendekatan historical melulu. Semua pendekatan benar, karena di setiap pendekatan selalu ada harapan untuk memperbaiki. Ada keinginan menjadi tukang sapu masalah. Dari pertengkaran ini bisa dilihat bahwa banyak hal-hal yang belum selesai. Kita memiliki resources yang kuat, resources itu berupa kualifikasi SDM, keinginan dan niat yang kuat. Saya jika mengutip pengantar editor buku Energi Peradaban
Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai
Denbaga, apa dp Hubungan Mbak Sum dan Robby Bule ? ttg UNG ? Apakah bukan Roby yang di Gang Gembira Percetakan Negara ini ? From: denb...@yahoo.com denb...@yahoo.com To: Mell's gorontalomaju2020@yahoogroups.com Sent: Thu, April 8, 2010 4:58:56 PM Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai Mbak Sum bermaksud mutusin pacarnya Robby (bule). Akan tetapi dia tidak berani bertemu muka dengan kekasihnya. Mbak Sum menulis surat dengan berbekal kamus Inggris dan pengetahuan yang pas-pas-an. Berikut isi suratnya: Hi Robby, together this letter I give know you. (hai Robby, bersama surat ini aku memberitahumu) I Want cut connection us. (saya ingin memutuskan hubungan kita) I think very cook cook all. (saya pikirkan masak-masak semuanya) I know love my only clap half hand (saya tahu cintaku hanya bertepuk sebelah tangan) Correctly I have see you play fire with a women entertainment at town with my eyes head alone (sebenarnya saya telah lihat kamu bermain api dengan wanita penghibur di kota dengan mata kepala saya sendiri) You always ask sorry back back river (kau selalu meminta maaf berulang kali) River that I forgive you, but this river, you corect corect hurt my liver. (Kali itu aku maafkan kamu, tapi kali ini kau benar benar menyakiti hatiku) You eyes drop tears crocodile (matamu mencucurkan air mata buaya) You correct correct a man crocodile land (kau benar-benar lelaki buaya darat) So I cut connection and pull body from love triangle this (jadi, saya putuskan hubungan ini dan menarik diri dari cinta segitiga ini I cry night-night until no there is eye water more thinking about your body (saya menangis bermalam-malam sampai tidak ada lagi air mata memikirkan dirimu) I not want sick my liver for 2 river (saya tidak mau sakit hati untuk kedua kalinya) Safe walk Robby (selamat jalan Robbi) From your fruit liver (Dari buah hatimu) Sumiati Lion on the table (Sumiati Singodimejo) !!! Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: Yayu Arifin yayujahjaarifin@ yahoo.co. id Date: Mon, 5 Apr 2010 11:19:50 +0800 (SGT) To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Subject: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai you are right man, i just for two months in UNG last year and i got headache. Alhamdulillah we find out how to improve a little bit, InsyaAllah i would like to do more when i arrived. But it is indeed very hard to make people aware that there is something wrong since they were so long sleeping in that groove. No body want to be disturbed when they are in that situation (it is called groovy feeling probably equal to steady state). --- Pada Sen, 5/4/10, Funco Tanipu funcotanipu@ gmail.com menulis: Dari: Funco Tanipu funcotanipu@ gmail.com Judul: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai Kepada: Gorontalo Maju gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Tanggal: Senin, 5 April, 2010, 8:35 AM Luar biasa pertengkaran kita ini. Baru kali ini saya melihat milis ini ribut hanya dengan satu topik; UNG. Pertengkaran ini menunjukkan bahwa disamping banyak harapan thdp UNG, banyak pula rupanya masalah yang kini. kita warisi. Mengenai hal diatas, saya kira berjubelnya harapan tak lepas dari banyaknya masalah yang ada. Setiap kelahiran setitik harapan, selalu dikarenakan ada titik yang ingin diperbaiki. UNG telah memasuki hampir 50 tahun berdiri kokoh di bumi Gorontalo, dinding ruangan dan kilasan dokumen foto terlihat kusam menunjukkan rentanya usia UNG. Tinggal 3 tahun lagi UNG akan memasuki tahun emas. Tahun yang dinanti-nantikan untuk patokan melakukan lompatan ke arah yang lebih baik. Di usia ke 47 ini, kita masih berada diperdebatan bagaimana memulai? Terus terang, kita cukup terlambat dari yang lain. Tidak usah kita berbicara terlalu jauh dengan membandingkan UNG dengan negara lain. Kita lihat saja UNSRAT, UNHAS yang masih satu daratan dengan UNG. Tidak usah bermimpi dulu bagaimana berlevel world, utk menjadi baik di level regional saja kita cukup keteteran. Tumpukan harapan terlalu banyak yang kemudian signifikan dengan berjubelnya masalah. Tantangan Rektor baru kedepan belum akan bicara tentang skenario masa depan, Rektor kita akan dihadapkan pada bertebarannya masalah yang mesti di selesaikan. Tetapi, saya kira ini bukan saja kerja Rektor saja. Basri Amin pernah mengatakan ke saya bahwa Universitas terlalu besar jika hanya diserahkan ke seorang Rektor. Rektor sebenarnya hanyalah salah satu tools dalam menyelesaikan hal-hal yang belum selesai. Apa yang kemudian menjadi perdebatan mulai dari landasan filosofis yang kemudian diderivasi ke hal-hal teknis, saya kira letaknya pada perbedaan metodologi dalam memandang masalah dan harapan. Ada yang mendekati masalah dan harapan dengan pendekatan mekanistik, ada yang berpendekatan dekonstruktif, ada pula yang berpendekatan historical melulu. Semua pendekatan benar, karena
Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai
Ini isyarat buat Rektor yang baru terpilih. Agar mematangkan Bahasa Inggeris para mahasiswanya. Apalalagi yang bakal disekolahkan ke luar negeri? Akan kejadian seperti Om Acan (Hasan Abbas Nusi), waktu mudanya pernah menimba ilmu di London. Suatu kali dia bercakap2 dengan orang lokal sana. Orang Bule itu kurang mengerti kalimat yang diucapkan Om Acan, serentak orang Inggeris itu bertanya sambill telak pinggang! What's you want? (Bagi orang Bule, telak pinggang itu adalah sopan, dibanding memeluk dada yang punya arti menganggap remeh lawan bicara. Di orang kita, bahasa tubuh itu punya arti terbalik). Karena watak Om Acan agak 'pang panas', sontak dia bereaksi menjawab, What you want, I want!!! (Apa yang ngana mau, kita mau!! Orang Inggeris itu tambah bingung??! Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Taufik Polapa icky...@yahoo.com Date: Thu, 8 Apr 2010 02:58:28 To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai Denbaga, apa dp Hubungan Mbak Sum dan Robby Bule ? ttg UNG ? Apakah bukan Roby yang di Gang Gembira Percetakan Negara ini ? From: denb...@yahoo.com denb...@yahoo.com To: Mell's gorontalomaju2020@yahoogroups.com Sent: Thu, April 8, 2010 4:58:56 PM Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai Mbak Sum bermaksud mutusin pacarnya Robby (bule). Akan tetapi dia tidak berani bertemu muka dengan kekasihnya. Mbak Sum menulis surat dengan berbekal kamus Inggris dan pengetahuan yang pas-pas-an. Berikut isi suratnya: Hi Robby, together this letter I give know you. (hai Robby, bersama surat ini aku memberitahumu) I Want cut connection us. (saya ingin memutuskan hubungan kita) I think very cook cook all. (saya pikirkan masak-masak semuanya) I know love my only clap half hand (saya tahu cintaku hanya bertepuk sebelah tangan) Correctly I have see you play fire with a women entertainment at town with my eyes head alone (sebenarnya saya telah lihat kamu bermain api dengan wanita penghibur di kota dengan mata kepala saya sendiri) You always ask sorry back back river (kau selalu meminta maaf berulang kali) River that I forgive you, but this river, you corect corect hurt my liver. (Kali itu aku maafkan kamu, tapi kali ini kau benar benar menyakiti hatiku) You eyes drop tears crocodile (matamu mencucurkan air mata buaya) You correct correct a man crocodile land (kau benar-benar lelaki buaya darat) So I cut connection and pull body from love triangle this (jadi, saya putuskan hubungan ini dan menarik diri dari cinta segitiga ini I cry night-night until no there is eye water more thinking about your body (saya menangis bermalam-malam sampai tidak ada lagi air mata memikirkan dirimu) I not want sick my liver for 2 river (saya tidak mau sakit hati untuk kedua kalinya) Safe walk Robby (selamat jalan Robbi) From your fruit liver (Dari buah hatimu) Sumiati Lion on the table (Sumiati Singodimejo) !!! Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: Yayu Arifin yayujahjaarifin@ yahoo.co. id Date: Mon, 5 Apr 2010 11:19:50 +0800 (SGT) To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Subject: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai you are right man, i just for two months in UNG last year and i got headache. Alhamdulillah we find out how to improve a little bit, InsyaAllah i would like to do more when i arrived. But it is indeed very hard to make people aware that there is something wrong since they were so long sleeping in that groove. No body want to be disturbed when they are in that situation (it is called groovy feeling probably equal to steady state). --- Pada Sen, 5/4/10, Funco Tanipu funcotanipu@ gmail.com menulis: Dari: Funco Tanipu funcotanipu@ gmail.com Judul: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai Kepada: Gorontalo Maju gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Tanggal: Senin, 5 April, 2010, 8:35 AM Luar biasa pertengkaran kita ini. Baru kali ini saya melihat milis ini ribut hanya dengan satu topik; UNG. Pertengkaran ini menunjukkan bahwa disamping banyak harapan thdp UNG, banyak pula rupanya masalah yang kini. kita warisi. Mengenai hal diatas, saya kira berjubelnya harapan tak lepas dari banyaknya masalah yang ada. Setiap kelahiran setitik harapan, selalu dikarenakan ada titik yang ingin diperbaiki. UNG telah memasuki hampir 50 tahun berdiri kokoh di bumi Gorontalo, dinding ruangan dan kilasan dokumen foto terlihat kusam menunjukkan rentanya usia UNG. Tinggal 3 tahun lagi UNG akan memasuki tahun emas. Tahun yang dinanti-nantikan untuk patokan melakukan lompatan ke arah yang lebih baik. Di usia ke 47 ini, kita masih berada diperdebatan bagaimana memulai? Terus terang, kita cukup terlambat dari yang lain. Tidak usah kita berbicara terlalu jauh dengan membandingkan UNG dengan negara lain. Kita lihat saja UNSRAT, UNHAS yang
Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai
Ya, betul. Seperti halnya Bahasa Perncis yang lebih romantis kedengarannya dibandin Bahasa Inggeris, bahasa Gorontalo itu jauh lebih indah dan tepat. Saya ambil contoh, modehu, mopopa'o, muhu'ayadu dll. Masing2 digunakan pada kalimat karja yang pas, meskipun artinya mirip2. Bahasa Perancis punya jenis laki2 dan perempuan, 'le' untuk jenis kata laki2, dan 'la' untuk jenis kata perempuan. La Voiture, Le Moisenne, La Rose, La Mer dll. Gorontalopun demikian. Namun mengenai penamaan Tuhan, ini tak bisa dijeniskan. Sebagai penghormatan kita terhadap Tuhan. 'Eya', tak ada kata 'te' atau 'ti' didepannya! Terima kasih Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: m...@teoritik.fisika.net m...@teoritik.fisika.net Date: Thu, 8 Apr 2010 05:45:33 To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai pa dembaga, saya ingat beberapa hari lalu ada dari japan memberikan kuliah umum di aula mipa terus saya cara kebetulan lewat, terus bagus sekali di ung ini tak perlu rumit2 orang japan pakai bahasa inggris terus ada yang alih bahasakan ke indonesia, saya merenung kenapa tidak dialihkan ke bahasa gorontalo, jawa, sunda, supaya yang asal daerah itu tidak bingung lagi ... --- denb...@yahoo.com wrote: From: denb...@yahoo.com To: Mell's gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai Date: Thu, 8 Apr 2010 10:42:07 + Ini isyarat buat Rektor yang baru terpilih. Agar mematangkan Bahasa Inggeris para mahasiswanya. Apalalagi yang bakal disekolahkan ke luar negeri? Akan kejadian seperti Om Acan (Hasan Abbas Nusi), waktu mudanya pernah menimba ilmu di London. Suatu kali dia bercakap2 dengan orang lokal sana. Orang Bule itu kurang mengerti kalimat yang diucapkan Om Acan, serentak orang Inggeris itu bertanya sambill telak pinggang! What's you want? (Bagi orang Bule, telak pinggang itu adalah sopan, dibanding memeluk dada yang punya arti menganggap remeh lawan bicara. Di orang kita, bahasa tubuh itu punya arti terbalik). Karena watak Om Acan agak 'pang panas', sontak dia bereaksi menjawab, What you want, I want!!! (Apa yang ngana mau, kita mau!! Orang Inggeris itu tambah bingung??! Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: Taufik Polapa icky...@yahoo.com Date: Thu, 8 Apr 2010 02:58:28 -0700 (PDT) To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai Denbaga, apa dp Hubungan Mbak Sum dan Robby Bule ? ttg UNG ? Apakah bukan Roby yang di Gang Gembira Percetakan Negara ini ? From: denb...@yahoo.com denb...@yahoo.com To: Mell's gorontalomaju2020@yahoogroups.com Sent: Thu, April 8, 2010 4:58:56 PM Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai Mbak Sum bermaksud mutusin pacarnya Robby (bule). Akan tetapi dia tidak berani bertemu muka dengan kekasihnya. Mbak Sum menulis surat dengan berbekal kamus Inggris dan pengetahuan yang pas-pas-an. Berikut isi suratnya: Hi Robby, together this letter I give know you. (hai Robby, bersama surat ini aku memberitahumu) I Want cut connection us. (saya ingin memutuskan hubungan kita) I think very cook cook all. (saya pikirkan masak-masak semuanya) I know love my only clap half hand (saya tahu cintaku hanya bertepuk sebelah tangan) Correctly I have see you play fire with a women entertainment at town with my eyes head alone (sebenarnya saya telah lihat kamu bermain api dengan wanita penghibur di kota dengan mata kepala saya sendiri) You always ask sorry back back river (kau selalu meminta maaf berulang kali) River that I forgive you, but this river, you corect corect hurt my liver. (Kali itu aku maafkan kamu, tapi kali ini kau benar benar menyakiti hatiku) You eyes drop tears crocodile (matamu mencucurkan air mata buaya) You correct correct a man crocodile land (kau benar-benar lelaki buaya darat) So I cut connection and pull body from love triangle this (jadi, saya putuskan hubungan ini dan menarik diri dari cinta segitiga ini I cry night-night until no there is eye water more thinking about your body (saya menangis bermalam-malam sampai tidak ada lagi air mata memikirkan dirimu) I not want sick my liver for 2 river (saya tidak mau sakit hati untuk kedua kalinya) Safe walk Robby (selamat jalan Robbi) From your fruit liver (Dari buah hatimu) Sumiati Lion on the table (Sumiati Singodimejo) !!! Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: Yayu Arifin yayujahjaarifin@ yahoo.co. idgt; Date: Mon, 5 Apr 2010 11:19:50 #43;0800 (SGT)To: lt;gorontalomaju2020@ yahoogroups. comgt;Subject: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai nbsp; you are right man, i just for two months in UNG last year and i got headache. Alhamdulillah we find out how to improve a little bit, InsyaAllah i would like to do more
Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai
Bung kilo, numpang nanya, apa satu angkatan dengan adik saya iyan? Yang saya tau dia juga pernah punya masalah dengan pak AA tapi akhirnya bisa diselesaikan.. Iqbal Sent from my iPhone On Apr 6, 2010, at 10:00 AM, kilo_...@yahoo.com wrote: Yaa.. P Agus P jahya itu saya p dosen di jurusan Fisika dulu donggo mahasiswa S1. Beliau orangnya ganteng, tinggi, pintar, kalem n sopan., pokokx lengkap bgtu dang... (Bolomaapu p jahya). Waktu itu p jahya ngajar fismod, fistum n kolokium, beliau pernah bantu sy n teman2 seangkatn di hari2 terakhir kuliah saat p asri tidk kase lulus kolokium. Tapi bukan minta nilai gratis juuu.., debo dia uji lisan, (Tapi sy dengar kolokium so tdk ada, apa benar itu pak?) P jahya memang sy kenal sekali walapun beliau msuk kampus di akhir2 penyelesain studi sya. Hehehehe.. Bolomaapu p jahya... Salam suksesmulia.com SR Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! From: Agus Lahinta lahi...@gmail.com Date: Tue, 6 Apr 2010 00:11:48 + To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai Hebat Sukirman, ini mahasiswanya Yahya ya? Salam, Agus Lahinta From: kilo_...@yahoo.com Date: Tue, 6 Apr 2010 00:10:24 + To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai Teori itu adalah pondasi dari praktek.. Menurut salah seorang pengusaha sukses di makasar saat dialog di salemba (te iki pe bos) ”pada prinsipx orang gorontalo itu cerdas dan cekatan serta mampu brsaing hingga pulau jawa, kelemahannya hanya kurang PD”. Paradigma berpikir orang gtlo tentang pekerjaan hanya mau jadi PNS, selain itu politikus n kontraktor. Tetapi ketersediaan lapngan pekerjaan pun harus difasilitasi. UNG sdh menjembatani itu dengan menyediakan tenaga pengajar (guru) dan hampir semua lulusan eks STKIP, IKIP dan UNG sdh terserap di pemda, tetapi memang jurusan yg non kependidikan mash harus bersaing dengan lulusan dari luar daerah. Tugas ini bkan hanya milik UNG tetapi semua stakeholdr, krn PT di gtlo bkan hanya UNG. Memang berat utk mewudkan ini semua krn kondisi di gtlo msh seperti sekarang. Oke Salam SR Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! From: Funco Tanipu funcotan...@gmail.com Date: Mon, 5 Apr 2010 15:40:37 + To: Gorontalo Majugorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai Bung Ayub, teori itu gagasan. Ada yang namakan ide. Ada juga yang katakan sebagai wacana. Hal-hal praksis selalu didahului dengan gagasan. Muhammad sebelum bertindak menjadi Nabi selalu ada gagasan/ide di depannya yang berupa firman dari Allah (ini bo contoh poli.. Bisa olo salah, soalnya bukan ahlinya..) Saya ingin memberi contoh bagaimana Menara Keagungan dibangun tanpa ide yang jelas. Atau mungkin kita bisa lihat bagaimana kebun binatang di Limboto. Dan masih banyak lagi praksis tanpa didasari gagasan yang kuat. Kita mending berkelahi di awal ttg gagasan. Daripada berkelahi karena salah di praksis. Terima Kasih Funco Tanipu From: abdul ayub rasyid_a...@yahoo.com Date: Tue, 6 Apr 2010 00:25:48 +0800 (SGT) To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai terlalu banyak teori juga susah.tp memang bergitulah kalo debat akademis kalo saya yang jadi masalah cuma bagaimana menjembatani link yang putus antara ruang kuliah dan dunia kerja. di jakarta semacam trisakti saja belum mampu menyiapkan lulusan yang benar benar mampu untuk kerja padahal dia adalah kampus paling mahal dan sangat berkualitas apalagi bila di bandingkan dgn gtlo...padahal penjurusan nya sangat2 detail seperti tranportasi...masi dibagi lagi darat laut dan udara.. ada bnyak solusi sebenarnya salah satunya di banyakin dosen2 yang berlatar praktisi...yang benar2 sngat2 ahli di dunia kerja.bukan akadrmis yang cuma pintar teori namun apapun ushanya tersrah yang pintar2 cuma bagaimana lulusan bisa kerja!!! itu saja kalo di pikir2 di gtlo yang kerja aja masih banyak yang belum pintar tenaga masi banyak yang dari jawa gimana yang baru lulus!!! hehehehh tenaga bo habis di buttola deng di proyek2 yang kaseh abis anggaran --- Pada Ming, 4/4/10, Funco Tanipu funcotan...@gmail.com menulis: Dari: Funco Tanipu funcotan...@gmail.com Judul: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai Kepada: Gorontalo Maju gorontalomaju2020@yahoogroups.com Tanggal: Minggu, 4 April, 2010, 7:56 PM I am happy with your statement about 'long sleeping'. As long as 47 years we were long sleeping. I wish that you can be the man who will give a motivation for new rector. I hope you can be the man who can open the networking in Germany for Gorontalo State University for scholaships, fundding and cooperations with center of study. A question for you, when will you back here... We will appraciated if you will be back earlier. Warm Regards
Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai
Maaf sekedar sharing dari kampung orang. Satu saat saya pernah diajak teman menengok anaknya yang sekolah SD disini. Pas waktu itu ada acara perkenalan siswa dan diantara poin perkenalannya adalah cita2. Saya cukup kaget karena ada beberapa anak yang bercita-cita jadi tukang kayu, penari balet, pemilik rumah makan, pelukis, sopir bis dll. Saya ingat dulu waktu kecil kalau guru bertanya apa cita2 kita maka sebagian besar akan menjawab : guru, dokter, polisi, pilot, semuanya mau jadi PNS. Kalau saya bisa jadi anak2 lagi saya mau bercita2 jadi pegawai pajak :) Iqbal Sent from my iPhone On Apr 6, 2010, at 9:10 AM, kilo_...@yahoo.com wrote: Teori itu adalah pondasi dari praktek.. Menurut salah seorang pengusaha sukses di makasar saat dialog di salemba (te iki pe bos) ”pada prinsipx orang gorontalo itu cerdas dan cekatan serta mampu brsaing hingga pulau jawa, kelemahannya hanya kurang PD”. Paradigma berpikir orang gtlo tentang pekerjaan hanya mau jadi PNS, selain itu politikus n kontraktor. Tetapi ketersediaan lapngan pekerjaan pun harus difasilitasi. UNG sdh menjembatani itu dengan menyediakan tenaga pengajar (guru) dan hampir semua lulusan eks STKIP, IKIP dan UNG sdh terserap di pemda, tetapi memang jurusan yg non kependidikan mash harus bersaing dengan lulusan dari luar daerah. Tugas ini bkan hanya milik UNG tetapi semua stakeholdr, krn PT di gtlo bkan hanya UNG. Memang berat utk mewudkan ini semua krn kondisi di gtlo msh seperti sekarang. Oke Salam SR Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! From: Funco Tanipu funcotan...@gmail.com Date: Mon, 5 Apr 2010 15:40:37 + To: Gorontalo Majugorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai Bung Ayub, teori itu gagasan. Ada yang namakan ide. Ada juga yang katakan sebagai wacana. Hal-hal praksis selalu didahului dengan gagasan. Muhammad sebelum bertindak menjadi Nabi selalu ada gagasan/ide di depannya yang berupa firman dari Allah (ini bo contoh poli.. Bisa olo salah, soalnya bukan ahlinya..) Saya ingin memberi contoh bagaimana Menara Keagungan dibangun tanpa ide yang jelas. Atau mungkin kita bisa lihat bagaimana kebun binatang di Limboto. Dan masih banyak lagi praksis tanpa didasari gagasan yang kuat. Kita mending berkelahi di awal ttg gagasan. Daripada berkelahi karena salah di praksis. Terima Kasih Funco Tanipu From: abdul ayub rasyid_a...@yahoo.com Date: Tue, 6 Apr 2010 00:25:48 +0800 (SGT) To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai terlalu banyak teori juga susah.tp memang bergitulah kalo debat akademis kalo saya yang jadi masalah cuma bagaimana menjembatani link yang putus antara ruang kuliah dan dunia kerja. di jakarta semacam trisakti saja belum mampu menyiapkan lulusan yang benar benar mampu untuk kerja padahal dia adalah kampus paling mahal dan sangat berkualitas apalagi bila di bandingkan dgn gtlo...padahal penjurusan nya sangat2 detail seperti tranportasi...masi dibagi lagi darat laut dan udara.. ada bnyak solusi sebenarnya salah satunya di banyakin dosen2 yang berlatar praktisi...yang benar2 sngat2 ahli di dunia kerja.bukan akadrmis yang cuma pintar teori namun apapun ushanya tersrah yang pintar2 cuma bagaimana lulusan bisa kerja!!! itu saja kalo di pikir2 di gtlo yang kerja aja masih banyak yang belum pintar tenaga masi banyak yang dari jawa gimana yang baru lulus!!! hehehehh tenaga bo habis di buttola deng di proyek2 yang kaseh abis anggaran --- Pada Ming, 4/4/10, Funco Tanipu funcotan...@gmail.com menulis: Dari: Funco Tanipu funcotan...@gmail.com Judul: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai Kepada: Gorontalo Maju gorontalomaju2020@yahoogroups.com Tanggal: Minggu, 4 April, 2010, 7:56 PM I am happy with your statement about 'long sleeping'. As long as 47 years we were long sleeping. I wish that you can be the man who will give a motivation for new rector. I hope you can be the man who can open the networking in Germany for Gorontalo State University for scholaships, fundding and cooperations with center of study. A question for you, when will you back here... We will appraciated if you will be back earlier. Warm Regards, FT Terima Kasih Funco Tanipu From: Yayu Arifin yayujahjaarifin@ yahoo.co. id Date: Mon, 5 Apr 2010 11:19:50 +0800 (SGT) To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Subject: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai you are right man, i just for two months in UNG last year and i got headache. Alhamdulillah we find out how to improve a little bit, InsyaAllah i would like to do more when i arrived. But it is indeed very hard to make people aware that there is something wrong since they were so long sleeping in that groove. No body want to be disturbed when they are in that situation (it is called groovy feeling probably equal to steady state). --- Pada Sen, 5/4/10, Funco
Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai
bung iqbal mengingatkan saya ketika kecil , adik saya laki-laki nomor dua bilang ke almarhum ayah , akh kalau besar saya mau jadi kusir bendi saja ( tahun 60an gorontalo masih banyak bendi) . almarhum ayah yang mendengarnya sempat terhenyak , kasihan dan hanya sempat sedih kalau adik saya tidak memiliki cita-cita yang tinggi atau cita-cita menjadi petugas pajak/pns . saya sendiri ketika mau selesai sekolah dasar , teman-teman semua menganjurkan supaya masuk smep saja , supaya dalam keadaan terburuk bisa menjadi karyawan toko . saya tidak terpikir untuk menjadi pns atau petugas pajak . saya hanya hidup dari impian yang saya dengarkan lewat radio asing seperti radio australia , voice of america , bbc , radia japan . alhamdulillah karena belajar lewat radio tersebut , bahasa inggeris saya membuka cakrawala saya dengan jendela yang lebih luas dan kesempatan yang lebih dari anak-anak sebaya saya . sebelum selesai ujian sma saya mendapatkan tawaran pekerjaan di tropic endeavour oil. co dan ketika rata-rata gaji pns baru rp. 3,000.- (tahun 1972) saya mendapatkan gaji rp. 18,000.- per bulan . terakhir ketika kerja , gaji saya bisa membeli 6 kwintal (600 kgs) beras sehingga membuat iri sebagian karyawan yang kerja di perusahaan yang sama . saya tidak pernah berkeinginan untuk menjadi petugas pajak ataupun pns , mungkin saya berpikir secara tidak wajar , karena menurut saya asalkan kita mau bekerja , apapun impian kita bisa terlaksana . alhamdulillah saya sudah melanglang 85 negara , menyaksikan 3 exposisi dunia yaitu vancouver , canada ( 1986) , brisbane , australia (1988) dan sevilla , spanyol (1992) menyaksikan 2 floriade (pameran bunga terbesar se jagad di belanda) berkendara dengan canadian pacific rail dari ujung barat vancouver ke toronto , canada dan 5 kali perjalanan ke saudi arabia , semua nya bukan karena menjadi petugas pajak ataupun pns . adik saya yang mau jadi kusir bendi tadi , alhamdulillah dia kemudian menjadi pns (he he he) . saat ini saya sedang merajut pensiun saya dengan menulis buku kisah perjalanan saya , karena masih menginginkan 15 negara terakhir sebelum mau menjemput hayat . dila mopobibi , cuma supaya yang berniat menjadi pns ataupun petugas pajak yang curang untuk berubah pikiran , carilah duit anda dengan halal , sehingga menjadi berkah dan bersih dan sehingga kalau saat maut menjemput hayat , nggak ada yang menakutkan untuk pulang . salam , tot --- On Mon, 4/5/10, Iqbal kaizen...@yahoo.com wrote: From: Iqbal kaizen...@yahoo.com Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com gorontalomaju2020@yahoogroups.com Date: Monday, April 5, 2010, 11:14 PM Maaf sekedar sharing dari kampung orang. Satu saat saya pernah diajak teman menengok anaknya yang sekolah SD disini. Pas waktu itu ada acara perkenalan siswa dan diantara poin perkenalannya adalah cita2. Saya cukup kaget karena ada beberapa anak yang bercita-cita jadi tukang kayu, penari balet, pemilik rumah makan, pelukis, sopir bis dll. Saya ingat dulu waktu kecil kalau guru bertanya apa cita2 kita maka sebagian besar akan menjawab : guru, dokter, polisi, pilot, semuanya mau jadi PNS. Kalau saya bisa jadi anak2 lagi saya mau bercita2 jadi pegawai pajak :) Iqbal Sent from my iPhone On Apr 6, 2010, at 9:10 AM, kilo_...@yahoo. com wrote: Teori itu adalah pondasi dari praktek.. Menurut salah seorang pengusaha sukses di makasar saat dialog di salemba (te iki pe bos) ”pada prinsipx orang gorontalo itu cerdas dan cekatan serta mampu brsaing hingga pulau jawa, kelemahannya hanya kurang PD”. Paradigma berpikir orang gtlo tentang pekerjaan hanya mau jadi PNS, selain itu politikus n kontraktor. Tetapi ketersediaan lapngan pekerjaan pun harus difasilitasi. UNG sdh menjembatani itu dengan menyediakan tenaga pengajar (guru) dan hampir semua lulusan eks STKIP, IKIP dan UNG sdh terserap di pemda, tetapi memang jurusan yg non kependidikan mash harus bersaing dengan lulusan dari luar daerah. Tugas ini bkan hanya milik UNG tetapi semua stakeholdr, krn PT di gtlo bkan hanya UNG. Memang berat utk mewudkan ini semua krn kondisi di gtlo msh seperti sekarang. Oke Salam SR Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss... !From: Funco Tanipu funcotanipu@ gmail.com Date: Mon, 5 Apr 2010 15:40:37 +To: Gorontalo Majugorontalomaju2020@ yahoogroups. comSubject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai Bung Ayub, teori itu gagasan. Ada yang namakan ide. Ada juga yang katakan sebagai wacana. Hal-hal praksis selalu didahului dengan gagasan. Muhammad sebelum bertindak menjadi Nabi selalu ada gagasan/ide di depannya yang berupa firman dari Allah (ini bo contoh poli.. Bisa olo salah, soalnya bukan ahlinya..) Saya ingin memberi contoh bagaimana Menara Keagungan dibangun
Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai
Ka iyan, kakak 1 tingkt sya. Tapi trang sohib skalii.. Kalo deng k iyan depe crita lebh banyak tentang AA, pokokx heboh.. p MY dan p Jahya tau. Kalo ti vira lagi sohib dkat deng ti dewi (maitua). Ti vira yang terakhir kan? Oke SR Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: Iqbal kaizen...@yahoo.com Date: Mon, 5 Apr 2010 23:03:20 To: gorontalomaju2020@yahoogroups.comgorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai Bung kilo, numpang nanya, apa satu angkatan dengan adik saya iyan? Yang saya tau dia juga pernah punya masalah dengan pak AA tapi akhirnya bisa diselesaikan.. Iqbal Sent from my iPhone On Apr 6, 2010, at 10:00 AM, kilo_...@yahoo.com wrote: Yaa.. P Agus P jahya itu saya p dosen di jurusan Fisika dulu donggo mahasiswa S1. Beliau orangnya ganteng, tinggi, pintar, kalem n sopan., pokokx lengkap bgtu dang... (Bolomaapu p jahya). Waktu itu p jahya ngajar fismod, fistum n kolokium, beliau pernah bantu sy n teman2 seangkatn di hari2 terakhir kuliah saat p asri tidk kase lulus kolokium. Tapi bukan minta nilai gratis juuu.., debo dia uji lisan, (Tapi sy dengar kolokium so tdk ada, apa benar itu pak?) P jahya memang sy kenal sekali walapun beliau msuk kampus di akhir2 penyelesain studi sya. Hehehehe.. Bolomaapu p jahya... Salam suksesmulia.com SR Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! From: Agus Lahinta lahi...@gmail.com Date: Tue, 6 Apr 2010 00:11:48 + To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai Hebat Sukirman, ini mahasiswanya Yahya ya? Salam, Agus Lahinta From: kilo_...@yahoo.com Date: Tue, 6 Apr 2010 00:10:24 + To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai Teori itu adalah pondasi dari praktek.. Menurut salah seorang pengusaha sukses di makasar saat dialog di salemba (te iki pe bos) ”pada prinsipx orang gorontalo itu cerdas dan cekatan serta mampu brsaing hingga pulau jawa, kelemahannya hanya kurang PD”. Paradigma berpikir orang gtlo tentang pekerjaan hanya mau jadi PNS, selain itu politikus n kontraktor. Tetapi ketersediaan lapngan pekerjaan pun harus difasilitasi. UNG sdh menjembatani itu dengan menyediakan tenaga pengajar (guru) dan hampir semua lulusan eks STKIP, IKIP dan UNG sdh terserap di pemda, tetapi memang jurusan yg non kependidikan mash harus bersaing dengan lulusan dari luar daerah. Tugas ini bkan hanya milik UNG tetapi semua stakeholdr, krn PT di gtlo bkan hanya UNG. Memang berat utk mewudkan ini semua krn kondisi di gtlo msh seperti sekarang. Oke Salam SR Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! From: Funco Tanipu funcotan...@gmail.com Date: Mon, 5 Apr 2010 15:40:37 + To: Gorontalo Majugorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai Bung Ayub, teori itu gagasan. Ada yang namakan ide. Ada juga yang katakan sebagai wacana. Hal-hal praksis selalu didahului dengan gagasan. Muhammad sebelum bertindak menjadi Nabi selalu ada gagasan/ide di depannya yang berupa firman dari Allah (ini bo contoh poli.. Bisa olo salah, soalnya bukan ahlinya..) Saya ingin memberi contoh bagaimana Menara Keagungan dibangun tanpa ide yang jelas. Atau mungkin kita bisa lihat bagaimana kebun binatang di Limboto. Dan masih banyak lagi praksis tanpa didasari gagasan yang kuat. Kita mending berkelahi di awal ttg gagasan. Daripada berkelahi karena salah di praksis. Terima Kasih Funco Tanipu From: abdul ayub rasyid_a...@yahoo.com Date: Tue, 6 Apr 2010 00:25:48 +0800 (SGT) To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai terlalu banyak teori juga susah.tp memang bergitulah kalo debat akademis kalo saya yang jadi masalah cuma bagaimana menjembatani link yang putus antara ruang kuliah dan dunia kerja. di jakarta semacam trisakti saja belum mampu menyiapkan lulusan yang benar benar mampu untuk kerja padahal dia adalah kampus paling mahal dan sangat berkualitas apalagi bila di bandingkan dgn gtlo...padahal penjurusan nya sangat2 detail seperti tranportasi...masi dibagi lagi darat laut dan udara.. ada bnyak solusi sebenarnya salah satunya di banyakin dosen2 yang berlatar praktisi...yang benar2 sngat2 ahli di dunia kerja.bukan akadrmis yang cuma pintar teori namun apapun ushanya tersrah yang pintar2 cuma bagaimana lulusan bisa kerja!!! itu saja kalo di pikir2 di gtlo yang kerja aja masih banyak yang belum pintar tenaga masi banyak yang dari jawa gimana yang baru lulus!!! hehehehh tenaga bo habis di buttola deng di proyek2 yang kaseh abis anggaran --- Pada Ming, 4/4/10, Funco Tanipu funcotan...@gmail.com menulis: Dari: Funco Tanipu funcotan...@gmail.com Judul: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai Kepada
Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai
Ketidaktegasan ini awal dari celah kebobrokan dimulai. Terima Kasih Funco Tanipu -Original Message- From: m...@teoritik.fisika.net m...@teoritik.fisika.net Date: Tue, 6 Apr 2010 05:31:02 To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai pak iqbal kalau saya ingat masalah itu ... sampai detik ini sama dengan kejadian baru terjadi, karena selalu berpikir salah mereka ini apa?? mereka kok orang baik2 dan mau belajar dan kuliah juga baik ... tetapi pengambil kebijakan di UNG tidak ada yang tegas ... --- kaizen...@yahoo.com wrote: From: Iqbal kaizen...@yahoo.com To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai Date: Mon, 5 Apr 2010 23:03:20 -0700 (PDT) Bung kilo, numpang nanya, apa satu angkatan dengan adik saya iyan? Yang saya tau dia juga pernah punya masalah dengan pak AA tapi akhirnya bisa diselesaikan.. Iqbal Sent from my iPhone On Apr 6, 2010, at 10:00 AM, kilo_...@yahoo.com wrote: nbsp; Yaa.. P AgusP jahya itu saya p dosen di jurusan Fisika dulu donggo mahasiswa S1.Beliau orangnya ganteng, tinggi, pintar, kalem n sopan., pokokx lengkap bgtu dang... (Bolomaapu p jahya).Waktu itu p jahya ngajar fismod, fistum n kolokium, beliau pernah bantu sy n teman2 seangkatn di hari2 terakhir kuliah saat p asri tidk kase lulus kolokium. Tapi bukan minta nilai gratis juuu.., debo dia uji lisan, (Tapi sy dengar kolokium so tdk ada, apa benar itu pak?) P jahya memang sy kenal sekali walapun beliau msuk kampus di akhir2 penyelesain studi sya.Hehehehe..Bolomaapu p jahya...Salam suksesmulia.comSR Sent from my BlackBerryreg; smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!From: Agus Lahinta lt;lahi...@gmail.comgt; Date: Tue, 6 Apr 2010 00:11:48 #43;To: lt;gorontalomaju2020@yahoogroups.comgt;Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai nbsp; Hebat Sukirman, ini mahasiswanya Yahya ya?Salam,Agus LahintaFrom: kilo_...@yahoo.com Date: Tue, 6 Apr 2010 00:10:24 #43;To: lt;gorontalomaju2020@yahoogroups.comgt;Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai nbsp; Teori itu adalah pondasi dari praktek..Menurut salah seorang pengusaha sukses di makasar saat dialog di salemba (te iki pe bos) ”pada prinsipx orang gorontalo itu cerdas dan cekatan serta mampu brsaing hingga pulau jawa, kelemahannya hanya kurang PD”. Paradigma berpikir orang gtlo tentang pekerjaan hanya mau jadi PNS, selain itu politikus n kontraktor. Tetapi ketersediaan lapngan pekerjaan pun harus difasilitasi. UNG sdh menjembatani itu dengan menyediakan tenaga pengajar (guru) dan hampir semua lulusan eks STKIP, IKIP dan UNG sdh terserap di pemda, tetapi memang jurusan yg non kependidikan mash harus bersaing dengan lulusan dari luar daerah.Tugas ini bkan hanya milik UNG tetapi semua stakeholdr, krn PT di gtlo bkan hanya UNG. Memang berat utk mewudkan ini semua krn kondisi di gtlo msh seperti sekarang.Oke SalamSR Sent from my BlackBerryreg; smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!From: Funco Tanipu lt;funcotan...@gmail.comgt; Date: Mon, 5 Apr 2010 15:40:37 #43;To: Gorontalo Majult;gorontalomaju2020@yahoogroups.comgt;Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai nbsp; Bung Ayub, teori itu gagasan. Ada yang namakan ide. Ada juga yang katakan sebagai wacana. Hal-hal praksis selalu didahului dengan gagasan. Muhammad sebelum bertindak menjadi Nabi selalu ada gagasan/ide di depannya yang berupa firman dari Allah (ini bo contoh poli.. Bisa olo salah, soalnya bukan ahlinya..)Saya ingin memberi contoh bagaimana Menara Keagungan dibangun tanpa ide yang jelas. Atau mungkin kita bisa lihat bagaimana kebun binatang di Limboto. Dan masih banyak lagi praksis tanpa didasari gagasan yang kuat.Kita mending berkelahi di awal ttg gagasan. Daripada berkelahi karena salah di praksis.Terima KasihFunco TanipuFrom: abdul ayub lt;rasyid_a...@yahoo.comgt; Date: Tue, 6 Apr 2010 00:25:48 #43;0800 (SGT)To: lt;gorontalomaju2020@yahoogroups.comgt;Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai nbsp; terlalu banyak teori juga susah.tp memang bergitulah kalo debat akademis kalonbsp; saya yang jadi masalah cuma bagaimana menjembatani link yang putus antara ruang kuliah dan dunia kerja.di jakarta semacamnbsp; trisakti saja belum mampu menyiapkan lulusan yang benar benar mampu untuk kerja padahal dia adalah kampus paling mahal dan sangat berkualitasnbsp; apalagi bila di bandingkan dgn gtlo...padahal penjurusan nya sangat2 detail seperti tranportasi...masi dibagi lagi darat laut dan udara..ada bnyak solusi sebenarnya salah satunya di banyakin dosen2 yang berlatar praktisi...yang
Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai
Maaf apa ada yang bisa menjelaskan apa yang dimaksud energi peradaban? Takutnya kita cuma ikut2an menciptakan istilah keren tapi tidak tau maksudnya.. Iqbal Sent from my iPhone On Apr 7, 2010, at 1:06 AM, femmy...@yahoo.com wrote: Tebarkan terus Energi Peradaban Powered by Telkomsel BlackBerry® From: Agus Lahinta lahi...@gmail.com Date: Tue, 6 Apr 2010 14:46:19 + To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai Setuju Funco, expektasi dari civitas UNG dengan pimpinan baru adalah harapan akan sebuah perubahan untuk kebaikan. Apa yang telah disampaikan dan diketahui oleh masyrakat (kampus) atau luar kampus adalah yang harus diwujudkan. Semoga kita bisa menyatukan energi² yang ada untuk kebaikan masa kini dan masa datang dan semoga tidak (akan) 'dikotori' dengan energi negatif yang akan mengaburkan perjalanan kita dalam membangun UNG. Salam, Agus Lahinta From: Funco Tanipu funcotan...@gmail.com Date: Tue, 6 Apr 2010 13:25:06 + To: Gorontalo Majugorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai Saya gak tau ini akan mengarah kemana.. Kita tentu saja mesti sepakat dengan sesuatu. Kita bukan bersepakat karena seseorang. Kita bersepakat pada agenda. Jika agenda jalan, ya jalan. Jika tidak, ya tidak pula. MY, kita mesti tegas dalam hal itu. Semangat perubahan sangat tinggi dan menggelora. Berubah dari hal-hal yang selayaknya cukup menjadi masa lalu. Saya berharap agar kita bersama-sama mengawal agenda perubahan, sekali lagi agenda, bukan seseorang. Buat apa jargon perubahan kita teriakkan dengan berbusa busa diberbagai FGD dan ruang diskusi misalnya jika kita tetap mengajak masa lalu atau katanlah nilai-nilai kelam di masa lalu. Kita cukup lelah menunggu momentum yang ada dan telah kita lewati dengan gemilang. Tetapi, jangan kotori harapan gemilang ini dengan berdamai dengan masa lalu. Cukup sudah banyak lulusan UNG dengan kesana kemari menenteng ijazah. Cukup sudah, banyak mahasiswa yang terpaksa mesti cuti karena tak bisa membayar uang kuliah. Benar apa kata pak Yahya, 47 tahun kita lewati tanpa arti jika tak ada yang kita lakukan utk masa depan. Apakah masih dibutuhkan 47 thn lg dan kekonyolan-kekonyolan lagi untuk menjadi alarm yang membangunkan kita dr tidur panjang. Sekali lagi, kesepakatan dan koalisi itu ada pada nilai yang diusung. Kita tidak akan berhenti untuk itu. Tetapi, jika itu dikotori, kita juga tak akan berhenti menggangu dan menjadi mimpi buruk. Terima Kasih Funco Tanipu From: m...@teoritik.fisika.net m...@teoritik.fisika.net Date: Tue, 6 Apr 2010 07:14:11 -0700 To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai saya sedih pak funco melihat ada mahasiswa yang jalan bawa kesana kemari map berisikan transkrip nilai terus kami bertanya dengan beberapa teman kemarin antarai dosen biologi pak mustamin, pak lalio dan pak andi sendiri mahasiswa itu kelihtanya sedih karena dengan saya datang menghadap PD 1 terus karena PD 1 tidak tegas hanya menyerahkan ke pengambil kebijakan ... saya bingung karena anak ini mau pindah malah ... adu bingung kapan pak funco ke kampus silakan kita bertemu ambil langsung data dari mahasiswa, dan silakan tanya mahasiswa terus ada yang lucu di UNG ini yaitu mahasiswa sudah lulus wisuda tetapi belum lulus matakuliah dan masalah ini di temukan pada evalusia diri ... ini sedihhh dan yang tahu data itu adalah koordinato evalusi mipa yaitu pak uyun ... kemana kampus ini akan berkiblat --- funcotan...@gmail.com wrote: From: Funco Tanipu funcotan...@gmail.com To: Gorontalo Maju gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai Date: Tue, 6 Apr 2010 12:49:13 + Ketidaktegasan ini awal dari celah kebobrokan dimulai. Terima Kasih Funco Tanipu From: m...@teoritik.fisika.net m...@teoritik.fisika.net Date: Tue, 6 Apr 2010 05:31:02 -0700 To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai pak iqbal kalau saya ingat masalah itu ... sampai detik ini sama dengan kejadian baru terjadi, karena selalu berpikir salah mereka ini apa?? mereka kok orang baik2 dan mau belajar dan kuliah juga baik ... tetapi pengambil kebijakan di UNG tidak ada yang tegas ... --- kaizen...@yahoo.com wrote: From: Iqbal kaizen...@yahoo.com To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai Date: Mon, 5 Apr 2010 23:03:20 -0700 (PDT) Bung kilo, numpang nanya, apa satu angkatan dengan adik saya iyan? Yang saya tau dia juga pernah punya masalah dengan pak AA tapi akhirnya bisa diselesaikan.. Iqbal Sent from my iPhone On Apr 6, 2010, at 10:00 AM, kilo_...@yahoo.com wrote: Yaa.. P Agus P jahya itu saya p dosen di jurusan Fisika dulu
Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai
Buruan balik Ikibaru san dan you will know what is it. Oke. ☺ ☺ ☺ Salam, Agus Lahinta -Original Message- From: Iqbal kaizen...@yahoo.com Date: Tue, 6 Apr 2010 09:12:10 To: gorontalomaju2020@yahoogroups.comgorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai Maaf apa ada yang bisa menjelaskan apa yang dimaksud energi peradaban? Takutnya kita cuma ikut2an menciptakan istilah keren tapi tidak tau maksudnya.. Iqbal Sent from my iPhone On Apr 7, 2010, at 1:06 AM, femmy...@yahoo.com wrote: Tebarkan terus Energi Peradaban Powered by Telkomsel BlackBerry® From: Agus Lahinta lahi...@gmail.com Date: Tue, 6 Apr 2010 14:46:19 + To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai Setuju Funco, expektasi dari civitas UNG dengan pimpinan baru adalah harapan akan sebuah perubahan untuk kebaikan. Apa yang telah disampaikan dan diketahui oleh masyrakat (kampus) atau luar kampus adalah yang harus diwujudkan. Semoga kita bisa menyatukan energi² yang ada untuk kebaikan masa kini dan masa datang dan semoga tidak (akan) 'dikotori' dengan energi negatif yang akan mengaburkan perjalanan kita dalam membangun UNG. Salam, Agus Lahinta From: Funco Tanipu funcotan...@gmail.com Date: Tue, 6 Apr 2010 13:25:06 + To: Gorontalo Majugorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai Saya gak tau ini akan mengarah kemana.. Kita tentu saja mesti sepakat dengan sesuatu. Kita bukan bersepakat karena seseorang. Kita bersepakat pada agenda. Jika agenda jalan, ya jalan. Jika tidak, ya tidak pula. MY, kita mesti tegas dalam hal itu. Semangat perubahan sangat tinggi dan menggelora. Berubah dari hal-hal yang selayaknya cukup menjadi masa lalu. Saya berharap agar kita bersama-sama mengawal agenda perubahan, sekali lagi agenda, bukan seseorang. Buat apa jargon perubahan kita teriakkan dengan berbusa busa diberbagai FGD dan ruang diskusi misalnya jika kita tetap mengajak masa lalu atau katanlah nilai-nilai kelam di masa lalu. Kita cukup lelah menunggu momentum yang ada dan telah kita lewati dengan gemilang. Tetapi, jangan kotori harapan gemilang ini dengan berdamai dengan masa lalu. Cukup sudah banyak lulusan UNG dengan kesana kemari menenteng ijazah. Cukup sudah, banyak mahasiswa yang terpaksa mesti cuti karena tak bisa membayar uang kuliah. Benar apa kata pak Yahya, 47 tahun kita lewati tanpa arti jika tak ada yang kita lakukan utk masa depan. Apakah masih dibutuhkan 47 thn lg dan kekonyolan-kekonyolan lagi untuk menjadi alarm yang membangunkan kita dr tidur panjang. Sekali lagi, kesepakatan dan koalisi itu ada pada nilai yang diusung. Kita tidak akan berhenti untuk itu. Tetapi, jika itu dikotori, kita juga tak akan berhenti menggangu dan menjadi mimpi buruk. Terima Kasih Funco Tanipu From: m...@teoritik.fisika.net m...@teoritik.fisika.net Date: Tue, 6 Apr 2010 07:14:11 -0700 To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai saya sedih pak funco melihat ada mahasiswa yang jalan bawa kesana kemari map berisikan transkrip nilai terus kami bertanya dengan beberapa teman kemarin antarai dosen biologi pak mustamin, pak lalio dan pak andi sendiri mahasiswa itu kelihtanya sedih karena dengan saya datang menghadap PD 1 terus karena PD 1 tidak tegas hanya menyerahkan ke pengambil kebijakan ... saya bingung karena anak ini mau pindah malah ... adu bingung kapan pak funco ke kampus silakan kita bertemu ambil langsung data dari mahasiswa, dan silakan tanya mahasiswa terus ada yang lucu di UNG ini yaitu mahasiswa sudah lulus wisuda tetapi belum lulus matakuliah dan masalah ini di temukan pada evalusia diri ... ini sedihhh dan yang tahu data itu adalah koordinato evalusi mipa yaitu pak uyun ... kemana kampus ini akan berkiblat --- funcotan...@gmail.com wrote: From: Funco Tanipu funcotan...@gmail.com To: Gorontalo Maju gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai Date: Tue, 6 Apr 2010 12:49:13 + Ketidaktegasan ini awal dari celah kebobrokan dimulai. Terima Kasih Funco Tanipu From: m...@teoritik.fisika.net m...@teoritik.fisika.net Date: Tue, 6 Apr 2010 05:31:02 -0700 To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai pak iqbal kalau saya ingat masalah itu ... sampai detik ini sama dengan kejadian baru terjadi, karena selalu berpikir salah mereka ini apa?? mereka kok orang baik2 dan mau belajar dan kuliah juga baik ... tetapi pengambil kebijakan di UNG tidak ada yang tegas ... --- kaizen...@yahoo.com wrote: From: Iqbal kaizen...@yahoo.com To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai Date: Mon, 5 Apr 2010 23:03:20 -0700 (PDT
Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai
Benarkah selama 47 tahun ini UNG cuma long sleeping? How dare you guys.. Iqbal Sent from my iPhone On Apr 5, 2010, at 11:56 AM, Funco Tanipu funcotan...@gmail.com wrote: I am happy with your statement about 'long sleeping'. As long as 47 years we were long sleeping. I wish that you can be the man who will give a motivation for new rector. I hope you can be the man who can open the networking in Germany for Gorontalo State University for scholaships, fundding and cooperations with center of study. A question for you, when will you back here... We will appraciated if you will be back earlier. Warm Regards, FT Terima Kasih Funco Tanipu From: Yayu Arifin yayujahjaari...@yahoo.co.id Date: Mon, 5 Apr 2010 11:19:50 +0800 (SGT) To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai you are right man, i just for two months in UNG last year and i got headache. Alhamdulillah we find out how to improve a little bit, InsyaAllah i would like to do more when i arrived. But it is indeed very hard to make people aware that there is something wrong since they were so long sleeping in that groove. No body want to be disturbed when they are in that situation (it is called groovy feeling probably equal to steady state). --- Pada Sen, 5/4/10, Funco Tanipu funcotan...@gmail.com menulis: Dari: Funco Tanipu funcotan...@gmail.com Judul: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai Kepada: Gorontalo Maju gorontalomaju2020@yahoogroups.com Tanggal: Senin, 5 April, 2010, 8:35 AM Luar biasa pertengkaran kita ini. Baru kali ini saya melihat milis ini ribut hanya dengan satu topik; UNG. Pertengkaran ini menunjukkan bahwa disamping banyak harapan thdp UNG, banyak pula rupanya masalah yang kini. kita warisi. Mengenai hal diatas, saya kira berjubelnya harapan tak lepas dari banyaknya masalah yang ada. Setiap kelahiran setitik harapan, selalu dikarenakan ada titik yang ingin diperbaiki. UNG telah memasuki hampir 50 tahun berdiri kokoh di bumi Gorontalo, dinding ruangan dan kilasan dokumen foto terlihat kusam menunjukkan rentanya usia UNG. Tinggal 3 tahun lagi UNG akan memasuki tahun emas. Tahun yang dinanti-nantikan untuk patokan melakukan lompatan ke arah yang lebih baik. Di usia ke 47 ini, kita masih berada diperdebatan bagaimana memulai? Terus terang, kita cukup terlambat dari yang lain. Tidak usah kita berbicara terlalu jauh dengan membandingkan UNG dengan negara lain. Kita lihat saja UNSRAT, UNHAS yang masih satu daratan dengan UNG. Tidak usah bermimpi dulu bagaimana berlevel world, utk menjadi baik di level regional saja kita cukup keteteran. Tumpukan harapan terlalu banyak yang kemudian signifikan dengan berjubelnya masalah. Tantangan Rektor baru kedepan belum akan bicara tentang skenario masa depan, Rektor kita akan dihadapkan pada bertebarannya masalah yang mesti di selesaikan. Tetapi, saya kira ini bukan saja kerja Rektor saja. Basri Amin pernah mengatakan ke saya bahwa Universitas terlalu besar jika hanya diserahkan ke seorang Rektor. Rektor sebenarnya hanyalah salah satu tools dalam menyelesaikan hal-hal yang belum selesai. Apa yang kemudian menjadi perdebatan mulai dari landasan filosofis yang kemudian diderivasi ke hal-hal teknis, saya kira letaknya pada perbedaan metodologi dalam memandang masalah dan harapan. Ada yang mendekati masalah dan harapan dengan pendekatan mekanistik, ada yang berpendekatan dekonstruktif, ada pula yang berpendekatan historical melulu. Semua pendekatan benar, karena di setiap pendekatan selalu ada harapan untuk memperbaiki. Ada keinginan menjadi tukang sapu masalah. Dari pertengkaran ini bisa dilihat bahwa banyak hal-hal yang belum selesai. Kita memiliki resources yang kuat, resources itu berupa kualifikasi SDM, keinginan dan niat yang kuat. Saya jika mengutip pengantar editor buku Energi Peradaban, bahwa di UNG itu orang-orangnya biasa saja, yang luar biasa pada orang-orang itu adalah kemampuan mereka menembus batas, melintasi rintangan dan menguak tabir. UNG punya itu. Saya banyak mengulas hal-hal yang tidak teknis karena kita cukup kedodoran di wilayah paradigma dan fondasi fikir. Persoalan teknis kadang dianggap sebagai pangkal masalah. Padahal, letaknya bukan disitu. Fondasi pengetahuan yang ditanamkan 47 tahun lalu, telah dicabik-cabik oleh orang-orang yang kepentingannya menumpuk kapital melulu. Maka, menurut saya yang mesti dilakukan adalah bagaimana keinginan mencapai masa keemasan UNG adalah menggali harapan dan memetakan masalah di tingkat prodi/jurusan. Kedua, data harapan dan masalah digali dengan model FGD agar lebih representatif, disamping itu juga model diskusi yang tertulis mesti segera dilakukan, agar dokumentasi ide bisa linier dengan praksisnya. Berikutnya, peta harapan dan masalah kemudian dirancang secara canggih untuk dimasukkan dalam Renstra kedepan. Memang, selama ini problem representasi di UNG kita hampir diabaikan. Semua dianggap umum, general
Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai
Not only UNG man, i couldnot imagine indonesia in the position of germany and japan after second world war. Just compare with malaysia, where is pertamina and garuda could you compare them with petronas and MAS. Really malaysia is trully is asia. We are a sleeping nation why banyak ngeles, internet nggak jalan. Could you tell us a bot what internet really means for kyoto university ?. Or go open web of kab gorontalo and compare with www.ung.ac.id !. --- Pada Sen, 5/4/10, Iqbal kaizen...@yahoo.com menulis: Dari: Iqbal kaizen...@yahoo.com Judul: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com gorontalomaju2020@yahoogroups.com Tanggal: Senin, 5 April, 2010, 1:32 PM Benarkah selama 47 tahun ini UNG cuma long sleeping?How dare you guys.. Iqbal Sent from my iPhone On Apr 5, 2010, at 11:56 AM, Funco Tanipu funcotanipu@ gmail.com wrote: I am happy with your statement about 'long sleeping'. As long as 47 years we were long sleeping. I wish that you can be the man who will give a motivation for new rector. I hope you can be the man who can open the networking in Germany for Gorontalo State University for scholaships, fundding and cooperations with center of study. A question for you, when will you back here... We will appraciated if you will be back earlier. Warm Regards, FT Terima Kasih Funco TanipuFrom: Yayu Arifin yayujahjaarifin@ yahoo.co. id Date: Mon, 5 Apr 2010 11:19:50 +0800 (SGT)To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. comSubject: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai you are right man, i just for two months in UNG last year and i got headache. Alhamdulillah we find out how to improve a little bit, InsyaAllah i would like to do more when i arrived. But it is indeed very hard to make people aware that there is something wrong since they were so long sleeping in that groove. No body want to be disturbed when they are in that situation (it is called groovy feeling probably equal to steady state). --- Pada Sen, 5/4/10, Funco Tanipu funcotanipu@ gmail.com menulis: Dari: Funco Tanipu funcotanipu@ gmail.com Judul: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai Kepada: Gorontalo Maju gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Tanggal: Senin, 5 April, 2010, 8:35 AM Luar biasa pertengkaran kita ini. Baru kali ini saya melihat milis ini ribut hanya dengan satu topik; UNG. Pertengkaran ini menunjukkan bahwa disamping banyak harapan thdp UNG, banyak pula rupanya masalah yang kini. kita warisi. Mengenai hal diatas, saya kira berjubelnya harapan tak lepas dari banyaknya masalah yang ada. Setiap kelahiran setitik harapan, selalu dikarenakan ada titik yang ingin diperbaiki. UNG telah memasuki hampir 50 tahun berdiri kokoh di bumi Gorontalo, dinding ruangan dan kilasan dokumen foto terlihat kusam menunjukkan rentanya usia UNG. Tinggal 3 tahun lagi UNG akan memasuki tahun emas. Tahun yang dinanti-nantikan untuk patokan melakukan lompatan ke arah yang lebih baik. Di usia ke 47 ini, kita masih berada diperdebatan bagaimana memulai? Terus terang, kita cukup terlambat dari yang lain. Tidak usah kita berbicara terlalu jauh dengan membandingkan UNG dengan negara lain. Kita lihat saja UNSRAT, UNHAS yang masih satu daratan dengan UNG. Tidak usah bermimpi dulu bagaimana berlevel world, utk menjadi baik di level regional saja kita cukup keteteran. Tumpukan harapan terlalu banyak yang kemudian signifikan dengan berjubelnya masalah. Tantangan Rektor baru kedepan belum akan bicara tentang skenario masa depan, Rektor kita akan dihadapkan pada bertebarannya masalah yang mesti di selesaikan. Tetapi, saya kira ini bukan saja kerja Rektor saja. Basri Amin pernah mengatakan ke saya bahwa Universitas terlalu besar jika hanya diserahkan ke seorang Rektor. Rektor sebenarnya hanyalah salah satu tools dalam menyelesaikan hal-hal yang belum selesai. Apa yang kemudian menjadi perdebatan mulai dari landasan filosofis yang kemudian diderivasi ke hal-hal teknis, saya kira letaknya pada perbedaan metodologi dalam memandang masalah dan harapan. Ada yang mendekati masalah dan harapan dengan pendekatan mekanistik, ada yang berpendekatan dekonstruktif, ada pula yang berpendekatan historical melulu. Semua pendekatan benar, karena di setiap pendekatan selalu ada harapan untuk memperbaiki. Ada keinginan menjadi tukang sapu masalah. Dari pertengkaran ini bisa dilihat bahwa banyak hal-hal yang belum selesai. Kita memiliki resources yang kuat, resources itu berupa kualifikasi SDM, keinginan dan niat yang kuat. Saya jika mengutip pengantar editor buku Energi Peradaban, bahwa di UNG itu orang-orangnya biasa saja, yang luar biasa pada orang-orang itu adalah kemampuan mereka menembus batas, melintasi rintangan dan menguak tabir. UNG punya itu. Saya
Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai
Dalam skala UNG mungkin saya punya pengalaman berbeda karna saya punya ruangan sendiri, meja kerja dan kursi, lemari buku dan seperangkat PC yang dilengkapi fasilitas internet. And the most important is we are not sleeping, tidak tau dengan yang lain :) Iqbal Sent from my iPhone On Apr 5, 2010, at 9:41 PM, Yayu Arifin yayujahjaari...@yahoo.co.id wrote: Not only UNG man, i couldnot imagine indonesia in the position of germany and japan after second world war. Just compare with malaysia, where is pertamina and garuda could you compare them with petronas and MAS. Really malaysia is trully is asia. We are a sleeping nation why banyak ngeles, internet nggak jalan. Could you tell us a bot what internet really means for kyoto university ?. Or go open web of kab gorontalo and compare with www.ung.ac.id !. --- Pada Sen, 5/4/10, Iqbal kaizen...@yahoo.com menulis: Dari: Iqbal kaizen...@yahoo.com Judul: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com gorontalomaju2020@yahoogroups.com Tanggal: Senin, 5 April, 2010, 1:32 PM Benarkah selama 47 tahun ini UNG cuma long sleeping? How dare you guys.. Iqbal Sent from my iPhone On Apr 5, 2010, at 11:56 AM, Funco Tanipu funcotanipu@ gmail.com wrote: I am happy with your statement about 'long sleeping'. As long as 47 years we were long sleeping. I wish that you can be the man who will give a motivation for new rector. I hope you can be the man who can open the networking in Germany for Gorontalo State University for scholaships, fundding and cooperations with center of study. A question for you, when will you back here... We will appraciated if you will be back earlier. Warm Regards, FT Terima Kasih Funco Tanipu From: Yayu Arifin yayujahjaarifin@ yahoo.co. id Date: Mon, 5 Apr 2010 11:19:50 +0800 (SGT) To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Subject: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai you are right man, i just for two months in UNG last year and i got headache. Alhamdulillah we find out how to improve a little bit, InsyaAllah i would like to do more when i arrived. But it is indeed very hard to make people aware that there is something wrong since they were so long sleeping in that groove. No body want to be disturbed when they are in that situation (it is called groovy feeling probably equal to steady state). --- Pada Sen, 5/4/10, Funco Tanipu funcotanipu@ gmail.com menulis: Dari: Funco Tanipu funcotanipu@ gmail.com Judul: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai Kepada: Gorontalo Maju gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Tanggal: Senin, 5 April, 2010, 8:35 AM Luar biasa pertengkaran kita ini. Baru kali ini saya melihat milis ini ribut hanya dengan satu topik; UNG. Pertengkaran ini menunjukkan bahwa disamping banyak harapan thdp UNG, banyak pula rupanya masalah yang kini. kita warisi. Mengenai hal diatas, saya kira berjubelnya harapan tak lepas dari banyaknya masalah yang ada. Setiap kelahiran setitik harapan, selalu dikarenakan ada titik yang ingin diperbaiki. UNG telah memasuki hampir 50 tahun berdiri kokoh di bumi Gorontalo, dinding ruangan dan kilasan dokumen foto terlihat kusam menunjukkan rentanya usia UNG. Tinggal 3 tahun lagi UNG akan memasuki tahun emas. Tahun yang dinanti-nantikan untuk patokan melakukan lompatan ke arah yang lebih baik. Di usia ke 47 ini, kita masih berada diperdebatan bagaimana memulai? Terus terang, kita cukup terlambat dari yang lain. Tidak usah kita berbicara terlalu jauh dengan membandingkan UNG dengan negara lain. Kita lihat saja UNSRAT, UNHAS yang masih satu daratan dengan UNG. Tidak usah bermimpi dulu bagaimana berlevel world, utk menjadi baik di level regional saja kita cukup keteteran. Tumpukan harapan terlalu banyak yang kemudian signifikan dengan berjubelnya masalah. Tantangan Rektor baru kedepan belum akan bicara tentang skenario masa depan, Rektor kita akan dihadapkan pada bertebarannya masalah yang mesti di selesaikan. Tetapi, saya kira ini bukan saja kerja Rektor saja. Basri Amin pernah mengatakan ke saya bahwa Universitas terlalu besar jika hanya diserahkan ke seorang Rektor. Rektor sebenarnya hanyalah salah satu tools dalam menyelesaikan hal-hal yang belum selesai. Apa yang kemudian menjadi perdebatan mulai dari landasan filosofis yang kemudian diderivasi ke hal-hal teknis, saya kira letaknya pada perbedaan metodologi dalam memandang masalah dan harapan. Ada yang mendekati masalah dan harapan dengan pendekatan mekanistik, ada yang berpendekatan dekonstruktif, ada pula yang berpendekatan historical melulu. Semua pendekatan benar, karena di setiap pendekatan selalu ada harapan untuk memperbaiki. Ada keinginan menjadi tukang sapu masalah. Dari pertengkaran ini bisa dilihat bahwa banyak hal-hal yang belum selesai. Kita memiliki resources yang kuat, resources itu berupa kualifikasi SDM, keinginan dan niat yang kuat. Saya jika mengutip pengantar editor buku Energi Peradaban
Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai
terlalu banyak teori juga susah.tp memang bergitulah kalo debat akademis kalo saya yang jadi masalah cuma bagaimana menjembatani link yang putus antara ruang kuliah dan dunia kerja. di jakarta semacam trisakti saja belum mampu menyiapkan lulusan yang benar benar mampu untuk kerja padahal dia adalah kampus paling mahal dan sangat berkualitas apalagi bila di bandingkan dgn gtlo...padahal penjurusan nya sangat2 detail seperti tranportasi...masi dibagi lagi darat laut dan udara.. ada bnyak solusi sebenarnya salah satunya di banyakin dosen2 yang berlatar praktisi...yang benar2 sngat2 ahli di dunia kerja.bukan akadrmis yang cuma pintar teori namun apapun ushanya tersrah yang pintar2 cuma bagaimana lulusan bisa kerja!!! itu saja kalo di pikir2 di gtlo yang kerja aja masih banyak yang belum pintar tenaga masi banyak yang dari jawa gimana yang baru lulus!!! hehehehh tenaga bo habis di buttola deng di proyek2 yang kaseh abis anggaran --- Pada Ming, 4/4/10, Funco Tanipu funcotan...@gmail.com menulis: Dari: Funco Tanipu funcotan...@gmail.com Judul: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai Kepada: Gorontalo Maju gorontalomaju2020@yahoogroups.com Tanggal: Minggu, 4 April, 2010, 7:56 PM I am happy with your statement about 'long sleeping'. As long as 47 years we were long sleeping. I wish that you can be the man who will give a motivation for new rector. I hope you can be the man who can open the networking in Germany for Gorontalo State University for scholaships, fundding and cooperations with center of study. A question for you, when will you back here... We will appraciated if you will be back earlier. Warm Regards, FT Terima Kasih Funco TanipuFrom: Yayu Arifin yayujahjaarifin@ yahoo.co. id Date: Mon, 5 Apr 2010 11:19:50 +0800 (SGT)To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. comSubject: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai you are right man, i just for two months in UNG last year and i got headache. Alhamdulillah we find out how to improve a little bit, InsyaAllah i would like to do more when i arrived. But it is indeed very hard to make people aware that there is something wrong since they were so long sleeping in that groove. No body want to be disturbed when they are in that situation (it is called groovy feeling probably equal to steady state). --- Pada Sen, 5/4/10, Funco Tanipu funcotanipu@ gmail.com menulis: Dari: Funco Tanipu funcotanipu@ gmail.com Judul: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai Kepada: Gorontalo Maju gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Tanggal: Senin, 5 April, 2010, 8:35 AM Luar biasa pertengkaran kita ini. Baru kali ini saya melihat milis ini ribut hanya dengan satu topik; UNG. Pertengkaran ini menunjukkan bahwa disamping banyak harapan thdp UNG, banyak pula rupanya masalah yang kini. kita warisi. Mengenai hal diatas, saya kira berjubelnya harapan tak lepas dari banyaknya masalah yang ada. Setiap kelahiran setitik harapan, selalu dikarenakan ada titik yang ingin diperbaiki. UNG telah memasuki hampir 50 tahun berdiri kokoh di bumi Gorontalo, dinding ruangan dan kilasan dokumen foto terlihat kusam menunjukkan rentanya usia UNG. Tinggal 3 tahun lagi UNG akan memasuki tahun emas. Tahun yang dinanti-nantikan untuk patokan melakukan lompatan ke arah yang lebih baik. Di usia ke 47 ini, kita masih berada diperdebatan bagaimana memulai? Terus terang, kita cukup terlambat dari yang lain. Tidak usah kita berbicara terlalu jauh dengan membandingkan UNG dengan negara lain. Kita lihat saja UNSRAT, UNHAS yang masih satu daratan dengan UNG. Tidak usah bermimpi dulu bagaimana berlevel world, utk menjadi baik di level regional saja kita cukup keteteran. Tumpukan harapan terlalu banyak yang kemudian signifikan dengan berjubelnya masalah. Tantangan Rektor baru kedepan belum akan bicara tentang skenario masa depan, Rektor kita akan dihadapkan pada bertebarannya masalah yang mesti di selesaikan. Tetapi, saya kira ini bukan saja kerja Rektor saja. Basri Amin pernah mengatakan ke saya bahwa Universitas terlalu besar jika hanya diserahkan ke seorang Rektor. Rektor sebenarnya hanyalah salah satu tools dalam menyelesaikan hal-hal yang belum selesai. Apa yang kemudian menjadi perdebatan mulai dari landasan filosofis yang kemudian diderivasi ke hal-hal teknis, saya kira letaknya pada perbedaan metodologi dalam memandang masalah dan harapan. Ada yang mendekati masalah dan harapan dengan pendekatan mekanistik, ada yang berpendekatan dekonstruktif, ada pula yang berpendekatan historical melulu. Semua pendekatan benar, karena di setiap pendekatan selalu ada harapan untuk memperbaiki. Ada keinginan menjadi tukang sapu masalah. Dari pertengkaran ini bisa dilihat bahwa banyak hal-hal yang belum selesai. Kita memiliki resources yang kuat, resources itu berupa kualifikasi SDM
Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai
Bung Ayub, teori itu gagasan. Ada yang namakan ide. Ada juga yang katakan sebagai wacana. Hal-hal praksis selalu didahului dengan gagasan. Muhammad sebelum bertindak menjadi Nabi selalu ada gagasan/ide di depannya yang berupa firman dari Allah (ini bo contoh poli.. Bisa olo salah, soalnya bukan ahlinya..) Saya ingin memberi contoh bagaimana Menara Keagungan dibangun tanpa ide yang jelas. Atau mungkin kita bisa lihat bagaimana kebun binatang di Limboto. Dan masih banyak lagi praksis tanpa didasari gagasan yang kuat. Kita mending berkelahi di awal ttg gagasan. Daripada berkelahi karena salah di praksis. Terima Kasih Funco Tanipu -Original Message- From: abdul ayub rasyid_a...@yahoo.com Date: Tue, 6 Apr 2010 00:25:48 To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai terlalu banyak teori juga susah.tp memang bergitulah kalo debat akademis kalo saya yang jadi masalah cuma bagaimana menjembatani link yang putus antara ruang kuliah dan dunia kerja. di jakarta semacam trisakti saja belum mampu menyiapkan lulusan yang benar benar mampu untuk kerja padahal dia adalah kampus paling mahal dan sangat berkualitas apalagi bila di bandingkan dgn gtlo...padahal penjurusan nya sangat2 detail seperti tranportasi...masi dibagi lagi darat laut dan udara.. ada bnyak solusi sebenarnya salah satunya di banyakin dosen2 yang berlatar praktisi...yang benar2 sngat2 ahli di dunia kerja.bukan akadrmis yang cuma pintar teori namun apapun ushanya tersrah yang pintar2 cuma bagaimana lulusan bisa kerja!!! itu saja kalo di pikir2 di gtlo yang kerja aja masih banyak yang belum pintar tenaga masi banyak yang dari jawa gimana yang baru lulus!!! hehehehh tenaga bo habis di buttola deng di proyek2 yang kaseh abis anggaran --- Pada Ming, 4/4/10, Funco Tanipu funcotan...@gmail.com menulis: Dari: Funco Tanipu funcotan...@gmail.com Judul: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai Kepada: Gorontalo Maju gorontalomaju2020@yahoogroups.com Tanggal: Minggu, 4 April, 2010, 7:56 PM I am happy with your statement about 'long sleeping'. As long as 47 years we were long sleeping. I wish that you can be the man who will give a motivation for new rector. I hope you can be the man who can open the networking in Germany for Gorontalo State University for scholaships, fundding and cooperations with center of study. A question for you, when will you back here... We will appraciated if you will be back earlier. Warm Regards, FT Terima Kasih Funco TanipuFrom: Yayu Arifin yayujahjaarifin@ yahoo.co. id Date: Mon, 5 Apr 2010 11:19:50 +0800 (SGT)To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. comSubject: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai you are right man, i just for two months in UNG last year and i got headache. Alhamdulillah we find out how to improve a little bit, InsyaAllah i would like to do more when i arrived. But it is indeed very hard to make people aware that there is something wrong since they were so long sleeping in that groove. No body want to be disturbed when they are in that situation (it is called groovy feeling probably equal to steady state). --- Pada Sen, 5/4/10, Funco Tanipu funcotanipu@ gmail.com menulis: Dari: Funco Tanipu funcotanipu@ gmail.com Judul: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai Kepada: Gorontalo Maju gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Tanggal: Senin, 5 April, 2010, 8:35 AM Luar biasa pertengkaran kita ini. Baru kali ini saya melihat milis ini ribut hanya dengan satu topik; UNG. Pertengkaran ini menunjukkan bahwa disamping banyak harapan thdp UNG, banyak pula rupanya masalah yang kini. kita warisi. Mengenai hal diatas, saya kira berjubelnya harapan tak lepas dari banyaknya masalah yang ada. Setiap kelahiran setitik harapan, selalu dikarenakan ada titik yang ingin diperbaiki. UNG telah memasuki hampir 50 tahun berdiri kokoh di bumi Gorontalo, dinding ruangan dan kilasan dokumen foto terlihat kusam menunjukkan rentanya usia UNG. Tinggal 3 tahun lagi UNG akan memasuki tahun emas. Tahun yang dinanti-nantikan untuk patokan melakukan lompatan ke arah yang lebih baik. Di usia ke 47 ini, kita masih berada diperdebatan bagaimana memulai? Terus terang, kita cukup terlambat dari yang lain. Tidak usah kita berbicara terlalu jauh dengan membandingkan UNG dengan negara lain. Kita lihat saja UNSRAT, UNHAS yang masih satu daratan dengan UNG. Tidak usah bermimpi dulu bagaimana berlevel world, utk menjadi baik di level regional saja kita cukup keteteran. Tumpukan harapan terlalu banyak yang kemudian signifikan dengan berjubelnya masalah. Tantangan Rektor baru kedepan belum akan bicara tentang skenario masa depan, Rektor kita akan dihadapkan pada bertebarannya masalah yang mesti di selesaikan. Tetapi, saya kira ini bukan saja kerja Rektor saja
Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai
Teori itu adalah pondasi dari praktek.. Menurut salah seorang pengusaha sukses di makasar saat dialog di salemba (te iki pe bos) ”pada prinsipx orang gorontalo itu cerdas dan cekatan serta mampu brsaing hingga pulau jawa, kelemahannya hanya kurang PD”. Paradigma berpikir orang gtlo tentang pekerjaan hanya mau jadi PNS, selain itu politikus n kontraktor. Tetapi ketersediaan lapngan pekerjaan pun harus difasilitasi. UNG sdh menjembatani itu dengan menyediakan tenaga pengajar (guru) dan hampir semua lulusan eks STKIP, IKIP dan UNG sdh terserap di pemda, tetapi memang jurusan yg non kependidikan mash harus bersaing dengan lulusan dari luar daerah. Tugas ini bkan hanya milik UNG tetapi semua stakeholdr, krn PT di gtlo bkan hanya UNG. Memang berat utk mewudkan ini semua krn kondisi di gtlo msh seperti sekarang. Oke Salam SR Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: Funco Tanipu funcotan...@gmail.com Date: Mon, 5 Apr 2010 15:40:37 To: Gorontalo Majugorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai Bung Ayub, teori itu gagasan. Ada yang namakan ide. Ada juga yang katakan sebagai wacana. Hal-hal praksis selalu didahului dengan gagasan. Muhammad sebelum bertindak menjadi Nabi selalu ada gagasan/ide di depannya yang berupa firman dari Allah (ini bo contoh poli.. Bisa olo salah, soalnya bukan ahlinya..) Saya ingin memberi contoh bagaimana Menara Keagungan dibangun tanpa ide yang jelas. Atau mungkin kita bisa lihat bagaimana kebun binatang di Limboto. Dan masih banyak lagi praksis tanpa didasari gagasan yang kuat. Kita mending berkelahi di awal ttg gagasan. Daripada berkelahi karena salah di praksis. Terima Kasih Funco Tanipu -Original Message- From: abdul ayub rasyid_a...@yahoo.com Date: Tue, 6 Apr 2010 00:25:48 To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai terlalu banyak teori juga susah.tp memang bergitulah kalo debat akademis kalo saya yang jadi masalah cuma bagaimana menjembatani link yang putus antara ruang kuliah dan dunia kerja. di jakarta semacam trisakti saja belum mampu menyiapkan lulusan yang benar benar mampu untuk kerja padahal dia adalah kampus paling mahal dan sangat berkualitas apalagi bila di bandingkan dgn gtlo...padahal penjurusan nya sangat2 detail seperti tranportasi...masi dibagi lagi darat laut dan udara.. ada bnyak solusi sebenarnya salah satunya di banyakin dosen2 yang berlatar praktisi...yang benar2 sngat2 ahli di dunia kerja.bukan akadrmis yang cuma pintar teori namun apapun ushanya tersrah yang pintar2 cuma bagaimana lulusan bisa kerja!!! itu saja kalo di pikir2 di gtlo yang kerja aja masih banyak yang belum pintar tenaga masi banyak yang dari jawa gimana yang baru lulus!!! hehehehh tenaga bo habis di buttola deng di proyek2 yang kaseh abis anggaran --- Pada Ming, 4/4/10, Funco Tanipu funcotan...@gmail.com menulis: Dari: Funco Tanipu funcotan...@gmail.com Judul: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai Kepada: Gorontalo Maju gorontalomaju2020@yahoogroups.com Tanggal: Minggu, 4 April, 2010, 7:56 PM I am happy with your statement about 'long sleeping'. As long as 47 years we were long sleeping. I wish that you can be the man who will give a motivation for new rector. I hope you can be the man who can open the networking in Germany for Gorontalo State University for scholaships, fundding and cooperations with center of study. A question for you, when will you back here... We will appraciated if you will be back earlier. Warm Regards, FT Terima Kasih Funco TanipuFrom: Yayu Arifin yayujahjaarifin@ yahoo.co. id Date: Mon, 5 Apr 2010 11:19:50 +0800 (SGT)To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. comSubject: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai you are right man, i just for two months in UNG last year and i got headache. Alhamdulillah we find out how to improve a little bit, InsyaAllah i would like to do more when i arrived. But it is indeed very hard to make people aware that there is something wrong since they were so long sleeping in that groove. No body want to be disturbed when they are in that situation (it is called groovy feeling probably equal to steady state). --- Pada Sen, 5/4/10, Funco Tanipu funcotanipu@ gmail.com menulis: Dari: Funco Tanipu funcotanipu@ gmail.com Judul: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai Kepada: Gorontalo Maju gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Tanggal: Senin, 5 April, 2010, 8:35 AM Luar biasa pertengkaran kita ini. Baru kali ini saya melihat milis ini ribut hanya dengan satu topik; UNG. Pertengkaran ini menunjukkan bahwa disamping banyak harapan thdp UNG, banyak pula rupanya masalah yang kini. kita warisi. Mengenai hal diatas, saya
Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai
Hebat Sukirman, ini mahasiswanya Yahya ya? Salam, Agus Lahinta -Original Message- From: kilo_...@yahoo.com Date: Tue, 6 Apr 2010 00:10:24 To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai Teori itu adalah pondasi dari praktek.. Menurut salah seorang pengusaha sukses di makasar saat dialog di salemba (te iki pe bos) ”pada prinsipx orang gorontalo itu cerdas dan cekatan serta mampu brsaing hingga pulau jawa, kelemahannya hanya kurang PD”. Paradigma berpikir orang gtlo tentang pekerjaan hanya mau jadi PNS, selain itu politikus n kontraktor. Tetapi ketersediaan lapngan pekerjaan pun harus difasilitasi. UNG sdh menjembatani itu dengan menyediakan tenaga pengajar (guru) dan hampir semua lulusan eks STKIP, IKIP dan UNG sdh terserap di pemda, tetapi memang jurusan yg non kependidikan mash harus bersaing dengan lulusan dari luar daerah. Tugas ini bkan hanya milik UNG tetapi semua stakeholdr, krn PT di gtlo bkan hanya UNG. Memang berat utk mewudkan ini semua krn kondisi di gtlo msh seperti sekarang. Oke Salam SR Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: Funco Tanipu funcotan...@gmail.com Date: Mon, 5 Apr 2010 15:40:37 To: Gorontalo Majugorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai Bung Ayub, teori itu gagasan. Ada yang namakan ide. Ada juga yang katakan sebagai wacana. Hal-hal praksis selalu didahului dengan gagasan. Muhammad sebelum bertindak menjadi Nabi selalu ada gagasan/ide di depannya yang berupa firman dari Allah (ini bo contoh poli.. Bisa olo salah, soalnya bukan ahlinya..) Saya ingin memberi contoh bagaimana Menara Keagungan dibangun tanpa ide yang jelas. Atau mungkin kita bisa lihat bagaimana kebun binatang di Limboto. Dan masih banyak lagi praksis tanpa didasari gagasan yang kuat. Kita mending berkelahi di awal ttg gagasan. Daripada berkelahi karena salah di praksis. Terima Kasih Funco Tanipu -Original Message- From: abdul ayub rasyid_a...@yahoo.com Date: Tue, 6 Apr 2010 00:25:48 To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai terlalu banyak teori juga susah.tp memang bergitulah kalo debat akademis kalo saya yang jadi masalah cuma bagaimana menjembatani link yang putus antara ruang kuliah dan dunia kerja. di jakarta semacam trisakti saja belum mampu menyiapkan lulusan yang benar benar mampu untuk kerja padahal dia adalah kampus paling mahal dan sangat berkualitas apalagi bila di bandingkan dgn gtlo...padahal penjurusan nya sangat2 detail seperti tranportasi...masi dibagi lagi darat laut dan udara.. ada bnyak solusi sebenarnya salah satunya di banyakin dosen2 yang berlatar praktisi...yang benar2 sngat2 ahli di dunia kerja.bukan akadrmis yang cuma pintar teori namun apapun ushanya tersrah yang pintar2 cuma bagaimana lulusan bisa kerja!!! itu saja kalo di pikir2 di gtlo yang kerja aja masih banyak yang belum pintar tenaga masi banyak yang dari jawa gimana yang baru lulus!!! hehehehh tenaga bo habis di buttola deng di proyek2 yang kaseh abis anggaran --- Pada Ming, 4/4/10, Funco Tanipu funcotan...@gmail.com menulis: Dari: Funco Tanipu funcotan...@gmail.com Judul: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai Kepada: Gorontalo Maju gorontalomaju2020@yahoogroups.com Tanggal: Minggu, 4 April, 2010, 7:56 PM I am happy with your statement about 'long sleeping'. As long as 47 years we were long sleeping. I wish that you can be the man who will give a motivation for new rector. I hope you can be the man who can open the networking in Germany for Gorontalo State University for scholaships, fundding and cooperations with center of study. A question for you, when will you back here... We will appraciated if you will be back earlier. Warm Regards, FT Terima Kasih Funco TanipuFrom: Yayu Arifin yayujahjaarifin@ yahoo.co. id Date: Mon, 5 Apr 2010 11:19:50 +0800 (SGT)To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. comSubject: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai you are right man, i just for two months in UNG last year and i got headache. Alhamdulillah we find out how to improve a little bit, InsyaAllah i would like to do more when i arrived. But it is indeed very hard to make people aware that there is something wrong since they were so long sleeping in that groove. No body want to be disturbed when they are in that situation (it is called groovy feeling probably equal to steady state). --- Pada Sen, 5/4/10, Funco Tanipu funcotanipu@ gmail.com menulis: Dari: Funco Tanipu funcotanipu@ gmail.com Judul: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai Kepada: Gorontalo Maju gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Tanggal: Senin, 5 April, 2010, 8:35 AM Luar biasa
Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai
Yaa.. P Agus P jahya itu saya p dosen di jurusan Fisika dulu donggo mahasiswa S1. Beliau orangnya ganteng, tinggi, pintar, kalem n sopan., pokokx lengkap bgtu dang... (Bolomaapu p jahya). Waktu itu p jahya ngajar fismod, fistum n kolokium, beliau pernah bantu sy n teman2 seangkatn di hari2 terakhir kuliah saat p asri tidk kase lulus kolokium. Tapi bukan minta nilai gratis juuu.., debo dia uji lisan, (Tapi sy dengar kolokium so tdk ada, apa benar itu pak?) P jahya memang sy kenal sekali walapun beliau msuk kampus di akhir2 penyelesain studi sya. Hehehehe.. Bolomaapu p jahya... Salam suksesmulia.com SR Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: Agus Lahinta lahi...@gmail.com Date: Tue, 6 Apr 2010 00:11:48 To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai Hebat Sukirman, ini mahasiswanya Yahya ya? Salam, Agus Lahinta -Original Message- From: kilo_...@yahoo.com Date: Tue, 6 Apr 2010 00:10:24 To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai Teori itu adalah pondasi dari praktek.. Menurut salah seorang pengusaha sukses di makasar saat dialog di salemba (te iki pe bos) ”pada prinsipx orang gorontalo itu cerdas dan cekatan serta mampu brsaing hingga pulau jawa, kelemahannya hanya kurang PD”. Paradigma berpikir orang gtlo tentang pekerjaan hanya mau jadi PNS, selain itu politikus n kontraktor. Tetapi ketersediaan lapngan pekerjaan pun harus difasilitasi. UNG sdh menjembatani itu dengan menyediakan tenaga pengajar (guru) dan hampir semua lulusan eks STKIP, IKIP dan UNG sdh terserap di pemda, tetapi memang jurusan yg non kependidikan mash harus bersaing dengan lulusan dari luar daerah. Tugas ini bkan hanya milik UNG tetapi semua stakeholdr, krn PT di gtlo bkan hanya UNG. Memang berat utk mewudkan ini semua krn kondisi di gtlo msh seperti sekarang. Oke Salam SR Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: Funco Tanipu funcotan...@gmail.com Date: Mon, 5 Apr 2010 15:40:37 To: Gorontalo Majugorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai Bung Ayub, teori itu gagasan. Ada yang namakan ide. Ada juga yang katakan sebagai wacana. Hal-hal praksis selalu didahului dengan gagasan. Muhammad sebelum bertindak menjadi Nabi selalu ada gagasan/ide di depannya yang berupa firman dari Allah (ini bo contoh poli.. Bisa olo salah, soalnya bukan ahlinya..) Saya ingin memberi contoh bagaimana Menara Keagungan dibangun tanpa ide yang jelas. Atau mungkin kita bisa lihat bagaimana kebun binatang di Limboto. Dan masih banyak lagi praksis tanpa didasari gagasan yang kuat. Kita mending berkelahi di awal ttg gagasan. Daripada berkelahi karena salah di praksis. Terima Kasih Funco Tanipu -Original Message- From: abdul ayub rasyid_a...@yahoo.com Date: Tue, 6 Apr 2010 00:25:48 To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai terlalu banyak teori juga susah.tp memang bergitulah kalo debat akademis kalo saya yang jadi masalah cuma bagaimana menjembatani link yang putus antara ruang kuliah dan dunia kerja. di jakarta semacam trisakti saja belum mampu menyiapkan lulusan yang benar benar mampu untuk kerja padahal dia adalah kampus paling mahal dan sangat berkualitas apalagi bila di bandingkan dgn gtlo...padahal penjurusan nya sangat2 detail seperti tranportasi...masi dibagi lagi darat laut dan udara.. ada bnyak solusi sebenarnya salah satunya di banyakin dosen2 yang berlatar praktisi...yang benar2 sngat2 ahli di dunia kerja.bukan akadrmis yang cuma pintar teori namun apapun ushanya tersrah yang pintar2 cuma bagaimana lulusan bisa kerja!!! itu saja kalo di pikir2 di gtlo yang kerja aja masih banyak yang belum pintar tenaga masi banyak yang dari jawa gimana yang baru lulus!!! hehehehh tenaga bo habis di buttola deng di proyek2 yang kaseh abis anggaran --- Pada Ming, 4/4/10, Funco Tanipu funcotan...@gmail.com menulis: Dari: Funco Tanipu funcotan...@gmail.com Judul: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai Kepada: Gorontalo Maju gorontalomaju2020@yahoogroups.com Tanggal: Minggu, 4 April, 2010, 7:56 PM I am happy with your statement about 'long sleeping'. As long as 47 years we were long sleeping. I wish that you can be the man who will give a motivation for new rector. I hope you can be the man who can open the networking in Germany for Gorontalo State University for scholaships, fundding and cooperations with center of study. A question for you, when will you back here... We will appraciated if you will be back earlier. Warm Regards, FT Terima Kasih Funco TanipuFrom: Yayu Arifin yayujahjaarifin@ yahoo.co. id Date: Mon, 5 Apr 2010 11:19:50 +0800
Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai
Dunia terus berputar sobat.. Hari ini kita ada di atas bisa jadi besok kita ada di bawah Hari ini kita memiliki Jabatan bisa jadi Besok kita nggak memiliki apa2. Hari ini Kita sangat Bahagia bisa jadi Besok kita tidak bahagia. Hari ini Kita hanya karyawan, Bisa jadi besok kita Jadi BOS. Kuncinya adalah MENSYUKURI apa yang ada, Dan jangan SOMBONG dengan apa yang kita Miliki. Belum tentu kita Lebih Baik dari orang lain. Salam SuksesMulia.com TP From: Agus Lahinta lahi...@gmail.com To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Sent: Tue, April 6, 2010 7:11:48 AM Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai Hebat Sukirman, ini mahasiswanya Yahya ya? Salam, Agus Lahinta From: kilo_...@yahoo. com Date: Tue, 6 Apr 2010 00:10:24 + To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai Teori itu adalah pondasi dari praktek.. Menurut salah seorang pengusaha sukses di makasar saat dialog di salemba (te iki pe bos) ”pada prinsipx orang gorontalo itu cerdas dan cekatan serta mampu brsaing hingga pulau jawa, kelemahannya hanya kurang PD”. Paradigma berpikir orang gtlo tentang pekerjaan hanya mau jadi PNS, selain itu politikus n kontraktor. Tetapi ketersediaan lapngan pekerjaan pun harus difasilitasi. UNG sdh menjembatani itu dengan menyediakan tenaga pengajar (guru) dan hampir semua lulusan eks STKIP, IKIP dan UNG sdh terserap di pemda, tetapi memang jurusan yg non kependidikan mash harus bersaing dengan lulusan dari luar daerah. Tugas ini bkan hanya milik UNG tetapi semua stakeholdr, krn PT di gtlo bkan hanya UNG. Memang berat utk mewudkan ini semua krn kondisi di gtlo msh seperti sekarang. Oke Salam SR Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss... ! From: Funco Tanipu funcotanipu@ gmail.com Date: Mon, 5 Apr 2010 15:40:37 + To: Gorontalo Majugorontalomaju2020@ yahoogroups. com Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai Bung Ayub, teori itu gagasan. Ada yang namakan ide. Ada juga yang katakan sebagai wacana. Hal-hal praksis selalu didahului dengan gagasan. Muhammad sebelum bertindak menjadi Nabi selalu ada gagasan/ide di depannya yang berupa firman dari Allah (ini bo contoh poli.. Bisa olo salah, soalnya bukan ahlinya..) Saya ingin memberi contoh bagaimana Menara Keagungan dibangun tanpa ide yang jelas. Atau mungkin kita bisa lihat bagaimana kebun binatang di Limboto. Dan masih banyak lagi praksis tanpa didasari gagasan yang kuat. Kita mending berkelahi di awal ttg gagasan. Daripada berkelahi karena salah di praksis. Terima Kasih Funco Tanipu From: abdul ayub rasyid_ayub@ yahoo.com Date: Tue, 6 Apr 2010 00:25:48 +0800 (SGT) To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai terlalu banyak teori juga susah.tp memang bergitulah kalo debat akademis kalo saya yang jadi masalah cuma bagaimana menjembatani link yang putus antara ruang kuliah dan dunia kerja. di jakarta semacam trisakti saja belum mampu menyiapkan lulusan yang benar benar mampu untuk kerja padahal dia adalah kampus paling mahal dan sangat berkualitas apalagi bila di bandingkan dgn gtlo...padahal penjurusan nya sangat2 detail seperti tranportasi. ..masi dibagi lagi darat laut dan udara.. ada bnyak solusi sebenarnya salah satunya di banyakin dosen2 yang berlatar praktisi...yang benar2 sngat2 ahli di dunia kerja.bukan akadrmis yang cuma pintar teori namun apapun ushanya tersrah yang pintar2 cuma bagaimana lulusan bisa kerja!!! itu saja kalo di pikir2 di gtlo yang kerja aja masih banyak yang belum pintar tenaga masi banyak yang dari jawa gimana yang baru lulus!!! hehehehh tenaga bo habis di buttola deng di proyek2 yang kaseh abis anggaran --- Pada Ming, 4/4/10, Funco Tanipu funcotanipu@ gmail.com menulis: Dari: Funco Tanipu funcotanipu@ gmail.com Judul: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai Kepada: Gorontalo Maju gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Tanggal: Minggu, 4 April, 2010, 7:56 PM I am happy with your statement about 'long sleeping'. As long as 47 years we were long sleeping. I wish that you can be the man who will give a motivation for new rector. I hope you can be the man who can open the networking in Germany for Gorontalo State University for scholaships, fundding and cooperations with center of study. A question for you, when will you back here... We will appraciated if you will be back earlier. Warm Regards, FT Terima Kasih Funco Tanipu From: Yayu Arifin yayujahjaarifin@ yahoo.co. id Date: Mon, 5 Apr 2010 11:19:50 +0800 (SGT) To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Subject: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai you
Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai
Jadi Sukirman juga mahasiswanya MY ya dulunya? Salam, Agus Lahinta -Original Message- From: m...@teoritik.fisika.net m...@teoritik.fisika.net Date: Mon, 5 Apr 2010 18:56:50 To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai pak sukirman ini selama jadi mahasiswa orang yang baik dan tidak pernah masalah tetapi tidak tahu sekarang, dia anak yang pendiam ... --- lahi...@gmail.com wrote: From: Agus Lahinta lahi...@gmail.com To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai Date: Tue, 6 Apr 2010 00:11:48 + Hebat Sukirman, ini mahasiswanya Yahya ya? Salam, Agus Lahinta From: kilo_...@yahoo.com Date: Tue, 6 Apr 2010 00:10:24 + To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai Teori itu adalah pondasi dari praktek.. Menurut salah seorang pengusaha sukses di makasar saat dialog di salemba (te iki pe bos) ”pada prinsipx orang gorontalo itu cerdas dan cekatan serta mampu brsaing hingga pulau jawa, kelemahannya hanya kurang PD”. Paradigma berpikir orang gtlo tentang pekerjaan hanya mau jadi PNS, selain itu politikus n kontraktor. Tetapi ketersediaan lapngan pekerjaan pun harus difasilitasi. UNG sdh menjembatani itu dengan menyediakan tenaga pengajar (guru) dan hampir semua lulusan eks STKIP, IKIP dan UNG sdh terserap di pemda, tetapi memang jurusan yg non kependidikan mash harus bersaing dengan lulusan dari luar daerah. Tugas ini bkan hanya milik UNG tetapi semua stakeholdr, krn PT di gtlo bkan hanya UNG. Memang berat utk mewudkan ini semua krn kondisi di gtlo msh seperti sekarang. Oke Salam SR Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! From: Funco Tanipu funcotan...@gmail.com Date: Mon, 5 Apr 2010 15:40:37 + To: Gorontalo Majugorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai Bung Ayub, teori itu gagasan. Ada yang namakan ide. Ada juga yang katakan sebagai wacana. Hal-hal praksis selalu didahului dengan gagasan. Muhammad sebelum bertindak menjadi Nabi selalu ada gagasan/ide di depannya yang berupa firman dari Allah (ini bo contoh poli.. Bisa olo salah, soalnya bukan ahlinya..) Saya ingin memberi contoh bagaimana Menara Keagungan dibangun tanpa ide yang jelas. Atau mungkin kita bisa lihat bagaimana kebun binatang di Limboto. Dan masih banyak lagi praksis tanpa didasari gagasan yang kuat. Kita mending berkelahi di awal ttg gagasan. Daripada berkelahi karena salah di praksis. Terima Kasih Funco Tanipu From: abdul ayub rasyid_a...@yahoo.com Date: Tue, 6 Apr 2010 00:25:48 +0800 (SGT) To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai terlalu banyak teori juga susah.tp memang bergitulah kalo debat akademis kalo saya yang jadi masalah cuma bagaimana menjembatani link yang putus antara ruang kuliah dan dunia kerja. di jakarta semacam trisakti saja belum mampu menyiapkan lulusan yang benar benar mampu untuk kerja padahal dia adalah kampus paling mahal dan sangat berkualitas apalagi bila di bandingkan dgn gtlo...padahal penjurusan nya sangat2 detail seperti tranportasi...masi dibagi lagi darat laut dan udara.. ada bnyak solusi sebenarnya salah satunya di banyakin dosen2 yang berlatar praktisi...yang benar2 sngat2 ahli di dunia kerja.bukan akadrmis yang cuma pintar teori namun apapun ushanya tersrah yang pintar2 cuma bagaimana lulusan bisa kerja!!! itu saja kalo di pikir2 di gtlo yang kerja aja masih banyak yang belum pintar tenaga masi banyak yang dari jawa gimana yang baru lulus!!! hehehehh tenaga bo habis di buttola deng di proyek2 yang kaseh abis anggaran --- Pada Ming, 4/4/10, Funco Tanipu funcotan...@gmail.com menulis: Dari: Funco Tanipu funcotan...@gmail.com Judul: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai Kepada: Gorontalo Maju gorontalomaju2020@yahoogroups.com Tanggal: Minggu, 4 April, 2010, 7:56 PM I am happy with your statement about 'long sleeping'. As long as 47 years we were long sleeping. I wish that you can be the man who will give a motivation for new rector. I hope you can be the man who can open the networking in Germany for Gorontalo State University for scholaships, fundding and cooperations with center of study. A question for you, when will you back here... We will appraciated if you will be back earlier. Warm Regards, FT Terima Kasih Funco Tanipu From: Yayu Arifin yayujahjaarifin@ yahoo.co. id Date: Mon, 5 Apr 2010 11:19:50 +0800 (SGT) To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Subject: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai you are right man, i just for two months in UNG last year and i got headache. Alhamdulillah we find out how to improve a little bit
Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai
bukan kurang PD om kilo tapi yg lebih tepat bo buheli to beleya --- On Tue, 4/6/10, kilo_...@yahoo.com kilo_...@yahoo.com wrote: From: kilo_...@yahoo.com kilo_...@yahoo.com Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Date: Tuesday, April 6, 2010, 12:10 AM Teori itu adalah pondasi dari praktek.. Menurut salah seorang pengusaha sukses di makasar saat dialog di salemba (te iki pe bos) ”pada prinsipx orang gorontalo itu cerdas dan cekatan serta mampu brsaing hingga pulau jawa, kelemahannya hanya kurang PD”. Paradigma berpikir orang gtlo tentang pekerjaan hanya mau jadi PNS, selain itu politikus n kontraktor. Tetapi ketersediaan lapngan pekerjaan pun harus difasilitasi. UNG sdh menjembatani itu dengan menyediakan tenaga pengajar (guru) dan hampir semua lulusan eks STKIP, IKIP dan UNG sdh terserap di pemda, tetapi memang jurusan yg non kependidikan mash harus bersaing dengan lulusan dari luar daerah. Tugas ini bkan hanya milik UNG tetapi semua stakeholdr, krn PT di gtlo bkan hanya UNG. Memang berat utk mewudkan ini semua krn kondisi di gtlo msh seperti sekarang. Oke Salam SR Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss... !From: Funco Tanipu funcotanipu@ gmail.com Date: Mon, 5 Apr 2010 15:40:37 +To: Gorontalo Majugorontalomaju2020@ yahoogroups. comSubject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai Bung Ayub, teori itu gagasan. Ada yang namakan ide. Ada juga yang katakan sebagai wacana. Hal-hal praksis selalu didahului dengan gagasan. Muhammad sebelum bertindak menjadi Nabi selalu ada gagasan/ide di depannya yang berupa firman dari Allah (ini bo contoh poli.. Bisa olo salah, soalnya bukan ahlinya..) Saya ingin memberi contoh bagaimana Menara Keagungan dibangun tanpa ide yang jelas. Atau mungkin kita bisa lihat bagaimana kebun binatang di Limboto. Dan masih banyak lagi praksis tanpa didasari gagasan yang kuat. Kita mending berkelahi di awal ttg gagasan. Daripada berkelahi karena salah di praksis. Terima Kasih Funco TanipuFrom: abdul ayub rasyid_ayub@ yahoo.com Date: Tue, 6 Apr 2010 00:25:48 +0800 (SGT)To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. comSubject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai terlalu banyak teori juga susah.tp memang bergitulah kalo debat akademis kalo saya yang jadi masalah cuma bagaimana menjembatani link yang putus antara ruang kuliah dan dunia kerja. di jakarta semacam trisakti saja belum mampu menyiapkan lulusan yang benar benar mampu untuk kerja padahal dia adalah kampus paling mahal dan sangat berkualitas apalagi bila di bandingkan dgn gtlo...padahal penjurusan nya sangat2 detail seperti tranportasi. ..masi dibagi lagi darat laut dan udara.. ada bnyak solusi sebenarnya salah satunya di banyakin dosen2 yang berlatar praktisi...yang benar2 sngat2 ahli di dunia kerja.bukan akadrmis yang cuma pintar teori namun apapun ushanya tersrah yang pintar2 cuma bagaimana lulusan bisa kerja!!! itu saja kalo di pikir2 di gtlo yang kerja aja masih banyak yang belum pintar tenaga masi banyak yang dari jawa gimana yang baru lulus!!! hehehehh tenaga bo habis di buttola deng di proyek2 yang kaseh abis anggaran --- Pada Ming, 4/4/10, Funco Tanipu funcotanipu@ gmail.com menulis: Dari: Funco Tanipu funcotanipu@ gmail.com Judul: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai Kepada: Gorontalo Maju gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Tanggal: Minggu, 4 April, 2010, 7:56 PM I am happy with your statement about 'long sleeping'. As long as 47 years we were long sleeping. I wish that you can be the man who will give a motivation for new rector. I hope you can be the man who can open the networking in Germany for Gorontalo State University for scholaships, fundding and cooperations with center of study. A question for you, when will you back here... We will appraciated if you will be back earlier. Warm Regards, FT Terima Kasih Funco TanipuFrom: Yayu Arifin yayujahjaarifin@ yahoo.co. id Date: Mon, 5 Apr 2010 11:19:50 +0800 (SGT)To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. comSubject: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai you are right man, i just for two months in UNG last year and i got headache. Alhamdulillah we find out how to improve a little bit, InsyaAllah i would like to do more when i arrived. But it is indeed very hard to make people aware that there is something wrong since they were so long sleeping in that groove. No body want to be disturbed when they are in that situation (it is called groovy feeling probably equal to steady state). --- Pada Sen, 5/4/10, Funco Tanipu funcotanipu@ gmail.com menulis: Dari: Funco Tanipu funcotanipu@ gmail.com Judul: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum
Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai
you are right man, i just for two months in UNG last year and i got headache. Alhamdulillah we find out how to improve a little bit, InsyaAllah i would like to do more when i arrived. But it is indeed very hard to make people aware that there is something wrong since they were so long sleeping in that groove. No body want to be disturbed when they are in that situation (it is called groovy feeling probably equal to steady state). --- Pada Sen, 5/4/10, Funco Tanipu funcotan...@gmail.com menulis: Dari: Funco Tanipu funcotan...@gmail.com Judul: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai Kepada: Gorontalo Maju gorontalomaju2020@yahoogroups.com Tanggal: Senin, 5 April, 2010, 8:35 AM Luar biasa pertengkaran kita ini. Baru kali ini saya melihat milis ini ribut hanya dengan satu topik; UNG. Pertengkaran ini menunjukkan bahwa disamping banyak harapan thdp UNG, banyak pula rupanya masalah yang kini. kita warisi. Mengenai hal diatas, saya kira berjubelnya harapan tak lepas dari banyaknya masalah yang ada. Setiap kelahiran setitik harapan, selalu dikarenakan ada titik yang ingin diperbaiki. UNG telah memasuki hampir 50 tahun berdiri kokoh di bumi Gorontalo, dinding ruangan dan kilasan dokumen foto terlihat kusam menunjukkan rentanya usia UNG. Tinggal 3 tahun lagi UNG akan memasuki tahun emas. Tahun yang dinanti-nantikan untuk patokan melakukan lompatan ke arah yang lebih baik. Di usia ke 47 ini, kita masih berada diperdebatan bagaimana memulai? Terus terang, kita cukup terlambat dari yang lain. Tidak usah kita berbicara terlalu jauh dengan membandingkan UNG dengan negara lain. Kita lihat saja UNSRAT, UNHAS yang masih satu daratan dengan UNG. Tidak usah bermimpi dulu bagaimana berlevel world, utk menjadi baik di level regional saja kita cukup keteteran. Tumpukan harapan terlalu banyak yang kemudian signifikan dengan berjubelnya masalah. Tantangan Rektor baru kedepan belum akan bicara tentang skenario masa depan, Rektor kita akan dihadapkan pada bertebarannya masalah yang mesti di selesaikan. Tetapi, saya kira ini bukan saja kerja Rektor saja. Basri Amin pernah mengatakan ke saya bahwa Universitas terlalu besar jika hanya diserahkan ke seorang Rektor. Rektor sebenarnya hanyalah salah satu tools dalam menyelesaikan hal-hal yang belum selesai. Apa yang kemudian menjadi perdebatan mulai dari landasan filosofis yang kemudian diderivasi ke hal-hal teknis, saya kira letaknya pada perbedaan metodologi dalam memandang masalah dan harapan. Ada yang mendekati masalah dan harapan dengan pendekatan mekanistik, ada yang berpendekatan dekonstruktif, ada pula yang berpendekatan historical melulu. Semua pendekatan benar, karena di setiap pendekatan selalu ada harapan untuk memperbaiki. Ada keinginan menjadi tukang sapu masalah. Dari pertengkaran ini bisa dilihat bahwa banyak hal-hal yang belum selesai. Kita memiliki resources yang kuat, resources itu berupa kualifikasi SDM, keinginan dan niat yang kuat. Saya jika mengutip pengantar editor buku Energi Peradaban, bahwa di UNG itu orang-orangnya biasa saja, yang luar biasa pada orang-orang itu adalah kemampuan mereka menembus batas, melintasi rintangan dan menguak tabir. UNG punya itu. Saya banyak mengulas hal-hal yang tidak teknis karena kita cukup kedodoran di wilayah paradigma dan fondasi fikir. Persoalan teknis kadang dianggap sebagai pangkal masalah. Padahal, letaknya bukan disitu. Fondasi pengetahuan yang ditanamkan 47 tahun lalu, telah dicabik-cabik oleh orang-orang yang kepentingannya menumpuk kapital melulu. Maka, menurut saya yang mesti dilakukan adalah bagaimana keinginan mencapai masa keemasan UNG adalah menggali harapan dan memetakan masalah di tingkat prodi/jurusan. Kedua, data harapan dan masalah digali dengan model FGD agar lebih representatif, disamping itu juga model diskusi yang tertulis mesti segera dilakukan, agar dokumentasi ide bisa linier dengan praksisnya. Berikutnya, peta harapan dan masalah kemudian dirancang secara canggih untuk dimasukkan dalam Renstra kedepan. Memang, selama ini problem representasi di UNG kita hampir diabaikan. Semua dianggap umum, general dan bahkan sama. Pendekatan representatif ini akan menjembatani seluruh keinginan dari elemen kampus. Selain itu, yang perlu dibenahi adalah model pengawasan internal. Pengawasan atau katakanlah evaluasi mestinya dilakukan secara periodik dan reguler. Agar akuntabilitas bisa terjamin. Pada titik ini, publik mesti dilibatkan secara penuh. UNG mesti menjadi kampus terbuka untuk publik. Saya cukup geli dengan banyaknya hal-hal yang belum selesai. Hal yang mesti diselesaikan adalah naluri. Naluri yang mesti dibenahi. Terus terang di kampus kita ada yang bernaluri ilmuwan, ada yang bernaluri bandit dan bahkan ada yang bernaluri bedebah.. Ini kerja-kerja yang jika diurut, sangatlah banyak. Tetapi, sekali lagi, Universitas terlalu penting jika
Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai
I am happy with your statement about 'long sleeping'. As long as 47 years we were long sleeping. I wish that you can be the man who will give a motivation for new rector. I hope you can be the man who can open the networking in Germany for Gorontalo State University for scholaships, fundding and cooperations with center of study. A question for you, when will you back here... We will appraciated if you will be back earlier. Warm Regards, FT Terima Kasih Funco Tanipu -Original Message- From: Yayu Arifin yayujahjaari...@yahoo.co.id Date: Mon, 5 Apr 2010 11:19:50 To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai you are right man, i just for two months in UNG last year and i got headache. Alhamdulillah we find out how to improve a little bit, InsyaAllah i would like to do more when i arrived. But it is indeed very hard to make people aware that there is something wrong since they were so long sleeping in that groove. No body want to be disturbed when they are in that situation (it is called groovy feeling probably equal to steady state). --- Pada Sen, 5/4/10, Funco Tanipu funcotan...@gmail.com menulis: Dari: Funco Tanipu funcotan...@gmail.com Judul: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai Kepada: Gorontalo Maju gorontalomaju2020@yahoogroups.com Tanggal: Senin, 5 April, 2010, 8:35 AM Luar biasa pertengkaran kita ini. Baru kali ini saya melihat milis ini ribut hanya dengan satu topik; UNG. Pertengkaran ini menunjukkan bahwa disamping banyak harapan thdp UNG, banyak pula rupanya masalah yang kini. kita warisi. Mengenai hal diatas, saya kira berjubelnya harapan tak lepas dari banyaknya masalah yang ada. Setiap kelahiran setitik harapan, selalu dikarenakan ada titik yang ingin diperbaiki. UNG telah memasuki hampir 50 tahun berdiri kokoh di bumi Gorontalo, dinding ruangan dan kilasan dokumen foto terlihat kusam menunjukkan rentanya usia UNG. Tinggal 3 tahun lagi UNG akan memasuki tahun emas. Tahun yang dinanti-nantikan untuk patokan melakukan lompatan ke arah yang lebih baik. Di usia ke 47 ini, kita masih berada diperdebatan bagaimana memulai? Terus terang, kita cukup terlambat dari yang lain. Tidak usah kita berbicara terlalu jauh dengan membandingkan UNG dengan negara lain. Kita lihat saja UNSRAT, UNHAS yang masih satu daratan dengan UNG. Tidak usah bermimpi dulu bagaimana berlevel world, utk menjadi baik di level regional saja kita cukup keteteran. Tumpukan harapan terlalu banyak yang kemudian signifikan dengan berjubelnya masalah. Tantangan Rektor baru kedepan belum akan bicara tentang skenario masa depan, Rektor kita akan dihadapkan pada bertebarannya masalah yang mesti di selesaikan. Tetapi, saya kira ini bukan saja kerja Rektor saja. Basri Amin pernah mengatakan ke saya bahwa Universitas terlalu besar jika hanya diserahkan ke seorang Rektor. Rektor sebenarnya hanyalah salah satu tools dalam menyelesaikan hal-hal yang belum selesai. Apa yang kemudian menjadi perdebatan mulai dari landasan filosofis yang kemudian diderivasi ke hal-hal teknis, saya kira letaknya pada perbedaan metodologi dalam memandang masalah dan harapan. Ada yang mendekati masalah dan harapan dengan pendekatan mekanistik, ada yang berpendekatan dekonstruktif, ada pula yang berpendekatan historical melulu. Semua pendekatan benar, karena di setiap pendekatan selalu ada harapan untuk memperbaiki. Ada keinginan menjadi tukang sapu masalah. Dari pertengkaran ini bisa dilihat bahwa banyak hal-hal yang belum selesai. Kita memiliki resources yang kuat, resources itu berupa kualifikasi SDM, keinginan dan niat yang kuat. Saya jika mengutip pengantar editor buku Energi Peradaban, bahwa di UNG itu orang-orangnya biasa saja, yang luar biasa pada orang-orang itu adalah kemampuan mereka menembus batas, melintasi rintangan dan menguak tabir. UNG punya itu. Saya banyak mengulas hal-hal yang tidak teknis karena kita cukup kedodoran di wilayah paradigma dan fondasi fikir. Persoalan teknis kadang dianggap sebagai pangkal masalah. Padahal, letaknya bukan disitu. Fondasi pengetahuan yang ditanamkan 47 tahun lalu, telah dicabik-cabik oleh orang-orang yang kepentingannya menumpuk kapital melulu. Maka, menurut saya yang mesti dilakukan adalah bagaimana keinginan mencapai masa keemasan UNG adalah menggali harapan dan memetakan masalah di tingkat prodi/jurusan. Kedua, data harapan dan masalah digali dengan model FGD agar lebih representatif, disamping itu juga model diskusi yang tertulis mesti segera dilakukan, agar dokumentasi ide bisa linier dengan praksisnya. Berikutnya, peta harapan dan masalah kemudian dirancang secara canggih untuk dimasukkan dalam Renstra kedepan. Memang, selama ini problem representasi di UNG kita hampir diabaikan. Semua dianggap umum, general dan bahkan sama. Pendekatan representatif ini akan menjembatani seluruh keinginan
Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai
Alhamdulillah ti Opa Halalutu so meninggal,jadi beliau tidak perlu lagi bersedih kalo dengar ada yang bilang cuma tidor... Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: Funco Tanipu funcotan...@gmail.com Date: Mon, 5 Apr 2010 02:56:44 To: Gorontalo Majugorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai I am happy with your statement about 'long sleeping'. As long as 47 years we were long sleeping. I wish that you can be the man who will give a motivation for new rector. I hope you can be the man who can open the networking in Germany for Gorontalo State University for scholaships, fundding and cooperations with center of study. A question for you, when will you back here... We will appraciated if you will be back earlier. Warm Regards, FT Terima Kasih Funco Tanipu -Original Message- From: Yayu Arifin yayujahjaari...@yahoo.co.id Date: Mon, 5 Apr 2010 11:19:50 To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai you are right man, i just for two months in UNG last year and i got headache. Alhamdulillah we find out how to improve a little bit, InsyaAllah i would like to do more when i arrived. But it is indeed very hard to make people aware that there is something wrong since they were so long sleeping in that groove. No body want to be disturbed when they are in that situation (it is called groovy feeling probably equal to steady state). --- Pada Sen, 5/4/10, Funco Tanipu funcotan...@gmail.com menulis: Dari: Funco Tanipu funcotan...@gmail.com Judul: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai Kepada: Gorontalo Maju gorontalomaju2020@yahoogroups.com Tanggal: Senin, 5 April, 2010, 8:35 AM Luar biasa pertengkaran kita ini. Baru kali ini saya melihat milis ini ribut hanya dengan satu topik; UNG. Pertengkaran ini menunjukkan bahwa disamping banyak harapan thdp UNG, banyak pula rupanya masalah yang kini. kita warisi. Mengenai hal diatas, saya kira berjubelnya harapan tak lepas dari banyaknya masalah yang ada. Setiap kelahiran setitik harapan, selalu dikarenakan ada titik yang ingin diperbaiki. UNG telah memasuki hampir 50 tahun berdiri kokoh di bumi Gorontalo, dinding ruangan dan kilasan dokumen foto terlihat kusam menunjukkan rentanya usia UNG. Tinggal 3 tahun lagi UNG akan memasuki tahun emas. Tahun yang dinanti-nantikan untuk patokan melakukan lompatan ke arah yang lebih baik. Di usia ke 47 ini, kita masih berada diperdebatan bagaimana memulai? Terus terang, kita cukup terlambat dari yang lain. Tidak usah kita berbicara terlalu jauh dengan membandingkan UNG dengan negara lain. Kita lihat saja UNSRAT, UNHAS yang masih satu daratan dengan UNG. Tidak usah bermimpi dulu bagaimana berlevel world, utk menjadi baik di level regional saja kita cukup keteteran. Tumpukan harapan terlalu banyak yang kemudian signifikan dengan berjubelnya masalah. Tantangan Rektor baru kedepan belum akan bicara tentang skenario masa depan, Rektor kita akan dihadapkan pada bertebarannya masalah yang mesti di selesaikan. Tetapi, saya kira ini bukan saja kerja Rektor saja. Basri Amin pernah mengatakan ke saya bahwa Universitas terlalu besar jika hanya diserahkan ke seorang Rektor. Rektor sebenarnya hanyalah salah satu tools dalam menyelesaikan hal-hal yang belum selesai. Apa yang kemudian menjadi perdebatan mulai dari landasan filosofis yang kemudian diderivasi ke hal-hal teknis, saya kira letaknya pada perbedaan metodologi dalam memandang masalah dan harapan. Ada yang mendekati masalah dan harapan dengan pendekatan mekanistik, ada yang berpendekatan dekonstruktif, ada pula yang berpendekatan historical melulu. Semua pendekatan benar, karena di setiap pendekatan selalu ada harapan untuk memperbaiki. Ada keinginan menjadi tukang sapu masalah. Dari pertengkaran ini bisa dilihat bahwa banyak hal-hal yang belum selesai. Kita memiliki resources yang kuat, resources itu berupa kualifikasi SDM, keinginan dan niat yang kuat. Saya jika mengutip pengantar editor buku Energi Peradaban, bahwa di UNG itu orang-orangnya biasa saja, yang luar biasa pada orang-orang itu adalah kemampuan mereka menembus batas, melintasi rintangan dan menguak tabir. UNG punya itu. Saya banyak mengulas hal-hal yang tidak teknis karena kita cukup kedodoran di wilayah paradigma dan fondasi fikir. Persoalan teknis kadang dianggap sebagai pangkal masalah. Padahal, letaknya bukan disitu. Fondasi pengetahuan yang ditanamkan 47 tahun lalu, telah dicabik-cabik oleh orang-orang yang kepentingannya menumpuk kapital melulu. Maka, menurut saya yang mesti dilakukan adalah bagaimana keinginan mencapai masa keemasan UNG adalah menggali harapan dan memetakan masalah di tingkat prodi/jurusan. Kedua, data harapan dan masalah digali dengan model FGD agar lebih representatif