Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai

2010-04-09 Terurut Topik arbiebakri
Asyik..
Jawabnya ...angry,angry..but not bring-bring my country.


--- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, denb...@... wrote:

 Mbak Sum bermaksud mutusin pacarnya Robby (bule).
 
 Akan tetapi dia tidak berani bertemu muka dengan kekasihnya. Mbak Sum menulis 
 surat dengan berbekal kamus Inggris dan pengetahuan yang pas-pas-an. Berikut 
 isi suratnya:
 
 Hi Robby, together this letter I give know you.
 (hai Robby, bersama surat ini aku memberitahumu)
 
 I Want cut connection us.
 (saya ingin memutuskan hubungan kita)
 
 I think very cook cook all.
 (saya pikirkan masak-masak semuanya)
 
 I know love my only clap half hand
 (saya tahu cintaku hanya bertepuk sebelah tangan)
 
 Correctly I have see you play fire with a women entertainment at town with my 
 eyes head alone
 (sebenarnya saya telah lihat kamu bermain api dengan wanita penghibur di kota 
 dengan mata kepala saya sendiri)
 
 You always ask sorry back back river
 (kau selalu meminta maaf berulang kali)
 
 River that I forgive you, but this river, you corect corect hurt my liver.
 (Kali itu aku maafkan kamu, tapi kali ini kau benar benar menyakiti hatiku) 
 
 You eyes drop tears crocodile 
 (matamu mencucurkan air mata buaya)
 
 You correct correct a man crocodile land
 (kau benar-benar lelaki buaya darat)
 
 So I cut connection and pull body from love triangle this
 (jadi, saya putuskan hubungan ini dan menarik diri dari cinta segitiga ini
 
 I cry night-night until no there is eye water more thinking about your body
 (saya menangis bermalam-malam sampai tidak ada lagi air mata memikirkan 
 dirimu)
 
 I not want sick my liver for 2 river
 (saya tidak mau sakit hati untuk kedua kalinya)
 
 Safe walk Robby
 (selamat jalan Robbi)
 
 From your fruit liver
 (Dari buah hatimu)
 
 Sumiati Lion on the table
 (Sumiati Singodimejo)!!!
 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT
 
 -Original Message-
 From: Yayu Arifin yayujahjaari...@...
 Date: Mon, 5 Apr 2010 11:19:50 
 To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
 Subject: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai
 
 you are right man, i just for two months in UNG last year and i got headache. 
 Alhamdulillah we find out how to improve a little bit, InsyaAllah i would 
 like to do more when i arrived. 
 But it is indeed very hard to make people aware that there is something wrong 
 since they were so long sleeping in that groove. No body want to be disturbed 
 when  they are in that situation (it is called groovy feeling probably equal 
 to steady state). 
 
 --- Pada Sen, 5/4/10, Funco Tanipu funcotan...@... menulis:
 
 Dari: Funco Tanipu funcotan...@...
 Judul: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai
 Kepada: Gorontalo Maju gorontalomaju2020@yahoogroups.com
 Tanggal: Senin, 5 April, 2010, 8:35 AM
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
  
  
 
 
 
   
 
 
 
   
   
   
 
 Luar biasa pertengkaran kita ini. Baru kali ini saya melihat milis ini 
 ribut hanya dengan satu topik; UNG. 
 
 
 
 Pertengkaran ini menunjukkan bahwa disamping banyak harapan thdp UNG, banyak 
 pula rupanya masalah yang kini. kita warisi.
 
 
 
 Mengenai hal diatas, saya kira berjubelnya harapan tak lepas dari banyaknya 
 masalah yang ada. Setiap kelahiran setitik harapan, selalu dikarenakan ada 
 titik yang ingin diperbaiki.
 
 
 
 UNG telah memasuki hampir 50 tahun berdiri kokoh di bumi Gorontalo, dinding 
 ruangan dan kilasan dokumen foto terlihat kusam menunjukkan rentanya usia 
 UNG. Tinggal 3 tahun lagi UNG akan memasuki tahun emas. Tahun yang 
 dinanti-nantikan untuk patokan melakukan lompatan ke arah yang lebih baik.
 
 
 
 Di usia ke 47 ini, kita masih berada diperdebatan bagaimana memulai? Terus 
 terang, kita cukup terlambat dari yang lain. Tidak usah kita berbicara 
 terlalu jauh dengan membandingkan UNG dengan negara lain. Kita lihat saja 
 UNSRAT, UNHAS yang masih satu daratan dengan UNG. Tidak usah bermimpi dulu 
 bagaimana berlevel world, utk menjadi baik di level regional saja kita 
 cukup keteteran.
 
 
 
 Tumpukan harapan terlalu banyak yang kemudian signifikan dengan berjubelnya 
 masalah. Tantangan Rektor baru kedepan belum akan bicara tentang skenario 
 masa depan, Rektor kita akan dihadapkan pada bertebarannya masalah yang mesti 
 di selesaikan.
 
 
 
 Tetapi, saya kira ini bukan saja kerja Rektor saja. Basri Amin pernah 
 mengatakan ke saya bahwa Universitas terlalu besar jika hanya diserahkan ke 
 seorang Rektor. Rektor sebenarnya hanyalah salah satu tools dalam 
 menyelesaikan hal-hal yang belum selesai.
 
 
 
 Apa yang kemudian menjadi perdebatan mulai dari landasan filosofis yang 
 kemudian diderivasi ke hal-hal teknis, saya kira letaknya pada perbedaan 
 metodologi dalam memandang masalah dan harapan. Ada yang mendekati masalah 
 dan harapan dengan pendekatan mekanistik, ada yang berpendekatan 
 dekonstruktif, ada pula yang berpendekatan historical melulu.
 
 
 
 Semua pendekatan benar, karena di setiap pendekatan selalu ada harapan untuk 
 memperbaiki

Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai

2010-04-08 Terurut Topik denbaga
Mbak Sum bermaksud mutusin pacarnya Robby (bule).

Akan tetapi dia tidak berani bertemu muka dengan kekasihnya. Mbak Sum menulis 
surat dengan berbekal kamus Inggris dan pengetahuan yang pas-pas-an. Berikut 
isi suratnya:

Hi Robby, together this letter I give know you.
(hai Robby, bersama surat ini aku memberitahumu)

I Want cut connection us.
(saya ingin memutuskan hubungan kita)

I think very cook cook all.
(saya pikirkan masak-masak semuanya)

I know love my only clap half hand
(saya tahu cintaku hanya bertepuk sebelah tangan)

Correctly I have see you play fire with a women entertainment at town with my 
eyes head alone
(sebenarnya saya telah lihat kamu bermain api dengan wanita penghibur di kota 
dengan mata kepala saya sendiri)

You always ask sorry back back river
(kau selalu meminta maaf berulang kali)

River that I forgive you, but this river, you corect corect hurt my liver.
(Kali itu aku maafkan kamu, tapi kali ini kau benar benar menyakiti hatiku) 

You eyes drop tears crocodile 
(matamu mencucurkan air mata buaya)

You correct correct a man crocodile land
(kau benar-benar lelaki buaya darat)

So I cut connection and pull body from love triangle this
(jadi, saya putuskan hubungan ini dan menarik diri dari cinta segitiga ini

I cry night-night until no there is eye water more thinking about your body
(saya menangis bermalam-malam sampai tidak ada lagi air mata memikirkan dirimu)

I not want sick my liver for 2 river
(saya tidak mau sakit hati untuk kedua kalinya)

Safe walk Robby
(selamat jalan Robbi)

From your fruit liver
(Dari buah hatimu)

Sumiati Lion on the table
(Sumiati Singodimejo)!!!
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Yayu Arifin yayujahjaari...@yahoo.co.id
Date: Mon, 5 Apr 2010 11:19:50 
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai

you are right man, i just for two months in UNG last year and i got headache. 
Alhamdulillah we find out how to improve a little bit, InsyaAllah i would like 
to do more when i arrived. 
But it is indeed very hard to make people aware that there is something wrong 
since they were so long sleeping in that groove. No body want to be disturbed 
when  they are in that situation (it is called groovy feeling probably equal to 
steady state). 

--- Pada Sen, 5/4/10, Funco Tanipu funcotan...@gmail.com menulis:

Dari: Funco Tanipu funcotan...@gmail.com
Judul: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai
Kepada: Gorontalo Maju gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 5 April, 2010, 8:35 AM















 
 



  



  
  
  

Luar biasa pertengkaran kita ini. Baru kali ini saya melihat milis ini 
ribut hanya dengan satu topik; UNG. 



Pertengkaran ini menunjukkan bahwa disamping banyak harapan thdp UNG, banyak 
pula rupanya masalah yang kini. kita warisi.



Mengenai hal diatas, saya kira berjubelnya harapan tak lepas dari banyaknya 
masalah yang ada. Setiap kelahiran setitik harapan, selalu dikarenakan ada 
titik yang ingin diperbaiki.



UNG telah memasuki hampir 50 tahun berdiri kokoh di bumi Gorontalo, dinding 
ruangan dan kilasan dokumen foto terlihat kusam menunjukkan rentanya usia UNG. 
Tinggal 3 tahun lagi UNG akan memasuki tahun emas. Tahun yang dinanti-nantikan 
untuk patokan melakukan lompatan ke arah yang lebih baik.



Di usia ke 47 ini, kita masih berada diperdebatan bagaimana memulai? Terus 
terang, kita cukup terlambat dari yang lain. Tidak usah kita berbicara terlalu 
jauh dengan membandingkan UNG dengan negara lain. Kita lihat saja UNSRAT, UNHAS 
yang masih satu daratan dengan UNG. Tidak usah bermimpi dulu bagaimana berlevel 
world, utk menjadi baik di level regional saja kita cukup keteteran.



Tumpukan harapan terlalu banyak yang kemudian signifikan dengan berjubelnya 
masalah. Tantangan Rektor baru kedepan belum akan bicara tentang skenario masa 
depan, Rektor kita akan dihadapkan pada bertebarannya masalah yang mesti di 
selesaikan.



Tetapi, saya kira ini bukan saja kerja Rektor saja. Basri Amin pernah 
mengatakan ke saya bahwa Universitas terlalu besar jika hanya diserahkan ke 
seorang Rektor. Rektor sebenarnya hanyalah salah satu tools dalam menyelesaikan 
hal-hal yang belum selesai.



Apa yang kemudian menjadi perdebatan mulai dari landasan filosofis yang 
kemudian diderivasi ke hal-hal teknis, saya kira letaknya pada perbedaan 
metodologi dalam memandang masalah dan harapan. Ada yang mendekati masalah dan 
harapan dengan pendekatan mekanistik, ada yang berpendekatan dekonstruktif, ada 
pula yang berpendekatan historical melulu.



Semua pendekatan benar, karena di setiap pendekatan selalu ada harapan untuk 
memperbaiki. Ada keinginan menjadi tukang sapu masalah. 



Dari pertengkaran ini bisa dilihat bahwa banyak hal-hal yang belum selesai. 
Kita memiliki resources yang kuat, resources itu berupa kualifikasi SDM, 
keinginan dan niat yang kuat.



Saya jika mengutip pengantar editor buku Energi Peradaban

Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai

2010-04-08 Terurut Topik Taufik Polapa
Denbaga, apa dp Hubungan Mbak Sum dan Robby Bule ? ttg UNG ? 
Apakah bukan Roby yang di Gang Gembira Percetakan Negara ini ?






From: denb...@yahoo.com denb...@yahoo.com
To: Mell's gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Sent: Thu, April 8, 2010 4:58:56 PM
Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai

  
Mbak Sum bermaksud mutusin pacarnya Robby (bule).

Akan tetapi dia tidak berani bertemu muka dengan kekasihnya. Mbak Sum menulis 
surat dengan berbekal kamus Inggris dan pengetahuan yang pas-pas-an. Berikut 
isi suratnya:

Hi Robby, together this letter I give know you.
(hai Robby, bersama surat ini aku memberitahumu)

I Want cut connection us.
(saya ingin memutuskan hubungan kita)

I think very cook cook all.
(saya pikirkan masak-masak semuanya)

I know love my only clap half hand
(saya tahu cintaku hanya bertepuk sebelah tangan)

Correctly I have see you play fire with a women entertainment at town with my 
eyes head alone
(sebenarnya saya telah lihat kamu bermain api dengan wanita penghibur di kota 
dengan mata kepala saya sendiri)

You always ask sorry back back river
(kau selalu meminta maaf berulang kali)

River that I forgive you, but this river, you corect corect hurt my liver.
(Kali itu aku maafkan kamu, tapi kali ini kau benar benar menyakiti hatiku) 

You eyes drop tears crocodile 
(matamu mencucurkan air mata buaya)

You correct correct a man crocodile land
(kau benar-benar lelaki buaya darat)

So I cut connection and pull body from love triangle this
(jadi, saya putuskan hubungan ini dan menarik diri dari cinta segitiga ini

I cry night-night until no there is eye water more thinking about your body
(saya menangis bermalam-malam sampai tidak ada lagi air mata memikirkan dirimu)

I not want sick my liver for 2 river
(saya tidak mau sakit hati untuk kedua kalinya)

Safe walk Robby
(selamat jalan Robbi)

From your fruit liver
(Dari buah hatimu)

Sumiati Lion on the table
(Sumiati Singodimejo) !!!
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From:  Yayu Arifin yayujahjaarifin@ yahoo.co. id 
Date: Mon, 5 Apr 2010 11:19:50 +0800 (SGT)
To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Subject: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai
  
you are right man, i just for two months in UNG last year and i got headache. 
Alhamdulillah we find out how to improve a little bit, InsyaAllah i would like 
to do more when i arrived. 

But it is indeed very hard to make people aware that there is something wrong 
since they were so long sleeping in that groove. No body want to be disturbed 
when  they are in that situation (it is called groovy feeling probably equal to 
steady state). 


--- Pada Sen, 5/4/10, Funco Tanipu funcotanipu@ gmail.com menulis:


Dari: Funco Tanipu funcotanipu@ gmail.com
Judul: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai
Kepada: Gorontalo Maju
 gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Tanggal: Senin, 5 April, 2010, 8:35 AM














 
  

 
  
 

Luar biasa pertengkaran kita ini. Baru kali ini saya melihat milis ini 
ribut hanya dengan satu topik; UNG. 

Pertengkaran ini menunjukkan bahwa disamping banyak harapan thdp UNG, banyak 
pula rupanya masalah yang kini. kita warisi.

Mengenai hal diatas, saya kira berjubelnya harapan tak lepas dari banyaknya 
masalah yang ada. Setiap kelahiran setitik harapan, selalu dikarenakan ada 
titik yang ingin diperbaiki.

UNG telah memasuki hampir 50 tahun berdiri kokoh di bumi Gorontalo, dinding 
ruangan dan kilasan dokumen foto terlihat kusam menunjukkan rentanya usia 
UNG. Tinggal 3 tahun lagi UNG akan memasuki tahun emas. Tahun yang 
dinanti-nantikan untuk patokan melakukan lompatan ke arah yang lebih baik.

Di usia ke 47 ini, kita masih berada diperdebatan bagaimana memulai? Terus 
terang, kita cukup terlambat dari yang lain. Tidak usah kita berbicara 
terlalu jauh dengan membandingkan UNG dengan negara lain. Kita lihat saja 
UNSRAT, UNHAS yang masih satu daratan dengan UNG. Tidak usah bermimpi dulu 
bagaimana berlevel world, utk menjadi baik di level regional saja kita 
cukup keteteran.

Tumpukan harapan terlalu banyak yang kemudian signifikan dengan berjubelnya 
masalah. Tantangan Rektor baru kedepan belum akan bicara tentang skenario 
masa depan, Rektor kita akan dihadapkan pada bertebarannya masalah yang mesti 
di selesaikan.

Tetapi, saya kira ini bukan saja kerja Rektor saja. Basri Amin pernah 
mengatakan ke saya bahwa Universitas terlalu besar jika hanya diserahkan ke 
seorang Rektor. Rektor sebenarnya hanyalah salah satu tools dalam 
menyelesaikan hal-hal yang belum selesai.

Apa yang kemudian menjadi perdebatan mulai dari landasan filosofis yang 
kemudian diderivasi ke hal-hal teknis, saya kira letaknya pada perbedaan 
metodologi dalam memandang masalah dan harapan. Ada yang mendekati masalah 
dan harapan dengan pendekatan mekanistik, ada yang berpendekatan 
dekonstruktif, ada pula yang berpendekatan historical melulu.

Semua pendekatan benar, karena

Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai

2010-04-08 Terurut Topik denbaga
Ini isyarat buat Rektor yang baru terpilih. Agar mematangkan Bahasa Inggeris 
para mahasiswanya. Apalalagi yang bakal disekolahkan ke luar negeri? Akan 
kejadian seperti Om Acan (Hasan Abbas Nusi), waktu mudanya pernah menimba ilmu 
di London. Suatu kali dia bercakap2 dengan orang lokal sana. Orang Bule itu 
kurang mengerti kalimat yang diucapkan Om Acan, serentak orang Inggeris itu 
bertanya sambill telak pinggang! What's you want? (Bagi orang Bule, telak 
pinggang itu adalah sopan, dibanding memeluk dada yang punya arti menganggap 
remeh lawan bicara. Di orang kita, bahasa tubuh itu punya arti terbalik). 
Karena watak Om Acan agak 'pang panas', sontak dia bereaksi menjawab, What you 
want, I want!!! (Apa yang ngana mau, kita mau!! Orang Inggeris itu tambah 
bingung??!
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Taufik Polapa icky...@yahoo.com
Date: Thu, 8 Apr 2010 02:58:28 
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai

Denbaga, apa dp Hubungan Mbak Sum dan Robby Bule ? ttg UNG ? 
Apakah bukan Roby yang di Gang Gembira Percetakan Negara ini ?






From: denb...@yahoo.com denb...@yahoo.com
To: Mell's gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Sent: Thu, April 8, 2010 4:58:56 PM
Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai

  
Mbak Sum bermaksud mutusin pacarnya Robby (bule).

Akan tetapi dia tidak berani bertemu muka dengan kekasihnya. Mbak Sum menulis 
surat dengan berbekal kamus Inggris dan pengetahuan yang pas-pas-an. Berikut 
isi suratnya:

Hi Robby, together this letter I give know you.
(hai Robby, bersama surat ini aku memberitahumu)

I Want cut connection us.
(saya ingin memutuskan hubungan kita)

I think very cook cook all.
(saya pikirkan masak-masak semuanya)

I know love my only clap half hand
(saya tahu cintaku hanya bertepuk sebelah tangan)

Correctly I have see you play fire with a women entertainment at town with my 
eyes head alone
(sebenarnya saya telah lihat kamu bermain api dengan wanita penghibur di kota 
dengan mata kepala saya sendiri)

You always ask sorry back back river
(kau selalu meminta maaf berulang kali)

River that I forgive you, but this river, you corect corect hurt my liver.
(Kali itu aku maafkan kamu, tapi kali ini kau benar benar menyakiti hatiku) 

You eyes drop tears crocodile 
(matamu mencucurkan air mata buaya)

You correct correct a man crocodile land
(kau benar-benar lelaki buaya darat)

So I cut connection and pull body from love triangle this
(jadi, saya putuskan hubungan ini dan menarik diri dari cinta segitiga ini

I cry night-night until no there is eye water more thinking about your body
(saya menangis bermalam-malam sampai tidak ada lagi air mata memikirkan dirimu)

I not want sick my liver for 2 river
(saya tidak mau sakit hati untuk kedua kalinya)

Safe walk Robby
(selamat jalan Robbi)

From your fruit liver
(Dari buah hatimu)

Sumiati Lion on the table
(Sumiati Singodimejo) !!!
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From:  Yayu Arifin yayujahjaarifin@ yahoo.co. id 
Date: Mon, 5 Apr 2010 11:19:50 +0800 (SGT)
To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Subject: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai
  
you are right man, i just for two months in UNG last year and i got headache. 
Alhamdulillah we find out how to improve a little bit, InsyaAllah i would like 
to do more when i arrived. 

But it is indeed very hard to make people aware that there is something wrong 
since they were so long sleeping in that groove. No body want to be disturbed 
when  they are in that situation (it is called groovy feeling probably equal to 
steady state). 


--- Pada Sen, 5/4/10, Funco Tanipu funcotanipu@ gmail.com menulis:


Dari: Funco Tanipu funcotanipu@ gmail.com
Judul: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai
Kepada: Gorontalo Maju
 gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Tanggal: Senin, 5 April, 2010, 8:35 AM














 
  

 
  
 

Luar biasa pertengkaran kita ini. Baru kali ini saya melihat milis ini 
ribut hanya dengan satu topik; UNG. 

Pertengkaran ini menunjukkan bahwa disamping banyak harapan thdp UNG, banyak 
pula rupanya masalah yang kini. kita warisi.

Mengenai hal diatas, saya kira berjubelnya harapan tak lepas dari banyaknya 
masalah yang ada. Setiap kelahiran setitik harapan, selalu dikarenakan ada 
titik yang ingin diperbaiki.

UNG telah memasuki hampir 50 tahun berdiri kokoh di bumi Gorontalo, dinding 
ruangan dan kilasan dokumen foto terlihat kusam menunjukkan rentanya usia 
UNG. Tinggal 3 tahun lagi UNG akan memasuki tahun emas. Tahun yang 
dinanti-nantikan untuk patokan melakukan lompatan ke arah yang lebih baik.

Di usia ke 47 ini, kita masih berada diperdebatan bagaimana memulai? Terus 
terang, kita cukup terlambat dari yang lain. Tidak usah kita berbicara 
terlalu jauh dengan membandingkan UNG dengan negara lain. Kita lihat saja 
UNSRAT, UNHAS yang

Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai

2010-04-08 Terurut Topik denbaga
Ya, betul. Seperti halnya Bahasa Perncis yang lebih romantis kedengarannya 
dibandin Bahasa Inggeris, bahasa Gorontalo itu jauh lebih indah dan tepat. Saya 
ambil contoh, modehu, mopopa'o, muhu'ayadu dll. Masing2 digunakan pada kalimat 
karja yang pas, meskipun artinya mirip2. Bahasa Perancis punya jenis laki2 dan 
perempuan, 'le' untuk jenis kata laki2, dan 'la' untuk jenis kata perempuan. La 
Voiture, Le Moisenne, La Rose, La Mer dll. Gorontalopun demikian. Namun 
mengenai penamaan Tuhan, ini tak bisa dijeniskan. Sebagai penghormatan kita 
terhadap Tuhan. 'Eya', tak ada kata 'te' atau 'ti' didepannya!

Terima kasih
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: m...@teoritik.fisika.net m...@teoritik.fisika.net
Date: Thu, 8 Apr 2010 05:45:33 
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai

  
 
 
 

pa dembaga, saya ingat beberapa hari lalu ada dari japan memberikan kuliah umum 
di aula mipa terus saya cara kebetulan lewat, terus bagus sekali di ung ini tak 
perlu rumit2 orang japan pakai bahasa inggris terus ada yang alih bahasakan ke 
indonesia, saya merenung kenapa tidak dialihkan ke bahasa gorontalo, jawa, 
sunda, supaya yang asal daerah itu tidak bingung lagi ...



--- denb...@yahoo.com wrote:

From: denb...@yahoo.com
To: Mell's gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai
Date: Thu, 8 Apr 2010 10:42:07 +

   
 
 
 
 Ini isyarat buat Rektor yang baru terpilih. Agar mematangkan Bahasa Inggeris 
para mahasiswanya. Apalalagi yang bakal disekolahkan ke luar negeri? Akan 
kejadian seperti Om Acan (Hasan Abbas Nusi), waktu mudanya pernah menimba ilmu 
di London. Suatu kali dia bercakap2 dengan orang lokal sana. Orang Bule itu 
kurang mengerti kalimat yang diucapkan Om Acan, serentak orang Inggeris itu 
bertanya sambill telak pinggang! What's you want? (Bagi orang Bule, telak 
pinggang itu adalah sopan, dibanding memeluk dada yang punya arti menganggap 
remeh lawan bicara. Di orang kita, bahasa tubuh itu punya arti terbalik). 
Karena watak Om Acan agak 'pang panas', sontak dia bereaksi menjawab, What you 
want, I want!!! (Apa yang ngana mau, kita mau!! Orang Inggeris itu tambah 
bingung??!
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From:  Taufik Polapa icky...@yahoo.com 
Date: Thu, 8 Apr 2010 02:58:28 -0700 (PDT)
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai

   
 

Denbaga, apa dp Hubungan Mbak Sum dan Robby Bule ? ttg UNG ? 
Apakah bukan Roby yang di Gang Gembira Percetakan Negara ini ?







From: denb...@yahoo.com denb...@yahoo.com
To: Mell's gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Sent: Thu, April 8, 2010 4:58:56 PM
Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai

   
 

 Mbak Sum bermaksud mutusin pacarnya Robby (bule).

Akan tetapi dia tidak berani bertemu muka dengan kekasihnya. Mbak Sum menulis 
surat dengan berbekal kamus Inggris dan pengetahuan yang pas-pas-an. Berikut 
isi suratnya:

Hi Robby, together this letter I give know you.
(hai Robby, bersama surat ini aku memberitahumu)

I Want cut connection us.
(saya ingin memutuskan hubungan kita)

I think very cook cook all.
(saya pikirkan masak-masak semuanya)

I know love my only clap half hand
(saya tahu cintaku hanya bertepuk sebelah tangan)

Correctly I have see you play fire with a women entertainment at town with my 
eyes head alone
(sebenarnya saya telah lihat kamu bermain api dengan wanita penghibur di kota 
dengan mata kepala saya sendiri)

You always ask sorry back back river
(kau selalu meminta maaf berulang kali)

River that I forgive you, but this river, you corect corect hurt my liver.
(Kali itu aku maafkan kamu, tapi kali ini kau benar benar menyakiti hatiku) 

You eyes drop tears crocodile 
(matamu mencucurkan air mata buaya)

You correct correct a man crocodile land
(kau benar-benar lelaki buaya darat)

So I cut connection and pull body from love triangle this
(jadi, saya putuskan hubungan ini dan menarik diri dari cinta segitiga ini

I cry night-night until no there is eye water more thinking about your body
(saya menangis bermalam-malam sampai tidak ada lagi air mata memikirkan dirimu)

I not want sick my liver for 2 river
(saya tidak mau sakit hati untuk kedua kalinya)

Safe walk Robby
(selamat jalan Robbi)

From your fruit liver
(Dari buah hatimu)

Sumiati Lion on the table
(Sumiati Singodimejo) !!!
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From:  Yayu Arifin yayujahjaarifin@ yahoo.co. idgt;
Date: Mon, 5 Apr 2010 11:19:50 #43;0800 (SGT)To: lt;gorontalomaju2020@ 
yahoogroups. comgt;Subject: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai
nbsp;




  
  
  you are right man, i just for two months in UNG last year and i got 
headache. Alhamdulillah we find out how to improve a little bit, InsyaAllah i 
would like to do more

Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai

2010-04-06 Terurut Topik Iqbal
Bung kilo, numpang nanya, apa satu angkatan dengan adik saya iyan? Yang saya 
tau dia juga pernah punya masalah dengan pak AA tapi akhirnya bisa 
diselesaikan..

Iqbal

Sent from my iPhone

On Apr 6, 2010, at 10:00 AM, kilo_...@yahoo.com wrote:

Yaa.. P Agus

P jahya itu saya p dosen di jurusan Fisika dulu donggo mahasiswa S1.
Beliau orangnya ganteng, tinggi, pintar, kalem n sopan., pokokx lengkap bgtu 
dang... (Bolomaapu p jahya).
Waktu itu p jahya ngajar fismod, fistum n kolokium, beliau pernah bantu sy n 
teman2 seangkatn di hari2 terakhir kuliah saat p asri tidk kase lulus kolokium. 
Tapi bukan minta nilai gratis juuu.., debo dia uji lisan, (Tapi sy dengar 
kolokium so tdk ada, apa benar itu pak?) 

P jahya memang sy kenal sekali walapun beliau msuk kampus di akhir2 penyelesain 
studi sya.

Hehehehe..
Bolomaapu p jahya...
Salam suksesmulia.com
SR 

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

From: Agus Lahinta lahi...@gmail.com
Date: Tue, 6 Apr 2010 00:11:48 +
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai

 

Hebat Sukirman, ini mahasiswanya Yahya ya?


Salam,

Agus Lahinta

From: kilo_...@yahoo.com
Date: Tue, 6 Apr 2010 00:10:24 +
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai

 
Teori itu adalah pondasi dari praktek..

Menurut salah seorang pengusaha sukses di makasar saat dialog di salemba (te 
iki pe bos) ”pada prinsipx orang gorontalo itu cerdas dan cekatan serta mampu 
brsaing hingga pulau jawa, kelemahannya hanya kurang PD”. 

Paradigma berpikir orang gtlo tentang pekerjaan hanya mau jadi PNS, selain itu 
politikus n kontraktor. Tetapi ketersediaan lapngan pekerjaan pun harus 
difasilitasi. UNG sdh menjembatani itu dengan menyediakan tenaga pengajar 
(guru) dan hampir semua lulusan eks STKIP, IKIP dan UNG sdh terserap di pemda, 
tetapi memang jurusan yg non kependidikan mash harus bersaing dengan lulusan 
dari luar daerah.

Tugas ini bkan hanya milik UNG tetapi semua stakeholdr, krn PT di gtlo bkan 
hanya UNG. Memang berat utk mewudkan ini semua krn kondisi di gtlo msh seperti 
sekarang.

Oke 
Salam
SR

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

From: Funco Tanipu funcotan...@gmail.com
Date: Mon, 5 Apr 2010 15:40:37 +
To: Gorontalo Majugorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai

 

Bung Ayub, teori itu gagasan. Ada yang namakan ide. Ada juga yang katakan 
sebagai wacana. 

Hal-hal praksis selalu didahului dengan gagasan. Muhammad sebelum bertindak 
menjadi Nabi selalu ada gagasan/ide di depannya yang berupa firman dari Allah 
(ini bo contoh poli.. Bisa olo salah, soalnya bukan ahlinya..)

Saya ingin memberi contoh bagaimana Menara Keagungan dibangun tanpa ide yang 
jelas. Atau mungkin kita bisa lihat bagaimana kebun binatang di Limboto. Dan 
masih banyak lagi praksis tanpa didasari gagasan yang kuat.

Kita mending berkelahi di awal ttg gagasan. Daripada berkelahi karena salah di 
praksis.







Terima Kasih


Funco Tanipu

From: abdul ayub rasyid_a...@yahoo.com
Date: Tue, 6 Apr 2010 00:25:48 +0800 (SGT)
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai

 
terlalu banyak teori juga susah.tp memang bergitulah kalo debat akademis 
kalo  saya yang jadi masalah cuma bagaimana menjembatani link yang putus antara 
ruang kuliah dan dunia kerja.
di jakarta semacam  trisakti saja belum mampu menyiapkan lulusan yang benar 
benar mampu untuk kerja padahal dia adalah kampus paling mahal dan sangat 
berkualitas  apalagi bila di bandingkan dgn gtlo...padahal penjurusan nya 
sangat2 detail seperti tranportasi...masi dibagi lagi darat laut dan udara..
ada bnyak solusi sebenarnya salah satunya di banyakin dosen2 yang berlatar 
praktisi...yang benar2 sngat2 ahli di dunia kerja.bukan akadrmis yang cuma 
pintar teori namun apapun ushanya tersrah yang pintar2 cuma bagaimana lulusan 
bisa kerja!!! itu saja
kalo di pikir2 di gtlo yang kerja aja masih banyak yang belum pintar tenaga 
masi banyak yang dari jawa gimana yang baru lulus!!!
hehehehh tenaga bo habis di buttola deng di proyek2 yang kaseh abis anggaran


--- Pada Ming, 4/4/10, Funco Tanipu funcotan...@gmail.com menulis:

Dari: Funco Tanipu funcotan...@gmail.com
Judul: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai
Kepada: Gorontalo Maju gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Tanggal: Minggu, 4 April, 2010, 7:56 PM

 

I am happy with your statement about 'long sleeping'. As long as 47 years we 
were long sleeping. I wish that you can be the man who will give a motivation 
for new rector.

I hope you can be the man who can open the networking in Germany for Gorontalo 
State University for scholaships, fundding and cooperations with center of 
study.

A question for you, when will you back here... We will appraciated if you will 
be back earlier.

Warm Regards

Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai

2010-04-06 Terurut Topik Iqbal
Maaf sekedar sharing dari kampung orang. Satu saat saya pernah diajak teman 
menengok anaknya yang sekolah SD disini. Pas waktu itu ada acara perkenalan 
siswa dan diantara poin perkenalannya adalah cita2. Saya cukup kaget karena ada 
beberapa anak yang bercita-cita jadi tukang kayu, penari balet, pemilik rumah 
makan, pelukis, sopir bis dll. Saya ingat dulu waktu kecil kalau guru bertanya 
apa cita2 kita maka sebagian besar akan menjawab : guru, dokter, polisi, pilot, 
semuanya mau jadi PNS. 
Kalau saya bisa jadi anak2 lagi saya mau bercita2 jadi pegawai pajak :)

Iqbal 

Sent from my iPhone

On Apr 6, 2010, at 9:10 AM, kilo_...@yahoo.com wrote:

Teori itu adalah pondasi dari praktek..

Menurut salah seorang pengusaha sukses di makasar saat dialog di salemba (te 
iki pe bos) ”pada prinsipx orang gorontalo itu cerdas dan cekatan serta mampu 
brsaing hingga pulau jawa, kelemahannya hanya kurang PD”. 

Paradigma berpikir orang gtlo tentang pekerjaan hanya mau jadi PNS, selain itu 
politikus n kontraktor. Tetapi ketersediaan lapngan pekerjaan pun harus 
difasilitasi. UNG sdh menjembatani itu dengan menyediakan tenaga pengajar 
(guru) dan hampir semua lulusan eks STKIP, IKIP dan UNG sdh terserap di pemda, 
tetapi memang jurusan yg non kependidikan mash harus bersaing dengan lulusan 
dari luar daerah.

Tugas ini bkan hanya milik UNG tetapi semua stakeholdr, krn PT di gtlo bkan 
hanya UNG. Memang berat utk mewudkan ini semua krn kondisi di gtlo msh seperti 
sekarang.

Oke 
Salam
SR

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

From: Funco Tanipu funcotan...@gmail.com
Date: Mon, 5 Apr 2010 15:40:37 +
To: Gorontalo Majugorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai

 

Bung Ayub, teori itu gagasan. Ada yang namakan ide. Ada juga yang katakan 
sebagai wacana. 

Hal-hal praksis selalu didahului dengan gagasan. Muhammad sebelum bertindak 
menjadi Nabi selalu ada gagasan/ide di depannya yang berupa firman dari Allah 
(ini bo contoh poli.. Bisa olo salah, soalnya bukan ahlinya..)

Saya ingin memberi contoh bagaimana Menara Keagungan dibangun tanpa ide yang 
jelas. Atau mungkin kita bisa lihat bagaimana kebun binatang di Limboto. Dan 
masih banyak lagi praksis tanpa didasari gagasan yang kuat.

Kita mending berkelahi di awal ttg gagasan. Daripada berkelahi karena salah di 
praksis.







Terima Kasih


Funco Tanipu

From: abdul ayub rasyid_a...@yahoo.com
Date: Tue, 6 Apr 2010 00:25:48 +0800 (SGT)
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai

 
terlalu banyak teori juga susah.tp memang bergitulah kalo debat akademis 
kalo  saya yang jadi masalah cuma bagaimana menjembatani link yang putus antara 
ruang kuliah dan dunia kerja.
di jakarta semacam  trisakti saja belum mampu menyiapkan lulusan yang benar 
benar mampu untuk kerja padahal dia adalah kampus paling mahal dan sangat 
berkualitas  apalagi bila di bandingkan dgn gtlo...padahal penjurusan nya 
sangat2 detail seperti tranportasi...masi dibagi lagi darat laut dan udara..
ada bnyak solusi sebenarnya salah satunya di banyakin dosen2 yang berlatar 
praktisi...yang benar2 sngat2 ahli di dunia kerja.bukan akadrmis yang cuma 
pintar teori namun apapun ushanya tersrah yang pintar2 cuma bagaimana lulusan 
bisa kerja!!! itu saja
kalo di pikir2 di gtlo yang kerja aja masih banyak yang belum pintar tenaga 
masi banyak yang dari jawa gimana yang baru lulus!!!
hehehehh tenaga bo habis di buttola deng di proyek2 yang kaseh abis anggaran


--- Pada Ming, 4/4/10, Funco Tanipu funcotan...@gmail.com menulis:

Dari: Funco Tanipu funcotan...@gmail.com
Judul: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai
Kepada: Gorontalo Maju gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Tanggal: Minggu, 4 April, 2010, 7:56 PM

 

I am happy with your statement about 'long sleeping'. As long as 47 years we 
were long sleeping. I wish that you can be the man who will give a motivation 
for new rector.

I hope you can be the man who can open the networking in Germany for Gorontalo 
State University for scholaships, fundding and cooperations with center of 
study.

A question for you, when will you back here... We will appraciated if you will 
be back earlier.

Warm Regards,
FT




Terima Kasih


Funco Tanipu

From: Yayu Arifin yayujahjaarifin@ yahoo.co. id
Date: Mon, 5 Apr 2010 11:19:50 +0800 (SGT)
To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Subject: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai

 
you are right man, i just for two months in UNG last year and i got headache. 
Alhamdulillah we find out how to improve a little bit, InsyaAllah i would like 
to do more when i arrived. 

But it is indeed very hard to make people aware that there is something wrong 
since they were so long sleeping in that groove. No body want to be disturbed 
when  they are in that situation (it is called groovy feeling probably equal to 
steady state). 


--- Pada Sen, 5/4/10, Funco

Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai

2010-04-06 Terurut Topik toti lamusu
bung iqbal mengingatkan saya ketika kecil , adik saya laki-laki nomor dua 
bilang ke almarhum ayah , akh kalau besar saya mau jadi kusir bendi saja ( 
tahun 60an gorontalo masih banyak bendi) . almarhum ayah yang mendengarnya 
sempat terhenyak , kasihan dan hanya sempat sedih kalau adik saya tidak 
memiliki cita-cita yang tinggi atau cita-cita menjadi petugas pajak/pns .

saya sendiri ketika mau selesai sekolah dasar , teman-teman semua menganjurkan 
supaya masuk smep saja , supaya dalam keadaan terburuk bisa menjadi karyawan 
toko . saya tidak terpikir untuk menjadi pns atau petugas pajak .

saya hanya hidup dari impian yang saya dengarkan lewat radio asing seperti 
radio australia , voice of america  , bbc , radia japan . alhamdulillah karena 
belajar lewat radio tersebut , bahasa inggeris saya membuka cakrawala saya 
dengan jendela yang lebih luas dan kesempatan yang lebih dari anak-anak sebaya 
saya .

sebelum selesai ujian sma saya mendapatkan tawaran pekerjaan di tropic 
endeavour oil. co dan ketika rata-rata gaji pns baru rp. 3,000.- (tahun 1972) 
saya mendapatkan gaji rp. 18,000.- per bulan . terakhir ketika kerja , gaji 
saya bisa membeli 6 kwintal (600 kgs) beras sehingga membuat iri sebagian 
karyawan yang kerja di perusahaan yang sama .

saya tidak pernah berkeinginan untuk menjadi petugas pajak ataupun pns , 
mungkin saya berpikir secara tidak wajar , karena menurut saya asalkan kita mau 
bekerja , apapun impian kita bisa terlaksana .

alhamdulillah saya sudah melanglang 85 negara , menyaksikan 3 exposisi dunia 
yaitu vancouver , canada ( 1986) , brisbane , australia  (1988) dan sevilla , 
spanyol (1992) menyaksikan 2 floriade (pameran bunga terbesar se jagad di 
belanda) berkendara dengan canadian pacific rail dari ujung barat vancouver ke 
toronto , canada dan 5 kali perjalanan ke saudi arabia , semua nya bukan karena 
menjadi petugas pajak ataupun pns .

adik saya yang mau jadi kusir bendi tadi , alhamdulillah dia kemudian menjadi 
pns (he he he) .

saat ini saya sedang merajut pensiun saya dengan menulis buku kisah perjalanan 
saya , karena masih menginginkan 15 negara terakhir sebelum mau menjemput hayat 
.

dila mopobibi , cuma supaya yang berniat menjadi pns ataupun petugas pajak yang 
curang untuk berubah pikiran , carilah duit anda dengan halal , sehingga 
menjadi berkah dan bersih dan sehingga kalau saat maut menjemput hayat , nggak 
ada yang menakutkan untuk pulang .

salam ,

tot  


--- On Mon, 4/5/10, Iqbal kaizen...@yahoo.com wrote:

From: Iqbal kaizen...@yahoo.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Date: Monday, April 5, 2010, 11:14 PM







 



  



  
  
  Maaf sekedar sharing dari kampung orang. Satu saat saya pernah diajak 
teman menengok anaknya yang sekolah SD disini. Pas waktu itu ada acara 
perkenalan siswa dan diantara poin perkenalannya adalah cita2. Saya cukup kaget 
karena ada beberapa anak yang bercita-cita jadi tukang kayu, penari balet, 
pemilik rumah makan, pelukis, sopir bis dll. Saya ingat dulu waktu kecil kalau 
guru bertanya apa cita2 kita maka sebagian besar akan menjawab : guru, dokter, 
polisi, pilot, semuanya mau jadi PNS. Kalau saya bisa jadi anak2 lagi saya mau 
bercita2 jadi pegawai pajak :)
Iqbal 

Sent from my iPhone
On Apr 6, 2010, at 9:10 AM, kilo_...@yahoo. com wrote:






 




  
  
  












Teori itu adalah pondasi dari praktek..

Menurut salah seorang pengusaha sukses di makasar saat dialog di salemba (te 
iki pe bos) ”pada prinsipx orang gorontalo itu cerdas dan cekatan serta mampu 
brsaing hingga pulau jawa, kelemahannya hanya  kurang PD”. 

Paradigma berpikir orang gtlo tentang pekerjaan hanya mau jadi PNS, selain itu 
politikus n kontraktor. Tetapi ketersediaan lapngan pekerjaan pun harus 
difasilitasi. UNG sdh menjembatani itu dengan menyediakan tenaga pengajar 
(guru) dan hampir semua lulusan eks STKIP, IKIP dan UNG sdh terserap di pemda, 
tetapi memang jurusan yg non kependidikan mash harus bersaing dengan lulusan 
dari luar daerah.

Tugas ini bkan hanya milik UNG tetapi semua stakeholdr, krn PT di gtlo bkan 
hanya UNG. Memang berat utk mewudkan ini semua krn kondisi di gtlo msh seperti 
sekarang.

Oke 
Salam
SR Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
 Teruuusss... !From:  Funco Tanipu funcotanipu@ gmail.com
Date: Mon, 5 Apr 2010 15:40:37 +To: Gorontalo Majugorontalomaju2020@ 
yahoogroups. comSubject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai

 




  
  
  













Bung Ayub, teori itu gagasan. Ada yang namakan ide. Ada juga yang katakan 
sebagai wacana. 

Hal-hal praksis selalu didahului dengan gagasan. Muhammad sebelum bertindak 
menjadi Nabi selalu ada gagasan/ide di depannya yang berupa firman dari Allah 
(ini bo contoh poli.. Bisa olo salah, soalnya bukan ahlinya..)

Saya ingin memberi contoh bagaimana Menara Keagungan dibangun

Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai

2010-04-06 Terurut Topik kilo_r29
Ka iyan, kakak 1 tingkt sya.
Tapi trang sohib skalii.. 
Kalo deng k iyan depe crita lebh banyak tentang AA, pokokx heboh..  p MY dan p 
Jahya tau.
Kalo ti vira lagi sohib dkat deng ti dewi (maitua). Ti vira yang terakhir kan?

Oke
SR
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: Iqbal kaizen...@yahoo.com
Date: Mon, 5 Apr 2010 23:03:20 
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.comgorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai

Bung kilo, numpang nanya, apa satu angkatan dengan adik saya iyan? Yang saya 
tau dia juga pernah punya masalah dengan pak AA tapi akhirnya bisa 
diselesaikan..

Iqbal

Sent from my iPhone

On Apr 6, 2010, at 10:00 AM, kilo_...@yahoo.com wrote:

Yaa.. P Agus

P jahya itu saya p dosen di jurusan Fisika dulu donggo mahasiswa S1.
Beliau orangnya ganteng, tinggi, pintar, kalem n sopan., pokokx lengkap bgtu 
dang... (Bolomaapu p jahya).
Waktu itu p jahya ngajar fismod, fistum n kolokium, beliau pernah bantu sy n 
teman2 seangkatn di hari2 terakhir kuliah saat p asri tidk kase lulus kolokium. 
Tapi bukan minta nilai gratis juuu.., debo dia uji lisan, (Tapi sy dengar 
kolokium so tdk ada, apa benar itu pak?) 

P jahya memang sy kenal sekali walapun beliau msuk kampus di akhir2 penyelesain 
studi sya.

Hehehehe..
Bolomaapu p jahya...
Salam suksesmulia.com
SR 

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

From: Agus Lahinta lahi...@gmail.com
Date: Tue, 6 Apr 2010 00:11:48 +
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai

 

Hebat Sukirman, ini mahasiswanya Yahya ya?


Salam,

Agus Lahinta

From: kilo_...@yahoo.com
Date: Tue, 6 Apr 2010 00:10:24 +
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai

 
Teori itu adalah pondasi dari praktek..

Menurut salah seorang pengusaha sukses di makasar saat dialog di salemba (te 
iki pe bos) ”pada prinsipx orang gorontalo itu cerdas dan cekatan serta mampu 
brsaing hingga pulau jawa, kelemahannya hanya kurang PD”. 

Paradigma berpikir orang gtlo tentang pekerjaan hanya mau jadi PNS, selain itu 
politikus n kontraktor. Tetapi ketersediaan lapngan pekerjaan pun harus 
difasilitasi. UNG sdh menjembatani itu dengan menyediakan tenaga pengajar 
(guru) dan hampir semua lulusan eks STKIP, IKIP dan UNG sdh terserap di pemda, 
tetapi memang jurusan yg non kependidikan mash harus bersaing dengan lulusan 
dari luar daerah.

Tugas ini bkan hanya milik UNG tetapi semua stakeholdr, krn PT di gtlo bkan 
hanya UNG. Memang berat utk mewudkan ini semua krn kondisi di gtlo msh seperti 
sekarang.

Oke 
Salam
SR

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

From: Funco Tanipu funcotan...@gmail.com
Date: Mon, 5 Apr 2010 15:40:37 +
To: Gorontalo Majugorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai

 

Bung Ayub, teori itu gagasan. Ada yang namakan ide. Ada juga yang katakan 
sebagai wacana. 

Hal-hal praksis selalu didahului dengan gagasan. Muhammad sebelum bertindak 
menjadi Nabi selalu ada gagasan/ide di depannya yang berupa firman dari Allah 
(ini bo contoh poli.. Bisa olo salah, soalnya bukan ahlinya..)

Saya ingin memberi contoh bagaimana Menara Keagungan dibangun tanpa ide yang 
jelas. Atau mungkin kita bisa lihat bagaimana kebun binatang di Limboto. Dan 
masih banyak lagi praksis tanpa didasari gagasan yang kuat.

Kita mending berkelahi di awal ttg gagasan. Daripada berkelahi karena salah di 
praksis.







Terima Kasih


Funco Tanipu

From: abdul ayub rasyid_a...@yahoo.com
Date: Tue, 6 Apr 2010 00:25:48 +0800 (SGT)
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai

 
terlalu banyak teori juga susah.tp memang bergitulah kalo debat akademis 
kalo  saya yang jadi masalah cuma bagaimana menjembatani link yang putus antara 
ruang kuliah dan dunia kerja.
di jakarta semacam  trisakti saja belum mampu menyiapkan lulusan yang benar 
benar mampu untuk kerja padahal dia adalah kampus paling mahal dan sangat 
berkualitas  apalagi bila di bandingkan dgn gtlo...padahal penjurusan nya 
sangat2 detail seperti tranportasi...masi dibagi lagi darat laut dan udara..
ada bnyak solusi sebenarnya salah satunya di banyakin dosen2 yang berlatar 
praktisi...yang benar2 sngat2 ahli di dunia kerja.bukan akadrmis yang cuma 
pintar teori namun apapun ushanya tersrah yang pintar2 cuma bagaimana lulusan 
bisa kerja!!! itu saja
kalo di pikir2 di gtlo yang kerja aja masih banyak yang belum pintar tenaga 
masi banyak yang dari jawa gimana yang baru lulus!!!
hehehehh tenaga bo habis di buttola deng di proyek2 yang kaseh abis anggaran


--- Pada Ming, 4/4/10, Funco Tanipu funcotan...@gmail.com menulis:

Dari: Funco Tanipu funcotan...@gmail.com
Judul: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai
Kepada

Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai

2010-04-06 Terurut Topik Funco Tanipu

Ketidaktegasan ini awal dari celah kebobrokan dimulai.





Terima Kasih


Funco Tanipu

-Original Message-
From: m...@teoritik.fisika.net m...@teoritik.fisika.net
Date: Tue, 6 Apr 2010 05:31:02 
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai

  
 
 
 

pak iqbal kalau saya ingat masalah itu ... sampai detik ini sama dengan 
kejadian baru terjadi, karena selalu berpikir salah mereka ini apa?? mereka 
kok orang baik2 dan mau belajar dan kuliah juga baik ... tetapi pengambil 
kebijakan di UNG tidak ada yang tegas ... 



--- kaizen...@yahoo.com wrote:

From: Iqbal kaizen...@yahoo.com
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai
Date: Mon, 5 Apr 2010 23:03:20 -0700 (PDT)

   
 
 
 

Bung kilo, numpang nanya, apa satu angkatan dengan adik saya iyan? Yang saya 
tau dia juga pernah punya masalah dengan pak AA tapi akhirnya bisa 
diselesaikan..


Iqbal

Sent from my iPhone

On Apr 6, 2010, at 10:00 AM, kilo_...@yahoo.com wrote:




nbsp;




  
  
  












Yaa.. P AgusP jahya itu saya p dosen di jurusan Fisika dulu donggo mahasiswa 
S1.Beliau orangnya ganteng, tinggi, pintar, kalem n sopan., pokokx lengkap bgtu 
dang...  (Bolomaapu p jahya).Waktu itu p jahya ngajar fismod, fistum n 
kolokium, beliau pernah bantu sy n teman2 seangkatn di hari2 terakhir kuliah 
saat p asri tidk kase lulus kolokium. Tapi bukan minta nilai gratis juuu.., 
debo dia uji lisan,  (Tapi sy dengar kolokium so tdk ada, apa benar itu pak?) P 
jahya memang sy kenal sekali walapun beliau msuk kampus di akhir2 penyelesain 
studi sya.Hehehehe..Bolomaapu p jahya...Salam suksesmulia.comSR Sent from my 
BlackBerryreg; smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!From:  
Agus Lahinta lt;lahi...@gmail.comgt;
Date: Tue, 6 Apr 2010 00:11:48 #43;To: 
lt;gorontalomaju2020@yahoogroups.comgt;Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan 
Hal-hal yang belum selesai
nbsp;




  
  
  













Hebat Sukirman, ini mahasiswanya Yahya ya?Salam,Agus LahintaFrom:  
kilo_...@yahoo.com
Date: Tue, 6 Apr 2010 00:10:24 #43;To: 
lt;gorontalomaju2020@yahoogroups.comgt;Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan 
Hal-hal yang belum selesai
nbsp;




  
  
  












Teori itu adalah pondasi dari praktek..Menurut salah seorang pengusaha sukses 
di makasar saat dialog di salemba (te iki pe bos) ”pada prinsipx orang 
gorontalo itu cerdas dan cekatan serta mampu brsaing hingga pulau jawa, 
kelemahannya hanya  kurang PD”. Paradigma berpikir orang gtlo tentang pekerjaan 
hanya mau jadi PNS, selain itu politikus n kontraktor. Tetapi ketersediaan 
lapngan pekerjaan pun harus difasilitasi. UNG sdh menjembatani itu dengan 
menyediakan tenaga pengajar (guru) dan hampir semua lulusan eks STKIP, IKIP dan 
UNG sdh terserap di pemda, tetapi memang jurusan yg non kependidikan mash harus 
bersaing dengan lulusan dari luar daerah.Tugas ini bkan hanya milik UNG tetapi 
semua stakeholdr, krn PT di gtlo bkan hanya UNG. Memang berat utk mewudkan ini 
semua krn kondisi di gtlo msh seperti sekarang.Oke SalamSR Sent from my 
BlackBerryreg; smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
 Teruuusss...!From:  Funco Tanipu lt;funcotan...@gmail.comgt;
Date: Mon, 5 Apr 2010 15:40:37 #43;To: Gorontalo 
Majult;gorontalomaju2020@yahoogroups.comgt;Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan 
Hal-hal yang belum selesai
nbsp;




  
  
  












Bung Ayub, teori itu gagasan. Ada yang namakan ide. Ada juga yang katakan 
sebagai wacana. Hal-hal praksis selalu didahului dengan gagasan. Muhammad 
sebelum bertindak menjadi Nabi selalu ada gagasan/ide di depannya yang berupa 
firman dari Allah (ini bo contoh poli.. Bisa olo salah, soalnya bukan 
ahlinya..)Saya ingin memberi contoh bagaimana Menara Keagungan dibangun tanpa 
ide yang jelas. Atau mungkin kita bisa lihat bagaimana kebun binatang di 
Limboto. Dan masih banyak lagi praksis tanpa didasari gagasan yang kuat.Kita 
mending berkelahi di awal ttg gagasan. Daripada berkelahi karena salah di 
praksis.Terima KasihFunco TanipuFrom:  abdul ayub lt;rasyid_a...@yahoo.comgt;
Date: Tue, 6 Apr 2010 00:25:48 #43;0800 (SGT)To: 
lt;gorontalomaju2020@yahoogroups.comgt;Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan 
Hal-hal yang belum selesai
nbsp;




  
  
  terlalu banyak teori juga susah.tp memang bergitulah kalo debat 
akademis kalonbsp; saya yang jadi masalah cuma bagaimana menjembatani link 
yang putus antara ruang kuliah dan dunia kerja.di jakarta semacamnbsp; 
trisakti saja belum mampu menyiapkan lulusan yang benar benar mampu untuk kerja 
padahal dia adalah kampus paling mahal dan sangat berkualitasnbsp; apalagi 
bila di bandingkan dgn gtlo...padahal penjurusan nya sangat2 detail seperti 
tranportasi...masi dibagi lagi darat laut dan udara..ada bnyak solusi 
sebenarnya salah satunya di banyakin dosen2 yang berlatar praktisi...yang

Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai

2010-04-06 Terurut Topik Iqbal
Maaf apa ada yang bisa menjelaskan apa yang dimaksud energi peradaban? Takutnya 
kita cuma ikut2an menciptakan istilah keren tapi tidak tau maksudnya..

Iqbal


Sent from my iPhone

On Apr 7, 2010, at 1:06 AM, femmy...@yahoo.com wrote:

Tebarkan terus Energi Peradaban

Powered by Telkomsel BlackBerry®

From: Agus Lahinta lahi...@gmail.com
Date: Tue, 6 Apr 2010 14:46:19 +
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai

 

Setuju Funco, expektasi dari civitas UNG dengan pimpinan baru adalah harapan 
akan sebuah perubahan untuk kebaikan.

Apa yang telah disampaikan dan diketahui oleh masyrakat (kampus) atau luar 
kampus adalah yang harus diwujudkan.

Semoga kita bisa menyatukan energi² yang ada untuk kebaikan masa kini dan masa 
datang dan semoga tidak (akan) 'dikotori' dengan energi negatif yang akan 
mengaburkan perjalanan kita dalam membangun UNG.

Salam,

Agus Lahinta

From: Funco Tanipu funcotan...@gmail.com
Date: Tue, 6 Apr 2010 13:25:06 +
To: Gorontalo Majugorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai

 

Saya gak tau ini akan mengarah kemana.. 

Kita tentu saja mesti sepakat dengan sesuatu. Kita bukan bersepakat karena 
seseorang. Kita bersepakat pada agenda. Jika agenda jalan, ya jalan. Jika 
tidak, ya tidak pula.

MY, kita mesti tegas dalam hal itu. Semangat perubahan sangat tinggi dan 
menggelora. Berubah dari hal-hal yang selayaknya cukup menjadi masa lalu. Saya 
berharap agar kita bersama-sama mengawal agenda perubahan, sekali lagi agenda, 
bukan seseorang.

Buat apa jargon perubahan kita teriakkan dengan berbusa busa diberbagai FGD dan 
ruang diskusi misalnya jika kita tetap mengajak masa lalu atau katanlah 
nilai-nilai kelam di masa lalu.

Kita cukup lelah menunggu momentum yang ada dan telah kita lewati dengan 
gemilang. Tetapi, jangan kotori harapan gemilang ini dengan berdamai dengan 
masa lalu. Cukup sudah banyak lulusan UNG dengan kesana kemari menenteng 
ijazah. Cukup sudah, banyak mahasiswa yang terpaksa mesti cuti karena tak bisa 
membayar uang kuliah. 

Benar apa kata pak Yahya, 47 tahun kita lewati tanpa arti jika tak ada yang 
kita lakukan utk masa depan. Apakah masih dibutuhkan 47 thn lg dan 
kekonyolan-kekonyolan lagi untuk menjadi alarm yang membangunkan kita dr 
tidur panjang.

Sekali lagi, kesepakatan dan koalisi itu ada pada nilai yang diusung. Kita 
tidak akan berhenti untuk itu. Tetapi, jika itu dikotori, kita juga tak akan 
berhenti menggangu dan menjadi mimpi buruk.











Terima Kasih


Funco Tanipu

From: m...@teoritik.fisika.net m...@teoritik.fisika.net
Date: Tue, 6 Apr 2010 07:14:11 -0700
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai

 
saya sedih pak funco melihat ada mahasiswa yang jalan bawa kesana kemari map 
berisikan transkrip nilai terus kami bertanya dengan beberapa teman kemarin 
antarai dosen biologi pak mustamin, pak lalio dan pak andi sendiri mahasiswa 
itu kelihtanya sedih karena dengan saya datang menghadap PD 1 terus karena PD 1 
tidak tegas hanya menyerahkan ke pengambil kebijakan ... saya bingung karena 
anak ini mau pindah malah ... adu bingung kapan pak funco ke kampus 
silakan kita bertemu ambil langsung data dari mahasiswa, dan silakan tanya 
mahasiswa  terus ada yang lucu di UNG ini yaitu mahasiswa sudah lulus 
wisuda tetapi belum lulus matakuliah dan masalah ini di temukan pada evalusia 
diri  ... ini sedihhh dan yang tahu data itu adalah koordinato evalusi mipa 
yaitu pak uyun ...

kemana kampus ini akan berkiblat  

 



--- funcotan...@gmail.com wrote:

From: Funco Tanipu funcotan...@gmail.com
To: Gorontalo Maju gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai
Date: Tue, 6 Apr 2010 12:49:13 +

 

Ketidaktegasan ini awal dari celah kebobrokan dimulai.





Terima Kasih


Funco Tanipu

From: m...@teoritik.fisika.net m...@teoritik.fisika.net
Date: Tue, 6 Apr 2010 05:31:02 -0700
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai

 
pak iqbal kalau saya ingat masalah itu ... sampai detik ini sama dengan 
kejadian baru terjadi, karena selalu berpikir salah mereka ini apa?? mereka 
kok orang baik2 dan mau belajar dan kuliah juga baik ... tetapi pengambil 
kebijakan di UNG tidak ada yang tegas ... 



--- kaizen...@yahoo.com wrote:

From: Iqbal kaizen...@yahoo.com
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai
Date: Mon, 5 Apr 2010 23:03:20 -0700 (PDT)

 
Bung kilo, numpang nanya, apa satu angkatan dengan adik saya iyan? Yang saya 
tau dia juga pernah punya masalah dengan pak AA tapi akhirnya bisa 
diselesaikan..

Iqbal

Sent from my iPhone

On Apr 6, 2010, at 10:00 AM, kilo_...@yahoo.com wrote:

 
Yaa.. P Agus

P jahya itu saya p dosen di jurusan Fisika dulu

Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai

2010-04-06 Terurut Topik Agus Lahinta

Buruan balik Ikibaru san dan you will know what is it.

Oke.
☺ ☺ ☺  

Salam,

Agus Lahinta

-Original Message-
From: Iqbal kaizen...@yahoo.com
Date: Tue, 6 Apr 2010 09:12:10 
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.comgorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai

Maaf apa ada yang bisa menjelaskan apa yang dimaksud energi peradaban? Takutnya 
kita cuma ikut2an menciptakan istilah keren tapi tidak tau maksudnya..

Iqbal


Sent from my iPhone

On Apr 7, 2010, at 1:06 AM, femmy...@yahoo.com wrote:

Tebarkan terus Energi Peradaban

Powered by Telkomsel BlackBerry®

From: Agus Lahinta lahi...@gmail.com
Date: Tue, 6 Apr 2010 14:46:19 +
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai

 

Setuju Funco, expektasi dari civitas UNG dengan pimpinan baru adalah harapan 
akan sebuah perubahan untuk kebaikan.

Apa yang telah disampaikan dan diketahui oleh masyrakat (kampus) atau luar 
kampus adalah yang harus diwujudkan.

Semoga kita bisa menyatukan energi² yang ada untuk kebaikan masa kini dan masa 
datang dan semoga tidak (akan) 'dikotori' dengan energi negatif yang akan 
mengaburkan perjalanan kita dalam membangun UNG.

Salam,

Agus Lahinta

From: Funco Tanipu funcotan...@gmail.com
Date: Tue, 6 Apr 2010 13:25:06 +
To: Gorontalo Majugorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai

 

Saya gak tau ini akan mengarah kemana.. 

Kita tentu saja mesti sepakat dengan sesuatu. Kita bukan bersepakat karena 
seseorang. Kita bersepakat pada agenda. Jika agenda jalan, ya jalan. Jika 
tidak, ya tidak pula.

MY, kita mesti tegas dalam hal itu. Semangat perubahan sangat tinggi dan 
menggelora. Berubah dari hal-hal yang selayaknya cukup menjadi masa lalu. Saya 
berharap agar kita bersama-sama mengawal agenda perubahan, sekali lagi agenda, 
bukan seseorang.

Buat apa jargon perubahan kita teriakkan dengan berbusa busa diberbagai FGD dan 
ruang diskusi misalnya jika kita tetap mengajak masa lalu atau katanlah 
nilai-nilai kelam di masa lalu.

Kita cukup lelah menunggu momentum yang ada dan telah kita lewati dengan 
gemilang. Tetapi, jangan kotori harapan gemilang ini dengan berdamai dengan 
masa lalu. Cukup sudah banyak lulusan UNG dengan kesana kemari menenteng 
ijazah. Cukup sudah, banyak mahasiswa yang terpaksa mesti cuti karena tak bisa 
membayar uang kuliah. 

Benar apa kata pak Yahya, 47 tahun kita lewati tanpa arti jika tak ada yang 
kita lakukan utk masa depan. Apakah masih dibutuhkan 47 thn lg dan 
kekonyolan-kekonyolan lagi untuk menjadi alarm yang membangunkan kita dr 
tidur panjang.

Sekali lagi, kesepakatan dan koalisi itu ada pada nilai yang diusung. Kita 
tidak akan berhenti untuk itu. Tetapi, jika itu dikotori, kita juga tak akan 
berhenti menggangu dan menjadi mimpi buruk.











Terima Kasih


Funco Tanipu

From: m...@teoritik.fisika.net m...@teoritik.fisika.net
Date: Tue, 6 Apr 2010 07:14:11 -0700
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai

 
saya sedih pak funco melihat ada mahasiswa yang jalan bawa kesana kemari map 
berisikan transkrip nilai terus kami bertanya dengan beberapa teman kemarin 
antarai dosen biologi pak mustamin, pak lalio dan pak andi sendiri mahasiswa 
itu kelihtanya sedih karena dengan saya datang menghadap PD 1 terus karena PD 1 
tidak tegas hanya menyerahkan ke pengambil kebijakan ... saya bingung karena 
anak ini mau pindah malah ... adu bingung kapan pak funco ke kampus 
silakan kita bertemu ambil langsung data dari mahasiswa, dan silakan tanya 
mahasiswa  terus ada yang lucu di UNG ini yaitu mahasiswa sudah lulus 
wisuda tetapi belum lulus matakuliah dan masalah ini di temukan pada evalusia 
diri  ... ini sedihhh dan yang tahu data itu adalah koordinato evalusi mipa 
yaitu pak uyun ...

kemana kampus ini akan berkiblat  

 



--- funcotan...@gmail.com wrote:

From: Funco Tanipu funcotan...@gmail.com
To: Gorontalo Maju gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai
Date: Tue, 6 Apr 2010 12:49:13 +

 

Ketidaktegasan ini awal dari celah kebobrokan dimulai.





Terima Kasih


Funco Tanipu

From: m...@teoritik.fisika.net m...@teoritik.fisika.net
Date: Tue, 6 Apr 2010 05:31:02 -0700
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai

 
pak iqbal kalau saya ingat masalah itu ... sampai detik ini sama dengan 
kejadian baru terjadi, karena selalu berpikir salah mereka ini apa?? mereka 
kok orang baik2 dan mau belajar dan kuliah juga baik ... tetapi pengambil 
kebijakan di UNG tidak ada yang tegas ... 



--- kaizen...@yahoo.com wrote:

From: Iqbal kaizen...@yahoo.com
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai
Date: Mon, 5 Apr 2010 23:03:20 -0700 (PDT

Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai

2010-04-05 Terurut Topik Iqbal
Benarkah selama 47 tahun ini UNG cuma long sleeping?
How dare you guys..

Iqbal

Sent from my iPhone

On Apr 5, 2010, at 11:56 AM, Funco Tanipu funcotan...@gmail.com wrote:


I am happy with your statement about 'long sleeping'. As long as 47 years we 
were long sleeping. I wish that you can be the man who will give a motivation 
for new rector.

I hope you can be the man who can open the networking in Germany for Gorontalo 
State University for scholaships, fundding and cooperations with center of 
study.

A question for you, when will you back here... We will appraciated if you will 
be back earlier.

Warm Regards,
FT




Terima Kasih


Funco Tanipu

From: Yayu Arifin yayujahjaari...@yahoo.co.id
Date: Mon, 5 Apr 2010 11:19:50 +0800 (SGT)
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai

 
you are right man, i just for two months in UNG last year and i got headache. 
Alhamdulillah we find out how to improve a little bit, InsyaAllah i would like 
to do more when i arrived. 

But it is indeed very hard to make people aware that there is something wrong 
since they were so long sleeping in that groove. No body want to be disturbed 
when  they are in that situation (it is called groovy feeling probably equal to 
steady state). 


--- Pada Sen, 5/4/10, Funco Tanipu funcotan...@gmail.com menulis:

Dari: Funco Tanipu funcotan...@gmail.com
Judul: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai
Kepada: Gorontalo Maju gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 5 April, 2010, 8:35 AM

 

Luar biasa pertengkaran kita ini. Baru kali ini saya melihat milis ini 
ribut hanya dengan satu topik; UNG. 

Pertengkaran ini menunjukkan bahwa disamping banyak harapan thdp UNG, banyak 
pula rupanya masalah yang kini. kita warisi.

Mengenai hal diatas, saya kira berjubelnya harapan tak lepas dari banyaknya 
masalah yang ada. Setiap kelahiran setitik harapan, selalu dikarenakan ada 
titik yang ingin diperbaiki.

UNG telah memasuki hampir 50 tahun berdiri kokoh di bumi Gorontalo, dinding 
ruangan dan kilasan dokumen foto terlihat kusam menunjukkan rentanya usia UNG. 
Tinggal 3 tahun lagi UNG akan memasuki tahun emas. Tahun yang dinanti-nantikan 
untuk patokan melakukan lompatan ke arah yang lebih baik.

Di usia ke 47 ini, kita masih berada diperdebatan bagaimana memulai? Terus 
terang, kita cukup terlambat dari yang lain. Tidak usah kita berbicara terlalu 
jauh dengan membandingkan UNG dengan negara lain. Kita lihat saja UNSRAT, UNHAS 
yang masih satu daratan dengan UNG. Tidak usah bermimpi dulu bagaimana berlevel 
world, utk menjadi baik di level regional saja kita cukup keteteran.

Tumpukan harapan terlalu banyak yang kemudian signifikan dengan berjubelnya 
masalah. Tantangan Rektor baru kedepan belum akan bicara tentang skenario masa 
depan, Rektor kita akan dihadapkan pada bertebarannya masalah yang mesti di 
selesaikan.

Tetapi, saya kira ini bukan saja kerja Rektor saja. Basri Amin pernah 
mengatakan ke saya bahwa Universitas terlalu besar jika hanya diserahkan ke 
seorang Rektor. Rektor sebenarnya hanyalah salah satu tools dalam menyelesaikan 
hal-hal yang belum selesai.

Apa yang kemudian menjadi perdebatan mulai dari landasan filosofis yang 
kemudian diderivasi ke hal-hal teknis, saya kira letaknya pada perbedaan 
metodologi dalam memandang masalah dan harapan. Ada yang mendekati masalah dan 
harapan dengan pendekatan mekanistik, ada yang berpendekatan dekonstruktif, ada 
pula yang berpendekatan historical melulu.

Semua pendekatan benar, karena di setiap pendekatan selalu ada harapan untuk 
memperbaiki. Ada keinginan menjadi tukang sapu masalah. 

Dari pertengkaran ini bisa dilihat bahwa banyak hal-hal yang belum selesai. 
Kita memiliki resources yang kuat, resources itu berupa kualifikasi SDM, 
keinginan dan niat yang kuat.

Saya jika mengutip pengantar editor buku Energi Peradaban, bahwa di UNG itu 
orang-orangnya biasa saja, yang luar biasa pada orang-orang itu adalah 
kemampuan mereka menembus batas, melintasi rintangan dan menguak tabir. UNG 
punya itu. 

Saya banyak mengulas hal-hal yang tidak teknis karena kita cukup kedodoran di 
wilayah paradigma dan fondasi fikir. Persoalan teknis kadang dianggap sebagai 
pangkal masalah. Padahal, letaknya bukan disitu. Fondasi pengetahuan yang 
ditanamkan 47 tahun lalu, telah dicabik-cabik oleh orang-orang yang 
kepentingannya menumpuk kapital melulu.

Maka, menurut saya yang mesti dilakukan adalah bagaimana keinginan mencapai 
masa keemasan UNG adalah menggali harapan dan memetakan masalah di tingkat 
prodi/jurusan. Kedua, data harapan dan masalah digali dengan model FGD agar 
lebih representatif, disamping itu juga model diskusi yang tertulis mesti 
segera dilakukan, agar dokumentasi ide bisa linier dengan praksisnya.

Berikutnya, peta harapan dan masalah kemudian dirancang secara canggih untuk 
dimasukkan dalam Renstra kedepan. Memang, selama ini problem representasi di 
UNG kita hampir diabaikan. Semua dianggap umum, general

Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai

2010-04-05 Terurut Topik Yayu Arifin
Not only UNG man, i couldnot imagine indonesia in the position of germany and 
japan after second world war. 
Just compare with malaysia, where is pertamina and garuda could you compare 
them with petronas and MAS. Really malaysia is trully is asia. 
We are a sleeping nation why banyak ngeles, internet nggak jalan. Could you 
tell us a bot what internet really means for kyoto university ?. 
Or go open web of kab gorontalo and compare with www.ung.ac.id !. 

--- Pada Sen, 5/4/10, Iqbal kaizen...@yahoo.com menulis:

Dari: Iqbal kaizen...@yahoo.com
Judul: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai
Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 5 April, 2010, 1:32 PM















 
 



  



  
  
  Benarkah selama 47 tahun ini UNG cuma long sleeping?How dare you guys..
Iqbal

Sent from my iPhone
On Apr 5, 2010, at 11:56 AM, Funco Tanipu funcotanipu@ gmail.com wrote:






 




  
  
  













I am happy with your statement about 'long sleeping'. As long as 47 years we 
were long sleeping. I wish that you can be the man who will give a motivation 
for new rector.

I hope you can be the man who can open the networking in Germany for Gorontalo 
State University for scholaships, fundding and cooperations with center of 
study.

A question for you, when will you back here... We will appraciated if you will 
be back earlier.

Warm Regards,
FT



Terima Kasih


Funco TanipuFrom:  Yayu Arifin yayujahjaarifin@ yahoo.co. id
Date: Mon, 5 Apr 2010 11:19:50 +0800 (SGT)To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. 
comSubject: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai

 




  
  
  you are right man, i just for two months in UNG last year and i got 
headache. Alhamdulillah we find out how to improve a little bit, InsyaAllah i 
would like to do more when i arrived. 
But it is indeed very hard to make people aware that there is something wrong 
since they were so long sleeping in that groove. No body want to be disturbed 
when  they are in that situation (it is called groovy feeling probably equal to 
steady state). 

--- Pada Sen, 5/4/10, Funco Tanipu funcotanipu@ gmail.com menulis:

Dari: Funco Tanipu funcotanipu@ gmail.com
Judul: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai
Kepada: Gorontalo Maju
 gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Tanggal: Senin, 5 April, 2010, 8:35 AM















 
 




  
  
  

Luar biasa pertengkaran kita ini. Baru kali ini saya melihat milis ini 
ribut hanya dengan satu topik; UNG. 



Pertengkaran ini menunjukkan bahwa disamping banyak harapan thdp UNG, banyak 
pula rupanya masalah yang kini. kita warisi.



Mengenai hal diatas, saya kira berjubelnya harapan tak lepas dari banyaknya 
masalah yang ada. Setiap kelahiran setitik harapan, selalu dikarenakan ada 
titik yang ingin diperbaiki.



UNG telah memasuki hampir 50 tahun berdiri kokoh di bumi Gorontalo, dinding 
ruangan dan kilasan dokumen foto terlihat kusam menunjukkan rentanya usia UNG. 
Tinggal 3 tahun lagi UNG akan memasuki tahun emas. Tahun yang dinanti-nantikan 
untuk patokan melakukan lompatan ke arah yang lebih baik.



Di usia ke 47 ini, kita masih berada diperdebatan bagaimana memulai? Terus 
terang, kita cukup terlambat dari yang lain. Tidak usah kita berbicara terlalu 
jauh dengan membandingkan UNG dengan negara lain. Kita lihat saja UNSRAT, UNHAS 
yang masih satu daratan dengan UNG. Tidak usah bermimpi dulu bagaimana berlevel 
world, utk menjadi baik di level regional saja kita cukup keteteran.



Tumpukan harapan terlalu banyak yang kemudian signifikan dengan berjubelnya 
masalah. Tantangan Rektor baru kedepan belum akan bicara tentang skenario masa 
depan, Rektor kita akan dihadapkan pada bertebarannya masalah yang mesti di 
selesaikan.



Tetapi, saya kira ini bukan saja kerja Rektor saja. Basri Amin pernah 
mengatakan ke saya bahwa Universitas terlalu besar jika hanya diserahkan ke 
seorang Rektor. Rektor sebenarnya hanyalah salah satu tools dalam menyelesaikan 
hal-hal yang belum selesai.



Apa yang kemudian menjadi perdebatan mulai dari landasan filosofis yang 
kemudian diderivasi ke hal-hal teknis, saya kira letaknya pada perbedaan 
metodologi dalam memandang masalah dan harapan. Ada yang mendekati masalah dan 
harapan dengan pendekatan mekanistik, ada yang berpendekatan dekonstruktif, ada 
pula yang berpendekatan historical melulu.



Semua pendekatan benar, karena di setiap pendekatan selalu ada harapan untuk 
memperbaiki. Ada keinginan menjadi tukang sapu masalah. 



Dari pertengkaran ini bisa dilihat bahwa banyak hal-hal yang belum selesai. 
Kita memiliki resources yang kuat, resources itu berupa kualifikasi SDM, 
keinginan dan niat yang kuat.



Saya jika mengutip pengantar editor buku Energi Peradaban, bahwa di UNG itu 
orang-orangnya  biasa saja, yang luar biasa pada orang-orang itu adalah 
kemampuan mereka menembus batas, melintasi rintangan dan menguak tabir. UNG 
punya itu. 



Saya

Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai

2010-04-05 Terurut Topik Iqbal
Dalam skala UNG mungkin saya punya pengalaman berbeda karna saya punya ruangan 
sendiri, meja kerja dan kursi, lemari buku dan seperangkat PC yang dilengkapi 
fasilitas internet. And the most important is we are not sleeping, tidak tau 
dengan yang lain :)

Iqbal

Sent from my iPhone

On Apr 5, 2010, at 9:41 PM, Yayu Arifin yayujahjaari...@yahoo.co.id wrote:

Not only UNG man, i couldnot imagine indonesia in the position of germany and 
japan after second world war. 

Just compare with malaysia, where is pertamina and garuda could you compare 
them with petronas and MAS. Really malaysia is trully is asia. 

We are a sleeping nation why banyak ngeles, internet nggak jalan. Could you 
tell us a bot what internet really means for kyoto university ?. 

Or go open web of kab gorontalo and compare with www.ung.ac.id !. 


--- Pada Sen, 5/4/10, Iqbal kaizen...@yahoo.com menulis:

Dari: Iqbal kaizen...@yahoo.com
Judul: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai
Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 5 April, 2010, 1:32 PM

 
Benarkah selama 47 tahun ini UNG cuma long sleeping?
How dare you guys..

Iqbal

Sent from my iPhone

On Apr 5, 2010, at 11:56 AM, Funco Tanipu funcotanipu@ gmail.com wrote:

 

I am happy with your statement about 'long sleeping'. As long as 47 years we 
were long sleeping. I wish that you can be the man who will give a motivation 
for new rector.

I hope you can be the man who can open the networking in Germany for Gorontalo 
State University for scholaships, fundding and cooperations with center of 
study.

A question for you, when will you back here... We will appraciated if you will 
be back earlier.

Warm Regards,
FT




Terima Kasih


Funco Tanipu

From: Yayu Arifin yayujahjaarifin@ yahoo.co. id
Date: Mon, 5 Apr 2010 11:19:50 +0800 (SGT)
To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Subject: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai

 
you are right man, i just for two months in UNG last year and i got headache. 
Alhamdulillah we find out how to improve a little bit, InsyaAllah i would like 
to do more when i arrived. 

But it is indeed very hard to make people aware that there is something wrong 
since they were so long sleeping in that groove. No body want to be disturbed 
when  they are in that situation (it is called groovy feeling probably equal to 
steady state). 


--- Pada Sen, 5/4/10, Funco Tanipu funcotanipu@ gmail.com menulis:

Dari: Funco Tanipu funcotanipu@ gmail.com
Judul: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai
Kepada: Gorontalo Maju gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Tanggal: Senin, 5 April, 2010, 8:35 AM

 

Luar biasa pertengkaran kita ini. Baru kali ini saya melihat milis ini 
ribut hanya dengan satu topik; UNG. 

Pertengkaran ini menunjukkan bahwa disamping banyak harapan thdp UNG, banyak 
pula rupanya masalah yang kini. kita warisi.

Mengenai hal diatas, saya kira berjubelnya harapan tak lepas dari banyaknya 
masalah yang ada. Setiap kelahiran setitik harapan, selalu dikarenakan ada 
titik yang ingin diperbaiki.

UNG telah memasuki hampir 50 tahun berdiri kokoh di bumi Gorontalo, dinding 
ruangan dan kilasan dokumen foto terlihat kusam menunjukkan rentanya usia UNG. 
Tinggal 3 tahun lagi UNG akan memasuki tahun emas. Tahun yang dinanti-nantikan 
untuk patokan melakukan lompatan ke arah yang lebih baik.

Di usia ke 47 ini, kita masih berada diperdebatan bagaimana memulai? Terus 
terang, kita cukup terlambat dari yang lain. Tidak usah kita berbicara terlalu 
jauh dengan membandingkan UNG dengan negara lain. Kita lihat saja UNSRAT, UNHAS 
yang masih satu daratan dengan UNG. Tidak usah bermimpi dulu bagaimana berlevel 
world, utk menjadi baik di level regional saja kita cukup keteteran.

Tumpukan harapan terlalu banyak yang kemudian signifikan dengan berjubelnya 
masalah. Tantangan Rektor baru kedepan belum akan bicara tentang skenario masa 
depan, Rektor kita akan dihadapkan pada bertebarannya masalah yang mesti di 
selesaikan.

Tetapi, saya kira ini bukan saja kerja Rektor saja. Basri Amin pernah 
mengatakan ke saya bahwa Universitas terlalu besar jika hanya diserahkan ke 
seorang Rektor. Rektor sebenarnya hanyalah salah satu tools dalam menyelesaikan 
hal-hal yang belum selesai.

Apa yang kemudian menjadi perdebatan mulai dari landasan filosofis yang 
kemudian diderivasi ke hal-hal teknis, saya kira letaknya pada perbedaan 
metodologi dalam memandang masalah dan harapan. Ada yang mendekati masalah dan 
harapan dengan pendekatan mekanistik, ada yang berpendekatan dekonstruktif, ada 
pula yang berpendekatan historical melulu.

Semua pendekatan benar, karena di setiap pendekatan selalu ada harapan untuk 
memperbaiki. Ada keinginan menjadi tukang sapu masalah. 

Dari pertengkaran ini bisa dilihat bahwa banyak hal-hal yang belum selesai. 
Kita memiliki resources yang kuat, resources itu berupa kualifikasi SDM, 
keinginan dan niat yang kuat.

Saya jika mengutip pengantar editor buku Energi Peradaban

Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai

2010-04-05 Terurut Topik abdul ayub
terlalu banyak teori juga susah.tp memang bergitulah kalo debat akademis 
kalo  saya yang jadi masalah cuma bagaimana menjembatani link yang putus antara 
ruang kuliah dan dunia kerja.
di jakarta semacam  trisakti saja belum mampu menyiapkan lulusan yang benar 
benar mampu untuk kerja padahal dia adalah kampus paling mahal dan sangat 
berkualitas  apalagi bila di bandingkan dgn gtlo...padahal penjurusan nya 
sangat2 detail seperti tranportasi...masi dibagi lagi darat laut dan udara..
ada bnyak solusi sebenarnya salah satunya di banyakin dosen2 yang berlatar 
praktisi...yang benar2 sngat2 ahli di dunia kerja.bukan akadrmis yang cuma 
pintar teori namun apapun ushanya tersrah yang pintar2 cuma bagaimana lulusan 
bisa kerja!!! itu saja
kalo di pikir2 di gtlo yang kerja aja masih banyak yang belum pintar tenaga 
masi banyak yang dari jawa gimana yang baru lulus!!!
hehehehh tenaga bo habis di buttola deng di proyek2 yang kaseh abis anggaran


--- Pada Ming, 4/4/10, Funco Tanipu funcotan...@gmail.com menulis:

Dari: Funco Tanipu funcotan...@gmail.com
Judul: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai
Kepada: Gorontalo Maju gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Tanggal: Minggu, 4 April, 2010, 7:56 PM







 



  



  
  
  













I am happy with your statement about 'long sleeping'. As long as 47 years we 
were long sleeping. I wish that you can be the man who will give a motivation 
for new rector.

I hope you can be the man who can open the networking in Germany for Gorontalo 
State University for scholaships, fundding and cooperations with center of 
study.

A question for you, when will you back here... We will appraciated if you will 
be back earlier.

Warm Regards,
FT



Terima Kasih


Funco TanipuFrom:  Yayu Arifin yayujahjaarifin@ yahoo.co. id
Date: Mon, 5 Apr 2010 11:19:50 +0800 (SGT)To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. 
comSubject: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai

 




  
  
  you are right man, i just for two months in UNG last year and i got 
headache. Alhamdulillah we find out how to improve a little bit, InsyaAllah i 
would like to do more when i arrived. 
But it is indeed very hard to make people aware that there is something wrong 
since they were so long sleeping in that groove. No body want to be disturbed 
when  they are in that situation (it is called groovy feeling probably equal to 
steady state). 

--- Pada Sen, 5/4/10, Funco Tanipu funcotanipu@ gmail.com menulis:

Dari: Funco Tanipu funcotanipu@ gmail.com
Judul: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai
Kepada: Gorontalo Maju
 gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Tanggal: Senin, 5 April, 2010, 8:35 AM















 
 




  
  
  

Luar biasa pertengkaran kita ini. Baru kali ini saya melihat milis ini 
ribut hanya dengan satu topik; UNG. 



Pertengkaran ini menunjukkan bahwa disamping banyak harapan thdp UNG, banyak 
pula rupanya masalah yang kini. kita warisi.



Mengenai hal diatas, saya kira berjubelnya harapan tak lepas dari banyaknya 
masalah yang ada. Setiap kelahiran setitik harapan, selalu dikarenakan ada 
titik yang ingin diperbaiki.



UNG telah memasuki hampir 50 tahun berdiri kokoh di bumi Gorontalo, dinding 
ruangan dan kilasan dokumen foto terlihat kusam menunjukkan rentanya usia UNG. 
Tinggal 3 tahun lagi UNG akan memasuki tahun emas. Tahun yang dinanti-nantikan 
untuk patokan melakukan lompatan ke arah yang lebih baik.



Di usia ke 47 ini, kita masih berada diperdebatan bagaimana memulai? Terus 
terang, kita cukup terlambat dari yang lain. Tidak usah kita berbicara terlalu 
jauh dengan membandingkan UNG dengan negara lain. Kita lihat saja UNSRAT, UNHAS 
yang masih satu daratan dengan UNG. Tidak usah bermimpi dulu bagaimana berlevel 
world, utk menjadi baik di level regional saja kita cukup keteteran.



Tumpukan harapan terlalu banyak yang kemudian signifikan dengan berjubelnya 
masalah. Tantangan Rektor baru kedepan belum akan bicara tentang skenario masa 
depan, Rektor kita akan dihadapkan pada bertebarannya masalah yang mesti di 
selesaikan.



Tetapi, saya kira ini bukan saja kerja Rektor saja. Basri Amin pernah 
mengatakan ke saya bahwa Universitas terlalu besar jika hanya diserahkan ke 
seorang Rektor. Rektor sebenarnya hanyalah salah satu tools dalam menyelesaikan 
hal-hal yang belum selesai.



Apa yang kemudian menjadi perdebatan mulai dari landasan filosofis yang 
kemudian diderivasi ke hal-hal teknis, saya kira letaknya pada perbedaan 
metodologi dalam memandang masalah dan harapan. Ada yang mendekati masalah dan 
harapan dengan pendekatan mekanistik, ada yang berpendekatan dekonstruktif, ada 
pula yang berpendekatan historical melulu.



Semua pendekatan benar, karena di setiap pendekatan selalu ada harapan untuk 
memperbaiki. Ada keinginan menjadi tukang sapu masalah. 



Dari pertengkaran ini bisa dilihat bahwa banyak hal-hal yang belum selesai. 
Kita memiliki resources yang kuat, resources itu berupa kualifikasi SDM

Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai

2010-04-05 Terurut Topik Funco Tanipu

Bung Ayub, teori itu gagasan. Ada yang namakan ide. Ada juga yang katakan 
sebagai wacana. 

Hal-hal praksis selalu didahului dengan gagasan. Muhammad sebelum bertindak 
menjadi Nabi selalu ada gagasan/ide di depannya yang berupa firman dari Allah 
(ini bo contoh poli.. Bisa olo salah, soalnya bukan ahlinya..)

Saya ingin memberi contoh bagaimana Menara Keagungan dibangun tanpa ide yang 
jelas. Atau mungkin kita bisa lihat bagaimana kebun binatang di Limboto. Dan 
masih banyak lagi praksis tanpa didasari gagasan yang kuat.

Kita mending berkelahi di awal ttg gagasan. Daripada berkelahi karena salah di 
praksis.







Terima Kasih


Funco Tanipu

-Original Message-
From: abdul ayub rasyid_a...@yahoo.com
Date: Tue, 6 Apr 2010 00:25:48 
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai

terlalu banyak teori juga susah.tp memang bergitulah kalo debat akademis 
kalo  saya yang jadi masalah cuma bagaimana menjembatani link yang putus antara 
ruang kuliah dan dunia kerja.
di jakarta semacam  trisakti saja belum mampu menyiapkan lulusan yang benar 
benar mampu untuk kerja padahal dia adalah kampus paling mahal dan sangat 
berkualitas  apalagi bila di bandingkan dgn gtlo...padahal penjurusan nya 
sangat2 detail seperti tranportasi...masi dibagi lagi darat laut dan udara..
ada bnyak solusi sebenarnya salah satunya di banyakin dosen2 yang berlatar 
praktisi...yang benar2 sngat2 ahli di dunia kerja.bukan akadrmis yang cuma 
pintar teori namun apapun ushanya tersrah yang pintar2 cuma bagaimana lulusan 
bisa kerja!!! itu saja
kalo di pikir2 di gtlo yang kerja aja masih banyak yang belum pintar tenaga 
masi banyak yang dari jawa gimana yang baru lulus!!!
hehehehh tenaga bo habis di buttola deng di proyek2 yang kaseh abis anggaran


--- Pada Ming, 4/4/10, Funco Tanipu funcotan...@gmail.com menulis:

Dari: Funco Tanipu funcotan...@gmail.com
Judul: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai
Kepada: Gorontalo Maju gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Tanggal: Minggu, 4 April, 2010, 7:56 PM







 



  



  
  
  













I am happy with your statement about 'long sleeping'. As long as 47 years we 
were long sleeping. I wish that you can be the man who will give a motivation 
for new rector.

I hope you can be the man who can open the networking in Germany for Gorontalo 
State University for scholaships, fundding and cooperations with center of 
study.

A question for you, when will you back here... We will appraciated if you will 
be back earlier.

Warm Regards,
FT



Terima Kasih


Funco TanipuFrom:  Yayu Arifin yayujahjaarifin@ yahoo.co. id
Date: Mon, 5 Apr 2010 11:19:50 +0800 (SGT)To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. 
comSubject: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai

 




  
  
  you are right man, i just for two months in UNG last year and i got 
headache. Alhamdulillah we find out how to improve a little bit, InsyaAllah i 
would like to do more when i arrived. 
But it is indeed very hard to make people aware that there is something wrong 
since they were so long sleeping in that groove. No body want to be disturbed 
when  they are in that situation (it is called groovy feeling probably equal to 
steady state). 

--- Pada Sen, 5/4/10, Funco Tanipu funcotanipu@ gmail.com menulis:

Dari: Funco Tanipu funcotanipu@ gmail.com
Judul: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai
Kepada: Gorontalo Maju
 gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Tanggal: Senin, 5 April, 2010, 8:35 AM















 
 




  
  
  

Luar biasa pertengkaran kita ini. Baru kali ini saya melihat milis ini 
ribut hanya dengan satu topik; UNG. 



Pertengkaran ini menunjukkan bahwa disamping banyak harapan thdp UNG, banyak 
pula rupanya masalah yang kini. kita warisi.



Mengenai hal diatas, saya kira berjubelnya harapan tak lepas dari banyaknya 
masalah yang ada. Setiap kelahiran setitik harapan, selalu dikarenakan ada 
titik yang ingin diperbaiki.



UNG telah memasuki hampir 50 tahun berdiri kokoh di bumi Gorontalo, dinding 
ruangan dan kilasan dokumen foto terlihat kusam menunjukkan rentanya usia UNG. 
Tinggal 3 tahun lagi UNG akan memasuki tahun emas. Tahun yang dinanti-nantikan 
untuk patokan melakukan lompatan ke arah yang lebih baik.



Di usia ke 47 ini, kita masih berada diperdebatan bagaimana memulai? Terus 
terang, kita cukup terlambat dari yang lain. Tidak usah kita berbicara terlalu 
jauh dengan membandingkan UNG dengan negara lain. Kita lihat saja UNSRAT, UNHAS 
yang masih satu daratan dengan UNG. Tidak usah bermimpi dulu bagaimana berlevel 
world, utk menjadi baik di level regional saja kita cukup keteteran.



Tumpukan harapan terlalu banyak yang kemudian signifikan dengan berjubelnya 
masalah. Tantangan Rektor baru kedepan belum akan bicara tentang skenario masa 
depan, Rektor kita akan dihadapkan pada bertebarannya masalah yang mesti di 
selesaikan.



Tetapi, saya kira ini bukan saja kerja Rektor saja

Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai

2010-04-05 Terurut Topik kilo_r29
Teori itu adalah pondasi dari praktek..

Menurut salah seorang pengusaha sukses di makasar saat dialog di salemba (te 
iki pe bos) ”pada prinsipx orang gorontalo itu cerdas dan cekatan serta mampu 
brsaing hingga pulau jawa, kelemahannya hanya  kurang PD”. 

Paradigma berpikir orang gtlo tentang pekerjaan hanya mau jadi PNS, selain itu 
politikus n kontraktor. Tetapi ketersediaan lapngan pekerjaan pun harus 
difasilitasi. UNG sdh menjembatani itu dengan menyediakan tenaga pengajar 
(guru) dan hampir semua lulusan eks STKIP, IKIP dan UNG sdh terserap di pemda, 
tetapi memang jurusan yg non kependidikan mash harus bersaing dengan lulusan 
dari luar daerah.

Tugas ini bkan hanya milik UNG tetapi semua stakeholdr, krn PT di gtlo bkan 
hanya UNG. Memang berat utk mewudkan ini semua krn kondisi di gtlo msh seperti 
sekarang.

Oke 
Salam
SR 
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: Funco Tanipu funcotan...@gmail.com
Date: Mon, 5 Apr 2010 15:40:37 
To: Gorontalo Majugorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai


Bung Ayub, teori itu gagasan. Ada yang namakan ide. Ada juga yang katakan 
sebagai wacana. 

Hal-hal praksis selalu didahului dengan gagasan. Muhammad sebelum bertindak 
menjadi Nabi selalu ada gagasan/ide di depannya yang berupa firman dari Allah 
(ini bo contoh poli.. Bisa olo salah, soalnya bukan ahlinya..)

Saya ingin memberi contoh bagaimana Menara Keagungan dibangun tanpa ide yang 
jelas. Atau mungkin kita bisa lihat bagaimana kebun binatang di Limboto. Dan 
masih banyak lagi praksis tanpa didasari gagasan yang kuat.

Kita mending berkelahi di awal ttg gagasan. Daripada berkelahi karena salah di 
praksis.







Terima Kasih


Funco Tanipu

-Original Message-
From: abdul ayub rasyid_a...@yahoo.com
Date: Tue, 6 Apr 2010 00:25:48 
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai

terlalu banyak teori juga susah.tp memang bergitulah kalo debat akademis 
kalo  saya yang jadi masalah cuma bagaimana menjembatani link yang putus antara 
ruang kuliah dan dunia kerja.
di jakarta semacam  trisakti saja belum mampu menyiapkan lulusan yang benar 
benar mampu untuk kerja padahal dia adalah kampus paling mahal dan sangat 
berkualitas  apalagi bila di bandingkan dgn gtlo...padahal penjurusan nya 
sangat2 detail seperti tranportasi...masi dibagi lagi darat laut dan udara..
ada bnyak solusi sebenarnya salah satunya di banyakin dosen2 yang berlatar 
praktisi...yang benar2 sngat2 ahli di dunia kerja.bukan akadrmis yang cuma 
pintar teori namun apapun ushanya tersrah yang pintar2 cuma bagaimana lulusan 
bisa kerja!!! itu saja
kalo di pikir2 di gtlo yang kerja aja masih banyak yang belum pintar tenaga 
masi banyak yang dari jawa gimana yang baru lulus!!!
hehehehh tenaga bo habis di buttola deng di proyek2 yang kaseh abis anggaran


--- Pada Ming, 4/4/10, Funco Tanipu funcotan...@gmail.com menulis:

Dari: Funco Tanipu funcotan...@gmail.com
Judul: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai
Kepada: Gorontalo Maju gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Tanggal: Minggu, 4 April, 2010, 7:56 PM







 



  



  
  
  













I am happy with your statement about 'long sleeping'. As long as 47 years we 
were long sleeping. I wish that you can be the man who will give a motivation 
for new rector.

I hope you can be the man who can open the networking in Germany for Gorontalo 
State University for scholaships, fundding and cooperations with center of 
study.

A question for you, when will you back here... We will appraciated if you will 
be back earlier.

Warm Regards,
FT



Terima Kasih


Funco TanipuFrom:  Yayu Arifin yayujahjaarifin@ yahoo.co. id
Date: Mon, 5 Apr 2010 11:19:50 +0800 (SGT)To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. 
comSubject: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai

 




  
  
  you are right man, i just for two months in UNG last year and i got 
headache. Alhamdulillah we find out how to improve a little bit, InsyaAllah i 
would like to do more when i arrived. 
But it is indeed very hard to make people aware that there is something wrong 
since they were so long sleeping in that groove. No body want to be disturbed 
when  they are in that situation (it is called groovy feeling probably equal to 
steady state). 

--- Pada Sen, 5/4/10, Funco Tanipu funcotanipu@ gmail.com menulis:

Dari: Funco Tanipu funcotanipu@ gmail.com
Judul: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai
Kepada: Gorontalo Maju
 gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Tanggal: Senin, 5 April, 2010, 8:35 AM















 
 




  
  
  

Luar biasa pertengkaran kita ini. Baru kali ini saya melihat milis ini 
ribut hanya dengan satu topik; UNG. 



Pertengkaran ini menunjukkan bahwa disamping banyak harapan thdp UNG, banyak 
pula rupanya masalah yang kini. kita warisi.



Mengenai hal diatas, saya

Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai

2010-04-05 Terurut Topik Agus Lahinta

Hebat Sukirman, ini mahasiswanya Yahya ya?


Salam,

Agus Lahinta

-Original Message-
From: kilo_...@yahoo.com
Date: Tue, 6 Apr 2010 00:10:24 
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai

Teori itu adalah pondasi dari praktek..

Menurut salah seorang pengusaha sukses di makasar saat dialog di salemba (te 
iki pe bos) ”pada prinsipx orang gorontalo itu cerdas dan cekatan serta mampu 
brsaing hingga pulau jawa, kelemahannya hanya  kurang PD”. 

Paradigma berpikir orang gtlo tentang pekerjaan hanya mau jadi PNS, selain itu 
politikus n kontraktor. Tetapi ketersediaan lapngan pekerjaan pun harus 
difasilitasi. UNG sdh menjembatani itu dengan menyediakan tenaga pengajar 
(guru) dan hampir semua lulusan eks STKIP, IKIP dan UNG sdh terserap di pemda, 
tetapi memang jurusan yg non kependidikan mash harus bersaing dengan lulusan 
dari luar daerah.

Tugas ini bkan hanya milik UNG tetapi semua stakeholdr, krn PT di gtlo bkan 
hanya UNG. Memang berat utk mewudkan ini semua krn kondisi di gtlo msh seperti 
sekarang.

Oke 
Salam
SR 
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: Funco Tanipu funcotan...@gmail.com
Date: Mon, 5 Apr 2010 15:40:37 
To: Gorontalo Majugorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai


Bung Ayub, teori itu gagasan. Ada yang namakan ide. Ada juga yang katakan 
sebagai wacana. 

Hal-hal praksis selalu didahului dengan gagasan. Muhammad sebelum bertindak 
menjadi Nabi selalu ada gagasan/ide di depannya yang berupa firman dari Allah 
(ini bo contoh poli.. Bisa olo salah, soalnya bukan ahlinya..)

Saya ingin memberi contoh bagaimana Menara Keagungan dibangun tanpa ide yang 
jelas. Atau mungkin kita bisa lihat bagaimana kebun binatang di Limboto. Dan 
masih banyak lagi praksis tanpa didasari gagasan yang kuat.

Kita mending berkelahi di awal ttg gagasan. Daripada berkelahi karena salah di 
praksis.







Terima Kasih


Funco Tanipu

-Original Message-
From: abdul ayub rasyid_a...@yahoo.com
Date: Tue, 6 Apr 2010 00:25:48 
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai

terlalu banyak teori juga susah.tp memang bergitulah kalo debat akademis 
kalo  saya yang jadi masalah cuma bagaimana menjembatani link yang putus antara 
ruang kuliah dan dunia kerja.
di jakarta semacam  trisakti saja belum mampu menyiapkan lulusan yang benar 
benar mampu untuk kerja padahal dia adalah kampus paling mahal dan sangat 
berkualitas  apalagi bila di bandingkan dgn gtlo...padahal penjurusan nya 
sangat2 detail seperti tranportasi...masi dibagi lagi darat laut dan udara..
ada bnyak solusi sebenarnya salah satunya di banyakin dosen2 yang berlatar 
praktisi...yang benar2 sngat2 ahli di dunia kerja.bukan akadrmis yang cuma 
pintar teori namun apapun ushanya tersrah yang pintar2 cuma bagaimana lulusan 
bisa kerja!!! itu saja
kalo di pikir2 di gtlo yang kerja aja masih banyak yang belum pintar tenaga 
masi banyak yang dari jawa gimana yang baru lulus!!!
hehehehh tenaga bo habis di buttola deng di proyek2 yang kaseh abis anggaran


--- Pada Ming, 4/4/10, Funco Tanipu funcotan...@gmail.com menulis:

Dari: Funco Tanipu funcotan...@gmail.com
Judul: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai
Kepada: Gorontalo Maju gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Tanggal: Minggu, 4 April, 2010, 7:56 PM







 



  



  
  
  













I am happy with your statement about 'long sleeping'. As long as 47 years we 
were long sleeping. I wish that you can be the man who will give a motivation 
for new rector.

I hope you can be the man who can open the networking in Germany for Gorontalo 
State University for scholaships, fundding and cooperations with center of 
study.

A question for you, when will you back here... We will appraciated if you will 
be back earlier.

Warm Regards,
FT



Terima Kasih


Funco TanipuFrom:  Yayu Arifin yayujahjaarifin@ yahoo.co. id
Date: Mon, 5 Apr 2010 11:19:50 +0800 (SGT)To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. 
comSubject: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai

 




  
  
  you are right man, i just for two months in UNG last year and i got 
headache. Alhamdulillah we find out how to improve a little bit, InsyaAllah i 
would like to do more when i arrived. 
But it is indeed very hard to make people aware that there is something wrong 
since they were so long sleeping in that groove. No body want to be disturbed 
when  they are in that situation (it is called groovy feeling probably equal to 
steady state). 

--- Pada Sen, 5/4/10, Funco Tanipu funcotanipu@ gmail.com menulis:

Dari: Funco Tanipu funcotanipu@ gmail.com
Judul: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai
Kepada: Gorontalo Maju
 gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Tanggal: Senin, 5 April, 2010, 8:35 AM















 
 




  
  
  

Luar biasa

Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai

2010-04-05 Terurut Topik kilo_r29
Yaa.. P Agus

P jahya itu saya p dosen di jurusan Fisika dulu donggo mahasiswa S1.
Beliau orangnya ganteng, tinggi, pintar, kalem n sopan., pokokx lengkap bgtu 
dang...  (Bolomaapu p jahya).
Waktu itu p jahya ngajar fismod, fistum n kolokium, beliau pernah bantu sy n 
teman2 seangkatn di hari2 terakhir kuliah saat p asri tidk kase lulus kolokium. 
Tapi bukan minta nilai gratis juuu.., debo dia uji lisan,  (Tapi sy dengar 
kolokium so tdk ada, apa benar itu pak?) 

P jahya memang sy kenal sekali walapun beliau msuk kampus di akhir2 penyelesain 
studi sya.

Hehehehe..
Bolomaapu p jahya...
Salam suksesmulia.com
SR 

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: Agus Lahinta lahi...@gmail.com
Date: Tue, 6 Apr 2010 00:11:48 
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai


Hebat Sukirman, ini mahasiswanya Yahya ya?


Salam,

Agus Lahinta

-Original Message-
From: kilo_...@yahoo.com
Date: Tue, 6 Apr 2010 00:10:24 
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai

Teori itu adalah pondasi dari praktek..

Menurut salah seorang pengusaha sukses di makasar saat dialog di salemba (te 
iki pe bos) ”pada prinsipx orang gorontalo itu cerdas dan cekatan serta mampu 
brsaing hingga pulau jawa, kelemahannya hanya  kurang PD”. 

Paradigma berpikir orang gtlo tentang pekerjaan hanya mau jadi PNS, selain itu 
politikus n kontraktor. Tetapi ketersediaan lapngan pekerjaan pun harus 
difasilitasi. UNG sdh menjembatani itu dengan menyediakan tenaga pengajar 
(guru) dan hampir semua lulusan eks STKIP, IKIP dan UNG sdh terserap di pemda, 
tetapi memang jurusan yg non kependidikan mash harus bersaing dengan lulusan 
dari luar daerah.

Tugas ini bkan hanya milik UNG tetapi semua stakeholdr, krn PT di gtlo bkan 
hanya UNG. Memang berat utk mewudkan ini semua krn kondisi di gtlo msh seperti 
sekarang.

Oke 
Salam
SR 
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: Funco Tanipu funcotan...@gmail.com
Date: Mon, 5 Apr 2010 15:40:37 
To: Gorontalo Majugorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai


Bung Ayub, teori itu gagasan. Ada yang namakan ide. Ada juga yang katakan 
sebagai wacana. 

Hal-hal praksis selalu didahului dengan gagasan. Muhammad sebelum bertindak 
menjadi Nabi selalu ada gagasan/ide di depannya yang berupa firman dari Allah 
(ini bo contoh poli.. Bisa olo salah, soalnya bukan ahlinya..)

Saya ingin memberi contoh bagaimana Menara Keagungan dibangun tanpa ide yang 
jelas. Atau mungkin kita bisa lihat bagaimana kebun binatang di Limboto. Dan 
masih banyak lagi praksis tanpa didasari gagasan yang kuat.

Kita mending berkelahi di awal ttg gagasan. Daripada berkelahi karena salah di 
praksis.







Terima Kasih


Funco Tanipu

-Original Message-
From: abdul ayub rasyid_a...@yahoo.com
Date: Tue, 6 Apr 2010 00:25:48 
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai

terlalu banyak teori juga susah.tp memang bergitulah kalo debat akademis 
kalo  saya yang jadi masalah cuma bagaimana menjembatani link yang putus antara 
ruang kuliah dan dunia kerja.
di jakarta semacam  trisakti saja belum mampu menyiapkan lulusan yang benar 
benar mampu untuk kerja padahal dia adalah kampus paling mahal dan sangat 
berkualitas  apalagi bila di bandingkan dgn gtlo...padahal penjurusan nya 
sangat2 detail seperti tranportasi...masi dibagi lagi darat laut dan udara..
ada bnyak solusi sebenarnya salah satunya di banyakin dosen2 yang berlatar 
praktisi...yang benar2 sngat2 ahli di dunia kerja.bukan akadrmis yang cuma 
pintar teori namun apapun ushanya tersrah yang pintar2 cuma bagaimana lulusan 
bisa kerja!!! itu saja
kalo di pikir2 di gtlo yang kerja aja masih banyak yang belum pintar tenaga 
masi banyak yang dari jawa gimana yang baru lulus!!!
hehehehh tenaga bo habis di buttola deng di proyek2 yang kaseh abis anggaran


--- Pada Ming, 4/4/10, Funco Tanipu funcotan...@gmail.com menulis:

Dari: Funco Tanipu funcotan...@gmail.com
Judul: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai
Kepada: Gorontalo Maju gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Tanggal: Minggu, 4 April, 2010, 7:56 PM







 



  



  
  
  













I am happy with your statement about 'long sleeping'. As long as 47 years we 
were long sleeping. I wish that you can be the man who will give a motivation 
for new rector.

I hope you can be the man who can open the networking in Germany for Gorontalo 
State University for scholaships, fundding and cooperations with center of 
study.

A question for you, when will you back here... We will appraciated if you will 
be back earlier.

Warm Regards,
FT



Terima Kasih


Funco TanipuFrom:  Yayu Arifin yayujahjaarifin@ yahoo.co. id
Date: Mon, 5 Apr 2010 11:19:50 +0800

Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai

2010-04-05 Terurut Topik Taufik Polapa
Dunia terus berputar sobat..
Hari ini kita ada di atas bisa jadi besok kita ada di bawah
Hari ini kita memiliki Jabatan bisa jadi Besok kita nggak memiliki apa2.
Hari ini Kita sangat Bahagia  bisa jadi Besok kita tidak bahagia.
Hari ini Kita hanya karyawan, Bisa jadi besok kita Jadi BOS.

Kuncinya adalah  MENSYUKURI apa yang ada, Dan jangan SOMBONG dengan apa 
yang kita Miliki.
Belum tentu kita Lebih Baik dari orang lain.

Salam SuksesMulia.com

TP







From: Agus Lahinta lahi...@gmail.com
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Sent: Tue, April 6, 2010 7:11:48 AM
Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai

  

Hebat Sukirman, ini mahasiswanya Yahya ya?


Salam,

Agus Lahinta


From:  kilo_...@yahoo. com 
Date: Tue, 6 Apr 2010 00:10:24 +
To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai
  
Teori itu adalah pondasi dari praktek..

Menurut salah seorang pengusaha sukses di makasar saat dialog di salemba (te 
iki pe bos) ”pada prinsipx orang gorontalo itu cerdas dan cekatan serta mampu 
brsaing hingga pulau jawa, kelemahannya hanya  kurang PD”. 

Paradigma berpikir orang gtlo tentang pekerjaan hanya mau jadi PNS, selain itu 
politikus n kontraktor. Tetapi ketersediaan lapngan pekerjaan pun harus 
difasilitasi. UNG sdh menjembatani itu dengan menyediakan tenaga pengajar 
(guru) dan hampir semua lulusan eks STKIP, IKIP dan UNG sdh terserap di pemda, 
tetapi memang jurusan yg non kependidikan mash harus bersaing dengan lulusan 
dari luar daerah.

Tugas ini bkan hanya milik UNG tetapi semua stakeholdr, krn PT di gtlo bkan 
hanya UNG. Memang berat utk mewudkan ini semua krn kondisi di gtlo msh seperti 
sekarang.

Oke 
Salam
SR 
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss... 
!


From:  Funco Tanipu funcotanipu@ gmail.com 
Date: Mon, 5 Apr 2010 15:40:37 +
To: Gorontalo Majugorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai
  

Bung Ayub, teori itu gagasan. Ada yang namakan ide. Ada juga yang katakan 
sebagai wacana. 

Hal-hal praksis selalu didahului dengan gagasan. Muhammad sebelum bertindak 
menjadi Nabi selalu ada gagasan/ide di depannya yang berupa firman dari Allah 
(ini bo contoh poli.. Bisa olo salah, soalnya bukan ahlinya..)

Saya ingin memberi contoh bagaimana Menara Keagungan dibangun tanpa ide yang 
jelas. Atau mungkin kita bisa lihat bagaimana kebun binatang di Limboto. Dan 
masih banyak lagi praksis tanpa didasari gagasan yang kuat.

Kita mending berkelahi di awal ttg gagasan. Daripada berkelahi karena salah di 
praksis.







Terima Kasih


Funco Tanipu


From:  abdul ayub rasyid_ayub@ yahoo.com 
Date: Tue, 6 Apr 2010 00:25:48 +0800 (SGT)
To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai
  
terlalu banyak teori juga susah.tp memang bergitulah kalo debat akademis 
kalo  saya yang jadi masalah cuma bagaimana menjembatani link yang putus antara 
ruang kuliah dan dunia kerja.
di jakarta semacam  trisakti saja belum mampu menyiapkan lulusan yang benar 
benar mampu untuk kerja padahal dia adalah kampus paling mahal dan sangat 
berkualitas  apalagi bila di bandingkan dgn gtlo...padahal penjurusan nya 
sangat2 detail seperti tranportasi. ..masi dibagi lagi darat laut dan udara..
ada bnyak solusi sebenarnya salah satunya di banyakin dosen2 yang berlatar 
praktisi...yang benar2 sngat2 ahli di dunia kerja.bukan akadrmis yang cuma 
pintar teori namun apapun ushanya tersrah yang pintar2 cuma bagaimana lulusan 
bisa kerja!!! itu saja
kalo di pikir2 di gtlo yang kerja aja masih banyak yang belum pintar tenaga 
masi banyak yang dari jawa gimana yang baru lulus!!!
hehehehh tenaga bo habis di buttola deng di proyek2 yang kaseh abis anggaran


--- Pada Ming, 4/4/10, Funco Tanipu funcotanipu@ gmail.com menulis:


Dari: Funco Tanipu funcotanipu@ gmail.com
Judul: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai
Kepada: Gorontalo Maju gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Tanggal: Minggu, 4 April, 2010, 7:56 PM






  

 
  
 












I am happy with your statement about 'long sleeping'. As long as 47 years we 
were long sleeping. I wish that you can be the man who will give a motivation 
for new rector.

I hope you can be the man who can open the networking in Germany for Gorontalo 
State University for scholaships, fundding and cooperations with center of 
study.

A question for you, when will you back here... We will appraciated if you will 
be back earlier.

Warm Regards,
FT




Terima Kasih


Funco Tanipu


From:  Yayu Arifin yayujahjaarifin@ yahoo.co. id

Date: Mon, 5 Apr 2010 11:19:50 +0800 (SGT)
To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Subject: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai

  

 
  
 
you

Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai

2010-04-05 Terurut Topik Agus Lahinta

Jadi Sukirman juga mahasiswanya MY ya dulunya?


Salam,

Agus Lahinta

-Original Message-
From: m...@teoritik.fisika.net m...@teoritik.fisika.net
Date: Mon, 5 Apr 2010 18:56:50 
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai

  
 
 
 

pak sukirman ini selama jadi mahasiswa orang yang baik dan tidak pernah masalah 
tetapi tidak tahu sekarang, dia anak yang pendiam ... 



--- lahi...@gmail.com wrote:

From: Agus Lahinta lahi...@gmail.com
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai
Date: Tue, 6 Apr 2010 00:11:48 +

   
 
 
 
 
Hebat Sukirman, ini mahasiswanya Yahya ya?


Salam,

Agus Lahinta


From:  kilo_...@yahoo.com 
Date: Tue, 6 Apr 2010 00:10:24 +
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai

   
 
 Teori itu adalah pondasi dari praktek..

Menurut salah seorang pengusaha sukses di makasar saat dialog di salemba (te 
iki pe bos) ”pada prinsipx orang gorontalo itu cerdas dan cekatan serta mampu 
brsaing hingga pulau jawa, kelemahannya hanya kurang PD”. 

Paradigma berpikir orang gtlo tentang pekerjaan hanya mau jadi PNS, selain itu 
politikus n kontraktor. Tetapi ketersediaan lapngan pekerjaan pun harus 
difasilitasi. UNG sdh menjembatani itu dengan menyediakan tenaga pengajar 
(guru) dan hampir semua lulusan eks STKIP, IKIP dan UNG sdh terserap di pemda, 
tetapi memang jurusan yg non kependidikan mash harus bersaing dengan lulusan 
dari luar daerah.

Tugas ini bkan hanya milik UNG tetapi semua stakeholdr, krn PT di gtlo bkan 
hanya UNG. Memang berat utk mewudkan ini semua krn kondisi di gtlo msh seperti 
sekarang.

Oke 
Salam
SR 
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!


From:  Funco Tanipu funcotan...@gmail.com 
Date: Mon, 5 Apr 2010 15:40:37 +
To: Gorontalo Majugorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai

   
 
 
Bung Ayub, teori itu gagasan. Ada yang namakan ide. Ada juga yang katakan 
sebagai wacana. 

Hal-hal praksis selalu didahului dengan gagasan. Muhammad sebelum bertindak 
menjadi Nabi selalu ada gagasan/ide di depannya yang berupa firman dari Allah 
(ini bo contoh poli.. Bisa olo salah, soalnya bukan ahlinya..)

Saya ingin memberi contoh bagaimana Menara Keagungan dibangun tanpa ide yang 
jelas. Atau mungkin kita bisa lihat bagaimana kebun binatang di Limboto. Dan 
masih banyak lagi praksis tanpa didasari gagasan yang kuat.

Kita mending berkelahi di awal ttg gagasan. Daripada berkelahi karena salah di 
praksis.







Terima Kasih


Funco Tanipu


From:  abdul ayub rasyid_a...@yahoo.com 
Date: Tue, 6 Apr 2010 00:25:48 +0800 (SGT)
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai

   
 

terlalu banyak teori juga susah.tp memang bergitulah kalo debat akademis 
kalo  saya yang jadi masalah cuma bagaimana menjembatani link yang putus antara 
ruang kuliah dan dunia kerja.
di jakarta semacam  trisakti saja belum mampu menyiapkan lulusan yang benar 
benar mampu untuk kerja padahal dia adalah kampus paling mahal dan sangat 
berkualitas  apalagi bila di bandingkan dgn gtlo...padahal penjurusan nya 
sangat2 detail seperti tranportasi...masi dibagi lagi darat laut dan udara..
ada bnyak solusi sebenarnya salah satunya di banyakin dosen2 yang berlatar 
praktisi...yang benar2 sngat2 ahli di dunia kerja.bukan akadrmis yang cuma 
pintar teori namun apapun ushanya tersrah yang pintar2 cuma bagaimana lulusan 
bisa kerja!!! itu saja
kalo di pikir2 di gtlo yang kerja aja masih banyak yang belum pintar tenaga 
masi banyak yang dari jawa gimana yang baru lulus!!!
hehehehh tenaga bo habis di buttola deng di proyek2 yang kaseh abis anggaran


--- Pada Ming, 4/4/10, Funco Tanipu funcotan...@gmail.com menulis:

Dari: Funco Tanipu funcotan...@gmail.com
Judul: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai
Kepada: Gorontalo Maju gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Tanggal: Minggu, 4 April, 2010, 7:56 PM


   
 
 
I am happy with your statement about 'long sleeping'. As long as 47 years we 
were long sleeping. I wish that you can be the man who will give a motivation 
for new rector.

I hope you can be the man who can open the networking in Germany for Gorontalo 
State University for scholaships, fundding and cooperations with center of 
study.

A question for you, when will you back here... We will appraciated if you will 
be back earlier.

Warm Regards,
FT




Terima Kasih


Funco Tanipu


From:  Yayu Arifin yayujahjaarifin@ yahoo.co. id 
Date: Mon, 5 Apr 2010 11:19:50 +0800 (SGT)
To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Subject: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai

   
 

you are right man, i just for two months in UNG last year and i got headache. 
Alhamdulillah we find out how to improve a little bit

Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai

2010-04-05 Terurut Topik Putra Gorontalo

bukan kurang PD om kilo tapi yg lebih tepat bo buheli to beleya



--- On Tue, 4/6/10, kilo_...@yahoo.com kilo_...@yahoo.com wrote:

From: kilo_...@yahoo.com kilo_...@yahoo.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Date: Tuesday, April 6, 2010, 12:10 AM







 



  



  
  
  












Teori itu adalah pondasi dari praktek..

Menurut salah seorang pengusaha sukses di makasar saat dialog di salemba (te 
iki pe bos) ”pada prinsipx orang gorontalo itu cerdas dan cekatan serta mampu 
brsaing hingga pulau jawa, kelemahannya hanya  kurang PD”. 

Paradigma berpikir orang gtlo tentang pekerjaan hanya mau jadi PNS, selain itu 
politikus n kontraktor. Tetapi ketersediaan lapngan pekerjaan pun harus 
difasilitasi. UNG sdh menjembatani itu dengan menyediakan tenaga pengajar 
(guru) dan hampir semua lulusan eks STKIP, IKIP dan UNG sdh terserap di pemda, 
tetapi memang jurusan yg non kependidikan mash harus bersaing dengan lulusan 
dari luar daerah.

Tugas ini bkan hanya milik UNG tetapi semua stakeholdr, krn PT di gtlo bkan 
hanya UNG. Memang berat utk mewudkan ini semua krn kondisi di gtlo msh seperti 
sekarang.

Oke 
Salam
SR Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
Teruuusss... !From:  Funco Tanipu funcotanipu@ gmail.com
Date: Mon, 5 Apr 2010 15:40:37 +To: Gorontalo Majugorontalomaju2020@ 
yahoogroups. comSubject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai

 




  
  
  













Bung Ayub, teori itu gagasan. Ada yang namakan ide. Ada juga yang katakan 
sebagai wacana. 

Hal-hal praksis selalu didahului dengan gagasan. Muhammad sebelum bertindak 
menjadi Nabi selalu ada gagasan/ide di depannya yang berupa firman dari Allah 
(ini bo contoh poli.. Bisa olo salah, soalnya bukan ahlinya..)

Saya ingin memberi contoh bagaimana Menara Keagungan dibangun tanpa ide yang 
jelas. Atau mungkin kita bisa lihat bagaimana kebun binatang di Limboto. Dan 
masih banyak lagi praksis tanpa didasari gagasan yang kuat.

Kita mending berkelahi di awal ttg gagasan. Daripada berkelahi karena salah di 
praksis.






Terima Kasih


Funco TanipuFrom:  abdul ayub rasyid_ayub@ yahoo.com
Date: Tue, 6 Apr 2010 00:25:48 +0800 (SGT)To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. 
comSubject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai

 




  
  
  terlalu banyak teori juga susah.tp memang bergitulah kalo debat 
akademis 
kalo  saya yang jadi masalah cuma bagaimana menjembatani link yang putus antara 
ruang kuliah dan dunia kerja.
di jakarta semacam  trisakti saja belum mampu menyiapkan lulusan yang benar 
benar mampu untuk kerja padahal dia adalah kampus paling mahal dan sangat 
berkualitas  apalagi bila di bandingkan dgn gtlo...padahal penjurusan nya 
sangat2 detail seperti tranportasi. ..masi dibagi lagi darat laut dan udara..
ada bnyak solusi sebenarnya salah satunya di banyakin dosen2 yang berlatar 
praktisi...yang benar2 sngat2 ahli di dunia kerja.bukan akadrmis yang cuma 
pintar teori namun apapun ushanya tersrah yang pintar2 cuma bagaimana lulusan 
bisa kerja!!! itu saja
kalo di pikir2 di gtlo yang kerja aja masih banyak yang belum pintar tenaga 
masi banyak yang dari jawa
 gimana yang baru lulus!!!
hehehehh tenaga bo habis di buttola deng di proyek2 yang kaseh abis anggaran


--- Pada Ming, 4/4/10, Funco Tanipu funcotanipu@ gmail.com menulis:

Dari: Funco Tanipu funcotanipu@ gmail.com
Judul: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai
Kepada: Gorontalo Maju gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Tanggal: Minggu, 4 April, 2010, 7:56 PM







 




  
  
  













I am happy with your statement about 'long sleeping'. As long as 47 years we 
were long sleeping. I wish that you can be the man who will give a motivation 
for new rector.

I hope you can be the man who can open the networking in Germany for Gorontalo 
State University for scholaships, fundding and cooperations with center of 
study.

A question for you, when will you back here... We will appraciated if you will 
be back earlier.

Warm Regards,
FT



Terima Kasih


Funco TanipuFrom:  Yayu Arifin yayujahjaarifin@ yahoo.co. id
Date: Mon, 5 Apr 2010 11:19:50 +0800 (SGT)To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. 
comSubject: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai

 




  
  
  you are right man, i just for two months in UNG last year and i got 
headache. Alhamdulillah we find out how to improve a little bit, InsyaAllah i 
would like to do more when i arrived. 
But it is indeed very hard to make people aware that there is something wrong 
since they were so long sleeping in that groove. No body want to be disturbed 
when  they are in that situation (it is called groovy feeling probably equal to 
steady state). 

--- Pada Sen, 5/4/10, Funco Tanipu funcotanipu@ gmail.com menulis:

Dari: Funco Tanipu funcotanipu@ gmail.com
Judul: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum

Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai

2010-04-04 Terurut Topik Yayu Arifin
you are right man, i just for two months in UNG last year and i got headache. 
Alhamdulillah we find out how to improve a little bit, InsyaAllah i would like 
to do more when i arrived. 
But it is indeed very hard to make people aware that there is something wrong 
since they were so long sleeping in that groove. No body want to be disturbed 
when  they are in that situation (it is called groovy feeling probably equal to 
steady state). 

--- Pada Sen, 5/4/10, Funco Tanipu funcotan...@gmail.com menulis:

Dari: Funco Tanipu funcotan...@gmail.com
Judul: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai
Kepada: Gorontalo Maju gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 5 April, 2010, 8:35 AM















 
 



  



  
  
  

Luar biasa pertengkaran kita ini. Baru kali ini saya melihat milis ini 
ribut hanya dengan satu topik; UNG. 



Pertengkaran ini menunjukkan bahwa disamping banyak harapan thdp UNG, banyak 
pula rupanya masalah yang kini. kita warisi.



Mengenai hal diatas, saya kira berjubelnya harapan tak lepas dari banyaknya 
masalah yang ada. Setiap kelahiran setitik harapan, selalu dikarenakan ada 
titik yang ingin diperbaiki.



UNG telah memasuki hampir 50 tahun berdiri kokoh di bumi Gorontalo, dinding 
ruangan dan kilasan dokumen foto terlihat kusam menunjukkan rentanya usia UNG. 
Tinggal 3 tahun lagi UNG akan memasuki tahun emas. Tahun yang dinanti-nantikan 
untuk patokan melakukan lompatan ke arah yang lebih baik.



Di usia ke 47 ini, kita masih berada diperdebatan bagaimana memulai? Terus 
terang, kita cukup terlambat dari yang lain. Tidak usah kita berbicara terlalu 
jauh dengan membandingkan UNG dengan negara lain. Kita lihat saja UNSRAT, UNHAS 
yang masih satu daratan dengan UNG. Tidak usah bermimpi dulu bagaimana berlevel 
world, utk menjadi baik di level regional saja kita cukup keteteran.



Tumpukan harapan terlalu banyak yang kemudian signifikan dengan berjubelnya 
masalah. Tantangan Rektor baru kedepan belum akan bicara tentang skenario masa 
depan, Rektor kita akan dihadapkan pada bertebarannya masalah yang mesti di 
selesaikan.



Tetapi, saya kira ini bukan saja kerja Rektor saja. Basri Amin pernah 
mengatakan ke saya bahwa Universitas terlalu besar jika hanya diserahkan ke 
seorang Rektor. Rektor sebenarnya hanyalah salah satu tools dalam menyelesaikan 
hal-hal yang belum selesai.



Apa yang kemudian menjadi perdebatan mulai dari landasan filosofis yang 
kemudian diderivasi ke hal-hal teknis, saya kira letaknya pada perbedaan 
metodologi dalam memandang masalah dan harapan. Ada yang mendekati masalah dan 
harapan dengan pendekatan mekanistik, ada yang berpendekatan dekonstruktif, ada 
pula yang berpendekatan historical melulu.



Semua pendekatan benar, karena di setiap pendekatan selalu ada harapan untuk 
memperbaiki. Ada keinginan menjadi tukang sapu masalah. 



Dari pertengkaran ini bisa dilihat bahwa banyak hal-hal yang belum selesai. 
Kita memiliki resources yang kuat, resources itu berupa kualifikasi SDM, 
keinginan dan niat yang kuat.



Saya jika mengutip pengantar editor buku Energi Peradaban, bahwa di UNG itu 
orang-orangnya  biasa saja, yang luar biasa pada orang-orang itu adalah 
kemampuan mereka menembus batas, melintasi rintangan dan menguak tabir. UNG 
punya itu. 



Saya banyak mengulas hal-hal yang tidak teknis karena kita cukup kedodoran di 
wilayah paradigma dan fondasi fikir. Persoalan teknis kadang dianggap sebagai 
pangkal masalah. Padahal, letaknya bukan disitu. Fondasi pengetahuan yang 
ditanamkan 47 tahun lalu, telah dicabik-cabik oleh orang-orang yang 
kepentingannya menumpuk kapital melulu.



Maka, menurut saya yang mesti dilakukan adalah bagaimana keinginan mencapai 
masa keemasan UNG adalah menggali harapan dan memetakan masalah di tingkat 
prodi/jurusan. Kedua, data harapan dan masalah digali dengan model FGD agar 
lebih representatif, disamping itu juga model diskusi yang tertulis mesti 
segera dilakukan, agar dokumentasi ide bisa linier dengan praksisnya.



Berikutnya, peta harapan dan masalah kemudian dirancang secara canggih untuk 
dimasukkan dalam Renstra kedepan. Memang, selama ini problem representasi di 
UNG kita hampir diabaikan. Semua dianggap umum, general dan bahkan sama. 
Pendekatan representatif ini akan menjembatani seluruh keinginan dari elemen 
kampus.



Selain itu, yang perlu dibenahi adalah model pengawasan internal. Pengawasan 
atau katakanlah evaluasi mestinya dilakukan secara periodik dan reguler. Agar 
akuntabilitas bisa terjamin. Pada titik ini, publik mesti dilibatkan secara 
penuh. UNG mesti menjadi kampus terbuka untuk publik. 



Saya cukup geli dengan banyaknya hal-hal yang belum selesai. Hal yang mesti 
diselesaikan adalah naluri. Naluri yang mesti dibenahi. Terus terang di kampus 
kita ada yang bernaluri ilmuwan, ada yang bernaluri bandit dan bahkan ada yang 
bernaluri bedebah..



Ini kerja-kerja yang jika diurut, sangatlah banyak. Tetapi, sekali lagi, 
Universitas terlalu penting jika 

Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai

2010-04-04 Terurut Topik Funco Tanipu

I am happy with your statement about 'long sleeping'. As long as 47 years we 
were long sleeping. I wish that you can be the man who will give a motivation 
for new rector.

I hope you can be the man who can open the networking in Germany for Gorontalo 
State University for scholaships, fundding and cooperations with center of 
study.

A question for you, when will you back here... We will appraciated if you will 
be back earlier.

Warm Regards,
FT




Terima Kasih


Funco Tanipu

-Original Message-
From: Yayu Arifin yayujahjaari...@yahoo.co.id
Date: Mon, 5 Apr 2010 11:19:50 
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai

you are right man, i just for two months in UNG last year and i got headache. 
Alhamdulillah we find out how to improve a little bit, InsyaAllah i would like 
to do more when i arrived. 
But it is indeed very hard to make people aware that there is something wrong 
since they were so long sleeping in that groove. No body want to be disturbed 
when  they are in that situation (it is called groovy feeling probably equal to 
steady state). 

--- Pada Sen, 5/4/10, Funco Tanipu funcotan...@gmail.com menulis:

Dari: Funco Tanipu funcotan...@gmail.com
Judul: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai
Kepada: Gorontalo Maju gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 5 April, 2010, 8:35 AM















 
 



  



  
  
  

Luar biasa pertengkaran kita ini. Baru kali ini saya melihat milis ini 
ribut hanya dengan satu topik; UNG. 



Pertengkaran ini menunjukkan bahwa disamping banyak harapan thdp UNG, banyak 
pula rupanya masalah yang kini. kita warisi.



Mengenai hal diatas, saya kira berjubelnya harapan tak lepas dari banyaknya 
masalah yang ada. Setiap kelahiran setitik harapan, selalu dikarenakan ada 
titik yang ingin diperbaiki.



UNG telah memasuki hampir 50 tahun berdiri kokoh di bumi Gorontalo, dinding 
ruangan dan kilasan dokumen foto terlihat kusam menunjukkan rentanya usia UNG. 
Tinggal 3 tahun lagi UNG akan memasuki tahun emas. Tahun yang dinanti-nantikan 
untuk patokan melakukan lompatan ke arah yang lebih baik.



Di usia ke 47 ini, kita masih berada diperdebatan bagaimana memulai? Terus 
terang, kita cukup terlambat dari yang lain. Tidak usah kita berbicara terlalu 
jauh dengan membandingkan UNG dengan negara lain. Kita lihat saja UNSRAT, UNHAS 
yang masih satu daratan dengan UNG. Tidak usah bermimpi dulu bagaimana berlevel 
world, utk menjadi baik di level regional saja kita cukup keteteran.



Tumpukan harapan terlalu banyak yang kemudian signifikan dengan berjubelnya 
masalah. Tantangan Rektor baru kedepan belum akan bicara tentang skenario masa 
depan, Rektor kita akan dihadapkan pada bertebarannya masalah yang mesti di 
selesaikan.



Tetapi, saya kira ini bukan saja kerja Rektor saja. Basri Amin pernah 
mengatakan ke saya bahwa Universitas terlalu besar jika hanya diserahkan ke 
seorang Rektor. Rektor sebenarnya hanyalah salah satu tools dalam menyelesaikan 
hal-hal yang belum selesai.



Apa yang kemudian menjadi perdebatan mulai dari landasan filosofis yang 
kemudian diderivasi ke hal-hal teknis, saya kira letaknya pada perbedaan 
metodologi dalam memandang masalah dan harapan. Ada yang mendekati masalah dan 
harapan dengan pendekatan mekanistik, ada yang berpendekatan dekonstruktif, ada 
pula yang berpendekatan historical melulu.



Semua pendekatan benar, karena di setiap pendekatan selalu ada harapan untuk 
memperbaiki. Ada keinginan menjadi tukang sapu masalah. 



Dari pertengkaran ini bisa dilihat bahwa banyak hal-hal yang belum selesai. 
Kita memiliki resources yang kuat, resources itu berupa kualifikasi SDM, 
keinginan dan niat yang kuat.



Saya jika mengutip pengantar editor buku Energi Peradaban, bahwa di UNG itu 
orang-orangnya  biasa saja, yang luar biasa pada orang-orang itu adalah 
kemampuan mereka menembus batas, melintasi rintangan dan menguak tabir. UNG 
punya itu. 



Saya banyak mengulas hal-hal yang tidak teknis karena kita cukup kedodoran di 
wilayah paradigma dan fondasi fikir. Persoalan teknis kadang dianggap sebagai 
pangkal masalah. Padahal, letaknya bukan disitu. Fondasi pengetahuan yang 
ditanamkan 47 tahun lalu, telah dicabik-cabik oleh orang-orang yang 
kepentingannya menumpuk kapital melulu.



Maka, menurut saya yang mesti dilakukan adalah bagaimana keinginan mencapai 
masa keemasan UNG adalah menggali harapan dan memetakan masalah di tingkat 
prodi/jurusan. Kedua, data harapan dan masalah digali dengan model FGD agar 
lebih representatif, disamping itu juga model diskusi yang tertulis mesti 
segera dilakukan, agar dokumentasi ide bisa linier dengan praksisnya.



Berikutnya, peta harapan dan masalah kemudian dirancang secara canggih untuk 
dimasukkan dalam Renstra kedepan. Memang, selama ini problem representasi di 
UNG kita hampir diabaikan. Semua dianggap umum, general dan bahkan sama. 
Pendekatan representatif ini akan menjembatani seluruh keinginan

Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai

2010-04-04 Terurut Topik halalutu
Alhamdulillah ti Opa Halalutu so meninggal,jadi beliau tidak perlu lagi 
bersedih kalo dengar ada yang bilang cuma tidor...


Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: Funco Tanipu funcotan...@gmail.com
Date: Mon, 5 Apr 2010 02:56:44 
To: Gorontalo Majugorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai


I am happy with your statement about 'long sleeping'. As long as 47 years we 
were long sleeping. I wish that you can be the man who will give a motivation 
for new rector.

I hope you can be the man who can open the networking in Germany for Gorontalo 
State University for scholaships, fundding and cooperations with center of 
study.

A question for you, when will you back here... We will appraciated if you will 
be back earlier.

Warm Regards,
FT




Terima Kasih


Funco Tanipu

-Original Message-
From: Yayu Arifin yayujahjaari...@yahoo.co.id
Date: Mon, 5 Apr 2010 11:19:50 
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai

you are right man, i just for two months in UNG last year and i got headache. 
Alhamdulillah we find out how to improve a little bit, InsyaAllah i would like 
to do more when i arrived. 
But it is indeed very hard to make people aware that there is something wrong 
since they were so long sleeping in that groove. No body want to be disturbed 
when  they are in that situation (it is called groovy feeling probably equal to 
steady state). 

--- Pada Sen, 5/4/10, Funco Tanipu funcotan...@gmail.com menulis:

Dari: Funco Tanipu funcotan...@gmail.com
Judul: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai
Kepada: Gorontalo Maju gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 5 April, 2010, 8:35 AM















 
 



  



  
  
  

Luar biasa pertengkaran kita ini. Baru kali ini saya melihat milis ini 
ribut hanya dengan satu topik; UNG. 



Pertengkaran ini menunjukkan bahwa disamping banyak harapan thdp UNG, banyak 
pula rupanya masalah yang kini. kita warisi.



Mengenai hal diatas, saya kira berjubelnya harapan tak lepas dari banyaknya 
masalah yang ada. Setiap kelahiran setitik harapan, selalu dikarenakan ada 
titik yang ingin diperbaiki.



UNG telah memasuki hampir 50 tahun berdiri kokoh di bumi Gorontalo, dinding 
ruangan dan kilasan dokumen foto terlihat kusam menunjukkan rentanya usia UNG. 
Tinggal 3 tahun lagi UNG akan memasuki tahun emas. Tahun yang dinanti-nantikan 
untuk patokan melakukan lompatan ke arah yang lebih baik.



Di usia ke 47 ini, kita masih berada diperdebatan bagaimana memulai? Terus 
terang, kita cukup terlambat dari yang lain. Tidak usah kita berbicara terlalu 
jauh dengan membandingkan UNG dengan negara lain. Kita lihat saja UNSRAT, UNHAS 
yang masih satu daratan dengan UNG. Tidak usah bermimpi dulu bagaimana berlevel 
world, utk menjadi baik di level regional saja kita cukup keteteran.



Tumpukan harapan terlalu banyak yang kemudian signifikan dengan berjubelnya 
masalah. Tantangan Rektor baru kedepan belum akan bicara tentang skenario masa 
depan, Rektor kita akan dihadapkan pada bertebarannya masalah yang mesti di 
selesaikan.



Tetapi, saya kira ini bukan saja kerja Rektor saja. Basri Amin pernah 
mengatakan ke saya bahwa Universitas terlalu besar jika hanya diserahkan ke 
seorang Rektor. Rektor sebenarnya hanyalah salah satu tools dalam menyelesaikan 
hal-hal yang belum selesai.



Apa yang kemudian menjadi perdebatan mulai dari landasan filosofis yang 
kemudian diderivasi ke hal-hal teknis, saya kira letaknya pada perbedaan 
metodologi dalam memandang masalah dan harapan. Ada yang mendekati masalah dan 
harapan dengan pendekatan mekanistik, ada yang berpendekatan dekonstruktif, ada 
pula yang berpendekatan historical melulu.



Semua pendekatan benar, karena di setiap pendekatan selalu ada harapan untuk 
memperbaiki. Ada keinginan menjadi tukang sapu masalah. 



Dari pertengkaran ini bisa dilihat bahwa banyak hal-hal yang belum selesai. 
Kita memiliki resources yang kuat, resources itu berupa kualifikasi SDM, 
keinginan dan niat yang kuat.



Saya jika mengutip pengantar editor buku Energi Peradaban, bahwa di UNG itu 
orang-orangnya  biasa saja, yang luar biasa pada orang-orang itu adalah 
kemampuan mereka menembus batas, melintasi rintangan dan menguak tabir. UNG 
punya itu. 



Saya banyak mengulas hal-hal yang tidak teknis karena kita cukup kedodoran di 
wilayah paradigma dan fondasi fikir. Persoalan teknis kadang dianggap sebagai 
pangkal masalah. Padahal, letaknya bukan disitu. Fondasi pengetahuan yang 
ditanamkan 47 tahun lalu, telah dicabik-cabik oleh orang-orang yang 
kepentingannya menumpuk kapital melulu.



Maka, menurut saya yang mesti dilakukan adalah bagaimana keinginan mencapai 
masa keemasan UNG adalah menggali harapan dan memetakan masalah di tingkat 
prodi/jurusan. Kedua, data harapan dan masalah digali dengan model FGD agar 
lebih representatif