RE: [iagi-net-l] Cekungan Baturetno
Tanya saja ke Pak Surono Mas Yudi, ini E-Mailnya. US [EMAIL PROTECTED]; -Original Message- From: yudi r [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, April 20, 2007 10:23 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Cekungan Baturetno Pak Purna.. Setahu saya P3G Bandung pada tahun 2004/2005 punya program penelitian di daerah cekungan Baturetno, kalo tidak salah kerjasama dengan UGM. Kemudian ada sebagian yang sudah dipublikasikan, salah satunya ; Surono, 2005 "Sejarah Aliran Bengawan Solo : Hubungannya dengan Cekungan Baturetno Kab. Wonogiri, Jateng" diterbitkan oleh Publikasi Ilmiah Pendidikan dan Pelatihan Geologi (Pusdiklat Geologi) Bandung, Vol I No.2. Sayang saya hanya punya hardcopynya, nanti saya cek teman2 kalo2 ada versi softcopynya pa... Salam Yudi --- Yahdi Zaim <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Pak Purna Yth., > Setahu saya, teman2 Dosen dari Geologi UGM pernah > (sering) melakukan penelitian geologi Cekungan > Baturetno. Coba Anda menghubungi Bapak2 Sugeng > Wijono,Sriyono, Widiasmoro dll, beliau2 punya data > yang lengkap, baik > struktur,sedimentologi,stratigrafi dan paleontologi > (vertebrata dan mungkin juga polennya) dan sangat > mungkin juga tentang sejarah (geologi) pembentukan > cekungan Baturetno. > > > Wassalam, > > Yahdi Zaim > Prodi Teknik Geologi, > KK Geologi dan Paleontologi, > FIKTM ITB > - Original Message - > From: Purna Sulastya Putra > To: iagi-net@iagi.or.id > Sent: Tuesday, April 17, 2007 11:34 AM > Subject: [iagi-net-l] Cekungan Baturetno > > > Kepada Bapak2 n Ibu2 serta Rekan2 semua.. > > Bagaimana pembentukan Cekungan Baturetno (yang > terdapat di daerah Wonogiri) yang berisi > endapan-endapan Kuarter, yang menurut penelitian > terdahulu adalah berisi endapan-endapan braided > stream dan endapan danau yang berupa lempung hitam? > > Mohon masukannya.. > > Terima kasih, > > salam, > > Purna > > > - >Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract > by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint > Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, > and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, > Bali Convention Center, 13-16 November 2007 > > To unsubscribe, send email to: > iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, > send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran > iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma > Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: > Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. > Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta > Damayanti IAGI-net Archive 1: > http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: > http://groups.yahoo.com/group/iagi > > > > -- > Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru! > > > > > -- > Ahhh...imagining that irresistible "new car" > smell? > Check out new cars at Yahoo! Autos. __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara
Re: [iagi-net-l] Cekungan Baturetno
Pak Purna.. Setahu saya P3G Bandung pada tahun 2004/2005 punya program penelitian di daerah cekungan Baturetno, kalo tidak salah kerjasama dengan UGM. Kemudian ada sebagian yang sudah dipublikasikan, salah satunya ; Surono, 2005 "Sejarah Aliran Bengawan Solo : Hubungannya dengan Cekungan Baturetno Kab. Wonogiri, Jateng" diterbitkan oleh Publikasi Ilmiah Pendidikan dan Pelatihan Geologi (Pusdiklat Geologi) Bandung, Vol I No.2. Sayang saya hanya punya hardcopynya, nanti saya cek teman2 kalo2 ada versi softcopynya pa... Salam Yudi --- Yahdi Zaim <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Pak Purna Yth., > Setahu saya, teman2 Dosen dari Geologi UGM pernah > (sering) melakukan penelitian geologi Cekungan > Baturetno. Coba Anda menghubungi Bapak2 Sugeng > Wijono,Sriyono, Widiasmoro dll, beliau2 punya data > yang lengkap, baik > struktur,sedimentologi,stratigrafi dan paleontologi > (vertebrata dan mungkin juga polennya) dan sangat > mungkin juga tentang sejarah (geologi) pembentukan > cekungan Baturetno. > > > Wassalam, > > Yahdi Zaim > Prodi Teknik Geologi, > KK Geologi dan Paleontologi, > FIKTM ITB > - Original Message - > From: Purna Sulastya Putra > To: iagi-net@iagi.or.id > Sent: Tuesday, April 17, 2007 11:34 AM > Subject: [iagi-net-l] Cekungan Baturetno > > > Kepada Bapak2 n Ibu2 serta Rekan2 semua.. > > Bagaimana pembentukan Cekungan Baturetno (yang > terdapat di daerah Wonogiri) yang berisi > endapan-endapan Kuarter, yang menurut penelitian > terdahulu adalah berisi endapan-endapan braided > stream dan endapan danau yang berupa lempung hitam? > > Mohon masukannya.. > > Terima kasih, > > salam, > > Purna > > > - >Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract > by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint > Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, > and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, > Bali Convention Center, 13-16 November 2007 > > To unsubscribe, send email to: > iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, > send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran > iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma > Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: > Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. > Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta > Damayanti IAGI-net Archive 1: > http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: > http://groups.yahoo.com/group/iagi > > > > -- > Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru! > > > > > -- > Ahhh...imagining that irresistible "new car" > smell? > Check out new cars at Yahoo! Autos. __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
RE: [iagi-net-l] high nitrogen
Pak Sukanto, Kandungan N2 di udara bebas 78 %. Kandungan N2 di gas-gas Indonesia umumnya di bawah 10 %, kebanyakan 0-5 %. Harus dicek dulu dari analisis kimia itu apakah itu nilai raw data gas content atau hasil normalisasi, kemudian apakah itu normalisasi terhadap total gas (non HC + HC gas), atau normalisasi terhadap non HC gas saja. Kalau itu sudah hasil normalisasi terhadap total gas, rasanya sangat anomali. Gas nitrogen di reservoir bisa sangat tinggi (>50 % misalnya) bila gas itu berasal dari high-maturity coals, khususnya bila SR berada di final stages of generation (VR > 4%) dan perangkapnya adalah late-formed traps (OilTracers, 2006). Nitrogen juga bisa berasal dari magmatic sources walaupun sangat jarang. Clay diagenesis juga bisa sebagai sumber nitrogen. Ammonium yang mengganti potassium akan dilepaskan selama terjadi transformasi metastable clays (illite-smectite, atau smectite) menjadi illite. Ammonium ini kemudian akan teroksidasi secara anorganik atau secara organik dengan bantuan bakteri menjadi molecular nitrogen. Karena nitrogen tidak terlarut di saline pore waters, maka nitrogen masuk ke fase gas, khususnya dalam lingkungan evaporitik. Nitrogen ini kemudian akan termigrasi ke late-formed traps. Saya pikir, pra-syarat SR masuk ke VR > 4 % dan lingkungan evaporitik tak ada/ jarang sekali ada di Indonesia. Maka, sebaiknya pak Sukanto cek lagi datanya dulu sebelum percaya bahwa itu memang 50 %. Kalau memang benar 50 % kita bahas saja gas habitat-nya apakah memenuhi syarat untuk bisa menghasilkan gas nitrogen 50 %. Salam, awang -Original Message- From: Sukanto [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, April 20, 2007 10:04 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] high nitrogen Teman Sejawat IIAGI, Mohon pencerahan apakah ada yang menemukan kandungan nitrogen di reservoir sampai diatas 50 %(?). Karena kalau gak salah di udara bebas saja kandungan N2 itu 50 - 60 %. Perlu diketahui bahwa hasil high N2 ( 50% ) didapat dari FIT ( thn 2000 ). Salam Sukanto
[iagi-net-l] high nitrogen
Teman Sejawat IIAGI, Mohon pencerahan apakah ada yang menemukan kandungan nitrogen di reservoir sampai diatas 50 %(?). Karena kalau gak salah di udara bebas saja kandungan N2 itu 50 - 60 %. Perlu diketahui bahwa hasil high N2 ( 50% ) didapat dari FIT ( thn 2000 ). Salam Sukanto
RE: [iagi-net-l] Erupsi Gununglumpur 2000 BC : Kiamat di Sodom dan Gomora
Mas Awang, Terimakasih, atas gambarnya. Super continent cyle. Dari data Collins, 2003, terlihat pergerakan ke timur laut itu, adalah, yang saya sebut gerak orde siklus 7 Ga. Dan ini adalah sebenarnya gerak SEMPOL "Seven clock wise rotation Evolving Mid Pangea Over 7 Ga Long", terpusat di titik M, terletak di Katulistiwa pada 50 derajat Bujur Timur, di Laut Somali. Gerak CCW "Counter Clock Wise" yang di sebutkan Mas Awang adalah gerak 700 Ma. Sejak 247 Ma, hingga kini, 20 April 2007, CCW ini mebuka "divergent" pada the lastest Super continent cycle 700 Ma", menjadikan Pangea terpecah menjadi 6 Megalempeng: EurAsia, N America, South America, Africa, Antartic, IndiaAustralia. Dengan Panthalassa, semua menjadi 7 Megalempeng. Ya ada 7 lagi. Lempeng itu, Pangea dan Phantalassa, menempel diatas Lithosfer, yang hanya 70 km tebalnya, 1 % dari seluruh jari-jari bumi yang 6370 km. Lithosfer adalah rigid di banding 99 % lapisan bumi lain di bawahnya yang liat dan cair relatifnya. Lithosfer hanya mengambang, ya mengambang di atas astesnosfer, di mana ada gelombang ARIF "Alternating compression-extention Result in Imaging a Form of wave". Dengan pereode sekitar 5-7 km, 50-70 km, 500-700 km, 500 km -7000 km. Yang sudah saya perbaiki pada terori lempeng, adalah usulan bahwa lempeng tidaklah saling dorong mendorong, atawa tarik menarik, instead bahwa Lithosfer hanya mengikuti kemauan astenosfer yang bergelombang ARIF itu. Pun, perlu lebih 200 th untuk kini kalimat yang dulu: "Present is the key to the past", di saya tambahkan menjadi "Present is the key to the past. The present and the past , are the key to the future (Maryanto, 2004, paper HAGI Yogya". Planetary cyclone. Ada siklun: gelombang ARIF berpusat di pusat bumi, menggerakkan semua lapisan, dengan energi nuklir kuat dan nuklir lemah, menjadi 3 pasang planetary cyclone, yang dari pusat hingga luar bumi, dengan di permukaannya di : 1. AAN "Anticline of Arabian-Nubian", sebagai pusat Pangea (darat), berpasangan dengan pusat Panthalassa, laut (dekat Tahiti). 2. Antartic (darat), di utara, berpasangan dengan Laut Antartic (laut), di utara. 3. Carribean Sea, barat, berpasangan dengan Banda Sea, timur. Itulah maka ada tiga, ya hanya 3 gaya sigma, yang di permukaan bumi mengontrol semua global wrench fault in the globe. Ke enam titik pdi permukaan bumi itu, menimbulkan gelombang ARIF berpusat di titik itu, dengan pereode, ya tadi 5-7 km, antiklin kecil, 50-70 km jarak subbasin, antiklin besar (kayak Minas, Duri Bangko Fields), 500-700 km jartak anatar basin : North, Central, South Sumatra, NW Jawa, CE Java, dst hingga Laut Banda. Juga dari laut banda ke segala arah, membentuk 70 basin di Indonesia. Ya 70 nongol lagi kan ? Stratigrafi: Starigrafi menjadi pereode 7 ga, 700 Ma, 70 Ma, 7 Ma, ..., 7 annum. SLEMAN "Stratigraphy Lexicon Elevates Mines Available Nomenclature" sudah di buat th 2005. Dan 18 basin di Indonesia, dari ujung barat ke ujung timur, sudah di tunjukkan umur-umur, hingga data tahun, bukan hanya Ma, untuk tiap formasinya. Kosmos: Nah, sebenarnya ukuran terkecil, pre-elementary particle hingga jagadraya, "buwana", "rat", ukuran 10^-14 meter (nuklei), hingga jagadraya, 10^28 meter. Telah di daftar detil tiap kelipatan 10 m, di sebut PAKEM "Physical Arrangement Knowledge of ecosystem of Masses". Dan di situ ada 7 lapis di mana ada dunia di setiap tambahan kelipatan 10^7. Ada angka 7 lagi kan ? Gimana hay? Kepriben ? Tak iye dhen mas Dhen ? Banyak sekali lho angka 7 yang belum ku keluarin, tapi itu dulu. LAIR " Low Atmospheric globally as Initiation of Regeneration". Adalah tempat-tempat lair: 1. Prokariote 3.2 Gaa "Giga annum ago" 2. Mamalia, break-up Pangea 247 Maa 3. Apes 50.374 Maa, 4. Homohomosapiens 3.5 Maa 5. Kebudayaan 3500 BC 6. Cacar th 1942 (Indonesia mulai dari Kebumen, jadikan perlunya dokter di Indonesia, Louis Paster mulai berperan) 7. Flue burung 1912 (ini paling kuat 1918-1919 dari China ke Eropa, setelah perang dunia I). 8. AIDS 1982. dst. Kita bisa prediksi kedepan kan ? Salam, Maryanto Sempol itu "lotus", teratai. Wong Sempol itu, gag kuat beli mobil "Lotus", mimpikan saja gag bisa. From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, April 20, 2007 8:13 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Erupsi Gununglumpur 2000 BC : Kiamat di Sodom dan Gomora Pak Agus, silakan. Semoga bisa termuat gambarnya. Gambar2 berasal dari berbagai sumber (peta Perjanjian Lama Rowler, 1965, dan buku2 geologi (Allen & Allen, 1998; Press dan Siever, 1998). Betul, Arabian Plate bergerak secara translasi ke timurlaut sambil berotasi CCW dengan pivot point di utara Terusan Suez. Salam, Awang
Re: [iagi-net-l] GEMS LOVERS : MENGENAL TEKTIT / METEORIT
Wah buku ini sudah terlalu tua utk mengenai tektit. - Original Message - From: miko To: IAGI Sent: Friday, April 20, 2007 5:58 AM Subject: Re: [iagi-net-l] GEMS LOVERS : MENGENAL TEKTIT / METEORIT Pak Yatno dan rekan-rekan Gems Lovers yang budiman, Terima kasih Pak Yatno atas pencerahan dan keterangan tambahannya. Barangkali ada rekan-rekan yang tertarik untuk lebih mendalami masalah tektit dan meteorit, selain dari internet, dipersilahkan baca buku dasar berjudul : TEKTITES ( John A.O'Keefe, The University of Chicago, 1963 ) dan METEORITES AND THEIR ORIGIN ( GJH McCall, 1973 ). Salam batumulia, mang Okim - Original Message - From: Y S Yuwono To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, April 19, 2007 2:15 PM Subject: Re: [iagi-net-l] GEMS LOVERS : MENGENAL TEKTIT / METEORIT Rekan millist yth. Saya ada sedikit pencerahan mengenai tektit ini. Dulu tektit memang dianggap sejenis meteorit tetapi secara genetis dia sebetulnya bukan meteorit. Originnya memang karena impact meteorit dengan permukaan bumi yang menghasilkan ledakan sehingga tanah/ batuan dipermukaan bumi mencair dan membeku dengan cepat membentuk butiran gelas mirip sekali obsidian seperti Mas Miko infokan itu. Sedangkan meteorit sendiri berkomposisi sangat berbeda. Ada dua kelompok yang disebut Chondrite dan Achondrite. Meteorit inilah yang betul-betul material extra-terestrial dan diyakini mempunyai komposisi mirip komposisi BULK-EARTH sebelum bumi mengalami diferensiasi membentuk inti-mantel-kerak yaitu saat masih homogen. Meteorit pada umumnya berkomposisi metalifere (Fe-Ni) sampai berkomposisi mirip batuan ultra basa jenis pyroxenite/ dunite. Disebut CHONDRITE karena meteorit ybs berstruktur CHONDRULE yaitu semacam tekstur cumulophyric (dalam bat beku) di mana chodrule-nya terdiri dari kristal-kristal Cpx, Olivin dan Plagioklas (jarang). Sedangkan ACHONDRITE tidak memperliatkan tekstur/struktur chondrule. Berat meteorit bisa beberapa gram sampai 6 ton yang ditemulan di Siberia. Jadi jangan rancu pengertian tektit dan meteorit. TEKTIT BUKAN PECAHAN METEORIT. Sekian dulu penjelasan singkat dari saya. Salam Yatno - Original Message - From: miko To: IAGI Sent: Friday, April 06, 2007 3:12 AM Subject: [iagi-net-l] GEMS LOVERS : MENGENAL TEKTIT / METEORIT Rekan-rekan Gems Lovers IAGI yang budiman, Di hari libur wafatnya Nabi Isa Alaihissalam ini yang dilanjutkan dengan week end panjang , mang Okim ingin ngajak rekan-rekan gems-lovers IAGI untuk mengenal sedikit tentang batuan tektit . Kebetulan sekali mang Okim punya koleksi tektit lumayan banyak, hampir seribuan. Tentunya sejumlah ini tidak sekaligus mang Okim miliki, melainkan sedikit demi sedikit. Ada yang dibeli di Balikpapan dan Martapura , dan ada juga yang dibeli di Jatinegara, Sukabumi, Solo, dan di beberapa pasar batumulia lainnya. Bahkan ada juga yang berupa oleh-oleh dari Vietnam ( dari Pak Ustaz H. Rachman Abbas sewaktu beliau masih aktif di bisnis migas ). Tektit adalah batuan kecil berwarna hitam yang tersusun dari gelas silikat dan dipercaya sebagai meteorit yang datang dari luar angkasa atau extra-terrestrial. Beberapa ahli berpendapat bahwa tektit adalah serpihan batu bulan yang terlempar akibat benturan dahsyat dari benda-benda besar yang jatuh ke permukaannya. Beberapa ahli lain berpendapat bahwa tektit adalah pecahan dari meteorit besar yang saling berbenturan yang pecahannya masuk ke atmosfir bumi berupa benda-benda meleleh ( tektit = tektos = melted = meleleh ). Lokasi ditemukannya tektit tersebar di daerah-daerah tertentu misalnya Australia dan Tasmania ( australites ), Texas ( bediasites ), Indo - Cina ( indochinites ), Malaysia ( malaysianites ), Checoslovakia ( moldavites ), Luzon ( philipinites atau rizalites ) , Billiton ( billitonites = batu satam ), Martapura ( batu kelulut ), Jawa Tengah ( javanites = batu meteor ), dan lain-lain. Umur tektit ketika sampai di permukaan bumi berbeda-beda. Dengan metode kalium argon, tektik Amerika Utara ditafsir berumur sekitar 34 juta tahun, Chekoslovakia sekitar 14,8 juta tahun, Indo-Cina, Indonesia dan Australia sekitar 600-700 tahun. Rekan-rekan Gems-Lovers IAGI yang budiman, Bentuk dan rupa tektit sangat dipengaruhi oleh mekanisme pembentukan dan proses erosi yang mengikutinya. Kecepatan gerak dan derajat rotasi pada waktu tektit menembus atmosfir bumi atau terlempar akibat benturan dengan permukaan bumi menyebabkan bentuk tektit sangat beragam misalnya bundar, lonjong, tear drop, buah pir, halter, tidak beraturan dengan lobang pelepasan gas berukuran besar, atau dengan goresan atau alur-alur tertentu ( lihat foto di bawah ). Permukaan tektit juga menunjukkan beragam rupa dan corak. Hal ini sangat dipengaruhi oleh proses geologi yang dialaminya sejak pembentukannya sampai tiba di tempat ditemuka
RE: [iagi-net-l] Erupsi Gununglumpur 2000 BC : Kiamat di Sodom dan Gomora
Mas Maryanto, Gempa 2000 BC di wilayah Palestina tersebut berdasarkan hasil penggalian arkeologi Fullbright dan Kyle (1924) yang sesuai dengan kisah gempa yang diceritakan di Kitab Kejadian 19 : 25. Simpangannya saya pikir tak akan lebih dari 5 tahun. Sangat jelas diceritakan di Kejadian 19 bahwa gempa terjadi dari subuh ke subuh. Hanya, kronologi di Alkitab tentu tak selalu eksak, sebab di mata Tuhan satu hari = 1000 tahun, 1000 tahun = satu hari (artinya relatif). Maka enam hari penciptaan di Kitab Kejadian tak harus ditafsirkan enam hari 12/24 jam, sebab bisa juga 6000 tahun, atau enam juta tahun, tetapi bisa juga enam hari menurut hitungan hari di tanah Palestina, dsb. Relatif. Nah, coba Mas Maryanto kaji keberadaan gempa tersebut dengan "primbon" SALAM. Banyak peristiwa historis yang terjadi berhubungan dengan gempa dalam 5000 tahun terakhir yang tak bisa didekati kronologinya oleh record gempa yang ada. Siapa tahu dengan grafik sinusoidal SALAM, gempa2 purba tersebut bisa tersingkap. Gelap di Mesir 3 hari dan terbelahnya Reed Sea (Laut Teberau) di sekitar Delta Nil yang digunakan Tuhan untuk menghukum bangsa Mesir dan menyeberangkan bangsa Israel ke tanah Palestina (Kitab Keluaran 10-14) barangkali ada hubungannya dengan letusan katastrofik gunungapi Thera di Laut Tengah yang sekaligus memusnahkan peradaban Atlantis. Ini terjadi sekitar 1500 BC (3500 tahun yang lalu). Kalau sinusoidal SALAM bisa mengidentifikasi letusan ultraPlinian ala Thera dan Krakatau, bisa banyak kasus bencana katastrofik masa lalu yang bisa diungkap. salam SALAM, awang -Original Message- From: Maryanto (Maryant) [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, April 19, 2007 6:43 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Erupsi Gununglumpur 2000 BC : Kiamat di Sodom dan Gomora Mas Awang, Wah mantab, filosof kita (eh ku ) ini. Juga filosof Bang Ahmiyul. Gempa, th 2000 BC itu erornya berapa Mas ? Seabad, dua abad, setahun, dua tahun ? Saya sedang mencari-cari tahun banyak gempa siklus 700 th. Siklus sinusoidal terhadap waktu, gempa banyak di zero-cross-down dan zero-cross-up sea level change. Atau, untuk kontinental ya kebalikannya. Itu berkorelasi dengan zero-cross-up dan zero cross down elevation. Waktu-waktu itulah akan basalt terendapkan. Juga tsunami dan gempa, gunung meletus. Tentu kita akan bisa prediksi lebih baik dengan adanya primbonku, terhadap gempa di Sodom dan Gumorah itu. Salam, Maryanto. _ From: Ahmiyul Rauf [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, April 18, 2007 2:04 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Erupsi Gununglumpur 2000 BC : Kiamat di Sodom dan Gomora Tulisan Pak Awang kali ini seolah mengamini berbagai pendapat yang sedang berkembang dalam beberapa milis dan blogs, bhw Jatim sedang menuju kehancurannya..Ada yang memprediksi bhw dalam jangka waktu 30 tahun luapan lumpur akan membanjiri kawasan sejauh Waru/Surabaya. Belum lagi kalau Allah menghendaki, Dia percepat aliran lumpur, sehingga yang harusnya habis dalam 30 tahun, ditumpahkannya dalam waktu 5 tahun.. Mudah saja bagi Allah utk berbuat demikian. Lagipula tenggelamnya satu peradaban tidak mesti membanding ke Sodom dan Gomorah; karena disekitar kita. Mengambil contoh kehancuran peradaban disekitar Borobudur, misalnya. Kita tidak punya bukti dosa apa yang telah diperbuat oleh penduduk waktu itu disekitar Borobudur (e.g. dikalangan Sodom dan Gomorah, ummat Nabi Luth, berkembang kebiasaan homoseks), namun pasti ada maksud tertentu dari Yang Maha Kuasa, sehingga Peradaban Borobudur dihancurkan lewat letusan G. Merapi, sehingga seluruh kawasan itu terbenam timbunan piroklastik, sebelum kemudian digali kembali oleh Raffles. LUSI tidak secara cepat menenggelamkan Porong. Kita tidak perlu menuduh siapapun yang berbuat dosa sehingga bencana ini datang. Namun kalau kita sebagai bangsa segera bertobat, lalu meminta kepada Allah agar bencana ini di hentikan, sebagai bangsa yang beriman insya Allah ada solusi terbaik ditunjukkanNya kepada kita. Wassalaamu'alaikum Ahmiyul Rauf -Original Message- From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, April 18, 2007 13:29 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Erupsi Gununglumpur 2000 BC : Kiamat di Sodom dan Gomora Hampir tiga tahun lalu di milis ini saya pernah menulis bahwa kiamat di Sodom dan Gomora adalah akibat bencana geologi. Kalau kita lihat geologi Palestina dan Laut Mati serta semua hasil penggalian arkeologi di wilayah ini, kita akan tahu bahwa di bawah Sodom dan Gomora terdapat tatanan kebencanaan geologi yang siap meletus kapan saja secara katastrofik. Dalam banyak kasus, kalau punya maksud tertentu, Tuhan jarang menciptakan sesuatu yang baru, Dia akan menggunakan tatanan yang telah diciptakan-Nya dan mendayagunakan-Nya. Banyak kisah-kisah menakjubkan di Perjanjian Lama yang bisa diterangkan sebagai masuk akal. Tetapi, hanyalah Tuhan yang berkuasa menggerakkan semua tatanan Bumi yang telah
RE: [iagi-net-l] Erupsi Gununglumpur 2000 BC : Kiamat di Sodom dan Gomora
Sebagai geologist sebenarnya kita sehari-hari disuguhkan bacaan ayat-ayat Allah yang terbentang dipermukaan bumi, juga bawah permukaan. Jadi kita sangat mengappreciate seorang geologist seperti Mas Agus, yang mengajar Agama Islam di kampus terbesar di Indonesia. Kita juga sedang men"challenge" seorang geosaintis, Pak Maryanto.. yang sedang meramu berbagai bukti untuk mendukung Teori SALAM. Sebuah buku juga sudah terbit beberapa tahun lalu, dikarang oleh seorang geosaintis pula, Agus S Djamil, dengan judul Lautan dan Al-Quran. Tantangan juga tidak sedikit. Kalau sejarah Sodom-Gomorah sdh mulai terkuak, bagaimana pula yang lainnya ? Terbelahnya Laut Merah mungkin bisa diterangkan dengan peristiwa super-tsunami karena pergerakan lempeng oseanik Laut Merah. Mewabahnyanya belalang pada masa Firaun di Mesir mungkin karena perubahan cuaca, sehingga hanya dengan doa Nabi Musa kemudian wabah tersebut hilang. Dengan semakin terbukanya arus informasi, dengan semakin lancarnya komunikasi, kita bisa berharap akan ada akselerasi pencapaian keilmuan dikalangan ilmuan muslim, termasuk melalui wadah milis ini.. Wassalaamu'alaikum Ahmiyul Rauf -Original Message- From: Agus Hendratno [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, April 19, 2007 16:04 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Erupsi Gununglumpur 2000 BC : Kiamat di Sodom dan Gomora Dear kawan-kawan Kebetulan saya mengkoleksi paper tentang arkeologi, geologi, perjanjian lama tentang lembah SIDIM, tempat tenggelamnya kaun nabi Luth. Kebetulan saja, saya yang geologist di kampus FT-UGM di-SK-kan untuk mengajar Pendidikan Agama Islam untuk kelompok Teknik Geodesi dan Teknik Geologi, dan materi kebencanaan "geologi" pada jamannya nabi Nuh, nabi Luth, dan kaum Adh, dll sering saya sampaikan di kelas dan saya tulis ringkas untuk materi kuliah dari tinjauan Al-Quran, sebagaimana sebagian diungkap oleh Pak Nana Djumhana, sebetulnya banyak sekali ayat-ayat Al Quran yang membahas tentang itu, termasuk munculnya tanah liat yang panas, gunungapi Gomorah dll. Sementara dari Kitab Perjanjian lama (sebagaimana diulas Pak Awang) juga lama saya koleksi. Jadi memang menarik sebagai pembelajaran kebencanaan geologi bagi kaum-kaum terdahulu untuk leason learned kita semua. Harun Yahya (ilmuwan mesir) juga telah mempublikasikan kehancuran kaum Nabi Luth, cuma dia backgroun-nya bioteknologi. Publikasi dari Teknik Geologi Univ.di Israel juga cukup bagus dengan pendekatan dari kitab Perjanjian Lama. Tapi untuk ditarik ke Lumpur Porong, yooo..., nanti dulu..lah..., kelihatannya ada semacam turning point peradaban kita semua yang relevan dengan eksplorasi sumberdaya bumi, kebencanaan bumi dan sifat ke-ummatan pada umumnya. Mungkin mas Maryanto (CPI) bisa menghitung mundur tentang Turning Point dengan teori SALAM.., whalaaahh, piye jal.. salam semua agus hendratno "Agus Sutoto (BWM)" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Bapak2 ada tidak yang punya peta (ilustrasi sederhana juga OK), struktur regional daerah sekitar Sodom Gomorah, sehingga lebih mudah memahami telaah Pak Awang tentang hal ini. Tentu saja dengan posisi geografis secukupnya. Saya pernah baca tapi lupa lagi (sudah cukup lama), bahwa rift di daerah ini dan sea floor spreading nya tidak sekedar lateral pull apart, tetapi ada gerakan 'anti-clock wise' nya dari Arabian Plate (Laut Merah lebih lebar di ujung selatan -Yaman dan menutup di kanal Suez-Aqaba) Agus _ From: Nana Djumhana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, April 19, 2007 8:57 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Erupsi Gununglumpur 2000 BC : Kiamat di Sodom dan Gomora Memang kasus kaumnya Nabi Luth di Sodom dan Amurah (Gomora) itu termasuk bencana geologi. Artinya azab Tuhan kepada orang-orang yang perbuatannya kebangeten dan melampoi batas itu terjadi di tempat sesuai kondisi geologinya. Dan itu merupakan skenarioNya yang tidak diketahui manusia. Namun Allah telah menginformasikan kepada kita (para geoscientist) untuk memahami tentang kejadian tersebut secara jelas : "Mereka (kaum Luth) dibinasakan oleh suara keras yang menggelegar ketika matahari akan terbit. Maka Kami jadikan bagian atas kota itu terbalik ke bawah, dan Kami hujani mereka dengan hijaaratammin sijjiil (bongkahan/butiran tanah terbakar). Sesungguhnya pada yang demikian itu merupakan ayat-ayat (Allah) bagi orang yang memperhatikannya. Dan sesungguhnya kota itu terletak pada sabiilimmuqiim (jalur yang ditempatkan /ditetapkan). Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar merupakan ayat-ayat (Allah) bagi orang-orang yang beriman" (QS Al Hijr 74-77). Cerita geologinya ya kira-kira begitu seperti yang disampaikan Pak Awang. Wallahu'alam. Tentang kasus lumpur Porong, sebaiknya jangan dianalogikan dengan kasus kaumnya Nabi Luth. Saya masih percaya bahwa kasus Porong bukan sebuah azab Tuhan seperti halnya terhadap kaumnya Nabi Luth, tetapi lebih pas mungkin sebagai teguran Tuhan, ter
RE: [iagi-net-l] Erupsi Gununglumpur 2000 BC : Kiamat di Sodom dan Gomora
PA Agus, Boleh minta soft copynya paper tentang arkeologi, geologi, perjanjian lama tentang lembah SIDIM, tempat tenggelamnya kaun nabi Luth? Kalo boleh bisa lewat japri [EMAIL PROTECTED] terima kasih Yusak --- Agus Hendratno <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Dear kawan-kawan > > Kebetulan saya mengkoleksi paper tentang arkeologi, > geologi, perjanjian lama tentang lembah SIDIM, > tempat tenggelamnya kaun nabi Luth. Kebetulan saja, > saya yang geologist di kampus FT-UGM di-SK-kan untuk > mengajar Pendidikan Agama Islam untuk kelompok > Teknik Geodesi dan Teknik Geologi, dan materi > kebencanaan "geologi" pada jamannya nabi Nuh, nabi > Luth, dan kaum Adh, dll sering saya sampaikan di > kelas dan saya tulis ringkas untuk materi kuliah > dari tinjauan Al-Quran, sebagaimana sebagian > diungkap oleh Pak Nana Djumhana, sebetulnya banyak > sekali ayat-ayat Al Quran yang membahas tentang itu, > termasuk munculnya tanah liat yang panas, gunungapi > Gomorah dll. Sementara dari Kitab Perjanjian lama > (sebagaimana diulas Pak Awang) juga lama saya > koleksi. Jadi memang menarik sebagai pembelajaran > kebencanaan geologi bagi kaum-kaum terdahulu untuk > leason learned kita semua. Harun Yahya (ilmuwan > mesir) juga telah mempublikasikan kehancuran kaum > Nabi Luth, cuma dia backgroun-nya > bioteknologi. > Publikasi dari Teknik Geologi Univ.di Israel juga > cukup bagus dengan pendekatan dari kitab Perjanjian > Lama. > > Tapi untuk ditarik ke Lumpur Porong, > yooo..., nanti dulu..lah..., > kelihatannya ada semacam turning point peradaban > kita semua yang relevan dengan eksplorasi sumberdaya > bumi, kebencanaan bumi dan sifat ke-ummatan pada > umumnya. > Mungkin mas Maryanto (CPI) bisa menghitung mundur > tentang Turning Point dengan teori SALAM.., > whalaaahh, piye jal.. > > salam semua > agus hendratno > > > "Agus Sutoto (BWM)" <[EMAIL PROTECTED]> > wrote:v\:* {behavior:url(#default#VML);} > o\:* {behavior:url(#default#VML);} w\:* > {behavior:url(#default#VML);} .shape > {behavior:url(#default#VML);} > st1\:*{behavior:url(#default#ieooui) } > Bapak2 ada tidak yang punya peta (ilustrasi > sederhana juga OK), struktur regional daerah sekitar > Sodom Gomorah, > sehingga lebih mudah memahami telaah Pak Awang > tentang hal ini. Tentu saja > dengan posisi geografis secukupnya. > Saya pernah baca tapi lupa lagi (sudah cukup > lama), bahwa rift di daerah ini dan > sea floor spreading nya tidak sekedar lateral pull > apart, tetapi ada gerakan anti-clock wise nya > dari Arabian Plate (Laut Merah lebih lebar di > ujung selatan Yaman dan menutup di kanal > Suez-Aqaba) > > Agus > > > > > - > > From: Nana Djumhana > [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Thursday, April 19, 2007 8:57 AM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: Re: [iagi-net-l] Erupsi Gununglumpur 2000 > BC : Kiamat di Sodom dan Gomora > > > Memang kasus kaumnya Nabi Luth di Sodom dan > Amurah (Gomora) itu termasuk bencana geologi. > Artinya azab Tuhan kepada orang-orang yang > perbuatannya kebangeten dan melampoi batas itu > terjadi di tempat sesuai kondisi geologinya. Dan itu > merupakan skenarioNya yang tidak diketahui manusia. > Namun Allah telah menginformasikan kepada kita (para > geoscientist) untuk memahami tentang kejadian > tersebut secara jelas : "Mereka (kaum Luth) > dibinasakan oleh suara keras yang menggelegar ketika > matahari akan terbit. Maka Kami jadikan bagian atas > kota itu terbalik ke bawah, dan Kami hujani mereka > dengan hijaaratammin sijjiil (bongkahan/butiran > tanah terbakar). Sesungguhnya pada yang demikian itu > merupakan ayat-ayat (Allah) bagi orang yang > memperhatikannya. Dan sesungguhnya kota itu terletak > pada sabiilimmuqiim (jalur yang ditempatkan > /ditetapkan). Sesungguhnya pada yang demikian itu > benar-benar merupakan ayat-ayat (Allah) bagi > orang-orang yang beriman" (QS Al Hijr 74-77). Cerita > geologinya ya kira-kira begitu seperti yang > disampaikan Pak Awang. Wallahu'alam. > > > > Tentang kasus lumpur Porong, sebaiknya jangan > dianalogikan dengan kasus kaumnya Nabi Luth. Saya > masih percaya bahwa kasus Porong bukan sebuah azab > Tuhan seperti halnya terhadap kaumnya Nabi Luth, > tetapi lebih pas mungkin sebagai teguran Tuhan, > terutama terhadap para penguasa dan pengusaha negri > ini. > > > > Wassalam, > > Nana > > - Original Message - > > From: Ahmiyul Rauf > > To: iagi-net@iagi.or.id > > Sent: Wednesday, April 18, 2007 2:04 PM > > Subject: RE: [iagi-net-l] Erupsi Gununglumpur > 2000 BC : Kiamat di Sodom dan Gomora > > > > Tulisan Pak Awang kali ini seolah mengamini > berbagai pendapat yang sedang berkembang dalam > beberapa milis dan blogs, bhw Jatim sedang menuju > kehancurannya..Ada yang memprediksi bhw dalam jangka > waktu 30 tahun luapan lumpur akan membanjir
Re: [iagi-net-l] GEMS LOVERS : MENGENAL TEKTIT / METEORIT
Pak Yatno dan rekan-rekan Gems Lovers yang budiman, Terima kasih Pak Yatno atas pencerahan dan keterangan tambahannya. Barangkali ada rekan-rekan yang tertarik untuk lebih mendalami masalah tektit dan meteorit, selain dari internet, dipersilahkan baca buku dasar berjudul : TEKTITES ( John A.O'Keefe, The University of Chicago, 1963 ) dan METEORITES AND THEIR ORIGIN ( GJH McCall, 1973 ). Salam batumulia, mang Okim - Original Message - From: Y S Yuwono To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, April 19, 2007 2:15 PM Subject: Re: [iagi-net-l] GEMS LOVERS : MENGENAL TEKTIT / METEORIT Rekan millist yth. Saya ada sedikit pencerahan mengenai tektit ini. Dulu tektit memang dianggap sejenis meteorit tetapi secara genetis dia sebetulnya bukan meteorit. Originnya memang karena impact meteorit dengan permukaan bumi yang menghasilkan ledakan sehingga tanah/ batuan dipermukaan bumi mencair dan membeku dengan cepat membentuk butiran gelas mirip sekali obsidian seperti Mas Miko infokan itu. Sedangkan meteorit sendiri berkomposisi sangat berbeda. Ada dua kelompok yang disebut Chondrite dan Achondrite. Meteorit inilah yang betul-betul material extra-terestrial dan diyakini mempunyai komposisi mirip komposisi BULK-EARTH sebelum bumi mengalami diferensiasi membentuk inti-mantel-kerak yaitu saat masih homogen. Meteorit pada umumnya berkomposisi metalifere (Fe-Ni) sampai berkomposisi mirip batuan ultra basa jenis pyroxenite/ dunite. Disebut CHONDRITE karena meteorit ybs berstruktur CHONDRULE yaitu semacam tekstur cumulophyric (dalam bat beku) di mana chodrule-nya terdiri dari kristal-kristal Cpx, Olivin dan Plagioklas (jarang). Sedangkan ACHONDRITE tidak memperliatkan tekstur/struktur chondrule. Berat meteorit bisa beberapa gram sampai 6 ton yang ditemulan di Siberia. Jadi jangan rancu pengertian tektit dan meteorit. TEKTIT BUKAN PECAHAN METEORIT. Sekian dulu penjelasan singkat dari saya. Salam Yatno - Original Message - From: miko To: IAGI Sent: Friday, April 06, 2007 3:12 AM Subject: [iagi-net-l] GEMS LOVERS : MENGENAL TEKTIT / METEORIT Rekan-rekan Gems Lovers IAGI yang budiman, Di hari libur wafatnya Nabi Isa Alaihissalam ini yang dilanjutkan dengan week end panjang , mang Okim ingin ngajak rekan-rekan gems-lovers IAGI untuk mengenal sedikit tentang batuan tektit . Kebetulan sekali mang Okim punya koleksi tektit lumayan banyak, hampir seribuan. Tentunya sejumlah ini tidak sekaligus mang Okim miliki, melainkan sedikit demi sedikit. Ada yang dibeli di Balikpapan dan Martapura , dan ada juga yang dibeli di Jatinegara, Sukabumi, Solo, dan di beberapa pasar batumulia lainnya. Bahkan ada juga yang berupa oleh-oleh dari Vietnam ( dari Pak Ustaz H. Rachman Abbas sewaktu beliau masih aktif di bisnis migas ). Tektit adalah batuan kecil berwarna hitam yang tersusun dari gelas silikat dan dipercaya sebagai meteorit yang datang dari luar angkasa atau extra-terrestrial. Beberapa ahli berpendapat bahwa tektit adalah serpihan batu bulan yang terlempar akibat benturan dahsyat dari benda-benda besar yang jatuh ke permukaannya. Beberapa ahli lain berpendapat bahwa tektit adalah pecahan dari meteorit besar yang saling berbenturan yang pecahannya masuk ke atmosfir bumi berupa benda-benda meleleh ( tektit = tektos = melted = meleleh ). Lokasi ditemukannya tektit tersebar di daerah-daerah tertentu misalnya Australia dan Tasmania ( australites ), Texas ( bediasites ), Indo - Cina ( indochinites ), Malaysia ( malaysianites ), Checoslovakia ( moldavites ), Luzon ( philipinites atau rizalites ) , Billiton ( billitonites = batu satam ), Martapura ( batu kelulut ), Jawa Tengah ( javanites = batu meteor ), dan lain-lain. Umur tektit ketika sampai di permukaan bumi berbeda-beda. Dengan metode kalium argon, tektik Amerika Utara ditafsir berumur sekitar 34 juta tahun, Chekoslovakia sekitar 14,8 juta tahun, Indo-Cina, Indonesia dan Australia sekitar 600-700 tahun. Rekan-rekan Gems-Lovers IAGI yang budiman, Bentuk dan rupa tektit sangat dipengaruhi oleh mekanisme pembentukan dan proses erosi yang mengikutinya. Kecepatan gerak dan derajat rotasi pada waktu tektit menembus atmosfir bumi atau terlempar akibat benturan dengan permukaan bumi menyebabkan bentuk tektit sangat beragam misalnya bundar, lonjong, tear drop, buah pir, halter, tidak beraturan dengan lobang pelepasan gas berukuran besar, atau dengan goresan atau alur-alur tertentu ( lihat foto di bawah ). Permukaan tektit juga menunjukkan beragam rupa dan corak. Hal ini sangat dipengaruhi oleh proses geologi yang dialaminya sejak pembentukannya sampai tiba di tempat ditemukannya. Secara gemologi, tektit yang mengandung kadar silika atau SiO2 sekitar 72-73 %, memiliki kekerasan 6 skala Mohs, berat jenis sekitar 2,40, dan indek refraksi 1,507 - 1,510. Kilapnya yang cemerlang seperti cermin setelah digosok , membuat tektit sangat bagus
[iagi-net-l] GEMS-LOVERS : HATI - HATI GIOK BOHONGAN !!!
Rekan-rekan Gems Lovers IAGI yang budiman, Hari ini , Kamis 19 April 2007, mang Okim kedatangan tamu dari Ciamis Selatan, seorang haji besama anaknya yang Sarjana Hukum . Tamu tersebut membawa 8 potong karya seni batuan berwarna hijau kebiruan berbentuk pisau, tatakan, dan patung dewa . Benda-benda tersebut konon ditemukan bulan Februari yang lalu, di suatu penggalian sumur di daerah Parigi, Ciamis Selatan, pada kedalaman 9 meter. Mang Okim diminta untuk memeriksa batuan tersebut . Dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa karya seni tersebut ternyata bukan giok melainkan Cristalline Marble yang di pasaran disebut sebagai Substitusi Giok. Mengenai kaligrafi yang tercantum di batuan tersebut , mang Okim tulis : Sesuai dengan inskripsi yang terukir, karya seni batuan ini disebutkan berkaitan dengan periode Dinasti Ming, sekitar abad ke 15. Nah, kepada rekan-rekan Gems Lovers diharap untuk berhati-hati kalau ditawari benda seni semacam ini. Ceritanya hampir senada, benda tersebut antik, terbuat dari batu giok , didapat dari warisan nenek moyang, atau nemu di penggalian sumur atau sewaktu menggali fondasi rumah dan lain sebagainya. Cara ngetesnya gampang, tetesi dengan HCl atau digores dengan pisau. Kalau bereaksi dan tergores, maka pasti bukan giok kaan. Gambar di bawah ini menunjukkan benda-benda seni yng mang Okim periksa. Salam batumulia, mang Okim <>
Re: [iagi-net-l] Volumetric - HIIP
Mas Herry, Maaf saya kurang sependapat dengan cara ini friend. Saturation yang didistribusikan secara "geostatistik" atau "interpolasi sederhana" sangat sulit untuk menjelaskannya. Walaupun anda mengawinkan PHIE dan SW menjadi BVW. Alasannya adalah Water Saturation sangat2 tergantung dari Pc (capillary pressure) dan Pore throat secara bersamaan. Pc --> berarti sangat tergantung dari seberapa jauh lokasi Hidrocarbon dengan FWL dan perbedaan gradien water vs. HC, Sementara Pore throat tentu saja akan tergantung dari facies atau rock typenya (bisa diwakili oleh por dan perm) dan tidak tergantung dari depth (abaikan proses kompaksi, karena kecil pengaruhnya di satu zone reservoir). Dengan kata lain, keduanya harus didistribusikan di 3D static model secara terpisah dan berbeda cara. Sebagai contoh : BVW di top reservoir dengan porosity dan permeability yang rendah bisa saja sama dengan BVW di transision zone yang mempunyai porosity dan permeability tinggi. Tentu kita tidak mau mengeliminasi yang dibagian atas walaupun SW tinggi, karena Irreducable water. Ada yang punya pendapat laen? monggo.. Thanks puji On 4/19/07, Herry Maulana <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Mas Mbang, mau share sekalian minta konfirmasi ke teman-teman petrophysicist dan modeler yg lain tentang potential errornya. Ini workflow yg saya pernah lakukan di mature depleted field (multizones, tens of wells): 1. Asumsi PHIE sudah ok, dan Resistivity based Sw juga sudah dibuat (kebetulan pake Archie's karena sand reservoirnya bagus dan tebal). 2. buat BVW untuk semua reservoir sand (pay dan non-pay) dalam field tersebut (BVW = Sw * PHIE) 3. Kalau dibuat grafiknya biasanya akan bimodal, antara BVW rendah (pay zones) dan BVW tinggi (wet zones), dari situ saja sudah bisa ditetapkan cut-off untuk Swirr yg akan berasosiasi dengan PHIE rendah (<0.12, tergantung fieldnya). Kalau di plot dalam grafik antara BVW dan porosity biasanya akan terlihat departure trend dari pay zones, ini juga sudah bisa dibuat cut-off. 4. Populasi/grid BVW dengan facies sebagai anchor (co-kriging). Test pertama biasanya saya populasikan semua hasil BVW yg ada, lalu aplikasikan cut-off. test selanjutnya hanya normalised BVW dari pay zones. 5. Dari situ bisa di back-calculate Sw distribution di dalam facies yg selanjutnya bisa digunakan dalam volumetrik. Argumentasinya adalah BVW yang berasosiasi dengan non-pay (Swirr karena PHIE rendah atau Sw tinggi karena dekat dengan FWL/contact) akan di "take-out" dari perhitungan volumetrik dan lebih mudah untuk meng co-kriging BVW dengan bantuan facies...Ada 1 blind well dan beberapa program infill drilling berdasarkan konsep ini, dan lumayan berhasil dalam Sw prediction.. Tapi ini bukan carte blanche workflow yg akan bekerja di semua situasi, let your data drives! Salam, Herry - Original Message From: Bambang Satya Murti <[EMAIL PROTECTED]> To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, 17 April, 2007 8:33:38 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Volumetric - HIIP Mas Puji & mas Herry, Setuju, secara geologis, rasanya saya juga lebih "convenient" mempergunakan HAFWL, karena komponen-komponen yang disebutkan mas Puji dibawah. Metode yang saya pergunakan adalah deterministic, jadi, ya, memang dipengaruhi oleh model. Kembali mengenai Swe Irr tersebut, menurut yang empunya gawe, metode ini dipergunakan karena locus-nya di mature field, maka untuk meng-capture data-data dari sumur yang lebih baru (di area depletion), maka metode ini lebih bisa mewakili. Sayangnya di lapangan yang ini tidak punya SCAL, jadi ndak bisa dikalibrasi. Juga, persis seperti sinyalemen mas Puji, permeability nya merupakan transform. Lha kalau pakai Swe Irr (Coates-Hire transform), digathuk-gathukke karo model facies-nya tetep ndak gathuk je..akhirnya, ya, di grid saja. Barangkali ada juga yang sudah pernah "otak-atik" antara Swe Irr di sumur-sumur yang di virgin zone dibanding dengan sumur-sumur yang di depletion zone? Kendala yang saya miliki adalah sumur-sumur kelompok pertama (virgin zone) di drill tahun 70an awal, jamannya masih pakai teknologi "ja-dul", vertical resolutionnya masih ehm...ehmm, dan sumur-sumur kelompok kedua, pakai yang Hi-Res, jadi, ya sulit untuk membicarakan apple to apple. Barangkalai temen-temen petrophysicist punya pengalaman disini? Om Nyoto ? Om Gumilar? Bli Gde? Kang Shofi? Helppp :) Bambang -[ Received Mail Content ]-- *Subject : *Re: [iagi-net-l] Volumetric - HIIP *Date : *Sun, 15 Apr 2007 17:58:05 -0700 (PDT) *From : *Herry Maulana <[EMAIL PROTECTED]> *To : [EMAIL PROTECTED] Mas Bambang, Sekedar menambahkan keterangan pakde Puji, ada beberapa pilihan lain untuk penentuan saturation height, yg paling umum Leverett J seperti yg disebut Puji, di kumpeni yg lama ada juga yg pake Skelt-Harrison Function, dimana kedua-duanya sama-sama SCAL-based function. Ini ada paper yg membahas berbagai metoda saturation height function dan efeknya terhadap perhitungan STOOIP: http://www.ux
Re: [iagi-net-l] Erupsi Gununglumpur 2000 BC : Kiamat di Sodom dan Gomora
Segala sesuatu yg diciptakan tergantung kepada Pencipta. Manusia dicipta dengan akal budi, kebebasan, hak, hati nurani dsb dalam diri manusia untuk dipergunakan sebaik mungkin. Tapi jangan letakkan akal budi sebagai yg "berkuasa" atau lebih tinggi dari Sang Pencipta. Yang terbatas jangan diletakkan lebih tinggi dari yg Tidak Terbatas. Cheers, Gde > Ketika manusia tidak mampu menjelaskan fenomena alam maka apa yang > terjadi dianggap kersaning Allah. Kalau kejadiannya menguntungkan > disebut karunia, kalau merugikan dianggap sebagai bencana atau dalam > bhasa inggris disaster dari kata "dis" dan "star". Yang berarti > kejatuhan meteor ! > > Memang dahulu manusia tidak tahu bagaimana gempa itu terjadi. Baru > limapuluh tahun yang lalu teori gerakan lempeng tektonik diketahui > manusia. Ya, baru limapuluh tahun yang lalu !. Masih baru-baru ini > saja gempa diketahui bagaimana kemungkinan terjadinya. > > Manusia masih terus mencoba mengenalinya. > Seratus tahun yang lalu, masih wajar kalau banyak yg menyatakan bahwa > gempa itu akibat Tuhan marah dengan manusia. Menganggap bahwa gempa > adalah sebuah hukuman, menganggap gempa sebuah ujian atau teguran dan > sebagainya hanyalah karena manusia tidak bersedia menerima segala > kejadian alam ini menimpanya. > > Saat ini kita mungkin belum tahu dengan baik tentang gunung lumpur, > tidak tahu bagaimana mekanisme munculnya gunung lumpur. Sehingga > seringkali pegangan science yg dipelajari terlepas dan mencari > pegangan lain. Faith ! > > Hujan juga terjadi setiap hari sebagaimana gempa, dan gunung api, > sudah ada sejak dahulu juga tetapi mengapa hujan dianggap karunia > dan gempa sebagai bencana ? Padahal kalau hujan keterusan menjadi > banjir dan berubah menjadi bencana. > Kalau dari keyakinan segala fenomena itu berasal dari Tuhan, apapun > semestinya diterima apa adanya > > Kenalilah gempa, gunung api, gunung lumpur sebagai fenomena dan > kejadian alam biasa kenalilah dia, selidiki dia, bertanyalah dengan > alam, bacalah dalam catatan alamnya yang berupa runtuhan-runtuhan > akibat proses kegempaan, letusan, kenalilah rekamannya dalam catatan > pohon, dalam koral Kenalilah perilakunya, dimana saja kejadian alam > ini berada .. sehingga kita hidup damai bersamanya Bersama Tuhan > dalam suka dan duka, dalam bencana dan karunia. > > 'selamat bermalam jum'at' :) > > rdp > > On 4/19/07, Agus Hendratno <[EMAIL PROTECTED]> wrote: >> Dear kawan-kawan >> >> Kebetulan saya mengkoleksi paper tentang arkeologi, geologi, perjanjian >> lama >> tentang lembah SIDIM, tempat tenggelamnya kaun nabi Luth. Kebetulan >> saja, >> saya yang geologist di kampus FT-UGM di-SK-kan untuk mengajar Pendidikan >> Agama Islam untuk kelompok Teknik Geodesi dan Teknik Geologi, dan materi >> kebencanaan "geologi" pada jamannya nabi Nuh, nabi Luth, dan kaum Adh, >> dll >> sering saya sampaikan di kelas dan saya tulis ringkas untuk materi >> kuliah >> dari tinjauan Al-Quran, sebagaimana sebagian diungkap oleh Pak Nana >> Djumhana, sebetulnya banyak sekali ayat-ayat Al Quran yang membahas >> tentang >> itu, termasuk munculnya tanah liat yang panas, gunungapi Gomorah dll. >> Sementara dari Kitab Perjanjian lama (sebagaimana diulas Pak Awang) juga >> lama saya koleksi. Jadi memang menarik sebagai pembelajaran kebencanaan >> geologi bagi kaum-kaum terdahulu untuk leason learned kita semua. Harun >> Yahya (ilmuwan mesir) juga telah mempublikasikan kehancuran kaum Nabi >> Luth, >> cuma dia backgroun-nya bioteknologi. >> Publikasi dari Teknik Geologi Univ.di Israel juga cukup bagus dengan >> pendekatan dari kitab Perjanjian Lama. >> >> Tapi untuk ditarik ke Lumpur Porong, yooo..., nanti >> dulu..lah..., >> kelihatannya ada semacam turning point peradaban kita semua yang relevan >> dengan eksplorasi sumberdaya bumi, kebencanaan bumi dan sifat ke-ummatan >> pada umumnya. >> Mungkin mas Maryanto (CPI) bisa menghitung mundur tentang Turning Point >> dengan teori SALAM.., whalaaahh, piye jal.. >> >> salam semua >> agus hendratno >> >> >> >> "Agus Sutoto (BWM)" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: >> >> >> Bapak2 ada tidak yang punya peta (ilustrasi sederhana juga OK), struktur >> regional daerah sekitar Sodom Gomorah, >> sehingga lebih mudah memahami telaah Pak Awang tentang hal ini. Tentu >> saja >> dengan posisi geografis secukupnya. >> Saya pernah baca tapi lupa lagi (sudah cukup lama), bahwa rift di daerah >> ini >> dan >> sea floor spreading nya tidak sekedar lateral pull apart, tetapi ada >> gerakan >> 'anti-clock wise' nya >> dari Arabian Plate (Laut Merah lebih lebar di ujung selatan Yaman dan >> menutup di kanal Suez-Aqaba) >> >> Agus >> >> >> >> >> >> >> From: Nana Djumhana [mailto:[EMAIL PROTECTED] >> Sent: Thursday, April 19, 2007 8:57 AM >> To: iagi-net@iagi.or.id >> Subject: Re: [iagi-net-l] Erupsi Gununglumpur 2000 BC : Kiamat di Sodom >> dan >> Gomora >> >> >> Memang kasus kaumnya Nabi Luth di Sodom dan Amurah (Gomora) itu termasuk >>
Re: [iagi-net-l] Erupsi Gununglumpur 2000 BC : Kiamat di Sodom dan Gomora
Ketika manusia tidak mampu menjelaskan fenomena alam maka apa yang terjadi dianggap kersaning Allah. Kalau kejadiannya menguntungkan disebut karunia, kalau merugikan dianggap sebagai bencana atau dalam bhasa inggris disaster dari kata "dis" dan "star". Yang berarti kejatuhan meteor ! Memang dahulu manusia tidak tahu bagaimana gempa itu terjadi. Baru limapuluh tahun yang lalu teori gerakan lempeng tektonik diketahui manusia. Ya, baru limapuluh tahun yang lalu !. Masih baru-baru ini saja gempa diketahui bagaimana kemungkinan terjadinya. Manusia masih terus mencoba mengenalinya. Seratus tahun yang lalu, masih wajar kalau banyak yg menyatakan bahwa gempa itu akibat Tuhan marah dengan manusia. Menganggap bahwa gempa adalah sebuah hukuman, menganggap gempa sebuah ujian atau teguran dan sebagainya hanyalah karena manusia tidak bersedia menerima segala kejadian alam ini menimpanya. Saat ini kita mungkin belum tahu dengan baik tentang gunung lumpur, tidak tahu bagaimana mekanisme munculnya gunung lumpur. Sehingga seringkali pegangan science yg dipelajari terlepas dan mencari pegangan lain. Faith ! Hujan juga terjadi setiap hari sebagaimana gempa, dan gunung api, sudah ada sejak dahulu juga … tetapi mengapa hujan dianggap karunia dan gempa sebagai bencana ? Padahal kalau hujan keterusan menjadi banjir dan berubah menjadi bencana. Kalau dari keyakinan segala fenomena itu berasal dari Tuhan, apapun semestinya diterima apa adanya Kenalilah gempa, gunung api, gunung lumpur sebagai fenomena dan kejadian alam biasa … kenalilah dia, selidiki dia, bertanyalah dengan alam, bacalah dalam catatan alamnya yang berupa runtuhan-runtuhan akibat proses kegempaan, letusan, kenalilah rekamannya dalam catatan pohon, dalam koral … Kenalilah perilakunya, dimana saja kejadian alam ini berada ….. sehingga kita hidup damai bersamanya … Bersama Tuhan dalam suka dan duka, dalam bencana dan karunia. 'selamat bermalam jum'at' :) rdp On 4/19/07, Agus Hendratno <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Dear kawan-kawan Kebetulan saya mengkoleksi paper tentang arkeologi, geologi, perjanjian lama tentang lembah SIDIM, tempat tenggelamnya kaun nabi Luth. Kebetulan saja, saya yang geologist di kampus FT-UGM di-SK-kan untuk mengajar Pendidikan Agama Islam untuk kelompok Teknik Geodesi dan Teknik Geologi, dan materi kebencanaan "geologi" pada jamannya nabi Nuh, nabi Luth, dan kaum Adh, dll sering saya sampaikan di kelas dan saya tulis ringkas untuk materi kuliah dari tinjauan Al-Quran, sebagaimana sebagian diungkap oleh Pak Nana Djumhana, sebetulnya banyak sekali ayat-ayat Al Quran yang membahas tentang itu, termasuk munculnya tanah liat yang panas, gunungapi Gomorah dll. Sementara dari Kitab Perjanjian lama (sebagaimana diulas Pak Awang) juga lama saya koleksi. Jadi memang menarik sebagai pembelajaran kebencanaan geologi bagi kaum-kaum terdahulu untuk leason learned kita semua. Harun Yahya (ilmuwan mesir) juga telah mempublikasikan kehancuran kaum Nabi Luth, cuma dia backgroun-nya bioteknologi. Publikasi dari Teknik Geologi Univ.di Israel juga cukup bagus dengan pendekatan dari kitab Perjanjian Lama. Tapi untuk ditarik ke Lumpur Porong, yooo..., nanti dulu..lah..., kelihatannya ada semacam turning point peradaban kita semua yang relevan dengan eksplorasi sumberdaya bumi, kebencanaan bumi dan sifat ke-ummatan pada umumnya. Mungkin mas Maryanto (CPI) bisa menghitung mundur tentang Turning Point dengan teori SALAM.., whalaaahh, piye jal.. salam semua agus hendratno "Agus Sutoto (BWM)" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Bapak2 ada tidak yang punya peta (ilustrasi sederhana juga OK), struktur regional daerah sekitar Sodom Gomorah, sehingga lebih mudah memahami telaah Pak Awang tentang hal ini. Tentu saja dengan posisi geografis secukupnya. Saya pernah baca tapi lupa lagi (sudah cukup lama), bahwa rift di daerah ini dan sea floor spreading nya tidak sekedar lateral pull apart, tetapi ada gerakan 'anti-clock wise' nya dari Arabian Plate (Laut Merah lebih lebar di ujung selatan –Yaman dan menutup di kanal Suez-Aqaba) Agus From: Nana Djumhana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, April 19, 2007 8:57 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Erupsi Gununglumpur 2000 BC : Kiamat di Sodom dan Gomora Memang kasus kaumnya Nabi Luth di Sodom dan Amurah (Gomora) itu termasuk bencana geologi. Artinya azab Tuhan kepada orang-orang yang perbuatannya kebangeten dan melampoi batas itu terjadi di tempat sesuai kondisi geologinya. Dan itu merupakan skenarioNya yang tidak diketahui manusia. Namun Allah telah menginformasikan kepada kita (para geoscientist) untuk memahami tentang kejadian tersebut secara jelas : "Mereka (kaum Luth) dibinasakan oleh suara keras yang menggelegar ketika matahari akan terbit. Maka Kami jadikan bagian atas kota itu terbalik ke bawah, dan Kami hujani mereka dengan hijaaratammin sijjiil (bongkahan/butiran tanah terbakar). Sesungguhnya pada yang demikian itu merupakan ayat
RE: [iagi-net-l] PLTN , Peringatan Dini dari Sesar Muria
Maksih Mas Ismail. Apa Dr. Budi Santoso telah pensiun ya ? Lalu di ganti mas Hudi, angkatan 1972, itu ? Masih banyak ahli, termasuk yang menjadi dosen kini di Fisika itu, atau menjabat di BATAN Jogja ato di Serpong, JKT. Banyak ahli-ahli atom kita yang sudah pensiun, atau malah sudah wafat. Memang, sudah sejak awal, tantangan PLTN adalah kesiapan masyarakat. Di dalam lab, banyak ahli-ahli, namun di luar pagar lab, wah, PLTN pun belum paling ekonomis, di banding PLT Gas, Air (sungai), Uap (batubara, gas), panas bumi. Masih banyak energi murah di Indonesia ini belum tergarap: gelombang laut, angin, tenaga matahari, dll. Oh iya, kemarin ada terlewat: Einstein no 13 paling berpengaruh dalam sejarah. Ingat Pak Johannes, terus ku ingat putranya. Ada yang tahu email: Sdr. Daneil Michael Johannes, di Geoquest, Schlumberger ? Tahun 95, menjadi manager Geoquest Huston, USA. Setelah itu belum pernah ku ketemu lagi. Salam, Maryanto. -Original Message- From: Ismail Zaini [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, April 19, 2007 7:20 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] PLTN , Peringatan Dini dari Sesar Muria Pak Maryanto , sekarang yg ngurusin Nuklir kalau gak salah juga yuniornya Pak Baiquni , yaitu Pak Hudi Hastowo MIPA UGM Angkt 70 an , sebagai Ketua Batan sekarang ( sebelumnya Sekmen Ristek ). Kalau gak salah juga Tahun 70 an dulu ( 74 / 75 an ? ) ada Geolog yang Lagi survai Uranium di Kalbar mendapat kecelakaan ( di Sungai ? ) shg meninggal Dunia. Pada tahun 90 an telah dilakukan Studi Tapak untuk menentukan lokasi PLTN Jepara yg dilakukan Oleh New Jec ( perusahan dr Jipun ) dg beberapa konsultan Indonesia ( ada 5-7 konsultan) Studi tsb mulai dari pembuatan Photo Udara , Geologi ,Geofisika , Hidrologi, Oceanografi, lingkungan , dll , yang akhirnya menetapkan Ujung Watu Jepara menjadi lokasi PLTN . Tidak jauh dari PLTN ini sekarang malah duluan dibangun PLTU batubara Tanjung Jati B di desa Bondo Jepara. ( kayaknya Jepara ini mau jadi Pusat pembangkit Listrik Jawa ) Kalau diperhatikan Dari diskusi diskusi kondisi geologisnya , kekawatiran thd Gempa di daerah ini kayaknya tdk terlalu mengkawatirkan ( seperti para penentang PLTN bukan keberatan thd kekawatiran adanya Gempa tapi alasan lain ( Isu isu lain ), ada lingkungan , masyarakat belum siap , harga, dll ). Namun demikian karena sekarang ini banyak "bahaya geologi" ( Tsunami , gempa Jogya, Lusi,dll )yang bermunculan sekarang ini , maka banyak masyarakat awam mengchawatirkan adanya bahaya geologi thd instalasi PLTN nantinya, pertanyaan ini terutama oleh masyarakat sekitarnya, oleh karena itu mungkin perlu juga ada pencerahan pencerahan pengaruh geologi thd bangunan pembangkit didaerah itu. apalagi adanya penelitian baru yng menemukan sesar seperti yg termuat disalah satu media masa tsb menambha kekawatiran tsb ISM - Original Message - From: "Maryanto (Maryant)" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Tuesday, April 17, 2007 9:52 PM Subject: RE: [iagi-net-l] PLTN , Peringatan Dini dari Sesar Muria Bagaimana ya sejarah PLTN ya ? Menurut saya sih, kita mulai saja dari buku yang masuk dalam 100 tokoh paling berpengaruh dalam sejarah, M. Hart. Ya nulis-nulis, biar pikiran lebih santai. John Dalton, 1766-1844, urutan 93 "most influenced the world", lahir di Inggris, temukan teori atom pertama. Lalu, di ikuti Neils Bohr, 1885-1962, urutan ke 100, lahir di Kopenhagen, temukanstruktur atom. Kemudian, Enrico Fermi, 1901-1954, utrutan 73, lahir Roma, Italia, perancang reaktor nuklir I. beliau sudah Phd pada umur yang sangat-sangat muda, 20 th.Di ikuti Albert Einstein, 1870-1955, ahli nuklir, penemu rumus relativitas. Namun nobelnya dari penemuan fotoelektrik, tak dari rumus itu. Ditawari jadi presiden Israel, tapi tak mau. Membuat bom nuklir di AS, belakangan demo agar nuklir bukan untuk pembunuh massal. Lalu, Prancis gudangnya ahli nuklir, juga Eropa, Amerika. Prof. Herman Johannes, assisten di Jaman Jepang di jln. Ganesya itu, akhirnya ajari fisika ke Indonesia, bertempat di Jogja karena awal ibu kota pindah di sini. Lalu dirikan UGM. Asisten beliau, cumlaude FIPIA UI, di jln Ganesya BDG, Prof. Achmad Baiquni menonjol di sini, ngajar FIPA UGM 1953-1976(?). Waktu beliau di Jogja, ya membuat raktor Kartini, di BATAN, Babarsari. Fisika FIPA, 1978 jadi FMIPA, ada seksi Reaktor nuklir, adan seksi atom inti. Teknik nuklir, di fak teknik di buat juga, 1979, ato 1980. Karena harus di JKT, dekat pusat pemerintahan, untuk menjabat Dirjen BATAN, maka ya beliau boyongan ke JKT. Buatlah, reaktor di Serpong, JKT. Di rancanglah PLTN. Lokasi di pilihlah Muria. Hasil lain-nya, adalah mencerdaskan bangsa pada ilmu nuklir ini. Menjadikan bangsa mempunyai lebih luas wawasan. Mengejar ketinggalan, atawa malah sejajar dengan negara maju. Sehingga tahu kosmos dari ukuran pre-elementary partikel hingga jagadraya ("buwana"), untuk bisa kuat menjadi "hamengku buwono". Gitu ? Cerita lainnya ? Salam, Maryanto. -Original Message- From:
RE: [iagi-net-l] Erupsi Gununglumpur 2000 BC : Kiamat di Sodom dan Gomora
Dear kawan-kawan Kebetulan saya mengkoleksi paper tentang arkeologi, geologi, perjanjian lama tentang lembah SIDIM, tempat tenggelamnya kaun nabi Luth. Kebetulan saja, saya yang geologist di kampus FT-UGM di-SK-kan untuk mengajar Pendidikan Agama Islam untuk kelompok Teknik Geodesi dan Teknik Geologi, dan materi kebencanaan "geologi" pada jamannya nabi Nuh, nabi Luth, dan kaum Adh, dll sering saya sampaikan di kelas dan saya tulis ringkas untuk materi kuliah dari tinjauan Al-Quran, sebagaimana sebagian diungkap oleh Pak Nana Djumhana, sebetulnya banyak sekali ayat-ayat Al Quran yang membahas tentang itu, termasuk munculnya tanah liat yang panas, gunungapi Gomorah dll. Sementara dari Kitab Perjanjian lama (sebagaimana diulas Pak Awang) juga lama saya koleksi. Jadi memang menarik sebagai pembelajaran kebencanaan geologi bagi kaum-kaum terdahulu untuk leason learned kita semua. Harun Yahya (ilmuwan mesir) juga telah mempublikasikan kehancuran kaum Nabi Luth, cuma dia backgroun-nya bioteknologi. Publikasi dari Teknik Geologi Univ.di Israel juga cukup bagus dengan pendekatan dari kitab Perjanjian Lama. Tapi untuk ditarik ke Lumpur Porong, yooo..., nanti dulu..lah..., kelihatannya ada semacam turning point peradaban kita semua yang relevan dengan eksplorasi sumberdaya bumi, kebencanaan bumi dan sifat ke-ummatan pada umumnya. Mungkin mas Maryanto (CPI) bisa menghitung mundur tentang Turning Point dengan teori SALAM.., whalaaahh, piye jal.. salam semua agus hendratno "Agus Sutoto (BWM)" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:v\:* {behavior:url(#default#VML);} o\:* {behavior:url(#default#VML);} w\:* {behavior:url(#default#VML);} .shape {behavior:url(#default#VML);} st1\:*{behavior:url(#default#ieooui) } Bapak2 ada tidak yang punya peta (ilustrasi sederhana juga OK), struktur regional daerah sekitar Sodom Gomorah, sehingga lebih mudah memahami telaah Pak Awang tentang hal ini. Tentu saja dengan posisi geografis secukupnya. Saya pernah baca tapi lupa lagi (sudah cukup lama), bahwa rift di daerah ini dan sea floor spreading nya tidak sekedar lateral pull apart, tetapi ada gerakan anti-clock wise nya dari Arabian Plate (Laut Merah lebih lebar di ujung selatan Yaman dan menutup di kanal Suez-Aqaba) Agus - From: Nana Djumhana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, April 19, 2007 8:57 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Erupsi Gununglumpur 2000 BC : Kiamat di Sodom dan Gomora Memang kasus kaumnya Nabi Luth di Sodom dan Amurah (Gomora) itu termasuk bencana geologi. Artinya azab Tuhan kepada orang-orang yang perbuatannya kebangeten dan melampoi batas itu terjadi di tempat sesuai kondisi geologinya. Dan itu merupakan skenarioNya yang tidak diketahui manusia. Namun Allah telah menginformasikan kepada kita (para geoscientist) untuk memahami tentang kejadian tersebut secara jelas : "Mereka (kaum Luth) dibinasakan oleh suara keras yang menggelegar ketika matahari akan terbit. Maka Kami jadikan bagian atas kota itu terbalik ke bawah, dan Kami hujani mereka dengan hijaaratammin sijjiil (bongkahan/butiran tanah terbakar). Sesungguhnya pada yang demikian itu merupakan ayat-ayat (Allah) bagi orang yang memperhatikannya. Dan sesungguhnya kota itu terletak pada sabiilimmuqiim (jalur yang ditempatkan /ditetapkan). Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar merupakan ayat-ayat (Allah) bagi orang-orang yang beriman" (QS Al Hijr 74-77). Cerita geologinya ya kira-kira begitu seperti yang disampaikan Pak Awang. Wallahu'alam. Tentang kasus lumpur Porong, sebaiknya jangan dianalogikan dengan kasus kaumnya Nabi Luth. Saya masih percaya bahwa kasus Porong bukan sebuah azab Tuhan seperti halnya terhadap kaumnya Nabi Luth, tetapi lebih pas mungkin sebagai teguran Tuhan, terutama terhadap para penguasa dan pengusaha negri ini. Wassalam, Nana - Original Message - From: Ahmiyul Rauf To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, April 18, 2007 2:04 PM Subject: RE: [iagi-net-l] Erupsi Gununglumpur 2000 BC : Kiamat di Sodom dan Gomora Tulisan Pak Awang kali ini seolah mengamini berbagai pendapat yang sedang berkembang dalam beberapa milis dan blogs, bhw Jatim sedang menuju kehancurannya..Ada yang memprediksi bhw dalam jangka waktu 30 tahun luapan lumpur akan membanjiri kawasan sejauh Waru/Surabaya. Belum lagi kalau Allah menghendaki, Dia percepat aliran lumpur, sehingga yang harusnya habis dalam 30 tahun, ditumpahkannya dalam waktu 5 tahun.. Mudah saja bagi Allah utk berbuat demikian. Lagipula tenggelamnya satu peradaban tidak mesti membanding ke Sodom dan Gomorah; karena disekitar kita. Mengambil contoh kehancuran peradaban disekitar Borobudur, misalnya. Kita tidak punya bukti dosa apa yang telah diperbuat oleh penduduk wakt
Re: [iagi-net-l] GEMS LOVERS : MENGENAL TEKTIT / METEORIT
Rekan millist yth. Saya ada sedikit pencerahan mengenai tektit ini. Dulu tektit memang dianggap sejenis meteorit tetapi secara genetis dia sebetulnya bukan meteorit. Originnya memang karena impact meteorit dengan permukaan bumi yang menghasilkan ledakan sehingga tanah/ batuan dipermukaan bumi mencair dan membeku dengan cepat membentuk butiran gelas mirip sekali obsidian seperti Mas Miko infokan itu. Sedangkan meteorit sendiri berkomposisi sangat berbeda. Ada dua kelompok yang disebut Chondrite dan Achondrite. Meteorit inilah yang betul-betul material extra-terestrial dan diyakini mempunyai komposisi mirip komposisi BULK-EARTH sebelum bumi mengalami diferensiasi membentuk inti-mantel-kerak yaitu saat masih homogen. Meteorit pada umumnya berkomposisi metalifere (Fe-Ni) sampai berkomposisi mirip batuan ultra basa jenis pyroxenite/ dunite. Disebut CHONDRITE karena meteorit ybs berstruktur CHONDRULE yaitu semacam tekstur cumulophyric (dalam bat beku) di mana chodrule-nya terdiri dari kristal-kristal Cpx, Olivin dan Plagioklas (jarang). Sedangkan ACHONDRITE tidak memperliatkan tekstur/struktur chondrule. Berat meteorit bisa beberapa gram sampai 6 ton yang ditemulan di Siberia. Jadi jangan rancu pengertian tektit dan meteorit. TEKTIT BUKAN PECAHAN METEORIT. Sekian dulu penjelasan singkat dari saya. Salam Yatno - Original Message - From: miko To: IAGI Sent: Friday, April 06, 2007 3:12 AM Subject: [iagi-net-l] GEMS LOVERS : MENGENAL TEKTIT / METEORIT Rekan-rekan Gems Lovers IAGI yang budiman, Di hari libur wafatnya Nabi Isa Alaihissalam ini yang dilanjutkan dengan week end panjang , mang Okim ingin ngajak rekan-rekan gems-lovers IAGI untuk mengenal sedikit tentang batuan tektit . Kebetulan sekali mang Okim punya koleksi tektit lumayan banyak, hampir seribuan. Tentunya sejumlah ini tidak sekaligus mang Okim miliki, melainkan sedikit demi sedikit. Ada yang dibeli di Balikpapan dan Martapura , dan ada juga yang dibeli di Jatinegara, Sukabumi, Solo, dan di beberapa pasar batumulia lainnya. Bahkan ada juga yang berupa oleh-oleh dari Vietnam ( dari Pak Ustaz H. Rachman Abbas sewaktu beliau masih aktif di bisnis migas ). Tektit adalah batuan kecil berwarna hitam yang tersusun dari gelas silikat dan dipercaya sebagai meteorit yang datang dari luar angkasa atau extra-terrestrial. Beberapa ahli berpendapat bahwa tektit adalah serpihan batu bulan yang terlempar akibat benturan dahsyat dari benda-benda besar yang jatuh ke permukaannya. Beberapa ahli lain berpendapat bahwa tektit adalah pecahan dari meteorit besar yang saling berbenturan yang pecahannya masuk ke atmosfir bumi berupa benda-benda meleleh ( tektit = tektos = melted = meleleh ). Lokasi ditemukannya tektit tersebar di daerah-daerah tertentu misalnya Australia dan Tasmania ( australites ), Texas ( bediasites ), Indo - Cina ( indochinites ), Malaysia ( malaysianites ), Checoslovakia ( moldavites ), Luzon ( philipinites atau rizalites ) , Billiton ( billitonites = batu satam ), Martapura ( batu kelulut ), Jawa Tengah ( javanites = batu meteor ), dan lain-lain. Umur tektit ketika sampai di permukaan bumi berbeda-beda. Dengan metode kalium argon, tektik Amerika Utara ditafsir berumur sekitar 34 juta tahun, Chekoslovakia sekitar 14,8 juta tahun, Indo-Cina, Indonesia dan Australia sekitar 600-700 tahun. Rekan-rekan Gems-Lovers IAGI yang budiman, Bentuk dan rupa tektit sangat dipengaruhi oleh mekanisme pembentukan dan proses erosi yang mengikutinya. Kecepatan gerak dan derajat rotasi pada waktu tektit menembus atmosfir bumi atau terlempar akibat benturan dengan permukaan bumi menyebabkan bentuk tektit sangat beragam misalnya bundar, lonjong, tear drop, buah pir, halter, tidak beraturan dengan lobang pelepasan gas berukuran besar, atau dengan goresan atau alur-alur tertentu ( lihat foto di bawah ). Permukaan tektit juga menunjukkan beragam rupa dan corak. Hal ini sangat dipengaruhi oleh proses geologi yang dialaminya sejak pembentukannya sampai tiba di tempat ditemukannya. Secara gemologi, tektit yang mengandung kadar silika atau SiO2 sekitar 72-73 %, memiliki kekerasan 6 skala Mohs, berat jenis sekitar 2,40, dan indek refraksi 1,507 - 1,510. Kilapnya yang cemerlang seperti cermin setelah digosok , membuat tektit sangat bagus sebagai batu permata. Dan warnanya yang hitam legam ( jauh lebih hitam dari warna kulit mang Okim ! ), dan asal usulnya yang dari angkasa luar, menyebabkan tektit dipercaya oleh sebagian orang sebagai batu pengusir roh jahat, dan memiliki kekuatan menghilangkan rasa takut, dan menghindari kehancuran ( waah, jadi klenik niih !!!). Mereka yang sering berpetualang ke hutan belantara sering membawa tektit karena dipercaya akan dijauhi binatang buas. Dan last but not least, menggenggam tektit di telapak tangan konon dapat memberikan halusinasi seolah kita menjelajahi ruang angkasa, dari mana tektit berasal. Sekian dulu ya, semoga bermanfaat da
Re: [iagi-net-l] Cekungan Baturetno
Iya Pak Budi, terima kasih. Saya dan mas Eko Yulianto satu kapal kok, dan yg saya lakukan di Cekungan Baturetno jg dengan bimbingan mas Eko. Nuhun. - Original Message From: Budi Brahmantyo <[EMAIL PROTECTED]> To: iagi-net@iagi.or.id Cc: [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, April 19, 2007 2:28:46 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Cekungan Baturetno juga Dr. Eko Yulianto Geotek LIPI meneliti intensif @ Baturetno. coba kontak [EMAIL PROTECTED] BB > Terima kasih sekali Pak Awang atas pencerahannya dgn cerita Bapak > tentang pembentukan cekungan Baturetno. Sangat lengkap sekali, terima > kasih. Pak Yahdi Zaim, saya sudah mempunyai paper Pak Sugeng Wiyono yang > saya ambil dari Proc IAGI 1992 (juga tulisan2 dan paper2 lainnya), tapi > belum tau tentang tulisan (data lain) dari Pak Widiasmoro, terima kasih > atas informasinya Pak. Insyaallah, beliau2 nanti saya hubungi. > > Pak Pardan, memang teman2 PSG pernah melakukan riset disana, dan setahu > saya yang masih aktif di sana adalah Pak Hanang Samudra, tapi beliau > lebih terfokus pada Lembah Kering Sadeng - Giritontro. Yang dilakukan > Pak Hanang Samudra sangat menarik, dan hasil riset beliau yang masih on > going saat ini (senior saya sering berkomunikasi dg beliau, jd saya > sedikit2 tahu, maaf Pak Hanang, he he) cukup mendukung beberapa > hipothesis penelitian saya mengenai stratigrafi dan sedimentasi sedimen2 > yang mengisi cekungan Baturetno yang dikaitkan dengan hipothesis Lehman > (1936) tentang adanya tilting yang menyebabkan terbentuknya Lembah > Kering Sadeng - Giritontro dari Bengawan Solo Purba dan pembentukan > danau yang menghasilkan endapan lempung hitam. > > Pak Ukat, terima kasih informasi nmr hpnya. > > Ada masukan lain? > > Terima kasih > > Salam, > > Purna > > > > - Original Message > From: Supardan <[EMAIL PROTECTED]> > To: iagi-net@iagi.or.id > Sent: Wednesday, April 18, 2007 11:37:22 AM > Subject: Re: [iagi-net-l] Cekungan Baturetno > > > Pak Purna, > > Boleh nambahin dikit ya, sepertinya temen2 dari Pusat Survey Geologi > (PSG) pernah melakukan penelitian di sana, bahkan pernah melakukan > coring. Yang mereka teliti antara lain sungai Bengawan Solo purba, waduk > Gajah Mungkur Purba dan termasuk juga kars. Mungkin pak Purna bisa > kontak dengan pak SURONO di PSG, tapi jangan keliru ke pak SURONO yang > di PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) lho. Semoga > bermanfaat. > > Wass. > Pardan - Jatim. > > > On 4/17/07, Yahdi Zaim <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Pak Purna Yth., > Setahu saya, teman2 Dosen dari Geologi UGM pernah (sering) melakukan > penelitian geologi Cekungan Baturetno. Coba Anda menghubungi Bapak2 > Sugeng Wijono,Sriyono, Widiasmoro dll, beliau2 punya data yang lengkap, > baik struktur,sedimentologi,stratigrafi dan paleontologi (vertebrata dan > mungkin juga polennya) dan sangat mungkin juga tentang sejarah (geologi) > pembentukan cekungan Baturetno. > > > Wassalam, > > Yahdi Zaim > Prodi Teknik Geologi, > KK Geologi dan Paleontologi, > FIKTM ITB > - Original Message - > From: Purna Sulastya Putra > To: iagi-net@iagi.or.id > Sent: Tuesday, April 17, 2007 11:34 AM > Subject: [iagi-net-l] Cekungan Baturetno > > > Kepada Bapak2 n Ibu2 serta Rekan2 semua.. > > Bagaimana pembentukan Cekungan Baturetno (yang terdapat di daerah > Wonogiri) yang berisi endapan-endapan Kuarter, yang menurut penelitian > terdahulu adalah berisi endapan-endapan braided stream dan endapan danau > yang berupa lempung hitam? > > Mohon masukannya.. > > Terima kasih, > > salam, > > Purna > > - > Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to > [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the > 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali > Convention Center, 13-16 November 2007 > > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To > subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI > Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank > Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: > Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. > Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: > http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: > http://groups.yahoo.com/group/iagi > > > > > Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru! > > > > > > Ahhh...imagining that irresistible "new car" smell? > Check out new cars at Yahoo! Autos. > > __ > Do You Yahoo!? > Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around > http://mail.yahoo.com Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali