RE: [iagi-net-l] Cekungan Baturetno

2007-04-19 Terurut Topik Ukat Sukanta
Tanya saja ke Pak Surono Mas Yudi, ini E-Mailnya.

US

[EMAIL PROTECTED];

-Original Message-
From: yudi r [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, April 20, 2007 10:23 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Cekungan Baturetno

Pak Purna..
Setahu saya P3G Bandung pada tahun 2004/2005 punya
program penelitian di daerah cekungan Baturetno, kalo
tidak salah kerjasama dengan UGM. Kemudian ada
sebagian yang sudah dipublikasikan, salah satunya ;

Surono, 2005 "Sejarah Aliran Bengawan Solo :
Hubungannya dengan Cekungan Baturetno Kab. Wonogiri,
Jateng" diterbitkan oleh Publikasi Ilmiah Pendidikan
dan Pelatihan Geologi (Pusdiklat Geologi) Bandung, Vol
I No.2.

Sayang saya hanya punya hardcopynya, nanti saya cek
teman2 kalo2 ada versi softcopynya pa...

Salam

Yudi



--- Yahdi Zaim <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Pak Purna Yth.,
> Setahu saya, teman2 Dosen dari Geologi UGM pernah
> (sering) melakukan penelitian geologi Cekungan
> Baturetno. Coba Anda menghubungi Bapak2 Sugeng
> Wijono,Sriyono, Widiasmoro dll, beliau2 punya data
> yang lengkap, baik
> struktur,sedimentologi,stratigrafi dan paleontologi
> (vertebrata dan mungkin juga polennya) dan sangat
> mungkin juga tentang sejarah (geologi) pembentukan
> cekungan Baturetno.
> 
> 
> Wassalam,
> 
> Yahdi Zaim
> Prodi Teknik Geologi,
> KK Geologi dan Paleontologi,
> FIKTM ITB
>   - Original Message - 
>   From: Purna Sulastya Putra 
>   To: iagi-net@iagi.or.id 
>   Sent: Tuesday, April 17, 2007 11:34 AM
>   Subject: [iagi-net-l] Cekungan Baturetno
> 
> 
>   Kepada Bapak2 n Ibu2 serta Rekan2 semua..
> 
>   Bagaimana pembentukan Cekungan Baturetno (yang
> terdapat di daerah Wonogiri) yang berisi
> endapan-endapan Kuarter, yang menurut penelitian
> terdahulu adalah berisi endapan-endapan braided
> stream dan endapan danau yang berupa lempung hitam?
> 
>   Mohon masukannya..
> 
>   Terima kasih,
> 
>   salam,
> 
>   Purna
> 
>   
>
-
>Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract
> by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint
> Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI,
> and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
> Bali Convention Center, 13-16 November 2007 
> 
>   To unsubscribe, send email to:
> iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe,
> send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran
> iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma
> Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama:
> Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP.
> Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta
> Damayanti IAGI-net Archive 1:
> http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2:
> http://groups.yahoo.com/group/iagi
> 
> 
> 
>

--
>   Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!
> 
> 
> 
> 
>

--
>   Ahhh...imagining that irresistible "new car"
> smell?
>   Check out new cars at Yahoo! Autos. 


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 



Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to
[EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007


To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara 

Re: [iagi-net-l] Cekungan Baturetno

2007-04-19 Terurut Topik yudi r
Pak Purna..
Setahu saya P3G Bandung pada tahun 2004/2005 punya
program penelitian di daerah cekungan Baturetno, kalo
tidak salah kerjasama dengan UGM. Kemudian ada
sebagian yang sudah dipublikasikan, salah satunya ;

Surono, 2005 "Sejarah Aliran Bengawan Solo :
Hubungannya dengan Cekungan Baturetno Kab. Wonogiri,
Jateng" diterbitkan oleh Publikasi Ilmiah Pendidikan
dan Pelatihan Geologi (Pusdiklat Geologi) Bandung, Vol
I No.2.

Sayang saya hanya punya hardcopynya, nanti saya cek
teman2 kalo2 ada versi softcopynya pa...

Salam

Yudi



--- Yahdi Zaim <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Pak Purna Yth.,
> Setahu saya, teman2 Dosen dari Geologi UGM pernah
> (sering) melakukan penelitian geologi Cekungan
> Baturetno. Coba Anda menghubungi Bapak2 Sugeng
> Wijono,Sriyono, Widiasmoro dll, beliau2 punya data
> yang lengkap, baik
> struktur,sedimentologi,stratigrafi dan paleontologi
> (vertebrata dan mungkin juga polennya) dan sangat
> mungkin juga tentang sejarah (geologi) pembentukan
> cekungan Baturetno.
> 
> 
> Wassalam,
> 
> Yahdi Zaim
> Prodi Teknik Geologi,
> KK Geologi dan Paleontologi,
> FIKTM ITB
>   - Original Message - 
>   From: Purna Sulastya Putra 
>   To: iagi-net@iagi.or.id 
>   Sent: Tuesday, April 17, 2007 11:34 AM
>   Subject: [iagi-net-l] Cekungan Baturetno
> 
> 
>   Kepada Bapak2 n Ibu2 serta Rekan2 semua..
> 
>   Bagaimana pembentukan Cekungan Baturetno (yang
> terdapat di daerah Wonogiri) yang berisi
> endapan-endapan Kuarter, yang menurut penelitian
> terdahulu adalah berisi endapan-endapan braided
> stream dan endapan danau yang berupa lempung hitam?
> 
>   Mohon masukannya..
> 
>   Terima kasih,
> 
>   salam,
> 
>   Purna
> 
>   
>
-
>Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract
> by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint
> Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI,
> and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
> Bali Convention Center, 13-16 November 2007 
> 
>   To unsubscribe, send email to:
> iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe,
> send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran
> iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma
> Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama:
> Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP.
> Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta
> Damayanti IAGI-net Archive 1:
> http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2:
> http://groups.yahoo.com/group/iagi
> 
> 
> 
>
--
>   Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!
> 
> 
> 
> 
>
--
>   Ahhh...imagining that irresistible "new car"
> smell?
>   Check out new cars at Yahoo! Autos. 


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



RE: [iagi-net-l] high nitrogen

2007-04-19 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Pak Sukanto,
 
Kandungan N2 di udara bebas 78 %. Kandungan N2 di gas-gas Indonesia
umumnya di bawah 10 %, kebanyakan 0-5 %. Harus dicek dulu dari analisis
kimia itu apakah itu nilai raw data gas content atau hasil normalisasi,
kemudian apakah itu normalisasi terhadap total gas (non HC + HC gas),
atau normalisasi terhadap non HC gas saja. Kalau itu sudah hasil
normalisasi terhadap total gas, rasanya sangat anomali.
 
Gas nitrogen di reservoir bisa sangat tinggi (>50 % misalnya) bila gas
itu berasal dari high-maturity coals, khususnya bila SR berada di final
stages of generation (VR > 4%) dan perangkapnya adalah late-formed traps
(OilTracers, 2006).  Nitrogen juga bisa berasal dari magmatic sources
walaupun sangat jarang. Clay diagenesis juga bisa sebagai sumber
nitrogen. Ammonium yang mengganti potassium akan dilepaskan selama
terjadi  transformasi metastable clays (illite-smectite, atau smectite)
menjadi illite.  Ammonium ini kemudian akan teroksidasi secara anorganik
atau secara organik dengan bantuan bakteri menjadi molecular nitrogen.
Karena nitrogen tidak terlarut di saline pore waters, maka nitrogen
masuk ke fase gas, khususnya dalam lingkungan evaporitik.  Nitrogen ini
kemudian akan termigrasi ke late-formed traps.
 
Saya pikir, pra-syarat SR masuk ke VR > 4 % dan lingkungan evaporitik
tak ada/ jarang sekali ada di Indonesia. Maka, sebaiknya pak Sukanto cek
lagi datanya dulu sebelum percaya bahwa itu memang 50 %. Kalau memang
benar 50 % kita bahas saja gas habitat-nya apakah memenuhi syarat untuk
bisa menghasilkan gas nitrogen 50 %.
 
Salam,
awang   
 
-Original Message-
From: Sukanto [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, April 20, 2007 10:04 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] high nitrogen
 
Teman Sejawat IIAGI,
 
Mohon pencerahan apakah ada yang menemukan kandungan nitrogen di
reservoir sampai diatas 50 %(?). Karena kalau gak salah di udara bebas
saja kandungan N2 itu 50 - 60 %.
Perlu diketahui bahwa hasil high N2 ( 50% ) didapat dari FIT ( thn 2000
).
 
Salam 
Sukanto


[iagi-net-l] high nitrogen

2007-04-19 Terurut Topik Sukanto
Teman Sejawat IIAGI,
 
Mohon pencerahan apakah ada yang menemukan kandungan nitrogen di
reservoir sampai diatas 50 %(?). Karena kalau gak salah di udara bebas
saja kandungan N2 itu 50 - 60 %.
Perlu diketahui bahwa hasil high N2 ( 50% ) didapat dari FIT ( thn 2000
).
 
Salam 
Sukanto


RE: [iagi-net-l] Erupsi Gununglumpur 2000 BC : Kiamat di Sodom dan Gomora

2007-04-19 Terurut Topik Maryanto (Maryant)
 
Mas Awang, 
 
Terimakasih, atas gambarnya.
 
Super continent cyle.
Dari data Collins, 2003, terlihat pergerakan ke timur laut itu, adalah,
yang saya sebut gerak orde siklus 7 Ga. Dan ini adalah sebenarnya gerak
SEMPOL "Seven clock wise rotation Evolving Mid Pangea Over 7 Ga Long",
terpusat di titik M, terletak di Katulistiwa pada 50 derajat Bujur
Timur, di Laut Somali.
 
Gerak CCW "Counter Clock Wise" yang di sebutkan Mas Awang adalah gerak
700 Ma. Sejak 247 Ma, hingga kini, 20 April 2007, CCW ini mebuka
"divergent" pada the lastest Super continent cycle 700 Ma", menjadikan
Pangea terpecah menjadi  6 Megalempeng: EurAsia, N America, South
America, Africa, Antartic, IndiaAustralia. Dengan Panthalassa, semua
menjadi 7 Megalempeng. Ya ada 7 lagi.
 
Lempeng itu, Pangea dan Phantalassa, menempel diatas Lithosfer, yang
hanya 70 km tebalnya, 1 % dari seluruh jari-jari bumi yang 6370 km.
Lithosfer adalah rigid di banding 99 % lapisan bumi lain di bawahnya
yang liat dan cair relatifnya. Lithosfer hanya mengambang, ya mengambang
di atas astesnosfer, di mana ada gelombang ARIF "Alternating
compression-extention Result in Imaging a Form of wave". Dengan pereode
sekitar 5-7 km, 50-70 km, 500-700 km, 500 km -7000 km. 
 
Yang sudah saya perbaiki pada terori lempeng, adalah usulan bahwa
lempeng tidaklah saling dorong mendorong, atawa tarik menarik, instead
bahwa Lithosfer hanya mengikuti kemauan astenosfer yang bergelombang
ARIF itu.
 
Pun, perlu lebih 200 th untuk kini kalimat yang dulu: "Present is the
key to the past", di saya tambahkan menjadi "Present is the key to the
past. The present and the past , are the key to the future (Maryanto,
2004, paper HAGI Yogya".
 
Planetary cyclone.
Ada siklun: gelombang ARIF berpusat di pusat bumi, menggerakkan semua
lapisan, dengan energi nuklir kuat dan nuklir lemah, menjadi 3 pasang
planetary cyclone, yang dari pusat hingga luar bumi, dengan di
permukaannya di : 1. AAN "Anticline of Arabian-Nubian", sebagai pusat
Pangea (darat), berpasangan dengan pusat Panthalassa, laut (dekat
Tahiti). 2. Antartic (darat), di utara, berpasangan dengan Laut Antartic
(laut), di utara. 3. Carribean Sea, barat, berpasangan dengan  Banda
Sea, timur. Itulah maka ada tiga, ya hanya 3 gaya sigma, yang di
permukaan bumi mengontrol semua global wrench fault in the globe.  
 
Ke enam titik pdi permukaan bumi itu, menimbulkan gelombang ARIF
berpusat di titik itu, dengan pereode, ya tadi 5-7 km, antiklin kecil,
50-70 km jarak subbasin, antiklin besar (kayak Minas, Duri Bangko
Fields), 500-700 km jartak anatar basin : North, Central, South Sumatra,
NW Jawa, CE Java, dst hingga Laut Banda. Juga dari laut banda ke segala
arah, membentuk 70 basin di Indonesia. Ya 70 nongol lagi kan ?
 
Stratigrafi:
Starigrafi menjadi pereode 7 ga, 700 Ma, 70 Ma, 7 Ma, ..., 7 annum.
SLEMAN "Stratigraphy Lexicon Elevates Mines Available Nomenclature"
sudah di buat th 2005.  Dan 18 basin di Indonesia, dari ujung barat ke
ujung timur,  sudah di tunjukkan umur-umur, hingga data tahun, bukan
hanya Ma, untuk tiap formasinya.
 
Kosmos:
Nah, sebenarnya ukuran terkecil, pre-elementary particle hingga
jagadraya, "buwana", "rat", ukuran 10^-14 meter  (nuklei), hingga
jagadraya, 10^28 meter. Telah di daftar detil tiap kelipatan 10 m, di
sebut PAKEM "Physical Arrangement Knowledge of ecosystem of Masses". Dan
di situ ada 7 lapis di mana ada dunia di setiap tambahan kelipatan 10^7.
Ada angka 7 lagi kan ?
 
Gimana hay? Kepriben ? Tak iye dhen mas Dhen ?
Banyak sekali lho angka 7 yang belum ku keluarin, tapi itu dulu.
 
LAIR " Low Atmospheric globally as Initiation of Regeneration". Adalah
tempat-tempat  lair:  
1. Prokariote 3.2 Gaa "Giga annum ago" 
2. Mamalia, break-up Pangea 247 Maa
3. Apes 50.374 Maa, 
4. Homohomosapiens 3.5 Maa
5. Kebudayaan 3500 BC
6. Cacar  th 1942 (Indonesia mulai dari Kebumen, jadikan perlunya dokter
di Indonesia, Louis Paster mulai berperan)
7. Flue burung  1912 (ini paling kuat 1918-1919 dari China ke Eropa,
setelah perang dunia I).
8. AIDS 1982.
dst. Kita bisa prediksi kedepan kan ?
 
Salam,
Maryanto
Sempol itu "lotus", teratai. Wong Sempol itu, gag kuat beli mobil
"Lotus", mimpikan saja gag bisa.

 


From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, April 20, 2007 8:13 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Erupsi Gununglumpur 2000 BC : Kiamat di Sodom
dan Gomora


Pak Agus, silakan. Semoga bisa termuat gambarnya. Gambar2 berasal dari
berbagai sumber (peta Perjanjian Lama Rowler, 1965, dan buku2 geologi
(Allen & Allen, 1998; Press dan Siever, 1998).
 
Betul, Arabian Plate bergerak secara translasi ke timurlaut sambil
berotasi CCW dengan pivot point di utara Terusan Suez.
 
Salam,
Awang
 


Re: [iagi-net-l] GEMS LOVERS : MENGENAL TEKTIT / METEORIT

2007-04-19 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Wah buku ini sudah terlalu tua utk mengenai tektit.
  - Original Message - 
  From: miko 
  To: IAGI 
  Sent: Friday, April 20, 2007 5:58 AM
  Subject: Re: [iagi-net-l] GEMS LOVERS : MENGENAL TEKTIT / METEORIT


  Pak Yatno dan rekan-rekan Gems Lovers yang budiman,

  Terima kasih Pak Yatno atas pencerahan dan keterangan tambahannya. Barangkali 
ada rekan-rekan yang tertarik untuk lebih mendalami masalah tektit dan 
meteorit, selain dari internet, dipersilahkan baca buku dasar  berjudul : 
TEKTITES  ( John A.O'Keefe,  The University of Chicago, 1963 ) dan  METEORITES 
AND THEIR ORIGIN ( GJH McCall, 1973 ).

  Salam batumulia, mang Okim
- Original Message - 
From: Y S Yuwono 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Thursday, April 19, 2007 2:15 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] GEMS LOVERS : MENGENAL TEKTIT / METEORIT


Rekan millist yth.
Saya ada sedikit pencerahan mengenai tektit ini.
Dulu tektit memang dianggap sejenis meteorit tetapi secara genetis dia 
sebetulnya bukan meteorit. Originnya memang karena impact meteorit dengan 
permukaan bumi yang menghasilkan ledakan sehingga tanah/ batuan dipermukaan 
bumi mencair dan membeku dengan cepat membentuk butiran gelas mirip sekali 
obsidian seperti Mas Miko infokan itu. Sedangkan meteorit sendiri berkomposisi 
sangat berbeda. Ada dua kelompok yang disebut Chondrite dan Achondrite. 
Meteorit inilah yang betul-betul material extra-terestrial dan diyakini 
mempunyai komposisi mirip komposisi BULK-EARTH sebelum bumi mengalami 
diferensiasi membentuk inti-mantel-kerak yaitu saat masih homogen. Meteorit 
pada umumnya berkomposisi metalifere (Fe-Ni) sampai berkomposisi mirip batuan 
ultra basa jenis pyroxenite/ dunite. Disebut CHONDRITE karena meteorit ybs 
berstruktur CHONDRULE yaitu semacam tekstur cumulophyric (dalam bat beku) di 
mana chodrule-nya terdiri dari kristal-kristal Cpx, Olivin dan Plagioklas 
(jarang). Sedangkan ACHONDRITE tidak memperliatkan tekstur/struktur chondrule. 
Berat meteorit bisa beberapa gram sampai 6 ton yang ditemulan di Siberia.
Jadi jangan rancu pengertian tektit dan meteorit. TEKTIT BUKAN PECAHAN 
METEORIT.
Sekian dulu penjelasan singkat dari saya.
Salam
Yatno
  - Original Message - 
  From: miko 
  To: IAGI 
  Sent: Friday, April 06, 2007 3:12 AM
  Subject: [iagi-net-l] GEMS LOVERS : MENGENAL TEKTIT / METEORIT


  Rekan-rekan Gems Lovers IAGI yang budiman,

  Di hari libur wafatnya  Nabi Isa Alaihissalam ini yang dilanjutkan dengan 
week end panjang , mang Okim ingin ngajak rekan-rekan gems-lovers IAGI untuk  
mengenal sedikit tentang batuan tektit . Kebetulan sekali mang Okim punya 
koleksi tektit lumayan banyak, hampir seribuan. Tentunya sejumlah ini tidak 
sekaligus mang Okim miliki,  melainkan sedikit demi sedikit. Ada yang dibeli di 
Balikpapan dan Martapura , dan ada juga yang dibeli di Jatinegara, Sukabumi, 
Solo, dan di beberapa pasar batumulia lainnya. Bahkan ada juga yang berupa 
oleh-oleh dari Vietnam ( dari Pak Ustaz H. Rachman Abbas sewaktu beliau masih 
aktif di bisnis migas ).

  Tektit adalah batuan kecil berwarna hitam yang tersusun dari gelas 
silikat dan dipercaya sebagai meteorit yang datang dari luar angkasa atau 
extra-terrestrial. Beberapa ahli berpendapat bahwa tektit adalah serpihan batu 
bulan yang terlempar akibat benturan dahsyat dari benda-benda besar yang jatuh 
ke permukaannya. Beberapa ahli lain berpendapat bahwa tektit adalah pecahan 
dari meteorit besar yang saling berbenturan yang pecahannya masuk ke atmosfir 
bumi berupa benda-benda meleleh ( tektit = tektos = melted = meleleh ).

  Lokasi ditemukannya tektit tersebar di daerah-daerah tertentu misalnya  
Australia dan Tasmania ( australites ), Texas ( bediasites ),  Indo - Cina ( 
indochinites ),  Malaysia ( malaysianites ), Checoslovakia ( moldavites ), 
Luzon ( philipinites atau rizalites ) , Billiton ( billitonites = batu satam ), 
Martapura ( batu kelulut ), Jawa Tengah ( javanites = batu meteor ), dan 
lain-lain. 

  Umur tektit ketika sampai di permukaan bumi berbeda-beda. Dengan metode 
kalium argon, tektik Amerika Utara ditafsir berumur sekitar 34 juta tahun, 
Chekoslovakia sekitar 14,8 juta tahun, Indo-Cina, Indonesia dan  Australia  
sekitar 600-700 tahun.

  Rekan-rekan Gems-Lovers IAGI yang budiman,

  Bentuk dan rupa tektit sangat dipengaruhi oleh mekanisme pembentukan dan 
proses erosi yang mengikutinya. Kecepatan gerak dan derajat rotasi pada waktu 
tektit menembus atmosfir bumi atau terlempar akibat benturan dengan permukaan 
bumi menyebabkan bentuk tektit sangat beragam misalnya bundar, lonjong, tear 
drop, buah pir, halter, tidak beraturan dengan lobang pelepasan gas berukuran 
besar, atau dengan goresan atau alur-alur tertentu ( lihat foto di bawah ). 
Permukaan tektit juga menunjukkan beragam rupa dan corak. Hal ini sangat 
dipengaruhi oleh  proses geologi yang dialaminya sejak pembentukannya sampai 
tiba di tempat ditemuka

RE: [iagi-net-l] Erupsi Gununglumpur 2000 BC : Kiamat di Sodom dan Gomora

2007-04-19 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Mas Maryanto,
 
Gempa 2000 BC di wilayah Palestina tersebut berdasarkan hasil penggalian
arkeologi Fullbright dan Kyle (1924) yang sesuai dengan kisah gempa yang
diceritakan di Kitab Kejadian 19 : 25. Simpangannya saya pikir tak akan
lebih dari 5 tahun. Sangat jelas diceritakan di Kejadian 19 bahwa gempa
terjadi dari subuh ke subuh. Hanya, kronologi di Alkitab tentu tak
selalu eksak, sebab di mata Tuhan satu hari = 1000 tahun, 1000 tahun =
satu hari (artinya relatif). Maka enam hari penciptaan di Kitab Kejadian
tak harus ditafsirkan enam hari 12/24 jam, sebab bisa juga 6000 tahun,
atau enam juta tahun, tetapi bisa juga enam hari menurut hitungan hari
di tanah Palestina, dsb. Relatif.
 
Nah, coba Mas Maryanto kaji keberadaan gempa tersebut dengan "primbon"
SALAM. Banyak peristiwa historis yang terjadi berhubungan dengan gempa
dalam 5000 tahun terakhir yang tak bisa didekati kronologinya oleh
record gempa yang ada. Siapa tahu dengan grafik sinusoidal SALAM, gempa2
purba tersebut bisa tersingkap. 
 
Gelap di Mesir 3 hari dan terbelahnya Reed Sea (Laut Teberau) di sekitar
Delta Nil yang digunakan Tuhan untuk menghukum bangsa Mesir dan
menyeberangkan bangsa Israel  ke tanah Palestina (Kitab Keluaran 10-14)
barangkali ada hubungannya dengan letusan katastrofik gunungapi Thera di
Laut Tengah yang sekaligus memusnahkan peradaban Atlantis. Ini terjadi
sekitar 1500 BC (3500 tahun yang lalu). Kalau sinusoidal SALAM bisa
mengidentifikasi letusan ultraPlinian ala Thera dan Krakatau, bisa
banyak kasus bencana katastrofik masa lalu yang bisa diungkap. 
 
salam SALAM,
awang
 
-Original Message-
From: Maryanto (Maryant) [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, April 19, 2007 6:43 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Erupsi Gununglumpur 2000 BC : Kiamat di Sodom
dan Gomora
 
Mas Awang,
 
Wah mantab, filosof kita (eh ku ) ini. Juga filosof Bang Ahmiyul. 
 
Gempa, th 2000 BC itu erornya berapa Mas ? Seabad, dua abad, setahun,
dua tahun ?
 
Saya sedang mencari-cari tahun banyak gempa siklus 700 th. Siklus
sinusoidal terhadap waktu, gempa banyak di zero-cross-down dan
zero-cross-up sea level change. Atau, untuk kontinental ya kebalikannya.
Itu berkorelasi dengan zero-cross-up dan zero cross down elevation.
Waktu-waktu itulah akan basalt terendapkan. Juga tsunami dan gempa,
gunung meletus.
 
Tentu kita akan bisa prediksi lebih baik dengan adanya primbonku,
terhadap gempa di Sodom dan Gumorah itu.  
 
 
Salam,
Maryanto.
  _  

From: Ahmiyul Rauf [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, April 18, 2007 2:04 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Erupsi Gununglumpur 2000 BC : Kiamat di Sodom
dan Gomora
Tulisan Pak Awang kali ini seolah mengamini berbagai pendapat yang
sedang  berkembang dalam beberapa milis dan blogs, bhw Jatim sedang
menuju kehancurannya..Ada yang memprediksi bhw dalam jangka waktu 30
tahun luapan lumpur akan membanjiri kawasan sejauh Waru/Surabaya. Belum
lagi kalau Allah menghendaki, Dia percepat aliran lumpur, sehingga yang
harusnya habis dalam 30 tahun, ditumpahkannya dalam waktu 5 tahun..
Mudah saja bagi Allah utk berbuat demikian. 
 
Lagipula tenggelamnya satu peradaban tidak mesti membanding ke Sodom dan
Gomorah; karena disekitar kita.  Mengambil contoh kehancuran peradaban
disekitar Borobudur, misalnya. Kita tidak punya bukti dosa apa yang
telah diperbuat oleh penduduk waktu itu disekitar Borobudur (e.g.
dikalangan Sodom dan Gomorah, ummat Nabi Luth, berkembang kebiasaan
homoseks), namun pasti ada maksud tertentu dari Yang Maha Kuasa,
sehingga Peradaban Borobudur dihancurkan lewat letusan G. Merapi,
sehingga seluruh kawasan itu terbenam timbunan piroklastik, sebelum
kemudian digali kembali oleh Raffles. 
 
LUSI tidak secara cepat menenggelamkan Porong. Kita tidak perlu menuduh
siapapun yang berbuat dosa sehingga bencana ini datang. Namun kalau kita
sebagai bangsa segera bertobat, lalu meminta kepada Allah agar bencana
ini di hentikan, sebagai bangsa yang beriman insya Allah ada solusi
terbaik ditunjukkanNya kepada kita. 
 
Wassalaamu'alaikum
Ahmiyul Rauf
-Original Message-
From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, April 18, 2007 13:29
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Erupsi Gununglumpur 2000 BC : Kiamat di Sodom dan
Gomora
 
Hampir tiga tahun lalu di milis ini saya pernah menulis bahwa kiamat di
Sodom dan Gomora adalah akibat bencana geologi. Kalau kita lihat geologi
Palestina dan Laut Mati serta semua hasil penggalian arkeologi di
wilayah ini, kita akan tahu bahwa di bawah Sodom dan Gomora terdapat
tatanan kebencanaan geologi yang siap meletus kapan saja secara
katastrofik. Dalam banyak kasus, kalau punya maksud tertentu, Tuhan
jarang menciptakan sesuatu yang baru, Dia akan menggunakan tatanan yang
telah diciptakan-Nya dan mendayagunakan-Nya. Banyak kisah-kisah
menakjubkan di Perjanjian Lama yang bisa diterangkan sebagai masuk akal.
Tetapi, hanyalah Tuhan yang berkuasa menggerakkan semua tatanan Bumi
yang telah 

RE: [iagi-net-l] Erupsi Gununglumpur 2000 BC : Kiamat di Sodom dan Gomora

2007-04-19 Terurut Topik Ahmiyul Rauf
Sebagai geologist sebenarnya kita sehari-hari disuguhkan bacaan ayat-ayat
Allah yang terbentang dipermukaan bumi, juga bawah permukaan. Jadi kita
sangat mengappreciate seorang geologist seperti Mas Agus, yang mengajar
Agama Islam di kampus terbesar di Indonesia. Kita juga sedang men"challenge"
seorang geosaintis, Pak Maryanto.. yang sedang meramu berbagai bukti untuk
mendukung Teori SALAM. Sebuah buku juga sudah terbit beberapa tahun lalu,
dikarang oleh seorang geosaintis pula, Agus S Djamil, dengan judul Lautan
dan Al-Quran. 

 

Tantangan juga tidak sedikit.  Kalau sejarah Sodom-Gomorah sdh mulai
terkuak, bagaimana pula yang lainnya ? Terbelahnya Laut Merah mungkin bisa
diterangkan dengan peristiwa super-tsunami karena pergerakan lempeng oseanik
Laut Merah. Mewabahnyanya belalang pada masa Firaun di Mesir mungkin karena
perubahan cuaca, sehingga hanya dengan doa Nabi Musa kemudian wabah tersebut
hilang.

 

Dengan semakin terbukanya arus informasi, dengan semakin lancarnya
komunikasi, kita bisa berharap akan ada akselerasi pencapaian keilmuan
dikalangan ilmuan muslim, termasuk melalui wadah milis ini..

 

Wassalaamu'alaikum

Ahmiyul Rauf

 

-Original Message-
From: Agus Hendratno [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, April 19, 2007 16:04
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Erupsi Gununglumpur 2000 BC : Kiamat di Sodom dan
Gomora

 

Dear kawan-kawan

Kebetulan saya mengkoleksi paper tentang arkeologi, geologi, perjanjian lama
tentang lembah SIDIM, tempat tenggelamnya kaun nabi Luth. Kebetulan saja,
saya yang geologist di kampus FT-UGM di-SK-kan untuk mengajar Pendidikan
Agama Islam untuk kelompok Teknik Geodesi dan Teknik Geologi, dan materi
kebencanaan "geologi" pada jamannya nabi Nuh, nabi Luth, dan kaum Adh, dll
sering saya sampaikan di kelas dan saya tulis ringkas untuk materi kuliah
dari tinjauan Al-Quran, sebagaimana sebagian diungkap oleh Pak Nana
Djumhana, sebetulnya banyak sekali ayat-ayat Al Quran yang membahas tentang
itu, termasuk munculnya tanah liat yang panas, gunungapi Gomorah dll.
Sementara dari Kitab Perjanjian lama (sebagaimana diulas Pak Awang) juga
lama saya koleksi. Jadi memang menarik sebagai pembelajaran kebencanaan
geologi bagi kaum-kaum terdahulu untuk leason learned kita semua. Harun
Yahya (ilmuwan mesir) juga telah mempublikasikan kehancuran kaum Nabi Luth,
cuma dia backgroun-nya bioteknologi. 
Publikasi dari Teknik Geologi Univ.di Israel juga cukup bagus dengan
pendekatan dari kitab Perjanjian Lama. 

Tapi untuk ditarik ke Lumpur Porong, yooo..., nanti dulu..lah...,
kelihatannya ada semacam turning point peradaban kita semua yang relevan
dengan eksplorasi sumberdaya bumi, kebencanaan bumi dan sifat ke-ummatan
pada umumnya. 
Mungkin mas Maryanto (CPI) bisa menghitung mundur tentang Turning Point
dengan teori SALAM.., whalaaahh, piye jal..

salam semua
agus hendratno 


"Agus Sutoto (BWM)" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Bapak2 ada tidak yang punya peta (ilustrasi sederhana juga OK), struktur
regional daerah sekitar Sodom Gomorah,

sehingga lebih mudah  memahami  telaah Pak Awang tentang hal ini. Tentu saja


dengan posisi geografis secukupnya.

Saya pernah baca tapi lupa lagi (sudah cukup lama), bahwa rift di daerah ini
dan 

sea floor spreading nya tidak sekedar lateral pull apart, tetapi ada gerakan
'anti-clock wise' nya

dari Arabian Plate (Laut Merah lebih lebar di ujung selatan -Yaman dan
menutup di kanal Suez-Aqaba)

 

Agus

 

 

 

  _  

From: Nana Djumhana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, April 19, 2007 8:57 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Erupsi Gununglumpur 2000 BC : Kiamat di Sodom dan
Gomora

 

Memang kasus kaumnya Nabi Luth di Sodom dan Amurah (Gomora) itu termasuk
bencana geologi. Artinya azab Tuhan kepada orang-orang yang perbuatannya
kebangeten dan melampoi batas itu terjadi di tempat sesuai kondisi
geologinya. Dan itu merupakan skenarioNya yang tidak diketahui manusia.
Namun Allah telah menginformasikan kepada kita (para geoscientist) untuk
memahami tentang kejadian tersebut secara jelas : "Mereka (kaum Luth)
dibinasakan oleh suara keras yang menggelegar ketika matahari akan terbit.
Maka Kami jadikan bagian atas kota itu terbalik ke bawah, dan Kami hujani
mereka dengan hijaaratammin sijjiil (bongkahan/butiran  tanah terbakar).
Sesungguhnya pada yang demikian itu merupakan ayat-ayat (Allah) bagi orang
yang memperhatikannya. Dan sesungguhnya kota itu terletak pada
sabiilimmuqiim  (jalur yang ditempatkan /ditetapkan). Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar merupakan ayat-ayat (Allah) bagi orang-orang yang
beriman" (QS Al Hijr 74-77). Cerita geologinya  ya kira-kira begitu
seperti yang disampaikan Pak Awang. Wallahu'alam.

 

Tentang kasus lumpur Porong, sebaiknya jangan dianalogikan dengan kasus
kaumnya Nabi Luth. Saya masih percaya bahwa kasus Porong bukan sebuah azab
Tuhan seperti halnya terhadap kaumnya Nabi Luth, tetapi lebih pas mungkin
sebagai teguran Tuhan, ter

RE: [iagi-net-l] Erupsi Gununglumpur 2000 BC : Kiamat di Sodom dan Gomora

2007-04-19 Terurut Topik batu gamping
PA Agus,

Boleh minta soft copynya paper tentang arkeologi,
geologi, perjanjian lama tentang lembah SIDIM,
tempat tenggelamnya kaun nabi Luth?

Kalo boleh bisa lewat japri [EMAIL PROTECTED]

terima kasih

Yusak

--- Agus Hendratno <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Dear kawan-kawan
> 
> Kebetulan saya mengkoleksi paper tentang arkeologi,
> geologi, perjanjian lama tentang lembah SIDIM,
> tempat tenggelamnya kaun nabi Luth. Kebetulan saja,
> saya yang geologist di kampus FT-UGM di-SK-kan untuk
> mengajar Pendidikan Agama Islam untuk kelompok
> Teknik Geodesi dan Teknik Geologi, dan materi
> kebencanaan "geologi" pada jamannya nabi Nuh, nabi
> Luth, dan kaum Adh, dll sering saya sampaikan di
> kelas dan saya tulis ringkas untuk materi kuliah
> dari tinjauan Al-Quran, sebagaimana sebagian
> diungkap oleh Pak Nana Djumhana, sebetulnya banyak
> sekali ayat-ayat Al Quran yang membahas tentang itu,
> termasuk munculnya tanah liat yang panas, gunungapi
> Gomorah dll. Sementara dari Kitab Perjanjian lama
> (sebagaimana diulas Pak Awang) juga lama saya
> koleksi. Jadi memang menarik sebagai pembelajaran
> kebencanaan geologi bagi kaum-kaum terdahulu untuk
> leason learned kita semua. Harun Yahya (ilmuwan
> mesir) juga telah mempublikasikan kehancuran kaum
> Nabi Luth, cuma dia backgroun-nya
>  bioteknologi. 
> Publikasi dari Teknik Geologi Univ.di Israel juga
> cukup bagus dengan pendekatan dari kitab Perjanjian
> Lama. 
> 
> Tapi untuk ditarik ke Lumpur Porong,
> yooo..., nanti dulu..lah...,
> kelihatannya ada semacam turning point peradaban
> kita semua yang relevan dengan eksplorasi sumberdaya
> bumi, kebencanaan bumi dan sifat ke-ummatan pada
> umumnya. 
> Mungkin mas Maryanto (CPI) bisa menghitung mundur
> tentang Turning Point dengan teori SALAM..,
> whalaaahh, piye jal..
> 
> salam semua
> agus hendratno 
> 
> 
> "Agus Sutoto (BWM)" <[EMAIL PROTECTED]>
> wrote:v\:* {behavior:url(#default#VML);}
> o\:* {behavior:url(#default#VML);} w\:*
> {behavior:url(#default#VML);} .shape
> {behavior:url(#default#VML);}   
> st1\:*{behavior:url(#default#ieooui) }  
>   Bapak2 ada tidak yang punya peta (ilustrasi
> sederhana juga OK), struktur regional daerah sekitar
> Sodom Gomorah,
>   sehingga lebih mudah  memahami  telaah Pak Awang
> tentang hal ini. Tentu saja 
>   dengan posisi geografis secukupnya.
>   Saya pernah baca tapi lupa lagi (sudah cukup
> lama), bahwa rift di daerah ini dan 
>   sea floor spreading nya tidak sekedar lateral pull
> apart, tetapi ada gerakan ‘anti-clock wise’ nya
>   dari Arabian Plate (Laut Merah lebih lebar di
> ujung selatan –Yaman dan menutup di kanal
> Suez-Aqaba)
>
>   Agus
>
>
>
>   
> -
>   
>   From: Nana Djumhana
> [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
>  Sent: Thursday, April 19, 2007 8:57 AM
>  To: iagi-net@iagi.or.id
>  Subject: Re: [iagi-net-l] Erupsi Gununglumpur 2000
> BC : Kiamat di Sodom dan Gomora
>   
>
> Memang kasus kaumnya Nabi Luth di Sodom dan
> Amurah (Gomora) itu termasuk bencana geologi.
> Artinya azab Tuhan kepada orang-orang yang
> perbuatannya kebangeten dan melampoi batas itu
> terjadi di tempat sesuai kondisi geologinya. Dan itu
> merupakan skenarioNya yang tidak diketahui manusia.
> Namun Allah telah menginformasikan kepada kita (para
> geoscientist) untuk memahami tentang kejadian
> tersebut secara jelas : "Mereka (kaum Luth)
> dibinasakan oleh suara keras yang menggelegar ketika
> matahari akan terbit. Maka Kami jadikan bagian atas
> kota itu terbalik ke bawah, dan Kami hujani mereka
> dengan hijaaratammin sijjiil (bongkahan/butiran 
> tanah terbakar). Sesungguhnya pada yang demikian itu
> merupakan ayat-ayat (Allah) bagi orang yang
> memperhatikannya. Dan sesungguhnya kota itu terletak
> pada sabiilimmuqiim  (jalur yang ditempatkan
> /ditetapkan). Sesungguhnya pada yang demikian itu
> benar-benar merupakan ayat-ayat (Allah) bagi
> orang-orang yang beriman" (QS Al Hijr 74-77). Cerita
>  geologinya  ya kira-kira begitu seperti yang
> disampaikan Pak Awang. Wallahu'alam.
>   
>  
>   
> Tentang kasus lumpur Porong, sebaiknya jangan
> dianalogikan dengan kasus kaumnya Nabi Luth. Saya
> masih percaya bahwa kasus Porong bukan sebuah azab
> Tuhan seperti halnya terhadap kaumnya Nabi Luth,
> tetapi lebih pas mungkin sebagai teguran Tuhan,
> terutama terhadap para penguasa dan pengusaha negri
> ini.
>   
>  
>   
> Wassalam,
>   
> Nana
>   
>   - Original Message - 
>   
> From: Ahmiyul Rauf 
>   
> To: iagi-net@iagi.or.id 
>   
> Sent: Wednesday, April 18, 2007 2:04 PM
>   
> Subject: RE: [iagi-net-l] Erupsi Gununglumpur
> 2000 BC : Kiamat di Sodom dan Gomora
>   
>  
>   
>   Tulisan Pak Awang kali ini seolah mengamini
> berbagai pendapat yang sedang  berkembang dalam
> beberapa milis dan blogs, bhw Jatim sedang menuju
> kehancurannya..Ada yang memprediksi bhw dalam jangka
> waktu 30 tahun luapan lumpur akan membanjir

Re: [iagi-net-l] GEMS LOVERS : MENGENAL TEKTIT / METEORIT

2007-04-19 Terurut Topik miko
Pak Yatno dan rekan-rekan Gems Lovers yang budiman,

Terima kasih Pak Yatno atas pencerahan dan keterangan tambahannya. Barangkali 
ada rekan-rekan yang tertarik untuk lebih mendalami masalah tektit dan 
meteorit, selain dari internet, dipersilahkan baca buku dasar  berjudul : 
TEKTITES  ( John A.O'Keefe,  The University of Chicago, 1963 ) dan  METEORITES 
AND THEIR ORIGIN ( GJH McCall, 1973 ).

Salam batumulia, mang Okim
  - Original Message - 
  From: Y S Yuwono 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Thursday, April 19, 2007 2:15 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] GEMS LOVERS : MENGENAL TEKTIT / METEORIT


  Rekan millist yth.
  Saya ada sedikit pencerahan mengenai tektit ini.
  Dulu tektit memang dianggap sejenis meteorit tetapi secara genetis dia 
sebetulnya bukan meteorit. Originnya memang karena impact meteorit dengan 
permukaan bumi yang menghasilkan ledakan sehingga tanah/ batuan dipermukaan 
bumi mencair dan membeku dengan cepat membentuk butiran gelas mirip sekali 
obsidian seperti Mas Miko infokan itu. Sedangkan meteorit sendiri berkomposisi 
sangat berbeda. Ada dua kelompok yang disebut Chondrite dan Achondrite. 
Meteorit inilah yang betul-betul material extra-terestrial dan diyakini 
mempunyai komposisi mirip komposisi BULK-EARTH sebelum bumi mengalami 
diferensiasi membentuk inti-mantel-kerak yaitu saat masih homogen. Meteorit 
pada umumnya berkomposisi metalifere (Fe-Ni) sampai berkomposisi mirip batuan 
ultra basa jenis pyroxenite/ dunite. Disebut CHONDRITE karena meteorit ybs 
berstruktur CHONDRULE yaitu semacam tekstur cumulophyric (dalam bat beku) di 
mana chodrule-nya terdiri dari kristal-kristal Cpx, Olivin dan Plagioklas 
(jarang). Sedangkan ACHONDRITE tidak memperliatkan tekstur/struktur chondrule. 
Berat meteorit bisa beberapa gram sampai 6 ton yang ditemulan di Siberia.
  Jadi jangan rancu pengertian tektit dan meteorit. TEKTIT BUKAN PECAHAN 
METEORIT.
  Sekian dulu penjelasan singkat dari saya.
  Salam
  Yatno
- Original Message - 
From: miko 
To: IAGI 
Sent: Friday, April 06, 2007 3:12 AM
Subject: [iagi-net-l] GEMS LOVERS : MENGENAL TEKTIT / METEORIT


Rekan-rekan Gems Lovers IAGI yang budiman,

Di hari libur wafatnya  Nabi Isa Alaihissalam ini yang dilanjutkan dengan 
week end panjang , mang Okim ingin ngajak rekan-rekan gems-lovers IAGI untuk  
mengenal sedikit tentang batuan tektit . Kebetulan sekali mang Okim punya 
koleksi tektit lumayan banyak, hampir seribuan. Tentunya sejumlah ini tidak 
sekaligus mang Okim miliki,  melainkan sedikit demi sedikit. Ada yang dibeli di 
Balikpapan dan Martapura , dan ada juga yang dibeli di Jatinegara, Sukabumi, 
Solo, dan di beberapa pasar batumulia lainnya. Bahkan ada juga yang berupa 
oleh-oleh dari Vietnam ( dari Pak Ustaz H. Rachman Abbas sewaktu beliau masih 
aktif di bisnis migas ).

Tektit adalah batuan kecil berwarna hitam yang tersusun dari gelas silikat 
dan dipercaya sebagai meteorit yang datang dari luar angkasa atau 
extra-terrestrial. Beberapa ahli berpendapat bahwa tektit adalah serpihan batu 
bulan yang terlempar akibat benturan dahsyat dari benda-benda besar yang jatuh 
ke permukaannya. Beberapa ahli lain berpendapat bahwa tektit adalah pecahan 
dari meteorit besar yang saling berbenturan yang pecahannya masuk ke atmosfir 
bumi berupa benda-benda meleleh ( tektit = tektos = melted = meleleh ).

Lokasi ditemukannya tektit tersebar di daerah-daerah tertentu misalnya  
Australia dan Tasmania ( australites ), Texas ( bediasites ),  Indo - Cina ( 
indochinites ),  Malaysia ( malaysianites ), Checoslovakia ( moldavites ), 
Luzon ( philipinites atau rizalites ) , Billiton ( billitonites = batu satam ), 
Martapura ( batu kelulut ), Jawa Tengah ( javanites = batu meteor ), dan 
lain-lain. 

Umur tektit ketika sampai di permukaan bumi berbeda-beda. Dengan metode 
kalium argon, tektik Amerika Utara ditafsir berumur sekitar 34 juta tahun, 
Chekoslovakia sekitar 14,8 juta tahun, Indo-Cina, Indonesia dan  Australia  
sekitar 600-700 tahun.

Rekan-rekan Gems-Lovers IAGI yang budiman,

Bentuk dan rupa tektit sangat dipengaruhi oleh mekanisme pembentukan dan 
proses erosi yang mengikutinya. Kecepatan gerak dan derajat rotasi pada waktu 
tektit menembus atmosfir bumi atau terlempar akibat benturan dengan permukaan 
bumi menyebabkan bentuk tektit sangat beragam misalnya bundar, lonjong, tear 
drop, buah pir, halter, tidak beraturan dengan lobang pelepasan gas berukuran 
besar, atau dengan goresan atau alur-alur tertentu ( lihat foto di bawah ). 
Permukaan tektit juga menunjukkan beragam rupa dan corak. Hal ini sangat 
dipengaruhi oleh  proses geologi yang dialaminya sejak pembentukannya sampai 
tiba di tempat ditemukannya.

Secara gemologi, tektit yang mengandung kadar silika atau SiO2 sekitar 
72-73 %, memiliki kekerasan  6 skala Mohs, berat jenis sekitar 2,40, dan  indek 
refraksi 1,507 - 1,510. Kilapnya yang cemerlang seperti cermin setelah digosok 
, membuat tektit sangat bagus 

[iagi-net-l] GEMS-LOVERS : HATI - HATI GIOK BOHONGAN !!!

2007-04-19 Terurut Topik miko
Rekan-rekan Gems Lovers IAGI yang budiman,

Hari ini , Kamis 19 April 2007, mang Okim kedatangan tamu dari Ciamis Selatan, 
seorang haji  besama   anaknya  yang  Sarjana Hukum . Tamu tersebut  membawa 8 
potong karya seni batuan berwarna hijau kebiruan berbentuk  pisau, tatakan, dan 
patung dewa . Benda-benda tersebut konon ditemukan bulan Februari yang lalu, di 
suatu penggalian sumur di daerah Parigi, Ciamis Selatan, pada kedalaman 9 
meter.  Mang Okim diminta untuk memeriksa batuan tersebut .

Dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa  karya seni tersebut ternyata bukan giok 
melainkan  Cristalline Marble yang di pasaran disebut sebagai Substitusi Giok. 
Mengenai kaligrafi yang tercantum di batuan tersebut , mang Okim tulis : Sesuai 
dengan inskripsi yang terukir, karya seni batuan ini disebutkan berkaitan 
dengan periode Dinasti Ming, sekitar abad ke 15.

Nah, kepada rekan-rekan Gems Lovers diharap untuk berhati-hati kalau ditawari 
benda seni semacam ini. Ceritanya hampir senada, benda tersebut antik, terbuat 
dari batu giok , didapat dari warisan nenek moyang, atau nemu di penggalian 
sumur atau  sewaktu menggali fondasi rumah dan lain sebagainya. Cara ngetesnya 
gampang, tetesi dengan HCl atau digores dengan pisau. Kalau bereaksi dan 
tergores, maka pasti bukan giok kaan.

Gambar di bawah ini menunjukkan benda-benda seni yng mang Okim periksa.

Salam batumulia, mang Okim


<>


Re: [iagi-net-l] Volumetric - HIIP

2007-04-19 Terurut Topik Pujiyono Yolanda

Mas Herry,

Maaf saya kurang sependapat dengan cara ini friend. Saturation yang
didistribusikan secara "geostatistik" atau "interpolasi sederhana" sangat
sulit untuk menjelaskannya. Walaupun anda mengawinkan PHIE dan SW menjadi
BVW.  Alasannya adalah Water Saturation sangat2 tergantung dari Pc
(capillary pressure) dan Pore throat secara bersamaan. Pc -->  berarti
sangat tergantung dari seberapa jauh lokasi Hidrocarbon dengan FWL dan
perbedaan gradien water vs. HC, Sementara Pore throat tentu saja akan
tergantung dari facies atau rock typenya (bisa diwakili oleh por dan perm)
dan tidak tergantung dari depth (abaikan proses kompaksi, karena kecil
pengaruhnya di satu zone reservoir).
Dengan kata lain, keduanya harus didistribusikan di 3D static model secara
terpisah dan berbeda cara.

Sebagai contoh : BVW di top reservoir dengan porosity dan permeability yang
rendah bisa saja sama dengan BVW di transision zone yang mempunyai porosity
dan permeability tinggi. Tentu kita tidak mau mengeliminasi yang dibagian
atas walaupun SW tinggi, karena Irreducable water.

Ada yang punya pendapat laen? monggo..

Thanks
puji

On 4/19/07, Herry Maulana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


 Mas Mbang,

mau share sekalian minta konfirmasi ke teman-teman petrophysicist dan
modeler yg lain tentang potential errornya. Ini workflow yg saya pernah
lakukan di mature depleted field (multizones, tens of wells):

1. Asumsi PHIE sudah ok, dan Resistivity based Sw juga sudah dibuat
(kebetulan pake Archie's karena sand reservoirnya bagus dan tebal).

2. buat BVW untuk semua reservoir sand (pay dan non-pay) dalam field
tersebut (BVW = Sw * PHIE)

3. Kalau dibuat grafiknya biasanya akan bimodal, antara BVW rendah (pay
zones) dan BVW tinggi (wet zones), dari situ saja sudah bisa ditetapkan
cut-off untuk Swirr yg akan berasosiasi dengan PHIE rendah (<0.12,
tergantung fieldnya).
Kalau di plot dalam grafik antara BVW dan porosity biasanya akan terlihat
departure trend dari pay zones, ini juga sudah bisa dibuat cut-off.

4. Populasi/grid BVW dengan facies sebagai anchor (co-kriging). Test
pertama biasanya saya populasikan semua hasil BVW yg ada, lalu aplikasikan
cut-off. test selanjutnya hanya normalised BVW dari pay zones.

5. Dari situ bisa di back-calculate Sw distribution di dalam facies yg
selanjutnya bisa digunakan dalam volumetrik.

Argumentasinya adalah BVW yang berasosiasi dengan non-pay (Swirr karena
PHIE rendah atau Sw tinggi karena dekat dengan  FWL/contact) akan di
"take-out" dari perhitungan volumetrik dan lebih mudah untuk meng co-kriging
BVW dengan bantuan facies...Ada 1 blind well dan beberapa program infill
drilling berdasarkan konsep ini, dan lumayan berhasil dalam Sw prediction..

Tapi ini bukan carte blanche workflow yg akan bekerja di semua situasi,
let your data drives!

Salam,
Herry

- Original Message 
From: Bambang Satya Murti <[EMAIL PROTECTED]>
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Tuesday, 17 April, 2007 8:33:38 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Volumetric - HIIP


Mas Puji & mas Herry,

Setuju, secara geologis, rasanya saya juga lebih "convenient"
mempergunakan HAFWL, karena komponen-komponen yang disebutkan mas Puji
dibawah. Metode yang saya pergunakan adalah deterministic, jadi, ya, memang
dipengaruhi oleh model.

Kembali mengenai Swe Irr tersebut, menurut yang empunya gawe, metode ini
dipergunakan karena locus-nya di mature field, maka untuk meng-capture
data-data dari sumur yang lebih baru (di area depletion), maka metode ini
lebih bisa mewakili. Sayangnya di lapangan yang ini tidak punya SCAL, jadi
ndak bisa dikalibrasi. Juga, persis seperti sinyalemen mas Puji,
permeability nya merupakan transform.

Lha kalau pakai Swe Irr (Coates-Hire transform), digathuk-gathukke karo
model facies-nya tetep ndak gathuk je..akhirnya, ya, di grid saja.



Barangkali ada juga yang sudah pernah "otak-atik" antara Swe Irr di
sumur-sumur yang di virgin zone dibanding dengan sumur-sumur yang di
depletion zone? Kendala yang saya miliki adalah sumur-sumur kelompok pertama
(virgin zone) di drill tahun 70an awal, jamannya masih pakai teknologi
"ja-dul", vertical resolutionnya masih ehm...ehmm, dan sumur-sumur kelompok
kedua, pakai yang Hi-Res, jadi, ya sulit untuk membicarakan apple to apple.



Barangkalai temen-temen petrophysicist punya pengalaman disini? Om Nyoto
?  Om Gumilar? Bli Gde? Kang Shofi?



Helppp :)

Bambang


  -[ Received Mail Content ]--

*Subject : *Re: [iagi-net-l] Volumetric - HIIP

*Date : *Sun, 15 Apr 2007 17:58:05 -0700 (PDT)

*From : *Herry Maulana <[EMAIL PROTECTED]>

*To : [EMAIL PROTECTED]


 Mas Bambang,



Sekedar menambahkan keterangan pakde Puji, ada beberapa pilihan lain untuk
penentuan saturation height, yg paling umum Leverett J seperti yg disebut
Puji, di kumpeni yg lama ada juga yg pake Skelt-Harrison Function, dimana
kedua-duanya sama-sama SCAL-based function.



Ini ada paper yg membahas berbagai metoda saturation height function dan
efeknya terhadap perhitungan STOOIP:



http://www.ux

Re: [iagi-net-l] Erupsi Gununglumpur 2000 BC : Kiamat di Sodom dan Gomora

2007-04-19 Terurut Topik gde . wirawan
Segala sesuatu yg diciptakan tergantung kepada Pencipta. Manusia dicipta
dengan akal budi, kebebasan, hak, hati nurani dsb dalam diri manusia untuk
dipergunakan sebaik mungkin. Tapi jangan letakkan akal budi sebagai yg
"berkuasa" atau lebih tinggi dari Sang Pencipta. Yang terbatas jangan
diletakkan lebih tinggi dari yg Tidak Terbatas.

Cheers,
Gde


> Ketika manusia tidak mampu menjelaskan fenomena alam maka apa yang
> terjadi dianggap kersaning Allah. Kalau kejadiannya menguntungkan
> disebut karunia, kalau merugikan dianggap sebagai bencana atau dalam
> bhasa inggris disaster dari kata "dis" dan "star". Yang berarti
> kejatuhan meteor !
>
> Memang dahulu manusia tidak tahu bagaimana gempa itu terjadi. Baru
> limapuluh tahun yang lalu teori gerakan lempeng tektonik diketahui
> manusia. Ya, baru limapuluh tahun yang lalu !. Masih baru-baru ini
> saja gempa diketahui bagaimana kemungkinan terjadinya.
>
> Manusia masih terus mencoba mengenalinya.
> Seratus tahun yang lalu, masih wajar kalau banyak yg menyatakan bahwa
> gempa itu akibat Tuhan marah dengan manusia. Menganggap bahwa gempa
> adalah sebuah hukuman, menganggap gempa sebuah ujian atau teguran dan
> sebagainya hanyalah karena manusia tidak bersedia menerima segala
> kejadian alam ini menimpanya.
>
> Saat ini kita mungkin belum tahu dengan baik tentang gunung lumpur,
> tidak tahu bagaimana mekanisme munculnya gunung lumpur. Sehingga
> seringkali pegangan science yg dipelajari terlepas dan mencari
> pegangan lain. Faith !
>
> Hujan juga terjadi setiap hari sebagaimana gempa, dan gunung api,
> sudah ada sejak dahulu juga … tetapi mengapa hujan dianggap karunia
> dan gempa sebagai bencana ? Padahal kalau hujan keterusan menjadi
> banjir dan berubah menjadi bencana.
> Kalau dari keyakinan segala fenomena itu berasal dari Tuhan, apapun
> semestinya diterima apa adanya
>
> Kenalilah gempa, gunung api, gunung lumpur sebagai fenomena dan
> kejadian alam biasa … kenalilah dia, selidiki dia, bertanyalah dengan
> alam, bacalah dalam catatan alamnya yang berupa runtuhan-runtuhan
> akibat proses kegempaan, letusan, kenalilah rekamannya dalam catatan
> pohon, dalam koral … Kenalilah perilakunya, dimana saja kejadian alam
> ini berada ….. sehingga kita hidup damai bersamanya … Bersama Tuhan
> dalam suka dan duka, dalam bencana dan karunia.
>
> 'selamat bermalam jum'at' :)
>
> rdp
>
> On 4/19/07, Agus Hendratno <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>> Dear kawan-kawan
>>
>> Kebetulan saya mengkoleksi paper tentang arkeologi, geologi, perjanjian
>> lama
>> tentang lembah SIDIM, tempat tenggelamnya kaun nabi Luth. Kebetulan
>> saja,
>> saya yang geologist di kampus FT-UGM di-SK-kan untuk mengajar Pendidikan
>> Agama Islam untuk kelompok Teknik Geodesi dan Teknik Geologi, dan materi
>> kebencanaan "geologi" pada jamannya nabi Nuh, nabi Luth, dan kaum Adh,
>> dll
>> sering saya sampaikan di kelas dan saya tulis ringkas untuk materi
>> kuliah
>> dari tinjauan Al-Quran, sebagaimana sebagian diungkap oleh Pak Nana
>> Djumhana, sebetulnya banyak sekali ayat-ayat Al Quran yang membahas
>> tentang
>> itu, termasuk munculnya tanah liat yang panas, gunungapi Gomorah dll.
>> Sementara dari Kitab Perjanjian lama (sebagaimana diulas Pak Awang) juga
>> lama saya koleksi. Jadi memang menarik sebagai pembelajaran kebencanaan
>> geologi bagi kaum-kaum terdahulu untuk leason learned kita semua. Harun
>> Yahya (ilmuwan mesir) juga telah mempublikasikan kehancuran kaum Nabi
>> Luth,
>> cuma dia backgroun-nya bioteknologi.
>> Publikasi dari Teknik Geologi Univ.di Israel juga cukup bagus dengan
>> pendekatan dari kitab Perjanjian Lama.
>>
>> Tapi untuk ditarik ke Lumpur Porong, yooo..., nanti
>> dulu..lah...,
>> kelihatannya ada semacam turning point peradaban kita semua yang relevan
>> dengan eksplorasi sumberdaya bumi, kebencanaan bumi dan sifat ke-ummatan
>> pada umumnya.
>> Mungkin mas Maryanto (CPI) bisa menghitung mundur tentang Turning Point
>> dengan teori SALAM.., whalaaahh, piye jal..
>>
>> salam semua
>> agus hendratno
>>
>>
>>
>> "Agus Sutoto (BWM)" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>>
>>
>> Bapak2 ada tidak yang punya peta (ilustrasi sederhana juga OK), struktur
>> regional daerah sekitar Sodom Gomorah,
>> sehingga lebih mudah  memahami  telaah Pak Awang tentang hal ini. Tentu
>> saja
>> dengan posisi geografis secukupnya.
>> Saya pernah baca tapi lupa lagi (sudah cukup lama), bahwa rift di daerah
>> ini
>> dan
>> sea floor spreading nya tidak sekedar lateral pull apart, tetapi ada
>> gerakan
>> 'anti-clock wise' nya
>> dari Arabian Plate (Laut Merah lebih lebar di ujung selatan –Yaman dan
>> menutup di kanal Suez-Aqaba)
>>
>> Agus
>>
>>
>>
>>
>>  
>>
>> From: Nana Djumhana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
>>  Sent: Thursday, April 19, 2007 8:57 AM
>>  To: iagi-net@iagi.or.id
>>  Subject: Re: [iagi-net-l] Erupsi Gununglumpur 2000 BC : Kiamat di Sodom
>> dan
>> Gomora
>>
>>
>> Memang kasus kaumnya Nabi Luth di Sodom dan Amurah (Gomora) itu termasuk
>>

Re: [iagi-net-l] Erupsi Gununglumpur 2000 BC : Kiamat di Sodom dan Gomora

2007-04-19 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Ketika manusia tidak mampu menjelaskan fenomena alam maka apa yang
terjadi dianggap kersaning Allah. Kalau kejadiannya menguntungkan
disebut karunia, kalau merugikan dianggap sebagai bencana atau dalam
bhasa inggris disaster dari kata "dis" dan "star". Yang berarti
kejatuhan meteor !

Memang dahulu manusia tidak tahu bagaimana gempa itu terjadi. Baru
limapuluh tahun yang lalu teori gerakan lempeng tektonik diketahui
manusia. Ya, baru limapuluh tahun yang lalu !. Masih baru-baru ini
saja gempa diketahui bagaimana kemungkinan terjadinya.

Manusia masih terus mencoba mengenalinya.
Seratus tahun yang lalu, masih wajar kalau banyak yg menyatakan bahwa
gempa itu akibat Tuhan marah dengan manusia. Menganggap bahwa gempa
adalah sebuah hukuman, menganggap gempa sebuah ujian atau teguran dan
sebagainya hanyalah karena manusia tidak bersedia menerima segala
kejadian alam ini menimpanya.

Saat ini kita mungkin belum tahu dengan baik tentang gunung lumpur,
tidak tahu bagaimana mekanisme munculnya gunung lumpur. Sehingga
seringkali pegangan science yg dipelajari terlepas dan mencari
pegangan lain. Faith !

Hujan juga terjadi setiap hari sebagaimana gempa, dan gunung api,
sudah ada sejak dahulu juga … tetapi mengapa hujan dianggap karunia
dan gempa sebagai bencana ? Padahal kalau hujan keterusan menjadi
banjir dan berubah menjadi bencana.
Kalau dari keyakinan segala fenomena itu berasal dari Tuhan, apapun
semestinya diterima apa adanya

Kenalilah gempa, gunung api, gunung lumpur sebagai fenomena dan
kejadian alam biasa … kenalilah dia, selidiki dia, bertanyalah dengan
alam, bacalah dalam catatan alamnya yang berupa runtuhan-runtuhan
akibat proses kegempaan, letusan, kenalilah rekamannya dalam catatan
pohon, dalam koral … Kenalilah perilakunya, dimana saja kejadian alam
ini berada ….. sehingga kita hidup damai bersamanya … Bersama Tuhan
dalam suka dan duka, dalam bencana dan karunia.

'selamat bermalam jum'at' :)

rdp

On 4/19/07, Agus Hendratno <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Dear kawan-kawan

Kebetulan saya mengkoleksi paper tentang arkeologi, geologi, perjanjian lama
tentang lembah SIDIM, tempat tenggelamnya kaun nabi Luth. Kebetulan saja,
saya yang geologist di kampus FT-UGM di-SK-kan untuk mengajar Pendidikan
Agama Islam untuk kelompok Teknik Geodesi dan Teknik Geologi, dan materi
kebencanaan "geologi" pada jamannya nabi Nuh, nabi Luth, dan kaum Adh, dll
sering saya sampaikan di kelas dan saya tulis ringkas untuk materi kuliah
dari tinjauan Al-Quran, sebagaimana sebagian diungkap oleh Pak Nana
Djumhana, sebetulnya banyak sekali ayat-ayat Al Quran yang membahas tentang
itu, termasuk munculnya tanah liat yang panas, gunungapi Gomorah dll.
Sementara dari Kitab Perjanjian lama (sebagaimana diulas Pak Awang) juga
lama saya koleksi. Jadi memang menarik sebagai pembelajaran kebencanaan
geologi bagi kaum-kaum terdahulu untuk leason learned kita semua. Harun
Yahya (ilmuwan mesir) juga telah mempublikasikan kehancuran kaum Nabi Luth,
cuma dia backgroun-nya bioteknologi.
Publikasi dari Teknik Geologi Univ.di Israel juga cukup bagus dengan
pendekatan dari kitab Perjanjian Lama.

Tapi untuk ditarik ke Lumpur Porong, yooo..., nanti dulu..lah...,
kelihatannya ada semacam turning point peradaban kita semua yang relevan
dengan eksplorasi sumberdaya bumi, kebencanaan bumi dan sifat ke-ummatan
pada umumnya.
Mungkin mas Maryanto (CPI) bisa menghitung mundur tentang Turning Point
dengan teori SALAM.., whalaaahh, piye jal..

salam semua
agus hendratno



"Agus Sutoto (BWM)" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


Bapak2 ada tidak yang punya peta (ilustrasi sederhana juga OK), struktur
regional daerah sekitar Sodom Gomorah,
sehingga lebih mudah  memahami  telaah Pak Awang tentang hal ini. Tentu saja
dengan posisi geografis secukupnya.
Saya pernah baca tapi lupa lagi (sudah cukup lama), bahwa rift di daerah ini
dan
sea floor spreading nya tidak sekedar lateral pull apart, tetapi ada gerakan
'anti-clock wise' nya
dari Arabian Plate (Laut Merah lebih lebar di ujung selatan –Yaman dan
menutup di kanal Suez-Aqaba)

Agus




 

From: Nana Djumhana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Thursday, April 19, 2007 8:57 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Erupsi Gununglumpur 2000 BC : Kiamat di Sodom dan
Gomora


Memang kasus kaumnya Nabi Luth di Sodom dan Amurah (Gomora) itu termasuk
bencana geologi. Artinya azab Tuhan kepada orang-orang yang perbuatannya
kebangeten dan melampoi batas itu terjadi di tempat sesuai kondisi
geologinya. Dan itu merupakan skenarioNya yang tidak diketahui manusia.
Namun Allah telah menginformasikan kepada kita (para geoscientist) untuk
memahami tentang kejadian tersebut secara jelas : "Mereka (kaum Luth)
dibinasakan oleh suara keras yang menggelegar ketika matahari akan terbit.
Maka Kami jadikan bagian atas kota itu terbalik ke bawah, dan Kami hujani
mereka dengan hijaaratammin sijjiil (bongkahan/butiran  tanah terbakar).
Sesungguhnya pada yang demikian itu merupakan ayat

RE: [iagi-net-l] PLTN , Peringatan Dini dari Sesar Muria

2007-04-19 Terurut Topik Maryanto (Maryant)

Maksih Mas Ismail. Apa Dr. Budi Santoso telah pensiun ya ? Lalu di ganti
mas Hudi, angkatan 1972, itu ? Masih banyak ahli, termasuk yang menjadi
dosen kini di Fisika itu, atau menjabat di BATAN Jogja ato di Serpong,
JKT. Banyak ahli-ahli atom kita yang sudah pensiun, atau malah sudah
wafat. 

Memang, sudah sejak awal, tantangan PLTN adalah kesiapan masyarakat. Di
dalam lab, banyak ahli-ahli, namun di luar pagar lab, wah,

PLTN pun belum paling ekonomis, di banding PLT Gas, Air (sungai), Uap
(batubara, gas), panas bumi. Masih banyak energi murah di Indonesia ini
belum tergarap: gelombang laut, angin, tenaga matahari, dll.

Oh iya, kemarin ada terlewat: Einstein no 13 paling berpengaruh dalam
sejarah.

Ingat Pak Johannes, terus ku ingat putranya. Ada yang tahu email: Sdr.
Daneil Michael Johannes, di Geoquest, Schlumberger ? Tahun 95, menjadi
manager Geoquest Huston, USA. Setelah itu belum pernah ku ketemu lagi. 

Salam,
Maryanto.


-Original Message-
From: Ismail Zaini [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, April 19, 2007 7:20 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] PLTN , Peringatan Dini dari Sesar Muria

Pak Maryanto , sekarang yg ngurusin Nuklir kalau gak salah juga
yuniornya Pak Baiquni , yaitu Pak Hudi Hastowo MIPA UGM Angkt 70 an ,
sebagai Ketua Batan sekarang ( sebelumnya Sekmen Ristek ). Kalau gak
salah juga Tahun 70 an dulu ( 74 / 75 an ? ) ada Geolog  yang Lagi
survai Uranium di Kalbar mendapat kecelakaan ( di Sungai ? )  shg
meninggal Dunia.
Pada tahun 90 an telah dilakukan Studi Tapak untuk menentukan lokasi
PLTN Jepara yg dilakukan Oleh New Jec ( perusahan dr Jipun ) dg beberapa
konsultan Indonesia ( ada 5-7 konsultan) Studi tsb mulai dari pembuatan
Photo Udara , Geologi ,Geofisika , Hidrologi, Oceanografi, lingkungan ,
dll , yang akhirnya menetapkan Ujung Watu Jepara menjadi lokasi PLTN .
Tidak jauh dari PLTN ini sekarang malah duluan dibangun PLTU batubara
Tanjung Jati B di desa Bondo Jepara. ( kayaknya Jepara ini mau jadi
Pusat pembangkit Listrik Jawa )  Kalau diperhatikan Dari diskusi diskusi
kondisi geologisnya , kekawatiran thd Gempa di daerah ini kayaknya tdk
terlalu mengkawatirkan ( seperti para penentang PLTN bukan keberatan thd
kekawatiran adanya Gempa tapi alasan lain ( Isu isu lain ), ada
lingkungan , masyarakat belum siap , harga, dll ). 
Namun demikian karena sekarang ini banyak "bahaya geologi" ( Tsunami ,
gempa Jogya, Lusi,dll )yang bermunculan sekarang ini ,  maka banyak
masyarakat awam mengchawatirkan adanya bahaya geologi thd instalasi PLTN
nantinya, pertanyaan ini terutama oleh masyarakat sekitarnya, oleh
karena itu mungkin perlu juga ada pencerahan pencerahan pengaruh geologi
thd bangunan pembangkit didaerah itu. apalagi adanya penelitian baru yng
menemukan sesar seperti yg termuat disalah satu media masa tsb menambha
kekawatiran tsb


ISM

- Original Message -
From: "Maryanto (Maryant)" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Tuesday, April 17, 2007 9:52 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] PLTN , Peringatan Dini dari Sesar Muria




Bagaimana ya sejarah PLTN ya ?

Menurut saya sih, kita mulai saja dari buku yang masuk dalam 100 tokoh
paling berpengaruh dalam sejarah, M. Hart. Ya nulis-nulis, biar pikiran
lebih santai.

John Dalton, 1766-1844, urutan 93 "most influenced the world", lahir di
Inggris, temukan teori atom pertama. Lalu, di ikuti Neils Bohr,
1885-1962, urutan ke 100, lahir di Kopenhagen, temukanstruktur atom.
Kemudian, Enrico Fermi, 1901-1954, utrutan 73, lahir Roma, Italia,
perancang  reaktor nuklir I. beliau sudah Phd pada umur yang
sangat-sangat muda, 20 th.Di ikuti Albert Einstein, 1870-1955, ahli
nuklir, penemu rumus relativitas. Namun nobelnya dari penemuan
fotoelektrik, tak dari rumus itu. Ditawari jadi presiden Israel, tapi
tak mau. Membuat bom nuklir di AS, belakangan demo agar nuklir bukan
untuk pembunuh massal.

Lalu, Prancis gudangnya ahli nuklir, juga Eropa, Amerika. Prof. Herman
Johannes, assisten di Jaman Jepang di jln. Ganesya itu, akhirnya ajari
fisika ke Indonesia, bertempat di Jogja karena awal ibu kota pindah di
sini. Lalu dirikan UGM.  Asisten beliau, cumlaude FIPIA UI, di jln
Ganesya BDG, Prof. Achmad Baiquni menonjol di sini, ngajar FIPA UGM
1953-1976(?). Waktu beliau di Jogja, ya membuat raktor Kartini, di
BATAN, Babarsari. Fisika FIPA, 1978 jadi FMIPA, ada seksi Reaktor
nuklir, adan seksi atom inti. Teknik nuklir, di fak teknik di buat juga,
1979, ato 1980. Karena harus di JKT, dekat pusat pemerintahan, untuk
menjabat Dirjen BATAN, maka ya beliau boyongan ke JKT. Buatlah, reaktor
di Serpong, JKT.

Di rancanglah PLTN. Lokasi di pilihlah Muria. Hasil lain-nya, adalah
mencerdaskan bangsa pada ilmu nuklir ini. Menjadikan bangsa mempunyai
lebih luas wawasan. Mengejar ketinggalan, atawa malah sejajar dengan
negara maju. Sehingga tahu kosmos dari ukuran pre-elementary partikel
hingga jagadraya ("buwana"), untuk bisa kuat menjadi "hamengku buwono".

Gitu ?
Cerita lainnya ?

Salam,
Maryanto.

-Original Message-
From: 

RE: [iagi-net-l] Erupsi Gununglumpur 2000 BC : Kiamat di Sodom dan Gomora

2007-04-19 Terurut Topik Agus Hendratno
Dear kawan-kawan

Kebetulan saya mengkoleksi paper tentang arkeologi, geologi, perjanjian lama 
tentang lembah SIDIM, tempat tenggelamnya kaun nabi Luth. Kebetulan saja, saya 
yang geologist di kampus FT-UGM di-SK-kan untuk mengajar Pendidikan Agama Islam 
untuk kelompok Teknik Geodesi dan Teknik Geologi, dan materi kebencanaan 
"geologi" pada jamannya nabi Nuh, nabi Luth, dan kaum Adh, dll sering saya 
sampaikan di kelas dan saya tulis ringkas untuk materi kuliah dari tinjauan 
Al-Quran, sebagaimana sebagian diungkap oleh Pak Nana Djumhana, sebetulnya 
banyak sekali ayat-ayat Al Quran yang membahas tentang itu, termasuk munculnya 
tanah liat yang panas, gunungapi Gomorah dll. Sementara dari Kitab Perjanjian 
lama (sebagaimana diulas Pak Awang) juga lama saya koleksi. Jadi memang menarik 
sebagai pembelajaran kebencanaan geologi bagi kaum-kaum terdahulu untuk leason 
learned kita semua. Harun Yahya (ilmuwan mesir) juga telah mempublikasikan 
kehancuran kaum Nabi Luth, cuma dia backgroun-nya
 bioteknologi. 
Publikasi dari Teknik Geologi Univ.di Israel juga cukup bagus dengan pendekatan 
dari kitab Perjanjian Lama. 

Tapi untuk ditarik ke Lumpur Porong, yooo..., nanti dulu..lah...,
kelihatannya ada semacam turning point peradaban kita semua yang relevan dengan 
eksplorasi sumberdaya bumi, kebencanaan bumi dan sifat ke-ummatan pada umumnya. 
Mungkin mas Maryanto (CPI) bisa menghitung mundur tentang Turning Point dengan 
teori SALAM.., whalaaahh, piye jal..

salam semua
agus hendratno 


"Agus Sutoto (BWM)" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:v\:* 
{behavior:url(#default#VML);} o\:* {behavior:url(#default#VML);} w\:* 
{behavior:url(#default#VML);} .shape {behavior:url(#default#VML);}
st1\:*{behavior:url(#default#ieooui) } Bapak2 ada tidak 
yang punya peta (ilustrasi sederhana juga OK), struktur regional daerah sekitar 
Sodom Gomorah,
  sehingga lebih mudah  memahami  telaah Pak Awang tentang hal ini. Tentu saja 
  dengan posisi geografis secukupnya.
  Saya pernah baca tapi lupa lagi (sudah cukup lama), bahwa rift di daerah ini 
dan 
  sea floor spreading nya tidak sekedar lateral pull apart, tetapi ada gerakan 
‘anti-clock wise’ nya
  dari Arabian Plate (Laut Merah lebih lebar di ujung selatan –Yaman dan 
menutup di kanal Suez-Aqaba)
   
  Agus
   
   
   
  
-
  
  From: Nana Djumhana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
 Sent: Thursday, April 19, 2007 8:57 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Erupsi Gununglumpur 2000 BC : Kiamat di Sodom dan 
Gomora
  
   
Memang kasus kaumnya Nabi Luth di Sodom dan Amurah (Gomora) itu termasuk 
bencana geologi. Artinya azab Tuhan kepada orang-orang yang perbuatannya 
kebangeten dan melampoi batas itu terjadi di tempat sesuai kondisi geologinya. 
Dan itu merupakan skenarioNya yang tidak diketahui manusia. Namun Allah telah 
menginformasikan kepada kita (para geoscientist) untuk memahami tentang 
kejadian tersebut secara jelas : "Mereka (kaum Luth) dibinasakan oleh suara 
keras yang menggelegar ketika matahari akan terbit. Maka Kami jadikan bagian 
atas kota itu terbalik ke bawah, dan Kami hujani mereka dengan hijaaratammin 
sijjiil (bongkahan/butiran  tanah terbakar). Sesungguhnya pada yang demikian 
itu merupakan ayat-ayat (Allah) bagi orang yang memperhatikannya. Dan 
sesungguhnya kota itu terletak pada sabiilimmuqiim  (jalur yang ditempatkan 
/ditetapkan). Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar merupakan 
ayat-ayat (Allah) bagi orang-orang yang beriman" (QS Al Hijr 74-77). Cerita
 geologinya  ya kira-kira begitu seperti yang disampaikan Pak Awang. 
Wallahu'alam.
  
 
  
Tentang kasus lumpur Porong, sebaiknya jangan dianalogikan dengan kasus 
kaumnya Nabi Luth. Saya masih percaya bahwa kasus Porong bukan sebuah azab 
Tuhan seperti halnya terhadap kaumnya Nabi Luth, tetapi lebih pas mungkin 
sebagai teguran Tuhan, terutama terhadap para penguasa dan pengusaha negri ini.
  
 
  
Wassalam,
  
Nana
  
  - Original Message - 
  
From: Ahmiyul Rauf 
  
To: iagi-net@iagi.or.id 
  
Sent: Wednesday, April 18, 2007 2:04 PM
  
Subject: RE: [iagi-net-l] Erupsi Gununglumpur 2000 BC : Kiamat di Sodom dan 
Gomora
  
 
  
  Tulisan Pak Awang kali ini seolah mengamini berbagai pendapat yang sedang  
berkembang dalam beberapa milis dan blogs, bhw Jatim sedang menuju 
kehancurannya..Ada yang memprediksi bhw dalam jangka waktu 30 tahun luapan 
lumpur akan membanjiri kawasan sejauh Waru/Surabaya. Belum lagi kalau Allah 
menghendaki, Dia percepat aliran lumpur, sehingga yang harusnya habis dalam 30 
tahun, ditumpahkannya dalam waktu 5 tahun.. Mudah saja bagi Allah utk berbuat 
demikian. 
   
  Lagipula tenggelamnya satu peradaban tidak mesti membanding ke Sodom dan 
Gomorah; karena disekitar kita.  Mengambil contoh kehancuran peradaban 
disekitar Borobudur, misalnya. Kita tidak punya bukti dosa apa yang telah 
diperbuat oleh penduduk wakt

Re: [iagi-net-l] GEMS LOVERS : MENGENAL TEKTIT / METEORIT

2007-04-19 Terurut Topik Y S Yuwono
Rekan millist yth.
Saya ada sedikit pencerahan mengenai tektit ini.
Dulu tektit memang dianggap sejenis meteorit tetapi secara genetis dia 
sebetulnya bukan meteorit. Originnya memang karena impact meteorit dengan 
permukaan bumi yang menghasilkan ledakan sehingga tanah/ batuan dipermukaan 
bumi mencair dan membeku dengan cepat membentuk butiran gelas mirip sekali 
obsidian seperti Mas Miko infokan itu. Sedangkan meteorit sendiri berkomposisi 
sangat berbeda. Ada dua kelompok yang disebut Chondrite dan Achondrite. 
Meteorit inilah yang betul-betul material extra-terestrial dan diyakini 
mempunyai komposisi mirip komposisi BULK-EARTH sebelum bumi mengalami 
diferensiasi membentuk inti-mantel-kerak yaitu saat masih homogen. Meteorit 
pada umumnya berkomposisi metalifere (Fe-Ni) sampai berkomposisi mirip batuan 
ultra basa jenis pyroxenite/ dunite. Disebut CHONDRITE karena meteorit ybs 
berstruktur CHONDRULE yaitu semacam tekstur cumulophyric (dalam bat beku) di 
mana chodrule-nya terdiri dari kristal-kristal Cpx, Olivin dan Plagioklas 
(jarang). Sedangkan ACHONDRITE tidak memperliatkan tekstur/struktur chondrule. 
Berat meteorit bisa beberapa gram sampai 6 ton yang ditemulan di Siberia.
Jadi jangan rancu pengertian tektit dan meteorit. TEKTIT BUKAN PECAHAN METEORIT.
Sekian dulu penjelasan singkat dari saya.
Salam
Yatno
  - Original Message - 
  From: miko 
  To: IAGI 
  Sent: Friday, April 06, 2007 3:12 AM
  Subject: [iagi-net-l] GEMS LOVERS : MENGENAL TEKTIT / METEORIT


  Rekan-rekan Gems Lovers IAGI yang budiman,

  Di hari libur wafatnya  Nabi Isa Alaihissalam ini yang dilanjutkan dengan 
week end panjang , mang Okim ingin ngajak rekan-rekan gems-lovers IAGI untuk  
mengenal sedikit tentang batuan tektit . Kebetulan sekali mang Okim punya 
koleksi tektit lumayan banyak, hampir seribuan. Tentunya sejumlah ini tidak 
sekaligus mang Okim miliki,  melainkan sedikit demi sedikit. Ada yang dibeli di 
Balikpapan dan Martapura , dan ada juga yang dibeli di Jatinegara, Sukabumi, 
Solo, dan di beberapa pasar batumulia lainnya. Bahkan ada juga yang berupa 
oleh-oleh dari Vietnam ( dari Pak Ustaz H. Rachman Abbas sewaktu beliau masih 
aktif di bisnis migas ).

  Tektit adalah batuan kecil berwarna hitam yang tersusun dari gelas silikat 
dan dipercaya sebagai meteorit yang datang dari luar angkasa atau 
extra-terrestrial. Beberapa ahli berpendapat bahwa tektit adalah serpihan batu 
bulan yang terlempar akibat benturan dahsyat dari benda-benda besar yang jatuh 
ke permukaannya. Beberapa ahli lain berpendapat bahwa tektit adalah pecahan 
dari meteorit besar yang saling berbenturan yang pecahannya masuk ke atmosfir 
bumi berupa benda-benda meleleh ( tektit = tektos = melted = meleleh ).

  Lokasi ditemukannya tektit tersebar di daerah-daerah tertentu misalnya  
Australia dan Tasmania ( australites ), Texas ( bediasites ),  Indo - Cina ( 
indochinites ),  Malaysia ( malaysianites ), Checoslovakia ( moldavites ), 
Luzon ( philipinites atau rizalites ) , Billiton ( billitonites = batu satam ), 
Martapura ( batu kelulut ), Jawa Tengah ( javanites = batu meteor ), dan 
lain-lain. 

  Umur tektit ketika sampai di permukaan bumi berbeda-beda. Dengan metode 
kalium argon, tektik Amerika Utara ditafsir berumur sekitar 34 juta tahun, 
Chekoslovakia sekitar 14,8 juta tahun, Indo-Cina, Indonesia dan  Australia  
sekitar 600-700 tahun.

  Rekan-rekan Gems-Lovers IAGI yang budiman,

  Bentuk dan rupa tektit sangat dipengaruhi oleh mekanisme pembentukan dan 
proses erosi yang mengikutinya. Kecepatan gerak dan derajat rotasi pada waktu 
tektit menembus atmosfir bumi atau terlempar akibat benturan dengan permukaan 
bumi menyebabkan bentuk tektit sangat beragam misalnya bundar, lonjong, tear 
drop, buah pir, halter, tidak beraturan dengan lobang pelepasan gas berukuran 
besar, atau dengan goresan atau alur-alur tertentu ( lihat foto di bawah ). 
Permukaan tektit juga menunjukkan beragam rupa dan corak. Hal ini sangat 
dipengaruhi oleh  proses geologi yang dialaminya sejak pembentukannya sampai 
tiba di tempat ditemukannya.

  Secara gemologi, tektit yang mengandung kadar silika atau SiO2 sekitar 72-73 
%, memiliki kekerasan  6 skala Mohs, berat jenis sekitar 2,40, dan  indek 
refraksi 1,507 - 1,510. Kilapnya yang cemerlang seperti cermin setelah digosok 
, membuat tektit sangat bagus sebagai batu permata. Dan warnanya yang hitam 
legam ( jauh lebih hitam dari warna kulit mang Okim ! ), dan asal usulnya yang 
dari angkasa luar, menyebabkan tektit dipercaya oleh sebagian orang sebagai 
batu pengusir roh jahat, dan memiliki kekuatan menghilangkan rasa takut, dan 
menghindari kehancuran ( waah, jadi klenik niih !!!). Mereka yang sering 
berpetualang  ke hutan belantara sering membawa tektit karena dipercaya akan 
dijauhi binatang buas. Dan last but not least, menggenggam tektit di telapak 
tangan konon dapat memberikan halusinasi seolah kita menjelajahi ruang angkasa, 
dari mana tektit berasal.

  Sekian dulu ya, semoga bermanfaat da

Re: [iagi-net-l] Cekungan Baturetno

2007-04-19 Terurut Topik Purna Sulastya Putra
Iya Pak Budi, terima kasih. Saya dan mas Eko Yulianto satu kapal kok, dan yg 
saya lakukan di Cekungan Baturetno jg dengan bimbingan mas Eko. Nuhun.

 


- Original Message 
From: Budi Brahmantyo <[EMAIL PROTECTED]>
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, April 19, 2007 2:28:46 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Cekungan Baturetno


juga Dr. Eko Yulianto Geotek LIPI meneliti intensif @ Baturetno.
coba kontak [EMAIL PROTECTED]

BB


> Terima kasih sekali Pak Awang atas pencerahannya dgn cerita Bapak
> tentang pembentukan cekungan Baturetno. Sangat lengkap sekali, terima
> kasih. Pak Yahdi Zaim, saya sudah mempunyai paper Pak Sugeng Wiyono yang
> saya ambil dari Proc IAGI 1992 (juga tulisan2 dan paper2 lainnya), tapi
> belum tau tentang tulisan (data lain) dari Pak Widiasmoro, terima kasih
> atas informasinya Pak. Insyaallah, beliau2 nanti saya hubungi.
>
> Pak Pardan, memang teman2 PSG pernah melakukan riset disana, dan setahu
> saya yang masih aktif di sana adalah Pak Hanang Samudra, tapi beliau
> lebih terfokus pada Lembah Kering Sadeng - Giritontro. Yang dilakukan
> Pak Hanang Samudra sangat menarik, dan hasil riset beliau yang masih on
> going saat ini (senior saya sering berkomunikasi dg beliau, jd saya
> sedikit2 tahu, maaf Pak Hanang, he he) cukup mendukung beberapa
> hipothesis penelitian saya mengenai stratigrafi dan sedimentasi sedimen2
> yang mengisi cekungan Baturetno yang dikaitkan dengan hipothesis Lehman
> (1936) tentang adanya tilting yang menyebabkan terbentuknya Lembah
> Kering Sadeng - Giritontro dari Bengawan Solo Purba dan pembentukan
> danau yang menghasilkan endapan lempung hitam.
>
> Pak Ukat, terima kasih informasi nmr hpnya.
>
> Ada masukan lain?
>
> Terima kasih
>
> Salam,
>
> Purna
>
>
>
> - Original Message 
> From: Supardan <[EMAIL PROTECTED]>
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Sent: Wednesday, April 18, 2007 11:37:22 AM
> Subject: Re: [iagi-net-l] Cekungan Baturetno
>
>
> Pak Purna,
>
> Boleh nambahin dikit ya, sepertinya temen2 dari Pusat Survey Geologi
> (PSG) pernah melakukan penelitian di sana, bahkan pernah melakukan
> coring. Yang mereka teliti antara lain sungai Bengawan Solo purba, waduk
> Gajah Mungkur Purba dan termasuk juga kars. Mungkin pak Purna bisa
> kontak dengan pak SURONO di PSG, tapi jangan keliru ke pak SURONO yang
> di PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) lho.  Semoga
> bermanfaat.
>
> Wass.
> Pardan - Jatim.
>
>
> On 4/17/07, Yahdi Zaim <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Pak Purna Yth.,
> Setahu saya, teman2 Dosen dari Geologi UGM pernah (sering) melakukan
> penelitian geologi Cekungan Baturetno. Coba Anda menghubungi Bapak2
> Sugeng Wijono,Sriyono, Widiasmoro dll, beliau2 punya data yang lengkap,
> baik struktur,sedimentologi,stratigrafi dan paleontologi (vertebrata dan
> mungkin juga polennya) dan sangat mungkin juga tentang sejarah (geologi)
> pembentukan cekungan Baturetno.
>
>
> Wassalam,
>
> Yahdi Zaim
> Prodi Teknik Geologi,
> KK Geologi dan Paleontologi,
> FIKTM ITB
> - Original Message -
> From: Purna Sulastya Putra
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Sent: Tuesday, April 17, 2007 11:34 AM
> Subject: [iagi-net-l] Cekungan Baturetno
>
>
> Kepada Bapak2 n Ibu2 serta Rekan2 semua..
>
> Bagaimana pembentukan Cekungan Baturetno (yang terdapat di daerah
> Wonogiri) yang berisi endapan-endapan Kuarter, yang menurut penelitian
> terdahulu adalah berisi endapan-endapan braided stream dan endapan danau
> yang berupa lempung hitam?
>
> Mohon masukannya..
>
> Terima kasih,
>
> salam,
>
> Purna
>
>  -
>  Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to
> [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the
> 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali
> Convention Center, 13-16 November 2007
>
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To
> subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI
> Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank
> Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama:
> Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No.
> Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1:
> http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2:
> http://groups.yahoo.com/group/iagi
>
>
>
>
> Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!
>
>
>
>
>
> Ahhh...imagining that irresistible "new car" smell?
> Check out new cars at Yahoo! Autos.
>
> __
> Do You Yahoo!?
> Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around
> http://mail.yahoo.com





Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali