Re: [iagi-net-l] PIRAMIDA SADAHURIP : HAK MENJAWAB STAFSUS PRESIDEN RI
Saya juga percaya ini bentukan alam (bentukan hasil vulkanisme), bukan karena hasil buatan manusia (menumpuk batu sehingga membentuk bangunan piramid). Mungkin saja ada yang dilakukan Manusia pada masa lalu, tapi sifatnya merombak dari yang sudah ada, mungkin tadinya berbentuk kerucut/kubah (seperti bentuk anak Gunung Api Biasa) lalu dirombak/dibentuk, menjadi sisi yang rata dan bersudut. maka jadilah bentuk seperti piramid yang terlihat saat ini. Nah, kalo sudah begini silahkan didefinisikan masing2, benda ini apakah bisa disebut Piramid juga ? secara deskriptif, iya (bentuk piramid), secara genetik, tidak. Karena Piramid selama ini, diasumsikan bangunan yang dibentuk dari susunan batu2 yang ditumpuk. Mengenai metode geolistrik (IFSAR) di TKP, yang saya tahu, efektif untuk karakterisasi reservoir yang tidak begitu dalam. Lebih jauh di aplikasi eksplorasi perminyakan untuk fluid identification (mengenali fluida di reservoirnya: gas atau liquid, mungkin bisa juga memisahkan minyak dan air?). Di Pengukuran Gn Sadahurip, anomali2 dalam hasil tampilan penampang geolistrik, menurut saya menunjukkan adanya zona konsentrasi fluida (air) tinggi, apakah ini mau ditafsirkan sbagai ruangan2 seperti di Piramid mesir ? atau karena adanya adanya gerowong rekahan batuan yang terisi air ? Nanti dulu, kita perlu tau seberapa besar dan bentuk dimensinya, dan ini terkait metodenya, seberapa banyak dan luas bentangan pengukuran geolistriknya ? Semakin banyak dan semakin panjang bentangan kabel receiver pengukuran, semakin luas dimensi spasial bawah permukaan yang bisa ditafsirkan dan semakin akurat. Dalam hal ini, belum diceritakan bagaimana metode akuisisi geolistrik (IFSAR) dilakukan. Saya setuju dengan Abah, waktu akan menentukan. Waktu bisa dipercepat, kalau diadakan pembahasan forum ilmiah, he he Mungkin di luncheon talk IAGI/ HAGI ? Salam, BKG --- Pada Rab, 18/1/12, Yanto R. Sumantri menulis: Dari: Yanto R. Sumantri Judul: Re: [iagi-net-l] PIRAMIDA SADAHURIP : HAK MENJAWAB STAFSUS PRESIDEN RI Kepada: "iagi-net@iagi.or.id" Tanggal: Rabu, 18 Januari, 2012, 2:58 PM Saya sependapat dengan pak RPK , biarlath waktu yang akan menentukan tai setelah dilakukan diskusi dimana para pihak dapat bertemu dan memaparkan arguman argumennya berdasarkan data dan theori yang mendasari pendapat masing masing. so Abah From: R.P.Koesoemadinata To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, January 17, 2012 6:19 PM Subject: Re: [iagi-net-l] PIRAMIDA SADAHURIP : HAK MENJAWAB STAFSUS PRESIDEN RI Masalah Piramid Sadahurip itu sebaiknya tidak perlu diperdebatkan lebih lanjut. Orang-orang yang berpendapat keberadaannya piramid ini adalah jelas orang-orang fanatik, argumentasi ilmiah apapun tidak akan digubris, sehingga dilakukan dialog ilmiahpun sia2. Bahkan bahkan diantara para ahli geologi pun banyak yang fanatik, jika sudah mempunyai pendapat, tidak dapat digoyahkan, sehingga biarlah waktu yang akan menentukan. Ingat Lumpur Sidoarjao/Lapindo: "Geologists never change their mind, they eventually fade away" (walaupun ada usaha-usaha berkelanjutan supaya tidak "fade away") Yang harus kita pedulikan adalah jangan sampai ada menggunakan uang negara untuk projek yang sifatnya spekulatif dan tidak berlandaskan ilmiah. Itu kita perlu dan berkewajiban untuk memberi tahukan kepada pemerintah. Tetapi selanjutnya terserah pemerintah. RPK - Original Message - From: "Sujatmiko" To: Sent: Tuesday, January 17, 2012 2:44 PM Subject: [iagi-net-l] PIRAMIDA SADAHURIP : HAK MENJAWAB STAFSUS PRESIDEN RI > Rekan-rekan IAGI yang budiman, > > Catatan dan pertanyaan Pak Yudha sangat benar : Mengapa tanggapan ilmiah kok > di facebook ? Mang Okim sendiri sangat jarang membuka facebook sehingga > baru tahu setelah mendapat informasi dari Pak RDP. Semoga saja Pak Erick > Rizky yang Asisten Staf Khusus Presiden Republik Indonesia membaca juga > catatan Pak Yudha tersebut sehingga dapat menyiapkan hak jawab dan > tanggapannya sesuai dengan kode etik jurnalistik yaitu di Koran Pikiran > Rakyat Bandung. Dengan demikian maka masyarakat luas akan dapat mengikuti > dan memberikan penilaian, serta sekaligus sebagai sarana pembelajaran. > > Mang Okim mohon maaf kepada Pak Erick Rizky dan Stafsus Presiden atas > penambahan kata Republik Indonesia. Alasan mang Okim tak lain karena kata > Republik Indonesia itulah yang membuat mang Okim yang sudah over seventy ini > berani mengambil resiko, pergi ke Garut dan mendaki ke puncak G. Sadahurip > --- atas kemauan sendiri, dengan biaya sendiri --- dan mengumumkan hasilnya > ke Pikiran Rakyat ( yang resikonya tidak ringan khususnya kalau hal itu akan > mengganggu kenyamanan instansi tertentu ). > > Untuk pembuktian, apalagi dengan pemboran , buat apa lagi memboroskan dana, > tenaga, dan pikiran kalau tujuannya hanya untuk membuktikan keberadaan > bangunan piramida di perut G. Sadahurip. Dengan kuatnya bukti-bukti geologi > permukaan, dan apalagi ditamb
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Permisi tanya sekalian, mumpung pak Mino muncul, :) Pak, apakah mungkin bentukan bidang prisma (sperti piramid) inisiasinya dari bidang keterakan shearing ?(Riedel's shears ?), deformasi oleh main stress vertical akibat dari gaya endogen vulkanisme ? Salam, BKG --- Pada Rab, 15/2/12, Benyamin Sapiie menulis: > Dari: Benyamin Sapiie > Judul: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > Kepada: iagi-net@iagi.or.id > Tanggal: Rabu, 15 Februari, 2012, 7:16 AM > Saya juga setuju bahwa piramid sebuah > hipotesa kenapa tidak tapi > kemungkinannya kecil karena tidak pernah ada bukti2 > kebudayaanm > arkeologi dan lainya yg mendukung kehadirannya. Yet, saya > juga bukan > ahli kebudayan maupun arkeologi yang bisa mengatakan hal > ini. > Geolistirik dan geofisika tools lainnya memerlukan > interpretasi bahkan > sudah ada pemboraanpun masih memerlukan analisa yang > detail. > Perdebatan scientific seharus dilakukan dengan data dan > level yang > sama serta berimbang supaya tidak lebih jelas apa yang > dipermasalahkan > (termasuk perkara kemenyan). Walaupun hal ini juga tetap > tidak akan > menstop para pendukung piramida untuk tetapa yakin bahwa itu > ada. > Sebagai contoh masih banyak yang anti-tektonik teori, > misalnya > expanding earth (Carey). Kalau sudah universal seperti > hukum > gravitasi baru mungkin akan susah dibantah. Sebaik > sharing informasi > saja antara pro dan kontra biar bisa saling mengisi dan > argumen yang > dibicarakan lebih jelas. > > Salam, > > Ben Sapiie > > 2012/2/14 : > > Yg masalah adalah justru geolistrik ini yg gambar hasil > processingnya saja tdk pernah dapat diperlihatkan secara > jelas, apakah lintasannya dilewatkan outcrop yg diamati Pak > Miko, bagaimana garis2 lintasannya, apakah ada basemap-nya. > Ya selama gambar penampang geolistrik tdak diperlihatkan, > kalau saya ditanya pendapat saya: pyramid? Yes it is > possible, but unlikely. Kita kan dididik dan dilatih untuk > mengidentifikasikan gejala geologi dari bentuk morfologi dan > singkapannya, ditambah drilling data. Saya khawatir walaupun > sudah dibor para proponent piramide tdk akan mengalah > walaupun ruangan tdk diketemukan. Begitupun para > anti-pyramid tdk akan percaya walaupun rongga2 diketemukan, > kecuali ada artefak yg diketemuan dalam rongga2 yg berbentuk > ruang dg tembok datar jika bisa dilihat dg downhole camera. > RPK > > Powered by Telkomsel BlackBerry® > > > > -Original Message- > > From: mufar...@gmail.com > > Date: Tue, 14 Feb 2012 14:53:11 > > To: > > Reply-To: > > Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN > PAK YATNO > > > > Pak Danny, > > Ini kayak tebak-tebak buah manggis saja, setiap > argumentasi selalu dipatahkan dengan kalimat "geolistrik > gunung padang gak begitu" hehehe > > > > Tapi memang itu yg bikin org penasaran ya > > > > Cheers > > Razi > > > > -Original Message- > > From: "Danny Hilman Natawidjaja" > > Date: Tue, 14 Feb 2012 11:51:45 > > To: > > Reply-To: > > Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN > PAK YATNO > > Referensi dari Pak Yatno ttg contoh cinder cone sangat > menarik dan berguna. > > Kalau saja ada survey geophysical subsurface-nya > (seperti Geolistrik atau > > Geo-seismictomografi) dari G. Kiamis ini tentu akan > lebih bermanfaat lagi > > untuk khasanah ilmu volcano-stratigrafi. G.Padang, > dari penampang > > geolistrik dan georadar, tidak mirip dengan sketsa > cinder cone ini. > > > > Salam > > DHN > > > > -Original Message- > > From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] > > Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:11 AM > > To: iagi-net@iagi.or.id > > Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN > PAK YATNO > > > > Wah pAk yatno ini lebih cenderung ke non piramid ya. > > > > Kata piramider (pendukung piramid), mereka tidak > nemukan volkanik neck di > > bawah gn padang maupun sadahurip, berdasar hasil > geolistrik. > > Mungkin kecil sehingga tersamarkan karena rentang > geolistriknya cukup > > panjang. > > Powered by Telkomsel BlackBerryR > > > > -Original Message- > > From: "Yustinus Suyatno Yuwono" > > Date: Tue, 14 Feb 2012 10:52:02 > > To: > > Reply-To: > > Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN > PAK YATNO > > Rekan rekan Yth. > > > > Ini saya coba buat sketsa suatu gunungapi kecil > (biasanya tingginya hanya > > ratusan meter saja) yang disebut "cinder cone" (bhs > Prancisnya "Cone de > > cendre"). Di dalam body gunungapi kecil ini strukturnya > sangat kompleks, > > bias ada rongga-2, paleo soil, dll. Perlu diketahui > juga, dari permukaan > > gunungapi ini tidak terlihat adanya tanda- tanda pusat > erupsi seperti > > kepundan (crater), kawah (crater lake), volcanic plug > dsb. Yang Nampak hanya > > bentuk dome yang isinya lapili- tuff yang relative > loose, mudah tererosi > > membentuk endapan lahar dsb. Lapilli itu dihasilkan > suatu erupsi, biasanya > > tipe phreato- magmatic, bs dibayangkan saat di- > erupsikan mirip kembang api > > raksasa dan jatuh
Bls: [iagi-net-l] Seminar sore Kebencanaan Purba dan Mitigasi kebencanaan (Kamis, 1 Maret, 17:00-20:00)
Menurut Saya, temanya rada bias (mungkin bisa diklarifikasi panitia) . Seminar dengan tema: "Jejak Bencana dari Situs-situs Purbakala: Aplikasi Konsep dan Metoda Geologi Untuk Mitigasi Bencana Indonesia" ini apakah pembahasannya : - Tentang pembuktian 'situs purbakala' yg dari kemarin sudah dibahas ? (karena diembel-embeli dengan catatan: “Ada apa dengan Sadahurip dan Gn Padang ?“). Karena Gn. Sadahurip pun belom jelas sebagai situs purbakala buatan manusia atau bentukan alam. - Tentang bencana (geologi) yg terjadi di situs2 purbakala ? Kebanyakan situs bangunan purbakala di Indonesia kan umumnya tertutup material erupsi volkanik dan sebagian mungkin karena banjir (air/lumpur), atau kena gempa ? Bencana ini kan sangat lumrah terjadi di wilayah NKRI. Lalu, apa kira2 yang akan dibahas ? Kalau secara teknologi, tentu masyarakat purba belum sampai pada tahap membuat bangunan/candi yang tahan-gempa (atau mungkin sudah?), tetapi kalau kena endapan material volkanik sih, jangankan candi zaman baheula, bangunan sekarang-pun ya bisa saja terkena, selama posisinya deket dengan Gunung Api. Kalau mau dipertanyakan, kenapa bangun Candi/kuil nya ko di deket Gn.Api ? Lha wong maunya mereka mbangun disitu dan memang dihadapkan ke gunung tsb. - Tentang Mitigasi Bencana Geologi (Aplikasi Konsep dan Metode Geologi) ?, nah kalo ini penting dan perlu. Tetapi, apakah sebaiknya juga ada narasumbe dari PVMGB yang lebih kompeten ? Maaf kalo pertanyaannya lugu dan naif. karena Saya tidak kompeten di bidang geoarkeolog maupun geobencana. Salam, BKG --- Pada Sel, 28/2/12, iagi menulis: Dari: iagi Judul: [iagi-net-l] Seminar sore Kebencanaan Purba dan Mitigasi kebencanaan (Kamis, 1 Maret, 17:00-20:00) Kepada: iagi-net@iagi.or.id Tanggal: Selasa, 28 Februari, 2012, 10:15 AM “Ada apa dengan Sadahurip dan Gn Padang ?“ PP-IAGI Mengundang anggota IAGI untuk berdiskusi dalam bahasa kegeologian. dalam Seminar Sore "Jejak Bencana dari Situs-situs Purbakala: Aplikasi Konsep dan Metoda Geologi Untuk Mitigasi Bencana Indonesia" Bersama Dr Andang Bachtiar, Dr Danny Hilman, dan Prof D Sutikno Bronto. Hari/Tanggal : Kamis, 1 Maret 2012 Waktu : 17:00 – 20:00 Wib Tempat : Ruang Rapat Gedung Batubara Lt 2, Direktorat Pembinaan Pengusahaan Batubara Jl. Prof. Dr. Supomo SH. No 10, Jakarta RSVP : Phone (62-21) 83702848 Fax (62-21) 8370257 Email iagi...@cbn.net.id PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman abstrak 28 Februari 2012. To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] Seminar sore Kebencanaan Purba dan Mitigasi kebencanaan (Kamis, 1 Maret, 17:00-20:00)
Mas Vicky, Saya ingin mengikuti seminar dan dapat pemahaman tentang geoarkeo dan geobencana ini. Namun hari kamis-jumat ini Saya ada tugas ke luar kota. Silahkan dilanjut, semoga seminarnya sukses, ilmiah dan produktif Salam, BKG --- Pada Sel, 28/2/12, Rovicky Dwi Putrohari menulis: Dari: Rovicky Dwi Putrohari Judul: Re: [iagi-net-l] Seminar sore Kebencanaan Purba dan Mitigasi kebencanaan (Kamis, 1 Maret, 17:00-20:00) Kepada: "iagi-net@iagi.or.id" Tanggal: Selasa, 28 Februari, 2012, 10:35 PM Mas Brahmantyo hadir saja nanti kamis sore di acara ini. Mungkin penjelasan dengan jumpa darat akan lebih menjelaskan maksud Panitia. Btw, Setahu saya Prof Dr sutikno Bronto memang ahlinya gunungapi purba. Sesuai dengan tujuan penelitian kebencanaan purba. Sampai jumpa di seminar sore Rdp On Tuesday, February 28, 2012, Brahmantyo Gunawan wrote: > Menurut Saya, temanya rada bias (mungkin bisa diklarifikasi panitia) . > Seminar dengan tema: "Jejak Bencana dari Situs-situs Purbakala: Aplikasi > Konsep dan Metoda Geologi Untuk Mitigasi Bencana Indonesia" ini apakah > pembahasannya : > - Tentang pembuktian 'situs purbakala' yg dari kemarin sudah dibahas ? > (karena diembel-embeli dengan catatan: > > “Ada apa dengan Sadahurip dan Gn Padang ?“). Karena Gn. Sadahurip pun belom > jelas sebagai situs purbakala buatan manusia atau bentukan alam. > > - Tentang bencana (geologi) yg terjadi di situs2 purbakala ? Kebanyakan > situs bangunan purbakala di Indonesia kan umumnya tertutup material erupsi > volkanik dan sebagian mungkin karena banjir (air/lumpur), atau kena gempa > ? Bencana ini kan sangat lumrah terjadi di wilayah NKRI. Lalu, apa kira2 > yang akan dibahas ? Kalau secara teknologi, tentu masyarakat purba belum > sampai pada tahap membuat bangunan/candi yang tahan-gempa (atau mungkin > sudah?), tetapi kalau kena endapan material volkanik sih, jangankan candi > zaman baheula, bangunan sekarang-pun ya bisa saja terkena, selama posisinya > deket dengan Gunung Api. Kalau mau dipertanyakan, kenapa bangun Candi/kuil > nya ko di deket Gn.Api ? Lha wong maunya mereka mbangun disitu dan memang > dihadapkan ke gunung tsb. > - Tentang Mitigasi Bencana Geologi (Aplikasi Konsep dan Metode Geologi) ?, > nah kalo ini penting dan perlu. Tetapi, apakah sebaiknya juga ada narasumbe > dari PVMGB yang lebih kompeten ? > > Maaf kalo pertanyaannya lugu dan naif. karena Saya tidak kompeten di bidang > geoarkeolog maupun geobencana. > > Salam, > BKG > > --- Pada Sel, 28/2/12, iagi menulis: > > Dari: iagi > Judul: [iagi-net-l] Seminar sore Kebencanaan Purba dan Mitigasi kebencanaan > (Kamis, 1 Maret, 17:00-20:00) > Kepada: iagi-net@iagi.or.id > Tanggal: Selasa, 28 Februari, 2012, 10:15 AM > > > > “Ada apa dengan Sadahurip dan Gn Padang ?“ > > > > PP-IAGI Mengundang anggota IAGI untuk berdiskusi dalam bahasa kegeologian. > dalam Seminar Sore "Jejak Bencana dari Situs-situs Purbakala: Aplikasi Konsep > dan Metoda Geologi Untuk Mitigasi Bencana Indonesia" > > Bersama Dr Andang Bachtiar, Dr Danny Hilman, dan Prof D Sutikno Bronto. > > Hari/Tanggal : Kamis, 1 Maret 2012 > Waktu : 17:00 – 20:00 Wib > Tempat : Ruang Rapat Gedung Batubara Lt 2, Direktorat Pembinaan Pengusahaan > Batubara Jl. Prof. Dr. Supomo SH. No 10, Jakarta > > > > RSVP : > > Phone (62-21) 83702848 Fax (62-21) 8370257 Email iagi...@cbn.net.id > > > > > > > > > PP-IAGI 2011-2014: > Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com > Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com > > Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. > Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman > abstrak 28 Februari 2012. > > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > For topics not directly related to Geology, users are advised to post the > email to: o...@iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta > No. Rek: 123 0085005314 > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) > Bank BCA KCP. Manara Mulia > No. Rekening: 255-1088580 > A/n: Shinta Damayanti > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > - > DISCLAIME
Bls: [iagi-net-l] Kuasai 47% Ladang Minyak RI, Tapi Produksi Pertamina Cuma Nomor 3
'Tahu" itu relatif Pak, bisa tahu sedikit , bisa tahu banyak, tahu kulitnya atau tahu dalamnya ? tahu historinya ? apalagi kalau belum pernah berada di dalamnya Ptm...he..he.. dan kalau baru 2-3 tahun menjabat, juga tidak berarti faham semuanya, misalnya soal 'data' tadi (jika statement-nya mmg seperti itu :-) Mengenai kekhawatiran data, tinggal lihat saja yang terjadi dengan Blok WMO dan Blok ONWJ. Apakah terjadi yang dikhawatirkan? ternyata tidak. Menurut Saya, yang paling penting dalaface dan surface-nya. m keberhasilan pengalihan WK Eksploitasi yang akan terminasi masa kontraknya ke NOC adalah mempertahankan seluruh SDM Nasional existing di WK tersebut untuk melanjutkan mengoperasikan, karena sudah tahu persis data dan karakter subsurfacenya. Bahkan, jika, katakanlah semua data hilang (digondol, dibakar dsb), selama SDM yang menangani selama ini masih ada, bisa mulai lagi, hanya masalah waktu saja. Kalau melihat kekurangan PTM, tidak lepas dari pengaruh masa silam, ketika usaha E&P Ptm begitu minimalis karena seret dalam anggaran. Tapi setelah reformasi dan menjadi PT dan lebih leluasa anggarannya maka Ptm jauh lebih meningkat keberhasilannya. Beberapa tahun terakhir telah dilakukan tambahan data seismik secara signifikandi WK Pertamina EP. Hasilnya sudah mulai terasa, banyak penemuan baru eksplorasi maupun eksploitasi zona baru dan upside potential lapangan existing. Mengenai kapabilitas SDMnya, di generasi SDM Ptm sekarang, menurut Saya sama sekali tidak kalah dengan SDM di MNC tu.. Mungkin rekan2 di Ptm juga sudah saatnya unjuk kemampuan dan laju keberhasilan saat ini. Biar ga disepelekan terus, dan punya argumen reasonable untuk mendapat kesempatan/peluang. Salam. BKG (Dukung NOC ? tentu saja. Kalau bukan bangsa sendiri, siapa lagi?) - Pesan Asli - Dari: "fatchurza...@yahoo.co.id" Kepada: "iagi-net@iagi.or.id" Cc: Dikirim: Kamis, 13 September 2012 18:39 Judul: Re: [iagi-net-l] Kuasai 47% Ladang Minyak RI, Tapi Produksi Pertamina Cuma Nomor 3 R3 ini dulu kan Pjbt BPMigas toh, seharusnya tahu apa yg terjadi di Pertamina skg ini karena dibawah kontrolnya. Fz Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Nugrahani Date: Thu, 13 Sep 2012 10:31:23 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Kuasai 47% Ladang Minyak RI, Tapi Produksi Pertamina Cuma Nomor 3 Terima kasih mas Andang. Sembari saya heran juga dengan pernyataan RRR tersebut. Mungkin maksud beliau adalah agar Pertamina yang WKP-nya paling besar perlu melakukan usaha-usaha untuk meningkatkan produksinya. Mestinya diingat juga bahwa (ini pernyataan yg udah sering banget dinyatakan sih) lapangan2nya Pertamina sebagian besar sudah tua, beberapa sudah mengair (ada yg mencapai 99% airnya) dan memerlukan biaya yang tidak sedikit utk maintenance dan meningkatkan produksi. Selain itu juga harus dilihat upaya Pertamina untuk meningkatkan produksi, meningkatkan cadangan, dan mengembangkan lapangan baru, yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Salam, Nuning Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Date: Thu, 13 Sep 2012 08:14:29 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Kuasai 47% Ladang Minyak RI, Tapi Produksi Pertamina Cuma Nomor 3 Hampir-hampir saya tidak percaya kalau kalimat-kalimat yg diberitakan detikcom ini berasal dari RRR yg pernah saya kenal baik sbg dosen dan konsultan pemboran/migas yg nasionalis, merah putih dan sangat percaya dg kekuatan intelektualitas dan professionalisme bgs sendiri sebelum dia masuk BPMigas kemudian akhirnya jadi WaMen ESDM. Sangat terlihat bagaimana tendensiusnya pejabat kita dg berbagai pernyataan untuk mendelegitimasi usaha-usaha Pertamina mendapatkan blok-blok migas produksi yang dikuasai MNC yg memang sudah akan habis masa kontraknya yg memang Pertamina sendiri dibenarkan secara UU dan PP untuk mendapatkan dan mengelolanya dari pemerintah, spt halnya Blok Mahakam ini. Pernyataan2 yg meragukan apakah Pertamina mampu mengoperasikan lapangan migas sebesar lapangan2 di blok Mahakam sambil melemparkan kenyataan bhw Pertamina belum memaksimalkan operasi di 47% penguasaan-nya atas lapangan migas Indonesia benar-benar terasa sebagai pernyataan politis meskipun kelihatan agak teknis krn dibungkus angka-angka. Karena pada dasarnya hanya statistik pilihan yg cocok dg keinginan saja yg dimunculkan. Sementara itu statistik ttg bgmn Pertamina berhasil meningkatkan efisiensi operasi dan produksi di ONWJ dan di WMO stlah mrk ambil alih dari MNC bbrp tahun lalu, dan juga di blok2 yg bersebelahan dg blok Cepu yg dioperasikan MNC, kesemuanya ditutupi dan tdk dihighlight. Benar-benar tidak fair dan sangat politis. Juga pentungan2 klasik u/menakut-nakut-i spt teknologi dan biaya tinggi lagi2 diungkapkan di media untuk menjustifikasi bhw pemerintah lebih suka Total yg mengoperasikan Blok Mahakam. Benar-benar menggelikan dan sangat mencolok keberpihakan yg sdh diatur dr atasny
Bls: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Kerja sama BPMigas - Universitas
Welehko konklusinya jadi melenceng Pak Franc ? :) Saya kebetulan anggota Tim NCB ini, jadi mengetahui sejak awal hingga saat ini, saya coba klarifikasi. Sesuai yang diberitakan di artikel berita tsb, program peningkatan kapasitas nasional (NCB) ini untuk peningkatan Kapasitas SDM-nya (jadi bukan kapasitas produksi :), walaupun harapannya memang berimplikasi ke produksi). SDM yang dimaksud juga bukan hanya SDM dari lulusan Perguruan Tinggi (PT) yang disebutkan tersebut. PT2 tersebut hanya merupakan KOORDINATOR PELAKSANA untuk setiap Sub Program NCB Tenaga Petroteknikal yang direncanakan BPMIGAS. Tenaga Petroteknikal terlatih yang dimaksud, dan menjadi sub-program pendidikan NCB, adalah : - Petroleum Explorationist - Petroleum Engineer - Production/Facilities Engineer - Drilling Engineer - Proses Engineer Sub program Petroleum Explorationist (dijalankan pertama dan menjadi pilot project) dan Drilling Engineer, Koordinatornya oleh ITB, sedangkan Koordinator sub-program lainnya oleh PT lainnya yang disebutkan tadi. Sub program Petroleum Explorationist sudah diinisiasi lebih dari setahun, Kurikulum terdiri dari Hard-skill (Technical skill) dan Soft Skill (menejemen, leadership dll). Kurikulum Hardskill disusun oleh Tim teknis dari BPMIGAS, Beberapa Exploration Manajer (dan Tim) dari K3S terkemuka, Lemigas, Pengajar2 ITB, Wakil dari IAGI dan HAGI. Selain berupaya merumuskan detail kurikulum yang terbaik, tim juga menentukan pengajar2 untuk mengisi setiap modul materi. Pengajar berasal dari para Dosen2 PT, Lemigas, Oil Services Co, serta ahli2 petroteknikal dari K3S baik nasional maupun expatriat sesuai kompetensinya. Kurikulum soft-skill, karena yang dirumuskan oleh Tim SDM BPMIGAS dengan sekitar 10 Tim SDM/HR dari K3S terbesar beserta Dosen2 Psikologi dari PT2 yang disebut; menurut Saya, sangat bagus dan bermanfaat. Program NCB petroteknikal terlatih ini akan sangat berat, karena kurikulum begitu kompak, diperlukan putra-putri terbaik Indonesia untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Maka seleksi peserta (fresh graduates, maksimum 2 tahun dari tanggal lulus) haruslah benar2 selektif. Demikian sekilas tanbahan klarifikasi Salam, BKG JAKARTA, 9 Mei 2012 — Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BPMIGAS) telah menandatangani nota kesepahaman dengan Badan Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (BADIKLAT KESDM) dan 6 perguruan tinggi terkemuka (ITB, UI, Trisakti, UGM, UNPAD, dan UPN) untuk bekerjasama melaksanakan program National Capacity Building (NCB) di Jakarta, Rabu (9/5). Program NCB bertujuan meningkatkan kapasitas nasional yang dilakukan antara lain melalui program percepatan/akselerasi tenaga kerja petrotechnikal dan kompetensi teknis terkait sebanyak 250 orang sampai dengan tahun 2014. Melalui program NCB ini, BPMIGAS akan merekrut lulusan sarjana (fresh graduate atau maksimal 2 tahun pengalaman kerja) untuk kemudian dididik selama dua tahun dalam program akselerasi tersebut. Pelaksanaan pendidikan selama 2 tahun ini dijalankan dengan bekerja sama dengan BADIKLAT KESDM dan 6 perguruan tinggi ITB, UI, Trisakti, UGM, UNPAD, dan UPN. Status peserta selama mengikuti Program NCB adalah sebagai Management Trainee (MT) di BPMIGAS dengan status karyawan tidak tetap. Setelah selesai mengikuti Program NCB, peserta akan ditempatkan di BPMIGAS atau ditawarkan ke Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS) dan harus bekerja di BPMIGAS atau pada Kontraktor KKS selama 3N+1. “Program ini bertujuan untuk menjadikan tenaga kerja Indonesia siap pakai dan mempunyai kompetensi teknis yang sesuai pada kegiatan usaha hulu migas nasional,” ujar Kepala BPMIGAS R. Priyono dalam acara penandatanganan tersebut. Priyono menambahkan bahwa program akselerasi ini diharapkan bisa memberikan jawaban adanya kesenjangan kompetensi antara profesional migas nasional yang tersedia dengan yang dibutuhkan. Rencana program NCB yang akan dilakukan dari tahun 2012 sampai 2014 adalah program akselerasi untuk geologist & geoscientist; drilling engineer; drilling supervisor; reservoir engineer; production/operation engineer; process engineer; production supervisor; maintenance/reability engineer; dan rotating equipment engineer. Program NCB ini diselenggarakan dengan mengacu kepada pasal 12 dalam kontrak kerja sama yang berbunyi “Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS) berkewajiban untuk mempekerjakan serta mendidik dan melatih pekerja Indonesia yang berkualifikasi, serta bersama BPMIGAS akan mempertimbangkan sebuah program bantuan untuk pelatihan pekerja pemerintah Republik Indonesia dan BPMIGAS”. Penandatanganan nota kesepahaman akan ditindaklanjuti dengan pengembangan kurikulum dengan badiklat dan masing-masing perguruan tinggi sesuai kriteria atau profil lulusan yang diinginkan. Pengembangan kurikulum tailor-made ini akan melibatkan lini BPMIGAS, para praktisi dari KKKS dan asosiasi profesi. Universitas
Bls: [iagi-net-l] KALAU PERTAMINA JADI KE TOTALRe: [iagi-net-l] Re: Sense of urgency : Mahakam atau Natuna ?
Sepemahaman Saya, seluruh komponen petroleum system-nya lengkap. Indikasi hidrokarbon jelas ada, komposisi gas reading sampai nC5, Permasalahan adalah di sands reservoir-nya yang tight. sepertinya karena intensive burial compaction. Kalau reduce porosity dan permeability-nya karena burial compaction ya bisa diasumsikan sands di kawasan tersebut di depth level yg sama atau lebih bawah, akan tight juga. Di Fract? hmmlapisan sands-nya rada tipis2 tu...sepertinya ga ekonomis kalo dikerjakan saat ini. Strukturnya memang buueesar dan sederhana, ga rumit. aka cukup terdefinisikan dengan baik dengan seismik 2D. Operator ga akan gegabah lah ngebor mahal2, kalo strukturnya belom well defined :-) Jadi, kalo di 3D lagi, ya cuman buang duit... di-bor lagi di prospek tsb, ya sarua oge hasilnya..:-) Yang masih menarik, dijumpai sands di Late Triasic (?) yg belom pernah ditemukan di sumur NKRI. Mungkin ngejar sands ini di proximalnya bisa lebih tebal, dan di-depth yg lebih dangkal kualitasnya masih bagus, dan...kalo ada trap yang ekonomis ya :-) Dari: "fatchurza...@yahoo.co.id" Kepada: "iagi-net@iagi.or.id" Dikirim: Senin, 29 Oktober 2012 19:34 Judul: Re: [iagi-net-l] KALAU PERTAMINA JADI KE TOTALRe: [iagi-net-l] Re: Sense of urgency : Mahakam atau Natuna ? Source rocknya yg kagak ada/belum mateng Hasil bor katanya kagak ada indikasi apapun. Fz Powered by Telkomsel BlackBerry® From: noor syarifuddin Date: Mon, 29 Oct 2012 04:19:38 -0700 (PDT) To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: Subject: Re: [iagi-net-l] KALAU PERTAMINA JADI KE TOTALRe: [iagi-net-l] Re: Sense of urgency : Mahakam atau Natuna ? Yusak, Apakah 3D akan mempengaruhi..? sepengetahuan aku Andalan itu strukturnya buessar banget, jadi rasanya dengan 2D yang ada mestinya cukup untuk mendefinisikan prospeknya. Apalagi 2D-nya cukup bagus kualitasnya... jadi menurut aku gagalnya lebih karena faktor lain deh... secara statistik, discovery juga lebih banyak ditemukan tanpa 3D dibanding dengan 3D..:-) salam, From: batu gamping To: "iagi-net@iagi.or.id" Sent: Monday, October 29, 2012 4:23 PM Subject: Re: [iagi-net-l] KALAU PERTAMINA JADI KE TOTALRe: [iagi-net-l] Re: Sense of urgency : Mahakam atau Natuna ? Om Vick Setuju! Itu yang aku tanyain waktu kerja disana, kenapa kagak di tembak 3D? dengan berbagai justifikasi dll dsb Yusak From: Rovicky Dwi Putrohari To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, October 29, 2012 3:33 PM Subject: Re: [iagi-net-l] KALAU PERTAMINA JADI KE TOTALRe: [iagi-net-l] Re: Sense of urgency : Mahakam atau Natuna ? Kok mikirnya gitu sih ? Kalau saja aku sebagai explorationist Pertamina atau Shell bilang gini "Ah itulah kalau dikasih ke HESS, salah ngebornya, jadi dryhole ... dan dampaknya merusakkan seluruh kegiatan eksplorasi di Banda Arc Utara. Coba dikasih ke Pertamina-Shell, kita shoot 3D seismic dulu sehingga penentuan lokasi sumurnya lebih sip dari HESS !' Think positive ... keep pride of your self RDP 2012/10/29 >Kalau waktu itu Semai V dikasih Pertamina, ya Pertamina gak serugi sekarang >qalee karena waktu itu Pertamina bermitra dengan Shell dikaitkan dengan bisnis >lain. Jadi masa eks yg high risk pertamina tak banyak menanggung resiko. >Mungkin saja bermitra dgn shell lebih beruntung dapat discovery atau sarua >oge. >Sent from my BlackBerry® >powered by Sinyal Kuat INDOSAT >From: Ok Taufik >Date: Mon, 29 Oct 2012 14:29:42 +0700 >To: >ReplyTo: >Subject: Re: [iagi-net-l] KALAU PERTAMINA JADI KE TOTALRe: [iagi-net-l] Re: >Sense of urgency : Mahakam atau Natuna ? > > >Gua ingat taon 2010 sewaktu Blok semai V diambil Hess, pertamina mencak2 >karena mereka kalah bidding , setelah di drilling 2 sumur taon 2011 (1 explo >dan 1 nya spud well) habis hampir $200 jeti, di tahun 2012 Ka BPMIGAS malah >menyitir kembali berita tersebut..coba pertamina kalau jadi ambil kata si doi. >hahaha bisa rugi tuh pertamina. Kalau pertamina berjiwa explorer, berani tidak >ambil blok semai V itu sekarang untuk melanjutkan hasrat explorasinya di blok >itu dulunya, mungkin G n G di pertamina memiliki pandangan dan pendekatan >lain, tak hanya dikarenakan kumpeni lain explorasi di blok itu dan GAGAL, jadi >ikut2an lemah syahwat niat explorasinya. karena kan banyak lapangan yg dulunya >di explorasi kumpeni lain dan tak discovery masuk perusahaan lain malah dapat, >minas saja begitu, mahakam juga begitu...mana tahu pas PTM masuk ke Blok Semai >V eh..discoperi (V=P). > >Soal blok mahakam ini tak usah lah ribut2 banget, bagaimanapun 2017 hak kelola >habis dan harus dikembalikan ke pemerintah. 2014 bentar lagi, RI 1 akan >berganti, kalau di antara 2012-2014 pemerintah mo jual ke kumpeni lain, >urusannya tak sesederhana itu, harus lewat juga ke senayan..akan berat, dan >penguasa sekarang juga merasa tak memiliki legitimasi lagi untuk mengalihkan >blok tersebut. > > >2012/10/29 noor syarifuddin >Cak Avi, >> >>ha
Bls: Bls: [iagi-net-l] KALAU PERTAMINA JADI KE TOTALRe: [iagi-net-l] Re: Sense of urgency : Mahakam atau Natuna ?
Seingat Saya, ga terlihat tu gejala unconformity maupun uplift disitu, yang menunjukkan kemungkinan terjadi exposure dan terjadi disolution yang mereduksi porositynya, Pakde Avi. Maka, apa ada lagi yang bisa membuat tight, selain compaction, Boss? (compaction karena burial atau compressive tectonic). He he... Aku ga bilang ga ada show lho..., tentang seberapa jelas dan benar show-nya...rekan2 operator-lah yang paling tau..:-) Aku bukan pemilik data Boss, hanya mengetahui sejak proporsal sampai completion...:-) @Pak Narno Aloy, seingat Saya di sumur Mogoi, sekuen triassic-nya shaly facies. Triassic sands menarik karena kualitasnya mirip dengan Jurassic sands yang begitu populer di kawasan timur ini. Bahkan lebih kuarsaan...:-) Merdeka dan Jaya ! Salam, BKG Dari: "rakhmadi.avia...@gmail.com" Kepada: iagi-net@iagi.or.id Dikirim: Senin, 29 Oktober 2012 21:18 Judul: Re: Bls: [iagi-net-l] KALAU PERTAMINA JADI KE TOTALRe: [iagi-net-l] Re: Sense of urgency : Mahakam atau Natuna ? Kok ada yg punya data itu ya enak dong kalo di bagi siapa tahu kita bisa kasi solusi lain Sayang kan kalau data cuman bisa di nikmati segelintir orang alangkah baeknya kalau kita2 juga di bagi, apa lagi udah brani ngomong lebih tebal lebih tipis, kalau ngomong burrial dasarnya apa? Bukannya ada unconf somewhere yg memungkinkan terjadi exposore shg tight itu sebabnya bukan dari burial efek loh? Ada nC5 tapi ga ada show lha kok bisa? Apa ada yg ngga gatuk? Jelas aku ga bisa komen banyak tanpa ada data yg bisa aku pegang, tapi dari statement mas BG kok ada bbrp link and match yg ga ketemu, lah ini menurut saya loh. Jadi Explorasi di SemaiV is not game over. Ingat blok mobil di middle east jaman dulu, krn buru2 dan sudah ada bbrp dry hole ahirnya di relinquish seluruh blok, masuklah Oxidental dan ketemu lapangan besar di pinggir relinquish area. Asamera kelimpungan fight against Baong shale, ahirnya setuju "B" blok diambil Mobil dg deal royalty 1jt usd/th kalau discovery, Mobil menemukan Arun. Cepu merupakan daerah Akamigas, latihan interpretasi, th90 Humpus minta daerah tsb, Humpus ga punya duit masuk Ampolex, Ampolex oleng di beli Mobil, Mobil dan Humpus dapat Banyu Urip, lapangan yg jauh lebih besar dari, Kawengan dll yg dulunya merupakan primadona. Bottom line, JANGAN MUDAH MENYERAH, pikir terus dan terus, kata bozku di ExxonMobil "Avi is a lot easier to make negative recomendation, but to make positive recommedation is a lot harder unless you are going to quit for the company" Merdeka Avi Powered by Telkomsel BlackBerry® ____________ From: Brahmantyo Gunawan Date: Mon, 29 Oct 2012 21:19:27 +0800 (SGT) To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: Subject: Bls: [iagi-net-l] KALAU PERTAMINA JADI KE TOTALRe: [iagi-net-l] Re: Sense of urgency : Mahakam atau Natuna ? Sepemahaman Saya, seluruh komponen petroleum system-nya lengkap. Indikasi hidrokarbon jelas ada, komposisi gas reading sampai nC5, Permasalahan adalah di sands reservoir-nya yang tight. sepertinya karena intensive burial compaction. Kalau reduce porosity dan permeability-nya karena burial compaction ya bisa diasumsikan sands di kawasan tersebut di depth level yg sama atau lebih bawah, akan tight juga. Di Fract? hmmlapisan sands-nya rada tipis2 tu...sepertinya ga ekonomis kalo dikerjakan saat ini. Strukturnya memang buueesar dan sederhana, ga rumit. aka cukup terdefinisikan dengan baik dengan seismik 2D. Operator ga akan gegabah lah ngebor mahal2, kalo strukturnya belom well defined :-) Jadi, kalo di 3D lagi, ya cuman buang duit... di-bor lagi di prospek tsb, ya sarua oge hasilnya..:-) Yang masih menarik, dijumpai sands di Late Triasic (?) yg belom pernah ditemukan di sumur NKRI. Mungkin ngejar sands ini di proximalnya bisa lebih tebal, dan di-depth yg lebih dangkal kualitasnya masih bagus, dan...kalo ada trap yang ekonomis ya :-) Dari: "fatchurza...@yahoo.co.id" Kepada: "iagi-net@iagi.or.id" Dikirim: Senin, 29 Oktober 2012 19:34 Judul: Re: [iagi-net-l] KALAU PERTAMINA JADI KE TOTALRe: [iagi-net-l] Re: Sense of urgency : Mahakam atau Natuna ? Source rocknya yg kagak ada/belum mateng Hasil bor katanya kagak ada indikasi apapun. Fz Powered by Telkomsel BlackBerry® From: noor syarifuddin Date: Mon, 29 Oct 2012 04:19:38 -0700 (PDT) To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: Subject: Re: [iagi-net-l] KALAU PERTAMINA JADI KE TOTALRe: [iagi-net-l] Re: Sense of urgency : Mahakam atau Natuna ? Yusak, Apakah 3D akan mempengaruhi..? sepengetahuan aku Andalan itu strukturnya buessar banget, jadi rasanya dengan 2D yang ada mestinya cukup untuk mendefinisikan prospeknya. Apalagi 2D-nya cukup bagus kualitasnya... jadi menurut aku gagalnya lebih karena faktor lain deh... secara statistik, discovery juga lebih banyak ditemukan tanpa 3D dibanding den
Bls: [iagi-net-l] KALAU PERTAMINA JADI KE TOTALRe: [iagi-net-l] Re: Sense of urgency : Mahakam atau Natuna ?
Om Ferry, Kurang-lebih seperti itulah, namun: - Tidak ada perangkap struktur tua lainnya. Kalaupun ada, yang tua cenderung lebih bawah kan? malah lebih parah kompaksinya :-) - Ingat, sudah ada sumur, litologi sdh diketahui dari berbagai sampling. Dengan analisis seismik stratigrafi dan sekuen stratigrafi, bisa diperkirakanlah variasi fasies secara lateralnya ga signifikan. Pengurangan porositas efektif dari reservoir (sands) karena kompaksi dibanding karena meningkatnya clay content (perubahan fasies), atau karena berubahnya semen dan matriks (akibat pelarutan); jelas berbeda mekanismenya dan mudah dibedakan (kan udah dapet sample-nya). Lagian, reservoir di kedalaman sekitaran 6000 m, mosok sih masih ga percaya burial compaction terjadi:-) Mengenai seismik 3D ? hmm... banyak sekali yang menjelaskan keunggulan 3D seismik ya...:-) Kalo kata anak muda sekarang: ya iyaaa...laah :-D. Semua orang juga sepakat soal itu mah... Masalahnya, sejauh mana seorang geoscientist dengan data seismik 2D pun memiliki keyakinan bahwa data tersebut sudah mencukupi untuk melakukan untuk pembuktian eksplorasi ? Bisa saja, mengingat struktur prospeknya simple: jelas 4-way dips, low angle diping, tidak terlihat kompartementalisasi, dan dapat diinterpretasi dan dimodeling tidak terjadi perubahan lateral yang signifikan terhadap ketebalan dan karakter seismik dari objectives, juga di section geologi atasnya tidak menunjukkan gejala perubahan ketebalan dan litologi lateral (= tidak terjadi gangguan interval velocity secara lateral); sehingga meyakini seismik ini sudah cukup untuk pengeboran. Bukan karena ngirit. Untuk sekelas operator yang berani bayar signature bonus tinggi dan sanggup ngebor ratusan jeti US$, maka untuk spend seismik 3D sekitar 3-5 jt US$keciiil lah. Saya sih, menghargai keputusan operator seperti ini. Coil ? he he... bagus. (memang sudah sepantasnya harus lebih bagus dari 3D Convensional sebelumnya lah), tapi hasilnya...menurutku hanya 'beda tipis' tu dengan image seismik 3D sebelumnya, jadi improvement ga sebanding dengan biayanya! :-). Juga cenderung 'lebay', karena subyek targetnya nya dari hasil 3D seismik sebelumnya sudah terlihat ..kalau diibaratkan seperti...(maaf)...'Pok Ati', lalu di-coil dengan harapan terlihat menjadi (maaf).. 'Dian Sastro'. Ternyata .alhamdulillahmasih Pok Ati ! :-D. Jadi, kepiawaian memilih metode yang tepat dan keyakinan/kecerdasan memilih ' how low can you go Salam, BKG Dari: Ferry Bastaman Hakim Kepada: "iagi-net@iagi.or.id" Dikirim: Rabu, 31 Oktober 2012 11:44 Judul: RE: [iagi-net-l] KALAU PERTAMINA JADI KE TOTALRe: [iagi-net-l] Re: Sense of urgency : Mahakam atau Natuna ? Berarti, kalau boleh saya simpulkan Structure/trap...presence, large 4 way dip closure, tidak ada breach faults Sealtop seal lithology presence, interkalasi Jurassic/triassic shales Charge...SR presence, mature, dan asumsi nya simpel vertikal migration Reservoir.presence, tapi tidak efektif. Tight. Kalau memang benar failure mechanism si Andalan ini hanya karena efektifitas reservoir, sebenarnya daerah Semai ini masih cukup potensial untuk di eksplorasi. Bisa di analisis apakah tight reservoir tersebut apakah memang akibat burial compaction atau hanya karena facies saja. Apabila krn compaction, mungkin basin modeling bisa membantu untuk melihat struktur2 tua yang terisi early charges, sehingga akumulasi HC tersebut ter-preserve. Apabila krn facies, maka 3D jelas akan membantu untuk mencari depositional feature yang lebih pas untuk di tajak.. Bisa juga di studi lebih lanjut, kemungkinan potensi reservoir di level atasnya spt Cretaceous sands atau Miocene Carbonates yang sudah terbukti efektif di Bintuni. Saya yakin kalau di otak-atik, pasti masih bisa dapat prospek dengan GPOS 20-25%...he..he salam FH -Original Message- From: brm...@yahoo.com [mailto:brm...@yahoo.com] Sent: Wednesday, 31 October 2012 7:57 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] KALAU PERTAMINA JADI KE TOTALRe: [iagi-net-l] Re: Sense of urgency : Mahakam atau Natuna ? Siiip...Pa Andi. Berarti Bapak menyimak dengan cermat informasi yg ada dan malakukan analisis dengan sangat baik. Salut dan sangat dihargai ! (Karena ada juga yg msh nanya keberadaan source rock...entah tidak menyimak, atau tidak percaya he..he..). Saya lebih memilih skenario-1 yg Bapak buat. Untuk menambah update penajaman analisis lanjut Bpk, bagaimana apabila dimasukan asumsi sbb: 1. Tidak dijumpai kompartementalisasi terhadap perangkap struktural anticline-antiform. Kalaupun ada faulting/fracture, hanya minor saja. 2. Semua interkalasi shale di sekuen Jurassic&triassic?, menunjukkan SAAT ini masih/sedang menggenerasikan HC! (HC di sands bisa insitu HC filling dr late generation, atau dr generasi sebelumnya) 3. Prospecting perangkap stratigrafi? Hmm... Kalaupun ada, selama masih di obyektif reservoir sa
Bls: [iagi-net-l] Rudi Rubiandini: Pemerintah Tidak Akan Memperpanjang Kontrak Kerja Sama Blok Mahakam
'Genjot' dan 'hiperaktif' (artikan saja: lebih aktif dr sebelumnya), memang predikat yg berbeda, walau impact-nya mungkin ada yg sama. :-) Ibarat pertandingan bola (atau Olah Raga lainnya) begitu waktu pertandingan mau berakhir 5 menit lagi, maka pemain cenderung jadi 'hiperaktif' berlari' (bisa juga 'genjot' tenaga..whatever deh..) Pokoke mengerahkan tenaga dan pikiran untuk dapat semaksimalnya jumlah gol yg bisa diperoleh. Kemudian, panitia mengumumkan bahwa terdapat tambahan 'injury time' selama 5 menit lagi! Nah, silahkan para penonton memperkirakan sendiri, setelah tau dapet injury time 5 menit tsb, pemain akan jadi nyantai, atau semakin hiperaktif lagi...:-). Hiperaktif sah ? tentu sah-sah saja, sepanjang masih mengikuti aturan main (baca: good engineering practises). Pertanyaannya, kenapa injury time-nya 5 menit? Kenapa tidak 1 menit? Perumpamaan lagi: Penggarap sawah cerdas yg telah menyewa lahan selama 50 tahun, telah menggunakan tool dan metode canggih terkini, tentu sangat mengenali garapannya. Karena saking lamanya menggarap dan telah menggunakan teknologi maksimal, maka pohon dan bulir padi di paling pojok dan paling gelap-pun pun telah diketahui olehnya. Kalau masih ekonomis untuk digarap, yaa digarap saja mumpung masih ada waktu sewa tersiksa dan dapat tambahan waktu transisi penggarapan ke anaknya yang punya sawah. Anak yang punya sawah, lagi senang, karena sudah diiming/dijanjikan bapaknya, nanti jadi penggarap sawah tersebut. Tapi kata Bapaknya, setelah waktu kontrak sewa selesai, ada masa transisi dulu, anaknya agar 'magang' dulu cara menggarap sawah selama 5 tahun! Anaknya tak habis pikir dan bertanya-tanya: 1. Apa dasar pertimbangan Bapaknya itu mengadakan masa transisi segala? hmm... okelah ada masa transisi. Tapi, kenapa pula transisinya dilakukan setelah kontrak berakhir? kenapa ga dilakukan saja sebelum tanggal berakhirnya kontrak ? 2. Kenapa harus 5 tahun ? Kenapa tidak 1 tahun saja ? Bukankah sebelumnya aku juga sudah pernah nerusin garap lahan yang habis kontrak dan ga perlu sampai 5 tahun untuk lancar menggarapnya? 3. Semakin lama mulai menggarap sendiri, apa yang masih kugarap ya ? apakah Bapak mengira bahwa lahan tersebut masih sangat potensial apa ya ? Pertanyaannya: Beranikah anaknya untuk complain ke Bapaknya ? Atau, karena sudah seneng dengan diimingi, yaa sudah, manut wae ? Salam, BKG Dari: noor syarifuddin Kepada: "iagi-net@iagi.or.id" Dikirim: Senin, 5 November 2012 5:50 Judul: Re: [iagi-net-l] Rudi Rubiandini: Pemerintah Tidak Akan Memperpanjang Kontrak Kerja Sama Blok Mahakam ha ha ha serba salah memang ya gak ngapain-ngapain dibilang menyandera investasi kalau aktif dibilang aji mumpung:-) ya memang begitu nasib investor di mana-mana: waktu belum masuk, malah dibujuk-bujuk pakai karpet merah supaya mau masuk sudah mau berakhir, ya cuman kelihatan salahnya saja sekarang salam, From: Franciscus B Sinartio To: "iagi-net@iagi.or.id" Sent: Monday, November 5, 2012 2:52 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Rudi Rubiandini: Pemerintah Tidak Akan Memperpanjang Kontrak Kerja Sama Blok Mahakam Ada cerita dulu di suatu negara di afrika, setelah tahu mau habis kontrak maka operator menggenjot habis2an produksi. alhasil water cut bisa dari 60 % menjadi 90 % dalam waktu 2 tahun atau 3 tahun ya? alasan nya waktu itu untuk memperlihatkan ke pemerintah kesungguhan mereka dan kompetensi mereka dalam mengelola blok itu. selain itu banyak percobaan teknologi dilakukan di block itu. tentu saja penghasilan operator melonjak juga dalam 3 tahun terakhir. dan ada blessed in disguised, karena operator barunya yang perusahaan swasta lokal tidak bisa (atau tidak mau?) menyediakan cash flow untuk operation maka banyak lapangan yang di tutup. dan untungnya setelah ditutup cukup lama produksi bisa normal lagi dan water cut turun lagi sekitar 70 an persen. fbs From: Bandono Salim To: Iagi Sent: Sunday, November 4, 2012 1:06 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Rudi Rubiandini: Pemerintah Tidak Akan Memperpanjang Kontrak Kerja Sama Blok Mahakam Wah dasar rakus, jontrak selesai masih mau produksi. Nggak ngerti deh. Powered by Telkomsel BlackBerry® From: bahe...@gmail.com Date: Sun, 4 Nov 2012 04:35:03 + To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: Subject: Re: [iagi-net-l] Rudi Rubiandini: Pemerintah Tidak Akan Memperpanjang Kontrak Kerja Sama Blok Mahakam Kamis, 1 November 2012 18:36:18Total E&P janji pertahankan produksi blok MahakamReporter : Saugy RiyandiTotal E&P Indonesie menjanjikan untuk mempertahankan produksi minyak dan gas bumi Blok Mahakam, Kalimantan Timur sampai habis masa kontrak blok tersebut habis pada 31 Desember 2017.Juru Bicara Total, Kristanto Hartadi mengklaim, pihaknya tidak membiarkan produksi Mahakam terus terg
Bls: [iagi-net-l] Pendapat IAGI ? (Was Penyadaran Masyarakat)
Pak Ketum IAGI Mohon klarifikasi, apakah pendapat Pak RDP di artikel di bawah ini , merupakan pendapat pribadi atau sudah pendapat/sikap IAGI ? Kalau sebagai sikap IAGI, rasanya di milis ini belum dibahas rinci maupun dielaborasi bersama tentang konsep/gagasan 'Izin Usaha" yang dimaksud ? apalagi disepakati sebagai usulan untuk diterapkan sebagai revisi atas kontrak PSC yang sudah berjalan (?) . Juga tentang Bentuk Badan serupa BI sebagai pengganti fungsi Bpmigas (?) (Entah kalau sudah dibahas dan disepakati di antara Pengurus serta Dewan Penasehat) Apakah seperti IUP di Pertambangan ? Entah bagaimana detail maupun implementasinya gagasan ini, namun menurut hemat Saya, konsep/gagasan 'izin usaha' ini, ibarat sistem pertandingan olahraga, di babak penyisihan-pun akan langsung terdepak, karena nantinya bakal dipertanyakan (khususnya para pemohon penggugat kemaren), yang ingin penguasaan dan pengusahaan Negara lebih besar, melalui Perusahaan Negara (PN?)/BUMN. Bisa Kontrak kerjasama, tapi dalam sistem bagi hasil produksi (PSC). Jadi Penguasaan dan pengusahaan tetap oleh PN(?)/BUMN(?) dan tetap dapat Mengendalikan rencana kegiatan dan anggaran (untuk biaya operasi) Kontractor. Nah kalau "Izin Usaha". Jika seperti di Pertambangan, nilai penguasaan dan pengusahaan oleh negaranya akan dipertanyakan? selain itu, pengendalian dan pengawasan atas rencana kegiatan dan anggaran tidak dapat dilakukan (cukup terima royalti&tax ?) Salam, BKG -BP Migas Bubar, Segera Ubah Kontrak Bagi Hasil Menjadi Izin Usaha Rista Rama Dhany - detikfinance Senin, 19/11/2012 11:39 WIB < img src="http://images.detik.com/content/2012/11/19/1034/114332_kantorbpmigas2.jpg"; alt="" />Foto: Dok. detikFinance Jakarta - Pembubaran BP Migas dinilai menjadi momentum untuk mengubah kontrak migas selama ini yakni bagi hasil atau production Sharing Contract (PSC) menjadi izin usaha. Hal ini diungkapkan Ketua Umum Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Rovicky Dwi Putrohari kepada detikFinance, Minggu (18/11/2012). "Revisi segera kontrak Migas dari awalnya bagi hasil menjadi kontrak izin usaha, jadi posisi pemerintah lebih tinggi dibandingkan kontraktor," kata Rovicky. Lewat revisi kontrak tersebut, kata Rovicky, pemerintah tinggal mengeluarkan undang-undang untuk membentuk badan seperti Bank Indonesia (BI). "Dengan dibentuknya badan seperti Bank Indonesia, badan tersebut hanya mengawasi, tidak beroperasi seperti BP Migas dulu. Namun pembentukan badan ini tidak bisa dengan Keppres, tetapi harus dengan undang-undang," ucapnya. Diakui Rovicky, bagi IAGI, kontrak BP Migas dengan para kontrakornya terkesan lebih menguntungkan kontraktor terutama perusahaan asing. "Pasalnya selama kontrak berjalan, kontraktor sangat menutup data-data yang dimilikinya, padahal sesuai undang-undang data tersebut dikuasai negara," ungkapnya. Akibatnya suatu wilayah kerja yang 'dikangkangi' kontraktor tersebut membuat data geologi terkotak-kotak. Padahal data potensi geologi tidak bisa dibagi-bagi, merupakan satu-kesatuan. "Kondisi inilah yang membuat kawan-kawan geologi menjadi kesulitan untuk mencari data potensi sumber daya alam baik itu migas maupun lainnya," cetus Rovicky. (rrd/dnl) Dari: "abacht...@cbn.net.id" Kepada: iagi-net@iagi.or.id Dikirim: Selasa, 20 November 2012 5:58 Judul: [iagi-net-l] Penyadaran Masyarakat ttg Pembodohan Publik di Kasus Pembubaran BPMigas Banyak tulisan yang bagus baik dr kalangan internal (ex)BPMIGAS, kalangan masyarakat migas, maupun kalangan luar migas yg menunjukkan kekeliruan - salah alamatnya tuduhan2 ke BPMigas terkait dg pembubarannya oleh putusan MK 13 nov 2012 kemarin. Bagaimana kira2 kelanjutan - follow upnya? Apakah tulisan2 koreksi - penyadaran itu akan bisa jadi gerakan yg cukup signifikan u/mengubah apa yg terjadi? Untuk menghadapi gerakan politik sebenarnya tidak harus selalu frontal dg gerakan serupa. Salah satu caranya ya dg membuat gerakan intelektual - budaya - penyadaran yg mengalir seperti bentuk2 tulisan kawan2 BPMigas di internet, tulisan Prof Hikmahanto, dll. Tetapi itu semua harus dengan syarat minimal: para proponennya juga harus banyak yg punya level militansi yg sama sehingga bisa menggumpal ujungnya jadi gerakan politik: siapapun di ujungnya yang akan menyimpulkan dan membuat ini semua jadi "pukulan politik" untuk "melawan balik" ... Sama dg di kasus "pemolitikan" lumpur Lapindo dulu. Gerakan politik bisnis untuk mengkambinghitamkan gempa/tektonik sbg penyebab utama bencana Lumpur Lapindo tidak dihadapi dengan militansi yg sama diantara proponen2 pendukung akal sehat intelektual yg ada, meskipun popular vote masyarakat menginginkan adanya gerakan itu. Maka kandaslah tulisan2 analisis2 riset2 ilmiah bagus yg punya latarbelakang independen yg mengkaitkan itu semua dg kecerobohan pemboran dan substandard operasional Lapindonya, Banyak kaum intelektua
Re: [iagi-net-l] Teori Baru Punahnya Nenek Moyang Manusia
Penjelasan yang indah Prof..! Terimakasih. Salam, Brahmantyo --- Pada Kam, 7/7/11, R.P.Koesoemadinata menulis: Dari: R.P.Koesoemadinata Judul: Re: [iagi-net-l] Teori Baru Punahnya Nenek Moyang Manusia Kepada: iagi-net@iagi.or.id Tanggal: Kamis, 7 Juli, 2011, 3:38 PM Masalah percaya dan tidak percayanya mengenai Theori Evolusi saya ingin mencuplik dari Pendahuluan kuliah yang saya berikan untuk mahasiswa S3, yaitu “Falsafah Ilmu Kebumian” Masalah ini sangat mengusik pada geoscientist kita yang juga taat beragama, mana yang benar, dan bagaimana seorang yang berkeyakinan beragama menghadapi theori ini. Pengertian kebenaran sendiri adalah merupakan masalah falsafah tersendiri, apa sebenarnya yang disebut ‘kebenaran’ itu? Dalam agama Islam (sebagaimana tertera dalam Al Quar’an) kita mengenal sebagai 3 tingkatan kebenaran: Ainal Yaqin (keyakinan benar karena kita dapat melihatnya, atau mengamati-nya /secara empiris), Ilmal Yaqin keyakinan (benar) karena didasarkan ilmu yang kita geluti, yaitu berdasarkan pengamatan dan penalaran logika, ‘akal’), dan Haqqul Yaqin, kebeneran haqiqi, atau kebenaran absolut atau ‘the ultimate truth’ Ini adalah penafsiran saya atas ayat Alqur’an , mungkin ulama yang lain menafsirkannya lain. Dalam science yang bersifat empiris yang kita geluti, masalahnya bukan kita itu percaya atau tidak pada suatu teori, termasuk teori evolusi, tetapi apakah kita itu bisa menerima (accept) tidak suatu teori itu sebagai sesuatu yang logis/ masuk akal dan sesuai dengan apa yang kita amati (fosil2, batuan dsb). Dalam science sesuatu itu dianggap ada kalau sesuatu itu dapat kita amati dengan 5 pancaindera kita ini, tidak termasuk indra ke-6. Dengan demikian ruh, jin, bahkan Tuhan pun di ‘anggap’ tidak ada karena tidak dapat diamati dengan ke-5 panca indera kita (bukan berari seorang scientist tidak boleh percaya Tuhan, boleh saja, tetapi itulahsalah satu rule of the game-nya, kita tidak bisa menjelaskan terjadinya gejala alam dengan keberadaan kekuatan supernatural misalnya yang tidak bisa kita amati). Tujuan science adalah menjelaskan suatu gejala alam secara logis berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan manusia. Misalnya apakah teori evolusi itu dapat menjelaskan keanekaragaman machluk hidup dan adanya deretan fosil-fosil yang diketemukan dalam urut2an lapisan batuan di kerak bumi kita ini secara logika, atau masuk akalkah teori ini. Science tidak mengharuskan kita untuk mempercayainya, tetapi dapat menerimanya sebagai sesuatu yang logis. Selain itu tujuan science itu adalah melakukan prediksi (atau untuk geologi: post diction), atau bermaanfaat atau dapat digunakan. Misalnya saya kira evolusi itu sesuatu yang masuk akal dan dapat digunakan untuk penentuan umur, korelasi dengan menggunakan fosil foram, misalnya. Para scientist juga sadar bahwa ‘kebenaran’ dalam science itu bersifat sesaat atau relative, karena science itu maju terus, berkembang terus. Hal ini terutama sangat kentara dalam geosciences, khususnya paleontologi. Di ketemukannya saja 1 butir fossil saja dapat menumbangkan suatu teori, dan muncul teori baru. Hal ini juga sama dalam ilmu fisika, maupun kimia, apalagi astrofisika dan astronomi. Bahkan seorang ahli science philosophy Karl Popper mengatakan semua teori apapun akhirnya akan tumbang, dan diganti dengan teori yang lain, yang lebih maju. Jadi dalam hal science, teori evolusi, yang penting adalah bukan soal percaya atau tidak, tetapi apakah kita dapat menerimanya sebagai penjelasan yang logis dan masuk akal dan sesuai dengan pengamatan kita. ”Geloven doe je in de kerk” orang Belanda bilang (masalah percaya adalah masalah dalam gereja). Agama itu didasarkan atas kepercayaan atau lebih tepat lagi iman atas wahyu illahi yang diturunkan pada para nabi dan dituliskan pada kitab suci, mengenai keberadaan malaikat, ruh, setan dan tentunya Tuhan tidak perlu logis atau keberadaannya didasarkan atas pengamatan ke-5 pancaindera kita ini. Kebenaran agama kita yakini karena iman, dan kita tidak bisa menilainya secara scientific. Science itu berdasarkan pengamatan dan pemikiran manusia, dan tidak perlu dinilai secara religious/spiritual. Apakah ini dualisme/ kontrakdiksi dalam alam pikiran? Saya tidak merasa demikian. Kita bekerja dalam science sesuai dengan kaidah dan aturannya dan menerima kesimpulannya sesuai dengan logika dan pengamatan. Sama saja kalau dengan kita main sepak bola, kalau terjadi goal yang kontroversial, kita kan tidak menunggu adanya fatwa MUI yang mencari ayat Alquar’an dan Haditz yang mengharamkan atau mensyahkan goal tersebut, tetapi kita menilainya keputusan wasit sesuai dengan peraturan sepakbola yang dikeluarkan FIFA. Sekularisme? Mungkin. Tetapi saya hidup cukup tenang dan tenteram dan hidup dalam keseimbangan sebagai seorang geoscientist yang beragama. Wassalam mu’alaikum RPK - Original Message - From: Eko Prasetyo To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, July 07, 2011 12
Re: [iagi-net-l] Mendukung M. Syaiful Re:update balon
Saya juga dukung "Ipul" Syaiful, karena dedikasinya sudah terbukti dan..kenal lamo...hiks! BKG --- Pada Rab, 3/8/11, mustotomoeh...@gmail.com menulis: Dari: mustotomoeh...@gmail.com Judul: Re: [iagi-net-l] Mendukung M. Syaiful Re:update balon Kepada: iagi-net@iagi.or.id Tanggal: Rabu, 3 Agustus, 2011, 12:46 PM Saya Mustoto.M mendukung M Syaiful sebagai balon ketua IAGI Powered by Telkomsel BlackBerry® From: Franciscus B Sinartio Date: Tue, 2 Aug 2011 21:08:11 -0700 (PDT) To: ReplyTo: Subject: [iagi-net-l] Mendukung M. Syaiful Re:update balon Belum telat. saya mencalonkan M. Syaiful karena sudah terbukti kerja keras tanpa pamrihnya untuk IAGI selama bertahun2. kita tunggu 24 suara lagi. harus ada persaingan supaya lebih tajam program kerja balon2 nya. fbs
RE: [iagi-net-l] Ekspedisi Cincin Api - Kompas
Jadi, Geologist Indonesia boleh bangga sebagai 'Lord of the rings'(of fire) :) --- Pada Sel, 20/9/11, Awang Harun Satyana menulis: > Dari: Awang Harun Satyana > Judul: RE: [iagi-net-l] Ekspedisi Cincin Api - Kompas > Kepada: "'iagi-net@iagi.or.id'" > Tanggal: Selasa, 20 September, 2011, 10:21 AM > Zaman sekolah dasar dan menengah > dulu, di pelajaran geografi "ring of fire" tidak diajarkan; > yang diajarkan adalah bahwa di dunia ini ada dua dua jalur > gunungapi: Sirkum-Pasifik dan Mediterania. Sirkum > Pasifik-lah yang disebut "proper ring of fire", dan cocok > sebab ia memang melingkari Pasifik dari Chile ke Alaska ke > Jepang ke Papua ke Selandia Baru. Cincin Api bukan nama > untuk Indonesia, Indonesia hanya 'tersenggol' sebagian saja > di busur Sangihe dan Halmahera; seperti yang ditulis Pak > Sukendar di bawah. Gunungapi2 di Sumatra-Jawa-Nusa Tenggara > adalah jalur paling timur dari Mediterania (Belt of Alpide), > perhatikan mereka menyebutnya belt - sabuk, dan cocok, bukan > ring of Alpide. Boleh2 saja kalau Kompas menggunakan Cincin > Api, walaupun bukan proper ring of fire sebab banyak > literatur geologi populer juga menggolongkannya begitu. > Popularitas yang masih bisa diterima sebab Kompas bukan > publikasi ilmiah; tetapi bila kita mau menyorotnya secara > ilmiah, tentu harus lebih ketat. Seperti yang saya tulis > kemarin, jalur Mediterania kini terutama aktif di Indonesia, > dan di jalur ini juga tumpang tindih dengan pegunungan > lipatan ala Alpina dan Himalaya, jalur Tethys dalam > pengertian yang lama. > > Salam, > Awang > > -Original Message- > From: asikin_suken...@yahoo.com > [mailto:asikin_suken...@yahoo.com] > Sent: 20 September 2011 8:39 > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: Re: [iagi-net-l] Ekspedisi Cincin Api - Kompas > > Saya kira "ring disini adalah yang mengitari samudra > Pasifik". Sedangkan Indonesia sebetulnya kalau saya kuliah, > selalu mengatakan :merupakan bagian dari "ring of fire". Dan > ini sudah sangat lazim dalam tektonik. > Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, > Nyambung Teruuusss...! > > -Original Message- > From: "Hendri Harsian" > Date: Tue, 20 Sep 2011 07:37:58 > To: > Reply-To: > Subject: Re: [iagi-net-l] Ekspedisi Cincin Api - Kompas > > Bapak-bapak, > Saya sependapat dengan Pak Koesoema, bahasa 'ring of fire' > punya Kompas menurut saya adalah bahasa 'tag line' koran. > Orang awam akan lebih tertarik mendengar 'ring of fire' > karena diambil dari Bahasa Inggris. Karena itu juga mungkin > Kompas tidak memakai istilah 'cincin api' dalam Bahasa > Indonesia. > Kita sebaiknya sih mengembalikan istilah kearti sebenarnya, > jalur gunung api di Indonesia kan memang tidak berbentuk > cincin (circle) tapi lebih seperti sabuk. Sekalian > memberikan edukasi ke masyarakat awam dan tidak > menyesatkan. > Sekedar pendapat. > Salam > Hendri > > > > On 20 Sep 2011, at 04:37, "koeso...@melsa.net.id" > > wrote: > > > Hampir saya katakan kepada sang seniman: 'Kalau urusan > cincin dengan permata api itu harus ditanyakan kepada Pak > Sudjatmiko, ahli batu mulia dan permata', tetapi keburu > sadar yg dimaksud. > > Powered by Telkomsel BlackBerry® > > > > -Original Message- > > From: Awang Satyana > > Date: Tue, 20 Sep 2011 01:24:36 > > To: > > Reply-To: > > Cc: Forum HAGI; > Eksplorasi BPMIGAS; > Geo Unpad > > Subject: Re: [iagi-net-l] Ekspedisi Cincin Api - > Kompas > > > > Pak Koesoema dan rekan2, > > > > Multatuli (1860) : ”...een gordel van smaragd die > zich slingert rond de evenaar...” (sabuk zamrud yang > berjajar sepanjang khatulistiwa). > > > > Zamrud (smaragd) permata berwarna hijau lumut tentu > dimaksudkan Multatuli sebagai busur pulau2 volkanik dengan > tutupan vegetasi hutannya yang hijau yang membusur menyembul > di antara biru lautan di sepanjang khatulistiwa (evenaar). > > > > Indonesia dikepung dan dibelit cincin api... adalah > bermakna konotatif yang mempersonifikasikan benda mati > sebagai berjiwa, ini adalah suatu gaya penulisan, tetapi > cukup bermakna denotatif juga sebab saya membingkainya dalam > dimensi ruang dan waktu. Waktu kini mungkin tak terlihat > lagi, tetapi jalur2 gunungapi Indonesia bukan hanya timbul > Kuarter saja, dari Eosen pun sudah ada, bahkan yang lebih > tua seperti Perem di Sumatra; maka sebenarnya Indonesia > dikelilingi oleh berbagai jalur gunungapi dalam sejarahnya > maupun kini. Dikepung, dibelit, dikelilingi, dilingkari > semuanya satu pengertian (lihat Kamus Besar Bahasa > Indonesia/KBBI, edisi ke-3, Balai Pustaka, 2007). > > > > "Cincin" biasanya memang ukurannya kecil, tetapi itu > bukan keharusan, sebab makna cincin juga bisa: segala > sesuatu yang berbentuk lingkaran (lihat KBBI, 2007). Dan > istilah aslinya pun menggunakan "ring" yang terjemahannya > memang cincin. Ada juga istilah cincin yang jauh lebih besar > daripada ring of fire dipakai dalam menjelaskan suatu massa, > yaitu "cincin planet Saturnus" (rings of Saturn, lihat > "Cosmos" -Carl Sagan, 1980), d
Bls: [iagi-net-l] Ucapan terima kasih dari Eddy Subroto
Selamat dan turut berbangga untuk Prof. Eddy Subroto dan Prof. Lambok Hutasoit. Semoga terus berkarya, sehat dan sukses. Semoga makin banyak Profesor Geosains di NKRI Wass BKG - Pesan Asli - Dari: "rakhmadi.avia...@gmail.com" Kepada: iagi-net@iagi.or.id Cc: Dikirim: Senin, 17 Oktober 2011 7:30 Judul: Re: [iagi-net-l] Ucapan terima kasih dari Eddy Subroto Cak selamat atas di kukannya dadi Doktor Prof, Suroboyo di Geokimia cak cek maju Salam Avi Al Haj Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: "Eddy Subroto" Date: Mon, 17 Oct 2011 06:28:51 To: Reply-To: Subject: [iagi-net-l] Ucapan terima kasih dari Eddy Subroto Yang terhormat: 1. Mas M. Syaiful 2. Mas Maryanto 3. Mas Seno Aji 4. Mas Yudie Iskandar 5. Mas Zainal 6. Mas Edison Sirodj Terima kasih atas perhatian Anda, semoga kebaikan Anda semua dibalas oleh Tuhan Yang Mahaesa. Amin. Untuk Mas Yudie, kalau ingin tahu isi pidato saya, silakan "cari" di http://www.fitb.itb.ac.id. Yah masih berkisaran dengan geokimia petroleum. Untuk Mas Edison, ha ha tidak apa Mas walau Anda belum tahu sewaktu kita bertemu. Saya sih tetap Eddy yang dulu. Insya Allah nanti tanggal 4-6 November saya akan mengajar di KL lagi dan kemungkinan besar saya akan salat Id di Kedubes kita bersama Mas Joko Trikukuh. Wasalam, EAS > Wah, top banget, bangga dan selamat kepada om Eddy dan bang Lambok, semoga > semakin bermanfaat ilmu yang dikuasai untuk kemakmuran insan di > sekitarnya. > > Salam dari Barru, Sulsel, > Syaiful > > Powered by Telkomsel BlackBerry® > > -Original Message- > From: "Eddy Subroto" > Date: Sun, 16 Oct 2011 13:57:35 > To: > Reply-To: > Subject: Re: [iagi-net-l] selamat untuk Pak Eddy Subroto > Matur nuwun Mbak Wati. Kapan Anda menyusul? > > Wasalam, > EAS > >> Selamat atas pengukuhan kedua guru besar, Prof. Eddy Subroto dan Prof. Lambok Hutasoit. Sukses selalu. Turut bangga dan. Salam, Premonowati Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! >> -Original Message- >> From: "Eddy Subroto" >> Date: Sun, 16 Oct 2011 13:22:13 >> To: >> Reply-To: >> Subject: Re: [iagi-net-l] selamat untuk Pak Eddy Subroto >> Matur nuwun Mas Wikan, sebetulnya sudah sejak tanggal 1 Januari 2011 ini >> mulai berlakunya SK. Akan tetapi saya baru kebagian melakukan pidato pengukuhan saya tanggal 30 September 2011 yang lalu. Ini nanti tanggal 21 >> Oktober 2011 giliran Pak Lambok Hutasoit menyampaikan pidato >> pengukuhannya. >> Wasalam, >> EAS >>> Selamat kepada Prof. Dr. Ir. Eddy A. Subroto yang telah dikukuhkan sebagai >>> Guru Besar ITB di bidang Geokimia Petroleum. >>> Wassalam, >>> Wikan Winderasta >>> Chevron IndoAsia BU >>> Powered by Telkomsel BlackBerry® >> PP-IAGI 2008-2011: >> ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id >> sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com >> * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro... >> Ayo siapkan diri! >> Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29 September 2011 >> - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id >> For topics not directly related to Geology, users are advised to post the >> email to: o...@iagi.or.id >> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id >> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: >> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta >> No. Rek: 123 0085005314 >> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) >> Bank BCA KCP. Manara Mulia >> No. Rekening: 255-1088580 >> A/n: Shinta Damayanti >> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi >> - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event >> shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to >> direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, >> resulting >> from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. >> - > > > > PP-IAGI 2008-2011: > ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id > sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com > * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro... > Ayo siapkan diri! > Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29 September 2011 > -
Bls: [iagi-net-l] FW: SPE Luncheon Talk "Fundamentals of CBM" Wednesday, 12 September 2012 @Gran Melia Hotel
Terima kasih Pak Muharam. Just tour of duty, Pak... :D. Sejak dimulai PSC CBM alias GMB (Gas Metan Batubara), hingga per September 2012, terdapat 53 Wilayah Kerja KKS GMB. Tersebar hampir imbang, 22 WK di Sumatera dan 21 di Kalimantan. Saat ini memang baru VICO CBM Ltd di WK GMB Sanga-sanga yang paling siap untuk dikomersialkan. Kendala-kendala realisasi pekerjaan komitmen pasti di WK GMB,berupa:Studi G&G, Survey Geologi/Geokimia, Survey Geofisika/Seismik dan pengerjaan sumur2st GMB (Core hole,exploratory, dewatering dan production test) serupa dengan kendala yang terdapat di WK Migas, al: tumpang tindih lahan, perizinan & pembebasan lahan, pengadaan, internal (baca: finansial) dsb. Selain kendala-kendala klasik tersebut, untuk GMB ini Saya menyoroti kondisi geografis di permukaan dapat mempengaruhi signifikan keekonomian proyek GMB. Contohnya, di salahsatu WK GMB di Barito, Kalimantan; ada sumur GMB untuk core hole dan exploratory, dengan biaya pembuatan 1 (satu) lokasi pengeboran saja mencapai hampir 2 juta USD! karena posisi sumur dan jalan akses berada di rawa gambut, sehingga untuk pekerjaan pengurukan saja perlu biaya besar dan waktu lama, padahal eksploitasi suatu lapangan GMB memerlukan begitu banyak sumur! Maka, agar eksploitasi GMB di area geografi bisa ekonomis untuk dikomersialkan, perlu diperoleh resource & reserve GMB yang besar. Situasi geografi WK GMB di Indonesia memang jelas berbeda dengan Australia atau Amerika utara yang kebanyakan berada padang rumput/semak. WK GMB kita sering tumpang tindih dengan kehutanan/perkebunan dan pemukiman, pengurusan formalitas/perizinan dan pembebasan untuk satu lokasi sumur saja bisa lama, lalu bagimana jika perlu banyak sumur ? Namun demikian, toh makin bertambah saja KKS WK GMB setiap tahun, ya berarti prospeksi usaha hulu GMB masih (dianggap) optimis kan ? :) Mengenai metode dan teknik eksplorasi dan eksploitasi GMB serta analisis GGR GMB, sudah banyak orang kita yang menguasai dengan baik. Namun karakterisasi reservoir batubara untuk GMB di Sumatera maupun Kalimantan, menurut Saya tidak sederhana dan mudah. Batubara yang diendapkan di cekungan tektonik active margin di Sumatera tentu saja berbeda dengan dengan Batubara passive margin continental plate di Australia. Variasi lingkungan dan kemiringan alas pengendapan mengakibatkan variasi lateral sedimentasi batubara, perubahan ketebalan dan properti seam batubara dapat terjadi hanya pada jarak lateral yang pendek. Selain itu, pengaruh deformasi tektonik post litifaksi batubara juga sangat berpengaruh, terutama fractures akibat tektonisasi (bukan cleat/fracture inisial pada batubara), tectonic fractures ini membuat bias pengukuran dan analisis pada uji permeabilitas/produksi dan dewatering dan reservoir batubara yang diuji, bahkan dapat membuat dispute adanya konektivitas reservoir batubara GMB dengan lapisan reservoir batupasir sisisiklastik di atas atau di bawah seam batubara tersebut, meskipun di sumur telah dilakukan isolasi terhadap seam reservoir GMB. Beberapa fenomena unik terdapat pada beberapa grafik/data hasil pengukuran uji sumur (production test maupun dewatering) yang bisa berbeda sekali dengan hasil ideal/normal, halm ini bisa disebabkan karena keunikan formasional (akibat variasi properti maupun 'gangguan" fracturing akibat deformasi tektonik), ketidaksempurnaan komplesi sumur, atau kurang efektifnya metoda uji sumur. Intinya, reservoir GMB di kita seringkali tidak sederhana. Namun inilah tantangannya, dengan semakin sulitnya mengkarakterisasi dan mengealuasi formasi dan petrofisik reservoir GMB di Indonesia, akan tumbuh ahli-ahli GGR yang handal dari negeri kita, Semoga... Salam, BKG - Pesan Asli - Dari: Muharram J. Panguriseng Kepada: Iagi-net Cc: Dikirim: Jumat, 7 September 2012 19:08 Judul: Re: [iagi-net-l] FW: SPE Luncheon Talk "Fundamentals of CBM" Wednesday, 12 September 2012 @Gran Melia Hotel Selamat atas penugasan baru Pak Brahmantyo sebagai Kadin Unconventional Energy BPMIGAS. Sukses selalu. Pergeseran posisi di BPMIGAS sekarang cepat sekali ya Bu. Terasa baru kemarin Pak Brahmantyo berpindah tempat dari Kadin Geologi Ekplorasi ke Kadin Geologi EPT :) Salam, MJP Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Nugrahani Date: Fri, 7 Sep 2012 11:02:22 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] FW: SPE Luncheon Talk "Fundamentals of CBM" Wednesday, 12 September 2012 @Gran Melia Hotel Info aja, di PIT HAGI, Palembang, 10-13 September besok, ada juga sesi unconventional energy, antara lain CBM. Sepengetahuan saya memang Vico yg paling siap utk CBM menjadi listrik. Mungkin pak Brahmantyo, kadin unconventional energy BPMIGAS, dapat memberikan info lebih detil. Salam, Nuning Powered by Telkomsel BlackBerry® From: Date: Fri, 7 Sep 2012 10:13:52 + To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: Subject: Re: [iagi-net-l] FW: SPE Luncheon Ta
[iagi-net-l] Test
Permisi, tes..tes.. PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] Test
Nggih. mergo nggo email negeri mboten saget reply, monitor mawon.. --- Pada Sen, 23/8/10, mohammad syaiful menulis: > Dari: mohammad syaiful > Judul: Re: [iagi-net-l] Test > Kepada: iagi-net@iagi.or.id > Tanggal: Senin, 23 Agustus, 2010, 7:50 AM > tes positip, om. jadi pakai email > swasta ini ya utk milis iagi? > silakan direspon kalo wis bisa menerima dari milis... > > salam, > syaiful > > On Mon, Aug 23, 2010 at 6:48 AM, Brahmantyo Gunawan > wrote: > > Permisi, > > tes..tes.. > > > > > > > > > > > PP-IAGI 2008-2011: > > ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id > > sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com > > * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak > biro... > > > > > Ayo siapkan diri! > > Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 > November 2010 > > > - > > To unsubscribe, send email to: > iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > > To subscribe, send email to: > iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: > > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta > > No. Rek: 123 0085005314 > > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) > > Bank BCA KCP. Manara Mulia > > No. Rekening: 255-1088580 > > A/n: Shinta Damayanti > > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > > > - > > DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard > to information posted on its mailing lists, whether posted > by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be > liable for any, including but not limited to direct or > indirect damages, or damages of any kind whatsoever, > resulting from loss of use, data or profits, arising out of > or in connection with the use of any information posted on > IAGI mailing list. > > > - > > > > > > > > -- > Mohammad Syaiful - Explorationist, Consultant Geologist > Mobile: 62-812-9372808 > Emails: > msyai...@etti.co.id > (business) > mohammadsyai...@gmail.com > > Technical Manager of > Exploration Think Tank Indonesia (ETTI) > > > PP-IAGI 2008-2011: > ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id > sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com > * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak > biro... > > Ayo siapkan diri! > Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 > November 2010 > - > To unsubscribe, send email to: > iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: > iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta > No. Rek: 123 0085005314 > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) > Bank BCA KCP. Manara Mulia > No. Rekening: 255-1088580 > A/n: Shinta Damayanti > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > - > DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to > information posted on its mailing lists, whether posted by > IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be > liable for any, including but not limited to direct or > indirect damages, or damages of any kind whatsoever, > resulting from loss of use, data or profits, arising out of > or in connection with the use of any information posted on > IAGI mailing list. > - > > PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-
Re: [iagi-net-l] Gn Sinabung meletus juga
Duhh...Kalo ada geologist percaya erupsi gunungapi dipicu oleh curah hujan ekstrim, mungkin dulunya tidak dapat atau belum lulus pelajaran Vulkanologi ! :) :D --- Pada Jum, 3/9/10, Amir Al Amin menulis: > Dari: Amir Al Amin > Judul: Re: [iagi-net-l] Gn Sinabung meletus juga > Kepada: iagi-net@iagi.or.id > Tanggal: Jumat, 3 September, 2010, 7:45 AM > Baru dengar kalau ada 'teori air > panas yang meledak' menghasilkan erupsi > gunung api. > Begitu banyak gunung (berkawah) yang kena hujan deras, > kenapa hanya G. > Sinabung > yang 'meledak'? > > > 2010/9/1 Franciscus B Sinartio > > > Pak RDP, > > ini diskusi yang menarik dan penting untuk diketahui. > > apakah letusan Gn. Sinabung kemarin itu karena magma > atau air yang masuk ke > > dalam "daerah panas" dan meledak. > > > > cara tahunya gimana ya? > > kan besar atau kecilnya itu relatif. > > > > kelihatannya perlu pencerahan lagi nih. sekalian > teori dasarnya ya. > > > > terima kasih sebelumnya. > > > > fbs > > > > > > > > > > > > > > From: Rovicky Dwi Putrohari > > To: iagi-net@iagi.or.id > > Sent: Wed, September 1, 2010 9:32:00 AM > > Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Sinabung meletus juga > > > > Ada spekulasi bahwa aktifitasnya dipicu oleh curah > hujan ekstrim (tapi saya > > ngga tahu seberapa besar curah hujan disana selama > beberapa bulan ini. > > Akibat curah hujan tinggi maka air yang masuk ke > rongga semakin banyak > > juga, > > sehingga menyebabkan ledakan hydro phreatic. Menurut > teori phreatic itu > > letusannya relatif kecil > > Cuman saya ndak ngerti kenapa ada lava yang ikuta > terlempar sewaktu meletus > > kemarin ya (lihat foto di malam hari yg memperlihatkan > lava terlempar). > > Ataukah memang ini magmatic ? Rasanya bukan letusan > magmatic. > > > > RDP > > > > 2010/9/1 rumlan dwiyatno > > > > > Seingat saya, jamanya Gn Kelud meletus dulu, pak > Surono pernah bilang, > > klo > > > jalur > > > magma Kelud itu sudah seperti jalan tol, sehingga > bisa cepat sekali magma > > > naik > > > ke puncak. Apakah Gn. Sinabung ini juga demikian? > jadi meskipun lama > > jalur > > > itu > > > enggak dipakai (400th ?), tapi jalurnya masih > bagus, sehingga tidak > > dimulai > > > dengan terlalu banyak fase tremor2 dulu > > > > > > Salam > > > > > > > > > > > > > > > > > > From: Hiltrudis Gendoet Hartono > > > To: iagi-net@iagi.or.id > > > Sent: Wed, 1 September, 2010 10:59:42 AM > > > Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Sinabung meletus > juga > > > > > > Iya...iya memang sulit mas tapi sudah ada > penjelasannya kan? walau > > > penjelasannya > > > perlu penelitian lebih lanjut > > > > > > salam > > > hill > > > > > > --- On Sat, 8/28/10, mohammadsyai...@gmail.com > < > > mohammadsyai...@gmail.com> > > > wrote: > > > > > > > > > From: mohammadsyai...@gmail.com > > > > Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Sinabung meletus > juga > > > To: "Milis IAGI-net" > > > Date: Saturday, August 28, 2010, 6:33 PM > > > > > > > > > Mas Amin, > > > > > > Memang sulit utk menyampaikan sesuatu kepada > masyarakat awam pada > > umumnya, > > > tanpa > > > menimbulkan kepanikan. Ini yg seringkali dialami > orang seperti pak > > Surono. > > > Pasca > > > letusan pun, beliau juga sudah tampil di media > massa (televisi) utk > > > memberikan > > > penjelasan (kemarin malam dan tadi pagi, hari > Minggu ini). > > > > > > Ya inilah kita sbg dokter bumi. > > > > > > Salam dari mBogor, > > > Syaiful > > > > > > Mohammad Syaiful > > > * handphone: +62-812-9372808 > > > * business: msyai...@etti.co.id > > > > > > -Original Message- > > > From: Amir Al Amin > > > Date: Sat, 28 Aug 2010 18:18:49 > > > To: > > > Reply-To: > > > Subject: [iagi-net-l] Gn Sinabung meletus juga > > > Menjadi narasumber untuk media memang dilematis. > > > Dibilang tidak berbahaya tak tahunya meletus. > > > > > > Seperti dokter, kalau cuma indikasi badan panas, > bisa karena flu, demam > > > berdarah, infeksi,dll.. > > > > > > > > > > > > > > > Aktivitas Sinabung Tidak Berbahaya > > > Minggu, 29 Agustus 2010 | 03:09 WIB > > > > > > > > > > > http://regional.kompas.com/read/2010/08/29/03095584/Aktivitas.Sinabung.Tidak.Berbahaya > > >a > > > > > > > > > "Medan, Kompas - Kepulan asap dan hujan debu dari > Gunung Sinabung di > > > Kabupaten Karo, Sumatera Utara, diprediksi tidak > akan disusul letusan > > > gunung. Sangat kecil kemungkinannya Gunung > Sinabung meletus. Karena itu, > > > warga tidak perlu panik. > > > > > > Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana > Geologi (PVMBG) Surono > > > mengatakan hal tersebut saat dihubungi dari > Medan, Sumatera Utara, Sabtu > > > (28/8). ”Gunung Sinabung ini termasuk gunung > tipe B yang sejak tahun 1600 > > > tidak diketahui letusannya. Artinya, gunung ini > tidak berbahaya,” > > katanya." > > > > > > Detik-detik Meletusnya Gunung Sinabung > > > Minggu, 29 Agustus 2010 | 08:04 WIB > > > > > > > > > > > http://regional.kompas.com/read/2010/08/29/08041346/Detikde
Re: [iagi-net-l] Gn Sinabung meletus juga
Tentu saja. Filosofi dan Prinsip2 Vulkanologi mestinya sama sedunia. :) Ini dalam konteks erupsi Gunung Sinabung. Kan di stats Anda, Anda (merasa) lihat lava terlempar, ya jelas itu letusan magmatik ! (kalo erupsinya dibarengiproduk phreatic, suka disebut magmato-phreatic) Erupsi phreatic kan terjadi karena uap panas dari air-tanah yang mengalami pemanasan dari magma yang dekat groundwater. Apapun erupsinya, Erupsi magmatik maupun phreatic, PENYEBABNYA Jelas karena aktivitas magma ke shallow dan/atau surface. Mosok air hujan penyebab erupsi ? air hujan hanya menambah influks fluida ke airtanah atau kawah, hanya menambah heboh produk erupsi, bukan penyebab erupsi. Mosok sudah lihat lava keluar, masih ragu itu gejala magmatik (???) From: Rovicky Dwi Putrohari > >> > To: iagi-net@iagi.or.id > >> > Sent: Wed, September 1, 2010 9:32:00 AM > >> > Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Sinabung meletus > juga > >> > > >> > Ada spekulasi bahwa aktifitasnya dipicu oleh > curah > >> hujan ekstrim (tapi saya > >> > ngga tahu seberapa besar curah hujan disana > selama > >> beberapa bulan ini. > >> > Akibat curah hujan tinggi maka air yang masuk > ke > >> rongga semakin banyak > >> > juga, > >> > sehingga menyebabkan ledakan hydro phreatic. > Menurut > >> teori phreatic itu > >> > letusannya relatif kecil > >> > Cuman saya ndak ngerti kenapa ada lava yang > ikuta > >> terlempar sewaktu meletus > >> > kemarin ya (lihat foto di malam hari yg > memperlihatkan > >> lava terlempar). > >> > Ataukah memang ini magmatic ? Rasanya bukan > letusan > >> magmatic. > >> > > >> > RDP Kalau (merasa) lihat lava terlempar (eksplosif/efusif), ya jelas itu letusan magmatik ! Kalo dibarengin (produk)phreatic, berarti erupsi magmato-phreatic Erupsi phreatic hanya fenomena dangkal. tentu saja --- Pada Jum, 3/9/10, Rovicky Dwi Putrohari menulis: > Dari: Rovicky Dwi Putrohari > Judul: Re: [iagi-net-l] Gn Sinabung meletus juga > Kepada: iagi-net@iagi.or.id > Tanggal: Jumat, 3 September, 2010, 8:33 AM > Mungkin Larry G. Mastin, yang di USGS > itu ngga kuliah volkanologi di > Indonesia ya ? > Detail reportnya disini : > http://vulcan.wr.usgs.gov/Projects/Mastin/Publications/OFR93-445/OFR93-445.html > > RDP > > 2010/9/3 Brahmantyo Gunawan : > > > > Duhh...Kalo ada geologist percaya erupsi gunungapi > dipicu oleh curah hujan ekstrim, mungkin dulunya tidak dapat > atau belum lulus pelajaran Vulkanologi ! :) :D > > > > --- Pada Jum, 3/9/10, Amir Al Amin > menulis: > > > >> Dari: Amir Al Amin > >> Judul: Re: [iagi-net-l] Gn Sinabung meletus juga > >> Kepada: iagi-net@iagi.or.id > >> Tanggal: Jumat, 3 September, 2010, 7:45 AM > >> Baru dengar kalau ada 'teori air > >> panas yang meledak' menghasilkan erupsi > >> gunung api. > >> Begitu banyak gunung (berkawah) yang kena hujan > deras, > >> kenapa hanya G. > >> Sinabung > >> yang 'meledak'? > >> > >> > >> 2010/9/1 Franciscus B Sinartio > >> > >> > Pak RDP, > >> > ini diskusi yang menarik dan penting untuk > diketahui. > >> > apakah letusan Gn. Sinabung kemarin itu > karena magma > >> atau air yang masuk ke > >> > dalam "daerah panas" dan meledak. > >> > > >> > cara tahunya gimana ya? > >> > kan besar atau kecilnya itu relatif. > >> > > >> > kelihatannya perlu pencerahan lagi nih. > sekalian > >> teori dasarnya ya. > >> > > >> > terima kasih sebelumnya. > >> > > >> > fbs > >> > > >> > > >> > > >> > > >> > > >> > > >> > From: Rovicky Dwi Putrohari > >> > To: iagi-net@iagi.or.id > >> > Sent: Wed, September 1, 2010 9:32:00 AM > >> > Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Sinabung meletus > juga > >> > > >> > Ada spekulasi bahwa aktifitasnya dipicu oleh > curah > >> hujan ekstrim (tapi saya > >> > ngga tahu seberapa besar curah hujan disana > selama > >> beberapa bulan ini. > >> > Akibat curah hujan tinggi maka air yang masuk > ke > >> rongga semakin banyak > >> > juga, > >> > sehingga menyebabkan ledakan hydro phreatic. > Menurut > >> teori phreatic itu > >> > letusannya relatif kecil > >> > Cuman
Re: [iagi-net-l] Gn Sinabung meletus juga
Tambah stat begini lg :... ... Amir, Seringkali phreatic hanya sebagai PEMICU atau TRIGGER. Kemudian diikuti erupsi magmatic. >>> duhh... 2010/9/3 Amir Al Amin : > Apakah Phreatic eruption bisa menimbulkan cendawan letusan setinggi 3km? > > Bayangan saya phreatic eruption seperti steam/geyser di lapanagn > geothermal tapi yang besaar. > Steam ini sepandannya dengan oil seep kalau di minyak...he..he.he.. Mumpung belom ada ahli Volkanologi yg dateng di milist, skalian mengasah logika :) Amir, Seringkali phreatic hanya sebagai PEMICU atau TRIGGER. Kemudian diikuti erupsi magmatic. Sehingga sering disebut PhreatoMagmatic eruption. Namun kalau anda lihat di link wiki ini http://en.wikipedia.org/wiki/Phreatic_eruption anda bisa melihat Mt helena bahwa phreaticpun bisa menghasilkan ledakan yang mengerikan. yang terbaru ya Eyjafjallajökull akibat glacier juga. Nah kalau Gunung Kelud kemarin itu, air danaunya masuk kebawah tapi magmanya hanya nyebul keatas tanpa ledakan. Tapi air danaunya terkuras habis. PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] Gn Sinabung meletus juga
Pak Wayan, Saya tidak bermaksud flaming kok :) Mungkin krena buru2, penyampaian saya kurang baik dan terkesan demikian. Maaf untuk itu. Pak, Saya juga bukan ahli vulkanologi kok Semoga saya tidak keliru dalam menyimak permasalahan, namun saya rasa yang dibahas tersebut masih prinsip2 dasar dan fundamental. Yaitu : 1. Aktivitas magma ke/di shallow/surface-lah yang MENYEBABKAN/MEMICU terjadinya eruspi (apakah erupsi magmatik maupun erupsi/gejala freatik). Saya rasa ini fundamental Pak, sehingga tidak dapat dibalik menjadi: '(gejala) Phreatik sebagai penyebab/pemicu erupsi vulkanik (magmatis)' Menurut Saya, ini prinsip dasar mekanisme volkanisme yang sudah jelas. sehingga tidak perlu berbagai theory lagi. Apabila menurut Bapak, phreatic sebagai pemicu erupsi gunungapi (Karena konteks diskusi adalah 'meletusnya Gunungapi Sinabung') adalah hal yang logis, maka jelas kita berbeda pendapat Pak, karena menurut saya justru itu tidak logis. Logika yang benar yang mana ? Mungkin rekan2 vulkanologist-lah yang bisa menyampaikan kebenarannya, secara ilmiah dan logis. 2. Selain adanya perbedaan pandangan yang prinsipal diatas, juga karena adanya keanehan pendapat dari rekan terkait yang menyatakan di G. Sinabung ini : a. 'tidak mengerti kenapa ada lava ikutan terlempat sewaktu meletus ? >> G.Sinabung memang Gunungapi, wajar saja kan keluar lava (?) b. Lihat foto di malam hari yang memperlihatkan lava terlempar, tetapi masih tanya 'Apakah memang ini magmatik ? >> Sudah lihat lava, kok masih sangsi ini letusan magmatik (?) c. Rasanya bukan letusan magmatik >> ? Pak, saya sangat menghargai pendapat, Apabila Hal no.1 & 2 disampaikan kalangan awam (non geologist), wajar saja. Namun cukup aneh jika dinyatakan oleh Geologist, dan sdh senior. Itu mungkin membuat Saya 'agak gemas' saja...:) Ga bermaksud mendiskreditken/menyerang seseorang. Note: Bisa saja Saya yang keliru/naif :) Salam, BKG -Original Message- From: Wayan Ismara Heru Young [mailto:londob...@yahoo.com] Sent: 03 September 2010 1:46 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Sinabung meletus juga Pak Brahmantyo, maaf, tapi kok email anda terkesan flaming ya? mudah2an tidak.. Saya sendiri kurang mendalami mengenai vulkanologi, tapi mengenai teori phreatic sebagai pemicu saya kok masih bisa melogikakan ya? mungkin karena sejauh diskusi ini belum ada yang mengeluarkan penjelasan lengkap mengapa itu tidak bisa terjadi.. semacam counter-theory begitu... barangkali Pak Brahmantyo bisa bantu mencerahkan, Pak? Salam, WY PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: Bls: [iagi-net-l] Gn Sinabung meletus juga
Ibu Sri, Terimakasih atas penjelasan ilmiahnya, cukup jelas dan informatif, khususnya buat Saya yang pengetahuan Vulkanologinya hanya dari pelajaran kuliah, serta pengalaman proyek re-maping kompleks volkanik Dieng 3 bulan ketika baru lulus 20 tahun yl. Seperti yang ibu jelaskan, untuk membentuk tekanan yang mengakibatkan letusan phreatik diperlukan waktu yang sangat panjang, G.Tambora ribuan tahun, bahkan Krakatau yang sejak orok berada di dasar laut perlu 600 sekitar tahun! Jadi bisa dikatakan bahwa hujan deras dalam hitungan jam/hari tidak-mungkin memicu erupsi phreatik maupun magmatik (apalagi volumenya air yang masuk dari hujan deras tersebut relatif sangat kecil dengan volume akuifer air tanah maupun dapur magma dangkal), apakah demikian Bu ? ? Dan berapapun banyaknya volume air yang masuk ke dalam kawah maupun akuifer Penjelasan ilmiah tersebut sangat logis, karena sepengetahuan saya, musim hujan memang tidak identik dengan musim erupsi gunung api ! Itu juga menjelaskan, mengapa ketika saya mengerjakan proyek Dieng tersebut, walaupun hampir setiap hari hujan lebat, tetapi aktivitas solfatar dan fumarol disana cenderung tetap-tetap saja. Syukur, karena jika kalangan geologist Indonesia (atau malah IAGI) mempercayai bahwa hujan bisa memicu erupsi gunungapi, apalagi membuat pernyataan bahwa: ketika musim hujan dimulai, masyarakat diharap waspada karena musim erupsi gunungapi segera terjadi ! (selain maraknya Flu dan Demam Berdarah :)) , wow! bisa heboh kan ? he he Jadi, mengenai Laporan Aktivitas Sinabung dari VSI yang ada di website, bahwa hujan memicu letusan freatik di G. Sinabung, saya sih masih beranggapan bahwa yang dimaksud di laporan tersebut mungkin maksudnya adalah: - Akumulasi air yang sangat lama dari hujan, atau - Ketika letusan pertama terjadi, sedang hujan deras :) Tapi baiknya sih, dari pihak VSI bisa memberikan klarifikasi mengenai hal ini. Pak Igan dkk, Terima kasih sudah menginformasikan situasi dan kondisi yang terjadi di G. Sinambung. Dari penjelasan Bapak, bahwa yang menyala di lereng atas G.Sinabung tersebut adalah endapan lontaran batu-pijar (walaupun lava belum meleleh keluar). Pak Igan, apakah sudah apakah bisa disimpulkan bahwa Erupsi di G.Sinabung adalah freato-magmatik ? Gejala Erupsi freatik wajar terlihat lebih dulu karena freatik terjadi lebih dekat ke permukaan. Sedangkan Erupsi magmatiknya cenderung belakangan, dengan indikasi mulai terlihat gejala batu pijar dan lava secara eksplosif atau efusif, apakah betul demikian Pak ? Mas Rovicky Dwi Putrohari, Tentang pertanyaan Anda sebelumnya sbb: Mungkin Mas Brahmantyo bisa menunjukkan referensi bahwa ketika ada lava keluar maka disebut sebagai letusan magmatik ? Menurut saya, tentu saja keluarnya lava merupakan indikasi paling jelas dan meyakinkan bahwa erupsi/letusan magmatik telah terjadi, (definisi sederhana dari Lava adalah magma yang keluar di permukaan). Seperti yang terjadi di G.Sinabung, Jika yang keluar/terlontar masih berupa debu/asap atau fragmen2 non pijar, masih bias, apakah hanya erupsi freatik saja, atau akibat proses erupsi magmatik ? begitu keluar lontaran batu pijar dan endapannya membuat nyala di lereng gunung, menurut asumsi saya, itu sudah indikasi erupsi magmatik terjadi, karena batu sampai berpijar (piroklastik ?) temperaturnya sangat tinggi (seperti temperatur magma /lava), maka semestinya batu pijar tersebut sebelumnya berasosiasi di bagian atas magma yang mendesak ke atas. Seperti yang dibahas pak Igan sebelumnya, maka tinggal menunggu apakah magma akan keluar di permukaan (ekstrusif)hingga permukaan dan mengalir menjadi lava. jika kemudian Lava keluar, tentunya ini menjadi bukti paling shahih bahwa erupsi memang magmatik terjadi. Kalau yang terjadi di Islandia, saya belum melihatnya, tapi saya duga yang terlontar hanya ‘sekedar batu panas’, bukan ‘batu pijar.’ Karena berasal dari erupsi phreatik saja sehingga tidak berpijar(karena pemanasan akuifer air tanah oleh magmatisme sehingga meningkat temperatur dan tekanan), tidak berasosiasi langsung dengan magma yang mendesak ke permukaan, maka ‘orang sana’ tidak menyebut gejala tersebut akibat erupsi magmatik. Demikian pendapat Saya (dengan kapasitas pengetahuan vulakonologi seadanya). Kalau boleh, izinkan saya bertanya ke Anda, Apakah menurut Mas Rovicky ada lava yang bukan dari erupsi magmatik ? Salam, Brahmantyo K. Gunawan Note: 1. Mumpung masih suasana Ied, mohon maaf lahir & bathin untuk semuanya 2. Pendapat Saya di atas hanya berdasarkan logika pemahaman. Karena menurut saya hal ini masih pengertian mendasar vulkanologi, maka tidak perlu referensi berbagi teori. Namun demikian, ada beberapa artikel yang mungkin bisa memperjelas sbb: http://www.bgl.esdm.go.id/dmdocuments/jurnal20070104.pdf http://www.bgl.esdm.go.id/dmdocuments/jurnal20060405.pdf http://wapedia.mobi/en/Types_of_volcanic_erupt