Re: [iagi-net-l] Komentar lain ttg seminar IAGI ttg Lusi

2006-10-03 Terurut Topik Iwan Nugraha
Info bagus bisa disampaikan ke tim relief wel,  mungkin WSG juga hrs yg 
berpengalaman untuk menentukan gp terumbunya FM Kujung. IAGI mungkin juga bisa 
bantu, spy jg dibilang spt pada Komentar lain tentang seminar ...  

R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED] wrote: 
  Sebetulnya dari apa yang saya pelajari terjadi suatu kombinasi dari blow out 
dan mudvolcano, tapi bukan shale extrusion.
Blow-out ternjadi pada Fm Kujung dan telah menyemburkan air bertekanan 
tinggi yang kemudian, karena casing telah tersumbat, keluar melalui rekahan 
pada endapan Pliocene dan Pleistocene yang kemudian menyeret lempung itu 
keluar sehingga membentuk semburan lumpur, yang boleh dikatakan juga sebagai 
mudvolcano (tergantung definisi mudvolcano). Makanya lumpur yang keluar itu 
sangat encer (70% air) kalau dibandingkan dengan shale extrusion. Sesuai 
dengan gradien geothermal temperatur di TD itu cukup tinggi, lebih dari 100* 
C sehingga tidak perlu mencari air dari dari reservoir geothermal volkanik.
Saya kira relieve well akan berhasil menghentikan semburan jika dapat 
mencapai tepat pada entry point dimana sumur Banjar Panji menembus puncak 
gamping terumbu Fm Kujung atau apapun nama formasi ini. Ini yang saya tidak 
tahu apa yang jadi sasaran dari relieve well ini. Juga tergantung apakah 
entry point ini pada terumbu karbonat itu belum rusak.
Ini pendapat saya.
RPK
- Original Message - 
From: wahyu budi 
To: 
Sent: Tuesday, October 03, 2006 10:15 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Komentar lain ttg seminar IAGI ttg Lusi


 Saat pertemuan dengan Presiden di dalam sidang kabinet
 yang lalu. Upaya untuk menghentikan semburan lumpur
 yang dilaporkan adalah apa yang dilakukan oleh
 (berdasarkan pendapat dari) Bapak Rudi Rubiandini.
 Selanjutnya, ketika Presiden memberikan 7 petunjuk,
 salah satunya adalah meneruskan upaya menghentikan
 lumpur yang sedang dilakukan saat ini (maksudnya upaya
 yang dilakukan Bapak Rudi Rubiandini). BIla demikian,
 dengan persetujuan untuk melanjutkannya, tentu kita
 bisa mengatakan bahwa hipotesa dari bapak Rudi
 Rubiandini bisa diterima dan dipersilahkan untuk
 mengujinya atau membuktikannya.

 Selanjutnya, bila alur pikiran di atas dapat diterima
 maka, konsekuensi dari hasilnya saya kira sebagai
 berikut:
 1. Bila semburan berhasil diatasi, berarti hipotesa
 Bapak Rudi Rubiandini benar, yaitu semburan terjadi
 karena underground blow out.
 2. Bila semburan tidak berhasil, berarti dua
 kemungkinan:
 a. semburan itu fenomena mud volcano atau hidrothermal
 (fenomena alam), atau
 b. underground blow out yang telah termodifikasi
 menjadi bencana alam.


 Selanjutnya, bila kita menerima itu sebagai fenomena
 alam, maka kita tidak fair bila membebankan semua
 biaya kepada Lapindo.

 Sebaliknya, bila itu underground blow out yang
 berkembang menjadi fenomena alam, apakah semuanya
 masih tetap ditanggung Lapindo? Bisakah untuk
 penyelesaiannya kita mengacu pada kasus Exxon Valdez?

 Salam,
 WBS


 --- oki musakti wrote:

 Kalau relief well berhasil menghentikan lumpur, baru
 kita bisa bilang bahwa penyebabnya adalah
 underground blow out.

 Kalau gak berhasil? Bisa ketiga kemungkinan
 (UBO, geothermal, mud volcano) atau bahkan
 kemungkinan lainnya toh?

 Kalau relief well berhasil, orang pasti bilang UBO
 karena kecerobohan (atau bahkan ada yang bilang
 kesengajaan) praktek pengeboran Lapindo.

 Kalau gak berhasil .berarti kemungkinan
 dianggap sebagai bencana alam makin besar. Dengan
 segala konsekuensi hukum dan ekonomi nya.

 Embuh lah
 Lumpur sudah keruh...eeh makin banyak yang
 memperkeruh

 Oki

 wahyu budi wrote:

 Bagaimana mengetahui salah satunya? Ditentukan hasil
 relief well.

 Salam,
 WBS


 --- Rovicky Dwi Putrohari wrote:

  Sebenernya sejauh mana sih dampaknya kalau memang
  sudah diketahui
  pasti penyebabnya ?
  Apakah akan merubah rencana penanggulangannya atau
  sekedar masalah
  tanggung jawab ? Kan sudah pasti yg nanggung ya
  penduduk sekitar sana,
  dan yg njawab ya kita-kita ini ... bisane ngomong
  thok hihihihi,
  paling banter ngeblog .
 
  hef e nais whik en
 
  rdp
 
  On 9/29/06, Ismail Zaini
 wrote:
   Kalau diperhatikan sebetulnya perbedaan persepsi
  dari masing- masing ada
   pada  sebab - akibat  yang sampai sekarang
 belum
  diperoleh jawaban yang
   tegas .
  
   ISM
 
 

 -
  - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
  - Call For Papers until 26 May 2006
 
  - Submit to:
  [EMAIL PROTECTED]
 

 -
  To unsubscribe, send email to:
  iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
  To subscribe, send email to:
  iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
  Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
  Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
  Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
  No. Rek: 123 0085005314
  Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
  Bank BCA KCP. Manara Mulia
  No. Rekening: 255-1088580
  A/n: Shinta Damayanti
  

RE: [iagi-net-l] Pendapat IAGI u/ Lumpur Porong/Bencana Alam

2006-08-10 Terurut Topik Iwan Nugraha
Dahulu ada yg berpendapat bahwa sebaiknya dialirkan ke S.Porong kemudian ke 
laut, dan saya sangat setuju itu.
  Tapi ada yg berpendapat lain karena menkhawatirkan pencemaran laut. 
  Tapi kalau saya lebih khawatir terhadap keselamatan manusia. Toh lumpur ini 
bukan tailing atau mengandung bahan berbahaya.
  Coba dari dulu dialirkan ke laut tentu tidak perlu sampai membuat pond/danau 
buatan, merepotkan jalan toll  kereta api, pemukiman penduduk.
   
  mudah2an kita semua segera mendapatkan solusinya
   
  Salam
  IN

Iman Argakoesoemah [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Siapa yang mau menjadi di antara 3000 orang yang kelelep ?

-Original Message-
From: Bambang Murti [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, August 11, 2006 8:06 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Pendapat IAGI u/ Lumpur Porong/Bencana Alam


Mungkin ini sekedar prioritas saja pak Is.
Kalau dibuang kelaut: 
1. Bukannya itu merupakan unlimited dilution ? 
2. Kali Porong-nya sendiri emang sudah buthek kan dari sononya kan?
3. Pernah iseng-iseng, melihat posisi delta kali Porong tahun 1990 (dari
SLAR), bandingkan dengan posisi delta tersebut dari peta topo, data
tahun 1943 (?), ternyata dalam kurun waktu 50 tahun, delta tersebut maju
sekitar 3 km, alias sekitar 60 meter per tahun. Lha kalau itu
dikonversikan kedalam luas daerah vs ketebalan delta, angkanya menjadi
menarik.
4. Kesampingkan dulu masalah toksisitas karena ini sudah beyond our
skill.
5. Sementara iya, ini masih musim kemarau, bentar lagi juga musim hujan.

Lha kalau blethok ini, let's say 70% air dan 30% padatan, dan
salinitas mirip air laut, dengan debit 50,000 m3 per hari, maka akan
didapat 15,000 m3 padatan perhari, kalau ditebarkan ke area seluas 30
km2 (estimasi minimum delta Porong), ini akan menimbulkan ketebalan 0.5
mm per hari, setara 18-20 cm per tahun (mudah-mudahan ndak
berkepanjangan). It is nothing dibanding dengan sedimentasi alami di
Porong.
Disisi lain, bukannya daerah delta Porong sudah menjadi areal
per-tambak-an? Blessing in disguessing?

Sebagai pihak yang awam dalam lingkungan, secara pribadi saya koq
kurang bisa menerima alasan discharging blethok ini kelaut ya? Apakah
ini bukan merupakan pertarungan ego antar pihak-pihak terkait?
Pilih 3000 orang klelep dan potensi kerugian tak terhingga atau nambahi
luas delta lagi?

Hmm, mungkin harus mengesampingkan ego dan mulai berpikir logis dan
taktis.
Apapun penyebabnya, selamatkan manusianya dulu donk.
BSM


-Original Message-
From: liamsi [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, August 10, 2006 6:47 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Pendapat IAGI u/ Lumpur Porong/Bencana Alam


Siang tadi Wapres ngadain sidang kabinet dadakan setelah lumpur porong
njebol tanggul tadi pagi yang mengakibatkan kepanikan warga , yang tiba
tiba
kebanjiran , bahkan SAR surabaya telah menyiapakan beberapa pesawat
Helinya
( SCTV sore ini ),
Melihat akibatnya kalau dari segi kerusakan infra struktur dan kerugian
secara ekonomi ( banyaknya pabrik yang tidak bisa beroperasi,Jalan sbg
uratnadi perekonomian ditutup dll ) Maka kalau dibandingkan dg Bencana
Gempa
Jogya , Pangandaran bahkan mungkin sunami Aceh pun Kasus Porong ini jauh
lebih besar. Skenario skenario penaggulangannya kilihantannya juga belum
menunjukan hasil yang significan, bahkan dalam wawancara kemarin di
MetroTV
dg Pejabat BP Migas dan CEO nya EMP, kelihatannya ada kekawatiran
semakin
meluasnya lumpur ini shg tdk keberatan kalau dibuang saja itu lumpur
kelaut
melalui sumgai ( kalau ini sampai terjadi banyak yang menghawatirkan
akan
terjadi gangguan ekosistem di pantai pantai disekitarnya )
Melihat kondisi kondisi tersebut , bisa nggak ya kalau kasus ini
dideklarasikan Sebagai Bancana Nasional, sehingga penangnnya bisa cepat
dan
melibatkan semua sektor , Semacam Tanggap Darurat gitu, seperti halnya
Bencana Alam 2 Kemarin , Kasihan masyarakat sudah tiga bulan tidak ada
kejelasan bahkan semakin menghawatirkan

ISM

  dari KORAN TEMPO
 
  Senin, 07 Agustus 2006
  Headline Lumpur Porong Bisa Jadi Gunung Tinggi pusat
  semburan sudah 10 meter.
  SURABAYA -- Kecil kemungkinan semburan lumpur di Porong,
  Sidoarjo, bisa disetop. Lumpur yang terus menyembur itu
  malah berpotensi menjadi gunung. Belum pernah kasus serupa
  bisa dihentikan, kata Edy Sunardi, Ketua Departemen
  Pengembangan Ilmu Ikatan Ahli Geologi Indonesia, di Surabaya
  kemarin.
 
  Saat ini, lumpur yang menyembur dari sumur milik Lapindo
  Brantas itu telah menggenangi lahan 168 hektare atau seluas
  lebih dari 220 lapangan sepak bola. Sedangkan tinggi
  genangan lumpur di pusat semburan sudah 10 meter. Di
  sekitarnya telah dibangun tanggul setinggi 7 meter.
 
  Edy menjelaskan kasus terbentuknya gunung lumpur di
  Indonesia ini bukan yang pertama. Gunung Anyar di perbatasan
  Surabaya-Sidoarjo juga terbentuk akibat semburan lumpur. Di
  Kuwu, Purwodadi, dan di Sangiran, Jawa Tengah, semburan
  lumpur bahkan terus keluar hingga sekarang.
 
  Fenomena itu, kata Edy, 

[iagi-net-l] Re : Opini Gempa diantara Eksekutif Muda Jakarta

2006-07-26 Terurut Topik Iwan Nugraha
Tadi waktu lunch time istri saya telepon kalo ada gossip akan ada gempa nanti 
jam 15.00, terus istri saya tanya gimana pendapat saya. Saya bilang saya 
percaya bisa saja terjadi gempa 15.00 tapi tidak percaya akan terjadi gempa jam 
15.00 nanti.
  Nah siapa yg mau meramal lagi
   
   


-
See the all-new, redesigned Yahoo.com.  Check it out.

[iagi-net-l] Awan vertical tipis di Bantul - Gempa ?

2006-07-17 Terurut Topik Iwan Nugraha
Kami turut Bela Sungkawa atas keluarga korban Tsunami akibat gempa kemarin 
mudah2an diberikan ketabahan.
  Dan bencana2 yang tengah melanda negeri kita tercinta ini akan semakin 
menambah keimanan kita kepada Tuhan YME dan meningkatkan Ukuwah persaudaraan 
sesama bangsa Indonesia.
   
  Dan mohon maaf agak ngelantur mudah2an awan tipis yg minggu lalu muncul di 
angkasa Bantul - Jogja bukan pertanda gempa yg kemarin ini, sebab kalau itu 
merupakan pertanda kita akan semakin sibuk untuk selalu mendongakkan kepala 
untuk mencari awan tipis. Mudah2an ada atau tidak ada awan tipis kita akan 
selalu mendongakkan kepala untuk senantiasa berdo'a kepada Tuhan YME.
   
  Salam
  IN66


-
Do you Yahoo!?
 Next-gen email? Have it all with the  all-new Yahoo! Mail Beta.

[iagi-net-l] Posko IAGI area Banjir Lumpur Porong?

2006-07-05 Terurut Topik Iwan Nugraha
Mohon maaf urun rembug,
  1. Saya ikut prihatin dengan kejadian banjir lumpur di Porong. Mudah2an semua 
bisa diselesaikan dengan cepat dan baik.
  2. Apapun yg terjadi baik sengaja atau tidak disengaja saya ikut prihatin 
juga dengan rekan-rekan yg ada di Lapindo Brantas, sehingga terjadi musibah 
ini. Mudah2an rekan-rekan di Lapindo Brantas dapat menghadapi ini dengan tabah 
sehingga menjadikan suatu pelajaran yang sangat baik (scr science maupun non 
science).
  3. Mungkinkah IAGI mendirikan posko yg intinya posko tsb dilengkapi oleh 
gambar2 bawah permukaan keadaan litologi/formasi, struktur yg ada di lokasi 
musibah tersebut yg dapat menjelaskan kira-kira apakah yg menyebabkan (secara 
geologi) kejadian banjir lumpur tersebut, tentunya hal ini harus ada seorang 
(sukarela) ahli geologi yg dapat menjelaskan tentang situasi bawah permukaan .
  Hal ini adalah untuk apabila ada masyarakat yg mungkin ingin tahu bagaimana 
kejadiannya. Mungkin dengan mengetahui secara geologi masyarakat yg sekarang 
ini sudah mulai tidak sabar (dari berita metrotv kemarin) dapat bisa ikut 
bersabar, bahwa kejadian ini adalah langka dan penyebabnya pun para ahli 
geologi (IAGI) belum bisa memastikan. Dan tentu penanganannya pun perlu waktu, 
tenaga, pikiran dan biaya yg sangat berat.
  Untuk menghindari simpang siur informasi (Lapindo, BPMIGAS dsb) tentunya 
POSKO IAGI disini berfungsi sebagai POSKO yg mandiri / netral yg menjelaskan 
kejadian hanya dari sisi science.
   
  Demikian mudah2an kita semua dapat mengambil hikmah dengan kejadian alam 
akhir-akhir ini.
   
  Wassalam
  IN


-
Want to be your own boss? Learn how on  Yahoo! Small Business. 

[iagi-net-l] Source Rock Study

2006-05-05 Terurut Topik Iwan Nugraha
Mohon pencerahan apakah yg dimaksud mengenai Kinetic Analysis pada study 
source rock atau geochemical study atau tujuan Kinetic Analysis.
  Terima kasih
   
  Salam
  IN


-
Blab-away for as little as 1¢/min. Make  PC-to-Phone Calls using Yahoo! 
Messenger with Voice.

Re: [iagi-net-l] Fwd: Geophoto Contest PIT IAGI-Pekanbaru 2006

2006-04-24 Terurut Topik Iwan Nugraha
Betul Abah  dan sebagai Geologist yg photographer kita tidak perlu minder 
dengan photographer pro (umum) yg minat thd fenomena geology, tentu sudut 
pandangnya lain
  Wass
  IN

[EMAIL PROTECTED] wrote:
  

Rekan Panitia

Pertanyaan Rovicky ini tentunya akan dijawab YES , karena dengan
lebih menyebarnya flyer maka peserta akan lebih banyak.
Malahan kalau memang salah sat tujuan dari kontes
ini adalah mensosialisasikan geologi, alangkah baiknya kalau peserta
dibagi menjadi dua yaitu satu para ahli geologi/geoscience dan yang
lain-nya adalah umum.
Dengan demikian kita dapat memaksa para fotografer untuk membaca
alam (atau fenomena geologi) dari kacamata mereka sebagai non ahli.

Apakah mungkin dilaksanakan pada kontes kali ini , mungkin kontes
berikutnya ?

Sekedar pemikiran ,

Si Abah.






Apakah ini terbuka untuk umum ?
 Jadi bolehkan advertisement ini diforeward ke perkumpulan penggemar
 fotografi ?

 thx

 RDP
 Jamaah Nikoniah


 On 4/24/06, Paulus Tangke Allo 
wrote:

 -- Forwarded message --
 From: Umam, M. Syafiul (Syafiul.Umam) 
 Date: 24-Apr-2006 09:01
 Subject: Geophoto Contest PIT IAGI-Pekanbaru 2006

 Pekanbaru 2006 Indonesian Association of Geologists 35th Annual
 Convention and Exhibition

 GEO-PHOTOGRAPHY CONTEST
 Geological Nature in Frame


 About the Contest
 The Pekanbaru 2006 Indonesian Association of Geologists 35th Annual
 Convention  Exhibition will be held in Pekanbaru Riau, the capital of
 Central Sumatra Basin, home of the Lancang Kuning in November 21 - 22,
 2006. The theme of the convention is Sustainable Development of
 Nature's Bounty. During this event, the committee will be sponsoring a
 Geo-Photo contest with the theme of 'Geological Nature in Frame'. In
 line with the Convention's theme, geological nature from natural
 resources, environments, and natural hazards are being the highlight of
 the Photo Contest.

 The wide range of the theme of this photo contest surely attracts the
 interest from public to participate to this unique event in Pekanbaru,
 Riau. Please submit your original photo as soon as possible before the
 deadline.


 What is the Object of the photograph?
 Your photograph should be in line with the theme of Geological Nature
 in Frame.
 Original photos of geological outcrops, geological scenes/landscape,
 environment related issues, natural hazards and nature in general are
 welcomed.

 What are the categories?
 This contest is divided into 2 (two) categories:
 1. CONVENTIONAL/ANALOG
 2. NON-CONVENTIONAL/DIGITAL

 What do I need to submit?
 A valid submission will contain the following information:

 1. Photograph must be original, authentic, unpublished, not a
 copy/duplicate from other photographer/resources, and not previously
 submitted in any other contest
 2. Photograph focusing on the theme of Geological Nature in Frame
 3. Photograph size is 10 R with negative/positive film for
 Conventional/Analog category; and digital data (on floppy disc/CD) for
 Non-Conventional/Digital category
 4. Photograph must be printed in photo paper
 5. Photographer has to include a brief caption describing the
 photograph (location, brief geological description, etc) printed on a
 separate paper or on the back of the photograph
 6. Participant can send maximum 3 (three) photos either in
 Conventional/Analog or Non-Conventional/Digital categories
 7. Your personal information, printed on the back of the
 photograph:

 * Name
 * Address
 * Phone number
 * E-mail address

 8. A completed entry form (attached). Print out this form and mail
 it to us with your photograph(s)


 How should I submit my photograph?
 Submission must be sent by post mail with your photograph(s) to:

 ANAK AGUNG HENDRA S.
 PIT IAGI 35 Pekanbaru, Riau Geo-photography Committee
 Bekasap Asset Management Team
 Old Main Office A-100
 Sumatera Light North Operation
 PT. Chevron Pacific Indonesia
 Duri - Riau 28884
 Telp : (0765) 824411


 If you have any problem or want to confirm your submitting photo, please
 send your email to [EMAIL PROTECTED] with the subject heading as PIT
 IAGI 35 Geophotography Contest


 When is the dead line?
 All mailed submissions must be received by the committee no later than
 21 October 2006 @ 4.00 PM


 How will the photographs be judged?
 The photographs will be judged by an authority panel based on creativity
 and relevance to and incorporation of the topic. Decisions of the panel
 judges will be final.
 Winning photographs and 50 best photographs selected from each category
 will be published and displayed at the venue of PIT IAGI 35 - Pekanbaru,
 Riau 21-22 November, 2006 and also will receive a CERTIFICATE.

 What are the prizes?

 Winners for each category will receive:
 - The FIRST Winner : Rp 2,000,000,-
 - The SECOND Winner : Rp 1,500,000,-
 - The THIRD Winner : Rp 1,000,000,-

 For both categories will be selected a Favorite Photo by the viewers
 during exhibition and will receive prize of RP. 1,500,000,-

 All winners and 50 best 

Re: [iagi-net-l] Fwd: Geophoto Contest PIT IAGI-Pekanbaru 2006

2006-04-24 Terurut Topik Iwan Nugraha
Kristupa juga sebagai founder fotografer.net komunitas online para fotografer 
yg cukup besar.
  Ayo geologist yg fotografer jangan malu2 untuk tampilkan karya di geological 
foto contest.
  Saya denger di Medco malah ada club fotografi yg anggotanya banyak 
geologistnya
   
  Salam 

Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Suwun Abah dan mas Iwan memang aku pikir ini kesempatan tepat
membumikan geologi aku fw ke temen-temen fotografi ya .

btw ada fotografer terkenal yg dari geologi looh, namanya kristupa :
http://www.kristupa.com/
sebelumnya kerja di Schlumberger ... eh skrg malah keenakan jadi fotografer 

RDP

On 4/25/06, Iwan Nugraha wrote:
 Betul Abah  dan sebagai Geologist yg photographer kita tidak perlu minder 
 dengan photographer pro (umum) yg minat thd fenomena geology, tentu sudut 
 pandangnya lain
 Wass
 IN

 [EMAIL PROTECTED] wrote:
 

 Rekan Panitia

 Pertanyaan Rovicky ini tentunya akan dijawab YES , karena dengan
 lebih menyebarnya flyer maka peserta akan lebih banyak.
 Malahan kalau memang salah sat tujuan dari kontes
 ini adalah mensosialisasikan geologi, alangkah baiknya kalau peserta
 dibagi menjadi dua yaitu satu para ahli geologi/geoscience dan yang
 lain-nya adalah umum.
 Dengan demikian kita dapat memaksa para fotografer untuk membaca
 alam (atau fenomena geologi) dari kacamata mereka sebagai non ahli.

 Apakah mungkin dilaksanakan pada kontes kali ini , mungkin kontes
 berikutnya ?

 Sekedar pemikiran ,

 Si Abah.






 Apakah ini terbuka untuk umum ?
  Jadi bolehkan advertisement ini diforeward ke perkumpulan penggemar
  fotografi ?
 
  thx
 
  RDP
  Jamaah Nikoniah
 
 
  On 4/24/06, Paulus Tangke Allo
 wrote:
 
  -- Forwarded message --
  From: Umam, M. Syafiul (Syafiul.Umam)
  Date: 24-Apr-2006 09:01
  Subject: Geophoto Contest PIT IAGI-Pekanbaru 2006
 
  Pekanbaru 2006 Indonesian Association of Geologists 35th Annual
  Convention and Exhibition
 
  GEO-PHOTOGRAPHY CONTEST
  Geological Nature in Frame
 
 
  About the Contest
  The Pekanbaru 2006 Indonesian Association of Geologists 35th Annual
  Convention  Exhibition will be held in Pekanbaru Riau, the capital of
  Central Sumatra Basin, home of the Lancang Kuning in November 21 - 22,
  2006. The theme of the convention is Sustainable Development of
  Nature's Bounty. During this event, the committee will be sponsoring a
  Geo-Photo contest with the theme of 'Geological Nature in Frame'. In
  line with the Convention's theme, geological nature from natural
  resources, environments, and natural hazards are being the highlight of
  the Photo Contest.
 
  The wide range of the theme of this photo contest surely attracts the
  interest from public to participate to this unique event in Pekanbaru,
  Riau. Please submit your original photo as soon as possible before the
  deadline.
 
 
  What is the Object of the photograph?
  Your photograph should be in line with the theme of Geological Nature
  in Frame.
  Original photos of geological outcrops, geological scenes/landscape,
  environment related issues, natural hazards and nature in general are
  welcomed.
 
  What are the categories?
  This contest is divided into 2 (two) categories:
  1. CONVENTIONAL/ANALOG
  2. NON-CONVENTIONAL/DIGITAL
 
  What do I need to submit?
  A valid submission will contain the following information:
 
  1. Photograph must be original, authentic, unpublished, not a
  copy/duplicate from other photographer/resources, and not previously
  submitted in any other contest
  2. Photograph focusing on the theme of Geological Nature in Frame
  3. Photograph size is 10 R with negative/positive film for
  Conventional/Analog category; and digital data (on floppy disc/CD) for
  Non-Conventional/Digital category
  4. Photograph must be printed in photo paper
  5. Photographer has to include a brief caption describing the
  photograph (location, brief geological description, etc) printed on a
  separate paper or on the back of the photograph
  6. Participant can send maximum 3 (three) photos either in
  Conventional/Analog or Non-Conventional/Digital categories
  7. Your personal information, printed on the back of the
  photograph:
 
  * Name
  * Address
  * Phone number
  * E-mail address
 
  8. A completed entry form (attached). Print out this form and mail
  it to us with your photograph(s)
 
 
  How should I submit my photograph?
  Submission must be sent by post mail with your photograph(s) to:
 
  ANAK AGUNG HENDRA S.
  PIT IAGI 35 Pekanbaru, Riau Geo-photography Committee
  Bekasap Asset Management Team
  Old Main Office A-100
  Sumatera Light North Operation
  PT. Chevron Pacific Indonesia
  Duri - Riau 28884
  Telp : (0765) 824411
 
 
  If you have any problem or want to confirm your submitting photo, please
  send your email to [EMAIL PROTECTED] with the subject heading as PIT
  IAGI 35 Geophotography Contest
 
 
  When is the dead line?
  All mailed submissions must be received by the committee no later than

RE: [iagi-net-l] Kapan Merapi Meletus ?

2006-04-19 Terurut Topik Iwan Nugraha
Sepertinya rumusnya kelipatan 7
  Asal jangan jam 7 nanti malam, kasihan belum sempat evakuasi. 
  Permasalahannya apakah petugas dilapangan (Polisi, TNI dll) tahu tentang 
kelipatan 7 ini, mungkin sebaiknya kita (IAGI) dengan analisa data yg ada 
dengan perhitungan akurat dan bisa dipertanggung jawabkan secara Ilmiah bisa 
memberikan pengarahan / peringatan yg lebih dini untuk menghindarkan banyak 
korban.
   
  Wallahu alam bissowab

Yan Indryanto [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Mungkin juga 21 hari lagi ?

-Original Message-
From: Ukat Sukanta [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, April 20, 2006 7:31 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Kapan Merapi Meletus ?

Atau sekitar 14 hari lagi?

-Original Message-
From: Iman Argakoesoemah [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, April 20, 2006 7:29 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Kapan Merapi Meletus ?

Katanya 7 hari lagi . ?

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, April 20, 2006 7:22 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Kapan Merapi Meletus ?


Merapi bakalan meletus 10 - 14 hari mendatang demikian sendiko
pendito Raja NgaYogyokarto Hadiningrat,Sultan Hamengku Buono
Kaping sedoso (demikian di Detik .com.)Apa wedus gembelnya sudah pada
lari ya

Ism



___
indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id



-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-




-
Love cheap thrills? Enjoy PC-to-Phone  calls to 30+ countries for just 2¢/min 
with Yahoo! Messenger with Voice.

[iagi-net-l] Wawancara Radio

2005-04-13 Terurut Topik Iwan Nugraha

Pak Andang, keterangan di radio tadi pagi sangat baik dan informatif.

Meskipun saya biasa ndengerin Pak Andang bicara masalah humocky cross 
stratification, ripple, cross bed, etc

Tapi bicara masalah kegunung apian ... ok juga,  he he he.   



-
Do you Yahoo!?
 Yahoo! Small Business - Try our new resources site! 

Re: [iagi-net-l] Gn Muria PLTN

2005-02-24 Terurut Topik Iwan Nugraha
Kalau G Muria tidurnya sejak 3000 tahun yang lampau (kalau dalam skala waktu 
geologi ini baru saja tidur) kemudian dikhawatirkan akan bangun untuk buang 
air kecil, ya ini bisa juga terjadi. Mungkin dengan kalender SALAM (yg 
kelipatan 7) bisa membantu untuk mempredik bangunnya ? mungkin tidurnya 7000 
tahun kemudian bangun untuk menggeliat ? WallahuAlam, kita hanya bisa berusaha 
untuk memanfaatkan kekayaan alam yg diberi oleh Yang Maha Kuasa untuk kebaikan 
dan kepentingan umat.

ismail [EMAIL PROTECTED] wrote:Dilereng utara Gn Muria Jateng tepatnya 
dipinggir pantai desa Bondo
Kab.Jepara akan didirikan Pembangkit Listrik Nuklir (PLTN). PLTN ini akan
memenuhi listrik di Jawa yang meningkat terus dan diharapkan mengurangi
ketergantungan terhadap BBM.( kalau PLTN ini berkapasitas 6000 MW maka kalau
2,5 liter BBM bisa menghasilkan 1kwh, maka berapa juta liter bisa dihemat
pertahunnya ).Menurut kepala Batan ( lembaga yg berkompeten dg urusan
Nuklir) dikatakan bahwa secara geologis ( bahaya geologis : gempa dan
volkanik) tidak ada masalah, mengingat Gn Muria tsb telah tidur alias mati
sejak 3000 tahun lalu ( Republika 23 Feb ). Pada waktu presentasi ttg gempa
dan Tsunami di Jakarta beberapa waktu lalu pak MT. Zen mengatakan bahwa
pada gempa bumi yg harus diwaspadai adanya seismic gap ( Kompas minggu
lalu ). Dengan asumsi yg sama apakah mungkin juga di Gn.Api khususnya di
Gn.Muria ini juga harus diwaspadai adanya volkanik gap ( seperti halnya di
gempa tadi). kalau memang demikian apakah tidak berbahaya kalau mbangun
instalasi yg cukup vital dan berbahaya tsb didaerah itu ? mengingat
bangunan PLTN yg hanya bocor dikit saja, bisa membahayakan apa saja , bahkan
bisa bertahun tahun dampaknya belum hilang.Disisi lain tidurnya Gn,Muria ini
sudah lama, mungkin waktunya bangun sudah dekat.(paling tdk bangun
sebentar untuk buang air kecil. ... barang kali )
Mungkin ada yg bisa beri pencerahan..

Ism



-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-




-
Do you Yahoo!?
 Yahoo! Mail - Helps protect you from nasty viruses.

Re: [iagi-net-l] Fwd: Bandung: 8 tewas, 139 hilang tertimbun longsoran sampah

2005-02-23 Terurut Topik Iwan Nugraha
Mungkin bencana ini dapat di prediksi sebelumnya kalau ada ahli geologi 
teknik atau Geologi tata lingkungan yang konsen dengan tempat2 rawan 
kestabilan lereng nya, sehingga apabila menurut perhitungan sudah mencapai 
titik bahaya, maka sebagai geologist kita bisa memberikan warning atau langsung 
disosialisasikan kepada pemerintah yang bertanggung jawab dan masyarakat yg 
akan terkena dampaknya. Sehingga bencana / korban yang tidak dapat dihindari 
dapat di minimalisasi.
Memang mungkin idealnya apabila sudah memilih sebagai geologist sebagai jalan 
hidup tentunya proses2 alam, gejala dan akibatnya sudah menyatu mendarah 
daging, sehingga ilmunya dapat bermanfaat bagi kantor tempat bekerja, keluarga 
dan masyarakat sekitarnya.
 
(bukankah peta kestabilan lereng biasanya sudah ada ?, ...  mungkin perlu di 
update kembali)
 
Wassalam

Nataniel Mangiwa [EMAIL PROTECTED] wrote:
Satu lagi bencana alam yang merenggut nyawa..

-- Forwarded message --
From: radityo djadjoeri 
Date: Mon, 21 Feb 2005 04:13:32 -0800 (PST)
Subject: Bandung: 8 tewas, 139 hilang tertimbun longsoran sampah
To: [EMAIL PROTECTED]


Bandung: 8 tewas, 139 hilang tertimbun longsoran sampah

Belum usai Indonesia menangisi korban tsunami dan serentetan gempa, banjir,
dan tanah longsor, kini wilayah Bandung tertimpa derita. Banjir yang
kemarin menggenangi
sebagian wilayah Kabupaten Bandung belum juga surut, pada hari ini
terjadi bencana longsor di TPA Cirendeu, Kecamatan

Batujajar, Kabupaten Bandung. Baru diketahui delapan orang yang meninggal
dunia dan semuanya tergusur longsor saat tertidur lelap, kata kepala
Kesbang Kabupaten Bandung, Endin Hendradin, kepada wartawan Sinar
Harapan. Akibat longsoran ini, sebanyak 139 orang dikabarkan hilang.
Menurut keterangan warga setempat, kejadian longsor ini terjadi saat hujan
turun dengan sangat lebat, tiba-tiba terdengar ledakan dari arah Gunung
Leutik, dan kemudian diikuti dengan terjadinya longsor yang menimpa tiga
kampung yang berada di sekitar gunung itu.

Sementara evakuasi mulai pukul 10.00 WIB dilakukan dengan menggunakan
alat berat. Longsoran tersebut terjadi dari bukit yang digunakan TPA
milik Kota Bandung
yang selama ini dipermasalahkan oleh warga.

Untuk berita selengkapnya, klik: www.sinarharapan.co.id

-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[iagi-net-l] Geoscientist Indonesia di LN

2005-02-15 Terurut Topik Iwan Nugraha
Akur Pak Taufik, saya ikut bersyukur dengan mengalirnya Geoscientist kita ke LN 
(MY wherever ..) berarti geoscientist kita sudah diakui di negara tersebut, 
syukur2 nanti mulai mengalir juga ke Australia, US. Sebetulnya banyak juga 
selain geoscientist yg bekerja di LN misal rekan2 yang di western-geco, dll 
yang cukup diakui sebagai expat di LN. Dan menurut saya ini fenomena normal, 
cari makan bisa di sana atau di sini. Toh tidak ada larangan dari Pemerintah / 
BPMIGAS, saya kira BPMIGAS tidak perlu panik, tapi mendata itu memang perlu 
sebab untuk selalu mengingatkan kepada WNI yg bekerja di LN untuk selalu di 
bekali surat2 yg jelas agar tidak terjadi kasus spt TKI (tapi TKI kan lain, 
karena tidak naker tidak terlatih).
Dan kita tidak perlu takut dengan kehilangan tenaga senior yang handal, karena 
saya lihat potensi adik junior yang baru lulus kemudian bekerja di beberapa 
company kemampuan mereka sangat baik karena juga banyak dibekali keahlian 
computer / geoscience software yg sangat baik, tapi memang untuk feel mereka 
masih kurang tapi ya gak apa2 bisa latihan.
43 Geoscientist bekerja di MY, saya kira masih wajar saja, malahan saya 
berharap bisa lebih dari 100,  karena bayangin aja dalam 1 tahun Fakultas 
Geologi di Indonesia meluluskan berapa ratus orang tuh, sedangkan daya tampung 
di dalam negri ?
 
... tapi saya nggak bermaksud ..lumayan ngurangi saingan... ..hiks

Taufik Manan [EMAIL PROTECTED] wrote:
Date: Tue, 15 Feb 2005 22:29:46 -0800 (PST)
From: Taufik Manan 
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Formasi PP-IAGI 2005 - Perubahan Pengurus

Folks,

Kelihatannya berita di subject dan isi sudah
berbeda. Mungkin subject-nya perlu diganti.

Menurut saya tidak ada salahnya untuk go
internasional baik bekerja di perusahaan luar negri
atau dikirim tugas keluar negri. Apalagi dengan
semakin globalnya karir dan dunia usaha. Tinggal
sekarang ilmu dan pengalaman kita diasah untuk
bersaing di level internasional dengan tenaga kerja
dari negara lain.

Bila sudah banyak tenaga intelektual dan profesional
kita yang bekerja di luar negri, ini akan membantu
mengharumkan nama Indonesia, yang sempat tercemar atas
kasus TKI (Ilegal) di Malaysia. Sampai sekarang ini,
belum ada kasus antara pekerja (GG) kita dengan
majikannya (Petronas, Murphy, dll) dan semoga tidak
ada masalah selamanya.

Juga tidak perlu dibatasi pekerja kita yang mau
bekerja di luar negri karena itu hak asasi mereka
sebagai profesional. Ini juga akan membuka lowongan
kerja baru bagi mereka yang fresh graduate untuk
menggantikan posisi seniornya yang kerja di luar
negri. Jadi BP Migas tidak perlu khawatir dan justru
bangga atas prestasi profesional Indonesia di luar
negri. Namun perlu juga dibuat statistiknya.

Memang benar juga pribahasa, Hujan emas di negri
orang dan hujan batu di negri sendiri serta Rumput
tetangga lebih hijau (makmur) dibandingkan rumput
pekerangan rumah sendiri.

Demikian sekedar urun rembuk dan salam.

Taufik Manan

--- [EMAIL PROTECTED] wrote:

 
 saya kurang setuju dengan kakangmas Oki...karena
 pada kenyataannya sekarang
 sulit mencari tenaga GG senior (10 thn) yang
 qualified di market.
 Kebanyakan sudah pindah ke luar (terutama Petronas)
 atau masih tinggal di
 oil co di Indonesia (dan membajaknya
 susah)..saya justru
 merasa khawatir dengan fenomena ini, karena bukan
 hanya masalah jumlah
 saja, tetapi percepatan perpindahan tenaga GG ke
 luar makin deras dalam 2
 tahun terakhir ini.at least,
 harusnya BP Migas mulai
 khawatir dan memikirkan solusinya..
 
 
 
 
 
 
 
 Musakti, Oki 
 
  
 
 antos.com cc: 
 
 Subject: 
 RE: [iagi-net-l] Formasi PP-IAGI 2005 - 
 02/16/2005 Perubahan
 Pengurus 
 11:52 AM 
 
 Please respond 
 
 to iagi-net 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 Wah, luar biasa...
 Saya baru ngeh bahwa Petronas di KL menampung
 34(?)tenaga geologist
 Indonesia... Ini mah lebih banyak ketimbang
 mayoritas perusahaan minyak
 dalam negeri.
 
 Brain drain? Saya bilang sih belum ...at least belum
 sampai tahap
 mengkhawatirkan. Saya lebih melihatnya sebagai suatu
 fenomena diaspora
 kecil-kecilan ala Indonesia. Masih belum ada
 apa-apanya dibanding
 diaspora China, India, Vietnam, Filipina bahkan
 Srilangka.
 
 Oki
 
 -Original Message-
 From: [EMAIL PROTECTED]
 [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 
 Sent: Wednesday, 16 February 2005 11:34
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [iagi-net-l] Formasi PP-IAGI 2005 -
 Perubahan Pengurus
 
 
 adi dan rekan2.
 
 terus terang saya merasa takjub dengan list gg yang
 ada di kl. ini
 sudah
 bukan main-main (42 orang - pak budiman siboro
 tertulis twice, diskon
 dua
 orang buat yg s3) gg sudah hengkang ke malaysia
 untuk 2 companies saja.
 bandingkan dengan di indonesia yang mempunyai 76 oil
 company (yg
 terdaftar
 jadi member ipa). and the list seems keep growing
 by the look of it.
 dan
 ini belum menghitung magnet lain di middle east.
 
 untuk carigali saja, ada 31 gg indonesia, dari
 total sekitar 200 orang
 maka secara 

[iagi-net-l] Krakatau

2005-02-03 Terurut Topik Iwan Nugraha
Akur Pak Awang saya ganti Krakatau saja, terimakasih.
Sebetulnya kuliah dulu juga dapet tapi karena sudah 18 th tidak di asah jadi 
lupa semua, saya jadi ingat waktu itu Alm Pak Muzil dosen saya.
Saya sedang berpikir juga apakah komposisi magma yg asam - basa itu 
mempengaruhi  baik buruknya jenis minyak, karena temperatur pematangan saya 
kira juga dipengaruhi oleh magma. soalnya mie rebus yang dimasak pakai arang 
akan lain rasanya kalau dimasak dengan kompor gas, saya lebih suka yang pakai 
arang.
Terima kasih.

Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:
Sebaiknya kita gunakan saja Krakatau daripada Krakatoa karena Krakatoa 
adalah salah tafsir kode telegraf pertama saat berita letusan Krakatau dikirim 
ke Inggris (untuk pertama kalinya itulah dirasakan pentingnya penemuan 
telegraf, berita cepat tersebar, walau masih salah-salah, maklum baru saja 
ditemukan). 

Magma yang asam akan lebih kuat dibanding yang basa sebab magma asam sering 
membeku di jalan menyumbat lubang kepundan, sehingga bila tekanan gas sudah 
cukup kuat, sumbat magmatis akan ditekan dilempar ke atas menjadi letusan tipe 
Perret yang katastrofik. Magma basa, kan meleleh efusiv saja menjadi shield 
volcano tanpa letusan yang paroxysmal. Antara magma granitik atau riolitik, kan 
sama saja, riolitik produk lelehannya, kalau dengan dasit yang merupakan 
lelehan andesit, mestinya lebih kuat yang riolitik sebab dasit intermediate 
saja in composition.

Saya senang menggunakan referensi dari Kuno (1976) : Volcanoes and volcanic 
rocks. Komprehensif dan jelas tidak kuno, atau yang lebih tua lagi tapi masih 
banyak diacu orang : Rittmann (1962) : Volcanoes and their activity. Dua 
referensi ini termasuk yang banyak diacu publikasi2 yang lebih baru. Yang semi 
populer ada juga, tulisan dua volcanologist Hawaii, enak diikuti, maaf saya 
lupa penulisnya, saya pernah pinjam di British Council Library, mereka 
terkenal, tetapi dua penulis ini (suami isteri) tewas diterkam lava Kilauea... 
Tetapi masalah komposisi magma dan intensitas erupsi adalah hal biasa jadi bisa 
ditemukan di buku manapun. Buku tulisan Pak Muzil Alzwar (alm.) dan dua 
rekannya pun (Pengantar Dasar Ilmu Gunungapi, Nova-Bandung 1988), bagus diikuti 
dan rasanya baru satu itu textbook volkanologi karya. Saya sih berharap Pak 
Tikno Bronto atau Mas Atje Purbawinata atau Pak Adjat Sudrajat atau Pak MT Zen 
menulis textbook volkanologi juga...

Menarik mengikuti evolusi komposisi magmatik Krakatau dengan intensitas 
letusannya. Refrensi tentang ini bisa ditemukan di van Bemmelen (1949), de Neve 
(1981), Verbeek (1885) atau Stehn (1929). Semua buku ini bisa ditemui di perpus 
GRDC Bandung cari di katalog pengarang. Sebenarnya Krakatau punya tiga siklus 
utama erupsinya. Siklus pertama yang membuat Pulau Rakata : ini magma basaltik, 
siklus kedua yang membuat Perbuwatan dan Danan, ini magma andesitik, siklus 
ketiga : ini yang menghancurkan Rakata dan sekitarnya via erupsi 1883, dan ini 
magmanya asam riolitik, terbukti dari begitu banyaknya pumis yang dilontarkan. 
Perubahan komposisi magmatis ini mencerminkan proses diferensiasi magma di 
magma chamber-nya.

Mewaspadai bahwa letusan akan hebat bila magma mengasam, maka abu volkanik 
(ejecta) Anak Krakatau rutin dicek komposisinya. Tahun 1960 ada peningkatan 
pasti menuju semakin asam, tapi katanya, gak perlu terlalu waspada sampai 
ejectanya menjadi riolitik, bila sudah begitu : volcanic alarming 
berbunyi.! Saat letusan 1883, % SiO2 pumisnya 70 %, tahun 1980 masih 
sekitar 52 %, ia meningkat terus memang menuju asam, tapi sekarang masih di 
batas basal-andesit. Saat letusan 1930 (Anak Krakatau) ia punya komposisi 62 % 
SiO2, lalu turun lagi. Kelihatannya masih aman beberapa puluh tahun ke depan, 
riolitik masih jauh. Ah...tapi itu kalau belajar dari plotting data historis 
dan semua dianggap linier. Kalau tidak... hm...siapa yang tahu dengan pasti 
Mother Earth bekerja ? Makanya, cek saja terus dengan rutin. Dan kita lihat...

Salam,
awang

Iwan Nugraha wrote:


Pak Awang, jadi kalau komposisi magma yang ryolitik, akan mempengaruhi kekuatan 
letusan ?, letusan apa yang paling kuat Pak ? granitik, dasitik atau yg lainnya.

Mohon referensi buku apa yg bisa saya baca mengenai komposisi magma yg 
mempengaruhi kekuatan letusan. 

Trima kasih



-
Do you Yahoo!?
Yahoo! Search presents - Jib Jab's 'Second Term'

-
Do you Yahoo!?
Yahoo! Search presents - Jib Jab's 'Second Term'

-
Do you Yahoo!?
 Yahoo! Search presents - Jib Jab's 'Second Term'

[iagi-net-l] IAGI sebagai Asosiasi

2005-02-03 Terurut Topik Iwan Nugraha
Saya dapat forward dari teman. Yang jadi sedikit agak heran kok IAGI di sebut 
sebagai Pelaku bisnis tambang ?
Mohon maaf kalau sudah di bicarakan.
 
 
NB : Pak Awang trimakasih pencerahan mengenai vulkanologi  komposisi magma.



-Original Message-
From: Pokja Ornop PA-PSDA 

Date: Monday, January 31, 2005 6:57 PM
Subject: [psda] MOHON DUKUNGAN SEGERA: SURAT PENOLAKAN RUU PERTAMBANGAN
MINERAL  BATUBARA



From: [EMAIL PROTECTED]
Subject: MOHON DUKUNGAN SEGERA: SURAT PENOLAKAN RUU PERTAMBANGAN
MINERAL 
BATUBARA


Kawan-kawan,

Saat ini Pemerintah (departemen ESDM) sedang menyiapkan draft Rancangan
Undang-undang Pertambangan Mineral dan batu-bara (RUU PMB). Pembahasan
draft RUU PMB, dulunya bernama RUU Pertambangan, sempat terhenti selama
hampir 4 (empat) tahun tanpa alasan yang jelas.

Pada akhir Desember 2004, pemerintah tiba-tiba mengagendakan penyusunan
RUU ini. Lucunya, RUU PMB disusun bersama para pelaku bisnis tambang
seperti Asosiasi Pertambangan Indonesia (IMA), IAGI, Aspindo, APBI, dan
Perhapi yang seharusnya menjadi sasaran peraturan ini. Artinya,
pemerintah justru memfasilitasi pelaku bisnis MENYUSUN PERATURAN UNTUK
MEREKA SENDIRI.

Ironisnya, ruang untuk partisipasi publik mengkritisi RUU PMB tak pernah
disediakan. Rakyat yang selalu menjadi korban dampak operasi tambang
tidak dilibatkan. RUU ini sangat KERING PARTISIPASI PUBLIK dan sangat
eksploitatif sehingga MENGANCAM KESELAMATAN RAKYAT DAN LINGKUNGAN.

Sekretariat Jatam telah mengirim surat penolakan RUU PMB kepada instansi
terkait. Kami mengajak kawan-kawan ikut serta membendung laju RUU
tersebut dengan ikut menandatangani surat ini. Cantumkan nama dan
lembaga anda di bagian akhir surat di bawah ini, kemudian reply dan
forward kepada kawan yang belum menerima.

Waktu yang ada sangat mendesak, kita BERPACU DENGAN WAKTU karena ESDM
segera memasukkan draft RUU tersebut ke DPR. Berikan Dukungan Anda,
Gagalkan Pembahasan RUU PMB yang akan melemahkan kekuatan rakyat melawan
ancaman industri perusak seperti pertambangan.

Sebarkan Surat Penolakan ini dengan mem-forward kepada kawan-kawan lain.
Terimakasih.


Salam lestari,


Adi Widyanto

*

(cantumkan nama  lembaga anda di akhir surat berikut)

Kepada Yth.
1. Bapak Agusman Efendi, Ketua Komisi VII DPR RI
2. Bapak Ginanjar Kartasasmita, Ketua DPD DPR RI
3. Bapak Purnomo Yusgiantoro, Menteri ESDM RI
4. Bapak Rahmat Witoelar, Menteri Negara Lingkungan Hidup RI
5. Bapak MS Kaban, Menteri Kehutanan RI
6. Bapak Freddy Numberi, Menteri Kelautan dan Perikanan RI
7. Bapak Hamid Awaludin, Menteri Hukum dan HAM RI

Dengan Hormat,

Bersama surat ini, kami ingin menyampaikan keprihatinan yang mendalam
terhadap Rancangan Undang-Undang tentang Pertambangan Mineral dan
Batubara (RUU PMB) yang baru saja diusulkan oleh Departemen Energi dan
Sumber Daya Mineral (ESDM). Kami mengamati proses penyusunan RUU PMB
ini dilakukan dengan cara yang tertutup dan tidak transparan, bahkan
bisa dibilang tanpa melalui konsultasi publik sedikitpun. Tidak adanya
ruang yang sengaja diciptakan agar publik berpartisipasi dalam
penyusunannya juga terlihat jelas dari subtansi RUU PMB ini yang
mengabaikan keselamatan rakyat dan lingkungan.

Kami menyadari bahwa UU Pertambangan Umum No. 11 tahun 1967 harus segera
direvisi karena isinya merugikan rakyat, negara dan sudah tidak sesuai
dengan perkembangan geopolitik dan sosial yang ada. Namun, pemerintah
tidak boleh potong kompas menyelesaikan RUU PMB kalau hanya sekedar
untuk mengejar target capaian kerja program 100 hari pemerintahan SBY.
Jika dipaksakan terjadi, citra pemerintahan SBY-Kalla bukannya semakin
membaik dimata publik. sebaliknya, justru bakal memperburuk citra
pemerintah karena penyusunan RUU itu lebih banyak mengakomodir
kepentingan pelaku bisnis pertambangan.

Dari segi proses, tindakan pemerintah (Dep.ESDM) yang terlalu memaksakan
untuk menyelesaikan RUU Pertambangan tanpa melalui konsultasi publik itu
telah mengabaikan ketentuan UU No. 10/2004 tentang Pembuatan Peraturan
Perundang-undangan, khususnya pasal 5 (g) yang mensyaratkan adanya
keterbukaan, dan pasal 53 tentang partisipasi masyarakat (lisan atau
tertulis) dalam rangka penetapan maupun pembahasan Rancangan
Undang-Undang dan Rancangan Perda.

Sementara itu, jika memperhatikan substansinya, tidak ada perubahan
paradigma dan perubahan mendasar jika dibanding RUU sebelumnya (draft
versi tahun 2001), semangatnya masih eksploitatif dan sangat sektoral.
Beberapa hal yang menjadi perhatian kami diantaranya :

1. Konsideran RUU seharusnya mencantumkan Tap MPR No IX tahun 2001
tentang Pembaruan Agraria dan Pengelolaan SDA yang menyebutkan
pentingnya melakukan kaji ulang yang komprehensif, harmonisasi peraturan
perundang-undangan, penyelesaian konflik serta mandat pemulihan
ekosistem. Serta mencantumkan Tap MPR No. VI tahun 2002 tentang
Rekomendasi Atas Laporan Pelaksanaan Putusan MPR RI oleh Presiden, DPR,
DPA, BPK, MA yang isinya 

[iagi-net-l] IAGI sebagai Asosiasi

2005-02-03 Terurut Topik Iwan Nugraha
Saya dapat forward dari teman. Yang jadi sedikit agak heran kok IAGI di sebut 
sebagai Pelaku bisnis tambang ?
Mohon maaf kalau sudah di bicarakan.
 
 
NB : Pak Awang trimakasih pencerahan mengenai vulkanologi  komposisi magma.



-Original Message-
From: Pokja Ornop PA-PSDA 

Date: Monday, January 31, 2005 6:57 PM
Subject: [psda] MOHON DUKUNGAN SEGERA: SURAT PENOLAKAN RUU PERTAMBANGAN
MINERAL  BATUBARA



From: [EMAIL PROTECTED]
Subject: MOHON DUKUNGAN SEGERA: SURAT PENOLAKAN RUU PERTAMBANGAN
MINERAL 
BATUBARA


Kawan-kawan,

Saat ini Pemerintah (departemen ESDM) sedang menyiapkan draft Rancangan
Undang-undang Pertambangan Mineral dan batu-bara (RUU PMB). Pembahasan
draft RUU PMB, dulunya bernama RUU Pertambangan, sempat terhenti selama
hampir 4 (empat) tahun tanpa alasan yang jelas.

Pada akhir Desember 2004, pemerintah tiba-tiba mengagendakan penyusunan
RUU ini. Lucunya, RUU PMB disusun bersama para pelaku bisnis tambang
seperti Asosiasi Pertambangan Indonesia (IMA), IAGI, Aspindo, APBI, dan
Perhapi yang seharusnya menjadi sasaran peraturan ini. Artinya,
pemerintah justru memfasilitasi pelaku bisnis MENYUSUN PERATURAN UNTUK
MEREKA SENDIRI.

Ironisnya, ruang untuk partisipasi publik mengkritisi RUU PMB tak pernah
disediakan. Rakyat yang selalu menjadi korban dampak operasi tambang
tidak dilibatkan. RUU ini sangat KERING PARTISIPASI PUBLIK dan sangat
eksploitatif sehingga MENGANCAM KESELAMATAN RAKYAT DAN LINGKUNGAN.

Sekretariat Jatam telah mengirim surat penolakan RUU PMB kepada instansi
terkait. Kami mengajak kawan-kawan ikut serta membendung laju RUU
tersebut dengan ikut menandatangani surat ini. Cantumkan nama dan
lembaga anda di bagian akhir surat di bawah ini, kemudian reply dan
forward kepada kawan yang belum menerima.

Waktu yang ada sangat mendesak, kita BERPACU DENGAN WAKTU karena ESDM
segera memasukkan draft RUU tersebut ke DPR. Berikan Dukungan Anda,
Gagalkan Pembahasan RUU PMB yang akan melemahkan kekuatan rakyat melawan
ancaman industri perusak seperti pertambangan.

Sebarkan Surat Penolakan ini dengan mem-forward kepada kawan-kawan lain.
Terimakasih.


Salam lestari,


Adi Widyanto

*

(cantumkan nama  lembaga anda di akhir surat berikut)

Kepada Yth.
1. Bapak Agusman Efendi, Ketua Komisi VII DPR RI
2. Bapak Ginanjar Kartasasmita, Ketua DPD DPR RI
3. Bapak Purnomo Yusgiantoro, Menteri ESDM RI
4. Bapak Rahmat Witoelar, Menteri Negara Lingkungan Hidup RI
5. Bapak MS Kaban, Menteri Kehutanan RI
6. Bapak Freddy Numberi, Menteri Kelautan dan Perikanan RI
7. Bapak Hamid Awaludin, Menteri Hukum dan HAM RI

Dengan Hormat,

Bersama surat ini, kami ingin menyampaikan keprihatinan yang mendalam
terhadap Rancangan Undang-Undang tentang Pertambangan Mineral dan
Batubara (RUU PMB) yang baru saja diusulkan oleh Departemen Energi dan
Sumber Daya Mineral (ESDM). Kami mengamati proses penyusunan RUU PMB
ini dilakukan dengan cara yang tertutup dan tidak transparan, bahkan
bisa dibilang tanpa melalui konsultasi publik sedikitpun. Tidak adanya
ruang yang sengaja diciptakan agar publik berpartisipasi dalam
penyusunannya juga terlihat jelas dari subtansi RUU PMB ini yang
mengabaikan keselamatan rakyat dan lingkungan.

Kami menyadari bahwa UU Pertambangan Umum No. 11 tahun 1967 harus segera
direvisi karena isinya merugikan rakyat, negara dan sudah tidak sesuai
dengan perkembangan geopolitik dan sosial yang ada. Namun, pemerintah
tidak boleh potong kompas menyelesaikan RUU PMB kalau hanya sekedar
untuk mengejar target capaian kerja program 100 hari pemerintahan SBY.
Jika dipaksakan terjadi, citra pemerintahan SBY-Kalla bukannya semakin
membaik dimata publik. sebaliknya, justru bakal memperburuk citra
pemerintah karena penyusunan RUU itu lebih banyak mengakomodir
kepentingan pelaku bisnis pertambangan.

Dari segi proses, tindakan pemerintah (Dep.ESDM) yang terlalu memaksakan
untuk menyelesaikan RUU Pertambangan tanpa melalui konsultasi publik itu
telah mengabaikan ketentuan UU No. 10/2004 tentang Pembuatan Peraturan
Perundang-undangan, khususnya pasal 5 (g) yang mensyaratkan adanya
keterbukaan, dan pasal 53 tentang partisipasi masyarakat (lisan atau
tertulis) dalam rangka penetapan maupun pembahasan Rancangan
Undang-Undang dan Rancangan Perda.

Sementara itu, jika memperhatikan substansinya, tidak ada perubahan
paradigma dan perubahan mendasar jika dibanding RUU sebelumnya (draft
versi tahun 2001), semangatnya masih eksploitatif dan sangat sektoral.
Beberapa hal yang menjadi perhatian kami diantaranya :

1. Konsideran RUU seharusnya mencantumkan Tap MPR No IX tahun 2001
tentang Pembaruan Agraria dan Pengelolaan SDA yang menyebutkan
pentingnya melakukan kaji ulang yang komprehensif, harmonisasi peraturan
perundang-undangan, penyelesaian konflik serta mandat pemulihan
ekosistem. Serta mencantumkan Tap MPR No. VI tahun 2002 tentang
Rekomendasi Atas Laporan Pelaksanaan Putusan MPR RI oleh Presiden, DPR,
DPA, BPK, MA yang isinya 

[iagi-net-l] Krakatoa

2005-02-02 Terurut Topik Iwan Nugraha


Pak Awang, jadi kalau komposisi magma yang ryolitik, akan mempengaruhi kekuatan 
letusan ?, letusan apa yang paling kuat Pak ? granitik, dasitik atau yg lainnya.

Mohon referensi buku apa yg bisa saya baca mengenai komposisi magma yg 
mempengaruhi kekuatan letusan. 

Trima kasih



-
Do you Yahoo!?
 Yahoo! Search presents - Jib Jab's 'Second Term'

Re: [iagi-net-l] mengapa hanya di Indonesia ?

2005-01-23 Terurut Topik Iwan Nugraha

Pagi ini ada gempa di Palu berkekuatan 6,2 SR, menurut info BMG dari hasil 
wawancara oleh PRO 2 karena ada pergerakan dari sesar Palukoro. Gempa cukup 
membuat panik sehingga banyak penduduk yang lari ke arah bukit2.

Mungkin ada teori2 yang menunjang mengenai aktiv nya sesar ini ?, dan apakah 
sesar ini sampai ke Kaltim ?



-
Do you Yahoo!?
 All your favorites on one personal page – Try My Yahoo!

Re: [iagi-net-l] Gempa di Palu

2005-01-23 Terurut Topik Iwan Nugraha
Maaf subyek belum dirubah maka subyek kami beri judul Gempa di Palu.
Info dari BMG mengenai gempa di Palu oleh Bp. Suwarjono Kabid Gempa Bumi BMG

Iwan Nugraha [EMAIL PROTECTED] wrote:

Pagi ini ada gempa di Palu berkekuatan 6,2 SR, menurut info BMG dari hasil 
wawancara oleh PRO 2 karena ada pergerakan dari sesar Palukoro. Gempa cukup 
membuat panik sehingga banyak penduduk yang lari ke arah bukit2.

Mungkin ada teori2 yang menunjang mengenai aktiv nya sesar ini ?, dan apakah 
sesar ini sampai ke Kaltim ?



-
Do you Yahoo!?
All your favorites on one personal page – Try My Yahoo!

-
Do you Yahoo!?
 Yahoo! Search presents - Jib Jab's 'Second Term'

Re: [iagi-net-l] Danau Toba: sleeping giant Volcano ????? ===June 2005 ??????

2005-01-11 Terurut Topik Iwan Nugraha
Perlu penelitian yang mendalam agar tidak menjadikan kepanikan bagi orang awam 
dan yang salah menginterpretasikan. Mungkin ada yang harus rela meluangkan 
waktunya untuk sedikit konsentrasi pada permasalahan geotektonik di Sumatra ini 
beserta akibat yg akan ditimbulkannnya. Apabila memang akan menimbulkan bencana 
bisa disosialisasikan dengan sebaik-baiknya sehingga korban bisa 
diminimalisasi, tapi terhindar dari kepanikan.
 

Franciscus Sinartio [EMAIL PROTECTED] wrote:
Sudah lebih dari 2500 gempa sejak 26 des 2004 yang terjadi di sekitar 
Sumatra terutama di NW Sumatra. Apakah kegiatan ini adalah kegiatan 
cooling down setelah pergeseran yang besar. Atau memang kondisinya (apa 
pun yang aktif sekarang) masih perlu pressure release yang besar.

salah satu sistem yang bisa ter trigger oleh gempa 26 des 2004 tsb adalah 
sesar Sumatra, dan bertambah aktif nya volcanic arc.

ini ada artikel ttg collapse caldera-danau Toba, yang katanya potential 
volumenya, sangat besar.

ada artikel lainnya yang katanya ada kemungkinan meledak di June 2005.


(catatan utk Pak Maryanto, artikel ini di posting juga oleh seorang 
pengarang buku ulasan ttg Nostradamus yang juga percaya akan magic number 
7)

fbs
nb: siapa yang mau hasil download yang ada gambarnya (satelit image  
kartun) bisa saya kirimkan lewat japri aja karena kebesaran.

===
Sleeping Giant Super Volcano
TOBA Just NW Of Sumatra
From Harry Mason
[EMAIL PROTECTED]
1-2-5

Hi Jeff,

See the article below - this is the sort of beast that may be brewing under 
the newly-active MAJOR seismic zone NW of Sumatra.

TOBA lies just inland from the 9.0 Richter tsunamis-forming earthquake 
epicentre - on a previously created NW trending fault harmonic - located 
onshore within the NW Sumatra Island Arc

During an explosive mega-erruption some 75,000 years ago, TOBA is thought to 
have nearly taken out the entire human race.

Krakatoa was a baby's baby in comparison !!!

For more information on TOBA see http://www.victorynewsmagazine.com/ and
http://volcano.und.

For a detailed geological and geophysical analysis of TOBA see
http://ees2.geo.rpi.edu/ (catatan: yang ini di karang oleh orang Indon 
dkk)


I am indebted to anthropologist Sandra Belanger of San Francisco for the 
data sources re TOBA.

The NW Sumatra seismic event is still in progress (Monday 3-01-05) with 
regular periodic 5.0-6.5 richter quakes and thousands of smaller tremblors 
largely focussed within the proto NNW trending Andaman-Nicobar-Sumatra 
Island Arc.

This remains a HIGHLY-DANGEROUS situation and will remain so for many 
months.

The lack of regular press alerts on this scenario is disturbing. The public 
need to know the potential dangers involved AND what to do in case of an 
alert.

Best Regards,

Harry Mason

Here is a full article on TOBA from the BBC ...

http://www.bbc.co.uk/




Toba, Sumatra, Indonesia



Landsat image of Toba caldera. Image courtesy of the Landsat Pathfinder 
Project.
Toba caldera produced the largest eruption in the last 2 million years. The 
caldera is 18 x 60 miles (30 by 100 km) and has a total relief of 5,100 feet 
(1700 m). The caldera probably formed in stages. Large eruptions occurred 
840,000, about 700,000, and 75,000 years ago. The eruption 75,000 years ago 
produced the Young Toba Tuff. The Young Toba Tuff was erupted from ring 
fractures that surround most or all of the present-day lake.

Map of the Toba caldera from Knight and others (1986). Samosir Island and 
the Uluan Peninsula are parts of one or two resurgent domes. Lake sediments 
on Samosir indicate at least 1,350 feet (450 m) of uplift. Pusukbukit, a 
small stratovolcano along the west margin of the caldera, formed after the 
eruption 75,000 years ago. There are active solfataras on the north side of 
the volcano.



Lake Toba - view of the crater lake. Photographers A.M.  K.D.Hollitzer. 
Copyright 1996.

Comparison of volumes produced by some of the greatest volcanic eruptions. 
The Young Toba Tuff has an estimated volume of 2,800 cubic kilometers (km) 
and was erupted about 74,000 years ago. The Huckleberry Ridge Tuff, erupted 
at Yellowstone 2.2 million years ago, has a volume of 2,500 cubic km. The 
Lava Creek Tuff, erupted at Yellowstone 600,000 years ago, has a volume of 
1,000 cubic km. The May 1980 eruption of Mount St. Helens produced 1 cubic 
km of ash. Not shown is the Fish Canyon Tuff of the San Juan Mountains of 
Colorado. The Fish Canyon Tuff was erupted 27.8 million years ago and has an 
estimated volume of 3,000 cubic km.
The volume of the youngest eruption is estimated at 2,800 cubic km, making 
the eruption the largest in the Quaternary. Pyroclastic flows covered an 
area of at least 20,000 square km. Up to 1200 feet (400 m) of Young Toba 
Tuff is exposed in the walls of the caldera. On Samosir Island the tuff is 
more than 1800 feet (600 m) thick. Ash fall from the eruption covers an area 
of at least 4 million