Re: [iagi-net-l] Komentar lain ttg seminar IAGI ttg Lusi
Info bagus bisa disampaikan ke tim relief wel, mungkin WSG juga hrs yg berpengalaman untuk menentukan gp terumbunya FM Kujung. IAGI mungkin juga bisa bantu, spy jg dibilang spt pada Komentar lain tentang seminar ... R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED] wrote: Sebetulnya dari apa yang saya pelajari terjadi suatu kombinasi dari blow out dan mudvolcano, tapi bukan shale extrusion. Blow-out ternjadi pada Fm Kujung dan telah menyemburkan air bertekanan tinggi yang kemudian, karena casing telah tersumbat, keluar melalui rekahan pada endapan Pliocene dan Pleistocene yang kemudian menyeret lempung itu keluar sehingga membentuk semburan lumpur, yang boleh dikatakan juga sebagai mudvolcano (tergantung definisi mudvolcano). Makanya lumpur yang keluar itu sangat encer (70% air) kalau dibandingkan dengan shale extrusion. Sesuai dengan gradien geothermal temperatur di TD itu cukup tinggi, lebih dari 100* C sehingga tidak perlu mencari air dari dari reservoir geothermal volkanik. Saya kira relieve well akan berhasil menghentikan semburan jika dapat mencapai tepat pada entry point dimana sumur Banjar Panji menembus puncak gamping terumbu Fm Kujung atau apapun nama formasi ini. Ini yang saya tidak tahu apa yang jadi sasaran dari relieve well ini. Juga tergantung apakah entry point ini pada terumbu karbonat itu belum rusak. Ini pendapat saya. RPK - Original Message - From: wahyu budi To: Sent: Tuesday, October 03, 2006 10:15 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Komentar lain ttg seminar IAGI ttg Lusi Saat pertemuan dengan Presiden di dalam sidang kabinet yang lalu. Upaya untuk menghentikan semburan lumpur yang dilaporkan adalah apa yang dilakukan oleh (berdasarkan pendapat dari) Bapak Rudi Rubiandini. Selanjutnya, ketika Presiden memberikan 7 petunjuk, salah satunya adalah meneruskan upaya menghentikan lumpur yang sedang dilakukan saat ini (maksudnya upaya yang dilakukan Bapak Rudi Rubiandini). BIla demikian, dengan persetujuan untuk melanjutkannya, tentu kita bisa mengatakan bahwa hipotesa dari bapak Rudi Rubiandini bisa diterima dan dipersilahkan untuk mengujinya atau membuktikannya. Selanjutnya, bila alur pikiran di atas dapat diterima maka, konsekuensi dari hasilnya saya kira sebagai berikut: 1. Bila semburan berhasil diatasi, berarti hipotesa Bapak Rudi Rubiandini benar, yaitu semburan terjadi karena underground blow out. 2. Bila semburan tidak berhasil, berarti dua kemungkinan: a. semburan itu fenomena mud volcano atau hidrothermal (fenomena alam), atau b. underground blow out yang telah termodifikasi menjadi bencana alam. Selanjutnya, bila kita menerima itu sebagai fenomena alam, maka kita tidak fair bila membebankan semua biaya kepada Lapindo. Sebaliknya, bila itu underground blow out yang berkembang menjadi fenomena alam, apakah semuanya masih tetap ditanggung Lapindo? Bisakah untuk penyelesaiannya kita mengacu pada kasus Exxon Valdez? Salam, WBS --- oki musakti wrote: Kalau relief well berhasil menghentikan lumpur, baru kita bisa bilang bahwa penyebabnya adalah underground blow out. Kalau gak berhasil? Bisa ketiga kemungkinan (UBO, geothermal, mud volcano) atau bahkan kemungkinan lainnya toh? Kalau relief well berhasil, orang pasti bilang UBO karena kecerobohan (atau bahkan ada yang bilang kesengajaan) praktek pengeboran Lapindo. Kalau gak berhasil .berarti kemungkinan dianggap sebagai bencana alam makin besar. Dengan segala konsekuensi hukum dan ekonomi nya. Embuh lah Lumpur sudah keruh...eeh makin banyak yang memperkeruh Oki wahyu budi wrote: Bagaimana mengetahui salah satunya? Ditentukan hasil relief well. Salam, WBS --- Rovicky Dwi Putrohari wrote: Sebenernya sejauh mana sih dampaknya kalau memang sudah diketahui pasti penyebabnya ? Apakah akan merubah rencana penanggulangannya atau sekedar masalah tanggung jawab ? Kan sudah pasti yg nanggung ya penduduk sekitar sana, dan yg njawab ya kita-kita ini ... bisane ngomong thok hihihihi, paling banter ngeblog . hef e nais whik en rdp On 9/29/06, Ismail Zaini wrote: Kalau diperhatikan sebetulnya perbedaan persepsi dari masing- masing ada pada sebab - akibat yang sampai sekarang belum diperoleh jawaban yang tegas . ISM - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti
RE: [iagi-net-l] Pendapat IAGI u/ Lumpur Porong/Bencana Alam
Dahulu ada yg berpendapat bahwa sebaiknya dialirkan ke S.Porong kemudian ke laut, dan saya sangat setuju itu. Tapi ada yg berpendapat lain karena menkhawatirkan pencemaran laut. Tapi kalau saya lebih khawatir terhadap keselamatan manusia. Toh lumpur ini bukan tailing atau mengandung bahan berbahaya. Coba dari dulu dialirkan ke laut tentu tidak perlu sampai membuat pond/danau buatan, merepotkan jalan toll kereta api, pemukiman penduduk. mudah2an kita semua segera mendapatkan solusinya Salam IN Iman Argakoesoemah [EMAIL PROTECTED] wrote: Siapa yang mau menjadi di antara 3000 orang yang kelelep ? -Original Message- From: Bambang Murti [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, August 11, 2006 8:06 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Pendapat IAGI u/ Lumpur Porong/Bencana Alam Mungkin ini sekedar prioritas saja pak Is. Kalau dibuang kelaut: 1. Bukannya itu merupakan unlimited dilution ? 2. Kali Porong-nya sendiri emang sudah buthek kan dari sononya kan? 3. Pernah iseng-iseng, melihat posisi delta kali Porong tahun 1990 (dari SLAR), bandingkan dengan posisi delta tersebut dari peta topo, data tahun 1943 (?), ternyata dalam kurun waktu 50 tahun, delta tersebut maju sekitar 3 km, alias sekitar 60 meter per tahun. Lha kalau itu dikonversikan kedalam luas daerah vs ketebalan delta, angkanya menjadi menarik. 4. Kesampingkan dulu masalah toksisitas karena ini sudah beyond our skill. 5. Sementara iya, ini masih musim kemarau, bentar lagi juga musim hujan. Lha kalau blethok ini, let's say 70% air dan 30% padatan, dan salinitas mirip air laut, dengan debit 50,000 m3 per hari, maka akan didapat 15,000 m3 padatan perhari, kalau ditebarkan ke area seluas 30 km2 (estimasi minimum delta Porong), ini akan menimbulkan ketebalan 0.5 mm per hari, setara 18-20 cm per tahun (mudah-mudahan ndak berkepanjangan). It is nothing dibanding dengan sedimentasi alami di Porong. Disisi lain, bukannya daerah delta Porong sudah menjadi areal per-tambak-an? Blessing in disguessing? Sebagai pihak yang awam dalam lingkungan, secara pribadi saya koq kurang bisa menerima alasan discharging blethok ini kelaut ya? Apakah ini bukan merupakan pertarungan ego antar pihak-pihak terkait? Pilih 3000 orang klelep dan potensi kerugian tak terhingga atau nambahi luas delta lagi? Hmm, mungkin harus mengesampingkan ego dan mulai berpikir logis dan taktis. Apapun penyebabnya, selamatkan manusianya dulu donk. BSM -Original Message- From: liamsi [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, August 10, 2006 6:47 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Pendapat IAGI u/ Lumpur Porong/Bencana Alam Siang tadi Wapres ngadain sidang kabinet dadakan setelah lumpur porong njebol tanggul tadi pagi yang mengakibatkan kepanikan warga , yang tiba tiba kebanjiran , bahkan SAR surabaya telah menyiapakan beberapa pesawat Helinya ( SCTV sore ini ), Melihat akibatnya kalau dari segi kerusakan infra struktur dan kerugian secara ekonomi ( banyaknya pabrik yang tidak bisa beroperasi,Jalan sbg uratnadi perekonomian ditutup dll ) Maka kalau dibandingkan dg Bencana Gempa Jogya , Pangandaran bahkan mungkin sunami Aceh pun Kasus Porong ini jauh lebih besar. Skenario skenario penaggulangannya kilihantannya juga belum menunjukan hasil yang significan, bahkan dalam wawancara kemarin di MetroTV dg Pejabat BP Migas dan CEO nya EMP, kelihatannya ada kekawatiran semakin meluasnya lumpur ini shg tdk keberatan kalau dibuang saja itu lumpur kelaut melalui sumgai ( kalau ini sampai terjadi banyak yang menghawatirkan akan terjadi gangguan ekosistem di pantai pantai disekitarnya ) Melihat kondisi kondisi tersebut , bisa nggak ya kalau kasus ini dideklarasikan Sebagai Bancana Nasional, sehingga penangnnya bisa cepat dan melibatkan semua sektor , Semacam Tanggap Darurat gitu, seperti halnya Bencana Alam 2 Kemarin , Kasihan masyarakat sudah tiga bulan tidak ada kejelasan bahkan semakin menghawatirkan ISM dari KORAN TEMPO Senin, 07 Agustus 2006 Headline Lumpur Porong Bisa Jadi Gunung Tinggi pusat semburan sudah 10 meter. SURABAYA -- Kecil kemungkinan semburan lumpur di Porong, Sidoarjo, bisa disetop. Lumpur yang terus menyembur itu malah berpotensi menjadi gunung. Belum pernah kasus serupa bisa dihentikan, kata Edy Sunardi, Ketua Departemen Pengembangan Ilmu Ikatan Ahli Geologi Indonesia, di Surabaya kemarin. Saat ini, lumpur yang menyembur dari sumur milik Lapindo Brantas itu telah menggenangi lahan 168 hektare atau seluas lebih dari 220 lapangan sepak bola. Sedangkan tinggi genangan lumpur di pusat semburan sudah 10 meter. Di sekitarnya telah dibangun tanggul setinggi 7 meter. Edy menjelaskan kasus terbentuknya gunung lumpur di Indonesia ini bukan yang pertama. Gunung Anyar di perbatasan Surabaya-Sidoarjo juga terbentuk akibat semburan lumpur. Di Kuwu, Purwodadi, dan di Sangiran, Jawa Tengah, semburan lumpur bahkan terus keluar hingga sekarang. Fenomena itu, kata Edy,
[iagi-net-l] Re : Opini Gempa diantara Eksekutif Muda Jakarta
Tadi waktu lunch time istri saya telepon kalo ada gossip akan ada gempa nanti jam 15.00, terus istri saya tanya gimana pendapat saya. Saya bilang saya percaya bisa saja terjadi gempa 15.00 tapi tidak percaya akan terjadi gempa jam 15.00 nanti. Nah siapa yg mau meramal lagi - See the all-new, redesigned Yahoo.com. Check it out.
[iagi-net-l] Awan vertical tipis di Bantul - Gempa ?
Kami turut Bela Sungkawa atas keluarga korban Tsunami akibat gempa kemarin mudah2an diberikan ketabahan. Dan bencana2 yang tengah melanda negeri kita tercinta ini akan semakin menambah keimanan kita kepada Tuhan YME dan meningkatkan Ukuwah persaudaraan sesama bangsa Indonesia. Dan mohon maaf agak ngelantur mudah2an awan tipis yg minggu lalu muncul di angkasa Bantul - Jogja bukan pertanda gempa yg kemarin ini, sebab kalau itu merupakan pertanda kita akan semakin sibuk untuk selalu mendongakkan kepala untuk mencari awan tipis. Mudah2an ada atau tidak ada awan tipis kita akan selalu mendongakkan kepala untuk senantiasa berdo'a kepada Tuhan YME. Salam IN66 - Do you Yahoo!? Next-gen email? Have it all with the all-new Yahoo! Mail Beta.
[iagi-net-l] Posko IAGI area Banjir Lumpur Porong?
Mohon maaf urun rembug, 1. Saya ikut prihatin dengan kejadian banjir lumpur di Porong. Mudah2an semua bisa diselesaikan dengan cepat dan baik. 2. Apapun yg terjadi baik sengaja atau tidak disengaja saya ikut prihatin juga dengan rekan-rekan yg ada di Lapindo Brantas, sehingga terjadi musibah ini. Mudah2an rekan-rekan di Lapindo Brantas dapat menghadapi ini dengan tabah sehingga menjadikan suatu pelajaran yang sangat baik (scr science maupun non science). 3. Mungkinkah IAGI mendirikan posko yg intinya posko tsb dilengkapi oleh gambar2 bawah permukaan keadaan litologi/formasi, struktur yg ada di lokasi musibah tersebut yg dapat menjelaskan kira-kira apakah yg menyebabkan (secara geologi) kejadian banjir lumpur tersebut, tentunya hal ini harus ada seorang (sukarela) ahli geologi yg dapat menjelaskan tentang situasi bawah permukaan . Hal ini adalah untuk apabila ada masyarakat yg mungkin ingin tahu bagaimana kejadiannya. Mungkin dengan mengetahui secara geologi masyarakat yg sekarang ini sudah mulai tidak sabar (dari berita metrotv kemarin) dapat bisa ikut bersabar, bahwa kejadian ini adalah langka dan penyebabnya pun para ahli geologi (IAGI) belum bisa memastikan. Dan tentu penanganannya pun perlu waktu, tenaga, pikiran dan biaya yg sangat berat. Untuk menghindari simpang siur informasi (Lapindo, BPMIGAS dsb) tentunya POSKO IAGI disini berfungsi sebagai POSKO yg mandiri / netral yg menjelaskan kejadian hanya dari sisi science. Demikian mudah2an kita semua dapat mengambil hikmah dengan kejadian alam akhir-akhir ini. Wassalam IN - Want to be your own boss? Learn how on Yahoo! Small Business.
[iagi-net-l] Source Rock Study
Mohon pencerahan apakah yg dimaksud mengenai Kinetic Analysis pada study source rock atau geochemical study atau tujuan Kinetic Analysis. Terima kasih Salam IN - Blab-away for as little as 1¢/min. Make PC-to-Phone Calls using Yahoo! Messenger with Voice.
Re: [iagi-net-l] Fwd: Geophoto Contest PIT IAGI-Pekanbaru 2006
Betul Abah dan sebagai Geologist yg photographer kita tidak perlu minder dengan photographer pro (umum) yg minat thd fenomena geology, tentu sudut pandangnya lain Wass IN [EMAIL PROTECTED] wrote: Rekan Panitia Pertanyaan Rovicky ini tentunya akan dijawab YES , karena dengan lebih menyebarnya flyer maka peserta akan lebih banyak. Malahan kalau memang salah sat tujuan dari kontes ini adalah mensosialisasikan geologi, alangkah baiknya kalau peserta dibagi menjadi dua yaitu satu para ahli geologi/geoscience dan yang lain-nya adalah umum. Dengan demikian kita dapat memaksa para fotografer untuk membaca alam (atau fenomena geologi) dari kacamata mereka sebagai non ahli. Apakah mungkin dilaksanakan pada kontes kali ini , mungkin kontes berikutnya ? Sekedar pemikiran , Si Abah. Apakah ini terbuka untuk umum ? Jadi bolehkan advertisement ini diforeward ke perkumpulan penggemar fotografi ? thx RDP Jamaah Nikoniah On 4/24/06, Paulus Tangke Allo wrote: -- Forwarded message -- From: Umam, M. Syafiul (Syafiul.Umam) Date: 24-Apr-2006 09:01 Subject: Geophoto Contest PIT IAGI-Pekanbaru 2006 Pekanbaru 2006 Indonesian Association of Geologists 35th Annual Convention and Exhibition GEO-PHOTOGRAPHY CONTEST Geological Nature in Frame About the Contest The Pekanbaru 2006 Indonesian Association of Geologists 35th Annual Convention Exhibition will be held in Pekanbaru Riau, the capital of Central Sumatra Basin, home of the Lancang Kuning in November 21 - 22, 2006. The theme of the convention is Sustainable Development of Nature's Bounty. During this event, the committee will be sponsoring a Geo-Photo contest with the theme of 'Geological Nature in Frame'. In line with the Convention's theme, geological nature from natural resources, environments, and natural hazards are being the highlight of the Photo Contest. The wide range of the theme of this photo contest surely attracts the interest from public to participate to this unique event in Pekanbaru, Riau. Please submit your original photo as soon as possible before the deadline. What is the Object of the photograph? Your photograph should be in line with the theme of Geological Nature in Frame. Original photos of geological outcrops, geological scenes/landscape, environment related issues, natural hazards and nature in general are welcomed. What are the categories? This contest is divided into 2 (two) categories: 1. CONVENTIONAL/ANALOG 2. NON-CONVENTIONAL/DIGITAL What do I need to submit? A valid submission will contain the following information: 1. Photograph must be original, authentic, unpublished, not a copy/duplicate from other photographer/resources, and not previously submitted in any other contest 2. Photograph focusing on the theme of Geological Nature in Frame 3. Photograph size is 10 R with negative/positive film for Conventional/Analog category; and digital data (on floppy disc/CD) for Non-Conventional/Digital category 4. Photograph must be printed in photo paper 5. Photographer has to include a brief caption describing the photograph (location, brief geological description, etc) printed on a separate paper or on the back of the photograph 6. Participant can send maximum 3 (three) photos either in Conventional/Analog or Non-Conventional/Digital categories 7. Your personal information, printed on the back of the photograph: * Name * Address * Phone number * E-mail address 8. A completed entry form (attached). Print out this form and mail it to us with your photograph(s) How should I submit my photograph? Submission must be sent by post mail with your photograph(s) to: ANAK AGUNG HENDRA S. PIT IAGI 35 Pekanbaru, Riau Geo-photography Committee Bekasap Asset Management Team Old Main Office A-100 Sumatera Light North Operation PT. Chevron Pacific Indonesia Duri - Riau 28884 Telp : (0765) 824411 If you have any problem or want to confirm your submitting photo, please send your email to [EMAIL PROTECTED] with the subject heading as PIT IAGI 35 Geophotography Contest When is the dead line? All mailed submissions must be received by the committee no later than 21 October 2006 @ 4.00 PM How will the photographs be judged? The photographs will be judged by an authority panel based on creativity and relevance to and incorporation of the topic. Decisions of the panel judges will be final. Winning photographs and 50 best photographs selected from each category will be published and displayed at the venue of PIT IAGI 35 - Pekanbaru, Riau 21-22 November, 2006 and also will receive a CERTIFICATE. What are the prizes? Winners for each category will receive: - The FIRST Winner : Rp 2,000,000,- - The SECOND Winner : Rp 1,500,000,- - The THIRD Winner : Rp 1,000,000,- For both categories will be selected a Favorite Photo by the viewers during exhibition and will receive prize of RP. 1,500,000,- All winners and 50 best
Re: [iagi-net-l] Fwd: Geophoto Contest PIT IAGI-Pekanbaru 2006
Kristupa juga sebagai founder fotografer.net komunitas online para fotografer yg cukup besar. Ayo geologist yg fotografer jangan malu2 untuk tampilkan karya di geological foto contest. Saya denger di Medco malah ada club fotografi yg anggotanya banyak geologistnya Salam Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote: Suwun Abah dan mas Iwan memang aku pikir ini kesempatan tepat membumikan geologi aku fw ke temen-temen fotografi ya . btw ada fotografer terkenal yg dari geologi looh, namanya kristupa : http://www.kristupa.com/ sebelumnya kerja di Schlumberger ... eh skrg malah keenakan jadi fotografer RDP On 4/25/06, Iwan Nugraha wrote: Betul Abah dan sebagai Geologist yg photographer kita tidak perlu minder dengan photographer pro (umum) yg minat thd fenomena geology, tentu sudut pandangnya lain Wass IN [EMAIL PROTECTED] wrote: Rekan Panitia Pertanyaan Rovicky ini tentunya akan dijawab YES , karena dengan lebih menyebarnya flyer maka peserta akan lebih banyak. Malahan kalau memang salah sat tujuan dari kontes ini adalah mensosialisasikan geologi, alangkah baiknya kalau peserta dibagi menjadi dua yaitu satu para ahli geologi/geoscience dan yang lain-nya adalah umum. Dengan demikian kita dapat memaksa para fotografer untuk membaca alam (atau fenomena geologi) dari kacamata mereka sebagai non ahli. Apakah mungkin dilaksanakan pada kontes kali ini , mungkin kontes berikutnya ? Sekedar pemikiran , Si Abah. Apakah ini terbuka untuk umum ? Jadi bolehkan advertisement ini diforeward ke perkumpulan penggemar fotografi ? thx RDP Jamaah Nikoniah On 4/24/06, Paulus Tangke Allo wrote: -- Forwarded message -- From: Umam, M. Syafiul (Syafiul.Umam) Date: 24-Apr-2006 09:01 Subject: Geophoto Contest PIT IAGI-Pekanbaru 2006 Pekanbaru 2006 Indonesian Association of Geologists 35th Annual Convention and Exhibition GEO-PHOTOGRAPHY CONTEST Geological Nature in Frame About the Contest The Pekanbaru 2006 Indonesian Association of Geologists 35th Annual Convention Exhibition will be held in Pekanbaru Riau, the capital of Central Sumatra Basin, home of the Lancang Kuning in November 21 - 22, 2006. The theme of the convention is Sustainable Development of Nature's Bounty. During this event, the committee will be sponsoring a Geo-Photo contest with the theme of 'Geological Nature in Frame'. In line with the Convention's theme, geological nature from natural resources, environments, and natural hazards are being the highlight of the Photo Contest. The wide range of the theme of this photo contest surely attracts the interest from public to participate to this unique event in Pekanbaru, Riau. Please submit your original photo as soon as possible before the deadline. What is the Object of the photograph? Your photograph should be in line with the theme of Geological Nature in Frame. Original photos of geological outcrops, geological scenes/landscape, environment related issues, natural hazards and nature in general are welcomed. What are the categories? This contest is divided into 2 (two) categories: 1. CONVENTIONAL/ANALOG 2. NON-CONVENTIONAL/DIGITAL What do I need to submit? A valid submission will contain the following information: 1. Photograph must be original, authentic, unpublished, not a copy/duplicate from other photographer/resources, and not previously submitted in any other contest 2. Photograph focusing on the theme of Geological Nature in Frame 3. Photograph size is 10 R with negative/positive film for Conventional/Analog category; and digital data (on floppy disc/CD) for Non-Conventional/Digital category 4. Photograph must be printed in photo paper 5. Photographer has to include a brief caption describing the photograph (location, brief geological description, etc) printed on a separate paper or on the back of the photograph 6. Participant can send maximum 3 (three) photos either in Conventional/Analog or Non-Conventional/Digital categories 7. Your personal information, printed on the back of the photograph: * Name * Address * Phone number * E-mail address 8. A completed entry form (attached). Print out this form and mail it to us with your photograph(s) How should I submit my photograph? Submission must be sent by post mail with your photograph(s) to: ANAK AGUNG HENDRA S. PIT IAGI 35 Pekanbaru, Riau Geo-photography Committee Bekasap Asset Management Team Old Main Office A-100 Sumatera Light North Operation PT. Chevron Pacific Indonesia Duri - Riau 28884 Telp : (0765) 824411 If you have any problem or want to confirm your submitting photo, please send your email to [EMAIL PROTECTED] with the subject heading as PIT IAGI 35 Geophotography Contest When is the dead line? All mailed submissions must be received by the committee no later than
RE: [iagi-net-l] Kapan Merapi Meletus ?
Sepertinya rumusnya kelipatan 7 Asal jangan jam 7 nanti malam, kasihan belum sempat evakuasi. Permasalahannya apakah petugas dilapangan (Polisi, TNI dll) tahu tentang kelipatan 7 ini, mungkin sebaiknya kita (IAGI) dengan analisa data yg ada dengan perhitungan akurat dan bisa dipertanggung jawabkan secara Ilmiah bisa memberikan pengarahan / peringatan yg lebih dini untuk menghindarkan banyak korban. Wallahu alam bissowab Yan Indryanto [EMAIL PROTECTED] wrote: Mungkin juga 21 hari lagi ? -Original Message- From: Ukat Sukanta [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, April 20, 2006 7:31 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Kapan Merapi Meletus ? Atau sekitar 14 hari lagi? -Original Message- From: Iman Argakoesoemah [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, April 20, 2006 7:29 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Kapan Merapi Meletus ? Katanya 7 hari lagi . ? -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, April 20, 2006 7:22 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Kapan Merapi Meletus ? Merapi bakalan meletus 10 - 14 hari mendatang demikian sendiko pendito Raja NgaYogyokarto Hadiningrat,Sultan Hamengku Buono Kaping sedoso (demikian di Detik .com.)Apa wedus gembelnya sudah pada lari ya Ism ___ indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - Love cheap thrills? Enjoy PC-to-Phone calls to 30+ countries for just 2¢/min with Yahoo! Messenger with Voice.
[iagi-net-l] Wawancara Radio
Pak Andang, keterangan di radio tadi pagi sangat baik dan informatif. Meskipun saya biasa ndengerin Pak Andang bicara masalah humocky cross stratification, ripple, cross bed, etc Tapi bicara masalah kegunung apian ... ok juga, he he he. - Do you Yahoo!? Yahoo! Small Business - Try our new resources site!
Re: [iagi-net-l] Gn Muria PLTN
Kalau G Muria tidurnya sejak 3000 tahun yang lampau (kalau dalam skala waktu geologi ini baru saja tidur) kemudian dikhawatirkan akan bangun untuk buang air kecil, ya ini bisa juga terjadi. Mungkin dengan kalender SALAM (yg kelipatan 7) bisa membantu untuk mempredik bangunnya ? mungkin tidurnya 7000 tahun kemudian bangun untuk menggeliat ? WallahuAlam, kita hanya bisa berusaha untuk memanfaatkan kekayaan alam yg diberi oleh Yang Maha Kuasa untuk kebaikan dan kepentingan umat. ismail [EMAIL PROTECTED] wrote:Dilereng utara Gn Muria Jateng tepatnya dipinggir pantai desa Bondo Kab.Jepara akan didirikan Pembangkit Listrik Nuklir (PLTN). PLTN ini akan memenuhi listrik di Jawa yang meningkat terus dan diharapkan mengurangi ketergantungan terhadap BBM.( kalau PLTN ini berkapasitas 6000 MW maka kalau 2,5 liter BBM bisa menghasilkan 1kwh, maka berapa juta liter bisa dihemat pertahunnya ).Menurut kepala Batan ( lembaga yg berkompeten dg urusan Nuklir) dikatakan bahwa secara geologis ( bahaya geologis : gempa dan volkanik) tidak ada masalah, mengingat Gn Muria tsb telah tidur alias mati sejak 3000 tahun lalu ( Republika 23 Feb ). Pada waktu presentasi ttg gempa dan Tsunami di Jakarta beberapa waktu lalu pak MT. Zen mengatakan bahwa pada gempa bumi yg harus diwaspadai adanya seismic gap ( Kompas minggu lalu ). Dengan asumsi yg sama apakah mungkin juga di Gn.Api khususnya di Gn.Muria ini juga harus diwaspadai adanya volkanik gap ( seperti halnya di gempa tadi). kalau memang demikian apakah tidak berbahaya kalau mbangun instalasi yg cukup vital dan berbahaya tsb didaerah itu ? mengingat bangunan PLTN yg hanya bocor dikit saja, bisa membahayakan apa saja , bahkan bisa bertahun tahun dampaknya belum hilang.Disisi lain tidurnya Gn,Muria ini sudah lama, mungkin waktunya bangun sudah dekat.(paling tdk bangun sebentar untuk buang air kecil. ... barang kali ) Mungkin ada yg bisa beri pencerahan.. Ism - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - Do you Yahoo!? Yahoo! Mail - Helps protect you from nasty viruses.
Re: [iagi-net-l] Fwd: Bandung: 8 tewas, 139 hilang tertimbun longsoran sampah
Mungkin bencana ini dapat di prediksi sebelumnya kalau ada ahli geologi teknik atau Geologi tata lingkungan yang konsen dengan tempat2 rawan kestabilan lereng nya, sehingga apabila menurut perhitungan sudah mencapai titik bahaya, maka sebagai geologist kita bisa memberikan warning atau langsung disosialisasikan kepada pemerintah yang bertanggung jawab dan masyarakat yg akan terkena dampaknya. Sehingga bencana / korban yang tidak dapat dihindari dapat di minimalisasi. Memang mungkin idealnya apabila sudah memilih sebagai geologist sebagai jalan hidup tentunya proses2 alam, gejala dan akibatnya sudah menyatu mendarah daging, sehingga ilmunya dapat bermanfaat bagi kantor tempat bekerja, keluarga dan masyarakat sekitarnya. (bukankah peta kestabilan lereng biasanya sudah ada ?, ... mungkin perlu di update kembali) Wassalam Nataniel Mangiwa [EMAIL PROTECTED] wrote: Satu lagi bencana alam yang merenggut nyawa.. -- Forwarded message -- From: radityo djadjoeri Date: Mon, 21 Feb 2005 04:13:32 -0800 (PST) Subject: Bandung: 8 tewas, 139 hilang tertimbun longsoran sampah To: [EMAIL PROTECTED] Bandung: 8 tewas, 139 hilang tertimbun longsoran sampah Belum usai Indonesia menangisi korban tsunami dan serentetan gempa, banjir, dan tanah longsor, kini wilayah Bandung tertimpa derita. Banjir yang kemarin menggenangi sebagian wilayah Kabupaten Bandung belum juga surut, pada hari ini terjadi bencana longsor di TPA Cirendeu, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung. Baru diketahui delapan orang yang meninggal dunia dan semuanya tergusur longsor saat tertidur lelap, kata kepala Kesbang Kabupaten Bandung, Endin Hendradin, kepada wartawan Sinar Harapan. Akibat longsoran ini, sebanyak 139 orang dikabarkan hilang. Menurut keterangan warga setempat, kejadian longsor ini terjadi saat hujan turun dengan sangat lebat, tiba-tiba terdengar ledakan dari arah Gunung Leutik, dan kemudian diikuti dengan terjadinya longsor yang menimpa tiga kampung yang berada di sekitar gunung itu. Sementara evakuasi mulai pukul 10.00 WIB dilakukan dengan menggunakan alat berat. Longsoran tersebut terjadi dari bukit yang digunakan TPA milik Kota Bandung yang selama ini dipermasalahkan oleh warga. Untuk berita selengkapnya, klik: www.sinarharapan.co.id - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com
[iagi-net-l] Geoscientist Indonesia di LN
Akur Pak Taufik, saya ikut bersyukur dengan mengalirnya Geoscientist kita ke LN (MY wherever ..) berarti geoscientist kita sudah diakui di negara tersebut, syukur2 nanti mulai mengalir juga ke Australia, US. Sebetulnya banyak juga selain geoscientist yg bekerja di LN misal rekan2 yang di western-geco, dll yang cukup diakui sebagai expat di LN. Dan menurut saya ini fenomena normal, cari makan bisa di sana atau di sini. Toh tidak ada larangan dari Pemerintah / BPMIGAS, saya kira BPMIGAS tidak perlu panik, tapi mendata itu memang perlu sebab untuk selalu mengingatkan kepada WNI yg bekerja di LN untuk selalu di bekali surat2 yg jelas agar tidak terjadi kasus spt TKI (tapi TKI kan lain, karena tidak naker tidak terlatih). Dan kita tidak perlu takut dengan kehilangan tenaga senior yang handal, karena saya lihat potensi adik junior yang baru lulus kemudian bekerja di beberapa company kemampuan mereka sangat baik karena juga banyak dibekali keahlian computer / geoscience software yg sangat baik, tapi memang untuk feel mereka masih kurang tapi ya gak apa2 bisa latihan. 43 Geoscientist bekerja di MY, saya kira masih wajar saja, malahan saya berharap bisa lebih dari 100, karena bayangin aja dalam 1 tahun Fakultas Geologi di Indonesia meluluskan berapa ratus orang tuh, sedangkan daya tampung di dalam negri ? ... tapi saya nggak bermaksud ..lumayan ngurangi saingan... ..hiks Taufik Manan [EMAIL PROTECTED] wrote: Date: Tue, 15 Feb 2005 22:29:46 -0800 (PST) From: Taufik Manan To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Formasi PP-IAGI 2005 - Perubahan Pengurus Folks, Kelihatannya berita di subject dan isi sudah berbeda. Mungkin subject-nya perlu diganti. Menurut saya tidak ada salahnya untuk go internasional baik bekerja di perusahaan luar negri atau dikirim tugas keluar negri. Apalagi dengan semakin globalnya karir dan dunia usaha. Tinggal sekarang ilmu dan pengalaman kita diasah untuk bersaing di level internasional dengan tenaga kerja dari negara lain. Bila sudah banyak tenaga intelektual dan profesional kita yang bekerja di luar negri, ini akan membantu mengharumkan nama Indonesia, yang sempat tercemar atas kasus TKI (Ilegal) di Malaysia. Sampai sekarang ini, belum ada kasus antara pekerja (GG) kita dengan majikannya (Petronas, Murphy, dll) dan semoga tidak ada masalah selamanya. Juga tidak perlu dibatasi pekerja kita yang mau bekerja di luar negri karena itu hak asasi mereka sebagai profesional. Ini juga akan membuka lowongan kerja baru bagi mereka yang fresh graduate untuk menggantikan posisi seniornya yang kerja di luar negri. Jadi BP Migas tidak perlu khawatir dan justru bangga atas prestasi profesional Indonesia di luar negri. Namun perlu juga dibuat statistiknya. Memang benar juga pribahasa, Hujan emas di negri orang dan hujan batu di negri sendiri serta Rumput tetangga lebih hijau (makmur) dibandingkan rumput pekerangan rumah sendiri. Demikian sekedar urun rembuk dan salam. Taufik Manan --- [EMAIL PROTECTED] wrote: saya kurang setuju dengan kakangmas Oki...karena pada kenyataannya sekarang sulit mencari tenaga GG senior (10 thn) yang qualified di market. Kebanyakan sudah pindah ke luar (terutama Petronas) atau masih tinggal di oil co di Indonesia (dan membajaknya susah)..saya justru merasa khawatir dengan fenomena ini, karena bukan hanya masalah jumlah saja, tetapi percepatan perpindahan tenaga GG ke luar makin deras dalam 2 tahun terakhir ini.at least, harusnya BP Migas mulai khawatir dan memikirkan solusinya.. Musakti, Oki antos.com cc: Subject: RE: [iagi-net-l] Formasi PP-IAGI 2005 - 02/16/2005 Perubahan Pengurus 11:52 AM Please respond to iagi-net Wah, luar biasa... Saya baru ngeh bahwa Petronas di KL menampung 34(?)tenaga geologist Indonesia... Ini mah lebih banyak ketimbang mayoritas perusahaan minyak dalam negeri. Brain drain? Saya bilang sih belum ...at least belum sampai tahap mengkhawatirkan. Saya lebih melihatnya sebagai suatu fenomena diaspora kecil-kecilan ala Indonesia. Masih belum ada apa-apanya dibanding diaspora China, India, Vietnam, Filipina bahkan Srilangka. Oki -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, 16 February 2005 11:34 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Formasi PP-IAGI 2005 - Perubahan Pengurus adi dan rekan2. terus terang saya merasa takjub dengan list gg yang ada di kl. ini sudah bukan main-main (42 orang - pak budiman siboro tertulis twice, diskon dua orang buat yg s3) gg sudah hengkang ke malaysia untuk 2 companies saja. bandingkan dengan di indonesia yang mempunyai 76 oil company (yg terdaftar jadi member ipa). and the list seems keep growing by the look of it. dan ini belum menghitung magnet lain di middle east. untuk carigali saja, ada 31 gg indonesia, dari total sekitar 200 orang maka secara
[iagi-net-l] Krakatau
Akur Pak Awang saya ganti Krakatau saja, terimakasih. Sebetulnya kuliah dulu juga dapet tapi karena sudah 18 th tidak di asah jadi lupa semua, saya jadi ingat waktu itu Alm Pak Muzil dosen saya. Saya sedang berpikir juga apakah komposisi magma yg asam - basa itu mempengaruhi baik buruknya jenis minyak, karena temperatur pematangan saya kira juga dipengaruhi oleh magma. soalnya mie rebus yang dimasak pakai arang akan lain rasanya kalau dimasak dengan kompor gas, saya lebih suka yang pakai arang. Terima kasih. Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Sebaiknya kita gunakan saja Krakatau daripada Krakatoa karena Krakatoa adalah salah tafsir kode telegraf pertama saat berita letusan Krakatau dikirim ke Inggris (untuk pertama kalinya itulah dirasakan pentingnya penemuan telegraf, berita cepat tersebar, walau masih salah-salah, maklum baru saja ditemukan). Magma yang asam akan lebih kuat dibanding yang basa sebab magma asam sering membeku di jalan menyumbat lubang kepundan, sehingga bila tekanan gas sudah cukup kuat, sumbat magmatis akan ditekan dilempar ke atas menjadi letusan tipe Perret yang katastrofik. Magma basa, kan meleleh efusiv saja menjadi shield volcano tanpa letusan yang paroxysmal. Antara magma granitik atau riolitik, kan sama saja, riolitik produk lelehannya, kalau dengan dasit yang merupakan lelehan andesit, mestinya lebih kuat yang riolitik sebab dasit intermediate saja in composition. Saya senang menggunakan referensi dari Kuno (1976) : Volcanoes and volcanic rocks. Komprehensif dan jelas tidak kuno, atau yang lebih tua lagi tapi masih banyak diacu orang : Rittmann (1962) : Volcanoes and their activity. Dua referensi ini termasuk yang banyak diacu publikasi2 yang lebih baru. Yang semi populer ada juga, tulisan dua volcanologist Hawaii, enak diikuti, maaf saya lupa penulisnya, saya pernah pinjam di British Council Library, mereka terkenal, tetapi dua penulis ini (suami isteri) tewas diterkam lava Kilauea... Tetapi masalah komposisi magma dan intensitas erupsi adalah hal biasa jadi bisa ditemukan di buku manapun. Buku tulisan Pak Muzil Alzwar (alm.) dan dua rekannya pun (Pengantar Dasar Ilmu Gunungapi, Nova-Bandung 1988), bagus diikuti dan rasanya baru satu itu textbook volkanologi karya. Saya sih berharap Pak Tikno Bronto atau Mas Atje Purbawinata atau Pak Adjat Sudrajat atau Pak MT Zen menulis textbook volkanologi juga... Menarik mengikuti evolusi komposisi magmatik Krakatau dengan intensitas letusannya. Refrensi tentang ini bisa ditemukan di van Bemmelen (1949), de Neve (1981), Verbeek (1885) atau Stehn (1929). Semua buku ini bisa ditemui di perpus GRDC Bandung cari di katalog pengarang. Sebenarnya Krakatau punya tiga siklus utama erupsinya. Siklus pertama yang membuat Pulau Rakata : ini magma basaltik, siklus kedua yang membuat Perbuwatan dan Danan, ini magma andesitik, siklus ketiga : ini yang menghancurkan Rakata dan sekitarnya via erupsi 1883, dan ini magmanya asam riolitik, terbukti dari begitu banyaknya pumis yang dilontarkan. Perubahan komposisi magmatis ini mencerminkan proses diferensiasi magma di magma chamber-nya. Mewaspadai bahwa letusan akan hebat bila magma mengasam, maka abu volkanik (ejecta) Anak Krakatau rutin dicek komposisinya. Tahun 1960 ada peningkatan pasti menuju semakin asam, tapi katanya, gak perlu terlalu waspada sampai ejectanya menjadi riolitik, bila sudah begitu : volcanic alarming berbunyi.! Saat letusan 1883, % SiO2 pumisnya 70 %, tahun 1980 masih sekitar 52 %, ia meningkat terus memang menuju asam, tapi sekarang masih di batas basal-andesit. Saat letusan 1930 (Anak Krakatau) ia punya komposisi 62 % SiO2, lalu turun lagi. Kelihatannya masih aman beberapa puluh tahun ke depan, riolitik masih jauh. Ah...tapi itu kalau belajar dari plotting data historis dan semua dianggap linier. Kalau tidak... hm...siapa yang tahu dengan pasti Mother Earth bekerja ? Makanya, cek saja terus dengan rutin. Dan kita lihat... Salam, awang Iwan Nugraha wrote: Pak Awang, jadi kalau komposisi magma yang ryolitik, akan mempengaruhi kekuatan letusan ?, letusan apa yang paling kuat Pak ? granitik, dasitik atau yg lainnya. Mohon referensi buku apa yg bisa saya baca mengenai komposisi magma yg mempengaruhi kekuatan letusan. Trima kasih - Do you Yahoo!? Yahoo! Search presents - Jib Jab's 'Second Term' - Do you Yahoo!? Yahoo! Search presents - Jib Jab's 'Second Term' - Do you Yahoo!? Yahoo! Search presents - Jib Jab's 'Second Term'
[iagi-net-l] IAGI sebagai Asosiasi
Saya dapat forward dari teman. Yang jadi sedikit agak heran kok IAGI di sebut sebagai Pelaku bisnis tambang ? Mohon maaf kalau sudah di bicarakan. NB : Pak Awang trimakasih pencerahan mengenai vulkanologi komposisi magma. -Original Message- From: Pokja Ornop PA-PSDA Date: Monday, January 31, 2005 6:57 PM Subject: [psda] MOHON DUKUNGAN SEGERA: SURAT PENOLAKAN RUU PERTAMBANGAN MINERAL BATUBARA From: [EMAIL PROTECTED] Subject: MOHON DUKUNGAN SEGERA: SURAT PENOLAKAN RUU PERTAMBANGAN MINERAL BATUBARA Kawan-kawan, Saat ini Pemerintah (departemen ESDM) sedang menyiapkan draft Rancangan Undang-undang Pertambangan Mineral dan batu-bara (RUU PMB). Pembahasan draft RUU PMB, dulunya bernama RUU Pertambangan, sempat terhenti selama hampir 4 (empat) tahun tanpa alasan yang jelas. Pada akhir Desember 2004, pemerintah tiba-tiba mengagendakan penyusunan RUU ini. Lucunya, RUU PMB disusun bersama para pelaku bisnis tambang seperti Asosiasi Pertambangan Indonesia (IMA), IAGI, Aspindo, APBI, dan Perhapi yang seharusnya menjadi sasaran peraturan ini. Artinya, pemerintah justru memfasilitasi pelaku bisnis MENYUSUN PERATURAN UNTUK MEREKA SENDIRI. Ironisnya, ruang untuk partisipasi publik mengkritisi RUU PMB tak pernah disediakan. Rakyat yang selalu menjadi korban dampak operasi tambang tidak dilibatkan. RUU ini sangat KERING PARTISIPASI PUBLIK dan sangat eksploitatif sehingga MENGANCAM KESELAMATAN RAKYAT DAN LINGKUNGAN. Sekretariat Jatam telah mengirim surat penolakan RUU PMB kepada instansi terkait. Kami mengajak kawan-kawan ikut serta membendung laju RUU tersebut dengan ikut menandatangani surat ini. Cantumkan nama dan lembaga anda di bagian akhir surat di bawah ini, kemudian reply dan forward kepada kawan yang belum menerima. Waktu yang ada sangat mendesak, kita BERPACU DENGAN WAKTU karena ESDM segera memasukkan draft RUU tersebut ke DPR. Berikan Dukungan Anda, Gagalkan Pembahasan RUU PMB yang akan melemahkan kekuatan rakyat melawan ancaman industri perusak seperti pertambangan. Sebarkan Surat Penolakan ini dengan mem-forward kepada kawan-kawan lain. Terimakasih. Salam lestari, Adi Widyanto * (cantumkan nama lembaga anda di akhir surat berikut) Kepada Yth. 1. Bapak Agusman Efendi, Ketua Komisi VII DPR RI 2. Bapak Ginanjar Kartasasmita, Ketua DPD DPR RI 3. Bapak Purnomo Yusgiantoro, Menteri ESDM RI 4. Bapak Rahmat Witoelar, Menteri Negara Lingkungan Hidup RI 5. Bapak MS Kaban, Menteri Kehutanan RI 6. Bapak Freddy Numberi, Menteri Kelautan dan Perikanan RI 7. Bapak Hamid Awaludin, Menteri Hukum dan HAM RI Dengan Hormat, Bersama surat ini, kami ingin menyampaikan keprihatinan yang mendalam terhadap Rancangan Undang-Undang tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (RUU PMB) yang baru saja diusulkan oleh Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Kami mengamati proses penyusunan RUU PMB ini dilakukan dengan cara yang tertutup dan tidak transparan, bahkan bisa dibilang tanpa melalui konsultasi publik sedikitpun. Tidak adanya ruang yang sengaja diciptakan agar publik berpartisipasi dalam penyusunannya juga terlihat jelas dari subtansi RUU PMB ini yang mengabaikan keselamatan rakyat dan lingkungan. Kami menyadari bahwa UU Pertambangan Umum No. 11 tahun 1967 harus segera direvisi karena isinya merugikan rakyat, negara dan sudah tidak sesuai dengan perkembangan geopolitik dan sosial yang ada. Namun, pemerintah tidak boleh potong kompas menyelesaikan RUU PMB kalau hanya sekedar untuk mengejar target capaian kerja program 100 hari pemerintahan SBY. Jika dipaksakan terjadi, citra pemerintahan SBY-Kalla bukannya semakin membaik dimata publik. sebaliknya, justru bakal memperburuk citra pemerintah karena penyusunan RUU itu lebih banyak mengakomodir kepentingan pelaku bisnis pertambangan. Dari segi proses, tindakan pemerintah (Dep.ESDM) yang terlalu memaksakan untuk menyelesaikan RUU Pertambangan tanpa melalui konsultasi publik itu telah mengabaikan ketentuan UU No. 10/2004 tentang Pembuatan Peraturan Perundang-undangan, khususnya pasal 5 (g) yang mensyaratkan adanya keterbukaan, dan pasal 53 tentang partisipasi masyarakat (lisan atau tertulis) dalam rangka penetapan maupun pembahasan Rancangan Undang-Undang dan Rancangan Perda. Sementara itu, jika memperhatikan substansinya, tidak ada perubahan paradigma dan perubahan mendasar jika dibanding RUU sebelumnya (draft versi tahun 2001), semangatnya masih eksploitatif dan sangat sektoral. Beberapa hal yang menjadi perhatian kami diantaranya : 1. Konsideran RUU seharusnya mencantumkan Tap MPR No IX tahun 2001 tentang Pembaruan Agraria dan Pengelolaan SDA yang menyebutkan pentingnya melakukan kaji ulang yang komprehensif, harmonisasi peraturan perundang-undangan, penyelesaian konflik serta mandat pemulihan ekosistem. Serta mencantumkan Tap MPR No. VI tahun 2002 tentang Rekomendasi Atas Laporan Pelaksanaan Putusan MPR RI oleh Presiden, DPR, DPA, BPK, MA yang isinya
[iagi-net-l] IAGI sebagai Asosiasi
Saya dapat forward dari teman. Yang jadi sedikit agak heran kok IAGI di sebut sebagai Pelaku bisnis tambang ? Mohon maaf kalau sudah di bicarakan. NB : Pak Awang trimakasih pencerahan mengenai vulkanologi komposisi magma. -Original Message- From: Pokja Ornop PA-PSDA Date: Monday, January 31, 2005 6:57 PM Subject: [psda] MOHON DUKUNGAN SEGERA: SURAT PENOLAKAN RUU PERTAMBANGAN MINERAL BATUBARA From: [EMAIL PROTECTED] Subject: MOHON DUKUNGAN SEGERA: SURAT PENOLAKAN RUU PERTAMBANGAN MINERAL BATUBARA Kawan-kawan, Saat ini Pemerintah (departemen ESDM) sedang menyiapkan draft Rancangan Undang-undang Pertambangan Mineral dan batu-bara (RUU PMB). Pembahasan draft RUU PMB, dulunya bernama RUU Pertambangan, sempat terhenti selama hampir 4 (empat) tahun tanpa alasan yang jelas. Pada akhir Desember 2004, pemerintah tiba-tiba mengagendakan penyusunan RUU ini. Lucunya, RUU PMB disusun bersama para pelaku bisnis tambang seperti Asosiasi Pertambangan Indonesia (IMA), IAGI, Aspindo, APBI, dan Perhapi yang seharusnya menjadi sasaran peraturan ini. Artinya, pemerintah justru memfasilitasi pelaku bisnis MENYUSUN PERATURAN UNTUK MEREKA SENDIRI. Ironisnya, ruang untuk partisipasi publik mengkritisi RUU PMB tak pernah disediakan. Rakyat yang selalu menjadi korban dampak operasi tambang tidak dilibatkan. RUU ini sangat KERING PARTISIPASI PUBLIK dan sangat eksploitatif sehingga MENGANCAM KESELAMATAN RAKYAT DAN LINGKUNGAN. Sekretariat Jatam telah mengirim surat penolakan RUU PMB kepada instansi terkait. Kami mengajak kawan-kawan ikut serta membendung laju RUU tersebut dengan ikut menandatangani surat ini. Cantumkan nama dan lembaga anda di bagian akhir surat di bawah ini, kemudian reply dan forward kepada kawan yang belum menerima. Waktu yang ada sangat mendesak, kita BERPACU DENGAN WAKTU karena ESDM segera memasukkan draft RUU tersebut ke DPR. Berikan Dukungan Anda, Gagalkan Pembahasan RUU PMB yang akan melemahkan kekuatan rakyat melawan ancaman industri perusak seperti pertambangan. Sebarkan Surat Penolakan ini dengan mem-forward kepada kawan-kawan lain. Terimakasih. Salam lestari, Adi Widyanto * (cantumkan nama lembaga anda di akhir surat berikut) Kepada Yth. 1. Bapak Agusman Efendi, Ketua Komisi VII DPR RI 2. Bapak Ginanjar Kartasasmita, Ketua DPD DPR RI 3. Bapak Purnomo Yusgiantoro, Menteri ESDM RI 4. Bapak Rahmat Witoelar, Menteri Negara Lingkungan Hidup RI 5. Bapak MS Kaban, Menteri Kehutanan RI 6. Bapak Freddy Numberi, Menteri Kelautan dan Perikanan RI 7. Bapak Hamid Awaludin, Menteri Hukum dan HAM RI Dengan Hormat, Bersama surat ini, kami ingin menyampaikan keprihatinan yang mendalam terhadap Rancangan Undang-Undang tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (RUU PMB) yang baru saja diusulkan oleh Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Kami mengamati proses penyusunan RUU PMB ini dilakukan dengan cara yang tertutup dan tidak transparan, bahkan bisa dibilang tanpa melalui konsultasi publik sedikitpun. Tidak adanya ruang yang sengaja diciptakan agar publik berpartisipasi dalam penyusunannya juga terlihat jelas dari subtansi RUU PMB ini yang mengabaikan keselamatan rakyat dan lingkungan. Kami menyadari bahwa UU Pertambangan Umum No. 11 tahun 1967 harus segera direvisi karena isinya merugikan rakyat, negara dan sudah tidak sesuai dengan perkembangan geopolitik dan sosial yang ada. Namun, pemerintah tidak boleh potong kompas menyelesaikan RUU PMB kalau hanya sekedar untuk mengejar target capaian kerja program 100 hari pemerintahan SBY. Jika dipaksakan terjadi, citra pemerintahan SBY-Kalla bukannya semakin membaik dimata publik. sebaliknya, justru bakal memperburuk citra pemerintah karena penyusunan RUU itu lebih banyak mengakomodir kepentingan pelaku bisnis pertambangan. Dari segi proses, tindakan pemerintah (Dep.ESDM) yang terlalu memaksakan untuk menyelesaikan RUU Pertambangan tanpa melalui konsultasi publik itu telah mengabaikan ketentuan UU No. 10/2004 tentang Pembuatan Peraturan Perundang-undangan, khususnya pasal 5 (g) yang mensyaratkan adanya keterbukaan, dan pasal 53 tentang partisipasi masyarakat (lisan atau tertulis) dalam rangka penetapan maupun pembahasan Rancangan Undang-Undang dan Rancangan Perda. Sementara itu, jika memperhatikan substansinya, tidak ada perubahan paradigma dan perubahan mendasar jika dibanding RUU sebelumnya (draft versi tahun 2001), semangatnya masih eksploitatif dan sangat sektoral. Beberapa hal yang menjadi perhatian kami diantaranya : 1. Konsideran RUU seharusnya mencantumkan Tap MPR No IX tahun 2001 tentang Pembaruan Agraria dan Pengelolaan SDA yang menyebutkan pentingnya melakukan kaji ulang yang komprehensif, harmonisasi peraturan perundang-undangan, penyelesaian konflik serta mandat pemulihan ekosistem. Serta mencantumkan Tap MPR No. VI tahun 2002 tentang Rekomendasi Atas Laporan Pelaksanaan Putusan MPR RI oleh Presiden, DPR, DPA, BPK, MA yang isinya
[iagi-net-l] Krakatoa
Pak Awang, jadi kalau komposisi magma yang ryolitik, akan mempengaruhi kekuatan letusan ?, letusan apa yang paling kuat Pak ? granitik, dasitik atau yg lainnya. Mohon referensi buku apa yg bisa saya baca mengenai komposisi magma yg mempengaruhi kekuatan letusan. Trima kasih - Do you Yahoo!? Yahoo! Search presents - Jib Jab's 'Second Term'
Re: [iagi-net-l] mengapa hanya di Indonesia ?
Pagi ini ada gempa di Palu berkekuatan 6,2 SR, menurut info BMG dari hasil wawancara oleh PRO 2 karena ada pergerakan dari sesar Palukoro. Gempa cukup membuat panik sehingga banyak penduduk yang lari ke arah bukit2. Mungkin ada teori2 yang menunjang mengenai aktiv nya sesar ini ?, dan apakah sesar ini sampai ke Kaltim ? - Do you Yahoo!? All your favorites on one personal page Try My Yahoo!
Re: [iagi-net-l] Gempa di Palu
Maaf subyek belum dirubah maka subyek kami beri judul Gempa di Palu. Info dari BMG mengenai gempa di Palu oleh Bp. Suwarjono Kabid Gempa Bumi BMG Iwan Nugraha [EMAIL PROTECTED] wrote: Pagi ini ada gempa di Palu berkekuatan 6,2 SR, menurut info BMG dari hasil wawancara oleh PRO 2 karena ada pergerakan dari sesar Palukoro. Gempa cukup membuat panik sehingga banyak penduduk yang lari ke arah bukit2. Mungkin ada teori2 yang menunjang mengenai aktiv nya sesar ini ?, dan apakah sesar ini sampai ke Kaltim ? - Do you Yahoo!? All your favorites on one personal page Try My Yahoo! - Do you Yahoo!? Yahoo! Search presents - Jib Jab's 'Second Term'
Re: [iagi-net-l] Danau Toba: sleeping giant Volcano ????? ===June 2005 ??????
Perlu penelitian yang mendalam agar tidak menjadikan kepanikan bagi orang awam dan yang salah menginterpretasikan. Mungkin ada yang harus rela meluangkan waktunya untuk sedikit konsentrasi pada permasalahan geotektonik di Sumatra ini beserta akibat yg akan ditimbulkannnya. Apabila memang akan menimbulkan bencana bisa disosialisasikan dengan sebaik-baiknya sehingga korban bisa diminimalisasi, tapi terhindar dari kepanikan. Franciscus Sinartio [EMAIL PROTECTED] wrote: Sudah lebih dari 2500 gempa sejak 26 des 2004 yang terjadi di sekitar Sumatra terutama di NW Sumatra. Apakah kegiatan ini adalah kegiatan cooling down setelah pergeseran yang besar. Atau memang kondisinya (apa pun yang aktif sekarang) masih perlu pressure release yang besar. salah satu sistem yang bisa ter trigger oleh gempa 26 des 2004 tsb adalah sesar Sumatra, dan bertambah aktif nya volcanic arc. ini ada artikel ttg collapse caldera-danau Toba, yang katanya potential volumenya, sangat besar. ada artikel lainnya yang katanya ada kemungkinan meledak di June 2005. (catatan utk Pak Maryanto, artikel ini di posting juga oleh seorang pengarang buku ulasan ttg Nostradamus yang juga percaya akan magic number 7) fbs nb: siapa yang mau hasil download yang ada gambarnya (satelit image kartun) bisa saya kirimkan lewat japri aja karena kebesaran. === Sleeping Giant Super Volcano TOBA Just NW Of Sumatra From Harry Mason [EMAIL PROTECTED] 1-2-5 Hi Jeff, See the article below - this is the sort of beast that may be brewing under the newly-active MAJOR seismic zone NW of Sumatra. TOBA lies just inland from the 9.0 Richter tsunamis-forming earthquake epicentre - on a previously created NW trending fault harmonic - located onshore within the NW Sumatra Island Arc During an explosive mega-erruption some 75,000 years ago, TOBA is thought to have nearly taken out the entire human race. Krakatoa was a baby's baby in comparison !!! For more information on TOBA see http://www.victorynewsmagazine.com/ and http://volcano.und. For a detailed geological and geophysical analysis of TOBA see http://ees2.geo.rpi.edu/ (catatan: yang ini di karang oleh orang Indon dkk) I am indebted to anthropologist Sandra Belanger of San Francisco for the data sources re TOBA. The NW Sumatra seismic event is still in progress (Monday 3-01-05) with regular periodic 5.0-6.5 richter quakes and thousands of smaller tremblors largely focussed within the proto NNW trending Andaman-Nicobar-Sumatra Island Arc. This remains a HIGHLY-DANGEROUS situation and will remain so for many months. The lack of regular press alerts on this scenario is disturbing. The public need to know the potential dangers involved AND what to do in case of an alert. Best Regards, Harry Mason Here is a full article on TOBA from the BBC ... http://www.bbc.co.uk/ Toba, Sumatra, Indonesia Landsat image of Toba caldera. Image courtesy of the Landsat Pathfinder Project. Toba caldera produced the largest eruption in the last 2 million years. The caldera is 18 x 60 miles (30 by 100 km) and has a total relief of 5,100 feet (1700 m). The caldera probably formed in stages. Large eruptions occurred 840,000, about 700,000, and 75,000 years ago. The eruption 75,000 years ago produced the Young Toba Tuff. The Young Toba Tuff was erupted from ring fractures that surround most or all of the present-day lake. Map of the Toba caldera from Knight and others (1986). Samosir Island and the Uluan Peninsula are parts of one or two resurgent domes. Lake sediments on Samosir indicate at least 1,350 feet (450 m) of uplift. Pusukbukit, a small stratovolcano along the west margin of the caldera, formed after the eruption 75,000 years ago. There are active solfataras on the north side of the volcano. Lake Toba - view of the crater lake. Photographers A.M. K.D.Hollitzer. Copyright 1996. Comparison of volumes produced by some of the greatest volcanic eruptions. The Young Toba Tuff has an estimated volume of 2,800 cubic kilometers (km) and was erupted about 74,000 years ago. The Huckleberry Ridge Tuff, erupted at Yellowstone 2.2 million years ago, has a volume of 2,500 cubic km. The Lava Creek Tuff, erupted at Yellowstone 600,000 years ago, has a volume of 1,000 cubic km. The May 1980 eruption of Mount St. Helens produced 1 cubic km of ash. Not shown is the Fish Canyon Tuff of the San Juan Mountains of Colorado. The Fish Canyon Tuff was erupted 27.8 million years ago and has an estimated volume of 3,000 cubic km. The volume of the youngest eruption is estimated at 2,800 cubic km, making the eruption the largest in the Quaternary. Pyroclastic flows covered an area of at least 20,000 square km. Up to 1200 feet (400 m) of Young Toba Tuff is exposed in the walls of the caldera. On Samosir Island the tuff is more than 1800 feet (600 m) thick. Ash fall from the eruption covers an area of at least 4 million