Re: [iagi-net-l] Re: BP Migas Siap Klarifikasi Soal Cost Recovery kepada BPK

2007-07-27 Terurut Topik Leo Anis
Masalah uncertainty sebenarnya masalah yg. ada di mana2. Sebenarnya tdk. 
terlalu sulit utk. mencoba mengurangi uncertainty ini dengan cara 
memberikan input data yg. lebih bagus, lebih akurat shg. tdk. GIGO. Hanya 
masalahnya, data2 yg. sgt. diperlukan utk. kepentingan studi tdk. selalu 
ada pdhal kita harus come up with something quantitative. Jadi faktor utama 
yg. mempengaruhi uncertainty adalah input datanya selain ada faktor2 yg. lain.


Leo Anis

At 01:14 PM 7/27/2007, you wrote:

Wah bapak bapak. calm down
Pada dasarnya nggak ada orang yang ngebor main sikat aja, dan lagi jangan
memandang enteng BPMigas dong sebagai lembaga pengawas,
Kalau perencanaan pengeboran berikut biayanya belum matang, mana mau
BPMigas mengeluarkan ijin ngebor.

Kesadaran pada teknologi tentu juga sudah dipertimbangkan, tapi teknologi
juga punya uncertainty yang kadang terlalu besar untuk digunakan secara
quantitative.
Contohnya pemasangan gravel pack, kalau study (geomechanic) memberikan
range uncertainty cukup besar bagaimana ?. Pada tempat yang udah jelas
jelas akan bermasalah OKlah kita pasang gravel pack, tapi ditempat yang
'sedikit' berpotensi sand rontok  mau dipasangi gravel pack  atau tidak
nih, kalau dipasang jangan jangan tidak perlu (dan harganya  jutaan dollar,
bikin sakit hati), kalau nggak dipasang  nanti sumur seharga 30 juta dollar
bisa tersumbat (lebih mahal lagi kan). Cuma sejarah yang akan membuktikan
nanti, setelah produksi berlangsung beberapa saat dan dengan pembelajaran
inilah kemudian perencanaan bisa lebih baik.

Kejadian seperti ini berlaku pada setiap step perencanaan, apakah itu soal
mudloss prevention, shallow hazard prevention. Kebanyakan hasil study akan
memberikan gambaran qualitative dengan range uncertainty tertentu, karena
data yang dipakai terbatas (kita kan bukan Ontoseno), jadi tetep harus jaga
jaga, dan jaga jaga ada biayanya apa lagi kalau jaga jaganya meleset


Sebagai orang asset pernah kuping jadi merah waktu sebus sama 'tentara
bayaran' diperjalanan pulang dari well yang bermasalah, kebetulan tentara
bayarannya bule sok tau. 'Siapa sih ini yang bikin rencana, kok wellnya
sulit banget sih, ya terang aja jadi bermasalah, dasar orang perancis'
terdengar celetukan . Belum tau dia diasset kita banyak orang lokal yang
kerja dan banyak well well yang didesain untuk  mengemban shopping list
yang panjang, biar hemat dan multiguna, kalau well kayak begini sukses
dianggap biasa aja, tapi kalau bermasalah baru ribut.





 Leo Anis
 [EMAIL PROTECTED]
 field.slb.com To
   iagi-net@iagi.or.id
 07/27/2007 10:02   cc
 AM
   Subject
   [iagi-net-l] Re: BP Migas Siap
 Please respond to Klarifikasi Soal Cost Recovery
 [EMAIL PROTECTED] kepada BPK
   .id









Untuk masalah2 pengeboran yg. dikemukakan Pak Nataniel,  kuncinya adalah di

perencanaan yg. matang sebelum pengeboran. Teknologi yg. ada sekarang spt.
geomekanik bisa dipakai untuk membantu mengurangi masalah spt. losses,
kick, forced side strack dll.
Cuman masalah awareness thd. teknologi ini yg. belum terlalu kuat. Dan
benar spt. Pak Nataniel bilang, budget bisa over sampai USD 10jt atau
lebih, apalagi kalau offshore deep water??

Leo Anis

At 07:45 AM 7/27/2007, you wrote:
Kalau menurut saya, memang BPMIGAS harus jeli dalam melihat 'tagihan'
dari operator. Kejelian dibutuhkan untuk mampu menganalisa mana yg
memang harus diganti dan mana yg 'mungkin' tidak perlu diganti (Lost
Time due to Human Error?).

Banyak kejadian di rig waktu pengeboran, baik itu development,
deliniasi, atau explo yg seharusnya tidak harus terjadi tapi terjadi.
Dan kalau memang itu tidak ada faktor Human Error di dalamnya ya wajar
saja, tapi kalau ada Human Error dan itu bukan kejadian pertama?
Menurut saya BPMIGAS harus ada adjusment ulang dalam kasus seperti
itu.

Berapa banyak kejadian penanganan masalah yg salah yg merupakan
kontribusi Human Error: sirkulasi berhari-hari, BHA stuck, sidetrack
well, loss/kick dlsb yg jelas itu memperbesar dana operasi dari
pengeboran suatu sumur. Kalau AFE proposed suatu sumur USD20jt and
actual USD 30jt itu sudah berapa selisihnya??

NM
On 7/27/07, yanto salim [EMAIL PROTECTED] wrote:


A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-




This e-mail (including any attached documents) is intended only for the
recipient(s) named above.  It may contain  confidential or legally
privileged information and should not be copied or disclosed to, or
otherwise used by, any  other person. If you are not a named

Re: [iagi-net-l] Re: BP Migas Siap Klarifikasi Soal Cost Recovery kepada BPK

2007-07-26 Terurut Topik Leo Anis
Bukan promosi, cuman mencoba memberi awareness saja he...he...he... gak pa 
pa toh guyon juga, khan Jumat


Leo Anis

At 09:15 AM 7/27/2007, you wrote:

Ini komentar apa mo promosi? 
sori, guyon aja 


On 7/27/07, Leo Anis 
mailto:[EMAIL PROTECTED][EMAIL PROTECTED] wrote:

Untuk masalah2 pengeboran yg. dikemukakan Pak Nataniel,  kuncinya adalah di
perencanaan yg. matang sebelum pengeboran. Teknologi yg. ada sekarang spt.
geomekanik bisa dipakai untuk membantu mengurangi masalah spt. losses,
kick, forced side strack dll.
Cuman masalah awareness thd. teknologi ini yg. belum terlalu kuat. Dan
benar spt. Pak Nataniel bilang, budget bisa over sampai USD 10jt atau
lebih, apalagi kalau offshore deep water??

Leo Anis

At 07:45 AM 7/27/2007, you wrote:
Kalau menurut saya, memang BPMIGAS harus jeli dalam melihat 'tagihan'
dari operator. Kejelian dibutuhkan untuk mampu menganalisa mana yg
memang harus diganti dan mana yg 'mungkin' tidak perlu diganti (Lost
Time due to Human Error?).

Banyak kejadian di rig waktu pengeboran, baik itu development,
deliniasi, atau explo yg seharusnya tidak harus terjadi tapi terjadi.
Dan kalau memang itu tidak ada faktor Human Error di dalamnya ya wajar
saja, tapi kalau ada Human Error dan itu bukan kejadian pertama?
Menurut saya BPMIGAS harus ada adjusment ulang dalam kasus seperti
itu.

Berapa banyak kejadian penanganan masalah yg salah yg merupakan
kontribusi Human Error: sirkulasi berhari-hari, BHA stuck, sidetrack
well, loss/kick dlsb yg jelas itu memperbesar dana operasi dari
pengeboran suatu sumur. Kalau AFE proposed suatu sumur USD20jt and
actual USD 30jt itu sudah berapa selisihnya??

NM


[iagi-net-l] Re: BP Migas Siap Klarifikasi Soal Cost Recovery kepada BPK

2007-07-26 Terurut Topik Leo Anis
Untuk masalah2 pengeboran yg. dikemukakan Pak Nataniel,  kuncinya adalah di 
perencanaan yg. matang sebelum pengeboran. Teknologi yg. ada sekarang spt. 
geomekanik bisa dipakai untuk membantu mengurangi masalah spt. losses, 
kick, forced side strack dll.
Cuman masalah awareness thd. teknologi ini yg. belum terlalu kuat. Dan 
benar spt. Pak Nataniel bilang, budget bisa over sampai USD 10jt atau 
lebih, apalagi kalau offshore deep water??


Leo Anis

At 07:45 AM 7/27/2007, you wrote:

Kalau menurut saya, memang BPMIGAS harus jeli dalam melihat 'tagihan'
dari operator. Kejelian dibutuhkan untuk mampu menganalisa mana yg
memang harus diganti dan mana yg 'mungkin' tidak perlu diganti (Lost
Time due to Human Error?).

Banyak kejadian di rig waktu pengeboran, baik itu development,
deliniasi, atau explo yg seharusnya tidak harus terjadi tapi terjadi.
Dan kalau memang itu tidak ada faktor Human Error di dalamnya ya wajar
saja, tapi kalau ada Human Error dan itu bukan kejadian pertama?
Menurut saya BPMIGAS harus ada adjusment ulang dalam kasus seperti
itu.

Berapa banyak kejadian penanganan masalah yg salah yg merupakan
kontribusi Human Error: sirkulasi berhari-hari, BHA stuck, sidetrack
well, loss/kick dlsb yg jelas itu memperbesar dana operasi dari
pengeboran suatu sumur. Kalau AFE proposed suatu sumur USD20jt and
actual USD 30jt itu sudah berapa selisihnya??

NM
On 7/27/07, yanto salim [EMAIL PROTECTED] wrote:


Kira kira apa ya yang disebut side income bagi perusahaan-perusahaan oil
and gas. Dan effort apa yang kurang dari BPMIGAS dalam control, bidang yang
mana dari dalam contract atau kegiatan se- hari-hari? Tentunya biaya selain
dari biaya expat yang sudah terlalu sering di bahas disini?

Kalau ada revisi budget, kenapa ada penggelembungan biaya kalau secara
operasi memang menuntut demikian atau ada tambahan activitas misalnya
tambahan development well.

Mohon pencerahan,

Salam
Yanto Salim

- Pesan Asli 
Dari: Firman Gea [EMAIL PROTECTED]
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Terkirim: Kamis, 26 Juli, 2007 2:17:57
Topik: RE: [iagi-net-l] detik Finance : BP Migas Siap Klarifikasi Soal Cost
Recovery kepada BPK

Selamat siang,

Artikel yang di submit oleh Pak Nathan ini menarik sekali buat saya.
Bahwa cost recovery adalah mekanisme yang sah dan legal itu telah kita
ketahui. Namun seringnya, luput dari perhatian kita adalah mekanisme
tersebut ternyata (dan memang demikian adanya kita telah maklumi
bersama) membuka kesempatan yang besar bagi perusahaan2 oil  gas untuk
mendapatkan side income (yang sama sekali di luar keuntungan yang mereka
dapatkan dari hasil produksi minyak dan gas itu sendiri) yang jumlahnya
akan membuat kita terperangah. Mengapa saya bilang membuka kesempatan
yang besar karena mekanisme tersebut tidak disertai oleh effort
pengontrolan yang baik dan luar biasa, atau bisa dibilang, sistem
kontrol yang dikerjakan oleh BP MIGAS dan PERTAMINA sangat sangat lemah
dan buruk. Sehingga apa, terjadi penggelembungan anggaran eksplorasi
dan/atau development yang disetujui oleh kedua lembaga tersebut, yang
seharusnya BP MIGAS dan PERTAMINA sudah memiliki tabulasi standar harga
yang berlaku setiap periode (dan tentunya harus selalu di-update).
Kedua, adanya mekanisme Revisi Anggaran saat proyek yang telah disetujui
dan sedang berjalan. Mekanisme ini pun telah membuka lebar kesempatan
penggelembungan kedua kali jumlah yang nantinya akan di-cost recovery,
tentunya dengan segala justifikasi yang disusun oleh perusahaan2 minyak
dan gas tersebut.

Ini adalah masalah perbaikan regulasi. Mekanisme cost recovery bukannya
buruk seburuk-buruknya. Positifnya mungkin membangun iklim investasi
minyak dan gasbumi yang lebih baik di Negara ini. Namun jika mekanisme
ini tidak ditangani secara serius seperti saat ini, rakyat jelas akan
dirugikan, dengan angka kerugian yang sangat menyakitkan. Menurut saya,
mekanisme ini harus diperketat di bagian awalnya. Kontrol harus demikian
kuatnya sehingga tidak ada lubang semilipun untuk terbukanya kesempatan
penggelembungan cost recovery. Untuk itu diperlukan regulasi yang lebih
baik, dan pelaksana regulasi yang memiliki komitmen yang sangat tinggi
untuk melaksanakan regulasi tersebut, demi bangsa dan tanah air.
Otherwise, mungkin ada baiknya jika para petinggi di BP MIGAS dan di
negara ini untuk menghentikan mekanisme cost recovery dan mengganti
dengan mekanisme lainnya, yang saya yakin ada banyak pilihan mekanisme
tersebut, asal kita semua mau bersusah payah untuk berpikir jernih dan
obyektif. Tentunya butuh waktu untuk perubahan, tapi jangan terlalu
lama...

Salam hangat,
Firman Fauzi


-Original Message-
From: Nataniel Mangiwa [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, July 26, 2007 9:26 AM
To: [EMAIL PROTECTED]; iagi-net@iagi.or.id; migas indonesia
Subject: [iagi-net-l] detik Finance : BP Migas Siap Klarifikasi Soal
Cost Recovery kepada BPK

Kamis, 26/07/2007 08:44 WIB
BP Migas Siap Klarifikasi Soal Cost Recovery kepada BPK
Alih Istik Wahyuni - detikfinance

Jakarta

Re: [iagi-net-l] VSP behind casing

2007-05-03 Terurut Topik Leo Anis
Karena VSOP memanfaatkan gelombang akustik, maka kunci utama adalah media 
penjalarannya. Oleh karena itu sinyal akan tertangkap dengan bagus (hampir 
sama jika OH) kalau semennya bagus, artinya casing-semen-formasi jadi satu 
kesatuan dan tdk. ada gap antara casing dan semen dan/atau semen dan formasi.


Bisa diperjelas apa yang dimaksud dengan pernyataan hasilnya setelah 
dikalibrasi? Dikalibrasi dgn. apa? kenapa harus dikalibrasi?


Thanks
Leo Anis

At 04:02 PM 5/3/2007, you wrote:

Mau tanya, kalau ada geophysicist di sini...
Kalau VSP behind casing, bagaimana hasilnya setelah dikalibrasi?  Apakah
memuaskan?


Parvita


Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-




Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] ADB di Metro TV jam 6---diskusi lebih lanjut

2006-06-20 Terurut Topik Leo Anis
Ingin sedikit koreksi, setau saya jika MWFP tidak akan selalu terjadi 
losses, krn. jika drilling overbalance (yg. biasanya selalu dilakukan 
selain drilling underbalance dimana MWFP) MW selalu lebih besar dr. FP 
utk. menghindari fenomena kick. Losses akan terjadi terutama di fractured 
formation/permeable form. jika MW atau ECD lebih besar dr. minimum 
principal stresses (atau frac. openin/closing pressure)


Salam
Leo Anis
At 09:31 PM 6/20/2006, you wrote:

Sorri salah ketik dikit dan nambah.
Loss Mud itu hanyalah MW FP, tetapi bukan berarti FP  HP
MW = Mud Weight
FO = Formation Pressure
HP = hydrostatic pressure.

Yang saya duga terjadi adalah, Ketika masuk di Kujung terjadi loss,
mungkin bukan hilang masuk ke Kujung. Mungkin masuk ke formasi
diatasnya. Ketika loss selalu komplikasi dengan gain karena kolom
lumpur akan berkurang dan yg nendang berikutnya justru dari Kujung.

Kalau melihat air yg keluar, sepertinya air dari Kujung yang bercampur
dengan shale/clas diatasnya yang membentuk lumpur (mud) volkano.

rdp

On 6/20/06, Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote:

On 6/20/06, Andang Bachtiar [EMAIL PROTECTED] wrote:
 OVERPRESSURE). Nah, begitu masuk ke Kujung (presumably) terjadilah Loss
 Circulation. Jadi, Kujungnya sendiri mungkin tidak overpressure.
 Selebihnya: persepsi Fauzan sudah sama dengan maksud saya.

 Salam

 ADB

Sepertinya Pak Andang harus melihat berapa pressure di Kujung 
baru berbicara apakah Kujung OP atau tidak.
Loss Mud itu hanyalah MW FM tetapi bukan berarti FP  HP
(hydrostatic pressure.)
Terminology OP itu dibandingkan dengan HP bukan dengan MW.

Kalau Pak Andang menengok sumur Porong-1. maka pengukuran pressure
dengan RFT di Kujung sudah menunjukkan Formation pressure 15.7 ppg ...
ini jelas overpressure Pak ADB.
Di sumur BD-1/2 anda akan lihat wellhead flowing pressure mencapai
6000pst utk test dikedalaman sekitar 1 feet. Nah karena kita tahu
yg keluar Oil and Gas, tentunya bisa dikira-kira berapa formation
presurenya. Dan disini juga Kujung sudah OP.

Tetapi kalau benar di BP-1 Fm Kujung tidak OP malah ada hal yg aneh,
karena Kujung di Porong-1 dan BP-1 masih satu reef buildup.
.
Kesimpulan Kujung tidak OP ini mungkin karena salahsatu pendapat di
Lapindo karena dengan asumsi gas yang ada di Wunut berasal dari
bocoran Porong-1. Namun pengukuran pressure ini menurutku menunjukkan
Kujung masih OP. Kemungkinann lain adalah dahulunya Kujung Pernah
bocor dengan melihat bukti adanya Paleo Colapse yg digambarkan oleh
Arse di artikelnya di AAPG. Namun kemudian tertutup lagi dan kembali
OP. Saya sendiri belum tahu apakah benar bisa buka-tuptup seperti ini.

salam

rdp



--
How to win the game without breaking the rule -- make the new one !

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006 
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] jakarta gempa

2006-05-12 Terurut Topik Leo Anis

Tul Pakdisini juga terasa cukup keras, krn. saya di Lt. 17 kali yah?

Leo Anis

At 03:21 PM 5/12/2006, you wrote:
baru saja jam 15.19 di Jakarta kerasa ada gempa, apakah yg lain merasa? 
Jangan2 krakatau ikut meradang



pr


-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006 
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



[iagi-net-l] Fwd: Delft Mathematician Simplifies The Search For Oil

2006-01-04 Terurut Topik Leo Anis

Berita tentang Thesis Yogi dr. milis internal

LA




Mathematical research at Delft University of Technology is making it 
easier to look for oil.


Yogi Ahmad Erlangga, who receives his doctorate this month, has developed 
a method of calculation which enables computers to solve a crucial 
equation much faster. In the past, this stumped oil company computers.


Funded by Shell and SenterNovem, Erlangga's research is pure mathematics. 
It all centres on the so-called Helmholtz equation. Solving this is 
important in interpreting the acoustic measurements taken when prospecting 
for oil.


Sound waves are transmitted into the ground and their reflections recorded 
as they return to the earth's surface. Analysis of this data enables 
specialists to locate oil deposits.


In the past, these measurements have been taken two-dimensionally. 
Effectively, the earth was surveyed as a series of flat layers. But the 
oil companies would rather use a faster method involving three-dimensional 
blocks. Until recently, though, their computers were not powerful enough 
to do that. Solving the Helmholtz equation requires huge arithmetical capacity.


As part of his PhD research, Erlangga has succeeded in making the method 
of calculation used to solve the Helmholtz equation a hundred times 
faster. And that finally makes it possible for firms like Shell to use 3D 
calculations when prospecting for oil. So it seems highly likely that oil 
companies will express an interest in exploiting Erlangga's work.


Other applications are also conceivable. This is because the Helmholtz 
equation is used to describe many kinds of wave. Not just acoustic ones, 
as in the oil example, but also electromagnetic waves including visible 
light. It is quite feasible, therefore, that Erlangga's work could be 
applied to lasers ­- in data storage on a Blu-ray Disc, for example ­- or 
to radar measurements in aviation.


Given the responses we have had from industry and foreign universities, 
says Kees Vuik, Erlangga's PhD supervisor, we believe that a 
thirty-year-old problem has been solved in this work.





-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



[iagi-net-l] Fwd: Re: Digital Gas Signs Agreement to Commercialize Breakthrough Oil Shale Technology

2005-12-14 Terurut Topik Leo Anis

Too good to be truesounds like SCAM..

LA



NEW YORK - (BUSINESS WIRE) - Dec. 9, 2005 - Digital Gas, Inc. (OTC Pink 
Sheets:DIGG) announced today that it has signed an agreement to partner 
with a private US-based company (PRIVATCO) that owns the exclusive rights 
to a high temperature fuel cell (HTFC) method which is expected to 
dramatically reduce the cost for oil and gas recovery from a variety of 
unconventional hydrocarbon resources.


The broadly-patented HTFC approach is designed to make it possible to 
economically produce oil and gas from unconventional resources, such as 
oil shale, tar sands, heavy oil deposits, and coal bed methane, while 
producing electricity as a byproduct. Under the terms of the agreement, 
Digital Gas intends to make an equity investment in PRIVATCO, be 
responsible for drilling contract and funding matters on 
PRIVATCO-controlled properties, and will have the right to use the HTFC 
method on properties it acquires independent of PRIVATCO, subject to a 
royalty payment. Digital Gas expects initial HTFC units to be operational 
during 2006.


PRIVATCO is currently accumulating mineral interests in the vast oil 
shale reserves within the Green River Formation of Colorado, Utah and 
Wyoming. Their proprietary HTFC technology will subsequently be deployed 
to produce oil, other hydrocarbon products and electricity for sale into 
North American energy markets. PRIVATCO has already informed Digital Gas 
that on just one property of less than 2,000 acres that it owns the 
mineral rights to, 800 million to 1.1 billion barrels of oil are expected 
to be recoverable.


The environmental benefits of this breakthrough HTFC method are 
compelling when compared to other retorting, strip mining, energy and 
water consuming techniques for unconventional oil recovery. By producing 
oil and other hydrocarbons from a resource in-situ, without significant 
air emissions or water usage, while simultaneously producing green 
electricity, this HTFC technology will be well received by those who seek 
to balance the growing demand for energy with environmentally friendly 
processes.


The contrast between the HTFC and previous geothermic approaches to 
unconventional oil production is clear: the Net Energy Ratio (NER), 
measuring the energy output in comparison to energy supplied, of the HTFC 
approach is superior to other approaches being pursued for unconventional 
oil recovery. For example, the estimated NER of the HTFCs for oil shale 
production is approximately 7 (i.e., 7 units of energy are produced for 
every unit used), whereas the in-situ production approach currently being 
investigated by Shell in the Piceance Creek Basin shale resource is 
claimed to have an NER of 3.7.


A leading national research laboratory of the U.S. Department of Energy 
has reviewed and endorsed PRIVATCO's HTFC approach, and is following 
through on its interest by working to form a partnership with PRIVATCO to 
develop the commercial versions of the HTFC technology. In addition, 
PRIVATCO is currently involved in detailed discussions with several major 
energy industry sector companies interested in using this advanced 
technology for enhanced oil recovery for oil shale, oil sands, coal 
formations, as well as depleted oil fields.


According to PRIVATCO, their HTFC technology will not only be developed 
to liberate oil from shale, a resource estimated to contain two trillion 
oil-equivalent barrels in the US alone (equal to about eighty years of 
world oil supply at current annual consumption rates), but can also be 
developed to allow the major oil-producing companies to take a second 
look at properties now considered to be non-commercial. Depleted oil 
fields in the US and elsewhere still contain more than half of the 
hydrocarbons originally in these fields, because the residual 
hydrocarbons are too viscous to extract with conventional technology.


The HTFC technology can also be developed for application to accelerate 
and enhance recovery of coal bed methane, which has suddenly experienced 
a spurt in interest and production volume because of historically high 
natural gas prices. Digital Gas expects the HTFC system to dramatically 
accelerate production for coal bed methane companies. Since the HTFC 
produces electricity without any air emissions, their deployment will 
create the equivalent of emission free power plants. The electricity 
produced by the HTFC wells can be used to power pumps used in pumping 
water out of coal bed methane fields as well as powering compressors 
required to feed coal bed methane into feeder pipelines. The fuel cells 
produce a very pure carbon dioxide exhaust gas stream that can be either 
sequestered underground or harnessed for industrial or agricultural 
applications, such as the farming centers to be commercialized by a 
Digital Gas subsidiary.


With respect to the Canadian oil  gas market, which Digital Gas intends 
to enter, the HTFC system will allow 

RE: [iagi-net-l] Tanya DST - MDT

2005-12-05 Terurut Topik Leo Anis

Pak Agung dan utk. teman2 lainnya,

Utk. informasi mengenai sonic scanner anda bisa dapat info lebih akurat di 
web site-nya SLB, silahkan login ke www.hub.slb.com dan search for sonic 
scanner.


Utk. masalah biayanya saya tdk. tau persis dan kalau Pak Agung berminat, 
saya akan hubungkan anda dengan orang kami yg. tepat utk. maslah ini.


LA

At 01:44 PM 12/5/2005, you wrote:


Pak Leo,
Apa sih kelebihan si Sonic Scanner ini kalo dibanding kan dengan DSI
Dan kira2 berapa % kelebihan biayanya (dibanding DSI) yang harus dibayar
kalo kita mau pake. Berapa maksimum speed nya?

Thanks
Agung

-Original Message-
From: Leo Anis [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, December 05, 2005 1:12 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Tanya DST - MDT


Pak Paulus,

Boleh tidak kalau saya forwardkan saja artikel ttg. topik ini via japri?

Ini bukan brosur ttp. artikel ilmiah yg. ringan dan cukup mudah diikuti
dan
dipahami..drpd. nanti saya jawab sepotong2, mendingan anda terima
langsung dan baca sendiri sampai puas. Mohon konfirmasi-nya. Besar file
sekitar 592 KB, pdf file.

Untuk sekedar diketahui saja bahwa DSI tool ini sdh. tergolong tool yg.
lama krn. SLB mengeluarkan tool generasi baru dengan nama Sonic Scanner
dan
ini sekali lagi bukan jualan tetapi tool ini dibuat krn. memang ada
kebutuhan di pasar. Krn. seperti diketahui tool sonik ini sendiri
berevolusi mulai dr. tool analog yg. mengeluarkan dt compressional saja,

trus digital sonic tool yg. masih hanya mengeluarkan dt compressional
saja
krn. memang pd. waktu itu kebutuhan-nya hanya terbatas pd. compressional

saja, ada beberapa generasi digital sonic tool saja (yg. terakhir sdh.
mulai pake waveform utk. menurunkan dt compressional-nya, tp. hanya ada
4
waveform), kemudian ada kebutuhan utk. dt shear maka muncul tool Array
Sonic dimana ada 8 waveform dengan monopole source. AS pd. waktu itu
dpt.
menjawab kebutuhan utk. shear sonic data, ttp. kemudian diketahui bahwa
utk. slow formation ( dt compressional  dt mud) tool AS ini tdk. dpt.
mengukur dt shear, maka muncul lah DSI dengan 8 waveform tp. sourcenya
monopole dan dipole jd. tdk. masalah utk. slow formation sekalipun,
sebagai
contoh adalah di salah satu lap. minyak di Sumatera Selatan yg. dt
shear-nya bisa sekitar 1000 us/ft masih bisa diukur.
Yg. menarik utk. dicermati adalah bahwa mula2 output dr. tool sonik ini
hanya dibutuhkan oleh petrophysicist dan geophy./geologist tp. lama2
tool
ini, terutama yg. generasi baru spt. DSI dan Sonic Scanner, diminati
oleh
driller, completion specialist, reservoir eng. krn. kemampuan utk. rock
mechanics-nya. Jd. boleh dibilang tool sonik ini sudah lintas disiplin.

LA


Output dr. cross dipole adalah azimuthal anistropy
At 12:41 PM 12/5/2005, you wrote:
apa sih keunggulan utama dari cross dipole ini?
apa saja hasil output dari cross dipole ini?


--pta

On 05/12/05, Leo Anis [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Pak Paulus,
 
  Boleh tau, kurang jelas bagian mana-nya yah?
 
  LA

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A.
Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit

Re: [iagi-net-l] Cross-dipole DSI untuk inversi seismik

2005-12-05 Terurut Topik Leo Anis

Pak Iman,

Wah pertanyaan sih gampang Pak Iman cuman jawabannya mesti agak mendalam 
sedikit, gak apa2 yah.


Pd. DSI tool itu ada beberapa mode akusisi yaitu:
   * Monopole PS, output utamanya adalah dt compressional dan dt shear. 
DT shear akan terekam jika dan hanya jika kecepatan formasi lebih cepat dr. 
kecepatan mud dan formasi spt ini biasa kita sebut fast formation. Tp. utk. 
slow formation dimana kecepatan formasi lebih lambat dibanding kecepatan 
mud mk. dt shear tdk. akan pernah terekam oleh tool krn. yg. ditangkap oleh 
tool sebenarnya adalah refracted wave, tp. utk. slow formation, sudut 
kritis sbg. syarat terjadinya refraksi tdk. akan pernah terjadi dan 
gelombang yg. dipancarkan oleh transmitter hanya akan melanglang buana ke 
dalam formasi dan tdk. pernah kembali lagi atau bisa ditangkap oleh 
receiver and that is physics, jd. bukan akal2an kita, tp. krn. keterbatasan 
dr. monopole source dlm. hal ini. Nah monopole source ini juga yg. dipakai 
oleh Array Sonic tool (AS). Jd. kalau ada shear dr. Array sonic tool itu 
bisa saja dipakai utk. inversi
   * Monopole Stoneley, output utamanya adalah dt Stoneley. Aplikasinya 
macam2 diantaranya fracture detection, permeability estimation, etc.
   * Lower dipole, utk. mengkompensasi masalah fisika pd. source monopole 
mk. dipakailah dipole source dimana yg. kita manfaatkan adalah flexural 
wave yg. sederhananya akan men-generate shear wave yg. bisa ditangkap oleh 
receiver. Output utamanya adalah dt shear tp. tdk. menutup kemungkinan ada 
juga dt compressional yg. terekam pd. dipole. Sekali lagi that is physic
   * Upper dipole, sama seperti lower dipole hanya posisinya sedikit lebih 
diatas lower dipole
   * Cross dipole, nah pd. mode ini kedua dipole diatas lower dan upper 
dipole akan di set spy. orthogonal each other nah baru dipancarkan 
gelombang secara bersamaan yg. kemudian ditangkap oleh receivers steelah 
menjalar ke formasi. Nah sekali lagi krn. adanya fenomena fisika yaitu jika 
gelombang shear menjalar pd. formasi yg. bersifat anisotropi mk. akan 
terjadi shear wave splitting atau birefringence dimana ada fast shear dan 
slow shear. Jd. sebenarnya output utamanya adalah dt shear yg. fast dan 
slow dan azimuthal anisotropy analysis.Utk. jelasnya lagi silahkan Pak Iman 
melihat paper yg. saya kirim.


Nah yg. menjadi pertanyaan menarik sekarang adalah mungkin teman2 lain bisa 
jawab, krn. dt shear dr. cross dipole ada dua jenis yaitu slow and fast 
shear mana yg. lebih bagus atau lebih baik dipakai utk. inversi? Krn. pd. 
prinsipnya dua2nya bisa dipakai wong dua2nya shear koq. Ada yg. pernah coba?


Jadi kembali ke pertanyaan Pak Iman, gak harus pake S wave dr. cross dipole 
Pak kalau utk. inversi.


LA

At 11:42 AM 12/5/2005, you wrote:


Pak Leo,

Kalau untuk mendapatkan harga measured S-wave untuk studi seismik inversi 
apakah harus pakai cross-dipole DSI ? Kalau tidak salah dengar, maka AS 
sama dengan DSI tanpa cross-dipole dan dan datanya tidak bisa dipakai 
untuk studi inversi seismik. Tolong penjelasannya.


Thanks. Iman

-Original Message-
From: Leo Anis [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, December 05, 2005 11:17 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Tanya DST - MDT


Pak Shofi,

Apa kabar? Saya agak tergelitik juga dengan komentar Pak Shofi mengenai DSI
krn. setau saya kita tdk. mengharuskan oil co. utk memakai DSI, itu akan
sangat bergantung dari kebutuhan dan juga jangan lupa, akan sangat2
bergantung pd. kontraknya dan tool availability. Jadi kalo di kontraknya
memungkinkan dan tool nya ada tdk. akan ada masalah kalo di run pake Array
Sonic, atau kalo toolnya tdk. ada saya pikir bisa juga di run DSI tp.
dengan charge AS, tp. sekali lagi jika kontraknya memungkinkan dan
negosiasi dengan service co. yg. bersangkutan.

Utk. DSI cross dipole, mode ini akan di run berdasarkan permintaan dan
sekali lagi tergantung dr. kontraknya juga. Harap dimaklumi bahwa jika
cross dipole di run maka logging speednya akan menjadi sekitar 800-900
ft/hr, jd. tolong dipertimbangkan apakah memang perlu informasi dr. cross
dipole, krn. jika utk. memperoleh informasi shear saja utk. keperluan
petrofisika yg. dasar maka cukup di run lower atau upper dipole saja
bersamaan dengan monopole mode sehingga logging speednya bisa menjadi 3600
ft/hr, jadi biaya rig time -nya bisa dihemat. Kecuali ada kebutuhan
informasi lain dr. cross dipole seperti informasi azimuthal anisotropy dll.
yg. memang sanag diperlukan.

Salam
Leo

-
This message has been certified virus free by Medcoenergi Antivirus

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http

Re: [iagi-net-l] Cross-dipole DSI untuk inversi seismik

2005-12-05 Terurut Topik Leo Anis
Utk. fracture detection yg di kombinasikan dengan FMI/FMS maka Stoneley 
fracture merupakan pasangan yg. ideal terutama utk. mendeteksi 
open/producing fractures walaupun interpretasi dr. Stoneley masih 
kualitatif. Mungkin Bang Sanggam mau menambahkan? atau temen2 lain ada 
pendapat tentang Stoneley fracture


LA

At 01:43 PM 12/6/2005, you wrote:

Ada example yang sukses dengan penggunaan stoneley...?

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852





  Leo 
Anis 

  [EMAIL PROTECTED]To: 
iagi-net@iagi.or.id 

  ld.slb.com cc: 

  Subject:  Re: 
[iagi-net-l] Cross-dipole DSI untuk inversi 
seismik
  06/12/2005 10:03 
AM 

  Please respond 
to 

  iagi-net 











* Monopole Stoneley, output utamanya adalah dt Stoneley. Aplikasinya
macam2 diantaranya fracture detection, permeability estimation, etc.


LA



This e-mail (including any attached documents) is intended only for the
recipient(s) named above.  It may contain confidential or legally
privileged information and should not be copied or disclosed to, or
otherwise used by, any other person. If you are not a named recipient,
please contact the sender and delete the e-mail from your system.


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id

Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau 
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)

Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] Tanya DST - MDT

2005-12-04 Terurut Topik Leo Anis

Pak Shofi,

Apa kabar? Saya agak tergelitik juga dengan komentar Pak Shofi mengenai DSI 
krn. setau saya kita tdk. mengharuskan oil co. utk memakai DSI, itu akan 
sangat bergantung dari kebutuhan dan juga jangan lupa, akan sangat2 
bergantung pd. kontraknya dan tool availability. Jadi kalo di kontraknya 
memungkinkan dan tool nya ada tdk. akan ada masalah kalo di run pake Array 
Sonic, atau kalo toolnya tdk. ada saya pikir bisa juga di run DSI tp. 
dengan charge AS, tp. sekali lagi jika kontraknya memungkinkan dan 
negosiasi dengan service co. yg. bersangkutan.


Utk. DSI cross dipole, mode ini akan di run berdasarkan permintaan dan 
sekali lagi tergantung dr. kontraknya juga. Harap dimaklumi bahwa jika 
cross dipole di run maka logging speednya akan menjadi sekitar 800-900 
ft/hr, jd. tolong dipertimbangkan apakah memang perlu informasi dr. cross 
dipole, krn. jika utk. memperoleh informasi shear saja utk. keperluan 
petrofisika yg. dasar maka cukup di run lower atau upper dipole saja 
bersamaan dengan monopole mode sehingga logging speednya bisa menjadi 3600 
ft/hr, jadi biaya rig time -nya bisa dihemat. Kecuali ada kebutuhan 
informasi lain dr. cross dipole seperti informasi azimuthal anisotropy dll. 
yg. memang sanag diperlukan.


Salam
Leo


Bisnis kali begitu, maunya mereka kita run tool yang mahal mahal, sementara
keperluan kita mungkin gak perlu sampai kesana. Kalo cuma untuk ambil
pressure point, pake aja RFT. Tapi kalo udah mulai serius mau pake simulasi
(pump out, multi drawdown, cleaning sample, optical, pvt sample, dual
packer) ya .. perlu MDT. Coba lihat tuh kontraknya ... charge MDT gilani!!!
belum lagi charge lost in hole nya.
Sama juga disini, orang run DSI tapi cross dipolenya gak pernah di run, cuma
dapat shear wave doang, ketika saya usul pake array sonic saja, toh dapat
shear juga, mereka bilang  kami harus pakai DSI .
mudah mudahan tidak untuk MDT.
sekedar sharing.

Salam
Shofi



On 11/28/05, Herry Maulana [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Setahu saya tool RFT sudah tidak ada lagi di Indonesia (info dari Slb)
 yang mereka pakai sekarang adalah Slim-hole RFT (SRFT) dengan tool
 dimension  MDT.

 Regards - Herry


 -Original Message-
 From: Arief Budiman [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Monday, November 28, 2005 11:32 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [iagi-net-l] Tanya DST - MDT

 Abah,
 MDT adalah kelanjutan dari RFT.

 RFT :
 - Pressure Test (dg fix pretest chamber volume)
 - Fluid sampling

 MDT :
 - Pressure Test (adjustable pretest chamber volum  draw down nya) :
 powerfull untuk low permeability reservoir
 - Fluid analysis (optic) : identifikasi fluida bisa dilakukan di down
 hole, tanpa harus sampling (biaya lebih murah dari sampling, dan ops.
 time lebih singkat)
 - Fluid sampling

 Tool dimension nya MDT  RFT


 ARIEF BUDIMAN
 Pertamina - Eksplorasi Sumatra
 Phone   : (021) 350 2150 ext.1782
 Mobile  : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63
 Home: (021) 809 2618


 -Original Message-
 From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Monday, November 28, 2005 9:38 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [iagi-net-l] Tanya DST - MDT

 
 Rekans

 Maaf kalau pertanyaan Si  Abah agak elementer , apa bedanya RFT dan
 MDT,
 dulu sih rasanya RFT sering dipakai.

 Si Abah

 
 ___

 Formation pressure  identifikasi fluid typenya bisa dilakukan dg mdt,
  tapi production ratenya mdt gak bisa mas.
 
 
 
  ARIEF BUDIMAN
  Pertamina - Eksplorasi Sumatra
  Phone   : (021) 350 2150 ext.1782
  Mobile  : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63
  Home: (021) 809 2618
 
 
  -Original Message-
  From: Muhammad Nur Husni [mailto:[EMAIL PROTECTED]
  Sent: Monday, November 28, 2005 8:30 AM
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Subject: RE: [iagi-net-l] Tanya DST - MDT
 
  Yth. Bapak/Ibu,
 
  Di Palmerah area (Jambi) interval Air Benakat deltaic lumayan tebal
  ~1000m dan dari analogi field sekitarnya ABF interval terdiri multiple
  layer dengan beberapa fluid contact. Concern saya adalah mungkin akan
  diperlukan banyak DST pada layer2 interest.
 
  Maaf saya belum punya pengalaman dengan DST,
  Mungkinkah technically DST ini di-cover oleh MDT? Mohon sekalian
  pencerahanya...
 
 
  Terimakasih..
  Muhammad Nur Husni
 
 
 
  -
  To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
  To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
  Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
  IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
  IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
  Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
  (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
  Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
  Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
  Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
  Komisi OTODA : Ridwan 

Re: [iagi-net-l] Tanya DST - MDT

2005-12-04 Terurut Topik Leo Anis

Pak Paulus,

Boleh tidak kalau saya forwardkan saja artikel ttg. topik ini via japri? 
Ini bukan brosur ttp. artikel ilmiah yg. ringan dan cukup mudah diikuti dan 
dipahami..drpd. nanti saya jawab sepotong2, mendingan anda terima 
langsung dan baca sendiri sampai puas. Mohon konfirmasi-nya. Besar file 
sekitar 592 KB, pdf file.


Untuk sekedar diketahui saja bahwa DSI tool ini sdh. tergolong tool yg. 
lama krn. SLB mengeluarkan tool generasi baru dengan nama Sonic Scanner dan 
ini sekali lagi bukan jualan tetapi tool ini dibuat krn. memang ada 
kebutuhan di pasar. Krn. seperti diketahui tool sonik ini sendiri 
berevolusi mulai dr. tool analog yg. mengeluarkan dt compressional saja, 
trus digital sonic tool yg. masih hanya mengeluarkan dt compressional saja 
krn. memang pd. waktu itu kebutuhan-nya hanya terbatas pd. compressional 
saja, ada beberapa generasi digital sonic tool saja (yg. terakhir sdh. 
mulai pake waveform utk. menurunkan dt compressional-nya, tp. hanya ada 4 
waveform), kemudian ada kebutuhan utk. dt shear maka muncul tool Array 
Sonic dimana ada 8 waveform dengan monopole source. AS pd. waktu itu dpt. 
menjawab kebutuhan utk. shear sonic data, ttp. kemudian diketahui bahwa 
utk. slow formation ( dt compressional  dt mud) tool AS ini tdk. dpt. 
mengukur dt shear, maka muncul lah DSI dengan 8 waveform tp. sourcenya 
monopole dan dipole jd. tdk. masalah utk. slow formation sekalipun, sebagai 
contoh adalah di salah satu lap. minyak di Sumatera Selatan yg. dt 
shear-nya bisa sekitar 1000 us/ft masih bisa diukur.
Yg. menarik utk. dicermati adalah bahwa mula2 output dr. tool sonik ini 
hanya dibutuhkan oleh petrophysicist dan geophy./geologist tp. lama2 tool 
ini, terutama yg. generasi baru spt. DSI dan Sonic Scanner, diminati oleh 
driller, completion specialist, reservoir eng. krn. kemampuan utk. rock 
mechanics-nya. Jd. boleh dibilang tool sonik ini sudah lintas disiplin.


LA


Output dr. cross dipole adalah azimuthal anistropy
At 12:41 PM 12/5/2005, you wrote:

apa sih keunggulan utama dari cross dipole ini?
apa saja hasil output dari cross dipole ini?


--pta

On 05/12/05, Leo Anis [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Pak Paulus,

 Boleh tau, kurang jelas bagian mana-nya yah?

 LA

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id

Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau 
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)

Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



RE: [iagi-net-l] Cased Hole sonic

2005-03-29 Terurut Topik Leo Anis
Pak Ferdi,
Perbedaan mendasar antara cased dan open hole utk. DSI logging adalah krn. 
pd. cased hole, sebelum mencapai formasi ada casing, cement dan kemungkinan 
fluida, jadi gelombang akustik yg. dipancarkan oleh tool akan merambat 
melewati hambatan tsb sebelum mencapai formasi. Jd. effort yg. dilakukan 
dlm akusisi maupun prosesingnya adalah mencoba menghilangkan atau 
meminimalkan efek ini. Effort itu terutama dlm. hal akuisi adalah pemilihan 
frekuensi source yg. optimal (kandungan frekuensi yg. cukup utk. bisa 
menembus formasi), bisa juga spacing antara receiver dan source 
dioptimalkan, semua ini bisa dilakukan dengan pre-survey modeling. 
Sedangkan dr. sisi prosesing, effort yg. dilakukan terkonsentrasi pd. 
pemisahan gelombang2 yg. berasal bukan dr. formasi spt. casing arrival, 
cement arrival etc. Ada berbagai macam metoda utk. pemisahan ini, bisa dr. 
pemilihan filter yg. optimal utk bisa memfilter noise2 ini bisa juga 
berdasarkan velocity filter dll.

Leo Anis
At 04:28 PM 3/29/2005, you wrote:
Mas Dedi
apa ada bedanya antara cased hole DSI dan Open hole DSI baik dalam
aquisitionnya atapun processingnya...?
Regards
Ferdinandus Kartiko Samodro
TOTAL EP Indonesie Balikpapan
DKS/EXR/GLG
0542- 533852


Dedi Juandi [EMAIL PROTECTED]
29/03/2005 04:36 PM
Please respond to iagi-net
To: iagi-net@iagi.or.id
cc:
Subject:RE: [iagi-net-l] Cased Hole sonic
Pak Iwan,
Bisa dicoba di website yg sama dgn sebelumnya, tapi pada section ABC
(Analysis Behind Casing):
http://www.oilfield.slb.com/content/services/formation/analysis/index.asp?
Di situ ada tool DSI (Dipole Shear Sonic Imager) yg bisa di-run di-casing.
Kita bisa mendapatkan komponen kompresional, shear dan Stoneley slowness
dari borehole formation.
Rgds,
Dedi
At 10:21 PM 3/29/2005, you wrote:
udah dibuka tapi kok isinya tentang tool untuk deteksi damage atau
corrosion di casing??? kalau sonic yang baca formasi ada nggak (cased
hole)??
-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy
Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-


-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy 
Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau 
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-

-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-


RE: [iagi-net-l] Cased Hole sonic

2005-03-29 Terurut Topik Leo Anis
 
menyelesaikan masalah yg. kompleks biasanya kita mulai dengan penyelesaian 
yg. sederhana. Mudah2an membantu temen2, maaf kalo kepanjangan.

Thanks
Leo Anis
At 02:15 PM 3/30/2005, you wrote:
menarik sekali,jadi pengen tanya :
   apakah ada pengaruh dari jenis casing (diameter, tebal, material), dan
   jenis cement?
   Bila ya, apakah konfigurasi dari spacing receiver vs source atau
   frekuensi yang dipakai dapat diubah2
   bagaimana responnya di overlap antara dua casing atau lebih? atau
   mungkin hanya bekerja untuk 1 casing ya ?
   apakah pernah membandingkan cased hole vs open hole di borehole yang
   sama?
maaf, bukannya saya pengen cerewet, tapi memang saya pengen tahu lebih
banyak alias interested...



Leo 
Anis 

[EMAIL PROTECTED]   To: 
iagi-net@iagi.or.id
d.slb.com  cc: 

Subject: RE: 
[iagi-net-l] Cased Hole sonic
03/29/2005 04:37 
PM
Please respond 
to
iagi-net 





Pak Ferdi,
Perbedaan mendasar antara cased dan open hole utk. DSI logging adalah krn.
pd. cased hole, sebelum mencapai formasi ada casing, cement dan kemungkinan
fluida, jadi gelombang akustik yg. dipancarkan oleh tool akan merambat
melewati hambatan tsb sebelum mencapai formasi. Jd. effort yg. dilakukan
dlm akusisi maupun prosesingnya adalah mencoba menghilangkan atau
meminimalkan efek ini. Effort itu terutama dlm. hal akuisi adalah pemilihan
frekuensi source yg. optimal (kandungan frekuensi yg. cukup utk. bisa
menembus formasi), bisa juga spacing antara receiver dan source
dioptimalkan, semua ini bisa dilakukan dengan pre-survey modeling.
Sedangkan dr. sisi prosesing, effort yg. dilakukan terkonsentrasi pd.
pemisahan gelombang2 yg. berasal bukan dr. formasi spt. casing arrival,
cement arrival etc. Ada berbagai macam metoda utk. pemisahan ini, bisa dr.
pemilihan filter yg. optimal utk bisa memfilter noise2 ini bisa juga
berdasarkan velocity filter dll.
Leo Anis
At 04:28 PM 3/29/2005, you wrote:
Mas Dedi

apa ada bedanya antara cased hole DSI dan Open hole DSI baik dalam
aquisitionnya atapun processingnya...?

Regards

Ferdinandus Kartiko Samodro
TOTAL EP Indonesie Balikpapan
DKS/EXR/GLG
0542- 533852






Dedi Juandi [EMAIL PROTECTED]
29/03/2005 04:36 PM
Please respond to iagi-net


 To: iagi-net@iagi.or.id
 cc:
 Subject:RE: [iagi-net-l] Cased Hole sonic


Pak Iwan,

Bisa dicoba di website yg sama dgn sebelumnya, tapi pada section ABC
(Analysis Behind Casing):
http://www.oilfield.slb.com/content/services/formation/analysis/index.asp?

Di situ ada tool DSI (Dipole Shear Sonic Imager) yg bisa di-run di-casing.

Kita bisa mendapatkan komponen kompresional, shear dan Stoneley slowness
dari borehole formation.

Rgds,
Dedi


At 10:21 PM 3/29/2005, you wrote:

 udah dibuka tapi kok isinya tentang tool untuk deteksi damage atau
 corrosion di casing??? kalau sonic yang baca formasi ada nggak (cased
 hole)??


-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy
Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-





-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy
Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-
-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id

Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? (Virus Checked)

2005-03-17 Terurut Topik Leo Anis
Sekedar share pengalaman mengenai restitusi...
Tahun lalu saya meminta restitusi fiskal utk. istri yg. tdk. ditanggung 
kantor. Prosedurnya cukup mengisi pd. SPT dan anda bisa beri keterangan 
kalau kita kelebihan membayar pajak. Pd. saat formulir SPT diserahkan ke 
petugas pajak, mereka akan memeriksa dan mengkonfirmasikan nya lagi apakah 
benar kalau kita kelebihan bayar pajak? trus ditanya buktinya mana? nah 
bukti yg. hrs. disertakan tentu saja kuitansi asli pembayaran fiskal. 
Setelah itu sekitar beberapa bulan kemudian (sekitar4 bulan setelah 
penyerahan SPT) baru ada petugas pajak yg. mem follow up ini dan 2 bulan 
kemudian kalau klaim kita benar baru dibayarkan ke rekening kita.
Jadi syaratnya: punya NPWP, menyerahkan SPT, dan kuitansi asli fiskal, 
sesudah itu harap sabar menunggu..o iya mereka akan memotong biaya 
trsfer sebesar Rp. 5000

Semoga sukses...
Leo Anis
At 05:28 PM 3/17/2005, you wrote:
Mas Ardhie dan yang lain-lain.
Fiskal sebagai kredit pajak yang bisa diperhitungkan di akhir tahun...
katanya ruwet ngurusnya kalau kita cuma punya satu sumber penghasilan yang
pajaknya dibayarkan oleh kantor. Untuk kasus ini, walaupun aturannya kita
bisa restitusi pajak (fiskal) tsb tapi kenyataanya (kata rekan yang pernah
ngurus hal semacam ini) susah sekali. Jadinya banyak wajib pajak yang gak
mau ngurus restitusi ini, artinya ybs merelakan double taxation.
Hal seperti ini bisa terjadi kalau kita ke LN, bayar fiskal sendiri karena
urusan pribadi dlsb yang tidak bisa di-reimburse di kantor, sementara kantor
kita sudah memotong pajak kita sepenuhnya.  Adakah yang punya pengalaman
menggembirakan ttg restitusi pajak (fiskal) ini?
Salam - Daru
- barusan selesai ngisi SPT tahunan -
- Original Message -
From: Ardhie Permadi [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Thursday, March 17, 2005 4:22 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?
 Bapak2  ibu2 ..
 Saya coba share sedikit tentang pajak penghasilan.

 Pada dasarnya UU perpajakan di Indonesia mewajibkan kita yang telah
memiliki
 penghasilan untuk membayar pajak sesuai dengan tarif tertentu. Tarif pajak
 (persentasenya) untuk wajib pajak perorangan mulai dari 5% dan yang
 tertinggi 35%, tergantung dari jumlah penghasilan kita setahun.
 Penghasilan yang dikenakan pajak di Indonesia adalah penghasilan yang
 bersumber dari negara manapun. So misalkan bapak2 or ibu2 yang bekerja dan
 memperoleh penghasilan di negri jiran, tetap memiliki kewajiban melaporkan
 penghasilannya dan membayar pajak di Indonesia, tentunya setelah
 memperhitungkan pajak yang dibayarkan di negara tersebut.
 Khusus mengenai Fiskal yang dibayar pada saat bepergian ke LN, ini belum
 merupakan nilai pajak yang terutang, tetapi baru merupakan kredit pajak
yang
 nantinya dapat diperhitungkan di akhir tahun.
 Untuk bapak2  ibu2 yang sudah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak, saya
 sekedar mengingatkan kembali bahwa SPT Tahunan PPh tahun pajak 2004
 selambat-lambatnya dilaporkan ke KPP tanggal 31 Maret 2005.

 Regards,
 Ardhie Permadi


-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy 
Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau 
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-

-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-