Re: [iagi-net-l] Re: BP Migas Siap Klarifikasi Soal Cost Recovery kepada BPK
Masalah uncertainty sebenarnya masalah yg. ada di mana2. Sebenarnya tdk. terlalu sulit utk. mencoba mengurangi uncertainty ini dengan cara memberikan input data yg. lebih bagus, lebih akurat shg. tdk. GIGO. Hanya masalahnya, data2 yg. sgt. diperlukan utk. kepentingan studi tdk. selalu ada pdhal kita harus come up with something quantitative. Jadi faktor utama yg. mempengaruhi uncertainty adalah input datanya selain ada faktor2 yg. lain. Leo Anis At 01:14 PM 7/27/2007, you wrote: Wah bapak bapak. calm down Pada dasarnya nggak ada orang yang ngebor main sikat aja, dan lagi jangan memandang enteng BPMigas dong sebagai lembaga pengawas, Kalau perencanaan pengeboran berikut biayanya belum matang, mana mau BPMigas mengeluarkan ijin ngebor. Kesadaran pada teknologi tentu juga sudah dipertimbangkan, tapi teknologi juga punya uncertainty yang kadang terlalu besar untuk digunakan secara quantitative. Contohnya pemasangan gravel pack, kalau study (geomechanic) memberikan range uncertainty cukup besar bagaimana ?. Pada tempat yang udah jelas jelas akan bermasalah OKlah kita pasang gravel pack, tapi ditempat yang 'sedikit' berpotensi sand rontok mau dipasangi gravel pack atau tidak nih, kalau dipasang jangan jangan tidak perlu (dan harganya jutaan dollar, bikin sakit hati), kalau nggak dipasang nanti sumur seharga 30 juta dollar bisa tersumbat (lebih mahal lagi kan). Cuma sejarah yang akan membuktikan nanti, setelah produksi berlangsung beberapa saat dan dengan pembelajaran inilah kemudian perencanaan bisa lebih baik. Kejadian seperti ini berlaku pada setiap step perencanaan, apakah itu soal mudloss prevention, shallow hazard prevention. Kebanyakan hasil study akan memberikan gambaran qualitative dengan range uncertainty tertentu, karena data yang dipakai terbatas (kita kan bukan Ontoseno), jadi tetep harus jaga jaga, dan jaga jaga ada biayanya apa lagi kalau jaga jaganya meleset Sebagai orang asset pernah kuping jadi merah waktu sebus sama 'tentara bayaran' diperjalanan pulang dari well yang bermasalah, kebetulan tentara bayarannya bule sok tau. 'Siapa sih ini yang bikin rencana, kok wellnya sulit banget sih, ya terang aja jadi bermasalah, dasar orang perancis' terdengar celetukan . Belum tau dia diasset kita banyak orang lokal yang kerja dan banyak well well yang didesain untuk mengemban shopping list yang panjang, biar hemat dan multiguna, kalau well kayak begini sukses dianggap biasa aja, tapi kalau bermasalah baru ribut. Leo Anis [EMAIL PROTECTED] field.slb.com To iagi-net@iagi.or.id 07/27/2007 10:02 cc AM Subject [iagi-net-l] Re: BP Migas Siap Please respond to Klarifikasi Soal Cost Recovery [EMAIL PROTECTED] kepada BPK .id Untuk masalah2 pengeboran yg. dikemukakan Pak Nataniel, kuncinya adalah di perencanaan yg. matang sebelum pengeboran. Teknologi yg. ada sekarang spt. geomekanik bisa dipakai untuk membantu mengurangi masalah spt. losses, kick, forced side strack dll. Cuman masalah awareness thd. teknologi ini yg. belum terlalu kuat. Dan benar spt. Pak Nataniel bilang, budget bisa over sampai USD 10jt atau lebih, apalagi kalau offshore deep water?? Leo Anis At 07:45 AM 7/27/2007, you wrote: Kalau menurut saya, memang BPMIGAS harus jeli dalam melihat 'tagihan' dari operator. Kejelian dibutuhkan untuk mampu menganalisa mana yg memang harus diganti dan mana yg 'mungkin' tidak perlu diganti (Lost Time due to Human Error?). Banyak kejadian di rig waktu pengeboran, baik itu development, deliniasi, atau explo yg seharusnya tidak harus terjadi tapi terjadi. Dan kalau memang itu tidak ada faktor Human Error di dalamnya ya wajar saja, tapi kalau ada Human Error dan itu bukan kejadian pertama? Menurut saya BPMIGAS harus ada adjusment ulang dalam kasus seperti itu. Berapa banyak kejadian penanganan masalah yg salah yg merupakan kontribusi Human Error: sirkulasi berhari-hari, BHA stuck, sidetrack well, loss/kick dlsb yg jelas itu memperbesar dana operasi dari pengeboran suatu sumur. Kalau AFE proposed suatu sumur USD20jt and actual USD 30jt itu sudah berapa selisihnya?? NM On 7/27/07, yanto salim [EMAIL PROTECTED] wrote: A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - This e-mail (including any attached documents) is intended only for the recipient(s) named above. It may contain confidential or legally privileged information and should not be copied or disclosed to, or otherwise used by, any other person. If you are not a named
Re: [iagi-net-l] Re: BP Migas Siap Klarifikasi Soal Cost Recovery kepada BPK
Bukan promosi, cuman mencoba memberi awareness saja he...he...he... gak pa pa toh guyon juga, khan Jumat Leo Anis At 09:15 AM 7/27/2007, you wrote: Ini komentar apa mo promosi? sori, guyon aja On 7/27/07, Leo Anis mailto:[EMAIL PROTECTED][EMAIL PROTECTED] wrote: Untuk masalah2 pengeboran yg. dikemukakan Pak Nataniel, kuncinya adalah di perencanaan yg. matang sebelum pengeboran. Teknologi yg. ada sekarang spt. geomekanik bisa dipakai untuk membantu mengurangi masalah spt. losses, kick, forced side strack dll. Cuman masalah awareness thd. teknologi ini yg. belum terlalu kuat. Dan benar spt. Pak Nataniel bilang, budget bisa over sampai USD 10jt atau lebih, apalagi kalau offshore deep water?? Leo Anis At 07:45 AM 7/27/2007, you wrote: Kalau menurut saya, memang BPMIGAS harus jeli dalam melihat 'tagihan' dari operator. Kejelian dibutuhkan untuk mampu menganalisa mana yg memang harus diganti dan mana yg 'mungkin' tidak perlu diganti (Lost Time due to Human Error?). Banyak kejadian di rig waktu pengeboran, baik itu development, deliniasi, atau explo yg seharusnya tidak harus terjadi tapi terjadi. Dan kalau memang itu tidak ada faktor Human Error di dalamnya ya wajar saja, tapi kalau ada Human Error dan itu bukan kejadian pertama? Menurut saya BPMIGAS harus ada adjusment ulang dalam kasus seperti itu. Berapa banyak kejadian penanganan masalah yg salah yg merupakan kontribusi Human Error: sirkulasi berhari-hari, BHA stuck, sidetrack well, loss/kick dlsb yg jelas itu memperbesar dana operasi dari pengeboran suatu sumur. Kalau AFE proposed suatu sumur USD20jt and actual USD 30jt itu sudah berapa selisihnya?? NM
[iagi-net-l] Re: BP Migas Siap Klarifikasi Soal Cost Recovery kepada BPK
Untuk masalah2 pengeboran yg. dikemukakan Pak Nataniel, kuncinya adalah di perencanaan yg. matang sebelum pengeboran. Teknologi yg. ada sekarang spt. geomekanik bisa dipakai untuk membantu mengurangi masalah spt. losses, kick, forced side strack dll. Cuman masalah awareness thd. teknologi ini yg. belum terlalu kuat. Dan benar spt. Pak Nataniel bilang, budget bisa over sampai USD 10jt atau lebih, apalagi kalau offshore deep water?? Leo Anis At 07:45 AM 7/27/2007, you wrote: Kalau menurut saya, memang BPMIGAS harus jeli dalam melihat 'tagihan' dari operator. Kejelian dibutuhkan untuk mampu menganalisa mana yg memang harus diganti dan mana yg 'mungkin' tidak perlu diganti (Lost Time due to Human Error?). Banyak kejadian di rig waktu pengeboran, baik itu development, deliniasi, atau explo yg seharusnya tidak harus terjadi tapi terjadi. Dan kalau memang itu tidak ada faktor Human Error di dalamnya ya wajar saja, tapi kalau ada Human Error dan itu bukan kejadian pertama? Menurut saya BPMIGAS harus ada adjusment ulang dalam kasus seperti itu. Berapa banyak kejadian penanganan masalah yg salah yg merupakan kontribusi Human Error: sirkulasi berhari-hari, BHA stuck, sidetrack well, loss/kick dlsb yg jelas itu memperbesar dana operasi dari pengeboran suatu sumur. Kalau AFE proposed suatu sumur USD20jt and actual USD 30jt itu sudah berapa selisihnya?? NM On 7/27/07, yanto salim [EMAIL PROTECTED] wrote: Kira kira apa ya yang disebut side income bagi perusahaan-perusahaan oil and gas. Dan effort apa yang kurang dari BPMIGAS dalam control, bidang yang mana dari dalam contract atau kegiatan se- hari-hari? Tentunya biaya selain dari biaya expat yang sudah terlalu sering di bahas disini? Kalau ada revisi budget, kenapa ada penggelembungan biaya kalau secara operasi memang menuntut demikian atau ada tambahan activitas misalnya tambahan development well. Mohon pencerahan, Salam Yanto Salim - Pesan Asli Dari: Firman Gea [EMAIL PROTECTED] Kepada: iagi-net@iagi.or.id Terkirim: Kamis, 26 Juli, 2007 2:17:57 Topik: RE: [iagi-net-l] detik Finance : BP Migas Siap Klarifikasi Soal Cost Recovery kepada BPK Selamat siang, Artikel yang di submit oleh Pak Nathan ini menarik sekali buat saya. Bahwa cost recovery adalah mekanisme yang sah dan legal itu telah kita ketahui. Namun seringnya, luput dari perhatian kita adalah mekanisme tersebut ternyata (dan memang demikian adanya kita telah maklumi bersama) membuka kesempatan yang besar bagi perusahaan2 oil gas untuk mendapatkan side income (yang sama sekali di luar keuntungan yang mereka dapatkan dari hasil produksi minyak dan gas itu sendiri) yang jumlahnya akan membuat kita terperangah. Mengapa saya bilang membuka kesempatan yang besar karena mekanisme tersebut tidak disertai oleh effort pengontrolan yang baik dan luar biasa, atau bisa dibilang, sistem kontrol yang dikerjakan oleh BP MIGAS dan PERTAMINA sangat sangat lemah dan buruk. Sehingga apa, terjadi penggelembungan anggaran eksplorasi dan/atau development yang disetujui oleh kedua lembaga tersebut, yang seharusnya BP MIGAS dan PERTAMINA sudah memiliki tabulasi standar harga yang berlaku setiap periode (dan tentunya harus selalu di-update). Kedua, adanya mekanisme Revisi Anggaran saat proyek yang telah disetujui dan sedang berjalan. Mekanisme ini pun telah membuka lebar kesempatan penggelembungan kedua kali jumlah yang nantinya akan di-cost recovery, tentunya dengan segala justifikasi yang disusun oleh perusahaan2 minyak dan gas tersebut. Ini adalah masalah perbaikan regulasi. Mekanisme cost recovery bukannya buruk seburuk-buruknya. Positifnya mungkin membangun iklim investasi minyak dan gasbumi yang lebih baik di Negara ini. Namun jika mekanisme ini tidak ditangani secara serius seperti saat ini, rakyat jelas akan dirugikan, dengan angka kerugian yang sangat menyakitkan. Menurut saya, mekanisme ini harus diperketat di bagian awalnya. Kontrol harus demikian kuatnya sehingga tidak ada lubang semilipun untuk terbukanya kesempatan penggelembungan cost recovery. Untuk itu diperlukan regulasi yang lebih baik, dan pelaksana regulasi yang memiliki komitmen yang sangat tinggi untuk melaksanakan regulasi tersebut, demi bangsa dan tanah air. Otherwise, mungkin ada baiknya jika para petinggi di BP MIGAS dan di negara ini untuk menghentikan mekanisme cost recovery dan mengganti dengan mekanisme lainnya, yang saya yakin ada banyak pilihan mekanisme tersebut, asal kita semua mau bersusah payah untuk berpikir jernih dan obyektif. Tentunya butuh waktu untuk perubahan, tapi jangan terlalu lama... Salam hangat, Firman Fauzi -Original Message- From: Nataniel Mangiwa [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, July 26, 2007 9:26 AM To: [EMAIL PROTECTED]; iagi-net@iagi.or.id; migas indonesia Subject: [iagi-net-l] detik Finance : BP Migas Siap Klarifikasi Soal Cost Recovery kepada BPK Kamis, 26/07/2007 08:44 WIB BP Migas Siap Klarifikasi Soal Cost Recovery kepada BPK Alih Istik Wahyuni - detikfinance Jakarta
Re: [iagi-net-l] VSP behind casing
Karena VSOP memanfaatkan gelombang akustik, maka kunci utama adalah media penjalarannya. Oleh karena itu sinyal akan tertangkap dengan bagus (hampir sama jika OH) kalau semennya bagus, artinya casing-semen-formasi jadi satu kesatuan dan tdk. ada gap antara casing dan semen dan/atau semen dan formasi. Bisa diperjelas apa yang dimaksud dengan pernyataan hasilnya setelah dikalibrasi? Dikalibrasi dgn. apa? kenapa harus dikalibrasi? Thanks Leo Anis At 04:02 PM 5/3/2007, you wrote: Mau tanya, kalau ada geophysicist di sini... Kalau VSP behind casing, bagaimana hasilnya setelah dikalibrasi? Apakah memuaskan? Parvita Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
Re: [iagi-net-l] ADB di Metro TV jam 6---diskusi lebih lanjut
Ingin sedikit koreksi, setau saya jika MWFP tidak akan selalu terjadi losses, krn. jika drilling overbalance (yg. biasanya selalu dilakukan selain drilling underbalance dimana MWFP) MW selalu lebih besar dr. FP utk. menghindari fenomena kick. Losses akan terjadi terutama di fractured formation/permeable form. jika MW atau ECD lebih besar dr. minimum principal stresses (atau frac. openin/closing pressure) Salam Leo Anis At 09:31 PM 6/20/2006, you wrote: Sorri salah ketik dikit dan nambah. Loss Mud itu hanyalah MW FP, tetapi bukan berarti FP HP MW = Mud Weight FO = Formation Pressure HP = hydrostatic pressure. Yang saya duga terjadi adalah, Ketika masuk di Kujung terjadi loss, mungkin bukan hilang masuk ke Kujung. Mungkin masuk ke formasi diatasnya. Ketika loss selalu komplikasi dengan gain karena kolom lumpur akan berkurang dan yg nendang berikutnya justru dari Kujung. Kalau melihat air yg keluar, sepertinya air dari Kujung yang bercampur dengan shale/clas diatasnya yang membentuk lumpur (mud) volkano. rdp On 6/20/06, Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote: On 6/20/06, Andang Bachtiar [EMAIL PROTECTED] wrote: OVERPRESSURE). Nah, begitu masuk ke Kujung (presumably) terjadilah Loss Circulation. Jadi, Kujungnya sendiri mungkin tidak overpressure. Selebihnya: persepsi Fauzan sudah sama dengan maksud saya. Salam ADB Sepertinya Pak Andang harus melihat berapa pressure di Kujung baru berbicara apakah Kujung OP atau tidak. Loss Mud itu hanyalah MW FM tetapi bukan berarti FP HP (hydrostatic pressure.) Terminology OP itu dibandingkan dengan HP bukan dengan MW. Kalau Pak Andang menengok sumur Porong-1. maka pengukuran pressure dengan RFT di Kujung sudah menunjukkan Formation pressure 15.7 ppg ... ini jelas overpressure Pak ADB. Di sumur BD-1/2 anda akan lihat wellhead flowing pressure mencapai 6000pst utk test dikedalaman sekitar 1 feet. Nah karena kita tahu yg keluar Oil and Gas, tentunya bisa dikira-kira berapa formation presurenya. Dan disini juga Kujung sudah OP. Tetapi kalau benar di BP-1 Fm Kujung tidak OP malah ada hal yg aneh, karena Kujung di Porong-1 dan BP-1 masih satu reef buildup. . Kesimpulan Kujung tidak OP ini mungkin karena salahsatu pendapat di Lapindo karena dengan asumsi gas yang ada di Wunut berasal dari bocoran Porong-1. Namun pengukuran pressure ini menurutku menunjukkan Kujung masih OP. Kemungkinann lain adalah dahulunya Kujung Pernah bocor dengan melihat bukti adanya Paleo Colapse yg digambarkan oleh Arse di artikelnya di AAPG. Namun kemudian tertutup lagi dan kembali OP. Saya sendiri belum tahu apakah benar bisa buka-tuptup seperti ini. salam rdp -- How to win the game without breaking the rule -- make the new one ! - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
Re: [iagi-net-l] jakarta gempa
Tul Pakdisini juga terasa cukup keras, krn. saya di Lt. 17 kali yah? Leo Anis At 03:21 PM 5/12/2006, you wrote: baru saja jam 15.19 di Jakarta kerasa ada gempa, apakah yg lain merasa? Jangan2 krakatau ikut meradang pr - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
[iagi-net-l] Fwd: Delft Mathematician Simplifies The Search For Oil
Berita tentang Thesis Yogi dr. milis internal LA Mathematical research at Delft University of Technology is making it easier to look for oil. Yogi Ahmad Erlangga, who receives his doctorate this month, has developed a method of calculation which enables computers to solve a crucial equation much faster. In the past, this stumped oil company computers. Funded by Shell and SenterNovem, Erlangga's research is pure mathematics. It all centres on the so-called Helmholtz equation. Solving this is important in interpreting the acoustic measurements taken when prospecting for oil. Sound waves are transmitted into the ground and their reflections recorded as they return to the earth's surface. Analysis of this data enables specialists to locate oil deposits. In the past, these measurements have been taken two-dimensionally. Effectively, the earth was surveyed as a series of flat layers. But the oil companies would rather use a faster method involving three-dimensional blocks. Until recently, though, their computers were not powerful enough to do that. Solving the Helmholtz equation requires huge arithmetical capacity. As part of his PhD research, Erlangga has succeeded in making the method of calculation used to solve the Helmholtz equation a hundred times faster. And that finally makes it possible for firms like Shell to use 3D calculations when prospecting for oil. So it seems highly likely that oil companies will express an interest in exploiting Erlangga's work. Other applications are also conceivable. This is because the Helmholtz equation is used to describe many kinds of wave. Not just acoustic ones, as in the oil example, but also electromagnetic waves including visible light. It is quite feasible, therefore, that Erlangga's work could be applied to lasers - in data storage on a Blu-ray Disc, for example - or to radar measurements in aviation. Given the responses we have had from industry and foreign universities, says Kees Vuik, Erlangga's PhD supervisor, we believe that a thirty-year-old problem has been solved in this work. - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
[iagi-net-l] Fwd: Re: Digital Gas Signs Agreement to Commercialize Breakthrough Oil Shale Technology
Too good to be truesounds like SCAM.. LA NEW YORK - (BUSINESS WIRE) - Dec. 9, 2005 - Digital Gas, Inc. (OTC Pink Sheets:DIGG) announced today that it has signed an agreement to partner with a private US-based company (PRIVATCO) that owns the exclusive rights to a high temperature fuel cell (HTFC) method which is expected to dramatically reduce the cost for oil and gas recovery from a variety of unconventional hydrocarbon resources. The broadly-patented HTFC approach is designed to make it possible to economically produce oil and gas from unconventional resources, such as oil shale, tar sands, heavy oil deposits, and coal bed methane, while producing electricity as a byproduct. Under the terms of the agreement, Digital Gas intends to make an equity investment in PRIVATCO, be responsible for drilling contract and funding matters on PRIVATCO-controlled properties, and will have the right to use the HTFC method on properties it acquires independent of PRIVATCO, subject to a royalty payment. Digital Gas expects initial HTFC units to be operational during 2006. PRIVATCO is currently accumulating mineral interests in the vast oil shale reserves within the Green River Formation of Colorado, Utah and Wyoming. Their proprietary HTFC technology will subsequently be deployed to produce oil, other hydrocarbon products and electricity for sale into North American energy markets. PRIVATCO has already informed Digital Gas that on just one property of less than 2,000 acres that it owns the mineral rights to, 800 million to 1.1 billion barrels of oil are expected to be recoverable. The environmental benefits of this breakthrough HTFC method are compelling when compared to other retorting, strip mining, energy and water consuming techniques for unconventional oil recovery. By producing oil and other hydrocarbons from a resource in-situ, without significant air emissions or water usage, while simultaneously producing green electricity, this HTFC technology will be well received by those who seek to balance the growing demand for energy with environmentally friendly processes. The contrast between the HTFC and previous geothermic approaches to unconventional oil production is clear: the Net Energy Ratio (NER), measuring the energy output in comparison to energy supplied, of the HTFC approach is superior to other approaches being pursued for unconventional oil recovery. For example, the estimated NER of the HTFCs for oil shale production is approximately 7 (i.e., 7 units of energy are produced for every unit used), whereas the in-situ production approach currently being investigated by Shell in the Piceance Creek Basin shale resource is claimed to have an NER of 3.7. A leading national research laboratory of the U.S. Department of Energy has reviewed and endorsed PRIVATCO's HTFC approach, and is following through on its interest by working to form a partnership with PRIVATCO to develop the commercial versions of the HTFC technology. In addition, PRIVATCO is currently involved in detailed discussions with several major energy industry sector companies interested in using this advanced technology for enhanced oil recovery for oil shale, oil sands, coal formations, as well as depleted oil fields. According to PRIVATCO, their HTFC technology will not only be developed to liberate oil from shale, a resource estimated to contain two trillion oil-equivalent barrels in the US alone (equal to about eighty years of world oil supply at current annual consumption rates), but can also be developed to allow the major oil-producing companies to take a second look at properties now considered to be non-commercial. Depleted oil fields in the US and elsewhere still contain more than half of the hydrocarbons originally in these fields, because the residual hydrocarbons are too viscous to extract with conventional technology. The HTFC technology can also be developed for application to accelerate and enhance recovery of coal bed methane, which has suddenly experienced a spurt in interest and production volume because of historically high natural gas prices. Digital Gas expects the HTFC system to dramatically accelerate production for coal bed methane companies. Since the HTFC produces electricity without any air emissions, their deployment will create the equivalent of emission free power plants. The electricity produced by the HTFC wells can be used to power pumps used in pumping water out of coal bed methane fields as well as powering compressors required to feed coal bed methane into feeder pipelines. The fuel cells produce a very pure carbon dioxide exhaust gas stream that can be either sequestered underground or harnessed for industrial or agricultural applications, such as the farming centers to be commercialized by a Digital Gas subsidiary. With respect to the Canadian oil gas market, which Digital Gas intends to enter, the HTFC system will allow
RE: [iagi-net-l] Tanya DST - MDT
Pak Agung dan utk. teman2 lainnya, Utk. informasi mengenai sonic scanner anda bisa dapat info lebih akurat di web site-nya SLB, silahkan login ke www.hub.slb.com dan search for sonic scanner. Utk. masalah biayanya saya tdk. tau persis dan kalau Pak Agung berminat, saya akan hubungkan anda dengan orang kami yg. tepat utk. maslah ini. LA At 01:44 PM 12/5/2005, you wrote: Pak Leo, Apa sih kelebihan si Sonic Scanner ini kalo dibanding kan dengan DSI Dan kira2 berapa % kelebihan biayanya (dibanding DSI) yang harus dibayar kalo kita mau pake. Berapa maksimum speed nya? Thanks Agung -Original Message- From: Leo Anis [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, December 05, 2005 1:12 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Tanya DST - MDT Pak Paulus, Boleh tidak kalau saya forwardkan saja artikel ttg. topik ini via japri? Ini bukan brosur ttp. artikel ilmiah yg. ringan dan cukup mudah diikuti dan dipahami..drpd. nanti saya jawab sepotong2, mendingan anda terima langsung dan baca sendiri sampai puas. Mohon konfirmasi-nya. Besar file sekitar 592 KB, pdf file. Untuk sekedar diketahui saja bahwa DSI tool ini sdh. tergolong tool yg. lama krn. SLB mengeluarkan tool generasi baru dengan nama Sonic Scanner dan ini sekali lagi bukan jualan tetapi tool ini dibuat krn. memang ada kebutuhan di pasar. Krn. seperti diketahui tool sonik ini sendiri berevolusi mulai dr. tool analog yg. mengeluarkan dt compressional saja, trus digital sonic tool yg. masih hanya mengeluarkan dt compressional saja krn. memang pd. waktu itu kebutuhan-nya hanya terbatas pd. compressional saja, ada beberapa generasi digital sonic tool saja (yg. terakhir sdh. mulai pake waveform utk. menurunkan dt compressional-nya, tp. hanya ada 4 waveform), kemudian ada kebutuhan utk. dt shear maka muncul tool Array Sonic dimana ada 8 waveform dengan monopole source. AS pd. waktu itu dpt. menjawab kebutuhan utk. shear sonic data, ttp. kemudian diketahui bahwa utk. slow formation ( dt compressional dt mud) tool AS ini tdk. dpt. mengukur dt shear, maka muncul lah DSI dengan 8 waveform tp. sourcenya monopole dan dipole jd. tdk. masalah utk. slow formation sekalipun, sebagai contoh adalah di salah satu lap. minyak di Sumatera Selatan yg. dt shear-nya bisa sekitar 1000 us/ft masih bisa diukur. Yg. menarik utk. dicermati adalah bahwa mula2 output dr. tool sonik ini hanya dibutuhkan oleh petrophysicist dan geophy./geologist tp. lama2 tool ini, terutama yg. generasi baru spt. DSI dan Sonic Scanner, diminati oleh driller, completion specialist, reservoir eng. krn. kemampuan utk. rock mechanics-nya. Jd. boleh dibilang tool sonik ini sudah lintas disiplin. LA Output dr. cross dipole adalah azimuthal anistropy At 12:41 PM 12/5/2005, you wrote: apa sih keunggulan utama dari cross dipole ini? apa saja hasil output dari cross dipole ini? --pta On 05/12/05, Leo Anis [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Paulus, Boleh tau, kurang jelas bagian mana-nya yah? LA - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit
Re: [iagi-net-l] Cross-dipole DSI untuk inversi seismik
Pak Iman, Wah pertanyaan sih gampang Pak Iman cuman jawabannya mesti agak mendalam sedikit, gak apa2 yah. Pd. DSI tool itu ada beberapa mode akusisi yaitu: * Monopole PS, output utamanya adalah dt compressional dan dt shear. DT shear akan terekam jika dan hanya jika kecepatan formasi lebih cepat dr. kecepatan mud dan formasi spt ini biasa kita sebut fast formation. Tp. utk. slow formation dimana kecepatan formasi lebih lambat dibanding kecepatan mud mk. dt shear tdk. akan pernah terekam oleh tool krn. yg. ditangkap oleh tool sebenarnya adalah refracted wave, tp. utk. slow formation, sudut kritis sbg. syarat terjadinya refraksi tdk. akan pernah terjadi dan gelombang yg. dipancarkan oleh transmitter hanya akan melanglang buana ke dalam formasi dan tdk. pernah kembali lagi atau bisa ditangkap oleh receiver and that is physics, jd. bukan akal2an kita, tp. krn. keterbatasan dr. monopole source dlm. hal ini. Nah monopole source ini juga yg. dipakai oleh Array Sonic tool (AS). Jd. kalau ada shear dr. Array sonic tool itu bisa saja dipakai utk. inversi * Monopole Stoneley, output utamanya adalah dt Stoneley. Aplikasinya macam2 diantaranya fracture detection, permeability estimation, etc. * Lower dipole, utk. mengkompensasi masalah fisika pd. source monopole mk. dipakailah dipole source dimana yg. kita manfaatkan adalah flexural wave yg. sederhananya akan men-generate shear wave yg. bisa ditangkap oleh receiver. Output utamanya adalah dt shear tp. tdk. menutup kemungkinan ada juga dt compressional yg. terekam pd. dipole. Sekali lagi that is physic * Upper dipole, sama seperti lower dipole hanya posisinya sedikit lebih diatas lower dipole * Cross dipole, nah pd. mode ini kedua dipole diatas lower dan upper dipole akan di set spy. orthogonal each other nah baru dipancarkan gelombang secara bersamaan yg. kemudian ditangkap oleh receivers steelah menjalar ke formasi. Nah sekali lagi krn. adanya fenomena fisika yaitu jika gelombang shear menjalar pd. formasi yg. bersifat anisotropi mk. akan terjadi shear wave splitting atau birefringence dimana ada fast shear dan slow shear. Jd. sebenarnya output utamanya adalah dt shear yg. fast dan slow dan azimuthal anisotropy analysis.Utk. jelasnya lagi silahkan Pak Iman melihat paper yg. saya kirim. Nah yg. menjadi pertanyaan menarik sekarang adalah mungkin teman2 lain bisa jawab, krn. dt shear dr. cross dipole ada dua jenis yaitu slow and fast shear mana yg. lebih bagus atau lebih baik dipakai utk. inversi? Krn. pd. prinsipnya dua2nya bisa dipakai wong dua2nya shear koq. Ada yg. pernah coba? Jadi kembali ke pertanyaan Pak Iman, gak harus pake S wave dr. cross dipole Pak kalau utk. inversi. LA At 11:42 AM 12/5/2005, you wrote: Pak Leo, Kalau untuk mendapatkan harga measured S-wave untuk studi seismik inversi apakah harus pakai cross-dipole DSI ? Kalau tidak salah dengar, maka AS sama dengan DSI tanpa cross-dipole dan dan datanya tidak bisa dipakai untuk studi inversi seismik. Tolong penjelasannya. Thanks. Iman -Original Message- From: Leo Anis [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, December 05, 2005 11:17 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Tanya DST - MDT Pak Shofi, Apa kabar? Saya agak tergelitik juga dengan komentar Pak Shofi mengenai DSI krn. setau saya kita tdk. mengharuskan oil co. utk memakai DSI, itu akan sangat bergantung dari kebutuhan dan juga jangan lupa, akan sangat2 bergantung pd. kontraknya dan tool availability. Jadi kalo di kontraknya memungkinkan dan tool nya ada tdk. akan ada masalah kalo di run pake Array Sonic, atau kalo toolnya tdk. ada saya pikir bisa juga di run DSI tp. dengan charge AS, tp. sekali lagi jika kontraknya memungkinkan dan negosiasi dengan service co. yg. bersangkutan. Utk. DSI cross dipole, mode ini akan di run berdasarkan permintaan dan sekali lagi tergantung dr. kontraknya juga. Harap dimaklumi bahwa jika cross dipole di run maka logging speednya akan menjadi sekitar 800-900 ft/hr, jd. tolong dipertimbangkan apakah memang perlu informasi dr. cross dipole, krn. jika utk. memperoleh informasi shear saja utk. keperluan petrofisika yg. dasar maka cukup di run lower atau upper dipole saja bersamaan dengan monopole mode sehingga logging speednya bisa menjadi 3600 ft/hr, jadi biaya rig time -nya bisa dihemat. Kecuali ada kebutuhan informasi lain dr. cross dipole seperti informasi azimuthal anisotropy dll. yg. memang sanag diperlukan. Salam Leo - This message has been certified virus free by Medcoenergi Antivirus - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http
Re: [iagi-net-l] Cross-dipole DSI untuk inversi seismik
Utk. fracture detection yg di kombinasikan dengan FMI/FMS maka Stoneley fracture merupakan pasangan yg. ideal terutama utk. mendeteksi open/producing fractures walaupun interpretasi dr. Stoneley masih kualitatif. Mungkin Bang Sanggam mau menambahkan? atau temen2 lain ada pendapat tentang Stoneley fracture LA At 01:43 PM 12/6/2005, you wrote: Ada example yang sukses dengan penggunaan stoneley...? Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 Leo Anis [EMAIL PROTECTED]To: iagi-net@iagi.or.id ld.slb.com cc: Subject: Re: [iagi-net-l] Cross-dipole DSI untuk inversi seismik 06/12/2005 10:03 AM Please respond to iagi-net * Monopole Stoneley, output utamanya adalah dt Stoneley. Aplikasinya macam2 diantaranya fracture detection, permeability estimation, etc. LA This e-mail (including any attached documents) is intended only for the recipient(s) named above. It may contain confidential or legally privileged information and should not be copied or disclosed to, or otherwise used by, any other person. If you are not a named recipient, please contact the sender and delete the e-mail from your system. - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
Re: [iagi-net-l] Tanya DST - MDT
Pak Shofi, Apa kabar? Saya agak tergelitik juga dengan komentar Pak Shofi mengenai DSI krn. setau saya kita tdk. mengharuskan oil co. utk memakai DSI, itu akan sangat bergantung dari kebutuhan dan juga jangan lupa, akan sangat2 bergantung pd. kontraknya dan tool availability. Jadi kalo di kontraknya memungkinkan dan tool nya ada tdk. akan ada masalah kalo di run pake Array Sonic, atau kalo toolnya tdk. ada saya pikir bisa juga di run DSI tp. dengan charge AS, tp. sekali lagi jika kontraknya memungkinkan dan negosiasi dengan service co. yg. bersangkutan. Utk. DSI cross dipole, mode ini akan di run berdasarkan permintaan dan sekali lagi tergantung dr. kontraknya juga. Harap dimaklumi bahwa jika cross dipole di run maka logging speednya akan menjadi sekitar 800-900 ft/hr, jd. tolong dipertimbangkan apakah memang perlu informasi dr. cross dipole, krn. jika utk. memperoleh informasi shear saja utk. keperluan petrofisika yg. dasar maka cukup di run lower atau upper dipole saja bersamaan dengan monopole mode sehingga logging speednya bisa menjadi 3600 ft/hr, jadi biaya rig time -nya bisa dihemat. Kecuali ada kebutuhan informasi lain dr. cross dipole seperti informasi azimuthal anisotropy dll. yg. memang sanag diperlukan. Salam Leo Bisnis kali begitu, maunya mereka kita run tool yang mahal mahal, sementara keperluan kita mungkin gak perlu sampai kesana. Kalo cuma untuk ambil pressure point, pake aja RFT. Tapi kalo udah mulai serius mau pake simulasi (pump out, multi drawdown, cleaning sample, optical, pvt sample, dual packer) ya .. perlu MDT. Coba lihat tuh kontraknya ... charge MDT gilani!!! belum lagi charge lost in hole nya. Sama juga disini, orang run DSI tapi cross dipolenya gak pernah di run, cuma dapat shear wave doang, ketika saya usul pake array sonic saja, toh dapat shear juga, mereka bilang kami harus pakai DSI . mudah mudahan tidak untuk MDT. sekedar sharing. Salam Shofi On 11/28/05, Herry Maulana [EMAIL PROTECTED] wrote: Setahu saya tool RFT sudah tidak ada lagi di Indonesia (info dari Slb) yang mereka pakai sekarang adalah Slim-hole RFT (SRFT) dengan tool dimension MDT. Regards - Herry -Original Message- From: Arief Budiman [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, November 28, 2005 11:32 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Tanya DST - MDT Abah, MDT adalah kelanjutan dari RFT. RFT : - Pressure Test (dg fix pretest chamber volume) - Fluid sampling MDT : - Pressure Test (adjustable pretest chamber volum draw down nya) : powerfull untuk low permeability reservoir - Fluid analysis (optic) : identifikasi fluida bisa dilakukan di down hole, tanpa harus sampling (biaya lebih murah dari sampling, dan ops. time lebih singkat) - Fluid sampling Tool dimension nya MDT RFT ARIEF BUDIMAN Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone : (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 Home: (021) 809 2618 -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, November 28, 2005 9:38 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Tanya DST - MDT Rekans Maaf kalau pertanyaan Si Abah agak elementer , apa bedanya RFT dan MDT, dulu sih rasanya RFT sering dipakai. Si Abah ___ Formation pressure identifikasi fluid typenya bisa dilakukan dg mdt, tapi production ratenya mdt gak bisa mas. ARIEF BUDIMAN Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone : (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 Home: (021) 809 2618 -Original Message- From: Muhammad Nur Husni [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, November 28, 2005 8:30 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Tanya DST - MDT Yth. Bapak/Ibu, Di Palmerah area (Jambi) interval Air Benakat deltaic lumayan tebal ~1000m dan dari analogi field sekitarnya ABF interval terdiri multiple layer dengan beberapa fluid contact. Concern saya adalah mungkin akan diperlukan banyak DST pada layer2 interest. Maaf saya belum punya pengalaman dengan DST, Mungkinkah technically DST ini di-cover oleh MDT? Mohon sekalian pencerahanya... Terimakasih.. Muhammad Nur Husni - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan
Re: [iagi-net-l] Tanya DST - MDT
Pak Paulus, Boleh tidak kalau saya forwardkan saja artikel ttg. topik ini via japri? Ini bukan brosur ttp. artikel ilmiah yg. ringan dan cukup mudah diikuti dan dipahami..drpd. nanti saya jawab sepotong2, mendingan anda terima langsung dan baca sendiri sampai puas. Mohon konfirmasi-nya. Besar file sekitar 592 KB, pdf file. Untuk sekedar diketahui saja bahwa DSI tool ini sdh. tergolong tool yg. lama krn. SLB mengeluarkan tool generasi baru dengan nama Sonic Scanner dan ini sekali lagi bukan jualan tetapi tool ini dibuat krn. memang ada kebutuhan di pasar. Krn. seperti diketahui tool sonik ini sendiri berevolusi mulai dr. tool analog yg. mengeluarkan dt compressional saja, trus digital sonic tool yg. masih hanya mengeluarkan dt compressional saja krn. memang pd. waktu itu kebutuhan-nya hanya terbatas pd. compressional saja, ada beberapa generasi digital sonic tool saja (yg. terakhir sdh. mulai pake waveform utk. menurunkan dt compressional-nya, tp. hanya ada 4 waveform), kemudian ada kebutuhan utk. dt shear maka muncul tool Array Sonic dimana ada 8 waveform dengan monopole source. AS pd. waktu itu dpt. menjawab kebutuhan utk. shear sonic data, ttp. kemudian diketahui bahwa utk. slow formation ( dt compressional dt mud) tool AS ini tdk. dpt. mengukur dt shear, maka muncul lah DSI dengan 8 waveform tp. sourcenya monopole dan dipole jd. tdk. masalah utk. slow formation sekalipun, sebagai contoh adalah di salah satu lap. minyak di Sumatera Selatan yg. dt shear-nya bisa sekitar 1000 us/ft masih bisa diukur. Yg. menarik utk. dicermati adalah bahwa mula2 output dr. tool sonik ini hanya dibutuhkan oleh petrophysicist dan geophy./geologist tp. lama2 tool ini, terutama yg. generasi baru spt. DSI dan Sonic Scanner, diminati oleh driller, completion specialist, reservoir eng. krn. kemampuan utk. rock mechanics-nya. Jd. boleh dibilang tool sonik ini sudah lintas disiplin. LA Output dr. cross dipole adalah azimuthal anistropy At 12:41 PM 12/5/2005, you wrote: apa sih keunggulan utama dari cross dipole ini? apa saja hasil output dari cross dipole ini? --pta On 05/12/05, Leo Anis [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Paulus, Boleh tau, kurang jelas bagian mana-nya yah? LA - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
RE: [iagi-net-l] Cased Hole sonic
Pak Ferdi, Perbedaan mendasar antara cased dan open hole utk. DSI logging adalah krn. pd. cased hole, sebelum mencapai formasi ada casing, cement dan kemungkinan fluida, jadi gelombang akustik yg. dipancarkan oleh tool akan merambat melewati hambatan tsb sebelum mencapai formasi. Jd. effort yg. dilakukan dlm akusisi maupun prosesingnya adalah mencoba menghilangkan atau meminimalkan efek ini. Effort itu terutama dlm. hal akuisi adalah pemilihan frekuensi source yg. optimal (kandungan frekuensi yg. cukup utk. bisa menembus formasi), bisa juga spacing antara receiver dan source dioptimalkan, semua ini bisa dilakukan dengan pre-survey modeling. Sedangkan dr. sisi prosesing, effort yg. dilakukan terkonsentrasi pd. pemisahan gelombang2 yg. berasal bukan dr. formasi spt. casing arrival, cement arrival etc. Ada berbagai macam metoda utk. pemisahan ini, bisa dr. pemilihan filter yg. optimal utk bisa memfilter noise2 ini bisa juga berdasarkan velocity filter dll. Leo Anis At 04:28 PM 3/29/2005, you wrote: Mas Dedi apa ada bedanya antara cased hole DSI dan Open hole DSI baik dalam aquisitionnya atapun processingnya...? Regards Ferdinandus Kartiko Samodro TOTAL EP Indonesie Balikpapan DKS/EXR/GLG 0542- 533852 Dedi Juandi [EMAIL PROTECTED] 29/03/2005 04:36 PM Please respond to iagi-net To: iagi-net@iagi.or.id cc: Subject:RE: [iagi-net-l] Cased Hole sonic Pak Iwan, Bisa dicoba di website yg sama dgn sebelumnya, tapi pada section ABC (Analysis Behind Casing): http://www.oilfield.slb.com/content/services/formation/analysis/index.asp? Di situ ada tool DSI (Dipole Shear Sonic Imager) yg bisa di-run di-casing. Kita bisa mendapatkan komponen kompresional, shear dan Stoneley slowness dari borehole formation. Rgds, Dedi At 10:21 PM 3/29/2005, you wrote: udah dibuka tapi kok isinya tentang tool untuk deteksi damage atau corrosion di casing??? kalau sonic yang baca formasi ada nggak (cased hole)?? - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] Cased Hole sonic
menyelesaikan masalah yg. kompleks biasanya kita mulai dengan penyelesaian yg. sederhana. Mudah2an membantu temen2, maaf kalo kepanjangan. Thanks Leo Anis At 02:15 PM 3/30/2005, you wrote: menarik sekali,jadi pengen tanya : apakah ada pengaruh dari jenis casing (diameter, tebal, material), dan jenis cement? Bila ya, apakah konfigurasi dari spacing receiver vs source atau frekuensi yang dipakai dapat diubah2 bagaimana responnya di overlap antara dua casing atau lebih? atau mungkin hanya bekerja untuk 1 casing ya ? apakah pernah membandingkan cased hole vs open hole di borehole yang sama? maaf, bukannya saya pengen cerewet, tapi memang saya pengen tahu lebih banyak alias interested... Leo Anis [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id d.slb.com cc: Subject: RE: [iagi-net-l] Cased Hole sonic 03/29/2005 04:37 PM Please respond to iagi-net Pak Ferdi, Perbedaan mendasar antara cased dan open hole utk. DSI logging adalah krn. pd. cased hole, sebelum mencapai formasi ada casing, cement dan kemungkinan fluida, jadi gelombang akustik yg. dipancarkan oleh tool akan merambat melewati hambatan tsb sebelum mencapai formasi. Jd. effort yg. dilakukan dlm akusisi maupun prosesingnya adalah mencoba menghilangkan atau meminimalkan efek ini. Effort itu terutama dlm. hal akuisi adalah pemilihan frekuensi source yg. optimal (kandungan frekuensi yg. cukup utk. bisa menembus formasi), bisa juga spacing antara receiver dan source dioptimalkan, semua ini bisa dilakukan dengan pre-survey modeling. Sedangkan dr. sisi prosesing, effort yg. dilakukan terkonsentrasi pd. pemisahan gelombang2 yg. berasal bukan dr. formasi spt. casing arrival, cement arrival etc. Ada berbagai macam metoda utk. pemisahan ini, bisa dr. pemilihan filter yg. optimal utk bisa memfilter noise2 ini bisa juga berdasarkan velocity filter dll. Leo Anis At 04:28 PM 3/29/2005, you wrote: Mas Dedi apa ada bedanya antara cased hole DSI dan Open hole DSI baik dalam aquisitionnya atapun processingnya...? Regards Ferdinandus Kartiko Samodro TOTAL EP Indonesie Balikpapan DKS/EXR/GLG 0542- 533852 Dedi Juandi [EMAIL PROTECTED] 29/03/2005 04:36 PM Please respond to iagi-net To: iagi-net@iagi.or.id cc: Subject:RE: [iagi-net-l] Cased Hole sonic Pak Iwan, Bisa dicoba di website yg sama dgn sebelumnya, tapi pada section ABC (Analysis Behind Casing): http://www.oilfield.slb.com/content/services/formation/analysis/index.asp? Di situ ada tool DSI (Dipole Shear Sonic Imager) yg bisa di-run di-casing. Kita bisa mendapatkan komponen kompresional, shear dan Stoneley slowness dari borehole formation. Rgds, Dedi At 10:21 PM 3/29/2005, you wrote: udah dibuka tapi kok isinya tentang tool untuk deteksi damage atau corrosion di casing??? kalau sonic yang baca formasi ada nggak (cased hole)?? - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id
Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? (Virus Checked)
Sekedar share pengalaman mengenai restitusi... Tahun lalu saya meminta restitusi fiskal utk. istri yg. tdk. ditanggung kantor. Prosedurnya cukup mengisi pd. SPT dan anda bisa beri keterangan kalau kita kelebihan membayar pajak. Pd. saat formulir SPT diserahkan ke petugas pajak, mereka akan memeriksa dan mengkonfirmasikan nya lagi apakah benar kalau kita kelebihan bayar pajak? trus ditanya buktinya mana? nah bukti yg. hrs. disertakan tentu saja kuitansi asli pembayaran fiskal. Setelah itu sekitar beberapa bulan kemudian (sekitar4 bulan setelah penyerahan SPT) baru ada petugas pajak yg. mem follow up ini dan 2 bulan kemudian kalau klaim kita benar baru dibayarkan ke rekening kita. Jadi syaratnya: punya NPWP, menyerahkan SPT, dan kuitansi asli fiskal, sesudah itu harap sabar menunggu..o iya mereka akan memotong biaya trsfer sebesar Rp. 5000 Semoga sukses... Leo Anis At 05:28 PM 3/17/2005, you wrote: Mas Ardhie dan yang lain-lain. Fiskal sebagai kredit pajak yang bisa diperhitungkan di akhir tahun... katanya ruwet ngurusnya kalau kita cuma punya satu sumber penghasilan yang pajaknya dibayarkan oleh kantor. Untuk kasus ini, walaupun aturannya kita bisa restitusi pajak (fiskal) tsb tapi kenyataanya (kata rekan yang pernah ngurus hal semacam ini) susah sekali. Jadinya banyak wajib pajak yang gak mau ngurus restitusi ini, artinya ybs merelakan double taxation. Hal seperti ini bisa terjadi kalau kita ke LN, bayar fiskal sendiri karena urusan pribadi dlsb yang tidak bisa di-reimburse di kantor, sementara kantor kita sudah memotong pajak kita sepenuhnya. Adakah yang punya pengalaman menggembirakan ttg restitusi pajak (fiskal) ini? Salam - Daru - barusan selesai ngisi SPT tahunan - - Original Message - From: Ardhie Permadi [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, March 17, 2005 4:22 PM Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? Bapak2 ibu2 .. Saya coba share sedikit tentang pajak penghasilan. Pada dasarnya UU perpajakan di Indonesia mewajibkan kita yang telah memiliki penghasilan untuk membayar pajak sesuai dengan tarif tertentu. Tarif pajak (persentasenya) untuk wajib pajak perorangan mulai dari 5% dan yang tertinggi 35%, tergantung dari jumlah penghasilan kita setahun. Penghasilan yang dikenakan pajak di Indonesia adalah penghasilan yang bersumber dari negara manapun. So misalkan bapak2 or ibu2 yang bekerja dan memperoleh penghasilan di negri jiran, tetap memiliki kewajiban melaporkan penghasilannya dan membayar pajak di Indonesia, tentunya setelah memperhitungkan pajak yang dibayarkan di negara tersebut. Khusus mengenai Fiskal yang dibayar pada saat bepergian ke LN, ini belum merupakan nilai pajak yang terutang, tetapi baru merupakan kredit pajak yang nantinya dapat diperhitungkan di akhir tahun. Untuk bapak2 ibu2 yang sudah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak, saya sekedar mengingatkan kembali bahwa SPT Tahunan PPh tahun pajak 2004 selambat-lambatnya dilaporkan ke KPP tanggal 31 Maret 2005. Regards, Ardhie Permadi - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -