RE: [iagi-net-l] Pasang akibat "astronomical force"

2007-06-26 Terurut Topik Maryanto (Maryant)
Mas Munji, 
 
Apa kabar ? Ma'af lagi membalas. Makasih inputnya. Data-base saya tak
kenal gelombang besar ini. Namun, memang beruntung, saya sehabis IPA
kemarin (14-18 Mei), jalan-jalan untuk pingin tahu muka laut JKT,
(maunya malah Banten), melihat museum Fatahilah,kota-kota awal JKT, lalu
ke pantai Sunda Kelapa, ya daerah Angke ini. 
 
Saya kaget, bebrapa hari sesudahnya, ada gelombang besar itu. Dan juga
di hari-hari bulan mati dan purnama selanjutnya. Nah, juga mendapat 7x7
buku (menyusuri Pasar Senen, Kwitang, Salemba, Matraman (Garmedia), Blok
M, UI depok. Tas genongku penuh banget, ternyata 40 kg. Eh kaget juga
saya setelah tahu seberat itu, wong masih kuat membawa tas seberat itu.
 
Untuk selanjutnya, sejarah muka laut, saya kirimkan email judul : Muka
Laut, juga JKT.  
 
Salam,
Maryanto.



From: Syarif, Munji 
Sent: Monday, May 21, 2007 4:30 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Pasang akibat "astronomical force"


 



From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
 del 
Saya hanya melihat, betapa rajinnya ya orang-orang seperti Mandeville,
itu patut kita kagumi energinya, soal benar- salahnya memang kita
sebaiknya hati-hati, jangan menelan begitu saja apa yang ditulisnya.
del 
 
Seperti juga tulisan-2 Pak Maryanto, saya salut betapa rajinnya orang-2
seperti Pak Maryanto mengumpulkan data-2 samapi membuat "teori" Salam,
dan hipotesa-2 lainnya.
Soal salah benar mesti diuji lagi dan tidak selalu mesti pada saat ini
juga (meski maunya kita sih begitu).
 
nah untuk Pak Maryanto, kira-2 menurut kalender anda. Gelombang yang
kemaren ikut-2an goyang pesisir negeri ini terdeteksi gak?
kalau iya, seberapa tujuh??? (jangan-jangan baru sampai nomer 5 atau
4,5:)
 
Terimakasih
m.s.
 

Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Wah menarik
Pak Awang Saaya tertarik dengan si Mandeville ini.
Apakah beliau ini scientist atau pseudo scientist ?
Apakah yang ada disini ini ? http://www.michaelmandeville.com/
Soale kalau iya disitu buanyak sekali klaim yang dibuat bahwa
dia
bilang teori ini menjelaskan segalanya ... whaddduh !!!

Kalau wobble dan milankovitch memang sudah masuk ranah uji fisis
yang
cukup intens, walaupun sekali lagi seperti kata anda. Selalu
saja ada
pro-kontra.

Soal pasang ini.
Gravitasi dan pasang air laut kali ini cukup besar mempengaruhi
dua
samodra besar yaitu Samodra Indonesia dan Pasific. Gelombang
pasang
tinggi mempengaruhi hindia cukup besar, namun harus diingat
bahwa
VOLUME air tetap sama. sehingga tidak disemua tempat didunia ini
harus
mengalami pasang naik selama peristiwa segarisnya bulan, bumi,
dan
matahari.
Pantai selatan Jawa mengalami pasang tertinggi dan menyebabkan
kenaikan paling teruk. Waktunya juga tidak bersamaan dengan
naiknya
muka air laut di Surabaya dan pantai utara Jawa.

RDPMail arrives. Check it out.
<http://us.rd.yahoo.com/evt=49937/*http://tools.search.yahoo.com/toolbar
/features/mail/>  



Re: [iagi-net-l] Pasang akibat "astronomical force"

2007-05-31 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Kalau digabungkan dengan gravitasi model bumi serta geoid maka
kenaikan muka air lautnya akan menjadi cukup kompleks dari region ke
region.
Aku menggambarkan (mendongeng :) disini tentang bagaimana muka air
laut yang tidak merata didunia ini (ini hanya model saja, bukan
pengukuran)

http://rovicky.wordpress.com/2007/05/31/muka-air-laut/

Kalau realtime sea surface height ada disini
http://www.aoml.noaa.gov/phod/dataphod/work/trinanes/INTERFACE/index.html

Dari sini semestinya kita bisa memberikan warning ke masyarakat pantai
selatan Jawa Sumatra kalau terjadi gelombang pasang seperti kemarin.

rdp

On 6/1/07, Yosef Khairil Amin <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Saya membuat pemrograman sederhana dengan memakai bahasa QuickBasic untuk
menghitung percepatan pasang surut gayaberat yang disebabkan oleh adanya
penarikan bulan dan matahari terhadap suatu titik di permukaan bumi pada
periode jam, minggu, tahun yang kita tentukan (mulai tahun 1900).

Persamaan yang saya pakai dalam perhitungan ini berdasarkan pada tulisan:

1. "Schureman, P., 'A Manual of the Harmonic Analysis and Prediction of
Tides. U.S. Coast and Geodetic Survey', Spec. Pub. 98, 1924 (revised in 1941
and 1958)"

2. "Longman, I. M., 'Formulas for Computing the Tidal Acceleration Due to
the Moon and the Sun'. J. Geophys. Res., 64, 2351-2355, 1959."

Bilangan gelombang Love saya ambil dari tulisan karya Stacey: "Physics of
the Earth"

Hasil keluarannya berupa grafik yang memperlihatkan siklus pasang-surut
untuk periode dan posisi (garis Bujur/Lintang) yang kita tentukan dan file
dalam format ASCII yang isinya berupa pasangan waktu dan percepatan
pasang-surut (dalam satuan Microgals).

Dari grafik yang dihasilkan memang terlihat adanya siklus pasang-surut yang
teratur terhadap posisi bulan-matahari relatif terhadap lokasi di permukaan
bumi. Namun saya belum memastikan apakah siklus ini mengikuti angka "mistis"
tertentu hehehe.

Wassalam
YKA




On 5/31/07, Untung M <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>
> Memang gelombang pasang berhubungan dengan "tidal gravity" atau pasang
surut gayaberat yang disebabkan oleh adanya penarikan bulan dan matahari
terhadap titik di permukaan bumi kita. Besar kecilnya penarikan itu
tergantung dari jarak antara bulan dan bumi dan jarak antara matahari dan
bumi. Jumlah kedua penarikan terhadap bumi kita itu adalah "gravity tide"
tadi (Melchior, 1983).  Jarak antara bulan dan bumi jauh lebih dekat dari
jarak antara matahari dan bumi. Walaupun masa matahari jauh lebih besar dari
masa bulan, gravitasi antara bulan dan bumi akan jauh lebih besar. Oleh
karena itu setiap bulan purnama pasang-surut air laut menjadi maksimum,
karena posisi bulan paling dekat dengan bumi  terutama di daerah ekuator.
Perhatikan gelombang air laut dari sekarang sampai besuk subuh. Malam nanti
adalah bulan purnama. Gravity tide juga maksimum waktu itu. Coba yang
memiliki alat garvimeter baca meter anda dari sekarang setiap 30 menit atau
lebih kurang lagi. Pasut gayaberat di Indonesia dengan amplitudo "peak to
peak" kira-kra 0,6 mGal dalam keadaan normal. Ini berarti undulasi bumi
ialah kira-kira 5 sampai 6 meter.  Hubungannya dengan gelombang besar yang
tempo hari menyerang sebagian besar  wilayah kita itu bagaimana? Mengapa
Malaysia, Filipina dan daerah-daerah Pasifik, seperti Tongga, Madagaskar,
dsb.  tidak terserang? Bahagian-bahagian negara itu juga termasuk daerah
ekuator. Ini perlu diteliti lebih lanjut. Teman-teman dari LON, BMG bisa
menjawab secara kuantitatif? Penjelasan Sdr. Velly Asvaliantina ( milist ini
tgl.21/5/07) adalah salah satu keterangan. Adakah hubungan antara cuaca dan
gravitasi? Kalau di magnet kita mngenal adanya badai magnet (magnetic
storm). Apakah gravity storm ( badai gayaberat) ada?  Memang banyak sekali
masalah atau fenomena alam ini, ciptaan ALLOH SWT, yang perlu kita telusuri.
Hanya kita, manusia, yang diberi akal dan pikiran untuk mempelajari dan
mengerti betul-betul bagaimana bekerjanya bumi kita ini.
> Wassalaam,
> M. Untung
>
> - Original Message -
> From: Awang Satyana
> To: iagi-net@iagi.or.id ; [EMAIL PROTECTED]
> Sent: Monday, May 21, 2007 1:16 PM
> Subject: Re: [iagi-net-l] Pasang akibat "astronomical force"
>
>
>
> Kebersamaan gelombang pasang yang melanda Sumatra-Jawa-Nusa Tenggara dan
terukurnya gempa secara fluktuatif di wilayah Indonesia, dan terjadinya
posisi segaris antara kedudukan Bumi-Bulan-Matahari bisa saja mengindikasi
kemungkinan kebenaran hipotesis "vortex tectonics"
>
> "Vortex tectonics" (Mandeville, 2001) berteori bahwa gravitasi Bulan dan
Matahari telah mempengaruhi gerak poros Bumi ketika Bumi berputar. Karena
Bumi berputar secara miring, maka porosnya pun membuat gerak berputar
sedemikian rupa sehingga sedikit terhuyung (wobbles). Milutin Milankovich,
ahli matematika dan meteorologi Serbia telah m

Re: [iagi-net-l] Pasang akibat "astronomical force"

2007-05-31 Terurut Topik Yosef Khairil Amin

Saya membuat pemrograman sederhana dengan memakai bahasa QuickBasic untuk
menghitung percepatan pasang surut gayaberat yang disebabkan oleh adanya
penarikan bulan dan matahari terhadap suatu titik di permukaan bumi pada
periode jam, minggu, tahun yang kita tentukan (mulai tahun 1900).

Persamaan yang saya pakai dalam perhitungan ini berdasarkan pada tulisan:

1. "Schureman, P., 'A Manual of the Harmonic Analysis and Prediction of
Tides. U.S. Coast and Geodetic Survey', Spec. Pub. 98, 1924 (revised in 1941
and 1958)"

2. "Longman, I. M., 'Formulas for Computing the Tidal Acceleration Due to
the Moon and the Sun'. J. Geophys. Res., 64, 2351-2355, 1959."

Bilangan gelombang Love saya ambil dari tulisan karya Stacey: "Physics of
the Earth"

Hasil keluarannya berupa grafik yang memperlihatkan siklus pasang-surut
untuk periode dan posisi (garis Bujur/Lintang) yang kita tentukan dan file
dalam format ASCII yang isinya berupa pasangan waktu dan percepatan
pasang-surut (dalam satuan Microgals).

Dari grafik yang dihasilkan memang terlihat adanya siklus pasang-surut yang
teratur terhadap posisi bulan-matahari relatif terhadap lokasi di permukaan
bumi. Namun saya belum memastikan apakah siklus ini mengikuti angka "mistis"
tertentu hehehe.

Wassalam
YKA



On 5/31/07, Untung M <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


 Memang gelombang pasang berhubungan dengan "tidal gravity" atau pasang
surut gayaberat yang disebabkan oleh adanya penarikan bulan dan matahari
terhadap titik di permukaan bumi kita. Besar kecilnya penarikan itu
tergantung dari jarak antara bulan dan bumi dan jarak antara matahari dan
bumi. Jumlah kedua penarikan terhadap bumi kita itu adalah "gravity tide"
tadi (Melchior, 1983).  Jarak antara bulan dan bumi jauh lebih dekat dari
jarak antara matahari dan bumi. Walaupun masa matahari jauh lebih besar dari
masa bulan, gravitasi antara bulan dan bumi akan jauh lebih besar. Oleh
karena itu setiap bulan purnama pasang-surut air laut menjadi maksimum,
karena posisi bulan paling dekat dengan bumi  terutama di daerah ekuator.
Perhatikan gelombang air laut dari sekarang sampai besuk subuh. Malam nanti
adalah bulan purnama. Gravity tide juga maksimum waktu itu. Coba yang
memiliki alat garvimeter baca meter anda dari sekarang setiap 30 menit atau
lebih kurang lagi. Pasut gayaberat di Indonesia dengan amplitudo "peak to
peak" kira-kra 0,6 mGal dalam keadaan normal. Ini berarti undulasi bumi
ialah kira-kira 5 sampai 6 meter.  Hubungannya dengan gelombang besar yang
tempo hari menyerang sebagian besar  wilayah kita itu bagaimana? Mengapa
Malaysia, Filipina dan daerah-daerah Pasifik, seperti Tongga, Madagaskar,
dsb.  tidak terserang? Bahagian-bahagian negara itu juga termasuk daerah
ekuator. Ini perlu diteliti lebih lanjut. Teman-teman dari LON, BMG bisa
menjawab secara kuantitatif? Penjelasan Sdr. Velly Asvaliantina ( milist ini
tgl.21/5/07) adalah salah satu keterangan. Adakah hubungan antara cuaca
dan gravitasi? Kalau di magnet kita mngenal adanya badai magnet (magnetic
storm). Apakah gravity storm ( badai gayaberat) ada?  Memang banyak sekali
masalah atau fenomena alam ini, ciptaan ALLOH SWT, yang perlu kita telusuri.
Hanya kita, manusia, yang diberi akal dan pikiran untuk mempelajari dan
mengerti betul-betul bagaimana bekerjanya bumi kita ini.
Wassalaam,
M. Untung

- Original Message -
*From:* Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]>
*To:* iagi-net@iagi.or.id ; [EMAIL PROTECTED]
*Sent:* Monday, May 21, 2007 1:16 PM
*Subject:* Re: [iagi-net-l] Pasang akibat "astronomical force"

Kebersamaan gelombang pasang yang melanda Sumatra-Jawa-Nusa Tenggara dan
terukurnya gempa secara fluktuatif di wilayah Indonesia, dan terjadinya
posisi segaris antara kedudukan Bumi-Bulan-Matahari bisa saja mengindikasi
kemungkinan kebenaran hipotesis "vortex tectonics"

 "Vortex tectonics" (Mandeville, 2001) berteori bahwa gravitasi Bulan dan
Matahari telah mempengaruhi gerak poros Bumi ketika Bumi berputar. Karena
Bumi berputar secara miring, maka porosnya pun membuat gerak berputar
sedemikian rupa sehingga sedikit terhuyung (wobbles). Milutin Milankovich,
ahli matematika dan meteorologi Serbia telah mengetahui ini dan telah
membuat siklus periode gerak huyungan Bumi ini pada tahun 1920-an. Kini,
gerak terhuyung ini diaplikasikan ke fenomena gerak kerak Bumi dan atmosfer
di atasnya.

 Vortex tectonics memperkenalkan 22 grafik/siklus yang memperlihatkan
bahwa gerak-gerak tektonik utama, termasuk gempa dan volkanisme, juga
fenomena cuaca macam el nino, la nina, dan pemanasan global berhubungan
dengan gerak kerak Bumi ketika Bumi melakukan gerakan huyungannya (terkenal
sebagai gerak Chandler's wobbles). Karena gerakan ini, posisi relatif kerak
Bumi akan berubah posisi dan orientasi relatif terhadap poros rotasi Bumi.

 Dalam posisi astronomis segaris antara Bumi-Bulan-Matahari seperti
terjadi pada 17 Mei 2

Re: [iagi-net-l] Pasang akibat "astronomical force"

2007-05-31 Terurut Topik Untung M
Memang gelombang pasang berhubungan dengan "tidal gravity" atau pasang surut 
gayaberat yang disebabkan oleh adanya penarikan bulan dan matahari terhadap 
titik di permukaan bumi kita. Besar kecilnya penarikan itu tergantung dari 
jarak antara bulan dan bumi dan jarak antara matahari dan bumi. Jumlah kedua 
penarikan terhadap bumi kita itu adalah "gravity tide" tadi (Melchior, 1983).  
Jarak antara bulan dan bumi jauh lebih dekat dari jarak antara matahari dan 
bumi. Walaupun masa matahari jauh lebih besar dari masa bulan, gravitasi antara 
bulan dan bumi akan jauh lebih besar. Oleh karena itu setiap bulan purnama 
pasang-surut air laut menjadi maksimum, karena posisi bulan paling dekat dengan 
bumi  terutama di daerah ekuator. Perhatikan gelombang air laut dari sekarang 
sampai besuk subuh. Malam nanti adalah bulan purnama. Gravity tide juga 
maksimum waktu itu. Coba yang memiliki alat garvimeter baca meter anda dari 
sekarang setiap 30 menit atau lebih kurang lagi. Pasut gayaberat di Indonesia 
dengan amplitudo "peak to peak" kira-kra 0,6 mGal dalam keadaan normal. Ini 
berarti undulasi bumi ialah kira-kira 5 sampai 6 meter.  Hubungannya dengan 
gelombang besar yang tempo hari menyerang sebagian besar  wilayah kita itu 
bagaimana? Mengapa Malaysia, Filipina dan daerah-daerah Pasifik, seperti 
Tongga, Madagaskar, dsb.  tidak terserang? Bahagian-bahagian negara itu juga 
termasuk daerah ekuator. Ini perlu diteliti lebih lanjut. Teman-teman dari LON, 
BMG bisa menjawab secara kuantitatif? Penjelasan Sdr. Velly Asvaliantina ( 
milist ini tgl.21/5/07) adalah salah satu keterangan. Adakah hubungan antara 
cuaca dan gravitasi? Kalau di magnet kita mngenal adanya badai magnet (magnetic 
storm). Apakah gravity storm ( badai gayaberat) ada?  Memang banyak sekali 
masalah atau fenomena alam ini, ciptaan ALLOH SWT, yang perlu kita telusuri. 
Hanya kita, manusia, yang diberi akal dan pikiran untuk mempelajari dan 
mengerti betul-betul bagaimana bekerjanya bumi kita ini.
Wassalaam,
M. Untung 
  - Original Message - 
  From: Awang Satyana 
  To: iagi-net@iagi.or.id ; [EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Monday, May 21, 2007 1:16 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Pasang akibat "astronomical force"


  Kebersamaan gelombang pasang yang melanda Sumatra-Jawa-Nusa Tenggara dan 
terukurnya gempa secara fluktuatif di wilayah Indonesia, dan terjadinya posisi 
segaris antara kedudukan Bumi-Bulan-Matahari bisa saja mengindikasi kemungkinan 
kebenaran hipotesis "vortex tectonics" 

  "Vortex tectonics" (Mandeville, 2001) berteori bahwa gravitasi Bulan dan 
Matahari telah mempengaruhi gerak poros Bumi ketika Bumi berputar. Karena Bumi 
berputar secara miring, maka porosnya pun membuat gerak berputar sedemikian 
rupa sehingga sedikit terhuyung (wobbles). Milutin Milankovich, ahli matematika 
dan meteorologi Serbia telah mengetahui ini dan telah membuat siklus periode 
gerak huyungan Bumi ini pada tahun 1920-an. Kini, gerak terhuyung ini 
diaplikasikan ke fenomena gerak kerak Bumi dan atmosfer di atasnya. 

  Vortex tectonics memperkenalkan 22 grafik/siklus yang memperlihatkan bahwa 
gerak-gerak tektonik utama, termasuk gempa dan volkanisme, juga fenomena cuaca 
macam el nino, la nina, dan pemanasan global berhubungan dengan gerak kerak 
Bumi ketika Bumi melakukan gerakan huyungannya (terkenal sebagai gerak 
Chandler's wobbles). Karena gerakan ini, posisi relatif kerak Bumi akan berubah 
posisi dan orientasi relatif terhadap poros rotasi Bumi. 

  Dalam posisi astronomis segaris antara Bumi-Bulan-Matahari seperti terjadi 
pada 17 Mei 2007 kemarin, jelas gravitasi Bumi mau tak mau akan terganggu, 
kemudian mempengaruhi pola gerak huyungan poros Bumi, yang selanjutnya akan 
berpengaruh ke fenomena gerak material mantel-kerak Bumi-sampai pola golakan 
atmosfer di atasnya.

  Mengapa hanya wilayah tropika yang terlanda ? Sebab, di wilayah tropika Bumi 
menggembung akibat rotasi sentrifugal, dan secara atmosferik di wilayah ini 
jugalah terjadinya pertemuan-pertemuan massa udara (front), gelombang laut, 
bahkan lempeng-lempeng tektonik.

  Beberapa riset vortex tectonics telah menemukan hal2 sebagai berikut : 
terjadi siklus variasi orbital sistem Bumi-Bulan-Matahari sepanjang 14 bulan 
dan 6,5 tahun, sehingga fenomena dinamika Bumi akan mengikuti siklus ini.  (1) 
siklus 14 bulan (gelombang X dan Y dalam vortex tectonics) dan  6.5 tahun ( 
Primary Axis Cycle) akan menginduksi gempa dan aktivitas volkanik; (2) ritme 
aktivitas volkanik di sistem busur langsung mencerminkan tempo primary axis 
cycle; (3) fenomena El Nino (ENSO) sejajar dengan aktivitas volkanik, yaitu 
akibat langsung Primary Axis Cycle sepanjang 6,5 tahun; 4) gerak progresif 
poros rotasi Bumi sejak 1900 nanmpaknya memicu aktivitas gempa dan volkanisme. 

  Begitulah vortex tectonics, yang mencoba menjelaskan hubungan posisi-posisi 
planet, gravitasinya, dan efeknya terhadap fenomena dinamika Bum

RE: [iagi-net-l] Pasang akibat "astronomical force"

2007-05-21 Terurut Topik Syarif, Munji
 



From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
 del 
Saya hanya melihat, betapa rajinnya ya orang-orang seperti Mandeville,
itu patut kita kagumi energinya, soal benar- salahnya memang kita
sebaiknya hati-hati, jangan menelan begitu saja apa yang ditulisnya.
del 
 
Seperti juga tulisan-2 Pak Maryanto, saya salut betapa rajinnya orang-2
seperti Pak Maryanto mengumpulkan data-2 samapi membuat "teori" Salam,
dan hipotesa-2 lainnya.
Soal salah benar mesti diuji lagi dan tidak selalu mesti pada saat ini
juga (meski maunya kita sih begitu).
 
nah untuk Pak Maryanto, kira-2 menurut kalender anda. Gelombang yang
kemaren ikut-2an goyang pesisir negeri ini terdeteksi gak?
kalau iya, seberapa tujuh??? (jangan-jangan baru sampai nomer 5 atau
4,5:)
 
Terimakasih
m.s.
 

Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Wah menarik
Pak Awang Saaya tertarik dengan si Mandeville ini.
Apakah beliau ini scientist atau pseudo scientist ?
Apakah yang ada disini ini ? http://www.michaelmandeville.com/
Soale kalau iya disitu buanyak sekali klaim yang dibuat bahwa
dia
bilang teori ini menjelaskan segalanya ... whaddduh !!!

Kalau wobble dan milankovitch memang sudah masuk ranah uji fisis
yang
cukup intens, walaupun sekali lagi seperti kata anda. Selalu
saja ada
pro-kontra.

Soal pasang ini.
Gravitasi dan pasang air laut kali ini cukup besar mempengaruhi
dua
samodra besar yaitu Samodra Indonesia dan Pasific. Gelombang
pasang
tinggi mempengaruhi hindia cukup besar, namun harus diingat
bahwa
VOLUME air tetap sama. sehingga tidak disemua tempat didunia ini
harus
mengalami pasang naik selama peristiwa segarisnya bulan, bumi,
dan
matahari.
Pantai selatan Jawa mengalami pasang tertinggi dan menyebabkan
kenaikan paling teruk. Waktunya juga tidak bersamaan dengan
naiknya
muka air laut di Surabaya dan pantai utara Jawa.

RDP

On 5/21/07, Awang Satyana wrote:
>
> Kebersamaan gelombang pasang yang melanda Sumatra-Jawa-Nusa
Tenggara dan
> terukurnya gempa secara fluktuatif di wilayah Indonesia, dan
terjadinya
> posisi segaris antara kedudukan Bumi-Bulan-Matahari bisa saja
mengindikasi
> kemungkinan kebenaran hipotesis "vortex tectonics"
>
> "Vortex tectonics" (Mandeville, 2001) berteori bahwa gravitasi
Bulan dan
> Matahari telah mempengaruhi gerak poros Bumi ketika Bumi
berputar. Karena
> Bumi berputar secara miring, maka porosnya pun membuat gerak
berputar
> sedemikian rupa sehingga sedikit terhuyung (wobbles). Milutin
Milankovich,
> ahli matematika dan meteorologi Serbia telah mengetahui ini
dan telah
> membuat siklus periode gerak huyungan Bumi ini pada tahun
1920-an. Kini,
> gerak terhuyung ini diaplikasikan ke fenomena gerak kerak Bumi
dan atmosfer
> di atasnya.
>
> Vortex tectonics memperkenalkan 22 grafik/siklus yang
memperlihatkan bahwa
> gerak-gerak tektonik utama, termasuk gempa dan volkanisme,
juga fenomena
> cuaca macam el nino, la nina, dan pemanasan global berhubungan
dengan gerak
> kerak Bumi ketika Bumi melakukan gerakan huyungannya (terkenal
sebagai gerak
> Chandler's wobbles). Karena gerakan ini, posisi relatif kerak
Bumi akan
> berubah posisi dan orientasi relatif terhadap poros rotasi
Bumi.
>
> Dalam posisi astronomis segaris antara Bumi-Bulan-Matahari
seperti terjadi
> pada 17 Mei 2007 kemarin, jelas gravitasi Bumi mau tak mau
akan terganggu,
> kemudian mempengaruhi pola gerak huyungan poros Bumi, yang
selanjutnya akan
> berpengaruh ke fenomena gerak material mantel-kerak
Bumi-sampai pola golakan
> atmosfer di atasnya.
>
> Mengapa hanya wilayah tropika yang terlanda ? Sebab, di
wilayah tropika Bumi
> menggembung akibat rotasi sentrifugal, dan secara atmosferik
di wilayah ini
> jugalah terjadinya pertemuan-pertemuan massa udara (front),
gelombang laut,
> bahkan lempeng-lempeng tektonik.
>
> Beberapa riset vortex tectonics telah menemukan hal2 sebagai
berikut :
> terjadi siklus variasi orbital sistem Bumi-Bulan-Matahari
sepanjang 14 bulan
> dan 6,5 tahun, sehingga fenomena dinamika Bumi akan mengikuti
siklus ini.
> (1) siklus 14 bulan (gelombang X dan Y dalam vortex tectonics)
dan 6.5
> tahun ( Primary Axis Cycle) akan menginduksi gempa dan
aktivitas volkanik;
> (2) ritme aktivitas volkanik di sistem busur langsung
mencerminkan tempo
> primary axis cycle; (3) fenomena El Nino (ENSO) sejajar dengan
aktivitas
> volkanik, yaitu akibat langsung Primary Axis Cycle sepanjang
6,5 tahun; 4)
> gerak progresif poros rotasi Bumi sejak 1900 nanmpaknya memicu
ak

Re: [iagi-net-l] Pasang akibat "astronomical force"

2007-05-21 Terurut Topik Awang Satyana
Ya, Pak Rovicky, dia yang dimaksud : Michael Wells Mandeville. Apakah yang 
disuguhkannya itu science atau pseudo-science saya pikir kita bisa menilainya 
dari publikasi2nya itu. Hanya, kadang-kadang sulit juga membedakannya bila 
perbedaannya kabur, misalnya "geo-fantasi", apakah ini pseudo-science sebab 
mengkhayalnya keterlaluan (untuk zaman ini)- tetapi bisa saja ternyata benar 
untuk masa-masa yang akan datang.
   
  Yang sekarang terasa absurd, belum tentu absurd pada masa mendatang. 
Misalnya, orang menilai Wagener pada tahun 1915 sebagai orang yang absurd sebab 
mengeluarkan teori bahwa benua2 itu berjalan, apalagi dia mengeluarkan teori 
bahwa berjalannya benua akibat Bumi berotasi, jadi semacam akibat gaya 
centrifugal. Tetapi, sekarang ternyata terbukti bahwa benua2 di muka Bumi 
kebanyakan memang berjalan-jalan.
   
  Di ranah sains pun terdapat teori/metode yang lahir, hidup, lalu mati, 
dinyatakan tak berlaku lagi, digantikan oleh teori/metode lain. Misalnya, 
pemakaian metode dating absolut dengan K-Ar, sekarang banyak dipermasalahkan 
sebagai tidak akurat, padahal banyak teori tektono-volkanik kita di Indonesia 
sudah dibangun di atas dating tersebut. Lalu apakah sekarang kita serta-merta 
mesti menggugurkannya karena metodenya sendiri lemah/salah.
   
  Siapa yang bilang kalau Eocene volcanic arc di Jawa ada di offshore Jawa 
sekarang ? Itu kata groupnya Robert Hall di pertemuan IPA kemarin, padahal yang 
diajarkan ke kita oleh Hamilton dan Katili adalah bahwa arc tersebut 
kemungkinan besar ada di sisi utara onshore Jawa sekarang sebab yang late 
Cretaceous arc-nya ada di Laut Jawa sekarang, atau tak pernah ada arc tersebut 
(Soeria-Atmadja et al., 1994) karena pada masa Eocene tak ada peak volcanism, 
hanyalah background volcanism yang tak mungkin membentuk arc. Nah, dalam sains 
pun terdapat hal-hal yang mungkin absurd, apalagi di pseudo-science.
   
  Saya hanya melihat, betapa rajinnya ya orang-orang seperti Mandeville, itu 
patut kita kagumi energinya, soal benar- salahnya memang kita sebaiknya 
hati-hati, jangan menelan begitu saja apa yang ditulisnya. Seperti juga buku 
James Tabor yang tengah populer "The Jesus Dynasty" atau "Da Vinci Code" Dan 
Brown. Buat saya, mesti membaca kedua buku itu dengan hati2, kalau tidak, 
siap-siaplah tergoncang !
   
  salam,
  awang
   
  
Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Wah menarik
Pak Awang Saaya tertarik dengan si Mandeville ini.
Apakah beliau ini scientist atau pseudo scientist ?
Apakah yang ada disini ini ? http://www.michaelmandeville.com/
Soale kalau iya disitu buanyak sekali klaim yang dibuat bahwa dia
bilang teori ini menjelaskan segalanya ... whaddduh !!!

Kalau wobble dan milankovitch memang sudah masuk ranah uji fisis yang
cukup intens, walaupun sekali lagi seperti kata anda. Selalu saja ada
pro-kontra.

Soal pasang ini.
Gravitasi dan pasang air laut kali ini cukup besar mempengaruhi dua
samodra besar yaitu Samodra Indonesia dan Pasific. Gelombang pasang
tinggi mempengaruhi hindia cukup besar, namun harus diingat bahwa
VOLUME air tetap sama. sehingga tidak disemua tempat didunia ini harus
mengalami pasang naik selama peristiwa segarisnya bulan, bumi, dan
matahari.
Pantai selatan Jawa mengalami pasang tertinggi dan menyebabkan
kenaikan paling teruk. Waktunya juga tidak bersamaan dengan naiknya
muka air laut di Surabaya dan pantai utara Jawa.

RDP

On 5/21/07, Awang Satyana wrote:
>
> Kebersamaan gelombang pasang yang melanda Sumatra-Jawa-Nusa Tenggara dan
> terukurnya gempa secara fluktuatif di wilayah Indonesia, dan terjadinya
> posisi segaris antara kedudukan Bumi-Bulan-Matahari bisa saja mengindikasi
> kemungkinan kebenaran hipotesis "vortex tectonics"
>
> "Vortex tectonics" (Mandeville, 2001) berteori bahwa gravitasi Bulan dan
> Matahari telah mempengaruhi gerak poros Bumi ketika Bumi berputar. Karena
> Bumi berputar secara miring, maka porosnya pun membuat gerak berputar
> sedemikian rupa sehingga sedikit terhuyung (wobbles). Milutin Milankovich,
> ahli matematika dan meteorologi Serbia telah mengetahui ini dan telah
> membuat siklus periode gerak huyungan Bumi ini pada tahun 1920-an. Kini,
> gerak terhuyung ini diaplikasikan ke fenomena gerak kerak Bumi dan atmosfer
> di atasnya.
>
> Vortex tectonics memperkenalkan 22 grafik/siklus yang memperlihatkan bahwa
> gerak-gerak tektonik utama, termasuk gempa dan volkanisme, juga fenomena
> cuaca macam el nino, la nina, dan pemanasan global berhubungan dengan gerak
> kerak Bumi ketika Bumi melakukan gerakan huyungannya (terkenal sebagai gerak
> Chandler's wobbles). Karena gerakan ini, posisi relatif kerak Bumi akan
> berubah posisi dan orientasi relatif terhadap poros rotasi Bumi.
>
> Dalam posisi astronomis segaris antara Bumi-Bulan-Matahari seperti terjadi
> pada 17 Mei 2007 kemarin, jelas gravitasi Bumi mau tak mau akan terganggu,
> kemudian mempengaruhi pola gerak huyungan poros Bumi, yang selanjutnya akan
> berpengaruh ke fenomena gerak material mantel-kerak Bumi-sa

RE: [iagi-net-l] Pasang akibat "astronomical force"

2007-05-21 Terurut Topik Tatang Juhatta
BETUL sekalee
Dan info warning cuaca dari email-email ini juga susah
disampaikan kepada penduduk pesisir pantai di ujung selatan
sana.
Jadi ...gimana dong ??!?

TJ

-Original Message-
From: Kabul Ahmad [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, May 21, 2007 2:02 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Pasang akibat "astronomical force"


Jika di AS sana, jauh hari sebelumnya jarinagn TV CNN, ABC, NBC sudah sibuk
menayangkan warning akan gejala alam ini melalui jaringan TV mereka hampir
tiap jam, Tiap jam siklus cuaca selalu di update oleh TV. Tapi di Indonesia
semua TV sibuk menayangkan Infotainment yang busuk dan menyesatkan ini namun
hampir nol masalah warning cuaca ini, kecuali kalau sudah terjadi bencana
lha baru sibuk meliput dan mencari narasumber. BMG menjadi sibuk melayani
wawancara.
Bahkan di AS ada TV khusus cuaca dan gejala alam. Di Indonesia ?? TV khusus
dangdut  goyang pinggul dan infotainment yang  banyak...station radio juga
begitu...


- Original Message -
From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]>
To: "Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia" <[EMAIL PROTECTED]>;

Sent: Monday, May 21, 2007 9:25 AM
Subject: [iagi-net-l] Pasang akibat "astronomical force"


> Gelombang pasang yang melanda Pantai Selatan Jawa minggu lalu dipicu
> oleh gaya-gaya astronomis. Yaitu posisi Matahari Bumi dan Bulan dalam
> gars sejajar.
>
> Saya rasa gejala pasang ini adalah gejala wajar, tetapi menjadi
> mengherankan ketika tidak terdengar adanya "warning" yang semestinya
> bisa dilakukan karena sangat-sangat mudah untuk dikalkulasikan.
>
> Waktu itu itu juga tercatat gempa diatas 4.5 (usgs)
> MW Tanggal JamLokasi 4.7 5/18/2007 17:19 OFF THE WEST COAST OF
> NORTHERN SUMATRA 5.1 5/18/2007 15:57 NORTHERN SUMATRA, INDONESIA 4.7
> 5/18/2007 4:14 NIAS REGION, INDONESIA 4.7 5/18/2007 2:01 SUNDA STRAIT,
> INDONESIA 5 5/18/2007 0:12 NIAS REGION, INDONESIA 4.5 5/17/2007 16:46
> MOLUCCA SEA 4.8 5/17/2007 13:03 PAPUA REGION, INDONESIA 5.5 5/17/2007 2:59
> NEAR THE NORTH COAST OF PAPUA, INDONESIA
>
> rdp
>
> --
> http://rovicky.wordpress.com/
>
> --
--
> Hot News!!!
> CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to
> [EMAIL PROTECTED]
> Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
> 29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
> Bali Convention Center, 13-16 November 2007
> --
--
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> -
>
>




Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-





Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nam

Re: [iagi-net-l] Pasang akibat "astronomical force"

2007-05-21 Terurut Topik Kabul Ahmad
Jika di AS sana, jauh hari sebelumnya jarinagn TV CNN, ABC, NBC sudah sibuk 
menayangkan warning akan gejala alam ini melalui jaringan TV mereka hampir 
tiap jam, Tiap jam siklus cuaca selalu di update oleh TV. Tapi di Indonesia 
semua TV sibuk menayangkan Infotainment yang busuk dan menyesatkan ini namun 
hampir nol masalah warning cuaca ini, kecuali kalau sudah terjadi bencana 
lha baru sibuk meliput dan mencari narasumber. BMG menjadi sibuk melayani 
wawancara.
Bahkan di AS ada TV khusus cuaca dan gejala alam. Di Indonesia ?? TV khusus 
dangdut  goyang pinggul dan infotainment yang  banyak...station radio juga 
begitu...



- Original Message - 
From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]>
To: "Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia" <[EMAIL PROTECTED]>; 


Sent: Monday, May 21, 2007 9:25 AM
Subject: [iagi-net-l] Pasang akibat "astronomical force"



Gelombang pasang yang melanda Pantai Selatan Jawa minggu lalu dipicu
oleh gaya-gaya astronomis. Yaitu posisi Matahari Bumi dan Bulan dalam
gars sejajar.

Saya rasa gejala pasang ini adalah gejala wajar, tetapi menjadi
mengherankan ketika tidak terdengar adanya "warning" yang semestinya
bisa dilakukan karena sangat-sangat mudah untuk dikalkulasikan.

Waktu itu itu juga tercatat gempa diatas 4.5 (usgs)
MW Tanggal JamLokasi 4.7 5/18/2007 17:19 OFF THE WEST COAST OF 
NORTHERN SUMATRA 5.1 5/18/2007 15:57 NORTHERN SUMATRA, INDONESIA 4.7 
5/18/2007 4:14 NIAS REGION, INDONESIA 4.7 5/18/2007 2:01 SUNDA STRAIT, 
INDONESIA 5 5/18/2007 0:12 NIAS REGION, INDONESIA 4.5 5/17/2007 16:46 
MOLUCCA SEA 4.8 5/17/2007 13:03 PAPUA REGION, INDONESIA 5.5 5/17/2007 2:59 
NEAR THE NORTH COAST OF PAPUA, INDONESIA


rdp

--
http://rovicky.wordpress.com/


Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to 
[EMAIL PROTECTED]

Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-







Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] Pasang akibat "astronomical force"

2007-05-20 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Wah menarik
Pak Awang Saaya tertarik dengan si Mandeville ini.
Apakah beliau ini scientist atau pseudo scientist ?
Apakah yang ada disini ini ?  http://www.michaelmandeville.com/
Soale kalau iya disitu buanyak sekali klaim yang dibuat bahwa dia
bilang teori ini menjelaskan segalanya ... whaddduh !!!

Kalau wobble dan milankovitch memang sudah masuk ranah uji fisis yang
cukup intens, walaupun sekali lagi seperti kata anda. Selalu saja ada
pro-kontra.

Soal pasang ini.
Gravitasi dan pasang air laut kali ini cukup besar mempengaruhi dua
samodra besar yaitu Samodra Indonesia dan Pasific. Gelombang pasang
tinggi mempengaruhi hindia cukup besar, namun harus diingat bahwa
VOLUME air tetap sama. sehingga tidak disemua tempat didunia ini harus
mengalami pasang naik selama peristiwa segarisnya bulan, bumi, dan
matahari.
Pantai selatan Jawa mengalami pasang tertinggi dan menyebabkan
kenaikan paling teruk. Waktunya juga tidak bersamaan dengan naiknya
muka air laut di Surabaya dan pantai utara Jawa.

RDP

On 5/21/07, Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


Kebersamaan gelombang pasang yang melanda Sumatra-Jawa-Nusa Tenggara dan
terukurnya gempa secara fluktuatif di wilayah Indonesia, dan terjadinya
posisi segaris antara kedudukan Bumi-Bulan-Matahari bisa saja mengindikasi
kemungkinan kebenaran hipotesis "vortex tectonics"

"Vortex tectonics" (Mandeville, 2001) berteori bahwa gravitasi Bulan dan
Matahari telah mempengaruhi gerak poros Bumi ketika Bumi berputar. Karena
Bumi berputar secara miring, maka porosnya pun membuat gerak berputar
sedemikian rupa sehingga sedikit terhuyung (wobbles). Milutin Milankovich,
ahli matematika dan meteorologi Serbia telah mengetahui ini dan telah
membuat siklus periode gerak huyungan Bumi ini pada tahun 1920-an. Kini,
gerak terhuyung ini diaplikasikan ke fenomena gerak kerak Bumi dan atmosfer
di atasnya.

Vortex tectonics memperkenalkan 22 grafik/siklus yang memperlihatkan bahwa
gerak-gerak tektonik utama, termasuk gempa dan volkanisme, juga fenomena
cuaca macam el nino, la nina, dan pemanasan global berhubungan dengan gerak
kerak Bumi ketika Bumi melakukan gerakan huyungannya (terkenal sebagai gerak
Chandler's wobbles). Karena gerakan ini, posisi relatif kerak Bumi akan
berubah posisi dan orientasi relatif terhadap poros rotasi Bumi.

Dalam posisi astronomis segaris antara Bumi-Bulan-Matahari seperti terjadi
pada 17 Mei 2007 kemarin, jelas gravitasi Bumi mau tak mau akan terganggu,
kemudian mempengaruhi pola gerak huyungan poros Bumi, yang selanjutnya akan
berpengaruh ke fenomena gerak material mantel-kerak Bumi-sampai pola golakan
atmosfer di atasnya.

Mengapa hanya wilayah tropika yang terlanda ? Sebab, di wilayah tropika Bumi
menggembung akibat rotasi sentrifugal, dan secara atmosferik di wilayah ini
jugalah terjadinya pertemuan-pertemuan massa udara (front), gelombang laut,
bahkan lempeng-lempeng tektonik.

Beberapa riset vortex tectonics telah menemukan hal2 sebagai berikut :
terjadi siklus variasi orbital sistem Bumi-Bulan-Matahari sepanjang 14 bulan
dan 6,5 tahun, sehingga fenomena dinamika Bumi akan mengikuti siklus ini.
(1) siklus 14 bulan (gelombang X dan Y dalam vortex tectonics) dan  6.5
tahun ( Primary Axis Cycle) akan menginduksi gempa dan aktivitas volkanik;
(2) ritme aktivitas volkanik di sistem busur langsung mencerminkan tempo
primary axis cycle; (3) fenomena El Nino (ENSO) sejajar dengan aktivitas
volkanik, yaitu akibat langsung Primary Axis Cycle sepanjang 6,5 tahun; 4)
gerak progresif poros rotasi Bumi sejak 1900 nanmpaknya memicu aktivitas
gempa dan volkanisme.

Begitulah vortex tectonics, yang mencoba menjelaskan hubungan posisi-posisi
planet, gravitasinya, dan efeknya terhadap fenomena dinamika Bumi secara
solid earth (mantel-kerak) maupun fluid earth (atmosfer).

Jelas ada yang pro dan ada yang kontra, wajar, tetapi begitulah ilmu
pengetahuan sebab tanpa pro dan kontra ilmu tak akan berkembang.

salam,
awang



Shofiyuddin <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Apakah secara regional juga terjadi, misal di Malaysia dan Brunei?
Kalo tidak, kira kira kenapa?
Rasa rasanya kok Indonesia digempur terus terusan sama "bencana alam".. dari
Tsunami Aceh, Pangandaran, G. Merapi, Gempa Yogya, Banjir di Manggarai,
Lumpur Sidoarjo, banjir Jakarta, tanah longsor dimana mana, dsb dsb ...

On 5/21/07, Supardan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Kalau gelombang pasang tersebut diakibatkan oleh gaya-gaya astronomis,
mengapa kok lokasi terjadinya setempat-setempat ya, mestinya terjadi di
sepanjang pantai kan?. Lagipula, gelombang pasang ini tidak hanya terjadi di
pantai selatan (Jawa khususnya), namun juga terjadi di pantura (pantai
Kenjeran - Surabaya, pantai di kota Semarang dsb).
>
> Pada saat awal terjadinya gelombang pasang (di pantai Sumbar/ Padang), BMG
menjelaskan bahwa fenomena tersebut terjadi akibat gaya astronomis. Namun
begitu kejadian tersebut juga mengenai daerah-daerah lain (tidak hanya
pantai selatan/ pantai di tepian Samudera Hindia) saja, penjelasan BMG
(Ahmad Zakir) kok j

Re: [iagi-net-l] Pasang akibat "astronomical force"

2007-05-20 Terurut Topik Awang Satyana
  Kebersamaan gelombang pasang yang melanda Sumatra-Jawa-Nusa Tenggara dan 
terukurnya gempa secara fluktuatif di wilayah Indonesia, dan terjadinya posisi 
segaris antara kedudukan Bumi-Bulan-Matahari bisa saja mengindikasi kemungkinan 
kebenaran hipotesis "vortex tectonics" 
   
  "Vortex tectonics" (Mandeville, 2001) berteori bahwa gravitasi Bulan dan 
Matahari telah mempengaruhi gerak poros Bumi ketika Bumi berputar. Karena Bumi 
berputar secara miring, maka porosnya pun membuat gerak berputar sedemikian 
rupa sehingga sedikit terhuyung (wobbles). Milutin Milankovich, ahli matematika 
dan meteorologi Serbia telah mengetahui ini dan telah membuat siklus periode 
gerak huyungan Bumi ini pada tahun 1920-an. Kini, gerak terhuyung ini 
diaplikasikan ke fenomena gerak kerak Bumi dan atmosfer di atasnya. 
   
  Vortex tectonics memperkenalkan 22 grafik/siklus yang memperlihatkan bahwa 
gerak-gerak tektonik utama, termasuk gempa dan volkanisme, juga fenomena cuaca 
macam el nino, la nina, dan pemanasan global berhubungan dengan gerak kerak 
Bumi ketika Bumi melakukan gerakan huyungannya (terkenal sebagai gerak 
Chandler's wobbles). Karena gerakan ini, posisi relatif kerak Bumi akan berubah 
posisi dan orientasi relatif terhadap poros rotasi Bumi. 
   
  Dalam posisi astronomis segaris antara Bumi-Bulan-Matahari seperti terjadi 
pada 17 Mei 2007 kemarin, jelas gravitasi Bumi mau tak mau akan terganggu, 
kemudian mempengaruhi pola gerak huyungan poros Bumi, yang selanjutnya akan 
berpengaruh ke fenomena gerak material mantel-kerak Bumi-sampai pola golakan 
atmosfer di atasnya.
   
  Mengapa hanya wilayah tropika yang terlanda ? Sebab, di wilayah tropika Bumi 
menggembung akibat rotasi sentrifugal, dan secara atmosferik di wilayah ini 
jugalah terjadinya pertemuan-pertemuan massa udara (front), gelombang laut, 
bahkan lempeng-lempeng tektonik.
   
  Beberapa riset vortex tectonics telah menemukan hal2 sebagai berikut : 
terjadi siklus variasi orbital sistem Bumi-Bulan-Matahari sepanjang 14 bulan 
dan 6,5 tahun, sehingga fenomena dinamika Bumi akan mengikuti siklus ini.  (1) 
siklus 14 bulan (gelombang X dan Y dalam vortex tectonics) dan  6.5 tahun ( 
Primary Axis Cycle) akan menginduksi gempa dan aktivitas volkanik; (2) ritme 
aktivitas volkanik di sistem busur langsung mencerminkan tempo primary axis 
cycle; (3) fenomena El Nino (ENSO) sejajar dengan aktivitas volkanik, yaitu 
akibat langsung Primary Axis Cycle sepanjang 6,5 tahun; 4) gerak progresif 
poros rotasi Bumi sejak 1900 nanmpaknya memicu aktivitas gempa dan volkanisme. 
   
  Begitulah vortex tectonics, yang mencoba menjelaskan hubungan posisi-posisi 
planet, gravitasinya, dan efeknya terhadap fenomena dinamika Bumi secara solid 
earth (mantel-kerak) maupun fluid earth (atmosfer). 
   
  Jelas ada yang pro dan ada yang kontra, wajar, tetapi begitulah ilmu 
pengetahuan sebab tanpa pro dan kontra ilmu tak akan berkembang.
   
  salam,
  awang
  

Shofiyuddin <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Apakah secara regional juga terjadi, misal di Malaysia dan Brunei?
  Kalo tidak, kira kira kenapa? 
  Rasa rasanya kok Indonesia digempur terus terusan sama "bencana alam".. dari 
Tsunami Aceh, Pangandaran, G. Merapi, Gempa Yogya, Banjir di Manggarai, Lumpur 
Sidoarjo, banjir Jakarta, tanah longsor dimana mana, dsb dsb ... 
 
  On 5/21/07, Supardan <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Kalau gelombang pasang 
tersebut diakibatkan oleh gaya-gaya astronomis, mengapa kok lokasi terjadinya 
setempat-setempat ya, mestinya terjadi di sepanjang pantai kan?. Lagipula, 
gelombang pasang ini tidak hanya terjadi di pantai selatan (Jawa khususnya), 
namun juga terjadi di pantura (pantai Kenjeran - Surabaya, pantai di kota 
Semarang dsb).   
   
  Pada saat awal terjadinya gelombang pasang (di pantai Sumbar/ Padang), BMG 
menjelaskan bahwa fenomena tersebut terjadi akibat gaya astronomis. Namun 
begitu kejadian tersebut juga mengenai daerah-daerah lain (tidak hanya pantai 
selatan/ pantai di tepian Samudera Hindia) saja, penjelasan BMG (Ahmad Zakir) 
kok jadi lain ya. Konon katanya, fenomena tersebut diakibatkan oleh adanya 
akumulasi angin (tekanan?), yang pada akhirnya menimbulkan gelombang (besar?). 
Seperti halnya saya, masyarakat luaspun saya rasa juga bingung atas penjelasan 
BMG tersebut.

Yang bener yang mana ya mas Rovicky? Apakah gempa juga memiliki kontribusi 
terhadap kejadian ini? 
   
  Suwun,
  Pardan - Jatim. 
 



 
-
Don't be flakey. Get Yahoo! Mail for Mobile and 
always stay connected to friends.

Re: [iagi-net-l] Pasang akibat 'astronomical force'

2007-05-20 Terurut Topik bpriadi
Kalau tidak salah ingat, pantai Kenjeran (Surabaya) juga kena gelombang
pasang pak, kata salah satu satsiun TV.

BP

> Kalau gelombang pasang tersebut diakibatkan oleh gaya-gaya astronomis,
> mengapa kok lokasi terjadinya setempat-setempat ya, mestinya terjadi di
> sepanjang pantai kan?. Lagipula, gelombang pasang ini tidak hanya
> terjadi di pantai selatan (Jawa khususnya), namun juga terjadi di
> pantura (pantai Kenjeran - Surabaya, pantai di kota Semarang dsb).
>
> Pada saat awal terjadinya gelombang pasang (di pantai Sumbar/ Padang),
> BMG menjelaskan bahwa fenomena tersebut terjadi akibat gaya astronomis.
> Namun begitu kejadian tersebut juga mengenai daerah-daerah lain (tidak
> hanya pantai selatan/ pantai di tepian Samudera Hindia) saja, penjelasan
> BMG (Ahmad Zakir) kok jadi lain ya. Konon katanya, fenomena tersebut
> diakibatkan oleh adanya akumulasi angin (tekanan?), yang pada akhirnya
> menimbulkan gelombang (besar?). Seperti halnya saya, masyarakat luaspun
> saya rasa juga bingung atas penjelasan BMG tersebut.
>
> Yang bener yang mana ya mas Rovicky? Apakah gempa juga memiliki
> kontribusi terhadap kejadian ini?
>
> Suwun,
> Pardan - Jatim.
>
> On 5/20/07, Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>>
>> Gelombang pasang yang melanda Pantai Selatan Jawa minggu lalu dipicu
>> oleh gaya-gaya astronomis. Yaitu posisi Matahari Bumi dan Bulan dalam
>> gars sejajar.
>>
>> Saya rasa gejala pasang ini adalah gejala wajar, tetapi menjadi
>> mengherankan ketika tidak terdengar adanya "warning" yang semestinya
>> bisa dilakukan karena sangat-sangat mudah untuk dikalkulasikan.
>>
>> Waktu itu itu juga tercatat gempa diatas 4.5 (usgs)
>> MW  Tanggal JamLokasi
>> 4.7 5/18/2007 17:19 OFF THE WEST COAST OF NORTHERN SUMATRA
>> 5.1 5/18/2007 15:57 NORTHERN SUMATRA, INDONESIA
>> 4.7 5/18/2007 4:14  NIAS REGION, INDONESIA
>> 4.7 5/18/2007 2:01  SUNDA STRAIT, INDONESIA
>> 5   5/18/2007 0:12  NIAS REGION, INDONESIA
>> 4.5 5/17/2007 16:46 MOLUCCA SEA
>> 4.8 5/17/2007 13:03 PAPUA REGION, INDONESIA
>> 5.5 5/17/2007 2:59  NEAR THE NORTH COAST OF PAPUA, INDONESIA
>>
>>
>> rdp
>>
>> --
>> http://rovicky.wordpress.com/
>>
>>
>> 
>> Hot News!!!
>> CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to
>> [EMAIL PROTECTED]
>> Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
>> 29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
>> Bali Convention Center, 13-16 November 2007
>>
>> 
>> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To
>> subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
>> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
>> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
>> No. Rek: 123 0085005314
>> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
>> Bank BCA KCP. Manara Mulia
>> No. Rekening: 255-1088580
>> A/n: Shinta Damayanti
>> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
>> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
>> -





Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] Pasang akibat "astronomical force"

2007-05-20 Terurut Topik Shofiyuddin

Apakah secara regional juga terjadi, misal di Malaysia dan Brunei?
Kalo tidak, kira kira kenapa?
Rasa rasanya kok Indonesia digempur terus terusan sama "bencana alam".. dari
Tsunami Aceh, Pangandaran, G. Merapi, Gempa Yogya, Banjir di Manggarai,
Lumpur Sidoarjo, banjir Jakarta, tanah longsor dimana mana, dsb dsb ...

On 5/21/07, Supardan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


Kalau gelombang pasang tersebut diakibatkan oleh gaya-gaya astronomis,
mengapa kok lokasi terjadinya setempat-setempat ya, mestinya terjadi di
sepanjang pantai kan?. Lagipula, gelombang pasang ini tidak hanya terjadi di
pantai selatan (Jawa khususnya), namun juga terjadi di pantura (pantai
Kenjeran - Surabaya, pantai di kota Semarang dsb).

Pada saat awal terjadinya gelombang pasang (di pantai Sumbar/ Padang), BMG
menjelaskan bahwa fenomena tersebut terjadi akibat gaya astronomis. Namun
begitu kejadian tersebut juga mengenai daerah-daerah lain (tidak hanya
pantai selatan/ pantai di tepian Samudera Hindia) saja, penjelasan BMG
(Ahmad Zakir) kok jadi lain ya. Konon katanya, fenomena tersebut diakibatkan
oleh adanya akumulasi angin (tekanan?), yang pada akhirnya menimbulkan
gelombang (besar?). Seperti halnya saya, masyarakat luaspun saya rasa juga
bingung atas penjelasan BMG tersebut.

Yang bener yang mana ya mas Rovicky? Apakah gempa juga memiliki kontribusi
terhadap kejadian ini?

Suwun,
Pardan - Jatim.




Re: [iagi-net-l] Pasang akibat "astronomical force"

2007-05-20 Terurut Topik Supardan

Kalau gelombang pasang tersebut diakibatkan oleh gaya-gaya astronomis,
mengapa kok lokasi terjadinya setempat-setempat ya, mestinya terjadi di
sepanjang pantai kan?. Lagipula, gelombang pasang ini tidak hanya terjadi di
pantai selatan (Jawa khususnya), namun juga terjadi di pantura (pantai
Kenjeran - Surabaya, pantai di kota Semarang dsb).

Pada saat awal terjadinya gelombang pasang (di pantai Sumbar/ Padang), BMG
menjelaskan bahwa fenomena tersebut terjadi akibat gaya astronomis. Namun
begitu kejadian tersebut juga mengenai daerah-daerah lain (tidak hanya
pantai selatan/ pantai di tepian Samudera Hindia) saja, penjelasan BMG
(Ahmad Zakir) kok jadi lain ya. Konon katanya, fenomena tersebut diakibatkan
oleh adanya akumulasi angin (tekanan?), yang pada akhirnya menimbulkan
gelombang (besar?). Seperti halnya saya, masyarakat luaspun saya rasa juga
bingung atas penjelasan BMG tersebut.

Yang bener yang mana ya mas Rovicky? Apakah gempa juga memiliki kontribusi
terhadap kejadian ini?

Suwun,
Pardan - Jatim.

On 5/20/07, Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


Gelombang pasang yang melanda Pantai Selatan Jawa minggu lalu dipicu
oleh gaya-gaya astronomis. Yaitu posisi Matahari Bumi dan Bulan dalam
gars sejajar.

Saya rasa gejala pasang ini adalah gejala wajar, tetapi menjadi
mengherankan ketika tidak terdengar adanya "warning" yang semestinya
bisa dilakukan karena sangat-sangat mudah untuk dikalkulasikan.

Waktu itu itu juga tercatat gempa diatas 4.5 (usgs)
MW  Tanggal JamLokasi
4.7 5/18/2007 17:19 OFF THE WEST COAST OF NORTHERN SUMATRA
5.1 5/18/2007 15:57 NORTHERN SUMATRA, INDONESIA
4.7 5/18/2007 4:14  NIAS REGION, INDONESIA
4.7 5/18/2007 2:01  SUNDA STRAIT, INDONESIA
5   5/18/2007 0:12  NIAS REGION, INDONESIA
4.5 5/17/2007 16:46 MOLUCCA SEA
4.8 5/17/2007 13:03 PAPUA REGION, INDONESIA
5.5 5/17/2007 2:59  NEAR THE NORTH COAST OF PAPUA, INDONESIA


rdp

--
http://rovicky.wordpress.com/



Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to
[EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007


To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-




[iagi-net-l] Pasang akibat "astronomical force"

2007-05-20 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Gelombang pasang yang melanda Pantai Selatan Jawa minggu lalu dipicu
oleh gaya-gaya astronomis. Yaitu posisi Matahari Bumi dan Bulan dalam
gars sejajar.

Saya rasa gejala pasang ini adalah gejala wajar, tetapi menjadi
mengherankan ketika tidak terdengar adanya "warning" yang semestinya
bisa dilakukan karena sangat-sangat mudah untuk dikalkulasikan.

Waktu itu itu juga tercatat gempa diatas 4.5 (usgs)
MW  Tanggal JamLokasi   
4.7 5/18/2007 17:19 OFF THE WEST COAST OF NORTHERN SUMATRA  
5.1 5/18/2007 15:57 NORTHERN SUMATRA, INDONESIA 
4.7 5/18/2007 4:14  NIAS REGION, INDONESIA  
4.7 5/18/2007 2:01  SUNDA STRAIT, INDONESIA 
5   5/18/2007 0:12  NIAS REGION, INDONESIA  
4.5 5/17/2007 16:46 MOLUCCA SEA 
4.8 5/17/2007 13:03 PAPUA REGION, INDONESIA 
5.5 5/17/2007 2:59  NEAR THE NORTH COAST OF PAPUA, INDONESIA



rdp

--
http://rovicky.wordpress.com/


Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-