Re: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift
Pak Benyamin, Saya setuju areal SE Sundaland ini (jalur BD-TL dari Karang Sambung-Bayat, Jawa Timur, Laut Jawa-Masalembo-South Makassar-Barito-Sulawesi Barat sampai tepi utara Meratus-Bantimala) menjadi agenda pertama review di Komisi Tektonik IAGI yang Pak Ben koordinasi. Cukup banyak pandangan2 baru yang tersebar di publikasi maupun yang tidak dipublikasikan, mungkin saatnya kita review dan integrasikan. salam, awang Ben Sapiie <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Kami mempublikasikan model Collisional dalam perkembangan menjawab permasalahan perkembangan tektonik Paleogene Java yg dipublikasikan dalam IPA, 2003 (Budiyani et al.). Memang masih banyak keraguan dalam merekonstruksi perkembangan jalur subduksi karangsambung meratus via Muria? atau karangsambung-bantimala via central deep? atau bahkan mungkin kedua-duanya valid (Prasetyadi dari UPN sendang meneliti masalah ini untuk disertasinya). Pak Koesoema punya model yang lain (kombinasi subduksi dan transform system) dan Pak Awang dengan indentationnya. Model-2 ini masih harus diteliti lebih dalam dan merupakan kunci untuk menjawa permasalahan perkembangan cekungan di East Java Basin dan sundaland margin. Saya kira Kunci permasalahannya akan ada di pengertian geologi daerah Karangsambung-Bayat, Meratus dan Lengan selatan Sulawesi. Bukti-bukti terkini (i.e. Smith, 2005) menunjukan bahwa perkembang tektonik Paleogene sundaland margin termasuk evolusi cekunganya (pull-apart, rifting atau passive margin???) harus kaji dan ditulis ulang. Ini akan jadi agenda utama Komisi Tektonik IAGI (yg baru dibentuk) masa mendatang ini. Salam, Ben Sapiie - Original Message - From: "Awang Satyana" To: ; Sent: Tuesday, February 28, 2006 11:58 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift > Pak Koesoema, > > Beberapa sumur Conoco bernama jenis-jenis burung (Perkutut dll.) di > offshore dekat Muria semuanya punya CO2 tinggi. Blok BP Bawean yang baru > dilepas karena juga dua sumur yang dibornya mengandung CO2 tinggi. Besar > kemungkinan CO2 akibat Muriah volcanism yang naik ke reservoir2 Kujung dan > Tawun oleh sesar besar (tua) Muriah yang memanjang dari jalur Muria ke > Bawean ke Meratus (SW-NE). Data gravity regional dan SLAR onshore Jawa > menafsirkan keberadaan sesar besar ini terus memanjang ke selatan menuju > Kebumen (sehingga trace-nya menjadi Meratus-Muriah-Kebumen). Sesar ini > saya pakai sebagai mekanisme penyebab indentasi garispantai Jawa Tengah > dan hilangnya (tenggelam) Pegunungan Selatan di selatan Jawa Tengah > (Satyana, 2002, 2005 IAGI : Structural indentation of Central Java : a > wrench segmentation). > > Jadi relic subduction (obduction ?) ini tak langsung, hanya > manifestasinya sesar besar tadi. Meratus Range ophiolite menunjam ke bawah > Jawa. Kalau kita mengatakan bahwa ophiolite ini produk obduksi antara > collision Schwaner vs Paternoster, wajar ia menghilang ke bawah Laut Jawa > sesuai batasan massa mikro-kontinen Paternoster, sebab suture Meratus akan > sepanjang massa kontinen yang collided-nya. Hanya, bila benar bahwa > Paternoster micro-continent meluas ke selatan dan menggabung ke > mikro-kontinen Kangean (dan ini ada bukti2 litologi TD sumur di Madura > Platform dan utara Kangean), maka suture Meratus itu mestinya akan menerus > sampai ke Muriah, walaupun tak tersingkap karena di bawah Laut Jawa. > > Pola-pola elemen basement yang SW-NE di publikasi Henry Manur dan Rob > Barraclough (1994, IPA) memang bisa dilihat lagi, itu elemen apakah, > trend2 strukturnya sudah benar, hanya apa basement itu, apakah attenuated > continental crust, suture ophiolite seperti Meratus, atau akresi apa lagi > ? Zvi Ben-Avraham punya disertasi di wilayah ini, walaupun awal tahun > 1970-an (dipublikasi di AAPG 1973 bersama K.O. Emery, mungkin bisa dikaji > ulang : Structural framework of Sunda Shelf). Sebaran sumur jarang di > wilayah ini, mungkin terpaksa menggunakan data geofisika. > > salam, > awang > > "R.P. Koesoemadinata" wrote: > Itu yg terjadi di Mesozoik, boleh juga, tetapi pada Tertiary sudah > accreted > menjadi continental crust, dan graben di barat Meratus itu adalah pada > awal > Tertiary. > Apakah ada bukti dari pemboran offshore bahwa Meratus subduction relic itu > sampai ke Muria dan ke Karangsambung? Barangkali bisa disebutkan pada > sumur > mana? > Salah satu publikasi (Manur dan Barouclagh?) menunjukkan adanya crustal > thinning atau extension di zone dari Meratus sampai ke Tuban-Muria, apakah > zone ini relic subduction itu? > > - Original Message - > From: "Awang Satyana" > To: ; > Sent: Monday, February 27, 2006 3:34 PM > Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift > > >> Pak Koesoema, >> >> Mengulas kembali penelitian N
Re: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift
Kami mempublikasikan model Collisional dalam perkembangan menjawab permasalahan perkembangan tektonik Paleogene Java yg dipublikasikan dalam IPA, 2003 (Budiyani et al.). Memang masih banyak keraguan dalam merekonstruksi perkembangan jalur subduksi karangsambung meratus via Muria? atau karangsambung-bantimala via central deep? atau bahkan mungkin kedua-duanya valid (Prasetyadi dari UPN sendang meneliti masalah ini untuk disertasinya). Pak Koesoema punya model yang lain (kombinasi subduksi dan transform system) dan Pak Awang dengan indentationnya. Model-2 ini masih harus diteliti lebih dalam dan merupakan kunci untuk menjawa permasalahan perkembangan cekungan di East Java Basin dan sundaland margin. Saya kira Kunci permasalahannya akan ada di pengertian geologi daerah Karangsambung-Bayat, Meratus dan Lengan selatan Sulawesi. Bukti-bukti terkini (i.e. Smith, 2005) menunjukan bahwa perkembang tektonik Paleogene sundaland margin termasuk evolusi cekunganya (pull-apart, rifting atau passive margin???) harus kaji dan ditulis ulang. Ini akan jadi agenda utama Komisi Tektonik IAGI (yg baru dibentuk) masa mendatang ini. Salam, Ben Sapiie - Original Message - From: "Awang Satyana" <[EMAIL PROTECTED]> To: ; <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Tuesday, February 28, 2006 11:58 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift Pak Koesoema, Beberapa sumur Conoco bernama jenis-jenis burung (Perkutut dll.) di offshore dekat Muria semuanya punya CO2 tinggi. Blok BP Bawean yang baru dilepas karena juga dua sumur yang dibornya mengandung CO2 tinggi. Besar kemungkinan CO2 akibat Muriah volcanism yang naik ke reservoir2 Kujung dan Tawun oleh sesar besar (tua) Muriah yang memanjang dari jalur Muria ke Bawean ke Meratus (SW-NE). Data gravity regional dan SLAR onshore Jawa menafsirkan keberadaan sesar besar ini terus memanjang ke selatan menuju Kebumen (sehingga trace-nya menjadi Meratus-Muriah-Kebumen). Sesar ini saya pakai sebagai mekanisme penyebab indentasi garispantai Jawa Tengah dan hilangnya (tenggelam) Pegunungan Selatan di selatan Jawa Tengah (Satyana, 2002, 2005 IAGI : Structural indentation of Central Java : a wrench segmentation). Jadi relic subduction (obduction ?) ini tak langsung, hanya manifestasinya sesar besar tadi. Meratus Range ophiolite menunjam ke bawah Jawa. Kalau kita mengatakan bahwa ophiolite ini produk obduksi antara collision Schwaner vs Paternoster, wajar ia menghilang ke bawah Laut Jawa sesuai batasan massa mikro-kontinen Paternoster, sebab suture Meratus akan sepanjang massa kontinen yang collided-nya. Hanya, bila benar bahwa Paternoster micro-continent meluas ke selatan dan menggabung ke mikro-kontinen Kangean (dan ini ada bukti2 litologi TD sumur di Madura Platform dan utara Kangean), maka suture Meratus itu mestinya akan menerus sampai ke Muriah, walaupun tak tersingkap karena di bawah Laut Jawa. Pola-pola elemen basement yang SW-NE di publikasi Henry Manur dan Rob Barraclough (1994, IPA) memang bisa dilihat lagi, itu elemen apakah, trend2 strukturnya sudah benar, hanya apa basement itu, apakah attenuated continental crust, suture ophiolite seperti Meratus, atau akresi apa lagi ? Zvi Ben-Avraham punya disertasi di wilayah ini, walaupun awal tahun 1970-an (dipublikasi di AAPG 1973 bersama K.O. Emery, mungkin bisa dikaji ulang : Structural framework of Sunda Shelf). Sebaran sumur jarang di wilayah ini, mungkin terpaksa menggunakan data geofisika. salam, awang "R.P. Koesoemadinata" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Itu yg terjadi di Mesozoik, boleh juga, tetapi pada Tertiary sudah accreted menjadi continental crust, dan graben di barat Meratus itu adalah pada awal Tertiary. Apakah ada bukti dari pemboran offshore bahwa Meratus subduction relic itu sampai ke Muria dan ke Karangsambung? Barangkali bisa disebutkan pada sumur mana? Salah satu publikasi (Manur dan Barouclagh?) menunjukkan adanya crustal thinning atau extension di zone dari Meratus sampai ke Tuban-Muria, apakah zone ini relic subduction itu? - Original Message - From: "Awang Satyana" To: ; Sent: Monday, February 27, 2006 3:34 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift Pak Koesoema, Mengulas kembali penelitian Nafrizal Sikumbang (1986) tentang Meratus dan studi non-publikasi Trend Energy Kalimantan (1988, dipublikasi di IPA oleh Kusuma dan Darin, 1989) kelihatannya rift/graben WNW-ESE di Barito lebih karena extension fracture oblique subduction sinistral di pinggir SE Kalimantan. Di sini sebagian kerak oseanik dari ujung barat Paternoster yang kontinen menyusup di bawah Schwaner secara oblik, sisanya obducted (Meratus Range). Alino Arc dan Paniungan beds adalah bukti akresi di tepi SE Sundaland ini. Relik oblique subduction ini menerus ke SW sampai ke Muriah bahkan ke Kebumen. Kalau melihat frekuensi plotting umur K-Ar batuan2 magmatik dan volkanik di Jawa kelihatannya volcanism di Jawa interrupted juga
RE: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift
Abah, Arwana-1 (Fina, 1992) punya GG 4.5-5.0 deg C/100 m (2.48-2.75 deg F/100 ft), ini jelas anomali dibanding GG forearc basin umumnya (sekitar 1.50 deg F/100 ft). Arwana-1 dibor di Kedurang Graben dan tak jauh dari onshore seepages. Karena termalnya itu maka shale ekivalen Gumai sudah masuk ke oil window di situ. Berbeda dengan di Nias, yang memang dingin. Pada level yang sama di reef-nya ditemukan gas biogenik, bukan termogenik (Ibu Suma discovery). Salam, awang -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, February 28, 2006 1:21 PM To: iagi-net@iagi.or.id Cc: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift > Awang ysh Sampai saat ini saya selalu menganggap kurang menariknya Bengkulu Basin adalah karena fore arc dan dengan demikian "dingin". Hal yang sama dengan Nias. Data sumur yang mana yang menunjukan GG yang demikian tinggi , dan apa yang menyebabkan Bengkulu Basin berbeda dengan Nias. Setahu saya memang didaratan Bengkulu terdapat oil/gas seeps , yang membuktikan terjadinya hidrokarbon. Si- Abah. __ Paleogene rift (syn-rift) Bengkulu Basin baik yang di Kedurang maupun > Pagar Jati graben belum pernah tertembus sumur. Semua sumur yang ada di > sini (a.l. Bengkulu A-1, Bengkulu A-2, Arwana) punya TD di sekuen > post-rift dan sagging Oligo-Miocene. Di TD sumur2 itu litologinya serpih > post rift bersama beberapa seams coal. > > Pemelajaran dari seismik dan singkapan seumur di onshore Bengkulu > menunjukkan bahwa sekuen stratigrafi Bengkulu sama dengan Sumatra > Selatan. Jadi syn-riftnya diisi ekivalen Lahat non-marine, lalu Talang > Akar fluvio-deltaik (Fm. Hulu Simpang di onshore Bengkulu), kemudian > post-rift dan sagging-nya diisi ekivalen Gumai shales (ini TD sumur2 > tadi) (Fm. Seblat kalau di onshore Bengkulu), lalu Muara Enim (Lemau), > dan Eburna carbonates (Pliosen, Simpang Aus kalau di onshore Bengkulu). > > Kemudian, berbeda dengan umumnya forearc basins yang terkenal dengan > cool basin-nya, di Bengkulu malah punya GG 45-50 deg C/1000 meter, jelas > ini panas, sehingga shales dan coal post-rift ekivalen Gumai matang. > > Karena persamaan stratigrafi dan GG-nya yang panas, Bengkulu Basin > dianggap masih bagian dari South Sumatra Basin basinal areas. > > Marine-synrift malah mungkin ada di Mentawai Basin (kalau ia syn-rift), > di Bose Graben, di situ awal stratigrafinya bukan nonmarin seperti > cekungan2 Sumatra lainnya, tetapi justru serpih Formasi Sipora dan ada > reef juga berumur sekitar Eosen Tengah. Tapi ini belum ditembus sumur. > > Umumnya fore-arc basins di Sumatra ia lebih marin di Neogen daripada > tetangganya di back-arc basins; tetapi yang syn-riftnya lebih banyak > mirip2 back-arc basins yang non-marin. > > salam, > awang > > Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Bagi yg penasaran dengan marine rift basin sedimentation and > architecture. Silahkan simak paper di AAPG Bulletin, V. 82, No. 1 > (January 1998), P. 110-146. berjudul :"Architecture of Marine > Rift-Basin Successions" by : R. Ravnås and R. J. Steel. > > Dalam gambar dua disitu digambarkan perkembangan sebuah series rift > basin yg di bagian dalam (interior) hingga yg kondisi marine > (submerged). Barangkali dengan gambar2 ini bisa membuat spekulasi > bahwa present day fore arc basin di selatan jawa dan barat sumatra > berisi marine synrift. Ada yg tahu geology of Bengkulu basin fill ? > > RDP > > > On 2/27/06, Awang Satyana wrote: >> Pak Koesoema, >> >> Mungkin yang dimaksud dengan intrusion tectonics adalah extrusion >> tectonics ?(Tapponier, Peltzer, Le Dain, Armijo, Cobbold, 1982, >> Propagating extrusion tectonics in Asia, new insights from simple >> experiments with plasticene, Geology 10, p. 611-616). >> >> Tetapi, extrusion tectonics akan terjadi bersamaan dengan gerak >> roll-back di back-arc basin akibat perlambatan subduction. Ada collision >> India vs Eurasia di 50 Ma, collision akan memperlambat subduction >> (halted), halted subduction akan menyebabkan roll-back, dan collision >> juga akan menyebabkan megashears yang memencar keluar dari pusat >> collision, megashears manifestasinya transtension yang sekaligus bisa >> membuka cekungan baik oleh mekanisme pull-apart maupun splay-nya yang >> extension. >> >> Jadi, saya pikir, inisiasi basin2 di Sundaland itu oleh kombinasi >> berbagai gaya, ya rollback, ya transtension-extrusion. Khusus East Java >> Basin, rifts yang NE-SW nya (Central Deep dkk.) akan sejajar dengan >> subduction yang saat itu tengah swing menuju NE dari Late Cretaceous ke >> Pale
Re: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift
> Awang ysh Sampai saat ini saya selalu menganggap kurang menariknya Bengkulu Basin adalah karena fore arc dan dengan demikian "dingin". Hal yang sama dengan Nias. Data sumur yang mana yang menunjukan GG yang demikian tinggi , dan apa yang menyebabkan Bengkulu Basin berbeda dengan Nias. Setahu saya memang didaratan Bengkulu terdapat oil/gas seeps , yang membuktikan terjadinya hidrokarbon. Si- Abah. __ Paleogene rift (syn-rift) Bengkulu Basin baik yang di Kedurang maupun > Pagar Jati graben belum pernah tertembus sumur. Semua sumur yang ada di > sini (a.l. Bengkulu A-1, Bengkulu A-2, Arwana) punya TD di sekuen > post-rift dan sagging Oligo-Miocene. Di TD sumur2 itu litologinya serpih > post rift bersama beberapa seams coal. > > Pemelajaran dari seismik dan singkapan seumur di onshore Bengkulu > menunjukkan bahwa sekuen stratigrafi Bengkulu sama dengan Sumatra > Selatan. Jadi syn-riftnya diisi ekivalen Lahat non-marine, lalu Talang > Akar fluvio-deltaik (Fm. Hulu Simpang di onshore Bengkulu), kemudian > post-rift dan sagging-nya diisi ekivalen Gumai shales (ini TD sumur2 > tadi) (Fm. Seblat kalau di onshore Bengkulu), lalu Muara Enim (Lemau), > dan Eburna carbonates (Pliosen, Simpang Aus kalau di onshore Bengkulu). > > Kemudian, berbeda dengan umumnya forearc basins yang terkenal dengan > cool basin-nya, di Bengkulu malah punya GG 45-50 deg C/1000 meter, jelas > ini panas, sehingga shales dan coal post-rift ekivalen Gumai matang. > > Karena persamaan stratigrafi dan GG-nya yang panas, Bengkulu Basin > dianggap masih bagian dari South Sumatra Basin basinal areas. > > Marine-synrift malah mungkin ada di Mentawai Basin (kalau ia syn-rift), > di Bose Graben, di situ awal stratigrafinya bukan nonmarin seperti > cekungan2 Sumatra lainnya, tetapi justru serpih Formasi Sipora dan ada > reef juga berumur sekitar Eosen Tengah. Tapi ini belum ditembus sumur. > > Umumnya fore-arc basins di Sumatra ia lebih marin di Neogen daripada > tetangganya di back-arc basins; tetapi yang syn-riftnya lebih banyak > mirip2 back-arc basins yang non-marin. > > salam, > awang > > Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Bagi yg penasaran dengan marine rift basin sedimentation and > architecture. Silahkan simak paper di AAPG Bulletin, V. 82, No. 1 > (January 1998), P. 110146. berjudul :"Architecture of Marine > Rift-Basin Successions" by : R. Ravnås and R. J. Steel. > > Dalam gambar dua disitu digambarkan perkembangan sebuah series rift > basin yg di bagian dalam (interior) hingga yg kondisi marine > (submerged). Barangkali dengan gambar2 ini bisa membuat spekulasi > bahwa present day fore arc basin di selatan jawa dan barat sumatra > berisi marine synrift. Ada yg tahu geology of Bengkulu basin fill ? > > RDP > > > On 2/27/06, Awang Satyana wrote: >> Pak Koesoema, >> >> Mungkin yang dimaksud dengan intrusion tectonics adalah extrusion >> tectonics ?(Tapponier, Peltzer, Le Dain, Armijo, Cobbold, 1982, >> Propagating extrusion tectonics in Asia, new insights from simple >> experiments with plasticene, Geology 10, p. 611-616). >> >> Tetapi, extrusion tectonics akan terjadi bersamaan dengan gerak >> roll-back di back-arc basin akibat perlambatan subduction. Ada collision >> India vs Eurasia di 50 Ma, collision akan memperlambat subduction >> (halted), halted subduction akan menyebabkan roll-back, dan collision >> juga akan menyebabkan megashears yang memencar keluar dari pusat >> collision, megashears manifestasinya transtension yang sekaligus bisa >> membuka cekungan baik oleh mekanisme pull-apart maupun splay-nya yang >> extension. >> >> Jadi, saya pikir, inisiasi basin2 di Sundaland itu oleh kombinasi >> berbagai gaya, ya rollback, ya transtension-extrusion. Khusus East Java >> Basin, rifts yang NE-SW nya (Central Deep dkk.) akan sejajar dengan >> subduction yang saat itu tengah swing menuju NE dari Late Cretaceous ke >> Paleogen, jadi saya pikir wajar saja kalau itu dibentuk oleh gerak >> roll-back. Juga, kelihatannya ia berhubungan dengan gerak rifting >> pemisahan Sulawesi dari Kalimantan. >> >> salam, >> awang >> >> "R.P. Koesoemadinata" wrote: >> Memang istilah rift mempunyai pengertian berbeda-beda. >> Pengertian aselinya adalah untuk grabens yang terbentuk oleh extension >> yang >> biasanya berkembang jadi oceanic opening dengan spreading center-nya >> mungkin >> contoh adalah Makassar Strait >> Tetapi di Sundaland rifting ini sebenarnya lebih bersifat >> transtensional, >> tidak ada tanda roll back. Kalau kita perhatikan patahan yang membentuk >> graben dan half-graben di Sumatra dan Jawa berarahkan utara-selatan dan >> NW-SE di barat, dan NE-SW di bagian timur, sama sekali tidak tegak lurus >> pada jalur subduction, atau sejajar dengan jalur subduction bila >> disebabkan >> roll-back. Saya lebih setuju dengan teori intrusion tectonics yang >> menyebabkan megashear, sehingga terjadi arah-arah patahan yang mem
RE: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift
> > Terima kasih Siti Nur'aini Si Abah Abah, > > daerah penelitian saya hanya meliputi North Makassar Strait Basin. Tidak > sampai ke Benggara Block yang berada di utaranya (bagian dariTarakan > Basin). > > SITI NUR'AINI > (Geologist) > > ENI-INDONESIA LTD. > > > > > > [EMAIL PROTECTED] > .id To: iagi-net@iagi.or.id > cc: > 02/28/2006 Subject: RE: [iagi-net-l] Re: > Marine syn-rift > 10:23 AM > Please respond > to iagi-net > > > > > > >> >> Siti Nuraini > > Daerah yang Anda studi (North Makasar Strait) itu persisnya > dimana sih ? > > Apakah berada disebelah Timur dari Bengara Block ? > > Si - Abah > > > > > Pak Awang, >> >> Saya bersama dengan Sinchia memang telah study di North Makassar Strait >> (2003&2004). Menurut kesimpulan saya saat ini : North Makassar Strait >> basin >> dialasi oleh typical continental crust. Ini berbeda dengan hasil >> kesimpulan >> study yang telah dilakukan Steve Moss & Ian Cloke (1999) sebelumnya yang >> menyatakan sebagai kerak ocenic di daerah tersebut. Kesimpulan ini juga >> didukung oleh Fresser et al (2003) yg menganggap bentukan >> mounded/pinacle >> yang ada disana sebagai tubuh2 intrusi. Perlu juga diketahui bahwa data >> yang saya gunakan adalah data baru yang sanggup merekam >> reflektor-reflektor >> sampai ke 8-9 secTWT. Dari seismic image jelas sekali tampak mounded/ >> pinacle geometry berdiri diatas tinggian suatu half graben/graben, yang >> saya simpulkan sebagai bukan magmatism basalt oceanic melainkan hanya >> carbonate buil-ups. Dalam hal ini saya sependapat dengan Robert Hall : >> interpretasi bisa berubah seiring dengan bertambah bagusnya quality data >> tersebut. >> >> SITI NUR'AINI >> (Geologist) >> >> ENI-INDONESIA LTD. >> >> >> >> >> Awang Satyana >> > [EMAIL PROTECTED] >> yahoo.com> cc: >> Subject: RE: [iagi-net-l] > Re: >> Marine syn-rift >> 02/27/2006 >> 08:14 AM >> Please respond >> to iagi-net >> >> >> >> >> >> >> Ya, waktu itu kebetulan saya yang menanyakan kepada mahasiswa > bimbingannya >> di forum IPA (Sinchia Dewi - Unocal/Chevron) sebab interpretasinya > berbeda >> dengan publikasi Steve Moss (yang juga anggota SE Research Group - >> Robert >> Hall) di AAPG Bali 2000 yang mengatakan bahwa oceanic crust muncul di >> bawah >> North Makassar; sementara menurut publikasi Sinchia dan Nuraini (Eni >> -University of London) hanya attenuated continental crust di bawah North >> Makassar Strait itu. >> >> Saya menanyakan, apa sebenarnya pendapat resmi SE Research Group > tentang >> kerak di bawah North Makassar itu. Dijawab langsung oleh Robert Hall >> yang >> juga ada di ruangan itu bahwa suatu interpretasi bisa berubah dengan >> bertambahnya data. >> >> Data dan analisis apa yang bertambah ? Setahu saya produk analisis SE >> Research Group untuk masalah basement Makassar Strait yang lengkap ada >> di >> publikasi Moss (2000) itu, juga Sardjono -P3G (AAPG Bali 2000) yang >> menggunakan modeling gayaberat untuk mendekati masalah ini. Publikasi >> Sinchia (2005) itu lebih menyoroti masalah kontras structural style > antara >> utara dan selatan offshore di depan Lariang Basin, West Sulawesi. >> Mungkin >> Nuraini bisa kontribusi yang lebih lengkap ? >> >> Tetapi, studi terbaru tidak dipublikasi Unocal berdasarkan modeling >> dan >> analisis data gayaberat regional, cukup meyakinkan bahwa tak ada kerak >> oseanik di bawah North Makassar Strait. >> >> salam, >> awang >> >> Iman Argakoesoemah <[EMAIL PROTECTED]> wrote: >> >> Kalau tidak salah dengar, berdasarkan interpretasi seismik, Robert Hall >> pada IPA tahun lalu mengatakan bahwa di Makasar Strait tidak terjadi >> oceanic spreading. >> >> Thanks. Iman >> >> -Original Message- >> From: R.P. Koesoemadinata [mailto:[EMAI
Re: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift
Pak Koesoema, Beberapa sumur Conoco bernama jenis-jenis burung (Perkutut dll.) di offshore dekat Muria semuanya punya CO2 tinggi. Blok BP Bawean yang baru dilepas karena juga dua sumur yang dibornya mengandung CO2 tinggi. Besar kemungkinan CO2 akibat Muriah volcanism yang naik ke reservoir2 Kujung dan Tawun oleh sesar besar (tua) Muriah yang memanjang dari jalur Muria ke Bawean ke Meratus (SW-NE). Data gravity regional dan SLAR onshore Jawa menafsirkan keberadaan sesar besar ini terus memanjang ke selatan menuju Kebumen (sehingga trace-nya menjadi Meratus-Muriah-Kebumen). Sesar ini saya pakai sebagai mekanisme penyebab indentasi garispantai Jawa Tengah dan hilangnya (tenggelam) Pegunungan Selatan di selatan Jawa Tengah (Satyana, 2002, 2005 IAGI : Structural indentation of Central Java : a wrench segmentation). Jadi relic subduction (obduction ?) ini tak langsung, hanya manifestasinya sesar besar tadi. Meratus Range ophiolite menunjam ke bawah Jawa. Kalau kita mengatakan bahwa ophiolite ini produk obduksi antara collision Schwaner vs Paternoster, wajar ia menghilang ke bawah Laut Jawa sesuai batasan massa mikro-kontinen Paternoster, sebab suture Meratus akan sepanjang massa kontinen yang collided-nya. Hanya, bila benar bahwa Paternoster micro-continent meluas ke selatan dan menggabung ke mikro-kontinen Kangean (dan ini ada bukti2 litologi TD sumur di Madura Platform dan utara Kangean), maka suture Meratus itu mestinya akan menerus sampai ke Muriah, walaupun tak tersingkap karena di bawah Laut Jawa. Pola-pola elemen basement yang SW-NE di publikasi Henry Manur dan Rob Barraclough (1994, IPA) memang bisa dilihat lagi, itu elemen apakah, trend2 strukturnya sudah benar, hanya apa basement itu, apakah attenuated continental crust, suture ophiolite seperti Meratus, atau akresi apa lagi ? Zvi Ben-Avraham punya disertasi di wilayah ini, walaupun awal tahun 1970-an (dipublikasi di AAPG 1973 bersama K.O. Emery, mungkin bisa dikaji ulang : Structural framework of Sunda Shelf). Sebaran sumur jarang di wilayah ini, mungkin terpaksa menggunakan data geofisika. salam, awang "R.P. Koesoemadinata" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Itu yg terjadi di Mesozoik, boleh juga, tetapi pada Tertiary sudah accreted menjadi continental crust, dan graben di barat Meratus itu adalah pada awal Tertiary. Apakah ada bukti dari pemboran offshore bahwa Meratus subduction relic itu sampai ke Muria dan ke Karangsambung? Barangkali bisa disebutkan pada sumur mana? Salah satu publikasi (Manur dan Barouclagh?) menunjukkan adanya crustal thinning atau extension di zone dari Meratus sampai ke Tuban-Muria, apakah zone ini relic subduction itu? - Original Message - From: "Awang Satyana" To: ; Sent: Monday, February 27, 2006 3:34 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift > Pak Koesoema, > > Mengulas kembali penelitian Nafrizal Sikumbang (1986) tentang Meratus dan > studi non-publikasi Trend Energy Kalimantan (1988, dipublikasi di IPA oleh > Kusuma dan Darin, 1989) kelihatannya rift/graben WNW-ESE di Barito lebih > karena extension fracture oblique subduction sinistral di pinggir SE > Kalimantan. Di sini sebagian kerak oseanik dari ujung barat Paternoster > yang kontinen menyusup di bawah Schwaner secara oblik, sisanya obducted > (Meratus Range). Alino Arc dan Paniungan beds adalah bukti akresi di tepi > SE Sundaland ini. Relik oblique subduction ini menerus ke SW sampai ke > Muriah bahkan ke Kebumen. > > Kalau melihat frekuensi plotting umur K-Ar batuan2 magmatik dan volkanik > di Jawa kelihatannya volcanism di Jawa interrupted juga, hanya memang > menerus tetapi sebatas background volcanism. Peak-nya terputus2, misalnya > yang peak adalah saat Oligo-Miosen, Miosen Akhir-Pliosen, dan Kuarter. > Saat peak, ia membentuk arc. Saat sekedar background ia tak membentuk > arc - termasuk yang Eosen. > > Penenggelaman Randublatung mungkin ciri rollback, tetapi saya lebih > melihat ia suatu triangle zone yang dipaksa turun oleh thrust sheet yang > sangat tebal yang membebaninya dari dua arah vergency thrust yang > berlawanan : Kendeng Zone yang northward verging dan Rembang Zone yang > southward verging, Randublatung di sisi downblock kedua zone deformasi > ini, dan ia dibebani volkaniklastik yang sangat tebal. > > salam, > awang > > "R.P. Koesoemadinata" wrote: > Terima kasih atas koreksinya mengenai extrusion. Tetapi saya tetap > berpendapat bahwa tidak ada roll-back di back-arc basin, bahkan pada zaman > Paleogene (kecuali di Paleocene, Kikim tuffs) tidak ada subduction > sepanjang > Sumatra, tetapi lebih bersifat transduction atau transform. Subduction > baru > muncul pertengahan Miocene, dengan munculnya Proto-Barisan. Di Jawa > subduction telah berlangsung sejak Awal Tersier dengan interupsi, > mengingat >
RE: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift
Mbak Nur mungkin pernah lihat line dimana ada tampilan seperti gunung yang tidak diatas half graben/ graben? bawahnya chaotic? saya tidak yakin bahwa itu karbonate karena tebalnya sampai 1500 ms dan lebarnya sampai 42 km untuk satu body. mungkin memang telah terjadi spreading di beberapa area di makasar strait dan ada beberapa area yang belum sehingga yang terlihat adanya reef diatas graben. Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id 28/02/2006 11:23 cc: AM Subject: RE: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift Please respond to iagi-net > > Siti Nuraini Daerah yang Anda studi (North Makasar Strait) itu persisnya dimana sih ? Apakah berada disebelah Timur dari Bengara Block ? Si - Abah Pak Awang, > > Saya bersama dengan Sinchia memang telah study di North Makassar Strait > (2003&2004). Menurut kesimpulan saya saat ini : North Makassar Strait > basin > dialasi oleh typical continental crust. Ini berbeda dengan hasil > kesimpulan > study yang telah dilakukan Steve Moss & Ian Cloke (1999) sebelumnya yang > menyatakan sebagai kerak ocenic di daerah tersebut. Kesimpulan ini juga > didukung oleh Fresser et al (2003) yg menganggap bentukan mounded/pinacle > yang ada disana sebagai tubuh2 intrusi. Perlu juga diketahui bahwa data > yang saya gunakan adalah data baru yang sanggup merekam > reflektor-reflektor > sampai ke 8-9 secTWT. Dari seismic image jelas sekali tampak mounded/ > pinacle geometry berdiri diatas tinggian suatu half graben/graben, yang > saya simpulkan sebagai bukan magmatism basalt oceanic melainkan hanya > carbonate buil-ups. Dalam hal ini saya sependapat dengan Robert Hall : > interpretasi bisa berubah seiring dengan bertambah bagusnya quality data > tersebut. > > SITI NUR'AINI > (Geologist) > > ENI-INDONESIA LTD. > > > > > Awang Satyana > [EMAIL PROTECTED] > yahoo.com> cc: > Subject: RE: [iagi-net-l] Re: > Marine syn-rift > 02/27/2006 > 08:14 AM > Please respond > to iagi-net > > > > > > > Ya, waktu itu kebetulan saya yang menanyakan kepada mahasiswa bimbingannya > di forum IPA (Sinchia Dewi - Unocal/Chevron) sebab interpretasinya berbeda > dengan publikasi Steve Moss (yang juga anggota SE Research Group - Robert > Hall) di AAPG Bali 2000 yang mengatakan bahwa oceanic crust muncul di > bawah > North Makassar; sementara menurut publikasi Sinchia dan Nuraini (Eni > -University of London) hanya attenuated continental crust di bawah North > Makassar Strait itu. > > Saya menanyakan, apa sebenarnya pendapat resmi SE Research Group tentang > kerak di bawah North Makassar itu. Dijawab langsung oleh Robert Hall yang > juga ada di ruangan itu bahwa suatu interpretasi bisa berubah dengan > bertambahnya data. > > Data dan analisis apa yang bertambah ? Setahu saya produk analisis SE > Research Group untuk masalah basement Makassar Strait yang lengkap ada di > publikasi Moss (2000) itu, juga Sardjono -P3G (AAPG Bali 2000) yang > menggunakan modeling gayaberat untuk mendekati masalah ini. Publikasi > Sinchia (2005) itu lebih menyoroti masalah kontras structural style antara > utara dan selatan offshore di depan Lariang Basin, West Sulawesi. Mungkin > Nuraini bisa kontribusi yang lebih lengkap ? > > Tetapi, studi terbaru tidak dipublikasi Unocal berdasarkan
RE: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift
Abah, daerah penelitian saya hanya meliputi North Makassar Strait Basin. Tidak sampai ke Benggara Block yang berada di utaranya (bagian dariTarakan Basin). SITI NUR'AINI (Geologist) ENI-INDONESIA LTD. [EMAIL PROTECTED] .id To: iagi-net@iagi.or.id cc: 02/28/2006 Subject: RE: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift 10:23 AM Please respond to iagi-net > > Siti Nuraini Daerah yang Anda studi (North Makasar Strait) itu persisnya dimana sih ? Apakah berada disebelah Timur dari Bengara Block ? Si - Abah Pak Awang, > > Saya bersama dengan Sinchia memang telah study di North Makassar Strait > (2003&2004). Menurut kesimpulan saya saat ini : North Makassar Strait > basin > dialasi oleh typical continental crust. Ini berbeda dengan hasil > kesimpulan > study yang telah dilakukan Steve Moss & Ian Cloke (1999) sebelumnya yang > menyatakan sebagai kerak ocenic di daerah tersebut. Kesimpulan ini juga > didukung oleh Fresser et al (2003) yg menganggap bentukan mounded/pinacle > yang ada disana sebagai tubuh2 intrusi. Perlu juga diketahui bahwa data > yang saya gunakan adalah data baru yang sanggup merekam > reflektor-reflektor > sampai ke 8-9 secTWT. Dari seismic image jelas sekali tampak mounded/ > pinacle geometry berdiri diatas tinggian suatu half graben/graben, yang > saya simpulkan sebagai bukan magmatism basalt oceanic melainkan hanya > carbonate buil-ups. Dalam hal ini saya sependapat dengan Robert Hall : > interpretasi bisa berubah seiring dengan bertambah bagusnya quality data > tersebut. > > SITI NUR'AINI > (Geologist) > > ENI-INDONESIA LTD. > > > > > Awang Satyana > [EMAIL PROTECTED] > yahoo.com> cc: > Subject: RE: [iagi-net-l] Re: > Marine syn-rift > 02/27/2006 > 08:14 AM > Please respond > to iagi-net > > > > > > > Ya, waktu itu kebetulan saya yang menanyakan kepada mahasiswa bimbingannya > di forum IPA (Sinchia Dewi - Unocal/Chevron) sebab interpretasinya berbeda > dengan publikasi Steve Moss (yang juga anggota SE Research Group - Robert > Hall) di AAPG Bali 2000 yang mengatakan bahwa oceanic crust muncul di > bawah > North Makassar; sementara menurut publikasi Sinchia dan Nuraini (Eni > -University of London) hanya attenuated continental crust di bawah North > Makassar Strait itu. > > Saya menanyakan, apa sebenarnya pendapat resmi SE Research Group tentang > kerak di bawah North Makassar itu. Dijawab langsung oleh Robert Hall yang > juga ada di ruangan itu bahwa suatu interpretasi bisa berubah dengan > bertambahnya data. > > Data dan analisis apa yang bertambah ? Setahu saya produk analisis SE > Research Group untuk masalah basement Makassar Strait yang lengkap ada di > publikasi Moss (2000) itu, juga Sardjono -P3G (AAPG Bali 2000) yang > menggunakan modeling gayaberat untuk mendekati masalah ini. Publikasi > Sinchia (2005) itu lebih menyoroti masalah kontras structural style antara > utara dan selatan offshore di depan Lariang Basin, West Sulawesi. Mungkin > Nuraini bisa kontribusi yang lebih lengkap ? > > Tetapi, studi terbaru tidak dipublikasi Unocal berdasarkan modeling dan > analisis data gayaberat regional, cukup meyakinkan bahwa tak ada kerak > oseanik di bawah North Makassar Strait. > > salam, > awang > > Iman Argakoesoemah <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Kalau tidak salah dengar, berdasarkan interpretasi seismik, Robert Hall > pada IPA tahun lalu mengatakan bahwa di Makasar Strait tidak terjadi > ocea
RE: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift
> > Siti Nuraini Daerah yang Anda studi (North Makasar Strait) itu persisnya dimana sih ? Apakah berada disebelah Timur dari Bengara Block ? Si - Abah Pak Awang, > > Saya bersama dengan Sinchia memang telah study di North Makassar Strait > (2003&2004). Menurut kesimpulan saya saat ini : North Makassar Strait > basin > dialasi oleh typical continental crust. Ini berbeda dengan hasil > kesimpulan > study yang telah dilakukan Steve Moss & Ian Cloke (1999) sebelumnya yang > menyatakan sebagai kerak ocenic di daerah tersebut. Kesimpulan ini juga > didukung oleh Fresser et al (2003) yg menganggap bentukan mounded/pinacle > yang ada disana sebagai tubuh2 intrusi. Perlu juga diketahui bahwa data > yang saya gunakan adalah data baru yang sanggup merekam > reflektor-reflektor > sampai ke 8-9 secTWT. Dari seismic image jelas sekali tampak mounded/ > pinacle geometry berdiri diatas tinggian suatu half graben/graben, yang > saya simpulkan sebagai bukan magmatism basalt oceanic melainkan hanya > carbonate buil-ups. Dalam hal ini saya sependapat dengan Robert Hall : > interpretasi bisa berubah seiring dengan bertambah bagusnya quality data > tersebut. > > SITI NUR'AINI > (Geologist) > > ENI-INDONESIA LTD. > > > > > Awang Satyana > [EMAIL PROTECTED] > yahoo.com> cc: > Subject: RE: [iagi-net-l] Re: > Marine syn-rift > 02/27/2006 > 08:14 AM > Please respond > to iagi-net > > > > > > > Ya, waktu itu kebetulan saya yang menanyakan kepada mahasiswa bimbingannya > di forum IPA (Sinchia Dewi - Unocal/Chevron) sebab interpretasinya berbeda > dengan publikasi Steve Moss (yang juga anggota SE Research Group - Robert > Hall) di AAPG Bali 2000 yang mengatakan bahwa oceanic crust muncul di > bawah > North Makassar; sementara menurut publikasi Sinchia dan Nuraini (Eni > -University of London) hanya attenuated continental crust di bawah North > Makassar Strait itu. > > Saya menanyakan, apa sebenarnya pendapat resmi SE Research Group tentang > kerak di bawah North Makassar itu. Dijawab langsung oleh Robert Hall yang > juga ada di ruangan itu bahwa suatu interpretasi bisa berubah dengan > bertambahnya data. > > Data dan analisis apa yang bertambah ? Setahu saya produk analisis SE > Research Group untuk masalah basement Makassar Strait yang lengkap ada di > publikasi Moss (2000) itu, juga Sardjono -P3G (AAPG Bali 2000) yang > menggunakan modeling gayaberat untuk mendekati masalah ini. Publikasi > Sinchia (2005) itu lebih menyoroti masalah kontras structural style antara > utara dan selatan offshore di depan Lariang Basin, West Sulawesi. Mungkin > Nuraini bisa kontribusi yang lebih lengkap ? > > Tetapi, studi terbaru tidak dipublikasi Unocal berdasarkan modeling dan > analisis data gayaberat regional, cukup meyakinkan bahwa tak ada kerak > oseanik di bawah North Makassar Strait. > > salam, > awang > > Iman Argakoesoemah <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Kalau tidak salah dengar, berdasarkan interpretasi seismik, Robert Hall > pada IPA tahun lalu mengatakan bahwa di Makasar Strait tidak terjadi > oceanic spreading. > > Thanks. Iman > > -Original Message- > From: R.P. Koesoemadinata [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Saturday, February 25, 2006 12:53 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift > > > Memang istilah rift mempunyai pengertian berbeda-beda. > Pengertian aselinya adalah untuk grabens yang terbentuk oleh extension > yang > biasanya berkembang jadi oceanic opening dengan spreading center-nya > mungkin > contoh adalah Makassar Strait > Tetapi di Sundaland rifting ini sebenarnya lebih bersifat transtensional, > tidak ada tanda roll back. Kalau kita perhatikan patahan yang membentuk > graben dan half-graben di Sumatra dan Jawa berarahkan utara-selatan dan > NW-SE di barat, dan NE-SW di bagian timur, sama sekali tidak tegak lurus > pada jalur subduction, atau sejajar dengan jalur subduction bila > disebabkan > roll-back. Saya lebih setuju dengan teori intrusion tectonics yang > menyebabkan megashear, sehingga terjadi arah-arah patahan yang membentuk > rift-grabens yang bersifat transtensional. > Jadi rifting di Sunda craton tidak akan berkembang menjadi spreading > center, > lain dengan di Kutei Basin pada Paleogene dengan Makasar Basinnya. > Makanya secara definisi istilah grabens ini bukan rift dalam pengertian > aselinya. > RPK > - Original M
Re: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift
Itu yg terjadi di Mesozoik, boleh juga, tetapi pada Tertiary sudah accreted menjadi continental crust, dan graben di barat Meratus itu adalah pada awal Tertiary. Apakah ada bukti dari pemboran offshore bahwa Meratus subduction relic itu sampai ke Muria dan ke Karangsambung? Barangkali bisa disebutkan pada sumur mana? Salah satu publikasi (Manur dan Barouclagh?) menunjukkan adanya crustal thinning atau extension di zone dari Meratus sampai ke Tuban-Muria, apakah zone ini relic subduction itu? - Original Message - From: "Awang Satyana" <[EMAIL PROTECTED]> To: ; <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Monday, February 27, 2006 3:34 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift Pak Koesoema, Mengulas kembali penelitian Nafrizal Sikumbang (1986) tentang Meratus dan studi non-publikasi Trend Energy Kalimantan (1988, dipublikasi di IPA oleh Kusuma dan Darin, 1989) kelihatannya rift/graben WNW-ESE di Barito lebih karena extension fracture oblique subduction sinistral di pinggir SE Kalimantan. Di sini sebagian kerak oseanik dari ujung barat Paternoster yang kontinen menyusup di bawah Schwaner secara oblik, sisanya obducted (Meratus Range). Alino Arc dan Paniungan beds adalah bukti akresi di tepi SE Sundaland ini. Relik oblique subduction ini menerus ke SW sampai ke Muriah bahkan ke Kebumen. Kalau melihat frekuensi plotting umur K-Ar batuan2 magmatik dan volkanik di Jawa kelihatannya volcanism di Jawa interrupted juga, hanya memang menerus tetapi sebatas background volcanism. Peak-nya terputus2, misalnya yang peak adalah saat Oligo-Miosen, Miosen Akhir-Pliosen, dan Kuarter. Saat peak, ia membentuk arc. Saat sekedar background ia tak membentuk arc - termasuk yang Eosen. Penenggelaman Randublatung mungkin ciri rollback, tetapi saya lebih melihat ia suatu triangle zone yang dipaksa turun oleh thrust sheet yang sangat tebal yang membebaninya dari dua arah vergency thrust yang berlawanan : Kendeng Zone yang northward verging dan Rembang Zone yang southward verging, Randublatung di sisi downblock kedua zone deformasi ini, dan ia dibebani volkaniklastik yang sangat tebal. salam, awang "R.P. Koesoemadinata" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Terima kasih atas koreksinya mengenai extrusion. Tetapi saya tetap berpendapat bahwa tidak ada roll-back di back-arc basin, bahkan pada zaman Paleogene (kecuali di Paleocene, Kikim tuffs) tidak ada subduction sepanjang Sumatra, tetapi lebih bersifat transduction atau transform. Subduction baru muncul pertengahan Miocene, dengan munculnya Proto-Barisan. Di Jawa subduction telah berlangsung sejak Awal Tersier dengan interupsi, mengingat volcanism berlangsung terus sampai sekarang. Arah NNE-SSW di East Java basin tidak bisa diterangkan dengan roll-back, tetapi karena stretching karena rotasi East Sunda microcontinent yang menekan Meratus range, sehingga membentuk WNW-ESE rifting di Barito basin, dan merenggangkan kerak kontien di NE Java basin, sehingga terjadi penipisan kerak benua yang disebabkan NW-SE rifting. Titik pusat rotasi terdapat di ujung selatan dari Peg Meratus. Roll-back boleh jadi terjadi sekarang ini dengan adanya zona anomali gravitasi di Randublatung zone yang dapat merupakan awal daripada back-arc spreading. - Original Message - From: "Awang Satyana" To: ; Sent: Monday, February 27, 2006 8:48 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift Pak Koesoema, Mungkin yang dimaksud dengan intrusion tectonics adalah extrusion tectonics ?(Tapponier, Peltzer, Le Dain, Armijo, Cobbold, 1982, Propagating extrusion tectonics in Asia, new insights from simple experiments with plasticene, Geology 10, p. 611-616). Tetapi, extrusion tectonics akan terjadi bersamaan dengan gerak roll-back di back-arc basin akibat perlambatan subduction. Ada collision India vs Eurasia di 50 Ma, collision akan memperlambat subduction (halted), halted subduction akan menyebabkan roll-back, dan collision juga akan menyebabkan megashears yang memencar keluar dari pusat collision, megashears manifestasinya transtension yang sekaligus bisa membuka cekungan baik oleh mekanisme pull-apart maupun splay-nya yang extension. Jadi, saya pikir, inisiasi basin2 di Sundaland itu oleh kombinasi berbagai gaya, ya rollback, ya transtension-extrusion. Khusus East Java Basin, rifts yang NE-SW nya (Central Deep dkk.) akan sejajar dengan subduction yang saat itu tengah swing menuju NE dari Late Cretaceous ke Paleogen, jadi saya pikir wajar saja kalau itu dibentuk oleh gerak roll-back. Juga, kelihatannya ia berhubungan dengan gerak rifting pemisahan Sulawesi dari Kalimantan. salam, awang "R.P. Koesoemadinata" wrote: Memang istilah rift mempunyai pengertian berbeda-beda. Pengertian aselinya adalah untuk grabens yang terbentuk oleh extension yang biasanya berkembang jadi oceanic opening dengan spreading center-nya mungkin contoh adalah Makassar Strait Tetapi di Sundaland rifting ini sebenarnya lebih bers
Re: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift
Boleh jadi di Selat Makasar masih continental crust, tetapi saya kira sudah mulai "extended" dan sudah terjadi volcanism (pinnacle reefs di laut dalam?) dan beberapa juta tahun lagi akan terjadi oceanic spreading center. Ini juga kalau west Sulawesi micro-continent tidak mendesak terus dan menutupnya kembali. - Original Message - From: <[EMAIL PROTECTED]> To: Cc: <[EMAIL PROTECTED]>; Sent: Monday, February 27, 2006 8:32 PM Subject: RE: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift Pak Awang, Saya bersama dengan Sinchia memang telah study di North Makassar Strait (2003&2004). Menurut kesimpulan saya saat ini : North Makassar Strait basin dialasi oleh typical continental crust. Ini berbeda dengan hasil kesimpulan study yang telah dilakukan Steve Moss & Ian Cloke (1999) sebelumnya yang menyatakan sebagai kerak ocenic di daerah tersebut. Kesimpulan ini juga didukung oleh Fresser et al (2003) yg menganggap bentukan mounded/pinacle yang ada disana sebagai tubuh2 intrusi. Perlu juga diketahui bahwa data yang saya gunakan adalah data baru yang sanggup merekam reflektor-reflektor sampai ke 8-9 secTWT. Dari seismic image jelas sekali tampak mounded/ pinacle geometry berdiri diatas tinggian suatu half graben/graben, yang saya simpulkan sebagai bukan magmatism basalt oceanic melainkan hanya carbonate buil-ups. Dalam hal ini saya sependapat dengan Robert Hall : interpretasi bisa berubah seiring dengan bertambah bagusnya quality data tersebut. SITI NUR'AINI (Geologist) ENI-INDONESIA LTD. Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] yahoo.com> cc: Subject: RE: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift 02/27/2006 08:14 AM Please respond to iagi-net Ya, waktu itu kebetulan saya yang menanyakan kepada mahasiswa bimbingannya di forum IPA (Sinchia Dewi - Unocal/Chevron) sebab interpretasinya berbeda dengan publikasi Steve Moss (yang juga anggota SE Research Group - Robert Hall) di AAPG Bali 2000 yang mengatakan bahwa oceanic crust muncul di bawah North Makassar; sementara menurut publikasi Sinchia dan Nuraini (Eni -University of London) hanya attenuated continental crust di bawah North Makassar Strait itu. Saya menanyakan, apa sebenarnya pendapat resmi SE Research Group tentang kerak di bawah North Makassar itu. Dijawab langsung oleh Robert Hall yang juga ada di ruangan itu bahwa suatu interpretasi bisa berubah dengan bertambahnya data. Data dan analisis apa yang bertambah ? Setahu saya produk analisis SE Research Group untuk masalah basement Makassar Strait yang lengkap ada di publikasi Moss (2000) itu, juga Sardjono -P3G (AAPG Bali 2000) yang menggunakan modeling gayaberat untuk mendekati masalah ini. Publikasi Sinchia (2005) itu lebih menyoroti masalah kontras structural style antara utara dan selatan offshore di depan Lariang Basin, West Sulawesi. Mungkin Nuraini bisa kontribusi yang lebih lengkap ? Tetapi, studi terbaru tidak dipublikasi Unocal berdasarkan modeling dan analisis data gayaberat regional, cukup meyakinkan bahwa tak ada kerak oseanik di bawah North Makassar Strait. salam, awang Iman Argakoesoemah <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Kalau tidak salah dengar, berdasarkan interpretasi seismik, Robert Hall pada IPA tahun lalu mengatakan bahwa di Makasar Strait tidak terjadi oceanic spreading. Thanks. Iman -Original Message- From: R.P. Koesoemadinata [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Saturday, February 25, 2006 12:53 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift Memang istilah rift mempunyai pengertian berbeda-beda. Pengertian aselinya adalah untuk grabens yang terbentuk oleh extension yang biasanya berkembang jadi oceanic opening dengan spreading center-nya mungkin contoh adalah Makassar Strait Tetapi di Sundaland rifting ini sebenarnya lebih bersifat transtensional, tidak ada tanda roll back. Kalau kita perhatikan patahan yang membentuk graben dan half-graben di Sumatra dan Jawa berarahkan utara-selatan dan NW-SE di barat, dan NE-SW di bagian timur, sama sekali tidak tegak lurus pada jalur subduction, atau sejajar dengan jalur subduction bila disebabkan roll-back. Saya lebih setuju dengan teori intrusion tectonics yang menyebabkan megashear, sehingga terjadi arah-arah patahan yang membentuk rift-grabens yang bersifat transtensional. Jadi rifting di Sunda craton tidak akan berkembang menjadi spreading center, lain dengan di Kutei Basin pada Paleogene dengan Makasar Basinnya. Makanya secara definisi istilah grabens ini bukan rift dalam pengertian aselinya. RPK - Original Message - From: "Rovicky Dwi Putrohari" To: Cc: "Minarwan" ; Sent: Friday, February 24, 2006 3:26 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift Pak Awang, Barangkali yg disebut rift (rift definition) ini yg tidak sama ant
RE: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift
Pak Awang, Carbonate build-ups tumbuh diatas tinggian2 bagian dari half-graben (tilted fault block) atau horst yang telah terbentuk sebelumnya oleh extensional phase. Dalam hal ini saya menginterpretasikan terbentuk sejak Late Eocene sampai Early Oligocene atau setelah phase pengisian graben-graben tersebut oleh sediment laut dangkal. Proses pendalaman cekungan sendiri sangat cepat terjadi, sehingga dapat dilihat gejala tumbuhnya small pinacle diatas main body reef itu sendiri. Saya juga mengamati gejala tumbuhnya carbonate ini yang sifatnya maju ke arah timur (backstepping carbonate shelf- edge) dimana semakin berkembang ke arah West Sulawesi. Beberapa bukti yang mengarah untuk menyimpulkan pinacle body tersebut sebagai carbonate yaitu adanya gejala stacking sigmoid pattern, retrogradational pattern, atau section yang menunjukan morphology reef itu sendiri (seperti reef front, reef flat, back reef). SITI NUR'AINI (Geologist) ENI-INDONESIA LTD. "Awang Harun Satyana" To: <[EMAIL PROTECTED] cc: <[EMAIL PROTECTED]> s.com> Subject: RE: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift 02/27/2006 02:36 PM Please respond to iagi-net Terima kasih Nur'aini atas infonya. Saya waktu IPA tahun lalu itu ingin berdiskusi soal kerak North Makassar ini, sayang keburu dicabut posternya he2.. Memang data seismik (termasuk paket data bidding terbaru untuk wilayah offshore West Sulawesi) menunjukkan bentuk2 pinnacle itu di banyak shoulder graben-half graben. Beberapa company yang ikut bidding kemarin masih agak bingung menentukan apa bentuk pinnacle ini : reef atau volcano ? Dilakukan beberapa modeling geofisika, hanya belum tuntas juga. Kalau pinnacle reef, mestinya ia seumur Berai/Tonasa carbonates yang Oligo-Miosen, sebab kalau lebih muda dari itu agak tak logis untuk pertumbuhannya di laut yang sangat dalam seperti North Makassar Strait, apalagi kalau mempertimbangkan bahwa kerak ini gagal menjadi sea-floor spreading sejak Miosen Awal/Tengah saat terjadi benturan beberapa mikro-kontinen di timur Sulawesi. Mungkin pertanyaan tersisa yang harus kita cermati adalah kapan pinnacle terbentuk dan kapan terhentinya rifting Makassar, serta kapan kedalaman pinnacle seperti sekarang ini tercapai, paling tidak itu bisa untuk menentukan apakah itu benar pinnacle reef. Tambahan lagi, oil geochemistry di beberapa minyak struktur penemuan laut dalam di sisi Makassar Strait membawa ciri2 minyak yang digenerasikan dari rifts Eosen, biomarker bisnorlupane. Tentu ini berita menggembirakan bahwa jauh di bawah Makassar Strait, pada relik rifts Eosen sisa pemisahan Kalimantan Sulawesi telah pernah digenerasikan hidrokarbon. Kalau generated HCs ini bisa ditangkap pinnacle reefs yang duduk di rift shoulder, kan bagus.. Salam, awang -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, February 27, 2006 8:33 PM To: iagi-net@iagi.or.id Cc: [EMAIL PROTECTED]; iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift Pak Awang, Saya bersama dengan Sinchia memang telah study di North Makassar Strait (2003&2004). Menurut kesimpulan saya saat ini : North Makassar Strait basin dialasi oleh typical continental crust. Ini berbeda dengan hasil kesimpulan study yang telah dilakukan Steve Moss & Ian Cloke (1999) sebelumnya yang menyatakan sebagai kerak ocenic di daerah tersebut. Kesimpulan ini juga didukung oleh Fresser et al (2003) yg menganggap bentukan mounded/pinacle yang ada disana sebagai tubuh2 intrusi. Perlu juga diketahui bahwa data yang saya gunakan adalah data baru yang sanggup merekam reflektor-reflektor sampai ke 8-9 secTWT. Dari seismic image jelas sekali tampak mounded/ pinacle geometry berdiri diatas tinggian suatu half graben/graben, yan
Re: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift
mungkin kalau tidak salah tulisan dari Agus Guntoro JAES 1998.. berdasarkan data gravity saja... Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 "R.P. Koesoemadinata" To: <[EMAIL PROTECTED]cc: et.id> Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift 27/02/2006 03:56 PM Please respond to iagi-net Ada paper yg dipresentasikan di AAPG International Convention & Exhibition 2000 di Bali yang menyatakan dibawah selat Makassar adalah oceanic crust. Nanti authornya saya check lagi, yang ada hanya abstract-nya saja. - Original Message - From: "Iman Argakoesoemah" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Monday, February 27, 2006 7:14 AM Subject: RE: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift > > Kalau tidak salah dengar, berdasarkan interpretasi seismik, Robert Hall > pada IPA tahun lalu mengatakan bahwa di Makasar Strait tidak terjadi > oceanic spreading. > > Thanks. Iman > > -Original Message- > From: R.P. Koesoemadinata [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Saturday, February 25, 2006 12:53 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift > > > Memang istilah rift mempunyai pengertian berbeda-beda. > Pengertian aselinya adalah untuk grabens yang terbentuk oleh extension > yang > biasanya berkembang jadi oceanic opening dengan spreading center-nya > mungkin > contoh adalah Makassar Strait > Tetapi di Sundaland rifting ini sebenarnya lebih bersifat transtensional, > tidak ada tanda roll back. Kalau kita perhatikan patahan yang membentuk > graben dan half-graben di Sumatra dan Jawa berarahkan utara-selatan dan > NW-SE di barat, dan NE-SW di bagian timur, sama sekali tidak tegak lurus > pada jalur subduction, atau sejajar dengan jalur subduction bila > disebabkan > roll-back. Saya lebih setuju dengan teori intrusion tectonics yang > menyebabkan megashear, sehingga terjadi arah-arah patahan yang membentuk > rift-grabens yang bersifat transtensional. > Jadi rifting di Sunda craton tidak akan berkembang menjadi spreading > center, > lain dengan di Kutei Basin pada Paleogene dengan Makasar Basinnya. > Makanya secara definisi istilah grabens ini bukan rift dalam pengertian > aselinya. > RPK > - Original Message - > From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]> > To: > Cc: "Minarwan" <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]> > Sent: Friday, February 24, 2006 3:26 PM > Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift > > >> Pak Awang, >> Barangkali yg disebut rift (rift definition) ini yg tidak sama antara >> Lambiase dan Morley dengan geologist lainnya. Tapi saya kira rift di >> Sunda margin bukan seperti rift yg di cratonic yg kalau berlanjut >> sempurna akan menjadi seafloor spreading. >> Dibawah rift2 di Sunda Craton ini tidak ada indikasi thermal yg kalau >> berlanjut menjadi spreading. Sepertinya Sunda Craton Margin ini >> diakibatkan oleh Subduction Roll Back sehingga kalau kita gambarkan >> bisa ada yg berupa "cratonic interior rift" dan "cratonic edge rift" >> (versi Longley), dan kalau "craton edge rift" ini berada pada daerah >> marine apakah tidak mungkin ? >> >> RDP >> &
Re: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift
Pak Koesoema, Mengulas kembali penelitian Nafrizal Sikumbang (1986) tentang Meratus dan studi non-publikasi Trend Energy Kalimantan (1988, dipublikasi di IPA oleh Kusuma dan Darin, 1989) kelihatannya rift/graben WNW-ESE di Barito lebih karena extension fracture oblique subduction sinistral di pinggir SE Kalimantan. Di sini sebagian kerak oseanik dari ujung barat Paternoster yang kontinen menyusup di bawah Schwaner secara oblik, sisanya obducted (Meratus Range). Alino Arc dan Paniungan beds adalah bukti akresi di tepi SE Sundaland ini. Relik oblique subduction ini menerus ke SW sampai ke Muriah bahkan ke Kebumen. Kalau melihat frekuensi plotting umur K-Ar batuan2 magmatik dan volkanik di Jawa kelihatannya volcanism di Jawa interrupted juga, hanya memang menerus tetapi sebatas background volcanism. Peak-nya terputus2, misalnya yang peak adalah saat Oligo-Miosen, Miosen Akhir-Pliosen, dan Kuarter. Saat peak, ia membentuk arc. Saat sekedar background ia tak membentuk arc - termasuk yang Eosen. Penenggelaman Randublatung mungkin ciri rollback, tetapi saya lebih melihat ia suatu triangle zone yang dipaksa turun oleh thrust sheet yang sangat tebal yang membebaninya dari dua arah vergency thrust yang berlawanan : Kendeng Zone yang northward verging dan Rembang Zone yang southward verging, Randublatung di sisi downblock kedua zone deformasi ini, dan ia dibebani volkaniklastik yang sangat tebal. salam, awang "R.P. Koesoemadinata" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Terima kasih atas koreksinya mengenai extrusion. Tetapi saya tetap berpendapat bahwa tidak ada roll-back di back-arc basin, bahkan pada zaman Paleogene (kecuali di Paleocene, Kikim tuffs) tidak ada subduction sepanjang Sumatra, tetapi lebih bersifat transduction atau transform. Subduction baru muncul pertengahan Miocene, dengan munculnya Proto-Barisan. Di Jawa subduction telah berlangsung sejak Awal Tersier dengan interupsi, mengingat volcanism berlangsung terus sampai sekarang. Arah NNE-SSW di East Java basin tidak bisa diterangkan dengan roll-back, tetapi karena stretching karena rotasi East Sunda microcontinent yang menekan Meratus range, sehingga membentuk WNW-ESE rifting di Barito basin, dan merenggangkan kerak kontien di NE Java basin, sehingga terjadi penipisan kerak benua yang disebabkan NW-SE rifting. Titik pusat rotasi terdapat di ujung selatan dari Peg Meratus. Roll-back boleh jadi terjadi sekarang ini dengan adanya zona anomali gravitasi di Randublatung zone yang dapat merupakan awal daripada back-arc spreading. - Original Message - From: "Awang Satyana" To: ; Sent: Monday, February 27, 2006 8:48 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift > Pak Koesoema, > > Mungkin yang dimaksud dengan intrusion tectonics adalah extrusion > tectonics ?(Tapponier, Peltzer, Le Dain, Armijo, Cobbold, 1982, > Propagating extrusion tectonics in Asia, new insights from simple > experiments with plasticene, Geology 10, p. 611-616). > > Tetapi, extrusion tectonics akan terjadi bersamaan dengan gerak roll-back > di back-arc basin akibat perlambatan subduction. Ada collision India vs > Eurasia di 50 Ma, collision akan memperlambat subduction (halted), halted > subduction akan menyebabkan roll-back, dan collision juga akan menyebabkan > megashears yang memencar keluar dari pusat collision, megashears > manifestasinya transtension yang sekaligus bisa membuka cekungan baik oleh > mekanisme pull-apart maupun splay-nya yang extension. > > Jadi, saya pikir, inisiasi basin2 di Sundaland itu oleh kombinasi > berbagai gaya, ya rollback, ya transtension-extrusion. Khusus East Java > Basin, rifts yang NE-SW nya (Central Deep dkk.) akan sejajar dengan > subduction yang saat itu tengah swing menuju NE dari Late Cretaceous ke > Paleogen, jadi saya pikir wajar saja kalau itu dibentuk oleh gerak > roll-back. Juga, kelihatannya ia berhubungan dengan gerak rifting > pemisahan Sulawesi dari Kalimantan. > > salam, > awang > > "R.P. Koesoemadinata" wrote: > Memang istilah rift mempunyai pengertian berbeda-beda. > Pengertian aselinya adalah untuk grabens yang terbentuk oleh extension > yang > biasanya berkembang jadi oceanic opening dengan spreading center-nya > mungkin > contoh adalah Makassar Strait > Tetapi di Sundaland rifting ini sebenarnya lebih bersifat transtensional, > tidak ada tanda roll back. Kalau kita perhatikan patahan yang membentuk > graben dan half-graben di Sumatra dan Jawa berarahkan utara-selatan dan > NW-SE di barat, dan NE-SW di bagian timur, sama sekali tidak tegak lurus > pada jalur subduction, atau sejajar dengan jalur subduction bila > disebabkan > roll-back. Saya lebih setuju dengan teori intrusion tectonics yang > menyebabkan megashear, sehingga terjadi arah-arah patahan yang membentuk > rift-grabens yang ber
Re: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift
Terima kasih atas koreksinya mengenai extrusion. Tetapi saya tetap berpendapat bahwa tidak ada roll-back di back-arc basin, bahkan pada zaman Paleogene (kecuali di Paleocene, Kikim tuffs) tidak ada subduction sepanjang Sumatra, tetapi lebih bersifat transduction atau transform. Subduction baru muncul pertengahan Miocene, dengan munculnya Proto-Barisan. Di Jawa subduction telah berlangsung sejak Awal Tersier dengan interupsi, mengingat volcanism berlangsung terus sampai sekarang. Arah NNE-SSW di East Java basin tidak bisa diterangkan dengan roll-back, tetapi karena stretching karena rotasi East Sunda microcontinent yang menekan Meratus range, sehingga membentuk WNW-ESE rifting di Barito basin, dan merenggangkan kerak kontien di NE Java basin, sehingga terjadi penipisan kerak benua yang disebabkan NW-SE rifting. Titik pusat rotasi terdapat di ujung selatan dari Peg Meratus. Roll-back boleh jadi terjadi sekarang ini dengan adanya zona anomali gravitasi di Randublatung zone yang dapat merupakan awal daripada back-arc spreading. - Original Message - From: "Awang Satyana" <[EMAIL PROTECTED]> To: ; <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Monday, February 27, 2006 8:48 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift Pak Koesoema, Mungkin yang dimaksud dengan intrusion tectonics adalah extrusion tectonics ?(Tapponier, Peltzer, Le Dain, Armijo, Cobbold, 1982, Propagating extrusion tectonics in Asia, new insights from simple experiments with plasticene, Geology 10, p. 611-616). Tetapi, extrusion tectonics akan terjadi bersamaan dengan gerak roll-back di back-arc basin akibat perlambatan subduction. Ada collision India vs Eurasia di 50 Ma, collision akan memperlambat subduction (halted), halted subduction akan menyebabkan roll-back, dan collision juga akan menyebabkan megashears yang memencar keluar dari pusat collision, megashears manifestasinya transtension yang sekaligus bisa membuka cekungan baik oleh mekanisme pull-apart maupun splay-nya yang extension. Jadi, saya pikir, inisiasi basin2 di Sundaland itu oleh kombinasi berbagai gaya, ya rollback, ya transtension-extrusion. Khusus East Java Basin, rifts yang NE-SW nya (Central Deep dkk.) akan sejajar dengan subduction yang saat itu tengah swing menuju NE dari Late Cretaceous ke Paleogen, jadi saya pikir wajar saja kalau itu dibentuk oleh gerak roll-back. Juga, kelihatannya ia berhubungan dengan gerak rifting pemisahan Sulawesi dari Kalimantan. salam, awang "R.P. Koesoemadinata" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Memang istilah rift mempunyai pengertian berbeda-beda. Pengertian aselinya adalah untuk grabens yang terbentuk oleh extension yang biasanya berkembang jadi oceanic opening dengan spreading center-nya mungkin contoh adalah Makassar Strait Tetapi di Sundaland rifting ini sebenarnya lebih bersifat transtensional, tidak ada tanda roll back. Kalau kita perhatikan patahan yang membentuk graben dan half-graben di Sumatra dan Jawa berarahkan utara-selatan dan NW-SE di barat, dan NE-SW di bagian timur, sama sekali tidak tegak lurus pada jalur subduction, atau sejajar dengan jalur subduction bila disebabkan roll-back. Saya lebih setuju dengan teori intrusion tectonics yang menyebabkan megashear, sehingga terjadi arah-arah patahan yang membentuk rift-grabens yang bersifat transtensional. Jadi rifting di Sunda craton tidak akan berkembang menjadi spreading center, lain dengan di Kutei Basin pada Paleogene dengan Makasar Basinnya. Makanya secara definisi istilah grabens ini bukan rift dalam pengertian aselinya. RPK - Relax. Yahoo! Mail virus scanning helps detect nasty viruses! - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
Re: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift
Ada paper yg dipresentasikan di AAPG International Convention & Exhibition 2000 di Bali yang menyatakan dibawah selat Makassar adalah oceanic crust. Nanti authornya saya check lagi, yang ada hanya abstract-nya saja. - Original Message - From: "Iman Argakoesoemah" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Monday, February 27, 2006 7:14 AM Subject: RE: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift Kalau tidak salah dengar, berdasarkan interpretasi seismik, Robert Hall pada IPA tahun lalu mengatakan bahwa di Makasar Strait tidak terjadi oceanic spreading. Thanks. Iman -Original Message- From: R.P. Koesoemadinata [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Saturday, February 25, 2006 12:53 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift Memang istilah rift mempunyai pengertian berbeda-beda. Pengertian aselinya adalah untuk grabens yang terbentuk oleh extension yang biasanya berkembang jadi oceanic opening dengan spreading center-nya mungkin contoh adalah Makassar Strait Tetapi di Sundaland rifting ini sebenarnya lebih bersifat transtensional, tidak ada tanda roll back. Kalau kita perhatikan patahan yang membentuk graben dan half-graben di Sumatra dan Jawa berarahkan utara-selatan dan NW-SE di barat, dan NE-SW di bagian timur, sama sekali tidak tegak lurus pada jalur subduction, atau sejajar dengan jalur subduction bila disebabkan roll-back. Saya lebih setuju dengan teori intrusion tectonics yang menyebabkan megashear, sehingga terjadi arah-arah patahan yang membentuk rift-grabens yang bersifat transtensional. Jadi rifting di Sunda craton tidak akan berkembang menjadi spreading center, lain dengan di Kutei Basin pada Paleogene dengan Makasar Basinnya. Makanya secara definisi istilah grabens ini bukan rift dalam pengertian aselinya. RPK - Original Message - From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]> To: Cc: "Minarwan" <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Friday, February 24, 2006 3:26 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift Pak Awang, Barangkali yg disebut rift (rift definition) ini yg tidak sama antara Lambiase dan Morley dengan geologist lainnya. Tapi saya kira rift di Sunda margin bukan seperti rift yg di cratonic yg kalau berlanjut sempurna akan menjadi seafloor spreading. Dibawah rift2 di Sunda Craton ini tidak ada indikasi thermal yg kalau berlanjut menjadi spreading. Sepertinya Sunda Craton Margin ini diakibatkan oleh Subduction Roll Back sehingga kalau kita gambarkan bisa ada yg berupa "cratonic interior rift" dan "cratonic edge rift" (versi Longley), dan kalau "craton edge rift" ini berada pada daerah marine apakah tidak mungkin ? RDP On 2/24/06, Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Ini kutipan dari John Allen dan Phillip Allen (1990) penulis buku "Basin Analysis : Principles and Applications", yang banyak digunakan secara luas dan jadi rujukan dalam kursus2 Basin Analysis, tentang syn-rift (page 234). "The nature of the sedimentary fills of a rift basin depends on its climatic zone, uplift pattern of the rift shoulders or arches acting as sediment sources or barriers, subsidence rate of central rift valleys determining alluvial base levels and lake water depths, and tectonic evolution of linked extensional fault systems. The broad features of the initial deposits of rifts are that they are predominantly non-marine, comprising arkosic, commonly volcaniclastic fluviatile deposits, lacustrine (fresh-water or evaporitic) and aeolian deposits. These sediment types typify syn-rift sequences and can be very extensive. Fault-controlled subsidence commonly outpaces sedimentation at later stages of rift development encouraging marine incursions. Shallow marine sediments may be overlain by deeper marine sediments as the rift evolves towards a site of sea floor spreading." Dan, saya pikir kita semua tahu bahwa apa yang mereka kemukakan itu merupakan ciri utama synrift sequence di cekungan2 Indonesia (Barat). salam, awang Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Ini salah satu diskusi dengan Minarwan, geologist yg calon doktor di Ustrali. On 2/23/06, Minarwan wrote: > Marine syn-rift yang dibicarakan Joe sama Chris memang marine synrift > mulai dari early sampe late syn-rift Mas. Itu ada di halaman 891 dan > 892. Contoh marine syn-rift source rock ada di North Sea dan Sirte > Basin. Kalo dari North Sea Basin, source rock utamanya adalah Late > Jurassic Kimmeridge Clay cuman aku gak ingat pengendapannya di setting > apa. Mungkin juga source rock lain bisa juga. > > Uniknya Mas, John Underhill bilang North Sea itu udah pernah rifting > pada periode Permian dan Triassic, lalu sejak Early Jurassic menjadi > post-rist (thermal subsidence), kemudian ada doming sejak latest Early > Jurassic sampe ke Middle Jurassic, lalu domenya kolaps, ekstensi > terjadi >
RE: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift
Terima kasih Nur'aini atas infonya. Saya waktu IPA tahun lalu itu ingin berdiskusi soal kerak North Makassar ini, sayang keburu dicabut posternya he2.. Memang data seismik (termasuk paket data bidding terbaru untuk wilayah offshore West Sulawesi) menunjukkan bentuk2 pinnacle itu di banyak shoulder graben-half graben. Beberapa company yang ikut bidding kemarin masih agak bingung menentukan apa bentuk pinnacle ini : reef atau volcano ? Dilakukan beberapa modeling geofisika, hanya belum tuntas juga. Kalau pinnacle reef, mestinya ia seumur Berai/Tonasa carbonates yang Oligo-Miosen, sebab kalau lebih muda dari itu agak tak logis untuk pertumbuhannya di laut yang sangat dalam seperti North Makassar Strait, apalagi kalau mempertimbangkan bahwa kerak ini gagal menjadi sea-floor spreading sejak Miosen Awal/Tengah saat terjadi benturan beberapa mikro-kontinen di timur Sulawesi. Mungkin pertanyaan tersisa yang harus kita cermati adalah kapan pinnacle terbentuk dan kapan terhentinya rifting Makassar, serta kapan kedalaman pinnacle seperti sekarang ini tercapai, paling tidak itu bisa untuk menentukan apakah itu benar pinnacle reef. Tambahan lagi, oil geochemistry di beberapa minyak struktur penemuan laut dalam di sisi Makassar Strait membawa ciri2 minyak yang digenerasikan dari rifts Eosen, biomarker bisnorlupane. Tentu ini berita menggembirakan bahwa jauh di bawah Makassar Strait, pada relik rifts Eosen sisa pemisahan Kalimantan Sulawesi telah pernah digenerasikan hidrokarbon. Kalau generated HCs ini bisa ditangkap pinnacle reefs yang duduk di rift shoulder, kan bagus.. Salam, awang -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, February 27, 2006 8:33 PM To: iagi-net@iagi.or.id Cc: [EMAIL PROTECTED]; iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift Pak Awang, Saya bersama dengan Sinchia memang telah study di North Makassar Strait (2003&2004). Menurut kesimpulan saya saat ini : North Makassar Strait basin dialasi oleh typical continental crust. Ini berbeda dengan hasil kesimpulan study yang telah dilakukan Steve Moss & Ian Cloke (1999) sebelumnya yang menyatakan sebagai kerak ocenic di daerah tersebut. Kesimpulan ini juga didukung oleh Fresser et al (2003) yg menganggap bentukan mounded/pinacle yang ada disana sebagai tubuh2 intrusi. Perlu juga diketahui bahwa data yang saya gunakan adalah data baru yang sanggup merekam reflektor-reflektor sampai ke 8-9 secTWT. Dari seismic image jelas sekali tampak mounded/ pinacle geometry berdiri diatas tinggian suatu half graben/graben, yang saya simpulkan sebagai bukan magmatism basalt oceanic melainkan hanya carbonate buil-ups. Dalam hal ini saya sependapat dengan Robert Hall : interpretasi bisa berubah seiring dengan bertambah bagusnya quality data tersebut. SITI NUR'AINI (Geologist) ENI-INDONESIA LTD. Awang Satyana cc: Subject: RE: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift 02/27/2006 08:14 AM Please respond to iagi-net Ya, waktu itu kebetulan saya yang menanyakan kepada mahasiswa bimbingannya di forum IPA (Sinchia Dewi - Unocal/Chevron) sebab interpretasinya berbeda dengan publikasi Steve Moss (yang juga anggota SE Research Group - Robert Hall) di AAPG Bali 2000 yang mengatakan bahwa oceanic crust muncul di bawah North Makassar; sementara menurut publikasi Sinchia dan Nuraini (Eni -University of London) hanya attenuated continental crust di bawah North Makassar Strait itu. Saya menanyakan, apa sebenarnya pendapat resmi SE Research Group tentang kerak di bawah North Makassar itu. Dijawab langsung oleh Robert Hall yang juga ada di ruangan itu bahwa suatu interpretasi bisa berubah dengan bertambahnya data. Data dan analisis apa yang bertambah ? Setahu saya produk analisis SE Research Group untuk masalah basement Makassar Strait yang lengkap ada di publikasi Moss (2000) itu, juga Sardjono -P3G (AAPG Bali 2000) yang me
RE: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift
Pak Awang, Saya bersama dengan Sinchia memang telah study di North Makassar Strait (2003&2004). Menurut kesimpulan saya saat ini : North Makassar Strait basin dialasi oleh typical continental crust. Ini berbeda dengan hasil kesimpulan study yang telah dilakukan Steve Moss & Ian Cloke (1999) sebelumnya yang menyatakan sebagai kerak ocenic di daerah tersebut. Kesimpulan ini juga didukung oleh Fresser et al (2003) yg menganggap bentukan mounded/pinacle yang ada disana sebagai tubuh2 intrusi. Perlu juga diketahui bahwa data yang saya gunakan adalah data baru yang sanggup merekam reflektor-reflektor sampai ke 8-9 secTWT. Dari seismic image jelas sekali tampak mounded/ pinacle geometry berdiri diatas tinggian suatu half graben/graben, yang saya simpulkan sebagai bukan magmatism basalt oceanic melainkan hanya carbonate buil-ups. Dalam hal ini saya sependapat dengan Robert Hall : interpretasi bisa berubah seiring dengan bertambah bagusnya quality data tersebut. SITI NUR'AINI (Geologist) ENI-INDONESIA LTD. Awang Satyana cc: Subject: RE: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift 02/27/2006 08:14 AM Please respond to iagi-net Ya, waktu itu kebetulan saya yang menanyakan kepada mahasiswa bimbingannya di forum IPA (Sinchia Dewi - Unocal/Chevron) sebab interpretasinya berbeda dengan publikasi Steve Moss (yang juga anggota SE Research Group - Robert Hall) di AAPG Bali 2000 yang mengatakan bahwa oceanic crust muncul di bawah North Makassar; sementara menurut publikasi Sinchia dan Nuraini (Eni -University of London) hanya attenuated continental crust di bawah North Makassar Strait itu. Saya menanyakan, apa sebenarnya pendapat resmi SE Research Group tentang kerak di bawah North Makassar itu. Dijawab langsung oleh Robert Hall yang juga ada di ruangan itu bahwa suatu interpretasi bisa berubah dengan bertambahnya data. Data dan analisis apa yang bertambah ? Setahu saya produk analisis SE Research Group untuk masalah basement Makassar Strait yang lengkap ada di publikasi Moss (2000) itu, juga Sardjono -P3G (AAPG Bali 2000) yang menggunakan modeling gayaberat untuk mendekati masalah ini. Publikasi Sinchia (2005) itu lebih menyoroti masalah kontras structural style antara utara dan selatan offshore di depan Lariang Basin, West Sulawesi. Mungkin Nuraini bisa kontribusi yang lebih lengkap ? Tetapi, studi terbaru tidak dipublikasi Unocal berdasarkan modeling dan analisis data gayaberat regional, cukup meyakinkan bahwa tak ada kerak oseanik di bawah North Makassar Strait. salam, awang Iman Argakoesoemah <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Kalau tidak salah dengar, berdasarkan interpretasi seismik, Robert Hall pada IPA tahun lalu mengatakan bahwa di Makasar Strait tidak terjadi oceanic spreading. Thanks. Iman -Original Message- From: R.P. Koesoemadinata [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Saturday, February 25, 2006 12:53 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift Memang istilah rift mempunyai pengertian berbeda-beda. Pengertian aselinya adalah untuk grabens yang terbentuk oleh extension yang biasanya berkembang jadi oceanic opening dengan spreading center-nya mungkin contoh adalah Makassar Strait Tetapi di Sundaland rifting ini sebenarnya lebih bersifat transtensional, tidak ada tanda roll back. Kalau kita perhatikan patahan yang membentuk graben dan half-graben di Sumatra dan Jawa berarahkan utara-selatan dan NW-SE di barat, dan NE-SW di bagian timur, sama sekali tidak tegak lurus pada jalur subduction, atau sejajar dengan jalur subduction bila disebabkan roll-back. Saya lebih setuju dengan teori intrusion tectonics yang menyebabkan megashear, sehingga terjadi arah-arah patahan yang membentuk rift-grabens yang bersifat transtensional. Jadi rifting di Sunda craton tidak akan berkembang menjadi spreading center, lain dengan di Kutei Basin pada Paleogene dengan Makasar Basinnya. Makanya secara definisi istilah gra
Re: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift
Paleogene rift (syn-rift) Bengkulu Basin baik yang di Kedurang maupun Pagar Jati graben belum pernah tertembus sumur. Semua sumur yang ada di sini (a.l. Bengkulu A-1, Bengkulu A-2, Arwana) punya TD di sekuen post-rift dan sagging Oligo-Miocene. Di TD sumur2 itu litologinya serpih post rift bersama beberapa seams coal. Pemelajaran dari seismik dan singkapan seumur di onshore Bengkulu menunjukkan bahwa sekuen stratigrafi Bengkulu sama dengan Sumatra Selatan. Jadi syn-riftnya diisi ekivalen Lahat non-marine, lalu Talang Akar fluvio-deltaik (Fm. Hulu Simpang di onshore Bengkulu), kemudian post-rift dan sagging-nya diisi ekivalen Gumai shales (ini TD sumur2 tadi) (Fm. Seblat kalau di onshore Bengkulu), lalu Muara Enim (Lemau), dan Eburna carbonates (Pliosen, Simpang Aus kalau di onshore Bengkulu). Kemudian, berbeda dengan umumnya forearc basins yang terkenal dengan cool basin-nya, di Bengkulu malah punya GG 45-50 deg C/1000 meter, jelas ini panas, sehingga shales dan coal post-rift ekivalen Gumai matang. Karena persamaan stratigrafi dan GG-nya yang panas, Bengkulu Basin dianggap masih bagian dari South Sumatra Basin basinal areas. Marine-synrift malah mungkin ada di Mentawai Basin (kalau ia syn-rift), di Bose Graben, di situ awal stratigrafinya bukan nonmarin seperti cekungan2 Sumatra lainnya, tetapi justru serpih Formasi Sipora dan ada reef juga berumur sekitar Eosen Tengah. Tapi ini belum ditembus sumur. Umumnya fore-arc basins di Sumatra ia lebih marin di Neogen daripada tetangganya di back-arc basins; tetapi yang syn-riftnya lebih banyak mirip2 back-arc basins yang non-marin. salam, awang Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Bagi yg penasaran dengan marine rift basin sedimentation and architecture. Silahkan simak paper di AAPG Bulletin, V. 82, No. 1 (January 1998), P. 110146. berjudul :"Architecture of Marine Rift-Basin Successions" by : R. Ravnås and R. J. Steel. Dalam gambar dua disitu digambarkan perkembangan sebuah series rift basin yg di bagian dalam (interior) hingga yg kondisi marine (submerged). Barangkali dengan gambar2 ini bisa membuat spekulasi bahwa present day fore arc basin di selatan jawa dan barat sumatra berisi marine synrift. Ada yg tahu geology of Bengkulu basin fill ? RDP On 2/27/06, Awang Satyana wrote: > Pak Koesoema, > > Mungkin yang dimaksud dengan intrusion tectonics adalah extrusion tectonics > ?(Tapponier, Peltzer, Le Dain, Armijo, Cobbold, 1982, Propagating extrusion > tectonics in Asia, new insights from simple experiments with plasticene, > Geology 10, p. 611-616). > > Tetapi, extrusion tectonics akan terjadi bersamaan dengan gerak roll-back di > back-arc basin akibat perlambatan subduction. Ada collision India vs Eurasia > di 50 Ma, collision akan memperlambat subduction (halted), halted subduction > akan menyebabkan roll-back, dan collision juga akan menyebabkan megashears > yang memencar keluar dari pusat collision, megashears manifestasinya > transtension yang sekaligus bisa membuka cekungan baik oleh mekanisme > pull-apart maupun splay-nya yang extension. > > Jadi, saya pikir, inisiasi basin2 di Sundaland itu oleh kombinasi berbagai > gaya, ya rollback, ya transtension-extrusion. Khusus East Java Basin, rifts > yang NE-SW nya (Central Deep dkk.) akan sejajar dengan subduction yang saat > itu tengah swing menuju NE dari Late Cretaceous ke Paleogen, jadi saya pikir > wajar saja kalau itu dibentuk oleh gerak roll-back. Juga, kelihatannya ia > berhubungan dengan gerak rifting pemisahan Sulawesi dari Kalimantan. > > salam, > awang > > "R.P. Koesoemadinata" wrote: > Memang istilah rift mempunyai pengertian berbeda-beda. > Pengertian aselinya adalah untuk grabens yang terbentuk oleh extension yang > biasanya berkembang jadi oceanic opening dengan spreading center-nya mungkin > contoh adalah Makassar Strait > Tetapi di Sundaland rifting ini sebenarnya lebih bersifat transtensional, > tidak ada tanda roll back. Kalau kita perhatikan patahan yang membentuk > graben dan half-graben di Sumatra dan Jawa berarahkan utara-selatan dan > NW-SE di barat, dan NE-SW di bagian timur, sama sekali tidak tegak lurus > pada jalur subduction, atau sejajar dengan jalur subduction bila disebabkan > roll-back. Saya lebih setuju dengan teori intrusion tectonics yang > menyebabkan megashear, sehingga terjadi arah-arah patahan yang membentuk > rift-grabens yang bersifat transtensional. > Jadi rifting di Sunda craton tidak akan berkembang menjadi spreading center, > lain dengan di Kutei Basin pada Paleogene dengan Makasar Basinnya. > Makanya secara definisi istilah grabens ini bukan rift dalam pengertian > aselinya. > RPK > > > - > Relax. Yahoo! Mail virus scanning helps detect nasty viruses! > -- Peliknya arus BBM di Indonesia "... baru yg baru saja masuk Indonesia (Shell, Petronas dll) menarik utk dilihat. Banyak yg memiliki kepentingan dengan BBM ini. Masyarakat tentunya ingin ag
Re: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift
Bagi yg penasaran dengan marine rift basin sedimentation and architecture. Silahkan simak paper di AAPG Bulletin, V. 82, No. 1 (January 1998), P. 110–146. berjudul :"Architecture of Marine Rift-Basin Successions" by : R. Ravnås and R. J. Steel. Dalam gambar dua disitu digambarkan perkembangan sebuah series rift basin yg di bagian dalam (interior) hingga yg kondisi marine (submerged). Barangkali dengan gambar2 ini bisa membuat spekulasi bahwa present day fore arc basin di selatan jawa dan barat sumatra berisi marine synrift. Ada yg tahu geology of Bengkulu basin fill ? RDP On 2/27/06, Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Pak Koesoema, > > Mungkin yang dimaksud dengan intrusion tectonics adalah extrusion tectonics > ?(Tapponier, Peltzer, Le Dain, Armijo, Cobbold, 1982, Propagating extrusion > tectonics in Asia, new insights from simple experiments with plasticene, > Geology 10, p. 611-616). > > Tetapi, extrusion tectonics akan terjadi bersamaan dengan gerak roll-back > di back-arc basin akibat perlambatan subduction. Ada collision India vs > Eurasia di 50 Ma, collision akan memperlambat subduction (halted), halted > subduction akan menyebabkan roll-back, dan collision juga akan menyebabkan > megashears yang memencar keluar dari pusat collision, megashears > manifestasinya transtension yang sekaligus bisa membuka cekungan baik oleh > mekanisme pull-apart maupun splay-nya yang extension. > > Jadi, saya pikir, inisiasi basin2 di Sundaland itu oleh kombinasi berbagai > gaya, ya rollback, ya transtension-extrusion. Khusus East Java Basin, rifts > yang NE-SW nya (Central Deep dkk.) akan sejajar dengan subduction yang saat > itu tengah swing menuju NE dari Late Cretaceous ke Paleogen, jadi saya pikir > wajar saja kalau itu dibentuk oleh gerak roll-back. Juga, kelihatannya ia > berhubungan dengan gerak rifting pemisahan Sulawesi dari Kalimantan. > > salam, > awang > > "R.P. Koesoemadinata" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Memang istilah rift mempunyai pengertian berbeda-beda. > Pengertian aselinya adalah untuk grabens yang terbentuk oleh extension yang > biasanya berkembang jadi oceanic opening dengan spreading center-nya mungkin > contoh adalah Makassar Strait > Tetapi di Sundaland rifting ini sebenarnya lebih bersifat transtensional, > tidak ada tanda roll back. Kalau kita perhatikan patahan yang membentuk > graben dan half-graben di Sumatra dan Jawa berarahkan utara-selatan dan > NW-SE di barat, dan NE-SW di bagian timur, sama sekali tidak tegak lurus > pada jalur subduction, atau sejajar dengan jalur subduction bila disebabkan > roll-back. Saya lebih setuju dengan teori intrusion tectonics yang > menyebabkan megashear, sehingga terjadi arah-arah patahan yang membentuk > rift-grabens yang bersifat transtensional. > Jadi rifting di Sunda craton tidak akan berkembang menjadi spreading center, > lain dengan di Kutei Basin pada Paleogene dengan Makasar Basinnya. > Makanya secara definisi istilah grabens ini bukan rift dalam pengertian > aselinya. > RPK > > > - > Relax. Yahoo! Mail virus scanning helps detect nasty viruses! > -- Peliknya arus BBM di Indonesia "... baru yg baru saja masuk Indonesia (Shell, Petronas dll) menarik utk dilihat. Banyak yg memiliki kepentingan dengan BBM ini. Masyarakat tentunya ingin agar BBM itu murah ..." seterusnya di http://rovicky.blogspot.com --Writer need 10 steps faster than readeR -- - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
Re: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift
Pak Koesoema, Mungkin yang dimaksud dengan intrusion tectonics adalah extrusion tectonics ?(Tapponier, Peltzer, Le Dain, Armijo, Cobbold, 1982, Propagating extrusion tectonics in Asia, new insights from simple experiments with plasticene, Geology 10, p. 611-616). Tetapi, extrusion tectonics akan terjadi bersamaan dengan gerak roll-back di back-arc basin akibat perlambatan subduction. Ada collision India vs Eurasia di 50 Ma, collision akan memperlambat subduction (halted), halted subduction akan menyebabkan roll-back, dan collision juga akan menyebabkan megashears yang memencar keluar dari pusat collision, megashears manifestasinya transtension yang sekaligus bisa membuka cekungan baik oleh mekanisme pull-apart maupun splay-nya yang extension. Jadi, saya pikir, inisiasi basin2 di Sundaland itu oleh kombinasi berbagai gaya, ya rollback, ya transtension-extrusion. Khusus East Java Basin, rifts yang NE-SW nya (Central Deep dkk.) akan sejajar dengan subduction yang saat itu tengah swing menuju NE dari Late Cretaceous ke Paleogen, jadi saya pikir wajar saja kalau itu dibentuk oleh gerak roll-back. Juga, kelihatannya ia berhubungan dengan gerak rifting pemisahan Sulawesi dari Kalimantan. salam, awang "R.P. Koesoemadinata" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Memang istilah rift mempunyai pengertian berbeda-beda. Pengertian aselinya adalah untuk grabens yang terbentuk oleh extension yang biasanya berkembang jadi oceanic opening dengan spreading center-nya mungkin contoh adalah Makassar Strait Tetapi di Sundaland rifting ini sebenarnya lebih bersifat transtensional, tidak ada tanda roll back. Kalau kita perhatikan patahan yang membentuk graben dan half-graben di Sumatra dan Jawa berarahkan utara-selatan dan NW-SE di barat, dan NE-SW di bagian timur, sama sekali tidak tegak lurus pada jalur subduction, atau sejajar dengan jalur subduction bila disebabkan roll-back. Saya lebih setuju dengan teori intrusion tectonics yang menyebabkan megashear, sehingga terjadi arah-arah patahan yang membentuk rift-grabens yang bersifat transtensional. Jadi rifting di Sunda craton tidak akan berkembang menjadi spreading center, lain dengan di Kutei Basin pada Paleogene dengan Makasar Basinnya. Makanya secara definisi istilah grabens ini bukan rift dalam pengertian aselinya. RPK - Relax. Yahoo! Mail virus scanning helps detect nasty viruses!
RE: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift
Ya, waktu itu kebetulan saya yang menanyakan kepada mahasiswa bimbingannya di forum IPA (Sinchia Dewi - Unocal/Chevron) sebab interpretasinya berbeda dengan publikasi Steve Moss (yang juga anggota SE Research Group - Robert Hall) di AAPG Bali 2000 yang mengatakan bahwa oceanic crust muncul di bawah North Makassar; sementara menurut publikasi Sinchia dan Nuraini (Eni -University of London) hanya attenuated continental crust di bawah North Makassar Strait itu. Saya menanyakan, apa sebenarnya pendapat resmi SE Research Group tentang kerak di bawah North Makassar itu. Dijawab langsung oleh Robert Hall yang juga ada di ruangan itu bahwa suatu interpretasi bisa berubah dengan bertambahnya data. Data dan analisis apa yang bertambah ? Setahu saya produk analisis SE Research Group untuk masalah basement Makassar Strait yang lengkap ada di publikasi Moss (2000) itu, juga Sardjono -P3G (AAPG Bali 2000) yang menggunakan modeling gayaberat untuk mendekati masalah ini. Publikasi Sinchia (2005) itu lebih menyoroti masalah kontras structural style antara utara dan selatan offshore di depan Lariang Basin, West Sulawesi. Mungkin Nuraini bisa kontribusi yang lebih lengkap ? Tetapi, studi terbaru tidak dipublikasi Unocal berdasarkan modeling dan analisis data gayaberat regional, cukup meyakinkan bahwa tak ada kerak oseanik di bawah North Makassar Strait. salam, awang Iman Argakoesoemah <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Kalau tidak salah dengar, berdasarkan interpretasi seismik, Robert Hall pada IPA tahun lalu mengatakan bahwa di Makasar Strait tidak terjadi oceanic spreading. Thanks. Iman -Original Message- From: R.P. Koesoemadinata [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Saturday, February 25, 2006 12:53 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift Memang istilah rift mempunyai pengertian berbeda-beda. Pengertian aselinya adalah untuk grabens yang terbentuk oleh extension yang biasanya berkembang jadi oceanic opening dengan spreading center-nya mungkin contoh adalah Makassar Strait Tetapi di Sundaland rifting ini sebenarnya lebih bersifat transtensional, tidak ada tanda roll back. Kalau kita perhatikan patahan yang membentuk graben dan half-graben di Sumatra dan Jawa berarahkan utara-selatan dan NW-SE di barat, dan NE-SW di bagian timur, sama sekali tidak tegak lurus pada jalur subduction, atau sejajar dengan jalur subduction bila disebabkan roll-back. Saya lebih setuju dengan teori intrusion tectonics yang menyebabkan megashear, sehingga terjadi arah-arah patahan yang membentuk rift-grabens yang bersifat transtensional. Jadi rifting di Sunda craton tidak akan berkembang menjadi spreading center, lain dengan di Kutei Basin pada Paleogene dengan Makasar Basinnya. Makanya secara definisi istilah grabens ini bukan rift dalam pengertian aselinya. RPK - Original Message - From: "Rovicky Dwi Putrohari" To: Cc: "Minarwan" ; Sent: Friday, February 24, 2006 3:26 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift > Pak Awang, > Barangkali yg disebut rift (rift definition) ini yg tidak sama antara > Lambiase dan Morley dengan geologist lainnya. Tapi saya kira rift di > Sunda margin bukan seperti rift yg di cratonic yg kalau berlanjut > sempurna akan menjadi seafloor spreading. > Dibawah rift2 di Sunda Craton ini tidak ada indikasi thermal yg kalau > berlanjut menjadi spreading. Sepertinya Sunda Craton Margin ini > diakibatkan oleh Subduction Roll Back sehingga kalau kita gambarkan > bisa ada yg berupa "cratonic interior rift" dan "cratonic edge rift" > (versi Longley), dan kalau "craton edge rift" ini berada pada daerah > marine apakah tidak mungkin ? > > RDP > > On 2/24/06, Awang Satyana wrote: >> Ini kutipan dari John Allen dan Phillip Allen (1990) penulis buku "Basin >> Analysis : Principles and Applications", yang banyak digunakan secara >> luas dan jadi rujukan dalam kursus2 Basin Analysis, tentang syn-rift >> (page 234). >> >> "The nature of the sedimentary fills of a rift basin depends on its >> climatic zone, uplift pattern of the rift shoulders or arches acting as >> sediment sources or barriers, subsidence rate of central rift valleys >> determining alluvial base levels and lake water depths, and tectonic >> evolution of linked extensional fault systems. >> >> The broad features of the initial deposits of rifts are that they are >> predominantly non-marine, comprising arkosic, commonly volcaniclastic >> fluviatile deposits, lacustrine (fresh-water or evaporitic) and aeolian >> deposits. These sediment types typify syn-rift sequences and can be very >> extensive. >> >> Fault-controlled subsidence commonly outpaces sedimentation at later >> stages of rift development encouraging marine incursions. Shallow marine >
RE: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift
Kalau tidak salah dengar, berdasarkan interpretasi seismik, Robert Hall pada IPA tahun lalu mengatakan bahwa di Makasar Strait tidak terjadi oceanic spreading. Thanks. Iman -Original Message- From: R.P. Koesoemadinata [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Saturday, February 25, 2006 12:53 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift Memang istilah rift mempunyai pengertian berbeda-beda. Pengertian aselinya adalah untuk grabens yang terbentuk oleh extension yang biasanya berkembang jadi oceanic opening dengan spreading center-nya mungkin contoh adalah Makassar Strait Tetapi di Sundaland rifting ini sebenarnya lebih bersifat transtensional, tidak ada tanda roll back. Kalau kita perhatikan patahan yang membentuk graben dan half-graben di Sumatra dan Jawa berarahkan utara-selatan dan NW-SE di barat, dan NE-SW di bagian timur, sama sekali tidak tegak lurus pada jalur subduction, atau sejajar dengan jalur subduction bila disebabkan roll-back. Saya lebih setuju dengan teori intrusion tectonics yang menyebabkan megashear, sehingga terjadi arah-arah patahan yang membentuk rift-grabens yang bersifat transtensional. Jadi rifting di Sunda craton tidak akan berkembang menjadi spreading center, lain dengan di Kutei Basin pada Paleogene dengan Makasar Basinnya. Makanya secara definisi istilah grabens ini bukan rift dalam pengertian aselinya. RPK - Original Message - From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]> To: Cc: "Minarwan" <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Friday, February 24, 2006 3:26 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift > Pak Awang, > Barangkali yg disebut rift (rift definition) ini yg tidak sama antara > Lambiase dan Morley dengan geologist lainnya. Tapi saya kira rift di > Sunda margin bukan seperti rift yg di cratonic yg kalau berlanjut > sempurna akan menjadi seafloor spreading. > Dibawah rift2 di Sunda Craton ini tidak ada indikasi thermal yg kalau > berlanjut menjadi spreading. Sepertinya Sunda Craton Margin ini > diakibatkan oleh Subduction Roll Back sehingga kalau kita gambarkan > bisa ada yg berupa "cratonic interior rift" dan "cratonic edge rift" > (versi Longley), dan kalau "craton edge rift" ini berada pada daerah > marine apakah tidak mungkin ? > > RDP > > On 2/24/06, Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote: >> Ini kutipan dari John Allen dan Phillip Allen (1990) penulis buku "Basin >> Analysis : Principles and Applications", yang banyak digunakan secara >> luas dan jadi rujukan dalam kursus2 Basin Analysis, tentang syn-rift >> (page 234). >> >> "The nature of the sedimentary fills of a rift basin depends on its >> climatic zone, uplift pattern of the rift shoulders or arches acting as >> sediment sources or barriers, subsidence rate of central rift valleys >> determining alluvial base levels and lake water depths, and tectonic >> evolution of linked extensional fault systems. >> >> The broad features of the initial deposits of rifts are that they are >> predominantly non-marine, comprising arkosic, commonly volcaniclastic >> fluviatile deposits, lacustrine (fresh-water or evaporitic) and aeolian >> deposits. These sediment types typify syn-rift sequences and can be very >> extensive. >> >> Fault-controlled subsidence commonly outpaces sedimentation at later >> stages of rift development encouraging marine incursions. Shallow marine >> sediments may be overlain by deeper marine sediments as the rift evolves >> towards a site of sea floor spreading." >> >> Dan, saya pikir kita semua tahu bahwa apa yang mereka kemukakan itu >> merupakan ciri utama synrift sequence di cekungan2 Indonesia (Barat). >> >> salam, >> awang >> Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote: >> Ini salah satu diskusi dengan Minarwan, geologist yg calon doktor di >> Ustrali. >> >> >> On 2/23/06, Minarwan wrote: >> > Marine syn-rift yang dibicarakan Joe sama Chris memang marine synrift >> > mulai dari early sampe late syn-rift Mas. Itu ada di halaman 891 dan >> > 892. Contoh marine syn-rift source rock ada di North Sea dan Sirte >> > Basin. Kalo dari North Sea Basin, source rock utamanya adalah Late >> > Jurassic Kimmeridge Clay cuman aku gak ingat pengendapannya di setting >> > apa. Mungkin juga source rock lain bisa juga. >> > >> > Uniknya Mas, John Underhill bilang North Sea itu udah pernah rifting >> > pada periode Permian dan Triassic, lalu sejak Early Jurassic menjadi >> > post-rist (thermal subsidence), kemudian ada doming sejak latest Early >> > Jurassic s
Re: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift
Memang istilah rift mempunyai pengertian berbeda-beda. Pengertian aselinya adalah untuk grabens yang terbentuk oleh extension yang biasanya berkembang jadi oceanic opening dengan spreading center-nya mungkin contoh adalah Makassar Strait Tetapi di Sundaland rifting ini sebenarnya lebih bersifat transtensional, tidak ada tanda roll back. Kalau kita perhatikan patahan yang membentuk graben dan half-graben di Sumatra dan Jawa berarahkan utara-selatan dan NW-SE di barat, dan NE-SW di bagian timur, sama sekali tidak tegak lurus pada jalur subduction, atau sejajar dengan jalur subduction bila disebabkan roll-back. Saya lebih setuju dengan teori intrusion tectonics yang menyebabkan megashear, sehingga terjadi arah-arah patahan yang membentuk rift-grabens yang bersifat transtensional. Jadi rifting di Sunda craton tidak akan berkembang menjadi spreading center, lain dengan di Kutei Basin pada Paleogene dengan Makasar Basinnya. Makanya secara definisi istilah grabens ini bukan rift dalam pengertian aselinya. RPK - Original Message - From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]> To: Cc: "Minarwan" <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Friday, February 24, 2006 3:26 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift Pak Awang, Barangkali yg disebut rift (rift definition) ini yg tidak sama antara Lambiase dan Morley dengan geologist lainnya. Tapi saya kira rift di Sunda margin bukan seperti rift yg di cratonic yg kalau berlanjut sempurna akan menjadi seafloor spreading. Dibawah rift2 di Sunda Craton ini tidak ada indikasi thermal yg kalau berlanjut menjadi spreading. Sepertinya Sunda Craton Margin ini diakibatkan oleh Subduction Roll Back sehingga kalau kita gambarkan bisa ada yg berupa "cratonic interior rift" dan "cratonic edge rift" (versi Longley), dan kalau "craton edge rift" ini berada pada daerah marine apakah tidak mungkin ? RDP On 2/24/06, Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Ini kutipan dari John Allen dan Phillip Allen (1990) penulis buku "Basin Analysis : Principles and Applications", yang banyak digunakan secara luas dan jadi rujukan dalam kursus2 Basin Analysis, tentang syn-rift (page 234). "The nature of the sedimentary fills of a rift basin depends on its climatic zone, uplift pattern of the rift shoulders or arches acting as sediment sources or barriers, subsidence rate of central rift valleys determining alluvial base levels and lake water depths, and tectonic evolution of linked extensional fault systems. The broad features of the initial deposits of rifts are that they are predominantly non-marine, comprising arkosic, commonly volcaniclastic fluviatile deposits, lacustrine (fresh-water or evaporitic) and aeolian deposits. These sediment types typify syn-rift sequences and can be very extensive. Fault-controlled subsidence commonly outpaces sedimentation at later stages of rift development encouraging marine incursions. Shallow marine sediments may be overlain by deeper marine sediments as the rift evolves towards a site of sea floor spreading." Dan, saya pikir kita semua tahu bahwa apa yang mereka kemukakan itu merupakan ciri utama synrift sequence di cekungan2 Indonesia (Barat). salam, awang Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Ini salah satu diskusi dengan Minarwan, geologist yg calon doktor di Ustrali. On 2/23/06, Minarwan wrote: > Marine syn-rift yang dibicarakan Joe sama Chris memang marine synrift > mulai dari early sampe late syn-rift Mas. Itu ada di halaman 891 dan > 892. Contoh marine syn-rift source rock ada di North Sea dan Sirte > Basin. Kalo dari North Sea Basin, source rock utamanya adalah Late > Jurassic Kimmeridge Clay cuman aku gak ingat pengendapannya di setting > apa. Mungkin juga source rock lain bisa juga. > > Uniknya Mas, John Underhill bilang North Sea itu udah pernah rifting > pada periode Permian dan Triassic, lalu sejak Early Jurassic menjadi > post-rist (thermal subsidence), kemudian ada doming sejak latest Early > Jurassic sampe ke Middle Jurassic, lalu domenya kolaps, ekstensi > terjadi > lagi di Late Jurassic (Kimmeridge Clay diendapkan) sampe earliest > Cretaceous. > > Cerita multiple rifting ini mirip dengan yang di Otway basin selatannya > Victoria yah. Rifting pertama di kontinen, extensi kedua di marginal > marine. > > Di situ ada papernya kok Mas, kalo Mas Vicky mau memburu marine synrift > source rock ini. > > min > > - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi S
RE: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift
Wah menarik kalau melihat awalnya rift ini. Saya masih melihat EJB (East Java Basin) sebagai bahan yg paling HOT ! Saat ini. Kalau sesuai dengan uraian Pak Awang sebelumnya bahwa rift ini bermula dari Timur, dimana sebelah timur merupakan lokasi open marine nya Quote Urutan sedimen dan bentuk/evolusi cekungan2 di sekeliling Sundaland ini (NSB, CSB, SSB, Sunda/Asri, West Java, East Java, Barito, South Sulawesi, dan Natuna) kalau kita lihat memang menunjukkan karakter yang sama dari pre-, syn-, post-rift, dan sagging sequence-nya. Hanya, saat inisiasinya berbeda. Cekungan2 yang ada di timur Sundaland lebih dulu mulainya (lebih tua). Nah apakah bukan berarti bahwa rift-rift yg sebelah timur dari EJB ini mungkin marine disebelah timur ? Apakah ini menunjukkan hal yg berbeda dengan attenuated continental crust? RDP > -Original Message- > From: Herry Maulana [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Friday, February 24, 2006 4:42 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift > > Nimbrung dikit. > > "cratonic interior rift" dan "cratonic edge rift" (versi > Longley) di Sunda Craton di awali dengan attenuated > continental crust, sehingga ada nya marine environment pada > awal rifting kecil sekali, cmiiw. Kurang tahu kalo di craton lainnya. > > Herry > > Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Pak Awang, > Barangkali yg disebut rift (rift definition) ini yg tidak > sama antara Lambiase dan Morley dengan geologist lainnya. > Tapi saya kira rift di Sunda margin bukan seperti rift yg di > cratonic yg kalau berlanjut sempurna akan menjadi seafloor spreading. > Dibawah rift2 di Sunda Craton ini tidak ada indikasi thermal > yg kalau berlanjut menjadi spreading. Sepertinya Sunda Craton > Margin ini diakibatkan oleh Subduction Roll Back sehingga > kalau kita gambarkan bisa ada yg berupa "cratonic interior > rift" dan "cratonic edge rift" > (versi Longley), dan kalau "craton edge rift" ini berada pada > daerah marine apakah tidak mungkin ? > > RDP > > On 2/24/06, Awang Satyana wrote: > > Ini kutipan dari John Allen dan Phillip Allen (1990) > penulis buku "Basin Analysis : Principles and Applications", > yang banyak digunakan secara luas dan jadi rujukan dalam > kursus2 Basin Analysis, tentang syn-rift (page 234). > > > > "The nature of the sedimentary fills of a rift basin > depends on its climatic zone, uplift pattern of the rift > shoulders or arches acting as sediment sources or barriers, > subsidence rate of central rift valleys determining alluvial > base levels and lake water depths, and tectonic evolution of > linked extensional fault systems. > > > > The broad features of the initial deposits of rifts are > that they are predominantly non-marine, comprising arkosic, > commonly volcaniclastic fluviatile deposits, lacustrine > (fresh-water or evaporitic) and aeolian deposits. These > sediment types typify syn-rift sequences and can be very extensive. > > > > Fault-controlled subsidence commonly outpaces sedimentation > at later stages of rift development encouraging marine > incursions. Shallow marine sediments may be overlain by > deeper marine sediments as the rift evolves towards a site of > sea floor spreading." > > > > Dan, saya pikir kita semua tahu bahwa apa yang mereka > kemukakan itu merupakan ciri utama synrift sequence di > cekungan2 Indonesia (Barat). > > > > salam, > > awang > > Rovicky Dwi Putrohari wrote: > > Ini salah satu diskusi dengan Minarwan, geologist yg calon > doktor di Ustrali. > > > > > > On 2/23/06, Minarwan wrote: > > > Marine syn-rift yang dibicarakan Joe sama Chris memang marine > > > synrift mulai dari early sampe late syn-rift Mas. Itu ada > di halaman > > > 891 dan 892. Contoh marine syn-rift source rock ada di > North Sea dan > > > Sirte Basin. Kalo dari North Sea Basin, source rock > utamanya adalah > > > Late Jurassic Kimmeridge Clay cuman aku gak ingat > pengendapannya di > > > setting apa. Mungkin juga source rock lain bisa juga. > > > > > > Uniknya Mas, John Underhill bilang North Sea itu udah > pernah rifting > > > pada periode Permian dan Triassic, lalu sejak Early > Jurassic menjadi > > > post-rist (thermal subsidence), kemudian ada doming sejak latest > > > Early Jurassic sampe ke Middle Jurassic, lalu domenya kolaps, > > > ekstensi terjadi lagi di Late Jurassic (Kimmeridge Clay > diendapkan) > > > sampe earliest Cretaceous. > > > > > > Cerita multiple rifting ini mirip deng
RE: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift - BERKAH.
Wah amat mantab komentar Pak Herman. Sangat bagus. Amat luas daerah yang belum di kuasai manusia. Geologi amat sangat penting. Karena di sinilah daerah yang paling mudah di jangkau rejeki yang ada. Skala besar pandangannya suatu ilmu akan melihat lebih mudah permasalahan, di banding kalau hanya mengetahui "lewat dalam" skala pengetahuan. Termasuk ilmu bumi, geologi. Kombinasi antar "ilmu dalam" dan "ilmu luarnya" akan menghasilkan pandangan, diskripsi, yang lebih baik. "ilmu luar" pun tak akan hasilkan sebagus kalau di banding dengan gabungan ilmu luar-dalam itu. Ada yang tahu "Annual Discovered reserve" sebelum th 1930 ? Ini akan memperbaiki prediksi kedepan. Koreksi untuk tulisan BERKAH di bawah sono, tertulis "15 BOE" menjadi 15 GBOE (Giga Barel Oil Equivalen). Kalimat menjadi: Most probable annual discored reseve di puncak (th 2035), P10-nya sekitar 15 GBOE, P50 sekitar 30 GBOE, P90 sekitar 45 GBOE. Kemungkinan naiknya discovered reserve annually dari sekarang ke depan bisa di tunjang oleh adanya harga minyak yang mahal kini. Juga telah saya prediksikan tiga tahun lalu dan ternyata benar, bahwa jumlah pegawai mining akan naik. Padahal waktu itu situasi amat menunjukkan penurunan cepat jumlah pegawai dari 1990'an, banyak "lay off". Dari mana saja reserve yang mungkin di dapatkan ini ? Pada 70 th terakhir sebesar 1.7 TBOE proven reserve di dapatkan. Kedepan 70 th akan 1-2 TBOE probalility. Daerah Laut Thetis kemungkinan menyumbang terbesar. Laut ini mencakup Maroko hingga setidaknya Merauke. AAN (Anticline Arabian Nubian) slalu di sekitar katulistiwa, juga sejak kambrium. Sebagian daerah katulistiwa kini menjadi di Antartika, dan Kutub Utara, sebagai menyimpan banyak energi matahari (katulistiwa ) pada suatu sa'at. TAR Canada, yang telah di sebut Mas Awang, malah ada yang klaim 1.7 TBOE, akan di produksi dengan biaya 110 T.US$ (Terra US$) untuk selama 10 th kedepan. Daerah Kutub Selatan pun menyimpan banyak minyak di sebut Mas Awang itu kemarin. Klemme & Ulmishek 1991 sebut presentation world discovered reserve dari Kambrium yang sedikit (3 %) lalu naik pada Silur (10%), turun hingga PermianTriassik (5%) dan lalu naik hingga puncak di Cretaceous (30%) lalu turun di Cenozoic (12 %). Nah kami sebut bahwa lebih kecilnya minyak di ketemukan di Cenozoic di banding Cretaceous, salah satu kemungkinan adalah belum di ketemukan (lainnya misal karena belum matang). Pemetaan detil basin di Indonesia sangat akan menunjang untuk dapatkan "onother reserve" itu, terutama di Indonesia Timur, yang sedimennya ada setidaknya dari Karbonaferous. Nah Gelombang ARIF akan bisa membantunya. Hayo..., siapa menjadi penemu minyak mendatang ? Berenang. Selain Pita Lempeng Tektonik yang hanya 1 % tebal dari jari-jari bumi, pita mengapung diatas cairan, maka ada istilah bumi itu "berenang" di angkasa. Kata berenang lebih bagus diskripsinya dari pada istilah bumi "beredar" kitari Matahari. Empat energi utama : nuklir kuat, nuklir lemah, elektromagnetik, dan gravitasi. Massa adalah energi. Energi belum tentu massa. E=mcc. Temperatur universe rata-rata 2.7 K +- 0.3 K. Panas itu energi. Jadi tak ada ruang kosong dari energi. Pun massa di angkasa tertipis density ya tak pernah nol, akan ada positif besaran tertentu. Mereka menjadi kondisi fluida, cairan. Semua planet dan benda angkasa berenang. Ya arti kata berenang persis arti berenang dalam kalimat ikan berenang dalam cairan. Manusia berenang di atmosfer. Atmosfer adalah cairan yang paling cocok dengan yang di butuhkan manusia, tak di dalam air, atau di dalam massa yang lebih padat, atau lebih kurang padat atmosfer bumi. Salam, MAR -Original Message- From: Herman Moechtar [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, February 24, 2006 1:08 PM To: Maryanto (Maryant) Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift Thank alots pak Maryanto. Buat saya apapun teorinya termasuk plate tektonik dan salam sekalipun, semuanya untuk mempermudah studi dari basin. Yang penting buat saya dalam studi tersebut adalah: How basin fill ini ?. Hanya itu kira-kira. Yang sangat menyulitkan kita dalam studi basin itu adalah darimana kita memulainya. Menurut saya hanya satu jawabnya yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi suatu basin terbentuk dan diisi. Faktor yang dimaksud tersebut adalah faktor internal dan eksternal. Memang sebagian besar orang hanya melakukan dengan pendekatan faktor internal saja, seperti: proses sedimentasi, evolusi lingkungan, dan sebagainya. Pekerjaan ini menurut saya terbatas pada pakar geologi. Tapi jarang jang melakukan pendekatan terhadap faktor lainnya yaitu eksternal. Faktor inilah yang sebetulnya yang menyebabkan suatu cekungan terbentuk dan diisi (Tectonic, sea-level, climatic, and biotic evolution). Celakanya, ini menjadi satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, dan lebih celakanya lagi faktor tersebut bersifat independen. Y
Re: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift
Nimbrung dikit. "cratonic interior rift" dan "cratonic edge rift" (versi Longley) di Sunda Craton di awali dengan attenuated continental crust, sehingga ada nya marine environment pada awal rifting kecil sekali, cmiiw. Kurang tahu kalo di craton lainnya. Herry Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Pak Awang, Barangkali yg disebut rift (rift definition) ini yg tidak sama antara Lambiase dan Morley dengan geologist lainnya. Tapi saya kira rift di Sunda margin bukan seperti rift yg di cratonic yg kalau berlanjut sempurna akan menjadi seafloor spreading. Dibawah rift2 di Sunda Craton ini tidak ada indikasi thermal yg kalau berlanjut menjadi spreading. Sepertinya Sunda Craton Margin ini diakibatkan oleh Subduction Roll Back sehingga kalau kita gambarkan bisa ada yg berupa "cratonic interior rift" dan "cratonic edge rift" (versi Longley), dan kalau "craton edge rift" ini berada pada daerah marine apakah tidak mungkin ? RDP On 2/24/06, Awang Satyana wrote: > Ini kutipan dari John Allen dan Phillip Allen (1990) penulis buku "Basin > Analysis : Principles and Applications", yang banyak digunakan secara luas > dan jadi rujukan dalam kursus2 Basin Analysis, tentang syn-rift (page 234). > > "The nature of the sedimentary fills of a rift basin depends on its climatic > zone, uplift pattern of the rift shoulders or arches acting as sediment > sources or barriers, subsidence rate of central rift valleys determining > alluvial base levels and lake water depths, and tectonic evolution of linked > extensional fault systems. > > The broad features of the initial deposits of rifts are that they are > predominantly non-marine, comprising arkosic, commonly volcaniclastic > fluviatile deposits, lacustrine (fresh-water or evaporitic) and aeolian > deposits. These sediment types typify syn-rift sequences and can be very > extensive. > > Fault-controlled subsidence commonly outpaces sedimentation at later stages > of rift development encouraging marine incursions. Shallow marine sediments > may be overlain by deeper marine sediments as the rift evolves towards a site > of sea floor spreading." > > Dan, saya pikir kita semua tahu bahwa apa yang mereka kemukakan itu merupakan > ciri utama synrift sequence di cekungan2 Indonesia (Barat). > > salam, > awang > Rovicky Dwi Putrohari wrote: > Ini salah satu diskusi dengan Minarwan, geologist yg calon doktor di Ustrali. > > > On 2/23/06, Minarwan wrote: > > Marine syn-rift yang dibicarakan Joe sama Chris memang marine synrift > > mulai dari early sampe late syn-rift Mas. Itu ada di halaman 891 dan > > 892. Contoh marine syn-rift source rock ada di North Sea dan Sirte > > Basin. Kalo dari North Sea Basin, source rock utamanya adalah Late > > Jurassic Kimmeridge Clay cuman aku gak ingat pengendapannya di setting > > apa. Mungkin juga source rock lain bisa juga. > > > > Uniknya Mas, John Underhill bilang North Sea itu udah pernah rifting > > pada periode Permian dan Triassic, lalu sejak Early Jurassic menjadi > > post-rist (thermal subsidence), kemudian ada doming sejak latest Early > > Jurassic sampe ke Middle Jurassic, lalu domenya kolaps, ekstensi terjadi > > lagi di Late Jurassic (Kimmeridge Clay diendapkan) sampe earliest > > Cretaceous. > > > > Cerita multiple rifting ini mirip dengan yang di Otway basin selatannya > > Victoria yah. Rifting pertama di kontinen, extensi kedua di marginal marine. > > > > Di situ ada papernya kok Mas, kalo Mas Vicky mau memburu marine synrift > > source rock ini. > > > > min > > > > > > - > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina > (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id > Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) > Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) > Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) > Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL > PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) > Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) > - > > > > > - > Yahoo! Mail > Use Photomail to share photos without annoying attachments. > -- http://rovicky.blogspot.com --Writer need 10 steps faster than readeR -- - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Arc
Re: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift
Pak Awang, Barangkali yg disebut rift (rift definition) ini yg tidak sama antara Lambiase dan Morley dengan geologist lainnya. Tapi saya kira rift di Sunda margin bukan seperti rift yg di cratonic yg kalau berlanjut sempurna akan menjadi seafloor spreading. Dibawah rift2 di Sunda Craton ini tidak ada indikasi thermal yg kalau berlanjut menjadi spreading. Sepertinya Sunda Craton Margin ini diakibatkan oleh Subduction Roll Back sehingga kalau kita gambarkan bisa ada yg berupa "cratonic interior rift" dan "cratonic edge rift" (versi Longley), dan kalau "craton edge rift" ini berada pada daerah marine apakah tidak mungkin ? RDP On 2/24/06, Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Ini kutipan dari John Allen dan Phillip Allen (1990) penulis buku "Basin > Analysis : Principles and Applications", yang banyak digunakan secara luas > dan jadi rujukan dalam kursus2 Basin Analysis, tentang syn-rift (page 234). > > "The nature of the sedimentary fills of a rift basin depends on its > climatic zone, uplift pattern of the rift shoulders or arches acting as > sediment sources or barriers, subsidence rate of central rift valleys > determining alluvial base levels and lake water depths, and tectonic > evolution of linked extensional fault systems. > > The broad features of the initial deposits of rifts are that they are > predominantly non-marine, comprising arkosic, commonly volcaniclastic > fluviatile deposits, lacustrine (fresh-water or evaporitic) and aeolian > deposits. These sediment types typify syn-rift sequences and can be very > extensive. > > Fault-controlled subsidence commonly outpaces sedimentation at later stages > of rift development encouraging marine incursions. Shallow marine sediments > may be overlain by deeper marine sediments as the rift evolves towards a site > of sea floor spreading." > > Dan, saya pikir kita semua tahu bahwa apa yang mereka kemukakan itu > merupakan ciri utama synrift sequence di cekungan2 Indonesia (Barat). > > salam, > awang > Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Ini salah satu diskusi dengan Minarwan, geologist yg calon doktor di > Ustrali. > > > On 2/23/06, Minarwan wrote: > > Marine syn-rift yang dibicarakan Joe sama Chris memang marine synrift > > mulai dari early sampe late syn-rift Mas. Itu ada di halaman 891 dan > > 892. Contoh marine syn-rift source rock ada di North Sea dan Sirte > > Basin. Kalo dari North Sea Basin, source rock utamanya adalah Late > > Jurassic Kimmeridge Clay cuman aku gak ingat pengendapannya di setting > > apa. Mungkin juga source rock lain bisa juga. > > > > Uniknya Mas, John Underhill bilang North Sea itu udah pernah rifting > > pada periode Permian dan Triassic, lalu sejak Early Jurassic menjadi > > post-rist (thermal subsidence), kemudian ada doming sejak latest Early > > Jurassic sampe ke Middle Jurassic, lalu domenya kolaps, ekstensi terjadi > > lagi di Late Jurassic (Kimmeridge Clay diendapkan) sampe earliest > > Cretaceous. > > > > Cerita multiple rifting ini mirip dengan yang di Otway basin selatannya > > Victoria yah. Rifting pertama di kontinen, extensi kedua di marginal marine. > > > > Di situ ada papernya kok Mas, kalo Mas Vicky mau memburu marine synrift > > source rock ini. > > > > min > > > > > > - > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina > (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id > Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) > Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) > Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) > Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL > PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) > Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) > - > > > > > - > Yahoo! Mail > Use Photomail to share photos without annoying attachments. > -- http://rovicky.blogspot.com --Writer need 10 steps faster than readeR -- - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi S
Re: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift
Ini kutipan dari John Allen dan Phillip Allen (1990) penulis buku "Basin Analysis : Principles and Applications", yang banyak digunakan secara luas dan jadi rujukan dalam kursus2 Basin Analysis, tentang syn-rift (page 234). "The nature of the sedimentary fills of a rift basin depends on its climatic zone, uplift pattern of the rift shoulders or arches acting as sediment sources or barriers, subsidence rate of central rift valleys determining alluvial base levels and lake water depths, and tectonic evolution of linked extensional fault systems. The broad features of the initial deposits of rifts are that they are predominantly non-marine, comprising arkosic, commonly volcaniclastic fluviatile deposits, lacustrine (fresh-water or evaporitic) and aeolian deposits. These sediment types typify syn-rift sequences and can be very extensive. Fault-controlled subsidence commonly outpaces sedimentation at later stages of rift development encouraging marine incursions. Shallow marine sediments may be overlain by deeper marine sediments as the rift evolves towards a site of sea floor spreading." Dan, saya pikir kita semua tahu bahwa apa yang mereka kemukakan itu merupakan ciri utama synrift sequence di cekungan2 Indonesia (Barat). salam, awang Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Ini salah satu diskusi dengan Minarwan, geologist yg calon doktor di Ustrali. On 2/23/06, Minarwan wrote: > Marine syn-rift yang dibicarakan Joe sama Chris memang marine synrift > mulai dari early sampe late syn-rift Mas. Itu ada di halaman 891 dan > 892. Contoh marine syn-rift source rock ada di North Sea dan Sirte > Basin. Kalo dari North Sea Basin, source rock utamanya adalah Late > Jurassic Kimmeridge Clay cuman aku gak ingat pengendapannya di setting > apa. Mungkin juga source rock lain bisa juga. > > Uniknya Mas, John Underhill bilang North Sea itu udah pernah rifting > pada periode Permian dan Triassic, lalu sejak Early Jurassic menjadi > post-rist (thermal subsidence), kemudian ada doming sejak latest Early > Jurassic sampe ke Middle Jurassic, lalu domenya kolaps, ekstensi terjadi > lagi di Late Jurassic (Kimmeridge Clay diendapkan) sampe earliest > Cretaceous. > > Cerita multiple rifting ini mirip dengan yang di Otway basin selatannya > Victoria yah. Rifting pertama di kontinen, extensi kedua di marginal marine. > > Di situ ada papernya kok Mas, kalo Mas Vicky mau memburu marine synrift > source rock ini. > > min > > - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - - Yahoo! Mail Use Photomail to share photos without annoying attachments.
RE: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift
Apa yang mau jadi endapan marin di Kutei syn-rift ? Tetap saja sekuennya sama dengan cekungan2 lain di sekeliling Sundaland yang syn-riftnya (early) dicirikan oleh endapan nonmarin atau shallow-deep lacustrine. Di Natuna pun tak ada bukti marine synrift, di situ berkembang shallow-deep lacustrine seperti juga di Central Sumatra Basin dan Asri/Sunda (Pematang-Banuwati). Oil geochemistry dengan kuat menunjukkan oil asal lakustrin yang diendapkan di synrift Belut/Keras/Lama. Upper Kutei Basin di wilayah Semayang, Ritan dan Maruwai punya sedimen syn-rift yang nonmarin : Kiham Haloq yang konglomeratik. Naik ke lebih muda, ada Batu Ayau dan Batu Kelau atau mungkin Mangkupa yang merupakan sedimen late syn-rift dan mungkin marin sebab didominasi serpih. Yang full marine ada Kedango-Sekerat limestone, tetapi itu banyaknya sudah merupakan endapan post-rift dan sagging. Maka di Indonesia (Barat) tetap early syn-rift nonmarin dan late syn-rift sebagian marin. salam, awang Rudhy Tarigan <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Pak Koesoema Yth,... Kalau di Kutai basin gimana pak,apakah mungkin terbentuk Marine Syn-rift juga ?? Mengingat di Selat Makassar itu juga ternyata nggak pernah terjadi Spreading Centre ( Paper Robert Hall et al, IPA Proc. 2005 ) Hanya terjadi Continental Crust thinning saja dari kenampakan seismic nya ( E-W )..atau paling tidak akan terbentuk submarine seabed didaerah Deep Water nya ? Apakah pada saat dia Foreland basin atau pada saat Passive margin terbentuknya Marine Syn-rift itu ? Bagaimana menurut pendapat bapak ? Terimakasih atas infonya. Salam, Rudhy Tarigan -Original Message- From: R.P. Koesoemadinata [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, February 23, 2006 9:32 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift Ikut nimbrung. Marine synrift memang ada, tetapi tetap berada di continental crust. North Sea itu berada di atas continental crust, juga seperti di Natuna Tetapi kalau berada di oceanic crust belum pernah dengar, biasanya langsung jadi terjadi spreading center. Jadi harus dibedakan antara oceanic crust dengan submarine seabed, yang bisa juga berada di atas continental crust. - Original Message - From: "Rovicky Dwi Putrohari" To: "Minarwan" ; Sent: Thursday, February 23, 2006 7:06 AM Subject: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift > Ini salah satu diskusi dengan Minarwan, geologist yg calon doktor di > Ustrali. > > > On 2/23/06, Minarwan wrote: >> Marine syn-rift yang dibicarakan Joe sama Chris memang marine synrift >> mulai dari early sampe late syn-rift Mas. Itu ada di halaman 891 dan >> 892. Contoh marine syn-rift source rock ada di North Sea dan Sirte >> Basin. Kalo dari North Sea Basin, source rock utamanya adalah Late >> Jurassic Kimmeridge Clay cuman aku gak ingat pengendapannya di setting >> apa. Mungkin juga source rock lain bisa juga. >> >> Uniknya Mas, John Underhill bilang North Sea itu udah pernah rifting >> pada periode Permian dan Triassic, lalu sejak Early Jurassic menjadi >> post-rist (thermal subsidence), kemudian ada doming sejak latest Early >> Jurassic sampe ke Middle Jurassic, lalu domenya kolaps, ekstensi terjadi >> lagi di Late Jurassic (Kimmeridge Clay diendapkan) sampe earliest >> Cretaceous. >> >> Cerita multiple rifting ini mirip dengan yang di Otway basin selatannya >> Victoria yah. Rifting pertama di kontinen, extensi kedua di marginal >> marine. >> >> Di situ ada papernya kok Mas, kalo Mas Vicky mau memburu marine synrift >> source rock ini. >> >> min >> >> > > - > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina > (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id > Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) > Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) > Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) > Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau > [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) > Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) > - > > - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: ht
RE: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift
dari stabil ke maksimum kompresi di SB. Setiap masa itu yang 70 Ma, ada compresi-ekstensi siklus 7 Ma, di mulai dari orogenesa3, orogenesa4, prerift, earlyrift, latesynrift, sagging, stabil, orogenesa1, dan orogenesa2). Cocok dengan sejarah NorthSea-nya porstingnya Mas Vicky-kan ? Setiap masa itu yang 70 Ma, ada compresi-ekstensi siklus 7 Ma, dimulai dari orogenesa3, orogenesa4, prerift, earlyrift, latesynrift, sagging, stabil, orogenesa1, dan orogenesa2). Sejarah detil tektonik cekunagn JatengTim ini ada di "SLEMAN" posting kami beberapa hari/minggu lalu. Sejarah NorthSea postingnya Mas Vicky: Berapa deviasi umurnya ? Analisa-ku ini cocok dengan global tectonic SALAM. Tidak begitu ? SALAM calendar cocok dengan any global basin history dan malah crita lebih detil siklusnya. BERKAH curve. BERKAH "Broad Estimation Reserve Keynotes Addressing Hydrocarbon annual discovery" curve. Ini adalah curve SALAM pada grafik Annual World wide oil discovery, dari data th 1930-2000. Siklus 7 th annual discovered reserve terlihat juga pada naik-turunnya discovered reserve itu. Grafik BERKAH, terhadap Average annual discovered reserve 7 th, amat sesuai, KORELASI SEKITAR 95 % ! Grafik ini prediksikan reserve akan di dapat meningkat dari sekarang, memuncak di 2035, menurun hingga 2070, naik lagi kemudian. Most probable annual discored reseve di puncak (th 2035), P10-nya sekitar 15 BOE, P50 sekitar 30 GBOE, P90 sekitar 45 GBOE. Lower discovery di prediksikan di "malaise" 1860 (awal otomobil di temukan sehingga hydrocarbon amat penting), 1930, 2000, dan 2070. Puncak annual discovered reserve di tengah siklus 70 annum-nya: 1895, 1965, prediksikan di 2035. Andakah yang akan temukan reserve lagi ? Asyikkk. Wassalam, MAR -Original Message- From: R.P. Koesoemadinata [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, February 23, 2006 9:32 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift Ikut nimbrung. Marine synrift memang ada, tetapi tetap berada di continental crust. North Sea itu berada di atas continental crust, juga seperti di Natuna Tetapi kalau berada di oceanic crust belum pernah dengar, biasanya langsung jadi terjadi spreading center. Jadi harus dibedakan antara oceanic crust dengan submarine seabed, yang bisa juga berada di atas continental crust. - Original Message - From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]> To: "Minarwan" <[EMAIL PROTECTED]>; Sent: Thursday, February 23, 2006 7:06 AM Subject: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift > Ini salah satu diskusi dengan Minarwan, geologist yg calon doktor di > Ustrali. > > > On 2/23/06, Minarwan <[EMAIL PROTECTED]> wrote: >> Marine syn-rift yang dibicarakan Joe sama Chris memang marine synrift >> mulai dari early sampe late syn-rift Mas. Itu ada di halaman 891 dan >> 892. Contoh marine syn-rift source rock ada di North Sea dan Sirte >> Basin. Kalo dari North Sea Basin, source rock utamanya adalah Late >> Jurassic Kimmeridge Clay cuman aku gak ingat pengendapannya di setting >> apa. Mungkin juga source rock lain bisa juga. >> >> Uniknya Mas, John Underhill bilang North Sea itu udah pernah rifting >> pada periode Permian dan Triassic, lalu sejak Early Jurassic menjadi >> post-rist (thermal subsidence), kemudian ada doming sejak latest Early >> Jurassic sampe ke Middle Jurassic, lalu domenya kolaps, ekstensi terjadi >> lagi di Late Jurassic (Kimmeridge Clay diendapkan) sampe earliest >> Cretaceous. >> >> Cerita multiple rifting ini mirip dengan yang di Otway basin selatannya >> Victoria yah. Rifting pertama di kontinen, extensi kedua di marginal >> marine. >> >> Di situ ada papernya kok Mas, kalo Mas Vicky mau memburu marine synrift >> source rock ini. >> >> min >> >> - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
RE: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift
Pak Koesoema Yth,... Kalau di Kutai basin gimana pak,apakah mungkin terbentuk Marine Syn-rift juga ?? Mengingat di Selat Makassar itu juga ternyata nggak pernah terjadi Spreading Centre ( Paper Robert Hall et al, IPA Proc. 2005 ) Hanya terjadi Continental Crust thinning saja dari kenampakan seismic nya ( E-W )..atau paling tidak akan terbentuk submarine seabed didaerah Deep Water nya ? Apakah pada saat dia Foreland basin atau pada saat Passive margin terbentuknya Marine Syn-rift itu ? Bagaimana menurut pendapat bapak ? Terimakasih atas infonya. Salam, Rudhy Tarigan -Original Message- From: R.P. Koesoemadinata [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, February 23, 2006 9:32 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift Ikut nimbrung. Marine synrift memang ada, tetapi tetap berada di continental crust. North Sea itu berada di atas continental crust, juga seperti di Natuna Tetapi kalau berada di oceanic crust belum pernah dengar, biasanya langsung jadi terjadi spreading center. Jadi harus dibedakan antara oceanic crust dengan submarine seabed, yang bisa juga berada di atas continental crust. - Original Message - From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]> To: "Minarwan" <[EMAIL PROTECTED]>; Sent: Thursday, February 23, 2006 7:06 AM Subject: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift > Ini salah satu diskusi dengan Minarwan, geologist yg calon doktor di > Ustrali. > > > On 2/23/06, Minarwan <[EMAIL PROTECTED]> wrote: >> Marine syn-rift yang dibicarakan Joe sama Chris memang marine synrift >> mulai dari early sampe late syn-rift Mas. Itu ada di halaman 891 dan >> 892. Contoh marine syn-rift source rock ada di North Sea dan Sirte >> Basin. Kalo dari North Sea Basin, source rock utamanya adalah Late >> Jurassic Kimmeridge Clay cuman aku gak ingat pengendapannya di setting >> apa. Mungkin juga source rock lain bisa juga. >> >> Uniknya Mas, John Underhill bilang North Sea itu udah pernah rifting >> pada periode Permian dan Triassic, lalu sejak Early Jurassic menjadi >> post-rist (thermal subsidence), kemudian ada doming sejak latest Early >> Jurassic sampe ke Middle Jurassic, lalu domenya kolaps, ekstensi terjadi >> lagi di Late Jurassic (Kimmeridge Clay diendapkan) sampe earliest >> Cretaceous. >> >> Cerita multiple rifting ini mirip dengan yang di Otway basin selatannya >> Victoria yah. Rifting pertama di kontinen, extensi kedua di marginal >> marine. >> >> Di situ ada papernya kok Mas, kalo Mas Vicky mau memburu marine synrift >> source rock ini. >> >> min >> >> > > - > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina > (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id > Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) > Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) > Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) > Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau > [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) > Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) > - > > - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - - This message has been certified virus free by Medcoenergi Antivirus - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: h
Re: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift
Sebagai tambahan, Morley sendiri memang hanya menunjukan data statistik tentang cratonic rift: - A. cratonic rift, continetal fill - B. cratonic rift, marine fill - C. cratonic rift, and sag basin, both continental fill - D. cratonic rift, continental fill, sag basin, marine fill - E. cratonic rift, marine fill, sag basin, marine fill - F. cratonic rift, continental fill, pasive margin - G. cratonic rift, marine fill, pasive margin Dan reserves terbesar ada dikelompok E, btw saya nggak punya bukunya, tapi boleh baca doang... On 2/23/06, R.P. Koesoemadinata <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Ikut nimbrung. Marine synrift memang ada, tetapi tetap berada di > continental > crust. North Sea itu berada di atas continental crust, juga seperti di > Natuna > Tetapi kalau berada di oceanic crust belum pernah dengar, biasanya > langsung > jadi terjadi spreading center. > Jadi harus dibedakan antara oceanic crust dengan submarine seabed, yang > bisa > juga berada di atas continental crust. > > - Original Message - > From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]> > To: "Minarwan" <[EMAIL PROTECTED]>; > Sent: Thursday, February 23, 2006 7:06 AM > Subject: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift > > > > Ini salah satu diskusi dengan Minarwan, geologist yg calon doktor di > > Ustrali. > > > > > > On 2/23/06, Minarwan <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > >> Marine syn-rift yang dibicarakan Joe sama Chris memang marine synrift > >> mulai dari early sampe late syn-rift Mas. Itu ada di halaman 891 dan > >> 892. Contoh marine syn-rift source rock ada di North Sea dan Sirte > >> Basin. Kalo dari North Sea Basin, source rock utamanya adalah Late > >> Jurassic Kimmeridge Clay cuman aku gak ingat pengendapannya di setting > >> apa. Mungkin juga source rock lain bisa juga. > >> > >> Uniknya Mas, John Underhill bilang North Sea itu udah pernah rifting > >> pada periode Permian dan Triassic, lalu sejak Early Jurassic menjadi > >> post-rist (thermal subsidence), kemudian ada doming sejak latest Early > >> Jurassic sampe ke Middle Jurassic, lalu domenya kolaps, ekstensi > terjadi > >> lagi di Late Jurassic (Kimmeridge Clay diendapkan) sampe earliest > >> Cretaceous. > >> > >> Cerita multiple rifting ini mirip dengan yang di Otway basin selatannya > >> Victoria yah. Rifting pertama di kontinen, extensi kedua di marginal > >> marine. > >> > >> Di situ ada papernya kok Mas, kalo Mas Vicky mau memburu marine synrift > >> source rock ini. > >> > >> min > >> > >> > > > > - > > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > > Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina > > (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id > > Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) > > Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) > > Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) > > Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau > > [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) > > Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) > > - > > > > > > > - > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina > [at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id > Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) > Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) > Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) > Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau > [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) > Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) > - > >
Re: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift
Ikut nimbrung. Marine synrift memang ada, tetapi tetap berada di continental crust. North Sea itu berada di atas continental crust, juga seperti di Natuna Tetapi kalau berada di oceanic crust belum pernah dengar, biasanya langsung jadi terjadi spreading center. Jadi harus dibedakan antara oceanic crust dengan submarine seabed, yang bisa juga berada di atas continental crust. - Original Message - From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]> To: "Minarwan" <[EMAIL PROTECTED]>; Sent: Thursday, February 23, 2006 7:06 AM Subject: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift Ini salah satu diskusi dengan Minarwan, geologist yg calon doktor di Ustrali. On 2/23/06, Minarwan <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Marine syn-rift yang dibicarakan Joe sama Chris memang marine synrift mulai dari early sampe late syn-rift Mas. Itu ada di halaman 891 dan 892. Contoh marine syn-rift source rock ada di North Sea dan Sirte Basin. Kalo dari North Sea Basin, source rock utamanya adalah Late Jurassic Kimmeridge Clay cuman aku gak ingat pengendapannya di setting apa. Mungkin juga source rock lain bisa juga. Uniknya Mas, John Underhill bilang North Sea itu udah pernah rifting pada periode Permian dan Triassic, lalu sejak Early Jurassic menjadi post-rist (thermal subsidence), kemudian ada doming sejak latest Early Jurassic sampe ke Middle Jurassic, lalu domenya kolaps, ekstensi terjadi lagi di Late Jurassic (Kimmeridge Clay diendapkan) sampe earliest Cretaceous. Cerita multiple rifting ini mirip dengan yang di Otway basin selatannya Victoria yah. Rifting pertama di kontinen, extensi kedua di marginal marine. Di situ ada papernya kok Mas, kalo Mas Vicky mau memburu marine synrift source rock ini. min - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
Re: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift
Sorry nimbrung lagi. Juga di North East Java basin terjadi marine syn-rift deposition, setelah Fm Ngimbang non marine clastic langsung diendapkan marin deposit di dalam graben-nya - Original Message - From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]> To: "Minarwan" <[EMAIL PROTECTED]>; Sent: Thursday, February 23, 2006 7:06 AM Subject: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift Ini salah satu diskusi dengan Minarwan, geologist yg calon doktor di Ustrali. On 2/23/06, Minarwan <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Marine syn-rift yang dibicarakan Joe sama Chris memang marine synrift mulai dari early sampe late syn-rift Mas. Itu ada di halaman 891 dan 892. Contoh marine syn-rift source rock ada di North Sea dan Sirte Basin. Kalo dari North Sea Basin, source rock utamanya adalah Late Jurassic Kimmeridge Clay cuman aku gak ingat pengendapannya di setting apa. Mungkin juga source rock lain bisa juga. Uniknya Mas, John Underhill bilang North Sea itu udah pernah rifting pada periode Permian dan Triassic, lalu sejak Early Jurassic menjadi post-rist (thermal subsidence), kemudian ada doming sejak latest Early Jurassic sampe ke Middle Jurassic, lalu domenya kolaps, ekstensi terjadi lagi di Late Jurassic (Kimmeridge Clay diendapkan) sampe earliest Cretaceous. Cerita multiple rifting ini mirip dengan yang di Otway basin selatannya Victoria yah. Rifting pertama di kontinen, extensi kedua di marginal marine. Di situ ada papernya kok Mas, kalo Mas Vicky mau memburu marine synrift source rock ini. min - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -