Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah
Terima kasih penjelasannya Pak Awang, Fossil yang di Angola yang bisa dikenal sebagai artefak seperti kapak(?) atau pisau itu adanya di friable sandstone sedangkan yang ada di sandstone yang sudah padat hanya bisa diinterpretasi sebagai artefak karena bentuk permukaannya yang sama dst dst. Lebih banyak lagi ketemu di bawah bukit friable-sandstone dekat pantai. malah sering diinjak2 mobil di parkiran pantai umum. kalau tdk salah material umumnya dari cherts. besarnya hanya sekitar 5-8 cm panjangnya dan lebarnya sekitar 1.5 cm sampai 2 cm. dnm umumnya yang dua sisi. jarang yang satu sisi. Kalau senang berburu fossil, Angola salah satu tempatnya. lucunya lebih banyak fossil yang terpreserve di sandstone atau claystone. bukan di shale nya. tetapi ada juga yang dishale. ada teman yang dapat fossil dinosaurus, saya tidak tahu apa namanya, tetapi dia mendapatkan moncong nya, iga dan ekornya. dan berdasarkan interpretasi geologist tsb itu sejenis dinosaurus yang hidup di air. dia sempat beritahu namanya tetapi saya tidak ingat. ini di confirm sama paleontologist senior nya ENI (sdh jadi GM nya ENI Angola waktu di Angola tahun lalu). Selama disini beberapa tahun beliau suka hunting fossil. sayang beliau sudah ditarik balik ke Milano. ada lagi satu pegawai ENI yang baru datang juga PhD di paleontology, tetapi sekarang di management level juga, jadi dia harus bagi waktu weekendnya antara hobby dan tugas lobbying dengan pejabat2 disini. Sonagas punya 4 blocks yang partneran sama ENI jadi saya sering bertemu mereka. Kalau ada yang mau hunting pre-tertiary fossil bisa ke Angola, nanti kita atur sama2. cuma pengetahuan paleontology saya sangat minim. paling tidak saya akan compile reports/unpublished findings dulu sebelum kita mulai. Juga bisa mencari tahu kira2 formasi/umur dari outcropnya. Hunting disini maksudnya kita lihat, buat foto2nya lalu bikin semacam report ke Geological society disini. kalau fossil2 yang sudah vulnerable akan rusak kalau dibiarkan di alam, bisa juga diambil lalu dilaporkan ke Geological society disini. Koleksi2 teman2 paleontologist dari ENI sekarang lebih banyak berupa digital image sedangkan fossil nya diserahkan ke museum/universitas yang bisa mempreserve dan menggunakan untuk riset/pengajaran, atau dibiarkan tetap di alam. Daripada hanya sibuk berkutat kutit dengan data dari waktu yang beberapa detik saja, mungkin ada baiknya juga having fun melihat data yang umurnya jutaan tahun. ha... ha. ha... jadi ingat Mbak Etty Nuay dan Mas Rennier yang mengusulkan setengah memaksa saya belajar biostratigraphy waktu di Vico dulu. thank you boss yah masih adalah sisa2nya sedikit sekarang mau coba2 lebih jauh lagi he... he. he... salam, frank From: Awang Satyana To: iagi-net@iagi.or.id Cc: Geo Unpad ; Eksplorasi BPMIGAS ; Forum HAGI Sent: Sat, March 13, 2010 6:19:28 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah Pak Franc, Pertanyaan Pak Franc sebenarnya lebih bernuansa geologi daripada arkeologi, wajar ditanyakan oleh seorang geologist/geophysicist seperti Pak Franc.Dalam geologi kita juga mempunyai insitu fossil dan reworked fossil. Insitu fossil, menurut ilmu stratigrafi dan paleontologi, akan sezaman dengan umur batuan yang meliputinya; maka umur batuan atau strata tersebut setua umur fosil yang dikandungnya. Tetapi, kita juga sering menemukan reworked fossil (morfologi fosil kebanyakan tak utuh lagi) yang ditemukan di suatu strata. Menurut ilmu stratigrafi dan paleontologi, maka umur reworked fossil lebih tua daripada umur srata yang meliputinya. Kasus insitu dan reworked fossil ini dalam beberapa kasus pernah mengelirukan umur suatu formasi; contohnya antara lain dalam kasus umur Formasi Pemali di perbatasan antara Jawa Barat dan Jawa Timur. Lama kita menganggap formasi ini sebagai formasi tua Miosen Awal-Miosen Tengah (menurut publikasi klasik Hetzel, 1935 dan ter Haar, 1935). Penelitian lebih baru oleh Lunt et al.(2008) di lokasi tipe Formasi Pemali menemukan bahwa semua fosil yang dikandungnya berasal dari zonasi N16-N18 atau Mio-Pliosen. Maka Formasi Pemali berdasarkan lokasi tipenya itu adalah Mio-Pliosen bukan Miosen Awal-Miosen Tengah. Tetapi penelitian kami selanjutnya setelah Lunt (2008), menemukan bahwa Hetzel (1935) dan teer Haar (1935) tidak salah soal umur tua itu; yang kurang cocok adalah penamaan Formasi Pemali yang mereka gunakan (tentang hal ini untuk selanjutnya lihat publikasi kami di Proceedings IPA 2009 (Armanita et al., 2009). Dalam arkeologi, gua-gua batu yang menjadi hunian manusia purba jelas umurnya lebih tua; gua-gua batu di Ayamaru Plato umurnya adalah umur Formasi Kais yaitu Miosen Tengah-Miosen Akhir, pembentukan guanya sendiri jelas sesudahnya, yang diperkirakan pada Mio-Pliosen sekitar 5 juta tyl. Tetapi manusia purba menghuni gua ini pada 26.000 tahun yang lalu berdasarkan penemuan
Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah
Pak Franc, Pertanyaan Pak Franc sebenarnya lebih bernuansa geologi daripada arkeologi, wajar ditanyakan oleh seorang geologist/geophysicist seperti Pak Franc.Dalam geologi kita juga mempunyai insitu fossil dan reworked fossil. Insitu fossil, menurut ilmu stratigrafi dan paleontologi, akan sezaman dengan umur batuan yang meliputinya; maka umur batuan atau strata tersebut setua umur fosil yang dikandungnya. Tetapi, kita juga sering menemukan reworked fossil (morfologi fosil kebanyakan tak utuh lagi) yang ditemukan di suatu strata. Menurut ilmu stratigrafi dan paleontologi, maka umur reworked fossil lebih tua daripada umur srata yang meliputinya. Kasus insitu dan reworked fossil ini dalam beberapa kasus pernah mengelirukan umur suatu formasi; contohnya antara lain dalam kasus umur Formasi Pemali di perbatasan antara Jawa Barat dan Jawa Timur. Lama kita menganggap formasi ini sebagai formasi tua Miosen Awal-Miosen Tengah (menurut publikasi klasik Hetzel, 1935 dan ter Haar, 1935). Penelitian lebih baru oleh Lunt et al.(2008) di lokasi tipe Formasi Pemali menemukan bahwa semua fosil yang dikandungnya berasal dari zonasi N16-N18 atau Mio-Pliosen. Maka Formasi Pemali berdasarkan lokasi tipenya itu adalah Mio-Pliosen bukan Miosen Awal-Miosen Tengah. Tetapi penelitian kami selanjutnya setelah Lunt (2008), menemukan bahwa Hetzel (1935) dan teer Haar (1935) tidak salah soal umur tua itu; yang kurang cocok adalah penamaan Formasi Pemali yang mereka gunakan (tentang hal ini untuk selanjutnya lihat publikasi kami di Proceedings IPA 2009 (Armanita et al., 2009). Dalam arkeologi, gua-gua batu yang menjadi hunian manusia purba jelas umurnya lebih tua; gua-gua batu di Ayamaru Plato umurnya adalah umur Formasi Kais yaitu Miosen Tengah-Miosen Akhir, pembentukan guanya sendiri jelas sesudahnya, yang diperkirakan pada Mio-Pliosen sekitar 5 juta tyl. Tetapi manusia purba menghuni gua ini pada 26.000 tahun yang lalu berdasarkan penemuan artefak berupa barang-barang yang pernah digunakan manusia ini yang tersimpan di dalam endapan-endapan Resen yang terdapat di dalam gua tersebut (harap diperhatikan bahwa artefak-artefak tersebut bukan didapatkan di batuan Kaisnya, tetapi di endapan2 Kuarter yang terdapat di gua yang terbuat dari batugamping Kais berumur 15-5 juta tyl. Artefak2 yang reworked juga umum ditemukan di lapisan sedimen Kuarter yang posisinya lebih atas, dan para arkeolog punya metode untuk menentukan apakah itu reworked artefacts atau insitu artefacts. Mereka juga membagi layer-layer Plistosen atau Holosen yang ditemukannya berdasarkan kandungan artefaknya. Fosil-fosil hominid atau binatang purba umum ditemukan di lapisan-lapisan berumur Plistosen; sementara artefak2 umum ditemukan di lapisan2 Holosen (< 10.000 tyl). Para arkeolog juga punya metode2 penentuan umur2 absolut artefak-artefak yang ditemukannya; jadi bukan umur relatif lagi sehingga tak usah mempedulikan apakah ia insitu artefacts atau reworked artefacts. Metode2 itu misalnya radiocarbon dating, archaeomagnetic dating, analisis aktivasi neutron, dll. Radiocarbon dating dapat dipakai untuk menentukan umur bahan organik yang ditemukan pada artefak (kayu, buluh, benih, kain,kulit, tulang, dsb.). Archaeomagnetic dating dan analisis aktivasi neutron dipakai untuk menentukan sumber tanahliat yang dipakai untuk membuat tembikar dan keramik; ini memang agak relatif sebab mesti berpatokan lagi ke daftar jenis tanah liat yang telah diketahui umur absolutnya. Rock art seperti lukisan manusia purba di gua Leang-Leang (Tonasa limestone, Oligo-Miocene) jelas hanya lukisan berumur Kuarter yang dilukis di dalam gua tersebut.Umur lukisan itu tidak diketahui, tetapi dari artefak-artefak lainnya yang diperkirakan seumur yang ditemukan di dekatnya (gua Leang Burung I, Leang Burung II dan Ulu Leang; gua-gua ini pernah menjadi hunian manusia pada 30.000-8000 tahun yang lalu (Delahunty, 1995, Sulawesi, Lonely Planet). Umur artefak di batupasir Angola tersebut menarik sekali untuk diketahui, umumnya artefak ditemukan di endapan sedimen, bukan di dalam batuan sebab kebanyakan artefak itu berumur Plistosen-Holosen, belum terjadi litifikasi pada sedimennya. Bila ada artefak di Angola di dalam batupasir yang sudah lithified maka umur artefak itu tua sekali (Pliosen barangkali). Hominid tertua umurnya 6-4 juta tahun ditemukan di Afrika, penggunaan peralatan (batu) dimulai sekitar 2,5 juta tahun yang lalu (Pliosen Atas) dan dominan digunakan oleh sejenis hominid bernama Homo habilis yang hidup pada 2 juta - sekitar 1.7 juta tahun yang lalu. Bila umur batupasir itu lebih tua dari 3 juta tahun, maka artefak di dalamnya itu diragukan bahwa itu artefak,jangan-jangan hanya fragmen batuan saja semacam nodul, inklusi atau sejenisnya. salam, Awang --- Pada Rab, 10/3/10, Franciscus B Sinartio menulis: Dari: Franciscus B Sinartio Judul: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah Kepada: i
Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah
Tergantung penafsiran tentang siapa 'Nabi Adam' ini pak Ukat. Bertahun-tahun yang lalu saya pernah baca berita tentang disertasi Doktorat (kalau tidak salah Prof Jurnalis Uddin...?) yang memberikan 'interpretasi baru' mengenai siapa Nabi Adam. Kalau tidak salah ingat, beliau mengusulkan pendapat bahwa Nabi Adam itu tidak harus sebagai 'manusia pertama' dalam artian fisik, tapi bisa diartikan sebagai orang pertama yang mengalami 'kesadaran berkeTuhanan'. Kalau ingin membaca interpretasi baru mengenai Adam, taman Eden (bukan tamannya bu Lia Aminuddin lho... he he he) Banjir Nabi Nuh dan lainnya dari sumber-sumber Biblikal ditambah sumber-sumber Sumeria, Mesir dan lainnya bisa dibaca buku kontroversial karya David Rohl berjudul "Test of Time: The Bible from Myth to History" dan sequencenya yang berjudul 'Legend, The Genesys of civilization'. Kalau ada yang berminat dan tidak ada yang keberatan kapan kalau sempat saya akan coba ringkaskan kedua buku itu disini. Tapi BTW, ini khan sudah masuk masalah keimanan alias Faith, yang almost by definition tidak bisa dibuktikan? Wallahua'lam, salam Oki --- On Wed, 10/3/10, ukat.suka...@eniindonesia.co.id wrote: From: ukat.suka...@eniindonesia.co.id Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah To: iagi-net@iagi.or.id Cc: iagi-net@iagi.or.id Received: Wednesday, 10 March, 2010, 11:57 AM Sebetulnya Mas dari dulu saya cari2 jawabannya, dari Buku2 Islam dan Injil, tapi belum dapat, Kapan Nabi Adam mulai hidup? Sesudah Nabi Adam, lalu kapan Nabi Nuh hidup? Waktu Nabi Nuh ini, Air Laut naik sangat tinggi dan menggenangi Kontinen yang sudah lama terjemur. Sea Level dari Haq, pada umur Kapur, naik paling tinggi, para ahli menduga ini pada waktu umur Nabi Nuh. Tapi rasanya manusia muncul lebih muda dari umur Kapur. Lalu ada lagi Manusia purba? Kalau dia purba, apakah dia lebih tua dari Nabi Adam? atau apakah Nabi Adam pun termasukpunten... purba juga? Salam, us anoms...@gmail.com 03/10/2010 07:08 AM Please respond to iagi-net To: iagi-...@iagi.or.id cc: Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah Harusnya ada jawabannya pak, dengan menyelaraskan agama dan sains. Ini yg harus hati2 Sent from Warnet deket rumah -Original Message- From: ukat.suka...@eniindonesia.co.id Date: Wed, 10 Mar 2010 06:59:22 To: Cc: Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah Mana yah yang lebih tua, manusia purba atau Nabi Adam? Salam, us Awang Satyana 03/10/2010 04:05 AM Please respond to iagi-net To: iagi-...@iagi.or.id cc: Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah Pak Oki, Terima kasih infonya; yang di Ayamaru jelas ada dan telah menjadi daerah penelitian paleoantropologist Juliette Pasveer yang publikasinya saya kutip (jurnal Modern Quaternary Research in SE Asia No. 17). Yang di Onin seperti yang Pak Oki sebutkan adalah sesuai dugaan saya sebab batugamping Kais sama-sama terangkat di wilayah itu sehingga wajar sekali menjadi gua kars yang pernah dihuni manusia purba, apalagi lokasinya di pantai yang sering menjadi area pertama migrasi manusia. Dua wilayah lain yang mesti dicurigai adalah gamping Kais di Misool (yang membentuk "geantiklin" Misool-Onin) dan Lengguru Belt. Info dari Pak Oki akan saya teruskan ke teman-teman saya para paleoantropologist. salam, Awang --- Pada Sel, 9/3/10, oki musakti menulis: Dari: oki musakti Judul: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah Kepada: iagi-net@iagi.or.id Tanggal: Selasa, 9 Maret, 2010, 11:01 PM Pak Awang, Waktu saya ikut naik rig di sumur Ubadari 2 (Jaman merumput di Arco dulu), pernah diceletuki oleh John Salo yang jadi ops geo (atau oleh co-man ya?) diajak untuk jalan-jalan ke pantai. Katanya dekat-dekat situ ada gua prehistoric cave yang ada jejak-jejak manusia purba. Kemungkinan lokasi yang yang beliau maksud adal di dataran karst Onin, disebelah selatan sumur dan bukannya di Ayamaru. Sayang, sampai ahir waktu saya di rig, tidak dapat kesempatan untuk kabur ke gua tersebut. Salam Oki --- On Tue, 9/3/10, Awang Satyana wrote: From: Awang Satyana Subject: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah To: "Eksplorasi BPMIGAS" , "Geo Unpad" , "IAGI" , "Forum HAGI" Received: Tuesday, 9 March, 2010, 3:41 PM Bekas-bekas hunian manusia prasejarah (purba) yang punya industri perkakas batu ditemukan di banyak tempat di Jawa, terutama di Pegunungan Sewu, Pacitan. Begitu banyaknya artefak berupa perkakas batu pernah ditemukan di sini, sehingga menghasilkan istilah-istilah tertentu seperti kebudayaan Pacitanian atau industri Kali Baksoko. Kali Baksoko adalah sebuah kali di wila
Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah
Saya juga minta dikirim juga pak nana Terima kasih Hilman Sent from my BlackBerry® smartphone on 3 -Original Message- From: z...@gc.itb.ac.id Date: Thu, 11 Mar 2010 09:49:06 To: Cc: Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah Ass.W.W., Pak Nana, bila tidak keberatan mohon saya juga dapat copy tulisan Bapak, mohon dikirim lewat japri saya:z...@gc.itb.ac.id. Jazakumullah khairan katsiira, Wassalam, Yahdi Zaim Prodi Teknik Geologi FITB - ITB > Karena banyak permintaan, saya sudah scan hard copy artikel yang di muat > di > majalah tersebut dan saya hanya kirimkan kepada yang memohon melalui > japri. > Prinsipnya isi tulisan tersebut sbb : > > 1. Tidak ada pertentangan antara ayat Tuhan yang tertulis dalam Kitab Suci > (ayat Qauliyah) dan yang tersirat di bumi dan alam semesta ini (ayat > Kauniyah). Dasarnya QS Adz Dzaariyaat 20-21. > > 2. Kehidupan di bumi ini mengalami evolusi yang prosesnya dengan > campur-tangan Tuhan (bukan teori evolusinya Darwin dan pengikutnya yang > berdasar seleksi alam dan tanpa campur-tangan Tuhan), dari yang paling > sederhana (virus) sampai yang paling sempurna (manusia Adam). Proses > evolusi > ini disinggung dalam QS Al Ankabuut 20, Al A'laa 1-3, Al Nabiyaa' 30, An > Nur > 45 dan Thahaa 53. > > 3. Asal-usul manusia yang diceritakan dalam Kitab Suci lebih ditekankan > kepada manusia Adam dan keturunannya, karena Kitab Suci itu diperuntukkan > bagi manusia keturunan Adam. Meskipun begitu, beberapa firman Tuhan > seperti > pada QS Al Baqarah 30 dan Al An 'am 133 menyiratkan adanya masyarakat > manusia dari golongan/jenis lain sebelum kejadian Adam, sebagaimana dalam > ilmu pengetahuan adanya kemunculan dan kepunahan jenis manusia mulai dari > Australophitecus, Homo habilis, Homo erectus sampai Homo sapiens seperti > manusia Neanderthal dan manusia Cro-Magnon. > > 4. Dalam hadits shahih Muslim, Nabi Muhammad SAW pernah menyampaikan > tentang > kejadian bumi dan seisinya : " dan (Allah) menjadikan Adam a.s. > sesudah (waktu) ashar pada hari Jum'at (era terakhir penciptaan) setelah > selesai tercipta seluruh makhluk, pada saat terakhir di hari Jum'at antara > ashar dan malam". Kalender Yahudi menyatakan bahwa manusia (Adam) muncul > di > bumi 5754 tahun dihitung dari 1993 (5771 dari sekarang), sepertinya > kurang > sesuai dengan realitas. Banjir bandang pada jaman Nabi Nuh a.s. merupakan > kunci kapan manusia Adam ada di bumi. Kejadian tersebut setelah Nabi Nuh > berdakwah selama 950 tahun (QS Al Ankabuut 14), dan Nabi Nuh sendiri > merupakan generasi ke-10 dari Nabi Adam (sejarah para Nabi), sehingga beda > waktu antara banjir bandang dengan keberadaan Nabi Adam diperkirakan > sekitar > 2000 tahun. Dari sisi ilmu pengetahuan, (dalam artikel tsb didasarkan > pada) > hasil penelitian Delmas (1980), Neffel (1982) dan Berger (1984) bahwa > pencairan es terakhir secara besar-besaran yang mungkin sebagai penyebab > banjir bandang itu, terjadi pada sekitar tahun 8000 SM. Dengan demikian > keberadaan Nabi Adam di bumi sekitar tahun 10,000 SM atau 12,000 tahun > dari > sekarang. Wallahu 'alam. > > Salam, > Nana > > > - Original Message - > From: > To: > Sent: Wednesday, March 10, 2010 6:39 PM > Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian > Prasejarah > > >> Nana, >> >> Peminatnya banyak ada baiknya di posting saja disini (discan). >> Pertanyaan pertanyaan ini akan menarik kalau dibahas dengan santai. >> >> Misalnya Apakah benar asal muasal manusia dari hanya Adam dan Hawa? Atau >> orang Yahudi pada saat dan jaman itu menyederhanakan konsep karena pada >> saat itu pengetahuan manusia terbatas. >> >> Kalau melihat menyebarnya manusia purba di berbagai belahan dunia apa >> betul hanya ada satu pasang Adam dan Hawa? Dan hanya ada di tempat orang >> Yahudi bermukim? >> >> Kenapa kebudayaan Mesir dan Asia timur yang lebih tua tidak mengatakan >> Adam dan Hawa sebagai asal muasal manusia ciptaan Tuhan yang pertama?. >> >> Kalau mentok diskusinya yah sudah, harus kita terima secara dogmatis, >> sebab kemampuan manusia sangat terbatas. >> >> Terima kasih Nana >> >> Salam >> >> Yanto Salim >> Powered by Telkomsel BlackBerry® >> >> -Original Message- >> From: ukat.suka...@eniindonesia.co.id >> Date: Wed, 10 Mar 2010 08:58:50 >> To: >> Cc: >> Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian >> Prasejarah >> Pak Nana, >> >> Kalau boleh, saya minta copy nya Pak. >> >> Terimakasih sebelumnya atas kebaikan Pak Nana. >> >
Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah
Mas Agus, Tahun 1979 Jayapura dan Sentani tata kota dan tata ruangnya masih belum berkembang.Sekarang setelah 31 tahun dapat dipastikan kedua wilayah tersebut telah berkembang pesat, dan saya tidak tahu lagi "nasib" situs2 arkeologi di Danau Sentani dan disekitarnya, seiring dengan perkembangan kedua wilayah tersebut.Mungkin masih ada dan dilestarikan, tapi sangat tidak mustahil sudah "lenyap" digusur oleh pembangunan perdesaan,perkotaan,sebagai lahan pertanian/perkebunan,pasar/mall/ruko dll. Saya sudah lama tidak ke Jayapura, terakhir tahun 1990 saja sudah banyak berubah, sekitar Bandara Sentani dan Danau Sentani sudah banyak berubah, sehingga saya khawatir perkembangan/perubahan tersebut telah menggusur situs2 arkeologi. Tentang rencana Mas Agus mengikuti ekspedisi gabungan ke Kepulauan Misool, tahun 1992 (kalau tidak salah), saya pernah melakukan penelitian geologi selama satu bulan dengan tim dari Inggris (tidurnya di perahu tongkang,tiap hari makan berbagai jenis ikan laut hasil mancing), bersama dengan Pak Awang,Pak Batara Simanjuntak, Pak Sigit,untuk eksplorasi migas (juga dengan Pak Bambang Sumantri dari P3G,sekarang Badan Geologi).Singkapan2nya luar bisa bagusnya, baik dari aspek sedimentologi maupun struktur geologinya. Selamat jalan2 ke Misool ya Wassalam, Yahdi Zaim Prodi Teknik Geologi FITB-ITB > Prof. Zaim yth. > > Kalau saja suatu saat ada pengalihan kawasan pemerintahan Jayapura sebagai > ibukota provinsi Papua ke kawasan Sentani? Ide besarnya adalah Jayapura > sebagai pusat pertumbuhan dan pusat bisnis di Papua, dan pusat > pemerintahan provinsi Papua akan dikembangkan di kawasan Sentani. Apakah > perluasan kawasan sentani sebagai kawasan pemerintahan dan infrastruktur > lainnya, berpengaruh tidaknya dengan situs-situs arkeologi? Pikiran nakal > ini muncul karena saya pernah diajak diskusi wacana ini dengan kawan yang > sedang menyiapkan blue print ke arah sana. Informasi dari pak Zaim ini > sangat penting, jika roadmap pengembangan Sentani betul-betul disiapkan > oleh para pihak terkait. > > Sekedar informasi, dalam waktu dekat pada tahun 2010 ini gabungan tim > geologi dari badan geologi esdm, geologi itb, dan geologi ugm akan > melakukan eksplorasi / ekspedisi ke pulau misool untuk mempelajari > cekungan misool. Kebetulan roadmap eksplorasi ke misool ini mendapat > copy-an untuk turut mempelajarinya. Program ini di-create oleh tim geologi > dari badan geologi esdm. Publikasi lengkap tentang geologi batuan karbonat > di misool sendiri, pernah saya dapatkan dari jurnal geologi dan sumberdaya > mineral dari pusat survey geologi, saya tidak punya filenya tapi punya > hardcopynya. > > salam, gus hend > > > > > > From: "z...@gc.itb.ac.id" > To: iagi-net@iagi.or.id > Cc: Eksplorasi BPMIGAS ; Geo Unpad > ; IAGI ; Forum HAGI > > Sent: Tue, March 9, 2010 9:20:18 PM > Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian > Prasejarah > > > Pak Awang dan Rekan IAGI Yth., > Sekitar Januari tahun 1979 saya menyertai Tim dari Pusat Penelitian > Purbakala Nasional-Jakarta (sekarang PUSLIT ARKENAS) yaitu Ibu. Dra. > Hindari Sofion dan Dra. DD Bintarti (kedua beliau sekarang telah pensiun) > bersama seorang asisten mahasiswa melakukan penelitian Geoarekologi di > Danau Sentani dan Sekitarnya, sampai ke daerah Nimboran, Kecamatan Genyem > yang terletak di sebelah barat Danau Sentani (dikawal oleh 4 orang tentara > bersenjata, lengkap) dan kaki Pegunungan Cyclop. > Saya dan mahasiswa saat itu, meneliti aspek geologi di Danau Sentani (dan > pulau2nya)dan sekitarnya, juga sepanjang kaki selatan Pegunungan Cyclop, > yang berbatasan dengan Rendahan Sentani. > Sedangkan dari Arkeologi aspek arkeologinya. Kami menemukan banyak sekali > peninggalan arkeologis di pulau-pulau yang terdapat di Danau Sentani, > begitu pula di daratan di sebelah barat Danau. Peninggalan arkeologi > terutama adalah lukisan2 khas Papua,terbuat dari bahan kapur (chalk) yang > banyak terdapat sekitar Genyem serta dari bahan oker, juga banyak terdapat > di sekitar Danau Sentani. Gambar2/Lukisannya terutama berkaitan dengan > kegiatan perburuan darat maupun air (gambar2 perahu, dayung dll) juga > gambar2 mirip khas patung Asmat. Menurut para ahli arkeologi, diperkirakan > seusia dengan Meso - Neolitikum, atau sekitar 5000 - 2500 tahun SM. > Kami juga mengunjungi Nimboran, untuk melacak lokasi penemuan mandibula > (rahang bawah)Kanguru, yang dijumpai dalam lapisan lempung. Dari hasil > pemerian yang dilakukan oleh Hardjasasmita (dari ITB) menunjukkan fosil > kanguru tersbut sama dengan yang terdapat di Australia, berumur Miosen > Tengah.Fosil Kanguru tersebut merupakan satu2nya fosil kanguru di > Indonesia (kini menjadi koleksi Lab. Paleontologi ITB).Hasil pene
Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah
Ass.W.W., Pak Nana, bila tidak keberatan mohon saya juga dapat copy tulisan Bapak, mohon dikirim lewat japri saya:z...@gc.itb.ac.id. Jazakumullah khairan katsiira, Wassalam, Yahdi Zaim Prodi Teknik Geologi FITB - ITB > Karena banyak permintaan, saya sudah scan hard copy artikel yang di muat > di > majalah tersebut dan saya hanya kirimkan kepada yang memohon melalui > japri. > Prinsipnya isi tulisan tersebut sbb : > > 1. Tidak ada pertentangan antara ayat Tuhan yang tertulis dalam Kitab Suci > (ayat Qauliyah) dan yang tersirat di bumi dan alam semesta ini (ayat > Kauniyah). Dasarnya QS Adz Dzaariyaat 20-21. > > 2. Kehidupan di bumi ini mengalami evolusi yang prosesnya dengan > campur-tangan Tuhan (bukan teori evolusinya Darwin dan pengikutnya yang > berdasar seleksi alam dan tanpa campur-tangan Tuhan), dari yang paling > sederhana (virus) sampai yang paling sempurna (manusia Adam). Proses > evolusi > ini disinggung dalam QS Al Ankabuut 20, Al A'laa 1-3, Al Nabiyaa' 30, An > Nur > 45 dan Thahaa 53. > > 3. Asal-usul manusia yang diceritakan dalam Kitab Suci lebih ditekankan > kepada manusia Adam dan keturunannya, karena Kitab Suci itu diperuntukkan > bagi manusia keturunan Adam. Meskipun begitu, beberapa firman Tuhan > seperti > pada QS Al Baqarah 30 dan Al An 'am 133 menyiratkan adanya masyarakat > manusia dari golongan/jenis lain sebelum kejadian Adam, sebagaimana dalam > ilmu pengetahuan adanya kemunculan dan kepunahan jenis manusia mulai dari > Australophitecus, Homo habilis, Homo erectus sampai Homo sapiens seperti > manusia Neanderthal dan manusia Cro-Magnon. > > 4. Dalam hadits shahih Muslim, Nabi Muhammad SAW pernah menyampaikan > tentang > kejadian bumi dan seisinya : " dan (Allah) menjadikan Adam a.s. > sesudah (waktu) ashar pada hari Jum'at (era terakhir penciptaan) setelah > selesai tercipta seluruh makhluk, pada saat terakhir di hari Jum'at antara > ashar dan malam". Kalender Yahudi menyatakan bahwa manusia (Adam) muncul > di > bumi 5754 tahun dihitung dari 1993 (5771 dari sekarang), sepertinya > kurang > sesuai dengan realitas. Banjir bandang pada jaman Nabi Nuh a.s. merupakan > kunci kapan manusia Adam ada di bumi. Kejadian tersebut setelah Nabi Nuh > berdakwah selama 950 tahun (QS Al Ankabuut 14), dan Nabi Nuh sendiri > merupakan generasi ke-10 dari Nabi Adam (sejarah para Nabi), sehingga beda > waktu antara banjir bandang dengan keberadaan Nabi Adam diperkirakan > sekitar > 2000 tahun. Dari sisi ilmu pengetahuan, (dalam artikel tsb didasarkan > pada) > hasil penelitian Delmas (1980), Neffel (1982) dan Berger (1984) bahwa > pencairan es terakhir secara besar-besaran yang mungkin sebagai penyebab > banjir bandang itu, terjadi pada sekitar tahun 8000 SM. Dengan demikian > keberadaan Nabi Adam di bumi sekitar tahun 10,000 SM atau 12,000 tahun > dari > sekarang. Wallahu 'alam. > > Salam, > Nana > > > - Original Message - > From: > To: > Sent: Wednesday, March 10, 2010 6:39 PM > Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian > Prasejarah > > >> Nana, >> >> Peminatnya banyak ada baiknya di posting saja disini (discan). >> Pertanyaan pertanyaan ini akan menarik kalau dibahas dengan santai. >> >> Misalnya Apakah benar asal muasal manusia dari hanya Adam dan Hawa? Atau >> orang Yahudi pada saat dan jaman itu menyederhanakan konsep karena pada >> saat itu pengetahuan manusia terbatas. >> >> Kalau melihat menyebarnya manusia purba di berbagai belahan dunia apa >> betul hanya ada satu pasang Adam dan Hawa? Dan hanya ada di tempat orang >> Yahudi bermukim? >> >> Kenapa kebudayaan Mesir dan Asia timur yang lebih tua tidak mengatakan >> Adam dan Hawa sebagai asal muasal manusia ciptaan Tuhan yang pertama?. >> >> Kalau mentok diskusinya yah sudah, harus kita terima secara dogmatis, >> sebab kemampuan manusia sangat terbatas. >> >> Terima kasih Nana >> >> Salam >> >> Yanto Salim >> Powered by Telkomsel BlackBerry® >> >> -Original Message- >> From: ukat.suka...@eniindonesia.co.id >> Date: Wed, 10 Mar 2010 08:58:50 >> To: >> Cc: >> Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian >> Prasejarah >> Pak Nana, >> >> Kalau boleh, saya minta copy nya Pak. >> >> Terimakasih sebelumnya atas kebaikan Pak Nana. >> >> Salam, >> us >> >> >> >> >> >> "Nana Djumhana" >> 03/10/2010 08:25 AM >> Please respond to iagi-net >> >> >>To: >>cc: >>Subject:Re: [iagi-
Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah
Waaah ini seperti kesimpulan akhir dari buku : Juru Bicara Tuhan : Antara Sains dan Agama yang ditulis oleh Ian G.Barbour yang merupakan ahli fisika dan teologi. Hehehe, apalagi jika ada ahli geologi dan pintar teologi-filsafat, pasti leason learned untuk geologi indonesia, pasti menarik untuk pencerahan..., termasuk ahli geofisika dan ahli salamology..., yang kita tunggu kehadiran bukunya untuk konsumsi publik! heheh salam - salaman.., agus hend From: Nana Djumhana To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thu, March 11, 2010 8:11:56 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah Karena banyak permintaan, saya sudah scan hard copy artikel yang di muat di majalah tersebut dan saya hanya kirimkan kepada yang memohon melalui japri. Prinsipnya isi tulisan tersebut sbb : 1. Tidak ada pertentangan antara ayat Tuhan yang tertulis dalam Kitab Suci (ayat Qauliyah) dan yang tersirat di bumi dan alam semesta ini (ayat Kauniyah). Dasarnya QS Adz Dzaariyaat 20-21. 2. Kehidupan di bumi ini mengalami evolusi yang prosesnya dengan campur-tangan Tuhan (bukan teori evolusinya Darwin dan pengikutnya yang berdasar seleksi alam dan tanpa campur-tangan Tuhan), dari yang paling sederhana (virus) sampai yang paling sempurna (manusia Adam). Proses evolusi ini disinggung dalam QS Al Ankabuut 20, Al A'laa 1-3, Al Nabiyaa' 30, An Nur 45 dan Thahaa 53. 3. Asal-usul manusia yang diceritakan dalam Kitab Suci lebih ditekankan kepada manusia Adam dan keturunannya, karena Kitab Suci itu diperuntukkan bagi manusia keturunan Adam. Meskipun begitu, beberapa firman Tuhan seperti pada QS Al Baqarah 30 dan Al An 'am 133 menyiratkan adanya masyarakat manusia dari golongan/jenis lain sebelum kejadian Adam, sebagaimana dalam ilmu pengetahuan adanya kemunculan dan kepunahan jenis manusia mulai dari Australophitecus, Homo habilis, Homo erectus sampai Homo sapiens seperti manusia Neanderthal dan manusia Cro-Magnon. 4. Dalam hadits shahih Muslim, Nabi Muhammad SAW pernah menyampaikan tentang kejadian bumi dan seisinya : " dan (Allah) menjadikan Adam a.s. sesudah (waktu) ashar pada hari Jum'at (era terakhir penciptaan) setelah selesai tercipta seluruh makhluk, pada saat terakhir di hari Jum'at antara ashar dan malam". Kalender Yahudi menyatakan bahwa manusia (Adam) muncul di bumi 5754 tahun dihitung dari 1993 (5771 dari sekarang), sepertinya kurang sesuai dengan realitas. Banjir bandang pada jaman Nabi Nuh a.s. merupakan kunci kapan manusia Adam ada di bumi. Kejadian tersebut setelah Nabi Nuh berdakwah selama 950 tahun (QS Al Ankabuut 14), dan Nabi Nuh sendiri merupakan generasi ke-10 dari Nabi Adam (sejarah para Nabi), sehingga beda waktu antara banjir bandang dengan keberadaan Nabi Adam diperkirakan sekitar 2000 tahun. Dari sisi ilmu pengetahuan, (dalam artikel tsb didasarkan pada) hasil penelitian Delmas (1980), Neffel (1982) dan Berger (1984) bahwa pencairan es terakhir secara besar-besaran yang mungkin sebagai penyebab banjir bandang itu, terjadi pada sekitar tahun 8000 SM. Dengan demikian keberadaan Nabi Adam di bumi sekitar tahun 10,000 SM atau 12,000 tahun dari sekarang. Wallahu 'alam. Salam, Nana - Original Message - From: To: Sent: Wednesday, March 10, 2010 6:39 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah > Nana, > > Peminatnya banyak ada baiknya di posting saja disini (discan). > Pertanyaan pertanyaan ini akan menarik kalau dibahas dengan santai. > > Misalnya Apakah benar asal muasal manusia dari hanya Adam dan Hawa? Atau > orang Yahudi pada saat dan jaman itu menyederhanakan konsep karena pada > saat itu pengetahuan manusia terbatas. > > Kalau melihat menyebarnya manusia purba di berbagai belahan dunia apa > betul hanya ada satu pasang Adam dan Hawa? Dan hanya ada di tempat orang > Yahudi bermukim? > > Kenapa kebudayaan Mesir dan Asia timur yang lebih tua tidak mengatakan > Adam dan Hawa sebagai asal muasal manusia ciptaan Tuhan yang pertama?. > > Kalau mentok diskusinya yah sudah, harus kita terima secara dogmatis, > sebab kemampuan manusia sangat terbatas. > > Terima kasih Nana > > Salam > > Yanto Salim > Powered by Telkomsel BlackBerry® > > -Original Message- > From: ukat.suka...@eniindonesia.co.id > Date: Wed, 10 Mar 2010 08:58:50 > To: > Cc: > Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian > Prasejarah > Pak Nana, > > Kalau boleh, saya minta copy nya Pak. > > Terimakasih sebelumnya atas kebaikan Pak Nana. > > Salam, > us > > > > > > "Nana Djumhana" > 03/10/2010 08:25 AM > Please respond to iagi-net > > >To: >cc: >Subject:Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan > Hunia
RE: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah
Pak Nana, Bila tidak keberatan, saya mohon dikirim kan scan an nya. Salam. -Original Message- From: Nana Djumhana [mailto:n.djumh...@petrochina.co.id] Sent: Thursday, March 11, 2010 8:12 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah Karena banyak permintaan, saya sudah scan hard copy artikel yang di muat di majalah tersebut dan saya hanya kirimkan kepada yang memohon melalui japri. Prinsipnya isi tulisan tersebut sbb : 1. Tidak ada pertentangan antara ayat Tuhan yang tertulis dalam Kitab Suci (ayat Qauliyah) dan yang tersirat di bumi dan alam semesta ini (ayat Kauniyah). Dasarnya QS Adz Dzaariyaat 20-21. 2. Kehidupan di bumi ini mengalami evolusi yang prosesnya dengan campur-tangan Tuhan (bukan teori evolusinya Darwin dan pengikutnya yang berdasar seleksi alam dan tanpa campur-tangan Tuhan), dari yang paling sederhana (virus) sampai yang paling sempurna (manusia Adam). Proses evolusi ini disinggung dalam QS Al Ankabuut 20, Al A'laa 1-3, Al Nabiyaa' 30, An Nur 45 dan Thahaa 53. 3. Asal-usul manusia yang diceritakan dalam Kitab Suci lebih ditekankan kepada manusia Adam dan keturunannya, karena Kitab Suci itu diperuntukkan bagi manusia keturunan Adam. Meskipun begitu, beberapa firman Tuhan seperti pada QS Al Baqarah 30 dan Al An 'am 133 menyiratkan adanya masyarakat manusia dari golongan/jenis lain sebelum kejadian Adam, sebagaimana dalam ilmu pengetahuan adanya kemunculan dan kepunahan jenis manusia mulai dari Australophitecus, Homo habilis, Homo erectus sampai Homo sapiens seperti manusia Neanderthal dan manusia Cro-Magnon. 4. Dalam hadits shahih Muslim, Nabi Muhammad SAW pernah menyampaikan tentang kejadian bumi dan seisinya : " dan (Allah) menjadikan Adam a.s. sesudah (waktu) ashar pada hari Jum'at (era terakhir penciptaan) setelah selesai tercipta seluruh makhluk, pada saat terakhir di hari Jum'at antara ashar dan malam". Kalender Yahudi menyatakan bahwa manusia (Adam) muncul di bumi 5754 tahun dihitung dari 1993 (5771 dari sekarang), sepertinya kurang sesuai dengan realitas. Banjir bandang pada jaman Nabi Nuh a.s. merupakan kunci kapan manusia Adam ada di bumi. Kejadian tersebut setelah Nabi Nuh berdakwah selama 950 tahun (QS Al Ankabuut 14), dan Nabi Nuh sendiri merupakan generasi ke-10 dari Nabi Adam (sejarah para Nabi), sehingga beda waktu antara banjir bandang dengan keberadaan Nabi Adam diperkirakan sekitar 2000 tahun. Dari sisi ilmu pengetahuan, (dalam artikel tsb didasarkan pada) hasil penelitian Delmas (1980), Neffel (1982) dan Berger (1984) bahwa pencairan es terakhir secara besar-besaran yang mungkin sebagai penyebab banjir bandang itu, terjadi pada sekitar tahun 8000 SM. Dengan demikian keberadaan Nabi Adam di bumi sekitar tahun 10,000 SM atau 12,000 tahun dari sekarang. Wallahu 'alam. Salam, Nana - Original Message - From: To: Sent: Wednesday, March 10, 2010 6:39 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah > Nana, > > Peminatnya banyak ada baiknya di posting saja disini (discan). > Pertanyaan pertanyaan ini akan menarik kalau dibahas dengan santai. > > Misalnya Apakah benar asal muasal manusia dari hanya Adam dan Hawa? Atau > orang Yahudi pada saat dan jaman itu menyederhanakan konsep karena pada > saat itu pengetahuan manusia terbatas. > > Kalau melihat menyebarnya manusia purba di berbagai belahan dunia apa > betul hanya ada satu pasang Adam dan Hawa? Dan hanya ada di tempat orang > Yahudi bermukim? > > Kenapa kebudayaan Mesir dan Asia timur yang lebih tua tidak mengatakan > Adam dan Hawa sebagai asal muasal manusia ciptaan Tuhan yang pertama?. > > Kalau mentok diskusinya yah sudah, harus kita terima secara dogmatis, > sebab kemampuan manusia sangat terbatas. > > Terima kasih Nana > > Salam > > Yanto Salim > Powered by Telkomsel BlackBerry(r) > > -Original Message- > From: ukat.suka...@eniindonesia.co.id > Date: Wed, 10 Mar 2010 08:58:50 > To: > Cc: > Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian > Prasejarah > Pak Nana, > > Kalau boleh, saya minta copy nya Pak. > > Terimakasih sebelumnya atas kebaikan Pak Nana. > > Salam, > us > > > > > > "Nana Djumhana" > 03/10/2010 08:25 AM > Please respond to iagi-net > > >To: >cc: >Subject:Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan > Hunian Prasejarah > > > Pak Ukat, > > Saya pernah menulis hal ini dan dimuat dalam majalah Panji Masyarakat No. > > 760 halaman 38-41, yang terbit pada awal Juli 1993. Judul tulisan tersebut > > : "Benarkah Adam manusia Pertama (Kajian Asal Manusia berdasar Al-Quran > dan > Ilmu Pengetahuan)". Sayang tidak
Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah
Karena banyak permintaan, saya sudah scan hard copy artikel yang di muat di majalah tersebut dan saya hanya kirimkan kepada yang memohon melalui japri. Prinsipnya isi tulisan tersebut sbb : 1. Tidak ada pertentangan antara ayat Tuhan yang tertulis dalam Kitab Suci (ayat Qauliyah) dan yang tersirat di bumi dan alam semesta ini (ayat Kauniyah). Dasarnya QS Adz Dzaariyaat 20-21. 2. Kehidupan di bumi ini mengalami evolusi yang prosesnya dengan campur-tangan Tuhan (bukan teori evolusinya Darwin dan pengikutnya yang berdasar seleksi alam dan tanpa campur-tangan Tuhan), dari yang paling sederhana (virus) sampai yang paling sempurna (manusia Adam). Proses evolusi ini disinggung dalam QS Al Ankabuut 20, Al A'laa 1-3, Al Nabiyaa' 30, An Nur 45 dan Thahaa 53. 3. Asal-usul manusia yang diceritakan dalam Kitab Suci lebih ditekankan kepada manusia Adam dan keturunannya, karena Kitab Suci itu diperuntukkan bagi manusia keturunan Adam. Meskipun begitu, beberapa firman Tuhan seperti pada QS Al Baqarah 30 dan Al An 'am 133 menyiratkan adanya masyarakat manusia dari golongan/jenis lain sebelum kejadian Adam, sebagaimana dalam ilmu pengetahuan adanya kemunculan dan kepunahan jenis manusia mulai dari Australophitecus, Homo habilis, Homo erectus sampai Homo sapiens seperti manusia Neanderthal dan manusia Cro-Magnon. 4. Dalam hadits shahih Muslim, Nabi Muhammad SAW pernah menyampaikan tentang kejadian bumi dan seisinya : " dan (Allah) menjadikan Adam a.s. sesudah (waktu) ashar pada hari Jum'at (era terakhir penciptaan) setelah selesai tercipta seluruh makhluk, pada saat terakhir di hari Jum'at antara ashar dan malam". Kalender Yahudi menyatakan bahwa manusia (Adam) muncul di bumi 5754 tahun dihitung dari 1993 (5771 dari sekarang), sepertinya kurang sesuai dengan realitas. Banjir bandang pada jaman Nabi Nuh a.s. merupakan kunci kapan manusia Adam ada di bumi. Kejadian tersebut setelah Nabi Nuh berdakwah selama 950 tahun (QS Al Ankabuut 14), dan Nabi Nuh sendiri merupakan generasi ke-10 dari Nabi Adam (sejarah para Nabi), sehingga beda waktu antara banjir bandang dengan keberadaan Nabi Adam diperkirakan sekitar 2000 tahun. Dari sisi ilmu pengetahuan, (dalam artikel tsb didasarkan pada) hasil penelitian Delmas (1980), Neffel (1982) dan Berger (1984) bahwa pencairan es terakhir secara besar-besaran yang mungkin sebagai penyebab banjir bandang itu, terjadi pada sekitar tahun 8000 SM. Dengan demikian keberadaan Nabi Adam di bumi sekitar tahun 10,000 SM atau 12,000 tahun dari sekarang. Wallahu 'alam. Salam, Nana - Original Message - From: To: Sent: Wednesday, March 10, 2010 6:39 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah Nana, Peminatnya banyak ada baiknya di posting saja disini (discan). Pertanyaan pertanyaan ini akan menarik kalau dibahas dengan santai. Misalnya Apakah benar asal muasal manusia dari hanya Adam dan Hawa? Atau orang Yahudi pada saat dan jaman itu menyederhanakan konsep karena pada saat itu pengetahuan manusia terbatas. Kalau melihat menyebarnya manusia purba di berbagai belahan dunia apa betul hanya ada satu pasang Adam dan Hawa? Dan hanya ada di tempat orang Yahudi bermukim? Kenapa kebudayaan Mesir dan Asia timur yang lebih tua tidak mengatakan Adam dan Hawa sebagai asal muasal manusia ciptaan Tuhan yang pertama?. Kalau mentok diskusinya yah sudah, harus kita terima secara dogmatis, sebab kemampuan manusia sangat terbatas. Terima kasih Nana Salam Yanto Salim Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: ukat.suka...@eniindonesia.co.id Date: Wed, 10 Mar 2010 08:58:50 To: Cc: Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah Pak Nana, Kalau boleh, saya minta copy nya Pak. Terimakasih sebelumnya atas kebaikan Pak Nana. Salam, us "Nana Djumhana" 03/10/2010 08:25 AM Please respond to iagi-net To: cc: Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah Pak Ukat, Saya pernah menulis hal ini dan dimuat dalam majalah Panji Masyarakat No. 760 halaman 38-41, yang terbit pada awal Juli 1993. Judul tulisan tersebut : "Benarkah Adam manusia Pertama (Kajian Asal Manusia berdasar Al-Quran dan Ilmu Pengetahuan)". Sayang tidak punya digitalnya, tapi kalau hard copy-nya masih ada. Wasalam, Nana - Original Message - From: To: Cc: Sent: Wednesday, March 10, 2010 7:57 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah Sebetulnya Mas dari dulu saya cari2 jawabannya, dari Buku2 Islam dan Injil, tapi belum dapat, Kapan Nabi Adam mulai hidup? Sesudah Nabi Adam, lalu kapan Nabi Nuh hidup? Waktu Nabi Nuh ini, Air Laut naik sangat tinggi dan menggenangi Kontinen yang sudah lama terjemur. Sea Level dari Haq, pada umur Kapur, naik paling tinggi, para ahli menduga ini pada waktu umur
Re: Fw: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah - Cenote Angelita
terima kasih atas postingan mengenai Cenote Angelita. Saya baru saja mengunjungi web http://delightnature.com/nature/cenote-angelita-mexico subhanallah di youtube juga bisa disaksikan klip2 Cenote Angelita --- On Wed, 3/10/10, Budi Santoso wrote: > From: Budi Santoso > Subject: Fw: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian > Prasejarah - Cenote Angelita > To: "IAGI" > Date: Wednesday, March 10, 2010, 3:11 PM > Menarik mengikuti diskusinya Pak Ukat > dan Pak Awang. Memang masih banyak peristiwa dan fenomena > alam yang belum dapat dijawab secara scientific. Menjadi > sebuah tantangan namun juga sebagai wujud kekaguman kita > pada Sang Pencipta. > > Kalau tertarik bisa juga diskusi tentang sungai di dasar > laut Meksiko, misteri "Cenote Angelita". Saya pribadi masih > bingung, loh ko bisa ada sungai di dasar laut. Jika anda > seorang penyelam, maka anda harus mengunjungi Cenote > Angelita, Mexico. Disana ada sebuah gua. Jika anda menyelam > sampai > kedalaman 30 meter, airnya air segar (tawar), namun jika > anda menyelam > sampai kedalaman lebih dari 60 meter, airnya menjadi air > asin, lalu > anda dapat melihat sebuah "sungai" di dasarnya, lengkap > dengan pohon dan daun daunan. > > Mungkin Bapak atau rekan-rekan bisa menjelaskan secara > geologi. Sebelumnya terima kasih > > Ini ada foto-foto nya juga : > > > > > > > > Regards, > > Budi Santoso > mail : b_santos...@yahoo.co.id > > > > --- On Wed, 3/10/10, Sudibyo HT > wrote: > > From: Sudibyo HT > Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan > Hunian Prasejarah > To: iagi-net@iagi.or.id > Date: Wednesday, March 10, 2010, 9:11 AM > > Nuwun sewu,saya juga ada minat.Bisa kirim lewat japri > Nuwun(hts) > > 2010/3/10 > > > Pak Nana, > > > > Kalau boleh, saya minta copy nya Pak. > > > > Terimakasih sebelumnya atas kebaikan Pak Nana. > > > > Salam, > > us > > > > > > > > > > > > "Nana Djumhana" > > 03/10/2010 08:25 AM > > Please respond to iagi-net > > > > > > To: > > cc: > > Subject: Re: [iagi-net-l] Plato > Gamping Ayamaru, Papua dan > > Hunian Prasejarah > > > > > > Pak Ukat, > > > > Saya pernah menulis hal ini dan dimuat dalam majalah > Panji Masyarakat No. > > > > 760 halaman 38-41, yang terbit pada awal Juli 1993. > Judul tulisan tersebut > > > > : "Benarkah Adam manusia Pertama (Kajian Asal Manusia > berdasar Al-Quran > > dan > > Ilmu Pengetahuan)". Sayang tidak punya digitalnya, > tapi kalau hard > > copy-nya > > masih ada. > > > > Wasalam, > > Nana > > > > - Original Message - > > From: > > To: > > Cc: > > Sent: Wednesday, March 10, 2010 7:57 AM > > Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua > dan Hunian > > Prasejarah > > > > > > > Sebetulnya Mas dari dulu saya cari2 jawabannya, > dari Buku2 Islam dan > > > Injil, tapi belum dapat, Kapan Nabi Adam mulai > hidup? > > > > > > Sesudah Nabi Adam, lalu kapan Nabi Nuh hidup? > Waktu Nabi Nuh ini, Air > > Laut > > > naik sangat tinggi dan menggenangi Kontinen > yang sudah lama terjemur. > > > > > > Sea Level dari Haq, pada umur Kapur, naik paling > tinggi, para ahli > > menduga > > > ini pada waktu umur Nabi Nuh. Tapi rasanya > manusia muncul lebih muda > > dari > > > umur Kapur. > > > > > > Lalu ada lagi Manusia purba? Kalau dia purba, > apakah dia lebih tua dari > > > Nabi Adam? atau apakah Nabi Adam pun > termasuk....punten... purba juga? > > > > > > Salam, > > > us > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > anoms...@gmail.com > > > 03/10/2010 07:08 AM > > > Please respond to iagi-net > > > > > > > > > To: iagi-...@iagi.or.id > > > cc: > > > Subject: Re: [iagi-net-l] > Plato Gamping Ayamaru, Papua dan > > > > > Hunian Prasejarah > > > > > > > > > Harusnya ada jawabannya pak, dengan menyelaraskan > agama dan sains. Ini > > yg > > > harus hati2 > > > > > > Sent from Warnet deket rumah > > > > > > -Original Message- > > > From: ukat.suka...@eniindonesia.co.id > > > Date: Wed, 10 Mar 2010 06:59:22 > &g
Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah
Nana, Peminatnya banyak ada baiknya di posting saja disini (discan). Pertanyaan pertanyaan ini akan menarik kalau dibahas dengan santai. Misalnya Apakah benar asal muasal manusia dari hanya Adam dan Hawa? Atau orang Yahudi pada saat dan jaman itu menyederhanakan konsep karena pada saat itu pengetahuan manusia terbatas. Kalau melihat menyebarnya manusia purba di berbagai belahan dunia apa betul hanya ada satu pasang Adam dan Hawa? Dan hanya ada di tempat orang Yahudi bermukim? Kenapa kebudayaan Mesir dan Asia timur yang lebih tua tidak mengatakan Adam dan Hawa sebagai asal muasal manusia ciptaan Tuhan yang pertama?. Kalau mentok diskusinya yah sudah, harus kita terima secara dogmatis, sebab kemampuan manusia sangat terbatas. Terima kasih Nana Salam Yanto Salim Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: ukat.suka...@eniindonesia.co.id Date: Wed, 10 Mar 2010 08:58:50 To: Cc: Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah Pak Nana, Kalau boleh, saya minta copy nya Pak. Terimakasih sebelumnya atas kebaikan Pak Nana. Salam, us "Nana Djumhana" 03/10/2010 08:25 AM Please respond to iagi-net To: cc: Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah Pak Ukat, Saya pernah menulis hal ini dan dimuat dalam majalah Panji Masyarakat No. 760 halaman 38-41, yang terbit pada awal Juli 1993. Judul tulisan tersebut : "Benarkah Adam manusia Pertama (Kajian Asal Manusia berdasar Al-Quran dan Ilmu Pengetahuan)". Sayang tidak punya digitalnya, tapi kalau hard copy-nya masih ada. Wasalam, Nana - Original Message - From: To: Cc: Sent: Wednesday, March 10, 2010 7:57 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah > Sebetulnya Mas dari dulu saya cari2 jawabannya, dari Buku2 Islam dan > Injil, tapi belum dapat, Kapan Nabi Adam mulai hidup? > > Sesudah Nabi Adam, lalu kapan Nabi Nuh hidup? Waktu Nabi Nuh ini, Air Laut > naik sangat tinggi dan menggenangi Kontinen yang sudah lama terjemur. > > Sea Level dari Haq, pada umur Kapur, naik paling tinggi, para ahli menduga > ini pada waktu umur Nabi Nuh. Tapi rasanya manusia muncul lebih muda dari > umur Kapur. > > Lalu ada lagi Manusia purba? Kalau dia purba, apakah dia lebih tua dari > Nabi Adam? atau apakah Nabi Adam pun termasukpunten... purba juga? > > Salam, > us > > > > > > > > anoms...@gmail.com > 03/10/2010 07:08 AM > Please respond to iagi-net > > > To: iagi-net@iagi.or.id > cc: >Subject:Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan > Hunian Prasejarah > > > Harusnya ada jawabannya pak, dengan menyelaraskan agama dan sains. Ini yg > harus hati2 > > Sent from Warnet deket rumah > > -----Original Message- > From: ukat.suka...@eniindonesia.co.id > Date: Wed, 10 Mar 2010 06:59:22 > To: > Cc: > Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian > Prasejarah > Mana yah yang lebih tua, manusia purba atau Nabi Adam? > > Salam, > us > > > > > > > Awang Satyana > 03/10/2010 04:05 AM > Please respond to iagi-net > > >To: iagi-net@iagi.or.id >cc: >Subject:Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan > Hunian Prasejarah > > > Pak Oki, > > Terima kasih infonya; yang di Ayamaru jelas ada dan telah menjadi daerah > penelitian paleoantropologist Juliette Pasveer yang publikasinya saya > kutip (jurnal Modern Quaternary Research in SE Asia No. 17). Yang di Onin > seperti yang Pak Oki sebutkan adalah sesuai dugaan saya sebab batugamping > Kais sama-sama terangkat di wilayah itu sehingga wajar sekali menjadi gua > kars yang pernah dihuni manusia purba, apalagi lokasinya di pantai yang > sering menjadi area pertama migrasi manusia. Dua wilayah lain yang mesti > dicurigai adalah gamping Kais di Misool (yang membentuk "geantiklin" > Misool-Onin) dan Lengguru Belt. Info dari Pak Oki akan saya teruskan ke > teman-teman saya para paleoantropologist. > > salam, > Awang > > --- Pada Sel, 9/3/10, oki musakti menulis: > > > Dari: oki musakti > Judul: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah > Kepada: iagi-net@iagi.or.id > Tanggal: Selasa, 9 Maret, 2010, 11:01 PM > > > Pak Awang, > Waktu saya ikut naik rig di sumur Ubadari 2 (Jaman merumput di Arco dulu), > > pernah diceletuki oleh John Salo yang jadi ops geo (atau oleh co-man ya?) > diajak untuk jalan-jalan ke pantai. > Katanya dekat-dekat situ ada gua prehistoric cave yang ada jejak-jejak > manusia purba. > > Kemungkinan lokasi yang yang beliau maksud adal di dataran k
Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah
Prof. Zaim yth. Kalau saja suatu saat ada pengalihan kawasan pemerintahan Jayapura sebagai ibukota provinsi Papua ke kawasan Sentani? Ide besarnya adalah Jayapura sebagai pusat pertumbuhan dan pusat bisnis di Papua, dan pusat pemerintahan provinsi Papua akan dikembangkan di kawasan Sentani. Apakah perluasan kawasan sentani sebagai kawasan pemerintahan dan infrastruktur lainnya, berpengaruh tidaknya dengan situs-situs arkeologi? Pikiran nakal ini muncul karena saya pernah diajak diskusi wacana ini dengan kawan yang sedang menyiapkan blue print ke arah sana. Informasi dari pak Zaim ini sangat penting, jika roadmap pengembangan Sentani betul-betul disiapkan oleh para pihak terkait. Sekedar informasi, dalam waktu dekat pada tahun 2010 ini gabungan tim geologi dari badan geologi esdm, geologi itb, dan geologi ugm akan melakukan eksplorasi / ekspedisi ke pulau misool untuk mempelajari cekungan misool. Kebetulan roadmap eksplorasi ke misool ini mendapat copy-an untuk turut mempelajarinya. Program ini di-create oleh tim geologi dari badan geologi esdm. Publikasi lengkap tentang geologi batuan karbonat di misool sendiri, pernah saya dapatkan dari jurnal geologi dan sumberdaya mineral dari pusat survey geologi, saya tidak punya filenya tapi punya hardcopynya. salam, gus hend From: "z...@gc.itb.ac.id" To: iagi-net@iagi.or.id Cc: Eksplorasi BPMIGAS ; Geo Unpad ; IAGI ; Forum HAGI Sent: Tue, March 9, 2010 9:20:18 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah Pak Awang dan Rekan IAGI Yth., Sekitar Januari tahun 1979 saya menyertai Tim dari Pusat Penelitian Purbakala Nasional-Jakarta (sekarang PUSLIT ARKENAS) yaitu Ibu. Dra. Hindari Sofion dan Dra. DD Bintarti (kedua beliau sekarang telah pensiun) bersama seorang asisten mahasiswa melakukan penelitian Geoarekologi di Danau Sentani dan Sekitarnya, sampai ke daerah Nimboran, Kecamatan Genyem yang terletak di sebelah barat Danau Sentani (dikawal oleh 4 orang tentara bersenjata, lengkap) dan kaki Pegunungan Cyclop. Saya dan mahasiswa saat itu, meneliti aspek geologi di Danau Sentani (dan pulau2nya)dan sekitarnya, juga sepanjang kaki selatan Pegunungan Cyclop, yang berbatasan dengan Rendahan Sentani. Sedangkan dari Arkeologi aspek arkeologinya. Kami menemukan banyak sekali peninggalan arkeologis di pulau-pulau yang terdapat di Danau Sentani, begitu pula di daratan di sebelah barat Danau. Peninggalan arkeologi terutama adalah lukisan2 khas Papua,terbuat dari bahan kapur (chalk) yang banyak terdapat sekitar Genyem serta dari bahan oker, juga banyak terdapat di sekitar Danau Sentani. Gambar2/Lukisannya terutama berkaitan dengan kegiatan perburuan darat maupun air (gambar2 perahu, dayung dll) juga gambar2 mirip khas patung Asmat. Menurut para ahli arkeologi, diperkirakan seusia dengan Meso - Neolitikum, atau sekitar 5000 - 2500 tahun SM. Kami juga mengunjungi Nimboran, untuk melacak lokasi penemuan mandibula (rahang bawah)Kanguru, yang dijumpai dalam lapisan lempung. Dari hasil pemerian yang dilakukan oleh Hardjasasmita (dari ITB) menunjukkan fosil kanguru tersbut sama dengan yang terdapat di Australia, berumur Miosen Tengah.Fosil Kanguru tersebut merupakan satu2nya fosil kanguru di Indonesia (kini menjadi koleksi Lab. Paleontologi ITB).Hasil penelitian Geoarkeologi yang kami lakukan pada tahun 1979 tersebut ya hanya berupa laporan penelitian, tersimpan di PUSLIT ARKENAS.. Jadi benar kata Pak Awang, sebenarnya Papua sangat kaya dengan peninggalan arkeologi, hanya saja belum banyak di"jamah" oleh para ahli arkeologi, terutama Arkeologiwan Indonesia. Wassalam, Yahdi Zaim, KK Geologi, Prodi Teknik Geologi FITB - ITB > Bekas-bekas hunian manusia prasejarah (purba) yang punya industri perkakas > batu ditemukan di banyak tempat di Jawa, terutama di Pegunungan Sewu, > Pacitan. Begitu banyaknya artefak berupa perkakas batu pernah ditemukan di > sini, sehingga menghasilkan istilah-istilah tertentu seperti kebudayaan > Pacitanian atau industri Kali Baksoko. Kali Baksoko adalah sebuah kali di > wilayah ini tempat ditemukannya banyak artefak. > > Itu di Jawa, tempat paling banyak ditemukannya artefak perkakas batu. > Kelihatannya saat bermigrasi dulu, para penghuni pertama negeri kita > memilih Jawa sebagai pangkalan terakhirnya. Pemikiran ini disebabkan > begitu banyaknya artefak ditemukan di Jawa, juga penemuan fosil-fosil > tulang hominid atau manusia purba. Meskipun demikian, terdapat bukti bahwa > beberapa generasi manusia purba ini kemudian dari Jawa bermigrasi ke timur > ke Nusa Tenggara bahkan sampai Australia. > > Bagaimana dengan penemuan-penemuan arkeologi di pulau paling timur > Indonesia : Papua, jarang sekali terdengar berita-berita tentang itu. > Padahal, bila situs-situs hunian manusia purba banyak terdapat di > topografi kars berupa gua-gua batugamping, seperti di Gua Pawon, > Padalarang
Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah
Pak Awang, mau tanya, pertanyaan nya mungkin agak naif. Ulasan pak Awang selalu menyatakan umur batuannya. apakah benar dating dari umur orang yang tinggal/mendiami gua itu TIDAK di ambil dari umur batuannya? artefak itu dibuat dari batuan yang lebih tua dari manusia purba tersebut. jadi bagaimana menghubungkan umur artefak tersebut dengan umur manusia purba nya. di Angola sering didapatkan artefak didalam sandstone yang tersingkap. umurnya disamakan dengan umur sandstone nya tetapi mungkin saja umur manusia purba yang membuat artefak itu lebih tua dari umur sandstone nya. di Maros, Sulawesi selatan juga ditemukan artefak dan lukisan di gua Leang2. saya tidak tahu formasi apa itu limestone nya mungkin formasi Tonasa. terima kasih atas pencerahannya. salam, frank Awang Satyana 03/10/2010 04:05 AM Please respond to iagi-net To:iagi-net@iagi.or.id cc: Subject:Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah Pak Oki, Terima kasih infonya; yang di Ayamaru jelas ada dan telah menjadi daerah penelitian paleoantropologist Juliette Pasveer yang publikasinya saya kutip (jurnal Modern Quaternary Research in SE Asia No. 17). Yang di Onin seperti yang Pak Oki sebutkan adalah sesuai dugaan saya sebab batugamping Kais sama-sama terangkat di wilayah itu sehingga wajar sekali menjadi gua kars yang pernah dihuni manusia purba, apalagi lokasinya di pantai yang sering menjadi area pertama migrasi manusia. Dua wilayah lain yang mesti dicurigai adalah gamping Kais di Misool (yang membentuk "geantiklin" Misool-Onin) dan Lengguru Belt. Info dari Pak Oki akan saya teruskan ke teman-teman saya para paleoantropologist. salam, Awang --- Pada Sel, 9/3/10, oki musakti menulis: Dari: oki musakti Judul: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah Kepada: iagi-net@iagi.or.id Tanggal: Selasa, 9 Maret, 2010, 11:01 PM Pak Awang, Waktu saya ikut naik rig di sumur Ubadari 2 (Jaman merumput di Arco dulu), pernah diceletuki oleh John Salo yang jadi ops geo (atau oleh co-man ya?) diajak untuk jalan-jalan ke pantai. Katanya dekat-dekat situ ada gua prehistoric cave yang ada jejak-jejak manusia purba. Kemungkinan lokasi yang yang beliau maksud adal di dataran karst Onin, disebelah selatan sumur dan bukannya di Ayamaru. Sayang, sampai ahir waktu saya di rig, tidak dapat kesempatan untuk kabur ke gua tersebut. Salam Oki --- On Tue, 9/3/10, Awang Satyana wrote: From: Awang Satyana Subject: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah To: "Eksplorasi BPMIGAS" , "Geo Unpad" , "IAGI" , "Forum HAGI" Received: Tuesday, 9 March, 2010, 3:41 PM Bekas-bekas hunian manusia prasejarah (purba) yang punya industri perkakas batu ditemukan di banyak tempat di Jawa, terutama di Pegunungan Sewu, Pacitan. Begitu banyaknya artefak berupa perkakas batu pernah ditemukan di sini, sehingga menghasilkan istilah-istilah tertentu seperti kebudayaan Pacitanian atau industri Kali Baksoko. Kali Baksoko adalah sebuah kali di wilayah ini tempat ditemukannya banyak artefak. Itu di Jawa, tempat paling banyak ditemukannya artefak perkakas batu. Kelihatannya saat bermigrasi dulu, para penghuni pertama negeri kita memilih Jawa sebagai pangkalan terakhirnya. Pemikiran ini disebabkan begitu banyaknya artefak ditemukan di Jawa, juga penemuan fosil-fosil tulang hominid atau manusia purba. Meskipun demikian, terdapat bukti bahwa beberapa generasi manusia purba ini kemudian dari Jawa bermigrasi ke timur ke Nusa Tenggara bahkan sampai Australia. Bagaimana dengan penemuan-penemuan arkeologi di pulau paling timur Indonesia : Papua, jarang sekali terdengar berita-berita tentang itu. Padahal, bila situs-situs hunian manusia purba banyak terdapat di topografi kars berupa gua-gua batugamping, seperti di Gua Pawon, Padalarang dan banyak sekali situs-situs arkeologi di gua-gua di Pegunungan Sewu, Pacitan; maka Papua dari segi tutupan batuan batugampingnya adalah kawasan yang paling luas di Indonesia (lihat publikasi Sukamto, 2000 tentang geologi regional Indonesia). Mengapa jarang terdengar penemuan arkeologi di Papua ? Ada dua kemungkinan : (1) manusia purba memang sedikit sekali bermigrasi ke Papua dan (2) penelitian arkeologi jarang sekali dilakukan di Papua. Saya yakin alasan nomor dualah yang paling mungkin sebagai penyebabnya. Mengapa ? Di Papua Nugini (Papua New Guinea, PNG)) dilaporkan penemuan beberapa situs hunian manusia purba, terutama di kawasan pantai utaranya. Ini artinya bahwa Papua (Indonesia) mestinya pernah dilewati manusia purba ini dalam migrasinya dan bisa saja sebagian dari mereka pernah menetap di gua-gua Papua yang banyak terdapat. Penelitian-peneltian arkeologi untuk Papua, baik dilakukan oleh ahli-ahli nasional maupun dari mancanegara terbilang sangat sedikit bila dibandingkan penelitian-penelitian
Fw: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah - Cenote Angelita
Menarik mengikuti diskusinya Pak Ukat dan Pak Awang. Memang masih banyak peristiwa dan fenomena alam yang belum dapat dijawab secara scientific. Menjadi sebuah tantangan namun juga sebagai wujud kekaguman kita pada Sang Pencipta. Kalau tertarik bisa juga diskusi tentang sungai di dasar laut Meksiko, misteri "Cenote Angelita". Saya pribadi masih bingung, loh ko bisa ada sungai di dasar laut. Jika anda seorang penyelam, maka anda harus mengunjungi Cenote Angelita, Mexico. Disana ada sebuah gua. Jika anda menyelam sampai kedalaman 30 meter, airnya air segar (tawar), namun jika anda menyelam sampai kedalaman lebih dari 60 meter, airnya menjadi air asin, lalu anda dapat melihat sebuah "sungai" di dasarnya, lengkap dengan pohon dan daun daunan. Mungkin Bapak atau rekan-rekan bisa menjelaskan secara geologi. Sebelumnya terima kasih Ini ada foto-foto nya juga : Regards, Budi Santoso mail : b_santos...@yahoo.co.id --- On Wed, 3/10/10, Sudibyo HT wrote: From: Sudibyo HT Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah To: iagi-net@iagi.or.id Date: Wednesday, March 10, 2010, 9:11 AM Nuwun sewu,saya juga ada minat.Bisa kirim lewat japri Nuwun(hts) 2010/3/10 > Pak Nana, > > Kalau boleh, saya minta copy nya Pak. > > Terimakasih sebelumnya atas kebaikan Pak Nana. > > Salam, > us > > > > > > "Nana Djumhana" > 03/10/2010 08:25 AM > Please respond to iagi-net > > > To: > cc: > Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan > Hunian Prasejarah > > > Pak Ukat, > > Saya pernah menulis hal ini dan dimuat dalam majalah Panji Masyarakat No. > > 760 halaman 38-41, yang terbit pada awal Juli 1993. Judul tulisan tersebut > > : "Benarkah Adam manusia Pertama (Kajian Asal Manusia berdasar Al-Quran > dan > Ilmu Pengetahuan)". Sayang tidak punya digitalnya, tapi kalau hard > copy-nya > masih ada. > > Wasalam, > Nana > > ----- Original Message - > From: > To: > Cc: > Sent: Wednesday, March 10, 2010 7:57 AM > Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian > Prasejarah > > > > Sebetulnya Mas dari dulu saya cari2 jawabannya, dari Buku2 Islam dan > > Injil, tapi belum dapat, Kapan Nabi Adam mulai hidup? > > > > Sesudah Nabi Adam, lalu kapan Nabi Nuh hidup? Waktu Nabi Nuh ini, Air > Laut > > naik sangat tinggi dan menggenangi Kontinen yang sudah lama terjemur. > > > > Sea Level dari Haq, pada umur Kapur, naik paling tinggi, para ahli > menduga > > ini pada waktu umur Nabi Nuh. Tapi rasanya manusia muncul lebih muda > dari > > umur Kapur. > > > > Lalu ada lagi Manusia purba? Kalau dia purba, apakah dia lebih tua dari > > Nabi Adam? atau apakah Nabi Adam pun termasuk....punten... purba juga? > > > > Salam, > > us > > > > > > > > > > > > > > > > anoms...@gmail.com > > 03/10/2010 07:08 AM > > Please respond to iagi-net > > > > > > To: iagi-...@iagi.or.id > > cc: > > Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan > > > Hunian Prasejarah > > > > > > Harusnya ada jawabannya pak, dengan menyelaraskan agama dan sains. Ini > yg > > harus hati2 > > > > Sent from Warnet deket rumah > > > > -Original Message- > > From: ukat.suka...@eniindonesia.co.id > > Date: Wed, 10 Mar 2010 06:59:22 > > To: > > Cc: > > Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian > > Prasejarah > > Mana yah yang lebih tua, manusia purba atau Nabi Adam? > > > > Salam, > > us > > > > > > > > > > > > > > Awang Satyana > > 03/10/2010 04:05 AM > > Please respond to iagi-net > > > > > > To: iagi-...@iagi.or.id > > cc: > > Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan > > Hunian Prasejarah > > > > > > Pak Oki, > > > > Terima kasih infonya; yang di Ayamaru jelas ada dan telah menjadi daerah > > penelitian paleoantropologist Juliette Pasveer yang publikasinya saya > > kutip (jurnal Modern Quaternary Research in SE Asia No. 17). Yang di > Onin > > seperti yang Pak Oki sebutkan adalah sesuai dugaan saya sebab > batugamping > > Kais sama-sama terangkat di wilayah itu sehingga wajar sekali menjadi > gua > > kars yang pernah dihuni manusia purba, apalagi lokasinya di pantai yang > > sering menjadi area pertama migrasi manusia. Dua wilayah lain yang mesti > > dicurigai adalah gamping Kais di Misoo
RE: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah ....ulasan buku baru
Pak Awang, Tolong ulas juga bila berkenan buku "Perjalanan Akbar RAS ADAM" karangan Agus Haryo Sudarmojo, Penerbit Mizania, Cetakan 1 : September 2009. Pak Priyono Kepala BPMIGAS turut memberikan sambutan dalam buku tersebut. Salam, Setiabudi -Original Message- From: Awang Satyana [mailto:awangsaty...@yahoo.com] Sent: Wednesday, March 10, 2010 7:52 AM To: iagi-net@iagi.or.id Cc: Geo Unpad; Forum HAGI; Eksplorasi BPMIGAS Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah Saat ada seminar Atlantis di TMII yang diorganisasi PT Ufuk Publishing bulan lalu, ada seorang peserta yang menanyakan hal persis yang ditanyakan Pak Ukat. Prof. Truman Simanjuntak, ahli arkeologi senior, dan saya menjawab : seluruh hominid dan manusia purba lebih tua daripada Nabi Adam. Jawaban ini tentu didasarkan kepada pohon evolusi manusia; manusia yang kita kenal sekarang adalah puncak evolusi. Harap diperhatikan, evolusi dalam pengertian sekarang tak selalu melibatkan gradualisme tetapi saltation -loncatan-loncatan sejenak dalam kemajuan evolusi. Diskusi antara evolusi dan hubungannya dengan manusia sekarang yang menurut agama-agama samawi didahului oleh Nabi Adam selalu menimbulkan perdebatan pro dan kontra, di milis ini pun seringkali begitu. Sebuah buku baru karya ilmuwan2 Indonesia baru saja diterbitkan, saya baru memperolehnya dari seorang teman, "Sangiran Menjawab Dunia". Menjawab apa ? Menjawab perdebatan evolusi. Nanti akan saya ulas bila telah selesai membacanya. salam, Awang --- Pada Rab, 10/3/10, anoms...@gmail.com menulis: Dari: anoms...@gmail.com Judul: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah Kepada: iagi-net@iagi.or.id Tanggal: Rabu, 10 Maret, 2010, 7:08 AM Harusnya ada jawabannya pak, dengan menyelaraskan agama dan sains. Ini yg harus hati2 Sent from Warnet deket rumah -Original Message- From: ukat.suka...@eniindonesia.co.id Date: Wed, 10 Mar 2010 06:59:22 To: Cc: Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah Mana yah yang lebih tua, manusia purba atau Nabi Adam? Salam, us Awang Satyana 03/10/2010 04:05 AM Please respond to iagi-net To: iagi-net@iagi.or.id cc: Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah Pak Oki, Terima kasih infonya; yang di Ayamaru jelas ada dan telah menjadi daerah penelitian paleoantropologist Juliette Pasveer yang publikasinya saya kutip (jurnal Modern Quaternary Research in SE Asia No. 17). Yang di Onin seperti yang Pak Oki sebutkan adalah sesuai dugaan saya sebab batugamping Kais sama-sama terangkat di wilayah itu sehingga wajar sekali menjadi gua kars yang pernah dihuni manusia purba, apalagi lokasinya di pantai yang sering menjadi area pertama migrasi manusia. Dua wilayah lain yang mesti dicurigai adalah gamping Kais di Misool (yang membentuk "geantiklin" Misool-Onin) dan Lengguru Belt. Info dari Pak Oki akan saya teruskan ke teman-teman saya para paleoantropologist. salam, Awang --- Pada Sel, 9/3/10, oki musakti menulis: Dari: oki musakti Judul: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah Kepada: iagi-net@iagi.or.id Tanggal: Selasa, 9 Maret, 2010, 11:01 PM Pak Awang, Waktu saya ikut naik rig di sumur Ubadari 2 (Jaman merumput di Arco dulu), pernah diceletuki oleh John Salo yang jadi ops geo (atau oleh co-man ya?) diajak untuk jalan-jalan ke pantai. Katanya dekat-dekat situ ada gua prehistoric cave yang ada jejak-jejak manusia purba. Kemungkinan lokasi yang yang beliau maksud adal di dataran karst Onin, disebelah selatan sumur dan bukannya di Ayamaru. Sayang, sampai ahir waktu saya di rig, tidak dapat kesempatan untuk kabur ke gua tersebut. Salam Oki --- On Tue, 9/3/10, Awang Satyana wrote: From: Awang Satyana Subject: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah To: "Eksplorasi BPMIGAS" , "Geo Unpad" , "IAGI" , "Forum HAGI" Received: Tuesday, 9 March, 2010, 3:41 PM Bekas-bekas hunian manusia prasejarah (purba) yang punya industri perkakas batu ditemukan di banyak tempat di Jawa, terutama di Pegunungan Sewu, Pacitan. Begitu banyaknya artefak berupa perkakas batu pernah ditemukan di sini, sehingga menghasilkan istilah-istilah tertentu seperti kebudayaan Pacitanian atau industri Kali Baksoko. Kali Baksoko adalah sebuah kali di wilayah ini tempat ditemukannya banyak artefak. Itu di Jawa, tempat paling banyak ditemukannya artefak perkakas batu. Kelihatannya saat bermigrasi dulu, para penghuni pertama negeri kita memilih Jawa sebagai pangkalan terakhirnya. Pemikiran ini disebabkan begitu banyaknya artefak ditemukan di Jawa, juga penemuan fosil-fosil tulang hominid atau manusia purba. Meskipun demikian, terdapat bukti bahwa beberapa generasi manusia purba ini kemudian dari Jawa bermigrasi ke timur ke Nusa Tenggara bahkan sampai Australia. Bagaimana deng
Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah
Nuwun sewu,saya juga ada minat.Bisa kirim lewat japri Nuwun(hts) 2010/3/10 > Pak Nana, > > Kalau boleh, saya minta copy nya Pak. > > Terimakasih sebelumnya atas kebaikan Pak Nana. > > Salam, > us > > > > > > "Nana Djumhana" > 03/10/2010 08:25 AM > Please respond to iagi-net > > > To: > cc: > Subject:Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan > Hunian Prasejarah > > > Pak Ukat, > > Saya pernah menulis hal ini dan dimuat dalam majalah Panji Masyarakat No. > > 760 halaman 38-41, yang terbit pada awal Juli 1993. Judul tulisan tersebut > > : "Benarkah Adam manusia Pertama (Kajian Asal Manusia berdasar Al-Quran > dan > Ilmu Pengetahuan)". Sayang tidak punya digitalnya, tapi kalau hard > copy-nya > masih ada. > > Wasalam, > Nana > > ----- Original Message - > From: > To: > Cc: > Sent: Wednesday, March 10, 2010 7:57 AM > Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian > Prasejarah > > > > Sebetulnya Mas dari dulu saya cari2 jawabannya, dari Buku2 Islam dan > > Injil, tapi belum dapat, Kapan Nabi Adam mulai hidup? > > > > Sesudah Nabi Adam, lalu kapan Nabi Nuh hidup? Waktu Nabi Nuh ini, Air > Laut > > naik sangat tinggi dan menggenangi Kontinen yang sudah lama terjemur. > > > > Sea Level dari Haq, pada umur Kapur, naik paling tinggi, para ahli > menduga > > ini pada waktu umur Nabi Nuh. Tapi rasanya manusia muncul lebih muda > dari > > umur Kapur. > > > > Lalu ada lagi Manusia purba? Kalau dia purba, apakah dia lebih tua dari > > Nabi Adam? atau apakah Nabi Adam pun termasuk....punten... purba juga? > > > > Salam, > > us > > > > > > > > > > > > > > > > anoms...@gmail.com > > 03/10/2010 07:08 AM > > Please respond to iagi-net > > > > > >To: iagi-net@iagi.or.id > >cc: > >Subject:Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan > > > Hunian Prasejarah > > > > > > Harusnya ada jawabannya pak, dengan menyelaraskan agama dan sains. Ini > yg > > harus hati2 > > > > Sent from Warnet deket rumah > > > > -Original Message- > > From: ukat.suka...@eniindonesia.co.id > > Date: Wed, 10 Mar 2010 06:59:22 > > To: > > Cc: > > Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian > > Prasejarah > > Mana yah yang lebih tua, manusia purba atau Nabi Adam? > > > > Salam, > > us > > > > > > > > > > > > > > Awang Satyana > > 03/10/2010 04:05 AM > > Please respond to iagi-net > > > > > >To: iagi-net@iagi.or.id > >cc: > >Subject:Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan > > Hunian Prasejarah > > > > > > Pak Oki, > > > > Terima kasih infonya; yang di Ayamaru jelas ada dan telah menjadi daerah > > penelitian paleoantropologist Juliette Pasveer yang publikasinya saya > > kutip (jurnal Modern Quaternary Research in SE Asia No. 17). Yang di > Onin > > seperti yang Pak Oki sebutkan adalah sesuai dugaan saya sebab > batugamping > > Kais sama-sama terangkat di wilayah itu sehingga wajar sekali menjadi > gua > > kars yang pernah dihuni manusia purba, apalagi lokasinya di pantai yang > > sering menjadi area pertama migrasi manusia. Dua wilayah lain yang mesti > > dicurigai adalah gamping Kais di Misool (yang membentuk "geantiklin" > > Misool-Onin) dan Lengguru Belt. Info dari Pak Oki akan saya teruskan ke > > teman-teman saya para paleoantropologist. > > > > salam, > > Awang > > > > --- Pada Sel, 9/3/10, oki musakti menulis: > > > > > > Dari: oki musakti > > Judul: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian > Prasejarah > > Kepada: iagi-net@iagi.or.id > > Tanggal: Selasa, 9 Maret, 2010, 11:01 PM > > > > > > Pak Awang, > > Waktu saya ikut naik rig di sumur Ubadari 2 (Jaman merumput di Arco > dulu), > > > > pernah diceletuki oleh John Salo yang jadi ops geo (atau oleh co-man > ya?) > > diajak untuk jalan-jalan ke pantai. > > Katanya dekat-dekat situ ada gua prehistoric cave yang ada jejak-jejak > > manusia purba. > > > > Kemungkinan lokasi yang yang beliau maksud adal di dataran karst Onin, > > disebelah selatan sumur dan bukannya di Ayamaru. > > > > Sayang, sampai ahir waktu saya di rig, tidak dapat kesempatan untuk > kabur > > ke gua
Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah
Pak Nana, Kalau boleh, saya minta copy nya Pak. Terimakasih sebelumnya atas kebaikan Pak Nana. Salam, us "Nana Djumhana" 03/10/2010 08:25 AM Please respond to iagi-net To: cc: Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah Pak Ukat, Saya pernah menulis hal ini dan dimuat dalam majalah Panji Masyarakat No. 760 halaman 38-41, yang terbit pada awal Juli 1993. Judul tulisan tersebut : "Benarkah Adam manusia Pertama (Kajian Asal Manusia berdasar Al-Quran dan Ilmu Pengetahuan)". Sayang tidak punya digitalnya, tapi kalau hard copy-nya masih ada. Wasalam, Nana - Original Message - From: To: Cc: Sent: Wednesday, March 10, 2010 7:57 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah > Sebetulnya Mas dari dulu saya cari2 jawabannya, dari Buku2 Islam dan > Injil, tapi belum dapat, Kapan Nabi Adam mulai hidup? > > Sesudah Nabi Adam, lalu kapan Nabi Nuh hidup? Waktu Nabi Nuh ini, Air Laut > naik sangat tinggi dan menggenangi Kontinen yang sudah lama terjemur. > > Sea Level dari Haq, pada umur Kapur, naik paling tinggi, para ahli menduga > ini pada waktu umur Nabi Nuh. Tapi rasanya manusia muncul lebih muda dari > umur Kapur. > > Lalu ada lagi Manusia purba? Kalau dia purba, apakah dia lebih tua dari > Nabi Adam? atau apakah Nabi Adam pun termasukpunten... purba juga? > > Salam, > us > > > > > > > > anoms...@gmail.com > 03/10/2010 07:08 AM > Please respond to iagi-net > > > To: iagi-net@iagi.or.id > cc: >Subject:Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan > Hunian Prasejarah > > > Harusnya ada jawabannya pak, dengan menyelaraskan agama dan sains. Ini yg > harus hati2 > > Sent from Warnet deket rumah > > -----Original Message- > From: ukat.suka...@eniindonesia.co.id > Date: Wed, 10 Mar 2010 06:59:22 > To: > Cc: > Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian > Prasejarah > Mana yah yang lebih tua, manusia purba atau Nabi Adam? > > Salam, > us > > > > > > > Awang Satyana > 03/10/2010 04:05 AM > Please respond to iagi-net > > >To: iagi-net@iagi.or.id >cc: >Subject:Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan > Hunian Prasejarah > > > Pak Oki, > > Terima kasih infonya; yang di Ayamaru jelas ada dan telah menjadi daerah > penelitian paleoantropologist Juliette Pasveer yang publikasinya saya > kutip (jurnal Modern Quaternary Research in SE Asia No. 17). Yang di Onin > seperti yang Pak Oki sebutkan adalah sesuai dugaan saya sebab batugamping > Kais sama-sama terangkat di wilayah itu sehingga wajar sekali menjadi gua > kars yang pernah dihuni manusia purba, apalagi lokasinya di pantai yang > sering menjadi area pertama migrasi manusia. Dua wilayah lain yang mesti > dicurigai adalah gamping Kais di Misool (yang membentuk "geantiklin" > Misool-Onin) dan Lengguru Belt. Info dari Pak Oki akan saya teruskan ke > teman-teman saya para paleoantropologist. > > salam, > Awang > > --- Pada Sel, 9/3/10, oki musakti menulis: > > > Dari: oki musakti > Judul: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah > Kepada: iagi-net@iagi.or.id > Tanggal: Selasa, 9 Maret, 2010, 11:01 PM > > > Pak Awang, > Waktu saya ikut naik rig di sumur Ubadari 2 (Jaman merumput di Arco dulu), > > pernah diceletuki oleh John Salo yang jadi ops geo (atau oleh co-man ya?) > diajak untuk jalan-jalan ke pantai. > Katanya dekat-dekat situ ada gua prehistoric cave yang ada jejak-jejak > manusia purba. > > Kemungkinan lokasi yang yang beliau maksud adal di dataran karst Onin, > disebelah selatan sumur dan bukannya di Ayamaru. > > Sayang, sampai ahir waktu saya di rig, tidak dapat kesempatan untuk kabur > ke gua tersebut. > > Salam > Oki > > > > --- On Tue, 9/3/10, Awang Satyana wrote: > > From: Awang Satyana > Subject: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah > To: "Eksplorasi BPMIGAS" , "Geo Unpad" > > , "IAGI" , "Forum HAGI" > > Received: Tuesday, 9 March, 2010, 3:41 PM > > Bekas-bekas hunian manusia prasejarah (purba) yang punya industri perkakas > > batu ditemukan di banyak tempat di Jawa, terutama di Pegunungan Sewu, > Pacitan. Begitu banyaknya artefak berupa perkakas batu pernah ditemukan di > > sini, sehingga menghasilkan istilah-istilah tertentu seperti kebudayaan > Pacitanian atau industri Kali Baksoko. Kali Baksoko adalah sebuah kali di > wilayah ini tempat ditemukannya banyak artefak. > > It
Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah
Mas Nana Bisa discan diemailken ke saya ? Untuk melengkapi BloGeologi suwun. RDP 2010/3/10 Nana Djumhana : > Pak Ukat, > > Saya pernah menulis hal ini dan dimuat dalam majalah Panji Masyarakat No. > 760 halaman 38-41, yang terbit pada awal Juli 1993. Judul tulisan tersebut : > "Benarkah Adam manusia Pertama (Kajian Asal Manusia berdasar Al-Quran dan > Ilmu Pengetahuan)". Sayang tidak punya digitalnya, tapi kalau hard copy-nya > masih ada. > > Wasalam, > Nana > > - Original Message - From: > To: > Cc: > Sent: Wednesday, March 10, 2010 7:57 AM > Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah > > >> Sebetulnya Mas dari dulu saya cari2 jawabannya, dari Buku2 Islam dan >> Injil, tapi belum dapat, Kapan Nabi Adam mulai hidup? >> >> Sesudah Nabi Adam, lalu kapan Nabi Nuh hidup? Waktu Nabi Nuh ini, Air Laut >> naik sangat tinggi dan menggenangi Kontinen yang sudah lama terjemur. >> >> Sea Level dari Haq, pada umur Kapur, naik paling tinggi, para ahli menduga >> ini pada waktu umur Nabi Nuh. Tapi rasanya manusia muncul lebih muda dari >> umur Kapur. >> >> Lalu ada lagi Manusia purba? Kalau dia purba, apakah dia lebih tua dari >> Nabi Adam? atau apakah Nabi Adam pun termasukpunten... purba juga? >> >> Salam, >> us >> >> >> >> >> >> >> >> anoms...@gmail.com >> 03/10/2010 07:08 AM >> Please respond to iagi-net >> >> >> To: iagi-net@iagi.or.id >> cc: >> Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan >> Hunian Prasejarah >> >> >> Harusnya ada jawabannya pak, dengan menyelaraskan agama dan sains. Ini yg >> harus hati2 >> >> Sent from Warnet deket rumah >> >> -Original Message- >> From: ukat.suka...@eniindonesia.co.id >> Date: Wed, 10 Mar 2010 06:59:22 >> To: >> Cc: >> Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian >> Prasejarah >> Mana yah yang lebih tua, manusia purba atau Nabi Adam? >> >> Salam, >> us >> >> >> >> >> >> >> Awang Satyana >> 03/10/2010 04:05 AM >> Please respond to iagi-net >> >> >> To: iagi-net@iagi.or.id >> cc: >> Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan >> Hunian Prasejarah >> >> >> Pak Oki, >> >> Terima kasih infonya; yang di Ayamaru jelas ada dan telah menjadi daerah >> penelitian paleoantropologist Juliette Pasveer yang publikasinya saya >> kutip (jurnal Modern Quaternary Research in SE Asia No. 17). Yang di Onin >> seperti yang Pak Oki sebutkan adalah sesuai dugaan saya sebab batugamping >> Kais sama-sama terangkat di wilayah itu sehingga wajar sekali menjadi gua >> kars yang pernah dihuni manusia purba, apalagi lokasinya di pantai yang >> sering menjadi area pertama migrasi manusia. Dua wilayah lain yang mesti >> dicurigai adalah gamping Kais di Misool (yang membentuk "geantiklin" >> Misool-Onin) dan Lengguru Belt. Info dari Pak Oki akan saya teruskan ke >> teman-teman saya para paleoantropologist. >> >> salam, >> Awang >> >> --- Pada Sel, 9/3/10, oki musakti menulis: >> >> >> Dari: oki musakti >> Judul: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah >> Kepada: iagi-net@iagi.or.id >> Tanggal: Selasa, 9 Maret, 2010, 11:01 PM >> >> >> Pak Awang, >> Waktu saya ikut naik rig di sumur Ubadari 2 (Jaman merumput di Arco dulu), >> >> pernah diceletuki oleh John Salo yang jadi ops geo (atau oleh co-man ya?) >> diajak untuk jalan-jalan ke pantai. >> Katanya dekat-dekat situ ada gua prehistoric cave yang ada jejak-jejak >> manusia purba. >> >> Kemungkinan lokasi yang yang beliau maksud adal di dataran karst Onin, >> disebelah selatan sumur dan bukannya di Ayamaru. >> >> Sayang, sampai ahir waktu saya di rig, tidak dapat kesempatan untuk kabur >> ke gua tersebut. >> >> Salam >> Oki >> >> >> >> --- On Tue, 9/3/10, Awang Satyana wrote: >> >> From: Awang Satyana >> Subject: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah >> To: "Eksplorasi BPMIGAS" , "Geo Unpad" >> >> , "IAGI" , "Forum HAGI" >> >> Received: Tuesday, 9 March, 2010, 3:41 PM >> >> Bekas-bekas hunian manusia prasejarah (purba) yang punya industri perkakas >> >> batu ditemukan di banyak tempat di Jawa, t
Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah
Pak Ukat, Saya pernah menulis hal ini dan dimuat dalam majalah Panji Masyarakat No. 760 halaman 38-41, yang terbit pada awal Juli 1993. Judul tulisan tersebut : "Benarkah Adam manusia Pertama (Kajian Asal Manusia berdasar Al-Quran dan Ilmu Pengetahuan)". Sayang tidak punya digitalnya, tapi kalau hard copy-nya masih ada. Wasalam, Nana - Original Message - From: To: Cc: Sent: Wednesday, March 10, 2010 7:57 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah Sebetulnya Mas dari dulu saya cari2 jawabannya, dari Buku2 Islam dan Injil, tapi belum dapat, Kapan Nabi Adam mulai hidup? Sesudah Nabi Adam, lalu kapan Nabi Nuh hidup? Waktu Nabi Nuh ini, Air Laut naik sangat tinggi dan menggenangi Kontinen yang sudah lama terjemur. Sea Level dari Haq, pada umur Kapur, naik paling tinggi, para ahli menduga ini pada waktu umur Nabi Nuh. Tapi rasanya manusia muncul lebih muda dari umur Kapur. Lalu ada lagi Manusia purba? Kalau dia purba, apakah dia lebih tua dari Nabi Adam? atau apakah Nabi Adam pun termasukpunten... purba juga? Salam, us anoms...@gmail.com 03/10/2010 07:08 AM Please respond to iagi-net To: iagi-net@iagi.or.id cc: Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah Harusnya ada jawabannya pak, dengan menyelaraskan agama dan sains. Ini yg harus hati2 Sent from Warnet deket rumah -Original Message- From: ukat.suka...@eniindonesia.co.id Date: Wed, 10 Mar 2010 06:59:22 To: Cc: Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah Mana yah yang lebih tua, manusia purba atau Nabi Adam? Salam, us Awang Satyana 03/10/2010 04:05 AM Please respond to iagi-net To: iagi-net@iagi.or.id cc: Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah Pak Oki, Terima kasih infonya; yang di Ayamaru jelas ada dan telah menjadi daerah penelitian paleoantropologist Juliette Pasveer yang publikasinya saya kutip (jurnal Modern Quaternary Research in SE Asia No. 17). Yang di Onin seperti yang Pak Oki sebutkan adalah sesuai dugaan saya sebab batugamping Kais sama-sama terangkat di wilayah itu sehingga wajar sekali menjadi gua kars yang pernah dihuni manusia purba, apalagi lokasinya di pantai yang sering menjadi area pertama migrasi manusia. Dua wilayah lain yang mesti dicurigai adalah gamping Kais di Misool (yang membentuk "geantiklin" Misool-Onin) dan Lengguru Belt. Info dari Pak Oki akan saya teruskan ke teman-teman saya para paleoantropologist. salam, Awang --- Pada Sel, 9/3/10, oki musakti menulis: Dari: oki musakti Judul: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah Kepada: iagi-net@iagi.or.id Tanggal: Selasa, 9 Maret, 2010, 11:01 PM Pak Awang, Waktu saya ikut naik rig di sumur Ubadari 2 (Jaman merumput di Arco dulu), pernah diceletuki oleh John Salo yang jadi ops geo (atau oleh co-man ya?) diajak untuk jalan-jalan ke pantai. Katanya dekat-dekat situ ada gua prehistoric cave yang ada jejak-jejak manusia purba. Kemungkinan lokasi yang yang beliau maksud adal di dataran karst Onin, disebelah selatan sumur dan bukannya di Ayamaru. Sayang, sampai ahir waktu saya di rig, tidak dapat kesempatan untuk kabur ke gua tersebut. Salam Oki --- On Tue, 9/3/10, Awang Satyana wrote: From: Awang Satyana Subject: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah To: "Eksplorasi BPMIGAS" , "Geo Unpad" , "IAGI" , "Forum HAGI" Received: Tuesday, 9 March, 2010, 3:41 PM Bekas-bekas hunian manusia prasejarah (purba) yang punya industri perkakas batu ditemukan di banyak tempat di Jawa, terutama di Pegunungan Sewu, Pacitan. Begitu banyaknya artefak berupa perkakas batu pernah ditemukan di sini, sehingga menghasilkan istilah-istilah tertentu seperti kebudayaan Pacitanian atau industri Kali Baksoko. Kali Baksoko adalah sebuah kali di wilayah ini tempat ditemukannya banyak artefak. Itu di Jawa, tempat paling banyak ditemukannya artefak perkakas batu. Kelihatannya saat bermigrasi dulu, para penghuni pertama negeri kita memilih Jawa sebagai pangkalan terakhirnya. Pemikiran ini disebabkan begitu banyaknya artefak ditemukan di Jawa, juga penemuan fosil-fosil tulang hominid atau manusia purba. Meskipun demikian, terdapat bukti bahwa beberapa generasi manusia purba ini kemudian dari Jawa bermigrasi ke timur ke Nusa Tenggara bahkan sampai Australia. Bagaimana dengan penemuan-penemuan arkeologi di pulau paling timur Indonesia : Papua, jarang sekali terdengar berita-berita tentang itu. Padahal, bila situs-situs hunian manusia purba banyak terdapat di topografi kars berupa gua-gua batugamping, seperti di Gua Pawon, Padalarang dan banyak sekali situs-situs arkeologi di gua-gua di Pegunungan Sewu, Pacitan; maka Papua dari segi tutupan batuan batugampingnya adalah kawasan yang paling luas di Indonesia (liha
Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah
2010/3/10 : > Sebetulnya Mas dari dulu saya cari2 jawabannya, dari Buku2 Islam dan > Injil, tapi belum dapat, Kapan Nabi Adam mulai hidup? Kalau mau tengok video National Geographic pernah membuat video : "Geneticist Searches for DNA of "Adam," the First Human" Saya pernah nonton di Saluran National Geographic, tapi cari Video DVDnya ga pernah ketemu. Konon dijual dalam bentuk DVD. Di akhir ceritanya ada wajah Adam hasil rekonstruksi DNA. Wajahnya sangat tipikal africans. Ini salah satu yang mendukung teori "out of Africa" RDP Geneticist Searches for DNA of "Adam," the First Human Hillary Mayell National Geographic News for National Geographic Channel June 24, 2005 On TV: Don't miss HREF="http://www.nationalgeographic.com/channel/explorer/";>Search for Adam, premiering on the National Geographic Channel (U.S.), Sunday, June 26, 8 p.m. ET/PT. For many of us, the word "genetics" conjures vague thoughts of disease, the human genome, and genetic engineering. Spencer Wells thought "genetics" and forged a unique career that combines his love for history with his passion for biology. A geneticist, adventurer, author, filmmaker, and historian—the man adds new dimension to the term multi-tasking—he is using the cutting-edge of technology to explore human history. He has traveled the world, collecting blood samples from people of far-flung cultures: Aborigines in Australia, the Chukchi tundra dwellers of Siberia, farmers in the hills of Afghanistan, and nomads in the deserts of Africa. By studying the DNA of modern humans, he seeks to learn who we are, where we traveled to populate the world, and how closely we are all related. "Each drop of blood is essentially a historical document," Wells said. "Our DNA tells the story of the journey of our species." New DNA studies suggest that all humans descended from a single African ancestor who lived some 60,000 years ago. To uncover the paths that lead from him to every living human, the National Geographic Society launched the Genographic Project, headed by Spencer Wells. The quest for "Adam" is the subject of a new television documentary that airs on the National Geographic Channel in the U.S. this Sunday. The project is a five-year endeavor undertaken as a partnership between IBM and National Geographic. It will combine population genetics and molecular biology to trace the migration of humans from the time we first left Africa, 50,000 to 60,000 years ago, to the places where we live today. Ten research centers around the world have received funding from the Waitt Family Foundation to collect and analyze blood samples from indigenous populations (such as aboriginal groups), many in remote areas. The Genographic Project hopes to collect more than a hundred thousand DNA samples to create the largest gene bank in the world. Members of the public are also being invited to participate. "Our DNA tells a fascinating story of the human journey: how we are all related and how our ancestors got to where we are today," Wells said. "This project will show us some of the routes early humans followed to populate the globe and paint a picture of the genetic tapestry that connects us all." Tracing Human History "As often happens in science," said Wells, "technology has opened up a field to new ways of answering old questions—often providing startling answers." One of the old questions that intrigued Wells was the question of human origins. Whether early humans evolved in Africa or elsewhere, when they began outward migration, and where they went, are issues that have been argued among archaeologists, anthropologists, and evolutionary biologists for decades. By analyzing genetic changes in the Y-chromosome of people in all regions of the world, Wells and colleagues concluded that all humans alive today are descended from a single African man. "We're all effectively cousins, separated by 2,000 generations," he said. In his book, The Journey of Man: A Genetic Odyssey, Wells describes the exodus from Africa that began around 60,000 years ago, and the path we took to populate the world. Following the southern coastline of Asia, the first early travelers crossed about 250 kilometers [155 miles] of sea, and colonized Australia by around 50,000 years ago. The Aborigines of Australia, Wells says, are the descendants of the first wave of migration out of Africa. A second wave left Africa around 45,000 years ago and settled in the Middle East, with smaller groups going off to India, northern China, and southern China. As the glaciers of the Ice Age began to retreat around 40,000 years ago and temperatures warmed up, humans moved into Central Asia and multiplied quickly. Small groups left Central Asia around 35,000 years ago for Europe. Around 20,000 years ago, another small group of Central Asians moved farther north, into Siberia and the Arctic Circle. He and his colleagues' paper, published in the September 2003 issue of the American Journal of Human Genetics, added evid
Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah
Sebetulnya Mas dari dulu saya cari2 jawabannya, dari Buku2 Islam dan Injil, tapi belum dapat, Kapan Nabi Adam mulai hidup? Sesudah Nabi Adam, lalu kapan Nabi Nuh hidup? Waktu Nabi Nuh ini, Air Laut naik sangat tinggi dan menggenangi Kontinen yang sudah lama terjemur. Sea Level dari Haq, pada umur Kapur, naik paling tinggi, para ahli menduga ini pada waktu umur Nabi Nuh. Tapi rasanya manusia muncul lebih muda dari umur Kapur. Lalu ada lagi Manusia purba? Kalau dia purba, apakah dia lebih tua dari Nabi Adam? atau apakah Nabi Adam pun termasukpunten... purba juga? Salam, us anoms...@gmail.com 03/10/2010 07:08 AM Please respond to iagi-net To: iagi-net@iagi.or.id cc: Subject:Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah Harusnya ada jawabannya pak, dengan menyelaraskan agama dan sains. Ini yg harus hati2 Sent from Warnet deket rumah -Original Message- From: ukat.suka...@eniindonesia.co.id Date: Wed, 10 Mar 2010 06:59:22 To: Cc: Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah Mana yah yang lebih tua, manusia purba atau Nabi Adam? Salam, us Awang Satyana 03/10/2010 04:05 AM Please respond to iagi-net To: iagi-net@iagi.or.id cc: Subject:Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah Pak Oki, Terima kasih infonya; yang di Ayamaru jelas ada dan telah menjadi daerah penelitian paleoantropologist Juliette Pasveer yang publikasinya saya kutip (jurnal Modern Quaternary Research in SE Asia No. 17). Yang di Onin seperti yang Pak Oki sebutkan adalah sesuai dugaan saya sebab batugamping Kais sama-sama terangkat di wilayah itu sehingga wajar sekali menjadi gua kars yang pernah dihuni manusia purba, apalagi lokasinya di pantai yang sering menjadi area pertama migrasi manusia. Dua wilayah lain yang mesti dicurigai adalah gamping Kais di Misool (yang membentuk "geantiklin" Misool-Onin) dan Lengguru Belt. Info dari Pak Oki akan saya teruskan ke teman-teman saya para paleoantropologist. salam, Awang --- Pada Sel, 9/3/10, oki musakti menulis: Dari: oki musakti Judul: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah Kepada: iagi-net@iagi.or.id Tanggal: Selasa, 9 Maret, 2010, 11:01 PM Pak Awang, Waktu saya ikut naik rig di sumur Ubadari 2 (Jaman merumput di Arco dulu), pernah diceletuki oleh John Salo yang jadi ops geo (atau oleh co-man ya?) diajak untuk jalan-jalan ke pantai. Katanya dekat-dekat situ ada gua prehistoric cave yang ada jejak-jejak manusia purba. Kemungkinan lokasi yang yang beliau maksud adal di dataran karst Onin, disebelah selatan sumur dan bukannya di Ayamaru. Sayang, sampai ahir waktu saya di rig, tidak dapat kesempatan untuk kabur ke gua tersebut. Salam Oki --- On Tue, 9/3/10, Awang Satyana wrote: From: Awang Satyana Subject: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah To: "Eksplorasi BPMIGAS" , "Geo Unpad" , "IAGI" , "Forum HAGI" Received: Tuesday, 9 March, 2010, 3:41 PM Bekas-bekas hunian manusia prasejarah (purba) yang punya industri perkakas batu ditemukan di banyak tempat di Jawa, terutama di Pegunungan Sewu, Pacitan. Begitu banyaknya artefak berupa perkakas batu pernah ditemukan di sini, sehingga menghasilkan istilah-istilah tertentu seperti kebudayaan Pacitanian atau industri Kali Baksoko. Kali Baksoko adalah sebuah kali di wilayah ini tempat ditemukannya banyak artefak. Itu di Jawa, tempat paling banyak ditemukannya artefak perkakas batu. Kelihatannya saat bermigrasi dulu, para penghuni pertama negeri kita memilih Jawa sebagai pangkalan terakhirnya. Pemikiran ini disebabkan begitu banyaknya artefak ditemukan di Jawa, juga penemuan fosil-fosil tulang hominid atau manusia purba. Meskipun demikian, terdapat bukti bahwa beberapa generasi manusia purba ini kemudian dari Jawa bermigrasi ke timur ke Nusa Tenggara bahkan sampai Australia. Bagaimana dengan penemuan-penemuan arkeologi di pulau paling timur Indonesia : Papua, jarang sekali terdengar berita-berita tentang itu. Padahal, bila situs-situs hunian manusia purba banyak terdapat di topografi kars berupa gua-gua batugamping, seperti di Gua Pawon, Padalarang dan banyak sekali situs-situs arkeologi di gua-gua di Pegunungan Sewu, Pacitan; maka Papua dari segi tutupan batuan batugampingnya adalah kawasan yang paling luas di Indonesia (lihat publikasi Sukamto, 2000 tentang geologi regional Indonesia). Mengapa jarang terdengar penemuan arkeologi di Papua ? Ada dua kemungkinan : (1) manusia purba memang sedikit sekali bermigrasi ke Papua dan (2) penelitian arkeologi jarang sekali dilakukan di Papua. Saya yakin alasan nomor dualah yang paling mungkin sebagai penyebabnya. Mengapa ? Di Papua Nugini (Papua New Guinea, PNG)) dilaporkan penemuan beberapa situs hunian manusia purba, terutama di kawasan pa
Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah
Saat ada seminar Atlantis di TMII yang diorganisasi PT Ufuk Publishing bulan lalu, ada seorang peserta yang menanyakan hal persis yang ditanyakan Pak Ukat. Prof. Truman Simanjuntak, ahli arkeologi senior, dan saya menjawab : seluruh hominid dan manusia purba lebih tua daripada Nabi Adam. Jawaban ini tentu didasarkan kepada pohon evolusi manusia; manusia yang kita kenal sekarang adalah puncak evolusi. Harap diperhatikan, evolusi dalam pengertian sekarang tak selalu melibatkan gradualisme tetapi saltation -loncatan-loncatan sejenak dalam kemajuan evolusi. Diskusi antara evolusi dan hubungannya dengan manusia sekarang yang menurut agama-agama samawi didahului oleh Nabi Adam selalu menimbulkan perdebatan pro dan kontra, di milis ini pun seringkali begitu. Sebuah buku baru karya ilmuwan2 Indonesia baru saja diterbitkan, saya baru memperolehnya dari seorang teman, "Sangiran Menjawab Dunia". Menjawab apa ? Menjawab perdebatan evolusi. Nanti akan saya ulas bila telah selesai membacanya. salam, Awang --- Pada Rab, 10/3/10, anoms...@gmail.com menulis: Dari: anoms...@gmail.com Judul: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah Kepada: iagi-net@iagi.or.id Tanggal: Rabu, 10 Maret, 2010, 7:08 AM Harusnya ada jawabannya pak, dengan menyelaraskan agama dan sains. Ini yg harus hati2 Sent from Warnet deket rumah -Original Message- From: ukat.suka...@eniindonesia.co.id Date: Wed, 10 Mar 2010 06:59:22 To: Cc: Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah Mana yah yang lebih tua, manusia purba atau Nabi Adam? Salam, us Awang Satyana 03/10/2010 04:05 AM Please respond to iagi-net To: iagi-...@iagi.or.id cc: Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah Pak Oki, Terima kasih infonya; yang di Ayamaru jelas ada dan telah menjadi daerah penelitian paleoantropologist Juliette Pasveer yang publikasinya saya kutip (jurnal Modern Quaternary Research in SE Asia No. 17). Yang di Onin seperti yang Pak Oki sebutkan adalah sesuai dugaan saya sebab batugamping Kais sama-sama terangkat di wilayah itu sehingga wajar sekali menjadi gua kars yang pernah dihuni manusia purba, apalagi lokasinya di pantai yang sering menjadi area pertama migrasi manusia. Dua wilayah lain yang mesti dicurigai adalah gamping Kais di Misool (yang membentuk "geantiklin" Misool-Onin) dan Lengguru Belt. Info dari Pak Oki akan saya teruskan ke teman-teman saya para paleoantropologist. salam, Awang --- Pada Sel, 9/3/10, oki musakti menulis: Dari: oki musakti Judul: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah Kepada: iagi-net@iagi.or.id Tanggal: Selasa, 9 Maret, 2010, 11:01 PM Pak Awang, Waktu saya ikut naik rig di sumur Ubadari 2 (Jaman merumput di Arco dulu), pernah diceletuki oleh John Salo yang jadi ops geo (atau oleh co-man ya?) diajak untuk jalan-jalan ke pantai. Katanya dekat-dekat situ ada gua prehistoric cave yang ada jejak-jejak manusia purba. Kemungkinan lokasi yang yang beliau maksud adal di dataran karst Onin, disebelah selatan sumur dan bukannya di Ayamaru. Sayang, sampai ahir waktu saya di rig, tidak dapat kesempatan untuk kabur ke gua tersebut. Salam Oki --- On Tue, 9/3/10, Awang Satyana wrote: From: Awang Satyana Subject: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah To: "Eksplorasi BPMIGAS" , "Geo Unpad" , "IAGI" , "Forum HAGI" Received: Tuesday, 9 March, 2010, 3:41 PM Bekas-bekas hunian manusia prasejarah (purba) yang punya industri perkakas batu ditemukan di banyak tempat di Jawa, terutama di Pegunungan Sewu, Pacitan. Begitu banyaknya artefak berupa perkakas batu pernah ditemukan di sini, sehingga menghasilkan istilah-istilah tertentu seperti kebudayaan Pacitanian atau industri Kali Baksoko. Kali Baksoko adalah sebuah kali di wilayah ini tempat ditemukannya banyak artefak. Itu di Jawa, tempat paling banyak ditemukannya artefak perkakas batu. Kelihatannya saat bermigrasi dulu, para penghuni pertama negeri kita memilih Jawa sebagai pangkalan terakhirnya. Pemikiran ini disebabkan begitu banyaknya artefak ditemukan di Jawa, juga penemuan fosil-fosil tulang hominid atau manusia purba. Meskipun demikian, terdapat bukti bahwa beberapa generasi manusia purba ini kemudian dari Jawa bermigrasi ke timur ke Nusa Tenggara bahkan sampai Australia. Bagaimana dengan penemuan-penemuan arkeologi di pulau paling timur Indonesia : Papua, jarang sekali terdengar berita-berita tentang itu. Padahal, bila situs-situs hunian manusia purba banyak terdapat di topografi kars berupa gua-gua batugamping, seperti di Gua Pawon, Padalarang dan banyak sekali situs-situs arkeologi di gua-gua di Pegunungan Sewu, Pacitan; maka Papua dari segi tutupan batuan batugampingnya adalah kawasan yang paling luas di Indonesia (lihat publikasi Sukamto, 2000 tentang geo
Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah
Pak Zaim, Terima kasih atas ceritanya; barangkali bila laporan penelitian geoarkeologi Pak Zaim dkk. tersebut tidak hanya tersimpan di Puslit Arkenas, tetapi dipublikasikan di jurnal-jurnal nasional dan internasional atau dipresentasikan dalam pertemuan-pertemuan ilmiah; hasil penelitian tersebut akan lebih diketahui orang-orang di luar para peneliti dan lembaga penelitiannya. Apalagi, penelitian arkeologi tahun 1979 seperti yang Pak Zaim dkk.lakukan itu termasuk yang awal di Papua. Penemuan-penemuan arkeologi di sekitarnya yang dipublikasikan para peneliti luar umumnya terjadi sesudah pertengahan tahun 1980-an dan 1990-an. Misalnya, penelitian dari Groube et al (1986, jurnal Nature no. 324,p. 453-455) yang sampai saat ini merupakan penelitian yang menemukan situs arkeologi tertua di Papua dan PNG (40.000 tyl), atau dari Gorecki et al. (1991 - jurnal Archaeology in Oceania No. 26,p. 119-122) yang melakukan penelitian di pantai utara Papua dekat perbatasan antara Papua dan PNG di Lachitu Rockshelter yang menemukan situs berumur 35.000 tyl. Tahun 1988 saya melakukan survei geologi Pegunungan Cycloops dan Danau Sentani bersama teman2 dari sebuah perusahaan mineral Australia, mengeksplorasi nikel. Menarik sekali bila ada hunian manusia purba di sekitar Cycloops dan Sentani sebab geologinya didominasi ofiolit, sesuatu yang jarang terjadi di wilayah lain yang biasanya tinggal di perguaan gamping. salam, Awang --- Pada Sel, 9/3/10, z...@gc.itb.ac.id menulis: Dari: z...@gc.itb.ac.id Judul: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah Kepada: iagi-net@iagi.or.id Cc: "Eksplorasi BPMIGAS" , "Geo Unpad" , "IAGI" , "Forum HAGI" Tanggal: Selasa, 9 Maret, 2010, 9:20 PM Pak Awang dan Rekan IAGI Yth., Sekitar Januari tahun 1979 saya menyertai Tim dari Pusat Penelitian Purbakala Nasional-Jakarta (sekarang PUSLIT ARKENAS) yaitu Ibu. Dra. Hindari Sofion dan Dra. DD Bintarti (kedua beliau sekarang telah pensiun) bersama seorang asisten mahasiswa melakukan penelitian Geoarekologi di Danau Sentani dan Sekitarnya, sampai ke daerah Nimboran, Kecamatan Genyem yang terletak di sebelah barat Danau Sentani (dikawal oleh 4 orang tentara bersenjata, lengkap) dan kaki Pegunungan Cyclop. Saya dan mahasiswa saat itu, meneliti aspek geologi di Danau Sentani (dan pulau2nya)dan sekitarnya, juga sepanjang kaki selatan Pegunungan Cyclop, yang berbatasan dengan Rendahan Sentani. Sedangkan dari Arkeologi aspek arkeologinya. Kami menemukan banyak sekali peninggalan arkeologis di pulau-pulau yang terdapat di Danau Sentani, begitu pula di daratan di sebelah barat Danau. Peninggalan arkeologi terutama adalah lukisan2 khas Papua,terbuat dari bahan kapur (chalk) yang banyak terdapat sekitar Genyem serta dari bahan oker, juga banyak terdapat di sekitar Danau Sentani. Gambar2/Lukisannya terutama berkaitan dengan kegiatan perburuan darat maupun air (gambar2 perahu, dayung dll) juga gambar2 mirip khas patung Asmat. Menurut para ahli arkeologi, diperkirakan seusia dengan Meso - Neolitikum, atau sekitar 5000 - 2500 tahun SM. Kami juga mengunjungi Nimboran, untuk melacak lokasi penemuan mandibula (rahang bawah)Kanguru, yang dijumpai dalam lapisan lempung. Dari hasil pemerian yang dilakukan oleh Hardjasasmita (dari ITB) menunjukkan fosil kanguru tersbut sama dengan yang terdapat di Australia, berumur Miosen Tengah.Fosil Kanguru tersebut merupakan satu2nya fosil kanguru di Indonesia (kini menjadi koleksi Lab. Paleontologi ITB).Hasil penelitian Geoarkeologi yang kami lakukan pada tahun 1979 tersebut ya hanya berupa laporan penelitian, tersimpan di PUSLIT ARKENAS.. Jadi benar kata Pak Awang, sebenarnya Papua sangat kaya dengan peninggalan arkeologi, hanya saja belum banyak di"jamah" oleh para ahli arkeologi, terutama Arkeologiwan Indonesia. Wassalam, Yahdi Zaim, KK Geologi, Prodi Teknik Geologi FITB - ITB > Bekas-bekas hunian manusia prasejarah (purba) yang punya industri perkakas > batu ditemukan di banyak tempat di Jawa, terutama di Pegunungan Sewu, > Pacitan. Begitu banyaknya artefak berupa perkakas batu pernah ditemukan di > sini, sehingga menghasilkan istilah-istilah tertentu seperti kebudayaan > Pacitanian atau industri Kali Baksoko. Kali Baksoko adalah sebuah kali di > wilayah ini tempat ditemukannya banyak artefak. > > Itu di Jawa, tempat paling banyak ditemukannya artefak perkakas batu. > Kelihatannya saat bermigrasi dulu, para penghuni pertama negeri kita > memilih Jawa sebagai pangkalan terakhirnya. Pemikiran ini disebabkan > begitu banyaknya artefak ditemukan di Jawa, juga penemuan fosil-fosil > tulang hominid atau manusia purba. Meskipun demikian, terdapat bukti bahwa > beberapa generasi manusia purba ini kemudian dari Jawa bermigrasi ke timur > ke Nusa Tenggara bahkan sampai Australia. > > Bagaimana dengan penemuan-penemuan arkeologi di pulau paling timur > Indonesia : Papua
Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah
Harusnya ada jawabannya pak, dengan menyelaraskan agama dan sains. Ini yg harus hati2 Sent from Warnet deket rumah -Original Message- From: ukat.suka...@eniindonesia.co.id Date: Wed, 10 Mar 2010 06:59:22 To: Cc: Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah Mana yah yang lebih tua, manusia purba atau Nabi Adam? Salam, us Awang Satyana 03/10/2010 04:05 AM Please respond to iagi-net To: iagi-net@iagi.or.id cc: Subject:Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah Pak Oki, Terima kasih infonya; yang di Ayamaru jelas ada dan telah menjadi daerah penelitian paleoantropologist Juliette Pasveer yang publikasinya saya kutip (jurnal Modern Quaternary Research in SE Asia No. 17). Yang di Onin seperti yang Pak Oki sebutkan adalah sesuai dugaan saya sebab batugamping Kais sama-sama terangkat di wilayah itu sehingga wajar sekali menjadi gua kars yang pernah dihuni manusia purba, apalagi lokasinya di pantai yang sering menjadi area pertama migrasi manusia. Dua wilayah lain yang mesti dicurigai adalah gamping Kais di Misool (yang membentuk "geantiklin" Misool-Onin) dan Lengguru Belt. Info dari Pak Oki akan saya teruskan ke teman-teman saya para paleoantropologist. salam, Awang --- Pada Sel, 9/3/10, oki musakti menulis: Dari: oki musakti Judul: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah Kepada: iagi-net@iagi.or.id Tanggal: Selasa, 9 Maret, 2010, 11:01 PM Pak Awang, Waktu saya ikut naik rig di sumur Ubadari 2 (Jaman merumput di Arco dulu), pernah diceletuki oleh John Salo yang jadi ops geo (atau oleh co-man ya?) diajak untuk jalan-jalan ke pantai. Katanya dekat-dekat situ ada gua prehistoric cave yang ada jejak-jejak manusia purba. Kemungkinan lokasi yang yang beliau maksud adal di dataran karst Onin, disebelah selatan sumur dan bukannya di Ayamaru. Sayang, sampai ahir waktu saya di rig, tidak dapat kesempatan untuk kabur ke gua tersebut. Salam Oki --- On Tue, 9/3/10, Awang Satyana wrote: From: Awang Satyana Subject: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah To: "Eksplorasi BPMIGAS" , "Geo Unpad" , "IAGI" , "Forum HAGI" Received: Tuesday, 9 March, 2010, 3:41 PM Bekas-bekas hunian manusia prasejarah (purba) yang punya industri perkakas batu ditemukan di banyak tempat di Jawa, terutama di Pegunungan Sewu, Pacitan. Begitu banyaknya artefak berupa perkakas batu pernah ditemukan di sini, sehingga menghasilkan istilah-istilah tertentu seperti kebudayaan Pacitanian atau industri Kali Baksoko. Kali Baksoko adalah sebuah kali di wilayah ini tempat ditemukannya banyak artefak. Itu di Jawa, tempat paling banyak ditemukannya artefak perkakas batu. Kelihatannya saat bermigrasi dulu, para penghuni pertama negeri kita memilih Jawa sebagai pangkalan terakhirnya. Pemikiran ini disebabkan begitu banyaknya artefak ditemukan di Jawa, juga penemuan fosil-fosil tulang hominid atau manusia purba. Meskipun demikian, terdapat bukti bahwa beberapa generasi manusia purba ini kemudian dari Jawa bermigrasi ke timur ke Nusa Tenggara bahkan sampai Australia. Bagaimana dengan penemuan-penemuan arkeologi di pulau paling timur Indonesia : Papua, jarang sekali terdengar berita-berita tentang itu. Padahal, bila situs-situs hunian manusia purba banyak terdapat di topografi kars berupa gua-gua batugamping, seperti di Gua Pawon, Padalarang dan banyak sekali situs-situs arkeologi di gua-gua di Pegunungan Sewu, Pacitan; maka Papua dari segi tutupan batuan batugampingnya adalah kawasan yang paling luas di Indonesia (lihat publikasi Sukamto, 2000 tentang geologi regional Indonesia). Mengapa jarang terdengar penemuan arkeologi di Papua ? Ada dua kemungkinan : (1) manusia purba memang sedikit sekali bermigrasi ke Papua dan (2) penelitian arkeologi jarang sekali dilakukan di Papua. Saya yakin alasan nomor dualah yang paling mungkin sebagai penyebabnya. Mengapa ? Di Papua Nugini (Papua New Guinea, PNG)) dilaporkan penemuan beberapa situs hunian manusia purba, terutama di kawasan pantai utaranya. Ini artinya bahwa Papua (Indonesia) mestinya pernah dilewati manusia purba ini dalam migrasinya dan bisa saja sebagian dari mereka pernah menetap di gua-gua Papua yang banyak terdapat. Penelitian-peneltian arkeologi untuk Papua, baik dilakukan oleh ahli-ahli nasional maupun dari mancanegara terbilang sangat sedikit bila dibandingkan penelitian-penelitian sejenis di area Indonesia Barat dan terutama Jawa. Misalnya, buku bagus, terbaru dan komprehensif tentang prasejarah Indonesia yang ditulis oleh ahli arkeologi terkenal Peter Bellwood (2000) ?diterjemahkan oleh PT Gramedia, hanya sedikit membahas prasejarah Papua; memang Belwood mengkhsuskan dirinya meneliti arkeologi Asia Tenggara dan terutama wilayah Indo-Malaya. Sebenarnya, aspek prasejarah Papua bisa sangat menarik seba
Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah
Mana yah yang lebih tua, manusia purba atau Nabi Adam? Salam, us Awang Satyana 03/10/2010 04:05 AM Please respond to iagi-net To: iagi-net@iagi.or.id cc: Subject:Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah Pak Oki, Terima kasih infonya; yang di Ayamaru jelas ada dan telah menjadi daerah penelitian paleoantropologist Juliette Pasveer yang publikasinya saya kutip (jurnal Modern Quaternary Research in SE Asia No. 17). Yang di Onin seperti yang Pak Oki sebutkan adalah sesuai dugaan saya sebab batugamping Kais sama-sama terangkat di wilayah itu sehingga wajar sekali menjadi gua kars yang pernah dihuni manusia purba, apalagi lokasinya di pantai yang sering menjadi area pertama migrasi manusia. Dua wilayah lain yang mesti dicurigai adalah gamping Kais di Misool (yang membentuk "geantiklin" Misool-Onin) dan Lengguru Belt. Info dari Pak Oki akan saya teruskan ke teman-teman saya para paleoantropologist. salam, Awang --- Pada Sel, 9/3/10, oki musakti menulis: Dari: oki musakti Judul: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah Kepada: iagi-net@iagi.or.id Tanggal: Selasa, 9 Maret, 2010, 11:01 PM Pak Awang, Waktu saya ikut naik rig di sumur Ubadari 2 (Jaman merumput di Arco dulu), pernah diceletuki oleh John Salo yang jadi ops geo (atau oleh co-man ya?) diajak untuk jalan-jalan ke pantai. Katanya dekat-dekat situ ada gua prehistoric cave yang ada jejak-jejak manusia purba. Kemungkinan lokasi yang yang beliau maksud adal di dataran karst Onin, disebelah selatan sumur dan bukannya di Ayamaru. Sayang, sampai ahir waktu saya di rig, tidak dapat kesempatan untuk kabur ke gua tersebut. Salam Oki --- On Tue, 9/3/10, Awang Satyana wrote: From: Awang Satyana Subject: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah To: "Eksplorasi BPMIGAS" , "Geo Unpad" , "IAGI" , "Forum HAGI" Received: Tuesday, 9 March, 2010, 3:41 PM Bekas-bekas hunian manusia prasejarah (purba) yang punya industri perkakas batu ditemukan di banyak tempat di Jawa, terutama di Pegunungan Sewu, Pacitan. Begitu banyaknya artefak berupa perkakas batu pernah ditemukan di sini, sehingga menghasilkan istilah-istilah tertentu seperti kebudayaan Pacitanian atau industri Kali Baksoko. Kali Baksoko adalah sebuah kali di wilayah ini tempat ditemukannya banyak artefak. Itu di Jawa, tempat paling banyak ditemukannya artefak perkakas batu. Kelihatannya saat bermigrasi dulu, para penghuni pertama negeri kita memilih Jawa sebagai pangkalan terakhirnya. Pemikiran ini disebabkan begitu banyaknya artefak ditemukan di Jawa, juga penemuan fosil-fosil tulang hominid atau manusia purba. Meskipun demikian, terdapat bukti bahwa beberapa generasi manusia purba ini kemudian dari Jawa bermigrasi ke timur ke Nusa Tenggara bahkan sampai Australia. Bagaimana dengan penemuan-penemuan arkeologi di pulau paling timur Indonesia : Papua, jarang sekali terdengar berita-berita tentang itu. Padahal, bila situs-situs hunian manusia purba banyak terdapat di topografi kars berupa gua-gua batugamping, seperti di Gua Pawon, Padalarang dan banyak sekali situs-situs arkeologi di gua-gua di Pegunungan Sewu, Pacitan; maka Papua dari segi tutupan batuan batugampingnya adalah kawasan yang paling luas di Indonesia (lihat publikasi Sukamto, 2000 tentang geologi regional Indonesia). Mengapa jarang terdengar penemuan arkeologi di Papua ? Ada dua kemungkinan : (1) manusia purba memang sedikit sekali bermigrasi ke Papua dan (2) penelitian arkeologi jarang sekali dilakukan di Papua. Saya yakin alasan nomor dualah yang paling mungkin sebagai penyebabnya. Mengapa ? Di Papua Nugini (Papua New Guinea, PNG)) dilaporkan penemuan beberapa situs hunian manusia purba, terutama di kawasan pantai utaranya. Ini artinya bahwa Papua (Indonesia) mestinya pernah dilewati manusia purba ini dalam migrasinya dan bisa saja sebagian dari mereka pernah menetap di gua-gua Papua yang banyak terdapat. Penelitian-peneltian arkeologi untuk Papua, baik dilakukan oleh ahli-ahli nasional maupun dari mancanegara terbilang sangat sedikit bila dibandingkan penelitian-penelitian sejenis di area Indonesia Barat dan terutama Jawa. Misalnya, buku bagus, terbaru dan komprehensif tentang prasejarah Indonesia yang ditulis oleh ahli arkeologi terkenal Peter Bellwood (2000) ?diterjemahkan oleh PT Gramedia, hanya sedikit membahas prasejarah Papua; memang Belwood mengkhsuskan dirinya meneliti arkeologi Asia Tenggara dan terutama wilayah Indo-Malaya. Sebenarnya, aspek prasejarah Papua bisa sangat menarik sebab beberapa situs arkeologi telah ditemukan sampai ketinggian 4000 meter, yaitu di gua-gua gamping yang terdapat di Pegunungan Tengah Papua (Central Ranges of Papua) seperti dilaporkan oleh Hope dan Hope (1976 ? Man on Mt. Jaya, AA Balkema-Rotterdam). Tahun 1971-1973, Ekspedisi Australia-Indonesia unt
Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah
Pak Oki, Terima kasih infonya; yang di Ayamaru jelas ada dan telah menjadi daerah penelitian paleoantropologist Juliette Pasveer yang publikasinya saya kutip (jurnal Modern Quaternary Research in SE Asia No. 17). Yang di Onin seperti yang Pak Oki sebutkan adalah sesuai dugaan saya sebab batugamping Kais sama-sama terangkat di wilayah itu sehingga wajar sekali menjadi gua kars yang pernah dihuni manusia purba, apalagi lokasinya di pantai yang sering menjadi area pertama migrasi manusia. Dua wilayah lain yang mesti dicurigai adalah gamping Kais di Misool (yang membentuk "geantiklin" Misool-Onin) dan Lengguru Belt. Info dari Pak Oki akan saya teruskan ke teman-teman saya para paleoantropologist. salam, Awang --- Pada Sel, 9/3/10, oki musakti menulis: Dari: oki musakti Judul: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah Kepada: iagi-net@iagi.or.id Tanggal: Selasa, 9 Maret, 2010, 11:01 PM Pak Awang, Waktu saya ikut naik rig di sumur Ubadari 2 (Jaman merumput di Arco dulu), pernah diceletuki oleh John Salo yang jadi ops geo (atau oleh co-man ya?) diajak untuk jalan-jalan ke pantai. Katanya dekat-dekat situ ada gua prehistoric cave yang ada jejak-jejak manusia purba. Kemungkinan lokasi yang yang beliau maksud adal di dataran karst Onin, disebelah selatan sumur dan bukannya di Ayamaru. Sayang, sampai ahir waktu saya di rig, tidak dapat kesempatan untuk kabur ke gua tersebut. Salam Oki --- On Tue, 9/3/10, Awang Satyana wrote: From: Awang Satyana Subject: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah To: "Eksplorasi BPMIGAS" , "Geo Unpad" , "IAGI" , "Forum HAGI" Received: Tuesday, 9 March, 2010, 3:41 PM Bekas-bekas hunian manusia prasejarah (purba) yang punya industri perkakas batu ditemukan di banyak tempat di Jawa, terutama di Pegunungan Sewu, Pacitan. Begitu banyaknya artefak berupa perkakas batu pernah ditemukan di sini, sehingga menghasilkan istilah-istilah tertentu seperti kebudayaan Pacitanian atau industri Kali Baksoko. Kali Baksoko adalah sebuah kali di wilayah ini tempat ditemukannya banyak artefak. Itu di Jawa, tempat paling banyak ditemukannya artefak perkakas batu. Kelihatannya saat bermigrasi dulu, para penghuni pertama negeri kita memilih Jawa sebagai pangkalan terakhirnya. Pemikiran ini disebabkan begitu banyaknya artefak ditemukan di Jawa, juga penemuan fosil-fosil tulang hominid atau manusia purba. Meskipun demikian, terdapat bukti bahwa beberapa generasi manusia purba ini kemudian dari Jawa bermigrasi ke timur ke Nusa Tenggara bahkan sampai Australia. Bagaimana dengan penemuan-penemuan arkeologi di pulau paling timur Indonesia : Papua, jarang sekali terdengar berita-berita tentang itu. Padahal, bila situs-situs hunian manusia purba banyak terdapat di topografi kars berupa gua-gua batugamping, seperti di Gua Pawon, Padalarang dan banyak sekali situs-situs arkeologi di gua-gua di Pegunungan Sewu, Pacitan; maka Papua dari segi tutupan batuan batugampingnya adalah kawasan yang paling luas di Indonesia (lihat publikasi Sukamto, 2000 tentang geologi regional Indonesia). Mengapa jarang terdengar penemuan arkeologi di Papua ? Ada dua kemungkinan : (1) manusia purba memang sedikit sekali bermigrasi ke Papua dan (2) penelitian arkeologi jarang sekali dilakukan di Papua. Saya yakin alasan nomor dualah yang paling mungkin sebagai penyebabnya. Mengapa ? Di Papua Nugini (Papua New Guinea, PNG)) dilaporkan penemuan beberapa situs hunian manusia purba, terutama di kawasan pantai utaranya. Ini artinya bahwa Papua (Indonesia) mestinya pernah dilewati manusia purba ini dalam migrasinya dan bisa saja sebagian dari mereka pernah menetap di gua-gua Papua yang banyak terdapat. Penelitian-peneltian arkeologi untuk Papua, baik dilakukan oleh ahli-ahli nasional maupun dari mancanegara terbilang sangat sedikit bila dibandingkan penelitian-penelitian sejenis di area Indonesia Barat dan terutama Jawa. Misalnya, buku bagus, terbaru dan komprehensif tentang prasejarah Indonesia yang ditulis oleh ahli arkeologi terkenal Peter Bellwood (2000) –diterjemahkan oleh PT Gramedia, hanya sedikit membahas prasejarah Papua; memang Belwood mengkhsuskan dirinya meneliti arkeologi Asia Tenggara dan terutama wilayah Indo-Malaya. Sebenarnya, aspek prasejarah Papua bisa sangat menarik sebab beberapa situs arkeologi telah ditemukan sampai ketinggian 4000 meter, yaitu di gua-gua gamping yang terdapat di Pegunungan Tengah Papua (Central Ranges of Papua) seperti dilaporkan oleh Hope dan Hope (1976 – Man on Mt. Jaya, AA Balkema-Rotterdam). Tahun 1971-1973, Ekspedisi Australia-Indonesia untuk Gletsyer Carstenz di ketinggian 4000 meter pada tempat bernama Mapala Rockshelter menemukan tulang-tulang, artefak batu, abu dan cangkang-cangkang kerang. Saat ditera, artefak tersebut menghasilkan umur 5440 tahun yang lalu (tyl). Hope dan Hope (1976) berdasarkan analisis pali
Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah
Pak Awang, Waktu saya ikut naik rig di sumur Ubadari 2 (Jaman merumput di Arco dulu), pernah diceletuki oleh John Salo yang jadi ops geo (atau oleh co-man ya?) diajak untuk jalan-jalan ke pantai. Katanya dekat-dekat situ ada gua prehistoric cave yang ada jejak-jejak manusia purba. Kemungkinan lokasi yang yang beliau maksud adal di dataran karst Onin, disebelah selatan sumur dan bukannya di Ayamaru. Sayang, sampai ahir waktu saya di rig, tidak dapat kesempatan untuk kabur ke gua tersebut. Salam Oki --- On Tue, 9/3/10, Awang Satyana wrote: From: Awang Satyana Subject: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah To: "Eksplorasi BPMIGAS" , "Geo Unpad" , "IAGI" , "Forum HAGI" Received: Tuesday, 9 March, 2010, 3:41 PM Bekas-bekas hunian manusia prasejarah (purba) yang punya industri perkakas batu ditemukan di banyak tempat di Jawa, terutama di Pegunungan Sewu, Pacitan. Begitu banyaknya artefak berupa perkakas batu pernah ditemukan di sini, sehingga menghasilkan istilah-istilah tertentu seperti kebudayaan Pacitanian atau industri Kali Baksoko. Kali Baksoko adalah sebuah kali di wilayah ini tempat ditemukannya banyak artefak. Itu di Jawa, tempat paling banyak ditemukannya artefak perkakas batu. Kelihatannya saat bermigrasi dulu, para penghuni pertama negeri kita memilih Jawa sebagai pangkalan terakhirnya. Pemikiran ini disebabkan begitu banyaknya artefak ditemukan di Jawa, juga penemuan fosil-fosil tulang hominid atau manusia purba. Meskipun demikian, terdapat bukti bahwa beberapa generasi manusia purba ini kemudian dari Jawa bermigrasi ke timur ke Nusa Tenggara bahkan sampai Australia. Bagaimana dengan penemuan-penemuan arkeologi di pulau paling timur Indonesia : Papua, jarang sekali terdengar berita-berita tentang itu. Padahal, bila situs-situs hunian manusia purba banyak terdapat di topografi kars berupa gua-gua batugamping, seperti di Gua Pawon, Padalarang dan banyak sekali situs-situs arkeologi di gua-gua di Pegunungan Sewu, Pacitan; maka Papua dari segi tutupan batuan batugampingnya adalah kawasan yang paling luas di Indonesia (lihat publikasi Sukamto, 2000 tentang geologi regional Indonesia). Mengapa jarang terdengar penemuan arkeologi di Papua ? Ada dua kemungkinan : (1) manusia purba memang sedikit sekali bermigrasi ke Papua dan (2) penelitian arkeologi jarang sekali dilakukan di Papua. Saya yakin alasan nomor dualah yang paling mungkin sebagai penyebabnya. Mengapa ? Di Papua Nugini (Papua New Guinea, PNG)) dilaporkan penemuan beberapa situs hunian manusia purba, terutama di kawasan pantai utaranya. Ini artinya bahwa Papua (Indonesia) mestinya pernah dilewati manusia purba ini dalam migrasinya dan bisa saja sebagian dari mereka pernah menetap di gua-gua Papua yang banyak terdapat. Penelitian-peneltian arkeologi untuk Papua, baik dilakukan oleh ahli-ahli nasional maupun dari mancanegara terbilang sangat sedikit bila dibandingkan penelitian-penelitian sejenis di area Indonesia Barat dan terutama Jawa. Misalnya, buku bagus, terbaru dan komprehensif tentang prasejarah Indonesia yang ditulis oleh ahli arkeologi terkenal Peter Bellwood (2000) –diterjemahkan oleh PT Gramedia, hanya sedikit membahas prasejarah Papua; memang Belwood mengkhsuskan dirinya meneliti arkeologi Asia Tenggara dan terutama wilayah Indo-Malaya. Sebenarnya, aspek prasejarah Papua bisa sangat menarik sebab beberapa situs arkeologi telah ditemukan sampai ketinggian 4000 meter, yaitu di gua-gua gamping yang terdapat di Pegunungan Tengah Papua (Central Ranges of Papua) seperti dilaporkan oleh Hope dan Hope (1976 – Man on Mt. Jaya, AA Balkema-Rotterdam). Tahun 1971-1973, Ekspedisi Australia-Indonesia untuk Gletsyer Carstenz di ketinggian 4000 meter pada tempat bernama Mapala Rockshelter menemukan tulang-tulang, artefak batu, abu dan cangkang-cangkang kerang. Saat ditera, artefak tersebut menghasilkan umur 5440 tahun yang lalu (tyl). Hope dan Hope (1976) berdasarkan analisis palinologi di Ijomba Bog, masih di kawasan Pegunungan Tengah, juga menyimpulkan bahwa pada 10.500 tyl, ada manusia purba di kawasan ini yang membuka hutan dengan membakarnya. Pembukaan hutan yang lebih tua dengan cara membakarnya juga ditemukan di Lembah Baliem yang sisa-sisanya menunjukkan umur 32.000 tyl (Haberle et al., 1991 – Biomass burning in Indonesia and PNG –fossil record, jurnal Palaeogeography, Palaeoclimatology, Palaeoecology 171). Situs arkeologi tertua di pulau Papua (termasuk PNG) masih dipegang oleh sebuah gua di pantai utara PNG di Semenanjung Huon dengan artefak-artefak yang ditemukannya berumur 40.000 tyl (Groube et al. 1986 -40,000 year human occupation site-PNG, Nature 324). Sekarang kita lihat kawasan Papua paling barat yang sering disebut sebagai Kepala Burung. Penelitian terbaru dari ahli arkeologi Juliette Pasveer (2004 –The Djief hunters : 26,000 years of rainforest exploitation on the Bird’s Head of Papua, Modern Quaternary Research in SE Asia
Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah
Pak Awang dan Rekan IAGI Yth., Sekitar Januari tahun 1979 saya menyertai Tim dari Pusat Penelitian Purbakala Nasional-Jakarta (sekarang PUSLIT ARKENAS) yaitu Ibu. Dra. Hindari Sofion dan Dra. DD Bintarti (kedua beliau sekarang telah pensiun) bersama seorang asisten mahasiswa melakukan penelitian Geoarekologi di Danau Sentani dan Sekitarnya, sampai ke daerah Nimboran, Kecamatan Genyem yang terletak di sebelah barat Danau Sentani (dikawal oleh 4 orang tentara bersenjata, lengkap) dan kaki Pegunungan Cyclop. Saya dan mahasiswa saat itu, meneliti aspek geologi di Danau Sentani (dan pulau2nya)dan sekitarnya, juga sepanjang kaki selatan Pegunungan Cyclop, yang berbatasan dengan Rendahan Sentani. Sedangkan dari Arkeologi aspek arkeologinya. Kami menemukan banyak sekali peninggalan arkeologis di pulau-pulau yang terdapat di Danau Sentani, begitu pula di daratan di sebelah barat Danau. Peninggalan arkeologi terutama adalah lukisan2 khas Papua,terbuat dari bahan kapur (chalk) yang banyak terdapat sekitar Genyem serta dari bahan oker, juga banyak terdapat di sekitar Danau Sentani. Gambar2/Lukisannya terutama berkaitan dengan kegiatan perburuan darat maupun air (gambar2 perahu, dayung dll) juga gambar2 mirip khas patung Asmat. Menurut para ahli arkeologi, diperkirakan seusia dengan Meso - Neolitikum, atau sekitar 5000 - 2500 tahun SM. Kami juga mengunjungi Nimboran, untuk melacak lokasi penemuan mandibula (rahang bawah)Kanguru, yang dijumpai dalam lapisan lempung. Dari hasil pemerian yang dilakukan oleh Hardjasasmita (dari ITB) menunjukkan fosil kanguru tersbut sama dengan yang terdapat di Australia, berumur Miosen Tengah.Fosil Kanguru tersebut merupakan satu2nya fosil kanguru di Indonesia (kini menjadi koleksi Lab. Paleontologi ITB).Hasil penelitian Geoarkeologi yang kami lakukan pada tahun 1979 tersebut ya hanya berupa laporan penelitian, tersimpan di PUSLIT ARKENAS.. Jadi benar kata Pak Awang, sebenarnya Papua sangat kaya dengan peninggalan arkeologi, hanya saja belum banyak di"jamah" oleh para ahli arkeologi, terutama Arkeologiwan Indonesia. Wassalam, Yahdi Zaim, KK Geologi, Prodi Teknik Geologi FITB - ITB > Bekas-bekas hunian manusia prasejarah (purba) yang punya industri perkakas > batu ditemukan di banyak tempat di Jawa, terutama di Pegunungan Sewu, > Pacitan. Begitu banyaknya artefak berupa perkakas batu pernah ditemukan di > sini, sehingga menghasilkan istilah-istilah tertentu seperti kebudayaan > Pacitanian atau industri Kali Baksoko. Kali Baksoko adalah sebuah kali di > wilayah ini tempat ditemukannya banyak artefak. > Â > Itu di Jawa, tempat paling banyak ditemukannya artefak perkakas batu. > Kelihatannya saat bermigrasi dulu, para penghuni pertama negeri kita > memilih Jawa sebagai pangkalan terakhirnya. Pemikiran ini disebabkan > begitu banyaknya artefak ditemukan di Jawa, juga penemuan fosil-fosil > tulang hominid atau manusia purba. Meskipun demikian, terdapat bukti bahwa > beberapa generasi manusia purba ini kemudian dari Jawa bermigrasi ke timur > ke Nusa Tenggara bahkan sampai Australia. > Â > Bagaimana dengan penemuan-penemuan arkeologi di pulau paling timur > Indonesia : Papua, jarang sekali terdengar berita-berita tentang itu. > Padahal, bila situs-situs hunian manusia purba banyak terdapat di > topografi kars berupa gua-gua batugamping, seperti di Gua Pawon, > Padalarang dan banyak sekali situs-situs arkeologi di gua-gua di > Pegunungan Sewu, Pacitan; maka Papua dari segi tutupan batuan > batugampingnya adalah kawasan yang paling luas di Indonesia (lihat > publikasi Sukamto, 2000 tentang geologi regional Indonesia). > Â > Mengapa jarang terdengar penemuan arkeologi di Papua ? Ada dua kemungkinan > : (1) manusia purba memang sedikit sekali bermigrasi ke Papua dan (2) > penelitian arkeologi jarang sekali dilakukan di Papua. Saya yakin alasan > nomor dualah yang paling mungkin sebagai penyebabnya. Mengapa ? Di Papua > Nugini (Papua New Guinea, PNG)) dilaporkan penemuan beberapa situs hunian > manusia purba, terutama di kawasan pantai utaranya. Ini artinya bahwa > Papua (Indonesia) mestinya pernah dilewati manusia purba ini dalam > migrasinya dan bisa saja sebagian dari mereka pernah menetap di gua-gua > Papua yang banyak terdapat. > Â > Penelitian-peneltian arkeologi untuk Papua, baik dilakukan oleh ahli-ahli > nasional maupun dari mancanegara terbilang sangat sedikit bila > dibandingkan penelitian-penelitian sejenis di area Indonesia Barat dan > terutama Jawa. Misalnya, buku bagus, terbaru dan komprehensif tentang > prasejarah Indonesia yang ditulis oleh ahli arkeologi terkenal Peter > Bellwood (2000) âditerjemahkan oleh PT Gramedia, hanya sedikit membahas > prasejarah Papua; memang Belwood mengkhsuskan dirinya meneliti arkeologi > Asia Tenggara dan terutama wilayah Indo-Malaya. > Â > Sebenarnya, aspek prasejarah Papua bisa sangat menarik sebab beberapa > situs arkeologi telah ditemukan sampai ketinggian 4000 meter, yaitu di > gua-gua gamping yang terdapat di Pegunungan Tengah Papu