Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah

2010-03-12 Terurut Topik Franciscus B Sinartio
Terima kasih penjelasannya Pak Awang,
Fossil yang di Angola yang bisa  dikenal sebagai artefak seperti kapak(?) atau 
pisau itu adanya di friable sandstone sedangkan yang ada di sandstone yang 
sudah padat hanya bisa diinterpretasi sebagai artefak karena bentuk 
permukaannya yang sama dst  dst.  Lebih banyak lagi ketemu di bawah bukit 
friable-sandstone dekat pantai. malah sering diinjak2 mobil di parkiran pantai 
umum.  kalau tdk salah material umumnya dari cherts. besarnya hanya sekitar 5-8 
cm panjangnya dan lebarnya sekitar 1.5 cm sampai 2 cm.  dnm umumnya yang dua 
sisi. jarang yang satu sisi.

Kalau senang berburu fossil, Angola salah satu tempatnya.   lucunya lebih 
banyak fossil yang terpreserve di sandstone  atau claystone.  bukan di shale 
nya.  tetapi ada juga yang dishale.
ada teman yang dapat fossil dinosaurus,  saya tidak tahu apa namanya, tetapi 
dia mendapatkan moncong nya, iga dan ekornya.  dan berdasarkan interpretasi 
geologist tsb itu sejenis dinosaurus yang hidup di air.  dia sempat beritahu 
namanya tetapi saya tidak ingat.
ini di confirm sama paleontologist senior nya ENI (sdh jadi GM nya ENI Angola 
waktu di Angola tahun lalu).  Selama disini beberapa tahun beliau suka hunting 
fossil.
sayang beliau sudah ditarik balik ke Milano.  ada lagi satu pegawai ENI yang 
baru datang juga PhD di paleontology, tetapi sekarang di management level juga, 
jadi dia harus bagi waktu weekendnya antara hobby dan tugas lobbying dengan 
pejabat2 disini.
Sonagas punya 4 blocks yang partneran sama ENI  jadi saya sering bertemu mereka.

Kalau ada yang mau hunting pre-tertiary fossil bisa ke Angola, nanti kita atur 
sama2.  cuma pengetahuan paleontology saya sangat minim.  paling tidak saya 
akan compile reports/unpublished findings dulu sebelum kita mulai.  Juga bisa 
mencari tahu kira2 formasi/umur dari outcropnya.  Hunting disini maksudnya kita 
lihat, buat foto2nya lalu bikin semacam report ke Geological society disini.  
kalau fossil2 yang sudah vulnerable akan rusak kalau dibiarkan di alam, bisa 
juga diambil lalu dilaporkan ke Geological society disini.  Koleksi2 teman2 
paleontologist dari ENI sekarang lebih banyak berupa digital image  sedangkan 
fossil nya diserahkan ke museum/universitas yang bisa mempreserve dan 
menggunakan untuk riset/pengajaran, atau dibiarkan tetap  di alam. 

Daripada hanya sibuk berkutat kutit dengan data dari waktu yang beberapa detik 
saja,  mungkin ada baiknya juga having fun melihat data yang umurnya jutaan 
tahun.  ha... ha. ha...

jadi ingat Mbak Etty Nuay dan Mas Rennier yang mengusulkan setengah memaksa 
saya belajar biostratigraphy waktu di Vico dulu.  thank you boss  yah masih 
adalah sisa2nya sedikit
sekarang mau coba2 lebih jauh lagi he... he. he...

salam,
frank









From: Awang Satyana 
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: Geo Unpad ; Eksplorasi BPMIGAS 
; Forum HAGI 
Sent: Sat, March 13, 2010 6:19:28 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah

Pak Franc,
 
Pertanyaan Pak Franc sebenarnya lebih bernuansa geologi daripada arkeologi, 
wajar ditanyakan oleh seorang geologist/geophysicist seperti Pak Franc.Dalam 
geologi kita juga mempunyai insitu fossil dan reworked fossil. Insitu fossil, 
menurut ilmu stratigrafi dan paleontologi, akan sezaman dengan umur batuan yang 
meliputinya; maka umur batuan atau strata tersebut setua umur fosil yang 
dikandungnya. Tetapi, kita juga sering menemukan reworked fossil (morfologi 
fosil kebanyakan tak utuh lagi) yang ditemukan di suatu strata. Menurut ilmu 
stratigrafi dan paleontologi, maka umur reworked fossil lebih tua daripada umur 
srata yang meliputinya. 
 
Kasus insitu dan reworked fossil ini dalam beberapa kasus pernah mengelirukan 
umur suatu formasi; contohnya antara lain dalam kasus umur Formasi Pemali di 
perbatasan antara Jawa Barat dan Jawa Timur. Lama kita menganggap formasi ini 
sebagai formasi tua Miosen Awal-Miosen Tengah (menurut publikasi klasik Hetzel, 
1935 dan ter Haar, 1935). Penelitian lebih baru oleh Lunt et al.(2008) di 
lokasi tipe Formasi Pemali menemukan bahwa semua fosil yang dikandungnya 
berasal dari zonasi N16-N18 atau Mio-Pliosen. Maka Formasi Pemali berdasarkan 
lokasi tipenya itu adalah Mio-Pliosen bukan Miosen Awal-Miosen Tengah. Tetapi 
penelitian kami selanjutnya setelah Lunt (2008), menemukan bahwa Hetzel (1935) 
dan teer Haar (1935) tidak salah soal umur tua itu; yang kurang cocok adalah 
penamaan Formasi Pemali yang mereka gunakan (tentang hal ini untuk selanjutnya 
lihat publikasi kami di Proceedings IPA 2009 (Armanita et al., 2009).
 
Dalam arkeologi, gua-gua batu yang menjadi hunian manusia purba jelas umurnya 
lebih tua; gua-gua batu di Ayamaru Plato umurnya adalah umur Formasi Kais yaitu 
Miosen Tengah-Miosen Akhir, pembentukan guanya sendiri jelas sesudahnya, yang 
diperkirakan pada Mio-Pliosen sekitar 5 juta tyl. Tetapi manusia purba menghuni 
gua ini pada 26.000 tahun yang lalu berdasarkan penemuan

Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah

2010-03-12 Terurut Topik Awang Satyana
Pak Franc,
 
Pertanyaan Pak Franc sebenarnya lebih bernuansa geologi daripada arkeologi, 
wajar ditanyakan oleh seorang geologist/geophysicist seperti Pak Franc.Dalam 
geologi kita juga mempunyai insitu fossil dan reworked fossil. Insitu fossil, 
menurut ilmu stratigrafi dan paleontologi, akan sezaman dengan umur batuan yang 
meliputinya; maka umur batuan atau strata tersebut setua umur fosil yang 
dikandungnya. Tetapi, kita juga sering menemukan reworked fossil (morfologi 
fosil kebanyakan tak utuh lagi) yang ditemukan di suatu strata. Menurut ilmu 
stratigrafi dan paleontologi, maka umur reworked fossil lebih tua daripada umur 
srata yang meliputinya. 
 
Kasus insitu dan reworked fossil ini dalam beberapa kasus pernah mengelirukan 
umur suatu formasi; contohnya antara lain dalam kasus umur Formasi Pemali di 
perbatasan antara Jawa Barat dan Jawa Timur. Lama kita menganggap formasi ini 
sebagai formasi tua Miosen Awal-Miosen Tengah (menurut publikasi klasik Hetzel, 
1935 dan ter Haar, 1935). Penelitian lebih baru oleh Lunt et al.(2008) di 
lokasi tipe Formasi Pemali menemukan bahwa semua fosil yang dikandungnya 
berasal dari zonasi N16-N18 atau Mio-Pliosen. Maka Formasi Pemali berdasarkan 
lokasi tipenya itu adalah Mio-Pliosen bukan Miosen Awal-Miosen Tengah. Tetapi 
penelitian kami selanjutnya setelah Lunt (2008), menemukan bahwa Hetzel (1935) 
dan teer Haar (1935) tidak salah soal umur tua itu; yang kurang cocok adalah 
penamaan Formasi Pemali yang mereka gunakan (tentang hal ini untuk selanjutnya 
lihat publikasi kami di Proceedings IPA 2009 (Armanita et al., 2009).
 
Dalam arkeologi, gua-gua batu yang menjadi hunian manusia purba jelas umurnya 
lebih tua; gua-gua batu di Ayamaru Plato umurnya adalah umur Formasi Kais yaitu 
Miosen Tengah-Miosen Akhir, pembentukan guanya sendiri jelas sesudahnya, yang 
diperkirakan pada Mio-Pliosen sekitar 5 juta tyl. Tetapi manusia purba menghuni 
gua ini pada 26.000 tahun yang lalu berdasarkan penemuan artefak berupa 
barang-barang yang pernah digunakan manusia ini yang tersimpan di dalam 
endapan-endapan Resen yang terdapat di dalam gua tersebut (harap diperhatikan 
bahwa artefak-artefak tersebut bukan didapatkan di batuan Kaisnya, tetapi di 
endapan2 Kuarter yang terdapat di gua yang terbuat dari batugamping Kais 
berumur 15-5 juta tyl.
 
Artefak2 yang reworked juga umum ditemukan di lapisan sedimen Kuarter yang 
posisinya lebih atas, dan para arkeolog punya metode untuk menentukan apakah 
itu reworked artefacts atau insitu artefacts. Mereka juga membagi layer-layer 
Plistosen atau Holosen yang ditemukannya berdasarkan kandungan artefaknya. 
Fosil-fosil hominid atau binatang purba umum ditemukan di lapisan-lapisan 
berumur Plistosen; sementara artefak2 umum ditemukan di lapisan2 Holosen (< 
10.000 tyl).
 
Para arkeolog juga punya metode2 penentuan umur2 absolut artefak-artefak yang 
ditemukannya; jadi bukan umur relatif lagi sehingga tak usah mempedulikan 
apakah ia insitu artefacts atau reworked artefacts. Metode2 itu misalnya 
radiocarbon dating, archaeomagnetic dating, analisis aktivasi neutron, dll. 
Radiocarbon dating dapat dipakai untuk menentukan umur bahan organik yang 
ditemukan pada artefak (kayu, buluh, benih, kain,kulit, tulang, dsb.). 
Archaeomagnetic dating dan analisis aktivasi neutron dipakai untuk menentukan 
sumber tanahliat yang dipakai untuk membuat tembikar dan keramik; ini memang 
agak relatif sebab mesti berpatokan lagi ke daftar jenis tanah liat yang telah 
diketahui umur absolutnya.
 
Rock art seperti lukisan manusia purba di gua Leang-Leang (Tonasa limestone, 
Oligo-Miocene) jelas hanya lukisan berumur Kuarter yang dilukis di dalam gua 
tersebut.Umur lukisan itu tidak diketahui, tetapi dari artefak-artefak lainnya 
yang diperkirakan seumur yang ditemukan di dekatnya (gua Leang Burung I, Leang 
Burung II dan Ulu Leang; gua-gua ini pernah menjadi hunian manusia pada 
30.000-8000 tahun yang lalu (Delahunty, 1995, Sulawesi, Lonely Planet).
 
Umur artefak di batupasir Angola tersebut menarik sekali untuk diketahui, 
umumnya artefak ditemukan di endapan sedimen, bukan di dalam batuan sebab 
kebanyakan artefak itu berumur Plistosen-Holosen, belum terjadi litifikasi pada 
sedimennya. Bila ada artefak di Angola di dalam batupasir yang sudah lithified 
maka umur artefak itu tua sekali (Pliosen barangkali). Hominid tertua umurnya 
6-4 juta tahun ditemukan di Afrika, penggunaan peralatan (batu) dimulai sekitar 
2,5 juta tahun yang lalu (Pliosen Atas) dan dominan digunakan oleh sejenis 
hominid bernama Homo habilis yang hidup pada 2 juta - sekitar 1.7  juta tahun 
yang lalu. Bila umur batupasir itu lebih tua dari 3 juta tahun, maka artefak di 
dalamnya itu diragukan bahwa itu artefak,jangan-jangan hanya fragmen batuan 
saja semacam nodul, inklusi atau sejenisnya.
 
salam,
Awang

--- Pada Rab, 10/3/10, Franciscus B Sinartio  menulis:


Dari: Franciscus B Sinartio 
Judul: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah
Kepada: i

Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah

2010-03-11 Terurut Topik oki musakti
Tergantung penafsiran tentang siapa 'Nabi Adam' ini pak Ukat.
Bertahun-tahun yang lalu saya pernah baca berita tentang disertasi Doktorat 
(kalau tidak salah Prof Jurnalis Uddin...?) yang memberikan 'interpretasi baru' 
mengenai siapa Nabi Adam.
Kalau tidak salah ingat, beliau mengusulkan pendapat bahwa Nabi Adam itu tidak 
harus sebagai 'manusia pertama' dalam artian fisik, tapi bisa diartikan sebagai 
orang pertama yang mengalami 'kesadaran berkeTuhanan'. 

Kalau ingin membaca interpretasi baru mengenai Adam, taman Eden (bukan tamannya 
bu Lia Aminuddin lho... he he he) Banjir Nabi Nuh dan lainnya dari 
sumber-sumber Biblikal ditambah sumber-sumber Sumeria, Mesir dan lainnya bisa 
dibaca buku kontroversial karya David Rohl berjudul "Test of Time: The Bible 
from Myth to History" dan sequencenya yang berjudul 'Legend, The Genesys of 
civilization'. 
Kalau ada yang berminat dan tidak ada yang keberatan kapan kalau sempat saya 
akan coba ringkaskan kedua buku itu disini.

Tapi BTW, ini khan sudah masuk masalah keimanan alias Faith, yang almost by 
definition tidak bisa dibuktikan?

Wallahua'lam, salam
Oki


--- On Wed, 10/3/10, ukat.suka...@eniindonesia.co.id 
 wrote:

From: ukat.suka...@eniindonesia.co.id 
Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: iagi-net@iagi.or.id
Received: Wednesday, 10 March, 2010, 11:57 AM

Sebetulnya Mas dari dulu saya cari2 jawabannya, dari Buku2 Islam dan 
Injil, tapi belum dapat, Kapan Nabi Adam mulai hidup? 

Sesudah Nabi Adam, lalu kapan Nabi Nuh hidup? Waktu Nabi Nuh ini, Air Laut 
 naik sangat  tinggi dan menggenangi Kontinen yang sudah lama terjemur.

Sea Level dari Haq, pada umur Kapur, naik paling tinggi, para ahli menduga 
ini  pada waktu umur Nabi Nuh. Tapi rasanya manusia muncul lebih muda dari 
umur Kapur.

Lalu ada lagi Manusia purba? Kalau dia purba, apakah dia lebih tua dari 
Nabi Adam? atau apakah Nabi Adam pun  termasukpunten... purba juga?

Salam,
us







anoms...@gmail.com
03/10/2010 07:08 AM
Please respond to iagi-net

 
        To:     iagi-...@iagi.or.id
        cc: 
        Subject:        Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan 
Hunian Prasejarah


Harusnya ada jawabannya pak, dengan menyelaraskan agama dan sains. Ini yg 
harus hati2

Sent from Warnet deket rumah

-Original Message-
From: ukat.suka...@eniindonesia.co.id
Date: Wed, 10 Mar 2010 06:59:22 
To: 
Cc: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian 
Prasejarah
Mana yah yang lebih tua, manusia purba atau Nabi Adam?

Salam,
us






Awang Satyana 
03/10/2010 04:05 AM
Please respond to iagi-net

 
        To:     iagi-...@iagi.or.id
        cc: 
        Subject:        Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan 
Hunian Prasejarah


Pak Oki,
 
Terima kasih infonya; yang di Ayamaru jelas ada dan telah menjadi daerah 
penelitian paleoantropologist Juliette Pasveer yang publikasinya saya 
kutip (jurnal Modern Quaternary Research in SE Asia No. 17). Yang di Onin 
seperti yang Pak Oki sebutkan adalah sesuai dugaan saya sebab batugamping 
Kais sama-sama terangkat di wilayah itu sehingga wajar sekali menjadi gua 
kars yang pernah dihuni manusia purba, apalagi lokasinya di pantai yang 
sering menjadi area pertama migrasi manusia. Dua wilayah lain yang mesti 
dicurigai adalah gamping Kais di Misool (yang membentuk "geantiklin" 
Misool-Onin) dan Lengguru Belt. Info dari Pak Oki akan saya teruskan ke 
teman-teman saya para paleoantropologist.
 
salam,
Awang

--- Pada Sel, 9/3/10, oki musakti  menulis:


Dari: oki musakti 
Judul: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Selasa, 9 Maret, 2010, 11:01 PM


Pak Awang,
Waktu saya ikut naik rig di sumur Ubadari 2 (Jaman merumput di Arco dulu), 

pernah diceletuki oleh John Salo yang jadi ops geo (atau oleh co-man ya?) 
diajak untuk jalan-jalan ke pantai.
Katanya dekat-dekat situ ada gua prehistoric cave yang ada jejak-jejak 
manusia purba. 

Kemungkinan lokasi yang yang beliau maksud adal di dataran karst Onin, 
disebelah selatan sumur dan bukannya di Ayamaru.

Sayang, sampai ahir waktu saya di rig, tidak dapat kesempatan untuk kabur 
ke gua tersebut.

Salam
Oki



--- On Tue, 9/3/10, Awang Satyana  wrote:

From: Awang Satyana 
Subject: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah
To: "Eksplorasi BPMIGAS" , "Geo Unpad" 

, "IAGI" , "Forum HAGI" 

Received: Tuesday, 9 March, 2010, 3:41 PM

Bekas-bekas hunian manusia prasejarah (purba) yang punya industri perkakas 

batu ditemukan di banyak tempat di Jawa, terutama di Pegunungan Sewu, 
Pacitan. Begitu banyaknya artefak berupa perkakas batu pernah ditemukan di 

sini, sehingga menghasilkan istilah-istilah tertentu seperti kebudayaan 
Pacitanian atau industri Kali Baksoko. Kali Baksoko adalah sebuah kali di 
wila

Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah

2010-03-11 Terurut Topik hilman78
Saya juga minta dikirim juga pak nana

Terima kasih
Hilman
Sent from my BlackBerry® smartphone on 3

-Original Message-
From: z...@gc.itb.ac.id
Date: Thu, 11 Mar 2010 09:49:06 
To: 
Cc: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah

Ass.W.W.,
Pak Nana, bila tidak keberatan mohon saya juga dapat copy tulisan Bapak,
mohon dikirim lewat japri saya:z...@gc.itb.ac.id.
Jazakumullah khairan katsiira,

Wassalam,

Yahdi Zaim
Prodi Teknik Geologi
FITB - ITB


> Karena banyak permintaan, saya sudah scan hard copy artikel yang di muat
> di
> majalah tersebut dan saya hanya kirimkan kepada yang memohon melalui
> japri.
> Prinsipnya isi tulisan tersebut sbb :
>
> 1. Tidak ada pertentangan antara ayat Tuhan yang tertulis dalam Kitab Suci
> (ayat Qauliyah) dan yang tersirat di bumi dan alam semesta ini (ayat
> Kauniyah). Dasarnya  QS Adz Dzaariyaat 20-21.
>
> 2. Kehidupan di bumi ini mengalami evolusi yang prosesnya dengan
> campur-tangan Tuhan (bukan teori evolusinya Darwin dan pengikutnya yang
> berdasar seleksi alam dan tanpa campur-tangan Tuhan), dari yang paling
> sederhana (virus) sampai yang paling sempurna (manusia Adam). Proses
> evolusi
> ini disinggung dalam QS Al Ankabuut 20, Al A'laa 1-3, Al Nabiyaa' 30, An
> Nur
> 45 dan Thahaa 53.
>
> 3. Asal-usul manusia yang diceritakan dalam Kitab Suci lebih ditekankan
> kepada manusia Adam dan keturunannya, karena Kitab Suci itu diperuntukkan
> bagi manusia keturunan Adam. Meskipun begitu, beberapa firman Tuhan
> seperti
> pada QS Al Baqarah 30 dan Al An 'am 133 menyiratkan adanya masyarakat
> manusia dari golongan/jenis lain sebelum kejadian Adam, sebagaimana dalam
> ilmu pengetahuan adanya kemunculan dan kepunahan jenis manusia mulai dari
> Australophitecus, Homo habilis, Homo erectus sampai Homo sapiens seperti
> manusia Neanderthal dan manusia Cro-Magnon.
>
> 4. Dalam hadits shahih Muslim, Nabi Muhammad SAW pernah menyampaikan
> tentang
> kejadian bumi dan seisinya : " dan (Allah) menjadikan Adam a.s.
> sesudah (waktu) ashar pada hari Jum'at (era terakhir penciptaan) setelah
> selesai tercipta seluruh makhluk, pada saat terakhir di hari Jum'at antara
> ashar dan malam". Kalender Yahudi menyatakan bahwa manusia (Adam) muncul
> di
> bumi 5754 tahun dihitung dari  1993 (5771 dari sekarang), sepertinya
> kurang
> sesuai dengan realitas. Banjir bandang pada jaman Nabi Nuh a.s. merupakan
> kunci kapan manusia Adam ada di bumi. Kejadian tersebut setelah Nabi Nuh
> berdakwah selama 950 tahun (QS Al Ankabuut 14), dan Nabi Nuh sendiri
> merupakan generasi ke-10 dari Nabi Adam (sejarah para Nabi), sehingga beda
> waktu antara banjir bandang dengan keberadaan Nabi Adam diperkirakan
> sekitar
> 2000 tahun. Dari sisi ilmu pengetahuan, (dalam artikel tsb didasarkan
> pada)
> hasil penelitian Delmas (1980), Neffel (1982) dan Berger (1984) bahwa
> pencairan es terakhir secara besar-besaran yang mungkin sebagai penyebab
> banjir bandang  itu, terjadi pada sekitar tahun 8000 SM. Dengan demikian
> keberadaan Nabi Adam di bumi sekitar tahun 10,000 SM atau 12,000 tahun
> dari
> sekarang. Wallahu 'alam.
>
> Salam,
> Nana
>
>
> - Original Message -
> From: 
> To: 
> Sent: Wednesday, March 10, 2010 6:39 PM
> Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian
> Prasejarah
>
>
>> Nana,
>>
>> Peminatnya banyak ada baiknya di posting saja disini (discan).
>> Pertanyaan pertanyaan ini akan menarik kalau dibahas dengan santai.
>>
>> Misalnya Apakah benar asal muasal manusia dari hanya Adam dan Hawa? Atau
>> orang Yahudi pada saat dan jaman itu menyederhanakan konsep karena pada
>> saat itu pengetahuan manusia terbatas.
>>
>> Kalau melihat menyebarnya manusia purba di berbagai belahan dunia apa
>> betul hanya ada satu pasang Adam dan Hawa? Dan hanya ada di tempat orang
>> Yahudi bermukim?
>>
>> Kenapa kebudayaan Mesir dan Asia timur yang  lebih tua  tidak mengatakan
>> Adam dan Hawa sebagai asal muasal manusia ciptaan Tuhan yang pertama?.
>>
>> Kalau mentok diskusinya yah sudah, harus kita terima secara dogmatis,
>> sebab kemampuan manusia sangat terbatas.
>>
>> Terima kasih Nana
>>
>> Salam
>>
>> Yanto Salim
>> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>>
>> -Original Message-
>> From: ukat.suka...@eniindonesia.co.id
>> Date: Wed, 10 Mar 2010 08:58:50
>> To: 
>> Cc: 
>> Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian
>> Prasejarah
>> Pak Nana,
>>
>> Kalau boleh, saya minta copy nya Pak.
>>
>> Terimakasih sebelumnya atas kebaikan Pak Nana.
>>
>

Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah

2010-03-10 Terurut Topik zaim
Mas Agus,
Tahun 1979 Jayapura dan Sentani tata kota dan tata ruangnya masih belum
berkembang.Sekarang setelah 31 tahun dapat dipastikan kedua wilayah
tersebut telah berkembang pesat, dan saya tidak tahu lagi "nasib" situs2
arkeologi di Danau Sentani dan disekitarnya, seiring dengan perkembangan
kedua wilayah tersebut.Mungkin masih ada dan dilestarikan, tapi sangat
tidak mustahil sudah "lenyap" digusur oleh pembangunan
perdesaan,perkotaan,sebagai lahan pertanian/perkebunan,pasar/mall/ruko
dll. Saya sudah lama tidak ke Jayapura, terakhir tahun 1990 saja sudah
banyak berubah, sekitar Bandara Sentani dan Danau Sentani sudah banyak
berubah, sehingga saya khawatir perkembangan/perubahan tersebut telah
menggusur situs2 arkeologi.

Tentang rencana Mas Agus mengikuti ekspedisi gabungan ke Kepulauan Misool,
tahun 1992 (kalau tidak salah), saya pernah melakukan penelitian geologi
selama satu bulan dengan tim dari Inggris (tidurnya di perahu
tongkang,tiap hari makan berbagai jenis ikan laut hasil mancing),
bersama dengan Pak Awang,Pak Batara Simanjuntak, Pak Sigit,untuk
eksplorasi migas (juga dengan Pak Bambang Sumantri dari P3G,sekarang Badan
Geologi).Singkapan2nya luar bisa bagusnya, baik dari aspek sedimentologi
maupun struktur geologinya.
Selamat jalan2 ke Misool ya

Wassalam,
Yahdi Zaim
Prodi Teknik Geologi
FITB-ITB


> Prof. Zaim yth.
>
> Kalau saja suatu saat ada pengalihan kawasan pemerintahan Jayapura sebagai
> ibukota provinsi Papua ke kawasan Sentani? Ide besarnya adalah Jayapura
> sebagai pusat pertumbuhan dan pusat bisnis di Papua, dan pusat
> pemerintahan provinsi Papua akan dikembangkan di kawasan Sentani. Apakah
> perluasan kawasan sentani sebagai kawasan pemerintahan dan infrastruktur
> lainnya, berpengaruh tidaknya dengan situs-situs arkeologi? Pikiran nakal
> ini muncul karena saya pernah diajak diskusi wacana ini dengan kawan yang
> sedang menyiapkan blue print ke arah sana. Informasi dari pak Zaim ini
> sangat penting, jika roadmap pengembangan Sentani betul-betul disiapkan
> oleh para pihak terkait.
>
> Sekedar informasi, dalam waktu dekat pada tahun 2010 ini gabungan tim
> geologi dari badan geologi esdm, geologi itb, dan geologi ugm akan
> melakukan eksplorasi / ekspedisi ke pulau misool untuk mempelajari
> cekungan misool. Kebetulan roadmap eksplorasi ke misool ini mendapat
> copy-an untuk turut mempelajarinya. Program ini di-create oleh tim geologi
> dari badan geologi esdm. Publikasi lengkap tentang geologi batuan karbonat
> di misool sendiri, pernah saya dapatkan dari jurnal geologi dan sumberdaya
> mineral dari pusat survey geologi, saya tidak punya filenya tapi punya
> hardcopynya.
>
> salam, gus hend
>
>
>
>
> 
> From: "z...@gc.itb.ac.id" 
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Cc: Eksplorasi BPMIGAS ; Geo Unpad
> ; IAGI ; Forum HAGI
> 
> Sent: Tue, March 9, 2010 9:20:18 PM
> Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian
> Prasejarah
>
>
> Pak Awang dan Rekan IAGI Yth.,
> Sekitar Januari tahun 1979 saya menyertai Tim dari Pusat Penelitian
> Purbakala Nasional-Jakarta (sekarang PUSLIT ARKENAS) yaitu Ibu. Dra.
> Hindari Sofion dan Dra. DD Bintarti (kedua beliau sekarang telah pensiun)
> bersama seorang asisten mahasiswa melakukan penelitian Geoarekologi di
> Danau Sentani dan Sekitarnya, sampai ke daerah Nimboran, Kecamatan Genyem
> yang terletak di sebelah barat Danau Sentani (dikawal oleh 4 orang tentara
> bersenjata, lengkap) dan kaki Pegunungan Cyclop.
> Saya dan mahasiswa saat itu, meneliti aspek geologi di Danau Sentani (dan
> pulau2nya)dan sekitarnya, juga sepanjang kaki selatan Pegunungan Cyclop,
> yang berbatasan dengan Rendahan Sentani.
> Sedangkan dari Arkeologi aspek arkeologinya. Kami menemukan banyak sekali
> peninggalan arkeologis di pulau-pulau yang terdapat di Danau Sentani,
> begitu pula di daratan di sebelah barat Danau. Peninggalan arkeologi
> terutama adalah lukisan2 khas Papua,terbuat dari bahan kapur (chalk) yang
> banyak terdapat sekitar Genyem serta dari bahan oker, juga banyak terdapat
> di sekitar Danau Sentani. Gambar2/Lukisannya terutama berkaitan dengan
> kegiatan perburuan darat maupun air (gambar2 perahu, dayung dll) juga
> gambar2 mirip khas patung Asmat. Menurut para ahli arkeologi, diperkirakan
> seusia dengan Meso - Neolitikum, atau sekitar 5000 - 2500 tahun SM.
> Kami juga mengunjungi Nimboran, untuk melacak lokasi penemuan mandibula
> (rahang bawah)Kanguru, yang dijumpai dalam lapisan lempung. Dari hasil
> pemerian yang dilakukan oleh Hardjasasmita (dari ITB) menunjukkan fosil
> kanguru tersbut sama dengan yang terdapat di Australia, berumur Miosen
> Tengah.Fosil Kanguru tersebut merupakan satu2nya fosil kanguru di
> Indonesia (kini menjadi koleksi Lab. Paleontologi ITB).Hasil pene

Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah

2010-03-10 Terurut Topik zaim

Ass.W.W.,
Pak Nana, bila tidak keberatan mohon saya juga dapat copy tulisan Bapak,
mohon dikirim lewat japri saya:z...@gc.itb.ac.id.
Jazakumullah khairan katsiira,

Wassalam,

Yahdi Zaim
Prodi Teknik Geologi
FITB - ITB


> Karena banyak permintaan, saya sudah scan hard copy artikel yang di muat
> di
> majalah tersebut dan saya hanya kirimkan kepada yang memohon melalui
> japri.
> Prinsipnya isi tulisan tersebut sbb :
>
> 1. Tidak ada pertentangan antara ayat Tuhan yang tertulis dalam Kitab Suci
> (ayat Qauliyah) dan yang tersirat di bumi dan alam semesta ini (ayat
> Kauniyah). Dasarnya  QS Adz Dzaariyaat 20-21.
>
> 2. Kehidupan di bumi ini mengalami evolusi yang prosesnya dengan
> campur-tangan Tuhan (bukan teori evolusinya Darwin dan pengikutnya yang
> berdasar seleksi alam dan tanpa campur-tangan Tuhan), dari yang paling
> sederhana (virus) sampai yang paling sempurna (manusia Adam). Proses
> evolusi
> ini disinggung dalam QS Al Ankabuut 20, Al A'laa 1-3, Al Nabiyaa' 30, An
> Nur
> 45 dan Thahaa 53.
>
> 3. Asal-usul manusia yang diceritakan dalam Kitab Suci lebih ditekankan
> kepada manusia Adam dan keturunannya, karena Kitab Suci itu diperuntukkan
> bagi manusia keturunan Adam. Meskipun begitu, beberapa firman Tuhan
> seperti
> pada QS Al Baqarah 30 dan Al An 'am 133 menyiratkan adanya masyarakat
> manusia dari golongan/jenis lain sebelum kejadian Adam, sebagaimana dalam
> ilmu pengetahuan adanya kemunculan dan kepunahan jenis manusia mulai dari
> Australophitecus, Homo habilis, Homo erectus sampai Homo sapiens seperti
> manusia Neanderthal dan manusia Cro-Magnon.
>
> 4. Dalam hadits shahih Muslim, Nabi Muhammad SAW pernah menyampaikan
> tentang
> kejadian bumi dan seisinya : " dan (Allah) menjadikan Adam a.s.
> sesudah (waktu) ashar pada hari Jum'at (era terakhir penciptaan) setelah
> selesai tercipta seluruh makhluk, pada saat terakhir di hari Jum'at antara
> ashar dan malam". Kalender Yahudi menyatakan bahwa manusia (Adam) muncul
> di
> bumi 5754 tahun dihitung dari  1993 (5771 dari sekarang), sepertinya
> kurang
> sesuai dengan realitas. Banjir bandang pada jaman Nabi Nuh a.s. merupakan
> kunci kapan manusia Adam ada di bumi. Kejadian tersebut setelah Nabi Nuh
> berdakwah selama 950 tahun (QS Al Ankabuut 14), dan Nabi Nuh sendiri
> merupakan generasi ke-10 dari Nabi Adam (sejarah para Nabi), sehingga beda
> waktu antara banjir bandang dengan keberadaan Nabi Adam diperkirakan
> sekitar
> 2000 tahun. Dari sisi ilmu pengetahuan, (dalam artikel tsb didasarkan
> pada)
> hasil penelitian Delmas (1980), Neffel (1982) dan Berger (1984) bahwa
> pencairan es terakhir secara besar-besaran yang mungkin sebagai penyebab
> banjir bandang  itu, terjadi pada sekitar tahun 8000 SM. Dengan demikian
> keberadaan Nabi Adam di bumi sekitar tahun 10,000 SM atau 12,000 tahun
> dari
> sekarang. Wallahu 'alam.
>
> Salam,
> Nana
>
>
> - Original Message -
> From: 
> To: 
> Sent: Wednesday, March 10, 2010 6:39 PM
> Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian
> Prasejarah
>
>
>> Nana,
>>
>> Peminatnya banyak ada baiknya di posting saja disini (discan).
>> Pertanyaan pertanyaan ini akan menarik kalau dibahas dengan santai.
>>
>> Misalnya Apakah benar asal muasal manusia dari hanya Adam dan Hawa? Atau
>> orang Yahudi pada saat dan jaman itu menyederhanakan konsep karena pada
>> saat itu pengetahuan manusia terbatas.
>>
>> Kalau melihat menyebarnya manusia purba di berbagai belahan dunia apa
>> betul hanya ada satu pasang Adam dan Hawa? Dan hanya ada di tempat orang
>> Yahudi bermukim?
>>
>> Kenapa kebudayaan Mesir dan Asia timur yang  lebih tua  tidak mengatakan
>> Adam dan Hawa sebagai asal muasal manusia ciptaan Tuhan yang pertama?.
>>
>> Kalau mentok diskusinya yah sudah, harus kita terima secara dogmatis,
>> sebab kemampuan manusia sangat terbatas.
>>
>> Terima kasih Nana
>>
>> Salam
>>
>> Yanto Salim
>> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>>
>> -Original Message-
>> From: ukat.suka...@eniindonesia.co.id
>> Date: Wed, 10 Mar 2010 08:58:50
>> To: 
>> Cc: 
>> Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian
>> Prasejarah
>> Pak Nana,
>>
>> Kalau boleh, saya minta copy nya Pak.
>>
>> Terimakasih sebelumnya atas kebaikan Pak Nana.
>>
>> Salam,
>> us
>>
>>
>>
>>
>>
>> "Nana Djumhana" 
>> 03/10/2010 08:25 AM
>> Please respond to iagi-net
>>
>>
>>To: 
>>cc:
>>Subject:Re: [iagi-

Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah

2010-03-10 Terurut Topik Hendratno Agus
Waaah ini seperti kesimpulan akhir dari buku : Juru Bicara Tuhan : Antara Sains 
dan Agama yang ditulis oleh Ian G.Barbour yang merupakan ahli fisika dan 
teologi. Hehehe, apalagi jika ada ahli geologi dan pintar teologi-filsafat, 
pasti leason learned untuk geologi indonesia, pasti menarik untuk 
pencerahan..., termasuk ahli geofisika dan ahli salamology..., yang kita tunggu 
kehadiran bukunya untuk konsumsi publik! heheh
salam - salaman.., agus hend





From: Nana Djumhana 
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Thu, March 11, 2010 8:11:56 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah

Karena banyak permintaan, saya sudah scan hard copy artikel yang di muat di 
majalah tersebut dan saya hanya kirimkan kepada yang memohon melalui japri.
Prinsipnya isi tulisan tersebut sbb :

1. Tidak ada pertentangan antara ayat Tuhan yang tertulis dalam Kitab Suci 
(ayat Qauliyah) dan yang tersirat di bumi dan alam semesta ini (ayat 
Kauniyah). Dasarnya  QS Adz Dzaariyaat 20-21.

2. Kehidupan di bumi ini mengalami evolusi yang prosesnya dengan 
campur-tangan Tuhan (bukan teori evolusinya Darwin dan pengikutnya yang 
berdasar seleksi alam dan tanpa campur-tangan Tuhan), dari yang paling 
sederhana (virus) sampai yang paling sempurna (manusia Adam). Proses evolusi 
ini disinggung dalam QS Al Ankabuut 20, Al A'laa 1-3, Al Nabiyaa' 30, An Nur 
45 dan Thahaa 53.

3. Asal-usul manusia yang diceritakan dalam Kitab Suci lebih ditekankan 
kepada manusia Adam dan keturunannya, karena Kitab Suci itu diperuntukkan 
bagi manusia keturunan Adam. Meskipun begitu, beberapa firman Tuhan seperti 
pada QS Al Baqarah 30 dan Al An 'am 133 menyiratkan adanya masyarakat 
manusia dari golongan/jenis lain sebelum kejadian Adam, sebagaimana dalam 
ilmu pengetahuan adanya kemunculan dan kepunahan jenis manusia mulai dari 
Australophitecus, Homo habilis, Homo erectus sampai Homo sapiens seperti 
manusia Neanderthal dan manusia Cro-Magnon.

4. Dalam hadits shahih Muslim, Nabi Muhammad SAW pernah menyampaikan tentang 
kejadian bumi dan seisinya : " dan (Allah) menjadikan Adam a.s. 
sesudah (waktu) ashar pada hari Jum'at (era terakhir penciptaan) setelah 
selesai tercipta seluruh makhluk, pada saat terakhir di hari Jum'at antara 
ashar dan malam". Kalender Yahudi menyatakan bahwa manusia (Adam) muncul di 
bumi 5754 tahun dihitung dari  1993 (5771 dari sekarang), sepertinya kurang 
sesuai dengan realitas. Banjir bandang pada jaman Nabi Nuh a.s. merupakan 
kunci kapan manusia Adam ada di bumi. Kejadian tersebut setelah Nabi Nuh 
berdakwah selama 950 tahun (QS Al Ankabuut 14), dan Nabi Nuh sendiri 
merupakan generasi ke-10 dari Nabi Adam (sejarah para Nabi), sehingga beda 
waktu antara banjir bandang dengan keberadaan Nabi Adam diperkirakan sekitar 
2000 tahun. Dari sisi ilmu pengetahuan, (dalam artikel tsb didasarkan pada) 
hasil penelitian Delmas (1980), Neffel (1982) dan Berger (1984) bahwa 
pencairan es terakhir secara besar-besaran yang mungkin sebagai penyebab 
banjir bandang  itu, terjadi pada sekitar tahun 8000 SM. Dengan demikian 
keberadaan Nabi Adam di bumi sekitar tahun 10,000 SM atau 12,000 tahun dari 
sekarang. Wallahu 'alam.

Salam,
Nana


- Original Message - 
From: 
To: 
Sent: Wednesday, March 10, 2010 6:39 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah


> Nana,
>
> Peminatnya banyak ada baiknya di posting saja disini (discan).
> Pertanyaan pertanyaan ini akan menarik kalau dibahas dengan santai.
>
> Misalnya Apakah benar asal muasal manusia dari hanya Adam dan Hawa? Atau 
> orang Yahudi pada saat dan jaman itu menyederhanakan konsep karena pada 
> saat itu pengetahuan manusia terbatas.
>
> Kalau melihat menyebarnya manusia purba di berbagai belahan dunia apa 
> betul hanya ada satu pasang Adam dan Hawa? Dan hanya ada di tempat orang 
> Yahudi bermukim?
>
> Kenapa kebudayaan Mesir dan Asia timur yang  lebih tua  tidak mengatakan 
> Adam dan Hawa sebagai asal muasal manusia ciptaan Tuhan yang pertama?.
>
> Kalau mentok diskusinya yah sudah, harus kita terima secara dogmatis, 
> sebab kemampuan manusia sangat terbatas.
>
> Terima kasih Nana
>
> Salam
>
> Yanto Salim
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
> -Original Message-
> From: ukat.suka...@eniindonesia.co.id
> Date: Wed, 10 Mar 2010 08:58:50
> To: 
> Cc: 
> Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian 
> Prasejarah
> Pak Nana,
>
> Kalau boleh, saya minta copy nya Pak.
>
> Terimakasih sebelumnya atas kebaikan Pak Nana.
>
> Salam,
> us
>
>
>
>
>
> "Nana Djumhana" 
> 03/10/2010 08:25 AM
> Please respond to iagi-net
>
>
>To: 
>cc:
>Subject:Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan 
> Hunia

RE: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah

2010-03-10 Terurut Topik Benny Eza
Pak Nana,
Bila tidak keberatan, saya mohon dikirim kan scan an nya.
Salam.

-Original Message-
From: Nana Djumhana [mailto:n.djumh...@petrochina.co.id] 
Sent: Thursday, March 11, 2010 8:12 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian
Prasejarah

Karena banyak permintaan, saya sudah scan hard copy artikel yang di muat
di 
majalah tersebut dan saya hanya kirimkan kepada yang memohon melalui
japri.
Prinsipnya isi tulisan tersebut sbb :

1. Tidak ada pertentangan antara ayat Tuhan yang tertulis dalam Kitab
Suci 
(ayat Qauliyah) dan yang tersirat di bumi dan alam semesta ini (ayat 
Kauniyah). Dasarnya  QS Adz Dzaariyaat 20-21.

2. Kehidupan di bumi ini mengalami evolusi yang prosesnya dengan 
campur-tangan Tuhan (bukan teori evolusinya Darwin dan pengikutnya yang 
berdasar seleksi alam dan tanpa campur-tangan Tuhan), dari yang paling 
sederhana (virus) sampai yang paling sempurna (manusia Adam). Proses
evolusi 
ini disinggung dalam QS Al Ankabuut 20, Al A'laa 1-3, Al Nabiyaa' 30, An
Nur 
45 dan Thahaa 53.

3. Asal-usul manusia yang diceritakan dalam Kitab Suci lebih ditekankan 
kepada manusia Adam dan keturunannya, karena Kitab Suci itu
diperuntukkan 
bagi manusia keturunan Adam. Meskipun begitu, beberapa firman Tuhan
seperti 
pada QS Al Baqarah 30 dan Al An 'am 133 menyiratkan adanya masyarakat 
manusia dari golongan/jenis lain sebelum kejadian Adam, sebagaimana
dalam 
ilmu pengetahuan adanya kemunculan dan kepunahan jenis manusia mulai
dari 
Australophitecus, Homo habilis, Homo erectus sampai Homo sapiens seperti

manusia Neanderthal dan manusia Cro-Magnon.

4. Dalam hadits shahih Muslim, Nabi Muhammad SAW pernah menyampaikan
tentang 
kejadian bumi dan seisinya : " dan (Allah) menjadikan Adam a.s. 
sesudah (waktu) ashar pada hari Jum'at (era terakhir penciptaan) setelah

selesai tercipta seluruh makhluk, pada saat terakhir di hari Jum'at
antara 
ashar dan malam". Kalender Yahudi menyatakan bahwa manusia (Adam) muncul
di 
bumi 5754 tahun dihitung dari  1993 (5771 dari sekarang), sepertinya
kurang 
sesuai dengan realitas. Banjir bandang pada jaman Nabi Nuh a.s.
merupakan 
kunci kapan manusia Adam ada di bumi. Kejadian tersebut setelah Nabi Nuh

berdakwah selama 950 tahun (QS Al Ankabuut 14), dan Nabi Nuh sendiri 
merupakan generasi ke-10 dari Nabi Adam (sejarah para Nabi), sehingga
beda 
waktu antara banjir bandang dengan keberadaan Nabi Adam diperkirakan
sekitar 
2000 tahun. Dari sisi ilmu pengetahuan, (dalam artikel tsb didasarkan
pada) 
hasil penelitian Delmas (1980), Neffel (1982) dan Berger (1984) bahwa 
pencairan es terakhir secara besar-besaran yang mungkin sebagai penyebab

banjir bandang  itu, terjadi pada sekitar tahun 8000 SM. Dengan demikian

keberadaan Nabi Adam di bumi sekitar tahun 10,000 SM atau 12,000 tahun
dari 
sekarang. Wallahu 'alam.

Salam,
Nana


- Original Message - 
From: 
To: 
Sent: Wednesday, March 10, 2010 6:39 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian
Prasejarah


> Nana,
>
> Peminatnya banyak ada baiknya di posting saja disini (discan).
> Pertanyaan pertanyaan ini akan menarik kalau dibahas dengan santai.
>
> Misalnya Apakah benar asal muasal manusia dari hanya Adam dan Hawa?
Atau 
> orang Yahudi pada saat dan jaman itu menyederhanakan konsep karena
pada 
> saat itu pengetahuan manusia terbatas.
>
> Kalau melihat menyebarnya manusia purba di berbagai belahan dunia apa 
> betul hanya ada satu pasang Adam dan Hawa? Dan hanya ada di tempat
orang 
> Yahudi bermukim?
>
> Kenapa kebudayaan Mesir dan Asia timur yang  lebih tua  tidak
mengatakan 
> Adam dan Hawa sebagai asal muasal manusia ciptaan Tuhan yang pertama?.
>
> Kalau mentok diskusinya yah sudah, harus kita terima secara dogmatis, 
> sebab kemampuan manusia sangat terbatas.
>
> Terima kasih Nana
>
> Salam
>
> Yanto Salim
> Powered by Telkomsel BlackBerry(r)
>
> -Original Message-
> From: ukat.suka...@eniindonesia.co.id
> Date: Wed, 10 Mar 2010 08:58:50
> To: 
> Cc: 
> Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian 
> Prasejarah
> Pak Nana,
>
> Kalau boleh, saya minta copy nya Pak.
>
> Terimakasih sebelumnya atas kebaikan Pak Nana.
>
> Salam,
> us
>
>
>
>
>
> "Nana Djumhana" 
> 03/10/2010 08:25 AM
> Please respond to iagi-net
>
>
>To: 
>cc:
>Subject:Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua
dan 
> Hunian Prasejarah
>
>
> Pak Ukat,
>
> Saya pernah menulis hal ini dan dimuat dalam majalah Panji Masyarakat
No.
>
> 760 halaman 38-41, yang terbit pada awal Juli 1993. Judul tulisan
tersebut
>
> : "Benarkah Adam manusia Pertama (Kajian Asal Manusia berdasar
Al-Quran
> dan
> Ilmu Pengetahuan)". Sayang tidak

Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah

2010-03-10 Terurut Topik Nana Djumhana
Karena banyak permintaan, saya sudah scan hard copy artikel yang di muat di 
majalah tersebut dan saya hanya kirimkan kepada yang memohon melalui japri.

Prinsipnya isi tulisan tersebut sbb :

1. Tidak ada pertentangan antara ayat Tuhan yang tertulis dalam Kitab Suci 
(ayat Qauliyah) dan yang tersirat di bumi dan alam semesta ini (ayat 
Kauniyah). Dasarnya  QS Adz Dzaariyaat 20-21.


2. Kehidupan di bumi ini mengalami evolusi yang prosesnya dengan 
campur-tangan Tuhan (bukan teori evolusinya Darwin dan pengikutnya yang 
berdasar seleksi alam dan tanpa campur-tangan Tuhan), dari yang paling 
sederhana (virus) sampai yang paling sempurna (manusia Adam). Proses evolusi 
ini disinggung dalam QS Al Ankabuut 20, Al A'laa 1-3, Al Nabiyaa' 30, An Nur 
45 dan Thahaa 53.


3. Asal-usul manusia yang diceritakan dalam Kitab Suci lebih ditekankan 
kepada manusia Adam dan keturunannya, karena Kitab Suci itu diperuntukkan 
bagi manusia keturunan Adam. Meskipun begitu, beberapa firman Tuhan seperti 
pada QS Al Baqarah 30 dan Al An 'am 133 menyiratkan adanya masyarakat 
manusia dari golongan/jenis lain sebelum kejadian Adam, sebagaimana dalam 
ilmu pengetahuan adanya kemunculan dan kepunahan jenis manusia mulai dari 
Australophitecus, Homo habilis, Homo erectus sampai Homo sapiens seperti 
manusia Neanderthal dan manusia Cro-Magnon.


4. Dalam hadits shahih Muslim, Nabi Muhammad SAW pernah menyampaikan tentang 
kejadian bumi dan seisinya : " dan (Allah) menjadikan Adam a.s. 
sesudah (waktu) ashar pada hari Jum'at (era terakhir penciptaan) setelah 
selesai tercipta seluruh makhluk, pada saat terakhir di hari Jum'at antara 
ashar dan malam". Kalender Yahudi menyatakan bahwa manusia (Adam) muncul di 
bumi 5754 tahun dihitung dari  1993 (5771 dari sekarang), sepertinya kurang 
sesuai dengan realitas. Banjir bandang pada jaman Nabi Nuh a.s. merupakan 
kunci kapan manusia Adam ada di bumi. Kejadian tersebut setelah Nabi Nuh 
berdakwah selama 950 tahun (QS Al Ankabuut 14), dan Nabi Nuh sendiri 
merupakan generasi ke-10 dari Nabi Adam (sejarah para Nabi), sehingga beda 
waktu antara banjir bandang dengan keberadaan Nabi Adam diperkirakan sekitar 
2000 tahun. Dari sisi ilmu pengetahuan, (dalam artikel tsb didasarkan pada) 
hasil penelitian Delmas (1980), Neffel (1982) dan Berger (1984) bahwa 
pencairan es terakhir secara besar-besaran yang mungkin sebagai penyebab 
banjir bandang  itu, terjadi pada sekitar tahun 8000 SM. Dengan demikian 
keberadaan Nabi Adam di bumi sekitar tahun 10,000 SM atau 12,000 tahun dari 
sekarang. Wallahu 'alam.


Salam,
Nana


- Original Message - 
From: 

To: 
Sent: Wednesday, March 10, 2010 6:39 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah



Nana,

Peminatnya banyak ada baiknya di posting saja disini (discan).
Pertanyaan pertanyaan ini akan menarik kalau dibahas dengan santai.

Misalnya Apakah benar asal muasal manusia dari hanya Adam dan Hawa? Atau 
orang Yahudi pada saat dan jaman itu menyederhanakan konsep karena pada 
saat itu pengetahuan manusia terbatas.


Kalau melihat menyebarnya manusia purba di berbagai belahan dunia apa 
betul hanya ada satu pasang Adam dan Hawa? Dan hanya ada di tempat orang 
Yahudi bermukim?


Kenapa kebudayaan Mesir dan Asia timur yang  lebih tua  tidak mengatakan 
Adam dan Hawa sebagai asal muasal manusia ciptaan Tuhan yang pertama?.


Kalau mentok diskusinya yah sudah, harus kita terima secara dogmatis, 
sebab kemampuan manusia sangat terbatas.


Terima kasih Nana

Salam

Yanto Salim
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: ukat.suka...@eniindonesia.co.id
Date: Wed, 10 Mar 2010 08:58:50
To: 
Cc: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian 
Prasejarah

Pak Nana,

Kalau boleh, saya minta copy nya Pak.

Terimakasih sebelumnya atas kebaikan Pak Nana.

Salam,
us





"Nana Djumhana" 
03/10/2010 08:25 AM
Please respond to iagi-net


       To:     
   cc:
       Subject:        Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan 
Hunian Prasejarah



Pak Ukat,

Saya pernah menulis hal ini dan dimuat dalam majalah Panji Masyarakat  No.

760 halaman 38-41, yang terbit pada awal Juli 1993. Judul tulisan tersebut

: "Benarkah Adam manusia Pertama (Kajian Asal Manusia berdasar Al-Quran
dan
Ilmu Pengetahuan)". Sayang tidak punya digitalnya, tapi kalau hard
copy-nya
masih ada.

Wasalam,
Nana

- Original Message - 
From: 

To: 
Cc: 
Sent: Wednesday, March 10, 2010 7:57 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian
Prasejarah



Sebetulnya Mas dari dulu saya cari2 jawabannya, dari Buku2 Islam dan
Injil, tapi belum dapat, Kapan Nabi Adam mulai hidup?

Sesudah Nabi Adam, lalu kapan Nabi Nuh hidup? Waktu Nabi Nuh ini, Air

Laut

naik sangat  tinggi dan menggenangi Kontinen yang sudah lama terjemur.

Sea Level dari Haq, pada umur Kapur, naik paling tinggi, para ahli

menduga

ini  pada waktu umur 

Re: Fw: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah - Cenote Angelita

2010-03-10 Terurut Topik git sulistiono
terima kasih atas postingan mengenai Cenote Angelita. Saya baru saja 
mengunjungi web
http://delightnature.com/nature/cenote-angelita-mexico
subhanallah 
di youtube juga bisa disaksikan klip2 Cenote Angelita

--- On Wed, 3/10/10, Budi Santoso  wrote:

> From: Budi Santoso 
> Subject: Fw: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian 
> Prasejarah - Cenote Angelita
> To: "IAGI" 
> Date: Wednesday, March 10, 2010, 3:11 PM
> Menarik mengikuti diskusinya Pak Ukat
> dan Pak Awang. Memang masih banyak peristiwa dan fenomena
> alam yang belum dapat dijawab secara scientific. Menjadi
> sebuah tantangan namun juga sebagai wujud kekaguman kita
> pada Sang Pencipta.
> 
> Kalau tertarik bisa juga diskusi tentang sungai di dasar
> laut Meksiko, misteri "Cenote Angelita". Saya pribadi masih
> bingung, loh ko bisa ada sungai di dasar laut. Jika anda
> seorang penyelam, maka anda harus mengunjungi Cenote
> Angelita, Mexico. Disana ada sebuah gua. Jika anda menyelam
> sampai
> kedalaman 30 meter, airnya air segar (tawar), namun jika
> anda menyelam
> sampai kedalaman lebih dari 60 meter, airnya menjadi air
> asin, lalu
> anda dapat melihat sebuah "sungai" di dasarnya, lengkap
> dengan pohon dan daun daunan.
> 
> Mungkin Bapak atau rekan-rekan bisa menjelaskan secara
> geologi. Sebelumnya terima kasih
> 
> Ini ada foto-foto nya juga :
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Regards,
> 
> Budi Santoso
> mail : b_santos...@yahoo.co.id
> 
> 
> 
> --- On Wed, 3/10/10, Sudibyo HT 
> wrote:
> 
> From: Sudibyo HT 
> Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan
> Hunian Prasejarah
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Date: Wednesday, March 10, 2010, 9:11 AM
> 
> Nuwun sewu,saya juga ada minat.Bisa kirim lewat japri
> Nuwun(hts)
> 
> 2010/3/10 
> 
> > Pak Nana,
> >
> > Kalau boleh, saya minta copy nya Pak.
> >
> >  Terimakasih sebelumnya atas kebaikan Pak Nana.
> >
> > Salam,
> > us
> >
> >
> >
> >
> >
> > "Nana Djumhana" 
> > 03/10/2010 08:25 AM
> >  Please respond to iagi-net
> >
> >
> >        To:     
> >        cc:
> >        Subject:        Re: [iagi-net-l] Plato
> Gamping Ayamaru, Papua dan
> > Hunian Prasejarah
> >
> >
> > Pak Ukat,
> >
> > Saya pernah menulis hal ini dan dimuat dalam majalah
> Panji Masyarakat  No.
> >
> > 760 halaman 38-41, yang terbit pada awal Juli 1993.
> Judul tulisan tersebut
> >
> > : "Benarkah Adam manusia Pertama (Kajian Asal Manusia
> berdasar Al-Quran
> > dan
> > Ilmu Pengetahuan)". Sayang tidak punya digitalnya,
> tapi kalau hard
> > copy-nya
> > masih ada.
> >
> > Wasalam,
> > Nana
> >
> > - Original Message -
> > From: 
> > To: 
> > Cc: 
> > Sent: Wednesday, March 10, 2010 7:57 AM
> > Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua
> dan Hunian
> > Prasejarah
> >
> >
> > > Sebetulnya Mas dari dulu saya cari2 jawabannya,
> dari Buku2 Islam dan
> > > Injil, tapi belum dapat, Kapan Nabi Adam mulai
> hidup?
> > >
> > > Sesudah Nabi Adam, lalu kapan Nabi Nuh hidup?
> Waktu Nabi Nuh ini, Air
> > Laut
> > > naik sangat  tinggi dan menggenangi Kontinen
> yang sudah lama terjemur.
> > >
> > > Sea Level dari Haq, pada umur Kapur, naik paling
> tinggi, para ahli
> > menduga
> > > ini  pada waktu umur Nabi Nuh. Tapi rasanya
> manusia muncul lebih muda
> > dari
> > > umur Kapur.
> > >
> > > Lalu ada lagi Manusia purba? Kalau dia purba,
> apakah dia lebih tua dari
> > > Nabi Adam? atau apakah Nabi Adam pun 
> termasuk....punten... purba juga?
> > >
> > > Salam,
> > > us
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > > anoms...@gmail.com
> > > 03/10/2010 07:08 AM
> > > Please respond to iagi-net
> > >
> > >
> > >        To:     iagi-...@iagi.or.id
> > >        cc:
> > >        Subject:        Re: [iagi-net-l]
> Plato Gamping Ayamaru, Papua dan
> >
> > > Hunian Prasejarah
> > >
> > >
> > > Harusnya ada jawabannya pak, dengan menyelaraskan
> agama dan sains. Ini
> > yg
> > > harus hati2
> > >
> > > Sent from Warnet deket rumah
> > >
> > > -Original Message-
> > > From: ukat.suka...@eniindonesia.co.id
> > > Date: Wed, 10 Mar 2010 06:59:22
> &g

Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah

2010-03-10 Terurut Topik yantosal
Nana,

Peminatnya banyak ada baiknya di posting saja disini (discan).
 Pertanyaan pertanyaan ini akan menarik kalau dibahas dengan santai.

 Misalnya Apakah benar asal muasal manusia dari hanya Adam dan Hawa? Atau orang 
Yahudi pada saat dan jaman itu menyederhanakan konsep karena pada saat itu 
pengetahuan manusia terbatas.

Kalau melihat menyebarnya manusia purba di berbagai belahan dunia apa betul 
hanya ada satu pasang Adam dan Hawa? Dan hanya ada di tempat orang Yahudi 
bermukim?

Kenapa kebudayaan Mesir dan Asia timur yang  lebih tua  tidak mengatakan Adam 
dan Hawa sebagai asal muasal manusia ciptaan Tuhan yang pertama?.

Kalau mentok diskusinya yah sudah, harus kita terima secara dogmatis, sebab 
kemampuan manusia sangat terbatas.

Terima kasih Nana 

Salam

Yanto Salim
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: ukat.suka...@eniindonesia.co.id
Date: Wed, 10 Mar 2010 08:58:50 
To: 
Cc: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah
Pak Nana,

Kalau boleh, saya minta copy nya Pak.

 Terimakasih sebelumnya atas kebaikan Pak Nana.

Salam,
us





"Nana Djumhana" 
03/10/2010 08:25 AM
Please respond to iagi-net

 
To: 
cc: 
Subject:    Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan 
Hunian Prasejarah


Pak Ukat,

Saya pernah menulis hal ini dan dimuat dalam majalah Panji Masyarakat  No. 

760 halaman 38-41, yang terbit pada awal Juli 1993. Judul tulisan tersebut 

: "Benarkah Adam manusia Pertama (Kajian Asal Manusia berdasar Al-Quran 
dan 
Ilmu Pengetahuan)". Sayang tidak punya digitalnya, tapi kalau hard 
copy-nya 
masih ada.

Wasalam,
Nana

- Original Message - 
From: 
To: 
Cc: 
Sent: Wednesday, March 10, 2010 7:57 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian 
Prasejarah


> Sebetulnya Mas dari dulu saya cari2 jawabannya, dari Buku2 Islam dan
> Injil, tapi belum dapat, Kapan Nabi Adam mulai hidup?
>
> Sesudah Nabi Adam, lalu kapan Nabi Nuh hidup? Waktu Nabi Nuh ini, Air 
Laut
> naik sangat  tinggi dan menggenangi Kontinen yang sudah lama terjemur.
>
> Sea Level dari Haq, pada umur Kapur, naik paling tinggi, para ahli 
menduga
> ini  pada waktu umur Nabi Nuh. Tapi rasanya manusia muncul lebih muda 
dari
> umur Kapur.
>
> Lalu ada lagi Manusia purba? Kalau dia purba, apakah dia lebih tua dari
> Nabi Adam? atau apakah Nabi Adam pun  termasukpunten... purba juga?
>
> Salam,
> us
>
>
>
>
>
>
>
> anoms...@gmail.com
> 03/10/2010 07:08 AM
> Please respond to iagi-net
>
>
>    To: iagi-net@iagi.or.id
>    cc:
>Subject:Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan 

> Hunian Prasejarah
>
>
> Harusnya ada jawabannya pak, dengan menyelaraskan agama dan sains. Ini 
yg
> harus hati2
>
> Sent from Warnet deket rumah
>
> -----Original Message-
> From: ukat.suka...@eniindonesia.co.id
> Date: Wed, 10 Mar 2010 06:59:22
> To: 
> Cc: 
> Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian
> Prasejarah
> Mana yah yang lebih tua, manusia purba atau Nabi Adam?
>
> Salam,
> us
>
>
>
>
>
>
> Awang Satyana 
> 03/10/2010 04:05 AM
> Please respond to iagi-net
>
>
>To: iagi-net@iagi.or.id
>cc:
>Subject:Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan
> Hunian Prasejarah
>
>
> Pak Oki,
>
> Terima kasih infonya; yang di Ayamaru jelas ada dan telah menjadi daerah
> penelitian paleoantropologist Juliette Pasveer yang publikasinya saya
> kutip (jurnal Modern Quaternary Research in SE Asia No. 17). Yang di 
Onin
> seperti yang Pak Oki sebutkan adalah sesuai dugaan saya sebab 
batugamping
> Kais sama-sama terangkat di wilayah itu sehingga wajar sekali menjadi 
gua
> kars yang pernah dihuni manusia purba, apalagi lokasinya di pantai yang
> sering menjadi area pertama migrasi manusia. Dua wilayah lain yang mesti
> dicurigai adalah gamping Kais di Misool (yang membentuk "geantiklin"
> Misool-Onin) dan Lengguru Belt. Info dari Pak Oki akan saya teruskan ke
> teman-teman saya para paleoantropologist.
>
> salam,
> Awang
>
> --- Pada Sel, 9/3/10, oki musakti  menulis:
>
>
> Dari: oki musakti 
> Judul: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian 
Prasejarah
> Kepada: iagi-net@iagi.or.id
> Tanggal: Selasa, 9 Maret, 2010, 11:01 PM
>
>
> Pak Awang,
> Waktu saya ikut naik rig di sumur Ubadari 2 (Jaman merumput di Arco 
dulu),
>
> pernah diceletuki oleh John Salo yang jadi ops geo (atau oleh co-man 
ya?)
> diajak untuk jalan-jalan ke pantai.
> Katanya dekat-dekat situ ada gua prehistoric cave yang ada jejak-jejak
> manusia purba.
>
> Kemungkinan lokasi yang yang beliau maksud adal di dataran k

Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah

2010-03-10 Terurut Topik Hendratno Agus
Prof. Zaim yth.

Kalau saja suatu saat ada pengalihan kawasan pemerintahan Jayapura sebagai 
ibukota provinsi Papua ke kawasan Sentani? Ide besarnya adalah Jayapura sebagai 
pusat pertumbuhan dan pusat bisnis di Papua, dan pusat pemerintahan provinsi 
Papua akan dikembangkan di kawasan Sentani. Apakah perluasan kawasan sentani 
sebagai kawasan pemerintahan dan infrastruktur lainnya, berpengaruh tidaknya 
dengan situs-situs arkeologi? Pikiran nakal ini muncul karena saya pernah 
diajak diskusi wacana ini dengan kawan yang sedang menyiapkan blue print ke 
arah sana. Informasi dari pak Zaim ini sangat penting, jika roadmap 
pengembangan Sentani betul-betul disiapkan oleh para pihak terkait.

Sekedar informasi, dalam waktu dekat pada tahun 2010 ini gabungan tim geologi 
dari badan geologi esdm, geologi itb, dan geologi ugm akan melakukan eksplorasi 
/ ekspedisi ke pulau misool untuk mempelajari cekungan misool. Kebetulan 
roadmap eksplorasi ke misool ini mendapat copy-an untuk turut mempelajarinya. 
Program ini di-create oleh tim geologi dari badan geologi esdm. Publikasi 
lengkap tentang geologi batuan karbonat di misool sendiri, pernah saya dapatkan 
dari jurnal geologi dan sumberdaya mineral dari pusat survey geologi, saya 
tidak punya filenya tapi punya hardcopynya. 

salam, gus hend





From: "z...@gc.itb.ac.id" 
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: Eksplorasi BPMIGAS ; Geo Unpad 
; IAGI ; Forum HAGI 

Sent: Tue, March 9, 2010 9:20:18 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah


Pak Awang dan Rekan IAGI Yth.,
Sekitar Januari tahun 1979 saya menyertai Tim dari Pusat Penelitian
Purbakala Nasional-Jakarta (sekarang PUSLIT ARKENAS) yaitu Ibu. Dra.
Hindari Sofion dan Dra. DD Bintarti (kedua beliau sekarang telah pensiun)
bersama seorang asisten mahasiswa melakukan penelitian Geoarekologi di
Danau Sentani dan Sekitarnya, sampai ke daerah Nimboran, Kecamatan Genyem
yang terletak di sebelah barat Danau Sentani (dikawal oleh 4 orang tentara
bersenjata, lengkap) dan kaki Pegunungan Cyclop.
Saya dan mahasiswa saat itu, meneliti aspek geologi di Danau Sentani (dan
pulau2nya)dan sekitarnya, juga sepanjang kaki selatan Pegunungan Cyclop,
yang berbatasan dengan Rendahan Sentani.
Sedangkan dari Arkeologi aspek arkeologinya. Kami menemukan banyak sekali
peninggalan arkeologis di pulau-pulau yang terdapat di Danau Sentani,
begitu pula di daratan di sebelah barat Danau. Peninggalan arkeologi
terutama adalah lukisan2 khas Papua,terbuat dari bahan kapur (chalk) yang
banyak terdapat sekitar Genyem serta dari bahan oker, juga banyak terdapat
di sekitar Danau Sentani. Gambar2/Lukisannya terutama berkaitan dengan
kegiatan perburuan darat maupun air (gambar2 perahu, dayung dll) juga
gambar2 mirip khas patung Asmat. Menurut para ahli arkeologi, diperkirakan
seusia dengan Meso - Neolitikum, atau sekitar 5000 - 2500 tahun SM.
Kami juga mengunjungi Nimboran, untuk melacak lokasi penemuan mandibula
(rahang bawah)Kanguru, yang dijumpai dalam lapisan lempung. Dari hasil
pemerian yang dilakukan oleh Hardjasasmita (dari ITB) menunjukkan fosil
kanguru tersbut sama dengan yang terdapat di Australia, berumur Miosen
Tengah.Fosil Kanguru tersebut merupakan satu2nya fosil kanguru di
Indonesia (kini menjadi koleksi Lab. Paleontologi ITB).Hasil penelitian
Geoarkeologi yang kami lakukan pada tahun 1979 tersebut ya hanya berupa
laporan penelitian, tersimpan di PUSLIT ARKENAS..
Jadi benar kata Pak Awang, sebenarnya Papua sangat kaya dengan peninggalan
arkeologi, hanya saja belum banyak di"jamah" oleh para ahli arkeologi,
terutama Arkeologiwan Indonesia.

Wassalam,

Yahdi Zaim,
KK Geologi,
Prodi Teknik Geologi
FITB - ITB


> Bekas-bekas hunian manusia prasejarah (purba) yang punya industri perkakas
> batu ditemukan di banyak tempat di Jawa, terutama di Pegunungan Sewu,
> Pacitan. Begitu banyaknya artefak berupa perkakas batu pernah ditemukan di
> sini, sehingga menghasilkan istilah-istilah tertentu seperti kebudayaan
> Pacitanian atau industri Kali Baksoko. Kali Baksoko adalah sebuah kali di
> wilayah ini tempat ditemukannya banyak artefak.
>  
> Itu di Jawa, tempat paling banyak ditemukannya artefak perkakas batu.
> Kelihatannya saat bermigrasi dulu, para penghuni pertama negeri kita
> memilih Jawa sebagai pangkalan terakhirnya. Pemikiran ini disebabkan
> begitu banyaknya artefak ditemukan di Jawa, juga penemuan fosil-fosil
> tulang hominid atau manusia purba. Meskipun demikian, terdapat bukti bahwa
> beberapa generasi manusia purba ini kemudian dari Jawa bermigrasi ke timur
> ke Nusa Tenggara bahkan sampai Australia.
>  
> Bagaimana dengan penemuan-penemuan arkeologi di pulau paling timur
> Indonesia : Papua, jarang sekali terdengar berita-berita tentang itu.
> Padahal, bila situs-situs hunian manusia purba banyak terdapat di
> topografi kars berupa gua-gua batugamping, seperti di Gua Pawon,
> Padalarang 

Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah

2010-03-09 Terurut Topik Franciscus B Sinartio
Pak Awang, 
mau tanya, pertanyaan nya mungkin agak naif.
Ulasan pak Awang selalu menyatakan umur batuannya.
apakah benar dating dari umur orang yang tinggal/mendiami gua itu TIDAK di 
ambil dari umur batuannya?
artefak itu dibuat dari batuan yang lebih tua dari manusia purba tersebut. jadi 
bagaimana menghubungkan umur artefak tersebut dengan umur manusia purba nya.

di Angola sering didapatkan artefak didalam sandstone yang tersingkap.  umurnya 
disamakan dengan umur sandstone nya tetapi mungkin saja umur manusia purba yang 
membuat artefak itu lebih tua dari umur sandstone nya.

di Maros, Sulawesi selatan juga ditemukan artefak dan lukisan di gua Leang2.  
saya tidak tahu formasi apa itu limestone nya mungkin formasi Tonasa.

terima kasih atas pencerahannya.

salam,
frank










Awang Satyana 
03/10/2010 04:05 AM
Please respond to iagi-net


To:iagi-net@iagi.or.id
cc: 
Subject:Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan 
Hunian Prasejarah


Pak Oki,

Terima kasih infonya; yang di Ayamaru jelas ada dan telah menjadi daerah 
penelitian paleoantropologist Juliette Pasveer yang publikasinya saya 
kutip (jurnal Modern Quaternary Research in SE Asia No. 17). Yang di Onin 
seperti yang Pak Oki sebutkan adalah sesuai dugaan saya sebab batugamping 
Kais sama-sama terangkat di wilayah itu sehingga wajar sekali menjadi gua 
kars yang pernah dihuni manusia purba, apalagi lokasinya di pantai yang 
sering menjadi area pertama migrasi manusia. Dua wilayah lain yang mesti 
dicurigai adalah gamping Kais di Misool (yang membentuk "geantiklin" 
Misool-Onin) dan Lengguru Belt. Info dari Pak Oki akan saya teruskan ke 
teman-teman saya para paleoantropologist.

salam,
Awang

--- Pada Sel, 9/3/10, oki musakti  menulis:


Dari: oki musakti 
Judul: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Selasa, 9 Maret, 2010, 11:01 PM


Pak Awang,
Waktu saya ikut naik rig di sumur Ubadari 2 (Jaman merumput di Arco dulu), 
pernah diceletuki oleh John Salo yang jadi ops geo (atau oleh co-man ya?)  
diajak untuk jalan-jalan ke pantai.
Katanya dekat-dekat situ ada gua prehistoric cave yang ada jejak-jejak 
manusia purba. 

Kemungkinan lokasi yang yang beliau maksud adal di dataran karst Onin, 
disebelah selatan sumur dan bukannya di Ayamaru.

Sayang, sampai ahir waktu saya di rig, tidak dapat kesempatan untuk kabur 
ke gua tersebut.

Salam
Oki



--- On Tue, 9/3/10, Awang Satyana  wrote:

From: Awang Satyana 
Subject: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah
To: "Eksplorasi BPMIGAS" , "Geo Unpad" 
, "IAGI" , "Forum HAGI" 

Received: Tuesday, 9 March, 2010, 3:41 PM

Bekas-bekas hunian manusia prasejarah (purba) yang punya industri perkakas 
batu ditemukan di banyak tempat di Jawa, terutama di Pegunungan Sewu, 
Pacitan. Begitu banyaknya artefak berupa perkakas batu pernah ditemukan di 
sini, sehingga menghasilkan istilah-istilah tertentu seperti kebudayaan 
Pacitanian atau industri Kali Baksoko. Kali Baksoko adalah sebuah kali di 
wilayah ini tempat ditemukannya banyak artefak. 

Itu di Jawa, tempat paling banyak ditemukannya artefak perkakas batu. 
Kelihatannya saat bermigrasi dulu, para penghuni pertama negeri kita 
memilih Jawa sebagai pangkalan terakhirnya. Pemikiran ini disebabkan 
begitu banyaknya artefak ditemukan di Jawa, juga penemuan fosil-fosil 
tulang hominid atau manusia purba. Meskipun demikian, terdapat bukti bahwa 
beberapa generasi manusia purba ini kemudian dari Jawa bermigrasi ke timur 
ke Nusa Tenggara bahkan sampai Australia.

Bagaimana dengan penemuan-penemuan arkeologi di pulau paling timur 
Indonesia : Papua, jarang sekali terdengar berita-berita tentang itu. 
Padahal, bila situs-situs hunian manusia purba banyak terdapat di 
topografi kars berupa gua-gua batugamping, seperti di Gua Pawon, 
Padalarang dan banyak sekali situs-situs arkeologi di gua-gua di 
Pegunungan Sewu, Pacitan; maka Papua dari segi tutupan batuan 
batugampingnya adalah kawasan yang paling luas di Indonesia (lihat 
publikasi Sukamto, 2000 tentang geologi regional Indonesia).

Mengapa jarang terdengar penemuan arkeologi di Papua ? Ada dua kemungkinan 
: (1) manusia purba memang sedikit sekali bermigrasi ke Papua dan (2) 
penelitian arkeologi jarang sekali dilakukan di Papua. Saya yakin alasan 
nomor dualah yang paling mungkin sebagai penyebabnya. Mengapa ? Di Papua 
Nugini (Papua New Guinea, PNG)) dilaporkan penemuan beberapa situs hunian 
manusia purba, terutama di kawasan pantai utaranya. Ini artinya bahwa 
Papua (Indonesia) mestinya pernah dilewati manusia purba ini dalam 
migrasinya dan bisa saja sebagian dari mereka pernah menetap di gua-gua 
Papua yang banyak terdapat.

Penelitian-peneltian arkeologi untuk Papua, baik dilakukan oleh ahli-ahli 
nasional maupun dari mancanegara terbilang sangat sedikit bila 
dibandingkan penelitian-penelitian 

Fw: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah - Cenote Angelita

2010-03-09 Terurut Topik Budi Santoso
Menarik mengikuti diskusinya Pak Ukat dan Pak Awang. Memang masih banyak 
peristiwa dan fenomena alam yang belum dapat dijawab secara scientific. Menjadi 
sebuah tantangan namun juga sebagai wujud kekaguman kita pada Sang Pencipta.

Kalau tertarik bisa juga diskusi tentang sungai di dasar laut Meksiko, misteri 
"Cenote Angelita". Saya pribadi masih bingung, loh ko bisa ada sungai di dasar 
laut. Jika anda seorang penyelam, maka anda harus mengunjungi Cenote
Angelita, Mexico. Disana ada sebuah gua. Jika anda menyelam sampai
kedalaman 30 meter, airnya air segar (tawar), namun jika anda menyelam
sampai kedalaman lebih dari 60 meter, airnya menjadi air asin, lalu
anda dapat melihat sebuah "sungai" di dasarnya, lengkap dengan pohon dan daun 
daunan.

Mungkin Bapak atau rekan-rekan bisa menjelaskan secara geologi. Sebelumnya 
terima kasih

Ini ada foto-foto nya juga :







Regards,

Budi Santoso
mail : b_santos...@yahoo.co.id



--- On Wed, 3/10/10, Sudibyo HT  wrote:

From: Sudibyo HT 
Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah
To: iagi-net@iagi.or.id
Date: Wednesday, March 10, 2010, 9:11 AM

Nuwun sewu,saya juga ada minat.Bisa kirim lewat japri
Nuwun(hts)

2010/3/10 

> Pak Nana,
>
> Kalau boleh, saya minta copy nya Pak.
>
>  Terimakasih sebelumnya atas kebaikan Pak Nana.
>
> Salam,
> us
>
>
>
>
>
> "Nana Djumhana" 
> 03/10/2010 08:25 AM
>  Please respond to iagi-net
>
>
>        To:     
>        cc:
>        Subject:        Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan
> Hunian Prasejarah
>
>
> Pak Ukat,
>
> Saya pernah menulis hal ini dan dimuat dalam majalah Panji Masyarakat  No.
>
> 760 halaman 38-41, yang terbit pada awal Juli 1993. Judul tulisan tersebut
>
> : "Benarkah Adam manusia Pertama (Kajian Asal Manusia berdasar Al-Quran
> dan
> Ilmu Pengetahuan)". Sayang tidak punya digitalnya, tapi kalau hard
> copy-nya
> masih ada.
>
> Wasalam,
> Nana
>
> ----- Original Message -
> From: 
> To: 
> Cc: 
> Sent: Wednesday, March 10, 2010 7:57 AM
> Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian
> Prasejarah
>
>
> > Sebetulnya Mas dari dulu saya cari2 jawabannya, dari Buku2 Islam dan
> > Injil, tapi belum dapat, Kapan Nabi Adam mulai hidup?
> >
> > Sesudah Nabi Adam, lalu kapan Nabi Nuh hidup? Waktu Nabi Nuh ini, Air
> Laut
> > naik sangat  tinggi dan menggenangi Kontinen yang sudah lama terjemur.
> >
> > Sea Level dari Haq, pada umur Kapur, naik paling tinggi, para ahli
> menduga
> > ini  pada waktu umur Nabi Nuh. Tapi rasanya manusia muncul lebih muda
> dari
> > umur Kapur.
> >
> > Lalu ada lagi Manusia purba? Kalau dia purba, apakah dia lebih tua dari
> > Nabi Adam? atau apakah Nabi Adam pun  termasuk....punten... purba juga?
> >
> > Salam,
> > us
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > anoms...@gmail.com
> > 03/10/2010 07:08 AM
> > Please respond to iagi-net
> >
> >
> >        To:     iagi-...@iagi.or.id
> >        cc:
> >        Subject:        Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan
>
> > Hunian Prasejarah
> >
> >
> > Harusnya ada jawabannya pak, dengan menyelaraskan agama dan sains. Ini
> yg
> > harus hati2
> >
> > Sent from Warnet deket rumah
> >
> > -Original Message-
> > From: ukat.suka...@eniindonesia.co.id
> > Date: Wed, 10 Mar 2010 06:59:22
> > To: 
> > Cc: 
> > Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian
> > Prasejarah
> > Mana yah yang lebih tua, manusia purba atau Nabi Adam?
> >
> > Salam,
> > us
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > Awang Satyana 
> > 03/10/2010 04:05 AM
> > Please respond to iagi-net
> >
> >
> >        To:     iagi-...@iagi.or.id
> >        cc:
> >        Subject:        Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan
> > Hunian Prasejarah
> >
> >
> > Pak Oki,
> >
> > Terima kasih infonya; yang di Ayamaru jelas ada dan telah menjadi daerah
> > penelitian paleoantropologist Juliette Pasveer yang publikasinya saya
> > kutip (jurnal Modern Quaternary Research in SE Asia No. 17). Yang di
> Onin
> > seperti yang Pak Oki sebutkan adalah sesuai dugaan saya sebab
> batugamping
> > Kais sama-sama terangkat di wilayah itu sehingga wajar sekali menjadi
> gua
> > kars yang pernah dihuni manusia purba, apalagi lokasinya di pantai yang
> > sering menjadi area pertama migrasi manusia. Dua wilayah lain yang mesti
> > dicurigai adalah gamping Kais di Misoo

RE: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah ....ulasan buku baru

2010-03-09 Terurut Topik Setiabudi Djaelani
Pak Awang,

Tolong ulas juga bila berkenan buku "Perjalanan Akbar RAS ADAM" karangan Agus 
Haryo Sudarmojo, Penerbit Mizania, Cetakan 1 : September 2009. Pak Priyono 
Kepala BPMIGAS turut memberikan sambutan dalam buku tersebut.

Salam,
Setiabudi

-Original Message-
From: Awang Satyana [mailto:awangsaty...@yahoo.com]
Sent: Wednesday, March 10, 2010 7:52 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: Geo Unpad; Forum HAGI; Eksplorasi BPMIGAS
Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah

Saat ada seminar Atlantis di TMII yang diorganisasi PT Ufuk Publishing bulan 
lalu, ada seorang peserta yang menanyakan hal persis yang ditanyakan Pak Ukat. 
Prof. Truman Simanjuntak, ahli arkeologi senior, dan saya menjawab : seluruh 
hominid dan manusia purba lebih tua daripada Nabi Adam. Jawaban ini tentu 
didasarkan kepada pohon evolusi manusia; manusia yang kita kenal sekarang 
adalah puncak evolusi. Harap diperhatikan, evolusi dalam pengertian sekarang 
tak selalu melibatkan gradualisme tetapi saltation -loncatan-loncatan sejenak 
dalam kemajuan evolusi.

Diskusi antara evolusi dan hubungannya dengan manusia sekarang yang menurut 
agama-agama samawi didahului oleh Nabi Adam selalu menimbulkan perdebatan pro 
dan kontra, di milis ini pun seringkali begitu. Sebuah buku baru karya ilmuwan2 
Indonesia baru saja diterbitkan, saya baru memperolehnya dari seorang teman, 
"Sangiran Menjawab Dunia". Menjawab apa ? Menjawab perdebatan evolusi. Nanti 
akan saya ulas bila telah selesai membacanya.

salam,
Awang

--- Pada Rab, 10/3/10, anoms...@gmail.com  menulis:


Dari: anoms...@gmail.com 
Judul: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Rabu, 10 Maret, 2010, 7:08 AM


Harusnya ada jawabannya pak, dengan menyelaraskan agama dan sains. Ini yg harus 
hati2

Sent from Warnet deket rumah

-Original Message-
From: ukat.suka...@eniindonesia.co.id
Date: Wed, 10 Mar 2010 06:59:22
To: 
Cc: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah
Mana yah yang lebih tua, manusia purba atau Nabi Adam?

Salam,
us






Awang Satyana 
03/10/2010 04:05 AM
Please respond to iagi-net


To: iagi-net@iagi.or.id
cc:
    Subject:        Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan 
Hunian Prasejarah


Pak Oki,

Terima kasih infonya; yang di Ayamaru jelas ada dan telah menjadi daerah
penelitian paleoantropologist Juliette Pasveer yang publikasinya saya
kutip (jurnal Modern Quaternary Research in SE Asia No. 17). Yang di Onin
seperti yang Pak Oki sebutkan adalah sesuai dugaan saya sebab batugamping
Kais sama-sama terangkat di wilayah itu sehingga wajar sekali menjadi gua
kars yang pernah dihuni manusia purba, apalagi lokasinya di pantai yang
sering menjadi area pertama migrasi manusia. Dua wilayah lain yang mesti
dicurigai adalah gamping Kais di Misool (yang membentuk "geantiklin"
Misool-Onin) dan Lengguru Belt. Info dari Pak Oki akan saya teruskan ke
teman-teman saya para paleoantropologist.

salam,
Awang

--- Pada Sel, 9/3/10, oki musakti  menulis:


Dari: oki musakti 
Judul: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Selasa, 9 Maret, 2010, 11:01 PM


Pak Awang,
Waktu saya ikut naik rig di sumur Ubadari 2 (Jaman merumput di Arco dulu),
pernah diceletuki oleh John Salo yang jadi ops geo (atau oleh co-man ya?)
diajak untuk jalan-jalan ke pantai.
Katanya dekat-dekat situ ada gua prehistoric cave yang ada jejak-jejak
manusia purba.

Kemungkinan lokasi yang yang beliau maksud adal di dataran karst Onin,
disebelah selatan sumur dan bukannya di Ayamaru.

Sayang, sampai ahir waktu saya di rig, tidak dapat kesempatan untuk kabur
ke gua tersebut.

Salam
Oki



--- On Tue, 9/3/10, Awang Satyana  wrote:

From: Awang Satyana 
Subject: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah
To: "Eksplorasi BPMIGAS" , "Geo Unpad"
, "IAGI" , "Forum HAGI"

Received: Tuesday, 9 March, 2010, 3:41 PM

Bekas-bekas hunian manusia prasejarah (purba) yang punya industri perkakas
batu ditemukan di banyak tempat di Jawa, terutama di Pegunungan Sewu,
Pacitan. Begitu banyaknya artefak berupa perkakas batu pernah ditemukan di
sini, sehingga menghasilkan istilah-istilah tertentu seperti kebudayaan
Pacitanian atau industri Kali Baksoko. Kali Baksoko adalah sebuah kali di
wilayah ini tempat ditemukannya banyak artefak.

Itu di Jawa, tempat paling banyak ditemukannya artefak perkakas batu.
Kelihatannya saat bermigrasi dulu, para penghuni pertama negeri kita
memilih Jawa sebagai pangkalan terakhirnya. Pemikiran ini disebabkan
begitu banyaknya artefak ditemukan di Jawa, juga penemuan fosil-fosil
tulang hominid atau manusia purba. Meskipun demikian, terdapat bukti bahwa
beberapa generasi manusia purba ini kemudian dari Jawa bermigrasi ke timur
ke Nusa Tenggara bahkan sampai Australia.

Bagaimana deng

Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah

2010-03-09 Terurut Topik Sudibyo HT
Nuwun sewu,saya juga ada minat.Bisa kirim lewat japri
Nuwun(hts)

2010/3/10 

> Pak Nana,
>
> Kalau boleh, saya minta copy nya Pak.
>
>  Terimakasih sebelumnya atas kebaikan Pak Nana.
>
> Salam,
> us
>
>
>
>
>
> "Nana Djumhana" 
> 03/10/2010 08:25 AM
>  Please respond to iagi-net
>
>
>        To: 
>    cc:
>    Subject:Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan
> Hunian Prasejarah
>
>
> Pak Ukat,
>
> Saya pernah menulis hal ini dan dimuat dalam majalah Panji Masyarakat  No.
>
> 760 halaman 38-41, yang terbit pada awal Juli 1993. Judul tulisan tersebut
>
> : "Benarkah Adam manusia Pertama (Kajian Asal Manusia berdasar Al-Quran
> dan
> Ilmu Pengetahuan)". Sayang tidak punya digitalnya, tapi kalau hard
> copy-nya
> masih ada.
>
> Wasalam,
> Nana
>
> ----- Original Message -
> From: 
> To: 
> Cc: 
> Sent: Wednesday, March 10, 2010 7:57 AM
> Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian
> Prasejarah
>
>
> > Sebetulnya Mas dari dulu saya cari2 jawabannya, dari Buku2 Islam dan
> > Injil, tapi belum dapat, Kapan Nabi Adam mulai hidup?
> >
> > Sesudah Nabi Adam, lalu kapan Nabi Nuh hidup? Waktu Nabi Nuh ini, Air
> Laut
> > naik sangat  tinggi dan menggenangi Kontinen yang sudah lama terjemur.
> >
> > Sea Level dari Haq, pada umur Kapur, naik paling tinggi, para ahli
> menduga
> > ini  pada waktu umur Nabi Nuh. Tapi rasanya manusia muncul lebih muda
> dari
> > umur Kapur.
> >
> > Lalu ada lagi Manusia purba? Kalau dia purba, apakah dia lebih tua dari
> > Nabi Adam? atau apakah Nabi Adam pun  termasuk....punten... purba juga?
> >
> > Salam,
> > us
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > anoms...@gmail.com
> > 03/10/2010 07:08 AM
> > Please respond to iagi-net
> >
> >
> >To: iagi-net@iagi.or.id
> >cc:
> >Subject:Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan
>
> > Hunian Prasejarah
> >
> >
> > Harusnya ada jawabannya pak, dengan menyelaraskan agama dan sains. Ini
> yg
> > harus hati2
> >
> > Sent from Warnet deket rumah
> >
> > -Original Message-
> > From: ukat.suka...@eniindonesia.co.id
> > Date: Wed, 10 Mar 2010 06:59:22
> > To: 
> > Cc: 
> > Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian
> > Prasejarah
> > Mana yah yang lebih tua, manusia purba atau Nabi Adam?
> >
> > Salam,
> > us
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > Awang Satyana 
> > 03/10/2010 04:05 AM
> > Please respond to iagi-net
> >
> >
> >To: iagi-net@iagi.or.id
> >cc:
> >Subject:Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan
> > Hunian Prasejarah
> >
> >
> > Pak Oki,
> >
> > Terima kasih infonya; yang di Ayamaru jelas ada dan telah menjadi daerah
> > penelitian paleoantropologist Juliette Pasveer yang publikasinya saya
> > kutip (jurnal Modern Quaternary Research in SE Asia No. 17). Yang di
> Onin
> > seperti yang Pak Oki sebutkan adalah sesuai dugaan saya sebab
> batugamping
> > Kais sama-sama terangkat di wilayah itu sehingga wajar sekali menjadi
> gua
> > kars yang pernah dihuni manusia purba, apalagi lokasinya di pantai yang
> > sering menjadi area pertama migrasi manusia. Dua wilayah lain yang mesti
> > dicurigai adalah gamping Kais di Misool (yang membentuk "geantiklin"
> > Misool-Onin) dan Lengguru Belt. Info dari Pak Oki akan saya teruskan ke
> > teman-teman saya para paleoantropologist.
> >
> > salam,
> > Awang
> >
> > --- Pada Sel, 9/3/10, oki musakti  menulis:
> >
> >
> > Dari: oki musakti 
> > Judul: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian
> Prasejarah
> > Kepada: iagi-net@iagi.or.id
> > Tanggal: Selasa, 9 Maret, 2010, 11:01 PM
> >
> >
> > Pak Awang,
> > Waktu saya ikut naik rig di sumur Ubadari 2 (Jaman merumput di Arco
> dulu),
> >
> > pernah diceletuki oleh John Salo yang jadi ops geo (atau oleh co-man
> ya?)
> > diajak untuk jalan-jalan ke pantai.
> > Katanya dekat-dekat situ ada gua prehistoric cave yang ada jejak-jejak
> > manusia purba.
> >
> > Kemungkinan lokasi yang yang beliau maksud adal di dataran karst Onin,
> > disebelah selatan sumur dan bukannya di Ayamaru.
> >
> > Sayang, sampai ahir waktu saya di rig, tidak dapat kesempatan untuk
> kabur
> > ke gua 

Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah

2010-03-09 Terurut Topik ukat . sukanta
Pak Nana,

Kalau boleh, saya minta copy nya Pak.

 Terimakasih sebelumnya atas kebaikan Pak Nana.

Salam,
us





"Nana Djumhana" 
03/10/2010 08:25 AM
Please respond to iagi-net

 
To: 
cc: 
Subject:    Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan 
Hunian Prasejarah


Pak Ukat,

Saya pernah menulis hal ini dan dimuat dalam majalah Panji Masyarakat  No. 

760 halaman 38-41, yang terbit pada awal Juli 1993. Judul tulisan tersebut 

: "Benarkah Adam manusia Pertama (Kajian Asal Manusia berdasar Al-Quran 
dan 
Ilmu Pengetahuan)". Sayang tidak punya digitalnya, tapi kalau hard 
copy-nya 
masih ada.

Wasalam,
Nana

- Original Message - 
From: 
To: 
Cc: 
Sent: Wednesday, March 10, 2010 7:57 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian 
Prasejarah


> Sebetulnya Mas dari dulu saya cari2 jawabannya, dari Buku2 Islam dan
> Injil, tapi belum dapat, Kapan Nabi Adam mulai hidup?
>
> Sesudah Nabi Adam, lalu kapan Nabi Nuh hidup? Waktu Nabi Nuh ini, Air 
Laut
> naik sangat  tinggi dan menggenangi Kontinen yang sudah lama terjemur.
>
> Sea Level dari Haq, pada umur Kapur, naik paling tinggi, para ahli 
menduga
> ini  pada waktu umur Nabi Nuh. Tapi rasanya manusia muncul lebih muda 
dari
> umur Kapur.
>
> Lalu ada lagi Manusia purba? Kalau dia purba, apakah dia lebih tua dari
> Nabi Adam? atau apakah Nabi Adam pun  termasukpunten... purba juga?
>
> Salam,
> us
>
>
>
>
>
>
>
> anoms...@gmail.com
> 03/10/2010 07:08 AM
> Please respond to iagi-net
>
>
>    To: iagi-net@iagi.or.id
>    cc:
>Subject:Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan 

> Hunian Prasejarah
>
>
> Harusnya ada jawabannya pak, dengan menyelaraskan agama dan sains. Ini 
yg
> harus hati2
>
> Sent from Warnet deket rumah
>
> -----Original Message-
> From: ukat.suka...@eniindonesia.co.id
> Date: Wed, 10 Mar 2010 06:59:22
> To: 
> Cc: 
> Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian
> Prasejarah
> Mana yah yang lebih tua, manusia purba atau Nabi Adam?
>
> Salam,
> us
>
>
>
>
>
>
> Awang Satyana 
> 03/10/2010 04:05 AM
> Please respond to iagi-net
>
>
>To: iagi-net@iagi.or.id
>cc:
>Subject:Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan
> Hunian Prasejarah
>
>
> Pak Oki,
>
> Terima kasih infonya; yang di Ayamaru jelas ada dan telah menjadi daerah
> penelitian paleoantropologist Juliette Pasveer yang publikasinya saya
> kutip (jurnal Modern Quaternary Research in SE Asia No. 17). Yang di 
Onin
> seperti yang Pak Oki sebutkan adalah sesuai dugaan saya sebab 
batugamping
> Kais sama-sama terangkat di wilayah itu sehingga wajar sekali menjadi 
gua
> kars yang pernah dihuni manusia purba, apalagi lokasinya di pantai yang
> sering menjadi area pertama migrasi manusia. Dua wilayah lain yang mesti
> dicurigai adalah gamping Kais di Misool (yang membentuk "geantiklin"
> Misool-Onin) dan Lengguru Belt. Info dari Pak Oki akan saya teruskan ke
> teman-teman saya para paleoantropologist.
>
> salam,
> Awang
>
> --- Pada Sel, 9/3/10, oki musakti  menulis:
>
>
> Dari: oki musakti 
> Judul: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian 
Prasejarah
> Kepada: iagi-net@iagi.or.id
> Tanggal: Selasa, 9 Maret, 2010, 11:01 PM
>
>
> Pak Awang,
> Waktu saya ikut naik rig di sumur Ubadari 2 (Jaman merumput di Arco 
dulu),
>
> pernah diceletuki oleh John Salo yang jadi ops geo (atau oleh co-man 
ya?)
> diajak untuk jalan-jalan ke pantai.
> Katanya dekat-dekat situ ada gua prehistoric cave yang ada jejak-jejak
> manusia purba.
>
> Kemungkinan lokasi yang yang beliau maksud adal di dataran karst Onin,
> disebelah selatan sumur dan bukannya di Ayamaru.
>
> Sayang, sampai ahir waktu saya di rig, tidak dapat kesempatan untuk 
kabur
> ke gua tersebut.
>
> Salam
> Oki
>
>
>
> --- On Tue, 9/3/10, Awang Satyana  wrote:
>
> From: Awang Satyana 
> Subject: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah
> To: "Eksplorasi BPMIGAS" , "Geo 
Unpad"
>
> , "IAGI" , "Forum HAGI"
> 
> Received: Tuesday, 9 March, 2010, 3:41 PM
>
> Bekas-bekas hunian manusia prasejarah (purba) yang punya industri 
perkakas
>
> batu ditemukan di banyak tempat di Jawa, terutama di Pegunungan Sewu,
> Pacitan. Begitu banyaknya artefak berupa perkakas batu pernah ditemukan 
di
>
> sini, sehingga menghasilkan istilah-istilah tertentu seperti kebudayaan
> Pacitanian atau industri Kali Baksoko. Kali Baksoko adalah sebuah kali 
di
> wilayah ini tempat ditemukannya banyak artefak.
>
> It

Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah

2010-03-09 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Mas Nana
Bisa discan diemailken ke saya ?
Untuk melengkapi BloGeologi
suwun.

RDP

2010/3/10 Nana Djumhana :
> Pak Ukat,
>
> Saya pernah menulis hal ini dan dimuat dalam majalah Panji Masyarakat  No.
> 760 halaman 38-41, yang terbit pada awal Juli 1993. Judul tulisan tersebut :
> "Benarkah Adam manusia Pertama (Kajian Asal Manusia berdasar Al-Quran dan
> Ilmu Pengetahuan)". Sayang tidak punya digitalnya, tapi kalau hard copy-nya
> masih ada.
>
> Wasalam,
> Nana
>
> - Original Message - From: 
> To: 
> Cc: 
> Sent: Wednesday, March 10, 2010 7:57 AM
> Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah
>
>
>> Sebetulnya Mas dari dulu saya cari2 jawabannya, dari Buku2 Islam dan
>> Injil, tapi belum dapat, Kapan Nabi Adam mulai hidup?
>>
>> Sesudah Nabi Adam, lalu kapan Nabi Nuh hidup? Waktu Nabi Nuh ini, Air Laut
>> naik sangat  tinggi dan menggenangi Kontinen yang sudah lama terjemur.
>>
>> Sea Level dari Haq, pada umur Kapur, naik paling tinggi, para ahli menduga
>> ini  pada waktu umur Nabi Nuh. Tapi rasanya manusia muncul lebih muda dari
>> umur Kapur.
>>
>> Lalu ada lagi Manusia purba? Kalau dia purba, apakah dia lebih tua dari
>> Nabi Adam? atau apakah Nabi Adam pun  termasukpunten... purba juga?
>>
>> Salam,
>> us
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>> anoms...@gmail.com
>> 03/10/2010 07:08 AM
>> Please respond to iagi-net
>>
>>
>>       To:     iagi-net@iagi.or.id
>>       cc:
>>       Subject:        Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan
>> Hunian Prasejarah
>>
>>
>> Harusnya ada jawabannya pak, dengan menyelaraskan agama dan sains. Ini yg
>> harus hati2
>>
>> Sent from Warnet deket rumah
>>
>> -Original Message-
>> From: ukat.suka...@eniindonesia.co.id
>> Date: Wed, 10 Mar 2010 06:59:22
>> To: 
>> Cc: 
>> Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian
>> Prasejarah
>> Mana yah yang lebih tua, manusia purba atau Nabi Adam?
>>
>> Salam,
>> us
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>> Awang Satyana 
>> 03/10/2010 04:05 AM
>> Please respond to iagi-net
>>
>>
>>       To:     iagi-net@iagi.or.id
>>       cc:
>>       Subject:        Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan
>> Hunian Prasejarah
>>
>>
>> Pak Oki,
>>
>> Terima kasih infonya; yang di Ayamaru jelas ada dan telah menjadi daerah
>> penelitian paleoantropologist Juliette Pasveer yang publikasinya saya
>> kutip (jurnal Modern Quaternary Research in SE Asia No. 17). Yang di Onin
>> seperti yang Pak Oki sebutkan adalah sesuai dugaan saya sebab batugamping
>> Kais sama-sama terangkat di wilayah itu sehingga wajar sekali menjadi gua
>> kars yang pernah dihuni manusia purba, apalagi lokasinya di pantai yang
>> sering menjadi area pertama migrasi manusia. Dua wilayah lain yang mesti
>> dicurigai adalah gamping Kais di Misool (yang membentuk "geantiklin"
>> Misool-Onin) dan Lengguru Belt. Info dari Pak Oki akan saya teruskan ke
>> teman-teman saya para paleoantropologist.
>>
>> salam,
>> Awang
>>
>> --- Pada Sel, 9/3/10, oki musakti  menulis:
>>
>>
>> Dari: oki musakti 
>> Judul: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah
>> Kepada: iagi-net@iagi.or.id
>> Tanggal: Selasa, 9 Maret, 2010, 11:01 PM
>>
>>
>> Pak Awang,
>> Waktu saya ikut naik rig di sumur Ubadari 2 (Jaman merumput di Arco dulu),
>>
>> pernah diceletuki oleh John Salo yang jadi ops geo (atau oleh co-man ya?)
>> diajak untuk jalan-jalan ke pantai.
>> Katanya dekat-dekat situ ada gua prehistoric cave yang ada jejak-jejak
>> manusia purba.
>>
>> Kemungkinan lokasi yang yang beliau maksud adal di dataran karst Onin,
>> disebelah selatan sumur dan bukannya di Ayamaru.
>>
>> Sayang, sampai ahir waktu saya di rig, tidak dapat kesempatan untuk kabur
>> ke gua tersebut.
>>
>> Salam
>> Oki
>>
>>
>>
>> --- On Tue, 9/3/10, Awang Satyana  wrote:
>>
>> From: Awang Satyana 
>> Subject: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah
>> To: "Eksplorasi BPMIGAS" , "Geo Unpad"
>>
>> , "IAGI" , "Forum HAGI"
>> 
>> Received: Tuesday, 9 March, 2010, 3:41 PM
>>
>> Bekas-bekas hunian manusia prasejarah (purba) yang punya industri perkakas
>>
>> batu ditemukan di banyak tempat di Jawa, t

Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah

2010-03-09 Terurut Topik Nana Djumhana

Pak Ukat,

Saya pernah menulis hal ini dan dimuat dalam majalah Panji Masyarakat  No. 
760 halaman 38-41, yang terbit pada awal Juli 1993. Judul tulisan tersebut 
: "Benarkah Adam manusia Pertama (Kajian Asal Manusia berdasar Al-Quran dan 
Ilmu Pengetahuan)". Sayang tidak punya digitalnya, tapi kalau hard copy-nya 
masih ada.


Wasalam,
Nana

- Original Message - 
From: 

To: 
Cc: 
Sent: Wednesday, March 10, 2010 7:57 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah



Sebetulnya Mas dari dulu saya cari2 jawabannya, dari Buku2 Islam dan
Injil, tapi belum dapat, Kapan Nabi Adam mulai hidup?

Sesudah Nabi Adam, lalu kapan Nabi Nuh hidup? Waktu Nabi Nuh ini, Air Laut
naik sangat  tinggi dan menggenangi Kontinen yang sudah lama terjemur.

Sea Level dari Haq, pada umur Kapur, naik paling tinggi, para ahli menduga
ini  pada waktu umur Nabi Nuh. Tapi rasanya manusia muncul lebih muda dari
umur Kapur.

Lalu ada lagi Manusia purba? Kalau dia purba, apakah dia lebih tua dari
Nabi Adam? atau apakah Nabi Adam pun  termasukpunten... purba juga?

Salam,
us







anoms...@gmail.com
03/10/2010 07:08 AM
Please respond to iagi-net


   To: iagi-net@iagi.or.id
   cc:
   Subject:    Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan 
Hunian Prasejarah



Harusnya ada jawabannya pak, dengan menyelaraskan agama dan sains. Ini yg
harus hati2

Sent from Warnet deket rumah

-Original Message-
From: ukat.suka...@eniindonesia.co.id
Date: Wed, 10 Mar 2010 06:59:22
To: 
Cc: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian
Prasejarah
Mana yah yang lebih tua, manusia purba atau Nabi Adam?

Salam,
us






Awang Satyana 
03/10/2010 04:05 AM
Please respond to iagi-net


   To: iagi-net@iagi.or.id
   cc:
   Subject:    Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan
Hunian Prasejarah


Pak Oki,

Terima kasih infonya; yang di Ayamaru jelas ada dan telah menjadi daerah
penelitian paleoantropologist Juliette Pasveer yang publikasinya saya
kutip (jurnal Modern Quaternary Research in SE Asia No. 17). Yang di Onin
seperti yang Pak Oki sebutkan adalah sesuai dugaan saya sebab batugamping
Kais sama-sama terangkat di wilayah itu sehingga wajar sekali menjadi gua
kars yang pernah dihuni manusia purba, apalagi lokasinya di pantai yang
sering menjadi area pertama migrasi manusia. Dua wilayah lain yang mesti
dicurigai adalah gamping Kais di Misool (yang membentuk "geantiklin"
Misool-Onin) dan Lengguru Belt. Info dari Pak Oki akan saya teruskan ke
teman-teman saya para paleoantropologist.

salam,
Awang

--- Pada Sel, 9/3/10, oki musakti  menulis:


Dari: oki musakti 
Judul: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Selasa, 9 Maret, 2010, 11:01 PM


Pak Awang,
Waktu saya ikut naik rig di sumur Ubadari 2 (Jaman merumput di Arco dulu),

pernah diceletuki oleh John Salo yang jadi ops geo (atau oleh co-man ya?)
diajak untuk jalan-jalan ke pantai.
Katanya dekat-dekat situ ada gua prehistoric cave yang ada jejak-jejak
manusia purba.

Kemungkinan lokasi yang yang beliau maksud adal di dataran karst Onin,
disebelah selatan sumur dan bukannya di Ayamaru.

Sayang, sampai ahir waktu saya di rig, tidak dapat kesempatan untuk kabur
ke gua tersebut.

Salam
Oki



--- On Tue, 9/3/10, Awang Satyana  wrote:

From: Awang Satyana 
Subject: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah
To: "Eksplorasi BPMIGAS" , "Geo Unpad"

, "IAGI" , "Forum HAGI"

Received: Tuesday, 9 March, 2010, 3:41 PM

Bekas-bekas hunian manusia prasejarah (purba) yang punya industri perkakas

batu ditemukan di banyak tempat di Jawa, terutama di Pegunungan Sewu,
Pacitan. Begitu banyaknya artefak berupa perkakas batu pernah ditemukan di

sini, sehingga menghasilkan istilah-istilah tertentu seperti kebudayaan
Pacitanian atau industri Kali Baksoko. Kali Baksoko adalah sebuah kali di
wilayah ini tempat ditemukannya banyak artefak.

Itu di Jawa, tempat paling banyak ditemukannya artefak perkakas batu.
Kelihatannya saat bermigrasi dulu, para penghuni pertama negeri kita
memilih Jawa sebagai pangkalan terakhirnya. Pemikiran ini disebabkan
begitu banyaknya artefak ditemukan di Jawa, juga penemuan fosil-fosil
tulang hominid atau manusia purba. Meskipun demikian, terdapat bukti bahwa

beberapa generasi manusia purba ini kemudian dari Jawa bermigrasi ke timur

ke Nusa Tenggara bahkan sampai Australia.

Bagaimana dengan penemuan-penemuan arkeologi di pulau paling timur
Indonesia : Papua, jarang sekali terdengar berita-berita tentang itu.
Padahal, bila situs-situs hunian manusia purba banyak terdapat di
topografi kars berupa gua-gua batugamping, seperti di Gua Pawon,
Padalarang dan banyak sekali situs-situs arkeologi di gua-gua di
Pegunungan Sewu, Pacitan; maka Papua dari segi tutupan batuan
batugampingnya adalah kawasan yang paling luas di Indonesia (liha

Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah

2010-03-09 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
2010/3/10  :
> Sebetulnya Mas dari dulu saya cari2 jawabannya, dari Buku2 Islam dan
> Injil, tapi belum dapat, Kapan Nabi Adam mulai hidup?

Kalau mau tengok video National Geographic pernah membuat video :
"Geneticist Searches for DNA of "Adam," the First Human"
Saya pernah nonton di Saluran National Geographic, tapi cari Video
DVDnya ga pernah ketemu. Konon dijual dalam bentuk DVD.
Di akhir ceritanya ada wajah Adam hasil rekonstruksi DNA. Wajahnya
sangat tipikal africans. Ini salah satu yang mendukung teori "out of
Africa"

RDP

Geneticist Searches for DNA of "Adam," the First Human
Hillary Mayell
National Geographic News
for National Geographic Channel
June 24, 2005

On TV: Don't miss
HREF="http://www.nationalgeographic.com/channel/explorer/";>Search for
Adam, premiering on the National Geographic Channel (U.S.),
Sunday, June 26, 8 p.m. ET/PT.


For many of us, the word "genetics" conjures vague thoughts of
disease, the human genome, and genetic engineering.

Spencer Wells thought "genetics" and forged a unique career that
combines his love for history with his passion for biology. A
geneticist, adventurer, author, filmmaker, and historian—the man adds
new dimension to the term multi-tasking—he is using the cutting-edge
of technology to explore human history.

He has traveled the world, collecting blood samples from people of
far-flung cultures: Aborigines in Australia, the Chukchi tundra
dwellers of Siberia, farmers in the hills of Afghanistan, and nomads
in the deserts of Africa. By studying the DNA of modern humans, he
seeks to learn who we are, where we traveled to populate the world,
and how closely we are all related.

"Each drop of blood is essentially a historical document," Wells said.
"Our DNA tells the story of the journey of our species."

New DNA studies suggest that all humans descended from a single
African ancestor who lived some 60,000 years ago. To uncover the paths
that lead from him to every living human, the National Geographic
Society launched the Genographic Project, headed by Spencer Wells. The
quest for "Adam" is the subject of a new television documentary that
airs on the National Geographic Channel in the U.S. this Sunday.

The project is a five-year endeavor undertaken as a partnership
between IBM and National Geographic. It will combine population
genetics and molecular biology to trace the migration of humans from
the time we first left Africa, 50,000 to 60,000 years ago, to the
places where we live today.

Ten research centers around the world have received funding from the
Waitt Family Foundation to collect and analyze blood samples from
indigenous populations (such as aboriginal groups), many in remote
areas. The Genographic Project hopes to collect more than a hundred
thousand DNA samples to create the largest gene bank in the world.
Members of the public are also being invited to participate.

"Our DNA tells a fascinating story of the human journey: how we are
all related and how our ancestors got to where we are today," Wells
said. "This project will show us some of the routes early humans
followed to populate the globe and paint a picture of the genetic
tapestry that connects us all."

Tracing Human History

"As often happens in science," said Wells, "technology has opened up a
field to new ways of answering old questions—often providing startling
answers."

One of the old questions that intrigued Wells was the question of
human origins. Whether early humans evolved in Africa or elsewhere,
when they began outward migration, and where they went, are issues
that have been argued among archaeologists, anthropologists, and
evolutionary biologists for decades.

By analyzing genetic changes in the Y-chromosome of people in all
regions of the world, Wells and colleagues concluded that all humans
alive today are descended from a single African man.

"We're all effectively cousins, separated by 2,000 generations," he said.

In his book, The Journey of Man: A Genetic Odyssey, Wells describes
the exodus from Africa that began around 60,000 years ago, and the
path we took to populate the world.

Following the southern coastline of Asia, the first early travelers
crossed about 250 kilometers [155 miles] of sea, and colonized
Australia by around 50,000 years ago. The Aborigines of Australia,
Wells says, are the descendants of the first wave of migration out of
Africa.

A second wave left Africa around 45,000 years ago and settled in the
Middle East, with smaller groups going off to India, northern China,
and southern China. As the glaciers of the Ice Age began to retreat
around 40,000 years ago and temperatures warmed up, humans moved into
Central Asia and multiplied quickly.

Small groups left Central Asia around 35,000 years ago for Europe.
Around 20,000 years ago, another small group of Central Asians moved
farther north, into Siberia and the Arctic Circle.

He and his colleagues' paper, published in the September 2003 issue of
the American Journal of Human Genetics, added evid

Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah

2010-03-09 Terurut Topik ukat . sukanta
Sebetulnya Mas dari dulu saya cari2 jawabannya, dari Buku2 Islam dan 
Injil, tapi belum dapat, Kapan Nabi Adam mulai hidup? 

Sesudah Nabi Adam, lalu kapan Nabi Nuh hidup? Waktu Nabi Nuh ini, Air Laut 
 naik sangat  tinggi dan menggenangi Kontinen yang sudah lama terjemur.

Sea Level dari Haq, pada umur Kapur, naik paling tinggi, para ahli menduga 
ini  pada waktu umur Nabi Nuh. Tapi rasanya manusia muncul lebih muda dari 
umur Kapur.

Lalu ada lagi Manusia purba? Kalau dia purba, apakah dia lebih tua dari 
Nabi Adam? atau apakah Nabi Adam pun  termasukpunten... purba juga?

Salam,
us







anoms...@gmail.com
03/10/2010 07:08 AM
Please respond to iagi-net

 
To: iagi-net@iagi.or.id
cc: 
Subject:Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan 
Hunian Prasejarah


Harusnya ada jawabannya pak, dengan menyelaraskan agama dan sains. Ini yg 
harus hati2

Sent from Warnet deket rumah

-Original Message-
From: ukat.suka...@eniindonesia.co.id
Date: Wed, 10 Mar 2010 06:59:22 
To: 
Cc: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian 
Prasejarah
Mana yah yang lebih tua, manusia purba atau Nabi Adam?

Salam,
us






Awang Satyana 
03/10/2010 04:05 AM
Please respond to iagi-net

 
To: iagi-net@iagi.or.id
cc: 
Subject:Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan 
Hunian Prasejarah


Pak Oki,
 
Terima kasih infonya; yang di Ayamaru jelas ada dan telah menjadi daerah 
penelitian paleoantropologist Juliette Pasveer yang publikasinya saya 
kutip (jurnal Modern Quaternary Research in SE Asia No. 17). Yang di Onin 
seperti yang Pak Oki sebutkan adalah sesuai dugaan saya sebab batugamping 
Kais sama-sama terangkat di wilayah itu sehingga wajar sekali menjadi gua 
kars yang pernah dihuni manusia purba, apalagi lokasinya di pantai yang 
sering menjadi area pertama migrasi manusia. Dua wilayah lain yang mesti 
dicurigai adalah gamping Kais di Misool (yang membentuk "geantiklin" 
Misool-Onin) dan Lengguru Belt. Info dari Pak Oki akan saya teruskan ke 
teman-teman saya para paleoantropologist.
 
salam,
Awang

--- Pada Sel, 9/3/10, oki musakti  menulis:


Dari: oki musakti 
Judul: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Selasa, 9 Maret, 2010, 11:01 PM


Pak Awang,
Waktu saya ikut naik rig di sumur Ubadari 2 (Jaman merumput di Arco dulu), 

pernah diceletuki oleh John Salo yang jadi ops geo (atau oleh co-man ya?) 
diajak untuk jalan-jalan ke pantai.
Katanya dekat-dekat situ ada gua prehistoric cave yang ada jejak-jejak 
manusia purba. 

Kemungkinan lokasi yang yang beliau maksud adal di dataran karst Onin, 
disebelah selatan sumur dan bukannya di Ayamaru.

Sayang, sampai ahir waktu saya di rig, tidak dapat kesempatan untuk kabur 
ke gua tersebut.

Salam
Oki



--- On Tue, 9/3/10, Awang Satyana  wrote:

From: Awang Satyana 
Subject: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah
To: "Eksplorasi BPMIGAS" , "Geo Unpad" 

, "IAGI" , "Forum HAGI" 

Received: Tuesday, 9 March, 2010, 3:41 PM

Bekas-bekas hunian manusia prasejarah (purba) yang punya industri perkakas 

batu ditemukan di banyak tempat di Jawa, terutama di Pegunungan Sewu, 
Pacitan. Begitu banyaknya artefak berupa perkakas batu pernah ditemukan di 

sini, sehingga menghasilkan istilah-istilah tertentu seperti kebudayaan 
Pacitanian atau industri Kali Baksoko. Kali Baksoko adalah sebuah kali di 
wilayah ini tempat ditemukannya banyak artefak. 
 
Itu di Jawa, tempat paling banyak ditemukannya artefak perkakas batu. 
Kelihatannya saat bermigrasi dulu, para penghuni pertama negeri kita 
memilih Jawa sebagai pangkalan terakhirnya. Pemikiran ini disebabkan 
begitu banyaknya artefak ditemukan di Jawa, juga penemuan fosil-fosil 
tulang hominid atau manusia purba. Meskipun demikian, terdapat bukti bahwa 

beberapa generasi manusia purba ini kemudian dari Jawa bermigrasi ke timur 

ke Nusa Tenggara bahkan sampai Australia.
 
Bagaimana dengan penemuan-penemuan arkeologi di pulau paling timur 
Indonesia : Papua, jarang sekali terdengar berita-berita tentang itu. 
Padahal, bila situs-situs hunian manusia purba banyak terdapat di 
topografi kars berupa gua-gua batugamping, seperti di Gua Pawon, 
Padalarang dan banyak sekali situs-situs arkeologi di gua-gua di 
Pegunungan Sewu, Pacitan; maka Papua dari segi tutupan batuan 
batugampingnya adalah kawasan yang paling luas di Indonesia (lihat 
publikasi Sukamto, 2000 tentang geologi regional Indonesia).
 
Mengapa jarang terdengar penemuan arkeologi di Papua ? Ada dua kemungkinan 

: (1) manusia purba memang sedikit sekali bermigrasi ke Papua dan (2) 
penelitian arkeologi jarang sekali dilakukan di Papua. Saya yakin alasan 
nomor dualah yang paling mungkin sebagai penyebabnya. Mengapa ? Di Papua 
Nugini (Papua New Guinea, PNG)) dilaporkan penemuan beberapa situs hunian 
manusia purba, terutama di kawasan pa

Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah

2010-03-09 Terurut Topik Awang Satyana
Saat ada seminar Atlantis di TMII yang diorganisasi PT Ufuk Publishing bulan 
lalu, ada seorang peserta yang menanyakan hal persis yang ditanyakan Pak Ukat. 
Prof. Truman Simanjuntak, ahli arkeologi senior, dan saya menjawab : seluruh 
hominid dan manusia purba lebih tua daripada Nabi Adam. Jawaban ini tentu 
didasarkan kepada pohon evolusi manusia; manusia yang kita kenal sekarang 
adalah puncak evolusi. Harap diperhatikan, evolusi dalam pengertian sekarang 
tak selalu melibatkan gradualisme tetapi saltation -loncatan-loncatan sejenak 
dalam kemajuan evolusi.
 
Diskusi antara evolusi dan hubungannya dengan manusia sekarang yang menurut 
agama-agama samawi didahului oleh Nabi Adam selalu menimbulkan perdebatan pro 
dan kontra, di milis ini pun seringkali begitu. Sebuah buku baru karya ilmuwan2 
Indonesia baru saja diterbitkan, saya baru memperolehnya dari seorang teman, 
"Sangiran Menjawab Dunia". Menjawab apa ? Menjawab perdebatan evolusi. Nanti 
akan saya ulas bila telah selesai membacanya.
 
salam,
Awang

--- Pada Rab, 10/3/10, anoms...@gmail.com  menulis:


Dari: anoms...@gmail.com 
Judul: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Rabu, 10 Maret, 2010, 7:08 AM


Harusnya ada jawabannya pak, dengan menyelaraskan agama dan sains. Ini yg harus 
hati2

Sent from Warnet deket rumah

-Original Message-
From: ukat.suka...@eniindonesia.co.id
Date: Wed, 10 Mar 2010 06:59:22 
To: 
Cc: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah
Mana yah yang lebih tua, manusia purba atau Nabi Adam?

Salam,
us






Awang Satyana 
03/10/2010 04:05 AM
Please respond to iagi-net


        To:     iagi-...@iagi.or.id
        cc: 
        Subject:        Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan 
Hunian Prasejarah


Pak Oki,

Terima kasih infonya; yang di Ayamaru jelas ada dan telah menjadi daerah 
penelitian paleoantropologist Juliette Pasveer yang publikasinya saya 
kutip (jurnal Modern Quaternary Research in SE Asia No. 17). Yang di Onin 
seperti yang Pak Oki sebutkan adalah sesuai dugaan saya sebab batugamping 
Kais sama-sama terangkat di wilayah itu sehingga wajar sekali menjadi gua 
kars yang pernah dihuni manusia purba, apalagi lokasinya di pantai yang 
sering menjadi area pertama migrasi manusia. Dua wilayah lain yang mesti 
dicurigai adalah gamping Kais di Misool (yang membentuk "geantiklin" 
Misool-Onin) dan Lengguru Belt. Info dari Pak Oki akan saya teruskan ke 
teman-teman saya para paleoantropologist.

salam,
Awang

--- Pada Sel, 9/3/10, oki musakti  menulis:


Dari: oki musakti 
Judul: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Selasa, 9 Maret, 2010, 11:01 PM


Pak Awang,
Waktu saya ikut naik rig di sumur Ubadari 2 (Jaman merumput di Arco dulu), 
pernah diceletuki oleh John Salo yang jadi ops geo (atau oleh co-man ya?)  
diajak untuk jalan-jalan ke pantai.
Katanya dekat-dekat situ ada gua prehistoric cave yang ada jejak-jejak 
manusia purba. 

Kemungkinan lokasi yang yang beliau maksud adal di dataran karst Onin, 
disebelah selatan sumur dan bukannya di Ayamaru.

Sayang, sampai ahir waktu saya di rig, tidak dapat kesempatan untuk kabur 
ke gua tersebut.

Salam
Oki



--- On Tue, 9/3/10, Awang Satyana  wrote:

From: Awang Satyana 
Subject: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah
To: "Eksplorasi BPMIGAS" , "Geo Unpad" 
, "IAGI" , "Forum HAGI" 

Received: Tuesday, 9 March, 2010, 3:41 PM

Bekas-bekas hunian manusia prasejarah (purba) yang punya industri perkakas 
batu ditemukan di banyak tempat di Jawa, terutama di Pegunungan Sewu, 
Pacitan. Begitu banyaknya artefak berupa perkakas batu pernah ditemukan di 
sini, sehingga menghasilkan istilah-istilah tertentu seperti kebudayaan 
Pacitanian atau industri Kali Baksoko. Kali Baksoko adalah sebuah kali di 
wilayah ini tempat ditemukannya banyak artefak. 

Itu di Jawa, tempat paling banyak ditemukannya artefak perkakas batu. 
Kelihatannya saat bermigrasi dulu, para penghuni pertama negeri kita 
memilih Jawa sebagai pangkalan terakhirnya. Pemikiran ini disebabkan 
begitu banyaknya artefak ditemukan di Jawa, juga penemuan fosil-fosil 
tulang hominid atau manusia purba. Meskipun demikian, terdapat bukti bahwa 
beberapa generasi manusia purba ini kemudian dari Jawa bermigrasi ke timur 
ke Nusa Tenggara bahkan sampai Australia.

Bagaimana dengan penemuan-penemuan arkeologi di pulau paling timur 
Indonesia : Papua, jarang sekali terdengar berita-berita tentang itu. 
Padahal, bila situs-situs hunian manusia purba banyak terdapat di 
topografi kars berupa gua-gua batugamping, seperti di Gua Pawon, 
Padalarang dan banyak sekali situs-situs arkeologi di gua-gua di 
Pegunungan Sewu, Pacitan; maka Papua dari segi tutupan batuan 
batugampingnya adalah kawasan yang paling luas di Indonesia (lihat 
publikasi Sukamto, 2000 tentang geo

Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah

2010-03-09 Terurut Topik Awang Satyana
Pak Zaim,
 
Terima kasih atas ceritanya; barangkali bila laporan penelitian geoarkeologi 
Pak Zaim dkk. tersebut tidak hanya tersimpan di Puslit Arkenas, 
tetapi dipublikasikan di jurnal-jurnal nasional dan internasional atau 
dipresentasikan dalam pertemuan-pertemuan ilmiah; hasil penelitian tersebut 
akan lebih diketahui orang-orang di luar para peneliti dan lembaga 
penelitiannya.
 
Apalagi, penelitian arkeologi tahun 1979 seperti yang Pak Zaim dkk.lakukan itu 
termasuk yang  awal di Papua. Penemuan-penemuan arkeologi di sekitarnya yang 
dipublikasikan para peneliti luar umumnya terjadi sesudah pertengahan tahun 
1980-an dan 1990-an. Misalnya, penelitian dari Groube et al (1986, jurnal 
Nature no. 324,p. 453-455) yang sampai saat ini merupakan penelitian yang 
menemukan situs arkeologi tertua di Papua dan PNG (40.000 tyl), atau dari 
Gorecki et al. (1991 - jurnal Archaeology in Oceania No. 26,p. 119-122) yang 
melakukan penelitian di pantai utara Papua dekat perbatasan antara Papua dan 
PNG di Lachitu Rockshelter yang menemukan situs berumur 35.000 tyl.
 
Tahun 1988 saya melakukan survei geologi Pegunungan Cycloops dan Danau Sentani 
bersama teman2 dari sebuah perusahaan mineral Australia, mengeksplorasi nikel. 
Menarik sekali bila ada hunian manusia purba di sekitar Cycloops dan Sentani 
sebab geologinya didominasi ofiolit, sesuatu yang jarang terjadi di wilayah 
lain yang biasanya tinggal di perguaan gamping.
 
salam,
Awang

--- Pada Sel, 9/3/10, z...@gc.itb.ac.id  menulis:


Dari: z...@gc.itb.ac.id 
Judul: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Cc: "Eksplorasi BPMIGAS" , "Geo Unpad" 
, "IAGI" , "Forum HAGI" 

Tanggal: Selasa, 9 Maret, 2010, 9:20 PM



Pak Awang dan Rekan IAGI Yth.,
Sekitar Januari tahun 1979 saya menyertai Tim dari Pusat Penelitian
Purbakala Nasional-Jakarta (sekarang PUSLIT ARKENAS) yaitu Ibu. Dra.
Hindari Sofion dan Dra. DD Bintarti (kedua beliau sekarang telah pensiun)
bersama seorang asisten mahasiswa melakukan penelitian Geoarekologi di
Danau Sentani dan Sekitarnya, sampai ke daerah Nimboran, Kecamatan Genyem
yang terletak di sebelah barat Danau Sentani (dikawal oleh 4 orang tentara
bersenjata, lengkap) dan kaki Pegunungan Cyclop.
Saya dan mahasiswa saat itu, meneliti aspek geologi di Danau Sentani (dan
pulau2nya)dan sekitarnya, juga sepanjang kaki selatan Pegunungan Cyclop,
yang berbatasan dengan Rendahan Sentani.
Sedangkan dari Arkeologi aspek arkeologinya. Kami menemukan banyak sekali
peninggalan arkeologis di pulau-pulau yang terdapat di Danau Sentani,
begitu pula di daratan di sebelah barat Danau. Peninggalan arkeologi
terutama adalah lukisan2 khas Papua,terbuat dari bahan kapur (chalk) yang
banyak terdapat sekitar Genyem serta dari bahan oker, juga banyak terdapat
di sekitar Danau Sentani. Gambar2/Lukisannya terutama berkaitan dengan
kegiatan perburuan darat maupun air (gambar2 perahu, dayung dll) juga
gambar2 mirip khas patung Asmat. Menurut para ahli arkeologi, diperkirakan
seusia dengan Meso - Neolitikum, atau sekitar 5000 - 2500 tahun SM.
Kami juga mengunjungi Nimboran, untuk melacak lokasi penemuan mandibula
(rahang bawah)Kanguru, yang dijumpai dalam lapisan lempung. Dari hasil
pemerian yang dilakukan oleh Hardjasasmita (dari ITB) menunjukkan fosil
kanguru tersbut sama dengan yang terdapat di Australia, berumur Miosen
Tengah.Fosil Kanguru tersebut merupakan satu2nya fosil kanguru di
Indonesia (kini menjadi koleksi Lab. Paleontologi ITB).Hasil penelitian
Geoarkeologi yang kami lakukan pada tahun 1979 tersebut ya hanya berupa
laporan penelitian, tersimpan di PUSLIT ARKENAS..
Jadi benar kata Pak Awang, sebenarnya Papua sangat kaya dengan peninggalan
arkeologi, hanya saja belum banyak di"jamah" oleh para ahli arkeologi,
terutama Arkeologiwan Indonesia.

Wassalam,

Yahdi Zaim,
KK Geologi,
Prodi Teknik Geologi
FITB - ITB


> Bekas-bekas hunian manusia prasejarah (purba) yang punya industri perkakas
> batu ditemukan di banyak tempat di Jawa, terutama di Pegunungan Sewu,
> Pacitan. Begitu banyaknya artefak berupa perkakas batu pernah ditemukan di
> sini, sehingga menghasilkan istilah-istilah tertentu seperti kebudayaan
> Pacitanian atau industri Kali Baksoko. Kali Baksoko adalah sebuah kali di
> wilayah ini tempat ditemukannya banyak artefak.
>  
> Itu di Jawa, tempat paling banyak ditemukannya artefak perkakas batu.
> Kelihatannya saat bermigrasi dulu, para penghuni pertama negeri kita
> memilih Jawa sebagai pangkalan terakhirnya. Pemikiran ini disebabkan
> begitu banyaknya artefak ditemukan di Jawa, juga penemuan fosil-fosil
> tulang hominid atau manusia purba. Meskipun demikian, terdapat bukti bahwa
> beberapa generasi manusia purba ini kemudian dari Jawa bermigrasi ke timur
> ke Nusa Tenggara bahkan sampai Australia.
>  
> Bagaimana dengan penemuan-penemuan arkeologi di pulau paling timur
> Indonesia : Papua

Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah

2010-03-09 Terurut Topik anomseto
Harusnya ada jawabannya pak, dengan menyelaraskan agama dan sains. Ini yg harus 
hati2

Sent from Warnet deket rumah

-Original Message-
From: ukat.suka...@eniindonesia.co.id
Date: Wed, 10 Mar 2010 06:59:22 
To: 
Cc: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah
Mana yah yang lebih tua, manusia purba atau Nabi Adam?

Salam,
us






Awang Satyana 
03/10/2010 04:05 AM
Please respond to iagi-net

 
To: iagi-net@iagi.or.id
cc: 
Subject:Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan 
Hunian Prasejarah


Pak Oki,
 
Terima kasih infonya; yang di Ayamaru jelas ada dan telah menjadi daerah 
penelitian paleoantropologist Juliette Pasveer yang publikasinya saya 
kutip (jurnal Modern Quaternary Research in SE Asia No. 17). Yang di Onin 
seperti yang Pak Oki sebutkan adalah sesuai dugaan saya sebab batugamping 
Kais sama-sama terangkat di wilayah itu sehingga wajar sekali menjadi gua 
kars yang pernah dihuni manusia purba, apalagi lokasinya di pantai yang 
sering menjadi area pertama migrasi manusia. Dua wilayah lain yang mesti 
dicurigai adalah gamping Kais di Misool (yang membentuk "geantiklin" 
Misool-Onin) dan Lengguru Belt. Info dari Pak Oki akan saya teruskan ke 
teman-teman saya para paleoantropologist.
 
salam,
Awang

--- Pada Sel, 9/3/10, oki musakti  menulis:


Dari: oki musakti 
Judul: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Selasa, 9 Maret, 2010, 11:01 PM


Pak Awang,
Waktu saya ikut naik rig di sumur Ubadari 2 (Jaman merumput di Arco dulu), 
pernah diceletuki oleh John Salo yang jadi ops geo (atau oleh co-man ya?)  
diajak untuk jalan-jalan ke pantai.
Katanya dekat-dekat situ ada gua prehistoric cave yang ada jejak-jejak 
manusia purba. 

Kemungkinan lokasi yang yang beliau maksud adal di dataran karst Onin, 
disebelah selatan sumur dan bukannya di Ayamaru.

Sayang, sampai ahir waktu saya di rig, tidak dapat kesempatan untuk kabur 
ke gua tersebut.

Salam
Oki



--- On Tue, 9/3/10, Awang Satyana  wrote:

From: Awang Satyana 
Subject: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah
To: "Eksplorasi BPMIGAS" , "Geo Unpad" 
, "IAGI" , "Forum HAGI" 

Received: Tuesday, 9 March, 2010, 3:41 PM

Bekas-bekas hunian manusia prasejarah (purba) yang punya industri perkakas 
batu ditemukan di banyak tempat di Jawa, terutama di Pegunungan Sewu, 
Pacitan. Begitu banyaknya artefak berupa perkakas batu pernah ditemukan di 
sini, sehingga menghasilkan istilah-istilah tertentu seperti kebudayaan 
Pacitanian atau industri Kali Baksoko. Kali Baksoko adalah sebuah kali di 
wilayah ini tempat ditemukannya banyak artefak. 
 
Itu di Jawa, tempat paling banyak ditemukannya artefak perkakas batu. 
Kelihatannya saat bermigrasi dulu, para penghuni pertama negeri kita 
memilih Jawa sebagai pangkalan terakhirnya. Pemikiran ini disebabkan 
begitu banyaknya artefak ditemukan di Jawa, juga penemuan fosil-fosil 
tulang hominid atau manusia purba. Meskipun demikian, terdapat bukti bahwa 
beberapa generasi manusia purba ini kemudian dari Jawa bermigrasi ke timur 
ke Nusa Tenggara bahkan sampai Australia.
 
Bagaimana dengan penemuan-penemuan arkeologi di pulau paling timur 
Indonesia : Papua, jarang sekali terdengar berita-berita tentang itu. 
Padahal, bila situs-situs hunian manusia purba banyak terdapat di 
topografi kars berupa gua-gua batugamping, seperti di Gua Pawon, 
Padalarang dan banyak sekali situs-situs arkeologi di gua-gua di 
Pegunungan Sewu, Pacitan; maka Papua dari segi tutupan batuan 
batugampingnya adalah kawasan yang paling luas di Indonesia (lihat 
publikasi Sukamto, 2000 tentang geologi regional Indonesia).
 
Mengapa jarang terdengar penemuan arkeologi di Papua ? Ada dua kemungkinan 
: (1) manusia purba memang sedikit sekali bermigrasi ke Papua dan (2) 
penelitian arkeologi jarang sekali dilakukan di Papua. Saya yakin alasan 
nomor dualah yang paling mungkin sebagai penyebabnya. Mengapa ? Di Papua 
Nugini (Papua New Guinea, PNG)) dilaporkan penemuan beberapa situs hunian 
manusia purba, terutama di kawasan pantai utaranya. Ini artinya bahwa 
Papua (Indonesia) mestinya pernah dilewati manusia purba ini dalam 
migrasinya dan bisa saja sebagian dari mereka pernah menetap di gua-gua 
Papua yang banyak terdapat.
 
Penelitian-peneltian arkeologi untuk Papua, baik dilakukan oleh ahli-ahli 
nasional maupun dari mancanegara terbilang sangat sedikit bila 
dibandingkan penelitian-penelitian sejenis di area Indonesia Barat dan 
terutama Jawa. Misalnya, buku bagus, terbaru dan komprehensif tentang 
prasejarah Indonesia yang ditulis oleh ahli arkeologi terkenal Peter 
Bellwood (2000) ?diterjemahkan oleh PT Gramedia, hanya sedikit membahas 
prasejarah Papua; memang Belwood mengkhsuskan dirinya meneliti arkeologi 
Asia Tenggara dan terutama wilayah Indo-Malaya. 
 
Sebenarnya, aspek prasejarah Papua bisa sangat menarik seba

Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah

2010-03-09 Terurut Topik ukat . sukanta
Mana yah yang lebih tua, manusia purba atau Nabi Adam?

Salam,
us






Awang Satyana 
03/10/2010 04:05 AM
Please respond to iagi-net

 
To: iagi-net@iagi.or.id
cc: 
Subject:Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan 
Hunian Prasejarah


Pak Oki,
 
Terima kasih infonya; yang di Ayamaru jelas ada dan telah menjadi daerah 
penelitian paleoantropologist Juliette Pasveer yang publikasinya saya 
kutip (jurnal Modern Quaternary Research in SE Asia No. 17). Yang di Onin 
seperti yang Pak Oki sebutkan adalah sesuai dugaan saya sebab batugamping 
Kais sama-sama terangkat di wilayah itu sehingga wajar sekali menjadi gua 
kars yang pernah dihuni manusia purba, apalagi lokasinya di pantai yang 
sering menjadi area pertama migrasi manusia. Dua wilayah lain yang mesti 
dicurigai adalah gamping Kais di Misool (yang membentuk "geantiklin" 
Misool-Onin) dan Lengguru Belt. Info dari Pak Oki akan saya teruskan ke 
teman-teman saya para paleoantropologist.
 
salam,
Awang

--- Pada Sel, 9/3/10, oki musakti  menulis:


Dari: oki musakti 
Judul: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Selasa, 9 Maret, 2010, 11:01 PM


Pak Awang,
Waktu saya ikut naik rig di sumur Ubadari 2 (Jaman merumput di Arco dulu), 
pernah diceletuki oleh John Salo yang jadi ops geo (atau oleh co-man ya?)  
diajak untuk jalan-jalan ke pantai.
Katanya dekat-dekat situ ada gua prehistoric cave yang ada jejak-jejak 
manusia purba. 

Kemungkinan lokasi yang yang beliau maksud adal di dataran karst Onin, 
disebelah selatan sumur dan bukannya di Ayamaru.

Sayang, sampai ahir waktu saya di rig, tidak dapat kesempatan untuk kabur 
ke gua tersebut.

Salam
Oki



--- On Tue, 9/3/10, Awang Satyana  wrote:

From: Awang Satyana 
Subject: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah
To: "Eksplorasi BPMIGAS" , "Geo Unpad" 
, "IAGI" , "Forum HAGI" 

Received: Tuesday, 9 March, 2010, 3:41 PM

Bekas-bekas hunian manusia prasejarah (purba) yang punya industri perkakas 
batu ditemukan di banyak tempat di Jawa, terutama di Pegunungan Sewu, 
Pacitan. Begitu banyaknya artefak berupa perkakas batu pernah ditemukan di 
sini, sehingga menghasilkan istilah-istilah tertentu seperti kebudayaan 
Pacitanian atau industri Kali Baksoko. Kali Baksoko adalah sebuah kali di 
wilayah ini tempat ditemukannya banyak artefak. 
 
Itu di Jawa, tempat paling banyak ditemukannya artefak perkakas batu. 
Kelihatannya saat bermigrasi dulu, para penghuni pertama negeri kita 
memilih Jawa sebagai pangkalan terakhirnya. Pemikiran ini disebabkan 
begitu banyaknya artefak ditemukan di Jawa, juga penemuan fosil-fosil 
tulang hominid atau manusia purba. Meskipun demikian, terdapat bukti bahwa 
beberapa generasi manusia purba ini kemudian dari Jawa bermigrasi ke timur 
ke Nusa Tenggara bahkan sampai Australia.
 
Bagaimana dengan penemuan-penemuan arkeologi di pulau paling timur 
Indonesia : Papua, jarang sekali terdengar berita-berita tentang itu. 
Padahal, bila situs-situs hunian manusia purba banyak terdapat di 
topografi kars berupa gua-gua batugamping, seperti di Gua Pawon, 
Padalarang dan banyak sekali situs-situs arkeologi di gua-gua di 
Pegunungan Sewu, Pacitan; maka Papua dari segi tutupan batuan 
batugampingnya adalah kawasan yang paling luas di Indonesia (lihat 
publikasi Sukamto, 2000 tentang geologi regional Indonesia).
 
Mengapa jarang terdengar penemuan arkeologi di Papua ? Ada dua kemungkinan 
: (1) manusia purba memang sedikit sekali bermigrasi ke Papua dan (2) 
penelitian arkeologi jarang sekali dilakukan di Papua. Saya yakin alasan 
nomor dualah yang paling mungkin sebagai penyebabnya. Mengapa ? Di Papua 
Nugini (Papua New Guinea, PNG)) dilaporkan penemuan beberapa situs hunian 
manusia purba, terutama di kawasan pantai utaranya. Ini artinya bahwa 
Papua (Indonesia) mestinya pernah dilewati manusia purba ini dalam 
migrasinya dan bisa saja sebagian dari mereka pernah menetap di gua-gua 
Papua yang banyak terdapat.
 
Penelitian-peneltian arkeologi untuk Papua, baik dilakukan oleh ahli-ahli 
nasional maupun dari mancanegara terbilang sangat sedikit bila 
dibandingkan penelitian-penelitian sejenis di area Indonesia Barat dan 
terutama Jawa. Misalnya, buku bagus, terbaru dan komprehensif tentang 
prasejarah Indonesia yang ditulis oleh ahli arkeologi terkenal Peter 
Bellwood (2000) ?diterjemahkan oleh PT Gramedia, hanya sedikit membahas 
prasejarah Papua; memang Belwood mengkhsuskan dirinya meneliti arkeologi 
Asia Tenggara dan terutama wilayah Indo-Malaya. 
 
Sebenarnya, aspek prasejarah Papua bisa sangat menarik sebab beberapa 
situs arkeologi telah ditemukan sampai ketinggian 4000 meter, yaitu di 
gua-gua gamping yang terdapat di Pegunungan Tengah Papua (Central Ranges 
of Papua) seperti dilaporkan oleh Hope dan Hope (1976 ? Man on Mt. Jaya, 
AA Balkema-Rotterdam). Tahun 1971-1973, Ekspedisi Australia-Indonesia 
unt

Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah

2010-03-09 Terurut Topik Awang Satyana
Pak Oki,
 
Terima kasih infonya; yang di Ayamaru jelas ada dan telah menjadi daerah 
penelitian paleoantropologist Juliette Pasveer yang publikasinya saya kutip 
(jurnal Modern Quaternary Research in SE Asia No. 17). Yang di Onin seperti 
yang Pak Oki sebutkan adalah sesuai dugaan saya sebab batugamping Kais 
sama-sama terangkat di wilayah itu sehingga wajar sekali menjadi gua kars yang 
pernah dihuni manusia purba, apalagi lokasinya di pantai yang sering menjadi 
area pertama migrasi manusia. Dua wilayah lain yang mesti dicurigai adalah 
gamping Kais di Misool (yang membentuk "geantiklin" Misool-Onin) dan Lengguru 
Belt. Info dari Pak Oki akan saya teruskan ke teman-teman saya para 
paleoantropologist.
 
salam,
Awang

--- Pada Sel, 9/3/10, oki musakti  menulis:


Dari: oki musakti 
Judul: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Selasa, 9 Maret, 2010, 11:01 PM


Pak Awang,
Waktu saya ikut naik rig di sumur Ubadari 2 (Jaman merumput di Arco dulu), 
pernah diceletuki oleh John Salo yang jadi ops geo (atau oleh co-man ya?)  
diajak untuk jalan-jalan ke pantai.
Katanya dekat-dekat situ ada gua prehistoric cave yang ada jejak-jejak manusia 
purba. 

Kemungkinan lokasi yang yang beliau maksud adal di dataran karst Onin, 
disebelah selatan sumur dan bukannya di Ayamaru.

Sayang, sampai ahir waktu saya di rig, tidak dapat kesempatan untuk kabur ke 
gua tersebut.

Salam
Oki



--- On Tue, 9/3/10, Awang Satyana  wrote:

From: Awang Satyana 
Subject: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah
To: "Eksplorasi BPMIGAS" , "Geo Unpad" 
, "IAGI" , "Forum HAGI" 

Received: Tuesday, 9 March, 2010, 3:41 PM

Bekas-bekas hunian manusia prasejarah (purba) yang punya industri perkakas batu 
ditemukan di banyak tempat di Jawa, terutama di Pegunungan Sewu, Pacitan. 
Begitu banyaknya artefak berupa perkakas batu pernah ditemukan di sini, 
sehingga menghasilkan istilah-istilah tertentu seperti kebudayaan Pacitanian 
atau industri Kali Baksoko. Kali Baksoko adalah sebuah kali di wilayah ini 
tempat ditemukannya banyak artefak. 
 
Itu di Jawa, tempat paling banyak ditemukannya artefak perkakas batu. 
Kelihatannya saat bermigrasi dulu, para penghuni pertama negeri kita memilih 
Jawa sebagai pangkalan terakhirnya. Pemikiran ini disebabkan begitu banyaknya 
artefak ditemukan di Jawa, juga penemuan fosil-fosil tulang hominid atau 
manusia purba. Meskipun demikian, terdapat bukti bahwa beberapa generasi 
manusia purba ini kemudian dari Jawa bermigrasi ke timur ke Nusa Tenggara 
bahkan sampai Australia.
 
Bagaimana dengan penemuan-penemuan arkeologi di pulau paling timur Indonesia : 
Papua, jarang sekali terdengar berita-berita tentang itu. Padahal, bila 
situs-situs hunian manusia purba banyak terdapat di topografi kars berupa 
gua-gua batugamping, seperti di Gua Pawon, Padalarang dan banyak sekali 
situs-situs arkeologi di gua-gua di Pegunungan Sewu, Pacitan; maka Papua dari 
segi tutupan batuan batugampingnya adalah kawasan yang paling luas di Indonesia 
(lihat publikasi Sukamto, 2000 tentang geologi regional Indonesia).
 
Mengapa jarang terdengar penemuan arkeologi di Papua ? Ada dua kemungkinan : 
(1) manusia purba memang sedikit sekali bermigrasi ke Papua dan (2) penelitian 
arkeologi jarang sekali dilakukan di Papua. Saya yakin alasan nomor dualah yang 
paling mungkin sebagai penyebabnya. Mengapa ? Di Papua Nugini (Papua New 
Guinea, PNG)) dilaporkan penemuan beberapa situs hunian manusia purba, terutama 
di kawasan pantai utaranya. Ini artinya bahwa Papua (Indonesia) mestinya pernah 
dilewati manusia purba ini dalam migrasinya dan bisa saja sebagian dari mereka 
pernah menetap di gua-gua Papua yang banyak terdapat.
 
Penelitian-peneltian arkeologi untuk Papua, baik dilakukan oleh ahli-ahli 
nasional maupun dari mancanegara terbilang sangat sedikit bila dibandingkan 
penelitian-penelitian sejenis di area Indonesia Barat dan terutama Jawa. 
Misalnya, buku bagus, terbaru dan komprehensif tentang prasejarah Indonesia 
yang ditulis oleh ahli arkeologi terkenal Peter Bellwood (2000) –diterjemahkan 
oleh PT Gramedia, hanya sedikit membahas prasejarah Papua; memang Belwood 
mengkhsuskan dirinya meneliti arkeologi Asia Tenggara dan terutama wilayah 
Indo-Malaya. 
 
Sebenarnya, aspek prasejarah Papua bisa sangat menarik sebab beberapa situs 
arkeologi telah ditemukan sampai ketinggian 4000 meter, yaitu di gua-gua 
gamping yang terdapat di Pegunungan Tengah Papua (Central Ranges of Papua) 
seperti dilaporkan oleh Hope dan Hope (1976 – Man on Mt. Jaya, AA 
Balkema-Rotterdam). Tahun 1971-1973, Ekspedisi Australia-Indonesia untuk 
Gletsyer Carstenz di ketinggian 4000 meter pada tempat bernama Mapala 
Rockshelter menemukan tulang-tulang, artefak batu, abu dan cangkang-cangkang 
kerang. Saat ditera, artefak tersebut menghasilkan umur 5440 tahun yang lalu 
(tyl). Hope dan Hope (1976) berdasarkan analisis pali

Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah

2010-03-09 Terurut Topik oki musakti
Pak Awang,
Waktu saya ikut naik rig di sumur Ubadari 2 (Jaman merumput di Arco dulu), 
pernah diceletuki oleh John Salo yang jadi ops geo (atau oleh co-man ya?)  
diajak untuk jalan-jalan ke pantai.
Katanya dekat-dekat situ ada gua prehistoric cave yang ada jejak-jejak manusia 
purba. 

Kemungkinan lokasi yang yang beliau maksud adal di dataran karst Onin, 
disebelah selatan sumur dan bukannya di Ayamaru.

Sayang, sampai ahir waktu saya di rig, tidak dapat kesempatan untuk kabur ke 
gua tersebut.

Salam
Oki



--- On Tue, 9/3/10, Awang Satyana  wrote:

From: Awang Satyana 
Subject: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah
To: "Eksplorasi BPMIGAS" , "Geo Unpad" 
, "IAGI" , "Forum HAGI" 

Received: Tuesday, 9 March, 2010, 3:41 PM

Bekas-bekas hunian manusia prasejarah (purba) yang punya industri perkakas batu 
ditemukan di banyak tempat di Jawa, terutama di Pegunungan Sewu, Pacitan. 
Begitu banyaknya artefak berupa perkakas batu pernah ditemukan di sini, 
sehingga menghasilkan istilah-istilah tertentu seperti kebudayaan Pacitanian 
atau industri Kali Baksoko. Kali Baksoko adalah sebuah kali di wilayah ini 
tempat ditemukannya banyak artefak. 
 
Itu di Jawa, tempat paling banyak ditemukannya artefak perkakas batu. 
Kelihatannya saat bermigrasi dulu, para penghuni pertama negeri kita memilih 
Jawa sebagai pangkalan terakhirnya. Pemikiran ini disebabkan begitu banyaknya 
artefak ditemukan di Jawa, juga penemuan fosil-fosil tulang hominid atau 
manusia purba. Meskipun demikian, terdapat bukti bahwa beberapa generasi 
manusia purba ini kemudian dari Jawa bermigrasi ke timur ke Nusa Tenggara 
bahkan sampai Australia.
 
Bagaimana dengan penemuan-penemuan arkeologi di pulau paling timur Indonesia : 
Papua, jarang sekali terdengar berita-berita tentang itu. Padahal, bila 
situs-situs hunian manusia purba banyak terdapat di topografi kars berupa 
gua-gua batugamping, seperti di Gua Pawon, Padalarang dan banyak sekali 
situs-situs arkeologi di gua-gua di Pegunungan Sewu, Pacitan; maka Papua dari 
segi tutupan batuan batugampingnya adalah kawasan yang paling luas di Indonesia 
(lihat publikasi Sukamto, 2000 tentang geologi regional Indonesia).
 
Mengapa jarang terdengar penemuan arkeologi di Papua ? Ada dua kemungkinan : 
(1) manusia purba memang sedikit sekali bermigrasi ke Papua dan (2) penelitian 
arkeologi jarang sekali dilakukan di Papua. Saya yakin alasan nomor dualah yang 
paling mungkin sebagai penyebabnya. Mengapa ? Di Papua Nugini (Papua New 
Guinea, PNG)) dilaporkan penemuan beberapa situs hunian manusia purba, terutama 
di kawasan pantai utaranya. Ini artinya bahwa Papua (Indonesia) mestinya pernah 
dilewati manusia purba ini dalam migrasinya dan bisa saja sebagian dari mereka 
pernah menetap di gua-gua Papua yang banyak terdapat.
 
Penelitian-peneltian arkeologi untuk Papua, baik dilakukan oleh ahli-ahli 
nasional maupun dari mancanegara terbilang sangat sedikit bila dibandingkan 
penelitian-penelitian sejenis di area Indonesia Barat dan terutama Jawa. 
Misalnya, buku bagus, terbaru dan komprehensif tentang prasejarah Indonesia 
yang ditulis oleh ahli arkeologi terkenal Peter Bellwood (2000) –diterjemahkan 
oleh PT Gramedia, hanya sedikit membahas prasejarah Papua; memang Belwood 
mengkhsuskan dirinya meneliti arkeologi Asia Tenggara dan terutama wilayah 
Indo-Malaya. 
 
Sebenarnya, aspek prasejarah Papua bisa sangat menarik sebab beberapa situs 
arkeologi telah ditemukan sampai ketinggian 4000 meter, yaitu di gua-gua 
gamping yang terdapat di Pegunungan Tengah Papua (Central Ranges of Papua) 
seperti dilaporkan oleh Hope dan Hope (1976 – Man on Mt. Jaya, AA 
Balkema-Rotterdam). Tahun 1971-1973, Ekspedisi Australia-Indonesia untuk 
Gletsyer Carstenz di ketinggian 4000 meter pada tempat bernama Mapala 
Rockshelter menemukan tulang-tulang, artefak batu, abu dan cangkang-cangkang 
kerang. Saat ditera, artefak tersebut menghasilkan umur 5440 tahun yang lalu 
(tyl). Hope dan Hope (1976) berdasarkan analisis palinologi di Ijomba Bog, 
masih di kawasan Pegunungan Tengah,  juga menyimpulkan bahwa pada 10.500 tyl, 
ada manusia purba di kawasan ini yang membuka hutan dengan membakarnya. 
Pembukaan hutan yang lebih tua dengan cara membakarnya juga ditemukan di Lembah 
Baliem yang sisa-sisanya menunjukkan umur 32.000 tyl (Haberle et al.,
 1991 – Biomass burning in Indonesia and PNG –fossil record, jurnal 
Palaeogeography, Palaeoclimatology, Palaeoecology 171).
 
Situs arkeologi tertua di pulau Papua (termasuk PNG) masih dipegang oleh sebuah 
gua di pantai utara PNG di Semenanjung Huon dengan artefak-artefak yang 
ditemukannya berumur 40.000 tyl (Groube et al. 1986 -40,000 year human 
occupation site-PNG, Nature 324).
 
Sekarang kita lihat kawasan Papua paling barat yang sering disebut sebagai 
Kepala Burung. Penelitian terbaru dari ahli arkeologi Juliette Pasveer (2004 
–The Djief hunters : 26,000 years of rainforest exploitation on the Bird’s Head 
of Papua, Modern Quaternary Research in SE Asia

Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah

2010-03-08 Terurut Topik zaim

Pak Awang dan Rekan IAGI Yth.,
Sekitar Januari tahun 1979 saya menyertai Tim dari Pusat Penelitian
Purbakala Nasional-Jakarta (sekarang PUSLIT ARKENAS) yaitu Ibu. Dra.
Hindari Sofion dan Dra. DD Bintarti (kedua beliau sekarang telah pensiun)
bersama seorang asisten mahasiswa melakukan penelitian Geoarekologi di
Danau Sentani dan Sekitarnya, sampai ke daerah Nimboran, Kecamatan Genyem
yang terletak di sebelah barat Danau Sentani (dikawal oleh 4 orang tentara
bersenjata, lengkap) dan kaki Pegunungan Cyclop.
Saya dan mahasiswa saat itu, meneliti aspek geologi di Danau Sentani (dan
pulau2nya)dan sekitarnya, juga sepanjang kaki selatan Pegunungan Cyclop,
yang berbatasan dengan Rendahan Sentani.
Sedangkan dari Arkeologi aspek arkeologinya. Kami menemukan banyak sekali
peninggalan arkeologis di pulau-pulau yang terdapat di Danau Sentani,
begitu pula di daratan di sebelah barat Danau. Peninggalan arkeologi
terutama adalah lukisan2 khas Papua,terbuat dari bahan kapur (chalk) yang
banyak terdapat sekitar Genyem serta dari bahan oker, juga banyak terdapat
di sekitar Danau Sentani. Gambar2/Lukisannya terutama berkaitan dengan
kegiatan perburuan darat maupun air (gambar2 perahu, dayung dll) juga
gambar2 mirip khas patung Asmat. Menurut para ahli arkeologi, diperkirakan
seusia dengan Meso - Neolitikum, atau sekitar 5000 - 2500 tahun SM.
Kami juga mengunjungi Nimboran, untuk melacak lokasi penemuan mandibula
(rahang bawah)Kanguru, yang dijumpai dalam lapisan lempung. Dari hasil
pemerian yang dilakukan oleh Hardjasasmita (dari ITB) menunjukkan fosil
kanguru tersbut sama dengan yang terdapat di Australia, berumur Miosen
Tengah.Fosil Kanguru tersebut merupakan satu2nya fosil kanguru di
Indonesia (kini menjadi koleksi Lab. Paleontologi ITB).Hasil penelitian
Geoarkeologi yang kami lakukan pada tahun 1979 tersebut ya hanya berupa
laporan penelitian, tersimpan di PUSLIT ARKENAS..
Jadi benar kata Pak Awang, sebenarnya Papua sangat kaya dengan peninggalan
arkeologi, hanya saja belum banyak di"jamah" oleh para ahli arkeologi,
terutama Arkeologiwan Indonesia.

Wassalam,

Yahdi Zaim,
KK Geologi,
Prodi Teknik Geologi
FITB - ITB


> Bekas-bekas hunian manusia prasejarah (purba) yang punya industri perkakas
> batu ditemukan di banyak tempat di Jawa, terutama di Pegunungan Sewu,
> Pacitan. Begitu banyaknya artefak berupa perkakas batu pernah ditemukan di
> sini, sehingga menghasilkan istilah-istilah tertentu seperti kebudayaan
> Pacitanian atau industri Kali Baksoko. Kali Baksoko adalah sebuah kali di
> wilayah ini tempat ditemukannya banyak artefak.
>  
> Itu di Jawa, tempat paling banyak ditemukannya artefak perkakas batu.
> Kelihatannya saat bermigrasi dulu, para penghuni pertama negeri kita
> memilih Jawa sebagai pangkalan terakhirnya. Pemikiran ini disebabkan
> begitu banyaknya artefak ditemukan di Jawa, juga penemuan fosil-fosil
> tulang hominid atau manusia purba. Meskipun demikian, terdapat bukti bahwa
> beberapa generasi manusia purba ini kemudian dari Jawa bermigrasi ke timur
> ke Nusa Tenggara bahkan sampai Australia.
>  
> Bagaimana dengan penemuan-penemuan arkeologi di pulau paling timur
> Indonesia : Papua, jarang sekali terdengar berita-berita tentang itu.
> Padahal, bila situs-situs hunian manusia purba banyak terdapat di
> topografi kars berupa gua-gua batugamping, seperti di Gua Pawon,
> Padalarang dan banyak sekali situs-situs arkeologi di gua-gua di
> Pegunungan Sewu, Pacitan; maka Papua dari segi tutupan batuan
> batugampingnya adalah kawasan yang paling luas di Indonesia (lihat
> publikasi Sukamto, 2000 tentang geologi regional Indonesia).
>  
> Mengapa jarang terdengar penemuan arkeologi di Papua ? Ada dua kemungkinan
> : (1) manusia purba memang sedikit sekali bermigrasi ke Papua dan (2)
> penelitian arkeologi jarang sekali dilakukan di Papua. Saya yakin alasan
> nomor dualah yang paling mungkin sebagai penyebabnya. Mengapa ? Di Papua
> Nugini (Papua New Guinea, PNG)) dilaporkan penemuan beberapa situs hunian
> manusia purba, terutama di kawasan pantai utaranya. Ini artinya bahwa
> Papua (Indonesia) mestinya pernah dilewati manusia purba ini dalam
> migrasinya dan bisa saja sebagian dari mereka pernah menetap di gua-gua
> Papua yang banyak terdapat.
>  
> Penelitian-peneltian arkeologi untuk Papua, baik dilakukan oleh ahli-ahli
> nasional maupun dari mancanegara terbilang sangat sedikit bila
> dibandingkan penelitian-penelitian sejenis di area Indonesia Barat dan
> terutama Jawa. Misalnya, buku bagus, terbaru dan komprehensif tentang
> prasejarah Indonesia yang ditulis oleh ahli arkeologi terkenal Peter
> Bellwood (2000) –diterjemahkan oleh PT Gramedia, hanya sedikit membahas
> prasejarah Papua; memang Belwood mengkhsuskan dirinya meneliti arkeologi
> Asia Tenggara dan terutama wilayah Indo-Malaya.
>  
> Sebenarnya, aspek prasejarah Papua bisa sangat menarik sebab beberapa
> situs arkeologi telah ditemukan sampai ketinggian 4000 meter, yaitu di
> gua-gua gamping yang terdapat di Pegunungan Tengah Papu