[keluarga-islam] MEDITASI SUFI
MEDITASI SUFI Muraqabah adalah meditasi. Meditasi adalah konsentrasi dan fokus. Meditasi adalah meminta dan mencari jalan untuk mencapai apa yang Anda cari. MEDITASI SUFI adalah tingkat terakhir, titik akhir dari spiritualitas yang mampu kita capai. Meditasi bukannya duduk di atas kaki Anda, bersila, memejamkan mata sambil berpikir bahwa Anda telah mencapai apa yang sedang Anda cari. Hal tersebut hanyalah imitasi, bukan meditasi sebenarnya. Meditasi bukanlah bagi pemula. Ini merupakan tingkat akhir pagi para darwish dalam Thareqat ini, tingkat tertinggi bagi amalan Sufi. Meditasi bukan untuk semua orang. Pertama-tama para pemula harus di persiapkan dan di latih melalui latihan-latihan spiritual lain yang mengarah pada perkembangan dari berbagai karakteristik yang diperlukan untuk mencapai tingkatan meditasi. Dia harus belajar tata cara dan menguasai metode sufisme untuk mencapai titik itu. Dia harus di latih. Latihan ini amat penting, karena meditasi meminta Anda untuk menghentikan berbagai perasaan dan keinginan. Anda harus menghilangkannya untuk menyiapkan diri, bahkan pada tahap awal meditasi. Diri Anda dipenuhi dengan berbagai hal yang tidak manfaat dan ini harus disucikan, juga belajar untuk mengendalikan berbagai pikiran dan perasaan sebelum pelaksanaan meditasi Sufi Anda berhasil. Meditasi Sufi adalah sebuah ‘koneksi atau hubungan’, dan fisik Anda harus mampu membawa ‘koneksi’ ini. Jika melakukan meditasi namun Anda masih di bawah kontrol nafsu-nafsu, maka meditasi Anda tidak akan berhasil. Mungkin Anda mengira sedang bermeditasi, namun sebenarnya hanya menipu diri sendiri. Anda tidak akan berhasil dalam disiplin ini tanpa mulai dengan penyucian diri dan belajar bagaimana menghentikan gangguan-gangguan tersebut. Dalam meditasi Sufi, Anda harus melepaskan segala keinginan-keinginan selain cinta pada dia yang sedang menjadi tujuan meditasi Anda. Lenyapkan segala nafsu keinginan kecuali cinta pada yang dituju. Jika tersisa keinginan lain, maka meditasi Anda tak membuahkan apapun. Mungkin Anda menyatakan kalau Anda mempraktekkan meditasi namun hal itu tidak berdasar. Laksana sebuah sungai mengalir ke samudra, setelah sampai maka merekapun menyatu, maka demikian pula halnya dengan jalan meditasi Sufi yang mengarahkan para pencari pada kefanaan di dalam apa yang sedang dia cari. Bagaimanapun, para pencari harus mempertahankan pikiran tunggal untuk mencapai tujuan akhirnya. Hanya jika dia berkemauan dan mampu meninggalkan segala hal dan kembali ke dalam dirinya dengan perhatian tak terbagi, maka dia mampu menjelajahi jalur ini sampai akhir. Jika berhasil, baru dia akan menemukan apa yang di carinya. ( Syaikh Nurjan MirAhmadi DR. Hedieh MirAhmadi, THE HEALING POWER OF SUFI MEDITATION ) wasalam, arief hamdani Haqqani Sufi Institute of Indonesia www.rumicafe.blogspot.com HP. 0816 830 748, 0888 133 5003
[keluarga-islam] buku best seller cinta seks rumah tangga muslim di warungsakinah dot com
bagi yang berminat belanja online buku best seller cinta seks rumah tangga muslim, silahkan http://www.warungsakinah.com/index.php?act=viewProdproductId=8
[keluarga-islam] Ngobrol Lebaran
Ngobrol Lebaran Malam itu selepas sholat Isya’ di hari lebaran ke-2 Cak ZhudhrunH ketamuan sahabat lamanya Si Srundul yang sudah beberapa tahun ini menghilang, merantau ke seberang pulau sana dengan niat beramal sholih, menjemput rejekinya gusti Allah dalam upaya memenuhi kewajibannya dalam menafkahi keluarga. “Assalamu’alaikum Cak” “Wa’alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh nDul” “Taqabalallahu minna wa minkum, sepurane sing akeh yo Cak” “Taqabbal Yaa Kariim, sama-sama nDul, saya juga banyak salahnya, mohon dimaafkan, yok opo kabarmu ?” “Apik Cak, apik, keluarga ya alhamdulillah dalam keadaan sehat semua, selalu diberi kemudahan oleh gusti Allah” “Kapan datang ke sini ?” “Kemarin hari Sabtu, alhamdulillah diberi kemudahan cari tiket, sulit soalnya. Orang-orang sudah pada pesan jauh hari sebelumnya dan harganya pun mahal” “Ya... itulah fenomena di negeri ini, aku ndak tahu apa di negeri seberang sana ada juga tradisi mudik ?” “Kalau setahuku sih engga ada Cak, ya cuman di Indonesia ini aja. Yang tadinya merupakan ritual agama yaitu ibadah puasa dan Idul Fitri sudah menjadi suatu ritual budaya lebaran. Meski enggak ikut puasa ya ikut lebaran, ya ikut mudik, pulang kampung.” “Ya memang itu fenomena yang ada kok nDul, saat-saat bulan ramadhan dan Idul Fitri merupakan momen tahunan terheboh di negeri ini, durasinya satu bulan penuh soalnya.” “Iya ya Cak, kalo saya pikir-pikir memang begitu. Sebelum bulan Ramadhan saja para pebisnis sudah mulai heboh memanfatkan momen Ramadhan untuk promosi bisnisnya baik itu mengusung tema Puasa untuk produknya atau pun dalam bentuk diskon harga. Belum lagi media massa terutama media televisi mendadak saja berubah seakan-akan religius semua.” “Seakan-akan maksudmu gimana nDul ?” “Lha gimana enggak seakan-akan Cak, wong nyatanya memang begitu. Coba saja lihat sinetronnya yang mengusung tema sinetron religi, instan sekali, ceritanya ya cuman begitu-begitu aja, kalo karakter tokohnya baik, baik sekali, kalao jahat, jahat sekali. Enggak ada kedalaman makna, hanya tontonan dan engga ada tuntunannya. Apalagi yang acara menjelang buka puasa atau ketika sahur hanya menyuguhkan haha hihi saja diselingi kuis tanpa makna. Malah acara yang banyak manfaatnya seperti tafsir Qur’annya Quraish Shihab malah ditayangkan pada jam-jam banyak orang terlelap tidur. Wis pokoknya banyak tontonannya ketimbang tuntunannya.” “Trus apa lagi menurutmu nDul, hebohnya ?” “Perputaran uang Cak, lebih cepat dari biasanya. Padahal mestinya puasa itu kan tirakat, tapi biasanya inflasi malah meningkat karena pola konsumsi masyarakat kita yang juga meningkat. Kalo lagi engga puasa makannya biasa saja, tapi kalo lagi berpuasa makannya biasanya malah lebih banyak. Di samping makanan pokok seperti biasanya, ada juga camilan atau jajanan untuk buka puasa, minumnya pun bertambah jenisnya, buktinya di jalan-jalan menjelang maghrib banyak yang berjualan makanan untuk berbuka. Tapi itu salah satu berkah Ramadhan yo Cak, untuk menambah penghasilan.” “Tapi ada juga yang menambah penghasilan dengan cara yang kurang tepat lho nDul. Tapi ya ndak semua, yang kutahu langsung ada beberapa pihak utamanya yang sedang menjabat dan juga aparat, dengan alasan lebaran mereka narget pihak-pihak yang berhubungan dan membutuhkan jabatan yang sedang disandangnya. Tapi itu ndak semua lho nDul, smoga yang lain ndak seperti itu.” “Tapi yang paling heboh itu ya mudiknya Cak. Siapa pun, ketika lebaran tiba rasanya ingin pulang ke tempat asal berkumpul dengan orang tua dan sanak saudara. Walaupun jauh asal ada sangunya, ya pengennya pulang. Sehingga saking banyaknya penduduk negeri ini yang pulang ke tempat asal masing-masing, maka pemerintah beserta seluruh jajarannya, lintas departemen sampai aparat keamanan dibuat sibuk mempersiapkan mudik lebaran. Sampai-sampai setiap stasiun televisi selalu meng-update berita tentang mudik lebaran. Dengan mudik itu pula perputaran uang lebih cepat lagi dalam wilayah yang lebih luas.” “Mungkin mudik itu memang hasrat ruh ya nDul ?” “Maksud sampeyan Cak ?” “Maksudnya ya setiap diri kita ini pasti punya kecenderungan menelisik asal mula kehidupan kita, yang paling dekat ya pasti setiap orang ingin tahu siapa orang tuanya. Makanya mudik itu kan keinginan untuk kembali bertemu orang tua, berziarah ke makam kakek nenek misalnya. Menelusuri dari mana kita dulu berasal. Kita hidup di dunia ini kan dilengkapi tubuh fisik oleh gusti Allah karena memang kita hidup di alam fisik, dilengkapi juga dengan hawa nafsu, akal, qalbu dan tentu saja yang inti adalah ruh. Yang nantinya kembali kepada gusti Allah kan ruh kita, sehingga ruh kita pun punya kecenderungan untuk bertemu dengan asalnya, penciptanya, pemiliknya yaitu gusti Allah. Masalahnya, kecenderungan itu terbimbing tidak ? Kalau tidak terbimbing jadinya pun macam-macam, arahnya pun macam-macam, tujuannya pun macam-macam, bukan kepada gusti Allah. Nah pada fenomena mudik inilah, kecenderungan ruh untuk bertemu
[keluarga-islam] Check out my Facebook profile
Hi keluarga-islam, I set up a Facebook profile where I can post my pictures, videos and events and I want to add you as a friend so you can see it. First, you need to join Facebook! Once you join, you can also create your own profile. Thanks, Cepi To sign up for Facebook, follow the link below: http://www.facebook.com/p.php?i=1324374482k=XVDZYZT6W26MXEEDSEVYVr
[keluarga-islam] Kalau Langit Masih Kurang Tinggi
Dari Millis tetangga Maaf kepada yang sudah baca Kalau Langit Masih Kurang Tinggi Oleh: Dahlan Iskan Meski saya bukan ekonom, banyak pembaca tetap minta saya menceritakan secara awam mengenai hebatnya krisis keuangan di AS saat ini. Seperti juga, banyak pembaca tetap bertanya tentang sakit liver, meski mereka tahu saya bukan dokter. Saya coba: Semua perusahaan yang sudah go public lebih dituntut untuk terus berkembang di semua sektor. Terutama labanya. Kalau bisa, laba sebuah perusahaan publik terus meningkat sampai 20 persen setiap tahun. Soal caranya bagaimana, itu urusan kiat para CEO dan direkturnya. Pemilik perusahaan itu (para pemilik saham) biasanya sudah tidak mau tahu lagi apa dan bagaimana perusahaan tersebut dijalankan. Yang mereka mau tahu adalah dua hal yang terpenting saja: harga sahamnya harus terus naik dan labanya harus terus meningkat. Perusahaan publik di AS biasanya dimiliki ribuan atau ratusan ribu orang, sehingga mereka tidak peduli lagi dengan tetek-bengek perusahaan mereka. Mengapa mereka menginginkan harga saham harus terus naik? Agar kalau para pemilik saham itu ingin menjual saham, bisa dapat harga lebih tinggi dibanding waktu mereka beli dulu: untung. Mengapa laba juga harus terus naik? Agar, kalau mereka tidak ingin jual saham, setiap tahun mereka bisa dapat pembagian laba (dividen) yang kian banyak. Soal cara bagaimana agar keinginan dua hal itu bisa terlaksana dengan baik, terserah pada CEO-nya. Mau pakai cara kucing hitam atau cara kucing putih, terserah saja. Sudah ada hukum yang mengawasi cara kerja para CEO tersebut: hukum perusahaan, hukum pasar modal, hukum pajak, hukum perburuhan, dan seterusnya. Apakah para CEO yang harus selalu memikirkan dua hal itu merasa tertekan dan stres setiap hari? Bukankah sebuah perusahaan kadang bisa untung, tapi kadang bisa rugi? Anehnya, para CEO belum tentu merasa terus-menerus diuber target. Tanpa disuruh pun para CEO sendiri memang juga menginginkannya. Mengapa? Pertama, agar dia tidak terancam kehilangan jabatan CEO. Kedua, agar dia mendapat bonus superbesar yang biasanya dihitung sekian persen dari laba dan pertumbuhan yang dicapai. Gaji dan bonus yang diterima para CEO perusahaan besar di AS bisa 100 kali lebih besar dari gaji Presiden George Bush. Mana bisa dengan gaji sebesar itu masih stres? Keinginan pemegang saham dan keinginan para CEO dengan demikian seperti tumbu ketemu tutup: klop. Maka, semua perusahaan dipaksa untuk terus-menerus berkembang dan membesar. Kalau tidak ada jalan, harus dicarikan jalan lain. Kalau jalan lain tidak ditemukan, bikin jalan baru. Kalau bikin jalan baru ternyata sulit, ambil saja jalannya orang lain. Kalau tidak boleh diambil? Beli! Kalau tidak dijual? Beli dengan cara yang licik -dan kasar! Istilah populernya hostile take over. Kalau masih tidak bisa juga, masih ada jalan aneh: minta politisi untuk bikinkan berbagai peraturan yang memungkinkan perusahaan bisa mendapat jalan. Kalau perusahaan terus berkembang, semua orang happy. CEO dan para direkturnya happy karena dapat bonus yang mencapai Rp 500 miliar setahun. Para pemilik saham juga happy karena kekayaannya terus naik. Pemerintah happy karena penerimaan pajak yang terus membesar. Politisi happy karena dapat dukungan atau sumber dana. Dengan gambaran seperti itulah ekonomi AS berkembang pesat dan kesejahteraan rakyatnya meningkat. Semua orang lantas mampu membeli kebutuhan hidupnya. Kulkas, TV, mobil, dan rumah laku dengan kerasnya. Semakin banyak yang bisa membeli barang, ekonomi semakin maju lagi. Karena itu, AS perlu banyak sekali barang. Barang apa saja. Kalau tidak bisa bikin sendiri, datangkan saja dari Tiongkok atau Indonesia atau negara lainnya. Itulah yang membuat Tiongkok bisa menjual barang apa saja ke AS yang bisa membuat Tiongkok punya cadangan devisa terbesar di dunia: USD 2 triliun! Sudah lebih dari 60 tahun cara membesarkan perusahaan seperti itu dilakukan di AS dengan suksesnya. Itulah bagian dari ekonomi kapitalis. AS dengan kemakmuran dan kekuatan ekonominya lalu menjadi penguasa dunia. Tapi, itu belum cukup. Yang makmur harus terus lebih makmur. Punya toilet otomatis dianggap tidak cukup lagi: harus computerized! Bonus yang sudah amat besar masih kurang besar. Laba yang terus meningkat harus terus mengejar langit. Ukuran perusahaan yang sudah sebesar gajah harus dibikin lebih jumbo. Langit, gajah, jumbo juga belum cukup. Ketika semua orang sudah mampu beli rumah, mestinya tidak ada lagi perusahaan yang jual rumah. Tapi, karena perusahaan harus terus meningkat, dicarilah jalan agar penjualan rumah tetap bisa dilakukan dalam jumlah yang kian banyak. Kalau orangnya sudah punya rumah, harus diciptakan agar kucing atau anjingnya juga punya rumah. Demikian juga mobilnya. Tapi, ketika anjingnya pun sudah punya rumah, siapa pula yang akan beli rumah? Kalau tidak ada lagi yang beli rumah, bagaimana perusahaan bisa lebih besar? Bagaimana perusahaan penjamin bisa lebih besar? Bagaimana perusahaan alat-alat
[keluarga-islam] SENYUMLAH...
SENYUMLAH... Kisah di bawah ini adalah kisah yang saya dapat dari milis alumni Jerman, atau warga Indonesia yg bermukim atau pernah bermukim di sana. Demikian layak untuk dibaca beberapa menit, dan direnungkan seumur hidup. Saya adalah ibu dari tiga orang anak dan baru saja menyelesaikan kuliah saya. Kelas terakhir yang harus saya ambil adalah Sosiologi. Sang Dosen sangat inspiratif, dengan kualitas yang saya harapkan setiap orang memilikinya. Tugas terakhir yang diberikan ke para siswanya diberi nama Smiling. Seluruh siswa diminta untuk pergi keluar dan memberikan senyumnya kepada tiga orang asing yang ditemuinya dan mendokumentasikan reaksi mereka. Setelah itu setiap siswa diminta untuk mempresentasikan di depan kelas. Saya adalah seorang yang periang, mudah bersahabat dan selalu tersenyum pada setiap orang. Jadi, saya pikir, tugas ini sangatlah mudah. Setelah menerima tugas tsb, saya bergegas menemui suami saya dan anak bungsu saya yang menunggu di taman di halaman kampus, untuk pergi ke restoran McDonald's yang berada di sekitar kampus. Pagi itu udaranya sangat dingin dan kering. Sewaktu suami saya akan masuk dalam antrian, saya menyela dan meminta agar dia saja yang menemani si Bungsu sambil mencari tempat duduk yang masih kosong. Ketika saya sedang dalam antrian, menunggu untuk dilayani, mendadak setiap orang di sekitar kami bergerak menyingkir, dan bahkan orang yang semula antri di belakang saya ikut menyingkir keluar dari antrian. Suatu perasaan panik menguasai diri saya, ketika berbalik dan melihat mengapa mereka semua pada menyingkir? Saat berbalik itulah saya membaui suatu bau badan kotor yang cukup menyengat, ternyata tepat di belakang saya berdiri dua orang lelaki tunawisma yang sangat dekil! Saya bingung, dan tidak mampu bergerak sama sekali. Ketika saya menunduk, tanpa sengaja mata saya menatap laki-laki yang lebih pendek, yang berdiri lebih dekat dengan saya, dan ia sedang tersenyum ke arah saya. Lelaki ini bermata biru, sorot matanya tajam, tapi juga memancarkan kasih sayang. Ia menatap ke arah saya, seolah ia meminta agar saya dapat menerima 'kehadirannya' di tempat itu. Ia menyapa Good day! sambil tetap tersenyum dan sembari menghitung beberapa koin yang disiapkan untuk membayar makanan yang akan dipesan. Secara spontan saya membalas senyumnya, dan seketika teringat oleh saya 'tugas' yang diberikan oleh dosen saya. Lelaki kedua sedang memainkan tangannya dengan gerakan aneh berdiri di belakang temannya. Saya segera menyadari bahwa lelaki kedua itu menderita defisiensi mental, dan lelaki dengan mata biru itu adalah penolongnya. Saya merasa sangat prihatin setelah mengetahui bahwa ternyata dalam antrian itu kini hanya tinggal saya bersama mereka,dan kami bertiga tiba2 saja sudah sampai di depan counter. Ketika wanita muda di counter menanyakan kepada saya apa yang ingin saya pesan, saya persilahkan kedua lelaki ini untuk memesan duluan. Lelaki bermata biru segera memesan Kopi saja, satu cangkir Nona. Ternyata dari koin yang terkumpul hanya itulah yang mampu dibeli oleh mereka (sudah menjadi aturan di restoran disini, jika ingin duduk di dalam restoran dan menghangatkan tubuh, maka orang harus membeli sesuatu). Dan tampaknya kedua orang ini hanya ingin menghangatkan badan. Tiba2 saja saya diserang oleh rasa iba yang membuat saya sempat terpaku beberapa saat, sambil mata saya mengikuti langkah mereka mencari tempat duduk yang jauh terpisah dari tamu2 lainnya, yang hampir semuanya sedang mengamati mereka... Pada saat yang bersamaan, saya baru menyadari bahwa saat itu semua mata di restoran itu juga sedang tertuju ke diri saya, dan pasti juga melihat semua 'tindakan' saya. Saya baru tersadar setelah petugas di counter itu menyapa saya untuk ketiga kalinya menanyakan apa yang ingin saya pesan. Saya tersenyum dan minta diberikan dua paket makan pagi (di luar pesanan saya) dalam nampan terpisah. Setelah membayar semua pesanan, saya minta bantuan petugas lain yang ada di counter itu untuk mengantarkan nampan pesanan saya ke meja/tempat duduk suami dan anak saya. Sementara saya membawa nampan lainnya berjalan melingkari sudut ke arah meja yang telah dipilih kedua lelaki itu untuk beristirahat. Saya letakkan nampan berisi makanan itu di atas mejanya, dan meletakkan tangan saya di atas punggung telapak tangan dingin lelaki bemata biru itu, sambil saya berucap makanan ini telah saya pesan untuk kalian berdua. Kembali mata biru itu menatap dalam ke arah saya, kini mata itu mulai basah berkaca2 dan dia hanya mampu berkata Terima kasih banyak, nyonya. Saya mencoba tetap menguasai diri saya, sambil menepuk bahunya saya berkata Sesungguhnya bukan saya yang melakukan ini untuk kalian,Tuhan juga berada di sekitar sini dan telah membisikkan sesuatu ke telinga saya untuk menyampaikan makanan ini kepada kalian. Mendengar ucapan saya, si Mata Biru tidak kuasa menahan haru dan memeluk lelaki kedua sambil terisak-isak. Saat itu ingin sekali
[keluarga-islam] PAKET AQIQAH di BULAN PENUH KEBAHAGIAAN
PROMO LARIS !!! Saudara sekalian, alhamdulillah kita dapat bersua kembali di bulan syawal yang indah ini. Semoga kebahagiaan senantiasa menyertai saudara sekalian. Pada bulan Syawal ini kami menawarkan bagi saudara yang membutuhkan layanan aqiqah profesional dapat menghubungi NIKMAT AQIQAH -Profesional sesuai Syariah-. Setelah sukses dengan PROMO HEBOH Kambing Aqiqah Rp 466.000,- ( harga normal 500 Ribu). Maka, mulai 01/31 Oktober ini kami menawarkan PROMO LARIS Kambing Aqiqah hanya dengan Rp 566.000 (Harga normal 600 Ribu) dengan bobot hidup + 25 kg. Anda dapat menunaikan ibadah aqiqah sesuai Syariah. Kambing memenuhi syarat sesuai Syar`i. GRATIS Antar Surabaya, Gresik Sidoarjo *. Juga menyediakan berbagai makanan olahan kambing siap saji. BURUAN PESAN SEGERA !!! (max 31 Oktober) Hotline : 031.725.11.000; 031.5666.466. Wassalaamu 'alaikum wr.wb. Pretty Kurniawati SE., GM kunjungi situs kami : www.nikmat-aqiqah.co.cc
[keluarga-islam] Indonesia Corner dan membangun Mimpi
Indonesian Corner dan membangun Mimpi Jurnal buruhmigrent Sudah beberapa kali saya menikmati kesunyian di perpustakaan Ruwais. Letaknya menyatu dengan recreation center. Satu lorong dengan cinema Ruwais. Saya tidak tahu dalamnya cinema seperti apa karena tidak pernah masuk ke dalam sekali juga. Setiap masuk perpustakaan satu hal yang paling saya sukai adalah tagging pengumuman yang selalu ada di setiap perpustakaan. Quite please, you are in the library, kalau di perpustakaan LIPI bunyinya, Dilarang berisik, Anda sedang di perpustakaan. Entah kalo di Europa, seperti apa bunyinya. Tapi saya yakin pasti ada larangan untuk membuat kekacauan dan keributan. Seolah perpustakaan sangat sakral dan tempat yang paling sunyi setelah kuburan. Perpustakaan dan Membangun Peradaban Namun inilah salah satu daya tarik bagi saya untuk mengunjungi perpustakaan publik. Ruangan besar dengan dinding bergema. Jika berbicara sesama pengujung setengah berbisik. ada di sebelah mana raknya? was wes..wos.. hampir tidak terdengar sesama pengunjung berbicara. Berada di dalam atmosfir ruangan penuh buku memang mengasyikkan. Saya seperti berada di dalam ruangan penuh harta karun. Jutaan kata yang tertulis mewakili setiap masa. Seperti ada gambar audio visual yang berseliweran di dalam ruangan yang setiap harinya sepi ini. Ada gambar berisi peperangan, oh..mungkin itu dari buku sejarah. Ada gambar jenis macam hewan, oh ya..itu mungkin dari buku biologi. Ada gambar orang sedang beracting, mungkin itu dari buku sastra. Terkadang buku-buku yang tersimpan di dalam lemari tadi seperti berjingkrak-jingkrak membuat gaduh. Seolah berteriak, jamah aku-jamah aku..hehe bukan begitu!,maksudnya baca aku!..baca aku!. Saking girangnya menyambut pengunjung yang datang. Bukannya sok tahu dengan sejarah. Dulu, kekhalifahan Islam di Bagdad punya perpustakaan yang terbesar di dunia pada zamannya. Dinasti Bani Umayyah dengan Sultan Harun Al Rasyid memang sukses menjadikan Bagdad sebagai pusat ilmu pengetahuan. Alih bahasa Latin ke arab ternyata membantu percepatan kemajuan ilmu pengetahuan di Eropa. Membaca, menulis, membangun perpustakaan adalah bagian dari pondasi membangun peradaban. Maka, tatkala pasukan Jenghis Khan datang, Tartar the Destroyer melumatkan buku-buku itu. Dibakar jadi abu dan dimusnahkan di sungai Eufrat. Konon sampai sungai Eufrat terbendung oleh buku-buku yang dibenamkan. Tinggalah sejarah Islam memasuki masa kelam. Tingkatan budaya berbahasa itu dimulai dari bercakap-cakap,mendengar, kemudian menulis dan membaca. Jika segala sesuatu hanya cukup dibicarakan maka jadilah ia angin lalu. Seberapa kuat ingatan kita menyimpan informasi?. Jadi semua harus dituliskan. Begitu juga dengan Al-Qur'an, Muhammad yang mulia memerintahkan Ibnu Mas'ud untuk menulis setiap wahyu. Bangsa Arab memang kuat hafalannya,tetapi saat banyak penghapal Qur'an gugur menjadi syahid maka di masa Khalifah Utsman bin Affan Qur'an dimushafkan (dibukukan). Seperti sekarang, Jadi hanya ada satu mushaf saja, yaitu mushaf Utsmany. Cetakaannya boleh banyak, isinya sama. Bisa kita bayangkan saat wahyu tidak segera dibukukan entah seperti apa jadinya. Begitulah, budaya menulis, membaca dan serta ketersediaan perpustakaan diibaratkan membangun sebuah peradaban. Di dalamnya menjadi rujukan ilmu pengetahuan. Teman saya sempat protes, tidak perlu perpustakaan fisik saat ini. Semua ada di internet. Tinggal klik dan search saja. Saya tidak menyanggah, namun seperti halnya administrasi ada yang softcopy mesti ada juga yang hardcopy. Saling mem back up satu sama lain. Bukan menghilangkan satu sama lain. Namun bagi saya tetap saja aroma perpustakaan membuat saya bahagia. Kedamaian seolah tercipta diantara buah pemikiran yang brilian. Dari perjalanan panjang anak manusia yang entah sampai kapan. Indonesian Corner dan membangun Mimpi Bagian pilihan hidup saya untuk menemukan kedamaian di antara buku-buku. Maka saat di Ruwais ada perpustakaan saya bahagia. Sayangnya setiap kali masuk masih didominasi buku-buku dengan bahasa Arab. Inilah adegan tragisnya. Saya harus memilah buku-buku bahasa Inggris untuk mencoba meresapi isinya. Bahasa Arab buat saya terlalu berat karena tidak ada fathah, kasroh dandomahnya. Kalau pun saya ambil yang berbahasa Arab paling tidak majalah bulanan. Sayangnya isinya gambar-gambar cantik. Membuat saya alergi jadinya. Bukannya tidak suka, saya jadi ingin memiliki. Begitulah endingnya, saya hanya menikmati gambar saja. Jika buku berbahasa Inggris masih oke lah!. Mungkin ini juga yang menjadi alasan orang Indonesia di Ruwais jarang mampir ke perpustakaan. Saya bertanya tiada henti.. Satu kesempatan saya bertanya pada petugas librarian. Saya lihat masih banyak rak-rak kosong. Bolehkah saya nyumbang buku? Ia menjawab, Dengan senang hati menerimanya. Saya jelaskan bukunya berbahasa Indonesia. Ia juga meyakinkan saya itu bukan masalah. Maka saya curahkan mimpi saya padanya agar satu
[keluarga-islam] Pendeta Estanislao Soria
Estanislao Soria, Pendeta Katolik Filipina Selasa, 14 Okt 2008 17:25 Soria melakukan riset sejarah dan sosial serta membaca artikel-artikel tentang Islam, untuk memperkuat argumennya menolak tuntutan gerakan Moro yang ingin menjadikan Mindanao sebagai tanah air bagi Muslim Filipina. Tapi siapa nyana, artikel-artikel tentang Islam yang ia baca, justru membawanya menjadi seorang Muslim. Ketika tokoh Muslim Moro, Nur Misuari menyatakan wilayah Mindanao harus memisahkan diri dari Filipina dan menjadi negara Islam, Estanislao Soria menjadi orang yang paling menentang keinginan Misuari. Sebagai seorang tokoh agama Katolik yang lahir di Mindanao, ia menolak keras jika tanah kelahirannya diambil alih oleh orang-orang Muslim. Saya sangat tidak setuju dengan Misuari dan saya memelopori kampanye menentang gerakan Moro, kata Soria yang populer di panggil Father Stan. Ketika itu, selain dikenal sebagai pendeta Katolik, Soria juga dikenal sebagai seorang sosiolog. Sebagai seorang cendikiawan, ia tidak mau sembarangan menyatakan ketidaksetujuannya terhadap keinginan Misuari. Soria pun melakukan riset sejarah dan sosial serta membaca artikel-artikel tentang Islam, untuk memperkuat argumennya menolak tuntutan gerakan Moro yang ingin menjadikan Mindanao sebagai tanah air bagi Muslim Filipina. Tapi siapa nyana, artikel-artikel tentang Islam yang ia baca, justru membawanya menjadi seorang Muslim. Sebagai orang yang memahami bahasa Latin, Yunani dan Yahudi, saya pikir saya bisa mempelajari bahasa Arab dengan mudah. Saya juga ingin menerjemahkan tulisan-tulisan berbahasa Arab ke bahasa Inggris dan menerjemahkan ideologi-ideologi Barat, misalnya ideologi eksistensialisme, ke dalam bahasa Arab. Tapi saya menyadari, ini adalah pekerjaan yang sulit, kata Soria seperti dikutip dari Islamonline. Ketika itu Soria meyakini, dengan banyak menerjemahkan artikel-artikel tentang ideologi Barat ke dalam bahasa Arab, akan membuat Muslim di Mindanao menghargai ajaran Kristen daripada ajaran Islam. Saya ingin membuka wawasan berpikir mereka tentang kekristenan karena saya banyak mendengar hal-hal negatif tentang Muslim. Saya berpikir, mereka (Muslim) harus dididik, ungkap Soria. Tapi semakin ia mendalami bacaan-bacaanya tentang kekristenan, ia makin menyadari bahwa tokoh-tokoh gereja seperti Saint Thomas Aquinas ternyata banyak belajar dari buku-buku bacaan dan ajaran Islam. Begitu juga ideologi-ideologi dan ilmu teologi yang disebut-sebut sebagai berasal dari Barat, ternyata sudah sejak lama dibahas dalam Islam. Dari bacaan-bacaan itu saya mendapat pencerahan bahwa pemikiran-pemikiran tentang peradaban Barat banyak banyak yang mengambil dari ajaran-ajaran Islam. Dan setelah saya membaca lebih banyak lagi buku-buku yang ditulis pakar agama Islam, pandangan saya terhadap Islam seketika berubah, papar Soria. Saya bahkan menyadari bahwa Injil Barnabas lebih kredibel dibandingkan dengan keempat injil yang dibawa oleh ajaran evangelis termasuk injil Kristen. Dari hasil riset sosiologi yang saya lakukan, saya juga banyak menemukan bahwa hal-hal negatif yang sering saya dengar tentang Muslim Filipina ternyata tidak benar, tambah Soria. Akhirnya, pada tahun 2001, Soria yang telah mengabdikan dirinya selama bertahun-tahun sebagai pendeta di berbagai kota di Manila, menyatakan diri masuk Islam. Setelah mengucap syahadat, ia mengganti namanya menjadi Muhammad Soria. Meski demikian, masih banyak orang, termasuk teman-temannya yang Muslim memanggilnya Father Stan. Soria yang kini berusia 67 tahun mengatakan, ia mendapat hinaan dan kecaman dari kerabat dan rekan-rekan gerejanya ketika memutuskan menjadi seorang Muslim. Namun hinaan dan kecaman itu tidak membuatnya berat menanggalkan aktvitas kependetaan yang sudah dijalaninya selama 14 tahun dan membuatnya mantap untuk memeluk Islam. Seiring perjalanan waktu, Soria mulai terbiasa menjalani kewajiban-kewajibannya sebagai seorang Muslim. Bagi Soria, Islam bukan sekedar agama tapi sudah menjadi jalan hidupnya. Selama tujuh tahun menjadi seorang Muslim, Soria sudah lima kali menunaikan ibadah haji, menjadi anggota Gerakan Dakwah Islam di Filipina dan tahun 2004 menikah dengan seorang perempuan berusia 24 tahun, setelah sebelumnya menjalani hidup membujang sebagai pendeta Katolik. Dalam Islam, kita diajarkan, jika bisa mendisplinkan diri kita, Sang Pencipta akan mengabulkan harapan-harapan kita, tandas Soria. Menurut Soria, jika ada satu hal yang harus dicontoh umat Islam dari orang-orang Kristen adalah, gerakan mereka yang terorganisir dan terstruktur dengan sangat rapi. Dengan memiliki struktur yang kuat seperti yang dimiliki kalangan Kristiani, akan mempermudah penyebaran Islam, kata Soria. Salah satu cara untuk memperkuat struktur umat Islam, tambah Soria, Muslim harus membangun universitas-universitas di seluruh dunia seperti yang dilakukan kelompok misionaris Kristen di berbagai belahan dunia. (ln/iol) filipina.jpg
[keluarga-islam] (Do'a of the Day) 15 Syawwal 1429H
Bismillah irRahman irRaheem In the Name of Allah, The Most Gracious, The Most Kind Alhamdulillaahil ladzii kasaanii haadzaa wa razaqaniihii min ghairi haulin minnii wa laa quwwatin. Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kepadaku pakaian ini dan telah mmberi rezeki kepadaku tanpa ada daya dan upaya kekuatan dariku.
[keluarga-islam] (Ngaji of the Day) Puasa Sunnah Syawwal - 3
* Puasa Sunnah Syawwal - 3 * *Tanya: *Assalamualaikum Wr. Wb. Tanya(1): Saya ada pertanyaan, mohon penjelasannya. Apakah seseorang yang ingin menjalankan ibadah puasa Syawal harus mengganti puasa Ramadhannya terlebih dahulu? Terima kasih... Tanya(2): Bagaimana kalau kita udah terlanjur niat puasa Syawal (3 hari), tapi saya belum meng-qadha' puasa Ramadhan. Apakah puasa syawal saya batal atau 3 hari puasa itu jadi buat mengqadha puasa Ramadhan? Mohon penjelasannya. Karena ketika saya tanya seorang teman karena Syawal hanya sebulan maka dia kira kita bisa mengqadha puasa Ramadhan di bulan berikutnya dengan kata lain kita mendahulukan puasa Syawal. Saya puasanya 10 hari terakhir syawal. Terima kasih Wassalamu'alaikum Wr. Wb. *Gta-Batam* *Jawab:* Mengqadha' Ramadhan sebaiknya memang secepatnya dilakukan begitu usai hari raya. Namun itu tidak merupakan syarat sahnya puasa Syawal. Sehingga misalnya Anda mendahulukan puasa Syawal, baik sengaja atau tidak, itu tetap saja sah. Hanya saja Anda tidak melaksanakan keutamaan (afdhaliyyah). Begitu juga jika Anda telah melakukan 3 hari puasa Syawal, maka itu tetap menjadi puasa Syawal, tidak berubah menjadi qadha'. Wallahua'lam bisshawaab. Wassalamualaikum Wr. Wb. *Arif Hidayat*
[keluarga-islam] Halalbihalal
Halalbihalal Oleh: KH. A. Mustofa Bisri Istilah halalbihalal (menulisnya digandeng, jangan dipisah-pisah), meskipun kedengarannya seperti istilah Arab, sebenarnya 'asli' Indonesia atau setidaknya Melayu. Meski bahan bakunya (halal dan bi) dari Arab, orang Indonesia/Melayulah yang merakitnya menjadi istilah sendiri. Di Arab sendiri- dalam kamus-kamus Arab maupun percakapan sehari-hari-istilah halal bihalal termasuk pengertiannya, tidak ada dan tidak dikenal. Istilah halalbihalal dan pengertiannya memang khas Indonesia. Menurut KBBI, halalbihalal ialah acara maaf-memaafkan pada hari lebaran. Ini tradisi baik sekali yang hanya dijumpai di Indonesia/Melayu, meskipun sayang kini sudah mengalami degradasi. Tradisi maaf-memaafkan di lebaran, setelah puasa Ramadhan ini merupakan salah satu bukti kearifan pendahulu-pendahulu kita yang pertama-tama mentradisikannya. Dulu, sebelum orang terlalu sibuk seperti sekarang, apabila datang lebaran, sehabis shalat 'Id, masyarakat saling mengunjungi dan saling meminta maaf. Saya masih sempat menyaksikan orang-orang tua dulu meminta maaf kepada sahabat, kerabat, atau saudara mereka dengan ungkapan penyesalan yang rinci agar mendapatkan pemaafan. Bukan hanya meminta maaf, tapi juga meminta halal apabila ada hak Adami yang termakan atau terpakai dengan sengaja atau tidak sengaja. Mereka yang dimintai maaf dan dimintai halal, biasanya dengan mudah memberikannya sambil balik meminta yang sama. Mereka saling memaafkan dan saling menghalalkan. Halalbihalal. Para pendahulu yang mentradisikan tradisi mulia ini pasti tahu bahwa Rasulullah SAW menjamin mereka yang berpuasa di bulan Ramadhan semata-mata hanya karena iman dan mencari pahala Allah, akan diampuni dosa-dosa mereka yang sudah-sudah.Man shaama Ramadhaana iimaanan wah tisaaban, ghufira lahu maa taqaddaa min dzambihi. (Hadits shahih muttafaq 'alaih dari sahabat Abu Hurairah r.a). Hebatnya, mereka para pendahulu itu, juga tidak lupa bahwa selain dosa hamba kepada Tuhannya, masih ada satu dosa lagi yang justru lebih perlu diperhatikan; yaitu dosa hamba kepada sesamanya. Di banding dosa kita kepada Allah, dosa kita kepada sesama sebenarnya jauh lebih gawat. Kenapa? Karena Allah, seperti kita ketahui, Maha Pengampun dan suka mengampuni. Sementar, manusia tidak demikian. Manusia sulit. Padahal, dosa kita terhadap sesama tidak akan diampuni sebelum yang bersangkutan memaafkan. Tanggungan kita kepada sesama akan tetap menjadi tanggungan kita, sebelum yang bersangkutan menghalalkannya. Rasulullah SAW berpesan agar apabila diantara kita ada yang mempunyai kesalahan kepada seseorang, apakah menyangkut kehormatannya atau apa, hendaklah dimintakan halal sekarang juga sebelum uang dinar dan dirham tidak lagi ada gunanya; jika (tidak,) bila dia mempunyai amal saleh, nanti akan diambil dari amalnya itu seukur kesalahannya dan bila tidak memiliki kebaikan, akan diambil dari dosa-dosa orang yang disalahinya dan dibebankan kepadanya Man kaanat lahu mazhlumatun liahadin min 'irdhihi au syai-in falyatahallalhu minhu alyauma qabla an laa yakuuna diinarun walaa dirhamun; in kaana lahu 'amalun shaalihun ukhidza minhu biqadri mazhlumatihi, wain lam takun lahu hasanaatun ukhidza min sayyiaati shaahibihi fahumila 'alaihi. (HS riwayat Imam Bukhari dari sahabat Abu Hurairah r.a) Marilah kita ingat-ingat, apakah kita pernah menyakiti sesama. mungkin kita tidak sengaja pernah mengucapkan kata-kata yang melukai saudara kita. Kadang-kadang, karena kita merasa berniat baik, menegur kawan untuk memperbaikinya, lalu kita mengabaikan kesantunan bicara kita dan menyinggung perasaan kawan kita itu. Mungkin kita sudah berhati-hati, tapi tetap saja ada sikap kita yang membuat orang lain sakit hati. Maka adalah bijaksana, apabila dalam kesempatan lebaran ini-setelah mengharap dosa-dosa kita kepada Allah diampuni-kita memerlukan meminta maaf dan meminta halal terutama kepada mereka yang kita perkirakan pernah kita salahi. Saya sendiri dalam kesempatan ini juga ingin menyampaikan tahniah 'Id kepada segenap pembaca dan dengan kerendahan hati memohon maaf lahir batin atas segala kekhilafan dan kesalahan saya. 'Iedun sa'ied, a'aadahullahu 'alaikum bissaaadati walkhairi warrafaahiyah wakullu 'aamin wa antum bikhair. Penulis adalah pemimpin Pondok Pesantren Roudhotut Thalibin, Rembang.
[keluarga-islam] Belajar Merasa
Belajar Merasa Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka kemanapun kamu menghadap di situlah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui (QS 2:115) Suatu ketika Nasruddin bermimpi melayang-layang di luar angkasa bahkan dia tidak bisa membedakan mana bumi atau planet lain semuanya tampak seperti kilauan bintang di kejauhan, Nasruddin bingung menetukan waktu sholat karena dia tidak bisa membedakan antara siang dan malam dan dia juga tidak tahu harus menghadap kemana , dia seperti berputar dalam symphoni jagat raya tanpa tepi, kemana arah yang mesti aku tuju untuk sujud kepadamu ya Rabb, karena aku seperti berada dalam genggaman keagunganmu yang tak berbatas, tak lagi mengerti hari ini , kemaren atau esok lusa , semua seperti sama , tiba-tiba Nasruddin merasa terlempar jauh dan dia terbangun setelah jatuh dari tempat tidur ah maafkan aku ya Rabb ternyata aku harus kembali membatasi mu wahai Tuhanku di pojok-pojok mihrab dan dinding-dinding batu ketika aku sujud nanti Indra yang kita miliki selain bermanfaat untuk berinteraksi dengan dunia luar, juga sering menipu kita tentang realitas dunia luar tersebut, langit yang kita kira berwarna biru ternyata hanyalah pantulan cahaya, bumi yang kita kira diam ternyata berputar menyamai kecepatan peluru sehingga kita menyadari bahwa selain di batasi oleh indera kita juga di batasi oleh ilmu pengetahuan sebagai contoh kita buat dalam logika bahasa pernyataan berikut ini orang yang tidak tahu bentuk gajah hampir sama dengan orang yang tidak pernah melihat gajah dan ketika pengetahuan di perolah maka pernyataannya menjadi orang yang pernah melihat gajah belum tentu pernah bertemu gajah walaupun hampir sama tapi jelas berbeda. Tidak salah jika ada yang mengatakan bahwa tidak banyak yang berubah dari ilmu pengetahuan kecuali dari sudut mana kita melihat dan menggalinya. Informasi yang di sisipkan berulang-ulang bisa merubah cara pandang kita, sebagai contoh rasa takut atau geli terhadap kecoa, atau ulat atau tikus karena informasi yang kita terima mengatakan bahwa kecoa itu binatang yang menakutkan atau menggelikan, sebaliknya anak yang berusia satu sampai dua tahun yang belum mendapatkan informasi tersebut tidak merasa takut atau geli bahkan ada yang menggigit dan meremasnya. Lalu apa sebenarnya rasa takut ? Sifat ikhsan tidak akan pernah diperolah selama otak kita belum memuat endapan ketauhidan mengenai Allah Subhanahu wa Ta'ala, kita baru mengenal Allah lewat indera seperti mata dengan membaca telinga dengan mendengar nasehat-nasehat, pengajian-pengajian, tetapi kita belum mengenal Allah lewat hati kita, sebagai contoh kita mengenal presiden kita dari melihat di media cetak mendengar apa yang beliau perbuat bagi kita rakyatnya dan ketika orang lain bertanya mengenai president kita akan bisa memberikan informasi dengan baik tetapi apakah sama perasaan kita terhadap president dengan perasaan kita kepada ibu ? tentu tidak karena sehebat apapun pengetahuan yang kita peroleh mengenai president dan apa-apa yang telah dia perbuat untuk rakyatnya tidak bisa menyamai rasa yang ada di dada terhadap ibu , karena muatan emosi kita terhadap president mungkin ada tetapi tidak terlalu kuat untuk membuat kita perduli. Merasa hebat karena telah banyak mengumpulkan informasi mengenai keislaman dan ketauhidan memang boleh -boleh saja tetapi lebih hebat jika informasi atau ilmu pengetahuan tersebut menjadikan kita lebih bisa merasa. Salam David