Re: [keluarga-islam] Re: Ulama menentang Ibnu Abdul Wahab

2006-12-12 Terurut Topik bos gila
ngga usah sok sokan membersihkan akidah dari kekotoran, batok kepala wahabi itu 
kotor dengan memusrikkan orang muslim. 
  
  wong ziarah kubur dibilang musyrik, wong tahlil dan hadiahan dibilang  
bid'ah, wong tabarruk dibilang musrik,, ni ajaran siapa?, ajaran yg  kata nabi 
saw fitnah akan muncul dari najd, itulah kelahiran si Ibn  Abdulwahhab

al.fatih [EMAIL PROTECTED] wrote:   
   Syukron kang Wandy atas artikelnya semoga bagi yang sering 
  menyalahpahami hakekat dakwah salafiyah ini bisa menyadari 
  kekeliruannya.
  
  Setelah kita sama-sama simak penjelasan dari Ustd. A.Sarwat yg 
  notebene bukan wahhabi. Marilah kita jernih dalam berfikir, 
  bersihkan hati dari kerak-kerak kesombongan dalam menerima 
  kebenaran. Apa manfaatnya mendatangkan suatu fitnah terhadap orang 
  yang telah menyelamatkan agama ini dari kerusakan. Kalau kita mau 
  fair, efek dari reformasi dakwah Muhammad bin Abdul Wahhab sampai 
  pada Indonesia yaitu gerakan Padri, pimpinan Imam Bonjol, 
  Muhammadiyah (KH Ahmad Dahlan), Al-Irsyad (Syaikh Ahmad Soerkati), 
  Persis (A.Hasan). Tokoh-tokoh seperti itu bukanlah orang sembarangan 
  yang hanya mau taqlid tanpa berpijak pada hujjah dan ilmu islam yang 
  benar. Lalu kenapa belakangan orang-orang yang entah dari mana asal 
  usulnya lebih senang menghujat dakwah salafiyah tersebut. Yang lebih 
  sadisnya bahkan mereka lebih sering menghujat pribadinya Ibnu Abdul 
  Wahhab tanpa mau berargumentasi dengan hujjah yang benar.
  
  --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, wandysulastra 
  [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
   Mmmmhhh.. Apa Ust Ahmad Sarwat dari Eramuslim ini juga wahabi?
   
   ---
   
   Apakah Wahabi itu? Apakah Termasuk Ahlulsunnah?
   Publikasi: 26/09/2005 10:26 WIB
   
   http://www.eramuslim.com/ks/us/59/21172,1,v.html
   
   Asslamualaikum wr. wb.
   
   Saya selalu mengikuti kolom ustadz menjawab ini, semoga ustadz
   mendapatkan keberkahan dan pahala, amien.
   
   Ustadz ini adalah pertanyaan saya yang ke 4, alaupun tak satupun 
   belum dapat balasan, namun saya tidak bosan untuk bertanya.
   
   Pertanyaan saya adalah, apa itu wahabi? Apakah iyanyanya termasuk
   ahlulsunnah? Kalau pengikut wahabi dinisbatkan kepada Syeikh 
  Muhammad
   bin Abdul Wahab, kenapa pengikutnya tidak dikatakan
   Muhammadi/Muhammadiyah?
   
   Tolong ustadz jelaskan apa manhajnya, karena terdapat penafsiran 
  yang
   berbeda-beda di masyarakat tentang wahabi ini.
   
   Saya pernah mendengar di stasiun TV nasional sewaktu raja Fahd
   meninggal, reporter tersebut mengatakan, Kuburan raja Fahd
   dirahasiakan, karena menurut pengikut wahabi berziarah kubur adalah
   sesuatu yang diharamkan. Apakah benar demikian menurut pemahaman
   Syeikh Muhammad bin Abdul Wahab?
   
   Sebelumnya saya ucapkan terima kasih. Semoga ustadz diberi pahala 
  dan
   keberkahan, amien.
   
   Sayid Syafrizal
   
   Jawaban:
   
   Assalamu 'alaikum warahmatullahi wa barakatuh
   Al-hamdulillah, wash-shalatu wassalamu 'ala rasulillah, wa ba'du
   
   Sebelumnya, kami mohon maaf apabila pertanyaan anda yang sudah 
  empat
   kali itu baru bisa terjawab pada hari ini. Dan kami ucapkan
   terimakasih atas kesabaran anda.
   
   Istilah wahabi sebenarnya bukan istilah baku dalam literatur Islam.
   Dan penisbahan istilah wahabi kepada sebagian umat Islam pun kurang
   objektif. Meski istilah `wahabi` bila kita runut dari asal, memang
   mengacu kepada tokoh ulama besar di tanah Arab yang bernama lengkap
   Syeikh Muhammad bin Abdul Wahhab At-Tamimi Al-Najdi (1115-1206 H 
  atau
   1703-1791 M). Namun para pendukung dakwah beliau umumnya menolak 
  bila
   dikatakan bahwa gerakan mereka adalah gerakan wahabiyah. Justru 
   mereka
   lebih sering menggunakan istilah ahlisunnah wal jamaah atau dakwah
   salafiyah.
   
   Syeikh Muhammad bin Abdul Wahhab lahir di 'Uyainah dan belajar 
  Islam
   dalam mazhab Hanbali. Beliau telah menghafal Al-Qur'an sejak usia 
  10
   tahun. Dakwah beliau banyak disambut ketika beliau datang di 
   Dar`iyah,
   bahkan beliau dijadikan guru dan dimuliakan oleh penguasa setempat
   saat yaitu pangeran (amir) Muhammad bin Su`ud yang berkuasa 1139-
   1179.
   Oleh amir, dakwah beliau ditegakkan dan akhirnya menjadi semacam
   gerakan nasional di seluruh wilayah Saudi Arabia hingga hari ini.
   
   Pokok ajaran Muhammad bin Abdul Wahhab
   
   Sosok Muhammad bin Abdul Wahhab menjadi pelopor gerakan ishlah
   (reformasi). Sosok beliau muncul menjelang masa-masa kemunduran dan
   kebekuan berpikir pemikiran dunia Islam, yaitu sekitar 3 abad yang
   lampau atau tepatnya pada abad ke-12 hijriyah. Dakwah ini 
  menyerukan
   agar aqidah Islam dikembalikan kepada pemurnian arti tauhid dari
   syirik dengan segala manifestasinya.
   
   Sementara fenomena umat saat itu sungguh memilukan. Mereka telah
   menjadikan kuburan menjadi tempat pemujaan dan meminta kepada 
  selain
   Allah. Kemusyrikan telah merajalela dan merata di hampir semua 
  

Re: [keluarga-islam] Re: Ulama menentang Ibnu Abdul Wahab

2006-12-12 Terurut Topik bos gila
duh...duh...duh.. hebat ya..?
  dari semua guru itu.. ada ngga ya kayak die ajarannye??,
  hue..he...he...
  
  ngga ada satupun yg ajarannye kayak die, terus itu ajaran darimane?, 
  
  ada.. satu gurunya yg terakhir, murabbi nya die.. iblis..!, hue..he..he...
  
  gue bisa buktiin dg dalil aqli dan naqli bahwa Ibn Abdulwahhab berguru dg 
iblis..
  

al.fatih [EMAIL PROTECTED] wrote:   
   Bila ditengok sejarahnya, ternyata beliau sudah hafal Al-Qur`an 
  sebelum berusia 10 tahun. Belum genap 12 tahun dari usianya, sudah 
  ditunjuk sebagai imam shalat berjamaah. Dan pada usia 20 tahun sudah 
  dikenal mempunyai banyak ilmu. Setelah itu rihlah (pergi) menuntut 
  ilmu ke Makkah, Madinah, Bashrah, Ahsa`, Bashrah (yang kedua 
  kalinya), Zubair, kemudian kembali ke Makkah dan Madinah. Gurunya 
  pun banyak,14 di antaranya adalah: 
  
  Di Najd: 
  Asy-Syaikh Abdul Wahhab bin Sulaiman dan
  Asy-Syaikh Ibrahim bin Sulaiman.
  
  Di Makkah: 
  Asy-Syaikh Abdullah bin Salim bin Muhammad Al-Bashri Al-Makki Asy-
  Syafi'i.
  
  Di Madinah: 
  Asy-Syaikh Abdullah bin Ibrahim bin Saif.
  Asy-Syaikh Muhammad Hayat bin Ibrahim As-Sindi Al-Madani,
  Asy-Syaikh Isma'il bin Muhammad Al-Ajluni Asy-Syafi'i,
  Asy-Syaikh `Ali Afandi bin Shadiq Al-Hanafi Ad-Daghistani,
  Asy-Syaikh Abdul Karim Afandi,
  Asy-Syaikh Muhammad Al Burhani, dan
  Asy-Syaikh `Utsman Ad-Diyarbakri.
  
  Di Bashrah: 
  Asy-Syaikh Muhammad Al-Majmu'i.
  
  Di Ahsa`:
  Asy-Syaikh Abdullah bin Muhammad bin Abdul Lathif Asy-Syafi'I 
  Syaikh Abdullah bin Fairuz, 
  Syaikh Muhammad bin Afaliq.
  
  Tuduhan bahwa ayahnya sendiri menentang beliau:
  Maka jawabannya:
  Sampai-sampai ketika ayah beliau Syaikh Abdul Wahhab (ayahnya) 
  menulis surat kepada seorang temannya mengatakan (dalam surat 
  tsb) :  Sesungguhnya dia (Muhammad bin Abdul Wahab) memiliki 
  pemahaman yang bagus, kalau seandainya dia belajar selama satu tahun 
  niscaya dia akan hafal, mapan serta menguasai apa yang dia pelajari. 
  Aku tahu bahwasanya dia telah ihtilam (baligh) pada usia dua belas 
  tahun. Dan aku melihatnya sudah pantas untuk menjadi imam, maka aku 
  jadikan dia sebagai imam shalat berjamaah dikarenakan ma'rifah dan 
  ilmunya tentang ahkam. Dan pada usia balighnya itulah aku nikahkan 
  dia. Kemudian setelah nikah, dia meminta izin kepadaku untuk 
  berhaji, maka aku penuhi permintaannya dan aku berikan segala 
  bantuan demi tercapai tujuannya tersebut. Lalu berangkatlah dia 
  menunaikan ibadah haji, salah satu rukun dari rukun-rukun Islam. 
  [Raudhah II Husain bin Ghannam juz 1 hal, 25]
  
  Tuduhan ulama sufi yang menggunakan kasyafnya yang mengatakan 
  gurunya berfirasat buruk.
  
  Maka jawabannya:
  Muhammad bin Abdul Wahhab sangat patuh terhadap gurunya dan 
  perkataan beliau pun mengambil perkataan dari para gurunya.
  
  Tentang wajib mendengar dan taat kepada waliyul amri.
  Syaikh Muhammad Hayat As-Sindi rahimahullah (gurunya di madinah)
  berkata
  (Dan nasehat kepada para pemimpin kaum muslimin), yaitu kepada para 
  penguasa mereka, maka dia menerima perintah mereka, mendengar dan 
  taat kepada mereka dalam hal yang bukan maksiat dikarenakan tidak 
  ada ketaatan kepada makhluk dalam hal maksiat kepada Al-Khaliq [2] 
  dan tidak memerangi mereka selama mereka belum kafir, dan dia 
  berusaha untuk memperbaiki keadaan mereka dan membersihkan kerusakan 
  mereka dan memerintahkan mereka kepada kebaikan dan melarang mereka 
  dari kemungkaran dan mendoakan agar mereka mendapatkan kebaikan 
  dikarenakan dalam kebaikan mereka berarti kebaikan bagi rakyat, dan 
  dalam kerusakan mereka berarti kerusakan bagi rakyat.[3]
  
  Demikian juga perkataan Muhammad bin Abdul Wahhab tentang kepatuhan 
  kepada waliyul amri dan dilarang memberontak kepadanya:
  Dalam kitabnya Al-Ushulus Sittah–: Prinsip ketiga: Sesungguhnya di 
  antara (faktor penyebab) sempurnanya persatuan umat adalah mendengar 
  lagi taat kepada pemimpin (pemerintah), walaupun pemimpin tersebut 
  seorang budak dari negeri Habasyah.
  
  Jadi tuduhan beberapa ulama itu tidak memiliki dasar dan mengada-ada.
  
  --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, bos gila [EMAIL PROTECTED] 
  wrote:
  
   si fatih ini wahaby, wajar aja kalo die belain mbah nye..
 
 seorang hafal satu dua hadits lalu mau berfatwa memusyrikkan 
  muslimin..dg  alasan memurnikan tauhid.., ni sedunia muslimin pada 
  tawassulan  dibilang musyrik ma die, muslimin tahlilan dibarat dan 
  timur dibilang  bid'ah ma si kunyuk dan kunyuk2 pengikutnya..
 
 madzhab dodol..!
   
   ahmad faqih [EMAIL PROTECTED] 
  wrote:  
   Mas Fatih,
  
 Terima kasih atas tangapannya.  Benar, saya hanya mendapatkan  
  daftarnya saja.  Namun yang membuat bertanya-tanya adalah, mengapa  
  begitu banyak ulama yang 'menentang' Ibnu Abdul Wahhab ini - hatta 
  dari  keluarga dan ulama sezamannya sendiri?  Sedangkan banyak  
  orang-orang 

Re: [keluarga-islam] Re: Ulama menentang Ibnu Abdul Wahab

2006-12-12 Terurut Topik bos gila
  Kebetulan ane punya beberapa buku Yusuf Qardhawi, tapi kenapa kok 
pemikiran beliau gak seperti ente, beliau malah memuji ulama2 yang 
dicap sama ente wahabi...? Tanya, ken..napa... :)
  
  karena die bego jug hue...he...he... wahabi pokoknye bego
  
wandysulastra [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Ente pikir Ahmad Sarwat sebego ente...
  
  Ente ama ane kan sama begonya, jadi jangan sok tau deh... hehehe...
  
  Oke deh kalau ente anggap ahmad sarwat ini bego juga, tapi apa Yusuf 
  Qardhawi ente anggap bego juga?
  
  Kebetulan ane punya beberapa buku Yusuf Qardhawi, tapi kenapa kok 
  pemikiran beliau gak seperti ente, beliau malah memuji ulama2 yang 
  dicap sama ente wahabi...? Tanya, ken..napa... :)
  
  --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, bos gila [EMAIL PROTECTED] 
  wrote:
  
   wahabi bukan ahlussunnah, die punya ajaran ndiri..
   
   wandysulastra [EMAIL PROTECTED] 
  wrote:  Mmmmhhh.. 
  Apa Ust Ahmad Sarwat dari Eramuslim ini juga wahabi?
 
 ---
 
 Apakah Wahabi itu? Apakah Termasuk Ahlulsunnah?
 Publikasi: 26/09/2005 10:26 WIB
 
 http://www.eramuslim.com/ks/us/59/21172,1,v.html
 
 Asslamualaikum wr. wb.
 
 Saya selalu mengikuti kolom ustadz menjawab ini, semoga ustadz
 mendapatkan keberkahan dan pahala, amien.
 
 Ustadz ini adalah pertanyaan saya yang ke 4, alaupun tak satupun 
 belum dapat balasan, namun saya tidak bosan untuk bertanya.
 
 Pertanyaan saya adalah, apa itu wahabi? Apakah iyanyanya termasuk
 ahlulsunnah? Kalau pengikut wahabi dinisbatkan kepada Syeikh 
  Muhammad
 bin Abdul Wahab, kenapa pengikutnya tidak dikatakan
 Muhammadi/Muhammadiyah?
 
 Tolong ustadz jelaskan apa manhajnya, karena terdapat penafsiran 
  yang
 berbeda-beda di masyarakat tentang wahabi ini.
 
 Saya pernah mendengar di stasiun TV nasional sewaktu raja Fahd
 meninggal, reporter tersebut mengatakan, Kuburan raja Fahd
 dirahasiakan, karena menurut pengikut wahabi berziarah kubur 
  adalah
 sesuatu yang diharamkan. Apakah benar demikian menurut pemahaman
 Syeikh Muhammad bin Abdul Wahab?
 
 Sebelumnya saya ucapkan terima kasih. Semoga ustadz diberi 
  pahala dan
 keberkahan, amien.
 
 Sayid Syafrizal
 
 Jawaban:
 
 Assalamu 'alaikum warahmatullahi wa barakatuh
 Al-hamdulillah, wash-shalatu wassalamu 'ala rasulillah, wa ba'du
 
 Sebelumnya, kami mohon maaf apabila pertanyaan anda yang sudah 
  empat
 kali itu baru bisa terjawab pada hari ini. Dan kami ucapkan
 terimakasih atas kesabaran anda.
 
 Istilah wahabi sebenarnya bukan istilah baku dalam literatur 
  Islam.
 Dan penisbahan istilah wahabi kepada sebagian umat Islam pun 
  kurang
 objektif. Meski istilah `wahabi` bila kita runut dari asal, 
  memang
 mengacu kepada tokoh ulama besar di tanah Arab yang bernama 
  lengkap
 Syeikh Muhammad bin Abdul Wahhab At-Tamimi Al-Najdi (1115-1206 H 
  atau
 1703-1791 M). Namun para pendukung dakwah beliau umumnya menolak 
  bila
 dikatakan bahwa gerakan mereka adalah gerakan wahabiyah. Justru 
 mereka
 lebih sering menggunakan istilah ahlisunnah wal jamaah atau 
  dakwah
 salafiyah.
 
 Syeikh Muhammad bin Abdul Wahhab lahir di 'Uyainah dan belajar 
  Islam
 dalam mazhab Hanbali. Beliau telah menghafal Al-Qur'an sejak 
  usia 10
 tahun. Dakwah beliau banyak disambut ketika beliau datang di 
 Dar`iyah,
 bahkan beliau dijadikan guru dan dimuliakan oleh penguasa 
  setempat
 saat yaitu pangeran (amir) Muhammad bin Su`ud yang berkuasa 1139-
 1179.
 Oleh amir, dakwah beliau ditegakkan dan akhirnya menjadi semacam
 gerakan nasional di seluruh wilayah Saudi Arabia hingga hari ini.
 
 Pokok ajaran Muhammad bin Abdul Wahhab
 
 Sosok Muhammad bin Abdul Wahhab menjadi pelopor gerakan ishlah
 (reformasi). Sosok beliau muncul menjelang masa-masa kemunduran 
  dan
 kebekuan berpikir pemikiran dunia Islam, yaitu sekitar 3 abad 
  yang
 lampau atau tepatnya pada abad ke-12 hijriyah. Dakwah ini 
  menyerukan
 agar aqidah Islam dikembalikan kepada pemurnian arti tauhid dari
 syirik dengan segala manifestasinya.
 
 Sementara fenomena umat saat itu sungguh memilukan. Mereka telah
 menjadikan kuburan menjadi tempat pemujaan dan meminta kepada 
  selain
 Allah. Kemusyrikan telah merajalela dan merata di hampir semua 
 penjuru
 negeri. Bid`ah, khurafat dan takhayyul menjadi makanan sehari-
  hari.
 Dukun berkeliaran ke sana ke mari, ramalan-ramalan dari syetan 
  sangat
 digemari, sihir menjadi aktifitas umat, ilmu ghaib seolah menjadi
 alternatif untuk menyelesaikan berbagai persoalan dalam 
  kehidupan 
 umat
 Islam.
 
 Syeikh Muhammad bin Abdul Wahhab saat itu bangkit mengajak dunia 
 Islam
  

Re: [keluarga-islam] Re: Ulama menentang Ibnu Abdul Wahab

2006-12-11 Terurut Topik ahmad faqih

Mas Fatih,

Terima kasih atas tangapannya.  Benar, saya hanya mendapatkan daftarnya
saja.  Namun yang membuat bertanya-tanya adalah, mengapa begitu banyak ulama
yang 'menentang' Ibnu Abdul Wahhab ini - hatta dari keluarga dan ulama
sezamannya sendiri?  Sedangkan banyak orang-orang muda zaman ini yang begitu
mengagung-agungkan ajarannya ...

Mungkin ada yang bisa memberikan pencerahan ...
Saya hanya orang awam yang tidak faham tentang masalah ini ...

Salam,
Alif


On 12/11/06, al.fatih [EMAIL PROTECTED] wrote:


  Kalau anda hanya mendapatkan daftar saja, sangat berbahaya ikhwan
tanpa anda tabayyunkan isi dari kitab-kitab tersebut. Sebaiknya anda
minta kepada si pemberi daftar tsb untuk dikutipkan kalimat-kalimat
yang mengomentari kejanggalan dari wahhabi tersebut. Kalau mau
dikupas sekalian silahkan kutip isi dari kitab-kitab yang anda
sebutkan tadi terutama apa yang menyebabkan mereka (ulama tsb)
menilai bahwa Muuhammad bin Abdul Wahhab menyimpang kemudian cocokan
dengan hakekat dakwah Syaikh Ibnu Abdul Wahhab didalam kitab beliau
sendiri.

Perlu diketahui juga buat anda bahwa banyak pula ulama-ulama sejaman
dengan Muhammad bin Abdul Wahhab yang bahkan memberikan pujian
terhadap dakwahnya. Diantara mereka adalah Imam Asy-Syaukani
pengarang kitab Nailul Authar, Imam Ash-Shan'ani dan masih banyak
lagi. Terlebih lagi beberapa kitab yang anda sebutkan itu sudah ada
bantahannya dan pelurusannya misal tiga buah kitab yang ditulis oleh
Ahmad Zaini Dahlan yang anda sebutkan dan kitab yang ditulis oleh
Ahmad al Haddad sudah pernah dibantah di dalam kitab Shiyanatul
Insan `An Waswasah Asy-Syaikh Dahlan, karya Al-`Allamah Muhammad
Basyir As-Sahsawani Al-Hindi. Kemudian juga dalam kitab Ad-Durar As-
Saniyyah fil Ajwibah An-Najdiyyah, disusun oleh Abdurrahman bin
Qasim An-Najdi.

Demikian klarifikasinya.

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com keluarga-islam%40yahoogroups.com,
ahmad faqih [EMAIL PROTECTED]
wrote:

 Assalamu'alaikum wr.wb.,

 Saya mendapatkan daftar beberapa kitab karangan Ulama yang isinya
menentang
 Wahabi. Bagi para fans Wahabi, mohon dapat diklarifikasi
kebenarannya ...


 1. *Misbahul Anam wa Jala`udz Dzalam fi Radd Syubah al-bid`i
an-Najdi
 allati adhalla bihal 'awam* karangan Habib Alwi bin Ahmad bin
Hasan
 bin Quthubul Habib Abdullah al-Haddad, beliau merupakan cicit
Imam al-Haddad
 yang masyhur.
 2. *As-Saiful-Batir li 'unuqil munkir 'alal akabir* juga
karangan
 Habib Alwi al-Haddad;
 3. *As-Sarim al-Hindi fi 'unuqin-Najdi* karangan Syaikh 'Atha`
 al-Makki;
 4. *As-Sarim al-Hindi fi ibanat tariqat asy-Syaikh
 an-Najdi*karangan Syaikh 'Abdullah bin 'Isa bin Muhammad as-
San`ani;
 5. *Tahakkum al-Muqallidin bi mudda`i tajdid ad-din* karangan
Syaikh
 Muhammad bin 'Abdur Rahman bin 'Afaliq al-Hanbali, seorang
ulama yang
 sezaman dengan Ibnu Abdul Wahhab dan telah terkenal keilmuannya
sehingga
 Ibnu 'Abdul Wahhab pun membisu seribu bahasa;
 6. *Sawa`iqul Ilahiyyah fir raddi 'alal Wahhabiyyah* karangan
Syaikh
 Sulaiman bin 'Abdul Wahhab al-Hanbali, saudara kandung Muhammad
bin 'Abdul
 Wahhab;
 7. *Saiful Jihad li mudda`i al-ijtihad* karangan
Syaikh 'Abdullah
 bin 'Abdul Lathif asy-Syafi`i;
 8. *As-Sawa`iq war Ru`ud 'ala al-Shaqi 'Abd al-'Aziz ibn
 Sa`ud*karangan Syaikh 'Afifudin 'Abdulah bin Dawud al-Hanbali;
 9. *Ad-Durarus Saniyyah fir raddi 'alal Wahhabiyyah* karangan
 Syaikhul Islam Sayyidi Ahmad Zaini Dahlan, Mufti Makkah;
 10. *Fitnatul Wahhabiyyah *karangan Sayyidi Ahmad Zaini
Dahlan;
 11. *Khulasatul Kalam fi bayani 'umara` al-Balad al-Haram
*karangan
 Sayyidi Ahmad Zaini Dahlan;
 12. *Faydul Wahhab fi bayan ahl al-haq wa man dhalla 'an
 ash-shawab*karangan Syaikh 'Abdur Rabbih bin Sulaiman asy-Syafi`i;
 13. *al-Basha`ir li munkiri at-tawassul ka amtsal Muhammad ibn
Abdul
 Wahhab* karangan Syaikh Hamd-Allah ad-Dajwi;
 14. *Al-Minha al-Wahhabiyyah fi radd al-Wahhabiyyah* karangan
 Syaikhul Islam Dawud bin Sulaiman al-Baghdadi al-Hanafi;
 15. *'Adzab Allah al-Mujdi li jununi al-munkiri an-Najdi*
karangan
 Syaikh Muhammad 'Asyiqur Rahman al-Habibi;
 16. *Ghawtsul 'Ibad bi bayan ar-rasyad* karangan Syaikh
Mustafa
 al-Hamami al-Misri;
 17. *Jalal al-Haqq fi kasyfi ahwal asyrar al-khalq* karangan
Syaikh
 Ibrahim al-Hilmi al-Qadiri al-Iskandari;
 18. *Maqalat al-Kawtsari* karangan Syaikh Muhammad Zahid al-
Kawtsari
 al-Hanafi;
 19. *Fajrul Shadiq fi ar-radd 'ala munkiri at-tawassul wal
 khawariq*karangan Syaikh Jamil Effendi Sidqi az-Zahawi al-
Baghdadi;
 20. *Sa`adatud Darain fi al-radd 'ala al-firqatain al-
Wahhabiyyah wa
 muqallidat az-Zahiriyyah* karangan Syaikh Ibrahim al-Samnudi
 al-Mansuri.

 Salam,
 Alif






[keluarga-islam] Re: Ulama menentang Ibnu Abdul Wahab

2006-12-11 Terurut Topik wandysulastra
Mmmmhhh.. Apa Ust Ahmad Sarwat dari Eramuslim ini juga wahabi?

---

Apakah Wahabi itu? Apakah Termasuk Ahlulsunnah?
Publikasi: 26/09/2005 10:26 WIB

http://www.eramuslim.com/ks/us/59/21172,1,v.html

Asslamualaikum wr. wb.

Saya selalu mengikuti kolom ustadz menjawab ini, semoga ustadz
mendapatkan keberkahan dan pahala, amien.

Ustadz ini adalah pertanyaan saya yang ke 4, alaupun tak satupun 
belum dapat balasan, namun saya tidak bosan untuk bertanya.

Pertanyaan saya adalah, apa itu wahabi? Apakah iyanyanya termasuk
ahlulsunnah? Kalau pengikut wahabi dinisbatkan kepada Syeikh Muhammad
bin Abdul Wahab, kenapa pengikutnya tidak dikatakan
Muhammadi/Muhammadiyah?

Tolong ustadz jelaskan apa manhajnya, karena terdapat penafsiran yang
berbeda-beda di masyarakat tentang wahabi ini.

Saya pernah mendengar di stasiun TV nasional sewaktu raja Fahd
meninggal, reporter tersebut mengatakan, Kuburan raja Fahd
dirahasiakan, karena menurut pengikut wahabi berziarah kubur adalah
sesuatu yang diharamkan. Apakah benar demikian menurut pemahaman
Syeikh Muhammad bin Abdul Wahab?

Sebelumnya saya ucapkan terima kasih. Semoga ustadz diberi pahala dan
keberkahan, amien.

Sayid Syafrizal

Jawaban:

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wa barakatuh
Al-hamdulillah, wash-shalatu wassalamu 'ala rasulillah, wa ba'du

Sebelumnya, kami mohon maaf apabila pertanyaan anda yang sudah empat
kali itu baru bisa terjawab pada hari ini. Dan kami ucapkan
terimakasih atas kesabaran anda.

Istilah wahabi sebenarnya bukan istilah baku dalam literatur Islam.
Dan penisbahan istilah wahabi kepada sebagian umat Islam pun kurang
objektif. Meski istilah `wahabi` bila kita runut dari asal, memang
mengacu kepada tokoh ulama besar di tanah Arab yang bernama lengkap
Syeikh Muhammad bin Abdul Wahhab At-Tamimi Al-Najdi (1115-1206 H atau
1703-1791 M). Namun para pendukung dakwah beliau umumnya menolak bila
dikatakan bahwa gerakan mereka adalah gerakan wahabiyah. Justru 
mereka
lebih sering menggunakan istilah ahlisunnah wal jamaah atau dakwah
salafiyah.

Syeikh Muhammad bin Abdul Wahhab lahir di 'Uyainah dan belajar Islam
dalam mazhab Hanbali. Beliau telah menghafal Al-Qur'an sejak usia 10
tahun. Dakwah beliau banyak disambut ketika beliau datang di 
Dar`iyah,
bahkan beliau dijadikan guru dan dimuliakan oleh penguasa setempat
saat yaitu pangeran (amir) Muhammad bin Su`ud yang berkuasa 1139-
1179.
Oleh amir, dakwah beliau ditegakkan dan akhirnya menjadi semacam
gerakan nasional di seluruh wilayah Saudi Arabia hingga hari ini.

Pokok ajaran Muhammad bin Abdul Wahhab

Sosok Muhammad bin Abdul Wahhab menjadi pelopor gerakan ishlah
(reformasi). Sosok beliau muncul menjelang masa-masa kemunduran dan
kebekuan berpikir pemikiran dunia Islam, yaitu sekitar 3 abad yang
lampau atau tepatnya pada abad ke-12 hijriyah. Dakwah ini menyerukan
agar aqidah Islam dikembalikan kepada pemurnian arti tauhid dari
syirik dengan segala manifestasinya.

Sementara fenomena umat saat itu sungguh memilukan. Mereka telah
menjadikan kuburan menjadi tempat pemujaan dan meminta kepada selain
Allah. Kemusyrikan telah merajalela dan merata di hampir semua 
penjuru
negeri. Bid`ah, khurafat dan takhayyul menjadi makanan sehari-hari.
Dukun berkeliaran ke sana ke mari, ramalan-ramalan dari syetan sangat
digemari, sihir menjadi aktifitas umat, ilmu ghaib seolah menjadi
alternatif untuk menyelesaikan berbagai persoalan dalam kehidupan 
umat
Islam.

Syeikh Muhammad bin Abdul Wahhab saat itu bangkit mengajak dunia 
Islam
untuk sadar atas kebobrokan aqidah ini. Beliau menulis beberapa
risalah untuk menyadarkan masyarakat dari kesalahannya. Salah satunya
adalah kitabut-tauhid, yang hingga kini masih menjadi rujukan banyak
ulama di bidang aqidah.

Dakwah Syeikh Muhammad bin Abdul Wahhab ini kemudian melahirkan
gerakan umat yang aktif menumpas segala bentuk khurafat, syirik,
bid`ah dan beragam hal yang menyeleweng dari ajaran Islam yang asli.
Mereka melarang membangun bangunan di atas kuburan, juga mengharamkan
untuk menyelimuti kuburan atau memasang lampu di dalamnya. Mereka 
juga
melarang orang meminta kepada kuburan, orang yang sudah mati, dukun,
peramal, tukang sihir dan tukang teluh. Mereka juga melarang tawassul
dengan menyebut nama orang shaleh seperti kalimat bi jaahirrasul atau
keramatnya syeikh Fulan dan Fulan.

Dakwah beliau lebih tepat dikatakan sebagai dakwah salafiyah. Dakwah
ini telah membangun umat Islam di bidang aqidah yang telah lama jumud
(beku) akibat kemunduran aqidah umat. Dakwah beliau sangat
memperhatikan pengajaran dan pendidikan umum serta merangsang para
ulama dan tokoh untuk kembali membuka literatur kepada buku induk dan
maraji` yang mu`tabar, sebelum menerima sebuah pemikiran.

Sebenarnya mereka tidak pernah mengharamkan taqlid, namun meminta 
agar
umat ini mau lebih jauh meneliti dan merujuk kembali kepada nash-nash
dan dalil dari Kitabullah dan sunnah Rasulullah SAW serta pendapat
para ulama salafus shalih.

Di antara tokokh ulama salaf yang paling sering mereka jadikan 

[keluarga-islam] Re: Ulama menentang Ibnu Abdul Wahab

2006-12-11 Terurut Topik wandysulastra
Seperti yang dijelaskan pak Fatih, agar isu ini berkembang adil 
sebaiknya kita juga memperhatikan bahwa selain ulama2 yang menentang 
Muhammad bin Abd Wahab, ternyata ulama2 yang membela dan memuji 
dakwah Ibn Abd Wahhab juga tidak sedikit. Bahkan ulama yang memuji 
beliau itu adalah ulama2 terkenal baik yang sejaman dengan beliau 
hingga ulama saat ini. Ulama2 tersebut antara lain Imam Syaukani, al-
Amir as-Son'ani, Muhammad Rashid Ridha, al-Imam Muhammad Abduh, 
Syeikh Ali Tontowi, Muhammad Qutb, Dr Yusuf Qardhawi.

Dr. Yusuf al-Qaradhawi dalam kitabnya Fiqh al-Awlawiyyat memuji 
Muhammad bin Abdul Wahab, sbb: Bagi al-Imam Muhammad bin Abdul 
Wahab di Jazirah Arab perkara aqidah adalah menjadi keutamaanya 
untuk memelihara benteng tauhid dari syirik yang telah mencemari 
pancaran tauhid dan dikotori kesuciannya. Beliau telah menulis buku-
buku dan risalah-risalah dalam perkara tersebut. Beliau bangkit 
menanggung beban secara dakwah dan praktikal dalam memusnahkan 
gambaran-gambaran syirik. (hlm. 263, ctk. Maktabah Wahbah Mesir). 

Bahkan Syeikh Muhammad Rashid Ridha menulis dalam muqaddimah 
kitab `Siyanatul Insan `An Waswasatil Dahlan' sebuah kitab yang 
menolak fitnah dan pembohongan Zaini Dahlan terhadap Muhammad bin 
Abdul Wahab yang dinamakan `Duraru al-thaniyah fi raddi `Ala al-
Wahhabiah' yang banyak tersebar di pondok-pondok pesantren, sehingga 
wajarlah jika banyak ulama2 yang merupakan murid dari Syeikh Zaini 
Dahlan ataupun yang hanya membaca dari bukunya ikut2an 
mendiskreditkan Ibn Abd Wahab.

Di beritakan al-Azhar juga telah mencekal 5 buah kitab yang 
menyerang Muhammad bin Abdul Wahab (majalah al-Watan edisi 28 April 
2005). Kelima kitab tersebut diterbitkan oleh Thoriqoh al-`Azmiyah 
yaitu salah satu thoriqoh yang ada di Mesir. Pencekalan itu 
dilakukan karena mereka menyerang Muhammad bin Abdul Wahab dan 
Muhammad bin Sa'ud. Mereka menyebarkan hasutan dan fitnah yang dapat 
memecah barisan Umat Islam. Syeikh al-Azhar Dr. Muhammad Said 
Tantawi telah bersepakat untuk mencekal peredaran 5 buah kitab 
tersebut. Berita dari al-Watan ini bisa dibaca di situs resminya: 

http://www.alwatan.com.sa/daily/2005-04-
28/first_page/first_page03.htm 

Dari keterangan-kerangan diatas, sebenarnya kita dapat melihat siapa 
saja mereka yang anti terhadap WAHABI dan siapa yang mendukungnya. 
Namun bagi kita yang awam, sebaiknya tidak usahlah terjebak dalam 
perdebatan yang sesungguhnya kita hanya tahu sedikit sekali tentang 
masalah ini. Ambil saja apa yang baik dari ajaran mereka semua, baik 
yang wahabi maupun yang non wahabi dan menolak apa yang tidak sesuai 
dengan kitabullah dan sunnah Nabi saw...






Re: [keluarga-islam] Re: Ulama menentang Ibnu Abdul Wahab

2006-12-11 Terurut Topik ahmad faqih

Assalamu'alaikum,

Terima kasih Mas Wandy atas tambahannya.
Untuk menambah informasi saja, berikut barisan ulama Ahlussunnha Wal Jamaah
yang bersama-sama menentang ajaran Ibnu Abdul Wahab yang sudah diketahui
banyak orang.  Meskipun saya sendiri belum pernah tahu kitab-kitab tersebut,
namun mestinya bisa menggugah fikiran dan hati kita mengenai Ibnu Abdul
Wahab ini.  Seperti kata lagu, ... ada apaaa dengannyaa ...

Salam,
Alif


Al-Ahsa'i Al-Misri, Ahmad (1753-1826): beliau menulis kitab (tidak
diterbitkan) khusus untuk menolak faham wahabi (salafi) . Putra beliau
Shaykh Muhammad ibn Ahmad ibn `Abd al-Latif al-Ahsa'i juga menulis kitab
dengan tujuan yang sama.

Al-Ahsa'i, Al-Sayyid `Abd al-Rahman : menulis 60 bait puisi, dimulai dengan
bait : Badat fitnatun kal layli qad ghattatil aafaaqa, wa sha``at fa kadat
tublighul gharba wash sharaqa (Fitnah telah datang seperti senja kala
menutupi langit , dan menyebar luas mencapai timur dan barat)

Al-`Amrawi, `Abd al-Hayy, and `Abd al-Hakim Murad (Qarawiyyin University,
Morocco): Al-tahdhir min al-ightirar bi ma ja'a fi kitab al-hiwar (Warning
Against Being Fooled By the Contents of the Book - peringatan melawan
pembodohan oleh kandungan kitab) oleh Ibn Mani`( sebuah debat dengan al
maliki) an attack on Ibn `Alawi al-Maliki by a Wahhabi writer - sebuah
serangan kepada Ibn `Alawi al-Maliki oleh penulis wahabi.

`Ata' Allah al-Makki: al-sarim al-hindi fil `unuq al-najdi [The Indian
Scimitar on the Najdi's Neck].

Al-Azhari, `Abd Rabbih ibn Sulayman al-Shafi`i .Penulis Sharh Jami' al-Usul
li ahadith al-Rasul, kitab dasar Usul al-Fiqh: Fayd al-Wahhab fi Bayan Ahl
al-Haqq wa man dalla `an al-sawab, vol 4 - The author of Sharh Jami' al-Usul
li ahadith al-Rasul, a basic book of Usul al-Fiqh: Fayd al-Wahhab fi Bayan
Ahl al-Haqq wa man dalla `an al-sawab, 4 vols. [Allah's Outpouring in
Differentiating the True Muslims From Those Who Deviated From the Truth].

Al-`Azzami, `Allama al-shaykh Salama (d. 1379H): Al-Barahin al-sati`at
[bukti2 yang bersinar...- The Radiant Proofs...].

Al-Barakat al-Shafi`i al-Ahmadi al-Makki, `Abd al-Wahhab ibn Ahmad: kitabnya
menolak faham wahabi / salafi tidak dipublikasikan - unpublished manuscript
of a refutation of the Wahhabi sect.

Al-Bulaqi, Mustafa al-Masri : telah menulis 126 bait pusi menentang wahabi
berjudul: Samnudi's Sa`adat al-Darayn - wrote a refutation to San`a'i's
poem in which the latter had praised Ibn `Abd al-Wahhab. It is in Samnudi's
Sa`adat al-Darayn and consists in 126 verses
Al-Buti, Dr. Muhammad Sa`id Ramadan (University of Damascus): Al-salafiyyatu
marhalatun zamaniyyatun mubarakatun la madhhabun islami (salafiyyah adalah
sebuah masa sejarah yang penuh berkah, bukan sebuah madzhab dalam Islam -
The Salafiyya is a blessed historical period not an Islamic school of law,
Damascus: Dar al-fikr, 1988). Al-lamadhhabiyya akhtaru bid`atin tuhaddidu
al-shari`a al-islamiyya - [Non-madhhabism is the most dangerous innovation
presently menacing Islamic law] (Damascus: Maktabat al-Farabi, n.d)

Al-Dahesh ibn `Abd Allah, Dr. (Arab University of Morocco), ed. Munazara
`ilmiyya bayna `Ali ibn Muhammad al-Sharif wa al-Imam Ahmad ibn Idris fi
al-radd `ala Wahhabiyyat Najd, Tihama, wa `Asir - [Scholarly Debate Between
the Sharif and Ahmad ibn Idris Against the Wahhabis of Najd, Tihama, and
`Asir].

Dahlan, al-Sayyid Ahmad ibn Zayni (d. 1304/1886). Mufti Mekkah dan syaikhul
Islam dan pemimpin agama tertinggi untuk daerah Hijaz (highest religious
authority in the Ottoman jurisdiction). Kitab beliau : al-Durar al-saniyyah
fi al-radd ala al-Wahhabiyyah (mutiara2 murni menjawab wahabi - The Pure
Pearls in Answering the Wahhabis). Dan :Fitnat al-Wahhabiyyah ( fitnah
wahabi - The Wahhabi Fitna); Khulasat al-Kalam fi bayan Umara' al-Balad
al-Haram [The Summation Concerning the Leaders of the Sacrosanct Country],
a history of the Wahhabi fitna in Najd and the Hijaz.

Al-Dajwi, Hamd Allah: al-Basa'ir li Munkiri al-tawassul ka amthal Muhd. Ibn
`Abdul Wahhab [The Evident Proofs Against Those Who Deny the Seeking of
Intercession Like Muhammad Ibn `Abdul Wahhab].

Shaykh al-Islam Dawud ibn Sulayman al-Baghdadi al-Hanafi (1815-1881 CE):
al-Minha al-Wahbiyya fi radd al-Wahhabiyya [The Divine Dispensation
Concerning the Wahhabi Deviation]; Ashadd al-Jihad fi Ibtal Da`wa
al-Ijtihad [The Most Violent Jihad in Proving False Those Who Falsely Claim
Ijtihad].

Al-Falani al-Maghribi, al-Muhaddith Salih: menulis buku besar jawaban2
ulama-ulama 4 madzhab dalam menangkal faham Wahabi/salafi. authored a large
volume collating the answers of scholars of the Four Schools to Muhammad ibn
`Abd al-Wahhab.

Al-Habibi, Muhammad `Ashiq al-Rahman: `Adhab Allah al-Mujdi li Junun
al-Munkir al-Najdi (siksa Allah yang pedih kepada pembangkang gila dari
najed - Allah's Terrible Punishment for the Mad Rejector From Najd).

Al-Haddad, al-Sayyid al-`Alawi ibn Ahmad ibn Hasan ibn al-Qutb Sayyidi `Abd
Allah ibn `Alawi al-Haddad al-Shafi`i: al-Sayf al-batir li `unq al-munkir
`ala 

[keluarga-islam] Re: Ulama menentang Ibnu Abdul Wahab

2006-12-11 Terurut Topik al.fatih
Syukron kang Wandy atas artikelnya semoga bagi yang sering 
menyalahpahami hakekat dakwah salafiyah ini bisa menyadari 
kekeliruannya.

Setelah kita sama-sama simak penjelasan dari Ustd. A.Sarwat yg 
notebene bukan wahhabi. Marilah kita jernih dalam berfikir, 
bersihkan hati dari kerak-kerak kesombongan dalam menerima 
kebenaran. Apa manfaatnya mendatangkan suatu fitnah terhadap orang 
yang telah menyelamatkan agama ini dari kerusakan. Kalau kita mau 
fair, efek dari reformasi dakwah Muhammad bin Abdul Wahhab sampai 
pada Indonesia yaitu gerakan Padri, pimpinan Imam Bonjol, 
Muhammadiyah (KH Ahmad Dahlan), Al-Irsyad (Syaikh Ahmad Soerkati), 
Persis (A.Hasan). Tokoh-tokoh seperti itu bukanlah orang sembarangan 
yang hanya mau taqlid tanpa berpijak pada hujjah dan ilmu islam yang 
benar. Lalu kenapa belakangan orang-orang yang entah dari mana asal 
usulnya lebih senang menghujat dakwah salafiyah tersebut. Yang lebih 
sadisnya bahkan mereka lebih sering menghujat pribadinya Ibnu Abdul 
Wahhab tanpa mau berargumentasi dengan hujjah yang benar.


--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, wandysulastra 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Mmmmhhh.. Apa Ust Ahmad Sarwat dari Eramuslim ini juga wahabi?
 
 ---
 
 Apakah Wahabi itu? Apakah Termasuk Ahlulsunnah?
 Publikasi: 26/09/2005 10:26 WIB
 
 http://www.eramuslim.com/ks/us/59/21172,1,v.html
 
 Asslamualaikum wr. wb.
 
 Saya selalu mengikuti kolom ustadz menjawab ini, semoga ustadz
 mendapatkan keberkahan dan pahala, amien.
 
 Ustadz ini adalah pertanyaan saya yang ke 4, alaupun tak satupun 
 belum dapat balasan, namun saya tidak bosan untuk bertanya.
 
 Pertanyaan saya adalah, apa itu wahabi? Apakah iyanyanya termasuk
 ahlulsunnah? Kalau pengikut wahabi dinisbatkan kepada Syeikh 
Muhammad
 bin Abdul Wahab, kenapa pengikutnya tidak dikatakan
 Muhammadi/Muhammadiyah?
 
 Tolong ustadz jelaskan apa manhajnya, karena terdapat penafsiran 
yang
 berbeda-beda di masyarakat tentang wahabi ini.
 
 Saya pernah mendengar di stasiun TV nasional sewaktu raja Fahd
 meninggal, reporter tersebut mengatakan, Kuburan raja Fahd
 dirahasiakan, karena menurut pengikut wahabi berziarah kubur adalah
 sesuatu yang diharamkan. Apakah benar demikian menurut pemahaman
 Syeikh Muhammad bin Abdul Wahab?
 
 Sebelumnya saya ucapkan terima kasih. Semoga ustadz diberi pahala 
dan
 keberkahan, amien.
 
 Sayid Syafrizal
 
 Jawaban:
 
 Assalamu 'alaikum warahmatullahi wa barakatuh
 Al-hamdulillah, wash-shalatu wassalamu 'ala rasulillah, wa ba'du
 
 Sebelumnya, kami mohon maaf apabila pertanyaan anda yang sudah 
empat
 kali itu baru bisa terjawab pada hari ini. Dan kami ucapkan
 terimakasih atas kesabaran anda.
 
 Istilah wahabi sebenarnya bukan istilah baku dalam literatur Islam.
 Dan penisbahan istilah wahabi kepada sebagian umat Islam pun kurang
 objektif. Meski istilah `wahabi` bila kita runut dari asal, memang
 mengacu kepada tokoh ulama besar di tanah Arab yang bernama lengkap
 Syeikh Muhammad bin Abdul Wahhab At-Tamimi Al-Najdi (1115-1206 H 
atau
 1703-1791 M). Namun para pendukung dakwah beliau umumnya menolak 
bila
 dikatakan bahwa gerakan mereka adalah gerakan wahabiyah. Justru 
 mereka
 lebih sering menggunakan istilah ahlisunnah wal jamaah atau dakwah
 salafiyah.
 
 Syeikh Muhammad bin Abdul Wahhab lahir di 'Uyainah dan belajar 
Islam
 dalam mazhab Hanbali. Beliau telah menghafal Al-Qur'an sejak usia 
10
 tahun. Dakwah beliau banyak disambut ketika beliau datang di 
 Dar`iyah,
 bahkan beliau dijadikan guru dan dimuliakan oleh penguasa setempat
 saat yaitu pangeran (amir) Muhammad bin Su`ud yang berkuasa 1139-
 1179.
 Oleh amir, dakwah beliau ditegakkan dan akhirnya menjadi semacam
 gerakan nasional di seluruh wilayah Saudi Arabia hingga hari ini.
 
 Pokok ajaran Muhammad bin Abdul Wahhab
 
 Sosok Muhammad bin Abdul Wahhab menjadi pelopor gerakan ishlah
 (reformasi). Sosok beliau muncul menjelang masa-masa kemunduran dan
 kebekuan berpikir pemikiran dunia Islam, yaitu sekitar 3 abad yang
 lampau atau tepatnya pada abad ke-12 hijriyah. Dakwah ini 
menyerukan
 agar aqidah Islam dikembalikan kepada pemurnian arti tauhid dari
 syirik dengan segala manifestasinya.
 
 Sementara fenomena umat saat itu sungguh memilukan. Mereka telah
 menjadikan kuburan menjadi tempat pemujaan dan meminta kepada 
selain
 Allah. Kemusyrikan telah merajalela dan merata di hampir semua 
 penjuru
 negeri. Bid`ah, khurafat dan takhayyul menjadi makanan sehari-hari.
 Dukun berkeliaran ke sana ke mari, ramalan-ramalan dari syetan 
sangat
 digemari, sihir menjadi aktifitas umat, ilmu ghaib seolah menjadi
 alternatif untuk menyelesaikan berbagai persoalan dalam kehidupan 
 umat
 Islam.
 
 Syeikh Muhammad bin Abdul Wahhab saat itu bangkit mengajak dunia 
 Islam
 untuk sadar atas kebobrokan aqidah ini. Beliau menulis beberapa
 risalah untuk menyadarkan masyarakat dari kesalahannya. Salah 
satunya
 adalah kitabut-tauhid, yang hingga kini masih menjadi rujukan 
banyak
 ulama di bidang aqidah.
 
 Dakwah Syeikh Muhammad bin Abdul Wahhab 

Re: [keluarga-islam] Re: Ulama menentang Ibnu Abdul Wahab

2006-12-11 Terurut Topik bos gila
wahabi bukan ahlussunnah, die punya ajaran ndiri..

wandysulastra [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Mmmmhhh.. Apa Ust Ahmad Sarwat dari Eramuslim ini juga wahabi?
  
  ---
  
  Apakah Wahabi itu? Apakah Termasuk Ahlulsunnah?
  Publikasi: 26/09/2005 10:26 WIB
  
  http://www.eramuslim.com/ks/us/59/21172,1,v.html
  
  Asslamualaikum wr. wb.
  
  Saya selalu mengikuti kolom ustadz menjawab ini, semoga ustadz
  mendapatkan keberkahan dan pahala, amien.
  
  Ustadz ini adalah pertanyaan saya yang ke 4, alaupun tak satupun 
  belum dapat balasan, namun saya tidak bosan untuk bertanya.
  
  Pertanyaan saya adalah, apa itu wahabi? Apakah iyanyanya termasuk
  ahlulsunnah? Kalau pengikut wahabi dinisbatkan kepada Syeikh Muhammad
  bin Abdul Wahab, kenapa pengikutnya tidak dikatakan
  Muhammadi/Muhammadiyah?
  
  Tolong ustadz jelaskan apa manhajnya, karena terdapat penafsiran yang
  berbeda-beda di masyarakat tentang wahabi ini.
  
  Saya pernah mendengar di stasiun TV nasional sewaktu raja Fahd
  meninggal, reporter tersebut mengatakan, Kuburan raja Fahd
  dirahasiakan, karena menurut pengikut wahabi berziarah kubur adalah
  sesuatu yang diharamkan. Apakah benar demikian menurut pemahaman
  Syeikh Muhammad bin Abdul Wahab?
  
  Sebelumnya saya ucapkan terima kasih. Semoga ustadz diberi pahala dan
  keberkahan, amien.
  
  Sayid Syafrizal
  
  Jawaban:
  
  Assalamu 'alaikum warahmatullahi wa barakatuh
  Al-hamdulillah, wash-shalatu wassalamu 'ala rasulillah, wa ba'du
  
  Sebelumnya, kami mohon maaf apabila pertanyaan anda yang sudah empat
  kali itu baru bisa terjawab pada hari ini. Dan kami ucapkan
  terimakasih atas kesabaran anda.
  
  Istilah wahabi sebenarnya bukan istilah baku dalam literatur Islam.
  Dan penisbahan istilah wahabi kepada sebagian umat Islam pun kurang
  objektif. Meski istilah `wahabi` bila kita runut dari asal, memang
  mengacu kepada tokoh ulama besar di tanah Arab yang bernama lengkap
  Syeikh Muhammad bin Abdul Wahhab At-Tamimi Al-Najdi (1115-1206 H atau
  1703-1791 M). Namun para pendukung dakwah beliau umumnya menolak bila
  dikatakan bahwa gerakan mereka adalah gerakan wahabiyah. Justru 
  mereka
  lebih sering menggunakan istilah ahlisunnah wal jamaah atau dakwah
  salafiyah.
  
  Syeikh Muhammad bin Abdul Wahhab lahir di 'Uyainah dan belajar Islam
  dalam mazhab Hanbali. Beliau telah menghafal Al-Qur'an sejak usia 10
  tahun. Dakwah beliau banyak disambut ketika beliau datang di 
  Dar`iyah,
  bahkan beliau dijadikan guru dan dimuliakan oleh penguasa setempat
  saat yaitu pangeran (amir) Muhammad bin Su`ud yang berkuasa 1139-
  1179.
  Oleh amir, dakwah beliau ditegakkan dan akhirnya menjadi semacam
  gerakan nasional di seluruh wilayah Saudi Arabia hingga hari ini.
  
  Pokok ajaran Muhammad bin Abdul Wahhab
  
  Sosok Muhammad bin Abdul Wahhab menjadi pelopor gerakan ishlah
  (reformasi). Sosok beliau muncul menjelang masa-masa kemunduran dan
  kebekuan berpikir pemikiran dunia Islam, yaitu sekitar 3 abad yang
  lampau atau tepatnya pada abad ke-12 hijriyah. Dakwah ini menyerukan
  agar aqidah Islam dikembalikan kepada pemurnian arti tauhid dari
  syirik dengan segala manifestasinya.
  
  Sementara fenomena umat saat itu sungguh memilukan. Mereka telah
  menjadikan kuburan menjadi tempat pemujaan dan meminta kepada selain
  Allah. Kemusyrikan telah merajalela dan merata di hampir semua 
  penjuru
  negeri. Bid`ah, khurafat dan takhayyul menjadi makanan sehari-hari.
  Dukun berkeliaran ke sana ke mari, ramalan-ramalan dari syetan sangat
  digemari, sihir menjadi aktifitas umat, ilmu ghaib seolah menjadi
  alternatif untuk menyelesaikan berbagai persoalan dalam kehidupan 
  umat
  Islam.
  
  Syeikh Muhammad bin Abdul Wahhab saat itu bangkit mengajak dunia 
  Islam
  untuk sadar atas kebobrokan aqidah ini. Beliau menulis beberapa
  risalah untuk menyadarkan masyarakat dari kesalahannya. Salah satunya
  adalah kitabut-tauhid, yang hingga kini masih menjadi rujukan banyak
  ulama di bidang aqidah.
  
  Dakwah Syeikh Muhammad bin Abdul Wahhab ini kemudian melahirkan
  gerakan umat yang aktif menumpas segala bentuk khurafat, syirik,
  bid`ah dan beragam hal yang menyeleweng dari ajaran Islam yang asli.
  Mereka melarang membangun bangunan di atas kuburan, juga mengharamkan
  untuk menyelimuti kuburan atau memasang lampu di dalamnya. Mereka 
  juga
  melarang orang meminta kepada kuburan, orang yang sudah mati, dukun,
  peramal, tukang sihir dan tukang teluh. Mereka juga melarang tawassul
  dengan menyebut nama orang shaleh seperti kalimat bi jaahirrasul atau
  keramatnya syeikh Fulan dan Fulan.
  
  Dakwah beliau lebih tepat dikatakan sebagai dakwah salafiyah. Dakwah
  ini telah membangun umat Islam di bidang aqidah yang telah lama jumud
  (beku) akibat kemunduran aqidah umat. Dakwah beliau sangat
  memperhatikan pengajaran dan pendidikan umum serta merangsang para
  ulama dan tokoh untuk kembali membuka literatur kepada buku induk dan
  maraji` 

[keluarga-islam] Re: Ulama menentang Ibnu Abdul Wahab

2006-12-11 Terurut Topik wandysulastra
Ente pikir Ahmad Sarwat sebego ente...

Ente ama ane kan sama begonya, jadi jangan sok tau deh... hehehe...

Oke deh kalau ente anggap ahmad sarwat ini bego juga, tapi apa Yusuf 
Qardhawi ente anggap bego juga?

Kebetulan ane punya beberapa buku Yusuf Qardhawi, tapi kenapa kok 
pemikiran beliau gak seperti ente, beliau malah memuji ulama2 yang 
dicap sama ente wahabi...? Tanya, ken..napa... :)

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, bos gila [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 wahabi bukan ahlussunnah, die punya ajaran ndiri..
 
 wandysulastra [EMAIL PROTECTED] 
wrote:  Mmmmhhh.. 
Apa Ust Ahmad Sarwat dari Eramuslim ini juga wahabi?
   
   ---
   
   Apakah Wahabi itu? Apakah Termasuk Ahlulsunnah?
   Publikasi: 26/09/2005 10:26 WIB
   
   http://www.eramuslim.com/ks/us/59/21172,1,v.html
   
   Asslamualaikum wr. wb.
   
   Saya selalu mengikuti kolom ustadz menjawab ini, semoga ustadz
   mendapatkan keberkahan dan pahala, amien.
   
   Ustadz ini adalah pertanyaan saya yang ke 4, alaupun tak satupun 
   belum dapat balasan, namun saya tidak bosan untuk bertanya.
   
   Pertanyaan saya adalah, apa itu wahabi? Apakah iyanyanya termasuk
   ahlulsunnah? Kalau pengikut wahabi dinisbatkan kepada Syeikh 
Muhammad
   bin Abdul Wahab, kenapa pengikutnya tidak dikatakan
   Muhammadi/Muhammadiyah?
   
   Tolong ustadz jelaskan apa manhajnya, karena terdapat penafsiran 
yang
   berbeda-beda di masyarakat tentang wahabi ini.
   
   Saya pernah mendengar di stasiun TV nasional sewaktu raja Fahd
   meninggal, reporter tersebut mengatakan, Kuburan raja Fahd
   dirahasiakan, karena menurut pengikut wahabi berziarah kubur 
adalah
   sesuatu yang diharamkan. Apakah benar demikian menurut pemahaman
   Syeikh Muhammad bin Abdul Wahab?
   
   Sebelumnya saya ucapkan terima kasih. Semoga ustadz diberi 
pahala dan
   keberkahan, amien.
   
   Sayid Syafrizal
   
   Jawaban:
   
   Assalamu 'alaikum warahmatullahi wa barakatuh
   Al-hamdulillah, wash-shalatu wassalamu 'ala rasulillah, wa ba'du
   
   Sebelumnya, kami mohon maaf apabila pertanyaan anda yang sudah 
empat
   kali itu baru bisa terjawab pada hari ini. Dan kami ucapkan
   terimakasih atas kesabaran anda.
   
   Istilah wahabi sebenarnya bukan istilah baku dalam literatur 
Islam.
   Dan penisbahan istilah wahabi kepada sebagian umat Islam pun 
kurang
   objektif. Meski istilah `wahabi` bila kita runut dari asal, 
memang
   mengacu kepada tokoh ulama besar di tanah Arab yang bernama 
lengkap
   Syeikh Muhammad bin Abdul Wahhab At-Tamimi Al-Najdi (1115-1206 H 
atau
   1703-1791 M). Namun para pendukung dakwah beliau umumnya menolak 
bila
   dikatakan bahwa gerakan mereka adalah gerakan wahabiyah. Justru 
   mereka
   lebih sering menggunakan istilah ahlisunnah wal jamaah atau 
dakwah
   salafiyah.
   
   Syeikh Muhammad bin Abdul Wahhab lahir di 'Uyainah dan belajar 
Islam
   dalam mazhab Hanbali. Beliau telah menghafal Al-Qur'an sejak 
usia 10
   tahun. Dakwah beliau banyak disambut ketika beliau datang di 
   Dar`iyah,
   bahkan beliau dijadikan guru dan dimuliakan oleh penguasa 
setempat
   saat yaitu pangeran (amir) Muhammad bin Su`ud yang berkuasa 1139-
   1179.
   Oleh amir, dakwah beliau ditegakkan dan akhirnya menjadi semacam
   gerakan nasional di seluruh wilayah Saudi Arabia hingga hari ini.
   
   Pokok ajaran Muhammad bin Abdul Wahhab
   
   Sosok Muhammad bin Abdul Wahhab menjadi pelopor gerakan ishlah
   (reformasi). Sosok beliau muncul menjelang masa-masa kemunduran 
dan
   kebekuan berpikir pemikiran dunia Islam, yaitu sekitar 3 abad 
yang
   lampau atau tepatnya pada abad ke-12 hijriyah. Dakwah ini 
menyerukan
   agar aqidah Islam dikembalikan kepada pemurnian arti tauhid dari
   syirik dengan segala manifestasinya.
   
   Sementara fenomena umat saat itu sungguh memilukan. Mereka telah
   menjadikan kuburan menjadi tempat pemujaan dan meminta kepada 
selain
   Allah. Kemusyrikan telah merajalela dan merata di hampir semua 
   penjuru
   negeri. Bid`ah, khurafat dan takhayyul menjadi makanan sehari-
hari.
   Dukun berkeliaran ke sana ke mari, ramalan-ramalan dari syetan 
sangat
   digemari, sihir menjadi aktifitas umat, ilmu ghaib seolah menjadi
   alternatif untuk menyelesaikan berbagai persoalan dalam 
kehidupan 
   umat
   Islam.
   
   Syeikh Muhammad bin Abdul Wahhab saat itu bangkit mengajak dunia 
   Islam
   untuk sadar atas kebobrokan aqidah ini. Beliau menulis beberapa
   risalah untuk menyadarkan masyarakat dari kesalahannya. Salah 
satunya
   adalah kitabut-tauhid, yang hingga kini masih menjadi rujukan 
banyak
   ulama di bidang aqidah.
   
   Dakwah Syeikh Muhammad bin Abdul Wahhab ini kemudian melahirkan
   gerakan umat yang aktif menumpas segala bentuk khurafat, syirik,
   bid`ah dan beragam hal yang menyeleweng dari ajaran Islam yang 
asli.
   Mereka melarang membangun bangunan di atas kuburan, juga 
mengharamkan
   untuk menyelimuti kuburan atau memasang lampu di dalamnya. 
Mereka 
   juga
   

[keluarga-islam] Re: Ulama menentang Ibnu Abdul Wahab

2006-12-11 Terurut Topik al.fatih
Bila ditengok sejarahnya, ternyata beliau sudah hafal Al-Qur`an 
sebelum berusia 10 tahun. Belum genap 12 tahun dari usianya, sudah 
ditunjuk sebagai imam shalat berjamaah. Dan pada usia 20 tahun sudah 
dikenal mempunyai banyak ilmu. Setelah itu rihlah (pergi) menuntut 
ilmu ke Makkah, Madinah, Bashrah, Ahsa`, Bashrah (yang kedua 
kalinya), Zubair, kemudian kembali ke Makkah dan Madinah. Gurunya 
pun banyak,14 di antaranya adalah: 

Di Najd: 
Asy-Syaikh Abdul Wahhab bin Sulaiman dan
Asy-Syaikh Ibrahim bin Sulaiman.

Di Makkah: 
Asy-Syaikh Abdullah bin Salim bin Muhammad Al-Bashri Al-Makki Asy-
Syafi'i.

Di Madinah: 
Asy-Syaikh Abdullah bin Ibrahim bin Saif.
Asy-Syaikh Muhammad Hayat bin Ibrahim As-Sindi Al-Madani,
Asy-Syaikh Isma'il bin Muhammad Al-Ajluni Asy-Syafi'i,
Asy-Syaikh `Ali Afandi bin Shadiq Al-Hanafi Ad-Daghistani,
Asy-Syaikh Abdul Karim Afandi,
Asy-Syaikh Muhammad Al Burhani, dan
Asy-Syaikh `Utsman Ad-Diyarbakri.

Di Bashrah: 
Asy-Syaikh Muhammad Al-Majmu'i.

Di Ahsa`:
Asy-Syaikh Abdullah bin Muhammad bin Abdul Lathif Asy-Syafi'I 
Syaikh Abdullah bin Fairuz, 
Syaikh Muhammad bin Afaliq.

Tuduhan bahwa ayahnya sendiri menentang beliau:
Maka jawabannya:
Sampai-sampai ketika ayah beliau Syaikh Abdul Wahhab (ayahnya) 
menulis surat kepada seorang temannya mengatakan (dalam surat 
tsb) :  Sesungguhnya dia (Muhammad bin Abdul Wahab) memiliki 
pemahaman yang bagus, kalau seandainya dia belajar selama satu tahun 
niscaya dia akan hafal, mapan serta menguasai apa yang dia pelajari. 
Aku tahu bahwasanya dia telah ihtilam (baligh) pada usia dua belas 
tahun. Dan aku melihatnya sudah pantas untuk menjadi imam, maka aku 
jadikan dia sebagai imam shalat berjamaah dikarenakan ma'rifah dan 
ilmunya tentang ahkam. Dan pada usia balighnya itulah aku nikahkan 
dia. Kemudian setelah nikah, dia meminta izin kepadaku untuk 
berhaji, maka aku penuhi permintaannya dan aku berikan segala 
bantuan demi tercapai tujuannya tersebut. Lalu berangkatlah dia 
menunaikan ibadah haji, salah satu rukun dari rukun-rukun Islam. 
[Raudhah II Husain bin Ghannam juz 1 hal, 25]


Tuduhan ulama sufi yang menggunakan kasyafnya yang mengatakan 
gurunya berfirasat buruk.

Maka jawabannya:
Muhammad bin Abdul Wahhab sangat patuh terhadap gurunya dan 
perkataan beliau pun mengambil perkataan dari para gurunya.

Tentang wajib mendengar dan taat kepada waliyul amri.
Syaikh Muhammad Hayat As-Sindi rahimahullah (gurunya di madinah)
berkata
(Dan nasehat kepada para pemimpin kaum muslimin), yaitu kepada para 
penguasa mereka, maka dia menerima perintah mereka, mendengar dan 
taat kepada mereka dalam hal yang bukan maksiat dikarenakan tidak 
ada ketaatan kepada makhluk dalam hal maksiat kepada Al-Khaliq [2] 
dan tidak memerangi mereka selama mereka belum kafir, dan dia 
berusaha untuk memperbaiki keadaan mereka dan membersihkan kerusakan 
mereka dan memerintahkan mereka kepada kebaikan dan melarang mereka 
dari kemungkaran dan mendoakan agar mereka mendapatkan kebaikan 
dikarenakan dalam kebaikan mereka berarti kebaikan bagi rakyat, dan 
dalam kerusakan mereka berarti kerusakan bagi rakyat.[3]

Demikian juga perkataan Muhammad bin Abdul Wahhab tentang kepatuhan 
kepada waliyul amri dan dilarang memberontak kepadanya:
Dalam kitabnya Al-Ushulus Sittah–: Prinsip ketiga: Sesungguhnya di 
antara (faktor penyebab) sempurnanya persatuan umat adalah mendengar 
lagi taat kepada pemimpin (pemerintah), walaupun pemimpin tersebut 
seorang budak dari negeri Habasyah.

Jadi tuduhan beberapa ulama itu tidak memiliki dasar dan mengada-ada.








--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, bos gila [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 si fatih ini wahaby, wajar aja kalo die belain mbah nye..
   
   seorang hafal satu dua hadits lalu mau berfatwa memusyrikkan 
muslimin..dg  alasan memurnikan tauhid.., ni sedunia muslimin pada 
tawassulan  dibilang musyrik ma die, muslimin tahlilan dibarat dan 
timur dibilang  bid'ah ma si kunyuk dan kunyuk2 pengikutnya..
   
   madzhab dodol..!
 
 ahmad faqih [EMAIL PROTECTED] 
wrote:  
 Mas Fatih,

   Terima kasih atas tangapannya.  Benar, saya hanya mendapatkan  
daftarnya saja.  Namun yang membuat bertanya-tanya adalah, mengapa  
begitu banyak ulama yang 'menentang' Ibnu Abdul Wahhab ini - hatta 
dari  keluarga dan ulama sezamannya sendiri?  Sedangkan banyak  
orang-orang muda zaman ini yang begitu mengagung-agungkan 
ajarannya ...  

   Mungkin ada yang bisa memberikan pencerahan ...
   Saya hanya orang awam yang tidak faham tentang masalah ini ...

   Salam,
   Alif
 
  
   On 12/11/06, al.fatih [EMAIL PROTECTED] wrote:Kalau 
anda hanya mendapatkan daftar saja, sangat berbahaya ikhwan 
 tanpa anda tabayyunkan isi dari kitab-kitab tersebut. Sebaiknya 
anda 
 minta kepada si pemberi daftar tsb untuk dikutipkan kalimat-
kalimat 
 yang mengomentari kejanggalan dari wahhabi tersebut. Kalau mau   
 dikupas sekalian silahkan kutip isi dari kitab-kitab yang anda 
 sebutkan 

[keluarga-islam] Re: Ulama menentang Ibnu Abdul Wahab

2006-12-10 Terurut Topik al.fatih
Kalau anda hanya mendapatkan daftar saja, sangat berbahaya ikhwan 
tanpa anda tabayyunkan isi dari kitab-kitab tersebut. Sebaiknya anda 
minta kepada si pemberi daftar tsb untuk dikutipkan kalimat-kalimat 
yang mengomentari kejanggalan dari wahhabi tersebut. Kalau mau 
dikupas sekalian silahkan kutip isi dari kitab-kitab yang anda 
sebutkan tadi terutama apa yang menyebabkan mereka (ulama tsb) 
menilai bahwa Muuhammad bin Abdul Wahhab menyimpang kemudian cocokan 
dengan hakekat dakwah Syaikh Ibnu Abdul Wahhab didalam kitab beliau 
sendiri.

Perlu diketahui juga buat anda bahwa banyak pula ulama-ulama sejaman 
dengan Muhammad bin Abdul Wahhab yang bahkan memberikan pujian 
terhadap dakwahnya. Diantara mereka adalah Imam Asy-Syaukani 
pengarang kitab Nailul Authar, Imam Ash-Shan'ani dan masih banyak 
lagi. Terlebih lagi beberapa kitab yang anda sebutkan itu sudah ada 
bantahannya dan pelurusannya misal tiga buah kitab yang ditulis oleh 
Ahmad Zaini Dahlan yang anda sebutkan dan kitab yang ditulis oleh 
Ahmad al Haddad sudah pernah dibantah di dalam kitab Shiyanatul 
Insan `An Waswasah Asy-Syaikh Dahlan, karya Al-`Allamah Muhammad 
Basyir As-Sahsawani Al-Hindi. Kemudian juga dalam kitab Ad-Durar As-
Saniyyah fil Ajwibah An-Najdiyyah, disusun oleh Abdurrahman bin 
Qasim An-Najdi.

Demikian klarifikasinya.






--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, ahmad faqih [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 Assalamu'alaikum wr.wb.,
 
 Saya mendapatkan daftar beberapa kitab karangan Ulama yang isinya 
menentang
 Wahabi.  Bagi para fans Wahabi, mohon dapat diklarifikasi 
kebenarannya ...
 
 
1. *Misbahul Anam wa Jala`udz Dzalam fi Radd Syubah al-bid`i 
an-Najdi
allati adhalla bihal 'awam* karangan Habib Alwi bin Ahmad bin 
Hasan
bin Quthubul Habib Abdullah al-Haddad, beliau merupakan cicit 
Imam al-Haddad
yang masyhur.
2. *As-Saiful-Batir li 'unuqil munkir 'alal akabir* juga 
karangan
Habib Alwi al-Haddad;
3. *As-Sarim al-Hindi fi 'unuqin-Najdi* karangan Syaikh 'Atha`
al-Makki;
4. *As-Sarim al-Hindi fi ibanat tariqat asy-Syaikh
 an-Najdi*karangan Syaikh 'Abdullah bin 'Isa bin Muhammad as-
San`ani;
5. *Tahakkum al-Muqallidin bi mudda`i tajdid ad-din* karangan 
Syaikh
Muhammad bin 'Abdur Rahman bin 'Afaliq al-Hanbali, seorang 
ulama yang
sezaman dengan Ibnu Abdul Wahhab dan telah terkenal keilmuannya 
sehingga
Ibnu 'Abdul Wahhab pun membisu seribu bahasa;
6. *Sawa`iqul Ilahiyyah fir raddi 'alal Wahhabiyyah* karangan 
Syaikh
Sulaiman bin 'Abdul Wahhab al-Hanbali, saudara kandung Muhammad 
bin 'Abdul
Wahhab;
7. *Saiful Jihad li mudda`i al-ijtihad* karangan 
Syaikh 'Abdullah
bin 'Abdul Lathif asy-Syafi`i;
8. *As-Sawa`iq war Ru`ud 'ala al-Shaqi 'Abd al-'Aziz ibn
 Sa`ud*karangan Syaikh 'Afifudin 'Abdulah bin Dawud al-Hanbali;
9. *Ad-Durarus Saniyyah fir raddi 'alal Wahhabiyyah* karangan
Syaikhul Islam Sayyidi Ahmad Zaini Dahlan, Mufti Makkah;
10. *Fitnatul Wahhabiyyah *karangan Sayyidi Ahmad Zaini 
Dahlan;
11. *Khulasatul Kalam fi bayani 'umara` al-Balad al-Haram 
*karangan
Sayyidi Ahmad Zaini Dahlan;
12. *Faydul Wahhab fi bayan ahl al-haq wa man dhalla 'an
 ash-shawab*karangan Syaikh 'Abdur Rabbih bin Sulaiman asy-Syafi`i;
13. *al-Basha`ir li munkiri at-tawassul ka amtsal Muhammad ibn 
Abdul
Wahhab* karangan Syaikh Hamd-Allah ad-Dajwi;
14. *Al-Minha al-Wahhabiyyah fi radd al-Wahhabiyyah* karangan
Syaikhul Islam Dawud bin Sulaiman al-Baghdadi al-Hanafi;
15. *'Adzab Allah al-Mujdi li jununi al-munkiri an-Najdi* 
karangan
Syaikh Muhammad 'Asyiqur Rahman al-Habibi;
16. *Ghawtsul 'Ibad bi bayan ar-rasyad* karangan Syaikh 
Mustafa
al-Hamami al-Misri;
17. *Jalal al-Haqq fi kasyfi ahwal asyrar al-khalq* karangan 
Syaikh
Ibrahim al-Hilmi al-Qadiri al-Iskandari;
18. *Maqalat al-Kawtsari* karangan Syaikh Muhammad Zahid al-
Kawtsari
al-Hanafi;
19. *Fajrul Shadiq fi ar-radd 'ala munkiri at-tawassul wal
 khawariq*karangan Syaikh Jamil Effendi Sidqi az-Zahawi al-
Baghdadi;
20. *Sa`adatud Darain fi al-radd 'ala al-firqatain al-
Wahhabiyyah wa
muqallidat az-Zahiriyyah* karangan Syaikh Ibrahim al-Samnudi
al-Mansuri.
 
 Salam,
 Alif