Re: [keluarga-islam] Re: Ulama menentang Ibnu Abdul Wahab
ngga usah sok sokan membersihkan akidah dari kekotoran, batok kepala wahabi itu kotor dengan memusrikkan orang muslim. wong ziarah kubur dibilang musyrik, wong tahlil dan hadiahan dibilang bid'ah, wong tabarruk dibilang musrik,, ni ajaran siapa?, ajaran yg kata nabi saw fitnah akan muncul dari najd, itulah kelahiran si Ibn Abdulwahhab al.fatih [EMAIL PROTECTED] wrote: Syukron kang Wandy atas artikelnya semoga bagi yang sering menyalahpahami hakekat dakwah salafiyah ini bisa menyadari kekeliruannya. Setelah kita sama-sama simak penjelasan dari Ustd. A.Sarwat yg notebene bukan wahhabi. Marilah kita jernih dalam berfikir, bersihkan hati dari kerak-kerak kesombongan dalam menerima kebenaran. Apa manfaatnya mendatangkan suatu fitnah terhadap orang yang telah menyelamatkan agama ini dari kerusakan. Kalau kita mau fair, efek dari reformasi dakwah Muhammad bin Abdul Wahhab sampai pada Indonesia yaitu gerakan Padri, pimpinan Imam Bonjol, Muhammadiyah (KH Ahmad Dahlan), Al-Irsyad (Syaikh Ahmad Soerkati), Persis (A.Hasan). Tokoh-tokoh seperti itu bukanlah orang sembarangan yang hanya mau taqlid tanpa berpijak pada hujjah dan ilmu islam yang benar. Lalu kenapa belakangan orang-orang yang entah dari mana asal usulnya lebih senang menghujat dakwah salafiyah tersebut. Yang lebih sadisnya bahkan mereka lebih sering menghujat pribadinya Ibnu Abdul Wahhab tanpa mau berargumentasi dengan hujjah yang benar. --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, wandysulastra [EMAIL PROTECTED] wrote: Mmmmhhh.. Apa Ust Ahmad Sarwat dari Eramuslim ini juga wahabi? --- Apakah Wahabi itu? Apakah Termasuk Ahlulsunnah? Publikasi: 26/09/2005 10:26 WIB http://www.eramuslim.com/ks/us/59/21172,1,v.html Asslamualaikum wr. wb. Saya selalu mengikuti kolom ustadz menjawab ini, semoga ustadz mendapatkan keberkahan dan pahala, amien. Ustadz ini adalah pertanyaan saya yang ke 4, alaupun tak satupun belum dapat balasan, namun saya tidak bosan untuk bertanya. Pertanyaan saya adalah, apa itu wahabi? Apakah iyanyanya termasuk ahlulsunnah? Kalau pengikut wahabi dinisbatkan kepada Syeikh Muhammad bin Abdul Wahab, kenapa pengikutnya tidak dikatakan Muhammadi/Muhammadiyah? Tolong ustadz jelaskan apa manhajnya, karena terdapat penafsiran yang berbeda-beda di masyarakat tentang wahabi ini. Saya pernah mendengar di stasiun TV nasional sewaktu raja Fahd meninggal, reporter tersebut mengatakan, Kuburan raja Fahd dirahasiakan, karena menurut pengikut wahabi berziarah kubur adalah sesuatu yang diharamkan. Apakah benar demikian menurut pemahaman Syeikh Muhammad bin Abdul Wahab? Sebelumnya saya ucapkan terima kasih. Semoga ustadz diberi pahala dan keberkahan, amien. Sayid Syafrizal Jawaban: Assalamu 'alaikum warahmatullahi wa barakatuh Al-hamdulillah, wash-shalatu wassalamu 'ala rasulillah, wa ba'du Sebelumnya, kami mohon maaf apabila pertanyaan anda yang sudah empat kali itu baru bisa terjawab pada hari ini. Dan kami ucapkan terimakasih atas kesabaran anda. Istilah wahabi sebenarnya bukan istilah baku dalam literatur Islam. Dan penisbahan istilah wahabi kepada sebagian umat Islam pun kurang objektif. Meski istilah `wahabi` bila kita runut dari asal, memang mengacu kepada tokoh ulama besar di tanah Arab yang bernama lengkap Syeikh Muhammad bin Abdul Wahhab At-Tamimi Al-Najdi (1115-1206 H atau 1703-1791 M). Namun para pendukung dakwah beliau umumnya menolak bila dikatakan bahwa gerakan mereka adalah gerakan wahabiyah. Justru mereka lebih sering menggunakan istilah ahlisunnah wal jamaah atau dakwah salafiyah. Syeikh Muhammad bin Abdul Wahhab lahir di 'Uyainah dan belajar Islam dalam mazhab Hanbali. Beliau telah menghafal Al-Qur'an sejak usia 10 tahun. Dakwah beliau banyak disambut ketika beliau datang di Dar`iyah, bahkan beliau dijadikan guru dan dimuliakan oleh penguasa setempat saat yaitu pangeran (amir) Muhammad bin Su`ud yang berkuasa 1139- 1179. Oleh amir, dakwah beliau ditegakkan dan akhirnya menjadi semacam gerakan nasional di seluruh wilayah Saudi Arabia hingga hari ini. Pokok ajaran Muhammad bin Abdul Wahhab Sosok Muhammad bin Abdul Wahhab menjadi pelopor gerakan ishlah (reformasi). Sosok beliau muncul menjelang masa-masa kemunduran dan kebekuan berpikir pemikiran dunia Islam, yaitu sekitar 3 abad yang lampau atau tepatnya pada abad ke-12 hijriyah. Dakwah ini menyerukan agar aqidah Islam dikembalikan kepada pemurnian arti tauhid dari syirik dengan segala manifestasinya. Sementara fenomena umat saat itu sungguh memilukan. Mereka telah menjadikan kuburan menjadi tempat pemujaan dan meminta kepada selain Allah. Kemusyrikan telah merajalela dan merata di hampir semua
Re: [keluarga-islam] Re: Ulama menentang Ibnu Abdul Wahab
duh...duh...duh.. hebat ya..? dari semua guru itu.. ada ngga ya kayak die ajarannye??, hue..he...he... ngga ada satupun yg ajarannye kayak die, terus itu ajaran darimane?, ada.. satu gurunya yg terakhir, murabbi nya die.. iblis..!, hue..he..he... gue bisa buktiin dg dalil aqli dan naqli bahwa Ibn Abdulwahhab berguru dg iblis.. al.fatih [EMAIL PROTECTED] wrote: Bila ditengok sejarahnya, ternyata beliau sudah hafal Al-Qur`an sebelum berusia 10 tahun. Belum genap 12 tahun dari usianya, sudah ditunjuk sebagai imam shalat berjamaah. Dan pada usia 20 tahun sudah dikenal mempunyai banyak ilmu. Setelah itu rihlah (pergi) menuntut ilmu ke Makkah, Madinah, Bashrah, Ahsa`, Bashrah (yang kedua kalinya), Zubair, kemudian kembali ke Makkah dan Madinah. Gurunya pun banyak,14 di antaranya adalah: Di Najd: Asy-Syaikh Abdul Wahhab bin Sulaiman dan Asy-Syaikh Ibrahim bin Sulaiman. Di Makkah: Asy-Syaikh Abdullah bin Salim bin Muhammad Al-Bashri Al-Makki Asy- Syafi'i. Di Madinah: Asy-Syaikh Abdullah bin Ibrahim bin Saif. Asy-Syaikh Muhammad Hayat bin Ibrahim As-Sindi Al-Madani, Asy-Syaikh Isma'il bin Muhammad Al-Ajluni Asy-Syafi'i, Asy-Syaikh `Ali Afandi bin Shadiq Al-Hanafi Ad-Daghistani, Asy-Syaikh Abdul Karim Afandi, Asy-Syaikh Muhammad Al Burhani, dan Asy-Syaikh `Utsman Ad-Diyarbakri. Di Bashrah: Asy-Syaikh Muhammad Al-Majmu'i. Di Ahsa`: Asy-Syaikh Abdullah bin Muhammad bin Abdul Lathif Asy-Syafi'I Syaikh Abdullah bin Fairuz, Syaikh Muhammad bin Afaliq. Tuduhan bahwa ayahnya sendiri menentang beliau: Maka jawabannya: Sampai-sampai ketika ayah beliau Syaikh Abdul Wahhab (ayahnya) menulis surat kepada seorang temannya mengatakan (dalam surat tsb) : Sesungguhnya dia (Muhammad bin Abdul Wahab) memiliki pemahaman yang bagus, kalau seandainya dia belajar selama satu tahun niscaya dia akan hafal, mapan serta menguasai apa yang dia pelajari. Aku tahu bahwasanya dia telah ihtilam (baligh) pada usia dua belas tahun. Dan aku melihatnya sudah pantas untuk menjadi imam, maka aku jadikan dia sebagai imam shalat berjamaah dikarenakan ma'rifah dan ilmunya tentang ahkam. Dan pada usia balighnya itulah aku nikahkan dia. Kemudian setelah nikah, dia meminta izin kepadaku untuk berhaji, maka aku penuhi permintaannya dan aku berikan segala bantuan demi tercapai tujuannya tersebut. Lalu berangkatlah dia menunaikan ibadah haji, salah satu rukun dari rukun-rukun Islam. [Raudhah II Husain bin Ghannam juz 1 hal, 25] Tuduhan ulama sufi yang menggunakan kasyafnya yang mengatakan gurunya berfirasat buruk. Maka jawabannya: Muhammad bin Abdul Wahhab sangat patuh terhadap gurunya dan perkataan beliau pun mengambil perkataan dari para gurunya. Tentang wajib mendengar dan taat kepada waliyul amri. Syaikh Muhammad Hayat As-Sindi rahimahullah (gurunya di madinah) berkata (Dan nasehat kepada para pemimpin kaum muslimin), yaitu kepada para penguasa mereka, maka dia menerima perintah mereka, mendengar dan taat kepada mereka dalam hal yang bukan maksiat dikarenakan tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam hal maksiat kepada Al-Khaliq [2] dan tidak memerangi mereka selama mereka belum kafir, dan dia berusaha untuk memperbaiki keadaan mereka dan membersihkan kerusakan mereka dan memerintahkan mereka kepada kebaikan dan melarang mereka dari kemungkaran dan mendoakan agar mereka mendapatkan kebaikan dikarenakan dalam kebaikan mereka berarti kebaikan bagi rakyat, dan dalam kerusakan mereka berarti kerusakan bagi rakyat.[3] Demikian juga perkataan Muhammad bin Abdul Wahhab tentang kepatuhan kepada waliyul amri dan dilarang memberontak kepadanya: Dalam kitabnya Al-Ushulus Sittah–: Prinsip ketiga: Sesungguhnya di antara (faktor penyebab) sempurnanya persatuan umat adalah mendengar lagi taat kepada pemimpin (pemerintah), walaupun pemimpin tersebut seorang budak dari negeri Habasyah. Jadi tuduhan beberapa ulama itu tidak memiliki dasar dan mengada-ada. --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, bos gila [EMAIL PROTECTED] wrote: si fatih ini wahaby, wajar aja kalo die belain mbah nye.. seorang hafal satu dua hadits lalu mau berfatwa memusyrikkan muslimin..dg alasan memurnikan tauhid.., ni sedunia muslimin pada tawassulan dibilang musyrik ma die, muslimin tahlilan dibarat dan timur dibilang bid'ah ma si kunyuk dan kunyuk2 pengikutnya.. madzhab dodol..! ahmad faqih [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Fatih, Terima kasih atas tangapannya. Benar, saya hanya mendapatkan daftarnya saja. Namun yang membuat bertanya-tanya adalah, mengapa begitu banyak ulama yang 'menentang' Ibnu Abdul Wahhab ini - hatta dari keluarga dan ulama sezamannya sendiri? Sedangkan banyak orang-orang
Re: [keluarga-islam] Re: Ulama menentang Ibnu Abdul Wahab
Kebetulan ane punya beberapa buku Yusuf Qardhawi, tapi kenapa kok pemikiran beliau gak seperti ente, beliau malah memuji ulama2 yang dicap sama ente wahabi...? Tanya, ken..napa... :) karena die bego jug hue...he...he... wahabi pokoknye bego wandysulastra [EMAIL PROTECTED] wrote: Ente pikir Ahmad Sarwat sebego ente... Ente ama ane kan sama begonya, jadi jangan sok tau deh... hehehe... Oke deh kalau ente anggap ahmad sarwat ini bego juga, tapi apa Yusuf Qardhawi ente anggap bego juga? Kebetulan ane punya beberapa buku Yusuf Qardhawi, tapi kenapa kok pemikiran beliau gak seperti ente, beliau malah memuji ulama2 yang dicap sama ente wahabi...? Tanya, ken..napa... :) --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, bos gila [EMAIL PROTECTED] wrote: wahabi bukan ahlussunnah, die punya ajaran ndiri.. wandysulastra [EMAIL PROTECTED] wrote: Mmmmhhh.. Apa Ust Ahmad Sarwat dari Eramuslim ini juga wahabi? --- Apakah Wahabi itu? Apakah Termasuk Ahlulsunnah? Publikasi: 26/09/2005 10:26 WIB http://www.eramuslim.com/ks/us/59/21172,1,v.html Asslamualaikum wr. wb. Saya selalu mengikuti kolom ustadz menjawab ini, semoga ustadz mendapatkan keberkahan dan pahala, amien. Ustadz ini adalah pertanyaan saya yang ke 4, alaupun tak satupun belum dapat balasan, namun saya tidak bosan untuk bertanya. Pertanyaan saya adalah, apa itu wahabi? Apakah iyanyanya termasuk ahlulsunnah? Kalau pengikut wahabi dinisbatkan kepada Syeikh Muhammad bin Abdul Wahab, kenapa pengikutnya tidak dikatakan Muhammadi/Muhammadiyah? Tolong ustadz jelaskan apa manhajnya, karena terdapat penafsiran yang berbeda-beda di masyarakat tentang wahabi ini. Saya pernah mendengar di stasiun TV nasional sewaktu raja Fahd meninggal, reporter tersebut mengatakan, Kuburan raja Fahd dirahasiakan, karena menurut pengikut wahabi berziarah kubur adalah sesuatu yang diharamkan. Apakah benar demikian menurut pemahaman Syeikh Muhammad bin Abdul Wahab? Sebelumnya saya ucapkan terima kasih. Semoga ustadz diberi pahala dan keberkahan, amien. Sayid Syafrizal Jawaban: Assalamu 'alaikum warahmatullahi wa barakatuh Al-hamdulillah, wash-shalatu wassalamu 'ala rasulillah, wa ba'du Sebelumnya, kami mohon maaf apabila pertanyaan anda yang sudah empat kali itu baru bisa terjawab pada hari ini. Dan kami ucapkan terimakasih atas kesabaran anda. Istilah wahabi sebenarnya bukan istilah baku dalam literatur Islam. Dan penisbahan istilah wahabi kepada sebagian umat Islam pun kurang objektif. Meski istilah `wahabi` bila kita runut dari asal, memang mengacu kepada tokoh ulama besar di tanah Arab yang bernama lengkap Syeikh Muhammad bin Abdul Wahhab At-Tamimi Al-Najdi (1115-1206 H atau 1703-1791 M). Namun para pendukung dakwah beliau umumnya menolak bila dikatakan bahwa gerakan mereka adalah gerakan wahabiyah. Justru mereka lebih sering menggunakan istilah ahlisunnah wal jamaah atau dakwah salafiyah. Syeikh Muhammad bin Abdul Wahhab lahir di 'Uyainah dan belajar Islam dalam mazhab Hanbali. Beliau telah menghafal Al-Qur'an sejak usia 10 tahun. Dakwah beliau banyak disambut ketika beliau datang di Dar`iyah, bahkan beliau dijadikan guru dan dimuliakan oleh penguasa setempat saat yaitu pangeran (amir) Muhammad bin Su`ud yang berkuasa 1139- 1179. Oleh amir, dakwah beliau ditegakkan dan akhirnya menjadi semacam gerakan nasional di seluruh wilayah Saudi Arabia hingga hari ini. Pokok ajaran Muhammad bin Abdul Wahhab Sosok Muhammad bin Abdul Wahhab menjadi pelopor gerakan ishlah (reformasi). Sosok beliau muncul menjelang masa-masa kemunduran dan kebekuan berpikir pemikiran dunia Islam, yaitu sekitar 3 abad yang lampau atau tepatnya pada abad ke-12 hijriyah. Dakwah ini menyerukan agar aqidah Islam dikembalikan kepada pemurnian arti tauhid dari syirik dengan segala manifestasinya. Sementara fenomena umat saat itu sungguh memilukan. Mereka telah menjadikan kuburan menjadi tempat pemujaan dan meminta kepada selain Allah. Kemusyrikan telah merajalela dan merata di hampir semua penjuru negeri. Bid`ah, khurafat dan takhayyul menjadi makanan sehari- hari. Dukun berkeliaran ke sana ke mari, ramalan-ramalan dari syetan sangat digemari, sihir menjadi aktifitas umat, ilmu ghaib seolah menjadi alternatif untuk menyelesaikan berbagai persoalan dalam kehidupan umat Islam. Syeikh Muhammad bin Abdul Wahhab saat itu bangkit mengajak dunia Islam
Re: [keluarga-islam] Re: Ulama menentang Ibnu Abdul Wahab
Mas Fatih, Terima kasih atas tangapannya. Benar, saya hanya mendapatkan daftarnya saja. Namun yang membuat bertanya-tanya adalah, mengapa begitu banyak ulama yang 'menentang' Ibnu Abdul Wahhab ini - hatta dari keluarga dan ulama sezamannya sendiri? Sedangkan banyak orang-orang muda zaman ini yang begitu mengagung-agungkan ajarannya ... Mungkin ada yang bisa memberikan pencerahan ... Saya hanya orang awam yang tidak faham tentang masalah ini ... Salam, Alif On 12/11/06, al.fatih [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalau anda hanya mendapatkan daftar saja, sangat berbahaya ikhwan tanpa anda tabayyunkan isi dari kitab-kitab tersebut. Sebaiknya anda minta kepada si pemberi daftar tsb untuk dikutipkan kalimat-kalimat yang mengomentari kejanggalan dari wahhabi tersebut. Kalau mau dikupas sekalian silahkan kutip isi dari kitab-kitab yang anda sebutkan tadi terutama apa yang menyebabkan mereka (ulama tsb) menilai bahwa Muuhammad bin Abdul Wahhab menyimpang kemudian cocokan dengan hakekat dakwah Syaikh Ibnu Abdul Wahhab didalam kitab beliau sendiri. Perlu diketahui juga buat anda bahwa banyak pula ulama-ulama sejaman dengan Muhammad bin Abdul Wahhab yang bahkan memberikan pujian terhadap dakwahnya. Diantara mereka adalah Imam Asy-Syaukani pengarang kitab Nailul Authar, Imam Ash-Shan'ani dan masih banyak lagi. Terlebih lagi beberapa kitab yang anda sebutkan itu sudah ada bantahannya dan pelurusannya misal tiga buah kitab yang ditulis oleh Ahmad Zaini Dahlan yang anda sebutkan dan kitab yang ditulis oleh Ahmad al Haddad sudah pernah dibantah di dalam kitab Shiyanatul Insan `An Waswasah Asy-Syaikh Dahlan, karya Al-`Allamah Muhammad Basyir As-Sahsawani Al-Hindi. Kemudian juga dalam kitab Ad-Durar As- Saniyyah fil Ajwibah An-Najdiyyah, disusun oleh Abdurrahman bin Qasim An-Najdi. Demikian klarifikasinya. --- In keluarga-islam@yahoogroups.com keluarga-islam%40yahoogroups.com, ahmad faqih [EMAIL PROTECTED] wrote: Assalamu'alaikum wr.wb., Saya mendapatkan daftar beberapa kitab karangan Ulama yang isinya menentang Wahabi. Bagi para fans Wahabi, mohon dapat diklarifikasi kebenarannya ... 1. *Misbahul Anam wa Jala`udz Dzalam fi Radd Syubah al-bid`i an-Najdi allati adhalla bihal 'awam* karangan Habib Alwi bin Ahmad bin Hasan bin Quthubul Habib Abdullah al-Haddad, beliau merupakan cicit Imam al-Haddad yang masyhur. 2. *As-Saiful-Batir li 'unuqil munkir 'alal akabir* juga karangan Habib Alwi al-Haddad; 3. *As-Sarim al-Hindi fi 'unuqin-Najdi* karangan Syaikh 'Atha` al-Makki; 4. *As-Sarim al-Hindi fi ibanat tariqat asy-Syaikh an-Najdi*karangan Syaikh 'Abdullah bin 'Isa bin Muhammad as- San`ani; 5. *Tahakkum al-Muqallidin bi mudda`i tajdid ad-din* karangan Syaikh Muhammad bin 'Abdur Rahman bin 'Afaliq al-Hanbali, seorang ulama yang sezaman dengan Ibnu Abdul Wahhab dan telah terkenal keilmuannya sehingga Ibnu 'Abdul Wahhab pun membisu seribu bahasa; 6. *Sawa`iqul Ilahiyyah fir raddi 'alal Wahhabiyyah* karangan Syaikh Sulaiman bin 'Abdul Wahhab al-Hanbali, saudara kandung Muhammad bin 'Abdul Wahhab; 7. *Saiful Jihad li mudda`i al-ijtihad* karangan Syaikh 'Abdullah bin 'Abdul Lathif asy-Syafi`i; 8. *As-Sawa`iq war Ru`ud 'ala al-Shaqi 'Abd al-'Aziz ibn Sa`ud*karangan Syaikh 'Afifudin 'Abdulah bin Dawud al-Hanbali; 9. *Ad-Durarus Saniyyah fir raddi 'alal Wahhabiyyah* karangan Syaikhul Islam Sayyidi Ahmad Zaini Dahlan, Mufti Makkah; 10. *Fitnatul Wahhabiyyah *karangan Sayyidi Ahmad Zaini Dahlan; 11. *Khulasatul Kalam fi bayani 'umara` al-Balad al-Haram *karangan Sayyidi Ahmad Zaini Dahlan; 12. *Faydul Wahhab fi bayan ahl al-haq wa man dhalla 'an ash-shawab*karangan Syaikh 'Abdur Rabbih bin Sulaiman asy-Syafi`i; 13. *al-Basha`ir li munkiri at-tawassul ka amtsal Muhammad ibn Abdul Wahhab* karangan Syaikh Hamd-Allah ad-Dajwi; 14. *Al-Minha al-Wahhabiyyah fi radd al-Wahhabiyyah* karangan Syaikhul Islam Dawud bin Sulaiman al-Baghdadi al-Hanafi; 15. *'Adzab Allah al-Mujdi li jununi al-munkiri an-Najdi* karangan Syaikh Muhammad 'Asyiqur Rahman al-Habibi; 16. *Ghawtsul 'Ibad bi bayan ar-rasyad* karangan Syaikh Mustafa al-Hamami al-Misri; 17. *Jalal al-Haqq fi kasyfi ahwal asyrar al-khalq* karangan Syaikh Ibrahim al-Hilmi al-Qadiri al-Iskandari; 18. *Maqalat al-Kawtsari* karangan Syaikh Muhammad Zahid al- Kawtsari al-Hanafi; 19. *Fajrul Shadiq fi ar-radd 'ala munkiri at-tawassul wal khawariq*karangan Syaikh Jamil Effendi Sidqi az-Zahawi al- Baghdadi; 20. *Sa`adatud Darain fi al-radd 'ala al-firqatain al- Wahhabiyyah wa muqallidat az-Zahiriyyah* karangan Syaikh Ibrahim al-Samnudi al-Mansuri. Salam, Alif
[keluarga-islam] Re: Ulama menentang Ibnu Abdul Wahab
Mmmmhhh.. Apa Ust Ahmad Sarwat dari Eramuslim ini juga wahabi? --- Apakah Wahabi itu? Apakah Termasuk Ahlulsunnah? Publikasi: 26/09/2005 10:26 WIB http://www.eramuslim.com/ks/us/59/21172,1,v.html Asslamualaikum wr. wb. Saya selalu mengikuti kolom ustadz menjawab ini, semoga ustadz mendapatkan keberkahan dan pahala, amien. Ustadz ini adalah pertanyaan saya yang ke 4, alaupun tak satupun belum dapat balasan, namun saya tidak bosan untuk bertanya. Pertanyaan saya adalah, apa itu wahabi? Apakah iyanyanya termasuk ahlulsunnah? Kalau pengikut wahabi dinisbatkan kepada Syeikh Muhammad bin Abdul Wahab, kenapa pengikutnya tidak dikatakan Muhammadi/Muhammadiyah? Tolong ustadz jelaskan apa manhajnya, karena terdapat penafsiran yang berbeda-beda di masyarakat tentang wahabi ini. Saya pernah mendengar di stasiun TV nasional sewaktu raja Fahd meninggal, reporter tersebut mengatakan, Kuburan raja Fahd dirahasiakan, karena menurut pengikut wahabi berziarah kubur adalah sesuatu yang diharamkan. Apakah benar demikian menurut pemahaman Syeikh Muhammad bin Abdul Wahab? Sebelumnya saya ucapkan terima kasih. Semoga ustadz diberi pahala dan keberkahan, amien. Sayid Syafrizal Jawaban: Assalamu 'alaikum warahmatullahi wa barakatuh Al-hamdulillah, wash-shalatu wassalamu 'ala rasulillah, wa ba'du Sebelumnya, kami mohon maaf apabila pertanyaan anda yang sudah empat kali itu baru bisa terjawab pada hari ini. Dan kami ucapkan terimakasih atas kesabaran anda. Istilah wahabi sebenarnya bukan istilah baku dalam literatur Islam. Dan penisbahan istilah wahabi kepada sebagian umat Islam pun kurang objektif. Meski istilah `wahabi` bila kita runut dari asal, memang mengacu kepada tokoh ulama besar di tanah Arab yang bernama lengkap Syeikh Muhammad bin Abdul Wahhab At-Tamimi Al-Najdi (1115-1206 H atau 1703-1791 M). Namun para pendukung dakwah beliau umumnya menolak bila dikatakan bahwa gerakan mereka adalah gerakan wahabiyah. Justru mereka lebih sering menggunakan istilah ahlisunnah wal jamaah atau dakwah salafiyah. Syeikh Muhammad bin Abdul Wahhab lahir di 'Uyainah dan belajar Islam dalam mazhab Hanbali. Beliau telah menghafal Al-Qur'an sejak usia 10 tahun. Dakwah beliau banyak disambut ketika beliau datang di Dar`iyah, bahkan beliau dijadikan guru dan dimuliakan oleh penguasa setempat saat yaitu pangeran (amir) Muhammad bin Su`ud yang berkuasa 1139- 1179. Oleh amir, dakwah beliau ditegakkan dan akhirnya menjadi semacam gerakan nasional di seluruh wilayah Saudi Arabia hingga hari ini. Pokok ajaran Muhammad bin Abdul Wahhab Sosok Muhammad bin Abdul Wahhab menjadi pelopor gerakan ishlah (reformasi). Sosok beliau muncul menjelang masa-masa kemunduran dan kebekuan berpikir pemikiran dunia Islam, yaitu sekitar 3 abad yang lampau atau tepatnya pada abad ke-12 hijriyah. Dakwah ini menyerukan agar aqidah Islam dikembalikan kepada pemurnian arti tauhid dari syirik dengan segala manifestasinya. Sementara fenomena umat saat itu sungguh memilukan. Mereka telah menjadikan kuburan menjadi tempat pemujaan dan meminta kepada selain Allah. Kemusyrikan telah merajalela dan merata di hampir semua penjuru negeri. Bid`ah, khurafat dan takhayyul menjadi makanan sehari-hari. Dukun berkeliaran ke sana ke mari, ramalan-ramalan dari syetan sangat digemari, sihir menjadi aktifitas umat, ilmu ghaib seolah menjadi alternatif untuk menyelesaikan berbagai persoalan dalam kehidupan umat Islam. Syeikh Muhammad bin Abdul Wahhab saat itu bangkit mengajak dunia Islam untuk sadar atas kebobrokan aqidah ini. Beliau menulis beberapa risalah untuk menyadarkan masyarakat dari kesalahannya. Salah satunya adalah kitabut-tauhid, yang hingga kini masih menjadi rujukan banyak ulama di bidang aqidah. Dakwah Syeikh Muhammad bin Abdul Wahhab ini kemudian melahirkan gerakan umat yang aktif menumpas segala bentuk khurafat, syirik, bid`ah dan beragam hal yang menyeleweng dari ajaran Islam yang asli. Mereka melarang membangun bangunan di atas kuburan, juga mengharamkan untuk menyelimuti kuburan atau memasang lampu di dalamnya. Mereka juga melarang orang meminta kepada kuburan, orang yang sudah mati, dukun, peramal, tukang sihir dan tukang teluh. Mereka juga melarang tawassul dengan menyebut nama orang shaleh seperti kalimat bi jaahirrasul atau keramatnya syeikh Fulan dan Fulan. Dakwah beliau lebih tepat dikatakan sebagai dakwah salafiyah. Dakwah ini telah membangun umat Islam di bidang aqidah yang telah lama jumud (beku) akibat kemunduran aqidah umat. Dakwah beliau sangat memperhatikan pengajaran dan pendidikan umum serta merangsang para ulama dan tokoh untuk kembali membuka literatur kepada buku induk dan maraji` yang mu`tabar, sebelum menerima sebuah pemikiran. Sebenarnya mereka tidak pernah mengharamkan taqlid, namun meminta agar umat ini mau lebih jauh meneliti dan merujuk kembali kepada nash-nash dan dalil dari Kitabullah dan sunnah Rasulullah SAW serta pendapat para ulama salafus shalih. Di antara tokokh ulama salaf yang paling sering mereka jadikan
[keluarga-islam] Re: Ulama menentang Ibnu Abdul Wahab
Seperti yang dijelaskan pak Fatih, agar isu ini berkembang adil sebaiknya kita juga memperhatikan bahwa selain ulama2 yang menentang Muhammad bin Abd Wahab, ternyata ulama2 yang membela dan memuji dakwah Ibn Abd Wahhab juga tidak sedikit. Bahkan ulama yang memuji beliau itu adalah ulama2 terkenal baik yang sejaman dengan beliau hingga ulama saat ini. Ulama2 tersebut antara lain Imam Syaukani, al- Amir as-Son'ani, Muhammad Rashid Ridha, al-Imam Muhammad Abduh, Syeikh Ali Tontowi, Muhammad Qutb, Dr Yusuf Qardhawi. Dr. Yusuf al-Qaradhawi dalam kitabnya Fiqh al-Awlawiyyat memuji Muhammad bin Abdul Wahab, sbb: Bagi al-Imam Muhammad bin Abdul Wahab di Jazirah Arab perkara aqidah adalah menjadi keutamaanya untuk memelihara benteng tauhid dari syirik yang telah mencemari pancaran tauhid dan dikotori kesuciannya. Beliau telah menulis buku- buku dan risalah-risalah dalam perkara tersebut. Beliau bangkit menanggung beban secara dakwah dan praktikal dalam memusnahkan gambaran-gambaran syirik. (hlm. 263, ctk. Maktabah Wahbah Mesir). Bahkan Syeikh Muhammad Rashid Ridha menulis dalam muqaddimah kitab `Siyanatul Insan `An Waswasatil Dahlan' sebuah kitab yang menolak fitnah dan pembohongan Zaini Dahlan terhadap Muhammad bin Abdul Wahab yang dinamakan `Duraru al-thaniyah fi raddi `Ala al- Wahhabiah' yang banyak tersebar di pondok-pondok pesantren, sehingga wajarlah jika banyak ulama2 yang merupakan murid dari Syeikh Zaini Dahlan ataupun yang hanya membaca dari bukunya ikut2an mendiskreditkan Ibn Abd Wahab. Di beritakan al-Azhar juga telah mencekal 5 buah kitab yang menyerang Muhammad bin Abdul Wahab (majalah al-Watan edisi 28 April 2005). Kelima kitab tersebut diterbitkan oleh Thoriqoh al-`Azmiyah yaitu salah satu thoriqoh yang ada di Mesir. Pencekalan itu dilakukan karena mereka menyerang Muhammad bin Abdul Wahab dan Muhammad bin Sa'ud. Mereka menyebarkan hasutan dan fitnah yang dapat memecah barisan Umat Islam. Syeikh al-Azhar Dr. Muhammad Said Tantawi telah bersepakat untuk mencekal peredaran 5 buah kitab tersebut. Berita dari al-Watan ini bisa dibaca di situs resminya: http://www.alwatan.com.sa/daily/2005-04- 28/first_page/first_page03.htm Dari keterangan-kerangan diatas, sebenarnya kita dapat melihat siapa saja mereka yang anti terhadap WAHABI dan siapa yang mendukungnya. Namun bagi kita yang awam, sebaiknya tidak usahlah terjebak dalam perdebatan yang sesungguhnya kita hanya tahu sedikit sekali tentang masalah ini. Ambil saja apa yang baik dari ajaran mereka semua, baik yang wahabi maupun yang non wahabi dan menolak apa yang tidak sesuai dengan kitabullah dan sunnah Nabi saw...
Re: [keluarga-islam] Re: Ulama menentang Ibnu Abdul Wahab
Assalamu'alaikum, Terima kasih Mas Wandy atas tambahannya. Untuk menambah informasi saja, berikut barisan ulama Ahlussunnha Wal Jamaah yang bersama-sama menentang ajaran Ibnu Abdul Wahab yang sudah diketahui banyak orang. Meskipun saya sendiri belum pernah tahu kitab-kitab tersebut, namun mestinya bisa menggugah fikiran dan hati kita mengenai Ibnu Abdul Wahab ini. Seperti kata lagu, ... ada apaaa dengannyaa ... Salam, Alif Al-Ahsa'i Al-Misri, Ahmad (1753-1826): beliau menulis kitab (tidak diterbitkan) khusus untuk menolak faham wahabi (salafi) . Putra beliau Shaykh Muhammad ibn Ahmad ibn `Abd al-Latif al-Ahsa'i juga menulis kitab dengan tujuan yang sama. Al-Ahsa'i, Al-Sayyid `Abd al-Rahman : menulis 60 bait puisi, dimulai dengan bait : Badat fitnatun kal layli qad ghattatil aafaaqa, wa sha``at fa kadat tublighul gharba wash sharaqa (Fitnah telah datang seperti senja kala menutupi langit , dan menyebar luas mencapai timur dan barat) Al-`Amrawi, `Abd al-Hayy, and `Abd al-Hakim Murad (Qarawiyyin University, Morocco): Al-tahdhir min al-ightirar bi ma ja'a fi kitab al-hiwar (Warning Against Being Fooled By the Contents of the Book - peringatan melawan pembodohan oleh kandungan kitab) oleh Ibn Mani`( sebuah debat dengan al maliki) an attack on Ibn `Alawi al-Maliki by a Wahhabi writer - sebuah serangan kepada Ibn `Alawi al-Maliki oleh penulis wahabi. `Ata' Allah al-Makki: al-sarim al-hindi fil `unuq al-najdi [The Indian Scimitar on the Najdi's Neck]. Al-Azhari, `Abd Rabbih ibn Sulayman al-Shafi`i .Penulis Sharh Jami' al-Usul li ahadith al-Rasul, kitab dasar Usul al-Fiqh: Fayd al-Wahhab fi Bayan Ahl al-Haqq wa man dalla `an al-sawab, vol 4 - The author of Sharh Jami' al-Usul li ahadith al-Rasul, a basic book of Usul al-Fiqh: Fayd al-Wahhab fi Bayan Ahl al-Haqq wa man dalla `an al-sawab, 4 vols. [Allah's Outpouring in Differentiating the True Muslims From Those Who Deviated From the Truth]. Al-`Azzami, `Allama al-shaykh Salama (d. 1379H): Al-Barahin al-sati`at [bukti2 yang bersinar...- The Radiant Proofs...]. Al-Barakat al-Shafi`i al-Ahmadi al-Makki, `Abd al-Wahhab ibn Ahmad: kitabnya menolak faham wahabi / salafi tidak dipublikasikan - unpublished manuscript of a refutation of the Wahhabi sect. Al-Bulaqi, Mustafa al-Masri : telah menulis 126 bait pusi menentang wahabi berjudul: Samnudi's Sa`adat al-Darayn - wrote a refutation to San`a'i's poem in which the latter had praised Ibn `Abd al-Wahhab. It is in Samnudi's Sa`adat al-Darayn and consists in 126 verses Al-Buti, Dr. Muhammad Sa`id Ramadan (University of Damascus): Al-salafiyyatu marhalatun zamaniyyatun mubarakatun la madhhabun islami (salafiyyah adalah sebuah masa sejarah yang penuh berkah, bukan sebuah madzhab dalam Islam - The Salafiyya is a blessed historical period not an Islamic school of law, Damascus: Dar al-fikr, 1988). Al-lamadhhabiyya akhtaru bid`atin tuhaddidu al-shari`a al-islamiyya - [Non-madhhabism is the most dangerous innovation presently menacing Islamic law] (Damascus: Maktabat al-Farabi, n.d) Al-Dahesh ibn `Abd Allah, Dr. (Arab University of Morocco), ed. Munazara `ilmiyya bayna `Ali ibn Muhammad al-Sharif wa al-Imam Ahmad ibn Idris fi al-radd `ala Wahhabiyyat Najd, Tihama, wa `Asir - [Scholarly Debate Between the Sharif and Ahmad ibn Idris Against the Wahhabis of Najd, Tihama, and `Asir]. Dahlan, al-Sayyid Ahmad ibn Zayni (d. 1304/1886). Mufti Mekkah dan syaikhul Islam dan pemimpin agama tertinggi untuk daerah Hijaz (highest religious authority in the Ottoman jurisdiction). Kitab beliau : al-Durar al-saniyyah fi al-radd ala al-Wahhabiyyah (mutiara2 murni menjawab wahabi - The Pure Pearls in Answering the Wahhabis). Dan :Fitnat al-Wahhabiyyah ( fitnah wahabi - The Wahhabi Fitna); Khulasat al-Kalam fi bayan Umara' al-Balad al-Haram [The Summation Concerning the Leaders of the Sacrosanct Country], a history of the Wahhabi fitna in Najd and the Hijaz. Al-Dajwi, Hamd Allah: al-Basa'ir li Munkiri al-tawassul ka amthal Muhd. Ibn `Abdul Wahhab [The Evident Proofs Against Those Who Deny the Seeking of Intercession Like Muhammad Ibn `Abdul Wahhab]. Shaykh al-Islam Dawud ibn Sulayman al-Baghdadi al-Hanafi (1815-1881 CE): al-Minha al-Wahbiyya fi radd al-Wahhabiyya [The Divine Dispensation Concerning the Wahhabi Deviation]; Ashadd al-Jihad fi Ibtal Da`wa al-Ijtihad [The Most Violent Jihad in Proving False Those Who Falsely Claim Ijtihad]. Al-Falani al-Maghribi, al-Muhaddith Salih: menulis buku besar jawaban2 ulama-ulama 4 madzhab dalam menangkal faham Wahabi/salafi. authored a large volume collating the answers of scholars of the Four Schools to Muhammad ibn `Abd al-Wahhab. Al-Habibi, Muhammad `Ashiq al-Rahman: `Adhab Allah al-Mujdi li Junun al-Munkir al-Najdi (siksa Allah yang pedih kepada pembangkang gila dari najed - Allah's Terrible Punishment for the Mad Rejector From Najd). Al-Haddad, al-Sayyid al-`Alawi ibn Ahmad ibn Hasan ibn al-Qutb Sayyidi `Abd Allah ibn `Alawi al-Haddad al-Shafi`i: al-Sayf al-batir li `unq al-munkir `ala
[keluarga-islam] Re: Ulama menentang Ibnu Abdul Wahab
Syukron kang Wandy atas artikelnya semoga bagi yang sering menyalahpahami hakekat dakwah salafiyah ini bisa menyadari kekeliruannya. Setelah kita sama-sama simak penjelasan dari Ustd. A.Sarwat yg notebene bukan wahhabi. Marilah kita jernih dalam berfikir, bersihkan hati dari kerak-kerak kesombongan dalam menerima kebenaran. Apa manfaatnya mendatangkan suatu fitnah terhadap orang yang telah menyelamatkan agama ini dari kerusakan. Kalau kita mau fair, efek dari reformasi dakwah Muhammad bin Abdul Wahhab sampai pada Indonesia yaitu gerakan Padri, pimpinan Imam Bonjol, Muhammadiyah (KH Ahmad Dahlan), Al-Irsyad (Syaikh Ahmad Soerkati), Persis (A.Hasan). Tokoh-tokoh seperti itu bukanlah orang sembarangan yang hanya mau taqlid tanpa berpijak pada hujjah dan ilmu islam yang benar. Lalu kenapa belakangan orang-orang yang entah dari mana asal usulnya lebih senang menghujat dakwah salafiyah tersebut. Yang lebih sadisnya bahkan mereka lebih sering menghujat pribadinya Ibnu Abdul Wahhab tanpa mau berargumentasi dengan hujjah yang benar. --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, wandysulastra [EMAIL PROTECTED] wrote: Mmmmhhh.. Apa Ust Ahmad Sarwat dari Eramuslim ini juga wahabi? --- Apakah Wahabi itu? Apakah Termasuk Ahlulsunnah? Publikasi: 26/09/2005 10:26 WIB http://www.eramuslim.com/ks/us/59/21172,1,v.html Asslamualaikum wr. wb. Saya selalu mengikuti kolom ustadz menjawab ini, semoga ustadz mendapatkan keberkahan dan pahala, amien. Ustadz ini adalah pertanyaan saya yang ke 4, alaupun tak satupun belum dapat balasan, namun saya tidak bosan untuk bertanya. Pertanyaan saya adalah, apa itu wahabi? Apakah iyanyanya termasuk ahlulsunnah? Kalau pengikut wahabi dinisbatkan kepada Syeikh Muhammad bin Abdul Wahab, kenapa pengikutnya tidak dikatakan Muhammadi/Muhammadiyah? Tolong ustadz jelaskan apa manhajnya, karena terdapat penafsiran yang berbeda-beda di masyarakat tentang wahabi ini. Saya pernah mendengar di stasiun TV nasional sewaktu raja Fahd meninggal, reporter tersebut mengatakan, Kuburan raja Fahd dirahasiakan, karena menurut pengikut wahabi berziarah kubur adalah sesuatu yang diharamkan. Apakah benar demikian menurut pemahaman Syeikh Muhammad bin Abdul Wahab? Sebelumnya saya ucapkan terima kasih. Semoga ustadz diberi pahala dan keberkahan, amien. Sayid Syafrizal Jawaban: Assalamu 'alaikum warahmatullahi wa barakatuh Al-hamdulillah, wash-shalatu wassalamu 'ala rasulillah, wa ba'du Sebelumnya, kami mohon maaf apabila pertanyaan anda yang sudah empat kali itu baru bisa terjawab pada hari ini. Dan kami ucapkan terimakasih atas kesabaran anda. Istilah wahabi sebenarnya bukan istilah baku dalam literatur Islam. Dan penisbahan istilah wahabi kepada sebagian umat Islam pun kurang objektif. Meski istilah `wahabi` bila kita runut dari asal, memang mengacu kepada tokoh ulama besar di tanah Arab yang bernama lengkap Syeikh Muhammad bin Abdul Wahhab At-Tamimi Al-Najdi (1115-1206 H atau 1703-1791 M). Namun para pendukung dakwah beliau umumnya menolak bila dikatakan bahwa gerakan mereka adalah gerakan wahabiyah. Justru mereka lebih sering menggunakan istilah ahlisunnah wal jamaah atau dakwah salafiyah. Syeikh Muhammad bin Abdul Wahhab lahir di 'Uyainah dan belajar Islam dalam mazhab Hanbali. Beliau telah menghafal Al-Qur'an sejak usia 10 tahun. Dakwah beliau banyak disambut ketika beliau datang di Dar`iyah, bahkan beliau dijadikan guru dan dimuliakan oleh penguasa setempat saat yaitu pangeran (amir) Muhammad bin Su`ud yang berkuasa 1139- 1179. Oleh amir, dakwah beliau ditegakkan dan akhirnya menjadi semacam gerakan nasional di seluruh wilayah Saudi Arabia hingga hari ini. Pokok ajaran Muhammad bin Abdul Wahhab Sosok Muhammad bin Abdul Wahhab menjadi pelopor gerakan ishlah (reformasi). Sosok beliau muncul menjelang masa-masa kemunduran dan kebekuan berpikir pemikiran dunia Islam, yaitu sekitar 3 abad yang lampau atau tepatnya pada abad ke-12 hijriyah. Dakwah ini menyerukan agar aqidah Islam dikembalikan kepada pemurnian arti tauhid dari syirik dengan segala manifestasinya. Sementara fenomena umat saat itu sungguh memilukan. Mereka telah menjadikan kuburan menjadi tempat pemujaan dan meminta kepada selain Allah. Kemusyrikan telah merajalela dan merata di hampir semua penjuru negeri. Bid`ah, khurafat dan takhayyul menjadi makanan sehari-hari. Dukun berkeliaran ke sana ke mari, ramalan-ramalan dari syetan sangat digemari, sihir menjadi aktifitas umat, ilmu ghaib seolah menjadi alternatif untuk menyelesaikan berbagai persoalan dalam kehidupan umat Islam. Syeikh Muhammad bin Abdul Wahhab saat itu bangkit mengajak dunia Islam untuk sadar atas kebobrokan aqidah ini. Beliau menulis beberapa risalah untuk menyadarkan masyarakat dari kesalahannya. Salah satunya adalah kitabut-tauhid, yang hingga kini masih menjadi rujukan banyak ulama di bidang aqidah. Dakwah Syeikh Muhammad bin Abdul Wahhab
Re: [keluarga-islam] Re: Ulama menentang Ibnu Abdul Wahab
wahabi bukan ahlussunnah, die punya ajaran ndiri.. wandysulastra [EMAIL PROTECTED] wrote: Mmmmhhh.. Apa Ust Ahmad Sarwat dari Eramuslim ini juga wahabi? --- Apakah Wahabi itu? Apakah Termasuk Ahlulsunnah? Publikasi: 26/09/2005 10:26 WIB http://www.eramuslim.com/ks/us/59/21172,1,v.html Asslamualaikum wr. wb. Saya selalu mengikuti kolom ustadz menjawab ini, semoga ustadz mendapatkan keberkahan dan pahala, amien. Ustadz ini adalah pertanyaan saya yang ke 4, alaupun tak satupun belum dapat balasan, namun saya tidak bosan untuk bertanya. Pertanyaan saya adalah, apa itu wahabi? Apakah iyanyanya termasuk ahlulsunnah? Kalau pengikut wahabi dinisbatkan kepada Syeikh Muhammad bin Abdul Wahab, kenapa pengikutnya tidak dikatakan Muhammadi/Muhammadiyah? Tolong ustadz jelaskan apa manhajnya, karena terdapat penafsiran yang berbeda-beda di masyarakat tentang wahabi ini. Saya pernah mendengar di stasiun TV nasional sewaktu raja Fahd meninggal, reporter tersebut mengatakan, Kuburan raja Fahd dirahasiakan, karena menurut pengikut wahabi berziarah kubur adalah sesuatu yang diharamkan. Apakah benar demikian menurut pemahaman Syeikh Muhammad bin Abdul Wahab? Sebelumnya saya ucapkan terima kasih. Semoga ustadz diberi pahala dan keberkahan, amien. Sayid Syafrizal Jawaban: Assalamu 'alaikum warahmatullahi wa barakatuh Al-hamdulillah, wash-shalatu wassalamu 'ala rasulillah, wa ba'du Sebelumnya, kami mohon maaf apabila pertanyaan anda yang sudah empat kali itu baru bisa terjawab pada hari ini. Dan kami ucapkan terimakasih atas kesabaran anda. Istilah wahabi sebenarnya bukan istilah baku dalam literatur Islam. Dan penisbahan istilah wahabi kepada sebagian umat Islam pun kurang objektif. Meski istilah `wahabi` bila kita runut dari asal, memang mengacu kepada tokoh ulama besar di tanah Arab yang bernama lengkap Syeikh Muhammad bin Abdul Wahhab At-Tamimi Al-Najdi (1115-1206 H atau 1703-1791 M). Namun para pendukung dakwah beliau umumnya menolak bila dikatakan bahwa gerakan mereka adalah gerakan wahabiyah. Justru mereka lebih sering menggunakan istilah ahlisunnah wal jamaah atau dakwah salafiyah. Syeikh Muhammad bin Abdul Wahhab lahir di 'Uyainah dan belajar Islam dalam mazhab Hanbali. Beliau telah menghafal Al-Qur'an sejak usia 10 tahun. Dakwah beliau banyak disambut ketika beliau datang di Dar`iyah, bahkan beliau dijadikan guru dan dimuliakan oleh penguasa setempat saat yaitu pangeran (amir) Muhammad bin Su`ud yang berkuasa 1139- 1179. Oleh amir, dakwah beliau ditegakkan dan akhirnya menjadi semacam gerakan nasional di seluruh wilayah Saudi Arabia hingga hari ini. Pokok ajaran Muhammad bin Abdul Wahhab Sosok Muhammad bin Abdul Wahhab menjadi pelopor gerakan ishlah (reformasi). Sosok beliau muncul menjelang masa-masa kemunduran dan kebekuan berpikir pemikiran dunia Islam, yaitu sekitar 3 abad yang lampau atau tepatnya pada abad ke-12 hijriyah. Dakwah ini menyerukan agar aqidah Islam dikembalikan kepada pemurnian arti tauhid dari syirik dengan segala manifestasinya. Sementara fenomena umat saat itu sungguh memilukan. Mereka telah menjadikan kuburan menjadi tempat pemujaan dan meminta kepada selain Allah. Kemusyrikan telah merajalela dan merata di hampir semua penjuru negeri. Bid`ah, khurafat dan takhayyul menjadi makanan sehari-hari. Dukun berkeliaran ke sana ke mari, ramalan-ramalan dari syetan sangat digemari, sihir menjadi aktifitas umat, ilmu ghaib seolah menjadi alternatif untuk menyelesaikan berbagai persoalan dalam kehidupan umat Islam. Syeikh Muhammad bin Abdul Wahhab saat itu bangkit mengajak dunia Islam untuk sadar atas kebobrokan aqidah ini. Beliau menulis beberapa risalah untuk menyadarkan masyarakat dari kesalahannya. Salah satunya adalah kitabut-tauhid, yang hingga kini masih menjadi rujukan banyak ulama di bidang aqidah. Dakwah Syeikh Muhammad bin Abdul Wahhab ini kemudian melahirkan gerakan umat yang aktif menumpas segala bentuk khurafat, syirik, bid`ah dan beragam hal yang menyeleweng dari ajaran Islam yang asli. Mereka melarang membangun bangunan di atas kuburan, juga mengharamkan untuk menyelimuti kuburan atau memasang lampu di dalamnya. Mereka juga melarang orang meminta kepada kuburan, orang yang sudah mati, dukun, peramal, tukang sihir dan tukang teluh. Mereka juga melarang tawassul dengan menyebut nama orang shaleh seperti kalimat bi jaahirrasul atau keramatnya syeikh Fulan dan Fulan. Dakwah beliau lebih tepat dikatakan sebagai dakwah salafiyah. Dakwah ini telah membangun umat Islam di bidang aqidah yang telah lama jumud (beku) akibat kemunduran aqidah umat. Dakwah beliau sangat memperhatikan pengajaran dan pendidikan umum serta merangsang para ulama dan tokoh untuk kembali membuka literatur kepada buku induk dan maraji`
[keluarga-islam] Re: Ulama menentang Ibnu Abdul Wahab
Ente pikir Ahmad Sarwat sebego ente... Ente ama ane kan sama begonya, jadi jangan sok tau deh... hehehe... Oke deh kalau ente anggap ahmad sarwat ini bego juga, tapi apa Yusuf Qardhawi ente anggap bego juga? Kebetulan ane punya beberapa buku Yusuf Qardhawi, tapi kenapa kok pemikiran beliau gak seperti ente, beliau malah memuji ulama2 yang dicap sama ente wahabi...? Tanya, ken..napa... :) --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, bos gila [EMAIL PROTECTED] wrote: wahabi bukan ahlussunnah, die punya ajaran ndiri.. wandysulastra [EMAIL PROTECTED] wrote: Mmmmhhh.. Apa Ust Ahmad Sarwat dari Eramuslim ini juga wahabi? --- Apakah Wahabi itu? Apakah Termasuk Ahlulsunnah? Publikasi: 26/09/2005 10:26 WIB http://www.eramuslim.com/ks/us/59/21172,1,v.html Asslamualaikum wr. wb. Saya selalu mengikuti kolom ustadz menjawab ini, semoga ustadz mendapatkan keberkahan dan pahala, amien. Ustadz ini adalah pertanyaan saya yang ke 4, alaupun tak satupun belum dapat balasan, namun saya tidak bosan untuk bertanya. Pertanyaan saya adalah, apa itu wahabi? Apakah iyanyanya termasuk ahlulsunnah? Kalau pengikut wahabi dinisbatkan kepada Syeikh Muhammad bin Abdul Wahab, kenapa pengikutnya tidak dikatakan Muhammadi/Muhammadiyah? Tolong ustadz jelaskan apa manhajnya, karena terdapat penafsiran yang berbeda-beda di masyarakat tentang wahabi ini. Saya pernah mendengar di stasiun TV nasional sewaktu raja Fahd meninggal, reporter tersebut mengatakan, Kuburan raja Fahd dirahasiakan, karena menurut pengikut wahabi berziarah kubur adalah sesuatu yang diharamkan. Apakah benar demikian menurut pemahaman Syeikh Muhammad bin Abdul Wahab? Sebelumnya saya ucapkan terima kasih. Semoga ustadz diberi pahala dan keberkahan, amien. Sayid Syafrizal Jawaban: Assalamu 'alaikum warahmatullahi wa barakatuh Al-hamdulillah, wash-shalatu wassalamu 'ala rasulillah, wa ba'du Sebelumnya, kami mohon maaf apabila pertanyaan anda yang sudah empat kali itu baru bisa terjawab pada hari ini. Dan kami ucapkan terimakasih atas kesabaran anda. Istilah wahabi sebenarnya bukan istilah baku dalam literatur Islam. Dan penisbahan istilah wahabi kepada sebagian umat Islam pun kurang objektif. Meski istilah `wahabi` bila kita runut dari asal, memang mengacu kepada tokoh ulama besar di tanah Arab yang bernama lengkap Syeikh Muhammad bin Abdul Wahhab At-Tamimi Al-Najdi (1115-1206 H atau 1703-1791 M). Namun para pendukung dakwah beliau umumnya menolak bila dikatakan bahwa gerakan mereka adalah gerakan wahabiyah. Justru mereka lebih sering menggunakan istilah ahlisunnah wal jamaah atau dakwah salafiyah. Syeikh Muhammad bin Abdul Wahhab lahir di 'Uyainah dan belajar Islam dalam mazhab Hanbali. Beliau telah menghafal Al-Qur'an sejak usia 10 tahun. Dakwah beliau banyak disambut ketika beliau datang di Dar`iyah, bahkan beliau dijadikan guru dan dimuliakan oleh penguasa setempat saat yaitu pangeran (amir) Muhammad bin Su`ud yang berkuasa 1139- 1179. Oleh amir, dakwah beliau ditegakkan dan akhirnya menjadi semacam gerakan nasional di seluruh wilayah Saudi Arabia hingga hari ini. Pokok ajaran Muhammad bin Abdul Wahhab Sosok Muhammad bin Abdul Wahhab menjadi pelopor gerakan ishlah (reformasi). Sosok beliau muncul menjelang masa-masa kemunduran dan kebekuan berpikir pemikiran dunia Islam, yaitu sekitar 3 abad yang lampau atau tepatnya pada abad ke-12 hijriyah. Dakwah ini menyerukan agar aqidah Islam dikembalikan kepada pemurnian arti tauhid dari syirik dengan segala manifestasinya. Sementara fenomena umat saat itu sungguh memilukan. Mereka telah menjadikan kuburan menjadi tempat pemujaan dan meminta kepada selain Allah. Kemusyrikan telah merajalela dan merata di hampir semua penjuru negeri. Bid`ah, khurafat dan takhayyul menjadi makanan sehari- hari. Dukun berkeliaran ke sana ke mari, ramalan-ramalan dari syetan sangat digemari, sihir menjadi aktifitas umat, ilmu ghaib seolah menjadi alternatif untuk menyelesaikan berbagai persoalan dalam kehidupan umat Islam. Syeikh Muhammad bin Abdul Wahhab saat itu bangkit mengajak dunia Islam untuk sadar atas kebobrokan aqidah ini. Beliau menulis beberapa risalah untuk menyadarkan masyarakat dari kesalahannya. Salah satunya adalah kitabut-tauhid, yang hingga kini masih menjadi rujukan banyak ulama di bidang aqidah. Dakwah Syeikh Muhammad bin Abdul Wahhab ini kemudian melahirkan gerakan umat yang aktif menumpas segala bentuk khurafat, syirik, bid`ah dan beragam hal yang menyeleweng dari ajaran Islam yang asli. Mereka melarang membangun bangunan di atas kuburan, juga mengharamkan untuk menyelimuti kuburan atau memasang lampu di dalamnya. Mereka juga
[keluarga-islam] Re: Ulama menentang Ibnu Abdul Wahab
Bila ditengok sejarahnya, ternyata beliau sudah hafal Al-Qur`an sebelum berusia 10 tahun. Belum genap 12 tahun dari usianya, sudah ditunjuk sebagai imam shalat berjamaah. Dan pada usia 20 tahun sudah dikenal mempunyai banyak ilmu. Setelah itu rihlah (pergi) menuntut ilmu ke Makkah, Madinah, Bashrah, Ahsa`, Bashrah (yang kedua kalinya), Zubair, kemudian kembali ke Makkah dan Madinah. Gurunya pun banyak,14 di antaranya adalah: Di Najd: Asy-Syaikh Abdul Wahhab bin Sulaiman dan Asy-Syaikh Ibrahim bin Sulaiman. Di Makkah: Asy-Syaikh Abdullah bin Salim bin Muhammad Al-Bashri Al-Makki Asy- Syafi'i. Di Madinah: Asy-Syaikh Abdullah bin Ibrahim bin Saif. Asy-Syaikh Muhammad Hayat bin Ibrahim As-Sindi Al-Madani, Asy-Syaikh Isma'il bin Muhammad Al-Ajluni Asy-Syafi'i, Asy-Syaikh `Ali Afandi bin Shadiq Al-Hanafi Ad-Daghistani, Asy-Syaikh Abdul Karim Afandi, Asy-Syaikh Muhammad Al Burhani, dan Asy-Syaikh `Utsman Ad-Diyarbakri. Di Bashrah: Asy-Syaikh Muhammad Al-Majmu'i. Di Ahsa`: Asy-Syaikh Abdullah bin Muhammad bin Abdul Lathif Asy-Syafi'I Syaikh Abdullah bin Fairuz, Syaikh Muhammad bin Afaliq. Tuduhan bahwa ayahnya sendiri menentang beliau: Maka jawabannya: Sampai-sampai ketika ayah beliau Syaikh Abdul Wahhab (ayahnya) menulis surat kepada seorang temannya mengatakan (dalam surat tsb) : Sesungguhnya dia (Muhammad bin Abdul Wahab) memiliki pemahaman yang bagus, kalau seandainya dia belajar selama satu tahun niscaya dia akan hafal, mapan serta menguasai apa yang dia pelajari. Aku tahu bahwasanya dia telah ihtilam (baligh) pada usia dua belas tahun. Dan aku melihatnya sudah pantas untuk menjadi imam, maka aku jadikan dia sebagai imam shalat berjamaah dikarenakan ma'rifah dan ilmunya tentang ahkam. Dan pada usia balighnya itulah aku nikahkan dia. Kemudian setelah nikah, dia meminta izin kepadaku untuk berhaji, maka aku penuhi permintaannya dan aku berikan segala bantuan demi tercapai tujuannya tersebut. Lalu berangkatlah dia menunaikan ibadah haji, salah satu rukun dari rukun-rukun Islam. [Raudhah II Husain bin Ghannam juz 1 hal, 25] Tuduhan ulama sufi yang menggunakan kasyafnya yang mengatakan gurunya berfirasat buruk. Maka jawabannya: Muhammad bin Abdul Wahhab sangat patuh terhadap gurunya dan perkataan beliau pun mengambil perkataan dari para gurunya. Tentang wajib mendengar dan taat kepada waliyul amri. Syaikh Muhammad Hayat As-Sindi rahimahullah (gurunya di madinah) berkata (Dan nasehat kepada para pemimpin kaum muslimin), yaitu kepada para penguasa mereka, maka dia menerima perintah mereka, mendengar dan taat kepada mereka dalam hal yang bukan maksiat dikarenakan tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam hal maksiat kepada Al-Khaliq [2] dan tidak memerangi mereka selama mereka belum kafir, dan dia berusaha untuk memperbaiki keadaan mereka dan membersihkan kerusakan mereka dan memerintahkan mereka kepada kebaikan dan melarang mereka dari kemungkaran dan mendoakan agar mereka mendapatkan kebaikan dikarenakan dalam kebaikan mereka berarti kebaikan bagi rakyat, dan dalam kerusakan mereka berarti kerusakan bagi rakyat.[3] Demikian juga perkataan Muhammad bin Abdul Wahhab tentang kepatuhan kepada waliyul amri dan dilarang memberontak kepadanya: Dalam kitabnya Al-Ushulus Sittah–: Prinsip ketiga: Sesungguhnya di antara (faktor penyebab) sempurnanya persatuan umat adalah mendengar lagi taat kepada pemimpin (pemerintah), walaupun pemimpin tersebut seorang budak dari negeri Habasyah. Jadi tuduhan beberapa ulama itu tidak memiliki dasar dan mengada-ada. --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, bos gila [EMAIL PROTECTED] wrote: si fatih ini wahaby, wajar aja kalo die belain mbah nye.. seorang hafal satu dua hadits lalu mau berfatwa memusyrikkan muslimin..dg alasan memurnikan tauhid.., ni sedunia muslimin pada tawassulan dibilang musyrik ma die, muslimin tahlilan dibarat dan timur dibilang bid'ah ma si kunyuk dan kunyuk2 pengikutnya.. madzhab dodol..! ahmad faqih [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Fatih, Terima kasih atas tangapannya. Benar, saya hanya mendapatkan daftarnya saja. Namun yang membuat bertanya-tanya adalah, mengapa begitu banyak ulama yang 'menentang' Ibnu Abdul Wahhab ini - hatta dari keluarga dan ulama sezamannya sendiri? Sedangkan banyak orang-orang muda zaman ini yang begitu mengagung-agungkan ajarannya ... Mungkin ada yang bisa memberikan pencerahan ... Saya hanya orang awam yang tidak faham tentang masalah ini ... Salam, Alif On 12/11/06, al.fatih [EMAIL PROTECTED] wrote:Kalau anda hanya mendapatkan daftar saja, sangat berbahaya ikhwan tanpa anda tabayyunkan isi dari kitab-kitab tersebut. Sebaiknya anda minta kepada si pemberi daftar tsb untuk dikutipkan kalimat- kalimat yang mengomentari kejanggalan dari wahhabi tersebut. Kalau mau dikupas sekalian silahkan kutip isi dari kitab-kitab yang anda sebutkan
[keluarga-islam] Re: Ulama menentang Ibnu Abdul Wahab
Kalau anda hanya mendapatkan daftar saja, sangat berbahaya ikhwan tanpa anda tabayyunkan isi dari kitab-kitab tersebut. Sebaiknya anda minta kepada si pemberi daftar tsb untuk dikutipkan kalimat-kalimat yang mengomentari kejanggalan dari wahhabi tersebut. Kalau mau dikupas sekalian silahkan kutip isi dari kitab-kitab yang anda sebutkan tadi terutama apa yang menyebabkan mereka (ulama tsb) menilai bahwa Muuhammad bin Abdul Wahhab menyimpang kemudian cocokan dengan hakekat dakwah Syaikh Ibnu Abdul Wahhab didalam kitab beliau sendiri. Perlu diketahui juga buat anda bahwa banyak pula ulama-ulama sejaman dengan Muhammad bin Abdul Wahhab yang bahkan memberikan pujian terhadap dakwahnya. Diantara mereka adalah Imam Asy-Syaukani pengarang kitab Nailul Authar, Imam Ash-Shan'ani dan masih banyak lagi. Terlebih lagi beberapa kitab yang anda sebutkan itu sudah ada bantahannya dan pelurusannya misal tiga buah kitab yang ditulis oleh Ahmad Zaini Dahlan yang anda sebutkan dan kitab yang ditulis oleh Ahmad al Haddad sudah pernah dibantah di dalam kitab Shiyanatul Insan `An Waswasah Asy-Syaikh Dahlan, karya Al-`Allamah Muhammad Basyir As-Sahsawani Al-Hindi. Kemudian juga dalam kitab Ad-Durar As- Saniyyah fil Ajwibah An-Najdiyyah, disusun oleh Abdurrahman bin Qasim An-Najdi. Demikian klarifikasinya. --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, ahmad faqih [EMAIL PROTECTED] wrote: Assalamu'alaikum wr.wb., Saya mendapatkan daftar beberapa kitab karangan Ulama yang isinya menentang Wahabi. Bagi para fans Wahabi, mohon dapat diklarifikasi kebenarannya ... 1. *Misbahul Anam wa Jala`udz Dzalam fi Radd Syubah al-bid`i an-Najdi allati adhalla bihal 'awam* karangan Habib Alwi bin Ahmad bin Hasan bin Quthubul Habib Abdullah al-Haddad, beliau merupakan cicit Imam al-Haddad yang masyhur. 2. *As-Saiful-Batir li 'unuqil munkir 'alal akabir* juga karangan Habib Alwi al-Haddad; 3. *As-Sarim al-Hindi fi 'unuqin-Najdi* karangan Syaikh 'Atha` al-Makki; 4. *As-Sarim al-Hindi fi ibanat tariqat asy-Syaikh an-Najdi*karangan Syaikh 'Abdullah bin 'Isa bin Muhammad as- San`ani; 5. *Tahakkum al-Muqallidin bi mudda`i tajdid ad-din* karangan Syaikh Muhammad bin 'Abdur Rahman bin 'Afaliq al-Hanbali, seorang ulama yang sezaman dengan Ibnu Abdul Wahhab dan telah terkenal keilmuannya sehingga Ibnu 'Abdul Wahhab pun membisu seribu bahasa; 6. *Sawa`iqul Ilahiyyah fir raddi 'alal Wahhabiyyah* karangan Syaikh Sulaiman bin 'Abdul Wahhab al-Hanbali, saudara kandung Muhammad bin 'Abdul Wahhab; 7. *Saiful Jihad li mudda`i al-ijtihad* karangan Syaikh 'Abdullah bin 'Abdul Lathif asy-Syafi`i; 8. *As-Sawa`iq war Ru`ud 'ala al-Shaqi 'Abd al-'Aziz ibn Sa`ud*karangan Syaikh 'Afifudin 'Abdulah bin Dawud al-Hanbali; 9. *Ad-Durarus Saniyyah fir raddi 'alal Wahhabiyyah* karangan Syaikhul Islam Sayyidi Ahmad Zaini Dahlan, Mufti Makkah; 10. *Fitnatul Wahhabiyyah *karangan Sayyidi Ahmad Zaini Dahlan; 11. *Khulasatul Kalam fi bayani 'umara` al-Balad al-Haram *karangan Sayyidi Ahmad Zaini Dahlan; 12. *Faydul Wahhab fi bayan ahl al-haq wa man dhalla 'an ash-shawab*karangan Syaikh 'Abdur Rabbih bin Sulaiman asy-Syafi`i; 13. *al-Basha`ir li munkiri at-tawassul ka amtsal Muhammad ibn Abdul Wahhab* karangan Syaikh Hamd-Allah ad-Dajwi; 14. *Al-Minha al-Wahhabiyyah fi radd al-Wahhabiyyah* karangan Syaikhul Islam Dawud bin Sulaiman al-Baghdadi al-Hanafi; 15. *'Adzab Allah al-Mujdi li jununi al-munkiri an-Najdi* karangan Syaikh Muhammad 'Asyiqur Rahman al-Habibi; 16. *Ghawtsul 'Ibad bi bayan ar-rasyad* karangan Syaikh Mustafa al-Hamami al-Misri; 17. *Jalal al-Haqq fi kasyfi ahwal asyrar al-khalq* karangan Syaikh Ibrahim al-Hilmi al-Qadiri al-Iskandari; 18. *Maqalat al-Kawtsari* karangan Syaikh Muhammad Zahid al- Kawtsari al-Hanafi; 19. *Fajrul Shadiq fi ar-radd 'ala munkiri at-tawassul wal khawariq*karangan Syaikh Jamil Effendi Sidqi az-Zahawi al- Baghdadi; 20. *Sa`adatud Darain fi al-radd 'ala al-firqatain al- Wahhabiyyah wa muqallidat az-Zahiriyyah* karangan Syaikh Ibrahim al-Samnudi al-Mansuri. Salam, Alif