[mediacare] Merry X-mas and Happy New Year

2006-12-22 Terurut Topik kuncaraning sari
Buat teman-teman yang merayakan kami sekeluarga
mengucapkan:


Frohe Weihnachten und ein gesundes und erfolgreiches
Jahr 2007
 

Merry Christmas and Happy New Year 2007



Selamat Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2007



Semoga damai Natal   berhembus hingga ke ujung dunia.
Dan membukakan mata semua orang tentang indahnya
Perdamaian.


Liebe Grüße

Sari

__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


[mediacare] Re: Jadikan Jumat sebagai hari libur nasional!

2006-12-22 Terurut Topik far_iet2007
Ana setuju banget tuh kalau Jumat di jadikan hari libur. Tapi yang jadi 
masalah, apakah engga membuat lumpuh pergerakan roda kehidupan di Indonesia?

Gimana kalau di waktu Jumat, kita banyak-banyak mengajak umat muslim
untuk stop bekerja? Dan di waktu sholat 5 waktu kita juga minta mereka
mengerjakannya.

Allahu akbar. Allah maha besar



Re: [mediacare] Re: Jadikan Jumat sebagai hari libur nasional!

2006-12-22 Terurut Topik mamet winarno
sebagai buruh tinta... aku sih udah biasa hari libur tuh kapan aja bisa. Tapi..
  apakah tidak mubadjir kita meributkan hari libur. alangkah lebih baiknya kita 
mikiran warga yang masih banyak kelaparan, makan nasi aking. Nah kita 
enak-enakan main internet. 
  
sengat_cantang <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  huehehehe.. gmana kalo hari senin aja.. guyonan yang lucu.. ih kamu

salam dari doha

--- In mediacare@yahoogroups.com, indonebia indonebia <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Kemarin ana baru pulang dari Surabaya untuk berjihad. Tatkala 
memasuki bandara Juanda di pinggiran Surabaya, ana langsung bersujud 
syukur. Ana bukan terkagum-kagum pada bandara yang baru dipoles dan 
kini nampak megah itu. Tetapi ana bersyukur bahwa pada hari Jumat 
ternyata banyak karyawan bandara yang tak mau melayani pesawat yang 
datang dan pergi karena mau sholat Jumat. Jadwal penerbangan beberapa 
pesawat pun banyak yang 'delay'. Ya Allah, engkau memang Maha Besar! 
> 
> Untuk itu, ana akan usulkan kepada MUI dan PKS agar kepala bandara 
Juanda diberi sertifikat dan penghargaan ala kadarnya. Ana juga akan 
usulkan kepada Pemerintah RI agar Jumat dijadikan sebagai hari libur 
nasional, sehingga tidak mengganggu umat Muslim untuk beribadah.
> 
> Wassalam,
> 
> 
> INDONEBIA


 

 __
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[mediacare] Natal dan Tahun Baru

2006-12-22 Terurut Topik DBG KUSUMO

Bersama ini kepada para netter dan miliser, dan
all people of good will

Saya ucapkan Selamt Natal dan Selamat Tahun Baru 2007,

salam, Bismo DG
Praha, Czech Rep




[mediacare] Politician 2006: Voting results so far

2006-12-22 Terurut Topik Burma Digest

*BURMA** DIGEST*
**

A Campaign Journal for Human Rights of All Ethnic Nationalities in Burma
___



Dear friends,

In democracy everything is decided by people's votes. As
you know we are collecting people's votes to choose the most interesting
political personality 2006 for Burma. The choice will be made by people's
vole, and your vote.

   If you haven't vote please vote on
www.tayzathuria.org.uk/politicianof2006.htm . * *

*-(In Win Burmese1 font)- *

rdwfaqG
oifh&Jh tonf;=um;u rJwpfjym;udk ay;jyD;/ 2006ck&Jh xdyfwef;
edkifiHa&;orm; wpfa,mufudk a&G;cs,fvdkufprf;yg?


--

*Provisional Results (approximate values) *

  - Ko Min Ko Naing  15%
  -  students (Ko Mya Aye, Ko Jimmy..)  15%
  - Su Su New   10%
  - Dr. Cynthia Maung  10%
  - John Bolton  10%
  - Than Shwe   10%
  - Daw Suu  5%
  - Nan Charm Tong  5%
  - U Maung Maung (NCUB)  5%
  - U Win Tin  5%
  - Ludu U Sein Win  5%
  - Sao Yawd Serk  5%

*-(In Win Burmese1 font)- *

*,ckxd &&SdjyD; ,m,D rJpm&if;*

  - udkrif;udkedkif   15 %
  - rsdK;qufausmif;omrsm;  15 %
  - rpkpkaEG;   10 %
  - a'gufwmpifoD,marmif   10* %*
  - *sGefbdkvfwef   10* %*
  - oef;a&GS   10* %*
  - a':pk   5* %*
  - vlxk OD;pdef0if; 5 *%*
  - OD;0if;wif 5 *%*
  - OD;armifrmif (NCUB)  5*%*
  - eef;csrfawmif;   5* %*
  - apma,mquf   5* %*

**

* *

  The final result, the final winner, the final choice by
people's vote for "the most interesting political personality 2006 for Burma
" will be announced in 31.12.2006 issue of BURMA DIGEST.

  If you vote that counts. Please vote if you haven't.

*-(In Win Burmese1 font)-*

www.tayzathuria.org.uk/politicianof2006.htm rSm rJay;edkifygw,f?

aemufqHk;ydwf rJqEN &v'fudk 31/12/2006 aehxkyf bm;rm;'dkif*sufpf rSm
a=unmay;ygr,f?
--
Read BURMA DIGEST on http://www.tayzathuria.org.uk
JOIN! DEMOCRACY FOR BURMA ALLIANCE on
http://uk.groups.yahoo.com/group/democracyforburma/


[mediacare] Indonesian Observer

2006-12-22 Terurut Topik radityo djadjoeri
Mbak Nadia, Koran Indonesian Observer sudah lama tutup, puluhan tahun lalu. 
Kini yang ada The Point...dulu alamatnya pernah saya posting.   Salam,  RD  
   help cp & no tlp npp : the indonesian observer dan inside indonesia   Posted 
by: "nadia maharani" [EMAIL PROTECTED]   nad_nadm   Thu Dec 21, 2006 5:45 pm 
(PST)   guyz...
need help urgent nih butuh cp dan no tlp koran the indonesian observer dan 
inside indonesia.
thx b4 ya guyz..


 __
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[mediacare] Re: Jadikan Jumat sebagai hari libur nasional!

2006-12-22 Terurut Topik sengat_cantang
huehehehe.. gmana kalo hari senin aja.. guyonan yang lucu.. ih kamu


salam dari doha



--- In mediacare@yahoogroups.com, indonebia indonebia <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>
> Kemarin ana baru pulang dari Surabaya untuk berjihad. Tatkala
memasuki bandara Juanda di pinggiran Surabaya, ana langsung bersujud
syukur. Ana bukan terkagum-kagum pada bandara yang baru dipoles dan
kini nampak megah itu. Tetapi ana bersyukur bahwa pada hari Jumat
ternyata banyak karyawan bandara yang tak mau melayani pesawat yang
datang dan pergi karena mau sholat Jumat. Jadwal penerbangan beberapa
pesawat pun banyak yang 'delay'. Ya Allah, engkau memang Maha Besar!
>
>   Untuk itu, ana akan usulkan kepada MUI dan PKS agar kepala bandara
Juanda diberi sertifikat dan penghargaan ala kadarnya. Ana juga akan
usulkan kepada Pemerintah RI agar Jumat dijadikan sebagai hari libur
nasional, sehingga tidak mengganggu umat Muslim untuk beribadah.
>
>   Wassalam,
>
>
>   INDONEBIA


[mediacare] Fw: Kekuatan pikiran bawah sadar

2006-12-22 Terurut Topik Wulan Manis
Wulandari 



- Forwarded Message 
From: Rinda Darinda <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED]
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, December 22, 2006 10:09:31 PM
Subject: Kekuatan pikiran bawah sadar


just literatur, eh siapa tahu berguna...
 
salam
wulan 
 
Kekuatan Pikiran Bawah Sadar 
 
“Pemborosan yang paling besar adalah di tanah pekuburan, karena mati sebelum 
dapat mengoptimalkan seluruh potensi.”
-- Andrew Ho --
 
Manusia memiliki kekuatan yang luar biasa untuk menciptakan mahakarya. Kekuatan 
terbesar dalam diri manusia itu terdapat pada pikiran. Tetapi kita jarang 
membuktikan kekuatan pikiran tersebut, sebab kita sering terjebak dalam zona 
nyaman atau kebiasaan tertentu. Sehingga selamanya tidak dapat mencari 
kemungkinan yang lebih baik atau perubahan nasib yang berarti.
 
Oleh karena itu milikilah target yang lebih tinggi untuk merangsang kekuatan 
dalam pikiran tersebut. Sebab target atau sasaran baru yang dipikirkan itu akan 
menggerakkan diri kita untuk melaksanakan tindakan. Apalagi jika diyakini 
target tersebut bakal tercapai, maka diri kita akan lebih siap menghadapi 
tantangan yang ada. 
 
Setelah tindakan-tindakan baru yang lebih konstruktif dikerjakan hingga 
berulang-ulang, maka tanpa disadari kita sudah banyak melakukan hal-hal penting 
hinga kita tiba di zona baru, dimana kita berhasil mencapai target yang 
didambakan. Itulah mengapa dikatakan bahwa manusia mempunyai potensi yang 
sangat besar dalam pikiran bawah sadar. Kekuatan pikiran bawah sadar itu dapat 
dibangkitkan melalui 2 cara, yaitu: autosuggestion dan visualization. 
 
Autosuggestion
 
Keinginan-keinginan kita merupakan informasi penting untuk pikiran bawah sadar. 
Sebab keinginan yang terekam kuat dalam pikiran bawah sadar sangat besar dapat 
menjadi daya dorong yang akan menggerakkan diri kita untuk berbuat sesuatu yang 
luar biasa. Keinginan yang sangat besar dan terekam dalam pikiran bawah sadar 
itulah yang dinamakan autosuggestion. 
 
Autosuggestion seharusnya dilakukan dengan penuh rasa percaya, melibatkan emosi 
dalam diri, dilakukan penuh konsentrasi terhadap obyek yang positif, dan 
berulang-ulang. Selanjutnya, pikiran bawah sadar inilah yang akan mendikte 
gerak-gerik tubuh kita. Kekuatan yang ditimbulkan oleh pikiran bawah sadar itu 
sangat dahsyat entah digunakan untuk melakukan perbuatan buruk atau baik. 
Kadangkala niat untuk melakukan sesuatu secara otomatis muncul dari pikiran 
bawah sadar. 
 
Autosuggestion akan mengetuk kesadaran (heartknock). Karena dilakukan 
berulang-ulang dan rutin, suatu ketika kata-kata tersebut akan menembus pikiran 
bawah sadar. Lalu pikiran bawah sadar itupun memompa semangat. Energi itu dapat 
dimanfaatkan untuk mewujudkan impian hidup kita. 
 
Mungkin kegiatan autosuggestion ini akan dianggap aneh oleh orang lain. Tetapi 
itulah salah satu cara untuk mengubah diri dari dalam. Biasakan mendengar pola 
pikir positif dan melakukan kebiasaan-kebiasaan yang konstruktif. Jadi jangan 
ragu untuk melakukan budaya-budaya yang potensial, menumbuhkan optimisme dan 
kreatifitas. 
 
Ada 6 (P) petunjuk dalam melakukan autosuggestion, yaitu;
- Positive : pada saat melakukan autosuggestion, pikirkan hal-hal yang positif 
saja.
- Powerful : lakukan dengan penuh keyakinan sebab dapat memberikan kekuatan 
untuk berbuat sesuatu yang luar biasa.
- Precise : keinginan yang hendak dicapai harus sudah dapat dideskripsikan, 
karena pikiran bawah sadar hanya bisa menyusun berdasarkan kategori.
- Present Tense: dalam bentuk keinginan saat ini, bukan keinginan di masa lalu 
atau akan datang.
- Personal : lakukan perubahan positif terhadap diri sendiri terlebih dahulu.
 
Visualization
 
Bila kita menginginkan sesuatu maka pikiran bawah sadar akan menggambarkan apa 
yang didambakan itu. Dengan cara memvisualisasikan impian terlebih dahulu, 
terciptalah banyak sekali karya-karya spektakuler di dunia ini. Marcus Aurelius 
Antonius, seorang kaisar Romawi jaman dahulu mengatakan, “A man’s life is what 
his thought make of it - Kehidupan manusia ialah bagaimana mereka 
memikirkannya.” 
 
Sesuatu yang selalu divisualisasikan manusia akan mudah terekam dalam pikiran 
bawah sadar. Lalu muncul kekuatan pikiran tersebut, yang berperan sebagai 
penghubung antara jiwa dengan tubuh. Sehingga tubuhpun bereaksi dengan 
mengerahkan seluruh potensi yang sebelumnya tidak pernah digunakan, dalam 
bentuk kreatifitas atau tindakan. Memvisualisasikan impian memungkinkan seluruh 
impian tercapai oleh pikiran bawah sadar. 
 
Tuhan Yang Maha Esa menganugerahkan potensi yang sama besar kepada manusia. 
Tidak ada ruginya membayangkan betapa berpotensinya diri kita untuk mencapai 
impian-impian. Berikut ini beberapa langkah dalam memvisualisasikan impian, 
yaitu: 
 
1. Mendefinisikan impian 
Mendefinisikan impian artinya memberikan batasan atau standar akan impian yang 
hendak dicapai. Kemudian, gambarkanlah semua impian seolah-olah Anda sudah 
sepatutnya meraih impian tersebut. Meskipun tindakan ini terkesan sederhana

Re: [mediacare] Jadikan Jumat sebagai hari libur nasional!

2006-12-22 Terurut Topik Erwin Budiman
Sebenarnya sah-sah saja meminta hari jumat sebagai hari libur.
Pemilihan hari libur kerja sabtu dan senin, menunjukkan betapa tinggi toleransi 
umat mayoritas di Indonesia.


Walaupun begitu, saya lebih memilih untuk meniadakan 2 hari libur setiap sabtu 
dan minggu. Dalam artian, orang bisa bekerja dari hari senin sampai minggu. 
Tetapi diberi jatah libur 2 hari, terserah mau libur hari senin ama selasa, 
rabu ama kamis, kamis ama jumat, sabtu ama minggu. Terserah pekerjanya...

Tinggal hari libur sekolah, yang harus diatur.. :D

Selain itu, saya mengusungkan untuk menghapuskan hari libur keagamaan apapun 
dalam agenda kerja pemerintah. Tidak ada hari libur lebaran,idul adha, natal, 
waisak, dll.

Sebagai ganti hari libur keagamaan, pemerintah bisa manaikkan jatah cuti. Jadi 
yang mau bekerja di hari natal, nya sok wae, mau kerja di hari lebaran ya 
boleh-boleh aja..

Kebijakan cuti bersama sangat tidak menguntungkan. Karena menghambat hak orang 
yang mau menabung jatah cutinya untuk digunakan di hari lain.



  - Original Message - 
  From: Uthe Regina 
  To: mediacare@yahoogroups.com 
  Sent: Friday, December 22, 2006 8:38 AM
  Subject: Re: [mediacare] Jadikan Jumat sebagai hari libur nasional!



  quoted:
  "Ana juga akan usulkan kepada Pemerintah RI agar Jumat dijadikan sebagai hari 
libur nasional, sehingga tidak mengganggu umat Muslim untuk beribadah."

  mungkin ini nggak penting... dan saya juga tau nggak akan dibalas oleh 
indonebia.. tp saya jadi tergelitik dengan kutipan kalimat pada e-mailnya... 
bos, emangnya kamu beribadah hanya di hari Jumat, yaa? setiap hari nggak? buat 
saya, bekerja pun ibadah... dan saya bekerja setiap hari... 

  salam,
  uthe

   
  On 12/22/06, indonebia indonebia <[EMAIL PROTECTED]> wrote: 

Kemarin ana baru pulang dari Surabaya untuk berjihad. Tatkala memasuki 
bandara Juanda di pinggiran Surabaya, ana langsung bersujud syukur. Ana bukan 
terkagum-kagum pada bandara yang baru dipoles dan kini nampak megah itu. Tetapi 
ana bersyukur bahwa pada hari Jumat ternyata banyak karyawan bandara yang tak 
mau melayani pesawat yang datang dan pergi karena mau sholat Jumat. Jadwal 
penerbangan beberapa pesawat pun banyak yang 'delay'. Ya Allah, engkau memang 
Maha Besar! 

Untuk itu, ana akan usulkan kepada MUI dan PKS agar kepala bandara Juanda 
diberi sertifikat dan penghargaan ala kadarnya. Ana juga akan usulkan kepada 
Pemerintah RI agar Jumat dijadikan sebagai hari libur nasional, sehingga tidak 
mengganggu umat Muslim untuk beribadah. 

Wassalam,


INDONEBIA


.
 





   

Re: [mediacare] media olahraga kolaps karena salah pengelola?

2006-12-22 Terurut Topik Nasrullah Idris
Bagaimana dengan TOP SKOR (Harian) ?

Salam,

Nasrullah Idris


[mediacare] Stop Press "Lokakarya Peningkatan Kesadaran tentang ESKA&Trafficking untuk Jurnalis Cetak&Elektronik Cirebon�

2006-12-22 Terurut Topik Institut Perempuan
Lokakarya ”Peningkatan Kesadaran tentang
ESKA&Trafficking untuk Jurnalis Cetak&Elektronik
Cirebon”
Oleh: ER

Kuningan- Tanggal 21 Desember 2006, bertempat di Hotel
Tirta Sanita Kuningan, Pendiri sekaligus Executive of
Board INSTITUT PEREMPUAN, R. Valentina Sagala hadir
menjadi Narasumber pada Lokakarya ”Peningkatan
Kesadaran tentang ESKA&Trafficking untuk Jurnalis
Cetak&Elektronik Cirebon” yang diadakan Dinas
Pemberdayaan Masyarakat&Sosial Kota Cirebon.

Pada kegiatan ini, dalam sesi pemaparannya, R.
Valentina menjelaskan mengenai konsep-konsep dasar HA,
Hak Anak, dan Perlindungan Anak. Dijelaskan
terdapatnya Bab Khusus mengenai Perlindungan Khusus
dalam KHA dan UU Perlindungan Anak, yang menjadi dasar
pentingnya penanganan khusus terhadap anak-anak korban
eksploitasi. Inilah yang menjadi dasar pentingnya
kewajiban negara dan tanggung jawab masyarakat dalam
penanganan anak yang bekerja di sektor-sektor
Pekerjaan Terburuk bagi Anak, Eksploitasi Seksual
Komersial Anak (ESKA), dan Trafficking.

Pemahaman yang terpenting adalah mengenai definisi
anak sebagai seseorang berusia di bawah 18 tahun,
tanpa memandang apakah anak tersebut telah menikah
atau pernah berhubungan seks. Hal ini menurut
Valentina sangat penting, sebab seringkali penulisan
atau pemberitaan di media sangat menyudutkan status
anak perempuan, yang faktanya misalnya di Jawa Barat,
sangat banyak anak perempuan berusia sekitar 13-14
tahun yang telah dinikahkan orang tuanya.

Menurut Valentina, lemahnya pemahaman mengenai
peraturan perundang-undangan di kalangan jurnalis
seringkali justru mengakibatkan penderitaan tambahan
bagi anak korban. Misalnya, penulisan ”pekerja seks
anak” yang jelas bertentangan dengan konsep hak asasi
anak, dimana diakui bahwa anak adalah korban sehingga
ketika anak berada dalam situasi eksploitasi seks,
anak sesungguhnya dilacurkan (anak yang dilacurkan)
dan bukan pekerja seks.

Diskusi berupa tanya jawab dan berbagi pengalaman
kemudian dilakukan dengan serius tapi santai dengan
sekitar 20 orang jurnalis peserta Lokakarya dan juga
dihadiri oleh Kepada Dinas Komunikasi dan Informasi
Kota Cirebon. Berbagai pertanyaan, mulai dari
kesulitasn wartawan untuk membuat pemberitaan dengan
perspektif anak dan gender, tuntutan persaingan dan
logika bisnis media, hingga tekanan dari redaktur. 

Pemberitaan media juga dikatakan sering kali
menyulitkan anak korban eksploitasi mendapatkan
keadilan. Misalnya, pemberitaan yang tidak menyebutkan
nama korban, namun secara jelas-jelas menyebutkan
identitas lain korban seperti alamat tempat tinggal,
nama sekolah, nama orang tua, dsb. Pemberitaan yang
berfokus pada ciri-ciri fisik anak korban juga justru
menjadi stigma dan label pada korban.

Valentina juga menjelaskan mengenai perbedaan konsep
ESKA dan trafficking, sehingga misalnya perlu
dikritisi bahwa Perda Indramayu No. 14 Tahun 2005
tentang  Pelarangan Trafficking untuk ESKA,
sesungguhnya menunjukkan komitmen pemerintah dan DPRD
Indramayu yang masih terbatas pada pelarangan
trafficking (dan inipun masih terbatas pada
trafficking untuk ESKA dan belum pada bentuk-bentuk
trafficking lainnya, seperti trafficking dengan bentuk
pekerja rumah tangga yang faktanya banyak dari
Indramayu). Artinya, Indramayu belum memiliki komitmen
untuk mengakui dan melarang maraknya ESKA di wilayah
Indramayu sendiri, seperti adanya fenomena anak-anak
yang dilacurkan di warung esek-esek di Indramayu.

Mengenai media yang sulit membuat pemberitaan dengan
perspektif anak, Valentina menekankan bahwa hal ini
merupakan tantangan. ”Jangan sampai hal yang tidak
prinsip mengganggu hal yang prinsip, yaitu hak anak”,
ujar Valentina. Dikatakan bahwa pembentukan Forum
Wartawan Peduli Anak akan membantu lahirnya upaya
melahirkan jurnalis yang memiliki ketrampilan
jurnalisme berperspektif anak. ”Networking antar
jurnalis juga penting, untuk menguatkan posisi tawar
dengan pengambil kebijakan di media”. 

Akhirnya, Lokakarya ini sepakat melahirkan embrio
Forum Wartawan Peduli Anak Cirebon yang akan
ditindaklanjuti pada masa yang akan datang. Kepada
tiap peserta Lokakarya, juga disosialisasikan mengenai
komunitas anti trafficking Jawa Barat dan
didistribusikan Kalender 2007 Kampanye Komunitas
mengenai Anti Trafficking di komunitas Jawa Barat (di
antaranya Cirebon) produksi INSTITUT PEREMPUAN dan
JAGAT JABAR (atas dukungan TdH Netherlands), untuk
mendorong upaya lebih lanjut para jurnalis
mengembangkan pemberitaan mengenai ESKA dan
Trafficking dengan perspektif anak. Selamat! (*)


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


[mediacare] Re: Press Release Nr. 6

2006-12-22 Terurut Topik Batara Hutagalung
FÖRDER UND INTERESENGEMEINSCHAFT INDONESIA
FIG – INDONESIA

Jl. Sultan Hasanuddin No. 10, Pantai Kasih, Sabang,
NAD, Indonesia
Tel./Fax: xx62-652-21066. Email:
[EMAIL PROTECTED] / www.FIG-Indonesia.info


Press Release
Nr. 6, 21 Desember 2006


Pada hari Rabu, 20 Desember 2006, FIG-Indonesia telah
mengadakan Jumpa Pers yang diselenggarakan  di
“D’ Rodya Cafe” , di Jl.T. Daud
Bereu’eh No. 153, Banda Aceh, NAD
Jumpa Pers tersebut berlamgsung dari pukul 12.00
– 14.30.
Hadir dalam acara tersebut:
1.  Asril Zaidir, GATRA,
2.  Maimun, TEMPO,
3.  Mellani Eka Mahayana, RAKYAT MERDEKA,
4.  Nani Afrida, THE JAKARTA POST,
5.  Mahyar, S.Sos, TVRI-NAD,
6.  Yudi, TVRI-NAD, 
7.  Heru, ANTARA,
8.  Dell, METRO TV,
9.  Hafli S., TV 7,
10. Teuku Haris F., RRI-BANDA ACEH,
11. Umri PM, HARIAN ACEH,
12. Didien, SEPUTAR INDONESIA,
13. Reza Munawir, 106 NIKOYA FM,
14. Zakiah, MEDIA-NAD,
15. Ani, MEDIA-NAD,
16. Riandi Armi, MEDAN BISNIS,
17. M. Fikri R., BEURAWA POST,
18. Riza, RADIO FLAMBOYANT FM,
19. Fitri Juliana, RADIO BAITURRAHMAN,
20. Zulkarnaini, KBR ANTERO,
21. Aldosty, KBR ANTERO,
22. Zamzami, PDRM,
23. John Elfi, BADAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI
(BRR) NAD-NIAS,
24.  Irwansyah Putra, BRR NAD-NIAS,
25.  Mikael Onny Setiawan, BRR NAD-NIAS/SEUMANGAT
26. Oni, BRR NAD-NIAS,
27. Novi, BRR NAD-NIAS,
28. Ir. Teuku Agam Saifuddin, GITEC,
29. Zakaria A.J., ADB/ETESP 24,
30. Sri Dewi Susanty, ESETP 24 – SPEM,
31. Arief, JATI FM,
32. Aldilla Fitria, RADIO BINKARA,
33. Mhd. Arifsyah Nst., AFS,
34. Ical, JROEH,
35. Voya, SIKA PRESS,
36. Hotli Simanjuntak, Cameraman/Photographer.

Dari FIG-Indonesia hadir:
Yves Dantin, Presiden FIG-Indonesia,
Verena Setyawati, Direktur,
M. Haekal, Program Manager,
Batara R. Hutagalung, Public Relations,
Henny, Karyawati.

FIG-Indonesia menyampaikan ‘Buku Putih Mengenai
FIG-Indonesia’, yang isinya menjelaskan mengenai
seluruh program bantuan yang dilakukan oleh
FIG-Indonesia, baik di Sabang maupun di daerah lain di
Indonesia, juga klarifikasi tuduhan yang disampaikan
oleh beberapa kalangan, baik di Indonesia maupun di
Jerman. Dalam buku putih tersebut, FIG-Indonesia
melampirkan sejumlah dokumen/korespondesi/pernyataan,
dsb., yang mendukung kebenaran penjelasan
FIG-Indonesia.
Dalam acara tersebut, FIG-Indonesia membantah tuduhan
yang dilontarkan oleh Gerak (Gerakan Rakyat Anti
Korupsi) – Aceh. Bantahan ini diperkuat dengan
bukti-bukti terlampir, yaitu pernyataan, laporan dan
keterangan dari berbagai institusi –a.l. BRR,
UNDP, InWent/Kedutaan Besar Jerman- yang menerima
laporan Gerak-Aceh dan kemudian mengirim tim
investigasi atau tim teknis untuk meneliti kebenaran
laporan tersebut.
Pj. Walikota Sabang juga memberikan keterangan
tertulis, bahwa FIG-Indonesia baru dapat memulai
pekerjaan pembangunan rumah pada awal bulan Oktober
2005, karena masalah pembebasan lahan, perizinan dsb.,
baru selesai akhir September 2005.
FIG-Indonesia sangat menyayangkan Judul berita di
majalah Gatra dengan tegas menyatakan, bahwa seorang
penyantun Jerman telah menilap dana bantuan untuk
Tsunami. Pemberitaan yang tendensius seperti ini dapat
dikategorikan sebagai fitnah dan pencemaran nama baik.

Berbagai pemberitaan tersebut ternyata dipercayai oleh
lembaga donor, yang kemudian menarik kembali dana
sebesar sekitar 10 milyar rupiah yang sebenarnya telah
diberikan kepada FIG-Indonesia untuk membantu korban
Tsunami di Sabang. Dengan demikian, laporan palsu dan
berbagai pemberitaan yang tidak benar, secara langsung
telah sangat merugikan para korban Tsunami di Sabang,
yang kehilangan dana bantuan sekitar 10 milyar rupiah.
Instansi-instansi resmi baik Indonesia maupun
internasional seperti BRR, UNDP, setelah melakukan
sendiri penelitian di lokasi-lokasi proyek
FIG-Indonesia, memberikan laporan dan pernyataan,
bahwa semua hal yang dituduhkan kepada FIG-Indonesia
tidak benar, bahkan sebaliknya, proyeknya nyata dan
hasil kerja FIG-Indonesia sangat baik. Demikian juga
dengan InWent, Kedutaan Besar Jerman, yang menyatakan
tidak menemukan hal-hal yang dituduhkan kepada
FIG-Indonesia.
Pemerintah Kota Sabang tetap memberikan kepercayaan
penuh kepada FIG-Indonesia untuk melanjutkan
kegiatannya di Pulau Weh.
FIG-Indonesia telah menugaskan pengacara untuk
menempuh jalur hukum sehubungan dengan pencemaran nama
baik yang dilakukan oleh beberapa pihak terhadap
FIG-Indonesia.
Di bawah ini berita dari Kantor Berita Nasional ANTARA
yang hadir dalam acara jumpa pers tersebut.

Batara R. Hutagalung
Public Relations

Link mengenai masalah FIG-Indonesia dapat dilihat di:

http://www.acehrecoveryforum.org/id/news/arf_news/index.php?id=146
http://batarahutagalung.blogspot.com,
http://www.carookee.com/forum/Entwicklungshilfe/54/14305061#14305061



http://www.antara.co.id/en/seenws/?i

[mediacare] Fwd: Waspada Maling Jumatan!!!

2006-12-22 Terurut Topik IrwanK

FYI..
Mungkin bisa sebagai usaha untuk meningkatkan kewaspadaan..

Wassalam,

Irwan.K
(mudah"an saya tidak sedang menyebarkan hoax)

-- Forwarded message --
From: zico hasan <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Dec 22, 2006 3:16 PM
Subject: Waspada Maling Jumatan!!!

Waspada maling jumatan!! Ini bukan maling sendal yang biasa beraksi di
mesjid-mesjid tiap jumatan. Tapi maling jenis ini beraksi memanfaatkan
kelengahan hunian atau kantor yang ditinggalkan penghuninya kala menunaikan
shalat jumat.
Sebagai warga negara yang relijius sekaligus muslim yang taat, memang
menghadiri shalat jumat merupakan kewajiban yang tidak bisa ditawar. Sepinya
hunian atau pun kantor dari laki-laki dimanfaatkan segelintir kalangan yang
tipis rasa takutnya pada Allah untuk mengambil barang-barang yang bukan
haknya.

Kejadian ini baru saja terjadi, tepatnya sesaat setelah shalat jumat. Kala
itu kantor tempat saya bekerja yang beralamat di jalan Tebet Barat 8,
Jakarta, hanya dijaga 3 karyawati.
Sadar akan ketidakberdayaan calon korbannya, sang maling berusaha masuk
dengan mengaku sebagai orang PLN yang bertugas dibagian survey. Sebetulnya
Ibu Lia, karyawati yang bisa bertugas di bagian resepsionis berusaha
menghalangi niat "Surveyor Gadungan" ini agar menunggu hingga para karyawan
pria kembali dari menunaikan shalat jumat.

Dasar maling, dia terus berusaha masuk dengan alasan survey harus segera
dikerjakan dan segera memaksa masuk. Maka ditemani seorang karyawati, maling
tersebut meminta karyawati kami untuk mengisi sebuah form. Ternyata sembari
masuk, maling tersebut mengamati properti berharga apa yang bisa diambil
dengan mudah. Memanfaat kelengahan karyawati kami ketika mengisi form isian
PLN, sejurus kemudian si maling telah mencomot hardisk eksternal 80 GB yang
baru saja di beli milik salah seorang karyawan. Tiba-tiba si maling pun
menghilang dari hadapan karyawati kami dan lari menggondol sebuah laptop
manajer kami yang berukuran mini Acer Travel Mate 12 inch.

Ternyata diluar gerbang telah menanti kolega si maling dengan motor menyala,
maka kaburlah mereka. Sadar tamunya menghilang, karyawati kami segera
mengejar mereka... tapi apalah daya seorang wanita.
Beberapa saat kemudian, kamipun kembali dari menunaikan shalat jumat dan
mendapati teman kerja kami cuma bisa menangis menyesali kejadian hari ini.
Tentu yang sangat terpukul adalah bapak manajer, karena beliau kecurian
laptop yang berisi data-data penting perusahaan.

Lengkap sudah dosa maling ini, meninggalkan shalat jumat, mengambil barang
yang bukan haknya, memperdaya wanita, dan... merusak citra PLN tentunya.
Kepada maling tersebut saya mohon segera insyaf kembali ke jalan yang lurus
dan mengembalikan hak kami sebelum Allah menunjukkan kekuasaanNya kepada
dia.
Kepada pembaca detik.com yang terhormat, semoga dengan kejadian ini bisa
meningkatkan kewaspadaan. Ingat kata Bang Napi, kejahatan terjadi bukan
hanya karena niat pelakunya adanya kesempatan, WASPADALAH!!!


Re: [mediacare] Re: Al-Quran dan Nabi Isa AS

2006-12-22 Terurut Topik Henry
Maaf, mungkin saya termasuk kurang mengerti Islam, tapi bukannya nabi Isa itu 
bukan Islam, Islam sepengetahuan saya ada setelah nabi Muhammad SAW dan nabi 
Isa ada sebelum nabi Muhammad, jadi rasanya kurang masuk akal kalau nabi Isa 
itu Islam.
   
  Dan masalah surat2, mungkin saya kurang ngerti, maksud Hafsah Salim bercanda 
atau memang benar2 seperti yang dimaksudkan Surat = Surat yang dipos, kirim2 
kabar atau Surat/Surah = chapter. 
   
  Kalau menangkap dua itu saja bisa salah kaprah, sepertinya jaminan Hafsah 
Salim mengenai Quran itu bohong kurang berdasar.
   
  Salam,
   
  Henry

Hafsah Salim <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  > "Nasrullah Idris" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Yang penting perlu dipahami :
> Dalam Al-Qur'an, Nabi Isa AS disebut jauh lebih banyak ketimbang Nabi 
> Muhammad SAW. Dalam Al-Qur'an terdapat surat Maryam (Ibunda Nabi Isa 
> AS). Sedangkan surat Aminah (Ibunda Nabi Muhammad SAW) tidak ada.
> Apa arti semua ini ?
> 

Kita tak perlu memahami AlQuran karena dunia kita tidak berdasarkan
hukum dari Alquran.

Urusan Nabi Isa disebut lebih banyak katimbang Nabi Muhammad hanya
tergantung cara anda menghitungnya karena kalo anda menghitung nama
Yesus dalam alQuran malah nol sama sekali tidak ada.

Nabi Isa tidak sama dengan Yesus, karena nabi Isa adalah orang Arab
dan beragama Islam, padahal Yesus itu Tuhan dan orang Yahudi. Nabi
Isa tidak mati disalib, padahal Yesus mati disalib.

Dari hal2 tsb, cukup membuktikan bahwa Yesus bukan nabi Isa, jadi sama
sekali tidak ada relevansinya untuk anda menghitung nama nabi Isa
dalam Alquran untuk dibandingkan dengan nama Nabi Muhammad.

Saya pun juga berani jamin, tidak pernah ada surat dari Maryam karena
Maryam buta huruf dan dizaman itu belum ada kertas surat, jadi saya
jamin isi AlQuran itu bohong sehubungan berbagai macam surat2an.

Ny. Muslim binti Muskitawati.



 

 __
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[mediacare] IBRAHIM ISA - BERBAGI CERITA - -- 'NATALAN' DITENGAH WARGA BIJLMER

2006-12-22 Terurut Topik IBRAHIM ISA
IBRAHIM ISA -  BERBAGI CERITA -
Jum'at, 22 Desember 2006

'NATALAN'  DITENGAH  WARGA BIJLMER

 Cuaca musim dingin malam kemarin itu menggigit sampai ke
tulang-sumsum, namun, kehangatan dan rasa kebersamaan mencirii suasana
malam  N a t a l2 0 0 6 . Menikmati keasrian kebersamaan,
kedamaian dan keharmonisan masyarakat multikultur yang toleran. Semua
itu:  Suasana  yang mengesankan,  adanya  malam Natalan adalah berkat
 diselenggarakannya 'perayaan'  Hari Natal  Menyambut Tahun Baru, 
diantara sekelumit kecil warga Amsterdam Bijlmer.  Menyambut Tahun
2007 yang akan tiba beberapa saat lagi. 

Rasanya sudah kuceriterakan bahwa,  mayoritas  penduduk Amsterdam
Bijlmer, domisili kami, adalah kaum migran yang sudah lama  jadi
'Londo'. Dari macam-macam negeri asal usulnya. Kebanyakan dari
Suriname. Asal Suriname itu banyak Hindustannya,  Creolnya,
Tionghoanya dan Jawanya.  Lainnya dari penduduk Bijlmer adalah yang
asal Ghana, Nigeria, Iran, Afghanistan, Mesir, Maroko, Bangladesh,
India, Pakistan  dll. Agamanyapun aneka ragam. Ada yang Kristen,
Islam. Hindu dan lainnya. Maka di dekat rumah kami ada beberapa gereja
Nasrani dengan etnisitas dan alirannya masing-masing,  dan juga sebuah
mesjid besar  yang belum lama dipugar dan diperluas,  megah berdiri
disamping stasiun Metro Kraaienest . 

Demikianlah masyarakat Amsterdam Bijlmer yang multikultur dan toleran.
Bila bertemu satu sama lainnya, tidak ketinggalan saling sapa. 'Hallo
buurman, hallo buurvrouw'. Hoe gaat het? Alles Goed?'  Ada yang lain
dari pada yang lain.  Salah seorang diantaranya, seorang pendeta
berkulit Hitam asal Suriname, bila papasan sapaannya selalu: 'Pié
kabaré . . . Apik. Alon-alon asal kelakon'. Ya,  dia itu pendeta asal
Suriname berkulit Hitam tetangga kami itu, bisa omong Jawa  ---
sedikit-sedikit. Menunjukkan bahwa sang pendeta ketika masih di
Suriname sering 'turba' di kalangan masyrakat Jawa Suriname.

*   *   *

Khas Bijlmer, yang mengundang pertemuan silaturahmi syukuran  NATAL 
adalah Ny.  Lea Kallan,  manager Cafe Buurthuis Hofgeest, seorang
perempuan tegap berkulit Hitam. Ia  warga Belanda asal Suriname. 
Sangat ketat dan tegas dalam mengelola cafenya. Ny. Lea,  seperti
'kami-kami'  populer disebut 'alochtoon'.  Dalam kehidupan sehari-hari
di Belanda, boleh dibilang tak ada yang mengatakan: 'Saya alochtoon'.
Juga jarang yang bilang, 'saya Belanda'.  Umumnya mengatakan: 'Saya
orang Surinaam,  'orang Indonesia' , atau orang Chinese, atau orang
Ghana, Nigeria, Maroko atau Mesir.  Bahwa mereka itu warganegara
Belanda,   itu jelas. Tapi, ya tapinya cukup menyolok, yaitu  keras
sekali hendak mempertahankan dan memperkenalkan IDENTITASNYA, asal
negeri dan budayanya. WN Belanda, sih WN Belanda, mau integrasi sih
mau, tetapi JUGA INGIN DIKETAHUI IDENTITASNYA,  negeri asalnya.  Maka
orang bilang, itulah antara lain makna dari integrasi serta
multikultur dalam praktek hidup. Di masyarakat Amsterdam Bijlmer,
jelas sekali, konsep  a s s i m i l a s i  tidak 'nyambung'  dengan
kenyataan hidup, tidak cocok dengan konsep 'multikultur' dan toleransi.

*  *  *

Difikir panjang  sedikit, dan dilihat  ke latar belakang sejarah
demografi Belanda, kemungkinan  besar sekarang ini lebih separuh
penduduk Belanda terdiri dari migran atau turunan migran. Benarlah
yang mengatakan bahwa orang Belanda 'asli'  sudah menjadi minoritas.
Begitupun orang Belanda, termasuk yang 'autochtoon',  yang 'asli', tak
ada soal dengan masyarakat multikultur yang toleran.  Semua manusia di
kolong langit ini tanpa kecuali adalah insan Yang Maha Kuasa.
Betapapun harus berusaha hidup bersama dengan damai dan harmonis.  

Bicara pasal asli tidaknya orang Belanda, jangan jauh-jauh dicari. 
Lihat saja keluarga Istana Oranje Kerajaan Belanda. Istri putra
mahkota Kerajaan Belanda Willem Alexnder, yang bernama Maxima, adalah
asal Argentina. Mau contoh lainnya? Yang lebih menyolok? .  .  .  . 
Bapak sang putra makota, yaitu Pangeran Bernhard, juga  bukan Belanda.
Asal muasal Pangeran Bernhard adalah Jerman. Suami Sri Ratu Beatrix,
adalah Pangeran Claus, juga bukan Belanda. Asalnya Jerman. Begitulah
seterusnya. Mungkin disini lainnya, yaitu bahwa  kami-kami ini,
bedanya ddenan mereka-mereka itu, adalah rasnya, etnisnya.
Mereka-mereka itu berkulit putih, kami bukan. Apakah ini prasangka,
atau naluri rasis (wah)? Kiranya tidak.

Memang,  sementara Londo bulé, katakanlah yang ras Eropide, atau
Kauksis,   seperti pemimpin parpol Vrij Nederland, Meneer Geert
Wilders,  atau seperti Fillip Winters,  ketua parpol rasis dari
Belgia,  yang tergolong ras Putih,   fikirannya masih kejangkitan
'rasisme' abad lalu. Tidak beda dengan konsep 'keunggulan ras Arya'
ide Hitler ,  yang 'bule' , yang tubuhnya besar, hidungnya tinggi dan
rambutnya pérang serta matanya biru.  Bagi mereka-mereka itu, 
orang-orang seperti kami-kami ini,  bukan saja dianggap orang asing,
meskipun sudah puluhan tahun menjadi warga negara negerinya,  tetapi
dianggap 'minder', alias asor dibanding mereka yang menganggap dirinya
ras E

Re: [mediacare] Siang Itu Penjual Soto

2006-12-22 Terurut Topik Kartono Mohamad
Mengapa tukang soto tidak membeli ember atau mangkok plastik dari tukang
ember, dibayar dengan soto. Simbiosis mutualistik. Ngomong-ngomong sewaktu
mereka sholat berjamaah, siapa yang menunggu dagangan mereka? Siapa tahu
kebetulan ada yang mau beli soto nsember.
KM 
 
---Original Message---
 
From: mediacare@yahoogroups.com
Date: 12/22/06 11:31:36
To: mediacare@yahoogroups.com
Subject: Re: [mediacare] Siang Itu Penjual Soto
 
Makanya kalo mau dagang soto atau ember harus punya kiat tersendiri. Dagang
soto ga bisa laku kalo usahanya cuma sholat. Dagang ember plastik ga bisa
laris kalo usahanya cuma zikir. Ingat Abubakar itu adalaheh salah. Maap!
Maap! Maap ya teman2 sak milis.
Itu mah bagian ngomongnya Si Hafsah Huahahahahahahahaha(Kok jadi
linglung begini yah gue?)

agussyafii <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Siang Itu Penjual Soto

Mampir sejenak untuk sholat dhuhur di masjid. Setelah seharian 
berjualan dipanas yang terik dua mangkok yang terjual, penjual soto 
sholat berjamaah. Nampak juga penjual peralatan rumah tangga. Selesai 
mereka sholat, kedua berbincang bagaimana kondisi sekarang ini yang 
semakin sulit.

"Hari ini saya hanya laku dua mangkok aja lho mas.." kata penjual 
soto. "Wah, bapak masih beruntung, saya malah belum laku satu pun 
juga," jawab penjual peralatan rumah tangga. 

"Lah, gimana to mas..sepi gini kok dibilang beruntung.." kata penjual 
soto setengah sewot. "Iya bapak, dagangan sepi kalo lapar masih makan 
soto. Kalo saya dagangan sepi apa saya makan ember plastik," kata 
penjual peralatan rumah tangga sambil memegangi ember plastiknya.

Wassalam,
Agussyafii
http://agussyafii.blogspot.com




__
Do You Ya hoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 
 
 

[mediacare] BAYARKAN GANTI RUGI KORBAN LUMPUR LAPINDO

2006-12-22 Terurut Topik Rudy Patirajawane
SUARA PEMBARUAN DAILY   
-
Bayarkan Ganti Rugi Korban Lumpur Lapindo  [SIDOARJO] Pembayaran ganti 
rugi untuk tanah dan rumah korban lumpur panas bercampur gas di Sidoarjo, Jawa 
Timur, diminta segera direalisasikan. Selain itu, proses pembayaran hendaknya 
jangan berbelit-belit.   "Lapindo sebaiknya jangan membuat pernyataan yang 
aneh-aneh, sehingga membuat warga yang sudah susah menjadi lebih bingung,'' 
kata Ketua Komisi D (bidang Kesejahteraan Rakyat) DPRD Sidoarjo, Abdul Mujib 
Hasim, kepada Pembaruan, Kamis (21/12) malam.   Proses pemberian ganti rugi 
menurut versi Lapindo bisa dilaksanakan jika lahan dan rumah milik warga 
disertai sertifikat. Tetapi, pernyataan dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) 
untuk pembayaran ganti rugi cukup menggunakan pethok D atau letter C yang 
dilegalisasi lurah dan camat. Sebagian besar bukti kepemilikan lahan dan rumah 
korban lumpur adalah pethok D atau letter C.   Menurut Abdul Mujib, berdasarkan 
laporan sebagian besar warga, tanah dan rumahnya tidak akan
 dijual, tetapi karena Lapindo bersedia membelinya, maka warga sepakat bersedia 
melepasnya.   Pernyataan senada agar Lapindo segera merealisasikan ganti rugi 
kepada warga sesuai kesepakatan, disampaikan Kepala BPN Jawa Timur Gede 
Ariyudha. Badan Pertanahan Nasional seperti yang disampaikan Kepala BPN Pusat 
Joyo Winoto tetap dalam pendiriannya, pembayaran tidak perlu berdasarkan 
sertifikat terlebih dulu.   Dalam penjelasannya di Pendopo Kabupaten Sidoarjo, 
Kamis sore, Ariyudha mengatakan, BPN tidak pernah berubah, apapun alat bukti 
yang dimiliki warga tidak masalah. Apabila sudah bersertifikat silakan 
tunjukkan sertifikatnya. Kalau belum silakan tunjukkan data lainnya. Tidak 
harus sertifikat dulu, tapi bisa pethok D atau letter C. Bupati Sidoarjo Drs 
Win Hendrarso mengatakan, prinsip dalam penyelesaian proses pembayaran ganti 
rugi untuk warga korban lumpur dengan cara pragmatis. Artinya, proses tersebut 
tidak dilakukan dengan memegang prinsip sendiri-sendiri, tapi harus
 dengan mempertimbangkan banyak faktor.   Menurut Bupati, pengesahan bukti 
kepemilikan warga korban lumpur atas lahan dan rumah yang belum bersertifikat 
tidak perlu dari dirinya. Pengesahan cukup dari desa/kelurahan serta kecamatan 
yang mengeluarkan surat itu.   "Jika warga mempunyai pethok D atau letter C 
sudah legal. Artinya sudah sah bukti kepemilikannya," katanya.   Nilai ganti 
rugi yang telah disepakati antara warga dengan Lapindo, untuk tanah dan 
pekarangan sebesar Rp 1 juta per meter persegi, bangunan Rp 1,5 juta per meter 
persegi, dan sawah Rp 120 ribu per meter persegi.   Sementara itu, Juru Bicara 
Tim Nasional Penanggulangan Lumpur, Rudy Novrianto, mengatakan, pembayaran 
ganti rugi diharapkan dilaksanakan secara bertahap mulai April 2007, karena 
saat ini para pemilik tanah harus menyelesaikan bukti-bukti kepemilikan yang 
sah.   "Bukti kepemilikan tanah yang sah sudah tidak perlu diperdebatkan lagi, 
karena pemerintah sudah memutuskan sertifikat hak milik, pethok D
 dan surat kepemilikan lainnya tetap sah ," katanya. [080/029] 
-
  Last modified: 21/12/06 
 __
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[mediacare] Jubir Deplu: Jangan Harap Indonesia Buka Hubungan Diplomatik dengan Israel

2006-12-22 Terurut Topik Wido Q Supraha
Jubir Deplu: Jangan Harap Indonesia Buka Hubungan Diplomatik dengan Israel

Rabu, 20 Des 06 10:04 WIB

 



 

Departemen Luar Negeri Indonesia menegaskan, pemerintah Indonesia tidak akan
mengubah kebijakan luar negerinya; tidak menjalin hubungan dengan Israel,
selama rejim Zionis itu tidak mematuhi semua resolusi PBB tentang pendirian
negara Palestina dan mundur dari wilayah Palestina yang didudukinya.

 

Hal tersebut diungkapkan juru bicara departemen luar negeri, Desra Percaya
seperti dikutip dari Islamonline, mengomentari tentang hadirnya situs resmi
Israel berbahasa Indonesia yang dibuat oleh kementerian luar negeri Israel.
Desra mengatakan, kehadiran situs itu merupakan salah satu cara Israel untuk
lebih mendorong diplomasi publiknya, tapi jangan harap Indonesia akan
mempertimbangkan pemulihan hubungan diplomatik dengan Israel.

 

"Sangat jauh bagi Israel untuk berharap hal itu akan terjadi," ujar Desra.

 

Ia menegaskan, jika Israel ingin Jakarta mempertimbangkan hubungan
diplomatik dengan Israel, negara Zionis itu harus mematuhi semua resolusi
PBB tentang Palestina, termasuk pendirian negara Palestina.

 

Lebih lanjut Desra mengatakan, Israel punya hak untuk menggunakan media
sebagai alat informasinya asalkan tidak menyinggung perasaan umat Islam.

 

"Tapi itu tidak ada hubungannya dengan upaya Israel untuk membuka hubungan
diplomatik dengan Indonesia," tegas Desra lagi.

 

Situs Israel berbahasa Indonesia diluncurkan oleh kedutaan besar Israel di
Singapura pada Senin (18/12). Tujuannya untuk membuka ruang dialog dengan
masyarakat Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam.

 

Selama ini, selain Indonesia, negara Asia lainnya yang menolak menjalin
hubungan diplomatik dengan Israel adalah Malaysia.

 

Sementara itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menilai situs Israel berbahasa
Indonesia itu sebagai alat propaganda Israel untuk memperbaiki citranya,
terutama setelah rejim Zionis itu menderita kekalahan dalam perang melawan
Hizbullah.

 

"Israel sedang merencanakan untuk memperluas propagandanya ke Indonesia,"
kata Dr Ma'ruf Amin, salah satu ketua MUI.

 

Ia mengatakan, Israel sedang berusaha menutupi pembunuhan ribuan orang
Palestina dan warga sipil Libanon.

 

"Kita harus menghalangi masuknya informasi-informasi yang salah dengan
melakukan konter terhadap propaganda itu. Masyarakat dunia harus tahu bahwa
Israel telah melanggar hak-hak bangsa Palestina," tegas Ma'ruf Amin.

 

Ia mendesak pemerintah Indonesia segera merespon tindakan Israel yang
dinilainya sangat serius itu. "Pemerintah harus lebih memperhatikan isu ini.
Jika tidak, umat Islam akan turun ke jalan," tukasnya. (ln/iol)

 

Source : http://www.eramuslim.com/news/int/4588a7f8.htm

 



image001.png
Description: PNG image


[mediacare] Cup...cup....cup.....buat........

2006-12-22 Terurut Topik Harry Adinegara
Buat.teman,temin,bapak,ibu,oom,tante yang budiman, terutama ...yang 
ikut merayakan Natalan 2006 aku, harap click attachment dibawah, with due 
respect.menyampaikan kecupan yang mesra kepada siapa2 yang aku sebut 
diatascup...cup .cup.
   
  Merry Xmas 25/Dec/2006, dan sekali lagi .cup2. ini juga kepada semua 
yang merayakan Tahun Baru 1/Jan/2007.
   
  Semoga semua ber-seri2 mendapatkan ke-cupan yang mesra ini dari  
aku...
   
  salam kecupan mesra,
   
  Harry Adinegara
  


  


http://www.00fun.com/3280.html 



Hopefully, you'll send me back a greeting! You can pick it out over here... 

http://www.00fun.com 



 Send instant messages to your online friends http://au.messenger.yahoo.com 

[mediacare] Fw: WOMAN BEATEN IN JERUSALEM BUS FOR REFUSING TO MOVE TO REAR SEAT

2006-12-22 Terurut Topik Kartono Mohamad
Ternyata orang-orang Timur Tengah mempunyai ciri kelakuan yang sama.
merenadhakn perempuan karena agaknya syahwatnya mudah terpicy kalau melihat
perempuan di dekatnya. Tidak yahudi, tidak Arab, sama saja.
KM
 
---Original Message
 
 
WOMAN BEATEN IN JERUSALEM BUS FOR REFUSING TO MOVE TO REAR SEAT
By Daphna Berman
Haaretz (Israeli newspaper) Dec. 17, 2006

A woman who reported a vicious attack by an ad-hoc "modesty patrol" on a
Jerusalem bus last month is now lining up support for her case and may
be included in a petition to the High Court of Justice over the legality
of sex-segregated buses.

Miriam Shear says she was traveling to pray at the Western Wall in
Jerusalem's Old City early on November 24 when a group of ultra-Orthodox
(Haredi) men attacked her for refusing to move to the back of the Egged
No. 2 bus. She is now in touch with several legal advocacy and women's
organizations, and at the same time, waiting for the police to apprehend
her attackers.

In her first interview since the incident, Shear says that on the bus
three weeks ago, she was slapped, kicked, punched and pushed by a group
of men who demanded that she sit in the back of the bus with the other
women. The bus driver, in response to a media inquiry, denied that
violence was used against her, but Shear's account has been
substantiated by an unrelated eyewitness on the bus who confirmed that
she sustained an unprovoked "severe beating."

Shear, an American-Israeli woman who currently lives in Canada, says
that on a recent five-week vacation to Israel, she rode the bus daily to
the Old City to pray at sunrise. Though not defined by Egged as a
sex-segregated "mehadrin" bus, women usually sit in the back, while men
sit in the front, as a matter of custom.

"Every two or three days, someone would tell me to sit in the back,
sometimes politely and sometimes not," she recalled this week in a
telephone interview. "I was always polite and said 'No. This is not a
synagogue. I am not going to sit in the back.'"

But Shear, a 50-year-old religious woman, says that on the morning of
the 24th, a man got onto the bus and demanded her seat - even though
there were a number of other seats available in the front of the bus.

"I said, I'm not moving and he said, 'I'm not asking you, I'm telling
you.' Then he spat in my face and at that point, I was in high
adrenaline mode and called him a son-of-a-bitch, which I am not proud
of. Then I spat back. At that point, he pushed me down and people on the
bus were screaming that I was crazy. Four men surrounded me and slapped
my face, punched me in the chest, pulled at my clothes, beat me, kicked
me. My snood [hair covering] came off. I was fighting back and kicked
one of the men in his privates. I will never forget the look on his
face."

Shear says that when she bent down in the aisle to retrieve her hair
covering, "one of the men kicked me in the face. Thank God he missed my
eye. I got up and punched him. I said, 'I want my hair covering back'
but he wouldn't give it to me, so I took his black hat and threw it in
the aisle."

'Stupid American'

Throughout the encounter, Shear says the bus driver "did nothing." The
other passengers, she says, blamed her for not moving to the back of the
bus and called her a "stupid American with no sechel [common sense.]
People blamed me for not knowing my place and not going to the back of
the bus where I belong."

According to Yehoshua Meyer, the eyewitness to the incident, Shear's
account is entirely accurate. "I saw everything," he said. "Someone got
on the bus and demanded that she go to the back, but she didn't agree.
She was badly beaten and her whole body sustained hits and kicks. She
tried to fight back and no one would help her. I tried to help, but
someone was stopping me from getting up. My phone's battery was dead, so
I couldn't call the police. I yelled for the bus driver to stop. He
stopped once, but he didn't do anything. When we finally got to the
Kotel [Western Wall], she was beaten badly and I helped her go to the
police."

Shear says that when she first started riding the No. 2 line, she did
not even know that it was sometimes sex-segregated. She also says that
sitting in the front is simply more comfortable. "I'm a 50-year-old
woman and I don't like to sit in the back. I'm dressed appropriately and
I was on a public bus."

"It is very dangerous for a group of people to take control over a
public entity and enforce their will without going through due process,"
she said. "Even if they [Haredim who want a segregated bus] are a
majority - and I don't think they are - they have options available.
They can petition Egged or hire their own private line. But as long as
it's a public bus, I don't care if there are 500 people telling me where
to sit. I can sit wherever I want and so can anyone else."

Meyer says that throughout the incident, the other passengers blamed
Shear for not sitting in the back. "They'll probably claim that she
attacked them first, b

[mediacare] Re: Balasan: Milis mediacare dikuasai "orang-orang merah" krn Pak Satrio hijau

2006-12-22 Terurut Topik dimastakha
He..he.. tapi bener lo, kalo Pak Satrio itu pernah pake militer dan
punya kartu hijau (PPP) itu info A1.
Coba Pak Satrio jawab dong, bener enggak !?
Kalo orang Jawa sih diem berarti mengiyakan



--- In mediacare@yahoogroups.com, "chaos rules" <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>
> udah gak sehat nih kalo udah terlalu jauh menyerang personal..
> dan selalu berlindung di balik "katanya", "menurut teman saya"..
> kalau dimas gak bisa membuktikan, ini udah mirip2 fitnah nih..
> 
> gue sih yg ngebaca jg udah males (gak tau deh yg lain gimana)..
> 
> 
> On 12/21/06, dimastakha <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> >
> > Lha, Pak Satrio emang orangnya suka hijau-hijau
> > misalnya, dia pernah pake baju hijau tentara karena dia mendapat
> > pendidikan militer di Menwa UI..
> > Pak Satrio juga--menurut teman saya---di dompetnya ada juga kartu
> > tanda anggota Partai Persatuan Pembangunan (PPP)yang bendera dan
> > atributnya warna hijau...
> > Matanya juga sering berbinar hijau terutama kalau melihat duit..
> > Bener kan Pak Satrio...?? He..he..
> >
> > dhimast
> > masih hijau
> >
>




[mediacare] Stop Press "Peluncuran Kampanye Komunitas Perlindungan Anak dan Penghapusan Trafficking & Peringatan Hari Ibu (Perempuan Indonesia)"

2006-12-22 Terurut Topik Institut Perempuan
Peluncuran Kampanye Komunitas Perlindungan Anak dan
Penghapusan Trafficking & Peringatan Hari Ibu
(Perempuan Indonesia)
Oleh: Ana

Peluncuran Kampanye Komunitas ini dimulai dengan
peluncuran Kalender 2007 untuk Komunitas Jawa Barat
yang dilakukan dengan penyerahan poster tersebut dari
Direktur Eksekutif INSTITUT PEREMPUAN Ellin Rozana
kepada jaringan komunitas JAGAT JABAR (Jaringan
Gerakan Anti Trafficking Jawa Barat) dilanjutkan
dengan pemberian buku-buku dan alat kampanye lainnya
kepada komunitas dan sekolah-sekolah.

Upaya kampanye yang melibatkan komunitas dan sekolah
dipandang sangat penting mengingat komunitas dan
sekolah adalah lingkup langsung berada dalam
masyarakat dimana perempuan dan anak-anak rentan
menjadi korban trafficking. Ellin Rozana dalam
sambutannya juga memaparkan Laporan Tahunan Kekerasan
Perempuan dan Anak di Jawa Barat, khususnya mengenai
Trafficking. Sangatlah disayangkan upaya yang
dilakukan pemerintah saat ini masih kurang serius
dalam memerangi trafficking. Sebaliknya sebagai upaya
untuk memerangi trafficking dan melindungi anak dari
kekerasan, eksploitasi, dan diskriminasi,
komunitas-komunitas telah menginisiasi upaya berupa
kampanye pencegahan dan pendidikan mengenai
perlindungan anak dan penghapusan trafficking.
Berbagai kampanye di komunitas yang berbasiskan
situasi masing-masing komunitas dilakukan, mulai dari
siaran lewat radio komunitas, pemutaran film bersama,
penyuluhan/diskusi komunitas di sekolah/kegiatan
keagamaan, dsb.

Acara yang berlangsung pada 20 Desember 2006 di Hotel
Yehezkiel Bandung ini, dilanjutkan dengan Diskusi yang
menghadirkan Narasumber: Andi Akbar (LAHA), R.
Valentina Sagala (Pendiri dan Executive of Board
INSTITUT PEREMPUAN), dan Siti Rohmah (FORMAT/Forum
Masyarakat Anti Trafficking Subang), dengan moderator
Qorihani (Yappika). 

Siti Rohmah dalam presentasinya berbagi pengalaman
mengenai kasus-kasus trafficking di Subang dan upaya
yang telah dilakukan komunitas dalam melawan
trafficking pada perempuan dan anak, termasuk yang
saat ini dilakukan adalah kampanye komunitas memerangi
trafficking. Siti Rohmah mengatakan bahwa korban
trafficking kebayakan adalah perempuan dan anak
perempuan. Dalam hal penangananan kasus, yang
dirasakan sulit adalah dibutuhkannya rumah aman untuk
korban. Selain itu, Siti Rohmah juga menekankan bahwa
saat ini terdapat modus operandi ”perkawinan” untuk
kasus-kasus trafficking di Subang, dimana korban
dijanjikan oleh orang/agent akan dikawinkan, padahal
kenyataannya dia diperdagangkan. 

Andi Akbar dalam paparannya menekankan perkembangan
terminologi dan persoalan-persoalan menyangkut
Bentuk-Bentuk Pekerjaan Terburuk bagi Anak,
Eksploitasi Seksual Komersial Anak (ESKA), dan
Trafficking. Andi juga menyampaikan beberapa pemikiran
kritis mengenai pasal-pasal pemidanaan dalam UU
Perlindungan Anak, yang dalam beberapa hal seperti
pasal mengenai perkosaan, belum mengakomodir
penderitaan korban, bahkan cenderung lebih buruk
dibandingkan KUHP.

R. Valentina menekankan tentang pentingnya melihat
persoalan perempuan dan anak secara komprehensif
mengingat kedua subyek tersebut kerap mengalami
diskriminasi dan kekerasan. Dipaparkan pula konsepsi
Hak Asasi Manusia yang mendasari keterkaitan antara
persoalan penegakan hak asasi manusia dan hak asasi
anak, terutama misalnya dalam perkembangan HAM,
instrumen-instrumen hukum internasional yang melihat
persoalan trafficking perempuan dan anak. Berbagai
persoalan, mulai dari kurang seriusnya pemerintah dan
DPR mensahkan UU Penghapusan Tindak Pidana Perdagangan
Orang yang berpihak pada perempuan dan anak, hingga
masih terbatasnya kelahiran Perda di daerah-daerah
juga diungkapkan Valentina. Kritisi terhadap UU
Perlindungan Anak dilihat Valentina lebih pada
substansi HAM yang masih setengah-setengah dalam UU
Perlindungan Anak, namun demikian dalam beberapa hal,
UU ini dapat dan penting digunakan untuk melindungi
anak. Selain itu, pada kesempatan ini, Valentina juga
mensosialisasikan adanya Perda Jawa Barat No. 5 Tahun
2006 tentang Perlindungan Anak dan Perda Indramayu No.
14 Tahun 2005 tentang Pelarangan Trafficking untuk
ESKA.

Pemaparan Narasumber dilanjutkan dengan tanya jawab
yang akrab dengan Peserta. Peserta yang kebanyakan
adalah anggota Komunitas-Komunitas dan perwakilan
sekolah-sekolah di Jawa Barat seperti Indramayu,
Cirebon, Kuningan, kabupaten Bandung, juga secara
aktif berbagi pengalaman di komunitas dalam memerangi
trafficking dan persoalan-persoalan yang mereka hadapi
sehari-hari. Kegiatan ini terselenggara atas dukungan
Atas dukungan TdH Netherlands (*)


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


[mediacare] Jawaban dari Kompas

2006-12-22 Terurut Topik Titiana Adinda
Dear All,
Aku kan selain ke milis ini juga menulis ke [EMAIL PROTECTED] surat dibawah 
ini.Habis aku nggak tahu mesti kirim kemana lagi.Dan aku udah dapet 
balasannya.Aku copy dan paste ya jawaban dari Kompas:

  Sdr. Dinda yang baik,
Salam,
Terima kasih atas perhatian Saudara atas artikel yang dimuat Harian Kompas. 
  Sehubungan dengan pertanyaan Saudara, kami ingin menjelaskan bahwa tulisan 
tersebut dirangkum oleh Sdr. Hamzirwan atas sumber tulisan Sdr. Siwi Yunita 
Cahyaningrum (keduanya adalah wartawan Kompas). Dan memang benar bukan sekali 
ini saja Kompas melakukan hal yang sama.
Sekali lagi terima kasih atas perhatian Saudara.
Salam,
  Sekretariat Opini


Jadi begitulah alasan Kompas.Tetapi aku mau membalasnya kenapa kedua orang 
penulisnya tidak ditaruh di depan saja.Memang ada syaratnya/ketentuan nya dalam 
sebuah artikel di media massa nama seorang wartawan ditulis dibawah?dan yang 
lainnya di atas?Bukankah itu diskriminasi namanya?Menurutku sih begitu,nggak 
tahu menurut teman-teman lain..
Ok,sekian dulu.Makasih Kompas buat klarifikasinya.
Salam,
Dinda

   
  





Dear All,

Pagi ini aku baca tulisan di edisi cetaknya Kompas di rubrik Ekonomi halaman 33 
berjudul: "Cara Mereka Menyiasati "Sikon"" didepan artikel tersebut ditulis 
oleh:Hamzirwan,tetapi diakhiri tulisan itu tertulis (Siwi Yunita 
Cahyaningrum).Sebenarnya siapa sih yang nulis artikel itu mas Hamzirwankah?Atau 
mbak Siwi Yunita?Ngomong-ngomong bukan sekali saja Kompas kaya gitu.Makanya aku 
bertanya.Aku jadi binggung.Maklum lah sebagai orang yang awam jurnalisme ya 
kaya gini deh nggak ngerti kalau ada dua nama dalam satu artikel.Apakah mereka 
menulis berdua?Kalau iya kenapa namanya mbak Siwi nggak ditaruh diatas juga?Aku 
benar-benar binggung,dan membutuhkan penjelasan..Makasih banyak banget.

Salam,
Dinda

Kunjungi blog aku di:
http://titiana-adinda.blogspot.com/
 __
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam?  Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam  
http://id.mail.yahoo.com 

Re: [mediacare] Re: Catatan Aktivis Buruh Suratkabar Kompas - Oleh Bambang Wisudo...pahlawan hati nurani!

2006-12-22 Terurut Topik BeachBoy BaliAsli
prihatin buat mas bambang wisudo
   
  kalo dirasa2 dan dimakna2 sebenarnya apapun yang  kita lakoni ya  ada 
resikonya
  sama halnya ketika kita menginginkan madu asli, kita berpikir bahwa madu asli 
satu2nya hanyalah dari sarang si lebah yang menggantung di atas sana
  padahal kalo dipikir2 dan dirasa2 madu asli dapat dibeli dimana saja
  di apotik, dagang jamu, dagang keliling, mal supermarket, pasar tradisional 
dan laennya
   
  tapi karena kita "ngotot" keaslian madu maka kita lupa merasa2, memakna2 dan 
memikir2 lebih jauh, jadilah kita tambur sarang si lebah...la apa ya engga 
berhamburan penuh kemarahan mereka semua dan menyengat sekujur tubuh ampe ke 
ubun2 hingga nyawa meregang... dead man!
   
  kalo saja, kita meminta dengan baik dan hati2 mungkin mereka ngga menyengat 
sebanyak itu...yah palingan sengatannya cuman satu dua yang kalo di malam hari 
masih bisa dielus2 sayang lalu taruhken bokashi di luka besok juga ilang
   
  yah..memang resiko jadi "pahlawan" ada2 aja baik buruknya, apalagi mo jadi 
yang ASLI
  kalo dirasa2 dimakna2 di pikir2...aku ya ngga pengen jadi pahlawan tuh
  apalagi mengemban hati nurani rakyat yg demikian banyak keinginan dan 
beratnya minta ampn
   
  hingga saat ini aku masih disini, jadi loper koran dan anak pante 
  bergumul dengan panas, air laut dan para bule yang telanjang dada
  h
   
  salam prihatin buat mu mas bambang wisudo
  what can i do for you from Bali?
   
  fight for your idealism!!!
   
  beachboy
   
  

goenardjoadi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Wisudo, artinya kamu itu diwisuda, dipercaya, diberi amanat. Amanat
itu adalah dari Rakyat, yaitu mengemban amanat hati nurani rakyat.

Wis itu artinya selesai, artinya juga menahan diri,

Semoga harapan ku, kamu itu bisa menjadi panglima hati nurani
rakyat, dengan banyak memikirkan pembacamu, masalah rakyat, termasuk
di Ambon itu.

Saya ini sudah tua, kalau mauku sih aku itu mancing ikan lele,
daripada ngurusi amanat hati nurani rakyat, yang toh kamu sudah lama
ikut tapi ora ngerti-ngerti. sampai diewer-ewer Satpam, lha
piye?

Kadang yang paling sulit itu mengerti menyadari kesalahan kita,
bukannya maju terus pantang mundur, dan menyuruh Pemimpin mu
mundur. Lha pemimpin redaksi mu itu sudah mengalami kejadian
seperti kamu itu bolak-balik, sudah berbuat kesalahan seperti kamu
bolak-balik, masak disuruh ngganti, dengan sepertimu, yang
masih belajar. Lha piye?

Aku itu sedih, Wis, kalau besok aku menghadap Yang Kuasa, aku
mengharapkan kamu bisa membalik hatimu, yaitu dengan memikirkan
Rakyatmu, termasuk yang di Ambon itu.

.

(lampu mati)

salam renung,
Goenardjoadi Goenawan
pembaca Kompas

--- In mediacare@yahoogroups.com, "chaos rules" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Catatan Aktivis Buruh Suratkabar Kompas
> 
> Oleh: P. Bambang Wisudo
> 
> Sejak saya disekap di pos satpam Kompas-Gramedia, Jumat (8/12) 
sore,
> praktis waktu saya habis untuk membaca dan menjawab pesan pendek 
(sms)
> dan telepon untuk menyatakan dukungan. Hari ini adalah hari ketujuh
> sejak peristiwa memalukan itu menimpa saya. Ratusan sms dan telepon
> masuk tiap hari. Belum lagi saya sempat membaca pesan melalui e-
mail.
> Padahal tidak mungkin lagi melihat e-mail yang masuk melalui alamat
> [EMAIL PROTECTED] yang telah diblokir sejak Jumat pagi ketika desas-desus
> pemecatan terhadap saya beredar.
> 
> Semua ini merupakan bukti bahwa kasus ini bukan kasus internal 
sebuah
> perusahaan, bukan sekedar kasus pemecatan semata-mata. Ratusan
> dukungan yang mengalir ini sekaligus membantah argumen yang dipakai
> pejabat Kompas untuk meminta solidaritas pemimpin media massa di
> Jakarta agar memblokir berita-berita manyangkus kasus ini. Kalaulah
> ini bukan kasus yang menyangkut urusan publik, menyangkut nilai 
yang
> penting dalam bermasyarakat, mana mungkin saya menerima simpati 
yang
> begitu besar. Siapalah saya? Saya bukan siapa-siapa. Mereka 
bersuara
> bukan karena saya seorang yang bernama Bambang tetapi karena 
peristiwa
> penistaan yang dilakukan sebuah institusi terhormat terhadap diri
> saya.
> ***
> 
> SAYA sadar betul bahwa sejumlah pemimpin Kompas sejak lama ingin
> menyingkirkan saya karena aktivitas saya sebagai pengurus serikat
> pekerja ataupun sebagai seorang wartawan sering usil menggugat 
sikap
> Kompas dalam pemberitaan. Sahabat-sahabar yunior saya di kantor 
sering
> mengatakan, saya punya banyak nyawa. Beberapa kali mau disingkirkan
> tetapi tetap bisa lolos, dan saya tidak kapok-kapok bersuara. 
Ternyata
> nyawa saya terbatas. Akhirnya saya dipecat.
> Sejak Kompas berdiri, baru sekali ini wartawan dipecat. Itupun 
setelah
> disekap di pos satpam selama dua jam, dipegang paksa atau dipiting,
> digotong-gotong dalam jarak seratus sampai dua ratus meter. Ketika
> saya berteriak-teriak, tidak ada menolong.
> 
> Saat saya menerima surat pemecatan, saat isteri saya menyampaikan
> surat penolakan pemecatan tiga hari kemudian, tidak ada kata
> permintaan maaf dari Kompas atas tindak kekerasan 

Re: [mediacare] Re: Piagam Madinah sebuah sarana pembelajaran buat Irwandy

2006-12-22 Terurut Topik eko darminto
Makanya kasi tau Amerika-Inggris dan Israel jangan habis nyerang Irak ngak 
bertanggung jawab, sejarah para nabi dan para rasul termasuk Muhammad saw telah 
menunjukkan bahwa beliau-beliau itu hanya menyerang kalau habis diserang.

Di Indonesia ini tidak berlaku yang namanya diktator mayoritas dan tirani 
minoritas, jangan ganggu kerukunan umat seagama dan antar umat beragama. 
Syariat Islam itu hanya berlaku untuk mereka yang beragama Islam saja, tidak 
berlaku untuk mereka yang beragama selain Islam , hukum rajam di aceh hanya 
berlaku untuk mereka yang beragama islam , sedang kan ekonomi syariah boleh 
diikuti oleh mereka yang bukan Islam dan harus diikuti oleh mereka yang 
beragama Islam di Aceh. 

Terima kasih 

Eko Darminto


- Original Message 
From: Al-Mahmud Abbas <[EMAIL PROTECTED]>
To: mediacare@yahoogroups.com
Sent: Monday, December 18, 2006 7:19:08 PM
Subject: Re: [mediacare] Re: Piagam Madinah sebuah sarana pembelajaran buat 
Irwandy

Sebelum melangkah pastikan dulu tujuan anda benar-benar baik dan bukan sekedar 
obsesi atau mimpi buruk untuk kembali ke jaman jahiliyah. Jaman sudah berubah, 
carilah tantangan2 baru yang relevan, belajarlah sedikit filsafat 
kebijaksanaan, ingat sila ke 4 adalah kerakyatan yang dipimpin oleh HIKMAT 
KEBIJAKSANAAN.  . Tengoklah ke dalam sebelum bicara, singkirkan debu yang 
masih melekat (kata Ebiet G Ade). 
 
Wassalam


 
On 12/18/06, eko darminto <[EMAIL PROTECTED] com> wrote: 
Kan namanya Piagam Madinah , bukan piagam Mekah, kan
Hijrah itu dari Mekah ke Madinah, kan tujuan Hijrah
untuk menyusun kekuatan , kan mengalah, kemudian
pindah menyusun kekuatan untuk menyerang. Damage
control, mengorganisir diri, menyiapkan pertahanan 
kemudian menyerang teori perang biasa Bos

Begitu aja koq repot.

Salam 

Eko Darminto 


--- Hafsah Salim  wrote: 

> --- In [EMAIL PROTECTED] ps.com, eko darminto
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > 
> > Piagam Madinah sebuah sarana pembelajaran buat, 
> > Irwandy Calon Presiden RI 2009.
> > 
> 
> 
> Bahkan Caliph Arab Saudia sekarangpun tidak
> mendorong calon2
> pemimpinnya untuk mempelajari piagam Madinah !!! 
> Bahkan Nabi Muhammad
> sekalipun gagal dengan piagam Madinahnya karena
> ternyata ditolak oleh
> penduduk Quraish dan penduduk Mekah. Perang
> akhirnya berkobar dan
> diakhiri dengan penjagalan besar2an mereka yang 
> kalah.
> 
> Lalu apanya dari piagam yang gagal ini mau
> dipelajari ???
> 
> 
> > Kegagalan untuk mencapai perubahan menuju
> perbaikan
> > tersebut biasanya muncul karena para aktor yang 
> tidak
> > pernah ikut berjuang dilapangan , tiba-tiba ketika
> > kemenangan dicapai muncul menjadi pahlawan
> kesiangan
> > yang seolah-olah menjadi sangat revolusioner,
> > Kemunculan para pahlawan kesiangan tersebut 
> terjadi
> > biasanya karena kelengahan para pejuang itu
> sendiri
> > yang biasanya mabok kemenangan, rebutan harta
> > pampasan perang (ghonimah) dsb,dsb. 
> > 
> 
> 
> 
> Lh.. mesjid ahmadiah dibakar itu bukanlah
> karena ada pahlawan
> kesiangan tapi pahlawan yang terlalu pagi datangnya
> untuk
> memperebutkan harta jarahan umat Ahmadiah !!! Jadi 
> kegagalan itu
> bukan karena adanya aktor melainkan adanya
> kepercayaan yang meracuni
> aktornya !!! Kepercayaan nya inilah yang harus kita
> hadapi secara
> revolusioner mengubah ajaran2 biadabnya dengan 
> nilai2 yang beradab.
> 
> Memperkosa amoy2, membakar gereja2, hingga menjagal
> anak2 SD yang
> bukan Islam, kesemuanya itu adalah disebabkan bukan
> oleh aktornya
> melainkan oleh kepercayaannya itu yang meracuni sang 
> aktor. Syariah
> Islam dengan piagam Madinahnya hanyalah satu contoh
> saja dari segala
> kebiadaban yang bisa anda saksikan. Bagaimana
> mungkin ajaran yang
> menghalalkan penjagalan penyembah berhala bisa 
> diharapkan untuk
> mendambakan perdamaian?? ?? Cukup kita jujur dalam
> satu hal saja,
> yaitu mau mengakui yang buruk dan biadab, dan
> bersedia mengubahnya !!
> 
> Ny. Muslim binti Muskitawati. 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> > Kegagalan inilah yang sesungguhnya mendera
> > perubahan-perubahan di Indonesia sejak tahun 1945
> ,
> > 1965 dan 1998 . 
> > 
> > Reformasi 1998 contohnya dengan Gus Dur , Presiden
> RI
> > ke 4 yang terpilih ditahun 1999 ia adalah tokoh
> yang
> > muncul dengan harapan bisa membawa perubahan 
> kearah
> > perbaikan bagi Indonesia, walaupun dalam
> Pemerintahan
> > Gus Dur ia berhasil menghancurkan sebagian sistim
> dan
> > nilai-nilai Orde Baru , akan tetapi karena lebih 
> dari
> > separuh aktor-aktor yang tidak turut dalam
> > memperjuangkan Reformasi duduk di Pemerintahan Gus
> Dur
> > dapat kita saksikan hasilnya akhirnya beliau
> > dilengserkan secara inkonstusional oleh Rezim 
> > lama.Bagaimana sering kita dengar ketika Gus Dur
> > memerintah banyak sekali Kyai-Kyai yang sebelumnya
> > ditangan kirinya membawa tongkat dan ditangan
> kanannya
> > membawa tasbih berubah tiba-tiba menjadi ditangan 
> kiri
> > membawa proposal ditangan kanan membawa Hand
> Phone.
> > 
> > Bagai

Re: [mediacare] Tukang Cukur...buta tuli dan gagu

2006-12-22 Terurut Topik BeachBoy BaliAsli
dari cerita ini, saya bisa katakan bahwa anda, pak er te dan kerabat2 anda 
serta warga lingkungan tsb lah yang perlu diedukasi agar iklas ketika membantu
  jangan nunggu orang lain buat melakukan sesuatu
   
  dan jangan pula menggeneralisasi warga, kota ataupun kehidupan Jakarta 
sebagai biang kerok munculnya sikap2 buta tuli gagu tsb
   
  seandainya saya ada disana bersama dengan anda, sebelum si tukang cukur 
datang sayalah yg ambil inisiatif memandikan jenasah almarhum tsb. Dan mungkin 
judul cerita akan berubah menjadi LOPER KORAN atau ANAK PANTE
   
  Bagaimana?
   
  beachboy
  

agussyafii <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Tukang Cukur 

Sore itu saya bertandang dirumah salahsatu kerabat, nampak orang-
orang sibuk berkerumun. Saya bertanya ada apa kok rame-rame. Kerabat 
itu mengatakan ada salahsatu orang yang tinggal dikontrakkan 
meninggal tanpa meninggalkan identitas diri yang jelas dan tidak 
memiliki kerabat. 

Atas inisiatif pak er-te setempat warga saweran untuk biaya 
penguburan. Namun warga kebingungan sebab jenazah tidak ada yang 
sanggup memandikan. seorang ustadz yang biasa memandikan jenazah 
menentukan tarif biaya memandikan jenazah, sementara uang hasil 
saweran warga tidak cukup. Jenazah menjadi tidak ada yang memandikan.

ditengah kegalauan warga, lewatlah seorang tukang cukur yang biasa 
keliling datang menghampiri dan bertanya sedang ada apa. salahsatu 
dari warga menceritakan sedang kesulitan mencari orang yang bersedia 
memandikan jenazah tanpa dibayar. Kata tukang cukur itu, "sudah sini 
saya mandikan jenazahnya, tolong siapkan perlengkapannya." Pak Erte-
pun tersenyum, warga saling membantu menyiapkan perlengkapannya. 
Kemudian mensholatkan dan menguburkannya dengan baik.

Sungguh mulia perbuatan tukang cukur itu, ditengah kota jakarta yang 
riuh. Orang meninggalpun susah. Susah mencari lahan dan susah mencari 
orang yang bersedia memandikan jenazah yang tanpa bayar. Orang 
bilang, apa sih yang dijakarta yang nggak bayar? buang air kecil aja 
bayar 1000,-, eh. udah naik belum ya? Dan saya percaya masih banyak 
orang-orang yang mulia seperti tukang cukur. 

Bagaimana dengan anda?

Wassalam,
agussyafii
http://agussyafii.blogspot.com



 

 __
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

Re: [mediacare] Ujian Cinta dari Geger Kalong

2006-12-22 Terurut Topik Jeni Putri
Kachian deh anda, yang punya pilihan cuma suami poligami atau suami melacur.

Berbahagialah orang (ada banyak) karena suami TIDAK poligami dan TIDAK 
melacur.

Sepatutnya kaum lelaki yang marah karena hanya dimasukkan ke dalam 2 
golongan di atas.  Padahal, tidak terbilang laki2 yang setia pada 1 istri, 1 
perempuan.

Allah pun pertama kali mencipta 1 laki-laki (Adam) dan 1 perempuan (Hawa).

So

Logikanya: Aa Gym (atau siapapun) yang poligami karena memang tidak tahan 
hanya setia pada 1 perempuan.  Betapa malang wahai Teh Ninih, teh Ninih

- Original Message - 
From: "aris solikhah" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Cc: ; <[EMAIL PROTECTED]>; "Hadi" 
<[EMAIL PROTECTED]>; "Anan manis" <[EMAIL PROTECTED]>; "Teteh Manis" 
<[EMAIL PROTECTED]>; "Siti Nuryati" <[EMAIL PROTECTED]>; "Siti zule" 
<[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Friday, December 22, 2006 2:23 PM
Subject: [mediacare] Ujian Cinta dari Geger Kalong


> Dari kiriman teman
>
> Ujian Cinta dari Gegerkalong
>
> 20 Des 06 10:21 WIB
>
>
>
> Oleh Bahtiar HS
>
> “Pak Herman, gimana nih, Pak?”
>
> Pak Suherman Rosyidi, dosen Fakultas Ekonomi Unair
> yang tetangga saya itu menoleh kepada asal suara. Dua
> orang sekretaris Dekan menegurnya di pintu masuk ruang
> itu. Keduanya perempuan. Seorang, sebut saja Bu A
> sudah memiliki 3 orang anak. Dan Bu B sudah menikah
> tetapi belum dikaruniai anak.
>
> “Gimana apanya, Bu?” tanya Pak Herman pada
> mereka.
>
> “Gimana kok Aa’ Gym menikah lagi,
> Pak?” keluh Bu A. “Kenapa mesti
> poligami?”
>
> Pak Herman tersenyum. Kalau ada masalah-masalah
> seperti ini, anggota Dewan Ekonomi Syariah itu memang
> biasa menjadi “jujugan”. Tempat bertanya
> atau mengadu. Beliau kemudian menghampiri kedua ibu
> muda itu.
>
> “Begini, Bu,” kata Pak Herman. “Coba
> jawab pertanyaan saya dengan jujur dan ikhlas, dari
> hati nurani ibu yang paling dalam.”
>
> “Apa itu, Pak?” sergah Bu B.
>
> “Tolong pilih satu di antara dua,” kata
> Pak Herman berteka-teki. “Kalau ibu disuruh
> memilih, antara: merelakan suami ibu menikah lagi atau
> merelakan suami ibu melacur, ibu pilih yang
> mana?”
>
> Kedua wanita itu terperanjat seperti mendapatkan
> pertanyaan yang tak pernah didengar sekalipun selama
> hidupnya.
>
> ”Kok pertanyaannya seperti itu, Pak?”
> protes Ibu A.
>
> “Saya tak memilih dua-duanya, Pak!” tegas
> Ibu B.
>
> “Ok. Ok,” potong Pak Herman.
> “Jikalau pertanyaan itu terlalu berat untuk
> dijawab, pertanyaannya saya ganti.”
>
> “Diganti gimana, Pak?”
>
> “Saya ganti begini,” lanjut Pak Herman.
> “Jikalau ada seorang isteri diberikan pilihan --
> bukan Anda berdua, lho? -- yaitu merelakan suaminya
> menikah lagi atau merelakan suaminya melacur,
> kira-kira isteri itu milih yang mana?”
>
> Kedua ibu itu saling berpandangan. Keraguan segera
> merayap dalam senyap. Pak Herman sendiri dengan sabar
> menunggu. Dan dalam sepuluh-lima belas detik kemudian,
> seseorang menjawab.
>
> “Ya, pilih suami menikah lagi, Pak?” kata
> Bu A sambil melirik, mengharap dukungan Bu B di
> sebelahnya. “Bukan begitu, Bu?”
>
> Bu B mengangguk-angguk. “Ya, gimana lagi kalau
> pilihannya hanya itu.”
>
> “Alhamdulillah,” jawab Pak Herman.
> “Ibu-ibu ternyata masih bersih.”
>
> “Masih bersih gimana, Pak?” tanya keduanya
> hampir berbarengan.
>
> “Ibu-ibu masih bersih,” jelas dosen itu.
> “Masih bisa membedakan antara yang benar dan
> yang bathil. Antara yang halal dan yang haram.”
>
> ***
>
> “Saya heran sama orang Indonesia , Pak
> Herman!” seru Bu Icy dengan logat Amerikanya
> yang tak bisa dihilangkan.
>
> “Heran gimana, Bu?” tanya Pak Herman pada
> temannya yang sesama dosen itu. Sudah berbilang tahun
> wanita itu mengajar di kampus ini sejak ia menikah
> dengan orang Indonesia asli.
>
> “Mengapa mereka menolak poligami yang
> nyata-nyata ada dan dibolehkan di dalam Islam?”
> tanyanya sungguh.
>
> Pak Herman sejenak tersentak. Bagaimanapun yang ada di
> hadapannya itu adalah wanita Barat. Bukan muslimat
> lagi. Ia penganut Kristen. “Menurut Ibu, apa
> yang menyebabkan mereka seperti itu?”
>
> “Masalahnya sudah jelas, Pak Herman. Kalian,
> orang Indonesia , sudah terkontaminasi dengan apa yang
> datang dari Barat.”
>
> “Apa itu?”
>
> “Kapitalisme!”
>
> “Kapitalisme?”
>
> “Ya. Sebuah pandangan yang menganggap segala
> yang dipunya sebagai ‘milik’. Suami saya
> adalah milik saya. Bukan dan tak akan menjadi milik
> wanita lain. Tak logis dalam benak mereka untuk
> berbagi suami dengan orang lain. Itulah ruh
> kapitalisme, Pak.”
>
> Pak Herman manggut-manggut. Tak dinyana, perempuan
> “barat” itu punya pendapat sedemikian. Ia
> memang telah banyak belajar tentang Islam, meski
> sayang belum memeluknya hingga sekarang.
>
> “Sedangkan dalam pandangan Islam, semua yang ada
> ini ‘ kan milik Tuhan?” lanjut wanita itu.
> “Sehingga, berbagi dalam Islam adalah sesuatu
> yang common-sense.”
>
> Pak Herman kemudian bertanya, “Lantas menurut
> Ibu, apa masalahnya dengan penolakan poligami?”
>
> “Masalahnya, Pak, ketika pintu poligami
> ditutup,” kata wanita asing itu, “mak

[mediacare] Pelajar NU Dukung Larangan Syuting di Sinetron di Sekolah

2006-12-22 Terurut Topik Wido Q Supraha
Pelajar NU Dukung Larangan Syuting di Sinetron di Sekolah

Kamis, 21 Desember 2006

 

Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama mendukung penuh pelarangan
sekolah untuk  digunakan tempat syuting sinetron, dan iklan.

 

Hidayatullah.com--Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PP IPNU)
mendukung penuh pelarangan sekolah sebagai institusi pendidikan digunakan
tempat kegiatan yang bersifat komersial, termasuk syuting sinetron, dan
iklan.

 

"Syuting sinetron di sekolah menyalahi semangat pendidikan Indonesia. Sejak
lama kita memang menentang sinetron-sinetron yang melibatkan sekolah," kata
Ketua Umum PP IPNU, Idy Muzayyad, di Jakarta, Rabu.

Idy mengungkapkan hal itu menanggapi Rancangan Peraturan Daerah (Raperda)
Sistem Pendidikan yang melarang sekolah sebagai kegiatan yang bersifat
komersial, termasuk syuting sinetron, yang sedang disusun Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta.

 

IPNU berharap, langkah yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta ditiru oleh
daerah-daerah lainnya, karena jika hanya DKI Jakarta yang melarang, maka
masih ada kemungkinan sekolah yang berada di luar Jakarta yang digunakan
untuk lokasi syuting sinetron.

 

"Kalau hanya di Jakarta yang dilarang, kami yakin sekolah di daerah lain
yang akan dilibatkan. Karena itu, kami berharap langkah DKI Jakarta ini
diikuti daerah lain," katanya.

 

Menurut Idy, sinetron remaja yang ditayangkan di televisi saat ini sangat
jauh dari misi mendidik moral generasi muda bangsa. Tayangan sinetron remaja
yang mayoritas melibatkan sekolah sebagai lokasi syuting, lanjutnya, hanya
mengajari remaja Indonesia hidup hidonis dan bergaya hidup mewah.

 

Dalam Raperda Sistem Pendidikan DKI Jakarta, khususnya pasal 103, disebutkan
kepala sekolah wajib melarang dalam bentuk promosi barang dan jasa di
lingkungan sekolah yang cenderung mengarah pada komersialisasi pendidikan.
Sedangkan ayat 2 pasal tersebut menyebutkan, kepala sekolah wajib melarang
kegiatan yang dianggap dapat merusak citra sekolah dan demoralisasi peserta
didik.

 

Wakil Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, Selasa (19/12), menyatakan, dengan
adanya peraturan yang jelas dan rinci maka usaha-usaha yang mengarah pada
komersialisasi pendidikan dapat dibendung.

 

"Saya kira akan ada pembatasan. Memang belum secara rinci, tapi nanti dalam
peraturan gubernur akan kita buat lebih detail rumusannya. Yang jelas
komersialisasi pendidikan ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Harus ada
rambu-rambunya," katanya.

 

Menurut Fauzi, isi dari Raperda Sistem Pendidikan sudah sangat baik karena
secara jelas merinci peran, hak dan kewajiban masing-masing komponen
pendidikan.

 

"Orang tua, masyarakat, pendidik dan peserta didik dan juga pemerintah
dipaparkan di situ perannya masing-masing secara rinci. Selain itu juga
kontribusi apa yang pihak-pihak itu dapat lakukan," katanya. [ant]

 

Source :

http://hidayatullah.com/index.php?option=com_content&task=view&id=4008&Itemi
d=65

 



[mediacare] Pemerintah Tidak Akan Buat Aturan Pengadilan Korupsi

2006-12-22 Terurut Topik MTI
Pemerintah Tidak Akan Buat Aturan Pengadilan Korupsi
"Presiden meminta tidak sembarangan membuat undang-undang." 

JAKARTA -- Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Hamid Awaludin menegaskan 
pemerintah tidak akan membuat peraturan pemerintah pengganti undang-undang 
tentang pembentukan pengadilan tindak pidana korupsi. "Kami tidak merencanakan 
perpu, itu pasti," ujarnya seusai rapat kabinet di kantor presiden di Jakarta 
kemarin. 

Menurut dia, pemerintah tidak melihat urgensi untuk membuat peraturan 
pemerintah pengganti undang-undang ini, karena masa peralihan yang hanya tiga 
tahun. "Makanya kita harus segera membuat undang-undang tindak pidana korupsi. 
Kalau sampai 3 tahun tidak ada, bisa bubar," ujarnya. Yang pasti, kata Hamid, 
pemerintah akan memprioritaskan pembuatan undang-undang yang ada kaitannya 
dengan keputusan Mahkamah Konstitusi. 

Selasa lalu, Mahkamah Konstitusi dalam putusan uji materi terhadap 
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi 
mengamanatkan agar dalam jangka waktu tiga tahun sejak putusan dibacakan pada 
19 Desember 2006, dibentuk undang-undang tersendiri yang mengatur pengadilan 
khusus korupsi. 

Menurut Mahkamah Konstitusi, pembentukan pengadilan tindak pidana korupsi yang 
diatur dalam Pasal 53 UU Komisi Pemberantasan Korupsi itu dianggap bertentangan 
dengan Pasal 24 ayat 1 dan ayat 2, Pasal 24-A ayat 5, serta Pasal 28-D ayat 1 
UUD 1945 karena menunjukkan standar ganda dalam upaya pemberantasan korupsi 
melalui kedua mekanisme pengadilan yang berbeda. 

Menteri-Sekretaris Negara Yusril Ihza Mahendra mengatakan pemerintah, termasuk 
Presiden, belum mengambil sikap atas putusan ini. "Presiden meminta saya 
menelaah masalah ini. Saya sudah membaca putusannya kemarin," katanya. 

Yusril menjelaskan UU Komisi Pemberantasan Korupsi lahir sebagai langkah 
sementara untuk mengatasi kesulitan penegakan pemberantasan korupsi dengan 
menggunakan cara-cara yang luar biasa. Selama ini, ujar dia, pemerintah dan 
Mahkamah Konstitusi sama-sama memikirkan landasan hukum dualisme itu. 

Misalnya, kata Yusril, Komisi Pemberantasan Korupsi dapat melakukan 
penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan terhadap perkara korupsi dengan nilai 
1 miliar lebih 1 rupiah, sementara kejaksaan menangani nilai 1 miliar. Tapi, 
setelah amendemen UUD 45, kata dia, timbul satu persoalan baru di bidang hukum. 

Menurut Yusril, pembatalan Pasal 53 UU Komisi Pemberantasan Korupsi yang baru 
berlaku 3 tahun bisa menimbulkan persoalan baru yang tidak pernah terjadi dalam 
praktek hukum di Indonesia, terutama perasaan keadilan seseorang. "Kalau mau 
dibatalkan, ya, dibatalkan saja," ujarnya. 

Menurut Yusril, pemerintah pernah berusaha membatasi kewenangan Mahkamah 
Konstitusi dengan membatasi obyek hanya pada undang-undang setelah amendemen 
UUD 1945. Namun, undang-undang Mahkamah Konstitusi itu dibatalkan sendiri oleh 
mereka. "Jadi dilema, masalah yang tidak berujung," ujarnya. 

Yang jelas, Yusril menolak jika peraturan pemerintah pengganti undang-undang 
dianggap sebagai jalan keluar, meski peraturan itu bisa tidak menjadi obyek 
Mahkamah Konstitusi. Menurut dia, peraturan pemerintah pengganti undang-undang 
hanya sekadar bentuk hukum. "Yang mau diatur itu apa, itu dulu," katanya. 

Juru bicara kepresidenan Andi Mallarangeng mengatakan Presiden masih mengkaji 
putusan Mahkamah Konstitusi ini. Namun, kata Andi, Presiden meminta tidak 
sembarangan dalam membuat suatu undang-undang. BADRIAH | OKTAMANDJAYA 

Sumber: Koran Tempo - Jumat, 22 Desember 2006 

++
 
Untuk berita aktual seputar pemberantasan korupsi dan tata kelola
pemerintahan yang baik (good governance) klik
http://www.transparansi.or.id/?pilih=berita
 
Untuk Indonesia yang lebih baik, klik
http://www.transparansi.or.id/



[mediacare] silakan nikmati cerpen saya

2006-12-22 Terurut Topik Budhiana Kartawijaya
http://budhiana.blogspot.com/  Kunci No 28 
  SUJAD, demikian nama lelaki itu. Sudah lima tahun dia bekerja di pabrik 
tekstil milik si Abah sebagai montir mesin. Setiap hari, mulai pukul delapan 
sampai pukul lima sore dia kerja berkeliling pabrik memeriksa mesin-mesin. 
Selalu saja ada baut mesin yang longgar, terutama baut nomor 28, pengunci as 
mesin. Karena itu, tangannya tak pernah lepas menggenggam kunci pas nomor 28 
itu. Setiap kali longgar, diputarnya bautnya itu dua kali.
Begitu dan begitu terus pekerjaannya selama lima tahun itu. Tidak pernah dia 
mengalami promosi atau pindah bagian. Maklum, menurut kaidah-kaidah manajemen 
modern, otaknya bukan otak manajerial yang bisa berpikir global strategis. Dia 
juga tidak bisa mengerjakan pekerjaan-pekerjaan teknis, suatu pekerjaan yang 
levelnya di bawah manajerial tetapi tetap memerlukan tingkat kecerdasan yang 
baik, seperti operator komputer. Nah, pekerjaan Sujad ini masuk ke dalam 
pekerjaan vocational. Jenis pekerjaan yang tidak memerlukan pemikian apa-apa. 
Pekerjaannya hanya itu dan itu saja.
  
Begitulah sosok Sujad, suami dari satu istri dan ayah dari dua anak ini harus 
selalu siaga di pabrik. Sebab, jika baut itu dia biarkan longgar, mesin akan 
macet dan produksi berhenti. Dia tidak boleh telat datang, dan dia paling akhir 
pulang. Jangan Tanya gajinya, cuma pas sesuai "U Em Er" alias upah minimum 
regional. Kalau dia absen, upah dipotong. Kalau dia sakit, manajemen tidak 
mengganti ongkos pengobatan.
Jadi, dia cuma menerima upah minimum. Minimum artinya cuma cukup untuk makan. 
Bisa makan artinya bisa memulihkan tenaga. Ada tenaga artinya bisa berkeliling 
mesin untuk memutar baut. Jadi orang sekelas Sujad  baru bisa memenuhi 
kebutuhan fisik minimum saja. Jangan berpikir soal rekreasi, atau menyekolahkan 
anak sampai perguruan tinggi.
Jangan pula tanya soal teori need of achievement. Teori itu mah milik si Abah, 
majikan sekaligus si empunya mesin. Dengan adanya mesin, kebutuhan minimal Abah 
sudah jauh terlampaui. Dia tidak melakukan pekerjaan manajerial, teknis, 
apalagi vocational. Si empu cuma ongkang-ongkang kaki, duit datang dengan 
sendirinya. Keuntungannya kumulatif dan membentuk deret ukur. 
   
  Karena itulah, Abah kini mulai menikmati hidup. Dia yang dulu mengagumi 
dangdut, kini sudah belajar memahami musik klasik. Rumahnya juga berisi 
lukisan-lukisan berbagai aliran. Pokoknya kini dia sudah memasuki tahap 
aktualisasi diri.
Keuntungan Abah kian hari kian besar. Keuntungan itu ditanamkan lagi jadi 
pabrik baru. Akhirnya keuntungan menciptakan keuntungan. Jarak harta antara 
Abah dan Sujad makin dan makin jauh. Orang kapitalis menyebutnya Abah berhasil 
melakukan efisiensi, tetapi orang sosialis menyebut Abah merampas nilai lebih 
si buruh karena mestinya dalam keuntungan yang membesar itu ada keringat buruh 
yang harus dibayarkan.

  Sebagai majikan, Abah ini memang tinggi hati. Kalau memarahi karyawan, 
mulutnya selalu nyerocos sambil tak pernah lepas menggigit rokoknya yang hampir 
jadi puntung itu. Hidungnya yang besar, bulat, dan pesek itu kembang-kempis. 
Matanya melotot. Lain dengan Sujad. Sebagai manusia, sebetulnya ada rasa bosan 
melakukan pekerjaan begitu-begitu saja. Modernisasi dan mekanisasi telah 
menyebabkan dia menjadi manusia otomaton, alias budak mesin dengan pekerjaan 
yang monoton. Dia menjadi manusia tanpa jiwa. Apa daya, dia tidak bisa jeda 
dari mengawasi mesin. Sedikit saja ngobrol dengan teman sekerja, sang majikan 
marah-marah. Ingin ngobrol dengan tetangga, keburu cape dan biasanya dia 
langsung tidur.
  
Mesin membentuk perilaku. Memasuki tahun ke enam, perilaku Sujad sudah mulai 
aneh. Kini kalau menemukan baut longgar, dia tidak langsung mengeratkannya 
sejauh dua putaran. Dia hantam dulu baut itu dengan perasaan kesal. Barulah 
kemudian dia eratkan.
Kalau pergi atau pulang, dia biasanya menyusuri gang kampung. Jika bertemu 
dengan pagar rumah orang yang ada bautnya, matanya mulai merah. Dipukulnya baut 
itu kemudian diputar dua putaran. Pernah juga dia bertengkar dengan tukang 
pengangkut sampah lingkungan RW. Soalnya, dia kedapatan memukul baut roda itu 
dengan kunci pas nomor 28 tanpa alasan jelas. Tentu saja, si tukang sampah 
marah-marah.
Di rumah, istri dan anaknya juga mulai cemas. Biasanya dulu, kalau dia marah, 
paling hanya membentak saja tanpa melakukan Ka De Er Te alias kekerasan dalam 
rumah tangga. Sekarang kalau marah, dia pukul istri atau anaknya itu. Setelah 
itu, dia jewer telinga atau hidung mereka dan diputarnya telinga itu dua 
putaran. Pokoknya, dunia ini menurut dia adalah dunia baut, baut dan baut. 
Tengok kanan ada baut, tengok kiri ada baut. Atas, bawah, depan, dan belakang 
ada baut dan baut...
  
Satu-satunya hiburan dia adalah bertandang ke rumah kakaknya di kampung 
sebelah. Kakaknya ini punya penggilingan gula tradisional. Alat gilingnya 
diputar dengan tenaga kerbau. Sejumlah batang tebu dimasukkan ke dalam tabung 
giling, kemudian si kerbau dipecut. Maka jal

[mediacare] (OOT) Zeke And The Popo besok!

2006-12-22 Terurut Topik jemapelle_nina
tomorrow we're playing our secret gig.

cu in the right place :d



Re: [mediacare] Ujian Cinta dari Geger Kalong

2006-12-22 Terurut Topik Diah_12540

Sedih saya baca tulisan ini...
  Hati saya berteriak...
  Apakah perempuan selalu berada di antara dua pilihan itu
  Suami yang melacur atau poligami...
  Tidak adakah niatan untuk para suami untuk tidak membuat para istri berada di 
antara pilihan itu.
  Entahlah
  Poligami adalah sebuah polemik...
  Tapi poligami juga menjadi setan yang menakutkan buat sebagian besar perempuan
  yang mendambakan kesetiaan dari para suami...
  Apakah semua ini hanya menjadi tanggung jawab perempuan
  Di manakah letak keadilan 
  Bagaimana nasib anak-anak yang Bapaknya memilih berpoligami
  Apakah pernah terpikirkan oleh para suami..
  Islam menempatkan laki-laki sebagai pemimpin...
  Bagaimana laki-laki bisa memimpin kalau memberikan contoh kepada 
ketidaksetiaan
  Berpikirlah lebih jernih dari hati nurani yang paling dalam
  Nabi Muhammad adalah manusia pilihan Allah..
  
Di saat para perempuan memperingati Hari Ibu, 22 Desember 2006
  Ada pekerjaan rumah yang harus diselesaikan bersama.
  Untuk melindungi hak akan adanya perasaan aman di dalam kehidupannya sebagai 
individu, istri, dan anggota masyarakat
  Semua itu hanya bisa dilakukan bila perempuan bisa menghargai diri 
sendiriSemoga saja masalah poligami ini bukan lagi menjadi hal yang 
menakutkan karena perempuan dilindungi dari Setan Poligami ini
   
  Selamat Hari Ibu.buat semua perempuan Indonesia
   
  Salam prihatin
  Diah 
   
  aris solikhah <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Dari kiriman teman 

Ujian Cinta dari Gegerkalong

20 Des 06 10:21 WIB



Oleh Bahtiar HS

“Pak Herman, gimana nih, Pak?”

Pak Suherman Rosyidi, dosen Fakultas Ekonomi Unair
yang tetangga saya itu menoleh kepada asal suara. Dua
orang sekretaris Dekan menegurnya di pintu masuk ruang
itu. Keduanya perempuan. Seorang, sebut saja Bu A
sudah memiliki 3 orang anak. Dan Bu B sudah menikah
tetapi belum dikaruniai anak.

“Gimana apanya, Bu?” tanya Pak Herman pada
mereka.

“Gimana kok Aa’ Gym menikah lagi,
Pak?” keluh Bu A. “Kenapa mesti
poligami?”

Pak Herman tersenyum. Kalau ada masalah-masalah
seperti ini, anggota Dewan Ekonomi Syariah itu memang
biasa menjadi “jujugan”. Tempat bertanya
atau mengadu. Beliau kemudian menghampiri kedua ibu
muda itu.

“Begini, Bu,” kata Pak Herman. “Coba
jawab pertanyaan saya dengan jujur dan ikhlas, dari
hati nurani ibu yang paling dalam.”

“Apa itu, Pak?” sergah Bu B.

“Tolong pilih satu di antara dua,” kata
Pak Herman berteka-teki. “Kalau ibu disuruh
memilih, antara: merelakan suami ibu menikah lagi atau
merelakan suami ibu melacur, ibu pilih yang
mana?”

Kedua wanita itu terperanjat seperti mendapatkan
pertanyaan yang tak pernah didengar sekalipun selama
hidupnya.

”Kok pertanyaannya seperti itu, Pak?”
protes Ibu A.

“Saya tak memilih dua-duanya, Pak!” tegas
Ibu B.

“Ok. Ok,” potong Pak Herman.
“Jikalau pertanyaan itu terlalu berat untuk
dijawab, pertanyaannya saya ganti.”

“Diganti gimana, Pak?”

“Saya ganti begini,” lanjut Pak Herman.
“Jikalau ada seorang isteri diberikan pilihan --
bukan Anda berdua, lho? -- yaitu merelakan suaminya
menikah lagi atau merelakan suaminya melacur,
kira-kira isteri itu milih yang mana?”

Kedua ibu itu saling berpandangan. Keraguan segera
merayap dalam senyap. Pak Herman sendiri dengan sabar
menunggu. Dan dalam sepuluh-lima belas detik kemudian,
seseorang menjawab.

“Ya, pilih suami menikah lagi, Pak?” kata
Bu A sambil melirik, mengharap dukungan Bu B di
sebelahnya. “Bukan begitu, Bu?”

Bu B mengangguk-angguk. “Ya, gimana lagi kalau
pilihannya hanya itu.”

“Alhamdulillah,” jawab Pak Herman.
“Ibu-ibu ternyata masih bersih.”

“Masih bersih gimana, Pak?” tanya keduanya
hampir berbarengan.

“Ibu-ibu masih bersih,” jelas dosen itu.
“Masih bisa membedakan antara yang benar dan
yang bathil. Antara yang halal dan yang haram.”

***

“Saya heran sama orang Indonesia , Pak
Herman!” seru Bu Icy dengan logat Amerikanya
yang tak bisa dihilangkan.

“Heran gimana, Bu?” tanya Pak Herman pada
temannya yang sesama dosen itu. Sudah berbilang tahun
wanita itu mengajar di kampus ini sejak ia menikah
dengan orang Indonesia asli.

“Mengapa mereka menolak poligami yang
nyata-nyata ada dan dibolehkan di dalam Islam?”
tanyanya sungguh.

Pak Herman sejenak tersentak. Bagaimanapun yang ada di
hadapannya itu adalah wanita Barat. Bukan muslimat
lagi. Ia penganut Kristen. “Menurut Ibu, apa
yang menyebabkan mereka seperti itu?”

“Masalahnya sudah jelas, Pak Herman. Kalian,
orang Indonesia , sudah terkontaminasi dengan apa yang
datang dari Barat.”

“Apa itu?”

“Kapitalisme!”

“Kapitalisme?”

“Ya. Sebuah pandangan yang menganggap segala
yang dipunya sebagai ‘milik’. Suami saya
adalah milik saya. Bukan dan tak akan menjadi milik
wanita lain. Tak logis dalam benak mereka untuk
berbagi suami dengan orang lain. Itulah ruh
kapitalisme, Pak.”

Pak Herman manggut-manggut. Tak dinyana, perempuan
“barat” itu punya pendapat sedemikian. Ia
memang telah banyak belajar tentang Islam, meski
sayang belu

[mediacare] Re: Ujian Cinta dari Geger Kalong

2006-12-22 Terurut Topik latipuscaverius

Yahhh...kalu udah punya isteri dan anak jgn sampe punya pikiran untuk 
berzinahgampang kok. So, jangan jadikan, mencegah perbuatan zinah 
atau berzinah itu sebagai "excuse" untuk bisa menikah lagi 
(poligami). Heran, udah menikah kok masih punya pikiran untuk 
mencegah diri berzinah.! 

Latief   


--- In mediacare@yahoogroups.com, aris solikhah <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Dari kiriman teman 
> 
> Ujian Cinta dari Gegerkalong
> 
> 20 Des 06 10:21 WIB
> 
>  
> 
> Oleh Bahtiar HS
> 
> “Pak Herman, gimana nih, Pak?”
> 
> Pak Suherman Rosyidi, dosen Fakultas Ekonomi Unair
> yang tetangga saya itu menoleh kepada asal suara. Dua
> orang sekretaris Dekan menegurnya di pintu masuk ruang
> itu. Keduanya perempuan. Seorang, sebut saja Bu A
> sudah memiliki 3 orang anak. Dan Bu B sudah menikah
> tetapi belum dikaruniai anak.
> 
> “Gimana apanya, Bu?” tanya Pak Herman pada
> mereka.
> 
> “Gimana kok Aa’ Gym menikah lagi,
> Pak?” keluh Bu A. “Kenapa mesti
> poligami?”
> 
> Pak Herman tersenyum. Kalau ada masalah-masalah
> seperti ini, anggota Dewan Ekonomi Syariah itu memang
> biasa menjadi “jujugan”. Tempat bertanya
> atau mengadu. Beliau kemudian menghampiri kedua ibu
> muda itu.
> 
> “Begini, Bu,” kata Pak Herman. “Coba
> jawab pertanyaan saya dengan jujur dan ikhlas, dari
> hati nurani ibu yang paling dalam.”
> 
> “Apa itu, Pak?” sergah Bu B.
> 
> “Tolong pilih satu di antara dua,” kata
> Pak Herman berteka-teki. “Kalau ibu disuruh
> memilih, antara: merelakan suami ibu menikah lagi atau
> merelakan suami ibu melacur, ibu pilih yang
> mana?”
> 
> Kedua wanita itu terperanjat seperti mendapatkan
> pertanyaan yang tak pernah didengar sekalipun selama
> hidupnya.
> 
> ”Kok pertanyaannya seperti itu, Pak?”
> protes Ibu A.
> 
> “Saya tak memilih dua-duanya, Pak!” tegas
> Ibu B.
> 
> “Ok. Ok,” potong Pak Herman.
> “Jikalau pertanyaan itu terlalu berat untuk
> dijawab, pertanyaannya saya ganti.”
> 
> “Diganti gimana, Pak?”
> 
> “Saya ganti begini,” lanjut Pak Herman.
> “Jikalau ada seorang isteri diberikan pilihan --
> bukan Anda berdua, lho? -- yaitu merelakan suaminya
> menikah lagi atau merelakan suaminya melacur,
> kira-kira isteri itu milih yang mana?”
> 
> Kedua ibu itu saling berpandangan. Keraguan segera
> merayap dalam senyap. Pak Herman sendiri dengan sabar
> menunggu. Dan dalam sepuluh-lima belas detik kemudian,
> seseorang menjawab.
> 
> “Ya, pilih suami menikah lagi, Pak?” kata
> Bu A sambil melirik, mengharap dukungan Bu B di
> sebelahnya. “Bukan begitu, Bu?”
> 
> Bu B mengangguk-angguk. “Ya, gimana lagi kalau
> pilihannya hanya itu.”
> 
> “Alhamdulillah,” jawab Pak Herman.
> “Ibu-ibu ternyata masih bersih.”
> 
> “Masih bersih gimana, Pak?” tanya keduanya
> hampir berbarengan.
> 
> “Ibu-ibu masih bersih,” jelas dosen itu.
> “Masih bisa membedakan antara yang benar dan
> yang bathil. Antara yang halal dan yang haram.”
> 
> ***
> 
> “Saya heran sama orang Indonesia , Pak
> Herman!” seru Bu Icy dengan logat Amerikanya
> yang tak bisa dihilangkan.
> 
> “Heran gimana, Bu?” tanya Pak Herman pada
> temannya yang sesama dosen itu. Sudah berbilang tahun
> wanita itu mengajar di kampus ini sejak ia menikah
> dengan orang Indonesia asli.
> 
> “Mengapa mereka menolak poligami yang
> nyata-nyata ada dan dibolehkan di dalam Islam?”
> tanyanya sungguh.
> 
> Pak Herman sejenak tersentak. Bagaimanapun yang ada di
> hadapannya itu adalah wanita Barat. Bukan muslimat
> lagi. Ia penganut Kristen. “Menurut Ibu, apa
> yang menyebabkan mereka seperti itu?”
> 
> “Masalahnya sudah jelas, Pak Herman. Kalian,
> orang Indonesia , sudah terkontaminasi dengan apa yang
> datang dari Barat.”
> 
> “Apa itu?”
> 
> “Kapitalisme!”
> 
> “Kapitalisme?”
> 
> “Ya. Sebuah pandangan yang menganggap segala
> yang dipunya sebagai ‘milik’. Suami saya
> adalah milik saya. Bukan dan tak akan menjadi milik
> wanita lain. Tak logis dalam benak mereka untuk
> berbagi suami dengan orang lain. Itulah ruh
> kapitalisme, Pak.”
> 
> Pak Herman manggut-manggut. Tak dinyana, perempuan
> “barat” itu punya pendapat sedemikian. Ia
> memang telah banyak belajar tentang Islam, meski
> sayang belum memeluknya hingga sekarang.
> 
> “Sedangkan dalam pandangan Islam, semua yang ada
> ini ‘ kan milik Tuhan?” lanjut wanita itu.
> “Sehingga, berbagi dalam Islam adalah sesuatu
> yang common-sense.”
> 
> Pak Herman kemudian bertanya, “Lantas menurut
> Ibu, apa masalahnya dengan penolakan poligami?”
> 
> “Masalahnya, Pak, ketika pintu poligami
> ditutup,” kata wanita asing itu, “maka
> pintu pelacuran akan terbuka lebar-lebar.”
> 
> ***
> 
> Itulah pengantar perbincangan seputar poligami oleh
> Ust. Suherman Rosyidi – kami memanggil beliau
> Pak Herman -- di Masjid Rungkut Jaya Ahad pagi ini.
> Agaknya fenomena heboh Aa’ Gym yang menikah lagi
> itu turut menghangatkan beranda masjid ini setelah
> diguyur hujan semalam.
> 
> “Kalau saya baca press release Aa’ Gym
> awal Desember lalu,” kata saya turut menanggapi,
> “sebenarnya ada 4 calon yang diajukan Aa’
> Gym seba

[mediacare] Saya sedang mencari calon istri kedua

2006-12-22 Terurut Topik Adijoyo Adidoyo
Rekan-rekan Mediacare sekalian,

Sudah lebih dari dua minggu ini saya mencari-cari calon istri kedua
saya. Untuk mengikuti teladan panutan saya AA Gym. Saya juga mau
masuk Syurga, mau menuruti perintah agama, mau membangun keluarga
yang SHOLEH dan MAQOM.

Walau jujur saja, selama ini saya bukan orang yang taat beragama,
namun apa salahnya utk mencoba hal yang baik. Hal ini saya jadikan
awal dari pertobatan saya.

Sementara ini saya tidak membicarakan rencana besar ini dengan istri
saya, takut situasi menjadi tegang dan rencana besar ini menjadi
batal sebelum berhasil.

Nanti saja jika saya sudah mendapat kekasih hati yang saya benar-
benar mantab akan menikahinya, baru saya akan bicara dan minta restu
istri saya.

Ternyata memang jumlah wanita yang sendiri cukup banyak dan mudah
ditemui di sekitar saya.

Pertama saya bertemu seorang wanita cantik dan molek, belum pernah
menikah. Dengan mudah kami seperti terarah ke hubungan "Serius"
dengan cepat. Mungkin karena pengaruh kota metropolitan, tidak sulit
bagi kami untuk segera meningkatkan hubungan. Dalam hitungan hari,
kami sudah sempat kencan di sebuah hotel di wilayah selatan Jakarta.

Namun saya terus terang menjadi sangat ngeri, belum apa-apa wanita
yang muda & sexy ini mulai sering-sering mengeluarkan handphonenya.
Saya tahu pasti, kalau Handphone itu ada kamera yang selain bisa
memotret juga bisa merekam video.

Wah...belum sempat mulai berbuat sesuai skenario awal. Saya sudah
lari duluan, saya teringat kasus YZ dam ME yang sedang heboh-hebohnya
saat ini. Saya takut bukan kepalang, mumpung belum ada adegan buka-
bukaan, saya pamit ngeloyor keluar kamar. Wah, saya tidak punya duit
sampai 4 milyar rupiah! Jangan sampai saya diperas suatu hari nanti.
Syukur-syukur saya berhenti sebelum terlanjur basah.

Alternatif kedua adalah seorang janda muda beranak satu. Cantik dan
sholeh, selain itu sopan dan baik hati. Pucuk dicinta ulampun tiba,
pikir saya, ini mungkin istri kedua saya. Anaknya masih TK, jadi
biaya hidupnya pun tidak terlalu tinggi. Ini calon yang ideal, pikir
saya lagi, cocok, sepeti AA Gym. Wanita cantik ini rupanya bercerai
ketika tahu suaminya menikah lagi, dia tidak mau dimadu, katanya.

Suatu sore, seperti biasa sebelum sampai ke rumah saya mampir ke
rumahnya. Namun saya kaget bukan kepalang, ketika sambil bersandar
mesra di dada saya dia bertanya dengan sangat halus pada saya, apakah
saya mau menikahinya dan menceraikan istri saya saat ini.

Dhuaa!!! pening kepala saya, dunia berputar-putar cepat sekali,
teringat wajah istri dan anak-anak saya di rumah. Waduh...bagaimana
ini? Apa yang akan terjadi? Saya berencana menambah istri, namun
kekasih saya yang cantik jelita ini minta saya menceraikan istri
saya?!

Sampai sekarang saya masih pening dan shock berat. Mungkin ada rekan2
mediacare yang bisa kasih usulan atau pendapat, bagaimana cara saya
menjalankan rencana saya sesuai dengan teladan AA Gym?

Makin saya menjalaninya, makin kagum saya terhadap panutan saya itu.
AA Gym memang JANTAN...dia memang laki-laki sejati yang mampu
mengelola Qolbunya dengan baik, bahkan mampu menyakinkan TETEH utk
berbagi cinta.

Ternyata tidak mudah ya, namun usaha ini khan baru 2 mingguan. Lama-
lama saya pasti akan terbiasa.

Mohon masukan rekan-rekan Mediacare sekalian?

salam
Adijoyo Adidoyo




Re: [mediacare] Jadikan Jumat sebagai hari libur nasional!

2006-12-22 Terurut Topik budi . sulistiyo
Mas Indonebia, kalo berita yang seimbang dunk.
Ana juga sering ke Jkt-Surabaya PP, juga sering dihari Jum'at.
setahu ana, yang sholat Jum'at tuh semua (office boy ama karyawan kantor),
dan mengenai fengawas bandara, schedulenya sudah di-set, agar
jam segitu shift-nya dominan non-muslim, bahkan sering terjadi
umat non-muslim membantu multi-task (rangkaf2 tugas) fada saat 
rekannya mau melaksanakan ibadah Jum'atan.
jadi ente kurang froforsional mengamatinya..abiss, 
banyakan ngelirik babu-babu imigran yah?


salam,




"indonebia indonebia" <[EMAIL PROTECTED]> 
Sent by: mediacare@yahoogroups.com
12/22/2006 01:51 PM
Please respond to
mediacare@yahoogroups.com


To
[EMAIL PROTECTED], wanita-muslimah@yahoogroups.com, 
ekonomi-syariah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED], 
hidayahnet@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED], 
[EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], 
[EMAIL PROTECTED]
cc

Subject
[mediacare] Jadikan Jumat sebagai hari libur nasional!






Kemarin ana baru pulang dari Surabaya untuk berjihad. Tatkala memasuki 
bandara Juanda di pinggiran Surabaya, ana langsung bersujud syukur. Ana 
bukan terkagum-kagum pada bandara yang baru dipoles dan kini nampak megah 
itu. Tetapi ana bersyukur bahwa pada hari Jumat ternyata banyak karyawan 
bandara yang tak mau melayani pesawat yang datang dan pergi karena mau 
sholat Jumat. Jadwal penerbangan beberapa pesawat pun banyak yang 'delay'. 
Ya Allah, engkau memang Maha Besar! 
 
Untuk itu, ana akan usulkan kepada MUI dan PKS agar kepala bandara Juanda 
diberi sertifikat dan penghargaan ala kadarnya. Ana juga akan usulkan 
kepada Pemerintah RI agar Jumat dijadikan sebagai hari libur nasional, 
sehingga tidak mengganggu umat Muslim untuk beribadah.
 
Wassalam,
 
 
INDONEBIA
 
 
 __
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap 
spam 
http://id.mail.yahoo.com 
 


gifRkdHNohWSD.gif
Description: GIF image


Re: [mediacare] Jadikan Jumat sebagai hari libur nasional!

2006-12-22 Terurut Topik Uthe Regina

quoted:
*"Ana juga akan usulkan kepada Pemerintah RI agar Jumat dijadikan sebagai
hari libur nasional, sehingga tidak mengganggu umat Muslim untuk beribadah."
*

mungkin ini nggak penting... dan saya juga tau nggak akan dibalas oleh
indonebia.. tp saya jadi tergelitik dengan kutipan kalimat pada e-mailnya...
bos, emangnya kamu beribadah hanya di hari Jumat, yaa? setiap hari nggak?
buat saya, bekerja pun ibadah... dan saya bekerja setiap hari...

salam,
uthe


On 12/22/06, indonebia indonebia <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


   Kemarin ana baru pulang dari Surabaya untuk berjihad. Tatkala memasuki
bandara Juanda di pinggiran Surabaya, ana langsung bersujud syukur. Ana
bukan terkagum-kagum pada bandara yang baru dipoles dan kini nampak megah
itu. Tetapi ana bersyukur bahwa pada hari Jumat ternyata banyak karyawan
bandara yang tak mau melayani pesawat yang datang dan pergi karena mau
sholat Jumat. Jadwal penerbangan beberapa pesawat pun banyak yang 'delay'.
Ya Allah, engkau memang Maha Besar!

Untuk itu, ana akan usulkan kepada MUI dan PKS agar kepala bandara Juanda
diberi sertifikat dan penghargaan ala kadarnya. Ana juga akan usulkan kepada
Pemerintah RI agar Jumat dijadikan sebagai hari libur nasional, sehingga
tidak mengganggu umat Muslim untuk beribadah.

Wassalam,


INDONEBIA

.





Re: [mediacare] Jadikan Jumat sebagai hari libur nasional!

2006-12-22 Terurut Topik budi . sulistiyo
Ngga bakalan, mba Ute.
malah biasanya orang seperti ini umurnya panjang,
susah matinya.contohnya banyak koq..
hehehe!!!



salam,




[EMAIL PROTECTED] 
Sent by: mediacare@yahoogroups.com
12/22/2006 02:05 PM
Please respond to
mediacare@yahoogroups.com


To
mediacare@yahoogroups.com
cc

Subject
Re: [mediacare] Jadikan Jumat sebagai hari libur nasional!







Kapan orang seperti ini MODAR 

Please respond to mediacare@yahoogroups.com 
From:mediacare@yahoogroups.com on 12/22/2006 01:51:42 PM 
To:[EMAIL PROTECTED]
wanita-muslimah@yahoogroups.com
ekonomi-syariah@yahoogroups.com
[EMAIL PROTECTED]
hidayahnet@yahoogroups.com
[EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED] 
cc: 
Subject:[mediacare] Jadikan Jumat sebagai hari libur nasional! 




Kemarin ana baru pulang dari Surabaya untuk berjihad. Tatkala memasuki 
bandara Juanda di pinggiran Surabaya, ana langsung bersujud syukur. Ana 
bukan terkagum-kagum pada bandara yang baru dipoles dan kini nampak megah 
itu. Tetapi ana bersyukur bahwa pada hari Jumat ternyata banyak karyawan 
bandara yang tak mau melayani pesawat yang datang dan pergi karena mau 
sholat Jumat. Jadwal penerbangan beberapa pesawat pun banyak yang 'delay'. 
Ya Allah, engkau memang Maha Besar! 
 
Untuk itu, ana akan usulkan kepada MUI dan PKS agar kepala bandara Juanda 
diberi sertifikat dan penghargaan ala kadarnya. Ana juga akan usulkan 
kepada Pemerintah RI agar Jumat dijadikan sebagai hari libur nasional, 
sehingga tidak mengganggu umat Muslim untuk beribadah. 
 
Wassalam, 
 
 
INDONEBIA 
 
 

 __ 
Apakah Anda Yahoo!? 
Lelah menerima spam?  Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap 
spam 
http://id.mail.yahoo.com 

Important Notice: This e-mail transmission is intended only for the use of 
the named addressee, and may contain material/information that is private, 
confidential or legally privileged. Any retransmission, dissemination or 
other use of, or the taking of any action in reliance upon this 
material/information by anyone other than the named addressee is 
prohibited. If it is received in error by anyone other than the named 
addressee, please immediately notify the sender at the address and 
telephone/telefax number or e-mail address set forth herein, delete the 
material/information from any computer and destroy any copies or 
print-outs that may have been made of this material/information. Thank 
you.

DISCLAIMER: Internet communications are not secure. While every reasonable 
effort has been made to ensure that this communication has not been 
tampered with, PT United Tractors Tbk cannot be responsible for 
alterations made to the contents of this message without its express 
consent. If you wish to receive a hard copy of this message, please 
contact the sender. Opinions, conclusions and other information in this 
message that do not relate to the official business of the company shall 
be understood as neither given nor endorsed by PT United Tractors Tbk.
 


gifhZK1dpEeUp.gif
Description: GIF image