[mediacare] Balasan: Viddy AD Daery akan 'mengonceki' Komunitas Utan Kayu ...

2007-09-30 Terurut Topik bujang kelana
Kok ya ada orang mengagung-agungkan diri sendiri seperti Viddy. 

Saya jarang membaca orang-orang yang begitu bangganya diundang ke sebuah acara, 
dengan skala tingkat lokal pun.

salam

radityo djadjoeri <[EMAIL PROTECTED]> wrote:Link:
   
  
http://artculture-indonesia.blogspot.com/2007/10/viddy-ad-daery-akan-mengonceki.html


  mediacare <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Berikut Siaran Pers dari Viddy AD Daery yang dia tuliskan sendiri:

Posted by: Anuv Chaviddy, Lamongan
E-mail: [EMAIL PROTECTED] 


Kabar Perang Sastra Indonesia ditunggu berdebar di Malaysia 

UNDANGAN BUDAYAWAN LAMONGAN-INDONESIA SEBAGAI PEMBICARA DI SEMINAR ANTARBANGSA 
KEBUDAYAAN MELAYU-MALAYSIA (SAKM – 2007) 
di Hotel Vistana,Kuantan, Pahang, Malaysia 26-28 Oktober 2007

PENDAHULUAN

Seminar Antarbangsa Kebudayaan dan Kesusastraan Melayu (SAKM) adalah seminar 
bergengsi internasional, karena menampilkan pakar-pakar dari seluruh dunia.
Nama-nama besar di dunia kajian kebudayaan dan kesusastraan Melayu seperti 
Prof. Amin Sweeney, Ulricht Kratz, Monique Zaini Lajoubert, Liauw Yock Fang, 
Harry Aveling, Shahnon Ahmad, Mohammad Haji Salleh dan sebagainya pernah 
menjadi pembicara dalam forum ini.

Jadi, ini forum terhormat yang diselenggarakan pemerintah Malaysia via Dewan 
Bahasa dan Pustaka (DBP) Malaysia bekerjasama dengan Universitas Kebangsaan 
Malaysia (UKM). 

Dalam SAKM yang ke IX kali ini, bertema : “Kesusastraan Melayu Nusantara 
pasca Merdeka”, diselenggarakan di kota Kuantan, Pahang, Malaysia, juga 
mengundang budayawan dan sastrawan Lamongan kelas Asia Tenggara, yakni Viddy AD 
Daery atau Drs. Anuf Chafiddi, sebagai salah satu pembicara yang 
ditunggu-tunggu, karena kali ini akan membicarakan: “Kondisi Perang Sastra 
Indonesia yang terjadi akhir-akhir ini, antara aliran sastra moral melawan 
aliran sastra seks dan atheisme yang banyak terbit di koran maupun buku-buku 
akhir-akhir ini.”

Disamping mempertimbangkan popularitas Viddy di kawasan Asia Tenggara, panitia 
juga mempertimbangkan Viddy sebagai pelaku perang sastra itu sendiri, dimana 
sastrawan Lamongan itu memihak sastra moral yang berlandaskan kebenaran agama 
dan moral bangsa serta kearifan lokal. 

Dari beberapa email yang datang dari Malaysia, ketika mengetahui Viddy akan 
bicara mengenai “Perang Sastra Indonesia”, maka SEAKAN-AKAN tema Viddy 
merupakan tema yang akan paling ditunggu oleh publik Malaysia, karena perang 
sastra di Indonesia kali ini merupakan tonggak penting karena merupakan 
peperangan aliran moral melawan aliran seks dan amoral, sedangkan di Malaysia 
sendiri, masalah MORAL adalah soal yang amat penting karena menyangkut JATIDIRI 
dan HARGA DIRI BANGSA.

Viddy dilahirkan di Laren, Lamongan utara,28 Desember 1961, yang kental akan 
warna santrinya, karena itu warna santri dan tradisi kearifan lokal mewarnai 
karya- karyanya. Puisinya yang dimuat di KOMPAS memeri/mengungkap latar 
daerahnya yang penuh genangan air dengan kembang gol/lotus/padma dan rumpun 
bambu sebagai wilayah bonorowo.

Pada tahun 1988, ketika Jawa Pos baru melaju, novelbersambung Viddy yang 
meledak dan disukai serta ditunggu-tunggu para pembaca Jawa Pos tiap pagi 
adalah “Opera Gerbangkertosusila” yang meramalkan Lamongan akan maju 
seperti di zaman Bupati Masfuk.

Ketika hijrah di Jakarta tahun 1991 sampai 2002 sebagai penanggungjawab 
sinetron TPI, Viddy membuat puluhan episode “Kentrung Humor Lamongan” 
dengan lakon-lakon lokal Lamongan seperti Kadet Suwoko, Tanjung Kodok, Gua 
Maharani dan sebagainya, yang
melambungkan nama pelawak Bakat Made-ayahanda penyanyi Erie Susan.

Ketika berkiprah di kawasan Asia Tenggara (Malaysia, Brunei, Singapura dan 
Thailand selatan) Viddy berkali-kali mengeksplorasi wilayah Lamongan, termasuk 
makalahnya di PSN (Pertemuan Sastrawan Nusantara) 14 di Alor Star, Kedah, 
Malaysia , baru-baru ini dimana makalah Viddy membuka teori bahwa Mahapatih 
Gajah Mada berasal dari Lamongan (waktu dulu namanya ialah Kraton Pamotan).

KEHADIRAN VIDDY DI SAKM IX

Dengan demikian, kehadiran Viddy di SAKM IX sangat penting dalam kapasitas:

1.Mewakili nama Lamongan, Jawa Timur dan Indonesia rutin hadir di pertemuan 
internasional, yang amat ketat seleksinya.

2.Menyuarakan suara daerah dan bangsa, untuk memberi imbangan suara-suara 
negatif dunia luar yang hanya mendengar dari orang lain mengenai Indonesia.

3.Mempromosikan potensi Lamongan,dan Jawa Timur dan Indonesia pada umumnya, 
sebagaimana sudah sering dilakukan Viddy selama ini di berbagai forum 
internasional dalam berbagai kesempatan.

Drs.Anuf Chafiddi atau Viddy AD Daery
Jl.Raya Pasar Laren, Laren, Lamongan 62262
HP : 0856 1310 996 



[mediacare] Berita Sumbawanews.com (01/10)

2007-09-30 Terurut Topik Sumbawanews.com
  Hati-hati Investasi di Sumbawa
  Senin, 01 Oktober 07 (09:53) - Di Posting Oleh : admin |  0 komentar 
 
  Jakarta, Sumbawanews.com.-
  Ini peringatan keras bagi penentu kebijakan di Sumbawa. Rumor 
ketidakkonsitennya Pemkab. Sumbawa dalam menyambut investor sudah lama beredar 
namun rumor tersebut selalu terbantahkan oleh Jawaban Pemerintah Daerah dengan 
...selengkapnya
 

  PSDA Benahi Pembangkit Air Irigasi Pertanian Lantung
  Senin, 01 Oktober 07 (09:28) - Di Posting Oleh : admin |  0 komentar 
 
  Sumbawa Besar, Sumbawanews.com.-
  Hampir 3 tahun sumur gali yang dijadikan sumber mata air bagi kegiatan 
irigasi lahan pertanian di Desa Lantung tidak berfngsi. Kondisi pembangkit air 
yang berlokasi di sekitar ...selengkapnya
 

  Semakin Banyak Apotek Semakin Bagus
  Senin, 01 Oktober 07 (09:27) - Di Posting Oleh : admin |  0 komentar 
 
  Sumbawa Besar, Sumbawanews.com.-
  Seiring dengan perkembangan kota, keberadaan apotek di Kabupaten Sumbawa 
kian menjamur. Setidaknya terdapat 9 apotek dan toko obat di Kota Sumbawa Besar 
yan bersaing di bisnis penjualan ...selengkapnya
 

  Bibit Kedelai Dijual Kelompok Tani Penanae
  Senin, 01 Oktober 07 (09:27) - Di Posting Oleh : admin |  0 komentar 
 
  Kota Bima, Sumbawanews.com.-
   Siapa dibalik kasus penjualan bibit kedelai bersubsidi terbongakr sudah. 
Berdasarkan penelusuran pada sejumlah  kelompok tani di tiga kecamatan Kota 
Bima,  bibit itu dijual oleh kelompok tani Kelurahan ...selengkapnya
 


 
  Bibit Kedelai P2BN Rasanae Timur, Disalurkan
  Senin, 01 Oktober 07 (09:26) - Di Posting Oleh : admin |  0 komentar 
 
  Kota Bima, Sumbawanews.com.-
   Jumlah bibit kedelai dalam program Program Peningkatan Produksi Beras 
Nasional (P2BN) di wilayah Kecamatan Rasanae Timur sebanyak 25 ton. Bibit itu 
telah disebarkan ke beberapa kelurahan di ...selengkapnya 

  Bibit Srikot Bima Tersedia 40 Ton
  Senin, 01 Oktober 07 (09:26) - Di Posting Oleh : admin |  0 komentar 
 
  Kota Bima, Sumbawanews.com.-
   Bibit padi Srikot Bima, saat ini tersedia sekitar 40 ton dan telah 
dipesan oleh Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Bima. Namun, benih itu belum 
diberikan label resmi ...selengkapnya 

  Angin Kencang, Satu Rumah Rubuh
  Senin, 01 Oktober 07 (09:25) - Di Posting Oleh : admin |  0 komentar 
 
  Kota Bima, Sumbawanews.com.-
   Rumah Hj Aminah, warga RT 11 RW 04 lingkungan Lewisape Kelurahan Sarae, 
Minggu kemarin, rubuh. Rumah itu ditinggali oleh Tuti, janda tiga anak. Tidak 
ada korban jiwa ...selengkapnya
 

  Angka Curanmor Meningkat Tajam
  Senin, 01 Oktober 07 (09:25) - Di Posting Oleh : admin |  0 komentar 
 
  Kota Bima, Sumbawanews.com.-
  Angka pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) meningkat tajam. Jika bulan 
sebelumnya tercatat empat hingga lima kasus, untuk September meroket menjadi 10 
kasus. Sabtu (29/9) dalam waktu yang bersamaan, ...selengkapnya 


 
  Berkas Kasus BRI Tunggu Persetujuan Kajari
  Senin, 01 Oktober 07 (09:25) - Di Posting Oleh : admin |  0 komentar 
 
  Kota Bima, Sumbawanews.com.-
  Jaksa Penuntut Umum (JPU) akan menyerahkan dakwaan tersangka kasus dugaan 
kredit fiktif BRI Cabang Bima, Imam Akbar Pujiono, kepada Kepala Kejaksaan 
Negeri (Kajari) Raba Bima. Penyerahan direncanakan ...selengkapnya
 

  Kasus Dam Ama Soka Dilaporkan ke Polisi
  Senin, 01 Oktober 07 (09:24) - Di Posting Oleh : admin |  0 komentar 
 
  Kota Bima, Sumbawanews.com.-
   Pembangunan dam Ama Soka di Desa Laju Kecamatan Laju bakal menuai 
persoalan hukum setelah Sabtu (29/9) lalu, pemilik lahan Irwan Yulianto 
melaporkan pelaksana proyek ke Polresta Bima.  ...selengkapnya
 

  Kebocoran APBD Pemkot harus Diusut Tuntas
  Senin, 01 Oktober 07 (09:24) - Di Posting Oleh : admin |  0 komentar 
 
  Kota Bima, Sumbawanews.com.-
  Kebocoran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bima tahun 
2006 senilai Rp16,5 miliar hendaknya tidak hanya dipolemikkan, tetapi harus 
diusut tuntas, sehingga muncul keterbukaan dan ada ...selengkapnya 

  Kualitas Garam Petani Bima masih Rendah
  Senin, 01 Oktober 07 (09:24) - Di Posting Oleh : admin |  0 komentar 
 
  Bima, Sumbawanews.com.-
  Garam masih merupakan komoditi andalan Kabupaten Bima dan termasuk tiga 
daerah produk garam terbesar di Indonesia, setelah Madura (Jawa Timur) dan 
Jeneponto (Sulawesi Selatan). Namun, kualitas garam yang ...selengkapnya 



www.sumbawanews.com
the first online news from sumbawa

komp.dosen ikip blok 4/20 jatibening 
pondok gede 17421
phone/fax: 021-8486647, 70960307
[EMAIL PROTECTED]
---
Online Network
www.nusatenggaranews.com -- Nusatenggara News Updated !
www.tambangnews.com -- Mines & Energy News Updated !
www.sumbawabarat.com
http://a-smarthing.com

[mediacare] OOT / FYI : Info Ttg ZYNERGY MEDIATAMA

2007-09-30 Terurut Topik M.Prabowo \(Dade\)
  Dear Friends,



  Perkenalkan, nama saya M.Prabowo (Dade) dari PT Zynergy Kreasi Mediatama.

  www.zynergy-creativity.info . 



  Dalam kesempatan kali ini saya ingin mencoba untuk memperkenalkan unit usaha 

  yang saya jalankan saat ini yang mungkin suatu saat diperlukan oleh 
teman-teman.



  Adapun Zynergy sendiri saat ini bergerak dalam beberapa bidang, yaitu al:



  1.)Visual Communication:

   

  Web Design/re-design & Development , CD Multimedia Interaktif,  
Branding/re-branding, Graphic Design, dan lain lain

   

   

  2.)IT Solution:



  Intranet system, ERP (Enterprise Resource Planning), database management 
system (DBMS),Accounting software, POS Software, Cabling, Network, dan lain lain



  3.) Zynergy Leadership Center (ZLC)

  ---Divisi terbaru yang berdiri sendiri diluar Zynergy Creativity--

   

  Bergerak dalam training leadership yang berlandaskan pada nilai-nilai 
spiritual dan Universalitas. Cocok bagi Corporate, Umum maupun Remaja.

   



  Untuk lebih jelasnya bisa dilihat port folio kami pada website yang 
dicantumkan diatas :

   

  ( www.zynergy-creativity.info  )

   

  Untuk info lebih lanjut, saya bisa dihubungi pada email atau no.telp di bawah 
ini.

   

   

  Atas perhatian teman-teman semua, saya ucapkan Terima Kasih

   

  NB :

   

  Khusus Website Zynergy Leadership Center (ZLC), saat ini masih tahap dalam 
pengerjaan.

   

   

  Regards,



  M.Prabowo (Dade)

  Marketing Director


  021-5549531
  081808862171
  021-98805716 


 


Re: [mediacare] Re: YAHUDI lagi....

2007-09-30 Terurut Topik Willy Samosir
maaf bu Diyah, tp SALAH BESAR klo yahudi itu disebut agama..memang yahudi itu 
memiliki kepercayaan kepada satu Persona (one God, Tauhid, monotheisme), yang 
namanya tidak boleh disebut oleh mereka, atau bahkan dalam kasus lain, malah 
banyak orang yahudi sendiri ngga tahu bagaimana menyebut nama itu..nama itu 
terdiri dari 4 konsonan yang bila diterjemahkan ke huruf latin menjadi 
YHWH..krn nama itu dianggap begitu keramat, mereka hanya diperbolehkan menyebut 
nama itu dengan sebutan ADONAI (english: God)..walaupun begitu, Yahudi bukanlah 
agama..agama/kepercayaan mereka biasanya disebut Judaism/Yudaisme, sedangkan 
nama Yahudi sendiri adalah suku mereka, yaitu salah satu suku dari 12 suku 
Israel, yang merupakan keturunan dari 12 putra Nabi Yakub (Israel)..dan suku 
Yahudi sendiri adalah keturunan dari anak ke-4 Nabi Yakub yang bernama Yehuda 
(Juda/Yudah/Yudea)..

rgrds,
-sillywamosir-

- Original Message 
From: gimblot makagiansar <[EMAIL PROTECTED]>
To: mediacare@yahoogroups.com
Sent: Saturday, 29 September, 2007 11:41:50 AM
Subject: Re: [mediacare] Re: YAHUDI lagi









  




Jika anda berani melakukan generalisasi atau percaya terhadap generalisasi 
suatu etnis atau agama maka itu akan terjadi pada anda kembali, apakah anda itu 
etnis jawa, sunda atau pemeluk agama manapun.
Adalah salah jika anda menyalahkan Tuhan sang pencipta sebagai Orang yang 
menyarankan anda untuk menjadi pembenci. 

"
Kalau intepretasi saya pribadi, mungkin ya dikutuk tuh

Yahudi atau kaum Kafir yang memang punya personal

vendetta against Islam dan memang berusaha untuk

nyakitin orang lain, kalau dalam bahasa awamnya yang

memang yang 'jahat', be them Yahudi atau kaum lain."

Jadi semua orang jahat terkutuk ? baik orang "jahat" itu seiman dengan anda ? 
atau yang hanyalah yang berbeda kaum dengan anda ? 

salam
- Original Message 
From: Diyah Triswandhani 
To: [EMAIL PROTECTED] ps.com
Sent: Friday, September 28, 2007 8:13:45 PM
Subject: [mediacare] Re: YAHUDI lagi










Ini sebenernya saya juga rada bingung baca Alqur'an.

Di satu sisi kan emang dibilangin Yahudi = kikir,

musuhin dll dll.. tp disisi lain Yahudi juga merupakan

agama Tauhid, dan buat orang yang memang btul-betul

menyembah Allah, beriman pada hari kiamat dan selalu

berbuat saleh, ya pastinya juga disayang ma Tuhan (ini

surah apa ya yg saya baca tadi malem? kayanya

Al-Maidah deh, ntar dicek lagi deh)



Jadi memang menurut saya, ya intepretasi masing-masing

lah. It's against my personal belief dan value juga

sih untuk melakukan generalisasi atas suatu ras atau

kaum. Misalnya karakteristik Yahudi yang dibilang

kikir, dari sekian juta orang Yahudi masa gak ada sih

yang anomali, nggak kikir maksudnya? 



Kalau intepretasi saya pribadi, mungkin ya dikutuk tuh

Yahudi atau kaum Kafir yang memang punya personal

vendetta against Islam dan memang berusaha untuk

nyakitin orang lain, kalau dalam bahasa awamnya yang

memang yang 'jahat', be them Yahudi atau kaum lain.



By the way, saya baru pulang umroh. Sempat culture

shock juga pas di Arab sono dan langsung mensyukuri

tinggal di Jakarta. Meskipun bobrok dan masih ada

orang-orang macam FPI dan Rhoma Irama (man, I'm gonna

get bashed for that one, aren't I?) tapi saya sudah

keburu dimanja dengan kebebasan di Jakarta. Di sini,

sebagai perempuan saya bebas nyetir, bebas kerja

(walaupun kenyataannya masih nganggur, cis), bebas

kemana-mana sendiri, bebas pake rok mini.. 



Buat temen-temen perempuan, start counting your

blessing. 



p.s.: Saya nggak bermaksud merendahkan atau

menyalahkan budaya dan policy yang dilakukan Arab loh,

cuma mau menyatakan adanya diskrepansi value yang

dianut oleh mereka dan saya pribadi, sekian dan terima kasih.



 _ _ _ _ _ _

Catch up on fall's hot new shows on Yahoo! TV. Watch previews, get listings, 
and more!

http://tv.yahoo. com/collections/ 3658 




  









  Pinpoint customers who are looking for what you sell. 



  
























  ___ 
Want ideas for reducing your carbon footprint? Visit Yahoo! For Good  
http://uk.promotions.yahoo.com/forgood/environment.html

Re: [mediacare] Kerja Badan Intel Sebuah Negara

2007-09-30 Terurut Topik Deddy Mansyur
Uda Rad,

Nyonya Muslim kita ini, otaknya bukan maen hebatnya.
Where did you find her? In LA, JKT, Tegal, Lampung, Siberia, London or 
where?
Dulu beliau pernah sekolah di SMA6 dan saya di SMA XI sama Bambang Tri, anak 
Radja Harto.

Ibu Muslim, pernah seangkatan sama Ida Royani? Atau Mulya Budiman yang 
sekarang ada di BI?

salam,
sensei deddy mansyur
university of houston
www.uh.edu/shotokan

- Original Message - 
From: "Hafsah Salim" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Monday, October 01, 2007 12:35 AM
Subject: [mediacare] Kerja Badan Intel Sebuah Negara


> Kerja Badan Intel Sebuah Negara
>
> Semua negara memiliki operasi2 Intelejens yang dilakukan badan intel
> masing2 negara ybs.  Tujuannya mencari informasi untuk mengamankan
> pemerintahan maupun negara ybs baik secara fisik, ekonomi, maupun
> teknologinya.
>
> Karena aspek tugasnya sangat rahasia, sangat luas, dan berbahaya, maka
> tak mengherankan bahwa Badan Intel sebuah negara membutuhkan biaya
> yang luar biasa besarnya, bahkan lebih besar dari apbn negara ybs, dan
> biasanya biaya yang dihabiskan ini dirahasiakan oleh masing2 negara
> agar operasi2nya tetap terselubung.
>
> Dari aspek dana inilah, kita tidak bisa ragu bahwa didalam dunia
> sekarang ini hanya Amerika sajalah yang memiliki dana yang maha
> dahsyat yang mampu membiayai operasi2 simultant diseluruh dunia dengan
> operator2 intelnya yang kelas satu.  Agen2 Amerika ini diseleksi
> secara ketat, GPA-nya rata2 diatas 3.5, dan kurang dari angka ini
> jangan harap bisa lolos seleksi.  Rekruitmen agen2 kelas satu ini
> dilakukan diseluruh Universitas2 di Amerika.  Setelah diterima, diberi
> latihan yang juga luar biasa, setiap agen betul2 menguasai bidangnya.
>
> Demikianlah, seorang pemuda Arab berhasil lolos seleksi, setelah dia
> dilatih selama 4 tahun, dia ditugaskan masuk ke Arab, sebagai
> warganegara Arab Saudia yang mendirikan yayasan Islam untuk memberi
> bantuan khusus kepada umat Islam di Indonesia.  Melalui yayasan
> inilah, dibuka cabang yayasan yang sama di Indonesia yang bertujuan
> merekrut pemuda2 Islam yang extreem bersedia mati berjihad menentang
> atau berperang melawan Amerika.
>
> Pemuda2 ini kemudian dikirim ke Afghanistant untuk bergabung dengan
> pasukan Osama bin Laden.  Kemudian ada satu kurir yang dipercaya oleh
> Osama bin Laden yang juga agen intel Paksitant yang bertugas mengawasi
> para jihadist ini berkomunikasi dengan dunia luar.  Memang menarik
> cara2 Amerika yang menggunakan jihadist dari Indonesia ini.  Satu
> kelemahan orang Indonesia yang tidak diketahui umum oleh Osama bin
> Laden maupun terorist lainnya adalah bahwa orang2 Indonesia sangat
> erat dengan keluarganya.  Sulit bagi mereka untuk putus hubungan sama
> sekali.  Makin jauh jaraknya, makin rindu mereka kepada keluarga.
> Demikianlah, larangan berkomunikasi keluar termasuk kepada keluarga
> tetap berusaha dilakukannya melalui agen Pakistant yang secara diam2
> menghianati Osama bin Laden.
>
> Baik pasukan Amerika maupun pasukan Pakistan selama ini mendapatkan
> kesulitan dalam melokasi keberadaan Osama bin Laden karena pasukannya
> memang berdisiplin tinggi, siapapun yang melanggar disiplin langsung
> ditembak mati ditempat.  Demikianlah, dengan mengirimkan pesan ataupun
> surat kepada keluarga, jihadist Indonesia sudah merasa sangat lega.
> Mereka sangat rindu, dan bosan dalam kehidupan monoton bersama Osama
> bin Laden, ada juga beberapa yang nekad ingin keluar melarikan diri,
> namun tertangkap dan ditembak ditempat.
>
> Kalo ada satu saja dari jihadist Indonesia yang berhasil mengirim
> pesan kepada keluarganya di Indonesia, maka jejak Osama dengan
> sendirinya bisa ditetapkan untuk dikepung.  Demikianlah dengan
> penyusupan2 para jihadist dari Indonesia inilah beberapa kalo Osama
> bin Laden hampir berhasil dijebak oleh pasukan Amerika maupun pasukan
> Pakistant.  Dan dari para jihadist Indonesia inilah bisa diketahui
> secara pasti bahwa Osama bin Laden sekarang ini bersembunyi di
> Pakistant.  Osama bin Laden sangat curiga kepada pengawal2 yang
> berasal dari Pakistant, untuk mengawal dirinya dalam ring terdalam
> hanya dilakukan oleh orang2 Arab, tak ada satupun yang bukan orang
> Arab, sedangkan untuk ring luar dilakukan jihadist dari luar
> Pakistant, jihadist Pakistan pada umumnya dijadikan barisan pemukul
> untuk dikorbankan kepada peluru2 tentara Pakistant ataupun tentara
> Amerika.  Namun dalam keadaan darurat, jihadist2 dari luar Pakistan
> juga dijadikan umpan untuk menyelamatkan Osama bin Laden dari
> penyergapan.  Sekitar 5 ribu jihadist Indonesia gelombang pertama
> seluruhnya tewas tak ada beritanya lagi, namun pengiriman selanjutnya
> kembali diulangi.
>
> Dengan dana begitu besar, Amerika mampu membuka berbagai organisasi
> extreem jihad Islam diseluruh dunia untuk disusupkan sebagai tenaga
> bantuan jihad kepada Osama bin Laden dalam melokalisasi keberadaannya.
>
> Siapakah dan manakah organisasi2 Islam di Indonesia yang telah
> disusupi atau yang diperalat untuk 

[mediacare] Kangen vs Matta : Malaysia, mereka (akan) datang !

2007-09-30 Terurut Topik Arief Ira
[EMAIL PROTECTED]
  created by : Arief & Ira
   
  Pengantar :
  Sebenarnya kami ogah untuk memuat tema ini, terkesan agak nyeleneh dari 
format artikel yg sudah biasa kami buat. Entah kenapa topik soal bulan puasa yg 
semestinya bisa kami tulis ternyata mandeg ditahap pencarian materi, sudah 
banyak dibahas di milis2 lain sehingga jangan2 nantinya tulisan tersebut hanya 
sekedar “njiplak” dari opini2 yg sudah bersliweran.
  Dan di tengah kesibukan kami yg tengah diuber setor kerjaan jelang lebaran 
nanti, hh… agak sedikit tersentil daya nalar kami ketika Matta Band 
akhirnya beroleh kesempatan manggung di ExtraVaganza TransTV beberapa hari 
lalu. Tumben… meski sebenarnya bukan hal aneh karena sebelumnya lagu “Ketahuan” 
ini memang paling enak untuk diplesetkan, atau mungkin dijadikan tema lagu 
parody sinis bagi rakyat dalam melihat polah para pejabat negeri yg sudah 
“ketahuan” dosa2-nya tapi tetap saja bersikap munafik. Wo oow / kamu ketahuan / 
korupsi lagi / dengan kita2 / rakyat negeriku…
  Menarik memang dalam mengamati perkembangan musik akhir2 ini, seolah grupband 
yg sudah mapan maupun indie-label mendapat lawan baru yang tidak diprediksi 
sebelumnya. Bermula dari kehadiran Radja, lalu tambah panas ketika Kangen Band 
hadir. Diemohi banyak MD radio, tapi nyatanya disenangi bagian program musik 
televise (swasta). Trend dangdut sms atau kucing garong, lewat !!!
  Dibawah ini kami sertakan fwd lirik ( yg menurut anda : norak, kampungan, 
atau sampah ? ) dari singel pertama yang mengangkat nama Kangen Band dan Matta 
Band ke pentas musik nasional, juga ke pasar ringbacktone. Kita tunggu kiprah 
mereka mengobrak-abrik dengaran musik masyarakat negeri jiran, setelah 
sebelumnya Peterpan, Dewa19, Sheila on 7, Samsons, Ungu, etc… 
   
   
  Tentang aku, kau, dan dia
Kangen Band
   
  selayaknya engkau tahu
betapa ku mencintaimu
kau tenangkanku dari mimpi burukku

selayaknya kau mengerti
betapa engkau ku kagumi
kau telah tinggal di dalam palung hati

betapa hancur hatiku
melihat engkau bersamanya
namun ku mencoba tuk tegar menghadapinya
 
jangan kau menangis lagi
tak sanggup aku melihatnya
sekarang kau pilih diriku atau dirinya

reff://
kau tuliskan cerita tentang engkau dan dia
yg membuat hatiku semakin terluka
sudah usai sudah cerita engkau dan aku
ku anggap sebagai bingkisan kalbu

ku tulis cerita tentang aku dan dia
sehingga membuatmu terluka
sudah usai sudah, jangan menangis lagi
kurasa sampailah di sini

repeat reff  


Ketahuan
Matta Band
  
Dari awal aku tak pernah
percaya kata-katamu
Karena ku hanya melihat
semua dari parasmu

Terakhir kau bilang padaku..
kau takkan pernah selingkuh
Tetapi ternyata dirimu..
bermain di belakangku

Reff://
Saat ku melihatmu
kau sedang bermesraan
dengan seorang..
yang ku kenal...

O ow.. Kamu ketahuan..
pacaran lagi..
dengan dirinya..
teman baikku...
2 X
 
back to reff://

Tapi tak mengapa..
Aku tak heran..
Karena dirimu..
Cinta sesaatku...

(O ow.. Aku ketahuan...pacaran lagi...dengan dirinya... teman baikmu...) 2x
   
   

  &&&
  Untuk bergabung / berlangganan, silakan kirim email kosong via : [EMAIL 
PROTECTED]
  Saran, masukan, ide, kritik, maupun opini anda, mohon dilayangkan via japri 
ke : [EMAIL PROTECTED]
  Terima kasih. 

   
-
 
 Real people. Real questions. Real answers. Share what you know.

[mediacare] zaman keemasan

2007-09-30 Terurut Topik Budhiana Kartawijaya
Dengan prestasi Bryan ini, tiba-tiba saja kita melihat masa depan Indonesia 
yang sangat cerah. Kalau saja kita berhenti bertengkar dan membangun jaringan 
teknologi informasi ke seluruh negeri, kemudian kita menyiapkan insan-insan 
yang bukan hanya konsumen tapi juga produsen informasi, maka akan lahir puluhan 
juta superempowered individu. Mereka adalah anak-anak kita yang akan membawa 
kita lompat katak, dari keterpurukan ke zaman keemasan. 
   
  visit http://Budhiana.blogspot.com


http://Budhiana.blogspot.com
   
-
 Check out  the hottest 2008 models today at Yahoo! Autos.

[mediacare] Pelaksanaan car free day belum optimal

2007-09-30 Terurut Topik firdaus cahyadi
http://www.beritabumi.or.id/berita3.php?idberita=859
Pelaksanaan HBKB belum optimal Setyo 
Rahardjo - 28 Sep 2007  11:06  Hari  Bebas 
Kendaraan Bermotor (HBKB) pada mulanya adalah salah satu kegiatan  kampanye 
LSM/NGO di seluruh dunia untuk mengurangi pemakaian kendaraan  bermotor atau 
lebih sering disebut sebagai car free day. Di  Jakarta kegiatan kampenye 
tersebut diadopsi dalam Perda No. 2 Tahun  2005 tentang Pengendalian Polusi 
Udara. Dalam Perda tersebut juga  diamanatkan bahwa setiap bulan Pemda DKI 
Jakarta wajib menyelenggarakan  HBKB di lima wilayah kota.
  Pemda DKI Jakarta telah melaksanakan kegiatan HBKB untuk pertama kali  pada 
Sabtu (22/9) lalu. Dari pelaksanaan kegiatan tersebut, muncul  berbagai 
tanggapan baik dari kalangan LSM maupun masyarakat. Salah satu  LSM tersebut 
adalah Kaukus Lingkungan Hidup Jakarta.
  Firdaus Cahyadi dari Kaukus LH Jakarta (24/9) mengungkapkan bahwa HBKB  yang 
mulai dilaksanakan pada tgl 22 September 2007 tersebut harus tetap  dilanjutkan 
sesuai dengan Perda No. 2 Tahun 2005. Ia juga mengkritik  pelaksanaan kegiatan 
HBKB terkait dengan kenyataan bahwa Gubernur dan  Wakil Gubernur DKI Jakarta 
masih menggunakan kendaraan bermotor pribadi  ketika hadir dalam acara tersebut.
  “Gubernur dan Wakil Gubernur DKI belum atau tidak memberikan teladan  yang 
baik terkait dengan pesan dari HBKB yang ingin menekan penggunaan  kendaraan 
bermotor pribadi. Terbukti dengan kedatangan Gubernur dan  wakilnya yang masih 
menggunakan kendaraan dengan kawalan sepeda motor,”  ujarnya.
  Untuk itu, ia memberi saran bahwa ke depan seharusnya Gubernur dapat  datang 
ke acara HBKB dengan menggunakan sepeda atau transportasi publik  semacam 
busway bahkan bisa juga dengan berjalan kaki. Kedatangan  Gubernur dan Wakil 
Gubernur pada acara HBKB kemarin dengan masih  menggunakan mobil justru 
memperlemah semangat dari pelaksanaan HBKB itu  sendiri.
  Saran, tanggapan, dan kritik juga datang dari Walhi Jakarta. Menurut  
Direktur Eksekutif Walhi Jakarta, Selamet Daroyin, berdasarkan amanat  perda, 
seharusnya HBKB dilakukan satu bulan sekali. Namun ternyata  pelaksanaanya baru 
setahun sekali, itu pun baru dilakukan pada tahun  2007, padahal perda itu 
sendiri sudah berlaku sejak 2005.
  “Pelaksanaan perda tersebut belum cukup ideal. Tidak hanya waktu  
pelaksanaannya, saat acara berlangsung juga tidak sesuai dengan yang  diumumkan 
Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Jakarta,”  katanya.
  Ia kemudian memberi contoh, dalam pengumuman disebutkan kawasan  Sudirman dan 
Thamrin bebas kendaraan bermotor pribadi kecuali kendaraan  umum. Kenyataannya 
hanya empat jalur saja yang ditutup, sedangkan empat  jalur lainnya tetap 
dibiarkan dilintasi oleh kendaraan umum dan  kendaraan pribadi.
  “Kenyataan ini membuktikan bahwa pelaksanaan HBKB kali ini masih belum  
berjalan dengan baik. Perlu adanya evaluasi agar dalam pelaksanaan pada  waktu 
yang lain dapat berjalan lebih baik dan sesuai dengan apa yang  sudah 
dijadwalkan,” tegasnya.
  Sementara itu, dalam pernyataannya, Mitra Emisi Bersih (MEB)  menjelaskan 
bahwa sumber utama pencemaran udara di Jakarta berasal dari  gas buang angkutan 
umum. Oleh karena itu, usaha uji emisi yang  dilakukan Pemda DKI Jakarta akan 
sia-sia jika tidak melibatkan uji  emisi angkutan umum.
Sedangkan warga yang ada di lokasi kegiatan menyambut baik kegiatan ini. 
Salah seorang warga yang tergabung dalam komunitas Bike to Work  mengatakan 
bahwa udara di kawasan tersebut menjadi segar dan sejuk,  sehingga dirinya 
tidak perlu lagi memakai masker untuk melindungi diri  dari asap kendaraan 
bermotor. Mereka juga berharap, setelah ini Pemprov  DKI Jakarta dapat 
membangun jalur khusus untuk sepeda.
 Sia-sia
  Pada kesempatan itu, Firdaus juga mengungkapkan bahwa kegiatan HBKB  akan 
sia-sia jika tidak diikuti dengan kebijakan publik yang mampu  menekan polusi 
udara. “HBKB saja tidak cukup untuk mengatasi polusi  udara jika tidak diikuti 
dengan adanya kebijakan publik yang mampu  menekan laju penggunaan kendaraan 
bermotor pribadi di Jakarta,” katanya.
  Menurutnya, kebijakan itu di antaranya adalah membatalkan rencana  
pembangunan enam ruas jalan tol dalam kota, mengenakan tarif parkir  yang 
tinggi terhadap para pengguna kendaran bermotor pribadi, dan  memperluas 
pemberlakukan Three in One serta memberlakukan tarif jalan (road pricing) bagi 
kendaraan bermotor pribadi (mobil) di setiap jalan yang telah dilalui oleh 
koridor busway.
  ”Di samping itu juga perlu adanya revitalisasi tata ruang kota Jakarta  
dengan tidak menambah lagi pembangunan kawasan komersial di Jakarta  yang 
selama ini terbukti menjadi daya tarik bagi hadirnya kendaraan  bermotor 
pribadi ke Jakarta. Sebaliknya, Pemprov DKI Jakarta harus  memperluas areal 
RTH, menyediakan infrastruktur bagi kendaraan  non-motorize dan juga pejalan 
kaki yang nyaman dan aman,” terangnya.
  Dalam sebuah media massa,

[mediacare] Budaya VS Norma Agama

2007-09-30 Terurut Topik verri DJ

Budaya VS Norma Agama

Ada seorang rekan berkeluh kesah tentang keadaan di jaman sekarang, begini 
keluhannya :
"Saya ingin sedikit mengkritisi perubahan sosial. Saat ini seks tidak lagi 
identik dengan pernikahan, dan seks bebas dimana-mana, mengapa hal itu terjadi?


Apakah di negeri indonesia ini memang dari dulusudah bebas dalam hal 
hubungan seks tanpa
terikat perkawinan, atau baru-baru saja hal ini masuk dalam budaya kita? 
dan dari waktu-kewaktu masyarkat semakin permisif?


Jika budaya itu dari media massa kenapa tidak ada tindakan dari yang 
memiliki otoritas?seolah merupakan sesuatu yang harus diterima?


Mengapa kaum wanita saat ini semakin terbuka pakaiannya dan tidak menutup 
aurot?
semakin telajang mereka dihadapan umum justru semakin bangga dan merasa 
berharga?


Mengapa terjadi pergeseran nilai-nilai dimasyarakat? Apakah pergeseran 
nilai-nilai ini datang
dari kesadaran diri masyarakat itu sendiri yang ingin mengubah arah 
nilainya? atau semacam perubahan nilai yang dipaksakan?


Apakah ini adalah proses yang acak dan tercipta secara alami (random dan 
chaos), atau semacam kerja teroganisir yang berbentuk jaringan struktural 
dan menciptkan perubahan nilai di masyakarat...?


-o0o-
Dalam kehidupan ini yang terkungkung akan ruang dan waktu, maka semuanya 
terpengaruh olehnya.Kalau digambarkan waktu itu seperti spiral, jadi dia 
bergerak berputar pada

loop yang berbeda walaupun pada posisi yang se lajur. Waktu itu tidak
pernah sama, detik sekarang dengan detik nanti tidak akan sama posisi
noktahnya. Dus, nilaipun menjadi tidak seragam lagi.

Ruang juga punya pengaruh, dalam hal ini diciptakan oleh manusia yang
menempatinya, mereka menyebutnya budaya (hasil budi daya manusia).

Seiring dengan berjalannya waktu, manusia merubah nilai-nilai yang
dianutnya untuk sesuatu yang mudah, praktis dan tidak berbelit, serta nyaman.

Oleh karenanya akan terjadi aliran-aliran perubahan di dalamnya, aliran ini
sama dengan situasi dan kondisi yang meliputi kehidupan manusia sendiri,
sebagai acuan manusia untuk terlepas dari kesulitan.

Di jaman modern, yang semuanya terkungkung pada materialistik, budayapun
menjadi produk yang bisa diperdagangkan.

Lalu bagaimana menyikapinya? Pahami dulu apakah budaya itu akan
mempengaruhi 'aturan baku kitab suci' atau justru sebaliknya 'kitab suci
dipengaruhi budaya'?

Semestinya kita juga introspeksi memahami makna yang dikandung kitab suci
dengan kritis, mempertanyakan bagaiamana sekiranya Rosul lahir pada abad
ini, atau baru meninggal kemarin? Tentu penyelesaiannya akan berbeda.

Apabila kita memahami sesuatu seperti jaman dulu, maka kita akan dikatakan
'kolot'. Biarkan ayat yang diatur agama tetap, tetapi tafsirnya yang mengalir.

Itu barangkali yang bisa aku sarankan, sekedar untuk membantu memecahkan 
masalah

atau membantu bikin kusut? : )

Salam Selalu,
http://ferrydjajaprana.multiply.com



[mediacare] Informasi Acara Mizan

2007-09-30 Terurut Topik Meta Lesmana
  Acara Mizan Dalam Waktu Dekat :
  
  1. Bedah Buku Doktor Cilik
  Tempat : Masjid Daarut Tauhid - Jl. Gerlong Girang, Bandung
  Ahad, 30 September 2007 Jam 09.00 - 11.300
  Pembicara : Dina Sulaeman (Penulis)
  Adhi Fikri (Pengajar Rumah Qur'ani)
  
  2. Bedah Buku Super Muslim
  Tempat : Mesjid Darul Ma'arif - IPDN (Jatinangor)
  Ahad, 30 September 2007 Jam 8.30 - 12.00
  Pembicara : Imam Munadi (Penulis)
  
  3. Bedah Buku Super Muslim
  Tempat : Masjid Darul Ihsan - TELKOM Jl. Japati
  Selasa, 2 Oktober 2007 Jam 12.15 - 14.00
  Pembicara : Imam Munadi
  
  4. Bedah Buku Super Muslim
  Tempat : Indosat - Jatiluhur (Purwakarta)
  Rabu, 3 Oktober 2007 Jam 15.30 - 17.30
  Pembicara : Imam Munadi
   
  Untuk rekan-rekan, ditunggu kehadirannya ya... Terima kasih
   
  Meta

   
-
Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!

[mediacare] besok: diskusi buku INSIDE THE JIHAD di TVRI

2007-09-30 Terurut Topik prayudi_n
Salam.
 
Saksikan diskusi buku INSIDE THE JIHAD (Omar Nasiri) dari Penerbit 
Zahra pada hari Selasa Subuh, 2 Oktober 2007, jam 5-6 pagi WIB di 
TVRI Nasional.
 
Thx,
Yudi
 

"Jika mempersiapkan diri dianggap terorisme, maka kita adalah 
teroris."

Palestina bukan jihad satu-satunya. Jihad melawan umat Hindu di 
Kashmir juga penting. Kaum Syiah musuh besar juga. Iran adalah musuh 
Islam sejak zaman purba, musuh yang lebih hebat daripada Amerika 
atau Rusia atau bahkan Israel.

Pada awalnya PLO kuanggap sebagai pahlawan. Namun kemudian Arafat 
mengkhianati Islam. Sedangkan Taliban terlalu berlebihan. Mereka 
kejam, sama sekali tidak beradab. Aku mulai memahami betapa, bagi 
seorang ekstremis, hampir setiap orang bisa dianggap musuh. Aku 
mulai tahu lebih banyak tentang Osama.

***

Judul:
Inside the Jihad

Sub:
Teroris atau Tentara Tuhan?
Kisah Nyata Penyusupan Mata-mata Inggris & Prancis ke Lingkaran-
Dalam Al-Qaeda & Osama bin Laden 
Mengungkap Fakta di Balik Organisasi Militan Terbesar di Dunia

Penulis:
Omar Nasiri

ISBN : 978-979-26-6517-8
Halaman : 568
Ukuran : 16 x 24 cm
Sampul : Hard Cover Jacket
Penerbit : ZAHRA
Harga Awal : Rp 89,900.00
Harga Diskon 30% di www.zahra.co.id : Rp 62,930.00

http://www.zahra.co.id/index.php?do=book.detail&id=978-979-26-6517-8


Sinopsis:

Aku mendengar serangan 11 September dari radio. Aku tahu itu bukan 
kecelakaan. Dan aku tahu siapa yang melakukannya.

Februari 1998, Osama bin Laden mendeklarasikan pembentukan Front 
Dunia Islam bagi Jihad melawan Yahudi dan pelaku Perang Salib. Ia 
berfatwa bahwa "membunuh orang-orang Amerika dan sekutu-sekutunya—
baik sipil maupun militer—adalah tugas setiap Muslim yang dapat 
melakukannya di negara mana pun yang memungkinkan."

Aku mengenal Al-Qaeda. Aku hidup bersama mereka selama bertahun-
tahun. Aku membelikan senjata untuk mereka. Aku mengirimkan bahan-
bahan peledak mereka. Aku kenal dengan para petinggi mereka.

***

Tahun 1994-2000, Omar Nasiri alias Abu Imam bekerja sebagai agen 
rahasia Inggris dan Prancis, menyusup ke sel-sel kelompok 
fundamentalis di Belgia dan London, sampai ke kamp-kamp pelatihan 
militer Al-Qaeda di Afghanistan. Ia mampu menyusup begitu dalam ke 
lingkaran-dalam Al-Qaeda dan Osama bin Laden hingga berteman baik 
dengan orang-orang yang diidentifikasi oleh Barat sebagai teroris-
teroris paling berbahaya di muka bumi. Kemudian ia ditarik kembali 
ke Eropa untuk menjadi "sel tidur".

Buku ini memuat informasi orang-dalam yang amat memikat dan 
provokatif tentang jaringan fundamentalis dan agen-agen intelijen 
yang memata-matai mereka. Nasiri menawarkan perspektif orisinal yang 
komplet mengenai Al-Qaeda, mengungkap fakta tersembunyi di balik 
organisasi militan yang dipimpin oleh Osama bin Laden itu.

***

Sebuah buku yang luar biasa. Omar Nasiri menyajikan proses bagaimana 
para pemuda bisa menjadi mujahidin. Pemaparan kisah hidupnya di kamp-
kamp pelatihan di Afghanistan, lebih komplet dari laporan intelijen 
yang kami dapatkan... tidak ada bandingannya dalam komunitas 
intelijen Amerika.
—Michael Scheuer, Mantan Kepala Unit Osama bin Laden CIA

***

Omar Nasiri (nama samaran) terlahir di Maroko dan kini tinggal di 
Jerman bersama istrinya.

***

Kisah menakjubkan dari seorang pria yang menjalin kontak dengan para 
pemimpin senior Al-Qaeda di kamp pelatihan di Afghanistan... Omar 
Nasiri berharap orang-orang mau menaruh perhatian: "Aku hanya 
menceritakan apa yang kulihat dengan mata kepalaku sendiri, tidak 
lebih..."
—CNN

Kisahnya (Omar Nasiri) mengungkap sejauh mana persiapan Al-Qaeda...
—BBC

Kisah yang menakjubkan dan apik dari Omar Nasiri yang menyusup ke 
kamp-kamp pelatihan Al-Qaeda...
—Washington Post


http://www.zahra.co.id/index.php?do=book.detail&id=978-979-26-6517-8




[mediacare] Kerja Badan Intel Sebuah Negara

2007-09-30 Terurut Topik Hafsah Salim
Kerja Badan Intel Sebuah Negara

Semua negara memiliki operasi2 Intelejens yang dilakukan badan intel
masing2 negara ybs.  Tujuannya mencari informasi untuk mengamankan
pemerintahan maupun negara ybs baik secara fisik, ekonomi, maupun
teknologinya.

Karena aspek tugasnya sangat rahasia, sangat luas, dan berbahaya, maka
tak mengherankan bahwa Badan Intel sebuah negara membutuhkan biaya
yang luar biasa besarnya, bahkan lebih besar dari apbn negara ybs, dan
biasanya biaya yang dihabiskan ini dirahasiakan oleh masing2 negara
agar operasi2nya tetap terselubung.

Dari aspek dana inilah, kita tidak bisa ragu bahwa didalam dunia
sekarang ini hanya Amerika sajalah yang memiliki dana yang maha
dahsyat yang mampu membiayai operasi2 simultant diseluruh dunia dengan
operator2 intelnya yang kelas satu.  Agen2 Amerika ini diseleksi
secara ketat, GPA-nya rata2 diatas 3.5, dan kurang dari angka ini
jangan harap bisa lolos seleksi.  Rekruitmen agen2 kelas satu ini
dilakukan diseluruh Universitas2 di Amerika.  Setelah diterima, diberi
latihan yang juga luar biasa, setiap agen betul2 menguasai bidangnya.

Demikianlah, seorang pemuda Arab berhasil lolos seleksi, setelah dia
dilatih selama 4 tahun, dia ditugaskan masuk ke Arab, sebagai
warganegara Arab Saudia yang mendirikan yayasan Islam untuk memberi
bantuan khusus kepada umat Islam di Indonesia.  Melalui yayasan
inilah, dibuka cabang yayasan yang sama di Indonesia yang bertujuan
merekrut pemuda2 Islam yang extreem bersedia mati berjihad menentang
atau berperang melawan Amerika.

Pemuda2 ini kemudian dikirim ke Afghanistant untuk bergabung dengan
pasukan Osama bin Laden.  Kemudian ada satu kurir yang dipercaya oleh
Osama bin Laden yang juga agen intel Paksitant yang bertugas mengawasi
para jihadist ini berkomunikasi dengan dunia luar.  Memang menarik
cara2 Amerika yang menggunakan jihadist dari Indonesia ini.  Satu
kelemahan orang Indonesia yang tidak diketahui umum oleh Osama bin
Laden maupun terorist lainnya adalah bahwa orang2 Indonesia sangat
erat dengan keluarganya.  Sulit bagi mereka untuk putus hubungan sama
sekali.  Makin jauh jaraknya, makin rindu mereka kepada keluarga. 
Demikianlah, larangan berkomunikasi keluar termasuk kepada keluarga
tetap berusaha dilakukannya melalui agen Pakistant yang secara diam2
menghianati Osama bin Laden.

Baik pasukan Amerika maupun pasukan Pakistan selama ini mendapatkan
kesulitan dalam melokasi keberadaan Osama bin Laden karena pasukannya
memang berdisiplin tinggi, siapapun yang melanggar disiplin langsung
ditembak mati ditempat.  Demikianlah, dengan mengirimkan pesan ataupun
surat kepada keluarga, jihadist Indonesia sudah merasa sangat lega. 
Mereka sangat rindu, dan bosan dalam kehidupan monoton bersama Osama
bin Laden, ada juga beberapa yang nekad ingin keluar melarikan diri,
namun tertangkap dan ditembak ditempat.

Kalo ada satu saja dari jihadist Indonesia yang berhasil mengirim
pesan kepada keluarganya di Indonesia, maka jejak Osama dengan
sendirinya bisa ditetapkan untuk dikepung.  Demikianlah dengan
penyusupan2 para jihadist dari Indonesia inilah beberapa kalo Osama
bin Laden hampir berhasil dijebak oleh pasukan Amerika maupun pasukan
Pakistant.  Dan dari para jihadist Indonesia inilah bisa diketahui
secara pasti bahwa Osama bin Laden sekarang ini bersembunyi di
Pakistant.  Osama bin Laden sangat curiga kepada pengawal2 yang
berasal dari Pakistant, untuk mengawal dirinya dalam ring terdalam
hanya dilakukan oleh orang2 Arab, tak ada satupun yang bukan orang
Arab, sedangkan untuk ring luar dilakukan jihadist dari luar
Pakistant, jihadist Pakistan pada umumnya dijadikan barisan pemukul
untuk dikorbankan kepada peluru2 tentara Pakistant ataupun tentara
Amerika.  Namun dalam keadaan darurat, jihadist2 dari luar Pakistan
juga dijadikan umpan untuk menyelamatkan Osama bin Laden dari
penyergapan.  Sekitar 5 ribu jihadist Indonesia gelombang pertama
seluruhnya tewas tak ada beritanya lagi, namun pengiriman selanjutnya
kembali diulangi.

Dengan dana begitu besar, Amerika mampu membuka berbagai organisasi
extreem jihad Islam diseluruh dunia untuk disusupkan sebagai tenaga
bantuan jihad kepada Osama bin Laden dalam melokalisasi keberadaannya.

Siapakah dan manakah organisasi2 Islam di Indonesia yang telah
disusupi atau yang diperalat untuk kepentingan intelejens Amerika??? 
Tak ada yang bisa menjawabnya, tapi yang pasti organisasi intelejens
Amerika hanya mendirikan organ2 yang anti-Amerika dalam merekrut
anggauta2nya.  Baik para anggauta dan para pemimpinnya tidak pernah
mengetahui darimana dana yayasan ini selain dari negara2 islam seperti
Arab Saudia.

Ny. Muslim binti Muskitawati.






Re: [mediacare] Materi Perlindungan Perempuan

2007-09-30 Terurut Topik theresia andayani
Mau tanya kalau koalisi perempuan cabang Yogyakarta aku hubungi sapa dan 
bagaimana bbisa gabung ?

Teres
Hp. 0816 426 4477


- Original Message 
From: Ermalen Dewita <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; mediacare@yahoogroups.com; [EMAIL 
PROTECTED]
Sent: Thursday, September 27, 2007 8:54:24 AM
Subject: [mediacare] Materi Perlindungan Perempuan

Teman-teman tercinta...
Mohon maaf apabila saya baru bisa ikut gabung di milis ini. Baru 3 hari ini 
akses saya ke semua milis normal setelah sekian lama bermasalah. 
 
Barangkali ada yang sudah membahas masalah perlindungan perempuan? Untuk itu 
saya perlu informasi dan materi yang akan kami bahas untuk tingkat Bekasi.  
Informasi dapat disampaikan via japri ke : [EMAIL PROTECTED] id. Terima kasih
 
Dewi
Koalisi Perempuan Indonesia
Cabang Bekasi
HP. 0811962657 
 



   

Moody friends. Drama queens. Your life? Nope! - their life, your story. Play 
Sims Stories at Yahoo! Games.
http://sims.yahoo.com/  

Re: [mediacare] Re: [media-jogja] Jemek Tengah Siapkan 'MAKAR'

2007-09-30 Terurut Topik [EMAIL PROTECTED]
di doakan dengan senang hati, mas jemekku sayang


--- mediacare <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Selamat ya buat Mas Jemek...mau makarin siapa? SBY
> ya?
> 
> 
> 
> 
>   - Original Message - 
>   From: Pak Jemek (Yogyakarta) 
>   To: [EMAIL PROTECTED] ; Gali Tegalgendu ;
> radityo djadjoeri ; [EMAIL PROTECTED] ;
> [EMAIL PROTECTED] ; edy effendi ; Gola Gong ;
> [EMAIL PROTECTED] ; mariana ; Chavchay Media ;
> [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED]
> ; [EMAIL PROTECTED] ; bumi putra ; ahmadun
> republika ; [EMAIL PROTECTED] ; Farida
> Wardhani ; sukmanti wiryawan ; �Alwy� ; Ahmad
> Jalidu 
>   Sent: Monday, October 01, 2007 11:46 AM
>   Subject: [media-jogja] Jemek Tengah Siapkan
> 'MAKAR'
> 
> 
> 
>   Mohon Doa restunya sehubungan dengan persiapan
> MAKAR  yang tengah saya lakukan. Jika tidak ada
> aral, bulan Desember 2007 saya akan melakukan MAKAR
> di Arena Terbuka, Taman Budaya Yogyakarta. 
> 
> 
> 
> 
>   Hormat 
>   Jemek Supardi
>   www.jemekmime.blogspot.com
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>
--
>   Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan,
> di bidang Anda di Yahoo! Answers
> 
>
> 
> 
>
--
> 
> 
>   No virus found in this incoming message.
>   Checked by AVG Free Edition. 
>   Version: 7.5.488 / Virus Database: 269.13.35/1040
> - Release Date: 30/09/2007 21:01
> 



   

Got a little couch potato? 
Check out fun summer activities for kids.
http://search.yahoo.com/search?fr=oni_on_mail&p=summer+activities+for+kids&cs=bz
 


[mediacare] InPres Tentang Percepatan Penuntasan BLBI

2007-09-30 Terurut Topik Pandji R. Hadinoto
InPres Tentang Percepatan Penuntasan BLBI
   
  Mencermati uraian bapak Kwik Kian Gie pada acara Komunitas Tionghoa Anti 
Korupsi (KomTAK) tanggal 29 September 2007 tentang Menyorot Persoalan BLBI 
(Bantuan Likuiditas Bank Indonesia), diperoleh riwayat lengkap dana terkait 
dari semula berskala Rp 144T dan kemudian berkembang menjadi terkait dengan 
bilangan2 Rp 430T, Rp 600T bahkan angka Rp 14ribuT serta Rp 60T pertahun sampai 
dengan tahun 2030 yang menjadi beban APBN yang notabene sungguh mendera 
keuangan rakyat. 
  Skala bilangan itu dapat dikatakan luar biasa bilamana dibandingkan dengan 
bilangan USD 59 Milyard milik Bill Gates yang wiraswastawan SoftTech, atau 
dugaan StAR PBB tentang USD 15 – 35 Milyard atas nama peringkat pertama.
  Dari acara itu juga diperoleh penjelasan bahwa wilayah kerja KPK (Komisi 
Pemberantasan Korupsi), per Undang-undang, adalah tidak menyentuh peristiwa 
dugaan Tindak Pidana Korupsi sebelum tahun 1999 atau lazim disebut tidak 
retroaktif. Dan oleh karena itulah porsi penanganan BLBI menjadi ranah lembaga 
Kejaksaan Agung, yang dalam berbagai berita di media justru dikatakan bekerja 
dengan sasaran hanya 3 (tiga) tersangka, mungkin karena memang terbatasnya 
kapasitas terpasang personalia yang dapat diandalkan.
  Bilamana benar bahwa situasi dan kondisi konstelasi penanganan BLBI 
sedemikian minimalis, maka sudah sepantasnya Instruksi Presiden tentang 
Percepatan Penuntasan BLBI adalah strategik untuk menjadi keputusan politik 
kenegaraan, apalagi dari acara itu juga diperoleh informasi bahwa perkara itu 
bisa kadaluwarsa sebelum tahun 2009.
  Oleh karena itulah adalah sangat disarankan agar supaya Bapak Presiden 
Republik Indonesia, yang mantan Ketua I DHN’45 masa bakti tahun 2001 – 2006, 
dapat sesegera mungkin menerbitkan InPres dimaksudkan diatas guna lebih 
memastikan terbangunnya kepastian hukum tentang BLBI yang dikenali berskala 
demikian menyulitkan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sampai 
tahun 2030 itu dengan catatan bilamana tidak ada tindak politik kenegaraan yang 
luar biasa. Artinya, situasi dan kondisi ini akan menyumbangkan ketidakpastian 
menggapai Indonesia Emas seperti yang kini diwacanakan berbagai pihak secara 
tendensius.
  Semoga saran ini beserta berbagai pendapat yang berkembang dari berbagai 
kalangan sebagai masyarakat peduli kenegaraan dan kebangsaan khususnya anti 
korupsi dapat mendorong keputusan politik kenegaraan yang tepat manfaat 
mengingat peristiwa BLBI juga diawali oleh keberadaan keputusan politik 
kenegaraan.
  Jakarta, 1 Oktober 2007
  Pandji R. Hadinoto / KaDep PolKum DHN’45 / eMail : [EMAIL PROTECTED] 
  Jl. Menteng Raya 31, Jakarta Pusat 10340

   
-
Building a website is a piece of cake. 
Yahoo! Small Business gives you all the tools to get online.

[mediacare] Undangan Hari Kesaktian Pancasila di Perpusnas

2007-09-30 Terurut Topik melly setyawati
* UNDANGAN *

 Kepada

*Rekan – rekan *


Di Tempat


Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM);

Institut Sejarah Sosial Indonesia (ISSI);

Pusat Studi Islam dan Kenegaraan (PSIK) Universitas Paramadina dan Pusdep
Sanata Dharma



Peluncuran Buku

*"Menelusuri Akar Otoritarianisme di Indonesia" *


Dan


Sosialisasi

*"Konferensi Demokrasi Indonesia di Bawah Tirani Modal" *



Salah satu slogan reformasi saat pertama dikumandangkan adalah penegakan
keadilan. Sepuluh tahun hampir tiba, tapi keadilan semakin jauh dari
genggaman rakyat. Soal besar kita saat ini adalah, mengapa pemerintah lumpuh
untuk mewujudkan keadilan di saat semua orang bergairah akan berseminya
demokrasi di Indonesia? Atau, demokrasi dan keadilan memang tidak jalan
seiring di Indonesia ?

Saat ini kita melihat para pemimpin tidak pernah menuntut pertanggungjawaban
dan membiarkan kejahatan semacam itu terus berlanjut. Bahkan kita
menyaksikan secara bertahap birokrat, wakil rakyat dan pakar-pakar
bersekongkol menyingkirkan keadilan dari agenda reformasi. *"Prioritas kita
adalah pemulihan ekonomi, "* kata mereka. Kalau ekonomi sudah membaik
barulah pemerintah bisa menata kembali keadilan di negeri ini. Begitu
menurut mereka. Para korban kejahatan Orde Baru malah dibuat merasa bersalah
karena menuntut terlalu banyak dari pemerintah sekarang yang sedang
mengatasi krisis.

Wakil rakyat dan para pakar sebenarnya hanyalah menyerahkan kedaulatan
ekonomi kembali ke tangan modal internasional dengan IMF sebagai menteri
keuangan *de facto* dan perusahaan multinasional sebagai pemegang saham
utama. Kalau kita kaitkan dengan pernyataan soal prioritas diatas, artinya
rakyat sekarang diminta tidak berbicara tentang keadilan karena pemerintah
sedang sibuk membenahi sebuah sistem ketidakadilan yang maha dahsyat! Rakyat
Indonesia sekarang diajak kembali hidup dialam mitos oleh para birokrat,
wakil rakyat dan pakar-pakar, untuk percaya kepada mantra-mantra yang
menyesatkan agar tidak melawan, sekalipun harus membayar dengan nyawa
mereka.
Acara:

Pembukaan
Pengantar Acara Oleh MC (Agus Nuramal)
Pagelaran Musik I oleh Sanggar Anak Akar
Refleksi "Menjelang 10 tahun Reformasi", dinarasikan oleh B-i
Penyerahan buku


 "Sosialisasi Rencana Konferensi Demokrasi Indonesia
di Bawah Tirani Modal"

Pembicara:
 Agung Putri;
Yudi Latif;
Dolorosa Sinaga


 Moderator: Jimmy Irwansyah


Yang dilaksanakan pada:

Senin, 1 Oktober 2007

Pukul 15.30 WIB  sampai dengan selesai (buka puasa bersama)



Tempat:

Perpustakaan Nasional

Jl Salemba Raya No 28 A Jakarta Pusat




Bagi 100 orang peserta pertama akan mendapatkan masing - masing paket buku



*Konfirmasi *

Yuniarti (021- 76972662/7996681)


[mediacare] Sastra dapat membawa perdamaian

2007-09-30 Terurut Topik radityo djadjoeri

  Ubud, Kompas - Sastra dapat membawa dan menyebarkan perdamaian.
Terutama saat sastra menjadi jendela untuk melihat dan memahami jiwa
dan kehidupan manusia yang berbudaya dan berperadaban lain.
  Hal itu dikemukakan Shashi Tharoor di sela acara Ubud Writers and
Readers Festival akhir pekan lalu. Shashi adalah penulis India yang
lama berkarier di Perserikatan Bangsa-Bangsa. Tahun 2006, dia menjadi
calon dari India untuk posisi Sekretaris Jenderal PBB dan menjadi
calon terkuat kedua dari tujuh calon.
   
  "Sastra membantu manusia saling mengerti. Konflik kerap muncul dari
kesalahpahaman atau ketidakmengertian. Dalam ketidakmengertian itu
kadang terdapat situasi di mana orang dari budaya atau peradaban
tertentu merasa orang lain sangat berbeda dan tidak memiliki persamaan
dengan mereka," ujar salah satu pembicara pada festival para penulis
dan pembaca itu.
   
  Sastra dengan berbagai cara kreatif mampu mendeskripsikan kehidupan
dan jiwa manusia dari budaya, negara, atau peradaban lain. Kata
menjadi jendela untuk dapat mengerti manusia atau komunitas di luar
diri seseorang. Sastra juga bisa menunjukkan, dalam diri manusia pada
dasarnya terdapat persamaan sifat kemanusiaan yang fundamental.
   
  Hal senada diungkapkan penulis Ronggeng Dukuh Paruk, Ahmad Tohari. Dia
berpendapat, karya sastra, terutama karya besar, memengaruhi sikap
orang, terutama dalam memilih kebenaran dan perdamaian. "Mahabharata,
misalnya, membuat orang berpihak pada kebenaran. Karya sastra menjadi
tempat orang bercermin dan kontemplasi. Sastra memperkaya jiwa dan
membuat jiwa tergetar. Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer
membuat jiwa kita bertanya-tanya dan nurani kita akan berpikir. Itu
membuat kita peka terhadap kebenaran, cinta, dan keadilan," ujar Ahmad
Tohari.
   
  "Sastra yang tidak memperkaya kemanusiaan itu dekaden atau membuat
moralitas kita turun," ujarnya. Dia mengatakan, sastra yang
kontroversial sekalipun dapat menjadi alat untuk pewartaan dan
digunakan sebagai alat kontemplasi.
   
  "Dalam Ronggeng Dukuh Paruk saya tentu tak menganjurkan pelacuran.
Namun, itu pewartaan terhadap apa yang telah ada dilakukan dan nurani
kita kemudian berpikir hendak bagaimana kita dengan pewartaan ini.
Teks itu, ketika dipegang pembaca, maka pengarangnya sudah mati.
Pengarang tidak perlu memengaruhi daya tangkap dan tafsir pembaca.
Untuk sampai kepada pemahaman yang utuh, teks perlu dibaca secara
dewasa dan komprehensif. Jangan melihat dari sisi seks atau politiknya
saja agar jiwa mendapatkan sesuatu," ujarnya. (INE)
   
  http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0710/01/humaniora/3885592.htm



e-mail: [EMAIL PROTECTED]  
  blog: http://mediacare.blogspot.com  
   

   
-
Fussy? Opinionated? Impossible to please? Perfect.  Join Yahoo!'s user panel 
and lay it on us.

[mediacare] Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Ditolak Ikut Tes Pegawai BI (Kemana Harus Mengadu)

2007-09-30 Terurut Topik Deddy Mansyur
Sensei Mulya Budiman
Bank Indonesia
Indonesia

Dr. Mulya E. Siregar
Bank Indonesia
Indonesia

My brothers,

Please help this lady,
Devi Dwi Anitasari
[EMAIL PROTECTED]

Say bro,
You are always there for me. Gracias!
Please help this sister, will you?

Oss!
Horas!

sensei deddy mansyur
university of houston
www.uh.edu/shotokan

BCC:
Dr. Mulya E. Siregar
Sensei Mulya Budiman
Bank Indonesia
Jakarta, Indonesia

note:
Budiman, kapan mau ke NY lagi?
Siregar, are you coming back to your school in Ohio?




- Original Message - 
From: "radityo djadjoeri" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>; "mediacare" 
; <[EMAIL PROTECTED]>
Cc: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Sunday, September 30, 2007 9:17 AM
Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Ditolak Ikut Tes Pegawai BI (Kemana 
Harus Mengadu)




hari satiman <[EMAIL PROTECTED]> wrote:  Ini ada kisah seorang teman, 
barangkali ada yang bisa
membantu.

makasih : hari

=
Pada minggu ketiga bulan Agustus 2007, Bank Indonesia
(BI) membuka seleksi penerimaan Calon Pegawai Golongan
III melalui program MLE (Doktoral dan S1/S2) dan PCPM
XXVIII Tahun 2007 dengan proses e-Recruitment. Saya
mengisi data-data yang diminta. Setelah itu saya
mendapatkan e-mail balasan dari
[EMAIL PROTECTED], bahwa data saya telah masuk
dan akan diproses.

Pada tanggal 5 September 2007, diumumkan hasil
Seleksi Tahap I (Seleksi Administrasi) Rekrutmen Calon
Pegawai Bank Indonesia (BI). Peserta yang lolos berhak
mengikuti seleksi tahap II, yaitu Test GAT (General
Aptitude Test), pada tanggal 8 s/d 23 September 2007.
Selain itu akan ada panggilan melalui e-mail.

Nama saya tercantum dalam daftar hasil Seleksi Tahap I
(seleksi Administrasi), dengan nomor urut 01513. Saya
juga mendapatkan e-mail yang menyatakan saya lolos
Seleksi Tahap I itu (terlampir). Hari Sabtu dan Minggu
(22 dan 23 September 2007), daftar nama peserta yang
lolos Seleksi Tahap I masih ada, tetapi ketika Senin
(24 September 2007), sudah tidak ada. Sangat mungkin
dihapus oleh panitia. Untunglah saya sempat
mencetaknya. (Bukti print-out, saya pegang).

Dengan membawa nomor peserta dari pemberitahuan lewat
e-mail, saya tentunya berhak ikut mengikuti tes Tahap
II yaitu Test GAT, pada tanggal 22 September 2007, di
Balai Riung Lantai Bawah Sektor B4 UI, Depok, jam
13.00 WIB.

Apalagi saya juga diminta membawa dokumen-dokumen
pendukung seperti fotocopy ijazah yang telah
dilegalisasi, fotocopy transkrip nilai yang telah
dilegalisasi, KTP (asli dan fotocopy), pas Foto
berwarna ukuran 4x6 (2 lembar), biodata yang harus
didownload dari website, Pensil 2B, rautan pensil,
penghapus dan alas untuk menulis. Dokumen tersebut
dimasukkan ke dalam map sesuai dengan posisi yang
diinginkan.
Pada tanggal 22 September 2007, saya datang ke lokasi
untuk mengikuti tes. Saya duduk di kursi yang sudah
ditentukan oleh panitia. Saya duduk di Sektor B4.
Sebelum tes GAT, ternyata dilakukan verifikasi
dokumen-dokumen. Satu demi satu peserta tes dipanggil
oleh panitia yang bertanggungjawab di Sektor B4.
Giliran peserta yang duduk persis di depan saya,
sepertinya dia ada masalah dengan dokumen-dokumennya.
Setelah verifikasi selesai, dia malah keluar ruangan.
Giliran saya dipanggil. Saya kemudian menyerahkan
dokumen-dokumen saya. Panitia mulai memeriksa
kecocokan dari KTP. Kemudian berlanjut ke ijazah. Di
ijazah saya tercantum bahwa saya adalah jurusan Sosial
Ekonomi Peternakan. Panitia bertanya, "Peternakan
dengan Pertanian sama tidak?".
Saya mencoba untuk berargumentasi, bahwa Sosial
Ekonomi Peternakan masuk ke dalam Sosial Ekonomi, dan
masuk dalam ketentuan seleksi. Kemudian panitia
menegaskan kembali bahwa ketentuan BI adalah jurusan
Sosial Ekonomi/Ekonomi Pertanian, bukan Sosial Ekonomi
yang lain, Sosial Ekonomi yang lebih spesifik yaitu
Sosial Ekonomi Pertanian.
Akhirnya, panitia di Sektor B4 tidak mengizinkan saya
mengikuti tes Tahap II ini, dengan alasan jurusannya
tidak sesuai dengan ketentuan seleksi. Dokumen-dokumen
saya diminta panitia untuk database BI. Saya disuruh
mencoba lain waktu.
Saya berpikir, kenapa bisa terjadi seperti ini. Saya
diminta meninggalkan ruang tes dan tidak berhak
mengikuti tes Tahap II. Padahal, jelas-jelas dalam
e-mail yang dikirimkan ke saya, bahwa saya berhak ikut
tes Tahap II. Karena, saya lolos tes Tahap I, yaitu
Tes Administrasi.
Jika memang ketentuan seleksi tidak sesuai dengan
jurusan saya, seharusnya saya tentunya tidak akan
lolos Tes Tahap I (Seleksi Administrasi). Tapi ini,
saya lolos dan berhak ikut tes Tahap II. Kenyataannya,
saya ditolak ikut tes tahap II dikarenakan jurusan
saya tidak sesuai dengan ketentuan.
Saya tidak tahu harus mengadu kemana. Apakah saya juga
bisa menuntut panitia rekrutmen calon pegawai Bank
Indonesia? Yang saya butuhkan sekarang adalah, saya
mohon klarifikasinya. Minimal hal ini tidak menimpa
orang lain. Dosen di universitas saya menegaskan,
bahwa Sosial Ekonomi Peternakan, termasuk di dalam
Sosial Ekonomi Pertanian.
Saya juga meminta kembali berkas-berkas dan dokumen
saya oleh pa

[mediacare] The Rise of the Have-Nots

2007-09-30 Terurut Topik Y Rakhmat
Published on Saturday, September 29, 2007 by The American Prospect   The Rise 
of the Have-Nots
The American middle class has toppled into a world of temporary employment, 
jobs without benefits, and retirement without security.
  by Harold Meyerson

Last week over lunch, a friend in his 30s prodded me to explain how my 
generation, the boomers, had botched so many things. While not exactly 
conceding that we had, I said that the one thing none of us had anticipated was 
that America would cease to be a land of broadly shared prosperity. To be born, 
as I was, in mid-century was to have come of age in a nation in which the level 
of prosperity continued to rise and the circle of prosperity continued to 
widen. This was the great given of our youth. If the boomers embraced such 
causes as civil and social rights and environmentalism, it was partly because 
the existence and distribution of prosperity seemed to be settled questions.
  Nor were we alone in making this mistake. Our parents may have gone through 
the Depression and could never fully believe, as boomers did, that the good 
times were here to stay. They remembered busts as well as booms. But the idea 
that the economy could revert to its pre-New Deal configuration (in which the 
rich claimed all the wealth the nation created while everyone else just got 
by), the notion that the middle class might shrink even as the economy grew: 
Who, among all our generations and political persuasions, expected that?
  Yet that’s precisely what happened. Median family income over the past 
quarter-century has stagnated. The economic rewards from increased 
productivity, which went to working-class as well as wealthy Americans from the 
1940s to the ’70s, now go exclusively to the rich. The manufacturing jobs that 
anchored our prosperity were offshored, automated or deunionized; lower-paying 
service-sector jobs took their place.
  It’s no great achievement for a people to recognize that their nation’s 
economy has tanked, but recognizing that their nation’s class structure has 
slowly but fundamentally altered is a more challenging task. It’s harder still 
for a people who are conditioned, as Americans are, not to see their nation in 
terms of class.
  Which is why a poll released this month by the Pew Research Center reveals a 
transformation of Americans’ sense of their country and themselves that is 
startling. Pew asked Americans if their country was divided between haves and 
have-nots. In 1988, when Gallup asked that question, 26 percent of respondents 
said yes, while 71 percent said no. In 2001, when Pew asked it, 44 percent said 
yes and 53 percent said no. But when Pew asked it again this summer, the number 
of Americans who agreed that we live in a nation divided into haves and 
have-nots had risen to 48 percent — exactly the same as the number of Americans 
who disagreed.
  Americans’ assessment of their own place in the economy has altered, too. In 
1988, fully 59 percent identified themselves as haves and just 17 percent as 
have-nots. By 2001, the haves had dwindled to 52 percent and the have-nots had 
risen to 32 percent. This summer, just 45 percent of Americans called 
themselves haves, while 34 percent called themselves have-nots.
  These are epochal shifts, of epochal significance. The American middle class 
has toppled into a world of temporary employment, jobs without benefits, 
retirement without security. Harder times have come to left and right alike: 
The percentage of Republicans who call themselves haves has declined by 13 
points since 1988; the percentage of Democratic haves has declined by 12 points.
  This equality of declining opportunity, however, isn’t matched by an equality 
of perception. The percentage of Democrats who say America is divided between 
haves and have-nots has risen by 31 points since 1988; the percentage of 
Republicans, by just 14 points. Indeed, though that 13-point decline in 
Republicans who call themselves haves has occurred entirely since they were 
asked that question in 2001, the percentage of Republicans who say we live in a 
have/have-not nation has actually shrunk by one point since 2001. (It had 
increased 15 points from 1988 to 2001.) Apparently, so great is Republicans’ 
loyalty to the Bush presidency that they’re willing to overlook their own 
experience. And, in many cases, to attribute the nation’s transformation solely 
to immigration, rather than to the rise of a stateless laissez-faire capitalism 
over which the American people wield less and less power. Which helps explain 
why Republican presidential candidates bluster about a fence on
 the border and have nothing to say about providing health coverage or 
restoring some power to American workers.
  But the big story here isn’t Republican denial. It’s the shattering of 
Americans’ sense of a common identity in a time when the economy no longer 
promotes the general welfare. The world the New Deal built has been destroyed, 
and we ar

[mediacare] Re: [media-jogja] Jemek Tengah Siapkan 'MAKAR'

2007-09-30 Terurut Topik mediacare
Selamat ya buat Mas Jemek...mau makarin siapa? SBY ya?




  - Original Message - 
  From: Pak Jemek (Yogyakarta) 
  To: [EMAIL PROTECTED] ; Gali Tegalgendu ; radityo djadjoeri ; [EMAIL 
PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; edy effendi ; Gola Gong ; [EMAIL PROTECTED] ; 
mariana ; Chavchay Media ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL 
PROTECTED] ; bumi putra ; ahmadun republika ; [EMAIL PROTECTED] ; Farida 
Wardhani ; sukmanti wiryawan ; �Alwy� ; Ahmad Jalidu 
  Sent: Monday, October 01, 2007 11:46 AM
  Subject: [media-jogja] Jemek Tengah Siapkan 'MAKAR'



  Mohon Doa restunya sehubungan dengan persiapan MAKAR  yang tengah saya 
lakukan. Jika tidak ada aral, bulan Desember 2007 saya akan melakukan MAKAR di 
Arena Terbuka, Taman Budaya Yogyakarta. 




  Hormat 
  Jemek Supardi
  www.jemekmime.blogspot.com







--
  Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! 
Answers

   


--


  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG Free Edition. 
  Version: 7.5.488 / Virus Database: 269.13.35/1040 - Release Date: 30/09/2007 
21:01


Re: [mediacare] Musuh yang pandai lebih berharga daripada kawan yang goblog

2007-09-30 Terurut Topik Sjaiful Masri
Anda benar Ibu Muslihat binti Dimuslihati
   
  Tapi ada lagi yang lebih lebih berharga...
   
  Teman yang goblog jauh lebih berharga dari pada orang yang mengaku teman tapi 
memperlihatkan kegoblogannya dengan mengaku-aku sebagai teman yang goblog.
   
  Saya sependapat dengan anda lebih baik kita berhenti menjadi orang yang 
goblok!!!
   
  

Hafsah Salim <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Musuh yang pandai lebih berharga daripada kawan yang goblog. Namun 
ajaran Islam justru sebaliknya, musuh yang pandai itu harus
disingkirkan dan yang goblok itulah yang harus dijadikan teman. 
Referensinya, orang Yahudi yang cerdas pandai harus dimusuhi, dan
orang Indonesia yang goblok harus jadi teman. Teman yang goblok ini
tetap setia apabila dikhianati, sedangkan musuh yang pandai ini sangat susah 
untuk dikhianati. Begitulah gambaran Yahudi dan Arab, atau Zionist dan Islam. 
Namun Suhu Shaolin punya resep tambahannya:

> andri <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> sebaiknya jangan punya musuh yang pandai ataupun kawan yang bodoh. 
> kedua-duanya menyusahkan.

> Kata seorang suhu di Shaolin Temple :"Lebih baik punya musuh
> yang pandai dari pada sahabat yang bodoh!"
> Musuh yang pandai membuat kita "harus lebih pandai" kalau mau
> survive! Sementara sahabat yang bodoh hanya membuat kita sama 
> bodohnya alias tak pernah maju!

BENAR, suhu Shaolin itu banyak pengalaman pibu, dia sadar, kalo musuh
yang pandai biasanya bisa berpikir, agar permusuhan bisa diakhiri.

Musuh yang pandai biasanya mengakhiri permusuhannya untuk menjadi
persahabatan. Hanya orang pandai yang bisa berpikir bahwa bermusuhan
itu merugikan.

Beda dengan kawan yang bodoh, biasanya justru terjerumus mencari
permusuhan. Sifat buruk orang bodoh kalo mempunyai teman yang pandai
biasanya ingin membanggakan kepandaian temannya agar kebodohannya
sendiri bisa se-olah2 tidak kelihatan, untuk bisa kelihatan pandai
itulah biasanya si-bodoh mencari musuh.

Hal inilah yang meracuni kebanyakan umat Islam, untuk menutupi
kebodohannya, mereka menyalahkan orang lain yang tidak percaya Islam.

Saya adalah umat Islam yang tidak percaya Allah, meskipun saya tidak
percaya Allah, saya tetap beragama Islam. Seharusnya kalo orang
pinter, tentunya bangga dan terharu, karena saya yang tidak percaya
Allah masih mau beragama Islam. Hanya orang bodoh yang mencaci maki
saya dengan sumpah serapah, mereka bilang "kalo tak percaya Allah,
janganlah mengaku Islam".

Demikianlah, kalo umat Islam itu pinter, mereka senang dan bangga
terhadap diri saya. Karena meskipun tak percaya Allah, tetap masih
mau mengaku Islam, tetap tak mau keluar dari Islam. Umat Islam yang
bodoh, justru lebih suka bermusuhan, cari musuh, memusuhi diri saya,
alasannya, kalo tak percaya Allah tak seharusnya beragama Islam, saya
dipaksa keluar dari Islam, saya dipaksa mengaku Kristen, saya dipaksa
mengaku Buddha !!!

Begitulah kira2 bagaimana orang bodoh kecenderungannya cuma cari
musuh, orang pandai justru sebaliknya, musuhpun akhirnya dijadikan
teman. Itulah bedanya, Cina dan Amerika yang musuh buyutan akhirnya
jadi teman, sebaliknya, Arab dan Yahudi yang awalnya mengaku saudara
justru ribuan tahun mempertahankan permusuhan.

Inilah contoh membedakan pikiran yang pandai dan pikiran yang bodoh. 
Agama Islam menjadikan umat Islam menjadi orang yang terbodoh didunia
sekarang.

Ny. Muslim binti Muskitawati.



 

   
-
Boardwalk for $500? In 2007? Ha! 
Play Monopoly Here and Now (it's updated for today's economy) at Yahoo! Games.

[mediacare] Re: Bercermin Pada Piagam Madinah - Tadarus Ramadhan Tomy Su di Jawa Pos 24-09-2

2007-09-30 Terurut Topik Hafsah Salim
> "mediacare" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Sungguh bangsa yang aneh. Mau bercermin saja kok jauh-jauh sampai ke 
> Madinah? Apa "cermin" khas Indonesia kurang bagus? Bukankah budaya 
> kita beda dengan mereka di Tanah Arab sana?
> 

Anda betul, kita harusnya menggunakan cermin ditanah air kita
katimbang menggunakan cermin dari Tanah Arab disana.  Ambillah satu
contoh konkrit dimana Mesjid Ahmadiah disini dibakar dan umatnya hanya
dijarah harta bendanya atas dorongan fatwa MUI di Indonesia.

Kalo kejadian ini anda gunakan cermin dari tanah Arab, maka fatwanya
bukan lagi membakar mesjid saja melainkan juga membantai umat Ahmadiah
dan menjarah harta bendanya setelah pemiliknya mati.  Darah orang
Ahmadiah halal ditumpahkan.  Sama bagi orang Sunni di Arab
menghalalkan darahnya umat Shiah untuk dijagal.

Demikianlah cermin MUI dan cermin Arab berbeda meskipun sama2
biadabnya, namun kalo harus memilihnya, maka merupakan pilihan yang
sulit bagi sesama umat Islam yang jadi korbannya, apakah memilih hanya
dijarah harta bendanya atau juga dijagal jiwanya.

> From: rexy_mawardi 
> To: mediacare@yahoogroups.com 
> BERCERMIN PADA PAIAGAM MADINAH (Tomy Su*) Tadarus Jawa Pos Senin 
> 24 September halaman 1 dan dilanjutkan ke hal 15 Nabi Saja tak 
> Anggap satu Etnis Lebih Tinggi dari Yang Lain.
> 

Anda salah dan enggak benar, anda tidak memahami Islam secara
mendalam, karena dalam AlQuran dengan jelas diuraikan bagaimana aturan
pengangkatan pemimpin Islam disuatu wilayah.

Kalo ada orang Arab Quraish, maka hanya orang Arab suku Quraish
sajalah yang berhak menjadi pemimpin.  Namun jauh diluar wilayah Arab,
seringkali tidak ada orang Arab Quraish, maka barulah dibolehken
mengangkat pemimpin Islam orang Arab suku lain yang bukan Quraish. 
Tetapi, kalo tidak ada orang Arabnya dalam satu wilayah, maka
diperkenankan untuk mengangkat umat Islam yang paling setia yang bukan
Arab sama sekali.

Kalo anda menyimak semua berita media di Indonesia beberapa bulan yang
lalu, anda akan membaca bahwa umat Islam Cirebon menolak diangkatnya
kepala Polisi orang Batak yang beragama Kristen, bahwa kepala Polisi
hanya boleh diangkat yang beragama Islam.

Demikianlah Syariah Islam sangat diskriminative bukan hanya kepada
yang bukan Islam saja tetapi juga kepada yang sesama Islam.  Mukadimah
Madinah bukanlah ajaran Islam dan tidak terbukti merupakan ajaran
Muhammad.  Dinamakan Piagam karena merupakan perjanjian tertulis, jadi
kalo Nabi Muhammad diakui buta huruf, maka sangatlah paradox kalo mau
percaya adanya piagam Madinah yang melindungi semua umat beragama,
apalagi, AlQuran dan Hadist sendiri menceritakan bagaimana nabi
Muhammad membasmi berhala2 dan para penyembahnya.  Tentu saja
perbuatan seperti ini bukanlah toleransi beragama.

Sejarah tidak pernah menuliskan adanya piagam Madinah dan piagam
Madinah memang hanyalah merupakan kampanye bohong dulu untuk menipu
orang2 Yahudi yang akhirnya berhasil habis dijagal oleh umat Islam.


> Kedatangan bulan suci Ramadhan jelas menjadi rahmat bagi setiap 
> muslim yang menjalankan ibadah puasa. Dalam tradisi Islam, puasa 
> diyakini sebagai praksis pembebasan dari segala macam 
> kecenderungan buruk, bilamana puasa dijalani dengan ketulusan dan 
> bukan sekedar menjalani perintah agama. Kecenderungan buruk manusia 
> bisa bersifat individual, bisa juga kolektif atau berjamaah, semisal 
> sikap intoleransi dan alergi terhadap kemajemukan dan perbedaan.
> 


Bisa jadi sebagian kecil muslim mendapat rahmatnya, tapi sebagian
muslim lainnya mendapatkan malapetaka.  Cobalah anda gunakan nurani
anda, bagaimana perasaan umat Islam Ahmadiah yang mendapatkan
malapetaka dijarah harta bendanya dan dibakar mesjidnya dibulan
Ramadhan, dalam hal ini sipenjarahnya juga beragama Islam yang tentu
mendapatkan rahmat dibulan puasa dari hasil menjarah sesama saudaranya
umat Islam juga.



> Dalam Islam, sikap-sikap seperti itu tidak punya landasan sama 
> sekali. Tidak ada legitimasi teologis untuk menjadi manusia yang 
> "menangan" dan "merasa paling benar" dengan berlaku tidak adil pada 
> yang lain.Apalagi jika sampai mengatasnamakan Islam dan Kanjeng Nabi 
> Muhammad SAW. Terorisme dan kekerasan yang sering dikaitkan dengan 
> Islam adalah kekeliruan. 



Landasannya jelas, silahkan anda langsung konfrontasi dengan MUI kalo
anda berpendapat fatwa mengharamkan Ahmadiah sebagai tidak ada
landasannya.

MUI menganggap Ahmadiah Salah karena menganggap ghulam ahmad sebagai
nabi, karena menurut Alquran, hanya Muhammad yang adalah nabi terakhir.

Ahmadiah tidak menyangkal kalo dizaman Muhammad, memang Muhammadlah
nabi terakhir, dizaman Yesus, maka Yesuslah nabi terakhir, dizaman
sekarang, maka Caliph Arab-lah yang merupakan Caliph terakhir, dan
Mercedez 2007 juga merupakan Mercedez terakhir, kata2 terakhir ini
bukan merupakan kata yang bisa berlaku sepanjang waktu, melainkan
hanya berlaku pada rentang waktu tertentu sebelum yang lebih akhir
muncul.  Demikianlah, Allah mengirim nabi lainnya, yaitu nabi Ghulam
Ahmad yang merupa

[mediacare] Re: su Soeharto Cina, Siapa Bapaknya ?

2007-09-30 Terurut Topik Hafsah Salim
> ati gustiati <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Kalaupun Suharto itu keturunan China, lalu? dia kan sudah jelas 
> warganegara Republik Indonesia, Indonesia itu sama dengan USA, 
> melting pot country, artinya tempat bersatunya imigrant2 dari 
> perbedaan2 culture, suku, nenek moyang kita yg hibah ke tanah kita 
> kan dari China, India, Arab,Spanish, Portugis dll, di US pun banyak 
> keturunan German, Inggris, Polandia, Cina, Korea, Afrika, India, 
> Indonesia, kalau mereka mampu jadi President,,,ya go ahead lah. 
> Syarat utama utk menjadi President kan Warga negara dari negri itu 
> sendiri. Hanya di Indonesia saja masih banyak orang2 yg me milah2 
> suku, agama, gender...ini lah penyebab runtuhnya persatuan bangsa .
> Salam omie
> 


Sebabnya karena ajaran Islam mewajibkan umatnya untuk saling
membedakan sehingga mereka yang bukan Islam dianggap lebih rendah
derajatnya daripada yang muslim.  Sementara sesama muslim sendiri juga
saling dibedakan, misalnya Ahmadiah bukanlah Islam meskipun sama2
kitab sucinya alquran, sama2 syahadatnya, dan sama2 shalatnya.

Wajar kalo negara yang rakyatnya diracuni ajaran dogma Islam ini
menjadi kacau balau, selalu terjadi kekerasan2 yang sama sekali tidak
seharusnya.  Akibatnya semua turis dari negara2 Islam ditolak visanya
untuk berkunjung ke-negara2 maju dan semua beasiswa yang sebelumnya
banyak disumbangkan kepada negara2 Islam sekarang dibatalkan setelah
terjadinya teror jihad Islam 911.

Jadi bukan cuma di Indonesia saja mem-beda2kan manusia atas agama,
gender dan ras itu berlaku, tetapi juga berlaku disemua negara2 Islam
ataupun negara2 yang mayoritasnya Islam seperti di Indonesia.

Ny. Muslim binti Muskitawati.





[mediacare] Undangan Buka Puasa Bersama Kal-SMID, Senin, 1 Oktober 2007

2007-09-30 Terurut Topik wiwin
Numpang meneruskan undangan, Bos...
   
  =
   
  Kepada Yth: 
  Kawan-kawan wartawan
   
  Keluarga Alumni Solidaritas Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi (Kal-SMID), 
mengundang kawan-kawan wartawan untuk menghadiri acara buka puasa bersama pada, 
Senin, 1 Oktober 2007, pukul 16.30 di Balroom Hotel Sahid Jaya, Jl. Jenderal 
Sudirman Jakarta. Acara akan diawali dengan orasi politik "Kepemimpinan 
Nasional dan Haluan Ekonomi Baru" dari Ketua Umum Papernas (Agus Jabo), DR. 
Rizal Ramli, dan Ketua Umum PBR (Bursah Zarnubi). 
   
  Atas perhatian dan kehadiran kawan-kawan, kami sampaikan banyak terima kasih.
   
  Jakarta, 30 September 2007
   
  Keluarga Alumni SMID
   
  Andi Arief 
  Petrus H. Hariyanto (0817190037)
  Dita Indah Sari (0817711122)


   
-
Got a little couch potato? 
Check out fun summer activities for kids.

[mediacare] The Rising Cost of Nature (Jeffrey D. Sachs)

2007-09-30 Terurut Topik sidqy suyitno


The Rising Cost of Nature


Jeffrey D. Sachs


 


A fundamental global trend nowadays is growing natural
resource scarcity. Oil and natural gas prices have soared in recent years. This
past year, food prices have also skyrocketed, causing hardships among the poor
and large shifts in income between countries and between rural and urban areas.


The most basic reason for the rise in natural resource
prices is strong growth, especially in China
and India,
which is hitting against the physical limits of land, timber, oil and gas
reserves, and water supplies. Thus, wherever nature’s goods and services are
traded in markets (as with energy and food), prices are rising. When they are
not traded in markets (as with clean air), the result is pollution and
depletion rather than higher prices.


There are many reasons for the dramatic increase in world
food prices, but the starting point is increased food consumption, again
strongly powered by China’s
economic growth. China’s
population is eating more, notably more meat, which in turn requires the
importation of higher volumes of animal feed made from soybeans and maize.


Moreover, rising world energy prices has made food
production more costly, since it requires large energy inputs for transport,
farming, and fertilizers. At the same time, rising energy prices create a
strong incentive for farmers to switch from food production to fuel production.


Indeed, in the United
  States, two billion bushels of maize
production out of a total harvest of 12 billion bushels in the 2006-2007 
marketing
year are being converted into ethanol. This is forecast to rise to 3.5 billion
bushels in the coming 2007-2008 marketing year, and more than 70 new ethanol
plants are under construction, which will double the amount of maize consumed
for ethanol production. The squeeze on maize supplies for food will only
intensify.


The situation is exacerbated by another basic constraint:
climate change. During the past two years, a rash of climate-related disasters
have hit global wheat supplies. Total wheat production fell from 622 million
metric tons in the 2005-2006 planting season to an estimated 593 million metric
tons in 2006-2007.


Each market impacts the others. With wheat markets
tightening, more land is used for wheat planting, reducing maize or soybean
production. And, with more maize and soybeans being used for fuels rather than
food, the food supply tightens even more. The triple threat of rising world
demand, conversion of food into fuel, and climate shocks have conspired to push
world food prices much higher than anticipated even a couple of years ago.


So far, there has been no global leadership to start
addressing the many implications of these changes. One implication, for
example, is that the heavy subsidies given in the US
for fuel production from maize and soybeans are misguided. Another is that the
world needs a much more serious cooperative effort to develop long-term
environmentally sound technologies to substitute for scarce oil and gas and for
fuels produced from farmland.


Moreover, there is an urgent imperative to raise food
productivity in poor countries, especially in Africa,
which needs its own “Green Revolution” to double or triple its food production
in the coming few years. Otherwise, the world’s extreme poor will be hardest
hit by the combination of rising world food prices and long-term climate
change.


While commodity prices for food and energy will rise and
fall, the underlying crises will likely intensify in the coming years. As a
result, sustainable development will rise to the top of the world’s agenda. We
will need leaders who are knowledgeable about the challenges and who are
prepared to work cooperatively toward global solutions.


** Jeffrey Sachs is
Professor of Economics and Director of the Earth Institute at Columbia 
University.


Copyright: Project
Syndicate, 2007. http://www.project-syndicate.org/commentary/sachs133



 






  

Don't let your dream ride pass you by. Make it a reality with Yahoo! Autos.
http://autos.yahoo.com/index.html
 



Re: [mediacare] need CP koordinator liputan daerah LATIVI

2007-09-30 Terurut Topik sinthya ayu
coba tlp ke no ini 70262890
   
  

dian vitra <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Salam,
   
  bagi rekan2 yang mempunyai kontak person koordinator liputan daerah LATIVI 
tolong di bantu ya.
   
   
  Salam


  
-
  Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! 
Answers  

 

   
-
Moody friends. Drama queens. Your life? Nope! - their life, your story.
 Play Sims Stories at Yahoo! Games. 

[mediacare] 4 Kapal Roro Masuk Dok,

2007-09-30 Terurut Topik publikasi banten
www.bantenlink.com
  edisi : 1 Oktober 2007
  
  4 Kapal Roro   Masuk Dok, 
  Tak Ikut Layani Mudik
  
  Cilegon — 
  Empat kapal Roro yang melayani Pelabuhan Penyeberangan
   Merak (Banten) – Bakauhuni (Lampung) menjalani perawatan 
  (doking). Ini berarti ke-4 kapal itu dipastikan tidak 
  bisa melayani arus mudik mulai H-7 dan H-7.

Oleh :  T Muharam

  Padahal ke-4 kapal roro itu   
memiliki kapasitas yang cukup besar. KMP Nusa Agung memiliki
   kapasitas 110 kendaraan, KMP Nusa Bahagia 90 kendaraan, KMP  
 Royal Nusantara 100 kendaraan dan KMP Nusa Setia memuat 100
   kendaraan. 
Keempat kapal itu antara lain,  
 KMP Nusa Agung, Nusa Bahagia, Royal Nusantara, dan Nusa
   Setia. “Untuk Nusa Agung dan Nusa Bahagia sudah berangkat
   doking beberapa waktu lalu, dan sampai saat ini belum
   kembali. Untuk Royal Nusantara, baru berangkat doking
   kemarin. Sedangkan Nusa Setia akan berangkat hari Senin atau 
  Rabu mendatang,” kata Manajer Operasional PT Angkutan Sungai  
 dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Merak, Endin Juhendi, Minggu   
(30/9).
Untuk melayani penyeberangan
   selama musim mudik, PT ASDP Merak akan mengoperasikan 23 
  kapal roro yang tersisa. Sebanyak 20 diantaranya akan 
  dioperasikan setiap hari, dengan jumlah perjalanan sebanyak   
80 trip. Sedangkan tiga kapal lainnya disiapkan sebagai 
  kapal cadangan.
Endin memastikan, 23 kapal  
 tersebut akan mampu menampung lonjakan penumpang arus mudik
   dari tujuh hari menjelang lebaran atau H-7, hingga hari  
 lebaran tiba. Meski ASDP memperkirakan, jumlah kendaraan   
pada musim mudik tahun ini meningkat sekitar 11,5 persen
   dari tahun sebelumnya, dari 18.513 kendaraan menjadi 21.390  
 kendaraan. Begitu pula jumlah penumpang, naik dari 118.029 
  orang menjadi 123.930 orang atau sekitar 5 persen.
“Dua puluh kapal dioperasikan   
setiap hari itu sudah lebih dari cukup. Apalagi kami akan   
menerapkan jadwal padat setiap hari,” ujar Endin.   

Selain itu untuk memperlancar   
arus mudik, ASDP juga menyiapkan 12 loket tambahan. Sebanyak
   lima loket diantaranya digunakan untuk pembelian tiket   
penumpang tanpa kendaraan, sedangkan tujuh lainnya melayani 
  pembelian tiket kendaraan, baik sepeda motor maupun mobil 
  pribadi.
Sementara   
itu, kondisi Pelabuhan Merak masih normal. Belum terlihat   
lonjakan penumpang maupun kendaraan yang akan menyeberang   
dari Merak ke Bakauheni, dan sebaliknya. Jumlah kapal roro  
 yang dioperasikan pun masih sebanyak 17 unit saja.   
Diperkirakan, penumpang arus mudik baru akan terlihat pada  
 tanggal 5 Oktober mendatang. (nr) 

  Klik disini untuk Arsip Berita
  
  
  
   
-
Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! 
Answers

[mediacare] Press Release - Soewarna Business Park

2007-09-30 Terurut Topik otniel aldi
  PRESS RELEASE-Soewarna Business Park


Kembalinya Kepercayaan Modal Asing ke Indonesia 
Jakarta, 1 Oktober 2007—Indonesia memang belum mampu mengembalikan 
kondisi ekonomi sepenuhnya pada keadaan sebelum krisis. Keadaan Indonesia yang 
masih terjebak  dalam perangkap laju pertumbuhan ekonomi yang rendah 
menciptakan banyakmasalah makro dan kompleks. Meskipun demikian selalu ada 
titik cerah akan bangkitnya kondisi perekonomian Indonesia. Lihat saja semester 
pertama di tahun ini, “rencana investasi melonjak menjadi 9 miliar dollar AS, 
termasuk 4 miliar dollar AS untuk sector migas", tutur Kepala Badan Koordinasi 
Penanaman Modal (BKPM) Muhammad Lutfi. (kutipan; www.kompas.co.id) 
Neraca perdagangan yang dikeluarkan Pusat Statistik Departemen Perindustrian 
juga  memperlihatkan beberapa peningkatan di sektor ekspor-impor migas dan 
non-migas. Misalnya, adanya kenaikan sekitar 15,8% pada sektor ekspor migas dan 
non-migas serta 19,34% pada sektor impornya. (kutipan dari;www.depperin.go.id)
Seiring dengan gairah positif yang terjadi, PT. Sanggraha Daksa Mitra 
selaku pengembang Soewarna Business Park pun mendapati pertumbuhan bisnis yang 
cukup signifikan pada Report Semester I - 2007. Pencapaian Accumulated Leasing 
area semester 1 sudah mencapai 77% dari target tahunan 2007. Developed land 
area di kawasan Soewarna  Business Park meningkat 15% dari tahun 2007. 
Potential yearly income pun ikut terdongkrak naik sekitar 20%. Dan yang cukup 
mengembirakan juga adalah 96% penyewa yg habis masa sewanya dengan Soewarna 
melakukan perpanjangan sewa antara 3-5 tahun kedepan. Demikian pula dengan 
Foreign Investment Approvement on impor yang menggambarkan laju penanaman modal 
asing di Indonesia untuk jenis industri yang berkaitan dengan impor barang. 
Dari data yang dikeluarkan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) tercatat 
bahwa sampai dengan 31 Mei 2007 tercatat  US$ 542,5 juta untuk foreign direct  
investment approval  on impor. 
Dari 5 model bisnis yang dikembangkan Soewarna Business  Park, built-to 
suit lah yang cukup menarik perhatian. Build-to-suit, menjadi salah satu model 
bisnis PT. Sanggraha Daksamitra yang kian diminati. Pada akhir tahun atau awal 
tahun depan, akan dibangun setidaknya 4 build-to-suit yang keseluruhan 
penyewanya berasal dari perusahaan-perusahaan multinasional. ”Kontribusi 
pendapatan dari proyek yang dibangun dengan sistem built-to-suit mencapai 55% 
dari total pendapatan Soewarna Business Park ditahun 2007”, tutur Ishak Chandra 
selaku Senior GM Soewarna Business Park. Saat ini saja terdapat 5 perusahaan 
multinasional lain memperlihatkan minat serius untuk juga berinvestasi di 
Soewarna Business Park. Bisa dikatakan pertumbuhan built-to suit merupakan 
sebuah prestasi menggembirakan, mengingat konsep Built to Suit ini secara tidak 
langsung dapat membantu mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi dan memudahkan 
banyak perusahaan asing untuk memutuskan ber-investasi di
 Indonesia. 
Built-to-suit merupakan sistim penyewaan properti  komersial di Soewarna 
Business  Park berdasarkan keinginan konsumen mulai dari pemilihan material, 
spesifikasi, ukuran bangunan dan desainnya.  Yang menguntungkan konsumen adalah 
konsumen tidak dibebankan biaya pembangunan, karena semua biaya pembangunan 
ditanggung oleh Soewarna setelah semua ”leasing standard & term” disepakati 
oleh konsumen. Hingga saat ini terdapat 11 BTS yang sudah selesai dibangun dan  
beroperasi.
Dengan adanya laporan pertumbuhan pada ekspor-impor migas dan non-migas 
Indonesia hingga pertengahan tahun 2007, memantapkan keyakinan Soewarna 
Business Park untuk mencapai target pertumbuhan bisnis sebesar 20% di tahun 
ini. Bagi Soewarna Business Park, 
  pertumbuhan ekspor dan impor memperluas peluang yang ada untuk menarik 
berbagai perusahaan baik yang Airport Business Related maupun Non Airport 
Business related untuk melakukan investasi di Soewarna Business Park. (kutipan 
dari;www.depperin.go.id)
  JORR dan Kereta Api Bandara
  Di sisi lain, Soewarna menyambut baik rencana pemerintah dalam 
menambahkan 2 akses penting menuju bandara yaitu Jakarta Outer Ring Road (JORR) 
dan Kereta Api Bandara yang projectnya diperkirakan selesai pada akhir 2009 
nanti.

”Rencana pemerintah ini merupakan nilai tambah krusial bagi pengembangan 
Soewarna Business Park ke depan, menjadi ’booster’ pertumbuhan bisnis serta 
semakin mengukuhkan Soewarna sebagai salah satu  ’point of gold’  bukan saja 
bagi perusahaan yang berhubungan dengan airport (airport related) tapi juga 
bagi perusahaan yg tidak berhubungan dengan airport. Karena akses dari seluruh 
Jabotabek menuju Bandara Soekarno-Hatta akan sangat mudah dan cepat. Tidak bisa 
dipungkiri, keberadaan akses transportasi yang lengkap selalu menjadi salah 
satu faktor utama dalam mempercepat pertumbuhan suatu bisnis apapun dan 
dimanapun.” ujar Ishak Chandra. Menyikapi hal ini pula, beragam rencana dan 
strategi bisnis kedepan sedang dipersiapkan dengan matang

[mediacare] Re: Surat Keberatan Media Watch atas iklan XL versi Perempuan Rp 1,-

2007-09-30 Terurut Topik marthajan04
Ya saya setuju kalau ini hasil kreasi yang mendesainnya. Tapi apakah 
si model itu tidak punya hak menolak hasil kreasi tsb.? 
Apa hanya diminta photonya tanpa bertanya tanya untuk diapakan 
photonya itu? 

Sebenarnya, photo tsb. menurut saya masih tidak terlalu nistalah. 
Yang saya tuju itu sebetulnya yang jauh lebih memalukan dari itu.
Saya pernah dikirimi photo2 wanita model untuk promosi mobil, dimana 
wanita2 itu beraksi tanpa sehelai bajupun diatas mobil di alam 
terbuka siang hari lagi. 
Juga wanita2 mencuci mobil yang hanya mengenakan sehelai kain kecil 
sekali untuk menutup bagian bawahnya. Sambil di tonton banyak lelaki.
Wah saya sebagai wanita rasanya antara kasihan dan ingin menghina dia 
karena juga memalukan saya sebagai wanita.
Saya juga tidak mengerti apakah wanita2 itu melakukannya dengan 
senang hati atau terpaksa demi uang.

salam,
mj





--- In mediacare@yahoogroups.com, "Eko Bambang Subiantoro" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Rekan MJ, Saya kira persoalannya bukan pada perempuan, tetapi grand
> desain iklan inilah pangkal masalahnya. Iklan tersebut bisa jadi 
tidak
> muncul ketika biro iklan tidak memberikan ide tentang 1 detik di 
kaos
> yang digunakan perempuan. Saya kira perempuan juga punya hak ya,
> mengambil dan menjadi bintang iklan tersebut, apalagi perempuan yang
> menjadi model bukanlah anak-anak, tetapi perempuan dewasa yang saya
> kira juga sadar akan ketentuan kontrak.
> 
> Salam,
> 
> Eko Bambang S
> 
> Pada tanggal 27/09/07, Manneke Budiman <[EMAIL PROTECTED]> menulis:
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >  Setuju. Seruan protes terhadap iklan Prox XL, dan juga semua 
posting yang
> > bernada kritis terhadap iklan itu, harus dibaca sebagai ajang 
pendidikan dan
> > peningkatan kesadaran publik--baik itu laki-laki maupun perempuan-
-untuk
> > lebih sensitif gender. Tapi kita jangan lupa juga bahwa yang 
dihadapi adalah
> > pemodal-pemodal besar. Maka itu, cara melawan mereka bukanlah 
dengan
> > rusak-rusakan, tetapi dengan membangun kesadaran publik.
> >
> >  manneke
> >
> >  -Original Message-
> >
> >  > Date: Thu Sep 27 16:31:21 PDT 2007
> >  > From: "marthajan04" <[EMAIL PROTECTED]>
> >  > Subject: [mediacare] Re: Surat Keberatan Media Watch atas 
iklan XL versi
> > Perempuan Rp 1,-
> >  > To: mediacare@yahoogroups.com
> >  >
> >  > sebetulnya siapa sih yang paling salah dalam hal iklan2 yang
> >  > merendahkan wanita?
> >  > saya yang perempuan, lebih condong malah menyalahkan si 
perempuan itu
> >  > sendiri yang jadi modelnya.
> >  > sebagai perempuan, seharusnya dia tidak tergiur oleh uang yang
> >  > merendahkan perempuan terutama dirinya sendiri.
> >  > pihak pengusaha memang dia nyari akal untuk melariskan 
dagangannya.
> >  > pihak lelaki apa urusannya, bukan dia yang direndahkan.
> >  > Jadi saya lebih mengharapkan lembaga2 wanita, mulailah usaha
> >  > menyadarkan wanita2 entah goblog atau tidak punya harga diri 
wanita2
> >  > model seperti ini. caranya terserah bagaimana bijaknya anda2 
saja.
> >  >
> >  > salam,
> >  > mj
> >  >
> >  >
> >  >
> >  >
> >  > --- In mediacare@yahoogroups.com, "Daniel H.T."  
wrote:
> >  > >
> >  > >
> >  > > Saya lihat iklan tsb masih ada di website XL (www.xl.co.id)
> >  > > Ini dia:
> >  > >
> >  > >
> >  > >
> >  > >
> >  > >
> >  > >
> >  > > - Original Message -
> >  > > From: M. Irwan Hrp
> >  > > To: mediacare@yahoogroups.com
> >  > > Cc: Milis Perempuan ; Forum PembacaKompas ; Milis KOMNAS
> >  > > Sent: Thursday, September 27, 2007 4:32 PM
> >  > > Subject: Re: [mediacare] Surat Keberatan Media Watch atas 
iklan
> >  > XL versi Perempuan Rp 1,-
> >  > >
> >  > >
> >  > > Dear All,
> >  > >
> >  > > Sudah saya sampaikan ke team terkait. Semoga menjadi masukan 
bagi
> >  > kita semua.
> >  > >
> >  > >
> >  > > On 9/27/07, Titiana Adinda < titianaadinda@> wrote:
> >  > >
> >  > > MEDIA WATCH
> >  > > Jl.Bangka Raya No 43 ,Jakarta Selatan 12770
> >  > > Telp: 021-7192627 Fax:021-7192523
> >  > > Email: pemantau_media@
> >  > >
> >  > > No : 001/E/MW/SK/IX/07
> >  > > Lamp : 1 buah foto contoh iklan
> >  > > Hal : Surat Keberatan
> >  > >
> >  > > Jakarta, 26 September 2007
> >  > >
> >  > > Kepada Yth.
> >  > > Pimpinan Perusahaan
> >  > > Kartu Seluler XL
> >  > > di tempat
> >  > >
> >  > > Dengan hormat,
> >  > > Kami bermaksud menyampaikan surat keberatan kami atas iklan 
XL
> >  > versi perempuan dengan menggunakan kaos bertuliskan Rp 1/detik
> >  > > Dari cara mempromosikan iklan tersebut menunjukkan citra yang
> >  > melecehkan
> >  > > perempuan, karena :
> >  > >
> >  > > Model yang diperagakan adalah seorang perempuan dewasa 
berdiri
> >  > dan dibagian
> >  > > perut serta sekitar payudara bertuliskan Rp 1 / per detik.
> >  > >
> >  > > Citraan ini sangat merendahkan perempuan, memberi kesan tubuh
> >  > perempuan tersebut sama dengan seharga Rp 1 / per detik. Bahwa 
iklan
> >  > ini menunjukkan citraan penjualan seorang perempuan, atau ide 
dari
> >  > bisnis hotline.
> >  > >
> >  > > Dengan ini

[mediacare] Re: Undangan Seminar & Buka Puasa Bersama

2007-09-30 Terurut Topik mediacare
Thx Megi, aku teruskan ke temen-temen..


  - Original Message - 
  From: Megi 
  To: Yus Pontodjaf ; [EMAIL PROTECTED] ; Yerry ; Wirayanti ; [EMAIL PROTECTED] 
; [EMAIL PROTECTED] ; stefanus lamuri ; stanley Yoseph Adiprasetyo ; Sopril 
Amir ; Sonny HP ; [EMAIL PROTECTED] ; sianipar tito ; sandi wijaya ; [EMAIL 
PROTECTED] ; roy pakpahan ; Roysepta ABIMANYU ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL 
PROTECTED] ; Pheo vero ; perhimpunan rakyatpekerja ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL 
PROTECTED] ; Mundo ; Mira Fariza Pujiastari ; mira ; minar ; [EMAIL PROTECTED] 
; mediacare Moderator ; [EMAIL PROTECTED] ; liza desylanhi ; 'Lita' ; [EMAIL 
PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; Jerry ; jajang ; itemic ; 
[EMAIL PROTECTED] ; Ika Verlita ; Husendro ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL 
PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; 'FX. rudy Rudy' ; fathiyah wardah ; Didik 
Supriyanto ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; bowo ; [EMAIL PROTECTED] ; 
[EMAIL PROTECTED] ; Bayu Wicaksono ; Bambang S Nugroho ; Asep Mulyana ; Arwani 
; ArwanI ; ari yurino ; Anggiat Sinurat ; angga2 ; Angga Ardhi ; andreas ronny 
; Ahmad Taufik ; agnes gurning ; [EMAIL PROTECTED] ; "Menembus CAKRAWALA" 
  Sent: Monday, October 01, 2007 11:19 AM
  Subject: Undangan Seminar & Buka Puasa Bersama


  Kerjasama
  Partnership for Governance Reform, Voice of Human Rights News Center dan AJI 
Jakarta:

  UNDANGAN
  Seminar & Buka Puasa Bersama

  Mengundang Saudara/i untuk menghadiri Seminar tentang "Dampak Putusan MA
  dalam Kasus Time vs Soeharto terhadap Pemberantasan Korupsi di Indonesia"
  dan diakhiri dengan buka puasa bersama, yang akan diselenggarakan pada:

  Hari/Tanggal   : Kamis, 4 Oktober 2007
  Tempat  : R. Pertemuan Partnership
   Gedung Surya Lt. 15
   Jln. M.H. Thamrin Kav. 9 Jakarta 10350
  Waktu  : Pkl. 14:00 s.d. 18:00 wib
  Pembicara :
  - Todung Mulya Lubis (Pengacara Time)*
  - Bambang Widjoyanto (Praktisi Hukum)
  - Dr. Indriarto Senoadji (Pengacara Soeharto)*
  - Atmakusumah Astraatmadja (Mantan Ketua Dewan Pers)
  - Teten Masduki (Indonesian Corruption Watch)
  - Eko S. Tjiptadi (Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK)*

  Kami sangat mengharapkan kehadiran Saudara/i pada acara tersebut. Atas
  perhatiannya, kami mengucapkan terima kasih.

  Catatan: * dalam konfirmasi
  RSVP:
  Ida :  021 831 8274 atau 0815 165 8687
  Yus :  021 837 02660 atau 021 711 0068


--


  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG Free Edition. 
  Version: 7.5.488 / Virus Database: 269.13.35/1040 - Release Date: 30/09/2007 
21:01


Re: [mediacare] Bercermin Pada Piagam Madinah - Tadarus Ramadhan Tomy Su di Jawa Pos 24-09-2007

2007-09-30 Terurut Topik mediacare
Sungguh bangsa yang aneh. Mau bercermin saja kok jauh-jauh sampai ke Madinah? 
Apa "cermin" khas Indonesia kurang bagus? Bukankah budaya kita beda dengan 
mereka di Tanah Arab sana?
 


  - Original Message - 
  From: rexy_mawardi 
  To: mediacare@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, September 24, 2007 11:20 AM
  Subject: [mediacare] Bercermin Pada Piagam Madinah - Tadarus Ramadhan Tomy Su 
di Jawa Pos 24-09-2007


  BERCERMIN PADA PAIAGAM MADINAH
  Tomy Su*) Tadarus Jawa Pos Senin 24 September halaman 1 dan 
  dilanjutkan ke hal 15 Nabi Saja tak Anggap satu Etnis Lebih Tinggi 
  dari Yang Lain

  Kedatangan bulan suci Ramadhan jelas menjadi rahmat bagi setiap 
  muslim yang menjalankan ibadah puasa. Dalam tradisi Islam, puasa 
  diyakini sebagai praksis pembebasan dari segala macam kecenderungan 
  buruk, bilamana puasa dijalani dengan ketulusan dan bukan sekedar 
  menjalani perintah agama. Kecenderungan buruk manusia bisa bersifat 
  individual, bisa juga kolektif atau berjamaah, semisal sikap 
  intoleransi dan alergi terhadap kemajemukan dan perbedaan.

  Dalam Islam, sikap-sikap seperti itu tidak punya landasan sama 
  sekali. Tidak ada legitimasi teologis untuk menjadi manusia yang 
  "menangan" dan "merasa paling benar" dengan berlaku tidak adil pada 
  yang lain.Apalagi jika sampai mengatasnamakan Islam dan Kanjeng Nabi 
  Muhammad SAW. Terorisme dan kekerasan yang sering dikaitkan dengan 
  Islam adalah kekeliruan. Orang yang menilai Islam identik dengan 
  teorisme atau kekerasan jelas keliru.Demikian juga keliru orang yang 
  melakukan dan membenarkan tindakan teror dan kekekerasan atas nama 
  Islam. Umat Islam hanya dipanggil untuk menebarkan kebaikan, 
  kedamaian dan rahmat bagi semesta. "Kami mengutus kamu, untuk 
  menjadi rahmat bagi semesta alam"(QS 21:107)

  Sosok Kanjeng Nabi sungguh merupakan rahmat bagi semesta dan karunia 
  terindah bagi segenap umatNya. Beliau tidak pernah anti perbedaan. 
  Bahkan untuk urusan puasa, Nabi menimba inspirasi dari orang Yahudi. 
  Ketika Nabi hijrah ke Madinah, Nabi melihat orang-orang Yahudi 
  berpuasa pada hari Asyura, lantas beliau segera mengajak para 
  pengikutnya untuk berpuasa pada hari itu.

  Piagam Madinah

  Sikap dan semangat menghargai perbedaan yang ditunjukkan Nabi dalam 
  keseharian kemudian dibakukan dalam hukum positif yang terkenal 
  dengan Piagam Madinah. Piagam atau Konstitusi Madinah dibuat Nabi di 
  Madinah pada 622 untuk mengatur hubungan antara orang-orang Muhajirin 
  (orang Islam Mekkah yang ikut hijrah bersama Nabi), Ansar (penduduk 
  Muslim di Madinah), dan orang-orang Yahudi. Sebelum di Madinah, jadi 
  saat Nabi masih di Makkah selama 13 tahun membangun komunitas Islam 
  pertama berlaku "ukhuwah Islamiyah".Artinya hanya yang Islam adalah 
  saudara.Yang bukan Islam, bukan saudara.

  Tapi dengan lahirnya Piagam Madinah, berlaku ukhuwah madaniyah, 
  persaudaraan untuk seluruh penduduk.Pasalnya Madinah yang sebelumnya 
  disebut Yasrif adalah kota majemuk. Piagam Madinah sendiri memuat 47 
  pasal dengan 38 butir rumusan yang rata-rata berisi pandangan 
  universal yang diperlukan untuk sebuah kota atau negara yang majemuk. 
  Nabi bertemu dengan seluruh pimpinan suku sepakat pada piagam itu ( 
  Baca kitab Sirah Nabawiyah Ibnu Hisam halaman 120-122).

  Piagam Madinah menjadi bukti bahwa di dalam Islam ada penghargaan 
  sejati pada perbedaan. Kebebasan pribadi untuk memeluk agama yang 
  berbedapun dijamin dalam paigam itu. Jadi meskipun Kanjeng Nabi 
  tampil sebagai penguasa, tapi tidak ada pemaksaan untuk memeluk 
  Islam. Allah berfirman dalam surat al-kafirun 'lakum dinukum waliya 
  din (Bagimu agamamu dan bagiku agamaku).Tidak heran jika ada beberapa 
  ahli Islam, bahkan kalangan orientalis seperti W Montgomery Watt 
  menyebut Piagam itu sebagai "historical jump" atau loncatan 
  sejarah.Karena semangat dan isinya yang sungguh inklusif dan penuh 
  toleransi. 

  Bisa dipastikan Piagam Madinah adalah nilai-nilai yang diyakini Nabi 
  Muhammad untuk kemajuan umatNya. Tidak heran jika melihat Piagam itu, 
  kita bisa menyebut Kanjeng Nabi sebagai sosok yang jauh-jauh hari 
  sudah punya kesadaran multikultural, meskipun wacara 
  multikulturalisme sendiri baru marak dibicarakan para ahli kebudayaan 
  dalam dasawarsa 1990-an.Jadi dari sejarah kita sudah melihat, 
  pluralisme atau paham kemajemukan sudah menjadi keyakinan bagi 
  Kanjeng Nabi.

  Malah kalau dikaitkan dengan masih maraknya praktik diskriminasi atau 
  rasialisme, Nabi tidak menganggap suatu suku atau etnis tertentu 
  lebih tinggi dari yang lain. Rasulullah pernah bersabda:"Wahai 
  sekalian manusia! Tuhanmu itu Esa dan nenek moyangmu satu 
  juga.Seorang Arab tidak mempunyai kelebihan atas orang bukan 
  Arab.Seorang kulit putih,sekali- kali tidak mempunyai kelebihan atas 
  orang berkulit merah,dan begitu sebaliknya.Seorang kulit merah tidak 
  mempunyai kelebihannya ialah sampai sejauh mana ia melaksanakan 
  kewajibannya terhad

[mediacare] Klarifikasi dari RSS: Ceramah Taufik Kiemas di Singapura

2007-09-30 Terurut Topik mediacare
Klarifikasi dari RSS: Ceramah Taufik Kiemas di Singapura

From: Evan Abelard Laksmana
E-mail: [EMAIL PROTECTED]

Dear All,

Pertama-tama, saya sangat senang bahwa ternyata seminar Taufik Kiemas mendapat 
tanggapan dari teman-teman. ..

Kedua, saya setuju bahwa tidak selayaknya Islam diidentikkan dengan Islam, 
apalagi di Indonesia. Pandangan bahwa Islam sama dengan teroris jelas sudah 
usang dan sudah selayaknya ditinggalkan.

Ketiga, izinkan saya memberikan bbrp klarifikisi mengenai RSI:

1. Tidak ada "Indonesian Center" di sini, yang ada adalah Indonesia Programme, 
sebuah program penelitian yang dikoordinasikan oleh Associate Professor Leonard 
C. Sebastian (bukan prof dr) dan berada di bawah payung Institute of Defence 
and Strategic Studies, selaku inti (core) dari S. Rajaratnam School of 
International Studies, Nanyang Technological University. Fokus dari Indonesia 
Programme secara garis besar terkait dengan penelitian akademis mengenai 
perkembangan politik (nasional maupun lokal), keamanan, dan ekonomi di 
Indonesia. 

2. Indonesia Programme tidak ada tendensi untuk memberikan platform kepada 
salah satu pihak saja di Indonesia. kami sebelumnya juga mengundang Pak Hidayat 
Nurwahid beberapa tahun lalu, Gus Dur, Agung Laksono, Megawati juga pernah kami 
undang. kami percaya bahwa tidak ada satu pihak pun yang punya monopoli atas 
kebenaran, dalam arti kami percaya bahwa kami harus mendengarkan berbagai sudut 
pandang dari berbagai pihak yang ada di Indonesia, siapapun mereka. 

Keempat, izinkan saya memberi komentar atas tulisan saudara Suhud yang 
kebetulan saya kenal karena kami juga teman sekelas di RSIS. Saya tidak akan 
komentar soal apapun motif beliau menghadiri seminar itu. Kebetulan, saya 
terlibat sedikit dalam pelaksanaan acara tersebut, namun karena bentrok dengan 
kuliah, saya tidak bisa menghadiri acara tersebut. Seperti yang saya utarakan 
di atas, pandangan bahwa Islam identik dgn terorisme di Indonesia jelas sudah 
usang dan layak ditinggalkan. Saya hargai saudara Suhud yang tergerak untuk 
mengkoreksi pandangan ini. Orang indonesia di luar negeri, seperti kami, memang 
selalu gerah setiap kali pandangan-pandangan semacam itu dilontarkan, namun 
ketika yang melontarkan orang indonesia sendiri, dan bukan pengamat barat, 
jelas ini menjadi sebuah pertanyaan. TK adalah politisi ulung, suka atau tidak. 
Saya menduga bahwa logika di balik statement2 seperti, jika memang benar, 
mungkin tidak lebih dari logika untuk memberi citra PDI-P sebagai partai 
nasionalis yang anti sektarianisme, terorisme, dst, namun krn beliau sadar 
bahwa isu terorism adalah isu "seksi" di Singapore, maka beliau mengkaitkan hal 
tersebut dengan PKS, selaku "lawan politik" PDI-P. Dengan kata lain, nampaknya 
ini semua hanya strategi politik?

Tapi, saya kok kurang setuju dengan pandangan yang mengatakan seolah-olah 
orang-orang daerah bodoh dan hanya Jakarta yang berpendidikan sehingga lebih 
condong ke PKS. Seolah2 orang2 bodoh lah yang memihak ke partai-partai 
nasionalis. Selain itu, jika memang ada signifikansi kader2 PKS dari 
universitas sekuler, mengapa banyak orang yg masih ingat bahwa bbrp mahasiswa 
di BEM bbrp univ ini dulu yang ikut mengkompori konflik Ambon Poso, dan 
sebagian dr mereka lalu menjadi kader PKS? 

Selain itu, isu korupsi pun sekarang tak lepas dari beberapa kader PKS di DPR. 
Namun terlepas dari semua itu, terlepas dari masa lalu dan retorika, saya salut 
dengan beberapa rekan PKS yang kebetulan saya kenal secara pribadi. berbagai 
diskusi dengan mreka menunjukkan ketulusan dan idealisme mereka untuk membangun 
Indonesia. ini sebuah kualitas yang langka di kalangan muda Indonesia sekarang. 
Kualitas ini yang harus ditampilkan kepada publik. oleh karena itu, jangan 
sampai juga idealisme anak2 muda PKS ini lalu dikalahkan oleh retorika, masa 
lampau, ataupun sistem politik yang korup.

Semoga klarifikasi singkat ini membantu. Jika ada pertanyaan lebih lanjut 
silakan email saya.

terima kasih,

salam hangat,


Evan A. Laksmana
Research Analyst, Indonesia Programme
S. Rajaratnam School of International Studies
Nanyang Technological University, Singapore

mediacare
http://www.mediacare.biz


[mediacare] Opini Publik: Seberapa yang harus Kita Percaya?

2007-09-30 Terurut Topik merry_magdalena
Seberapa Banyak Kita Harus Percaya pada Opini Publik

Oleh: Atmadji W Soewito 

Hampir tiap hari saya baca di seluruh artikel, media cetak,
pemberitaan di media massa sarat isu tentang kekalahan kita disemua
lini, secara khusus yang saya maksudkan disini adalah bidang
teknologi. Seolah setelah beberapa dekade hidup dalam optimisme semu
yang dibentuk dimasa Orde Baru, tabu rasanya untuk mengemukakan hal
yang berbau keberhasilan. Selain barangkali memang begitu adanya,
tetapi boleh jadi juga karena menyatakan keberhasilan kepada publik di
masa ini terasa sebagai suatu bentuk manipulasi, terasa sebagai pesan
titipan pemerintah, yang dimasa swasta ini citranya selalu dipandang
dengan dahi mengerenyit. 

Publik cenderung memiliki attention-span yang sangat terbatas dalam
mempersepsikan sesuatu. Penilaian obyektif kita terhadap suatu
masalah, dalam banyak hal sering kali tidak perlu memilik korelasi
positif dengan apa yang dipercaya oleh suatu komunitas yang kita
berada didalamnya. 

Publik hanya mampu faham bahasa ekstrem, berhasil atau tidak, setuju
atau tidak, dan media sebenarnya lebih berperan menyimpulkan apa yang
disukai oleh publik, sesuatu yang dibawah sadar ingin didengar oleh
publik dibandingkan dengan realitas. 

Analogi 

Saya ingin menganalogikan pandangan terhadap pembentukan opini publik
dengan pandangan terhadap para marketers menurut Seth Godin dalam
bukunya 'All marketers are liars', yang mengatakan bahwa fungsi
marketers adalah menceritakan apa yang sebenarnya ingin didengar oleh
konsumen, dan bukan sebaliknya, yaitu mempersuasi konsumennya seperti
yang selama ini dibayangkan. Saya melihat bahwa pembentukan opini
publik melalui media didalam banyak hal juga tidak jauh berbeda. Media
memang mengedukasi masyarakat, tetapi lebih banyak disetir kearah yang
masyarakat kehendaki sendiri. 

Lebih lengkap klik :http://www.netsains.com






[mediacare] Promo Buku: MEMAHAMI BAHASA WANITA

2007-09-30 Terurut Topik netterpreneur

Mengapa wanita suka menangis untuk mendapatkan keinginannya? Mengapa
wanita berkeras untuk terus membicarakan suatu pokok masalah tertentu
sampai mati? Mengapa wanita cerewet? Mengapa wanita tidak lebih sering
berinisiatif dalam urusan seks?

Bila Anda adalah seorang pria, maka inilah panduan yang sangat Anda
perlukan guna memahami kerumitan bahasa kaum wanita. Setidaknya,
setelah Anda membaca buku ini maka hubungan Anda dengan para wanita di
sekeliling Anda bisa menjadi lebih baik lagi.

Baca lebih detail di:
http://ebook-indonesia.bravehost.com/bahasa-wanita.htm



[mediacare] Re: su Soeharto Cina, Siapa Bapaknya ?

2007-09-30 Terurut Topik ati gustiati
Kalaupun Suharto itu keturunan China, lalu? dia kan sudah jelas warganegara 
Republik Indonesia, Indonesia itu sama dengan USA, melting pot country, artinya 
tempat bersatunya imigrant2 dari perbedaan2 culture, suku, nenek moyang kita yg 
hibah ke tanah kita kan dari China, India, Arab,Spanish, Portugis dll, di US 
pun banyak keturunan German, Inggris, Polandia, Cina, Korea, Afrika, India, 
Indonesia, kalau mereka mampu jadi President,,,ya go ahead lah. Syarat utama 
utk menjadi President kan Warga negara dari negri itu sendiri.
  Hanya di Indonesia saja masih banyak orang2 yg me milah2 suku, agama, 
gender...ini lah penyebab runtuhnya persatuan bangsa .
   
  Salam
  omie
   
  

Sunny <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Jangan dilupakan juga para petinggi agama surgawi yang keenakan. Bukankah 
MUI didirikan sebagai salah satu pilar penegak kekuasaannya.

- Original Message - 
From: "Yap Hong-Gie" 
To: 
Sent: Sunday, September 30, 2007 5:29 AM
Subject: [mediacare] Isu Soeharto Cina, Siapa Bapaknya ?


> Dengan adanya berita ini mudah-mudahan para Cina oportunis, tidak
> menghujat Pak Harto seenaknya jidatnya lagi.
> Jangan kira dengan berlomba menghujat dan menista Pak Harto,
> masyarakat akan merubah penilaian mereka, bahwa etnis Cina adalah
> korban rezim Orde Baru, itu salah bezaar .
>
> Ditambah lagi, kalau Suharto Inc. dibongkar maka akan banyak
> saudara-saudara etnis sendiri yang kena tersangkut, seperti yang
> ditulis "International Commission on Soeharto Inc. Buster", yang
> dipublikasikan GLOBE ASIA VERSION (Volume 1 Number 7- August 2007);
> "Soeharto Inc., and Cronies: 150 The Richest in Indonesia 2007"
>
>
> -
> ttp://www.geocities.com/capitolhill/4120/soeharto.html
>
> IHCC - Indonesian Huaren Crisis Center
> Isu Soeharto Cina, Siapa Bapaknya ?
>
> TAK BISA dibayangkan bagaimana keabsahan Soeharto sebagai presiden
> selama 32 tahun, bila ternyata dia bukanlah orang Indonesia asli.
>
> Pergunjingan tentang Soeharto keturunan Cina itu, dilontarkan oleh
> Mashuri, SH. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (1969-1974) itu,
> berbicara kepada Liberty (grup Jawa Pos/grup tablod OPOSISI) bahwa
> silsilah Soeharto yang selama ini dipublikasikan - selama Soeharto
> masih berkuasa - yang benar hanya dari sisi ibunya.
>
> Adapun tentang bapaknya, di berbagai tulisan tentang otobiografi
> Soeharto - yang ada saat ini - hampir semuanya salah.
> Yang benar? "Tidak jelas. Campur-baur. Antara orang Cina dan Jawa",
> kata Mashuri yang juga mantan Menteri Penerangan RI (1974-1979) ini di
> rumahnya di Solo. "Dia bisa disebut lembu peteng (sebutan untuk
> anak-anak yang di lahirkan tanpa ayah yang jelas, red)," tandasnya.
> Mengatakan lembu peteng Mashuri menekankan keyakinan bahwa ayah
> Soeharto keturunan Cina.
>
> Siapakah dia ? Di Jawa Tengah, belakangan ini beredar kisah.
> Konon, di Yogyakarta pada awal abad sembilan belas, ada pedagang cukup
> terpandang, yang rajin berhubungan dengan rakyat Jawa Tengah. Pedagang
> ini cukup populer di masa itu. Maklum, dia tidak saja menjual barang
> dagangannya yang dibeli dari daerah lain, tapi juga karena dia membeli
> hasil bumi penduduk untuk diperdagangkan.
> Kegiatan pedagang ini kian hari kian besar. Oleh karena itu dia
> membutuhkan orang-orang yang bisa membantunya. Dari hubungan seperti
> itulah lantas pedagang ini berkenalan dengan wanita miskin tapi
> berwajah lumayan. Namanya Sukirah. Tidak jelas, bagaimana kemudian
> hubungan antara pedagang ini dengan Sukirah.
> Yang jelas, menurut Mashuri, Sukirah itulah ibu kandung Soeharto. "Dia
> adalah wanita miskin dari Desa Kemusa, Argomulyo, Bantul, Yogyakarta."
> Sukirah, kendati miskin, memiliki beberapa kelebihan. Ulet, daya
> juangnya untuk hidup tinggi. Dan setelah Soeharto lahir, memiliki daya
> linuwih. Ini karena dia pernah bertapa di atas genting rumahnya selama
> 40 hari. Kegiatan bertapa itu dilakukan setelah Soeharto lahir.
> "Oleh karena itu wajar bila Soeharto juga memiliki kelebihan. Warisan
> dari ibunya. Aura ibunya. Dengan demikian wajar pula bila Soeharto
> sulit dikalahkan," kata lelaki berkacamata ini.
>
> Kelinuwihan Soeharto tidak saja dari ibunya. Tapi juga dari lelaki
> sakti asal Wonogiri. Lelaki itu, sering disebut dukun. Namanya Daryatmo.
> Oleh karena itu nama Daryatmo begitu melekat pada diri Soeharto. Dalam
> bukunya, Soeharto: Ucapan dan Tindakan nama Daryatmo disebut-sebut.
> Soeharto mengakui bahwa Daryatmo banyak memberi inspirasi dalam
> perjalanan hidupnya. Bahkan sampai Soeharto menjadi presiden.
> Setiap bulan, kata Mashuri, sedikitnya satu kali, Soeharto datang
> menemui Daryatmo. Di sana dia minta petunjuk khusus apa yang harus
> dijalankannya. "Dan semua petunjuk dari sang dukun itu pasti dilakukan."
>
> DENDAM KEPADA MAJIKAN
> Ketika di Wonogiri, Soeharto kecil hidup miskin. Bahkan pernah menjadi
> pembantu pada keluarga kaya. Ketika menjadi pembantu itu Soeharto
> bertekad menjadi orang kaya.
> Tekad itu d

[mediacare] Kejahatan-kejahatan Junta Militer

2007-09-30 Terurut Topik Biko
  Minggu, 30 September 2007 Myanmar
Kejahatan-kejahatan Junta Militer Budi Suwarna   Kejahatan junta militer 
Myanmar sudah tidak bisa ditoleransi lagi. Para biksu Buddha yang biasa berkata 
dan bersikap santun pun memberi cap kepada junta Myanmar sebagai pengikut 
setan. Sejauh mana sebenarnya kejahatan yang telah junta lakukan?   Sebenarnya 
para biksu di Myanmar selama ini tidak melibatkan diri dalam urusan politik 
secara langsung. Mereka hanya menempatkan diri sebagai otoritas moral. Nah, 
jika otoritas moral yang sangat dihormati itu sudah memberi cap setan kepada 
junta, berarti kejahatan yang junta lakukan sudah melampaui batas.   Selama 
berkuasa 45 tahun, junta berupaya menutup serapat-rapatnya kejahatan yang 
mereka lakukan. Namun, sepandai-pandainya menyembunyikan bangkai, baunya 
tercium juga. Ada saja berita mengenai kejahatan junta yang bocor dan didengar 
komunitas dunia.   Kebanyakan bocoran berita itu disebarkan kelompok aktivis 
prodemokrasi Myanmar yang lari ke luar negeri atau memiliki akses ke
 jaringan internasional.   Kelompok itu antara lain Freeburmarangers, Jaringan 
Aksi Perempuan Shan, Liga Nasional untuk Demokrasi (National League for 
Democracy) pimpinan Aung San Suu Kyi, dan Network for Democracy and 
Development. Mereka cukup rajin mengirim kabar tentang penindasan yang 
dilakukan junta kepada wartawan di seluruh dunia.   Tahun lalu aktivis Jaringan 
Aksi Perempuan Shan, Charm Tong, membeberkan rangkaian perkosaan terhadap 
perempuan etnik Shan, sebuah etnik di selatan Myanmar yang mencoba memberontak. 
Dia menjelaskan, sejak tahun 2002, setidaknya ada 172 kasus perkosaan yang 
melibatkan tentara junta dengan korban 625 perempuan Shan. Usia korban 
terentang mulai dari 4 tahun hingga 62 tahun.   Dari 625 korban, 65 persen di 
antaranya diperkosa secara beramai-ramai. Sebanyak 18 persen korban kemudian 
dibunuh dan 26 persen lainnya dijadikan budak seks.   Yang mengerikan, kata 
Charm, perkosaan itu dilakukan secara sistematis untuk meneror dan meruntuhkan 
moral
 etnik Shan. Umumnya, perkosaan dilakukan tentara senior dan diketahui tentara 
yang lebih muda. Tentara senior seperti ingin menunjukkan bahwa perbuatan 
seperti itu tidak dilarang.   Sebagian laporan perkosaan yang menimpa perempuan 
Shan dipublikasikan jaringan Shan tahun 2002 dengan judul Izin Memerkosa 
(License to Rape). Laporan itu langsung dibantah pemerintah junta.   Pada tahun 
yang sama, jaringan Shan kembali memublikasikan laporan serupa dengan judul 
Masih mengenai Izin Memerkosa (Still License to Rape).   Selain memerkosa, 
tentara junta juga dituduh terlibat dalam sejumlah pembunuhan dan penjarahan 
terencana terhadap warga etnik Shan. Freeburmarangers mengatakan, tentara junta 
secara berkala meminta setiap warga etnik Shan menyerahkan sapi, babi, kerbau, 
ayam, dan uang pajak sebesar 20.000 kyat. Jika tidak, mereka disiksa atau 
dibunuh.   Kelompok aktivis Myanmar itu juga membeberkan kasus perdagangan 
perempuan oleh tentara junta di Ho Mong, perbatasan
 Thailand-Myanmar. Menurut data Tentara Negara Shan (Shan State Army), yang 
dikutip kelompok Freeburmarangers, setidaknya 100 orang diperjualbelikan setiap 
bulan.   Ada 25 orang di Hi Mong yang terlibat dalam penjualan manusia itu 
untuk budak seks. Salah seorang yang terlibat mengaku pernah menjual 60 
perempuan. Setiap perempuan dijual rata-rata seharga 2.000 baht. Uang hasil 
penjualan sebagian diserahkan kepada tentara dan polisi junta.   Pelarian   
Junta juga memaksa ratusan ribu orang lari dari Myanmar ke perbatasan Thailand. 
Cerita ini dituturkan dua aktivis Myanmar yang dua tahun lalu menghimpun 
dukungan di Jakarta, Daw San San (73) dan Khin Ohmar (38).   San San 
mengatakan, dia lari dari Myanmar bersama 29 anggota parlemen yang terpilih 
dalam pemilu 1990 ke Thailand tahun 2003. Sebelum lari, dua kali San San 
dijebloskan ke penjara karena mengkritik junta. Dia baru dibebaskan tahun 2001 
karena kesehatannya memburuk. Namun, junta mengancam akan memenjarakannya lagi 
jika
 masih terlibat dalam aktivitas politik.   "Saya memilih lari dari negara saya. 
Saya tidak ingin mati di tahanan," katanya (Kompas, 7 Juni 2005).   San San 
menambahkan, setidaknya ada tiga rekannya sesama anggota parlemen terpilih 
meninggal di penjara. Tiga lainnya meninggal tidak lama setelah bebas dari 
tahanan. Dia mengatakan masih ada 14 anggota parlemen lainnya yang dipenjara 
(tahun 2005) dan hukumannya terus diperpanjang.   Lari dari tanah air juga 
terpaksa dilakukan Khin Ohmar. Setelah terlibat dalam pemberontakan tahun 1988, 
dia kabur ke Mae Sot, daerah perbatasan Thailand-Myanmar, bersama sekitar 
10.000 warga Myanmar lainnya untuk menghindari pembantaian. Bersama ribuan 
orang itu, Khin tinggal sekitar 1,5 tahun di dalam hutan. Sebagian dari mereka, 
ujarnya, mati karena kelaparan atau malaria.   Khin mengatakan, junta memang 
sengaja mendorong orang- orang yang tidak sejalan dengan mereka melarikan diri 
ke perbatasan. Jum

[mediacare] Aidit dan G30S

2007-09-30 Terurut Topik Sunny
http://www.suarapembaruan.com/News/2007/09/29/index.html

SUARA PEMBARUAN DAILY 
Aidit dan G30S 
Oleh Iwan Gardono Sujatmiko 


Peristiwa G30S yang telah terjadi lebih dari 40 tahun lalu masih menarik 
dianalisis. Peristiwa tersebut dapat dilihat dari perspektif makro sebagai 
pembunuhan anggota PKI, penghancuran organisasi PKI, kudeta dan perebutan 
kekuasaan, revolusi sosial yang gagal, atau ideologi yang gagal. 

Sementara itu, secara mikro atau peran aktor, dikelompokkan menjadi enam pola: 
PKI dan Biro Khususnya, Klik AD, CIA/AS, Inggris-CIA, Presiden Sukarno, dan tak 
ada pelaku tunggal (Bayang-Bayang PKI ; ISAI, 1995). Terdapat pula analisis 
yang menyatakan keterlibatan Soeharto (Wertheim; Latief, Hanafi). Pembahasan 
berikut akan mengaitkan faktor mikro, khususnya Aidit, dengan strategi PKI dan 
partai-partai komunis. 


Strategi Komunis dan PKI 

Mayoritas upaya perebutan kekuasaan oleh partai komunis dilakukan dengan 
kekerasan dan dikategorikan menjadi empat pola (Cyril Black, 1964): "revolusi 
domestik" (Albania, RRT, Vietnam Utara, Yugoslavia, Rusia; namun gagal antara 
lain di Jerman dan Hongaria 1919); "revolusi dari luar (negeri)" (Bulgaria, 
Cekoslowakia, Jerman Timur, Hongaria, Mongolia, Korea Utara, Polandia, Rumania; 
namun gagal di Polandia/ 1920, Gilan/Iran, Finlandia/1939, Korea Selatan/1950); 
"revolusi dari atas" (Kuba); dan "revolusi melalui pemilu" (Kerala/India, San 
Marino/Italia, bukan tingkat nasional). 

Selain itu partai komunis juga ikut dalam koalisi di Spanyol, Prancis, Italia, 
Islandia, Cile, dan Guatemala. Setelah tahun 1964 terdapat beberapa negara yang 
(sempat) menjadi komunis seperti Afghanistan, Vietnam Selatan, dan Laos (dari 
luar dan dalam), dan Kamboja (kombinasi atas/Sihanouk dan dari luar/RRT). 

Saat itu PKI menerapkan strategi radikal dari dalam, yang mencakup buruh, tani 
dan infiltasi tentara (Metode Kombinasi Tiga Bentuk Perjuangan/MKTBP) dan 
mendapat tantangan dari pihak non-PKI. Upaya melalui pemilu juga terhambat 
karena ditundanya pemilu. Sementara itu revolusi dari luar agak sulit karena 
adanya "perang dingin" dan Indonesia terpisah dari negara komunis walaupun ada 
tawaran bantuan (senjata) dari RRT. Akhirnya, Aidit memilih "konflik elite" 
atau revolusi dari atas, dengan membonceng Sukarno (Nasakom) setelah 
mempelajari kasus Kuba dan Aljazair (Olle Tornquist, Dilemmas of Third World 
Communism: The Destruction of the PKI in Indonesia, 1984). 

Kasus Kuba menunjukkan bagaimana Castro yang awalnya bukan komunis menggunakan 
partai komunis. Dalam kasus Aljazair, partai komunisnya sebenarnya 
berkesempatan mengubah kudeta yang progresif (dari atas) menjadi revolusi (dari 
bawah). 


Peran Aidit 

John Roosa dalam bukunya, Pretext for Mass Murder: The September 30th Movement 
and Suharto's Coup d'Etat in Indonesia, 2006, menunjukkan bahwa peran Aidit 
bukan hanya pasif namun sangat dominan. Tesis ini sebenarnya telah dikemukakan 
dalam Nugroho Notosusanto dan Ismail Saleh; "Buku Putih Orde baru", Tornquist; 
Brackman; dan pernyataan Sudisman, Subekti, dan Munir di Mahmilub. 

Demikian pula Sukarno dalam pidato "Pelengkap Nawaksara" menyatakan Peristiwa 
G30S ditimbulkan oleh "keblingeran pimpinan PKI", selain subversi "nekolim" dan 
"oknum-oknum yang tidak benar". Namun Roosa mendukung tesisnya dengan berbagai 
sumber yang baru, yakni wawancara dengan "Hasan" (nama samaran pimpinan PKI 
yang mengetahui Biro Khusus), Iskandar Subekti (sekretaris pribadi Aidit), 
serta 30 informan termasuk beberapa rekan Aidit serta Syam. Selain itu Roosa 
menggunakan sumber tertulis yakni "Tiga Faktor Penyebab G30S" oleh A Karim DP 
(1999); Otobiografi "Hasan" (1998), dan "Dokumen Suparjo" yang menurutnya dapat 
dipercaya karena telah dicek silang dengan beberapa sumber. 

Dalam buku tersebut Aidit dikatakan pernah membahas kudeta di Aljazair di mana 
Kolonel Harri Boumediene menggulingkan Presiden Ben Bella pada 19 Juni 1965. 
Saat itu Aidit menyarankan agar partai komunis Aljazair mendukung kudeta 
progresif tersebut menjadi revolusi. 

Adanya "Dewan Revolusi" di Aljazair itu bahkan menjadi inspirasi Aidit untuk 
diterapkan dalam kasus Indonesia. Sebenarnya inspirasi Kuba dan Aljazair itu 
pernah dibahas secara singkat oleh buku Tornquist (1984) namun tidak menjadi 
rujukan buku Roosa. 

Dalam buku Roosa, Aidit dan kelompok kecilnya (Sudisman, Oloan Hutapea, Lukman 
dan Rewang) sangat terlibat dalam rencana gerakan. Dalam pertemuan mereka Aidit 
menyarankan pembentukan "Dewan Revolusi" sebagai upaya Nasakomisasi yang 
terdiri dari militer dan tidak mencerminkan PKI. Aidit menyatakan kudeta 
seperti di Aljazair tidak akan mengubah perimbangan kekuasaan, namun hal itu 
akan dapat meradikalisasi massa serta meningkatkan tuntutan (buku Tornquist). 
Dalam rencananya, strategi Aidit tersebut membonceng Sukarno dan akhirnya PKI 
diharapkan dapat berkuasa. 


Peristiwa G30S 

Berdasarkan berbagai data baru (Roosa) dan sumber lainnya dapat direkronstruksi 
peran Aidit, s

[mediacare] Pengkhianatan G-30-S/PKI!

2007-09-30 Terurut Topik Sunny
http://www.lampungpost.com/buras.php?id=2007093001025615

  Minggu, 30 September 2007 
 
  BURAS 
 
 
 
Pengkhianatan G-30-S/PKI! 

   
  H.Bambang Eka Wijaya:

  "JUTAAN buku sejarah sekolah lanjutan dimusnahkan Kejaksaan Agung di 
seantero Tanah Air! Pasalnya, di dalamnya peristiwa pengkhianatan G-30-S tanpa 
menyebutkan PKI--Partai Komunis Indonesia--sebagai pelakunya!" ujar Umar. 
"Padahal, dalam setiap proses sejarah, pelaku atau aktornya merupakan faktor 
sentral!"

  "Di sisi lain, justru mengalir deras dorongan untuk mengungkap 
pembantaian terhadap jutaan anggota PKI dan organisasi-organisasi mantelnya!" 
sambut Amir. "Terkesan kuat usaha mendiskredit penguasa zaman itu dan 
pendukungnya telah melakukan holocaust!"

  "Pokoknya sejarah mau dibuat seperti balon!" tukas Umar. "Satu pihak 
memencet satu sisi untuk menggelembungkan sisi yang lain, pihak lain memencet 
sisi sebelah pula untuk menggelembungkan sisi lainnya!"

  "Kecenderungan seperti itu tak boleh terjadi karena dengan demikian 
sejarah hanya akan menjadi produk manipulasi demi kepentingan pihak-pihak 
tertentu saja! Sekaligus, sejarah akan kehilangan makna esensialnya, yakni 
kebenaran!" timpal Amir. "Sebab itu, perlu kesepakatan baru untuk menulis 
sejarah secara benar dan komprehensif dari semua sisinya! Hanya dengan 
demikian, generasi muda penerus bangsa ini bisa mempelajari sejarah secara 
benar, sehingga bisa menarik pelajaran agar peristiwa serupa tak terulang!"

  "Dengan pengkhianatan G-30-S/PKI itu ditulis secara benar, generasi muda 
akan dapat mengetahui betapa buruknya partai politik yang menghalalkan segala 
cara untuk mencapai tujuan seperti PKI!" tegas Umar. "Sebaliknya, jika ditulis 
secara benar pula, pembantaian terhadap anggota PKI itu bisa membuat generasi 
muda mawas diri bahwa hanya mengumbar nafsu membalas dendam manusia bisa lebih 
buas dari binatang!"

  "Itu menunjukkan sejarah yang benar sarat nilai yang jika dalam proses 
belajar mendapat pengarahan berorientasi pada keluhuran budi manusia, akan bisa 
membentuk kepribadian manusia makin beradab!" sambut Amir. "Nilai-nilai sejarah 
juga menjadi cermin bagi generasi penerus untuk melihat dirinya agar mengetahui 
kelemahan historis warga masyarakatnya, guna memperkokoh tekad untuk menjadi 
manusia yang lebih baik!"

  "Hanya kebenaran yang bisa memunculkan penilaian tentang baik dan buruk 
sebagai modal untuk bersikap benar menurut ajaran etika-moral!" tegas Umar. 
"Tanpa kebenaran sejarah, orang bisa terperosok mengagung-agungkan yang 
sesungguhnya salah! Jika itu terjadi, kesalahan masa lalu akan terus berlanjut, 
sehingga mencapai suatu posisi point of no return dalam kesalahan! Ini bisa 
menjerumuskan bangsa dalam kondisi serbasalah, tak mudah mencari 
ujung-pangkalnya untuk keluar dari situasi serbarunyam!"

  "Hal itu bisa terjadi karena beralas sejarah yang dimanipulasi, penjahat 
besar malah tampil sebagai pahlawan yang dipuja-puji, sedang pahlawan 
sesungguhnya malah tergilas!" timpal Amir. "Pengkhianatan G-30-S/PKI harus 
dipelajari secara komprehensif betapa buruk kejadian dan akibatnya, telah 
menjadi noktah hitam berkepanjangan dalam kehidupan bernegara-bangsa!" 
 
<><>

[mediacare] Suharto & Sukarno Dipaksa Turun Dengan Cara Yang Sama

2007-09-30 Terurut Topik Hafsah Salim
Suharto & Sukarno Dipaksa Turun Dengan Cara Yang Sama

Salah kalo anda masih menganggap G30S itu masih merupakan misteri
karena dokument2 CIA sekarang sudah bebas untuk diakses yang dengan
jelas menerangkan bagaimana CIA mendesign kejadian ini.

Kalo anda mau tahu misteri yang anda tidak tahu, cukup kalo anda bisa
menemukan siapa yang telah memaksa Presiden Suharto turun tahta.

Apakah Suharto itu turun dengan kemauan sendiri? pasti tidak, dia
justru kepingin jadi presiden lagi, dan dia mengundurkan diri justru
setelah memenangkan pemilu dan sudah diangkat jadi presiden lagi.  Dia
tidak rela untuk turun, namun terpaksa karena dipaksa.  Namun tak
pernah ada yang menganalisanya siapa yang memaksanya turun.  Suharto
bukan turun karena demo mahasiswa, dan juga Sukarno bukan turun karena
demo mahasiswa.

ABRI solid mendukung Bung Karno, sama solidnya ABRI mendukung Suharto.
 Kalo posisi Sukarno dan Suharto begitu kuatnya dalam negeri, maka
siapakah adanya orang Indonesia yang mampu memaksa kedua orang ini
mundur?  Jawabannya sama, CIA !!!

Ny. Muslim binti Muskitawati.






[mediacare] Re : DATA SAYA DISALAH GUNAKAN OLEH KARYAWAN DAN INTERNAL HSBC

2007-09-30 Terurut Topik Basri Adhi
Saya kira soal kerahasiaan bank memang sudah tidak ada lagi.  Beberapa kali 
saya baca di koran (terakhir surat pembaca di kompas sabtu 290907 kemarin), 
yang menimpa nasabah BCA yang tabungannya disabet sepihak oleh Card 
Center-nya...pertanyaanya apakah boleh Card Center (atau kasarnya officer2nya) 
yang tidak memiliki hubungan langsung dengan data nasabah di bank BCA  
memerintahkan mengintip saldo nasabah dan menyabetnya secara sepihak.

Emang mungkin lebih aman duit kita simpan di bawah bantal atau sekalian ditaruh 
di bahama atau Cayman Island...

Basri Adhi

Re: [mediacare] Re: Agama + Dengki

2007-09-30 Terurut Topik Henny
Anda,

Betul, itu karyanya Beeethoven, nggak tahu kenepa terketik Mozart. Siang ini 
baru ingat waktu itu saya sedang sibuknya periapan Conecrt  karya Dietrerich 
Boxtehude untuk tgl 23 September, 2007 minggu lalu di Meyerson, Dallas 
Symphony, dan juga disibukkan dengan tab gitar dan Choral Muisc dan Piano 
Concertonya Mozart. Terima kasih atas koreksinya.

Biasanya habis concert semuanya hilang karena saya lebih banyak bersenandung 
Moondancenya Van Morison, Still got the bluesnya Gary Moore dan lagu-lagu 
Scorpions.

Soal Palestina dan Israel itu dibutuhkan logika mendasar serta kesadaran. Soal 
pendertaan rakyat Palestina itu kita tentunya sangat prihatin. Mereka ingin 
hidup damai tapi tersandung oleh pemimpinnya jadi disini yg saya bicarakan 
adalah pribadi Yasser Arafat dan org terdekatnya Suha juga terpaksa harus 
menyelamatkan putri mereka. Solidaritas sih boleh saja, tapi bentuknya apa?

Saya sendiri belum berpartisaipasi karena pikiran, waktu dan energy saya 
tercurah 100% ++ bagi tugas kemanusiaan buat bangsa ku "Indonesia". Biarpun 
jelek hanya inilah bangsa "ku" dan suatu waktu pasti ada titik terang, kuncinya 
"ACTION".

Terima kasih dan salam kenal, trims atas koreksinya.

HH
 
  - Original Message - 
  From: idakhouw 
  To: mediacare@yahoogroups.com 
  Sent: Sunday, September 30, 2007 7:26 AM
  Subject: [mediacare] Re: Agama + Dengki


  Maaf ya Bu Henny, untuk sedikit ralat ini: 
  "Ode to Joy" atau kadang -dalam nyanyian gereja- lebih populer sebagai "Song 
of Joy" adalah bagian akhir dari Simponi No.9 nya Beethoven, jadi bukan karya 
Mozart.

  Kebetulan saya pernah bincang2 menyangkut Ode to Joy ini, ketika mencoba 
menjelaskan pada penganut ateisme pengalaman getaran ilahi yang dirasakan kaum 
teis, berikut ini:
  "Saya menemukan tayangan narasi alm. Leonard Bernstein mengomentari "Ode to 
Joy"nya Beethoven di sini .
  Silakan dicermati dengan seksama kata2 Bernstein yang mencoba menerangkan 
bahasa spiritual Beethoven, mungkin sulit dicerna oleh mereka yang tidak 
mencoba masuk ke 'gelombang' yang sama dulu (maksud saya mencoba mengerti 
'getaran' yg sering dirasakan kaum theist seperti dilukiskan Bernstein)."

  Sementara tentang Israel dan kawasan Timur Tengah. Menurut saya kita harus 
belajar lebih arif menyikapinya. Ada banyak hal yang memang layak dan perlu 
kita kecam dari Israel. Masalahnya di Indonesia persoalan jadi tambah rumit 
karena kebanyakan rakyatnya membingkai konflik Timur Tengah dengan sentimen 
agama. 
  Sentimen agama itu berbahaya, karena apa yang di Timteng berbentuk kucing, 
sentimen agama orang Indonesia memaknainya  jadi macan; di sana ular di sini 
jadi gajah. 

  Rakyat Palestina sangat layak mendapat simpati kita, namun seharusnya simpati 
 itu diungkapkan sebagai bentuk solidaritas kemanusiaan, dan bukan karena 
dorongan sentimen agama. 
  Saya sendiri pernah ke Israel/Palestina, belasan tahun lalu; kenyataan yang 
saya saksikan di sana memang sangat berbeda dengan persepsi orang Indonesia 
pada umumnya.

  Salam,
  Ida Khouw

  --- In mediacare@yahoogroups.com, "Henny" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

  tahun 1993 kalau tidak salah, dalam suatu Concert damai membawakan karya 
Mozart "Ode to Joy" di New York, Mayor Giuliani menolak gagasan UN untuk 
menghadirkan Arafat. Undangan sdh dicek dan tak ada nama Arafat akan tetapi 
entah bagaimana Arafat bisa hadir di konsert tsb. Mayor Giuliani bilang org tsb 
harus keluar dari gedung ini sebelum saya berpidato..dia berhasil.
  > 
  > Sebentar lagi akan ramai penghujatan kepada candidat president US, apalagi 
bila yang maju Giuliani. Mereka nggak sadar bahwa suara mereka tidak didengar 
dan sebaiknya ngurusin negeranya sendiri dari pada ikut nimbrung negara org 
lain...kita tunggu saja.
  > HH

  ->


   

[mediacare] Re: Isu Soeharto Cina, Siapa Bapaknya ?

2007-09-30 Terurut Topik Hafsah Salim

Sulit untuk menyangkal bahwa Suharto keturunan Cina.  Kalo saja anda
membandingkan wajah Jendral Suharto dengan Jendral Lon Nol, yaitu
seorang jendral dari kerajaan Kamboja yang mengkhianati rajanya
sendiri waktu itu Norodom Sihanouk, maka anda akan menemukan wajahnya
mirip sekali, tidak ada perbedaannya yang bisa dilihat dengan mata kita.

Anehnya, bukan saja wajahnya Suharto persis sama dengan wajahnya Lon
Nol, tetapi juga sifat2nya misalnya sifat mengkhianati atasannya
sendiri, sifat yang suka mengakali orang2 yang pernah membantunya, dan
jiwa korupnya juga persis sama.  Yang lebih mengherankan, ternyata
kedua orang ini bersahabat erat lebih dari saudara kandung.  Baik
Suharto maupun Lon Nol, keduanya berjasa besar kepada Amerika, yaitu
menjual tanah airnya sendiri kepada CIA.

Tetapi akhirnya Lon Nol terpaksa lari dari negeranya yang dilanda
pemberontakan komunis.  Sebelum Lon Nol jatuh, Suharto memberikan
bantuan RI sebesar $10 juta yang ditanda tanganinya di Bali sebelum
melarikan dirinya ke Amerika.  Tetapi benarkah Suharto memberikan
jumlah uang negara kepada Lon Nol sebesar $10 juta???  Ternyata
tidaklah demikian, Suharto hanya mengambil kesempatan Lon Nol yang
naas dengan menawarkan dia uang sebesar $100 ribu asal dia mau menanda
tangani menerima bantuan untuk Kamboja dari RI sebesar $10 juta.  Lon
Nol setuju.

Demikianlah, Pemerintah RI secara resmi memberikan bantuan kepada
Kamboja sebesar $10 juta dari uang kas negara, dan Lon Nol menerima
dan menanda tangani bantuan ini, padahal dia hanyalah mendapatkan cuma
$100 ribu.  Selesai menanda tanganinya resmi di Bali, Lon Nol langsung
terbang ke Amerika dan tidak pernah kembali ke Kamboja.  Lon Nol
dinyatakan terguling dari Kamboja setelah menerima dana bantuan
sebesar $10 juta dari Suharto yang mengatas namakan RI.

Ternyata Lon Nol juga keturunan Cina yang lahir di-Kamboja.  Juga Lon
Nol berasal dari keluarga yang tidak jelas siapa bapaknya.

Ny. Muslim binti Muskitawati.









--- In mediacare@yahoogroups.com, "Kaka Suminta" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Salam,
> 
> Pemikiran spekulatif sempit ini yang menjadi bahaya bagi masa depan
> Indonesia serta kemanusiaan.
> 
> Jika memang benar Soeharto anak tongki (cina-jawa) lalu apa hubunganya
> dengan cina-cina lain yang merasa tertindas semasa pemerintahan
orba, kalau
> memang kenyataanya saat itu (juga sekarang) mereke tertindas,
minimal dalam
> hal kewarganegeraan, seperti halnya warga bangsa lain seperti anak
PKI atau
> anak aktivis dan oposisi.
> 
> Mengapa kita meributkan hal yang demikian. Karena selain pengusaha
> keturuanan cina Soeharto juga menggunakan pribumi sebagai partner.
> Masalahnya sekarang adalah bagaimana kita bisa mendudukan semua itu
secara
> proporsiona. hal ini berkaitan dengan kedewasaan dan kecerdasan kita
sebagai
> bangsa menata masa depan.
> 
> Misalnya terkait masalah dugaan korupsi Soeharto, sebaiknya kita
> mengusahakan agar hartanya bisa kembali dan digunakan untuk kepentingan
> bangsa, serta memberikan efek jera bagi penguasa atau calon penguasa
lain
> untuk tidak mengulangi kesalahan seperti Soeharto.
> 
> Tetapi karena saya menyadari masih basarnya tingkat kebodohan anak
bangsa
> ini sehingga jika masih ada yang berfikiran sempit ya kita maklumi,
seperti
> perdebatan cina atau bukan cina, padahal itu bukan substansi yang
> sebenarnya. Karena kebodohan maka prasangka rasialis masih kuat di benak
> banyak orang.
> 
> Wassalam
> 
> On 9/30/07, Yap Hong-Gie <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> >   Dengan adanya berita ini mudah-mudahan para Cina oportunis, tidak
> > menghujat Pak Harto seenaknya jidatnya lagi.
> > Jangan kira dengan berlomba menghujat dan menista Pak Harto,
> > masyarakat akan merubah penilaian mereka, bahwa etnis Cina adalah
> > korban rezim Orde Baru, itu salah bezaar .
> >
> > Ditambah lagi, kalau Suharto Inc. dibongkar maka akan banyak
> > saudara-saudara etnis sendiri yang kena tersangkut, seperti yang
> > ditulis "International Commission on Soeharto Inc. Buster", yang
> > dipublikasikan GLOBE ASIA VERSION (Volume 1 Number 7- August 2007);
> > "Soeharto Inc., and Cronies: 150 The Richest in Indonesia 2007"
> >
> > -
> > ttp://www.geocities.com/capitolhill/4120/soeharto.html
> >
> > IHCC - Indonesian Huaren Crisis Center
> > Isu Soeharto Cina, Siapa Bapaknya ?
> >
> > TAK BISA dibayangkan bagaimana keabsahan Soeharto sebagai presiden
> > selama 32 tahun, bila ternyata dia bukanlah orang Indonesia asli.
> >
> > Pergunjingan tentang Soeharto keturunan Cina itu, dilontarkan oleh
> > Mashuri, SH. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (1969-1974) itu,
> > berbicara kepada Liberty (grup Jawa Pos/grup tablod OPOSISI) bahwa
> > silsilah Soeharto yang selama ini dipublikasikan - selama Soeharto
> > masih berkuasa - yang benar hanya dari sisi ibunya.
> >
> > Adapun tentang bapaknya, di berbagai tulisan tentang otobiografi
> > Soeharto - yang ada saat ini - hampir semuanya salah.
> > Yang benar? 

[mediacare] Re: Agama + Dengki

2007-09-30 Terurut Topik Hafsah Salim
> "idakhouw" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Sementara tentang Israel dan kawasan Timur Tengah. Menurut saya kita
> harus belajar lebih arif menyikapinya. Ada banyak hal yang memang 
> layak dan perlu kita kecam dari Israel.


Mengecam Israel bukanlah tindakan yang Arif, apanya yang mau dikecam?
 Israel adalah bangsa pribumi ditanahnya sendiri, dan bangsa ini
diteror oleh bangsa lain dari luar yang beragama Islam.

Orang Arab Palestina bukanlah orang Palestina karena mereka sama
dengan Orang Cina Indonesia yang bukan bangsa pribumi Indonesia.

Tapi Cina Indonesia mau berassimilasi, berbahasa, dan berbudaya sama
yang dianut bangsa Pribumi Indonesia.  Berbeda sekali dengan Arab
Palestina, mereka memaksakan bangsa pribuminya untuk berbahasa Arab
dan beragama Islam dan mereka sama sekali bukan bangsa Palestina yang
beragama dewa2 Philistin.  Orang2 Arab Palestina justru datang ke
Palestina menjagal semua yang percaya dewa Philistine.

Orang Palestina dan Yahudi adalah berasal dari bangsa yang sama hanya
berbeda kepercayaannya.  Mereka yang menyembah dewa2 Philistine
disebut sebagai orang Palestine, sementara yang menyembah Yahweh
dinamakan orang Yahudi.  Baik bahasa, budaya, dan asal usul orang
Palestina dan Yahudi mempunyai sejarah yang sama dan tempat tinggal
yang sama lokasinya.

Kalo kenyataan bahwa bangsa pribumi di Indonesia saja banyak antipati
terhadap keberadaan orang2 Cina Indonesia, seharusnya bangsa Indonesia
justru mengutuk orang2 Arab Palestina yang justru menjajah wilayah
tanah air bangsa Yahudi-Palestina ini selama ribuan tahun.  Orang2
Arab Palestina ini berjuang untuk memusnahkan dan mengusir bangsa
pribumi Yahudi keluar dari bumi ini, jauh bedanya dengan orang2 Cina
Indonesia yang justru perlu mendapatkan belas kasihan akibat perlakuan
bangsa pribuminya di Indonesia.

Dari kenyataan2 ini, dari sudut mana anda memandang bahwa kita harus
bersimpati kepada orang2 Arab Palestina disatu pihak tetapi membenci
orang2 Cina Indonesia dilain pihak ???

Ny. Muslim binti Muskitawati.






[mediacare] Masyarakat Bali Minta Amrozy Tetap Dieksekusi

2007-09-30 Terurut Topik Sunny

Masyarakat Bali Minta Amrozy Tetap Dieksekusi


Sabtu, 29 September 2007 | 09:28 WIB 
TEMPO Interaktif, Jakarta:
Jaksa Agung Hendarman Supandji diminta untuk tetap menjadwalkan dan 
mempersiapkan eksekusi Amrozy dkk tanpa menunggu pengajuan grasi. Hal itu untuk 
menjamin adanya kepastian hukum dan mencegah para terpidana mengulur-ulur 
waktu. "Apalagi mereka sudah berkali-kali menyatakan tidak akan mengajukan 
grasi," kata Wakil Ketua DPRD Bali IGK Adhiputra, Sabtu (29/9).


Dia menegaskan, eksekusi setelah PK ditolak adalah tuntutan UU. "Itu bukan 
hanya tuntutan kami. Apalagi sudah jelas PK Kedua tidak ada tempatnya di sistim 
hukum kita," kata dia. 

Anggota DPD RI asal Bali I Wayan Sudhirta SH menegaskan, penjadwalan dan 
persiapan eksekusi perlu dilakukan untuk menunjukkan adanya kepastian hukum. 
Adanya peluang untuk mengajukan grasi, memang harus dihormati. Tapi ia meminta 
Jaksa Agung bertindak pro-aktif dalam hal ini dengan segera menghubungi para 
terpidana atau pengacaranya untuk menanyakan, apakah mereka akan mengajukan 
grasi ataukah tidak.

Mereka juga harus diberi tenggang waktu untuk menjawab pertanyaan itu. Menurut 
dia, hal itu tidak sulit karena ketiga terpidana kini berada dalam penjara. 
"Kalau tidak, masyarakat Bali akan menganggap Jaksa Agung tidak sensitif. 
Padahal selain korban langsung sampai saat ini pariwisata Bali masih menjadi 
korban, " ujarnya. Rofiqi Hasan 

[mediacare] Re: Ditolak Ikut Tes Pegawai BI (Kemana Harus Mengadu)

2007-09-30 Terurut Topik Hafsah Salim
> radityo djadjoeri <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> hari satiman <[EMAIL PROTECTED]> wrote:  Ini ada kisah seorang teman, 
> =
...
> Diijazah saya tercantum bahwa saya adalah jurusan Sosial
> Ekonomi Peternakan. Panitia bertanya, "Peternakan
> dengan Pertanian sama tidak?". Kemudian panitia menegaskan kembali 
> bahwa ketentuan BI adalah jurusan Sosial Ekonomi/Ekonomi Pertanian, 
> bukan Sosial Ekonomi yang lain, Sosial Ekonomi yang lebih spesifik 
> yaitu Sosial Ekonomi Pertanian. Akhirnya, panitia di Sektor B4 tidak 
> mengizinkan saya mengikuti tes Tahap II ini, dengan alasan 
> jurusannya tidak sesuai dengan ketentuan seleksi.


Dimanapun anda melamar pekerjaan diseluruh dunia, maka pelamar harus
memenuhi kriteria yang dibutuhkan oleh perusahaan yang mencari
pegawai.  Yang ngelamar itu jumlahnya ribuan, bahkan ratusan ribu,
bisa juga jutaan.  Tentunya tidak mungkin dari jumlah sebanyak itu
kesemuanya diterima, oleh karena itu dilakukan test pada mereka yang
memenuhi kriterianya.  Meskipun lulus dalam mengikuti, tidak mungkin
semuanya diterima tapi disaring lagi melalui interview.  Demikianlah,
dari ber-juta2 pelamar, yang diterima mungkin cuma satu, dua orang saja.

Kenapa anda harus ngotot untuk melamar pekerjaan bukan ditempat
seharusnya anda bekerja???  Kalo anda jurusan peternakan, kenapa harus
bekerja di Bank, kenapa bukan melamar bekerja diperusahaan peternakan?
 Begitulah, dilemma anda sebenarnya cuma ingin bekerja dimana lapangan
pekerjaan sangatlah minim di Indonesia sekarang ini.  Pengangguran
di-mana2, dan hal inipun sudah menjadi dilemma nasional, pemerintah
sendiri tak mampu mengatasinya.  Jadi enggak ada gunanya ngadu kesana
kemari.  Masih ada puluhan juta penduduk Indonesia yang juga sama2
mencari pekerjaan seperti anda, kemana mereka mau mengadu???  Bahkan
yang sudah bekerja sekalipun mengalami pemecatan karena investornya
kabur.  Lihatlah ribuan pegawai PT Dirgantara yang menganggur, mereka
juga berijazah dari berbagai kesarjanaan, namun terpaksa dirumahkan
karena perusahaannya bangkrut.

Kalopun misalnya anda bisa diterima karena ada koneksi orang dalam,
tentu pelamar2 lain yang tidak diterima tentunya marah karena anda
bukan dari jurusan yang dipersyaratkan tapi diterima sedangkan mereka
dari jurusan yang benar2 dipersyaratkan malah tidak diterima.

Kesimpulannya sederhana saja, keluhan anda hanyalah keluhan satu
penganggur yang kebingungan tidak bisa mendapatkan pekerjaan.  Dunia
bukanlah seluas daun kelor, tidak dapat bekerja di Indonesia masih
bisa mencari kerjaan diluar negeri, yang penting anda harus mampu
mempersiapkan diri untuk bisa diterima atau dipekerjakan oleh mereka
yang membutuhkan.  Pekerjaan apapun yang anda dapatkan tak perlu
mengharuskan anda bekerja dibidang kesarjanaan anda.

Pandangan anda sangat sempit, kalopun saya jadi panitia penerimaan,
orang2 seperti anda atau calon2 pegawai seperti anda sudah pasti saya
tendang keluar.  Dimana rasionalitas anda? Sudah tidak memenuhi
persyaratan yang dicari oleh perusahaan tapi masih tetap menyalahkan.
 Yang salah itu anda bukan panitia penerima pegawai.  Kenapa masih mau
memaksa agar anda diterima meskipun jelas2 anda bukan calon pegawai
yang dicari!!!

Ny. Muslim binti Muskitawati.




[mediacare] Naskah "Sekitar Ko dan Indonesia" (IV)

2007-09-30 Terurut Topik abdul kohar ibrahim
"Sekitar Ko dan Indonesia" (IV)
  Oleh A.Kohar Ibrahim
  http://16j42.multiply.com/journal/
  http://www.bekasinews.com/
   
   
  Sekitar Ko Dan Indonesia
   
  Penjelasan Untuk Aulia Indriaty
  (IV)
  Oleh A. Kohar Ibrahim
   
  BERPULUH tahun lamanya Ko tak bisa menghirup atmosfer Indonesia, dan akhirnya 
terpaksa jadi eksilan di negara Eropa. Baru kini bisa pulang ke Indonesia, 
karena “disponsori” oleh seorang teman dekat --  demikian tulis Aulia Indriaty 
selanjutnya.
   
  Aula memang benar, bahwa selama berpuluh tahun lamanya saya tak bisa 
menghiruf udara tanah tumpah darahku Indonesia. Sejak pagi hari 27 September 
1965! Bertolak terbang dari Bandara Kemayoran, Ibukota Jakarta,  menuju Peking. 
Kunjungan dan peninjauan selama dua tiga minggu wilayah Kerajaan Tengah yang 
beradaban tua 7 ribuan tahun itu menjadi berkepanjangan.  Karena mengemban asa, 
menanti terjadinya perubahan situasi dari hari ke hari yang memungkinkan pulang 
kembali dengan selamat, sampai 7 tahun lamanya. 
   
  Tujuh tahun penantian mengemban asa akan kemungkinan perubahan situasi yang 
membaik, namun tak kunjung tiba. Kesabaran dalam hal dan waktu tertentu di 
tempat tertentu pun dalam kenyataannya ada batasnya pula. Karena selama itu, 
kecuali selama sebatas setahun bekerja di Majalah Tiongkok Bergambar, status 
kami tetaplah sebagai tetamu resmi. Status yang jadi tanggungan pemerintah RRT, 
dengan jaminan sandang-pangan dan tempat kediaman secara gratis. Begitu juga 
segala biaya ketika melakukan peninjauan demi peninjauan ke berbagai tempat 
atau kota yang dituju.  Dijamin oleh Tuanrumah. 
   
  Akan tetapi, dalam kenyataan yang paling nyata dan yang saya alami sendiri, 
kecukupan sandang-pangan dan adanya permukiman saja tidaklah cukup bagi hidup 
dan kehidupan manusia yang selayaknya. Karena masih ada kebutuhan penting 
lainnya yang tak terpenuhi, yakni terutama sekali untuk membuktikan jati-diri, 
membuktikan hak-hak manusia yang azasi, yang tidak saya atau kami peroleh 
selama berada di RRT dengan status sebagai Tetamu yang untuk memenuhi kebutuhan 
hidup tergantung pada tunjangannya.
   
  Secara naluri ataukah menurut falsafah bahwa „hidup itu perjuangan“, 
kehidupan kami yang berstatus tetamu itu memang tidak pas untuk diayomi secara 
berkepanjangan yang sepertinya tak bebatas. Dari pihak Tuanrumah, pengundang 
kami, merasa tidak bisa memberi jaminan keselamatan kepulangan kami jika 
langsung dari Tiongkok ke Indonesia. Apa pula hubungan diplomatik antara RI-RRT 
sudah terputus. Oleh karena itulah, kami – saya dan beberapa orang Indonesia 
lainnya yang seitikad – atas inisiatif sendiri mengambil keputusan untuk hijrah 
dari sana menuju Dunia Barat alias Eropa Barat. Untuk itu, kami hanya diberikan 
biaya transportasi – kongkretnya selembar tiket untuk sampai ke tempat tujuan 
yang kami pilih sendiri. Hanya ada dua pilihan: menggunakan tiket pesawat 
terbang ataukah keretapi.  Dan kami memilih naik keretapi berupa Trans Siberia: 
dari Peking menelusuri Mongolia Luar dan sepanjang panjang tanah Rusia yang 
ketika itu disebut Uni Soviet. Dengan demikian berkesempatan
 singgah menyaksikan Danau Baikal – salah satu wujud impian sejak masa bocah  
berubah kenyataan. Sudah tentu juga kesempatan singgah dan menyaksikan kota 
Moskow – Ibukota masyhur sejak zaman Tsar maupun URSS sejak Revolusi Oktober 
1917. Kota bersejarah yang selama polemik Tiongkok-Uni Soviet disebut-sebut 
sebagai Ibukota negara Sosio-Imperialis oleh pihak Tiongkok. Dan selanjutnya, 
dan akhirnya juga kesempatan singgah dan menyaksikan kota bersejarah kuna 
sekaligus modern: Berlin. Setelah Berlin, barulah sampai ke kota di ujung Eropa 
Barat: Brussels.
   
  Pilihan akan menempuh perjalanan panjang dengan transportasi berupa keretapi 
itu memang sungguh bermanfaat dan selaras hasrat keingin-tahu-an, observasi dan 
kunjungan ke kawasan atau tempat yang sarat akan kisah-kisah yang menggelitik 
hati dan pikiran. Sekalipun lebih meletihkan lantaran menelan waktu hampir 
seminggu lamanya, yang jika menggunakan pesawat terbang hanyalah belasan jam 
saja. Namun, dari pengalaman perjalanan membelah benua Asia-Eropa itu, adalah 
sejumlah pengetahuan maupun ide yang bermanfaat bagi aktivitas tulis-menulis. 
Seperti terbuktikan kemudian, salah satunya, lahirnya serial esai berjudul 
Sekitar Tembok Berlin sebanyak duapuluhan judul dan pernah disiar Harian Batam 
Pos. 
   
  Perjalanan membelah benua Asia-Eropa dengan Trans Sibera itu juga selaras 
hasrat itikad menyaksikan kawasan dengan mata kepala sendiri demi penyegaran 
ingatan akan kisah-kisah melodramatika karya para pengarang Rusia. Dari 
Tolstoi, Dostoievski, Anton Chekov, Maxim Gorki, Vladimir Maiakovski, Boris 
Pasternak dengan Doktor Zivago-nya sampai Soljenitsine dengan Goulag 
Archipelago-nya. Yang kesemuanya, hanya untuk lebih menambah keyakinan akan 
makna kesusasteraan sekalian lebih memahami hakikat kekuasaan otoriter atau 
tirani. Bahwasanya kekuasaan yang mengandalkan kekerasan sebagai senjat

[mediacare] Masyarakat Indonesia di Belanda memperingati Peristiwa 1965

2007-09-30 Terurut Topik datuksinaro
Kolom IBRAHIM  ISA
-
Minggu, 30 September 2007


MASYARAKAT INDONESIA DI BELANDA MEMPERINGATI  'PERISTIWA PELANGGARAN
HAM TERBESAR 1965'

Empatpuluh dua tahun sudah  berlalu sejak berlangsungnya pelanggaran
HAM terbesar di Indonesia,  yang terkenal dengan 'Peristiwa
Pembantaian Masal 1965' terhadap warganegara tak bersalah oleh Jendral
Suharto dan klik militernya. Meskipun jangka waktu usaha dan kegiatan
HAM di Indonesia dan luar negeri berlangsung cukup lama,  situasi HAM
di Indonesia khususnya  keadaan IMPUNITAS  tidak banyak mengalami
perubahan yang mendasar.

Meskipun demikian,  semangat masyarakat Indonesia di luarnegeri,
khususnya Belanda, tak kunjung padam untuk ambil bagian, ikut
memberikan sumbangan dalam perjuangan demi HAM dan Keadilan di
Indonesia.  Maka antara lain dilangsungkan  peringatan  peristiwa
tragedi nasional tsb. Di atas segala-galanya untuk menyatakan protes
keras terhadap 'Kejahatan Terhadap Kemanusiaan'  di Indonesia, serta
menuntut keadilan dan rehabilitasi hak-hak politik dan hak-hak
kewarganegaraan para 'Korban Peristiwa 1965'.

Demikianlah, hari ini, tanggal 30 September 2007, LPK-65  di Belanda, telah  dengan sukses mengorganisasi
peringatan tsb di Gedung Schakel, Diemen, Holland, dengan tema utama
keadaan IMPUNITAS DI INDONESIA.

Peringatan yang berlangsung dengan khidmat dan serius,  dibuka oleh
Farida Ishaya, Ketua Perhimpunan Pesaudaraan, dengan bersama
menyanyikan lagu Nasional INDONESIA RAYA, kemudian  diikuti dengan
mengheningkan cipta untuk mengenangkan para korban.  Hadirin meliputi
kira-kira 100 orang dari  masyarakat Indonesia  yang berdatangan dari
Amsterdam,  Utrecht (termasuk mahasiswa yang sedang studi di
Universitas Utrecht), Zeist, Rotterdam, Wageningen (mahasiswa
Indonesia yang sedang menempuh studi di Universitas Wageningen), Den
Haag (mahasiwa yang sedang studi), Eindhoven, Amstelveen, dll tempat.
Juga tampak antara lain, Joop Morrien, wartawan progresif Belanda;
lalu dari Yayasan Sapulidi, Leiden (Mintardjo)  dan Yayasan Indonesia
Media, Woerden (Maman Tahsin). Malah hadir pula  dari Indonesia. Yaitu
Mugiyanto, Ketua IKOHI,  juga ketua Asian Federation Against
Involuntary Dissappearance (AFAD), yang kebetulah datang ke Belanda
kembali dari Jenewa, untuk keperluan kegiatan pembelaan 'korban
orang-hilang'.

Pembicara-pembicara penting yang  membacakan makalahnya  adalah
Djumeini Kartaprawira, Ketua LPK-65 Belanda, dan Sucipto Munandar,
Ketua Yayasan Indonesië Studies, Onderzoek en Informatie, Amsterdam.
(LPK-65 Belanda akan khusus  menyiarkan secara lengkap  kedua makalah
 tsb dalam siaran mereka)

*   **

Ada satu hal  penting yang ingin kusoroti  mengenai peringatan
PERISTIWA KORBAN 1965 kali ini. Karena, ia berbeda dengan
peringatan-peringatan yang diadakan di masa lalu di Belanda,  yang
seingatku pembicaranya adalah orang-orang Indonesia.

Keistimewaannya  pertemuan peringatan peristiwa korban 1965 kali ini,
 di Belanda, ialah  hadirnya  Ny.  Martha Meiyer. Bukan
sekadar hadir. Tetapi beliau tampil sebagai pemberi 'keynote speech',
mengenai masalah IMPUNITAS DI INDONESIA. Yaitu tentang  situasi 'bebas
hukum' atau lebih jelas lagi tentang 'ketiadaan hukum' di Indonesia,
yang dinyatakan sebagai 'negara hukum'. Kehadiran Martha Meijer punya
arti khusus, karena hal itu memanifestasikan perhatian internasional
dan solidaritas aktivis dan tokoh HAM asal Belanda terhadap para
korban pelanggaran HAM di Indonesia.

SIAPA MARTHA MEIJER?
Orangnya  sejak duku  aktif sebagai relawan sekaligus juga profesional
dalam kegiatan-kegiatan yang menyangkut hak azasi manusia. Wanita
Belanda yang fasih berbahasa Indonesia, adalah mantan Ketua Amnesty
International Belanda dan seorang  'country coordinator untuk
Indonesia' di AI Belanda, telah melakukan kegiatan demi HAM sejak
tahun tujuhpuluhan abad lalu.

Beliau tergugah oleh nasib dan penderitaan para tapol Indonesia yang
ditemuinya di Indonesia (1973).  Maka lahir dalam hati sanubarinya
hasrat  untuk berbuat sesuatu demi pengembangan HAM di Indonesia.
Beliau pernah  koordinator INDOC, Pusat Dokumentasi dan Informasi
Indonesia di Leiden, Belanda. Sejak tahun 1996, Martha Meijer,  adalah
direktur HOM, Humanist Committee on Human Rights di Belanda (Untuk
informasi lebih lanjut  silakan klik situs HOM --  --  www.hom.nl --
dan--- www.humanrightsimpact.org--).

Dalam tahun 2005 Martha Meijer melakukan penelitian selama 6 bulan di
Indonesia dalam rangka penerapan sebuah pendekatan yang telah
dikembangkan oleh HOM untuk menilai kebijakan dan program-pgroam yang
diarahkan untuk peningkatan kondisi HAM (Human Rights Impact
Assesment, HRIA).

Resultatnya adalah sebuah buku hasil studi berjudul JANGKAUAN
IMPUNITAS DI INDONESIA.

Penelitian tsb menganalisis empat pola yang merupakan sumbangan pada
keberlanjutan atau kelanggengan impunitas di Indonesia serta
mengaitkan keempatnya dengan sasaran perubahan yang diturunkan dari
hukum azasi manusia internasional. Indikatornya telah
diidentifikasikan, yang merupa

[mediacare] Forum Umat Islam menuding situs Rumah Kiri menyebarkan komunisme

2007-09-30 Terurut Topik Rumah Kiri
Benarkah Situs Rumah Kiri (www.rumahkiri.net) Menyebarkan Komunisme?

Berikut adalah pernyataan Dr. HC. Mursalin Dahlan, juru bicara Forum
Umat Islam Jabar Bersatu (FUI-JB), menyatakan bahwa anak-anak muda
sekarang bisa belajar tentang komunisme di situs Rumah Kiri. Karena
itu, kata Dahlan, harus diwaspadai.

Senada dengan Dahlan, Iwan Hilmansyah, penasehat FUI-JB menyatakan
bahwa "aparat berwajib perlu segera memintai keterangan penanggung
jawab situs Rumah Kiri. Alasannya, banyak hal-hal yang secara
substansial perlu diketahui oleh pihak berwajib. "Kita perlu tahu
motivasi mereka membuka situs itu," ujarnya.

Pernyataan semacam ini adalah hal klasik di Indonesia. Belum jelas
duduk perkara dan belum jelas materinya sudah dikemukakan ke publik.
Padahal, situs Rumah Kiri sudah membuka pintu lebar bagi siapapun
untuk bertukar pikiran tentang berbagai hal menyangkut kehidupan dan
masa depan rakyat Indonesia.
 Mencerdaskan rakyat agar lepas dari dari belenggu kebodohan dan alpa
akan sejarah bangsa ini adalah komitmen kami, rumah Kiri. 

Bandung, 30 September 2007

Sadikin


Waspadai Bangkitnya Komunis

BANDUNG, (PR).-
Forum Umat Islam Jabar Bersatu (FUI-JB), mengeluarkan "Imbauan Ramadan
1428 H" tentang perlunya memperluas wacana perihal fenomena bangkitnya
kembali pengikut ajaran komunis di Jabar. Dalam hal ini, FUI-JB
mengingatkan pengelola situs yang mengembangkan ajaran berbau
komunisme untuk menghentikan aktivitasnya.

Hal itu dikemukakan juru bicara FUI-JB, Dr. HC. Mursalin Dahlan kepada
pers di Bandung, Sabtu (29/9). FUI-JB mengeluarkan imbauan Ramadan
berkaitan dengan momentum peristiwa G 30 S PKI yang jatuh pada 30
September.

Didampingi penasihat hukum FUI-JB, Iwan Hilmansyah, S.H., M.H. dan
sejarahwah Ahmad Mansur Suryanegara, Mursalin mengatakan, FUI-JB
menyambut baik pernyataan Pangdam III Siliwangi pada apel besar
bersama keluarga besar TNI dan FKPPI Jabar baru-baru ini, tentang
perlunya meningkatkan kewaspadaan terhadap ajaran komunis.

"Satu hal yang harus diwaspadai, banyak anak muda sekarang ini yang
belajar komunis dari internet. Misalnya, dari website Google dapat
diakses situs 'Rumah Kiri'," kata Mursalin Dahlan.

Ia pun mengimbau para orang tua keluarga Muslim untuk membimbing
putra-putrinya, agar tidak terperosok pada ajaran komunis. "Kami juga
mendesak aparat keamanan mengusut pihak yang bertanggung jawab
terhadap penyebaran ajaran komunisme melalui internet," ujarnya.

Menurut Iwan Hilmansyah, aparat berwajib perlu segera memintai
keterangan penanggung jawab situs Rumah Kiri. Alasannya, banyak
hal-hal yang secara substansial perlu diketahui oleh pihak berwajib.
"Kita perlu tahu motivasi mereka membuka situs itu," ujarnya. (A-44)***

Sumber: Pikiran Rakyat, 30 September 2007

Selengkapnya... lihat di http://rumahkiri.net/



[mediacare] Sekitar G30S, Suharto, PKI dan TNI-AD (8)

2007-09-30 Terurut Topik Umar Said
  (Tulisan ini juga disajikan dalam website

http://kontak.club.fr/index.htm)


 Sekitar G30S, Suharto,  PKI dan TNI-AD

Berikut di bawah ini adalah lanjutan dari serangkaian tulisan Sdr Harsutejo
mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan peristiwa G30S. Dalam tulisan
ini secara berturut-turut ia mengungkap kembali soal-soal yang berkaitan
dengan G30S, istilah Gestapu dan Gestok, Lubang Buaya, Gerwani, Letkol
Untung, Kolonel Abdul Latief, Brigjen Suparjo dll.


Serangkaian tulisan ini bisa merupakan bantuan kepada banyak orang untuk
memperoleh informasi atau pandangan mengenai berbagai hal yang berkaitan
dengan peristiwa tersebut, yang berbeda dengan versi rejim militer Orde
Baru.


Tulisan bersambung ini juga disajikan berturut-turut dalam website
http://kontak.club.fr/index.htm).


TOKOH G30S, BRIGJEN SUPARJO (8)
Dirancang
Untuk Gagal


Oleh: Harsutejo



Ia berasal dari Divisi Siliwangi, pasukan Suparjo lah yang telah berhasil
menangkap gembong DI Kartosuwiryo dan mengakhiri pemberontakan DI di Jawa
Barat. Kemudian ia ditugaskan ke Kostrad, lalu menjabat sebagai Panglima
Kopur II Kostrad di bawah Jenderal Suharto. Tokoh ini juga cukup dekat
dengan Suharto. Hampir dapat dipastikan bahwa tokoh ini pun, seperti kedua
tokoh sebelumnya yakni Letkol Untung dan Kolonel Latief, seseorang yang
memiliki kesetiaan tinggi kepada Presiden Sukarno.



Suparjo merupakan anggota kelompok yang biasa disebut kelompok Kolonel
Suwarto (Seskoad Bandung), yang di dalamnya terdapat Alamsyah, Amir Makhmud,
Basuki Rakhmad, Andi Yusuf, Yan Walandow. Yang terakhir ini seorang kolonel
yang ikut pemberontakan Permesta, kemudian menjadi pengusaha. Ia mempunyai
hubungan lama dengan CIA dan menjadi petugas Suharto dalam mencari dana dari
luar negeri. Ia pun anggota trio Suharto-Syam-Latief cs [Untung, Suparjo].
Begitu tulis AM Hanafi. Ketika Mayjen Suharto melakukan perjalanan ke
Kalimantan sebagai Wakil Panglima Kolaga, ia menyempatkan diri menemui anak
buahnya, Brigjen Suparjo. Sebagai komandan pasukan tempur dalam hubungannya
dengan konfrontasi terhadap Malaysia, Suparjo sangat risau terhadap korupsi
para pembesar militer AD dalam pengiriman suplai ke garis depan. Kenyataan
itu sangat mengurangi kekuatan dan semangat pasukannya bahkan membuat
frustasi. Malahan dia tidak memiliki pasukannya sendiri yang dapat
digerakkan dengan efektif.



Peran apa pula yang dimainkan olehnya selain yang telah diumumkan oleh
Mahmillub? Adakah ketiga tokoh militer ini secara sendiri-sendiri atau pun
bersama (serta sejumlah yang lain) telah masuk ke dalam perangkap yang
dipasang  Syam atas skenario Suwarto-Suharto-CIA? Ia disebutkan sebagai
memiliki hubungan erat dengan tokoh yang selalu ‘berada di mana-mana’, Syam
Kamaruzaman. Sejauh mana apa yang disebut sebagai ‘hubungan erat’ itu tidak
ada penjelasan lebih jauh. Perlu ditambahkan Brigjen Suparjo pernah
mendapatkan pendidikan militer di Amerika yakni di Fort Bragg dan Okinawa.
Tentulah pemilihannya selain berdasar kriteria di dalam negeri yakni pihak
AD, juga telah melalui seleksi ketat baku yang dikendalikan oleh CIA. Sampai
di mana tangan dinas rahasia CIA bermain dalam hubungan ini?



Di depan Mahmilub jenderal ini telah menantang agar bukan cuma G30S yang
diadili, tetapi juga Dewan Jenderal (DJ). Untuk itu ia siap membuktikan
keberadaan DJ, kegiatan mereka masa prolog yang menjurus pada peristiwa G30S
dan masa yang sama serta bahan-bahan setelah kejadian. Tentu saja permintaan
semacam itu hanya menjadi suara di padang pasir tanpa gaung dalam situasi
pengadilan penuh rekayasa serta tekanan politik dan penindasan fisik masif
rezim Orba. Sedang permintaan sederhana yang amat wajar dari Sudisman di
Mahmilub untuk menghadirkan Suparjo sebagai saksi tidak dipenuhi.



Ia pribadi yang disukai bawahannya, seorang militer yang setia kepada BK.
Ketika ditahan di RTM Budi Utomo, Jakarta, dalam keadaan diisolasi ia
mendapat simpati banyak orang, dari petugas maupun tahanan lain. Ia tidak
mau diistimewakan meskipun ia seorang jenderal. Ia membagikan kiriman yang
diterimanya kepada tahanan lain. Sikap dan tingkah lakunya pada hari-hari
terakhirnya di RTM sangat mengesankan, jantan, bermutu jenderal, sopan dan
ramah terhadap siapa pun. Demikian yang dicatat oleh Oei Tjoe Tat. Salah
seorang putra Jenderal Suparjo mengisahkan detik-detik terakhir sebelum dia
dieksekusi pada 16 Mei 1970. Ketika bertemu keluarganya, dia meminta mereka
menggenggam dan menghancurkan sebuah apel, lalu dia memberikan ke
masing-masing anaknya apel yang telah digigitnya untuk dihancurkan. “Kalau
kalian terdiri dari kepingan-kepingan kecil, akan gampang dihancurkan. Tapi
jika kamu bersatu, mungkin akan hancur, tapi diperlukan kekuatan
besar...”. Pada saat terakhir, “Saya lihat ayah berjalan menuju tempat
eksekusi. Dia mengenakan baju olahraga putih yang menurut dia bisa sekaligus
untuk kafan. Ayah tenang berjalan menuju lapangan sambil

[mediacare] Pregnant RI worker raped brutally in Malaysia

2007-09-30 Terurut Topik Sunny
http://www.thejakartapost.com/detailgeneral.asp?fileid=20070930194820&irec=2 

 

Pregnant RI worker raped brutally in Malaysia 

 

KUALA LUMPUR (Antara): A two-month pregnant Indonesian woman worker was 
brutally raped by 12 Malaysians early this month, the Indonesian consulate in 
Johor Bahru, Malaysia said Sunday. 

10 of the alleged rapists have been detained by the Malaysian Police, it added. 

The victim, RS, 21, who originates from Lampung, Sumatra, initially worked as a 
maid in Klang, Selangor, but she ran away three months after working there. She 
later married to an Indonesian man worker, identified as MM, Antara reported. 

On Sept. 7, 2007, they got an unexpected visit from two Malaysians who 
introduced themselves as policemen. The two told them to follow their 
instruction, and finally raped RS in a local hotel. After the rape, they called 
their buddies to follow suit. 

"We condemn the rape. It is inhumane. Robbery, beating, and arrest by Malaysian 
citizens who claimed themselves from the police against Indonesian workers have 
happened so many times," Didik Tirmardjono of the Indonesian consulate in Johor 
Bahru said Sunday


[mediacare] Goenawan Mohamad luncurkan buku terbarunya?

2007-09-30 Terurut Topik radityo djadjoeri
From: I Gede Purwaka <[EMAIL PROTECTED]>  
  To: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] 
CC:  [EMAIL PROTECTED] 
Subject: Buku Goenawan Mohamad yang baru? 
Date: Sat, 29 Sep 2007 01:04:05 -0700 

  Di Ubud, Bali, sekarang ini sedang diselenggarakan Ubud Writers & Readers 
Festival.  Saya tidak mengikutinya dari dekat, karena kesibukan saya yang jauh 
dari Ubud dan dari bidang sastra. Akan tetapi seorang teman melihat  buku 
Goenawan Mohamad yang baru,
TUHAN DAN HAL-HAL YANG TAK SELESAI, bersama  edisi bahasa Inggrisnya, ON GOD 
AND OTHER UNFINISHED THINGS di toko buku Ganesha di Ubud tadi sore. 
   
  Dari peserta mailing list ini apa ada yang dapat memberi informasi, apakah 
Goenawan Mohamad ikut serta dalam pertemuan di Ubud itu?  Ada yang mengatakan 
beliau ikut, ada yang mengatakan beliau tidak diundang tetapi hanya datang 
untuk meluncurkan bukunya itu.
   
  Apakah ada juga yang dapat memberi informasi lebih lanjut mengenai buku 
tersebut?
   
  Saya mengucapkan diperbanyak terima kasih.
   
  
I Gede Purwaka
[EMAIL PROTECTED]



e-mail: [EMAIL PROTECTED]  
  blog: http://mediacare.blogspot.com  
   

   
-
Looking for a deal? Find great prices on flights and hotels with Yahoo! 
FareChase.

Re: [mediacare] Isu Soeharto Cina, Siapa Bapaknya ?

2007-09-30 Terurut Topik Sunny
Jangan dilupakan juga para petinggi agama surgawi yang keenakan. Bukankah 
MUI didirikan sebagai salah satu pilar penegak kekuasaannya.

- Original Message - 
From: "Yap Hong-Gie" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Sunday, September 30, 2007 5:29 AM
Subject: [mediacare] Isu Soeharto Cina, Siapa Bapaknya ?


> Dengan adanya berita ini mudah-mudahan para Cina oportunis, tidak
> menghujat Pak Harto seenaknya jidatnya lagi.
> Jangan kira dengan berlomba menghujat dan menista Pak Harto,
> masyarakat akan merubah penilaian mereka, bahwa etnis Cina adalah
> korban rezim Orde Baru, itu salah bezaar .
>
> Ditambah lagi, kalau Suharto Inc. dibongkar maka akan banyak
> saudara-saudara etnis sendiri yang kena tersangkut, seperti yang
> ditulis "International Commission on Soeharto Inc. Buster", yang
> dipublikasikan GLOBE ASIA VERSION (Volume 1 Number 7- August 2007);
> "Soeharto Inc., and Cronies: 150 The Richest in Indonesia 2007"
>
>
> -
> ttp://www.geocities.com/capitolhill/4120/soeharto.html
>
> IHCC - Indonesian Huaren Crisis Center
> Isu Soeharto Cina, Siapa Bapaknya ?
>
> TAK BISA dibayangkan bagaimana keabsahan Soeharto sebagai presiden
> selama 32 tahun, bila ternyata dia bukanlah orang Indonesia asli.
>
> Pergunjingan tentang Soeharto keturunan Cina itu, dilontarkan oleh
> Mashuri, SH. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (1969-1974) itu,
> berbicara kepada Liberty (grup Jawa Pos/grup tablod OPOSISI) bahwa
> silsilah Soeharto yang selama ini dipublikasikan - selama Soeharto
> masih berkuasa - yang benar hanya dari sisi ibunya.
>
> Adapun tentang bapaknya, di berbagai tulisan tentang otobiografi
> Soeharto - yang ada saat ini - hampir semuanya salah.
> Yang benar? "Tidak jelas. Campur-baur. Antara orang Cina dan Jawa",
> kata Mashuri yang juga mantan Menteri Penerangan RI (1974-1979) ini di
> rumahnya di Solo. "Dia bisa disebut lembu peteng (sebutan untuk
> anak-anak yang di lahirkan tanpa ayah yang jelas, red)," tandasnya.
> Mengatakan lembu peteng Mashuri menekankan keyakinan bahwa ayah
> Soeharto keturunan Cina.
>
> Siapakah dia ? Di Jawa Tengah, belakangan ini beredar kisah.
> Konon, di Yogyakarta pada awal abad sembilan belas, ada pedagang cukup
> terpandang, yang rajin berhubungan dengan rakyat Jawa Tengah. Pedagang
> ini cukup populer di masa itu. Maklum, dia tidak saja menjual barang
> dagangannya yang dibeli dari daerah lain, tapi juga karena dia membeli
> hasil bumi penduduk untuk diperdagangkan.
> Kegiatan pedagang ini kian hari kian besar. Oleh karena itu dia
> membutuhkan orang-orang yang bisa membantunya. Dari hubungan seperti
> itulah lantas pedagang ini berkenalan dengan wanita miskin tapi
> berwajah lumayan. Namanya Sukirah. Tidak jelas, bagaimana kemudian
> hubungan antara pedagang ini dengan Sukirah.
> Yang jelas, menurut Mashuri, Sukirah itulah ibu kandung Soeharto. "Dia
> adalah wanita miskin dari Desa Kemusa, Argomulyo, Bantul, Yogyakarta."
> Sukirah, kendati miskin, memiliki beberapa kelebihan. Ulet, daya
> juangnya untuk hidup tinggi. Dan setelah Soeharto lahir, memiliki daya
> linuwih. Ini karena dia pernah bertapa di atas genting rumahnya selama
> 40 hari. Kegiatan bertapa itu dilakukan setelah Soeharto lahir.
> "Oleh karena itu wajar bila Soeharto juga memiliki kelebihan. Warisan
> dari ibunya. Aura ibunya. Dengan demikian wajar pula bila Soeharto
> sulit dikalahkan," kata lelaki berkacamata ini.
>
> Kelinuwihan Soeharto tidak saja dari ibunya. Tapi juga dari lelaki
> sakti asal Wonogiri. Lelaki itu, sering disebut dukun. Namanya Daryatmo.
> Oleh karena itu nama Daryatmo begitu melekat pada diri Soeharto. Dalam
> bukunya, Soeharto: Ucapan dan Tindakan nama Daryatmo disebut-sebut.
> Soeharto mengakui bahwa Daryatmo banyak memberi inspirasi dalam
> perjalanan hidupnya. Bahkan sampai Soeharto menjadi presiden.
> Setiap bulan, kata Mashuri, sedikitnya satu kali, Soeharto datang
> menemui Daryatmo. Di sana dia minta petunjuk khusus apa yang harus
> dijalankannya. "Dan semua petunjuk dari sang dukun itu pasti dilakukan."
>
> DENDAM KEPADA MAJIKAN
> Ketika di Wonogiri, Soeharto kecil hidup miskin. Bahkan pernah menjadi
> pembantu pada keluarga kaya. Ketika menjadi pembantu itu Soeharto
> bertekad menjadi orang kaya.
> Tekad itu dibentuk oleh dendamnya yang kuat. Dia dendam karena
> keluarga kaya yang jadi majikannya itu memperlakukannya tidak baik.
> Soeharto tidak digaji dan makan dari makanan sisa sang majikan.
> Dendam untuk menjadi orang kaya itu pula yang mengantar Soeharto
> berjuang, berpindah-pindah tempat, sampai akhirnya menemukan 'orang
> tua' yang menyekolahkannya dan kemudian berkarier di militer melalui KNIL.
>
> MENGERTI DIRINYA CINA
> Banyak yang menyebut bahwa Soeharto mengerti bahwa dirinya keturunan
> Cina. Itu sebabnya barangkali dia kemudian dekat dan berpartner dengan
> Liem Sioe Liong dan Bob Hasan.
> Konon orang Cina yang juga dijadikan partner oleh Soeharto bernama Tek
> Kiong. Pria ini disebut-se

[mediacare] Re: Agama + Dengki

2007-09-30 Terurut Topik idakhouw
Maaf ya Bu Henny, untuk sedikit ralat ini:
"Ode to Joy" atau kadang -dalam nyanyian gereja- lebih populer sebagai
"Song of Joy" adalah bagian akhir dari Simponi No.9 nya Beethoven, jadi
bukan karya Mozart.

Kebetulan saya pernah bincang2 menyangkut Ode to Joy ini, ketika mencoba
menjelaskan pada penganut ateisme pengalaman getaran ilahi yang
dirasakan kaum teis, berikut ini:
"Saya menemukan tayangan narasi alm. Leonard Bernstein mengomentari "Ode
to Joy"nya Beethoven di sini
  .
Silakan dicermati dengan seksama kata2 Bernstein yang mencoba
menerangkan bahasa spiritual Beethoven, mungkin sulit dicerna oleh
mereka yang tidak mencoba masuk ke 'gelombang' yang sama dulu (maksud
saya mencoba mengerti 'getaran' yg sering dirasakan kaum theist seperti
dilukiskan Bernstein)."

Sementara tentang Israel dan kawasan Timur Tengah. Menurut saya kita
harus belajar lebih arif menyikapinya. Ada banyak hal yang memang layak
dan perlu kita kecam dari Israel. Masalahnya di Indonesia persoalan jadi
tambah rumit karena kebanyakan rakyatnya membingkai konflik Timur Tengah
dengan sentimen agama.
Sentimen agama itu berbahaya, karena apa yang di Timteng berbentuk
kucing, sentimen agama orang Indonesia memaknainya  jadi macan; di sana
ular di sini jadi gajah.

Rakyat Palestina sangat layak mendapat simpati kita, namun seharusnya
simpati  itu diungkapkan sebagai bentuk solidaritas kemanusiaan, dan
bukan karena dorongan sentimen agama.
Saya sendiri pernah ke Israel/Palestina, belasan tahun lalu; kenyataan
yang saya saksikan di sana memang sangat berbeda dengan persepsi orang
Indonesia pada umumnya.

Salam,
Ida Khouw

--- In mediacare@yahoogroups.com, "Henny" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

tahun 1993 kalau tidak salah, dalam suatu Concert damai membawakan karya
Mozart "Ode to Joy" di New York, Mayor Giuliani menolak gagasan UN untuk
menghadirkan Arafat. Undangan sdh dicek dan tak ada nama Arafat akan
tetapi entah bagaimana Arafat bisa hadir di konsert tsb. Mayor Giuliani
bilang org tsb harus keluar dari gedung ini sebelum saya
berpidato..dia berhasil.
>
> Sebentar lagi akan ramai penghujatan kepada candidat president US,
apalagi bila yang maju Giuliani. Mereka nggak sadar bahwa suara mereka
tidak didengar dan sebaiknya ngurusin negeranya sendiri dari pada ikut
nimbrung negara org lain...kita tunggu saja.
> HH

->



[mediacare] Re: Ditolak Ikut Tes Pegawai BI (Kemana Harus Mengadu)

2007-09-30 Terurut Topik radityo djadjoeri


hari satiman <[EMAIL PROTECTED]> wrote:  Ini ada kisah seorang teman, 
barangkali ada yang bisa
membantu.

makasih : hari

=
Pada minggu ketiga bulan Agustus 2007, Bank Indonesia
(BI) membuka seleksi penerimaan Calon Pegawai Golongan
III melalui program MLE (Doktoral dan S1/S2) dan PCPM
XXVIII Tahun 2007 dengan proses e-Recruitment. Saya
mengisi data-data yang diminta. Setelah itu saya
mendapatkan e-mail balasan dari
[EMAIL PROTECTED], bahwa data saya telah masuk
dan akan diproses. 

Pada tanggal 5 September 2007, diumumkan hasil
Seleksi Tahap I (Seleksi Administrasi) Rekrutmen Calon
Pegawai Bank Indonesia (BI). Peserta yang lolos berhak
mengikuti seleksi tahap II, yaitu Test GAT (General
Aptitude Test), pada tanggal 8 s/d 23 September 2007.
Selain itu akan ada panggilan melalui e-mail. 

Nama saya tercantum dalam daftar hasil Seleksi Tahap I
(seleksi Administrasi), dengan nomor urut 01513. Saya
juga mendapatkan e-mail yang menyatakan saya lolos
Seleksi Tahap I itu (terlampir). Hari Sabtu dan Minggu
(22 dan 23 September 2007), daftar nama peserta yang
lolos Seleksi Tahap I masih ada, tetapi ketika Senin
(24 September 2007), sudah tidak ada. Sangat mungkin
dihapus oleh panitia. Untunglah saya sempat
mencetaknya. (Bukti print-out, saya pegang).

Dengan membawa nomor peserta dari pemberitahuan lewat
e-mail, saya tentunya berhak ikut mengikuti tes Tahap
II yaitu Test GAT, pada tanggal 22 September 2007, di
Balai Riung Lantai Bawah Sektor B4 UI, Depok, jam
13.00 WIB. 

Apalagi saya juga diminta membawa dokumen-dokumen
pendukung seperti fotocopy ijazah yang telah
dilegalisasi, fotocopy transkrip nilai yang telah
dilegalisasi, KTP (asli dan fotocopy), pas Foto
berwarna ukuran 4x6 (2 lembar), biodata yang harus
didownload dari website, Pensil 2B, rautan pensil,
penghapus dan alas untuk menulis. Dokumen tersebut
dimasukkan ke dalam map sesuai dengan posisi yang
diinginkan. 
Pada tanggal 22 September 2007, saya datang ke lokasi
untuk mengikuti tes. Saya duduk di kursi yang sudah
ditentukan oleh panitia. Saya duduk di Sektor B4.
Sebelum tes GAT, ternyata dilakukan verifikasi
dokumen-dokumen. Satu demi satu peserta tes dipanggil
oleh panitia yang bertanggungjawab di Sektor B4.
Giliran peserta yang duduk persis di depan saya,
sepertinya dia ada masalah dengan dokumen-dokumennya.
Setelah verifikasi selesai, dia malah keluar ruangan. 
Giliran saya dipanggil. Saya kemudian menyerahkan
dokumen-dokumen saya. Panitia mulai memeriksa
kecocokan dari KTP. Kemudian berlanjut ke ijazah. Di
ijazah saya tercantum bahwa saya adalah jurusan Sosial
Ekonomi Peternakan. Panitia bertanya, “Peternakan
dengan Pertanian sama tidak?”. 
Saya mencoba untuk berargumentasi, bahwa Sosial
Ekonomi Peternakan masuk ke dalam Sosial Ekonomi, dan
masuk dalam ketentuan seleksi. Kemudian panitia
menegaskan kembali bahwa ketentuan BI adalah jurusan
Sosial Ekonomi/Ekonomi Pertanian, bukan Sosial Ekonomi
yang lain, Sosial Ekonomi yang lebih spesifik yaitu
Sosial Ekonomi Pertanian. 
Akhirnya, panitia di Sektor B4 tidak mengizinkan saya
mengikuti tes Tahap II ini, dengan alasan jurusannya
tidak sesuai dengan ketentuan seleksi. Dokumen-dokumen
saya diminta panitia untuk database BI. Saya disuruh
mencoba lain waktu.
Saya berpikir, kenapa bisa terjadi seperti ini. Saya
diminta meninggalkan ruang tes dan tidak berhak
mengikuti tes Tahap II. Padahal, jelas-jelas dalam
e-mail yang dikirimkan ke saya, bahwa saya berhak ikut
tes Tahap II. Karena, saya lolos tes Tahap I, yaitu
Tes Administrasi. 
Jika memang ketentuan seleksi tidak sesuai dengan
jurusan saya, seharusnya saya tentunya tidak akan
lolos Tes Tahap I (Seleksi Administrasi). Tapi ini,
saya lolos dan berhak ikut tes Tahap II. Kenyataannya,
saya ditolak ikut tes tahap II dikarenakan jurusan
saya tidak sesuai dengan ketentuan. 
Saya tidak tahu harus mengadu kemana. Apakah saya juga
bisa menuntut panitia rekrutmen calon pegawai Bank
Indonesia? Yang saya butuhkan sekarang adalah, saya
mohon klarifikasinya. Minimal hal ini tidak menimpa
orang lain. Dosen di universitas saya menegaskan,
bahwa Sosial Ekonomi Peternakan, termasuk di dalam
Sosial Ekonomi Pertanian.
Saya juga meminta kembali berkas-berkas dan dokumen
saya oleh panitia Sektor B4, katanya akan menjadi
database BI. 
Cerita ini adalah kebenaran, mohon bantuannya untuk
dapat dimuat. Terima kasih.
Oleh : Devi Dwi Anitasari 
Alamat: Jl. Kusuma Timur C Blok A6 No. 28, Wisma Jaya,
Aren Jaya, Bekasi Timur
Nomor Tes : JKT-SIP-11-P1-01519
Nomor Registrasi : BI.2007.0021221

Catatan : 
Bukti print out nama saya didaftar lolos seleksi, saya
simpan, bisa dilihat, karena didaftar internet panitia
sudah dihapus.




From: Panitia Seleksi 
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, September 6, 2007 3:25:20 AM
Subject: Pengumuman Seleksi Calon Pegawai BANK
Indonesia
Hasil Seleksi Penerimaan Pegawai Bank Indonesia 2007
S E L A M A T! DEVI DWI ANITASARI Anda dengan nomor
registrasi : BI.2007.0021221 telah lolos 
SELEKSI ADMINISTRASI (SELEKSI TAHAP I) CALON PE

Re: [mediacare] JANGAN BUBARKAN KOMUNITAS UTAN KAYU

2007-09-30 Terurut Topik Akhmad Murtajib
Kita mesti bisa belajar dari sejarah. Bahwa membubarkan satu komunitas hanya 
karena "kita berbeda dari mereka" dan "kita tidak mengingini mereka"  akan 
berdampak pada saling benci terhadap satu sama lain. Sejarah telah mengajari 
kita, sejak masa Soekarno, mengapa kita masih mau mengulangi lagi? 

Keledai saja, kata pepatah, tidak akan menyandung batu untuk yang kedua 
kalinya. Apakah kita akan lebih jelek dari keledai?

Salam,

Akhmad Murtajib
http://suratrinduuntukayahdipulauburu.wordpress.com/ 


  - Original Message - 
  From: Al-Mahmud Abbas 
  To: mediacare@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, September 26, 2007 2:49 PM
  Subject: Re: [mediacare] JANGAN BUBARKAN KOMUNITAS UTAN KAYU




  Apalagi ini KAWAN/SAUDARA YANG MAU MEMBENAHI DIR DAN MENGAJAK KITA BERBENAH 
DIRI.. PASTI JAUH LEBIH BAIK BUKAN ??? MUSTINYA KITA DUKUNG DAN BELAJAR DARI 
MEREKA !!!
  Itu baru namanya cinta damai dan tidak mebeda-bedakan aliran, objective dan 
bijaksanalah menyikapi setiap perbedaan. Nggak usah ngurusin yang nun jauh 
dimato, yang dekat dan real-real sajalah.. 

  Wassalam


   
  On 9/26/07, Safari <[EMAIL PROTECTED]> wrote: 

Jangan Bubarkan Komunitas Utan Kayu, dan.
Lebih baik punya satu musuh yang lantas menunjukkan kelemahan-kelemahanmu 
(untuk kamu perbaiki), daripada memiliki sejuta kawan dekat namun penjilat 
(menyembunyikan/membiarkan/meninabobokan kelemahanmu) 





   

[mediacare] Re: F. Rahardi mengupas puisi Saut Situmorang

2007-09-30 Terurut Topik idakhouw
Maafkan kekurang-pengetahuan saya menyangkut figur2 sastrawan atau 
dunia puisi/sastra mutakhir. 
Saya baru tahu ada penyair(?) bernama Saut Situmorang ya 'berkat'
gonjang-ganjing Saut vs. KUK. 
Dengan demikian, barangkali Saut sudah bisa dikatakan berhasil dengan
'misi'nya :)

I.
(Awalnya saya bahkan keliru kesan: syaraf otak saya menerjemahkan nama
"Saut" menjadi "Sitor" :)


--- In mediacare@yahoogroups.com, radityo djadjoeri <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>
> Pada tahun 2003, sastrawan F. Rahardi  pernah mengulas puisi Saut
Situmorang dalam acara Diskusi Bulanan Meja Budaya PDS H.B. Jassin.
Karena kesibukannya, ia alpa untuk mempublikasikannya.
>
>   Berikut makalahnya yang baru saja ia kirimkan, semoga bermanfaat.
>
>   Salam,
>
>   Art & Culture Indonesia
>
>   http://artculture-indonesia.blogspot.com 




[mediacare] Re:Kompas di Tengah Persaingan

2007-09-30 Terurut Topik radityo djadjoeri

2. Kompas di Tengah Persaingan   
   
Posted by: "Isnan Wijarno" [EMAIL PROTECTED]   isnan_wijarno   
   
Sun Sep 30, 2007 3:09 am (PST)   
  
  
 Saya tadi malam di telpon dari Kompas Jakarta,
meskipun dengan suara terputus-2 tapi intinya
menanyakan seputar langganan dan tawaran untuk
mengkritik isi Kompas sebagaimana biasa dilakukan para
anggota FPK/ Forum Pembaca Kompas yang ada di Kota-2
Besar. Saya pernah aktif di FPK Surabaya, tapi karena
berpindah- pindah tempat kerja dari sabang - merauke
merasa lebih praktis dan ekonomis bergabung di milis
ini setelah diundang oleh moderator. Namun tragisnya
tidak satupun kritik dan saran ke kompas dari para
anggota milis yang ditanggapi, meskipun sekedar ucapan
terima kasih, baik oleh moderator maupun pihak kompas.
Karena Kompas begitu angkuhnya satu per satu anggota
milis ini keluar.

Liputan Kompas khusus Papua pada bulan lalu juga
banyak kesalahan. Koreksi, kritikan saya ke redaksi
gak ada tanggapan. Jaman sekarang sudah maju informasi
mudah diperoleh, kalau wartawan menulis asal-asalan
atau menulis kebohongan cepat sekali ketahuan pembaca.
Lama kelamaan gak ada bedanya kita baca koran yang
lain (ecek-2) dengan Kompas.

Kayaknya Kompas beberapa tahun terakhir ini menjadi
besar seolah tidak takut dengan pesaing-2 nya, begitu
percaya diri, sehingga tidak peduli dengan kritikan,
masa bodoh dengan isi kebenaran berita karena orang
sudah begitu percaya Kompas.

Saya mengkritik bukan untuk menjatuhkan Kompas, bukan
mencari ketenaran, namun naluri ini peduli ingin
berbagi kebenaran demi kemurnian ilmu pengetahuan.

Dengan berjalannya waktu apa yang saya prakirakan
ternyata mendekati kenyataan, yaitu Kompas saat ini
mulai gentar dengan pesaing-2nya. Terbukti menanyakan
ke pelanggannya "Apakah sekarang masih langganan?"
Banting harga dimana-2, ketika saya sedang di Jakarta,
Jogya dan Malang beberapa bulan yang lalu, Kompas saat
tengah hari, di lampu lalu lintas dijual Rp. 1.000,-
atau Rp. 1.500,-. Mengikuti koran Tempo dan Sindo.
Begitukah kerasnya persaingan?. ..

Keunggulan, hanya Kompas dan Media Indonesia yang
menjangkau seluruh Nusantara. Di Papua harga kedua
koran itu tetap Rp. 5.000,-, baik baru maupun edisi
beberapa hari yang lalu.

Salam 
Isnan Wijarno
Papua

  __
   
  TANGGAPAN:
   
  Pak Isnan yb,
   
  Salam kenal. 
  Boleh tahu, berapa tarif langganan Kompas dan Media Indonesia per bulan di 
Papua?
  Kalau harga ecerannya saja Rp 5,000 per eksemplar, tak bisa saya bayangkan 
mahalnya.
   
  Kemarin saya dapat info dari agen, ada paket promosi baru berlangganan 
Kompas. Per bulannya Rp 125,000  sudah termasuk Kompas, harian Kontan, dan 
National Geographic.
   
  salam,
   
  rd
   
   


e-mail: [EMAIL PROTECTED]  
  blog: http://mediacare.blogspot.com  
   

   
-
Looking for a deal? Find great prices on flights and hotels with Yahoo! 
FareChase.

[mediacare] Ananda Sukarlan's "Hei ! Jangan Kaupatahkan" for children's choir (world premiere)

2007-09-30 Terurut Topik chendra panatan
  Ananda Sukarlan's new work for children's choir 
"Hei ! Jangan Kaupatahkan "
(based on a sonnet by Sapardi Djoko Damono),
   commissioned by Seven Chorale for their 3rd anniversary Asian Tour  will be 
premiered in this concert. 
   
Don't miss it !
   
  Cheers
  Chendra 

 
  SEVEN CHORALE presents
3rd Anniversary Concert

"BECAUSE WE SING!"
Rizal A. Tandrio, conductor

  incl. the world premiere of a new work by 
  Ananda Sukarlan 
Saturday - October 20th, 2007

Goethe Haus
Jalan Sam Ratulangi No. 9-15
Jakarta Pusat

Ticket Price
Rp 60.000,- (all seats)

Information & Reservation
Stella : 9377 0577 / 0818 727426
Malinda : 0815 11605383
[EMAIL PROTECTED]
www.sevenchorale.org 
www.friendster.com/sevenchorale



www.chendrapanatan.com
http://chendrapanatan.blogspot.com
http://chendraefblogger.blogspot.com
-
  Moody friends. Drama queens. Your life? Nope! - their life, your story.
Play Sims Stories at Yahoo! Games. 


www.chendrapanatan.com
http://chendrapanatan.blogspot.com
http://chendraefblogger.blogspot.com
   
-
Need a vacation? Get great deals to amazing places on Yahoo! Travel. 

Re: [mediacare] CIA dan Gerakan Separatis

2007-09-30 Terurut Topik Sunny
Perlakuan tidak adil memang menjadi salah satu hal utama, seperti halnya 
dulu para tokoh memperjuangkan kemerdekaan disebabkan karena tidak ada 
keadilan  yang memada dari pihak kaum kolonial terhadap anak negeri.

Agaknya pemerintah Indonesia sekarang juga melakukan praktek yang sama. 
Untuk melepaskan tanggung jawab penguasa NKRI, sering argumen campur tangan 
asing untuk merong-rong kemerdekaan Indonesia yang dipakai.


- Original Message - 
From: "Lisman Manurung" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Sunday, September 30, 2007 6:11 AM
Subject: Re: [mediacare] CIA dan Gerakan Separatis


> Gerakan separatis tidak selalu dibangkitkan oleh pihak
> asing saja. Kita sendiripun bisa berpotensi mendorong
> keinginan bagian-bagian wilayah RI untuk merdeka.
> Menurut pihak yang ingin merdeka mereka selalu
> diperlakukan tidak adil. Contoh soal, aspirasi merdeka
> di Aceh selalu oleh mereka dikatakan karena perlakuan
> yang tidak adil selama sekian tahun. Demikian pula
> dengan di Papua. Mereka menyoal tingginya hasil alam
> yang dikeruk di Papua, namun kesejahteraan masyarakat
> Papua jauh di bawah rata-rata. Bahkan pendatang di
> sana menikmati kemerdekaan, dan menurut mereka bukan
> merupakan suatu bentuk keadilan.
>
> Jadi, ketika kita melihat adanya kecenderungan untuk
> memisahkan diri dari wilayah-wilayah NKRI, maka
> kitapun perlu bertanya ke dalam diri kita, apakah
> kita, melakukan praktik apartheid terhadap elemen
> bangsa kita lainnya? Pengertian apartheid di Afrika
> Selatan, harus dilihat bertahun-tahun dipandang
> sesuatu yang wajar saja: bahwa kaum putih boleh naik
> bis dan kaum hitam naik truk terbuka, dan segala
> bentuk diskriminasi lainnya. Belakangan barulah orang
> Afsel merasa 'ngah' telah menjalankan praktik
> apartheid.
>
> Jadi kita perlu melakukan penelitian mendalam, untuk
> mengetahui apa saja yang menjadi motif pihak-pihak
> yang ingin lepas dari NKRI itu. Dengan memperoleh
> masukan yang ilmiah, maka kita tidak semata-mata
> melakukan pendekatan politik saja untuk meredam
> kecenderungan pemisahan wilayah, atau hanya mencari
> kesalahan Amerika yang memang di mana-mana selalu ada
> dan bikin semua menoleh siapa Amerika, lagak kebiasaan
> orang kaya dunia.
>
>
> --- Sunny <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>>
> http://www.republika.co.id/kolom_detail.asp?id=308359&kat_id=16
>>
>> Rabu, 26 September 2007
>>
>>
>> CIA dan Gerakan Separatis
>> Oleh : Zaenal Ma'arif
>> Mantan Wakil Ketua DPR
>>
>>
>> Sebagai satu-satunya negara super power setelah
>> runtuhnya Uni Soviet, Amerika Serikat (AS) merasa
>> menjadi polisi dunia dan bisa berlaku
>> sewenang-wenang terhadap negara lain yang dipandang
>> menjadi musuh potensialnya. Maka pemerintah AS
>> menilai negara lain yang tidak sejalan dengan
>> policy-nya untuk menguasai dunia dianggap sebagai
>> 'poros kejahatan'. Maka Irak menjadi korban kedua
>> setelah Afghanistan. Rakyat Irak dan Afghanistan
>> sampai sekarang sangat menderita akibat
>> keangkaramurkaan rezim Presiden George W Bush yang
>> dikenal berideologi evangelish fanatik.
>>
>> Namun rakyat Irak dan Afghanistan ternyata tidak
>> mudah untuk ditaklukkan AS, berbeda dengan rakyat
>> Panama dan Grenada yang mudah menyerah setelah AS
>> melakukan invasi militer ke negara di Amerika Tengah
>> itu (1983). Terbukti mereka tidak berani melakukan
>> perlawanan total dan menyerah kepada AS menyusul
>> kejatuhan pemerintahannya. Barangkali para pembuat
>> policy strategis di Washington berpikir AS akan
>> dengan mudah menaklukkan kedua negara Muslim
>> tersebut sebagaimana Panama dan Grenada. Namun
>> ternyata perhitungan tersebut meleset dan sampai
>> sekarang lebih dari 4.000 tentara AS mati sia-sia di
>> Irak dan Afghanistan serta jumlahnya setiap hari
>> terus bertambah. Bahkan Presiden Bush terus berusaha
>> agar tidak kehilangan muka untuk keluar dari kedua
>> negara tersebut sebagaimana di Vietnam dulu.
>>
>> Pemerintah AS tidak hanya berusaha melakukan
>> intervensi di negara yang dianggap musuhnya, bahkan
>> negara yang dinilai sebagai sahabatnya juga akan
>> dilemahkan dan dipecah-belah. Indonesia salah satu
>> korbannya. Meski pemerintah Indonesia berusaha
>> menjalin hubungan sebaik mungkin dengan AS sejak
>> zaman orde lama, orde barum hingga reformasi
>> sekarang, kenyataannya AS belum puas selama
>> Indonesia masih menjadi negara kesatuan. NKRI
>> berusaha akan dihancurkan secara diam-diam melalui
>> silent operation dengan membantu gerakan separatis
>> seperti Aceh, Papua, dan Maluku. Bahkan di awal
>> reformasi ada juga wacana untuk mendirikan negara
>> Riau merdeka. Tampaknya AS belum puas meski sukses
>> menekan pemerintahan Presiden BJ Habibie untuk
>> mengadakan referendum di Timor Timur dan berakhir
>> dengan berdirinya negara Timor Leste.
>>
>> Setelah berhasil menguasai pemerintahan Aceh dengan
>> seorang gubernur dan delapan bupati/wali kota, kaum
>> separatis telah membentuk Partai GAM yang bertujuan
>> mengadakan referendum bagi kemerdekaan Aceh.
>> Sebelumnya S

[mediacare] Motivasi tiada henti ....

2007-09-30 Terurut Topik purwaka sigit
Beberapa hari yang lalu saya berkesempatan mengikuti Seminar Adam Kho di 
Bandung.

  Karena acara dimulai jam 13.00 maka saya berangkat dari Jakarta pukul
9.30. Ketika mulai memasuki tol ke arah Sadang, di belakang saya ada
sebuah mobil Lexus berwarna hitam yang melaju dengan
kecepatan tinggi. Tetapi yang saya suka walaupun ia melaju dengan
kecepatan tinggi, ia tidak memaksakan kehendak. Jika mobil di depannya
tidak mau memberi jalan, maka ia yang mengalah dengan mengambil jalan ke
kiri dahulu baru kemudian balik lagi ke jalur kanan.
   
  Supaya tidak ngantuk karena saya menyetir sendirian dan tertarik dengan
cara menyetir si mobil hitam ini, iseng-iseng saya membuntuti mobil
tersebut dari belakang. Saya ikuti cara ia menyetir, termasuk
kecepatannya. Ketika tidak ada mobil lain di tol, kecuali mobil tersebut
dan mobil saya, mobil hitam tersebut menambah kecepatannya. Karena 
sedangmembututi, tanpa sadar saya ikut menambah kecepatan mobil saya.
  Ketika saya melihat panel kecepatan, menunjukkan angka 160 km/jam. 
   
  Padahal selama ini, kecepatan tercepat yang pernah saya tempuh adalah 140 
km/jam, saya tidak berani melaju diatas itu. Tapi dengan adanya mobil yang saya 
ikuti, saya bisa tembus rekor kecepatan mobil saya. Sesuatu yang sulit
saya lakukan jika tidak ada sparringnya .
   
  Karena saya berhenti di suatu tempat, saya kehilangan mobil hitam
tersebut. Ketika saya mulai memacu kendaraan lagi, saya coba untuk berlari
160 km/jam lagi. Saya berhasil mencapai kecepatan tersebut tetapi tidak
berani terlalu lama karena belum terbiasa. Ketika kemudian
ada mobil lain lagi yang melaju dengan kecepatan tinggi dan saya buntuti,
saya bisa masuk lagi ke 160 km/jam dengan durasi yang cukup lama.
   
  Sama seperti kehidupan ini, seringkali kita merasa sudah maksimal
melakukan sesuatu. Kita merasa tidak mungkin lagi melakukan sesuatu yang
lebih baik lagi. Namun kalau kita mempunyai sparring partner yang lebih
hebat dari kita, entah itu seorang atasan, seorang coach, seorang mentor,
role model atau apapun , maka kita bisa terpacu untuk mendapatkan hasil
yang lebih baik lagi.
   
  Namun jika kita belum matang belajar dari sparring partner kita dan
mencoba untuk mandiri, mungkin agak sulit bagi kita untuk terus berada di
kondisi sama seperti ketika ada sparring partner. Nantinya jika kita sudah
mempunyai pola dan terbiasa, barulah kita mulai bisa mandiri.
   
  Robert Kiyosaki mengatakan bahwa penghasilan seseorang ditentukan 5 orang
terdekatnya. Ilustrasi saya mengenai kecepatan mobil bisa menjelaskan
pernyataan dari Robert Kiyosaki tersebut. Jika orang-orang di dekat kita
hanya biasa-biasa saja, maka sulit bagi kita untuk
melakukan sesuatu yang luar biasa. Namun kalau kita biasa tetapi di
sekelilingnya luar biasa, maka kita akan terpacu untuk juga menjadi luar
biasa.
   
  Apakah ada penjelasannya secara Science? Ternyata ada. Di dalam otak
manusia ada sekumpulan sel syaraf yang disebut Mirror Neuron, yang
bertugas meniru apa yang dilakukan oleh orang lain. Jika di sekelilingnya
orang hebat atau luar biasa, maka Mirror Neuron kita akan
meniru mereka sehingga menjadikan kita juga hebat dan luar biasa. Kalau
sebaliknya, maka Mirror Neuron-pun juga akan meniru yang sebaliknya.
   
  - Siapa mobil hitam yang akan anda ikuti agar bisa menembus kecepatan anda
selama ini ?
- Siapa orang hebat dan luar biasa yang akan anda ikuti agar bisa menembus
batas yang selama ini membatasi hidup anda ?
  Temukan orang tersebut, ikuti dan pelajari bagaimana ia memandang dirinya,
bagaimana keyakinan dan nilai-nilai kehidupan yang ia pegang, bagaimana ia
membangun kapabilitasnya, bagaimana tingkah lakunya, maka anda akan
mendobrak batas yang selama ini membatasi hidup anda !
 


Re: [mediacare] CIA dan Gerakan Separatis

2007-09-30 Terurut Topik Kaka Suminta
Salam,

Saya agak heran dengan republika yang menurunkan tulisan dengan analisis
yang dangkal ini, sehingga berpotensi menjadi misleading akibat
misinformasi.

Kita menagkap bahwa argumen yang dibangun lebih merupakan spekulasi dangkal
tanpa infromasi, fakta dan data yang cukup.

Wassalam

On 9/29/07, Sunny <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>http://www.republika.co.id/kolom_detail.asp?id=308359&kat_id=16
>
> *Rabu, 26 September 2007
>
> *
> *CIA dan Gerakan Separatis
> Oleh : **Zaenal Ma'arif
> Mantan Wakil Ketua DPR*
>
> **
>
> *Sebagai satu-satunya negara super power setelah runtuhnya Uni Soviet,
> Amerika Serikat (AS) merasa menjadi polisi dunia dan bisa berlaku
> sewenang-wenang terhadap negara lain yang dipandang menjadi musuh
> potensialnya. Maka pemerintah AS menilai negara lain yang tidak sejalan
> dengan policy-nya untuk menguasai dunia dianggap sebagai 'poros
> kejahatan'. Maka Irak menjadi korban kedua setelah Afghanistan. Rakyat Irak
> dan Afghanistan sampai sekarang sangat menderita akibat keangkaramurkaan
> rezim Presiden George W Bush yang dikenal berideologi evangelish fanatik.*
>
> *Namun rakyat Irak dan Afghanistan ternyata tidak mudah untuk ditaklukkan
> AS, berbeda dengan rakyat Panama dan Grenada yang mudah menyerah setelah AS
> melakukan invasi militer ke negara di Amerika Tengah itu (1983). Terbukti
> mereka tidak berani melakukan perlawanan total dan menyerah kepada AS
> menyusul kejatuhan pemerintahannya. Barangkali para pembuat policystrategis 
> di Washington berpikir AS akan dengan mudah menaklukkan kedua
> negara Muslim tersebut sebagaimana Panama dan Grenada. Namun ternyata
> perhitungan tersebut meleset dan sampai sekarang lebih dari 4.000 tentara
> AS mati sia-sia di Irak dan Afghanistan serta jumlahnya setiap hari terus
> bertambah. Bahkan Presiden Bush terus berusaha agar tidak kehilangan muka
> untuk keluar dari kedua negara tersebut sebagaimana di Vietnam dulu.*
>
> *Pemerintah AS tidak hanya berusaha melakukan intervensi di negara yang
> dianggap musuhnya, bahkan negara yang dinilai sebagai sahabatnya juga akan
> dilemahkan dan dipecah-belah. Indonesia salah satu korbannya. Meski
> pemerintah Indonesia berusaha menjalin hubungan sebaik mungkin dengan AS
> sejak zaman orde lama, orde barum hingga reformasi sekarang, kenyataannya AS
> belum puas selama Indonesia masih menjadi negara kesatuan. NKRI berusaha
> akan dihancurkan secara diam-diam melalui silent operation dengan membantu
> gerakan separatis seperti Aceh, Papua, dan Maluku. Bahkan di awal reformasi
> ada juga wacana untuk mendirikan negara Riau merdeka. Tampaknya AS belum
> puas meski sukses menekan pemerintahan Presiden BJ Habibie untuk mengadakan
> referendum di Timor Timur dan berakhir dengan berdirinya negara Timor Leste.
> *
>
> *Setelah berhasil menguasai pemerintahan Aceh dengan seorang gubernur dan
> delapan bupati/wali kota, kaum separatis telah membentuk Partai GAM yang
> bertujuan mengadakan referendum bagi kemerdekaan Aceh. Sebelumnya SIRA
> selalu aktif menyerukan tuntutan referendum Aceh. Sementara di Papua, kaum
> separatis baru saja mengadakan Konferensi Besar Masyarakat Adat Papua awal
> bulan lalu, di mana bendera Bintang Kejora juga sempat dikibarkan dan mereka
> menginginkan referendum meski pemerintah telah memberikan otonomi khusus
> (otsus). Sedangkan di Maluku kaum separatis RMS/FKM sempat mengibarkan
> bendera RMS dihadapan Presiden SBY saat menghadiri peringatan Harganas di
> Ambon.*
>
> *Ketiga peristiwa penting tersebut tidak mungkin terjadi tanpa adanya
> intervensi tangan-tangan asing terutama AS dan Australia. Sebab, mereka
> khawatir jika NKRI tetap tegak, sebagai negara Muslim terbesar di dunia maka
> Indonesia lambat atau cepat akan menjadi negara yang potensial menjadi musuh
> AS sebagaimana Iran, Suriah dan Pakistan. Sebab AS memandang Indonesia dan
> Pakistan bisa menjadi musuh berbahaya jika keduanya berhasil dikuasai
> kekuatan Islam, apalagi Pakistan telah memiliki senjata nuklir dan Indonesia
> sedang berencana membangun PLTN.*
>
> *Lebih berbahaya
> Seharusnya aparat intelijen seperti BIN, BIA dan lembaga intelijen lain
> sudah sejak dini memperhitungkan bahaya gerakan separatis bagi kelangsungan
> NKRI. Namun tampaknya kekuatan intelijen beserta aparat TNI dan Polri lebih
> difokuskan pada pemberantasan terorisme. Padahal sesungguhnya separatisme
> tidak kalah bahayanya dari terorisme, bahkan lebih menghawatirkan. Sebab
> meraka secara diam-diam mendapat dukungan dari Barat terutama AS dan
> Australia. Sementara kalau urusan terorisme, kedua negara tersebut
> habis-habisan membantu pemerintah dengan dana jutaan dolar. Sedangkan kalau
> masalah separatisme mereka hanya diam seolah-olah tidak mengetahui, tetapi
> di belakangnya membantu secara rahasia melalui NGO yang berkolaborasi dengan
> donatur Barat.*
>
> *Seharusnya pemerintahan Presiden SBY sudah mampu membaca skenario AS
> untuk menghancurkan NKRI. Kunjungan 17 jenderal AS di Aceh pada Mei lalu dan
> lawatan anggot

Re: [mediacare] Andreas Harsono: Kompas1 dan Tajuk Rencana Soeharto

2007-09-30 Terurut Topik billy von daperste
Yahhh, namanya juga masih perlu diimajinasikan.
Indonesia juga sedang dalam imajinasi kebangsaan
banyak orang. Mau sempit mau luas, enggak ada yang
berhak membatasinya. Maklum, masih diimajinasikan.

horas
bvd

--- teguh timur <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Benedict Anderson, Indonesian Nationalism Today and
> in the Future (1999)
> 
> “No one can be a true nationalist who is in capable
> of feeling ‘ashamed’ if her state or government
> commits crimes, including those against her fellow
> citizen. Although she has done nothing individually
> that is bad, as a member of comment project, she
> will feel morally implicated in everything done in
> the project’s name.”
> 
> --Teguh
> 
> 
> mediacare <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Andreas Harsono <  [EMAIL PROTECTED]>  wrote: 
>Dengan hormat,
> 
> Saya penasaran membaca begitu banyak kritik terhadap
>editorial Kompas "Menjaga Harga 
> Diri Bangsa." Ini saya baca di beberapamailing
> list, bukan hanya pantau-komunitas atau 
> ajisaja, tapi juga listlain.
> 
> Saya pun kirim SMS kepada beberapa kenalan di harian
> Kompas,termasuk pemimpin 
> redaksi Suryopratomo. Saya tanya siapa sih penulis  
>  editorial ini? Suryopratomo tak 
> menjawab. Kenapa editorial dengan visi   
> "nasionalisme sempit" bisa lolos dari redaksi 
> harian ini?
> 
> Hasilnya,saya mendapatkan jawaban bahwa
> penulisnya adalah Suryopratomo sendiri.
> "Kompas 1," ujar seorang reporter. 
> 
> Sebelum naik cetak, editorialini sempat
> dipermasalahkan oleh Budiman (BDM). Namun ia 
> lolos saja. BreRedana (BRE) juga belakangan
> mengeluh. Suryopratomo yang menulis, 
> namungetahnya terkena semua orang Kompas. 
> 
> Soal definisi, saya kira istilah"nasionalisme
> sempit" sudah benar, tapi ada satu lagi yang 
> lebih tepat.Namanya, "fasisme." Editorial itu
> mencerminkan fasisme Orde Baru dimana
> "bangsa" dianggap sesuatu yang homogen. Serangan
> dari "pihak asing"terhadap seorang 
> Soeharto dianggap serangan terhadapbangsa.
> 
> Ideologi ini dulu sering dibahas oleh Y.B.
> Mangunwijaya danbelakangan oleh Daniel 
> Dhakidae. Sutan Sjahrir dulunya menulis pertama   
> kali tentang trend ini pada 1945. 
> Mangunwijaya dan Dhakidae notabeneadalah orang
> yang sering menulis di Kompas. 
> Mangunwijaya seorang pengagumSjahrir. Ironisnya,
> bagaimana kolom-kolom Dhakidae 
> dan Mangunwijayaternyata tak membuat sistem
> redaksi Kompas bisa mencegah editorial
> fasistis muncul disana?
> 
> --
> Andreas Harsono
> PantauJakarta
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>  mediacare
> http://www.mediacare.biz
> 
>   
> 
> 
> Teguh Santosa
> 
> http://teguhtimur.wordpress.com
> www.teguhsantosa.com
>
> -
> Tonight's top picks. What will you watch tonight?
> Preview the hottest shows on Yahoo! TV.



   

Moody friends. Drama queens. Your life? Nope! - their life, your story. Play 
Sims Stories at Yahoo! Games.
http://sims.yahoo.com/  


[mediacare] Perempuan Dalam Tayangan Televisi

2007-09-30 Terurut Topik Titiana Adinda
Lihat di www.transparansi-riau.com

Perempuan Dalam Tayangan Televisi
  29 Sep 2007 @19:10:05, OPINI  
Oleh: Titiana Adinda


Kalau anda melihat tayangan komedi Extravaganza di Trans TV edisi 9 Juli 2007 
yang lalu.Tentu anda akan menyaksikan bagaimana peristiwa kekerasan dalam rumah 
tangga yang banyak dialami oleh perempuan dan anak dijadikan bahan parodi atau 
lawakan oleh para pemain Extravaganza.Sungguh sebuah kejadian miris.Bagaimana 
tidak?Peristiwa Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) bisa dijadikan lelucon 
semacam itu?Tentu saja ini adalah kesalahan para jurnalis televisi yang masih 
menganggap enteng peristiwa kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Begitu juga kalau kita menonton drama situasi komedi Office Boy di RCTI. 
Digambarkan tokoh-tokoh perempuannya bermasalah semua.Ada tokoh Sascya yang 
pekerjaannya lebih banyak dandan dan teramat bodoh tetapi bisa menjadi 
sekretaris manager,hanya karena sang manager yaitu Pak Taka jatuh cinta 
padanya.Kemudian ada lagi tokoh Saodah yang diperankan oleh Tika Panggabean 
sebagai figur bos Office Boy yang dengan perangai yang galak amat suka meminjam 
uang tanpa mengembalikannya kepada rekan-rekannya.Ada juga tokoh Susi yang amat 
jatuh cinta kepada Sayuti rekan kerjanya sesama office boy hingga rela berbuat 
apa saja tanpa tahu apakah Sayuti akan membalas cintanya.

Penulis pernah juga menonton sendiri sinetron “Pintu Hidayah” di RCTI yang 
berjudul “Janda Gila Harta”.Dimana di sinetron itu digambarkan seorang janda 
yang pura-pura bercerai dari suaminya demi harta seorang bujang.Padahal dia 
masih berbuat mesum dengan mantan suaminya.
Masih banyak lagi tayangan televisi terutama sinetron kita yang sangat 
sterotipe terhadap perempuan dan mengandung unsur kekerasan terhadap 
perempuan.Hal inilah yang harus menjadi catatan kritis bagi para pemirsa 
televisi.

Kenapa citra perempuan selalu ditampilkan jelek-jelek semua begitu?Kalau tidak 
selalu teraniaya,selalu kegenitan pekerjaannya hanya berdandan 
terus,pasrah,suka memeras,dan sebagainya.

Menurut Veven Sp.Wardhana pengamat televisi dan media ada tiga tipologi 
perempuan dalam tayangan televisi indonesia: [1] perempuan pembawa petaka, [2] 
perempuan pelaku duka nestapa yang sama sekali tak pernah punya daya untuk 
menghadapi dan melawan penyebab duka derita, [3] pseudo-manusia alias perempuan 
'sakti' yang menjadi pendekar aneh macam mak lampir atau sekalian menjadi hantu 
macam si manis jembatan ancol --dan mereka inilah yang bisa balas dendam.

Karena itulah penting peran masyarakat untuk mengontrol tayangan-tayangan di 
stasiun televisi.Serta mengarahkan anak yang belum dewasa ketika bertanya 
tentang tayangan yang sedang tampil di televisi.Masukan-masukan dari masyarakat 
tentu akan berguna bagi kesuksesan stasiun televisi itu sendiri.

Lalu bagaimana peran Komisi Penyiaran Indonesia dalam hal menertibkan tontonan 
seperti ini?Yang jelas-jelas sangat stereotipe terhadap perempuan dan merugikan 
perempuan.

Peran Komisi Penyiaran Indonesia
Belum lah pernah masyarakat mendengar atau mengetahui peran Komisi Penyiaran 
Indonesia dalam menertibkan tayangan yang sangat bias gender dan merugikan 
hak-hak kaum perempuan.

Peran Komisi Penyiaran Indonesia dalam hal ini amat dinantikan perananannya 
oleh masyarakat tentunya.Cobalah membuka hotline khusus untuk pengaduan protes 
atau masukan untuk masyarakat.Memang sekarang sudah dibuka formulir pengaduan 
ke Komisi Penyiaran Indonesia di situs Komisi Penyiaran Indonesia.Tetapi 
keberlangsungannya protes dan masukkan dari masyarakat tersebut tidak diketahui 
oleh masyarakat.

Maka amat diperlukan ruang pengaduan yang terbuka bagi masyarakat serta 
prosesnya diketahui oleh masyarkat luas.Serta Komisi Penyiaran Indonesia wajib 
melaporkan pertanggungjawaban publiknya dihadapan masyarakat atau mekanisme 
tanggunggugat agar kinerja Komisi Penyiaran Indonesia bisa diukur oleh 
masyarakat luas.

Juga,amat penting kepada Komisi Penyiaran Indonesia untuk bekerjasama dengan 
Komisi Hak Asasi Manusia (KOMNAS HAM) dan Komisi Nasional Anti Kekerasan 
Terhadap Perempuan (KOMNAS Perempuan) agar mendapatkan masukan tentang materi 
penyiaran yang tidak bertentang dengan HAM,sensitif gender dan peka terhadap 
persoalan-persoalan kekerasan terhadap perempuan.Sehingga diharapkan Komisi 
Penyiaran Indonesia memiliki alat kerja untuk mengevaluasi materi penyiaran di 
stasiun Televisi agar tidak melanggar hak asasi manusia.

Kerjasama itu haruslah bersifat menetap jadi jangan sepotong-sepontong atau 
sementara saja sifatnya.Bukankah kerjasama antara ketiga Komisi Nasional itu 
tidak pernah dilakukan sebelumnya?

Peran Stasiun Televisi dan Lembaga Pendidikan Penyiaran
Peran stasiun televisi dalam hal ini sungguh besar diharapkan.Dengan mengadakan 
pelatihan tentang pemahaman hak asasi manusia,gender dan pemahaman kekerasan 
terhadap perempuan akan menambah pengetahuan para jurnalis televisi agar tidak 
melanggar hak asasi manusia dan ramah terhadap perempuan.

Begitu juga dengan 

[mediacare] Omar Dhani Pernah Menerangkan Siapa Designer G30S/PKI

2007-09-30 Terurut Topik Hafsah Salim
Omar Dhani Pernah Menerangkan Siapa Designer G30S/PKI

Omar Dhani adalah kunci yang masih hidup sewaktu dia dibebaskan dari
penjara.  Oleh wartawan dia pernah ditanya tentang G30S/ PKI.  Kalo
saja ada pembaca yang masih ingat apa jawaban Omar Dhani, tentu bisa
mengikuti tulisan2 saya seputar G30S/ PKI ini.  Bahkan designer dari
G30S/ PKI itu sendiri sampai sekarang masih hidup, dan tidak merasa
keberatan kalo Omar Dhani mau membukanya kepada masyarakat, bahkan
memang sesungguhnya Omar Dhani itu dilepaskan dengan tujuan agar mau
cerita, silahkan buka mulut.  Namun entah mengapa, Omar Dhani tidak
mau membeberkannya, dia memilih bungkam, mungkin Omar Dhani berpikir
kalo dia membeberkannya hanyalah merendahkan dirinya saja atau juga
merendahkan harga diri Bung Karno.

Namun ada satu hal yang paling penting yang harus anda ketahui dan
juga anda ingat.  Omar Dhani yang mati2an bungkem ini sempat dipancing
oleh seorang wartawan, dan dengan sangat mengejutkan Omar Dhani sudah
menguak sedikit rahasia dibelakang G30S/ PKI ini, namun kemudian Omar
Dhani menyadari bahwa dia keceplosan bicara, kemudian dia pergi tidak
mau meladeni bicara dengan sang wartawan lagi.

Sang wartawan memancing Omar Dhani, pertama sang wartawan bertanya,
bagaimana perasaan dia dilepaskan dari penjara, pak Omar Dhani
menjawab, tentu saya senang bisa bebas.  Lalu sang wartawan bertanya
lagi, "apakah bapak dendam kepada pak Harto yang telah memenjarakan
Bapak?".  Omar Dhani tertawa ngakak, katanya "apanya yang harus saya
berdendam kepada pak Harto?".  Sang wartawan kembali memberi umpan,
"Bukankah bapak itu dipenjarakan atas perintah pak Harto?".  Kembali
bekas Laksamana Omar Dhani menjawab, "Siapa yang bilang begitu?". 
Sang wartawan menjawab, "Wah... itu khan sudah menjadi berita luas
yang menganggapnya begitu...".  Omar Dhani hanya tertawa,
"hehehehehe..  kamu tanya lah kepada pak Harto, begitu enggak?".  Sang
wartawan menjadi keheranan, kemudian karena tidak sabar, maka dia
terjang langsung dengan pertanyaan inti, "sekarang pak Harto sudah
tidak lagi berkuasa, dan banyak yang menuduh bahwa pak Harto terlibat
G30S/ PKI, bagaimana komentar bapak dengan tuduhan itu?"  MENDADAK
WAJAH BEKAS LAKSAMANA OMAR DHANI MENGENCANG, SANGAT SERIUS, LALU DIA
BILANG " TIDAK ADA ORANG INDONESIA YANG MAMPU MENDESIGN G30S/
PKI", setelah berkata begitu, bekas Laksaman Omar Dhani berkata,
"...maaf, saya tak bisa lebih jauh lagi ngobrol disini", cepat2 dia pergi.

Jadi kalo saja anda men-cari2 lagi wawancara ini, tentu akan bisa
jelas siapa wartawan yang pandai mengumpan pertanyaan yang begitu
tajamnya sehingga Omar Dhani kebobolan juga akhirnya.

Satu hal yang perlu anda ingat tentang pernyataan Omar Dhani ini,
bahwa dia tak perlu, bahkan tidak merasa dendam kepada Suharto, dia
juga tidak menganggap Suharto genius karena sama sekali bukan designer
G30S PKI, Omar Dhani sangat memandang rendah kemampuan Suharto, dan
yang paling puncak pentingnya dari ucapan Omar Dhani adalah cuma satu,
"bahwa tidak ada satupun orang Indonesia yang mampu mendesign G30S
PKI".  Dan berdasarkan anggapan Omar Dhani, Suharto hanyalah dipaksa
untuk mengambil alih kekuasaan Bung Karno sehingga jenderal Suharto
se-olah2 melakukan kudeta terhadap Sukarno.  Yang lebih mengagetkan
lagi, ternyata SP 11 Maret ternyata tidak pernah ada.  Andaikata
memang Suharto merupakan pelaku G30S PKI, apa sih susahnya membuat SP
11 Maret yang palsu yang se-olah2 ditanda tangani oleh Sukarno. 
Memang bukanlah tidak mungkin bahwa Surat palsunya pernah dibuat,
namun kemudian dimusnahkannya sendiri, karena Suharto pada hakekatnya
juga punya nurani dan tidak mau menentang perasaannya sendiri.

Jadi karena kejadiannya sudah lama berlalu, dan memang designernya
juga tidak melarang untuk mengungkapkan masalah ini, maka cukup disini
saya katakan kepada pembaca, bahwa designernya itu adalah Marshal
Green yang baru saja kira12 6 bulan diangkat sebagai Dubes untuk
Indonesia menggantikan P.Jones.  Karir Marshal Green sangat menyolok,
karena sebelum menjadi Dubes di Indonesia, dia adalah Dubes di Saigon
VietNam, dan disana dia juga mendesign hal yang sama yang bahkan lebih
rumit dari G30S pki, namun kalo anda pernah baca kejadian di VietNam,
maka polanya sangat mirip, bahkan seperti foto copy-nya saja, itulah
sebabnya, plot G30S PKI tak perlu banyak buang waktu, kurang dari 3
bulan semua plotnya sudah lengkap dan sukses dilaksanakan dengan
resiko 0% tapi keberhasilannya 100%.

Omar Dhani bungkem kemungkinan besar karena dia tidak mau membuat
Marshal Green se-olah2 menjadi hebat dan terkenal namanya.  Sementara
itu Suharto bungkem karena tidak mau menyinggung perasaan orang2 yang
disakitinya yang kesemuanya bekas atasannya yang pangkatnya lebih
tinggi.  Suharto tahu, bahwa mereka yang dia penjarakan justru orang2
yang lebih tahu tentang urusan ini, dan dia sadar juga bahwa bekas
atasannya tentu sulit untuk menyalahkan dirinya.  Karena, sebelum
kejadian, sebenarnya Omar Dhani yang ditawarkan untuk berperan jadi
Suhar

Re: [mediacare] Re: YAHUDI lagi....

2007-09-30 Terurut Topik Sie Kanchil
pak, sebelum bangsa kita bisa bedakan hal yahudi sama israel sebagai masalah 
politik besuar internasional kendati tentu ada hubungannya, ya bangsa kita ini 
belum akan bisa jadi yahuud dan dewasa kan ya? sk

Kartono Mohamad <[EMAIL PROTECTED]> wrote:Ikut nimbrung. 
Kalau bilang di jaman rasul mereka membenci kaum muslim, lalu apakah kita juga 
harus membenci "seluruh" yahudi? Kan tidak semua puak yahudi di jaman rasul 
membenci kaum muslim. Mari kita balikkan, karena kaum Quraisy (Arab juga) 
membenci bahkan memburu rasul, apakah kita juga harus membenci seluruh kaum 
Quraisy dan Arab?
  KM 
   
---Original Message---
   
From: shadra_86
  Date: 30/09/2007 12:38:33
  To: mediacare@yahoogroups.com
  Subject: [mediacare] Re: YAHUDI lagi

   
Kita perlu mengkaji tidak hanya secara tekstual akan tetapi
kontekstual terhadap sebuah ayat, yahudi dibenci karena jaman Rosul
mereka membenci kaum muslim dan mengedepankan sikap munafik,maka
turunlah ayat yang melarang kaum muslim untuk bersahabat dengan kaum
yahudi pada waktu itu.Sebenarnya hal tersebut merupakan rumusan
universal "Apakah kita harus bersahabat bersama orang yang memusuhi
kita dan nantinya akan menikam kita dari balakang ?" saya kira tidak
hanya yahudi. Ini menjadi catatan penting dari ke universalan AlQuran .



   

  

 

   
-
 For ideas on reducing your carbon footprint visit Yahoo! For Good this month.<>

Re: [mediacare] Isu Soeharto Cina, Siapa Bapaknya ?

2007-09-30 Terurut Topik Kaka Suminta
Salam,

Pemikiran spekulatif sempit ini yang menjadi bahaya bagi masa depan
Indonesia serta kemanusiaan.

Jika memang benar Soeharto anak tongki (cina-jawa) lalu apa hubunganya
dengan cina-cina lain yang merasa tertindas semasa pemerintahan orba, kalau
memang kenyataanya saat itu (juga sekarang) mereke tertindas, minimal dalam
hal kewarganegeraan, seperti halnya warga bangsa lain seperti anak PKI atau
anak aktivis dan oposisi.

Mengapa kita meributkan hal yang demikian. Karena selain pengusaha
keturuanan cina Soeharto juga menggunakan pribumi sebagai partner.
Masalahnya sekarang adalah bagaimana kita bisa mendudukan semua itu secara
proporsiona. hal ini berkaitan dengan kedewasaan dan kecerdasan kita sebagai
bangsa menata masa depan.

Misalnya terkait masalah dugaan korupsi Soeharto, sebaiknya kita
mengusahakan agar hartanya bisa kembali dan digunakan untuk kepentingan
bangsa, serta memberikan efek jera bagi penguasa atau calon penguasa lain
untuk tidak mengulangi kesalahan seperti Soeharto.

Tetapi karena saya menyadari masih basarnya tingkat kebodohan anak bangsa
ini sehingga jika masih ada yang berfikiran sempit ya kita maklumi, seperti
perdebatan cina atau bukan cina, padahal itu bukan substansi yang
sebenarnya. Karena kebodohan maka prasangka rasialis masih kuat di benak
banyak orang.

Wassalam

On 9/30/07, Yap Hong-Gie <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>   Dengan adanya berita ini mudah-mudahan para Cina oportunis, tidak
> menghujat Pak Harto seenaknya jidatnya lagi.
> Jangan kira dengan berlomba menghujat dan menista Pak Harto,
> masyarakat akan merubah penilaian mereka, bahwa etnis Cina adalah
> korban rezim Orde Baru, itu salah bezaar .
>
> Ditambah lagi, kalau Suharto Inc. dibongkar maka akan banyak
> saudara-saudara etnis sendiri yang kena tersangkut, seperti yang
> ditulis "International Commission on Soeharto Inc. Buster", yang
> dipublikasikan GLOBE ASIA VERSION (Volume 1 Number 7- August 2007);
> "Soeharto Inc., and Cronies: 150 The Richest in Indonesia 2007"
>
> -
> ttp://www.geocities.com/capitolhill/4120/soeharto.html
>
> IHCC - Indonesian Huaren Crisis Center
> Isu Soeharto Cina, Siapa Bapaknya ?
>
> TAK BISA dibayangkan bagaimana keabsahan Soeharto sebagai presiden
> selama 32 tahun, bila ternyata dia bukanlah orang Indonesia asli.
>
> Pergunjingan tentang Soeharto keturunan Cina itu, dilontarkan oleh
> Mashuri, SH. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (1969-1974) itu,
> berbicara kepada Liberty (grup Jawa Pos/grup tablod OPOSISI) bahwa
> silsilah Soeharto yang selama ini dipublikasikan - selama Soeharto
> masih berkuasa - yang benar hanya dari sisi ibunya.
>
> Adapun tentang bapaknya, di berbagai tulisan tentang otobiografi
> Soeharto - yang ada saat ini - hampir semuanya salah.
> Yang benar? "Tidak jelas. Campur-baur. Antara orang Cina dan Jawa",
> kata Mashuri yang juga mantan Menteri Penerangan RI (1974-1979) ini di
> rumahnya di Solo. "Dia bisa disebut lembu peteng (sebutan untuk
> anak-anak yang di lahirkan tanpa ayah yang jelas, red)," tandasnya.
> Mengatakan lembu peteng Mashuri menekankan keyakinan bahwa ayah
> Soeharto keturunan Cina.
>
> Siapakah dia ? Di Jawa Tengah, belakangan ini beredar kisah.
> Konon, di Yogyakarta pada awal abad sembilan belas, ada pedagang cukup
> terpandang, yang rajin berhubungan dengan rakyat Jawa Tengah. Pedagang
> ini cukup populer di masa itu. Maklum, dia tidak saja menjual barang
> dagangannya yang dibeli dari daerah lain, tapi juga karena dia membeli
> hasil bumi penduduk untuk diperdagangkan.
> Kegiatan pedagang ini kian hari kian besar. Oleh karena itu dia
> membutuhkan orang-orang yang bisa membantunya. Dari hubungan seperti
> itulah lantas pedagang ini berkenalan dengan wanita miskin tapi
> berwajah lumayan. Namanya Sukirah. Tidak jelas, bagaimana kemudian
> hubungan antara pedagang ini dengan Sukirah.
> Yang jelas, menurut Mashuri, Sukirah itulah ibu kandung Soeharto. "Dia
> adalah wanita miskin dari Desa Kemusa, Argomulyo, Bantul, Yogyakarta."
> Sukirah, kendati miskin, memiliki beberapa kelebihan. Ulet, daya
> juangnya untuk hidup tinggi. Dan setelah Soeharto lahir, memiliki daya
> linuwih. Ini karena dia pernah bertapa di atas genting rumahnya selama
> 40 hari. Kegiatan bertapa itu dilakukan setelah Soeharto lahir.
> "Oleh karena itu wajar bila Soeharto juga memiliki kelebihan. Warisan
> dari ibunya. Aura ibunya. Dengan demikian wajar pula bila Soeharto
> sulit dikalahkan," kata lelaki berkacamata ini.
>
> Kelinuwihan Soeharto tidak saja dari ibunya. Tapi juga dari lelaki
> sakti asal Wonogiri. Lelaki itu, sering disebut dukun. Namanya Daryatmo.
> Oleh karena itu nama Daryatmo begitu melekat pada diri Soeharto. Dalam
> bukunya, Soeharto: Ucapan dan Tindakan nama Daryatmo disebut-sebut.
> Soeharto mengakui bahwa Daryatmo banyak memberi inspirasi dalam
> perjalanan hidupnya. Bahkan sampai Soeharto menjadi presiden.
> Setiap bulan, kata Mashuri, sedikitnya satu kali, Soeharto datan

[mediacare] Cuma Ada 3 Orang Yang Tahu Siapa Designer G30S PKI !!!

2007-09-30 Terurut Topik Hafsah Salim
Cuma Ada 3 Orang Yang Tahu Siapa Designer G30S PKI !!!

Di Indonesia cuma ada 3 orang saja yang tahu pasti siapa dalang atau
designer dari G30S PKI ini.

Orang Pertama adalah Sukarno,
Orang Kedua adalah Omar Dhani,
Dan orang Ketiga adalah Suharto !!!

Dari urut2an ketiga orang diatas yang tahu pasti siapa designer G30S
PKI, maka yang paling rendah pengetahuannya justru Suharto !!! 
Suharto hanyalah diperintahkan begini dan begitu saja oleh sang
designernya yang tentunya juga melalui perantara tertentu dalam
memerintahkan ke Suharto.

Suharto cuma planga plongo tak mengerti karena dia cuma pion yang
paling kecil saja peranannya yaitu mengambil alih peran Sukarno.

Setelah kejadian G30S PKI terjadi, ada tujuh jenderal yang jadi
pager-nya Bung Karno ambruk cuma dalam beberapa jam saja.  Ketujuh
jenderal ini dieksekusi di Lubang Buaya, dan ternyata Bung Karno dan
Omar Dhani juga ada di Lubang Buaya pada saat pembunuhan ketujuh
jenderal itu terjadi.

Sukarno, Omar Dhani, dan Suharto bungkem seribu bahasa sehingga G30S
PKI se-olah2 menjadi mysteri, se-olah2 menjadi kejadian yang perlu
diselidiki.  Kolonel Latif tidak dihukum mati oleh Suharto, kenapa???
 Jawabnya sederhana, karena kolonel Latif memang sama sekali tidak
tahu apaun juga, dan Suharto tahu kalo Kolonel Latif tidak tahu, dan
juga tahu kalo Kolonel Latif salah memahami perintah pak Harto, itulah
sebabnya dia dihukum saja tanpa perlu dihukum mati.

Designer G30S PKI itu cuma satu orang, namanya Marshal Green, dia
mendesign plot G30S PKI ini hanyalah dalam 3 bulan saja.  Jadi kalo
anda mau tahu bagaimana kejadian yang sebenarnya, anda seharusnya
mempelajari kejadian di VietNam, bagaimana Ngo Dinh Dhiem dibunuh mati
oleh jenderal yang paling dia percaya, bahkan jenderal ini dia sendiri
yang mengangkatnya, dan dia tahu kesetiaannya, sama halnya Suharto
tahu kesetiaan Kolonel Latif kepada atasannya.  Tapi, design G30S PKI
ini tidaklah serumit di vietnam, G30S pki hanyalah sandiwara yang
sangat sederhana yang sama sekali kecil resikonya untuk gagal, bahkan
keberhasilannya boleh dikatakan 100% dijamin Sukarno pasti jatuh. 
Sukarno juga paham, Omar Dhani juga paham, tapi Suharto hanya sedikit
sekali pemahamannya, karena Suharto pemegang peran yang paling kecil.

Komplotan G30S PKI ini bukan cuma berhasil menculik 7 jenderal, tapi
juga Sukarno juga berhasil diculiknya, bahkan kemungkinan besar,
Sukarno sendiri menyaksikan pembunuhan beberapa jenderalnya didepan
matanya sendiri segagai gertakan atau ancaman kalo menolak
mengundurkan diri nanti dalam waktu yang akan ditentukan kemudian,
demikian kemudian Sukarno sengaja dilepaskan dimana Omar Dhani
dipanggil untuk menjemputnya untuk sementara menginap di Lubang Buaya.

Ny. Muslim binti Muskitawati.






[mediacare] Kredo Alternatif Wilson Lalengke - Menggugat Kesaktian Pancasila

2007-09-30 Terurut Topik beritarakyat88
Kredo Alternatif Wilson Lalengke - Menggugat Kesaktian Pancasila

http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=20&dn=20070930024122

Oleh : Wilson Lalengke 

30-Sep-2007, 02:41:22 WIB - [www.kabarindonesia.com]

KabarIndonesia - Daya tarik perbincangan tentang Pancasila bagi 
sebagian besar kalangan, terutama kaum intelektual, masih cukup 
besar. Walau pada dekade terakhir, Pancasila seakan 
kehilangan "trah"-nya, namun ia masih melekat kuat sebagai sesuatu 
yang bernilai untuk ditinggalkan begitu saja. Bahkan, bagi kita yang 
masih memiliki nasionalisme Indonesia yang kuat, mempertahankan 
Pancasila sebagai bagian dari eksistensi negara adalah harga mati. 
Penetapan dan peringatan 1 Oktober sebagai Hari Kesaktian Pancasila 
adalah salah satu penanda bagi "lestari"-nya Pancasila di hati 
bangsa Indonesia. Namun, adalah hal yang wajar bila terbesit sebuah 
pertanyaan, benarkah Pancasila itu sakti? Apakah standar penetapan 
Pancasila sebagai sesuatu yang sakti dapat diterima secara nalar 
keilmuan dan moralitas? Perlukah kesaktian bagi sebuah ideologi 
seperti Pancasila? Dan seterusnya, dan lain sebagainya.

Hakekatnya, Pancasila dipandang dan diletakkan sebagai suatu 
idealisme atau sesuatu keadaan ideal bagi sebuah tatanan 
kemasyarakatan bangsa Indonesia. Ia kemudian diadopsi menjadi sebuah 
ideologi negara yang secara kontekstual akan menjadi acuan ideologis 
bagi setiap elemen penyelenggara negara, yakni pemerintah dengan 
semua perangkat-perangkatnya yang tergabung dalam eksekutif, 
yudikatif, dan legislatif; dan juga elemen masyarakat seluruhnya. 
Dalam bahasa lain, Pancasila biasanya disebut sebagai falsafah hidup 
bangsa Indonesia, yang lebih berkonotasi sebagai pandangan dan 
pegangan hidup berbangsa dan bernegara. Sampai pada titik ini, 
hampir tidak ada persoalan yang ditemukan pada Pancasila.

Masalah kemudian muncul ketika kita menganalisa secara mendalam 
tentang apa itu falsafah dan apakah Pancasila cukup pantas untuk 
dikategorikan sebagai sebuah falsafah hidup? Secara singkat, 
falsafah adalah hasil berfilsafat atau berpikir atau kontemplasi. 
Menurut asal katanya, filsafat berarti mencintai dan pencinta 
kebijaksanaan (Bahasa Yunani, phílos: teman atau pencinta, dan 
sophía: kebijaksanaan). Dari pengertian ini kemudian orang 
memberikan julukan kepada para filosof sebagai "orang bijak", yang 
selalu berpikir "bagaimana sebaiknya" sebelum mereka melakukan 
sesuatu tindakan.

Terdapat empat bidang yang menjadi fokus filsafat. Pertama disebut 
ilmu etika, yakni bidang ilmu filsafat yang mempelajari tentang 
bagaimana seharusnya seseorang bersikap dan bertingkah laku. Kedua 
adalah ilmu metafisika yang mempelajari tentang esensi alam dan 
segala isinya, termasuk hukum-hukum alam yang ada di dalamnya. 
Ketiga, epistemologi yang biasa disebut juga teori ilmu pengetahuan. 
Cabang ilmu filsafat ini berhubungan dengan kebenaran dan keyakinan 
yang menjadi dasar penerimaan sesuatu yang disebut pengetahuan. 
Keempat adalah ilmu logika, yang fokus kajiannya menyangkut logis 
tidaknya sebuah alasan dari sebuah tindakan atau fenomena. 

Pendapat para ahli boleh saja berbeda antara ahli yang satu dengan 
yang lainnya tentang falsafah atau hasil kongkrit dari filsafat yang 
baik dan sempurna. Namun umumnya dipahami bahwa sebuah falsafah yang 
ideal semestinya merupakan perpaduan dari keempat sub elemen dari 
filsafat seperti disebutkan di atas. Sebagai contoh, Deontologi-nya 
Immanuel Kant (1724-1804) mengajarkan tentang "perbuatlah kepada 
orang lain apa yang anda inginkan orang lain perbuat terhadap anda" 
sebagai dasar ia bersikap dan berbuat sesuatu. Ini jelas sebuah 
ajaran etika dalam filsafat Barat, yang karena esensi alamiah setiap 
manusia adalah sama derajatnya maka perlakuan terhadap orang lain 
juga mesti sebanding dengan apa yang kita harapkan dari orang lain 
perbuat terhadap kita; dan ini adalah alur berpikir yang logis. 
Kebenaran dari pernyataan itu hampir tidak dapat terbantahkan, dan 
ketika ajaran itu diyakini oleh seseorang, maka ia kemudian menjadi 
ilmu pengetahuan.

Kembali kepada Pancasila; sebagai sebuah hasil berpikir mendalam, 
maka ia dapat dikatakan sebagai falsafah bagi komunitas yang 
membenarkan dan meyakininya. Namun pada tataran nilai per nilai di 
dalam Pancasila, perlu dilakukan kajian dan analisis yang lebih dari 
sekedar pemenuhan selera politis negara untuk mengklaim Pancasila 
sebagai suatu falsafah. Apalagi untuk mengatakan bahwa Pancasila 
adalah sebuah ideologi tanpa cacat yang harus diadopsi dan diyakini 
secara buta bagi warga negaranya.

Sebagai contoh, Sila pertama dari Pancasila berbunyi "Ketuhanan yang 
Maha Esa". Bicara ketuhanan, langsung atau tidak, pasti akan 
bersentuhan dengan yang namanya kepercayaan dan agama. Benar ada 
filsafat agama, namun pada titik kajian tentang eksistensi "Tuhan" 
dan "kekuasaan-Nya" yang bekerja mengatur alam semesta menjadi sumir 
dan tidak mendapatkan jalan keluar yang memuaskan secara logika. 
Akhirnya, pada setiap disku