[ppiindia] Menyoal Nasib Anak Jalanan
http://www.analisadaily.com/index.php?option=com_contentview=articleid=46362:menyoal-nasib-anak-jalanancatid=78:umumItemid=131 Menyoal Nasib Anak Jalanan Oleh : Harry Veryanto Sihite Pemandangan anak-anak jalanan di kota besar sudah tidak asing lagi, dimana di keseharian mereka selalu berada dijalanan dan berbaur dengan kerasnya kehidupan jalanan. Pemandangan yang sudah sangat biasa dimana mereka berhamburan menghampiri para pengendara yang berhenti pada saat lampu merah, hal itu tidak lain untuk meminta belas kasihan dari orang-orang yang sedang melintas tersebut. Suatu pemandangan yang sebenarnya boleh dikatakan unik, dimana ketika anak-anak tersebut menjulurkan tangan sambil mengelus elus perut sebuah isyarat yang menandakan mereka sedang lapar. Ada juga kegiatan anak jalanan yang seolah olah menjual jasanya kepada pengguna jalan yaitu membersihkan atau mengelap kaca mobil bagi mereka pengendara mobil. Pemandangan lain terlihat dimana anak-anak tersebut mengamen seolah-olah menjual suara mereka yang semuanya itu pada ujungnya mengharapkan belas kasihan dari orang-orang. Pengendara yang merasa kasihan akan merogoh kantongnya dan memberikan sejumlah uang kepada anak-anak tersebut, namun tidak jarang juga pengendara yang cuek dengan keadaan tersebut, diam tidak memberi apa-apa dan melaju kembali ketika lampu hijau menyala. Begitulah kegiatan anak-anak yang tidak beruntung tersebut menunggu lampu merah menyala kembali. Variasi umur anak-anak jalanan itu juga bermacam macam, mulai dari yang masih balita (5 tahun) sampai yang sudah beranjak dewasa. Desakan kebutuhan ekonomi rupanya tidak memandang usia. Memang sungguh nasib yang sangat malang, berbeda dengan anak-anak yang hidup wajar lainnya, dimana anak jalanan balita tersebut seharusnya masih dalam pangkuan orang tuanya dan selayaknya mendapat kasih sayang, pendidikan, perhatian khusus dan gizi yang layak. Akan tetapi malah sebaliknya, mereka harus berjuang untuk melawan kerasnya kehidupan dan tekanan ekonomi yang semakin menjadi-jadi, semua itu dilakukan untuk menghidupi dirinya sendiri dan bahkan menghidupi keluarga-keluarganya. Jumlah dan kondisi anak jalanan di Indonesia sangat memprihatinkan dimana jumlah mereka sudah sangat tidak sedikit dan membuat resah sebagian orang. Seperti di lansir Kompas Edisi 20 Januari 2010, jumlah anak jalanan meningkat 50 persen, dimana pada tahun 2008 sebelumnya anak jalanan tersebut masih berjumlah 8000 orang, namun pada tahun 2009 jumlah mereka mencapai lebih dari 12.000 orang. Lebih mengejutkan survey tersebut hanya masih pada wilayah DKI Jakarta saja. Sungguh angka yang sangat fantastis bukan? Mengapa tidak jumlah penduduk 12.000 jiwa sudah setara dengan jumlah penduduk pada satu atau lebih Desa atau kelurahan. Survey lain mengatakan jumlah anak jalanan di puluhan kota besar di Indonesia mencapai 300.000 orang atau dapat disetarakan dengan jumlah penduduk dilebih dari satu kecamatan. Konsep dan pola kehidupan anak jalanan ini juga berbeda beda, namun jelasnya mempunyai satu tujuan yang sama yaitu untuk kegiatan ekonomi. Ada anak jalanan yang masih hidup bersama orang tuanya atau masih mempunyai hubungan dengan orang tuanya dan anggota keluarganya. Biasanya anak seperti ini adalah anak yang di manfaatkan orang tuanya untuk membantu mencari nafkah demi untuk menyambung hidup. Setelah tiba waktunya anak ini akan pulang kerumah, memberi penghasilannya dan kembali berbaur dengan keluarganya. Namun ada juga anak jalanan yang hidupnya dihabiskan di jalanan, mencari nafkah dijalanan, hidup sendiri atau memilih tidak hidup dengan keluarganya dan bahkan sampai makan dan tidur sekalipun dia dijalanan. Kerasnya hidup dan tekanan kebutuhan membuat mereka semakin terpuruk dan tidak berdaya Dampak yang sangat mengkhawatirkan bilamana anak-anak jalanan tersebut dibiarkan mengemis, meminta belas kasihan dari orang secara terus menerus, maka kelak anak-anak tersebut akan menjadi sampah masyarakat. Sampah yang tidak diperhitungkan akan tetapi di takuti sebagai momok yang ganas dan buas. Mereka ditakuti karena bawaan dan tingkahlaku mereka yang tidak wajar. Pada umumnya proses social yang salah akan mengakibatkan pembentukan karakter yang salah juga. Krisis moral dan kepribadian merupakan produk dari proses social yang salah. Si anak akan hidup tanpa moral dan kepribadian yang terpecah. Selama ini mereka telah di didik oleh kerasnya kehidupan jalanan, jadi untuk kemudiannya mereka juga akan hidup menjadi manusia yang tidak bermoral, berkarakter lazimnya binatang. Kelak untuk menyambung hidupnya mereka akan berbuat apa saja dan menghalalkan semua cara. Mulai dari mencuri, merampok, menjambret dan bahkan membunuh sekalipun akan mereka lakukan demi sejengkal perut yang harus mereka isi nantinya. Jadi dapat disimpulkan kehidupan jalanan akan mendidik anak jalanan
[ppiindia] do,a orang makbul................
Karena karunia, pemberian dan kebaikan Allah swt. Ke atas hamba-Nya sangat banyak, tidak ada batasnya, dan tidak ada bandingnya. Oleh sebab itu berdzikir kepada Yang Maha Memberi dan mensyukuri karunia-Nya adalah merupakan sesuatu yang fitrah bagi seorang hamba. Ayat-Ayat tentang Dzikir “Maka ingatlah kepada-Ku niscaya Aku pun mengingatmu dan bersyukurlah kepada-Ku, dan jangan kamu ingkari (nikmat)-Ku.” (Qs. Al-Baqarah:152). “Maka apabila kamu telah bertolak dari Arafah, maka berdzikirlah kepada Allah di Masy’aril-Haram. Dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allah sebagaimana Dia tunjukan kepadamu; dan sesungguhnya kamu sebelum it benar-benar termasuk orang-orang yang sesat.”(Qs. Al-Baqarah:198) “Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah hajimu, maka berdzikirlah (dengan menyebut) Allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut (membangga-banggakan) nenek moyangmu, atau (bahkan) berdzikirlah lebih banyak dari itu. Maka di antara manusia ada orang yang berdoa, ‘Ya Raab kami, berilah kami kebaikan di dunia, dan tiadalah baginya bagian (yang menyenangkan) di akhirat.’ Dan di antara mereka ada orang yang berdoa, ‘Ya Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka.’Mereka itulah orang-orang yang mendapatkan bagian dari apa yang mereka usahakan. Dan Allah sangat cepat perhitungan-nya.”(Q.s. Al-Baqarah”200-2002). Faedah: Sebuah hadits menyebutkan bahwa ada tiga orang yang do,anya tidak akan ditolak, bahkan akan di kabulkan oleh Allah swt.: (1) Orang yang selalu berdzikir kepada Allah swt., (2) Orang yang dianiaya, (3) Pemimpin yang adil. (Jami’ush-Shaghir). [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Kejagung Tetapkan 3 Tersangka Kasus Tiket Diplomat
Refeleksi : Bukan hal aneh bin ajaib kalau tukang catut dijadikan atau menjadi diplomat. Negara pun bisa dijual, karena yang penting ialah fulus masuk dompet. http://www.analisadaily.com/index.php?option=com_contentview=articleid=46455:kejagung-tetapkan-3-tersangka-kasus-tiket-diplomatcatid=3:nasionalItemid=128 Kejagung Tetapkan 3 Tersangka Kasus Tiket Diplomat Jakarta, (Analisa) Kejaksaan Agung (Kejagung), Rabu menetapkan tiga tersangka kasus dugaan mark up biaya tiket pesawat para diplomat yang diduga merugikan keuangan negara Rp6,05 miliar, dan dua tersangka di antaranya langsung ditahan. Ketiga tersangka itu, yakni, Ade Wismar Wijaya (mantan Staf Biro Keuangan Kementerian Luar Negeri (Kemlu)), Syarwani Soeni (Direktur Utama PT Indowanua Inti Sentosa/travel), dan Ade Sudirman (staf pada Biro Keuangan Kemlu). Direktur Penyidikan (Dirdik) pada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus), Arminsyah, di Jakarta, Rabu, menyatakan, ketiganya sudah ditetapkan sebagai tersangka dengan sangkaan Pasal 2 atau Pasal 3 atau Pasal 12 huruf i UU Nomor 31 tahun 1999 jo UU No.20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Untuk mencegah yang bersangkutan melarikan diri, menghilangkan barang bukti dan mengulangi perbuatannya, Ade Wismar Wijaya ditahan, di Rutan Salemba Cabang Kejaksaan Agung dan Syarwani Soeni di Kejari Jaksel, katanya. Kedua tersangka itu menjalani pemeriksaan di Gedung Bundar Kejagung sejak Rabu (3/3) pagi, sedangkan tersangka Ade Sudirman tidak hadir. Arminsyah menyatakan untuk sementara, pihaknya melihat tiga tersangka itu yang diduga paling bertanggung jawab dalam kasus tersebut. Itu kita temukan, karena Syarwani sebagai pengusaha travel yang sahamnya dimiliki pula oleh Ade Wismar, katanya. Kepemilikan saham oleh tersangka Ade Wismar itu, kata dia, dari sisi Pasal 12 i UU Tipikor, sudah ada korupsinya. Ade Wismar itu bertanggung jawab terhadap pengadaan untuk tiket pegawai dan pengeluaran. Tapi dia juga usaha di situ (perusahaan travel Indowanua), katanya. Disebutkan, mark up tiket itu dilakukan dua kali, yakni, di perusahaan travel sampai 80 persen, kemudian di-mark up kembali saat diajukan ke kantor kas negara (KPKPN). (Ant) [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Ilmu Percuma
Jadikan diri anda pakar buat website.Diajar secara PERCUMA.100% PERCUMA http://websegera.ws [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Singapore: Terrorists Planning Oil Tanker Attack off Malaysia
http://slatest.slate.com/id/2246838/?wpisrc=newsletter Singapore: Terrorists Planning Oil Tanker Attack off Malaysia The Singapore Navy's Information Fusion Center released an advisory on Wednesday, warning that terrorists were planning an attack on oil tankers off of Malaysia's east coast. The Malacca Straits are one of the busiest shipping lanes for oil: More than 15 million barrels of oil pass through every day. 'The terrorists' intent is probably to achieve widespread publicity and showcase that it remains a viable group,' the Navy advisory said, according to the Associated Press. 'However, this information does not preclude possible attacks on other large vessels with dangerous cargo.' At its narrowest point, the straits are only 1.7 miles wide and, thus, make tankers passing through more vulnerable to attack. In the past, speedboats and small fishing vessels have been used in attacks in the area. Read original story in The Associated Press | Thursday, March 4, 2010 Singapore: Terrorists Planning Oil Tanker Attack off Malaysia The Singapore Navy's Information Fusion Center released an advisory on Wednesday, warning that terrorists were planning an attack on oil tankers off of Malaysia's east coast. The Malacca Straits are one of the busiest shipping lanes for oil: More than 15 million barrels of oil pass through every day. 'The terrorists' intent is probably to achieve widespread publicity and showcase that it remains a viable group,' the Navy advisory said, according to the Associated Press. 'However, this information does not preclude possible attacks on other large vessels with dangerous cargo.' At its narrowest point, the straits are only 1.7 miles wide and, thus, make tankers passing through more vulnerable to attack. In the past, speedboats and small fishing vessels have been used in attacks in the area. [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] BARU LAUNCHING DI PASARAN INDONESIA- Ambil Kesempatan Segera
Salam sejahtera, Selamat Datang ke VEMMA !!Kami ada sesuatu untuk anda. VEMMA adalah untuk KESIHATAN, UANG dan KEHIDUPAN anda... Realisasikan IMPIAN anda!! Kami masih terlalu baru di sini. Maka jadilah yang terawal di pasaran ini! Kami inginkan anda menjadi pemimpin didalam kembara membuat uang yang sangat menarik ini! Klik link di bawah; http://www.vrichclub.net/team/bigmind atau http://www.fikirboleh.net Dan anda bisa lihat bagaimana kami melakukannya..! Kuasa revolusi. Bisnis online dari rumah !!! MENAKJUBKAN!!BISNIS LINK KE SEMUA NEGARA DI DUNIA!! _ Penghasilan banyak uang di seluruh dunia?? YA!! IR10juta-IR20juta sebulan malah lebih lagi!! DAN ANDA DIBAYAR MINGGUAN!! *(Pilih pakej yang sesuai dan penghasilan anda dibayar perbedaan yang besar!) _ Berusaha hanya beberapa jam di didepan PC. Setiap ketik pada kekunci komputer anda akan dikesan oleh VEMMA autorespond! Mereka akan bertindak balas sertamerta kepada anda dan kepada prospek anda..! Tambahan! Anda akan perolehi... website marketing anda sendiri! Lempahan prospek dari pemimpin atasan anda! Prospek Auto respond (diletakkan di bawah anda) dari seluruh dunia!! Anda juga bisa katakan ini adalah usaha yang sangat mudah.. Tiada lagi mencari-cari orang.. tiada lagi panggilan talipon dilakukan! Kami akan memberi anda panduan tentang setiap cara baru pemasaran (dalam Inggeris dan Bahasa Indonesia ), ianya sangat mudah,dan uang akan mengalir langsung ke rekening anda!! Bagaimana?? Usaha saja secara Part time? atau mungkin sepenuh masa?? Usaha di zon selesa di rumah anda!. Jika jawaban anda adalahYA Sila LAYARI SECARA GRATISwebsite saya.. Ketik di sini: http://www.fikirboleh.net atau http://www.vemma4u.co.cc/yg http://www.vrichclub.net/team/bigmind atau info produknya http://www.rodzuan.vemma.com Dan lihat bagaimana kami bisa lakukannya! Jika kami bisa pastinya anda pun bisa.. dari rodzuan vemmadu...@gmail.com http://www.vemmabuilder.com/691717705/yg [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Ketika Kiai Sepuh Nyantri
Jama'ah milis yang dirahmati Allah, sekedar menyampaikan sebuah wacana. wassalam, widi http://asfa-widiyanto.blogspot.com/ Ketika Kiai Sepuh Nyantri 02/01/2010 Mengembara untuk mencari ilmu merupakan tradisi pesantren yang disebut dengan santri kelana, yang menyusuri dari pesantren ke pesantren untuk mendalami pengetahuan. Ternyata tradisi itu tidak hanya berlaku di lingkungan santri. Para kiai sepuh juga melakukan hal demikian, seperti Kiai Cholil Bangkalan, Kiai Dahlan Jampes, termasuk kiai Chozin dari Sidoarjo Jawa Timur. Kiai Chozin pemimpin pesantren Siwala Panji Sidoarjo, tempat bergurunya para ulama, termasuk kaia hasyim Asy’ari pernah nyantri di sana di bawah bimbingan Kiai Chozin. Setelah itu Kiai Hasyim belajar ke Mekah selama beberapa tahun, belajar pada ulama terkemuka di Haramain. Selama di Mekah Kiai Hasyim menjalin hubungan dengan para ulama dan santri seluruh dunia dan ulama Nusantara khususnya. Karena itu sepulang dari Mekah Kiai Hasyim tetap menjadi pimpinan dan selalu menjadi rujukan para ulama Nusantara karena kealiman dan kharismanya. Apalagi setelah mendirikan Jam’iyah Nahdlatul Ulama tahun 1926 popularitas Kiai ini semakin membesar, tidak hanya luasnya pengaruh, tetapi kedalaman keilmuannya. Mendengar kemasyhuran Kiai Hasyim itu tampaknya gurunya yaitu Kiai Chozin penasaran ingin memperoleh pengetahuan dari bekas santrinya itu, sehingga pada suatu bulan Romadlon tahun 1933. Kiai sepuh itu berangkat ke Pesantren Tebuireng untuk mengaji di sana. Tentu saja kiai Hasyim Asy’ari merasa tidak enak, kiai sepuh dan guru yang sagnat dihormati itu mengikuti pengajiannya, sehingga memintanya sang kiai tidak ikut penajian karena beliau adalah gurunya yang lebih alim. Sementara pengajian hanya untuk para santri. Tetapi dengan tenang Kia Chozin menjawab, “Memang dulu saya guru sampeyan, tetapi sekarang sampeyan yang menjadi guru saya.” Mendengar jawaban itu kiai Hasyim tidak berkutik karena ini menyangkut sabda sang guru yang harus ditaati. Kiai Chozin kemudian ditempatkan di kamar tersendiri, tidak bersama dengan santri lainnya. Tetapi hal itu menjadikan Kiai Chozin kurang senang dan minta ditempatkan dalam kamar bersama santri lainnya. Rupanaya kiai Hasyim tidak kehabisan akal untuk menghoirmati gurunya. Begini kiai, sampeyan telah menjadi santri saya maka sampeyan harus taan pada sang guru. Kemudian kiai Hasyim membuat beberapa peraturan khusus untuk santri sepuh ini, pertama, Kiai Chozin wajib menempati kamar yang telah disediakan, kedua, tidak diperkenankan mencuci pakain sendiri, ketiga, apabila memerlukan sesuatu harus meminta bantuan langsung kepada Kiai Hasyim, tidak perlu lewat santri. Sebagai santri dan sekaligus tamu, maka Kiai Chozin akhirnya mengikuti aturan yang dibuat oleh Kiai hasyim. Karena Kiai ini melihat ini sebagai bentuk penghormatan Kiai hasyim kepada Sang Kiai. Selama menjadi santri itu Kiai Chozin memperoleh bukti tentang keluasan dan kedalaman kiai bekas santrinya itu, maka ia memberikan dukungan sepenuhnya terhadap gerakan yang dilakukan, baik dalam keagamaan maupun gerakan politik melawan penjajahan. Karena itu selain para alumni Siwalan Panji diserukan masuk NU. Demikian juga ketika seruan jihad dikumandangkan pada 22 Oktober 1945, santri di sekitar Surabaya dan sidoarjo sangat aktif dalam perjuangan itu. (mdz). Disadur dari Buku Biografi Muhammad Ilyas, 2009 [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Menangislah!
Menangislah! By: agussyafii Pernahkah anda merasa ingin menangis? Bila ingin menangis, menangislah! Sebab Allah menyukai tangisan hamba-hambaNya yang bertaqwa sebagaimana hadist yang diriwayatkan Abu hurairah, Rasulullah bersabda, 'Tiada sesuatu pun yang Allah lebih sukai daripada dua tetesan dan dua luka yatiu setetes air mata karena takut kepada Allah dan setetes darah yang tertumpah dijalan Allah. Dan ada dua bekas itu adalah bekas di jalan Allah dan bekas pada perintah-perintah Allah yang fardhu (HR. at-Tirmidzi). Aisyah juga berkata, 'Rasulullah duduk sambil menangis hingga tanah menjadi basah. Lalu datang Bilal mengumandangkan azan waktu sholat. Ketika Bilal melihat Rasulullah menangis, ia bertanya, 'Wahai Rasulullah, engkau menangis sedangan Allah telah mengampuni dosamu yang telah lalu maupun yang akan datang?' Rasulullah menjawab, 'Apakah engkau tidak suka, jika aku menjadi hamba yang bersyukur? Malam ini telah turun satu ayat kepadaku celakalah orang yang membaca satu ayat tapi tidak merenungkannya.' Adapun Abdullah bin Asyakhir berkata, 'Aku datang menemui Rasulullah sedang sholat isya sambil menangis. Suara tangisnya seperti bunyi air dalam bejana sudah mendidih. Beliau juga bangun diwaktu tengah malam dan melakukan sholat tanpa henti menangis hingga pangkuannya beliau menjadi basah.' Maka berbahagialah kita yang masih bisa menangis karena kecintaan dan rasa syukur atas karunia Allah yang dilimpahkan kepada diri kita. Ingin menangis? Menangislah! --- Apabila dibacakan satu ayat-ayat Allah yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis.' (QS. Maryam:58). Wassalam, agussyafii --- Tulisan ini dibuat dalam rangka kampanye program Kegiatan 'Munajat Amalia (MULIA)' Hari Ahad, Tanggal 7 Maret 2010 Di Rumah Amalia. Kirimkan dukungan dan partisipasi anda di http://www.facebook.com/agussyafii atau http://agussyafii.blogspot.com, http://www.twitter.com/agussyafii, atau sms di 087 8777 12 431 [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Bailout vote crisis for Susilo Bambang Yudhoyono
http://www.theaustralian.com.au/news/world/bailout-vote-crisis-for-susilo-bambang-yudhoyono/story-e6frg6so-1225837122900 Bailout vote crisis for Susilo Bambang Yudhoyono Stephen Fitzpatrick From: The Australian March 05, 2010 12:00AM INDONESIAN politics was in uproar yesterday after a parliamentary vote on the controversial Bank Century bailout revealed almost all support had ebbed from President Susilo Bambang Yudhoyono's ruling coalition. After a marathon sitting, the house declared by 325 votes to 212 on Wednesday night that last year's 6.7 trillion rupiah (about $800 million) bailout was illegal. Dr Yudhoyono's Democrat Party and the uninfluential National Mandate Party of former reformasi hero Amien Rais had been the only ones pushing a resolution backing the bank rescue deal. However, despite wild fisticuffs on the floor of the house preceding the decision, and a sense of gloom pervading analysts' views of it yesterday, there were also warnings that the development was entirely meaningless. This has no legal import whatsoever, and is simply an argument that the people in the (parliament) are having with themselves, said Australian academic and Indonesia law specialist Tim Lindsey. (The process) is not affecting (Dr Yudhoyono's) popularity at all. The President was due to address the nation late last night with an assessment of the resolution, which came after almost four months of parliamentary hearings into the rescue. Dr Yudhoyono is unlikely to take any significant action against those coalition members who sided against his Democrats, as voting on the floor of the Indonesian parliament is not restricted along party lines. And any formal split in the ruling coalition would be largely symbolic, as voting on significant future legislation would come down to individual members' preferences. The vote could signal a turning point in Dr Yudhoyono's ability to dictate government on his own terms, with a largely technocratic cabinet not overly restricted by coalition member demands. The long-running Bank Century probe had turned its spotlight squarely on Vice-President Boediono, who was Reserve Bank governor when the bailout decision was taken, and on Finance Minister Sri Mulyani Indrawati. Although the bank was a second-string financial institution, its failure could have sent the system into freefall, they and others told the inquiry. There is a distant possibility the vote could now prompt criminal investigations against these two, although the Corruption Eradication Commission -- the body which would prosecute such a matter -- has given no indication that it plans to focus on them. There are also calls for Dr Indrawati to be stood aside, and for Professor Boediono to be impeached. However, the latter course is extremely unlikely, as it would have to be endorsed by the Constitutional Court. Professor Lindsey warned that sacrificing Professor Boediono or Dr Indrawati would be catastrophic, leading to a sharp decline in foreign investor confidence and indicating Dr Yudhoyono was in thrall to coalition demands Related Coverage a.. Indonesia coalition rocked by split The Australian, 1 day ago b.. Anti-corruption protests turn violent Adelaide Now, 9 Dec 2009 c.. SBY faces grilling on graft allegations The Australian, 23 Nov 2009 d.. Bank rescue taints SBY's re-election campaign The Australian, 20 Nov 2009 e.. Indonesia's gecko-gate The Australian, 19 Nov 2009 [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Liputan Teroris, Polisi Diskriminatif
Liputan Teroris, Polisi Diskriminatif OLEH: SALMAN MARDIRA - 04/03/2010 - 17:32 WIB BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Pasukan Kepolisian yang melakukan operasi pemburuan teroris di Pegunungan Aceh Besar, Kamis (4/3) diduga berlaku diskriminasi terhadap wartawan. AJI memprotes tindakan polisi. Pasalnya, dari sekian banyak jurnalis berbagai media baik lokal, nasional, dan internasional yang meliput operasi itu tak dizinkan masuk, kecuali hanya kru TVOne yang diizinkan ikut bersama mereka. Tak ada alasan jelas terhadap pembatasan liputan ini. Jufrizal, seorang reporter TV lokal di Aceh kepada acehkita.com, menuturkan, penerapan akses pilih kasih oleh polisi ini kentara terlihat. Mulanya, semua wartawan hanya berkumpul di pos pertama aparat di Desa Batei Lhei, Lamkabeu, Kecamatan Seulimum, Aceh Besar, sejak pagi tadi. Tak jauh dari sana, tadi dilaporkan sempat terdengar letupan senjata. Wartawan berkumpul di situ karena tidak mendapat akses liputan ke lokasi penyergapan. Namun, tiba-tiba, aparat kepolisian langsung mengajak kru sebuah televisi swasta nasional yang saat itu juga bersama romobongan wartawan lain untuk masuk ke mobil mereka. Seketika, mobil Kijang Innova milik polisi itu langsung tancap gas. Wartawan yang ditinggalkan bingung dan memprotesnya. Tapi, polisi tak mengungkapkan alasan yang jelas, kenapa hanya satu media saja yang dizinkan masuk. Mereka pun diusir dari sana. “Kami akhirnya disuruh pergi dari sana, gak dikasih masuk,” tutur Jufrizal sambil menyatakan, sejumlah rekan-rekannya kecewa berat atas bentuk diskriminasi ini. Kini, kata dia, sebagian jurnalis sudah balik ke Banda Aceh dan sebagiannya masih bertahan di sana. Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Banda Aceh menyesalkan dan mengecam tindakan aparat Kepolisian yang pilih kasih dalam memberi akses liputan ini. “Ini diskriminasi terhadap wartawan,” kata Mukhtaruddin Yacob, ketua AJI. “Kalau memang tidak dizinkan masuk ya semuanya nggak dikasih. Ini kenapa harus pilih kasih,” tanyanya. Menurutnya, penutupan akses liputan hanya bisa dilakukan jika membahayakan rahasia negara. “Tapi ini kenapa ada yang dikasih ada yang nggak. Ini kan sama saja membuat publik bertanya-tanya ada apa di balik operasi itu,” kata Mukhtaruddin. Ia menduga, pihak Kepolisian sudah melanggar pasal 18 Undang-Undang nomor 40 tahun 1999 tentang Pers, yang mengatur tentang sanksi bagi pihak yang menghalangi kerja Pers. “Siapa yang melanggar pasal ini bisa dipidana dengan penjara paling lama 2 tahun atau denda hingga Rp500 juta,” jelas Mukhtar. AJI Banda Aceh, kata dia, akan memprotes secara resmi Kepolisian terhadap tindakan aparat terhadap wartawan di sana.[] [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] S B Y T A K B O L E H D I S K R I M I N A T I F ....!
Nasional SBY: Tak Boleh Ada Diskriminasi (???) Kamis, 4 Maret 2010 - 00:07 wib Insaf Albert Tarigan - Okezone Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (Foto: Koran SI) JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menegaskan tidak boleh lagi ada diskriminasi karena perbedaan identitas di Indonesia. Apapun agama, suku, etnis dan kepercayaan seseorang harus diperlakukan sama. Hal itu disampaikan Presiden saat menghadiri perayaan Cap Go Meh di Pekan Raya Jakarta Kemayoran, Jakarta, Rabu (3/3/2010) malam. Turut hadir Ibu Negara Ny Ani Yudhoyono, Wakil Presiden Boediono dan Ny Herawati Boediono serta sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu II. Di hadapan sekira 2.000 etnis Tionghoa, Presiden menyampaikan pujian atas peran etnis Tionghoa baik selama perang kemerdekaan maupun pada masa pembangunan. Komunitas etnis Tionghoa tidak pernah berhenti bersama-sama saudara-saudaranya yang lain untuk memajukan negeri yang kita cintai ini, ujar SBY. Karenanya, Presiden mengajak semua kalangan di Indonesia untuk terus berjuang membangun hari esok yang lebih baik, untuk anak cucu dan sejarah Indonesia yang gemilang di masa depan. Sementara itu, Koordinator Forum Bersama Indonesia Tionghoa, Murdaya W Poo, dalam sambutannya mendorong agar masyarakat etnis Tionghoa aktif berperan serta dalam pembangunan Indonesia. Terlebih, setelah disahkannya Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan dan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi ras dan etnis. Dengan disahkannya 2 undang-undang tersebut, Indonesia telah menyatakan diri sebagai bangsa modern. Bangsa yang tidak lagi membeda-bedakan perlakuan terhadap warganya. Bangsa demokratis yang bebas diskriminasi, katanya. Karena itu, sambung mantan politisi PDI Perjuangan tersebut, dikotomi pribumi dan non pribumi sudah tidak lagi relevan. Sebab, Undang-Undang kewarganegaraan mengatur bahwa setiap orang yang lahir di Indonesia, yang sejak kelahirannya tidak pernah menerima kewarganegaraan lain atas kehendaknya, dinyatakan sebagai orang Indonesia asli. Berkaitan dengan itu, Murdaya menekankan pentingnya rasa aman dan damai agar roda ekonomi berjalan. Hal itu bisa diwujudkan dengan menghindari keributan, fitnah, dan mendiskreditkan pemimpin. Pemimpin yang bersih dikatakan kotor, yang kotor yang mengaku bersih, katanya. Murdaya melanjutkan, jika pemerintah yang dipercaya rakyat diganggu dan digoyang terus, maka rakyat jugalah yang akan menderita. Karenanya, dia meminta agar Yudhoyono dan Boediono maju terus mempertahankan kebenaran. Kebenaran tetap kebenaran. Yang tidak benar tidak bisa mengaku benar, karena kebenaran tidak ada duanya, katanya.(ded) --- benarkah SBY ??? UCAPAN SBY ITU Mungkin hanya teori, mungkin tidak terbukti di lapangan. Sekitar hari Minggu silam, bertepatan capgomeh dan hari Saraswati, di TV BALI digelar diskusi akbar perihal SIKAP-TINDAK DISKRIMINATIF DEPAG RI berlangsung bertahun-tahun. Selama ini umat Hindu di Bali, apalagi di daerah lain, sangat kekurangan jumlah GURU AGAMA HINDU. Saat ini (makin akumulatif) kekurangan 14 ribu orang guru ! Mengapa ? Karena pemerintah (DEPAG) secara DISKRIMINATIF membuat JATAH pengadaan guru agama berdasarkan jumlah sekolah (agama). Jelaslah ini sangat DISKRIMINATIF, di masa pemerintahan ke-2 SBY. Sungguh melawan fakta kalau SBY mengungkiri hal ini. Pengadaan guru agama Hindu seakan-akan tidak ada masalah karena umat Hindu *nerimo*, tak suka banyak bicara. Tetapi hal itu ada batasnya. Bila SBY memang akan menjadi orang anti diskriminasi, kiranya patut bahwa pengadaan GURU AGAMA semua agama, sebagaimana TEMPAT IBADAH semua agama dan kepercayaan, dibenahi oleh pembantunya (menteri-menterinya). Kalangan umat beragama sudah lama menunggu TINDAK NYATA SBY dan staf serta pembantunya untuk menegakkan KEADILAN dalam hidup beragama yang harmonis dan toleran di tanah air. Justru dimasa pemerintahan SBY terjadi banyak sekali KEKERASAN atas nama agama, ketidakadilan karena agama sungguh makin membeludak di era SBY. SBY perlu membuktikan, jangan hanya pandai berkata-kata.
[ppiindia] Penggagas Serangan Umum 1 Maret bukan Soeharto dan bukan Sultan HB IX...?
From: Batara Hutagalung batara4...@yahoo.com Date: Thursday, March 4, 2010, 2:31 PM Terbit 27 Februri 2010 Judul buku : “SERANGAN UMUM 1 MARET 1949, Dalam Kaleidoskop Sejarah Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia.” Penulis : Batara R. Hutagalung Penerbit : LKiS, Yogyakarta Tebal : xxviii hlm + 716 hlm = 744 halaman Harga : Rp. 150.000,- Di Yogyakarta tersedia di beberapa toko buku mulai Sabtu, 27 Februari 2010. Di Jakarta dapat diperoleh di Toko Buku GRAMEDIA mulai 1 Maret 2010. GRAMEDIA Blok M. Jl. Melawai III/12. Jakarta Selatan 12160. Tel.: 021 – 720 3322. GRAMEDIA Komplek Pertokoan Taman Kebon Jeruk Blok A II No. 1 Lt. 2. Jl. Meruya Ilir Raya. Jakarta 11650. Tel.: 021 – 586 7005. GRAMEDIA Mal D’Best Fatmawati Lt. 2. Jl. R.S. Fatmawati No. 15. Jakarta Selatan 12420. Tel.: 021 7591 0830.GRAMEDIA Mal Cinere Lt. 2. Jl Raya Cinere, Limo, Jakarta Selatan. Tel.: 021 – 754 0663. Atau di Toko Buku GRAMEDIA lainnya. = == Ringkasan Isi: Buku ini menjelaskan secara rinci dan dilengkapi dengan dokumen-dokumen otentik mengenai peristiwa yang dikenal sebagai “Serangan Umum 1 Maret 1949.” Peristiwa ini tidak berdiri sendiri, melainkan merupakan satu bagian dari rangkaian perjuangan mempertahankan kemerdekaan RI yang telah diproklamasikan pada 17.8.1945. Belanda tidak mau mengakui kemerdekaan RI dan berusaha menjajah kembali dengan melancarkan agresi militer yang sangat kejam. Tentara Belanda banyak melakukan kejahatan perang dan kejahatan atas kemanusiaan, yaitu membantai puluhan ribu rakyat yang tak bersenjata (non combatant). Bahkan hingga sekarang pemerintah Belanda tetap tidak mau mengakui de jure kemerdekaan RI adalah 17.8.1945. Pada 16 Agustus 2005, Menlu Belanda (waktu itu) Ben Bot menyatakan, bahwa kini pemerintah Belanda MENERIMA de facto kemerdekaan RI adalah 17.8.1945, tetapi tetap tidak mau mengakui de jure. Bagi pemerintah Belanda, kemerdekaan RI adalah 27 Desember 1949, yang merupakan “hadiah” dari Belanda. Serangan atas Yogyakarta pada 1 Maret 1949 -oleh para penggagasnya ketika itu dirancang sebagai suatu ‘Serangan Spektakuler’- merupakan bagian dari serangan yang serentak dilancarkan di seluruh wilayah Divisi III/Gubernur Militer III. Sedangkan serangan ini sendiri merupakan bagian dari operasi militer secara besar-besaran yang dilakukan hampir bersamaan di seluruh Pulau Jawa, atas perintah Panglima Besar Sudirman. Dalam bukunya “Memenuhi Panggilan Tugas. Kenangan Masa gerilya, jilid 2 A, hlm. 230”, Jenderal A.H. Nasution menulis: ...enam jam di Yogya -yang setelah Orde Baru berdiri selalu diperingati secara besar-besaran. Dan aksi ini adalah dalam rangka tahap taktis-ofensif yang sedang dilancarkan oleh Panglima B. Sugeng di seluruh wilayahnya, terhadap kota-kota kabupaten dan keresidenan, terutama di daerah Banyumas, Kedu, Semarang dan Yogya. Pada waktu yang agak bersamaan juga Divisi I memulai aksi yang demikian di Jawa Timur, menyusul Divisi II (Jawa Tengah bagian timur), kemudian Divisi IV (Jawa Barat). Perencanaan dan persiapan serangan yang dilancarkan serentak di seluruh wilayah Divisi III/Gubernur Militer III, dilakukan di jajaran tertinggi militer Divisi III, dengan melibatkan beberapa pucuk pimpinan pemerintahan sipil. Operasi militer di seluruh Jawa dilakukan untuk membuktikan kepada dunia internasional bahwa TNI -berarti juga Republik Indonesia- masih ada dan cukup kuat, dalam rangka memperkuat posisi Indonesia dalam perundingan yang sedang berlangsung di Dewan Keamanan PBB. Hal ini merupakan pelaksanaan dari Perintah Siasat No. 1, tertanggal 12 Juni 1948 (!), yang telah mengantisipasi akan adanya agresi militer Belanda II, yang kemudian dilancarkan pada 19.12.1948. Persiapan untuk menghadapi agresi II tersebut telah dimulai sejak bulan Mei 1948. Dari sumber-sumber yang dapat dipercaya serta dokumen yang terlampir dalam buku ini terlihat jelas, bahwa pemberi perintah dan pemegang kendali seluruh operasi di wilayah Divisi III/Gubenur Militer III adalah Panglima Divisi III/GM III Kolonel Bambang Sugeng, Hal ini dapat dilihat a.l. dalam Instruksi Rahasia tertanggal 18 Februari 1949 dari Panglima Divisi III Kolonel Bambang Sugeng yang ditujukan kepada Komandan Wehrkreis I Letkol. M. Bachrun, di mana disebutkan, bahwa Instruksi Rahasia tersebut sehubungan dengan Instruksi Rahasia yang diberikan kepada Komandan Wehrkreis III, Letkol Suharto, untuk mengadakan serangan terhadap Ibukota (waktu itu) Yogyakarta antara tanggal 25 Februari – 1 Maret 1949. Teks Instruksi Rahasia tersebut adalah: Berkenaan dengan Instruksi Rahasia jang diberikan kepada Cdt. Daerah III (Letn. Koln. Suharto), oentoek mengadakan gerakan serangan besar2an terhadap Iboe-kota jang akan dilakoekan antara tanggal 25/II/1949 s/d. 1/III/1949 dengan mempergoenakan bantoean pasoekan2 dari Brigade IX. Dengan ini diperintahkan kepada: Comandant Daerah I Oentoek : 1. Pada waktoe bersamaan dengan tanggal
[ppiindia] Benarkah Ada Cuci Otak Hipnotis oleh Anand Krishna?
Yuan Yudistira OkeZonehttp://suar.okezone.com/read/2010/03/04/58/309003/benarkah-ada-cuci-otak-hipnotis-oleh-anand-krishna Kamis, 4 Maret 2010 - 10:54 wib Mengikuti perkembangan berita yang saya baca di beberapa media yang berkembang saat ini tentang Bapak Anand Krishna. Bapak Anand Krishna telah dilaporkan oleh dua orang yang konon mengaku sebagai mantan murid telah melakukan perbuatan pelecehan seksual. Mengingat ketokohan beliau – isu seperti ini tentu menjadi hal yang menarik untuk dipublikasikan oleh beragam media baik cetak maupun elektronik . Apakah benar apa yang dilaporkan kedua “mantan murid” Bapak Anand Krishna kepada pihak polisi, saya berpendapat biarkan proses hukum yang berjalan dengan baik tanpa adanya tekanan dari pihak manapun. Semuanya harus bisa dibuktikan oleh pihak pelapor. Menyimak adanya isu yang berkembang bahwa pelapor telah mengalami brain wash atau proses cuci otak. Dan bahkan akhir-akkhir ini apa yang dilakukan oleh Lembaga Anand Ashram pun tak luput disoroti media dan disebut-sebut sebagai sebuah lembaga yang menyebarkan ajaran sesat. Menanggapi semua pemberitaan yang ada, saya terdorong untuk menuliskan beberapa hal berdasarkan pengalaman pribadi saya yang berkenalan dengan Bapak Anand Krishna serta lembaga Anand Ashram. Semoga apa yang saya sampaikan ini bisa memberikan informasi yang cukup bagi siapa saja yang penasaran tentang apa yang sebenarnya dilakukan di Anand Ashram dari sudut pandang yang netral. Izinkan saya memperkenalkan diri - Nama lengkap saya Yuan Novadhya Yudistira, kelahiran 28 November 1975. Beragama Islam. Pendidikan terakhir S2 dan saat ini bekerja sebagai IT Manager sebuah perusahaan media di Jakarta. Saat ini telah menikah dan dikaruniai dua orang anak. *Bagaimana Saya Mengenal Anand Krishna dan Anand Ashram* Mungkin akan saya mulai dengan menceritakan kilas balik saya pertama kali mengenal Bapak Anand Krishna dan lembaga Anand Ashram. Sekira tahun 1998 – ketika itu saya kuliah di Institut Pertanian Bogor (IPB) tingkat akhir. Seperti kebanyakan mahasiswa yang lain, saya pernah aktif di beberapa organisasi – terutama organisasi rohani Islam dan juga musala kampus. Rasa pengetahuan tentang Islam – dan mungkin dilatar belakangi – dasar pemahaman saya yang masih sangat dangkal, proses pencarian jati diri saya membawa saya terlibat dalam sebuah organisasi gerakan islam yang cukup ekstrim dan bergerak di bawah tanah. Kurang lebih dua tahun saya aktif di sana dan bahkan saya pernah menjadi salah satu “perangkat pemerintahan” pada level setingkat desa. Walaupun saya tidak menyebutkan gerakan apa yang saya ikuti, pembaca tentu bisa menerka kira-kira apa. Pada saat itu, semangat jiwa muda saya yang mendorong dan bergerak 100 persen. All out. Gerakan yang saya ikuti ini memberikan semacam doktrin yang cukup ekstrim, dimana jangankan orang yang beragama di luar Islam, bahkan orang Islam yang belum masuk kedalam gerakan ini – dalam istilah mereka “melakukan hijrah” adalah termasuk orang kafir dan layak untuk diperangi! Begitu terlenanya saya dengan ajaran yang saya terima telah mendorong saya untuk mencurahkan seluruh perhatian, dana dan waktu saya pada kegiatan gerakan tersebut. Bahkan pihak keluarga saya merasa “telah kehilangan saya”. Kerasnya aktivitas di sana dan karena konsentrasi pada pencurahan dana dan sumberdaya manusia yang sangat tinggi, mengantarkan saya pada sebuah titik kulminasi. Sebuah titik dimana saya merasa hati dan jiwa saya kering. Saya merasa apa yang sudah saya korbankan tidak membawa saya kemana mana, jiwa masih saya kering, hidup saya tidak tenang dan yang pasti hubungan saya dengan keluarga dan orang tua menjadi berantakan. Apa yang saya rasakan saat itu sesungguhnya tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Saya mengalami goncangan yang cukup dahsyat. Di satu sisi saya sudah didoktrin tentang sebuah ideologi, di sisi lain – saya merasa telah pada satu titik jenuh dan merasa tidak mendapatkan apa yang saya cari. Dalam situasi dan kondisi tersebutlah saya berkenalan dengan Bapak Anand Krishna melalui sebuah buku yang beliau tulis. Tertarik dengan apa yang saya baca, akhirnya saya memutuskan untuk datang pada sebuah acara open house yang diselenggarakan di sunter. *Pengalaman yang Benar-Benar Baru Mengenal Meditasi* Dalam acara open house yang pertama kali saya ikuti, saya mendapatkan sebuah pengalaman baru. Dalam acara tersebut yang dihadiri oleh puluhan orang, itulah pertama kali saya melihat Bapak Anand Krishna secara langsung. Dalam kesempatan itu, Beliau mengajarkan sebuah teknik yang kala itu terasa aneh, tapi setelah selesai acara efeknya langsung terasa. Seakan beban berat yang sedang saya pikul hilang begitu saja. Singkat cerita saya mengikuti beberapa program. Program pertama yang saya ikuti adalah “Seni Memberdaya Diri 1”, Kemudian “Neo Zen Reiki”. Saya merasakan ketenangan dan merasa mendapatkan apa yang sedang saya cari. Setelah itu, bisa saya katakan bahwa saya telah mengikuti semua program yang
[ppiindia] Menjaga Konsistensi Tahajud
Menjaga Konsistensi Tahajud By: agusyafii Alhamdulillah waktu cepat berlalu, pagi menjelang subuh, semoga kita termasuk orang yang bisa menjaga konsistensi kita dalam menjalankan sholat tahajud. Alangkah indahnya setelah itu kita para ikhwan bisa melanjutkan sholat subuh berjamaah di masjid. Jika kita sudah menghidupkan malam dengan tahajud maka saatnya kita menjaga keistiqamahan, disinilah tantangan terberat kita sebab memulai sesuatu itu mudah tetapi menjaga dan merawat kebiasaan itu yang teramat sulit. Kebanyakan kita terbiasa dengan gebyar atau 'booming' begitu orang ramai-ramai bertahajud seketika itu juga menjadi surut tak membekas. Mengenai trend seperti ini Nabi Muhamad mengingatkan kita, 'Sebaik-baiknya amal adalah yang dilakukan secara terus menerus meskipun hanya sedikit (HR. Bukhari Muslim). Menjaga Tahajud sekalipun hanya dengan dua rekaat bila dilakukan secara terus menerus setiap malamnya, perlahan tapi pasti akan mendekatkan diri kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Yang menentukan besar kecil, sedikit banyak dihadapanNya hanyalah keikhlasan hati kita saat melakukannya. Yuk, Tahajud...! Wassalam, agussyafii --- Tulisan ini dibuat dalam rangka kampanye program Kegiatan 'Munajat Amalia (MULIA)' Hari Ahad, Tanggal 7 Maret 2010 Di Rumah Amalia. Kirimkan dukungan dan partisipasi anda di http://www.facebook.com/agussyafii atau http://agussyafii.blogspot,http://www.twitter.com/agussyafii, atau sms di 087 8777 12 431 [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Good Economics' to Trump 'Bad Politics' in Indonesia Over the Longer Term, Analysts Predict
http://www.thejakartaglobe.com/business/good-economics-to-trump-bad-politics-in-indonesia-over-the-longer-term-analysts-predict/361985 March 04, 2010 Reuters, Bloomberg Jakarta Globe 'Good Economics' to Trump 'Bad Politics' in Indonesia Over the Longer Term, Analysts Predict Bitter divisions in the government's ruling coalition will stifle policy making and slow reform, but the country's strong fundamentals, founded on robust domestic demand, should prevent asset prices from suffering much for the moment. Three coalition parties crossed the floor and voted with the opposition on Wednesday to demand a criminal investigation of two key reformist technocrats in President Susilo Bambang Yudhoyono's cabinet over a controversial bank rescue. Analysts expect Yudhoyono to defy pressure to fire Vice President Boediono and Finance Minister Sri Mulyani Indrawati. But he is unlikely to expel his recalcitrant coalition partners from the government - even though their attempt to exploit the Bank Century scandal signaled strong opposition to the pro-market economic reforms that investors want Yudhoyono to spearhead in his second term. This does put the coalition under great stress. This will mean reduced functioning of the cabinet. This makes reform much more difficult, said Greg Fealy at the Australian National University. But he saw little chance Yudhoyono would break up the coalition, because he is usually a safe player politically. Beside the staunch opposition to reform from some coalition members - in particular the Golkar Party that dominated politics for decades during the rule of authoritarian former President Suharto - pro-market policy making will also suffer if Sri Mulyani and Boediono are distracted from their jobs by a criminal probe. The government's efforts to boost tax collection and drive reform in the civil service, labor law and land acquisition could be threatened - with negative implications for the stock market, bonds and the rupiah. Expectations that last year's decisive election victory for Yudhoyono would mean a faster pace of reform were a key factor in making Indonesia one of 2009's star emerging markets, with stocks up nearly 90 percent, government bonds rising 20 percent and the rupiah up 17 percent against the dollar. Those hopes are now at risk. Yet sentiment remains bullish. We do recognize that following last year's positive electoral outcome, expectations may be set too high by some foreign investors and there may be some disappointment in the pace of reform, HSBC said in a recent report. But it added that reform will come surely if slowly, and near-term political volatility is not a substantial threat to local markets. Finance Ministry data shows that net foreign investment in local bonds stood at a record Rp 121.5 trillion ($13.12 billion) this week, with inflows of Rp 6 trillion since the end of January despite the fractious political climate. ING said capital inflows would bring the 10-year bond yield down to 9 percent in the next three months from 9.54 percent at the last close. HSBC said Indonesia's benign inflation, manageable fiscal deficit and low borrowing gave its sovereign bonds a credibility premium, but warned this would be tested in coming months due to uncertainty over ... Sri Mulyani's future in the cabinet and whether SBY's reform agenda has been permanently weakened. Stocks are up 1.29 percent since the start of 2010, despite broad selling of emerging market assets seen as overbought, and ahead of regional peers Thailand, Malaysia and the Philippines. A central figure in machinations to undermine Sri Mulyani and Boediono is Golkar leader and tycoon Aburizal Bakrie, whose conglomerate prospered under the rule of Suharto. Golkar has close links with the country's traditional business elites who could be threatened by reform. Tensions between Aburizal and Sri Mulyani erupted in 2008 during the height of the global financial meltdown as concerns about the financial health of the tycoon's companies battered their share prices. During the worst of the storm Aburizal helped engineer the shut-down of the stock market and Sri Mulyani ordered it reopened. They have clashed again over her tax-collection drive - the tax office says Bakrie group firms owe hundreds of millions of dollars, knocking shares in its mining firm PT Bumi Resources. Plenty more established tycoons are equally reluctant to see tax collectors pursue them too vigorously. Fealy said that despite Aburizal's behavior, Yudhoyono would probably rather keep Golkar within the coalition, where he could at least exert limited control over it. He said he expected the tax department and Corruption Eradication Commission (KPK) to press on with their work despite the opposition of powerful figures. Also, even if Yudhoyono caves in to pressure to allow a criminal probe of his reformers, many expect them to be exonerated -
[ppiindia] SBY: We Saved Indonesia's Economy
Refleksi : Bank Century (BC) adalah bank kecil dibandingkan dengan bank-bank besar yang ada di NKRI. Sebagai bank kecil tentunya tidak mempunyai pengaruh signifikan dalam ekonomi nasional, selain kepentingan pihak tertentu, misalnya pemilik saham bila bank dinyatakan bangkrut. http://www.thejakartaglobe.com/home/sby-we-saved-indonesias-economy/362079 March 05, 2010 Camelia Pasandaran SBY: We Saved Indonesia's Economy President Susilo Bambang Yudhoyono on Thursday night defended Vice President Boediono and Finance Minister Sri Mulyani Indrawati, saying they were not guilty of illegally bailing out Bank Century in 2008 as lawmakers have accused, and were instead saviors of the nation. Regarding the policy to save not only Bank Century but also the national banking system and even the national economic system from the global crisis, without any hesitation, I affirm that the policy to save Bank Century was accountable, Yudhoyono said in a speech broadcast live across the nation from the State Palace in Central Jakarta. He said that if anyone else had been in their position, they would have done the same thing. The president said that although he respected the results of the two-month-long inquiry into the Bank Century bailout, the process had forgotten the precarious situation at the time and the spotless records of Boediono and Sri Mulyani. It is often forgotten that our motherland is lucky because the Financial System Stability Committee [KSSK] had already been established, led by Dr. Sri Mulyani Indrawati and Prof. Dr. Boediono - two children of the nation whose track records have no blemishes in relation to their competence, credibility and personal integrity, he said. Yudhoyono said that the decision was taken at the height of the global financial crisis in late 2008 when a quick response had been needed and therefore they should not be subject to criminal charges. Although he was overseas at the time and had not been asked nor gave a decision, directive or instruction to rescue the bank, the president said, I can understand why the decision to save it was taken. Not only understand, he continued, but also approve the policy of saving Bank Century. Yudhoyono also said that at the time of the bailout, the legislative and the executive branches of government were in agreement over the critical nature of the situation and the need for quick decision-making in times of crisis. It is the existence of this shared perception between the House of Representatives and the government that is now forgotten, he said. Nowadays, it seems like the reasons behind the action on Bank Century have become blurred. He pointed out that compared to the economic crisis of 1998, the country had been able to weather the storm at much less cost. The cost of the 1998 crisis burdened the state budget by up to Rp 656 trillion [$70.85 billion], a gigantic cost when compared with the temporary capital injection from the Deposit Insurance Agency [LPS] into Bank Century, which was at Rp 6.7 trillion, he said, adding that while the cost of the 1998 crisis was borne by the state, the Bank Century bailout funds came mostly from bank insurance premiums collected by the LPS. The president also said that because the House's conclusion was political and could not be used in court, It needs to be followed up in accordance to the regulations, by upholding the supremacy of law and justice. Yudhoyono said the country's democratic system demanded that not only the rule of law be upheld, but also common sense. A democracy that is based on law and reason, he called it. Earlier in the day, Sri Mulyani had visited the House to deliver the 2008 state budget amendment before a plenary session. Speaking afterwards, she reiterated that the decision to rescue Bank Century was made to prevent the country from being adversely affected by the global financial crisis and was based on the authority I had. It's different from the 'truth' that was based on the political decision or because of the power, she said, adding that she was not worried about the legal process running its course to bring anyone found to have breached the law to justice. Boediono is scheduled to deliver a speech today. Ari Dwipayana, a political analyst from Gadjah Mada University in Yogyakarta, said that the president's national speech could have an influence on the legal process. The speech seems to defend those who have been mentioned by the House committee as responsible. The speech could restrict the police or prosecutors investigations, he said. Additional reporting from Febriamy Hutapea. Related articles 'Good Economics' to Trump 'Bad Politics' in Indonesia Over the Longer Term, Analysts Predict 7:58 PM 04/03/2010 No Insults or Rude Signs at Century Protests, Jakarta Police Say, or You're in Trouble 2:37 PM 01/03/2010 Global Banking Regulations Could Have Prevented Century Bailout: George Soros 1:05 PM
[ppiindia] East Java Prostitutes Complain That Female Condoms Aren't 'User-Friendly'
http://www.thejakartaglobe.com/health/east-java-prostitutes-complain-that-female-condoms-arent-user-friendly/361895 March 04, 2010 A woman shows a female condom during the 9th International Conference Aids Asia Pacific (ICAAP) in Nusa Dua, Bali, last year. (JG Photo) East Java Prostitutes Complain That Female Condoms Aren't 'User-Friendly' The Health Office and Municipal AIDS Prevention Commission of Blitar distributed around 1900 packages of free female condoms to 200 pimps in three brothel centers in the East Java town. However, prostitutes refused to wear the condoms, saying that they were not user-friendly and their clients complained that it reduced sensation. Madame Endah, 40, from Tanggul brothel said that her girls went through a lot of trouble using the condom. Many are complaining that the condoms are uncomfortable, Endah told Kompas.com. A prostitute named Nia, 22, said one of her clients had complained. It's hard to use and my clients protest because it doesn't feel comfortable, she said. Hari Purwanto, the head of the Blitar Disease and Environment Health Office, said that the complaints were most likely because female condoms were still considered a novelty. But it's only the beginning. When they're used to it and understand the importance of maintaining their health, then they'll get the idea, Hari said. The Health Office planned to conduct the second stage of campaigning by going to the brothels to give training on how to use the condoms. It's only a matter of habit, the pimps and prostitutes only need time to get used to it, said Adi Purwadi, the coordination assistant at the Health Office. The English-made female rubber condoms takes the shape of a cylinder with a diameter of 5 to 7 cm. They are 20 cm long and rubber rings are attached on both ends. Complaints probably occurred because the sensation caused by the rubber rings is different, Adi said. The female condom is an alternative to contraception and HIV/AIDS prevention because some customers at the brothels had refused to use condoms. [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Papua, Indonesia Eye Stakes in Freeport
http://www.thejakartaglobe.com/business/papua-indonesia-eye-stakes-in-freeport/362009 March 04, 2010 Bloomberg Jakarta Globe Papua, Indonesia Eye Stakes in Freeport Freeport-McMoRan Copper Gold plans to sell a 9.36 percent stake in its Indonesian unit to the Papua provincial government, company spokesman Budiman Moerdijat said in Jakarta on Thursday. The sale of the stake in PT Freeport Indonesia is expected to be completed this year, he said. Freeport is in the negotiation process to sell the shares to Papua provincial government, Budiman said. PT Aneka Tambang, Indonesia's second-biggest nickel producer, and the Papua government may join to buy the 9.36 percent stake in Freeport Indonesia, the Investor Daily Indonesia reported in December, citing Antam president director Alwin Syah Loebis. The central government is also reviewing a plan to increase its stake in Freeport, said Sahala Lumban Gaol, deputy state enterprises minister in charge of mining and energy. The government will look thoroughly at the cost and benefits of the plan before making any decision, Sahala said, adding that it had yet to decide how big a stake it wanted to buy. Sahala said the government formally submitted this proposal to Freeport's headquarters on Tuesday, and the company generally welcomed the idea. He said that with the higher stake, the government wanted to have a representative on Freeport Indonesia's board of commissioners. Budiman declined to comment on the central government's proposal. The central government owns a 9.36 percent stake in Freeport Indonesia, while Freeport-McMoRan controls the rest. [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Killer waves take two on Mediterranean cruise
http://www.smh.com.au/world/killer-waves-take-two-on-mediterranean-cruise-20100304-plt5.html Killer waves take two on Mediterranean cruise March 5, 2010 BARCELONA: Two people were killed and 14 injured when three massive waves slammed into a cruise ship carrying almost 2000 people in the western Mediterranean, the ship's owners said. A series of three ''abnormally high'' waves smashed windows in the Louis Majesty, said the ship's Cypriot owner, Louis Cruises. Three freak or ''rogue waves'' together are referred to as ''three sisters''. ''Louis Cruises regrets to announce that its Maltese-flagged cruise ship, MV Louis Majesty, while sailing from Barcelona to Genoa, was hit by abnormal waves. ''As a result, the windows in a public area on deck 5 on the forward part of the vessel smashed, resulting in the fatal injury of two passengers of German and Italian nationality, while 14 more passengers suffered light injuries,'' Louis Cruises said in the statement, released in Cyprus. Spanish news reports said one of the injured was a 62-year-old woman - both of her legs were broken. The captain rerouted the ship to Barcelona, where it docked late on Wednesday night. Police cordoned off the port area, where several ambulances were waiting to evacuate the dead and injured. ''Louis Cruises extends its sincere condolences to the families of the two victims and its full support to the injured passengers, while expressing its deep sorrow for the incident,'' the statement said. The ship was on a 12-day cruise from Genoa to Marseilles, stopping at Tangiers, Casablanca, Tenerife, Lanzarote, Cadiz, Cartagena and Barcelona. It was due to return to Genoa yesterday. The 200-metre-long, 41,000- tonne Louis Majesty has 732 cabins and was carrying 1350 passengers and 580 crew members, a spokesman said. Agence France-Presse [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Indonesia Bailout Farce Appears Over
http://www.asiasentinel.com/index.php?option=com_contenttask=viewid=2326Itemid=175 Indonesia Bailout Farce Appears Over Written by Our Correspondent Thursday, 04 March 2010 Rowdy lawmakers cast a late night vote in Indonesia. (Photo courtesy The Jakarta Globe)Action 'Illegal,' House Says, But Top Officials Not Named In a late night session that ended with lawmakers singing, dancing and patting themselves on the back to celebrate, a majority of the Indonesian House of Representatives on Wednesday concluded a lengthy probe into the 2008 bailout of Bank Century by saying the action was illegal and recommending that law enforcement agencies go after supposed corruption and banking crimes. The result, a disappointment for President Susilo Bambang Yudhoyono that could signal the effective end of his ruling coalition, nonetheless did not directly name Vice President Boediono and Finance Minister Sri Mulyani Indrawati, two of his most respected aides and the real targets of the politically inspired probe, or call for their ouster. The pair seem to have survived the ordeal with their positions safe. Although there are expected to be additional actions taken to investigate the matter on the basis of a resolution that violations and irregularities had occurred in the bailout, it appears likely that the controversy can now trickle away. The 325-212 vote was not viewed as a major defeat for the president. While Boediono and Sri Mulyani were listed in an addendum to the resolution, the recommendation that police investigate further isn't binding and the administration is likely to ignore it or deflect it. The downside is that three of the administration's ruling coalition partners, including powerful Golkar and the Islamist Prosperous Justice Party (PKS), bolted from the president's Democratic Party to call the bailout illegal. Despite fierce lobbying to call the bailout proper, the Democrats convinced only one of the other eight House parties to back its view that nothing illegal had occurred in the bailout itself. The crucial factor, though, may not be what happened in the House, but that Yudhoyono, after months of wavering and contradictory signals, earlier this week publicly committed himself to supporting Boediono and Sri Mulyani over the affair, which began in October 2008 when Bank Century capsized in a sea of fraud-created debt and several of its top officers ran for cover, some leaving the country with hundreds of millions of dollars in bank funds and others now sitting in prison. At the time, Boediono was central bank governor. Sri Mulyani chaired the committee that approved the bailout. The two officials have said they allowed the $700 million bailout amid fears that a collapse of Bank Century threatened the banking sector at the height of the global financial crisis. They say the crimes that occurred had nothing to do with the bailout. The inquiry into the affair has paralyzed Indonesian politics for months and tarnished Yudhoyono's reputation both as a decisive leader and as a reformer. He has proven unable to keep his fractious ruling coalition in line, despite attempts by some lawmakers during the probe to say that even he took bailout money for his political party. That claim the committee quickly backed away from since they had no evidence. His appearance of waffling at times on the fate of the two officials, along with his late and indecisive support in December for the embattled Corruption Eradication Commission when two top officials of that organization were arrested by corrupt police, has also hurt him both within and outside the country. The fact that both Boediono and Sri Mulyani will likely remain in government should be a welcome signal to international investors. The House grandstanding on Wednesday bordered on farce at times and ended two days of plenary antics over the final conclusion of the probe. During the lengthy televised investigation, which carried no legal weight, it was clear that Golkar wanted Sri Mulyani's scalp at the very least. Much of the rest of the hearings seemed an attempt by individual lawmakers to raise their political profiles in front of the cameras. Government official say privately they believe the entire affair was manipulated by Golkar Chairman and tycoon Aburizal Bakrie to punish Sri Mulyani for going after his companies over tax arrears and a number of regulatory violations. Said one observer in Jakarta, the final vote means that Sri Mulyani faced down Bakrie and won this round. The vote was a joke in the first place, said a long-time Jakarta-based political observer. It's not legally binding and it shows the entire process was political. A spokesman for the vice president told reporters, The House political conclusion is not a legal conclusion. It is only an investigation in front
[ppiindia] Gus Dur: Sanggupkah Kita Mengabdi Pada Kemanusiaan?
Sanggupkah Kita Mengabdi Pada Kemanusiaan? Rabu, 10 Desember 2003 Oleh: KH. Abdurrahman Wahid Ketika berkunjung ke Belanda, Senin (8/9/2003) lalu, penulis menuju ke kota Kampen di utara negeri Belanda dengan tujuan ke sebuah restoran di kota kecil itu, guna menghormati pertemuan tahunan yang diselenggarakan oleh Yayasan Kolff. Prof. Dr. Kolff yang namanya dijadikan nama yayasan tersebut dan kini tinggal di Cleveland (AS) itu- adalah seorang Belanda yang hidupnya diabdikan kepada kemanusiaan: membuat organ-organ sintetis/buatan untuk menolong manusia. Pada Perang Dunia (PD) II, ia memulai pengembangan jantung buatan (artificial heart) di Negeri Kincir Angin tersebut. Hal itu diteruskannya seusai PD II, hasilnya seorang wanita berjantung cangkokan berhasil diselamatkan dan selama delapan tahun berikutnya mampu menggunakannya dengan baik. Namun, si wanita berjantung cangkokan tadi menceraikan suaminya dan ternyata pada awal 1953 ia dipenjara karena menjadi mata-mata NAZI. Ia meninggal dunia dalam proses pengadilan atas dirinya. Kemudian Prof. J. Van Noordwijk, mengembangkan ginjal cangkokan (artificial kidney), yang menjadi paten -nya hingga saat ini. Ia adalah teman karib Prof. Kolff dan hidup hingga umur 80-an. Ternyata Kolff tidak kerasan hidup di negeri kincir angin tersebut dan pindah ke AS. Di sana ia mulai mengembangkan mata buatan (artificial eye), bersama-sama dengan Dobell, ahli teknik yang tinggal di Lisabon (Portugal). Setelah Dobell dipotong kakinya karena penyakit gula beberapa tahun lalu dan kini sedang sekarat, maka temuan-temuan Dobell itu diserahkan pada Universitas Ohio di AS, secara bersama-sama dengan temuan Kolff. Kolff sendiri tidak menghentikan penelitian-penelitiannya, walaupun ia kini sudah berusia 92 tahun. Bahkan karena tidak mau menghentikan penelitian-penelitiannya, sang istri yang hampir seusia itu, meminta dicerai Kini mereka berpisah, sehingga Kolff dapat melanjutkan penelitianya tersebut. Hasil penemuan Kolff itu oleh Dr. Antonez diterapkan dalam praktek atas para pasiennya. Apa yang diperlihatkan oleh kegigihan kedua orang peneliti di atas, merupakan bukti bahwa ketegaran mengadakan penelitian dan pengembangan masih dilanjutkan orang hingga saat ini. Tokoh-tokoh tersebut adalah Antony Van Leeuwenhoek yang mendapatkan kuman-bakteri dalam penelitian-penelitian yang dilakukannya beberapa abad yang lalu atau kedua bersaudara Wright yang menemukan pesawat terbang pada awal abad yang lalu, dalam percobaan-percobaan aero-dinamika yang mereka lakukan. Semangat yang mereka perlihatkan itu sebagaimana juga dipertontonkan para penemu di atas, adalah contoh dari kegigihan orang untuk mengabdi kepada kemanusiaan. Makan malam tahunan untuk menghormati semangat Prof. Kolff di atas, adalah upaya-upaya keluarga dan kawan-kawannya untuk melestarikan sumbangannya yang sangat besar bagi pengabdian kemanusiaan yang diyakininya. Upacara sangat sederhana untuk memuji semangat agung seperti itu terasa sangat membekas bagi penulis, yang jarang melihat pengabdian kemanusiaan demikian gigih seperti itu. Penghargaan yang diterima Kolff itu memang sudah layak diberikan, karean itu merupakan penghargaan kepada semangat mengabdi kepada kemanusiaan, yang terdapat dalam sejarah umat manusia di berbagai bidang kehidupan. * Lalu, bagaimanakah halnya dengan sejumlah orang penemu teknologi terapan? Beberapa negara menyediakan hadiah dan dana bagi penelitian dan penemuan di berbagai bidang. Di samping negara, dunia usaha juga tercatat sebagai pengguna teknologi baru dalam perebutan pasar yang sangat sengit. Selama bertahun-tahun Jepang mengarahkan para penemuannya ke arah pencarian model dan teknologi baru di hampir semua bidang. Tidak heranlah jika kemudian usaha-usaha Jepang seperti Panasonic dan Sony dalam bidang elektronik, serta Fuji dalam optika membawa negeri Sakura itu ke jenjang tertinggi, alias menjadi Negara nomor satu dalam bidang tersebut di pasaran dunia. Namun hal itu justru membuat Jepang tertinggal oleh negara-negara AS dan Negara Eropa Barat dalam pengembangan teknologi terapan, yang ditunjukan dengan banyaknya temuan-temuan teknologi terapan di negara-negara tersebut. Hadiah Nobel untuk kimia, fisika dan kedokteran tidak pernah didapat Jepang, walaupun setelah bertahun-tahun menghabiskan sangat besar dana penelitian dan pengembangan teknologi terapan (applied technology) itu. Memang Jepang dalam jangka pendek sanggup mengejar ketertinggalan di bidang itu, tetapi dalam pengembangan teknologi umum hampir-hampir tertinggal dan tidak dapat mengejar. Baru tahun lalu, Jepang dapat mengejar ketertinggalan mereka secara sedikit, ketika seorang teknolog Jepang di sebuah perusahaan dan seorang Profesor bersama memenangkan hadiah Nobel untuk bidang fisika, dengan hanya memenangkan hadiah itu dalam bidang teknologi murni yang tidak ada hubungan secara langsung dengan produk-produk terapan apapun. Apakah itu akan berarti munculnya pendekatan ilmiah yang baru di Jepang? Ini masih
[ppiindia] Makna Kebahagiaan
Makna Kebahagiaan By: agussyafii Bila malam tiba, saya dan istri mengajar mengaji anak-anak Amalia. Istri saya suka mengajak anak-anak Amalia untuk menghapal Juz Amma' atau menghapal Asma ul Husna. Kegiatan mengajar mengaji anak-anak Amalia merupakan kegiatan yang mendatangkan kebahagiaan tersendiri sebab kami bisa berbagi ilmu dan mengajarkan untuk anak-anak Amalia. Disaat itulah kebahagiaan juga terpancar diwajah anak-anak Amalia. Anak-anak Insan Mulia. Ada dua ungkapan, senang dan bahagia. Senang adalah terpenuhinya tuntutan syahwat, misalnya sedang lapar menemukan makanan lezat, sedang haus menemukan minuman segar, sedang sulit menemukan kemudahan, sedang kesepian ketemu teman atau kekasih, sedang nganggur dapat pekerjaan dan sebangsanya. Adapun bahagia berhubungan dengan misteri yang sangat subyektif, tetapi intinya adalah datangnya pertolongan ilahiyah hingga memperoleh sesuatu yang dianggap sebagai kebaikan ilahiyah (al khoir). Rasa bahagia misalnya terasa ketika anaknya lahir laki-laki setelah sekian lama mendambakan ingin mempunyai anak lelaki. Keberhasilan memeliliki anak-lelaki tidak diklaim sebagai prestasi - ini karena aku bisa bikinnya misalnya; kata sang ayah- tetapi orang yang mempunyai anak lelaki setelah hampir putus asa mendambakan kehadirannya merasa bahwa kehadiran anak lelaki itu merupakan anugerah Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang tak ternilai. Kebahagiaan juga terasa ketika seorang ibu yang membesarkan anak gadisnya tanpa kehadiran suami sehingga ia dalam keadaan berat selalu berharap agar anaknya memiliki masa depan yang baik. Pada saatnya anak gadisnya dipersunting oleh seorang pemuda saleh yang cerah masa depannya. Masa depan cerah anak gadisnya itu tidak diklaim sebagai prestasinya tetapi benar-benar dipandang sebagai anugerah Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Jadi kebahagiaan itu datang dalam rangkaian kesulitan yang panjang tetapi ketika hadir tidak diakui sebagai prestasinya. Orang lainpun akan berkomentar, ibu itu sungguh sudah bekerja keras melampaui berbagai kesulitan dalam mengasuh anaknya sendirian, maka pantaslah jika Allah menganugerahinya kebahagiaan yang sempurna kepadanya. Dalam bahasa Arab ada empat kata yang berhubungan dengan kebahagiaan, yaitu sa`adah (bahagia), falah (beruntung) dan najat (selamat) dan najah (berhasil). Jika saadah (bahagia) mengandung nuansa anugerah Allah Subhanahu Wa Ta'ala setelah terlebih dahulu mengarungi kesulitan, maka falah mengandung arti menemukan apa yang dicari (idrak al bughyah). Falah ada dua macam, dunyawi dan ukhrawi. Falah duniawi adalah memperoleh kebahagiaan yang membuat hidup di dunia terasa nikmat, yakni menemukan (a) keabadian (terbatas); umur panjang, sehat terus, kebutuhan tercukupi terus dsb, (b) kekayaan; segala yang dimiliki jauh melebihi dari yang dibutuhkan, dan (c) kehormatan sosial. Sedangkan falah ukhrawi terdiri dari empat macam, yaitu (a) keabadian tanpa batas, (b) kekayaan tanpa ada lagi yang dibutuhkan, (c) kehormatan tanpa ada unsur kehinaan dan (d) pengetahuan hingga tiada lagi yang tidak diketahui. Sedangkan najat merupakan kebahagiaan yang dirasakan karena merasa terbebas dari ancaman yang menakutkan, misalnya ketika menerima putusan bebas dari pidana, ketika mendapat grasi besar dari presiden, ketika ternyata seluruh keluarganya selamat dari gelombang tsunami dan sebagainya. Adapun najah adalah perasaan bahagia karena yang diidam-idamkan ternyata terkabul, padahal ia sudah merasa pesimis, misalnya keluarga miskin yang sepuluh anaknya berhasil menjadi sarjana semua. Kesenangan berdimensi horizontal, sedangkan kebahagiaan berdimensi horizontal dan vertikal. Orang masih bisa menguraikan anatomi kesenangan yang diperolehnya, tetapi ia akan susah mengungkap rincian kebahagiaan yang dirasakannya. Air mata bahagia merupakan wujud ketidakmampuan kata-kata. Prof. Fuad Hasan dalam bukunya Pengalaman Naik Haji mengaku tidak bisa menerangkan kenapa beliau menangis di depan Ka`bah, karena kebahagiaan yang beliau alami berdimensi vertikal, bernuansa anugerah, bukan prestasi. Banyak mempelai menitikkan air mata ketika akad nikah, demikian juga kedua orang tuanya, dan mereka tidak bisa menerangkan anatomi perasaan bahagianya. Kebahagiaan berkaitan dengan tingkat kesulitan yang dialami. Kebahagiaan sesungguhynya dalam kehidupan rumah tangga bukan ketika akad nikah, bukan pula ketika bulan madu, tetapi ketika pasangan itu telah membuktikan mampu mengarungi samudera kehidupan hingga ke pantai tujuan, dan di pantai tujuan ia mendapati anak cucu yang sukses dan terhormat. Sungguh orang sangat menderita ketika di ujung umurnya menyaksikan anak-anak dan cucu-cucunya nya sengsara dan hina, meski perjalanan bahtera rumah tangganya penuh dengan kisah sukses. Kebahagiaan biasanya datang setelah orang sukses mengatasi kesulitan yang panjang, tetapi tidak semua kesulitan mengantar pada kebahagiaan yang sebenarnya. Menurut hadis Nabi ada empat pilar kebahagiaan
[ppiindia] 5 sajak heri latief
Kampanye Busuk kisah percumbuan media dan politisi jelas sekali permainan di layar tivi siapa punya modal segunung janji? politik kepentingan kapital segudang tanpa dokat taik pun dianggap coklat? Amsterdam, 04/03/2010 --- Surat Sakti ironi selembar kertas ijazah surat sakti perlu sesajen jendela ilmu ongkosnya mahal tergadai sawah sebagai modal dalam persaingan sejuta mimpi Amsterdam, 04/03/2010 --- Lima Sajak Satu Tumpuan membusuk ide cakarnya burung bangkai metamorfosis memasung otak busuknya niat maling penjara moral rakusnya modal dalang bertopeng suci borjuis kecil pejabat tengil manipulasi para bankir dosa sekampung punggawa raja jago ngibul namberwan diatur boss Amsterdam, 04/03/2010 --- Lima Sajak Tiga Baris jualan janji tak mau bertobat musuh rakyat negara bandit dibelit ular lapar partai kadal dalih politik juara bikin intrik mafia lokal kalah bertarung distorsi hukum rimba banjir uang menjual diri kolaborasi budak eksploitasi alam Amsterdam, 04/03/2010 Insinuasi di gerbong pengap kereta rakyat deru roda besi campur ngorok penumpang cari kerja mimpinya jurusan ke kota mengais rejeki sesuap nasi siapa pernah merayap di bawah tau jelas lapar makin mengganas berenang dalam lumpur kemiskinan terhina kaum termajinalkan di jalan protokol pengamen diusir pemerintah berdasi rakyat tak bernasi janji gombal politisi kemarin pagi bau toilet tanda ada yang berak terendam sawah ladang dan rumah rakyat disulap jadi angka statistik hutang negara dijamin orang miskin berita media diatur pemilik modal Amsterdam, 05/03/2010 http://herilatief.wordpress.com/ http://akarrumputliar.wordpress.com/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] PAN-PKB-PPP ngawulo Demokrat ???...
Setelah melampaui proses yang panjang dan berliku, dengan mengerahkan semua daya dan kekuatan yang dimilikinya, serta menempuh segala macam cara dan siasat yang bisa dilakukannya, ternyata tetap saja tak membuahkan hasil yang sepenuhnya sesuai dengan kehendak dan keinginan Partai Demokrat. Partai Demokrat ternyata masih bisa dikalahkan, dan negeri Indonesiatercinta ini ternyata tak hanya miliknya para penguasa negara saja. Jika dilihat dari hasil sidang paripurna DPR yang kemarin lusa, boleh dibilang dari 8 partai lainnya diluar PD (Partai Demokrat), ternyata hanyalah PAN (Partai Amanat Nasional) dan PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) saja yang bersedia untuk patuh tanpa reserve dan tunduk sepenuhnya kepada semua kehendaknya Partai Demokrat dan segala keinginannya mereka yang menjadi penguasa negara. Bisa dimengerti jika PAN(Partai Amanat Nasional) sampai mempunyai kesediaan yang seperti itu. Mengingat ketua umum partai itu, Hatta Rajasa, mempunyai kedekatan dan relasi hubungan yang bersifat khusus dengan Presiden SBY. Kehadiran sosok Drajad Wibowo sebagai wakil ketua umum partai tersebut ternyata tetap tak bisa membuat perimbangan yang berarti. Sehingga tetap saja PAN seolah telah menjadi terbelenggu kedua tangannya serta terpasung kedua kakinya. Mungkin hal yang dapat dimaklumi jika PAN secara sukarela bersedia terbelenggu dan terpasung seperti itu. Mengingat berputarnya roda organisasi tentu membutuhkan perongkosan yang tidak sedikit. Dan berdasarkan asumsi itu, sangat mungkin jika kemudian diyakini strategi yang paling tepat adalah berusaha sedekat mungkin dengan pemilik kekuasan negara sehingga dapat berada di titik lingkaran pusat pengendali pemerintahan. Walau demikian, strategi itu bukannya tanpa konsekuensi dan resiko. Kesan terbelenggu dan terpasung yang disertai dengan sikap patuh tanpa reserve dan tunduk sepenuhnya itu akan berpotensi membuat PAN dalam penempatan posisioningnya terhadap segmen konstituennya menjadi kagok dan kikuk. Sebagaimana diketahui, basis konstituen PAN mengandalkan anggota jamaahnya ormas Muhammadiyah. Disamping itu, juga dari segmen masyarakat terdidik dan masyarakat kelas menengah perkotaan. Karakter dari jamaah Muhammadiyah yang oleh banyak kalangan dikategorikan sebagai kelompok muslim modernis itu tentu berbeda dengan karakternya jamaah Nahdatul Ulama. Sikap taklidalias patuh tanpa reserve dan tunduk sepenuhnya itu merupakan hal yang bisa diterima dan lazim berlaku di kalangan Islam Tradisional. Namun sangat bisa jadi akan menjadi sesuatu hal yang terasa asing dan tak lazim bagi kelompok muslim modernis. Sebagaimana diketahui, akhir-akhir ini banyak diantara jamaah Muhammadiyah yang sudah mulai mengambil jarak dengan PAN. Bukan rahasia lagi, jika kalangan aktivis di ormas ini sudah merasa tak lagi at homedengan PAN. Sehingga, sangat bisa jadi loyalitas dukungan dari basis konstituen utamanya itu akan semakin menurun. Bahkan tak tertutup kemungkinan, PAN akan ditinggalkannya. Memang, bagi segmen masyarakat terdidik dan masyarakat kelas menengah perkotaan, mungkin sikap PAN itu akan dibaca sebagai sikap yang pro terhadap kemapanan. Sesuatu hal yang disukai oleh ceruk segmen ini. Akan tetapi, di ceruk segmen ini cara berfikirnya tentu sangat kritis, mengingat tingkat pendidikan yang relatif cukup tinggi. Sehingga sekalipun sikap pro kemapanan adalah sesuatu yang disukai, namun sikap itu menjadi terasa janggal jika dikaitkan dengan sikap yang diambil oleh Chandra Tirta Wijaya pada saat voting di sidang paripurna kemarin. Chandra Tirta Wijaya adalah salah seorang dari sembilan orang inisiator Hak Angket ini. Dan, Chandra Tirta Wijaya merupakan satu-satunya yang mempunyai pilihan berbeda dari kedelapan rekan-rekannya sesama inisiator Hak Angket. Berbeda memang bukan sesuatu hal yang akan dianggap aneh. Namun, tak tertutup kemungkinan akan dianggap sebagai hal yang aneh. Jika dikaitkan dengan posisinya sebagai inisiator yang sejak awal sampai menjelang berakhirnya masa kerja Pansus itu merasa sangat yakin ada permasalah di Skandal Century ini, yang kemudian tiba-tiba secara sontak berubah pilihannya karena tuntutan loyalitas terhadap garis komando fraksinya. Lebih aneh lagi, ternyata Lili Choididjah Wahid dan Ahmad Kurdi Moekri, sebagai sesama inisiator Hak Angket, ternyata bisa melakukan sesuatu yang tak bisa dilakukan oleh Chandra Tirta Wijaya. Walau begitu, semua hal tersebut diatas itu menjadi tidak aneh, malahan mudah untuk dimengerti dan sangat bisa dimaklumi, apabila dikaitkan dengan kedekatan dan relasi hubungan yang bersifat khusus antara Hatta Rajasa dengan Presiden SBY, dan strategi PAN yang memang berusaha untuk bisa berada sedekat mungkin dengan pemilik kekuasan negara sehingga dapat berada di titik lingkaran pusat pengendali pemerintahan. Hal yang sama juga berlaku bagi PKB(Partai Kebangkitan Bangsa). Sesuatu hal yang sangat bisa dimengerti dan dimaklumi jika sikap PKB pun sama seperti
[ppiindia] CARA MUDAH BUAT WEB
PERCUMA pelajari teknik terkini bagaimana ingin menarik traffic yang tinggi kelaman web andahttp://websegera.ws [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Fw: Bio asli
Subject: Bio asli Salam, Bio asli untuk yang selalu bersin dan hidung berair selepas bangun tidur, masalah yang bertahun-tahun insyallah sembuh. www.bio-asli.com/?id=engkumah Design your own exclusive Pingbox today! It's easy to create your personal chat space on your blogs. ___ Yahoo! Toolbar is now powered with Search Assist.Download it now! http://malaysia.toolbar.yahoo.com/ [Non-text portions of this message have been removed]