[ppiindia] loker admin tangerang
PT.Giras (Gita Rajawali Sukses) Bergerak dibidang Multi Event Organizer Membutuhkan 10orang untuk Adminstrasi Sekretaris dan Admin Marketing KUALIFIKASI: -Wanita/ PRIA Maks.35Thn -Pendidikan Min.SMU sederajat D1 D3 dan S1 -Penampilan Menarik -Bisa Internet dan Komputer Micr.Officee -Bahasa inggris min.pasif -Tinggal daerah Karawaci Tangerang Dan sekitarnya Kirim CV Foto dan Lamaran by email: yana_gi...@yahoo.com atau ke alamat: JL.PALEM RAYA NO.35A PERUM 1 CIBODAS TANGERANG PENTING: Cukup kirim CV Foto dan Surat lamaran saja data lainnya Menyusul saat Panggilan interview dan kandidat yg memenuhi klasifikasi yang akan dihubungi untuk panggilan interview. terimakasih…. [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] The Most Variety Field is Civil Engineering
The Most Variety Field is Civil Engineering http://www.world-of-estudy.com/online-engineering-degrees/online-civil-\ engineering-degrees.html A civil engineering master degree online or an online BS degree in civil engineering can do a lot for your resume. Distance learning is now considered equivalent to traditionally earned degrees if you acquire them from an accredited school. Accredited online civil engineering degrees will be as challenging to earn as a campus based program but you will have the flexibility you desire with asynchronous learning. More Info.. http://www.world-of-estudy.com/online-engineering-degrees/online-civil-\ engineering-degrees.html Civil engineering online degrees or a non-credit civil engineering course online can be earned via streaming video web casts, downloadable programs, online lectures and collaborative efforts with classmates. The virtual classroom can be very interactive and highly collaborative. More Info http://www.world-of-estudy.com/online-engineering-degrees/online-civil-\ engineering-degrees.html [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] loker admin tangerang
PT.Giras (Gita Rajawali Sukses) Bergerak dibidang Multi Event Organizer Membutuhkan 10orang untuk Adminstrasi Sekretaris dan Admin Marketing KUALIFIKASI: -Wanita/ PRIA Maks.35Thn -Pendidikan Min.SMU sederajat D1 D3 dan S1 -Penampilan Menarik -Bisa Internet dan Komputer Micr.Officee -Bahasa inggris min.pasif -Tinggal daerah Karawaci Tangerang Dan sekitarnya Kirim CV Foto dan Lamaran by email: yana_gi...@yahoo.com atau ke alamat: JL.PALEM RAYA NO.35A PERUM 1 CIBODAS TANGERANG PENTING: Cukup kirim CV Foto dan Surat lamaran saja data lainnya Menyusul saat Panggilan interview dan kandidat yg memenuhi klasifikasi yang akan dihubungi untuk panggilan interview. terimakasih…. [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Ini Dia Menteri Keuangan Baru
http://www.KabariNews.com/?34948 Jakarta, KabariNews.com - Teka-teki siapa pengganti Sri Mulyani sebagai menteri keuangan yang baru akhirnya terjawab sudah. PresidenSusilo Bambang Yudhoyono pada Rabu (19/5) malam akhirnya mengumumkansiapa yang akan menggantikan Sri Mulyani Indrawati. Bertempat dikediamannya di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Presiden SBY secara resmimengumumkan pengangkatan Agus Martowardojo sebagai menteri keuanganyang baru. Selain itu, Presiden juga mengangkat Anny Ratnawati sebagaiWakil Menteri Keuangan. Selengkapnya klik disini [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Cantik dan Bersih Berkat Lulur 'Rumahan'
http://www.KabariNews.com/?34841 Semua wanita pasti ingin terlihat cantik dan menawan saat bertemu dengan khalayak ramai. Maka tidak heran jika banyak wanita yang memilih pusat kecantikan atau salon demi mendapatkan perawatan khusus untuk kulit dan tubuh. Kini berbagai macam perawatan kulit mulai dari perawatan tradisional sampai modern banyak didapati. Lulur yang konon sudah dikenal sejak jaman nenek moyang sampai detik ini masih diminati sebagai perawatan populer bagi kaum wanita. Selengkapnya klik disini [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] INFO Pelatihan Be A Writer Depok 10 Juli 2010 bersama Gol A Gong
Mengapa Pelatihan Be A Writer [Excellent Program for Writing] diperlukan ? Menulis novel dan TV Program (production book dan scenario) sekarang sedang digandrungi anak muda. Tiba #65533; tiba saja banyak anak muda yang ingin jadi wartawan (non fiksi) , penulis cerpen atau novel, serta menulis skenario TV. Blog, website, dan akun pribadi di facebook atau twitter menjamur. Terutama menulis fiksi (cerpen, novel, dan puisi). Profesi menulis kini selain menjanjikan ketenaran, memberi masukan keuangan yang menjanjikan jika karya (novel) jadi best seller, juga merupakan profesi intelektual dan bermartabat. Siapa tidak tergiur seperti Andrea Hirata (Laskar Pelangi) dan Habiburrahman El-Shirazy (Ayat-ayat Cinta). Tapi rata #65533;rata mereka belum memahami bagaimana menulis fiksi atau non fiksi yang baik. Mengapa excellent program for writing ini diperlukan, karena dilengkapi dengan metode Learning by doing not hearing (full multi media), menuju terbentuknya pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill) dan pengalaman (experience) yang akan membawa kebermaknaan dan keberkahan dunia dan akhirat dan mampu mengaplikasikan konsep pencerahan sumber daya insani dan Mardhatillah ( berharap ridha Allah SWT ) di dalam kehidupan sehari #65533; hari. Tujuan Seusai mengikuti program ini, peserta akan dibantu dibimbing menjadi REAL BE A WRITER, agar berhasil membuat karya. Jika karya #65533; karya peserta BE A WRITER berupa cerita pendek dan novel bagus, peserta akan di bantu menyalurkannya ke penerbit atau menerbitkannya secara swadaya jadi buku. Bisa juga di salurkan ke GONG Publishing, yang bisa jadi solusi untuk menerbitkan novel atau buku non fiksi dengan cara penulis menyediakan 500 pembeli buku dimuka. Penulis akan mendapatkan royalty pada umumnya sebesar 10 % dari harga buku di kali jumlah buku yang terjual. Buku #65533; buku akan di display di TB Gramedia. Metodologi Program excellent program for writing ini dirancang dengan menggunakan pendekatan Manajemen Orang Dewasa atau Adult Based Approach guna menjamin transformasi proses belajar yang optimal pada peserta secara dinamis serta memungkinkan terjadinya Enlightment of Program di dalam diri peserta setelah selesainya program. Pendekatan ini telah banyak membantu membongkar hambatan mental individu untuk memulai menulis. Kekuatan utama program ini adalah proses belajar yang menyenangkan, pelibatan emosi peserta yang tinggi serta pembentukan Kecerdasan Pribadi (personality intelligence) dengan mengedepankan Brainstorming, Discussion and Practice kearah perbaikan terus menerus. Apa Saja Yang Akan Disajikan ? Materi dibagi dalam 2 kelompok besar, fiksi dan non fiksi yaitu sebagai berikut : 1. Menulis Itu Gampang · Pekenalan penulis dan peserta · Tujuan Menulis · Tema popular · Target pembaca · Target media · Profesi menulis Dengan pendukung : · Pemutaran film dokumenter Gol A Gong · Kelas Interaktif · Simulasi membuat nama pena, filosofi nama pena dll 2. Unsur-unsur intrinsik dalam sebuah karya fiksi : · Menggali ide dengan 5W + 1H (metode jurnalistik) · Sinposis, karakter, alur, latar waktu #65533; tempat, dialog, konflik, ending 3. Unsur-unsur ekstrinsik dalam sebuah karya fiksi : · Pentingya membaca · Observasi · Riset pustaka dan riset lapangan · Memahani social #65533; budaya cerita Dengan pendukung : · Simulasi menerapkan ekstrinsik ke dalam intrinsik (tentang latar tempat tokoh) 4. Bagimanana memulai menulis · Sudut pandang/Point of view · Majas/diksi Dengan pendukung : · Kelas Interaktif · Beberapa peserta akan praktek menulis alur, plot, dalog, kalimat pembuka Semua materi di atas akan di bawakan dengan observasi, games, simulasi, task, interaksi dan refleksi. Fasilitator * Gol A Gong * Hari `soul' Putra * Noval Y Ramsis * Trainer #65533; trainer dan penulis #65533; penulis berpengalaman Tempat dan Waktu Penyelengaraan Lokasi : PSJ (Pusat Studi Jepang) UI Depok Waktu : Sabtu, 10 Juli 2010 M Jam : 13.00 #65533; 17.30 WIB Investasi : Rp. 100.000,- Keunggulan Program · Kurikulum dikembangkan secara tepat oleh Team Pengajar, Peneliti, dan Pengembangan di Sekolah Kepenulisan · Kesinambungan (alur) setiap sesi pertemuan di desain dengan apik sehingga kompetensi inti yang diharapkan akan diserap dengan baik oleh peserta program · Sistem pembelajaran adalah Learning by doing not hearing, peserta akan menyerap teori melalui Brainstorming, Discussion, Practice dengan simulasi, praktik dilapangan, kasus, dan tugas yang dibimbing oleh seorang mentor berpengalaman · Sebagian besar waktu tatap muka adalah untuk peserta bereksplorasi, hal ini untuk menjamin bahwa peserta mampu melakukan langsung, bukan hanya mengetahui. Informasi mengenai program Sekolah Kepenulisan ini dapat dilakukan secara langsung melalui alamat : YUAIWI enterprise #65533; SSQ Center House of Writing Gema Pesona Estat Blok R/17 Jl. Tole Iskandar No. 45 Depok 16412 HOTLINE : 0815 1999 4916 Gmail :
[ppiindia] Anggito Abimanyu, calon Wakil Menkeu yang dipermainkan Istana
Di zaman serba Blackberry ini, apa susahnya sih ngirim SMS ke Anggito? Sekedar memberitahu saja... Itulah gaya khas kita. Meremehkan perasaan orang dan mempermainkan nasib orang. Jika seorang Doktor ekonomi lulusan luar negeri dan calon wakil menteri saja bisa dicuekin dan diperlakukan seperti itu, gimana lagi nasib rakyat kecil korban lumpur Lapindo yang nggak jelas statusnya, sampai sekarang.,... --- On Thu, 5/20/10, Firdaus 212 firdaus_...@yahoo.com.sg wrote: From: Firdaus 212 firdaus_...@yahoo.com.sg Subject: [kahmi_pro_network] ANGGITO MUNDUR To: kahmi_pro_netw...@yahoogroups.com Date: Thursday, May 20, 2010, 1:49 PM Kalau memang gak jadi Mbok yahoo ngaseh kabar terus apa maksudnya tanta tangan pakta integritas itu ? masak orang di gantung terus ditendang ini adalah salah satu bentuk kepongahan istana apa susahnya seh telp atau ngirim kurir ? bener bener deh salam firdaus Jakarta - Anggito Abimanyu kecewa kepada lingkungan istana karena tidak ada konfirmasi dan pemberitahuan kepada dirinya soal pembatalan dirinya menjadi Wakil Menteri Keuangan. Padahal Anggito sudah menandatangani pakta integritas dan kontrak kinerja soal penunjukkannya sebagai Wakil Menteri Keuangan. Hal ini dikatakan oleh Anggito saat dihubungi detikFinance, Kamis (20/5/2010).] Saya bukan kecewa kepada Menkeu dan Wamenkeu terpilih, tapi saya kecewa karena tidak dikasih tahu, tidak ada pemberitahuan. Tidak ada pejabat di lingkungan istana yang memberitahu kepada saya, tegasnya. Menurut Anggito, seharusnya ada pemberitahuan yang jelas, karena Anggito pernah diumukan menjadi Wakil Menkeu tapi pelantikannya ditunda karena Anggito belum memiliki golongan eselon I di Kementerian Keuangan. Harusnya diberitahu saja dengan jelas kenapa, saya sudah mengurus semuanya. Bahkan saya sudah menandatangani kesepakatan kepangkatan, ujarnya. Namun ternyata seiring perginya Sri Mulyani, Presiden SBY memilih Agus Martowardojo sebagai Menteri Keuangan dan Anny Ratnawati sebagai Wakil Menteri Keuangan. (dnl/qom) [ [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] kuliah Sri Mulyani Indrawati
Bagi yang mau membaca kuliah Sri Mulyani Indrawati, silahkan click pada situs ini : http://pegadaian-indonesia.blogspot.com/2010/05/kuliah-jeng-sri-kebijakan-publik-dan.html [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] AGEN PREPAID - PLAN E
AGEN PREPAID BIOASLI DIPERLUKAN -SERTAI PLAN E - RM 90 SETAHUN = MAXIS, DIGI, CELCOM UMOBILE DAN MILIKI MARKETING SOFTWARE TOOLS PERCUMA. DAFTAR PERCUMA SEPANJANG HAYAT DISINIhttp://www.bio-asli.com/daftar.asp?id=noorzuriana call 0137642635 follow facebook saya http://www.facebook.com/?ref=home#%21/profile.php?id=10518693006ref=profile [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Rp2,5 Miliar untuk Seleksi Calon Ketua KPK
Refleksi : Apakah tidak cukup dengan dilihat CV calon dan diadakan interview? Tetapi kalau KPK adalah singkatan dari Komisi Pemborosan Keuangan, maka masalahnya adalah demikian. Dirgahayu Negara Kleptokratik Republik Indonesia! http://www.antaranews.com/berita/1274343778/rp2-5-miliar-untuk-seleksi-calon-ketua-kpk Rp2,5 Miliar untuk Seleksi Calon Ketua KPK Kamis, 20 Mei 2010 15:22 WIB | Peristiwa | Hukum/Kriminal | Jakarta (ANTARA News) - Panitia seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengusulkan anggaran Rp2,5 miliar untuk membiayai proses seleksi calon ketua lembaga anti korupsi itu. Ya itu kurang lebih Rp2,5 miliar, kata Ketua Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK yang juga Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar di Jakarta, Kamis. Patrialis menjelaskan, usulan itu belum disetujui dan masih dalam proses pembahasan di Kementerian Keuangan. Menurut dia, sebagian besar anggaran itu dialalokasikan untuk biaya pemasangan pengumuman di media massa. Sedangkan sisanya untuk biaya operasional panitia seleksi. Operasioanl itu termasuk transportasi dan honor panitia, serta pengadaan alat tulis, kata Patrialis menjelaskan. Dia belum bisa memastikan kapan anggaran itu akan cair. Namun demikian, dia memastikan panitia akan tetap membuka pendaftaran pada 25 Mei 2010. Panitia Seleksi akan mencari dua calon pimpinan KPK. Kedua calon itu nantinya akan dilaporkan ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan diteruskan ke DPR untuk menjalani uji kelayakan dan kepatutan. Setelah itu, DPR akan memilih satu orang untuk dilantik menjadi pimpinan KPK. Pimpinan KPK terpilih itu akan mengisi kekosongan kepemimpinan KPK yang ditinggalkan oleh Antasari Azhar yang terjerat kasus hukum. Patrialis optimistis Panitia Seleksi akan mampu menjaring pendaftar untuk mengikuti seleksi pimpinan KPK. Selain memasang pengumuman terbuka di media massa, menurut Patrialis, Panitia Seleksi juga berwenang aktif mencari tokoh antikorupsi yang dianggap mampu untuk mendaftar dan mengikuti seleksi menjadi pimpinan KPK. Yang jelas, semua pendaftar harus melalui proses seleksi, katanya. Patrialis menjabat sebagai Ketua Pansel Calon Pimpinan KPK berdasar Keputusan Presiden nomor 6 tahun 2010 tentang Pembentukan Pansel KPK yang ditandatangani pada 8 Mei 2010. Wakil ketua panitia seleksi dijabat oleh Irjen Pol MH Ritonga dan H Soeharto. Sekretaris panitia seleksi dijabat oleh Achmad Ubbe. Sementara itu, anggota Pansel adalah Ahmad Syafi`i Maarif, Todung Mulya lubis, Rhenald Kasali, Basrief Arief, Akhiar Salmi, Erry Riyana Hardjapamekas, Muhammad Fajrul Falaakh, Ichlasul Amal, dan Hariyadi B Sukamdani. [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Slogan Visit Indonesia Sudah Usang
Refleksi : Kalau dipakai slogan The Jewel of Equator pun tidak cocok karena sungai-sungai di Jakarta tak jauh dari istana presiden tersendot kotoran dan negara berada dalam tangan kaum kleptokratik. Jadi slogan lama asal selamat, ibarat tak ada tali rotan pun jadi. http://www.antaranews.com/berita/1274347000/slogan-visit-indonesia-sudah-usang Slogan Visit Indonesia Sudah Usang Kamis, 20 Mei 2010 16:16 WIB | Ekonomi Bisnis | Makro | (ANTARA)Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah diminta segera melakukan program re-branding Indonesia sebagai salah satu alat peningkatan citra bangsa Indonesia di mata dunia. Re-branding Indonesia, semacam pembuatan merek, ataupun ungkapan yang menggambarkan hal positif dan potensi terkait Indonesia, seperti citra negara, bangsa, wilayah, produk tempat tujuan wisata, kata Ketua Yayasan Branding Indonesia, Handito Joewono, di sela acara Marketing Workshop The 5 Arrows of Branding Strategy, di Jakarta, Kamis. Menurut Handito, bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional 2010, sudah seharusnya pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan segera merumuskan kembali slogan Indonesia di mata dunia. Ia menjelaskan, pada era persaingan global, merek sangat penting dalam strategi pencitraan dan pemasaran sebagai bagian dari strategi komunikasi pemerintah baik ke dalam negeri maupun ke dunia internasional. Merek negara juga merupakan cerminan kekuatan dan kekayaan negara dan bangsa sekaligus pembeda dari negara-negara lain, katanya. Menurut Handito, negara yang cukup berhasil mencitrakan dirinya seperti Malaysia dengan The Truly Asia, yang membangun citra reprentasi Asia, Singapura Uniquely Singapore, menbangun merek yang premium, sedangkan India Incredible India mencitrakan kekuatan ekonomi baru di Asia. Ia menilai branding program Visit Indonesia sudah usang, perlu diganti dengan branding yang membangun persepsi baru dan identitas tentang Indonesia, yang dapat merangkum semua sudut potensi bangsa dengan berbagai keunggulan yang dimiliki. Sementara itu, Chairman, Southeast Asia Global Brand Identity Network, Daniel Surya mengatakan, sangat disayangkan jika identitas nilai jual Indonesia di luar negeri masih hanya sebatas Visit Indonesia. Perlu terobosan baru dalam branding Indonesia, sebagai bentuk konsep kampanye menjual Indonesia ke luar negeri. Re-branding Indonesia, tidak harus mengganti simbol negara, tidak mesti mengubah Bendera Merah Putih atau nama negara. Tetapi sebagai kata kunci menggambarkan berbagai kelebihan Indonesia dibanding negara lainnya, kata Surya. Ia mengambarkan, Hongkong kota kecil, berhasil menjadi pusat perdagangan dunia di Asia, yang pada akhirnya mendorong kunjungan wisatawan dari mancanegara untuk berbelanja. Potential loss Menurut Handito, sesungguhnya Yayasan Branding Indonesia sudah pernah mengusulkan kepada institusi terkait di pemerintahan pentingnya re-branding Indonesia. Sejak tahun 2004, rencana tersebut belum juga mencapai titik temu bagaimana agar program tersebut terealisasi. Kementerian terkait yang harus dilibatkan dalam re-branding Indonesia meliputi Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Kementerian Komunikasi dan Informasi, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, asosiasi terkait, masyarakat pariwisata, hingga kalangan pers. Ia menambahkan, pencitraan Indonesia ke luar negeri secara langsung ataupun tidak langsung sudah dijalankan Kementerian Kominfo, dan termasuk penyebaran informasi ke luar negeri melalui Kantor Berita Nasional ANTARA. Tetapi itu belum cukup, sehingga perlu komitmen pemerintah membangun simpul-simpul bagaimana pencitraan Indonesia mengalir dari semua lembaga pemerintahan, tegas Handito. Menurutnya, sejak 2004 pihaknya sudah berkali-kali melakukan pertemuan dengan kementerian terkait, namun seringkali belum satu persepsi soal branding Indonesia. Untuk itu, pada periode baru pemerintahan saat ini, perlu dibentuk semacam satuan tugas (satgas) yang mampu meyakinkan pemerintah dan seluruh kalangan membentuk brand baru Indonesia. Tidak ada kata terlambat. Tidak ada yang tidak mustahil. Lebih cepat lebih baik, imbuhnya. Ia berpendapat, semakin lama pembantukan branding Indonesia , maka semakin besar pula potential loss (potensi kerugian) bagi negara. Dari sisi ekonomi, diutarakannya, bisa diperkirakan sekitar ratusan triliun per tahun yang seharusnya mengalir ke Indonesia hilang begitu saja, atau beralih ke negara lain. Potensi pendapatan bisa berupa kunjungan wisatawan mancanegara, bergeraknya bisnis dalam negeri, peningkatan realisasi investasi, ekspor impor, hingga penambahan jumlah donasi dari lembaga-lembaga internasional.(R017/Y006) COPYRIGHT © 2010 [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] sastra kebebasan dan peradaban kemanusiaan (kumpulan tulisan mira kusuma, leonowens sp heri latief)
kawan-kawan yg baik, jika ada waktu silakan klik: http://www.bookoopedia.com/daftar-buku/pid-31806/sastra-kebebasan-dan-peradaban-kemanusiaan-hard-cover.html salam, heri latief [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] SBY: Sri Mulyani Mesti Bersyukur Dapat Peran
Komentar: SBY sangat berterimakasih, Sri Mulyani konsisten mikul duwur mendem jero alias tutup mulut dan tidak membongkar keterlibatan SBY dengan skandal Bank Century Rp 6,7 trilyun. Sebagai hadiah, Sri diberi jabatan bergaji Rp 4 milyar per tahun di Bank Dunia dan tinggal di Amerika. Bye-bye semuanya! (rakyat Indonesia sekali lagi dikadali) === SBY: Sri Mulyani Mesti Bersyukur Dapat Peran Ismoko Widjaya, Nur Farida Ahniar Kamis, 20 Mei 2010, 15:38 WIB VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada Sri Mulyani Indrawati. Sri Mulyani dinilai berjasa dan memberikan sumbangan dalam menyelamatkan Indonesia dari krisis ekonomi. Saudari mesti bersyukur karena mendapatkan peran sejarah. Apa yang dilakukan tak selalu diingat sesama. Tapi percayalah, semua akan dicatat Yang Maha Kuasa, kata SBY di Istana Negara, Jakarta, Kamis 20 Mei 2010. SBY menilai, Sri Mulyani telah menjalankan tugas dengan baik dalam Kabinet Indonesia Bersatu Jilid I dan II, hingga hari ini. Negara, kata SBY, mencatat kerja keras dan kegigihan Sri Mulyani. Banyak yang telah saudari laksanakan baik dalam keadaan normal maupun krisis, ujar SBY dalam sambutan usai mengambil sumpah Agus Martowardojo dan Anny Ratnawati. SBY tak lupa mengucapkan selamat dan sukses kepada Sri Mulyani di tempat kerjanya yang baru sebagai Managing Director Bank Dunia, di Washington, pada 1 Juni mendatang. Selamat berkarya di pengabdian yang baru, semoga suskes. Perjuangkan kepentingan dunia, utamanya negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Selamat jalan dan bertugas, Sri Mulyani, ucap SBY. (jn) www.vivanews.com http://politik.vivanews.com/news/read/152386-sby__sri_mulyani_mesti_bersukur_dapat_peran Dipublikasikan : Kamis, 20 Mei 2010, 15:38 WIB ©VIVAnews.com [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Mampukah Kita Menangis Malam ini?
Mampukah Kita Menangis Malam ini? By: agussyafii Duhai malam perlahan semakin kelam, Ketika manusia tidur, air mataku bercucuran, jiwaku dirundung kesedihan dan penderitaan. Hilanglah kebahagiaan dalam kegelapan Air mataku bercucuran, teringat beban dosa-dosaku yang telah mengabaikan rahmatMu.. Itulah yang diucapkan oleh Ali Bin Abi Thalib dalam kitab 'Arwa al Asrar', Ali Bin Abi Thalib senantiasa menunaikan sholat malamnya bersama para sahabatnya di Kufah. Saat itu beliau sebagai Amirul Mukminin, tatkala selesai sholat beliau duduk meneteskan air mata, penuh isak tangis dan wajahnya diselimuti dengan kesedihan, Orang-orang yang berada disekitarnya tidak beranjak sedikitpun sampai tiba waktu sholat subuh hingga terbit matahari. Selesai sholat, Ali menggelengkan kepala, dengan berderai air mata dan penuh kesedihan sambil mengucap, 'Demi Allah, aku telah melihat Rasulullah, apa yang aku lihat hari ini adalah sama halnya yang dilakukan oleh Rasulullah, disetiap sholat malam dimatanya basah dengan linangan air mata dan terdapat bekas-bekas tanda sujud kepada Allah sepanjang malam, Rasulullah senantiasa membaca al-Quran, apabila mengingat Allah sampai condong tubuhnya seperti meliuknya pohon dihembus angin. Rasulullah juga bercucuran air mata sehingga membasahi pakaiannya. Itulah tangisan orang yang sholeh berharap rahmat Allah bahkan dahsyatnya tangisan itu mampu membuat tubuhnya tersungkur karena takut akan kehilangan rahmat Allah pada dirinya. Begitulah hamba-hamba Allah yang mampu meneteskan air mata penuh harap atas rahmatNya. AIr mata itu tidak akan menetes bila hati kita mengeras. Mampukah kita menangis malam ini? Wassalam, agussyafii Yuk, hadir di Kegiatan 'Amalia Cinta al-Quran (ACQ).' Hari Ahad, Tanggal 20 Juni 2010 Di Rumah Amalia, Jl. Subagyo IV blok ii, No.23 Komplek Peruri, Ciledug. Silahkan kirimkan dukungan dan partisipasi anda di http://www.facebook.com/agussyafii3, atau http://agussyafii.blogspot.com/, http://www.twitter.com/agussyafii atau sms di 087 8777 12 431. [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Breaking news: UFO ON BUENOS AIRES: SPECTACULAR FOTGRAFIA
Breaking news: UFO ON BUENOS AIRES: SPECTACULAR FOTGRAFIA http://www.unifaweb.com.ar/modules/news/article.php?storyid=969 to read the site in English only please click here http://translate.google.com/translate?client=tmpghl=esu=http%3A%2F%2Fwww.unifaweb.com.ar%2Flangpair=es|en __ Información de ESET NOD32 Antivirus, versión de la base de firmas de virus 5132 (20100520) __ ESET NOD32 Antivirus ha comprobado este mensaje. http://www.eset.com [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] UFOs and OSNIs: UFO FILMED IN SPECTACULAR CRASH OF AN F14
UFOs and OSNIs: UFO FILMED IN SPECTACULAR CRASH OF AN F14 http://www.unifaweb.com.ar/modules/news/article.php?storyid=970 to read the site in English only please click here http://translate.google.com/translate?client=tmpghl=esu=http%3A%2F%2Fwww.unifaweb.com.ar%2Flangpair=es|en __ Información de ESET NOD32 Antivirus, versión de la base de firmas de virus 5132 (20100520) __ ESET NOD32 Antivirus ha comprobado este mensaje. http://www.eset.com [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] UFOs and OSNIs: UFOlogy: THE ERA OF MEETINGS NEARBY
UFOs and OSNIs: UFOlogy: THE ERA OF MEETINGS NEARBY http://www.unifaweb.com.ar/modules/news/article.php?storyid=975 to read the site in English only please click here http://translate.google.com/translate?client=tmpghl=esu=http%3A%2F%2Fwww.unifaweb.com.ar%2Flangpair=es|en __ Información de ESET NOD32 Antivirus, versión de la base de firmas de virus 5132 (20100520) __ ESET NOD32 Antivirus ha comprobado este mensaje. http://www.eset.com [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Tell us about your case: THE PLOT (A personal experience)
Tell us about your case: THE PLOT (A personal experience) http://www.unifaweb.com.ar/modules/news/article.php?storyid=976 to read the site in English only please click here http://translate.google.com/translate?client=tmpghl=esu=http%3A%2F%2Fwww.unifaweb.com.ar%2Flangpair=es|en __ Información de ESET NOD32 Antivirus, versión de la base de firmas de virus 5132 (20100520) __ ESET NOD32 Antivirus ha comprobado este mensaje. http://www.eset.com [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Enigmas and Mysteries: Untersberg - the mysterious mountain.
Enigmas and Mysteries: Untersberg - the mysterious mountain. http://www.unifaweb.com.ar/modules/news/article.php?storyid=971 to read the site in English only please click here http://translate.google.com/translate?client=tmpghl=esu=http%3A%2F%2Fwww.unifaweb.com.ar%2Flangpair=es|en __ Información de ESET NOD32 Antivirus, versión de la base de firmas de virus 5132 (20100520) __ ESET NOD32 Antivirus ha comprobado este mensaje. http://www.eset.com [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Abductions: BEDROOM RESEARCH ON VISITORS: CASE ANALIA
Abductions: BEDROOM RESEARCH ON VISITORS: CASE ANALIA http://www.unifaweb.com.ar/modules/news/article.php?storyid=974 to read the site in English only please click here http://translate.google.com/translate?client=tmpghl=esu=http%3A%2F%2Fwww.unifaweb.com.ar%2Flangpair=es|en __ Información de ESET NOD32 Antivirus, versión de la base de firmas de virus 5132 (20100520) __ ESET NOD32 Antivirus ha comprobado este mensaje. http://www.eset.com [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] pelanggan datang berpusu-pusu mencari anda
Jika letih mencari pelanggan, PERCUMA pelajari bagaimana cara sehingga pelanggan datang berpusu-pusu mencari anda KLIK DI SINI Daripada, Jasni Sangari 0102664443 jasn...@gmail.com Tempat belajar membina website PERCUMA . Ingin berkawan dengan anda didalam facebook. [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] pelanggan datang berpusu-pusu mencari anda
Salam sejahtera, Jika letih mencari pelanggan, PERCUMA pelajari bagaimana cara sehingga pelanggan datang berpusu-pusu mencari anda KLIK DI SINI Daripada, Jasni Sangari 0102664443 jasn...@gmail.com Tempat belajar membina website PERCUMA . Menanggung bill-bill hospital Anda - Forwarded Message From: Jasni Sangari lanang2...@yahoo.com To: puchong_commun...@yahoogroups.com; puterit...@yahoogroups.com; rahsiablog...@yahoogroups.com; puteraone...@yahoogroups.com; ppiindia@yahoogroups.com; promo-indone...@yahoogroups.com; plujoh...@yahoogroups.com; programcariw...@yahoogroups.com; promosi...@yahoogroups.com; promosi-malay...@yahoogroups.com; rahsia_pekerj...@yahoogroups.com; puchong_commun...@yahoogroups.com; qualityprodu...@yahoogroups.com; promosibisnis-onl...@yahoogroups.com; promo-indone...@yahoogroups.com; programcariw...@yahoogroups.com; plaza-onl...@yahoogroups.com; ppiindia@yahoogroups.com Sent: Thu, May 20, 2010 11:59:39 PM Subject: pelanggan datang berpusu-pusu mencari anda Jika letih mencari pelanggan, PERCUMA pelajari bagaimana cara sehingga pelanggan datang berpusu-pusu mencari anda KLIK DI SINI Daripada, Jasni Sangari 0102664443 jasn...@gmail.com Tempat belajar membina website PERCUMA . Ingin berkawan dengan anda didalam facebook. [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] PERCUMA pelanggan datang berpusu-pusu
Salam sejahtera, Jika letih mencari pelanggan, PERCUMA pelajari bagaimana cara sehingga pelanggan datang berpusu-pusu mencari anda KLIK DI SINI Daripada, Jasni Sangari 0102664443 jasn...@gmail.com Tempat belajar membina website PERCUMA . Sahabat setia senang susah. [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Romusha di Seberang Lautan
Berharap mendapat kehidupan yang lebih baik, mereka justru berhadapan dengan kematian. “Death Railway” menjadi saksi kekejaman Jepang semasa perang. Kisah selanjutnya dapat dibaca di: http://www.majalah-historia.com/majalah/historia/berita-221-romusha-di-seberang-lautan.html www.majalah-historia.com Cara Asyik Baca Sejarah
[ppiindia] Bangkit dari Keterpurukan, Mampukah!?
http://www.analisadaily.com/index.php?option=com_contentview=articleid=55445:bangkit-dari-keterpurukan-mampukahcatid=78:umumItemid=131 Bangkit dari Keterpurukan, Mampukah!? Oleh : Abdul Gaffar Hari Kebangkitan Nasional (HKN) ke 102 bertepatan pada 20 Mei 2010 merupakan tonggak dalam penetapan kelahiran Boedi Oetomo (BO) pada 20 Mei 1908. Karena dalam catatan sejarah, kebangkitan kebangkitan nasional terilhami dari dua peristiwa penting. Yaitu, Boedi Oetomo (1908) dan Sumpah Pemuda 1928 yang kemudian menegaskan ke-Indonesia-an bangsa pada saat dilantangkannya Proklamasi Kemerdekaan 1945. Tentu dua peristiwa itu, merupakan salah satu dampak politik etis yang mulai diperjuangkan sejak masa Multatuli dan menimbulkan kesadaran, kebangkitan serta mampu menggerakkan perjuangan bangsa hingga ke pintu gerbang negara Indonesia merdeka. Oleh karena itu, kebangkitan nasional adalah masa bangkitnya semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme serta kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, yang sebelumnya tidak pernah muncul selama penjajahan 350 tahun. Sudah lebih seabad bangsa ini sadar dan bangkit. Pahit-getirnya perjuangan mempertahankan kemerdekaan sudah kita lalui sejak memasuki pintu gerbang kemerdekaan. Kita telah melalui masa-masa revolusi yang penuh dahsyat, melalui orde-orde dan pemerintahan bangsa sendiri. Persoalannya adalah apakah kini kita sudah sampai atau masuk ke negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur? Sejauh ini, meski sudah sampai pada titik klimaks Indonesia merdeka, ternyata semakin lama kemerdekaan itu kita raih, negara Indonesia terus menampakkan wajah keterpurukan. Dahulu kala, cikal bakal-negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur-telah menjadi obsesi dan impian para pemimpin dan rakyat sehingga mereka bersedia berkorban apa saja demi memperjuangkannya, namun kini hal tersebut masih sekedar menjadi obsesi dan impian ideal para pemimpin dan rakyat kita yang tak kunjung sampai. Dengan menyaksikan hiruk-pikuknya pertikaian antar (pemimpin) tokoh politik dan pertikaian antar birokrasi pemerintah baik di livel internal dan eksternal, seperti kasus mantan Kabareskrim Komjen Pol Susno Duadji yang menduga pejabat tinggi Polri terlibat mafia kasus, semakin mengkerdilkan hati kita. Jangan-jangan para pemimpin dan rakyat negeri ini justru masih belum kunjung merdeka, bahkan lebih terjajah dari pada zaman dahulu. Karena secara psikis, rakyat selalu dipertontonkan oleh berbagai kasus-kasus yang kurang sedap, mulai dari persoalan kebangsaan dan kenegaraan. Secara fisik, masih banyak rakyat merasa tertindas, ditindas dan menderita akibat lapar dan tidak kunjung mendapatkan pendidikan sebagai mana mestinya hingga harus meminta-minta (mengemis) di jalanan menanti belas kasihan orang lain. Di sisi lain, meningkatnya pengangguran dari tahun-ke tahun semakin tidak terbendung. Sarjana-sarjana tidak ubahnya sebagai operandi penjual Ijazah yang kebingungan akibat mencari pekerjaan ideal. Pada dasarnya, kita sudah lama melepaskan dari genggaman penjajahan Belanda. Namun, penjajah demi penjajah masih terus menghantui kita. Atau, kita sendiri yang belum bisa melepaskan diri dari mental anak jajahan. Bahkan, sejak kampanye orde baru yang efektif atas nama pembangunan ekonomi untuk mencintai materi, sadar atau tidak, kita telah menjadi budak jajahan dunia dan materi. Ternyata, kemerdekaan masih memerlukan perjuangan yang panjang, menguras tenaga, pikiran, darah, dan air mata. Mempertahankan kemerdekaan ternyata tidak kalah berat dari pada merebutnya dari penjajah. Kita mesti malu kepada sang pewaris kemerdekaan yang telah dinobatkan sebagai tokoh kebangkitan nasional, antara lain: Sutomo, Gunawan, dan Tjipto Mangunkusumo, dr. Tjipto Mangunkusumo, Suwardi Suryoningrat (Ki Hajar Dewantara), dr. Douwes Dekker, dan lain-lain. Sepertinya, kita memang telah dinobatkan sebagai bangsa pelupa yang hampir dipastikan tidak pernah belajar pada pengalaman-pengalaman masa silam. Yang sering kita ingat, bukan esensinya, melainkan asesorisnya. Kita lupa bahwa pada awal-awal pergerakan nasional, para pendiri negeri ini dengan amat sadar menyentuh persoalan kebudayaan sebagai basis perubahan. Dengan demikian, setiap tahun momentum Hari Kebangkitan Nasional hanya dijadikan sebatas romantisasi sejarah, tidak dijadikan spirit perjuangan bangsa ke arah yang lebih baik. Kita hanya bangga ketika menyebut nama-nama tokoh nasional dari pada kita menjadi jati diri mereka. Jika terus demikian, agaknya kita akan terus menjadi sebuah negara tertinggal, kerdil dan tidak punya pendirian yang kokoh. Karena, tidak dibarengi dengan kemauan politik untuk menyentuhnya ke dalam ranah perubahan. Dalam dekade reformasi, seharusnya sudah mampu memberikan kemaslahatan publik dalam menggapai
[ppiindia] Indonesia Sekarang dan Ulah Wakil Rakyat
Wakil rakyat membongkok sembah sejut tanpa senyum. http://www.analisadaily.com/index.php?option=com_contentview=articleid=55447:indonesia-sekarang-dan-ulah-wakil-rakyatcatid=78:umumItemid=131 Indonesia Sekarang dan Ulah Wakil Rakyat Oleh : Dennis Seorang ahli negara berkembang yang telah menjadi penasihat beberapa negara diantaranya Vietnam, China, Brasil, dan Kostarika bernama Prof. Micheal Porter, berpendapat bahwa Indonesia memiliki kelebihan sumber daya alam yang melimpah, dan Indonesia pada saat ini juga memiliki pemimpin yang baik dan memiliki banyak pemikir. Tetapi anehnya, Indonesia masih dalam kondisi stagnan. Dapat dikritisi dari penyataan Porter adalah memang benar Indonesia masih dalam kondisi stagnan. Sumber daya alam Indonesia memang melimpah. Sebutan zamrud khatulistiwa selalu melekat pada negara ini. Dimana bumi Indonesia dipijak, disitu emas dapat diraih. Mulai dari hasil pertanian, perkebunan, sampai pertambangan, negara ini yang punya semuanya. Sah-sah saja bila dikatakan negara ini kaya. Tapi mengapa bisa stagnan? Subari, seorang dosen Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada, berpendapat ada tiga penyebab Indonesia masih bermasalah dan sulit berkembang. Pertama karena faktor moral si tokoh. Kedua karena tidak adanya kolaborasi diantara tokoh. Dan yang terakhir, karena tidak adanya rasa win-win opportunity sehingga setiap tokoh, atau golongan tidak merasa bagian dari tim yang lain. Jika Porter berpendapat Indonesia memiliki banyak pemikir, maka Subari berpendapat bahwa para pemikir tersebut tidak didukung faktor moral, tidak adanya kolaborasi atau kerja sama, dan tidak memiliki sifat untuk saling menguntungkan, melainkan sikap untuk menjatuhkan pihak yang tidak satu visi. Ketiga faktor ini saling berkaitan. Dan faktanya, tingkah laku para tokoh wakil rakyat persis seperti apa yang dikatakan Subari. DPR berencana untuk membangung gedung baru dengan anggaran Rp 1,8 trilyun. Ketua DPR, Marzuki Alie, mengatakan pembangunan gedung baru terkait kelebihan kapasitas di Gedung Nusantara I yang sebenarnya hanya 800 orang, namun saat ini menampung 2.500 orang. Lain dengan wakil Ketua DPR, Priyo Budi Santoso, menyampaikan rencana tersebut terkait dengan kemiringan Gedung Nusantara I yang mencapai 7 derajat. Namun, hasil analisis dari Dinas Pekerjaan Umum menyatakan memang ada keretakan karena dampak gempa bumi di Tasikmalaya yang berpengaruh pada struktur bangunan, namun tidak menyebabkan kemiringan 7 derajat. (Kompas, 03 Mei 2010) Krisis Wakil Rakyat Pemilu Legislatif 2009 diselenggarakan 9 April yang lalu. Pemilu dalam rangka memilih wakil DPR, DPD, DPRD I, dan DPRD II ini, telah menelan dana sekitar Rp 9 triliun. Jumlah pembiayaan sebanyak itu belum termasuk biaya yang dikeluarkan oleh peserta kontestan dari calon wakil sebagai biaya operasional. Semua dana ini berasal dari KPU 2009. (Tribun Jabar, 08 Januari 2009) Jumlah yang fantastis sekaligus mengundang ironi. Uang rakyat dipakai untuk memilih tokoh wakil rakyat yang sekarang ini sedang bersikeras membangun gedung baru senilai triliunan rupiah. Dan dana untuk membangun gedung baru juga berasal dari uang rakyat. Yang paling ironi tentunya jika berasal dari kantong seseorang yang miskin, yang hendak menyekolahkan anaknya saja tidak mampu, yang ruang kelas untuk anaknya belajar sudah tidak layak pakai, atau yang ketika tidur dialasi bumi dan beratapkan langit. Wakil rakyat seharusnya mendengar aspirasi rakyat. Mereka seharusnya tahu posisi mereka sebagai wakil rakyat. Bagaimanapun wacana pembangunan gedung baru tersebut sulit diterima. Mulai dari jumlah dana yang dikeluarkan. Sampai alasan-alasan yang dilontarkan sebagai dasar pembangunan gedung. Gedung yang miring sampai 7 derajat hanya fiktif. Pernyataan ini dibantah sendiri oleh Dinas Pekerjaan Umum. Keretakan akibat gempa dapat diperbaiki dengan suntikan beton. Lalu mengenai kelebihan kapasitas, alasan ini cukup dapat diterima. Namun, sejak gedung itu dibangun sampai sekarang, para penghuninya tetap bisa melaksanakan tugas mereka. Keluhan karena kelebihan kapasitas baru dimunculkan sekarang. Fungsi dan Peran Wakil Rakyat Menurut Arnold Arnold Toynbee, peradaban yang besar tidak pernah dibangun oleh orang banyak, tetapi oleh beberapa orang yang kreatif. Perubahan besar selalu dimulai dari satu atau dua orang yang ahli. Orang tersebut juga selalu melakukan pengembangan, baik secara substansi maupun sebagai pelaku kreatifitas dan kerjasama. Jika negara ini ingin maju, fungsi dan peran seorang wakil rakyat sangat penting. Sifat wakil rakyat sekarang harus diubah. Setiap wakil rakyat masih lebih menyibukkan diri untuk merebut kue yang ada, bukannya memperbesar kue tersebut sebagai bentuk pengembangan modal yang telah tersedia. Tidak jarang, kue milik orang lain juga direbut. Masing-masing wakil
[ppiindia] KPK Jalin Kerjasama dengan Lembaga Antikorupsi Inggris
Rfeleksi : Mengapa tidak bekerjasama dengan Stolen Assets Recovery [StAR]dari Perserikatan Bangsa-Bangsa yang telah mencatat mantan Presiden NKRI Muhammad Soeharto menyembunyikan harta hasil korupsi antara US$ 30-US$ 50 miliar diberbagai pelosok dunia? KPK berpolitik tebang pilih? http://www.analisadaily.com/index.php?option=com_contentview=articleid=55515:kpk-jalin-kerjasama-dengan-lembaga-antikorupsi-inggriscatid=3:nasionalItemid=128 KPK Jalin Kerjasama dengan Lembaga Antikorupsi Inggris Jakarta, (Analisa) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan menjalin kerjasama dengan Serious Fraud Office (SFO), sebuah lembaga antikorupsi Inggris, dengan melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU). Mou ini sifatnya umum tentang kerjasama dalam pengembangan sumber daya manusia, kata Juru Bicara KPK, Johan Budi di Jakarta, Rabu. Rencananya, nota kesepahaman itu akan ditandatangani di London, Inggris pada 7 Juni 2010. Pimpinan KPK akan hadir dalam acara penandatanganan itu. Kesepahaman itu antara lain berisi kerjasama pelatihan dan upaya pemberantasan tindak pidana korupsi. Menurut Johan, MoU itu bisa dijadikan pintu masuk untuk menyelesaikan kasus dugaan tindak pidana korupsi, terutama yang memerlukan kerjasama dengan otoritas hukum di Inggris. Saat ini KPK sedang menyelidiki dugaan suap kepada penyelenggara negara di Indonesia dari perusahaan asal Inggris, Innospec Ltd. Dalam kasus itu, KPK telah melarang enam orang untuk pergi ke luar negeri. Mereka adalah Rachmat Sudibyo, Suroso Atmomartoyo, Mustiko Saleh, Willy Sebastian, Muhammad Syakir, dan Herwanto Wibowo. Nama Rachmat Sudibyo dan Suroso Atmomartoyo disebut dalam laporan 37 Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang tergabung dalam Publish What You Pay (PWYP) Indonesia ke KPK. PWYP Indonesia menyatakan, Rachmat Sudibyo adalah mantan Dirjen Migas dan Suroso Atmomartoyo adalah mantan Direktur Pengolahan PT Pertamina. Sedangkan Mustiko Saleh adalah mantan Wakil Direktur Utama Pertamina. Rachmat Sudibyo dan Suroso Atmomartoyo diduga menerima suap hingga mencapai 8 juta dolar AS atau sekira Rp80 miliar dari perusahaan asal Inggris, Innospec Ltd, untuk meloloskan penggunaan bensin bertimbal di Indonesia. Kami mendesak KPK untuk melakukan tindakan pro justisia terhadap para mantan pejabat tersebut, kata Koordinator Nasional PWYP Indonesia, Ridaya Laodengkowe. PWYP Indonesia menduga, penyuapan itu dilakukan melalui PT Soegih Interjaya, agen Innospec di Indonesia. Berdasar penelusuran, Willy Sebastian dan Muhammad Syakir adalah petinggi dan asisten di PT Soegih Interjaya. (Ant) [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Israel releases Hamas lawmaker
http://arabnews.com/middleeast/article55901.ece Israel releases Hamas lawmaker By MOHAMMED MAR'I | ARAB NEWS Published: May 20, 2010 22:32 Updated: May 20, 2010 22:32 RAMALLAH: The Israeli Prison Service released on Thursday Hamas lawmaker Mohammed Abu Tir after serving a sentence of four years. Abu Tir was among 65 top Hamas officials, including ministers of the Hamas government and Parliament members, that were detained by Israeli security forces shortly after Israeli soldier Gilad Shalit was abducted in a cross-border raid from the Gaza Strip in 2006. Israeli military courts accused them of belonging to an illegal organization, association with a terror group, among other allegations. The officials were bargaining chips Israel hoped to use as leverage in the efforts to secure the release of Shalit. The orange-bearded Hamas lawmaker was imprisoned in Nafha Prison in southern Israel, from whence he was transferred to the Russian Compound in Jerusalem in preparation for his release. Abu Tir was received by a crowd of revelers in a celebration tent at his East Jerusalem home. In the first statement after his release, Abu Tir said: I don't want Gilad Shalit to remain in captivity, just as I did not like captivity. The Israeli leadership has torpedoed the deal. The Israeli leadership must be realistic in dealing with this matter. All Israeli leaders are against the deal to release Gilad Shalit. They reached a deal a number of times, but never followed through. Just like I have a family, a father, mother and children, Gilad Shalit also has a mother and father who want him. If only there was a deal, but it's not in my hands; it is in the hands of the leaders. Israel has so far released nine of the Hamas officials jailed after Shalit's abduction. Israeli defense officials said those ministers, including Aziz Dwaik, head of the Hamas Parliament, and former Prisoners Affairs Minister Wasfi Kabaha, had just completed their prison terms and their release was not connected to a prisoner swap deal for Shalit's release. On Wednesday, Israeli Knesset Member Michael Ben-Ari of rightist National Union party pleaded with Defense Minister Ehud Barak not to release Abu Tir. In a letter he sent Barak, Ben Ari said he had been shocked to hear of Abu Tir's impending release. Abu Tir's hands, he said, are soaked with the blood of Jews. Meanwhile, the West Bank-based Palestinian Authority (PA) and the Hamas government released top officials from the rival movements after mediation from independent Palestinian figures. Palestinian sources said that security forces loyal to President Mahmoud Abbas released Mohammed Ghazal, a member of the Hamas politburo. Hamas said that Ghazal, a lecturer at the engineering faculty in Najah National University, was detained by Abbas' forces in 2008. The movement said that detention of Ghazal was an attempt by Fatah-controlled PA in Ramallah to eliminate Hamas from the West Bank. In the Gaza Strip, the security forces of the deposed Hamas government released a senior member of Palestinian President Mahmoud Abbas' Fatah party. [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Poor translation mars Mexican president's US visit
http://arabnews.com/lifestyle/sidelights/article55491.ece Poor translation mars Mexican president's US visit Mexican President Felipe Calderon makes remarks as Vice President Joe Biden listens prior to a luncheon at the State Department in Washington, DC on Tuesday. (EPA) By ERICA WERNER | AP Published: May 19, 2010 22:40 Updated: May 19, 2010 23:37 WASHINGTON: A halting and grammatically incoherent English translation marred Mexican President Felipe Calderon's arrival ceremony at the White House Wednesday, rendering his remarks difficult to understand at times. The Mexican delegation blamed its own translator. In Spanish, Calderon's comments were straightforward and clear as he stood by President Barack Obama on the South Lawn and spoke to the common values and principles that unite the US and Mexico. But the English translation that American viewers heard was so bad that the official White House transcript ignored it. Instead the White House used a translation provided by the Mexican Embassy and it was markedly different from the words actually spoken by the translator as Calderon talked. For example, here's how Calderon's comments on the tough new immigration law in border state Arizona were rendered by his translator during the opening ceremony: We can do so with a community that will promote a dignified life and an orderly way for both our countries, who are, some of them, still living here in the shadows with such laws as the Arizona law that is placing our people to face discrimination. And here's how those same comments appeared in the official transcript issued later Wednesday: I know that we share the interest in promoting dignified, legal and orderly living conditions to all migrant workers. Many of them, despite their significant contribution to the economy and to the society of the United States, still live in the shadows and, occasionally, as in Arizona, they even face discrimination. The spotty translation was a surprising lapse for a state visit with all the trappings meant to showcase close cooperation between the US and Mexico and allow both presidents to demonstrate their commitment to addressing immigration reform, drug trafficking and other issues. An official with the Mexican delegation said the translator came with the Mexican delegation but apparently was not someone who regularly translates for Calderon. The official spoke on condition of anonymity because of the sensitivity of the issue and because details of the situation remained unclear. [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Six men get ready for 520-day simulated Mars trip
Refleksi : Siapa tahu di Mars adalah tempat kediaman para bidadari-bidadari cantik yang akan mengoda 6 kosmonaut ini untuk kembali ke bumi, seperti cerita The mutiny on the Bounty, yang terjadi pada 28 April 1789, dimana anak buah kapal Bounty tidak kembali ke Inggris, mereka kawin dengan wanita-wanita setempat dan menetap di Tahiti dan Pitcairn http://arabnews.com/lifestyle/science_technology/article55565.ece Six men get ready for 520-day simulated Mars trip By REUTERS Published: May 20, 2010 01:58 Updated: May 20, 2010 03:33 MOSCOW: Six men from Russia, Europe and China are preparing to spend 520 days together in a sealed-off warren to take a simulated trip to Mars to test how long isolation would affect humans. On June 3, three Russians, an Italian-Colombian, a Frenchman and a Chinese man will be locked up in a set of cramped compartments as the record-breaking Mars500 simulated flight to the Red Planet gets underway to last until November 2011. This 520-day flight to Mars ... is unprecedented in its overall duration, Martin Zell, European Space Agency (ESA) head of the experiment, told Reuters. I think when talking about a human mission to the Red Planet, it will probably still take 20 or, more likely, even 30 years to go there, said Zell, who is also in charge of ESA human missions to the $100-billion, 16-nation International Space Station (ISS). The six men, allowed just three square meters of personal space each at the facilities at Moscow's Institute of Biomedical Problems, will follow a seven-day week, with two days off, except when special and emergency situations are simulated. The crew, to be led by a Russian, will live and work like ISS astronauts, and their life will resemble that of Station members: maintenance, scientific experiments and daily exercise. During the surface operations after 250 days, they will be divided, with three moving to the Martian surface, while the other three stay in the orbiting spacecraft for a month. Last year four Russians, one German and a Frenchman successfully completed a 105-day simulated trip to Mars at the same institute. This time, the six-men crew will also be monitored closely, and their psychological and physiological parameters will be recorded during the mission. All crew members have a varying command of English, but not all speak Russian, another working language during the trip. If we fail to understand each other, we will employ body language, quipped Russian crew member Sukhrob Kamolov. Communication with Earth will be only via e-mail, with connections occasionally disrupted. It will include a maximum 40-minute delay, as on a real Mars mission. The six upbeat astronauts did not conceal their emotions, despite the fact that none of them will probably ever make a real trip to Mars. China's Wang Yue, the only crew member trained as a professional astronaut, mentioned competition in space - in line with Beijing's ambition to launch its crew to Mars one day. I think Mars500 must be a milestone in the human space race, in human space history, Wang told a joint news conference. Space exploration is difficult and huge, it needs international cooperation, so I am lucky to be here. [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] One last insult for Indonesia's Sri Mulyani
http://www.asiasentinel.com/index.php?option=com_contenttask=viewid=2483Itemid=175 One last insult for Indonesia's Sri Mulyani Written by Our Correspondent Thursday, 20 May 2010 Departing finance minister says goodbye to a nearly empty House of Representatives Sri Mulyani Indrawati, arguably Indonesia's most respected public figure internationally, was given a rude sendoff as Finance Minister Thursday by the House of Representatives, with most opposition legislators either being absent or boycotting her presentation of the 2011budget. Sri Mulyani is due to join the World Bank as a deputy director on June 1. The walkout by members of the opposition Indonesian Democratic Party of Struggle (PDI-P), which failed to appear in the House entirely, and the People's Conscience Party (Hanura) was a piece of political theatre ostensibly connected to a House investigation into the former finance minister's role in bailing out the midsized Bank Century during the global financial crisis of 2008. But in fact, rather than driving Sri Mulyani out over corruption charges, most of the house seemed to be breathing a sigh of relief because President Susilo Bambang Yudhoyono's most prominent reformer was leaving them to their own devices. Lawmakers Wednesday almost immediately went after the Directorate General of Taxation, which comes under the finance ministry's command, because of private fears the tax office was being too zealous in going after tax cheats. Jakarta is buzzing with speculation that the former finance minister's resignation is connected to a new and major political realignment that gives her arch-enemy, tycoon and Golkar Party chief Aburizal Bakrie, new sway in the government and national politics. Yudhoyono, who is increasingly being regarded as a relatively weak leader who more approximates a prime minister that a president, took pains to deny that, saying the new finance chief must work as hard as Sri Mulyani has over the last five years. After going after Sri Mulyani fang and claw during the Bank Century probe and facing Yudhoyono's wrath, Bakrie has since changed tacks and come closer to the president. One of the signals for the realignment was Bakrie's appointment in early May as managing chairman of a new political joint secretariat that is likely to play an important role in determining government policy. The secretariat was created at a closed meeting of ruling coalition parties at the home of President Susilo Bambang Yudhoyono, just two days after Sri Mulyani said she was leaving. Both Sri Mulyani and President Yudhoyono have denied that her move to become managing director of the World Bank was the result of a political deal. But it is now largely accepted as fact that a realignment is coming in Indonesian politics which will give Bakrie more power and pull in the horns of the reformers. On Tuesday, Sri Mulyani, in a public address said she could not afford to be part of a new political realignment. The news that Finance Minister Sri Mulyani Indrawati was leaving the government to take up a senior position in the World Bank caused a flurry of negative investor sentiment, wrote UBS emerging markets economist Jonathan Anderson. Sri Mulyani was widely seen as the 'top reformer' within the Indonesian administration, and her departure has been billed as a serious blow to efforts to increase transparency in government and the market orientation of the economy. At that, though, the flurry of negative sentiment appears to have been brief. Indonesia does okay with or without her, said a Jakarta-based analyst. The markets don't care that much. Corruption is factored in and fundamentals are sound. SBY is weak and behaves as if he was a PM instead of a president. Everybody knows it's corrupt and they work with it. The appointment of Agus Martowardojo as Sri Mulyani's replacement appears to have drawn at least moderate approval. We have noted that Sri Mulyani's exit was a political compromise between the government and influential members of the legislature, and not necessarily a sign of unwillingness to undertake fundamental reforms in the economy, Anderson wrote. And the appointment of Agus Martowardojo, currently president of Bank Mandiri, as her replacement has been well received by foreign investors. Martowardojo, who assumes the new job on Aug.1, is currently president director of PT Bank Mandiri, the country's biggest bank. He has little political experience, but he has been given high marks for turning around the distressed Bank Permata prior to joining Bank Mandiri. He graduated from the University of Indonesia in 1984 and worked at a variety of local banks. He was nominated as a candidate for central bank governor in 2008, but he and the other candidate at the time, Raden Pardede, were both rejected by a parliament that appeared keen to flex its political muscle. Analysts and economists had considered both
[ppiindia] WikiLeaks works to expose government secrets, but Web site's sources are a mystery
Refleksi : Apabila kehakiman dan KPK tidak berotak miring dan tidak melakukan tindakan serong, maka mungkin sekali ide seperti tercantum dalam artikel di bawah ini bisa berguna untuk menelanjangi oknom-oknom rezim tukang copet bin koruptor http://www.washingtonpost.com/wp-dyn/content/article/2010/05/19/AR2010051905333.html?wpisrc=nl_pmtech WikiLeaks works to expose government secrets, but Web site's sources are a mystery By Joby Warrick Washington Post Staff Writer Wednesday, May 19, 2010; 8:57 PM BERLIN -- For an organization dedicated to exposing secrets, WikiLeaks keeps a close hold on its own affairs. Its Web site doesn't list a street address or phone number, or the names of key officers. Officially, it has no employees, headquarters or even a post office box. Yet, about 30 times a day, someone submits a sensitive document to this cyber-whistleblower to be posted online for all to see. Politicians' private e-mails, secret CIA reports, corporate memos, surveillance video -- all have been fair game. The three-year-old group was catapulted into the spotlight last month when it released a U.S. military video of a helicopter attack on Iraqis, graphic images that drew a worldwide audience. That might have been just the warmup. Newly leaked material -- including what WikiLeaks officials describe as an explosive video of civilian casualties in Afghanistan -- is being prepared for release, part of a growing treasure trove of formerly secret documents and recordings that exceeds a million records. The site has provoked official and corporate anxiety for years, but now WikiLeaks is tapping new technology and a growing list of financial backers to move closer to what the group says it has long sought to become: a global foe of excessive government secrecy and an enabler of citizen activists, journalists and others who seek to challenge the powerful. WikiLeaks has pioneered an approach that capitalizes on its secretive nature. Lacking a home base or traditional infrastructure, it is almost entirely virtual, relying on servers and helpers in dozens of countries. It is accessible anywhere the Internet goes, yet it is relatively immune from pressure from censors, lawyers or local governments. Its founders say those who submit material to the site typically do so anonymously. The goal, said Daniel Schmitt, one of WikiLeaks' five core directors, is to make the organization unstoppable. The message of WikiLeaks to the controllers of information is this: You can either be transparent, or transparency will be brought to you, he said. The group's tactics have riled governments around the world, and some have struck back. China has repeatedly sought to block the Web site, and corporations have filed lawsuits, ultimately without success. A 2008 U.S. Defense Department assessment -- marked SECRET//NOFORN but posted online by WikiLeaks in March -- said it must be presumed that wikileaks.org has or will receive sensitive or classified DoD documents in the future, noting several instances in which Defense documents have appeared on the site. The assessment proposes the identification, exposure, or termination of employment of or legal actions against current or former insiders, leakers or whistleblowers to puncture the veil of anonymity shielding WikiLeaks' sources from scrutiny. Also watching closely are mainstream news outlets. At a time when newspapers and broadcast organizations are shedding jobs, the arrival of a global leak machine untethered by traditional journalistic rules of attribution and balance is inciting intense interest as well as apprehension. There are new possibilities that come with a creative use of the cyber medium, said Robert M. Steele, the Nelson Poynter Scholar for Journalism Values at the Poynter Institute in St. Petersburg, Fla. But it's important to have the measuring sticks of accuracy, fairness and journalistic independence. He added: There's a difference between journalism and just putting out information. Working from home Schmitt, 32, a German who lives in the former East Berlin, is part of an eclectic group of journalists, technicians and activists who have guided WikiLeaks since it was founded about three years ago. Tall and slim with dark-framed glasses and a trim beard, he worked as a computer networker for a private company before quitting to devote himself to WikiLeaks. Like the other directors, including founder Julian Assange, an Australian journalist, he draws no salary for what he says is a full-time job with long hours and few days off. Working from their houses -- or, in Schmitt's case, from a couple of laptops in his small apartment -- members of the core team pore over each day's fresh material. About a third of it is immediately tossed out, including self-written exposés, pranks and forgeries. The rest is vetted with the help of a network of hundreds of expert volunteers with
[ppiindia] Missing statues set Tehran on edge
http://www.atimes.com/atimes/Middle_East/LE20Ak02.html May 20, 2010 Missing statues set Tehran on edge By Raha Tahami TEHRAN - In the febrile political atmosphere of Tehran, the disappearance of at least 10 large bronze statues is being blamed on religious radicals, the Islamic Revolutionary Guards Corps (IRGC), even British art dealers, depending on which rumor you listen to. The disappearances began in March and were regarded by city officials as petty theft. But the thieves would have needed cranes and heavy equipment to dislodge and remove the statues and yet no one saw anything, even though they were in streets and parks and mostly on open view. On May 3, when the number of stolen statues in Tehran had reached nine, the municipality finally called in the police. Tehran police chief Hossein Sajedi said, The thieves used special equipment to pull off these heists and this is an organized crime. The statues were mostly not more than 20 years old and are said to be worth US$10,000 to $12,000 each. Some of the missing items were busts of prominent Iranian revolutionary figures from the early 20th century, like Sattar Khan and Baqer Khan. Other targets included prominent linguist, researcher and writer Mohammad Moin; Ali Shariati, an intellectual who played an important role in the 1979 Islamic revolution; and Persian physician and philosopher Avicenna. A bust of 10th century mystic and poet Abu Saeed Abolkheir was also among the stolen pieces. The Sattar Khan bust had sat in front of the security post of the city park of the same name. Park maintenance staff initially claimed it had been taken away for repairs but later admitted it had been stolen. The Mohammad Moin bust had only been in place for a month. One attempted theft - that of the statue of the 10th century astronomer Abdolrahman Sufi - was foiled by municipal workers when it was spotted by traffic control cameras. The culprits got away. As the thefts mounted, speculation and conspiracy theories began to swirl. Tehran mayor Mohammad Baqer Qalibaf, who was previously the police chief, insisted rather cryptically that the motive for the crime was not the bronze of the statues: Ordinary people would not commit such an act. The issue is more complicated than it appears. Hossein Bonyadi, the deputy head of Tehran city council, seemed to agree that these were no ordinary crimes, How is it possible that a 400 kilogram statue is easily stolen with a crane and nobody finds out? Hamid Shans, a prominent sculptor, wondered pointedly why the police had not been able to arrest anyone in connection with the thefts. It is interesting that the police with their level of surveillance and authority in municipal security have never encountered the thieves, he said. Most were installed in locations close to surveillance and traffic control cameras and one was near a police station. The Fars News Agency, which is said to be affiliated with the IRGC, subscribed to another theory - that the hidden hand of Britain was behind the thefts and claimed British art dealers were involved. Many Tehran citizens, however, believed the crimes were the work of a radical religious group with links to the IRGC and the Basij militia, a conviction rooted in an incident in the city of Isfahan in 2002. Statues there were either stolen or set on fire and a radical paramilitary group headed by a young cleric was declared to be responsible. While Islam has forbidden, and in some cases banned, sculpture, seeing it as a form of idolatry, Iran has not had any problem with this form of art. The installation of statues first began under the secular reign of Shah Mohammad Reza Pahlavi. Statues of him were removed after the 1979 Iranian revolution, but other sculptures were left intact despite opposition from fundamentalist groups. A statue of the great Persian poet Ferdowsi was beheaded after the revolution but was restored after a public outcry. Pressure from radical clerics caused sculpting to experience a decade of stagnation after the revolution but that has eased and the art form now flourishes. Tehran has more than 500 statues and more are being installed. Rumors that fundamentalist groups affiliated to the IRGC and Basij militia and working to orders from Supreme Leader Ali Khamenei were responsible for the monument thefts spurred the authorities into action. Jahannews website, which belongs to conservative lawmaker and former head of the student Basij Alireza Zakani, republished a decree by Khamenei permitting sculpture. If the statues were the embodiment of a haram [religiously forbidden] act, then the Supreme Leader as the Just Jurisprudent would issue the necessary decree [banning statues and sculpting], it said. However, this website also did not rule out the possibility that the crimes could be the work of an autonomous group, and went on to say, But [those behind the thefts] must know
[ppiindia] Professor jailed for organizing group sex parties
http://www.chinadaily.com.cn/china/2010-05/20/content_9873183.htm Professor jailed for organizing group sex parties (Xinhua) Updated: 2010-05-20 13:18 NANJING - An east China university associate professor was sentenced Thursday to three and a half years in jail for organizing group sex parties. The Qinhuai District People's Court in Nanjing, Jiangsu Province, handed down verdicts to 22 people, including associate professor Ma Yaohai, after convicting them on charges of group licentiousness. Ma was given three and a half years, 18 others were sentenced to different jail terms up to two and a half years and the rest three were exempted from criminal penalties as they turned themselves in. The court had heard how the 14 men and eight women met through an online chat room and engaged in dozens of group sexual activities from 2007 to 2009. Some of the parties were held in hotels, while others were held at Ma's residence. Ma, 53, worked at a university in Nanjing. He admitted the facts, but argued that, as all the defendants were voluntary adult participants, they were not guilty of any criminal activities. However, the chief judge said group licentiousness infringed public order. Ma's defender, Yao Yong'an, told Xinhua Ma would appeal the conviction and sentence. The other 21 defendants admitted guilt, said prosecutors for Qinhuai District. Related readings: Sex liberation stymied by law 43% of Macao youth have sex before 18: survey Is the 'crime of group sex' really outdated? [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Alien berwujud asap?
Dunia Gaib Tuyul Gegerkan Warga Kelapa Gading Rabu, 19 Mei 2010 | 09:05 WIB JAKARTA, KOMPAS.com - Kehadiran makhluk halus berwujud tuyul tiba-tiba menggegerkan warga Kelapa Gading Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Penemuan makhluk berkepala botak dan bertubuh kecil ini semakin mengundang rasa keingintahuan penghuni perumahan elite tersebut. Tuyul itu pertama kali ditemukan Dedy Kusmadi (46), warga kompleks Gudang Logistic Jalan Kavling C, Kelapa Gading Barat. Saat itu, Dedy yang curiga uang miliknya selalu hilang secara misterius coba mencari tahu penyebab kepada orang pintar. Uniknya uang yang hilang secara bertahap, selembar-selembar, kata Jejen (19), anak Dedy, Selasa (18/5/2010). Lewat bantuan orang pintar itulah kondisi rumahnya diterawang dan dicari penyebab hilangnya uang selama ini. Benar saja, usaha yang dilakukan Dedy pun membuahkan hasil. Uniknya uang yang hilang secara bertahap, selembar-selembar. Setelah dilakukan ritual, akhirnya sosok tuyul ditemukan di depan rumah yang berdekatan langsung dengan semak belukar. Ternyata menangkapnya pun tak sulit. Dengan sekali tangkap, tuyul itu pun kemudian dimasukkan ke dalam botol dan ditutup dengan sebuah kain di atasnya. Tuyul yang berada di dalam botol itu terlihat sangat jelas bentuknya. Meski berbentuk seperti zat atau gumpalan asap, dari fisiknya terlihat mulai dari kepala, mata, badan, hingga kaki begitu jelas. Tuyul tersebut memiliki tinggi kurang lebih 7 sentimeter, bagian kaki mengerucut, begitu juga bagian kepalanya. Keunikan lain pada penampakan tuyul ini ialah, bila dilihat pada tempat yang terang, tuyul dalam botol tidak akan tampak secara jelas. Namun sebaliknya, jika ditempatkan pada ruangan yang gelap, sosoknya akan terlihat jelas menyerupai gumpalan asap yang membentuk fisik manusia mini setinggi kurang lebih 7 cm. Saat ditemukan, lanjut Jejen, tuyul sempat diajak berinteraksi dengan orang pintar yang menemukannya. Saat berinteraksi, makhluk halus bertubuh kecil itu mengaku jika selama ini dipelihara oleh pemiliknya yang bermukim di kawasan elite Kelapa Gading juga. Dari obrolan gaib yang dilakukan antara manusia dan tuyul itu, diketahui selama ini sang tuyul dilepas di area pusat perbelanjaan yang berada di kawasan Kelapa Gading, kata Jejen menirukan ucapan orang pintar yang menemukan sosok tuyul di depan rumahnya tersebut. Dedy, penemu tuyul, mengaku akan mengembalikan tuyul itu ke tempat asalnya berada. Sejumlah warga yang penasaran pun masih berdatangan untuk melihat wujud asli makhluk halus tersebut http://megapolitan.kompas.com/read/2010/05/19/09052975/Tuyul.Gegerkan.Warga.Kelapa.Gading Facebook: Radityo Djadjoeri YM: radityo_dj Twitter: @mediacare [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] 10 Pekerjaan Paling Enak di Dunia
Jembatan Info IndonesiaAmerika Banyak artikel menarik diKabariNews.com minggu ini: Ratusan Ribu Facebookers Dukung SusnoJangan Lupa, 22 Juni Pakai Baju Koko dan Kebaya EncimMama Lauren Tutup UsiaCantik Dengan Tabir SuryaAdegan Obama Sholat DihilangkanSup Jagung Muda IstimewaK-Video: Festival Hutan 2010 Di Mekarsari Android Bakal Tumbangkan IPhone 3G?10 Pekerjaan Paling Enak di Dunia SilakanKlik Disini [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] (Ponpes of the Day) Pondok Pesantren Suryalaya, Tasikmalaya - Jawa Barat
Pondok Pesantren Suryalaya, Tasikmalaya Jawa Barat [image: suryalaya.jpg] Sejarah Pondok Pesantren Suryalaya dirintis oleh Syaikh Abdullah bin Nur Muhammad atau yang dikenal dengan panggilan Abah Sepuh, pada masa perintisannya banyak mengalami hambatan dan rintangan, baik dari pemerintah kolonial Belanda maupun dari masyarakat sekitar. Juga lingkungan alam (geografis) yang cukup menyulitkan. Namun Alhamdullilah, dengan izin Allah SWT dan juga atas restu dari guru beliau, Syaikh Tholhah bin Talabudin Kalisapu Cirebon semua itu dapat dilalui dengan selamat. Hingga pada tanggal 7 Rajab 1323 H atau 5 September 1905, Syaikh Abdullah bin Nur Muhammad dapat mendirikan sebuah pesantren walaupun dengan modal awal sebuah mesjid yang terletak di kampung Godebag, desa Tanjung Kerta. Pondok Pesantren Suryalaya itu sendiri diambil dari istilah sunda yaitu Surya = Matahari, Laya = Tempat terbit, jadi Suryalaya secara harfiah mengandung arti tempat matahari terbit. Pada awalnya Syeikh Abdullah bin Nur Muhammad sempat bimbang, akan tetapi guru beliau Syaikh Tholhah bin Talabudin memberikan motivasi dan dorongan juga bimbingan khusus kepadanya, bahkan beliau pernah tinggal beberapa hari sebagai wujud restu dan dukungannya. Pada tahun 1908 atau tiga tahun setelah berdirinya Pondok Pesantren Suryalaya, Abah Sepuh mendapatkan khirqoh (legitimasi penguatan sebagai guru mursyid) dari Syaikh Tholhah bin Talabudin. Seiring perjalanan waktu, Pondok Pesantren Suryalaya semakin berkembang dan mendapat pengakuan serta simpati dari masyarakat, sarana pendidikan pun semakin bertambah, begitu pula jumlah pengikut/murid yang biasa disebut ikhwan. Dukungan dan pengakuan dari ulama, tokoh masyarakat, dan pimpinan daerah semakin menguat. Hingga keberadaan Pondok Pesantren Suryalaya dengan Thariqah Qadiriyah Naqsabandiyah-nya mulai diakui dan dibutuhkan. Untuk kelancaran tugas Abah Sepuh dalam penyebaran Thariqah Qadiriyah Naqsabandiyah dibantu oleh sembilan orang wakil talqin, dan beliau meninggalkan wasiat untuk dijadikan pegangan dan jalinan kesatuan dan persatuan para murid atau ikhwan, yaitu TANBIHhttp://www.suryalaya.org/ver2/tanbih_isi.html . Syaikh Abdullah bin Nur Muhammad berpulang ke Rahmattullah pada tahun 1956 di usia yang ke 120 tahun. Kepemimpinan dan kemursyidannya dilimpahkan kepada putranya yang kelima, yaitu KH. Ahmad Shohibulwafa Tajul Arifin yang akbrab dipanggil dengan sebutan Abah Anom. Pada masa awal kepemimpinan Abah Anom juga banyak mengalami kendala yang cukup mengganggu, di antaranya pemberontakan DI/TII. Pada masa itu Pondok Pesantren Suryalaya sering mendapat gangguan dan serangan, terhitung lebih dari 48 kali serangan yang dilakukan DI/TII. Juga pada masa pemberontakan PKI tahun 1965, Abah Anom banyak membantu pemerintah untuk menyadarkan kembali eks anggota PKI, untuk kembali kembali ke jalan yang benar menurut agama Islam dan Negara. Perkembangan Pondok Pesantren Suryalaya semakin pesat dan maju, membaiknya situasi keamanan pasca pemberontakan DI/TII membuat masyarakat yang ingin belajar Thariqah Qadiriyah Naqsabandiyah semakin banyak dan mereka datang dari berbagai daerah di Indonesia. Juga dengan penyebaran yang dilakukan oleh para wakil talqin dan para mubaligh, usaha ini berfungsi juga untuk melestarikan ajaran yang tertuang dalam asas tujuan Thariqah Qadiriyah Naqsabandiyah dan Tanbih. Dari tahun ke tahun Pondok Pesantren Suryalaya semakin berkembang, sesuai dengan tuntutan zaman, maka pada tanggal 11 maret 1961 atas prakarsa H. Sewaka (Alm) mantan Gubernur Jawa Barat (1947 1952) dan mantan Mentri Pertahanan RI Iwa Kusuma Sumantri (Alm) (1952 1953). Dibentuklah Yayasan Serba Bakti Pondok Pesantren Suryalaya. Yayasan ini dibentuk dengan tujuan untuk membantu tugas Abah Anom dalam penyebaran Thariqah Qadiriyah Naqsabandiyah dan dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa. Setelah itu Pondok Pesantren Suryalaya semakin dikenal ke seluruh pelosok Indonesia, bahkan sampai ke Negara Singapura, Malaysia, Brunai Darussalam, dan Thailand, menyusul Australia, negara-negara di Eropa dan Amerika. Dengan demikian ajaran Thariqah Qadiriyah Naqsabandiyah pun semakin luas perkembangannya, untuk itu Abah Anom dibantu oleh para wakil talqin yang tersebar hampir di seluruh Indonesia, dan juga wakil talqin yang berada di luar negeri seperti yang disebutkan di atas. Pada masa kepemimpinan Abah Anom, Pondok Pesantren Suryalaya berperan aktif dalam kegiatan Keagamaan, Sosial, Pendidikan, Pertanian, Kesehatan, Lingkungan Hidup, dan Kenegaraan. Hal ini terbukti dari penghargaan yang diperoleh baik dari presiden, pemerintah pusat dan pemerintah daerah, bahkan dari dunia internasional atas prestasi dan jasa-jasanya. Dengan demikian eksistensi atau keberadaan Pondok Pesantren Suryalaya semakin kuat dan semakin dibutuhkan oleh segenap umat manusia. Lembaga Pendidikan Lembaga-lembaga Pendidikan yang didirikan Abah Anom, Secara langsung atau tidak langsung, berperan serta dalam mengembangkan
[ppiindia] Environmental Science Degree And Programs
Environmental Science Degree And Programs http://www.thecoursesworld.com/environmental-science.html Amid rising concerns about global warming and sustainability, environmental scientists are modern-day heroes--and thanks to our poor stewardship of the planet, they can look forward to a 25 percent increase in employment through 2016. Increased government funding and broader environmental regulations are fueling unprecedented demand for environmental scientists. Hydrologists are in particular demand, to remediate contaminated ground http://www.thecoursesworld.com/environmental-science.html water and implement flood control measures. More To Read http://www.thecoursesworld.com/environmental-science.html [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Ketenteraman Hati
Ketenteraman Hati By: agussyafii 'Yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati kita menjadi tenteram. (QS. ar-Raad : 28) Mengingat Allah membuat hati kita menjadi tenteram. Mengingat Allah berarti kita menyadari dan merasakan cahaya kasih sayang dan keberadaan Allah dihati kita. Hadirkan kesadaran itu dari pikiran, mata, mulut, tangan, tubuh dan kaki kita sebagai sebuah aktifitas penyebar kasih sayang Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Coba rasakan apa yang terjadi pada tubuh kita disaat kita menebarkan Kasih SayangNya. Melempar sebuah senyuman. Bertegur sapa dengan tetangga. Membezuk teman yang sakit. Menghadiri acara pernikahan teman. Membantu seorang nenek menyeberangkan jalan. rasanya seluruh tubuh kita dipenuhi dengan rasa hangat dan nyaman. Metabolisme tubuh kita terasa bugar, hati terasa tenteram dan hidup seolah berada ditaman bunga, penuh kebahagiaan. Coba bayangkan bila hati kita dipenuhi dengan amarah, kebencian dan kedengkian. Ketika hati penuh kebencian, amarah dan kedengkian senantiasa kita melihat persoalan dengan sudut pandang negatif. Ibaratnya bila kita menggunakan kacamata hitam apapun yang kita lihat semuanya terasa gelap sekalipun di ruang yang terang benderang. Maka membuat hati kita menjadi sakit. hati yang sakit selalu sesungguhnya hati yang gelap. Kegelapan yang menyelimuti hati karena dikotori oleh hawa nafsu dan ego yang tiada henti. Padahal dalam hati senantiasa hadir cahaya kasihNya yang memberi penerangan. Maka buanglah bencimu. Hidup dengan penuh kasih sayang Allah adalah hidup yang terindah. Menyadari dan merasakan Kasih-Nya. Dengan demikian menyadari dan merasakan Kasih Sayang-Nya telah membuat hati kita menjadi tenteram sehingga muncul kelapangan dan rasa optimis di dalam hidup kita bahkan kemudian kita melanjutkan Kasih SayangNya yang kita rasakan dengan berbagi dan peduli terhadap penderitaan sesama. Itulah yang membuat hati kita menjadi tenteram. Wassalam, agussyafii Yuk, hadir di Kegiatan 'Amalia Cinta al-Quran (ACQ).' Hari Ahad, Tanggal 20 Juni 2010 Di Rumah Amalia, Jl. Subagyo IV blok ii, No.23 Komplek Peruri, Ciledug. Silahkan kirimkan dukungan dan partisipasi anda di http://www.facebook.com/agussyafii3, atau http://agussyafii.blogspot.com/, http://www.twitter.com/agussyafii atau sms di 087 8777 12 431. [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Waspadai Gerakan Radikalisme
http://www.cenderawasihpos.com/detail.php?id=49 20 Mei 2010 14:48:04 Waspadai Gerakan Radikalisme JAKARTA - Pemerintah mengimbau masyarakat agar mewaspadai gerakan radikalisme jenis baru. Menteri Agama Suryadharma Ali mengingatkan agar umat Islam merapatkan barisan dan mewaspadai gerakan radikalisme atas nama kebebasan demokrasi dan HAM yang kini sering mencuat. Gerakan tersebut kadang mendorong masyarakat untuk berpikir bebas berlebihan dan melanggar norma umum, katanya ketika membuka Muktamar XIV Pemuda Muhammadiyah di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Kamis (20/5) kemarin. Suryadharma mengatakan, radikalisme yang kini muncul justru mengatasnamakan kebebasan dan demokrasi. Hal itu sekaligus mengklarifikasi tudingan bahwa radikalisme hanya ditujukan pada kelompok muslim tertentu. Padahal, gerakan radikalisme juga tumbuh di berbagai agama lain. Bahkan, gerakan ini juga tumbuh di kelompok yang mengklaim diri pro kebebasan dan demokrasi, kata dia. Organisasi radikalisme kebebasan, kata Menag, cenderung mendorong kebebasan mutlak dan jauh lebih sistematis tumbuhnya dibandingkan kelompok yang memperhatikan prinsip harmoni dan stabilitas. Salah satu contoh gerakan radikalisme kebebasan adalah kelompok yang mengajukan gugatan uji materi UU No 1/PNPS/1965 tentang Pencegahan Penodaan Agama. Pemohon uji materi menilai UU PPA diskriminatif karena hanya mengakui enam agama saja di Indonesia. Mereka, tuding Suryadharma, beranggapan negara tidak boleh melarang adanya kelompok ajaran baru di Indonesia meski dinilai melecehkan agama lain. Bila tidak diwaspadai, gerakan radikalisme kebebasan seperti bakal merusak karakter dan jati diri bangsa. Terlebih, masyarakat Indonesia dikenal sebagai bangsa yang menjunjung tinggi nilai moral dan agama. kata dia. Dalam berbagai kasus, kata Suryadharma, ada yang mengaku beragama Islam tapi melecehkan agama Islam. Mengaku agama lain tapi melecehkan agama itu. Pemerintah, lanjut dia, selama ini tidak pernah melarang keberadaan ajaran keyakinan di Indonesia termasuk keyakinan baru. Negara hanya melarang keberadaan keyakinan baru yang melecehkan keyakinan penganut lain, tegas dia. Pemerintah juga memberikan apresiasi setingi-tingginya kepada Mahkamah Konstitusi (MK) karena telah menolak seluruh gugatan uji materi UU PPA. Hal itu berarti UU tersebut masih perlu untuk dipertahankan untuk menjaga kerukunan antar umat beragama. Saya berharap umat Islam Indonesia dapat menyatukan sikap, cita-cita, pikiran dan hati karena maju mundurnya bangsa Indonesia ke depan juga tergantung pada kemauan umat lslam itu sendiri, katanya. Secara fisik umat Islam memang sudah bersatu dan kerap dapat berkumpul dalam satu rumah ibadah. Tetapi, kata dia, yang lebih dari itu adalah menyatukan hati, pikiran dan cita-cita untuk mengelola agenda kepentingan dan masa depan bersama. Karena umat Islam di Tanah Air selalu menjadi sorotan dunia maka harus dibuktikan integritas kita, pungkas dia (zul/jpnn) (scorpions [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Kebangkitan Versi Artis!
http://www.lampungpost.com/buras.php?id=2010052108374315 Jum'at, 21 Mei 2010 BURAS Kebangkitan Versi Artis! DI Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2010, Metro TV menayangkan persepsi kebangkitan versi artis dalam program Just Alvin! ujar Umar. Empat artis ditampilkan, Hari Mukti yang kini jadi juru dakwah, Henidar Amroe yang setelah pakai jilbab menolak peran tanpa jilbab meski bayarannya besar, Rachel Maryam mengabdi kepentingan rakyat dengan menjadi anggota DPR, dan Peggy Melati Sukma yang jadi pekerja sosial, keliling dunia cari bantuan untuk anak-anak miskin! Kebangkitan versi artis ternyata berarti suatu pencapaian (achievement) yang bersifat sublimatif, peningkatan derajat diri dengan berorientasi pada pengabdian lebih luhur, dengan meninggalkan dunia artis yang glamor berlimpah kemewahan! sambut Amir. Hari Mukti misalnya, dengan tekad hidup adalah pilihan, demi pilihannya itu pernah sampai melarat! Tapi justru saat itu ia merasa berhasil mencapai akhlak mulia yang amat dia dambakan untuk ia kembangkan ke tengah masyarakat! Orientasi pada pengembangan akhlak mulia itu pula motivasi Henidar Amroe menolak big money demi mempertahankan jilbabnya dalam berakting! Kalau Rachel Maryam masih diuji komitmennya terhadap kepentingan rakyat dalam kiprahnya di panggung politik, kampanye Peggy Melati Sukma di forum-forum dunia telah memberi pemahaman lebih baik tokoh-tokoh di negeri maju atas nasib anak-anak yang membutuhkan bantuan! timpal Umar. Hasil aktivis sosial memang tak langsung meraih bantuan berlimpah! Tanpa pemahaman yang tepat, tak akan pernah datang bantuan! Begitu kebangkitan versi artis, mengagumkan! tegas Amir. Namun, bagi awam, terasa aneh! Haruskah achievement untuk peningkatan derajat diri atau integritas dicapai dengan meninggalkan profesi--seperti ditempuh sebagian artis itu? Tentu saja tidak! potong Umar. Sublimasi atau peningkatan secara holistik integritas, paling ideal justru lewat meningkatan integritas dalam profesi atau bidang pengabdiannya di mana ia menapak setingkat demi setingkat jenjang karier pilihan jalan hidupnya! Artinya, profesi adalah tempat berekspresi mengaktualisasikan diri, mengabdi sebagai hamba yang berguna bagi orang lain! Sehingga, setiap profesi adalah tempat beribadah meningkatkan derajat dan martabat dirinya! Memang, kebangkitan jika dipersepsi sebagai achievement paling tepat adalah sublimasi derajat pengabdi setiap profesi, termasuk dalam sifatnya yang holistik, sehingga semua profesi bangkit dan maju bersama! tegas Amir. Hal terbaik, semua profesi punya roh holistik sehingga semua bidang kehidupan menonjolkan ekspresi akhlak mulia! H. Bambang Eka Wijaya [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] 'Turning back the clock' on ageing
http://www.gulf-times.com/site/topics/article.asp?cu_no=2item_no=362872version=1template_id=46parent_id=26 Publish Date: Friday,21 May, 2010, at 12:53 PM Doha Time 'Turning back the clock' on ageing By Kate Kelland/London Is ageing a disease? It's clear that the simple fact of growing older - chronological ageing - is relentless and unstoppable. But experts studying the science of ageing say it's time for a fresh look at the biological process - one which recognises it as a condition that can be manipulated, treated and delayed. Taking this new approach would turn the search for drugs to fight age-related diseases on its head, they say, and could speed the path to market of drugs that treat multiple illnesses like diabetes, heart disease and Alzheimer's at the same time. If ageing is seen as a disease, it changes how we respond to it. For example, it becomes the duty of doctors to treat it, said David Gems, a biogerontologist who spoke at a conference on ageing in London last week called Turning Back the Clock. At the moment, drug companies and scientists keen to develop their research on ageing into tangible results are hampered by regulators in the US and Europe who will licence medicines only for specific diseases, not for something as general as ageing. Because ageing is not viewed as a disease, the whole process of bringing drugs to market can't be applied to drugs that treat ageing. This creates a disincentive to pharmaceutical companies to develop drugs to treat it, said Gems. The ability of humans to live longer and longer lives is being demonstrated in abundance across the world.Average life expectancies extended by as much as 30 years in developed countries during the 20th century and experts expect the same or more to happen again in this century. A study published last year by Danish researchers estimated that more than half of all babies born in wealthy nations since the year 2000 will live to see their 100th birthdays. But with greater age comes a heavier burden of age-related disease.Cases of dementia and Alzheimer's, incurable brain-wasting conditions, are expected to almost double every 20 years to around 66mn in 2030 and over 115mn in 2050.Diabetes, heart disease and cancer, and the cost of coping with them in ageing populations, are also set to rise dramatically in coming decades in rich and poor countries alike. Nir Barzilai of the Albert Einstein College of Medicine at Yeshiva University in New York, says one way of trying to face down this enormous burden of disease is to look at the biggest risk factor common to all of them - ageing.There's one thing everybody is missing, he said. Ageing is common for all of these diseases - and yet we're not investigating the common mechanism for all of them. We are just looking at the specific diseases. To try to reverse that, Barzilai and many other scientists around the world are studying the genes of the very old and starting to find the genetic mechanisms, or pathways, that help them beat off the dementias, cancers, heart diseases and other age-related illnesses that bring down others who die younger. By finding the genes thought to help determine longevity, scientists think they may be able to mimic their action to not only extend life span, but, crucially, extend health span.It is ... looking increasingly likely that pharmacological manipulation of these ... pathways could form the basis of new preventative medicines for diseases ageing, and ageing itself, said Andrew Dillin of the Salk Institute in California and the Howard Hughes Medical Institute. Gems says institutional and ideological barriers are standing in the way - and a major one is the longstanding traditional view that ageing is not a disease, but a natural, benign process that should not be interfered with. - Reuters [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Reforming bureaucracy a tall order
Refleksi : Agaknya problem di NKRI mirip di Republik Islam Pakistan. http://www.gulf-times.com/site/topics/article.asp?cu_no=2item_no=362549version=1template_id=46parent_id=26 Publish Date: Wednesday,19 May, 2010, at 11:53 PM Doha Time Reforming bureaucracy a tall order By Kamran Rehmat/Islamabad For a country like Pakistan, which has see-sawed between democracies and dictatorships, the evolution of bureaucracy has been forced and lateral, not natural and linear, with the result that little works and even files of the president and prime minister go missing somewhere between ministries. Not even the bureaucracy will contest the general perception that it is rusty and ineffective at best. At worst, its capacity is severely diminished due to overt politicisation and corruption in its ranks and the abject failure to attract the best and the brightest of the country's citizens to it anymore. Headed by former State Bank of Pakistan governor Ishrat Hussain, the National Commission for Government Reforms, set up by the last military government but also tentatively supported by the incumbent elected government, has completed an exhaustive two-year review of what ails the civil service of Pakistan and what can be done to prop it up as a standard bearer of professionalism. The commission offers the following key recommendations as the only way for Pakistan to get a service-oriented bureaucracy that can help run the proverbial ship of state properly: Greater accountability: The need to strengthen internal and external accountability mechanisms to address widespread corruption within the bureaucracy; Enhanced efficiency and transparency: The need to promote greater efficiency and transparency by replacing manual processes with automated ones and rationalising antiquated and outdated rules, procedures and regulations; Rightsizing: The need for greater efficiency and affordability through rightsizing (most feasibly through natural attrition) of the large number of government employees in the relatively unproductive subordinate services (Grades 1 to 16) and; Reform of the cadre system: The need to promote equality of opportunities and career advancement within the civil service rather than the tradition of giving preferential treatment in terms of training, positions and promotions to certain elite cadres. Is this the roadmap to recovery? Given the chequered history of attempts to reform and deform the civil services in Pakistan, it seems this is not likely in a hurry - considering that the timing of reforms is as relevant a tactical issue for military as it is for civilian dispensations. The popularly-elected political government wants to break a record by surviving five years and the military establishment is keen to consolidate gains by repairing the damage from Musharraf's overstretch of his last two years. Any serious reforms now will have short-term consequences on the principal stakeholders of the political system, including the parliament and the military, each of which is in no mood to lose their respective influence and its attendant benefits. According to Andrew Wilder, who has recently researched the capacity of Pakistan's political institutions, including the bureaucracy, Pakistan's colonial heritage has heavily influenced its political culture as well as its bureaucratic and political institutions. They were never intended to be democratic institutions that transferred power to elected representatives but rather were designed to help legitimise and strengthen the authority of the bureaucratic state. The power imbalance between the strong bureaucratic institutions that Pakistan inherited from colonial India and the weak representative and democratic institutions has been one of the greatest causes of political instability in Pakistan since its independence. With at least three distinct decade-long periods of military rule, Generals Ayub Khan-Yahya Khan(1958-71), Zia-ul Haq (1977-88) and Parvez Musharraf (1999-2008), in particular, helped create and consolidate the rot by institutionalising ad hocism and skewering the natural progression of career bureaucracy. Each time there was a transition to democracy, in the 1970s, 1990s and recently, there was little serious effort made to institute reforms that would inject back professionalism and meritocracy within the executive. This ensured concentration of powers - usually controlled directly by both civil and military bureaucracies - in the executive branch stayed put to the detriment of legislature as well as the judiciary. Even now it is the executive supported by the bureaucracy that typically initiates legislation, bypassing the legislature by promulgating presidential ordinances. Another legacy holding sway in Pakistan's political culture and institutions, as well as its electoral politics, notes Wilder, is the institutionalisation of patron-client political
[ppiindia] Maid jailed over bid to poison employer's mum
http://www.dailychilli.com/news/3892-maid-jailed-over-bid-to-poison-employers-mum Maid jailed over bid to poison employer's mum Oktiana An Indonesian maid tried to get back at her employer's mother for nagging at her by spraying a window-cleaning solution on a plate and then serving rice on it for her dinner. On Thursday, Oktiana, 24, was jailed for eight weeks for the offence at her employer's home in Telok Kurau in Singapore on April 14. A district court heard on Thursday that Oktiana had sprayed Kao Kitchen Magiclean solution on a porcelain plate, scooped rice on it and then given it to Lee Neo Eng, 84. Lee did not take the food but asked the maid to reheat the rice. Oktiana did as she was told and again scooped the brown rice onto the same plate. This time, Lee caught a strong whiff of the cleaning solution and did not eat the rice. Lee and her grandson, who happened to be near the dining table, confronted the maid and asked if she had deliberately placed some detergent on the rice. Oktiana eventually broke down and confessed. Assistant Public Prosecutor Asran Samad told the court that Oktiana had committed the rash act after Lee reprimanded her for being slow in doing her chores that evening. District Judge Ronald Gwee backdated the jail term for the maid to April 16, the day she was first remanded because she was unable to post bail. For committing a rash act, the maid could have been jailed for up to six months and/or fined up to $2,500. - The Straits Times/ANN Published May 21 2010 [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Viagra linked to deafness
http://www.dailychilli.com/news/3882-viagra-linked-to-deafness Viagra linked to deafness The erectile dysfunction drug Viagra, and possibly other similar medications, may prompt long-term hearing loss among users, a new study suggests. In the May 18 issue of the Archives of Otolaryngology - Head and Neck Surgery, researchers from the University of Alabama at Birmingham discuss evidence supporting an association between the onset of hearing problems and Viagra. The medication is one of the so-called class of phosphodiesterase type 5 inhibitors (PDE-5i), which also includes Cialis and Levitra. The finding follows the 2007 decision by the U.S. Food and Drug Administration to adjust labeling for such medications to more prominently display warnings about hearing loss risks. The move stemmed from reports that year regarding sudden hearing loss among users of these drugs. It appears from these findings that the current government warning regarding hearing loss and the use of PDE-5i medications is warranted, study author Gerald McGwin, a professor of epidemiology in the University of Alabama at Birmingham School of Public Health, said in a news release. Though there are limitations to this study, it is prudent that patients using these medications be warned about the signs and symptoms of hearing impairment and be encouraged to seek immediate medical attention to potentially forestall permanent damage. The finding stems from an analysis of survey data concerning more than 11,500 men over the age of 40 that had been collected by the federal Agency for Healthcare Research and Quality between 2003 and 2006. McGwin and his team found that men who said they used PDE-5i drugs had twice the risk for developing hearing loss as those who did not. The authors stressed that more research is needed, while suggesting that one possible explanation could lie in the original purpose of these medications. They note that although now used mainly for erectile dysfunction, this class of drugs was initially prescribed for the treatment of pulmonary high blood pressure. PDE-5i medications work in erectile dysfunction patients by their ability to increase blood flow to certain tissues in the body, said McGwin. It has been hypothesized that they may have a similar effect on similar tissues in the ear, where an increase of blood flow could potentially cause damage leading to hearing loss. - HealthDay News Published May 20 2010 [Non-text portions of this message have been removed]