[ppiindia] Ahmadiyah Bukan Islam

2006-10-11 Thread A Nizami
Ahmadiyah Bukan Islam
Assalamu'alaikum wr wb,
Banyak orang awam mengira bahwa Ahmadiyah yang menganggap ada Nabi setelah Nabi 
Muhammad SAW (yaitu Mirza Ghulam Ahmad yang lahir pada abad 19 M di India) 
sebagai bagian dari Islam. Oleh karena itu mereka bingung, sesama Muslim kok 
saling serang?

Sesungguhnya kepercayaan Ahmadiyah di atas sudah menyalahi 2 kalimat syahadah 
yang selain bersaksi bahwa Muhammad sebagai utusan Allah juga meyakini bahwa 
Nabi Muhammad adalah Nabi terakhir sebagaimana disebut surat Al Ahzab:40 bahwa 
Muhammad adalah Khaataman Nabiyyiin (penutup Nabi-nabi atau Nabi terakhir).
Hanya memang kelompok Ahmadiyah senang berkelit terhadap berbagai dalil di 
atas, sehingga arti khaataman Nabiyyiin mereka pelintir jadi
cincin/stempel para Nabi.
Padahal kata khaatam beberapa kali disebut dalam Al Qur'an, tak ada satu pun 
yang berarti cincin/stempel. Contohnya pada Al Baqoroh:7 artinya:
"Allah telah mengunci-mati hati" (Khaatamallahu 'ala quluubihim)
Asy Syuuro:24:
"Dia mengunci mati hatimu" (yakhtim 'ala qolbika)
Husnul Khaatimah artinya akhir yang baik. Khatam Al Qur'an artinya selesai 
membaca Al Qur'an.
Nah arti yang begitu jelas saja dengan mudah mereka pelintir. Belum lagi 
penjelasan di hadits Nabi yang lain bahwa Nabi Muhammad adalah Nabi terakhir 
dan tak ada lagi nabi sesudahnya (la nabiya ba'dahu). Tapi dalil itu pun 
disanggah mereka.
Sesungguhnya menganggap ada Nabi baru setelah Nabi Muhammad selain syahadahnya 
sebagai Muslim sudah runtuh juga rukun Imannya percaya kepada Nabi juga telah 
rusak. Karena iman kepada Nabi juga meyakini bahwa Nabi Muhammad sebagai Nabi 
terakhir.
"Akan ada pada umatku 30 pendusta semuanya mengaku nabi, dan saya penutup para 
Nabi dan tidak ada nabi setelahku" [HR Abu Daud]
Belum lagi dengan meyakini adanya Kitab Suci baru selain Al Qur'an telah 
menodai kesucian Al Qur'an yang dinyatakan sebagai pedoman bagi orang yang 
bertakwa (Al Baqoroh:2).
Ulama sedunia Rabithah Alam Islami telah memberi fatwa bahwa Ahmadiyah sesat. 
Begitu pula ulama MUI. Hanya kelompok
Islam Liberal dan Non Muslim saja yang membela Ahmadiyah.
Meski demikian, ummat Islam harus bersabar. Biarlah para ulama di MUI dan 
aparat hukum yang menyelesaikan hal ini.
KH Kholil Ridwan: Di Dunia Islam, Ahmadiyah
Disejajarkan dengan Non-MuslimPublikasi: 20/07/2005
09:02 WIB
eramuslim - Setelah pengusiran anggota Ahmadiyah dari
markasnya di kawasan Parung, Bogor, pekan lalu,
polemik sekitar kelompok keagamaan asal Pakistan itu
terus bergulir. Mulai dari silang pendapat apakah
Ahmadiyah bagian dari ummat Islam ataukah tidak,
sampai ajakan untuk menempatkan Ahmadiyah sebagai
sebuah agama baru yang keberadaannya diakui
undang-undang.
Dari catatan sejarah, persoalan Ahmadiyah sebenarnya
bukan persoalan baru di Indonesia. Geliat Ahmadiyah
bahkan memaksa MUI mengeluarkan fatwa tahun 1980.
Lembaga tertinggi ulama Indonesia itu menetapkan bahwa
Ahmadiyah bukan Islam dan menyesatkan. Untuk
mendapatkan gambaran lebih jauh tentang Ahmadiyah,
berikut kutipan bincang-bincang eramuslim dengan KH
Kholil Ridwan, Anggota MUI, Ketua Badan Kerjasama
Pondok Pesantren Indonesia (BKSPPI) dan Wakil Ketua
Komite Indonesia untuk Dunia Islam (KISDI):
Sampai saat ini belum ada sikap resmi dari pemerintah
atas kekecewaan terhadap keberadaan Ahmadiyah.
Bagaimana Komite Indonesia untuk Dunia Islam (KISDI)
melihat masalah ini?
Ahmadiyah itu bukan Islam. Karena bukan Islam. Maka ia
tidak berhak hidup di bumi Indonesia. Yang berhak
hidup menurut undang-undang di Indonesia itu adalah,
Islam, Kristen, Katholik, Hindhu dan Budha. Di luar
itu tidak dibenarkan. Jadi, agama seperti Ahmadiyah,
di Indonesia tidak boleh mendakwahkan agamanya di
Indonesia. Kalau mendakwahkan berarti melanggar
undang-undang. Kita berharap Pemerintah RI menindak. 
Kalau saja, misalnya, Arswendo membuat kasus
penelitian orang terpopuler, Nabi Muhammad nomor 10,
diganjar delapan tahun. Lalu yang di Malang, yang
menerjemahkan shalat dengan bahasa Indoensia, ditahan
dan ditangkap. Maka Ahmadiyah, yang pelanggarannya
lebih besar dari itu , mestinya juga ditangkap. Karena
dia (Ahmadiyah) memprovokasi umat Islam untuk berbuat
anarkhi. Mestinya Pemerintah berbuat, dan KISDI
berharap itu.
Bukankah Ahmadiyah sudah lama ada di Indonesia. Kenapa
reaksi itu baru muncul sekarang?
Betul, Ahmadiyah sudah lama di Indonesia. Kita
sebenarnya percaya pada Pemerintah, kita percaya pada
Kejaksaan Agung, pada polisi. Tapi kenyataannya,
setelah di makan waktu, mereka besar dan mereka
mengadakan acara, lalu kita bereaksi. Lho, Ahmadiyah
besar begini, dan mengundang tokoh internasionalnya.
Kalau mereka tidak mengundang, mungkin kita tidak
(bereaksi, red). Pernyataan kita merupakan reaksi
pernyataan Dawam Rahardjo dan Aliansi Masyarakat
Toleransi Beragama. Sebagai reaksi, yang resah
sebenarnya masyarakat Parung, Bogor yang ada di
sekitar markas Ahmadiyah. Mereka terprovokasi dengan
kegiatan itu. Jadi reaksi KISDI itu atas pernyataan
Dawan dan kawannya itu. 
Ahmadiyah, menuru

[ppiindia] Ahmadiyah Bukan Islam

2006-09-12 Thread A Nizami
www.nizami.org
Ahmadiyah Bukan Islam

Assalamu'alaikum wr wb,
Banyak orang awam mengira bahwa Ahmadiyah yang
menganggap ada Nabi setelah Nabi Muhammad SAW (yaitu
Mirza Ghulam Ahmad yang lahir pada abad 19 M di India)
sebagai bagian dari Islam. Oleh karena itu mereka
bingung, sesama Muslim kok saling serang?



Sesungguhnya kepercayaan Ahmadiyah di atas sudah
menyalahi 2 kalimat syahadah yang selain bersaksi
bahwa Muhammad sebagai utusan Allah juga meyakini
bahwa Nabi Muhammad adalah Nabi terakhir sebagaimana
disebut surat Al Ahzab:40 bahwa Muhammad adalah
Khaataman Nabiyyiin (penutup Nabi-nabi atau Nabi
terakhir).

Hanya memang kelompok Ahmadiyah senang berkelit
terhadap berbagai dalil di atas, sehingga arti
khaataman Nabiyyiin mereka pelintir jadi
cincin/stempel para Nabi.

Padahal kata khaatam beberapa kali disebut dalam Al
Qur'an, tak ada satu pun yang berarti cincin/stempel.
Contohnya pada Al Baqoroh:7 artinya:
"Allah telah mengunci-mati hati" (Khaatamallahu 'ala
quluubihim)

Asy Syuuro:24:
"Dia mengunci mati hatimu" (yakhtim 'ala qolbika)

Husnul Khaatimah artinya akhir yang baik. Khatam Al
Qur'an artinya selesai membaca Al Qur'an.

Nah arti yang begitu jelas saja dengan mudah mereka
pelintir. Belum lagi penjelasan di hadits Nabi yang
lain bahwa Nabi Muhammad adalah Nabi terakhir dan tak
ada lagi nabi sesudahnya (la nabiya ba'dahu). Tapi
dalil itu pun disanggah mereka.

Sesungguhnya menganggap ada Nabi baru setelah Nabi
Muhammad selain syahadahnya sebagai Muslim sudah
runtuh juga rukun Imannya percaya kepada Nabi juga
telah rusak. Karena iman kepada Nabi juga meyakini
bahwa Nabi Muhammad sebagai Nabi terakhir.

"Akan ada pada umatku 30 pendusta semuanya mengaku
nabi, dan saya penutup para Nabi dan tidak ada nabi
setelahku" [HR Abu Daud]

Belum lagi dengan meyakini adanya Kitab Suci baru
selain Al Qur'an telah menodai kesucian Al Qur'an yang
dinyatakan sebagai pedoman bagi orang yang bertakwa
(Al Baqoroh:2).

Ulama sedunia Rabithah Alam Islami telah memberi fatwa
bahwa Ahmadiyah sesat. Begitu pula ulama MUI. Hanya
kelompok
Islam Liberal dan Non Muslim saja yang membela
Ahmadiyah.

Meski demikian, ummat Islam harus bersabar. Biarlah
para ulama di MUI dan aparat hukum yang menyelesaikan
hal ini.

KH Kholil Ridwan: Di Dunia Islam, Ahmadiyah
Disejajarkan dengan Non-MuslimPublikasi: 20/07/2005
09:02 WIB
eramuslim - Setelah pengusiran anggota Ahmadiyah dari
markasnya di kawasan Parung, Bogor, pekan lalu,
polemik sekitar kelompok keagamaan asal Pakistan itu
terus bergulir. Mulai dari silang pendapat apakah
Ahmadiyah bagian dari ummat Islam ataukah tidak,
sampai ajakan untuk menempatkan Ahmadiyah sebagai
sebuah agama baru yang keberadaannya diakui
undang-undang.

Dari catatan sejarah, persoalan Ahmadiyah sebenarnya
bukan persoalan baru di Indonesia. Geliat Ahmadiyah
bahkan memaksa MUI mengeluarkan fatwa tahun 1980.
Lembaga tertinggi ulama Indonesia itu menetapkan bahwa
Ahmadiyah bukan Islam dan menyesatkan. Untuk
mendapatkan gambaran lebih jauh tentang Ahmadiyah,
berikut kutipan bincang-bincang eramuslim dengan KH
Kholil Ridwan, Anggota MUI, Ketua Badan Kerjasama
Pondok Pesantren Indonesia (BKSPPI) dan Wakil Ketua
Komite Indonesia untuk Dunia Islam (KISDI):

Sampai saat ini belum ada sikap resmi dari pemerintah
atas kekecewaan terhadap keberadaan Ahmadiyah.
Bagaimana Komite Indonesia untuk Dunia Islam (KISDI)
melihat masalah ini?

Ahmadiyah itu bukan Islam. Karena bukan Islam. Maka ia
tidak berhak hidup di bumi Indonesia. Yang berhak
hidup menurut undang-undang di Indonesia itu adalah,
Islam, Kristen, Katholik, Hindhu dan Budha. Di luar
itu tidak dibenarkan. Jadi, agama seperti Ahmadiyah,
di Indonesia tidak boleh mendakwahkan agamanya di
Indonesia. Kalau mendakwahkan berarti melanggar
undang-undang. Kita berharap Pemerintah RI menindak. 

Kalau saja, misalnya, Arswendo membuat kasus
penelitian orang terpopuler, Nabi Muhammad nomor 10,
diganjar delapan tahun. Lalu yang di Malang, yang
menerjemahkan shalat dengan bahasa Indoensia, ditahan
dan ditangkap. Maka Ahmadiyah, yang pelanggarannya
lebih besar dari itu , mestinya juga ditangkap. Karena
dia (Ahmadiyah) memprovokasi umat Islam untuk berbuat
anarkhi. Mestinya Pemerintah berbuat, dan KISDI
berharap itu.

Bukankah Ahmadiyah sudah lama ada di Indonesia. Kenapa
reaksi itu baru muncul sekarang?

Betul, Ahmadiyah sudah lama di Indonesia. Kita
sebenarnya percaya pada Pemerintah, kita percaya pada
Kejaksaan Agung, pada polisi. Tapi kenyataannya,
setelah di makan waktu, mereka besar dan mereka
mengadakan acara, lalu kita bereaksi. Lho, Ahmadiyah
besar begini, dan mengundang tokoh internasionalnya.
Kalau mereka tidak mengundang, mungkin kita tidak
(bereaksi, red). Pernyataan kita merupakan reaksi
pernyataan Dawam Rahardjo dan Aliansi Masyarakat
Toleransi Beragama. Sebagai reaksi, yang resah
sebenarnya masyarakat Parung, Bogor yang ada di
sekitar markas Ahmadiyah. Mereka terprovokasi dengan
kegiatan itu. Jadi reaksi KISDI itu atas pernyataan
Dawan dan kawannya itu. 

A

[ppiindia] Ahmadiyah Bukan Islam

2005-07-20 Thread A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,
Banyak orang awam mengira bahwa Ahmadiyah yang
menganggap ada Nabi setelah Nabi Muhammad SAW (yaitu
Mirza Ghulam Ahmad yang lahir pada abad 19 M di India)
sebagai bagian dari Islam. Oleh karena itu mereka
bingung, sesama Muslim kok saling serang?

Sesungguhnya kepercayaan Ahmadiyah di atas sudah
menyalahi 2 kalimat syahadah yang selain bersaksi
bahwa Muhammad sebagai utusan Allah juga meyakini
bahwa Nabi Muhammad adalah Nabi terakhir sebagaimana
disebut surat Al Ahzab:40 bahwa Muhammad adalah
Khaataman Nabiyyiin (penutup Nabi-nabi atau Nabi
terakhir).

Hanya memang kelompok Ahmadiyah senang berkelit
terhadap berbagai dalil di atas, sehingga arti
khaataman Nabiyyiin mereka pelintir jadi
cincin/stempel para Nabi.

Padahal kata khaatam beberapa kali disebut dalam Al
Qur'an, tak ada satu pun yang berarti cincin/stempel.
Contohnya pada Al Baqoroh:7 artinya:
"Allah telah mengunci-mati hati" (Khaatamallahu 'ala
quluubihin)

Asy Syuuro:24:
"Dia mengunci mati hatimu" (yakhtim 'ala qolbika)

Husnul Khaatimah artinya akhir yang baik. Khatam Al
Qur'an artinya menyelesaikan Al Qur'an.

Nah arti yang begitu jelas saja dengan mudah mereka
pelintir. Belum lagi penjelasan di hadits Nabi yang
lain bahwa Nabi Muhammad adalah Nabi terakhir dan tak
ada lagi nabi sesudahnya (la nabiya ba'dahu). Tapi
dalil itu pun disanggah mereka.

Sesungguhnya menganggap ada Nabi baru setelah Nabi
Muhammad selain syahadahnya sebagai Muslim sudah
runtuh juga rukun Imannya percaya kepada Nabi juga
telah rusak. Karena iman kepada Nabi juga meyakini
bahwa Nabi Muhammad sebagai Nabi terakhir.

"Akan ada pada umatku 30 pendusta semuanya mengaku
nabi, dan saya penutup para Nabi dan tidak ada nabi
setelahku" [HR Abu Daud]

Belum lagi dengan meyakini adanya Kitab Suci baru
selain Al Qur'an telah menodai kesucian Al Qur'an yang
dinyatakan sebagai pedoman bagi orang yang bertakwa
(Al Baqoroh:2).

Ulama sedunia Rabithah Alam Islami telah menyatakan
Ahmadiyah sesat. Begitu pula ulama MUI. Hanya kelompok
Islam Liberal dan Non Muslim saja yang membela
Ahmadiyah.

KH Kholil Ridwan: Di Dunia Islam, Ahmadiyah
Disejajarkan dengan Non-MuslimPublikasi: 20/07/2005
09:02 WIB
eramuslim - Setelah pengusiran anggota Ahmadiyah dari
markasnya di kawasan Parung, Bogor, pekan lalu,
polemik sekitar kelompok keagamaan asal Pakistan itu
terus bergulir. Mulai dari silang pendapat apakah
Ahmadiyah bagian dari ummat Islam ataukah tidak,
sampai ajakan untuk menempatkan Ahmadiyah sebagai
sebuah agama baru yang keberadaannya diakui
undang-undang.

Dari catatan sejarah, persoalan Ahmadiyah sebenarnya
bukan persoalan baru di Indonesia. Geliat Ahmadiyah
bahkan memaksa MUI mengeluarkan fatwa tahun 1980.
Lembaga tertinggi ulama Indonesia itu menetapkan bahwa
Ahmadiyah bukan Islam dan menyesatkan. Untuk
mendapatkan gambaran lebih jauh tentang Ahmadiyah,
berikut kutipan bincang-bincang eramuslim dengan KH
Kholil Ridwan, Anggota MUI, Ketua Badan Kerjasama
Pondok Pesantren Indonesia (BKSPPI) dan Wakil Ketua
Komite Indonesia untuk Dunia Islam (KISDI):

Sampai saat ini belum ada sikap resmi dari pemerintah
atas kekecewaan terhadap keberadaan Ahmadiyah.
Bagaimana Komite Indonesia untuk Dunia Islam (KISDI)
melihat masalah ini?

Ahmadiyah itu bukan Islam. Karena bukan Islam. Maka ia
tidak berhak hidup di bumi Indonesia. Yang berhak
hidup menurut undang-undang di Indonesia itu adalah,
Islam, Kristen, Katholik, Hindhu dan Budha. Di luar
itu tidak dibenarkan. Jadi, agama seperti Ahmadiyah,
di Indonesia tidak boleh mendakwahkan agamanya di
Indonesia. Kalau mendakwahkan berarti melanggar
undang-undang. Kita berharap Pemerintah RI menindak. 

Kalau saja, misalnya, Arswendo membuat kasus
penelitian orang terpopuler, Nabi Muhammad nomor 10,
diganjar delapan tahun. Lalu yang di Malang, yang
menerjemahkan shalat dengan bahasa Indoensia, ditahan
dan ditangkap. Maka Ahmadiyah, yang pelanggarannya
lebih besar dari itu , mestinya juga ditangkap. Karena
dia (Ahmadiyah) memprovokasi umat Islam untuk berbuat
anarkhi. Mestinya Pemerintah berbuat, dan KISDI
berharap itu.

Bukankah Ahmadiyah sudah lama ada di Indonesia. Kenapa
reaksi itu baru muncul sekarang?

Betul, Ahmadiyah sudah lama di Indonesia. Kita
sebenarnya percaya pada Pemerintah, kita percaya pada
Kejaksaan Agung, pada polisi. Tapi kenyataannya,
setelah di makan waktu, mereka besar dan mereka
mengadakan acara, lalu kita bereaksi. Lho, Ahmadiyah
besar begini, dan mengundang tokoh internasionalnya.
Kalau mereka tidak mengundang, mungkin kita tidak
(bereaksi, red). Pernyataan kita merupakan reaksi
pernyataan Dawam Rahardjo dan Aliansi Masyarakat
Toleransi Beragama. Sebagai reaksi, yang resah
sebenarnya masyarakat Parung, Bogor yang ada di
sekitar markas Ahmadiyah. Mereka terprovokasi dengan
kegiatan itu. Jadi reaksi KISDI itu atas pernyataan
Dawan dan kawannya itu. 

Ahmadiyah, menurut Anda, bagian dari Islam atau memang
di luar Islam?

Kita melihat Rabithah (Rabithah 'Alam Islamy, red), di
situ ada kubaro (petinggi-petinggi, red), 

Re: [ppiindia] Ahmadiyah Bukan Islam

2006-10-11 Thread giri bronx
masuk akal. tapi jujur saja meskipun saya islam tapi saya sangat bingung dengan 
islam selama hidup saya. ada yang bisa menjelaskan apa itu islam secara praktis 
dan gamblang?
  terus soal keberadaan 5 agama saja yang diperboleh di Indonesia itu dapat 
dibenarkan?
  sedangkan menusia punya cara atau jalan masing2 untuk berkomunikasi dengan 
Tuhannya.
  namun kenyataannya, di Indonesia kita secara tidak langsung dipaksa untuk 
masuk satu agama tanpa diberi kesempatan memilih agama mana yang kita percaya.
  contohnya : saat kita lahir, dan orang tua kita kebetulan beragama islam, 
entah aturan siapa kita yang dilahirkan secara otomatis adalah orang beragama 
islam. sedangkan yang saya ketahui, untuk masuk satu agama terutama islam, 
harus dengan kesadaran sendiri dari orang tersebut bukan dari putusan atau 
paksaan orang lain, meskipun dari kalangan keluarga (pernah dengar sanak 
keluarga Nabi Muhammad yang tidak pernah mau masuk islam meski dia orang garis 
depan pembela perjuangan islam kan...???).
  saya pernah mendengar dari orang yang kompeten dalam pengetahuan islam, bahwa 
nabi Muhammad pernah berkata bahwa setelah masa hidupnya, islam akan terbagi 
menjadi puluhan jenis atau aliran, dan hanya satu yang benar2 islam sejati yang 
tidak diragukan kebenarannya. ada yang tahu islam yang mana itu? semua pasti 
mengakui bahwa islam yang mereka jalanilah yang sejati itu.
   
  slave without master
  giri
  

A Nizami <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Ahmadiyah Bukan Islam
Assalamu'alaikum wr wb,
Banyak orang awam mengira bahwa Ahmadiyah yang menganggap ada Nabi setelah Nabi 
Muhammad SAW (yaitu Mirza Ghulam Ahmad yang lahir pada abad 19 M di India) 
sebagai bagian dari Islam. Oleh karena itu mereka bingung, sesama Muslim kok 
saling serang?

Sesungguhnya kepercayaan Ahmadiyah di atas sudah menyalahi 2 kalimat syahadah 
yang selain bersaksi bahwa Muhammad sebagai utusan Allah juga meyakini bahwa 
Nabi Muhammad adalah Nabi terakhir sebagaimana disebut surat Al Ahzab:40 bahwa 
Muhammad adalah Khaataman Nabiyyiin (penutup Nabi-nabi atau Nabi terakhir).
Hanya memang kelompok Ahmadiyah senang berkelit terhadap berbagai dalil di 
atas, sehingga arti khaataman Nabiyyiin mereka pelintir jadi
cincin/stempel para Nabi.
Padahal kata khaatam beberapa kali disebut dalam Al Qur'an, tak ada satu pun 
yang berarti cincin/stempel. Contohnya pada Al Baqoroh:7 artinya:
"Allah telah mengunci-mati hati" (Khaatamallahu 'ala quluubihim)
Asy Syuuro:24:
"Dia mengunci mati hatimu" (yakhtim 'ala qolbika)
Husnul Khaatimah artinya akhir yang baik. Khatam Al Qur'an artinya selesai 
membaca Al Qur'an.
Nah arti yang begitu jelas saja dengan mudah mereka pelintir. Belum lagi 
penjelasan di hadits Nabi yang lain bahwa Nabi Muhammad adalah Nabi terakhir 
dan tak ada lagi nabi sesudahnya (la nabiya ba'dahu). Tapi dalil itu pun 
disanggah mereka.
Sesungguhnya menganggap ada Nabi baru setelah Nabi Muhammad selain syahadahnya 
sebagai Muslim sudah runtuh juga rukun Imannya percaya kepada Nabi juga telah 
rusak. Karena iman kepada Nabi juga meyakini bahwa Nabi Muhammad sebagai Nabi 
terakhir.
"Akan ada pada umatku 30 pendusta semuanya mengaku nabi, dan saya penutup para 
Nabi dan tidak ada nabi setelahku" [HR Abu Daud]
Belum lagi dengan meyakini adanya Kitab Suci baru selain Al Qur'an telah 
menodai kesucian Al Qur'an yang dinyatakan sebagai pedoman bagi orang yang 
bertakwa (Al Baqoroh:2).
Ulama sedunia Rabithah Alam Islami telah memberi fatwa bahwa Ahmadiyah sesat. 
Begitu pula ulama MUI. Hanya kelompok
Islam Liberal dan Non Muslim saja yang membela Ahmadiyah.
Meski demikian, ummat Islam harus bersabar. Biarlah para ulama di MUI dan 
aparat hukum yang menyelesaikan hal ini.
KH Kholil Ridwan: Di Dunia Islam, Ahmadiyah
Disejajarkan dengan Non-MuslimPublikasi: 20/07/2005
09:02 WIB
eramuslim - Setelah pengusiran anggota Ahmadiyah dari
markasnya di kawasan Parung, Bogor, pekan lalu,
polemik sekitar kelompok keagamaan asal Pakistan itu
terus bergulir. Mulai dari silang pendapat apakah
Ahmadiyah bagian dari ummat Islam ataukah tidak,
sampai ajakan untuk menempatkan Ahmadiyah sebagai
sebuah agama baru yang keberadaannya diakui
undang-undang.
Dari catatan sejarah, persoalan Ahmadiyah sebenarnya
bukan persoalan baru di Indonesia. Geliat Ahmadiyah
bahkan memaksa MUI mengeluarkan fatwa tahun 1980.
Lembaga tertinggi ulama Indonesia itu menetapkan bahwa
Ahmadiyah bukan Islam dan menyesatkan. Untuk
mendapatkan gambaran lebih jauh tentang Ahmadiyah,
berikut kutipan bincang-bincang eramuslim dengan KH
Kholil Ridwan, Anggota MUI, Ketua Badan Kerjasama
Pondok Pesantren Indonesia (BKSPPI) dan Wakil Ketua
Komite Indonesia untuk Dunia Islam (KISDI):
Sampai saat ini belum ada sikap resmi dari pemerintah
atas kekecewaan terhadap keberadaan Ahmadiyah.
Bagaimana Komite Indonesia untuk Dunia Islam (KISDI)
melihat masalah ini?
Ahmadiyah itu bukan Islam. Karena bukan Islam. Maka ia
tidak berhak hidup di bumi Indonesia. Yang berhak
hidup menurut undang-undang di Indonesia itu adal

Re: [ppiindia] Ahmadiyah Bukan Islam

2006-10-11 Thread A Nizami
Untuk mengetahui dasar-dasar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits coba baca:
www.media-islam.or.id

Untuk mengetahui Islam yang benar kita harus membaca dan mempelajari Al Qur'an 
agar tidak tersesat:

“Kitab (Al Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang 
bertakwa,” [Al Baqoroh:2]

Dalam kitab sharh dari Tirmidzi, Imam Ahwazi berkata: "Penjelasan dari hadits 
ini, bahwa hadits ini berasal dari Abdullah bin Amru, bahwa semua dari golongan 
itu masuk neraka dan satu golongan yang masuk surga dan satu golongan ini 
adalah yang mengikuti Rasulullah saw. Golongan yang selamat itu adalah Ahlu 
Sunnah Wal Jama'ah." 

Dari situ memang hanya sedikit dari ummat Islam yang selamat, yaitu Ahlus 
Sunnah artinya mengikuti sunnah/hadits Nabi dan Jama'ah selalu berkumpul dengan 
mainstream ummat Islam.

Jadi kalau ada yang punya Nabi sendiri atau menyempal, dia masuk neraka.

 
===
Ingin belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits?
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
http://www.media-islam.or.id



- Original Message 
From: giri bronx <[EMAIL PROTECTED]>
To: ppiindia@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, October 11, 2006 8:37:59 PM
Subject: Re: [ppiindia] Ahmadiyah Bukan Islam

masuk akal. tapi jujur saja meskipun saya islam tapi saya sangat bingung dengan 
islam selama hidup saya. ada yang bisa menjelaskan apa itu islam secara praktis 
dan gamblang?
terus soal keberadaan 5 agama saja yang diperboleh di Indonesia itu dapat 
dibenarkan?
sedangkan menusia punya cara atau jalan masing2 untuk berkomunikasi dengan 
Tuhannya.
namun kenyataannya, di Indonesia kita secara tidak langsung dipaksa untuk masuk 
satu agama tanpa diberi kesempatan memilih agama mana yang kita percaya.
contohnya : saat kita lahir, dan orang tua kita kebetulan beragama islam, entah 
aturan siapa kita yang dilahirkan secara otomatis adalah orang beragama islam. 
sedangkan yang saya ketahui, untuk masuk satu agama terutama islam, harus 
dengan kesadaran sendiri dari orang tersebut bukan dari putusan atau paksaan 
orang lain, meskipun dari kalangan keluarga (pernah dengar sanak keluarga Nabi 
Muhammad yang tidak pernah mau masuk islam meski dia orang garis depan pembela 
perjuangan islam kan...???).
saya pernah mendengar dari orang yang kompeten dalam pengetahuan islam, bahwa 
nabi Muhammad pernah berkata bahwa setelah masa hidupnya, islam akan terbagi 
menjadi puluhan jenis atau aliran, dan hanya satu yang benar2 islam sejati yang 
tidak diragukan kebenarannya. ada yang tahu islam yang mana itu? semua pasti 
mengakui bahwa islam yang mereka jalanilah yang sejati itu.

slave without master
giri


A Nizami <[EMAIL PROTECTED] com> wrote:
Ahmadiyah Bukan Islam
Assalamu'alaikum wr wb,
Banyak orang awam mengira bahwa Ahmadiyah yang menganggap ada Nabi setelah Nabi 
Muhammad SAW (yaitu Mirza Ghulam Ahmad yang lahir pada abad 19 M di India) 
sebagai bagian dari Islam. Oleh karena itu mereka bingung, sesama Muslim kok 
saling serang?

Sesungguhnya kepercayaan Ahmadiyah di atas sudah menyalahi 2 kalimat syahadah 
yang selain bersaksi bahwa Muhammad sebagai utusan Allah juga meyakini bahwa 
Nabi Muhammad adalah Nabi terakhir sebagaimana disebut surat Al Ahzab:40 bahwa 
Muhammad adalah Khaataman Nabiyyiin (penutup Nabi-nabi atau Nabi terakhir).
Hanya memang kelompok Ahmadiyah senang berkelit terhadap berbagai dalil di 
atas, sehingga arti khaataman Nabiyyiin mereka pelintir jadi
cincin/stempel para Nabi.
Padahal kata khaatam beberapa kali disebut dalam Al Qur'an, tak ada satu pun 
yang berarti cincin/stempel. Contohnya pada Al Baqoroh:7 artinya:
"Allah telah mengunci-mati hati" (Khaatamallahu 'ala quluubihim)
Asy Syuuro:24:
"Dia mengunci mati hatimu" (yakhtim 'ala qolbika)
Husnul Khaatimah artinya akhir yang baik. Khatam Al Qur'an artinya selesai 
membaca Al Qur'an.
Nah arti yang begitu jelas saja dengan mudah mereka pelintir. Belum lagi 
penjelasan di hadits Nabi yang lain bahwa Nabi Muhammad adalah Nabi terakhir 
dan tak ada lagi nabi sesudahnya (la nabiya ba'dahu). Tapi dalil itu pun 
disanggah mereka.
Sesungguhnya menganggap ada Nabi baru setelah Nabi Muhammad selain syahadahnya 
sebagai Muslim sudah runtuh juga rukun Imannya percaya kepada Nabi juga telah 
rusak. Karena iman kepada Nabi juga meyakini bahwa Nabi Muhammad sebagai Nabi 
terakhir.
"Akan ada pada umatku 30 pendusta semuanya mengaku nabi, dan saya penutup para 
Nabi dan tidak ada nabi setelahku" [HR Abu Daud]
Belum lagi dengan meyakini adanya Kitab Suci baru selain Al Qur'an telah 
menodai kesucian Al Qur'an yang dinyatakan sebagai pedoman bagi orang yang 
bertakwa (Al Baqoroh:2).
Ulama sedunia Rabithah Alam Islami telah memberi fatwa bahwa Ahmadiyah sesat. 
Begitu pula ulama MUI. Hanya kelompok
Islam Liberal dan Non Muslim saja yang membela Ahmadiyah.
Meski demikian, ummat Islam harus bersabar. Biarlah para ulama di MUI dan 
aparat hukum yang menyelesaika

Re: [ppiindia] Ahmadiyah Bukan Islam

2006-10-11 Thread giri bronx
tapi jika hanya laksanakan kewajiban dan jauhi laranganNya, Allah sudah 
menjajikan janji-janji manis nikmatnya surga, saya rasa dengan menjaga sikap 
baik saja sudah cukup. tidak perlu mempelajari islam terlalu jauh. karena hanya 
dari sedikit tahu namun melakukan apa perintahNya dan menjauhi laranganNya yang 
kita ketahui saja sudah bisa masuk surga kok. lalu surga macam apa lagi yang 
kita cari? apa dengan memperdalam agama bisa mendapatkan surganya surga? apa 
memang ada? atau di surga itu ada kelasnya (ekonomi, bisnis dan eksekutif)?
  kalau tidak ada, maaf kalau saya berprasangka buruk pada orang2 yang 
mendalami ilmu agamanya yang terlalu. saya menganggap orang tersebut orang 
paling serakah dari para orang serakah.
  sekali lagi maaf, saya tidak bermaksud untuk mengajak depat soal islam, 
karena jujur saya katakan tidak paham soal agama. ini hanya sebatas sharing 
kita. atau bisa dilang salah satu prosesku mencari Tuhanku. terima kasih
   
  slave without master
giri


A Nizami <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Untuk mengetahui dasar-dasar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits coba baca:
www.media-islam.or.id

Untuk mengetahui Islam yang benar kita harus membaca dan mempelajari Al Qur'an 
agar tidak tersesat:

“Kitab (Al Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang 
bertakwa,” [Al Baqoroh:2]

Dalam kitab sharh dari Tirmidzi, Imam Ahwazi berkata: "Penjelasan dari hadits 
ini, bahwa hadits ini berasal dari Abdullah bin Amru, bahwa semua dari golongan 
itu masuk neraka dan satu golongan yang masuk surga dan satu golongan ini 
adalah yang mengikuti Rasulullah saw. Golongan yang selamat itu adalah Ahlu 
Sunnah Wal Jama'ah." 

Dari situ memang hanya sedikit dari ummat Islam yang selamat, yaitu Ahlus 
Sunnah artinya mengikuti sunnah/hadits Nabi dan Jama'ah selalu berkumpul dengan 
mainstream ummat Islam.

Jadi kalau ada yang punya Nabi sendiri atau menyempal, dia masuk neraka.


===
Ingin belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits?
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
http://www.media-islam.or.id



- Original Message 
From: giri bronx 
To: ppiindia@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, October 11, 2006 8:37:59 PM
Subject: Re: [ppiindia] Ahmadiyah Bukan Islam

masuk akal. tapi jujur saja meskipun saya islam tapi saya sangat bingung dengan 
islam selama hidup saya. ada yang bisa menjelaskan apa itu islam secara praktis 
dan gamblang?
terus soal keberadaan 5 agama saja yang diperboleh di Indonesia itu dapat 
dibenarkan?
sedangkan menusia punya cara atau jalan masing2 untuk berkomunikasi dengan 
Tuhannya.
namun kenyataannya, di Indonesia kita secara tidak langsung dipaksa untuk masuk 
satu agama tanpa diberi kesempatan memilih agama mana yang kita percaya.
contohnya : saat kita lahir, dan orang tua kita kebetulan beragama islam, entah 
aturan siapa kita yang dilahirkan secara otomatis adalah orang beragama islam. 
sedangkan yang saya ketahui, untuk masuk satu agama terutama islam, harus 
dengan kesadaran sendiri dari orang tersebut bukan dari putusan atau paksaan 
orang lain, meskipun dari kalangan keluarga (pernah dengar sanak keluarga Nabi 
Muhammad yang tidak pernah mau masuk islam meski dia orang garis depan pembela 
perjuangan islam kan...???).
saya pernah mendengar dari orang yang kompeten dalam pengetahuan islam, bahwa 
nabi Muhammad pernah berkata bahwa setelah masa hidupnya, islam akan terbagi 
menjadi puluhan jenis atau aliran, dan hanya satu yang benar2 islam sejati yang 
tidak diragukan kebenarannya. ada yang tahu islam yang mana itu? semua pasti 
mengakui bahwa islam yang mereka jalanilah yang sejati itu.

slave without master
giri


A Nizami wrote:
Ahmadiyah Bukan Islam
Assalamu'alaikum wr wb,
Banyak orang awam mengira bahwa Ahmadiyah yang menganggap ada Nabi setelah Nabi 
Muhammad SAW (yaitu Mirza Ghulam Ahmad yang lahir pada abad 19 M di India) 
sebagai bagian dari Islam. Oleh karena itu mereka bingung, sesama Muslim kok 
saling serang?

Sesungguhnya kepercayaan Ahmadiyah di atas sudah menyalahi 2 kalimat syahadah 
yang selain bersaksi bahwa Muhammad sebagai utusan Allah juga meyakini bahwa 
Nabi Muhammad adalah Nabi terakhir sebagaimana disebut surat Al Ahzab:40 bahwa 
Muhammad adalah Khaataman Nabiyyiin (penutup Nabi-nabi atau Nabi terakhir).
Hanya memang kelompok Ahmadiyah senang berkelit terhadap berbagai dalil di 
atas, sehingga arti khaataman Nabiyyiin mereka pelintir jadi
cincin/stempel para Nabi.
Padahal kata khaatam beberapa kali disebut dalam Al Qur'an, tak ada satu pun 
yang berarti cincin/stempel. Contohnya pada Al Baqoroh:7 artinya:
"Allah telah mengunci-mati hati" (Khaatamallahu 'ala quluubihim)
Asy Syuuro:24:
"Dia mengunci mati hatimu" (yakhtim 'ala qolbika)
Husnul Khaatimah artinya akhir yang baik. Khatam Al Qur'an artinya selesai 
membaca Al Qur'an.
Nah arti yang begitu jelas saja dengan mudah mereka pelintir. Belum lagi 
penjelasan di hadits Nabi yang lain bahwa Nabi

Re: [ppiindia] Ahmadiyah Bukan Islam

2006-10-11 Thread A Nizami
Tahu dari mana kewajiban dan larangan dari Allah jika tidak mempelajari Al 
Qur'an dan Hadits?
Tahu dari mana kewajiban sholat, puasa, zakat, haji, menyantuni fakir miskin, 
dsb jika tidak mempelajari Al Qur'an dan Hadits?

Benar tidak sholat yang kita lakukan selama ini?

Nabi berkata meninggalkan sholat adalah pembeda antara orang Islam dengan orang 
kafir. Amal tanpa ilmu ditolak.

Ini seperti orang mau menerbangkan pesawat terbang (misalnya Jumbojet) tapi 
tidak pernah belajar ilmu cara menerbangkan pesawat. Bukannya terbang malah 
bisa celaka/mati.
 
===
Ingin belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits?
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
http://www.media-islam.or.id



- Original Message 
From: giri bronx <[EMAIL PROTECTED]>
To: ppiindia@yahoogroups.com
Sent: Thursday, October 12, 2006 9:23:43 AM
Subject: Re: [ppiindia] Ahmadiyah Bukan Islam

tapi jika hanya laksanakan kewajiban dan jauhi laranganNya, Allah sudah 
menjajikan janji-janji manis nikmatnya surga, saya rasa dengan menjaga sikap 
baik saja sudah cukup. tidak perlu mempelajari islam terlalu jauh. karena hanya 
dari sedikit tahu namun melakukan apa perintahNya dan menjauhi laranganNya yang 
kita ketahui saja sudah bisa masuk surga kok. lalu surga macam apa lagi yang 
kita cari? apa dengan memperdalam agama bisa mendapatkan surganya surga? apa 
memang ada? atau di surga itu ada kelasnya (ekonomi, bisnis dan eksekutif)?
kalau tidak ada, maaf kalau saya berprasangka buruk pada orang2 yang mendalami 
ilmu agamanya yang terlalu. saya menganggap orang tersebut orang paling serakah 
dari para orang serakah.
sekali lagi maaf, saya tidak bermaksud untuk mengajak depat soal islam, karena 
jujur saya katakan tidak paham soal agama. ini hanya sebatas sharing kita. atau 
bisa dilang salah satu prosesku mencari Tuhanku. terima kasih

slave without master
giri

A Nizami <[EMAIL PROTECTED] com> wrote:
Untuk mengetahui dasar-dasar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits coba baca:
www.media-islam. or.id

Untuk mengetahui Islam yang benar kita harus membaca dan mempelajari Al Qur'an 
agar tidak tersesat:

“Kitab (Al Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang 
bertakwa,” [Al Baqoroh:2]

Dalam kitab sharh dari Tirmidzi, Imam Ahwazi berkata: "Penjelasan dari hadits 
ini, bahwa hadits ini berasal dari Abdullah bin Amru, bahwa semua dari golongan 
itu masuk neraka dan satu golongan yang masuk surga dan satu golongan ini 
adalah yang mengikuti Rasulullah saw. Golongan yang selamat itu adalah Ahlu 
Sunnah Wal Jama'ah." 

Dari situ memang hanya sedikit dari ummat Islam yang selamat, yaitu Ahlus 
Sunnah artinya mengikuti sunnah/hadits Nabi dan Jama'ah selalu berkumpul dengan 
mainstream ummat Islam.

Jadi kalau ada yang punya Nabi sendiri atau menyempal, dia masuk neraka.

===
Ingin belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits?
Kirim email ke: media-dakwah- subscribe@ yahoogroups. com
http://www.media- islam.or. id

- Original Message 
From: giri bronx 
To: [EMAIL PROTECTED] s.com
Sent: Wednesday, October 11, 2006 8:37:59 PM
Subject: Re: [ppiindia] Ahmadiyah Bukan Islam

masuk akal. tapi jujur saja meskipun saya islam tapi saya sangat bingung dengan 
islam selama hidup saya. ada yang bisa menjelaskan apa itu islam secara praktis 
dan gamblang?
terus soal keberadaan 5 agama saja yang diperboleh di Indonesia itu dapat 
dibenarkan?
sedangkan menusia punya cara atau jalan masing2 untuk berkomunikasi dengan 
Tuhannya.
namun kenyataannya, di Indonesia kita secara tidak langsung dipaksa untuk masuk 
satu agama tanpa diberi kesempatan memilih agama mana yang kita percaya.
contohnya : saat kita lahir, dan orang tua kita kebetulan beragama islam, entah 
aturan siapa kita yang dilahirkan secara otomatis adalah orang beragama islam. 
sedangkan yang saya ketahui, untuk masuk satu agama terutama islam, harus 
dengan kesadaran sendiri dari orang tersebut bukan dari putusan atau paksaan 
orang lain, meskipun dari kalangan keluarga (pernah dengar sanak keluarga Nabi 
Muhammad yang tidak pernah mau masuk islam meski dia orang garis depan pembela 
perjuangan islam kan...???).
saya pernah mendengar dari orang yang kompeten dalam pengetahuan islam, bahwa 
nabi Muhammad pernah berkata bahwa setelah masa hidupnya, islam akan terbagi 
menjadi puluhan jenis atau aliran, dan hanya satu yang benar2 islam sejati yang 
tidak diragukan kebenarannya. ada yang tahu islam yang mana itu? semua pasti 
mengakui bahwa islam yang mereka jalanilah yang sejati itu.

slave without master
giri

A Nizami wrote:
Ahmadiyah Bukan Islam
Assalamu'alaikum wr wb,
Banyak orang awam mengira bahwa Ahmadiyah yang menganggap ada Nabi setelah Nabi 
Muhammad SAW (yaitu Mirza Ghulam Ahmad yang lahir pada abad 19 M di India) 
sebagai bagian dari Islam. Oleh karena itu mereka bingung, sesama Muslim kok 
saling serang?

Sesungguhnya kepercayaan Ahmadiyah di atas sudah menyalahi 2 kalimat syahadah 
yang selain bersaksi bahwa Muha

Re: [ppiindia] Ahmadiyah Bukan Islam

2006-10-11 Thread tr�l�s
aneh juga bang giri ini, katanya ini proses dia mencari Tuhannya, di kasi 
rujukan yg halal dan baik untuk menemukan Tuhan malah terkesan emoh n nuduh² 
serakah..piye tho bang...(bhs jawa pake bang ga match yah..)
   
  ...aku jauh Engkau jauh, aku dekat Engkau dekat.., itulah sepenggalan lagu yg 
yg maksudnya kalo kita menjauh dr Tuhan maka Dia akan semakin jauh, n kalau 
kita mendekat maka Dia akan berlari menemui kita, n keinginan untuk mengetahui 
segala sesuatu ttg keberadaanNya n perintahNya semakin besar. n itu tidak 
sedikitpun memberatkan, malah akan terasa keindahan yg sulit diterjemahkan dgn 
kata²..just feel it.. 
   
  giri bronx <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  tapi jika hanya laksanakan kewajiban dan jauhi laranganNya, Allah 
sudah menjajikan janji-janji manis nikmatnya surga, saya rasa dengan menjaga 
sikap baik saja sudah cukup. tidak perlu mempelajari islam terlalu jauh. karena 
hanya dari sedikit tahu namun melakukan apa perintahNya dan menjauhi 
laranganNya yang kita ketahui saja sudah bisa masuk surga kok. lalu surga macam 
apa lagi yang kita cari? apa dengan memperdalam agama bisa mendapatkan surganya 
surga? apa memang ada? atau di surga itu ada kelasnya (ekonomi, bisnis dan 
eksekutif)?
kalau tidak ada, maaf kalau saya berprasangka buruk pada orang2 yang mendalami 
ilmu agamanya yang terlalu. saya menganggap orang tersebut orang paling serakah 
dari para orang serakah.
sekali lagi maaf, saya tidak bermaksud untuk mengajak depat soal islam, karena 
jujur saya katakan tidak paham soal agama. ini hanya sebatas sharing kita. atau 
bisa dilang salah satu prosesku mencari Tuhanku. terima kasih

slave without master
giri

A Nizami <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Untuk mengetahui dasar-dasar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits coba baca:
www.media-islam.or.id

Untuk mengetahui Islam yang benar kita harus membaca dan mempelajari Al Qur'an 
agar tidak tersesat:

“Kitab (Al Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang 
bertakwa,” [Al Baqoroh:2]

Dalam kitab sharh dari Tirmidzi, Imam Ahwazi berkata: "Penjelasan dari hadits 
ini, bahwa hadits ini berasal dari Abdullah bin Amru, bahwa semua dari golongan 
itu masuk neraka dan satu golongan yang masuk surga dan satu golongan ini 
adalah yang mengikuti Rasulullah saw. Golongan yang selamat itu adalah Ahlu 
Sunnah Wal Jama'ah." 

Dari situ memang hanya sedikit dari ummat Islam yang selamat, yaitu Ahlus 
Sunnah artinya mengikuti sunnah/hadits Nabi dan Jama'ah selalu berkumpul dengan 
mainstream ummat Islam.

Jadi kalau ada yang punya Nabi sendiri atau menyempal, dia masuk neraka.

===
Ingin belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits?
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
http://www.media-islam.or.id

- Original Message 
From: giri bronx 
To: ppiindia@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, October 11, 2006 8:37:59 PM
Subject: Re: [ppiindia] Ahmadiyah Bukan Islam

masuk akal. tapi jujur saja meskipun saya islam tapi saya sangat bingung dengan 
islam selama hidup saya. ada yang bisa menjelaskan apa itu islam secara praktis 
dan gamblang?
terus soal keberadaan 5 agama saja yang diperboleh di Indonesia itu dapat 
dibenarkan?
sedangkan menusia punya cara atau jalan masing2 untuk berkomunikasi dengan 
Tuhannya.
namun kenyataannya, di Indonesia kita secara tidak langsung dipaksa untuk masuk 
satu agama tanpa diberi kesempatan memilih agama mana yang kita percaya.
contohnya : saat kita lahir, dan orang tua kita kebetulan beragama islam, entah 
aturan siapa kita yang dilahirkan secara otomatis adalah orang beragama islam. 
sedangkan yang saya ketahui, untuk masuk satu agama terutama islam, harus 
dengan kesadaran sendiri dari orang tersebut bukan dari putusan atau paksaan 
orang lain, meskipun dari kalangan keluarga (pernah dengar sanak keluarga Nabi 
Muhammad yang tidak pernah mau masuk islam meski dia orang garis depan pembela 
perjuangan islam kan...???).
saya pernah mendengar dari orang yang kompeten dalam pengetahuan islam, bahwa 
nabi Muhammad pernah berkata bahwa setelah masa hidupnya, islam akan terbagi 
menjadi puluhan jenis atau aliran, dan hanya satu yang benar2 islam sejati yang 
tidak diragukan kebenarannya. ada yang tahu islam yang mana itu? semua pasti 
mengakui bahwa islam yang mereka jalanilah yang sejati itu.

slave without master
giri

A Nizami wrote:
Ahmadiyah Bukan Islam
Assalamu'alaikum wr wb,
Banyak orang awam mengira bahwa Ahmadiyah yang menganggap ada Nabi setelah Nabi 
Muhammad SAW (yaitu Mirza Ghulam Ahmad yang lahir pada abad 19 M di India) 
sebagai bagian dari Islam. Oleh karena itu mereka bingung, sesama Muslim kok 
saling serang?

Sesungguhnya kepercayaan Ahmadiyah di atas sudah menyalahi 2 kalimat syahadah 
yang selain bersaksi bahwa Muhammad sebagai utusan Allah juga meyakini bahwa 
Nabi Muhammad adalah Nabi terakhir sebagaimana disebut surat Al Ahzab:40 bahwa 
Muhammad adalah Khaataman Nabiyyiin (penutup Nabi-nabi atau Nabi terakhir).
Hanya memang k

Re: [ppiindia] Ahmadiyah Bukan Islam

2006-10-12 Thread giri bronx
terima kasih atas wejangannya. saya senang sekali mengenal orang yang bijaksana 
meski harus berhadapan dengan orang bodoh seperti saya. karena jarang sekali 
saya menemui orang yang seperti itu. justru yg sering saya temui hanya orang2 
yang merasa pintar tetapi hanya bisa menghina orang yang butuh pengetahuannya.




when i found love, its so human...
and if i found God, i hope more human than human...


- Original Message 
From: A Nizami <[EMAIL PROTECTED]>
To: ppiindia@yahoogroups.com
Sent: Thursday, 12 October, 2006 11:53:01 AM
Subject: Re: [ppiindia] Ahmadiyah Bukan Islam


Tahu dari mana kewajiban dan larangan dari Allah jika tidak mempelajari Al 
Qur'an dan Hadits?
Tahu dari mana kewajiban sholat, puasa, zakat, haji, menyantuni fakir miskin, 
dsb jika tidak mempelajari Al Qur'an dan Hadits?

Benar tidak sholat yang kita lakukan selama ini?

Nabi berkata meninggalkan sholat adalah pembeda antara orang Islam dengan orang 
kafir. Amal tanpa ilmu ditolak.

Ini seperti orang mau menerbangkan pesawat terbang (misalnya Jumbojet) tapi 
tidak pernah belajar ilmu cara menerbangkan pesawat. Bukannya terbang malah 
bisa celaka/mati.

===
Ingin belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits?
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
http://www.media-islam.or.id



- Original Message 
From: giri bronx <[EMAIL PROTECTED]>
To: ppiindia@yahoogroups.com
Sent: Thursday, October 12, 2006 9:23:43 AM
Subject: Re: [ppiindia] Ahmadiyah Bukan Islam

tapi jika hanya laksanakan kewajiban dan jauhi laranganNya, Allah sudah 
menjajikan janji-janji manis nikmatnya surga, saya rasa dengan menjaga sikap 
baik saja sudah cukup. tidak perlu mempelajari islam terlalu jauh. karena hanya 
dari sedikit tahu namun melakukan apa perintahNya dan menjauhi laranganNya yang 
kita ketahui saja sudah bisa masuk surga kok. lalu surga macam apa lagi yang 
kita cari? apa dengan memperdalam agama bisa mendapatkan surganya surga? apa 
memang ada? atau di surga itu ada kelasnya (ekonomi, bisnis dan eksekutif)?
kalau tidak ada, maaf kalau saya berprasangka buruk pada orang2 yang mendalami 
ilmu agamanya yang terlalu. saya menganggap orang tersebut orang paling serakah 
dari para orang serakah.
sekali lagi maaf, saya tidak bermaksud untuk mengajak depat soal islam, karena 
jujur saya katakan tidak paham soal agama. ini hanya sebatas sharing kita. atau 
bisa dilang salah satu prosesku mencari Tuhanku. terima kasih

slave without master
giri

A Nizami <[EMAIL PROTECTED] com> wrote:
Untuk mengetahui dasar-dasar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits coba baca:
www.media-islam. or.id

Untuk mengetahui Islam yang benar kita harus membaca dan mempelajari Al Qur'an 
agar tidak tersesat:

“Kitab (Al Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang 
bertakwa,” [Al Baqoroh:2]

Dalam kitab sharh dari Tirmidzi, Imam Ahwazi berkata: "Penjelasan dari hadits 
ini, bahwa hadits ini berasal dari Abdullah bin Amru, bahwa semua dari golongan 
itu masuk neraka dan satu golongan yang masuk surga dan satu golongan ini 
adalah yang mengikuti Rasulullah saw. Golongan yang selamat itu adalah Ahlu 
Sunnah Wal Jama'ah." 

Dari situ memang hanya sedikit dari ummat Islam yang selamat, yaitu Ahlus 
Sunnah artinya mengikuti sunnah/hadits Nabi dan Jama'ah selalu berkumpul dengan 
mainstream ummat Islam.

Jadi kalau ada yang punya Nabi sendiri atau menyempal, dia masuk neraka.

===
Ingin belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits?
Kirim email ke: media-dakwah- subscribe@ yahoogroups. com
http://www.media- islam.or. id

- Original Message 
From: giri bronx 
To: [EMAIL PROTECTED] s.com
Sent: Wednesday, October 11, 2006 8:37:59 PM
Subject: Re: [ppiindia] Ahmadiyah Bukan Islam

masuk akal. tapi jujur saja meskipun saya islam tapi saya sangat bingung dengan 
islam selama hidup saya. ada yang bisa menjelaskan apa itu islam secara praktis 
dan gamblang?
terus soal keberadaan 5 agama saja yang diperboleh di Indonesia itu dapat 
dibenarkan?
sedangkan menusia punya cara atau jalan masing2 untuk berkomunikasi dengan 
Tuhannya.
namun kenyataannya, di Indonesia kita secara tidak langsung dipaksa untuk masuk 
satu agama tanpa diberi kesempatan memilih agama mana yang kita percaya.
contohnya : saat kita lahir, dan orang tua kita kebetulan beragama islam, entah 
aturan siapa kita yang dilahirkan secara otomatis adalah orang beragama islam. 
sedangkan yang saya ketahui, untuk masuk satu agama terutama islam, harus 
dengan kesadaran sendiri dari orang tersebut bukan dari putusan atau paksaan 
orang lain, meskipun dari kalangan keluarga (pernah dengar sanak keluarga Nabi 
Muhammad yang tidak pernah mau masuk islam meski dia orang garis depan pembela 
perjuangan islam kan...???).
saya pernah mendengar dari orang yang kompeten dalam pengetahuan islam, bahwa 
nabi Muhammad pernah berkata bahwa setelah masa hidupnya, islam akan terbagi 
menjadi puluhan jenis atau aliran, dan hanya satu yang benar2 islam sej

Re: [ppiindia] Ahmadiyah Bukan Islam

2005-07-21 Thread irwank
Quote:
"..
Jika ada orang-orang Ahmadi yang tinggal di salah satu negeri
telah menolak untuk melakukan jihad, maka penolakannya ialah
karena anggapan mereka, bahwa orang-orang Inggris tidak
memaksakan dengan kekuatan senjata untuk menukar agama.
Jika pikiran orang-orang Ahmadi ini keliru dan memang
sesungguhnya orang-orang Inggris itu berusaha untuk menukar
agama dengan jalan kekerasan, maka jihad pada waktu itu pasti
dinyatakan wajib. 

Tetapi soalnya sekarang, apakah sesudah dinyatakan wajib itu, 
tiap-tiap Muslimin mengangkat senjata melawan Inggris? 
>> mulai dari sini
Jika tidak, maka orang-orang Ahmadi akan menjawab di hadapan 
Allah Ta'ala, bahwa menurut hemat kami belum tiba waktunya 
jihad saat itu. Jika kami berada dalam kedudukan yang salah, 
maka hal itu tak lain disebabkan oleh karena kekeliruan ijtihad 
(sikap pikiran). 
>> sampai sini

Akan tetapi apakah yang akan dikatakan oleh para kyai? 
Apakah mereka akan berkata, bahwa: 
"Ya Tuhan, memang pada waktu itu sudah tiba saatnya
jihad itu, dan kami berpendapat bahwa wajiblah sudah untuk
berjihad. Akan tetapi, wahai Tuhan kami, kami tidak melakukan
jihad, oleh karena hati kami takut dan begitu pula kami tidak
mengirimkan orang-orang yang hatinya tidak ada ketakutan ke
medan jurit, sebabnya ialah jika kami berbuat demikian, kami
cemas kalau-kalau orang Inggris menangkap kami".

Saya serahkan kepada orang-orang yang berwatak adil untuk
menilai kedua bentuk jawaban di atas itu. Manakah diantaranya
yang lebih beralasan dan layak diterima oleh Allah s.w.t.?
.."

Ini contoh kutipan dari dokumen 'Apakah Ahmadiyah Itu.pdf', biar
diskusi(?) berjalan lebih fair.. :-)
Komentar singkat saya.. yang ngomong di atas kesannya hebat sekali. 
Kalau benar keyakinan saya, bahwa di hari akhir (perhitungan) nanti, 
bahwa yang berbicara itu bukan mulut, tetapi segenap anggota tubuhnya, 
saya tidak yakin orang tersebut akan tetap mampu menjawab pertanyaan 
dari Allah. Karena yang akan berbicara adalah kejujuran.

Bukan lagi alasan atau justifikasi seperti yang sedang kita lakukan
sekarang.. hehehe..
Tidak mustahil hare gene.. hanya yang lebih logis jawabannya lah 
yang akan menjadi kebenaran.. Logika, filsafat adalah segalanya.. :-)

Wallahu a'lam.. CMIIW..

Wassalam

Irwan.K

==
On 7/20/05, A Nizami <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Assalamu'alaikum wr wb,
> Banyak orang awam mengira bahwa Ahmadiyah yang
> menganggap ada Nabi setelah Nabi Muhammad SAW (yaitu
> Mirza Ghulam Ahmad yang lahir pada abad 19 M di India)
> sebagai bagian dari Islam. Oleh karena itu mereka
> bingung, sesama Muslim kok saling serang?
> 
> Sesungguhnya kepercayaan Ahmadiyah di atas sudah
> menyalahi 2 kalimat syahadah yang selain bersaksi
> bahwa Muhammad sebagai utusan Allah juga meyakini
> bahwa Nabi Muhammad adalah Nabi terakhir sebagaimana
> disebut surat Al Ahzab:40 bahwa Muhammad adalah
> Khaataman Nabiyyiin (penutup Nabi-nabi atau Nabi
> terakhir).
> 
> Hanya memang kelompok Ahmadiyah senang berkelit
> terhadap berbagai dalil di atas, sehingga arti
> khaataman Nabiyyiin mereka pelintir jadi
> cincin/stempel para Nabi.
> 
> Padahal kata khaatam beberapa kali disebut dalam Al
> Qur'an, tak ada satu pun yang berarti cincin/stempel.
> Contohnya pada Al Baqoroh:7 artinya:
> "Allah telah mengunci-mati hati" (Khaatamallahu 'ala
> quluubihin)
> 
> Asy Syuuro:24:
> "Dia mengunci mati hatimu" (yakhtim 'ala qolbika)
> 
> Husnul Khaatimah artinya akhir yang baik. Khatam Al
> Qur'an artinya menyelesaikan Al Qur'an.
> 
> Nah arti yang begitu jelas saja dengan mudah mereka
> pelintir. Belum lagi penjelasan di hadits Nabi yang
> lain bahwa Nabi Muhammad adalah Nabi terakhir dan tak
> ada lagi nabi sesudahnya (la nabiya ba'dahu). Tapi
> dalil itu pun disanggah mereka.
> 
> Sesungguhnya menganggap ada Nabi baru setelah Nabi
> Muhammad selain syahadahnya sebagai Muslim sudah
> runtuh juga rukun Imannya percaya kepada Nabi juga
> telah rusak. Karena iman kepada Nabi juga meyakini
> bahwa Nabi Muhammad sebagai Nabi terakhir.
> 
> "Akan ada pada umatku 30 pendusta semuanya mengaku
> nabi, dan saya penutup para Nabi dan tidak ada nabi
> setelahku" [HR Abu Daud]
> 
> Belum lagi dengan meyakini adanya Kitab Suci baru
> selain Al Qur'an telah menodai kesucian Al Qur'an yang
> dinyatakan sebagai pedoman bagi orang yang bertakwa
> (Al Baqoroh:2).
> 
> Ulama sedunia Rabithah Alam Islami telah menyatakan
> Ahmadiyah sesat. Begitu pula ulama MUI. Hanya kelompok
> Islam Liberal dan Non Muslim saja yang membela
> Ahmadiyah.
> 
> KH Kholil Ridwan: Di Dunia Islam, Ahmadiyah
> Disejajarkan dengan Non-MuslimPublikasi: 20/07/2005
> 09:02 WIB
> eramuslim - Setelah pengusiran anggota Ahmadiyah dari
> markasnya di kawasan Parung, Bogor, pekan lalu,
> polemik sekitar kelompok keagamaan asal Pakistan itu
> terus bergulir. Mulai dari silang pendapat apakah
> Ahmadiyah bagian dari ummat Islam ataukah tidak,
> sampai ajakan untuk menempatkan Ahmadiyah sebagai
> sebuah agama baru yang keberadaannya diakui
> undang-undang.
> 
> Dari c

[ppiindia] Ahmadiyah bukan Islam haq

2009-12-15 Thread sunny
http://www.harianterbit.com/artikel/rubrik/artikel.php?aid=81493


Ahmadiyah bukan Islam haq
  Tanggal :  01 Dec 2009 
  Sumber :  Harian Terbit 
Oleh MD La Ode


BELAKANGAN ini umat Islam (MUI) dan pemerintah disibukkan dengan masalah 
Ahmadiyah karena dianggap terus-menerus melakukan penyesatan umat Islam dan 
penistaan agama Islam haq (dari fatwa MUI). Sementara itu Ahmadiayah tentu 
merasa kaget mendengar anggapan itu, karena Ahmadiyah sendiri selama ini tentu 
menganggap dirinya sebagai penganut agama Islam haq yang taat dan baik.

Selisih pendapat itu praktis telah menimbulkan konflik antara umat Islam haq 
atau Islam arus utama dalam istilah pemerintah untuk sebutan pembeda antara 
agama Islam haq  ajaran Nabi Besar Muhammad Rasulullah SAW dengan ajaran 
Ahmadiyah sebagai Islam  versi Mirza Ghulam Ahmad. Susbtansi perbedaan itu 
masih menjadi tema perdebatan tajam yang belum berhenti hingga saat ini. 
Walaupun pemerintah telah mengeluarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri 
Agama, Jaksa Agung dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 3 tahun 
2008; Nomor Kep-033/A/JA/6/2008; dan Nomor 199 tahun 2008 Tentang Peringatan 
dan Perintah Kepada Penganut, Anggota, dan Atau Anggota Pengurus Jemaat 
Ahmadiyah Indonesia (JAI) dan Warga Masyarakat, agar segera menyudahi masalah 
itu. Namun demikian, tampaknya belum bisa menuntaskan masalah Agama Islam haq 
dengan Ahmadiyah.  Sebagai upaya inisiatif penyelesaian selisih pendapat itu 
maka dilakukan observasi tentang Ahmadiyah secara fokus dan komprehensif.

Fokus observasi ini ingin mengetahui secara pasti apakah Ahmadiyah itu agama  
Islam atau bukan? Jika Ahmadiyah Agama Islam, mengapa Majelis Ulama Indonesia 
(MUI) mengeluarkan fatwa bahwa Ahmadiyah itu sesat dan menyesatkan? Sebaliknya 
jika Ahmadiyah bukan Agama Islam, mengapa Ahmadiayah masih  diperbolehkan 
menggunakan nama Agama Islam, Alquran, Masjid dan naik Haji di tanah suci 
Mekkah pada hal semua itu adalah perangkat-perangkat ajaran  Agama Islam? 
Mestinya MUI dan Pemerintah Indonesia melarang Ahmadiyah menggunakan Islam, 
Alquran, Masjid dan naik Haji di tanah suci Mekkah jika Ahmadiyah ternyata 
bukan Agama Islam.

Untuk mendapatkn penjelasan substansial tentang masalah Ahmadiyah, digunakan 
pendekatan studi literatur terutama untuk mendapatkan keterangan perbandingan 
ajaran Islam haq dari Nabi Muhammad Rasulullah SAW dan ajaran Islam dari Mirza 
Ghulam Ahmad. Jika hasil studi literatur menjelaskan adanya kesamaan antara 
ajaran Agama Islam haq dari Nabi Muhammad Rasulullah SAW dengan ajaran Agama 
Islam dari Mirza Ghulam Ahmad,  dipastikan bahwa Ahmadiyah Agama Islam haq. 
Sebaliknya jika tidak sama atau terdapat perbedaan substansial dipastikan bahwa 
Ahmadiyah bukan Agama Islam haq tetapi Agama Islam tiruan/plagiat.  

Melalui studi literatur diperoleh keterangan pasti tentang pokok-pokok ajaran 
Agama Islam yang diajarkan oleh Nabi Muhammad Rasulullah SAW dan pokok-pokok 
ajaran Ahmadiyah yang diajarkan oleh Mirza Ghulam Ahmad. Menurut Prof. Dr. 
Zakiah Daradjat bahwa agama Islam adalah agama Allah yang disampaikan kepada 
Nabi Muhammad SAW, untuk diteruskan kepada seluruh umat manusia, yang 
mengandung ketentuan-ketentuan keimanan (aqidah), dan ketentuan-ketentuan 
ibadah dan mu'amalah (syari'ah), yang menentukan proses berpikir, merasa dan 
berbuat dan proses terbentuknya kata hati. Dari defenisi agama Islam itu 
diperoleh pengetahuan bahwa agama Islam  mengandung 3 (tiga) unsur substantif.  
Pertama  iman, lazim disebut Rukun Iman yaitu beriman kepada Allah; beriman 
kepada Malaikat-Nya; beriman kepada Kitab-Nya; beriman kepada Rasul-Nya; 
beriman kepada hari akhir; dan beriman kepada Qadha dan Qadar. Kedua rukun 
Islam,  meliputi syahadatain; shalat; zakat; puasa; dan haji. Ketiga ihsan, 
berakhlak shalih, pendekatan (mikro) yang melaksanakan ibadat kepada Allah dan 
bermua'malah dengan sesama makhluk dengan penuh keikhlasan seakan-akan 
disaksikan oleh Allah, meskipun dia tidak melihat Allah.

Sedangkan pokok-pokok ajaran Ahmadiyah yang diajarkan oleh Mirza Ghulam Ahmad  
kepada umat Ahmadiyah yakni, pertama, Mirza Ghulam Ahmad mengaku sebagai Nabi 
dan Rasul; kedua, Mirza Ghulam Ahmad mengaku sebagai Masih Mau'ud; ketiga,  
Mirza Ghulam Ahmad mengaku sebagai Nabi dan Rasul yang mendapat wahyu Tuhan; 
keempat, Mirza Ghulam Ahmad dianggap sebagai kedatangan Rasulullah yang kedua 
kalinya; kelima, Mirza Ghulam Ahmad mengklaim sebagai manifestasi dari semua 
Nabi; keenam, Mirza Ghulam Ahmad mengklaim mendapat mukjizat. 

Hingga saat ini, Ahmadiyah di Indonesia hindup dalam kontroversi yang tajam  
antara dua kutup berbeda. Kutup pertama,  oleh kaum Ahmadi Mirza Ghulam Ahmad 
dianggap sebagai Nabi, Rasul, dan sebagai Mujadid. Namun Soekarno Presiden RI 
pertama, tidak percaya kalau Mirza Ghulam Ahmad sebagai Nabi, Rasul, dan 
Mujadid sekali pun. Kutup kedua, Mirza Ghulam Ahmad sebagai Nabi dan Rasul 
bentukan kolonial Inggeris untuk kepentingan politik k

bang Re: [ppiindia] Ahmadiyah Bukan Islam

2006-10-11 Thread Nugroho Dewanto
At 12:11 PM 10/12/2006, you wrote:

>aneh juga bang giri ini, katanya ini proses dia 
>mencari Tuhannya, di kasi rujukan yg halal dan 
>baik untuk menemukan Tuhan malah terkesan emoh n 
>nuduh² serakah..piye tho bang...(bhs jawa pake bang ga match yah..)
===

panggilan bang (dari kata abang) biasanya digunakan orang
sumatera/melayu. seperti di lagu sms itu: bang, sms siapa ini bang?

penciptanya orang padang tuh.






***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Daku tidak membela Ahmad Re: [ppiindia] Ahmadiyah Bukan Islam

2005-07-20 Thread Robertus Budiarto

MATERI ITU DIBUAT DARI APA?

Semua ahli filsafat, ahli keilahian dan ahli hukum berkumpul dalam sidang untuk 
mengadili Mulah Nasruddin. Mereka menuduhnya berbuat kesalahan besar, ia sudah 
berkeliaran dari kota ke kota, mengatakan “Yang disebut pemimpin agama itu 
bodoh dan bingung.” Maka ia dituduh bidaah, yang hukumannya adalah mati.

 

 

“Engkau boleh bicara dulu,” kata Kalilf.

 

 

Mulah Nasruddin: “Minta disediakan kertas dan pena. Kemudian berikan kepada 
sepuluh orang paling bijaksana dalam sidang mulia ini.”

 

 

Mulah Nasruddin senang kegirangan, ketika di antara orang-orang suci tadi  
terjadi pertentangan besar menentukan siapa yang paling bijak di antara mereka. 
Ketika keributan mereda dan sepuluh orang yang terpilih sebagai yang paling 
bijaksana telah siap dengan kertas dan pena, maka Mulah Nasruddin berkata, 
“Hendaklah masing-masing menjawab pertanyaan berikut: MATERI ITU DIBUAT DARI 
APA?”

 

Jawaban2 ditulis dan diserahkan kepada Kalif, yang kemudian membacanya dengan 
lantang. Satu berkata,”Materi dibuat tanpa bahan.” Yang lain berkata:”Molekul.” 
 Yang lain lagi: “Energi.”  Lainnya, “Terang”, “Aku tidak tahu.”  “Unsur 
Metafisik.”  dan seterusnya.

 

Kata Nasruddin kepada Kalif,“Kalau mereka bisa sepakat tentang apa materi itu, 
mereka akan dapat mengadili perkara-perkara rohani. Bukankah janggal, mereka 
tidak bisa sepakat tentang materi, namun bisa sependapat menentukan, bahwa aku 
bidaah?“

 

 

Bukan bermacam-ragam dogma

Melainkan fanatik di bidang dogma itu yang merusak.

Jadi, jika kita masing-masing melakukan apa yang teguh kita yakini

sebagai kehendak Tuhan, hasilnya akan menjadi kekacauan besar.

Kepastian itu salahnya.

Orang rohani itu sadar akan ketidakpastian-

sebuah sikap mental yang tidak dikenal oleh orang fanatik.

 

 

Bung Nizami yang terhormat,

 

daku ini orang non muslim, tapi daku tidak membela Ahmadiyah, spt di tulisan yg 
anda kirim. Tapi daku membela 2 hal

 

1. Tersedianya ruang dalam jiwa kita untuk menerima dogma atau keyakinan lain 
itu ada, dan harus kita hormati, sehebat apapun agama kita.

 

2. Aturan Hukum dan sekaligus penolakan kekerasan. Jika ada orang 
mengatasnamakan Islam lalu berbuat anarki, yang pertama-tama harus anda 
ingatkan adalah orang yg mengatasnamakan Islam tsb. 

-Bukankah itu memalukan Islam? 

-Bukankah itu menunjukkan bahwa umat Islam itu bodoh dan mudah diprovokasi 
untuk melakukan anarki dan kekerasan?

-Bukankah itu memberikan dukungan langsung pada kaum Kristen Fundamentalis dan 
si Jiancuk Besar Bush bahwa Islam itu agama teroris?

-Bukankah itu menambahkan indikasi2 kuat bahwa Syariat Islam itu tidak rahmatan 
lil alamin? Ngomong jelasnya: Belum pakai syariat Islam saja sudah 
sewenang-wenang, apalagi kalau udah pakai??!!!

 

Kedua yang perlu anda ingatkan adalah Pemerintah yang berwenang menegakkan 
hukum. Atau anda menyetujui Ku Klux Kan dengan Lynch Justicenya? Atau anda 
menyetujui anarki Yahudi? Atau anda setuju dengan Anarki si Bush Jiancuk???

 

Kalau melihat anda bisa memakai internet, tampaknya anda cukup cerdas untuk 
memahami ini bukan?

 

Wassalam

Bobby B

 

 

 


-
 Start your day with Yahoo! - make it your home page 

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Daku tidak membela Ahmad Re: [ppiindia] Ahmadiyah Bukan Islam

2005-07-21 Thread Lina Dahlan
Setuju mas Nug. Jelas dan tidak tercampur baur antara mana yang 
mesti dibela dan mana yang tidak. Mana yang hak dan mana yang bathil.

Masalah keyakinan (urusan langit) pada diri manusia tidak mungkin 
disediakannya ruang dalam jiwa untuk menerima keyakinan lain. Yang 
harus disediakan dalam ruang jiwa adalah untuk berbesar hati 
menghadapi perbedaan. Ini dua hal yang berbeda.

wassalam,
--- In ppiindia@yahoogroups.com, Nugroho Dewanto <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
> 
> At 08:09 PM 7/20/05 -0700, you wrote:
> 
> >Bung Nizami yang terhormat,
> >
> >daku ini orang non muslim, tapi daku tidak membela Ahmadiyah, spt 
di 
> >tulisan yg anda kirim. Tapi daku membela 2 hal
> >
> >1. Tersedianya ruang dalam jiwa kita untuk menerima dogma atau 
keyakinan 
> >lain itu ada, dan harus kita hormati, sehebat apapun agama kita.
> >2. Aturan Hukum dan sekaligus penolakan kekerasan. Jika ada orang 
> >mengatasnamakan Islam lalu berbuat anarki, yang pertama-tama 
harus anda 
> >ingatkan adalah orang yg mengatasnamakan Islam tsb.
> >-Bukankah itu memalukan Islam?
> >-Bukankah itu menunjukkan bahwa umat Islam itu bodoh dan mudah 
diprovokasi 
> >untuk melakukan anarki dan kekerasan?
> >-Bukankah itu memberikan dukungan langsung pada kaum Kristen 
Fundamentalis 
> >dan si Jiancuk Besar Bush bahwa Islam itu agama teroris?
> >-Bukankah itu menambahkan indikasi2 kuat bahwa Syariat Islam itu 
tidak 
> >rahmatan lil alamin? Ngomong jelasnya: Belum pakai syariat Islam 
saja 
> >sudah sewenang-wenang, apalagi kalau udah pakai??!!!
> >
> >Kedua yang perlu anda ingatkan adalah Pemerintah yang berwenang 
menegakkan 
> >hukum. Atau anda menyetujui Ku Klux Kan dengan Lynch Justicenya? 
Atau anda 
> >menyetujui anarki Yahudi? Atau anda setuju dengan Anarki si Bush 
Jiancuk???
> >
> >Kalau melihat anda bisa memakai internet, tampaknya anda cukup 
cerdas 
> >untuk memahami ini bukan?
> >
> >Wassalam
> >
> >Bobby B
> >
> 
> 
> bung bobby, mengapa mesti malu-malu atau sungkan?
> 
> katakan saja terus terang anda membela ahmadiyah
> 
> sama seperti saya juga membela ahmadiyah
> 
> membela hak-haknya untuk berserikat, berkumpul,
> mengeluarkan pendapat seperti dijamin dalam konstitusi
> negara ini
> 
> kendati dalam beragama saya memiliki perbedaan-
> perbedaan dan tak setuju dengan keyakinan
> ahmadiyah
> 
> saya serahkan saja perbedaan urusan langit kepada
> Dia yang memiliki langit dan bumi
> 
> dengan keberanian itu kita bisa bekerjasama lintas
> agama untuk kebaikan di bumi tempat kita hidup bersama
> ini melawan diktator mayoritas atau tirani minoritas
> yang mengerdilkan kemanusiaan
> 
> dan negara ini adalah negara milik kita bersama bukan
> kepunyaan satu golongan saja, dimana yang lain cuma
> ngontrak atau jadi pelengkap penderita
> 
> salam,




***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Daku tidak membela Ahmad Re: [ppiindia] Ahmadiyah Bukan Islam

2005-07-21 Thread The saint
Saya salut ternyata masih banyak orang bijak di negeri kita.

Sayangnya enggak duduk di pemerintahan atau jadi aparat keamanan.

Mudah-mudahan bisa tambah banyak yang bijak dan mengerti jadi 
indonesia bisa jadi tambah buagus..

--- In ppiindia@yahoogroups.com, "Lina Dahlan" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
> Setuju mas Nug. Jelas dan tidak tercampur baur antara mana yang 
> mesti dibela dan mana yang tidak. Mana yang hak dan mana yang 
bathil.
> 
> Masalah keyakinan (urusan langit) pada diri manusia tidak mungkin 
> disediakannya ruang dalam jiwa untuk menerima keyakinan lain. Yang 
> harus disediakan dalam ruang jiwa adalah untuk berbesar hati 
> menghadapi perbedaan. Ini dua hal yang berbeda.
> 
> wassalam,
> --- In ppiindia@yahoogroups.com, Nugroho Dewanto <[EMAIL PROTECTED]> 
> wrote:
> > 
> > At 08:09 PM 7/20/05 -0700, you wrote:
> > 
> > >Bung Nizami yang terhormat,
> > >
> > >daku ini orang non muslim, tapi daku tidak membela Ahmadiyah, 
spt 
> di 
> > >tulisan yg anda kirim. Tapi daku membela 2 hal
> > >
> > >1. Tersedianya ruang dalam jiwa kita untuk menerima dogma atau 
> keyakinan 
> > >lain itu ada, dan harus kita hormati, sehebat apapun agama kita.
> > >2. Aturan Hukum dan sekaligus penolakan kekerasan. Jika ada 
orang 
> > >mengatasnamakan Islam lalu berbuat anarki, yang pertama-tama 
> harus anda 
> > >ingatkan adalah orang yg mengatasnamakan Islam tsb.
> > >-Bukankah itu memalukan Islam?
> > >-Bukankah itu menunjukkan bahwa umat Islam itu bodoh dan mudah 
> diprovokasi 
> > >untuk melakukan anarki dan kekerasan?
> > >-Bukankah itu memberikan dukungan langsung pada kaum Kristen 
> Fundamentalis 
> > >dan si Jiancuk Besar Bush bahwa Islam itu agama teroris?
> > >-Bukankah itu menambahkan indikasi2 kuat bahwa Syariat Islam 
itu 
> tidak 
> > >rahmatan lil alamin? Ngomong jelasnya: Belum pakai syariat 
Islam 
> saja 
> > >sudah sewenang-wenang, apalagi kalau udah pakai??!!!
> > >
> > >Kedua yang perlu anda ingatkan adalah Pemerintah yang berwenang 
> menegakkan 
> > >hukum. Atau anda menyetujui Ku Klux Kan dengan Lynch 
Justicenya? 
> Atau anda 
> > >menyetujui anarki Yahudi? Atau anda setuju dengan Anarki si 
Bush 
> Jiancuk???
> > >
> > >Kalau melihat anda bisa memakai internet, tampaknya anda cukup 
> cerdas 
> > >untuk memahami ini bukan?
> > >
> > >Wassalam
> > >
> > >Bobby B
> > >
> > 
> > 
> > bung bobby, mengapa mesti malu-malu atau sungkan?
> > 
> > katakan saja terus terang anda membela ahmadiyah
> > 
> > sama seperti saya juga membela ahmadiyah
> > 
> > membela hak-haknya untuk berserikat, berkumpul,
> > mengeluarkan pendapat seperti dijamin dalam konstitusi
> > negara ini
> > 
> > kendati dalam beragama saya memiliki perbedaan-
> > perbedaan dan tak setuju dengan keyakinan
> > ahmadiyah
> > 
> > saya serahkan saja perbedaan urusan langit kepada
> > Dia yang memiliki langit dan bumi
> > 
> > dengan keberanian itu kita bisa bekerjasama lintas
> > agama untuk kebaikan di bumi tempat kita hidup bersama
> > ini melawan diktator mayoritas atau tirani minoritas
> > yang mengerdilkan kemanusiaan
> > 
> > dan negara ini adalah negara milik kita bersama bukan
> > kepunyaan satu golongan saja, dimana yang lain cuma
> > ngontrak atau jadi pelengkap penderita
> > 
> > salam,




***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: Daku tidak membela Ahmad Re: [ppiindia] Ahmadiyah Bukan Islam

2005-07-20 Thread Nugroho Dewanto

At 08:09 PM 7/20/05 -0700, you wrote:

>Bung Nizami yang terhormat,
>
>daku ini orang non muslim, tapi daku tidak membela Ahmadiyah, spt di 
>tulisan yg anda kirim. Tapi daku membela 2 hal
>
>1. Tersedianya ruang dalam jiwa kita untuk menerima dogma atau keyakinan 
>lain itu ada, dan harus kita hormati, sehebat apapun agama kita.
>2. Aturan Hukum dan sekaligus penolakan kekerasan. Jika ada orang 
>mengatasnamakan Islam lalu berbuat anarki, yang pertama-tama harus anda 
>ingatkan adalah orang yg mengatasnamakan Islam tsb.
>-Bukankah itu memalukan Islam?
>-Bukankah itu menunjukkan bahwa umat Islam itu bodoh dan mudah diprovokasi 
>untuk melakukan anarki dan kekerasan?
>-Bukankah itu memberikan dukungan langsung pada kaum Kristen Fundamentalis 
>dan si Jiancuk Besar Bush bahwa Islam itu agama teroris?
>-Bukankah itu menambahkan indikasi2 kuat bahwa Syariat Islam itu tidak 
>rahmatan lil alamin? Ngomong jelasnya: Belum pakai syariat Islam saja 
>sudah sewenang-wenang, apalagi kalau udah pakai??!!!
>
>Kedua yang perlu anda ingatkan adalah Pemerintah yang berwenang menegakkan 
>hukum. Atau anda menyetujui Ku Klux Kan dengan Lynch Justicenya? Atau anda 
>menyetujui anarki Yahudi? Atau anda setuju dengan Anarki si Bush Jiancuk???
>
>Kalau melihat anda bisa memakai internet, tampaknya anda cukup cerdas 
>untuk memahami ini bukan?
>
>Wassalam
>
>Bobby B
>


bung bobby, mengapa mesti malu-malu atau sungkan?

katakan saja terus terang anda membela ahmadiyah

sama seperti saya juga membela ahmadiyah

membela hak-haknya untuk berserikat, berkumpul,
mengeluarkan pendapat seperti dijamin dalam konstitusi
negara ini

kendati dalam beragama saya memiliki perbedaan-
perbedaan dan tak setuju dengan keyakinan
ahmadiyah

saya serahkan saja perbedaan urusan langit kepada
Dia yang memiliki langit dan bumi

dengan keberanian itu kita bisa bekerjasama lintas
agama untuk kebaikan di bumi tempat kita hidup bersama
ini melawan diktator mayoritas atau tirani minoritas
yang mengerdilkan kemanusiaan

dan negara ini adalah negara milik kita bersama bukan
kepunyaan satu golongan saja, dimana yang lain cuma
ngontrak atau jadi pelengkap penderita

salam,





***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/